analisis perbedaan tingkat disiplin kerja pns … · i analisis perbedaan tingkat disiplin kerja...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT DISIPLIN KERJA PNS SEBELUM
DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NOMOR 11
TAHUN 2015
Studi Kasus pada Pegawai Negeri Sipil Temanggung
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh:
Anastasia Lina Anggraeni
NIM: 132214084
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SkripsJ
ANALlSlS PERBEDAAN DISIPLIN KERJA PNS SEBELUl\1 DAN SESUDAHIlVIPLElVIENTASI PERATUR~~ BUPATI OMOR 11 TAHUN 2015
Studi Kasus Pada Dillas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan DinasPendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung
Pembimbing I
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT DISIPLIN KERJA PNS SEBELUM
DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NOMOR 11
TAHUN 2015
Studi Kasus pada Pegawai Negeri Sipil Temanggung
Anggota
Anggota
.Anggota
Yogyakarta, 30 November 2017
Fakultas Ekonomi
. uniarto, S.E.,M.B.A -
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Motto:
”He gives strength to the weary and increase the power of the weak.”
(Isaiah 40:21)
“You're not far, you're close. So stand up for yourself. It's written in the sky.”
(Jessica Jung – Fly)
“You can’t change your past, but you still can do many things and make some
plans for your future.”
(Penulis)
Skripsi ini ku persembahkan kepada :
Papa dan Mama tercinta,
sahabat - sahabatku,
almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi
dengan judul:
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT DISIPLIN KERJA PNS SEBELUM
DAN SESUDAH IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NOMOR 11
TAHUN 2015
Studi Kasus pada Pegawai Negeri Sipil Temanggung
dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 6 November 2017 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan
saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya
salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan agar gelar
akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan
perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003), pasal 25 dan pasal
70.
Yogyakarta, 18 September 2017
Yang membuat pernyataan,
Anastasia Lina Anggraeni
NIM : 132214084
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Anastasia Lina Anggraeni
Nomor Mahasiswa : 132214084
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT DISIPLIN KERJA PNS SEBELUM DAN
SESUDAH IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NOMOR 11 TAHUN
2015
(Studi kasus pada Pegawai Negeri Sipil di Temanggung)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikn secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 30 November 2017
Anastasia Lina Anggraeni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skropsi yang
berjudul ”Analisis Perbedaan Tingkat Disiplin Kerja PNS Sebelum Dan Sesudah
Implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun” Studi Kasus pada PNS di
Kabupaten Temanggung. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimaksih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai kehidupan penulis dengan
berkat dan cinta-Nya.
2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E.,M.B.A selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Vinantius Mardi Widyatmono, S.E., M.B.A selaku dosen
pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing dengan
kesungguhan hari selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M selaku dosen pembimbing II yang juga
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih
sempurna.
6. Bapak H. Suseno Triyanto Widodo M. S. selaku dosen pebg
7. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi DIY, dan
Pemerintah Kabupaten Temanggung yang telah memberikan izin
sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.
8. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
9. Papa dan Mama tercinta yang menjadi narasumber sekaligus yang selalu
memberikan kasih sayang, doa, nasehat, dukungan, semangat,
kebahagian, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku.
Terimaksih juga telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam
menghadapi hidup yang penuh rintangan ini sehingga membuatku dewasa
dalam menyikapi hidup.
10. Teman-teman seperjuangan kelas MPT yang selama ini telah berjuang
bersama dan memberikan dukungan.
11. Sahabat-sahabatku Engeline, Diana, Dida, Rosita, Clara, Ruth, Sesil, dan
Nadi. Terimakasih untuk doa dan semngat selama ini.
12. Teman – teman angakatan 2013, terimakasih atas kebersamaan selama
awal kuliah hingga akhir.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat
menjadi bahan masukan bagi rekan – rekan dalam menyusun skripsi ini.
Yogyakarta, 30 November 2017
Penulis
Anastasia Lina Anggraeni
NIM: 132214084
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................. v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... xiv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A.Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian..................................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 10
A. Landasan Teori ...................................................................................... 10
B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya ......................................................... 34
C. Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................... 36
D. Hipotesis ................................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 39
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 39
B. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................. 40
D. Variabel Penelitian ................................................................................ 40
E. Definisi Operasional .............................................................................. 41
F. Populasi .................................................................................................. 42
G. Sumber Data .......................................................................................... 43
H. Teknik Analisis Data ............................................................................. 43
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ............................... 47
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................ 53
A. Deskripsi Data dan Analisis .................................................................. 55
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan ....................................................... 56
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ......................... 77
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 80
LAMPIRAN ........................................................................................................... 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
V.1 Persentase Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 55
V.2 Persentase Subjek Berdasarkan Masa Kerja .............................................. 56
V.3 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 57
V.4 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ........................................................... 57
V.5 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 59
V.6 Hasil Peringkat ........................................................................................... 60
V.7 Hasil Uji Mann-Whitney ............................................................................ 61
V.8 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 62
V.9 Hasil Peringkat ........................................................................................... 63
V.10 Hasil Uji Kr2uskall Wallis ......................................................................... 63
V.11 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 65
V.12 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata .......................................................... 65
V.13 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 66
V.14 Hasil Peringkat ........................................................................................... 67
V.15 Hasil Uji Maan Whitney ............................................................................ 67
V.16 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 68
V.17 Hasil Peringkat ........................................................................................... 69
V.18 Hasil Uji Kruskall Wallis .......................................................................... 69
V.19 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ....................................... 71
V.20 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata ........................................................... 72
V.21 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 72
V.22 Hasil Peringkat .......................................................................................... 73
V.23 Hasil Mann W hitney .................................................................................. 73
V.24 Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi ........................................ 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
V.25 Hasil Peringkat ........................................................................................... 75
V.26 Hasil Uji Kruskal Wallis ............................................................................ 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
IV.1 Strukur organisasi Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil ............ 47
IV.2 Strukur Organisasi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan,
dan Aset Daerah............................................................................................ 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .............................................................................. 82
Lampiran 2 Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 .......................................... 86 Lampiran 3 Rekapitulasi Data ............................................................................... 118
Lampiran 4 Uji Beda Dua Rata-Rata .................................................................... 124
Lampiran 5 Tabel T ................................................................................................. 126
Lampiran 6 Tabel Z ................................................................................................. 130
Lampiran 7 Tabel Chi-Square ................................................................................ 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRAK
ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT DISIPLIN KERJA PNS SEBELUM DAN
SESUDAH IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NOMOR 11 TAHUN
2015
Studi Kasus pada Pegawai Negeri Sipil Temanggung
Anastasia Lina Anggraeni
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta,2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat disiplin kerja yang
diukur dari tingkat kehadiran PNS sebelum dan sesudah implementasi Peraturan
Bupati Nomor 11 Tahun 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh PNS
Kabupaten Temanggung di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DINDUK
CAPIL) yang berjumlah 38 orang dan Dinas Pendapatan, Pengelolaaan Keuangan,
dan Aset Daerah (DPPKAD) yang berjumlah 58 orang. Teknik pengumpulan data
dengan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan tingkat
disiplin kerja diantara PNS DINDUK CAPIL dan DPPKAD sebelum dan sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015, tidak ada perbedaan
tingkat disiplin kerja di antara PNS DINDUK CAPIL dan DPPKAD sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 berdasarkan jenis kelamin,
dan tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja diantara PNS DINDUK CAPIL dan
DPPKAD sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015
berdasarkan masa kerja.
Kata Kunci: Disiplin Kerja, Jenis Kelamin, dan Masa Kerja
\
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRACT
ANALYSIS OF DISIPLINE RATE DIFFERENCES OF CIVIL SERVANT
BEFORE AND AFTER THE IMPLEMENTATION OF REGENCY
REGULATION NUMBER 11 YEAR 2015
A Case Study at Temanggung Civil Servants
Anastasia Lina Anggraeni
University of Sanata Dharma
Yogyakarta,2017
This study aims to determine the difference of civil servant dicipline rate that is
measured from attendance before and after the implementation of Regency
Regulation Number 11 Year 2015. The population of this study are all 38 civil
servants at Temanggung Regency who worked for Population and Civil Registry
Agency (DINDUK CAPIL) and 58 civil servants at Office of Management of
Revenue, Finance, and Assets (DPPKAD). The data for this study was colleted
through documentation study. The results of the research indicate that there is no
difference between the dicipline rate of Civil Servants at DINDUK CAPIL and
DPPKAD before and after the implementation of Regency Regulation Number 11
Year 2015, there is no difference between the dicipline rate of Civil Servants at
DINDUK CAPIL and DPPKAD after the implementation Of Regency Regulation
Number 11 Year 2015 based on sex, and there is no difference between the
dicipline rate of Civil Servants at DINDUK CAPIL and DPPKAD after the
implementation Of Regency Regulation Number 11 Year 2015 based on years of
service.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti organisasi atau perusahaan, sebuah negara dan setiap
daerahnya pasti mempunyai tujuan. Dalam rangka mewujudkan tujuan negara
dan tujuan setiap daerahnya, maka Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah harus memperhatikan banyak hal. Salah satu hal tersebut adalah
disiplin kerja aparaturnya. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disingkat ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) berbeda dengan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK). PNS dapat bekerja hingga pensiun pada usia 56
tahun, sedangkan PPPK hanya dapat bekerja dalam jangka waktu tertentu.
Oleh sebab itu, PNS mempunyai pengaruh lebih besar karena bekerja untuk
pemerintah dalam jangka waktu yang lama.
PNS adalah Warga Negara Indonesia yang telah dinyatakan lolos dalam
tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan tes pra jabatan yang diadakan
pemerintah. Pemerintah berharap tes-tes ini berguna untuk mendapatkan
pegawai yang berkualitas, tekun, dan disiplin. PNS terdiri dari individu
dengan watak, perilaku, sikap, pola pikir yang berbeda, dan memiliki disiplin
yang beragam pula. Perbedaan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
antara lain faktor biologis dan faktor lingkungan dimana individu tersebut
bersosialisasi. Fenomena sikap timbul tidak saja ditentukan oleh keadaan
objek yang sedang kita hadapi tapi juga oleh kaitannya dengan pengalaman di
masa lalu, oleh situasi di saat sekarang, dan oleh harapan-harapan kita masa
yang akan datang (Azwar, 2012:3). Walaupun setiap PNS memiliki sifat yang
berbeda, mereka semua dituntut bekerja secara profesional dan menjalankan
tanggung jawabnya.
Pemerintah Daerah dapat mengatur segala hal yang berhubungan
dengan disiplin PNS yang bekerja di daerahnya dengan ketentuan-ketentuan
yang sudah ditetapkan. Ketentuan tersebut dibuat untuk menciptakan disiplin
kerja Pegawai Negeri Sipil di Daerahnya. Menurut Mondy (2008:162),
disiplin kerja adalah kondisi kendali diri karyawan dan perilaku tertib yang
menunjukkan tingkat kerjasama tim yang sesungguhnya dalam organisasi.
Disiplin ini berguna agar kegiatan dalam Pemerintahan Daerah tetap berjalan
secara efektif.
Menurut Suwatno dan Priansa (2011:223), kompensasi yang cukup
dapat menciptakan disiplin kerja pegawai sebagai wujud terimakasih atas
kompensasi yang diberikan organisasi. Kompensasi adalah segala sesuatu
yang diterima para pegawai sebagai balas jasa atas pekerjaan yang mereka
lakukan (Handoko,2014:155). Komponen kompensasi yang diberikan
pemerintah adalah gaji, tunjangan, dan berbagai macam kompensasi
pelengkap. Kompensasi yang diberikan Pemerintah Pusat adalah gaji pokok,
tunjangan isteri/suami, tunjangan anak, tunjangan jabatan, tunjangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
fungsional, tunjangan umum staf, tambahan tunjangan umum, tunjangan
beras, tunjangan khusus pajak, tunjangan Asuransi Kesehatan (Askes),
tunjangan irja / timtim, tunjangan daerah terpencil, dan honor. Kompensasi
yang diberikan Pemerintah Daerah adalah berupa tambahan penghasilan
berupa tunjangan yang mempunyai nama yang berbeda-beda di setiap
daerahnya. Besar tunjangan PNS ini tergantung pada keputusan Pemerintah
Daerah masing-masing yang disesuaikan dengan pendapatan daerah (Wening,
wawancara pribadi, 25 September 2016).
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pasal 63 ayat (2)
menjelaskan bahwa pemerintah daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan kepada PNS daerah dengan memperhatikan keuangan daerah dan
dengan persetujuan DPRD (Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan
Perbaikan Penghasilan Pemerintah Kabupaten Temanggung, 2016:2).
Kompensasi berupa tunjangan yang diberikan Pemerintah Daerah dapat
disesuaikan dengan jabatan, golongan dan beban kerja. Tunjangan yang tinggi
dapat membuat pegawai bekerja dengan giat, atau dapat juga membuat
pegawai menjadi bermalas-malasan. Tunjangan yang rendah dapat membuat
pegawai menjadi giat karena menjadi terpacu, atau dapat membuat pegawai
menjadi tidak puas dan menjadi bermalas-malasan.
Pada bulan Januari tahun 2015, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Temanggung mengubah Peraturan Bupati nomor 61 Tahun 2014 menjadi
Peraturan Bupati nomor 11 Tahun 2015 sebagai pedoman untuk pemberian
Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP). Tunjangan ini diambil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD). TPP diberikan kepada
Pegawai Negeri Sipil di Temanggung yang tidak menerima tunjangan profesi
atau sejenisnya. Peraturan ini mulai diberlakukan pada bulan Januari 2016.
TPP mulai diberikan pada bulan Februari dan akan terus diberikan setiap
bulan bersamaan dengan gaji selama peraturan ini masih berlaku. Pemerintah
Daerah Temanggung berharap, pemberian TPP ini dapat meningkatkan
kinerja PNS di Temanggung (Gema Bumi Phala, 2015:8). Sedangkan dalam
Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan
Pemerintah Kabupaten Temanggung (2016:1), menyatakan bahwa pemberian
TPP bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan untuk
kesejahteraan pegawai.
