analisis perubahan struktur ekonomi dan …/analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan...

91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN NGAWI TAHUN 2002-2010 SKRIPSI Dimaksudkan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta oleh : DANANG KUSBIANTORO F 117039 EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vutram

Post on 27-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN

IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN

NGAWI TAHUN 2002-2010

SKRIPSI

Dimaksudkan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna

Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

oleh :

DANANG KUSBIANTORO

F 117039

EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN MOTTO

Narimo ing pandum

Kita yang menentukan Tuhan yang merencanakan, selalu dalam rencana Tuhan

Kalau aku harus menunuk itu karena aku harus sudah melewati rekaat ke dua

hidupku dari berdiri, ruku, sampai sujud. Dan itu harus demi keselamatan kanan

Dan kiriku

Page 5: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul judul “ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR

EKONOMI DAN IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DI

KABUPATEN NGAWI TAHUN 2002-2010”. Penyusunan skripsi ini tidak

lepas dari bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Dr. Wisnu Untoro, M. S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

2. DRS. Mulyanto, ME selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia

membagi waktu, pikiran, pengetahuan, nasehatnya dengan penuh

kesabarannya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

3. Drs. Supriyono, M.Si selaku Kepala Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Riwi Sumantio, SE selaku pembimbing akademik.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberi bekal ilmu

pengetahuan sehingga dapat menunjang selesainya penulisan skripsi ini.

6. Seluruh Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya.

7. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ngawi beserta Staf atas

bantuannya dalam menyediakan data yang penulis butuhkan.

Page 6: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

8. Bapak, Ibu, dan adikku tercinta, terimakasih atas segala kasih sayang, doa dan

pengorbanannya.

9. Teman-temanku EP Non Reguler 2007, mas amin mas Jenggot, mas Anton,

mas Adi Grand, mas Cimpluk, mas Kampret, mas Kebo, mas Lampung, mas

Bekasi, mas Gondrong, mas Soni, mas Lendra, mas Acong, mas Simbah, mas

Jhon, Bang Baron, mas Ajik, mas Putra, mas Pras, Mbak Janti, Mbak Suci,

Mbak Lupita, Mbak Selly, Mbak Lia, Mbak Dian, Mbak Anjela, Mbak Tari,

Mbak Ella, Mbak Nindya, Mbak Cesa, Mbak Fornia, Mbak Fani, Mbak Tania,

Mbak Reni, Mbak Anisa terimakasih atas kebersamaan dan kekeluargaan yang

telah tercipta.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas

semua bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai

pihak. Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, juli 2012

Penulis

Danang Kusbiantoro

Page 7: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiii

ABSTRAK ................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Ekonomi Daerah ............................................. 9

B. Kebijakan Otonomi Daerah ................................................... 11

C. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

1. Teori Basis Ekonomi ......................................................... 15

2. Teori Ekonomi Neo Klasik ................................................ 17

Page 8: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

3. Teori Lokasim ................................................................... 17

4. Teori Lokasi ....................................................................... 18

5. Teori Kausasi Kumulatif ................................................... 18

6. Model Daya Tarik (attraction) ........................................... 19

D. Teori Transformasi Dan Perubahan Struktur Wilayah .......... 19

E. Pengembangan Sektor Unggulan Sebagai Strategi

Pembangunan Daerah ........................................................... 21

F. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

1. Pendekatan produksi .......................................................... 24

2. Pendekatan pendapatan ..................................................... 24

3. Pendekatan pengeluaran .................................................... 25

4. Metode alokasi ................................................................... 25

G. Penelitian Terdahulu .............................................................. 26

H. KerangkaPemikiran ................................................................ 30

I. Hipotesis ................................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. RuangLingkupPenelitian ........................................................ 34

B. Jenis Dan Sumber Data .......................................................... 34

C. Definisi Operasional Variabel ................................................ 35

D. MetodeAnalisis Data

1. Analisis LQ (Location Quotient) ....................................... 37

2. Analisis Shift Share ........................................................... 39

3. Model Rasio Pertumbuhan (MRP) .................................... 41

Page 9: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Matrik Potensi ................................................................... 44

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah penelitian

1. Keadaan Geografi Kabupaten Ngawi ................................ 46

2. Topografi ........................................................................... 48

3. Iklim .................................................................................. 48

4. Penduduk ........................................................................... 48

5. Kenagakerjaan ................................................................... 49

6. Pendidikan ......................................................................... 51

7. Keadaan Ekonomi ............................................................. 52

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis LQ (Location Quotient) ....................................... 55

2. Analisis Shift Share ........................................................... 58

3. Model Rasio Pertumbuhan (MRP) .................................... 67

4. Matrik Potensi ................................................................... 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 73

B. Saran ....................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 77

LAMPIRAN ............................................................................................... 79

Page 10: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kontribusi sektoral Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Ngawi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2002-

2005-2007-2010 (Juta Rupiah) ................................................... 5

Tabel 1.2 Pertumbuhan Sktoral Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Ngawi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2002-

2005-2007-2010 (Juta Rupiah) ................................................... 6

Tabel 3.1 Matrik Potensi ............................................................................ 45

Tabel 4.1 Tingkat kepadatan penduduk kabupaten ngawi tahun 2010 ....... 49

Tabel 4.2 Perkembangan Ketenagakerjaan Kabupaten Ngawi Tahun

2006-2010 ................................................................................... 50

Tabel 4.3 Jumlah Sekolahan Dan Murid Di Kabupaten Ngawi Tahun

2010 ............................................................................................ 51

Tabel 4.4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Atas

Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010 (Jutaan Rupiah) . 53

Tabel 4.5 Pertumbuhan Ekonomi Ngawi dan Jawa Timur Tahun 2003-

2010 (Persen) .............................................................................. 54

Page 11: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Tabel 4.6 Hasil Analisis Location Quotient di Kabupaten Ngawi Tahun

2002-2010 .................................................................................... 56

Tabel 4.7 Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2010

(Jutaan Rupiah) ........................................................................... 59

Tabel 4.8 Hasil Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Kabupaten

Ngawi Tahun 2002-2010 ........................................................... 68

Tabel 4.9 Hasil Matrik Potensi Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2010 ........ 70

Page 12: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 32

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Ngawi ............................................................ 47

Page 13: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Produk Domestik Regional Bruto Propinsi jawa timur Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (2000) Tahun 2002-

2010 (Juta Rupiah) ......................................................................... 81

Lampian 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2002-2010

(Juta Rupiah) .................................................................................. 82

Lampiran 3. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (2000) Tahun 2002-

2010 (Juta Rupiah) ......................................................................... 83

Lampiran 4. Hasil Olah Data Analisis Location Quotient (LQ) Kabupaten

Ngawi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

(2000) Tahun 2002-2010 ................................................................ 84

Lampiran 5. Hasil Olah Data Analisis Shift Share Kabupaten Ngawi Menurut

Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (2000) Tahun 2002-

2010 ................................................................................................ 35

Lampiran 6. Hasil Olah Data Analisis Model Rasio Pertumbuhan Kabupaten

Ngawi Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

(2000) Tahun 2002-2010 ................................................................ 86

Lampiran 7. Hasil Analisis Matrik Potensi Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2010

................................................................................................ 88

Page 14: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 15: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN NGAWI TAHUN 2002-2010

Oleh Danang Kusbiantoro

NIM. F1107039

Tujuan penelitian ini adalah: Pertama, untuk mengetahui kondisi basis ekonomi sektoral di Kabupaten Ngawi. Kedua, untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Ngawi. Ketiga, untuk mengetahui kondisi kegiatan ekonomi yang potensial di Kabupaten Ngawi. Keempat, untuk mengetahui pola dan struktur pertumbuhan ekonomi sektoral di Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan data Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi dan Propinsi Jawa Timur selama tahun 2002-2010. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Location Quotient (LQ), analisis Shift Share (SS), analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) dan analisis Matrik Potensi.

Dari hasil analisis dapat disimpulkan; Pertama, berdasarkan analisis Location Quotient, yang termasuk sektor basis di Kabupaten Ngawi adalah sektor pertanian, sektor konstruksi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. Kedua, berdasarkan analisis Shift Share, Kabupaten Ngawi mengalami kenaikan kinerja perekonomian daerah. Dari semua sektor ekonomi, sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa-jasa adalah sektor yang menyumbangkan nilai terbesar bagi kenaikan kinerja perekonomian daerah. Hal ini bertanda terjadi perubahan struktur ekonomi dari sektor primer ke sektor tersier. Ketiga, berdasarkan analisis Model Rasio Pertumbuhan, di Kabupaten Ngawi tidak ditemukan adanya sektor ekonomi yang dominan pertumbuhan, namun sebagian besar sektor ekonomi masuk dalam kualifikasi sektor ekonomi yang menonjol ditingkat propinsi tetapi kurang menonjol ditingkat kabupaten. Keempat, berdasarkan analisis Matrik potensi, sektor ekonomi di Kabupaten Ngawi sebagian besar dikelompokkan dalam ketegori sektor ekonomi berkembang.

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu pemerintah daerah hendaknya membuat perencanaan kebijakan pembangunan yang lebih efektif, pemerintah daerah hendaknya mempertahankan dan mempromosikan sektor ekonomi unggulan keluar daerah, pemerintah daerah diharapkan mampu membuat suatu strategi pengembangan yang tepat sasaran dalam pengembangan kegiatan sektor ekonomi yang potensial dan perencanaan pembangunan daerah hendaknya mengutamakan pembangunan sektor-sektor ekonomi yang prima dan potensial. Kata Kunci: Perubahan Struktur Ekonomi, Analisis Shift Share, Analisis Location

Quotient, Analisis Model Rasio Pertumbuhan, Analisis Matrik Potensi

Page 16: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesejahteraan masyarakat merupakan komponen yang sangat penting

dalam kemajuan suatu negara. Seiring dengan peningkatan kesejahteraan

masyarakat maka peningkatan taraf hidup harus selalu di upayakan. Seperti

halnya tujuan pembangunan nasional yang harus dicapai yaitu meningkatkan

taraf hidup di daerah melalui pembangunan yang serasi, terpadu antar sektor

dengan perencanaan efisien dan efektif menuju tercapainya kemandirian

daerah.

Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha tanpa akhir yang

merupakan proses transformasi yang membawa perubahan dalam alokasi

sumbersumber ekonomi, distribusi manfaat dan akumulasi yang membawa

peningkatan produksi, pendapatan dan kesejahteraan. Dalam rangka

mewujudkan pembangunan nasional yang ada di Indonesia agar tepat sasaran,

maka pembangunan daerah yang merupakan bagian integral dan pembangunan

nasional yang diarahkan untuk pengembangan daerah. Perencanaan merupakan

pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan nasional melalui penetapan

kebijakan dan program yang tepat serta dengan mengoptimalkan sumber daya

dan melibatkan pelaku pembangunan nasional. Bagi bangsa Indonesia,

perencanaan pembangunan memiliki itu tujuan yang sangat strategis dan vital

yaitu untuk menentukan arah perjalanan kehidupan bangsa ke depan (RPJMN

2010-2014: Bab XI).

Page 17: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Kesejahteraan masyarakat dapat dicapai dengan pembangunan, terutama

pembangunan ekonomi baik di tingkat nasional maupun daerah. Pembangunan

ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan

masyarakatnya mengelola sumber daya-sumber daya yang ada dan membentuk

suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan

kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut (Arsyad,

1999: 108). Penyelenggaraan pembangunan daerah diarahkan untuk mencapai

pembangunan nasional, merupakan perwujudan dari wawasan nusantara.

Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

diarahkan untuk mengembangkan dan menyerasikan laju pertumbuhan antar

daerah, antar sektor serta pembukaan dan percepatan pembangunan yang akan

disesuaikan dengan prioritas dan potensi daerah bersangkutan yang diwujudkan

dalam pola pembangunan (Arsyad, 1999: 109).

Pembangunan suatu daerah harus memperhatikan sektor-sektor yang ada

pada suatu daerah. Salah satu penentu keberhasilan pembangunan daerah

adalah semakin meningkatnya kesejahteraan kehidupan masyarakat daerah

tersebut. Dengan adanya pembangunan di bidang ekonomi maka diharapkan

taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik, tingkat kemakmuran semakin

tinggi, kesempatan kerja semakin luas dan kualitas sumberdaya manusia

semakin membaik.

Melalui kebijakan otonomi daerah yang diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka

Page 18: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

pemerintah memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah,

khususnya daerah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan pembangunan dan

mengurus rumah tangganya sendiri. Dengan demikian sektor-sektor yang

memberikan andil besar dalam rangka mensukseskan pembangunan daerah

harus dipacu untuk terus berusaha mengambil peran yang lebih besar sehingga

pemerintah daerah mampu menjalankan pembangunan tanpa harus bergantung

pada pemerintah pusat, walaupun beberapa hal memang masih menjadi

kewenangan pusat.

Kabupaten Ngawi merupakan salah satu kabupaten yang melaksanakan

otonomi daerah. Dengan adanya otonomi daerah, diharapkan masyarakat

Ngawi tidak berharap terlalu besar kepada pemerintah pusat karena

pembangunan tidak lagi dikendalikan secara ketat oleh pemerintah pusat, tetapi

akan diserahkan kepada daerah kabupaten/kota sehingga keberhasilan

pembangunan di Kabupaten Ngawi akan ikut menentukan keberhasilan

pembangunan di tingkat nasional. Oleh karena itu, masyarakat Ngawi dituntut

untuk mencari dan mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menopang

keberlanjutan di Kabupaten Ngawi dan diharapkan masyarakat Ngawi bisa

merasa lebih baik karena dapat mengatur sendiri urusan di daerahnya. Dalam

hal ini masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi sendirilah yang

tahu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan Kabupaten Ngawi, sehingga

perumusan perencanaan pembangunan termasuk pembangunan di bidang

pertanian dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan tersebut serta

ketersedian sumber daya. Dengan mengalokasikan sumber daya dan dana yang

Page 19: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

terbatas dapat diperoleh output yang optimal, yang pada akhirnya akan

memberikan dampak positif terhadap kondisi perekonomian dan pembangunan

wilayah.

