analisis produksi talkshow hitam putih episode...

125
ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE SYEKH ALI JABERDI TRANS7 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: Ismi Khumairoh Iskandar NIM: 1112051000012 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: duongkhuong

Post on 19-Mar-2019

248 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH

EPISODE SYEKH ALI JABERDI TRANS7

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

Ismi Khumairoh Iskandar

NIM: 1112051000012

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan
Page 3: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan
Page 4: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

i

Page 5: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

ii

ABSTRAK

Analisis Produksi Talkshow Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber di Trans7.

Oleh: Ismi Khumairoh Iskandar

Dakwah melalui televisi mempunyai pengaruh yang efektif. Agama dan

media menyentuh manusia sebagai individu maupun bagian dari masyarakat. Di satu

sisi bahwa dakwah merupakan kewajiban dari setiap muslim. Di sisi lain, terjadinya

konstruksi sosial oleh media massa atas realitas sosial menjadikan hal yang tabu bagi

kita. Talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber menjadi menarik karena adanya

nilai dakwah Islam yang dikonstruksikan.

Berdasarkan konteks diatas, maka tujuan tulisan ini adalah untuk menjawab

pertanyaan mayor dan minor. Adapun mayornya adalah bagaimana proses konstruksi

sosial atas realitas sosial pada produksi talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali

Jaber? Kemudian, minornya adalah siapa dalang dari konstruksi tersebut? Mengapa

nilai dakwah Islam yang dikonstruksikan? Apa tujuan dikonstruksinya nilai dakwah

Islam pada talkshow Hitam Putih?

Ada 6 tahap dalam proses konstruksi sosial atas realitas sosial pada produksi

talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber. Pertama, tahap penerapan unsur-unsur

komunikasi dakwah. Ke-dua, tahap pembingkaian prolog. Ke-tiga, tahap

pengungkapan diri. Ke-empat, tahap pembentukan realitas subjektif. Ke-lima, tahap

pengemasan realitas simbolik. Ke-enam tahap penetapan realitas objektif.

Teori yang digunakan adalah konstruksi sosial media massa atas realitas

sosial. Ada tiga proses terciptanya konstruksi yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan

internalisasi. Eksternalisasi merupakan proses penyesuaian diri dengan dunia

sosiokultural. Objektivasi ialah tahap interaksi sosial dalam dunia intersubjektif yang

dilembagakan. Internalisasi ialah proses individu mengidentifikasikan dirinya dengan

lembaga-lembaga sosialnya. (Burhan Bungin, 2008: 15)

Setiap realitas sosial dibentuk dan dikonstruksi oleh manusia. Proses simultan

yang digambarkan di atas tidak bekerja secara tiba-tiba. Terbentuknya proses tersebut

melalui beberapa tahap penting. Tahap menyiapkan materi konstruksi, tahap sebaran

konstruksi, tahap pembentukan konstruksi media massa, dan tahap konfirmasi.

Tahapan tersebut terjadi pada praproduksi, produksi, pasca produksi, dan evaluasi

sebuah program televisi. (Andi Fachruddin, 2012: 10-17)

Terdapat konstruksi nilai dakwah Islam atas realitas sosial di episode ini.

Produser dan tim kreatif yang menjadi dalangnya. Nilai dakwah Islam dikonstruksi

agar tercapainya tujuan sesuai visi dan misi Trans7 yaitu menyajikan program yang

berkualitas. Tujuannya untuk menciptakan rating dan share yang tinggi agar dapat

merauk keuntungan sebesar-besarnya dari pengiklan.

Dengan demikian, talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber dikonstruksi

oleh produser dan tim kreatif. Konten dakwah Islam dijadikan materi konstruksi.

Tujuannya untuk menciptakan rating dan share yang tinggi. Selain itu, juga untuk

mencerdaskan, menghibur dan menjadikan bangsa yang membumi. Menyajikan

konten dakwah Islam telah menjadi salah satu strategi media.

Kata kunci: Konstruksi, Produksi,Talkshow Hitam Putih, Syekh Ali Jaber

Page 6: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak terhingga kepada segenap hamba-

Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya

hingga akhir zaman. Berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT, akhirnya peneliti

dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Analisis Produksi Talkshow

Hitam Putih Episode Syeikh Ali Jaber di Trans7”. Betapa pun hambatan dan

kesulitan seakan terasa ringan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Masran, M.Ag sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

beserta Fita Fathurokhmah, M. Si sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

3. Dr. H. Sunandar, MA sebagai Dosen Pembimbing skripsi peneliti yang telah

memberikan arahan dan masukan dalam penelitian ini.

4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.

5. Seluruh Karyawan Perpustakaan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Tansah Ginanjar sebagai Associate Produser Hitam Putih Trans7, Ardiha

Nakamura sebagai tim kreatif Hitam Putih Trans7, Trimbil sebagai

cameramen Trans7, Alwi Smith sebagai sekertaris Yayasan Syekh Ali Jaber,

serta Bayu Yulianto dan Yogi madsoni sebagai narasumber talkshow Hitam

Putih episode Syekh Ali Jaber yang telah memberikan ilmu, waktu, informasi,

data dan keakraban selama meneliti.

Page 7: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

iv

7. Kedua orangtuaku tercinta, Drs. Iskandar, Dipl.Telf dan Hanifah yang telah

banyak berjasa dan berkorban untuk peneliti.

8. Kakakku tersayang, Zahrotul Addawiyah Iskandar, S. Sos., Isnaini Alawiyah

Iskandar, S.S, Alfiansyah Achmad, S. Sos., dan Abdul Kohar, S. Kom, M. Si

yang telah memeberi arahan dan semangat peneliti dikala jenuh dengan

skripsi.

9. Sahabat yang telah menemani dan banyak memberikan motivasi kepada

peneliti serta dapat menghibur dikala kesedihan datang: Megawati Suganda,

Ajeng Eka, Sitty Annisa, Mia Kartika dan Yona Pratama.

10. Seluruh teman-teman KPI A angkatan 2012 yang telah memberikan warna

hidup semasa kuliah. Perjalanan indah bersama kalian tak akan terlupakan.

11. Keluarga KKN Medium 2015 yang telah mengajarkan arti hidup dan

kekeluargaan.

12. Dan kepada seluruh pihak yang telah membantu jalannya penelitian ini yang

tidak dapat disebutkan satu per satu. Namun, tidak mengurangi sedikitpun

rasa terima kasih peneliti kepada kalian. Semoga Allah SWT melipatgandakan

pahala atas semua kebaikan kalian. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. Aamiin..

Peneliti, April 2017

Page 8: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN...................................................................................i

ABSTRAK..............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR...........................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................viii

DAFTAR TABEL..................................................................................................ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................1

B. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah.................................................5

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................6

D. Manfaat Penelitian...................................................................................6

1. Manfaat Akademis............................................................................6

2. Manfaat Praktis.................................................................................7

E. Tinjauan Pustaka.....................................................................................7

F. Kerangka Konsep....................................................................................10

G. Metodelogi Penelitian.............................................................................12

1. Pendekatan dan Paradigma...............................................................12

2. Subjek dan Objek Penelitian.............................................................14

3. Tahapan Penelitian............................................................................14

a. Pengumpulan Data......................................................................14

Page 9: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

vi

b. Pengolahan Data.........................................................................16

c. Analisis Data...............................................................................16

H. Sistematika Penulisan..............................................................................16

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Konstruksi Sosial Media Massa atas Realitas Sosial.....................................18

1. Tahap Konstruksi Sosial Media Massa......................................................23

2. Realitas Media...........................................................................................26

B. Analisis Produksi...........................................................................................30

1. Pra Produksi.............................................................................................32

2. Produksi...................................................................................................33

3. Pasca Produksi.........................................................................................33

4. Transmisi ................................................................................................34

5. Evaluasi...................................................................................................35

BAB III. GAMBARAN UMUM TRANS7 DAN HITAM PUTIH

A. Profil Trans7.............................................................................................37

1. Sejarah dan Perkembangan Trans7.....................................................37

2. Logo Trans7........................................................................................37

3. Visi, Misi, dan Tujuan Trans7...........................................................38

4. Program-program Trans7....................................................................39

5. Struktur organisasi Trans7..................................................................40

B. Hitam Putih Episode Syeikh Ali Jaber.....................................................41

1. Latar Belakang Hitam Putih...............................................................41

Page 10: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

vii

2. Identitas dan Karakter Talkshow Hitam Putih...................................42

3. Struktur Organisasi Hitam Putih........................................................44

4. Profil Narasumber..............................................................................46

5. Konten yang Dibahas.........................................................................49

6. Tujuan Ditayangkannya Episode Syekh Ali Jaber.............................51

BAB IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Eksternalisasi (Pra Produksi).....................................................................55

1. Tahap Penerapan Unsur-unsur Komunikasi Dakwah..........................57

2. Tahap Pembingkaian Prolog................................................................59

B. Objektifasi (Produksi & Pasca Produksi)..................................................62

1. Tahap Pengungkapan Diri...................................................................65

2. Tahap Pembentukkan Realitas Subjektif............................................66

3. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik................................................69

C. Internalisasi (Transmisi & Evaluasi).........................................................71

Tahap Penetapan Realitas Objektif...........................................................73

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan...............................................................................................78

B. Saran.........................................................................................................80

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................82

LAMPIRAN.............................................................................................................85

Page 11: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konsep....................................................................................10

Gambar 2.1 Proses Konstruksi Sosial Media Massa...................................................20

Gambar 2.2 Visualisasi Produksi Televisi Studio.......................................................31

Gambar 3.1 Logo Trans7.............................................................................................38

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Trans7......................................................................40

Gambar 3.3 Signature Opening Hitam Putih..............................................................43

Gambar 3.4 Narasumber Episode Syekh Ali Jaber.....................................................47

Gambar 3.5 Al-Qur’an Brialle Manual.......................................................................50

Gambar 3.6 Al-Qur’an Brialle Digital........................................................................50

Gambar 4.1 Citra Perempuan Chicka Jesica...............................................................54

Gambar 4.2 Citra Maskulin Syekh Ali Jaber..............................................................55

Gambar 4.3 Citra Kemewahan dan Eksklusif Set Studio...........................................55

Gambar 4.4 Citra Persahabatan Chicka Jesica & Deddy Corbuzier...........................57

Page 12: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar Penghargaan Hitam Putih.................................................................2

Tabel 3.1 Tim Produksi Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber..................................45

Tabel 3.2 Format Talkshow Hitam Putih Trans7........................................................52

Tabel 4.1 Rundown Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber........................................64

Page 13: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dakwah melalui media televisi mempunyai pengaruh yang efektif sebagai

penyebar pesan-pesan kepada khalayak ramai karena pesan yang disampaikan

dalam bentuk audio (suara) dan visual (gambar) terlebih televisi merupakan media

yang sangat dekat dengan masyarakat.1 Agama dan media menjadi saling

terhubungkan ketika berupaya menyentuh manusia sebagai individu maupun

sebagai bagian dari masyarakat.2 Melalui televisi sirkulasi informasi menjadi

cepat dan luas sehingga dalam mengkonstruksi pesan dakwah berlangsung dengan

sangat cepat dan sebaranya merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga

membentuk opini massa, massa cenderung apriori dan opini massa cenderung

sinis.3

Hitam Putih adalah sebuah acara gelar wicara yang ditayangkan Trans7.

Acara ini dibawakan oleh mentalist Indonesia, Deddy Corbuzier. Setiap acaranya

menyampaikan tema-tema inspiratif yang dibawakan secara santai dan juga

dibumbui oleh permainan Mind games ala Dedy Corbuzier untuk mengorek

rahasia sang bintang tamu. Trans7 menayangkan talkshow ini sesuai dengan

misinya yaitu menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Trans7 berkomitmen untuk menjaga

keutuhan bangsa serta nilai-nilai demokrasi dengan memperbaharui kualitas

tayangan bermoral yang dapat diterima masyarakat dan mitra kerja. Trans7 juga

berkomitmen selalu memberikan yang terbaik bagi stakeholders dengan

1 Samsul Munir Amin, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam, (Jakarta: Amzah, 2008) hlm.143

2 Deddy Mulyana, solatun dkk. Metode Penelitian Komunikasi Contoh-contoh Penelitian

Kualitatif dengan Pendekatan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), cet-2, hlm. 342 3 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat Edisi Pertama, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006) hlm. 207

Page 14: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

2

menayangkan program berkualitas dan mempertahankan moral serta budaya kerja

yang dapat diterima stakeholders.4

Hitam putih ditayangkan di trans 7 setiap hari senin-jum’at jam 18:30

WIB. Tayangan ini mendapatkan respon positif dari masyarakat karna

tayangangnya yang mendidik, menghibur, menarik dan sangat menginspirasi.

Bintang tamu yang diundang biasanya dari kalangan artis, tokoh, maupun

masyarakat yang menginspirasi. Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih

menyajikan pesan-pesan dakwah yang dikemas sangat menarik dengan back

sound piano dan efek suara dari beatbox yang membuat kesan modern, selain itu

setahun belakangan ini dalam episodenya selalu dihadirkan tokoh agama yaitu

ustad wijayanto dengan gaya dakwahnya yang sering kali mengundang tawa.

Program ini terbukti kualitasnya dari berbagai penghargaan yang telah diraih

diantaranya dapat dilihat di tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Daftar Penghargaan Hitam Putih

Tahun Award Kategori Hasil

2011 Panasonic Gobel Awards Program Talkshow Hiburan Nominasi

2012 Panasonic Gobel Awards Program Talkshow Hiburan Nominasi

2013 Panasonic Gobel Awards Program Talkshow Hiburan Nominasi

2014 Panasonic Gobel Awards Program Talkshow Hiburan Nominasi

Indonesian Choice Awards TV Program Of The Year Menang

2015 Panasonic Gobel Awards Program Talkshow Hiburan Menang

Indonesian Choice Awards TV Program Of The Year Nominasi

2016 Indonesian Choice Awards TV Program Of The Year Nominasi

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Hitam_Putih_%28acara_TV%29 diakses

pada hari jumat, 30 september 2016 jam 13:22

4 http://www.trans7.co.id/ diakses pada hari senin, 18 juli 2016 jam 17.35

Page 15: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

3

Kali ini peneliti akan meneliti episode “Syeikh Ali Jaber” yang tayang

pada jumat, 29 Juli 2016. Berbeda pada episode biasanya di luar bulan Ramadhan

hanya mengundang artis-artis sensasional atau mengangkat topik yang sedang

hangat saja episode ini mengangkat dakwah Islam dengan menceritakan Seikh Ali

Jaber mulai dari latar belakangnya sebagai imam madinah yang hijrah ke

Indonesia karena jatuh cinta dengan nuansa ramadhan di Indonesia sampai

kehidupan pribadinya yang hoby jalan-jalan dan berbagi pengalaman mengenai

cara mendidik anak. Menariknya pada episode ini Syeikh Ali Jaber

mensosialisasikan teknologi baru dalam dakwah Islam yaitu al-qur’an digital

untuk tuna netra atau biasa disebut “Braille” yang merupakan inovasi baru yang

berfokus pada system suara yang dilengkapi dengan headset dan pena baca. Al-

Qur’an Braille pertama yang masuk ke Indonesia adalah terbitan Yordania tahun

1952 yang berisi awal surat Al-Ankabut sampai dengn akhir surat Az-Zumar pada

jilid 6 oleh Prof. Dr. Mahmud Syaltut.5 Ukuranya masih besar, cara membacanya

masih manual dan sulit dibawa kemana-mana. Disegmen terakhir dihadirkan ustad

Wijayanto yang ceramah mengenai komunikasi antar budaya di Arab dan di

Indonesia.

Pentingnya episode ini karena program hitam putih yang notabenenya

bukanlah talkshow religi tetapi menjadikan Syeikh Ali Jaber sebagai bintang

utama pada talkshow tersebut ditambah dengan dakwah ustad Wijayanto yang ada

hampir disetiap episode hitam putih. Pada episode ini juga memperlihatkan Chika

Jesika (co-host) memakai jilbab yang menunjukan identitas seorang muslimah.

Dengan adanya episode ini penonton juga mendapatkan informasi mengenai al-

Quran Braille digital sehingga dapat membantu dari segi pengetahuan ataupun

edukasi kepada tuna netra agar dapat mempermudah dalam menghafal dan

membacanya dengan mudah. Di episode ini al-quran Braille digital juga di

pelajari dan dicoba oleh host Deddy Corbuzier yang beragama Kristen

5 http://Majelis-quran.com>sejarah-perkembangan-al-quran-braille-di-

indonesia/?fdx_swicher=true diakses pada jumat, 30 september 2016 jam 19:08

Page 16: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

4

menunjukkan toleransi beragama dan berati al-Quran Braille digital ini tidak

hanya diperuntukkan tuna netra muslim tapi bisa untuk orang yang ingin

mempelajarinya dari agama apapun itu. Selain itu di segmen terakhir ustad

Wijayanto memulai dakwahnya tentang komunikasi antar budaya di Arab dan di

Indonesia sehingga penonton menafsirkan dengan realitas di lingkungannya.

Kemudian individu membangun sendiri pengetahuan atas realitas yang dilihatnya

berdasarkan pada struktur pengetahuan yang telah ada sebelumnya.6

Proses simultan tidak bekerja secara tiba-tiba tetapi melalui beberapa tahap

penting.7 Yaitu bagaimana tim produksi hitam putih mengkonstruksi fikiran

masyarakat dalam merencanakan pra produksi (Eksternalisasi) dalam tahap

penerapan unsur-unsur komunikasi dakwah dalam penentuan narasumber hingga

wardrobe dll. Selain itu pada tahap pembingkaian prolog dari masing-masing

narasumber pada episode ini apakah terdapat script tertentu untuk narasumber

agar unsur-unsur komunikasi dakwah tersampaikan dengan rapih sesuai rencana

atau tidak. Kemudian, pada kegiatan produksi, pasca produksi, dan transmisi

(objektivasi) dalam tahap pengungkapan diri apa yang dilakukan agar semua

yang dipandang penting oleh tim Hitam Putih menjadi penting pula bagi penonton

kemudian, pembentukan realitas subjektif yaitu apa saja yang ingin ditonjolkan

dalam episode ini. Bagaimana pengemasan realitas simbolik dan ekspresi

simbolik yang dilakukan oleh tim produksi dan narasumber dalam mengatur ke-4

segmen tersebut agar dapat dihayati sebagai realitas objektif hingga pada tahap

evaluasi (Internalisasi) ditahap penetapan realitas objektif yaitu cara agar pesan

dakwah dari acara Hitam Putih ini dapat menjadi kompleksitas ideologi dan

keyakinan serta rutinitas tindakan dan tingkah laku yang mapan terpola,

kesemuanya dihayati oleh individu secara umum sebagai fakta dan tidak lupa

evaluasi.

6 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat Edisi Pertama, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006) hlm. 194 7 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat Edisi Pertama, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006) hlm. 207

Page 17: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

5

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode analisis produksi untuk

mengetahui tahapan proses konstruksi sosial atas realitas sosial pada talkshow

Hitam Putih di Trans7 sesuai teori konstruksi sosial media massa atas realitas

sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Dari alasan yang telah

dipaparkan sebelumnya maka peneliti tertarik untuk meneliti “Analisis Produksi

Talkshow Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber di Trans7”

B. Fokus Penelitian dan Perumusan Masalah

1. Fokus Penelitian

Agar lebih terarah antara masalah yang dikemukakan dengan

pembahasannya, maka perlu diberikan pembatasan masalah yang akan diteliti

guna menghindari perluasan pembahasan. Penelitian ini tidak fokus pada

pesan, penonton, efek dan hasil konstruksi tayangan talkshow Hitam Putih.

Penelitian ini fokus kepada proses konstruksi tim produksi trans7 yang

berperan sebagai dalang dari konstruksi sosial yang dibingkai dalam tayangan

talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber sebagai saluran dakwah yang

mengemas realitas simbolik pada siaran langsung.

2. Perumusan masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

a. Bagaimana proses pra produksi pada talkshow Hitam Putih di trans7

pada tahap eksternalisasi?

b. Bagaimana proses kegiatan produksi, pasca produksi dan transmisi

pada talkshow Hitam Putih di trans7 pada tahap objektivasi?

c. Bagaimana proses evaluasi pada talkshow Hitam Putih di trans7 pada

tahap internalisasi?

Page 18: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

6

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan pertanyaan penelitian diatas, secara khusus

penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui, memahami dan membuktikan adanya unsur-unsur

komunikasi dakwah pada talkshow Hitam Putih di trans7.

2. Untuk memahami dan mengungkapkan naskah dan prolog dalam

membingkai talkshow Hitam Putih di trans7.

3. Untuk mengetahui dan memahami talkshow Hitam Putih di trans7 dalam

membentuk realitas subjektif, mengemas realitas simbolik, dan menetapkan

realitas objektifnya.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara akademis maupun praktis:

1. Manfaat Akademis

a. Memperkaya kajian ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, terutama

dakwah melalui televisi secara holistik.

b. Mendukung paradigma devinisi sosial yang mengkaji penonton sebagai

individu yang aktif dan komunitas penonton yang aktif bersama tim

produksi yang kreatif dalam mengkonstruksi realitas kedalam tiga

proses dialektika.

c. Menerapkan paradigma konstruktivisme dalam menjembatani berbagai

paradigma; rancangan penelitian deskriptif kualitatif ini mengikuti

prosedur mix-method dengan memfokuskan pada proses konstruksi

media massa dalam membangun masyarakat yang cerdas, kreatif dan

inovatif.

Page 19: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

7

2. Manfaat Praktis

a. Pengamat, praktisi televisi bisa memahami proses konstruksi televisi

atas realitas pada talkshow Hitam Putih di trans7.

b. Produser konten dan tim produksi menetepkan kriteria host, co host dan

narasumber, kriteria naskah, pilihan format, segmentasi, kriteria efek

talkshow sebagai karakter dan identitas stasiun TV.

c. Pihak penonton mendapatkan pencerahan sehingga penonton pasif

menjadi aktif. Penonton aktif mampu membangun pencitraan dirinya

melalui televisi.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini, penulis meninjau beberapa tulisan, buku hasil

penelitian terdahulu, ada beberapa contoh judul yang menjadi inspirasi untuk

penulis. Beberapa skripsi yang menginspirasi penulis untuk memfokuskan

penelitian pada “Analisis Produksi Talkshow Hitam Putih Episode Syeikh Ali

Jaber di Trans7” diantaranya adalah:

1. Fortuna Rinaldi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma

Palembang dengan judul skripsi Pengaruh Tayangan Talkshow “Hitam

Putih” di Trans7 terhadap Sikap Masyarakat Kelurahan Tanjung Raja

Barat, menyimpulkan bahwa tayangan talkshow Hitam Putih di Trans7

tidak memengaruhi sikap masyarakat Tanjung Raja Barat dan hubungan

korelasi antara kedua variable tersebut sangat kuat.8 Kesamaan dengan

penelitian ini adalah subjek penelitian yaitu talkshow Hitam Putih.

Namun, terdapat perbedaan dalam penelitian ini yaitu teori, metodelogi,

objek penelitian dan masalah penelitian.

8 Fortuna Rinaldi, Pengaruh Tayangan Talkshow “Hitam Putih” di Trans7 terhadap Sikap

Masyarakat Kelurahan Tanjung Raja Barat, Universitas Bina Darma Palembang: Fakultas Ilmu Komunikasi, 2014

Page 20: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

8

2. Suci Nurul Khairiyah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi Analisis produksi

program sinetron tukang bubur naik haji the series: Episode 402 dan 403,

menyimpulkan bahwa sinetron Tukang Bubur Naik Haji the series

memiliki enam tahapan produksi yaitu dimulai dari tahapan pertama

merupakan penyiapan komponen komunikasi, tahapan kedua merupakan

proses pemilihan realitas sinetron, tahapan ketiga merupakan proses

membingkai realitas menjadi rencana naskah skenario yang akan

digunakan dalam produksi sinetron, tahapan keempat merupakan naskah

skenario yang telah jadi yang siap digunakan dalam produksi sinetron.