Pemerintah Daerah Temanggung mewajibkan setiap dinas
menggunakan fasilitas mesin absensi sidik jari. Mesin absensi sidik jari ini
berguna untuk mengetahui pegawai yang datang terlambat, pulang awal,
maupun absen kerja. Pemerintah Daerah dapat memberi sanksi kepada
pegawai yang tidak disipin dengan memotong TPP. Pemotongan TPP
dilakukan kepada pegawai yang datang terlambat, tidak apel pagi, pulang
lebih awal, ijin, ijin sakit, cuti, mengikuti pendidikan dan pelatihan,
mengikuti tugas belajar, dan tidak hadir kerja tanpa keterangan. Pemotongan
TPP ini dihitung per hari. Jumlah pemotongan TPP PNS di Temanggung
yaitu 1% untuk PNS yang datang terlambat, 1% untuk yang tidak apel pagi,
1% untuk PNS yang pulang lebih awal, 4% untuk PNS yang ijin, 1% untuk
PNS yang ijin sakit, 5% untuk PNS yang cuti kerja atau cuti bersalin, 5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
untuk PNS yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, 5% untuk PNS yang
mengikuti tugas belajar, dan 10% untuk ketidak hadiran tanpa adanya
keterangan. Pegawai yang tidak masuk kerja tanpa adanya keterangan harus
memberikan surat ijin susulan ke Kepala Dinas. Kemudian, surat ijin akan
ditampung oleh bagian kepegawaian dinas. Surat ini akan diberikan ke Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) sebulan sekali bersama lampiran printout
absensi yang sudah ditandatangani pegawai (Subagyo, wawancara pribadi, 20
September 2016).
Penelitian ini dilakukan di Dinas Kepegawai Daerah dengan
menggunakan data pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
(Dindukcapil) di Kabupaten Temanggung. Di dinas ini, ditemukan pegawai
yang meminta ijin untuk keluar kantor pada jam kerja untuk menjemput
anaknya atau alasan lainnya (Pangestika, 2016:1). Hal ini tetap dilakukan
sebelum dan sesudah ada TPP. PNS di Dindukcapil mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pelayan masyarakat
seperti pembuatan akta kelahiran, akta kematian, surat pindah keluar daerah,
surat datang / menerima dari luar daerah, KTP, dan KK. Penelitian juga
menggunakan data pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan
Aset Daerah (DPPKAD) di Kabupaten Temanggung. Di Dinas ini ditemukan
PNS yang sering terlambat (Wening, wawancara Pribadi, 20 September
2016). PNS di DPPKAD mempunyai tugas melaksanakan urusan
pemerintahan daerah di bidang administrasi keuangan daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penelitian ini juga dilakukan untuk membedakan tingkat disiplin kerja
berupa tingkat kehadiran PNS setelah adanya Peraturan Bupati nomor 11
Tahun 2015 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten
Temanggung berdasarkan jenis kelamin. Laki-laki dan perempuan pada
dasarnya memiliki perbedaan cara bicara, bersikap, dan kinerja yang berbeda
(Kuntjara, 2012:162). Perbedaan ini dapat berdampak juga pada tingkat
kedisiplinan mereka.
Selain membedakan berdasarkan jenis kelamin, peneliti juga
membedakan berdasarkan masa kerja. Faktor umur juga dapat menjadi alasan
tingkat kedisiplinan berupa tingkat kehadiran pegawai. Semakin lama masa
kerja seseorang, maka menunjukkan bahwa orang tersebut semakin tua atau
bertambah umur. Pada dasarnya, orang yang semakin tua lebih tidak
produktif dibandingkan yang lebih muda. Pegawai senior akan lebih mudah
lelah dan lebih mudah sakit dibandingkan pegawai junior.
Penelitian yang dilakukan peneliti ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya. Hal ini karena penelitian sebelumnya belum pernah meneliti
tentang perbedaan tingkat disiplin kerja PNS sebelum dan sesudah Peraturan
Bupati No 11 Tahun 2015. Penelitian sebelumnya juga belum pernah meneliti
tentang disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Temanggung.
B. Rumusah Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah yang diteliti adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Adakah perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sebelum dan
sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 ?
2. Adakah perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 berdasarkan jenis
kelamin?
3. Adakah perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 berdasarkan masa
kerja?
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih fokus terhadap
masalah yang diteliti. Pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Bupati yang dimaksud adalah Peraturan Bupati Nomor 11
Tahun 2015 yang mengatur tentang Tunjangan Perbaikan Penghasilan
(TPP) yang diberikan Pemerintah Daerah kepada Pegawai Negeri Sipil di
Temanggung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Subjek penelitian adalah PNS yang bekerja di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset
Daerah di Kabupaten Temanggung.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung
sebelum dan sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun
2015.
2. Mengetahui perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung
sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015
berdasarkan jenis kelamin.
3. Mengetahui perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung
sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015
berdasarkan masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Daerah Temanggung
Sebagai dasar untuk mengetahui perbedaan tingkat disiplin kerja PNS
sebelum dan sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun
2015 . Sehingga, dapat mengetahui efektivitas Peraturan Bupati tersebut.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebagai sumber referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya dan
sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Peneliti
Sebagai kesempatan untuk menerapkan ilmu dalam penelitian, menambah
wawasan, pengetahuan, dan pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Simamora (2006:4), manajemen sumber daya manusia
adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa,
dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan.
Manajemen sumber daya manusia bukan hanya sekedar aktivitas strategik
saja, tetapi juga merupakan hal pokok untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan tersebut adalah tujuan jangka pendek, jangka menengah, maupun
jangka panjang. Jika tujuan organisasi tidak tercapai, maka sebuah
organisasi akan kacau, terancam dan bahkan tidak beroperasi lagi.
Organisasi dalam memanfaatkan dan mengelola manusia tidak dapat
lepas dari tantangan dan hambatan. Masalah sumber daya manusia yang
berupa tantangan dan hambatan ini berasal dari dalam maupun dari luar
organisasi. Tantangan dari dalam organisasi antara lain peningkatan biaya
untuk sumber daya manusia, semakin tingginya pendidikan pegawai,
perbedaan lamanya bekerja, perbedaan perbedaan pengalaman kerja,
perbedaan sikap dan perilaku pegawai, perbedaan usia pegawai,
perbedaan semangat kerja pegawai, perbedaan produktivitas pegawai, dan
tuntutan pegawai. Tantangan dari luar organisasi adalah politik, kebijakan
dan peraturan pemerintah, kondisi demografis, kondisi geografis, kondisi
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sosial, kondisi budaya, pasar tenaga kerja yang berubah-ubah, konsumen,
kemajuan tekonologi, tantangan global, persaingan, dan bencana yang
dapat datang tiba-tiba.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia Pemerintah
Layaknya sebuah perusahaan atau organisasi, pemerintah dalam
suatu negara dan setiap daerahnya membutuhkan manajemen sumber
daya manusia untuk mengatur pegawainya. Selain dalam hal badan usaha
dan perdagangan, pemerintah tidak mempunyai tujuan mencari
keuntungan finansial. Pemerintah juga memanfaatkan dan mengelola
sumber daya manusia untuk kepentingan birokrasi, keuangan negara,
administrasi negara, dan pelayanan masyarakat. Meskipun manajemen
sumber daya manusia suatu negara mempunyai fungsi yang sedikit
berbeda dengan perusahaan, namun juga memiliki peranan yang paling
penting dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia dalam
organisasi harus digunakan dan dikelola secara efektif agar
mempermudah organisasi dalam mencapai tujuan.
Di era globalisasi seperti saat ini dibutuhkan Aparatur Negara yang
berkualitas, cerdas, jujur, dan disiplin agar dapat membantu negara
menjadi maju dan mengikuti perkembangan jaman. Pemerintah saat ini
sudah mengikuti perkembangan teknologi dalam memanfaatkan Aparatur
Negara. Aparatur Negara diharapkan mampu memanfaatkan fasilitas
berteknologi maju yang telah disediakan. Fasilitas tersebut adalah
computer yang selalu “update” dengan perkembangan, fasilitas aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
computer yang memudah pekerjaan, fasilitas internet, dan mesin absensi
sidik jari dan wajah. Fasilitas internet berguna untuk absensi pegawai
dimana masing-masing dinas/instansi sudah terkoneksi dengan Badan
Kepegawaian Daerah setempat, untuk penilaian kerja pegawai yang
terkoneksi dengan Badan Kepegawaian Daerah Setempat, dan untuk
pelaporan pajak terkoneksi dengan Kantor Pelayanan Pajak Daerah
setempat.
Manajemen sumber daya manusia dalam sebuah negara mengelola
lebih banyak sumber daya manusia dibandingkan organisasi atau
perusahaan swasta. Tantangan-tantangan yang dihadapi manajemen
sumber daya manusia lebih banyak dan lebih rumit. Banyaknya pegawai
yang dipekerjakan menyebabkan banyak perbedaan antar pegawai.
Pemerintah Pusat memperbolehkan setiap pemerintah daerahnya untuk
mengelola sumber daya manusianya dalam hal tertentu. Hal ini berguna
agar mempermudah pengelolaan dan pengkoordinasian pegawai serta
menciptakan efektifitas dan efisiensi. Pemerintah baik pusat maupun
daerah, harus membuat peraturan, kebijakan, dan keputusan dalam hal
kepegawaian agar pencapaian tujuannya tidak terhambat. Pegawai
pemerintah diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyelesaikan
berbagai macam hal dan masalah dalam negara. Lewat bantuan pemikiran
dan kerja mereka, kegiatan dalam pemerintahan dapat tetap berjalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Pemerintah
Penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan
penggunaan sumber daya manusia merupakan proses yang dibutuhkan
untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
(Handoko, 2014:4). Didasarkan lewat pernyataan tersebut, berikut
fungsi manajemen sumber daya manusia PNS (Subagyo, wawancara
pribadi, 5 November 2016):
1) Penarikan
Proses penarikan atau pencarian pegawai dilakukan
pemeritah adalah dengan pemasangan iklan di koran, internet, dan
di setiap dinas/instansi. Dalam iklan tersebut dicantumkan
bagian/dinas yang dibutuhkan, syarat dan ketentuan, waktu dan
tempat tes, macam tes, serta cara pendaftaran dan batas
pendaftaran.
2) Seleksi
Proses seleksi dilakukan dengan tes yang sering disebut Tes
Calon Pegawai Negeri Sipil (Tes CPNS). Waktu dan tempat
seleksi biasanya disebutkan dalam iklan.
3) Pengembangan
Pengembangan yang dilakukan adalah dengan pembuatan
aturan tentang disiplin dan melakukan pelatihan. Aturan tentang
disiplin kerja dapat dibuat oleh Kementerian Dalam Negeri
(Mendagri), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Reformasi Birokrasi (Men PAN), Gubernur, dan Bupati/Walikota.
Aturan tentang disiplin kerja ini dibuat dalam bentuk Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Per Mendagri), Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Per
Men PAN), Peraturan Gubernur (PerGub), dan Peraturan
Bupati/Walikota.
Teknik pelatihan yang diterapkan adalah “on the job
training” dan “off the job training”. Macam teknik “on the job
training” yang digunakan adalah latihan instruksi pekerjaan
dinama pegawai telah diberi buku panduan mengenai tata cara dan
batas-batas pengerjaan tugas pegawai di bidangnya masing-
masing. Buku panduan itu berupa Buku Tugas Pokok dan Fungsi.
Teknik “on the job training” lainnya adalah coaching, dimana
atasan memberikan bimbingan dan pengarahan.
Teknik “off the job training” yang digunakan pemerintah
untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk menjadi Pegawai
Negeri Sipil (PNS), harus mengikuti pelatihan pra jabatan. Teknik
selanjutnya adalah kunjungan dinas di dinas yang berada di daerah
yang berbeda guna mempelajari keunggulan yang ada. Kunjungan
dinas tersebut disebut studi banding. Selain itu, teknik “off the job
training” yang digunakan adalah pelatihan, dan seminar. Pelatihan
yang dilakukan adalah pendidikan dan pelatihan (diklat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Pemeliharaan
Fungsi sumber daya manusia dalam hal pemeliharaan yang
diberikan pemerintah kepada pegawainya antara gaji dan
tunjangan-tunjangan baik yang diberikan pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah. Pemberian gaji diatur oleh Pemerintah
Pusat yaitu Kementerian Keuangan. Selain itu, pemerintah
memberikan hak cuti tahunan, cuti pernikahan, cuti persalinan,
cuti naik haji, cuti alasan penting, dan cuti diluat tanggungan
negara. Pelayanan yang diberikan pemerintah adalah BPJS dan
rekreasi. Pelayanan keamanan dan keselamatan kerja yang
diberikan pemerintah adalah adanya satpam untuk menjaga
keamanan kantor. Layanan konseling yang diberikan melalui
Dinas Kepegawaian Daerah.
5) Penggunaan
Dalam hal perencanaan karier, di setiap dinas disediakan
deskripsi dan spesifikasi jabatan di masing-masing dinas. Dalam
hal audit sumber daya manusia dilakukan secara online yang diisi
setiap PNS secara individu.
3. Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pasal 63 ayat (2)
menjelaskan bahwa pemerintah daerah dapat memberikan tambahan
penghasilan kepada PNS daerah dengan memperhatikan keuangan daerah
dan dengan persetujuan DPRD (Pedoman Pelaksanaan Pemberian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pemerintah Kabupaten Temanggung,
2016:2).
Bupati sebagai Kepala Daerah memiliki wewenang untuk membuat
berbagai kebijakan termasuk yang berhubungan dengan Aparatur Negara
di daerahnya. Kebijakan Pemerintah Daerah tersebut dibatasi oleh
Pemerintah Pusat berdasarkan kepentingannya. Wewenang yang
diberikan Pemerintah Pusat ini dapat lebih menyejahterakan pegawai di
setiap daerah. Salah satu kebijakan yang dapat dibuat oleh Pemerintah
Daerah adalah tentang kompensasi berupa tunjangan.