Berdasarkan kontribusinya sektoral PDRB atas dasar harga berlaku di

Kabupaten Ngawi tahun 2002, 2005, 2007, dan 2010 sektor yang memberikan

kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah sektor pertanian pada tahun 2002

berkontribusi 39,79%, tahun 2005 berkontribusi 37,17% tahun 2007

berkontribusi 37,31% dan di tahun 2010 berkontribusi 36%. Sedangkan sektor

ekonomi dengan kontribusi terkecil di Kabupaten Ngawi tahun 2002, 2005,

2007, dan 2010 adalah sektor pertambangan dan penggalian yang hanya

memberikan kontribusi pada tahun 2002 sebesar 0,55%, tahun 2005 sebesar

0,56%, tahun 2007 sebesar 0,58% dan tahun 2010 sebesar 0,56%, selanjutnya

dapat di lihat pada Tabel 1.1 di bawah ini.

Page 20: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Tabel 1.1 Kontribusi sektoral Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2002-2005-2007-2010 (Juta Rupiah)

No Sektor 2002 2005 2007 2010

Nilai Kontribusi Nilai Kontribusi Nilai Kontribusi nilai Kontribusi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Pertanian 1.038.440,27 39.79 1.365.944,90 37.17 1.843.370,50 37.31 2.654.359,37 36.70

2 Pertambangan dan Penggalian

14.422,45 0.55 20.444,39 0.56 27.821,13 0.58 36.518,40 0.56

3 Industri Pengolahan 164.765,35 6.31 223.402,92 6.08 306.568,98 6.17 455.258,87 6.29

4 Listrik, Gas dan Air Minum 15.695,73 0.60 27.322,24 0.74 36.199,99 0.56 60.369,81 0.61

5 Konstruksi 109.604,99 4.20 162.033,04 4.41 243.130,70 4.42 360.181,25 4.35

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

674.151,41 25.83 1.010.123,88 27.49 1.412.591,98 28.26 2.076.707,35 29.57

7 Pengangkutan dan Komunikasi 87.007,06 3.33 132.704,02 3.61 146.035,48 2.50 207.931,40 2.62

8

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

124.587,97 4.77 184.961,99 5.03 288.861,06 6.37 399.964,91 0.85

9 Jasa-jasa 381.067,87 14.60 547.434,44 14.9 726.849,17 14.19 994.551,07 13.22

Jumlah 2.609.743,09 100.00 3.674.371,83 100.00 5.031.428,99 100.00 7.245.842,42 100.00

Sumber: BPS Kabupaten Ngawi

Secara keseluruhan laju pertumbuhan ekonomi sektoral di Kabupaten

Ngawi pada tahun 2002, 2005, 2007 dan 2010 menunjukan adanya suatu

tingkat pertumbuhan yang positif. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi tahun

2002 adalah sektor listrik, gas dan air minum sebesar 7,83%, tahun 2005

adalah sektor kontruksi sebesar 6,55%, tahun 2007 adalah sektor penangkutan

dan komunikasi sebesar 7,31%, dan tahun 2010 adalah sektor perdagangan,

hotel dan restoran sebesar 8,82%. Sedangkan sektor dengan pertumbuhan

terendah pada tahun 2002 adalah sektor pertanian sebesar 0,17%, tahun 2005

adalah sektor industri pengolahan sebesar 2,26%, tahun 2007 adalah sektor

jasa-jasa sebesar 3,11%, dan tahun 2010 adalah sektor pertambangan dan

penggalian sebesar 3,19%, selengkapnya dapat di lihat pada Tabel 1.2 di bawah

ini.

Page 21: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Tabel 1.2 Pertumbuhan Sktoral Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2002-2005-2007-2010 (Juta Rupiah)

Sumber: BPS Kabupaten Ngawi

Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka penelitian

ini mengambil judul “ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

DAN IDENTIFIKASI SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN NGAWI

TAHUN 2002-2010 ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka diambil

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi basis ekonomi sektoral di Kabupaten Ngawi tahun

2002-2010 ?

2. Bagaimanakah perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Ngawi tahun

2002-2010 ?

No Sektor

2002 2005 2007 2010

Nilai Pertum buhan (%)

Nilai Pertum Buhan

(%) Nilai

Pertum buhan (%)

nilai Pertum buhan (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Pertanian 846.610,63 0.17 904.274,59 2.84 985.007,46 4.67 1.145.589,73 4.87

2 Pertambangan dan Penggalian

12.382,43 1.34 13.864,37 3.37 15.442,31 7.21 17.526,39 3.19

3 Industri Pengolahan 132.859,50 1.9 148.370,19 2.26 162.859,61 4.8 196.280,68 6.22

4 Listrik, Gas dan Air Minum 11.457,37 7.83 13.032,72 5.67 14.673,00 6.87 19.108,85 7.24

5 Konstruksi 89.718,45 2.54 104.902,34 6.55 116.758,32 5.74 135.663,44 6.77

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 552.712,74 4.89 645.328,99 5.04 745.925,20 6.95 923.010,01 8.82

7 Pengangkutan dan Komunikasi 70.800,15 2.14 82.364,00 3.90 66.037,18 7.31 81.775,64 8.09

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

109.505,86 5.06 129.290,39 5.24 167.732,93 3.62 190.048,43 5.28

9 Jasa-jasa 296.841,70 2.46 327.654,41 3.25 367.281,87 3.11 412.818,32 3.40

Jumlah 2.122.888,84 3,15 2.369.081,99 4,24 2.639.717,89 5,59 3.121.821,49 5,99

Page 22: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

3. Bagaimanakah kondisi kegiatan ekonomi yang potensial di Kabupaten

Ngawi tahun 2002-2010 ?

4. Bagaimanakah gambaran pola dan struktur pertumbuhan ekonomi sektoral

di Kabupaten Ngawi tahun 2002-2010 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi basis ekonomi sektoral di Kabupaten Ngawi

tahun 2002-2010

2. Untuk mengetahui perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Ngawi tahun

2002-2010.

3. Untuk mengetahui kondisi kegiatan ekonomi yang potensial di Kabupaten

Ngawi tahun 2002-2010.

4. Untuk mengetahui gambaran pola dan struktur pertumbuhan ekonomi

sektoral di Kabupaten Ngawi tahun 2002-2010.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

kontribusi sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan

referensi kepada pihak yang berkepentingan dalam membahas dan

memperdalam masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini

2. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan untuk

penelitian-penelitian selanjutnya.

Page 23: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Diharapkan mampu memberikan masukan dan sumbangan pemikiran

kepada instansi terkait dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan

pembangunan daerah.

Page 24: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Ekonomi Daerah

Pengertian pembangunan ekonomi daerah yang dijadikan pedoman

dalam penelitian ini didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan

kenaikan pendapatan riil perkapita penduduk suatu negara dalam jangka

panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan (Arsyad, 1999: 6).

Berdasarkan atas definisi ini dapat diketahui bahwa pembangunan ekonomi

berarti adanya suatu proses pembangunan yang terjadi terus menerus yang

bersifat menambah dan memperbaiki segala sesuatu menjadi lebih baik lagi.

Adanya proses pembangunan itu di diharapkan adanya kenaikan pendapatan

riil masyarakat berlangsung untuk jangka panjang. Para ahli banyak

memberikan pengertian mengenai pembangunan ekonomi daerah, di

antaranya adalah pembangunan ekonomi daerah diartikan sebagai suatu

proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber

daya-sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara

pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja

baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (Arsyad, 1999: 298).

Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada

penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan

pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endogenous development)

denganmenggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan

sumber daya fisik secara lokal (daerah). Orientasinya mengarah pada

Page 25: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

inisiatif-inisiatif yang berasal dari daerah tersebut dalam proses

pembangunan untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang

kegiatan. Selain itu, Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses.

Proses adalah proses mencakup pembentukan institusi-institusi alternatif

perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan

jasa yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, alih ilmu pengetahuan

dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru. Pada hakekatnya

pembangunan ekonomi suatu daerah merupakan pelaksanaan pembangunan

nasional pada wilayah tertentu yang disesuaikan dengan kemampuan fisik,

sosial ekonomi regional tersebut serta tunduk pada peraturan tertentu

(Arsyad, 1999: 107-108). Menurut Arsyad (1999: 107-108) Pembangunan

ekonomi apabila dilihat dari sisi kegiatan ekonomi dan dari sudut

penyebarannya ada 3 (tiga) adalah :

1. Daerah Homogen

Daerah homogen adalah daerah yang dianggap sebagai ruang di

mana kegiatan ekonomi terjadi dan di dalam pelosok ruang terdapat sifat-

sifat yang sama. Kesamaan sifat-sifat tersebut antara lain dari segi

pendapatan per kapita, sosial-budayanya, geografinya dan sebagainya.

2. Daerah Nodal

Daerah nodal adalah daerah yang dianggap sebagai suatu ekonomi

ruang yang dikuasai oleh satu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi

sehingga perbatasan daerah tersebut ditentukan oleh tempat-tempat

Page 26: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dimana pengaruh dari satu atau beberapa pusat kegiatan-kegiatan

ekonomi digantikan dengan pengaruh dari pusat lainnya.

3. Daerah Perencanaan

Daerah perencanaan adalah daerah administrasi dimana dalam

daerah yang bersangkutan juga merupakan suatu ekonomi ruang yang

berada di bawah suatu daerah adminstrasi tertentu (seperti Provinsi,

kabupaten kota dan sebagainya). Jadi pengertian daerah di sini

lebihditunjukan pada pembagian daerah yang adminstratif suatu wilayah.

B. Kebijakan Otonomi Daerah

Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah

otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan

kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan. Dengan ditetapkannya Undang-undang RI Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang RI Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah, maka daerah mempunyai hak, wewenang dan kewajiban mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat

setempat sesuai perundang-undangan. Sejalan dengan adanya Undang-

undang Otonomi Daerah tersebut maka sudah menjadi kewajiban

pemerintah daerah untuk menangani potensi wilayah yang berada dalam

ruang lingkup pemerintahannya.

Tujuan umum otonomi daerah adalah untuk menghilangkan berbagai

ketidakadilan pada masyarakat daerah, untuk mempercepat pertumbuhan

Page 27: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

ekonomi daerah dan meningkatkan demokratisasi di seluruh strata

masyarakat di daerah. Otonomi daerah pada hakekatnya adalah penyerahan

wewenang segala urusan pemerintah ke kabupaten, sehingga diharapkan

pemerintah kabupaten dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

(lebih lancar, lebih mudah, dan lebih cepat). Sehingga hanya masyarakat

sendiri yang dapat menilai berhasil tidaknya otonomi daerah di suatu daerah

(Mubyarto, 2001).

Pelaksanaan otonomi daerah menuntut tiap daerah agar bisa

melaksanakan optimalisasi semua sumber dayanya. Oleh karena itu, tiap

daerah harus bisa cermat dalam memberdayakan potensi alam daerah

setempat supaya lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam rangka

meningkatkan pendapatan daerah. Daerah memiliki keunggulan tertentu

yang berbeda dengan daerah lain sehingga daerah perlu melakukan

antisipasi dengan menentukan sektor apa yang menjadi basis ekonomi dan

kemungkinan bisa dikembangkan pada masa yang akan datang (Suyatno,

2000).

Searah dengan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah, Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota diharapkan berperan aktif dalam

upaya meningkatkan ketahanan pangan di wilayah kerjanya. Partisipasi

tersebut dengan memperhatikan beberapa azas berikut ini: (i)

mengembangkan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-masing

daerah sesuai dengan potensi sumber daya spesifik yang dimilikinya, serta

disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya setempat, (ii) menerapkan

Page 28: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kebijakan yang terbuka dalam arti menyelaraskan kebijakan ketahanan

pangan nasional, (iii) mendorong terjadinya perdagangan antar daerah, (iv)

mendorong terciptanya mekanisme pasar yang berkeadilan (Sudaryanto dan

Erizal, 2002).

C. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu menjelaskan

pembangunan ekonomi daerah secara komprehensif. Namun demikian, ada

beberapa teori yang secara parsial dapat membantu bagaimana memahami

arti penting pembangunan ekonomi daerah. Pada hakikatnya, inti dari teori-

teori tersebut berkisar pada dua hal, yaitu pembahasan yang berkisar tentang

metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang

membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi

suatu daerah tertentu (Arsyad, 1999: 114).

Pengembangan analisis untuk mengembangkan perekonomian suatu

daerah penting sekali kegunaanya sebagai sarana mengumpulkan data

tentang perekonomian daerah yang bersangkutan serta proses

pertumbuhannya. Pengembangan metode analisis ini kemudian dapat

dipakai sebagai pedoman untuk menentukan tindakan apa yang harus

diambil guna mempercepat laju pertumbuhan yang ada. Akan tetapi di pihak

lain harus diakui, menganalisis perekonomian suatu daerah sangat sulit.

Page 29: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Beberapa faktor yang sering menjadi penghambat dalam melakukan

analisis perekonomian di antaranya:

1. Data tentang daerah

Data tentang daerah kadang sangat terbatas terutama kalau daerah

dibedakan berdasarkan pengertian daerah nodal (berdasarkan fungsinya).

2. Data tidak sesuai

Data yang dibutuhkan umumnya tidak sesuai dengan data yang

dibutuhkan untuk analisis daerah, karena data yang terkumpul biasanya

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan analisis perekonomian secara

nasional.

3. Data perekonomian daerah

Data perekonomian daerah sangat sukar dikumpulkan sebab

perekonomian daerah lebih terbuka jika dibandingkan dengan

perekonomian nasional. Hal tersebut menyebabkan data tentang aliran

aliran yang masuk dan keluar dari suatu daerah sukar diperoleh.