Tahapan kelima merupakan hasil dari produksi sinetron yang sudah tayang

di televisi, tahapan kenam merupakan tahap evaluasi dalam produksi

sinetron.9 Kesamaan dengan penelitian ini adalah teori konstruksi sosial

media massa atas realitas sosial, kemudian metodeloginya yaitu analisis

deskriptif. Namun, terdapat perbedaan dalam penelitian ini yaitu objek,

subjek penelitian dan masalah penelitian.

3. Qurnia Nirmala Sari, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi Analisis produksi program

sinetron Islam KTP, menemukan bahwa sinetron kejar tayang yang

disiarkan setiap hari melalui stasiun televisi SCTV ini, terlebih dahulu

melewati proses yang merupakan hal yang pokok pada setiap program

siaran televisi, yakni perencanaan, produksi dan pasca produksi.

Pengembangan ide cerita mendapat perhatian khusus demi

keberlangsungan tayangan program tersebut. Selain itu berbagai faktor

penghambat juga sering kali ditemukan oleh orang-orang yang terlibat di

dalamnya.10 Kesamaan dengan penelitian ini adalah metodeloginya yaitu

9 Suci Nurul Khairiyah, Analisis produksi program sinetron tukang bubur naik haji the

series: Episode 402 dan 403, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2013

10 Qurnia Nirmala Sari, Analisis produksi program sinetron Islam KTP, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 2010

Page 21: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

9

analisis deskriptif. Namun, terdapat perbedaan dalam penelitian ini yaitu

landasan teori, objek, dan subjek penelitian.

Meskipun penulis melakukan tinjauan terhadap skripsi tersebut di atas,

penelitian yang dilakukan penulis tetaplah berbeda. Dalam hal ini penulis sama-

sama membahas proses produksi program media elektronik dengan objek

penelitian dan hasil penelitian yang berbeda pula. Maka penulis mengambil

kesimpulan bahwa belum ada mahasiswa yang meneliti tentang “Analisis

Produksi Talkshow Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber di Trans7”.

Page 22: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

10

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep ini peneliti gambarkan sesuai gambar 1.1 sebagai

berikut:

GAMBAR 1.1

Kerangka Konsep

Peter L. Berger dan Luckmann menjelaskan konstruksi sosial atas realitas,

terjadi secara simultan melalui tiga proses sosial yakni eksternalisasi, objektivasi,

dan internalisasi.11

Kemudian dijelaskan dan dijabarkan lagi secara mendetil

11 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat Edisi Pertama, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006) hlm. 206

Konstruksi Sosial Media Massa

Eksternalisasi

(praproduksi)

Objektivasi

(produksi, pasca

produksi &

Transmisi)

Internalisasi

(Evaluasi)

Media Massa Tim Produksi Proses Konstruksi Sosial Media Massa

Tahap penerapan unsur-unsur

komuniksi dakwah

Tahap pengungkapan diri

Tahap penetapan realitas

objektif

Konstruksi Sosial

Media Massa

Strategi Hitam Putih:

Citra Talkshow

Tema Episode

Strategi Trans7

Program yang

mengandung

konstruksi sosial

(kesadaran semu)

Tahap pembingkaian prolog

Tahap pembentukan realitas

subjektif

Tahap pengemasan realitas

simbolik

Page 23: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

11

dalam ranah komunikasi dakwah dalam disertasi Armawati Arbi enam proses

konstruksi media masa diantaranya adalah:

a) Tahap penerapan unsur-unsur komuniksi dakwah adalah pada persiapan

praproduksi, seperti narasumber, setting, tim Hitam Putih, setra tema dan

rundown yang akan disajikan.

b) Tahap pembingkaian prolog/skrip kasus adalah proses dimana narasumber

menyiapkan prolog dan host menyiapkan skrip kasus yang biasanya sudah

disiapkan oleh tim kreatif.

c) Tahap pengungkapan diri adalah ketika host dan narasumber membingkai

fakta penonton berdasarkan pengungkapan diri yang dilakukan oleh

penonton tersebut.

d) Tahap pembentukan realitas subjektif adalah proses seleksi penonton yang

dilakukan oleh host dan bintang tamu agar apapun yang disajikan di Hitam

Putih dianggap benar oleh penonton.

e) Tahap pengemasan realitas simbolik adalah strategi yang dilakukan dalam

upaya menarik perhatian penonton.

f) Tahap penetapan realitas objektif adalah proses evaluasi yang dilakukan

trans7 untuk melihat hasil dari program agar dapat menjadikan Hitam

Putih sebagai pilihan konsumtif.

Pelaku konstruksi pada talkshow Hitam Putih episode Seikh Ali Jaber

adalah tim produksi Hitam putih sesuai visi misi trans7 yang akhirnya

terbentuklah strategi diantaranya pada tahap pra produksi meliputi persiapan pada

penerapan unsur-unsur komunikasi dakwah dan pembingkaian prolog yang

termasuk pada konsep Eksternalisasi yaitu penyesuaian diri dengan dunia sosio-

kultural sebagai produk manusia “society is a human product”.12

12 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm.63

Page 24: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

12

Tahap produksi, pasca produksi, dan transmisi meliputi tahap

pengungkapan diri, pembentukan realitas subjektif, dan pengemasan realitas

simbolik yang termasuk dalam konsep Objektivasi yaitu interaksi sosial dalam

dunia intersubjektif yang dilembagakan, “society is an objective reality”.13

Artinya, dalam tahap sebaran konstruksi dan pembentukan konstruksi realitas

terjadi pada tahap evaluasi yaitu tayangnya program tersebut di Trans7 sebagai

wacana dan nilai dari kehidupan nyata dan seakan-akan publik internal dan

eksternal program ini ikut serta dalam setiap kejadian yang ditayangkan.

Kemudian pada tahap evaluasi internalisasi ialah individu mengidentifikasi

diri ditengah lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial dimana individu

tersebut menjadi anggotanya. “man is a social product”14

dalam tahap konfirmasi

ini publik internal maupun eksternal dapat mempertahankan realitas subjektif atau

merubah realitas objektif dakwah Islam sebagai identitas Trans7.

G. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan dan Paradigma

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi yang wajar (natural setting) dan

data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Peneliti tidak

menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan

penafsiran terhadap hasil penelitian.15

Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian

kualitatif adalah prosedur sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif,

13 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm.63 14

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) hlm.63

15 Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi, (Ciputat: UIN Jakarta

press, 2006), hlm. 41.

Page 25: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

13

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang diamati.16

Sementara metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis. Metode deskriptif analisis digunakan untuk menghimpun

data aktual. Kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan melukiskan

sebagaimana adanya.17

Sedangkan Jalaluddin Rakhmat mendefinisikan metode

deskriptif sebagai metode yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa.

Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji atau

membuat prediksi.18

Alasan penulis menggunakan pendekatan dan metode kualitatif

deskriptif analisis untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan.

Ringkasnya, untuk mengetahui bagaimana talkshow Hitam Putih

mengkonstruksi nilai-nilai sosial yang ditayangkan di Trans7 dengan

menjelaskan atau memaparkan apapun yang terjadi pada tahapan-tahapan

konstruksi yang dilakukan apa adanya tanpa menutupi, mengurangi dan

menambahkan hal yang tidak terjadi agar terjaga keaslian data dari data primer

yang dikumpulkan, yakni wawancara peneliti dengan narasumber dan

observasi yang dilakukan selama priode penelitian.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

konstruktivis karena peneliti memandang konstruksi nilai dakwah pada

talkshow Hitam Putih ini memiliki nilai konstruktif sesuai dengan asumsi

dasarnya yaitu; realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif, pemikiran

manusia dan konteks sosial tempat pemikiran itu timbul bersifat berkembang

dan dilembagakan, kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus

menerus, dan kita dapat membedakan antara realitas dan pengetahuan.

16 Lexi, J. Moleong, Metode Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002), cet. Ke-

23, hlm. 4. 17

Wardi Bachtiar, Metedelogi Penelitian Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet. Ke-1, hlm. 60 18

Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996 ), hlm. 24.

Page 26: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

14

2. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini Subjek merupakan faktor utama dalam

menentukan hasil dari penelitian yaitu tahapan-tahapan konstruksi pada pra

produksi, produksi, pasca produksi, transmisi dan evaluasi talkshow Hitam

Putih di Trans7 episode Syekh Ali Jaber. Sedangkan, objek penelitiannya

adalah orang-orang yang berperan penting dalam produksi talkshow Hitam

Putih di Trans7 Episode Syeikh Ali Jaber yaitu Tansah Ginanjar sebagai

Associate Producer, tim kreatif Hitam Putih, dan Narasumber talkshow Hitam

Putih episode Syekh Ali Jaber.

3. Tahapan Penelitian

a. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan

penulis adalah sebagai berikut:

1) Data Primer

Data primer digunakan sebagai acuan pertama untuk pembahasan

penelitian ini dengan melakukan:

a) Observasi

Observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung suatu

objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek

tersebut.19

Teknik observasi yang penulis lakukan adalah observasi

langsung, yakni mendatangi lokasi shooting dengan mengamati

secara sistematis apa yang dilihat.

19Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh praktis riset

media, public relation, advertising, Komunikasi, organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: kencana, 2007), h. 106

Page 27: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

15

b) Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.20

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini bersifat mendalam

(depth interview), yaitu wawancara terperinci yang dilakukan dengan

menggunakan petunjuk umum berupa daftar pertanyaan yang telah

disusun sebelumnya untuk ditanyakan kepada narasumber.

Wawancara ini ditujukan kepada pihak-pihak yang terlibat

dalam proses produksi yaitu Tansah Ginanjar sebagai Associate

Producer, Ardiha Nakamura sebagai tim kreatif, dan Syekh Ali

Jaber sebagai narasumber.

2) Data sekunder

Data sekunder penulis diperoleh dari sejumlah referensi yang ada

atau menggunkan studi pustaka, yaitu dengan mempelajari bahan-bahan

tertulis berupa arsip dan buku yang berhubungan dengan penelitian ini.

3) Lokasi dan Waktu

Penulisan ini dilakukan langsung dilokasi shooting talkshow Hitam

Putih pada senin 09 Januari 2016 sampai dengan selesai di studio G7 Jl.

Rangkayo Rasuna Said No. 54 Mampang – Jakarta Selatan. Kemudian di

kantor Trans7 sendiri di Menara bank Mega Trans TV lantai 10 Jl. Kapten

Tendean Kav. 12-14 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan 10270. Dan di

Yayasan Syekh Ali Jaber Jl. Jatinegara Barat, RT.10/RW.1, Bidara Cina,

Jatinegara, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta 13320, Indonesia.

20Rachmat Kriantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh praktis riset

media, public relation, advertising, Komunikasi, organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: kencana, 2007), h. 96

Page 28: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

16

b. Pengolahan Data

Setelah data diperoleh dari observasi dan wawancara, maka langkah

selanjutnya adalah pengolahan data hasil observasi dilakukan dengan

mengumpulkan dan mencatat hasil dari apa yang diamati dilapangan; sedangkan

pengolahan data dari hasil wawancara dilakukan dengan cara, penulis

mendengarkan ulang rekaman wawancara kemudian menuliskannya kembali.

Sesudah itu, data-data yang sudah di olah akan di analisis oleh penulis.

c. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis

kualitatif, yakni cara melaporkan data dengan memberi gambaran atau melukiskan

tahapan-tahapan konstruksi sosial pada talkshow Hitam Putih episode Syeikh Ali

Jaber. Penelitian dilakukan dengan menganilisis data primer yang dikumpulkan

dari hasil observasi dan wawancara. Selain itu, peneliti juga menyertakan analisis

dalam bentuk tabel dan bagan dari data-data yang dikumpulkan, penulis lalu

melakukan analisis dan menyimpulkan pembahasan dalam penelitian ini.

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah proses penelitian ini, penulis menguraikan beberapa

hal pada penulisan ini yang terdiri dari lima bab dengan beberapa sub babnya

yaitu:

BAB I: PENDAHULUAN

Penulis menguraikan latar belakang masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Page 29: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

17

BAB II : LANDASAN TEORI

Penulis menguraikan teori dan definisi dari beberapa ahli yang menjadi

landasan dalam kerangka pemikiran penelitian ini berisi tentang tahapan-tahapan

konstruksi sosial pada talkshow Hitam Putih episode Syeikh Ali Jaber dengan

menggunakan teori konstruksi sosial media massa atas realitas sosial dan deskripsi

analisis produksi televisi.

BAB III: GAMBARAN UMUM TRANS7 DAN TALKSHOW HITAM PUTIH

Pada bab ini penulis menguraikan gambaran umum Trans7 yang meliputi

sejarah dan perkembangan Trans7, logo, visi, misi, dan tujuan Trans7, program-

program Trans7, struktur organisasi Trans7. Dan juga gambaran umum talkshow

Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber meliputi latar belakang Hitam Putih,

identitas dan karakter Hitam Putih, struktur organisasi Hitam Putih, profil

narasumber, konten yang dibahas, dan tujuan ditayangkannya talkshow Hitam

Putih episode Syekh Ali Jaber.

BAB IV: TEMUAN DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi deskriptif temuan, hasil penelitian dan pembahasan

mengenai “Analisis Produksi Talkshow Hitam Putih Episode Syeikh Ali Jaber di

Trans7”

BAB V: PENUTUP

Penulis memberikan kesimpulan dan saran terhadap apa yang telah diteliti

dalam skripsi ini, dan juga beberapa lampiran yang didapat.

Page 30: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konstruksi Sosial Media Massa atas Realitas Sosial

Membahas teori konstruksi sosial (Social construction), tentu tidak bisa

terlepas dari bangunan teoritis yang telah dikemukakan oleh Peter L. Berger dan

Thomas Luckman. Berawal dari istilah konstruktivisme, konstruksi relaitas sosial

terkenal sejak diperkenalkan Peter L. Berger dan Thomas Luckman melalui buku

yang berjudul The Social Construction of Reality: A Treatise in The Sociological

of Knowledge tahun 1966.

Bagi Berger dan Luckman, realitas tidak terbentuk sendiri, namun

dibentuk dan dikonstruksi. Realitas berwajah ganda atau plural, setiap orang dapat

memiliki konstruksi berbeda atas sebuah relitas, selain itu juga realitas juga

bersifat dinamis dan dialektis. Realitas tidak statis maupun tunggal karena ada

relativitas sosial dari apa yang disebut pengetahuan dan kenyataan. Berger dan

Luckman juga beranggapan realitas sosial dikonstruksi melalui proses

eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi.1

Selain itu, ada pula model lingkaran konsentris yang merupakan salah satu

model terlengkap untuk mengidentifikasi elemen-elemen dalam proses

komunikasi massa. Thomas Bohn menyusun model lingkaran konsentris bersama

Ray Hiebert dan Donald Ungurait yaitu, model komunikasi massa dengan sumber

encoding dipusatnya. Salah satau lingkaran luas adalah audien penerima. Model

lingkaran konsentris membayangkan proses sebagai tetes air yang jatuh di

permukaan air yang tenang. Riak gelombang menyebar ke luar dari komunikator

yang merupakan tugas gatekeeper dan Regulator melalui berbagai hambatan

sebelum mencapai audien atau sebelum menimbulkan efek. Model ini mencakup

tanggapan (feedback), amplifikasi media, gangguan dan distorsi dari media.2

1 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 194 2 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Penada Media Group, 2008) edisi ke-8

h. 456-464

Page 31: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

19

Menurut Claude Shannon dan Waren Waver sebagian besar model

komunikasi massa dan bentuk komunikasi lain memiliki elemen dasar yang sama.

Elemen itu adalah sekuensial (urutan), dimulai dengan stimulus yang ingin

dikomunikasikan seseorang untuk memicu seseorang untuk berkomunikasi dan

berlanjut melalui proses encoding yaitu meletakkan sesuatu dalam simbol dan

transmisi (mengirim pesan). Untuk menggenapi proses komunikasi, penerima

pesan harus mendekodekannya atau menerjemahkan pesan simbolik dan

menginternalisasikannya dengan memahami pesan yang dikodekan.3

Substansi teori dan pendekatan konstruksi sosial dan Berger dan Luckman

terletak pada proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dalam

kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semi sekunder. Basis

sosial teori dan pendekataan ini adalah transisi – modern di Amerika pada sekitar

tahun 1960-an, di mana media massa belum menjadi sebuah fenomena yang

menarik untuk dibicarakan.4 Dengan demikian Berger dan Luckman tidak

memasukkan media massa sebagai variabel atau fenomena yang berpengaruh

dalam konstruksi sosial atas realitas.

Teori dan pendekataan konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan

Luckman telah direvisi dengan menambahkan variabel atau fenomena media

massa yang sangat substantif dalam proses eksternalisasi, objektivasi dan

internalisasi. Inilah yang kemudian dikenal sebagai konstruksi sosial media

massa. Substansi teori konstruksi sosial media massa adalah pada sirkulasi

informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan

sangat cepat dan sebarannya merata. Realitas yang terkonstruksi itu juga

membentuk opini massa, massa cenderung apriori dan opini massa cenderung

sinis.5

3 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Penada Media Group, 2008) edisi ke-8

h. 456-458 4 Peter L Berger dan Thomas Luckman, Tafsir Sosial atas Kenyataan, (Jakarta: LP3S,

1990), hlm. 57 5 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 203

Page 32: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

20

Gambar 2.1

Peter L. Berger bersama-sama dengan Thomas Luckman mengatakan

setiap realitas sosial dibentuk dan dikonstruksi oleh manusia. Mereka

menyebutkan proses terciptanya konstruksi realitas sosial melalui adanya tiga

tahap, yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Secara singkat,

penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Eksternalisasi ialah proses penyesuaian diri dengan dunia sosiokultural

sebagai produk manusia.6 Dimulai dari interaksi antara pesan tayangan

televisi dengan individu pemirsa melalui tayangan televisi. Tahap pertama

ini merupakan bagian yang penting dan mendasar dalam satu pola

interaksi antara individu dengan produk-produk sosial masyarakatnya.

Yang dimaksud dalam proses ini ialah ketika suatu produk sosial telah

menjadi sebuah bagian penting dalam masyarakat yang setiap saat

6 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 15

Page 33: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

21

dibutuhkan oleh individu, maka produk sosial itu menjadi bagian penting

dalam kehidupan seseorang untuk melihat dunia luar.

2. Objektivasi ialah tahap di mana interaksi sosial yang terjadi dalam dunia

intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses

institusionalisasi.7 Pada tahap ini, sebuah produk sosial berada proses

institusionalisasi, sedangkan individu memanifestasikan diri dalam

produk-produk kegiatan manusia yang tersedia, baik bagi produsen-

produsennya maupun bagi orang lain sebagai unsur dari dunia bersama.

Objektivasi ini bertahan lama sampai melampaui batas tatap muka di mana

mereka bisa dipahami secara langsung. Dengan demikian, individu

melakukan objektivasi terhadap produk sosial, baik penciptanya maupun

individu lain. Kondisi ini berlangsung tanpa harus mereka saling bertemu.

Artinya, proses ini bisa terjadi melalui penyebaran opini sebuah produk

sosial yang berkembang di masyarakat melalui diskursus opini masyarakat

tentang produk sosial, dan tanpa harus terjadi tatap muka antar individu

dan pencipta produk social.

3. Internalisasi ialah proses memahami pesan yang telah dikodekan.

Konsumen yang telah melihat dan mendengar iklan suatu produk akan

mengingat kembali pesan itu sebelum memutuskan untuk membeli suatu

produk. Pesan yang diingat kembali itu dijadikan pertimbangan. Pesan itu

sendiri adalah bentuk dari komunikasi massa.8 Terdapat dua pemahaman

dasar dari proses internalisasi secara umum: pertama, bagi pemahaman

mengenai “sesama saya” yaitu pemahaman mengenai individu dan orang

lain. kedua, pemahaman mengenai dunia sebagai sesuatu yang maknawi

dari kenyataan sosial.

7 Margareth Poloma, Sosiologi Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004)

hlm. 303 8 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Penada Media Group, 2008) edisi ke-8

hlm. 458

Page 34: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

22

Teori konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Thomas Luckman

tidak memasukkan media massa sebagai variabel atau fenomena yang

berpengaruh dalam konstruksi sosial atas realitas. Pada kenyatannya konstruksi

sosial atas realitas berlangsung lamban, membutuhkan waktu yang lama, bersifat

spasial, dan berlangsung secara hierarkis-vertikal, dimana konstruksi sosial

berlangsung dari pimpinan ke bawahannya, pimpinan kepada massanya, kyai

kepada santrinya, guru kepada muridnya, orang tua kepada anaknya, dan

sebagainya.9

Karena manusia bisa menciptakan simbol-simbol, maka ia juga mampu

mengomunikasikan suatu niat, makna, keinginan atau maksud yang kompleks,

dank arena itu pula manusia bisa mengubah bentuk sosialnya. Harold Adams

Innis, seorang ekonom Kanada yang menjadi teorisi ilmu komunikasi, percaya

bahwa teknologi komunikasi merupakan inti dari teknologi. Ia juga mengatakan

bahwa teknologi komunikasi memainkan peran utama dalam memengaruhi

organisasi sosial dan kebudayaan. Ilmuan Kanada lainnya, Marshall McLuhan

menambahkan bahwa teknologi komunikasi juga memengaruhi organisasi

kehidupan bahkan pemikiran manusia.10

Posisi “konstruksi sosial media massa” adalah mengoreksi substansi

kelemahan dan melengkapi “konstruksi sosial atas realitas”, dengan menempatkan

seluruh kelebihan media massa dan efek media pada keunggulan “konstruksi

sosial media massa” atas “konstruksi sosial atas realitas”. Namun, proses simultan

yang digambarkan di atas tidak bekerja secara tiba-tiba, namun terbentuknya

proses tersebut melalui beberapa tahap penting.11

9 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 194 10

William L. Rivers, Media Massa & Masyarakat Moderen, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) edisi ke-2, hlm.33-36

11 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat Edisi Pertama, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006) hlm. 292

Page 35: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

23

1. Tahap Konstruksi Sosial Media Massa

Dari konten kontruksi sosial media massa, proses kelahiran konstruksi

sosial media massa melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Tahap Menyiapkan Materi Konstruksi: dalam menyiapkan materi

konstruksi sosial media massa ada dua pemain utama yang amat

memmengaruhi proses komunikasi massa yaitu gatekeeper dan regulator.

Gatekeeper adalah orang media yang memengaruhi pesan. Regulator adalah

orang nonmedia yang memengaruhi pesan.12

Setiap media massa memiliki

desk yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu media. Isu-isu

penting setiap hari menjadi fokus media massa, terutama yang berhubungan

dengan tiga hal, yaitu kedudukan, harta, dan perempuan.

Ada tiga hal penting dalam menyiapkan materi konstruksi sosial yaitu:

1. Keberpihakan media massa kepada kapitalisme: Sebagaimana diketahui,

saat ini hampir tidak ada lagi media massa yang tidak dimiliki oleh

kapitalis. Dalam arti, media massa digunakan oleh kekuatan-kekuatan

kapital untuk menjadikan media massa sebagai mesin penciptaan uang

dan penggandaan modal. Semua elemen media massa, termasuk orang-

orang media massa berpikir untuk melayani kapitalisnya, ideologi

mereka adalah membuat media massa laku di masyarakat.13

2. Keberpihakan semu kepada masyarakat: media massa juga bisa dianggap

menciptakan lingkungan semu tersendiri di antara manusia dan dunia

“nyata” objektif. Anggapan ini mengandung implikasi penting terhadap

pandangan tentang peram media di masyarakat.14

bentuk dari

keberpihakan ini adalah empati, simpati, dan berbagai partisipasi kepada

masyarakat, namun ujung-ujungnya adalah untuk menjual berita dan

menaikkan rating untuk kepentingan kapitalis.

12

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Penada Media Group, 2008) edisi ke-8 hlm. 459

13 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 196 14

William L. Rivers, Media Massa & Masyarakat Moderen, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) edisi ke-2, hlm.30-31

Page 36: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

24

3. Keberpihakan kepada kepentingan umum: peran komunikasi massa

sebagai alat kontrol sosial dan pemeliharaan tertib di masyarakat.15

Bentuk keberpihakan kepada kepentingan umum dalam arti

sesungguhnya sebenarnya adalah visi setiap media massa. Namun, akhir-

akhir ini visi tersebut tak pernah menunjukkan jati dirinya, walaupun

slogan-slogan tentang visi ini tetap terdengar

Jadi, dalam menyiapkan materi konstruksi, media massa cenderung

menggunakan ketiga hal tersebut. Namun, kepentingan kapitalis menjadi

sangat dominan mengingat media massa adalah mesin produksi kapitalis yang

mau ataupun tidak harus menghasilkan keuntungan.

b. Tahap Sebaran Konstruksi: karena komunikasi massa menjangkau audien

yang amat luas, maka proses ini menguatkan pesan seperti megafon

menguatkan suara. Hal-hal yang dikomunikasikan melalui media massa punya

kesempatan menjadi lebih penting ketimbang pesan lewat medium lain.

