analisis penilaian portofolio dalam model … · (studi kasus di kelas xi sman 9 kota tangerang...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PADA PEMBELAJARAN KIMIA
(Studi Kasus di kelas XI SMAN 9 Kota Tangerang Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi
Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
DISUSUN OLEH:
DAHLIA NUR TRIYANI
107016200789
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Analisis Penilaian Portofolio Dalam Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia disusun oleh Dahlia Nur
Triyani, NIM. 107016200789, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Kimia, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Jakarta, 15 April 2014
Yang mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd Tonih Feronika, M.Pd
NIP. 19650115 198703 1 020 NIP. 19760107 200501 1 007
ii
iii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dahlia Nur Triyani
NIM : 107016200789
Prodi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Alamat : Jalan Delima Jaya V No. 44 RT. 04 RW. 02 Rempoa, Ciputat
Timur, Tangerang Selatan
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul Analisis Penilaian Portofolio Dalam Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia adalah benar
hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
1. Nama Pembimbing I : Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd
NIP : 19650115 198703 1 020
Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
2. Nama Pembimbing II : Tonih Feronika, M.Pd
NIP : 19760107 200501 1 007
Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPA/Pendidikan Kimia
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya
siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakarta, 21 April 2014
Yang Menyatakan
Dahlia Nur Triyani
iv
Dahlia Nur Triyani, Analisis Penilaian Portofolio dalam Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia (Studi Kasus di SMAN 9
Kota Tangsel), Skripsi, Program Studi Kimia, Jurusan Ilmu Pengetahuan
Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
ABSTRAK
Dilatarbelakangi oleh pentingnya sistem penilaian yang dapat mengukur
kemampuan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotorik maka diperlukan
suatu penilaian yang dapat mengukur hasil belajar siswa yang tidak hanya
mengukur dengan nilai melalui tes tertulis, maka dibutuhkan penilaian portofolio.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penilaian portofolio yang digunakan
dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran kimia materi
asam basa. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan desain studi
kasus; penelitian ini dilaksanakan di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penilaian portofolio dapat dijadikan salah satu
alternatif penilaian yang dapat digunakan oleh guru. Salah satu model
pembelajaran yang dapat digunakan bersama dengan penilaian portofolio adalah
inkuiri terbimbing. Dalam penelitian ini yang digunakan dalam penilaian
portofolio adalah penilaian hasil belajar siswa, penilaian proses pembelajaran
siswa dan penilaian produk portofolio siswa. Pada penilaian portofolio
menunjukkan kenaikan pada setiap pertemuan. Produk portofolio dapat dijadikan
bukti perkembangan siswa.
Kata kunci: Penilaian Portofolio, Inkuiri Terbimbing
v
Dahlia Nur Triyani, Portfolio Assessment Analysis in Guided Inquiry
Learning Model In Chemistry Education (Case Studies in SMAN 9 Tangsel),
Thesis, Chemistry Program, Department of Natural Sciences, Faculty of
Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah State Islamic University
Jakarta.
ABSTRACT
Motivated by the importance of the assessment system to measure student
ability in cognitive , affective and psychomotor would require an assessment to
measure student learning outcomes which not only measures the value through the
written test , the required portfolio assessment . This study aims to analyze the
portfolio that is used in guided inquiry learning model on acid-base chemistry
learning materials . By using qualitative research methods and design of case
studies ; This research conducted at SMAN 9 South Tangerang City . The results
showed that a portfolio can be used as an alternative assessment that can be used
by teachers . One model of learning that can be used in conjunction with portfolio
assessment is guided inquiry . In this study the portfolios are used in the
assessment of student learning outcomes assessment , assessment of student
learning and student assessment product portfolio . In portfolio assessment
showed an increase at each meeting . Product portfolio can be used as evidence of
student growth.
Keywords : Portfolio Assessment , Guided Inquiry
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan petunjuk-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Penilaian Portofolio
Dalam Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia”.
Shalawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW serta
pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah berkat Ridho-Nya dan bantuan, bimbingan serta dorongan
dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
sebagai ungkapan rasa hormat yang tulus, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Ibu Baiq Hana Susanti M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia.
3. Bapak Drs. Ahmad Sofyan M.Pd, Dosem pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bantuan ketika peneliti kesulitan dalam penelitian.
4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, Dosen pembimbing II yang telah memberikan
arahan dan bantuan ketika peneliti kesulitan dalam penelitian.
5. Ibu Dra. Neng Nurhemah M.Pd, kepala sekolah SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan yang telah memberikan izin penelitian.
6. Bapak Nugroho S.Pd, Guru bidang studi kimia di SMAN 9 Kota Tangerang
Selatan, yang telah memberikan bantuan dan sarana selama penelitian.
7. Kedua orang tuaku tercinta dan segenap keluarga serta pelipur lara yang
dengan penuh ikhlas memberikan do’a, motivasi, dan memberikan bantuan
moril maupun materil yang tak terhingga demi terselesaikannya skripsi ini.
8. Kakak dan adikku (Aa Adi, mba Ririn, Uu, Boby dan Iyan) serta keponakan
kecilku (Arkha, Akbar dan Aci) yang dengan ikhlas membantu dan
mendoakan penulis.
9. Teman-teman seperjuangan khususnya Kimia 2007 yang setia berjuang
bersama dalam suka maupun duka.
vii
10. Teman-temanku (Ka dian, Emil, Pak Mubarok, Ros, Pak Kahfi, Bu Renny,
Rifqia) yang tidak lelahnya mendukung penulis, serta guru-guruku (Om sino
dan keluarga, Abah dan keluarga) yang memberikan dukungan dan doa
kepada penulis.
11. Sobat-sobatku tersayang serta pihak lainnya yang tak tersebutkan satu per
satu terimakasih atas kebersamaan, dukungan dan bantuannya sehingga
terselesaikan skripsi ini.
12. Dan semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sebagai seorang mahasiswa yang pengetahuannya
belum seberapa dan masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar skripsi ini menjadi lebih
baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Harapan penulis, mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca. Amin.
Jakarta, April 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..............................................iii
ABSTRAK .........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL ..............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR . ........................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ...............................................................1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................4
C. Pembatasan Masalah ....................................................................5
D. Perumusan Masalah .....................................................................5
E. Tujuan Penelitian .........................................................................5
F. Manfaat Penelitian ........................................................................5
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, HASIL PENELITIAN YANG
RELEVAN, DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Deskripsi Teoritis ........................................................................7
1. Penilaian Portofolio ...............................................................7
a. Pengertian Penilaian Portofolio .........................................7
b. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio ............................9
c. Prinsip Penilaian Portofolio ...............................................11
d. Karakteristik Penilaian Portofolio .....................................11
e. Kelebihan dan Kekurangan Portofolio ................................12
f. Perbedaan antara Portofolio dan Buku Kliping ...................13
g. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio ............................14
h. Format Penilaian Portofolio ...............................................15
ix
i. Jenis Tagihan dan Bentuk Instrumen ..................................16
2. Pembelajaran Inkuiri ..............................................................19
a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri .........................................19
b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri .....................................21
c. Tingkatan-Tingkatan Inkuiri ...............................................22
d. Keunggulan Pembelajaran Inkuiri ......................................23
3. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ...........................................23
a. Pengertian Inkuiri Terbimbing ............................................23
b. Tahap Pelaksanaan Model Inkuiri Terbimbing ..................24
4. Hasil Belajar ...........................................................................26
a. Belajar dan Hasil Belajar ....................................................26
b. Taksonomi Tujuan Instruksional ........................................28
5. Konsep Asam dan Basa .........................................................29
a. Pengertian Asam dan Basa .................................................29
b. Reaksi Asam-Basa (Reaksi Penetralan) ..............................30
c. Derajat Keasaman (pH) .......................................................30
6. Hubungan Penilaian Portofolio, Inkuiri Terbimbing...............31
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................32
C. Kerangka Berpikir .....................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................36
B. Metode Penelitian .......................................................................36
C. Populasi dan Sampel....................................................................36
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................37
E. Instrumen Penelitian ...................................................................38
1. Tes ..........................................................................................38
2. Observasi .................................................................................39
3. Tugas- tugas siswa ...................................................................40
F. Macam-Macam Uji Instrumen ....................................................41
1. Validitas Alat Ukur .................................................................41
x
2. Reliabilitas Alat Ukur .............................................................42
3. Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................43
4. Daya Pembeda Butir Soal .......................................................44
5. Uji Keabsahan Instrumen Kualitatif .......................................46
a. Uji Kredibilitas ...................................................................46
b. Uji Transferability ..............................................................46
c. Uji Dependability ...............................................................46
d. Uji Konfirmability..............................................................46
G. Teknik Analisis Data ....................................................................47
1. Analisis Data Kuantitatif ........................................................47
a. Rata-Rata (Mean) ................................................................47
b. Mode ...................................................................................47
c.Nilai Tengah (Median) .........................................................48
2. Analisis Data Kualitatif ..........................................................48
BAB IV HASIL PENELITIAN AN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................49
1. Analisis Data Pretes dan Postes ..............................................49
a. Data Hasil Pretes dan Postes ..............................................49
b. Data Presentase Indikator Pencapaian ...............................50
2. Analisis Penilaian Portofolio ..................................................51
a. Penilaian Hasil Belajar (Tes) ............................................51
b. Penilaian Proses Pembelajaran ...........................................52
c. Penilaian Produk Portofolio ...............................................55
3. Diagram Data Penelitian .........................................................57
a. Diagram Pretes dan Postes Siswa ......................................57
b. Diagram Penilaian Proses Siswa ........................................58
4. Data Kualitatif ........................................................................60
B. Pembahasan .................................................................................61
xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ..................................................................................66
B. Saran ...........................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................68
LAMPIRAN .......................................................................................................71
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbandingan antara Portofolio dan Buku Kliping .............................13
Tabel 2.2 Perbedaan Tes Dengan Portofolio ......................................................14
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .............................................................38
Table 3.2 Indeks Reliabilitas ..............................................................................42
Table 3.3 Indeks Tingkat Kesukaran ..................................................................43
Tabel 3.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran..............................................................43
Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda ....................................................................45
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretes Data Postes ........................................49
Tabel 4.2 Persentase Indikator Pencapaian .........................................................50
Tabel 4.3 Penilaian Tes Siswa ............................................................................51
Tabel 4.4 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-1 ................................52
Tabel 4.5 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-2 ................................53
Tabel 4.6 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-3 ................................54
Tabel 4.7 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-4 ................................55
Tabel 4.8 Penilaian Produk Portofolio Siswa .....................................................56
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Nilai Pretes dan Postes Siswa ......58
Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Penilaian Proses Pembelajaran Siswa
.............................................................................................................................59
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Tes .........................................71
Lampiran 2 Rekapitulasi Analisis Butir Instrumen.........................................83
Lampiran 3 Instrumen Hasil Belajar ...............................................................92
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................94
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa (LKS) .........................................................119
Lampiran 6 Deskripsi Portofolio Dalam Pembelajaran ..................................129
Lampiran 7 Kisi-kisi Lembar Observasi .........................................................130
Lampiran 8 Lembar Observasi ........................................................................131
Lampiran 9 Kisi-kisi Penilaian Produk ...........................................................139
Lampiran 10 Perhitingan Nilai Hasil Belajar Siswa .........................................140
Lampiran 11 Perhitungan Nilai Proses Belajar Siswa ......................................143
Lampiran 12 Perhitungan Nilai Produk Portofolio Siswa ................................145
Lampiran 13 Panduan Wawancara ...................................................................146
Lampiran 14 Hasil Wawancara .........................................................................147
Lampiran 15 Distribusi Frekuensi.....................................................................148
Lampiran 16 Format Penilaian Proses Pembelajaran Siswa .............................150
Lampiran 17 Format Penilaian Produk Portofolio Siswa .................................154
Lampiran 18 Foto-foto Pembelajaran ...............................................................155
Lampiran 19 Surat-Surat ...................................................................................159
Lampiran 20 Uji Referensi ................................................................................162
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini dalam proses penilaian guru hanya menilai tingkat
pengetahuan siswa saja tanpa melihat proses pembelajaran yang terjadi pada
siswa tersebut. Guru mengalami kesulitan dalam menafsirkan kedalaman
kompetensi dasar yang didapat oleh siswa. Sehingga reaksi siswa terhadap
penilaian yang diterapkan guru adalah siswa cenderung belajar semata-mata
berorientasi pada penguasaan materi secara kognitif saja dan kurang
memperhatikan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dan dalam kenyataan
yang berkembang guru hanya konsentrasi menyiapkan siswa untuk dapat
menjawab soal-soal dalam ujian nasional sehingga pada saat UN kimia
dilaksanakan siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.1
Dalam pembelajaran di kelas strategi pembelajaran yang dilakukan
guru juga kurang bervariasi. Proses belajar mengajar cenderung dimulai
dengan orientasi dan penyajian informasi yang berkaitan dengan konsep yang
akan dipelajari siswa, pemberian contoh soal, dilanjutkan dengan
memberikan tes.2 Sehingga siswa cepat merasa bosan dan siswa melakukan
aktivitas yang tidak perlu dilakukan di dalam kelas. Pada saat guru
menanyakan pembelajaran yang sedang berlangsung kepada siswa, siswa
hanya diam dan menjawab tidak tahu. Oleh karena itu, pada sekarang ini guru
harus mempunyai strategi yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa
dan siswa tidak merasa bosan.
Kimia merupakan ilmu tentang materi dan energi, dan oleh karena
itu siswa yang mempelajari kimia seharusnya mengenal benar tentang apa
arti materi, bagaimana penggolongannya, sifat-sifat, struktur, sampai pada
1 I Kade Suardana, “Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquary Terbimbing
di SMP Negeri 2 Singaraja”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan, no.1, vol. 2, 2007, h. 124 2 I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, “Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal
Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraja”, Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, no. 1, vol. 2, 2008, h. 17
2
energi yang menyertai jika materi itu berubah. Sistem pembelajaran yang
selama ini diterapkan perlu diubah dari sistem pembelajaran yang hanya
membekali siswa pada pemahaman konsep dan prinsip keilmuan saja menjadi
sistem pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman pada siswa
seoptimal mungkin.3
Pembelajaran kimia menuntut peserta didik untuk berpikir secara
abstrak maka dalam pembelajaran guru harus mempunyai strategi yang
handal dalam proses pembelajarannya. Sehingga peserta didik dapat
menguasai konsep-konsep kimia yang diajarkan. Apabila strategi yang
diterapkan guru tidak cocok maka dapat membuat peserta didik menjadi salah
konsep.
Menurut Zulfiani dalam Gelar Dwirahayu mengungkapkan konsep
tidak hanya mempresentasikan pengetahuan, mereka membantu
menghasilkan pengetahuan.4 Konsep merupakan alat inkuiri yang penting.
Konsep membawa pada suatu pertanyaan yang sesuai dengan pengalaman
atau data untuk mencapai suatu pemaknaan. Keberhasilan dalam proses
pembelajaran salah satunya dapat diukur dengan penguasaan konsep.
Penguasaan konsep terlihat sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengalaman sikap dan keterampilan. Semua ini dapat dicapai melalui proses
belajar yang efektif, efesien, dan bermakna. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kondisi tersebut adalah dengan pemilihan model pembelajaran
yang tepat dan menarik sesuai dengan tujuan, serta melibatkan siswa.
Pada pelajaran kimia ada materi-materi yang tidak cocok jika
penilaian hanya dilihat dari aspek kognitifnya saja tetapi harus dilihat dari
berbagai aspek, salah satunya adalah pada materi asam basa tentang asam
basa menurut Arrhenius, menghitung pH asam dan pH basa, dan meghitung
kekuatan asam. Asam basa adalah materi yang kontekstual yang sangat dekat
3 Sri Suciati, “Studi Komparasi Evaluasi Portofolio dan Tanpa Evaluasi Portofolio Untuk Mata
Pelajaran Kimia”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, no.1, Vol. 8, 2006, h. 233 4 Gelar Dwirahayu dan Munasprianto Ramli, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran
Matematika dan Sains Dasar Sebuah Antologi, (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), h .9
3
dengan kehidupan kita. Materi asam basa dianggap sulit karena pada materi
ini siswa dituntut untuk memahami bagaimana sifat larutan asam basa,
perhitungan pH asam dan basa, dan menghitung hasil titrasi asam basa. Asam
basa selain memerlukan penilaian dari berbagai aspek juga memerlukan
penggunaan strategi pembelajaran yang tepat.
Salah satu penilaian yang dapat digunakan adalah penilaian
portofolio. Penilaian portofolio (portfolio assessment) merupakan penilaian
yang cocok untuk menilai semua aspek yang ada pada siswa baik aspek
kognitif, aspek afektif, maupun psikomotorik.5 Karena penilaian portofolio
adalah penilaian yang diambil selama proses pembelajaran, yang meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa dalam proses pembelajaran.
Penilaian portofolio diartikan sebagai kumpulan fakta-fakta atau
bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang terorganisir secara
sistematis dari seseorang secara individual dalam proses pembelajaran.6
Dalam penilaian portofolio, guru dalam kelas adalah pasangan dalam suatu
tim, siswa bekerja dengan guru untuk menetapkan tujuan pembelajaran. Guru
adalah seseorang yang memberikan petunjuk, tetapi guru bukan sebagai pusat
(teacher centered) melainkan siswalah yang menjadi pusat dalam proses
pembelajaran (student centered). Siswa diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan
dan keaktifannya sebagai anggota masyarakat.
Salah satu model pembelajaran yang cocok untuk menerapkan
penilaian portofolio dalam pembelajaran asam basa serta melibatkan
keaktifan siswa untuk menemukan konsepnya sendiri adalah model
pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry). Model pembelajaran ini
memberikan peluang yang sama dengan penilaian portofolio yaitu
pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas kelas yang berpusat pada siswa
5 I Kade Suardana, op.cit., h. 125
6 Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.III,
h. 90
4
dan memungkinkan siswa belajar memanfaatkan berbagai sumber belajar
yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.7
Inkuiri terbimbing adalah salah satu cara dalam pembelajaran
berbasis inkuiri yang digunakan dalam pendidikan sains. Inkuiri berarti
mengajukan pertanyaan yang bermakna, yang melibatkan pemaknaan,
performa dengan operasi intelektual untuk menghasilkan pengalaman yang
mudah dipahami.8 Pembelajaran inkuiri terbimbing diawali dari
permasalahan yang diajukan guru yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah
atau tidak bisa dipecahkan dengan cepat. Kemudian siswa melakukan
pengamatan sampai kepada kesimpulan.
Berdasarkan penjelasan, penulis tertarik untuk meneliti penilaian
portofolio yang digunakan dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing.
Oleh karena itu, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul:
“Analisis Penilaian Portofolio Dalam Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Pada Pembelajaran Kimia.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan
sebelumnya, dapat diidentifikasikan beberapa masalah diantaranya:
1. Guru masih menggunakan penilaian yang tidak variatif.
2. Alat penilaian yang digunakan dalam pembelajaran hanya
menggunakan tes saja.
3. Strategi pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.
4. Proses pembelajaran yang msih bersifat teacher centered.
5. Materi asam basa merupakan materi yang dianggap oleh sebagian
besar siswa sulit.
7 I Kade Suardana, op.cit., h. 125
8Gelar Dwirahayu, op. cit., h. 6
5
C. Pembatasan Masalah
Dari masalah yang diuraikan di atas, peneliti akan membatasi
ruang lingkup masalah agar pemecahannya terfokus dan jelas, maka masalah
yang akan diteliti dibatasi pada penilaian portofolio dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi asam basa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah tersebut di atas,
maka rumusan masalah penelitian ini, sebagai berikut: “Bagaimana hasil
penilaian portofolio yang digunakan dalam model pembelajaran inkuiri
terbimbing pada materi asam basa?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hasil penilaian portofolio yang digunakam dalam model
pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi asam basa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat, sebagai
berikut :
1. Bagi pihak sekolah, diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi guru
atau pendidik, khususnya guru mata pelajaran kimia agar dapat
menerapkan alat penilaian dan metode pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang diajarkan, dan dapat meningkatkan proses
pembelajaran siswa.
2. Bagi guru diharapkan penilaian portofolio diharapkan sebagai salah
satu referensi guru sebagai alat penilaian dan inkuiri terbimbing
sebagai salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
membuat suatu kebijakan untuk memperbaiki dan meningkatkan
pembelajaran kimia di sekolah.
6
3. Bagi pihak penyelenggara pendidikan, diharapkan dapat dipergunakan
sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam menentukan alat
penilaian dan metode pembelajaran yang sesuai dan tepat dalam usaha
meningkatkan proses pembelajaran siswa baik pada materi kimia pada
khususnya, dan materi-materi lain pada umumnya.
4. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengalaman dalam upaya
peningkatan hasil belajar siswa dan menerapkannya dengan baik dalam
proses pembelajaran.
7
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS, HASIL PENELITIAN YANG
RELEVAN, DAN KERANGKA PIKIR
A. Deskripsi Teoretis
1. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang
diterapkan di Indonesia sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud
dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Hal ini memang wajar dan logis karena selama ini sistem
penilaian yang digunakan di sekolah cenderung hanya melihat hasil belajar
peserta didik dan mengabaikan proses belajarnya, sehingga nilia akhir
yang dilaporkan kepada orang tua dan pihak-pihak terkait hanya
menyangkut domain kognitif. Sikap, minat, motivasi, dan keterampilan
proses lainnnya nyaris tidak pernah disentuh. Portofolio sebagai salah satu
bentuk penilaian berbasis kelas mempunyai fungsi dan peranan yang
sangat srtrategis untuk menutupi kelemahan penilaian yang telah
dilakukan selama ini. Oleh sebab itu, peniliaian portofolio harus dilakukan
secara akurat dan objektif serta berdasar pada bukti-bukti autentik yang
dimiliki oleh peserta didik.
a. Pengertian Penilaian Portofolio
“Penilaian dalam bahasa Inggris sering disebut dengan
assessment yang berarti penaksiran atau menaksirkan”.1 Assessmen dapat
diartikan sebagai proses pembelajaran yang dilakukan secara sistematis,
untuk mengungkapkan kemajuan siswa secara individu untuk menentukan
pencapaian hasil belajar dalam rangka pencapaian kurikulum. Adapun
maksud dari assessmen adalah “melacak kemajuan siswa (keeping track),
1Arnie Fajar, Portofolio dalam Pembelajaran IPS (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet, III,
h.89
8
mengecek ketercapaian kemampuan (checking up), mendeteksi kesalahan
(finding out), dan menyimpulkan (summing up)”.2
Penilaian merupakan istilah yang umum dan mencakup semua
metode yang biasa dipakai untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa
dengan cara menilai unjuk kerja indvidu siswa atau kelompok.3 Penilaian
digunakan untuk memperoleh berbagai macam informasi tentang sejauh
mana hasil belajar siswa atau informasi tentang ketercapaian kompetensi
siswa. Proses penilaian bertujuan untuk menjawab pertanyaan sebaik apa
hasil atau prestasi belajar siswa.
“Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya siswa yang
disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha
pembelajaran yang telah dilakukannya dalam kurun waktu tertentu”.4
“Portofolio juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan pekerjaan siswa
dan catatan kemajuan belajarnya pada kegiatan laboratorium”.5 Portofolio
siswa berisi karya siswa yang dikumpukan dalam waktu tertentu dan
menjadi suatu penilaian guru terhadap keberhasilan pembelajaran.
Portofolio diartikan sebagai suatu koleksi yang dikhususkan dari
pekerjaan peserta didik yang mengalami perkembangan yang
memungkinkan peserta didik dan pendidik menentukan kemajuan yang
sudah dicapai oleh siswa. Penilaian portofolio diartikan sebagai
“kumpulan fakta/bukti dan dokumen yang berupa tugas-tugas yang
terorganisir secara sistematis dari seseorang secara individual dalam
proses pembelajaran”.6
Portofolio merupakan kumpulan tugas-tugas yang dikerjakan
siswa. Dengan demikian, dapat dikemukakan bahwa penilaian portofolio
adalah penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan siswa dalam mata
2 Ibid., h. 90
3 Mimin Haryanti, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), Cet. VI, h. 15 4 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet.II, h. 363
5 Nuryani Rustaman, dkk, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007),
Cet. I, h. 9.11 6 Arnie Fajar, op. cit., h. 90
9
pelajaran tertentu. Penilaian portofolio dapat dilakukan bersama-sama oleh
guru dan siswa melalui suatu diskusi untuk membahas hasil kerja siswa,
kemudian menentukan hasil penilaian atau skor yang akan dipakai oleh
guru.7
Penilaian portofolio adalah penilaian terhadap karya-karya siswa
selama proses pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan
terorganisasi yang dikumpulkan selama kurun waktu tertentu dan
digunakan untuk memantau perkembangan siswa baik mengenai
pengetahuan yang dimiliki siswa, keterampilan maupun sikap siswa
terhadap mata pelajaran yang tersangkut.8 Penilaian portofolio sebagai alat
perkembangan dan aktivitas siswa dalam pembelajaran merupakan
penilaian berbasis kelas yang berorientasi pada penilaian proses dan
produk.