4. Data bagi negara sedang berkembang

Bagi negara sedang berkembang, disamping kekurangan data

sebagai kenyataan yang umum, data yang terbatas itu pun banyak yang

kurang akurat dan terkadang relatif sulit dipercaya, sehingga

menimbulkan kesulitan untuk melakukan analisis yang memadai tentang

keadaan perekonomian yang sebenarnya di suatu daerah.

Page 30: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Adapun beberapa teori dalam pembangunan daerah yang berhubungan

dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teori Basis Ekonomi

Teori basis ekonomi menyatakan bahwa faktor penentu utama

pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah berhubungan langsung

dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah (Arsyad, 1999:

116). Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya

lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor, akan

menghasilkan kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja (job

creation). Asumsi ini memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan

mempunyai sektor unggulan apabila daerah tersebut dapat memenangkan

persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat

menghasilkan ekspor.

Ada serangkaian teori ekonomi sebagai teori yang berusaha

menjalankan perubahan-perubahan regional yang menekankan hubungan

antara sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian daerah. Teori

yang paling sederhana dan populer adalah teori basis ekonomi (economic

base theory).

Teori basis ekonomi membagi kegiatan ekonomi kedalam dua

sektor yaitu sektor basis dan sektor non basis. Kegiatan sektor basis

merupakan kegiatan suatu masysrakat yang hasilnya berupa barang dan

jasa yang ditujukan untuk ekspor keluar, regional, nasional, dan

internasional. Kegiatan sektor non basisn merupakan kegiatan

Page 31: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

masyarakat yang menghasilnya berupa barang dan jasa yang

diperuntukkan bagi masyarakat itu sendiri dalam kawasan kehidupan

ekonomi Masyarakat tersebut. (Hendayana, 2003: 3).

Secara implisit pembagian perekonomian regional yang dibagi

menjadi dua sektor tersebut terdapat hubungan sebab-akibat dimana

keduanya kemudian menjadi pijakan dalam membentuk teori basis

ekonomi. Bertambahnya kegiatan basis di suatu daerah akan menambah

arus pendapatan ke dalam daerah yang bersangkutan sehingga menambah

permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, yang akibatnya

akan menambah volume kegiatan bukan basis dan begitu juga untuk

sebaliknya semakin berkurangnya kegiatan basis akan menurunkan

permintaan terhadap produk dari kegiatan bukan basis yang berarti

berkurangnya pendapatan yang masuk ke daerah yang bersangkutan.

Dengan demikian kegiatan basis mempunyai peran sebagai penggerak

utama.

Inti dari teori basis ekonomi ini adalah karena industri basis

menghasilkan barang dan jasa untuk pasar di daerah maupun di luar

daerah yang bersangkutan, maka penjualan keluar daerah akan

menghasilkan pendapatan bagi daerah tersebut. Terjadi arus pendapatan

dari luar daerah yang menyebabkan terjadinya kenaikan konsumsi dan

investasi di daerah tersebut, selanjutnya pada saat gilirannya akan

menaikkan pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja baru (Arsyad,

1999: 141).

Page 32: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Teori Ekonomi Neo Klasik

Peranan teori ekonomi neo Klasik tidak terlalu besar dalam

menganalisis pembangunan daerah (regional) karena teori ini tidak

memiliki dimensi spasial yang signifikan. Namun demikian, teori ini

memberikan 2 (dua) konsep pokok dalam pembangunan ekonomi daerah

yaitu keseimbangan (equlibrium) dan mobilitas faktor produksi artinya

sistem perekonomian akan mencapai keseimbangan alamiahnya jika

modal mengalir tanpa restriksi (pembatasan) oleh karena itu modal akan

mengalir dari daerah yang berupah tinggi menuju daerah yang berupah

rendah (Arsyad, 1999: 115).

3. Teori Lokasi

Para ekonom regional sering mengatakan bahwa ada 3 (tiga) faktor

yang mempengaruhi petumbuhan daerah yaitu: lokasi, lokasi dan lokasi!

Pernyataan tersebut masuk akal jika dikaitkan dengan pengembangan

kawasan industri. Perusahaan cenderung untuk meminimumkan biayanya

dengan cara memilih lokasi yang memaksimumkan peluangnya untuk

mendekati pasar. Model pengembangan industri kuno menyatakan bahwa

lokasi yang terbaik adalah biaya yang termurah antara bahan baku

dengan pasar.

Tentu saja banyak variabel lainnya yang mempengaruhi kualitas

atau suitabilitas suatu lokasi misalnya upah tenaga kerja, biaya energi,

ketersediaan pemasok, komunikasi, fasilitas-fasilitas pendidikan serta

latihan (diklat), kualitas pemerintah daerah dan tanggungjawabnya, dan

Page 33: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sanitasi. Perusahaan-perusahaan yang berbeda membutuhkan kombinasi-

kombinasi yang berbeda pula atas faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu,

seringkali masyarakat berusaha untuk memanipulasi biaya dari faktor-

faktor tersebut untuk menarik beberapa perusahaan-perusahaan industri

(Arsyad, 1999: 116-117).

4. Teori Lokasi

Teori tempat sentral (central place theory) menganggap bahwa ada

hierarki tempat (hierarchy of place). Setiap tempat sentral didukung oleh

sejumlah tempat yang lebih kecil yang menyediakan sumberdaya industri

dan bahan baku. Tempat sentral tersebut merupakan suatu pemukiman

yang menyediakan jasa-jasa bagi penduduk daerah yang mendukungnya.

Teori tempat sentral ini bisa diterapkan pada pembangunan

ekonomi daerah, baik di daerah perkotaan maupun daerah pedesaaan.

Misalnya, perlunya melakukan pembedaan fungsi antara daerah-daerah

yang bertetangga (berbatasan). Beberapa daerah bisa menjadi wilayah

penyedia jasa sedangkan daerah lainnya hanya sebagai wilayah

pemukiman. Seorang ahli pembangunan ekonomi daerah dapat

membantu masyarakat untuk mengembangkan peranan fungsional

mereka dalam sistem ekonomi daerah (Arsyad, 1999: 117).

5. Teori Kausasi Kumulatif

Kondisi daerah-daerah disekitar kota yang semakin buruk

menunjukkan konsep dasar dari tesis kausasi kumulatif (cumulative

causation). Hal ini berarti bahwa kekuatan-kekuatan pasar cenderung

Page 34: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

memperparah kesenjangan antara daerah-daerah tersebut (maju versus

terbelakang). Daerah maju mengalami akumulasi keunggulan kompetitif

dibanding daerah-daerah lainnya (Arsyad, 1999: 117).

6. Model Daya Tarik (attraction)

Teori daya tarik industri adalah model pembangunan ekonomi yang

paling banyak digunakan masyarakat. Teori ekonomi yang mendasarinya

adalah bahwa suatu masyarakat dapat memperbaiki posisi pasarnya

terhadap industrialiasi dengan cara melalui pemberian subsidi dan

insentif (Arsyad, 1999: 118).

D. Teori Transformasi dan Perubahan Struktur Wilayah

Teori perubahan wilayah diturunkan dari kenyataan bahwa

pertumbuhan ekonomi wilayah akan terkait dengan perubahan-perubahan

dalam struktur ekonomi, misalnya perubahan produksi sektoral, distribusi

pendapatan dan pengembangan spasial. Dalam jangka panjang perubahan

struktur ekonomi akan mempengaruhi spasialisasi produksi dan aktivitas

perdagangan yang menentukan distribusi penduduk dan perubahan ekonomi

ruang.

Transformasi struktural tak selamanya mempunyai efek positif dalam

pembangunan, ada pula sisi negatifnya, karena biasanya sektor industri

biasanya ada di daerah perkotaan maka akan terjadi arus urbanisasi dari desa

ke kota, yang akibatnya pendapatan hanya akan terjadi di sektor modern

daerah perkotaan, sementara pedesaan yang banyak ditinggalkan pekerja

Page 35: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat, sehingga jurang

pemisah antara perkotaan dengan pedesaan semakin melebar.

Berkaitan dengan teori pembangunan ekonomi daerah yang lain

Todaro (2000) mengemukakan tentang teori perubahan struktural. Teori ini

menitikberatkan pada mekanisme transformasi perekonomian yang bersifat

subsistem (sektor pertanian) dan kemudian diubah menuju struktur

perekonomian modern yang didominasi sektor industri. Teori ini merupakan

kombinasi dari teori migrasi yang dikemukakan oleh Arthur Lewis dan

Hollis Chenery dengan teori transformasi struktural.

Dalam teori migrasi Lewis menjelaskan bahwa, migrasi yang terjadi

merupakan proses perpindahan tenaga kerja dan pertumbuhan tenaga output

(Lewis, 1986). Dalam perekonomian suatu negara pada dasarnya akan

terbagi menjadi dua yaitu: Pertama, Perekonomian Tradisional (di pedesaan)

dimana diasumsikan mengalami surplus tenaga kerja yang erat kaitannya

dengan basis utama perekonomian yang berada pada kondisi subsisten

akibat perekonomian yang bersifat subsisten pula. Kedua, Perekonomian

Industri di daerah perkotaan dimana tingkat produktivitas yang tinggi dari

input (termasuk tenaga kerja) digunakan.

Page 36: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

E. Pengembangan Sektor Unggulan Sebagai Strategi Pembangunan

Daerah

Menurut Arsyad (1999: 108) permasalahan pokok dalam

pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan kebijakan- kebijakan

pembangunan yang di dasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan

(endogenous development) dengan menggunakan potensi sumber daya

manusia. Orientasi ini mengarahkan pada pengambilan inisiatif-inisiatif

yang berasal dari daerah tersebut dalam proses pembangunan untuk

menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang peningkatan ekonomi.

Sebelum diberlakukannya otonomi daerah, ketimpangan ekonomi

regional di Indonesia disebabkan karena pemerintah pusat menguasai dan

mengendalikan hampir sebagian besar pendapatan daerah yang ditetapkan

sebagai penerimaan negara, termasuk pendapatan dari hasil sumber daya

alam dari sektor pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan

perikanan/kelautan. Akibatnya daerah-daerah yang kaya sumber daya alam

tidak dapat menikmati hasilnya secara layak.

Perbedaan tingkat pembangunan yang di dasarkan atas potensi suatu

daerah, berdampak terjadinya perbedaan sektoral dalam pembentukan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Secara hipotesis dapat

dirumuskan bahwa semakin besar peranan potensi sektor ekonomi yang

memiliki nilai tambah terhadap pembentukan atau pertumbuhan PDRB di

suatu daerah, maka semakin tinggi laju pertumbuhan PDRB daerah tersebut.

Page 37: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Pembangunan ekonomi dengan mengacu pada sektor unggulan selain

berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh

pada perubahan mendasar dalam struktur ekonomi.

Pada Pengertian sektor unggulan dasarnya dikaitkan dengan suatu

bentuk perbandingan, baik itu perbandingan berskala internasional, regional

maupun nasional. Pada lingkup internasional, suatu sektor dikatakan unggul

jika sektor tersebut mampu bersaing dengan sektor yang sama dengan

negara lain. Sedangkan pada lingkup nasional, suatu sektor dapat

dikategorikan sebagai sektor unggulan apabila sektor di wilayah tertentu

mampu bersaing dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah

lain, baik di pasar nasional ataupun domestik.

Penentuan sektor unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar

perencanaan pembangunan daerah sesuai era otonomi daerah saat ini, di

mana daerah kesempatan dan kewenangan untuk membuat kebijakan yang

sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan ekonomi

daerah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat.

Menurut Rachbini (2001) ada empat syarat agar suatu sektor tertentu

menjadi sektor prioritas, yakni (i) sektor tersebut harus menghasilkan

produk yang mempunyai permintaan yang cukup besar, sehingga laju

pertumbuhan berkembang cepat akibat dari efek permintaan tersebut; (ii)

karena ada perubahan teknologi yang teradopsi secara kreatif, maka fungsi

produksi baru bergeser dengan pengembangan kapasitas yang lebih luas;

(iii) harus terjadi peningkatan investasi kembali dari hasil-hasil produksi

Page 38: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

sektor yang menjadi prioritas tersebut, baik swasta maupun pemerintah; (iv)

sektor tersebut harus berkembang,sehingga mampu memberi pengaruh

terhadap sektor-sektor lainnya.

Data PDRB merupakan informasi yang sangat penting untuk

mengetahui output pada sektor ekonomi dan melihat pertumbuhan di suatu

wilayah tertentu (provinsi/kabupaten/kota). Dengan bantuan data PDRB,

maka dapat ditentukannyasektor unggulan (leading sector) di suatu

daerah/wilayah. Sektor unggulan adalah satu grup sektor/subsektor yang

mampu mendorong kegiatan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan di

suatu daerah terutama melalui produksi, ekspor dan penciptaan lapangan

pekerjaan, sehingga identifikasi sektor unggulan sangat penting terutama

dalam rangka menentukan prioritas dan perencanaan pembangunan ekonomi

di daerah.

Manfaat mengetahui sektor unggulan, yaitu mampu memberikan

indikasi bagi perekonomian secara nasional dan regional. Sektor unggulan

dipastikan memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh lebih cepat

dibandingkan sektor lainnya dalam suatu daerah terutama adanya faktor

pendukung terhadap sektor unggulan tersebut yaitu akumulasi modal,

pertumbuhan tenaga kerja yang terserap, dan kemajuan teknologi

(technological progress). Penciptaan peluang investasi juga dapat dilakukan

dengan memberdayakan potensi sektor unggulan yang dimiliki oleh daerah

yang bersangkutan.

Page 39: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

F. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistika (2002: 3) adalah

jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam

suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir

yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. Untuk menghitung

PDRB yang ditimbulkan dari satu daerah ada empat pendekatan yang

digunakan (BPS, 2002: 5-6) yaitu :

1. Pendekatan Produksi

Pendekatan produksi adalah pendekatan untuk mendapatkan nilai

tambah di suatu wilayah dengan melihat seluruh produksi netto barang

dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor perekonomian selama satu

tahun.