Komunikasi massa menunjukkan pengaruhnya jika komunikasi itu mampu

menggerakkan orang-orang. Tahap ini juga disebut amplifikasi yaitu

menyebarkan suatu pesan.16

c. Tahap pembentukan Konstruksi Media Massa:

Tahap pembentukan Konstruksi Realitas: Tahap berikut setelah sebaran

konstruksi, dimana pemberitaan telah sampai pada pembaca dan

pemirsanya, yaitu terjadi pembentukan konstruksi di masyarakat melalui

tiga tahap yaitu: pertama, konstruksi realitas pembenaran sebagai suatu

bentuk konstruksi media massa yang terbentuk di masyarakat yang

cenderung membenarkan apa saja yang ada (tersaji) di media massa

sebagai suatu realitas kebenaran, kedua, kesediaan dikonstruksi oleh media

massa yaitu sikap generik dari tahap pertama. Bahwa pilihan orang untuk

15

William L. Rivers, Media Massa & Masyarakat Moderen, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) edisi ke-2, hlm.38

16 John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Penada Media Group, 2008) edisi ke-8

hlm. 462-463

Page 37: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

25

menjadi pembaca dan pemirsa media massa adalah karena pilihannya

untuk bersedia pikiran-pikirannya dikonstruksi oleh media massa dan

Ketiga, menjadikan konsumsi media massa sebagai pilihan konsumtif, di

mana seseorang secara habit tergantung pada media massa. Media massa

adalah bagian kebiasaan hidup yang tak bisa dilepaskan.17

Pembentukan Konstruksi Citra adalah bangunan yang diinginkan oleh

tahap konstruksi. Kenyataan memang mengandung hal-hal yang dapat

diindrakan manusia; namun ada kerangka dan struktur tertentu dalam

memahami hal-hal itu yang keberadaanya terkadang tidak dapat dilihat

secara langsung oleh manusia. Untuk mengetahui hal-hal itulah manusia

menggunakan simbol. Manusia mengolahnya dengan pikiran, membuat

citra-citra, konsep atau memiliki makna tersendiri. Itulah sebabnya bagi

manusia, sang pencipta simbol, dunia adalah suatu yang semu, suatu

jaringan atau rangkaian simbol ciptaannya.18

Simbol-simbol tersebut

merupakan bangunan konstruksi citra yang dibangun oleh media massa

yang terbentuk dalam dua model, yaitu: model good news dan bad news.

Model good news adalah sebuah konstruksi yang cenderung

mengkontruksi suatu pemberitaan sebagai pemberitaan yang baik. Pada

model ini objek dikontruksikan memiliki citra yang baik, sehingga

terkesan lebih baik dari sesungguhnya kebaikan yang ada pada objek itu

sendiri. Sedangkan bad news adalah sebuah konstruksi yang cenderung

memberi citra buruk pada objek pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek,

lebih buruk, lebih jahat dari sesungguhnya sifat jeleknya, dan jahat yang

ada pada objek pemberitaan itu sendiri.19

Konstruksi citra pada sebuah

pemberitaan biasanya disiapkan oleh orang-orang yang bertugas di dalam

redaksi media massa, mulai dari wartawan, editor, dan pimpinan redaksi.

17

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) hlm. 199

18 William L. Rivers, Media Massa & Masyarakat Moderen, (Jakarta: Prenada Media

Group, 2005) edisi ke-2, hlm. 28-29 19

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) hlm. 199

Page 38: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

26

Sedangkan konstruksi citra pada sebuah Talkshow biasanya disiapkan oleh

produser atau tim kreatif dan seluruh crue yang bertugas.

d. Tahap Konfirmasi: penerima pesan, setelah memahami pesan, memberikan

respons. Si penerima ini menjadi pengirim, mengodekan tanggapan dan

mengirimkannya melalui medium ke pengirim pertama, yang kini menjadi

tujuan baru yang mendekodekan pesan.20

Proses pembalikan ini disebut

umpan balik atau tanggapan atau konfirmasi yang merupakan tahap ketika

media massa maupun pembaca dan pemirsa memberi argumentasi dan

akuntabilitas terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan

konstruksi. Alasan-alasan yang sering digunakan oleh konfirmasi ini adalah

umpannya: Kehidupan modern menghendaki pribadi yang selalu berubah dan

menjadi bagian dari produksi media massa, Kedekatan dengan media massa

adalah life style orang modern, dan media massa walaupun memiliki

kemampuan mengkonstruksi realitas media berdasarkan subjektivitas media.

2. Realitas Media

Realitas media adalah realitas yang dikonstruksi oleh media dalam dua

model yaitu model peta analog dan model refleksi realitas:

Model Peta Analog, Realitas peta analog adalah suatu konstruksi realitas yang

dibangun berdasarkan konstruksi sosial media massa, seperti sebuah analogi

kejadian yang seharusnya terjadi, bersifat rasional, dan dramatis. Realitas

terkonstruksi begitu dahsyat, karena pemberitaan cepat diterima masyarakat,

dan luas jangkauannya, serta tersebar merata.21

Model Refleksi Realitas, Yaitu model yang merefleksikan suatu kehidupan

yang terjadi dengan merefleksikan suatu kehidupan yang pernah terjadi dalam

masyarakat.22

Contohnya seperti kisah-kisah film animasi seperti film-film

Wold Disney, Micky Mouse dan lainnya yang merupakan sebuah hasil

20

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Penada Media Group, 2008) edisi ke-8 hlm. 464

21 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 202 22

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) hlm. 203

Page 39: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

27

konstruksi dari teknologi media yang mampu membangun sebuah realitas

keidupan, seakan-akan memang benar terjadi. Seakan-akan realitas itu benar

ada dalam kehidupan di sekeliling kita, bahkan seakan kita hidup bersama

mereka.

a. Realitas Sosial Bentukan Media Massa: Tayangan Televisi

Di setiap masyarakat, mulai dari yang paling primitive hingga yang

terkompleks, sistem komunikasi menjalankan empat fungsi. Harold Lasswell telah

mendefinisikan tiga diantaranya: penjagaan lingkungan yang mendukung;

pengaitan berbagai komponen masyarakat agar dapat menyesuaikan diri dengan

perubahan lingkungan; serta pengalihan warisan sosial. Wilbur Schramm

menggunakan istilah yang lebih sederhana, yakni sistem komunikasi sebagai

penjaga, forum dan guru. Ia dan sejumlah pakar menambahkan fungsi keempat:

sumber hiburan.23

Teknologi yang secara fungsional telah menguasai masyarakat, bahkan

pada fungsi yang substansial, seperti mengatur beberapa sistem norma di

masyarakat, umpannya sistem lalu lintas di jalan raya, sistem komunikasi dan seni

pertunjukkan, dan sebagainya. Dalam dunia pertelevisian, sistem teknologi telah

menguasai jalan pikiran masyarakat, televisi menguasai pikiran-pikiran manusia

dengan cara membangun teater dalam pikiran manusia (theater of mind),

sebagaimana gambaran realitas dalam tayangan televisi.24

Selain kekuatan media megkontruksikan theater of mind, dalam dunia

pertelevisian, produser konten dan tim kreatif memiliki kemampuan membangun

realitas media massa tersebut. Keduanya adalah manusia kreatif yang bekerja

setiap hari untuk membangun berbagai reailtas setiap hari untuk membangun

realitas bedasarkan dunia apa yang diinginkan tentang suatu isu yang kan

tayangkan. Dalam membangun sebuah realitas, seorang produser konten dan tim

kreatif juga dipengaruhi oleh klien, lingkungan mereka, budaya, pandangan

23

William L. Rivers, Media Massa & Masyarakat Moderen, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) edisi ke-2, hlm. 33-34

24 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 119

Page 40: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

28

terhadap program talkshow, pengetahuan tentang dunia pertelevisian, keahlian

teknologi, dan lainnya.

Penciptaan realitas tersebut menggunakan satu model produksi yang oleh

Baudrillard disebutnya dengan simulasi, yaitu penciptaan model-model nyata

yang tanpa asal-asul atau realitas awal. Hal ini olehnya disebut (hiper-reality).

Melalui model simulasi, manusia dijebak didalam satu ruang, yang disadarinya

sebagai nyata, meskipun sesungguhnya semu, maya, atau khyalan belaka.25

Agar tayangan tersebut dapat dikonstruksikan, maka diperlukan pencitraan

dalam sebuah talkshow. Pada beberapa talkshow yang menonjol dalam pencitraan,

diperoleh bebrapa kategoriasai penggunaan pencitraan dalam tayangan telivisi,

sebagai berikut:

1. Citra perempuan.

2. Citra maskulin.

3. Citra kemewahan dan eksklusif.

4. Citra kelas sosial.

5. Citra kenikmatan.

6. Citra manfaat.

7. Citra pesahabatan.

8. Citra seksime dan Seksualitas.

b. Bahasa Sebagai Realitas Sosial Tayangan Televisi

Vestergaard dan Schroder menjelaskan, dalam bahasa komunikasi ada

pesan verbal dan pesan visual. Pesan verbal berhubungan dengan situasi saat

berkomunikasi dan situasi ini ditentukan oleh konteks sosial kedua pihak yang

melakukan komunikasi. Sedangkan dalam pesan visual hubungan kedua belah

pihak sepenuhnya tidak ditentukan situasi, namun bagaimana addressee

menafsirkan teks dan gambar. dalam komunikasi verbal, interaksi simbolis selalu

menggunakn ikon, indeks, dan simbol.26

25

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) hlm. 120

26 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2008) hlm. 128

Page 41: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

29

Tayangan televisi menggunakan kedua pesan (verbal dan visual) ini untuk

mengkontruksikan makna dan pencitraannya. sehingga ketika di televisi hadir

tayangan televisi menjelang tahun baru banyak yang membahas video viral

dengan menggunakan kata-kata „om telolet om‟ sebenarnya tidak sekedar kata-

kata itu yang menjadi kekuatan konstruksi, sebenarnya kata-kata „om telolet om‟

itu telah diperkuat oleh visualisasi orang yang menyebut kata-kata „om telolet om‟

itu dengan prilaku yang lucu dan seru. Ketika di waktu lain, pembahasan

menjelang tahun baru muncul di media radio, maka kekuatan bahasa visual tetap

saja muncul dalam ingatan pendengar yang pernah menonton video viral tersebut

di televisi, inilah sebuah realitas bahasa dalam tayangan televisi.

Media komunikasi massa dapat dan memang telah memengaruhi

perubahan, apalagi jika itu menyangkut kepentingan orang banyak. Media juga

mampu menggalang persatuan dan opini publik terhadap peristiwa tertentu,

misalnya hubungan antarras. Dari situ, bisa terjadi perubahan dramatis. Kalau

dukungan massa tidak ada, pengaruh media massa sebenarnya tetap ada, namun

tidak seperti gelombang pasang, melainkan seperti arus sungai. Ia akan sedikit

mengubah setiap jengkal tanah yang dilaluinya. Perubahan atau pengaruh yang

ditimbulkan tidak besar-besaran, melainkan perlahan dan tersamar. Jika ketemu

tanah lunak, atau jika ada dorongan dari hulu, maka ia akan mengubah kontur

tanah atau membentuk cabang aliran baru, dan saat itulah perubahan mendasar

terjadi.27

27

William L. Rivers, Media Massa & Masyarakat Moderen, (Jakarta: Prenada Media Group, 2005) edisi ke-2, hlm. 41-42

Page 42: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

30

B. Analisis Produksi

Televisi bagi kebanyakan masyarakat Indonesia dijadikan sarana hiburan

dan sumber informasi utama. Di beberapa daerah pedesaan, masyarakat banyak

menghabiskan waktunya didepan televisi. Kalau dakwah Islam dapat

memanfaatkan media ini dengan efektif maka secara otomatis jangkauan dakwah

akan lebih luas dan kesan keagamaan yang ditimbulkan akan lebih mendalam

karena kemampuan menyajikan kebutuhan-kebutuhan manusia baik hiburan,

informasi, maupun pendidikan, dengan sangat memuaskan karena daya visualnya

yang mudah didapat.28

Dalam penelitian selalu dikenal dengan istilah analisis, menurut Mattew B.

Milles dan A. Michael Huberman, mereka menganggap bahwa analisis terdiri dari

tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, proses

penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Pertama, reduksi data

yaitu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakkan, dan transformasi data „kasar‟ yang muncul dari teman-teman

dilapangan. Kedua, penyajian data yaitu merupakan menyajikan data dari

sekumpulan teman-teman yang sekiranya dapat memberikan kemungkinan

menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dan yang ketiga, penarikan

kesimpulan atau verifikasi, yaitu dari data-data yang telah terkumpul mulai dicari

arti benda-benda, mencarat keteraturan, pola-pola, penjelasan alur sebab-akibat

dan proporsinya, sehingga semua dapat ditarik kesimpulan.29

Pelaksanaan produksi untuk produksi program televisi di studio memiliki

nama yang berbeda dengan produksi jenis lainnya. Sutradara disebut pengarah

program atau Program Director (PD) yang bertanggungjawab terhadap teknis

pelaksanaan dan melakukan pemilihan gambar dan suara sesuai rundown PD

bekerja di belakang meja kontrol di ruang kontrol. Asisten sutradara disebut Floor

Director (FD) tugasnya membantu sutradara mengarahkan pemain dan crew di

dalam studio rekaman gambar. Pembantu pengarah program yang lain adalah

switcher. Ia bertugas membantu pengarah acara men-switch kamera melalui 28

Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Group, 2004) hlm. 424 29

Mathew B. Milles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kulaitatif Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI Press, 1992), hlm.16-19

Page 43: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

31

tombol di meja kontrol. Pelaksana produksi lain sama dengan pelaksana produksi

shooting lapangan. Bedanya pada jumlah kameramen. Dengan multikamera

diperlukan dua sampai empat kamerawan sekaligus. Berikut visualisasi saat

pelaksanaan produksi program televisi di studio:

Gambar 2.2

Visualisasi Produksi Televisi di Studio

Sumber: Andi Fachruddin, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita,

Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing, (Jakarta: Prenada

Media Group, 2012), Cet Ke-1, hlm. 31

Produser

Program Director

Studio

Floor Director

Talent Crew

Guest

Home band

Host Camera Opr.

Lightning Opr.

Set & Props

Wardrobe

Make Up

Dancer

Audience

Technical Support Master Control Room

Swicher Opr.

Crew

VTR Opr.

CG Opr.

Audio Opr.

VS Opr.

Page 44: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

32

Agar lebih memperkaya konsep standard operasional prosedur produksi

televisi di studio dan bahan perbandingan menurut para ahli yang berpengalaman,

selanjutnya akan dijabarkan pendapat dari Gerald Miller Son dalam arti luas

sebagai berikut:

1. Pra Produksi (Ide, Perencanaan dan Persiapan)

Praproduksi adalah tahap paling penting dalam sebuah produksi televisi,

yaitu merupakan semua tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai

makin baik sebuah perencanaan produksi, maka akan memudahkan proses

produksi televisi. Millerson memulai tahapan praproduksi dengan production

planning meeting (konsep program, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai). Script

untuk program dialog, variety show, kuis, hanya menggunakan outline script yang

mencakup apa yang harus dilakukan talent/ pengisi acara, fasilitas yang

digunakan, dan video tape.30

Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian antara lain:

a. Penemuan Ide: Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide

atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah, atau meminta penulis

naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

b. Perencanaan: Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time

schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain

estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian

dari perrencanaan yang perlu dibuat dan secara hati-hati dan teliti.

c. Persiapan: Tahap ini meliputi pemberesan semua kontak, perizinan, dan

surat menyurat. Latihan para artis dan pembuat setting, meneliti dan

melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua ini paling baik diselesaikan

menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.

30 Andi Fachruddin, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan

Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing, (Jakarta: Prenada Media Group, 2012), Cet Ke-1, hlm. 10

Page 45: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

33

Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh

keberesan tahap perencanaan dan persiapan itu. Orang yang begitu percaya pada

kemampuan teknis mengabaikan hal-hal yang sifatnya pemikiran di atas kertas

dalam produksi program televisi, hal itu dapat berakibat kegagalan.31

2. Produksi

Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi

dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis, crew mencoba mewujudkan

apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar,

susunan gambar yang dapat bercerita.

Inti dalam tahap produksi ini adalah recording apapun yang telah

direncanakan pada tahap praproduksi. Dalam produksi Talkshow ada beberapa hal

yang harus diperhatikan yang disebut studio rehearsal yaitu pengecekan dimulai

dari set design apakah unsur-unsur set sudah sesuai floor plan yang menjadi

tanggung jawab set designer. Memastikan tata pencahayaan yang disiapkan sudah

terpenuhi dengan baik, termasuk tata suara beserta penempatan peralatan

pendukungnya harus sudah pada posisi yang benar.

Proses studio rehearsal yang dipimpin oleh sutradara dapat dilakukan

dengan berbagai cara, secara umum persiapan itu antara lain: dry run/walk

through, camera blocking, pre-dress run trough, dress rehearsal, dan video

taping.32

3. Pasca Produksi

Setelah proses produksi khususnya pada talkshow taping diperlukan proses

pasca produksi sebagai berikut:

Capturing: proses capture gambar terjadi pada editing non linier, yaitu

mentransfer audio visual dari kaset digital kedalam hardisk komputer.

31

Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia), Cet. Ke-1, hlm. 20

32 Andi Fachruddin, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan

Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing, (Jakarta: Prenada Media Group, 2012), Cet Ke-1, hlm. 15

Page 46: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

34

Sehingga materi editing sudah dalam berbentuk file, apabila menggunakan

editing linier langsung proses logging gambar.

Logging: logging gambar adalah membuat susunan daftar gambar dari

kaset hasil shooting secara detail, disertai dengan mencatat time code-nya

serta dikaset berapa atau nama file apa gambar itu berada. Hal ini

memudahkan proses editing selanjutnya.

Editing picture: penyuntingan (editing) adalah kata kunci dalam proses ini.

Pada tahap ini semua footage telah dikumpulkan secara produksi,

selanjutnya disusun dan dirangkai menjadi produk final.

Editing sound: penyuntingan suara disinkronkan dengan gambar, serta

menghidupkan suasana melalui ilustri musik. Bila membutuhkan sound

effeck tentunya akan memperjelas atmosfer yang dominan atau ingin

ditonjolkan.

Final cut: sekarang peralatan yang digunakan dan kompleksitas ilustrasi

music (sound track), menentukan bahwa materi program sudah dapat

membaur (mix) suara pada tahap online dibutuhkan studio audio untuk

mengerjakan bauran suara final (final mixing). Program yang sudah

lengkap sekarang disebut “master”.

4. Transmisi

Pada tahap transmisi hal yang paling dibutuhkan adalah marketing untuk

mencapai kesuksesan sebuah program. Stasiun televisi dalam persaingan industri

media, ketika menjalankan usahanya perlu memikirkan strategi dan

perkembangan sistem pemasarannya, yaitu meraih perhatian, pikiran dan hati

konsumen (klien) disinilah peran departemen marketing sangat kuat dalam

menentukan program yang akan on air, bertahan atau tidak layak lagi

dipertahankan.33

Ada tiga pilar penting dalam departemen marketing televisi yang

saling terkait yaitu marketing, sales dan traffic.

33

Andi Fachruddin, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing, (Jakarta: Prenada Media Group, 2012), Cet Ke-1, hlm. 16

Page 47: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

35

Marketing menetapkan strategi menyusun kekuatan dan menghadapi

kompetitor, feasibility study, target merebut market dan audience sasaran,

membuat panduan marketing gathering, menetapkan rate card, memutuskan

bidding big event, dan melayanai klien (agency dan pemilik brand atau produk).

Sedangkan sales merupakan pendamping marketing yang memfokuskan pada

prospek penjualan yang sebesar-besarnya. Sales harus membuat transaksi dengan

output pencapaian target penjualan atau kegagalan target penjualan berbentuk

pengiklan. Traffic adalah proses realisasi dari kinerja marketing dan sales. Seluruh

progress report marketing dan sales baik merupakan MOU ataupun media order

dengan klien selanjutnya direalisasikan dalam rundown siaran iklan. Sehingga

siaran iklan akan lancar tanpa gangguan, materi iklan harus melalui digitize ke

MCR/LTO dan terjadwal dalam rundown. Output akhir dari traffic adalah Log

proof siaran iklan berbentuk print out dan audio visual/VCD

5. Evaluasi

Yang tak kalah penting adalah Trials (audience evaluation/ program

rating, informal audience feedback [phone calls, letter, and audience respons to

advertisers commercial constitute more informal audience feedback]) preview

sudah dapat dilakukan evaluasi awal terhadap program yang sudah selesai

diproduksi.34

Evaluasi ini terbagi menjadi dua bagian yaitu interen pada ranah

yang ada sangkut pautnya dengan produksi talkshow Hitam Putih seperti tim

Hitam Putih, Trans7 dan stakeholders dan eksteren dari berbagai masyarakat yang

menonton.

Artinya, Analisis Produksi pada penelitian ini meliputi: Pertama, reduksi

data yaitu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakkan, dan transformasi data „kasar‟ yang muncul dari data yang saya

dapatkan pada talkshow Hitam Putih di Trans7 mengenai proses konstruksi nilai

dakwah islam atas realitas sosial pada tahap eksternalisasi (praproduksi),

objektivasi (produksi, pasca produksi dan transmisi), serta internalisasi (evaluasi).

34 Andi Fachruddin, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature, Laporan

Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing, (Jakarta: Prenada Media Group, 2012), Cet Ke-1, hlm. 17

Page 48: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

36

Kedua, penyajian data yaitu merupakan menyajikan data dari crew yang bertugas

dan juga bintang tamu yang dapat memberikan kemungkinan menarik kesimpulan

dan pengambilan tindakan. Dan yang ketiga, penarikan kesimpulan atau

verifikasi, yaitu dari data-data yang telah terkumpul mulai dicari arti benda-benda,

mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan alur sebab-akibat dan proporsinya,

sehingga semua dapat ditarik kesimpulan yang akan dijabarkan pada BAB IV.

Page 49: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

37

BAB III

GAMBARAN UMUM TRANS7 DAN HITAM PUTIH

A. Profil Trans7

1. Sejarah dan Perkembangan Trans7

Stasiun TV TRANS7 semula bernama TV7 (di bawah naungan Kelompok

Kompas Gramedia KKG). Pada tanggal 22 Maret 2000 keberadaan TV7 telah

diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT. Duta Visual Nusantara

Tivi Tujuh dan berdiri dengan ijin dari Departemen Perdagangan dan

Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000.Sejalan dengan

perkembangan di dunia pertelevisian di Indonesia dan semakin ketatnya

persaingan di bidang tersebut, maka pada tanggal 4 Agustus 2006, KKG menjalin

hubungan kerjasama (strategic partnership) dengan CT Corp. Pada proses

selanjutnya, untuk lebih mendekatkan diri dengan pemirsa, maka pada tanggal 15

Desember 2006 TV7 melakukan relaunch dengan berganti logo dannama menjadi

TRANS7.1

TRANS7 bersama dengan TRANS TV, Detikcom, TransVision dan CNN

Indonesia, TRANS7 berada dalam group media TRANSMEDIA dengan program-

program in-house productions yang bersifat informatif, kreatif, dan inovatif.