Dari beberapa definisi penilaian portofolio penulis
menyimpulkan bahwa penilaian portofolio adalah penilaian yang
dilakukan oleh guru secara berkesinambungan terhadap kumpulan karya-
karya siswa yang sistematis dan terorganisasi pada mata pelajaran tertentu
dengan tujuan untuk memantau perkembangan siswa baik mengenai
pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam kurun waktu tertentu.
b. Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil
hasil pekerjaan peserta didik, tetapi merupakan sumber informasi untuk
guru dan peserta didik Penilaian portofolio dapat digunakan sebagai alat
formatif maupun sumatif. Portofolio sebagai alat formatif digunakan untuk
memantau kemajuan siswa dari hari ke hari dan mendorong siswa dalam
merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Dalam penilaian portofolio
siswa memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk menilai diri sendiri
dari waktu ke waktu.
1) Tujuan Penilaian Portofolio
7 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
Cet. II, h. 216 8 Wina Sanjaya, op. cit, h.362
10
Tujuan portofolio ditetapkan oleh apa yang harus dikerjakan dan
siapa yang akan menggunakan penilaian portofolio tersebut. Fakta yang
paling penting dalam portofolio adalah digunakannya penilaian tertulis
(paper and pen assessment), project, product, dan catatan kemampuan
(record of performance). Portofolio dalam penilaian di kelas dapat
digunakan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu:
a) Menghargai perkembangan yang dialami siswa.
b) Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
c) Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik.
d) Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan
eksperimentasi.
e) Meningkatkan efektivitas proses pengajaran.
f) Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain.
g) Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada
siswa.
h) Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri.
i) Membantu siswa dalam merumuskan tujuan.9
2) Fungsi Penilaian Portofolio
Portofolio digunakan sebagai alat pengajaran dan juga sebagai
alat penilaian. Penilaian portofolio mengharuskan siswa untuk mengoleksi
dan menunjukkan hasil kerja mereka. Dalam hal ini penilaian portofolio
dapat dianggap sebagai salah satu alat pengajaran yang merupakan
komponen kurikulum. Portofolio juga dapat dijadikan sebagai salah satu
alat untuk penilaian autentik (authentic assessment). Portofolio dapat
dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah
dilakukan siswa sehingga guru dan orang tua mempunyai kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan siswa.
Penilaian portofolio dapat berfungsi sebagai alat untuk:
a) Melihat perkembangan tanggungjawab siswa dalam belajar.
9 Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, Penilaian Berbasis Kelas Penilaian Portofolio
Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet.I, h. 76
11
b) Perluasan dimensi belajar.
c) Pembaharuan kembali proses pembelajaran
d) Penekanan pada pengembangan pandangan siswa dalam belajar. 10
c. Prinsip Penilaian Portofolio
Proses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi
multiarah, yaitu dari guru ke siswa, dari siswa ke guru, dan antar siswa.
Dalam proses pelaksanaan penilaian portofolio terdapat beberapa prinsip
yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip tersebut, yaitu:
1) Saling Percaya
2) Keterbukaan
3) Kerahasiaan
4) Milik Bersama
5) Kepuasan dan Kesesuaian
6) Budaya Pembelajaran
7) Refleksi
8) Berorientasi pada Proses dan Hasil11
d. Karakteristik Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio dilakukan dengan pembelajaran yang
mendukung tidak dapat digunakan dalam pembelajaran tradisional
(konvensional) karena guru akan kesulitan melakukan penilaian portofolio,
terutama dalam mengembangkan instrumen penilaiannya. Dengan
demikian, kegiatan pembelajaran portofolio tidak hanya terjadi di dalam
kelas, tetapi juga di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa hasil pekerjaan
siswa yang dinilai melalui penilaian portofolio adalah hasil pekerjaan
siswa yang dilakukan baik di kelas maupun di luar kelas sesuai dengan
tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam dimensi proses, tetapi
juga dimensi produk. Adapun karakteristik penilaian portofolio sebagai
berikut:
10
Ibid., h. 73 11
Wina Sanjaya, op. cit., h. 366
12
1) Merupakan hasil karya siswa yang berisi kemajuan dan penyelesaian
tugas-tugas secara terus menerus (kontinu) dalam usaha pencapaian
kompetensi pembelajaran.
2) Mengukur setiap prestasi siswa secara indivisual dan menyadari
perbedaan diantara siswa.
3) Merupakan suatu pendekatan kerjasama.
4) Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri.
5) Memperbaiki dan mengupayakan prestasi.
6) Adanya keterkaitan anatara penilaian dan pembelajaran. 12
Dalam penilaian portofolio guru bukan sebagai pusat melainkan
siswalah yang sebagai pusat dalam proses pembelajaran. Guru dan siswa
sebagai satu tim yang bekerja sama dalam menentukan suatu tujuan
pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam
mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya.
e. Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Setiap konsep atau model penilaian tentu ada keuntungan dan
kekurangannya. Begitu juga dengan model penilaian portofolio.
1) Kelebihan penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut:
a) Mampu mereflesikkan perubahan penting dalam proses kemampuan
intelektual sswa dari waktu ke waktu.
b) Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi siswa.
c) Mampu memfokuskan pada kepentingan dan proses kemampuan
belajar mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang
kelebihan dan kekurangan siswa. 13
2) Adapun kekurangan penilaian portofolio, antara lain sebagai berikut:
a) Memerlukan waktu dan kerja keras
Penilaian portofolio memerlukan waktu dan kerja keras bagi guru
dibandingkan penilaian lain.
b) Penilaian portofolio memerlukan perubahan cara pandang
Penilaian portofolio dapat dikatakan sebagai suatu inovasi.
Sebagaimana layaknya sebuah inovasi, maka penilaian portofolio
12
Arnie Fajar, op.cit., h. 91 13
Sumarna Surapranata dan Muhammad Hatta, op. cit., h. 72
13
memerlukan perubahan cara pandang baik guru itu sendiri, dari
masyarakat termasuk perubahan cara pandang orang tua.
c) Penilaian portofolio memerlukan perubahan gaya belajar
Selama ini siswa menganggap bahwa belajar itu adalah menguasai
sejumlah materi pelajaran seperti yang disampaikan guru. Mengubah
pola belajar bagi siswa bukanlah pekerjaan yang mudah, namun
memerlukan kesabaran dan kesungguhan.
d) Penilaian portofolio memerlukan perubahan sistem pembelajaran
Selama ini sistem pembelajaran yang berlaku di Indonesia adalah
sistem klasikal dimana setiap kelas memiliki rombongan belajar
yang sangat banyak yaitu antara 40-45 orang bahkan lebih. Sistem
pembelajaran yang demikian, akan sulit untuk menilai portofolio,
belum lagi setiap guru harus mengajar banyak kelas.14
f. Perbedaan antara Portofolio dan Buku Kliping
Portofolio merupakan suatu koleksi pribadi hasil pekerjaan
seorang siswa (bersifat individual) yang menggambarkan pencapaian
kompetensi, pekerjaan terbaik siswa, koleksi yang merupakan hasil kerja
siswa ini dinamis karena selalu tumbuh dan berkembang. Perbedaan antara
portofolio dengan buku kliping dapat disajiakan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Perbandingan antara Portofolio dan Buku Kliping15
No Aspek Portofolio Buku Kliping
1. Penampilan Mirip buku kliping Mirip portofolio
2. Isi Hasil kerja siswa
yang diseleksi dan
dikoleksi dengan
bentuk dan tujuan
tertentu
Koleksi hasil karya
yang kadang tanpa
bentuk dan tujuan
tertentu
14
Wina Sanjaya, op. cit., h. 370 15
Masnur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), Cet.VI, h. 118
14
No Aspek Portofolio Buku Kliping
3. Refleksi Isi portofolio
direfleksi, misalnya
mengapa suatu karya
dimasukkan
Isi buku kliping
tidak direfleksi
4. Penilaian Disajikan dengan
maksud diamati
pengamat yang dapat
membuat penilaian
hasil karya yang
dikoleksi
Disajikan tanpa
maksud diamati
atau dinilai
g. Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Dengan melaksanakan penilaian portofolio dan bukan
menggunakan tes ada sedikit penambahan beban dan tugas guru. Guru
dituntut untuk mengikuti perubahan dan perkembangan dan kemampuan
setiap siswa, padahal baik tes dan penilaian portofolio pada akhirnya
bertujuan untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan
seperti yang dirumuskan dalam kurikulum.
Tabel 2.2 Perbedaan Tes Dengan Portofolio16
No Tes Penilaian Portofolio
1. Tes biasanya dilakukan untuk
menilai kemampuan
intelektual siswa melalui
penguasaan materi
pembelajaran.
Penilaian portofolio menilai
seluruh aspek perkembangan
siswa baik intelektual, minat
sikap, dan keterampilan.
16
Wina Sanjaya, op. cit., h. 365
15
No Tes Penilaian Portofolio
2. Guru berperan sangat dominan
dalam proses penilaian
sedangkan siswa berperan
sebagai orang yang dinilai.
Peserta didik terlibat dalam
proses penilaian dengan menilai
dirinya sendiri mengenai
kemampuan beserta dalam
perkembangannya.
3. Kriteria penilaian ditentukan
satu untuk semua.
Kriteria penilaian ditentukan
sesuai dengan karakteristik
siswa.
4. Keputusan berdasarkan
penilaian ditentukan sendiri
oleh guru.
Proses penilaian beserta
pengambilan keputusan
dilakukan dengan cara
kolaboratif antara guru, siswa,
dan orang tua.
5. Penilaian dilakukan dengan
berorientasi pada pencapaian
hasil belajar.
Penialain berorientasi pada
kemajuan, usaha yang dilakukan
siswa termasuk pencapaian hasil
belajar.
6. Penilaian merupakan kegiatan
yang terpisah dari proses
pembelajaran.
Penilaian merupakan bagian
integral dari proses
pembelajaran.
7. Penilaian melalui tes biasanya
dilakukan pada akhir program
pembelajaran.
penilaian portofolio dilakukan
selama proses pembelajaran
berlangsung.
Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal,
terutama lebih objektif dilihat hasil kerja siswa yang sebenarnya, secara
langsung berhubungan dengan proses pembelajaran.
h. Format Penilaian Portofolio
Kriteria penilaian disusun sebagai standar patokan untuk guru
dalam menentukan keberhasilan proses dan hasil pembelajaran pada setiap
16
aspek yang dinilai. Aspek-aspek yang dinilai tergantung pada kompetensi
yang diharapkan.
Kriteria penilaian ditentukan dalam dua aspek pokok, yaitu kriteria
untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar.17
Kriteria proses
belajar misalnya, ditentukan kriteria penilaian dari aspek kesungguhan
menyelesaikan tugas, motivasi belajar, ketepatan waktu menyelesaikan
dan sebagainya. Sedangakan, kriteria dilihat dari hasil belajar disesuaikan
dengan isi yang menggambarkan kompetensi. Setelah kriteria ditentukan
selanjutnya kriteria dapat dituangkan dalam format penilaian portofolio,
format penilaian portofolio antara lain:
1) Penilaian portofolio proses belajar siswa
2) Penilaian portofolio hasil belajar siswa
3) Penilaian portofolio produk/ hasil karya siswa18
i. Jenis Tagihan dan Bentuk Instrumen
Untuk memperoleh data dan informasi sebagai dasar pennetuan
tingkat keberhasilan peserta didik dalam penguasaan kompetensi dasar
yang diajarkan oleh guru diperlukan adanya berbagai jenis tagihan.
Jenis tagihan yang dimasukkan dalam dokumen portofolio siswa
selama pembelajaran antara lain:
1) Pre Tes ( Tes Awal)
Pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pretes atau tes
awal. Pretes mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.
Fungsi pretes antara lain:
a) Menyiapkan siswa dalam proses belajar.
b) Mengetahui kemajuan siswa sehubungan dengan proses
pembelajaran yang dilakukan
c) Mengetahui kemampuan awal siswa.
d) Mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai.19
17
Ibid., h. 373 18
Ibid., h. 373 19
E. Mulyasa, op. cit., h. 255
17
2) Kuis
Pertanyaan yang diajukan kepada siswa, dimana pertanyaan itu
hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dari materi yang telah
diajarkan sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat.20
Hal ini
dilakukan untuk mengetahui penguasaan materi peserta didik. Waktu
yang diberikan cukup singkat kurang dari 15 menit. Kuis ini biasanya
dilakukan di awal pembelajaran.
3) Tugas Individu
Tugas individu dapat diberikan setiap minggu dengan bentuk
tugas atau soal uraian objektif atau non-objektif. Tingkat berfikir yang
terlibat dalam tugas yang diberikan kepada siswa sebaiknya aplikasi,
analisis, bila mungkin sampai sintesis dan evaluasi.21
4) Tugas Kelompok
Tugas kelompok bertujuan untuk menilai kemampuan kerja
kelompok. Bentuk soal yang digunakan adalah uraian dengan tingkat
berfikir yang tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi.22
Bila
memungkinkan siswa diminta untuk menggunakan data-data
sebenarnya melalui pengamatan terhadap suatu fenomena atau gejala.
5) Laporan Praktikum atau laporan kerja praktek
Jenis tagihan ini digunakan pada mata pelajaran yang ada
kegiatan praktikumnya seperti biologi, fisika dan kimia.
6) Post Tes (Tes Akhir)
Pada umumnya proses pembelajaran diakhiri dengan posttes.
Posttes mempunyai beberapa kegunaan, terutama dalam melihat
keberhasilan pembelajaran dan pembentukkan kompetensi. Fungsi
posttes antara lain:
a) Mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
telah ditentukan, baik secara individu atau kelompok.
20
Mimin Haryati, op. cit., h. 80 21
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), Cet. III, h.
255 22
Ibid, h. 256
18
b) Mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat dikuasai oleh
siswa, serta kompetensi dan tujuan-tujuan yang belum dikuasainya.
c) Mengetahui siswa yang perlu mengikuti remedial, dan yang perlu
mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk mengetahui tingkat
kesulitan belajar yang dihadapi. 23
Terdapat berbagai prosedur pengukuran, yaitu pengukuran secara
tertulis, pengukuran secara lisan, dan pengukuran secara observasi. Setiap
pengukuran, baik melalui prosedur tertulis maupun prosedur observasi,
memerlukan alat ukur yang tepat. Alat ukur dikelompokkan ke dalam dua
golongan besar yakni tes dan non-tes. Bentuk instrumen tes yang dapat
digunakan antara lain:
1) Tes Obyektif
Tes obyektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu:
a) Tes obyektif bentuk benar-salah (True-False Test)
b) Tes obyektif bentuk menjodohkan (Matching Test)
c) Tes obyektif bentuk melengkapi (Completion Test)
d) Tes obyektif bentuk isian (Fiil in Test)
e) Tes obyektif bentuk pilihan ganda ( Multiple Choice Test) 24
2) Non-Obyektif
Non-obyektif terdiri dari isian singkat atau jawaban singkat. Tes bentuk
jawaban/isian singkat dibuat dengan menyediakan tempat kosong yang
disediakan bagi siswa untuk menuliskan jawaban.
3) Soal uraian
a) Uraian obyektif
Pertanyaan yang biasa digunakan adalah simpulkan, tafsirkan dan
sebagainya.
b) Uraian bebas
Uraian bebas tidak menyangkut satu masalah yang spesifik,
malainkan masalah yang menuntut jawaban yang sangat terbuka,
23
E. Mulyasa, op. cit., h. 257 24
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Cet.XI,
h. 107
19
sehingga memberi kesempatan kepada siswa untuk secara bebas
memperlihatkan keluasan pengetahuan dan kedalaman pemahaman.
Dengan menggunakan instrumen non-tes penilaian atau evaluasi
belajar siswa dilakukan dengan tanpa menguji siswa. Instrumen non-tes
antara lain:
1) Pengamatan (Observasi)
Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai
tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati.
2) Wawancara (interview)
Sebelum melakukan wawancara, pewawancara menyusun pedoman
wawancara sesuai data yang dikumpulkan. Pertanyaan yang
ditanyakan oleh pewawancara biasanya harus sama dengan pertanyaan
atau permasalahan yang dituliskan di dalam pedoman wawancara.
3) Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang dikirimkan
kepada responden untuk mengungkap pendapat, keadaan, kesan yang
ada pada responden sendiri maupun diluar dirinya.
4) Pemeriksaan Dokumen
Dokumen ini berisi informasi tentang riwayat hidup siswa, tentang
orang tua siswa dan bahkan tentang lingkungan hidup siswa. 25
2. Pembelajaran Inkuiri
a. Pengertian Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan
atau pemeriksaan, penyelidikan. Inkuiri sebagai suatu proses umum yang
dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi.26
Pembelajaran inkuiri menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif
25
Ibid., h. 76 26
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif: Konsep, Landasan
Teoritis-Praktis dan Implementasinya, (Jakarta: Prestasi Pusaka, 2007), h. 135
20
dalam memperoleh informasi, sehingga siswa dapat mengkonstruksi
pengetahuan yang diperolehnya dengan pengetahuan yang sudah ada
dalam struktur kognitif siswa tersebut. Dengan demikian model
pembelajaran inkuiri merupakan model pemprosesan informasi yang
melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam suatu rangkaian kegiatan
untuk mencari, menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analitis
sehingga memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
Menurut Hebrank, Budnitz, Chiapetta dan Adams dalam Sofyan
Amri mengungkapkan inkuiri merupakan prosedur yang biasa dilakukan
oleh ilmuwan dan orang dewasa yang memiliki motivasi tinggi dalam
upaya memahami fenomena alam, memperjelas pemahaman, dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.27
Motivasi yang tinggi
berasal dari dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
perasaan ingin mengetahuinya.
Salah satu prinsip pembelajaran inkuiri adalah siswa dapat
mengkonstruksi sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif.
Dalam proses belajar mengajar, inkuiri ini digunakan sebagai metode
pengajaran yang memungkinkan ide siswa berperan dalam suatu
investigasi yang akan dilakukan oleh siswa.28
Siswa dalam pembelajaran
inkuiri sebagai pusat dan dapat mencari pemahamannya sendiri sedangkan
guru sebagai fasilitator.
Strategi pembelajaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah
yang dipertanyakan.29
Proses berpikir itu sendiri dilakukan melalui tanya
jawab yang dilakukan antara guru dan siswa. Teknik yang dipergunakan
guru dalam menstimulus agar siswa dapat terlibat aktif dalam proses
27
Sofyan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif dalam Kelas:
Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya, (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 85 28
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajstsn Sains, (Jakarta: Lembaga
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2009), h. 121 29
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), Cet. V, h.196
21
pencarian pemahaman sangat menentukan keberhasilan suatu proses
inkuiri. Untuk lebih membuat siswa aktif guru juga harus menstimulus
siswa dengan cara penilaian yang tidak hanya sekedar melihat siswa pada
hasil pembelajarannya saja tetapi juga pada proses dan produk yang
dihasilakan oleh siswa.
Pembelajaran inkuiri adalah suatu metode pembelajaran kimia
yang menekankan dan mengarahkan siswa pada proses pencarian
informasi atas permasalahan yang diajukan sehingga adanya proses
penilaian portofolio pada berbagai aspek dan mendukung keterlibatan aktif
siswa dalam membangun pengetahuan dan memahami konsep-konsep
yang diajarkan. Selama proses belajar mengajar, guru dapat menilai
aktivitas siswa dengan penilaian portofolio yang melihat bukan hanya pada
hasil belajar saja tetapi juga pada proses dan produk yang akan dihasilkan
oleh siswa tersebut.
b. Karakteristik Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri adalah pembelajaran yang menekankan
perkembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) anak
menurut Piaget seperti yang dikutip Wina Sanjaya dipengaruhi oleh empat
faktor yaitu, kematangan, pengalaman-pengalaman fisik, pengalaman
sosial, dan equilibrasi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dalam
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang
harus diperhatikan oleh setiap guru, yakni:
1. Berorientasi pada pengembangan intelektual
2. Prinsip interaksi
3. Prinsip belajar
4. Prinsip belajar untuk berpikir
5. Prinsip keterbukaan30
Kegiatan ilmiah merupakan intisari dalam pembelajaran
inkuiri. Inkuiri sebagai metode yang membantu siswa untuk
mengembangkan kemampuan intelektual memiliki hubungan yang erat
30
Ibid., h. 199
22
dengan proses-proses inkuiri. Strategi pembelajaran inkuiri selain
berorientasi pada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Pada
strategi inkuiri guru ditempatkan sebagai sumber belajar dan sebagai
motivator. Inkuiri ilmiah tepat dikaitkan dengan tahapan-tahapan tindakan
para saintis yang mengarahkan mereka pada pengetahuan ilmiah. Dalam
kegiatan ilmiah para saintis melakukan pengamatan, menemukan masalah,
melakukan hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan
instrumen yang dibuatnya dan membuat kesimpulan.31
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan
inkuiri bagi siswa adalah:
1) Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi
2) Inkuiri berfokus pada hipotesis
3) Penggunaan fakta sebagai informasi32
Menurut peneliti berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas,
intisari pembelajaran inkuiri adalah proses inkuiri. Sehingga karakteristik-
karakteristik utama inkuiri mencakup hal-hal yang mengarahkan pada
kegiatan inkuiri. Salah satu peran guru dalam menciptakan kondisi yang
dapat menimbulkan kegiatan inkuiri adalah rewarder, memberikan
penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa. Salah satu reward yang
dapat diberikan guru oleh siswa adalah nilai. Penilaian yang dapat
digunakan adalah penilaian yang tidak hanya melihat pada hasil belajar
siswa saja tetapi juga pada proses inkuiri.
c. Tingkatan-tingkatan Inkuiri
Dalam Standard for Science Teacher Preparatiion seperti yang
dikutip Zulfiani terdapat 3 tingkatan inkuiri, yakni:
31
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, op.cit., h. 120 32
Trianto, op.cit., h. 135
23
1) Discovery/Structured Inquiry
Dalam tingkatan ini tindakan utama guru adalah mengidentifikasi
permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi
alternative hasil.
2) Guided Inquiry
Tahap guided inquiry mengacu pada tindakan utama guru adalah
mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan
penyelesaian.
3) Open Inquiry
Tindakan utama pada open inquiry adalah guru memaparkan
konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah. 33
d. Keunggulan Pembelajaran Inkuiri
Teknik inkuiri ini memiliki keunggulan yang dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1) Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri
siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide
lebih baik.
2) Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi
proses belahar yang baru.
3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatif sendiri,
bersikap objektif, jujur, dan terbuka.
4) Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya
sendiri.
5) Member kepuasan yang bersifat intrinsik.
6) Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang.
7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8) Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
9) Dapat menghindarkan siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.
10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka
dapat mengasimilasi dan mengakomodasiinformasi. 34
33
Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, op.cit., h. 121 34
Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. VII, h. 76
24
3. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
a. Pengertian Inkuiri Terbimbing
Inkuiri terbimbing (guided inquiry) adalah salah satu cara dalam
pembelajaran berbasis inkuiri yang digunakan dalam pendidikan sains,
pembelajaran inkuiri terbimbing diawali dari permasalahan yang diajukan
guru yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah atau tidak dapat dipecahkan
dengan cepat kemudian siswa melakukan pengamatan sampai pada
kesimpulan. Akan tetapi guru mengontrol pertanyaan-pertanyaan yang
diungkapkan, hipotesis yang dibuat dan apa yang siswa amati.
Dalam inkuiri terbimbing kegiatan belajar harus dikelola dengan
baik oleh guru dan output pembelajaran sudah dapat diprediksi sejak awal.
Orlich menyatakan dalam Sofan Amri ada beberapa karakteristik inkuiri
terbimbing yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui observasi
spesifik hingga mampu membuat inferensi atau generalisasi.
2. Sasarannya adalah mempelajari proses pengamatan kejadian atau objek
dan menyusun generalisasi yang sesuai.
3. Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran, misalnya kejadian,
data, materi dan berperan sebagai pemimpin kelas.
4. Setiap siswa berusaha membangun pola yang bermakna berdasarkan
hasil observasi di dalam kelas.
5. Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran.
6. Biasanya sejumlah generalisasi akan diperoleh dari siswa.
7. Guru memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil
generalisasinya sehingga dapat dimanfaatkan seluruh siswa dalam
kelas. 35
Metode inkuiri terbimbing biasanya digunakan bagi siswa-siswa
yang belum berpengalaman belajar dengan menggunakan metode inkuiri.
