analisis pengelolaan dana bantuan operasional …€¦ · pemerintahan, penulis melakukan kuliah...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGELOLAAN DANA BANTUAN
OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH DASAR
NEGERI 028 KOTA BALIKPAPAN
SKRIPSI
Sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
Oleh
ALFRED EKO RESTU NOVIASTA
1401035381
S1 AKUNTANSI PEMERINTAHAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2020
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
Alfred Eko Restu Noviasta lahir pada tanggal 27 November 1995 di
Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Anak pertama dari tiga bersaudara
pasangan dari Bapak Aceg Bangalangi dan Ibu Marsyelina Tasik.
Mulai menempuh pendidikkan Formal Sekolah Dasar Negeri 022 Samarinda
dan tamat pada tahun 2008 kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Menenggah Pertama Kalolik 1 Wr. Soepratman Samarinda dan tamat pada tahun
2011. Kemudian melanjutkan ke sekolah Menenggah Atas Negeri 003
Samarinda, dan lulus pada tahun 2014. Setelah lulus dari SMAN 003 Samarinda,
Penulis melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi Universitas
Mulawarman, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan S1 Akuntansi Konsentrasi
Pemerintahan, Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan 43 Pada
Tahun 2017 di Kantor Kelurahan Handil Baru Kecamantan Samboja Kalimantan
Timur dan melakukan Pengabdian masyarakat di Kelurahan Handil Baru.
Samarinda, 10 Juli 2020
Penulis
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus
Yang Maha Esa Sang empunya kehidupan yang telah melimpahkan kasih karunia,
hikmat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.
Skripsi yang berjudul “Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 028 Kota Balikpapan” ini disusun sebagai
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
doa, bantuan, bimbingan, motivasi, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.Masjaya, M.Si selaku Rektor Universitas Mulawarman.
2. Ibu Prof. Dr. Hj.Syarifah Hudayah, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Mulawarman.
3. Ibu Felisitas Defung,SE.,MA.,Ph.d Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Bapak Dr. H. Irwansyah,SE.,M.M selaku Wakil Dekan II
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bapak Yunus Tete Konde,
SE.,M.Si.,CA.,CPAI selaku wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
4. Ibu Dwi Risma Deviyanti,SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ibu Dr.Wulan Iyhig Ratna Sari,
SE.,M.Si., CSP selaku sekertaris jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
vi
Bisnis, Bapak Dr.H. Zaki Fakhroni,Ak.,CA.,CTA.,CFrA selaku Ketua
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Mulawarman.
5. Ibu Hj. Nurita Affan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku Dosen Pembimbing I dan
Bapak Agus Iwan Kesuma,SE.,MA selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing serta mengarahkan penulis selama menjalani penyusunan
skripsi ini.
6. Bapak Indra Suyoto Kurniawan,SE.M.SA.,Ak selaku Dosen Wali.
7. Kepada Bapak dan Ibu Dosen pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mulawarman.
8. Seluruh Staf Akademik dan Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mulawarman.
9. Kepada kedua Orang Tua penulis Bapak Aceg Bangalangi dan Ibu
Marsyelina Tasik, Adik Putra Restu Febrianto dan Adik Gilberd Restu
Mardian yang saya kasihi, terima kasih atas doa dan dukungan serta
motivasi penulis ini baik secara moril maupun materi yang diberikan selama
ini.
10. Teman-teman Kelas Akuntansi Pemerintahan
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu dan memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan skirpsi
ini.
vii
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini
karena keterbatasan pengalaman dan kemanpuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk
kedepannya. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Samarinda
Alfred Eko Restu Noviasta
viii
ABSTRAK
Alfred Eko Restu Noviasta. Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
Sekolah Pada Sekolah Dasar Negeri 028 Kota Balikpapan. Dibimbing oleh : Ibu
Nurita Affan dan Bapak Agus Iwan Kesuma. Tujuan penelitan ini adalah untuk
megetahui bagaimana pengelolaan dana BOS pada SDN 028 Kota Balikpapan
khususnya pertanggungjawaban keuangan, apakah sudah sesuai dengan
Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah wawancara dokumentasi dan obeservasi. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh infomasi atas pengeloaan dana Bantuan Operasional Sekolah kepada
pihak sekolah. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data laporan
pertanggungjawaban keuangan dana Bantuan Operasional Sekolah di SDN 028
Kota Balikpapan dan laporan pendukung lainnya seperti struktur organisasi,
jumlah murid jumlah guru, dan lain-lain. Obesrvasi dilakukan terhadap dokumen-
dokumen yang berkaitan. Data kemudian di analisis secara komparatif. Hasil
penelitian menunjukan bahwa dalam proses pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah di SDN 028 Kota Balikpapan khususnya
pertanggungjawaban keuangan belum berjalan dengan baik sesuia dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis bantuan Operasional Sekolah, terutama dalam hal transparansi
terkait informasi penggunaan dana BOS kepada publik.
Kata Kunci : Dana BOS, Pertanggungjawaban Keuangan
ix
ABSTRACT
Alfred Eko Restu Noviasta. School Operational Assistance Management in 028
Balikpapan Elementary School. Supervised by: Ms. Nurita Affan and Mr. Agus
Iwan Kesuma. The purpose of this research is to find out how the management of
BOS funds at SDN 028 Balikpapan City especially financial accountability, is it in
accordance with Ministry of Education and Culture Regulation No. 8 of 2017
Regarding Technical Guidelines for School Operational Assistance. Data
collection techniques used in this study were interview documentation and
observation. Interviews were conducted to obtain information on the management
of School Operational Assistance funds to the school. Documentation was carried
out by collecting data on financial accountability reports for School Operational
Assistance funds at SDN 028 Balikpapan City and other supporting reports such
as organizational structure, number of students, number of teachers, and others.
Observation is carried out on related documents. The data is then analyzed
comparatively. The results showed that in the process of managing School
Operational Assistance funds at SDN 028 Balikpapan in particular the financial
accountability was not going well according to Minister of Education and Culture
Regulation No. 8 of 2017 Concerning Technical Guidelines for School
Operational Assistance, especially in terms of transparency related to information
on the use of BOS funds to the public.
Keywords: BOS Funds, Financial Responsibility
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN IDENTITAS PENGUJI .............................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iv
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Penelitian ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................................6
1.4.Manfaat Penelitian .........................................................................6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 8
2.1. Akuntansi Sektor Publik ............................................................... 8
2.1.1. Defenisi Akuntansi Sektor Publik .................................. 8
2.1.2. Tujuan Akuntansi Sektor Publik .................................... 9
2.2. Anggaran Sektor Publik ................................................................ 9
2.2.1. Pengertian Anggaran Sektor Publik ............................... 10
2.2.2. Fungsi Anggaran Sektor Publik ..................................... 10
2.2.3. Tujuan dan karekteristik Anggaran Sektor Publik ......... 11
2.3. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional
Menurut Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 ............................. 13
2.3.1. Pengertian Dana BOS .................................................... 13
2.3.2. Tujuan Bantuan Operasional Sekolah ............................ 13
2.3.3. Sasaran Program Bantuan Operasional Sekolah ............ 14
2.3.4. Waktu Penyaluran Dana BOS ........................................ 15
2.3.5. Penggunaan Dana Bos ................................................... 15
2.3.6. Larangan Penggunaan Dana BOS .................................. 17
2.4. Pertanggungjawaban Keuangan .................................................... 18
2.4.1. Pembukuan, Laporan dan Transparansi ......................... 19
2.4.2. Laporan Tingkat Kabupaten/Kota .................................. 24
2.5. Kerangka Pikir .............................................................................. 27
xi
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 28
3.1. Defenisi Operasional ..................................................................... 28
3.2. Jangkauan Penelitian ..................................................................... 29
3.3. Jenis dan Sumber Penelitian ......................................................... 30
3.3.1. Jenis Data ....................................................................... 30
3.3.2. Sumber Data ................................................................... 30
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 30
3.5. Alat Analisis .................................................................................. 31
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 37
4.1. Hasil Analisis ................................................................................ 37
4.1.1. Sejarah Singkat ............................................................... 37
4.1.1.1. Visi Misi ............................................................. 37
4.1.2. Data Siswa Dan Guru ..................................................... 38
4.1.2.1. Struktur Organisasi ............................................ 39
4.2. Hasil dan Pembahasan ................................................................... 41
4.2.1. Pertanggungjawaban Keuangan ..................................... 43
4.2.1.1. Pembukuan ......................................................... 43
4.2.1.2. Pelaporan ............................................................ 47
4.2.1.3. Transparansi ....................................................... 48
BAB V. PENUTUP ......................................................................................... 60
5.1. Kesimpulan .................................................................................... 60
5.2. Saran .............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Deskriptif Komparatif Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah ......................................................... 33
Tabel 4.1 Data Siswa SDN 028 Kota Balikpapan ............................................ 38
Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan SDN 028 Kota balikpapan ...................... 39
Tabel 4.3 Data Informan Penelitian ................................................................. 41
Tabel 4.4 Deskriptif Komparatif Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah .......................................................... 51
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pikir .............................................................................. 27
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SDN 028 Kota Balikpapan ........................... 40
xiv
DAFTAR SINGKATAN
BOS Bantuan Operasional Sekolah
BKU Buku Kas Umum
JUKNIS Petunjuk Teknis
KKKG Kegiatan Kelompok Kerja Guru
KKKS Kegiatan Kerja Kepala Sekolah
RKAS Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
RKJM Rencana Kerja Jangka Menengah
RKT Rencana Kerja Tahunan
MBS Manajemen Berbasis Sekolah
SDN Sekolah Dasar Negeri
USBN Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Pemendikbud Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan suatu
realisasi dari kebijakan pemerintah dalam pemerataan dan perluasan dalam akses
pendidikan, khususnya dalam rangka mejududkan program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun. BOS merupakan hasil dari penerapan Undang
Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang
pendidikan dasar tanpa memungut biaya serta wajib belajar merupakan tanggung
jawab Negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pemerintah
daerah dan masyarakat. Maka dari itu pemerintah serta pemerintah daerah sangat
diwajibkan untuk dapat memberikan layanan pendidikan kepada seluruh peserta
didik pada tingkat pendidikan dasar, maupun satuan pendidikan lain yang sederajat
dengan menjamin bahwa peserta didik tidak terbebani oleh adanya biaya
pendidikan.
BOS merupakan suatu program pemerintah yang berfungsi untuk
membantu penyediaan dalam pendanaan biaya operasional nonpersonalia sekolah.
Hadarinya dana BOS tentu perlu di kelola dan di awasi dengan baik, sehingga untuk
menghindari terjadinya potensi penyelewengan terhadap dana BOS maka sekolah
yang menerima dana bantuan operasional wajib mengikuti Permendikbud Nomor 8
Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.