2. Logo Trans 7

Logo Trans7 memebentuk empat sisi persegi panjang yang merefleksikan

ketegasan, karakter yang kuat, serta kepribadian yang bersahaja yang akrab dan

mudah berdaptasi. Birunya yang hangat tetapi bersinar kuat melambangkan

keindahan batu safir yang tak lekang oleh waktu, serta menempatkannya posisi

terhormat di antara batu-batu berlian lainnya. Perpaduan nama yang apik dan

mudah diingat, diharapkan membawa Trans7 ke tengah masyarakat Indonesia dan

pemirsa setianya. Berikut gambar logo trans7:

1http://www.trans7.co.id/?v=artikel&id=3diakses pada Rabu, 18 Januari 2017 jam 16:45 WIB

Page 50: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

38

GAMBAR 3.1

Logo Trans7

3. Visi, Misi, dan Tujuan Trans7

1) Visi

Menyajikan tayangan yang mengutamakankecerdasan, ketajaman,

kehangatan penuh hiburan serta kepribadian bangsa yang membumi. Dalam

jangka panjang, Trans7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di

ASEAN.

2) Misi

Trans7 menjadi wadah ide dan aspirasi guna mengedukasi dan

meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan cara sebagai berikut:

a) Berorientasi kepada kepuasan pemirsa melalui penyajian programacara

yang berkualitas baik dibidang hiburan, berita atau informasimaupun

program-program lainnya.

b) Membangun dan mengembangkan kekuatan melalui ketegasan,karakter

yang kuat, kepribadian bersahaja yang akrab dan mudah beradaptasi.

3) Tujuan

Tujuan adanya Trans7 antara lain:

a) Menjaga keutuhan bangsa serta nilai-nilai demokrasi dengan

memperbaharui kualitas tayangan bermoral yang dapat diterima

masyarakat dan mitra kerja.

b) Memberikan yang terbaik bagi stakeholders dengan menayangkan

program berkualitas dan mempertahankan moral serta budaya kerja yang

dapat diterima stakeholders.

Page 51: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

39

4. Program-program Trans7

Trans7 berkomitmen untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsanya,

dengan menyajikan program informasi seperti Redaksi yang hadir setiap pagi,

siang, sore, dan malam yang dikemas secara apik dan dinamis, update dan

informatif. Trans7 juga menghadirkan program berita dan dokumenter lainnya

seperti Selamat Pagi, Mancing Mania, Jejak Anak Negri, dan Jejak Petualang

yang memberikan wawasan unik dan berbeda bagi pemirsa.

Tidak kalah informatif, program hiburan seperti Selebrita Pagi, Selebrita

Siang, dan Seleb Expose, On the Spot, dan Redaksiana, semakin lengkap

menambahcakrawala di ruang keluarga. Program variety show seperti New OVJ

dan The Rooftop juga selalu dinantikan. Trans7 ada juga Hitam Putih program

Talkshow yang sangat menarik, kreatif, inspiratif dan inovatif.

Program dengan tema Reality Show juga menjadi andalan Trans7 seperti

Merajut Asa, Orang Pinggiran, dan Rumah Uya. Selain itu program Gameshow

seperti Mister Gameshow dan The Real Versus juga memberi keseruan tersendiri.

Terlebih program pencarian bakat seperti The Star, Demi Nyai dan Asal Asli atau

Palsu dapat memotifasi penonton untuk ikut serta dalam program tersebut untuk

menyalurkan bakat dan mimpinya.

Program sport Trans7 juga selalu dinantikan oleh para pecinta olahraga.

para pecinta otomotif, MotoGP mengajak Anda untuk memacu adrenalin di

lintasan balap kelas dunia. Trans7 juga menyajikan tayangan informasi olahraga

setiap hari di layar pemirsa, diantaranya Sport7, One Stop Football, dan Galeri

Sepakbola Indonesia.

Trans7 juga tidak melupakan pemirsa cilik dengan memberikan

pengetahuan dan hiburan bagi mereka. Dunia Binatang dan Si Unyil Keliling

Dunia menghadirkan keunikan kehidupan anak-anak di seluruh penjuru Indonesia.

Laptop Si Unyil memberikan ilmu pengetahuan yang mendasar bagi para pemirsa

cilik. Indonesiaku dan Wow Indonesia juga dipercayakan untuk ditayangkan di

Trans7.

Selain program untuk anak kecil Trans7 juga menyajikan program

inspiratif bagi wanita dirumah seperti Detektif Rasa, Modern Moms, dan She Can

Page 52: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

40

Tupperware. Trans7 juga memiliki film-film berkualitas seperti Theater7 yang

hadir padamomen-momen spesial, mengisi layar kaca anda. Serial-serial unggulan

jugakerap kami hadirkan seperti Cermin Kehidupan dan Rahasia Tuhan. Dan

masih banyak lagi program-program menarik lainnya.

5. Struktur Organisasi Trans7

Berikut adalah gambar struktur organisasi Trans7 saat ini:

GAMBAR 3.2

Struktur Organisasi Trans7

Komisaris Utama

Chairul Tanjung

Komisaris:

1. Ishadi SK

2. Asih Winanti

Direktur Utama

Atiek Nur Wahyuni

Direktur Keuangan dan SDM

Ch. Suswati Handayani

Direktur Produksi

Andi Chairil

Kepala Divisi Sales:

1. Agustina Sembiring

2. Filis Dilen P.

Kepala Divisi

Promotion:

Tedja Andrawan

Kepala Divisi

News:

Titin Rosmasari

Kepala Divisi

HR&GS:

Latief Harnoko

Kepala Divisi

Programming:

Leona Anggraeni

Kepala Divisi

Marketing Servis:

M. Ichsan

Kepala Divisi

Marketing PR:

Anita Wulandari

Page 53: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

41

B. Deskripsi Hitam Putih Episode Syeikh Ali Jaber

1. Latar Belakang Hitam Putih

Hitam Putih merupakan program NONFIKSI. Talkshow dengan format

mind reading, yang sudah tayang sejak oktober 2010. Ditayangkan setiap Senin –

Jumat jam 19.00 WIB yang merupakan Prime time. Pogram Hitam Putih dengan

aksi-aksi menarik khas Deddy Corbuzier, diselipkan di setiap segmen talkshow

ini. Kejahilan, kemahiran & ketajaman Host dalam mengatur permainan pikiran

akan mengundang gelak tawa. Program ini sendiri memuat content pembahasan

yang beraneka ragam, baik dari kalangan , profesi, hal unik, realitas kehidupan,

celebrity, bahkan sensasi, yang terdapat dan dibahas pada program ini, merupakan

Variety Show yang menayangkan materi acara yang edukatif , inspiratif dan

menghibur.

Durasi program ini sekitar 60 menit, dengan 4 segmen masing-masing

berdurasi sekitar 10-17 menit, Diawali dengan tema apa yang akan dibahas dan

selanjutnya perkenalan tokoh disetiap segmen yang diawali dengan „gimmick‟

berupa video ulasan, adegan yang dramatis yang memancing suasana hati

penonton dari pembahasan tersebut yang disusun secara rapih pada setiap segmen

lalu narasumber bercerita tentang latar belakang dirinya mulai dari awal karirnya

sampai hobi dan kebiasaan bahkan kisah mengharukan dan menggelitik juga

dipaparkan disetiap segmen, disinilah point dimana acara Talkshow benar-benar

sangat menarik

Dalam jangka waktu enam bulan, tak disangka program talkshow ini

terbilang sukses. Perkembangannya cukup pesat dan ratingnya pun dapat

dipastikan tinggi. Bisa dikatakan bahwa program ini berhasil merebut hati

masyarakat. Pada awalnya, bintang tamu yang hadir adalah bintang tamu yang

biasa saja. Dalam artian bintang tamu tersebut punya peran besar (bahkan

legendaris) di dunia hiburan, akan tetapi mereka luput dari agenda setting media

yang terjadi belakangan. Itu artinya Hitam Putih kurang mengikuti aktualitas

pemberitaan. Kini Hitam Putih mulai berani berbeda. Ia berani mengikuti agenda

setting media. Seperti contohnya, media terakhir kali tengah ramai memberitakan

tentang tragedi pencurian sekaligus pembunuhan di Pulo Mas-Jakarta Timur

Page 54: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

42

dengan mengundang narasumber korban selamat. Contoh lainnya juga ada pada

episode syekh Ali jabber yang mensosialisasikan mengenai program wakaf Al-

qur‟an Brialle Digital untuk tuna netra, yang mana masyarakat Indonesia

khususnya yang beragama Islam harus melek teknologi dan membantu orang-

orang yang membutuhkan.

Hitam Putih sangat menarik untuk diteliti karena menjadi pemenang dalam

Indonesian Choice Awards sebagai TV Program of the Year 2014 dan Panasonic

Grobel Awards sebagai Program Talkshow Hiburan 2015 dan juga menjadi

nominasi dalam penghargaan tersebuat di tahun-tahun sebelum dan berikutnya.

Hal ini dapat memotivasi seluruh bagian dalam Hitam Putih untuk semakin

berkarya dan memperbaiki apa yang perlu dikembangkan dalam program acara

tersebut sehingga Talkshow ini patut diteliti guna menela‟ah kiat kesuksesan

dalam setiap episodenya.

2. Identitas dan Karakter Talkshow Hitam Putih

Adapun identitas dan karakterTalkshow Hitam Putih sebagai berikut:

a. Target Audience adalah dewasa dan anak-anak, karena waktu

penayangannya adalah pada saat keluarga sedang berkumpul setelah

makan malam.

b. Naskahnya menggunakan outline script yang mencakup apa yang harus

dilakukan pengisi acara, dan dapat diarahkan selama berjalanya proses

produksi melalui program director atau floor director.

c. Format Talkshow hitam putih adalah NONFIKSI (NONDRAMA) karena

bintang tamu yang dihadirkan adalah orang-orang yang menginspirasi

lewat jalan cerita hidup mereka.

d. Signature Talkshow Hitam Putih sangat attractive sekali dimana sub

dalam hitam putih juga ikut di tampilkan, 1 sampai 7 detik diantaranya

Anu sang pianis dan Billy Beatbox sebagai instrumen pelengkap di tambah

dengan teks yang menerjemahkan sesuatu yang berbeda dengan Talkshow

lainnya. Berikut gambar signature opening Hitam Putih saat ini:

Page 55: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

43

GAMBAR 3.3

Signature Opening Hitam Putih

e. Teknik penyutradaraan sangat mengedepankan STPWT (Shot the People

Who Talk) dimana sutradara mengarahkan para juru kamera untuk posisi

yang tepat dalam mengambil gambar apa yang naramsumber bicarakan,

mimik narasumber, serta reaksi penonton di studio, sehingga tercipta

sebuah moment ditambah lagi iringan sang pianis (anu) memainkan

pianonya yang mendayu-dayu tematic sesuai dengan pembahasan.

f. Talkshow hitam putih selalu menggunakan Punching Line dalam setiap

episode nya contohnya seperti menghadirkan murid Sekh Ali Jaber yang

tuna netra dapat membaca Al-qur‟an yang dibantu dengan teknologi baru.

g. Terdapat Gimmick yang dibuat oleh Deddy Corbuzier seperti ditengah

perbincangan Deddy melakukan trick trick sulap atau cara membaca

fikiran bintang tamunya yang membuat penonton dirumah terhanyut atas

apa yang dibahas dalam talkshow tersebut.

h. Bumper Talkshow Hitam Putih yang terkesan misterius serta tune yang

seru membuat penonton penasaran dan tertarik untuk menonton Talkshow

Hitam Putih.

Page 56: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

44

i. Penataan artistic dalam Talkshow Hitam Putih terkesan simple namun

elegan, tata panggung di rancang agar menyerupai ruang keluarga

sehingga nyaman untuk berbincang.

j. Hitam putih memiliki ciri khas fashion yang di bawa erat oleh Deddy

Corbuzier yang selalu menggunakan setelan baju, jas dan celana berwarna

hitam selain itu anu (pianis) dan Billy (Beatbox) menggunakan kemeja

putih, jas dan celana hitam.

k. Interactive program yang diusung oleh Hitam Putih adalah melalui media

social twitter, Siapapun yang ingin mengajukan pertanyaan kepada bintang

tamu yang di studio diminta untuk mengirimkannya melalui twitter hitam

putih dan akan dibacakan oleh Deddy Corbuzier secara transparan atau apa

adanya pertanyaan yang tertulis.

3. Struktur Organisasi Hitam Putih

Secara pelaksanaan lapangan struktur organisasi hitam putih sama aja

dengan program TV lainnya. Jabatan yang tertinggi adalah kepala depertemen

yang dipegang oleh Yustina Paramita, kepala departemen membawahi berbagai

macam program, kemudian dalam program Hitam putih sendiri jabatan tertinggi

adalah Eksekutif Produser (EP) yaitu Sisca Hormansyah. Tidak ada kepala divisi

(kadiv) pada program hitam putih ini tetapi langsung dipegang oleh direktur

sebenarnya. Struktural yang terjadi di hitam putih adalah produser, associate

producer (asprod) sampai EP harus koordinasi dan juga bertanggung jawab

terhadap program-program Trans7 namun secara pelaksanaan lapangan adalah

asprod atau produser.

Tim kreatif bertanggung jawab atas segala macam yang berkaitan dengan

konten dan paling banyak dibutuhkan untuk berhubungan langsung dengan talent,

wardrobe, make up, dan property dalam koordinasi dilapangan. Tugas bagian

property yaitu menyiapkan segala property set studio yang dibutuhkan saat

pelaksanaan shooting. Misalnya, ketika mau ada treatment sulap atau teratment

tanya jawab perlu meja, bangku dll. itu mintanya ke property. Dan yang terakhir

ada PA (production Assistant) bertanggung jawab segala sesuatu yang

Page 57: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

45

berhubungan dengan teknis/ teknical di studio seperti penyediaan kamera, audio,

dan lighting. Berikut adalah susunan kru yang bertugas di Hitam Putih episode

Syekh Ali Jaber:

TABEL 3.1

Tim Produksi Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber

No. Peran Nama

1 Penanggung jawab produksi Andi Chairil

2 Penanggung jawab program Yustina Pramita

3 Perancang acara madya Tansah Ginanjar

4 Senior kreatif Kristina Ari

5 Tim Kreatif Alisa Wardowi & Ardina Nakamura

6 Pengembangan kreatif &

riset produksi

A. Novriandi (spv.), Yusdi Wibowo, Novy

Erlita Indriana, Nanda Bagus Prakasa

7 Unit sponsor produksi Dean Adit Prapanca (spv.), Valentina Elyn

8 Admin Produksi Rainold (spv.), Iwel Reswita, Irmayatih dkk.

9 P.J Pelayaran produksi Lambok Sibarani

10 P.J Studio&OB VAN Ratno Bayu, Satrio Adjie

11 Penata gambar Darmawan (spv.), Sigit Yudawarto dkk.

12 Ruang kendali siar Yosy Ardhani (spv.)

13 Penyelaras kamera Fahmi Maulana

14 Perekam gambar Ria Kamalasan

15 Penata aksara Tri Dewi Febriani

16 P.J Pengarah acara&lap. Moh. Razki

17 P.J Pasca produksi E. Indro Kardoutomo

18 Penyunting gambar Awino Zuhri (spv.), Yulianita

19 Pemandu gambar Prastowo Kristianto (spv.), Tomi Marshal

20 Pengarah lapangan Wirawan Harvy (spv.), fitriyah

21 Pelaksana set Agi Iksandi (spv.), Dion Wiryono

22 Perlengkapan set Maksima Prantauan (spv.), Irvan Fauzan dkk.

23 Perencana set Judi Listyo, Fameida Mitri

Page 58: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

46

24 Dokumentasi gambar Agung Lesmana (spv.)

25 P.J Promosi siaran Aldo Kaecmir (spv.), Angga

26 P.J Transmisi Heribertus kongkau

27 Transmisi I Wayan (spv.)

28 P.J Peralatan Budhi Satata Ishak

29 Pendukung teknik Agung Wicaksono (spv.), Rizkan Karyadi

30 Teknik siaran Tim technical on air Trans7

31 Teknologi informasi Firman Wahyudi (Sec. Head), Herpe Aidil

32 P.J Sale&marketing Atiek Nurwahyuni

33 Tim marketing service Yudhi Hendarto, Renfist Jendi

34 P.J Keuangan CH. Suswati Handayani

35 Pengadaan Mazli Febriansyah, Iswarita

36 PABX Fahmi Ishato (spv.)

37 Perlengkapan Tim GS Trans7

38 Host Deddy Corbuzier

39 Co-Host Chika Jesica

40 Narasumber Syekh Ali Jaber

41 Pendukung music Anugrah Prahasta

4. Profil Narasumber

Pada program-program acara talkshow tidak akan berjalan dengan baik

jika tidak ada pakar-pakar atau narasumber yang mengerti dan faham mengenai

pembahasan yang sedang diperbincangkan. Pada Talkshow Hitam Putih episode

Syekh Ali Jaber yang menjadi narasumbernya ada 3 yaitu Bayu Yulianto, Yogi

Madsoni yang merupakan ketua ITMI (Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia) yang

di naungi oleh Yayasan syekh Ali Jaber dan pastinya Syekh Ali Saleh Mohammed

Ali Jaber itu sendiri atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber yang

merupakan salah seorang imam di masjid Nabawi, Pendakwah dan Ulama

berkewarganegaraan Indonesia. Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia di

Page 59: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

47

RCTI. Berikut gambar host, co-host beserta narasumber talkshow Hitam Putih

episode Syekh Ali Jaber di Trans7:

GAMBAR 3.4

Narasumber Episode Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber Lahir di Kota Madinah Munawarah Saudi Arabia 3 Shafar

1396 H / 03 Februari 1976 M. Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al-

Quran. Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Syekh Ali Jaber untuk belajar Al-

Quran. Dalam mendidik agama, khususnya Al-Quran dan shalat, ayahnya sangat

keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan

shalat. Ini implementasi dari hadis Nabi Muhammad SAW yang membolehkan

memukul anak bila di usia tujuh tahun tidak melaksanakan shalat fardhu.

Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.

Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk

meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam. Meski pada awalnya apa yang

ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai

ke­butuhannya sendiri. Tidak mengheran­kan, di usianya yang masih terbilang

be­lia, sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Qur‟an, Sejak itu pula Syaikh Ali

memulai berdakwah mengajarkan ayat-ayat Allah SWT di masjid tersebut,

kemudian belanjut ke masjid lainnya. Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai

guru tahfizh Al-Qur‟an di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu

masjid kota Madinah.

Page 60: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

48

Syekh Ali Jaber mengawali kegiatan dakwah di Indonesia di tahun 2008,

hal itu didukung dengan menikahi seorang gadis asli Lombok, Indonesia, bernama

Umi Nadia yang sudah lama tinggal di Madinah. Pada tahun yang sama, ia

melaksanakan shalat Maghrib di masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat. Selepas

shalat ada salah seorang pengurus masjid memin­tanya untuk menjadi imam

shalat Tarawih di masjid Sunda Kelapa, karena saat itu hampir mendekati bulan

Ramadhan, Maka Sejak itulah ia terus mendapat kepercayaan masyarakat di

sejumlah tempat di Indonesia. Demi menunjang komunikasinya dalam

berdakwah, ia pun mulai belajar bahasa Indonesia dan akhirnya sanggup berbicara

bahasa indonesia dengan lancar.

Di Indonesia, ia memiliki program mudah menghafal Al-Qur‟an. Hanya

dengan waktu enam bulan kita bisa hafal Al-Qur‟an, karena pada dasarnya

menghafal itu memang mudah. Bahkan dengan ketekunan dan kesungguh-

sungguhan bisa hafal Al-Qur‟an dengan waktu yang lebih singkat. Salah satu

metode menjaga hafalan adalah menyimpan hafalan melalui shalat sunnah

qabliyah dan shalat sunnah malam dengan membacanya. Ada juga dengan

membacanya sesaat sebelum tidur. Menurutnya, ini cara terbaik. Esok hari, ketika

bangun tidur, insya Allah hafalan Al-Qur‟an-nya tidak hilang.

Kegiatan Syekh Ali Jaber di Indonesia antara lain adalah guru tahfidz Al-

Qur‟an di Islamic Centre / Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok

NTB, Imam besar dan Khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara

Lombok NTB, Imam Sholat Tarawih, Qiyamul Lail dan pembimbing Tadarus Al-

Qur‟an selama Ramadhan 1429 H serta Imam Sholat Idul Fitri 1429 H di Masjid

Agung Sunda Kelapa Menteng Jakarta Pusat, Pengajar di Pesantren Tahfidz Al-

Qur‟an Al- Asykar Puncak Jawa Barat, Muballigh Majelis Taklim di Jakarta dan

sekitarnya (Nikmatnya sedekah MNCTV, Indonesia Menghafal MNCTV, dan

mengajar di majelis taqlim di pancoran), Menjadi Juri di acara Hafiz 2014 RCTI.2

2https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2016/12/profil-lengkap-syekh-ali-

jaber.html diakses pada 21 Januari 2017 jam 01:58 WIB

Page 61: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

49

5. Konten yang Dibahas

Pada Episode Syekh Ali Jaber ini terdiri dari body talkshow berdurasi 40

menit yang terbagi kedalam 4 segmen yang mengangkat tema dakwah islam.

Segmen pertama menceritakan secara singkat tentang kehidupan Syekh Ali Jaber

mulai dari latar belakangnya sebagai imam madinah yang hijrah ke Indonesia

karena jatuh cinta dengan nuansa ramadhan di Indonesia sampai kehidupan

pribadinya yang hoby jalan-jalan dan berbagi pengalaman mengenai cara

mendidik anak. Beliau mengaku bahwa ajaran ayahnya keras dalam mengajar dan

sangat marah ketika telat shalat dan mengaji tetapi beliau menerapkan ajaran yang

berbeda kepada anaknya yaitu tidak pernah memaksa anak untuk menghafal al-

qur‟an dan memperkenalkan ajaran agama kepada anak dengan cara berdialog.

Ada statmen Syekh Ali Jaber yang menarik menurut peneliti pada segmen ini

yaitu “biasanya kita mendengar anak durhaka pada orang tua tapi ternyata ada

juga orang tua yang durhaka kepada anak”.

Di segmen ke-2, disinilah menariknya yaitu Syeikh Ali Jaber

mensosialisasikan program wakaf sejuta al-Qur‟an Braille digital untuk tuna netra

di Indonesia teknologi baru dalam dakwah islam yaitu al-qur‟an digital untuk tuna

netra atau biasa disebut “Braille” yang merupakan inovasi baru yang berfokus

pada system suara yang dilengkapi dengan headset dan pena baca ciptaan Syekh

Ali Jaber sendiri yang diciptakan tidak hanya untuk tuna netra tapi bagi semua

umat yang ingin belajar qur‟an, bermula karna mempunyai sahabat tuna netra di

Madinah waktu kelas 1 SMP dan sudah dapat penghargaan dari Qatar, Mesir,

Malaysia dan DEPAG Indonesia demi syiar di Indonesia. Dan ternyata program

wakaf sejuta Qur‟an Braille Digital (QBD) sudah dilakukan sejak 2015 di

Indonesia yang dibantu oleh jama‟ah Aceh, Palembang, Surabaya, Bandung,

Lombok dan Jakarta. Dibagikan secara gratis dan rencana akan diwakili dengan

presiden untuk pemberiannya. Di segmen ini juga diperlihatkan cara membaca

QBD ini oleh perwakilan dari anggota Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI)

yaitu Bayu dan Yogi mereka mengaku dipermudah untuk menghafal dan

membaca al-qur‟an. Kelebihannya diantara lain dapat dibaca dan diulang perayat,

Page 62: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

50

dapat membaca terjemahnya saja, dan suara yang ada sangat membantu. Berikut

adalah gambar perbedaan antara al-Qur‟an brialle manual dan digital:

GAMBAR 3.5

Al-Qur’an Brialle manual

GAMBAR 3.6

Al-Qur’an Braille Digital

Disegmen ke-tiga dihadirkan ustad Wijayanto yang ceramah mengenai

komunikasi antar budaya di Arab dan di Indonesia yang secara antropologis dan

etnografis berbeda yaitu mindset orang jawa terhadap orang arab selalu identik

dengan kejam, galak, ngomong biasa saja seperti marah-marah contohnya ketika

orang Arab memberi salam dengan mimik dan suara tinggi dianggap orang jawa

seperti orang marah-marah. Praktik penghormatan di Arab dengan memegang

jenggot, jika di sumatera ketika dinasehati harus melihat pada yang dinasehati

berbeda dengan dijawa. Syekh Ali Jaber mengaku setelah beradaptasi dengan

sikap daan makanan di Indonesia beliau berubah menjadi lembut dan manja

menurut orang Arab. Ada statement terakhir yang diucapkan oleh Ustad wijayanto

Page 63: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

51

“Alhamdulillah saya ikut memasarkan, karena prinsipnya itu ada kaidah:

من دل على خير فله مثل أجر فاعله

“Man dalla ‘ala khoirin fa lahu mitslu ajri fa’ilihi”

Siapa yang bisa membuat jalan-jalan kebaikan maka pahalanya mengalir juga

kepada siapa yang membuat jalan itu, Hitam Putih ini punya pahala banyak karna

ikut mensyiarkan atau membuat share tentang pentingnya brialle, yang menemui

Syekh Ali tetapi Hitam Putih yang mempersentasikan maka pahalanya mengalir

kepada kita semua yang ada disini”.

