analisis program keselamatan dan kesehatan kerja …

67
ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PUSAT KEMANUSIAAN DAN KAPAL KEMANUSIAAN ASIA MUSLIM CHARITY FOUNDATION SKRIPSI OLEH: NURLINDAH NIM 105720528115 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 31-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PUSAT KEMANUSIAAN DAN KAPAL KEMANUSIAAN ASIA MUSLIM CHARITY FOUNDATION

SKRIPSI

OLEH:

NURLINDAH

NIM 105720528115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Page 2: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

ii

ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PUSAT KEMANUSIAAN DAN KAPAL KEMANUSIAAN ASIA MUSLIM CHARITY FOUNDATION

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

NURLINDAH

NIM 105720528115

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

Page 3: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Jika kamu mampu bersabar sebentar pada saat dirimu marah, maka hal itu dapat

menghindarkanmu dari ribuan penyesalan di masa yang akan datang.”

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini penulis persembahkan kepada:

1. Kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan semangat dan doa

sehingga saya bisa menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Bapak dan ibu dosen terkhusus kepada kedua pembimbing saya yang selama

ini tulus dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberikan motivasi, semangat

dan bantuannya.

Page 4: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Alamat: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Fax. (0411)860 132 Makassar 90221

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Analisis Program Keselamatan Kerja (K3)

Pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan

Asia Muslim Charity Foundation

Nama Mahasiswa : Nur Linda

NIM : 10572 05281 15

Program Studi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Makassar, 28 Februari 2021

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Abdul Muttalib, S.E., M.M Nasrullah, S.E., M.M NIDN: 0901125901 NIDN: 0014106010

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ketua Prodi Manajemen

Ismail Rasulong, SE .,MM Muh. Nur Rasyid, S.E,,M.M NBM : 0905107302 NBM : 1085576

Page 5: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Alamat: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Fax. (0411)860 132 Makassar 90221

LEMBAR PENGESAHAAN

Skripsi atas Nama : Nurlinda, NIM : 105720528115, diterima dan disahkan

oleh panitia ujian skripsi berdasarkan surat keputusan rektor universitas

muhammadiyah makassar Nomor : 0001/SK-Y/61201/091004/2021 M, Tanggal

16 Rajab 1442H / 28 Februari 2021 M, sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 28 Februari 2021

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.A (………….)

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM (...………..)

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, S.E., MM (...………..)

(WD 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Mahmud Nuhung, MA (………….)

2. Nasrullah SE., MM (………….)

3. Alamsjah SE., SE., MM (………….)

4. Andi Ristan Rizaldi, SE., MM (….……....)

Disahkan Oleh,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Ismail Rasulong, SE., MM NBM: 0905107302

Page 6: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

vi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Alamat: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Fax. (0411)860 132 Makassar 90221

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nurlinda Stambuk : 105720528115 Jurusan : Manajemen Dengan judul : “Analisis Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) Pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan Asia Muslim Charity Foundation”.

Dengan ini menyatakan bahwa :

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 28 Februari 2021

Yang Membuat Pernyataan

Nurlinda

NIM: 105720528115

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ismail Rasulong, SE., MM NBM.0905107302

Ketua Program Studi Manajemen,

Muh. Nur Rasyid, SE,,M.M NBM: 1085576

Materai 6000

Page 7: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian

yang berjudul “Analisis Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan Asia Muslim Charity

Foundation”. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Ucapan terimakasih kepada Kedua orang tua tercinta yang telah memberikan

dukungan, perhatian, kasih sayang, dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-

saudaraku tercinta senantiasa mendukung dan memberikan semangat. Dan

seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang

telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa

yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang

kehidupan didunia dan diakhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan

yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.A.g. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, SE., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

viii

4. Bapak Abdul Muttalib, S.E., M.M. selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga

skripsi dapat diselesaikan.

5. Bapak Nasrullah, S.E., MM selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen

angkatan 2015 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya

dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.

Olehnya itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak

yang berkompeten yang sifatnya kontruksif. Akhir salam, semoga skripsi ini bisa

bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.

Makassar, 28 Februari 2021

Penulis

Page 9: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

ix

ABSTRAK

NURLINDAH, Tahun 2020. Analisis Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) Pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan Asia Muslim Charity Foundation. Skripsi program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbingan oleh pembimbing I Abdul Muttalib dan pembimbing II Nasrullah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan Asia Muslim Charity Foundation. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Berdasarkan hasil dari analisis sistem manajemen keselamatan dan kesehatankerja di Pada Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation). Komitmen SMK3 di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) sudah ada dalam bentuk lisan penyediaan dana, sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan K3 sudah terpenuhi. Sedangkan kebijakan K3 di AMCF yaitu ditunjuknya bidang pelayanan medis sebagai petugas yang mengawasi pelaksanaan K3 di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) ini.

Kata kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Page 10: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

x

ABSTRACT

NURLINDAH, 2020. Analysis of the Implementation of the Occupational

Safety and Health (K3) Program at the Asia Muslim Charity Foundation Humanitarian Center and Ship. Thesis of Management Study program, Faculty of Economics and Business, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by mentor I Abdul Muttalib and mentor II Nasrullah.

This study aims to determine how the implementation of the Occupational Safety and Health (K3) Program at the Asia Muslim Charity Foundation Humanitarian Center and Humanitarian Ship. This type of research used in this research is descriptive qualitative.

Based on the results of the analysis of the occupational safety and health management system at the Asia Muslim Charity Foundation (AMCF) Center for Humanity and Humanitarian Ship. The commitment of SMK3 at the Center for Humanity and Humanitarian Ship AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) already exists in the verbal form of the provision of funds, facilities and infrastructure that support the implementation of K3. Meanwhile, the OHS policy at AMCF is the appointment of the medical service sector as the officer who oversees the implementation of K3 at the AMCF Humanitarian Center and Humanitarian Ship (Asia Muslim Charity Foundation).

Keywords: Occupational Safety and Health (K3)

Page 11: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL .......................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................ ix

ABSTRACT ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7

A. Sumber Daya Manusia ...................................................................... 7

B. ............................................................................................................ 10

C. Keselamatan Kerja............................................................................. 11

D. Kesehatan Kerja ................................................................................ 15

E. Faktor-Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .................... 16

F. Sosial.................................................................................................. 17

G. Tinjauan Empiris ................................................................................ 18

H. Kerangka Konsep .............................................................................. 21

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 22

A. Jenis Penelitian .................................................................................. 22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 22

C. Sumber Data ...................................................................................... 22

Page 12: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

xii

D. Pengumpulan Data ............................................................................ 23

E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 25

F. Metode Analisis .................................................................................. 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 29

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 29

B. Hasil Penelitian .................................................................................. 32

C. Pembahasan ...................................................................................... 35

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 39

A. Kesimpulan ........................................................................................ 39

B. Saran .................................................................................................. 40

Page 13: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 18

Page 14: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep...................................................................... 21

Gambar 4.1 Struktur Organisasi................................................................... 31

Page 15: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program keselamatan dan kesehatan kerja yang baik adalah program yang

terpadu untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari pada lingkungan

pekerjaan dimana seseorang bekerja. Kasus kecelakaan yang terjadi di

Indonesia meningkat setiap tahunnya yaitu mencapai 93.000 kasus.

(www.bpjsketenagakerjaan.go.id). Menurut data Kementerian Tenaga Kerja

dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak kurang

dari enam pekerja meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja. Angka

tersebut tergolong tinggi dibandingkan negara Eropa hanya sebanyak dua

orang meninggal dua per hari karena kecelakaan kerja.

Berdasarkan laporan tahunan dari BPJS ketenagakerjaan, pada tahun

2010 angka kecelakaan termasuk yang paling tinggi dikawasan ASEAN yaitu

sebanyak 98.711 kasus kecelakaan kerja. Kemudian pada tahun 2011 jumlah

kasus kecelakaan kerja meningkat yaitu sebanyak 99.491 kasus kecelakaan,

dimana hampir 32% dari kasus kecelakaan tersebut terjadi disektor kontruksi

dan termasuk didalamnya adalah proyek pembangunan tol. Pada tahun 2013

terjadi 103.285 kasus kecelakaan kerja dan rata-rata terdapat 283 kecelakaan

kerja setiap harinya. Pada tahun 2015 kecelakaan kerja meningkat menjadi

110.285 kasus kecelakaan kerja.