Pada tanggal 09 Februari 2016, Pemerintah Daerah Kabupaten
Temanggung menerbitkan Surat Edaran Bupati Temanggung. Surat
edaran tersebut berisi pedoman pelaksanaan pemberian Tunjangan
Perbaikan Penghasilan (TPP) Pemerintah Kabupaten Temanggung kepada
PNS yang bekerja di daerahnya. TPP ini mulai berlaku pada bulan Januari
2016, tetapi mulai diterima pada bulan Februari 2016. Jadi, pada bulan
Februari 2016, PNS menerima TPP untuk bulan Januari dan bulan
Februari.
a. Tunjangan Perbaikan Penghasilan
Kompensasi merupakan imbalan finansial, jasa, dan tunjangan
yang diterima oleh para karyawan sebagai bagian dari hubungan
kepegawaian (Simamora 2006:442). Kompensasi yang diberikan
kepada pegawai dapat berupa imbalan yang dapat diterima langsung
dan tidak langsung oleh pegawai dalam organisasi tersebut. Imbalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang dapat diterima langsung oleh pegawai adalah gaji/upah, bonus,
dan komisi. Imbalan yang dapat diterima pegawai secara tidak
langsung adalah berupa uang pensiun, asuransi, cuti, fasiltas kantor,
dan liburan.
Di era sekarang, kebutuhan hidup manusia semakin beragam dan
semakin mahal. Hal ini menyebabkan keinginan pegawai meningkat
mengikuti keadaan yang ada. Pegawai membutuhkan kenikmatan
hidup yang salah satunya dapat diraih dengan mendapatkan gaji yang
diharapkan. Pegawai juga mempunyai keinginan untuk dapat
menyisihkan gajinya untuk disimpan atau ditabung untuk kebutuhan
mendesak atau kebutuhan lain di masa depan. Masalah kompensasi ini
menjadi tantangan bagi organisasi untuk menghargai, memuaskan,
dan bahkan mempertahankan pegawai.
Apabila pegawai tidak puas, maka akan merugikan perusahaan.
Pegawai yang tidak puas bisa saja menjadi bermalas-malasan,
sehingga produktivitas berkurang dan menghambat organisasi dalam
mencapai tujuan. Pada tahap serius, pegawai juga bisa saja melakukan
protes dengan melakukan mogok kerja dan melakukan demostrasi.
Mereka akan menuntut agar organisasi memberikan gaji yang layak.
Pegawai yang telah kecewa terhadap organisasi akan berhenti bekerja
dan memilih mencari pekerjaan baru di organisasi lain. Organisasi
menjadi kehilangan pegawai-pegawai potensial yang seharusnya
menguntungkan dan membantu perusahaan untuk lebih dekat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tujuannya. Organisasi mau tidak mau harus mencari pegawai baru dan
mengeluarkan dana kembali untuk menyeleksi, menarik, melatih, dan
mengembangkan pegawai baru pengganti pegawai yang keluar.
Menurut Suwatno dan Priansa (2011:220), kompensasi yang
diberikan harus menerapkan asas keadilan dan asas kelayakan dan
kewajaran. Adil bukan berarti semua pegawai yang bekerja di bidang
yang berbeda dan mempunyai beban kerja yang berbeda-beda
menerima kompensasi yang bobotnya sama. Adil adalah memberikan
kompensasi sesuai dengan apa yang telah dikerjakan dan besarnya
tanggung jawab masing-masing pegawai. Jika ada pegawai yang
memiliki beban kerja yang sama, maka akan dikatakan adil jika
kompensasi yang mereka dapatkan sesuai dan sama. Kompensasi yang
diberikan haruslah seusai, lebih, atau hampir sama dengan kompensasi
yang diberikan organisasi lain kepada bidang kegiatan yang sama di
wilayah yang sama. Kompensasi juga harus diatas Upah Minimum
Regional tempat organisasi itu beroperasi.
Salah satu kompenasi yang dapat diberikan oleh Pemerintah
Daerah adalah bonus (Reward). Kompensasi berupa reward yang
diberikan Pemerintah Kabupaten Temanggung terhadap pegawainya
adalah Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP). Pemberian TPP ini
berguna untuk meningkatkan kinerja pegawai, meningkatkan kualitas
pelayanannya kepada masyarakat, dan menyejahterakan PNS. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
ini adalah kriteria TPP (Pedoman Pelaksanaan Pemberian Tunjangan
Perbaikan Penghasilan Pemerintah Kabupaten Temanggung, 2016:3):
1) Penerima TPP
Penerima TPP adalah PNS yang bekerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Temanggung
2) Pengecualian penerima TPP
a) Guru dan Pengawas sekolah yang telah memperoleh tunjangan
profesi
b) Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
c) Pegawai Pusat Kesehatan Masyarakat
d) Pegawai yang ditugaskan di luar lingkungan PemKab
Temanggung.
b. Pemotongan Tunjangan Perbaikan Penghasilan
Pengendalian Internal adalah semua rencana, metode, dan
kebijaksanaan untuk mengamankan harta kekayaan, menguji
ketepatan data akuntansi, efisiensi dan efektifitas sumber daya
organisasi, serta mendorong ditaatinya peraturan organisasi
(Pangestika, 2016:26). Pengendalian internal ini juga diperlukan
Pemerintah agar memiliki pegawai yang sesuai dengan yang
diharapkan.
Pemerintah Daerah Temanggung mewajibkan setiap dinas
menggunakan fasilitas mesin absensi sidik jari. Mesin absensi sidik
jari ini berguna untuk mengetahui pegawai yang tidak ikut serta dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
apel pagi, datang terlambat, pulang awal, maupun absen kerja. Berikut
ini adalah faktor pengurangan TPP yang terdiri dari (Pedoman
Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pemerintah
Kabupaten Temanggung, 2016:7):
1) Terlambat hadir, per hari dikurangi 1% dari TPP
2) Tidak apel pagi, per hari dikurangi 1% dari TPP
3) Pulang lebih awal karena sakit, dikurangi 1% dari TPP. Pulang lebih
awal karena alasan lain, dikurangi 2% dari TPP.
4) Setiap izin tidak masuk, dikurangi 4% dari TPP.
5) Setiap izin sakit, dikurangi 1% dari TPP.
6) Setiap cuti tahunan, cuti sakit, atau cuti dengan alasan adanya urusan
penting, dikurangi 1% dari TPP.
7) Setiap cuti bersalin, dikurangi 5% dari TPP.
8) Setiap cuti besar, dikurangi 5% dari TPP.
9) Setiap tugas belajar, dikurangi 5% dari TPP.
10) Setiap pendidikan dan pelatihan (diklat) yang lebih dari satu bulan,
per hari dikurangi 5% dari TPP.
11) Setiap tidak hadir tanpa keterangan, dikurangi 10% dari TPP.
12) Setiap melaksanakan dinas luar, TPP tidak dikurangi.
13) Pegawai yang masih dalam status melaksanakan diklat lebih dari satu
bulan, menjalankan cuti bersalin, cuti besar dalam satu bulan penuh
pada bulan tertentu, dikurangi 100% dari TPP atau tidak menerima
TPP pada bulan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Pegawai Negeri Sipil
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014,
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. PNS harus menaati setia kepada
negara, jujur, menaati aturan, dan bertanggung jawab. Pegawai Negeri
Sipil diatur oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerahnya
masing-masing. Mereka bekerja pada bidang-bidang tertentu dan diberi
tugas sesuai dengan jabatannya.
5. Disiplin kerja
Menurut Mondy (2008:162), disiplin kerja adalah kondisi kendali
diri karyawan dan perilaku tertib yang menunjukkan tingkat kerjasama
tim yang sesungguhnya dalam organisasi. Tindakan disipliner untuk
menciptakan disiplin kerja dilakukan dengan membuat kewajiban, aturan,
larangan, dan sanksi yang akan diberikan kepada pegawai yang
melanggarnya. Menurut Dita, Asriyani, dan Gimin (2015:3) kedisplinan
yang telah dijalankan diharapkan akan mampu memberikan sikap mental
karyawan ke arah tindakan-tindakan yang positif dan merupakan landasan
pokok dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan dalam
perusahaan. Tindakan disipliner yang dibuat organisasi harus dapat
mendidik setiap individu yang ada dalam organisasi untuk bersikap dan
berperilaku sesuai yang diharapkan organisasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Menurut Sari, Bakri, dan Diah (2015:32) unsur kedisiplinan sangat
penting dalam proses pelaksanaan kegiatan perusahaan agar dapat
berjalan tepat waktu, efektif, dan efisien. Tindakan disipliner harus ada
dalam sebuah organisasi karena dapat mengurangi kemungkinan pegawai
yang berperilaku dan bersikap merugikan organisasi. Kerugian yang
mungkin didapatkan organisasi tersebut adalah terhambatnya perusahaan
dalam mencapai tujuan. Organisasi harus membuat peraturan dan
kebijakan yang mengatur pegawainya agar dapat mencegah
ketidakdisplinan pegawai atau memberikan sanksi atas tidakan tidak
disiplin yang dilakukan pegawainya.
Lingkungan baik di dalam maupun di luar organisasi bersifat
dinamis dan rentan terhadap perubahan. Perubahan-perubahan yang
terjadi membuat manajemen sumber daya manusia harus melakukan
tindakan disipliner yang sesuai dengan lingkungan organisasi dan keadaan
karyawannya. Tindakan disipliner yang berupa kewajiban/ aturan/
larangan/ sanksi dapat ditambah, diperbaharui, dan tidak harus
diberlakukan sama terus merenus. Namun, perubahan tersebut harus
diinformasikan kepada individu-individu yang ada di dalam organisasi.
Organisasi juga seharusnya memperbolehkan individu-individu dalam
organisasi tersebut memberikan kritik dan saran terhadap disiplin kerja
yang baru diterapkan tersebut. Tujuannya adalah agar semua pihak
terlibat dan tidak ada yang merasa dirugikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Tindakan disipliner yang dibuat organisasi harus bersifat adil dan
tidak merugikan satu atau lebih pihak dalam organisasi. Tindakan
disipliner yang tidak adil dapat memunculkan masalah baru, pertentangan,
dan konflik. Jika pihak yang dirugikan tidak bertindak untuk menentang
disiplin kerja yang tidak adil tersebut, maka akan merusak semangat kerja
dan moral berbagai pihak dalam organisasi.
a. Jenis Tindakan Disipliner
Tindakan disipliner dapat dilakukan sebuah organisasi melalui
beberapa cara yang dianggap dapat membantu sebuah organisasi atau
perusahaan agar mengurangi tingkat ketidakdisiplinan pegawai yang
dapat merugikan organisasi atau perusahaan tersebut. Berikut adalah
jenis-jenis tindakan disipliner (Handoko, 2014:208-211):
1) Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah jenis disiplin yang mendorong para
karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
pelanggaran-pelanggaran dapat dicegah. Jadi, disiplin preventif ini
dibuat sebelum terjadinya ketidakdisiplinan pegawai. Disiplin
preventif ini tidak menjamin akan menghilangkan segala tindakan
ketidakdisiplinan yang akan terjadi, tetapi akan menguranginya.
2) Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah jenis disiplin yang berguna untuk
menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba
untuk menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Hukuman-hukuman akan diberikan bagi pegawai yang melanggar
disiplin preventif yang telah dibuat oleh sebuah organisasi atau
perusahaan. Tujuan dari disiplin korektif adalah agar pegawai
yang tidak disiplin menjadi jera dan tidak ingin mengulangi
kesalahannya lain.
3) Disiplin Progresif
Disiplin progresif berarti pemberian hukuman berat bagi
pegawai yang telah melakukan pelanggaran secara berulang.
Tujuan disiplin ini adalah agar pegawai tidak menganggap remeh
segala peraturan disiplin yang telah dibuat organisasi atau
perusahaan, sehingga karyawan benar-benar memperbaiki
kesalahan yang pernah dibuatnya.
b. Proses Tindakan Disipliner
Segala hal tidak akan terbentuk tanpa adanya proses. Kebijakan
dan peraturan tentang disiplin kerja pegawai akan tercipta melalui
beberapa tahap, antara lain (Simamora, 2006:616):
1) Tujuan organisasi
Setiap organisasi atau perusahaan pasti mempunyai tujuan.
Organisasi atau perusahaan harus membuat perencanaan-
perencanaan yang dapat membantu perususahaan mencapai
tujuannya. Sehingga, masalah-masalah yang menghambat
perusahaan dapat berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Menyusun Peraturan
Salah satu hal yang dapat membantu perusahaan untuk
mencapai tujuannya adalah menyusun dan menetapkan aturan
yang berhubungan dengan tindakan disipliner. Aturan tersebut
dapat mencegah dan menanggulangi ketidakdisiplinan pegawai.
3) Mengkomunikasikan peraturan kepada para pegawai
Peraturan yang telah dibuat diresmikan dan disetujui oleh
atasan diberitahukan dan dikomunikasikan kepada pegawai.
Keterlibatan pegawai juga penting dalam memberi masukan atas
peraturan yang sudah dibuat. Peraturan tersebut diharapkan dapat
menekan tingkat ketidakdisiplinan pegawai karena pegawai
dianggap sudah paham akan aturan yang ada.
4) Mengamati pelaksanaannya
Sikap dan perilaku karyawan diamati untuk mengukur
tingkat keefektifan dari peraturan yang telah dibuat tersebut.
Sehingga, organisasi atau perusahaan dapat menilai apakah
peraturan tersebut berfungsi sesuai yang diharapankan organisasi
atau perusahaan.
5) Membandingkan pelaksanaan dengan peraturan
Manajemen sumber daya manusia harus membandingkan
berapa banyak peraturan dipraktekkan dengan baik dan sesuai
dengan peraturan yang ada. Apa yang dilaksanakan diharapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
tidak melenceng dari peraturan yang telah dibuat, sehingga tetap
tercipta kedisiplinan dan keadilan yang diharapkan.