Selanjutnya si segmen ke-empat terdapat sponsor dari Nourish Skin

Ultimate oleh Marisa Nasution. Ia memberi tahu pemirsa akan rahasia kulit

cantiknya dengan mengkonsumsi Nourish Skin Ultimate setiap harinya. Ia juga

menjelaskan kandungan dan manfaat yang ada pada Nourish Skin Ultimate yaitu

mengandung anti oksidan seperti ultimate, green tea, beta carotin, vitamin C & E

yang membantu mengatasi jerawat dan juga cegah flek hitam bekas jerawat.

Mengandung marine protein dan kolagen yang efektif membantu meregenerasi

sel-sel kulit hingga terasa elastic, kencang dan awet muda. Mengandung herba

pelembab yang bias melembabkan seluruh kulit dari dalam sehingga tampak lebih

fresh. Artinya Episode ini memiliki rating tinggi dan menjadi menarik untuk

diteliti strategi talkshow Hitam Putih dalam penerapan pada setiap tahapan proses

konstruksi pesan dakwahnya.

6. Tujuan Ditayangkannya Episode Syekh Ali Jaber

Dalam Talkshow ini akan dirumuskan tujuan umum. Berdasarkan tujuan

umum ini, kemudian akan dirumuskan tujuan khusus. Langkah untuk

merumuskan tujuan khusus dan umum dapat digunakan sebagai bimbingan dan

arahan dalam mengarang. Jadi sebagai acuan kerja kreatif yang bermakna,

rumusan tujuan yang jelas dapat langsung menuju sasaran kreasi dalam

masyarakat luas dengan kata lain, tujuan komunikasi sudah mencapai sasaran.

Hitam Putih memiliki tujuan utama yaitu menghibur, memberi informasi,

mempengaruhi dan mendidik penonton. Adapun pada episode ini bertujuan dalam

ranah pendidikan yaitu untuk memberi informasi dan sosialisasi mengenai

Page 64: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

52

teknologi baru pada al-Qur‟an Braille digital dan program wakaf sejuta al-Qur‟an

Braille digital untuk tuna netra di Indonesia yang di pelopori oleh Syekh Ali Jaber

sekaligus syiar agama Islam yang terdapat pada ceramah ustad Wijayanto di

segmen 3 dengan alur mengangkat latar belakang syekh Ali Jaber pada segmen 1

kemudian dilanjutkan dengan tutorial menggunakan al-Qur‟an Braille digital yang

diikuti juga oleh Deddy Corbuzier dengan tujuan menginformasikan kepada

pemirsa bahwa al-Qur‟an Braille digital tidak hanya dibutuhkan dan dapat dipakai

oleh tuna netra melainkan dapat digunakan pula untuk belajar mengaji pada

pemula. Berikut format dan daftar crew yang bertugas pada talkshow Hitam Putih

di Trans7 episode Syekh Ali Jaber:

TABEL 3.2

Format Talkshow Hitam Putih di Trans 7

Mata Acara Hitam Putih

Format Talkshow

Segmen 4

Waktu Siar Senin – Jumat jam 19:00 WIB

Durasi 60 menit (include comercial break)

Frekuensi 5x dalam sepekan penayangan

Shooting Studio Camera System

Lingkup Materi Membahas materi umum seperti:

hot news, tokoh masyarakat,

entertainment, religi, social, dan

tema-tema unik inspiratif lainnya

Sasaran Remaja & Dewasa

Motto From the deppest mind, the

emotions are Exposed

Tujuan Entertainment dan edukasi

Sifat Live dan taping

Page 65: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

53

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA HASIL PENELITIAN

Dalam dunia pertelevisian, sistem teknologi telah menguasai jalan pikiran

masyarakat, televisi menguasai pikiran-pikiran manusia dengan cara membangun

teater dalam pikiran manusia (theater of mind), sebagaimana gambaran realitas

dalam tayangan televisi. Selain kekuatan media megkontruksikan theater of mind,

dalam dunia pertelevisian produser konten dan tim kreatif memiliki kemampuan

membangun realitas media massa tersebut. Keduanya adalah manusia kreatif yang

bekerja setiap hari untuk membangun berbagai reailtas setiap hari untuk

membangun realitas bedasarkan dunia apa yang diinginkan tentang suatu isu yang

kan tayangkan. Dalam membangun sebuah realitas, seorang produser dan tim

kreatif juga dipengaruhi oleh klien, lingkungan mereka, budaya, pandangan

terhadap program talkshow, pengetahuan tentang dunia pertelevisian, keahlian

teknologi, dan lainnya.

Penciptaan realitas tersebut menggunakan satu model produksi yang oleh

Baudrillard disebutnya dengan simulasi, yaitu penciptaan model-model nyata

yang tanpa asal-asul atau realitas awal. Hal ini olehnya disebut (hiper-reality).

Melalui model simulasi, manusia dijebak didalam satu ruang, yang disadarinya

sebagai nyata, meskipun sesungguhnya semu, maya, atau khayalan belaka.

Agar tayangan tersebut dapat dikonstruksikan, maka diperlukan pencitraan

dalam sebuah talkshow. Pada beberapa hal dalam talkshow Hitam Putih yang

menonjol dalam pencitraan, diperoleh beberapa kategoriasasi penggunaan

pencitraan dalam episode Syekh Ali Jaber, sebagai berikut:

1) Citra perempuan: dapat dilihat di gambar 4.1 yaitu co-host pada talkshow

Hitam Putih ini adalah seorang perempuan yang bernama Chicka Jesica,

ini menggambarkan citra pigura untuk selalu tampil memikat dan citra

pergaulan tidak seperti episode-episode sebelumnya, pada talkshow Hitam

Putih episode Syekh Ali jabber Chicka Jesica memakai hijab sebagai daya

pikat penonton yang memberi arti bagi penonton bahwa chicka jesica

merupakan wanita muslimah, sopan, menjalankan perintah agama dan lain

Page 66: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

54

Page 67: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

55

dibuat oleh Syekh Ali Jaber sebelumnya. Berikut gambar citra maskulin

pada talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber:

GAMBAR 4.2

Citra Maskulin Syekh Ali Jaber

3) Citra kemewahan dan eksklusif adalah citra yang diidamkan oleh banyak

orang dalam kehidupan masyarakat. Citra ini dapat dilihat pada gambar

4.3 yaitu set studio Hitam Putih yang mewah dan eksklusif:

GAMBAR 4.3

Citra kemewahan dan Eksklusif Set Studio

Tidak jarang masyarakat yang menginginkan ruang tamu seperti apa yang

dikonstruksikan oleh tim Hitam Putih, yaitu ruang tamu dengan design

mewah yang dilengkapi dengan piala-piala penghargaan, lukisan hitam

putih, quotes kanfas, bupet hitam putih minimalis, meja putih yang unik,

Page 68: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

56

ditambah dengan hiasan meja berbentuk dadu dan sofa mewah dengan

alunan piano putih merek Yamaha dan beat box. Hal tersebut bertujuan

untuk menarik minat kelas sosial menengah atas agar tertarik untuk

menonton Hitam Putih.

4) Citra kelas sosial: individu juga mendambakan hidup dalam kelas sosial

yang baik, kelas yang dihormati banyak orang. Kelas sosial pada talkshow

Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber ditunjukan kepada remaja dan

dewasa khususnya yang beragama Islam atau orang-orang yang

disekitarnya terdapat tuna netra muslim sekaligus para dermawan yang

ingin berpartisipasi dalam program wakaf 1000 Qur‟an brialle digital.

5) Citra manfaat: umumnya orang mempertimbangkan faktor manfaat

sebagai hal utama dalam sikap memilih tayangan yang tayak ditonton,

citra ini dapat dilihat di segmen ke-2 yaitu sosialisasi qur‟an brialle digital,

dengan mudahnya para tuna netra membaca al-Qur‟an brialle digital ini

yang sangat membantu tuna netra untuk menghafal al-Qur‟an dan praktis

dibawa kemanapun dan kapanpun karena bentuknya yang praktis dan tidak

sebesar al-quran brialle manual. Citra manfaat pada episode Syekh Ali

Jaber ini adalah informatif akan program wakaf 1000 qur‟an brialle digital,

edukatif dan inspiratif bagi tuna netra dan pengembang teknologi, unik dan

menghibur ketika dakwah ustad wijayanto dibalut dengan humor.

6) Citra pesahabatan: pada gambar 4.4 terlihat host Deddy Corbuzier dan co-

host Chicka Jesica yang mencitrakan kepada media bahwa mereka adalah

rekan kerja sekaligus sahabat karib dan tidak jarang infotainment

menggosipkan bahwa mereka adalah sepasang kekasih karena

kedekatannya yang intens dan dikabarkan kedekatannya bermula semenjak

Chicka Jesica menjadi co-host Hitam Putih salah satu tujuannya yaitu

untuk mendongkrak share dan rating Hitam Putih. Berikut gambar citra

persahabatan pada talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber:

Page 69: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

57

GAMBAR 4.4

Citra Persahabatan Chicka Jesica & Deddy Corbuzier

Dalam menentukan tema yang akan diangkat kedalam talkshow Hitam

Putih tim kreatif meninjau dari share dan rating yang tertinggi sehari pasca

shooting live. Tema yang banyak diminati masyarakat diantaranya adalah segala

sesuatu yang kekinian seperti menghadirkan Stand Up Comedy ketika sedang hits

kompetisi Standup Comedy, viral yaitu yang banyak di perbincangkan di media

sosial seperti kasus pulo mas, polwan cantik dan lain sebagainya, inspiratif, unik

dan menghibur juga merupakan standart untuk setiap tema yang diangkat di Hitam

Putih.

Hadirnya sesi Tanya jawab dari ustad Wijayanto di setiap episode Hitam

Putih mendongkrak rating yang merupakan pengkayaan dan pengayaan

problematika kehidupan, lebih kepada treatment pengganti question of lifenya

Deddy Corbuzier. Karena berbagai pertimbangan produser yaitu cara berbicara

ustad Wijayanto yang humoris, cara penerangan yang jelas, dan memahami segala

aspek budaya kehidupan karena latar belakang beliau adalah seorang sosiolog

yang paham dengan apa yang berkembang dimasyarakat, terlebih Indonesia yang

notabenenya mayoritas beragama Islam otomatis menganut kultur islami yang

kuat. Namun belakangan ini beliau jarang hadir karena berhalangan hadir karna

sibuk dengan bisnis yang ditekuni sebelumnya yaitu travel haji dan umroh.

Page 70: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

58

Berbagai strategi Hitam Putih dalam mempertahankan eksistensinya yang

telah dijelaskan diatas tak terlepas dari strategi trans7 dalam menarik minat

penonton setianya Trans7 memiliki pendirian untuk menyajikan tayangan yang

mengutamakan kecerdasan, ketajaman, kehangatan penuh hiburan serta

kepribadian bangsa yang membumi. Dengan tujuan agar Trans7 dapat menjadi

stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN. Artinya, program-program

Trans7 berpihak kepada kepentingaan umum walaupun adanya keberpihakan

semu kepada masyarakat yang tidak terlepas dari kepentingan kapitalis.

Peter L. Berger bersama-sama dengan Thomas Luckman mengatakan

setiap realitas sosial dibentuk dan dikonstruksi oleh manusia. Mereka

menyebutkan proses terciptanya konstruksi realitas sosial melalui adanya tiga

tahap, yakni eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Berikut akan dijelaskan

proses terciptanya konstruksi realitas sosial pada talkshow Hitam Putih episode

Syekh Ali Jaber mulai dari pra produksi, produksi, pasca produksi hingga

transmisi dan evaluasi:

A. Eksternalisasi (Pra Produksi)

Eksternalisasi ialah proses penyesuaian diri dengan dunia sosiokultural

sebagai produk manusia. Dimulai dari interaksi antara pesan tayangan televisi

dengan individu pemirsa melalui tayangan televisi. Tahap pertama ini merupakan

bagian yang penting dan mendasar dalam satu pola interaksi antara individu

dengan produk-produk sosial masyarakatnya. Yang dimaksud dalam proses ini

ialah ketika suatu produk sosial telah menjadi sebuah bagian penting dalam

masyarakat yang setiap saat dibutuhkan oleh individu, maka produk sosial itu

menjadi bagian penting dalam kehidupan seseorang untuk melihat dunia luar.

Artinya, tahap eksternalisasi ini berlangsung ketika produk sosial tercipta

di dalam masyarakat, kemudian individu mengeksternalisasikan (penyesuaian

diri) ke dalam dunia sosiokulturalnya sebagai bagian dari produk manusia. Produk

sosial bisa bermacam-macam bentuknya mulai dari kebutuhan pokok masyarakat

seperti pakaian, makanan, sabun cuci, tempat tinggal dan lain sebagainya.

Page 71: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

59

Informasi, hiburan, ideologi, teknologi, ekonomi, politik, dan religi juga termasuk

paket produk sosial yang terus berkembang di masyarakat melalui televisi.

Tahap eksternalisasi dalam proses produksi TV ada pada tahap

praproduksi yang merupakan tahap terpenting dalam sebuah produksi televisi

karena segala proses dan hasil tayangan TV dilihat dari persiapan perencanaan

produksi jika persiapannya matang maka akan memudahkan proses produksi

televisi dan menghasilkan tayangan sesuai ekspektasi. Millerson memulai tahapan

praproduksi dengan production planning meeting (konsep program, tujuan, dan

sasaran yang ingin dicapai). Script untuk program dialog, variety show hanya

menggunakan outline script yang mencakup apa yang harus dilakukan talent/

pengisi acara, fasilitas yang digunakan, dan video tape.

Tahap pra-produksi talkshow Hitam Putih meliputi tiga bagian antara lain:

a. Konsep Program: Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan

ide atau gagasan, membuat riset dan rundown talkshow. Konsep talkshow

Hitam Putih ada 4 yaitu mengedepankan unik, inspiratif, kekinian dan

menghibur.

b. Tujuan: selain tujuan pokok tayangan televisi yaitu untuk meberikan

penonton informasi, edukasi, dan pengaruh ada tujuan khusus yaitu

menjaga keutuhan bangsa serta nilai-nilai demokrasi dengan menayangkan

kualitas tayangan bermoral yang dapat diterima masyarakat dan mitra

kerja. Dan memberikan yang terbaik bagi stakeholders dengan

menayangkan program berkualitas dan mempertahankan moral serta

budaya kerja yang dapat diterima stakeholders.

c. Segmentasi: Remaja dan Dewasa

Untuk mengetahui proses konstruksi sosial atas realitas sosial pada tahap

eksternalisasi talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber peneliti

menggunakan konten konstruksi sosial media massa yang dipelopori oleh Petter

L. Berger dan Thomas Luckman, proses kelahiran konstruksi sosial media massa

melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Page 72: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

60

1. Tahap Penerapan Unsur-unsur Komunikasi Dakwah

Pada pra produksi talkshow Hitam Putih tahap penerapan unsur-unsur

komunikasi dakwah ini dengan cara menyiapkan materi konstruksi sosial

media massa pada persiapan tema, rundown, narasumber, setting dan tim

Hitam Putih yang merupakan tugas associate producer Hitam Putih dengan

cara mengadakan meeting konten setiap minggunya dengan Executive

Produser, tugas itu dilanjutkan pada tim Hitam Putih sesuai job desk masing-

masing yang bertanggung jawab di lapangan. Ada tiga hal penting dalam

menyiapkan materi konstruksi sosial yaitu:

Keberpihakan media massa kepada kapitalisme: Sebagaimana diketahui,

saat ini hampir tidak ada lagi media massa yang tidak dimiliki oleh

kapitalis. Dalam arti, media massa digunakan oleh kekuatan-kekuatan

kapital untuk menjadikan media massa sebagai mesin penciptaan uang

dan penggandaan modal. Semua elemen media massa, termasuk orang-

orang media massa berpikir untuk melayani kapitalisnya, ideologi mereka

adalah membuat media massa laku di masyarakat. Salah satu tujuan

Trans7 adalah “berorientasi kepada kepuasan pemirsa agar dapat

memberikan yang terbaik bagi stakeholders dengan menayangkan program

berkualitas dan mempertahankan moral serta budaya kerja yang dapat

diterima stakeholders” artinya, Trans7 menarik minat penonton dengan

acara-acara yang berkualitas dan mempertahankan moral seperti talkshow

Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber dengan narasumber Syekh Ali Jaber

yang memiliki banyak pengikutnya yang ujung-ujungnya adalah supaya

banyak ditonton oleh masyarakat untuk mendongkrak share dan rating

agar dapat memengaruhi pengiklan sehingga Trans7 digunakan sebagai

mesin pencipta uang dan penggandaan modal bagi kapitalis.

Keberpihakan semu kepada masyarakat: Bentuk dari keberpihakan ini

adalah empati, simpati, dan berbagai partisipasi kepada masyarakat,

namun ujung-ujungnya adalah untuk menjual berita dan menaikkan rating

untuk kepentingan kapitalis. Setiap episode yang ditayangkan di Hitam

Putih tidak jarang yang menunjukkan rasa empati, simpati, dan partisipasi

Page 73: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

61

kepada masyarakat termasuk pada episode Syekh Ali Jaber ini

menunjukkan empati kepada tuna netra muslim, simpati kepada Syekh Ali

Jaber, dan partisipasi pada program wakaf 10.000 al-qur‟an brialle digital

di Indonesia. Padahal yang demikian itu bertujuan untuk mengambil hati

pemirsa sehingga untuk mendongkrak share dan rating agar dapat

memberikan yang terbaik bagi stakeholders.

Keberpihakan kepada kepentingan umum: Bentuk keberpihakan kepada

kepentingan umum dalam arti sesungguhnya sebenarnya adalah visi setiap

media massa, Trans7 sudah melakukan yang terbaik untuk selalu

menayangkan program-program yang berkualitas, termasuk Hitam Putih

yang selalu memberikan edukasi, inspirasi serta hiburan bagi penonton

khususnya di episode Syekh Ali Jaber ini ditayangkan untuk kepentingan

umum yaitu sosialisai program wakaf 10.000 al-qur‟an brialle digital di

Indonesia sekaligus dakwah islam dengan tujuan memberi siraman rohani,

pengetahuan akan perkembangan teknologi islam dan juga pengetahuan

komunikasi antar agama dan budaya.

Jadi, dalam menyiapkan materi konstruksi, media massa cenderung

menggunakan ketiga hal tersebut. Namun, kepentingan kapitalis menjadi

sangat dominan mengingat media massa adalah mesin produksi kapitalis

yang mau ataupun tidak harus menghasilkan keuntungan. Tidak ada

keberpihakan kepada suatu golongan dalam setiap episode di Hitam Putih

semuanya berjalan sesuai kode etik penyiaran yang menjadi patokan

hanyalah share dan rating.

2. Tahap Pembingkaian Prolog

Prolog talkshow Hitam Putih bisa kita lihat dari perbincangan dan

kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Deddy Corbuzier sebagai host,

Chicka Jesica sebagai co-host dan Narasumber yang hadir. Untuk

menghindari adanya kesalahan prolog maka di pra produksi ini tim kreatif

meng-cross check profil narasumber dari hasil riset dengan sebenarnya

kemudian briefing narasumber untuk tidak menyebut merek dari produk

Page 74: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

62

apapun dan akan di-briefing ulang secara singkat sebelum dipersilahkan

untuk memasuki studio, ketika sudah on cam tim kreatif hanya bisa

mengingatkan dari promter saja yang hanya bisa di lihat oleh narasumber

dan host di studio.

Vestergaard dan Schroder menjelaskan, dalam bahasa komunikasi

ada pesan verbal dan pesan visual. Pesan verbal berhubungan dengan

situasi saat berkomunikasi dan situasi ini ditentukan oleh konteks sosial

kedua pihak yang melakukan komunikasi. Sedangkan dalam pesan visual

hubungan kedua belah pihak sepenuhnya tidak ditentukan situasi, namun

bagaimana addressee menafsirkan teks dan gambar. dalam komunikasi

verbal, interaksi simbolis selalu menggunakn ikon, indeks, dan simbol.

Tayangan televisi menggunakan kedua pesan (verbal dan visual)

ini untuk mengkontruksikan makna dan pencitraannya. Di talkshow Hitam

Putih biasanya menggunakan prolog “jangan kemana-mana tetap di Hitam

Putih” untuk jeda iklan dan quotes dari para ahli untuk menutup acara

dilanjut dengan prolog “saya Deddy Corbuzier dan Chicka Jesica inilah

Hitam Putih” disertai senyuman penutup. Ketika di waktu lain, ada salah

satu radio yang mengundang Deddy Corbuzier untuk menjadi bintang

tamu ditutup dengan quotes dan prolog ala Hitam Putih tanpa

menyebutkan nama program Hitam Putih. Maka kekuatan bahasa visual

tetap saja muncul dalam ingatan masyarakat yang pernah menonton Hitam

Putih di televisi, inilah sebuah realitas bahasa dalam tayangan televisi.

Pada episode Syekh Ali Jaber ini jika kita merujuk pada rundown

banyak sekali point-point yang ingin dikonstruksi oleh tim Hitam Putih

pada segmen pertama contohnya semua point yang tertera di rundown

yaitu menceritakan profil dan latar belakang Syekh Ali yang berawal dari

imam besar Madinah menjadi pendakwah di Indonesia. Kemudian

sebelum menutup segmen Deddy corbuzier terlihat sedang membaca

promter sambil menanyakan mengenai pandangan Syekh Ali tentang

kerukunan umat beragama di Indonesia. Terlebih pada segmen ke-2

terdapat pertanyaan-pertanyaan cukup sensitif pada rundown mengenai

Page 75: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

63

tuduhan membawa aliran tertentu, pendapat tentang qurban yang sudah

ada clue menjawabnya, perbedaan pendapat tentang maulid itu bid‟ah,

hubungan Syekh Ali dengan komisi dakwah MUI,dan kesulitannya

berdakwah di Indonesia. Namun pada tayangan di segmen 2 tidak terlihat

adanya pertanyaan-pertanyaan yang ada di rundown kecuali pertanyaan

terakhir yaitu tentang kesulitannya berdakwah di Indonesia. Hal ini

dikarnakan permintaan Syekh Ali karena beliau ingin bekerja sama dengan

Hitam Putih dalam sosialisasi program 10.000 wakaf al-Qur‟an brialle

digital di Indonesia. Berikut rundown Hitam Putih episode Syekh Ali

Jaber:

Page 76: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

64

TABEL 4.1

Rundown Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber

RUNDOWN PROGRAM TRANS7 Mengetahui; Menyetujui;

"HITAM PUTIH" TAPINGEPISODE : SYEIKH ALI JABER

KAMIS, 21 JULI 2016Jenis Acara : Talk Show

LOCATION: STUDIO G7 Sisca Hormansyah Bugie Aryatmo

Executive Producer : NUR ARIYANTO Producer Ka. Dept Produksi

Produser : SISCA HORMANSYAH

Ass. Produser : Tansah Ginanjar

Kreatif : Ivan David S & Ardiha Nakamura

PA : ERIS, FARHAN

Host : Deddy Corbuzier, Co Host : Chika

Bintang tamu : SYEKH ALI JABER , USTAD WIJAYANTO, MARISSA NASUTION

PART NO SUBJECT CAST LOC DUR TIME REMARKS

I 1 OBB VT VT 0:00:15 18:00:00 Live Piano + BEAT BOX

2 OPENING SEGMEN DC

CHIKA

MAIN SET 0:02:00 18:00:15 OPENING SEGMEN BY DC & CHIKA

3 INVITE SYEKH ALI

JABER

DC

CHIKA

MAIN SET 0:00:30 18:02:15 INVITE SYEKH ALI JABER SALAH SEORANG IMAM DI MASJID NABAWI

4 CHIT CHAT DC

CHIKA

SYEKH ALI JABER

MAIN SET 00:10:00 19:00:00 POINTERS :

>>Lahir di kota Madinah Al-muwarah 3 Shafar 1396 H / 3 Febuari 1976

>>Sejak kecil telah menekuni membaca Al-Quran

>>Ayahnya sangat keras, tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat

>>Syekh Ali Jaber memiliki masjid besar di Madinah yang digunakan untuk syiar Islam

>>Anak pertama dari 12 bersaudara

>>Di usia 11 tahun telah hafal 30 juz Al Quran

>>Aktif sebagai guru tahfizh Al-Quran di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat salah satu masjid kota

Madinah

>>Berdakwah hingga ke Indonesia di tahun 2008

>>Menikahi Umi Nadia asli Lombok yang lama tinggal di Madinah

>>Berawal menjadi imam shalat Tarawih di masjid Sunda Kelapa, sejak saat itu ia terus mendapat

kepercayaan masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia

>>Menjadi WNI tahun 2011

CERITAKAN TENTANG MASA KECIL NYA SYEKH

BAGAIMANA PERJALANAN DAKWAH SYEKH DARI MADINAH KE INDONESIA

5 HOOKER DC MAIN SET 0:00:30 19:10:00 JANGAN KEMANA MANA TETAP DI HITAM PUTIH

6 BUMPER OUT VT VT 0:00:05 19:10:30 Song by pianist + BEAT BOX

TOTAL PART I 0:13:20

COMMERCIAL BREAK 00:06:35 19:10:35

II 7 BUMPER IN VT VT 0:00:05 19:17:10 Live Piano + BEAT BOX

8 OPENING SEGMEN DC MAIN SET 0:00:30 19:17:15 OPENING SEGMEN

9 CHIT CHAT DC

CHIKA

SYEKH ALI JABER

MAIN SET 0:10:00 19:17:45 POINTERS :

1. BAGAIMANA TANGGAPAN SYEKH ALI JABER TENTANG PERBEDAAN PENDAPAT KENAPA MAULID ITU

BID'AH?