Di Indonesia pelaksanaan identifikasi bahaya dan analisis risiko di tempat

kerja mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50

tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3). Dimana dalam peraturan ini, identifikasi bahaya dan

Page 16: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

2

analisis risiko adalah hal mutlak yang harus dilakukan suatu perusahaan

dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit

akibat kerja (PAK) serta tercapainya tempat kerja yang nyaman, efisien dan

produktif. Selain itu, identifikasi bahaya dan analisis risiko merupakan satu

bentuk perencanaan K3 yang digunakan sebagai landasan disusunnya

program maupun kebijakan K3. (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 50 tahun 2012).

Penerapan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu

cara untuk melindungi para pekerja dari bahaya kecelakaan kerja dan

penyakit akibat kerja selama bekerja. Namun demikian, kesehatan para

pekerja biasa terganggu, karena penyakit akibat kerja, maupun karena

keselamatan kerja yang tidak diperhatikan, terkadang pelaksanaan

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak diperhatikan dalam menunjang

kinerja pekerja, sehingga akan mengganggu produktivitas kerja pekerja, jika

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) diterapkan dan dilaksanakan dengan

baik maka akan berimplikasi pada kinerja yang memuaskan, yang dapat

meningkatkan produktivitas pekerja, karena pekerja merasa diperhatikan

keselamatan dan kesehatannya.

Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di perusahaan menjadi

hal penting untuk menciptakan lingkungan kerja aman dan menekan angka

kecelakaan kerja. Dengan membentuk operasi kerja yang sistematis,

membangun prosedur kerja yang tepat, dan memastikan setiap pekerja sudah

mendapatkan pelatihan dengan benar, Anda dapat membantu mencegah

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK) di tempat kerja.

Page 17: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

3

Salah satu cara terbaik untuk menentukan prosedur kerja yang tepat

adalah dengan melakukan analisis bahaya yang terdapat di area kerja.

Supervisor dapat menggunakan hasil analisis tersebut untuk menghilangkan

dan mencegah bahaya di area kerja. Hal ini mungkin akan berdampak pada

berkurangnya jumlah cedera dan PAK, berkurangnya absen pekerja, biaya

kompensasi pekerja jadi lebih rendah, bahkan meningkatkan produktivitas.

Job safety analysis (JSA) juga menjadi alat yang sangat penting untuk melatih

pekerja baru dalam melakukan langkah-langkah pekerjaan dengan aman.

Sebuah perusahaan perlu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

(K3), hal ini dikarenakan perusahaan perlu memenuhi peraturan perundang-

undangan maupun peraturan pemerintah yang berlaku, selain itu dengan

menerapkan K3 perusahaan akan mempunyai citra yang baik di mata

pembeli, masyarakat dan pemerintah. Adanya K3 di perusahaan tidak hanya

di perlukan bagi perusahaan tapi untuk karyawan juga,dengan adanya K3

karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut akan merasa haknya

terpenuhi karena pada saat bekerja mereka mendapatkan jaminan.

Keselamatan dan kesehatan kerja harus dikelolah sebagaimana aspek

lainnya dalam perusaan seperti operasi, produksi, logistik, sumber daya

manusia, keuangan dan pemasaran. Aspek K3 tidak akan bisa berjalan

seperti apa adanya tanpa adanya intervensi dari manajemen berupa upaya

terencana untuk mengelolanya. Karena itu ahli K3 sejak awal tahun 1980an

berupaya meyakinkan semua pihak khususnya manajemen ogranisasi untuk

menempatkan aspek K3 setara dengan unsur lain dalam organisasi. Hal inilah

yang mendorong lahirnya berbagai konsep mengenai manajemen K3.

Page 18: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

4

ILO(International Labour Organisation), sebagai salah satu badan PBB

yang fokus pada masalah pekerja di seluruh dunia,menyebutkan beberapa

fakta seputar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang harus sama-sama

kita perhatikan sebagai berikut: ILO memperkirakan bahwa tiap tahun sekitar

24 juta orang meninggal karena kecelakaan dan penyakit di lingkungan kerja

termasuk di dalamnya 360.000 kecelakaan fatal dan di perkirakan 1,95 juta di

sebebkan oleh penyakit fatal yang timbul di lingkungan kerja. .Hal tersebut

berarti bahwa pada akhir tahun hampir 1 juta pekerja akan mengalami

kecelakaan kerja dan sekitar 5.500 pekerja meninggal akan kecelakaan atau

penyakit di lingkungan kerja. .Menurut sudut pandang ekonomi 4% atau

senilai USG 1,25 Trilyun dari Global Gross Domestic Product (GDP)

dialokasikan untuk biaya dari kehilangan untuk kerja akibat kecelakaan dan

penyakit di lingkungan kerja, kompensasi untuk para pekerja, terhentinya

produksi, dan biaya-biaya pengobatan pekerja. d).Menurut M Hanif,

kecelakaan kerja di indonesia menurut data BPJS ketenagakerjaan akhir

tahun 2015 menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja sejumlah 105.182

kasus densgan korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang. angka

tersebut termasuk angka kecelakaan tertinggi.

Adapun masalah kesehatan keselamatan kerja (K3) jalan tol layang

pettarani makassar yang biasa terjadi yaitu Kurangnya APD (alat pelindung

diri) untuk para pekerja, baik itu spesialis listrik, batu dan besi. Contoh: Kaos

tangan, body harnes kalau ketinggian. K3 lingkungan warga sekitar dan

pengguna jalan, contohnya: suara bising, debu, material yang berjatuhan.

Kurangnya papan bicara disetiap post atau titik pembangunan yang bisa

menimbulkan kecelakaan.

Page 19: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengambil judul skripsi

“ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

PADA PUSAT KEMANUSIAAN DAN KAPAL KEMANUSIAAN ASIA

MUSLIM CHARITY FOUNDATION”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

“Bagaimana Program Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) Pada Pusat

Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan Asia Muslim Charity Foundation?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini adalah “Untuk

mengetahui bagaimana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan Asia Muslim Charity

Foundation.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk ilmu pengetahuan di

bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, terutama pada bidang

keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Akademisi

Diharapkan dapat memeberikan bahan masukan bagi para pihak

yang berkepentingan dan referensi peneliti berikutnya.

b. Bagi Penulis

Page 20: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

6

Digunakan untuk menambah wawasan dan memperdalam

pengetahuan dan khususnya di bidang Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) dan umumnya di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

c. Bagi perusahaan

Dengan adanya penelitian ini, maka penting bagi manajemen

perusahaan memperhatikan karyawan dalam hal penerapan program

keselamatan dan kesehatan kerja, sehingga nantinya tidak merugikan

perusahaan dikemudian hari.

Page 21: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Menurut Anwar Prabu mangkunegara (2013:2) manajemen sumber

daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa, pengintegrasian, dan pemisahan tenaga kerja dalam

rangka mencapai tujuan organisasi.

Mirwan (2015:172) Sumber daya manusia adalah orang-orang yang ada

dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan

berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan

pengertian di atas, jelas bahwa manajemen secara garis besar

menitikberatkan pada aspek manusia dalam hubungan kerja dengan tidak

melupakan faktor lainnya. Sedangkan, manajemen sumber daya manusia

menitikberatkan pada bagaimana mengelola karyawan sebagai asset

utama perusahaan karena keberhasilan perusahaan tergantung dari kinerja

efektif dari karyawan itu sendiri.