6) Membandingkan tindakan disipliner yang tepat
Peraturan yang berisi tentang tindakan disipliner akan dipilih
jenis tindakan disipliner yang sesuai dengan karyawan yang ada di
organisasi atau perusahaan tersebut dengan berbagai pertimbangan
yang ada. Pertimbangan-pertimbangan tersebut antara lain tingkat
keadilan, kritik dan saran dari pegawai, sikap dan perilaku
pegawai, dan jenis tindakan disipliner yang paling efektif. Setelah
adanya perbaikan, maka organisasi kembali mengkomunikasikan
pertaruran tersebut kepada para pegawainya.
6. Ketidakhadiran Kerja
a. Pengertian Ketidakhadiran
Ketidakhadiran adalah kondisi yang terjadi karena seseorang
tidak bisa hadir bekerja ketika jadwalnya untuk bekerja (Simamora,
2016:151). Ketidakhadiran karyawan atau pegawai dapat disebabkan
karena karyawan tersebut sakit, memiliki kepenting pribadi atau
keluarga, atau bermaksud untuk bolos kerja. Karyawan yang bolos
kerja tentu jarang terjadi dalam sebuah perusahaan atau organisasi,
namun tidak menutup kemungkinan yang ada.
Ketika seorang karyawan tidak hadir untuk bekerja, atau tidak
hadir pada waktu yang telah ditentukan, hal ini dapat menimbulkan
pengaruh besar pada operasional perusahaan atau organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Beberapa ketidakhadiran tidak dapat dihindari, tapi sebagian lain perlu
dikendalikan dengan langkah-langkah tertentu (Grensing-Phopal,
2008:193). Perusahaan tentu juga menanggung kerugian finansial
karena harus tetap menggaji atau memberi upah pada hari dimana
karyawan tidak hadir kerja.
Pengendalian ketidakhadiran dapat dilakukan dengan membuat
dan memberi informasi, aturan atau kebijakan tertentu yang
menciptkanan dasar bagi tindakan disipliner. Informasi, aturan atau
kebijakan ini berguna agar karyawan paham tentang pentingnya
mengikuti mengikuti peraturan tersebut.
b. Penyebab Ketidakhadiran
Peningkatan biaya ketidakhadiran dalam sebuah organisasi atau
perusahaan dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
(Grensing-Phopal, 2008:197):
1) Menurunnya loyalitas tenaga kerja terhadap perusahaan, bila
dibandingkan dengan sebelumnya.
2) Tenaga kerja yang lebih mobile.
3) Suami dan istri sama-sama bekerja atau berkarier.
4) Tekanan untuk merawat tanggungan (anak atau tanggungan
dewasa seperti orang tua).
Lingkungan kerja mungkin ikut mempengaruhi tingkat
ketidakhadiran apabila karyawan merasa terlalu dibebani dengan
perkerjaan, kesulitan berhubungan dengan rekan kerja, atau karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
merasa tidak bangga dengan kontribusinya (Grensing-Phopal,
2008:196). Saat pertama kali masuk kerja, tentu saja karyawan harus
berdaptasi dengan lingkungan kerjanya seperti apa yang harus
dikerjakannya, bagaimana suasana tempat kerjanya, dan bagaimana
sifat dan watak rekan kerjannya. Namun, tak jarang jika karyawan
yang sudah lama bekerja di sebuah organisasi atau perusahaan, masih
merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri.
Survey menunjukkan beberapa fakta tentang ketidakhadiran
kerja, antara lain (Grensing-Phopal, 2008:196):
1) Semakin tinggi tingkat gaji dan semakin lama masa kerja
karyawan, berarti semakin rendah tingkat ketidakhadirannya.
Tinggi rendahnya gaji yang diterima karyawan tergantung pada
lamanya seorang karyawan bekerja dan juga tingkat
pendidikannya.
2) Karyawan wanita dan belum menikah cenderung lebih sering
absen dari karyawan pria atau yang sudah menikah. Ini dapat
dikaitkan dengan perawatan anak. Wanita memiliki tanggung
jawab lebih untuk merawat anak.
3) Karyawan yang lebih muda lebih sering absen daripada karyawan
yang lebih tua, tapi karyawan yang lebih tua absen dalam jangka
waktu yang lebih panjang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Kebijakan Tentang Absensi
Kebijakan yang dikeluarkan sebuah oraganisasi atau perusahaan
harus berisi tentang aturan ketidakhadiran kerja karyawan secara
spesifik dan mengunakan bahasa yang baik, sehingga tidak membuat
karyawan merasa terbebani. Kebijakan sebuah organisasi atau sebuah
perusahaan yang baik tidak bermaksud menghukum para karyawan
untuk setiap ketidakhadirannya. Tentu saja karyawan memiliki hak
untuk melakukan cuti, namun karyawan perlu paham bahwa ia
memiliki kewajiban di tempat kerjanya yang harus dikerjakan dan
diselesaikan tepat waktu.
Berikut ini beberapa pedoman untuk perancangan, penerapan,
dan pengkomunikasian kebijakan tentang absensi (Grensing-Phopal,
2008:196):
1) Konsisten. Kebijkana yang diterapkan dalam sebuah oraganisasi
atau perusahaan harus diterapkan secara konsisten kepada seluruh
karyawan.
2) Pertimbangan pembuatan “bank cuti yang dibayar”. Organisasi
atau perusahaan dapat memberikan kesempatan cuti kerja,
sehingga karyawan tidak perlu mencari-cari alasan sakit hanya
untuk absen kerja. Sebagai hasilnya, absensi tak terencana menjadi
berkurang. Selain itu, perlu adanya pemberian penghargaan
kepada karyawan yang disiplin dengan menerbitkan sertifikat
kehadiran atau memberi bonus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3) Perhatikan masalah yang timbul dengan segera. Organisasi lebih
baik tidak membiarkan masalah berkelanjutan dan langsung
menghadapi karyawan yang merusak sistem. Tujuan pertemuan
tersebut adalah membuat karyawan sadar tentang perhatian serius
organisasi atau perusahaan terhadap kehadiran dan efeknya pada
organisasi atau perusahaan dan kelompok kerja.
d. Memerangi Ketidakhadiran
Organisasi atau perusahaan dapat mengatasi absensi maupun
keterlambatan pegawai. Berikut ini adalah cara yang dapat dilakukan
organisasi atau perusahaan untuk memerangi ketidakhadiran
(Grensing-Phopal, 2008:199-124):
1) Perhatikan kebutuhan fisik dan emosional karyawan.
2) Komunikasikan kepada karyawan mengapa kehadiran mereka di
tempat kerja sangat penting, dari prespektif tingginya biaya
absensi dan dari perspektif nilai kontribusi karyawan bagi
perusahaan.
3) Tangani pelanggaran terhadap kebijakan absensi secara langsung
dan konsistensi.
4) Berlakukan asas praduga tidak bersalah kepada karyawan.
5) Kaji ulang kebijakan organisasi atau perusahaan tentang absensi
secara rutin.
6) Sanksi yang diberikan harus berhubungan dengan absensi dan
didasarkan atas hal yang berkaitan dengan pekerjaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
7) Karayawan harus paham akan pentingnya kehadiran seluruh
karyawan dengan mengkomunikasikan tentang pentingnya
pekerjaan dan nilai kotribusi terhadap tempat kerja.
8) Karyawan didorong untuk merawat kesehatan mereka secara
proaktif.
9) Organisasi atau perusahaan lebih baik memberikan latihan silang
kepada karyawan lain untuk menangani pekerjaan rekan mereka.
7. Masa Kerja
Masa kerja adalah lamanya seorang pegawai bekerja di organisasi
atau perusahaan dari saat pertama mulai bekerja hingga saat ini. Pegawai
yang mempunyai pengalaman kerja yang tinggi adalah pegawai yang
mempunyai masa kerja yang lama. Pegawai yang mempunyai masa kerja
yang lama pasti pernah mengharapkan dan berusaha untuk
mengembangkan karirnya. Jabatan yang tinggi didapatkan melalui proses-
proses yang dibantu dengan pengalaman kerja, pendidikan, kemampuan,
dan bahkan karisma dari seorang karyawan.
Setiap karyawan yang mempunyai masa kerja lama pasti melewati
semua tahap-tahap dalam perkembangan karir. Orang yang berada dalam
tahap-tahap tersebut mempunyai masalah-masalah atau hambatan-
hambatan yang berbeda dalam perkembangan karirnya. Tahap-tahap karir
adalah sebagai berikut (Simamora, 2006:416-418):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
a. Karir Awal
Karir awal adalah tahap dimana seseorang masuk dalam
orgnanisasi atau perusahaan dan mendapat gambaran nyata tentang
organisasi karena dilihat dan dialaminya sendiri. Pegawai tersebut
juga akan berusaha berdaptasi dengan lingkungan kerjanya dan
aturan-aturan dalam organisasi atau perusahaan tempat ia bekerja.
Lalu, ia akan berusaha menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan pekerjaan yang dihadainya.
Pegawai baru yang belum mengenal organisasi atau perusahaan
terlalu dalam ini dapat menghadapi beberapa masalah. Pegawai bisa
saja melanggar aturan yang ada karena masih kurang paham, konflik
dengan karyawan lain yang berbeda dengan karyawan tersebut, masih
kurang paham tentang tugas yang harus dikerjakan dan lain-lain.
b. Karir pertengahan
Karir pertengahan adalah dimana pegawai bukan lagi pegawai
baru. Pegawai pada tahap ini dianggap lebih produktif karena sudah
mengetahui dan memahami banyak hal yang berhubungan dengan
pekerjaannya di organisasi atau perusahaan tersebut termasuk
peraturan di dalamnya. Pada tahap ini pegawai biasanya telah
mendapatkan promosi, sehingga pegawai tersebut lebih mapan.
Masalah yang dihadapi pegawai dalam tahap ini adalah depresi
kejenuhan terhadap pekerjaannya, konflik dengan pegawai baru, dan
lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Karir akhir
Tahap karir akhir adalah tahap dimana produktivitas pegawai
menurun. Pegawai pada tahap karir akhir biasanya sudah berada pada
usia yang mendekati pensiun. Mereka akan mempersiapkan dan
merencanakan segala susuatu yang berhubungan dengan masa
pensiunnya. Hal yang direncanakan adalah apa yang akan mereka
lakukan setelah pensiun. Masalah yang akan terjadi pada pegawai
yang berada di tahap ini adalah lebih mudah lelah dan menyepelekan
kewajiban pekerjaannya.
8. Jenis Kelamin
Di era sekarang, banyak perempuan yang bekerja untuk menambah
penghasilan keluarga. Namun, keberadaan perempuan terkadang masih
kurang diakui. Menurut Murniati (2004:94), bagi kaum perempuan yang
belum puas dengan keberadaannya, muncul kesadaran untuk
menyongsong masa depan. Mereka dapat menunjukan kemampuannya
dengan meningkatkan pendidikan, menumbuhkan akal budi dan perasaan.
Laki-laki dan perempuan juga memiliki perbedaan sikap dalam
menghadapi suatu hal atau suatu aturan. Laki-laki yang cenderung kurang
perasa dan cuek daripada perempuan bisa saja lebih tidak menghiraukan
peraturan daripada perempuan.
Menurut Djamaludin Ancok (1986) dalam Suseno (2001:52),
perempuan umumnya lebih panjang umur, daya tahan tubuhnya lebih
kuat, dan kematian bayi lpeempuan lebih sedikit dibandingkan laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Implikasinya kalau mereka bekerja tentu lebih hebat dariada laki-laki.
Pekerjaan perempuan, pada umumnya lebih tekun, ulet dan staminanya
lebih bagus dibandingkan laki-laki. Namun, dalam perkerjaan perempuan
dianggap tidak becus. Kepribadiaannya tidak mandiri, subjektif, kurang
kreatif, tidak kompetitif, lebih suka pasif, kurang ambisius, bahkan kurang
percaya diri. Sebaliknya, laki-laki dianggap sebagai mahluk rasional,
bertanggungjawab, objektif, mandiri,ambisius dan penuh percaya diri.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang menyangkut variabel yang peneliti teliti adalah:
No Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
1. Pangestika,
Fierda
Pengaruh
Pengendalian
Internal, Good
Governance, Dan
Komitmen
Organisasi
Terhadap Kinerja
Pegawai
Bidang
Keuangan
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Temanggung
Korelasional a. Pengendalian Internal
berpengaruh positif
terhadap Kinerja
Pegawai Bidang
Keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten
Temanggung. Hal ini
dapat dibuktikan
dengan r1y = 0,625, r21y
= 0,391, t hitung > t
tabel (6,607 > 1,667),
serta persamaan regresi
linier sederhana Y =
8,265 + 0,681 X1.
b. Good Governance
berpengaruh positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
terhadap Kinerja
Pegawai Bidang
Keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten
Temanggung. Hal ini
dapat dibuktikan
dengan r2y = 0,564, r22y
= 0,318, t hitung > t
tabel (5,633 > 1,667),
serta persamaan regresi
linier Y = 17,471 +
0,656 X2.
c. Komitmen Organisasi
berpengaruh positif
terhadap Kinerja
Pegawai Bidang
Keuangan Pemerintah
Daerah Kabupaten
Temanggung. Hal ini
dapat dibuktikan
dengan r3y = 0,597, r23y
= 0,357, t hitung > t
tabel (6,140 > 1,667),
serta persamaan regresi
linier sederhana Y =
21,055 + 0,879 X3.
2. Dita Asriani,
Gimin, dan
Syakdanur
Nas
(2015)
Pengaruh
Reward
Terhadap
Disiplin Kerja
Karyawan Pt.
Deskriptif Terdapat pengaruh yang
signifikan antara Reward
terhadap disiplin kerja
karyawan PT. Citra Riau
Sarana Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Citra Riau
Sarana
Kabupaten
Kuantan Singingi
Kuantan Singingi. Hal ini
berdasarkan hasil
perhitungan analisis
regresi diperoleh
koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,256 atau
25,6%.