2. DAN BAGAIMANA DENGAN TANGGAPAN TENTANG QURBAN

>>SYEKH ALI JABER tidak mengucapkan larangan, tapi bagi siapa yang ingin berqurban lebih dari 1 ekor

kambing/ sapi

3. ADA YANG MENUDUHKAN MEMBAWA ALIRAN TERTENTU

4. BAGAIMANA HUBUNGAN SYEKH ALI JABER DENGAN KOMISI DAKWAH MUI?

5. KESULITAN NYA BERDAKWAH DI INDONESIA

10 HOOKER DC MAIN SET 00:00:30 19:27:45 JANGAN KEMANA MANA TETAP DI HITAM PUTIH

11 BUMPER OUT VT VT 0:00:05 19:28:15 Song by pianist + BEAT BOX

TOTAL PART II 0:11:10

COMMERCIAL BREAK 00:07:05 19:28:20

III 12 BUMPER IN VT VT 0:00:05 19:35:25 Live Piano + BEAT BOX

13 OPENING SEGMEN DC MAIN SET 0:00:30 19:35:30 DC OPENING SEGMEN TANYA USTAD

14 CHIT CHAT DC

USTAD

WIJAYANTO

MAIN SET 00:10:00 19:36:00 POINTERS :

TANYA USTAD

15 HOOKER DC MAIN SET 00:00:30 19:46:00 JANGAN KEMANA-MANA TETAP DI HITAM PUTIH !!

16 BUMPER OUT VT VT 0:00:05 19:46:30 Song by pianist + BEAT BOX

TOTAL PART IV 0:11:10

COMMERCIAL BREAK 00:07:15 19:46:35

IV 17 BUMPER IN VT VT 0:00:05 19:53:50 Live Piano + BEAT BOX

18 OPENING SEGMEN DC

CHIKA

MAIN SET 0:00:30 19:53:55 OPENING SEGMEN BY DC & CHIKA

19 BLOCKING NOURISH

SKIN ULTIMATE

DC

CHIKA

MARISA

NASUTION

MAIN SET 0:10:00 19:54:25 POINTERS :

BLOCKING NOURISH SKIN ULTIMATE

20 CLOSING PROGRAM BY

DC

DC MAIN SET 0:00:30 20:04:25 CLOSING + QUOTES BY DC

21 CREDIT TITLE VT MAIN SET 0:00:30 20:04:25 outro song

TOTAL PART IV 0:11:05

TOTAL DURASI

PROGRAM

0:46:45

TOTAL COMMBREAK 0:20:55

TOTAL DUR. ALL

PROGRAM

1:07:40 20:04:55

Page 77: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

65

B. Objektifasi (Produksi, Pasca Produksi dan Transmisi)

Objektivasi ialah tahap dimana interaksi sosial yang terjadi dalam dunia

intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi. Pada

tahap ini, sebuah produk sosial berada proses institusionalisasi, sedangkan

individu memanifestasikan diri dalam produk-produk kegiatan manusia yang

tersedia, baik bagi produsen-produsennya maupun bagi orang lain sebagai unsur

dari dunia bersama. Objektivasi ini bertahan lama sampai melampaui batas tatap

muka di mana mereka bisa dipahami secara langsung.

Dengan demikian, yang terpenting dalam tahap objektivasi ini adalah

melakukan signifikasi, memberikan tanda bahasa dan simbolisasi terhadap benda

yang disignifikasi, melakukan tipifikasi terhadap kegiatan seseorang yang

kemudian menjadi objektivasi linguistik, yaitu pemberian tanda verbal maupun

simbolisasi yang kompleks, yang mana selalu hadir dalam pengalaman dan pada

suatu ketika sampai kepada sebuah representasi. Misalnya, lembaga hukum yang

mana menjadi representasi dari bahasa hukum, kitab undang-undang, teori hukum,

atau bahkan representasi yang mendasar dari lembaga dan norma-norma dalam

system pemikiran etika, agama, atau mitologi.

Pada tahap objektivasi dalam produksi TV ada pada tahap proses produksi

dan pasca produksi yang melakukan signifikasi, yakni pembuatan tanda-tanda

yang dilakukan tim kreatif karena tujuannya yang eksplisit untuk digunakan

sebagai isyarat atau indeks bagi pemaknaan subjektif penonton. Proses produksi

dilakukan sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul. Program Director

yang di bantu oleh Floor Director bekerja sama dengan talent dan crew mencoba

mewujudkan apa yang direncanakan sesuai rundown yang telah dibuat oleh

produser.

Inti dalam tahap produksi ini adalah recording apapun yang telah

direncanakan pada tahap praproduksi. Dalam produksi Talkshow ada beberapa hal

yang harus diperhatikan yang disebut studio rehearsal yaitu pengecekan dimulai

dari set design apakah unsur-unsur set sudah sesuai floor plan yang menjadi

tanggung jawab set designer. Memastikan tata pencahayaan yang disiapkan sudah

Page 78: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

66

terpenuhi dengan baik, termasuk tata suara beserta penempatan peralatan

pendukungnya harus sudah pada posisi yang benar.

Proses studio rehearsal yang dipimpin oleh floor director dapat dilakukan

dengan berbagai cara, secara umum persiapan itu antara lain: dry run/walk

through, camera blocking, pre-dress run trough, dress rehearsal, dan video

taping.

Pada talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber 29 Juli 2017 shooting

taping pada hari kamis, 21 Juli 2017 dengan body talkshow 40-45 menit yang

dibagi 4 segmen, jika ada konten yang tidak sesuai tim kreatif akan memotongnya

yang dibantu oleh editor yang diawasi oleh asisten produser dan hasil akhir

diserahkan kepada executive produser. Kesesuaian antara pra produksi dengan

proses produksi terkadang ada yang tidak sesuai biasanya karena bintang tamu

yang telat, jika telat secara fleksibel akan di switch segmen dengan bintang tamu

yang lainnya atau jika bintang tamu belum ada yang datang maka studio harus

dikuasai oleh host dibantu dengan crew dengan mengadakan treatment-treantment

seperti games dan lain sebagainya hal ini dilakukan jika live berbeda dengan

taping terkadang ada bintang tamu yang berhalangan hadir cara mengatasi hal

semacam ini harus cepat mengambil keputusan untuk mengganti tema dengan

bintang tamu yang berbeda pula.

Kendala dalam proses produksi talkshow Hitam Putih secara teknis sangat

sedikit, hanya saja lagi-lagi kendala disebabkan oleh narasumber yang tidak

atraktif dan briefing yang belum dimengerti oleh narasumber sehingga

menyebabkan miss pada sesi games dan lainnya.

Setelah proses produksi live talkshow biasanya kaset diberi tanggal, nama

program dan episode kemudian diberikan kepada bagian library trans7. Berbeda

dengan taping talkshow diperlukan proses pasca produksi sebagai berikut:

Capturing: proses capture gambar terjadi pada editing non linier, yaitu

mentransfer audio visual dari kaset digital kedalam hardisk komputer.

Sehingga materi editing sudah dalam berbentuk file, apabila menggunakan

editing linier langsung proses logging gambar.

Page 79: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

67

Logging: logging gambar adalah membuat susunan daftar gambar dari

kaset hasil shooting secara detail, disertai dengan mencatat time code-nya

serta dikaset berapa atau nama file apa gambar itu berada. Hal ini

memudahkan proses editing selanjutnya.

Editing picture: penyuntingan (editing) adalah kata kunci dalam proses ini.

Pada tahap ini semua footage telah dikumpulkan secara produksi,

selanjutnya disusun dan dirangkai menjadi produk final.

Editing sound: penyuntingan suara disinkronkan dengan gambar, serta

menghidupkan suasana melalui ilustri musik. Bila membutuhkan sound

effeck tentunya akan memperjelas atmosfer yang dominan atau ingin

ditonjolkan.

Final cut: sekarang peralatan yang digunakan dan kompleksitas ilustrasi

music (sound track), menentukan bahwa materi program sudah dapat

membaur (mix) suara pada tahap online dibutuhkan studio audio untuk

mengerjakan bauran suara final (final mixing). Program yang sudah

lengkap sekarang disebut “master”.

Setelah itu, masuklah pada tahap transmisi. Hal yang paling dibutuhkan

adalah marketing untuk mencapai kesuksesan sebuah program. Stasiun televisi

dalam persaingan industri media, ketika menjalankan usahanya perlu memikirkan

strategi dan perkembangan sistem pemasarannya, yaitu meraih perhatian, pikiran

dan hati konsumen (klien) disinilah peran departemen marketing sangat kuat

dalam menentukan program yang akan on air, bertahan atau tidak layak lagi

dipertahankan. Ada tiga pilar penting dalam departemen marketing televisi yang

saling terkait yaitu marketing, sales dan traffic.

Marketing menetapkan strategi menyusun kekuatan dan menghadapi

kompetitor, feasibility study, target merebut market dan audience sasaran,

membuat panduan marketing gathering, menetapkan rate card, memutuskan

bidding big event, dan melayanai klien (agency dan pemilik brand atau produk).

Sedangkan sales merupakan pendamping marketing yang memfokuskan pada

prospek penjualan yang sebesar-besarnya. Sales harus membuat transaksi dengan

Page 80: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

68

output pencapaian target penjualan atau kegagalan target penjualan berbentuk

pengiklan. Traffic adalah proses realisasi dari kinerja marketing dan sales. Seluruh

progress report marketing dan sales baik merupakan MOU ataupun media order

dengan klien selanjutnya direalisasikan dalam rundown siaran iklan. Sehingga

siaran iklan akan lancar tanpa gangguan, materi iklan harus melalui digitize ke

MCR/LTO dan terjadwal dalam rundown. Output akhir dari traffic adalah Log

proof siaran iklan berbentuk print out dan audio visual/VCD.

Pada episode Syekh Ali Jaber ini tahap transmisinya tergolong sukses

karena tercapainya target penjualan berbentuk pengiklan dan sponsor. Proses

transmisinya yaitu karena episode ini bersifat taping maka diperlukan proses

editing setelah itu akan di lempar hasil editannya ke library kemudian akan diberi

ke ruang on air dan saat jam tayangnya on air tinggal play ke satelit sampai

pindah kerumah. Transmisi dilihat dari on air, Pada saat transmisi berlangsung

penonton dirumah secara tidak langsung terkonstruksi secara objektivasi.

Untuk mengetahui proses konstruksi sosial atas realitas sosial pada tahap

objektivasi talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber peneliti menggunakan

konten konstruksi sosial media massa yang dipelopori oleh Petter L. Berger dan

Thomas Luckman, proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahap-

tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pengungkapan Diri

Tahap pengungkapan diri adalah ketika host dan bintang tamu

membingkai fakta penonton berdasarkan pengungkapan diri yang

dilakukan penonton tersebut. Hal ini dikonstruksi agar dapat menarik

perhatian penonton karena merasa dirinya adalah bagian dari tayangan

tersebut. Di segmen pembuka talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali

Jaber telihat host dan bintang tamu menyinggung masalah mendidik anak

sesuai perkembangan zaman dengan statment yang sangat menarik dari

Syekh Ali yaitu “biasa kita mendengar anak durhaka kepada orang tua

padahal ada juga orang tua yang durhaka kepada anak”. Hal ini merupakan

tahap pengungkapan diri bagi orangtua dan calon orang tua yang

menonton.

Page 81: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

69

Di segmen ke-2 Syekh Ali menyinggung masalah kesibukannya

yaitu sebagai pendakwah Islam yang hobi jalan-jalan bersama istri beliau

mengatakan “kewajiban berdakwah sudah baik dan diluar itu juga harus

baik”, hal ini merupakan tahap pengungkapan diri bagi pendakwah islam

yang menonton. Kemudian disegmen ini pula Syekh Ali mensosialisasikan

program wakaf 10.000 Qur‟an brialle digital di Indonesia dengan memberi

tahu cara mengaplikasikan temuannya itu. Hal ini merupakan tahap

pengungkapan diri bagi para dermawan dan tuna netra yang menonton.

Di segmen ke-3 banyak sekali tahap pengungkapan diri sebab

dalam sesi Tanya jawab kepada ustad Wijayanto beliau menjelaskan

banyak tentang komunikasi antar budaya di Arab dan Indonesia dan

komunikasi antar ras di Indonesia. Jadi, tahap pengungkapan diri pada

segmen ke-3 ini adalah seluruh warga Indonesia dan Arab yang menonton.

Di segmen terakhir ini adanya bintang tamu Marissa Nasution yang

berbagi pengalaman merawat kulitnya dengan Nourish Skin dan mengajak

pemirsa untuk menjaga kesehatan kulit ini sangat jelas tahap

pengungkapan diri kepada masyarakat Indonesia yang ingin memiliki kulit

sehat terutama untuk wanita yang menonton.

2. Tahap Pembentukkan Realitas Subjektif

Tahap pembentukan realitas subjektif merupakan realitas yang

terbentuk sebagai proses penyerapan kembali realitas objektif dan simbolis

ke dalam individu melalui internalisasi. Artinya, tahap ini merupakan

konstruksi realitas pembenaran sebagai suatu bentuk konstruksi media

massa yang terbentuk di masyarakat yang cenderung membenarkan apa

saja yang ada (tersaji) di media massa sebagai suatu realitas kebenaran.

Pada tayangan Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber di Trans7

tahap pembentukan realitas subjektif dapat dilihat dari setiap pernyataan

yang dilontarkan oleh host dan bintang tamu, terlebih dalam Episode ini

dihadirkan tokoh agama yang sudah masyhur dan terpercaya sehingga

dalam setiap pernyataan yang dilontarkan dapat mengkonstruksi fikiran

Page 82: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

70

penonton dan penonton cenderung membenarkan statement host dan para

bintang tamu.

Pada segmen pembuka Syekh Ali menceritakan tentang bagaimana

caranya dalam mendidik anak. Beliau menjelaskan pentingnya mendidik

anak sejak dini dengan metode mengajar yang mengikuti perkembangan

zaman diiringi dengan sikap tegas dan bersahabat. Beliau juga

mempertegas bahwa ketegasan dalam mendidik anak itu penting tanpa

disertai dengan kekerasan. Secara tidak langsung cerita pengalaman dari

Syekh Ali ini mengkonstruksi fikiran penonton dengan membenarkan

pernyataan-pernyataan yang dilontarkan karena pada realitas objektifnya

masih banyak anak-anak yang melanggar norma dan jauh dari kata sukses

karena didikan orang tuanya yang keras dan terlalu kolot. Realitas simbolis

yang ditunjukan adalah sosok Syekh Ali sendiri yang dikenal taat dengan

agama, hafiz qur‟an, dan terbilang sukses dalam mensyiarkan agama Islam

yang dididik dengan sikap tegas dan bersahabat.

Di segmen ke-2 terlihat tahap pembentukan realitas subjektif pada

saat demonstrasi al-qur‟an brialle digital, fikiran penonton dikonstruksi

seakan-akan al-qur‟an brialle digital harus dimiliki oleh para tuna netra

muslim untuk mempelajari, memahami dan menghafal al-Qur‟an. Dengan

segala kelebihan yang dimiliki al-Qur‟an brialle digital yang praktis,

mudah dibawa kemana-mana, dan keunggulan pada sistem audionya

sangat membantu karna pada dasarnya indra pendengaranlah yang sangat

diandalkan para tuna netra. Padahal dalam realitas objektifnya jika para

tuna netra muslim hanya mengandalkan al-Qur‟an brialle digital dengan

hanya mendengar saja tanpa membaca bisa jadi tajwid dan makhrojul hurf

nya ada yang salah. Realitas simbolik yang ditunjukkan pada segmen ini

ialah ketika Pak Yogi dan Pak Soni sebagai tuna netra memperlihatkan

kepada penonton bagaimana mereka dengan mudah membaca al-qur‟an

brialle digital dengan pengakuan akan kelebihan al-Qur‟an brialle digital

ini yang dapat menarik minat penonton untuk ikut serta dalam program

wakaf 10.000 al-Qur‟an brialle digital di Indonesia.

Page 83: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

71

Pada segmen ke-3 tahap pembentukan realitas subjektif terlihat

pada setiap prolog yang dilontarkan host dan bintang tamu terlebih disesi

tanya jawab dengan ustad Wijayanto disini beliau banyak mengulas

mengenai realitas objektif dalam komunikasi antar budaya di Indonesia

dan Arab selain itu, beilau juga membahas komunikasi antar ras di

Indonesia sehingga penonton membenarkan ulasan tersebut karena fikiran

realitas objektif yang telah dikonstruksi di lingkungan masing-masing

berdasarkan pada struktur pengetahuan yang ada sebelumnya. Realitas

simboliknya juga diperlihatkan ketika ustad Wijayanto telah membahas

mengenai komunikasi salam dan sapa menyapa di Indonesia yang berbeda

dengan di Arab langsung dicontohkan perbedaanya oleh Syekh Ali yaitu

jika di Arab salam dan sapa dengan mimik dan intonasi yang tegas,

singkat dan padat seperti ngajak berantem bila dilakukan di Indonesia.

Tetapi temenjak beliau di Indonesia beliau banyak belajar mengenai

komunikasi antar budaya salah satunya dengan berbahasa lembut yang

diiringi dengan senyuman yang terkesan manja menurut orang Arab

khususnya ketika salam dan sapa di Indonesia.

Di segmen terakhir, tahap pembentukan realitas subjektif jelas

terlihat pada prolog Marissa Nasution dengan host karena di segmen ini

merupakan segmen sponsor dari Nourish Skin, Marissa Nasution

mengajak pemirsa untuk mengkonsumsi Nourish Skin. Di segmen ini

terlihat seakan-akan Marissa mengkonsumsi Nourish Skin sehingga

kulitnya kencang, segar dan awet muda, Marissa juga menjelaskan akan

kegunaan Nourish Skin yaitu melindungi kulit dari dalam yang dapat

mencegah flek hitam dan memudarkan noda bekas jerawat. Penonton

cenderung membenarkan apa yang disajikan di segmen ini karna melihat

realitas simboliknya adalah Marissa Nasution yang merupakan public

figure yang cantik, awet muda dan kulitnya sehat berseri berkat Nourish

Skin. Padahal dalam realitas objektifnya sebagian konsumen Nourish Skin

mengaku tidak ada perubahan yang signifikan pada kulitnya setelah

mengkonsumsi Nourish Skin selama 3 bulan.

Page 84: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

72

3. Tahap Pengemasan Realitas Simbolik

Tahap pengemasan realitas simbolik merupakan strategi yang

dilakukan dalam upaya menarik perhatian penonton, pada tahap ini fikiran

penonton secara tidak langsung telah bersedia dikonstruksi oleh media

massa yaitu sikap generik dari tahap pembentukan realitas subjektif.

Artinya, penonton Hitam Putih memilih untuk menjadi pemirsa setianya

adalah karena pilihannya untuk bersedia pikiran-pikirannya dikonstruksi

oleh Hitam Putih.

Dalam tahap pengemasan realitas simbolik biasanya terdiri atas

pembentukan konstruksi citra yang merupakan bangunan yang diinginkan

oleh tahap konstruksi. Dimana bangunan konstruksi citra yang dibangun

oleh media massa ini terbentuk dalam dua model, yaitu: model good news

dan bad news. Model good news adalah sebuah konstruksi yang cenderung

mengkontruksi suatu pemberitaan sebagai pemberitaan yang baik. Pada

model ini objek dikontruksikan memiliki citra yang baik, sehingga

terkesan lebih baik dari sesungguhnya kebaikan yang ada pada objek itu

sendiri. Sedangkan bad news adalah sebuah konstruksi yang cenderung

memberi citra buruk pada objek pemberitaan sehingga terkesan lebih jelek,

lebih buruk, lebih jahat dari sesungguhnya sifat jeleknya, dan jahat yang

ada pada objek pemberitaan itu sendiri. Di Hitam Putih konstruksi citra

disiapkan oleh orang-orang yang bertugas di dalam kegiatan produksi,

mulai dari host dan bintang tamu, tim kreatif, produser dan seluruh crue

yang bertugas.

Adapun citra yang dikonstruksikan dalam episode Syekh Ali Jaber

antara lain adalah citra perempuan yaitu Chicka Jesica memakai hijab

sebagai daya pikat penonton Hitam Putih dan Marrisa Nasution sebagai

daya pikat bagi konsumen Nourish Skin, citra maskulin terlihat pada

Syekh Ali Jaber yang memakai jubah hitam, peci putih dan sorban putih

yang menjulur dari kepala hinga sebagian badan sebelah kirinya yang

memberi arti kesolehan, citra kemewahan dan eksklusif pada setting

studio, citra kelas sosialnya yaitu untuk umum, dan citra manfaatnya

Page 85: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

73

adalah informatif akan program wakaf 1000 qur‟an brialle digital, edukatif

dan inspiratif bagi tuna netra dan pengembang teknologi, unik dan

menghibur ketika dakwah ustad wijayanto dibalut dengan humor.

Pada episode Syekh Ali Jaber tahap pengemasan realitas simbolik

mengunakan citra good news dari sosok Syekh Ali Jaber untuk menarik

penonton. Pada segmen pertama realitas simbolis yang ditunjukan adalah

sosok Syekh Ali sendiri yang dikenal taat dengan agama, hafiz qur‟an, dan

terbilang sukses dalam mensyiarkan agama Islam yang dididik dengan

sikap tegas dan bersahabat.

Di segmen ke-2 pengemasan realitas simbolik yang ditunjukkan

ialah ketika Pak Yogi dan Pak Soni sebagai tuna netra memperlihatkan

kepada penonton bagaimana mereka dengan mudah membaca al-qur‟an

brialle digital dengan pengakuan akan kelebihan al-qur‟an brialle digital

ini yang dapat menarik minat penonton untuk ikut serta dalam program

wakaf 10.000 al-qur‟an brialle digital di Indonesia.

Di segmen ke-3 pengemasan realitas simboliknya juga

diperlihatkan ketika ustad Wijayanto telah membahas mengenai

komunikasi salam dan sapa menyapa di Indonesia yang berbeda dengan di

Arab langsung dicontohkan perbedaanya oleh Syekh Ali yaitu jika di Arab

salam dan sapa dengan mimik dan intonasi yang tegas, singkat dan padat

seperti ngajak berantem bila dilakukan di Indonesia. Tetapi temenjak

beliau di Indonesia beliau banyak belajar mengenai komunikasi antar

budaya salah satunya dengan berbahasa lembut yang diiringi dengan

senyuman yang terkesan manja menurut orang Arab khususnya ketika

salam dan sapa di Indonesia.

Diakhir segmen ada sponsor dari Nourish Skin dengan

menggunakan citra good news pula agar dapat mengkonstruksi fikiran

penonton dengan tujuan agar Nourish Skin dikonsumsi masyarakat luas.

realitas simboliknya adalah Marissa Nasution yang merupakan public

figure yang cantik, awet muda dan kulitnya sehat berseri berkat Nourish

Skin.

Page 86: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

74

C. Internalisasi (Evaluasi)

Internalisasi ialah proses di mana individu mengidentifikasikan dirinya

dengan lembaga-lembaga sosial atau organisasi sosial tempat individu menjadi

anggotanya. terdapat dua pemahaman dasar dari proses internalisasi secara

umum: pertama, bagi pemahaman mengenai „sesama saya‟ yaitu pemahaman

mengenai individu dan orang lain (sosialisasi primer). Kedua, pemahaman

mengenai dunia sebagai sesuatu yang maknawi dari kenyataan sosial (sosialisasi

sekunder).

Individu oleh Berger dan Luckmaan dikatakan mengalami dua proses

sosialisasi, yaitu sosialisasi primer dan sosialisasi sekunder. Sosialisasi primer

dialami individu dalam masa kanak-kanak, yang dengan itu ia menjadi anggota

masyarakat yang dipengaruhi oleh kognitif, afeksi, emosi dan linguistik dari

lingkungan keluarga. Sosialisasi primer berakhir apabila konsep tentang orang

lain pada umumnya dan segala sesuatu yang menyertainya telah terbentuk dan

tertanam dalam kesadaran individu. Pada titik ini ia sudah menjadi anggota efektif

masyarakat dan secara subjektif memiliki suatu “diri” dan sebuah dunia.

Sedangkan sosialisasi sekunder adalah proses lanjutan dari sosialisasi primer yang

mengimbas kepada individu yang sudah disosialisasikan kedalam sektor-sektor

baru di dalam dunia objektif masyarakatnya.

Internalisasi “subdunia” terjadi dalam sosialisasi sekunder yaitu proses

memperoleh pengetahuan khusus sesuai dengan perannya, dimana peran-peran

secara langsung atau tidak langsung berakar dalam pembagian kerja yang pada

umumnya merupakan kenyataan-kenyataan parsial, dimana kenyataan itu berbeda

dengan dunia dasar yang diperoleh dari sosialisasi primer. Walaupun demikian

“subdunia” itu merupakan kenyataan yang sedikit banyak kohersif, bercirikan

komponen normative, afektif maupun kognitif.

Jadi, proses internalisasi melibatkan identifikasi subjektif dengan peran

dan norma-normanya yang sesuai. Dalam kenyataannya, internalisasi memiliki

konsistensi antara internalisasi pertama dengan yang baru. Untuk menciptakan

dan mempertahankan konsistensi, sosialisasi sekunder mengandaikan prosedur-

prosedur konseptual dengan mengintegrasikan berbagai perangkat pengetahuan.

Page 87: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

75

Pada tahap internalisasi dalam mengkonstruksi fikiran penonton Hitam

Putih ada pada tahap evaluasi yang berbentuk Trials (audience evaluation/

program rating, informal audience feedback [phone calls, letter, and audience

respons to advertisers commercial constitute more informal audience feedback])

preview sudah dapat dilakukan evaluasi awal terhadap program yang sudah selesai

diproduksi.

Di Hitam Putih evaluasi internal diadakan setiap minggu secara meeting

formal dan setiap 2 minggu sekali evaluasi on air baik secara teknis maupun non

teknis. Kalo sudah berbicara soal tv itu sudah pasti bercondongnya ke AC. Nilsen

kalo berbicara media nilsen ini akan mengeluarkan share, rating, disini akan

muncul by minute yaitu grafik pergerakan dari menit ke menit grafiknya seperti

apa apakah turun atau naik. Tim Hitam Putih akan memprediksi apa yang naik

dan turun secara permenit dilihat dari konten dan bintang tamunya. Misalnya

secara by minute rating dan sharenya flate tim akan mencari tahu sebabnya bisa

jadi karena bintang tamunya tidak pas untuk suatu tema atau bintang tamunya

kurang menarik maka akan dipending dulu untuk minggu depan dan mencoba

alternatif lain.

Pada episode Syekh Ali Jaber ini evaluasi terjadi pada intern dan ekstern.

Adapaun evaluasi interen dilakukan oleh tim Hitam Putih dalam tahap

internalisasi terlihat dari penentuan tema di episode-episode berikutnya. Awalnya,

tim Hitam Putih hanya berpedoman kepada teori AC. Nilsen yang mengandalkan

share rating padahal sosial media sedang memegang posisi teratas dalam sebaran

konstruksi saat ini akhirnya sosial media juga berperan dalam menentukan tema

dan setting Hitam Putih. Evaluasi eksteren juga terjadi pada penonton yang dapat

ditinjau dari sosial media milik Hitam Putih pada kolom komen dan posting-an.

Untuk mengetahui proses konstruksi sosial pada tahap internalisasi

talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber peneliti menggunakan konten

konstruksi sosial media massa yang dipelopori oleh Petter L. Berger dan Thomas

Luckman, proses kelahiran konstruksi sosial media massa melalui tahap

penetapan realitas objektif:

Page 88: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

76

Tahap Penetapan Realitas Objektif

Tahap penetapan realitas objektif adalah tahap terbentuknya realita

dari pengalaman di dunia objektif yang berada diluar diri individu, dan

realitas ini dianggap sebagai kenyataan. Untuk melihat keberhasilan dari

talkshow Hitam Putih diperlukannya proses evaluasi dari transmisi yang

telah berjalan agar menciptakan talkshow yang berkualitas dan diminati

oleh masyarakat luas. Hal ini menjadikan konsumsi media massa sebagai

pilihan konsumtif karena Hitam Putih selalu menyajikan konten yang

diminati banyak orang agar mendapatkan rating yang tinggi, di mana

seseorang secara habit tergantung pada media massa. Media massa adalah

bagian kebiasaan hidup yang tak bisa dilepaskan. Karna itu, maka

pengiklan menggunakan kesempatan ini untuk ikut serta mengkonstruksi

fikiran masyarakat akan citra produk yang dibuatnya di media massa agar

masyarakat mengkonsumsi produknya demi mengambil keuntungan

sebesar-besarnya dari citra yang telah dibentuk Hitam Putih sebelumnya

sebagai program yang unik, inspiratif, kekinian, dan menghibur.

Tahap ini merupakan tahap konfirmasi yaitu ketika media massa

maupun pembaca dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas

terhadap pilihannya untuk terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi.

Alasan-alasan yang sering digunakan oleh konfirmasi ini adalah

umpannya: Kehidupan modern menghendaki pribadi yang selalu berubah

dan menjadi bagian dari produksi media massa, Kedekatan dengan media

massa adalah life style orang modern, dan media massa walaupun memiliki

kemampuan mengkonstruksi realitas media berdasarkan subjektivitas

media. Contoh pada segmen pembuka syekh Ali menegaskan bahwa yang

selama ini kita dengar adalah anak yang durhaka kepada orang tua padahal

ada juga orang tua yang durhaka kepada anak. Ini disebabkan pada

sosialisasi primer kita hanya diajarkan untuk berbakti kepada orang tua

dan jarang sekali adanya penyuluhan dimasyarakat mengnai cara

mengasuh anak yang baik dan benar sehingga setelah menonton tayangan

ini masyarakat menjadi sadar bahwa norma sesungguhnya orangtua tidak

Page 89: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

77

boleh dzolim atau durhaka kepada anaknya sehingga sikap dan cara

berfikir mengenai mendidik anak menjadi berubah menjadi lebih baik

karena melihat realita banyak anak yang mempunyai kepribadian ganda

karena terlalu dikekang oleh orang tuanya.

Pada episode Syekh Ali Jaber penetapan realitas objektif terlihat

pada setiap segmen yaitu pada segmen pembuka, realitas objektifnya

masih banyak anak-anak yang melanggar norma dan jauh dari kata sukses

karena didikan orang tuanya yang keras dan terlalu kolot. Di segmen ke-2

realitas objektifnya jika para tuna netra muslim hanya mengandalkan al-

qur‟an brialle digital dengan hanya mendengar saja tanpa membaca bisa

jadi tajwid dan makhrojul hurf -nya ada yang salah. Di segmen ke-3 disesi

tanya jawab dengan ustad Wijayanto disini beliau banyak mengulas

mengenai realitas objektif dalam komunikasi antar budaya di Indonesia

dan Arab selain itu, beilau juga membahas komunikasi antar ras di

Indonesia sehingga penonton membenarkan ulasan tersebut karena fikiran

realitas objektif yang telah dikonstruksi di lingkungan masing-masing

berdasarkan pada struktur pengetahuan yang ada sebelumnya. Di segmen

terakhir realitas objektifnya sebagian konsumen Nourish Skin mengaku

tidak ada perubahan yang signifikan pada kulitnya setelah mengkonsumsi

Nourish Skin selama 3 bulan. Contoh realitas objektif di setiap segmen ini

lah yang menjadi evaluasi bagi tim Hitam Putih (interen) maupun

penonton dirumah (eksteren).

Page 90: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

78

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah peneliti menguraikan, mempelajari, dan menganalisa tentang

Analisis Produksi Talkshow Hitam Putih Episode Syekh Ali Jaber, maka peneliti

dapat mengambil kesimpulan yaitu:

1. Pada pra produksi talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber mulai

mempersiapkan materi untuk mengkonstruksi fikiran penonton. Pra

produksi merupakan tahap eksternalisasi yang mana tim Hitam Putih

melakukan proses penyesuaian diri dengan dunia sosiokultural di

Indonesia sebagai sasaran penonton. Proses terlahirnya konstruksi sosial

atas realitas sosial pada eksternalisasi ini terbagi menjadi dua tahap yang

pertama, tahap penerapan unsur-unsur komunikasi dakwah, Hitam

Putih cenderung menyiapkan tiga materi penting pra produksi yaitu:

Pertama, keberpihakan kepada kepentingan umum dengan menayangkan

episode yang bermoral agar dapat mengedukasi penonton menjadi pribadi

yang agamis. Kedua, keberpihakan semu kepada masyarakat dengan

menayangkan episode yang menunjukkan rasa empati, simpati, dan

partisipasi kepada masyarakat mayoritas Indonesia yaitu muslim agar

mendapatkan rating dan share yang tinggi. Ketiga, keberpihakan kepada

kapitalisme dengan menciptakan rating dan share yang tinggi agar dapat

memengaruhi pengiklan yang digunakan sebagai mesin pencipta uang dan

penggandaan modal bagi kapitalis. Selanjutnya, tahap pembingkaian

prolog pada talkshow hitam putih telah dikonstruksi sepenuhnya oleh tim

Hitam Putih agar terciptanya talkshow yang menarik dengan menunjukkan

karakter dan identitas talkshow. Walaupun tidak sepenuhnya hasil

produksi sama dengan yang direncanakan pada pra produksi, program ini

Page 91: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

79

tetap dalam settingan produser secara spontanitas. Prolog ustad wijayanto-

lah yang mendongkrak share dan rating setahun terakhir pada segmen

“Tanya Ustad”.

2. Pada kegiatan produksi, pasca produksi dan transmisi talkshow Hitam

Putih episode Syekh Ali Jaber terlihat pengungkapan diri, pembentukan

realitas subjektif dan pengemasan realitas simbolik yang termasuk dalam

tahap objektivasi yaitu tahap interaksi sosial dalam dunia intersubjektif

penonton talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber yang

dilembagakan melalui trans7. Tahap pengungkapan diri, hal ini

dikonstruksi agar dapat menarik perhatian penonton karena merasa

menjadi bagian dari tayangan tersebut. Terlihat disetiap segmennya yang

membahas tentang dakwah islam. Terlepas dari kepentingan kapitalis, hal

ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang islam dan kesadaran

rohani agar dapat merubah seseorang secara kognisi dan afeksi kearah

yang lebih baik. Tahap pembentukan realitas subjektif, dapat dilihat

dari setiap pernyataan yang dilontarkan oleh host dan bintang tamu,

terlebih dalam episode ini dihadirkan Syekh Ali Jaber yang sudah terkenal

dan terpercaya sehingga dalam setiap pernyataan yang dilontarkan dapat

mengkonstruksi fikiran penonton dan penonton cenderung membenarkan

statement host dan para bintang tamu. Tahap pengemasan realitas

simbolik, merupakan strategi Hitam Putih dalam mengkonstruksi pesan

dakwah islam pada episode Syekh Ali Jaber diantaranya dengan adanya

citra perempuan yaitu Chicka Jesica memakai hijab sebagai daya pikat

penonton Hitam Putih dan Marrisa Nasution sebagai daya pikat bagi

konsumen Nourish Skin, citra maskulin terlihat pada Syekh Ali Jaber, citra

kemewahan dan eksklusif pada setting studio, citra kelas sosialnya yaitu

untuk umum, citra persahabatan antara Chicka Jesica dan Deddy

Corbuzier yang dikabarkan mempunyai hubungan khusus, dan citra

manfaatnya adalah informatif, edukatif dan inspiratif, unik dan menghibur.

3. Tahap penetapan realitas objektif pada episode Syekh Ali Jaber ini

digunakan sebagai bahan evaluasi bagi tim Hitam Putih dan penonton

Page 92: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

80

dirumah. Evaluasi dari tim Hitam Putih berbentuk share dan rating untuk

menentukan kesuksesan pada episode-episode berikutnya. Sedangkan

evaluasi penonton dirumah berbentuk komentar atau postingan di sosial

media Hitam Putih atau dengan cara lainnya untuk mencurahkan apa yang

ada difikirannya mengenai talkshow HitamPutih.

B. Saran

Pada penulisan skripsi ini ada beberapa saran yang peneliti sampaikan,

antara lain:

1. Untuk talkshow Hitam Putih, sejauh ini belum pernah mengangkat

tema tentang tuna netra secara khusus. Maka, diharapkan dapat

membuat episode khusus tentang tuna netra atau ITMI (Ikatan Tuna

netra Muslim Indonesia) yang membahas kehidupan tuna netra secara

general yaitu apa saja kebutuhannya, hambatannya, talentanya dan lain

sebagainya. Sehingga masyarakat bukan hanya melihat tuna netra

sebagai disabilitas atau memandang belas kasihan.

2. Untuk Yayasan Syekh Ali Jaber, ada beberapa hal yang dikeluhkan

tuna netra dalam penggunaan al-qur’an braille digital diantaranya

adalah jika hanya mengandalkan al-qur’an braille digital yang hanya

dapat didengar saja tanpa membaca biasanya ada hukum bacaan yang

belum benar dan karena al-qur’an braille digital berbasis MP3

terkadang ada vocal-vocal yang kurang jelas. Maka dari itu

diperlukannya murottal care atau semacamnya untuk meluruskan

bacaan atau terjemah yang menurut konsumen kurang jelas.

3. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini belum komprehensif karena

hanya menganalisis produksi dari tahapan konstruksi nilai dakwah

islam pada talkshow Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber di Trans7

atas realitas sosialnya. Maka untuk kebutuhan penelitian berikutnya

bagi yang berminat untuk meneliti analisis produksi dapat

Page 93: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

81

menggunakan pendekatan kuantitatif untuk meninjau secara jelas akan

prosentase keefektivitasan konstruksi sosial media massa atas realitas

sosial.

Page 94: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

82

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rahmat, Analisis Produksi Program Voice Of Islam di Radio KISI 93.4

FM Bogor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, 2011.

Amin, Samsul, Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta: Amzah, 2008.

Arbi, Armawati, Ringkasan Disertasi Dakwah Melalui Radio Konstruksi

Radio Dangdut Jakarta Atas Realitas Problem Keluarga. PascaSarjana

IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2010.

Aziz, Mohammad, Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media Group, 2004.

Bachtiar, Wardi, Metedologi Penelitian Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.

Baran, Stanley, Pengantar Komunikasi Massa Melek Media dan Budaya.

Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2012.

Berger, Petter dan Luckman, Thomas, Tafsir Sosial atas Kenyataan. Jakarta:

LP3S, 1990.

Bungin, Burhan, Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2008.

---------. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan

Ilmu Sosial lainnya. Jakarta: Preada Media Group, 2007.

---------. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi

Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Renada, 2008. Edisi

pertama.

Fachruddin, Andi, Dasar-dasar Produksi Televisi: Produksi Berita, Feature,

Laporan Investigasi, Dokumenter, dan Teknik Editing. Jakarta: Prenada

Media Group, 2012.

Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Ciputat: UIN

Jakarta press, 2006.

Page 95: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

83

Khairiyah, Suci, Analisis produksi program sinetron tukang bubur naik haji

the series: Episode 402 dan 403. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, 2013.

Kriantono, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi: disertai contoh praktis

riset media, public relation, advertising, Komunikasi, organisasi,

Komunikasi Pemasaran. Jakarta: kencana, 2007.

Liliweri, Alo, Gatra-Gatra Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2011.

McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba

Humanika, 2012.

Milles, Mathew dan Huberman, Michael, Analisis Data Kulaitatif Penerjemah

Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press, 1992.

Moleong, Lexi, Metode Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2002.

Mulyana, Deddy, Bercinta dengan Televisi Ilusi, Impresi,dan Imaji Sebuah

Kotak Ajaib. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1997.

Poloma, Margareth, Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2004.

Rakhmat, Jalaludin Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1996.

Rivers, William, Media Massa & Masyarakat Moderen. Jakarta: Prenada

Media Group, 2005. Edisi kedua.

Sari, Qurnia, Analisis produksi program sinetron Islam KTP. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta: Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi, 2010.

Solatun, Mulyana, Deddy dkk. Metode Penelitian Komunikasi Contoh-contoh

Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Praktis. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008. Cet-2

Vivian, John, Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Penada Media Group, 2008.

Edisi ke-8

Page 96: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

84

Wibowo, Fred, Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Yogyakarta: PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004.

Sumber dari internet:

https://biografi-tokoh-ternama.blogspot.co.id/2016/12/profil-lengkap-syekh-

ali-jaber.html diakses pada 21 Januari 2017 jam 01:58 WIB.

http://Majelis-quran.com>sejarah-perkembangan-al-quran-braille-di-

indonesia/?fdx_swicher=true diakses pada jumat, 30 september 2016

jam 19:08

https://id.wikipedia.org/wiki/Hitam_Putih_%28acara_TV%29 diakses pada

hari jumat, 30 september 2016 jam 13:22

http://www.trans7.co.id/?v=artikel&id=3 diakses pada Rabu, 18 Januari 2017

jam 16:45 WIB.

http://www.trans7.co.id/ diakses pada hari senin, 18 juli 2016 jam 17.35

Page 97: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan
Page 98: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan
Page 99: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan
Page 100: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan
Page 101: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

1

Page 102: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

2

Ok, praproduksi disini sudah jelas kita akan meeting konten untuk minggu

depan kita mau undang siapa aja setelah dapat kita akan report ke EP kali

aja ada masukan atau dia kurang setuju terhadap konten untuk minggu

depan berikut bintang tamunya siapa aja, dia mau bahas apa. Kalo

produksinya sudah jelas shooting. Shooting ada dua live dan Taping kalo

live ya langsung disiarkan. Kalo taping ini harus masuk pasca produksi

kalo taping disini ada masuk ke editting nanti PA nanti biasanya misalkan

durasi shooting taping adalah 50 menit sementara kebutuhan kita adalah

40-45 menit karna kalo kita kasih ini over karna body-nya rata-rata itu

adalah 40-45 menit untuk 4 segmen. Nah ini kreatif akan memotongnya

kontenya umpama yang mana yang akan dibuang nanti PA lebih ke

smoothing cutinganya bersama dengan editor supaya editor ditemenin oleh

PA nah nanti setelah dia selesai tugas saya preview ada editting dan

preview adalah tugas saya (ASPROD) dan EP. kalo EP nya berhalangan

bisa diserahkan ke asprod dalam artian sudah percaya. Tapi secara

struktural ini harus lewat EP karna nanti akan berpengarus secara tayangan

dan segala macem gitu. Di proses editing nah hal-hal yang tidak

diperbolehkan tayang misalnya kekerasan atau terlalu kasar bahasanya itu

di proses melalui proses editting. Setelah editting segala macem ini akan di

lempar hasil editan ini ke ada library namanya terus dia akan lempar ke on

air terus dia on air tinggal nge-play ke satelit segala macem sampai

pindah kerumah. Transmisi dilihat dari on air

1. Kalo untuk evaluasinya sendiri itu gimna ka ?

Evaluasi jelas sebenernya tiap minggu kita evaluasi. Evaluasi bisa secara

langsung dalam artian secara formal itu kita evaluasi sendiri otomatis kita

punya evaluasi. Kalo di produksi on airnya sendiri per 2 minggu. Kalo

sudah berbicara soal tv itu sudah pastii bercondongnya ke AC. Nilsen kalo

berbicara media yaah nilsen ini akan mengeluarkan share rating disini

akan muncul by minute yaitu grafik pergerakan dari menit kemenit

grafiknya seperti apa apakah turun atau naik disini break disini turun disini

turun. Kita bisalihat wah ini absurd sih nilsen cuma udah tak ada pilihan

Page 103: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

3

lagi kita akan memprediksi apa yang naik dan turun secara permenit atau

per konten trus bintang tamunya misalkan secara by minute kita flat karna

bintang tamunya ga pas buat tema bgini atau bintang tamu bgini kita

pending dulu ya untuk minggu depan segala macem kita coba alternatif

lain.

2. Terus kalo proses praproduksi sesuai ga sih ka sama produksi dilapangan?

Bisa ada yang ga sesuai dengan catatan ni bintang tamu kalo acara

talkshow sudah pasti 50% ke bintang tamu ya kalo acara talkshow karna

kita mengundang si A ternyata dia saat dihari yang kita ajukan ternyata dia

tidak bisa ya kita harus ganti tema. Otomatis itu ga sesuai dengan

praproduksi dan secara konten secara treatment bisa jadi pertanyaan

dilontarkan maksudnya udah kita bikin pertanyaan tapi secara durasi

pertanyaan itu berkembang kemana-mana yaitu sih kenyataan

dilapanganya. Cuma bisa terkadang melenceng cuman kita tetep punya

pakemannya. Kalo pun bintang tamu ini ga bisa tapi kita akan mencari

bintang tamu yang sesuai dengan tema yang sama jadi kita harus cepet.

3. Biasanya kendalanya apa aja pas proses produksinya sendiri?

Kalo pra produksinya lebih kebintang tamu bisa apa engganya untuk

diundang, kalo produksinya lebih ke..... sebenernya sih ga ada kendala

yang bener-bener tiap eksekusi lebih ke kendala mungkin minor sih dalam

artian kalo dikonten bintang tamunya ga mau jawab pertanyaan atau

tanyanya sedikit atau tidak atraktif sehingga konten atau show-nya lebih

boring atau pun treatmen misalkan kita mau bikin games-games ternyata

games-nya itu tidak nyampai briefing-nya tidak nyampai ke talent atau

sebaliknya host tidak nyampai briefing-nya ke si talent cuma di hitam

putih sih aku lihat 2 bulan ini jarang menggunakan treatment-treatment

seperti itu sih

4. Cara meminimalisir kendalanya ?

Briefing yang jelas itu pasti kalo dari konten sih, untuk secara teknis tadi

berhubungan dengan kameramen, audio, lighting dan studio kita jelas ini

juga briefing saati ini kita ingin lighting-nya coloumb light jadi ada 2

Page 104: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

4

ditengah suka ada bias mungkin pernah liat gitu atau lighting-nya agak

redup ya audionya yang dipake misalnya kalo ada band audionya ini ini ini

lebih ke briefing yang jelas untuk menghindari miss.

5. Biasanya kalo kita nonton hitam putih banyak yang mengangkat tema

religi islami terutama itu sebenarnya motivasinya apa sih ka?

Sebenernya bukan sering terutama pada sesi tanya jawab dengan ustad

wijayanto itu sebenarnya pengkayaan, pengayaan, lebih ke treatment kalo

dulu pernah liat question of life-nya Deddy

6. Kenapa harus ustad wijayanto kenapa ga tokoh agama lain?

Secara alternatif pilihan ustad wijayanto yang paling fleksibel dalam artian

secara kalo kita lihat cara ngomong ustad wijayanto enak, cara penerangan

jelas, segala macem culture kehidupannya beliau seorang sosiolog juga

dalam artian paham dengan apa yang berkembang dimasyarakat jadi saat

kita menentukan suatu bintang tamu, suatu treatment atau sosok yang bisa

dibilang sosok untuk hitam putih kita akan mempertimbangkan semua

enak ga segala macemnya untuk diajak shareing segala macem. Berbicara

kenapa ga pendeta atau pastur ya balik lagi ke Indonesia kulturnya adalah

kultur muslim yang notabenenya mayoritas muslim

7. Tujuan di siarkan episode syekh ali jaber apa ka ?

Alasan angkat Ali Jaber, saat itu beliau sedang ada pelaksanaan Wakaf

Qur'an Braille Digital. Diangkat ke Hitam Putih untuk membantu

sosialisasi dan informasi juga kepada masyarakat. Pada umumnya topik

yang lagi ramai itu yang kita undang.

8. Bedanya dengan talkshow lain apa sih sebenernya identitasnya?

Identitasnya ya jelas beda kalo berbicara talkshow udah pasti kalo hitam

putih mengedepankan unik, inspiratif, dan baru-baru ini yang viral, jadi

entertain 4 konsep itu yang di gembleng disini. Kalo viral masuk terakhir

bari 1 tahun kebelakang ini istilah viral itu muncul awalnya kan inspiratif,

unik, entertain. Inspiratif itu jelas ustad-ustad dapat memberikan inspirasi

mungkin lagi jaman misalkan ustad-ustad yang dapat memberikan

pengaruh besar pada kaumnya pasti why nya itukan. How nya dari orang-

Page 105: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

5

orang yang unik segala macem, entertain ya dibalut dengan entrtain jadi

tidak monoton Cuma ngobrol gitu si

9. Kalo di tema religi kenapa chica menggunakan hijab?

Aku coba klarifikasi lagi logikanyaadalah untuk ya lebih ke adab bertemu

seorang ustad. Ustad sendiri akan mungkin kaku dengan mungkin melihat

hal yang terbuka jadi mungkin untuk menghindari itu otomatis harus

ditutup

Page 106: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

6

Page 107: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

7

kadang-kadang kita jadi kaya kesusahan nyari kontaknya nih karna ada

beberapa narasumber yang ga punya hp gitu jadi kita harus minta tolong

aaa minta tolong dari temen-temen yang punya hp disana jadi gitu sih

keribetanya paling.

1. Terus kenapa sih ka pada tema religi tertentu Chicka Jesikanya pake jilbab

misalnya pada episode syekh Ali Jaber atau yang lainnya?

Oooh hmm terkadang sih kadang-kadang kan kita kaya gimana ya hmm

waktu syekh Ali Jaber kan kita juga menghormati beliau gitukan karna

emang dia kan emng ulama yang udah punya nama gitu gimana ya kita

juga menjaga kesopanan aja sih jadi biar enak diliatnya juga kan dia juga

bukan pure orang Indonesia asli emng dari luar gitu jadi biar ngehormatin

beliau aja si gitu.

2. Kalo dulu kan pernah ada episode syekh Ali Jaber tuh itu sebenernya

tujuanya apa sih ka? Kenapa memilih tema Syekh Ali Jaber untuk tema

tersebut?

Seinget aku waktu itu ngangkat tentang Al-Qur’an brialle jadi seinget aku

sih ini si Syekh Ali ini dia apa ya kerja sama dengan orang yang bikin Al-

qur’an untuk orang-orang tuna netra gitu sih kalo ga salah gara-gara kerja

sama itu aja sih seinget aku.

3. Berarti Cuma kerja sama aja ka bukan pure diundang untuk Hitam Putih?

Aku lupa-lupa inget sih dulu yang jelas pembahasannya tentang si Al-

Qur’an Brialle gitu seinget aku sih ya soalnya udah agak lumayan lama

juga itu.

4. Oiya ka untuk setting hal-hal yang ada di pra produksi ada ga sih yang

ditentukan untuk kepentingan Trans7 itu sendiri, missal kaya sengaja nih

kita bikin kontennya tuh yang temanya religinya islam gitu misalnya

supaya rating tinggi karna mayoritas penonton adalah muslim?

Hmmm kayanya engga deh, kayanya ga ada setting gitu jadi ngalir aja ga

harus yang plek plekan harus gini, kayanya engga sih ga ada .

5. Terus kalo buat mengangkat suatu tema itu sendiri diliatnya dari apa ka?

Page 108: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

8

Paling dari viral dari current hmmm terus kaya tadi kan ngangkat

beritanya Dadan yang pasukan orange terus kemaren pernah polisi cantik

gitu biasanya sih paling bayak ngangkat dari yang viral-viral atau engga

dari yang current kaya misalnya kasus pulomas.

6. Kalo dulukan hampir setiap episode ada ustad Wijayantonya ya nah itu

kenapa tuh ka?

Ini sih emang karna berbenturan sama waktu dan jadwalnya pak ustad

sendiri karna kan pak ustad dia punya apa ya kaya bukan program hmm

kaya apa ya kaya punya jama’ah ee umroh gitu loh travel umroh. Jadi dia

sering bolak balik bawa jama’ahnya untuk umroh, ini aja jadwalnya

kadang-kadang missal dalam sebulan yang bisa Cuma 1 hari gitu. Jadi

emng terbentur sama jadwalnya pak ustad juga. Tapi masih di hitam putih

terakhir juga sempet sebelum pergi umroh lagi ini baru pulang kayanya

nih baru bisa Maret pertengahan baru bisa.

7. Terus ka pada saat briefing narasumber biasanya dikasih tau ga sih apa-

apa nanti..

Oiya, kita pasti akan briefing karna kita pasti cross check eee hasil risetan

juga kan takutnya nanti ternyata hasil riset kita salah nih missal masalah

umur, misalkan risetan yang banyak di media online nyebutnya umur 70

gitu terus ternyata umurnya yang bener 73. Jadi harus ada cross check juga

dari pada nanti udah on air ternyata salah jadi kita pasti cross check.

8. Terus dikasih tau ga apa-apa yang ga boleh, nanti ga boleh ngomong

tentang ini atau ..

Biasanya sih kita ngasih tau misalnya ga boleh nyebut merek gitu

misalnya Cocacola atau ciki gitu atau apalah Cuma ya itu dia walaupun

kita udah briefing kadang-kadang suka ada yang kecele juga gitu.

9. Terus cara meminimalisir itu gimna ka?

Ya kita pasti briefing diawal terus sama pas dari temen-temen pas mau di

invite kan udah standby nanti biasanya di ingetin lagi nanti jangan ini yaa

jangan itu yaa tapi pas udah masuk itu udah itu yaa diluar kendali lagi

paling kita bisa ngingetin dari promter aja sih

Page 109: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

9

10. Terus kenapa sih ka Hitam Putih jarang menayangkan tema religi selain

islam paling religinya islam lagi islam lagi missal bulan puasa aja kan

pasti angkat tema yang islami dengan konsep islami pula, kenapa pada hari

besar natal missal terus dihadirkan pasturnya?

Pernah ga ya hmm ya ini sih pendapat pribadi aku aja sih mungkin

ketakutan dari kitanya juga mungkin ya tapi gatau si takut karna kan lagi

sensitive banget jadi kita harus rada hati-hati untuk ngomongin ga Cuma

agama diluar islam deh maksudnya kita yang agama diluar islam aja buat

ngomongin agama islam itu sendiri aja kadang-kadang suka takut sendiri

karna apalah jadi takut sendiri.

11. Terakhir biasanya planning pas pra produksinya itu sesuai ga sama pas

produksinya?

Hmmm kadang-kadang sesuai kadang-kadang engga sih tergantung kalo

misalnya narasumbernya ada yang telat jadi kita harus ngeploting lagi dari

ulang misal segmen satu Acha Septriasa yang masuk tapi ternyata

Achanya belum dateng jadi misalnya yaudah naikin dulu BCL jadi ubah

lagi segmennya paling gitu sih kalo ngeliat yang udah dateng atau

belumnya.

12. Terus kalo dua-duanya telat gimana tuh ka?

Nah itu pasti kita cari back up lagi pokonya harus cepet mikir dan cepet

cari solusi yang baik gitu aja sih paling.

Page 110: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

10

Page 111: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

11

1. Kenapa QBD didesign seperti ini dengan fiture-fiture yang demi kian

sebenernya fungsi dan keunggulanya apa ka?

Pertama lebih simple dari qur’an tuna netra sebelumnya, kalo qur’an tuna

netra sebelumnya 1 juznya kurang lebih bisa beberapa kilo lah kurang

lebih 10kg kalo ga salah panjangkan sampe segini, Cuma ini lebih simple

kan terus kenapa ada headset, ada chargeran dan ada pennya karna

disitulah fitur utamanya di QBD ini karna pen ini bisa didengar via headset

juga ada chargernya juga ya itu udah otomatis buat penyimpanan daya

batreinya karna sistemnya di charge gitu mba.

2. Terus sudah disosialisasikan dimana saja ka?

Sosialisasi untuk Indonesia kita sudah dan kita sudah membuat TVC kaya

iklan seperti itu keluar negri juga kita udah berikan jadi sosialisasinya

merata diseluruh Indonesia karna ada istilahnya media sosial, website,

youtube, dan kita sudah menggandeng istilahnya televisi-televisi nasional

3. Pada proses sosialisasi pada tempat2 yang sudah dijelaskan tadi itu

sebenernya sudah direncanakan oleh yayasan atau gimana ka?

Untuk sosialisasi kedaerah-daerah misalnya ya kami memang udah

direncanakan missal kita ada pembagian QBD di semarang missal tanggal

22 disemarang 22 maret misalkan, itu kita rencanakan dari sini kita cari

kerja sama dengan ITNI (Ikatan Tuna Netra Indonesia) Semarang itu

sendiri jadi kelompok ITNI ini mencarikan tuna netra jadi istilahnya yang

mau jadi fasilitator.

4. Berarti termasuk yang di Hitam Putih itu sudah ada jadwal dari yayasan ini

ya?

Kalo Hitam putih ya itu bentuknya kerja sama kan karna kita ingin radius

QBD ini lebih banyak lebih mendengar se Indonesia.

5. Kenapa lebih memilih program Hitam Putih untuk sosialisasi bukan

program lain?

Engga, jadi untuk yang di Trans7 Hitam Putih itu kami diundang

memperkenalkan tentang yang pertama tentang profil beliau, kan kalo

Hitam putih Deddy Corbuzier mendatangkan artis-artis detilnya ke profil

Page 112: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

12

mereka sepak terjang mereka di Indonesia bintang-bintang tamunya

kebetulan Syekh Ali sudah dijelaskan semua profil-profilnya nah setelah

itu berkecimpung didunia apa di Indonesia nah kebetulan beliau punya

yayasan berkecimpung didalam bidang sosial, bidang dakwah, dan

dibidang wakaf QBD maka dari situ diangkat gitu jadi diundang.

6. Berarti konten segmenya dari Hitam Putih yang atur atau permintaan dari

yayasan?

Ya semuanya Hitam Putih yang atur, tapi ada beberapa kejadian yang unik

gitu dimana Sekh Ali yang ngatur, mempermasalahkan ketika beliau

ketika ingin datang bertemu dengan Deddy Corbuzier dan satu lagi siapa..

yaaa Chicka Jesica kan dia ga pake jilbab kan Syekh Ali minta untuk pake

jilbab, tadinya ga mau dari pihak Syekh Ali kita gamau karna kebutuhan

dari Trans7 karna mereka yang mengundang mereka butuh mereka

mengiyakan seperti itu. Jadi malah itu permintaan dari syekh Ali setau

saya.

7. Permintaanya itu aja apa ada yang lain?

Kurang lebih itu aja.

8. Terakhir, selain bertujuan untuk sosialisasi pada episode Syekh Ali Jaber

di Hitam Putih ada tujuan lain ga sih untuk berdakwah atau lain

sebagainya?

Selain disana ada niat dakwah disana juga niat untuk memperkenalkan

sosok Syekh Ali Jaber kedua ya mempromosikan gitu mereka mellihat

artinya dalam kacamata komersil namanya juga media apalagi media

swasta mereka berbondong-bondong siapa yang paling bagus ratingnya

nah kebetulan sososk Syekh Ali Jaber ini di Indonesia maksudnya dikenal

gitu loh banyak yang ikutin beliau di media sosialnya nah mau dicoba

dimasukan ke media TV diacara-acara TV untuk menarik perhatian daan

mungkin belum ada hal-hal sepertti ini mempromosikan sosial atau

program wakaf secara live di TV itu ga ada itu tujuannya terlepas dari

tujuan-tujuan lain.

Page 113: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

13

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Yogi madsoni

Jabatan : Narasumber Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber

Tempat : Mushola Yayasan Syekh Ali Jaber

Jl. Jatinegara Barat no. 169 RT 005/03 Kel. Balimester Kec.

Jatinegara Jakarta Timur.

Waktu : Rabu, 01 Maret 2017 jam 15.45 WIB

1. Pada saat sebelum shooting sebenernya ada briefing ga sih dari pihak

Hitam Putihnya?

Tidak ada, hmmm tidak ada sih.

2. Kendalanya apa aja sih saat shooting?

Hmmmm ga ada.

3. Kalo pak soni sendiri gimna kesan dan pesannya pak?

Ya setelah tadi ya saya mungkin menambahkan bahwa kesan saya adalah

masyarakat jadi tau karna disitukan menggali potensi menggali masalah.

Menggali potensinya adalah semua tuna netra kan punya talenta ternyata

masyarakat tahu bahwa kebutuhan tuna netra itu adalah perlunya ada alat

bantu baca alat bantu khusus, karna alat bantu baca kita membaca itu

bukan harus pake mata tetapi membaca itu bisa memakai perabaan dan

membaca juga bisa pakai audio pake pendengaran artinya masyarakat

mulai tau paling tidak dasarnya itu. Kemudian menggali masalah banyak

sekali sebetulnya masalah-masalah kita yang terkait dengan kehidupan kita

baik yang berurusan dengan agama maupun dengan masalah kehidupan

lain itu kesannya. Kalo pesan saya sih masyarakat mulai karna kemarin

juga kita sempet waktu itu bang Deddy dengan mba chicka mulai

memancing dan mulai apa saja yang dibutuhkan kegiatan. Pesan saya itu

tadi apa yang disampaikan oleh pak bayu bahwa sebetulnya kami ingin

secara khusus live hitam putih sama tuna netra artinya membahas

kehidupan kami secara general apa kebutuhannya apa hambatannya

Page 114: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

14

kemudian apa talentanya dan lain sebagainya. Sebetulnya kita ingin itu

sehingga pertama masyarakat bukan hanya tau kan kesan masyarakat

melihat disabilitas atau tuna netra ini mungkin pemikirannya lebih kepada

mungkin masih ada yang charity memandang belas kasihan tapi kita lebih

jauh lagi perlunya ada sebuah pemberdayaan khususnya bagi tuna netra.

Pesannya adalah trans7 bisa ada penayangan khususnya dari kami ITNI

(Ikatan Tuna Netra Indonesia) untuk memberikan tayangan khusus tuna

netra itu aja.

4. Menurut bapak QBD sangat membantu atau apa yang mau dikatakan

tentang QBD?

Ya hafalan bisa untuk hafal kalo pentafsihan adalah mulai dari lafalnya,

makhrojul hurufnya, kemudian sifat hurufnya dan lain sebagainya itu

cukup bagus

5. Sebelum adanya QBD dlu bapak pake apa?

Pake Qur’an Brialle biasa say abaca tapi sampe sekarang juga masih pake

itu kalo buat baca hanya untuk pentasihan. Nah pentasihan itu saya harus

belajar ke ustad-ustad yang lainnya

6. Dari pak Soni mungkin ada tambahan?

Ya saya tambahin sedikit, mungkin kekurangan dr QBD ini karna terkait

dengan MP3 terkadang memang ada vocal-vocal yang kurang jelas gitu ya

karna masih menggunakan system MP3 dan memori kartu gitu itu saja sih.

Page 115: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

15

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber : Bayu Yulianto

Jabatan : Narasumber Hitam Putih episode Syekh Ali Jaber

Tempat : Mushola Yayasan Syekh Ali Jaber

Jl. Jatinegara Barat no. 169 RT 005/03 Kel. Balimester Kec.

Jatinegara Jakarta Timur.

Waktu : Rabu, 01 Maret 2017 jam 15.45 WIB

1. Pada saat sebelum shooting sebenernya ada briefing ga sih dari pihak

Hitam Putihnya?

Tidak ada, langsung spontanitas aja bahkan kami taunya mendadak juga

baru dikabarin paginya.

2. Kendalanya apa aja sih saat shooting?

Saya kira ga ada ya karna semuanya berjalan sepontanitas aja.

3. Certain kesan dan pesan setelah shooting di Hitam Putih dari pak bayu

dulu!

Baik, jelas saya berkesan ya karna disitu selain membahas tentang Al-

Quran digital waktu itu sama Syekh Ali. Setidaknya kami sebagai tuna

netra juga bisa tebih mengangkat citra tuna netra sendiri bahwa sebenernya

tuna netra ini punya berbagai macam potensi untuk dikembangkan dan

diketahui oleh publik dan sarana televisi itu kan sangat mendukung sekali

untuk sosialisasi itu sangat membantu karna mahal sekali ya artinya

kesempatan yang sangat langka itu untuk kesan saya seperti itu, jadi

banyak misalnya nah itu yang sederhana juga setidaknya ada juga banyak

dari tayangan yang saya kira cukup singkat ya waktu itu saya muncul juga

sangat singkat tapi banyak sekali mereka yang mengenal saya kemudian

ternyata dia melihat saat itu jadi lebih dikenal itu kesanya begitu lalu

pesanya mungkin media-media untuk penayangan mereka-mereka yang

memiliki kebutuhan khusus kalo bisa diperbanyak lagi durasinya juga lalu

intensitasnya juga karna media televise inilah yang membantu untuk

Page 116: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

16

mensosialisasi apa dan bagaimana tuna netra lau bagaimana kebutuhannya

bagaimana perjuangannya ini mestinya lebih diperbanyak lagi dan kita

memberikan apresiasi kepada Trans7 yang menayangkan itu ya lalu

memang kemaren karna sentralnya memang Syekh Ali dengan

programnya kita jadi sangat sedikit untuk menyampaikan beberapa hal.

Sebenernya pesan kita sih banyak sekali disitu tapi kemarin kesempatanya

terlalu sedikit memang sebenarnya sehingga tidak banyak yang bisa kita

sampaikan untuk memberikan pemahaman kepada publik itu aja sih.

4. Menurut bapak QBD sangat membantu atau apa yang mau dikatakan

tentang QBD?

QBD ini sangat membantu khususnya untuk hafalan dan pentasihan.

5. Kalo dari pak Bayu sendiri bagaimana menurut bapak tentang QBD ini?

Ya sama, jadi sangat membantu sekali terutama untuk temen-temen tuna

netra yang memang berminat untuk menjadi penghafal ya itu sangat

membantu sekali walau pun sebenarnya kankita sebelumnya pake Qur’an

brialle yang manual yang cukup besar itu tetapi sebetulnya itu juga blm

bisa tergantikan artinya jika temen-temen tuna netra ini ingin belajar

membaca al’qur’an brialle dengan benar dengan hokum-hukum yang

benar dengan huruf-huruf yang benar pengucapan yang benar itu tetep

harus melalui al-qur’an yang manual itu sedangkan QBD ini akan

melengkapi ketika mereka ingin menjadi penghafal dan memang dari sisi

hafalan biasanya tuna netra punya sesuatu yang lebih ya sehingga jelas

qur’an melalui pendengaran ini sangat membantu mereka karna tuna netra

identik dengan pendengaran ya karna hilangnya si indra penglihatan

menjadikan indra pendengaran dimaximalkan. Ya ini lah fungsinya QBD

disini

6. Kalo kelebihan dan kekurangan QBD ini apa saja?

Ya tadi mungkin kekurangannya kita hanya mendengar tentu dengan

membaca akan berbeda jadi informasi yang kita dapat itukan dengan

melihat, membaca, mendengar, mengucapkan begitu ya. Tentu kalo kita

hanya mengandalkan QBD hanya mendengar saja tanpa membaca ya itu

Page 117: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

17

kekuranganya tentu ada yaitu mungkin hokum bacaanya belum benar

mungkin seperti itu dari sisi kekurangannya. Tapi kelebihannya itu tadi

mereka dengan mudah membawa al-qur’an itu karna praktis bentuknyan

kemudian untuk berpindah dari satu ayat ke ayat lain bahkan dari satu

surat kesurat lain mereka tidak mengalami kesulitan itu kelebihannya

seperti itu.

Page 118: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

PROPERTY HITAM PUTIH

ITEM PROPERTY KETERANGAN

1 SET SOFA : 1 SEATER, SOFA PANJANG, 3 BUAH PUFF, 4 BUAH BANTAL SOFA

PULL UP PIPE. TERBUAT DARI PIPA BESI UNTUK MELAKUKAN TREATMENT PULL UP

BARSTOOL SET TERDIRI DARI KURSI BARSTOOL, DAN MEJA BARSTOOL.

PLAYGROUND. TERDIRI DARI PUZZLE CARPET ANAK, BONEKA, DAN BERANEKA MAINAN. BERFUNGSI UNTUK MENDISTRAK BINTANG TAMU BALITA & ANAK-ANAK.

Page 119: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

PROPERTY HITAM PUTIH

PROPERTY STEROFOAM. BIASA DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT ATAU MEREPLIKA BENDA ASLI UNTUK KEPERLUAN TERTENTU, SEPERTI MEMOTONG TANGAN DENGAN PISAU PALSU

Page 120: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

ITEM WARDROBE STANDAR HITAM PUTIH

TALENT ITEM WARDROBE KETERANGAN

DEDDY CORBUZIER

JAS SUITE DENGAN AKSEN FORMAL MAUPUN INFORMAL, SEPERTI KEMEJA, VAST, MAUPUN KAOS.

CHIKA JESSICA SECRETARY LOOK. DENGAN SETELAN BLAZER FORMAL DAN HEELS.

ANU & BILLY SETELAN BLAZER FORMAL / SPORT BLAZER DENGAN LOOK YANG RAPIH.

Page 121: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

Peneliti bersama crew Hitam Putih

Peneliti bersama tim kreatif Hitam Putih,

Ardiha Nakamura

Peneliti bersama Associate Producer

Hitam Putih, Tansah Ginanjar

Page 122: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

Kantor Pusat Trans7 Studio Hitam Putih

Kontrol Audio Studio Kontrol Studio

Control Room Hitam Putih Ruang Kerja Hitam Putih

Page 123: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

Peneliti bersama sekertaris Yayasan

Syekh Ali Jaber, Alwi Smith

Peneliti bersama adik kandung Syekh

Ali Jaber, Annas Shalih Jaber

Peneliti bersama narasumber Hitam

Putih episode syekh ali Jaber, Bayu

Yulianto, Yogi madsoni dan Pengurus

Komunitas Ikatan Tuna Netra Indonesia

(ITNI) di Yayasan Syekh Ali Jaber

Page 124: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

Gedung Yayasan Syekh Ali Jaber Pintu Utama Yayasan Syekh Ali Jaber

Front Office Yayasan Syekh Ali Jaber Waiting Room Yayasan Syekh Ali Jaber

Ruang Tamu Yayasan Syekh Ali Jaber Musholla Yayasan Syekh Ali Jaber

Page 125: ANALISIS PRODUKSI TALKSHOW HITAM PUTIH EPISODE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40255/1/ISMI... · Berbeda dengan talkshow lainnya hitam putih menyajikan pesan-pesan

Ruang kerja Yayasan Syekh Ali Jaber Pantry Yayasan Syekh Ali Jaber