analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009 Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : DIAN NOVITASARI NIM. F1107041 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vanlien

Post on 13-Jan-2017

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI

TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN

MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

DIAN NOVITASARI

NIM. F1107041

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

• Memiliki sedikit pengetahuan namun dipergunakan untuk

berkarya, jauh lebih berarti daripada memiliki pengetahuan

luas namun mati tak berfungsi

( Khalil Gibran )

• Allah tidak membebani seseorang, melainkan sesuai dengan

kesanggupannya.

(Al Baqarah:286)

• Ilmu tanpa agama akan buta, dan agama tanpa ilmu akan

lumpuh.

(Albert Einstein)

• Tiada usaha yang sia-sia,setiap usaha pasti membawa hasil

(Penulis)

Page 5: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Penulisan skripsi ini penulis persembahkan

kepada :

1. Ayah dan Ibuku tercinta

2. Adekku tersayang

3. Sahabat-sahabatku EP FE UNS 07

4. Almamater

Page 6: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN

PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009”. Laporan ini ingin menunjukkan

perbandingan pendapatan masyarakat miskin sebelum dan setelah ada Program

PNPM Mandiri.

Skripsi ini disusun dengan maksud guna memenuhi persyaratan untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara

langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyelesaian penyusunan skripsi

ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Riwi Sumantyo, S.E., selaku Pembimbing Akademik terima kasih atas

bimbingannya selama ini.

4. Bapak Dr. Agustinus Suryantoro, M.S. selaku Dosen Pembimbing yang

dengan kesabarannya telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada

penulis dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 7: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Bapak dan Ibu yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

7. Segenap pelaku dan pengurus lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali yang telah memberikan bantuan, dukungan dan

masukan yang penulis butuhkan selama ini.

8. Seluruh teman-teman Fakultas Ekonomi yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih sangat

sederhana dan kurang sempurna, karena keterbatasan data dan pengetahuan yang

dimiliki penulis untuk itu penulis menghargai kritik dan saran yang membangun

dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam laporan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang dikerjakan dengan semua

kemampuan ini juga dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada

umumnya dan dan masyarakat yang terkait secara umum.

Surakarta, Maret 2011

Penulis

Dian Novitasari

Page 8: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

ABSTRAKSI ................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................ vii

HALAMAN DAFTAR ISI .......................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Ekonomi .................................................... 7

1. Definisi Pembangunan Ekonomi ................................. 7

2. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi .................. 9

3. Faktor Yang Mempengaruhi

Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi .................... 10

Page 9: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Aspek Pemberdayaan dalam Pembangunan Ekonomi ....... 11

1. Hakekat Pemberdayaan ................................................ 11

2. Tahap Pemberdayaan ................................................... 12

3. Pengembangan Aspek Pemberdayaan ......................... 13

4. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat .............................. 14

C. Kemiskinan ........................................................................ 15

1. Konsep Tentang Kemiskinan ....................................... 15

2. Indikator Kemiskinan ................................................... 19

3. Ukuran Kemiskinan ..................................................... 21

4. Kriteria Kemiskinan ..................................................... 23

5. Jenis-jenis Kemiskinan ................................................ 24

6. Penyebab Kemiskinan .................................................. 25

7. Pola Kemiskinan .......................................................... 27

8. Cara Mengatasi Kemiskinan ........................................ 27

9. Menghilangkan Kemiskinan ........................................ 28

10.Peran Keluarga dalam Penanggulangan

Kemiskinan .................................................................. 29

D. PNPM Mandiri Perdesaan ................................................. 30

1. Pengertian PNPM Mandiri ........................................... 30

2. Jenis-Jenis PNPM Mandiri ........................................... 30

3. Tujuan PNPM Mandiri ................................................ 30

4. Visi PNPM Mandiri ..................................................... 31

5. Misi PNPM Mandiri ..................................................... 32

6. Keluaran (Output) Program PNPM Mandiri ................ 32

Page 10: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7. Prinsip PNPM Mandiri ................................................ 33

8. Jenis Kegiatan PNPM Mandiri .................................... 35

9. Jenis Kegiatan Yang Dilarang PNPM Mandiri ............ 35

10. Jenis Usulan Kegiatan PNPM Mandiri ...................... 36

11. Kriteria Kegiatan PNPM Mandiri .............................. 40

12. Strategi PNPM Mandiri ............................................. 40

13. Sasaran PNPM Mandiri ............................................. 41

14. Pendanaan PNPM Mandiri ......................................... 41

15. kriteria Alokasi ........................................................... 42

16. Dasar Hukum PNPM Mandiri .................................... 43

E. Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ........................................ 43

1. Pengertian Unit Pengelola Kegiatan ........................... 43

2. Peranan Unit Pengelola Kegiatan ............................... 43

3. Tugas Unit Pengelola Kegiatan ................................... 44

4. Manajemen Lembaga UPK PNPM Mandiri ............... 44

5. Struktur Organisasi UPK ............................................ 46

F. Pendapatan ........................................................................ 53

1. Pengertian Pendapatan ................................................ 53

2. Macam-Macam Pendapatan Nasional ......................... 54

G. Penelitian Sebelumnya ...................................................... 56

H. Kerangka Pemikiran .......................................................... 58

I. Hipotesis Penelitian .......................................................... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 60

Page 11: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ............................ 60

C. Jenis Dan Sumber Data ...................................................... 61

D. Metode Analisis Data ........................................................ 63

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian ................................ 67

B. Sejarah Singkat Obyek Penelitian ...................................... 71

C. Diskripsi Responden Dan Analisis Data ........................... 74

D. Interpretasi Hasil ............................................................... 88

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 90

B. Saran .................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat .............................................. 42

4.1 Perbandingan Rincian Daerah Kecamatan Andong ............................. 68

4.2 Perbandingan Jumlah Penduduk Di Kecamatan Andong .................... 70

4.3 Perbandingan Mata Pencaharian Penduduk

Di Kecamatan Andong ......................................................................... 70

4.4 Jumlah Masyarakat Miskin Di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali Tahun 2007-2009 ................................................ 75

4.5 Rata-Rata Pinjaman Yang Diambil Oleh Pemanfaat

Berdasarkan Pendapatan Sebelum Mendapat Bantuan

Pinjaman Dari Program PNPM ........................................................... 76

4.6 Jenis Pekerjaan Masyarakat Rumah Tangga Miskin

Yang Menjadi Pemanfaat Bantuan ...................................................... 77

4.7 Distribusi Proses Pengambilan Pinjaman Dari

Program PNPM Mandiri ..................................................................... 78

4.8 Penyaluran Dana BLM oleh UPK PNPM Mandiri

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali ............................................. 79

4.9 Modal Awal Dana Bergulir dari BLM ................................................. 83

4.10 Perkembangan Kegiatan Dana Bergulir PNPM Mandiri ..................... 84

4.11 Hasil Analisis Uji Beda Dua Mean Berpasangan ............................... 85

Page 13: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Lingkaran Setan Kemiskinan .............................................................. 26

2.2 Susunan Organisasi UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali ............................................................................. 46

2.3 Susunan Organisasi UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong

Pasca Program .................................................................................... 47

2.4 Skema Kerangka Pemikiran ................................................................ 58

3.1 Grafik Uji t .......................................................................................... 65

Page 14: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

 

ANALISIS PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN ANDONG

KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009

Oleh : Dian Novitasari NIM. F1107041

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan masyarakat miskin di

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali sebelum dan setelah ada Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi dengan sampel masyarakat miskin di Kecamatan Andong yang mendapat bantuan dari PNPM Mandiri. Metode analisis yang digunakan adalah analisis beda dua mean berpasangan (Uji Paired Sample T Test).

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut : rata-rata pendapatan rumah tangga miskin setelah menjadi pemanfaat dari bantuan dana bergulir simpan pinjam kelompok perempuan (SPKP) PNPM Mandiri mengalami peningkatan dibandingkan rata-rata pendapatan rumah tangga miskin sebelum menjadi pemanfaat. Jumlah masyarakat rumah tangga miskin tahun 2009 mengalami penurunan dibanding jumlah masyarakat rumah tangga miskin tahun 2007 dan tahun 2008.

Kesimpulan yang dapat diberikan antara lain setelah mendapat bantuan pinjaman dari Program PNPM Mandiri terdapat peningkatan pendapatan masyarakat rumah tangga miskin, maka disarankan kepada masyarakat rumah tangga miskin yang ingin mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatannya untuk ikut berpartisipasi menjadi pemanfaat bantuan pinjaman dari PNPM Mandiri. Pemberian pinjaman dana bergulir dari PNPM Mandiri telah memberikan keberartian terhadap peningkatan pendapatan masyarakat rumah tangga miskin. Untuk itu disarankan agar terus ditingkatkan lagi pemberian pinjaman dana bergulir kepada masyarakat rumah tangga miskin.

Kata Kunci : PNPM Mandiri, SPKP, Dana Bergulir, Pinjaman Modal.

 

Page 15: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan

intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Namun

penanganannya selama ini cenderung parsial dan tidak berkelanjutan. Peran

dunia usaha dan masyarakat pada umumnya juga belum optimal.

Kerelawanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang dapat menjadi sumber

penting pemberdayaan dan pemecahan akar permasalahan kemiskinan juga

mulai pudar. Untuk itu diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan

menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

Pemerintah meluncurkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

( PNPM ) Mandiri mulai tahun 2007 untuk meningkatkan efektivitas

penanggulangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja,. Melalui PNPM

Mandiri dirumuskan kembali mekanisme upaya penanggulangan kemiskinan

yang melibatkan unsur masyarakat, mulai dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi. Melalui proses pembangunan

partisipatif, kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat, terutama

masyarakat miskin, dapat ditumbuhkembangkan sehingga mereka bukan

sebagai obyek melainkan subyek upaya penanggulangan kemiskinan.

PNPM Mandiri tahun 2007 merupakan kelanjutan Program

Pengembangan Kecamatan ( PPK ) sejak tahun 1999. Sebagai dasar

pengembangan pemberdayaan masyarakat di perdesaan disertakan program

Page 16: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pendukungnya seperti PNPM Generasi, Program Penanggulangan

Kemiskinan di Perkotaan ( P2KP ) sebagai dasar bagi pengembangan

pemberdayaan masyarakat di perkotaan, dan Percepatan Pembangunan

Daerah Tertinggal dan Khusus ( P2DTK ) untuk pengembangan daerah

tertinggal, pasca bencana dan konflik. Mulai tahun 2008 PNPM Mandiri

diperluas dengan melibatkan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial

Ekonomi Wilayah ( PISEW ) untuk mengintegrasikan pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi dengan daerah sekitarnya. PNPM Mandiri diperkuat

dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh

berbagai departemen/sektor dan pemerintah daerah. Pelaksanaan PNPM

Mandiri tahun 2008 juga akan diprioritaskan pada desa-desa tertinggal.

Pengintegrasian berbagai program pemberdayaan masyarakat ke dalam

kerangka kebijakan PNPM Mandiri, diharapkan cakupan pembangunan dapat

diperluas hingga ke daerah-daerah terpencil dan terisolir. Efektivitas dan

efisiensi dari kegiatan yang selama ini sering berduplikasi antarproyek

diharapkan juga dapat diwujudkan.

Ruang lingkup kegiatan PNPM Mandiri pada dasarnya terbuka bagi

semua kegiatan penanggulangan kemiskinan yang diusulkan dan disepakati

masyarakat, meliputi : penyediaan dan perbaikan prasarana / sarana

lingkungan pemukiman, sosial dan ekonomi secara padat karya; penyediaan

sumber daya keuangan melalui dana bergulir dan kredit mikro untuk

mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin ( perhatian yang lebih

besar perlu diberikan bagi kaum perempuan dalam memanfaatkan dana

bergulir); kegiatan terkait peningkatan kualitas sumberdaya manusia;

Page 17: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

peningkatan kapasitas masyarakat dan pemerintah lokal melalui penyadaran

kritis, pelatihan ketrampilan usaha, manajemen organisasi dan keuangan,

serta penerapan tata kepemerintahan yang baik.

Unit Pengelola Kegiatan (UPK) adalah lembaga di tingkat Kecamatan

sebagai pengelola dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) – PNPM

Mandiri yang dapat dialokasikan untuk berbagai jenis kegiatan meliputi

kegiatan prasarana/sarana, pendidikan, kesehatan, UEP ( Usaha Ekonomi

Produktif ) dan SPP ( Simpan Pinjam kelompok Perempuan ). Kegiatan UEP

dan SPP dikelola dan disalurkan sebagai dana bergulir di tingkat Kecamatan

yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Dalam penyaluran dana bergulir

tidak diperbolehkan memberikan pinjaman secara individu melainkan kepada

kelompok yakni Kelompok Usaha Bersama dan Kelompok Simpan Pinjam.

Prinsip transparansi, partisipasi, keberpihakan pada orang miskin,

akuntabilitas, pelestarian dan pengembangan merupakan dasar-dasar

pengelolaan dana bergulir (PTO Penjelasan X Pengelolaan Dana Bergulir

Program Pengembangan Kecamatan).

Tujuan umum PNPM Mandiri, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan

kesempatan kerja bagi masyarakat miskin secara mandiri, sejalan dengan

tujuan tersebut maka dunia usaha pun termotivasi untuk semakin berkembang

dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha di perdesaan, sehingga mereka

mendapat peluang kerja, meningkatkan usaha dan diharapkan mampu

meningkatkan kesejahteraan keluarga sehingga meningkat pula kesejahteraan

daerahnya, baik yang bergerak di bidang jasa maupun industri terutama

industri rumah tangga dan industri kecil. Untuk menumbuhkan kegiatan

Page 18: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

usaha tersebut, melalui Program PNPM Mandiri, pemerintah telah

memberikan kredit pada Lembaga Unit Pengelola Kegiatan ( UPK ) PNPM

Mandiri khususnya di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.

Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu

mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada di

lingkungannya, mampu mengakses sumber daya di luar lingkungannya, serta

mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan. Misi

PNPM Mandiri Perdesaan adalah : (1) peningkatan kapasitas masyarakat dan

kelembagaannya; (2) pelembagaan sistem pembangunan partisipatif; (3)

pengefektifan fungsi dan peran pemerintahan lokal; (4) peningkatan kualitas

dan kuantitas prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi masyarakat; (5)

pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan (PTO Program

Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan 2008).