3. Puput
Maretha
Sari, Supardi
A. Bakri, dan
Yuliansyah
M.Diah
(2015)
Pengaruh
Kompensasi
Terhadap
Disiplin Kerja
Pegawai Pada
Lembaga
Penjaminan
Mutu Pendidikan
Sumatera Selatan
Deskriptif Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
kompensasi terhadap
disiplin kerja di Kerja
Pegawai Pada Lembaga
Penjaminan Mutu
Pendidikan Sumatera
Selatan. Besarnya
pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat
dalam penelitian ini
ditunjukan dengan nilai R
Square 0,25 atau 25%.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Agar proposal penelitian ini mudah dipahami, maka penulis
merumuskan kerangka konseptual sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
D. Hipotesis
Peraturan Bupati No 11 Tahun 2015 yang berupa pemberian TPP dan
aturan pemotongannya akan mempengaruhi Pemerintah Daerah Temanggung
dalam mencapai tujuannya. Setiap pimpinan dalam organisasi harus
bertanggung jawab atas pembinaan disiplin, moral dan tanggung jawab
pegawainya (Martoyo, 2000:153). Jika peraturan tersebut efektif dan sesuai
untuk pegawai di daerahnya, maka akan tercipta disiplin kerja yang tinggi.
Tindakan disipliner yang baik yang telah dibuat oleh Pemerintah Daerah
dapat menciptakan pegawai yang lebih taat akan aturan sehingga lebih giat.
Perbedaan masa kerja pegawai menunjukkan perbedaan tingkat pengetahuan
DISIPLIN KERJA
Masa Kerja:
2 - 13 tahun
14 - 25 tahun
26 - 37 tahun
Jenis Kelamin:
Laki-Laki
Perempuan
PERATURAN BUPATI NO 11 TAHUN 2015
-Tunjangan Perbaikan Penghasilan
- Potongan Tunjangan Perbaikan Penghasilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tentang kebiasaan di organisasi dan perusahaan. Perbedaan jenis kelamin juga
dapat menunjukkan berbedanya tanggapan terhadap peraturan yang ada.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan hipotesis pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
H1: Ada perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sebelum dan sesudah
implementasi Peraturan Bupati No 11 Tahun 2015.
H2: Ada perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sesudah
implementasi Peraturan Bupati No 11 Tahun 2015 berdasarkan jenis kelamin.
H3: Ada perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sesudah
implementasi Peraturan Bupati No 11 Tahun 2015 berdasarkan masa kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis dari penelitian merupakan studi komparatif. Peneliti
membandingkan tingkat disiplin kerja PNS sebelum dan sesudah
diberlakukannya Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015. Peneliti juga
membandingkan tingkat disiplin kerja setelah peraturan berdasarkan jenis
kelamin dan masa kerja. Peneliti akan melakukan evaluasi untuk mengetahui
keefektifan dari peraturan baru yang telah dibuat.
B. Subjek Dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian adalah individu atau sekelompok individu yang
dijadikan sumber informasi bagi peneliti untuk mendapatkan data. Subjek
penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Temanggung di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah.
2. Objek penelitian adalah variabel yang menjadi perhatian peneliti untuk
diteliti. Objek penelitian ini adalah tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri
Sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Temanggung.
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Waktu Dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April dan Mei 2017 di Dinas
Kepegawaian Daerah Kabupaten Temanggung dengan menggunakan data
pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Temanggung.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek,
organisasi, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014:96). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas (Variable Independent)
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang
menerangkan, memberi pengaruh, atau menjadi penyebab adanya
perubahan variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015. Peraturan Bupati Nomor 11
Tahun 2015 adalah peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten
Temanggung untuk meningkatakan disiplin kerja pegawai.
2. Variabel Terikat (Variable Dependent)
Variabel terikat atau variabel dependent adalah variabel yang
diterangkan atau mendapat pengaruh variabel lain. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah tdisiplin kerja. Disiplin kerja adalah sikap
dan perilaku pegawai yang diharapkan tidak menghambat kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dalam suatu organisasi atau perusahaan yang diukur dari tingkat
kehadiran pegawai.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini adalah:
1. Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 yang dimaksud adalah
peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung
dalam rangka meningkatkan disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Bupati ini dibuat pada tahun 2015, mulai diedarkan pada
tanggal 09 Februari 2016, namun mulai diterapkan pada bulan Januari
tahun 2016. Peraturan ini diberisi tentang aturan pemberian berupa
Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) Pegawai beserta aturan
pemotongannya.
2. Disiplin Kerja
Disiplin kerja yang dimaksud adalah disiplin kerja Pegawai Negeri
Sipil Kabupaten Temanggung di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah
yang mendapatkan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP). Disiplin
kerja ini dilihat dari jumlah kehadiran Pegawai Negeri Sipil tersebut 2
bulan sebelum dan 2 bulan sesudah diterapkannya Peraturan Bupati
Nomor 11 Tahun 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3. Masa Kerja
Masa kerja yang dimaksud adalah lamanya Pegawai Negeri Sipil di
Kabupaten Temanggung di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah berkerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil. Masa kerja ini diukur sejak pengangkatan
PNS.
4. Jenis Kelamin
Jenis kelamin yang dimaksud adalah laki-laki dan perempuan yang
bekerja di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten
Temangung.
F. Populasi
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono,2014:148). Populasi dalam penelitian ini adalah populasi terbatas
dengan data yang jelas. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh PNS Kabupaten Temanggung yang bekerja di Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil yang berjumlah 38 orang. Selain itu, populasi yang
digunakan adalah seuluruh PNS Kabupaten Temanggung yang bekerja di
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah yang
mendapatkan Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) yang berjumlah 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
orang. Penelitian ini menggunakan data keseluruhan (sensus), sehingga
peneliti tidak memerlukan sample dalam melakukan penelitian.
G. Sumber Data
Data yang diteliti adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2004:19). Data tersebut didapatkan
peneliti di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Temanggung; Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keungan, dan Aset Daerah.
H. Teknik Analisis Data
1. Daftar Distribusi Frekuensi
Untuk menghitung panjang kelas berdasarkan masa kerja, maka
digunakan rumus:
I =
Keterangan:
I = panjang kelas
R = range
K = banyak kelas
2. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
Pengujian ini digunakan untuk menentukan apakah nilai rata-rata
kelompok data relatif sama dan sebagainya (Siregar, 2004:152).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik uji t sebagai berikut:
√
Dimana:
√
Keterangan:
: rata-rata disiplin kerja pegawai sebelum adanya peraturan
: rata-rata disiplin kerja pegawai setelah adanya peraturan
: jumlah subjek sebelum adanya peraturan
: jumlah subjek setelah adanya peraturan
: standar deviasi sebelum adanya peraturan
: standar deviasi setelah adanya peraturan
s : simpangan baku
Dengan kriteria pengujiannnya adalah terima H0 jika –ttabel ≤ thitung
dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t dengan dk= (n1 + n2 – 2) dan
tolak H0 untuk harga t yang lain.
3. Uji Mann-Whitney (U Test)
Uji ini digunakan pada analisis komparatif untuk menguji
hipotesis komparatif dua sampel yang independen untuk data ordinal. Uji
ini digunakan untuk menguji rata-rata dari dua data yang berukuran tidak
sama. (Hasan, 2008:135).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kriteria pengujian yang dapat digunakan adalah sebagai berikut
(Sunyoto, 2002):
Zhitung > 1,96 atau Zhitung < -1,96 Ho ditolak
Zhitung < 1,96 atau Zhitung > -1,96 Ho diterima
Rumus:
Dengan:
√
Keterangan:
U = jumlah peringkat
n1 = jumlah laki-laki
n2 = jumlah perempuan
4. Uji Kruskal-Walls (H Test)
Uji ini merupakan pengujian hipotesis komparatif untuk data
ordinal dari k sampel. Uji ini merupakan pengembangan dari Maan-
Whitney (Hasan, 2008:176).
Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
H = hasil uji statistik
= nilai x
2 tabel
Rumus yang digunakan:
∑
Keterangan:
n = banyaknya baris dalam tabel
k = banyaknya kolom
Rk = jumlah rangking dalam kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN
A. Struktur Organisasi
1. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil.
Gambar IV.1
Sumber: Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung.
Bidang
Pencatatan Sipil
Bidang
Data dan Dokumentasi
Bidang
Kependudukan
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSION
AL
Seksi Pendaftaran
Penduduk
Seksi Perkawinan,
Perceraian,
Pengakuan, dan
Pengesahan Anak
Seksi Informasi Data
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Seksi Administrasi
Penduduk
Seksi Kelahiran,
Kematian, dan
Pengangkatan Anak
Seksi Pengolahan
Data Kependudukan
dan Pencatatan Sipil
Kepala
Sekretariat
Subbagian Perencanaan
Subbagian Keuangan
Subbagian Umum dan
Kepegawaian
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah
Gambar IV.2
Sumber: Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung.
B. Profil
1. Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Temanggung
a. Kepala Dinas: Agus Wahyudi Budiono, Sh
b. Visi
Terwujudnya penyelenggaraan administrasi kependudukan dengan
pemerintahan yang bersih.
Bidang Belanja
Bidang
Aset
Bidang Verifikasi dan
Akuntansi
Bidang
Penagihan,
Pengendalian,
dan Keberatan
Bidang Pendataan
dan Penetapan
Pendapatan
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSION
AL
Seksi Pendataan
dan
Perencanaan
Pendapatan
Seksi Penagihan
dan
Pengendalian
Seksi
Penganggaran
Seksi Analisa
Kebutuhan dan
Pemberdayaan
Aset
Seksi Verifikasi
Seksi Penetapan
Pendapatan
Seksi Keberatan
dan Restitusi
Seksi
Perbendaharaan
Seksi
Inventarisasi
dan
Penghapusan
Seksi Akuntansi
Kepala
Sekretariat
Subbagian Perencanaan
Subbagian Keuangan
Subbagian Umum dan
Kepegawaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
c. Misi
1) Meningkatkan kepedulian masyarakat tentang hak dan kewajiban
pada bidang administrasi kependudukan.
2) Mewujudkan sistem pengelolaan data sebagai data dan dokumen
yang handal.
3) Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan,
dengan aparatur pelayanan yang bersih dan tidak KKN.
d. Tugas
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan daerah dalam bidang
kependudukan dan pencatatan sipil.
e. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil mempunyai fungsi:
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil, yang meliputi pendaftaran penduduk, pencatatan
sipil, pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK), perkembangan kependudukan, dan perencanaan
kependudukan;
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum
dibidang kependudukan dan pencatatan sipil;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
4) Sosialisasi tentang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK);
5) Penyelengaraan tentang pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK), perkembangan kependudukan, dan perencanaan
kependudukan;
6) Pemantauan dan evaluasi pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,
pengelolaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan
(SIAK), perkembangan kependudukan, dan perencanaan
kependudukan;
7) Pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
pengelola pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK),
perkembangan kependudukan, dan perencanaan kependudukan;
8) Pengawasan atas penyelenggaraan pendaftaran penduduk,
pencatatan sipil, pengelolaan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK), perkembangan kependudukan, dan
perencanaan kependudukan;
9) Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
10) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah Kabupaten
Temanggung
a. Kepala Dinas : Ir. Kristri Widodo, MSi
b. Tugas
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang
administrasi keuangan daerah.
c. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, Dan Aset Daerah mempunyai fungsi:
1) Perumusan kebiakan teknis di bidang pengelolaan pendapatan,
keuangan, dan aset daerah;
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang pengelolaan pendapatan, keuangan, dan aset daerah;
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan
pendapatan, keuangan, dan aset daerah;
4) Penyusunan kebijakan dan pedoman pelaksanaan anggaran
pendapatan dan belanja daerah;
5) Pengoordinasian pengelolaan pendapatan, investasi daerah, dan
aset daerah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
6) Pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah di
bidang pengelolaan pendapatan, keuangan, dan aset daerah;
7) Penyusunan rancangan anggaran belanja dan pendapatan daerah,
perubahan anggaran belanja dan pendapatan daerah;
8) Penyelenggaraan pemungutan pendapatan daerah yang telah
ditetapkan dengan peraturan daerah;
9) Penyelenggaraan fungsi bendahara umum daerah;
10) Penyusunan laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksaan anggaran pendapatan dan belanja
daerah;
11) Penyelenggaraan pembinaan, pengendalan, dan evaluasi
pengelolaan keuangan dan aset daerah, kerugian daerah serta
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD);
12) Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Pengelolaan Pendapatan,
Keuangan, dan Aset Daerah; dan
13) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari absensi PNS di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah pada bulan November dan Desember 2015 serta
bulan Januari dan Februari 2015. Peneliti diperbolehkan mendapatkan data
setelah peneliti mengajukan dan mendapatkan ijin penelitian dari Kesatuan
Bangsa dan Politik Daerah Istimewa Yogyakarta, Gubernur Jawa Tengah,
Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Temanggung, Bupati Temanggung,
Badan Perencana Pembangunan Daerah, Badan Kepegawaian Daerah, Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah. Kesbangpol Kabupaten Temanggung menyarankan
untuk mengambil data di Badan Kepegawaian daerah.
Setelah 5 hari diajukan permohonan permintaan data absensi, peneliti
mendapatkan data hasil dari mesin absensi online di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah
hanya pada bulan Januari 2016 dan Februari 2016. Data yang didapatkan dari
Badan Kepegawaian Daerah tidak lengkap karena masalah mesin absensi yang
masih dalam masa percobaan dan mesin terkadang masih mengalami Error. Hal
ini mengharuskan penulis meminta data absensi manual dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data yang
belum didapat yaitu absensi untuk bulan November 2015 dan Desember 2015.
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Data-data yang didapatkan digunakan untuk mengetahui perbedaan tingkat
disiplin kerja PNS sebelum dan sesudah implementasi Peraturan Bupati No 11
Tahun 2015, membedakan disiplin PNS berdasarkan jenis kelamin, dan
membedakan disiplin kerja PNS berdasarkan masa kerja.
