analisis penggunaan hard link pada prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/t1... ·...

15
Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Oleh: Dwi Luvi Nur Ahmad NIM: 672011234 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Juli 2016

Upload: doandung

Post on 27-Apr-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Dwi Luvi Nur Ahmad

NIM: 672011234

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Juli 2016

Page 2: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Page 4: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

iv

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Page 5: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES

Page 6: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

1

Analisis Penggunaan Hard Link pada Proses Backup

1)Dwi Luvi Nur Ahmad, 2) Dian Widiyanto Chandra

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)[email protected], 2)[email protected]

Abstract

Full backup is a means to cope the backup process to more quickly and easily during a

restore operation, but a full backup stores all data to the hard disk as a whole so that it will

take up less space on the hard disk when the next backup the same data store. Hard link is a

solution to perform a full backup when the backup is done on the data that has ever been in a

previous backup. Due to hard link, the same data will be made the link to the same sector thus

saving disk space and time. But to prove that the researcher to check the data that has been

backed up using the application Disk Editor, on the results of research that has been conducted

against the hard links, it can be proven that the same file stored in the block sector of the same

from the previous file that has been in backup. Hard links can be seen from the attributes that

are used together, seen from the right of access, the date and "ID" of the same. Hard link is

created by a client request, if the file has the same properties it will make a hard link on the

server and if not then it will write new files on the hard disk.

Keywords : Backup, Full Backup, Hard Link.

Abstrak

Full backup merupakan sarana untuk mengatasi proses backup agar lebih cepat dan

mudah saat operasi restore, tetapi full backup menyimpan seluruh data ke hard disk secara

keseluruhan sehingga akan memakan ruang di hard disk jika backup selanjutnya menyimpan

data yang sama. Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

dilakukan terhadap data yang sudah pernah di backup sebelumnya. Karena dengan hard link,

data yang sama akan dibuat link yang menuju sector yang sama sehingga menghemat ruang

hard disk dan waktu. Namun untuk membuktikan hal tersebut peneliti melakukan pengecekan

terhadap data yang telah di backup dengan mengunakan aplikasi Disk Editor, dari hasil

penelitian yang telah dilakukan terhadap hard link, dapat dibuktikan bahwa file yang sama di

simpan di block sector yang sama dari file sebelumnya yang sudah pernah di backup. Hard link

dapat diketahui dari atribut yang digunakan sama, dilihat dari hak akses, tanggal dan “ID” yang

sama. Hard link dibuat berdasarkan request dari client, jika file mempunyai properties yang

sama maka akan dibuat hard link di server dan jika tidak maka akan menuliskan file baru di

hard disk.

Kata kunci: Backup, Full Backup, Hard Link

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Infotmatika, Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 7: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

2

1. Pendahuluan

Backup merupakan kegiatan menyalin data, sehingga hasil dari salinan tersebut dapat

digunakan untuk memulihkan data asli yang rusak kerena berbagai hal. Pada proses backup

atau proses menyalin data file atau folder yang dilakukan setiap hari atau suatu waktu yang

ditentukan membutuhkan waktu yang lama dan media penyimpanan yang sangat besar. Full

backup merupakan sarana untuk mengatasi proses backup agar lebih cepat dan mudah saat

operasi restore, tetapi full backup menyimpan seluruh data ke hard disk secara keseluruhan

sehingga akan memakan ruang di hard disk jika backup selanjutnya menyimpan data yang

sama. Pada penelitian ini akan dibahas tentang penggunaan hard link, yang diharapkan dapat

meminimalkan penggunaan kapasitas hard disk dan meningkatkan kecepatan jika terdapat data

yang sama di backup berulang kali.

2. Tinjauan Pustaka

Dengan perkembangan teknologi backup, maka hard link merupakan solusi untuk

melakukan backup data secara keseluruhan atau full backup. Media penyimpanan lokal

tentunya membutuhkan suatu server yang dapat menyimpan data yaitu dengan proses backup

antara client dan server.

Penelitian yang relevan dengan system backup antara client dengan server yang telah

dibuat antara lain oleh Ellyyani tahun 2012 yang berjudul “Metode Manajemen Backup Data

Sebagai Upaya Penyelamatan Data On Line Web Lapan Bandung” [1]. Dalam penelitiannya

membahas tentang kajian metode backup data dalam upaya penyelamatan data on line. dengan

menggabungan metode full backup dan incremental backup untuk meng upgrade sistem dan

recovery system database, incremental backup dilakukan penjadwalan setiap hari selama enam

hari dan full backup dilakukan di hari ke tuju yang bertujuan untuk menghindari kehilangan

data server karena lemahnya aliran listrik. Sehingga, dari hasil melakukan implementasi dan

pengujian penggabungan kedua metode incremental backup dan full backup dapat dijadikan

solusi dalam manajemen backup data.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh I Putu Eka Suparwita dengan judul “Implementasi

Sistem Backup Otomatis Virtual Private Server Dengan Crontab” [2]. Penelitian ini membahas

tentang pembuatan sistem full backup otomatis dengan menggunakan crontab yang terdapat

pada OpenVZ yang digunakan untuk melakukan backup virtual private server dengan waktu

yang telah ditentukan.

Dari beberapa hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan full backup

masih banyak digunakan untuk mengamankan data. Namun, dengan perkembangan yang ada

sekarang hard link menjadi solusi pada saat full backup dilakukan, untuk mendapatkan

informasi pembuatan hard link, maka penelitian ini akan melakukan analisa data dan melihat

proses pembuatan hard link terjadi.

Backup adalah proses penggandaan data asli untuk keperluan cadangan atau antisipasi

dari kerusakan serta kehilangan data apabila terjadi sesuatu pada data aslinya [3]. Tujuan

backup adalah untuk menduplikat data ke tempat yang berbeda dari tempat asal sehingga dapat

diambil kembali saat diperlukan. Proses backup dilakukan dari client ke server dengan

menggunakan rsync. Chandra E.P Pakpahan mengatakan bahwa “rsync adalah tool untuk

transfer dan sinkronisasi file atau tree (struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer

local (di sistem yang sama) maupun remote (jaringan/ internet)” [4]. Rsync dapat melakukan

serangkaian pengecekan perbandingan checksum terhadap blok-blok dalam file di kedua sisi

untuk meminimalisasi jumlah data yang harus ditransfer. Saat transfer file besar terputus di

tengah jalan, maka rsync akan melanjutkan kembali transfer dari posisi putus dan memastikan

hasil akhirnya sama [5]. Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga direktori dan

Page 8: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

3

tree secara rekursif. Acrosync adalah aplikasi rsync yang mendukung Dropbox gaya file upload

otomatis serta incremental backup per jam [6]. Acrosync didasarkan pada protokol rsync yang

berarti dapat melakukan sinkronisasi dengan Mac atau Linux komputer atau bahkan perangkat

NAS yang muncul dengan antarmuka grafis yang mudah digunakan. Setelah dikonfigurasi,

hanya perlu satu klik untuk memulai sync dan hanya file baru yang dimodifikasi yang akan

ditransfer. Kemudian untuk setiap file yang diubah, backup penuh dapat dilakukan per jam,

harian, bahkan mingguan atau pada waktu tertentu. Aplikasi ini mengunakan hard link pada

saat full backup dilakukan [7].

Hard link adalah sebuah file yang dihasilkan dari pengadaan atau cloning dimana file

sama persis dengan sumber asalnya baik isi content di dalamnya hingga nilai inodenya dan

mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain jika satu berubah maka yang lainnya akan

mengikuti [8]. Hard link berfungsi menyimpan file pada sector yang sama. Sector merupakan

block (area) data pada hard disk yang merupakan tempat penyimpanan pada hard disk dan

menunjukan letak suatu file yang dituliskan di hard disk.

Gambar 1 Proses Hard Link

Pada Gambar 1, data disimpan pada block sector hard disk yang sama dan membuat data

di hard disk mempunyai keterkaitan dengan link yang lain. Hard link dapat menghemat

penyimpan di hard disk karena data disimpan di sector yang sama.

Page 9: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

4

3. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat mekanisme penggunaan hard link yang

menyimpan data di block hard disk yang sama dan proses pembuatan hard link. Dalam

melakukan penelitian ini akan digunakan metode penelitian yang memiliki urutan kerja yang

sistematis dan efisien, yang terdiri dari, tahap perencanaan, tahap desain, tahap implementasi,

tahap uji coba dan tahap analisis. Metode penelitian ini memiliki tahapan seperti pada Gambar

2.

Gambar 2 Tahapan Penelitian

Dalam tahap perencanaan, dilakukan pengumpulan data dan mempelajari landasan-

landasan yang akan dibangun. Pengumpulan dilakukan berdasarkan pada studi pustaka yaitu

mempelajari teori yang berkaitan dengan backup, rsync, hard link dan hard disk.

Tahap desain adalah tahapan untuk perancangan system backup yang dibangun.

Spesifikasi yang dibuat cukup rinci agar pada tahap implementasi tidak diperlukan keputusan

baru dan menggunakan apa yang sudah ditentukan pada tahap desain. Pada tahap ini dibangun

backup menggunakan tool rsync yang sudah mendukung hard link. Proses backup dilakukan

dari client ke server sedangkan dari sisi client di install Acrosync 1.5_530 dan sisi server di

install DeltaCopy yang sudah mendukung rsync server.

Tahap implementasi merupakan tahapan pelaksanaan dari proses desain, pada tahan ini

mulai di bangun koneksi antara client dan server dengan menggunakan rsync, pada server

menetapkan tujuan pada folder dari client yang menuju ke tujuan folder, yang merupan tempat

penyimpanan backup. Setelah koneksi terjadi akan dibuat sharing data di server, gunanya

untuk melakukan sinkronisasi server dengan client untuk melakukan proses pengecekan file

dan backup. Setelah melakukan sharing, folder akan dilakukan backup dari client ke server.

Tahap uji coba yaitu pengujian terhadap proses backup. Uji coba backup dilakukan

sebanyak tujuh kali dengan ukuran file yang besar dan akan dilihat apakah backup akan

membuat hard link atau tidak jika terdapat file yang sama, dan jika nama file di client telah

diubah apakah akan menggunakan hard link. Pengujian juga akan dilakukan terhadap file yang

telah di backup dilihat dari properties sebuah file yang di backup. Pengujian dilakukan dengan

Disk Editor 6.0.37.0 yang sudah di install di server.

Pada tahap analisis akan dilakukan analisa terhadap file yang sama yang terdapat pada

direktori yang berbeda. Analisa dilakukan mengunakan disk editor yang dilihat dari “ID” dan

Page 10: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

5

atribut file yang akan menunjukkan bahwa file tersebut disimpan pada sector yang sama di

hard disk. Serta akan dilakukan analisa terjadinya pembuatan hard link saat backup dilakukan.

4. Hasil Pembahasan dan Implementasi

Penelitian dilakukan dengan membangun server dan client yang akan digunakan untuk

melakukan backup. Tool yang digunakan adalah rsync karena sudah mendukung hard link,

proses backup juga dapat dijadwalkan sesuai kebutuhan. Backup akan dilakukan dari client ke

server seperti pada Gambar 3.

Server BackupWindows Server 2008 R2IP Address: 192.168.34.1DeltaCopy “Rsync Server”

Client Windows 7

IP Address: 192.168.34.2Acrosync “Rsync Client”

Gambar 3 Topologi Jaringan

Gambar 3 menunjukkan server menggunakan sistem operasi Windows Server 2008 R2

dan client mengunakan Windows 7 yang terhubung untuk melakukan backup dengan

mengunakan rsync. Pada server dan client diberi IP addreess satu jaringan agar dapat

terhubung dan berkomunikasi. Proses backup akan dilakukan di server, client yang melakukan

aksi terhadap data yang akan di backup di server, dengan memilih data yang akan di backup.

Pada server akan di install DeltaCopy dan menggunakan rsync server yang nantinya akan

digunakan untuk menghubungkan dengan client yang mengunakan Acrosync. Folder dibuat

dengan nama backup dan akan di shared, karena rsync akan bekerja jika ada sinkronisasi antara

server dan client. Server yang mengunakan DeltaCopy pada DeltaCopy Server di virtual

direktories membuat nama direktori dan menentukan tujuan direktori yang digunakan untuk

backup. Di client akan melakukan backup dengan menggunakan aplikasi Acrosync dengan

melakukan remote server berdasarkan penentuan IP server dan password server, sinkronisasi

direktori berdasarkan nama folder di server dan local direktori client serta penentuan port rsync

yaitu menggunakan port 873, yang akan digunakan untuk melakukan backup.

Page 11: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

6

Gambar 4 Folder Penyimpanan Backup

Dari Gambar 4 terlihat dari Properties, kapasitas folder di server sebesar 86.3 GB. Besar

data berasal dari semua data yang sudah di backup ke server sebanyak 31 file dan terdapat tujuh

folder. Folder dengan nama backup yang digunakan di server untuk menyimpan file dari proses

backup yang dilakukan. Pada partisi “D” akan dilihat di hard disk server, lihat Gambar 5.

Gambar 5 Penggunaan Hard Disk di Partisi “D”

Pada Gambar 5, penggunaan hard disk di partisi “D” tidak sampai 86.3 GB. Penyimpanan

di hard disk yang digunakan sebesar 21.6 GB karena sistem backup mengunakan hard link

sehingga data yang sama hanya dituliskan sekali di hard disk. Kapasitas penggunaan hard disk

jadi lebih hemat, karena tidak menulis file yang sama berulang-ulang. Pada saat backup aplikasi

Acrosync akan membuat hard link jika file sama dari file sebelumnya yang sudah pernah di

backup. jadi jika urutan file diubah di percobaan kelima dan percobaan keenam dikembalikan

lagi urutannya file ke urutan keempat maka Acrosync akan tetap membuat hard link ,

pembuatan hard link tidak berpengaruh terhadap urutan sebuah file, lihat Gambar 6.

Page 12: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

7

Gambar 6 Uji Coba Data yang di Backup

Gambar 6 menunjukkan beberapa folder backup, terdapat 7 folder yang dihasilkan dari

proses backup. Dapat dilihat pada direktori terakhir adalah file yang terakhir dari proses backup

yang memuat semua file dengan kapasitas 21.5 GB. Acrosync berfungsi untuk membuat folder

backup dengan mengurutkan berdasarkan tahun, bulan, tanggal, dan jam. Jika file sudah pernah

di backup maka pada folder selanjutnya Acrosync akan membuat hard link dari file

sebelumnya. Hard link hanya dibuat pada file tidak menuju terhadap sebuah folder, dan file

hard link adalah asli, jika salah satu file dihapus tidak berpengaruh terhadap file link yang

lainnya.

Gambar 7 Analisa Dengan Disk Editor Pada Folder 2016-0701-13

Page 13: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

8

Gambar 8 Analisa Dengan Disk Editor Pada Folder 2016-0701-15

Gambar 7 dan Gambar 8 menunjukkan bahwa file “Driver Pack 15.9.iso” yang berada

pada folder “2016-0701-13” dan folder “2016-0701-15” adalah file yang sama, jika dilihat dari

nilai “ID” dan penulisan sector yang sama berupa nilai “offset” serta penempatan file entry

position yang sama. Berdasarkan analisa mengunakan disk editor, kedua file tersebut adalah

sama karena mempunyai nilai properties yang sama dan sector yang sama meskipun yang

membedakan adalah nilai dari parent ID.

Gambar 9 Uji Rename File di Client

Page 14: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

9

Pada Gambar 9, file yang sudah di rename namanya di client dan dilakukan backup ke

server akan membuat file baru di server, dan tidak akan menuliskan hard link karena sudah di

anggap file yang berbeda dari file sebelumnya. Karena pembuatan hard link dilihat dari nama

file terlebih dahulu baru isinya. File pada Gambar 9 ditulis di hard disk sebagai file baru yang

mempunyai “ID” berbeda dan sector berbeda.

Gambar 10 Aktifitas Jaringan di Client Sebelum Dikirim

Gambar 11 Aktifitas Jaringan di Client Sesudah Dikirim

Pada Gambar 10 dan Gambar 11 dilihat dari aktifitas jaringan di client saat melakukan

backup data yang besarnya 10.8 GB, data yang dikirimkan hanya diantara sekitar 4728 Bytes

yang membutuhkan waktu 1.39 detik dan paket yang diterima dari server sekitar 3915 Bytes.

Hal ini membuktikan bahwa client tidak mengirimkan keseluruhan data sehingga penyimpanan

di hard disk tidak sampai 10.8 GB.

Hard link akan dibuat di server berdasarkan sinkronisasi dan pengecekan yang dilakukan

oleh rsync. Jika file di server yang di sharing sama persis di client, maka server akan membuat

hard link. File akan di cek dari nama file dan isi file maka apabila kedua syarat terpenuhi maka

server akan membuat hard link.

Page 15: Analisis Penggunaan Hard Link pada Prosesrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/11417/2/T1... · 2017-06-20 · Hard link merupakan solusi dalam melakukan full backup ketika backup

10

5. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka hal yang mempengaruhi

penyimpanan pada hard disk di server adalah, file yang sama yang akan dibuat hard link yang

menghemat ruang penyimpanan di hard disk, Hard link membuat seolah-olah ada beberapa

file yang sama tetapi berada di tempat yang berbeda. Hard link membuat file di sector yang

sama dari file yang sudah pernah di backup sebelumnya. Hal ini dapat menghemat ruang

penyimpanan di hard disk. Jadi, proses pengecekan file yang akan di buat hard link dilihat dari

file propeties, dengan pengecekan yang akan dilakukan dari nama file dan isi file, jika sama

maka akan dibuat hard link, dan jika berbeda maka akan menuliskan file baru di hard disk.

Berdasarkan hasil penelitian diatas maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian

berikutnya adalah diharapkan penelitian selanjutnya dapat membahas tentang hard link lebih

mendalam lagi serta dapat membahas pengaruh hard link terhadap proses Incremental backup.

6. Daftar Pustaka

[1] Elyyani, 2012, Metode Manajemen Backup Data Sebagai Upaya Penyelamatan Data On

Line Web Lapan Bandung, Berita Dirgantara 13 : 22-27,

http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/1693/1529. Diakses

tanggal 09 Mei 2016.

[2] Eka Suparwita, I Putu, 2012, Implementasi Sistem Backup Otomatis Virtual Private Server

dengan Crontab, Elektronik Ilmu Komputer 1 : 29-34,

http://ojs.unud.ac.id/index.php/JLK/article/view/4898/3681. Diakses tanggal 31 Mei

2016.

[3] Satria, Satya, 2010, Kamus Istilah Komputer, Jakarta: Wahana Totalita Publisher.

[4] E.P., Chandra Pakpahan, 2013, Desain Dan Implementasi Backup Dan Restore Data

Menggunakan Aplikasi Rsync Dan Ftp Server Pada Pt Panca Argo Niaga Lestari

Palembang, http://news.palcomtech.com/wp-

content/uploads/Jurnal_Chandra_DesainDanImplementasiBackup.pdf. Diakses tanggal

08 Juni 2016.

[5] Santosa, Budi, 2012, Membangun Server Backup dengan Rsync,

http://kurusetra.web.id/2012/07/06/membangun-server-backup-dengan-rsync/. Diakses

tanggal 09 Mei 2016.

[6] Softoware, 2015, Acrosync, http://id.softoware.net/data-transfer-sync-

software/download-acrosync-for-windows.html. Diakses tanggal 31 Mei 2016.

[7] Niagahoster, 2012, Cara dan Langkah Acrosync. https://www.niagahoster.co.id/kb/cara-

dan-langkah-acrosync. Diakses tanggal 14 Mei 2016.

[8] Rahman, Rizal, 2013, Membuat Symbolic Link di Linux,

http://www.linuxku.com/2013/06/membuat-symbolic-link-di-linux.html. Diakses tanggal

02 Mei 2016.