2. Fungsi Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2014:21) fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri

dari:

a. Perencanaan

Perencanaan (human resource planning) adalah proses perencanaan

penempatan tenaga kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan

Page 22: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

8

kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan

perusahaan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) adalah kegiatan untuk

mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian

kerja, delegasi, wewenang, integrasi, dan koordinasi.

c. Pengarahan

Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua

karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien

dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan.

d. Pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah kegiatan pengendalian semua

karyawan agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja

sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Jika terdapat

penyimpangan atau kesalahan akan diadakan tindakan perbaikan atau

penyempurnaan rencana pengendalian karyawan, meliputi kehadiran,

kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga

situasi lingkungan pekerjaan.

e. Pengadaan

Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang

sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Perekrutan yang baik akan

membantu terwujudnya tujuan perusahaan.

Page 23: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

9

f. Pengembangan

Pengembangan (development) adalah proses peningkatan

keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui

pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan harus sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun mendatang.

g. Kompensasi

Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung

(direc) dan tidak langsung (indirect), uang dan barang kepada karyawan

sebagai imbalan balas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Prinsip

kompensasi adalah adil dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi

kerjanya, sedangkan layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan

primernya serta berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan

berdasarkan internal dan eksternal konsistensi.

h. Pengintegrasian

Pengintegrasian (integration) adalah kegiaytan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebudayaan karyawan, agar terciptanya

kerja sama serasi dan asing menguntungkan. Perusahaan memperoleh

laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaannya.

Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit dalam MSDM,

karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.

i. Pemeliharaan

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka

tetap bekerja sama sampai masa pension. Pemeliharaan yang baik

dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan kebutuhan

Page 24: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

10

sebagian besar karyawan serta berpedoman kepada internal dan

eksternal perusahaan.

j. Kedisiplinan

Kedisiplinan (discipline) merupakan fungsi MSDM yang terpenting

dan kunci terwujud. Kedisiplinan adalah keinginan dan keesdaran untuk

menanti peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

k. Pemberhentian

Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja

seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini disebabkan oleh

keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir,

pension, dan sebab-sebab lainnya (pemberhentian diatur oleh Undang-

undang No. 14 Tahun 2003 tentang hukum ketenagakerjaan).

Fungsi-fungsi manajemen manusia diakui sangat menentukan bagi

terwujudnya tujuan organisasi yang telah ditetapkan maupun tujuan

individu dalam sebuah organisasi.

B.

1. Pengertian

Wahyu ( MulyadI, 2015:50) studi merupakan studi untuk mengetahui

proses , tujuan utama proses itu sendiri untuk memberi umpan balik pada

pelaksanaan kebijakan dan juga untuk mengetahui apakah proses

pelaksanaan telah sesuai dengan rencana atau stadar yang telah di

tetapkan, selanjutnya unntuk mengetahui hambatan dan problem yang

muncul proses .

Wiliam (Taufik dan Isril, 2013:136) dengan lebih ringkas menyebutkan

dalam bentuk lebih umum, penelitian dalam menetapakan apakah

Page 25: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

11

organisasi dapat membawa bersama jumlah orang dan material dalam unit

organisasi secara kohesif dan material dalam unit organisasi secara

kohesif dan mendorong mereka mencari cara untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah di tetapkan.

Menurut Purwanto (Syahida, 2014:13 ) Beberapa faktor yang

menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses yaitu :

a. Kualitas kebijakan itu sendiri.

b. Kecukupan input kebijakan (terutama anggaran)

c. Ketetapan instrumen yang di pakai untuk mencapai tujuan kebijakan

(pelayanan, subsidi, hibah, dan lainnya).

d. Kapasitas implementor (struktur organisasi, dukungan SDM koordinasi,

pengawan dan sebagainya)

e. Karakteristik dan dukungan kelompok sasaran (apakah kelompok

sasaran adalah individu atau kelompok laki-laki atau perempuan,

terdidik atau tidak.

f. Kondisi lingkungan geografi, social, ekonomi, dan politik dimana

tersebut dilakukan.

C. Keselamatan Kerja

1. Pengertian Keselamatan Kerja

Menurut Mirwan (2015:543) keselamatan kerja adalah kondisi dimana

para pekerja selamat, tidak mengalami kecelakaan dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaannya. Dengan demikian, pelaksanaan pekerjaan

berlangsung secara normal tidak terganggu oleh kecelakaan kerja, tenaga

kerja dapat menciptakan kinerja yang direncanakan. Agar hal tersebut

dapat tercipta perusahaan/organisasi perlu melakukan manajemen

Page 26: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

12

keselamatan kerja yang merupakan bagian integrasi dari manajemen

perusahaan/organisasi.

Mangkunegara (2013:196) keselamatan kerja adalah pengawasan

terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan

kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cidera. Berdasarkan pengertian

keselamatan kerja diatas dapat disimpulkan bahwa keselamatan kerja

adalah upaya untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat

melakukan pekerjaan atau perlindungan dari kecelakaan dan cedera akibat

suatu perusahaan. Alasan Pentingnya Keselamatan Kerja Menurut Bangun

Wilson (2012:379) alas an pentingnya keselamatan kerja terbagi menjadi

tiga yaitu:

1) Moral

Manusia merupakan makhluk termulia di dunia, oleh karena itu

sepatutnya manusia memperoleh perlakuan yang terhormat dalam

organisasi. Manusia memiliki hak untuk memperoleh perlindungan atas

keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan, serta

perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabak manusia dan nilai-

nilai agama (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2003

tentang Ketenagakerjaan).

2) Hukum

Undang-Undang ketenagakerjaan merupakan jaminan bagi setiap

pekerja untuk menghadapi resiko kerja yang ditimbulkan pekerjaan.

Para pemberi kerja yang lalai atas tanggung jawab dalam melindungi

pekerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja akan mendapatkan

hukuman yang setimpal sesuai dengan Undang-Undang

Page 27: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

13

ketenagakerjaan. Yang tertera pada Undang-Undang nomor 1 tahun

1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi para

pekerja pada segala lingkungan kerja baik di darat, dalam tanah,

peermukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di wilayah

kekuasaan hokum Republik Indonesia.

3) Ekonomi

Alasan ekonomi akan dialami oleh banyak perusahaan karena

mengeluarkan biaya-biaya yang tidak sedikit jumlahnya akibat

kecelakaan kerja yang dialami pekerja. Kebanyakan perusahaan

membebankan kerugian kecelakaan pekerja yang di alami karyawan

kepada pihak asuransi. Kerugian tersebut bukan hanya berkaitan

dengan biaya pengobatan dan pertanggungan lainnya, tetapi banyak

factor lain yang menjadi perhitungan akibat kecelakaan kerja yang di

derita para pekerja.

2. Syarat Keselamatan Kerja

Pada dasarnya syarat-syarat keselamatan kerja seperti tersebut pada

Pasal 3 (1) UU Keselamatan kerja yang di kutip oleh Tarwaka (2008)

dimaksud untuk:

1) Mencegah dan mengurangi kecelakaan.

2) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

3) Memberi kesempatan atau jalan penyelamatan diri pada waktu.

4) Kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang membahayakan.

5) Memberi pertolongan pada kecelakaan.

6) Memberi alat pelindung diri pada para pekerja.

7) Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luas

Page 28: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

14

8) Suhu, kelembahan, debu, kotoran, asap, uap, gas, aliran udara

9) Cuaca, sinar radiasi, kebisingan dan getaran.

10) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja

11) Baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan,

12) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.

13) Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup.

14) Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.

15) Menerapkan ergonomic di tempat kerja.

16) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang dan barang.

17) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

18) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,

19) Perlakuan dan penyimpanan barang.

20) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.

21) Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

3. Fungsi Keselamatan Kerja

Menurut Sucipto (2014:2) terdapat 4 fungsi keselamatan kerja yaitu :

1) Antisipasi, identifikasi dan evaluasi kondisi dan praktek berbahaya

2) Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program

3) Terapkan,dokumentasikan dan informasikan rekan lainnya dalam hal

pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya

4) Ukur, periksa kembali keefektifitas pengendalian bahaya dan program

pengendalian bahaya.