Pengukuran tingkat kehadiran PNS dan penggunaan mesin absensi telah
diuji coba sebelum diimplementasikannya peraturan tentang TPP yang dapat
dibuktikan dari data absensi manual berupa tanda tangan. Data absensi yang
didapatkan penulis menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah TPP menggunakan
pengukuran tingkat kehadiran PNS yang sedikit berbeda. Penulis menggunakan
pengukuran tingkat disiplin kerja setelah TPP yang digunakan untuk mengukur
berapa persen TPP yang diterima PNS. Penulis menilai tingkat disiplin kerja PNS
hanya menggunakan tingkat kehadirannya di hari kerja, bukan banyaknya TPP
yang diterima. Tingkat kehadiran kerja yaitu 100% per bulan akan di kurangi
oleh faktor-faktor yang mengurangi tingkat kehadiran tersebut, antara lain:
1. Terlambat hadir, per hari dikurangi 1% dari TPP
2. Tidak apel pagi, per hari dikurangi 1% dari TPP
3. Pulang lebih awal karena sakit, dikurangi 1% dari TPP. Pulang lebih awal
karena alasan lain, dikurangi 2% dari TPP.
4. Setiap izin tidak masuk, dikurangi 4% dari TPP.
5. Setiap izin sakit, dikurangi 1% dari TPP.
6. Setiap cuti tahunan, cuti sakit, atau cuti dengan alasan adanya urusan penting,
dikurangi 1% dari TPP.
7. Setiap cuti bersalin, dikurangi 5% dari TPP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
8. Setiap tugas belajar, dikurangi 5% dari TPP.
9. Setiap pendidikan dan pelatihan (diklat) yang lebih dari satu bulan, per hari
dikurangi 5% dari TPP.
10. Setiap tidak hadir tanpa keterangan, dikurangi 10% dari TPP.
11. Setiap melaksanakan dinas luar, TPP tidak dikurangi.
12. Pegawai yang masih dalam status melaksanakan diklat lebih dari satu bulan,
menjalankan cuti bersalin, cuti besar dalam satu bulan penuh pada bulan
tertentu, dikurangi 100% dari TPP atau tidak menerima TPP pada bulan
tersebut.
A. Deskripsi Data dan Analisis
Analisis deskriptif adalah analisis data untuk mengetahui karakteristik
dan gambaran dari sebuah data. Jumlah sampel yang diteliti adalah seluruh
PNS Kabupaten Temanggung yang bekerja di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang berjumlah 38 orang. Selain itu, jumlah sampel di Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah adalah 58 orang. Total
populasi adalah 58 orang. Peneliti membagi subyek yang diteliti menjadi 2
karakteristik yaitu berdasarkan jenis kelamin dan masa kerja.
1. Jenis Kelamin
Tabel V.1
Persentase Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis
Kelamin
Nama Dinas
Presentase CAPIL DPPKAD
Laki-Laki 17 34 53,125%
Perempuan 21 24 46,875%
TOTAL 38 58 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Masa Kerja
Usia PNS didapatkan dari NIP (Nomor Induk Pegawai) masing-
masing PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah. Peneliti membagi
kelas masa kerja menjadi 3 kelas yang dilihat berdasarkan tahap
perkembangan karir yaitu tahap awal, tahap pertengahan, dan tahap akhir.
Maka, untuk mendapatkan interval kelas digunakan k sebanyak 3. Berikut
ini adalah perhitungannya:
I =
I =
I = 11,667 atau 12 (dibulatkan)
Tabel V.2
Persentase Subjek Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja
Nama Dinas
Persentase CAPIL DPKAD
2-13 Tahun 15 24 40,625%
14-25 Tahun 10 18 29,167%
26-37 Tahun 13 16 30,208%
TOTAL 38 58 100%
B. Hasil Uji Statistik dan Pembahasan
1. Hipotesis
a. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Kelompok Berpasangan Tingkat
Kehadiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel V.3
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 2 Bulan Sebelum Peraturan 197.01 96 3.045 .311
2 Bulan Setelah Peraturan 197.02 96 4.346 .444
Berdasarkan tabel V.3, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
(mean) tingkat kehadiran 2 bulan setelah peraturan lebih besar 0,01,
dimana nilai rata-rata (mean) 2 bulan sebelum peraturan adalah
197,01 dan 2 bulan setelah peraturan adalah 197,02. Hal ini
menunjukkan bahwa hanya terjadi sedikit peningkatan disiplin kerja
berupa kehadiran pegawai yaitu hanya sebanyak 0,01. Nilai standar
deviasi (standard deviation) 2 bulan sebelum peraturan adalah 3,045
dan bulan setelah peraturan adalah 4,346.
Tabel V.4
Hasil Uji Perbedaan 2 Rata-Rata
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df Sig. (2-tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 2 Bulan
Sebelum
Peraturan -
2 Bulan
Setelah
Peraturan
-.010 4.885 .499 -1.000 .979 -.021 95 .983
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan tabel V.4 dapat diketahui bahwa selisih rata-rata
kehadiran 2 bulan sebelum TPP dan 2 bulan setelah TPP adalah -
0,010. Simpangan baku dari selisih antara sebelum dan sesudah
peraturan adalah 4,885. Tabel distribusi t dicari pada a = 5%, dengan
derajat kebebasan 96-1 yaitu 95. Jadi, nilai t tabelnya adalah 1,985.
Nilai t hitung < t tabel (-0,021 < 1,985) dan nilai P > 0,05 (0,983>
0,05), maka tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja PNS di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah sebelum dan sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015.
Peneliti menduga bahwa tidak adanya peningkatan disiplin kerja
PNS sebelum dan sesudah Implementasi Peraturan Bupati Nomor 11
Tahun 2015 adalah kompensasi yang diberikan masih kurang.
Menurut Suwatno dan Priansa (2011:223), kompensasi yang cukup
dapat menciptakan disiplin kerja pegawai sebagai wujud terimakasih
atas kompensasi yang diberikan organisasi. Tidak adanya peningkatan
disiplin kerja setelah implementasi peraturan membuktikan bahwa
TPP kurang memotivasi karyawan untuk lebih disiplin.
Dugaan lainnya adalah karena mayoritas pegawai sudah
menikah. Menurut Grensing-Phopal (2008), salah satu penyebab
peningkatan biaya ketidakhadiran adalah suami dan istri yang sama-
sama bekerja. Mereka bisa saja mereka bahwa mereka bukan satu-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
satunya orang yang menanggung kebutuhan keluarga, sehingga tidak
perlu cemas jika Tunjangan Perbaikan Penghasilan mereka berkurang.
Penyebab lain dalam meningkatnya biaya ketidakhadiran
adalah tekanan untuk merawat tanggungan (Grensing-Phopal, 2008).
PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah paling banyak
telah bekerja selama 2-13 tahun. Tentu mereka adalah orang tua yang
kemungkinan memiliki anak yang masih butuh asuhan dan
pengawasan. Jika anak mereka yang masih kecil sakit, tentu perlu
dirawat dan dijaga oleh orang tua mereka.
Tanggungan lainnya adalah orang tua. Mereka yang telah
bekerja pasti memiliki orang tua yang kemungkinan kesehatannya
telah menurun. Di usia senja, manusia lebih rentan untuk terkena
penyakit. Jika orang tua mereka sakit, maka mereka juga harus
menjaga dan merawatnya.
b. Uji Mann-Whitney Tingkat Kehadiran di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan
Aset Daerah
Tabel V.5
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
B
e
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
2 Bulan Setelah
Peraturan 96 197.02 4.346 178 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan tabel V.5, diketahui bahwa rata-rata data yaitu
disiplin kerja PNS berupa tingkat kehadiran 2 bulan setelah
implementasi peraturan adalah 197,02. Selain itu, standar deviasinya
adalah 4,346. Data minimum yaitu tingkat kehadiran terendah selama
2 bulan setelah implementasi peraturan adalah 178, sedangkan tingkat
kehadiran tertinggi selama 2 bulan setelah implementasi peraturan
adalah 200.
Tabel V.6
Hasil Peringkat
Berdasarkan tabel V.6, diketahui bahwa total data perempuan
adalah 51, sedangan data laki-laki adalah 45. Rata-rata rangking laki-
laki adalah 47,20, sedangkan perempuan adalah 49,98. Hal ini
membuktikan bahwa disiplin kerja berupa tingkat kehadiran kerja
perempuan sedikit lebih tinggi daripada laki-laki.
Ranks
Jenis_Klmn N Mean Rank Sum of Ranks
2 Bulan Setelah Peraturan Laki-Laki 51 47.20 2407.00
Perempuan 45 49.98 2249.00
Total 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Peneliti menduga disiplin wanita lebih tinggi karena pada
umumnya lebih tekun, ulet dan staminanya lebih bagus dibandingkan
laki-laki (Suseno,2001).
Tabel V.7
Hasil Uji Mann-Whitney U
Test Statisticsa
2 Bulan Setelah
Peraturan
Mann-Whitney U 1081.000
Wilcoxon W 2407.000
Z -.503
Asymp. Sig. (2-tailed) .615
Berdasarkan Tabel V.7, diketahui bahwa nilai Z adalah -0,503.
Nilai Z hitung < 1,96 atau > -1,96 (-0,503 > -1,96) dan nilai P > 0,05
(0,615 > 0,05). Artinya, tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja
PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 berdasarkan
jenis kelamin.
Peneliti menduga tidak adanya perbedaan tingkat disiplin kerja
sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 antara
PNS laki-laki maupun perempuan karena masing-masing mempunyai
tanggung jawab dalam bekerja. Hal ini menepis pandangan bahwa
perempuan adalah bekerja dengan tidak becus (Suseno, 2002). Seperti
pegawai laki-laki, pegawai perempuan juga memiliki tanggungjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
perkerjaannya. Hal ini membuktikan bahwa perempuan juga
mempunyai rasa tanggung jawab akan pekerjaannya.
c. Uji Kruskal-Wallis Tingkat Kehadiran Berdasarkan Masa Kerja di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah
Tabel V.8
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
2 Bulan Setelah Peraturan 96 197.02 4.346 178 200
Berdasarkan tabel V.8, diketahui bahwa rata-rata data yaitu
disiplin kerja PNS berupa tingkat kehadiran 2 bulan setelah
implementasi peraturan adalah 197,02. Selain itu, standar deviasinya
adalah 4,346. Data minimum yaitu tingkat kehadiran terendah selama
2 bulan setelah implementasi peraturan adalah 178, sedangkan tingkat
kehadiran tertinggi selama 2 bulan setelah implementasi peraturan
adalah 200.
Berdasarkan tabel V.9, diketahui bahwa PNS pada masa kerja
2-13 tahun sebanyak 39, PNS pada masa kerja 14-25 tahun sebanyak
28, sedangkan PNS pada masa kerja 26-37 tahun sebanyak 29.
Rangking rata-rata pada PNS dengan masa kerja 2-13 tahun adalah
45,19, rangkaing rata-rata pada PNS dengan masa kerja 14-25 tahun
adalah 46,73, sedangkan pada masa kerja 26-37 tahun adalah 53,66.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel V.9
Hasil Peringkat
Tabel V.10
Hasil Uji Kruskal Wallis
Berdasarkan tabel V.10, dapat diketahui bahwa nilai Chi-
Square hitung adalah 2,205, sedangkan untuk derajat kebebasan atau
(df=2) pada taraf signifikan 5% (0.05) maka nilai chi-square
diperoleh 5,991. H < x2 (2,205 < 5,991) dan nilai P > 0,05 (0,332 >
0,05). Maka, kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan tingkat
disiplin kerja di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 berdasarkan
masa kerja.
Ranks
Masa_Kerja N Mean Rank
2 Bulan Setelah Peraturan 2-13 Tahun 39 45.19
14-25 Tahun 28 46.73
26-37 Tahun 29 54.66
Total 96
Test Statisticsa,b
2 Bulan Setelah
Peraturan
Chi-Square 2.205
Df 2
Asymp. Sig. .332
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Masa_Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Peneliti menduga tidak adanya peningkatan tingkat disiplin
kerja PNS sebelum dan sesudah implementasi Peraturan Bupati
Nomor 11 Tahun 2015 antara masa kerja 2-13 tahun, 14-25 tahun, dan
25-37 tahun karena PNS dengan masa kerja yang beragam, masing-
masing individunya mempunyai kewajiban yang sama untuk hadir
bekerja dan mempunyai hak untuk tidak hadir jika ada kepentingan
tertentu.
Rata-rata PNS dengan disiplin kerja masa kerja 2-13 tahun
adalah 196,6923 , 14-25 adalah tahun 196,5357 , dan 25-37 tahun
adalah 197,9311. Jadi, dapat dilihat bahwa PNS dengan masa kerja
26-37 tahun mempunyai tingkat disiplin kerja yaitu tingkat kehadiran
yang sedikit lebih tinggi.
PNS dengan masa kerja 26-37 tahun memiliki tingkat
kehadiran yang sedikit lebih tinggi karena semakin tinggi tingkat gaji
dan semakin lama masa kerja karyawan, berarti semakin rendah
tingkat ketidakhadirannya (Grensing-Phopal, 2008).
2. Temuan Lain
a. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Kelompok Berpasangan Tingkat
Kehadiran di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Berdasarkan tabel V.11, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
(mean) tingkat kehadiran 2 bulan sebelum peraturan lebih besar 0,63,
dimana nilai rata-rata (mean) 2 bulan sebelum peraturan adalah
197,16 dan 2 bulan setelah peraturan adalah 196,53. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
membuktikan bahwa tidak ada peningkatan disiplin kerja berupa
tingkat kehadiran. Nilai standar deviasi (standard deviation) 2 bulan
sebelum peraturan adalah 3,292 dan bulan setelah peraturan adalah
4,792.
Tabel V.11
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 2 Bulan Sebelum Peraturan 197.16 38 3.292 .534
2 Bulan Setelah Peraturan 196.53 38 4.729 .767
Tabel V.12
Hasil Uji Perbedaan 2 Rata-Rata
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair 1 2 Bulan
Sebelum
Peraturan -
2 Bulan
Setelah
Peraturan
.632 4.885 .792 -.974 2.237 .797 37 .431
Berdasarkan tabel V.12, dapat diketahui bahwa selisih rata-rata
kehadiran 2 bulan sebelum TPP dan 2 bulan setelah TPP adalah 0,632.
Simpangan baku dari selisih antara sebelum dan sesudah peraturan
adalah 4,885. Tabel distribusi t dicari pada a = 5%, dengan derajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kebebasan 38-1 yaitu 37. Jadi, nilai t tabelnya adalah 2,026. Nilai t
hitung < t tabel (0,797 < 2,026) dan nilai P > 0,05 (0,431 > 0,05),
maka tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja PNS di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebelum dan sesudah
implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015.