2. Pendekatan Pendapatan

Pendekatan pendapatan adalah pendekatan yang dilakukan dengan

menjumlahkan seluruh balas jasa yang diterima oleh faktor produksi,

meliputi:

a. Upah/gaji (balas jasa faktor produksi tenaga kerja)

b. Sewa tanah (balas jasa faktor produksi tanah)

c. Bunga modal (balas jasa faktor produksi modal)

d. Keuntungan (balas jasa faktor produksi wiraswasta/skill)

Page 40: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3. Pendekatan Pengeluaran

Pendekatan pengeluaran adalah model pendekatan dengan cara

menjumlahkan nilai permintaan akhir dari seluruh barang dan jasa, yaitu:

a. Barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga, lembaga swasta

yang tidak mencari untung (nirlaba) dan pemerintah.

b. Barang dan jasa yang digunakan untuk membentuk modal tetap bruto.

c. Barang dan jasa yang digunakan sebagai stok dan ekspor netto.

4. Metode Alokasi

Metode alokasi adalah pendekatan yang digunakan apabila tidak

memungkinkan menghitung data pendapatan regional dengan metode

langsung seperti tiga cara di atas, sehingga dipakai metode lokasi atau

metode tidak langsung.

Sebagai contoh, bila suatu unit produksi mempunyai kantor pusat

dan kantor cabang. Kantor pusat berada di wilayah lain sedangkan kantor

cabang tidak mengetahui nilai tambah yang diperoleh karena perhitungan

rugi-laba dilakukan di kantor pusat. Untuk mengatasi hal itu

penghitungan nilai tambahnya terpaksa dilakukan dengan metode

alokasi, yaitu dengan mengalokasikan angka-angka oleh kantor pusat

dengan menggunakan indikator-indikator yang dapat menunjukkan

seberapa besarnya peranan suatu kantor cabang terhadap kantor pusat.

Penyajian menghitung PDRB dilakukan sebagai berikut:

Page 41: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku yaitu semua agregat

pendapatan dinilai atas dasar harga yang berlaku pada masing-masing

tahunnya, baik pada saat menilai produksi dan biaya antara maupun

pada penilaian komponen nilai PDRB.

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan

PDRB Atas Dasar Harga Konstan yaitu semua agregat

pendapatan dinilai atas dasar harga tetap, maka perkembangan agregat

pendapatan dari tahun ke tahun semata mata karena perkembangan

produksi riil bukan karena kenaikan harga atau inflasi.

G. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Santoso (2010) dengan judul “Analisis

Potensi Sektor Unggulan Di Kabupaten Sragen Tahun 2004-2008”. Dengan

alat analisis Location Quotient LQ dapat disimpulkan bahwa sektor

perekonomian Kabupaten Sragen yang menjadi sektor basis selama tahun

penelitian (2004-2008) yaitu: Sektor Pertanian, Sektor Listrik, Gas Dan Air

Bersih, Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan, Serta Sektor

Jasa-Jasa. Hasil analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) yang menjadi

sektor berpotensi berkembang selama tahun penelitian (2004-2008) yaitu:

Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri

Pengolahan, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih, Sektor

Bangunan/Konstruksi; Sektor Perdagangan, Sektor Keuangan, Persewaan

dan Jasa Perusahaan, Serta Sektor Jasa-Jasa. Hasil analisis berdasarkan

Page 42: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

gabungan analisis Location Quotient (LQ) dan Dynamic Location Quotient

(DLQ) yang menjadi sektor unggulan selama tahun penelitian (2004-2008)

yaitu: Sektor Pertanian, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih; Sektor

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, Serta Sektor Jasa-Jasa. Sektor

perekonomian yang menjadi sektor andalan selama tahun penelitian (2004-

2008) yaitu: Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri

Pengolahan, Sektor Bangunan/Konstruksi. Hasil analisis SWOT yang

berhubungan dengan pengembangan Sektor Pertanian di Kabupaten Sragen

untuk pelaku usaha: Memanfaatkan sarana dan prasarana untuk

meningkatkan hasil pertanian, peningkatan kemampuan tentang masa tanam

atau merubah tanaman yang cocok pada iklim tersebut, mengoptimalkan

sumber dana dan bantuan pemerintah untuk kelangsungan usaha, memenuhi

permintaan pasar dan memperluas pasar, memanfaatkan adanya kelompok

tani dan koperasi untuk modal dan penambahan modal petani,

memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan hasil pertanian,

meningkatan kemampuan manajemen dan pemasaran sebagai kompetensi

kewirausahaan di kalangan pelaku usaha, tingkatkan kualitas dan kuantitas

pertanian menghadapi persaingan, menanggulangi serangan hama/ penyakit

ternak. Untuk Pemerintah daerah: Prioritas utama pembangunan ekonomi,

pemberdayaan petani melalui penerapan teknologi pertanian, Program

bantuan serta pembinaan dan pendampingan pertanian, penguatan

kelembagaan dan modal usaha pertanian, perbaikan fasilitas sarana

prasarana pertanian di Kabupaten Sragen, tingkatkan perlindungan dan

Page 43: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

pemberian akses pasar, tingkatkan produktivitas dengan menciptakan iklim

yang konduksif bagi para petani, memberi solusi atau mengadakan

penelitian untuk memberantas hama/penyakit ternak, pemerintah

berkerjasama dengan Badan meteorologi, Klimatologi dan Geofisika

(BMKG) memberi info agar para petani mengadaptasikan dirinya pada

perubahan iklim.

Penelitian yang dilakukan oleh Irawan (2010) dengan judul “Analisis

Perubahan Struktur Ekonomi Dan Identifikasi Sektor Unggulan Di

Kabupaten Magetan Tahun 1997-2008”. Dengan menggunakan alat analisis

Shift Share (SS), analisis Location Quotient (LQ), analisis Model Rasio

Pertumbuhan (MRP) dan analisis Matrik Potensi. Dari hasil analisis dapat

disimpulkan; Pertama, berdasarkan analisis Shift Share, Kabupaten Magetan

mengalami kenaikan kinerja perekonomian daerah. Dari semua sektor

ekonomi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pertanian Serta

Sektor Jasa-Jasa adalah sektor yang menyumbangkan nilai terbesar bagi

kenaikan kinerja perekonomian daerah. Hal ini bertanda terjadi perubahan

struktur ekonomi dari sektor primer ke sektor tersier. Kedua, berdasarkan

analisis Location Quotient, yang termasuk sektor basis di Kabupaten

Magetan adalah Sektor Pertanian, Sektor Konstruksi dan Sektor Jasa-Jasa.

Ketiga, berdasarkan analisis Model Rasio Pertumbuhan, di Kabupaten

Magetan tidak ditemukan adanya sektor ekonomi yang dominan

pertumbuhan, namun sebagian besar sektor ekonomi masuk dalam

kualifikasi sektor ekonomi yang menonjol ditingkat Provinsi tetapi kurang

Page 44: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menonjol ditingkat kabupaten. Keempat, berdasarkan analisis Matrik

potensi, sektor ekonomi di Kabupaten Magetan sebagian besar

dikelompokkan dalam ketegori sektor ekonomi berkembang.

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad (2008) dengan judul “Sektor-

Sektor Ekonomi Potensial Di Wilayah Papua”. Dengan menggunakan

metode Location Quotient (LQ), statik dan dinamik, menunjukan terdapat

empat kabupaten di Papua yang dikategorikan relatif tertinggal dimana tidak

terdapat sektor ekonomi yang menjadi basis sekaligus memiliki potensi

unggulan. Daerah ini adalah kabupaten Jayawijaya, Nabire, Asmat dan

Worpen. Proses pembangunan dengan pemilihan sektor ekonomi kunci

menjadi sulit untuk diterapkan. Alternatif terbaik bagi empat daerah ini

adalah dengan memperhatikan pada sektor non-basis tetapi menunjukkan

potensiunggulan.

Penelitian yang dilakukan oleh Ropingi (2004) dengan judul “Peran

Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Kabupaten Boyolali

Berdasarkan Teori Basis Ekonomi”. Dengan menggunakan metode Location

Quotient (LQ) dan analisis pengganda pendapatan dan tenaga kerja dapat

disimpulkan bahwa Sektor perekonomian di Kabupaten Boyolali selama

periode 1997-2001 yang tergolong kedalam sektor basis adalah Sektor

Pertanian, Sektor Perdagangan, Transportasi serta Sektor Keuangan,

Persewaan dan Jasa Perusahaan. Sektor pertanian di Kabupaten Boyolali

yang tergolong kedalam sektor basis pada periode 1997-2001 adalah

Subsektor Perkebunan dan Subsektor Peternakan. Peran Sektor Pertanian

Page 45: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dalam perekonomian wilayah Kabupaten Boyolali dilihat dari pengganda

pendapatan terlihat bahwa rata-rata setiap perubahan pendapatan Rp 1 dari

Sektor Pertanian dapat meningkatkan pendapatan total Rp 3,18. Rata-rata

perubahan pendapatan total wilayah Kabupaten Boyolali pada tahun 1997-

2001 sebesar Rp 11.717.453,26 akibat dari penambahan pendapatan Sektor

Pertanian. Peran Sektor Pertanian dalam perekonomian dalam wilayah

Kabupaten Boyolali dilihat dari pengganda tenaga kerja terlihat bahwa

setiap terjadi penambahan satu tenaga kerja di Sektor Pertanian dapat

menambah tenaga kerja total wilayah Kabupaten Boyolali rata-rata

sebanyak 1,7 orang. Pada tahun 2001 perubahan tenaga kerja di Sektor

Pertanian sebesar 7.557 orang dapat menambah tenaga kerja total wilayah

Kabupaten Boyolali sebesar13.569 orang.

H. Kerangka Pemikiran

Pembangunan daerah merupakan hal yang sangat penting untuk

meningkatkan dan mengembangkan perekonomian suatu daerah. Sebagian

integral dan merupakan penjabaran pembangunan nasional, pembangunan

daerah dilaksanakan dengan tujuan untuk mencapai sasaran pembangunan

serta meningkatkan hasil pembangunan daerah untuk masyarakat secara adil

dan merata yang diindikasikan dengan, (i) terciptanya lapangan pekerjaan,

(ii) terciptanya stabilitas ekonomi, (iii) terciptanya basis diversifikasi

aktifitas ekonomi yang luas, (iv) peningkatan ketersediaan serta perluasan

distribusi dari berbagia macam barang kebutuhan hidup yang pokok, (v)

Page 46: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

peningkatan standar hidup, dan (vi) perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan

sosial bagi setiap individu serta daerah secara keseluruhan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan peran pemerintah,

yaitu sebagai stimulator, fasilitator, koordinator dan entreprenuer, dalam

upaya meningkatkan pembangunan daerah. Seiring dengan meningkatnya

pembangunan daerah maka peran masing-masing sektor juga akan

mengalami perubahan, yang pada akhirnya mengubah struktur

perekonomian daerah. Salah satu indikator dalam menilai terjadinya

perubahan struktur ekonomi di suatu daerah dapat dilihat melalui Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB). Besarnya nilai PDRB yang berhasil

dicapai merupakan refleksi dari kemampuan daerah dalam mengelola

sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Dengan melihat

pergeseran kontribusi tiap-tiap sektor dalam PDRB akan bisa dilihat

bagaimana perubahan struktur ekonomi yang terjadi di daerah tersebut.

Dengan menganalisis PDRB maka dapat kita identifikasi pergeseran

struktur ekonomi yang meliputi pengaruh pertumbuhan nasional,

keunggulan kompetitif, dan bauran industri serta sektor yang menjadi basis

dan sektor potensial untuk lebih dikembangkan di Kabupaten Ngawi

sehingga pemerintah daerah dapat mengambil suatu kebijakan yang tepat

dan terarah, guna meningkatkan pertumbuhan daerah dan mensukseskan

pembangunan di daerah Kabupaten Ngawi.

Page 47: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Untuk melakukan identifikasi hal tersebut maka digunakan alat

analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui sektor basis ekonomi,

kemudian untuk mengetahui perubahan struktur ekobomi digunakan alat

analisis Shift Share (SS), sementara Model Rasio Pertumbuhan (MRP)

digunakan untuk menetahui melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang

potensial terutama struktur ekonomi di wilayah studi, dan untuk mengetahui

gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi sektoral daerah

digunaka alat analisis Matrik Potensi.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Kondisi Perekonomian Kabupaten ngawi

PDRB kabupaten ngawi

Pola dan struktur pertumbuhan

ekonomi sektoral

Kegiatan ekonomi yang potensial

Sekor basis Perubahan struktur ekonomi

Shift Share LQ MRP Matrik Potensi

Kebijakan dan

pembangunan ekonomi Kabupaten Ngawi

Page 48: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

I. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disajikan sebelumnya,

maka dalam penelitian ini dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut:

a. Kondisi basis ekonomi sektoral di Kabupaten Ngawi diduga mengalami

perubahan tahun 2002-2010.

b. perubahan struktur ekonomi di Kabupaten Ngawi diduga mengalami

perubahan tahun 2002-2010.

c. kondisi kegiatan ekonomi yang potensial di Kabupaten Ngawi diduga

mengalami perubahan tahun 2002-2010.

d. Pola dan struktur pertumbuhan ekonomi sektoral di Kabupaten Ngawi

diduga mengalami perubahan tahun 2002-2010.

Page 49: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berbentuk survei atas data-data variabel ekonomi

(khususnya PDRB beserta komponen-komponennya) tahun 2002-2010 yang

telah dikumpulkan oleh suatu badan atau instansi tertentu (survei atas data

sekunder). Sedang ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada variabel PDRB

beserta komponen-komponennya di daerah Kabupaten Ngawi dan juga

PDRB Provinsi Jawa Timur.

B. Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang merupakan data runtut waktu (time series) yang diperoleh dari Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ngawi dan Provinsi Jawa

Timur selama kurun waktu 2002-2010. Data sekunder adalah data yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung tetapi melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data diperoleh dari beberapa sumber, seperti Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Ngawi dan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur serta

studi pustaka yang relefan dengan penelitian ini, dengan mengambil data-

data statistik yang telah ada beserta data-data lain yang terkait dan yang

diperlukan dalam penelitian ini.

Page 50: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

C. Definisi dan Operasional Variabel

1. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)

Nilai tambah semua barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh

suatu daerah dala suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu,

diukur dengan satuan rupiah.Terdapat dua jenis PDRB, yaitu:

a. PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Jumlah nilai barang dan jasa akhir yang diproduksi sebagai unit

produksi di dalam suatu wilayah dan dalam jangka waktu tertentu,

dinilai dengan harga tahun dasar.

b. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Jumlah nilai narang dan jasa akhir yang diproduksi sebagai unit

produksi di dalam suatu wilayah dan dalam jangka waktu tertentu

yang dinilai sesuai dengan harga yang berlaku saat ini.

2. Laju pertumbuhan sektor

Laju kenaikan sumbangan sektor ekonomi terhadap PDRB yang

diukur dalam satuan persen.

3. Pertumbuhan ekonomi

Kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara (daerah)

untuk menyediakan lebih banyak barang-barang ekonomi kepada

penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan

teknologi, penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya.

Page 51: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Nilai tambah sektor

Nilai sumbangan sektor ekonomi terhadap PDRB yang dihitung

dalam satuan rupiah.

5. Kondisi perekonomian

Tingkat perekonomian suatu daerah berdasarkan perbandingan

pendapatan dan pertumbuhan ekonomi daerah studi dengan daerah

referensi.

6. Pembangunan ekonomi daerah

Pembagunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana

pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya

yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah

dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan

merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi)

dalam wilayah tersebut.

7. Pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi merupakan proses yang menyebabkan

pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam

jangka panjang.

8. Sektor basis

Sektor basis merupakan sektor ekonomi yang memiliki spesialisasi

atau lebih dominan di wilayah studi dibandingkan dengan wilayah

referensi.

Page 52: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

9. Sektor potensial

Sektor potensial merupakan sektor ekonomi yang tingkat

pertumbuhannya dominan tetapi dari sisi kontribusi terhadap PDRB

relatif kecil.

D. Metode Analisis Data

1. Analisis LQ (Location Quotient)

Dengan teknik kuantitatif ini, kita dapat menentukan kapasitas

ekspor perekonomian daerah dan derajat kemandirian suatu sektor.

Dalam analisis LQ, kegiatan ekonomi suatu daerah dibagi menjadi 2

golongan, yaitu (Widodo, 2006: 116):

a. Kegiatan industri yang melayani pasar di daerah itu sendiri maupun di

luar daerah yang bersangkutan. Industri ini dinamakan industry basic.

b. Kegiatan ekonomi atau industri yang melayani pasar di daerah

tersebut. Jenis ini dinamakan industry non basic atau industri lokal.

Formula yang digunakan untuk menggunakan analisis LQ ini

adalah berikut (Arsyad, 1999: 142):

Dimana:

……………………………………………………... (3.1)

Keterangan:

vi = pendapatan dari sektor i Kabupaten Ngawi

vt = pendapatan total di Kabupaten Ngawi

Vi = pendapatan sektor i di Provinsi Jawa Timur

Vt = pendapatan total di Provinsi Jawa Timur

Page 53: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Terdapat 3 (tiga) kategori dari hasil perhitugan LQ dalam

perekonomian suatu daerah:

a. Jika LQ > 1, maka sektor yang bersangkutan di tingkat kota/kabupaten

lebih berspesialisasi atau lebih dominan dibandingkan di tingkat

Provinsi. Sektor ini dalam perekonomian daerah di kota/kabupaten

memiliki keunggulan komparatif dan dikategorikan sebagai sektor

basis.

b. Jika LQ = 1, maka bisa dikatakan bahwa sektor yang bersangkutan

baik di tingkat kota/kabupaten maupun di tingkat Provinsi memiliki

tingkat spesialisasi atau dominasi yang sama.

c. Jika LQ < 1, maka dikatakan bahwa sektor yang bersangkutan di

tingkat kota /kabupaten kurang berspesialisasi atau kurang dominan

dibandingkan di tingkat Provinsi. Sektor ini dalam perekonomian

daerah di kota/kabupaten dikategorikan sebagai sektor non basis.

Digunakan analisis LQ karena analisis ini memiliki kelebihan.

Kelebihan analisis LQ antara lain merupakan alat analisis sederhana

yang dapat menunjukkan struktur perekonomian suatu daerah dan

industri substitusi impor potensial atau produk-produk yang bisa

dikembangkan untuk ekspor dan menunjukkan industri-industri potensial

(sektoral) untuk dianalisis lebih lanjut. Sedangkan kelemahannya antara

lain merupakan indikator kasar yang deskriptif, merupakan kesimpulan

sementara dan tidak memperhatikan struktur ekonomi setiap daerah. Ini

mengingat bahwa hasil produksi dan produktivitas tenaga kerja di setiap

Page 54: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

daerah adalah berbeda, juga adanya perbedaan sumber daya yang bisa

dikembangkan di setiap daerah.

2. Analisis Shift Share

Analisis shift share adalah salah satu teknik kuantitatif yang biasa

digunakan untuk menganalisis perubahan struktur ekonomi daerah relatif

terhadap struktur ekonomi wilayah administratif yang lebih tinggi

sebagai pembanding atau referensi.

Analisis ini menggunakan 3 informasi dasar yang berhubungan satu

sama lain yaitu (Widodo, 2006: 112):

a. Pertumbuhan ekonomi referensi Provinsi atau nasional (national

growth effect) yang menunjukkan bagaimana pengaruh pertumbuhan

ekonomi nasional terhadap perekonomian daerah.

b. Pergeseran proporsional (proportional shift) menunjukkan perubahan

relatif kinerja suatu sektor di daerah tertentu terhadap sektor yang

sama di referensi Provinsi atau nasional. Pergeseran proporsional ini

disebut juga pengaruh bauran industri (industry mix). Pengukuran ini

memungkinkan kita untuk dapat mengetahui apakah perekonomian

yang terkonsentrasi pada industri tumbuh lebih cepat ketimbang

perekonomian yang dijadikan referensi.

c. Pergeseran diferensial (differential shift), yang menunjukkan tingkat

kekompetitifan suatu sektor tertentu di suatu daerah dibanding tingkat

Provinsi. Pergeseran diferensial ini disebut juga pengaruh keunggulan

kompetitif. Formula yang digunakan untuk menggunakan analisis shift

share ini adalah sebagai berikut:

Page 55: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

1) Dampak riil pertumbuhan ekonomi daerah atau hasil penjumlahan

dari pengaruh pertumbuhan Provinsi:

Dij = Nij + Mij + Cij ……………………..………………... (3.2)

2) Pengaruh Pertumbuhan ekonomi referensi Provinsi atau nasional

(national growth effect):

Nij = Eij x rn …………………………………….……….. (3.3)

3) Pergeseran proporsional (proportional shift) atau pengaruh bauran

industri (industry mix):

Mij = Eij (rin - rn) ……………...……………………… (3.4)

Bila Mij mempunyai tanda (+) berarti bahwa variabel yang

dianalisis mempunyai tingkat pertumbuhan lebih cepat dari tingkat

pertumbuhan keseluruhan, begitu juga sebaliknya apabila

mempunyai tanda negatif (-) maupun nol.

4) Pergeseran diferensial (differential shift) atau pengaruh keunggulan

kompetitif:

Cij = Eij (rij - rin) …………...………………………… (3.5)

Bila Cij bertanda positif (+) berarti bahwa sektor i mempunyai

kecepatan untuk tumbuh dibandingkan dengan sektor yang sama di

tingkat nasional. Sebaliknya, bila bertanda negatif (-) berarti sektor

i mempunyai kecenderungan menghambat pertumbuhan

dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat nasional.

Page 56: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Keterangan :

Dij : dampak riil pertumbuhan ekonomi daerah

Nij : Pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi

Mij: Pengaruh bauran industri

Cij : Keunggulan kompetitif

Eij : PDRB dari sektor i di wilayah Kabupaten Ngawi

rij : laju pertumbuhan sektor i di Kabupaten Ngawi

rin : laju pertumbuhan sektor i Provinsi Jawa Timur

rn : laju pertumbuhan ekonomi (PDRB) Provinsi Jawa Timur

3. Model Rasio Pertumbuhan (MRP)

MRP digunakan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang

potensial terutama struktur ekonomi di wilayah studi (Kabupaten Ngawi)

dalam perbandingan dengan daerah referensi (Provinsi Jawa Timur).

Dengan mengkombinasikan keduanya maka dapat diperoleh deskripsi

kegiatan ekonomi yang potensial baik di wilayah studi maupun wilayah

referensi. Pada perhitungan Model Rasio Pertumbuhan akan diperoleh

nilai riil yang selanjutnya perlu dikonversi dengan nilai nominalnya baik

RPs maupun RPr. Bila hasil perhitungan nilai riil > 1 maka nilai

nominalnya positif, sebaliknya jika hasil perhitungan nilai riil < 1 maka

nilai nominalnya negatif. Adapun rumus perhitungan selengkapnya

sebagai berikut.

Page 57: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a. Rasio Pertumbuhan Wilayah Referensi (RPr)

Perbandingan antara laju pertumbuhan sektor i pada wilayah

referensi dengan laju pertumbuhan total kegiatan (PDRB) wilayah

referensi

Dimana:

………………..……………………………. (3.6)

Keterangan:

ΔEr = perubahan pendapatan di wilayah referensi (Provinsi Jawa

Timur) awal tahun dan akhir tahun penelitian

ΔEir = perubahan pendapatan sektor i di wilayah referensi (Provinsi

Jawa Timur) pada awal dan akhir tahun penelitian.

Er = pendapatan di wilayah referensi (Provinsi Jawa Timur) pada

awal tahun penelitian

Eir = pendapatan sektor I di wilayah referensi (Provinsi Jawa

Timur) pada awal tahun penelitian.

b. Rasio Pertumbuhan Wilayah Studi (RPs)

Perbandingan antara laju pertumbuhan sektor i wilayah studi

dengan laju pertumbuhan sektor sejenis di wilayah referensi.

Dimana:

………………………………...…………………………… (3.7)

ΔEij = perubahan pendapatan sektor i di wilayah studi (Kabupaten

Ngawi) pada awal dan akhir penelitian.

Page 58: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Eij = pendapatan sektor i di wilayah studi (Kabupaten Ngawi) pada

awal tahun penelitian.

ΔEir = perubahan pendapatan sektor I di wilayah referensi (Provinsi

Jawa Timur) pada awal dan akhir tahun penelitian.

Eir = pendapatan sektor i wilayah referensi (Provinsi Jawa Timur)

pada awal tahun penelitian.

Hasil perhitungan MRP secara umum terdapat empat kategori,

yaitu:

1) Jika nilai (+) dan (+) berarti kegiatan sektor tersebut pada tingkat

referensi dan tingkat studi memiliki pertumbuhan yang menonjol,

kegiatan ini disebut dominan pertumbuhan.

2) Jika nilai (+) dan (-) berarti kegiatan sektor tersebut pada tingkat

referensi memiliki pertumbuhan yang menonjol, tetapi ditingkat

studi kurang menonjol.

3) Jika nilai (-) dan (+) berarti kegiatan sektor tersebut pada tingkat

referensi kurang menonjol, tetapi ditingkat studi mempunyai

pertumbuhan menonjol.

4) Jika nilai (-) dan (-) berarti kegiatan sektor tersebut baik di tingkat

referensi maupun studi pertumbuhan kurang menonjol.

Page 59: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

4. Matrik Potensi

Analisis matrik potensi sektor ekonomi merupakan penilaian

kinerja sektor yang didasarkan pada 2 (dua) indikator perbandingan,

yaitu:

a. Perbandingan pertumbuhan (ratio pertumbuhan) yang

membandingkanpertumbuhan sektor dengan pertumbuhan total PDRB

sebagai rujukan.

b. perbandingan peranan (ratio kontribusi) yaitu membandingkan nilai

sektor dengan nilai rata-rata PDRB per sektor .

Kedua indikator perbandingan itu masing-masing membentuk 2

(dua) golongan dengan nilai kritis sama dengan 1, artinya pada ratio

pertumbuhan ada sektor nilainya lebih dari 1 atau kurang sama dengan 1.

Sedangkan pada ratio kontribusi nilai yang mungkin didapat

terbagimenjadi 2 (dua) bagian yaitu lebih dari 1 atau kurang sama dengan

1 (Kirana, 1998: 29).

Page 60: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Tabel 3.1 Matrik Potensi Proporsi

Pertumbuhan

Berkembang Prima

Terbelakang

Potensial

Keterangan:

Xi = PDRB sektor i di Kabupaten Ngawi

X = Total PDRB di Kabupaten Ngawi

= Tingkat pertumbuhan

Status sektor dalam analisis ini dibedakan menjadi 4 (empat)

kategori, yaitu:

1) Prima, bila rasio pertumbuhan lebih besar dari 1 dan rasio kontribusi

juga lebih dari 1.

2) Potensial, bila rasio kontribusi lebih besar dari 1, sementara rasio

pertumbuhan bernilai kurang dari atau sama dengan 1.

3) Berkembang, bila rasio pertumbuhan lebih besar dari 1, sementara

rasio kontribusi bernilai kurang dari atau sama dengan 1.

4) Terbelakang, bila rasio pertumbuhan kurang dari atau sama dengan

1dan rasio kontribusi bernilai kurang dari atau sama dengan 1.

Page 61: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Keadaan Geografi Kabupaten Ngawi

Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang

berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah

Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 39 persen atau

sekitar 504,8 km2 berupa lahan sawah. Berdasarkan Peraturan Daerah

(Perda) tahun 2004 wilayah Kabupaten Ngawi terbagi ke dalam 19

kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa di antaranya berbentuk

kelurahan. Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7° 21’-7°

31’ Lintang Selatan dan 110° 10’-111° 40’ Bujur Timur.

Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang

berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah

Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km2, di mana sekitar 39 persen atau

sekitar 504,8 km2 berupa lahan sawah. Berdasarkan Peraturan Daerah

(Perda) tahun 2004 wilayah Kabupaten Ngawi terbagi ke dalam 19

kecamatan dan 217 desa, dimana 4 dari 217 desa di antaranya berbentuk

kelurahan. Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7° 21’-7

o 31’ Lintang Selatan dan 110° 10’-111° 40’ Bujur Timur.

Page 62: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Batas wilayah Kabupaten Ngawi adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (Provinsi Jawa

Tengah) dan Kabupaten Bojonegoro.

b. Sebelah Timur : Kabupaten Madiun.

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan.

d. Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen (Provinsi

Jawa Tengah).

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Ngawi

Page 63: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2. Topografi

Topografi wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan tanah

datar. Tercatat 4 Kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Sine,

Ngrambe, Jogorogo dan Kendal yang terletak di kaki Gunung Lawu. Lima

belas Kecamatan sisanya berupa tanah datar. Kecamatan Karanganyar dan

Kecamatan Kedunggalar merupakan Kecamatan yang memiliki wilayah

paling luas yaitu sebesar 138,29 km2 atau 10,92 persen dan 129,65 km2

atau 10,24 persen.

3. Iklim

Pada tahun 2010, Kabupaten Ngawi sepanjang tahun diguyur hujan.

Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari hingga Mei. Curah hujan

berkisar pada 21,00-28,00 mm. Rata-rata hari hujan tiap bulannya 15-16

hari. Curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni hingga Agustus. Curah

hujan berkisar 12,00-15,00 mm. Rata-rata hari hujan tiap bulan hanya 2-7

hari.

4. Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi akhir tahun 2010 adalah 894.675

jiwa dari 19 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Ngawi, dengan

kepadatan penduduk Kab. Ngawi tahun 2010 adalah 688 jiwa/km2. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel berikut ini:

Page 64: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 4.1 Tingkat kepadatan penduduk kabupaten ngawi tahun 2010

No Kecamatan Luas Daerah (Km2)

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Kepadatan Penduduk

(Jiwa/Km2)

(1) (2) (3) (4) (5)

01 Sine 80,22 48 933 610 02 Ngrambe 57,49 42 848 745 03 Jogorogo 65,84 41 256 627 04 Kendal 84,56 51 061 604 05 Geneng 52,52 56 023 1 067 06 Gerih 34,52 37 490 1 086 07 Kwadungan 30,30 28 743 949 08 Pangkur 29,41 28 826 980 09 Karangjati 66,67 48 107 722 10 Bringin 62,62 32 341 516 11 Padas 50,22 34 167 680 12 Kasreman 31,49 24 292 771 13 Ngawi 70,56 84 536 1 198 14 Paron 101,14 89 403 884 15 Kedunggalar 129,65 73 866 570 16 Pitu 56,01 28 284 505 17 Widodaren 92,26 70 750 767 18 Mantingan 62,21 41 843 673 19 Karanganyar 138,29 31 906 231

Jumlah 1 295,98 894 675 690 Sumber : BPS Kabupaten Ngawi

5. Ketenagakerjaan

Tenaga kerja adalah penduduk yamg berumur di dalam batas usia

kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda antara negara satu dengan yang lain.

Batasan usia kerja yang dianut oleh Indonesia ialah minimum 10 tahun,

tanpa batas umur maksimum. Tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja. Mereka yang termasuk angkatan kerja ialah tenaga

kerja atau penduduk dalam usia yang bekerja, atau yang mempunyai

pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari

Page 65: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan kerja adalah tenaga

kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai

pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan.

Selanjutnya, angkatan kerja dibedakan menjadi dua subsektor yaitu

kelompok pekerja dan penganggur. Mereka yang dimaksud pekerja adalah

orang-orang yang mempunyai pekerjaan, mencakup orang yang mempunyai

pekerjaan, dan memang sedang bekerja, serta orang yang mempunyai

pekerjaan namun untuk sementara waktu kebetulan sedang tidak bekerja.

Adapun yang dimaksud penganggur adalah orang yang tidak mempinyai

pekerjaan, lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih mencari

pekerjaan.

Tabel 4.2 Perkembangan Ketenagakerjaan Kabupaten Ngawi Tahun 2006-2010

No Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Angkatan Kerja 453.788 454.510 455.232 455.957 456.678

2 Angkatan Kerja Tertampung

426.048 426.725 427.403 428.084 428.761

3 Pencari Kerja 27.740 27.784 27.829 27.873 27. 917

4 Penduduk Usia Kerja

618.544 619.527 620.513 621.500 622.483

5 Penduduk Bukan Usia Kerja

202.473 202.796 203.117 203.439 203.761

6 Lowongan Kerja 2.683 1.769 2.582 1.809 921

7 Pencari Kerja Terdaftar

3.816 4.784 9.040 6.122 5.647

8 Penempatan Tenaga Kerja

1.892 1.153 2.105 960 1.120

Sumber : BPS Kabupaten Ngawi

Page 66: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

6. Pendidikan

Pendidikan merupakan prioritas utama dalam pembangunan daerah.

Pendidikan merupakan satu faktor yang menentukan dalam meraih

kemajuan suatu daerah di era kompetisi global ini, untuk itu diperlukan

landasan yang cukup kuat di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan

sebuah investasi sumberdaya manusia yang berjangka panjang. Sumberdya

manusia yang cukup cakap dalam menjalani hidup baik dari aspek

pengetahuan, sikap maupun ketrampilan sehingga mampu memiliki daya

saing dengan wilayah lain hanya dapat diperoleh melalui pembangunan dan

pengembangan di bidang pendidikan yang baik.

Pengembangan pendidikan antara lain dapat dilihat dari tingkat

pendidikan penduduk. Tingkat pendidikan penduduk dapat mencerminkan

kualitas sumberdaya manusia wilayah Kabupaten Ngawi berikut ini:

Tabel 4.3 Jumlah Sekolahan Dan Murid Di Kabupaten Ngawi Tahun 2010

Tingkat Pendidikan jumlah sekolahan Jumlah Murid

%

(1) (2) (3) (4)

TK 550 14.081 8,96

SD 664 79.219 50,42

SLTP 111 38.837 24,72

SLTA 68 24.971 15,89

Jumlah 1.395 157.108 100,00 Sumber: BPS Kabupaten Ngawi

Page 67: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Berdasarkan data tabel 4.3 diatas, persentase terbesar penduduk

Kabupaten Ngawi pada tahun 2010 masih berpendidikan TK 8,96%, diikuti

oleh penduduk yang berpendidikan SD 50,42% dan SLTA 24,72%, serta

penduduk yang berpendidikan SLTA sebesar 15,89%.

7. Keadaan Ekonomi

Struktur perekonomian menggambarkan peranan atau sumbangan dari

masing-masing sektor dalam pembangunan PDRB yang dalam konteks

lebih jauh akan memperhatikan bagaimana suatu perekonomian

mangalokasikan sumber-sumber ekonomi di berbagai sektor. Peranan atau

sumbangan di suatu daerah pasti berbeda-beda tergantung potensi daerah,

peran pemerintah, dan pelaku dari masyarakat. Ketiga faktor tersebut harus

berjalan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan pembangunan,

karena ketiga faktor tersebut akan mempengaruhi besarnya nilai PDRB dan

pendapatan perkapita pada perekonomian daerah tersebut.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ngawi dalam

periode lima tahun terakhir (2006-2010) mengalami peningkatan yang

cukup signifikan. Nilai PDRB tahun 2006 sebesar Rp 2,51 miliar dan pada

tahun 2010 nilai PDRB Ngawi sebesar Rp 3,12 miliar atau terjadi

peningkatan rata-rata 5,67 % per tahun. Kenaikan besaran PDRB ini

didorong oleh peningkatan dari seluruh komponen sektor pendukungnya. Ini

membuktikan bahwa ekonomi di Kabupaten Ngawi cukup dinamis dari

tahun ke tahun.

Page 68: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tabel 4.4 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ngawi Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2006-2010 (Jutaan Rupiah)

No Lapangan Usaha 2006 2007 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Pertanian 941.025,88 985.007,46 1.039.356,65 1.092.374.15 1.145.589,73

2 Pertambangan dan Penggalian

14.403,57 15.442,31 16.286,80 16.983,88 17.526,39

3 Industri Pengolahan 155.405,22 162.859,61 173.860,51 184.792,71 196.280,68

4 Listrik, Gas dan Air Minum 13.730,36 14.673,00 16.013,48 17.819,46 19.108,85

5 Konstruksi 110.420,20 116.758,32 120.634,70 127.066,94 135.663,44

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

697.427,05 745.925,20 793.681,83 848.170,35 923.010,01

7 Pengangkutan dan Komunikasi 61.538,19 66.037,18 70.403,69 75.655,53 81.775,64

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

159.935,81 167.732,93 173.209,39 180.511,25 190.048,43

9 Jasa-jasa 356.189,23 367.281,87 381.888,39 399.228,25 412.818,32

jumlah 2.510.075,52 2.639.717,89 2.785.335,43 2.942.602,51 3.121.821,49

Sumber: BPS Kabupaten Ngawi

Secara umum, peningkatan nilai PDRB tersebut mengartikan terjadi

geliat ekonomi yang terus bergerak naik di Kabupaten Ngawi. Kondisi riil

di masyarakat juga menunjukkan peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan.

Hal ini juga dapat dilihat dari pertumbuhan perekonomian Ngawi yang

mengalami peningkatan.

Pada tahun 2010 Kabupaten Ngawi mengalami pertumbuhan sebesar

6,09 % yang mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pencapaian pertumbuhan tahun 2010 merupakan yang tercepat

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 5,95 % pada tahun

2006, sedangkan sebesar 5,24 % tahun 2007, pada 2008 pertumbuhan

ekonominya 5,43 %, dan pada tahun 2009 pertumbuhan ekonominya 5,64%

Page 69: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.5 Pertumbuhan Ekonomi Ngawi dan Jawa Timur Tahun 2003-2010 (Persen)

Tahun Laju Pertumbuhan Jawa

Timur Laju Pertumbuhan

Ngawi

(1) (2) (3)

2003 7.15 3.06 2004 8.31 4.05 2005 8.31 4.06 2006 5.84 5.95 2007 6.11 5.24 2008 5.94 5.44 2009 5.01 5.65

2010 6.68 6.09 Sumber: BPS Kabupaten Ngawi

Selanjutnya apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa

Timur, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ngawi berada dibawahnya.

Perekonomian Jawa Timur yang didominasi oleh sektor industri pengolahan

yang didukung sektor perdagangan, hotel dan restoran membuat

pertumbuhannya lebih cepat dibanding perekonomian Kabupaten Ngawi

yang didominasi sektor pertanian yang laju pertumbuhannya cenderung

lebih lambat dibanding sektor-sektor tersebut.

Pengembangan ekonomi di daerah Kabupaten ngawi tidak hanya

ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tetapi juga harus

mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran penduduknya serta

mampu menciptakan pemerataan pendapatan.

Page 70: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Analisis LQ (Location Quotient)

Analisis LQ digunakan untuk mengidentifikasi potensi internal yang

dimiliki suatu daerah yaitu sektor-sektor mana yang merupakan sektor basis

ekonomi dan sektor non basis suatu daerah:

a. Sektor Basis ekonomi adalah sektor-sektor yang mengekspor barang

barang dan jasa ke tempat di luar batas perekonomian masyarakat yang

bersangkutan atas masukan barang dan jasa mereka kepada masyarakat

yang datang dari luar perbatasan perekonomian masyarakat yang

bersangkutan.

b. Sektor bukan basis adalah sektor-sektor yang menjadikan barang barangn

yang dibutuhkan oleh orang yang bertempat tinggal di dalam batas

perekonomian masyarakat bersangkutan. Sektor-sektor tidak mengekspor

barang-barang. Ruang lingkup mereka dan daerah pasar terutama adalah

bersifat lokal.

Berdasarkan penghitungan analisis LQ dari Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan tahun 2000 di Kabupaten

Ngawi tahun 2002-2010, diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 71: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 4.6 Hasil Analisis Location Quotient di Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2010

No Sektor Ekonomi LQ

2002 2003 2004 2005 2006 2007

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pertanian 2,01 2,02 3,52 2,19 2,24 2,30

2 Pertambangan dan Penggalian 0,35 0,33 0,51 0,28 0,28 0,28

3 Industri Pengolahan 0,22 0,22 0,36 0,71 0,23 0,23

4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,34 0,33 0,51 0,32 0,41 0,39

5 Konstruksi 1,12 1,18 1,98 1,28 1,26 1,32

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,04 1,04 1,56 0,94 0,97 0,97

7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,59 0,61 0,99 0,61 0,39 0,39

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,10 1,11 1,81 1,11 0,01 1,20

9 Jasa-jasa 1,61 1,64 2,74 1,70 1,56 1,53 Lanjutan...

No Sektor Ekonomi 2008 2009 2010 Rata-rata Keterangan

(9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) 1 Pertanian 2,36 2,37 2,45 2,38 Basis

2 Pertambangan dan Penggalian 0,27 0,26 0,25 0,31 Non Basis

3 Industri Pengolahan 0,24 0,24 0,25 0,30 Non Basis 4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,41 0,45 0,45 0,40 Non Basis 5 Konstruksi 1,34 1,34 1,35 1,35 Basis

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,96 0,96 0,95 1,04 Basis

7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,38 0,36 0,36 0,52 Non Basis

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,15 1,13 1,12 1,08 Basis

9 Jasa-jasa 1,51 1,48 1,47 1,69 Basis Sumber: BPS kabupaten Ngawi di olah

Berdasarkan hasil penghitungan rata-rata hasil analisis LQ di

Kabupaten Ngawi selama tahun 2001-2010, dapat diketahui bahwa terdapat

lima sektor yang teridentifikasi sebagai sektor basis adalah:

Page 72: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

a. Sektor pertanian

b. Sektor konstruksi

c. Sektor perdagangan, hotel dan restoran

d. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

e. Sektor Jasa-jasa

Kelima sektor (sektor pertanian, sektor konstruksi, perdagangan, hotel

dan restoran, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa)

merupakan sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan lebih dominan

dibandingkan pada tingkat Provinsi Jawa Timur serta dikategorikan sebagai

sektor basis sehingga mampu memenuhi kebutuhan Kabupaten Ngawi

bahkan mampu diekspor ke luar daerah.