Page 29: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

15

4. Tujuan Keselamatan Kerja

Menurut paramita dan Wijayanto (2012) tujuan dari keselamatan kerja

adalah :

1) Setiap pegawai dapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

2) Agar tiap perlengkapan dan pelaralatan kerja digunakan sebaik-baiknya

3) Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya

4) Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan gizi pegawai

5) Agar meningkat kegairahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja

6) Terhindar dari gangguan kesehatan yang di sebabkan lingkungan kerja

7) Agar pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja.kecelakaan

kerja adalah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat

mengakibatkan kecelakaan.

D. Kesehatan Kerja

1. Pengertian Kesehatan Kerja

Sholiha dan Kuncoro (2014:29) Kesehatan kerja adalah kondisi bebas

daari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh

lingkungan kerja.

Menurut Widodo (2015:244) Kesehatan kerja adalah suatu kondisi

kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat

kesehatan setinggi tingginya, baik jasmani, rohani maupun sosial dengan

upaya pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan

kesehatan yang disebabkan oleh pekerja dan lingkungan kerja maupun

penyakit umum.

Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, Bab I

Pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai kemampuan yang meliputi

Page 30: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

16

keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan, dan bukan hanya keadaan

yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan-kelemahan lainnya.

2. Tujuan Kesehatan Kerja

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rupublik

Indonesia, kesehatan kerja bertujuan untuk:

1) Memberi bantuan kepada tenaga kerja

2) Melindungi tenaga kerja dari ganguuan kesehatan yang timbul dari

pekerjaan dan lingkungan kerja

3) Menimbulkan kesehatan

4) Memberi pengobatan dan perawatan serta rehabilitas.

E. Faktor-Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Menurut Mangkunegara (2013:162-163) banyak hal-hal yang

mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja.Beberapa sebab yang

memungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan antara lain.

1. Keadaan tempat lingkungan kerja

a. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang

memperhatikan keamanannya

b. Ruangan kerja yang terlalu padat dan sesak

c. Pembuangan limbah yang bukan pada tempatnya

2. Pengaturan Udara

a. Pergantian udara atau srikulasi udara diruang kerja yang tidak baik

b. Suhu udara yang tidak dikondisika pengaturannya

3. Pengaturan Penerapan

a. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat

b. Ruang kerja yang kurang pencahayaannya atau remang-remang.

Page 31: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

17

4. Pemakaian Peralatan Kerja

a. Pengaman peralatan kerja yang sudah rusak atau tidak berfungsi

sebagaimana mestinya

b. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang memadai

5. Kondisi Fisik dan mental

a. Kerusakan alat indra, stamina pegawai yang tidak stabil

b. Emosi pegawai yang tidak stabil,keprobadian pegawai yang rapuh,cara

berfikir yang rendah dan kemampuan prestasi yang lemah,motivasi

rendah,sikap pegawai yang ceroboh,kurang cermat, dan kurang

pengetahuan dalam menggunakan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja

yang membawa risiko bahaya sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja

dapat berasal dari faktor manusia yang ataupun lingkungan kerja

sehingga perlu adanya identifikasi bahaya setiap lingkungan yang ada.

F. Sosial

1. Pengertian Sosial

Pengertian sosial menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Definisi sosial

memang bisa diartikan secara luaas. Secara umum, definisi sosial bisa

diartikan sebagai sesuatu yang ada pada masyarakat atau sikap

kemasyarakatan secara umum.

Ilmu sosial pun dipelajari sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan,

selain ilmu alam. Jika didefinisikan, ilmu sosial adalah ilmu yang

mempelajari mengenai tingkah laku manusia dan masyarakat dalam

berinteraksi satu sama lain.

Page 32: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

18

2. Unsur-Unsur Sosial

Menurut teori Soerjono Soekanto, terdapat 6 unsur-unsur sosial dalam

masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Kelompok sosial, yakni kumpulan manusia yang saling berinteraksi yang

memiliki kesadaran bersama dalam keanggotaannya.

b. Kebudayaan, yakni ide dan gagasan dalam pikiran manusia yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat.

c. Lembaga sosial, yakni lembaga yang mengatur tata cara dan interaksi

manusia dalam lingkungan masyarakat.

d. Stratifikasi sosial, yakni pembedaan atau pengelompokan para anggota

masyarakat secara vertikal atau secara bertingkat.

e. Kekuasaan, yakni kemampuan mengendalikan tingkah laku orang lain.

f. Kewenangan, yakni hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah

orang lain agar tercapai tujuan tertentu.

G. Tinjauan Empiris

Penelitian Terdahulu

Tabel. 2.1

No Nama Peneliti Judul Metode Hasil

1 Ayuma

Ersamayori

Milen (2016)

Analisis Level

Keselamatan

Dan

Kesehatan

Kerja (K3)

Proyek

Konstruksi

Terhadap

Risiko Dan

Manajemen K3

Kuantitatif Hasil dari penelitian ini

adalah ketiga proyek

memiliki sistem

manajemen dengan

kategori sedang dan

faktor kecelakaan yang

timbul diakibatkan oleh

kelalaian pada standar

oprasional dan prosedur

yang ada.

Page 33: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

19

2 Made Bayu

Sambira Teja

(2017)

Pengaruh

Pengetahuan

K3 terhadap

Perilaku

Pekerja

Konstruksi

pada Proyek

Jalan Tol Nusa

Dua – Ngurah

Rai – Benoa

Kuantitatif Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada

hubungan positif antara

pengetahuan K3 dengan

perilaku pekerja. Dalam

hal aspek pengetahuan

K3, penggunaan aspek

mekanisme perangkat

perlindungan pribadi dan

pemanfaatan fasilitas

dan infrastruktur di

tempat kerja

memengaruhi secara

positif / berbanding lurus

dan tidak signifikan,

sedangkan pemahaman

aspek definisi dan

inisiasi,

3 Rifqy Junizar

(2018)

Perlindungan

Keselamatan

Kerja Pada

Pekerja

Konstruksi

Bangunan

dalam

Undang-

undang Nomor

13 tahun 2003

tentang

ketenagakerja

an Prespektif

Maslahah

Mursalah

(studi kasus di

PT. Bangun

Kubah sarana

Surabaya)

Kualitatif Hasil Penelitian

menunjukkan

bahwasanya PT.Bangun

Kubah sarana dalam

pelaksanaan

perlindungan

keselamatan kerja pada

pekerja konstruksi

bangunan sudah sesuai

dengan undang-undang

dan peraturan yang

berlaku.

4 Karunia Ratna Istiqlal (2017)

Evaluasi Penerapan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Berdasarkan Sistem

Evaluasi Hasil dari penelitian

menunjukan bahwa:

Sistem manajemen K3 di

bengkel Elektro dan

Informatika BLPT:

tahapan penetapan

kebijakan K3 mendapat

Page 34: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

20

Manajemen K3 (Smk3) Di Bengkel Elektro Dan Informatika Balai Latihan Pendidikan Teknik (Blpt) Yogyakarta

kategori sesuai. Tahapan

perencanaan K3

mendapat kategori

sesuai dengan SMK3.

Tahapan pelaksanaan

K3 pada sarana dan

prasarana mendapat

kategori sesuai, dan

untuk sumber daya

manusia mendapat

kategori kurang sesuai.

Tahapan pemanauan

dan evaluasi K3

mendapat kategori

kurang sesuai. Tahapan

peninjauan dan

peningkatan kinerja K3

mendapatkan kategori

kurang sesuai.

5 Dian Purnama

(2018)

Analisis

Penerapan

Keselamatan

Dan

Kesehatan

Kerja Di

Rumah Sakit

Umum Daerah

Solok Tahun

2017

Kualitatif Pada komponen input : SDM K3, anggaran dan sarana K3 yang disediakan masih kurang. Pada komponen proses: Manajemen risiko, upaya keselamatan dan keamanan rumah sakit, pelayanan kesehatan kerja dan pengelolaan B3 sudah baik. Sarana pencegahan dan pengendalian kebakaran belum mencukupi. Pengelolaan prasarana sudah baik dengan adanya sumber air dan listrik cadangan serta pemeliharaan berkala. Pengelolaan peralatan medis dan kesiapsiagaan bencana sudah baik. Pada komponen output : Pengawasan K3 dilaksanakan oleh internal Rumah Sakit dan

Page 35: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

21

masih ditemukan kasus kecelakaan kerja di RSUD Solok.

H. Kerangka Konsep

Seperti yang telah dijelaskan bahwa penerapan program Keselamatan dan

Kesehatan (K3) sangat penting bagi para Pekerja lapangan maupun ruangan.

Ketika seseorang karyawan/tenaga kerja merasa aman dan nyaman serta

memiliki fisik yang sehat dalam bekerja maka tujuan yang ingin dicapai

perusahaan akan sesuai dengan harapan. Dalam usaha tersebut pihak

perusahaan pun sudah selayaknya ikut serta dalam mongoptimalkan peran

K3 tersebut. Hal ini dapat digambarkan dalam kerangka pikir sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

AMCF

Pendidikan & Pelatihan Penentuan

Keselamatan Kesehatan

Tenaga Kerja

Implementasi K3

Page 36: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

22

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Jenisnya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode penelitian ilmu-ilmu social yang

mengumpulkan dan menganalisa datan berupa kata-kata (lisan maupun

tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha

menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh dan

dengan demikian tidak menganalisa angka-angka.

Penelitian ini mengkaji tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan Asia Muslim Charity

Foundation.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan pada

Pusat Kemanusian dan Kapal Kemanusian Asia Muslim Charity Foundation Jl.

Gunung. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90221.

Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih 2 bulan dari bulan September

sampai dengan November 2020.

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian kualitatif adalah kata-kata atau tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sementara

jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder,

data primer adalah data yang diperoleh dengan cara langsung berhadapan

dengan narasumber-narasumber dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang

terkait dalam pelaksanaan Rektrukturisasi. Data sekunder adalah data yang

Page 37: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

23

diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari

sumber-sumber yang telah ada.

Pada penelitian kualitatif tidak mengenal istilah populasi dan sampel.

Populasi atau sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut sumber

data pada situasi sosial. Dalam penelitian ini, sumber data menggunakan

sampel purposif yang mengfokuskan pada informan-informan terpilih.

Maka data yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana Keselamatan

dan Kesehatan Kerja pada Pusat Kemanusiaan dan Kapal Kemanusian

AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) adalah data yang dikumpulkan

melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Berdasarkan jenis data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini yang

dijadikan partisipan oleh peneliti adalah sekelompok objek yang dijadikan

sumber data dalam penelitian dalam bentuknya dapat berupa manusia,

benda-benda, dokumen. Dengan demikian berdasarkan permasalahan yang

ada dalam penelitian ini maka yang menjadi sumber data adalah pegawai

atau karyawan dan pimpinannya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data merupakan segala peralatan yang digunakan

untuk memperoleh, mengelola, dan menginteprasikan informasi dari para

responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Untuk

memperoleh data yang benar dan akurat sehingga mampu menjawab

permasalahan penelitian, maka teknik pengumpulan data yang digunakan

penulis dalam mengumpulkan data, yaitu:

Page 38: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

24

1. Studi Pustaka

Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan

tinjauan pustaka ke perpustakaan dan pengumpulan buku-buku, bahan-

bahan tertulis serta referensi-referensi yang relevan dengan penelitian

yang sedang dilakukan. Studi kepustakaan juga menjadi bagian penting

dalam kegiatan penelitian karena dapat memberikan informasi tentang

bagaimana Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pusat

Kemanusiaan dan Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia Muslim Charity

Foundation).

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data

atau fakta yang efektif dalam memperlajari suatu sistem. Melalui metode

ini, diperolah suatu informasi dan gambaran dengan jelas tentang

bagaimana kondisi/keadaan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

sesungguhnya dan apa saja masalah yang dihadapi oleh AMCF (Asia

Muslim Charity Foundation). Agar dapat lebih memahami tentang

pengelolaan fungsi sumber daya manusia maka dengan itu digunakan

metode ini.

3. Wawancara

Wawancara , yaitu mencari dan menggali informasi dari seseorang

menjadi responden. Penggunaan metode wawancara dalam penelitian ini

ditujukan untuk mengungkapkan data tentang Impelementasi Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 39: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

25

4. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang diperoleh dari

beberapa sumber seperti dari laporan-laporan, catatan-catatan, serta

dokumen-dokumen yang terdapat diperusahaan, seperti catatan kinerja

karyawan, dan struktur organisasi.

E. Instrument Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data pada prinsipnya merupakan

suatu aktivitas yang bersifat operasional agar tindakannya sesuai dengan

pengertian penelitian yang sebenarnya. Data merupakan perwujudan dari

beberapa informasi yang sengaja dikaji dan dikimpulkan guna

mendeskripsikan suatu peristiwa. Data yang diperolah melalui penelitian akan

diolah menjadi suatu informasi yang merajuk pada hasil penelitian nantinya.

Oleh karena itu dalam pengumpulan data dibutuhkan beberapa instrumen

sebagai alat untuk mendapatkan data valid dan akurat. Oleh karena itu

penelitian lapangan (field research) meliputi observasi dan wawancara

dengan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu, dibutuhkan

kamera, alat tulis berupa buku catatan dan pulpen.

F. Metode Analisis

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah

data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian

angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur klasifikasi.

Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,

wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses terlebih

dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,

Page 40: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

26

penyuntingan), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang

biasanya disusun kedalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan

perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantuan analisis.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhaan, pengambstakan dan transformasi kata kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung

terus menerus selama proyek yang berorientasi penelitian kualitatif

berlangsung. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah tampak waktu

penelitiannya memutuskan (seringkali tanpa disadari sepenuhnya)

kerangka konseptual wilayah penelitian, permasalahan penelitian, dan

pendekatan pengumpulan data mana yang dipilihnya.

2. Penyajian Data (Data Display)

Data yang sudah direduksi maka langkah selanjutnya adalah

memaparkan data. Pemaparan data sebagai sekumpulan informasi

tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data digunakan untuk lebih meningkatkan

pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan

pemahaman dan analisis sajian data.

3. Penarikan Kesimpulan (conclusion drawing)

Penarikan kesimpulan yakni melakukan verifikasi secara terus menerus

sepanjang proses penelitian berlangsung, yaitu sejak awal memasuki

lokasi penelitian dan selama proses pengumpulan data. Penulis berusaha

untuk menganalisis data yang dikumpulkan dengan cara mencari pola,

tema, hubungan persamaan hal-hal yang sering muncul dan sebagainya

Page 41: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

27

yang dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif akan tetapi

dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus

dan setiap kesimpulan senantiasa dilakukan verifikasi selama

berlangsungnya penelitian.

4. Triangulasi

Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi,

yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data tersebut, dan teknik triangulasi yang paling banyak

digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lainnya.

Beberapa macam triangulasi data sendiri menurut Denzim dalam

Moleong (2004 :330) yaitu dengan memanfaatkan penggunaan sumber,

metode, penyidik dan teori ada beberapa macam yaitu:

a. Triangulasi Sumber (data) triangulasi ini membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

sumber yang berbeda dalam metode kualitatif.

b. Triangulasi Metode Triangulasi ini menguji kredibilitas data dilakukan

dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik

yang berbeda.

c. Triangulasi penyidikan Triangulasi ini dengan jalan memanfaatkan

peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali

derajat kepercayaan data. Contohnya membandingkan hasil pekerjaan

seorang analisis dengan analisis lainnya.Triangulasi Teori Triangulasi ini

berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperksa derajat

Page 42: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

28

kepercayaan dengan satu atau lebih teori tetapi hal itu dapat dilakukan,

dalam hal ini dinamakan penjelasan banding.

Dari ketiga macam teknik triangulasi diatas, peneliti menggunakan

teknik triangulasi sumber (data).

Page 43: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan

jumlah pulau 13.466 dimana populasi penduduknya mencapai 250 juta

jiwa. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai macam suku/etnis, budaya

dan agama. Sumber daya manusia dan sumber daya alam di Indonesia

melimpah namun sayangnya masih banyak permasalahan sosial, ekonomi

dan kemanusiaan yang mendera bangsa ini. Ada lima masalah sosial

utama yang di hadapi bangsa Indonesia yaitu kemiskinan, pendidikan,

pengangguran, konflik komunal, dan kriminalitas anak.

Yayasan Muslim Asia (AMCF) telah berkiprah di Indonesia dan berperan

aktif dalam bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan sejak tahun 1995.

Kapal Kemanusiaan adalah program terbaru Yayasan Muslim Asia (AMCF)

yang dimulai di Papua Barat, Ternate dan Pontianak pada Tahun 2017.

Kapal Kemanusiaan 04 Sulawesi Selatan adalah kapal yang ke-4 yang

dimiliki oleh AMCF yang diresmikan pada tanggal 12 Februari 2018 oleh

wakil gubernur Sulawesi Selatan bersama Donatur dan Ketua Dewan

Pembina AMCF di Makassar. Tujuan dari kapal ini sebagai saran

transportasi yang akan digunakan untuk mencapai pulau-pulau terpencil di

wilayah Sulawesi Selatan yaitu Pangkajene dan Kepulauan, Kepulauan

Selayar, Sinjai, dan pulau-pulau lainnya yang membutuhkan bantuan sosial

dan kemanusiaan. Program ini memiliki tujuan yang sangat besar sehingga

Page 44: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

30

membutuhkan kerjasama dari seluruh kalangan baik pemerintah maupun

swasta.

Pada 11 Januari 1992 di Jakarta didirikan Sekretariat Kerjasama Dar Al

Bir Society (DBS), yang bergerak di bidang sosial, pendidikan,

kemanusiaan dan keagamaan di Indonesia. Kerjasama ini berkembang

dengan baik dan pada 28 Juni 2002 dikukuhkan secara institusional di

Jakarta menjadi Yayasan Muslim Asi atau disebut juga Asia Muslim Charity

Foundation (AMCF) atau Muassasah Muslimy Asia Al-Khairiyyah dalam

bahasa Arabnya.

Yayasan Muslim Asia bekerja sama juga dengan Muhammadiyah,

Persatuan Islam, Al-Irsyad dan Ormas-ormas legal lainnya dalam

membimbing masyarakat umum. Yayasan ini telah disahkan oleh

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. Yayasan Muslim Asia juga

telah mendapatkan rekomendasi dari Majelis Ulama Indonesia, Kementrian

Sosial RI dan Kementrian Agama RI. Dengan adanya rekomendasi

tersebut, membuat Yayasan Muslim Asia (AMCF) telah diakui oleh

pemerintah dan masyarakat sebagai salah satu Yayasan yang berperan

aktif dalam pemberdayaan bagi masyarakat luas secara berkelanjutan.

2. Visi Misi

a. Visi

“Menjadi Lembaga Amal dalam Mewujudkan Kualitas Hidup

Masyarakat yang Religius dan Harmonis”

Page 45: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

31

b. Misi

1) Memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan,

menjalin kemanusiaan antar masyarakat yang berbeda etnis, agama

maupun budaya.

2) Berperan aktif dalam menyelesaikan problematika sosial masyarakat

melalui program-program secara terencana, efisien, efektif dan

partisipatif.

3. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi Kapal Kemanusiaan 04 Sulawesi

Selatan :

Gambar 4.1

Struktur Organisasi AMCF

Page 46: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

32

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Informan

N0 Nama Inisial Jabatan

1 Haeruddun, S.Pd H Administrator

2 Bahrun Ruddin BR Kapten Kapal Kemanusian

2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Penentuan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan elemen paling penting dalam

menjalankan suatu organisasi. SDM di tuntut mampu dan terlatih dalam

melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab yang di berikan dalam

suatu organisasi termasuk AMCF (Asia Muslim Charity Foundation).

AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) sudah mempunyai petugas

yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan dan

kesehatan kerjanya, meskipun petugas tersebut bukan petugas yang

berbasic K3, namun pihak AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

sudah melakukan pelatihan pelatihan yang berfungsi untuk membekali

petugas tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Informan 1 selaku

Administrator AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) yaitu sebagai

berikut:

“Yayasan kita sudah punya petugas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan pengawasan K3 di AMCF (Asia Muslim Charity Foundation). Petugasnya memang tidak ada basic K3, tapi kita berdayakan mereka dengan pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan K3, ya misalnya kita kasih mereka pelatihan Identifikasi risiko sampai manajemennya, selain itu juga ada pelatihan dan penyuluhan mengenai penggunaan APD, jadi sebelum kita tugaskan, mereka kita latih dulu paling tidak ada 2 kali pelatihan”.

Page 47: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

33

Hal tersebut juga disampaikan oleh informan 2 selaku Kapten Kapal

Kemanusian:

“Untuk petugas dengan benar-benar Basic K3 kita belum punya, tapi selama ini pelaksanaan K3 kita tugaskan sama bidang pelayanan medis, mereka yang bertugas mengawasi pelaksanaan K3 nya.”

“kalau di AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) ini, penanggung jawab K3 masih menjadi tanggung jawab bagian medical. Kami yang melakukan pengawasan. Jadi nanti kita pastikan semua unit yang melakukan kegiatan benar-benar menjalankan K3, kita punya petugas yang bakal melakukan pengecekan. Selain itu juga setiap kegiatan sosial pekerja kita adakan Briefing. Jadi nanti kita himbau untuk pekerja selalu memperhatikan keselamatan kerja mereka”.

b. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di

Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) selalu

membutuhkan peralatan-peralatan yang menunjang semua kegiatan.

Pihak AMCF sudah menyediakan peralatan-peralatan K3 di setiap unit

Kapal Kemanusiaan di AMCF untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja

yang mungkin terjadi selama kegiatan. Hal ini dapat diketahui dari hasil

wawancara dengan informan 2 sebagai berikut:

“Setiap unit Kapal Kemanusiaan di AMCF ini kita udah beri perlengkapan K3 dan mereka juga wajib menggunakannya. Alat-alatnya tergatung dari jenis pekerjaan dan jenis risiko bahaya yang mungkin mereka alami. Alat-alat kesalamatan baik untuk komunikasi secara audio via radio vhf, komunikasi darurat melalui signal rocket, asap dan juga tersedia alat-alat keselamatan seperti jaket pelampung, buoy kesalamatan, dan tersedia juga alat keselamatan botol pemadam portabel, dan kotak P3K.

c. Standar Operasional Prosedur (SOP)

SOP sangat dibutuhkan untuk membantu kinerja petugas karena

dalam setiap tindakan ada prosedurnya sehingga dapaat mengurangi

masalah-masalah atau kekeliriuan yang biasa terjadi. Pihak AMCF

sudahh menetapkan serangkaian SOP yang harus dipatuhi oleh semua

Page 48: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

34

pihak yang bersangkutan dalam AMCF. Berikut adalah hasil wawancara

dengan informan 1 :

“Prosedur di setiap pekerjaan sudah ada, dan kita juga buat aturan bahwa semua karyawan wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar operasionel prosedur yang udah ditetapkan, nanti dari bidang pelayanan medis akan ada yang mengawasi setiap pekerjaan, jadi nanti kalau ada karyawan yang tidak mengikuti prosedur kita kasih teguran, dan kalau terus berlanjut ya kita kasih surat peringatan”.

d. Biaya

Pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di

AMCF menuntut dukungan dari semua kalangan atau semua pihak.