Pada tahap permulaan diberikan lebih banyak bimbingan, sedikit demi
sedikit bimbingan itu dikurangi seperti yang dikemukakan oleh Hudoyono
bahwa dalam usaha menemukan suatu konsep siswa memerlukan
bimbingan bahkan memerlukan pertolongan guru setapak demi setapak
Siswa memerlukan bantuan untuk mengembangkan kemampuannya
35
Sofan Amri, dan Iif Khoiru A, op. cit., h. 89
25
memahami pengetahuan baru. Walaupun siswa harus berusaha mengatasi
kesulitan-kesulitan yang dihadapi tetapi pertolongan guru tetap diperlukan.
b. Tahap Pelaksanaan Model Inkuiri Terbimbing
Secara umum langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model inkuiri terbimbing, yaitu:
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Keberhasilan
model ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas
menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah; tanpa
kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan
berjalan dengan lancer.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki
itu.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang diuji. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan berhipotesis siswa adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk
dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan
berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan
yang dikaji.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Mengumpulkan
data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual.
26
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah
mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Di
samping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berpikir rasional.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan ynag
diperoleh berdasarkan hasil pengujina hipotesis. 36
Enam langkah pada inkuiri terbimbing ini mempunyai peranan
yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa
akan berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha
mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang
dihadapi. Tugas guru adalah mempersiapkan skenario pembelajaran
sehingga pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar.
4. Hasil Belajar
a. Belajar dan Hasil Belajar
Belajar adalah satu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Lingkungan akademik seperti sekolah, pelajar, siswa dan
siswi serta mahasiswa yang mempunyai tugas untuk belajar. Kegiatan
belajar adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari mereka.
Belajar atau yang juga disebut dengan learning, adalah
perubahan yang secara relatif berlangsung lama pada prilaku yang
diperoleh dari pengalaman-pengalaman.37
Belajar merupakan salah satu
bentuk prilaku yang penting bagi kelangsungan hidup manusia yang
digunakan sebagai adaptasi dengan lingkungan. Perubahan yang
disebabkan oleh proses belajar secara relatif bersifat permanen dan tidak
36
Wina Sanjaya, op. cit., h. 201 37
Zikri Neni Iska, Psikologi Penngantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi
Brother’s, 2006),Cet.I, h. 76
27
terjadi pada prilaku yang pada saat itu saja tetapi prilaku yang mungkin
terjadi di masa mendatang.
Definisi belajar menurut Gage dalam Syaiful Sagala mengatakan
belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah prilakunya
sebagai akibat dari pegalaman.38
Belajar terjadi bila tampak tanda-tanda
perubahan dalam diri seseorang atau terjadinya perubahan tingkah laku
yang diakibatkan proses pembelajaran. Perhatian utama dalam belajar
adalah perilaku verbal manusia, yaitu kemampuan manusia untuk
menangkap informasi mengenai ilmu pengetahuanyang diterimanya dalam
belajar.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.39
Tidak semua perubahan dalam diri seseorang disebabkan
oleh proses belajar perubahan yang terjadi karena pengalaman ini
membedakan dengan perubahan-perubahan lain yang disebabkan oleh
kerusakan fisik.
Definisi belajar menurut Hilgard seperti yang dikutip oleh Wina
Sanjaya bahwa “Learning is the process by which an activity originates or
changed through training procedures (wether in the laboratory or in the
natural environment) as distinguished from change by factors not
attributable to training”. Belajar itu adalah proses perubahan melalui
kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun
dalam lingkungan alamiah.40
Suatu proses belajar akan menghasilkan suatu perubahan prilaku
yang disebut sebagai hasil belajar. Hasil belajar merupakan kemampuan
yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat
38
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet. X, h. 13 39
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. V,
h. 2 40
Wina Sanjaya, op. cit., h. 229
28
memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, sikap dan
keterampilan mahasiswa sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Hasil belajar pada umumnya ditunjukkan melalui nilai atau
angka yang diperoleh siswa setelah dilakukannya serangkaian proses
evaluasi belajar.41
Evaluasi terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa
mengandung penilaian terhadap hasil belajar atau proses belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku atau prilaku seseorang
berlangsung relatif lama yang berasal dari pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya dan suatu proses belajar menghasilkan
hasil belajar.
b. Taksonomi Tujuan Instruksional
Taksonomi Bloom sangat dikenal di Indonesia dibandingkan
taksonomi Gagne, dan Merill. Taksonomi Bloom menyusun kategori enam
level. Keenam level tersebut diurut dari tingkat intelektual yang rendah
(tingkat pengetahuan) ke tingkat yang paling komplek (tingkat evaluasi).
Menurut Bloom dkk dalam Sukardi, tujuan instruksional dalam
proses pembelajaran pada prinsipnya dapat dikelompokkan menjadi tiga
ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.42
Secara singkat masing-
masing isi kawasan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Kawasan Kognitif (pemahaman)
Kawasan kognitif menurut Bloom terdiri dari 6 tingkatan, yaitu: 43
1) Knowledge (pengetahuan)
2) Comprehension (pemahaman)
3) Application (penerapan)
4) Analysis (analisis)
5) Synthesis (sintesis)
41
Ibid,. h. 257 42
Sukardi, Evaluasi Pendidikan prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),Cet.III,
h. 74 43
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet.
III, h. 126
29
6) Evaluation (evaluasi)
b) Ranah Afektif (sikap dan perilaku)
Kawasan afektif merupakan tujuan yang berhubungan dengan
perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap hati (attitude) yang
menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu.44
Ranah ini
merupakan bidang tujuan pendidikan kelanjutan dari ranah kognitif.
Artinya seseorang hanya akan memiliki sikap tertentu terhadap sesuatu
objek manakala telah memiliki kemampuan kognitif tingkat tinggi.
c) Ranah Psikomotorik (psychomotor domain)
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berorientasi kepada
keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau
tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot.
Aspek ini sering berhubungan dengan bidang studi yang lebih banyak
menekankan kepada gerakan-gerakan atau keterampilan, misalnya seni
music, lukis, pendidikan jasmani dan olah raga.
Ranah psikomotorik adalah tujuan yang berhubungan dengan
kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Ada lima tingkatan yang
termasuk ke dalam ranah ini: keterampilan meniru, menggunakan,
ketepatan, merangkaiakan, dan keterampilan naturalisasi.
5. Konsep Asam dan Basa
a. Pengertian Asam dan Basa
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Di laboratorium, asam dan basa secara
sederhana dapat dikenali dengan menggunakan kertas lakmus. Lakmus
adalah zat kimia yang mempunyai warna biru dalam larutan basa dan merah
pink dalam larutan asam.45
44
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompeteni,(Jakarta: Gaung Persada Press,
2005), Cet. III, h. 32 45
James E. Brady, Kimia Universitas Asas & Struktur, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), h. 179
(diterjemahkan oleh Sukmariah Maun, Kamianti Anas, dan Tilda S. Sally)
30
Bila dinyatakan dalam istilah modern, menurut Arrhenius, asam
adalah zat dalam larutan air yang akan memperbesar konsentrasi dari ion
hidronium ( ). Sedangkan, basa adalah zat yang akan memperbesar
konsentrasi ion hidroksida ( ).46
Dengan kata lain, pembawa sifat asam
adalah ion H+. Asam Arrhenius dapat dirumuskan sebagai HxZ dan dalam
air mengalami ionisasi sebagai berikut:47
HxZ(aq) xH+ (aq) + Z
x-(aq)
Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam disebut
valensi asam. Sedangkan, ion negatif yang terbentuk dari asam setelah
melepas ion H+ disebut ion sisa asam. Nama asam sama dengan nama ion
sisa asam dengan didahului kata asam.
Sedangkan, pembawa sifat basa adalah ion OH-. Basa Arrhenius
merupakan hidroksida logam, dapat dirumuskan sebagai M(OH)x, dan
dalam air mengion sebagai berikut:48
M(OH)x(aq) Mx-
(aq) + xOH-(aq)
Jumlah ion OH- yang dapat dilepaskan oleh satu molekul basa disebut
valensi basa.
b. Reaksi Asam-Basa (Reaksi Penetralan)
Reaksi yang paling penting antara asam dan basa disebut reaksi
netralisasi. Suatu larutan asam (ion H+) yang dicampurkan dengan suatu
larutan basa (ion OH-) akan membentuk air.
49
Reaksi asam basa yang umum yaitu antara natrium hidroksida dan asam
klorida,
Akan didapat suatu kesimpulan bahwa hasil reaksi netralisasi dalam larutan
air adalah suatu garam dan air.
46
Ibid., h. 179 47
Michel Purba, Kimia Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 172 48
Ibid., h. 173 49
Ibid., h. 191
31
c. Derajat Keasaman (pH)
Konsetrasi ion hidronium (H+) dalam suatu larutan encer uumumnya
sangat rendah, tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan, terutama
larutan dalam air. Pada tahun 1868-1939 mengusulkan konsep
“pH”(pangkat ion hidrogen) agar memudahkan para kimiawan dalam
mengukur dan mengikuti perubahan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan.
Menurut Sorensen, pH merupakan fungsi negatif logaritma dari
konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan, dan di rumuskan sebagai berikut.
50
pH = -log [ ]
Dengan analogi yang sama, untuk menentukan harga konsentrasi OH-
dalam larutan dapat digunakan rumusan harga pOH
pOH = -log [ ]
Harga pH dapat memberikan informasi tentang kekuatan suatu asam
atau basa. Pada konsentrasi yang sama, semakin kuat suatu asam, semakin
besar konsentrasi ion H+ dalam larutan dan berarti kecil harga pH-nya. Jadi,
semakin kuat suatu asam, semakin kecil harga pH-nya. Sebaliknya, semakin
kuat suatu basa, semakin besar konsentrasi ion OH- dalam larutan. Semakin
besar konsentrasi ion OH- berarti semakin kecil konsentrasi ion H
+ dalam
larutan. Jadi, semakin kuat suatu basa, semakin besar harga pH-nya. pH
suatu larutan asam dan basa sebagai berikut:
Pada larutan yang bersifat asam, harga pH < 7
Pada larutan yang bersifat netral, harga pH = 7
Pada larutan yang bersifat basa, harga pH > 751
6. Hubungan Penilaian Portofolio, Inkuiri Terbimbing dan Hasil Belajar
Penilaian portofolio adalah sebuah teknik penilaian yang berbasis
kompetensi dan menilai siswa dari berbagai aspek yaitu, aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Penilaian portofolio melibatkan
partisipasi siswa dalam prosesnya.
50
Unggul Sudarmo, Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas IX, (Jakarta: Phibeta, 2006), h. 146 51
Ibid., h, 147
32
Untuk mendukung assesmen portofolio maka guru harus
memikirkan strategi pembelajaran yang memunculkan motivasi siswa
dalam belajar yang melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya.
Model pembelajaran yang cocok dengan penilaian portofolio adalah
inkuiri terbimbing, karena inkuiri terbimbing melibatkan siswa untuk
menemukan pengetahuannya sendiri dan berdasarkan pengalaman.
Model pembelajaran ini memberikan peluang yang sama dengan
penilaian portofolio yaitu pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas
kelas yang berpusat pada siswa dan memungkinkan siswa belajar
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tidak hanya menjadikan guru
sebagai satu-satunya sumber belajar. Dalam model pembelajaran inkuiri
terbimbing guru berperan sebagai motivator, fasilitator, penanya,
administrator, pengarah, manajer, dan rewarder.52
Pengetahuan yang didapatkan berdasarkan pengalaman siswa
akan cepat dipahami oleh siswa dan mudah diingat. Banyak siswa yang
sulit menerima materi kimia. Ini disebabkan karena ilmu kimia itu abstrak
dan membutuhkan pemikiran yang kreatif dan kritis dalam memahami
konsep-konsep kimia. Sehingga guru harus bertindak sebagai fasilitator,
bertanggung jawab untuk membantu dan membimbing siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal. Dalam hubungan ini asesmen portofolio
dan model pembelajaran inkuiri terbimbing salah satu usaha untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran kimia.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai penilaian
portofolio dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing di dalam sistem
pembelajaran. I Kade Suardana, dalam penelitiannya mengenai penilaian
portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing Di SMP
Negeri 2 Singaraja, menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar
siswa sebesar 8,3% untuk kompetensi kognitif, 17,4% untuk kompetensi
52
Trianto, op. cit., h. 136
33
afektif dan 15,4% untuk kompetensi psikomotor siswa. Respon siswa terhadap
penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari
terbimbing adalah sangat positif. 53
Siti Chodijah, Ahmad Fauzi dan Ratna Wulan, dalam penelitian
mengenai pengembangan perangkat pembelajaran fisika menggunakan model
guided inquiry yang dilengkapi penilaian portofolio pada materi gerak
melingkar menyimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran
fisika menggunakan model guided inquiry yang dilengkapi penilaian
portofolio pada materi gerak melingkar sangat valid dan praktis.54
Sri Suciati, dalam penelitiannya mengenai studi komparasi evaluasi
portofolio dan tanpa evaluasi portofolio pada mata pelajaran kimia
menyimpulkan bahwa penerapan evaluasi portofolio pada pembelajaran kimia
dapat meningkatkan prestasi belajar kimia dan dapat meningkatkan
antusiasme, kesungguhan, ketertarikan pada pembelajaran kimia, keterampilan
kerja, unjuk kerja, kerja sama dan motivasi belajar.55
Misdawati dalam penelitiannya mengenai peningkatan aktivitas
siswa dalam pembelajaran biologi melalui penerapan pendekatan Inquiry di
Kelas X.2 SMAN 1 Nan Sabaris menyimpulkan bahwa penggunaan
pendekatan inquiri dengan baik dalam pembelajaran biologi dapat mendorong
peningkatan aktivitas membaca pada siswa, menghilangkan kebiasaan yang
ingin selalu ingin dicatatkan materi pelajaran oleh guru, mendorong siswa
untuk kreatif dan mandiri, memotivasi siwa percaya diri.56
I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi dalam penelitiannya mengenai
pengaruh model pembelajaran dan penalaran formal terhadap penguasaan
53
I Kade Suardana, ”Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquari Terbimbing
di SMP Negeri 2 Singaraja”, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, no. 1, vol. 2, 2007
h.132 54
Siti Chodijah, Ahmad Fauzi dan Ratna Wulan, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika
Menggunakan Model Guided Inquiry yang Dilengkapi Penilaian Portofolio pada Materi Gerak
Melingkar”, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1 (2012) 1-19, 2012, h. 15 55
Sri Suciati, ”Studi Komparasi Evaluasi Portofolio Dan Tanpa Evaluasi Portofolio Untuk Mata
Pelajaran Kimia”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, no. 1, Vol. 8, 2006, h. 255 56
Misdawati, “Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi Melalui Penerapan
Pendekatan Inquiry di Kelas X.2 SMAN 1 Nan Sabaris”, Jurnal Wawasan Pendidikan dan
Pembelajaran, no. 3, vol. 2, 2007, h. 251
34
konsep fisika dan sikap ilmiah siswa SMA Negeri 4 Singaraja menyimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran inkuiri
dan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan pemahaman
konsep fisika. Nilai rata-rata pemahaman konsep siswa yang belajar melalui
pembelajaran inkuiri adalah 54,38 sedangkan nilai rata-rata siswa melalui
model pembelajaran konvensional adalah 57,04.57
Erdoğan Tezci dan Ayhan Dikici dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa Penilaian portofolio berbeda dengan tes yang didasarkan pada
kerjasama guru dan siswa dalam menemukan solusi untuk masalah dan
penilaian portofolio juga memberikan kontribusi terhadap pemikiran kritis
siswa selama belajar.58
Stacy D. Brown dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa POGIL
memiliki keseluruhan efek yang positif. Penggunaan kemampuan diri dipilih
tim untuk penyelesaian penyelidikan dipandu oleh latihan membantu
mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis dan komunikasi.59
Orhan Akinoglu dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
meningkatkan minat belajar terhadap kelas sains dan teknologi serta
meningkatkan nilai siswa.60
C. Kerangka Berpikir
Kimia adalah pelajaran yang membutuhkan pemikiran yang
kreatif karena kimia merupakan pelajaran yang abstrak. Untuk mendukung
pelajaran kimia itu maka digunakan assesmen portofolio. Assesmen portofolio
adalah salah satu teknik penilaian yang berbasis kompetensi karena asesmen
57
I Made Wirtha dan Ni Ketut Rapi, “Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran Formal
Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA Negeri 4 Singaraja”, Jurnal
Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, no. 1, vol. 2, 2008, h. 27 58
Erdogan Tezci dan Ayhan Dikici, “The Effects Of Digital Portfolio Assessment Process On
Students’ Writing And Drawing Performances”, The Turkish online Journal of Education
technology,vol. 5, 2006, h. 54 59
Stacy D. Brown, “A Process-Oriented Guided Inquiry Approach to Teaching Medicinal
Chemistry”, American Journal of Pharmaceutical Education, no. 74, vol, 7, 2010, h. 5 60
Orhan Akinoglu, “Assessment Of The Inquiry-Based Project Implementation Process In Science
Education Upon Students’ points Of Views”, International Journal of Instruction, no. 1, vol. 1,
2008, h. 8
35
portofolio melihat perkembangan siswa tidak hanya dari aspek kognitifnya
saja tetapi dari aspek afektif dan aspek psikomotoriknya. Hal ini yang sesuia
dengan tujuan kurikulum.
Untuk mendukung asesmen portofolio maka dicari sebuah model
pembelajaran yang akan membuat siswa tidak merasa jenuh dalam proses
pembelajarannya. Model pembelajaran yang cocok dengan asesmen
portofolio adalah inkuiri terbimbing karena inkuiri terbimbing mempunyai
prinsip yang sama dengan asesmen portofolio, melibatkan siswa dalam
prosesnya. Dan siswa menemukan pengetahuan melalui penemuan.
Dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing guru mengajukan
permasalahan yang cukup sulit dan tidak cepat dalam menjawabnya. Siswa
mengidentifikasi masalah yang diajukan oleh guru dan membuat hipotesis. Di
dalam model pembelajaran ini siswa menemukan sendiri pengetahuan dan
belajar melalui pengalamannya. Dalam model pembelajaran ini siswa
menjadi subjek pembelajaran dan guru hanya menjadi seorang fasilitator,
motivator, manajer bagi siswa.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap bulan Januari-
Februari 2012 yang bertempat di SMA Negeri 9 Tangerang Selatan.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif
yaitu penelitian studi. Penelitian studi adalah sejenis penelitian deskritif yang
ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat, dengan
menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu
fenomena tertentu.1 Dengan metode ini peneliti diharapkan menangkap
kompleksitas kasus tersebut.
Metode penelitian studi adalah bersifat ex post facto. Artinya, data
dikumpulkan setelah semua kejadian berlangsung.2 Peneliti dapat melihat
semua akibat dari fenomena dan menguji hubungan sebab akibat dari data-
data yang tersedia.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi terdiri atas sekumpulan objek yang menjadi pusat perhatian,
yang terdiri padanya terkandung informasi yang diingin ketahui. Populasi
dalam penelitian ini adalah kelas XI jurusan IPA.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.3 Sebagian bagian dari populasi, sampel memberikan
gambaran yang benar tentang populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah
satu kelas dari keseluruhan populasi yang dipilih secara purposive sampling,
1Moh. Nasir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), h. 58
2 Ibid., h. 59
3Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet.IX, h. 118
37
yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang
dapat memberikan data secara maksimal.4 Pertimbangan yang dimaksud
adalah kelas yang dijadikan sampel penelitian dianggap dapat mewakili
populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Cara yang dilakukan oleh penulis dalam pengumpulan data adalah
dengan menggunakan tes, lembar observasi sebagai instrumen penelitian
yang dilakukan setelah penulis melaksanakan penelitian pada subjek
penelitian dengan menggunakan penilaian portofolio dan model
pembelajaran inkuiri terbimbing. Dalam penelitian ini tes yang digunakan
adalah tes dalam bentuk essai pada konsep asam basa, menggunakan lembar
observasi untuk melihat ranah afektif dan ranah psikomotorik serta produk
portofolio siswa.
Tahap-tahap Pengumpulan data
1. Tahap persiapan
Persiapan yang dilakukan yaitu penyusunan materi yang akan diajarkan,
pembuatan dan pengujian instrumen.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II. Penelitian ini
dilakukan oleh peneliti langsung untuk menguji penguasaan kognitif yang
dapat dilihat dari hasil belajar kimia siswa antara pretest (tes awal) dan
posttest (tes akhir) dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing dan penilaian portofolio.
3. Tahap Penyelesaian
Setelah bahan pelajaran selesai diajarkan, maka diadakan tes hasil belajar
pada siswa dengan menggunakan instrumen berupa soal essai dan
penilaian produk portofolio siswa. Substansi materi tes meliputi pelajaran
4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006), Cet.XIII, h. 16
38
kimia SMA pada konsep asam basa yang telah disesuaikan dengan
kurikulum.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini, yaitu:
1. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Instrumen tes yang digunakan adalah tes tulis berbentuk uraian atau essai.
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dalam
memahami materi asam basa. Soal-soal yang diambil dari beberapa
sumber dan diadaptasikan untuk tujuan penelitian.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Materi
pembelajaran Indikator
Jenjang Kognitif Jumlah
butir soal C2 C3 C4 C5 C6
1. Teori Asam
Basa
Arrhenius
Menjelaskan teori
asam basa
menurut
Arrhenius
berdasarkan
percobaan
2
1
Menggolongkan
larutan kedalam
larutan asam,
netral, dan basa
berdasarkan
percobaan
3
1
Menuliskan
reaksi ionisasi
larutan asam basa
berdasarkan
percobaan
5
1
39
No Materi
Pembelajaran Indikator
Jenjang Kognitif Jumlah
Butir Soal C2 C3 C4 C5 C6
2. Mengukur pH
asam dan basa
Menyimpulkan
hubungan antara
besarnya tetapan
ionisasi terhadap
kekuatan asam
atau basa.
9 1
Menghitung pH
larutan asam dan
basa
10
1
Menuliskan reksi
penggaraman
12,
13
2
Menghitung pH
campuran
14
1
3. Pencemaran
Air
Mendefinisikan
pencemaran air 16
1
Menjelaskan
hubungan
pencemaran air
dengan nilai
BOD dan COD
18
1
Total 3 3 1 2 1
10 Jumlah Persentase (%) 30 30 10 20 10
2. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain.5 Pada penelitian ini observasi
yang dilakukan adalah dengan cara langsung atau dengan pangamatan
langsung dan peneliti sudah mempunyai aspek apa yang akan diteliti atau
diamati.
5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IX, h. 203
40
3. Tugas-tugas siswa
Tugas-tugas siswa digunakan sebagai produk portofolio yang akan dinilai
oleh guru.
Tugas-tugas siswa yang dinilai guru, antara lain:
a) Tes awal (Pre test)
Tes awal dilakukan sebelum pelajaran diberikan. Tujuan diberikan
pretest ialah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai
pelajaran yang bersangkutan.
b) Laporan Praktikum
Laporan praktikum atau laporan kerja praktek adalah jenis tagihan ini
hanya dipakai untuk mata ajar tertentu yang ada kegiatan
praktikumnya.6 Laporan praktikum biasanya digunakan pada pelajaran
kimia, fisika, dan biologi.
c) Kuis
Kuis adalah pertanyaan yang diajukan kepada peserta didik, dimana
pertanyaan itu hanya menanyakan hal-hal yang prinsip saja dari materi
yang telah diajarkan sebelumnya dan bentuknya berupa isian singkat.
d) Makalah
Makalah adalah suatu karya tulis mengenai topik tertentu yang
mencakup dalam ruang lingkup pembelajaran.
e) Laporan Diskusi
Diskusi pada penelitian ini dilakukan oleh sekelompok siswa untuk
membahas permasalahan yang diberikan oleh guru.
f) Tes akhir (Post test)
Tes akhir dilakukan setelah pembelajaran selesai diberikan dengan
menggunakan tes yang sama atau setara dengan yang digunakan pada
tes awal. Fungsi dari tes akhir ini ialah untuk memperoleh gambaran
tentang kemampuan yang dicapai siswa pada akhir pengajaran.
6 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010), Cet.VI, h. 82
41
F. Macam-Macam Uji Instrumen
Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka diadakan uji coba
instrumen, tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen
sehingga ketika instrumen itu diberikan kepada kelas eksperimen, instrument
tersebut telah valid dan reliable.
1. Validitas Alat Ukur
Validitas dapat diartikan sebagai keshahihan. Sehingga salah satu ciri
tes yang baik adalah tes hasil belajar yang diujikan bersifat valid.
Penganalisaan terhadap tes hasil belajar dilakukan dengna uji validitas isi.
Artinya validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan,
penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil
belajar tersebut. Untuk mengukur validitas maka instrumen tas diujicoba pada
kelas lain yang telah memiliki pengetahuan tentang materi pelajaran tersebut.
Kemudian hasil dari uji instrumen tersebut dihitung dengan menggunakan
rumus product moment point biserial berikut:
√
Dimana
√
(
)
Keterangan:
rpbi = Koefisien korelasi poin biserial yang melambangkan kekuatan
korelasi antara variable 1 dengan variable 2
Mp = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh siswa
Mt = Skor rata-rata dari skor total (mean total)
SDt = Deviasi standar dari skor total
P = Proporsi siswa yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang
diuji validitasnya
q = Proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang
diuji validitasnya
Setelah didapatkan hasil, maka ditentukan nilai validitas dengan
mengkonsultasikan pada table korelasi product moment yaitu dengan melihat
42
derajat kebebasannya (n-nr). Jika r hitung > r table maka soal tersebut
dinyatakan valid, dan jika r hitung < r table maka soal tersebut dinyatakan
tidak valid. Dari perhitungan validitas soal didapatkan bahwa dari 19 soal
yang diujikan ada 11 soal yang valid, yaitu nomor 2, 3, 5, 6, 9, 10, 12, 13, 14,
16, 18 dan 8 soal yang tidak valid, yaitu nomor 1,4,6,7,8,11,15,17 dan 19.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu
instrumen. Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil
yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau
kesempatan yang berbeda. Tes bentuk uraian dapat dihitung dengan
menggunakan Rumus Alpha. Rumus Alpha yang dimaksud adalah:7
(
)(
)
Keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas tes
n = Banyaknya butir soal
1 = Bilangan Konstanta
= Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir soal
= Varian total
dimana
( )
… dst
Selanjutnya dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien
reliabilitas tes (r11) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut:
Table 3.2 Indeks Reliabilitas
Reliabilitas Interpretasi
≥ 0,70 Reliabel
< 0,70 Un-reliabel
7 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta, Raja Grafindo Persada: 2011), Cet. XI.
h. 208
43
Secara empirik, tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu
angka yang disebut koefisien reliabilitas, berkisar 0 sampai 1.8 Perhitungan
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program ANATES. Berdasarkan
hasil perhitungan ANATES, diperoleh nilai reliabilitas soal yaitu 0,82,
termasuk kategori reliabel.
3. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pegukuran seberapa besar
derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran
seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik.
Suatu soal hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah.
Menghitung tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian adalah
menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar atau ada
di bawah batas lulus (passing grade) untuk tiap-tiap soal. Setelah didapatkan
hasil, maka hasil tersebut diinterpretasikan pada table tingkat kesukaran
berikut:9
Table 3.3 Indeks Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran Interpretasi
< 27% Mudah
27% – 72% Sedang
> 72 % Sukar
Hasil uji tingkat kesukaran instrumen dapat dilihat pada Tabel 3.5
Tabel 3.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran
8 Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2006), Cet. I, h. 105 9 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 273
No Butir
Soal
Tingkat Kesukaran
Nilai % Kategori
1 60.00 Sedang
2 22.50 Mudah
3 30.00 Sedang
4 23.33 Mudah
44
4. Daya Pembeda Butir Soal
Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal
mampu membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa
yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Daya
pembeda dinyatakan dengan rumus:10
( )
√(
( ))
Keterangan:
= Rata – rata dari kelompok atas
= Rata – rata dari kelompok bawah
= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
10
Ibid., h. 278
No Butir
Soal
Tingkat Kesukaran
Nilai % Kategori
5 39.00 Sedang
6 55.00 Sedang
7 45.00 Sedang
8 35.00 Sedang
9 71.43 Sedang
10 30.00 Sedang
11 60.00 Sedang
12 45.00 Sedang
13 20.00 Mudah
14 51.43 Sedang
15 80.00 Sukar
16 45.00 Sedang
17 62.50 Sedang
18 20.00 Mudah
19 57.50 Sedang
45
= Jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
n = 27% x N (baik untuk kelompok atas atau kleompok bawah)
Dari hasil pengujian daya pembeda soal, maka soal yang yang
digunakan sebagai instrument penelitian adalah soal yang nilai t hitung > nilai
t tabel, tingkat kepercayaan 0,05 maka nilai t dalam tabel menunjukkan 2,30
dan dapat disajikan hasil perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda
No Butir
Soal
Tingkat Kesukaran
T Kategori
1 1.46 Tidak Baik
2 3.13 Baik
3 3.30 Baik
4 0.32 Tidak Baik
5 1.89 Tidak Baik
6 3.98 Baik
7 1.34 Tidak Baik
8 1.18 Tidak Baik
9 3.34 Baik
10 9.00 Baik
11 0.00 Tidak Baik
12 2.89 Baik
13 4.00 Baik
14 1.81 Tidak Baik
15 1.13 Tidak Baik
16 2.89 Baik
17 0.25 Tidak Baik
18 4.00 Baik
19 1.31 Tidak Baik
46
5. Uji Keabsahan Instrumen Kualitatif
Uji keabsahan data kualitatif, antara lain:
a) Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan
teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Peneliti
kembali ke lapangan, melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan, wawancara dengan sumber yang pernah ditemui atau
sumber baru. Melakukan pengecekkan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu.
b) Uji Transferability
Uji transferability menunjukan derajad ketepatan atau dapat
diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut
diambil. Peneliti mengambil data yang lengkap dari sumber serta
membuat laporan dengan memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis,
dan dapat dipercaya.
c) Uji Dependability
Uji dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. Dalam uji dependability peneliti
melakukan proses penelitian langsung ke lapangan dan melakukan
pengambilan data secara langsung ke sampel penelitan.
d) Uji Konfirmability
Uji konfirmability berarti menguji hasil penelitian, yang dikaitkan
dengan proses yang dilakukan. Uji konfirmability ini dilakukan
bersamaan dengan uji dependability, peneliti melakukan proses
penelitian dan penggambilan data. 11
11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. IX, h. 367
47
G. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kuantitatif
Sebelum data dianalisis terlebih dahulu disusun ke dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematik dari pengukuran
pretest dan posttest dari nilai yang tinggi ke nilai yang rendah, setelah data
terkumpul selanjutnya data dianalisis. Tetapi data terlebih dahulu dicari nilai
rata-rata (mean), nilai yang sering keluar atau nilai yang sering didapat siswa
(mode/modus), dan nilai tengah (median).
a. Rata-rata (Mean)
Rata-rata hitung untuk sampel bersimbol . Perhitungan mean di bagi
dua yaitu mean data tunggal dan mean data kelompokan. Yang
digunakan dalam penelitian adalah mean data tunggal dengan rumus
sebagai berikut:12
∑
Keterangan:
= rata-rata (mean)
∑ = jumlah tiap data
n = jumlah data
b. Mode
Mode atau disingkat dengan Mo ialah nilai nilai dari data yang
mempunyai frekuensi tertinggi atau data yang sering muncul dalam
kelompok data. Rumus yang digunakan dalam mencari mode data
tunggal sangat sederhana, yaitu mencari nilai yang sering muncul antara
sebaran data.13
12
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistik, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet.III, h. 38 13
Ibid., h. 43
48
c. Nilai tengah (Median)
Median ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan mulai
dari data terkecil sampai terbesar atau sebaliknya. Rumus median data
tunggal sebagai berikut:14
( )
Keterangan:
n = jumlah data
2. Analisis Data Kualitatif
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan
analisis deskriptif. Analisis data deskriptif yaitu data yang diperoleh dianalisis
atau dipaparkan dalam bentuk deskriptif.
14
Ibid., h. 45
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penilaian portofolio didasarkan pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan dikembangkan berdasarkan indikator dan tugas yang
diberikan disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
Penentuan penilaian portofolio disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
kelas. Guru dapat menentukan penilaian portofolio apa saja yang dapat
dimunculkan pada pembelajaran kimia dengan mengacu kepada tahapan
model pembelajaran inkuiri terbimbing.
1. Analisis Data Pretes dan Postes
a. Data Hasil Pretes dan postes
Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil pre
test dan hasil post test pada sample diperoleh data seperti yang disajikan
dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretes Data Postes
Nilai Pretes Postes
Tertinggi 59 91
Terendah 15 61
Rata-rata 28.46 73.57
Median 28 71
Modus 24 71
Dari hasil tersebut, diketahui bahwa nilai tertinggi pada pre test
adalah 59 dan nilai terendah 15. Sedangkan nilai tertinggi pada post test
adalah 91 dan nilai terendah adalah 61. Pada nilai pre test rata-rata siswa
adalah 28 dan pada post test adalah 74.
50
b. Data Persentase Indikator Pencapaian
Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai hasil
persentase indikator pencapaian pre test dan post test diperoleh data seperti
yang disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Persentase DaIndikator Pencapaian
No Indikator Pencapaian Rata-rata Nilai Siswa
Pretes Postes
1 Menjelaskan asam basa menurut
Arrhenius berdasarkan percobaan 42.1% 92.8%
2 Menggolongkan larutan asam,
netral, dan basa berdasarkan
percobaan
71.4% 88.3%
3 Menuliskan reaksi ionisasi larutan
asam dan basa 60% 90%
4 Menyimpulkan hubungan antara
besarnya tetapan ionisasi terhadap
kekuatan asam atau basa
15.7% 66.1%
5 Menghitung pH larutan asam dan
basa 19.04% 60.49%
6 Menuliskan reaksi penggaraman
atau penetralan 25.7% 55.04%
7 Menghitung pH campuran larutan
asam dan basa 14.08% 58.7%
8 Mendefinisikan pencemaran air 38.6% 91.4%
9 Menjelaskan hubungan pencemaran
air dengan nilai BOD dan COD 15% 59.3%
Total Rata-Rata 28.46% 73.57%
Dari data di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan indikator
pencapaian yang signifikan antara nilai pretes dan postes yang didapat siswa.
51
Dari 9 indikator yang diharapkan pada pretes indikator “Menghitung pH
campuran larutan asam dan basa” mendapatkan persentase yang terrendah
14.08%. Sedangkan pada indikator “Menggolongkan larutan asam, netral, dan
basa berdasarkan percobaan” mendapatkan persentase yang tinggi yaitu
71.4%. Pada postes indikator pencapaian terendah pada indikator
“Menghitung pH campuran larutan asam dan basa” dengan mendapatkan
persentase 38.7%. Dan indikator pencapaian yang mendapatkan persentase
tertinggi yaitu “Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan
percobaan” dengan mendapatkan persentase 92.8%.
2. Analisis Penilaian Portofolio
Portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan karya siswa yang
disusun secara sistematis dan terorganisir sebagai hasil dari usaha
pembelajaran yang telah dilakukan oleh siswa dalam kurun waktu tertentu.
Penilaian portofolio yaitu penilaian yang dilakukan dengan metode
pengumpulan data atau hasil pekerjaan siswa dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria penilaian portofolio ditentukan dalam dua aspek pokok,
yaitu ktiteria untuk proses belajar dan kriteria untuk hasil belajar. Berikut data
yang didapat dalam dari hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa, proses
belajar siswa dan hasil karya siswa.
a. Penilaian Hasil Belajar (Tes)
Tabel 4.3 Penilaian Tes Siswa
No. Nama Tes Skor Total Mean
1 Pretes 996 28.46
2 Kuis 1 2120 60.57
3 Kuis 2 2870 82
4 Postes 2575 73.57
Total Rata-Rata 61.15
Pada penilaian tes, tes awal (pre test) nilai rata-rata yang didapat
siswa 28.46, kuis pertama yang dilakukan guru mendapat rata-rata 60.57, kuis
kedua 82 dan tes akhir (post tes) yang dilakukan guru mendapat rata-rata
52
73.57. Nilai rata-rata total tes siswa 61.15 dari empat tes yang diberikan guru.
Nilai rata-rata tes siswa dari tes awal (pre test) sampai ke tes akhir (post test)
mengalami kenaikan. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh positif
terhadap penilaian portofolio pada proses pembelajaran siswa.
b. Penilaian Proses Pembelajaran
a) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-1
Tabel 4.4 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-1
KD Indikator Kriteria
Penilaiaan
Persentase
(%)
Mendeskripsi
kan teori -
teori asam
basa dengan
menentukan
sifat larutan
dan
menghitung
pH larutan
Menjelaskan
asam basa
menurut
Arrhenius
berdasarkan
percobaan
Keantusiasan
dalam belajar
Partisipasi
dalam kegiatan
kelompok
Keseriusan
dalam
menyelesaikan
tugas.
Menjawab
pertanyaan
guru dan
Mencatat yang
dijelaskan guru
65.20 %
66.80 %
64.60 %
65.80 %
Menggolongkan
larutan asam,
netral, dan basa
berdasarkan
percobaan.
Menuliskan
reaksi ionisasi
larutan asam
dan basa.
Total Persentase 65.57 %
Tabel di atas adalah tabel penilaian proses pada pertemuan pertama,
pada penilaian proses digunakan persentase perkriteria penilaian, pada
kriteria penilaian partisipasi dalam kegiatan kelompok mendapat persentase
tertinggi yaitu 66.80%. Sedangkan, kriteria penilaian terrendah pada kriteria
keseriusan dalam menyelesaikan tugas dengan persentase 64.60%.
53
b) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-2
Tabel 4.5 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-2
KD Indikator Kriteria
Penilaiaan
Persentase
(%)
Mendeskrip
sikan teori -
teori asam
basa dengan
menentukan
sifat larutan
dan
menghitung
pH larutan
Menyimpulkan
hubungan antara
besarnya tetapan
ionisasi terhadap
kekuatan asam
atau basa.
Keantusiasan
dalam belajar
Partisipasi
dalam kegiatan
kelompok
Keseriusan
dalam
menyelesaikan
tugas.
Menjawab
pertanyaan guru
dan Mencatat
yang dijelaskan
guru
57.20%
59.40%
80.60%
78.80%
Menghitung pH
larutan asam dan
basa.
Total Persentase 69.29%
Pada tabel penilaian proses pembelajaran pada pertemuan kedua,
kriteria penilaian keseriusan mengerjakan tugas mendapat persentase tertinggi
yaitu 80.60%. Sedangkan, kriteria penilaian terendah pada kriteria
keantusiasan dalam belajar dengan persentase 57.20%. Persentase total yang
didapat pada penilaian proses pembelajaran siswa pada pertemuan kedua
adalah 69.20%.
54
c) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-3
Tabel 4.6 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-3
KD Indikator Kriteria
Penilaiaan
Persentase
(%)
Mendeskrip
sikan teori -
teori asam
basa dengan
menentukan
sifat larutan
dan
menghitung
pH larutan
Menuliskan
reaksi
penggaraman
atau penetralan
Keantusiasan
dalam belajar
Partisipasi
dalam kegiatan
kelompok
Keseriusan
dalam
menyelesaikan
tugas.
Menjawab
pertanyaan guru
dan Mencatat
yang dijelaskan
guru
66.80%
68.00%
68.00%
77.80%
Menghitung pH
campuran larutan
asam dan basa.
Total Persentase 70.43%
Tabel di atas adalah tabel penilaian proses pada pertemuan ketiga,
pada penilaian proses digunakan persentase perkriteria pada kriteria penilaian
mencatat penjelasan guru mendapat persentase tertingggi yaitu 77.80%.
Sedangkan, kriteria penilaian terendah pada kriteria partisipasi dalam
kegiatan kelompok dan keseriusan dalam menyelesaikan tugas yaitu 68.00%.
Pada pertemuan ketiga hasil penilaian proses pembelajaran siswa
mendapatkan persentase total 70.43%.
55
d) Data Hasil Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-4
Tabel 4.7 Penilaian Proses Pembelajaran Pertemuan Ke-4
KD Indikator Kriteria
Penilaiaan
Persentase
(%)
Mendeskripsi
kan teori -
teori asam
basa dengan
menentukan
sifat larutan
dan
menghitung
pH larutan
Mendefinisikan
pencemaran air
Keantusiasan
dalam belajar
Partisipasi
dalam kegiatan
kelompok
Keseriusan
dalam
menyelesaikan
tugas.
Menjawab
pertanyaan
guru dan
Mencatat yang
dijelaskan
guru
82.20%
74.20%
69.80%
70.80%
Menjelaskan
hubungan
pencemaran air
dengan nilai
BOD dan
COD.
Total Persentase 74.57%
Pada penilaian proses pembelajaran siswa pertemuan keempat,
didapatkan hasil bahwa pada kriteria penilaian keantusiasan dalam belajar
mendapat persentase tertingggi yaitu 82.20%. Sedangkan, kriteria penilaian
terendah pada kriteria keseriusan dalam menyelesaikan tugas yaitu 69.80%.
Pada persentase total didapat persentase 74.57%.
c. Penilaian Produk Portofolio
Penilaian produk portofolio adalah data atau informasi yang
dikumpulkan oleh siswa atau karya siswa sendiri yang dijadikan bahan
penilaian. Data atau informasi yang dikumpulkan siswa merupakan hasil yang
didapat selama proses pembelajaran atau hasil belajar siswa. Pada penelitian
56
ini penilaian produk portofolio menggunakan skala likert. Pada penilaian
portofolio ini menggunakan KD (Kompetensi Dasar) dan indikator sebagai
berikut.
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat
larutan dan menghitung pH larutan
Indikator :
a. Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan
b. Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan
percobaan.
c. Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
d. Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap
kekuatan asam atau basa.
e. Menghitung pH larutan asam dan basa.
f. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
g. Menghitung pH campuran larutan asam dan basa
h. Mendefinisikan pencemaran air
i. Mendefinisikan pencemaran air.
Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai produk
portofolio siswa diperoleh data seperti yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.8 Penilaian Produk Portofolio Siswa
Jenis
Tagihan Kriteria Penilaian Penilaian Kriteria
a. Pretes
b. Laporan
Praktikum
1,2,3
c. Kuis
1). Kelengkapan
•Dokumen lengkap 4 Baik
2). Kejelasan
•Tersusun dengan baik
•Tertulis dengan
baik/rapi
•Mudah dipahami
4 Baik
3). Informasi
• Akurat
• Penting
3 Cukup
Baik
57
Jenis
Tagihan Kriteria Penilaian Penilaian Kriteria
d. Hasil
Diskusi
e. Makalah
f. Postes
4). Dukungan
• Alasan yang baik 4 Baik
5). Data Grafis
•Diberi judul dengan
tepat
•Memberikan informasi
•Meningkatkan
pemahaman
4 Baik
6). Bagian Dokumentasi
• Cukup memadai
• Berkaitan dengan hal
yang dibahas
•Dapat dipercaya (hasil
karya sendiri)
4 Baik
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa penilaian produk
pada penelitian ini menggunakan enam kriteria. Penilaian produk portofolio
siswa dinilai menggunakan skala likert yang mempunyai skala 1-5 dan dari
tabel di atas produk portofolio yang dibuat oleh siswa secara keseluruhan
mempunyai rata-rata kriteria baik.
3. Diagram Data Penelitian
a. Diagram Pretes dan Postes Siswa
Penilaian hasil belajar yang dilakukan pada penelitian ini merupakan
tes secara tertulis dan dilakukan sebanyak 2 kali. Tes yang pertama dilakukan
adalah tes awal (pre test) dimaksudkan untuk melihat kemampuan awal
siswa. Sedangkan tes akhir (posttest) mempunyai beberapa kegunaan,
terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran dan ketercapaian
kompetensi. Berikut adalah grafik perbandingan indikator pencapaian antara
pretes dan postes:
58
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Nilai Pretes dan
Postes Siswa
Pada diagram di atas dapat dilihat bahwa pada diagram pretes yang
mempunyai prersentase rendah adalah pada indikator menghitung pH
campuran larutan asam dan basa sedangkan yang mendapatkan persentase
tertinggi adalah pada indikator menggolongkan larutan asam, netral dan basa
berdasarkan percobaan. Bila dilihat pada grafik postes yang mendapatkan
persentase terendah juga pada indikator menghitung pH campuran larutan
asam dan basa dan persentase tertinggi pada indikator menjelaskan asam
basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan.
b. Diagram Penilaian Proses Belajar Siswa
Pada penilaian proses dilakukan sebanyak 4 kali, setiap proses
pembelajaran dilakukan penilaian proses tersebut. Penilaian proses
mempunyai 5 kriteria yang akan dinilai, kriterianya antara lain keantusiasan
belajar siswa, partisipasi dalam kerja kelompok, keseriusan dalam
meyelesaikan tugas, menjawab pertanyaan guru dan mencatat penjelasan
guru. Hasil yang didapat pada penilaian proses pembelajaran siswa dapat
disajikan dalam diagram berikut:
0102030405060708090
100
Pretes
Postes
59
Gambar 4.2 Diagram Batang Persentase Penilaian Proses
Pembelajaran Siswa
Berdasarkan hasil observasi pada diagram di atas dapat dilihat
bahwa terjadi kenaikan persentase pada setiap indikator dari pertemuan
pertama hingga pertemuan keempat. Pada indikator keantusiasan siswa dalam
belajar terjadi kenaikan pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat
walaupun pada pertemuan kedua mengalami penurunan. Pada pertemuan
pertama keantusiasan siswa dalam belajar memiliki 65.2%, pertemuan kedua
turun menjadi 57.2%, pertemuan ketiga naik menjadi 66.8% dan pertemuan
terakhir mempunyai rata-rata 82.2%
Pada indikator kedua yaitu partisipasi siswa dalam kegiatan
kelompok juga mengalami kenaikan. Pada pertemuan pertama siswa
mempunyai rata-rata 66.8%, pada pertemuan kedua mengalami sedikit
penurunan yaitu 59.4%, pada pertemuan ketiga mendapat persentse 68% dan
pada pertemuan keempat mengalami kenaikan persentase menjadi 74.2%.
Berdasarkan diagram diatas pada indikator keseriusan siswa dalam
menyelesaikan tugas pada pertemuan kedua mengalami persentase yang
sangat tinggi dari pada pertemuan pertama, ketiga ataupun keempat. Pada
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Keantusiasandalam belajar
Partisipasidalam kegiatan
kelompok
Keseriusandalam
menyelesaikantugas
MenjawabPertanyaanGuru dan
Mencatatayang
DijelaskanGuru
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Pertemuan 4
60
pertemuan pertama mendapatkan persentase 64.6%, pada pertemuan keduan
persentase naik menjadi 80.6%, pada pertemuan ketiga mengalami penurunan
menjadi 68% sedangkan, pada pertemuan keempat mengalami kenaikan
persentase menjadi 69.8%.
Pada indikator keempat penilaian proses pembelajaran siswa yaitu
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru dan mencatat penjelasan yang
diberikan oleh guru mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap
pertemuan. Pada pertemuan pertama indikator ini mempunyai persentase
65.8%, pada pertemuan kedua naik menjadi 78.8%, pada pertemuan ketiga
mengalami penurunan menjadi 77.8%, dan pada pertemuan keempat juga
mengalami penurunan menjadi 70.8%.
4. Data kualitatif
Hasil wawancara secara tertulis peneliti kepada beberapa orang
siswa menunjukkan bahwa penilaian hasil belajar pada konsep asam basa
dengan penilaian portofolio telah memberikan dampak yang positif dalam
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tertulis yang telah diisi
oleh siswa dan hasil penelitian, penugasan portofolio yang diberikan peneliti
dapat dijadikan sebagai :
1. Bukti perkembangan, yaitu menunjukkan apa yang telah dipelajari siswa,
bagaimana siswa berkembang sebagai seorang pembelajar. Kumpulan
tugas siswa ang terdapat dalam portopolio merupakan bukti-bukti yang
dapat menunjukkan bahwa siswa telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan menunjukan sampai sejauh mana mereka telah belajar.
Dengan adanya penugasan portofolio ini, peran guru akan lebih mudah
dalam mengawasi peran aktif siswa.
2. Bukti keteladanan, yaitu menunjukan hasil karya terbaik siswa,
menunjukan bahwa kriteria keberhasilan telah terpenuhi, menunjukan
proses dan hasil belajar yang lengkap. Di samping itu, semua tugas yang
di berikan guru menjadi bahan portofolio siswa, maka portofolio mereka
dapat di jadikan bukti untuk menunjukan proses dan hasil belajar yang
lengkap.
61
3. Bukti keberhasilan, yaitu menunjukan hasil karya siswa dalam suatu
periode waktu tertentu. Terkumpul nya portofolio siswa menunjukan
keberhasilan mereka dalam menampilkan tugas-tugas yang diberikan
guru dalam kegiatan pembelajaran. Portofolio siswa dapat menjadi
dokumen pribadi yang menujukan tingkat keberhasilan siswa.
B. Pembahasan
Penelitian ini menggunakan SK (Standar Kompetensi) memahami
sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya dan KD
(Kompetensi Dasar) serta beberapa indikator untuk menganalisis penggunaan
penilaian portofolio dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing pada
materi kimia asam basa. Indikator yang digunakan sebagai tolak ukur untuk
melihat ketercapaian hasil pembelajaran.
Penilaian portofolio yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan tahapan model inkuiri terbimbing. Dengan tahapan inkuiri
terbimbing peneliti mendapatkan produk portofolio yang dapat dinilai seperti
tes awal (pre test), laporan praktikum, kuis, makalah yang dibuat oleh siswa,
dan tes akhir (post test). Proses pembelajaran siswa juga sebagai bahan
penilaian yang masuk kedalam penilaian proses pembelajaran siswa.