Berikut ini sektor yang teridentifikasi sebagai sektor non basis adalah:

a. Sektor Pertambangan dan Penggalian

b. Sektor Industri Pengolahan

c. Sektor Listrik Gas dan Air Minum

d. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Dengan diketahuinya sektor-sektor ekonomi yang menjadi sektor

ekonomi basis dan sektor ekonomi non basis, maka sektor-sektor ekonomi

tersebut harus dikembangkan lagi guna meningkatkan pertumbuhan dan

PDRB Kabupaten Ngawi.

Page 73: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

2. Analisis Shift Share

Alat analisis Shift Share dalam penelitian ini digunakan untuk

menggambarkan kinerja sektor-sektor ekonomi Kabupaten Ngawi

dibandingkan dengan kinerja perekonomian Provinsi Jawa Timur. Sehingga

dengan analisis Shift Share dapat diketahui adanya perubahan struktur

ekonomi Kabupaten Ngawi terhadap struktur ekonomi wilayah administratif

yang lebih tinggi yaitu Provinsi Jawa Timur sebagai referensi atau acuan.

Perubahan relatif struktur ekonomi Kabupaten Ngawi dapat

disebabkan hal-hal sebagai berikut:

a. Pertumbuhan ekonomi Provinsi atau nasional (national growth effect),

menunjukkan bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional

terhadap perekonomian Kabupaten Ngawi.

b. Pergeseran proporsional (proportional shift), menunjukkan perubahan

relatif (naik/turun) kinerja suatu sektor di Kabupaten Ngawi terhadap

sektor yang sama di Provinsi Jawa Timur. Pergeseran proporsional

disebut juga pengaruh bauran industri (industry mix).

c. Pergeseran diferensial (differential shift), menunjukkan tingkat

kekompetitifan kinerja suatu sektor di Kabupaten Ngawi dibanding

Provinsi Jawa Timur. Pergeseran diferensial ini disebut juga pengaruh

keunggulan kompetitif.

Page 74: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 4.7 Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2010 (Jutaan Rupiah)

No Lapangan Usaha Nij Mij Cij Dij (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pertanian 541.746,30

-337.714,42 94.947,26 298.979,10

2 Pertambangan dan Penggalian 7.923,52 7.175,70 -9.955,26 5.143,96

3 Industri Pengolahan 85.016,81 -27.450,59 5.854,96 63.421,18

4 Listrik, Gas dan Air Minum 7.331,57 -2.536,60 41.150,01 45.944,99

5 Konstruksi 57.410,85 -22.358,43 -4.667,57 30.384,85

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 353.681,00 216.334,99 -348.276,19 221.739,80

7 Pengangkutan dan Komunikasi 45.305,03 33.953,88 -75.170,13 4.088,78

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 70.072,82 29.272,10 -52.936,30 46.408,61

9 Jasa-jasa 189.949,00 15.325,54 -121.880,29 83.394,31

PDRB 1.358.436,90 -87.997,83 -470.933,50 799.505,58

Sumber: BPS Kabupaten Ngawi diolah

Berdasarkan Analisis Shift Share di Kabupaten Ngawi selama tahun 2002-

2010 menunjukkan bahwa Kabupaten Ngawi mengalami kenaikan kinerja

perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari dampak riil pertumbuhan

ekonomi daerah (Dij) yang menunjukkan nilai positif dari semua sektor

ekonomi. Dari semua sektor ekonomi tersebut, sektor pertanian, sektor

perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa adalah sektor yang

menyumbangkan nilai terbesar bagi kenaikan kinerja perekonomian daerah.

Begitu juga pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur (Nij)

terhadap perekonomian Kabupaten Ngawi juga menunjukkan nilai positif

pada semua sektor ekonomi. Sedangkan dampak yang dihasilkan dari

pengaruh bauran industri (Mij) menunjukkan dampak negatif. Namun ada

beberapa sektor ekonomi yang memiliki dampak bauran industri yang

Page 75: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

positif yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor perdagangan, hotel

dan restoran, sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa. Sementara itu,

komponen pengaruh keunggulan kompetitif (Cij) menunjukkan nilai yang

positif dimana ada tiga sektor ekonomi yang kompetitif yaitu sektor

pertanian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gasdan air bersih.

Ketiga sektor ekonomi di Kabupaten Ngawi tersebut menunjukkan tingkat

kekompetitifan yang semakin tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama

di tingkat perekonomian Provinsi Jawa Timur.

Hasil analisis shift share masing-masing sektor ekonomi di Kabupaten

Ngawi tahun 2002-2010 adalah sebagai berikut:

a. Sektor Pertanian

Sektor pertanian berdasarkan analisis Shift Share selama 2002-

2010 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Pengaruh komponen

pertumbuhan Provinsi (Nij), sektor ini mempunyai pengaruh positif

terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi sebesar Rp 541,74 miliar.

Sedangkan pengaruh dari komponen bauran industri (Mij) mempunyai

efek negatif sebesar Rp 337,71 miliar, hal ini berarti bahwa sektor ini

tumbuh relatif lebih lambat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di

tingkat Provinsi Jawa Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor pertanian

mempunyai efek positif sebesar Rp 94,94 miliar, sehingga sektor ini

tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan sektor sejenis di tingkat Provinsi

Page 76: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Jawa Timur. Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor pertanian

menunjukkan jumlah yang positif sebesar Rp 298,97 miliar yang

mempunyai arti bahwa sektor pertanian di Kabupaten Ngawi

pertumbuhannya relatif lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor

sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur.

b. Sektor Pertambangan dan Penggalian

Sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten Ngawi

berdasarkan analisis Shift Share selama 2002-2010 yang dipengaruhi

oleh pengaruh komponen pertumbuhan Provinsi (Nij), sektor ini

memberikan pengaruh positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten

Ngawi sebesar Rp 7,92 miliyar. Sedangkan pengaruh komponen bauran

industri (Mij) juga memberikan pengaruh yang positif sebesar Rp 7,17

miliar, sektor ini tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan pertumbuhan

sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor

pertambangan dan penggalian memberikan pengaruh yang negatif

sebesar Rp 9,95 miliar, sehingga sektor ini mempunyai pertumbuhan

relatif lebih lambat dibandingkan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa

Timur. Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor pertambangan dan

penggalian menunjukkan jumlah yang positif sebesar Rp 5,14 miliar,

yang berarti bahwa sektor pertambangan dan penggalian di Kabupaten

Ngawi tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor

sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur.

Page 77: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

c. Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri pengolahan berdasarkan analisis Shift Share selama

2002-2010 dipengaruhi oleh beberapa komponen. Pengaruh komponen

pertumbuhan Provinsi (Nij), sektor industri pengolahan memberikan

pengaruh positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi sebesar

Rp 85,01 miliar. Sedangkan pengaruh dari komponen bauran industri

(Mij) memberikan pengaruh yang negatif sebesar Rp 27,45 miliar, sektor

ini tumbuh relatif lebih lambat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis

di tingkat Provinsi Jawa Timur,

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor industri

pengolahan memberikan pengaruh yang positif sebesar Rp 5,85 miliar,

sehingga sektor ini mempunyai pertumbuhan relatif lebih cepat

dibandingkan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur. Untuk

jumlah keseluruhan (Dij), sektor industri pengolahan menunjukkan

jumlah yang positif sebesar Rp 63,42 miliar yang berarti bahwa sektor

industri pengolahan di Kabupaten Ngawi tumbuh relatif lebih cepat

dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur.

d. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Sektor listrik, gas, dan air bersih di Kabupaten Ngawi berdasarkan

analisis Shift Share selama tahun 2002-2010 yang dipengaruhi oleh

pengaruh komponen pertumbuhan (Nij), sektor ini memberikan pengaruh

yang positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi yaitu sebesar

Rp 7,33 miliar. Sedangkan pengaruh komponen bauran industri (Mij)

Page 78: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

memberikan pengaruh yang negatif sebesar Rp 2,53 miliar sektor ini

tumbuh relatif lebih lambat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di

Provinsi Jawa Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor listrik,

gas, dan air bersih memberikan pengaruh yang positif sebesar Rp

41,15miliar sehingga sektor ini tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan

sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur. Untuk jumlah keseluruhan

(Dij), sektor listrik, gas, dan air bersih menunjukkan jumlah yang positif

sebesar Rp 45,94 miliar yang berarti bahwa sektor listrik, gas, dan air

bersih di Kabupaten Ngawi tumbuh relatif lebih cepat dibanding

pertumbuhan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur.

e. Sektor Konstruksi

Sektor konstruksi di Kabupaten Ngawi berdasarkan analisis Shift

Share selama 2003-2010 dipengaruhi oleh beberapa komponen.

Pengaruh komponen pertumbuhan (Nij), sektor ini mempunyai pengaruh

yang positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi yaitu sebesar

Rp 57,41 miliar. Sedangkan pengaruh komponen bauran industri (Mij)

mempunyai efek negatif sebesar Rp 22,35 miliar , hal ini

mengindikasikan bahwa sektor konstruksi tumbuh relatif lebih lambat

dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di Provinsi Jawa Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor konstruksi

mempunyai efek negatif sebesar Rp 2,53 miliar, sehingga sektor ini

mempunyai pertumbuhan relatif lebih lambat dibandingkan sektor sejenis

Page 79: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

di Provinsi Jawa Timur. Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor

konstruksi menunjukkan jumlah nilai yang positif yaitu sebesar Rp 30,38

miliar, hal ini mengindikasikan bahwa sektor konstruksi di Kabupaten

Ngawi tumbuh lebih cepat dibanding pertumbuhan sektor sejenis di

tingkat Provinsi Jawa Timur.

f. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sektor perdagangan, hotel dan restoran di Kabupaten Ngawi

berdasarkan analisis Shift Share selama tahun 2002-2010 yang

dipengaruhi oleh pengaruh komponen pertumbuhan (Nij) memberikan

pengaruh yang positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi yaitu

sebesar Rp 353,68 miliar. Sementara itu pengaruh komponen bauran

industri (Mij) juga menunjukkan pengaruh positif sebesar Rp 216,33

miliar yang mempunyai arti sektor ini tumbuh relatif lebih cepat

dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di Provinsi Jawa Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor

perdagangan, hotel dan restoran mengalami penurunan yang cukup besar

(negatif) yaitu Rp 348,27 miliar, sehingga sektor ini diindikasikan

mempunyai pertumbuhan relatif lebih lambat dibandingkan sektor sejenis

di tingkat Provinsi Jawa Timur. Untuk jumlah keseluruhan (Dij), sektor

perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan jumlah yang positif

sebesar Rp 221,73 miliar yang berarti bahwa sektor perdagangan, hotel

dan restoran di Kabupaten Ngawi tumbuh relatif lebih cepat dibanding

pertumbuhan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur.

Page 80: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi di Kabupaten Ngawi

berdasarkan analisis Shift Share selama 2002-2010, dipengaruhi oleh

pengaruh komponen pertumbuhan (Nij) memberikan pengaruh yang

positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi yaitu sebesar Rp

45,30 miliar. Sedangkan pengaruh komponen bauran industri (Mij)

menunjukkan pengaruh positif juga sebesar Rp 33,95 miliar, hal ini

mengindikasikan bahwa sektor ini tumbuh relatif lebih cepat

dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di Provinsi Jawa Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor

pengangkutan dan komunikasi mengalami penurunan sehingga

memberikan pengaruh yang negatif sebesar Rp -75,17 juta, hal ini

mengindikasikan sektor ini mempunyai pertumbuhan relatif lebih lambat

dibandingkan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur. Untuk

jumlah keseluruhan (Dij), sektor pengangkutan dan komunikasi

menunjukkan nilai positif yang berarti mengalami kenaikan kinerja

perekonomian sebesar Rp 4,08 miliar. Hal ini berarti bahwa sektor

pengangkutan dan komunikasi di Kabupaten Ngawi tumbuh relatif lebih

cepat dibanding pertumbuhan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa

Timur.

h. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di Kabupaten Ng

awi berdasarkan analisis Shift Share selama tahun 2002-2010

Page 81: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

dipengaruhi beberapa komponen. Pengaruh komponen pertumbuhan

(Nij), sektor ini mempunyai pengaruh yang positif terhadap perubahan

PDRB Kabupaten Ngawi yaitu sebesar Rp 70,07 miliar. Sedangkan

pengaruh komponen bauran industri (Mij) juga mempunyai efek positif

sebesar Rp 29,27 miliar, hal ini berarti bahwa sektor ini tumbuh relatif

lebih cepat dibandingkan pertumbuhan sektor sejenis di Provinsi Jawa

Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan mempunyai efek negatif sebesar Rp

52,93 miliar, sehingga sektor ini tumbuh relatif lebih lambat

dibandingkan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur. Untuk

jumlah keseluruhan (Dij), sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan menunjukkan nilai yang positif sehingga menaikkan kinerja

perekonomian daerah sebesar Rp 46,40 miliar. Hal ini mengindikasikan

bahwa sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di Kabupaten

Ngawi tumbuh relatif lebih cepat dibanding pertumbuhan sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan di tingkat Provinsi Jawa

Timur.

i. Sektor Jasa-jasa

Sektor jasa-jasa pada perekonomian Kabupaten Ngawi berdasarkan

analisis Shift Share selama 2002-2010, dipengaruhi oleh pengaruh

komponen pertumbuhan (Nij), dimana sektor ini memberikan pengaruh

yang positif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi sebesar Rp

Page 82: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

189,94 miliar. Selanjutnya, pengaruh komponen bauran industri (Mij)

menunjukkan pengaruh yang juga positif sebesar Rp 15,32 miliar, sektor

ini mengindikasikan tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan

pertumbuhan sektor sejenis di Provinsi Jawa Timur.