Selain pihak manajemen juga mengindentifikasi sumber dana esensial

yang diperlukan untuk pelaksanaan SMK3 agar berjalan dengan baik,

dimana salah satu sumber daya tersebut adalah pendanaan. Pihak

AMCF sudah menyediakan dana untuk pelaksanaan K3 di AMCF

sebagagaimana pernyataan informan 1 sebagai berikut :

“kalau untuk biaya, jelas semua kegiatan yang ada di AMCF kita udah sediakan dananya, sebagian besar kegiatan juga dananya dari kita. Kalau besarnya tergantung seberapa besar kegiatan sama kepentingan mereka. Biasanya yang nyiapin biaya setiap kita ngelakuin kegiatan atau penambahan alat-alat biasanya pihak AMCF yang memberikan dana. Besarnya dana biasanya nggak sama setiap tahun, kita liat dulu berapa banyak kegiatan yang mungkin kita lakuin terus alat apa aja yang kita butuhin". Selanjutnya peneliti bertanya mengenai sumber pembiayaan untuk pelaksanaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di AMCF, berikut hasil wawancara dengan informan 2: “sumber dana itu 2 kita sumbernya, ada dari APBD, ada dari pendapatan sendiri” Hal ini sesuai dengan pernyataan informan 1 berikut kutipan wawancaranya: “biasanya yang nyiapin biaya setiap kita ngelakuin kegiatan atau penambahan alat-alat biasanya pihak AMCF yang memberikan dana. Besarnya dana biasanya nggak sama setiap tahun, kita liat dulu berapa banyak kegiatan yang mungkin kita lakuin terus alat apa aja yang kita butuhin".

Page 49: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

35

e. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja merupakan

bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi

strruktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,

prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi

pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan

kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan

kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman dan

produktif (Ramli, 2007). Menurut Pedoman Manajemen Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3), Kepmenkes (2007), manajemen K3 adalah

suatu proses kegiatan yang dimulai dengan tahap perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalianyang bertujuan untuk

membudayakan K3 di. Adapun analisis dalam pelaksanaan penelitian ini

mengacu pada 4 elemen pokok yang dimuat dalam dalam Kepmenkes

(2007) yaitu Komitmen dan Kebijakan, Perencanaan, Pengorganisasian,

dan Penyelenggaraaan.

C. Pembahasan

1. Komitmen dan Kebijakan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa komitmen

AMCF yang berkaitan dengan K3 baru sebatas komitmen awal yaitu

diungkapkan secara lisan, akan tetapi komitmen belum diwujudkan dalam

bentuk tertulis terbukti dengan belum dikeluarkannya surat keputusan dari

Direktur AMCF mengenai K3. yang secara khusus tentang K3. Akan tetapi,

kebijakan mengenai struktur dan organisasi sudah terbentuk dan beberapa

program kerja sudah berjalan meski belum sepenuhnya. Selain itu,

Page 50: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

36

pendanaan terkait K3 dan fasilitas seperti alat pelindung diri sudah

lengkap. Sumber daya manusia yang menangani K3 pada yayasan AMCF

belum memiliki keahlian khusus dibidang K3, sumber daya yang sudah ada

perlu diikutkan dalam pelatihan K3 sehingga yayasan memiliki sumber

daya yang berkompeten yang diwujudkan dalam bentuk wadah organisasi

K3. Selain itu, yayasan AMCF mempunyai kebijakan bahwa semua

pekerja harus mendapatkan penyuluhan mengenai K3.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa beberapa strategi

yang sudah tersusun di yayasan AMCF yaitu sosialisasi program K3,

terbentuknya organisasi K3 meskipun belum menjadi organisasi yang

mandiri dan masih berada dalam bidang pelayanan medis, SDM di bidang

K3 meskipun tidak mempuyai basic dari K3 akan tetapi mereka

mendapatkan pelatihan yang memadai serta program kerja yang sudah

tersusun meskipun belum sepenuhnya berjalan.

2. Perencanaan

Yayasan harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai

keberhasilan penerapan sistem manajemen K3 dengan sasaran yang jelas

dan dapat diukur. Perencanaan K3 dapat mengacu pada standar Sistem

Manajemen K3 diantaranya self assesment akreditasi K3 dan SMK3.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pihak yayasan AMCF

sudah mengidentifikasi potensi bahaya yang kemungkinan terjadi pada

pekerja, antara lain tertular penyakit menular saat bersentuhan dengan

pasien. Tindak lanjut dari pihak rumah sakit adalah pemasangan rambu-

rambu keselamatan kerja, melakukan imunisasi pada pegawai yaitu

Hepatitis B dan menyediakan alat pelindung diri. Selain itu, pekerja di

Page 51: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

37

haruskan mengikut SOP setiap pekerjaan yang ada untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja.

3. Pengorganisasian

Bedasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa yayasan AMCF

belum mempunyai organisasi K3 yang bertugas untuk menjalankan

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja serta mengawasi

pelaksanaan K3 oleh pekerja. Manajemen K3 yayasan AMCF berada satu

tingkat di bawah direktur dan masih menjadi tanggung jawab dan kerja

rangkap bidang pelayanan medis dimana anggotanya inti berasal dari

Instalasi IPSRS dan Instalasi Kesling.

4. Penyelenggaraan K3

Dalam pelaksanaan K3, Pimpinan yayasan AMCF telah menyusun

organisasi K3, sehingga pelaksanaan SMK3 dapat terlaksana sesuai

perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pelaksanaan SMK3 yang

telah dilakukan di AMCF adalah mengadakan medical check up yaitu

pemeriksaaan awal bagi pekerja serta imunisasi Hepatitis B dan

memberikan jaminan kesehatan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan

kerja, AMCF melakukan pelatihan bagi karyawan, seperti penggunaan alat

kerja, APD, membuat SOP, penggunaan bahan kimia berbahaya, serta

melaksanakan sistem perlindungan bahaya kebakaran. Sebagian besar

langkah-langkah penerapan SMK3 sudah berjalan dengan baik di yayasan

AMCF dimana pihak AMCF sudah menyatakan komitmen, melakukan

penyuluhan K3 kepada pekerja, pelaksanaan program K3 seperti

penyediaan APD, pemeriksaan kesehatan, serta mengobati pekerja yang

sakit dengan memberikan layanan BPJS. Meskipun pelaksanaan

Page 52: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

38

pemantauan dan evaluasi belum berjalan, hal ini disebabkan program kerja

yang belum terlaksana sepenuhnya karena organisasi K3 yang belum lama

berdiri di yayasan AMCF. Selain itu, manajemen K3 yayasan AMCF saat

ini berusaha untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dalam

mengelola manajemen K3. Usaha tersebut dengan menata manajemen K3

dan meningkatkan rasa kepedulian sesama pekerja hal ini ditunjukkan

dengan telah dilakukannya sosialisasi program K3 pada saat Briefing, dan

juga kebijakan K3 yang ada disusun sebaik mungkin dengan

mematuhi peraturan perundang-undangan rumah sakit dan perundangan

K3 lainnya.

Page 53: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

39

Page 54: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

40

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat

menyimpulkan hasil dari analisis sistem manajemen keselamatan dan

kesehatankerja di Pada Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF

(Asia Muslim Charity Foundation adalah sebagai berikut:

1. Komitmen SMK3 di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF

(Asia Muslim Charity Foundation) sudah ada dalam bentuk lisan

penyediaan dana, sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan

K3 sudah terpenuhi. Sedangkan kebijakan K3 di rumah sakit ini yaitu

ditunjuknya bidang pelayanan medis sebagai petugas yang mengawasi

pelaksanaan K3 di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF

(Asia Muslim Charity Foundation) ini.

2. Perencanaan SMK3 di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan

AMCF (Asia Muslim Charity Foundation sudah berjalan dengan baik mulai

dari identifikasi risiko sampai dengan manajemen risiko. Selain itu pekerja

juga di haruskan mengikuti SOP setiap melakukan pekerjaannya.

3. Organisasi K3 belum terbentuk di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal

Kemanusiaan AMCF (Asia Muslim Charity Foundation). Pelaksanaan K3

sendiri termasuk ke dalam bidang pelayanan medis dimana anggotanya

inti berasal dari Instalasi IPSRS dan Instalasi Kesling,

4. Sebagian besar langkah-langkah penerapan SMK3 sudah berjalan

dengan baik di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia

Muslim Charity Foundation) dimana pihak yayasan sudah menyatakan

Page 55: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

41

komitmen walaupun belum tertulis, organisasi K3 belum terbentuk,

melakukan penyuluhan K3 kepada pekerja, pelaksanaan program K3

seperti penyediaan APD, pemeriksaan kesehatan, serta mengobati

pekerja yang sakit dengan memberikan layanan BPJS. Meskipun

pelaksanaan pemantauan dan evaluasi belum berjalan.

B. Saran

Diperlukan adanya komitmen secara tertulis untuk pelaksanaan K3 di

Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia Muslim Charity

Foundation) dan Segera dibentuknya organisasi K3 agar mempunyai tugas

dan fungsi yang benar-benar bisa dijalankan dengan baik untuk mengurangi

penyakit dan kecelakaan akibat kerja dan diharapkan menjadi acuan dalam

penilaian sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, dan dapat

penelitian lanjutan untuk menganalisis sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja di Pusat Kemanusiaan Dan Kapal Kemanusiaan AMCF (Asia

Muslim Charity Foundation).

Page 56: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

DAFTAR PUSTAKA

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2013, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Remaja Rosdakarya, Bandung

Hasibuan, Melayu. 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi) PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Istiqlal, Karunia Ratna, 2017, Evaluasi Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Berdasarkan Sistem Manajemen K3 (SMK 3) di Bengkel Elektro dan Informatika Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Skripsi tidak diterbitkan, Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta. https://eprints.uny.ac.id/48440/1/13501241053_Karunia%20Ratna_Skripsi.pdf

Muliyadi, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia Penerbit, In Media Jakarta.

Nivanda, Selsanov, 2018, Penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja, PT. Albisindo Timber, Skripsi Tidak di Terbitkan, Yogyakarta Universitas Islam Indonesia

Nopia wati, dkk. 2017. Analisis Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko Tahun 2017, Bengkulu. https://www.neliti.com/id/publications/288231/analisis-sistem-manajemen-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-rumah-sakit-umum-da

Paramita, C C., & Jayanto, A. 2012. Pengaruh Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero) APJ Semarang Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 1. No.1, 1-11.

Ramli, Soehatman, 2013, Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta Dianrakyat.

Sayuti, Abdul Jamaluddin, 2013, Manajemen Kantor Praktis, Bandung Alfabeta.

Sholihah, Qomariyatus dan Kuncoro, Wahyudi. 2014, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konsep Perkembangan & Budaya Keselamatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Sucipto, Cecep Dani, 2014, Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Yogyakarta Gosyen Publishing.

Syahida, Agung, Bayu, 2014, Perda Nomor 14 tahun 2009 Tentang Pengelolaan Sampah Di Kota Tanjungpinang (Study Kasus Di Kelurahan Tanjung Unggat)

Taufik, Mhd dan Isril, 2013, Peraturan Daerah Badan Permusyawaratan Desa, Jurnal Kebijakan Publik. Volume 4, Nomor 2.

Page 57: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Widodo, Suoarno Eko, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Wirawan, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta. Raja Grafindo Persada.

Page 58: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 59: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

Surat Penelitian Dokumentasi

Page 60: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …
Page 61: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …
Page 62: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …
Page 63: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …
Page 64: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …
Page 65: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

PEDOMAN WAWANCARA

Dalam usulan penelitian ini peneliti hanya mengemukakan rencana

wawancara secara garis besar yang akan dikembangkan secara lebih mendalam

pada saat wawancara dilakukan terhadap informan sehingga diharapkan

perolehan informasi yang lengkap, aktual dan akurat.

Adapun beberapa pedoman pertanyaan dalam wawancara itu adalah

sebagai berikut :

No Pertanyaan Wawancara Topik

Pertanyaan Informan

1 Apakah di AMCF sudah mempunyai petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerjanya?

SDM Administrator AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

2 Apakah di AMCF sudah mempunyai petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerjanya?

SDM Kapten Kapal Kemanusian AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

3 Apa saja Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di AMCF?

Peralatan Kapten Kapal Kemanusian AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

4 Bagaimana SOP yang ada di AMCF?

SOP Administrator AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

5 Darimana sumber dana dalam pelaksanaan K3 di AMCF?

Biaya Administrator AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

6 Darimana sumber dana dalam pelaksanaan K3 di AMCF?

Biaya Kapten Kapal Kemanusian AMCF (Asia Muslim Charity Foundation)

Page 66: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

TRANSKIP WAWANCARA

ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PUSAT KEMANUSIAAN DAN KAPAL

KEMANUSIAAN ASIA MUSLIM CHARITY FOUNDATION

Kode Informan : H dan BR Nama : Haeruddun, S.Pd & Bahrun Ruddin Jabatan : Administrator & Kapten Kapal Kemanusian Hari/Tanggal : Jum’at/13 November 2020 Jam : 10:00 WITA

Materi Wawancara

Peneliti 1. Apakah di AMCF sudah mempunyai petugas yang

bertanggung jawab dalam pelaksanaan keselamatan dan

kesehatan kerjanya?

Informan H “Yayasan kita sudah punya petugas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan dan pengawasan K3 di AMCF (Asia Muslim Charity Foundation). Petugasnya memang tidak ada basic K3, tapi kita berdayakan mereka dengan pelaksanaan pelatihan-pelatihan yang terkait dengan K3, ya misalnya kita kasih mereka pelatihan Identifikasi risiko sampai manajemennya, selain itu juga ada pelatihan dan penyuluhan mengenai penggunaan APD, jadi sebelum kita tugaskan, mereka kita latih dulu paling tidak ada 2 kali pelatihan”.

Informan BR “Untuk petugas dengan benar-benar Basic K3 kita belum punya, tapi selama ini pelaksanaan K3 kita tugaskan sama bidang pelayanan medis, mereka yang bertugas mengawasi pelaksanaan K3 nya.” “kalau di AMCF (Asia Muslim Charity Foundation) ini, penanggung jawab K3 masih menjadi tanggung jawab bagian medical. Kami yang melakukan pengawasan. Jadi nanti kita pastikan semua unit yang melakukan kegiatan benar-benar menjalankan K3, kita punya petugas yang bakal melakukan pengecekan. Selain itu juga setiap kegiatan sosial pekerja kita adakan Briefing. Jadi nanti kita himbau untuk pekerja selalu memperhatikan keselamatan kerja mereka”.

Peneliti Apa saja Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di AMCF?

Informan BR “Setiap unit Kapal Kemanusiaan di AMCF ini kita udah beri perlengkapan K3 dan mereka juga wajib menggunakannya. Alat-alatnya tergatung dari jenis pekerjaan dan jenis risiko bahaya yang mungkin mereka alami. Alat-alat kesalamatan baik untuk komunikasi secara audio via radio vhf, komunikasi darurat melalui signal rocket, asap dan juga tersedia alat-alat keselamatan seperti jaket pelampung, buoy kesalamatan, dan

Page 67: ANALISIS PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA …

tersedia juga alat keselamatan botol pemadam portabel, dan kotak P3K.

Peneliti Bagaimana SOP yang ada di AMCF?

Informan H “Prosedur di setiap pekerjaan sudah ada, dan kita juga buat aturan bahwa semua karyawan wajib melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan standar operasionel prosedur yang udah ditetapkan, nanti dari bidang pelayanan medis akan ada yang mengawasi setiap pekerjaan, jadi nanti kalau ada karyawan yang tidak mengikuti prosedur kita kasih teguran, dan kalau terus berlanjut ya kita kasih surat peringatan”.

Peneliti Darimana sumber dana dalam pelaksanaan K3 di AMCF?

Informan H “kalau untuk biaya, jelas semua kegiatan yang ada di AMCF kita udah sediakan dananya, sebagian besar kegiatan juga dananya dari kita. Kalau besarnya tergantung seberapa besar kegiatan sama kepentingan mereka. Biasanya yang nyiapin biaya setiap kita ngelakuin kegiatan atau penambahan alat-alat biasanya pihak AMCF yang memberikan dana. Besarnya dana biasanya nggak sama setiap tahun, kita liat dulu berapa banyak kegiatan yang mungkin kita lakuin terus alat apa aja yang kita butuhin".

Informan BR “sumber dana itu 2 kita sumbernya, ada dari APBD, ada dari pendapatan sendiri”