Peneliti menduga bahwa tidak adanya peningkatan tingkat
hadiran PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ini
disebabkan karena kebiasaan PNS yang belum dapat diubah yaitu
keluar pada jam kerja.
b. Uji Mann-Whitney Tingkat Kehadiran di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Tabel V.13
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
2 Bulan Setelah
Peraturan 38 196.53 4.729 178 200
Berdasarkan tabel V.13, diketahui bahwa rata-rata data yaitu
tingkat disiplin kerja PNS berupa tingkat kehadiran 2 bulan setelah
implementasi peraturan adalah 196,53. Selain itu, standar deviasinya
adalah 4,729. Data minimum yaitu tingkat kehadiran terendah selama
2 bulan setelah implementasi peraturan adalah 178, sedangkan tingkat
kehadiran tertinggi selama 2 bulan setelah implementasi peraturan
adalah 200.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel V.14
Hasil Peringkat
B
Berdasarkan tabel V.14, diketahui bahwa total data perempuan
adalah 21, sedangan data laki-laki adalah 17. Rangking rata-rata laki-
laki adalah 20,56, sedangkan perempuan adalah 18,64. Hal ini
membuktikan bahwa tingkat disiplin kerja berupa tingkat kehadiran
kerja laki-laki sedikit lebih tinggi daripada perempuan.
Tabel V.15
Hasil Uji Mann Whitney
Berdasarkan Tabel V.15, diketahui bahwa nilai Z adalah -
0,538. Nilai Z hitung < 1,96 atau > -1,96 (-0,538 > -1,96). P >0,05
(0,591 > 0,05). Artinya, tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja
PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sesudah
Ranks
Jenis_Klmn N Mean Rank Sum of Ranks
2 Bulan Setelah Peraturan Laki-Laki 17 20.56 349.50
Perempuan 21 18.64 391.50
Total 38
Test Statisticsb
2 Bulan Setelah
Peraturan
Mann-Whitney U 160.500
Wilcoxon W 391.500
Z -.538
Asymp. Sig. (2-tailed) .591
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 berdasarkan
jenis kelamin. Hal ini menepis pandangan bahwa perempuan adalah
bekerja dengan tidak becus (Suseno, 2002). Hal ini menepis
pandangan bahwa perempuan adalah bekerja dengan tidak becus
(Suseno, 2002).
c. Uji Kruskal-Wallis Tingkat Kehadiran Berdasarkan Masa Kerja di
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tabel V.16
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
2 Bulan Setelah Peraturan 38 196.53 4.729 178 200
Berdasarkan tabel V.16, diketahui bahwa rata-rata data yaitu
disiplin kerja PNS berupa tingkat kehadiran 2 bulan setelah
implementasi peraturan adalah 196,53. Selain itu, standar deviasinya
adalah 4,729. Data minimum yaitu tingkat kehadiran terendah selama
2 bulan setelah implementasi peraturan adalah 178, sedangkan tingkat
kehadiran tertinggi selama 2 bulan setelah implementasi peraturan
adalah 200.
Berdasarkan tabel V.17, diketahui bahwa PNS pada masa
kerja 2-13 tahun sebanyak 15, PNS pada masa kerja 14-25 tahun
sebanyak 10, sedangkan PNS pada masa kerja 26-37 tahun sebanyak
13. Rangking rata-rata pada PNS dengan masa kerja 2-13 tahun adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
15,67, rangkaing rata-rata pada PNS dengan masa kerja 14-25 tahun
adalah 21,10, sedangkan pada masa kerja 26-37 tahun adalah 22,69.
Tabel V.17
Hasil Peringkat
Ranks
Masa_Kerja N Mean Rank
2 Bulan Setelah Peraturan 2 - 13 tahun 15 15.67
14 - 25 tahun 10 21.10
26 - 37 tahun 13 22.69
Total 38
Tabel V.18
Hasil Uji Kruskal Wallis
Berdasarkan tabel V.18, dapat diketahui bahwa nilai Chi-
Square hitung adalah 3,175, sedangkan untuk derajat kebebasan atau
(df=2) pada taraf signifikan 5% (0.05) maka nilai chi-square
diperoleh 5,991. Nilai H < x2 (3,175 < 5,991) dan nilai P > 0,05 (0,204
> 0,05). Maka, kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan tingkat
disiplin kerja PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Test Statisticsa,b
2 Bulan Setelah
Peraturan
Chi-Square 3.175
Df 2
Asymp. Sig. .204
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Masa_Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015
berdasarkan masa kerja.
Peneliti menduga tidak adanya peningkatan tingkat disiplin
kerja PNS sebelum dan sesudah implementasi Peraturan Bupati
Nomor 11 Tahun 2015 antara masa kerja 2-13 tahun, 14-25 tahun, dan
25-37 tahun karena semua PNS mempunyai kewajiban yang sama
untuk hadir bekerja dan mempunyai hak untuk tidak hadir jika ada
kepentingan tertentu.
Rata-rata PNS dengan disiplin kerja masa kerja 2-13 tahun
adalah 194,7333 , 14-25 adalah tahun 197,3 , dan 25-37 tahun adalah
198. Jadi, dapat dilihat bahwa PNS dengan masa kerja 26-37 tahun
mempunyai tingkat disiplin kerja yaitu tingkat kehadiran yang sedikit
lebih tinggi.
PNS dengan masa kerja 26-37 tahun memiliki tingkat
kehadiran yang sedikit lebih tinggi karena semakin tinggi tingkat gaji
dan semakin lama masa kerja karyawan, berarti semakin rendah
tingkat ketidakhadirannya (Grensing-Phopal, 2008).
d. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Kelompok Berpasangan Tingkat
Kehadiran di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset
Daerah
Berdasarkan tabel V.19, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
(mean) tingkat kehadiran 2 bulan setelah peraturan lebih besar 0,63,
dimana nilai rata-rata (mean) 2 bulan sebelum peraturan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
196,91 dan 2 bulan setelah peraturan adalah 197,34. Hal ini
menunjukkan bahwa hanya terjadi sedikit peningkatan disiplin kerja
berupa kehadiran sebanyak 0,63. Nilai standar deviasi (standard
deviation) 2 bulan sebelum peraturan adalah 2,898 dan bulan setelah
peraturan adalah 4,085.
Tabel V.19
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 2 Bulan Sebelum Peraturan 196.91 58 2.898 .380
2 Bulan Setelah Peraturan 197.34 58 4.085 .536
Berdasarkan tabel V.20, dapat diketahui bahwa selisih rata-rata
kehadiran 2 bulan sebelum TPP dan 2 bulan setelah TPP adalah -
0,431. Simpangan baku dari selisih antara sebelum dan sesudah
peraturan adalah 4.,81. Tabel distribusi t dicari pada a = 5%, dengan
derajat kebebasan 58-1 yaitu 57. Jadi, nilai t tabelnya adalah 2,002.
Nilai t hitung < t tabel (0,672 < 2,002) dan nilai P > 0,05 (0,504 >
0,05), maka ada perbedaan tingkat disiplin kerja PNS di Dinas
Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah sebelum dan
sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015.
Peneliti menduga penurunan tingkat kehadiran di DPPKAD
disebabkan karena banyaknya PNS yang menggunakan jatah cuti pada
awal bulan yang peneliti lihat dari data absensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel V.20
Hasil Uji Perbedaan 2 Rata-Rata
Paired Samples Test
Paired Differences
T Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Pair 1 2 Bulan
Sebelum
Peraturan -
2 Bulan
Setelah
Peraturan
-.431 4.881 .641 -1.715 .852 -.672 57 .504
e. Uji Mann-Whitney Tingkat Kehadiran di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah
Tabel V.21
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
2 Bulan Setelah Peraturan 58 197.34 4.085 180 200
Berdasarkan tabel V.21, diketahui bahwa rata-rata data yaitu
disiplin kerja PNS berupa tingkat kehadiran 2 bulan setelah
implementasi peraturan adalah 197,34. Selain itu, standar deviasinya
adalah 4,085. Data minimum yaitu tingkat kehadiran terendah selama
2 bulan setelah implementasi peraturan adalah 180, sedangkan tingkat
kehadiran tertinggi selama 2 bulan setelah implementasi peraturan
adalah 200.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel V.22
Hasil Peringkat
Ranks
Jenis_Klmn N Mean Rank
Sum of
Ranks
2 Bulan Setelah
Peraturan
Laki-Laki 34 27.10 921.50
Perempuan 24 32.90 789.50
Total 58
Berdasarkan tabel V.22, diketahui bahwa total data perempuan
adalah 24, sedangan data laki-laki adalah 24. Rata-rata rangking laki-
laki adalah 27,10, sedangkan perempuan adalah 32,90. Hal ini
membuktikan bahwa disiplin kerja berupa tingkat kehadiran kerja
perempuan sedikit lebih tinggi daripada laki-laki.
Tabel V.23
Hasil Uji Mann-Whitney
Test Statisticsa
2 Bulan Setelah
Peraturan
Mann-Whitney U 326.500
Wilcoxon W 921.500
Z -1.352
Asymp. Sig. (2-tailed) .176
Berdasarkan Tabel V.23, diketahui bahwa nilai Z adalah -
0,538. Nilai Z hitung < 1,96 atau > -1,96 (-1,352 > -1,96) dan nilai
P>0,05 (0,176 > 0,05). Artinya, tidak ada perbedaan tingkat disiplin
kerja di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015
berdasarkan jenis kelamin. Hal ini menepis pandangan bahwa
perempuan adalah bekerja dengan tidak becus (Suseno, 2002).
f. Uji Kruskal-Wallis Tingkat Kehadiran Berdasarkan Masa Kerja di
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah
Tabel V.24
Deskriptif Statistik Rataan dan Standar Deviasi
g.
B
e
r
Berdasarkan tabel V.24, diketahui bahwa rata-rata data yaitu
tingkat disiplin kerja PNS berupa tingkat kehadiran 2 bulan setelah
implementasi peraturan adalah 197,34. Selain itu, standar deviasinya
adalah 4,085. Data minimum yaitu tingkat kehadiran terendah selama
2 bulan setelah implementasi peraturan adalah 180, sedangkan tingkat
kehadiran tertinggi selama 2 bulan setelah implementasi peraturan
adalah 200.
Berdasarkan tabel V.25, diketahui bahwa PNS pada masa
kerja 2-13 tahun sebanyak 24, PNS pada masa kerja 14-25 tahun
sebanyak 18, sedangkan PNS pada masa kerja 26-37 tahun sebanyak
16. Rangking rata-rata pada PNS dengan masa kerja 2-13 tahun adalah
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
2 Bulan Setelah
Peraturan 58 197.34 4.085 180 200
Masa_Kerja 58 1.86 .826 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
29,48, rangkaing rata-rata pada PNS dengan masa kerja 14-25 tahun
adalah 26,50, sedangkan pada masa kerja 26-37 tahun adalah 32,91.
Tabel V.25
Hasil Peringkat
Ranks
Masa_Kerja N Mean Rank
2 Bulan Setelah Peraturan 2 - 13 tahun 24 29.48
14 - 25 tahun 18 26.50
26 - 37 tahun 16 32.91
Total 58
Tabel V.26
Hasil Uji Kruskal Wallis
Test Statisticsa,b
2 Bulan Setelah
Peraturan
Chi-Square 1.347
Df 2
Asymp. Sig. .510
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Masa_Kerja
Berdasarkan tabel V.26, dapat diketahui bahwa nilai Chi-
Square hitung adalah 1,347, sedangkan untuk derajat kebebasan atau
(df=2) pada taraf signifikan 5% (0,05) maka nilai chi-square
diperoleh 5,991. Nilai H < x2 (1,347 < 5,991) dan nilai P > 0,05 (0,510
> 0,05). Maka, kesimpulannya adalah tidak ada perbedaan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
disiplin kerja PNS di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan
Aset Daerah sesudah implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun
2015 berdasarkan masa kerja.
Peneliti menduga tidak adanya peningkatan tingkat disiplin
kerja PNS sebelum dan sesudah implementasi Peraturan Bupati
Nomor 11 Tahun 2015 antara masa kerja 2-13 tahun, 14-25 tahun, dan
25-37 tahun karena semua PNS mempunyai kewajiban yang sama
untuk hadir bekerja dan mempunyai hak untuk tidak hadir jika ada
kepentingan tertentu.
Rata-rata PNS dengan disiplin kerja masa kerja 2-13 tahun
adalah 197,9167 , 14-25 adalah tahun 196,1111 , dan 25-37 tahun
adalah 197,875. Jadi, dapat dilihat bahwa PNS dengan masa kerja 26-
37 tahun mempunyai tingkat disiplin kerja yaitu tingkat kehadiran
yang sedikit lebih tinggi.
Peneliti menduga bahwa PNS dengan masa kerja 2-13 tahun
memiliki tingkat kehadiran yang sedikit lebih tinggi karena mereka
adalah pegawai yang masih baru dan lebih takut pada peraturan yang
berlaku daripada masa kerja diatasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Kesimpulan
Penulis telah melakukan analisis data dan melakukan pembahasan
tentang perbedaan tingkat disiplin kerja PNS di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset
Daerah di Kabupaten Temanggung berupa tingkat kehadiran sebelum dan
sesudah Implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015. Selain itu
penulis juga melakukan analisis data dan melakukan pembahasan tentang
perbedaan tingkat disiplin kerja berdasarkan jenis kelamin dan masa kerja
sesudah Implementasi Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015. Dari analisis
data dan pembahasannya, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sebelum dan
sesudah implementasi Peraturan Bupati No 11 Tahun 2015.
2. Tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sesudah
implementasi Peraturan Bupati No 11 Tahun 2015 berdasarkan jenis
kelamin.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
3. Tidak ada perbedaan tingkat disiplin kerja Pegawai Negeri Sipil di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan, dan Aset Daerah di Kabupaten Temanggung sesudah
implementasi Peraturan Bupati No 11 Tahun 2015 berdasarkan masa
kerja.