1
2
Pemerintah secara umum memberikan dana BOS sekolah dasar agar dapat
mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau serta bermutu bagi semua lapisan
masyarakat. Bantuan yang diberikan dari pemerintah kepada sekolah digunakan
untuk membebaskan biaya pendidikan ataupun meringankan tagihan biaya sekolah
sehingga kualitas proses belajar mengajar disekolah dapat menjadi semakin
meningkat. Besaran dana yang diterima setiap sekolah akan dihitung berdasarkan
jumlah siswa per sekolah per tahun, dan untuk penyaluran dana BOS diberikan per
triwulan
Pada dasarnya kehadiran progam BOS dicetuskan sebagai bentuk upaya dari
pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan
yang lebih baik dan berkualitas, khususnya siswa dari keluarga miskin atau kurang
mampu dalam mewujudkan penuntasan wajib belajar Sembilan tahun. Dalam
pemberian dana BOS sangat diharapkan mampu mengurangi beban perekonomian
oleh masyarakat miskin, agar mereka dapat melanjutkan pendidikannya. Begitu
pentingnya suatu pendidikan untuk kemajuan bangsa sehingga diharapkan
pemberian dana BOS harus dilaksanakan seadil-adilnya dan juga tepat pada sasaran
kepada siswa-siswi yang lebih berhak atas dana BOS yaitu peserta didik yang
kurang mampu atau tidak mampu. Karena jika pemberian dana BOS tidak tepat
pada sasaran maka dapat menimbulkan potensi penyelewengan terhadapa dana
BOS tersebut, sehingga dalam mencegah hal tersebut, maka masyarakat juga harus
mengawasi pelaksanaan dan penyaluran BOS.
Berdasarkan juknis tahun 2017, penggunaan dana BOS tidak hanya
digunakan untuk membebaskan biaya pendidikan tetapi dapat digunakan untuk
3
membiayai 11 komponen belanja atau kegiatan yaitu pengembangan perpustakaan,
kegiatan penerimaan peserta didik baru, kegiatan pembelanjaan dan
ekstrakurikuler, kegiatan ulangan dan ujian, pembelian bahan habis pakai,
langganan daya dan jasa, perawatan sekolah atau rehab ringan dan sanitasi sekolah,
pembayaran honorarium bulanan, pengembangan profesi guru dan tenaga
kependidikan, membantu peserta didik miskin, pembelian/perawatan alat multi
media pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, dana BOS yang dikelola oleh sekolah harus sesuai
dengan Perturan Mentri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8
tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional berpedoman pada Buku
Petunjuk Teknis Penggunaan dana bantuan operasional sekolah yang diterbitkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai kementerian teknis yang
bertanggungjawab dalam pengelolaan dan pelaksanaan program BOS. Dalam
rangka mewujudkan penerapan MBS di sekolah, dana bantuan operasional
diharapkan dapat dikelola secara transparan dan akuntabel. Pengelolaan dana
bantuan opersional secara transparan artinya dalam pengelolaan dana BOS yang
dilakukan oleh pihak sekolah wajib diketahui pemerintah dan masyarakat.
Pengelolaan dana bantuan operasional secara akuntabel artinya dalam pengelolaan
dana BOS, sekolah wajib mempertanggungjawabkan penggunaan dana BOS
kepada pemerintah dan masyarakat.
Hasil penelitian awal dilapangan ditemukan masalah bahwa pelaksanaan
transparansi dan akuntabilitas dalam keuangan sekolah dalam penggunaan dana
BOS belum berjalan dengan baik. Sekolah masih tidak ingin laporan pengelolaan
4
dana BOS diketahui oleh masyarakat. Sekolah berusaha mengurangi keterlibatan
komite sekolah serta orang tua murid, sehingga komite sekolah serta orang tua
murid hanya sekedar berperan dalam rapat untuk menandatangani pengesahan
Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah dan pertanggungjawaban sesuai dengan tata
kelola sekolah. Masih rendahnya tingkat transparansi dan akuntabilitas yang
dilakukan oleh SDN 028 Kota Balikpapan dalam pengelolaan dana BOS ditandai
dengan tidak dipublikasikannya pengelolaan serta penggunaan terkait dana BOS.
Hal tersebut tentu menggambarkan masih sangat rendahnya partisipasi komite
sekolah serta orang tua murid dalam pengelolaan keuangan SDN 028 kota
Balikpapan.
Keuangan sekolah pada SDN 028 Balikpapan perlu dikelola dengan baik.
Pengelolaan keuangan oleh SDN 028 sangat penting dilakukan agar dana bantuan
operasional yang diperoleh oleh pihak sekolah dapat digunakan secara efektif dan
efisien.
SDN 028 Balikpapan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ada
di Kota Balikpapan yang memperoleh dana Bantuan Operasional Sekolah.
Mengingat keberadaan dana BOS itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja
Negara, maka SDN 028 Balikpapan wajib berpedoman pada Buku Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana BOS yang diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan, sehingga diperlukan pengelolaan dan pertanggungjawaban yang baik
untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan dan
pertanggungjawaban laporan keuangan agar dapat diterima dengan baik oleh
5
publik, dan sebagai bentuk pertanggungjawaban SDN 028 Balikpapan terhadap
Pemerintah.
Pentingnya transparansi serta akuntabilitas dalam penggunaan dana BOS
kepada publik merupakan salah satu wujud kontrol dari masyarakat kepada pihak
sekolah yang menerima dana bantuan operasional. Masyarakat sangat berperan
penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Masyarakat dapat berpartisipasi
dengan mengawasi pengelolaan dana bantuan operasional SDN 028 Balikpapan
tersebut melalui wadah pengaduan masyarakat ataupun pemberian kritik dan saran
yang disediakan oleh sekolah. Idealnya, dalam pelaksanaan transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan dana BOS oleh SDN 028 Balikpapan, sekolah harus
mengumumkan hasil pembelian barang dan harga yang dilakukan oleh pihak
sekolah di papan pengumuman dan harus ditandatangani oleh komite sekolah.
Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melihat pengelolaan
dana bantuan operasional khususnya pertanggung jawaban keuangan pada sekolah
di SDN 028 Balikapapan. Penelitian ini difokuskan pada Pengelolaan
Pertanggungjawaban Keuangan, apakah sudah sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah bagaimana Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) khususnya Pertanggungjawaban Keuangan pada SDN
6
028 Kota Balikpapan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah?
1.3 Tujuan penelitian
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuain Pengelolaan
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) khususnya Pertanggungjawaban
Keuangan pada SDN 028 Kota balikpapan berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan kajian dan masukan untuk
meningkatkan sistem Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah khususnya
Pertanggungjawaban Keuangan.
2. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai Pengelolaan
dana Bantuan Operasional Sekolah khususnya Pertanggungjawaban Keuangan
yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah.
7
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan
bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya mengenai Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah Khususnya Pertanggungjawaban Keuangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi Sektor Publik
2.1.1 Definisi Akuntansi Sektor Publik
Sektor Publik merupakan sebuah entitas yang berhubungan dengan usaha
dalam rangka untuk menghasilkan barang dan pelayanan untuk memenuhi
kebutuhan dan hak kepada publik. Pada organisasi sektor publik juga melakukan
transaksi-transaksi ekonomi dan keuangan namun berbeda dengan entitas ekonomi
yang lain, khususnya perusahaan komersial yang mencari laba, dimana sumber
daya ekonomi organisasi sektor publik yang dikelola tidak untuk mencari laba
melaikan digunakan pelayanan serta pemenuhan kebutuhan publik.
Akuntansi Sektor Publik sering diartikan sebagai akuntansi dana dari
masyarakat, yaitu teknik serta analisis akuntansi yang digunakan pada organisasi
sektor publik. Akuntansi sektor publik memiliki kaitan erat dengan penerapan dan
perlakuan akuntansi untuk wilayah publik.
Menurut Mardiasmo (2009), Akuntansi Sektor Publik adalah alat informasi
baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.
Menurut Bastian (2010) mendefinisikan akuntansi sektor publik adalah
sebagai berikut:
Akuntansi sektor publik merupakan mekanisme teknik dan analisis
akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga
tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya, LSM, BUMN, BUMD,
8
9
pemerintah daerah dan yayasan sosial pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta.
Sektor Publik merupakan mekanisme teknis, sebagai alat informasi
akuntansi yang diterapkan untuk pengelolaan dana masyarakat informasi baik bagi
pemerintah sebagai manajemen dan alat informasi bagi publik.
2.1.2 Tujuan Akuntansi Sektor Publik
Menurut Mardiasmo (2009) tujuan akuntansi sektor publik sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,
efisien, dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang
dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian
manajemen (management control).
2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk
melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif
program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya, dan
memungkinkan bagai pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik
atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini
terkait dengan akuntabilitas (accountability).”
Akuntansi Sektor Publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyediaan
informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Dimana, bagi pemerintah,
informasi akuntansi digunakan dalam proses pengendalian manajemen mulai dari
perencanaan strategi, pembuatan program, penganggaran, evaluasi kinerja, dan
pelaporan kinerja.
2.2 Anggaran Sektor Publik
10
2.2.1 Pengertian Anggaran Sektor Publik
Anggaran sektor publik yang mempunyai fungsi yang berbeda dengan
anggaran sektor swasta, karena anggaran sektor publik merupakan instrument
akuntabilitas atas dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai
dengan uang publik. Anggaran sektor publik lebih banyak batasan dari pada
anggaran sektor swasta.
Menurut Government Accounting Standards Board (GASB) yang dikutip
oleh Bastian (2010), definisi anggaran adalah : Rencana operasi keuangan yang
mencakup estimasi yang diusulkan dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk
membiayainya dalam periode tertentu.
Anggaran sektor publik adalah suatu rencana kerja yang dibuat dan
digunakan oleh pemerintah, baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
yang dinyatakan dalam bentuk ukuran financial, yang memuat informasi mengenai
pendapatan, belanja, aktivitas, dan pembiayaan, dalam satuan moneter.
2.2.2 Fungsi Anggaran Sektor Publik
Mardiasmo (2009) anggaran sektor publik memiliki beberapa fungsi utama yaitu :
1. Anggaran sebagai alat perencanaan, anggaran sektor publik dibuat untuk
merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh sektor publik dari
belanja perusahaan tersebut.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian, anggaran sebagai instrumen
pengendalian digunakan untuk menghindari adanya pengeluaran yang
terlalu besar atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya dalam
pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas
11
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiscal, anggaran sebagai alat kebijakan
fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong
pertumbuhan ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketahui
arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-
prediksi dan estimasi ekonomi.
4. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi, anggaran publik
merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintah. Anggaran publik
yang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadinya inkonsistensi
suatu unit kerja dalam pencapaian tujuan organisasi. Anggaran harus
dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi untuk dilaksanakan.
5. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja,anggaran merupakan wujud
komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang
(legislatif), kinerja eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target
anggaran dan efesiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer publik
dinilai berdasarkan berapa yang berhasil dicapai dikaitkan dengan anggaran
yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang efektif untuk
pengendalian dan penilaian kinerja.
6. Anggarn sebagai alat motivasi, anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk
memotivasi manajer dan stafnya secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam
mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2.2.3 Tujuan dan Karakteristik Anggaran Sektor Publik
Anggaran bagi sektor publik adalah alat untuk mencapai tujuan dalam
rangkamemberikan pelayanan kepada masyarakat/rakyat yang tujuannya adalah
12
untukmeningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan
definisi diatas dan tujuan dari anggaran sektor publik, maka anggaran sektor publik
memilikikarakteristik sebagai berikut :
1. Anggaran dinyatakan dalam satuan uang.
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau
beberapatahun, jangka pendekn menengah atau panjang.
3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk
mencapaisasaran yang ditetapkan.
4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak berwenang yang lebih
tinggidari penyusunan anggaran.
5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.Prinsip
– Prinsip dalam Penganggaran Sektor Publik.
Anggaran sektor publik tidak dapat mencakup semua aspek kehidupan
masyarakat. Ada beberapa aspek yang tidak tersentuh oleh anggaran sektor
publik, baik pusat maupun daerah. Oleh karna itu, dengan adanya anggaran
sektor publik dapat membantu memenuhi sebagian kebutuhan masyarakat,
seperti air bersih, listrik, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Keputusan
yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran juga dapat mempengaruhi
tingkat kesejahteraan masyarakat. Oleh karna itu anggaran sektor publik
menjadi penting karena :
1. Sebagai alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan,
menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
13
2. Adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tidak terbatas dan
terus berkembang. Sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
3. Untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggungjawab terhadap
rakyat, dalam hal ini anggaran berperan sebagai instrumen akuntabilitas
publik.
2.3 Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS menurut Permendikbud
Nomor 8 Tahun 2017
2.3.1 Pengertian BOS
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun
2017, BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk
penyediaan pendanaan biaya operasional bagi satuan pendidikan dasar sebagai
pelaksanaan program wajib belajar.
2.3.2 Tujuan Bantuan Operasional Sekolah
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 8 Tahun
2017 secara umum program BOS bertujuan untuk :
1. Membantu penyediaan pendanaan biaya operasi non personil sekolah, akan
tetapi masih ada beberapa pembiayaan personil yang masih dapat
dibayarkan dari dana BOS.
2. Membebaskan pungutan biaya operasi sekolah bagi peserta didik
SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat atau
pemerintah daerah;
14
3. Meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik
SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh masyarakat dan
4. Membebaskan pungutan peserta didik yang Orang tua/walinya tidak mampu
pada SD/SDLB/SMP/SMPLB yang diselenggarakan oleh masyarakat.
2.3.3 Sasaran Program dan Besar Bantuan
Sasaran dana BOS adalah seluruh satuan pendidikan yang telah terdata
dalam Dapodik dan memenuhi syarat sebagai penerima BOS berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan baik satuan
pendidikan negeri maupun satuan pendidikan swasta seluruh tingkatan, mulai dari
Satuan Pendidikan Dasar/Satuan Pendidikan Dasar Luar Biasa, Satuan Pendidikan
Menengah Pertama/Satuan Pendidikan Menengah Pertama Luar Biasa, Satuan
Pendidikan Menengah Atas/Satuan Pendidikan Menengah Atas/Satuan Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Besaran Dana BOS yang diterima oleh sekolah, dihitung berdasarkan
jumlah peserta didik dengan ketentuan:
1. SD sebesar Rp800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah) per 1 (satu) peserta
didik per 1 (satu) tahun.
2. SMP sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) per 1 (satu) peserta didik
per 1 (satu) tahun.
3. SMA dan SMK sebesar Rp1.400.000,00 (satu juta empat ratus ribu rupiah)
per 1 (satu) peserta didik per 1 (satu) tahun.
4. SDLB/SMPLB/SMALB/SLB sebesar Rp2.000.000,00 (dua juta rupiah) per
1 (satu peserta didik per 1 (satu) tahun.
15
2.3.4 Waktu Penyaluran Dana BOS
Penyaluran dana BOS dilakukan setiap 3 (tiga) bulan (triwulan), yaitu
Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, dan Oktober-Desember. Bagi wilayah
yang secara geografis sangat sulit dijangkau sehingga proses pengembalian BOS
mengalami hambatan atau memerlukan biaya pengambilan yang mahal, maka atas
usulan pemerintah daerah dan persetujuan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan untuk penyaluran BOS dilakukan setiap 6 (enam) bulan (semester),
yaitu Januari-Juni dan Juli-Desember.
2.3.5 Penggunaan Dana BOS
1. Pembelian/pengadaan buku teks pelajaran, sekolah wajib menggunakan
sebagian dana BOS untuk membeli buku teks utama untuk pelajaran dan
panduan guru sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Buku
teks utama harus sudah dibeli oleh atau tersedia di sekolah sebelum Tahun
Pelajaran Baru dimulai, jika buku yang dimaksud belum ada
disekolah/belum mencukupi sebanyak jumlah siswa, maka sekolah wajib
membeli/mengadakan sebanyak jumlah siswa. Jika buku telah terpenuhi
satu siswa satu buku, maka sekolah tidah harus menggunakan dana BOS
untuk pembelian buku tersebut.
2. Pembiayaan seluruh kegiatan dalam rangka pemerimaan siswa baru, Semua
jenis pengeluaran dalam rangka penerimaan peserta didik baru termasuk
biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran,
pengumuman penerimaan peserta didik baru, serta kegiatan lain yang
berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut.
16
3. Pembiayaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler, membeli atau
mengganti alat peraga IPA yang diperlukan, pengembangan pendidikan
karakter, penumbuhan budi pekerti, dan kegiatan program pelibatan
keluarga di sekolah, Pembelajaran remedial dan pembelajaran pengayaan,
pendidikan dan pengembangan sekolah sehat, aman, ramah anak, dan
menyenangkan, Pembiayaan lomba yang tidak dibiayai dari dana
Pemerintah Pusat/pemerintah daerah, termasuk untuk biaya transportasi dan
akomodasi peserta didik/guru dalam mengikuti lomba, dan biaya
pendaftaran mengikuti lomba.
4. Kegiatan evaluasi pembelajaran yang dapat dibiayai meliputi kegiatan
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan
kenaikan kelas, ujian sekolah berstandar nasional (USBN), dan evaluasi
kegiatan ekstrakurikuler.
5. Pembelian bahan habis pakai seperti buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol,
kertas, bahan praktikum, buku induk peserta didik, dan/atau buku inventaris.
6. Pembiayaan langganan daya dan jasa, yaitu listrik, air, telepon, Pemasangan
instalasi baru apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah dan/atau
penambahan daya listrik, Biaya langganan internet dengan cara pasca bayar
atau prabayar, baik dengan fixed modem maupun mobile modem. Termasuk
pula untuk pemasangan baru apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah.
7. Pembiayaan perawatan sekolah, seperti pengecatan, perbaikan atap bocor,
perbaikan pintu dan/atau jendela, perbaikan lantai dan/atau fasilitas sekolah
lainnya yang tidak lebih dari renovasi ringan, Penyediaan sumber air bersih
17
termasuk pompa dan instalasinya bagi satuan pendidikan yang belum
memiliki air bersih.
8. Pembiayaan honorarium bulanan guru honorer dan tenaga kependidikan
honorer.
9. Pengembangan profesi guru, seperti pelatihan, Kegiatan Kelompok Kerja
Guru (KKG) atau Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), mengadakan
seminar/lokakarya untuk peningkatan mutu.
10. Pemberian bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi
masalah biaya transport kesekolah.
11. Pembelian/Perawatan Alat Multi Media Pembelajaran, seperti pembelian
komputer/laptor dan printer.
2.3.6 Larangan Penggunaan Dana BOS
1. disimpan dengan maksud dibungakan;
2. dipinjamkan kepada pihak lain;
3. membeli software/perangkat lunak untuk pelaporan keuangan BOS atau
software sejenis;
4. membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas sekolah dan memerlukan
biaya besar, antara lain studi banding, tur studi (karya wisata), dan
sejenisnya;
5. membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD
kecamatan/kabupaten/kota/provinsi/pusat, atau pihak lainnya, kecuali untuk
biaya transportasi dan konsumsi peserta didik/pendidik/tenaga
kependidikan yang mengikuti kegiatan tersebut;
18
6. membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
7. membiayai akomodasi kegiatan antara lain sewa hotel, sewa ruang sidang,
dan lainnya;
8. membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/peserta didik untuk kepentingan
pribadi (bukan inventaris sekolah);
9. digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat;
10. membangun gedung/ruangan baru, kecuali pada SD/SDLB yang belum
memiliki prasarana jamban/WC dan kantin sehat;
11. membeli Lembar Kerja Siswa (LKS) dan bahan/peralatan yang tidak
mendukung proses pembelajaran;
12. menanamkan saham;
13. membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana Pemerintah Pusat
atau pemerintah daerah secara penuh/wajar;
14. membiayai kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan operasional sekolah,
antara lain membiayai iuran dalam rangka upacara peringatan hari besar
nasional, dan upacara/acara keagamaan;
15. membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/
sosialisasi/pendampingan terkait program BOS/perpajakan program BOS
yang diselenggarakan lembaga di luar dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota dan/atau Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2.4 Pertanggungjawaban Keuangan
19
2.4.1 Pembukuan, Laporan, dan Transparansi di Sekolah
1. Pembukuan
Dalam pengelolaan BOS, sekolah harus menyusun pembukuan secara
lengkap sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan dan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang penatausahaan dan pertanggungjawaban lembaga
pengelolaan keuangan. Adapun pembukuan dan dokumen pendukung yang harus
disusun oleh sekolah sebagai berikut:
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
RKAS ditandatangani oleh kepala sekolah, Komite Sekolah, dan ketua
yayasan (khusus untuk sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat), dan
dibuat 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun pada awal Tahun Pelajaran, tetapi
perlu dilakukan revisi pada semester kedua. Oleh karena itu sekolah dapat
membuat RKAS tahunan yang dirinci tiap semester. RKAS harus
dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang dibuat
tahunan dan triwulan untuk setiap sumber dana yang diterima sekolah.
b. Buku Kas Umum Buku Kas Umum (BKU)
Buku kas umum disusun untuk masing-masing rekening bank yang dimiliki
oleh sekolah. Pembukuan dalam BKU meliputi semua transaksi eksternal,
yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga:
1. kolom penerimaan memuat penerimaan dari penyalur dana
(BOS atau sumber dana lain), penerimaan dari pemungutan
pajak, dan penerimaan jasa giro dari bank;
20
2. kolom pengeluaran memuat pengeluaran untuk pembelian
barang dan jasa, biaya administrasi bank, pajak atas hasil dari
jasa giro, dan setoran pajak.
BKU harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut terjadi dan
tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang dicatat
di dalam buku kas umum juga harus dicatat dalam buku pembantu, yaitu
buku pembantu kas, buku pembantu bank, dan buku pembantu pajak.
Formulir yang telah diisi ditandatangani oleh Bendahara dan kepala
sekolah.
c. Buku Pembantu Kas
Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh
Bendahara dan kepala sekolah.
d. Buku Pembantu Bank
Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (baik cek, giro maupun
tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan kepala sekolah.
e. Buku Pembantu Pajak
Buku pembantu pajak berfungsi mencatat semua transaksi yang harus
dipungut pajak serta memonitor pungutan dan penyetoran pajak yang
dipungut selaku wajib pungut pajak.
f. Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
Setiap akhir bulan BKU ditutup dan ditandatangani oleh kepala sekolah dan
Bendahara. Sebelum penutupan BKU, kepala sekolah melakukan opname
kas dengan menghitung jumlah kas baik yang ada di sekolah (kas tunai)
21
maupun kas yang ada di bank (buku tabungan sekolah). Hasil dari opname
kas kemudian dibandingkan dengan saldo akhir BKU pada bulan
bersangkutan. Apabila terjadi perbedaan, maka harus dijelaskan penyebab
perbedaannya. Setelah pelaksanaan opname kas, maka kepala sekolah dan
Bendahara menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Kas.
g. Bukti pengeluaran
1) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang
sah.
2) Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai
yang cukup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai bea materai.
3) Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan
peruntukannya.
4) Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk
faktur sebagai lampiran kuitansi.
5) Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan dibayar lunas
oleh Bendahara.
6) Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh Bendahara sebagai
bahan bukti dan bahan laporan.
2. Pelaporan
a. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana
Laporan ini disusun berdasarkan BKU dari semua sumber dana yang
dikelola sekolah pada periode yang sama. Laporan ini dibuat setiap triwulan
22
dan ditandatangani oleh Bendahara, kepala sekolah, dan Komite Sekolah.
Laporan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab yang
menyatakan bahwa BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS.
Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima
hibah selaku obyek pemeriksaan. Dokumen ini harus disimpan di sekolah
dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim BOS Kabupaten/Kota
pendidikan dasar atau Tim BOS Provinsi.
b. Rekapitulasi Realisais Penggunaan BOS
Laporan ini merupakan rekapitulasi penggunaan BOS berdasarkan standar
pengembangan sekolah dan komponen pembiayaan BOS.
Belanja/penggunaan dana yang dilaporkan merupakan seluruh
belanja/penggunaan dana yang bersumber dari BOS yang diterima sekolah
pada tahun berkenaan. Sisa BOS tahun sebelumnya tidak dilaporkan pada
laporan BOS tahun ini, akan tetapi tetap tercatat sebagai penerimaan sekolah
dari sumber lain dan tetap tercatat penggunaannya pada pembukuan
anggaran sekolah. Laporan ini dibuat tiap triwulan dan ditandatangani oleh
Bendahara, kepala sekolah, dan Komite Sekolah, disimpan di sekolah, dan
diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim BOS Kabupaten/Kota
pendidikan dasar atau Tim BOS Provinsi.
c. Laporan ke Dinas Pendidikan
Selain laporan yang disimpan di sekolah sebagai bahan pemeriksaan dan
audit, Tim BOS Sekolah juga harus menyampaikan dokumen laporan
kepada Tim BOS Kabupaten/Kota (pendidikan dasar) atau Tim BOS
23
Provinsi (pendidikan menengah dan pendidikan khusus). Dokumen laporan
yang harus disampaikan tersebut merupakan kompilasi tahunan dari laporan
rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan. Kompilasi laporan ini
diserahkan paling lama tanggal 5 Januari tahun berikutnya. Selain laporan
di atas, sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau
pemerintah daerah juga harus menyampaikan laporan hasil belanja dari
BOS dan penerimaan barang aset pemerintah daerah dengan tata cara sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dari Kementerian Dalam Negeri.
d. Laporan Online ke Laman BOS
Selain laporan berupa dokumen cetak yang disampaikan ke dinas
pendidikan, Tim BOS Sekolah juga harus menyampaikan laporan
penggunaan dana secara online ke laman BOS. Informasi penggunaandana
yang disampaikan sebagai laporan online merupakan informasi yang
didapat dari laporan rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan. Laporan
ini harus diunggah ke laman BOS setiap triwulan pada awal triwulan
berikutnya.
3. Transparansi
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dalam pengelolaan program dan
penggunaan BOS, sekolah harus menyusun dan mempublikasikan dokumen
pendukung transparansi informasi secara lengkap. Dokumen pendukung yang harus
dipublikasikan oleh sekolah sebagai upaya transparansi meliputi:
a. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana
24
Dokumen yang digunakan adalah laporan realisasi penggunaan dana
tiap sumber dana sebagaimana dimaksud dalam huruf 2.a di atas.
Laporan ini harus dipublikasikan setiap triwulan mengikuti periode
pembuatan laporan tersebut. Publikasi laporan dilaksanakan melalui
pemasangan pada papan informasi sekolah atau tempat lainnya yang
mudah diakses oleh masyarakat.
b. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana
Dokumen yang digunakan adalah laporan rekapitulasi penggunaan dana
berdasarkan komponen pembiayaan BOS sebagaimana dimaksud dalam
huruf 2.b di atas. Laporan ini harus dipublikasikan setiap triwulan
mengikuti periode pembuatan laporan tersebut. Publikasi laporan
dilaksanakan melalui pemasangan pada papan informasi sekolah atau
tempat lainnya yang mudah diakses oleh masyarakat.
2.4.2 Laporan Tingkat Kabupaten/Kota
1. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan BOS
Laporan ini merupakan rekapitulasi penggunaan BOS berdasarkan standar
pengembangan sekolah dan komponen pembiayaan BOS.
Belanja/penggunaan dana yang dilaporkan merupakan seluruh
belanja/penggunaan dana yang bersumber dari BOS yang diterima sekolah
pada tahun berkenaan.
Laporan ini merupakan rekapitulasi atas kompilasi tahunan dari laporan
rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan yang telah disampaikan oleh
sekolah pada jenjang pendidikan dasar. Laporan ini dibuat tiap akhir tahun
25
dan ditandatangani oleh Ketua Tim BOS Kabupaten/Kota, serta disimpan
pada dinas pendidikan kabupaten/ kota dan diperlihatkan kepada Tim BOS
Provinsi dan pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
2. Pencatatan Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat Dokumen ini harus
disimpan pada dinas pendidikan kabupaten/kota dan diperlihatkan kepada
Tim BOS provinsi dan pemeriksaan lainnya apabila diperlukan
Dokumen ini terdiri atas:
a. Lembar pencatatan pengaduan masyarakat
b. Lembar pencatatan pertanyaan/kritik/saran
c. Informasi tentang jenis kasus, kemajuan penanganan, dan status
penyelesaian.
3. Laporan Hasil Belanja BOS Sekolah yang Diselenggarakan oleh
Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.
Dinas Pendidikan kabupaten/kota melalui Tim BOS Kabupaten/Kota harus
membuat rekapitulasi atas laporan belanja dari BOS yang disampaikan oleh
sekolah pada jenjang pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh
pemerintah pusat atau pemerintah daerah, termasuk data barang yang
menjadi aset pemerintah daerah. Laporan yang direkapitulasi merupakan
laporan atas seluruh belanja yang dilakukan oleh sekolah menggunakan
dana BOS yang diterima oleh sekolah pada tahun berkenaan.
4. Laporan ke Dinas Pendidikan Provinsi
Selain laporan yang disimpan pada dinas pendidikan kabupaten/kota
sebagai bahan pemeriksaan dan audit, Tim BOS Kabupaten/Kota juga
26
harus menyampaikan dokumen laporan kepada Tim BOS Provinsi.
Dokumen laporan yang harus disampaikan tersebut merupakan
rekapitulasi tahunan atas kompilasi dari rekapitulasi tahunan penggunaan
BOS yang telah disampaikan oleh sekolah pada jenjang pendidikan dasar.
Kompilasi laporan ini diserahkan paling lama tanggal 10 Januari tahun
berikutnya.
5. Laporan ke Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Selain laporan yang disimpan pada dinas pendidikan kabupaten/ kota
sebagai bahan pemeriksaan dan audit, Tim BOS Kabupaten/ Kota juga harus
menyampaikan dokumen laporan kepada pemerintah daerah
kabupaten/kota. Dokumen laporan yang harus disampaikan tersebut
merupakan rekapitulasi belanja BOS di sekolah pada jenjang pendidikan
dasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah.
Laporan ini disusun mengikuti ketentuan peraturan perundangundangan
dari Kementerian Dalam Negeri.
ANALISIS PENGELOLAAN DANA
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI
SDN 028 KOTA BALIKPAPAN
27
2.5 Kerangka Pikir
Menurut Objek Penelitian : Menurut Peraturan :
Pengelolaan dana Bantuan
Operasinal Sekolah (BOS)
Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 8 Tahun 2017
Tentang Petunjuk Teknis
BOS
Fenomena masalah bahwa dalam
objek penelitian ini adalah
akuntabilitas dan transparansi
belum dilakukukan sesuai dengan
peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaa Nomor 8 Tahun 2017
Tentang Petunjuk Teknis BOS
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Rumusan Masalah :
Apakah Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) khususnya Pertanggungjawaban
Keuangan pada SDN 028 Kota Balikpapan sudah sesuai berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah?
Metode Analisis : Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 8 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis BOS
Hasil Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Defenisi Operasional
Untuk mempermudah pengertian tentang maksud dan tujuan dari penelitian
ini, maka peneliti perlu memberikan defenisi operasional sehubung dengan judul
yang diangkat adalah sebagai berikut:
1. Menurut Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2017,
BOS sekolah dasar merupakan program pemerintah berupa pemberian dana
langsung ke sekolah dasar sebagai pelaksanaan program wajib belajar untuk
membangun pendidikan yang lebih baik.
2. Pengelolaan BOS menggunakan Manajamen Berbasis Sekolah BOS
dikelola oleh SDN 028 Kota Balikpapan dengan menerapkan Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) yang memberikan kebebasan dalam perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan yang disesuikan dengan kebutuhan dan
kondisi sekolah. Penggunaan BOS hanya untuk kepentingan peningkatan
layanan pendidikan dan tidak ada intervensi atau pemotongan dari pihak
manapun. Pengelolaan BOS mengikutsertakan Dewan Guru dan Komite
Sekolah atau Petugas Adminitrasi yang ditunjuk dan diangkat oleh kepala
sekolah untuk mengelola dana bantuan operasional sekolah. Dalam hal ini
pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah menggunakan MBS, maka SDN
028 kota Balikpapan harus:
1. Mengelola dana secara profesional
28
29
2. Melakukan evaluasi setiap tahun
3. Menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana
Kerja Tahunan (RKT), dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS), dengan ketentuan:
a) RKAS memuat BOS
b) RKJM disusun setelah 4 tahun
c) RKJM, RKT, dan RKAS disusun berdasarkan hasil evaluasi
dari sekolah
d) RKJM, RKT, dan RKAS harus disetujui dalam rapat dewan
guru setelah memperhatikan pertimbangan komite sekolah
dan disahkan oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota
sesuai dengan kewenangannya.
3. Pertanggungjawaban adalah proses pengumpulan data dan pencatatan serta
penyajian laporan atas transaksi apapun. Adapun laporan yang harus di buat
oleh SDN 028 Kota Balikpapan adalah:
a) Pembukuan, Laporan, dan Transparasi di Sekolah
b) Laporan tingkat Kabupaten/Kota
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
8 Tahun 2017 adalah peraturan yang mengatur Tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Operasional Sekolah.
3.2 Jangkauan Penelitian
Kegiatan ini dilakukan pada SDN 028 Kota Balikpapan yang beralamat di
Jl. Bonto Bulaeng No. 19, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan, Tengah
30
Kota Balikpapan. Pembahasa dalam penulisan ini difokuskan pada pengelolaan
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada tahun 2017 khususnya
Pertanggungjawaban Keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis
Bantuan Operasinal Sekolah.
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
berupa hasil wawancara mendalam dengan beberapa informan, dan disusun oleh
peneliti tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka.
3.3.2 Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah data primer yaitu
data yang diperoleh dari sumber pertama melalui wawancara. Dalam hal ini yang
menjadi sumber data dari penelitian ini adalah pihak sekolah dan orang tua siswa.
Sedangkan untuk data sekunder digunakan untuk menunjang data primer yang
diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dan tidak memerlukan pengolahan lebih
lanjut, dalam hal ini adalah laporan pertanggungjawaban BOS.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh atau
mengumpulakan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Obeservasi
31
Peneliti turun ke lapangan mengamati dan mencatat langsung terhadap
objek penelitian. Dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang ada di SDN
028 Kota Balikpapan sehingga peneliti dapat menentukan informasi yang
diperlukan untuk kegiatan penelitian.
2. Wawancara
Peneliti menyusun pertanyaan sesuai dengan tujuan penelitian kemudian
melakukan tanya jawab tentang situasi yang terjadi dalam pengelolaan dana
Bantuan Operasional Sekolah pada SDN 028 Kota Balikpapan khususnya
Pertanggungjawaban Keuangan. Adapun informan dalam penelitian ini
adalah Kepala Sekolah, Bendahara Sekolah, Bagian Tata Usaha, Komite
Sekolah dan Orang Tua Siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan melakukan penelusuran terhadap dokumen-
dokumen yang mendukung penelitian, yaitu dengan mencatat, menyalin,
menggandakan data-data informasi yang meliputi gambaran umum Sekolah
SDN 028 Kota Balikpapan dan laporan khususnya pertanggungjawaban
sekolah.
3.5 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
Komparatif yaitu membandingkan Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah,
khususnya Pertanggungjawaban Keuangan pada SDN 028 Kota Balikpapan dengan
peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
32
2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah yang dapat dilihat
pada tabel berikut:
33
Tabel 3.1
Deskriptif Komparatif Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Pertanggungjawaban Keuangan)
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan Pembukuan, Laporan dan Transparasi
I. Pembukuan
1 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
RKAS ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah, dan ketua yayasan, RKAS harus
dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang dibuat tahunan dan triwulan untuk setiap sumber dana yang diterima sekolah
2 Buku Kas Umum
Buku kas umum disusun untuk masing-masing rekening bank yang dimiliki oleh sekolah.
Pembukuan dalam BKU meliputi semua transaksi eksternal, yaitu yang berhubungan dengan
pihak ketiga:
a. kolom penerimaan memuat penerimaan dari penyalur dana (BOS atau sumber dana
lain), penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari bank
b. kolom pengeluaran memuat pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa, biaya
administrasi bank, pajak atas hasil dari jasa giro, dan setoran pajak
BKU harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut terjadi dan tidak menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang dicatat di dalam buku kas umum juga harus dicatat dalam buku pembantu, yaitu buku pembantu kas, buku pembantu bank, dan buku pembantu pajak. Formulir yang telah diisi ditandatangani oleh Bendahara dan kepala sekolah
Lanjutan tabel 3.1 pada halaman berikutnya
34
Lanjutan tabel 3.1
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
3 Buku Pembantu Kas
Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh Bendahara dan kepala
sekolah
4 Buku Pembantu Bank Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (baik cek, giro maupun tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan kepala sekolah
5 Buku Pembantu Pajak
Buku pembantu pajak berfungsi mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak serta memonitor pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut pajak
6 Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
Setiap akhir bulan BKU ditutup dan ditandatangani oleh kepala sekolah dan Bendahara.
Sebelum penutupan BKU, kepala sekolah melakukan opname kas dengan menghitung
jumlah kas baik yang ada di sekolah (kas tunai) maupun kas yang ada di bank (buku
tabungan sekolah). Hasil dari opname kas kemudian dibandingkan dengan saldo akhir BKU
pada bulan bersangkutan. Apabila terjadi perbedaan, maka harus dijelaskan penyebab
perbedaannya. Setelah pelaksanaan opname kas, maka kepala sekolah dan Bendahara menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Kas
7 Bukti Pengeluaran
1. Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah 2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai
3. Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan
peruntukannya
4. Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur
sebagai lampiran kuitansi
Lanjutan tabel 3.1 pada halaman berikutnya
35
Lanjutan tabel 3.1
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
5. Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan dibayar lunas oleh Bendahara
6. Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh Bendahara sebagai bahan
bukti dan bahan laporan
II. Laporan
8 Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana
Laporan ini disusun berdasarkan BKU dari semua sumber dana yang dikelola sekolah pada
periode yang sama. Laporan ini dibuat setiap triwulan dan ditandatangani oleh Bendahara,
kepala sekolah, dan Komite Sekolah. Laporan ini harus dilengkapi dengan surat pernyataan
tanggung jawab yang menyatakan bahwa BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH
BOS. Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan dipergunakan oleh penerima hibah selaku
obyek pemeriksaan. Dokumen ini harus disimpan di sekolah dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim BOS Kabupaten/Kota pendidikan dasar atau Tim BOS Provinsi
9 Rekapitulasi Realisais Penggunaan BOS
Laporan ini merupakan rekapitulasi penggunaan BOS berdasarkan standar pengembangan
sekolah dan komponen pembiayaan BOS. Belanja/penggunaan dana yang dilaporkan
merupakan seluruh belanja/penggunaan dana yang bersumber dari BOS yang diterima
sekolah pada tahun berkenaan. Sisa BOS tahun sebelumnya tidak dilaporkan pada laporan
BOS tahun ini, akan tetapi tetap tercatat sebagai penerimaan sekolah dari sumber lain dan
tetap tercatat penggunaannya pada pembukuan anggaran sekolah. Laporan ini dibuat tiap
triwulan dan ditandatangani oleh Bendahara, kepala sekolah, dan Komite Sekolah,
disimpan di sekolah, dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim BOS Kabupaten/Kota pendidikan dasar atau Tim BOS Provinsi
Lanjutan tabel 3.1 pada halaman berikutnya
36
Lanjutan tabel 3.1
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
10 Laporan ke Dinas Pendidikan
Tim BOS Sekolah juga harus menyampaikan dokumen laporan kepada Tim BOS
Kabupaten/Kota (pendidikan dasar) atau Tim BOS Provinsi (pendidikan menengah dan
pendidikan khusus). Dokumen laporan yang harus disampaikan tersebut merupakan
kompilasi tahunan dari laporan rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan. Kompilasi
laporan ini diserahkan paling lama tanggal 5 Januari tahun berikutnya. Selain laporan di
atas, sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah juga
harus menyampaikan laporan hasil belanja dari BOS dan penerimaan barang aset
pemerintah daerah dengan tata cara sesuai peraturan perundang-undangan dari Kementrian Dalam Negeri
11 Laporan Online ke Laman BOS
Selain laporan berupa dokumen cetak yang disampaikan ke dinas pendidikan, Tim BOS
Sekolah juga harus menyampaikan laporan penggunaan dana secara online ke laman BOS.
Informasi penggunaan dana yang disampaikan sebagai laporan online merupakan informasi
yang didapat dari laporan rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan. Laporan ini harus diunggah ke laman BOS setiap triwulan pada awal triwulan berikutnya
III. Transparansi
12 Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana
Dokumen yang digunakan adalah laporan realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
sebagaimana dimaksud dalam huruf 2.a di atas. Laporan ini harus dipublikasikan setiap
triwulan mengikuti periode pembuatan laporan tersebut. Publikasi laporan dilaksanakan
melalui pemasangan pada papan informasi sekolah atau tempat lainnya yang mudah diakses oleh masyarakat
13 Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana
Dokumen yang digunakan adalah laporan rekapitulasi penggunaan dana berdasarkan
komponen pembiayaan BOS sebagaimana dimaksud dalam huruf 2.b di atas. Laporan ini
harus dipublikasikan setiap triwulan mengikuti periode pembuatan laporan tersebut.
Publikasi laporan dilaksanakan melalui pemasangan pada papan informasi sekolah atau
tempat lainnya yang mudah diakses oleh masyarakat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis
4.1.1 Sejarah Singkat SDN 028 Kota Balikpapan
SDN 028 Kota Balikpapan terletak di Jl. Bonto Bulaeng RT.03 Nomor 19
Kelurahan Sumber Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah. SDN 028 Balikpapan
termasuk sekolah yang berkategori baik, yang mendapat nilai akreditasi A. Pada
saat ini SDN 028 Balikpapan dipimpin oleh kepala sekolah yang bernama Arlis
Atika Zuzanah, S.Pd SD. Sekolah ini memiliki lahan yang berstatus kepemilikan
yaitu Milik Pemerintah. SDN 028 Balikpapan memiliki luas lahan 3600m2.
Terdapat 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah dan tata usaha, 1 ruang guru, 2 wc
guru, 2 wc murid, 1 mushola, 3 kantin, 1 ruang UKS, dan 1 ruang perpustakaan.
4.1.2 Visi dan Misi
Visi sekolah:
Beriman, Bertaqwa, Berbudaya, Berkarakter, Dan Berprestasi
Misi Sekolah:
1. Meningkatkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan YME.
2. Mengembangkan sikap budaya bersih, tertib, peduli lingkungan dan cinta
tanah air sebagai wujud penanaman nilai karakter bangsa.
3. Menanamkan sikap berakhlak mulai.
4. Mencerdaskan siswa dalam bidang IPTEK.
37
38
4.1.3 Data Siswa Dan Guru
Adapun jumlah siswa SDN 028 Kota Balikpapan dalam tiga tahun trakhir
sebagai berikut:
Tabel 4.1 Data Siswa SDN 011 Kota Balikpapan Tiga Tahun Terakhir
Tahun
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI
Total P L P L P L P L P L P L
2014/2015 12 14 15 14 11 12 15 12 13 14 11 17 158
2015/2016 14 12 15 12 11 12 15 15 16 12 14 14 162
2016/2017 11 16 13 13 12 14 14 13 13 15 12 16 163
Sumber profil SDN 028 Balikpapan
SDN 028 Balikpapan mempunyai 6 rombongan belajar, yaitu kelas I, II, III,
IV, V, dan VI yang masing-masing 1 rombongan belajar. Selain ruangan kelas
terdapat ruangan-ruangan lain yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar yaitu ruangan perpustakaan. Ruangan-ruangan selain yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran yang terdapat di SDN 028 Balikpapan terdiri dari,
ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang dewan guru, mushola, dan UKS
SDN 028 Balikpapan memiliki 8 orang tenaga pendidik yang memiliki
jenjang pendidikan akhir rata-rata S1/D4, 2 orang penjaga sekolah, 2 orang tata
usaha dan 1 orang penjaga perpustakaan.
39
Tabel 4.2 Data Guru dan Karyawan SDN 028 Kota Balikpapan
No
Jabatan
Ijazah/STTB
Total SLTPA D3 D4/S1 S2
L P L P L P L P
1 Kepala sekolah 1
2 Guru 2 6 8
3 Tata Usaha 1 1 2
4 Perpustakaan 1 1
5 Penjaga Sekolah 2 2
4.1.4 Struktur Organisasi
Dalam memudahkan pelaksanaan tugas-tugas rutin dilingkungan SDN 028
Kota Balikpapan, maka dibutuhkan suatu bentuk organisasi sekolah. Hal ini
dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan sekolah tersebut dapat
terlaksana dengan baik, serta memberikan ketegasan dalam pembagian kerja dalam
semua unsur dan fungsi yang diperlukan, sehingga tujuan sekolah dapat tercapai.
Tanggungjawab mengalir dari pimpinan kejajarannya, sehinggar setiap bagian
memiliki tugas dan wewenangnya masing-masing dalam melakukan pekerjaan dan
tanggungjawab kepada atasannya.
Untuk memperoleh gambaran jelas tentang struktur organisasi SDN 028
Kota balikpapan maka dapat dilihan pada gambar 4.1 berikut ini :
40
gambar 4.1 Struktur Organisasi SDN 028 Kota Balikpapan
Kepala sekolah
Komite Sekolah
Sumber : SDN 028 Kota Balikpapan
Wakil Kepala Sekolah
Bendahara Bosnas/Bosda
Unit Perpustakaan
Tenaga Pendidik
Guru Bidang Studi
Penjaga Sekolah Penjaga Sekolah
Siswa
Tata Usaha
41
4.2 Hasil dan Pembahasan
Berikut peneliti akan menyajikan data-data dari hasil Analisis Pengelolaan
Dana Bantuan Operasional Sekolah Khususnya Pertanggungjawaban Keuangan
Pada Sekolah Dasar Negeri 028 Kota Balikpapan Tahun 2017, yang penulis peroleh
dari hasil penelitian.
Penulis melakukan wawancara kepada pihak terkait dengan pengetahuan
narasumber mengenai Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah Khususnya
Pertanggungjawaban Keuangan Pada SDN 028 Kota Balikpapan Tahun 2017.
Berikut adalah daftar narasumber penelitian :
Tabel 4.3 Daftar Informan Penelitian
no jabatan Keterangan
1 Kepala Sekolah Informan
2 Bendahara Sekolah Informan
3 Komite Sekolah Informan
4 Guru Informan
5 Orang Tua Siswa Informan
Sumber : Hasil Penelitian
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah. Dalam penelitian ini peneliti
Fokuskan pada Bagaimana Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Khususnya Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Tahun 2017.
4.2.1 Pertanggungjawaban
42
Dalam prosos pertanggungjawaban Kepala sekolah dan Bendahara
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan ke Tingkat
Kabupaten/Kota, yang terdiri dari Pembukuan, Laporan dan Transparasi yang
ditetapkan dalam bentuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah. Peraturan BOS yang dimaksud berupa :
A. Pembukuan, Pelaporan, dan Transparasi di sekolah.
1. Pembukuan
a. Rencana Kegiatan dan Aggaran Sekolah.
b. Buku Kas Umum.
c. Buku Pembantu Kas.
d. Buku Pembantu Bank.
e. Buku Pembantu Pajak.
f. Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas.
g. Bukti Pengeluaran.
2. Pelaporan
a. Rekapitulasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana.
b. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan BOS.
c. Pencatatan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan
masyarakat.
3. Transparansi
a. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana
b. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan BOS
43
B. Laporan Tingkat Kabupaten/Kota
a. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan BOS
b. Pencatatan Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat
c. Laporan Hasil Belanja BOS Sekolah yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah
d. Laporan ke Dinas Pendidikan Provinsi
e. Laporan ke Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
Dalam proses ini Bendahara BOS memiliki peran untuk menyusun laporan
Pertanggungjawaban.
4.2.1.1 Pembukuan
Dalam penyusunan BOS, sekolah harus menyusun pembukuan secara
lengkap sesuai dengan standar pengelolaan pendidikan dan ketentuan Peraturan
Perundangan-undangan tentang penataushaan dan pertanggungjawaban lembaga
pengelolaan keuangan. Adapun pembukuan dan dokumen pendukung yang harus
disusun oleh sekolah :
1. Rencana Kegiatan Dan Anggaran Sekolah
Peneliti menggali informasi dan wawancara dengan Kepala Sekolah SDN
028 Kota Balikpapan Sebagai Berikut :
“Proses penyusunan RKAS diawali dari kegiatan pengumpulan
rencana-rencana kebutuhan rill dari semua guru dan staf TU,
kemudian meminta pertimbangan kepada komite sekolah serta
pengelompokan sumber dana yaitu pemerintah pusat dan
pemerintah daerah Kota Balikpapan. Penjabaran dana BOS dalam
44
RKAS itu berdasarkan item-item yang terdapat dalam juknis
BOS.”(Hasil wawancara dengan kepala sekolah, tanggal 26 agustus
2019).
Senada dengan yang dikatakan kepala sekolah wawancara dilakukan dengan
Bendahara sekolah SDN 028 Kota Balikpapan, sebagai berikut :
“Pada saat penyusunan RKAS guru dan staf TU serta komite sekolah
dilibatkan guna untuk mengumpulkan masing-masing kegiatan yang
dibutuhkan oleh sekolah dan komite sekolah diminta
pertimbangannya terkait kegiatan mana yang lebih dibutuhkan
untuk dilaksanakan oleh sekolah.”(Hasil wawancara dengan
bendahara sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
Dalam kesempatan ini peneliti juga mewawancarai guru SDN 028 Kota Balikpapan
mengatakan :
“Dalam menyusun RKAS seluruh guru dilibatkan untuk dimintai
masukakan tentang kegiatan apa saja yang diperlukan dalam
lingkungan sekolah serta kebutuhan-kebutuhan sekolah yang utama
untuk kelancaran belajar mengajar dalam kelas.”(Hasil wawancara
dengan salah satu guru di sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
Serta peneliti juga ikut mewawancarai komite sekolah yang ada di SDN 028 Kota
Balikpapan mengatakan :
“sebagai komite sekolah saya dimintai pertimbangan oleh pihak
sekolah dalam penyusunan RKAS serta masing-masing kegiatan
yang dibutuhkan oleh sekolah kemudian dirapatkan bersama-sama,
45
serta pengelompokan sumber dana BOSNAS dan BOSDA.”(Hasil
wawancara dengan komite sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
2. Buku Kas Umum
Peneliti melalukan wawancara dengan bendahara sekolah SDN 028 Kota
Balikpapan mengatakan :
“Buku Kas Umum sudah ada dan sudah kita buat dan juga setiap
transasksi yang ada langsung kita masukan ke dalam Buku Kas
Umum agar tidak ada transaksi yang lupa dimasukan.”(Hasil
wawancara dengan bendahara sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
3. Buku Pembantu Kas
Peneliti melakukan wawancara dengan bendahara sekolah SDN 028 Kota
Balikapan sebagai berikut :
“kita telah membuat Buku pembantu kas agar memudahkan sekolah
dalam menyusun laporan keuangan dana BOS tersebut.”(Hasil
wawancara dengan bendahara sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
4. Buku pembantu Bank
Peneliti mewawancarai bendahara sekolah SDN 028 Kota Balikpapan
Mengatakan :
“Buku Pembantu Bank juga kita buat hanya saja transasksi non tunai
sangat sedikit atau bisa dikatakan tidak ada transaksi non
tunai.”(Hasil wawancara dengan bendahara sekolah, tanggal 26
agustus 2019).
5. Buku Pembantu Pajak
46
Peneliti melakukan wawancara dengan bendahara sekolah SDN 028 Kota
Balikpapan mengatakan :
“Sama halnya dengan Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu pajak
juga kita buat karna dapat memudahkan sekolah untuk memasukan
transaksi-transaksi pajak kedalam buku kas umum.”(Hasil
wawancara dengan bendahara sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
6. Opname Kas dan Berita Acara Pemerikasaan Kas
Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara terhadap kepala sekolah SDN
028 Kota Balikpapan :
“Sebelum BKU ditutup saya selaku kepala sekolah melakukan
opname kas untuk menghitung jumlah kas yang ada disekolah
kemudian saya bandingkan dengan saldo akhir BKU, alhamdulillah
tidak ada perbedaan jumlah kas yang ada dengan saldo akhir di
BKU.”(Hasil wawancara dengan kepala sekolah, tanggal 26 agustus
2019).
7. Bukti Pengeluaran
Dalam hal ini bendahara sekolah sebagai pihak yang saya wawancarai
mengatakan :
“Saya hanya mengeluarkan uang sesuai dengan bukti transaksi yang
ada, selain itu saya juga melakukan pembayaran jika proses barang
dan jasa yang diterima oleh sekolah untuk pendukung jika kegiatan
tersebut telah meliliki rincian penggunaan dananya dan memungut
pajak dari pembelian maupun kegiatan yang terkena pajak, setiap
47
bukti pembayaran ditanda tangani oleh kepala sekolah dan saya catat
ke dalam BKU serta bukti transaksi yang ada saya simpan untuk
diserahkan ke dinas.”(Hasil wawancara dengan bendahara sekolah,
tanggal 26 agustus 2019)
Dalam melakukan wawancara tersebut, bendahara sekolah juga memberikan bukti-
bukti dokumen proses pembayaran maupun bukti pengeluaran kas lainnya. Inilah
yang kemudian peneliti analisis dan mencocokan dengan apa yang dikatakan oleh
narasumber tersebut, kemudian bisa disimpulkan bahwa bendahara telah
melakukan sesuai dengan prosedur yang ada.
4.2.1.2 pelaporan
Data pelaporan diperoleh dari wawancara kepada pihak sekolah.
Pertanggungjawaban sekolah pada pemerintah dengan memberikan laporan
pengelolaan dana BOS SDN 028 Kota Balikpapan pada setiap akhir periode dana
BOS. Kegiatan pelaporan yang dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak
sekolah kepada pemerintah atas terlaksananya penyaluran serta penggunaan dana
BOS yang dibuat oleh Tim Manajemen BOS SDN 028 Kota balikpapan.
Peneliti mewawancarai kepala sekolah terkait pelaporan mengatakan :
“Sekolah sudah mampu membuat laporan yang sesuai dengan
petunjuk. Pelaporan ini dilakukan pada akhir periode dana BOS.
Pihak yang diberi laporan adalah Dinas Pendidikan Kota
Balikpapan, Dinas Pendidikan Provinsi dan Pusat.”(Hasil
wawancara dengan kepala sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
Peneliti juga mewawancarai bendahara sekolah yang mengatakan :
48
“Sekolah sudah mebuat laporan sesuai dengan petnjuk format yang
ada. Dinas pendidikan Kota Balikpapan, Dinas pendidikan Provinsi
dan pusat adalah pihak yang diberikan laporan tersebut.”(Hasil
wawancara dengan bendahara sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
Pada kesempatan yang sama peneliti juga melakukan wawancara dengan
komite sekolah yang mengatakan :
“Pembuat laporan ini adalah bendahara sekolah dan saya liat
bendahara sekolah sudah mampu membuat laporan saya juga
menandatangi laporan tersebut dengan kepala sekolah dan
bendahara untuk diserahkan ke Dinas Pendidikan.”(Hasil
wawancara denga komite sekolah, 26 agustus 2019).
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak yang terkait dalam hal ini
kepala sekolah, bendahara dan komite sekolah dapat dilihat bahwa memiliki
kesamaan jawaban saat menanggapi pertanggungjawaban ke Dinas Pendidikan
dengan memberikan Laporan pengelolaan dana BOS yang di lakukan oleh pihak
sekolah.
4.2.1.3 Transparansi
Data publikasi pengelolaan dana BOS pada SDN 028 Kota Balikpapan ini
diperoleh dari wawancara kepada pihak sekolah, komite sekolah, serta orang tua
siswa dan dari observasi. Dalam hal ini publikasi yang di maksud adalah berupa
penjelasan maupun rincian penggunaan dana BOS yang telah digunakan oleh pihak
sekolah yang di pasang pada papan pengumuman untuk dapat diakses oleh
masyarakat.
49
Dalam hal ini peneliti mewawancarai orang tua siswa yang mengatakan :
“Selama ini tidak ada laporan maupun informasi terkait penggunaan
dana BOS, dari pihak sekolah juga tidak pernah memberti tahu ke
orang tua siswa tentang dana BOS, yang saya tahu cuman dana BOS
digunakan untuk menggratiskan sekolah.”(hasil wawancara dengan
orang tua siswa, tanggal 26 agustus 2019).
Peneliti juga mewawancarai kepala sekolah SDN 028 Kota Balikpapan
sebagai berikut :
“Kami belum melaksanakan publikasi tentang rincian dana BOS
Karena kami rasa orang tua siswa belum terlalu membutuhkan
informasi tersebut, tapi insyaallah kedepannya akan kami lakukan
secepatnya.”(Hasil wawancara dengan kepala sekolah, tanggal 26
agustus 26 agustus 2019).
Sama halnya dengan guru di SDN 028 Kota Balikpapan mengatakan :
“publikasi belum dilakukan dipapan pengumuman maupun pada
saat rapat dengan orang tua siswa, semoga kedepannya bisa
dilaksanakan.”(Hasil wawancara dengan salah satu guru, tanggal 26
Agustus 2019).
Peneliti juga mewawancarai bendahara sekolah SDN 028 Kota Balikpapan
sebagai berikut :
“Publikasi tentang dana BOS belum kita lakukan yaa mudah-
mudahan secepatnya bisa kita lakukan.”(hasil wawancara dengan
bendahara sekolah, tanggal 26 agustus 2019).
50
Peneliti juga melakukan wawancara dengan komite sekolah SDN 028 Kota
Balikpapan sebagai berikut :
“pihak sekolah belum melakukan publikasi tenggang penggunaan
dana bos kepada orang tua siswa maupun menempel pada papan
pengumuman, mudah-mudahan tahun depan bisa dilakukan
publikasi mengingat ini publikasi sangat penting serta bisa menjadi
masukan bagi sekolah dalam menggunakan Dana BOS.
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa
pertanggungjawaban dana BOS mengenai transparansi tersebut belum dilakukan
oleh pihak sekolah sehingga pertanggungjawaban dana BOS belum berjalan
sebagai mana mestinya, dalam hal ini sekolah belum melakukan sesuai dengan
Petunjuk Teknis BOS yang berlaku.
51
4.2.3 Tabel Deskriptif Komparatif Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Pertanggungjawaban Keuangan)
Tabel 4.4
Deskriptif Komparatif Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(Pertanggungjawaban Keuangan)
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Juknis BOS SD Menurut Sekolah Keterangan I. Pembukuan
1 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS ditandatangani oleh kepala sekolah, komite sekolah, dan ketua yayasan, RKAS
harus dilengkapi dengan rencana penggunaan dana secara rinci, yang dibuat tahunan
dan triwulan untuk setiap sumber dana yang diterima sekolah.
Dalam proses penyusunan
RKAS dimulai dengan
mengumpulkan rencana
kegiatan serta kebutuhan
rill dari semua guru dan
staf TU, kemudian
meminta pertimbangan
dari komite sekolah
kemudian dirapatkan
bersama-sama. Terdapat
pengelompokan dana BOS
pemerintah pusat dan
pemerintah kota
balikpapan.
Sudah sesuai, karna
dalam penyusunan
RKAS sekolah
melibatkan semua pihak
terkait dalam menetukan
kegiatan dan kebutuhan
sekolah yang berkaitan
dengan proses belajar
mengajar, akan tetapi
dalam pengelompokan
dana BOS SDN 028
hanya menerima dana BOS dari pemerintah
pusat.
Lanjutan tabel 4.4 pada halaman berikutnya
52
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Juknis BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
2 Buku Kas Umum
Buku kas umum disusun untuk masing-masing rekening bank yang dimiliki oleh
sekolah. Pembukuan dalam BKU meliputi semua transaksi eksternal, yaitu yang
berhubungan dengan pihak ketiga:
a. kolom penerimaan memuat penerimaan dari penyalur dana (BOS atau sumber
dana lain), penerimaan dari pemungutan pajak, dan penerimaan jasa giro dari
bank
b. kolom pengeluaran memuat pengeluaran untuk pembelian barang dan jasa, biaya administrasi bank, pajak atas hasil dari jasa giro, dan setoran pajak
BKU harus diisi tiap transaksi (segera setelah transaksi tersebut terjadi dan tidak
menunggu terkumpul satu minggu/bulan) dan transaksi yang dicatat di dalam buku kas
umum juga harus dicatat dalam buku pembantu, yaitu buku pembantu kas, buku
pembantu bank, dan buku pembantu pajak. Formulir yang telah diisi ditandatangani oleh Bendahara dan kepala sekolah
Buku Kas Umum sudah
ada dan sudah buat dan
juga setiap transasksi yang
ada langsung dimasukanke
dalam Buku Kas Umum
agar tidak ada transaksi
yang lupa dimasukan.
Sudah sesuai, karna
pihak sekolah telah
membuat Buku Kas
Umum dan setiap
transasksi yang terjadi
pihak sekolah segera
mencatatnya kedalam
Buku Kas Umum.
3 Buku Pembantu Kas Buku ini harus mencatat tiap transaksi tunai dan ditandatangani oleh Bendahara dan kepala sekolah
kita membuat buku
pembantu kas agar
memudahkan dalam penyusunan Transaksi Kedalam Buku Kas Umum
Sudah sesuai, pihak
sekolah membuat buku
pembantu kas bertujuan
untuk memudahkan
dalam membuat buku
kas umum Lanjutan tabel 4.4 pada halaman berikutnya
53
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
4 Buku Pembantu Bank Buku ini harus mencatat tiap transaksi melalui bank (baik cek, giro maupun tunai) dan ditandatangani oleh Bendahara dan kepala sekolah
Buku pembantu bank juga
kita buat meskipun tidak
ada transaksi non tunai
Sudah sesuai, meskipun
tidak ada transaksi non
tunai yang dilakukan
oleh sekolah, tetapi
pihak sekolah tetap
membuat buku
pembantu bank
5 Buku Pembantu Pajak
Buku pembantu pajak berfungsi mencatat semua transaksi yang harus dipungut
pajak serta memonitor pungutan dan penyetoran pajak yang dipungut selaku
wajib pungut pajak
Sama halnya dengan Buku
Pembantu kas, buku
pembantu pajak kita buat
untuk memudahkan dalam
penyusunan buku kas
umum.
Sudah sesuai, karena
pihak sekolah telah
membuat buku
pembantu pajak untuk
mencatat semua
transaksi yang berkaitan dengan pajak.
6 Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
Setiap akhir bulan BKU ditutup dan ditandatangani oleh kepala sekolah dan Bendahara.
Sebelum penutupan BKU, kepala sekolah melakukan opname kas dengan menghitung
jumlah kas baik yang ada di sekolah (kas tunai) maupun kas yang ada di bank (buku
tabungan sekolah). Hasil dari opname kas kemudian dibandingkan dengan saldo akhir
BKU pada bulan bersangkutan. Apabila terjadi perbedaan, maka harus dijelaskan
penyebab perbedaannya. Setelah pelaksanaan opname kas, maka kepala sekolah dan
Bendahara menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Kas
Sebelum BKU ditutup
kepala sekolah selalu
malakukan opname kas
untuk menghitung jumlah
uang kas yang ada serta
mencocokan dengan saldo
akhir di BKU.
Sudah sesuai, dalam hal
ini sekolah telah
melakukan opname kas
sebelum BKU ditutup
yang di lakukan oleh
kepala sekolah untuk
menghitung jumlah
seluruh kas yang ada dan
dibandingkan dengan saldo akhir BKU.
Lanjutan tabel 4.4 pada halaman berikutnya
54
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
7 Bukti Pengeluaran
1. Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah
2. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai 3. Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan
peruntukannya
4. Uraian tentang jenis barang/jasa yang dibayar dapat dipisah dalam bentuk faktur
sebagai lampiran kuitansi
5. Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan dibayar lunas oleh Bendahara
6. Segala jenis bukti pengeluaran harus disimpan oleh Bendahara sebagai bahan
bukti dan bahan laporan
Bendahara hanya
mengeluarkan uang sesuai
dengan bukti transaksi
yang ada, selain itu
bendahara juga melakukan
pembayaran jika proses
barang dan jasa yang
diterima oleh sekolah
untuk pendukung jika
kegiatan tersebut telah
meliliki rincian
penggunaan dananya dan
memungut pajak dari
pembelian maupun
kegiatan yang terkena
pajak, setiap bukti
pembayaran ditanda
tangani olehkepala sekolah
dan dicatat bendahara ke
dalam BKU serta bukti
transaksi yang ada
disimpan untuk diserahkan
ke dinas.
Sudah sesuai, dalam hal
ini bendahara telah
melakukan berdasarkan
petunjuk teknis yang ada
segala jenis transaksi
pengeluaran telah di
dukung dengan bukti
kuitansi yang sah, serta
segala bukti pengeluaran
disimpan dan di
seharkan kedinas.
Lanjutan tabel 4.4 pada halaman berikutnya
55
NO Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
II. Laporan
8 Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana
Laporan ini disusun berdasarkan BKU dari semua sumber dana yang dikelola sekolah
pada periode yang sama. Laporan ini dibuat setiap triwulan dan ditandatangani oleh
Bendahara, kepala sekolah, dan Komite Sekolah. Laporan ini harus dilengkapi dengan
surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa BOS yang diterima telah
digunakan sesuai NPH BOS. Bukti pengeluaran yang sah disimpan dan dipergunakan
oleh penerima hibah selaku obyek pemeriksaan. Dokumen ini harus disimpan di sekolah
dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim BOS Kabupaten/Kota pendidikan
dasar atau Tim BOS Provinsi.
Realisasi penggunaan dana
tiap sumber dana ini sudah
dibuat oleh sekolah,
laporan ini dibuat
berdasarkan BKU yang ada
dari semua sumber dana
yang di kelola oleh pihak
sekolah, laporan ini dibuat
setial triwulan
Sudah sesuai dengan
petunjuk teknis yang
ada, karena pihak
sekolah telah membuat
laporan tersebut dan
disusun berdasarkan
BKU yang ada dan
dibuat pertriwulan.
9 Rekapitulasi Realisais Penggunaan BOS
Laporan ini merupakan rekapitulasi penggunaan BOS berdasarkan standar
pengembangan sekolah dan komponen pembiayaan BOS. Belanja/penggunaan dana
yang dilaporkan merupakan seluruh belanja/penggunaan dana yang bersumber dari BOS
yang diterima sekolah pada tahun berkenaan. Sisa BOS tahun sebelumnya tidak
dilaporkan pada laporan BOS tahun ini, akan tetapi tetap tercatat sebagai penerimaan
sekolah dari sumber lain dan tetap tercatat penggunaannya pada pembukuan anggaran
sekolah. Laporan ini dibuat tiap triwulan dan ditandatangani oleh Bendahara, kepala
sekolah, dan Komite Sekolah, disimpan di sekolah, dan diperlihatkan kepada pengawas sekolah, Tim BOS Kabupaten/Kota pendidikan dasar atau Tim BOS Provinsi
Rekapitulas Realisasi
penggunaan BOS telah
dibuat oleh sekolah,
seluruh belanja yang
bersumber dari dana BOS
dibuat laporannya per
triwulan.
Sudah sesuai karena
SDN 028 kota
balikpapan telah
membuat rekapitulasi
realisasi penggunaan
BOS berdasarkan
standar pengembangan
sekolah.
10 Laporan ke Dinas Pendidikan
Tim BOS Sekolah juga harus menyampaikan dokumen laporan kepada Tim BOS
Kabupaten/Kota (pendidikan dasar) atau Tim BOS Provinsi (pendidikan menengah dan
pendidikan khusus). Dokumen laporan yang harus disampaikan tersebut merupakan
kompilasi tahunan dari laporan rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan. Kompilasi
laporan ini diserahkan paling lama tanggal 5 Januari tahun berikutnya. Selain laporan
di atas, sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah juga harus menyampaikan laporan hasil belanja dari BOS dan penerimaan barang aset
Laporan ke Dinas
Pendidikan sudah
dilakukan dan sekolah
selalu melaporkan ke Dinas
sebelum batas tenggang
waktu yang telah
ditentukan.
Sudah sesuai dengan
petunjuk teknis yang ada
karena pihak sekolah
telah melakukan laporan
kedinas pendidikan yang
meliputi surat
pengesahan pendapatan
Lanjutan tabel 4.4 pada halaman berikutnya
56
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
pemerintah daerah dengan tata cara sesuai peraturan perundang-undangan dari
Kementrian Dalam Negeri
dan belanja, surat
permintaan pengesahan
pendapatan pendapatan
dan belanja, surat
pernyataan tanggung
jawab, laporan realisasi
dana BOS,buku kas
umum, serta bukti
pengeluaran yang ada.
11 Laporan Online ke Laman BOS
Selain laporan berupa dokumen cetak yang disampaikan ke dinas pendidikan, Tim BOS
Sekolah juga harus menyampaikan laporan penggunaan dana secara online ke laman
BOS. Informasi penggunaan dana yang disampaikan sebagai laporan online merupakan
informasi yang didapat dari laporan rekapitulasi penggunaan BOS tiap triwulan. Laporan
ini harus diunggah ke laman BOS setiap triwulan pada awal triwulan berikutnya
Sekolah telah melakukan
laporan ke laman online
BOS setiap triwulan dan
dapat di cek di website
laman BOS online
Sudah sesuai karena
pihak sekolah telah
melaporkan penggunaan
dana BOS yang ada
secara online yang
meliputi rekapitulasi
penggunaan dana yang
telah digunakan oleh pihak sekolah
12 Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana
Dokumen yang digunakan adalah laporan realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
sebagaimana dimaksud dalam huruf 2.a di atas. Laporan ini harus dipublikasikan setiap
triwulan mengikuti periode pembuatan laporan tersebut. Publikasi laporan
dilaksanakan melalui pemasangan pada papan informasi sekolah atau tempat lainnya
yang mudah diakses oleh masyarakat.
Sekolah sudah membuat
rincian dana BOS yang ada
hanya saja sekolah belum
mempublikasikannya
karena sekolah merasa
informasi tersebut tidak
terlalu dibutuhkan oleh
orang tua siswa
Tidak sesuai karena
pihak sekolah telah
membuat realisasi
penggunaan dana dan
sudah dilaporkan
kedinas tetapi pihak
sekolah tidak
mempublikasikannya
kepada masyarakat Lanjutan tabel 4.4 pada halaman berikutnya
57
No Permendikbud Nomor 8 Tahun 2017 Tentang JUKNIS BOS SD Menurut Sekolah Keterangan
Dengan cara memasang
di papan informasi
sekolah ataupun pada
saat rapat dengan orang
tua siswa sehingga
dalam hal ini SDN 028
kota balikpapan tidak
mengikuti sesuai dengan
petunjuk teknis yang ada.
12 Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana
Dokumen yang digunakan adalah laporan rekapitulasi penggunaan dana berdasarkan
komponen pembiayaan BOS sebagaimana dimaksud dalam huruf 2.b di atas. Laporan
ini harus dipublikasikan setiap triwulan mengikuti periode pembuatan laporan tersebut.
Publikasi laporan dilaksanakan melalui pemasangan pada papan informasi sekolah atau
tempat lainnya yang mudah diakses oleh masyarakat.
Rekapitulasi realisasi
penggunaan dana sudah
ada tetapi sekolah belum
melakukan publikasi
karena informasi tersebut
tidak terlalu dibutuhkan
sehingga sekolah tidak
mempublikasikannya
Tidak sesuai karana
pihak sekolah sudah
membuat rekapitulasi
yang ada tetapi tidak
mempublikasikannya
sehingga orang tua siswa
maupun masyarakat
tidak dapat mengakses
dan mengetahui tentang
rincian penggunaan dana
BOS.
58
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang telah dilakukan oleh
peneliti mengenai pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah Khususnya
petanggungjawaban Keuangan pada SDN 028 Kota balikpapan yang meliputi
Pembukuan, Pelaporan dan Transparansi maka peneliti menemukan ada beberapa
ketidak sesuaian dalam pertanggungjawaban yang di kelola SDN 028 Kota
Balikpapan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah.
Dalam hal pembukuan pihak sekolah sudah sepenuhnya menyusun
pembukuan seperti yang terdapat dalam petunjuk teknis yang ada, seperti Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah, Buku kas Umum, Buku Pembantu Pajak, Buku
Pemabntu Kas, Buku Pembantu Bank, Opname Kas, dan mengikuti setiap poin-
poin yang ada di bukti pengeluaran, dalam hal ini pihak sekolah sudah mengikuti
petunjuk teknis yang ada tentang pembukuan karena sudah membuat pembukuan
yang lengkap.
Pelaporan yang dilakukan oleh pihak sekolah sepenuhnya sudah dilakukan
berdasarkan petunjuk teknis yang berlaku, kepala sekolah dan bendahara BOS SDN
028 Kota Balikpapan telah menyampaikan laporan Realisasi Penggunaan Dana
yang disusun berdasarkan BKU yang ada serta Rekapitulasi Realisasi Penggunaan
BOS ke Dinas Pendidikan Kota Balikpapan dan Dinas Pendidikan Provinsi dan juga
pihak sekolah juga melaporkan secara online ke laman BOS setiap triwulan,
sehingga bisa dikatan pengelolaan yang dilakukan oleh sekolah telah sesuai
berdasarkan petunjuk teknis yang ada.
59
Dalam hal transparansi pihak sekolah tidak melakukan publikasi mengenai
rincian penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah tersebut kepada orang tua
siswa ataupun masyarakat, tidak di lakukannya publikasi dengan cara pemasangan
pada papan informasi ataupun tempat lain yang mudah di akses masyarakat
dikarenakan pihak sekolah beralasan bahwa orang tua siswa belum membutuhkan
hal tersebut sehingga pihak sekolah tidak melakukan pengelolaan sesuia dengan
petunjuk teknis.
Untuk penggunaan dana BOS sendiri pihak sekolah telah menggunakan
dana tersebut untuk membiayai beberapa kompenen belanja ataupun kegiatan
sekolah seperti, pengadaan buku teks pelajaran sekolah, seluruh pembiayaan dalam
rangka penerimaan peserta didik baru, kegiatan evaluasi pembelajaran, pembelian
bahan habis pakai, pembiayaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler,
pembiayaan langganan daya dan jasa, pembiayaan perawatan sekolah, pembiayaan
honorarium bulanan, pengembangan profesi guru, pembelian atau perawatan
komputer
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil pengamatan dari analisis yang dilakukan oleh penulis
mengenai pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah Khususnya
Pertanggungjawaban Keuangan SDN 028 Kota Balikpapan, maka penulis menarik
kesimpulan dari Pembukuan, Laporan, dan Transparansi
Dalam proses pembukuan pihak sekolah sudah mengikuti setiap petunjuk
teknis yang ada dengan membuat seluruh pembukuan secara lengkap berdasarkan
dengan standar pengelolaan dana BOS. Untuk proses Pelaporan pihak sekolah telah
melakukan seluruh poin yang ada dalam pelaporan termasuk menyusun realisasi
penggunaan dana dan melaporkannya ke Dinas Pendidikan serta melaporakan
online ke laman BOS, sehingga dalam hal ini pengelolaan yang dilakukan oleh
pihak sekolah sudah sesuai dengan petunjuk teknis yang ada. Untuk transparansi
pihak sekolah tidak pernah melakukan publikasi dikarenakan pihak sekolah
menganggap bahwa hal tersebut tidak perlu di lakukan karena orang tua siswa tidak
terlalu membutuhkan hal tersebut, jadi bisa dikatakan dalam hal transparansi ini
tidak sesuai dengan petuntuk teknis.
Penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah yang dilakukan oleh SDN
028 Kota Balikpapan sudah digunakan dan berjalan dengan baik, tetapi secara
keseluruhan pengelolaan yang dilakukan oleh SDN 028 Kota Balikpapan belum
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
60
61
Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis karena masih ada beberapa petunjuk
teknis yang tidak di lakukan oleh sekolah.
5.2 Saran
Setelah peneliti melalukan penelitian dan melihat kesimpulan yang ada
maka penulis ingin memberikan saran-saran untuk SDN 028 Kota Balikpapan
yaitu: Dalam hal transparansi seharusnya pihak sekolah melakukan publikasi
terhadap penggunaan dana yang ada, transparansi juga merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab oleh sekolah dalam pengelolaan dan penggunaan dana BOS,
pentingnya publikasi bagi sekolah juga agar orang tua siswa dan masyarakat dapat
mengetahui pengelolaan dan penggunaan dana BOS sehingga masyarakat bisa
dapat ikut berpartisipasi dalam mengawasi pengelolaan dana bantuan tersebut.
Bagi Pemerintah sebaiknya lebih menekankan agar pihak sekolah untuk segera
melakukan transparansi terhadap laporan keuangan yang dikelola oleh sekolah,
baik di SDN 028 Kota Balikpapan maupun sekolah-sekolah lain yang belum
melakukan transparansi terhadap pengelolaan dana BOS.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, I. (2010). akuntansi Sektor publik Suatu Pengantar (ketiga). Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Depdiknas. (2003). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Fitri, A. (2014). Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Sekolah
Dasar Negeri Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. Jurnal
Administrasi Pendidikan, 2(1), 33–39.
Alam, andi samsul, & Irwan, andi lukman. (2010). Akuntabilitas Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ), 3, 113–122.
Jayatri, M. (2012). Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di
SMPN 11 Yogyakarta dan SMPN 1 Purwekerto.
Karisun. (2010). Analisis Pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di MTs
Negeri Wonosari Gunung Kidul Yogyakarta.
Mardiasmo. (2009). akuntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakarta.
Mulyono. (2008). Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. ar-Ruzz
Media Group, Jakarta
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2017 Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS SD) Sekolah Dasar.
Direktorat Jendral Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pontoh, J., Ilat, V., & Manossoh, H. (2015). Analisis Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah ( BOS ) pada Satuan Pendidikan Dasar di Kota
Kotamobagu, (1), 223–232.
Subkhi, W., & Suryatmini. (2017). pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah
Di SDN Kemasan 1 Surakarta, (1), 153–160.
Sirait. (2017). Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah di SMA
Bina Guna Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Jurnal Murni Sadar, 7(1), 78–
84.
LAMPIRAN