analisis peranan aktivitas sektor-sektor ekonomi terhadap perekonomian...

29
1 Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian Jawa Barat: Aplikasi Model Input-Output Oleh: Victor Firmana dan Ari Tjahjawandita 1 Latar belakang Dalam konteks proses pembangunan wilayah, kondisi ekonomi di suatu wilayah dianggap efisien apabila memenuhi tiga ciri pokok. Pertama, ekonomi ini mampu memroduksi output wilayah sesuai dengan preferensi sosial yang ada secara optimal dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam suasana kompetisi yang sehat. Kedua, seiring dengan tercapainya tingkat yang optimal dalam produksi barang dan jasa ‒yang dimaksudkan dalam ciri pokok yang pertama‒ ekonomi hendaklah juga mampu memenuhi struktur permintaan efektif yang mencerminkan distribusi pendapatan yang ada. Ketiga,ekonomi ini hendaknya telah dilandasi dengan kondisi-kondisi yang kukuh untuk mampu melakukan ekspansi yang optimal pada masa-masa yang akan datang. Dalam suatu perencanaan pembangunan ekonomi diperlukan penentuan prioritas kegiatan diantara sektor-sektor perekonomian. Pada dasarnya masing-masing sektor tersebut tidak berdiri sendiri namun saling memiliki keterkaitan. Kemajuan suatu sektor tidak akan terlepas dari dukungan yang diberikan oleh sektor-sektor lainnya sehingga sebenarnya keterkaitan antar sektor ini dapat dimanfaatkan untuk memajukan seluruh sektor-sektor yang terdapat dalam perekonomian. Keterbatasan pada pendanaan pembangunan menuntut agar pembangunan dilaksanakan lebih efisien. Salah satu cara supaya dana pembangunan digunakan secara lebih efisien adalah dengan menentukan skala prioritas bagi berbagai aktivitas kegiatan yang dianggap strategis. Untuk perencanaan di bidang ekonomi, penentuan sektor-sektor strategis merupakan salah satu cara melaksanakan pembangunan yang lebih efisien. Penentuan sektor-sektor strategis dilakukan dengan melihat keterkaitan antar sektor yang ada dalam suatu perekonomian. Dengan melihat keterkaitan antar sektor dan memperhatikan efisiensi dan efektifitas yang hendak dicapai dalam pembangunan maka sektor yang mempunyai keterkaitan tinggi dengan banyak sektor pada dasarnya merupakan sektor yang perlu mendapatkan perhatian lebih. Hal ini karena jika sektor utama yang mendapatkan perhatian lebih tersebut mengalami pertumbuhan maka sektor yang terkait dengannya akan mengalami pertumbuhan juga. Konsep keteRp aduan program pembangunan ekonomi menjadi semakin penting dalam konsep perencanaan pembangunan jangka panjang. Secara ideal, output dari suatu program pembangunan dapat menjadi input bagi program pembangunan lainnya. Program pembangunan yang bersifat “ego-sektor” semakin tidak populer karena akan mengesampingkan pembangunan sector-sektor lainnya yang terkait secara langsugn maupun tidak langsung. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki peranan yang sangat vital dalam perekonomian Indonesia, sehingga kinerja perekonomian nasional akan sangat dipengaruhi pula oleh kinerja sektor-sektor ekonomi di Jawa Barat. Tabel 1.1 memerlihatkan data historis kontribusi sektor-sektor ekonomi secara aggregat di provinsi Jawa Barat

Upload: ledien

Post on 30-Jan-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

1

AnalisisPerananAktivitasSektor-SektorEkonomiterhadapPerekonomianJawaBarat:AplikasiModelInput-Output

Oleh:VictorFirmanadanAriTjahjawandita

1 Latarbelakang

Dalam konteks proses pembangunan wilayah, kondisi ekonomi di suatu wilayah dianggapefisienapabilamemenuhitigaciripokok.Pertama,ekonomiinimampumemroduksioutputwilayah sesuai dengan preferensi sosial yang ada secara optimal dengan memanfaatkansumber-sumber ekonomi yang ada dalam suasana kompetisi yang sehat. Kedua, seiringdengan tercapainya tingkat yang optimal dalam produksi barang dan jasa ‒yangdimaksudkandalamciripokokyangpertama‒ekonomihendaklah jugamampumemenuhistruktur permintaan efektif yang mencerminkan distribusi pendapatan yang ada.Ketiga,ekonomi ini hendaknya telah dilandasi dengan kondisi-kondisi yang kukuh untukmampumelakukanekspansiyangoptimalpadamasa-masayangakandatang.

Dalam suatuperencanaanpembangunan ekonomidiperlukanpenentuanprioritas kegiatandiantara sektor-sektor perekonomian. Pada dasarnyamasing-masing sektor tersebut tidakberdirisendirinamunsalingmemilikiketerkaitan.Kemajuansuatusektortidakakanterlepasdari dukungan yang diberikan oleh sektor-sektor lainnya sehingga sebenarnya keterkaitanantarsektor inidapatdimanfaatkanuntukmemajukanseluruhsektor-sektoryangterdapatdalamperekonomian.

Keterbatasan pada pendanaan pembangunan menuntut agar pembangunan dilaksanakanlebih efisien. Salah satu cara supaya dana pembangunan digunakan secara lebih efisienadalah denganmenentukan skala prioritas bagi berbagai aktivitas kegiatan yang dianggapstrategis. Untuk perencanaan di bidang ekonomi, penentuan sektor-sektor strategismerupakan salah satu cara melaksanakan pembangunan yang lebih efisien. Penentuansektor-sektor strategis dilakukan denganmelihat keterkaitan antar sektor yang ada dalamsuatuperekonomian.

Denganmelihat keterkaitan antar sektor danmemperhatikan efisiensi dan efektifitas yanghendakdicapaidalampembangunanmakasektoryangmempunyaiketerkaitantinggidenganbanyak sektor pada dasarnyamerupakan sektor yang perlumendapatkan perhatian lebih.Hal ini karena jika sektor utama yang mendapatkan perhatian lebih tersebut mengalamipertumbuhanmakasektoryangterkaitdengannyaakanmengalamipertumbuhanjuga.

Konsep keteRp aduan program pembangunan ekonomi menjadi semakin penting dalamkonsepperencanaanpembangunanjangkapanjang.Secaraideal,outputdarisuatuprogrampembangunan dapat menjadi input bagi program pembangunan lainnya. Programpembangunan yang bersifat “ego-sektor” semakin tidak populer karena akanmengesampingkanpembangunansector-sektorlainnyayangterkaitsecaralangsugnmaupuntidaklangsung.

JawaBaratmerupakan salah satu provinsi yangmemiliki peranan yang sangat vital dalamperekonomian Indonesia,sehinggakinerjaperekonomiannasionalakansangatdipengaruhipulaolehkinerjasektor-sektorekonomidiJawaBarat.Tabel1.1memerlihatkandatahistoriskontribusisektor-sektorekonomisecaraaggregatdiprovinsiJawaBarat

Page 2: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

2

Tabel1.1KontribusiSektor-SektorEkonomiTerhadapProdukDomestikRegionalBrutoProvinsiJawaBarat2006-2012(dalampersen)

Sektor 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pertanian 11.11 11.94 11.45 12.34 12.61 11.98 11.52

Pertambangan dan Penggalian 2.73 2.47 2.35 1.92 2.02 2.02 1.86

Industri Pengolahan 45.28 44.93 43.70 40.77 37.73 37.16 35.79

Listrik, Gas, dan Air Minum 3.00 2.93 2.67 2.83 2.76 2.55 2.51

Konstruksi 3.03 3.02 3.41 3.51 3.77 3.99 4.29 Perdagangan, Hotel, dan Restoran

19.02 19.12 20.51 21.61 22.41 22.58 23.90

Pengangkutan dan Komunikasi 5.88 5.85 5.75 6.06 7.09 7.70 7.79 Keuangan, Real Estate & Jasa Perusahaan

2.70 2.90 2.72 2.73 2.75 2.84 2.95

Jasa-jasa 7.24 6.84 7.44 8.22 8.86 9.17 9.40 Sumber:BPS,diolah

Berdasarkan uraian di atas, akan sangat menarik apabila dilakukan pengkajian lebihmendalam tentang peranan sektor-sektor ekonomi secara lebih mendetail dalam kontekspembangunan ekonomi di wilayah provinsi Jawa Barat. Hal ini menjadi sangat pentingartinya terutama untuk merumuskan kebijakan yang lebih ideal dalam pengembanganpembangunansektoraldiprovinsiJawaBarat.

2 TujuanPenelitian

Penelitianinibertujuanuntukmenganalisisperananaktivitassektor-sektorperekonomiandiprovinsi Jawa Barat yang dilihat dari analisis struktur, keterkaitan antar sektor, efekpengganda,daneconomiclandscape.Hasilanalisisdaripenelitianinidapatdijadikansebagaikerangkadasar dalamperencanaan ekonomimakrodi provinsi JawaBarat. Secara khusus,penelitianinijugamemilikibeberapatujuan.

a. Hasilpenelitianinidiharapkandapatdigunakansebagaidasarperencanaandananalisisekonomimakro terutama yang berkaitan dengan produksi, konsumsi dalam kerangkapembangunanjangkamenengah.

b. Hasil penelitian ini mampu menyediakan informasi yang teRp adu dan menyeluruhtentang struktur penggunaan barang dan jasa dimasing-masing sektor serta poladistribusiproduksiyangdihasilkandiJawaBarat.

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai kerangka model untuk studi kuantitatifseperti analisis dampak dan keterkaitan antar sektor, proyeksi ekonomi danketenagakerjaan;

d. Hasilpenelitianinidapatdigunakanuntukmemantaudanevaluasiterhadapkonsistensidata sektoral antar berbagai sumber, sehingga berguna untuk perbaikan danpenyempurnaansistempenyediaandatastatistik,terutamadataPDRB.

Page 3: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

3

3 TinjauanLiteratur

3.1 ModelInput-OutputKonsepketeRpaduanprogrampembangunanekonomimenjadisemakinpentingdalameraPembangunanJangkaPanjang.Secaraideal,outputdarisuatuprogrampembangunandapatmenjadi input bagi program pembangunan lainnya. Program pembangunan yang bersifat“ego-sektor” semakin tidak populer karena diyakini akan merugikan kepentinganpembangunansecarakeseluruhan.

Dalamperekonomianyang lebih luas,hubunganantarkegiatanekonomi jugamenunjukkanketerkaitan yang semakin kuat dan dinamis. Jenis-jenis kegiatan baru bermunculan untukmengisikekosonganmatarantaikegiatanyangsemakinpanjangdankaitmengait.Kemajuandisuatusektortidakmungkindapatdicapaitanpadukungansektor-sektor lain.Begitujugasebaliknya,hilangnyakegiatansuatusektorakanberdampakterhadapkegiatansektor lain.Berbagai hubungan antar-kegiatan ekonomi (inter-industry relationship) selanjutnya dapatdirekamdalamsuatuinstrumenyangdikenaldenganmodelinput-output(I-O).

Pada awalnya, penggunaan model I-O untuk perencanaan dan analisis ekonomi kurangdikenalolehparaanalisdanpraktisiperencanapembangunan.Setelahmelaluiprosesyangagak lama danmeningkatnya kebutuhan untukmenggunakan Tabel I-O sebagai instrumenperencanaan yang bersifat lintas sektoral maka penggunaan model I-O telah semakinmeningkat.

Darisisianalisisekonomi,modelI-Ojugatelahbanyakdigunakan.Untukmenyebutbeberapacontoh: analisis dampak ekonomi sektor pariwisata, dampak pertumbuhan ekonomiterhadappenggunaansumberdayaalam,teknologidanlingkunganmerupakananalisisyangmenggunakanmodelI-O.

3.2 AnalisisKeterkaitanAntarsektordanSektorKunci

Model I-O telah secara luas digunakan untuk meneliti keterkaitan antar sektor produksidalam suatu perekonomian. Misalnya, Sritua Arief (1981) telah menggunakan model I-Ountukmeneliti sektor-sektor kunci (key sectors) dalam ekonomi Indonesia. Alaudin (1986)telah mengidentifikasi sektor-sektor kunci dalam perekonomian Bangladesh denganpendekatanketerkaitanantarsektor.MuchdiedanM.HandryImansyah(1995)menerapkananalisisketerkaitandalamanalisissektor-sektorunggulanpadaperekonomianIndonesia.

Analisis indeksketerkaitanmulanyadikembangkanolehRasmussen(1956)danHirschman(1958) untuk melihat keterkaitan antar sektor, terutama untuk menentukan strategikebijakanpembangunan.Konsep inikemudiandiperbaikiolehCella (1984)danditerapkanoleh Clements dan Rossi (1991). Dikenal dua jenis keterkaitan, yaitu (1) keterkaitan kebelakang (backward linkages) yang merupakan keterkaitan dengan bahan mentah dandihitungmenurutkolom,dan (2)keterkaitankedepan (forward linkages)yangmerupakanketerkaitanpenjualanbarangjadidandihitungmenurutbaris.

Jikasuatusektormemilikinilaiforwarddanbackwardlinkageyangbesarberartiketerkaitansektortersebutdengansektor-sektorlainnyabesarsehinggakebijakanyangditujukanuntukmempengaruhibesaranoutputperekonomian tidakperludari setiap sektoryangadapadaperekonomian akan tetapi cukup dari sektor-sektor unggulan tersebut saja sehinggapemerintah dapat menghemat biaya pembangunan. Index of Forward lingkage merupakan

Page 4: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

4

nilaiyangmenunjukkanefekrelatifdaripeningkatanoutputsuatusektorterhadapdoronganpeningkatan output sektor-sektor yang lainnya (melalui pendistribusian output sektortersebut untuk menjadi input sektor lain). Sedangkan Index of Backward Lingkagemerupakan nilai yang menunjukkan efek relatif kenaikan output suatu sektor yang akanmenyebabkan terjadinyakenaikanpadaoutput sektor-sektor yang lain (melalui kebutuhantambahaninputsektortersebutyangberasaldarioutputsektor-sektorlain).

3.3 MultiplierPadaTabelInput-Output

Salah satu kegunaanutamadari tabel input-output adalahkemampuannyauntukmengkajidampak perubahan ekonomi yang ada pada sektor eksogen (final demand) terhadapperekonomian, seperti yang telah ditunjukkan pada bagian sebelumnya, sehingga tabel I-Odapatdigunakansebagaisalahsatualatuntukperencanaanekonomimelaluikemampuannyauntuk memproyeksikan dan meramalkan perubahan-perubahan tersebut. Kemampuanproyeksi dan peramalan terhadap perubahan yang terjadi dengan menggunakan tabel I-Obagiperencanaanekonomimempunyaiketerbatasanterutamayangberkaitandenganwaktuproyeksidanperamalantersebut.Haliniperludisadaribahwatidakadasuatumetodeyangdapat digunakan untuk jangka waktu yang panjang mampu memproyeksikan danmeramalkansecarapastiperubahan-perubahanyangterjadi,olehsebabitumakakegunaantabel I-O bagi perencanaan-melalui kemampuannya untukmemproyeksi danmeramalkan-juga terbatas yaitu hanya sebatas pada perencanaan jangka menengah saja (hingga bataswaktukuranglebihlimatahun).

Padadasarnya,penggandamerupakanukuranresponterhadaprangsanganperubahansuatuperekonomian, yang dinyatakan dalam hubungan sebab-akibat. Pengganda padamodel I-Odiasumsikansebagairesponmeningkatnyapermintaanakhirsuatusektor.WestdanJensen(1980)danWestdkk(1989)membedakankategoripenggandamenjadi:dampakawal(initialimpact),dampak imbasankegiatanproduksi (production induced impact), yang terdiri atas:pengaruhlangsung(directeffect)yangjugakadang-kadangdisebutdenganpengaruhputaranpertama (first-round effect), dan pengaruh tidak langsung (indirect effect) yangmerupakanpengaruh putaran kedua dan seterusnya, yang juga dikenal dengan pengaruh dukunganindustri (industrial support effect) dan dampak imbasan konsumsi (consumption inducedeffect).Selainitu,jugaadakategorilainyangdisebutdampakluberan(flow-onimpact).

Berikutpenjelasanmasing-masingjenispengganda:

a.PenggandaOutput(OutputMultiplier)IdedasardaripendekataninimiripdengankerangkamultiplierKeynesian.Jikamisalnyaadaperubahanpadavariabeleksogen(dalamhal iniunsurdaripermintaanakhir),makadapatdilihat berapa besar pengaruh perubahan tersebut pada peningkatan output di seluruhsektor.

Penghitungan nilai pengganda output total di masing-masing sektor dihasilkan denganmenjumlahkannilai-nilai pada setiap kolommatriks kebalikanLeontief.Hasil penjumlahanitulahyangakanmenjadinilaipenggandaproduksidisektortersebut.Disiniberartibahwasemakinbesarnilaipenggandayangdihasilkanoleh suatu sektor,makadapatdisimpulkanbahwa sektor tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat erat dengan sektor-sektorlainnya di dalam perekonomian. Output multiplier yang diperoleh dari matriks kebalikanLeontief I-O terbuka disebut pengganda output Tipe I, dan bila diperoleh dari matriks

Page 5: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

5

kebalikanLeontiefI-OtertutupdisebutdenganpenggandaoutputTipeII.

b.PenggandaPendapatan(IncomeMultiplier)Analisispenggandapendapatandisinimerupakansuatualatanalisisuntukmelihatpengaruhdari perubahan-perubahanpermintaan akhir di dalam satu sektor terhadappendapatan disektor tersebut di dalam perekonomian (yang tercermin dalam nilai tambah bruto padaTableI-O). Jadinilaiangkapenggandapendapatansektor jmenunjukan jumlahpendapatanrumah tangga total yang tercipta akibat adanya tambahan satu unit permintaan akhirdisektor j tersebut. Pengaruh disebut dengan pengganda pendapatan rumah tangga(household income multiplier) yang sering disebut juga dengan efek pendapatan (incomeeffect).

c.PenggandaTenagaKerja(LaborMultiplier)Untukmencari nilai pengganda tenaga kerja perlu ditambahkan baris baru pada Tabel I-Oyang memuat informasi tenaga kerja yang digunakan oleh masing-masing sektor dalammelakukanprosesproduksinya.DandatatenagakerjasektoraltidakterdapatdidalamTabelI-O, sehingga diperoleh dari sumber eksternal. Umumnya, satuan jumlah tenaga kerjasektoralyangdigunakanadalahorang.Analisispenggandatenagakerjainidigunakanuntukmelihat peran suatu sektor dalam hal meningkatkan besarnya jumlah tenaga kerja yangterserapolehperekonomian.Jikanilaipenggandatenagakerjadisuatusektorlebihbesardarisatumenunjukkandayaseraptenagakerjadisektoryangbersangkutancukuptinggi.

3.4 AnalisisMultiplierProductMatrix(MPM)danEconomicLandscape

AnalisisdenganmenggunakantabelI-Otidakhanyaterbatasmenghitungbesaranmultiplierdan penggambaran keterkaitan antar sektor saja. Analisis tabel I-O juga dapat digunakanuntuk menganalisis bagaimana terjadinya perubahan struktur perekonomian. MetodeMultiplier Product Matrix (MPM) merupakan salah satu metode yang berusaha untukmenjelaskan ukuran keterkaitan sektor-sektor dalam perekonomian yangmenggambarkanadanya pengaruh suatu sektor terhadap sektor lainnya pada periodewaktu yang berbeda.Keterkaitan antarsektor tersebut dapat berupa keterkaitan ke depan (forward linkage),maupunketerkaitankebelakang(backwardlinkage).MetodeMPMmerupakanmetodeyangmenggabungkankeduaanalisisketerkaitandalammodelinput-outputtersebut(keterkaitankedepandankebelakang)secarabersamaan.BentukvisualisasidarimetodeMPMolehSonisdanHewing(1999)dinamakansebagaieconomiclandscape.

SonisdanHewing(1999)mengemukakansalahsatumetodeuntukmenganalisisperubahanstrukturperekonomiansuatuwilayahmelaluisebuahanalisisyangterkaitdenganhubunganantarsektor. Analisis ini dinamakan sebagai economic landscape (lanskap ekonomi). Alatanalisis yang digunakan untuk melihat lanskap ekonomi pada dasarnya merupakankelanjutandaripembahasanmengenaistrukturekonomiyangtelahdiusulkanolehMiyazawadalam pembahasan dekomposisi perekonomian dengan menggunakan tabel input-outputmultiregional-yang dikenal dengan left and right multiplier. Model Miyazawa (1966)memperhitungkannilaidarimatriks inversLeontiefyangmencerminkanefek langsungdantidak langsung dari perubahan dan juga loop berupa feedback permintaan akhir terhadapsektor-sektor di dalam perekonomian. Analisis perubahan struktur perekonomian suatuwilayah didapat dengan membandingkan bentuk economic landscape dari dua atau lebihtabelinput-ouputperekonomianwilayahtersebut.

Page 6: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

6

Teknik MPM pada prinsipnya adalah suatu teknik penggambaran urutan sektor yang adadalam perekonomian berdasarkan nilai forward dan backward linkage sekaligus.PerhitunganMPMmerupakansuatu instrumentyangdikembangkanuntukmelihatdampaksuatu sektor secara keseluruhan dalam suatu perekonomian. Secara matematis MPMmenunjukkannilai first order intensity dan field of influence dari seluruh sel dalammatriksinversLeontief-yangdapatmenjelaskanbagaimanareaksipertamaakanterjadipadafieldofinterestdarimasing-masingseljikaterjadiperubahansuatuselpadainversmatriksLeontiefakibatdariadanyaperubahanvariabeleksogen-misalkansajapermintaanakhir.

AnalisisdenganmenggunakanmetodeMPMberkaitaneratdengananalisisketerkaitanantarsektor.AnalisisMPMmerupakanpenggabungandarikeduaindeksketerkaitanyangadapadatabel I-O-yaitu indeks keterkaitan ke depan dan ke belakang. Nilai MPM biasanya akandivisualisasikan melalui gambar 3 dimensi untuk melihat interaksi antarsektor dalamperekonomian.PenggambarannilaiMPMdalambentukgrafisdikenaldengannamalanskapekonomi (economic landscape). Ketinggian nilai grafis dari gambar 3 dimensi merupakangambaraninteraksiatauketergantunganantarsektor,sehinggadapatdiketahuisektormanayangpalingdominanpadaperekonomian (sektoryangmemilikiketerkaitanke-depandankebelakangyangbesar).

Analisis perubahan struktur dengan menggunakan MPM dan analisis lanskap ekonomidilakukan dengan cara membandingkan minimal dua buah grafis lanskap ekonomi(membandingkan minimal dua buah tabel input-ouput), dan kemudian melihat arahperubahan yang terjadi. Apabila pola kedua grafis tersebut mengalami perubahan haltersebutmenandakanadanyaperubahanstrukturdariperekonomian-yangdisebabkanolehadanya perubahan pada pola forward dan backward linkage dari sektor-sektor dalamperekonomian. Keuntungan menggunakan metode MPM untuk kepentingan analisisperubahanstrukturdarisuatuperekonomiandisebabkankarenaMPMdapatdivisualisasikankedalam grafik 3 dimensi-yang akan mempermudah seseorang membayangkan prosesperubahan struktur perekonomian dari adanya perubahan bentuk dalam visualisasi nilaiMPMyangdidapatkan.

4 MetodologiPenelitian

Dalambagian ini diuraikanbeberapametode analisis input-output JawaBarat tahun2010.Pembahasan dimulai dengan analisis keterkaitan yang menggunakan indeks derajatkepekaan dan daya penyebaran, kemudian dilanjutkan dengan bermacam analisis dampakakibat kenaikan permintaan akhir terhadap output, nilai tambah, kebutuhan impor,kebutuhan tenaga kerja. Terakhir adalah analisis perubahan struktur ekonomi Jawa Barat.Secaradetail,analisiskuantitatifyangakandilakukanpadaanalisis tabel input-output JawaBarattahun2010diantaranyaadalah:

- AnalisisKeterkaitanantarasektor,baikketerkaitankedepanmaupunketerkaitankebelakang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung angka keterkaitan ke depan adalah αij

j=1

n

∑ ,

sedangkanuntukmenghitungangkaketerkaitankebelakangmenggunakanrumus αij

i=1

n

∑ .

Page 7: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

7

Nilaiketerkaitankedepandarisuatusektoridigunakanuntukmengetahuidampakdaripeningkatanpermintaaanakhirdarisektoriterhadappasokanbagikebutuhaninputdarisektor-sektor lain pada perekonomian, sedangkan nilai keterkaitan ke belakang darisektor j berguna untukmemberikan informasimengenai kebutuhan input dari sektor-sektor lain yang harus di pasok ke sektor j, untuk setiap penambahan peningkatanpermintaanakhirdisektorjsebesarsatusatuan.

- Analisis indeksdayapenyebarandanderajatkepekaan (indexofbackward-forwardlinkageeffect),yangkemudiandilakukanmelaluipemetaansecaraserempakdalamsatusalib sumbu dapat menentukan beberapa sektor yang dapat dijadikan sebagai sektorunggulandalamperekonomian.

- AnalisisPenggandaOutputPerhitungan angka pengganda output dilakukan dengan menggunakan rumus angka

penggadaoutputsederhana,yaituOj = αiji=1

n

∑ ,dimanaakandidapatkanhasilberupanilai

angka pengganda output dari masing-masing sektor. Selanjutnya pengganda outputtersebutakandiurutkanberdasarkanrankingyangpalingbesarhinggayangpalingkecil,untuk mengetahui sektor-sektor mana saja yang memiliki nilai pengganda outputterbesar. Para pengambil kebijakan dapatmenentukan sektor-sektormana yang harusdijadikan prioritas ketika tujuan dari pembangunan ekonomi ditunjukkan untukmeningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sektor-sektor yang memiliki pengganda outputterbesarmerupakansektoryangmenjadiprioritasuntukdikembangkan.

- AnalisisPenggandaPendapatanPerhitunganangkapenggandapendapatandilakukandenganmenggunakanrumusangka

penggandapendapatan sederhana, yaitu H j = an+1,i .αiji=1

n

∑ .Denganmenggunakan rumus

tersebut akan dihitung angka pengganda pendapatan untuk masing-masing sektor,sehingga dapat diketahui sektor-sektor perekonomian mana yang memiliki angkapengganda pendapatan rumah tangga terbesar. Para pengambil kebijakan dapatmenentukansektor-sektormanayangmenjadiprioritasuntukdikembangkanjikatujuanpembangunan ditekankan pada upaya untuk peningkatan pendapatan rumah tangga.Sektor-sektor yang memilki angka pengganda pendapatan terbesar dapat dijadikansebagaisektorprioritasuntukdikembangkan.

- AnalisisPenggandaTenagaKerjaPerhitunganangkapenggandakesempatankerjadilakukandenganmenggunakanrumus

angkapengganda tenagakerjasederhana,yaitu Ej = wn+1,i .αiji=1

n

∑ .Denganmenggunakan

rumustersebutakandihitungangkapenggandakesempatankerjauntukmasing-masingsektor,sehinggadapatdiketahuisektor-sektorperekonomianmanayangmemilikiangkapengganda kesempatan kerja terbesar. Para pengambil kebijakan dapat menentukansektor-sektor mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan jika tujuanpembangunanditekankanpadaupayauntukpengendalianpengangguran.Sektor-sektoryang memilki angka pengganda tenaga kerja terbesar dapat dijadikan sebagai sektorprioritasuntukdikembangkan.

Page 8: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

8

- Analisis perubahan struktur perekonomian Jawa Barat, yang dilakukan melaluiukuran 3 dimensi yang akan menggambarkan adanya perubahan pada lanskapperekonomianyangadadiJawaBarat.SebagaipembandinganalisisperubahanstrukturdigunakantabelI-OJawaBaratatahun2003,yangmerupakantabelI-OyangjugasudahdibuatolehBPSpadaperiodesebelumnya.

Agar analisis yang dilakukan dapat dengan mudah dimengerti, maka beberapa teknikpresentasiditampilkanpadababini,sepertidalambentukgrafik,ataudalambentukgambaryangberisirankingdarinilai-nilaipenggandayangdianalisis.

5 HasildanPembahasan

5.1 AnalisisKeterkaitanAntarSektorKeterkaitanantarsektor,baikForwardmaupunbackwardlingkagemerupakan2halpentingyang sering digunakan pada saat kita hendak mencari dan menganalisis sektor-sektorunggulan (leading sector) dalam perekonomian suatu wilayah. Dengan mempelajariketerkaitankedepanataukebelakangkitadapatmenyadariseberapakuathubunganantarasuatu sektor dengan sektor lainnya. baikdari sisi penyediaan input terhadap sector-sektorlainnya(forwardlinkage)maupundarisisikebutuhaninputyangberasaldarisektor-sektoryanglain(backwardlingkage).

Gambardibawahinimenunjukkanbesarannilaibackwarddanforwardlinkagedarimasing-masing sektor yang ada pada perekonomian Jawa Barat tahun 2010. Berdasarkan keduagambar tersebut terlihat bahwa sektor perkebunan, peternakan dan perikanan memilikimerupakan3sektoryangmemilikinilaiketerkaitankebelakangyangpalingtinggi(dengannilai keterkaitan ke belakang masing-masing sebesar 1,91 untuk sektor perkebunan, 1,88untuk sektor peternakan dan 1,82 untuk sektor perikanan). Untuk setiap peningkatanpermintaan akhir sebesar Rp 1 juta maka sektor perkebunan akan meningkatkan outputperekonomian sebesar Rp 1,9 juta. Sedangkan 3 sektor yang memiliki keterkaitan kebelakang paling rendah adalah sektor perdagangan (dengan nilai BL sebesar 1,3), sektorusahasewabangunandanjasaperusahaan(dengannilaiBLsebesar1,29)dansektorindustribarangmineralbukanlogam(dengannilaiBLsebesar1,29).

Page 9: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

9

Gambar5.1KeterkaitanKeBelakangSektor-SektorEkonomidiJawaBaratTahun2010

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Sedangkan sektor-sektor yang memiliki keterkaitan ke depan paling besar padaperekonomianJawaBarattahun2010adalahsektorindustribarangjadidarilogam(dengannilai FL sebesar 3,78). Dengan demikian maka untuk setiap kenaikan permintaan akhirsebesarRp1 jutadi sektor ini akanmendorongadanyapeningkatanoutputperekonomiansebesarRp3,78juta(melaluipasokaninputproduksisekorindustribarangjadidari logamke sektor-sektor lainnya dalam perekonomian). Sektor kedua dan ke tiga terbesar dariperekonomian JawaBarat yangmemiliki nilai keterkaitan kedepan terbesar adalah sektorpengangkutan (dengan nilai FL sebesar 2,61) dan sektor perdagangan (dengan nilai FLsebesar 2,61). Sementara itu, 3 sektor yang memiliki keterkaitan ke depan yang terkeciladalahkehutanandansektorairbersih(nilaiBLsebesar1,02)dansektorkehutan(dengannilaiFLsebesar1,01).

Gambar5.2KeterkaitanKeDepanPerSektordiJawaBaratTahun2010

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Jikasuatusektormemilikinilaiforwarddanbackwardlinkageyangbesarberartiketerkaitansektor tersebut dengan sektor-sektor lainnya semakin erat. Oleh sebab itu kebijakan yang

1.91

1.88

1.82

1.82

1.79

1.79

1.75

1.74

1.68

1.66

1.66

1.63

1.63

1.59

1.59

1.57

1.57

1.57

1.57

1.48

1.48

1.41

1.41

1.38

1.38

1.30

1.30

1.29

1.29

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.78

2.61

2.612.39

2.22

2.17

1.91

1.86

1.80

1.64

1.60

1.55

1.37

1.35

1.28

1.27

1.26

1.23

1.20

1.20

1.18

1.15

1.09

1.08

1.07

1.03

1.02

1.02

1.01

0.000.501.001.502.002.503.003.504.00

Page 10: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

10

ditujukanuntukmempengaruhibesaranoutputperekonomiantidakperludarisetiapsektoryang ada pada perekonomian, akan tetapi cukup dari sektor-sektor yangmemiliki forwarddanbackwardlinkageyangsaja,sehinggapemerintahdapatmenghematbiayapembangunan.

Untukmempermudah analisis, menurut Rasmusen analisis forward dan backward linkagedapatditunjukkanoleh indexof forward linkage/IFL(yangbiasadisebutsebagai indicesofthe sensitivity of dispersion atau indeks derajat kepekaan) dan index of backwardlinkage/IBL (yangbiasadisebut sebagai indicesof thepowerof dispersion atau indeksdayapenyebaran). Kedua indeks tersebut merupakan bentuk normalisasi dari keterkaitankedepandankebelakang-yaitusetelahdinormalisasidenganrata-ratanilaiintensitasglobal.IFL merupakan nilai yang menunjukkan efek relatif dari peningkatan output suatu sektorterhadapdoronganpeningkatanoutputsektoryanglainnya(melaluipendistribusianoutputsektor tersebut untuk menjadi input sektor lain). Sedangkan IBL merupakan nilai yangmenunjukkanefekrelatifkenaikanoutput suatusektoryangakanmenyebabkan terjadinyakenaikanpadaoutput sektoryang lain (melaluikebutuhan tambahan input sektor tersebutyang berasal dari output sektor-sektor lain). Jika nilai IFL atau IBL dari suatu sektor lebihbesar dari 1maka berarti efek relatif peningkatan output sektor yang bersangkutan lebihbesar dibandingkan dengan rata-ratanya, sehingga sektor tersebut dianggap memilikiketerkaitankedepanatauketerkaitankebelakangyangbesar.

Jika suatu sektormemilikinilai IBLdan IFL lebihbesardari1,maka sektor tersebutdapatdikategorikan sebagai sebuah sektor kunci (sektor unggulan) dari sebuah perekonomian,sedangkan jika hanya memiliki nilai IBL yang lebih besar dari 1 maka sektor tersebuttermasukkedalamsektoryangmemiliki intensitasketerkaitankebelakangyangbesar,dansebaliknyajikahanyamemilikinilaiIFLyanglebihbesardari1makasektortersebutdisebuttermasukkedalamsektoryangmemilikiintensitasketerkaitankebelakangyangbesar.

Tabel di bawah ini menunjukkan besaran nilai IBL dan IFL dari masing-masing sektorperekonomiandi JawaBarat.Dari tabel tersebutterlihatbahwaadabeberapasektordalamperekonomian Jawa Barat yang dapat dikategorikan sebagai sektor kunci (unggulan),diantaranyaadalahsektor industrimakanandanminuman,sektor industribarang jadidarilogam,sektorlistrik,sektorbangunandansektorpengangkutan,sertasektorjasasosialdankemasyarakatan.

Tabel5.1IndeksKeterkaitanKebelakangdanIndeksKeterkaitanKedepanPerSektordiJawaBaratTahun2010

Sektor IBL IFL1.TanamanBahanMakanan 1.103992 0.7741182.Perkebunan 1.203870 0.6375403.Peternakan 1.189857 0.6761504.Kehutanan 1.099886 0.6431885.Perikanan 1.147814 0.6490366.PertambanganMinyakdanGasBumi 0.994077 0.9797167.PertambanganTapaMigasdanPenggalian 0.933685 0.7247648.IndustriMakanandanMinuman 1.127069 1.0360999.IndustriTekstil,PakaianJadi,KulitdanAlasKaki 0.821999 0.80157510.IndustriKayu,Bambu,Rotan,danFurniture. 1.006812 0.691017

Page 11: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

11

Sektor IBL IFL11.IndustriKertasdanbarang-barangdarikertas,Percetakandan

Penerbitan1.028777 0.745690

12.IndustriKimia,Barang-barangdariBahanKimia,KaretdanPlastik 0.871091 1.13846913.PengilanganMinyakBumi 0.890639 1.50784414.IndustriBarangMineralbukanLogam. 0.812432 0.86376715.IndustriLogamDasar. 0.991156 0.76066216.IndustriBarangJadidariLogam 1.046856 2.38621917.IndustriPengolahanLainnya 1.057579 0.79307918.Listrik 1.147814 1.36690919.GasKota 0.994077 1.17620620.AirBersih 0.933685 0.64179021.Bangunan 1.127069 1.00786922.PerdaganganBesardanEceran 0.821999 1.64527523.HoteldanRestoran 1.006812 0.85316224.Pengangkutan 1.028777 1.64665625.Komunikasi 0.871091 0.75692626.BankdanLembagaKeuanganLainnya 0.890639 1.20685227.UsahaSewaBangunandanJasaPerusahaan 0.812432 0.80572328.PemerintahanUmumdanPertahanan 0.991156 0.68353929.JasaSosialdanKemasyarakatansertaJasaLainnya. 1.046856 1.400159Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Dari tabel 5.1 di atas, ringkasan dari indikator keterkaitan tersebut dapat dikelompokkankedalam4kelompoksebagaiberikut:

- Kelompok I adalah sektor-sektor yangmempunyai indeks keterkaitan ke belakang danindeksketerkaitankedepanyangrelatiftinggi(diatasrata-rata).

- Kelompok II adalah sektor-sektor yang mempunyai indeks keterkaitan ke belakangrendah(dibawahrata-rata)tetapimemiliki indeksketerkaitankedepanyangtinggi(diatasrata-rata).

- Kelompok III adalah sektor-sektor yang mempunyai indeks keterkaitan ke belakangtinggidanindeksketerkaitankedepanrendah

- KelompokIVadalahsektor-sektoryangmempunyaiindeksketerkaitankebelakangdanindeksketerkaitankedepanrendah(dibawahrata-rata).

Berdasarkan hasil perhitungan indeks keterkaitan ke belakang dan indeks keterkaitan kedepansecaralengkapkelompoksektor-sektorekonomiJawaBaratuntuktahun2010adalahsebagaiberikut:

KelompokISektor IBL IFL

8.IndustriMakanandanMinuman 1.13 1.04

16.IndustriBarangJadidariLogam 1.05 2.39

18.Listrik 1.15 1.37

21.Bangunan 1.13 1.01

24.Pengangkutan 1.03 1.65

29.JasaSosialdanKemasyarakatansertaJasaLainnya. 1.05 1.40

Page 12: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

12

KelompokII

Sektor IBL IFL12.IndustriKimia,Barang-barangdariBahanKimia,KaretdanPlastik 0.87 1.14

13.PengilanganMinyakBumi 0.89 1.51

19.GasKota 0.99 1.18

22.PerdaganganBesardanEceran 0.82 1.65

26.BankdanLembagaKeuanganLainnya 0.89 1.21

KelompokIIISektor IBL IFL

1.TanamanBahanMakanan 1.10 0.77

2.Perkebunan 1.20 0.64

3.Peternakan 1.19 0.68

4.Kehutanan 1.10 0.64

5.Perikanan 1.15 0.65

10.IndustriKayu,Bambu,Rotan,danFurniture. 1.01 0.69

11.IndustriKertasdanbarang-barangdarikertas,PercetakandanPenerbitan 1.03 0.75

17.IndustriPengolahanLainnya 1.06 0.79

23.HoteldanRestoran 1.01 0.85

KelompokIVSektor IBL IFL

6.PertambanganMinyakdanGasBumi 0.99 0.98

7.PertambanganTapaMigasdanPenggalian 0.93 0.72

9.IndustriTekstil,PakaianJadi,KulitdanAlasKaki 0.82 0.80

14.IndustriBarangMineralbukanLogam. 0.81 0.86

15.IndustriLogamDasar. 0.99 0.76

20.AirBersih 0.93 0.64

25.Komunikasi 0.87 0.76

27.UsahaSewaBangunandanJasaPerusahaan 0.81 0.81

28.PemerintahanUmumdanPertahanan 0.99 0.68

5.2 AnalisisDampakPengganda

Perilaku perusahaan-perusahaan dalam suatu sektor/industri tidak pernah lepas daristruktur industri dan pasar yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan. Perilaku yangditempuh oleh perusahaan, yang didasarkan pada struktur industri yang ada, akan beRpengaruh terhadapkinerja perusahaandan industri yangbersangkutan.Untukmenganalisisperilakusektor-sektorekonomidiJawaBarat,digunakanalatanalisisefekpenggandaoutput,penggandapendapatandanpenggandatenagakerjadari tiap-tiapsektor-sektorekonomidiJawaBarat.

PenggandaOutputPengganda output pada tabel input-output akan menguraikan mengenai dampakpeningkatanoutputperekonomiansebagaiakibatdariadanyapeningkatanpermintaanakhirdi suatu sektor tertentu sebesar satu satuan (dalam hal ini satu juta rupiah). Peningkatan

Page 13: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

13

outputperekonomianyangditunjukkanpadadasarnyadapatdidekomposisikankedalamduahal, yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung dari nilaipengganda output sektor jmerupakan besaran peningkatan output sektor j sebagai akibatdariadanyapeningkatanpadapermintaanakhirdi sektor j sebesarsatusatuan.Sementaraitu, dampak tidak langsung dari nilai pengganda output sektor j merupakan besaranpeningkatan output seluruh sektor perekonominan, selain sektor j, sebagai akibat dariadanyapeningkatanpadapermintaanakhirdisektorjsebesarsatusatuan.

Besaran total pengganda output dari seluruh sektor dalam perekonomian Provinsi JawaBarat ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Berdasarkan tabel tersebut dapat ditunjukkanbahwa sektor-sektor yang berasal dari aktivitas primer mampu memberikan penggandaoutputyangbesar.Sektorperkebunan,peternakandanperikananmerupakan3sektordariaktivitas sektor primer yang memiliki pengganda output paling besar, diikuti oleh sektorlistrik dan industri makanan dan minuman. Sektor perkebunan memiliki nilai penggandaoutputsebesar1,907yangberartisetiaptambahansebesarRp1jutadisektorperkebunan,makasektorperkebunanmampumenciptakantambahanoutputpadaperekonomiansebesarRp1,907juta.Besarannilaipenggandadari4sektorterbesarlainnyamasing-masingsebesar1,885;1,818;1,818dan1,785.

Gambar5.3PenggandaOutputPerSektordiJawaBaratTahun2010

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Tiga sektor yangmemiliki nilai pengganda output terkecil pada perekonomian Jawa Barattahun2010adalahsektorperdaganganbesardaneceran,sektorusahasewabangunandanjasa perusahaan, serta sektor industri barang mineral bukan logam. Besaran penggandaoutput yangdimiliki olehke tiga sektor tersebutmasing-masing adalah sebesar1,302, dan1,287 serta1,286. Jikadilihatdari karakteristiknyaketiga sektoryangmemilikipenggandaoutput yang terkecil akan memiliki keterkaitan ke belakang yang juga lemah, dalampengertiansektor-sektortersebuttidakmemilikiketerkaitanyangeratdengansektor-sektorlainyangmemasokkebutuhanbahanbakuuntukmenghasilkanoutputsektortersebut.

Menganalisis tabel I-O dengan jumlah sektor yang berbedamenuntut adanya kehati-hatiandalampembahasannya,karenajikakitabandingkanhasilpenggandaoutputantaratabelI-O29 sektor dengan pengganda output tabel I-O 9 sektor maka akan didapatkan beberapa

1.907

1.885

1.818

1.818

1.785

1.785

1.749

1.742

1.675

1.658

1.658

1.630

1.630

1.595

1.595

1.575

1.575

1.570

1.570

1.479

1.479

1.411

1.411

1.380

1.380

1.302

1.302

1.287

1.287

0.000

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

Page 14: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

14

perbedaandalamurutansektor-sektoryangmemilikiangkapenggandaoutputnya.Tabeldibawah ini menjelaskan bagaimana perbedaan dari pengganda output hasil perhitunganantaratabelI-O9sektordibandingkandengantabelI-O29sektor.

Berdasarkan tabel 5.2. tersebut terlihat bahwa, jika dilihat pada tabel I-O9 sektor makasektorbangunanmerupakan sektoryangmemilikioutputmultiplier terbesar (dengannilai1,96yangberartiuntuksetiappeningkatanpermintaanakhirdisektorbangunansebesar1juta rupiah,maka sektor bangunan akanmeningkatkanoutput perekonomian sebesar 1,96jutarupiah),sedangkansektorpertanianhanyamemilikinilaioutputmultipliersebesar1,25saja. Jika dibandingkan dengan hasil perhitungan output multiplier dari tael IO 29 sektorterlihat bahwa yang memiliki nilai output multiplier terbesar tidak lain adalah sektorperkebunan dengan output multiplier sebesar 1,91 sedangkan sektor bangunan hanyamemilikinilaioutputmultipliersebesar1,79saja.

Perbedaan nilai yang terjadi antara analisis tabel I-O 9 sektor dengan tabel I-O 29 sektor(atau juga dengan analisis tabel I-O 86 sektor) terjadi karena adanya perbedaan padahubungan keterkaitan antar sektor di masing-masing jenis tabel I-O. Dengan melakukanagregasi (membuat jumlah sektor dari tabel I-O menjadi lebih kecil) pada dasarnyamenyederhanakan pola hubungan yang terjadi, sehingga proses agregasi ini akanmemberikanhasil yangberbedaketika analisispolaketerkaitannyadilakukanberdasarkantingkatsubsektorataupadatingkatankomoditas.

Tabel5.2OutputMultiplierTabelI-O29Sektordan9Sektor

Sektor(29sektor)OutputMultiplier

Sektor(9Sektor)OutputMultiplier

1.TanamanBahanMakanan 1.75 1.Pertanian 1.252.Perkebunan 1.91

3.Peternakan 1.884.Kehutanan 1.745.Perikanan 1.826.PertambanganMinyakdanGasBumi 1.57 2.PertambangandanPenggalian 1.177.PertambanganTapaMigasdanPenggalian 1.48

8.IndustriMakanandanMinuman 1.79 3.IndustriPengolahan 1.959.IndustriTekstil,PakaianJadi,KulitdanAlasKaki 1.30

10.IndustriKayu,Bambu,Rotan,danFurniture. 1.5911.IndustriKertasdanbarang-barangdarikertas,PercetakandanPenerbitan 1.6312.IndustriKimia,Barang-barangdariBahanKimia,KaretdanPlastik 1.3813.PengilanganMinyakBumi 1.4114.IndustriBarangMineralbukanLogam. 1.2915.IndustriLogamDasar. 1.5716.IndustriBarangJadidariLogam 1.6617.IndustriPengolahanLainnya 1.6818.Listrik 1.82 4.Listrik,Gas,danAirMinum 1.8519.GasKota 1.57

20.AirBersih 1.48

21.Bangunan 1.79 5.Bangunan 1.9622.PerdaganganBesardanEceran 1.30 6.Perdagangan,Hotel&Restoran 1.3623.HoteldanRestoran 1.59

24.Pengangkutan 1.63 7.Pengangkutan&Komunikasi 1.68

Page 15: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

15

Sektor(29sektor)OutputMultiplier

Sektor(9Sektor)OutputMultiplier

25.Komunikasi 1.38

26.BankdanLembagaKeuanganLainnya

1.418.Bank&LembagaKeuanganLain 1.37

27.UsahaSewaBangunandanJasaPerusahaan 1.29

28.PemerintahanUmumdanPertahanan 1.57 9.Jasa-jasa 1.6629.JasaSosialdanKemasyarakatansertaJasaLainnya. 1.66

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Semuaanalisis,baik9sektor,29sektor,maupun86sektor;padadasarnyavalid,kegunaandari berapa jumlah sektor yang dibutuhkan sangat tergantung dari tujuan analisis yanghendakdilakukan.Jikaanalisisditunjukkanuntukkegiatanaktivitasekonomisecaramakro,makaanalisistabelI-O9sektorsudahdapatdilakukanuntukmelihatketerkaitanhubunganantar sektor secara makro. Akant tetapis sebaliknya jika analisis ingin dilakukan hinggatingkatankomoditas,makatabelI-O86sektorharusdigunakansebagaidasaranalisisnya.

Tabeldibawahinimenunjukkanbesarandampaklangsungdantidaklangsungdaridampakoutput di masing-masing sektor perekonomian Provinsi Jawa Barat yang diurutkanberdasarkannilaidampak tidak langsungyang terbesar.Berdasarkan tabel tersebut telihatbahwa besaran dampak langsung selalu lebih besar dibandingkan dengan dampak tidaklangsungnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa perubahan permintaan akhir suatu sektorakan memberikan dampak kenaikan ouput yang lebih besar pada sektornya sendiridibandingkandengansektor-sektorlainnyadalamperekonomian.

Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa perubahan dampak output yang terbesar tidaksecara otomatis akan memberikan dampak langsung yang paling besar. Meskipun sektorperkebunan, peternakan dan perikanan memiliki dampak output terbesar dalamperekonomianakantetapidampaklangsungsektor-sektortersebutlebihkecildibandingkandengan sektor-sektor lainnya. Bahkan nilai dampak langsung dari sektor perkebunan danperikananadalahsebesarsatu,yangberartisetiapkenaikanpermintaanakhirsebesarRp1jutadisektorperkebunandansektorperikanan,hanyaakanmeningkatkanoutputkesektor-sektor tersebut dengan jumlah yang sama dengan perubahan permintaan akhirnya, yaitusebesarRp1juta.Akantetapisektor-sektorinimampumendorongpertumbuhanoutputkesektorlainnyadalamjumlahyanglebihbesar.SebagaicontohJikapeningkatanoutputsektorperkebunandanperikananbesarnya samadengandenganpeningkatan jumlahpermintaanakhirnya, maka kedua sektor tersebut mampumeningkatkan output kepada sektor-sektorlainsebesarmasing-masingRp907ribudanRp818ribuuntuksetiapRp1jutapermintaanakhirdisektorperkebunandanperikanan.Dengankatalainkeduasektortersebutmemilikidampakpadapeningkatanoutputkesektor-sektor lainyangmenjadipemasok inputkeduasektor tersebut. Oleh karenanya kedua sektor tersebut dikatakan memiliki dampakketerkaitankebelakang(backwardlinkage)yangbesar.

Tabel5.3DampakLangsungdanTidakLangsungdariDampakOutput

No. SektorDampakOutput

DampakLangsung

DampakTdkLangsung

1 2.Perkebunan 1.907 1.000 0.9072 3.Peternakan 1.885 1.001 0.884

Page 16: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

16

No. SektorDampakOutput

DampakLangsung

DampakTdkLangsung

3 5.Perikanan 1.818 1.000 0.8184 8.IndustriMakanandanMinuman 1.785 1.011 0.7745 21.Bangunan 1.785 1.015 0.7716 1.TanamanBahanMakanan 1.749 1.003 0.7457 4.Kehutanan 1.742 1.001 0.7428 17.IndustriPengolahanLainnya 1.675 1.006 0.6709 18.Listrik 1.818 1.159 0.65910 29.JasaSosialdanKemasy.sertaJasaLainnya. 1.658 1.016 0.642

1111.IndustriKertasdanbarang-barangdarikertas,PercetakandanPenerbitan 1.630 1.003 0.627

12 10.IndustriKayu,Bambu,Rotan,danFurniture. 1.595 1.005 0.59013 23.HoteldanRestoran 1.595 1.006 0.58914 15.IndustriLogamDasar. 1.570 1.000 0.57015 28.PemerintahanUmumdanPertahanan 1.570 1.002 0.56816 24.Pengangkutan 1.630 1.087 0.54317 6.PertambanganMinyakdanGasBumi 1.575 1.061 0.51318 7.PertambanganTapaMigasdanPenggalian 1.479 1.000 0.47919 20.AirBersih 1.479 1.005 0.47420 19.GasKota 1.575 1.134 0.44121 13.PengilanganMinyakBumi 1.411 1.013 0.398

2212.IndustriKimia,Barang-barangdariBahanKimia,KaretdanPlastik 1.380 1.005 0.375

23 25.Komunikasi 1.380 1.015 0.36524 16.IndustriBarangJadidariLogam 1.658 1.299 0.35925 26.BankdanLembagaKeuanganLainnya 1.411 1.105 0.30626 9.IndustriTekstil,PakaianJadi,KulitdanAlasKaki 1.302 1.005 0.29727 22.PerdaganganBesardanEceran 1.302 1.016 0.28628 27.UsahaSewaBangunandanJasaPerusahaan 1.287 1.006 0.28129 14.IndustriBarangMineralbukanLogam. 1.287 1.007 0.280

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Lima sektor yangmemiliki dampak langsung terbesar dalam perekonomian Provinsi JawaBarattahun2010adalahsektorindustribarangjadidarilogam,sektorlistrik,sektorgaskota,sektorbankdan lembagakeuangan lain, sertasektorpengangkutan.Sektor industribarangjadidarilogammemlikinilaidampaklangsungsebesar1,229yangberartiuntuksetiapRp1juta kenaikan pada permintaan akhir di sektor tersebutmaka nilai output yang dihasilkanoleh sektor industri barang jadi dari logam akan bertambah sebesar Rp 1,229 juta-atauterjadi kelebihan sebesar Rp 229 ribu untuk setiap Rp 1 juta peningkatan permintaanakhirnya.Begitu jugadengankeempat sektor lainnya,output sektor listrikakanmeningkatlebihbesarRp159ribuuntuksetiapRp1jutapeningkatanpermintaanakhirdisektorlistrik,sedangkan untuk sektor gas kota, sektor bank dan lembaga keuangan lainnya serta sektorpengangkutanbesarankelebihanoutputdibandingkandenganpermintaanakhirnyamasing-masingsebesarRp134ribu,Rp105ribudanRp87ribuuntuksetiapRp1jutapeningkatanpermintaanakhirdimasing-masingsektor.

PenggandaPendapatanPengganda output pada tabel input-output akan menguraikan mengenai dampakpeningkatan pendapatan rumah tangga pada perekonomian sebagai akibat dari adanyapeningkatan permintaan akhir di suatu sektor tertentu sebesar satu satuan (dalam hal ini

Page 17: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

17

satu juta rupiah) melalui besarnya peningkatan output yang terjadi pada perekonomian.Sepertijugaangkapenggandaoutput,peningkatanpendapatanrumahtanggaperekonomianyang ditunjukkan pada dasarnya dapat didekomposisikan kedalam dua hal, yaitu dampaklangsung dan dampak tidak langsung. Dampak langsung dari nilai pengganda pendapatansektorjmerupakanbesaranpeningkatanpendapatanrumahtanggadisektorjsebagaiakibatdariadanyapeningkatanpadapermintaanakhirdisektorjsebesarsatusatuan(dalamkasusini sebesar Rp 1 juta). Sementara itu, dampak tidak langsung dari nilai penggandapendapatan sektor jmerupakanbesaranpeningkatanpendapatan rumah tanggadi seluruhsektor perekonominan, selain sektor j, sebagai akibat dari adanya peningkatan padapermintaanakhirdisektorjsebesarsatusatuan.

Sektor perekonomian Jawa Barat yang memiliki pengganda pendapatan terbesar adalahsektorpemerintahanumumdanpertahanan.Tidakhanyaditahun2010sektorinimemilikinilaipenggandapendapatanyangterbesar,ditahun2003jugasektorinimerupakansektordengannilaipenggandaterbesar.DaripenjelasandiatasdapatdisimpulkanbahwaPNSdanTNI-Polri-pada berbagai tingkatan pemerintahan baik nasional, provinsi, maupunkabupaten/kota-merupakansektorpentingdalammeningkatkanpendapatanmasyarakat.

Gambar5.4PenggandaPendapatanPerSektordiJawaBaratTahun2010

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Peningkatankonsumsisektorpemerintah(dalambentukpeningkatananggaranpemerintah)sangatbeRperandalammeningkatkanpendapatanrumahtanggayangpadaakhirnyaakanmeningkatkankonsumsidalamperekonomian.UntukkasusdiJawaBarattahun2010,setiappeningkatan konsumsi (permintaan akhir) dari sektor jasa pemerintahan umum danpertahanan sebesar Rp 1 juta, maka akan meningkatkan pendapatan rumah tangga diperekonomianJawaBaratsebesarRp613ribu,denganrinciankenaikanpendapatanrumahtanggadisektor jasapemerintahanumumdanpertahanansebesarRp529ribu,sedangkansektorperekonomianlainnyasebesarRp84ribu.

Secara berurutan sektor-sektor yangmemiliki nilai pengganda pendapatan terbesar dalamperekonomianJawaBarattahun2010ditunjukkanolehgambardiatas.Berdasarkangambartersebutterlihatbahwaselainsektorpemerintahanumumdanpertahanan,sektorairbersih(dengan nilai pengganda pendapatan sebear 0,373), sekror peternakan (dengan nilai

0.613

0.373

0.372

0.367

0.340

0.294

0.289

0.278

0.277

0.276

0.2600.254

0.253

0.242

0.240

0.227

0.2200.213

0.2050.187

0.1830.175

0.1620.158

0.1570.153

0.1530.151

0.1390.00

0.10

0.20

0.30

0.40

0.50

0.60

0.70

Page 18: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

18

pengganda pendapatan sebear 0,372), sektor perkebunan (dengan nilai penggandapendapatan sebear 0,367), dan sektor jasa sosial dan kemasyarakatan (dengan nilaipengganda pendapatan sebear 0,340) merupakan 5 sektor perekonomian yang memilikipengganda pendapatan terbesar di Provinsi Jawa Barat tahun 2010. Sedangkan sektorindustri kimia, sektor industri TPT, sektor industri logam dasar, sektor pertambangan,minyak dan gas bumi, serta sektor listrik merupakan 5 sektor dengan nilai penggandapendapatanpalingkecil.

Seperti jugapadaoutputmultiplier, nilai yangdidapatdari analisispenggandapendapatanjugamengalamiperbedaannilaiantaratabelI-O9sektordantabelI-O29sektor.Meskipunsektor jasa-jasa perintahan umum (pada tabel I-O 29 sektor) memiliki angka penggandapendapatanterbesar,samadengannilaipenggandapendapatansektorjasa-jasa(padatabelI-O9sektor)akantetapibesarannilaipenggandanyasedikitberbeda.JikapadatabelI-O29sektorangkapenggandapendapatanterbesarnyaadalahsebesar0,61makapadatabelI-O9sektor angka pengganda pendapatan terbesarnya hanya sebesar 0,52 (atau setiappeningkatanpermintaanakhirdisektorjasa-jasasebesar1jutarupiah,makasektorjasa-jasadapat meningkatkan pendapatan seluruh rumah tangga dalam perekonomian Jawa BaratsebesarRp520ribu).

Tabel5.4IncomeMultiplierTabelI-O29Sektordan9Sektor

Sektor(29sektor)IncomeMultiplier

Sektor(9Sektor)IncomeMultiplier

1.TanamanBahanMakanan 0.24 1.Pertanian 0.212.Perkebunan 0.37

3.Peternakan 0.374.Kehutanan 0.295.Perikanan 0.25

6.PertambanganMinyakdanGasBumi 0.152.PertambangandanPenggalian 0.12

7.PertambanganTapaMigasdanPenggalian 0.28 8.IndustriMakanandanMinuman 0.17 3.IndustriPengolahan 0.23

9.IndustriTekstil,PakaianJadi,KulitdanAlasKaki 0.15

10.IndustriKayu,Bambu,Rotan,danFurniture. 0.1911.IndustriKertasdanbarang-barangdarikertas,PercetakandanPenerbitan 0.2112.IndustriKimia,Barang-barangdariBahanKimia,KaretdanPlastik 0.1613.PengilanganMinyakBumi 0.1614.IndustriBarangMineralbukanLogam. 0.1815.IndustriLogamDasar. 0.1516.IndustriBarangJadidariLogam 0.2017.IndustriPengolahanLainnya 0.2518.Listrik

0.144.Listrik,Gas,danAirMinum 0.17

19.GasKota 0.28

20.AirBersih 0.3721.Bangunan 0.23 5.Bangunan 0.2522.PerdaganganBesardanEceran

0.266.Perdagangan,Hotel&Restoran 0.27

23.HoteldanRestoran 0.29 24.Pengangkutan 0.24 7.Pengangkutan& 0.27

Page 19: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

19

Sektor(29sektor)IncomeMultiplier

Sektor(9Sektor)IncomeMultiplier

Komunikasi25.Komunikasi 0.22

26.BankdanLembagaKeuanganLainnya0.28

8.Bank&LembagaKeuanganLain 0.24

27.UsahaSewaBangunandanJasaPerusahaan 0.16 28.PemerintahanUmumdanPertahanan 0.61 9.Jasa-jasa 0.52

29.JasaSosialdanKemasyarakatansertaJasaLainnya. 0.34 Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

PerbedaannilaiangkapenggandapendapatanantaratabelI-O29sektordengantabelI-O9sektortersebutdisebabkanadanyaagregasi.Padakasussektor jasa-jasa(dimanapadatabeIO29sektorsektorjasa-jasadidisagregasimenjadijasapemerintahandanjasaswasta).Jikadari perhitungan tabel I-O 29 sektor, aktivitas jasa swasta memiliki nilai penggandapendapatan yang lebih rendah yaitu 0,34 sedangkan jasa pemerintahan memiliki nilaipengganda pendapatan sebesar 0,61. Oleh sebab itu, ketika dihitung nilai rata-ratatertimbangnya akan didapatkan angka sebesar 0,52 yang merupakan nilai penggandapendapatan pada tabel I-O 9 sektor. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkanbahwa nilai-nilai pengganda pada tabel I-O yang diagregasi (yang memiliki sektorperekonomianlebihkecil),makanilaipenggandayangdidapatkanmerupakannilairata-ratatertimbangdarinilaipenggandatabelI-Oyanglebihbesar.

Tabel5.5DampakLangsungdanTidakLangsungdariPenggandaPendapatandiJawaBaratTahun2010

No.

Sektor PenggandaPendapatan

DampakLangsung

DampakTdkLangsung

1 1.TanamanBahanMakanan 0.242 0.150 0.0922 2.Perkebunan 0.367 0.259 0.1083 3.Peternakan 0.372 0.253 0.1194 4.Kehutanan 0.294 0.182 0.1125 5.Perikanan 0.253 0.160 0.0936 6.PertambanganMinyakdanGasBumi 0.151 0.075 0.0767 7.PertambanganTapaMigasdanPenggalian 0.276 0.216 0.0608 8.IndustriMakanandanMinuman 0.175 0.065 0.1109 9.IndustriTekstil,PakaianJadi,KulitdanAlasKaki 0.153 0.109 0.04410 10.IndustriKayu,Bambu,Rotan,danFurniture. 0.187 0.109 0.078

1111.IndustriKertasdanbarang-barangdarikertas,PercetakandanPenerbitan

0.213 0.109 0.103

1212.IndustriKimia,Barang-barangdariBahanKimia,KaretdanPlastik

0.157 0.095 0.062

13 13.PengilanganMinyakBumi 0.162 0.089 0.07214 14.IndustriBarangMineralbukanLogam. 0.183 0.138 0.04515 15.IndustriLogamDasar. 0.153 0.068 0.08516 16.IndustriBarangJadidariLogam 0.205 0.147 0.05717 17.IndustriPengolahanLainnya 0.254 0.163 0.09218 18.Listrik 0.139 0.053 0.08619 19.GasKota 0.277 0.222 0.05420 20.AirBersih 0.373 0.315 0.05821 21.Bangunan 0.227 0.118 0.10922 22.PerdaganganBesardanEceran 0.260 0.219 0.04123 23.HoteldanRestoran 0.289 0.211 0.078

Page 20: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

20

No.

Sektor PenggandaPendapatan

DampakLangsung

DampakTdkLangsung

24 24.Pengangkutan 0.240 0.148 0.09225 25.Komunikasi 0.220 0.160 0.06026 26.BankdanLembagaKeuanganLainnya 0.278 0.226 0.05227 27.UsahaSewaBangunandanJasaPerusahaan 0.158 0.113 0.04528 28.PemerintahanUmumdanPertahanan 0.613 0.529 0.08429 29.JasaSosialdanKemasy.sertaJasaLainnya. 0.340 0.253 0.087

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Jika nilai pengganda pendapatan didekomposisikan menjadi dampak langsung dan tidaklangsung, maka dapat diketahui bahwa untuk seluruh sektor dalam perekonomian JawaBarat,nilaidampak langsungdaripenggandapendapatan lebihbesardibandingkandengandampak tidak langsungnya. Berdarkan hal tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa untuksetiapRp1jutapeningkatanpermintaanakhirdariseluruhsektorpadaperekonomianJawaBarattahun2010,makasektorrumahtanggadarisektoryangbersangkutanakanmemilikitambahan pendapatan lebih besar dibandingkan dengan penambahan pendapatan rumahtanggasektor-sektor lainnya.Kondisi iniagakberbedadengandekomposisidaripenggandaoutput,dimanapadapenggandaoutputmasihdapatditemuibeberapasektoryangdampaklangsungnyalebihkecildibandingkandengandampaktidaklangsungnya

PenggandaTenagaKerjaJumlah tenagakerjadi Provinsi JawaBarat tahun2010 tercatat sebanyak16,99 juta orang(atau hampir sekitar 40% dari total penduduk Jawa Barat). Sektor pertanian danperdaganganmerupakan sektor yangpalingbesarmenyerap tenagakerja terbesardi JawaBarat dengan persentase sebesar 43,79% (dengan rincian di sektor pertanian sebesar23,39%sedangkandisektorperdagangansebesar20,39%).RinciansebarantenagakerjapersektordiProvinsiJawaBarattahun2010ditunjukkansepertipadatabeldibawahini.

Berdasarkantabeltersebutterlihatbahwasektor-sektoryangmampumenyeraptenagakerjaterbesardi JawaBaratpadatahun2010adalahsektorperdagangan(dengan jumlahtenagakerja sebanyak3,46 juta atau20,39%dari total tenagakerja JawaBarat), sektorpertaniantanaman pangan-dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 3,2 juta-merupakan sektorperekonomian yang menyerap tenaga kerja kedua terbesar (dengan persentase sebesar18,92%daritotaltenagakerjaJawaBarat).Sektorjasasosialdankemasyarakatandansektorhoterl dan restoran merupakan dua sektor lainnya yang mampu menyerap tenaga kerjaterbesardiJawaBarat.Sebanyakmasing-masing10,11%atausebanyak1,72jutaorang,dan10,07% atau sebanyak 1,71 juta orang terserap di kedua sektor tersebut. Sedangkan darisektor industri,TPTmerupakansektor industriyangpalingbanyakmenyeraptenagakerja.Sebanyak8,5%penyerapantenagakerjadi JawaBaratmampudiserapolehsektor industriTPT,denganjumlahtenagakrjasebanyak1,45jutaorang.

Tabel5.6JumlahdanPersentaseTenagaKerjadiJawaBaratTahun2010

Sektor TK Persen1.TanamanBahanMakanan 3,215,584 18.922.Perkebunan 246,283 1.453.Peternakan 358,900 2.114.Kehutanan 45,841 0.275.Perikanan 109,160 0.64

Page 21: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

21

Sektor TK Persen6.PertambanganMinyakdanGasBumi 16,202 0.107.PertambanganTapaMigasdanPenggalian 90,406 0.538.IndustriMakanandanMinuman 88,151 0.529.IndustriTekstil,PakaianJadi,KulitdanAlasKaki 1,447,188 8.5110.IndustriKayu,Bambu,Rotan,danFurniture. 561,419 3.3011.IndustriKertasdanbarang-barangdarikertas,PercetakandanPenerbitan 159,158 0.9412.IndustriKimia,Barang-barangdariBahanKimia,KaretdanPlastik 430,297 2.5313.PengilanganMinyakBumi 13,243 0.0814.IndustriBarangMineralbukanLogam. 183,009 1.0815.IndustriLogamDasar. 26,165 0.1516.IndustriBarangJadidariLogam 404,799 2.3817.IndustriPengolahanLainnya 95,702 0.5618.Listrik 36,461 0.2119.GasKota 7,721 0.0520.AirBersih 15,059 0.0921.Bangunan 1,007,226 5.9322.PerdaganganBesardanEceran 3,466,355 20.3923.HoteldanRestoran 1,710,814 10.0724.Pengangkutan 113,711 0.6725.Komunikasi 145,812 0.8626.BankdanLembagaKeuanganLainnya 185,790 1.0927.UsahaSewaBangunandanJasaPerusahaan 150,692 0.8928.PemerintahanUmumdanPertahanan 946,522 5.5729.JasaSosialdanKemasyarakatansertaJasaLainnya. 1,719,048 10.11TotalTenagaKerja 16,996,718 100.00Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Denganmengetahui jumlah tenaga kerja dan juga hubungan ekonomi yang ada pada tabelinput-output, maka dapat dihitung pengganda tenaga kerja untuk masing-masing sektorperekonomian. Pengganda tenaga kerja pada tabel input-output merupakan suatu analisisyang melihat potensi penyerapan tenaga kerja pada perekonomian sebagai akibat dariadanya peningkatan permintaan akhir di suatu sektor tertentu sebesar satu juta rupiah.Dengan mengetahui pengganda tenaga kerja maka akan dapat diidentifikasi sektor-sektormana saja dalam perekonomian mampu meyerap tenaga kerja paling besar, sehingga jikaPemerintahDaerahJawaBaratsudahmemilikirencanapenyerapantenagakerjasebanyak2jutaorangselama5tahun,sejaktahun2013makadapatdiketahuisektor-sektormanasajayangharusdidorongpeningkatanoutputnyaagarmampumeningkatkankesempatankerjadiJawaBarat.

Gambardibawah inimenunjukkanbesarnyapenggandatenagakerjauntukmasing-masingsektor yang ada di Jawa Barat tahun 2010, diurutkan berdasarkan nilai pengganda tenagakerja yang terbesar. Berdasarkan gambar tersebut tersebut terlihat bahwa sektor industrifurnitur,kayu,bambu,danrotanmerupakansektoryangmemilikiangkapenggandatenagakerja terbesar. Nilai pengganda tenaga kerja yang diciptakan oleh sektor tersebut adalahsebesar 0,069 yang berarti setiap terjadi kenaikan permintaan permintaan akhir di sektorindustrifurniture,kayu,bambudanrotansebesarRp1milyarmakaakanterjadipeningkatankesempatan kerja sebanyak 69 orang pada perekonomian Jawa Barat. Sektor kedua yangmampu menyerap tenaga kerja terbesar di Jawa Barat adalah sektor hotel dan restoran.Sektorinimampumemberikantambahankesempatankerjabagiperekonomiansebanyak55

Page 22: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

22

orangtenagakerjauntuksetiappeningkatanpermintaanakhirdisektorhoteldanrestoransebesarRp1milyar.

Gambar5.5PenggandaTenagaKerjaSektor-SektorEkonomidiJawaBaratTahun2010

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Biasanya sektor-sektor yang berada dalam kelompok sektor pertanian selalu memilikipengganda tenaga kerja yang paling besar dalam perekonomian. Akan tetapi untuk tahun2010 di Provinsi Jawa Barat, dari kelompok pertanian, sektor kehutanan dan sektorpertanian tanaman pangan merupakan dua sektor yang memiliki pengganda tenaga kerjaterbesar. Sektor kehutananberadadi urutan ke 3, sektor yangmemiliki pengganda tenagakerjaterbesardiJawaBarat,sedangkansektorpertaniantanamanpanganmerupakansektorke5terbesaryangmampumenyeraptenagakerjaterbesardiJawaBarat.Sektorkehutanandansektorpertaniantanamanpanganmasing-masingmemilikinilaipenggandatenagakerjasebesar0,051dan0,043. Jika terjadipeningkatanpermintaanakhir sebesarRp1milyardikeduasektortersebut,makasektorkehutananakanmampumenciptakantenagakerjadalamperekonomiansebanyak51orang,sedangkansektorpertaniantanamanpanganakandapatmenciptakan kesempatan kerja sebanyak 43 orang. Selain kedua sektor tersebut, sektorperkebunanjugatermasukkelompokdiaktivitaspertanianyangmemilikikesempatankerjacukup besar yaitu sebesar 0,04 yang berarti akan tercipta kesempatan kerja sebanyak 40oranguntuksetiappeningkatanpermintaanakhirdisektorperkebunansebesarRp1milyar.

Sektor pertanian baru terlihatmenjadi sektor yangmemiliki pengganda tenaga kerja yangterbesarketikakitamenganalisistabelI-O9sektor.Berdasarkangambar4.9.terlihatbahwasecaramakroregional,sektorpertanianmemilikinilaipenggandatenagakerjasebesar0,036(yang berarti setiap penambahan permintaan akhir sektor pertanian sebesar Rp 1milyar,makasektorpertanianakanmeningkatkankesempatankerjadalamperekonomiansebanyak36 orang). Sedangkan urutan kedua sektor yang memiliki nilai pengganda tenaga kerjaterbesaradalahsektorjasa-jasa(dengannilaipenggandatenagakerjasebesar0,03).

Sektor indsutri pengolahan hanya memiliki nilai pengganda tenaga kerja sebesar 0,014(berada di urutan ke-7 dari 9 sektor perekonomian), meskipun pada tabel I-O 29 sektorsektor industri kayu, bambu, rotan dan furnitur memiliki niai pengganda tenaga kerjaterbesarakantetapisecaraaggregatsektorinihanyamemilikipenggandatenagakerjayangrelatifkecil.Untuksetiappeningkatanpermintaanakhirsektorindustripengolahansebesar

0.069

0.055

0.051

0.043

0.043

0.0400.032

0.024

0.021

0.021

0.020

0.019

0.019

0.018

0.018

0.017

0.016

0.016

0.016

0.0130.012

0.0100.010

0.0090.006

0.0060.005

0.0050.004

0.000.010.020.030.040.050.060.070.08

10.Indu

striKayu,

23.Ho

teldanRestoran

4.Keh

utanan

29.JasaSosialdan

1.Tanam

anBahan

2.Perkebu

nan

7.PertambanganTapa

3.Peternakan

22.Pe

rdaganganBe

sar

28.Pe

merintahan

21.Ba

ngun

an

11.Indu

striKe

rtasdan

25.Ko

mun

ikasi

17.Indu

stri

20.AirB

ersih

26.Ba

nkdanLem

baga

27.UsahaSew

a

14.Indu

striBa

rang

5.Perikanan

15.Indu

striLogam

9.Ind

ustriTeksMl,

24.Pe

ngangkutan

12.Indu

striKimia,

8.Ind

ustriM

akanan

13.Pe

ngilangan

16.Indu

striBa

rang

18.Listrik

19.Ga

sKota

Page 23: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

23

Rp 1milyar sektor ini hanya akanmenyerap tenaga kerja pada perekonomian sebesar 14orangsaja.Sektorlistrik,gasdanairminummerupakansektoryangpalingsedikitmenyeraptenagakerja,setiappeningkatanpermintaanakhirsebesarRp1milyardisektor listrik,gasdanairminum,sektorinihanyaakanmendorongpeningkatantenagakerjahanyasebesar7orangsaja.

5.3 PerubahanStrukturPerekonomianJawaBarat2003-2010

Analisis perubahan struktur dengan menggunakan MPM dan analisis lanskap ekonomidilakukan dengan cara membandingkan minimal dua buah grafis lanskap ekonomi(membandingkan minimal dua buah tabel input-ouput), dan kemudian melihat arahperubahan yang terjadi. Apabila pola pada kedua gambar tersebut di atas mengalamiperubahan, hal tersebutmenandakan adanya perubahan struktur dari perekonomian-yangdisebabkan oleh adanya perubahan pada pola forward dan backward linkage dari sektor-sektordalamperekonomian.

Jika dilihat dari pola kedua gambar yang ditunjukkan di bawah ini (Gambar 5.6 Struktur Perekonomian Jawa Barat Per Sektor Tahun 2003danGambar 5.7 Struktur Perekonomian Jawa Barat Per Sektor Tahun 2010 Dengan struktur yang Sama dengan Perekonomian Tahun 2003), dimana strukturperekonomian tahun 2010 dibandingkan dengan struktur perekonomian tahun 2003 yangdijadikan dasar perbandingan. Berdasarkan kedua gambar tersebut terlihat adanyaperbedaan bentuk lanskap ekonomi yang signifikan. Berdasarkan perbandingan tersebutterlihat bahwa secara umum terjadi penurunan pada nilai-nilai keterkaitan-baik forwardlinkagemaupun backward linkage-antar sektor di tahun 2010 dibandingkan dengan tahun2003(diindikasikandariketinggiankurvayangsemakinpendekditahun2010dibandingkandengan tahun 2003). Seperti yang telah di jelaskan pada bagian sebelumnya, penurunanketerkaitan terjadi pada nilai keterkaitan kebelakang-dimana telah terjadi penurunanterhadap kebutuhan input sub-sub sektor perekonomian di Provinsi Jawa Barat di hampirsemua sektordalamperekonomian.Penurunanpersentasekebutuhan inputdari suatu subsektor dimungkinkan karena adanya kenaikan pada share dari kebutuhan input primer-kemungkinan terbesarnya adalah kenaikan share pada komponen upah dan gaji, sejalandengankebijakanpenetapanupahminimumdi tiapkabupaten/kotasertaprovinsi.Adanyakenaikan pada share upah dan gaji di tahun 2010 menyebabkan share komponen inputprimermeningkatdihampirseluruhsektoryangadadiJawaBarat.

Page 24: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

24

Gambar5.6StrukturPerekonomianJawaBaratPerSektorTahun2003

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2003,diolah

Perubahan struktur yang dapat dilihat dari perubahan yang terjadi pada gambar 4.16 dan4.17tidakhanyaterlihatdariperubahannilainyayangmenjadi lebihkecil,akantetapi jugaterjadi perubahan pada komponen sektor-sektor yang ada. Misalkan saja beberapa sektoryang pada tahun2003memiliki nilai first order intensity pada field of interest yang besar(sepertipadasektorindustrikertas,industritekstildanindustribarangjadidarilogamyangmemliki keterkaitan ke belakang besar serta sektor-sektor seperti aktivitas pertambanganminyak, indsutribarang jadidari logamdansektorperdaganganyangmemilikiketerkaitankedepan yang besar) di tahun 2010 posisinya berubah. Dimana sektor-sektor tersebut ditahun2010menjadilebihtidakdominandibandingkanpadaperiodetahun2003.

Page 25: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

25

Gambar5.7StrukturPerekonomianJawaBaratPerSektorTahun2010DenganstrukturyangSamadenganPerekonomianTahun2003

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

Perbandinganduagambarlainnya(Gambar 5.6 Struktur Perekonomian Jawa Barat Per Sektor Tahun 2003 danGambar 5.7 Struktur Perekonomian Jawa Barat Per Sektor Tahun 2010 Dengan struktur yang Sama dengan Perekonomian Tahun 2003) menunjukkan lanskap perekonomian Provinsi JawaBarat tahun 2003 dan 2010, denganmasing-masing gambarmenunjukkan nilai first orderintensity pada field of interest yang diurutkan dari nilai terbesar hingga yang terkecil.Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa telah terjadi perubahan pada urutan sektoryang memiliki pengaruh terbesar dalam perekonomian. Sehingga perbandingan beRpasangandariketigagambartersebutbersifatsalingmelengkapisatudenganyanglainnya.

Page 26: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

26

Gambar5.8StrukturPerekonomianJawaBaratPerSektorTahun2010

Sumber:TabelInput-OutputJawaBaratTahun2010,diolah

6 SimpulandanImplikasiKebijakan

6.1 SimpulanBerdasarkan hasil analisis terhadap tabel input-output Provinsi Jawa Barat tahun 2010,terdapatbeberapakesimpulanyangdapatdiambildiantaranyaadalahsebagaiberikut:

1.) Pada tahun 2010 perekonomian Jawa Barat mampumenciptakan PDRB (berdasarkanharga berlaku) sebesar Rp 771,59 triliun, dimana komponen terbesar dari PDRB sisipermintaanadalahkonsumsi rumah tangga (61,12%)diikutiolehpembentukanmodaltetap bruto/investasi (17,43%) dan pengeluaran pemerintah (8,67%). Aktivitas Net-export (selisih dari ekspor dan impor) Jawa Barat memberikan kontribusi sebesar17,22%terhadapPDRBJawaBarat.

2.) Ada6sektoryangdapatdijadikansektorunggulanbagiperekonomianJawaBaratdilihatdari keterkaitan ke depan dan ke belakang yang dimilikinya. Keenam sektor tersebutadalah industrimakanan danminuman, industri barang jadi dari logam, sektor listrik,sektorbangunan,sektorpengangkutan,sertasektorjasasosialdankemasyarakatandanjasalainnya.

3.) Sektor-sektoryangberasaldariaktivitasprimermampumemberikanpenggandaoutputyang terbesar.Sektorperkebunan,peternakandanperikananmerupakan3sektordariaktivitassektorprimeryangmemilikipenggandaoutputpalingbesar,diikutiolehsektorlistrikdanindustrimakanandanminuman.

4.) Sektorpemerintahanumumdanpertahanan,sektorairbersih,sektorpeternakan,sektorperkebunan, dan sektor jasa sosial dan kemasyarakatan merupakan 5 sektorperekonomian yang memiliki pengganda pendapatan terbesar di Provinsi Jawa Barattahun2010.

1624221329182619128216142327917115251171028354202

-0.0200.0400.0600.0800.1000.1200.1400.1600.1800.200

1427229251213262071528619102324111629174121818532

16 24 22 13 29 18 26 19 12 8 21 6 14 23 27 9 17 1 15 25 11 7 10 28 3 5 4 20 2

Page 27: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

27

5.) Industri furnitur, sektor hotel dan restoran, sektor kehutanan, sektor jasa sosial dankemasyarakatan, serta sektor perkebunan merupakan 5 sektor yang mampumemberikan angka pengganda kesempatan kerja terbesar dalam perekonomian JawaBarat.

6.) Dibandingkan dengan struktur perekonomian tahun 2003, struktur perekonomianProvinsi Jawa Barat berubah cukup signifikan di tahun 2010. Perubahan yang palingterlihatadalahperubahanpadapolaketerkaitankebelakangdankedepandarisektor-sektor perekonomian Jawa Barat, yangmenandakan adanya perubahan pada strukturproduksi. Paling tidak beberapa sektor unggulan di tahun 2010 sudah berbedadibandingkandengansektorunggulanditahun2003.

6.2 ImplikasiKebijakan

Hasil kesimpulan penelitian ini memberikan konsekuensi bagi kebijakan rencanapembangunan ekonomi Provinsi Jawa Barat di masa yang akan datang. Paling tidakperencanaan strategis ekonomi jangka menengah Jawa Barat dapat didasari dari hasilkesimpulan yang diperoleh pada analisis tabel input-output ini. Diantara beberapa usulanyangperludiperhatikandiantaranyaadalah:

1.) PrioritasutamapengembanganekonomidiProvinsiJawaBaratharusdiberikankepada6 sektor ekonomi yang menjadi sektor unggulan Jawa Barat. Keenam sektor tersebutadalah industrimakanandanminuman, industri barang jadidari logam; sektor listrik;sektorbangunan;sektorpengangkutan;sertasektorjasasosialdankemasyarakatandanjasalainnya.

2.) Apabila fokus dari pembangunan daerah provinsi Barat adalah peningkatanpertumbuhan ekonomi, maka prioritas pengembangan sektor adalah pengembangansektor-sektor yang pemiliki peringkat pengganda output terbesar, yaitu sektorperkebunan;peternakan;perikanan;listrik;dansektorindustrimakanandanminuman.

3.) Apabila fokus pembangunan daerah provinsi Jawa Barat adalah peningkatanpendapatan/kesejateraan,maka pengembangan sektor lebih diarahkan kepada sektor-sektor yang memiliki peringkat pengganda pendapatan terbesar di Jawa Barat, yaitusektor pemerintahan umumdan pertahanan; peternakan; air bersih; perkebunan; dansektorjasasosialkemasyarakatansertajasalainnya.

4.) Apabila fokus pembangunan daerah di provinsi Jawa Barat adalah peningkatanpenyerapan tenagakerja,makapengembangan sektor-sektorperekonomiandiarahkanpada pengembangan sektor-sektor dengan peringkat pengganda tenaga kerja teratas,yaitu sektor industri kayu,bambu, rotan dan furnitur; sektor hotel dan restoran;kehutanan;dansektorjasasosialkemasyarakatansertajasalainnya.

5.) Perubahan struktur merupakan suatu proses yang pasti terjadi dalam pembangunanekonomi, sejalan dengan terjadinya peningkatan pada pertumbuhan ekonomi suatuperekonomian. Antisipasi kearah mana perubahan struktur itu terjadi merupakantindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah agar dapat mengantisipasikonsekuensi dari perubahan struktur yang akan terjadi. Dalam kasus perekonomianJawaBarat adanyaperubahan struktur industri terjadidari industri yangpadatmodal(industriTPT)menjadi industriyang lebihpadatkarya(industribahan jadidari logamdan industri makanan), serta berkembangnya sektor transportasi menjadi salah satu

Page 28: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

28

perubahanyangsangatpentingdalamperekonomianJawaBarat-karenasektor logistikmenjadisalahsatusektorunggulandiJawaBarat.SelainituJawaBaratjugasudahmulaiberalihdariperekonomianyangberbasisindustrimenjadiperekonomianyangberbasispada jasa, yang ditunjukkan oleh berkembangnya jasa sosial dan kemasyarakat.SemuanyainimenunjukkanbahwaperekonomianJawaBaratsudahberkembangkearahkedewasaan (economicmaturity), oleh karenanya antisipasi perkembangan pendudukdan perekonomian menjadi satu hal yang perlu dilakukan, mengingat kedewasaanekonomi menuntut kualitas sumberdaya manusia yang lebih tinggi. Oleh sebab itukeberhasilanpembangunanmanusiadiJawaBaratperludikawaldenganketatagararahperkembanganekonomiyangterjadidapatdirasakanmanfaatnyaolehmasyarakatJawaBarat.

7 DAFTARPUSTAKA

BagdjaMuljarijadi.(2003).DampakEkonomiPemekaranWilayahProvinsiJawaBarat:SuatuAnalisis Input-Output, Thesis Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik, FakultasEkonomiUniversitasIndonesia,Jakarta.

Bagdja Muljarijadi. (2007). Perencanaan Regional, Edisi Pertama, Penerbit UniversitasTerbuka,Jakarta

Bagdja, Muljarijadi (2006), Modul Ajar Teknik Dasar Economic Base Analysis, JenjangFungsionalPerencanaPertama,Bapenas-ITB-UNPAD

Bendavid-Val, Avrom (1991), Regional and Local economic Analysis for practitioners, 4thEdition,PraegerPublishers

Blakely, Edward J (1989),Planning Local economic Development, Theory and Practice, SagePublications

McCann,Philip(2001),UrbanandRegionalEconomics,OxfordUniversityPress,

Hoover,EdgarM(1974),An Introduction toRegionalEconomics, SecondEdition,NewYork,AlfrendAKnopf

Hoover, Edgar M., Frank Giarratani. (1999). An Introduction to Regional Economics, 3rdEdition, Regional Research Institute, West Virginia University,(http://www.rri.mvu.edu/WebBook/Giarratani/main.htm).

Jacob,Jojo.(2003).StructuralChange,LiberalisationandGrowth:TheIndonesianExperienceinanInput-Output,ECIS,EindhovenUniversityofTechnology,TheNetherlands.

Jacob, Jojo.(2004).LateIndustrialisationandStructuralChanges:TheIndonesianExperience,WorkingPaper04.18EindhovenCentreforInnovationStudies,TheNetherlands.

Jensen,R.C.,Hewings,G.J.D.,west,G.R.(1987).OnaTaxonomyofEconomics,TheAustralianJournalofRegionalStudies,Vol.2.

Kavoussi,R.M.(1984).Exportexpansionandeconomicgrowth:Furtherempiricalevidence,JournalofDevelopmentEconomics,14,1/2(January/February)

Knottenbauer, Karin. (2002). An Evolutionary Framework for Structural ChangeAnalysis,internetEdition.

Krueger, A. O. (1978). Foreign Trade Regimes and Economic Development: LiberalizationAttemptsandConsequences.Cambridge,MA:Ballinger

Page 29: Analisis Peranan Aktivitas Sektor-Sektor Ekonomi terhadap Perekonomian ...repository.unpad.ac.id/23058/1/Ari-Victor-Analisis-Peranan-Akti... · perekonomian Indonesia, sehingga kinerja

29

Lahr,Michael L., and Louis DeMesnard. (2004).Biproportional Techniques In Input-OutputAnalysis:TableUpdatingAndStructuralAnalysis,EconomicsSystemsResearch,Vol.16(2)

Liu, Aying., and David S. Saal. (2001). An Input-Output Analysis of Structural Change inApartheidEraSouthAfrica:1975-93EconomicSystemsResearch,Vol.13(3)

McCann,Philip.(2001).UrbanandRegionalEconomics,OxfordUniversityPress.

MENG,Bo.,andChaoQU.(2007).ApplicationoftheInputOutputDecompositionTechniquetoChina’sRegionalEconomies,The16thInternationalInputOutputConfrence,Vol.1(1).

Mesnard, Louis de., Michael L. Lahr. (2004). Biproportional Techniques in Input-OutputAnalysis,EconomicSystemsResearch,Vol.16(2).

Miller, Ronald E., and Peter D. Blair. (1985). Input-Output Analysis: Foundations AndExtensions,FirstEdition,PrenticeHall,NewJersey.

Miller, Ronald E., and Peter D. Blair. (2009). Input0Output Analysis: Foundations AndExtensions,2ndEdition,PrenticeHall,NewJersey

Percoco, Marco., Geoffrey J.D. Hewings, and Lanfranco Senn. (2004). Structural ChangeDecomposition Through Global Sensitivity: Analysis of Input-Output Models,RegionalEconomics Applications Laboratoty (REAL), University of Illinois at Urbana-Champaign.

Raa, Thijs Ten., and Pierre Mohnen. (1994). Neoclassical Input-Output Analysis, RegionalScience&UrbanEconomics,Vol.24(1).

Raa, Thijs Ten. (2005). The Economics of Input-Output Analysis, Cambridge UniversityPress,Cambridge,UnitedKingdom.

Sonis, Michael., and Geoffrey J.D. Hewing. (1999). Economic Landscape: Multiplier Productmatrix Analysis For Multregional Input-Output System, Hitotsubashi Journal ofeconomics40,pp.59-74.

Suahasil Nazara. (1997). Analisis Input-Output, Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitasIndonesia,Jakarta.

Suahasil Nazara, Dong Guo, Geoffrey J.D. Hewings, Chokri Dridi. (2003). Pyio: Input-OutputAnalysisWithPython,RegionalEconomicsApplicationsLaboratory(REAL),UniversityofIllinoisatUrbana-Champaign.