Sehingga, dalam penelitian ini penilaian portofolio tidak menggunakan
penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik tapi menggunanakan penilaian
hasil belajar siswa (tes), penilaian proses pembelajaran siswa, dan penilaian
produk portofolio siswa.
Penilaian hasil belajar siswa menggunakan instrumen tes berupa tes
tertulis yang dilakukan sebanyak 4 kali. Pembelajaran diawali dengan tes
awal atau pre test, 2 kali kuis dan tes akhir atau post test. Instrumen tes yang
digunakan adalah tes tulis berbentuk uraian atau essai. Tes ini bertujuan untuk
mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi asam basa. Soal yang
digunakan mencakup ranah C2-C6, dengan berisi 10 butir soal. Berdasarkan
nilai rata-rata pretes dan postes (tabel 4.1) yang mendapatkan hasil rata-rata
pretes adalah 28.46 dan rata-rata postes adalah 73.57. Dengan mengunakan
62
penilaian portofolio, siswa dapat belajar dari tugas-tugas yang dikumpulkan
dalam file portofolio siswa. Sehingga terdapat kenaikan yang signifikan pada
penilaian pretes dan postes. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penilaian
portofolio siswa terdapat dampak yang positif terhadap nilai tes siswa
Nilai pretes siswa rendah pada indikator menghitung pH campuran
larutan asam dan basa dan nilai postes siswa pada indikator menuliskan reaksi
penggaraman atau penetralan. Hal ini dikarenakan tidak ada perhatian atau
motivasi dalam belajar. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, siswa
harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika tidak ada
perhatian maka akan timbul kebosanan sehingga siswa tidak lagi suka
belajar.1.
Selain pretes dan postes pada penelitian ini juga menggunakan
instruman tes yang lain yaitu kuis. Kuis dilakukan pada akhir proses
pembelajaran dan setelah siswa mendapatkan materi. Kuis dalam penelitian
ini dilakukan sebanyak 2 kali. Berdasarkan nilai rata-rata kuis pertama dan
kedua yang diberikan guru terdapat kenaikan dalam rata-rata nilai siswa
(tabel 4.3). Hasil yang didapatkan pada kuis pertama, siswa mendapatkan
nilai rata-rata 60.57 sedangkan kuis kedua yang diberikan guru, nilai rata-rata
siswa mencapai 82. Dibagian akhir lembar soal kuis diberikan satu soal untuk
siswa merangkum materi yang telah diajarkan. Hal ini dilakukan untuk
melengkapi data yang akan digunakan sebagai alat penilaian pembelajaran.
Selain itu, data ini juga yang digunakan untuk merefleksi siswa mana yang
belum memahami materi yang telah disampaikan. Hal ini menunjukkan
adanya kenaikan yang positif pada hasil belajar siswa.
Keberhasilan dalam proses pembelajaran salah satunya dengan
penguasaan konsep siswa. Konsep membawa pada suatu pertanyaan yang
sesuai dengan pengalaman atau data yang telah dikumpulkan siswa pada
penugasan portofolio untuk mencapai suatu pemaknaan. Menurut Zulfiani
dalam Gelar Dwirahayu, konsep tidak hanya mempresentasikan pengetahuan,
1 Slameto, Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), Cet. V,
h. 56
63
mereka membantu menghasilkan pengetahuan.2 Untuk menunjang
penguasaan konsep dan pemahaman konsep siswa maka digunakannya
penilaian portofolio dan model pembelajaran yang variatif yaitu model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
Penilaian proses pembelajaran siswa menggunakan lembar observasi
yang memiliki 4 kriteria. Penilaian proses pembelajaran siswa dilakukan
setiap pertemuan sebanyak 4 kali. Peneliti menilai proses pembelajaran yang
dilakukan setiap individu siswa dengan menggunakan lembar observasi. Pada
pertemuan pertama persentase rata-rata mencapai 65.57% (tabel 4.4) dan
pada pertemuan kedua persentase rata-rata mencapai 69.29% (tabel 4.5). Pada
pertemuan pertama dan kedua kriteria penilaian proses pembelajaran siswa
masih belum terlihat kenaikan yang signifikan, keantusiasan belajar siswa
serta partisipasi siswa dalam kerja kelompok belum terlihat.
Pada penilaian proses pertemuan ketiga persentase rata-rata mencapai
70.43% (tabel 4.6) sedangkan pada pertemuan keempat mencapai 74.57%
(tabel 4.7). Pada pertemuan ketiga dan keempat mulai terlihat keantusiasan
siswa dalam mengikuti pembelajaran dan partisipasi siswa dalam kerja
kelompok. Sehingga pada pertemuan pertama sampai pertemuan keempat
terjadi kenaikan persentase yang signifikan pada penilaian proses
pembelajaran siswa.
Pada diagram proses yang disajikan, peneliti menilai proses siswa
dalam 4 indikator, yaitu keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran,
partisipasi siswa dalam kerja kelompok, menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh guru dan mencatat materi yang dijelaskan oleh guru.
Pada setiap pertemuan indikator mengalami kenaikan, pada indikator
keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran pada pertemuan pertama
mendapat rata-rata nilai 65.2% sedangkan pada pertemuan keempat rata-rata
nilai naik menjadi 82.2%. Selanjutnya pada indikator kedua pada pertemuan
2 Zulfiani, Inkuiri dalam Pendidikan IPA (Pendekatan Baru dalam Pembelajaran Sains dan
Matematika Dasar), (Jakarta: PIC UIN Jakarta, 2007), h. 9
64
pertama mempunyai rata-rata sebesar 66.8% dan pada pertemuan keempat
mempunyai rata-rata 74.2%,(gambar 4.2).
Pada indikator ketiga, terjadi kenaikan pada pertemuan pertama ke
pertemuan kedua tetapi pada pertemuan ketiga mengalami penurunan dan
pada pertemuan keempat terjadi kenaikan kembali. Pertemuan pertama
mempunyai nilai rata-rata 64.6% dan pertemuan keempat mempunyai nilai
rata-rata 69.8%% (gambar 4.2). Selanjutnya pada indikator keempat juga
mengalami kenaikan dan penurunan aktivitas siswa pada setiap indikatornya
nilai rata-rata yang didapatkan pada pertemuan pertama mempunyai adalah
65.8%, pada pertemuan kedua mendapatkan persentase 78.8%, pertemuan
ketiga 77.8% dan pada pertemuan keempat mendapat persentase rata-rata
70.8% (gambar 4.2). Jika dilihat dari keseluruhan indikator proses
pembelajaran siswa dapat dikatakan mempunyai dampak yang positif.
Portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa, sebagai hasil
pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama
dengan guru, sebagai usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran. Instrumen
penilaian produk portofolio siswa dilakukan pada semua produk portofolio
yang telah dikerjakan oleh siswa. Hasil atau produk portofolio digunakan
oleh guru untuk melihat hasil praktikum siswa, hasil kerja siswa, tugas-tugas
yang dikerjakan oleh siswa, serta penyelesaian soal oleh siswa.
Untuk penelitian ini guru sudah merencanakan hasil atau produk apa
saja yang akan dihasilkan oleh siswa sebagai produk portofolio dari
pertemuan pertama hingga terakhir. Seperti hasil tes yang dilakukan oleh
siswa beberapa kali, Lembar kerja siswa (LKS) yang berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa, lembar kerja siswa berisi langkah-langkah untuk
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada penelitian ini yang LKS
yang digunakan adalah LKS praktikum (lembar kerja siswa untuk kerja
praktikum) yang dikerjakan secara berkelompok tetapi memiliki nilai siswa
perindividu, kuis yang dilakukan oleh guru setiap mengawali proses
pembelajaran, makalah siswa, hasil diskusi tentang pencemaran air.
65
Hasil belajar atau produk-produk yang dihasilkan oleh siswa pada
proses pembelajaran dikumpulkan menjadi satu dalam satu file yang dimiliki
oleh setiap individu. Guru membebaskan siswa dalam berkreasi utuk
memperindah file portofolio siswa pribadi. Penilaian produk portofolio siswa
yang dilakukan oleh guru berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan
dan penilaian dilakukan pada akhir pembelajaran.
Kriteria penilaian hasil portofolio siswa adalah kelengkapan dokumen,
kejelasan dokumen, informasi yang disajikan dalam produk portofolio siswa,
dukungan atau alasan yang diberikan siswa dalam membuat tugas-tugas, data
grafis maksudnya diberi judul dengan jelas, dan bagian dokumentasi seperti
dokumen dapat dipercaya maksudnya produk portofolio adalah hasil karya
sendiri dan dapat dipercaya informasinya. Kriteria penilaian ini akan
digunakan oleh guru untuk menilai produk portofolio siswa. Dalam penelitian
ini, penilaian produk portofolio dilakukan menggunakan skala likert skala 1-5
dengan kriteria penilaian sangat kurang, kurang, cukup, baik dan sangat baik.
Penilaian produk mendapatkan nilai rata-rata 4 dan mencapai kriteria baik
(tabel 4.8).
Penilaian portofolio dilakukan oleh guru sebagai suatu usaha untuk
memperoleh berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan, dan
menyeluruh tentang proses, hasil pertumbuhan, perkembangan wawasan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang bersumber dari
catatan dan dokumen pengalaman belajarnya di dalam pembelajaran kimia
pada materi asam basa.
Berdasarkan wawancara terhadap beberapa orang siswa penilaian
portofolio yang difasilitasi oleh model pembelajaran inkuiri terbimbing
menyebabkan kesempatan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan lebih
besar. Kemudian peran guru dalam proses pembelajaran lebih memfasilitasi
siswa dengan LKS sehingga siswa lebih memahami materi yang disampaikan.
Pada penilaian portofolio yang menggunakan model pembelajaran inkuiri
terbimbing siswa lebih fokus dalam pembelajaran dan dapat mencari dan
menemukan pengetahuannya sendiri.
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat
disimpulkan bahwa penilaian hasil belajar siswa yang menggunakan
instrumen tes tertulis berbentuk uraian mendapatkan rata-rata persentase
61.15%, penilaian proses pada pertemuan pertama hingga keempat
mengalami kenaikan dengan rata-rata persentase 73.75%. Sedangkan,
penilaian produk portofolio siswa mempunyai rata-rata 4 dengan kriteria
baik. Produk portofolio siswa digunakan untuk memberikan bukti kepada
orang tua atas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Jadi, penggunaan
penilaian portofolio dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing memiliki
dampak yang positif karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
proses pembelajaran siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi guru mata pelajaran IPA pada khususnya, hendaknya dalam
menggunakan penilaian portofolio dalam model pembelajaran inkuiri
terbimbing dapat mempersiapkan format penialaian yang akan digunakan.
2. Penerapan penilaian portofolio hendaknya lebih sering digunakan dalam
pelajaran IPA khususnya kimia jika memungkinkan mengingat manfaat
yang diperoleh dari penggunaan penilaian portofolio dibandingkan dengan
penilaian biasa. Hal ini dimaksudkan juga demi didapatkannya hasil
belajar siswa yang lebih baik bukan hanya sekedar penguasaan konsep
namun meningkatnya kualitas pembelajaran yang diberikan.
3. Penerapan model pembelajaran hendaknya lebih sering digunakan dalam
pembelajaran IPA khususnya kimia jika memungkinkan mengingat
67
manfaat yang diperoleh dari penggunaan model pembelajaran inkuiri
terbimbing. Hal ini dimaksudkan juga demi didapatkannya hasil belajar
yang optimal.
4. Diharapkan lebih banyak penelitian-penelitian selanjutnya tentang
penerapan penilaian portofolio dan model pembelajaran inkuiri terbimbing
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
68
DAFTAR PUSTAKA
Akinoglu, Orhan. Assessment Of The Inquiry-Based Project Implementation
Process In Science Education Upon Students’ points Of Views.
International Journal of Instruction. 1, 2008.
Amri, Sofyan dan Iif Khoiru Ahmadi. Proses Pembelajaran Inovatif dan Kreatif
dalam Kelas: Metode, Landasan Teoritis-Praktis dan Penerapannya.
Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2010.
Arifin, Zaenal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, Cet. XIII, 2006.
Brady, James E. Kimia Universitas Asas & Struktur. Jakarta: Binarupa Aksara,
1999. (diterjemahkan oleh Sukmariah Maun, Kamianti Anas, dan Tilda S.
Sally)
Brown, Stacy D. A Process-Oriented Guided Inquiry Approach to Teaching
Medicinal Chemistry. American Journal of Pharmaceutical Education. 7,
2010.
Dwirahayu, Gelar dan Munasprianto Ramli. Pendekatan Baru dalam Proses
Pembelajaran Matematika dan Sains Dasar: Sebuah Antologi. Jakarta: PIC
UIN, 2007.
Fajar, Arnie. Portofolio dalam Pembelajaran IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya,
Cet.III, 2004.
Haryanti, Mimin. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Gaung Persada Press, Cet. VI, 2010.
Iska, Zikri Neni. Psikologi Penngantar Pemahaman Diri dan Lingkungan.
Jakarta: Kizi Brother’s, Cet. I, 2006.
Misdawati. Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Biologi Melalui
Penerapan Pendekatan Inquiry di Kelas X.2 SMAN 1 Nan Sabaris. Jurnal
Wawasan Pendidikan dan Pembelajaran. 2, 2007.
Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, Cet. II, 2009.
Muslich, Masnur. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.
Jakarta: Bumi Aksara, Cet.VI, 2009.
69
Nasir, Moh. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005.
Purba, Michel. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2002.
Suardana, I Kade. Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis
Inquary Terbimbing di SMP Negeri 2 Singaraja. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan. 2, 2007.
Suciati, Sri. Studi Komparasi Evaluasi Portofolio dan Tanpa Evaluasi Portofolio
Untuk Mata Pelajaran Kimia. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 8,
2006.
Riduan dan Sunarto. Pengantar Statistik. Bandung: Alfabeta, Cet. III, 2010.
Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. VII, 2008.
Rustaman, Nuryani, dkk. Strategi Pembelajaran Biologi. Jakarta: Universitas
Terbuka, Cet. I, 2007.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, Cet. X,
2012.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana, Cet. V, 2008.
------------------. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana, Cet. II, 2009.
------------------. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,
Cet. III, 2010.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta,
Cet. V, 2010.
Sofyan, Ahmad, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta:
UIN Jakarta Press, Cet. I, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
Cet. XI, 2011.
Sudarmo, Unggul. Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas IX. Jakarta: Phibeta, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. IX, 2010.
Sukardi. Evaluasi Pendidikan prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara,
Cet.III, 2009.
70
Surapranata, Sumarna dan Muhammad Hatta. Penilaian Berbasis Kelas Penilaian
Portofolio Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya,
Cet. I, 2004.
Tezci, Erdogan dan Ayhan Dikici. The Effects Of Digital Portfolio Assessment
Process On Students’ Writing And Drawing Performances. The Turkish
online Journal of Education technology. 5, 2006.
Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktif: Konsep,
Landasan Teoritis-Praktis dan Implementasinya. Jakarta: Prestasi Pusaka,
2007.
Wirtha, I Made dan Ni Ketut Rapi. Pengaruh Model Pembelajaran dan Penalaran
Formal Terhadap Penguasaan Konsep Fisika dan Sikap Ilmiah Siswa SMA
Negeri 4 Singaraja. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. 2,
2008.
Yamin, Martinis. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press, Cet.
III, 2010.
--------------------. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompeteni. Jakarta: Gaung
Persada Press, Cet. III, 2005.
Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajstsn Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah, 2009.
71
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran, serta terapannya
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Indikator Ranah
kognitif
Soal Jawaban Skor Skor
Total
Menjelaskan
teori asam
basa menurut
Arrhenius
mengklasifika
sikan berbagai
larutan ke
dalam larutan
asam, netral,
dan basa serta
menghitung
pH
Teori
Asam Basa
Arrhenius
Menjelask
an teori
asam basa
menurut
Arrhenius
berdasarka
n
percobaan
C1
Sebutkan pengertian asam dan basa berdasarkan teori asam basa
menurut Arrhenius?
Asam adalah zat
yang dalam air
melepaskan ion H+ \
Basa adalah zat yang
dalam air dapat
menghasilkan ion
hidroksida (OH-)
1
1 2
C5*
Perhatikan tabel di bawah ini!
Asam Basa
( )
Berdasarkan data di atas jelaskan pengertian asam dan basa di
dalam air berdasarkan teori asam basa Arrhenius…
Asam adalah zat
yang dalam air
melepaskan ion H+
Basa adalah zat yang
dalam air dapat
menghasilkan ion
hidroksida (OH−)
2
2 4
LAMPIRAN 1
72
Menggol
ongkan
larutan
kedalam
larutan
asam,
netral,
dan basa
berdasar
kan
percobaa
n
C5*
Perhatikan senyawa berikut:
HCl, HNO3, H2CO3, KCl, Ca(OH)2, Ba(OH)2, NaCl, H3PO4,
NH4OH, NaOH
Golongkan senyawa di atas ke dalam kelompok asam, netral atau
basa ...
Asam :
HCl, HNO3,
H2CO3, H3PO4
Netral :
KCl dan NaCl
Basa :
Ca(OH)2, Ba(OH)2,
NH4OH, NaOH
1
1
1
1
1
5
C4
Dari data hasil percobaan berikut :
No. Larutan Lakmus
Merah
Lakmus Biru
1.
2.
3.
4.
5.
Air Jeruk
Air Aki
Air Kapur
Garam Dapur
Cuka Dapur
Merah
Merah
Biru
Tetap
Merah
Merah
Merah
Biru
Tetap
Merah
Dari data di atas kelompokan yang termasuk ke dalam larutan
asam adalah …
Air jeruk,
air aki,
cuka dapur
1
1
1
3
73
Menuliska
n reaksi
ionisasi
larutan
asam basa
berdasarka
n
percobaan
C3*
Isilah titik di dalam tabel di bawah ini
No. Larutan Reaksi Ionisasi Valensi
1.
2.
3.
4.
5.
HCl
Sr(OH)2
HClO4
HNO3
NaOH
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
1.
Valensi 1
2. ( )
Valensi 2
3.
Valensi 1
4.
Valensi 1
5.
Valensi 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
C3
Isilah titik di dalam tabel di bawah ini
No. Larutan Reaksi
Ionisasi
Jenis
asam
1.
2.
3.
4.
5.
HCl
H2SO4
CH3COOH
H3PO4
HCN
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
Asam monoprotik
2.
Asam diprotik
3.
asam monoprotik
4.
Asam triprotik
5.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
74
Asam monoprotik
Mengukur
pH asam
dan basa
Menyimpu
lkan
hubungan
antara
besarnya
tetapan
ionisasi
terhadap
kekuatan
asam atau
basa
C5
Daftar tetapan ionisasi (Ka) beberapa asam:
No. Nama Asam Rumus
Kimia
Ka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Asam Asetat
Asam Benzoat
Asam Format
Fenol
Asam Sianida
Asam Fluorida
CH3COOH
C6H5COOH
HCOOH
C6H5OH
HCN
HF
1,8 x 10-5
6,5 x 10-5
1,8 x 10-4
1,3 x 10-10
4,9 x 10-10
6,8 x 10-4
Bagaimanakah hubungan kekuatan asam dengan tetapan ionisasi
asam?
Semakin besar nilai
tetapan ionisasinya
semakin kuat asam
2
2
C2
Susunlah asam-asam dari tabel di atas menurut kekuatannya,
dimulai dari asam yang terlemah.
Fenol < Asam
Sianida < Asam
Asetat < Asam
Benzoat < Asam
Format < Asam
Fluorida
2
2
C6*
Tentukan pH masing-masing larutan berikut:
a. HCOOH 0,05 M (Ka = 1,8 x 10−4
)
b. CH3COOH 0,05 M (Ka = 1,8 X 10−5
) c. HCN 0,05 M (Ka = 4,9 x 10−
10)
Jelaskan hubungan antara tetapan ionisasi asam terhadap
kekuatan asam berdasarkan pH asam yang anda telah hitung?
a. Dik: M. HCOOH =
0,05 M
Ka. HCOOH = 1,8 x
10−4
Dit : pH HCOOH?
Jawab:
1
75
[ ] √
√
√
[ ]
b. Dik: M. CH3COOH
= 0,05 M
Ka. CH3COOH = 1,8
x 10−5
Dit : pH CH3COOH?
Jawab:
[ ] √
√
√
[ ]
c. Dik: M. HCN = 0,05
M
Ka. HCN = 4,9 x
10−10
Dit : pH CH3COOH?
Jawab:
[ ] √
√
√
√
1
1
1
1
7
76
[ ]
tetapan ionisasi semakin
besar maka kekuatan
asam semakin besar pula
jadi pH asam semakin
kuat maka tetapan
ionisasi semakin besar
1
1
Menghitun
g pH
larutan
asam dan
basa
C3*
Hitunglah pH larutan H2SO4 0,001M ... Dik: M. H2SO4 =
0,001 M
Dit : pH H2SO4?
Jawab:
0,001 2(0,001)
0,001
0,001 0,002
0,001
[ ]
= 3 – log 2
1
1
1
3
C3
8 gram NaOH dilarutkan dalam 5 liter air maka pH larutan
tersebut adalah….(Na = 23; O = 16; H = 1)
Dik: ms. NaOH = 8 g
v. H2O = 5 liter
Mr. NaOH = 23
+ 16 + 1 =
40
Dit : pH NaOH?
Jawab:
1
5
77
4x10-2
4x10-2
4x10-2
[ ] 4 x 10
-2
[ ] − log 4 x
log 4
( )
log 4
1
1
1
1
Menuliska
n reksi
penggara
man
C2*
Tuliskan persamaan reaksi asam basa dari larutan natrium
hidroksida (NaOH) dengan larutan asam sulfat (H2SO4)!
2 2
C2*
Lengkapi reaksi berikut:
( )
( ) ( ) 2 2
C3*
Sebanyak 50 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH
0,2 M. hitunglah pH larutan pada saat volum larutan NaOH yang
ditambahkan 100 mL
Dik: v HCl = 50 mL
M HCl = 0,1 M
v NaOH = 100 mL
7
78
M NaOH = 0,2 M
Dit: pH campuran?
n HCl = v x M
= 50 mL x 0,1 M
= 5 mmol
n NaOH = 100 x 0,2
= 20 mmol
v campuran = 50 mL +
100 mL = 150 mL
A: 5 20 -
-
R: 5 5 5
5
S: - 15 5
5
Yang bersisa NaOH 15
mmol
M NaOH sisa=
0,1 0,1 0,1
[ ]
[ ]
− log
= 14 – 1
= 13
1
1
1
1
1
1
1
79
C4
Untuk mendapatkan larutan dengan pH 12 maka ke dalam 200
mL larutan KOH 0,1M harus ditambahkan larutan HCl 0,01 M
sebanyak …
Dik: pH KOH = 12
v KOH = 200 mL
M KOH = 0,1 M
M HCl = 0,01 M
Dit: v HCl yang harus
ditambahkan?
Jawab:
pH = 14 – pOH
12 = 14 – pOH
pOH = 14 – 12
= 2
pOH = [ ]
[ ]
[ ]
n KOH = v x M
= 200 x 0,1
= 20 mmol
n HCl = x . 0,01 =
0,01x mmol
A: 20 0,01x - -
R: 0,01x 0,01x 0,01x
0,01x
S: 20-0,01x - 0,01x
0,01x
Yang bersisa adalah
KOH
M KOH sisa =
1
1
1
1
6
80
( )
2+ 10-2 x = 20 – 0,01x
10-2x + 10-2x = 20-2
2 . 10-2x = 18
Ditambahkan HCl
sebanyak 900 mL
2
Pencemara
n Air
Mendefinis
ikan
pencemara
n air C2*
Apakah yang dimaksud dengan air tercemar? Air tercemar apabila
ada gangguan
terhadap kualitas air,
sehinngga air tidak
dapat digunakan
untuk tujuan
penggunaannya.
1
1
2
C4
Perhatikan pernyataan di bawah ini:
Air tidak berwarna, air berbau, pH air > 8, kadar BOD dan COD
nya tinggi, air mempunyai pH antara 6-8, air tanah yang
berwarna, air tidak berbau
Dari ciri-ciri air di atas manakah ciri-ciri air yang bersih dan air
yang tercemar?
Air bersih: air tidak
berwarna, air
mempunyai pH antara
6-8, air tidak berbau
Air yang tercemar: air
berbau, pH air > 8,
kadar BOD dan COD
yang tinggi, air tanah
yang berwarna
2
2
4
81
Menjelask
an
hubungan
pencemara
n air
dengan
nilai BOD
dan COD
C4
Apakah yang dimaksud dengan BOD dan COD? Dan jelaskan
hubungannya dengan pecemaran air?
BOD (biological
oxygen demand)
adalah banyaknya
oksigen yang
digunakan oleh
mikroorganisme
untuk menguraikan
sampah yang
terdapat dalam air
limbah.
COD (chemical
oxygen demand)
adalah menyatakan
jumlah oksigen yang
digunakan untuk
mengoksidasi limbah
organik dalam air
secara kimiawi.
Semakin tinggi BOD
maka semakin tinggi
oksigen yang
dikonsumsi
mikroorganisme
untuk menguraikan
bahan organik berarti
semakin banyak
buangan bahan
organik dalam air
sehingga nilai BOD
semakin tinggi yang
menyebabkan
kualitas air semakin
rendah.
Sama halnya dengan
1
1
1
4
82
COD semakin tinggi
kandungan COD
dalam air maka
semakin rendah
kualitas air.
1
C6*
Pada daerah X menggantungkan kebutuhan sehari-harinya pada
sebuah kali yang mengalir di daerah tersebut, sedangkan kali itu
dijadikan tempat pembuangan sampah dan airnya terlihat keruh.
Pemerintah setempat menguji kualitas air tersebut dan didapat
bahwa kandungan BOD dan COD tinggi berada di atas batas
aman untuk di konsumsi dan kualitas air tersebut sangat rendah.
Dari pernyataan di atas apa hubungan dari nilai BOD dan COD
dengan pencemaran air? Jelaskan pendapatmu tentang daerah
tersebut!
Air kali pada
daerah X
mempunyai ciri-
ciri tersebut
semakin tinggi nilai
BOD dan COD
maka semakin
rendah kualitas air
pada kali tersebut.
Dengan ciri-ciri
tersebut maka air
pada kali tersebut
tidak layak untuk
dikonsumsi,
berarti air kali yang
berada di daerah X
sudah tercemar .
2
2
4
SKOR TOTAL 84
Tanda * Adalah soal yang dijadikan instrumen penelitian
83
DATA MENTAH
===========
Jumlah Subyek= 20
Jumlah Butir Soal= 19
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Urut Subyek No. Butir Asli ---> 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama|Skor Ideal -> 2 4 5 3 10 10 2 2 7
1 1 Akbar Pratama 2 4 5 3 6 8 1 2 2
2 2 Astiana Arum S 1 3 3 1 5 5 1 1 4
3 3 Astri Dyah K 0 2 3 3 6 6 1 2 1
4 4 Ayu k 0 2 3 2 10 0 1 2 0
5 5 Badzlina E 1 3 3 2 10 2 1 2 6
6 6 Benita l 1 4 2 1 6 6 1 1 7
7 7 Dwi M 0 4 3 2 4 6 1 1 3
8 8 Hafsah W 1 3 2 3 6 2 2 0 0
9 9 Ilham K 0 4 5 3 6 0 2 2 0
10 10 Laeli P 1 3 4 2 7 5 1 1 3
11 11 M. Rizki. E. S 0 4 3 2 5 2 1 1 6
12 12 Munawaroh 1 2 4 2 0 0 2 1 0
13 13 Nadia Putri W 0 4 2 2 1 0 0 0 1
14 14 Nur Jannah 0 2 3 3 8 6 1 2 5
15 15 Putri A 2 3 2 1 6 4 1 2 3
16 16 Rahmawati 2 4 4 3 10 6 1 1 7
17 17 Ratna Arimbi W 1 2 2 2 4 2 0 0 0
18 18 Riyan 0 3 4 3 10 5 1 1 3
19 19 Safira P 0 4 4 3 8 8 2 2 4
20 20 Yulinasari 2 4 4 0 6 10 2 2 2
Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Urut Subyek No. Butir Asli ---> 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nama|Skor Ideal -> 3 5 2 2 7 6 2 4 4
1 1 Akbar Pratama 3 1 2 2 6 1 1 2 4
2 2 Astiana Arum S 2 4 0 2 2 0 1 0 4
3 3 Astri Dyah K 1 3 1 1 3 0 0 1 2
4 4 Ayu k 1 1 1 1 1 2 1 2 2
5 5 Badzlina E 2 0 0 1 1 0 1 0 4
6 6 Benita l 3 5 1 2 1 3 2 2 3
7 7 Dwi M 1 1 2 2 4 3 2 1 4
LAMPIRAN 2
84
8 8 Hafsah W 2 0 1 2 5 2 1 0 4
9 9 Ilham K 3 2 2 0 2 3 2 2 2
10 10 Laeli P 3 1 2 1 4 0 2 1 3
11 11 M. Rizki. E. S 3 4 2 2 3 1 2 1 4
12 12 Munawaroh 1 3 0 1 4 0 1 1 2
13 13 Nadia Putri W 2 2 0 2 0 0 0 1 4
14 14 Nur Jannah 2 1 0 1 3 1 1 0 4
15 15 Putri A 2 1 2 2 4 2 1 3 3
16 16 Rahmawati 3 1 1 2 6 2 1 0 4
17 17 Ratna Arimbi W 1 1 1 1 4 2 1 2 2
18 18 Riyan 3 2 2 2 4 2 2 4 4
19 19 Safira P 3 5 1 2 2 0 2 0 4
20 20 Yulinasari 3 1 2 2 4 3 2 2 4
Nomor Nomor No. Butir Baru -----> 19
Urut Subyek No. Butir Asli ---> 19
Nama|Skor Ideal -> 4
1 1 Akbar Pratama 4
2 2 Astiana Arum S 0
3 3 Astri Dyah K 0
4 4 Ayu k 1
5 5 Badzlina E 2
6 6 Benita l 1
7 7 Dwi M 1
8 8 Hafsah W 1
9 9 Ilham K 2
10 10 Laeli P 1
11 11 M. Rizki. E. S 1
12 12 Munawaroh 2
13 13 Nadia Putri W 2
14 14 Nur Jannah 1
15 15 Putri A 2
16 16 Rahmawati 2
17 17 Ratna Arimbi W 1
18 18 Riyan 2
19 19 Safira P 0
20 20 Yulinasari 3
85
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 43.70
Simpang Baku= 10.88
KorelasiXY= 0.69
Reliabilitas Tes= 0.82
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total
1 1 Akbar Pratama 26 33 59
2 2 Astiana Arum S 20 19 39
3 3 Astri Dyah K 16 20 36
4 4 Ayu k 21 12 33
5 5 Badzlina E 24 17 41
6 6 Benita l 30 22 52
7 7 Dwi M 19 26 45
8 8 Hafsah W 16 21 37
9 9 Ilham K 22 20 42
10 10 Laeli P 20 25 45
11 11 M. Rizki. E. S 24 23 47
12 12 Munawaroh 14 13 27
13 13 Nadia Putri W 11 12 23
14 14 Nur Jannah 21 23 44
15 15 Putri A 24 22 46
16 16 Rahmawati 31 29 60
17 17 Ratna Arimbi W 14 15 29
18 18 Riyan 30 27 57
19 19 Safira P 25 29 54
20 20 Yulinasari 27 31 58
86
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
1 2 3 4 5
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5
1 16 Rahmawati 60 2 4 4 3 10
2 1 Akbar Pratama 59 2 4 5 3 6
3 20 Yulinasari 58 2 4 4 0 6
4 18 Riyan 57 0 3 4 3 10
5 19 Safira P 54 0 4 4 3 8
Rata2 Skor 1.20 3.80 4.20 2.40 8.00
Simpang Baku 1.10 0.45 0.45 1.34 2.00
6 7 8 9 10
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 16 Rahmawati 60 6 1 1 7 3
2 1 Akbar Pratama 59 8 1 2 2 3
3 20 Yulinasari 58 10 2 2 2 3
4 18 Riyan 57 5 1 1 3 3
5 19 Safira P 54 8 2 2 4 3
Rata2 Skor 7.40 1.40 1.60 3.60 3.00
Simpang Baku 1.95 0.55 0.55 2.07 0.00
11 12 13 14 15
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 15
1 16 Rahmawati 60 1 1 2 6 2
2 1 Akbar Pratama 59 1 2 2 6 1
3 20 Yulinasari 58 1 2 2 4 3
4 18 Riyan 57 2 2 2 4 2
5 19 Safira P 54 5 1 2 2 0
Rata2 Skor 2.00 1.60 2.00 4.40 1.60
Simpang Baku 1.73 0.55 0.00 1.67 1.14
16 17 18 19
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19
1 16 Rahmawati 60 1 0 4 2
87
2 1 Akbar Pratama 59 1 2 4 4
3 20 Yulinasari 58 2 2 4 3
4 18 Riyan 57 2 4 4 2
5 19 Safira P 54 2 0 4 0
Rata2 Skor 1.60 1.60 4.00 2.20
Simpang Baku 0.55 1.67 0.00 1.48
Kelompok Asor
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
1 2 3 4 5
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5
1 3 Astri Dyah K 36 0 2 3 3 6
2 4 Ayu k 33 0 2 3 2 10
3 17 Ratna Arimbi W 29 1 2 2 2 4
4 12 Munawaroh 27 1 2 4 2 0
5 13 Nadia Putri W 23 0 4 2 2 1
Rata2 Skor 0.40 2.40 2.80 2.20 4.20
Simpang Baku 0.55 0.89 0.84 0.45 4.02
6 7 8 9 10
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 6 7 8 9 10
1 3 Astri Dyah K 36 6 1 2 1 1
2 4 Ayu k 33 0 1 2 0 1
3 17 Ratna Arimbi W 29 2 0 0 0 1
4 12 Munawaroh 27 0 2 1 0 1
5 13 Nadia Putri W 23 0 0 0 1 2
Rata2 Skor 1.60 0.80 1.00 0.40 1.20
Simpang Baku 2.61 0.84 1.00 0.55 0.45
11 12 13 14 15
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 11 12 13 14 15
1 3 Astri Dyah K 36 3 1 1 3 0
2 4 Ayu k 33 1 1 1 1 2
3 17 Ratna Arimbi W 29 1 1 1 4 2
4 12 Munawaroh 27 3 0 1 4 0
5 13 Nadia Putri W 23 2 0 2 0 0
Rata2 Skor 2.00 0.60 1.20 2.40 0.80
Simpang Baku 1.00 0.55 0.45 1.82 1.10
88
16 17 18 19
No Urt No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 16 17 18 19
1 3 Astri Dyah K 36 0 1 2 0
2 4 Ayu k 33 1 2 2 1
3 17 Ratna Arimbi W 29 1 2 2 1
4 12 Munawaroh 27 1 1 2 2
5 13 Nadia Putri W 23 0 1 4 2
Rata2 Skor 0.60 1.40 2.40 1.20
Simpang Baku 0.55 0.55 0.89 0.84
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 20
Klp atas/bawah(n)= 5
Butir Soal= 19
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
No No Btr Asli Rata2Un Rata2As Beda SB Un SB As SB Gab t DP(%)
1 1 1.20 0.40 0.80 1.10 0.55 0.55 1.46 40.00
2 2 3.80 2.40 1.40 0.45 0.89 0.45 3.13 35.00
3 3 4.20 2.80 1.40 0.45 0.84 0.42 3.30 28.00
4 4 2.40 2.20 0.20 1.34 0.45 0.63 0.32 6.67
5 5 8.00 4.20 3.80 2.00 4.02 2.01 1.89 38.00
6 6 7.40 1.60 5.80 1.95 2.61 1.46 3.98 58.00
7 7 1.40 0.80 0.60 0.55 0.84 0.45 1.34 30.00
8 8 1.60 1.00 0.60 0.55 1.00 0.51 1.18 30.00
9 9 3.60 0.40 3.20 2.07 0.55 0.96 3.34 45.71
10 10 3.00 1.20 1.80 0.00 0.45 0.20 9.00 60.00
11 11 2.00 2.00 0.00 1.73 1.00 0.89 0.00 0.00
12 12 1.60 0.60 1.00 0.55 0.55 0.35 2.89 50.00
13 13 2.00 1.20 0.80 0.00 0.45 0.20 4.00 40.00
14 14 4.40 2.40 2.00 1.67 1.82 1.10 1.81 28.57
15 15 1.60 0.80 0.80 1.14 1.10 0.71 1.13 13.33
16 16 1.60 0.60 1.00 0.55 0.55 0.35 2.89 50.00
17 17 1.60 1.40 0.20 1.67 0.55 0.79 0.25 5.00
18 18 4.00 2.40 1.60 0.00 0.89 0.40 4.00 40.00
19 19 2.20 1.20 1.00 1.48 0.84 0.76 1.31 25.00
89
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 19
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 40.00 Sedang
2 2 77.50 Mudah
3 3 70.00 Sedang
4 4 76.67 Mudah
5 5 61.00 Sedang
6 6 45.00 Sedang
7 7 55.00 Sedang
8 8 65.00 Sedang
9 9 28.57 Sukar
10 10 70.00 Sedang
11 11 40.00 Sedang
12 12 55.00 Sedang
13 13 80.00 Mudah
14 14 48.57 Sedang
15 15 20.00 Sukar
16 16 55.00 Sedang
17 17 37.50 Sedang
18 18 80.00 Mudah
19 19 42.50 Sedang
90
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 20
Butir Soal= 19
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0.372 -
2 2 0.558 Sangat Signifikan
3 3 0.488 Signifikan
4 4 0.027 -
5 5 0.562 Sangat Signifikan
6 6 0.768 Sangat Signifikan
7 7 0.287 -
8 8 0.408 -
9 9 0.572 Sangat Signifikan
10 10 0.750 Sangat Signifikan
11 11 0.068 -
12 12 0.559 Sangat Signifikan
13 13 0.434 Signifikan
14 14 0.439 Signifikan
15 15 0.348 -
16 16 0.580 Sangat Signifikan
17 17 0.184 -
18 18 0.503 Signifikan
19 19 0.323 -
Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208
Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
91
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 43.70
Simpang Baku= 10.88
KorelasiXY= 0.69
Reliabilitas Tes= 0.82
Butir Soal= 19
Jumlah Subyek= 20
Nama berkas: D:\DAHLIA\SKRIPSI GW\ANATESV4\REVISI VALIDASI.AUR
No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi
1 1 1.46 40.00 Sedang 0.372 -
2 2 3.13 35.00 Mudah 0.558 Sangat Signifikan
3 3 3.30 28.00 Sedang 0.488 Signifikan
4 4 0.32 6.67 Mudah 0.027 -
5 5 1.89 38.00 Sedang 0.562 Sangat Signifikan
6 6 3.98 58.00 Sedang 0.768 Sangat Signifikan
7 7 1.34 30.00 Sedang 0.287 -
8 8 1.18 30.00 Sedang 0.408 -
9 9 3.34 45.71 Sukar 0.572 Sangat Signifikan
10 10 9.00 60.00 Sedang 0.750 Sangat Signifikan
11 11 0.00 0.00 Sedang 0.068 -
12 12 2.89 50.00 Sedang 0.559 Sangat Signifikan
13 13 4.00 40.00 Mudah 0.434 Signifikan
14 14 1.81 28.57 Sedang 0.439 Signifikan
15 15 1.13 13.33 Sukar 0.348 -
16 16 2.89 50.00 Sedang 0.580 Sangat Signifikan
17 17 0.25 5.00 Sedang 0.184 -
18 18 4.00 40.00 Mudah 0.503 Signifikan
19 19 1.31 25.00 Sedang 0.323 -
92
LAMPIRAN 3
Nama :
Kelas :
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Perhatikan tabel di bawah ini!
Asam Basa
( )
Berdasarkan data di atas jelaskan pengertian asam dan basa di dalam air
berdasarkan teori asam basa Arrhenius…
2. Perhatikan senyawa berikut:
HCl, HNO3, H2CO3, KCl, Ca(OH)2, Ba(OH)2, NaCl, H3PO4, NH4OH, NaOH
Golongkan senyawa di atas ke dalam kelompok asam, netral atau basa ..
3. Isilah titik di dalam tabel di bawah ini
No. Larutan Reaksi Ionisasi Valensi
1.
2.
3.
4.
5.
HCl
Sr(OH)2
HClO4
HNO3
NaOH
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
93
4. Tentukan pH masing-masing larutan berikut:
a. HCOOH 0,05 M (Ka = 1,8 x 10−4
)
b. CH3COOH 0,05 M (Ka = 1,8 X 10−5
)
c. HCN 0,05 M (Ka = 4,9 x 10−10
)
Jelaskan hubungan antara tetapan ionisasi asam terhadap kekuatan asam
berdasarkan pH asam yang anda telah hitung?
5. Hitunglah pH larutan H2SO4 0,001M?
6. Tuliskan persamaan reaksi asam basa dari larutan natrium hidroksida (NaOH)
dengan larutan asam sulfat (H2SO4)!
7. Lengkapi reaksi berikut:
( )
8. 50 mL larutan HCl 0,1 M ditetesi dengan larutan NaOH 0,2 M. hitunglah pH
larutan pada saat volum larutan NaOH yang ditambahkan 100 mL!
9. Apakah yang dimaksud dengan air tercemar?
10. Apakah yang dimaksud dengan BOD dan COD? Dan jelaskan hubungannya
dengan pecemaran air?
94
LAMPIRAN 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Genap
Pertemuan ke- : 1
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Subkonsep : Teori Asam Basa Arrhenius
Standar Kompetensi : 2. Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan.
Indikator
Siswa mampu menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan
percobaan.
Siswa mampu menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan
percobaan.
Siswa mampu menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan.
Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan.
Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
95
Materi Pembelajaran
Materi ajar: Asam Basa
(Peta konsep)
Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode pembelajaran : Praktikum
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Tahap Inkuiri
Terbimbing
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Teori Asam Basa
Asam adalah
zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam
air sehingga
konsentrasi
ion H+ dalam
air meningkat
Asam
Contoh:
HCl,
CH3COO
H, H3PO4
Sifat larutan
Berdasarkan
Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH– di dalam air sehingga konsentrasi ion OH–
dalam
air meningkat.
Teori Asam Basa
Arrhenius
Netral
Contoh:
NaCl,
KCl,
Basa
Contoh:
NaOH,
KOH,
Ba(OH)2
Reaksi Ionisasi
asam dan basa
Asam:
Contoh:
Basa:
Contoh:
96
Awal
Apersepsi guru
menanyakan
bahan-bahan
rumah tangga
yang rasanya
asam dan
rasanya pahit.
“apakah kalian
pernah
merasakan
cuka dapur
yang
digunakan
untuk
memasak,apa
rasanya?”
“dan apa
rasanya sabun
yang
digunakan
untuk mandi
dan
membersihkan
pakaian?”
Guru
membagikan
soal pretest
kepada siswa
Guru membagi
siswa ke dalam
8 kelompok
Siswa menyimak
pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.
“rasanya cuka asam”
“dan rasa sabun pahit”
Siswa mengerjakan
soal yang diberikan
oleh guru
Siswa mengondisikan
diri
3 menit
10
menit
1 menit
Inti Orientasi Guru
menjelaskan
tujuan
praktikum
Guru
membagikan
LKS dan
menjelaskan
cara kerja
praktikum
Siswa menyimak
penjelasan guru
Siswa
mengkondisikan diri
2 menit
1 menit
Merumuskan
masalah Guru
mengajak
siswa untuk
Siswa merumuskan
masalah dibimbing
oleh guru
2 menit
97
merumuskan
masalah yang
akan dikaji
“apakah definisi asam
dan basa menurut
teori asam basa
Arrhenius?”
Merumuskan
hipotesis Guru
membangkitka
n pengetahuan
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
kepada siswa
“apakah rumus
kimia dari
cuka dapur?”
“apabila
CH3COOH
diionisasikan
maka akan
terbentuk
apa?”
“dan apa yang
terjadi jika
pada larutan
basa seperti
Ba(OH)2
diionisasikan?”
“Dari jawaban
kalian apa
asam dan basa
menurut
Arrhenius?”
Siswa merumuskan
hipotesis dengan
menjawab pertanyaan
guru
“CH3COOH”
“
“
“ ( )
”
“Asam akan
menghasilkan H+ dan
basa menghasilkan
OH-”
3 menit
Mengumpulkan
data Dengan bahan-
bahan yang ada
pada kalian,
coba kalian
identifikasi
larutan-larutan
tersebut
Guru
mengawasi
percobaan
yang dilakukan
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
diberikan secara
berkelompok
1. Mengamati
perubahan warna
2. Menggolongkan
asam, basa atau
netral
Siswa bertanya
kepada guru jika ada
yang tidak dimengerti
dan siswa mencari
10
menit
2 menit
98
oleh siswa dan
memberikan
bimbingan jika
diperlukan
siswa.
informasi dari buku-
buku sumber yang
digunakan
Menguji
hipotesis Guru meminta
siswa
mendiskusikan
hasil percobaan
dan
pertanyaan-
pertanyaan
LKS secara
kelompok
Guru meminta
perwakilan
kelompok
untuk
mempresentasi
kan jawaban
atas pertanyaan
LKS dan
kesimpulan
hasil percobaan
Siswa mendiskusikan
hasil percobaan dan
pertanyaan-
pertanyaan dalam
LKS secara kelompok
berdasarkan data yang
di dapat dari
percobaan dan dari
buku sumber.
1. Membuat reaksi
ionisasi asam
maupun basa.
2. Menyebutkan ciri-
ciri asam dan basa.
3. Mendefinisikan
asam dan basa
berdasarkan teori
Arrhenius
Perwakilan kelompok
mempresentasikan
hasil kerja kelompok
5 menit
2 menit
Merumuskan
kesimpulan Guru
membimbing
siswa membuat
kesimpulan
berdasarkan
hasil percobaan
Beberapa siswa
menyampaikan
pendapatnya tentang
kesimpulan dari
percobaan yang
dilakukan.
1. “asam menurut
Arrhenius adalah
apabila asam di
dalam air maka
akan mengionisasi
menjadi H+ dan
2 menit
99
basa akan
mengionisasi
menghasilkan
hidroksida (OH-)”
2. “asam akan
memerahkan
lakmus biru dan
basa akan
membirukan
lakmus merah”
Akhir Guru
memberikan
meluruskan
jawaban-
jawaban yang
diberikan oleh
siswa
Siswa menyimak
penjelasan dari guru
1 menit
Sumber Belajar
Sumber
Buku Kimia Kelas XI semester genap.
Internet
Penilaian
Penilaian Portofolio
Jenis tagihan
Pretes
Laporan Praktikum
Penilaian Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012
Guru Bidang Studi Guru Praktek Kimia
Nugroho S.Pd Dahlia Nur Triyani
100
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Genap
Pertemuan ke- : 2
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Subkonsep : Mengukur pH Asam dan Basa
Standar Kompetensi : 2. Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan.
Indikator
Siswa mampu menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi
terhadap kekuatan asam atau basa.
Siswa mampu menghitung pH larutan asam dan basa.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan
asam atau basa.
Menghitung pH larutan asam dan basa
Materi Pembelajaran
Materi ajar: Asam Basa
(Peta konsep)
101
Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode pembelajaran : Praktikum
Teori Asam Basa
Tetapan ionisasi
asam (Ka)
Tetapan
kesetimbangan
untuk ionisasi
asam disebut
tetapan ionisasi
asam.
“harga Ka
mencerminkan
kekuatan asam,
makin besar Ka ,
makin kuat asam.”
Mengukur pH asam dan
basa
Hubungan Ka dengan
derajat ionisasi (α)
“
”
Tetapan ionisasi
asam
Menghitung pH larutan
asam dan basa
[ ] √
[ ]
Asam Kuat:
[H+] = M x valensi
asam
Asam Lemah :
atau [ ] √
[ ]
Basa Kuat:
[OH-] = M x
valensi asam
Basa Lemah
atau
102
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Tahap Inkuiri
Terbimbing
Kegiatan Alokas
i
Waktu Guru Siswa
Awal
Apersepsi
guru
menanyakan
pelajaran
minggu
kemarin
tentang asam
basa
Arrhenius
dan
penggolonga
n larutan
“apa yang
dimaksud
dengan asam
dan basa
menurut
Arrhenius?”
“dan cuka
yang ada di
rumah kita itu
termasuk ke
dalam
golongan
apa?”
Guru
membagikan
soal kuis
kepada siswa
Guru
meminta
siswa untuk
duduk
berkelompok
Siswa menyimak
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan.
“asam adalah zat
yang dalam air
melepaskan ion H+
dan basa adalah
senyawa yang di
dalam air dapat
menghasilkan ion
OH-”
“cuka termasuk ke
dalam golongan asam
karena memerahkan
lakmus biru”
Siswa mengerjakan
soal yang diberikan
oleh guru
Siswa mengondisikan
diri
3 menit
3 menit
1 menit
Inti Orientasi Guru
menjelaskan
tujuan
praktikum
Guru
Siswa menyimak
penjelasan guru
Siswa
mengkondisikan diri
2 menit
1 menit
103
membagikan
LKS dan
menjelaskan
cara kerja
praktikum
Merumuskan
masalah Guru
mengajak
siswa untuk
merumuskan
masalah yang
akan dikaji
Siswa merumuskan
masalah dibimbing
oleh guru
“apakah pH asam
berada di atas 7 atau
di bawah 7 dan pH
basa berapa?”
2 menit
Merumuskan
hipotesis Guru
membangkitk
an
pengetahuan
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
kepada siswa
“air, garam
adalah
termasuk
golongan
netral mereka
mempunyai
pH 7
sedangkan
asam
mempunyai
sifat dapat
memerahkan
lakmus biru
dan asam itu
mempunyai
rasa asam
menurut
kalian berapa
pH asam?”
“dan basa
membirukan
lakmus merah
dan basa pada
umumnya
mempunyai
rasa yang
Siswa merumuskan
hipotesis dengan
menjawab pertanyaan
guru
“pH asam berada di
bawah 7”
“pH basa beada di
atas 7”
3 menit
104
pahit,
menurut
kalian pH
basa berapa?”
Mengumpulkan
data Dengan
bahan-bahan
yang ada pada
kalian, coba
kalian
identifikasi
larutan-
larutan
tersebut
Guru
mengawasi
percobaan
yang
dilakukan
oleh siswa
dan
memberikan
bimbingan
jika
diperlukan
siswa.
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
diberikan secara
berkelompok
1. Memperkirakan
pH asam dan basa
dengan
berpatokan
dengan acuan
2. Menghitung pH
asam dan basa
menggunakan
rumus.
3. Menyimpulkan
hubungan tetapan
tetapan ionisasi
asam dengan
kekuatan asam
Siswa bertanya
kepada guru jika ada
yang tidak dimengerti
dan siswa mencari
informasi dari buku-
buku sumber yang
digunakan
10
menit
2 menit
Menguji
hipotesis Guru
meminta
siswa
mendiskusika
n hasil
percobaan
dan
Siswa mendiskusikan
hasil percobaan dan
pertanyaan-
pertanyaan dalam
LKS secara
kelompok
berdasarkan data
5 menit
105
pertanyaan-
pertanyaan
LKS secara
kelompok
Guru
meminta
perwakilan
kelompok
untuk
mempresentas
ikan jawaban
atas
pertanyaan
LKS dan
kesimpulan
hasil
percobaan
yang di dapat dari
percobaan dan dari
buku sumber.
1. Memperkirakan
pH asam dan basa
berdasarkan acuan
2. Menghitung pH
menggunakan
rumus.
3. Menyimpulkan
hubungan tetapan
ionisasi asam atau
basa dengan
kekuatan asam
atau basa
Perwakilan kelompok
mempresentasikan
hasil kerja kelompok
2 menit
Merumuskan
kesimpulan Guru
membimbing
siswa
membuat
kesimpulan
berdasarkan
hasil
percobaan
Beberapa siswa
menyampaikan
pendapatnya tentang
kesimpulan dari
percobaan yang
dilakukan.
1. “pH asam berada
di bawah 7
sedangkan pH
basa berada di atas
7”
2. “jika tetapan
ionisasi asam atau
basa besar maka
asam atau basa
juga besar,
berbanding lurus”
2 menit
106
Akhir Guru
meluruskan
jawaban-
jawaban yang
diberikan oleh
siswa
Siswa menyimak
penjelasan dari guru
1 menit
Sumber Belajar
Sumber
Buku Kimia Kelas XI semester genap.
Internet
Penilaian
Penilaian Portofolio
Kuis
Laporan Praktikum
Penilaian Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012
Guru Bidang Studi Guru Praktek Kimia
Nugroho S.Pd Dahlia Nur Triyani
107
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Genap
Pertemuan ke- : 3
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Subkonsep : Mengukur pH Asam dan Basa
Standar Kompetensi : 2. Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan.
Indikator
Siswa mampu menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
Siswa mampu menghitung pH campuran larutan asam dan basa.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan.
Menghitung pH campuran asam dan basa.
108
Materi Pembelajaran
Materi ajar: Asam Basa
(Peta konsep)
Teori Asam Basa
Mengukur pH asam dan
basa
Asam dan basa merupakan dua sifat yang
berlawanan. Suatu zat yang bersifat asam akan
mudah bereaksi dengan suatu zat yang bersifat basa.
Reaksi antara asam dan basa disebut sebagai reaksi
netralisasi yang menggambarkan sifat saling
menghilangkan, mengurangi atau menetralkan antara
asam terhadao basa dan sebaliknya.
Contoh:
Reaksi penggaraman
atau Penetralan
Menghitung pH
campuran larutan asam
dan basa
Reaksi asam dengan basa
disebut reaksi penetralan.
Namun demikian, campuran
ekivalen asam dengan basa
belum tentu bersifat netral,
kecuali antara asam kuat
dengan basa kuat.
109
Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode pembelajaran : Praktikum
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Tahap Inkuiri
Terbimbing
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Awal
Apersepsi guru
menanyakan
pelajaran
minggu
kemarin
tentang pH
asam dan pH
basa.
“pH asam
berada di
angka berapa
ya anak-
anak?”
“dan pH basa
berada pada
angka
berapa?”
Guru
membagikan
soal kuis
kepada siswa
Guru meminta
siswa untuk
duduk
berkelompok
Siswa menyimak
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan.
“asam berada pada
pH di bawah 7
sedangkan pH basa
berada si atas 7”
Siswa mengerjakan
soal yang diberikan
oleh guru
Siswa mengondisikan
diri
3 menit
3 menit
1 menit
Inti Orientasi Guru
menjelaskan
tujuan
praktikum
Guru
membagikan
LKS dan
menjelaskan
cara kerja
praktikum
Siswa menyimak
penjelasan guru
Siswa
mengkondisikan diri
2 menit
1 menit
110
Merumuskan
masalah Guru
mengajak
siswa untuk
merumuskan
masalah yang
akan dikaji
Siswa merumuskan
masalah dibimbing
oleh guru
“berapah pH yang
akan didapat jika
asam dan basa
dicampurkan?”
2 menit
Merumuskan
hipotesis Guru
membangkitka
n pengetahuan
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
kepada siswa
“ jika larutan
asam klorida
dicampurkan
dengan larutan
natrium
hidroksida
berapa ya pH
yang akan di
bentuk oleh
campuran
larutan
tersebut?”
“jika asam
klorida
dicampurkan
dengan dengan
natrium
hidroksida
yang bersifat
basa apa rumis
kimianya dan
rumus apa
yang
terbentuk?”
Siswa merumuskan
hipotesis dengan
menjawab pertanyaan
guru
“jika asam yang lebih
kuat, pH campuran
tersebut akan berada
pada pH di bawah 7
sebaliknya jika basa
yang lebih kuat maka
pH akan di atas 7 dan
jika kekuatan asam
dan basa sama maka
akan bersifat netral”
“ Jadi garam yang akan
terbentuk”
3 menit
Mengumpulkan
data Dengan bahan-
bahan yang ada
pada kalian,
coba kalian
identifikasi
larutan-larutan
tersebut
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
diberikan secara
berkelompok
1. Memperkirakan
pH campuran asam
dan basa dengan
10
menit
111
Guru
mengawasi
percobaan
yang dilakukan
oleh siswa dan
memberikan
bimbingan jika
diperlukan
siswa.
berpatokan dengan
acuan
2. Menghitung pH
campuran asam
dan basa
menggunakan
rumus.
3. Menuliskan reaksi
penetralan atau
penggaraman
Siswa bertanya
kepada guru jika ada
yang tidak dimengerti
dan siswa mencari
informasi dari buku-
buku sumber yang
digunakan
2 menit
Menguji
hipotesis Guru meminta
siswa
mendiskusikan
hasil percobaan
dan
pertanyaan-
pertanyaan
LKS secara
kelompok
Guru meminta
perwakilan
kelompok
untuk
Siswa mendiskusikan
hasil percobaan dan
pertanyaan-
pertanyaan dalam
LKS secara kelompok
berdasarkan data yang
di dapat dari
percobaan dan dari
buku sumber.
1. Memperkirakan
pH campuran
asam dan basa
berdasarkan acuan
2. Menghitung pH
campuran asam
dan basa
menggunakan
rumus.
3. Menuliskan reaksi
penetralan atau
penggaraman.
Perwakilan kelompok
mempresentasikan
hasil kerja kelompok
5 menit
2 menit
112
mempresentasi
kan jawaban
atas pertanyaan
LKS dan
kesimpulan
hasil percobaan
Merumuskan
kesimpulan Guru
membimbing
siswa membuat
kesimpulan
berdasarkan
hasil percobaan
Beberapa siswa
menyampaikan
pendapatnya tentang
kesimpulan dari
percobaan yang
dilakukan.
1. “pH campuran
yang terbentuk
bergantung kepada
asam atau basa
yang berlebih”
2. “jika asam dan
basa dicampurkan
maka akan terjadi
reaksi
penggaraman atau
penetralan”
2 menit
Akhir Guru
meluruskan
jawaban-
jawaban yang
diberikan oleh
siswa
Siswa menyimak
penjelasan dari guru
1 menit
Sumber Belajar
Sumber
Buku Kimia Kelas XI semester genap.
Internet
113
Penilaian
Penilaian Portofolio
Kuis
Laporan Praktikum
Penilaian Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012
Guru Kimia Guru Praktek Kimia
Nugroho S.Pd Dahlia Nur Triyani
114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Genap
Pertemuan ke- : 4
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
Subkonsep : Pencemaran Air
Standar Kompetensi : 2. Memahami sifta-sifat larutan asam-basa, metode
pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar : 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan
menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan.
Indikator
Siswa mampu mendefinisikan pencemaran air
Siswa mampu menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan
COD.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu:
Mendefinisikan pencemaran air.
Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
Materi Pembelajaran
Materi ajar: Asam Basa
(Peta konsep)
115
Metode Pembelajaran
1. Model pembelajaran : Inkuiri Terbimbing
2. Metode pembelajaran : Diskusi
Langkah-Langkah Pembelajaran
Tahap Tahap Inkuiri
Terbimbing
Kegiatan Alokasi
Waktu Guru Siswa
Awal
Apersepsi guru
dengan
menanyakan
“menurut
kalian apakah
kali di Jakarta
sudah
tercemar?”
“mengapa bisa
tercemar”
Siswa menyimak
pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.
“sudah bu, karena
banyak warga yang
membuang sampah
pada aliran kali dan
banyak juga pabrik-
pabrik yang berdiri di
sepanjang aliran kali”
3 menit
Teori Asam Basa
Pencemaran air
Apabila kandunga air tersebut tidak mengganggu
kesehatan manusia, mak.a air tersebut dianggap
bersih.
Air dinyatakan tercemar apabila terdapat gangguan
terhadap kualitas air, sehingga air tersebut tidak
dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya
Pengertian air bersih Parameter kualitas air
Kandungan zat padat
Oksigen terlarut
BOD dan COD
116
Guru meminta
siswa untuk
duduk
berkelompok
Siswa mengondisikan
diri
1 menit
Inti Orientasi Guru
menjelaskan
tujuan diskusi
Guru
membagikan
LKS dan
menjelaskan
cara kerja
diskusi
Siswa menyimak
penjelasan guru
Siswa mengkondisikan
diri
2 menit
1 menit
Merumuskan
masalah Guru
mengajak
siswa untuk
merumuskan
masalah yang
akan dikaji
Siswa merumuskan
masalah dibimbing oleh
guru
“mengapa air bisa
tercemar dan apa yang
yang menjadi parameter
air tercemar?”
2 menit
Merumuskan
hipotesis Guru
membangkitka
n pengetahuan
siswa dengan
mengajukan
pertanyaan
kepada siswa
“apa itu air
yang
tercemar?”
“apa
hubungannya
BOD dan
COD terhadap
pencemaran
air?”
Siswa merumuskan
hipotesis dengan
menjawab pertanyaan
guru
“air yang tercemar
adalah air yang suadah
terganggu kualitas
airnya”
“BOD dan COD
mempengaruhi kualitas
airS”
3 menit
Mengumpulkan
data Dengan bahan-
bahan yang ada
pada kalian,
coba kalian
diskusikan
dengan teman
sekelompok
kalian.
Siswa melakukan
percobaan sesuai
dengan LKS yang
diberikan secara
berkelompok
1. Mendefinisikan air
yang tercemar.
2. Mendefinisikan BOD
dan COD.
10
menit
117
Guru
mengawasi
percobaan
yang dilakukan
oleh siswa dan
memberikan
bimbingan jika
diperlukan
siswa.
3. Menarik kesimpulan
hubungan BOD dan
COD terhadap
pencemaran air.
Siswa bertanya kepada
guru jika ada yang tidak
dimengerti dan siswa
mencari informasi dari
buku-buku sumber yang
digunakan
2 menit
Menguji
hipotesis Guru meminta
siswa
mendiskusikan
lagi hasil
diskusi
kelompoknya.
Guru meminta
perwakilan
kelompok
untuk
mempresentasi
kan jawaban
atas pertanyaan
LKS dan
kesimpulan
hasil diskusi
Siswa mendiskusikan
hasil percobaan dan
pertanyaan-pertanyaan
dalam LKS secara
kelompok berdasarkan
data yang di dapat dari
buku sumber.
1. Mendefinisikan
pencemaran air.
2. Mendefinisikan
BOD dan COD
3. Menghungungkan
BOD dan COD
terhadap pencemaran
air
Perwakilan kelompok
mempresentasikan hasil
kerja kelompok
5 menit
2 menit
Merumuskan
kesimpulan Guru
membimbing
siswa membuat
kesimpulan
berdasarkan
hasil diskusi
Beberapa siswa
menyampaikan
pendapatnya tentang
kesimpulan dari diskusi
yang dilakukan.
1. “air tercemar adalah
apabila kualitas air
terganggu”
2 menit
118
2. “jika BOD dan COD
tinggi maka kualitas
air buruk atau
rendah”
Akhir Guru
meluruskan
jawaban-
jawaban yang
diberikan oleh
siswa
Siswa menyimak
penjelasan dari guru
1 menit
Sumber Belajar
Sumber
Buku Kimia Kelas XI semester genap.
Internet
Penilaian
Penilaian Portofolio
Makalah
Penilaian Diskusi Kelompok
Penilaiana Proses Pembelajaran
Ciputat, Januari 2012
Guru Bidang Studi Guru Praktek Kimia
Nugroho S.Pd Dahlia Nur Triyani
119
LAMPIRAN 5
Lembar Kerja Siswa 1 (LKS)
IDENTIFIKASI ASAM BASA MENURUT ARRHENIUS
Tujuan
Mengidentfiikasi asam basa menurut Arrhenius dan mengidentifikasi larutan-
larutan yang bersifat asam, netral, dan basa.
Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Hipotesis
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Alat dan Bahan
Alat
Pipet tetes
Pelat
Tabung reaksi
Bahan
Kertas indikator universal
Larutan HCl
Larutan cuka (CH3COOH)
Larutan garam dapur (NaCl)
Larutan KOH
Larutan NaOH
Larutan NH4OH
Larutan jeruk nipis
Larutan sabun
Larutan larutan kapur
Larutan shampoo
120
Langkah kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
2. Tuang setiap larutan yang akan diidentifikasi asam basa ke
dalam tabung reaksi sebanyak 1 mL.
3. Kemudian, ambil setiap larutan dari tabung reaksi dengan pipet
dan masukkan setiap 5 tetes pada cekungan-cekungan pelat.
4. Beri tanda atau label pada setiap tabung reaksi yang diisi
larutan.
5. Ambil potongan kertas indikator universal. Celupkan ujung
kertas indikator tersebut pada pelat yang telah berisi larutan.
6. Perhatikan perubahan warnanya.
Hasil pengamatan
1. Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan percobaan
No. Larutan Perubahan Warna Sifat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Larutan HCl
Larutan Cuka (CH3COOH)
Larutan garam dapur (NaCl)
Larutan KOH
Larutan NaOH
Larutan NH4OH
Larutan jeruk nipis
Larutan sabun
Larutan larutan kapur
Larutan shampoo
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
2. Dari data percobaan di atas sebutkan larutan yang tergolong ke dalam
Asam :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………
Basa :
………………………………………………………………………………
121
………………………………………………………………………………
……………………………………
3. Lengkapi tabel di bawah ini
No. Larutan Nama
Larutan
Reaksi
Ionisasi
Valensi Jenis Asam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
HCl
CH3COOH
NaCl
KOH
NaOH
NH4OH
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
4. Dari percobaan yang telah dilakukan dan dari tabel di atas sebutkan ciri-
ciri asam dan ciri-ciri basa?
Asam :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………..
Basa :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Dari percobaan di atas apakah yang dimaksud dengan asam dan basa
berdasarkan teori asam basa Arrhenius?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………
6. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
122
Lembar Kerja Siswa 2 (LKS)
MENGHITUNG PH LARUTAN ASAM DAN BASA
Tujuan
Memperkirakan pH larutan asam dan basa berdasarkan acuan dan Menghitung pH
larutan asam dan basa menggunakan rumus.
Teori
Daftar tetapan ionisasi asam dan basa (Ka) dan (Kb)
No. Nama Asam Rumus Kimia Ka
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Asam Asetat
Asam Klorida
Asam Nitrat
Asam Sulfat
Asam Sianida
Natrium Hidroksida
Lithium Hidroksida
Kalsium Hidroksida
CH3COOH
…
HNO3
H2SO4
…
…
Li(OH)2
Ca(OH)2
1,8 x 10-5
107
2,2 x 101
…
4,8 x 10-10
4
6,7 x 10-1
…
Rumus menghitung pH asam dan basa
1. Asam
Asam kuat
………………………………………………………………………………
………………
Asam Lemah
………………………………………………………………………………
………………
2. Basa
Basa Kuat
………………………………………………………………………………
………………
123
Basa Lemah
………………………………………………………………………………
………………
Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Hipotesis
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Alat dan Bahan
Alat
Pipet tetes
Pelat
Tabung reaksi
Bahan
Kertas indikator universal
Larutan HCl
Larutan HNO3
Larutan cuka (CH3COOH)
Larutan H2SO4
Larutan NaOH
Larutan Ca(OH)2
Langkah kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
2. Tuang setiap larutan yang akan dihitung pH nya ke dalam tabung
reaksi sebanyak 1 mL.
3. Kemudian, ambil setiap larutan dari tabung reaksi dengan pipet
dan masukkan setiap 5 tetes pada cekungan-cekungan pelat.
4. Beri tanda atau label pada setiap tabung reaksi yang diisi
larutan.
124
5. Ambil potongan kertas indikator universal. Celupkan ujung
kertas indikator tersebut pada pelat yang telah berisi larutan.
6. Perhatikan perubahan warnanya.
7. Cocokan perubahan warna dengan acuan pH yang ada.
Hasil pengamatan
1. Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan percobaan
No. Larutan Perubahan Warna Perkiraan
pH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Larutan HCl
Larutan HNO3
Larutan Cuka (CH3COOH)
Larutan H2SO4
Larutan NaOH
Larutan Ca(OH)2
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
2. Jika dihitung dengan menggunakan rumus maka berapaka pH dari asam
dan basa dibawah ini!
a. pH dari larutan HCl 0,01 M
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
b. pH dari laritan NaOH 0,05 M
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
c. pH dari larutan CH3COOH 0,1 M (Ka = …)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
d. pH dari laritan Ca(OH)2 0,1 M (Kb = …)
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
125
3. Dari pH yang telah dihitung maka simpulkan hubungan tetapan ionisasi
asam atau basa (Ka atau Kb) terhadap kekuatan asam dan basanya!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………..
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………….
Nama Kelompok :
126
Lembar Kerja Siswa 3 (LKS)
MENGHITUNG pH CAMPURAN LARUTAN ASAM DAN BASA
Tujuan
Memperkirakan pH larutan asam dan basa berdasarkan acuan dan Menghitung pH
larutan asam dan basa menggunakan rumus.
Teori
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Hipotesis
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Alat dan Bahan
Alat
Pipet tetes
Pelat
Tabung reaksi
Bahan
Kertas indikator universal
Larutan HCl
Larutan HBr
Larutan NaOH
Larutan LiOH
Langkah kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang telah ditentukan.
127
2. Ambil larutan HCl, HBr dari tabung reaksi dengan pipet dan
masukkan ke tabung reaksi yang lain sebanyak 5 tetes.
3. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi HCl sebanyak 5
tetes.
4. Masukkan larutan NaOH ke dalam tabung reaksi HBr sebanyak 5
tetes.
5. Masukkan larutan LiOH ke dalam tabung reaksi HCl sebanyak 5
tetes.
6. Masukkan larutan LiOH ke dalam tabung reaksi HBr sebanyak 5
tetes
7. Ambil campuran larutan NaOH dan HCl sebanyak 5 tetes ke dalam
pelat.
8. Lakukan hal sama pada campuran larutan yang lain.
9. Ambil potongan kertas indikator universal. Celupkan ujung kertas
indikator tersebut pada tabung reaksi yang telah berisi larutan.
10. Perhatikan perubahan warnanya.
11. Cocokan perubahan warna dengan acuan pH yang ada.
Hasil pengamatan
1. Isilah tabel di bawah ini sesuai dengan percobaan
No Larutan Perubahan Warna Perkiraan pH
1.
2.
3.
4.
Larutan HCl + Larutan NaOH
Larutan HCl + Larutan LiOH
Larutan HBr + Larutan NaOH
Larutan HBr + Larutan LiOH
…
…
…
…
…
…
…
…
2. Jika dihitung dengan menggunakan rumus maka berapaka pH dari asam
dan basa dibawah ini!
a. pH campuran dari larutan HCl 0,01 M + Larutan NaOH 0,05 M
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
b. pH campuran dari larutan HCl 0,01 M + larutan LiOH 0,01 M
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
128
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
c. pH campuran dari larutan HBr 0,5 M + Larutan LiOH 0,05 M
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………
3. isilah tabel di bawah ini!
No Larutan Persamaan Reaksi Kimia
1.
2.
3.
4.
Larutan HCl + Larutan NaOH
Larutan HCl + Larutan LiOH
Larutan HBr + Larutan NaOH
Larutan HBr + Larutan LiOH
…
…
…
…
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………….
129
LAMPIRAN 6
Deskripsi Penilaian Portofolio Dalam Pembelajaran
Pertemuan Proses Pembelajaran Produk
Portofolio
Penilaian
1
Pretest
Praktikum (Mengamati
perubahan warna lakmus,
menggolongkan larutan
ke dalam asam, netral,
dan basa)
Hasil Pretest
Laporan
Praktikum
Individu
Kelompok
Individu
2
Kuis
Praktikum
(Memperkirakan pH
asam atau basa,
Menghitung pH asam
atau basa)
Hasil Kuis
Laporan
Praktikum
Individu
Kelompok
Individu
3
Kuis
Praktikum
(Memperkirakan pH
campuran, Menghitung
pH campuran)
Hasil Kuis
Laporan
Praktikum
Individu
Kelompok
Individu
4
Membuat Makalah
Diskusi
Posttest
Makalah
Laporan
Diskusi
Hasil Postest
Individu
Kelompok
Individu
130
LAMPIRAN 7
Kisi-Kisi Lembar Observasi
Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran Siswa
KD: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan
No Indikator Pencapaian Kriteria Penilaian
1. Menjelaskan asam basa menurut
Arrhenius berdasarkan percobaan
Keantusiasan
dalam belajar
Partisipasi dalam
kegiatan
kelompok
Keseriuan dalam
mengerjakan
tugas
Menjawab
pertanyaan guru
dan Mencatat
yang dijelaskan
guru
2. Menggolongkan larutan asam, netral,
dan basa berdasarkan percobaan.
3. Menuliskan reaksi ionisasi larutan
asam dan basa.
4.
Menyimpulkan hubungan antara
besarnya tetapan ionisasi terhadap
kekuatan asam atau basa
5. Menghitung pH larutan asam dan basa.
6. Menuliskan reaksi penggaraman atau
penetralan
7. Menghitung pH campuran larutan
asam dan basa
8. Mendefinisikan pencemaran air
9. Menjelaskan hubungan pencemaran air
dengan nilai BOD dan COD
131
LAMPIRAN 8
LEMBAR OBSERVASI
Pertemuan Pertama
Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa
digunakan lembar observasi.
Petunjuk : Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom
skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah : SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok : Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal :
Kelas : XI IPA 2
Kelompok :
1. 5.
2. 6.
3. 7.
4. 8.
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan
No Indikator Pencapaian Kriteria Penilaianan 1 2 3 4 5
1 Menjelaskan asam basa
menurut Arrhenius
berdasarkan percobaan
1.1 Minat siswa dalam proses
pembelajaran
1.2 Kontribusi siswa dalam
kerja kelompok
1.3 Menjawab pertanyaan
guru
1.4 Mencatat yang dijelaskan
guru
2 Menggolongkan larutan
asam, netral, dan basa
berdasarkan percobaan.
3 Menuliskan reaksi
ionisasi larutan asam
dan basa.
132
Keterangan:
1. Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%)
2. Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan
kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% – 40%).
3. Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%)
4. Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya
dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar.
(61% – 80%)
5. Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya dengan
indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan benar. (81% –
100%)
Jakarta, Januari 2012
Observer
( )
133
LEMBAR OBSERVASI
Pertemuan Kedua
Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa
digunakan lembar observasi.
Petunjuk : Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom
skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah : SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok : Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal :
Kelas : XI IPA 2
Kelompok :
1. 5.
2. 6.
3. 7.
4. 8.
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan
No Indikator Pencapaian Kriteria Penilaianan 1 2 3 4 5
1 Menyimpulkan
hubungan antara
besarnya tetapan
ionisasi terhadap
kekuatan asam atau
basa.
1.1 Minat siswa dalam proses
pembelajaran
1.2 Kontribusi siswa dalam
kerja kelompok
1.3 Menjawab pertanyaan
guru
1.4 Mencatat yang dijelaskan
guru
2 menghitung pH larutan
asam dan basa.
134
Keterangan:
1. Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%)
2. Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan
kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% –
40%).
3. Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%)
4. Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai
interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan
baik dan benar. (61% – 80%)
5. Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya
dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan
benar. (81% – 100%)
Jakarta, Januari 2012
Observer
( )
135
LEMBAR OBSERVASI
Pertemuan Ketiga
Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa
digunakan lembar observasi.
Petunjuk : Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom
skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah : SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok : Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal :
Kelas : XI IPA 2
Kelompok :
1. 5.
2. 6.
3. 7.
4. 8.
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan
No Indikator Pencapaian Kriteria Penilaianan 1 2 3 4 5
1 Menuliskan reaksi
penggaraman atau
penetralan
.
1.1 Minat siswa dalam
proses pembelajaran
1.2 Kontribusi siswa dalam
kerja kelompok
1.3 Menjawab pertanyaan
guru
1.4 Mencatat yang
dijelaskan guru
2 Menghitung pH
campuran larutan asam
dan basa
136
Keterangan:
1. Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%)
2. Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan
kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% –
40%).
3. Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%)
4. Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai
interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan
baik dan benar. (61% – 80%)
5. Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya
dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan
benar. (81% – 100%)
Jakarta, Januari 2012
Observer
( )
137
LEMBAR OBSERVASI
Pertemuan Keempat
Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran siswa
digunakan lembar observasi.
Petunjuk : Berilah tanda check list/ centang (√) pada kolom
skala nilai sesuai dengan hasil observasi
Nama Sekolah : SMA NEGERI 9 TANGERANG SELATAN
Materi Pokok : Larutan Asam Basa dan Garam
Hari, Tanggal :
Kelas : XI IPA 2
Kelompok :
1. 5.
2. 6.
3. 7.
4. 8.
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan
dan menghitung pH larutan
No Indikator Pencapaian Kriteria Penilaianan 1 2 3 4 5
1 Mendefinisikan
pencemaran air
.
1.1 Minat siswa dalam
proses pembelajaran
1.2 Kontribusi siswa dalam
kerja kelompok
1.3 Menjawab pertanyaan
guru
1.4 Mencatat yang
dijelaskan guru
2 Menjelaskan hubungan
pencemaran air dengan
nilai BOD dan COD
138
Keterangan:
1. Nilai 1, bila semua siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (0% – 20%)
2. Nilai 2, bila sebagian kecil siswa dalam kelompok tidak sesuai dengan
kriteria penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar. (20% –
40%).
3. Nilai 3, bila sebagian siswa dalam kelompok telah sesuai dengan kriteria
penilaian yang telah ditentukan dengan baik dan benar (41% – 60%)
4. Nilai 4, bila sebagian besar siswa dalam kelompok telah sesuai
interaksinya dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan
baik dan benar. (61% – 80%)
5. Nilai 5, bila semua siswa dalam kelompok telah sesuai interaksinya
dengan indikator atau kriteria yang telah ditentukam dengan baik dan
benar. (81% – 100%)
Jakarta, Januari 2012
Observer
( )
139
LAMPIRAN 9
Kisi-Kisi Penilaian Produk Portofolio Siswa
KD: Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan
No Indikator Pencapaian
Jenis Tagihan
(Produk
Portofolio)
Kriteria Penilaian
1
Menjelaskan asam basa
menurut Arrhenius
berdasarkan percobaan
Pretes
Laporan
Praktikum 1,2,3
Kuis
Hasil Diskusi
Makalah
Postes
1) Kelengkapan
Dokumen
lengkap
2
Menggolongkan larutan asam,
netral, dan basa berdasarkan
percobaan.
2). Kejelasan
Tersusun dengan
baik
Tertulis dengan
baik/rapi
Mudah dipahami
3
Menuliskan reaksi ionisasi
larutan asam dan basa.
3). Informasi
Akurat
Penting
4
Menyimpulkan hubungan
antara besarnya tetapan
ionisasi terhadap kekuatan
asam atau basa
4). Dukungan
Alasan yang baik
5 Menghitung pH larutan asam
dan basa.
5). Data Grafis
Diberi judul
dengan tepat
Memberikan
informasi
Meningkatkan
pemahaman
6 Menuliskan reaksi
penggaraman atau penetralan
7
Menghitung pH campuran
larutan asam dan basa
8 Mendefinisikan pencemaran
air
6).Bagian Dokumentasi
Cukup memadai
Berkaitan dengan
hal yang dibahas
Dapat dipercaya
(hasil karya
sendiri)
9
Menjelaskan hubungan
pencemaran air dengan nilai
BOD dan COD
140
LAMPIRAN 10
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
Pre test 17 15 17 18 30 24 29 26 29 22 30 39 26 59 28 30 42 43 31 30 18 24 41 24 20 31 20 26 31 26 37 39 22 24 28 996 28.46
Kuis 1 60 60 100 80 80 100 90 100 90 100 80 80 80 90 90 100 80 100 80 10 70 70 100 90 100 100 80 80 90 80 90 90 40 90 50 2870 82.00
Kuis 2 50 50 60 70 40 60 50 80 50 40 40 50 50 90 60 100 80 60 70 70 70 60 100 50 70 70 50 80 50 60 40 70 30 50 50 2120 60.57
Post tesi 68 66 78 78 75 81 71 71 74 67 67 74 78 87 71 78 91 91 71 61 70 67 89 71 70 65 65 74 70 71 70 74 67 81 73 2575 73.57
TOTAL 195 191 255 246 225 265 240 277 243 229 217 243 234 326 249 308 293 294 252 171 228 221 330 235 260 266 215 260 241 237 237 273 159 245 201 8561 61.15
PROSENTASE (%) 49 47.8 64 62 56.3 66.3 60 69.3 60.8 57.3 54.3 60.8 58.5 81.5 62.3 77 73.3 73.5 63 42.8 57 55.3 82.5 58.8 65 66.5 53.8 65 60.3 59.3 59.3 68.3 39.8 61.3 50.3 17122 61.15
Nama Siswa
Tes TotalPersentase
(%)
PENILAIAN TES (HASIL BELAJAR)
141
Pretes Kuis 1 Kuis 2 Postes
A 17 50 60 68
B 15 50 60 66
C 17 60 100 78
D 18 70 80 78
E 30 40 80 75
F 24 60 100 81
G 29 50 90 71
H 26 80 100 71
I 29 50 90 74
J 22 40 100 67
K 30 40 80 67
L 39 50 80 74
M 26 50 80 78
N 59 90 90 87
O 28 60 90 71
P 30 100 100 78
Q 42 80 80 91
R 43 60 100 91
S 31 70 80 71
T 30 70 10 61
U 18 70 70 70
V 24 60 70 67
W 41 100 100 89
X 24 50 90 71
Y 20 70 100 70
Z 31 70 100 65
AA 20 50 80 65
AB 26 80 80 74
AC 31 50 90 70
AD 26 60 80 71
AE 37 40 90 70
AF 39 70 90 74
AG 22 30 40 67
AH 24 50 90 81
AI 28 50 50 73
TOTAL 996 2120 2870 2575
MEAN 28.46 60.57 82.00 73.57
Nama SiswaTes
PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA (TES)
142
Nama Siswa Pretes Nama Siswa Postes
B 15 T 61
A 17 Z 65
C 17 AA 65
D 18 B 66
U 18 J 67
Y 20 K 67
AA 20 V 67
J 22 AG 67
AG 22 A 68
F 24 U 70
V 24 Y 70
X 24 AC 70
AH 24 AE 70
H 26 G 71
M 26 H 71
AB 26 O 71
AD 26 S 71
O 28 X 71
AI 28 AD 71
G 29 AI 73
I 29 I 74
E 30 L 74
K 30 AB 74
P 30 AF 74
T 30 E 75
S 31 C 78
Z 31 D 78
AC 31 M 78
AE 37 P 78
L 39 F 81
AF 39 AH 81
W 41 N 87
Q 42 W 89
R 43 Q 91
N 59 R 91
TOTAL 996 TOTAL 2575
MEAN 28.46 MEAN 73.57
MEDIAN 28 MEDIAN 71
MODUS 24 MODUS 71
STANDART DEVIASI 9.079203312 STANDART DEVIASI 7.425257826
DATA HASIL BELAJAR (Pre test dan post test )
143
LAMPIRAN 11
Pertemuan Ke-1
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
4 5 1 4 5 4 3 3 4 1 1 2 3 4 4 4 3 5 2 3 1 4 1 3 3 5 4 3 5 4 2 3 3 4 4
3 4 5 3 2 3 3 3 1 3 4 4 5 4 5 4 5 3 4 3 4 1 3 5 4 5 2 5 1 2 5 4 1 2 2
4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 5 2 4 1 2 2 4 2 1 5 3 5 1 3 5 4 5 3 4 3 3 2 3 5 3
5 2 5 2 5 4 3 4 1 5 1 3 2 3 1 3 2 4 2 5 4 4 3 5 4 3 3 4 3 4 2 1 5 4 4
16 14 13 13 15 13 12 14 10 13 11 11 14 12 12 13 14 14 9 16 12 14 8 16 16 17 14 15 13 13 12 10 12 15 13 459
80 70 65 65 75 65 60 70 50 65 55 55 70 60 60 65 70 70 45 80 60 70 40 80 80 85 70 75 65 65 60 50 60 75 65
Pertemuan Ke-2
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
3 3 1 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 5 5 3 2 3 2 3 2 2 3 3
4 4 3 3 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 2 5 4 2 2 5 5 4 5 5 3 1 3 2 2
4 5 5 5 1 5 4 3 5 5 4 4 3 3 3 2 4 5 5 3 4 5 3 4 5 5 3 4 5 5 3 4 4 5 4
5 3 4 2 2 3 3 5 5 3 4 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 4 5 3 5 5 5
16 15 13 13 9 11 12 14 15 13 13 13 12 13 12 12 13 14 14 14 13 17 13 14 16 18 16 14 18 16 14 10 14 15 14 483
80 75 65 65 45 55 60 70 75 65 65 65 60 75 60 60 65 70 70 70 65 85 65 70 80 90 80 70 90 80 70 50 70 75 70
78.80
69.29
65.57
Persentase
(%)
57.20
59.40
80.60
2.86
2.97
4.03
3.94
Persentase
(%)
65.20
66.80
64.60
65.80
TOTAL
TOTAL
PENILAIAN PROSES
Indikator Kriteria PenilaianNilai Siswa
3.29
3.26
3.34
3.23
Nilai Siswa
1. Menjelaskan asam basa
menurut Arrhenius berdasarkan
percobaan
2. Menggolongkan larutan
asam, netral, dan basa
berdasarkan percobaan.
3. Menuliskan reaksi ionisasi
larutan asam dan basa.
SKOR TOTAL
Indikator Kriteria Penilaian
SKOR TOTAL
PROSENTASE SKOR (%)
1). Keantusiasan dalam belajar
2). Partisipasi dalam kegiatan
kelompok
3). Keseriusan dalam menyelesaikan
tugas.
4). Menjawab pertanyaan guru dan
Mencatat yang dijelaskan guru
1). Keantusiasan dalam belajar
2). Partisipasi dalam kegiatan kelompok
3). Keseriusan dalam menyelesaikan
tugas.
4). Menjawab pertanyaan guru dan
Mencatat yang dijelaskan guru
1. Menyimpulkan hubungan antara
besarnya tetapan ionisasi terhadap
kekuatan asam atau basa.
PROSENTASE SKOR (%)
2. Menghitung pH larutan asam
dan basa.
144
Pertemuan Ke-3
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
3.40
0 15 11 14 13 12 12 13 13 15 14 14 17 12 12 13 11 12 16 15 13 16 15 15 14 12 18 15 17 15 17 16 12 11 17 477
70 75 55 70 75 60 60 65 65 75 70 70 85 60 60 65 55 60 80 75 65 80 75 75 70 60 90 75 85 75 85 80 60 55 85
Pertemuan Ke-4
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD AE AF AG AH AI
15 17 14 14 11 14 13 11 13 15 14 14 19 14 17 13 14 15 16 16 15 14 16 16 16 13 18 14 14 16 16 16 13 17 17 520
75 85 70 70 55 70 75 55 65 75 70 70 95 70 85 65 70 75 80 80 75 70 80 80 80 65 90 70 70 80 80 80 65 85 85
69.8
70.8
74.57
Persentase
(%)
66.80
68.00
68.00
77.80
70.43
Persentase
(%)
82.2
74.2
TOTAL
3.40
5
3.89
3.34
4.11
3.71
3.49
3.54
TOTAL
4
5
SKOR TOTAL
PROSENTASE SKOR (%)
Indikator Kriteria PenilaianNilai Siswa
1. Menuliskan reaksi
penggaraman atau penetralan
2. Menghitung pH campuran
larutan asam dan basa
1). Keantusiasan dalam belajar
2). Partisipasi dalam kegiatan
kelompok
3). Keseriusan dalam
menyelesaikan tugas.
4). Menjawab pertanyaan guru dan
Mencatat yang dijelaskan guru
2 5 3 2 3 434543
5
3
3). Keseriusan dalam
menyelesaikan tugas2. Menjelaskan hubungan
pencemaran air dengan nilai
BOD dan COD
4). Menjawab pertanyaan guru dan
Mencatat yang dijelaskan guru
SKOR TOTAL
PROSENTASE SKOR (%)
Indikator Kriteria PenilaianNilai Siswa
1. Mendefinisikan pencemaran
air
1). Keantusiasan dalam belajar
2). Partisipasi dalam kegiatan
kelompok3 3 2 3 4
5
3
3
5
54 4 4
PENILAIAN PROSES
2 4 4 4 1 3 2 3 3334453544343
3 3
3 4
2 32
4
4
2 3 3 3 4
3
3
4
5
3
3 4
4 2
4
3
4
5
3
2 3
4 5
33
33
2
2
5
3
3
2
4
2
243
5 3 2
454
3 3 5 3
543423432 34334
5
5
3 5 4
3353
4 5 3 3 2
4543 454255
3 5 4 5
5 2
4 5 5
54 4 3 4 4
5
3 5
4
4
4
4
3
3
3
3
3
5
1
4 3
4
3
3 3 4
4
3 3
4
4 3
3
3
1 4
3 4
4 3 4
5
3
3
4
4
43 2 5 2 3 4
4
3
4
5
3
4
4
3 3
4
3
4
3
4
2
3 3 4
25 5
3 4 4 4 3
45 44
4
44
3
4
5
4 4
44
5
2
5
3 5 4
3 3
5 3
5
344
4
4
4
4
4
4 4 5 4
435
23
44
4
5
145
Penilaian Produk Portofolio Siswa
1 2 3 4 5 6
A 4 3.33 3.50 3 3.67 3.67
B 5 3.67 3.50 4 3.67 4.00
C 4 3.67 3.00 3 4.33 3.67
D 3 3.67 2.50 4 3.67 4.00
E 4 3.67 3.50 4 3.67 3.67
F 4 3.67 3.50 4 4.33 4.33
G 5 3.67 3.50 4 3.67 4.67
H 4 3.67 4.00 4 3.67 4.00
I 4 3.67 3.50 3 3.67 3.67
J 4 4.33 2.50 3 3.00 2.67
K 4 3.67 3.50 4 3.67 3.67
L 5 3.33 4.50 3 2.67 4.00
M 3 3.67 1.50 2 4.00 3.00
N 4 4.00 4.00 4 4.33 3.33
O 3 3.67 3.50 3 3.67 4.00
P 5 3.67 3.50 5 3.67 4.00
Q 4 5.00 4.00 4 4.00 4.33
R 5 5.00 5.00 5 4.33 4.33
S 2 3.67 3.50 4 2.00 3.67
T 1 2.33 3.50 4 3.00 3.33
U 3 3.67 3.00 3 4.00 4.00
V 5 3.33 2.50 3 3.00 3.67
W 4 3.33 4.00 3 3.33 4.00
X 3 3.67 4.00 3 3.67 4.00
Y 4 4.00 3.50 4 3.33 3.67
Z 5 3.67 4.50 3 3.67 3.33
AA 3 4.00 4.50 4 3.00 3.00
AB 3 3.67 3.50 4 3.67 4.00
AC 4 3.67 3.50 2 3.67 3.67
AD 4 3.33 3.00 3 3.33 3.33
AE 5 4.00 4.00 5 4.67 4.00
AF 2 2.00 2.50 2 3.67 3.33
AG 3 3.00 2.50 4 3.00 2.67
AH 4 3.33 4.00 4 3.67 3.67
AI 5 3.67 3.00 4 3.67 3.67
MEAN 3.8 3.6 3.5 3.6 3.6 3.7
Nama
Siswa
Kriteria Penilaian
146
LAMPIRAN 13
INSTRUMEN PENELITIAN
Panduan Wawancara untuk Siswa
Nama Sekolah : SMA 9 TANGERANG SELATAN
Nama Siswa :
Kelas :
Hari/ tanggal wawancara :
1. Apakah dalam pembelajaran kimia guru selalu melakukan praktikum atau
diskusi kelompok?
2. Apakah kamu senang jika dalam pembelajaran kimia melakukan praktikum
atau diskusi?
3. Apakah guru kalian melakukan penilaian setelah pembelajaran?
4. Apa saja yang dinilai dalam pembelajaran kimia?
5. Apakah kalian mengumpulkan hasil-hasil dari tugas yang diberikan oleh guru?
6. Bagaimana pendapat kalian, tugas-tugas yang kalian buat dikumpulkan dalam
satu file?
7. Bagaimana pendapat kalian jika guru melakukan penilaian portofolio?
8. Setelah guru menggunakan penilaian portofolio apakah kalian lebih memahami
pelajaran atau mengalami kesulitan?
147
LAMPIRAN 14
HASIL WAWANCARA
Nama Sekolah : SMA 9 TANGERANG SELATAN
Nama Siswa : A
Kelas : IX IPA2
Hari/ tanggal wawancara : Senin, 6 Februari 2012
1. Apakah dalam pembelajaran kimia guru selalu melakukan praktikum atau
diskusi kelompok?
Jawab: tidak selalu
2. Apakah kamu senang jika dalam pembelajaran kimia melakukan praktikum
atau diskusi?
Jawab: senang
3. Apakah guru kalian melakukan penilaian setelah pembelajaran?
Jawab: iya, laporan praktikum dikumpulkan
4. Apa saja yang dinilai dalam pembelajaran kimia?
Jawab: biasanya guru hanya menilai ulangan dan tugas-tugas saja
5. Apakah kalian mengumpulkan hasil-hasil dari tugas yang diberikan oleh
guru?
Jawab: tidak
6. Bagaimana pendapat kalian, tugas-tugas yang kalian buat dikumpulkan dalam
satu file?
Jawab: lebih bermanfaat jadi kami bisa belajar dari tugas-tugas yang telah
kami buat dan telah di perbaiki
7. Bagaimana pendapat kalian jika guru melakukan penilaian portofolio?
Jawab: senang karna tidak hanya tes yang dinilai tapi proses kami belajar juga
dinilai
8. Setelah guru menggunakan penilaian portofolio apakah kalian lebih
memahami pelajaran atau mengalami kesulitan?
Jawab: lebih paham
148
LAMPIRAN 15
DISTRIBUSI FREKUENSI
1. Pre Test
a. Banyak Data:
15 17 17 18 18 20 20 22 22 24 24
24 24 26 26 26 26 28 28 29 29 30
30 30 30 31 31 31 37 39 39 41 42
43 59
b. Nilai Terbesar = 59
Nilai Terkecil = 15
Jumlah Data (∑ ) = 996
Jumlah Siswa (n) = 35
c. Mean ( )
∑
= 28.46
d. Median =
( )
=
( )
= 18
Data k-18 = 28
e. Modus = 24
149
2. Post Test
a. Banyak Data
61 65 65 66 67 67 67 67 68 70 70
70 70 71 71 71 71 71 71 73 74 74
74 74 75 78 78 78 78 81 81 87 89
91 91
b. Nilai Terbesar = 91
Nilai Terkecil = 61
Jumlah Data (∑ ) = 2575
Jumlah Siswa (n) = 35
c. Mean ( )
∑
= 73.57
d. Median =
( )
=
( )
= 18
Data k-18 = 71
e. Modus = 71
150
LAMPIRAN 16
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA
PERTEMUAN PERTAMA
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat
larutan dan menghitung pH larutan
Indikator : 1. Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan
percobaan
2. Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan
percobaan
3. Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa
No Kriteria Penialaian Nama Siswa
A B C D E F G H …
1 Keantusiasan dalam
belajar
2 Partisipasi dalam kegiatan
kelompok
3 Keseriusan dalam
menyelesaikan tugas
4 Menjawab pertanyaan
guru dan Mencatat yang
dijelaskan guru
151
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA
PERTEMUAN KEDUA
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat
larutan dan menghitung pH larutan
Indikator : 1. Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi
terhadap kekuatan asam atau basa
2. Menghitung pH larutan asam dan basa
No Kriteria Penialaian Nama Siswa
A B C D E F G H …
1 Keantusiasan dalam
belajar
2 Partisipasi dalam kegiatan
kelompok
3 Keseriusan dalam
menyelesaikan tugas
4 Menjawab pertanyaan
guru dan Mencatat yang
dijelaskan guru
152
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA
PERTEMUAN KETIGA
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat
larutan dan menghitung pH larutan
Indikator : 1. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
2. Menghitung pH campuran larutan asam dan basa
No Kriteria Penialaian Nama Siswa
A B C D E F G H …
1 Keantusiasan dalam
belajar
2 Partisipasi dalam kegiatan
kelompok
3 Keseriusan dalam
menyelesaikan tugas
4 Menjawab pertanyaan
guru dan Mencatat yang
dijelaskan guru
153
FORMAT PENILAIAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA
PERTEMUAN KEEMPAT
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat
larutan dan menghitung pH larutan
Indikator : 1. Mendefinisikan pencemaran air
2. Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan
COD
No Kriteria Penialaian Nama Siswa
A B C D E F G H …
1 Keantusiasan dalam
belajar
2 Partisipasi dalam kegiatan
kelompok
3 Keseriusan dalam
menyelesaikan tugas
4 Menjawab pertanyaan
guru dan Mencatat yang
dijelaskan guru
154
LAMPIRAN 17
KD : Mendeskripsikan teori - teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan
Indikator :
a. Menjelaskan asam basa menurut Arrhenius berdasarkan percobaan
b. Menggolongkan larutan asam, netral, dan basa berdasarkan percobaan.
c. Menuliskan reaksi ionisasi larutan asam dan basa.
d. Menyimpulkan hubungan antara besarnya tetapan ionisasi terhadap kekuatan asam atau basa.
e. Menghitung pH larutan asam dan basa.
f. Menuliskan reaksi penggaraman atau penetralan
g. Menghitung pH campuran larutan asam dan basa
h. Mendefinisikan pencemaran air
i. Menjelaskan hubungan pencemaran air dengan nilai BOD dan COD
A B C D E F G H I J …
a. Pretes 1). Kelengkapan
• Dokumen lengkap
2). Kejelasan
• Tersusun dengan baik
• Tertulis dengan baik/rapi
• Mudah dipahami
3). Informasi
• Akurat
c. Kuis • Penting
4). Dukungan
• Alasan yang baik
d. Hasil Diskusi
5). Data Grafis
• Diberi judul dengan tepat
• Memberikan informasi
e. Makalah • Meningkatkan pemahaman
6). Bagian Dokumentasi
f. Postes • Cukup memadai
• Berkaitan dengan hal yang dibahas
• Dapat dipercaya (hasil karya sendiri)
PROSENTASE SKOR (%)
FORMAT PENILAIAN PRODUK
Nama SiswaJumlahJenis Tagihan Kriteria Penilaian
b. Laporan
Praktikum 1,2,3
SKOR TOTAL
155
LAMPIRAN 18
FOTO-FOTO PENELITIAN
Orientasi, Merumuskan Masalah dan Merumuskan Hipotesis
Mengumpulkan Data
156
Menguji hipotesis dan Merumuskan kesimpulan
157
Kegiatan Pretest dan Postest
158
Produk Portofolio Anak-anak