analisis peramalan penjualan roti kecamatan …

84
ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN PALANGGA, KABUPATEN GOWA (Studi Kasus Usaha Kecil Menengah Roti An-Nur Bontocinde) IIN ANGGRAENI 105960 0503 10 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2014

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

1

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN

PALANGGA, KABUPATEN GOWA

(Studi Kasus Usaha Kecil Menengah

Roti An-Nur Bontocinde)

IIN ANGGRAENI

105960 0503 10

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 2: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

2

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN

PALANGGA, KABUPATEN GOWA

(Studi Kasus Usaha Kecil Menengah

Roti An-Nur Bontocinde)

IIN ANGGRAENI

105960 0503 10

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata satu (S-1)

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 3: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

3

Page 4: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

4

Page 5: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

5

ABSTRAK

IIN ANGGRAENI 105960050310. Analisis Peramalan Penjualan Roti

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa (Studi Kasus Usaha Kecil Menengah

AN-Nur Bontocinde). Dibimbing oleh Ratnawati Tahir, dan St. Aisyah. R.

Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penjualan roti usaha

kecil menengah AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

untuk 12 bulan mendatang, dengan menggunakan analisis peramlan.

Tehnik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Purposive

sampling merupakan metode penetapan responden untuk dijadikan narasumber,

narasumber pada penelitian ini adalah pemilik Usaha Roti berdasarkan pada

kriteria-kriteria tertentu pemilik usaha roti lebih tepat dan akurat dalam

memberikan informasi. baik penjualan maupun produksi dalam mendukung

analisis peramalan dengan metode indeks musiman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peramalan penjualan usaha kecil

menengah roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

sebesar 18100.89 Bal dalam setahun atau 12 bulan mendatang.

Page 6: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat iman, islam kesempatan

serta kekuatan yang Allah SWT telah berikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini,shalawat beriring salam untuk tuntunan dan suri

tauladan Rasulullah Sallalhu Alaihiwasallam serta keluarga dan sahabat sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Di akui bahwa penyusunan skripsi ini

terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan penulis sebagai mahluk sosial

yang jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya

membangaun sangat diharapkan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak yang

telah memberikan petunjuk-petunjuk tidaklah mungkin terwujud semua usaha

dalama rangka menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini oleh karena itulah

pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah membantu diantaranya :

1. H. Ir.Salehmollah.MM, selaku Dekan Fakultas Pertanian

2. Dr. Ir. Hj. Ratnawati Tahir M.Si selaku dosen pembimbing I dan

St. Aisyah R. S.Pt, M.Si selaku dosen pembimbing II yang tiada lelah

mendampingi dan meluangkan waktunya dalam memberi dan

mengarahkan penulis dalam menyusun laporan ini.

3. Amruddin S.Pt. M.Si. sebagai ketua jurusan Agribisnis Unismuh

Makassar.

Page 7: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

7

4. Bapak dan ibu dosen serta staf tata usaha fakultas pertanian unismuh

Makassar yang telah memberikan banyak dukungan dari segi ilmu dan

moril selama penulis mengikuti kuliah serta membantu penulis yang

bersangkutan dengan administrasi.

5. Dan rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan banyak masukan

dalam penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang tiada tara dan sangat terspesial untuk kedua

orang tua penulis. Untuk ibunda tercinta Hj.Indrawati Amd. Dan Ayahanda

tercinta H.Muh.iqbal S.Pd, M.Pd. yang telah menjadi orang tua terhebat yang

berperan penting dalam kehidupan penulis yang merubah semua asa menjadi lebih

bermakna. Untuk kakak terkasih Dilva iawanto Spd. Dan ketiga adik penulis,

Imam anshari, Sari aulia, Sarah aulia terimah kasih atas segala semangat dan

motivasi yang diberikan.

Bahwa kehidupan tidaklah semudah mebalikka telapak tangan untuk

menjadi sempurna dan terbaik sesuai keinginan dan harapan, Terimaksih untuk

saudara-saudara dan teman-teman seperjuangan kelas C terima kasih atas bantuan

dan do’anya.

Makassar , 10 November 2014

Iin Anggraeni

Page 8: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

8

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... … ii …

HALAMA PENGESAHAN............................................................... … iii

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................. .. v

KATA PENGANTAR………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xi

I.PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 3

1.3 Tujuan Dan Kegunaan........................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ … 4

2.1 Tinjauan Umum penjualan ..................................................... 4

2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penjualan ....................... 6

2.3 Tinjauan umum peramalan ..................................................... 7

2.4 Jenis Peramalan ...................................................................... 8

2.5 Ramalan menurut horizon waktu. .......................................... 9

Page 9: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

9

2.6 Pendekatan peramalan ............................................................ 10

2.7 Prinsip – prinsip peramalan ................................................ 12

2.8 Faktor factor yang mempengaruhi tehknik peramalan ...... 14

2.9 Tahap-tahap peramalan ...................................................... 14

2.10.Tinjauan umum Roti ........................................................ 15

2.11 Tinjauan usaha kecil menengah ........................................ 16

2.12 kerangka pemikiran .......................................................... 18

III. METODE PENELITIAN…………………………………………… 21

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................... 21

3.2 Tehnik penentuan informan .............................................. 21

3.3. Jenis dan sumber Data ...................................................... 21

3.4 Tehnik pengumpulan data ................................................. 22

3.5 Analisis Data ..................................................................... 23

3.6 Defenisi Oprasional ........................................................... 24

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................... 25

4.1 Sejarah Berdirinya Usaha Roti AN-Nur ............................. 25

4.2 Gambaran Umum Usaha ..................................................... 26

4.3 Struktur Organisasi ............................................................. 27

4.4 Keadaan dan jumlah karyawan .......................................... 29

4.5 Sarana dan Prasarana………………………………………. 30

V . HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 34

5.1 Proses Pembuata Roti AN-Nur .......................................... 34

Page 10: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

10

5.2 Data Produksi Roti AN-Nur ............................................... 37

5.3 Anaisis Data Rata- Rata Penjualan Usaha Roti AN-Nur .. 38

5.4 Analisi Persentase Penjualan Usaha Roti AN-Nur ............ 40

5.5 Indeks Musiman Penjualan Usaha Roti AN-Nur ................. 43

5.6 Peramalan Penjualan Usaha Roti AN-Nur ........................... 44

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 46

6.1 Kesimpulan ......................................................................... 46

6.2 Saran .................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 48

LAMPIRAN ........................................................................................... 50

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... 70

Page 11: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

11

DAFTAR TABEL

No Teks Halaman

1. Jumlah Karyawan Usaha Kecil Menengah Roti Annur Bonto Cinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ................................................... 29

2. Sarana dan Prasarana Usaha Kecil Menegah roti AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa .............................................. 30

3. Data produksi Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa………………………………. 36

3. Data Penjualan Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ................................................ 38

4. Rata-rata penjualan roti usaha kecil menengah annur

bontocinde kecamatan pallangga kabupaten gowa ................................ 39

5. Data analisis Persentase Penjualan roti Usaha kecil menengah

roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa……………………………………………………… 40

6. Data Analisis peramalan Indeks musiman penjualan roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa…………...... 41

7. Data peramalan penjualan roti roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa………………………………………. 42

Page 12: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

12

DAFTAR GAMBAR

No Teks Halaman

1. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 21

2. Struktur Organisasi Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten ........................................................... 29

3. Proses pembuatan Roti Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa ............................. 34

4. Alur penjualan Roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa .................................................................................... 40

Page 13: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

13

DAFTAR LAMPIRAN

No Teks Halaman

1. Kusioner penelitian, analisis peramalan penualan roti usaha

Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga

kabupaten gowa ………………………………………………… . 49

2. Identitas Karyawan Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa……………. 53

3. Data produksi Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa…………………………. 54

4. Data Penjualan Roti Usaha kecil Menegah AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa………………………….. 55

5. Data Rata-Rata Penjualan roti Usaha kecil menengah roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa……………………………………………………………… 56

6. Data analisis Persentase Penjualan roti Usaha kecil menengah

roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa………………………………………………….. 58

7. Data Analisis peramalan Indeks musiman penjualan roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa…………...... 59

8. Data peramalan penjualan roti roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa………………………………………. 61

9. Dokumentasi………………………………………………………. 66

Page 14: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu Negara yang sedang melaksanakan

pembangunan dalam berbagai sektor, seperti sektor pertanian dan sektor industri

yang merupakan program utama pemerintah untuk menunjang kelangsungan

hidup bangsa. Sasaran yang dicapai adalah pembangunan pertanian yang

di dukung oleh kekuatan industri yang tangguh. Pembangunan di sektor pertanian

merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan ekonomi.

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penunjang pembangunan

di Indonesia, sehingga pembangunan pertanian kedepan adalah pertanian

industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya local untuk

meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, ekspor dan kesehjateraan petani.

Dalam upaya meningkatkan kemandirian pangan tersebut pemerintah daerah

harus melakukan konsep pembangaunan produk unggulan yang sesuai dengan

kondisi wilayah (Anonim, 2010).

Sumber karbohidrat diwilayah Indonesia cukup banyak, misalnya padi, ubi

kayu (singkong), ubi jalar, jagung, tala, sagu, gandum dan lain sebagainya selama

ini sumber pangan utama rakyat Indonesia adalah beras yang berasal dari padi.

Karena keterbatsan lahan, bertambahnya jumlah rakyat Indonesia dan factor

perubahan iklim maka gandum merupakan sumber diversivikasi pangan yang

dapat diadalkan selain dapat dialih fungsikan sebagai alternative makanan instan

(sereal) gandum juga diolah menjadi bahan baku utama yang sangat dibutuhkan

oleh masyarakat dalam berbagai pengolahan industry makanan yaitu terigu.