B. Saran
1. Bagi Pemerintah Daerah Temanggung
Pemerintah Daerah Temanggung telah memiliki tujuan yang baik
yaitu ingin meningkatkan tingkat kehadiran PNSnya dengan membuat
Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2015 yang mengatur tentang
pemberian TPP (Tunjangan Perbaikan Penghasilan) yang merupakan
bonus tambahan yang diberikan Kabupaten Temanggung sebagai
apresiasi kehadiran mereka. Namun, Pemerintah Daerah juga perlu untuk
mengkaji ulang peraturan tentang absensi tersebut secara rutin agar terjadi
peningkatan disiplin kerja berupa tingkat kehadiran kerja PNS. Hal yang
perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat kehadiran PNS adalah:
a. Pemerintah memberikan kompensasi atau bonus yang lebih menarik
karyawan untuk hadir, hadir tepat waktu, dan hadir hingga jam
pulang kantor.
b. Pemerintah mempertahankan dan meningkatkan disiplin kerja
pegawainya. Pemerintah lebih baik juga mengkomunikasikan secara
lisan tentang pentingnya kehadiran, hadir tepat waktu, dan hadir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
hingga jam pulang kantor. PNS perlu paham keuntungan yang
didapatkan tempat kerja dan diri mereka sendiri jika hadir saat jam
kerja.
c. Teguran juga diberikan kepada pegawai sering keluar masuk kantor
pada jam kerja.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran yang penulis berikan untuk peneliti selanjutnya adalah
meneliti peraturan terbaru tentang TPP yang berhubungan dengan e-
kinerja dan menambah variabel lain selain disiplin kerja. Misalnya
motivasi kerja, dll. Hal tersebut dapat membuat skripsi selanjutnya
menjadi lebih menarik bagi para pembaca dan pencari referensi untuk
skripsi selanjutnya.
C. Keterbatasan
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin, namun ada keterbatasan-
keterbatasan penulis adalah dalam hal kemampuan dan pengalaman.
Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali dilakukan oleh penulis
sehingga, penulis tidak dapat memberikan hasil yang sempurna. Penulis juga
memiliki keterbatasan waktu untuk melakukan ijin di beberapa tempat dan
meminta data yang harus diambil penulis di luar Jogja yaitu di Kabupaten
Temanggung. Peneliti harus menunggu beberapa minggu untuk mendapatkan
data yang lengkap karena data yang dibutuhkan merupakan data yang lama
dan tertumpuk di gudang. Selain itu, kedua kantor dinas harus pindah lokasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
sehingga mempersulit dalam pencarian data yang dibutuhkan. Data yang
didapatkan tidak semua berbentuk rekapitulasi, sehingga penulis harus
mengecek satu persatu kehadiran PNS setiap harinya. Hal ini memungkinkan
terjadinya kesalahan penulis dalam menilai tingkat kehadiran PNS yang
diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Asriyani, Dita, dkk. 2015. Pengaruh Reward Terhadap Disiplin Kerja Karyawan
PT. Citra Riau Sarana Kabupaten Kuantan Singingi. Riau: Universitas
Riau.
Azwar, Saifuddin. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Fierda, Pengestika. 2016. Pengaruh Pengendalian Internal, Good Governance,
Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bidang Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung.
Grensing-Pophal, Lin. 2008. Human Resources Book. Jakarta: Prenada.
Handoko, T. Hani. 2014.Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Hasan. Iqbal. 2008. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kuntjara, Esther. 2012.Gender, Bahasa, dan Kekuasaan. Jakarta: Libri.
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2. Edisi
Sepuluh. Human Resource Management. Terjemahan: Bayu Airlangga.
Jakarta: Erlangga.
Murniati, A. Nunuk P. 2004. Getar Gender, Buku Kedua. Magelang:
Indonesiatera.
Pemerintah Kabupaten Temanggung. 2015. “Gema Bumi Phala, Edisi 1 X.
Temanggung,” Pemerintah Kabupaten Temanggung, Februari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pemerintah Kabupaten Temanggung. 2008. Himpunan Peraturan Daerah
Kabupaten Temanggung. Temanggung: Pemerintah Kabupaten
Temanggung.
Pemerintah Kabupaten Temanggung. 2015. Pedoman Pelaksanaan Pemberian
Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pemerintah Kabupaten Temanggung.
Temanggung: Pemerintah Kabupaten Temanggung.
Republik Indonesia. Undang-Udang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara, 2014. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Sari, Puput Maretha, dkk. 2015. Pengaruh Kompensasi Terhadap Disiplin Kerja
Pegawai Pada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Selatan.
Siagian, Sondang P. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Tiga.
Yogyakarta: Aditya Media.
Siregar, Syafaruddin. 2004. Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT
Grasindo.
Subagyo, Antonius. 20 September 2016. Wawancara Pribadi.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Suwatno dan Priansa, Donni Juni. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi
Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Wening, Constatina Setyo. 25 September 2016. Wawancara Pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
LAMPIRAN 1
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN 2
PERATURAN BUPATI NOMOR 11
TAHUN 2015
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
LAMPIRAN 3
REKAPITULASI DATA
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DATA TINGKAT KEHADIRAN PNS SEBELUM DAN SESUDAH
IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI NOMOR 11 TAHUN 2015
DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN
KEUANGAN, DAN ASET DAERAH
SEBELUM SESUDAH SEBELUM SESUDAH
Nov 2015 Des 2015 Jan 2016 Feb 2016 Nov 2015 Des 2015 Jan 2016 Feb 2016
100 100 100 99 97 97 100 100
100 100 100 100 100 100 99 92
100 93 99 96 99 100 99 98
100 100 99 100 99 99 100 100
99 99 100 98 100 100 100 100
100 100 97 95 100 96 100 100
96 100 100 100 98 100 100 100
96 94 100 100 97 100 100 100
100 100 100 99 100 97 100 100
96 100 100 95 99 100 100 99
100 100 100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 100 92
100 100 100 95 99 97 100 100
96 100 92 97 96 96 97 100
100 92 100 99 100 96 100 100
96 94 98 99 98 96 100 97
99 100 100 100 99 100 100 100
98 95 99 100 100 100 95 94
100 100 100 99 100 100 100 100
100 100 100 100 96 98 100 100
100 100 100 95 99 100 100 99
99 100 100 99 91 100 100 100
100 100 100 98 98 97 100 100
100 96 99 98 100 100 100 99
99 100 97 99 99 97 98 99
96 99 86 92 98 98 100 97
96 96 95 100 100 96 100 95
100 100 100 100 95 100 100 96
97 96 98 96 95 100 91 100
96 100 97 94 100 96 100 100
96 99 97 100 92 100 99 94
100 100 100 96 92 98 100 100
100 100 99 100 99 97 100 100
96 100 99 100 99 97 100 95
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
100 100 99 100 91 98 89 95
96 100 100 100 100 100 100 100
92 100 89 94 99 97 100 97
100 100 100 97 96 97 100 99
100 100 88 92
95 97 100 100
100 97 100 99
100 100 100 99
100 100 100 100
100 99 100 100
96 100 100 100
98 97 91 100
99 98 100 100
95 100 100 96
97 100 98 100
100 100 97 98
100 100 100 98
100 100 96 100
100 100 100 99
100 96 100 99
100 100 100 100
99 99 98 99
100 100 100 95
100 99 100 100
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
DATA TINGKAT KEHADIRAN PNS SESUDAH IMPLEMENTASI
PERATURAN BUPATI NOMOR 11 TAHUN 2015 BERDASARKAN JENIS
KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN
DINAS
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
DINAS
PENDAPATAN,
PENGELOLAAN
KEUANGAN, DAN
ASET DAERAH
DINAS
KEPENDUDUKAN
DAN PENCATATAN
SIPIL
DINAS
PENDAPATAN,
PENGELOLAAN
KEUANGAN, DAN
ASET DAERAH
Jan 2016 Feb 2016 Jan 2016 Feb 2016 Jan 2016 Feb 2016 Jan 2016 Feb 2016
100 99 100 100 100 99 99 98
100 100 99 92 100 100 100 100
99 96 100 100 99 96 100 100
99 100 100 100 99 100 100 100
100 100 100 92 100 98 100 100
92 97 100 100 97 95 100 100
99 100 97 100 100 100 100 99
100 100 100 97 100 100 100 100
100 95 95 94 100 99 100 100
100 100 100 99 100 95 100 100
98 96 100 95 100 100 100 100
100 96 100 100 100 100 100 99
99 100 89 95 100 95 100 100
99 100 100 100 92 97 100 100
100 100 100 97 100 99 98 99
89 94 100 99 98 99 100 97
100 97 100 100 100 100 100 96
100 99 99 100 91 100
100 99 100 99 100 100
100 100 100 100 99 94
100 100 100 95 100 100
91 100 100 99 100 95
100 100 100 98 88 92
100 96 99 98 100 100
98 100 97 99
97 98 86 92
100 98 95 100
96 100 100 100
100 99 98 96
100 99 97 94
100 100 97 100
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
98 99 100 96
100 95 99 100
100 100 99 100
99 100
100 100
89 94
100 97
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DATA TINGKAT KEHADIRAN PNS SESUDAH IMPLEMENTASI
PERATURAN BUPATI NOMOR 11 TAHUN 2015 BERDASARKAN JENIS
KELAMIN
MASA KERJA
2-13 TAHUN 14-15 TAHUN 26-37 TAHUN
197 199 199
196 198 200
178 192 195
195 200 200
200 200 199
194 189 195
191 199 200
197 199 195
196 199 200
199 198 199
199 191 200
199 200 195
200 200 197
183 200 200
197 200 197
200 199 200
199 200 200
200 192 200
200 189 197
199 200 200
195 197 197
200 196 200
193 191 197
199 197 200
200 199 200
200 180 195
200 200 184
191 199 200
200 199
196
198
195
198
196
199
200
197
195
200
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN 4
UJI BEDA DUA RATA-RATA
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
h. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Tingkat Kehadiran di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil; dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, Dan Aset
Daerah.
Deskriptif Statistik Korelasi dan Taraf Signifikan
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 2 Bulan Sebelum
Peraturan & 2 Bulan
Setelah Peraturan
96 .162 .114
2. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Tingkat Kehadiran di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
Deskriptif Statistik Korelasi dan Taraf Signifikan
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 2 Bulan Sebelum
Peraturan & 2 Bulan
Setelah Peraturan
38 .300 .067
3. Perbedaan Dua Rata-Rata Tingkat Kehadiran di Dinas Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan, Dan Aset Daerah.
Deskriptif Statistik Korelasi dan Taraf Signifikan
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 2 Bulan Sebelum
Peraturan & 2 Bulan
Setelah Peraturan
58 .053 .693
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN 5
TABEL T
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
TABEL T
d.f 10.0t
05.0t 025.0t
01.0t 005.0t d.f
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63, 657 1
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 2
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 3
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 4
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 6
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 7
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 8
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 9
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 10
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 11
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 12
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 13
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 14
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 15
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 16
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 17
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 18
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 19
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 20
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 21
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 22
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 23
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 24
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 25
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 26
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 27
28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 28
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 29
30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 30
31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 31
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 32
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 33
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 34
35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 35
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 36
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 37
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 38
39 1,303 1,685 2,023 2,426 2,708 39
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
d.f 10.0t
05.0t 025.0t
01.0t 005.0t d.f
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 40
41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 41
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 42
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 43
44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 44
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 45
46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 46
47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 47
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 48
49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 49
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 50
51 1,298 1,675 2,008 2,402 2,676 51
52 1,298 1,675 2,007 2,400 2,674 52
53 1,298 1,674 2,006 2,399 2,672 53
54 1,297 1,674 2,005 2,397 2,670 54
55 1,297 1,673 2,004 2,396 2,668 55
56 1,297 1,673 2,003 2,395 2,667 56
57 1,297 1,672 2,002 2,394 2,665 57
58 1,296 1,672 2,002 2,392 2,663 58
59 1,296 1,671 2,001 2,391 2,662 59
60 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 60
61 1,296 1,670 2,000 2,389 2,659 61
62 1,295 1,670 1,999 2,388 2,657 62
63 1,295 1,669 1,998 2,387 2,656 63
64 1,295 1,669 1,998 2,386 2,655 64
65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 65
66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 66
67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 67
68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 68
69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 69
70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 70
71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 71
72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 72
73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 73
74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 74
75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 75
76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 76
77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 77
78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 78
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
d.f 10.0t
05.0t 025.0t
01.0t 005.0t d.f
79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 79
80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 80
81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 81
82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 82
83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 83
84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 84
85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 85
86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 86
87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 87
88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 88
89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 89
90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 90
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 91
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 92
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 93
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 94
95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 95
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 96
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 97
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 98
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 99
Inf. 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 Inf. Sumber: Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS (Dr. Imam Ghozali)
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 6
TABEL Z
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
TABEL Z
131
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 7
TABEL CHI SQUARE
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
TABEL CHI SQUARE
DF
PROBABILITAS
0.5 0.1 0.05 0.01
1 0.45494 2.70554 3.84146 6.6349
2 1.38629 4.60517 5.99146 9.21034
3 2.36597 6.25139 7.81473 11.34487
4 3.35669 7.77944 9.48773 13.2767
5 4.35146 9.23636 11.0705 15.08627
6 5.34812 10.64464 12.59159 16.81189
7 6.34581 12.01704 14.06714 18.47531
8 7.34412 13.36157 15.50731 20.09024
9 8.34283 14.68366 16.91898 21.66599
10 9.34182 15.98718 18.30704 23.20925
11 10.341 17.27501 19.67514 24.72497
12 11.34032 18.54935 21.02607 26.21697
13 12.33976 19.81193 22.36203 27.68825
14 13.33927 21.06414 23.68479 29.14124
15 14.33886 22.30713 24.99579 30.57791
16 15.3385 23.54183 26.29623 31.99993
17 16.33818 24.76904 27.58711 33.40866
18 17.3379 25.98942 28.8693 34.80531
19 18.33765 27.20357 30.14353 36.19087
20 19.33743 28.41198 31.41043 37.56623
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI