analisis pengontrolan daya reaktif terhadap kerja generator industri 3 fasa eksitasi sendiri pada...
DESCRIPTION
jurnal dosen saya ini heheTRANSCRIPT
-
74
PENDAHULUAN Penggunaan generator induksi semakin meningkat dalam sistem pembangkitan tenaga listrik yang menggunakan energi nonkonvensional (A.H. Al-Bahrani et al., 1990, A.K. Al Jabri et al., 1990, Chandan Chakraborty et al., 1998, D. W. Novotny et al., 1977, D Seyoum et al., 2002). Energi nonkonvensional yang dapat digunakan meliputi energi angin, mikro/mini hidro dan lain-lain. Pada daerah yang terisolasi, generator induksi rotor sangkar dengan eksitasi kapasitor sangat banyak
digunakan. Generator induksi lebih unggul dibanding dengan generator sinkron. Kelebihan generator induksi adalah harga lebih murah, andal, tanpa sikat, tidak membutuhkan sumber dc terpisah, perawatan mudah dan proteksi sendiri bila terjadi beban lebih dan hubung singkat (E. Bim et al., 1989, Felipe Corcoles et al., 2002). Seperti diketahui, tegangan keluaran generator induksi dipengaruhi oleh kecepatan, kapasitansi, parameter mesin, karakteristik magnetisasi dan beban. Analisis dan pemodelan generator induksi
ANALISIS PENGONTROLAN DAYA REAKTIF TERHADAP KINERJA GENERATOR INDUKSI TIGA FASA
EKSITASI SENDIRI PADA KONDISI BEBAN YANG BERUBAH
Amir Hamzah dan Feranita
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Riau Kampus Bina Widya Jl. H. R. Soebrantas Km.12,5 Simpang Baru, Pekanbaru 28293
E-mail: [email protected]
ABSTRAK Pada tulisan ini telah dilakukan analisis dan pemodelan generator induksi tiga fasa penguatan sendiri. Analisis dilakukan dengan memasukkan pengaruh kejenuhan inti. Untuk bisa melakukan analisis yang akurat dibutuhkan rangkaian ekivalen yang akurat juga. Pada tulisan ini diturunkan rangkaian ekivalen bentuk dengan melakukan transformasi persamaan generator induksi tiga fasa. Rangkaian ekivalen ini lebih sederhana dan dalam menentukan parameternya tidak membutuhkan asumsi reaktansi bocor stator sama dengan reaktansi bocor rotor, sehingga hasil penentuan parameter dapat dilakukan lebih teliti dan memperoleh karakteristik kejenuhan inti yang mendekati keadaan sebenarnya. Hasil analisis transient proses eksitasi sendiri dan perubahan beban terhadap kinerja tegangan generator induksi tiga fasa telah dilakukan dalam tulisan ini dengan menggunakan simulasi MATLAB. Dari simulasi diperoleh penurunan tegangan terminal dari generator induksi. Pada saat tanpa dibebani, tegangan puncak terminal generator sebesar 400 V. Setelah dibebani, tegangan puncak terminal generator sebesar 332 V. Kata kunci: generator induksi tiga fasa, kejenuhan inti, rangkaian ekivalen bentuk
ABSTRACT Analysis and modelling of self-excited three phase induction generator have been done in this paper. Core saturation effect is included in this analysis. An accurate equivalent circuit is required in order to obtain good analysis. Equivalent circuit type is derived in this paper. This equivalent circuit is more simple and the stator leakage reactance equal to the rotor leakage reactance assumption is not required to determine the parameters. Thus, determining the parameters can be done more accurate and we can obtain core saturation characteristic similar to the actual condition. Transient analysis for self excitation process and load change toward voltage performance of three phase induction generator done in this paper. The simulation results of induction generator with MATLAB are presented in this paper. The peak voltage of induction generator at no loaded is 400 V and at loaded is 332 V. Key words: core saturation, eqivalen circuit type , three phase induction generator
Analisis Pengontrolan Daya Rekatif terhadap Kinerja Generator Induk Tiga Fasa Eksitasi Sendiri (Hamzah, et al)
-
75
tiga fasa dalam tulisan ini dilakukan untuk meningkatkan performansi yang dihasilkan generator. Analisis dan pemodelan dilakukan dengan persamaan metoda kerangka referensi tetap dan membuat rangkaian ekivalen generator induksi tiga fasa dengan saturasi dan rugi-rugi inti. Parameter rangkaian ekivalen mesin yang digunakan dalam tulisan ini diperoleh dengan melakukan pengujian stand-still dan synchronous dengan pendekatan menggunakan persamaan yang diperoleh dari transformasi. BAHAN DAN METODE Persamaan tegangan mesin induksi umum digunakan sebagai fluks lingkup perdetik dan reaktansi untuk penyederhanaan persamaan. Dengan menggunakan frekuensi sudut b, maka:
atau
dengan Maka persamaan tegangan mesin induksi bisa ditulis sebagai berikut:
dengan
Persamaan torka
b
Lx b
dsb
qsb
qsqsqspirv
qsb
dsb
dsdsdspirv
sb
ssspirv 000
'''''dr
b
rqr
bqrrqr
pirv
'''''qr
b
rdr
bdrrdr
pirv
''''r
brrr
pirv 000
'
'
'
'
'
'
'
'
'
r
dr
qr
s
ds
qs
lr
mlrm
mlrm
ls
mmls
mmls
r
dr
qr
s
ds
qs
iiiiii
xxxx
xxxx
xxxxxx
0
0
0
0
00000000000000000000000000
''''22
3drqrqrdr
b
rdsqsqsds
brem iiii
PT
Untuk memudahkan analisa dan simulasi mesin induksi kondisi seimbang, digunakan kerangka referensi stasioner atau diam. Persamaan kerangka referensi diam diperoleh dengan mengubah kecepatan pada kerangka referensi sembarang dengan nol, maka persamaan mesin induksi menjadi:
dengan
Persamaan torka adalah sebagai berikut:
Persamaan fluks lingkup per detik stator dan rotor adalah:
dsqrqsdrmb
dsqsqsdsb
qrdrdrqrb
em
iiiixP
iiP
iiPT
''
''''
223
223
223
sqs
b
sqsqs
sqs
pirv
'0
'
'0
'
'
'
'0
'
'0
00000000000000000000000000
r
sdr
sqr
s
sds
sqs
lr
mlrm
mlrm
ls
mmls
mmls
r
sdr
sqr
s
sds
sqs
iiiiii
xxxx
xxxx
xxxxxx
fb 2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(9)
(8)
(10) sdsb
sdsds
sds
pirv
(11) sb
ssspirv 000
sdr
b
rsqr
b
sqrr
sqr
pirv ''''' (12)
sqr
b
rsdr
b
sdrr
sdr
pirv ''''' (13)
(14) '0'0''0 rb
rrrpirv
(15) sqrsdrsdrsqrb
em iiPT ''''
223
(16) sdssqssqssdsb
em iiPT ''
223
(17) sdssqrsqssdrmb
em iiiixPT ''
223
(18) sqrmsqsSS
sqs ixix
's
drmsdsSS
sds ixix
' (19)
slss ix 00 (20)
Jurnal Sains dan Teknologi 10 (2), September 2011: 74-81
-
76
dengan
Dari persamaan (9) sampai dengan persamaan (14) dapat dibuat rangkaian ekivalen mesin induksi seperti terlihat pada Gambar 1.
(a)
(b)
(c)
Gambar 1. Rangkaian ekivalen mesin induksi
Rangkaian Ekivalen yang Disederhanakan Daya mekanik celah udara yang ke rotor adalah:
Fluks lingkup per detik dan arus rotor tidak bisa diukur secara aktual, tetapi bisa dirubah dalam bentuk lain selama besaran yang terukur tetap. Dengan menggunakan besaran baru yang didefinisikan sebagai berikut:
lsx'lrx
mx
'sdr
r 'rr
'sqrisr
sqsi
qsvs
qrv'
lsx'lrx
mx
'sqr
r 'rr
'sdrisr
sdsi
dsvs
drv'
lsx'lrx 'rr ri0srsi0
sv0srv
'0
Yang mana k adalah konstanta sembarang. Jika persamaan (29)-(34) disubtitusikan pada persamaan (18)-(25) maka diperoleh:
Dengan besaran rotor yang baru ini, daya mekanik celah udara adalah:
Dengan menyamakan persamaan (35)-(40) dengan persamaan (26)-(28) maka resistansi rotor yang baru adalah:
Jika persamaan (35)-(40), (44) disubtitusikan ke persamaan (9)-(14) maka didapat persamaan tegangan stator yang baru sebagai berikut:
atau
dan
atau
Dan persamaan tegangan rotor bentuk baru sebagai berikut:
sqrrr
sqsm
sqr ixix
''' (21) s
drrrsdsm
sdr ixix
''' (22) '0
''0 rlrr ix (23)
mlsSS xxx (24)
mlrrr xxx '' (25)
'2'3 rs
qrgq riP (26) '2'3 r
sdrgd riP (27)
'2'00 3 rrg riP (28)
sqr
sQR k
'' (29)
ki
is
qrsQR
''
sdr
sDR k
'' (30)
(31)
kii
sdrs
DR
'' (32)
'0
'0 rR k (33)
kii rR
'0'
0 (34)
(35)
(36)
(37) slss ix 00
(38) sQRrrsqsmsQR ixkikx ''2' s
DRrrsdsm
sDR ixkikx
''2' (39) 2'
0''
0 RlrR ikx (40)
sDRm
sdsSS
sds ikxix
'
sQRm
sqsSS
sqs ikxix
'
'2'3 Rs
QRgq riP (41) '2'3 R
sDRgd riP (42)
'2'00 3 RRg riP (43)
'2'rR rkr (44)
(45) sQRmsqsSSb
sqsqs
sqs ikxix
pirv '
sQRsqsmb
sqsmSS
b
sqsqs
sqs iikx
pikxxpirv ' (46)
sDRmsdsSSb
sdsds
sds ikxix
pirv ' (47)
sDRsdsmb
sdsmSS
b
sdsds
sds iikx
pikxxpirv ' (48)
(49) sDRb
rsqsm
sQRrr
b
sQRR
sqr ikxixk
pirv '''2'''
Analisis Pengontrolan Daya Rekatif terhadap Kinerja Generator Induk Tiga Fasa Eksitasi Sendiri (Hamzah, et al)
-
77
atau
dan
atau
dan
Dari persamaan (45)-(53) dapat dibuat rangkaian ekivalen mesin induksi dengan persamaan baru, seperti terlihat pada Gambar 2.
(a)
(b)
(c)
Gambar 2. Rangkaian ekivalen mesin induksi
dengan persamaan baru
Rangkaian ekivalen ini mempunyai akurasi yang sama dengan rangkaian ekivalen pada Gambar 1. Karena besar nilai k adalah sembarang maka ada banyak rangkaian ekivalen yang bisa merepresentasikan kinerja mesin induksi. Walau k bisa dipilh sembarang, namun pilihan k yang bisa digunakan adalah:
(54)
lsx'lrx
mx
'sdr
r 'rr
'sqrisr
sqsi
qsvs
qrv'
lsx'lrx
mx
'sqr
r 'rr
'sdrisr
sdsi
dsvs
drv'
lsx'lrx 'rr ri0srsi0
sv0srv
'0
m
SSxx
k
Jika persamaan (54) disubtitusikan kepersamaan (46) dan (48) maka diperoleh tegangan pada sumbu q stator:
(55) tegangan pada sumbu q rotor:
(56) tegangan pada sumbu d stator:
(57) tegangan pada sumbu d rotor:
(58)dimana:
Dalam bentuk fungsi persamaan fluksi
(59) tegangan pada sumbu q rotor:
(60) tegangan pada sumbu d stator:
(61) tegangan pada sumbu d rotor:
(62) Dari persamaan (54)-(58) dapat dibuat rangkaian ekivalen mesin induksi seperti pada gambar 3 atau yang disebut dengan rangkaian ekivalen mesin induksi bentuk .
sQRsqsSSb
sqsqs
sqs iix
pirv '
sDRb
rsqs
sQRSS
b
sQRQR
b
sQRR
sqr iix
pixpirv ''''''
sDRsdsSSb
sdsds
sds iix
pirv '
sQRb
rsds
sDRSS
b
sDRDR
b
sDRR
sdr iix
pixpirv ''''''
SSrrQR xxkx '2
SSrrDR xxkx '2
mSS kxx
sqs
b
sqsqs
sqs
pirv
sDR
b
rsqr
b
sQRR
sqr
pirv '''''
sds
b
sdsds
sds
pirv
sQR
b
rsdr
b
sDRR
sdr
pirv '''''
sDRb
rsqs
sQRm
b
sQRmrr
b
sQRR
sqr iikx
pikxxkpirv ''''2'''
(50)
sQRb
rsdsm
sDRrr
b
sDRR
sdr ikxixk
pirv '''2'''
(51)
sQRb
rsds
sDRm
b
sDRmrr
b
sDRR
sdr iikx
pikxxkpirv ''''2'''
(52)
2'0
''0
''0 Rlr
bRRr ikx
pirv (53)
Jurnal Sains dan Teknologi 10 (2), September 2011: 74-81
-
78
(a)
(b)
Gambar 3. Rangkaian ekivalen mesin induksi bentuk
Model Generator Induksi Penguatan Sendiri Model dasar generator induksi penguatan sendiri sama dengan motor induksi. Perbedaannya adalah generator induksi penguatan sendiri memiliki kapasitor yang dihubungkan pada terminal stator yang berfungsi sebagai eksitasi. Rangkaian ekivalen generator induksi dengan kapasitor eksitasi dapat dilihat pada Gambar 4.
(a)
(b)
Gambar 4. Generator induksi penguatan sendiri
Tegangan kapasitor pada Gambar 4 dapat direpresentasikan dengan persamaan sebagai berikut:
(63)
(64)
mkx
sDRb
r ' 'Rr
'sQRisr
sqsi
qsvs
qrv'
QRx
mkx
sQR
r ' 'sDRisr
sdsi
dsvs
drv'
DRx 'Rr
mkx
sDRb
r ' 'Rr
'sQRisr
sqsi
cqv
QRx
c
mkx
sQRb
r ' 'sDRisr
sdsi
cdv
DRx 'Rr
c
cqosqscq VdtiC
V 1
cdosdscd VdtiC
V 1
Dimana dan adalah tegangan awal kapasitor sumbu q dan sumbu d. Persamaan simulasi
(65)
(66)
(67)
(68) Persamaan fluksi lingkup dan arus sebagai berikut:
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74) Persamaan kapasitor adalah:
(75)
(76) Parameter Rangkaian Ekivalen Bentuk Penentuan parameter rangkaian ekivalen dihitung dari data pengujian hubung singkat dan beban nol, diperoleh parameter mesin induksi sebagai berikut: R1 = 58 R2 = 62,36 X = 118,5 Rc = 2876 Xm = 576 Selanjutnya, grafik hasil pengukuran dari pengujian beban nol dapat dilihat pada Gambar
0 tcqcqo VV 0 tcdcdo VV
Mqsqsqs
sqs pirv
Mdsdsds
sds pirv
''''0 QRsDR
sQRR pir
''''DR
sQR
sDRR pir 0
'QRqmMqMq iiL 'DRdmMdMd iiL
MqQRlqQR iL ''
MdDRldDR iL ''
Mqmq
qsqm pRii 1
Mdmd
dsdm pRii 1
qsc
qsq pV
iC
dsc
dsd pV
iC
Analisis Pengontrolan Daya Rekatif terhadap Kinerja Generator Induk Tiga Fasa Eksitasi Sendiri (Hamzah, et al)
-
79
5, yang merupakan grafik tegangan terhadap arus yang telah dilakukan pemulusan dari data hasil pengujian. Grafik ini digunakan sebagai karakteristik magnetisasi dari mesin induksi.
Gambar 5. Grafik tegangan terhadap arus.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Rangkaian Ekivalen Bentuk Tanpa Beban Pada analisis pertama yang dilakukan yaitu dengan menggunakan rangkaian ekivalen d-q bentuk seperti pada Gambar 6. Kapasitor dihubungkan pada kedua belitan utama dan bantu serta generator dalam kondisi tanpa beban.
(a) sumbu q
(b) sumbu d
Gambar 6. Rangkaian ekivalen generator induksi tiga fasa bentuk .
Tegangan kapasitor pada Gambar 6 dapat direpresentasikan dengan persamaan sebagai berikut:
(77)
(78)
050
100150200250300350400450
0 100 200 300 400 500 600
Arus (mA)
Tega
ngan
(V)
mR mkx
sDRb
r ' 'Rr
'sQRisr
sqsi
cqv
QRx
c
mkx
sQRb
r ' 'sDRisr
sdsi
cdv
DRx 'Rr
cmR
cqosqscq VdtiC
V 1
cdosdscd VdtiC
V 1
Dimana dan adalah tegangan awal kapasitor sumbu q dan sumbu d. Persamaan simulasi
(79)
(80)
(81)
(82) Persamaan fluksi lingkup dan arus sebagai berikut:
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88) Persamaan kapasitor adalah:
(89)
(90) Vcq dan Vcd adalah tegangan yang dibangkitkan beban nol dan tegangan tiga fasa dapat diperoleh dengan menggunakan transformasi dua sumbu ke tiga fasa. Dengan menggunakan persamaan (77)-(90) ke dalam simulasi Matlab dan dengan memasukkan nilai kecepatan sama dengan 1500 rpm, nilai C sama dengan 8 F, diperoleh proses pembangkitan dari generator induksi tiga fasa, seperti pada Gambar 7. Dari gambar terlihat bahwa tegangan mulai stabil pada saat waktu 0,6 detik.
0 tcqcqo VV 0 tcdcdo VV
Mqsqsqs
sqs pirv
Mdsdsds
sds pirv
''''QR
sDR
sQRR pir 0
''''DR
sQR
sDRR pir 0
'QRqmMqMq iiL 'DRdmMdMd iiL
MqQRlqQR iL ''
MdDRldDR iL ''
Mqmq
qsqm pRii 1
Mdmd
dsdm pRii 1
cq
qsq pV
iC
cd
dsd pV
iC
Jurnal Sains dan Teknologi 10 (2), September 2011: 74-81
-
80
Gambar 7. Proses pembangkitan tegangan
generator induksi satu fasa bentuk
Analisis Rangkaian Ekivalen Bentuk terhadap Perubahan Beban Analisis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan rangkaian ekivalen bentuk seperti pada Gambar 8 dan menghubungkan beban secara paralel dengan kapasitor pada belitan sumbu q.
(a) sumbu q
(b) sumbu d
Gambar 8. Rangkaian ekivalen generator induksi tiga fasa bentuk dengan beban
Persamaan kapasitor adalah:
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
-500
-400
-300
-200
-100
0
100
200
300
400
500
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
waktu (s)
Tega
ngan
(V)
mR mkx
sDRb
r ' 'Rr
'sQRisr
sqsi
cqv
QRx
cLR
Lqi
cqi
mkx
sQRb
r ' 'sDRisr
sdsi
cdv
DRx 'Rr
c mRLR
Lqi
cdi
L
cqLq R
vi
L
cdLd R
vi
Lqqscq iii
Lddscq iii
cq
cq
pVi
C
cd
cdpVi
C
Persamaan dinamik yang diperoleh dari rangkaian ekivalen generator induksi tiga fasa disimulasikan menggunakan simulator Matlab. Dengan menggunakan simulasi Matlab diperoleh karakteristik pembebanan generator dan perubahan dinamik dari parameter selama perubahan pembebanan dari generator. Dengan menggunakan persamaan (91)-(96) ke dalam simulasi Matlab dan dengan memasukkan nilai kecepatan sama dengan 1500 rpm, nilai C sama dengan 8 F, dilakukan pembebanan dengan menggunakan beban resistif yang dihubung paralel dengan kapasitor sebesar 200 Ohm. Dari simulasi diperoleh penurunan tegangan terminal dari generator induksi, seperti terlihat pada Gambar 9. Pada saat tanpa dibebani, tegangan puncak terminal generator sebesar 400 V. Setelah dibebani, tegangan puncak terminal generator sebesar 332 V.
Gambar 9. Penurunan tegangan generator
induksi akibat penambahan beban KESIMPULAN 1. Model rangkaian ekivalen bentuk memiliki
jumlah parameter yang lebih sedikit, sehingga dalam penentuan parameter rangkaian ekivalennya tidak membutuhkan asumsi reaktansi bocor stator sama dengan reaktansi bocor rotor.
2. Dengan menggunakan manipulasi persamaan yang diperoleh dari rangkaian ekivalen bentuk , dapat menyederhanakan persamaan rangkaian ekivalen generator induksi dan memperoleh hasil yang akurat. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis kinerja generator yang telah dilakukan cukup akurat. Pada saat tanpa dibebani, tegangan puncak terminal generator sebesar 400 V. Setelah dibebani, tegangan puncak terminal generator sebesar 332 V.
-600
-400
-200
0
200
400
600
1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
Waktu (detik)
Tega
ngan
(V)
Analisis Pengontrolan Daya Rekatif terhadap Kinerja Generator Induk Tiga Fasa Eksitasi Sendiri (Hamzah, et al)
-
81
UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Penelitian Universitas Riau yang telah membantu penulis dalam pemberian dana penelitian peneliti dasar, sehingga penelitian ini dapat kami laksanakan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA A.H. Al-Bahrani, N.H. Malik, 1990. Steady State
Analysis and Performance Characteristics of a Three Phase Induction Generator Self Excited with a Single Capacitor, IEEE Transactions on Energy Convension.
A.K. Al Jabri, A.I. Alolah, 1990. Capacitance Requirement for Isolated Self-Excited Induction Generator, In IEE Proceedings.
Chandan Chakraborty, Sailendra N. Bhadra, Ajit K. Chattopadhyay. 1998. Excitation Requirements for Stand Alone Three-Phase Induction Generator. IEEE Transactions on Energy Convension.
D. W. Novotny, D. J. Gritter and G. H. Studtman, 1977. Self-excitation in inverter driven induction machines, IEEE Transactions on Power Apparatus and Systems, Vol. PAS-96, no. 4, pp. 1117-1125.
D Seyoum, C Grantham, F Rahman and M Nagrial, 2002. An Insight Into The Dynamics of Loaded and Free Running Isolated Self-Excited Induction Generators, Power Electronics, Machines and Drives, Conference Publication No. 487, IEEE.
E. Bim, J. Szajner, Y. Burian, 1989, Voltage Compensation of an Induction Generator with Long-Shunt Connection, IEEE Transactions on Energy Convension.
Felipe Crcoles, Joaqun PedraMiquel Salichs, and Luis Sainz, 2002. Analysis of the Induction Machine Parameter Identification, IEEE Transactions on Energy Conversion, Vol 17.
J. Faiz, A.A. Dadgary, S. Horning, A. Kehyani, 1995. Design of a Three Phase Self-Excited Induction Generator, IEEE Transactions on Energy Convension.
Paul C. Krause, Oleg Wasynczuk, Sxott D. Sudhoff, 1995. Analysis of Electric Machinery, Mc-Graw-Hill.
Pekik Argo Dahono. Kinerja Motor Arus Bolak-Balik yang Dipasok Inverter. Bandung: Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB.
Jurnal Sains dan Teknologi 10 (2), September 2011: 74-81