Page 15: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

2

Dunia usaha yang terus berubah dengan cepat mengharuskan perusahaan

untuk mampu menganalisis lingkungan usaha dan memprediksi berbagai

kemungkinan yang terjadi di masa depan. Kegiatan meramal atau forecast masa

depan merupakan salah satu usaha perusahaan sebagai dasar pengambilan

keputusan strategis kelangsungan usaha. Selain memantau perubahan lingkungan

usaha perusahaan juga mampu mengembangkan pengetahuan khusus tentang

pasar mereka, perusahaan pemasar yang baik menginginkan informasi untuk

membantu mereka menginterpretasikan kinerja masa lalu dan merencanakan

kegiatan masa depan.

Kemampuan perusahaan dalam manajemen mencerminkan keberhasilan

dalam memanfaatkan peluang usaha seoptimal mungkin, sehingga dapat

menghasilkan penjualan dan laba sesuai dengan yang diharapkan. Pemanfaatan

peluang usaha dilakukan dengan mengkaji situasi saat ini maupun masa lalu dan

melihat pengaruhnya pada masa yang akan datang. Tugas penting manajemen

perusahaan adalah merencanakan masa depan agar semua kemungkinan dan

peluang yang diprediksi dapat terealisasi..Penjualan merupakan kegiatan

ekonomis sebuah perusahaan untuk memperoleh hasil/laba sesuai dengan target

perusahaan. Semakin meningkatnya kebutuhan perencanaan dalam aktivitas bisnis

dan ekonomi, maka kegiatan prediksi terhadap kondisi mendatang secara akurat

semakin diperlukan.

Memprediksi penjualan yang terlalu besar dan kurang akurat

mengakibatkan biaya produksi akan meningkat sehingga seluruh investasi yang

ditanamkan menjadi kurang efisien. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi

Page 16: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

3

permasalahan tersebut dilakukan prediksi kemungkinan terjadinya penurunan atau

kenaikan penjualan pada periode yang akan datang dengan diperolehnya informasi

yang akurat sehingga perusahaan dapat mempersiapkan strategi-strategi yang

harus ditempuh menghadapi situasi dan kondisi tertentu (Rangkuti, 2005).

Berdasarkan pernyataan tersebut maka terlihat betapa pentingnya fungsi

peramalan penjualan bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui besarnya

penjualan saat ini atau yang akan datang. Karena ketidakpastian penjualan

tersebut maka perlu dilakukan kegiatan untuk memprediksi volume penjualan

yang akan datang, sekaligus meminimalkan resiko kerugian pada Usaha Kecil

Menengah produk Roti. dengan adanya kegiatan peramalan penjualan pada usaha

kecil menengah roti. Pemilik usaha dapat mengambil keputusan atau kebijakan

sesuai dengan hasil ramalan penjualan tersebut. Melalui peramalan penjualan,

pemilik usaha dapat memprediksi bahwa akan sejauh mana produk roti dapat

bertahan di tengah banyaknya pesaing. Hal ini membuat pemilik usaha menjadi

selektif dalam membuat keputusan untuk menjual produk rotinya.

Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur yang terletak di Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa merupakan usaha kecil menengah roti

yang mulai berkembang, dalam proses mengembangkan perusahaan roti ini, roti

AN-Nur banyak mengalami masalah diantaranya masalah penjualan dikarenkan

permintaan pasar yang tidak pasti, hal ini tentunya berpengaruh pada produk roti

yang dihasilkan sehingga terkadang penjualan tidak sesuai dengan ketersediaan

produk yang bahkan dapat memicu terjadinya ketidak seimbangan pada

Page 17: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

4

perusahan. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi nilai ekonmi yang diterima oleh

perusahaan / usaha kecil menengah tersebut.

Berdasarkan hal diatas, penulis akan melakukan penelitian mengenai

Analisi Peramalan Tingkat Penjualan Roti di Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. sebagai salah satu cara untuk

memprediksikan tingkat penjualan roti untuk 12 bulan mendatang agar

terpenuhinya permintaan pasar dan menghindari terjadi penumpukan roti hasil

produksi yang salah perkiraan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa besar

Penjualan Roti (Studi Kasus Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur Bontocinde

12 Bulan mendatang ?

1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui

Seberapa Besar Tingkat penjualan Roti di Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur

Bontocinde 12 mendatang.

Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi pemerintah memberikan infomasi mengenai analisis peramalan tingkat

penjualan roti pada Usaha Keccccccil Menengah Roti AN Nur Bontocinde.

Page 18: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

5

2. Bagi perusahaan, Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh perusahaan

sebagai acuan referensi informasi dalam kebijakan perusahaan dapat

mengambil keputusan penjualan.c

3. Bagi mahasiswa, mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai produk

roti. Selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui volume penjualan roti dengan

menggunakana anlisis peramalan.

4. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Page 19: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Penjualan

Menurut Basu Swastha (2004), penjualan adalah interaksi antara individu

saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai

atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak

lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan manusia untuk

menyampaikan barang bagi mereka yang memerlukan dengan imbalan uang

menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.

Penjualan merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mencari,

mempengaruhi dan memberi petunjuk kepada pembeli agar dapat menyesuaikan

kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian

mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua pihak, (Moejiat, 2000).

Menurut Basu Swastha (2004), adapun tujuan penjualan Kemampuan

perusahaan dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam mencari

keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual maka perusahaan akan

mengalami kerugian. tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu :

1) Mencapai volume penjualan

2) Mendapatkan laba tertentu

3) Menunjang pertumbuhan perusahaan.

Menurut Sutamto (2004), penjualan adalah barang yang terjual dalam

bentuk uang untuk jangka waktu tertentu dan didalamnya mempunyai strategi

yang baik dari hasil penjualan akhir dapat dicapai volume penjualan.

Page 20: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

7

Menurut Siegel dan Shim (1999), Penjualan adalah penerimaan yang

diperoleh dari pengiriman barangdagangan atau dari penyerahan pelayanan dalam

bursa sebagai barng pertimbangan. Pertimbangan ini dapat dalam bentuk tunai

peralatan atau harta lainnya, pendapatan dapat diperoleh pada saat penjualan

karena terjadi pertukaran.

2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan

Menurut Basu Swastha (2005), aktivitas penjualan banyak dipengaruhi

oleh faktor yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu

manajer penjualan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi

penjualan. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan sebagai berikut :

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual

kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah

penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga

penjual adalah:

a. Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan

b. Harga produk atau jasa

c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran, pengiriman.

2. Kondisi Pasar

Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik sebagai

kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor

yakni : jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, frekuensi pembelian serta

keinginan dan kebutuhannya.

Page 21: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

8

3. Modal

Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut

barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya. Modal perusahaan

dalam penjelasan ini adalah modal kerja perusahaan yang digunakan untuk

mencapai target penjualan yang dianggarkan, misalnya dalam menyelenggarakan

stok produk dan dalam melaksanakan kegiatan penjualan memerlukan usaha

seperti alat transportasi, tempat untuk menjual, usaha promosi dan sebagainya.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahan yang besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh

bagian tersendiri, yaitu bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang yang

ahli dibidang penjualan.

5. Faktor-faktor lain

Faktor-faktor lain seperti periklanan, peragaan, kampanye, dan pemberian

hadiah sering mempengaruhi penjualan karena diharapkan dengan adanya faktor-

faktor tersebut pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.

Menurut Efendi Pakpahan (2009), faktor yang sangat penting dalam

mempengaruhi penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk melihat

peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang maksimun. Secara umum mata

rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih

besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan

semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya angka penjualan

yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjual

Page 22: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

9

Menurut Kolter dan Amstrong (2004), faktor yang sangat penting dalam

mempengaruhi penjualan adalah saluran distribusi yang bertujuan untuk melihat

peluang pasar apakah dapat memberikan laba yang maksimun. Secara umum mata

rantai saluran distribusi yang semakin luas akan menimbulkan biaya yang lebih

besar, tetapi semakin luasnya saluran distribusi maka produk perusahaan akan

semakin dikenal oleh mayarakat luas dan mendorong naiknya angka penjualan

yang akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan.

2.3. Tinjauan Umum Peramalan

Forecasting (peramalan) adalah proses untuk memperkirakan berapa

kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan kualitas, kuantitas, waktu dan

lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa

(Nasution, 2006).

Render dan Heizer (2001), peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi

peristiwa-peristiwa masa depan. Salah satu jenis peramalan adalah peramalan

permintaan/penjualan. Peramalan permintaan merupakan tingkat permintaan

produk-produk yang diharapkan akan terealisasi untuk jangka waktu tertentu pada

masa yang akan datang. Ramalan penjualan merupakan proses aktivitas

memperkirakan produk yang akan dijual dimasa mendatang dalam keadaan

tertentu dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi atau mungkin terjadi.

Peramalan adalah suatu proses memperkirakan secara sistematik tentang

apa yang terjadi dimasa depan berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang

yang di miliki (selisih antara apa yang terjadi dengan hasil perkiraan) dapat

diperkecil (Mulyono, 2000).

Page 23: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

10

Handoko (2000), menyatatakan esensi peramalan adalah memperkirakan

peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola waktu yang

lalu dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola

di waktu yang lalu.

Peramalan merupakan suatu kegiatan memperkirakan atau memprediksikan

kejadian di masa yang akan datang dengan memperhatikan data atau informasi

yang relevan, baik data/informasi masa lalu maupun saat ini (Nachrowi, 2004).