Pengaruh komponen keunggulan kompetitif (Cij) sektor jasa-jasa

memberikan pengaruh negatif sebesar Rp 121,88 miliar, sehingga sektor

ini diindikasikan mempunyai pertumbuhan relatif lebih lambat

dibandingkan sektor sejenis di tingkat Provinsi Jawa Timur. Untuk

jumlah keseluruhan (Dij), sektor jasa-jasa menunjukkan jumlah positif

yang cukup besar sebesar Rp 83,39 miliar, ini berarti bahwa sektor

jasajasa di Kabupaten Ngawi tumbuh relatif lebih cepat dibandingkan

pertumbuhan sektor jasa-jasa di tingkat Provinsi Jawa Timur.

3. Model Rasio Pertumbuhan (MRP)

Analisis MRP digunakan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi

yang potensial terutama struktur ekonomi di Kabupaten Ngawi dalam

perbandingan dengan Provinsi Jawa Tmur. Dengan mengkombinasikan

keduanya maka diperoleh suatu deskripsi kegiatan ekonomi potensial baik

di Kabupaten Ngawi maupun di wilayah Provinsi Jawa Timur. Pada

perhitungan ini akan diperoleh nilai riil yang selanjutnya perlu dikonversi

dengan nilai nominalnya baik RPs maupun RPr. Bila hasil perhitungan nilai

riil > 1 maka nilai nominalnya positif, sebaliknya jika hasil perhitungan nilai

riil < 1 maka nilai nominalnya negatif.

Page 83: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 4.8 Hasil Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2010

No Lapangan Usaha RPr RPs

R N R N 1 2 3 4 5 6

1 Pertanian 0,01 - 1,47 + 2 Pertambangan dan Penggalian 0,02 - 0,34 - 3 Industri Pengolahan 0,01 - 1,10 + 4 Listrik, Gas dan Air Minum 0,03 - 1,60 + 5 Konstruksi 0,05 - 1,31 + 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,25 - 0,65 - 7 Pengangkutan dan Komunikasi 0,55 - 0,14 -

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,89 - 0,81 -

9 Jasa-jasa 1,35 + 0,56 - Sumber: BPS Kabupaten Ngawi di olah

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat diketahui bahwa hasil pengujian

MRP di Kabupaten Ngawi selama kurun waktu 2002-2010 menempatkan

sektor-sektor ekonomi ke dalam kategori berikut ini:

a. Jika nilainya (+) dan (+) maka sektor tersebut memiliki pertumbuhan

yang menonjol baik di tingkat Kabupaten Ngawi maupun di Provinsi

Jawa Timur, dimana kegiatan ini disebut dominan pertumbuhan. Sektor

yang masuk klasifikasi ini tidak ada.

b. Jika nilainnya (+) dan (-) maka sektor tersebut memiliki pertumbuhan

menonjol di Provinsi Jawa Timur, akan tetapi kurang menonjol di

Kabupaten Ngawi. Kegiatan ekonomi yang potensial di Kabupaten

Ngawi yaitu sektor yang masuk dalam klasifikasi ini adalah jasa-jasa.

c. Jika nilainnya (-) dan (+) maka sektor tersebut memiliki pertumbuhan

menonjol di Kabupaten Ngawi, namun kurang menonjol di tingkat

Provinsi Jawa Timur. Kegiatan ekonomi yang potensial di Kabupaten

Page 84: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Ngawi yaitu sektor yang masuk dalam klasifikasi ini adalah sektor

pertanian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih

dan kontruksi.

d. Jika nilainnya (-) dan (-) maka sektor tersebut memiliki pertumbuhan

yang kurang menonjol baik di Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten

Ngawi. Sektor yang masuk dalam klasifikasi ini adalah sektor

pertambangan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan keuangan,

persewaan dan jasa-jasa.

Secara keseluruhan, dari hasil analisis MRP secara sektoral di wilayah

studi (Kabupaten Ngawi) terhadap wilayah referensi (Provinsi Jawa Timur)

dapat di ketahui bahwa bila dilihat dalam kelompok sektoral di Kabupaten

Ngawi tidak ada sektor yang masuk dalam kategori pertumbuhan dominan.

Kebanyakan sektor ekonomi yang potensial di Kabupaten Ngawi masuk

dalam klasifikasi menonjol di wilayah Provinsi Jawa Timur namun kurang

menonjol di wilayah Kabupaten Ngawi. Sementara pada kategori

terbelakang justru terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian, sektor

perdagangan, hotel dan restoran, dan keuangan, persewaan dan jasa-jasa

dimana sektor perdagangan, hotel dan restoran, keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan dan jasa-jasa merupakan sektor ekonomi tersebut justru

yang menjadi sektor basis di Kabupaten Ngawi.

Page 85: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

4. Matrik Potensi

Analisis matrik potensi sektor ekonomi digunakan untuk penilaian

kinerja sektor yang didasarkan pada 2 (dua) indikator perbandingan, yaitu:

(1) perbandingan pertumbuhan (ratio pertumbuhan) yang membandingkan

pertumbuhan sektor dengan pertumbuhan total PDRB sebagai rujukan; dan

(2) perbandingan peranan (ratio kontribusi) yaitu membandingkan nilai

sektor dengan nilai rata-rata PDRB per sektor .

Kedua indikator perbandingan itu masing-masing membentuk 2 (dua)

golongan dengan nilai kritis sama dengan 1, artinya pada ratio pertumbuhan

ada sektor / sub sektor nilainya lebih dari 1 atau kurang sama dengan 1.

Sedangkan pada ratio kontribusi nilai yang mungkin didapat terbagi menjadi

2 (dua) bagian yaitu lebih dari 1 atau kurang sama dengan 1.

Tabel 4.9 Hasil Matrik Potensi Kabupaten Ngawi Tahun 2002-2010

Proporsi Pertumbuhan

Berkembang - Industri Pengolahan - Listrik, Gas dan Air Minum - Konstruksi - Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan

Prima - Perdagangan, Hotel

dan Restoran

Terbelakang - Pertambangan dan

Penggalian - Pengangkutan dan

Komunikasi

Potensial - Pertanian - Jasa-jasa

Sumber: BPS Kabupaten Ngawi diolah

Page 86: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Berdasarkan hasil analisis matrik potensi, dapat diketahui bahwa

selama kurun waktu 2002-2010 menempatkan sektor-sektor ekonomi yang

ada di Kabupaten Ngawi dalam kategori berikut ini:

a. Suatu sektor ekonomi yang mempunyai proporsi PDRB dan rasio

pertumbuhan PDRB lebih besar atau sama dengan 1 (satu) , maka sektor

tersebut dikategorikan sebagai sektor prima. Sektor ekonomi di

Kabupaten Ngawi yang masuk dalam kategori sektor prima adalah sektor

perdagangan, hotel & restoran.

b. Suatu sektor ekonomi yang mempunyai proporsi PDRB lebih besar atau

sama dengan 1 (satu) dan rasio pertumbuhan PDRB kurang dari 1 (satu),

maka sektor tersebut dikategorikan sebagai sektor potensial. Sektor

ekonomi di Kabupaten Ngawi yang masuk dalam kategori sektor

potensial adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa.

c. Suatu sektor ekonomi yang mempunyai proporsi PDRB kurang dari 1

(satu) dan rasio pertumbuhan PDRB lebih besar atau sama dengan 1

(satu) ,maka sektor tersebut dikategorikan sebagai sektor berkembang.

Sektor ekonomi di Kabupaten Ngawi yang masuk dalam kategori sektor

berkembang adalah sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air,

sektor konstruksi, sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan.

Page 87: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

d. Suatu sektor ekonomi yang mempunyai proporsi PDRB dan rasio

pertumbuhan PDRB kurang dari 1 (satu) , maka sektor tersebut

dikategorikan sebagai sektor terbelakang. Sektor ekonomi di Kabupaten

Ngawi yang masuk dalam kategori sektor terbelakang adalah sektor

pertambangan dan penggalian dan sektor Pengangkutan dan Komunikasi.

Berdasarkan hasil analisis matrik potensi ekonomi di Kabupaten

Ngawi, secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa sebagian besar sektor

ekonomi yang ada di daerah ini masuk dalam kategori sektor berkembang.

Page 88: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini akan disajikan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan

hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari kesimpulan

yang ada, penulis berusaha memberikan saran sehubungan dengan permasalahan

yang telah dikemukakan, sehingga hal ini dapat menjadi bahan masukan bagi

pihak-pihak yang berkaitan.

A. Kesimpulan

1. Hasil Analisis Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa di Kabupaten

Ngawi selama tahun 2002-2010, terdapat lima sektor yang teridentifikasi

sebagai sektor basis yaitu Sektor pertanian, Sektor konstruksi, Sektor

perdagangan, hotel dan restoran, Sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan, Sektor Jasa-jasa. Sedangkan sektor ekonomi yang

teridentifikasi sebagai sektor non basis yaitu Sektor Pertambangan dan

Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik Gas dan Air Minum,

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

2. Hasil Analisis Shift Share diketahui bahwa selama periode pengamatan

tahun 2002-2010, PDRB Kabupaten Ngawi mengalami kenaikan kinerja

perekonomian daerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai (Dij) yang positif di

seluruh sektor ekonomi. Dari total perubahan PDRB tersebut, pertumbuhan

ekonomi Provinsi, yang menunjukkan bagaimana pengaruh ekonomi

Provinsi Jawa Timur terhadap perekonomian Kabupaten Ngawi

menunjukkan nilai positif (Nij) pada setiap sektor ekonomi. Begitu juga

Page 89: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

dengan komponen keunggulan kompetitif (Cij) yang menunjukkan pengaruh

negatif terhadap perubahan PDRB Kabupaten Ngawi. Sedangkan pengaruh

bauran industri (Mij) menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap

perubahan PDRB Kabupaten Ngawi.

3. Hasil analisis Metode Rasio Pertumbuhan (MRP) menunjukkan bahwa

selama periode tahun 2002-2010 di Kabupaten Ngawi tidak ditemukan

adanya sektor ekonomi yang menonjol baik ditingkat Kabupaten Ngawi

maupun di Provinsi Jawa Timur dimana kualifikasi ini disebut dominan

pertumbuhan. Sebagian besar kegiatan sektor ekonomi yang potensial

masuk dalam kualifikasi sektor ekonomi yang menonjol ditingkat Provinsi

Jawa Timur tetapi kurang menonjol ditingkat Kabupaten Ngawi yaitu sektor

jasa-jasa. Sedangkan kegiatan sektor ekonomi yang potensial dimana masuk

dalam kualifikasi sektor ekonomi yang memiliki pertumbuhan menonjol di

Kabupaten Ngawi, namun kurang menonjol di tingkat Provinsi Jawa Timur

adalah sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan

air bersih, dan kontruksi. Selanjutnya yang terakhir, sektor ekonomi yang

memiliki pertumbuhan kurang menonjol baik di tingkat Provinsi Jawa

Timur maupun tingkat Kabupaten Ngawi adalah sektor pertambangan dan

penggalian, perdagangan, hotel dan restoran dan sektor keuangan,

persewaan dan jasa perusahaan.

Page 90: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

4. Hasil analisis Matrik Potensi menunjukkan bahwa selama periode tahun

2002-2010 di Kabupaten Ngawi, sektor ekonomi yang masuk dalam

kategori sebagai sektor prima adalah sektor perdagangan, hotel & restoran.

Selanjutnya, sektor pertanian dan sektor jasa-jasa masuk dalam kategori

sektor potensial. Sedangkan sektor ekonomi yang masuk dalam kategori

sebagai sektor terbelakang adalah sektor pertambangan dan penggalian dan

sektor pengangkutan dan komunikasi. Sebagian besar sektor ekonomi di

Kabupaten Ngawi masuk dalam kategori sektor berkembang yaitu sektor

industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air minum, sektor kontruksi, dan

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang telah dikemukakan, maka

berikut ini diuraikan saran terhadap kebijakan pengembangan perekonomian

daerah di Kabupaten Ngawi:

1. Berdasarkan hasil analisis, bahwa sektor yang menjadi sektor basis di

Kabupaten Ngawi adalah Sektor pertanian, Sektor konstruksi, Sektor

perdagangan, hotel dan restoran, Sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan, dan Sektor Jasa-jasa, maka disarankan Pemerintah daerah

mampu membuat perencanaan kebijakan pembangunan yang efektif

sehingga pemerintah daerah bisa mempromosikan sektor basis di Kabupaten

Ngawi ke luar daerah untuk menarik investor agar menanamkan modalnya

guna menunjang perkembangan sektor ekonomi tersebut .

Page 91: ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DAN …/Analisis...analisis perubahan struktur ekonomi dan identifikasi sektor unggulan di kabupaten ngawi tahun 2002-2010 skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

2. Pemerintah daerah diharapkan mampu memprioritaskan dalam mengambil

kebijakan pengembangan sektor-sektor unggulan tanpa mengabaikan sektor

lain dengan demikian pembangunan daerah lebih terarah dan memberikan

dampak yang tinggi bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat.

3. Dalam rangka pengembangan kegiatan sektor ekonomi yang potensial di

daerahnya. Pemerintah daerah diharapkan mampu membuat suatu strategi

pengembangan yang tepat sasaran, agar terdapat sector ekonomi yang

menonjol di tingkat Kabupaten Ngawi maupun di Propinsi Jawa Timur.

4. Perencanaan pembangunan daerah hendaknya didasarkan pada skala

prioritas dengan mengutamakan pembangunan sektor-sektor ekonomi yang

prima dan potensial agar dapat memberikan dampak yang menguntungkan

bagi pengembangan sektor-sektor lainnya.