Strategi yang dikembangkan PNPM Mandiri Perdesaan dalam rangka

mencapai visi dan misi PNPM Mandiri Perdesaan yaitu menjadikan

masyarakat miskin sebagai kelompok sasaran, menguatkan sistem

pembangunan partisipatif, serta mengembangkan kelembagaan kerja sama

antar desa. Berdasarkan visi, misi, dan strategi yang dikembangkan, maka

PNPM Mandiri Perdesaan lebih menekankan pentingnya pemberdayaan

sebagai pendekatan yang dipilih. Melalui PNPM Mandiri Perdesaan

diharapkan masyarakat dapat menuntaskan tahapan pemberdayaan yaitu

tercapainya kemandirian dan keberlanjutan, setelah tahapan pembelajaran

Page 19: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

dilakukan melalui Program Pengembangan Kecamatan (PPK). Berdasarkan

uraian tersebut diatas Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai

Program PNPM Mandiri di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali tahun

2009. Dalam penelitian ini Penulis mengambil judul “ANALISIS

PROGRAM PNPM MANDIRI TERHADAP PENINGKATAN

PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN

ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka Peneliti dapat merumuskan suatu

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Mandiri Perdesaan di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali?

2. Bagaimana pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali sebelum dengan setelah mendapat bantuan pinjaman

dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali.

Page 20: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Untuk mengetahui pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali sebelum dan setelah ada Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui kondisi masyarakat miskin yang sesungguhnya

di daerah yang dijadikan obyek penelitian.

2. Bagi Instansi Terkait

Penelitian ini berguna sebagai umpan balik terhadap Program PNPM

yang dilaksanakan pemerintah. Jika program ini dinilai berhasil, maka

pemerintah akan melanjutkan program tersebut.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data atau informasi untuk

pengembangan penelitian selanjutnya dalam bidang yang sejenis di masa

yang akan datang.

Page 21: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Ekonomi

1. Definisi Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi secara umum didefinisikan sebagai suatu

proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan

memperhitungkan adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan

perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.

Pembangunan ekonomi tidak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi

(economic growth). Sedangkan definisi pembangunan ekonomi menurut

beberapa ahli antara lain,

a. Menurut Mudrajad (2000), pembangunan ekonomi adalah suatu

proses dimana pendapatan perkapita suatu negara selama kurun

waktu yang panjang selalu meningkat dengan catatan jumlah

penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan absolut tidak

meningkat dan distribusi pendapatan tidak semakin timpang.

b. Menurut Lincolin Arsyad (1997), pembangunan ekonomi sebagai

proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita

penduduk sutau negara dalam jangka panjang disertai oleh perbaikan

sistem kelembagaan.

Berdasarkan pengertian pembangunan ekonomi yang dikemukakan

oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan beberapa konsep dasar dari

pembangunan ekonomi, antara lain :

Page 22: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

a. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus

b. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita

c. Kenaikan pendapatan itu harus terus berlangsung dalam jangka

panjang

d. Perbaikan sosial dan budaya sistem kelembagaan. Hal ini dapat

ditinjau dari dua aspek, yaitu perbaikan organisasi (institusi) dan

perbaikan di bidang regulasi (baik formal maupun informal)

Pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang

menyebabkan antara lain :

a. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik dan sosial yang pada

mulanya berorientasi pada suatu daerah menjadi berorientasi keluar.

b. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam

keluarga yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga

kecil.

c. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan

investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah

dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif.

d. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat kurang merangsang

pembangunan ekonomi (misalnya perubahan sikap yang tadinya

kurang menghargai waktu, kurang menghargai prestasi perorangan

dan sebagainya).

Page 23: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Menurut Suryana, terdapat empat teori atau model pembangunan

ekonomi yang bisa diterapkan khususnya dalam pembangunan di

Indonesia, yaitu :

a. Model pembangunan yang berorientasi pertumbuhan. Tujuan pokok

strategi ini adalah meningkatkan laju produksi (GDP).

b. Model pembangunan ekonomi yang berorientasi pada penciptaan

lapangan kerja.

c. Model pembangunan yang berorientasi pada penghapusan

kemiskinan.

d. Model pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan

dasar (The Bassic Necessary Oriented).

2. Pembangunan Ekonomi Dan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi

suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan

pendapatan nasional. Secara nyata pembangunan ekonomi mendorong

pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi

memperlancar proses pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi mempunyai

perbedaan. Pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya

pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam

struktur produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian

seperti dalam lembaga pengetahuan dan teknik. Sedangkan pertumbuhan

ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya

Page 24: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang

dihasilkan.

Proses pertumbuhan ekonomi dimulai apabila perekonomian

mampu melakukan pembagian kerja (division of labor). Pembagian kerja

akan meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya akan

meningkatkan pendapatan (Adam Smith, 1776). Adam Smith juga

menggaris bawahi pentingnya skala ekonomi. Dengan meluasnya pasar,

akan terbuka inovasi-inovasi baru yang pada gilirannya akan mendorong

perluasan pembagian kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi akan ditentukan oleh dua unsur pokok

(Harrod-Domar,1944), yaitu :

a. Tingkat tabungan (investasi)

b. Produktivitas modal (capital output ratio).

Agar dapat tumbuh secara berkelanjutan, masyarakat dalam suatu

perekonomian harus mempunyai tabungan yang merupakan sumber

investasi. Makin besar tabungan, yang berarti makin besar investasi,

maka akan semakin tinggi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, makin

rendah produktivitas kapital atau semakin tinggi capital output ratio,

makin rendah pertumbuhan ekonomi.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor nonekonomi. Yang

termasuk dalam faktor ekonomi dan faktor nonekonomi antara lain,

Page 25: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi diantaranya adalah sumber daya alam,

sumber daya manusia, sumber daya modal, dan keahlian atau

kewirausahaan.

b. Faktor Nonekonomi

Faktor nonekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi mencakup kondisi sosial budaya yang ada di

masyarakat, keadaan politik, dan sistem yang berkembang dan

berlaku.

B. Aspek Pemberdayaan Dalam Pembangunan Ekonomi

1. Hakekat Pemberdayaan

Hakekat pemberdayaan pada dasarnya adalah penciptaan suasana

atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat bisa berkembang.

Logika ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap masyarakat pasti

memiliki daya akan tetapi kadang-kadang mereka tidak menyadari atau

potensi yang ada belum tergali untuk dikembangkan. Pemberdayaan

jangan menjebak masyarakat dalam perangkap ketergantungan, sehingga

pemberdayaan sebaiknya mengantarkan pada proses kemandirian.

Menurut Korten, terdapat tiga model pembangunan yang ada di

negara sedang berkembang, yaitu :

a. Community development

b. Partisipasi masyarakat

Page 26: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

c. Desentralisasi

Tiga pelaku penting yang terkait dalam pemberdayaan yaitu pemerintah,

swasta, dan masyarakat.

Dalam tinjauan ekonomi, terdapat 3 daya dalam model

pemberdayaan, yaitu :

a. Daya manusia mencakup deskripsi dan potret secara kualitatif dan

kuantitatif meliputi aspek pendidikan, wawasan ilmu pengetahuan,

ketrampilan dan kemampuan di sisi manajemen.

b. Daya lingkungan yaitu potensi yang dikembangkan berdasarkan

kondisi geografis maupun alam yang ada di daerah.

c. Daya ekonomi merupakan kemampuan untuk menghasilkan nilai

tambah untuk mendapatkan nilai ekonomi yang lebih tinggi dalam

rangka meraih keberdayaan masyarakat.

2. Tahap Pemberdayaan

Pemberdayaan mempunyai beberapa tahap, antara lain :

a. Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar

dan peduli sehingga merasa membutuhkan peningkatan kapasitas

diri.

b. Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,

kecakapan ketrampilan agar mampu mengambil peran dalam

pembangunan.

Page 27: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

c. Tahap peningkatan kemampuan intelektual, kecakapan ketrampilan

sehingga terbentuk inisiatif dan kemampuan inovatif untuk

mengantar pada tahap kemandirian.

3. Pengembangan Aspek Pemberdayaan

Aspek pemberdayaan ini dikembangkan dengan analisi CIPOO

(Contexct, Input, Process, Output dan Outcome)

a. Contexct, meliputi aspek :

1) Kelembagaan yaitu bagaimana kelembagaan yang dibentuk di

daerah bisa mewadahi berbagai unsur kepentingan kemitraan

antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Pihak mana yang

akan menangani bentuk dan model kemitraan yang akan dibuat.

2) Sistem manajemen, dalam menganalisis kemitraan diarahkan

pada fungsi – fungsi policy analysis, finance, human relations,

information, dan external relations. Di mana output yang

diharapkan adanya ditemukannya model kemitraan yang efisien.

3) Aspek kinerja organisasi, merupakan bagaimana organisasi

dalam kemitraan tersebut bekerja dan berhasil guna dengan

indikator efisiensi, efektifitas, produktifitas, akuntabilitas dan

memprioritaskan kualitas palayanan.

4) Penguasaan materi

c. Input, yaitu keseluruhan potensi baik internal maupun eksternal yang

dimiliki daerah yang memberikan kontribusi bagi usaha – usaha

pengembangan ekonomi/ pemberdayaan.

Page 28: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

d. Proses, merupakan langkah – langkah yang ditempuh dalam

kerangka pengembangan ekonomi/ pemberdayaan dan terdiri atas,

1) Pendekatan Capacity Building

2) Pendekatan New Public Management

3) Pendekatan Kinerja

4) Pendekatan substansial melalui pengorganisasian knowledge,

attitude, practice.

e. Output, merupakan hasil dari input yang diproses, di mana hasil dari

pemrosesan unsur-unsur dalam kemitraan meliputi :

1) Munculnya organisasi kemasyarakatan yang kuat / establish

2) Menghasilkan kemampuan manajerial dalam masing-masing

unsur pemberdayaan / pengembangan ekonomi

3) Munculnya kinerja oerganisasi masyarakat yang kuat dan

profesional

f. Outcomes yang diharapkan dari proses ini adalah munculnya bentuk

dan prosedur pemberdayaan/ pengembangan ekonomi yang jelas dan

kuat serta memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder daerah

terutama bagi peningkatan potensi ekonomi yang ada di masyarakat.

4. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Proses pemberdayaan masyarakat mendasarkan pada 4 prinsip

yaitu :

a. Partisipatif, adalah proses pemberdayaan harus dilakukan secara

demokratis dengan melibatkan semua stakeholders baik pemerintah,

Page 29: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

swasta, masyarakat termasuk masyarakat miskin itu sendiri.

Sehingga masyarakat tidak lagi hanya menjadi objek namun subjek

dalam perencanaan pemberdayaan.

b. Transparansi, adalah adanya keterbukaan di antara stakeholders

sehingga setiap tahapan akan direncanakan, mulai dilaksanakan

sampai dengan evaluasi dilakukan secara terbuka dan dapat

dipertanggungjawabkan.

c. Akuntabilitas, adalah perencanaan pemberdayaan nantinya dapat

diimplementasikan dan tercapai tujuan serta sasarannya.

d. Manfaat bersama, adalah proses pemberdayaan ini dapat

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada upaya

pembangunan masyarakat sebagai kontribusi untuk mewujudkan

tujuan pembangunan nasional.

C. Kemiskinan

1. Konsep Tentang Kemiskinan

Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang

tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap

sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Untuk memahami

pengertian tentang kemiskinan ada berbagai pendapatan yang

dikemukakan.

Menurut Mudrajad (2000:13) mendefinisikan kemiskinan sebagai

seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu mencukupi tingkat

Page 30: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal standar

hidup tertentu.

Menurut Suparlan (1995) kemiskinan dapat didefinisikan sebagai

suatu standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat

kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan

dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang

bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung

tampak pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan, kehidupan normal, dan

rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (1993) menjelaskan

kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena

dikehendaki oleh si miskin, melainkan karena tidak dapat dihindari

dengan kekuatan yang apa adanya.

Kemiskinan menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan /

BKKBN (1996 : 10) adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak

sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan yang

dimiliki dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga, mental maupun

fisiknya untuk memenuhi kebutuhannya. Miskin atau kurang sejahtera

dalam pengertian Pembangunan Keluarga Sejahtera diidentikkan dengan

kondisi keluarga sebagai berikut :

a. Pra Sejahtera, adalah keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi

kebutuhan dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan spritual,

pangan, sandang, papan, kesehatan, dan keluarga berencana. Secara

Page 31: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

operasional mereka tampak dalam ketidakmampuan untuk

memenuhi salah satu indikator sebagai berikut :

1) Makan minimal 2 kali per hari,

2) Pakaian lebih dari satu pasang,

3) Sebagian besar lantai rumahnya bukan dari tanah,

4) Jika sakit dibawa ke sarana kesehatan.

b. Keluarga Sejahtera I, adalah keluarga-keluarga yang telah dapat

memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat

memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis, seperti kebutuhan

pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan

tempat tinggal dan transportasi. Secara operasional mereka tidak

mampu memenuhi salah satu indikator sebagai berikut :

1) Minimal seminggu sekali makan daging/telur/ikan,

2) Tidak ada anggota keluarga yang berusia 10 – 60 tahun yang

buta huruf latin,

3) Salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap,

4) Dalam 3 bulan terakhir tidak sakit dan masih dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik.

Diketahui pula bahwa keadaan yang serba kekurangan ini terjadi

bukan seluruhnya karena kehendak keluarga yang bersangkutan tetapi

karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh keluarga sehingga

telah membuat mereka termasuk keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I.

Keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I itu dibagi atas dua kelompok,

yaitu :

Page 32: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

a. Karena alasan ekonomi / keluarga miskin yaitu keluarga yang

menurut kemampuan ekonominya lemah dan miskin. Keluarga-

keluarga semacam ini mempunyai sifat seperti yang dalam indikator

yang dikembangkan oleh BPS dan Bappenas, yaitu keluarga yang

secara ekonomis memang miskin atau sangat miskin dan belum bisa

menyediakan keperluan pokoknya dengan baik,

b. Karena alasan non ekonomi yaitu keluarga yang kemiskinannya

bukan karena pada harta/uang atau kemampuan untuk mendukung

ekonomi keluarganya tetapi miskin kepeduliannya untuk mengubah

hidupnya menjadi lebih sejahtera misalnya dalam hal partisipasi

pembangunan dan kesehatan dengan membiarkan rumahnya masih

berlantai tanah padahal sebenarnya ia mampu untuk memplester

lantai rumahnya atau kalau anaknya sakit tidak dibawa/diperiksa ke

puskesmas.

Dengan demikian dana bergulir PNPM Mandiri dimaksudkan

untuk diberikan kepada keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I alasan

ekonomi yang mempunyai usaha ekonomi produktif.

M.P Todaro (2000: 200-206) mengemukakan dua anggapan dasar

yang kiranya cukup relevan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh

para ahli diatas mengenai kemiskinan, yaitu :

a. Kemiskinan identik dengan penduduk miskin yang tinggal di daerah

pedesaan, dengan mata pencaharian pokok di bidang pertanian dan

Page 33: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kegiatan lain yang erat hubungannya dengan sektor ekonomi

tradisional

b. Kaum wanita dan anak-anak merupakan kaum yang paling

menderita, yang disebabkan oleh rendahnya kapasitas mereka dalam

mencetak pendapatan sendiri, terbatasnya kesempatan menikmati

pendidikan dan pekerjaan yang layak disektor formal.

Dari anggapan dasar tersebut dapat kita ambil konsep-konsep dasar

yang perlu dibangun, yaitu :

a. Pembangunan hendaknya lebih diarahkan pada daerah-daerah

pedesaan yang identik dengan penduduk miskin, dengan

meningkatkan potensi yang dimiliki daerah pedesaan yang

bersangkutan

b. Kaum wanita dan anak-anak harus diberi kesempatan berusaha

secara mandiri agar dapat berperan serta secara aktif dalam proses

pembangunan. 

 

2. Indikator Kemiskinan

Indikator utama kemiskinan dapat dilihat dari (1) kurangnya

pangan, sandang, dan perumahan yang tidak layak, (2) terbatasnya

kepemilikan tanah dan alat produksi, (3) kurangnya kemampuan

membaca dan menulis, (4) kurangnya jaminan dan kesejahteraan hidup,

(5) kerentanan dan keterpurukan dalam bidang sosial dan ekonomi, (6)

akses terhadap ilmu pengetahuan yang terbatas.

Page 34: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Indikator kemiskinan menurut Bappenas (2006) adalah terbatasnya

kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya akses dan rendahnya mutu

layanan pendidikan, terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha,

terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi, terbatasnya akses

terhadap air bersih, lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan

tanah, memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam,

lemahnya jaminan rasa aman, lemahnya partisipasi, dan besarnya beban

kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga dan

adanya tekanan hidup yang mendorong terjadinya migrasi.

Menurut Prof. Sajogjo (BAPPENAS) memberi batasan kemiskinan

untuk masyarakat pedesaan ekuivalen dengan 20 kg beras perkapita

perbulan dan bagi masyarakat perkotaan ekuivalen dengan 30 kg beras

perkapita perbulan.

Pengukuran taraf kemiskinan antara lain melihat patokan dari 2.100

kalori perorangan perhari, tetapi berbeda-beda menurut umur dan jenis

kelamin. Anak-anak dan manula memang tidak membutuhkan jumlah

kalori sebanyak itu. Namun demikian jumlah rata-rata yang ditetapkan

adalah 2.100 kalori, lalu ditambahkan kebutuhan minimum untuk

pendidikan, perumahan, dan pakaian. Pengukuran kemiskinan ada juga

yang melihatnya dari konsumsi orang. Pemikiran ini beranggapan bahwa

pendapatan orang itu sama dengan pengeluarannya. Secara nasional,

bahwa pengeluaran dan pendapatan sama memang benar. Namun tingkat

disagresi yang lebih rendah, ukuran kemiskinan seperti ini dapat

dikatakan menggambarkan pendapatan masyarakat.

Page 35: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Ukuran Kemiskinan

Kemiskinan mempunyai pengertian yang luas dan memang tidak

mudah untuk mengukurnya. Namun demikian, dapat dijelaskan dua

macam ukuran kemiskinan yang umum digunakan yaitu kemiskinan

absolut dan kemiskinan relatif.

a. Kemiskinan Absolut

Menurut konsep ini kemiskinan dikaitkan dengan perkiraan

tingkat pendapatan dan kebutuhan. Perkiraan kebutuhan hanya

dibatasi pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar minimum yang

memungkinkan seseorang untuk dapat hidup secara layak. Bila

pendapatan tidak dapat mencapai kebutuhan minimum maka orang

dapat dikatakan miskin. Dengan demikian, kemiskinan diukur

dengan memperbandingkan tingkat pendapatan orang dengan

pendapatan yang dibutuhkan untuk memperoleh kebutuhan dasarnya.

Tingkat pendapatan minimum merupakan pembatas antara

keadaan kemiskinan dengan tidak miskin atau sering disebut sebagai

garis batas kemiskinan. Kesulitan konsep ini adalah menentukan

komposisi dan tingkat kebutuhan minimum karena kedua hal

tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh adat kebiasaan saja, tetapi juga

iklim, tingkat kemajuan suatu negara dan berbagai faktor ekonomi

lainnya.

Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup

dengan pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah

untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dengan batasan ini maka

Page 36: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi

kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi

kurang dari $2/hari. Proporsi penduduk negara berkembang yang

hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990

menjadi 21% pada 2001. Melihat pada periode 1981-2001,

persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis

kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari

$1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tertentu.

b. Kemiskinan Relatif

Konsep ini mejelaskan garis kemiskinan akan mengalami

perubahan bila tingkat hidup masyarakat berubah. Konsep

kemiskinan relatif bersifat dinamis, sehingga kemiskinan akan selalu

ada. Semakin besar ketimpangan antara tingkat penghidupan

golongan atas dan golongan bawah, maka akan semakin besar pula

jumlah penduduk yang dapat dikategorikan miskin. Bank Dunia

memberi kriteria sebagai berikut :

1) Jika 40% jumlah penduduk dengan pendapatan terendah

menerima kurang dari 12% dari pendapatan nasional, maka

disebut pembagian pendapatan sangat timpang.

2) Jika 40% jumlah penduduk dengan pendapatan terendah

menerima antara 12% - 17% dari pendapatan nasional, maka

disebut ketidakmerataan sedang.

Page 37: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Jika 40% jumlah penduduk dengan pendapatan terendah tersebut

menerima lebih dari 17% dari pendapatan nasional, maka

disebut ketidakmerataan rendah.

4. Kriteria kemiskinan

Kriteria kemiskinan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik ada

14 kriteria, antara lain :

a. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang 8 m2 per orang.

b. Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah / bambu /

kayu murahan.

c. Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari bambu / rumbia / kayu

berkualitas rendah / tembok tanpa diplester.

d. Tidak memiliki fasilitas buang air besar / bersama-sama dengan

rumah tangga lain.

e. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.

f. Sumber air minum berasal dari sumur / mata air tidak terlindung /

sungai / air hujan.

g. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar / arang /

minyak tanah.

h. Hanya mengkonsumsi daging / susu / ayam satu kali dalam

seminggu.

i. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun.

j. Hanya sanggup makan sebanyak satu / dua kali dalam sehari.

Page 38: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

k. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di Puskesmas /

poliklinik.

l. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : Petani dengan

luas lahan 0,5 ha — Buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh

perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp

600.000 per bulan (2005) — atau pendapatan perkapita Rp.166.697

per kapita per bulan (2007).

m. Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak

tamat SD/hanya SD.

n. Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan nilai

Rp 500.000, seperti : sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak,

kapal motor, atau barang modal lainnya.

5. Jenis-Jenis Kemiskinan

Kemiskinan dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain :

a. Kemiskinan Alamiah, kemiskinan yang disebabkan oleh sumber

daya yang terbatas atau karena tingkat perkembangan teknologi yang

lebih rendah. Dengan kata lain ketidakmampuan seseorang atau

komunitas dalam memenuhi kebutuhan dan mengejar ketertinggalan

teknologi menjadi penyebabnya.

b. Kemiskinan buatan / Struktural, kemiskinan yang disebabkan oleh

kelembagaan yang ada dalam masyarakat membuat masyarakat

sendiri tidak menguasai sarana ekonomi dan fasilitas-fasilitas secara

merata.

Page 39: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

6. Penyebab Kemiskinan

Kartasasmita (1999) menjelaskan kemiskinan disebabkan oleh,

a. Rendahnya taraf pendidikan. Taraf pendidikan yang rendah

mengakibatkan kemampuan pengembangan diri terbatas dan

menyebabkan sempitnya lapangan kerja yang dapat dimasuki.

b. Rendahnya derajat kesehatan. Taraf kesehatan dan gizi yang rendah

menyebabkan rendahnya daya tahan fisik, daya pikir, dan prakarsa.

c. Terbatasnya lapangan kerja. Keadaan kemiskinan karena kondisi

pendidikan diperberat oleh terbatasnya lapangan pekerjaan.

d. Kondisi keterisolasian. Banyak penduduk miskin, secara ekonomi

tidak berdaya karena terpencil dan terisolasi.

Menurut Mudrajad (1997 : 107) yang mengutip Sharp,

mengidentifikasikan penyebab kemiskinan dipandang dari sisi ekonomi,

yaitu :

a. Secara mikro, kemiskinan muncul karena adanya ketidaksamaan

pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi

pendapatan yang timpang. Penduduk miskin hanya memiliki

sumberdaya dalam jumlah terbatas dan kualitasnya rendah.

b. Kemiskinan muncul akibat perbedaan dalam kualitas sumber daya

manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti

produktivitasnya rendah, yang pada gilirannya upahnya rendah.

Rendahnya kualitas sumber daya ini karena rendahnya pendidikan,

Page 40: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi, atau karena

keturunan.

c. Kemiskinan muncul akibat perbedaan akses dalam modal.

ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori lingkaran

setan kemiskinan (vicious circle of proverty). Adanya keterbelakangan,

ketidaksempurnaan pasar, dan kurangnya modal menyebabkan rendahnya

produktivitas. Rendahnya produktivitas mengakibatkan rendahnya

pendapatan yang mereka terima. Rendahnya pendapatan akan

berimplikasi pada rendahnya tabungan dan investasi. Rendahnya

investasi berakibat pada keterbelakangan, dan seterusnya (gambar 2.1).

Logika berfikir ini dikemukakan oleh Nurkse dalam Kuncoro (1997 :

107), yang mengatakan : “a poor country is poor because it is poor”

(negara miskin itu miskin karena dia miskin).

Gambar 2.1 : Lingkaran Setan Kemiskinan (The Vicious Circle of

Proverty)

Sumber : R. Nurkse (1953)

Ketidaksempurnaan pasar, Keterbelakangan, Ketertinggalan Kekurangan modal Investasi rendah produktivitas rendah Tabungan rendah pendapatan rendah

Page 41: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

7. Pola Kemiskinan

Ada beberapa pola kemiskinan antara lain,

a. Presistent Poverty, yaitu kemiskinan yang telah kronis atau turun-

temurun. Daerah yang mengalami kemiskinan ini pada umumnya

merupakan daerah kritis sumber daya alam atau terisolasi.

b. Cyclical Poverty, yaitu pola kemiskinan yang mengikuti pola siklus

ekonomi secara keseluruhan.

c. Seasonal Poverty, yaitu kemiskinan musiman seperti yang sering

dijumpai pada kasus-kasus nelayan dan petani tanaman pangan.

d. Accidental Poverty, yaitu kemiskinan karena terjadi bencana alam

atau dampak dari suatu kebijakan tertentu yang menyebabkan

menurunnya tingkat kesejahteraan suatu masyarakat.

8. Cara Mengatasi Kemiskinan

Dimensi kemiskinan yang begitu luas mengharuskan setiap upaya

penanggulangan kemiskinan dalam tatanan makro perlu dilakukan secara

terpadu, yang meliputi berbagai program pembangunan terpadu baik

sektoral maupun regional. Dalam hal ini yang diperlukan adalah

penajaman program dan kegiatan sehingga hasilnya lebih optimal dan

berdampak langsung terhadap kelompok sasaran.

Kebijaksanaan penanggulangan kemiskinan secara umum dapat

dibagi atas kelompok (Edwina dalam Prasetyo, 2009 : 37)

a. Kebijaksanaan yang secara tidak langsung mengarah pada sasaran,

tetapi memberikan dasar tercapainya upaya penanggulangan

Page 42: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

kemiskinan. Berbagai program dan kebijaksanaan tidak terbatas pada

penduduk miskin tetapi program-program tersebut cukup berperan

dalam mengatasi kemiskinan.

b. Kebijaksanaan yang langsung diarahkan pada peningkatan akses

terhadap sarana dan prasarana yang mendukung penyediaan

kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, perumahan, kesehatan, dan

pendidikan, peningkatan produktivitas dan pendapatan, khususnya

masyarakat berpendapatan rendah.

c. Kebijaksanaan khusus, keseluruhan rencana dan kegiatannya tertuju

pada kelompok masyarakat miskin dan diberi nama yang

mencerminkan kegiatan tersebut. Program khusus ini berupaya untuk

memberdayakan masyarakat miskin agar mampu melepaskan diri

dari perangkap kemiskinan

Keberhasilan suatu program dipengaruhi oleh tersedianya dana,

daya dan sarana, intensitas dan kualitas berbagai kegiatan

pelaksanaannya, kualitas hasil langsung dari kegiatan tersebut dan efek

serta damapk yang diperoleh.

9. Menghilangkan Kemiskinan

Tanggapan utama terhadap kemiskinan adalah :

a. Bantuan Kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang

miskin.

b. Bantuan terhadap keadaan individu, Banyak macam kebijakan yang

dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan

Page 43: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian

kerja, dan lain-lain.

c. Persiapan bagi yang lemah, daripada memberikan bantuan secara

langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera

menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang

yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan

ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti

kebutuhan akan perawatan kesehatan.

10. Peran Keluarga Dalam Penanggulangan kemiskinan

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat mempunyai

peran dalam penanggulangan kemiskinan oleh karena itu dalam

pembangunan keluarga sejahtera lebih diarahkan kepada peningkatan

kualitas keluarga yang bercirikan kemandirian dan ketahanan keluarga

yang tinggi dalam rangka mewujudkan keluarga yang bahagia sejahtera.

Sehubungan dengan arah tersebut maka berbagai kegiatan program lebih

diarahkan pada peningkatan sikap mental dan fungsi ekonomi keluarga

sehingga pendekatan yang dipakai adalah lebih kepada pemberdayaan

ekonomi keluarga. Sesuai dengan potensi dan peluangnya setiap keluarga

akan dibantu dan dirangsang untuk mengembangkan sikap mental yang

positif dalam pembangunan dan diajak untuk meningkatkan kemampuan

dirinya. Setiap keluarga akan diusahakan menjadi unit usaha ekonomi

yang makin mandiri. Pengembangan potensi keluarga terutama dilakukan

dengan memberikan kemampuan kepada anggota keluarga yang

Page 44: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dianggap paling lemah dan memiliki potensi yang belum banyak

digunakan, yaitu para ibu, para perempuan.

D. PNPM Mandiri

1. Pengertian PNPM Mandiri

PNPM Mandiri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk

mendorong penurunan angka kemiskinan dan pengangguran. PNPM

Mandiri difokuskan pada program penanggulangan kemiskinan yang

berbasis partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri

merupakan integrasi dan perluasan program-program penanggulangan

kemiskinan yang berbasis masyarakat yang sudah jalan. (Depdagri, 2008)

2. Jenis-Jenis PNPM Mandiri

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia ada 3 jenis (Depdagri,

2008) , antara lain :

a. PNPM Mandiri Perdesaan

b. PNPM Mandiri Perkotaan

c. PNPM mandiri Wilayah Khusus dan Desa Tertinggal

3. Tujuan PNPM Mandiri (Depdagri, 2008)

Tujuan PNPM Mandiri secara umum adalah meningkatnya

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin di perdesaan

Page 45: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

dengan mendorong kemandirian dalam pengambilan keputusan dan

pengelolaan pembangunan.

Tujuan PNPM Mandiri secara Khusus 1) meningkatkan partisipasi

seluruh masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan atau kelompok

perempuan, dalam pengambilan keputusan perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan, dan pelestarian pembangunan, 2) melembagakan

pengelolaan pembangunan partisipatif dengan mendayagunakan sumber

daya lokal, 3) mengembangkan kapasitas pemerintahan lokal dalam

memfasilitasi pengelolaan pembangunan partisipatif, 4) menyediakan

prasarana sarana sosial dasar dan ekonomi yang diprioritaskan oleh

masyarakat, 5) melembagakan pengelolaan dana bergulir, 6) mendorong

terbentuk dan berkembangnya Badan Kerja Sama Antar Desa dalam

pengelolaan pembangunan, 7) mengembangkan kerja sama antar

pemangku kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan

perdesaan.

4. Visi PNPM Mandiri

Visi PNPM Mandiri adalah mewujudkan kesejahteraan dan

kemandirian masyarakat miskin di perdesaan (Depdagri, 2008).

Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.

Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi

sumber daya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses sumber

daya di luar lingkungannya, serta mengelola sumber daya tersebut untuk

mengatasi masalah kemiskinan.

Page 46: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

5. Misi PNPM Mandiri (Depdagri, 2008)

a. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan kelembagaannya.

b. Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif.

c. Mengoptimalkan fungsi dan peran pemerintah lokal.

d. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana dasar

masyarakat.

e. Pengembangan jaringan kemitraan dalam pembangunan.

6. Keluaran (Output) Program PNPM Mandiri

a. Terjadinya peningkatan keterlibatan Rumah Tangga Miskin (RTM)

dan kelompok perempuan mulai perencanaan sampai dengan

pelestarian

b. Terlembaganya sistem pembangunan partisipatif di desa dan antar

desa

c. Terjadinya peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam

memfasilitasi pembangunan partisipatif

d. Berfungsi dan bermanfaatnya hasil kegiatan PNPM Mandiri

Perdesaan bagi masyarakat

e. Terlembaganya pengelolaan dana bergulir dalam peningkatan

pelayanan sosial dasar dan ketersediaan akses ekonomi terhadap

RTM

f. Terbentuk dan berkembangnya kerjasama antar desa dalam

pengelolaan pembangunan

Page 47: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

g. Terjadinya peningkatan peran serta dan kerja sama para pemangku

kepentingan dalam upaya penanggulangan kemiskinan perdesaan

7. Prinsip PNPM Mandiri (Depdagri, 2008)

a. Bertumpu pada pembangunan manusia

Masyarakat lebih memilih kegiatan yang berdampak langsung

terhadap upaya pembangunan manusia daripada pembangunan fisik

semata.

b. Otonomi

Masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara

mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar.

c. Desentralisasi

Memberikan ruang yang lebih luas kepada masyarakat untuk

mengelola kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan yang

bersumber dari pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan

kapasitas masyarakat.

d. Berorientasi pada masyarakat miskin

Segala keputusan yang diambil dan disepakati berpihak kepada

masyarakat miskin.

e. Partisipasi

Masyarakat berperan secara aktif dalam setiap tahapan proses, mulai

dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan

pelestarian kegiatan dengan memberikan tenaga, pikiran dana, waktu

maupun ruang.

Page 48: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

f. Kesetaraan dan keadilan gender

Memberikan kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan

untuk berperan aktif dalam setiap pembangunan dan dalam

menikmati manfaat kegiatan pembangunan, kesetaraan juga dalam

pengertian kesejajaran kedudukan pada saat situasi konflik.

g. Demokratis

Masyarakat mengambil keputusan pembangunan secara musyawarah

dan mufakat.

h. Transparansi dan Akuntabel

Masyarakat memiliki akses terhadap segala informasi dan proses

pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat

dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan baik

secara moral, teknis, legal maupun administratif.

i. Prioritas

Masyarakat memilih kegiatan yang diutamakan dengan

mempertimbangkan kemendesakan dan kemanfaatan untuk

pengentasan kemiskinan.

j. Keberlanjutan

Dalam setiap pengambilan keputusan atau tindakan pembangunan,

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

pemeliharaan kegiatan harus telah mempertimbangkan sistem

pelestariannya.

Page 49: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

8. Jenis Kegiatan PNPM Mandiri (Depdagri, 2008)

a. Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang

dapat memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM.

b. Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan,

termasuk kegiatan pelatihan pengembangan ketrampilan masyarakat

(pendidikan nonformal).

c. Kegiatan peningkatan kapasitas/ketrampilan kelompok usaha

ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan

produksi berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan

modal),

d. Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok

Perempuan (SPP).

9. Jenis Kegiatan Yang Dilarang dalam PNPM Mandiri (Depdagri, 2008)

a. Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau

angkatan bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai

politik.

b. Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat

ibadah,

c. Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan

lain yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat

terlarang dan lain-lain),

d. Pembelian kapal ikan yang berbobot diatas 10 ton dan

perlengkapannya,

Page 50: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

e. Pembiayaan gaji pegawai negeri,

f. Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah

usia kerja,

g. Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau

penjualan barang-barang yang mengandung tembakau,

h. Kegiatan apapun yang dilakukan berkaitan dengan aktivitas

perlindungan alam pada lokasi yang telah ditetapkan sebagai cagar

alam, kecuali ada ijin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi

tersebut,

i. Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan terumbu karang,

j. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air dari sungai

yang mengalir dari atau menuju negara lain,

k. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai,

l. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih dari 50 Ha,

m. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air dengan

kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik.

10. Jenis Usulan Kegiatan PNPM Mandiri (Depdagri, 2008)

Jenis usulan kegiatan PNPM Mandiri antara lain :

a. Pendidikan

Tujuan : Mempercepat upaya peningkatan kualitas SDM

Sasaran : Masyarakat / kelompok masyarakat miskin

Jenis Kegiatan :

1) Biaya pendidikan/beasiswa

Page 51: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(a) Pemanfaatan beasiswa antara lain untuk : iuran sekolah,

biaya praktikum, biaya ujian, perlengkapan sekolah (buku,

alat tulis, seragam dan pendukung lainnya)

(b) Lamanya jenjang beasiswa tergantung pada jenjang

pendidikan yang sedang dijalani (sampai pendidikan dasar 9

tahun)

(c) Usulan hendaknya dikoordinasikan dengan Komite Sekolah

2) Peningkatan Pelayanan Pendidikan

(a) Bantuan peningkatan pelayanan pendidikan dapat berupa

pembelian bahan-bahan penunjang belajar mengajar (buku

wajib belajar, alat peraga sederhana, bahan penunjang

belajar habis pakai),pembangunan atau renovasi dan

perawatan kelas berikut pembelian mebeler sekolah dan

perpustakaan

(b) Prasyarat lembaga penerima bantuan adalah

sekolah/lembaga tingkat dasar dan menengah kurang

mampu. Khusus untuk pendidikan formal harus sudah

memiliki Komite Sekolah, memiliki ijin dari Diknas.

3) Peningkatan Ketrampilan

(a) Dimaksudkan untuk memberi kesempatan bagi anggota

masyarakat miskin dalam rangka mengembangkan potensi,

(b) Pemanfaatan bantuan dapat berupa kursus/pelatihan,

pembelian bahan kursus dan pelatihan

Page 52: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

b. Kesehatan

Tujuan : Peningkatan pelayanan dasar kesehatan

Sasaran : Warga desa, lansia, balita, ibu dan anak

Jenis Kegiatan :

1) Penyuluhan Kesehatan

(a) Penyediaan alat/media informasi tentang kesehatan seperti

poster, leaflet, buku mini seri kesehatan,

(b) Penyuluhan langsung tentang masalah kesehatan

(c) Pendidikan kesehatan melalui lingkungan sekolah

2) Penyediaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

(a) Posyandu, pelatihan ketrampilan bidang kesehatan, Polindes

(b) Bentuk kegiatannya berupa

(1) Pengadaan fasilitas pelayanan kesehatan

(2) Pengembangan fasilitas dan tempat pelayanan

kesehatan masyarakat

3) Kesehatan Lingkungan

(a) Penyediaan Sarana pencegahan dan pemberantasan penyakit

menular serta penciptaan sanitasi lingkungan seperti :

pembuatan tempat MCK, pengadaan air bersih, pembuatan

atau perbaikan saluran air kotor/got

(b) Pelatihan pencegahan wabah penyakit

4) Pembiayaan Kesehatan Mandiri

Dana sehat dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

(JPKM) melalui kelompok

Page 53: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

c. Simpan Pinjam Kelompok Perempuan

Sasaran : Masyarakat miskin produktif yang memerlukan pendanaan

usaha melalui kelompok

Ketentuan kelompok yang berhak menerima dana SPP :

1) Beranggotakan perempuan yang mempunyai ikatan pemersatu

2) Berumur minimal 1 tahun

3) Mempunyai kegiatan simpan pinjam

4) Mempunyai aturan pengelolaan dana simpanan dan pinjaman

5) Kegiatan simpan pinam masih berlangsung baik

6) Mempunyai organisasi (pengurus) dan administrasi

d. Prasarana Sarana

Jenis Kegiatan prasarana sarana yang dapat dibiayai :

1) Jalan, antara lain :

(a) Tanah (pembukaan badan jalan)

(b) Pengaspalan

(c) Saluran drainase

2) Jembatan

Jembatan gantung, gejala baja, gelagar kayu, beton

3) Pasar

4) Air Bersih

(a) Sumur bor

(b) Sumur gali

(c) Penjernihan Air

(d) Perpipaan

Page 54: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

5) MCK

6) Listrik

7) Pompa air

8) Irigasi (bendung, saluran, waduk, tanggul penahan banjir)

9) Pembangunan atau rehabilitasi sekolah, posyandu dan TK

10) TPT (Tembok Penahan Tanah)

11) TPI (Tempat Pelelangan Ikan)

11. Kriteria Kegiatan PNPM Mandiri

PNPM Mandiri mempunyai beberapa kriteria kegiatan (Depdagri,

2008), antara lain :

a. Lebih bermanfaat bagi Rumah Tangga Miskin

b. Berdampak langsung pada kesejahteraan

c. Berpotensi untuk berkembang dan berkelanjutan

d. Didukung SDM yang ada

e. Bisa dikerjakan oleh masyarakat

12. Strategi PNPM Mandiri

PNPM Mandiri dalam menjalankan kegiatannya mempunyai

beberapa strategi (Depdagri, 2008), yaitu :

a. Memberikan kewenangan yang lebih luas kepada masyarakat dalam

mengambil keputusan,

b. Meningatkan sinergisitas antara masyarakat dan pemerintah daerah

dalam penanggulangan kemiskinan,

Page 55: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

c. Memberikan bantuan kepada masyarakat berupa dana bantuan

langsung masyarakat (BLM/block grant) dan bantuan pendampingan

berupa technical assistance.

13. Sasaran PNPM Mandiri (Dedagri, 2008)

a. Lokasi Sasaran

Lokasi sasaran PNPM Mandiri Perdesaan meliputi seluruh

kecamatan perdesaan di Indonesia yang dalam pelaksanaannya

dilakukan secara bertahap dan tidak termasuk kecamatan-kecamatan

kategori kecamatan bermasalah dalam PPK / PNPM Mandiri

Perdesaan.

b. Kelompok Sasaran PNPM mandiri

1) Kelembagaan Masyarakat Desa

2) Kelembagaan Pemerintah Lokal

3) RTM / Rumah Tangga Miskin di perdesaan

14. Pendanaan PNPM Mandiri (Depdagri, 2008)

PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program Pemerintah Pusat

bersama Pemerintah Daerah, artinya program ini direncanakan,

dilaksanakan dan didanai bersama-sama berdasarkan persetujuan dan

kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

Sumber dan Ketentuan Alokasi Dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan

Page 56: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Sumber Dana Berasal dari :

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 80% total

dana BLM

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 20% total

dana BLM

c. Swadaya Masyarakat

d. Partisipasi dunia usaha

15. Kriteria Alokasi

Alokasi dana BLM per kecamatan ditetapkan oleh Pemerintah

dengan mempertimbangkan jumlah dan distribusi penduduk serta jumlah

orang miskin. Alokasi dana BLM dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Alokasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Jumlah

Penduduk

% Penduduk

Miskin

Alokasi BLM

(dlm juta)

< 25.000 <20%

20% - 40%

>40%

1.500

1.500

1.750

25.000 s/d 50.000 <20%

20% - 40%

>40%

1.750

1.750

2.000

>50.000 <20%

20% - 40%

>40%

2.250

2.500

3.000

Sumber : Depdagri, 2008

Page 57: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

16. Dasar Hukum PNPM Mandiri

Dasar hukum pelaksanaan PNPM Mandiri adalah: (Petunjuk

Umum PNPM Mandiri 2007), mengacu pada landasan idiil Pancasila dan

landasan konstitusioanl UUD 1945 beserta amandemennya, dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya yang terkait

sistem pemerintahan, perencanaan, keuangan negara dan kebijakan

penanggulangan kemiskinan serta landasan khusus pelaksanaan PNPM

Mandiri.

E. Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

1. Pengertian Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Pengertian Unit Pengelola Kegiatan menurut Petunjuk Teknis

Operasional bahwa UPK adalah Unit Pengelola Kegiatan yang mengelola

dana Bantuan Masyarakat (BLM) – baik dari Program Pengembangan

Kecamatan (PPK) maupun Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri yang dapat dialokasikan untuk berbagai jenis kegiatan

yang mencakup kegiatan sarana/prasarana, pendidikan, kesehatan, UEP

dan SPP/dana bergulir (PTO Penjelasan X Pengelolaan Dana Bergulir

Program Pengembangan Kecamatan 2005).

2. Peranan Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Peran UPK adalah sebagai unit pengelola dan operasional

pelaksanaan kegiatan antar desa.

Page 58: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

3. Tugas Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

UPK mendapatkan penugasan MAD/BKAD untuk menjalankan

tugas pengelolaan dana program dan tugas pengelolaan dana perguliran.

4. Manajemen Lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong

a. Sumber Daya Manusia

Lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali memiliki pengelola kegiatan disebut sebagai pengurus

UPK, yang berfungsi sebagai karyawan terdiri dari empat orang,

antara lain: Ketua (Manajer UPK), Sekertaris (Bagian Administrasi),

Bendahara (Bagian Akunting) dan Staf (Pembantu Umum).

b. Pemasaran

1) Wilayah Kerja

Wilayah Kerja UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali meliputi wilayah Kecamatan Andong yang

terdiri dari enam belas desa.

Sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga UPK, agar

tercapai efisiensi kerja, guna penanganan masalah dan

tercapainya tujuan organisasi pengurus UPK membagi wilayah

kerja sebagai berikut: Ketua enam wilayah desa binaan,

Sekertaris empat desa binaan, Bendahara enam desa binaan

(sebagai pertimbangannya adalah kemampuan masing-masing

SDM).

Page 59: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2) Nasabah (pemanfaat)

Nasabah sebagai penerima manfaat dana bergulir pada

UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

adalah masyarakat sebagai anggota kelompok yang diusulkan

oleh kelompoknya bukan individu (UPK PNPM Mandiri tidak

diperbolehkan memberikan pinjaman pada individu).

Kelompok pemanfaat dan bergulir minimal memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut: usia kelompok minimal satu tahun,

memiliki pengurus kelompok (ketua, sekertaris, bendahara),

memiliki pertemuan rutin, memiliki kegiatan sebagai ikatan

kelompok.

3) Latar belakang pemanfaat

Sesuai dengan PTO dan aturan main perguliran bahwa:

a) Pemanfaat yang diusulkan oleh kelompok diutamakan

masyarakat miskin produktif atau masyarakat miskin yang

mempunyai usaha, bisa berkembang, mempunyai

kemampuan untuk mengembalikan serta memiliki karakter

yang bisa dipertanggungjawabkan.

b) Seseorang yang punya kegiatan usaha, dalam usaha tersebut

mempekerjakan orang miskin.

Page 60: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

5. Sruktur Organisasi

Struktur organisasi kelembagaan UPK dibuat agar dapat tercapai

efisiensi kerja. Secara skematis, bentuk struktur organisasi lembaga UPK

PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali adalah sebagai

berikut : (Sumber AD/ART lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali).

GAMBAR 2.2 : Bagan Susunan Organisasi UPK PNPM Mandiri

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Pelaksana

Program

6.

7. 8.

FORUM MAD

Pengurus BKAD

BP-UPK U P K T V T P M

TPK Desa TPK Desa TPK Desa TPK Desa

Pj O K F K / F T

Penasehat / Pembina

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok

Page 61: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

GAMBAR 2.3 : Bagan Susunan Organisasi UPK PNPM Mandiri

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Pasca

Program

Struktur organisasi diatas dapat diuraikan tugas dari masing-masing

jabatan sebagai berikut :

1. Penasehat / Pembina

Camat atas nama Bupati sebagai pembina / penasehat.

a. Berkewajiban memberi arahan maupun pembinaan kepada

pengurus.

b. Berkewajiban memberi teguran maupun peringatan jika dalam

pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan aturan.

FORUM MAD

Pengurus BKAD

BP-UPK U P K T V T P M

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok

Penasehat / Pembina

Page 62: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

c. Berhak mendapatkan laporan perkembangan kegiatan organisasi

secara periodik.

2. Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PjOK)

PjOK adalah seorang Kasi Pemberdayaan Masyarakat atau pejabat

lain yang mempunyai tugas pokok sejenis di Kecamatan yang

ditetapkan oleh SK Bupati dan bertanggungjawab atas

penyelenggaraan operasional kegiatan dan keberhasilan seluruh

kigiatan program di Kecamatan.

3. Forum Musyawarah Antar Desa (MAD)

Forum Musyawarah Antar Desa (MAD) merupakan forum tertinggi

yang diselenggarakan oleh Badan Kordinasi Antar Desa (BKAD).

4. Fasilitator Kecamatan (FK) dan Fasitator Teknik (FT).

FK adalah merupakan pendamping masyarakat dalam mengikuti dan

melaksanakan program.

Tugasnya: memfasilitasi masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan

mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan

pelestarian.

FT adalah merupakan tenaga pendamping masyarakat dalam

merencanakan, melaksanakan, mengoperasionalkan dan

pemeliharaan kegiatan-kegiatan prasarana infrastruktur perdesaan.

Page 63: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

5. Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)

Tugas dan fungsi BKAD adalah :

a. Perencanaan Strategis :

Merumuskan, membahas dan menetapkan rencana strategis

untuk pengembangan UPK dalam bidang pengelolaan dana

bergulir, pengelolaan program dan pelaksanaan usaha kelompok.

b. Pengelolaan Kegiatan :

Pengelolaan kegiatan didelegasikan pada UPK selaku Unit

Pengelola Kegiatan.

c. Pengawasan :

Fungsi pengawasan didelegasikan kepada Badan Pengawas UPK.

d. Evaluasi Kinerja :

1) Menilai pencapaian hasil renstra (rencana strategis)

2) Menindaklanjuti hasil temuan pengawasan BP-UPK

3) Mengevaluasi kinerja lembaga-lembaga pendukung yang ada.

6. Unit Pengelola Kegiatan (UPK)

Tugas dan tanggungjawab UPK:

Tugas dan tanggungjawab umum :

a. Mengelola dana PPK maupun PNPM Mandiri di Kecamatan.

b. Mengelola administrasi dan pelaporan seluruh transaksi kegiatan

PPK maupun PNPM Mandiri.

c. Mengelola dokumen-dokumen PPK maupun PNPM Mandiri.

Page 64: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

d. Mengelola Dana Bergulir dan BLM yang dialokasikan untuk UEP

dan atau SPP, maupun dari sumber lain dari program pemerintah

dan swasta.

e. Melakukan pembinaan terhadap kelompok peminjam.

Tugas dan tanggungjawab khusus :

a. Melakukan sosialisasi dan penegakan prinsip-prinsip PNPM

Mandiri dalam perencanaan dan pelestarian PNPM Mandiri.

b. Melakukan administrasi dan pelaporan setiap transaksi keuangan

maupun non keuangan.

c. Membuat perencanaan keuangan dan rencana kerja.

d. Membuat pertanggungjawaban keuangan dan realisasi rencaa

kerja kepada MAD.

e. Melakukan evaluasi dan pemeriksaan RPD dan LPD yang dibuat

desa dalam setiap tahapan proses.

f. Melakukan bimbingan teknis dan pemeriksaan administrasi

pelaporan pelaku desa.

g. Membuat draf rencana perguliran yang sesuai dengan prinsip dan

mekanisme PNPM Mandiri

h. Melakukan fasilitasi kerjasama dengan pihak lain dalam

kaitannya dengan pengembangan potensi wilayah.

i. Melakukan penguatan kelompok peminjam dalam kelembagaan,

pengelolaan keuangan, pengelolaan pinjaman dan memfasilitasi

pengembangan usaha kelompok dan pemanfaat.

Page 65: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

j. Membantu pengembangan kapasitas pelaku program melalui

pelatihan, bimbingan lapangan dan pendampingan dalam setiap

tahap kegiatan.

k. Mendorong transparansi dalam pengelolaan keuangan,

pengelolaan pinjaman, perkembangan program dan informasi

lainnya.

l. Bersama pelaku lainnya melakukan fasilitasi penyelesaian

masalah.

7. Badan Pengawas UPK (BP-UPK)

Tugas dan tanggungjawab BP-UPK :

a. Mengawasi pengelolaan kegiatan, administrasi dan keuangan

yang dilakukan UPK.

b. BP-UPK melakukan pengawasan pelaksanaan tugas UPK untuk

melaksanakan tanggungjawabnya :

1) Memastikan harta lembaga aman.

2) Memastikan data benar

3) Mendorong dan menjaga aturan ditaati

4) Mendorong dan menjaga efisiensi

c. Melakukan pengecekan atau monitoring kelompok, pemanfaat

dan penerapan kesepakatan aturan serta sanksi setingkat

kelompok, desa, kecamatan dan sanksi dalam kelembagaan

BKAD.

Page 66: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

d. Memberikan masukan, peringatan dan mengusulkan diadakannya

Musyawarah Khusus apabila terjadi pelanggaran pada pelaku

UPK.

8. Tim Verifikasi (TV)

Tugas dan tanggungjawab TV :

a. Memeriksa kelengkapan dokumen usulan yang diajukan.

b. Melakukan observasi dan verifikasi lapangan untuk memeriksa

kesesuaian dalam usulan dengan fakta di lapangan.

c. Memeriksa kesesuaian usulan dengan kriteria dan tujuan PNPM

Mandiri dan peraturan perguliran.

d. Membuat rekomendasi terhadap hasil pemeriksaan usulan.

e. Menyampaikan dan menjelaskan rekomendasi hasil pemeriksaan

usulan kepada peserta MAD atau kepada Tim Perguliran.

9. Tim Penyehatan Pinjaman (TPM)

TPM adalah kelembagaan yang bersifat ad-hoc atau sementara yang

bekerja jika diperlukan atau dibutuhkan sebagai pendukung

kelembagaan yang lain.

TPM berfungsi dan bertanggungjawab dalam penyehatan pinjaman

bermasalah.

10. Tim Pelaksana Kegiatan (TPK)

TPK adalah tim pelaksana di tingkat desa.

Tugas dan fungsinya: sebagai penanggungjawab kegiatan

operasional desa mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di lapangan

dan pengelola administrasi serta keuangan program.

Page 67: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

11. Kelompok

Kelompok peminjam adalah kelompok yang menerima pinjaman

dana bergulir dari PPK maupun PNPM Mandiri.

F. Pendapatan

1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan atau dapat juga disebut keuntungan, adalah merupakan

selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Dimana biaya itu

terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Secara matematis analisis

pendapatan dapat ditulis dan digambarkan sebagai berikut (Soekartawi,

2002):

Y = TR-TC

TC = TFC + TVC

Keterangan:

Y = Pendapatan (Rp)

TR = Total Penerimaan (Rp)

TC = Total Biaya (Rp)

TVC = Total Biaya Variabel (Rp)

TFC = Total Biaya Tetap (Rp)

Sedangkan Pendapatan nasional didefinisikan sebagai berikut :

a. Nilai barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam satu

periode tertentu (satu tahun)

Page 68: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

b. Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang

dihasilkan itu.

c. Jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang

digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.

2. Macam-Macam Pendapatan Nasional

Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan,

Pendapatan Nasional dapat dikelompokkan menjadi (Rahardja,

Manurung) :

a. GDP (Gross Domestic Product) atau PDB (Produk Domestik Bruto)

adalah seluruh masyarakat yang tinggal di suatu negara, termasuk

warga negara asing dalam periode tertentu biasanya satu tahun.

b. GNP (Gross National Product) atau PNB (Produk Nasional Bruto)

adalah seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh

warga negara suatu negara tertentu biasanya dalam satu tahun.

GNP = GDP - Produk nasional terhadap luar negeri

c. NNP (Net National Product) atau Produk Nasional Bersih adalah

seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat

suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun, setelah

dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal.

NNP = GNP - (penyusutan + barang pengganti modal)

d. NNI (Net National Income) adalah jumlah seluruh penerimaan yang

diterima masyarakat dalam periode waktu tertentu biasanya satu

tahun, setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)

Page 69: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

NNI = NNP - Pajak tidak langsung

e. PI (Personal Income) atau pendapatan perseorangan adalah jumlah

seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar

sampai ke tangan masyarakat.

PI = (NNI + TP) - (IJS + IA + LD +PP)

TP = Transfer Payment

IJS = Iurang Jaminan Sosial

IA = Iurang Asuransi

LD = Laba ditahan

PP = Pajak Perseorangan

f. DI (Disposable Income) atau pendapatan bebas adalah pendapatan

yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan

penerimanya, setelah dikurangi pajak langsung (Direct Tax).

DI = PI - Pajak Langsung

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah

pendapatan yang diterima oleh pemanfaat (masyarakat miskin) setelah

dikurangi biaya-biaya yang dinyatakan dalam rupiah. Pendapatan merupakan

faktor yang mempengaruhi jumlah pinjaman yang diambil oleh pemanfaat.

Besarnya pinjaman yang diambil sesuai dengan pendapatan pemanfaat.

Page 70: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

G. Penelitian Sebelumnya

Hasil dari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini

akan dibahas secara singkat untuk dapat mengetahui dan membandingkan

hasil dari perbedaan dengan penelitian ini.

1. Penelitian oleh Sulis Prasetyo, 2009

Judul, Analisis Dampak Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat-Program Pengembangan Kecamatan (PNPM-PPK) di

Kabupaten Karanganyar.

Metode Analisis, ESCAP (Economic and Social Commision For Asian

and Pasific)

Hasil Penelitian

a. Pendapatan peserta program kerja mandiri / program simpan pinjam

kelompok (SPKP) meningkat sebesar 29,75% untuk rumah tangga

dan 33,86% untuk individu penerima program. Penigkatan

pendapatan pemanfaat yang lebih tinggi menunjukkan bahwa

peningkatan pendapatan pemanfaat yang lebih tinggi menunjukkan

bahwa peningkatan pendapatan pemanfaat mempunyai kontribusi

yang besar dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga.

b. Jumlah peserta program kerja mandiri yang miskin menurun sebesar

14,28%. Hal ini disebabkan keberhasilan dalam usaha mereka (net

income naik) yang pada akhirnya dapat menurunkan tingkat

kemiskinan.

c. Efisiensi penyaluran program kerja mandiri sebesar 130,03%. Angka

ini menunjukkan tingginya tambahan pendapatan usaha bersih

Page 71: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

peserta program antara sebelum mengikuti program dan setelah

mengikuti program.

2. Penelitian oleh Tri Joko, 2004

Judul, Analisis Program Pengembangan Kecamatan Fase II di Kecamatan

Sambi, Kabupaten Boyolali.

Hasil Penelitian, dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan

partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Program Pengembangan

Kecamatan Fase II.

Disebutkan dalam penelitian tersebut bahwa pelaksanaan Program

Pengembangan Kecamatan fase II masih terdapat kekurangan, dan

penelitiannya belum cukup memberikan informasi mengenai dampak riil

pelaksanaan PPK fase II terhadap penduduk miskin yang menjadi peserta

program. Oleh karena itu perlu diteliti lebih lanjut mengenai

perkembangan PPK, yang saat ini telah berubah nama menjadi PNPM

PPK.

3. Penelitian oleh Annita Shinta Dewi,dkk, Jurnal Ekonomi (2010)

Judul, Pengaruh Pinjaman Dana Bergulir Proyek Penanggulangan

Kemiskinan Di Perkotaan Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha

Kelompok Swadaya Masyarakat Di Kota Depok.

Metode Analisis, Uji Wilcoxon dan Korelasi Rank Spearman.

Hasil Penelitian,

a. Terdapat perbedaan antara modal KSM sebelum mendapatkan

pinjaman dana bergulir P2KP dengan modal KSM setelah

mendapatkan pinjaman dana bergulir P2KP.

Page 72: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b. Terdapat perbedaan antara pendapatan usaha KSM sebelum

mendapatkan pinjaman dana bergulir P2KP dengan pendapatan

usaha KSM setelah mendapatkan pinjaman dana bergulir P2KP.

c. Terdapat hubungan antara pinjaman dana bergulir P2KP dengan

peningkatan pendapatan usaha KSM.

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah seluruh kegiatan penelitian, sejak dari

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan penyelesaian dalam satu kesatuan

yang utuh. Kerangka pemikiran digunakan untuk memudahkan arah di dalam

penelitian. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini secara sistematis dapat

digambarkan sebagai berikut :

GAMBAR 2.4 : SKEMA KERANGKA PEMIKIRAN

Masyarakat Rumah Tangga Miskin

Program PNPM mandiri

Bantuan Pinjaman Dana Bergulir

Peningkatan Pendapatan Masyarakat Rumah Tangga Miskin

Page 73: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Keterangan :

Program PNPM Mandiri adalah salah satu program dari pemerintah

yang tujuannya adalah untuk pengentasan kemiskinan. Dalam hal ini adalah

program bantuan dana bergulir untuk penanggulangan kemiskinan bagi

masyarakat di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Dengan adanya

program PNPM Mandiri, maka akan membantu masyarakat miskin untuk

memingkatan pendapatan mereka, sehingga masalah kemiskinan akan dapat

berkurang.

I. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai nilai suatu parameter

populasi yang dimaksudkan untuk pengujian dan berguna untuk pengambilan

keputusan (Suharyadi dan Purwanto S.K, 2004: 390). Adapun hipotesis yang

dikemukakan dalam penelitian ini adalah :

1. Diduga pelaksanaan Program PNPM Mandiri di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali sudah berjalan baik sesuai dengan prinsip-prinsip

PNPM Mandiri.

2. Diduga terdapat perbedaan pendapatan antara masyarakat rumah tangga

miskin di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali sebelum dengan

setelah ada Program PNPM Mandiri.

Page 74: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode observasi. Dengan sampel

jumlah masyarakat miskin di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali yang

mendapatkan bantuan pinjaman dari Program PNPM Mandiri sebanyak 98

orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pendapatan

masyarakat miskin sebelum dengan setelah ada Program PNPM Mandiri.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan

Uji Beda Dua Mean Untuk Sampel Berpasangan.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Ukuran Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan/

individu-individu) yang karekteristiknya hendak diduga (Djarwanto Ps

dan Pangestu Subagyo, 1993:107). Dalam penelitian ini sebagai

populasinya adalah masyarakat miskin di Kecamatan Andong yang

mendapat bantuan dari Program PNPM Mandiri sejumlah 4948 Kepala

Keluarga. Data diambil tahun 2009, dan data tersebut diperoleh peneliti

dari Kantor UPK Kecamatan Andong.

2. Ukuran Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Sebagai

Page 75: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sampel dari populasi

digunakan rumus Slovin yang dikutip Sevilla (dalam Josef Mage Irawan,

2007:43) :

n = 2.1 eNN

+

n = Jumlah sempel

N = Jumlah populasi

e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sempel (e = 0.1)

Dari perhitungan diatas didapat nilai sebesar 98.03 yang kemudian

dibulatkan menjadi 98 orang.

3. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali. Kecamatan Andong terdiri dari 16 Desa, teknik pengambilan

sampel adalah random sampling yang dimulai dengan penunjukan lima

wilayah desa dengan undian dimana setiap desa diberi nomor undian

antara satu sampai dengan 16, cara pengambilannya jika telah mengambil

satu desa maka perlu dikembalikan lagi, begitu seterusnya sampai terpilih

lima desa berbeda. Dari setiap desa yang terpilih akan diambil 19

responden secara random.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Page 76: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

a. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berwujud angka. Data

kualitatif dalam penelitian ini berupa gambaran umum Lembaga

UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

lengkap dengan program-programnya.

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka. Data kuantitatif

dalam penelitian ini adalah jumlah penduduk kecamatan Andong dan

jumlah penduduk KK Miskin yang ada di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali.

2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik

individual atau perorangan, dalam hal ini diperoleh dari UPK PNPM

Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung,

yaitu diambil dari literatur-literatur yang ada hubungannya dengan

masalah yang diteliti. Misalnya pada buku acuan, majalah dan

struktur organisasi.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

Page 77: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

a. Observasi

Metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara

langsung pada kegiatan perusahaan. Dalam penelitian ini adalah

dengan melakukan pengamatan secara langsung kegiatan UPK

PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

b. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab

secara langsung seputar pengaruh-pengaruh program PNPM Mandiri

terhadap keadaan kesejahteraan masyarakat. Wawancara langsung

tersebut juga menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan

terlebih dahulu.

c. Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan

atau keterangan tertulis yang sudah ada.

D. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif Kualitatif

Untuk menguji hipotesis pertama menggunakan teknik analisis

deksriptif kualitatif, yaitu data yang diperoleh disusun secara sistematis

kemudian disimpulkan sehingga daapat diperoleh gambaran yang baik

dan jelas mengenai pelaksanaan Program PNPM Mandiri di Kecamatan

Andong kabupaten Boyolali.

Page 78: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

b. Uji Beda Dua Mean Untuk Sampel Berpasangan

Uji beda dua mean sampel berpasangan ini digunakan untuk

menguji sampel dengan subjek yang sama namun mengalami perlakuan

yang berbeda, dalam hal ini tingkat pendapatan masyarakat miskin di

Kecamatan Andong sebelum memperoleh bantuan dari program PNPM

Mandiri dan tingkat pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan

Andong setelah memperoleh bantuan dari program PNPM Mandiri.

Uji beda dua mean sampel berpasangan dapat dirumuskan sebagai

berikut :

nSDt

D

= (Djarwanto dan Subagyo, 1994: 212)

Dimana :

t : Nilai t hasil perhitungan yang akan dibandingkan dengan

ttabel

D : Mean dari nilai Di (rata-rata dari perbedaan setiap

pasangan nilai)

SD : Deviasi standar dari nilai Di (deviasi standard dari

perbedaan setiap pasangan nilai

n : Banyaknya pasangan nilai

Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis sebagai berikut :

1) Menentukan formula Ho dan Ha

Ho : µ1 = µ2, artinya tidak ada perbedaan antara tingkat

pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan

Page 79: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Andong sebelum memperoleh bantuan dari

program PNPM Mandiri dengan tingkat

pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan

Andong setelah memperoleh bantuan dari

program PNPM Mandiri.

Ha : µ1 ≠ µ2, artinya ada perbedaan antara tingkat

pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan

Andong sebelum memperoleh bantuan dari

program PNPM Mandiri dengan tingkat

pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan

Andong setelah memperoleh bantuan dari

program PNPM Mandiri.

2) Menentukan Level of Significance (α) = 0,05

Nilai t tabel = α/2; n – 1

0,05/2; n-1

3) Kriteria Pengujian

Digunakan pengujian dua sisi

GAMBAR 3.1 : Grafik Uji t

-0,05/2; n-1 0,05/2; n-1

Ho diterima bila -0,05/2; n-1 < t hitung < 0,05/2; n-1

Ho ditolak bila t hitung > 0,05/2; n-1 atau t hitung < -0,05/2; n-1

Daerah penerimaan Ho

Daerah ditolak Daerah ditolak

Page 80: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4) Menghitung Nilai t

Menghitung nilai t dari sampel

(Djarwanto dan Subagyo, 1994: 214)

Dimana :

D : Mean dari nilai Di (rata-rata dari perbedaan setiap

pasangan nilai)

SD : Deviasi standar dari nilai Di (deviasi standard dari

perbedaan setiap pasangan nilai

n : Banyaknya pasangan nilai

5) Kesimpulan

Membandingkan nilai t-value dengan taraf signifikan α = 5%,

jika -0,05/2; n-1 < t hitung < 0,05/2; n-1 maka Ho diterima,

jika t hitung > 0,05/2; n-1 atau t hitung < -0,05/2; n-1 maka Ho

ditolak.

Page 81: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Gambaran Umum Kecamatan Andong

a. Letak dan Kondisi Daerah

Kecamatan Andong merupakan satu dari sembilan belas

Kecamatan yang ada di Kabupaten Boyolali, secara geografis terletak

di sebelah utara kota Boyolali. Kecamatan Andong terletak pada

ketinggian 100 – 400 m dari permukaan air laut. Wilayah Kecamatan

Andong memiliki batas administratif sebagai berikut :

• Sebelah Utara : Kecamatan Kemusu (Kabupaten Boyolali)

• Sebelah Timur : Kecamatan Miri (Kabupaten Sragen)

• Sebelah Selatan : Kecamatan Nogosari dan Kecamatan Simo

• Sebelah Barat : Kecamatan Klego (Kabupaten Boyolali)

Letak Kecamatan Andong pada ketinggian 100 – 400 m dari

permukaan air laut membuat tanah di daerah Kecamatan Andong

subur, sehingga banyak penduduk di Kecamatan Andong yang

mempunyai mata pencaharian sebagai petani.

Kecamatan Andong termasuk salah satu kecamatan yang

lokasinya cukup jauh dari pusat kota Boyolali, karena jarak

Kecamatan Andong dengan Kota Boyolali adalah 40 km. Meskipun

demikian Kecamatan Andong bukan termasuk kecamatan yang

tertinggal, karena Kecamatan Andong dekat dengan kota Surakarta.

Page 82: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

b. Luas Daerah

Luas Kecamatan Andong adalah 5.452.7790 Ha, dengan rincian

sebagai berikut :

• Tanah Sawah : 2234.7200 Ha

• Tanah Tegal/Ladang : 1179.7000 Ha

• Tanah Pekarangan : 1907.1460 Ha

• Lain-lain : 1322.1320 Ha

Rincian diatas adalah rincian daerah Kecamatan Andong pada

tahun 2010, berikut akan dijelaskan perbandingan rincian daerah

Kecamatan Andong tahun 2000, 2005 dengan 2010.

Tabel 4.1 Perbandingan Rincian Daerah Kecamatan

Andong (Tahun 2000, 2005, 2010)

2000 2005 2010

Tanah Sawah 2331.2450 Ha 2279.9550 Ha 2234.7200 Ha

Tanah Tegal/Ladang 1270.9325 Ha 1262.8250 Ha 1179.7000 Ha

Tanah Pekarangan 1796.9310 Ha 1851.3710 Ha 1907.1460 Ha

Lain-Lain 53.6705 Ha 58.6280 Ha 131.2130 Ha

Sumber : BPS Kecamatan Andong 2010

Daerah kecamatan Boyolali yang tanahnya berupa tanah sawah

dari tahun 2000, 2005, sampai 2010 mengalami penurunan luas

daerah, karena lahan yang dulunya berupa sawah ini sekarang berubah

menjadi tanah perumahan yang telah dibanguni rumah. Tanah tegal /

ladang juga sama seperti tanah sawah, dari tahun 2000, 2005 sampai

2010 mengalami penurunan luas lahan, karena lahan tersebut juga

sekarang digunakan masyarakat untuk membangun rumah.

Sedangkan tanah pekarangan dari tahun 2000, 2005, sampai 2010

mengalami kenaikan, karena semakin banyak masyarakat yang

Page 83: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

membangun rumah. Karena bertambahnya jumlah penduduk,

mengakibatkan jumlah rumah yang dibangun pun semakin banyak.

Dan membuat luas tanah pekarangan di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali bertambah luas.

c. Wilayah Pemerintahan

Kecamatan Andong terdiri dari enam belas desa, keenam belas

desa itu adalah desa Andong, Beji, Kadipaten, Semawung, Munggur,

Kunti, Pakang, Pakel, Sempu, Mojo, Kacangan, Kedungdowo,

Gondangrawe, Pelemrejo, Senggrong, dan Pranggong. Wilayah-

wilayah tersebut terdiri dari 129 dukuh, 56 dusun, 76 RW dan 337 RT.

d. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Andong berdasarkan regestasi

tahun 2010 sebanyak 63.688 jiwa, terdiri dari 31.539 jiwa penduduk

laki-laki dan 32.149 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah

rumah tangga 13.284 rumah tangga.

Gambaran mata pencaharian penduduk adalah sebagai berikut :

• Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan : 12.237 orang.

• Kuli Bangunan : 1.787 orang.

• Pertambangan dan Penggalian : 518 orang.

• Pedagang Besar / eceran : 1.597 orang.

Jumlah penduduk Kecamatan Andong tahun 2010, jika

dibandingkan dengan tahun 2000 dan tahun 2005, jumlah penduduk

Kecamatan Andong mengalami peningkatan. Jumlah mata

Page 84: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

pencahariannya pun juga terdapat perbedaan. Perbandingan jumlah

penduduk dan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 4.2 dan tabel

4.3 berikut :

Tabel 4.2 Perbandingan Jumlah Penduduk

di Kecamatan Andong (Tahun 2000, 2005, 2010)

Tahun Jumlah Penduduk

2000 59.723 jiwa

2005 60.997 jiwa

2010 63.688 jiwa

Sumber : Data BPS Kecamatan Andong, 2010

Tabel 4.2 diatas menunjukkan perbadingan jumlah penduduk di

Kecamatan Andong dari tahun 2000, 2005, dan tahun 2010. Tahun

2000 jumlah penduduk di Kecamatan Andong sebanyak 59.723 jiwa,

tahun 2005 jumlah penduduk di Kecamatan Andong sebanyak 60.997

jiwa, dan tahun 2010 jumlah penduduk di Kecamatan Andong

sebanyak 63.688 jiwa. Berarti dari tahun ke tahun jumlah penduduk di

Kecamatan Andong mengalami peningkatan.

Tabel 4.3 Perbandingan Mata Pencaharian Penduduk di

Kecamatan Andong (Tahun 2000, 2005, dan 2010) Mata Pencaharian 2000 2005 2010

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan 12.141 12.183 12.237

Kuli Bangunan 1.715 1.734 1.787

Pertambangan dan Penggalian 505 508 518

Pedagang Besar / kecil 1.546 1.565 1.597

Sumber : Data BPS Kecamatan Andong, 2010

Page 85: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Mata pencaharian yang paling banyak di Kecamatan Andong

adalah dibidang pertanian, perkebunan dan kehutanan. Ditunjukkan

pada tabel 4.3 diatas, dari tahun 2000, 2005, dan 2010 mata

pencaharian pertanian, perkebunan dan kehutanan selalu paling

banyak. berarti masyarakat di Kecamatan Andong paling banyak

bekerja dibidang pertanian. Mata pencaharian kuli bangunan,

pertambangan, pedangang besar / eceran dari tahun 2000, 2005, dan

2010 juga mengalami peningkatan. Namun jumlahnya masih dibawah

jumlah mata pencaharian pertanian, perkebunan dan kehutanan.

B. Sejarah Singkat Obyek Penelitian

1. Sejarah UPK Kecamatan Andong

Upaya pemerintah dalam penanganan kemiskinan di Indonesia

dilakukan melalui berbagai macam program. Pada tahun 1998 pemerintah

mencanangkan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) sebagai salah

satu program penanggulangan kemiskinan. Pendekatan atau upaya-upaya

rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-

prinsip pengelolaan program adalah pembangunan yaang berbasis

masyarakat dengan menggunakan Kecamatan sebagai lokasi program

untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

program.

Mengacu pelaksanaan program-program penanggulangan

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat serta mendorong inovasi

masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan berkelanjutan,

Page 86: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

tanggal 30 April 2007 Presiden RI meluncurkan Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, sebagai kelanjutan

pelaksanaan Program Pengembangan Kecamatan (PPK) .

Secara umum visi PNPM Mandiri adalah terwujudnya masyarakat

mandiri dan sejahtera. Mandiri berarti mampu mengorganisasi diri untuk

memobilisasi sumberdaya yang ada di lingkungannya, mampu mengakses

sumberdaya di luar lingkungannya, serta mengelola sumberdaya tersebut

untuk mengatsai masalah yang dihadapinya, khususnya masalah

kemiskinan, sejahtera artinya terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi PNPM Mandiri adalah

memberdayakan masyarakat perdesaan dalam rangka menanggulangi

permasalahan kemiskinan melalui :

1. Peningkatan kapasitas masyarakat dan kelembagaan.

2. Pelembagaan sistem pembangunan partisipatif.

3. Pengoptimalan fungsi dan peran perintahan lokal.

4. Peningkatan kualitas dan kuantitas saran dan prasaran dasar

masyarakat.

5. Pengembangan kemitraan dalam pembangunan.

Sedangkan tujuan umum dari PNPM Mandiri adalah meningkatkan

kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.

Dengan program PPK melahirkan lembaga pengelola di tingkat

Kecamatan yang diberi nama Unit Pengelola Kegiatan (UPK). UPK

berfungsi mengelola dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) baik

Program Pengembangan Kecamatan (PPK) maupun Program Nasional

Page 87: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, yang dapat dialokasikan

untuk berbagai jenis kegiatan yang mencakup kegiatan sarana/prasarana,

pendidikan, kesehatan, UEP dan SPP/dana bergulir.

Kecamatan Andong merupakan salah satu Kecamatan di wilayah

Kabupaten Boyolali Jawa Tengah yang menerima luncuran dana Program

Pengembangan Kecamatan. Sebagai Kecamatan penerima program wajib

membentuk lembaga UPK. Lembaga UPK di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali dibentuk tanggal 23 Maret 1999 melalui keputusan

Forum Musyawarah Antar Desa (MAD) dengan Surat Keputusan Camat

tanggal 23 Maret 1999.

2. Lokasi Lembaga

Lembaga Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Andong

memiliki kantor sebagai pusat operasional kegiatan terletak di Komplek

Kantor Kecamatan Andong, jalan Raya Kacangan No 1, 57384. Perbatasan

wilayah Kecamatan Andong sebagai berikut :

a. Sebelah Timur : Kecamatan Miri Kabupaten Sragen.

b. Sebelah Barat : Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali.

c. Sebelah Utara : Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali.

d. Sebelah Selatan : Kecamatan Nogosari dan Kecamatan Simo

Kabupaten Boyolali.

Page 88: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3. Tujuan dibentuknya Lembaga Unit Pengelola Kegiatan (UPK).

Tujuan dibentuknya Unit Pengelola Kegiatan (UPK) bahwa UPK

menjalankan dan mengembangkan fungsi sebagai :

1. Pengelola keuangan dan pinjaman.

2. Pelaksana program dalam kaitan fungsi partisipatory development

agency.

3. Pelaksana penguatan dan pembinaan kelompok.

C. Diskripsi Responden dan Analisis Data

1. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah para

rumah tangga miskin yang mempunyai usaha kecil-kecilan atau ingin

membangun usaha kecil di Kecamatan Andong yang menjadi pemanfaat

pinjaman dari Program PNPM Mandiri Perdesaan. Jumlah responden

yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 98 orang.

Dalam menentukan jumlah responden yang menjadi sampel dalam

penelitian ini digunakan rumus Slovin yang dikutip Sevilla.

n = 2.1 eNN

+

n = Jumlah sempel

N = Jumlah populasi

e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sempel (e = 0.1)

Page 89: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Maka dalam penelitian ini, didapat jumlah sampel yaitu :

 

Dari perhitungan diatas didapat nilai sebesar 98.03 yang kemudian

dibulatkan menjadi 98 orang. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah 98 orang.

Data-data lain yang merupakan data tambahan dalam

menggambarkan kondisi dan deskripsi masyarakat rumah tangga miskin

di Kecamatan Andong antara lain sebagai berikut :

a. Masyarakat Miskin

Masyarakat miskin yang dimaksud disini adalah jumlah

masyarakat yang termasuk dalam rumah tangga miskin di

Kecamatan Andong yang dibandingkan dari tahun 2007 sampai

tahun 2009. Perbandingan jumlah masyarakat miskin dari tahun

2007 sampai tahun 2009 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.4 Jumlah Masyarakat Miskin di Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali Tahun 2007-2009

No Tahun Jumlah Masyarakat Miskin

1 2007 5586 jiwa 2 2008 5189 jiwa 3 2009 4984 jiwa

Sumber : Data BPS Kecamatan Andong Kabupaten tahun 2007-2009

Page 90: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Jumlah masyarakat miskin tahun 2007 sebanyak 5586 jiwa.

Tahun 2008 jumlah masyarakat miskin sebanyak 5189 jiwa.

Sedangkan tahun 2009 jumlah masyarakat miskin tahun 2009

sebanyak 4984 jiwa. Berdasarkan data diatas ditunjukkan bahwa

jumlah masyarakat miskin di Kecamatan Andong dari tahun 2007,

ke tahun 2008, dan ke tahun 2009 mengalami penurunan.

b. Pendapatan

Pendapatan yang dimaksud disini adalah jumlah pendapatan

yang diterima oleh pemanfaat (masyarakat miskin) setelah dikurangi

biaya-biaya yang dinyatakan dalam rupiah. Pendapatan merupakan

faktor yang mempengaruhi jumlah pinjaman yang diambil oleh

pemanfaat. Besarnya pinjaman yang diambil sesuai dengan

pendapatan pemanfaat dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.5 Rata-rata Pinjaman yang Diambil Oleh Pemanfaat

(rumah tangga miskin) Berdasarkan Pendapatan Sebelum Mendapat Bantuan Pinjaman dari Program PNPM

No Pendapatan Sebelum Menerima Bantuan

Rata-Rata Jumlah

Pinjaman Frekuensi Persentase

1 ≤ 500.000 534.615 13 13,27%2 501.000 – 1.000.000 988.272 81 82,65% 3 1.001.000 – 1.500.000 1.575.000 4 4,08% 4 Jumlah 98 100%

Sumber : Data Primer 2010, diolah

Pemanfaatan bantuan pinjaman oleh rumah tangga miskin

yang memiliki pendapatan dibawah Rp 500.000,00 rata-rata sebesar

Rp. 534.615,00 sebanyak 13 responden (13,27%), 81 respoden

(82,65 %) dengan pendapatan Rp 501.000,00 sampai dengan

Page 91: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Rp.1.000.000,00 rata-rata memanfaatkan bantuan sebesar Rp

988.272,00, dan rumah tangga miskin dengan pendapatan

Rp.1.001.000,00 sampai dengan Rp 1.500.000,00 rata-rata

mengambil kredit sebesar Rp. 1.575.000,00 sebanyak 4 responden

(4,08 %).

c. Pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud disini adalah pekerjaan masyarakat

rumah tangga miskin di Kecamatan Andong yang menjadi

pemanfaat bantuan pinjaman SPKP dari Program PNPM Mandiri.

Pekerjaan masyarakat miskin yang menjadi pemanfaat rata-rata

adalah sebagai pedagang kecil. Dalam usaha berdagangnya mereka

mengalami masalah karena kurangnya modal. Dengan adanya

pinjaman SPKP dari Program PNPM Mandiri, membantu

masyarakat miskin untuk mencukupi kekurangan modal selama ini.

Tabel 4.6 Jenis Pekerjaan Masyarakat Miskin di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Yang Menjadi Pemanfaat

Bantuan Simpan Pinjam

No Jenis Pekerjaan

Masyarakat Miskin Frekuensi Persentase

1 Pedagang Sayur 34 34,69%

2 Pedagang Makanan Kecil 19 19,39%

3 Pedagang Warungan 25 25,51%

4 Pedagang Gorengan 20 20,41%

Jumlah 98 100%

Sumber : Data Primer 2010, diolah

Page 92: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Pemanfaat (masyarakat rumah tangga miskin) yang

mempunyai pekerjaan sebagai pedagang sayur sebanyak 34

responden atau 34,69% dari total responden. Pemanfaat yang bekerja

sebagai pedagang makanan kecil berjumlah 19 responden atau

19,39% dari total responden. Pemanfaat yang mempunyai pekerjaan

sebagai pedagang warung sebanyak 25 responden atau 25,51%. Dan

pemanfaat yang bekerja sebagai pedagang gorengan berjumlah 20

responden atau 20,41% dari total responden. Berdasarkan tabel

diatas dapat dilihat bahwa pemanfaat bantuan dari PNPM Mandiri

(masyarakat rumah tangga miskin) kebanyakan bekerja sebagai

pedagang sayur.

d. Proses Pengambilan Pinjaman

Proses pengambilan pinjaman yang dimaksud disini adalah

tingkat kesulitan dalam proses mulai dari pengajuan pinjaman

sampai dengan akhirnya memperoleh pinjaman dari 98 responden

yang diwawancarai 98 orang atau 100% menyatakan bahwa

prosesnya mudah.

Tabel 4.7 Distribusi Proses Pengambilan Pinjaman Dari

Program PNPM Mandiri

Proses Pengambilan Pinjaman

Frekuensi Presentase

Mudah 98 100% Sulit 0 0%

Jumlah 98 100% Sumber : Data Primer 2010, diolah

Page 93: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

2. Analisis Data

a. Aktivitas Kegiatan dan Perkembangannya UPK PNPM Mandiri

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

1) Aktivitas kegiatan lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali adalah :

Sebagai lembaga pengelola dan penyalur dana BLM dari

program PPK dan P2SPP, sebagai berikut :

Tabel 4.8 Penyaluran Dana BLM oleh UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

Tahun

Dana BLM (Rp)

Sarana Prasana (Rp)

UEP (Rp) Pendidikan

(Rp) Kesehatan

(Rp) SPP (Rp)

1999 750.000.000 735.000.000 15.000.000 - - - 2000 1.000.000.000 479.489.600 520.510.400 - - - 2001 1.000.000.000 756.836.050 243.163.950 - - - 2005 1.000.000.000 648.039.600 - 178.235.400 20.725.000 153.000.000 2006 1.000.000.000 599.088.500 - 72.949.000 117.962.500 290.000.000 2007 767.000.000 - - 205.410.000 - 561.590.000 2008 867.324.000 784.000.000 - 47.415.000 18.571.000 578.928.000 2009 2.000.000.000 1.289.818.000 - 36.710.000 118.472.000 555.000.000

Sumber : UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong, 2010

a) Tahun 1999, dana BLM PPK yang dikelola sebesar Rp.

750.000.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan sarana

prasarana pada tujuh desa di Kecamatan Andong sebesar

Rp.735.000.000,00 dan modal kegiatan ekonomi

Rp.15.000.000,00.

b) Tahun 2000, dana BLM PPK yang dikelola sebesar Rp.

1.000.000.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan pada

sembilan desa di Kecamatan Andong, yang alokasi

kegiatannya antara lain: kegiatan sarana prasarana sebesar

Page 94: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Rp. 479.489.600,00 dan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif

(UEP)/dana bergulir sebesar Rp. 520.510.400,00.

c) Tahun 2001, dana BLM PPK yang dikelola sebesar Rp.

1.000.000.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan pada enam

belas desa di Kecamatan Andong, yang alokasinya antara

lain: kegiatan sarana prasarana sebesar Rp.756.836.050,00

dan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP)/dana bergulir

sebesar Rp.243.163.950,00.

d) Tahun 2005, dana BLM PPK yang dikelola sebesar Rp.

1000.000.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan pada enam

belas desa di Kecamatan Andong, yang alokasinya antara

lain: kegiatan sarana prasarana sebesar Rp. 648.039.600,00,

kegiatan Pendidikan sebesar Rp. 178.235.400,00, kegiatan

Kesehatan sebesar Rp. 20.725.000,00 dan kegiatan Simpan

Pinjam Perempuan (SPP)/dana bergulir sebesar Rp.

153.000.000,00.

e) Tahun 2006, dana BLM PPK yang dikelola sebesar Rp.

1.000.000.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan pada enam

belas desa di Kecamatan Andong, yang alokasinya antara

lain: kegiatan sarana prasarana sebesar Rp. 599.088.500,00,

kegiatan Pendidikan sebesar Rp. 72.949.000,00, kegiatan

Kesehatan sebesar Rp. 117.962.500,00 dan kegiatan Simpan

Pinjam Perempuan (SPP)/dana bergulir sebesar Rp.

210.000.000,00. Tahun 2006 juga mengelola dana BLM

Page 95: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif

(P2SPP) sebesar Rp. 80.000.000,00, yang dialokasikan

untuk kegiatan SPP pada enam belas desa di Kecamatan

Andong.

f) Tahun 2007, mengelola dana BLM P2SPP sebesar Rp.

767.000.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan pada enam

belas desa di Kecamatan Andong, yang alokasinya antara

lain : kegiatan Pendidikan sebesar Rp. 205.410.000,00 dan

kegiatan Simpan Pinjam Perempuan (SPP)/dana bergulir

sebesar Rp. 561.590.000,00.

g) Tahun 2008, mengelola dana BLM P2SPP sebesar Rp.

867.324.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan pada enam

belas desa di Kecamatan Andong, yang alokasinya antara

lain : kegiatan sarana prasarana sebesar Rp. 784.000.000,00,

kegiatan Pendidikan sebesar Rp. 47.415.000,00, kegiatan

Kesehatan sebesar Rp. 18.571.000,00 dan tambahan modal

SPP sebesar Rp. 17.338.000,00.

h) Tahun 2009, mengelola dana BLM P2SPP sebesar Rp.

2.000.000.000,00. Dialokasikan untuk kegiatan sarana

prasarana sebesar Rp. 1.289.818.000,00, kegiatan

pendidikan Rp. 36.710.000,00, kegiatan kesehatan Rp.

118.472.000,00 dan kegiatan Simpan Pinjam Perempuan

(SPP) sebesar Rp. 555.000.000,00.

Page 96: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Jenis- jenis kegiatan yang sudah dikelola dari dana BLM

pada UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali antara lain:

a) Sarana prasarana: aspal jalan kampung, betonisasi jalan,

talud jalan, jembatan, pasar desa, sumur pantek pertanian.

b) Pendidikan: gedung TK, APE TK dan Paud, mebelair TK,

beasiswa.

c) Kesehatan: MCK, Polindes, Peralatan Posyandu, PMT

Posyandu, Bak Penampungan air bersih.

d) Dana bergulir SPP dan UEP.

2) Perkembangan kegiatan yang dikelola UPK PNPM Mandiri

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali adalah:

Sebagai lembaga pengelola kegiatan yang berasas

pemberdayaan masyarakat terutama masyarakat miskin,

perkembangan pengelolaan dana bergulir yang berprinsip pada

pelestarian dan pengembangan, maka dari perolehan laba akhir

tahun dialokasikan untuk berbagai kegiatan pemberdayaan

masyarakat antara lain:

a) Pelatihan mebelair,

b) Pelatihan industri makanan kecil dari tanaman garut

(emping garut). Emping garut merupakan produk unggulan

kelompok.

c) Pelatihan ketrampilan anyaman rotan,

d) Pelatihan pembuatan susu kedelai,

Page 97: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

e) Pelatihan manajemen dan administrasi kelompok,

f) Pelatihan ketrampilan menjahit.

Disamping kegiatan pelatihan untuk kelompok

masyarakat, dialokasikan dana bantuan untuk keluarga miskin

antara lain:

a) Pemberian makanan tambahan untuk balita gizi buruk

terutama yang berasal dari keluarga miskin. Diberikan pada

dua puluh dua balita selama delapan bulan.

b) Pemberian bantuan gaduh kambing yang bersifat bergulir

untuk keluarga miskin. Diberikan pada delapan puluh

keluarga miskin.

b. Manajemen Keuangan Lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan

Andong

Perkembangan kegiatan bidang keuangan (pengelolaan dana

bergulir) di lembaga UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali sampai dengan bulan Nopember 2008 dapat

diliat pada tabel berikut :

Tabel 4.9 Modal Awal Dana Bergulir dari BLM

Tahun Modal UEP

dari BLM PPK

Modal SPP

dari BLM PPK

Modal SPP

dari BLM P2SPP

2000 & 2001 Rp. 763.674.350,00 - -

2005 & 2006 - Rp. 363.000.000,00 -

2006 & 2007 - - Rp. 658.928.000,00

Sumber : UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong, 2010

Page 98: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Modal awal dana bergulir dari BLM, rinciannya antara lain :

1) Dari BLM PPK :

a) Kegiatan UEP (tahun 2000 & 2001) sebesar Rp.

763.674.350,00.

b) Kegiatan SPP (tahun 2005 & 2006) sebesar Rp.

363.000.000,00.

Total modal awal BLM PPK sebesar Rp. 1.126.674.350,00.

2) Dari BLM P2SPP :

Kegiatan SPP (tahun 2006 & 2007) sebesar Rp. 658.928.000,00.

Pengelolaan dana bergulir tersebut dipinjamkan pada

kelompok masyarakat dengan jasa pinjaman sebesar 18 %

setahun (pada tahun 2000 s.d.2001), 16 % setahun (pada tahun

2002 s.d. 2007), 12 % setahun (pada tahun 2008).

Tabel 4.10 Perkembangan Kegiatan Dana Bergulir PNPM Mandiri Kecamatan Andong

Dana

Bergulir Tahun 2006 Tahun 2008

Perkembangan

Dana Bergulir Persentase

PPK 1.126.674.350 2.217.196.085 1.090.521.735 96,79%

P2SPP 658.928.000 739.310.539 80.382.539 10,87%

Sumber : UPK PNPM Mandiri Kecamatan Andong, 2010

Perkembangan kegiatan dana bergulir tersebut antara lain :

1) Dana bergulir PPK sampai dengan Nopember 2008 sebesar

Rp. 2.217.196.085,00. Perkembangannya sebesar Rp.

1.090.521.735,00 ( 96,79 % ).

Page 99: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2) Dana bergulir P2SPP sampai dengan Nopember 2008 sebesar

Rp. 739.310.539,00. Perkembangannya sebesar Rp.

80.382.539,00 ( 10,87 % ).

c. Uji Hipotesa Beda Dua Mean Berpasangan

Untuk menguji hipotesis yang diduga ada perbedaan antara tingkat

pendapatan masyarakat miskin sebelum dengan setelah ada program

PNPM Mandiri Perdesaan, maka digunakan metode analisis uji beda dua

mean berpasangan. Dengan membandingkan pendapatan masyarakat

miskin sebelum dan setelah ada program PNPM Mandiri Perdesaan.

Hasil pengolahan data tentang rata-rata pendapatan masyarakat

rumah tangga miskin sebelum dan sesudah mendapat bantuan pinjaman

dari Program PNPM Mandiri Perdesaan, dapat disajikan seperti pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.11 Hasil Analisis Uji Beda Dua Mean Berpasangan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean Pair 1 SEBELUM 743316,33 98 183666,753 18553,144 SESUDAH 880816,33 98 229701,391 23203,344

Sumber : Data Primer 2010, diolah

Paired Samples Test

Paired Differences T df Sig. (2-tailed)

Mean Std. Deviation Std. Error

Mean 95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper SEBELUM -

SESUDAH -

137500,00 99652,101 10066,382 -157478,98 -117521,02 -13,659 97 ,000

Sumber : Data Primer 2010, diolah

Page 100: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Berdasarkan hasil olah data diatas, adapun langkah-langkah dalam

pengujian hipotesis sebagai berikut :

1) Menyusun formula hipotesis nihil dan hipotesis alternatif, yaitu :

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

2) Menentukan Level of Significance ( 05,0=α )

Dalam penelitian ini tingkat kesalahan yang diharapkan (Level of

Significance) sebesar ) 0,05.

Nilai t tabel = α/2; n-1

= 0,05/2; n-1

= 0,025; 97

= 1,960

3) Kriteria Pengujian

Digunakan pengujian dua sisi

4)

-1,960 1,960

Ho diterima bila -1,960 < t hitung < 1,960

Ho ditolak bila t hitung > 1,960 atau t hitung < -1,960

Daerah penerimaan Ho

Daerah ditolak Daerah ditolak

Page 101: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

4) Menghitung Nilai t

Maka  

= -13, 659

5) Kesimpulan :

Nilai t hitung < nilai t tabel (-13,659 < -1,960), maka Ho ditolak Ha

diterima. Hal ini berarti ada perbedaan antara tingkat pendapatan

masyarakat miskin di Kecamatan Andong sebelum memperoleh

bantuan dari program PNPM Mandiri dengan tingkat pendapatan

masyarakat miskin di Kecamatan Andong setelah memperoleh

bantuan dari program PNPM Mandiri.

Page 102: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

D. Interpretasi Hasil

Dari hasil olah data dan analisa tersebut diatas dapat diinteprestasikan

sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Program PNPM Mandiri di Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali sudah berjalan sesuai prinsip-prinsip PNPM Mandiri.

Berdasarkan data kualitatif diatas, menunjukkan bahwa dana bantuan dari

Program PNPM Mandiri telah disalurkan sesuai dengan sasaran program

dan tepat sasaran kepada masyarakat miskin. Sehingga Program PNPM

Mandiri dapat membantu pemerintah dalam upaya mengurangi jumlah

masyarakat miskin di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

2. Pendapatan rata-rata rumah tangga miskin sebelum ada program PNPM

Mandiri Perdesaan adalah 743316,33 rupiah/bulan, sedangkan rata-rata

pendapatan rumah tangga miskin sesudah ada program PNPM Mandiri

Perdesaan adalah 880816,33 rupiah/bulan. Berdasarkan hasil tersebut

terdapat perbedaan rata-rata (mean) sebesar 137.500 rupiah/bulan (rata-

rata pendapatan setelah dikurangi rata-rata pendapatan sebelum ada

program PNPM Mandiri Perdesaan atau 880816,33 rupiah - 743316,33

rupiah = 137.500 rupiah). Hal ini berarti menunjukkan bahwa Program

PNPM Mandiri Perdesaan efektif membantu pemerintah dalam upaya

menurunkan jumlah masyarakat miskin dan meningkatkan pendapatan

masyarakat miskin di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

Page 103: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

3. Dari tabel Paired Samples Test menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed)

sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t hitung = -13,659 (t tabel pada α = 5% ;

Df = 98-1 = 97; diperoleh nilai 1,960). Ini menunjukka bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima.

Sehingga dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

antara pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan Andong sebelum

mendapatkan pinjaman dana bergulir PNPM Mandiri dengan pendapatan

masyarakat miskin di Kecamatan Andong setelah mendapatkan pinjaman

dana bergulir PNPM Mandiri Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

Page 104: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 98 rumah tangga

miskin di Kecamatan Andong, maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai

berikut :

A. Kesimpulan

1. Jumlah masyarakat rumah tangga miskin di Kecamatan Andong pada

tahun 2009 mengalami penurunan dibanding jumlah masyarakat rumah

tangga miskin pada tahun 2008 dan tahun 2007. Hal ini menunjukkan

bahwa adanya program PNPM Mandiri dari pemerintah membantu untuk

menurunkan jumlah masyarakat rumah tangga miskin di Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali. Karena selain memberikan bantuan

pinjaman modal, program PNPM Mandiri juga memberikan kegiatan

pelatihan-pelatihan untuk para anggotanya.

2. Rata-rata pendapatan rumah tangga miskin setelah menjadi pemanfaat

dari program simpan pinjam kelompok perempuan (SPKP) PNPM

Mandiri mengalami peningkatan sebesar Rp. 137.500,00/bulan

dibandingkan rata-rata pendapatan sebelum menjadi pemanfaat.

Peningkatan pendapatan pemanfaat yang lebih tinggi menunjukkan

bahwa peningkatan pendapatan pemanfaat mempunyai kontribusi yang

besar dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga.

3. Berdasarkan uji beda dua mean berpasangan, hasil analisis menunjukkan

adanya perbedaan rata-rata pendapatan masyarakat rumah tangga miskin

Page 105: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

sebelum dan setelah ada program PNPM Mandiri. Sebelum ada program

PNPM Mandiri rata-rata pendapatan masyarakat miskin sebesar

743316,33 rupiah, sedangkan setelah ada program PNPM Mandiri rata-

rata pendapatan masyarakat rumah tangga miskin menjadi 880816,33

rupiah, yang artinya pendapatan rumah tangga miskin mengalami

kenaikan. Dengan adanya kenaikan pendapatan tersebut berarti bahwa

keberadaan program dari PNPM Mandiri memang dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat miskin di Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali.

B. Saran

1. Berdasarkan hasil analisis diatas menunjukan bahwa terdapat

peningkatkan pendapatan masyarakat rumah tangga miskin setelah

mendapatkan bantuan pinjaman dari Program PNPM mandiri, maka

disarankan kepada masyarakat rumah tangga miskin yang ingin merintis

usaha kecil, mengembangkan usahanya dan meningkatkan

pendapatannya untuk ikut perpartisipasi menjadi pemanfaat bantuan

pinjaman dari PNPM Mandiri.

2. Pemberian pinjaman dana bergulir dari PNPM Mandiri telah memberikan

keberartian terhadap peningkatan pendapatan masyarakat rumah tangga

miskin. Untuk itu disarankan agar terus ditingkatkan lagi pemberian

pinjaman dana bergulir kepada masyarakat rumah tangga miskin, namun

dengan tetap mempertimbangkan kapasitas usaha yang dilakukan oleh

masyarakat miskin.

Page 106: analisis program pnpm mandiri terhadap peningkatan pendapatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

3. Sebagaimana diketahui bahwa pinjaman dana bergulir PNPM Mandiri

telah memberikan pengaruh terhadap peningkatan pendapatan

masyarakat rumah tangga miskin di Kecamatan Andong, Kabupaten

Boyolali, maka disarankan agar terus dilanjutkan sampai terwujudnya

kemandirian masyarakat dalam berusaha.