2.4. Jenis Peramalan

Menurut Render dan Heizer (2005), pada jenis peramalan dapat dibedakan

menjadi beberapa tipe. Dilihat dari perencanaan operasi di masa depan, maka

peramalan dibagi menjadi 3 macam yaitu :

a. Peramalan ekonomi (economic forecast) menjelaskan siklus bisnis dengan

memprediksi tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan

untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya.

b. Peramalan teknologi (technological forecast) memperhatikan tingkat

kemajuan teknologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik,

yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.

c. Peramalan permintaan (demand forecast) adalah proyeksi permintaan

untuk produk atau layanan perusahaan. Peramalan ini juga disebut

peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta

sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan,

pemasaran, dan sumber daya manusia.

Page 24: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

11

2.5. Peramalan Menurut Horizon Waktu

Menurut Render dan Heizer (2001), jika dilihat dari jangka waktu ramalan

yang telah disusun, maka peramalan dapat di bedakan menjadi 3 macam yaitu:

a. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang memiliki rentang waktu

satu tahun, tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan jangka

pendek digunakan untuk merancanakan pembelian, penjadwalan kerja,

jumlah tenaga kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.

b. Peramalan jangka, biasanya berjangka tiga bulan hingga tiga tahun.

Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan,

perencanaan dan penganggaran produksi, penganggaran kas dan

menganalisis berbagai rencana operasi.

c. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang memiliki rentang waktu

tiga tahun atau lebih. Digunakan dalam merencanakan produk baru,

pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta

pengembangan.

2.6. Pendekatan Peramalan

Menurut Supranto (2000), Pendekatan peramalan terbagi 2 yaitu:

a. Metode peramalan kuantitatif

Terdiri dari metode pertimbangan, metode regresi, metode kecendrungan

(trend method), metode input output, dan metode ekonometrika. Metode

kecendrungan (trend method) menggunakan suatu fungsi seperti metode regresi

Page 25: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

12

dengan variable X menunjukkan waktu. Selain itu ada tiga kriteria yang perlu

untuk dipertimbangkan, yaitu:

1). Pola data

2). Faktor biaya peramalan dan

3). Faktor kemudahan

Metode ini digunakan jika memiliki data yang sedikit contohnya produk

baru dan teknologi baru. Tinjauan metode ini terbagi yaitu;

1. Model time-series adalah sekumpulan data yang berbentuk angka, model

time series yaitu;c

- Pendekatan naïf adalah mengasumsikan permintaan periode mendatang

adalah sama dengan permintaan sekarang.

- Rata-rata bergeccrak adalah rata-rata dari sejumlah data, digunakan jika

hanya sedikit atau malah tidak ada tren serta seringkali digunakan untuk

penghalusan.

- Penghalusan eksponensial, berbentuk rata-rata bergerak dan

memerlukan penghalusan konstan (α) serta meliputi sedikit masa lalu.

- Indeks musiman, pergerakan regular meningkat atau menurunya dalam

kurung watu tertentu terkait dengan kejadian yang berulang. Indeks

musiman dapat digunakan untuk menguraikan perkiraan/ramalan

penjualan tahunan menjadi perkiraan bulan pada tahun mendatan

Page 26: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

13

2. Model associative,model ini terbagi 3 yaitu:

- Proyeksi tren pergerakan jangka panjang dalam suatu kurun waktu yang

kadang-kadang dapat digambarkan dengan garis lurus atau kurva

mulus.

- Regresi linear, digunakan jika terjadi perubahan pada 1 atau lebih

variabel independen yang dapat dipakai untuk memprediksi perubahan

pada variabel dependen. Teknik umum yang digunakan yaitu analisis

regresi linear.

- Korelasi adalah metode untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan

dua peubah atau lebih yag di gambarkan oleh besarnya koefesien

b. Metode peramalan kualitatif

Peramalan yang dijelaskan didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu.

Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yan membuatnya,

karena ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi,pendapat dan

pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Metode ini digunakan jika

dalam situasi stabil dan historis contohnya produk sudah ada dan teknologi saat

ini.

2.7. Prinsip-Prinsip Peramalan

Menurut Khairiraini (2013), keberhasilan peramalan terlihat pada saat

pengambilan keputusan. Keputusan yang bail adalah keputusan yang didasarkan

atas pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan itu

dilaksanakan. Dalam membuat peramalan atau menerapkan suatu peramalan maka

Page 27: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

14

ada beberapa prinsip peramalan yang sangat diperlukan dan diperhatikan guna

mendapat hasil peramalan yang baik, prinsip tersebut adalah sebagai berikut.

1. Peramalan selalu mengandung kesalahan, artinya hampir tdak pernah

ditemukan bahwa hasil peramalan tidak selamanya sesuai 100% dengan

kenyataan yang terjadi dilapangan, peramalan hanya dapat mengurangi

factor ketidak pastian tetapi tidak dapat menghilangkan factor tersebut.

2. Peramalan akan selalu memberukan informasi tentang ukuran kesalahan,

hal ini di karenakan peramalan mengandung kesalahan,maka penting bagi

pengguna untuk menginformasikan seberapa besar kesalahan yang

terkandung dalam perhitungan yang telah dilakukan.

3. Peramalan jangka pendek selalu lebih akurat jika dibandingkan dengan

peramalan jangka panjang hal ini disebabkan karena pada peramalan

jangka pendek, faktor-faktor yang mempengaruhi peramalan relative

masih sedikit dan bersifat konstan dibandingkan dengan peramalan jangka

panjang,sehingga akan semakin kecil pula kemungkinan terjadinya

perubahan pada factor-faktor yang akan mempengaruhi permintaan

tersebut.

4. Peramalan item yang dikelompokkan dalam family juga dapat dipercaya,

jika family produks sebagai suatu kelompok yang besar makapresentase

kesalahan peramlan akan lebih besar jika dibandingkan dengan family

yang hanya satu unit, shingga makin besar kelompok family akan semakin

besar pula kesalahan peramalan yang diperkirakan nantinya.

Page 28: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

15

2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Teknik Peramalan

Menurut Yamit, (2005) Permintaan suatu produk pada suatu perusahaan

sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan yang saling berinteraksi

dalam pasar yang berada di luar kendali perusahaan. Dimana faktor - faktor

lingkungan tersebut juga akan mempengaruhi peramalan. Berikut ini merupakan

beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi peramalan yaitu :

a. Kondisi umum bisnis yang terjadi

b. Reaksi dan tindakan pesaing.

c. Tindakan pemerintah.

d. Kecenderungan pasar.

e. Siklus hidup produk.

f. Gaya dan mode.

g. Perubahan permintaan konsumen.

h. Inovasi teknologi.

2.9. Tahap-Tahap Peramalan

Menurut Render dan Heizer (2005), ada tujuh tahap yaitu :

Menentukan tujuan peramalan.

a. Memilih unsur apa yang akan diramal.

b. Menentukan horizon waktu peramalan (pendek,menengah atau panjang).

c. Memilih tipe model peramalan.

d. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.

e. Membuat peramalan.

Page 29: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

16

f. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.

2.10. Tinjauan Umum Roti

Roti pada awalnya hanya dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal

di daerah barat (Eropa). Namun saat ini roti sudah menjadi bagian dari konsumsi

masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Roti merupakan sumber karbohidrat yang terbuat dari bahan tepung terigu,

pengembang/ yeast, lemak, gula dan garam telah ada sejak ribuan tahun lalu.

Cikal bakal roti berasal dari bangsa Mesir Kuno. Namun pada zaman tersebut roti

masih dibuat dengan cara yang sederhana sehingga bentuk dan rasanya tentu

berbeda dengan roti saat ini. Pada abad pertengahan, evolusi roti telah mencapai

puncaknya, terutama di Benua Eropa. Pada saat itu cita rasa roti sudah sama

seperti yang kita temukan saat ini, begitu juga dengan bentuk dan variasinya

(Anonim, 2014 ).

Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu air dan ragi yang

yang tahap pembuatanya melalu tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan)

dan pemanggangan dalam oven. roti merupakan salah satu makanan tertua

di dunia. Sejarah roti yang panjang konon berawal dari Mesir dan Mesopotamia.

Roti ditemukan saat mereka mencari cara lain untuk menikmati gandum. Gandum

yang awalnya dikonsumsi langsung ternyata dapat dilumat bersama air sehingga

membentuk pasta. Pasta yang dimasak di atas api kemudian mengeras dan dapat

disimpan beberapa hari (Anonim,2014).

Page 30: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

17

2.11. Tinjauan Usaha Kecil Menengah

Usaha Kecil Menengah adalah sebuah usaha yang berskala kecil.

Umumnya dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok. Bidang yang digarap

oleh Usaha Kecil Menengah antara lain: toko kelontong, makanan ringan,

restoran, kerajinan dan lain-lain. Biasanya usaha tersebut digagas oleh satu atau

dua orang pendiri (Anonim, 2014).

M. Tohar (2001), mendefinisikan Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi

rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang.

Menurut Zulkarnain (2006), ada beberapa Kelebihan Usaha Kecil

Menengah yaitu :

a. Fleksibilitas Operasional

Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-

masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan. Hal ini

membuat definisi Usaha Kecil Menengah lebih fleksibel dalam operasional

kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan (misalnya:

pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup tinggi, sehingga bisnis

skala kecil ini lebih kompetitif.

b. Kecepatan Inovasi

Dengan tidak adanya hirarki pengorganisasian dan kontrol dalam Definisi

Usaha Kecil Menengah, produk-produk dan ide-ide baru dapat dirancang, digarap

dan diluncurkan dengan segera. Meski ide cemerlang itu berasal dari pemikiran

Page 31: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

18

karyawan bukan pemilik kedekatan diantara mereka membuat gagasan tersebut

cenderung lebih mudah didengar, diterima dan dieksekusi.

c. Struktur Biaya Rendah

Kebanyakan Usaha Kecil Menengah tidak punya ruang kerja khusus

di kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah dengan

anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini mengurangi biaya ekstra

(overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi, usaha menengah kecil juga

menerima sokongan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan bank dalam

bentuk kemudahan pajak, donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar

bagi pembiayaan dalam pembentukan definisi usaha kecil menengah dan

operasional mereka.

Lebih lanjut di jelaskan beberapa Kelemahan Usaha Kecil Menengah

antara lain:

a. Sempitnya Waktu

Dalam Melengkapi Kebutuhan, sebab sedikitnya jumlah pengambil

keputusan dalam usaha kecil menengah, mereka kerap terpaksa harus pontang-

panting berusaha memenuhi kebutuhan pokok bisnisnya, yakni produksi, sales

dan marketing. Hal ini bisa mengakibatkan tekanan jadwal yang besar, membuat

mereka tidak bisa fokus menyelesaikan permasalahan satu persatu. Tekanan

semacam ini bisa muncul tiba-tiba ketika bisnis mereka memperoleh order dalam

jumlah yang besar, atau beberapa order yang masuk dalam waktu hampir

bersamaan. Lebih dahsyat lagi jika suatu ketika ada lembaga bisnis besar yang

Page 32: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

19

merasa terancam dan mulai melancarkan serangan yang tidak fair demi

menyingkirkan pesaing potensialnya.

b. Kontrol Ketat atas Anggaran dan Pembiayaan

Usaha skala kecil umumnya memiliki anggaran yang kecil. Akibatnya

kerap kali dipaksakan membagi-bagi dana untuk membiayai berbagai kebutuhan

seefisien mungkin. Ketidak mampuan untuk mengumpulkan modal yang lebih

besar juga memaksa usaha kecil menengah menjalankan kebijakan penghematan

yang ketat, terutama untuk mencegah kekurangan pembiayaan operasional

sekecil apapun. Kekurangan pembiayaan operasional yang tidak dicegah bisa

mengakibatkan kebangkrutan, sebab kapasitas usaha kecil menengah untuk

membayar hutang biasanya hampir tidak ada.

c. Kurangnya Tenaga Ahli

Usaha kecil menengah biasanya tidak mampu membayar jasa tenaga ahli

untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Hal ini merupakan kelemahan usaha

kecil menengah yang sangat serius. Apalagi jika dibandingkan dengan lembaga

bisnis besar yang mampu mempekerjakan banyak tenaga ahli. Kualitas produk

barang atau jasa yang bisa dihasilkan tanpa tenaga ahli sangat memungkinkan

berada di bawah standar tertentu. Akibatnya kemampuan persaingan bisnis skala

kecil ini di pasar yang luas bisa sangat kecil.

2.12. Kerangka Pemikiran

Peramalan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperkirakan

akan apa yang terjadi dimasa yang akan datang Salah satu cara yang diperlukan

untuk mengantisipasi penjualan roti yang tidak menentu maka dibutuhkan

Page 33: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

20

peramalan. Peramalan penjualan diperlukan untuk memprediksi permintaan pasar

pada produk roti. Sebaliknya bila kebetuhan konsumen atau pelanggang roti

Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur tidak terpenuhi maka ada kemungkinan

pelanggan akan berpindah keperusahaan pesaing yang mengakibatkan hilangnya

kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba, begitupun sebaliknya ketika

perusahaan salah memperkirakan kemungkinan produk roti akan mengalami

penumpukan dan akan berdampak kerugian, Selain itu kegiatan peramalan juga

untuk mempersiapkan strategi-strategi penjualan.

Peramalan dilakukan dengan metode indeks musiman, agar dapat

di ketahui tingkat penjualan roti, dari usaha roti AN-Nur ini diperoleh data

historis, data historis ini merupakan data dimasa lampau yang diantaranya

meliputi data produksi dan data penjualan, dari data penjualan inilah dapat

di ketehaui alur penjualan roti dari pedagang pengumpul, data tersebut maka akan

di formulasikan kedalam rumus peramalan time series yaitu indeks musiman,

sehingga dapat diketahui peramalan penjualan untuk 12 bulan mendatang.

Page 34: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

21

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

Usaha kecil

Menengah Roti

AN Nur

Data historis

Peramalan

Time series

Indeks musiman

Data penjualan

Data produksi

Peramalan penjualan

12 bulan mendatang

Page 35: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

22

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah AN Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, yaitu pada bulan Juni 2014, pemilihan

lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa di daerah tersebut terdapat unit

Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur Bontocinde.

3.2 Teknik Penentuan Informan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

Mulyana (2003), studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai

berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas),

suatu program, atau suatu situasi sosial. Peneliti studi kasus berupaya menelaah

sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti.

Dalam Menentukan informan, penulis menggunakan teknik purposive

sampling. Purposive sampling merupakan metode penetapan responden untuk

dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2013).

Informan dalam penelitian ini yaitu pemilik usaha kecil menengah roti AN Nur

3.3 Jenis Dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut:

a. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif

yaitu metode untuk menyelidiki objek yang dapat diukur dengan angka-angka.

Page 36: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

23

yang diperleh dari Unit usaha kecil menengah roti AN Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

b. Sumber data

Sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder, data primer adalah data yang langsung diperoleh dari lapangan

(data pertama) melalui observasi dan wawancara berstruktur dengan

menggunakan prosedur wawancara dan peninjauan kepada pemilik Usaha Kecil

Menengah Roti AN Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari sumber kedua, yaitu data yang

diperoleh dari instansi terkait, laporan penelitian, karya ilmiah, dokumentasi

maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.4. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam upaya mendapatkan data yang dibutuhkan, maka penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap aktivitas yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Wawancara

pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara atau tanya jawab

langsung dengan pemilik usaha atau pegawai yang mempunyai tugas yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti

Page 37: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

24

c. Dokumentasi teknik ini digunakan untuk memperoleh data dengan

mengumpulkan dan mencatat dokumen hasil penelitian.

3.5 Analisis Data

Data yang berhasil dikumpulkan akan di analisis dengan menggunakan

metode indeks musiman (Prawirosentono 2001) dapat diformulasikan sebagai

berikut :

Rata-rata = Penjualan Bulanan

priode

𝐏𝐞𝐫𝐬𝐞𝐧𝐭𝐚𝐬𝐞 = Rata-Rata Penjualan

Jumlah Rata-Rata

Indeks musiman = persentase

jumlah bulan

Peramalan = indeks Musiman

1200 x perkiraan tahunan

3.6 Definisi Operasional

Pengertian operasional dimaksudkan untuk membantu dan memudahkan

proses dan pencapaian tujuan sebagai berikut :

a) Peramalan penjualan merupakan kegiatan memprediksi kejadian yang

mungkin terjadi di masa depan dengan melihat situasi saat ini atau di masa

lalu. Peramalan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peramalan

penjualan roti.

Page 38: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

25

b) Penjualan adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mencari,

mempengaruhi dan memberi petunjuk kepada pembeli agar dapat

menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta

mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua

pihak.

c) Usaha Kecil Menengah roti adalah sebuah usaha roti yang berskala kecil.

Umumnya dimiliki oleh perseorangan maupun kelompok yang memiliki

modal tidak terlalu besar dalam menjalankan usahanya.

d) Data historis adalah data yang terdiri dari data produksi data penjualan ,

data lembaga pemasaran (pedagang pengumpul)

e) Data produksi adalah data yang dikumpulkan pada saat proses produksi

berlangsung.

f) Data penjualan data yang diperoleh pada saat proses penjualan

berlangsung hingga selesai.

g) Pedagang pengumpul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan

usahanya mengumpulkan hasil produksi.

Page 39: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

26

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Berdirinya Usaha Roti AN-Nur

Usaha Roti AN-Nur didirikan pada bulan Januari 2010, nama pengurus

dan penanggung jawab adalah Dg.Gau dibantu oleh istri Hasnah Dg Kanang. dan

3 orang karyawan. Usaha Roti AN-Nur ini didirikan mengingat peluang bisnis roti

yang begitu menjanjikan dan bisa menjadi usaha yang maju serta daya dukung

berupa tenaga kerja, dengan melihat peluang banyaknya anak muda yang menjadi

pengangguran karena terbatasnya lapangan pekerjaan, sehingga menjadi dasar

pemilik mendirikan usaha tersebut.

Roti merupakan makanan sampingan yang banyak dikonsumsi oleh

kebanyakan orang dari semua kalangan. Roti juga sebagai cemilan dan produk

pangan alternatif yang telah memberikan tambahan penghasilan keluarga. Dengan

antusiasme masyarakat terhadap roti inilah yang memacu semangat pemilik untuk

tetap menjalankan dan mencoba mengembangkan usaha roti AN-Nur

Usaha kecil menengah roti AN-Nur di Bontocinde adalah salah satu jenis

usaha kecil menengah, karena kepemilikannya dimiliki oleh satu orang, yang

bermodal kecil, terbatasnya jenis produksi serta jumlah produksi, memiliki tenaga

kerja yang sedikit dan menggunakan alat produksi yang sederhana. Usaha kecil

menengah roti AN-Nur di Bontocinde ini merupakan usaha yang bertujuan

menambah penghasilan keluarga. Selain membuka usaha roti pemilik juga

menjual aneka macam makanan ringan lainnya. Sebagai pengusaha awal modal

Page 40: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

27

yang digunakan dalam mendirikan usaha kecil menengah roti AN-Nur

Rp 130.000.000. Modal ini di dapatkan dari hasil penjualan sawah milik Dg.Gau.

4.2 Gambaran Umum Usaha

ccUsaha kecil menengah Roti AN-Nur berlokasi di Bontocinde Kecamatan

cPallangga Kabupaten Gowa dan merupakan perusahaan keluarga yang bergerak

di bidang produksi Roti. Luas bangunan milik Dg.Gau adalah 12 x 12 meter,

kondisi bangunan cukup sederhana terletak di sebelah ruas jalan raya yang mudah

di jangkau para pedagang serta alat-alat yang digunakan juga sederhana.

Dalam melakukan usaha Roti ini Dg.Gau memiliki tenaga kerja 3 orang

yaitu Nekne, Ani, Haerul.

Visi dan misi usaha Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur

Visi Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk roti baik dari segi

rasa maupun kesehatannya agar tetap diminati oleh masyarakat

2. Untuk memperbaiki perekonomian keluarga.

Adapun misi yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan produk pada masyarakat luas,

2. Memberikan kepuasan pada pelanggan, dan

3. Memanfaatkan bahan baku terigu, agar menjadi makanan yang berkualitas.

Page 41: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

28

4.3 Struktur Organisasi

Setiap organisasi membutuhkan individu-individu untuk melaksanakan

kegiatan operasionalnya. Individu-individu tersebut perlu dikoordinasikan agar

membentuk satu kesatuan yang secara bersama- sama mengarah pada tujuan yang

telah ditetapkan. Guna mempermudah pengkoordinasian maka suatu organisasi

perlu membuat struktur organisasi yang harus sesuai dengan kondisi dan situasi

organisasi tersebut.

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme

formal dengan mana organisasi dikelolah. Struktur organisasi menunjukan

kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi,

bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukan

kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu

organisasi. dimana Struktur dapat didefenisikan secara umun bahwa organisasi

adalah suatu susunan dan hubungan antara setiap bagian serta posisi yang ada

pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional

untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan

(Robins, 2007).

Struktur organisasi usaha kecil menengah roti AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dapat di lihat pada Gambar 2.

Page 42: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

29

Gambar 2: Struktur Organisasi Roti AN-Nur

Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa usaha kecil menengah roti

AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa adalah sebuah usaha

berskala kecil yang bergerak di bidang industri roti. Usaha ini memiliki struktur

organisasi yang sederhana yang di pimpin oleh Dg.Gau sebagai ketua, Hasna

Dg.Kanang sebagai bendahara, dan di bagian bidang produksi. ada tiga orang

yaitu Nekne, Ani, Haerul, sedangkan di bidang pemasaran yaitu Hasnah

Dg.Kanang sendiri.

Ketua

Dg.Gau

Bendahara

Hasnah dg.kanang

Koordinator

Bidang Produksi dan

Pemasaran :

Nekne

Ani Haerul

Page 43: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

30

Adapun tugas dari masing-masing pelaksana adalah sebagai berikut:

1. Ketua yaitu pengawas atau pengendali yang bertanggung jawab terhadap

kegiatan produksi dan distribusi.

2. Bendahara yaitu bertugas mencatat pengeluaran dan pemasukan kas yang

berkaitan dengan kegiatan usaha.

3. Bidang produksi yaitu staf pelaksana yang bertugas melaksanakan kegiatan

produksi hingga menghasilkan suatu produk.

4. Bidang pemasaran yaitu staf pelaksana yang bertugas melaksanakan

kegiatan memasarkan produk yang dihasilkan.

4..4 Keadaan dan Jumlah Karyawan

Keadaan dan jumlah karyawan Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dapat dilihat Pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Karyawan Usaha kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No. Tenaga Kerja Jumlah

(Jiwa)

Pendidikan

SD SMP SMA S1

1. Bagian Produksi 3 1 1 1 -

2. Bagian Pemasaran 1 - 1 -

Jumlah 4 1 1 2 -

Sumber : Data sekunder Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur,2014.

Tabel 1 menunjukkan bahwa usaha kecil menengah roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. memiliki tenaga kerja 4

orang, yang terbagi atas 3 orang tenaga kerja bagian produksi dan 1 orang tenaga

kerja bagian pemasaran.

Page 44: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

31

Karyawan yang bekerja di usaha kecil menengah roti AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa, memiliki tingkat pendidikan yang

bervariasi yaitu 1 orang tamatan SD, 1 orang tamatan SMP dan 2 orang tamatan

SMA,Perekrutan tenaga kerja diambil dari keluarga sendiri. Sistem gaji tenaga

kerja usaha kecil menengah roti AN-Nur yaitu Rp 390.000 per bulan.

Teknologi atau alat yang digunakan dalam proses usaha kecil menengah roti

AN-Nur tergolong sederhana. Hal ini dapat dilihat dari peralatan yang digunakan

dalam proses produksi hingga menjadi produk akhir menggunakan peralatan

sederhana dan masih menggunakan tenaga manusia dan tenaga mesin.

4.5 Sarana dan Prasarana

Sarana merupakan sesuatu yang dapat digunakan sebagai angket /peralatan

dalam pencapaian tujuan sedang prasarana ialah sesuatu yang merupakan faktor

penunjang terlaksananya suatu proses kegiata sehingga sehingga dapat

diklasifikasikan hal-hal yang termasuk sarana-dan prasarana (Anonim, 2014) .

Sarana dan Prasarana yang tersedia di Usaha Kecil Menengah Roti AN-

Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. dimana jenis sarana dan

prasarana ini yang menunjang agar dapat beralngsungnya Usaha roti adapun

sarana dan prasarana dapat dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 45: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

32

Tabel 2. Sarana Dan Prasarana Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde

kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

No Jenis Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

Mixer

Oven

Kompor

Timbangan

Talang

Baskom

Loyang

Kuas loyang

Kuas roti

Sendok makan

Mangkuk kecil

Cetakan adonan

Plastik kemasan

Pres kemasan

Gunting

Tabung gas

Pisau

Plastik bening

2 buah

2 buah

2 buah

1 buah

7 buah

5 buah

8 buah

3 buah

5 buah

9 buah

4 buah

12 buah

3000 lembar/bulan

2 buah

2 buah

3 buah

1 buah

1 gulung

Sumber : Data sekunder Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur,2014

Tabel 2 menjelaskan bahwa sarana dan prasarana dalam usaha kecil

menengah roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa,

Page 46: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

33

terdiri dari 2 mixer roti, 2 buah oven, 2 buah kompor, 1 buah timbangan, 7 buah

talang, 5 buah baskom plastik, loyan 8, kuas loyan 3, kuas roti 5, sendok makan 9,

mangkuk kecil 4 buah, cetak adonan 12 buah, plastik kemasan, pres kemasan

3000 lembar, gunting 2 buah, gas 12 kg 3 buah, pisau 1 buah, plastik bening 3

gulung, dan sendok besar 1 buah.

Page 47: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

34

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Proses Pembuatan Roti AN-Nur

Proses pembuatan roti melalui 11 tahapan. dan Skema proses dapat dilihat

pada Gambar 3.

Gambar 3: Proses Pembuatan Roti

Pemilihan Bahan

Penimbangan

Pembulatan adonan

Pengadukan /mixing

Penimbangan adonan

Permentasi awal

Pencetakan adonan Pembakaran

Mengeluarkan Roti dari

Oven

Pendinginan

Pengemasan

Page 48: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

35

Proses pembuatan roti ada beberapa tahapan diantaranya :

1. Pemilihan bahan, bahan yang dipilih merupakan bahan yang berkualitas baik

baik.

2. Setelah itu dilakukan penimbangan bahan, penimbangan dilakukan agar setiap

bahan yang di campurkan memiliki takaran yang sesuai dan untuk

penimbangan air yang akan di campurkan dalam adonan harus tidak

berlebihan agar adonan tidak lembek.

3. Setelah semua bahan tercampur kemudian dilakukan pengadukan pada proses

pengadukan ini membutuhkan waktu selama 30/45 menit.

4. fermentasi awal dalam fermentasi awal ini dibutuhkan waktu 10 menit s/d 20

menit,lama sebentar fermentasi ini tergantung dengan jumlah adonan,selama

peristirahatan adonan harus di tutup dengan plastik agar tidak kering.

5. Penimbangan adonan, Membagi adonan sesuai dengan berat yang telah

di tentukan.

6. Pembulatan adonan, Pembulatan adonan membentuk lapisan dipermukaan

adonan sehingga dapat menahan gas yang dihasilkan, pembulatan adonan ini

juga berfungsi untuk menghaluskan tekstur roti.

7. Tahap pembentukan adonan dilakukan dengan cara adonan yang telah

di istirahatkan atau di diamkan kemudian di giling atau dibentuk sesuai

dengan jenis roti yang di inginkan,tahap pengadonan yang berlebihan akan

merusak susunan glutein, adonan akan panas dan peragiannya akan lambat.

Page 49: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

36

8. Pencetakan adonan yang telah di bentuk di masukkan kedalam cetakan jika

roti tawar memiliki cetakan tersendiri dan jika roti manis hanya dibulatkan

dengan manual.

9. Pembakaran, Roti di panggang atau dibakar dalam oven pada suhu kira-kira

250℃ selama 14-18 menit, proses pemanggangan roti merupakan proses yang

sangat penting dalam produksi roti,lama tidaknya pemanggangan tergatung

dari besar kecilnya ukuran roti.

10. Setelah dirasa sudah cukup matang roti dikeluarkan dari oven

pemanggangan,dan dilakukan pendinginan, roti yang telah matang tidak

langsung di kemas, harus melalui tahap pendinginan atau di angina-anginkan

selama 2-3 menit.

11. Terakhir dari proses pembuatan roti ini yaitu pengemasan, pengemasan

merupakan proses pembukusan roti sebelum di pasarkan pembungkusan

dilakukan dengan plastik kemasan.

5.2 Data Produksi Usaha Roti AN-Nur

Produksi adalah kegiatan menambah faedah (kegunaan) suatu benda atau

menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Kegiatan menambah faedah suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya,

dinamakan produksi barang. Sedangkan Kegiatan menambah faedah suatu benda

tanpa mengubah bentuknya, dinamakan produksi jasa. Dari sini dapat dipahami

bahwa kegiatan produksi adalah mengkombinasi berbagai input atau masukan

untuk menghasilkan output (Hendra Kusuma 2009).

Page 50: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

37

Data produksi adalah data fakta-fakta yang dikelolah untuk menghasilkan

suatu informasi yang diperoleh selama produksi berlangsung pada usaha kecil

menengah roti AN-Nur pada tiap bulannya dalam kurung waktu 3 tahunya. Data

produksi Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde kecamatan Pallangga

kabupaten Gowa dapat dilihat Pada Tabel 3.

Tabel 3. Data Produksi Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Tabel 3 menunjukkan bahwa produksi pada tahun 2011 dengan jumlah

total produksi sebanyak 11950 Bal, terlihat pada bulan Januari jumlah produksi

tertinggi pada bakhir bulan yaitu November dan desember sebanyak 1500 Bal

sedangkan jumlah produksi terendah terjadi pada di tiga bulan yaitu bulan Mei

- Juii sebanyak 800 Bal, hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh bahan baku utama

yaitu terigu cap gatot kaca mengalami kenaikan harga, mengakibatkan produksi

dikurangi, serta permintaan juga mengalami penurunan. untuk menekan kerugian

yang begitu banyak pemilik mengefesiensikan produksi, pada tahun 2012 jumlah

No Bulan 2011 2012 2013

1 Januari 1050 2000 2000

2 Februari 900 2000 2000

3 Maret 900 2000 2500

4 April 900 2000 2500

5 Mei 800 2100 2500

6 Juni 800 2100 2500

7 Juli 800 2100 2500

8 Agustus 800 2100 2500

9 September 1000 2100 2000

10 Oktober 1000 2100 2000

11 November 1500 2100 2100

12 Desember 1500 2100 2100

Jumlah 11950 24800 27200

Sumber : Data Primer Setelah diolah ,20014

Page 51: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

38

produksi sebanyak 24800 Bal, jumlah produksi pada bulan Januari - Juni yaitu

sebanyak 2000 Bal, dan utuk produksi selanjutnya yaitu pada bulan Mei dan

Desember mengalami peningkatan prduksi menjadi 2100 Bal. sedangkan pada

tahun 2013, dengan total jumlah produksi sebanyak 27200 Bal, produksi tertinggi

terlihat pada bulan Maret - Agustus yaitu sebanyak 2500 Bal dan untuk bulan

berikutnya jumlah produksi terendah terjadi pada bulan September dan Oktober.

Sebayak 2000 Bal.

5.3 Data Penjualan Roti Usaha Kecil Menegah AN-Nur

Penjualan suatu produk dari suatu usaha bisnis pada kenyataanya

berfluktuasi dipengaruhi berbagai faktor. Diantara berbagai faktor yang

mempengaruhi penjualan suatu produk adalah faktor yang datangnya beulang-

ulang misalnya musim hujan, musim kemarau, hari raya agama seperti idul fitri.

Natal, imlek dan sebagainya datangnya pasti berulang setiap tahun dan

mempengaruhi penjualan pada suatu usaha / bisnis (Prawirosentono,2001).

Data penjualan adalah data fakta-fakta yang didapatkan untuk

menghasilkan suatu informasi yang diperoleh selama penjualan berlangsung pada

Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur pada tiap bulannya dalam kurung waktu 3

tahunya.

Roti di usaha kecil menengah roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa mengalami pergerakan yang fluktuatif namun

cendrung menunjukkan peningkatan, penurunan terjadi pada bulan-bulan tertentu

hal ini di akibatkan oleh beberapa faktor seperti hari-hari raya mengakibatkan

jumlah permintaan menurun, faktor cuaca, banyaknya pesaing, kurangnya

Page 52: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

39

promosi, terjadinya perubahan selera konsumen yang tidak menentu. Hal ini

berdampak pada produksi roti yang di hasilkan banyak yang tidak terjual secara

keseluruhan data penjualan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Data Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No Bulan 2011 (Bal) 2012(Bal) 2013(Bal)

1 Januari 950 1900 1200

2 Februari 700 1750 1700

3 Maret 500 1900 2200

4 April 550 2050 2450

5 Mei 450 1800 1900

6 Juni 700 1650 2300

7 Juli 650 1900 2010

8 Agustus 810 1500 1850

19 September 1050 2000 1700

10 Oktober 900 2050 1450

11 Novenber 1300 1640 1900

12 Desember 1050 1850 2050

Total 9610 21990 27710 Sumber : Data Primer Setelah diolah ,20014

Tabel 4 menjelaskan bahwa penjualan pada tahun 2011 dengan total

penjualan 960 Bal, pada bulan September tercatat penjulan tertinggi berada pada

bulan ini yaitu 1300 Bal dan penjualan terendah terjadi pada bulan Mei yaitu

sebanyak 450 Bal, pada tahun 2012 dengan total penualan sebanyak 21990 Bal.

penjualan tertinggi yaitu sebanyak 2050 Bal terjadi pada bulan April dan Oktober

selanjutnya penjualan terendah terjadi pada bulan Agustus 1500 Bal. sedangkan

pada tahun 2013, penjualan roti tertingi hanya terjadi pada bulan april yaitu

sebanyak 2450 Bal, dan penjualan terendah terjadi pada bulan oktober 1400 Bal.

penjualan mengalami pergerakan fluktuatif dipengeruhi oleh beberapa faktor,

yaitu kurangnya promosi, sedikitnya tenaga kerja. dan banyaknya pesaing.

Page 53: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

40

Dari data penjualan diporoleh pula informasi /data bahwa roti hasil

produksi usaha kecil menengah AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga

Kabupaten Gowa, melakukan proses penjualan langsung ke pedagang pengumpul,

terlihat pada gambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Penjualan roti AN-Nur

5.4 Analisis Peramalan Penjualan Roti AN-Nur

Meramalkan penjualan berarti menentukan perkiraan besarnya penjualan

pada waktu yang akan datang. Yakni dengan menganalisis data penjulan dimasa

- masa lalu dan saat ini (Parawirasontono, 2001).

Peramalan penjualan roti AN-Nur diawali dengan mengambil data dalam

rentang waktu 3 tahun yang diperoleh selanjutnya untuk digunakan meramalkan

penjualan dimasa mendatang yang mendekati data aktualnya, data penjualan yang

di gunakan adalah data penjualan time series dalam kurung waktu 3 tahun terakhir

2011-2013.

Indeks musiman sangat dipengaruhi faktor musiman, musiman berarti

menggambarkan pola penjualan yang berulang setiap priode. Metode musiman

berguna dalam meramalkan penjualan.

Tempat Produksi Depot roti AN-NUR Pedagang Pengumpul

Page 54: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

41

Hal yang pertama yang dilakukan yaitu dengan mencari rata-rata. Nilai

rata-rata diperoleh dari data penjualan bulanan dibagi dengan priode yaitu Dapat

dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Analisis Data Rata-Rata Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah Roti

AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Tabel 5. Menjelaskan bahwa, dengan menjumlahkan dari angka bulan

kemudian di bagi dengan banyaknya tahun (dibagi dengan 3 tahun sebab data

yang diperoleh 3 tahun ). Data terendah terlihat pada bulan Januari yaitu sebanyak

1350 diperoleh dari 950 + 1900 + 1200/3. dan untuk rata-rata tertinggi terlihat

pada bulan April sebanyak 1683.33 diperoleh dari hasil 550 + 2050 + 2450 / 3.

Dari data rata- rata dapat di peroleh nilai persentase yaitu nilai dari rata-

rata perbulan dibagi dengan jumlah dari total rata-rata × dengan 100%.dapat

dilahat pada Tabel 6.

Bulan Penjualan Rata-rata

2011 (Bal) 2012 (Bal) 2013(Bal) 2011- 2013

Januari 950 1900 1200 1350.00

Februari 700 1750 1700 1383.33

Maret 500 1900 2200 1533.33

April 550 2050 2450 1683.33

Mei 450 1800 1900 1383.33

Juni 700 1650 2300 1550.00

Juli 650 1900 2010 1520.00

Agustus 810 1500 1850 1386.67

September 1050 2000 1700 1583.33

Oktober 900 2050 1450 1466.67

November 1300 1640 1900 1613.33

Desember 1050 1850 2050 1650.00

Jumlah 9610 21990 27710 18103.33

Sumber :Data primer setelah diolah ,2014

Page 55: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

42

Tabel 6. Persentase Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah Roti An-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Sumber: Data Primer Yang Telah Diolah 2014

Tabel 6. Menjelaskan bahwa dalam persentase terlihat, persentase tertinggi

berada pada bulan April yaitu sebesar 9.30 % nilai ini diperoleh dari nilai rata-rata

1683,33 / 18103.33 = 0.09298 kemudian dibagi dengan 100. Sedangkan

persentase terndah terlihat di bulan Januari yaitu nilai persentasenya 7.46 %

Sementara itu untuk mendapatkan indeks musiman nilai persentase

dikalikan dengan jumlah bulan yaitu 12 bulan , Indeks musiman dapat digunakan

untuk menguraikan perkiraan / ramalan penjualan tahunan menjadi perkiraan

penjualan perbulan pada tahun mendatang. dapat dilihat pada Tabel 7.

Bulan

Penjualan Rata-rata

Persentase 100% 2011

(Bal)

2012

(Bal)

2013

(Bal) 2011- 2013

Januari 950 1900 1200 1350.00 7.46

Februari 700 1750 1700 1383.33 7.64

Maret 500 1900 2200 1533.33 8.47

April 550 2050 2450 1683.33 9.30

Mei 450 1800 1900 1383.33 7.64

Juni 700 1650 2300 1550.00 8.56

Juli 650 1900 2010 1520.00 8.40

Agustus 810 1500 1850 1386.67 7.66

September 1050 2000 1700 1583.33 8.75

Oktober 900 2050 1450 1466.67 8.10

November 1300 1640 1900 1613.33 8.91

Desember 1050 1850 2050 1650.00 9.11

Jumlah 9610 21990 27710 18103.33 100.00

Page 56: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

43

Tabel 7. Indeks Musiman Penjualan roti Usaha Kecil Menengah roti AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Tabel 7. menjelaskan bahwa dari hasil analisis penjualan indeks musiman

tertinggi berada pada bulan April sebanyak 111.6 dan terendah berada pada bulan

Januari yaitu 89.5, hasil indeks musiman diperoleh dari nilai persentase dibagi

dengan jumlah bulan.

Kemudian peramalan akan dilakukan dengan nilai indeks musiman yang

di × dengan perkiraan tahunan dan dibagi dengan 1200, nilai 1200 ini merupakan

nila mutlak dalam meramalkan menggunakan indeks musiman metode sederahana

untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam membulatkan hasil penjumlahan

(Prawirosentono, 2001). Peramalan penjualan roti dapat dilihat pada Tabel 8.

Bulan

Permintaan Rata-rata Presentase

100%

Indeks

musiman 2011

(Bal)

2012

(Bal)

2013

(Bal) 2011- 2013

Januari 950 1900 1200 1350 7.46 89.5

Februari 700 1750 1700 1383,33 7.64 91.7

Maret 500 1900 2200 1533,33 8.47 101.6

April 550 2050 2450 1683,33 9.30 111.6

Mei 450 1800 1900 1383,33 7.64 91.7

Juni 700 1650 2300 1550 8.56 102.7

Juli 650 1900 2010 1520 8.40 100.8

Agustus 810 1500 1850 1386,33 7.66 91.9

September 1050 2000 1700 1583,33 8.75 105.0

Oktober 900 2050 1450 1466,66 8.10 97.2

November 1300 1640 1900 1613,33 8.91 106.9

Desember 1050 1850 2050 1650 9.11 109.4

Jumlah 9610 21990 22710 18103.33 100.00 1200.0

Page 57: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

44

Tabel 8. Peramalan Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Untuk 12 Bulan Kedepan.

Bulan Ramalan 12 Bulan Kedepan

Januari 1350.20

Februari 1383.39

Maret 1532.74

April 1683.60

Mei 1383.39

Juni 1549.34

Juli 1520.67

Agustus 1386.41

September 1581.67

Oktober 1466.36

November 1612.70

Desember 1650,42

2014 18100.89

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

Tabel 8. Menjelaskan bahwa peramalan penjualan untuk 12 bulan

mendatang atau satu tahun kedepan sebanyak 18100.89 Bal dan peramalan untuk

penjualan bulan tertinggi berada pada bulan April sebanyak 1683,60 Bal dan hasil

peramalan penjualan terendah terjadi pada bulan januari sebanyak 1350 Bal

Februari dan Mei sebanyak 1383.39 Bal. dimana dari hasil peramalan penjulan

pemilik Usaha Kecil Menengah dapat memperkirakan penjualan tiap bulannya.

Page 58: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

45

yang terlihat pada tabel 8, data peramalan tersebut dapat membuat kebijakan

dalam mengambil keputusan dalam pengadaan bahan baku dan produksi selama

12 bulan atau satu tahun mendatang. Agar kerugiaan akaibat barang yang tidak

laku dapat terhindar, pemiliki juga dapat mengaplikasikan hasil peramalan

penjualan untuk 12 mendatang sebagai suatu acuan atau referensi dalam

memprediksi permintaan pasar sehingga dapat mengembangkan perusahaan agar

lebih baik lagi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Prawirisentono (2001). bahwa dalam

melakukan peramalan memang tidak selamanya akurat 100% namun dengan

melakukan peramalan khususnya penjualan kita dapat menentukan perkiraan

besarnya penjualan pada waktu yang akan datang, yakni dengan menganalisis

penjualan di masa lalu dengan menganalisis naik turunya penjualan pada masa

lalu disertai mengamati keadaan lingkungan pasar yang diperkirakan

mempengaruhinya.

Page 59: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

46

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Bedasarkan uraian dari hasil dan pembahasan penelitian ini, maka dapat

disimpulkan bahwa peramalan penjualan roti usaha kecil menengah AN-Nur

Bontocinde kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa pada 12 bulan mendatang atau

pada tahun 2014 sebesar 18100.89. dan penjualan tertinggi berada pada bulan

April yaitu 1683.60 dan penjualan bulan terendah hanya terjadi pada bulan

Februari dan Mei yaitu 1383.39. Dengan adanya hasil peramalan penjualan ini

setidaknya pemilik usaha dapat memprediksi dan menghindari terjadinya kerugian

akibat salah memprediksi penjualan meski terkadang apa yang diramalakan tidak

selamanya 100% mengalami kesamaan.

6.2 Saran

Adapun saran yang Penulis berikan berdasarkan hasil penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten gowa untuk lebih

memperhatikan UKM yang mulai berkembang hal ini sangat membantu

masyarakat dalam mengembangkan usahanya.

2. Diharapkan kepada pengusaha roti AN-Nur agar dapat lebih cermat

membaca peluang pasar selera konsumen agar tidak terjadi produksi yang

berlebihan dan mengakibatkan kerugian pada perusahaan.,

Page 60: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

47

3. Diharapkan kepada mahasiswa agar memberikan sumbangan pemikiran

kepada pemilik usaha agar pemilik usaha lebih mampu meramalakan

penjualan dalam usahanya.

Page 61: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

48

DAFTAR PUSTAKA

Akhmat, T. 2011 analisis peramalan penjualan minyak sawit kasar.skripsi

Fakultas sain dan teknologi Universitas islam Negri syarif hidayatullah

Jakarta 2008.

Anonim. Defenisi Ukm Secara Umum. http://www.google com diakses pada

Tanggal 4 April Tahun 2014.

Basu Swastha, 2009. Analisis Peramalan Penjualan .http://www.google.com.

diakses bapada tanggal 29 april 2014.

Firdaus.M. Analisis Deret Waktu Satu Ragam.(Jakarta IPB Press.2006)

Handoko T. Hani, Dasar-dasar manajemen produksi dan operasi edisi

pertama.(Yogyakarta :BPFE-Yogyakrta.200)

Hendra kusuma 2009. Manajemen Produksi.Penerbit C.V Andi Yogyakarta

Hendry. 2012. Jenis dan Tipe Data. http://teorionline.net/jenis-dan-tipe-data/,

(On-line). Diakses tanggal 13 April 2014.

Makridiakis, S. Wheelwright ,S.C dan Mcgee.V.E 1999. metode dan aplikasi

peramalan edisi 1 terj.untung Sus Adriyanto Dan Abdul Asis. Jakarta

Erlangga.

Mulyana, Deddy, 2003. Metode Penelitian Kualitatif (paradigm baru ilmu

komunikasi dan ilmu sosial lainnya). Rosda Karya, Bandung.

Mulyono .2000. peramalan bisnis dan ekonometrika. Edisi 1 BPFE-Yogyakarta.

M. Tohar, 2001, Membuka Usaha Kecil, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Nasutio, Arman H .manajmen industry (Yogyakarta : penerbit Andi 2006).

Nachrowi, Nachrowi Djalal dan Usman, Hardius, 2004.Teknik Pengambilan

Keputusan. Grasindo, Jakarta.

Rangkuti, Freddy, 2005.Business Plan : Teknik Membuat Perencanaan Bisnis dan

Analisis Kasus. Gramedia, Jakarta.

Render,B,dan.Jay.H.2001..Prinsip-Prinsip..Manejmen..Oprasi.Penerbit

Salemba.Jakarta

Siregar, Syofian, 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi

Aksara, Jakarta.

Page 62: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

49

Siegel. joel g dan joe k: Shim (diterjemahkan oleh Moh Kurdi). Kamus istilah

akuntansi (Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.1999).

Supranto,2000. Metode Peramalan. http://www.google com diakses pada Tanggal

29 April Tahun 2014.

Suyadi Prawirosentono,MBA 2001. Manajemen Oprasi Analisis Dan Studi Kasus.

PT.Bumi Aksara.Jl Sawo Raya.

Stephen P. Robbins (2007). Teori Organisasi Struktur, Desain, dan Aplikasi,

Jakarta.

Yamit. Zulian. Penjualan dengan analisa peramalan. Yogyakarta:ekonisia 2005

Zulkarnain,.2006, Kewirausahaan Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil

Menengah Dan Penduduk Miskin, Penerbit Adi Cipta Karya Nusa,

Yogyakarta.

Page 63: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

50

LAMPIRAN

Page 64: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

51

Lampiran 1. Kosener penelitian tentang “Analisis Peramalan Penjualan Roti

Usaha Kecil Menengah Roti AN-Nur Bontocinde Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa.

KUISIONER

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI

(Studi Kasus Di Usaha Kecil Menengah Roti AN Nur Bontocinde Kecamatan

Pallangga Kabupaten Gowa)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :………………………………

2. Umur : ………………………………

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Wanita

4. Pendidikan : ………………………………

5. Pekerjaan Utama : ………………………………

6. Pekerjaan Sampingan : ………………………………

7. Lama Berusaha : ………………………..tahun

8. Jenis/nama industri :................................................

9. Jumlah Tanggungan Keluarga : ………………………..orang

Bagaimana kondisi ushaha kecil menengah roti AN-Nur yang di kelolah?

………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………...

Apa- apa saja yang menjadi kendala produksi roti yang menonjol selama setahun

terakhir dari bulan januari- desember ?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Apa- apa saja kendala penjualan roti yang menonjol selama 1 tahun terakhir dari

bulan januari- desember ?

Page 65: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

52

………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………......

Berapa jumlah produksi roti dalam 3 tahun terakhir?....

Berapa jumlah karyawan di usaha kecil menengah anda ?

No Nama Karyawan

Jumlah Karyawan Umur Karyawan

1

2

3

4

5

No Bulan

2012-2013 Jumlah Produksi

Page 66: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

53

6

Bagai mana sistem penggajian karyawan di usaha roti anda ?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Berapa hari kerja di usaha roti anda ?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Berapa jumlah penjualan roti dalam 3 tahun terakhir ?

No Bulan 2011- 2013 Jumlah penjualan

Page 67: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

54

Apakah setiap barang yang di produksi semuanya laku di jual ?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

Bagaimana proses penjualan roti AN-Nur ?

a. Apakah langsung ke konsumen / Coret yang tidak perlu

b. Apakah kepedagang pengecer /Coret yang tidak perlu

c. Pedagang pengumpul langsung

Page 68: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

55

Lampiran 2. Identitas Karyawan Usaha kecil Menengah roti AN-Nur Bontocinde

Pallangga Kabupaten Gowa

No. Tenaga Kerja Jumlah

(Jiwa)

Pendidikan

SD SMP SMA S1

1. Bagian Produksi 3 1 1 1 -

2. Bagian Pemasaran 1 - 1 -

Jumlah 4 1 1 2 -

Page 69: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

56

Lamapiran 3. Data Produksi roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

No Bulan 2011(Bal) 2012 (Bal) 2013(Bal)

1 Januari 1050 2000 2000

2 Februari 900 2000 2000

3 Maret 900 2000 2500

4 April 900 2000 2500

5 Mei 800 2100 2500

6 Juni 800 2100 2500

7 Juli 800 2100 2500

8 Agustus 800 2100 2500

9 September 1000 2100 2000

10 Oktober 1000 2100 2000

11 November 1500 2100 2100

12 Desember 1500 2100 2100

Jumlah 11950 24800 27200

Page 70: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

57

Lampiran 4. Data Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur Bontocinde

Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

No Bulan 2011 2012 2013

1 Januari 950 1900 1200

2 Februari 700 1750 1700

3 Maret 500 1900 2200

4 April 550 2050 2450

5 Mei 450 1800 1900

6 Juni 700 1650 2300

7 Juli 650 1900 2010

8 Agustus 810 1500 1850

19 September 1050 2000 1700

10 Oktober 900 2050 1450

11 Novenber 1300 1640 1900

12 Desember 1050 1850 2050

Total 9610 21990 22710

Page 71: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

58

Lampiran 5: Analisis Data Rata-Rata Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah roti

AN-Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

(Januari ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 950+1900+1200

3 = 1350

(Februari) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 700+1750+1700

3 = 1383.33

(Maret ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 500+900+2200

3 = 1533.33

(April ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 550+2050+2450

3 = 1683.33

(Mei ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 450+1800+1900

3 = 1383,33

(Juni ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 700+1650+2300

3 = 1550

Bulan Penjualan Rata-rata

2011 2012 2013 2011- 2013

Januari 950 1900 1200 1350

Februari 700 1750 1700 1383,33

Maret 500 1900 2200 1533,33

April 550 2050 2450 1683,33

Mei 450 1800 1900 1383,33

Juni 700 1650 2300 1550

Juli 650 1900 2010 1520

Agustus 810 1500 1850 1386,33

September 1050 2000 1700 1583,33

Oktober 900 2050 1450 1466,66

November 1300 1640 1900 1613,33

Desember 1050 1850 2050 1650

Jumlah 9610 21990 22710 18103.33

Page 72: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

59

(Juli ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 650+1900+2010

3 = 1520

(Agustus ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 810+1500+1850

3 = 1386,33

(September ) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 450+1800+1900

3 = 1383,33

(Oktober) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 900+2050+1450

3 = 1463,66

(November) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 1300+1640+1900

3 = 1613,33

(Desember) 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 150+1850+2050

3 = 1650

Page 73: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

60

lampiran 6. Analisi Persentase Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah roti AN-

Nur Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian 2014.

- 1350

18103.33 × 100 = 7.46

- 1383.33

18103.33 × 100 = 7.64

- 1533.33

18103.33 × 100 = 8.47

- 1683,33

18103. × 100 = 9.30

- 1383,33

18103.33 × 100 = 7.64

- 1550

18103.33 × 100 = 8.56

- 1520

18103.33 × 100 = 8.40

Bulan Permintaan Rata-rata Persentase

100% 2011 (Bal) 2012 (Bal) 2013 (Bal) 2011- 2013

Januari 950 1900 1200 1350 7.46

Februari 700 1750 1700 1383,33 7.64

Maret 500 1900 2200 1533,33 8.47

April 550 2050 2450 1683,33 9.30

Mei 450 1800 1900 1383,33 7.64

Juni 700 1650 2300 1550 8.56

Juli 650 1900 2010 1520 8.40

Agustus 810 1500 1850 1386,33 7.66

September 1050 2000 1700 1583,33 8.75

Oktober 900 2050 1450 1466,66 8.10

November 1300 1640 1900 1613,33 8.91

Desember 1050 1850 2050 1650 9.11

Jumlah 9610 21990 22710 18103.33 100.00

Page 74: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

61

- 1386.33

18103.33 × 100 = 7.66

- 1583,33

18103.33 × 100 = 8.75

- 1466.66,

18103.33 × 100 = 8.10

- 1613,33

18103.33 × 100 = 8.91

- 1650.00

18103.33 × 100 = 9.11

Page 75: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

62

Lampiran 8.: Analisis Peramalan indeks musiman penjualan roti usaha

kecilmenengah roti AN-Nur Kecamatan Pallangga Kabupaten

Gowa

Untuk mencari indeks musiman nilai dari persentase dikalikan dengan

jumlah bulan seperti dibawa ini .

Januari 7.46 × 12 = 89.5 Februari 7.64 × 12 = 91.7

Maret 8.47 × 12 = 101.6 April 9.30 × 12 = 111.6

Mei 7.64 × 12 = 91.7 Juni 8.56 × 12 = 102.7

Bulan

Permintaan Rata-

rata Persentase

100%

Indeks

musiman 2011

(Bal) 2012 (Bal) 2013(Bal)

2011-

2013

Januari 950 1900 1200

1350.

00 7.46 89.5

Februari 700 1750 1700

1383.

33 7.64 91.7

Maret 500 1900 2200

1533.

33 8.47 101.6

April 550 2050 2450

1683.

33 9.30 111.6

Mei 450 1800 1900

1383.

33 7.64 91.7

Juni 700 1650 2300

1550.

00 8.56 102.7

Juli 650 1900 2010

1520.

00 8.40 100.8

Agustus 810 1500 1850

1386.

67 7.66 91.9

September 1050 2000 1700

1583.

33 8.75 105.0

Oktober 900 2050 1450

1466.

67 8.10 97.2

November 1300 1640 1900

1613.

33 8.91 106.9

Desember 1050 1850 2050

1650.

00 9.11 109.4

Jumlah 9610 21990 22710

18103

.33 100.00 1200.0

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian 2014.

Page 76: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

63

Juli 8.40 × 12 = 100.8 Agustus 7.66 × 12 = 91.9

September 8. 75 × 12 = 105.0 Oktober 8.10 × 12 = 97.2

November 8.91 × 12 = 106.9 Desember 9.11× 12 = 109.4

Page 77: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

64

Lampiran 9. Peramalan Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah AN-Nur

Bontocinde Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Untuk 12 Bulan

Kedepan

Bulan Ramalan 12 Bulan Kedepan

Januari 1350.20

Februari 1383.39

Maret 1532.74

April 1683.60

Mei 1383.39

Juni 1549.34

Juli 1520.67

Agustus 1386.41

September 1581.67

Oktober 1466.36

November 1612.70

Desember 1650,42

2014 18100.89

Sumber : Hasil Olahan Data Penelitian, 2014

- Bulan januari 2014 89.5

1200 × 18103.33 = 1350.20

- Bulan februari 2014 91.7

1200 × 18103.33 = 1383.39

- Bulan Maret 2014 101.6

1200 × 18103.33 = 1532.74

- Bulan April i 2014 111.6

1200× 18103.33 = 1683.60

Page 78: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

65

- Bulan Mei 2014 91.7

1200 × 18412.97 = 1383.39

- Bulan Juni 2014 1 02.7

1200 × 18412.97 = 1549.34

- Bulan Juli 2014 100.8

1200 × 18412.97 = 1520.67

- Bulan Agustus 2014 91.9

1200 × 18412.97 = 1382.81

- Bulan September 2014 105.0

1200 × 18412.97 = 1386.41

- Bulan Oktober 2014 97.2

1200 × 18412.97 = 1466.36

- Bulan November 2014 106.9

1200 × 18412.97 = 1612.70

- Bilan Desember 2014 109.4

1200 × 18412.97 = 1650.42

Page 79: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

66

Dokumentasi

Page 80: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

67

Proses pencampuran adonan

Proses pembakaran roti

Page 81: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

68

Proses pencatatan penjualan

Roti Hasil Produksi

Page 82: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

69

Proses Pengepakan Roti

Page 83: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

70

Page 84: ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN ROTI KECAMATAN …

71

RIWAYAT HIDUP

IIN ANGGRAENI dilahirkan di Sorowako Tanggal 23

Desember 1992. dari Ayahanda H Muh.. Iqbal Spd.Mpd

dan Ibundah H.Indrawati Amd. Penulis merupakan anak

kedua dari lima bersaudara. Pendidikan formal yang

dilalui penulis adalah SD MIS Bontocinde lulus tahun

2004, lalu melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1

Pallangga dan selesai pada tahun 2007. Penulis melanjutkan pendidikan ketingkat

SMA Negeri 1 Bajeng, dan selesai pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis

lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi

yang berjudul “Analisis Peramalan Penjualan Roti Usaha Kecil Menengah Roti

AN-Nur Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa”