analisis pengaruh struktur kepemilikan, dividend...

189
ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND PAYOUT RATIO, CASH HOLDING DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN ( Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007-2011 ) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Marchia Sulistiani NIM : 109082000185 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

Upload: dangnhi

Post on 17-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND PAYOUT

RATIO, CASH HOLDING DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

( Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode Tahun 2007-2011 )

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi

Oleh :

Marchia Sulistiani

NIM : 109082000185

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, 20 Juni 2013 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Marchia Sulistiani

2. NIM : 109082000185

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Dividend Payout Ratio,

Cash Holding, dan Kualitas Audit terhadap Nilai Perusahaan (Studi

Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2007 - 2011 ).”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama

proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 5: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Marchia Sulistiani

2. Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 9 Maret 1991

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Alamat : Jalan Raya Muchtar RT/RW. 01/05 No. 48,

Sawangan Baru, Depok

6. Telepon : 089635669331/ 083812843769

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1997-2003 : SD Negeri 01Sawangan Depok

2003-2006 : SMP Negeri 2 Depok

2006-2009 : SMA Negeri 1 Depok

2009-2013 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Bendahara Ekstrakurikuler Angklung SMA Negeri 1 Depok periode 2008

2. Anggota ROHIS SMA Negeri 1 Depok periode 2006-2009

3. Anggota KBA Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

vi

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the influence of ownership

structure consist of: managerial ownership and institutional ownership, dividend

payout ratio, cash holding, and audit quality toward firm’s value , a empirical

study in go public companies listed in Indonesia Stock Exchange from 2007 to

2011. The population in this research is all companies listed in Indonesia Stock

Exchange (IDX). The sampling method in this research is purposive sampling

with 140 companies as population and 28 companies as samples.

The criteria used in sample selection process were that the nonfinancial and

non BUMN companies were included and still registered in in Indonesia Stock

Exchange on January 1, 2007 to 2011 and currently the shares of the companies

are still actively traded. This research uses multiple regression linear analysis

method with SPSS program version 19.0.The analysis technique used in this

research is assumption classic test, test the hypothesis F-statistic to test the effect

together with the 5% confidence level and using the t-statistics for testing the

partial regression coefficient.

The result of this research that simultaneously ownership structure

including: managerial ownership and institutional ownership,dividend payout

ratio, cash holding and audit quality (P = 0.000 < α = 0.05 )significant influence

toward firm’s value with the proxy Tobin’s Q. While partially number of

independent managerial ownership (P = 0.000 < α = 0.05)and dividend payout

ratio (P = 0.040 < α = 0.05)had a significant influence toward firm’s value, the

institutional ownership (P = 0.679 > α = 0.05), cash holding (P = 0.271 > α =

0.05)and audit quality (P = 0.872 > α = 0.05)did not have significant influence

toward firm’s value. Regression equation obtained is Ln.Q = - 0,514 – 0,124

Ln.KM + 0,001 KI + 0,123 Ln.DPR + 0,076 CH – 0,021 KA + e

Keywords: Ownership structure, dividend payout ratio, cash holding, audit

quality, firm’s value.

Page 8: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

vii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan

yang meliputi: kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, dividend

payout ratio, cash holding dan kualitas audit terhadap nilai perusahaan, studi

empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2007-2011. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini

menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah populasi sebesar 140

perusahaan dan sampel sebesar 28 perusahaan.

Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu perusahaan non-

keuangan dan non -BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia per 1 Januari

2007-2011 dan perusahaan masih tercatat di BEI dan saham perusahaan masih

aktif diperdagangkan hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda dengan program SPSS versi 19. Teknik analisis yang digunakan pada

penelitian ini adalah uji asumsi klasik, uji hipotesis F-statistik untuk menguji

pengaruh secara bersama-sama dengan tingkat kepercayaan 5% serta

menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan struktur kepemilikan

yang meliputi: kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, dividend

payout ratio, cash holding, dan kualitas audit (P = 0.000 < α = 0.05) berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan dengan proxy Tobin’s Q. Sementara secara

parsial kepemilikan manajerial (P = 0.000 < α = 0.05) dan dividend payout ratio

(P = 0.040 < α = 0.05) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan,

sedangkan kepemilikan institusional (P = 0.679 > α = 0.05), cash holding (P =

0.271 > α = 0.05) dan audit quality (P = 0.872 > α = 0.05) tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi yang diperoleh Ln.Q = -

0,514 – 0,124 Ln.KM + 0,001 KI + 0,123 Ln.DPR + 0,076 CH – 0,021 KA + e

Kata Kunci : Struktur kepemilikan, dividend payout ratio, cash holding, kualitas

audit, nilai perusahaan.

Page 9: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

viii

KATA PENGANTAR

Al ‘ilmu bilaa ‘amalin kaassyajarin bilaa tsamarin

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin. Segala puji dan syukur hanya bagi ALLAH

SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita

semua karena hanya dengan ridho-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Dividend Payout

Ratio, Cash Holding, dan Kualitas Audit Terhadap Nilai Perusahaan” (Studi

Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2007-2011) ini. Shalawat dan salam semoga selalu

tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, selaku uswatun

hasanah bagi setiap rangkaian kehidupan kita, beserta para sahabat, keluarga dan

pengikutnya.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu baik moril

maupun materi dalam penyusunan skripsi ini kepada:

1. Keluargaku tercinta, Ayahanda dan Ibunda, Sulistianto dan Zulfah, serta

kedua adikku, Karina dan Asti, atas do’a, dukungan, kesabaran dan keikhlasan

yang tidak henti-hentinya. Semoga kita dapat menjadi anak yang menjalani

harapan setiap kedua orang tua yang ada di dunia ini. Amiiin.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku Dosen Pembimbing I atas waktu yang

telah diluangkan untuk ilmu, arahan dan nasehatnya selama penyusunan

skripsi ini

4. Ibu Wilda Farah, SE, Ak, M.Si selaku Dosen Pembimbing II atas waktu yang

telah diluangkan untuk ilmu, bantuan dan motivasinya selama penyusunan

skripsi ini

Page 10: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

ix

5. Ibu Dr. Rini, SE, Ak., M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosen Penguji skripsi penulis.

6. Ibu Hepy Prayudiawan, SE, Ak., MM selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta sekaligus Dosen Penguji komprehensif penulis.

7. Ibu Yessi Fitri, SE, Ak, M.Si selaku Dosen Penguji komprehensif penulis.

8. Bapak Zaenal Muttaqin, MPP selaku Dosen Penguji komprehensif penulis.

9. Bapak Herni Ali HT, SE, MM selaku Dosen Penguji skripsi penulis.

10. Bapak Dr. Amilin, SE, Ak., M.Si selaku Dosen Penguji skripsi penulis.

11. Bapak Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA selaku Dosen Pembimbing Akademik

12. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu dan

perhatiannya kepada para mahasiswanya tidak terkecuali penulis

11. Seluruh Staff Bagian Keuangan, Akademik, Jurusan dan Fakultas atas

pelayanannya selama ini

12. Kawan-kawan seperjuangan Akuntansi E dan Audit B ’09

13. Sahabat-sahabat seperjuangan Archie, Eva, Anggun, Enny, Wahid, Erna,

Mawar dkk, Alun dkk dan Via dkk untuk setiap pengalaman terbaik yang

pernah kita rasakan (terima kasih atas semangat, canda dan dukanya selama

ini) dan kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per

satu.

Semoga ALLAH SWT membalas semua kebaikan mereka serta ilmu, amal

dan iman yang kita miliki dapat diterima di sisi-Nya. Akhirnya, dengan segala

kerendahan hati, penulis mempersembahkan skripsi ini kelak dapat bermanfaat

kepada semua pihak yang berkepentingan. Semoga ALLAH SWT senantiasa

mengiringi setiap langkah kita. Amiiin yaa rabbal ‘aalamiin.

Jakarta, 20 Juni 2013

Page 11: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

x

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ..................................................................... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif……………………………… ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ……………………………………… iii

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ……………………………………... iv

Daftar Riwayat Hidup …………………………………………………… v

Abstract …………………………………………………………………… vi

Abstrak ……...………………………………………………………........ vii

Kata Pengantar………………………………………………………........ viii

Daftar Isi …………………………………………………………...…...... x

Daftar Tabel ………………………………………………………...……. xv

Daftar Gambar ………………….……………...………………………... xvii

Daftar Lampiran………………………………………..………..……….. xviii

BAB I. PENDAHULUAN……………………..……….……………..... 1

A. Latar Belakang Penelitian……….……………………........... 1

B. Perumusan Masalah……...…………...…………………....... 14

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan …..…………………….......... 15

1. Tujuan Penelitian……………………………………..…… 15

2. Manfaat Penelitian…………………………………..……. 16

a. Bagi Ilmu Pengetahuan………..……………......……… 16

b. Bagi Perusahaan………………………………....…...... 16

c. Bagi Pemerintah……………………………..…………. 16

d. Bagi Investor dan Analis Pasar Modal…………….…….. 17

Page 12: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xi

e. Bagi Akuntan Publik ……………………………………. 17

f. Bagi Akademisi, Peneliti dan Pembaca…….………......... 18

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…..……………………...……………. 19

A. Tinjauan Literatur…...………………………………...……… 19

1. Agency Theory (Teori Keagenan.……..…………...……….. 19

2. Struktur Kepemilikan………………..….….…...………..... 22

a. Kepemilikan Manajerial...…………………..…...……… 22

b. Kepemilikan Institusional………………………………. 24

3. Dividend Payout Ratio……..…………….……………........ 26

a. Pengertian Dividend Payout Ratio…..………….………. 26

b. Dividend Payout Ratio Theory………….…….…..…...... 28

c. Faktor-faktor dalam Menentukan Dividend Payout

Ratio………………………………………………......... 32

4. Cash Holding…………………………………….…...………. 35

a. Pengertian Cash Holding……………………………...... 35

b. Cash Holding Theory...……………………….…............ 38

5. Kualitas Audit...…………………………………………….. 40

6. Nilai Perusahaan..…….…………………………………….. 42

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis…........... 46

1. Struktur Kepemilikan ……….……………...…..…............. 46

a. Hubungan Kepemilikan Manajerial dengan Nilai

Perusahaan………………………………………………. 47

b. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Nilai

Perusahaan………………………………………...…… 48

Page 13: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xii

2. Hubungan Dividend Payout Ratio dengan Nilai

Perusahaan………………………………………….…........ 50

3. Hubungan Cash Holding dengan Nilai Perusahaan….…… 51

4. Hubungan Kualitas Audit dengan Nilai Perusahaan.....…… 52

5.Hubungan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Dividend Payout Ratio, Cash Holding dan

Kualitas Audit dengan Nilai Perusahaan…………..…......... 53

C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu...………………...………… 54

D. Kerangka Pemikiran…….……………….……..………......... 62

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.………………….………....... 64

A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………....... 64

B. Metode Penentuan Sampel…...…………………………........ 64

C. Metode Pengumpulan Data…..………………………………. 65

D. Metode Analisis Data.…………………………………......... 66

1. Analisis Stasistik Deskriptif……..……………………....... 67

2. Uji Asumsi Klasik…….………………………………........ 68

a. Uji Normalitas Data…………………………….….…… 68

b. Uji Multikolonieritas……….…………………….…….. 71

c. Uji Heteroskedastisitas …………..………….…………. 72

d. Uji Autokorelasi ...…………….…...…………….…...... 73

3. Analisis Regresi Berganda…………………...…….....…… 74

4. Koefisien Determinasi……………………………………. 76

5. Pengujian Hipotesis……………………………………...... 77

a. Pengujian secara Simultan (Uji F)……………………… 78

Page 14: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xiii

b. Pengujian secara Parsial (Uji t)..……………………….. 78

E. Operasional Variabel Penelitian ………………….……..... 79

1. Variabel Dependen…..………………………………….... 79

a. Nilai Perusahaan……………….. …………………..…. 79

2. Variabel Independen……………...……………….……... 80

a. Struktur Kepemilikan………………………………..… 81

b. Dividend Payout Ratio…………………..……...……... 83

c. Cash Holding……………..……………......………..…. 84

d. Kualitas Audit…………………………………...…..…. 84

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………...……….. 89

A. Gambaran Umum Objek Penelitian…………...…………..… 89

B. Hasil Analisis dan Pembahasan……………………………… 91

1. Statistik Deskriptif……………………………………….... 91

a. Nilai Perusahaan…….………………………………..… 92

b.Struktur Kepemilikan……………………..…………..… 95

b. Dividend Payout Ratio…………………..……..……..... 102

c. Cash Holding……………..……………...…..……….... 105

d. Kualitas Audit………………………………………….. 108

2. Uji Asumsi Klasik……………………………................... 110

a. Uji Normalitas...………………………...……………… 111

b. Uji Multikolonieritas………………………………….... 118

c. Uji Heteroskedastisitas..……………………..………..... 119

d. Uji Autokorelasi…………………………………..……. 120

3. Koefisien Determinasi.……………………………………. 122

Page 15: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xiv

4. Pengujian Hipotesis….……………………………………. 125

a. Pengujian secara Simultan (Uji F)..…………………….. 125

b. Pengujian secara Parsial (Uji t)………………………… 126

BAB V. PENUTUP ………………………………………………………. 143

A. Kesimpulan……………………………………………..…….... 143

B. Implikasi……………………………………………...………... 145

C. Keterbatasan dan Saran………………………………………... 148

1. Keterbatasan………………………………………………..... 148

2. Saran …………………………………...……...………......... 150

DAFTAR PUSTAKA…………...…………………………………….….. 151

LAMPIRAN………………………………………………………………..156

Page 16: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu 58

3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya 86

4.1 Rincian Sampel Penelitian 89

4.2 Daftar Nama Perusahaan 90

4.3 Hasil Statistik Deskriptif 92

4.4 Nilai Perusahaan (Q) 93

4.5 Kepemilikan Manajerial (KM) 96

4.6 Kepemilikan Institusional (KI) 99

4.7 Dividend Payout Ratio (DPR) 103

4.8 Cash Holding 106

4.9 Kualitas Audit 109

4.10 Hasil Uji Skewness dan Kurtosis

(Sebelum Transformasi) 112

4.11 Hasil Uji Skewness dan Kurtosis

(Setelah Transformasi) 113

4.12 Uji Normalitas : Nilai Kolmogrov-Smirnov

(Sebelum Transformasi) 115

4.13 Uji Normalitas : Nilai Kolmogrov-Smirnov

(Setelah Transformasi) 115

4.14 Uji Multikolonieritas 118

Page 17: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xvi

4.15 Uji Autokorelasi 121

4.16 Uji Autokorelasi-Run Test 122

4.17 Uji Goodness of Fit 123

4.18 Uji Simultan (F test) 125

4.19 Uji Parsial (t test) 127

Page 18: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xvii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Nilai Perusahaan (Q) 3

2.1 Kerangka Pemikiran 63

4.1 Uji Normalitas: Grafik Normal Plot

(Setelah Transformasi) 116

4.2 Uji Normalitas: Grafik Histogram

(Setelah Transformasi) 117

4.3 Uji Heteroskedastisitas-Grafik Scatterplot 120

Page 19: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1. Data Sampel Penelitian 156

2. Hasil Uji Regresi Berganda 166

Page 20: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam lingkungan persaingan global yang terjadi saat ini, banyak

perusahaan di negara berkembang dituntut untuk menunjukkan performa yang

lebih baik disebabkan perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangatlah

pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya muncul perusahaan-

perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang baik. Banyaknya

kompetitor-kompetitor bisnis yang muncul mengakibatkan terjadinya

dinamika bisnis yang berubah-ubah. Sehingga menyebabkan banyak

perusahaan bertujuan mengoptimalkan nilai perusahaannya hingga pada titik

maksimum agar dapat mengundang investor untuk berinvestasi pada

perusahaannya .

Nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran pemegang saham

secara maksimum apabila harga saham meningkat. Semakin tinggi harga

saham sebuah perusahaan, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

Enterprise Value (EV) atau dikenal juga sebagai firm’s value (nilai

perusahaan) merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan

indikator bagi pasar menilai perusahaan secara keseluruhan (Nurlela dan

Ishaluddin, 2008 dalam Mahendra, 2011). Wahyudi, Nurlela dan Ishaluddin

(2008) dalam Mahendra (2011) menyebutkan bahwa nilai perusahaan

merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli jika perusahaan

Page 21: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

2

tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan cerminan dari penambahan dari

jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan. Sehingga nilai

perusahaan dapat diproksikan dengan menggunakan harga saham.

Naik turunnya harga saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena

yang menarik untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai

perusahaan itu sendiri. Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008

berdampak terhadap pasar modal Indonesia yang tercermin dari terkoreksi

turunnya harga saham hingga 40 - 60 % dari posisi awal tahun 2008 (Kompas,

25 November 2008), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor

asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah dengan aksi “ikut-ikutan”

dari investor domestik yang ramai-ramai melepas sahamnya. Kondisi tersebut

secara harfiah mempengaruhi nilai perusahaan karena nilai perusahaan itu

sendiri jika diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur

melalui harga saham perusahaan di pasar modal. Indeks harga saham

gabungan yang terkoreksi dari 1.757,258 pada awal Januari 2007 melemah ke

basis point 1.256,704 pada awal September 2008 (Kompas, 25 November

2008). Hal ini juga tercermin dari banyaknya perusahaan yang mengalami

penurunan laba sampai dengan mengalami kerugian sehingga menimbulkan

pemutusan hubungan kerja (PHK). Gambar 1.1berikut ini merupakan

perhitungan nilai perusahaan berdasarkan rasio Tobin’s Q mulai dari 2007

sampai dengan tahun 2011.

Page 22: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

3

Gambar 1.1. Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)

Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data diolah)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa nilai perusahaan yang

dihitung dengan Tobin’s Q dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

menunjukkan perubahan setiap tahun yang sangat bervariasi dan menunjukkan

fluktuasi naik turun di tiap tahun yang berbeda dan menunjukkan gejala yang

sama di semua perusahaan sampel.

Dari data yang diperoleh menunjukkan fenomena yang sama yaitu

penurunan nilai perusahaan pada seluruh perusahaan sampel di tahun 2008,

walaupun demikian rasio tobin’s q masing-masing perusahaan terbilang baik

karena berada di atas nilai 1. Selain itu, terjadi peningkatan nilai perusahaan

pada seluruh sampel pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan bahwa hampir

sebagian sampel perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan yang

sempat terpuruk akibat krisis ekonomi global.

ASII TCID ITMG ACES AKRA JKON JRPT RALS UNTR

2007 2.24 2.17 3.33 2.29 1.8 4.39 2.58 2.33 2.95

2008 1.03 1.32 1.48 1.73 1.06 2.29 1.03 1.40 1.15

2009 2.03 1.75 3.53 2.77 1.24 1.95 1.28 1.59 2.54

2010 2.44 1.48 6.19 4.37 1.48 1.83 1.59 1.96 3.12

2011 2.46 1.47 3.37 4.99 1.96 2.48 2.02 1.60 2.52

0

1

2

3

4

5

6

7To

bin

's Q

Nilai Perusahaan

Page 23: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

4

Dalam proses mencapai nilai perusahaan yang optimal dan pulih dari

keterpurukan akibat krisis ekonomi global pada tahun 2008, perusahaan akan

menghadapi perbedaan kepentingan yang dimiliki oleh pemegang saham,

debtholder, dan manajemen yang notabene merupakan pihak-pihak yang

mempunyai kepentingan terhadap tujuan perusahaan seringkali menimbulkan

banyak masalah (agency ploblem). Tidak jarang pihak manajemen yaitu

manajer perusahaan mempunyai tujuan dan kepentingan lain yang

bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan sering mengabaikan

kepentingan pemegang saham. Perbedaan kepentingan antara manajer dan

pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut

agency conflict. Hal tersebut terjadi karena manajer mengutamakan

kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan

pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan manajer tersebut akan

menambah biaya bagi perusahaan sehingga menyebabkan penurunan

keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap harga saham sehingga

menurunkan nilai perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976)

Masalah keagenan (agency problem) tentunya akan menimbulkan

kerugian. Karena konflik kepentingan antara agen dan pemilik ini dapat

menimbulkan biaya keagenan. Jensen dan Meckling (1976) dalam Harahap

dan Wardhani (2011) menyatakan ada tiga biaya keagenan, antara lain: (1)

Monitoring cost (biaya monitoring) yaitu biaya untuk membatasi aktifitas

yang dilakukan oleh agen. (2) Bonding cost (biaya hutang), yaitu biaya karena

penggunaan hutang oleh manajemen (agent) dan pengeluaran karena

Page 24: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

5

hilangnya keindependenan atau efisiensi (residual loss). (3) Contracting cost

adalah biaya yang tidak memiliki pengaruh langsung tetapi biaya ini

merupakan akibat berkurangnya kesejahteraan yang seharusnya diterima

perusahaan akibat kesempatan investasi yang hilang.

Biaya keagenan (agency cost) dapat diminimumkan melalui peningkatan

kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen (insider ownership).

Karena kepemilikan manajerial terhadap saham perusahaan dipandang dapat

menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara pemegang saham luar

dengan manajemen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Siallagan dan

Machfoedz, 2006). Sehingga permasalahan keagenan dan biaya keagenan

diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus

sebagai seorang pemilik.

Peningkatan kepemilikan saham oleh institusi (institusional ownership)

dapat pula meminumkan biaya keagenan (agency cost). Hal ini seperti yang

dikemukakan oleh Bushee (1998) dalam Boediono (2005) yang menyatakan

kepemilikan institusional memiliki kemampuan untuk mengurangi insentif

para manajer yang mementingkan diri sendiri melalui tingkat pengawasan

yang intens. Kepemilikan institusional dapat menekan kecenderungan

manajemen untuk memanfaatkan discretionary dalam laporan keuangan.

Fenomena yang terjadi pada perusahaan-perusahaan go public di

Indonesia, dimana struktur kepemilikan oleh kepemilikan manajerial

perusahaan sangatlah kecil. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan

oleh Ikbal dkk. (2011) yang menyatakan bahwa rata-rata kepemilikan

Page 25: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

6

manajerial berjumlah kecil yaitu kurang dari 5% sehingga dengan kondisi

seperti ini kemungkinan penyatuan antara kepentingan pemegang saham

dengan kepemilikan manajerial seperti yang dikemukakan oleh Jensen dan

Meckling (1976) tidak bisa tercapai, akibatnya masalah keagenan dan biaya

keagenan tidak dapat dikurangi.

Sedangkan fenomena lain yang terjadi, struktur kepemilikan saham yang

dimiliki oleh pihak institusional merupakan pemegang saham yang paling

mendominasi struktur kepemilikan saham peusahaan-perusahaan go public

Indonesia. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih

dan Hardiningsih (2011) yang menemukan bahwa hampir sebagian

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki kepemilikan

institusional yang mendominasi. Dengan kondisi yang seperti ini, walaupun

kepemilikan institusional mendominasi tergolong outsider ownership bersama

dengan pemegang saham yang berasal dari public (masyarakat), namun dapat

dikatakan status sebagai outsider dari kepemilikan institusional tersebut

menjadi semu karena dalam kenyataannya mereka memiliki afiliasi yang kuat

dengan manajemen. Maka fungsi kepemilikan institusional sebagai sarana

pengawasan bagi pihak manajemen tidak dapat berjalan secara efektif

akibatnya masalah keagenan dan biaya keagenan tidak dapat dikurangi.

Alternatif lain yang dapat digunakan untuk mengurangi masalah

keagenan dan biaya keagenan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Jensen dan Meckling (1976) adalah melalui keputusan keuangan yaitu

kebijakan dividen. Kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan untuk

Page 26: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

7

mengurangi masalah keagenan dan biaya keagenan adalah dengan

meningkatkan pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Pengaruh dari meningkatkan pembayaran dividen terhadap kemakmuran

pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah yang sama dengan cara

pembelanjaan atau pemenuhan dana yang lain. Dalam keputusan investasi

yang given berarti perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham,

perusahaan harus mengeluarkan saham baru sebagai pengganti sejumlah

pembayaran dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham.

Apabila dividen yang dibayar tinggi maka harga saham cenderung tinggi

sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya apabila dividen yang

dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah.

Kemampuan membayar dividen erat hubungannya dengan kemampuan

perusahaan memperoleh laba. Jika perusahaan memperoleh laba yang besar

maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan

dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan.

Fenomena ini berdasarkan pada tujuan investor melakukan investasi yang

pada umumnya adalah untuk mendapatkan keuntungan berupa dividen atau

capital gain. Pemegang saham selalu berharap untuk mendapat dividen dalam

jumlah besar atau minimal relatif stabil dari tahun ke tahun. Sebagian lagi dari

laba bersih perusahaan merupakan laba ditahan yang akan disiapkan oleh

perusahaan untuk melakukan investasi kembali (reinvestment). Hal inilah

yang merupakan inti dari kebijakan dividen, khususnya dalam menentukan

dividend payout ratio.

Page 27: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

8

Keputusan keuangan lainnya yang digunakan perusahaan untuk

meningkatkan nilai perusahaan adalah cash holding. Cash holding adalah

menahan sejumlah kas dalam perusahaan. Hal ini merupakan informasi yang

berharga bagi investor dalam mengambil keputusan investasi. Penentuan

tingkat Cash holding perusahaan merupakan salah satu keputusan keuangan

penting yang harus diambil oleh seorang manajer keuangan. Cash holding

dapat digunakan untuk beberapa hal, antara lain dibagikan kepada para

pemegang saham berupa dividen, melakukan pembelian kembali saham,

melakukan investasi atau menyimpannya untuk kepentingan perusahaan

dimasa depan. Perusahaan harus dapat menjaga kas yang dimiliki pada tingkat

yang optimal karena menahan kas yang terlalu besar dalam aktiva adalah hal

yang tidak produktif karena akan memerlukan biaya yang tinggi dalam

pemeliharaannya. Para investor akan melihat situasi ini sebagai sebuah sinyal

yang menggambarkan tingkat efektifitas manajemen perusahaan dalam

mengelola dananya dan menjadi andil dalam menentukan naik dan turunnya

nilai perusahaan.

Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek.

Salah satunya adalah kualitas audit dari laporan keuangan yang telah diaudit.

Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa laporan keuangan yang

dibuat dengan angka-angka akuntansi yang benar diharapkan dapat

meminimalkan konflik diantara pihak-pihak yang berkepentingan. Dengan

laporan keuangan yang dilaporkan oleh agent sebagai pertanggungjawaban

kinerjanya, principal dapat menilai, mengukur dan mengawasi sampai sejauh

Page 28: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

9

mana agent tersebut bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya serta

sebagai dasar pemberian kompensasi kepada agent. Investor juga dapat

melihat gambaran kondisi perusahaan secara fundamental sebagai dasar

pengambilan keputusan investasinya.

Mengingat pentingnya laporan keuangan maka perusahaan publik yang

terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia), setiap tahunnya wajib melaporkan

laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah diaudit kepada bursa efek,

investor dan publik. Laporan keuangan dan laporan tahunan yang telah diaudit

dilaporkan tersebut dipergunakan para investor untuk mengetahui

perkembangan kinerja perusahaan serta sebagai langkah pengambilan

keputusan investasi pada masa yang akan datang.

De Angelo (1981) dalam Alim,dkk. (2007) mendefinisikan audit quality

(kualitas audit) sebagai probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan

melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi

kliennya. Agar laporan audit yang dihasilkan oleh auditor berkualitas maka

auditor harus menjalankan pekerjaannya secara profesional. Termasuk saat

menghadapi persoalan audit yang kompleks. Auditor harus bisa memenuhi

tuntutan yang diinginkan oleh klien, walaupun seberapa tinggi tingkat

kompleksitas yang diberikan agar klien merasa puas dengan pekerjaannya dan

tetap menggunakan jasa auditor yang sama diwaktu yang akan datang.

Pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh

akuntan publik semakin besar setelah terjadi banyak skandal yang melibatkan

akuntan publik baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Skandal didalam

Page 29: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

10

negeri terlihat dari akan diambilnya tindakan oleh Majelis Kehormatan Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) terhadap 10 Kantor Akuntan Publik yang

diindikasikan melakukan pelanggaran berat saat mengaudit bank-bank yang

dilikuidasi pada tahun 1998. Selain itu terdapat kasus keuangan dan

manajerial perusahaan publik yang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik

yang menyebabkan perusahaan didenda oleh Bapepam (Winarto, 2002 dalam

Christiawan, 2003).

Selain fenomena di atas, kualitas audit yang dihasilkan akuntan publik

juga tengah mendapat sorotan dari masyarakat banyak yakni seperti kasus

yang menimpa akuntan publik Justinus Aditya Sidharta yang diindikasi

melakukan kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River

Internasional, Tbk. Kasus tersebut muncul setelah adanya temuan auditor

investigasi dari Bapepam yang menemukan indikasi penggelembungan

account penjualan, piutang dan aset hingga ratusan milyar rupiah pada laporan

keuangan Great River yang mengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya

kesulitan arus kas dan gagal dalam membayar utang. Berdasarkan investigasi

tersebut Bapepam menyatakan bahwa akuntan publik yang memeriksa laporan

keuangan Great River ikut menjadi tersangka. Oleh karenanya Menteri

Keuangan RI terhitung sejak tanggal 28 November 2006 telah membekukan

izin akuntan publik Justinus Aditya Sidharta selama dua tahun karena terbukti

melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP)

berkaitan dengan laporan audit atas laporan keuangan konsolidasi PT. Great

River tahun 2003.

Page 30: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

11

Kualitas audit yang baik biasanya berasal dari auditor skala besar.

Auditor skala besar adalah auditor yang bekerja sama dengan auditor

internasional/luar negeri. Auditor skala besar memiliki insentif lebih untuk

mendeteksi dan melaporkan masalah kliennya dan lebih memungkinkan

mendeteksi praktik-praktik akuntansi yang masih meragukan. Oleh karena itu,

kualitas auditor dapat menjadi indikator yang baik untuk meningkatkan nilai

perusahaan.

Penelitian mengenai kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan

telah dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) yang menemukan

bahwa kepemilikan manajerial terbukti mempengaruhi nilai perusahaan,

artinya tinggi rendahnya kepemilikan saham oleh jajaran manajemen berkaitan

dengan tinggi rendahnya nilai perusahaan. Hal ini didukung pula oleh

penelitian yang dilakukan oleh Soliha (2002) yang menyatakan bahwa

kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Penelitian mengenai kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan

telah dilakukan oleh Rahmawati dan Triatmoko (2007) yang menemukan

bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Hal ini didukung pula oleh Haruman (2008) yang menyatakan

bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif (+) ke MVE dan negatif

(-) ke closing price.

Penelitian mengenai pengaruh kebijakan dividen yang diproksikan

dengan dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan yang telah dilakukan

oleh Haruman (2008) menyatakan bahwa kebijakan dividen memiliki

Page 31: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

12

hubungan yang signifikan dan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Hal ini berarti bahwa semakin tinggi pembayaran dividen mengakibatkan

penurunan nilai perusahaan. Bertolak belakang dengan hasil penelitian

Haruman (2008), Sujoko dan Soebiantoro (2007) menemukan bahwa

kebijakan dividen memiliki hubungan yang signifikan dan berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan

Penelitian mengenai cash holdings dan nilai perusahaan menemukan

beberapa hubungan. Penelitian yang dilakukan oleh Kin-Wai Lee dan Cheng-

Few Lee (2008) menemukan hubungan bahwa nilai perusahaan yang

diproksikan dengan market to book ratio berhubungan negatif dengan cash

holdings. Hasil tersebut menunjukkan bahwa perusahaan dengan cash

holdings yang tinggi menyebabkan investor khawatir bahwa manajer lebih

mempunyai kekuasaan untuk menghamburkan sumber daya perusahaan pada

value destroying projects (proyek yang merusak nilai).

Namun, pada penelitian lain menunjukkan bahwa kepemilikan kas

memiliki hubungan positif dengan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini

didukung oleh Chen (2008) yang menyatakan bahwa kepemilikan kas dapat

meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi semua pembiayaan dan

meningkatkan nilai tambah dengan menciptakan investasi yang dilakukan oleh

perusahaan. Hal ini konsisten dengan Boyle dan Guthrie (2003) yang

berpendapat bahwa kepemilikan kas (cash holding) pada tingkat yang tinggi

diperlukan suatu investasi yang potensial.

Page 32: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

13

Penelitian mengenai pengaruh kualitas audit terhadap nilai perusahaan

telah dilakukan oleh Herawaty (2008) yang membuktikan bahwa kualitas

audit memiliki hubungan yang signifikan dan berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan. Hal ini membuktikan bahwa semakin baik kualitas audit

sebuah laporan keuangan maka tingkat kepercayaan dan keputusan yang

diambil pemegang saham semakin tinggi. Dengan demikian nilai perusahaan

akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

karena adanya perbedaan dari beberapa hasil peneliti terdahulu. Maka penulis

akan mengajukan penelitian dengan judul : “PENGARUH STRUKTUR

KEPEMILIKAN, DIVIDEND PAYOUT RATIO, CASH HOLDING DAN

KUALITAS AUDIT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN” (Studi

Empiris pada Perusahaan Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2007-2011)

Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitiaan-penelitian

sebelumnya yaitu penelitian Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011). Untuk

membedakannya dengan penelitian sebelumnya maka peneliti melakukan

beberapa perubahan diantaranya adalah:

1. Adanya penambahan variabel independen berupa cash holding yang

diperoleh dari penelitian Isshaq, et. al. (2009). Selain itu, penambahan

variabel kualitas audit yang diperoleh dari penelitian Herawaty (2008).

Peneliti tertarik untuk menguji dan menganalisis variabel tambahan di

dalam penelitian ini karena masih ditemukan adanya perbedaan baik

Page 33: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

14

hasil maupun teori mengenai hubungan yang terkait dengan nilai

perusahaan.

2. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan publik

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kecuali perusahaan sektor

keuangan dan BUMN dari tahun 2007 sampai dengan 2011. Sedangkan,

populasi yang digunakan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007

sampai dengan 2009.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka rumusan

permasalahan yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah interaksi antara kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan?

2. Apakah interaksi antara kepemilikan institusional memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap nilai perusahaan?

3. Apakah interaksi antara dividend payout ratio memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah interaksi antara cash holding memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan?

5. Apakah interaksi antara kualitas audit memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan?

Page 34: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

15

6. Apakah interaksi antara kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, dividend payout ratio, cash holding, dan kualitas audit

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh interaksi

antara kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh interaksi

antara kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh interaksi

antara dividend payout ratio terhadap nilai perusahaan.

d. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh interaksi

antara cash holding terhadap nilai perusahaan.

e. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh interaksi

antara kualitas audit terhadap nilai perusahaan.

f. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh interaksi

antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dividend

payout ratio, cash holding, dan kualitas audit terhadap nilai

perusahaan.

Page 35: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

16

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dapat ditemukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti

manajemen perusahaan, pemerintah, investor dan analis pasar

modal, akuntan publik dan akademisi, peneliti serta pembaca.

Selain itu, penelitian ini dapat memperkuat serta memperluas

penelitian sebelumnya terutama mengenai pengaruh struktur

kepemilikan, dividend payout ratio, cash holding dan kualitas audit

terhadap nilai perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

bukti empiris dan pedoman yang membantu pihak manajemen

perusahaan dalam menentuan kebijakan dan keputusan bisnis yang

akan diambil. Selain itu, membantu pihak manajemen perusahaan

dalam pelaksanaan pembagian dividen dalam upaya untuk

mengevaluasi kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan.

c. Bagi Pemerintah

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

bukti empiris mengenai pengaruh struktur kepemilikan, dividend

payout ratio, cash holding, dan kualitas audit terhadap nilai

Page 36: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

17

perusahaan sehingga bagi para regulator atau pemerintah dapat

lebih memperhatikan dan memberikan kontribusi yang bermanfaat

demi terciptanya tata kelola yang baik di seluruh sektor

perusahaan.

d. Bagi Investor dan Analis Pasar Modal

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

bukti empiris yang dapat digunakan untuk menambah informasi

sebagai dasar pengambilan keputusan investasi di pasar modal.

Salah satunya adalah dengan mengamati kebijakan dividen yang

terdapat dalam perusahaan sehingga dapat sebagai alat untuk

menilai perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI).

e. Bagi Akuntan Publik

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

bukti empiris yang dapat digunakan untuk membantu akuntan

publik dalam upaya mengevaluasi dan meningkatkan kinerjanya

dalam melaksanakan audit dan mendeteksi adanya kecurangan atau

fraud yang dilakukan oleh pihak manajemen pada laporan

keuangan suatu perusahaan. Sehingga dapat menghasilkan laporan

audit yang berkualitas. Hal ini, akan memberikan kontribusi bagi

perusahaan dalam rangka menciptakan good corporate governance

di seluruh sektor perusahaan dan dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga dapat membantu akuntan

Page 37: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

18

publik untuk mengetahui karekteristik perusahaan dalam pemilihan

auditor eksternal sehingga akuntan publik dapat melakukan

pekerjaannya

f. Bagi Akademisi, Peneliti dan Pembaca

Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasil penelitian ini

dapat memberikan bukti empiris yang membantu dalam

pengembangan ilmu mengenai agency theory sehingga

memperoleh permodelan-permodelan yang secara konseptual

berpengaruh dampaknya terhadap nilai suatu perusahaan. Selain itu

diharapkan juga agar dapat memperluas wawasan serta menjadi

referensi bagi para peneliti selanjutnya yang dapat digunakan

sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang.

Page 38: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Agency Theory (Teori Keagenan)

Teori keagenan mengemukakan hubungan antara principal (pemilik)

dan agent (manajer) dalam hal pengelolaan perusahaan, dimana principal

merupakan suatu entitas yang mendelegasikan wewenang untuk mengelola

perusahaan kepada pihak agent (manajemen). Menurut Jensen dan

Meckling dalam Kawatu (2009), teori agensi menjelaskan tentang

hubungan kontraktual antara pihak yang mendelegasikan keputusan

tertentu (principal/pemilik/pemegang saham) dengan pihak yang

menerima pendelegasian tersebut (agen/manajemen).

Terjadinya konflik kepentingan antara pemilik dan agen karena

kemungkinan agen bertindak tidak sesuai dengan kepentingan principal,

sehingga memicu biaya keagenan (agency cost). Sebagai agen, manajer

bertanggung jawab secara moral untuk mengoptimalkan keuntungan para

pemilik (principal) dengan memperoleh kompensasi sesuai dengan

kontrak. Dengan demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda di

dalam perusahaan dimana masing-masing pihak berusaha untuk mencapai

atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki (Ali, 2002).

Eisenhardt dalam Larasati (2009) menggunakan tiga asumsi sifat dasar

manusia guna menjelaskan tentang teori agensi yaitu:

Page 39: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

20

a. Manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest);

b. Manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa

mendatang (bounded rationality);

c. Manusia selalu menghindari resiko (risk averse).

Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut manajer sebagai

manusia kemungkinan besar akan bertindak berdasarkan sifat

opportunistic, yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya (Haris dalam

Ujiyantho dan Pramuka, 2007). Sebagai pengelola perusahaan, manajer

perusahaan tentu akan lebih banyak mengetahui informasi internal dan

prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik

(pemegang saham).

Oleh karena itu, manajer sudah seharusnya selalu memberikan sinyal

mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang dapat diberikan

oleh manajer yakni melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti

laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting

bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena kelompok ini berada

dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya (Ali, 2002). Adanya

ketidakseimbangan penguasaan informasi ini akan memicu munculnya

kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information asymmetry).

Dengan adanya asimetri informasi antara manajemen (agent) dengan

pemilik (principal) akan memberi kesempatan kepada manajer untuk

melakukan manajemen laba (earnings management) sehingga akan

menyesatkan pemilik (pemegang saham) mengenai kinerja ekonomi

Page 40: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

21

perusahaan. Jensen dan Meckling dalam Larasati (2009) yang berpendapat

bahwa agency conflict timbul pada berbagai hal sebagai berikut:

a. Manajemen memilih investasi yang paling sesuai dengan kemampuan

dirinya dan bukan yang paling menguntungkan bagi perusahaan;

b. Manajemen cenderung mempertahankan tingkat pendapatan

perusahaan yang stabil, sedangkan pemegang saham lebih menyukai

distribusi kas yang lebih tinggi melalui beberapa peluang investasi

internal yang positif atau disebut earning retention;

c. Manajemen cenderung mengambil posisi aman untuk mereka sendiri

dalam mengambil keputusan investasi. Dalam hal ini, mereka akan

mengambil keputusan investasi yang sangat aman dan masih dalam

jangkauan kemampuan manajer;

d. Manajemen cenderung hanya memperhatikan cash flow perusahaan

sejalan dengan waktu penugasan mereka. Hal ini dapat menimbulkan

bias dalam pengambilan keputusan yaitu berpihak pada proyek jangka

pendek dengan pengembalian akuntansi yang tinggi.

Asumsi dasar lainnya yang membangun agency theory adalah agency

problem yang timbul sebagai akibat adanya kesenjangan antara

kepentingan pemegang saham sebagai pemilik dan manajemen sebagai

pengelola. Pemilik memiliki kepentingan agar dana yang

diinvestasikannya mendapatkan return maksimal, sedangkan manajer

berkepentingan terhadap perolehan insentif atas pengelolaan dana pemilik

(agency problem).

Page 41: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

22

2. Struktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan menjadi penting dalam teori keagenan karena

sebagian besar argumentasi konflik keagenan disebabkan oleh adanya

pemisahan kepemilikan dan pengelolaan. Konflik keagenan tidak terjadi

pada perusahaan dengan kepemilikan seratus persen oleh manajemen

(Jensen dan Meckling, 1976). Tetapi konflik keagenan terjadi karena

terdapatnya dua kepentingan yaitu antara pemilik dan manajemen yang

tidak selalu sejalan. Perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajemen

mengakibatkan manajemen berperilaku curang dan tidak etis sehingga

merugikan pemegang saham.

Secara umum struktur kepemilikan terbagi menjadi dua kategori yaitu

struktur kepemilikan terkonsentrasi dan menyebar. Secara spesifik

kategori struktur kepemilikan meliputi kepemilikan institusi domestik,

institusi asing, pemerintah, karyawan, dan individual domestik (Xu, 1997

dalam Hastuti, 2005). Namun, didalam penelitian ini, hanya

menggunakan dua indikator diantaranya melalui kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional.

a. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial dapat diartikan sebagai pemegang saham

dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan

keputusan perusahaan (direktur dan komisaris). Kepemilikan

manajerial juga dapat diartikan sebagai persentase saham yang

dimiliki oleh manajer dan direktur perusahaan pada akhir tahun untuk

Page 42: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

23

masing-masing periode pengamatan. Variabel ini digunakan untuk

mengetahui manfaat kepemilikan dalam mekanisme mengurangi

konflik keagenan, sehingga masalah keagenan diasumsikan akan

hilang apabila seorang manajer juga sekaligus sebagai seorang

pemilik.

Shelter dan Vishny (1986) dalam Siregar, Sylvia. Veronica N.P,

dan Utama, Siddharta (2005) menyatakan bahwa kepemilikan saham

yang besar dari segi ekonomisnya memiliki insentif untuk memonitor.

Secara teoritis, jika kepemilikan manajerial rendah, maka insentif

terhadap kemungkinan terjadinya perilaku oportunistik manajer akan

meningkat. Kepemilikan manajerial terhadap saham perusahaan

dipandang dapat menyelaraskan potensi perbedaan kepentingan antara

pemegang saham luar dengan manajemen (Jensen dan Meckling,

1976). Sehingga masalah keagenan diasumsikan akan hilang apabila

seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik.

Karena manajer merasa lebih memiliki perusahaan. Dengan rasa

memiliki tersebut maka manajemen akan mengoptimalkan

penggunaan sumber daya sehingga mengakibatkan kenaikan nilai

perusahaan.

Morek, Shieifer dan Vishny (1988) dalam Siregar, Sylvia.

Veronica N.P, dan Utama, Siddharta (2005) menemukan bahwa pada

level 0% - 5% terdapat hubungan non linear antara kepemilikan

manajerial dengan kinerja perusahaan, berhubungan negatif antara 5%

Page 43: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

24

- 25%, berhubungan positif antara kepemilikan dengan nilai

perusahaan pada level 25% - 50% dan berhubungan negatif pada

level lebih dari 50%. Hal ini juga didukung oleh penelitian

Widyaningsih (2001) yang menyatakan bahwa hubungan kepemilikan

manajerial dengan kinerja perusahaan masih bertentangan dan

terdapat hubungan non monotonic. Di mana pola hubungan non-

monotonic adalah pola hubungan yang membentuk non linear.

Maksudnya kepemilikan manajerial yang rendah terbukti

meningkatkan nilai perusahaan dan begitu pula dengan kepemilikan

manajerial yang tinggi terbukti dapat meningkatkan nilai perusahaan,

tetapi ketika kepemilikan manajerial ada pada level intermediate

justru dapat menurunkan nilai perusahaan.

Hubungan non monotonik antara kepemilikan manajerial dan

nilai perusahaan disebabkan adanya insentif yang dimiliki oleh

manajer dan mereka cenderung berusaha untuk melakukan

penyejajaran kepentingan dengan outsider owners dengan cara

meningkatkan saham mereka sehingga nilai perusahaan yang berasal

dari investasi meningkat.

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah proporsi kepemilikan saham

yang dimiliki oleh pemilik institusi dan blockholders pada akhir tahun

(Wahyudi dan Pawestri, 2006). Yang dimaksud institusi adalah

perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga

Page 44: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

25

lain yang bentuknya seperti perusahaan. Sedangkan yang dimaksud

blockholders adalah kepemilikan individu atas nama perorangan di

atas 5% yang tidak termasuk dalam kepemilikan manajerial.

Pemegang saham blockholders dimasukkan dalam kepemilikan

institusional karena pemegang saham blockholders dengan

kepemilikan saham di atas 5% memiliki tingkat keaktifan lebih tinggi

dibandingkan pemegang saham institusional dengan kepemilikan

saham di bawah 5%.

Menurut Moh’d, et. al. (1998) yang menyatakan bahwa

institusional investor dapat mengurangi agency cost. Salah satu cara

yang dapat digunakan untuk mengurangi agency problem dan agency

cost adalah dengan cara meningkatkan kepemilikan saham

perusahaan oleh institusional. Karena dengan adanya kepemilikan

oleh investor-investor institusional seperti perusahaan investasi, bank,

perusahaan asuransi, maupun lembaga lain yang bentuknya seperti

perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan manajemen

yang lebih optimal dalam mengelola perusahaan. Hal ini akan

mengakibatkan fungsi pengawasan akan berjalan secara efektif dan

menjadikan manajemen semakin berhati-hati dalam memperoleh dan

mengelola pinjaman (utang), karena jumlah utang yang semakin

meningkat akan menimbulkan financial distress. Terjadinya financial

distress akan mengakibatkan penurunan nilai perusahaan. Hal ini

didukung dengan penelitian dari Smith (1996) dalam Suranta dan

Page 45: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

26

Midiastuty (2004) yang menunjukan bahwa efektifitas monitoring

institusi mampu mengubah struktur pengelolaan perusahaan dan

mampu meningkatkan kemakmuran pemegang saham.

3. Dividend Payout Ratio

a. Pengertian Dividend Payout Ratio

Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan

keputusan pendanaan perusahaan. Rasio pembayaran dividen

(dividend payout ratio) menentukan jumlah laba yang dapat ditahan

sebagai sumber pendanaan. Semakin besar laba ditahan semakin

sedikit jumlah laba yang dialokasikan untuk pembayaran dividen.

Pengertian kebijakan dividen dari beberapa ahli sebagai berikut,

yaitu:

Menurut Fred J. Weston dan Thomas E. Copeland (1997) :

“Dividend policy determines the divisions of earning between

payments to stockholders and reinvestment in the firm. Retained

earning are one of the most significant sources of funds for financing

cooperate growth, but dividens constitute the cash flows that accure

to stockholders.”

Menurut Agus Sartono (2001):

“Rasio pembayaran dividen adalah persentase laba yang

dibayarkan dalam bentuk dividen, atau rasio antara laba yang

dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi

pemegang saham”.

Menurut Bambang Riyanto (2001) :

“Kebijakan dividen adalah bersangkutan dengan penentuan

pembagian pendapatan (earnings) antara penggunaan pendapatan

untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau

untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti pendapatan

tersebut harus ditahan didalam perusahaan.”

Page 46: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

27

Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen

merupakan suatu kebijakan untuk menetapkan beberapa bagian dari

laba bersih yang akan dibagikan sebagai dividen kepada para

pemegang saham dan seberapa besar bagian laba bersih itu akan

ditanamkan kembali sebagai laba yang ditahan untuk reinvestasi.

Rasio dividend payout ratio dapat dicari dengan rumus sebagai

berikut (Ikbal, dkk., 2011) :

Dimana:

1) Dividen Per Lembar Saham (Dividend Per Share)

Dividen per lembar saham (DPS) adalah besarnya

pembagian dividen yang akan dibagikan kepada pemegang

saham setelah dibandingkan dengan rata-rata tertimbang saham

biasa yang beredar. Besarnya dividen per lembar saham dapat

dicari dengan rumus :

2) Laba Per Lembar Saham (Earning Per Share)

Laba per lembar saham adalah jumlah pendapatan yang

diperoleh dalam suatu periode tertentu untuk setiap jumlah

saham yang beredar. Informasi mengenai laba per lembar saham

dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk menentukan

Page 47: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

28

dividen yang akan dibagikan. Informasi ini juga berguna bagi

investor untuk mengetahui perkembangan perusahaan. Selain itu

juga dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan suatu

perusahaan.

Perhitungan laba per lembar saham diatur dalam PSAK

No.56 (2010) yang menyatakan dua macam laba per lembar

saham :

a) Laba per lembar saham dasar adalah jumlah laba pada suatu

periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang beredar

dalam periode pelaporan.

b) Laba per lembar saham dilusian adalah jumlah laba pada

suatu periode yang tersedia untuk setiap saham biasa yang

beredar selama periode pelaporan dan efek lain yang

asumsinya diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham

biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode

pelaporan. Laba per lembar saham (EPS) dapat dicari

dengan rumus sebagai berikut :

b. Dividend Payout Ratio Theory

Kebijakan dividen sering dianggap sebagai signal bagi investor

dalam menilai baik buruknya perusahaan. Hal ini disebabkan karena

kebijakan dividen dapat membawa pengaruh terhadap harga saham

Page 48: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

29

perusahaan. Dengan demikian seberapa besar porsi laba yang akan

dibagikan dalam bentuk dividen dan seberapa besar porsi laba yang

akan ditahan untuk diinvestasikan kembali, merupakan masalah yang

cukup serius bagi pihak manajemen.

Terdapat sejumlah perdebatan seputar bagaimana kebijakan

dividen mempengaruhi nilai perusahaan, yaitu:

1) Dividen tidak relevan

Teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak

relevan terhadap tingkat kesejahteraan pemegang saham,

dikemukan Martin, Petty, Keown, and Scott (1991); Miller

(1986); Miller dan Modigliani (1961) dalam Hatta (2002). Dasar

pemikiran yang dikemukakan adalah dalam kondisi bahwa

keputusan investasi yang given, pembayaran dividen tidak

berpengaruh terhadap kemakmuran pemegang saham. Nilai

perusahaan lebih ditentukan oleh earning power dari aset

perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai

perusahaan ditentukan oleh keputusan investasi.

2) Dividen relevan

Menurut Gordon (1959), dalam dunia realita pasar bersifat

tidak sempurna. Kelemahan dari teori irrelevant ini mendorong

munculnya teori yang lebih realistis yang menganggap bahwa

dividen memiliki relevansi atau efek terhadap nilai perusahaan.

Model-model ekplanasi kebijakan dividen yang berada dalam

Page 49: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

30

cakupan the relevance of dividend proposition antara lain: bird in

the hand theory, tax differentiation theory, clientele effect,

dividend signaling theory dan agency theory .

a) Bird in the Hand Theory

Teori ini berasal dari pemikiran Gordon (1959) yang

berangggapan bahwa investor memandang suatu burung di

tangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara.

Maksudnya adalah bahwa investor menilai dividend payout

lebih besar daripada pertumbuhan (g), karena mereka merasa

lebih yakin jika menerima dividen dibandingkan jika

menerima capital gain dari laba yang ditahan. Argumen dari

Gordon tersebut dapat disimpulkan bahwa dividen dapat

meningkatkan tingkat kesejahteraan pemegang saham. Hal

ini berarti bahwa semakin tinggi dividend payout ratio,

maka semakin tinggi pula nilai dari perusahaan.

b) Tax Differentiation Theory

Teori ini dikemukakan oleh Litzenberger dan

Ramaswamy (1979) dalam Hatta (2002). Pandangan yang

dikemukakannya bahwa semakin tinggi dividend payout

ratio suatu perusahaan, maka nilai perusahaan tersebut akan

semakin rendah. Hal ini didasarkan pada pemikiran jika

capital gain dikenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah

daripada pajak atas dividen, maka saham yang memiliki

Page 50: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

31

pertumbuhan yang tinggi akan menjadi lebih menarik dan

lebih banyak diminati. Dari argumen di atas dapat

disimpulkan bahwa dividen dapat menurunkan tingkat

kesejahteraan masyarakat dikarenakan tarif pajak yang

tinggi atas dividen. Penurunan tingkat kesejahteraan

pemegang saham akan mengakibatkan penurunan nilai

perusahaan.

c) Clientile Effect

Berkaitan dengan clientile effect, terdapat dua

kelompok investor, yaitu investor yang lebih menyukai

untuk memperoleh pendapatan saat ini dalam bentuk

pembagian dividen, namun ada pula investor yang menyukai

untuk menginvestasikan kembali pendapatan mereka, karena

investor ini berada dalam tarif pajak yang cukup tinggi.

Dengan adanya dua kelompok tersebut, maka ada

kecenderungan perusahaan untuk enggan melakukan

perubahan kebijakan dividen. Hal ini disebabkan perubahan

kebijakan dividen akan mengakibatkan beberapa investor

akan menjual sahamnya, dan sebagai akibatnya harga saham

akan mengalami penurunan.

d) Dividend Signalling Theory

Teori dividen ini mendasari dugaan bahwa

pengumuman dividen tunai mempunyai kandungan

Page 51: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

32

informasi yang mengakibatkan adanya reaksi kenaikan harga

saham. Sebaliknya penurunan dividen pada umumnya

menyebabkan harga saham turun. Teori ini menjelaskan

bahwa informasi tentang perubahan dividen yang dibayarkan

digunakan oleh investor sebagai sinyal tentang prospek

perubahan di masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa

dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

e) Agency Theory of Dividend

Menurut agency theory (Jensen and Meckling, 1976),

salah satu pendekatan untuk meminimumkan agency

problem adalah dengan mekanisme pembayaran dividen.

Dengan melakukan pembayaran dividen pemegang saham

melihat bahwa pengelola perusahaan telah melakukan

tindakan yang sesuai dengan keinginan mereka sehingga

akan mengurangi agency problem. Berkurangnya agency

problem akan menurunkan agency cost. Semakin rendah

agency cost mengakibatkan peningkatan kesejahteraan

pemegang saham dan akibatnya nilai perusahaan akan

meningkat.

c. Faktor-Faktor dalam Menentukan Dividend Payout Ratio

Menurut Harjito dan Martono (2005) yang menyatakan bahwa

sejauh ini pembahasan dividen hanya menyangkut aspek-aspek

teoritis dari kebijkan dividen. Namun, ketika perusahaan menetapkan

Page 52: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

33

suatu kebijakan dan sejumlah hal, pertimbangan-pertimbangan ini

harus dikaitkan kembali ke teori pembayaran dividen dan penilaian

perusahaan. Berikut ini, beberapa pertimbangan atau faktor yang

harus dianalisis dan dibahas perusahaan ketika menetapkan suatu

kebijakan dan dalam praktek ketika melakukan pendekatan terhadap

keputusan dividen :

1) Kebutuhan dana bagi perusahaan

Semakin besar kebutuhan dana perusahaan berarti semakin kecil

kemampuan untuk membayar dividen. Penghasilan perusahaan

akan digunakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan

dananya (semua proyek investasi yang menguntungkan).

2) Likuiditas perusahaan

Likuiditas perusahaan merupakan salah satu petimbangan utama

dalam kebijakan dividen. Karena dividen harus mengeluarkan

arus kas keluar, maka semakin besar jumlah kas untuk membayar

dividen. Apabila manajemen ingin memelihara likuiditas dalam

mengantisipasi adanya ketidakpastian dan agar mempunyai

fleksibilitas keuangan, kemungkinan perusahan tidak akan

membayar dividen dalam jumlah yang besar.

3) Kemampuan untuk meminjam

Posisi likuiditas bukanlah satu-satunya cara untuk menunjukkan

fleksibillias dan perlindungan terhadap ketidakpastian. Apabila

perusahaan mempunyai kemampuan yang tinggi untuk

Page 53: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

34

mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan fleksibilitas keuangan

yang tinggi sehingga kemampuan untuk membanyar dividen juga

tinggi. Jika perusahaan memerlukan pendanaan melalui hutang,

manajemen tidak perlu mengkhawatirkan pengaruh dividen kas

terhadap likuiditas perusahaan.

4) Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang

Ketentuan perlindungan (protective covenant) dalam suatu

perjanjian hutang sering mencantumkan pembatasan terhadap

pembayaran dividen. Pembatasan ini digunakan oleh para

kreditur untuk menjaga kemampuan perusahaan tersebut

membayar hutangnya. Biasanya, pembatasan ini dinyatakan

dalam persentase maksimum dari laba kumulatif. Apabila

pembatasan ini dilakukan, maka manajemen perusahaan dapat

menyambut baik pembatasan dividen yang dikenakan oleh

kreditur, karena dengan demikian manajemen tidak harus

mempertanggungjawabkan penahanan laba kepada para

pemegang saham. Manajemen hanya perlu menaati pembatasan

tersebut.

5) Pengendalian hutang

Apabila suatu perusahaan membayar dividen yang sangat besar,

maka perusahan mungkin menaikkan modal di waktu yang akan

datang melalui penjualan sahamnya untuk membiayai

kesempatan investasi yang menguntungkan. Dengan

Page 54: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

35

bertambahnya jumlah saham yang beredar, ada kemungkinan

kelompok pemegang saham tertentu tidak lagi dapat

mengendalikan perusahaan karena jumlah saham yang mereka

kuasai menjadi berkurang dari seluruh saham yang beredar. Oleh

karena itu dianggap berbahaya bila perusahaan terlalu besar

membayar dividennya, sehingga pengendalian perusahaan

menjadi berpindah tangan.

4. Cash Holding

a. Pengertian Cash Holding

Kas merupakan aset perusahaan paling likuid yang berfungsi

sebagai darah perusahaan dalam menggerakkan operasi rutin.

Kebijakan perusahaan untuk memegang kas merupakan langkah

untuk melindungi perusahaan dari cash shortfall. Semakin besar

ketidakpastian atau volatilitas dari cash flow perusahaan, maka

semakin besar kemungkinan terjadinya kekurangan kas operasional

dan perusahaan terdorong untuk memegang kas dalam jumlah yang

lebih besar (Dittmar, 2008).

Kas adalah salah satu aset yang siap dikonversikan menjadi aset

jenis lainnya. Kas sangat mudah disembunyikan dan dipindahkan, dan

sangat diinginkan. Oleh karena karakteristik tersebut, maka kas

merupakan aset yang paling mungkin untuk digunakan dan

dibelanjakan dengan tidak tepat. Kas juga merupakan aset yang paling

rentan terhadap perilaku ceroboh manajemen (Isshaq, et. al., 2009).

Page 55: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

36

Pada umumnya, perusahaan yang secara finansial tidak dibatasi

dengan corporate governance yang lebih lemah, cenderung

menginvestasikan kas lebih banyak dan menghabiskan kas yang

tersedia lebih cepat. Oleh karena itu, corporate governance yang lebih

lemah mempunyai konsekuensi terhadap manajemen kas sehingga

manajer pada corporate governance yang lemah mempunyai

cadangan kas yang lebih kecil (Harford, et. al., 2008 dalam Isshaq, et.

al., 2009).

Manajer dalam pengawasan lemah, lebih memilih investasi

eksternal melalui akuisisi kas daripada investasi internal melalui R&D

dan modal. Harford, et al., (2006) dalam Isshaq et al., (2009)

menemukan bahwa investasi pada akuisisi, R&D, dan belanja modal

oleh perusahaan dengan corporate governance yang buruk akan

mengurangi profitabilitas masa depan dan nilai perusahaan.

Sedangkan pengertian kas menurut PSAK No.2 Tahun 2009

yaitu:

“Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dan rekening giro

(demand deposits). Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang

sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat

dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko

perubahan nilai yang tidak signifikan.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kas adalah aset

yang sangat likuid atau cair yang sifatnya berjangka pendek sehingga

mudah digunakan untuk operasional perusahaan dan tidak disimpan

dalam jangka waktu yang lama.

Page 56: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

37

Kas (cash) terdiri atas koin, uang kertas, cek, money order (wesel

atau kiriman uang melalui pos yang lazim berbentuk draft bank atau

cek bank), dan uang tunai di tangan atau simpanan di bank atau

semacam deposito. Aturan yang berlaku umum di bank adalah jika

bank menerima untuk disimpan di bank, maka itulah kas. Benda-

benda semacam benda pos, dan cek masa depan (utang cek di masa

depan) bukanlah kas. Benda pos adalah beban dibayar di muka, dan

cek masa depan adalah piutang usaha. Dari uraian di atas maka

kriteria kas adalah sebagai berikut:

1) Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah;

2) Dapat dipergunakan setiap saat diperlukan;

3) Penggunaannya bersifat bebas;

4) Dikirim sesuai dengan nilai nominalnya.

Dengan demikian cash holding adalah jumlah kepemilikan kas

yang dimiliki oleh perusahaan. Jika kas yang dimiliki perusahaan

cukup atau tidak berlebihan maka dapat mengindikasikan

kelikuiditasan perusahaan. Hal ini berarti kreditor percaya bahwa

perusahaan dapat segera membayar hutang-hutangnya karena jumlah

kas yang dimiliki perusahaan tidak berlebihan yang artinya cukup

untuk operasional, investasi di masa depan dan membayar hutang.

Sedangkan jika kepemilikan kas yang rendah maka akan berakibat

kurangnya dana yang akan digunakan untuk operasional perusahaan,

investasi di masa depan dan macetnya pembayaran hutang. Hal ini

Page 57: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

38

akan berakibat ketidakpercayaan kreditor kepada perusahaan sehingga

perusahaan akan sulit mendapatkan pendanaan dari kreditor. Dan

sebaliknya, jika kepemilikan kas yang dimiliki perusahaan dinilai

terlalu berlebihan dan tinggi maka perusahaan tersebut membuat

penurunan nilai perusahaan melalui akuisisi dan merger. Hal ini

dikarenakan perlindungan terhadap saham lemah sehingga dapat

menurunkan nilai perusahaan.

Dalam penelitian Isshaq, et. al. (2009) yang menyatakan bahwa

variabel cash holdings dapat diukur dengan log dari saldo kas neraca

akhir tahun atau kas setara kas.

b. Cash Holding Theory

1) Teori Agency Problem

Agency theory mengungkapkan dua hipotesis pada kebijakan

tingkat pemegangan kas perusahaan, yang pertama adalah teori

free cash flow dimana perusahaan menimbun jumlah kas yang

terlalu besar dan manajemen memilih menimbun kas tersebut

untuk kepentingan pribadi dibanding harus membayarkannya

pada shareholder dan untuk mendapatkan kemudahan dan

fleksibilitas (Opler, et. al., 1999) dan yang kedua adalah teori

Risk-Reduction dimana manajer perusahaan yang risk averse,

akan meningkatkan cash holding mereka untuk mengurangi

eksposur risiko.

Cash Holding = Log (year end cash balances)

Page 58: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

39

2) Teori Pecking Order

Teori Pecking Order mengungkapkan adanya hierarki dalam

pendanaan. Perusahaan memilih untuk menggunakan pendanaan

internal terlebih dahulu untuk kemudian pendanaan eksternal

dikarenakan adanya biaya dari biaya ketidaksimetrisan informasi.

Adapun hierarki pendanaan yang memiliki biaya terkecil hingga

terbesar adalah menggunakan laba ditahan, menerbitkan utang

risiko rendah, utang risiko tinggi dan pilihan terakhir

menerbitkan ekuitas.

3) Teori Trade Off

Teori ini mengemukakan bahwa perusahaan akan

memaksimalkan nilai perusahaan berdasarkan pertimbangan akan

biaya dan keuntungan dari memegang kas. Perusahaan

memegang kas dikarenakan adanya keuntungan yang berasal dari

motif transaksional dan motif jaga-jaga. Keuntungan dari

transaction motives adalah perusahaan bisa menghemat biaya

transaksi dengan menggunakan kas sebagai alat pembayaran

selain harus melikuidasi aset. Hal ini berarti perusahaan lebih

suka menggunakan kasnya untuk membayar hutang-hutangnya.

Sedangkan precautionary motives atau motif jaga-jaga

menunjukkan perusahaan bisa menghimpun cadangan kas yang

lebih banyak untuk menghindari adanya risiko di masa yang akan

datang atau untuk membiayai aktifitas dan investasinya

Page 59: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

40

(Keynesian, 1936). Dengan demikian perusahaan mendapatkan

keuntungan atas investasinya di masa depan.

5. Kualitas Audit

Laporan keuangan auditan yang berkualitas, relevan dan reliabilitas

dihasilkan dari audit yang dilakukan oleh auditor yang berkualitas.

Pengguna laporan keuangan lebih mempercayai laporan keuangan yang

diaudit oleh auditor berkualitas tinggi daripada yang diaudit oleh auditor

tidak berkualitas karena mereka menganggap bahwa auditor yang

berkualitas tinggi akan lebih efektif dalam melakukan proses audit untuk

mendeteksi salah saji atau kecurangan dikarenakan kebutuhan mereka

untuk mempertahankan kreditibilitas.

Kualitas Audit diartikan oleh De Angelo (1981) dalam Alim, dkk.

(2007) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas bahwa auditor

akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi

klien. Sedangkan Deis dan Groux dalam Alim, dkk. (2007) menjelaskan

bahwa probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada

kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran

tergantung pada independensi auditor. Seorang auditor dituntut untuk

dapat menghasilkan kualitas pekerjaaan yang tinggi, karena auditor

mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pihak-pihak yang

berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan termasuk

masyarakat dan tidak hanya bergantung pada klien saja.

Page 60: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

41

Kualitas audit terkait dengan adanya jaminan auditor bahwa laporan

keuangan tidak menyajikan kesalahan yang material atau memuat

kecurangan. Jaminan ini dapat dilihat dari ukuran KAP atau skala auditor

yang terbagi menjadi dua yaitu KAP big four dan KAP non big four yang

diukur menggunakan variabel dummy yaitu satu untuk perusahaan yang telah

diaudit oleh KAP big four dan nol untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP

non big four. Sedangkan, De Angelo (1981) dalam Alim, dkk. (2007)

menyatakan bahwa kualitas audit dapat dilihat dari tingkat kepatuhan

auditor dalam melaksanakan berbagai tahapan yang seharusnya

dilaksanakan dalam sebuah kegiatan pengauditan. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa kualitas audit menyangkut kepatuhan auditor dalam memenuhi hal

yang bersifat prosedural untuk memastikan keyakinan terhadap

keterandalan laporan keuangan.

Menurut Herawaty (2008) mengemukakan bahwa kualitas audit sering

dikaitkan dengan skala auditor , yang dipandang mempunyai kelebihan

dalam empat hal, yaitu :

a. Besarnya jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP;

b. Banyaknya ragam jasa yang ditawarkan;

c. Luasnya cakupan geografis, termasuk adanya afiliasi

international;

d. Banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP.

Dengan demikian, diperkirakan bahwa dibandingkan dengan KAP

non big four, KAP big four mempunyai kemampuan yang lebih baik

Page 61: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

42

dalam melakukan audit, sehingga mampu menghasilkan kualitas audit

yang lebih tinggi. Banyak penelitian menemukan kualitas audit berkorelasi

positif dengan kredibilitas auditor dan berkorelasi negatif dengan

kesalahan laporan keuangan. Laporan keuangan yang berkualitas

merupakan salah satu elemen penting dalam meningkatkan perusahaan.

Hal ini disebabkan laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang

diperlukan oleh investor untuk menentukan strategi investasi dan untuk

melakukan berbagai analisis menilai sebuah perusahaan.

6. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku

perusahaan dari ekuitasnya. Dalam neraca keuangan, ekuitas

menggambarkan total modal perusahaan dan nilai pasar bisa menjadi

ukuran nilai perusahaan. Penilaian terhadap perusahaan, tidak hanya

mengacu pada nilai nominal tetapi dapat juga dilihat dari kinerja

perusahaannya. Sedangkan menurut Keown, et. al. (2003), nilai

perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas

perusahaan yang beredar. Harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli

diartikan sebagai harga pasar atas perusahaan itu sendiri. Di bursa saham,

harga pasar berarti harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk setiap

lembar saham perusahaan. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa nilai

perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu

dikaitkan oleh harga saham.

Page 62: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

43

Menurut Keown, et. al. (2003) terdapat variabel-variabel kuantitatif

yang dapat digunakan untuk memperkirakan nilai suatu perusahaan, antara

lain: nilai buku, nilai pasar saham, nilai appraisal, dan nilai arus kas.

Nilai buku merupakan jumlah aktiva dari neraca dikurangi kewajiban yang

ada atau modal pemilik. Nilai buku tidak menghitung nilai pasar dari suatu

perusahaan secara keseluruhan karena perhitungan nilai buku berdasarkan

pada data historis dari aktiva perusahaan.

Nilai pasar saham adalah suatu pendekatan untuk memperkirakan

nilai bersih dari suatu bisnis. Apabila saham didaftarkan dalam bursa

sekuritas dan secara luas diperdagangkan, maka pendekatan nilai dapat

dibangun berdasarkan nilai pasar. Pendekatan nilai merupakan suatu

pendekatan yang paling sering digunakan dalam menilai perusahaan besar,

dan nilai ini dapat berubah dengan cepat.

Nilai appraisal perusahaan yang berdasarkan appraiser independent

akan mengijinkan pengurangan terhadap goodwill apabila harga aktiva

perusahaan meningkat. Goodwill dihasilkan sewaktu nilai pembelian

perusahaan melebihi nilai buku aktivanya.

Nilai arus kas yang diharapkan adalah nilai yang dipakai dalam

penilaian merger atau akuisisi. Nilai sekarang dari arus kas yang telah

ditentukan akan menjadi maksimum dan harus dibayar oleh perusahaan

yang ditargetkan (target firm), pembayaran awal kemudian dapat

dikurangi untuk menghitung nilai bersih sekarang dari merger. Nilai

sekarang (present value) adalah arus kas bebas dimasa yang akan datang.

Page 63: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

44

Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan

melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham

(Brigham, 1996). Nilai perusahaan dapat tercermin dari harga sahamnya.

Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai

perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab

dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga

tinggi. Kekayaan pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh

harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan

investasi, pendanaan (financing), dan manajemen aset.

Secara umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan

dalam penilaian perusahaan, diantaranya adalah:

a) pendekatan laba antara lain metode rasio tingkat laba atau price

earning ratio atau metode kapitalisasi proyeksi laba;

b) pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas;

c) pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan dividen;

d) pendekatan aktiva antara lain metode penilaian aktiva;

e) pendekatan harga saham;

f) pendekatan economy value added.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan

menggunakan rasio Tobin’s Q. Rasio ini dikembangkan oleh Profesor

James Tobin (1967) dan dinilai dapat memberikan informasi yang paling

baik, karena rasio ini dapat menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi

dalam perusahaan seperti terjadinya perbedaan cross sectional dalam

Page 64: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

45

pengambilan keputusan investasi. Rasio ini merupakan konsep yang

berharga karena dapat menunjukan estimasi pasar keuangan saat ini

tentang nilai hasil pengembalian setiap dana yang diinvestasikan. Jika

rasio Tobin’s Q diatas satu, ini menunjukkan bahwa investasi dalam aktiva

menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi daripada

pengeluaran investasi sehingga akan menarik munculnya investasi baru

sedangkan jika rasio Tobin’s Q dibawah satu menunjukkan bahwa

investasi dalam aktiva tidak menarik investor untuk memberikan

investasinya yang baru.

Menurut Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) yang menyebutkan

bahwa nilai perusahaan diukur melalui Tobins Q, yang diformulasikan :

Dimana :

Tobins Q : Nilai perusahaan

MVE : Nilai Ekuitas Pasar (Market Value Equity)

D : Nilai buku dari total hutang

BVE : Nilai buku dari equitas (Book Value Equity)

Market Value Equity (MVE) diperoleh dari hasil perkalian harga

saham penutupan akhir tahun (closing price )dengan jumlah saham yang

beredar pada akhir tahun. Book Value Equity (BVE) diperoleh dari selisih

total aset perusahaan dengan total kewajibannya.

Menurut Smithers dan Wright (2007), keunggulan Tobin’s Q adalah :

a. Tobin’s Q mencerminkan aset perusahaan secara keseluruhan;

Page 65: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

46

b. Tobin’s Q mencerminkan sentimen pasar, misalnya analisis dilihat

dari prospek perusahaan atau spekulasi;

c. Tobin’s Q mencerminkan modal intelektual perusahaan;

d. Tobin’s Q dapat mengatasi masalah dalam memperkirakan tingkat

keuntungan atau biaya marjinal.

Sedangkan kelemahan Tobin’s Q yang dikemukakan juga oleh

Smithers dan Wright (2007) adalah bahwa Tobin’s Q dapat menyesatkan

dalam pengukuran kekuatan pasar karena sulitnya memperkirakan biaya

atas pergantian atas harta, pengeluaran untuk iklan dan penelitian serta

pengembangan menciptakan aset tidak berwujud.

B. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

Adapun keterkaitan antar variabel dependen dan independen dalam

penelitian ini adalah:

1. Struktur Kepemilikan

Dalam perspektif teori agensi, agen yang risk adverse dan cenderung

mementingkan dirinya sendiri akan mengalokasikan resources dari

investasi yang tidak meningkatkan nilai perusahaan ke alternatif investasi

yang lebih menguntungkan. Permasalahan agensi akan mengindikasikan

bahwa nilai perusahaan akan naik apabila pemilik perusahaan bisa

mengendalikan perilaku manajemen agar tidak menghamburkan resources

perusahaan, baik dalam bentuk investasi yang tidak layak maupun dalam

bentuk shirking. Struktur kepemilikan yang baik mampu mengatur dan

mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan

Page 66: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

47

meningkatkan nilai perusahaan kepada para pemegang saham. Dengan

demikian, struktur kepemilikan yang baik dipercaya dapat meningkatkan

nilai perusahaan.

a. Hubungan Kepemilikan Manajerial dengan Nilai Perusahaan

Jensen dan Meckling (1976) menemukan bahwa kepemilikan

manajerial berhasil menjadi mekanisme untuk mengurangi masalah

keagenan dari manajer dengan menyelaraskan kepentingan-

kepentingan manajer dengan pemegang saham. Penelitian mereka

menemukan bahwa kepentingan manajer dengan pemegang saham

eksternal dapat disatukan jika kepemilikan saham oleh manajer

diperbesar sehingga manajer tidak akan memanipulasi laba untuk

kepentingannya.

Kepemilikan manajerial dengan pemikiran bahwa sensitivitas

manajemen terhadap pengaruh para pemegang saham akan tergantung

pada tingkat kontrol kepemilikan manajerial. Manajemen dengan

kontrol kepemilikan besar memiliki insentif yang lebih rendah untuk

melakukan self-serving behavior yang tidak meningkatkan nilai

perusahaan dan bisa jadi memiliki lebih banyak kecenderungan untuk

menerapkan kebijakan akuntansi konservatime untuk meningkatkan

kualitas laba. Sesuai yang dikemukakan Jensen dan Meckling (1976),

bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajerial maka

manajemen cenderung berusaha lebih giat untuk kepentingan

pemegang saham untuk meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini sesuai

Page 67: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

48

dengan penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan Hardiningsih

(2011) yang menemukan bahwa kepemilikan manajerial terbukti

mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini berarti tinggi rendahnya

kepemilikan saham oleh jajaran manajemen berkaitan dengan tinggi

rendahnya nilai perusahaan.

Temuan ini tidak didukung oleh Seifert, Gonenc dan Wright

(2005), Short dan Keasey (1999), Crasswell, et. al. (1997), Hermalin

dan Weisbach (1991), McConnel dan Servaes (1990; 1995) dan

Morck, Shleifer dan Vishny (1998) dalam Saputra (2010) yang

menunjukkan bahwa hubungan di antara nilai perusahaan dan

kepemilikan internal tidak linear bagi sampel di Amerika Serikat.

Dalam jumlah pertama, diperoleh nilai perusahaan berkurang apabila

kepemilikan bertambah. Dalam jumlah kedua didapat pertambahan

kepemilikan manajerial dikaitkan dengan pengurangan nilai

perusahaan.

Dengan demikian keterkaitan antara kepemilikan manajerial dan

nilai perusahaan yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan

melalui hipotesis alternatif pertama yang diajukan adalah:

Ha1:Interaksi antara Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan.

b. Hubungan Kepemilikan Institusional dengan Nilai Perusahaan

Investor institusional yang sering sebut sebagai investor yang

canggih (sophisticated), seharusnya lebih dapat menggunakan

Page 68: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

49

informasi periode sekarang dalam memprediksi laba masa depan

dibanding investor non instusional. Balsam, et. al. (2002) dalam

Herawaty (2008) menemukan hubungan yang negatif antar

discretionary accrual yang tidak diekspektasi dengan imbal hasil di

sekitar tanggal pengumuman karena investor institusional mempunyai

akses atas sumber informasi yang lebih tepat waktu dan relevan yang

dapat mengetahui keberadaan.

Selain itu, banyak institusional pada hakikatnya tidak melakukan

pengawasan penuh terhadap peusahaan publik sehingga manajer dapat

mengambil keputusan yang leluasa didalam pengelolaan manajemen

perusahaan. Akibatnya, investor institusi ini gagal untuk memberikan

kontribusi positif lebih cepat dan lebih mudah dibandingkan investor

individual.

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sujoko dan Soebiantoro (2007) yang menemukan bahwa kepemilikan

institusional memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Karena

dengan adanya kepemilikan institusional menunjukkan bahwa

manajemen akan mendapat pengawasan dalam operasional

perusahaan sehingga pengambilan keputusan perusahaan pun akan

lebih efektif dan efisien. Hal ini akan meningkatkan nilai perusahaan.

Kepemilikan institusional dimaksudkan untuk mempertahankan

kredibilitas dari laporan keuangan dan perlindungan terhadap perilaku

seperti manajemen laba. Pemantauan yang efektif oleh kepemilikan

Page 69: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

50

institusional akan menghubungkan antara kompensasi dengan kinerja.

Apabila kompensasi tidak dikaitkan dengan ukuran kinerja seperi

laba, maka akan mengurangi manajemen laba.

Dari berbagai keterkaitan antara kepemilikan institusional dengan

nilai perusahaan diatas, maka dapat dirumuskan melalui hipotesis

alternatif kedua dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha2:Interaksi antara Kepemilikan Institusional memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan

2. Hubungan Dividend Payout Ratio dengan Nilai Perusahaan

Manajer harus memutuskan bagaimana membiayai perusahaan –

bauran utang dan ekuitas apa yang harus digunakan, dan jenis sekuritas

utang serta ekuitas khusus apa yang harus diterbitkan. Selain itu manajer

keuangan harus memutuskan berapa persentase laba saat ini untuk

membayar dividen daripada yang ditahan dan diinvestasikan kembali, hal

ini disebut keputusan kebijakan dividen (dividend policy decision).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hatta (2002) yang menyatakan

bahwa kebijakan dividen memiliki pengaruh negatif terhadap nilai

perusahaan yang berarti semakin tinggi dividend payout ratio suatu

perusahaan maka nilai perusahaan tersebut semakin rendah. Temuan ini

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2005) yang

menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Gordon (1962)

tentang bird in the hands theory yang artinya bahwa pemegang saham

Page 70: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

51

lebih menyukai dividen yang tinggi karena memiliki kepastian yang tinggi

dibandingkan capital gain.

Berdasarkan keterkaitan antara dividend payout ratio dengan nilai

perusahasaan diatas maka dapat dirumuskan melalui hipotesis alternatif

keempat yang diajukan sebagai berikut:

Ha3 : Interaksi antara Dividend Payout Ratio memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Nilai Perusahaan

3. Hubungan Cash Holding dengan Nilai Perusahaan

Kepemilikan kas dalam perusahaan mengindikasikan kelikuiditasan

perusahaan tersebut, jika kas pada perusahaan tersebut cukup atau tidak

berlebihan. Sedangkan, jika jumlah kas terlalu rendah maka berakibat

kurangnya dana yang akan digunakan untuk operasi perusahaan dan

investasi masa depan. Dan jika kepemilikan kas yang dimiliki perusahaan

tinggi atau berlebihan, perusahaan cenderung membuat penurunan nilai

perusahaan melalui akuisisi dan merger.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Kin-Wai Lee dan Cheng-

Few Lee (2008) yang menemukan hubungan negatif antara tingkat

kepemilikan kas dengan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan banyaknya

perusahaan yang belum menerapkan tata kelola perusahaan yang baik

sehingga lebih cepat menghabiskan kepemilikan kas mereka untuk

investasi yang tidak efisien. Investasi yang tidak efisien akan memberi

konsekuensi pada profitabilitas perusahaan dan juga nilai perusahaan.

Page 71: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

52

Berdasarkan keterkaitan antara cash holding dan nilai perusahaan

yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis alternatif

keempat yang diajukan sebagai berikut:

Ha4:Interaksi antara Cash Holding memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Nilai Perusahaan

4. Hubungan Kualitas Audit dengan Nilai Perusahaan

Kualitas audit mencerminkan kredibilitas auditor yang digunakan dan

kesalahan dalam laporan keuangan. Semakin kredibel laporan keuangan

yang diaudit oleh auditor maka semakin baik kualitas laporan keuangan

yang dihasilkan dan disampaikan kepada penggunanya terutama

pemegang saham. Sehingga semakin baik tingkat kepercayaan dan

keputusan yang diambil oleh pemegang saham. Dengan begitu nilai

perusahaan akan meningkat.

Hal ini didukung oleh penelitian Herawaty (2008) yang menyatakan

bahwa kualitas audit berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Dengan meningkatnya kualitas audit maka perilaku oportunis manajer

dapat dibatasi. Perilaku oportunis yang rendah akan menurunkan agency

cost. Agency cost yang menurun akan menambah laba dan meningkatkan

kesejahteraan pemegang saham sehingga akan meningkatkan nilai

perusahaan. Oleh karena itu, dari keterkaitan antara kualitas audit dengan

nilai perusahaan yang telah diuraikan tersebut maka dapat dirumuskan

melalui hipotesis alternatif kelima yang diajukan sebagai berikut :

Page 72: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

53

Ha5:Interaksi antara Kualitas Audit memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Nilai Perusahaan

5. Hubungan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

Dividend Payout Ratio, Cash Holding, dan Kualitas Audit dengan

Nilai Perusahaan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sofyaningsih dan

Hardiningsih (2011) yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial,

kepemiilikan institusional, dan kebijakan dividen berpengaruh secara

simultan terhadap nilai perusahaan. Begitupun dengan Ikbal, dkk. (2011)

yang menyatakan bahwa kepemilikan insider dan kebijakan dividen

terhadap nilai perusahaan dapat disimpulkan bahwa variabel eksogen

dalam hal kepemilikan insider dan variabel endogen yaitu kebijakan

dividen merupakan variabel penjelas yang secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Adapun Herawaty

(2008) juga menyatakan bahwa struktur kepemilikan manajerial dan

institusional serta kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap nilai

perusahaan.

Oleh karena itu, dari keterkaitan antara kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dividend payout ratio, cash holding, dan

kualitas audit dengan nilai perusahaan yang telah diuraikan tersebut maka

dapat dirumuskan melalui hipotesis alternatif kelima yang diajukan

sebagai berikut :

Page 73: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

54

Ha6:Interaksi antara Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Institusional, Dividend Payout Ratio, Cash Holding dan Kualitas Audit

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan

C. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian – penelitian

sebelumnya, yang peneliti jadikan landasan dasar pengujian hipotesis dalam

penelitian ini diantaranya penelitian yang telah dilakukan oleh:

1. Hamonangan Siallagan dan Mas’ud Machfoedz (2006)

Penelitian mengenai struktur corporate governance, kualitas laba dan

nilai perusahaan. Dengan menggunakan sebanyak 74 sampel dan sejumlah

198 observasi, hasil penelitiannya mengindikasikan bahwa pertama,

sebagai berikut: (1) Kepemilikan manajerial secara positif mempengaruhi

kualitas laba, (2) Dewan komisaris secara negatif mempengaruhi kualitas

laba, (3) Komite audit secara positif mempengaruhi kualitas laba. Kedua

kualitas laba secara positif mempengaruhi nilai perusahaan. Ketiga

corporate governance mempengaruhi nilai perusahaan. Dan yang terakhir

adalah hasilnya mengindikasikan bahwa kualitas laba bukan merupakan

intervening variable antara corporate governance dan nilai perusahaan.

2. Tendi Haruman (2008)

Penelitian tentang pengaruh struktur kepemilikan terhadap keputusan

keuangan dan nilai perusahaan, survey pada perusahaan manufaktur di PT.

Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitiannya

adalah metode ex post facto, sedangkan metode analisis yang digunakan

Page 74: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

55

regresi bertahap dengan metode regresi linier berganda dengan 2SLS (two-

stageleast square). Variabel yang digunakan ada 4 variabel endogen atau

independen yaitu nilai perusahaan, keputusan pendanaan, keputusan

keuangan, keputusan dividen, sedangkan variabel eksogen atau

independennya adalah managerial ownership, institusional ownership,

struktur aset, ukuran perusahaan, tingkat risiko, profitability, likuiditas,

dan pertumbuhan perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Pada

model keputusan pendanaan (DER) terlihat bahwa secara simultan

variabel managerial ownership, institusional ownership, dividend payout

ratio, size, risk, berpengaruh positif terhadap DER. Sedangkan, variabel

investasi, struktur aset berpengaruh negatif pada DER. (2) Pada keputusan

investasi ( TA Growth) terlihat bahwa secara simultan dan parsial variabel

managerial ownership, institusional ownership, dividend payout ratio,

size, risk, berpengaruh negatif terhadap investasi. Sedangkan variabel debt

equity ratio dan growth berpengaruh positif terhadap investasi. (3) Pada

keputusan dividen bahwa secara simultan variabel managerial ownership,

institusional ownership, investasi, liquidity, berpengaruh negatif terhadap

DPR. Sedangkan variabel debt equity ratio dan risk berpengaruh positif

terhadap DPR. (4) Pada nilai perusahaan dapat diketahui bahwa variabel

managerial ownership, Institusional ownership, DER, Investasi dan DPR

berpengaruh negatif terhadap closing price (nilai perusahaan).

Page 75: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

56

3. Vinola Herawaty (2008)

Penelitian tentang "Peran Praktek Corporate Governance Sebagai

Moderating Variable dari Pengaruh Earning Management Terhadap Nilai

Perusahaan" oleh Vinola Herawaty (2008) membuktikan bahwa variabel

Corporate Governance mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap

nilai perusahaan dengan variabel komisaris independen dan kepemilikan

institusional. Kepemilikan manajerial akan menurunkan nilai perusahaan

sedangkan klasifikasi akuntan publik akan meningkatkan nilai perusahaan.

Dalam penelitian ini mengambil populasi perusahaan-perusahaan non

keuangan yang telah listing di BEI tahun 2004 - 2006. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

4. Zangina Isshaq, Godfred. A. Bokpin and Joseph Mensah Onumah (2009)

Penelitian mengenai hubungan antara corporate governance, struktur

kepemilikan, dan cash holding dengan nilai perusahaan sebagai variabel

dependen. Dalam penelitiannya, Isshaq, et. al. menemukan bahwa variabel

corporate governance yaitu ukuran dewan direksi dan pertemuan dewan

berpengaruh secara positif signifikan terhadap nilai perusahaan yang

diproksikan melalui dari harga saham. Sementara itu, ditemukan hubungan

negatif tidak signifikan antara proporsi dewan komisaris independen,

struktur kepemilikan saham, dan cash holding terhadap nilai perusahaan.

Dan untuk variabel kontrol yaitu terdapat hubungan positif signifikan

antara risiko finansial dan dividend payout ratio (DPR) terhadap nilai

Page 76: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

57

perusahaan, serta positif tidak signifikan antara investment opportunity

terhadap nilai perusahaan.

5. Sri Sofyaningsih dan Pancawati Hardiningsih (2011)

Penelitian ini mengenai struktur kepemilikan, kebijakan dividen,

kebijakan utang dan nilai perusahaan. Dalam penelitiannya, Sofyaningsih

dan Hardiningsih menemukan bahwa kepemilikan manajerial terbukti

mempengaruhi nilai perusahaan, artinya tinggi rendahnya kepemilikan

saham oleh jajaran manajemen berkaitan dengan tinggi rendahnya nilai

perusahaan.

6. Muhammad Ikbal, Sutrisno, dan Ali Djamhuri (2011)

Penelitian ini mengenai pengaruh profitabilitas dan kepemilikan

insider terhadap nilai perusahaan dengan kebjakan utang dan kebijakan

dividen sebagai variabel intervening. Dalam penelitiannya, Ikbal, dkk.

menemukan bahwa kepemilikan insider berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan.

7. Achmad Arif Rahman dan Rovila El Maghviroh (2011)

Penelitian mengenai pengaruh corporate social responsibility (csr),

kepemilikan manajerial dan institusional terhadap nilai perusahaan.

Dalam penelitiannya, Rahman dan Maghviroh menemukan bahwa

kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hasil ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial di

Indonesia khususnya untuk perusahaan manufaktur masih rendah sehingga

pihak manajemen masih kurang termotivasi dalam meningkatkan nilai

Page 77: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

58

perusahaan. Selain itu, hasil dari penelitian ini menemukan bahwa

kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemilikan institusional yang

merupakan pemilik mayoritas cenderung berpihak pada manajemen dan

mengarah pada kepentingan pribadi sehingga mengabaikan pemegang

saham minoritas dan hal ini direspon negatif oleh pasar.

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

PENELITI JUDUL VARIABEL ALAT

ANALISIS HASIL

Sri

Hasnawati,

(2005)

Implikasi

Keputusan

Investasi,

Pendanaan,

dan Dividen

terhadap Nilai

Perusaahaan di

Indonesia

Keputusan

keuangan sebagai

variabel

independen atau

eksogen dan yang

digunakan

sebagai variabel

dependen atau

endogen adalah

nilai perusahaan.

Analisis

regresi

Variabel

keputusan

investasi,

keputusan

pendanaan, dan

keputusan dividen

secara parsial

berpengaruh

positif terhadap

nilai perusahaan.

Ivalina

Kalcheva and

Karl V. Lins,

(2006)

International

Evidence on

Cash Holdings

and Expected

Managerial

Agency

Variabel

dependen : Tobins

Q (Value)

Variabel

Independen :

Cash Holding,

Analisis

regresi

cross-

sectonal

-Ditemukan

hubungan yang

negatif antara cash

holdings dengan

financial value

Page 78: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

59

Problems Divident payment,

Managerial

Control,

Shareholders

right

- Ditemukan

hubungan negatif

antara dividen dan

firm value

Tendi

Haruman,

(2008)

Pengaruh

Struktur

Kepemilikan

terhadap

Keputusan

keuangan dan

Nilai

Perusahaan,

Survey pada

Perusahaan

Manufaktur di

PT. Bursa Efek

Indonesia.

Empat variabel

endogen atau

dependen yaitu

nilai perusahaan,

DER, INV, DPR.

Sedangkan

variabel eksogen

atau

independennya

adalah

managerial

ownership,

institusional

ownership,

struktur aset,

ukuran

perusahaan,

tingkat risiko,

profitability,

likuiditas, dan

pertumbuhan

perusahaan.

Regresi

bertahap

dengan

metode

regresi linier

berganda

dengan

2SLS (two-

stageleast

square).

Variabel INV,DPR

Institusional

Ownership

berpengaruh

signifikan positif

terhadap Nilai

Perusahaan.

Variabel

Managerial

Ownership

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap Nilai

Perusahaan.

Sedangkan

variabel DER tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

nilai perusahaan.

Vinola

Herawati,

(2008)

Peran Praktek

Corporate

Governance

Penelitian ini

menggunakan

variabel dependen

Analisis

regresi linier

berganda

Variabel yang

berpengaruh

signifikan terhadap

Page 79: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

60

sebagai

moderating

variabel dari

Pengaruh

Earnings

Management

terhadap Nilai

Perusahaan.

pada sektor

perbankan

yang Go

Public di BEJ

atau terikat yaitu

nilai perusahaan

Variabel

Independen

adalah earnings

management, dan

variabel

Moderating

adalah Corporate

Governance

(komisaris

independen,

kepemilikan

manajerial,

kepemilikan

institusional, dan

kualitas audit)

Variabel Kontrol :

ukuran

perusahaan).

nilai perusahaan

adalah Earning

Management,

corporate

governance

(Komisaris

Independen,

Kepemilikan

Institusional,

Kepemilikan

Manajerial dan

Kualitas Audit),

ukuran perusahaan

Zangina

Ishaaq,

Godfred. A.

Bokpin and

Joseph

Mensah

Onumah

(2009)

Corporate

governance,

ownership

structure,cash

holdings, and

firm value on

the Ghana

Stock

Exchange

Variabel

Dependen : firm

value

Variabel

independen:

Corporate

governance

(Board size,

Board

Independennce,

Analisis

Regresi

Multivariate

Variabel signifikan

positif : Board

size, board

independen, board

intensity, DPR,

dan leverage.

Variabel yang

tidak signifikan:

cash holding

(kepemilikan kas).

Page 80: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

61

board intensity),

ownerships

structure ,cash

holding,

Variabel Control:

leverage, DPR,

Tobins Q)

Achmad Arif

Rachman dan

Rovila El

Maghviroh,

(2011)

Pengaruh

Corporate

Social

Responsibilty

(CSR),

Kepemilikan

Manajerial dan

Institusional

terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel

Dependen: Nilai

Perusahaan

Variabel

Independen:

Corporate Social

Responsibility,

Kepemilikan

Manajerial dan

Institusional

terhadap Nilai

Perusahan

Analisis

Regresi

Linier

Berganda

Variabel signifikan

positif Corporate

Social

Responsibility;

Variabel yang

tidak signifikan

kepemilikan

manajerial dan

kepemilikan

institusional.

Sri

Sofyaningsih

dan

Pancawati

Hardiningsih,

(2011)

Struktur

Kepemilikan,

Kebijakan

Dividen,

Kebijakan

Utang dan

Nilai

Perusahaan

Variabel

Dependen: Nilai

Perusahaan

Variabel

Independen :

Kepemilikan

Manajerial,

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan

Dividen dan

Analisis

Regresi

Linier

Variabel yabg

signifikan :

Kepemilikan

Manajerial

Variabel yang

tidak signifikan :

Kepemilikan

Institusional,

Kebijakan Dividen

dan Kebijakan

Utang

Page 81: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

62

Kebijakan Utang

Variabel Kontrol :

Ukuran,

Pertumbuhan dan

Kinerja

Perusahaan

Muhammad

Ikbal,

Sutrisno, dan

Ali Djamhuri

(2011)

Pengaruh

Profitabilitas

dan

Kepemilikan

Insider

terhadap Nilai

Perusahaan

dengan

Kebijakan

Utang dan

Kebijakan

Dividen

sebagai

Variabel

Intervening

Variabel

Dependen : Nilai

Perusahaan

Variabel

Independen :

Profitabilitas dan

Kepemilikan

Insider

Variabel

Intervening :

Kebijakan Utang

dan Kebijakan

Dividen

Path

Analysis

Variabel signifikan

positif:

Profitabilitas,

Kepemilikan

Insider

Variabel signifikan

negatif : Kebijakan

utang

Variabel yang

tidak signifikan :

Kebijakan dividen

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian sebelumnya, gambaran menyeluruh yang merupakan

kerangka konseptual mengenai pengaruh struktur kepemilikan diwakili oleh

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, dividend payout ratio

cash holding, dan kualitas audit terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini

dapat dilihat pada gambar 2.1 di halaman berikutnya.

Page 82: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

63

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini termasuk ke

dalam kelompok data time series dengan melihat dari dimensi waktu yang

digunakan selama periode penelitian yaitu lima tahun, dari tahun 2007 sampai

dengan tahun 2011. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal

komparatif yaitu penelitian yang menggambarkan hubungan sebab akibat

antara dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2002). Peneliti

bermaksud untuk menganalisis pengaruh variabel independen yakni struktur

kepemilikan yang diukur melalui kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional, dividend payout ratio, cash holding serta kualitas audit terhadap

variabel dependen yakni nilai perusahaan baik secara parsial maupun

simultan.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih menggunakan

proses tertentu sehingga dapat mewakili populasi. Metode pemilihan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu

tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan

menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria pemilihan sampel dalam

penelitian ini adalah :

Page 83: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

64

1. Perusahaan non financial dan non BUMN yang terdaftar di BEI pada

tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.

2. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang

berakhir pada tanggal 31 Desember selama periode tahun 2007 sampai

dengan tahun 2011.

3. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan tahunan (annual report)

tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, memiliki data keuangan dan data

pasar yang lengkap.

4. Perusahaan yang mempunyai kelengkapan data mengenai kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, dan auditor eksternal.

5. Perusahaan yang selalu membagikan dividen selama periode pengamatan

yaitu periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.

C. Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yang merupakan data sekunder. Data sekunder yaitu data yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat

oleh pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2002) berupa laporan keuangan

tahunan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) selama lima

tahun berturut-turut mulai periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011.

Data kuantitatif tersebut diukur dalam suatu skala rasio dan skala nominal.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh

dan didapatkan dengan cara:

Page 84: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

65

1. Metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat,

mengkaji data sekunder secara tidak langsung melalui media perantara

yang berupa annual report dari seluruh perusahaan go public kecuali

financial dan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2007 sampai dengan 2011. Data dalam penelitian ini didapatkan

dari factbook dan download melalui situs www.idx.co.id. Dengan data-

data tersebut bisa digunakan untuk perhitungan variabel dalam penelitian

ini, yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dividend

payout ratio, cash holding, kualitas audit, dan nilai perusahaan.

2. Metode studi pustaka, yaitu dengan melakukan telaah pustaka, eksplorasi

dan mengkaji berbagai literatur pustaka seperti jurnal, tesis, surat kabar,

dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Hal ini

disebabkan kepustakaan adalah bahan utama dalam penelitian data

sekunder (Indriantoro dan Supomo, 2002).

D. Metode Analisis Data

Terdapat beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk

menganalisis data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendapatkan

informasi yang relevan yang terkandung dalam data tersebut dan

menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.

Sebelum analisis regresi dilakukan, maka harus diuji dulu dengan uji

asumsi klasik untuk memastikan apakah model regresi yang digunakan tidak

terdapat masalah normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan

autokolerasi. Jika terpenuhi maka model analisis layak untuk digunakan.

Page 85: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

66

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dan pengujian asumsi klasik

dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik yaitu berupa output

SPSS. SPSS yang digunakan adalah SPSS versi 19.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan dalam kondisi

sebenarnya tanpa maksud membuat kesimpulan yang berlaku umum dan

generalisasi.

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberi gambaran

umum mengenai demografi responden dalam penelitian dan deskripsi

mengenai variabel - variabel penelitian (struktur kepemilikan, dividend

payout ratio, cash holding, kualitas audit, dan nilai perusahaan).

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,

minimum (Ghozali, 2011). Mean digunakan untuk mengetahui rata-rata

data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai

maksimum digunakan untuk mengetahui jumlah terbesar data yang

bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui jumlah

terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata.

Page 86: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

67

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui, bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar,

maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara

normal dan independen (Ghozali, 2011). Hal ini menujukkan bahwa

terdapat perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang

sesungguhnya atau eror akan terdistribusi secara simetri disekitar nilai

mean sama dengan nol. Jadi, salah satu cara untuk mendeteksi

normalitas adalah lewat pengamatan setiap masing-masing variabel

penelitian dan nilai residual.

Dasar pengambilan keputusan melalui analisis ini, jika data

menyebar disekitar garis diagonal sebagai representasi pola distribusi

normal, berarti model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam

penelitian uji normalitas dilakukan dengan dua metode, yaitu:

1) Analisis Statistik

a) Uji Skewness dan Kurtosis

Analisis uji skewness dan kurtosis dilakukan dengan

melihat nilai kurtosis dan skewness dari masing-masing

variabel penelitian baik variabel independen maupun

Page 87: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

68

variabel dependen. Skewness adalah derajat

ketidaksimetrisan suatu distribusi. Skewed variabel (variabel

menceng) adalah variabel yang nilai mean-nya tidak

ditengah - tengah distribusi. Sedangkan kurtosis adalah

derajat keruncingan suatu distribusi (biasanya diukur relatif

terhadap distribusi normal). Uji Skewness dan Kurtosis

adalah salah satu cara untuk mendeteksi normalitas melalui

pengamatan setiap masing-masing variabel penelitian Nilai z

statistik untuk skewness dapat dihitung dengan rumus:

√ ⁄

Sedangkan nilai z kurtosis dapat dihitung dengan rumus:

√ ⁄

Nilai Z ini kita bandingkan dengan nilai kritisnya yaitu

untuk alpha 0,05 nilai kritisnya 1,96.

b) Uji Statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S)

Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan

dengan uji Kolmogrov-Smirnov. Uji statistik kolmogrov-

smirno adalah salah satu pengujian yang dilakukan untuk

mendeteksi normalitas melalui pengamatan nilai residual.

Kelebihan dari pengujian ini adalah sederhana dan tidak

menimbulkan persepsi di antara satu pengamat dengan

pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas

Page 88: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

69

dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji

normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah dengan

membandingkan distribusi data (yang akan diuji

normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi

normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke

dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi

sebenarnya uji Kolmogorov-Smirnov adalah uji beda antara

data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.

Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah

0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika

signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang

signifikan. Caranya adalah dengan menentukan terlebih

dahulu hipotesis pengujian yaitu :

Ho : Data residual terdistribusi secara normal

Ha : Data residual tidak terdistribusi secara normal

Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa

jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji

mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal

baku, berarti data tersebut tidak normal dan Ho ditolak.

Sedangkan, jika signifikansi di atas 0,05 maka berarti

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang

akan diuji dengan data normal baku, artinya data yang kita

Page 89: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

70

uji normal karena tidak berbeda dengan normal baku dan Ho

diterima.

2) Analisis Grafik

Analisis grafik dilakukan dengan melihat hasil ouput SPSS,

berupa grafik normal probability plots dan grafik histogram. Jika

titik-titik pada grafik normal probability plots mendekati garis

diagonal dan tidak terdapat kemencengan maka model regresi

tersebut dapat dikatakan terdistribusi secara normal. Kenormalan

tidaknya suatu data yang dideteksi melalui grafik normal

probability plots dan grafik histogram, kadang-kadang dapat

menyesatkan karena kelihatan distribusinya normal tetapi secara

statistik sebenarnya tidak normal.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai

berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

Page 90: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

71

2) Menganalisis matriks korelasi variabel independen. Jika antar

variabel ada korelasi yang cukup tinggi (> 0.90) maka hal

tersebut merupakan indikasi adanya multikolinieritas.

3) Dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation

Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama

dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai yang umum digunakan

adalah nilai tolerance > 0.10 atau sama dengan nilai VIF < 10

(Ghozali, 2011).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak ada

heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Salah satu cara untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah

dengan melihat grafik scatter plot antara lain prediksi variabel terikat

(dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

Page 91: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

72

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y telah diprediksi dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-

studentized.

Jika ada titik pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup

signifikan. Oleh karena, jumlah pengamatan mempengaruhi hasil

ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit

menginterpretasikan hasil grafik plot.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu (problem

autokorelasi) pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi.

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi, salah satunya dapat dilihat dari angka

Durbin Watson (D-W) sebagai berikut:

Page 92: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

73

1) Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du) dan (4-du) maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol dan berarti tidak ada

autokorelasi.

2) Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl) maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol

dan berarti ada autokorelasi positif.

3) Bila nilai D-W lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil daripada nol dan berarti ada autokorelasi

negatif.

4) Bila nilai D-W terletak di antara batas atas (du) dan batas bawah

(dl) ataupun terletak antara (4-du) dan (4-dl) berarti hasilnya

tidak dapat disimpulkan.

Selain uji Dubin Watson, uji statistik lain yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu uji run test. Jika nilai run test memiliki tingkat

signifikan di atas > 0,05 berarti tidak terjadi autokorelasi (Ghozali,

2011).

3. Analisis Regresi Berganda

Pengujian hipotesis menggunakan alat analisis regresi berganda.

Penggunaan regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui secara terpisah

(parsial) berbagai variabel independen yang ada (dalam hal ini sktruktur

kepemilikan yang diwakili kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional, dividend payout ratio, cash holding, dan kualitas audit) tanpa

ada pengaruh unsur variabel lain. Sedangkan pengujian hipotesis

Page 93: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

74

menggunakan alat analisis regresi berganda. Selain dapat melihat

pengaruh masing-masing variabel independen, analisis regresi berganda

dapat juga digunakan untuk melihat sejauh mana pengaruh interaksi

variabel independen terhadap variabel dependen.

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut:

Dimana :

Q : Variabel Nilai Perusahaan

0 : Konstanta

1 : Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila

X1 berubah 1 satuan

X1 : Kepemilikan Manajerial

2 : Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan Y apabila X2

berubah 1 satuan

X2 : Kepemilikan Institusional

3 : Koefisien regresi kedua, yaitu besarnya perubahan Y apabila X3

berubah 1 satuan

X3 : Dividend Payout Ratio

4 : Koefisien regresi keempat, yaitu besarnya perubahan Y apabila

X4 berubah 1 satuan

X4 : Cash Holding

5 : Koefisien regresi kelima, yaitu besarnya perubahan Y apabila X5

berubah 1 satuan

Y = 0 + 1X1 +2X2 +3X3 +4X4 +5X5 +

Page 94: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

75

X5 : Kualitas Audit

e : Error term

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen

dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas dan semakin

lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen. Hal ini berarti semakin kuat kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali,

2011).

Dalam Analisis koefisien determinasi, dilakukan pula analisis

koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui apakah diantara dua

variabel terdapat hubungan. Jika terdapat hubungan maka bagaimana arah

hubungan tersebut untuk mengetahui ada tidaknya hubungan diantara dua

variabel maka digunakan tingkat signifikan sebesar 0,05. Jika nilai

probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan sebaliknya jika nilai

probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Analisis koefisien

korelasi digunakan untuk mengetahui derajat atau tingkat keeratan

hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

Page 95: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

76

Dari hasil perhitungan tersebut berlaku ketentuan, jika :

Positif (+) : Menunjukkan hubungan yang searah antara kedua variabel.

Negatif (-) : Menunjukkan hubungan yang berlawanan arah antara kedua

variabel.

Kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam

empat area yaitu :

a. Jika nilai r berada antara 0,00 sampai dengan 0,25, maka tidak

ada hubungan atau hubungan lemah antara variabel dependen

dengan variabel independen.

b. Jika nilai r berada antara 0,26 sampai dengan 0,50, maka

hubungan sedang antara variabel dependen dengan variabel

independen.

c. Jika nilai r berada antara 0,51 sampai dengan 0,75, maka

hubungan kuat antara variabel dependen dengan variabel

independen.

d. Jika nilai r berada antara 0,76 sampai dengan 1, maka hubungan

sangat kuat atau sempurna antara variabel dependen dengan

variabel independen.

5. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F untuk uji

simultan dan Uji t untuk uji parsial.

Page 96: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

77

a. Pengujian secara Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

terikat (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

alat analisis statistik SPSS.

Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut:

1) Ha ditolak apabila nilai signifikansi probabilitas pada hasil

output analisis SPSS untuk uji F berada di atas 0,05 (> 0,05).

Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel terikat.

2) Ha diterima apabila nilai signifikansi probabilitas pada hasil

output analisis SPSS untuk uji F berada di bawah 0,05 (< 0,05).

Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel terikat.

b. Pengujian secara Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian

ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis statistik SPSS.

Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

Page 97: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

78

1) Ha ditolak apabila signifikan t hitung > 0,05 artinya variabel

bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

terikat.

2) Ha diterima apabila signifikan t hitung < 0,05 artinya variabel

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu

variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut. Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen merupakan variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

independen (bebas). Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan

atau mempengaruhi variabel lain. Adapun variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Variabel Dependen

a. Nilai Perusahaan

Variabel dependen yaitu variabel yang dipengaruhi atau

tertanggung oleh variabel lain. Variabel dependen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan

merupakan gambaran dari kesejahteraan pemegang saham. Semakin

tinggi nilai perusahaan maka dapat menggambarkan semakin

sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai

Page 98: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

79

pasar atau nilai buku perusahaan dari ekuitasnya. Dalam neraca

keuangan, ekuitas menggambarkan total modal perusahaan. Selain itu,

nilai pasar bisa menjadi ukuran nilai perusahaan.

Menurut Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) yang

menyebutkan bahwa nilai perusahaan diukur melalui Tobins Q, yang

diformulasikan :

Dimana :

Tobins Q : Nilai perusahaan

MVE : Nilai Ekuitas Pasar(Market Value Equity)

D : Nilai buku dari total hutang

BVE : Nilai buku dari equitas (Book Value Equity)

Market Value Equity (MVE) diperoleh dari hasil perkalian harga

saham penutupan akhir tahun (closing price) dengan jumlah saham

yang beredar pada akhir tahun. Book Value Equity (BVE) diperoleh

dari selisih total aset perusahaan dengan total kewajibannya.

2. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya

negatif. Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari:

Page 99: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

80

a. Struktur Kepemilikan

Struktur Kepemilikan merupakan konsep yang didasarkan pada

teori keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberi

keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima return atas

dana yang mereka investasikan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana

investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi

investor dan yakin bahwa manajer tidak akan mencuri/menggelapkan

atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak

menguntungkan berkaitan dengan dana/kapital yang telah ditanamkan

oleh investor serta berkaitan dengan bagaimana para investor

mengendalikan para manajer. Struktur kepemilikan yang diproksikan

dalam penelitian ini sebagai berikut :

1) Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan Manajerial merupakan variabel yang

menggambarkan besarnya kepemilikan saham oleh direktur dan

komisaris dalam perusahaan yang dinyatakan dalam satuan

persentase. Manajerial dalam suatu perusahaan terdiri dari

karyawan, manager direktur dewan direksi dan komisaris.

Namun, dalam penelitian ini hanya menggunakan kepemilikan

saham yang dimiliki oleh direktur dan komisaris

Menurut Ikbal, dkk. (2011) menyatakan bahwa kepemilikan

manajerial dapat diformulasikan sebagai berikut:

Page 100: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

81

Keterangan :

D & C SHRS it : Kepemilikan saham oleh direktur dan komisaris

perusahaan i pada tahun t.

TOTSHRS it : Jumlah total dari saham biasa perusahaan i yang

beredar pada tahun t

2) Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham

yang dimiliki oleh pihak institusi. Kepemilikan institusional yang

tinggi dapat menggantikan atau memperkuat fungsi monitoring

dan dewan komisaris oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan

kepemilikan oleh investor institusional merupakan mekanisme

alternatif dalam corporate governance. Investor institusional

mencakup bank, dana pensiun, perusahaan asuransi, dan lembaga

keuangan lainnya. Kepemilikan institusional dihitung dengan

jumlah lembar saham yang dimiliki oleh investor institusional

dibagi dengan total jumlah lembar saham yang beredar.

Menurut Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) yang

menyatakan bahwa kepemilikan manajerial dapat diukur melalui

formulasi berikut ini:

Di mana :

Page 101: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

82

Inst Shrs it : Kepemilikan saham oleh perusahaan investasi,

bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga lain

yang bentuknya seperti perusahaan i pada tahun t.

Total Shrs it: Jumlah total dari saham biasa perusahaan i yang

beredar pada tahun t.

b. Dividend Payout Ratio

Kebijakan dividen menyangkut tentang penggunaan laba yang

menjadi hak para pemegang saham. Pada dasarnya laba tersebut bisa

dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali

(Hasnawati, 2005).

Dividend payout ratio (DPR) adalah kebijakan dividen yang

menyalurkan hak pemegang saham berupa dividen, kebijakan dividen

dikonfirmasikan melalui dividend payout ratio. Penggunaan proksi ini

untuk menguji kebijakan atau suatu keinginan perusahaan untuk

membayarkan dividen (payout) terhadap nilai perusahaan, yang

dirumuskan (Ikbal, dkk., 2011) :

Dimana :

DPR : Dividend Payout Ratio

DPS : Dividend Per Share

EPS : Earning Per Share

Page 102: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

83

c. Cash Holding

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat

paling lancar (paling likuid) dan paling mudah berpindah tangan

dalam suatu transaksi. Transaksi tersebut misalnya untuk pembayaran

gaji atau upah pekerja, membeli aktiva tetap, membayar hutang,

membayar deviden dan transaksi lain yang diperlukan perusahaan.

Kas ini merupakan aktiva yang tidak dapat menghasilkan “laba”,

dalam arti tidak bisa untuk mendapatkan laba secara langsung dalam

operasi perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha

pengelolaannya ( manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga

pemanfaatan kas tersebut optiomal (Harjito dan Martono, 2005).

Dalam penelitian Isshaq, et. al. (2009) variabel cash holdings

dapat diukur dengan log dari saldo kas neraca akhir tahun atau kas

setara kas.

d. Kualitas Audit

Untuk mengukur kualitas audit digunakan ukuran kantor akuntan

publik (KAP). Salah satu elemen penting dari good corporate

governance adalah kualitas laporan keuangan yang baik. Auditor yang

dipilih perusahaan untuk mengaudit laporan keuangannya

mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Dalam

penelitian ini, auditor dikelompokkan menjadi dua yaitu auditor big

four dan non big four. Jika perusahaan diaudit oleh KAP big four

Cash Holding = Log (year end cash balances)

Page 103: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

84

maka kualitas auditnya tinggi dan jika diaudit oleh KAP non big four

maka kualitas auditnya rendah (Herawaty, 2008).

Kategori KAP big four di Indonesia, yaitu:

1) KAP Price Waterhouse Coopers, yang bekerjasama dengan KAP

Haryanto Sahari dan rekan.

2) KAP KPMG (Klynveld Peat Marwick Goerdeler), yang

bekerjasama dengan KAP Sidharta-Sidharta dan Widjaja.

3) KAP Ernst and Young, yang bekerjasama dengan KAP

Purwantono, Sarwoko, dan Sandjaja.

4) KAP Deloitte Touche Thomatsu, yang bekerjasama dengan KAP

Osman Bing Satrio dan rekan.

Pengukuran kualitas audit menggunakan skala auditor yang

dilihat dari ukuran KAP yang terbagi menjadi dua yaitu KAP big four

dan KAP non big four yang diukur menggunakan variabel dummy

yaitu satu untuk perusahaan yang diaudit KAP big four dan nol untuk

perusahaan yang diaudit oleh KAP non big four.

Selengkapnya untuk definisi dan pengukuran operasional variabel

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Page 104: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

85

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel dan Indikatornya

Variabel Definisi Operasional Pengukuran Skala Sumber

Dependen

(Y)

Nilai

Perusahaan

Diproksikan dengan

Tobins Q yaitu

perbandingan antara

market value of equity

ditambah debt dengan

book market value

ditambah dengan debt

Tobins’Q =

MVE : Market Value

Equity (hasil perkalian

closing price dengan

jumlah saham yang

beredar)

BVE : Book Value

Equity

D : Debt (hutang)

Skala

Rasio

Sri

Sofyaningsih

dan

Pancawati

Hardiningsih

, (2011)

Independen

(X1)

Kepemilikan

Manajerial

atau

Managerial

Ownership

Diproksikan dengan

Persentase kepemilikan

saham oleh direktur dan

komisaris

Kepemilikan

Manajerial =

Keterangan:

D & C SHRS it:

Kepemilikan saham

oleh direktur dan

komisaris perusahaan i

pada tahun t.

TOTSHRS i:Jumlah

total dari saham biasa

perusahaani yang

beredar pada tahun t

Skala

Rasio

M. Ikbal,

dkk., (2011)

Independen

(X2)

Kepemilikan perusahaan

mencerminkan hak

Skala

Rasio

Sri

Sofyaningsih

Page 105: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

86

Kepemilikan

Institusional

atau

Institutional

Ownership

kepemilikan institusi

pada suatu perusahaan.

Pihak institusi ini

mencakup perusahaan

investasi, bank,

perusahaan asuransi,

maupun lembaga lain

dimana:

Inst Shrs it:

Kepemilikan saham

oleh perusahaan

investasi, bank,

perusahaan asuransi,

maupun lembaga lain

Total Shrs it: Jumlah

total dari saham biasa

perusahaani yang

beredar pada tahun t

dan

Pancawati

Hardiningsih

, (2011)

Independen

(X3)

Dividend

Payout Ratio

Kebijakan dividen

menyangkut tentang

penggunaan laba yang

menjadi hak para

pemegang saham. Pada

dasarnya laba tersebut

bisa dibagi sebagai

dividen atau ditahan

untuk diinvestasikan

kembali. Diproksikan

dengan DPR. Rasio

pembayaran dividen

adalah persentase laba

yang dibayarkan kepada

para pemegang saham

dalam bentuk kas

Dimana :

DPR : Dividend Payout

Ratio

DPS : Dividend Per

Share

EPS : Earning Per

Share

Skala

Rasio

M. Ikbal,

dkk., (2011)

Independen Jumlah kepemilikan kas Cash Holding = log Skala Zangina

Page 106: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

87

(X4)

Cash

Holding

Perusahaan (year end cash

balances)

Rasio Isshaq, et.

al., (2009)

Independen

(X5)

Kualitas

Audit

Diproksikan dengan

Mengkualifikasikan KAP

atau skala auditor yang

digunakan perusahaan

yang dilihat melalui

ukuran KAP yang terdiri

dari dua macam yaitu

KAP Big Four dan KAP

non Big Four

Menggunakan variabel

dummy yaitu satu untuk

perusahaan yang diaudit

oleh KAP Big Four dan

nol untuk perusahaan

yang diaudit oleh KAP

non Big Four

Skala

Nomin

al

Vinola

Herawaty,

(2008)

Page 107: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

88

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public

kecuali financial dan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling.

Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel penelitian sebanyak 28

perusahaan per tahun yang digunakan untuk periode tahun 2007 sampai

dengan tahun 2011 sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah sebanyak 140 perusahaan. Selengkapnya mengenai

rincian sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Rincian Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2012 442

Perusahaan dalam Sektor Keuangan dan BUMN selama periode

tahun 2007-2011 (91)

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama

periode tahun 2007-2011 (84)

Perusahaan dengan data tidak lengkap (tidak memiliki

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, serta tidak

melakukan pembayaran dividen selama periode tahun 2007-2011) (239)

Jumlah sampel penelitian dalam setahun 28

Total keseluruhan sampel selama 5 tahun (28x 5) 140

Sumber : Data sekunder diolah

Page 108: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

89

Adapun nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut.

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

NO EMITEN KODE

1 PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk ACES

2 PT. AKR Corporindo, Tbk AKRA

3 PT. Astra Agro Lestari, Tbk AALI

4 PT. Astra International, Tbk ASII

5 PT. Astra Otoparts, Tbk AUTO

6 PT. Duta Graha Indah, Tbk DGIK

7 PT. Indo Kordsa, Tbk BRAM

8 PT. Indo Tambang Raya Megah, Tbk ITMG

9 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF

10 PT. Jaya Konstruksi Manggala, Tbk JKON

11 PT. Jaya Real Property, Tbk JRPT

12 PT. Kalbe Farma, Tbk KLBF

13 PT. Lautan Luas, Tbk LTLS

14 PT. Lion Metal Works, Tbk LION

15 PT. Lionmesh Prima, Tbk LMSH

16 PT. Mandom Indonesia, Tbk TCID

17 PT. Media Nusantara Citra, Tbk MNCN

18 PT. Metrodata Electronics, Tbk MTDL

19 PT. Pudjiadi Prestige, Tbk PUDP

20 PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk RUIS

21 PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk RALS

22 PT. Selamat Sempurna SMSM

23 PT. Sumi Indo Kabel, Tbk IKBI

24 PT. Summarecon Indonesia, Tbk SMRA

25 PT. Tigaraksa Satria, Tbk TGKA

26 PT. Total Bangun Persada, Tbk TOTL

27 PT. Unilever Indonesia, Tbk UNVR

28 PT. United Tractors, Tbk UNTR

Sumber: Data diolah

Page 109: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

90

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan

minimum, dari masing-masing variabel (Ghozali, 2011). Mean digunakan

untuk mengetahui rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi

digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan

bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui

jumlah terbesar data yang bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk

mengetahui jumlah terkecil data yang bersangkutan bervariasi dari rata-

rata. Variabel yang digunakan meliputi variabel independen yaitu struktur

kepemilikan (yang diproksikan dari dua variabel yaitu kepemilikam

manajerial (KM) dan kepemilikan institusional (KI)), dividend payout

ratio (DPR), cash holdings (CH), dan kualitas audit (KA), variabel

dependen yaitu nilai perusahaan (Q). Dari hasil pengujian statistik

deskriptif atas kelima variabel independen dan satu variabel dependen

melalui data asli, maka diperoleh hasil sesuai dengan tabel 4.3 berikut:

Page 110: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

91

Tabel 4.3

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KM 140 .01 28.09 3.3778 6.69182

KI 140 12.32 98.97 58.6876 24.12870

DPR 140 .01 7.65 .4424 .68850

CH 140 9.38 14.60 11.5151 .88802

KA 140 .00 1.00 .6714 .47138

Q 140 .24 15.01 2.0636 2.33752

Valid N

(listwise)

140

Sumber : Output SPSS 19

Pengolahan data mentah dari penelitian ini dapat dilihat sebagaimana

diringkas pada tabel 4.3 diatas yang menunjukkan bahwa jumlah sampel

atau N data valid yang akan diteliti adalah 140 sampel. Selanjutnya data –

data yang diperoleh dari variabel observed/indikator yang diteliti

diantaranya akan lebih rinci dijelaskan di bawah ini :

a. Nilai Perusahaan (Q)

Nilai perusahaan (Q) dapat tercermin dari harga sahamnya.

Karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran bagi

pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan

meningkat. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi

kemakmuran pemegang saham.

Nilai perusahaan diproksikan dengan menggunakan nilai rasio

Tobin’s Q, yaitu perbandingan nilai pasar ekuitas yang didapat dari

harga penutupan dikalikan dengan jumlah saham ditambah dengan

Page 111: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

92

nilai buku dari total hutang dibagi dengan nilai buku dari total hutang

ditambah dengan nilai buku dari total aktiva. Nilai standar deviasi

nilai perusahaan dibawah dibawah nilai rata-ratanya yaitu sebesar

2,33752. Hal ini berarti menggambarkan bahwa kesenjangan antara

nilai maksimum dengan nilai minimum dari nilai perusahaan rendah.

Adapun rasio yang diperoleh dari indikator Tobin’s Q yang diteliti

dapat dilihat dari tabel yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.4

Nilai Perusahaan (Q)

NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011

1 ASII 2,24 1,03 2,03 2,44 2,46

2 AUTO 1,06 0,98 1,23 2,19 2,20

3 BRAM 0,85 0,77 0,73 1,01 0,93

4 IKBI 0,85 0,44 1,01 0,79 0,55

5 INDF 1,46 0,87 1,39 1,38 1,16

6 KLBF 2,67 0,91 2,14 4,87 4,39

7 LION 0,72 0,84 0,56 0,80 0,92

8 LMSH 0,86 0,95 0,77 0,99 0,91

9 SMSM 1,13 1,37 1,57 2,00 2,13

10 TCID 2,17 1,32 1,75 1,48 1,47

11 UNVR 10,15 9,67 11,77 15,01 14,34

12 AALI 8,45 2,55 4,88 4,98 3,62

13 ITMG 3,33 1,48 3,53 6,19 3,37

14 ACES 2,29 1,73 2,77 4,37 4,99

15 AKRA 1,80 1,06 1,24 1,48 1,96

16 DGIK 1,35 0,61 0,71 0,92 0,69

17 JKON 4,39 2,29 1,95 1,83 2,48

18 JRPT 2,58 1,03 1,28 1,59 2,02

19 LTLS 0,84 0,85 0,88 0,89 0,92

20 MTDL 1,03 0,79 0,79 0,90 0,75

21 PUDP 0,55 0,24 0,46 0,55 0,68

22 RALS 2,33 1,40 1,59 1,96 1,60

Page 112: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

93

23 SMRA 1,74 0,86 1,48 1,87 1,75

24 TGKA 1,00 0,90 0,94 1,09 1,24

25 TOTL 1,90 0,85 1,02 1,17 1,16

26 UNTR 2,95 1,15 2,54 3,12 2,52

27 RUIS 1,40 1,20 0,88 0,90 0,96

28 MNCN 2,14 0,81 0,69 1,92 2,28

Rata-rata 2,29 1,39 1,88 2,45 2,30

Max 10,15 9,67 11,77 15,01 14,34

Min 0,55 0,24 0,46 0,55 0,55

Sumber : Data sekunder diolah

Tabel 4.4 diatas menunjukkan nilai dari indikator nilai

perusahaan yaitu Tobin’s Q. Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa

nilai rata-rata Tobin’s Q perusahaan mengalami fluktuasi tiap

tahunnya, nilai rata-rata Tobin’s Q pada tahun 2007 sebesar 2,29

(229%), untuk tahun 2008 sebesar 1,39 (139%), pada tahun 2009

sebesar 1,88 (188%), ditahun 2010 sebesar 2,45 (245%) dan pada

tahun 2011 rata-rata Tobin’s Q sebesar 2,30 (230%). Dari hasil

tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata nilai Tobin’s Q terbesar terjadi

pada tahun 2010 yaitu sebesar 2,45 (245%). Sedangkan untuk nilai

rata-rata Tobin’s Q terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar

1,39 (139%). Hal ini diakibatkan krisis ekonomi global yang terjadi

pada tahun 2008, sehingga mengakibatkan nilai perusahaan rendah.

Selanjutnya untuk nilai Tobin’s Q tertinggi berturut-turut selama

periode penelitian dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia, Tbk dengan

masing-masing sebesar 10,15 di tahun 2007, sebesar 9,67 pada tahun

2008, sebesar 11,77 pada tahun 2009, sebesar 15,01 ditahun 2010

dan sebesar 14,34 pada tahun 2011. Sama halnya dengan nilai Tobin’s

Page 113: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

94

Q tertinggi, nilai Tobin’s Q terendah juga berturut-turut selama

periode penelitian dimiliki oleh PT. Pudjiadi Prestige, Tbk yang

nilainya selalu berada dibawah satu yaitu dengan nilai masing-masing

sebesar 0,55 untuk tahun 2007, sebesar 0,24 pada tahun 2008, sebesar

0,46 pada tahun 2009 dan sebesar 0,55 pada tahun 2010, kecuali pada

tahun 2011 nilai Tobin’s Q terendah dimiliki oleh PT. Sumi Indo

Kabel, Tbk, yaitu sebesar 0,55.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai

perusahaan cukup tinggi, hal tersebut tercermin dalam rasio nilai

pasarnya, yaitu Tobin’s Q. Karena semakin tinggi rasio nilai pasar

tersebut maka semakin baik prospek atau masa depan pertumbuhan

perusahaan tersebut.

b. Sruktur Kepemilikan

Struktur kepemilikan saham merupakan distrbusi saham yang

dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan (KM) (direktur dan

komisaris) dan pihak institusi (KI).

1) Kepemilikan Manajerial (KM)

Kepemilikan manajerial (KM) menggambarkan kepemilikan

saham yang dimiliki oleh manajemen perusahaan yang terdiri

dari direktur dan komisaris yang diukur dengan menggunakan

persentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen. Rasio

ini digunakan untuk mengetahui proporsi kepemilikan saham

oleh pihak manajemen perusahaan terhadap total saham yang

Page 114: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

95

beredar. Variabel kepemilikan manajerial memiliki nilai standar

deviasi yang cukup besar dan berada di atas rata-rata yaitu

sebesar 6,69182. Hal ini menggambarkan bahwa kesenjangan

antara nilai maksimum dengan nilai minimum nilai kepemilikan

manjerial tinggi.

Adapun rasio yang diperoleh dari indikator-indikator yang

diteliti dapat dilihat dari tabel yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.5

Kepemilikan Managerial

NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011

1 ASII 0,02 0,03 0,04 0,04 0,04

2 AUTO 0,04 0,07 0,04 0,07 0,07

3 BRAM 25,40 25,40 25,40 25,40 28,09

4 IKBI 0,09 0,10 0,10 0,10 0,10

5 INDF 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06

6 KLBF 0,01 0,01 0,01 0,02 0,02

7 LION 0,18 0,23 0,23 0,23 0,23

8 LMSH 25,58 25,60 25,61 25,61 25,61

9 SMSM 8,26 6,04 6,04 6,04 6,04

10 TCID 0,75 0,19 0,18 0,14 0,14

11 UNVR 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

12 AALI 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

13 ITMG 0,03 0,03 0,02 0,01 0,02

14 ACES 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

15 AKRA 0,13 0,24 0,50 0,63 0,87

16 DGIK 2,89 2,89 2,89 2,89 2,89

17 JKON 3,77 3,77 4,78 4,78 4,23

18 JRPT 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

19 LTLS 3,64 3,64 3,64 3,64 3,64

20 MTDL 1,71 6,42 10,07 10,83 1,77

21 PUDP 3,27 4,89 4,89 4,89 4,89

22 RALS 3,68 3,68 3,68 3,66 3,70

23 SMRA 0,32 0,32 0,32 0,30 0,30

Page 115: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

96

24 TGKA 0,23 0,01 0,01 0,01 0,01

25 TOTL 7,41 9,86 10,79 2,56 2,56

26 UNTR 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

27 RUIS 2,65 2,65 2,65 2,65 2,65

28 MNCN 0,50 0,28 0,35 0,42 0,43

Rata-rata 3,24 3,44 3,66 3,39 3,16

Max 25,58 25,60 25,61 25,61 28,09

Min 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

Sumber : Data sekunder diolah

Tabel 4.5 Menggambarkan besarnya rata-rata kepemilikan

manajerial perusahaan. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa

rata-rata kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak manajemen

perusahaan mengalami penurunan setiap tahunnya.

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel

kepemilikan manajerial memiliki nilai yang kecil, yaitu di tahun

2007 sebesar 3,24%, pada tahun 2008 sebesar 3,44%, ditahun

2009 sebesar 3,66%, pada tahun 2010 sebesar 3,39% dan di

tahun terahir 2011 sebesar 3,16%. Dari nilai rata-rata tersebut,

nilai rata-rata tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar

3,66%, sedangkan rata-rata terkecil terjadi pada tahun 2011 yaitu

sebesar 3,16%. Sementara itu, nilai kepemilikan manajerial

tertinggi selama periode penelitian dimiliki oleh PT. Lionmesh

Prima, Tbk yaitu sebesar 25,58% di tahun 2007, sebesar 25,60%

pada tahun 2008, 25,61% pada tahun 2009, dan 25,61% di tahun

2010, tetapi tahun 2011, kepemilikan manajerial tertinggi

dimiliki oleh PT. Indo Kordsa, Tbk yaitu sebesar 28,09%.

Page 116: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

97

Sedangkan nilai kepemilikan manajerial terendah selama periode

penelitian dimiliki oleh PT. Kalbe Farma, Tbk, PT. Unilever

Indonesia, Tbk, PT. Astra Agro Lestari, Tbk, PT. Ace Hardware

Indonesia, Tbk, PT. Jaya Real Property, Tbk, PT. Tigaraksa

Satria, Tbk dan PT. United Tractors, Tbk yaitu dengan nilai

sebesar 0,01% pada tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2011,

kecuali pada tahun 2010 dan 2011, PT. Kalbe Farma, Tbk tidak

termasuk dalam perusahaan yang memiliki nilai kepemilikan

manajerial terendah. Hal ini disebabkan kepemilikan saham

manajemen perusahaan PT. Kalbe Farma mengalami peningkatan

menjadi 0,02%.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian

besar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mempunyai jumlah

kepemilikan saham manajerial yang kecil atau kurang dari 5%,

ini menunjukkan bahwa dengan kepemilikan manajerial yang

rendah, kekuasaan yang dimiliki oleh pihak manajemen atas

perusahaan semakin kecil.

2) Kepemilikan Institusional (KI)`

Kepemilikan institusional (KI) merupakan distribusi saham

yang dimiliki oleh investor institusional seperti bank, perusahaan

investasi, asuransi, maupun kepemilikan lembaga dan perusahaan

lainnya, kecuali anak perusahaan dan institusi lain yang memiliki

Page 117: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

98

hubungan istimewa (perusahaan afiliasi dan perusahaan asosiasi)

atas laporan yang dibuat menurut data di JSE, serta kepemilikan

saham oleh pihak blockholders yaitu saham yang dimiliki oleh

perseorangan diatas 5% selama empat tahun berturut-turut tetapi

tidak termasuk dalam golongan kepemilikan insider (Pujiati dan

Widanar, 2009). Variabel kepemilikan institusional memiliki

nilai standar deviasi terbesar yaitu sebesar 24,12870. Hal ini

menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai maksimum

dengan nilai minimum nilai kepemilikan institusional tinggi

Adapun rasio yang diperoleh dari indikator-indikator yang

diteliti dapat dilihat dari tabel yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.6

Kepemilikan Institusional

NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011

1 ASII 50,11 50,11 50,11 50,11 50,11

2 AUTO 86,72 93,91 95,65 95,65 95,65

3 BRAM 65,82 65,82 65,82 65,82 65,82

4 IKBI 93,06 93,06 93,06 93,06 93,06

5 INDF 51,53 50,05 50,05 50,05 50,07

6 KLBF 53,62 55,37 56,74 56,64 56,53

7 LION 28,85 28,85 28,85 57,70 57,70

8 LMSH 32,20 32,20 32,22 32,22 32,22

9 SMSM 69,94 69,94 58,13 58,13 58,13

10 TCID 77,88 77,61 77,61 73,77 73,77

11 UNVR 85,00 85,00 85,00 85,00 85,00

12 AALI 79,68 79,68 79,68 79,68 79,68

13 ITMG 77,60 77,60 73,72 65,00 65,00

14 ACES 69,97 73,09 71,80 71,73 72,33

15 AKRA 71,24 71,11 70,82 59,24 59,67

16 DGIK 71,78 64,40 64,40 64,40 64,40

Page 118: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

99

17 JKON 15,26 15,90 16,92 17,08 16,22

18 JRPT 12,35 12,46 12,69 12,88 12,88

19 LTLS 63,03 63,03 63,03 63,03 63,03

20 MTDL 12,93 12,93 12,93 12,32 25,13

21 PUDP 14,74 14,74 14,74 15,10 15,10

22 RALS 57,55 56,13 56,13 55,88 55,80

23 SMRA 37,30 42,57 32,53 38,44 37,87

24 TGKA 93,90 93,21 93,21 98,97 98,97

25 TOTL 56,50 57,20 57,19 56,50 56,50

26 UNTR 58,45 59,50 59,50 59,50 59,50

27 RUIS 84,48 77,19 77,19 77,19 77,19

28 MNCN 70,00 77,99 78,41 78,55 75,02

Rata-rata 58,62 58,95 58,15 58,70 59,01

Max 93,90 93,91 95,65 98,97 98,97

Min 12,35 12,46 12,69 12,32 12,88

Sumber : Data sekunder diolah

Tabel 4.6 menggambarkan besarnya rata-rata kepemilikan

institusional perusahaan. Dari tabel di atas menunjukkan bahwa

rata-rata kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak

institusional perusahaan mengalami peningkatan dan penurunan

setiap tahunnya.

Tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel

kepemilikan institusional memiliki nilai yang besar berbeda

dengan kepemilikan manajerial, yaitu di tahun 2007 sebesar

58,62%, pada tahun 2008 sebesar 58,95%, ditahun 2009 sebesar

58,15%, pada tahun 2010 sebesar 58,70% dan di tahun terahir

2011 sebesar 59,01%. Dari nilai rata-rata tersebut, nilai rata-rata

tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 59,01%,

sedangkan rata-rata terkecil terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar

Page 119: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

100

58,15%. Sementara itu, nilai kepemilikan institusional tertinggi

selama periode penelitian dimiliki oleh beberapa perusahaan

yang berbeda. Pada tahun 2007, nilai kepemilikan institusional

tertinggi dimiliki oleh PT. Tigaraksa Satria, Tbk sebesar 93,90%.

Pada tahun 2008 dan 2009 dimiliki oleh PT. Astra Otoparts, Tbk

dengan nilai kepemilikan institusional sebesar 93,91% dan

95,65%. Dan untuk tahun 2010 dan 2011 dimiliki oleh PT.

Tigaraksa Satria, Tbk dengan nilai kepemilikan institusional

yang sama sebesar 98,97%. Sedangkan nilai kepemilikan

institusional terendah selama periode penelitian yaitu dimiliki

oleh PT. Jaya Real Property, Tbk yaitu sebesar 12,35% di tahun

2007, sebesar 12,46% pada tahun 2008, sebesar 12,69% di tahun

2009, dan pada tahun 2011 sebesar 12,88%, kecuali pada tahun

2010, nilai kepemilikan institusional terendah dimiliki oleh PT.

Metrodata Electronics, Tbk dengan nilai sebesar 12,32%.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk

kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak

institusional hampir seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2011

mempunyai jumlah kepemilikan saham oleh institusional yang

sangat besar secara rata-rata jumlahnya lebih besar dari 50%. Hal

ini mengakibatkan segala keputusan dan tindakan yang dilakukan

oleh pihak manajemen perusahaan diawasi oleh pihak

Page 120: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

101

institusional. Dengan kepemilikan saham institusional yang besar

akan menimbulkan usaha pengawasan dan kontrol yang lebih

besar oleh pihak institusional terhadap oportunistik manajer

sehingga pemanfaatan akan aktiva perusahaan semakin besar dan

semakin efisien.

c. Dividend Payout Ratio (DPR)

Dividend payout ratio (DPR) merupakan salah satu kebijakan

dividen yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam membagi

dividen kepada pemegang saham. Kebijakan dividen ini adalah

keputusan keuangan perusahaan yang berkaitan dengan apakah laba

yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada para pemegang

saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan

guna pembiayaan investasi di masa mendatang (Brigham, 2001).

Dividend payout ratio yaitu sebuah parameter untuk mengukur

besaran dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham dengan

menggunakan persentase dari nilai dividen yang dibagikan per saham

dibanding dengan nilai laba bersih per saham. Variabel dividend

payout ratio memiliki niliai standar deviasi terkecil yaitu sebesar

0,68850. Hal ini berarti bahwa kesenjangan antara nilai maksimum

dengan nilai minimum dari nilai dividend payout ratio rendah.

Adapun rasio yang diperoleh dari indikator dividend payout ratio

yang diteliti dapat dilihat dari tabel yaitu sebagai berikut :

Page 121: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

102

Tabel 4.7

Dividend Payout Ratio

NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011

1 ASII 0,18 0,38 0,45 0,65 0,56

2 AUTO 0,10 0,28 0,18 0,01 0,02

3 BRAM 0,14 0,30 0,78 0,78 0,42

4 IKBI 0,14 0,31 1,33 0,15 0,67

5 INDF 0,27 0,36 0,20 0,39 0,40

6 KLBF 0,15 0,14 0,13 0,44 0,51

7 LION 0,21 0,17 0,21 0,19 0,27

8 LMSH 0,05 0,05 0,24 0,12 0,07

9 SMSM 0,27 0,31 0,65 0,98 0,77

10 TCID 0,41 0,47 0,48 0,52 0,52

11 UNVR 0,49 0,53 0,55 1,00 1,34

12 AALI 0,18 0,37 0,15 0,62 0,73

13 ITMG 0,57 0,38 0,43 0,74 0,97

14 ACES 0,32 0,05 0,08 0,10 0,50

15 AKRA 1,06 0,28 0,24 0,64 2,44

16 DGIK 7,65 0,25 0,18 0,21 0,22

17 JKON 0,03 0,24 0,24 0,33 0,33

18 JRPT 0,22 0,26 0,24 0,34 0,33

19 LTLS 0,09 0,15 0,52 0,31 0,30

20 MTDL 0,21 0,19 0,20 0,20 0,28

21 PUDP 0,02 0,49 0,09 0,09 0,14

22 RALS 0,42 0,51 0,65 0,53 0,60

23 SMRA 0,50 0,75 0,12 0,31 0,29

24 TGKA 0,34 0,23 0,74 0,72 0,46

25 TOTL 0,77 1,18 0,10 0,39 0,58

26 UNTR 0,16 0,24 0,28 0,43 0,39

27 RUIS 0,20 0,31 0,50 0,50 0,48

28 MNCN 0,24 0,42 0,18 0,25 0,28

Rata-rata 0,55 0,34 0,36 0,43 0,53

Max 7,65 1,18 1,33 1,00 2,44

Min 0,02 0,05 0,08 0,01 0,02

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 4.7 menggambarkan besarnya rata-rata dividend payout

ratio yang dimiliki perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Page 122: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

103

selama tahun 2007 sampai dengan 2011. Dari tabel diatas

menunjukkan bahwa nilai dividend payout ratio semakin meningkat

setiap tahunnya.

Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel

dividend payout ratio memiliki nilai yang cukup besar yaitu di tahun

2007 sebesar 55%, pada tahun 2008 sebesar 34%, ditahun 2009

sebesar 36%, pada tahun 2010 sebesar 43% dan di tahun terakhir

2011 sebesar 53%. Dari nilai rata-rata tersebut, nilai rata-rata tertinggi

terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 55%, sedangkan rata-rata

terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 34%. Sementara itu,

nilai dividend payout ratio tertinggi selama periode penelitian dimiliki

oleh beberapa perusahaan yang bebeda. Nilai DPR tertinggi pada

tahun 2007 dimiliki oleh PT. Duta Graha Indah, Tbk dengan nilai

sebesar 765%. Pada tahun 2008 dimiliki oleh PT. Total Bangun

Persada, Tbk dengan nilai dividend payout ratio sebesar 118% , di

tahun 2009 dimiliki oleh PT. Sumi Indo Kabel, Tbk dengan nilai

sebesar 113%. Pada tahun 2010 dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia,

Tbk sebesar 100% dan 2011 dimiliki oleh PT. AKR Corporindo, Tbk

dengan nilai dividend payout ratio sebesar 244%. Sedangkan nilai

dividend payout ratio terendah selama periode penelitian yaitu pada

tahun 2007 dimiliki oleh PT. Pudjiadi Prestige Tbk dengan nilai

sebesar 2%. Untuk tahun 2008 dan 2009 dimiliki oleh PT. Ace

Hardware Indonesia, Tbk yaitu sebesar 5% pada tahun 2008 dan

Page 123: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

104

sebesar 8% untuk tahun 2009. Pada tahun 2010 dan 2011, nilai

dividend payout ratio terkecil dimiliki oleh PT. Astra Otoparts, Tbk

sebesar 1% dan 2%

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2007

sampai dengan 2011 memiliki rata-rata dividend payout ratio yang

cukup tinggi sekitar 44,24%. Ini menunjukkan bahwa hampir

setengah dari keuntungan yang diperoleh perusahaan digunakan untuk

membayar dividen kepada pemegang saham dan sisanya akan

diinvestasikan kembali ke dalam bentuk laba ditahan. Peningkatan

pembayaran dividen akan mengurangi laba yang ditahan sehingga

sumber dana intern akan menurun dan perusahaan akan tertarik untuk

melakukan pinjaman sehingga leverage akan meningkat. Pembayaran

dividen yang semakin meningkat menunjukkan prospek perusahaan

semakin bagus di mata investor. Hal ini akan menarik investor untuk

membeli saham dan nilai perusahaan akan meningkat.

d. Cash Holding (CH)

Cash holding (CH) atau menahan kas atau jumlah kepemilikan

kas yang dimiliki perusahaan merupakan salah satu bentuk aset likuid

yang berbentuk sejumlah uang kartal yang dimiliki oleh perusahaan

dimana ia disimpan dalam kas kecil (petty cash) atau dalam kas

register atau dalam bentuk rekening-rekening baik itu didalam bank

maupun didalam pasar uang. Variabel cash holding memiliki nilai

Page 124: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

105

standar deviasi sebesar 0,88802. Nilai standar deviasi ini dibawah

rata-rata yang berarti menggambarkan bahwa kesenjangan antara nilai

maksimum dengan nilai minimum dari nilai cash holding rendah.

Adapun nilai dari cash holding yang diukur dapat dilihat dari tabel di

bawah ini :

Tabel 4.8

Cash Holding

NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011

1 ASII 12,80 12,94 12,94 12,85 12,12

2 AUTO 11,57 12,73 11,89 11,69 11,56

3 BRAM 11,40 11,44 11,13 10,74 11,03

4 IKBI 11,12 11,20 11,26 11,10 11,14

5 INDF 12,66 12,63 12,65 13,02 13,12

6 KLBF 12,05 12,12 12,19 12,28 12,36

7 LION 10,80 10,91 11,10 11,17 11,24

8 LMSH 9,52 9,47 9,43 9,43 9,79

9 SMSM 9,95 10,13 10,16 10,16 10,22

10 TCID 11,02 11,00 14,17 11,11 10,95

11 UNVR 11,64 11,86 11,93 11,50 11,53

12 AALI 12,01 11,94 11,90 12,09 11,92

13 ITMG 9,38 12,39 12,61 12,42 12,74

14 ACES 11,00 13,99 14,60 11,56 11,32

15 AKRA 11,33 11,46 11,44 11,84 12,12

16 DGIK 11,63 11,48 11,55 11,82 11,47

17 JKON 11,26 11,24 11,58 11,78 11,89

18 JRPT 10,73 10,86 11,41 11,88 11,94

19 LTLS 11,01 11,25 11,47 11,37 11,01

20 MTDL 11,20 11,34 11,20 10,99 11,32

21 PUDP 10,50 10,36 10,45 10,44 10,81

22 RALS 11,84 11,93 11,82 11,90 11,97

23 SMRA 11,48 11,42 11,80 11,05 12,17

24 TGKA 10,49 10,44 10,63 10,96 11,03

25 TOTL 11,12 11,46 11,64 11,69 11,82

26 UNTR 12,02 12,52 12,44 12,13 12,85

27 RUIS 10,72 10,91 10,80 10,69 10,86

Page 125: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

106

28 MNCN 12,21 12,09 12,05 12,03 11,92

Rata-rata 11,23 11,55 11,72 11,49 11,58

Max 12,80 13,99 14,60 13,02 13,12

Min 9,38 9,47 9,43 9,43 9,79

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 4.8 menunjukkan data mengenai nilai cash holding, dari

tabel diatas didapatkan rata-rata untuk nilai cash holding adalah

sebagai berikut yaitu di tahun 2007 rata-rata nilai cash holding

perusahaan sebesar 11,23, pada tahun 2008 sebesar 11,55, pada tahun

2009 sebesar 11,72, ditahun 2010 rata-rata nilai cash holding sebesar

11,49 dan pada tahun 2011 sebesar 11,58. Untuk nilai rata-rata cash

holding tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 11,72,

sedangkan untuk nilai rata-rata cash holding terendah terjadi pada

tahun 2007 yaitu sebesar 11,23. Nilai tertinggi cash holding selama

periode penelitian dimiliki oleh tiga perusahaan yang berbeda yaitu

PT. Astra International, Tbk pada tahun 2007 dengan nilai sebesar

12,80, PT. Ace Hardware Indonesia, Tbk untuk tahun 2008 dengan

nilai cash holding sebesar 13,99 dan pada tahun 2009 dengan nilai

sebesar 14,60. Pada tahun 2010 dan 2011, nilai cash holding tertinggi

dimiliki oleh PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk yaitu sebesar 13,02

dan 13,12. Sedangkan untuk nilai cash holding terendah berturut-turut

dimiliki oleh PT. Lionmesh Prima, Tbk yaitu pada tahun 2008 sebesar

9,47, pada tahun 2010 sebesar 9,43, dan terakhur ditahun 2011

sebesar 9,79, kecuali untuk tahun 2007, nilai cash holding terendah

dimiliki oleh PT. Indo Tambang Raya Megah, Tbk sebesar 9,38.

Page 126: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

107

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata nilai

cash holding perusahaan mengalami fluktuasi naik turun dari tahun ke

tahun. Hal ini disebabkan terjadinya krisis ekonomi global dan

keadaan ekonomi di Indonesia yang masih belum stabil sehingga

menyebabkan besarnya rata-rata kas dari tahun ke tahun mengalami

perubahan dan mengakibatkan nilai rata-rata cash holding yang

dimiliki perusahan mengalami kenaikan dan penurunan setiap

tahunnya.

e. Kualitas Audit (KA)

Kualitas audit (KA) dapat dilihat dari peran auditor yang

memiliki kompetensi yang memadai dan bersikap independen

menjadi pihak yang dapat memberikan kepastian terhadap integritas

angka-angka akuntansi yang dilaporkan oleh manajemen (Becker, et.

al. dalam Herawaty, 2008). Untuk mengukur kualitas audit

menggunakan ukuran kantor akuntan publik (KAP) atau skala auditor

dengan menggunakan variabel dummy yaitu, dengan menggunakan

nilai satu untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Big Four dan nilai

nol untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP Non Big Four. Variabel

independen kualitas audit memiliki nilai standar deviasi dibawah rata-

rata yaitu sebesar 0,47138. Hal ini berarti menggambarkan bahwa

kesenjangan antara nilai maksimum dengan nilai minimum dari nilai

kualitas audit rendah.

Page 127: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

108

Adapun nilai yang diperoleh dari variabel dummy kualitas audit

yang diukur dapat dilihat dari tabel dibawah ini:

Tabel 4.9

Kualitas Audit

NO. KODE 2007 2008 2009 2010 2011

1 ASII 1 1 1 1 1

2 AUTO 1 1 1 1 1

3 BRAM 0 1 1 1 1

4 IKBI 1 1 1 1 1

5 INDF 1 1 1 1 1

6 KLBF 1 1 1 1 1

7 LION 0 0 0 0 0

8 LMSH 1 0 0 0 0

9 SMSM 0 0 0 0 0

10 TCID 1 1 1 1 1

11 UNVR 1 1 1 1 1

12 AALI 1 1 1 1 1

13 ITMG 1 1 1 1 1

14 ACES 0 0 0 0 0

15 AKRA 1 1 1 1 1

16 DGIK 0 0 0 0 0

17 JKON 0 0 0 0 0

18 JRPT 0 0 0 0 0

19 LTLS 1 1 1 1 1

20 MTDL 1 1 1 1 1

21 PUDP 0 0 0 0 0

22 RALS 1 1 1 1 1

23 SMRA 1 1 1 1 1

24 TGKA 1 1 1 1 1

25 TOTL 0 0 0 0 0

26 UNTR 1 1 1 1 1

27 RUIS 1 1 1 1 0

28 MNCN 1 1 1 1 1

Rata-rata 1 0,68 0,68 0,68 0,64

Max 1 1 1 1 1

Min 0 0 0 0 0

Sumber: Data sekunder diolah

Page 128: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

109

Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa rata-rata nilai variabel

dummy kualitas audit mengalami penurunan pada tahun 2008,

kemudian cenderung stabil dan pada tahun 2011 mengalami

penurunan kembali. Yaitu sebesar 100% untuk tahun 2007, sedangkan

sebesar 68% untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, kecuali untuk tahun

2011 nilai rata-rata kualitas audit mengalami penurunan menjadi 64%.

Nilai rata-rata variabel dummy kualitas audit yang cenderung

mengalami penurunan dari tahun ke tahun disebabkan oleh

kepercayaan pengguna laporan keuangan kepada KAP big four yang

mengalami penurunan diakibatkan adanya skandal akuntan publik

yang berafiliasi dengan KAP big four dapat mengurangi kepercayaan

kualitas dari laporan keuangan yang diaudit oleh KAP tersebut.

Sehingga mereka percaya bahwa laporan keuangan yang telah diaudit

oleh auditor eksternal dari KAP big four belum tentu dapat lebih

dipercayai dibandingkan dengan laporan keuangan yang diaudit oleh

auditor dari KAP yang tidak berafiliasi dengan KAP luar negeri atau

KAP non big four. Hal ini dikarenakan ukuran KAP bukan

merupakan satu-satunya faktor penentu kualitas audit dan masih

banyak faktor lain yang mempengaruhi kualitas audit.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan interpretasi terhadap hasil regresi, terlebih dahulu

dilakukan pengujian terhadap asumsi-asumsi klasik sehingga hasil tersebut

layak digunakan. Pengujian ini diperlukan agar model regresi menjadi

Page 129: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

110

suatu model yang lebih representatif. Analisis data uji asumsi klasik dalam

penelitian ini antara lain melalui uji normalitas, multikolonieritas,

heteroskedastisitas dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau

keduanya telah terdistribusi secara normal atau tidak. Suatu model

regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Dalam menguji normalitas suatu nilai residual

umumnya dideteksi dengan grafik atau uji statistik.

1) Analisis Statistik

Pengujian normalitas dengan menggunakan grafik dapat

menyesatkan jika tidak hati-hati karena secara visual kelihatan

normal tetapi secara statistik sebaliknya. Pengujian normalitas

dengan menggunakan analisis statistik dapat menggunakan dua

metode, yaitu:

a) Uji Skewness dan Kurtosis

Uji statistik sederhana dapat dilakukan dengan melihat

nilai kurtosis dan skewness dari masing-masing variabel

penelitian baik variabel independen maupun variabel

dependen. Skewnes berhubungan dengan simetri distribusi.

Sedangkan kurtosis berhubungan dengan puncak dari suatu

Page 130: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

111

distribusi. Hasil uji skewness dan kurtosis dapat dilihat

dibawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Skewness dan Kurtosis

(Sebelum Tranformasi)

N Skewness Kurtosis Zskewness Zkurtosis

KM 140 2.714 6.502 13.109 15.704

KI 140 -.513 -.575 -2.478 -1.388

DPR 140 8.580 87.768 41.446 211.980

CH 140 .244 1.237 1.181 2.987

KA 140 -.738 -1.477 -3.564 -3.567

Q 140 3.574 14.495 17.263 35.008

Unstandardized

Residual 140 3.283 13.195 15.858 31.870

Valid N

(listwise)

140

Sumber : Data sekunder diolah

Hasil perhitungan Zskewness dan Zkurtosis beberapa

variabel penelitian jauh diatas nilai tabel yaitu sebesar 1,96

dengan tingkat signifikansi 0,05. Variabel penelitian tersebut

adalah kepemilikan manajerial, dividend payout ratio dan

nilai perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa data

variabel kepemilikan manajerial, dividend payout ratio, dan

nilai perusahaan tidak berdistribusi normal.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan valid,

maka selanjutnya adalah melakukan transformasi data

mentah ke dalam bentuk natural logaritma dari masing-

masing data yang diuji. Hal ini disebabkan nilai skewness

Page 131: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

112

dari data beberapa variabel penelitian yang tidak

terdistribusi normal bernilai positif dan bentuk histogram

dari data tersebut berbentuk substansial positive skewness

sehingga peneliti melakukan transformasi data dalam bentuk

logaritma natural.

Tabel 4.11

Hasil Uji Skewness dan Kurtosis

(Setelah Tranformasi)

N Skewness Kurtosis Zskewness Zkurtosis

Ln.KM 140 .090 -1.429 0.4347779 -3.45164

KI 140 -.513 -.575 -2.478117 -1.38843

Ln.DPR 140 -.559 2.708 -2.700585 6.539646

CH 140 .244 1.237 1.1805986 2.986963

KA 140 -.738 -1.477 -3.56434 -3.56687

Ln.Q 140 .914 1.236 4.4132802 2.985454

Unstandardized

Residual 140 .484 .681 2.3357385 1.644552

Valid N

(listwise)

140

Sumber : Data sekunder diolah

Hasil perhitungan Zskewness dan Zkurtosis setelah

transformasi dari data variabel kepemilikan manajerial,

dividend payout ratio, dan nilai perusahaan mendekati nilai

tabel yaitu sebesar 1,96 dengan tingkat signifikansi 0,05.

Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel kepemilikan

manajerial, dividend payout ratio, dan nilai perusahaan

berdistribusi normal.

Page 132: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

113

b) Uji Statistik Kolmogrov-Smirnov (K-S)

Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji statistik

non parametric kolmogrov-smirnov (K-S) untuk ukuran

akrual sebelum transformasi menunjukkan nilai Kolmogrov-

Smirnov (K-S) sebesar 2,592 dengan nilai signifikansi (2-

tailed) sebesar 0,000. Hasil uji sebelum transformasi

menunjukkan bahwa nilai signifikansi di bawah 0,05 (α <

0,05)berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan

yang signifikan dengan data normal baku, berarti data

tersebut tidak normal dan Ha ditolak. Sehingga data

penelitian harus dtransformasi Hasil setelah transformasi

menunjukkan nilai Kolmogrov-Smirnov (K-S) sebesar 0,617

dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,841. Hasil ini

menunjukkan bahwa nilai signifikansi di atas 0,05 (α > 0,05)

maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

data yang akan diuji dengan data normal baku, artinya data

yang kita uji normal karena tidak berbeda dengan normal

baku dan Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa model

regresi memenuhi asumsi normalitas karena tingkat

signifikansinya melebihi 0,05 (α > 0,05).

Page 133: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

114

Tabel 4.12

Uji Normalitas : Nilai Kolmogrov-Smirnov

(Sebelum Transformasi)

Unstandardized

Residual

N 140

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std.

Deviation

2.21831366

Most Extreme

Differences

Absolute .219

Positive .219

Negative -.158

Kolmogorov-Smirnov Z 2.592

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 19

Tabel 4.13

Uji Normalitas : Nilai Kolmogrov-Smirnov

(Setelah Transformasi)

Unstandardized

Residual

N 140

Normal

Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .59364747

Most

Extreme

Differences

Absolute .052

Positive .052

Negative -.037

Kolmogorov-Smirnov Z .617

Asymp. Sig. (2-tailed) .841

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Output SPSS 19

Page 134: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

115

2) Analisis grafik

Dalam penelitian ini, pengujian analisis grafik dilakukan

dengan menggunakan metode Probability Plot (P-Plot) atau model

Uji Normalitas residual dan Grafik Histogram. Hasil Pengujian ini

dapat dilihat pada gambar 4.1 dan 4.2 berikut ini:

Gambar 4.1

Uji Normalitas : Grafik Normal Plot

(Setelah Transformasi)

Sumber: Ouput SPSS 19

Page 135: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

116

Gambar 4.2

Uji Normalitas : Grafik Histogram

(Setelah Transformasi)

Sumber: Data sekunder diolah

Pada gambar 4.1, grafik normal plot menunjukkan titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti

arah garis diagonal. Sedangkan pada gambar 4.2, grafik histogram

memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah

terdistribusi secara normal. Terkait dengan data hasil uji normalitas,

maka data tersebut akan digunakan dalam pengujian asumsi klasik

yang lainnya dan uji hipotesis selanjutnya.

Page 136: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

117

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas ini pada dasarnya bertujuan untuk menguji

apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas. Multikolonieritas dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance

serta Varian Inflation Factor (VIF). Suatu model regresi dikatakan tidak

memiliki kecenderungan adanya gejala multikolonieritas adalah apabila

memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10 dan Tolerance lebih besar

dari 0,10 (Ghozali, 2011). Hasil pengujian model regresi diperoleh nilai-

nilai VIF untuk masing-masing variabel ini dapat dilihat dari tabel 4.14

berikut:

Tabel 4.14

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Keputusan Tolerance VIF

1 (Constant)

Ln.KM .671 1.489 Tidak ada multikolonieritas

KI .726 1.377 Tidak ada multikolonieritas

Ln.DPR .937 1.067 Tidak ada multikolonieritas

CH .711 1.406 Tidak ada multikolonieritas

KA .720 1.389 Tidak ada multikolonieritas

Dari tabel 4.14 diatas menunjukkan bahwa semua variabel

independen dan kontrol memiliki nilai Tolerance > 0,10 dan VIF < 10.

Hasil perhitungan nilai Tolerance juga menunjukkan tidak ada variabel

independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti

a. Dependent Variable: Ln.Q

Sumber: Data sekunder diolah

Page 137: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

118

tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%.

Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah

terbebas dari masalah multikolonieritas. Hal ini menunjukkan bahwa

semua variabel bebas tersebut layak digunakan sebagai prediktor.

c. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik adalah model yang homoskodestisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini, uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik scatter

plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya

SRESID. Dari grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

(Ghozali, 2011).

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

terbebas dari masalah heteroskedastitisitas. Untuk menentukan

heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot. Hasil uji

heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot di tunjukan

pada gambar 4.3 pada halaman berikutnya:

Page 138: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

119

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas – Grafik Scatterplot

Sumber: Output SPSS 19

Gambar uji scatterplot diatas menunjukkan bahwa data sampel

tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data

tersebar baik berada di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini menunjukkan tidak terdapat heteroskedastisitas dalam model regresi

yang digunakan sehingga layak dipakai untuk kemudian dilanjutkan ke

pengujian hipotesis.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi (Ghozali, 2011).

Page 139: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

120

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin Watson

(D-W). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode tertentu dengan periode sebelumnya. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang bebas dari masalah autokorelasi. Selengkapnya

mengenai hasil uji autokorelasi penelitian dapat dilihat pada tabel 4.15

berikut ini.

Tabel 4.15

Uji Autokorelasi

a. Predictors: (Constant), KA, Ln.DPR, Ln.KM, KI, CH

b. Dependent Variable: Ln.Q

Sumber: Output SPSS 19

Dari tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 1,615.

Dengan jumlah predictors sebanyak 5 buah (k=5) dan sampel sebanyak

140 sampel (n=140), berdasarkan tabel D-W dengan tingkat signifikansi

5%, maka dapat ditentukan nilai (dl) adalah sebesar 1,637 dan (du) adalah

sebesar 1,798. Dengan demikian, berdasarkan nilai dl ≤ D-W ≤ du

menunjukkan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif. Untuk

memperkuat hasil penelitian ini maka digunakan uji run test, di mana

gangguan autokorelasi terjadi jika signifikansi di bawah 0,05. Berikut

Model Summaryb

Model

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .315 12.343 5 134 .000 1.651

Page 140: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

121

adalah pengujian autokorelasi dengan menggunakan run test pada

halaman berikutnya.

Tabel 4.16

Uji Autokorelasi-Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.03634

Cases < Test Value 70

Cases >= Test Value 70

Total Cases 140

Number of Runs 66

Z -.848

Asymp. Sig. (2-tailed) .396

a. Median

Sumber : Output SPSS 19

Dari hasil pengujian yang diperoleh dalam tabel 4.16 menunjukkan

nilai test adalah -0,03634 dengan probabilitas 0,396 yang berarti diatas

signifikansi 0,05 (0,396 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa nilai

residual acak atau random, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian

ini tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai

koefisien determinasi (R2) adalah nol sampai dengan satu. Apabila angka

koefisien determinasi semakin mendekati satu maka pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen adalah semakin kuat, yang berarti

Page 141: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

122

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).

Pengujian goodness of fit dari model regresi yang diperoleh dari nilai

adjusted R2 diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.17

Uji Goodness of Fit

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .562a .315 .290 .60462

a. Predictors: (Constant), KA, Ln.DPR, Ln.KM, KI, CH

b. Dependent Variable: Ln.Q

Sumber : Output SPSS 19

Dari tampilan output SPSS 19 terlihat bahwa besarnya nilai koefisien

korelasi (R) = 0,562 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan (korelasi)

antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 56,2%. Artinya

Nilai Perusahaan (Ln.Q) mempunyai hubungan yang kuat (0,51 – 0,75)

dengan Struktur Kepemilikan yang diwakili oleh Kepemilikan Manajerial

(Ln.KM) dan Kepemilikan Institusional (Ln.KI), Dividend Payout Ratio

(Ln.DPR), Cash Holding (Ln.CH), dan Kualitas Audit (KA) karena diperoleh

nilai koefisien korelasi berada antara 0,51 sampai dengan 0,75 (0,51 – 0.75),

maka hubungan kuat antara variabel dependen dengan variabel independen.

Adapun besarnya adjusted R2 diperoleh sebesar 0,290. Hal ini berarti

bahwa hanya 29,0%, variabel dependen yaitu Nilai Perusahaan(Ln.Q) dapat

dijelaskan oleh variasi variabel independen yaitu Kepemilikan Manajerial

(Ln.KM), Kepemilikan Institusional (Ln.KI), Dividend Payout Ratio

Page 142: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

123

(Ln.DPR), Cash Holding (Ln.CH) dan Kualitas Audit (KA). Hal ini

menandakan bahwa masih rendah atau lemahnya kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sedangkan sisanya sebesar

71,0 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model regresi.

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya

adalah mekanisme Corporate Governance (CG) yang diukur dengan ukuran

dewan direksi, Board Intensity atau pertemuan dewan perusahaan, dan board

independen. Peningkatan ukuran dewan direksi akan memberikan manfaat

bagi perusahaan karena terciptanya jaringan dengan pihak luar perusahaan dan

menjamin ketersediaan sumber daya perusahaan (Maryanah, 2008 dalam

Rahmawati dan Febrien, 2009).

Jumlah board independence (dewan komisaris independen) yang

meningkat disesuaikan dengan kondisi perusahaan berarti, pengawasan atas

pengelolaan perusahaan oleh dewan komisaris independen semakin baik,

sehingga kinerja perusahaan akan meningkat dan nilai perusahaan akan

meningkat. Komponen lainnya yang juga dapat mempengaruhi nilai

perusahaan, menurut Kallapur dan Trombley (2001) dalam Rachmawati dan

Triatmoko (2007) adalah Investment Oppurtunity Set (IOS) karena

kesempatan investasi perusahaan merupakan salah satu komponen penting

dari nilai pasar. Hal tersebut disebabkan karena IOS perusahaan akan

mempengaruhi cara pandang manajer, pemilik, investor dan kreditor terhadap

pertumbuhan perusahaan berdasarkan investasinya.

Page 143: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

124

4. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan, sedangkan variabel independen

dalam penelitian ini adalah kepemilikian manajerial, kepemilikan

institusional, dividend payout ratio, cash holding, dan kualitas audit.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji F untuk uji

simultan dan Uji t untuk uji parsial.

a. Pengujian secara Simultan (Uji F)

Uji simultan dapat diketahui dengan melakukan uji statistik F. Uji

statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama atau simultan dapat mempengaruhi variabel

independen (Ghozali, 2011). Uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.18

berikut ini:

Tabel 4.18

Uji Simultan (F test)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 22.562 5 4.512 12.343 .000a

Residual 48.986 134 .366

Total 71.548

a. Predictors: (Constant), KA, Ln.DPR, CH, KI, Ln.KM

b. Dependent Variable: Ln.Q

Sumber : Ouput SPSS 19

Page 144: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

125

Dari tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 12,343

dengan nilai sig. sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa model regresi

dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan karena nilai sig. <

alpha (α = 5%). Maka dapat disimpulkan Ha6 diterima yang menunjukkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, dividend payout ratio, cash holding, dan

kualitas audit dan berpengaruh secara serentak atau simultan terhadap

nilai perusahaan.

b. Pengujian secara Parsial (Uji t)

Dari hasil pengujian terhadap asumsi klasik, diperoleh model regresi

tersebut telah memenuhi asumsi normalitas, multikolonieritas,

autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan menguji model persamaan regresi secara parsial terhadap masing-

masing variabel bebas. Hasil pengujian model regresi secara parsial

diperoleh sebagai berikut:

Page 145: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

126

Tabel 4.16

Uji Parsial (t Test)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.514 .796 -.646 .520

Ln.KM -.124 .023 -.465 -5.335 .000

KI .001 .002 .035 .415 .679

Ln.DPR .123 .059 .153 2.069 .040

CH .076 .068 .094 1.106 .271

KA -.021 .128 -.014 -.162 .872

a. Dependent Variable: Ln.Q

Sumber : Output SPSS 19

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen dapat dilihat dari nilai beta unstandardized, sedangkan

untuk melihat dominasi variabel independen terhadap variabel dependen

tercermin pada beta standardized.

Berdasarkan tabel uji parsial (t test) maka diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut :

Ln.Q = - 0,514 – 0,124 Ln.KM + 0,001 KI + 0,123 Ln.DPR +

0,076 CH – 0,021 KA + e

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa konstanta

sebesar -0,514 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap

konstan, maka rata-rata nilai perusahaan (Ln.Q) sebesar -0,514. Variabel

KI, DPR, dan CH memiliki koefisien regresi dengan arah positif.

Page 146: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

127

Sedangkan variabel Ln.KM dan KA memiliki koefisien regresi dengan

arah negatif. Hal ini berarti bahwa perusahaan dengan KI, Ln.DPR, dan

CH yang tinggi akan menyajikan nilai perusahaan yang tinggi. Dan

sebaliknya perusahaan dengan Ln.KM dan KA yang tinggi akan

menyebabkan nilai perusahaan rendah.

Hasil pengujian signifikansi variabel bebas secara parsial

sebagaimana pada pembahasan sebagai berikut:

1) Variabel Struktur Kepemilikan

Struktur Kepemilikan diproksikan melalui dua variabel, yaitu:

a) Kepemilikan Manajerial

Ha1: Interaksi antara Kepemilikan Manajerial memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel

kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan menunjukkan

koefisien regresi sebesar -0,124 yang menunjukkan bahwa

setiap penambahan kepemilikan manajerial sebesar satu akan

menurunkan nilai perusahaan sebesar 0,124. Dan nilai t hitung

sebesar -5,335 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang

berada di bawah 0,05. Ini berarti menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial memiliki pengaruh yang negatif dan

signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis

alternatif pertama yang menyatakan kepemilikan manajerial

Page 147: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

128

memiliki pengaruh yang negatif terhadap nilai perusahaan

diterima.

Dari penelitian tersebut dapat diartikan bahwa semakin

tinggi struktur kepemilikan saham perusahaaan yang dimiliki

oleh manajemen perusahaan maka akan menurunkan nilai

perusahaan. Karena hal ini akan menyebabkan kinerja

perusahaan yang lebih berorientasi kepada kepentingan pihak

manajer sehingga kepentingan di luar pihak tersebut akan

diabaikan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh M.Ikbal, dkk (2011) dan Sofyaningsih dan

Hardiningsih (2011) yang membuktikan bahwa besarnya

kontribusi kepemilikan manajerial yang secara langsung

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Temuan ini didukung

pula oleh Isshaq, et. al. (2009) yang menunjukkan adanya

hubungan negatif antara ownership structure dengan nilai

perusahaan, penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang

dilakukan Haruman (2008) yang menyebutkan bahwa adanya

hubungan negatif antara kepemilikan manajerial dengan nilai

perusahaan. Selain itu, hasil penelitian ini juga didukung oleh

Wahidahwati (2002) dalam Pujiati dan Widanar (2009) yang

menyatakan bahwa kepemilikan mewakili suatu sumber

kekuasaan (source of power) dimana dengan semakin tingginya

kepemilikan manajerial maka dapat mengakibatkan semakin

Page 148: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

129

kuatnya pengaruh dan kekuasaan mereka dalam menjalankan

perusahaan dan tujuan mereka tidak terlepas demi kepentingan

mereka sendiri. Hal ini tentu akan memperbesar kemungkinan

pihak manajemen dalam melakukan tindakan oportunistik dalam

perusahaan.

Hasil ini berbeda dengan penelitian Sujoko dan Soebiantoro

(2007) yang membuktikan bahwa variabel struktur kepemilikan

saham mempunyai pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan agency theory yang

menyebutkan bahwa dengan peningkatan kepemilikan

manajerial yang lebih baik dapat menyelaraskan kepentingan

manajer dan pemegang saham, sehingga dapat meningkatkan

nilai perusahaan (Jensen dan Meckling,1976 dalam Isshaq, et.

al., 2009). Implikasi manajerial bagi emiten adalah manajemen

perlu menyusun struktur dan komposisi insider ownership yang

optimal agar memberikan kontribusi terhadap nilai perusahaan.

Sehingga pengaruh kepemilikan saham yang dimiliki oleh

pihak manajerial perusahaan tidak terlalu besar dan perilaku

manajemen masih berada dalam pengawasan dewan komisaris

dan pihak institusional dengan baik dan berjalan secara efektif.

Page 149: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

130

b) Kepemilikan Institusional

Ha2: Interaksi antara Kepemilikan Institusional memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel

kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan

menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,001 dan nilai t hitung

sebesar 0,415 dengan nilai signifikan sebesar 0,679 yang berada

di atas 0,05. Maka hal ini berarti bahwa kepemilikan

institusional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

nilai perusahaan. Dengan demikian hipotesis alternatif dua yang

menyatakan bahwa interaksi antara kepemilikan institusional

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan

ditolak.

Hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Rachmawati dan Triatmoko (2007), Sujoko dan

Soebiantoro (2007), Haruman (2008) maupun Rahmawati dan

Febrien (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan

institusional memiliki pengaruh secara langsung terhadap nilai

perusahaan. Namun, temuan ini didukung oleh hasil penelitian

yang dilakukan Pujiati dan Widanar (2009) yang menyatakan

bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap

nilai perusahaan, dimana besar kecilnya proporsi kepemilikan

saham institusional dalam perusahaan tidak akan mempengaruhi

Page 150: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

131

nilai perusahaan tersebut di pasaran. Selain itu, temuan ini

didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) yang membuktikan

bahwa kepemilikan institusional tidak terbukti mempengaruhi

nilai perusahaan. Hal ini berkaitan dengan karakteristik unik

struktur kepemilikan dari perusahaan-perusahaan go public di

Indonesia yang pada umumnya sebagian besar terdiri dari

perusahaan holding companies yang masih merupakan

perusahaan-perusahaan keluarga, dimana pihak manajemen

perusahaan masih merupakan bagian dari perusahaan -

perusahaan keluarga tersebut (Sudarma, 2004 dalam Sugeng,

2009). Dengan kondisi yang seperti ini, walaupun kepemilikan

institusional mendominasi tergolong outsider ownership

bersama dengan pemegang saham yang berasal dari public

(masyarakat), namun dapat dikatakan status sebagai outsider

dari kepemilikan institusional tersebut menjadi semu karena

dalam kenyataannya mereka memiliki afiliasi yang kuat dengan

manajemen. Maka fungsi kepemilikan institusional sebagai

sarana pengawasan bagi pihak manajemen tidak dapat berjalan

secara efektif.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan agency theory

yang menyatakan bahwa salah satu cara yang dapat digunakan

untuk mengurangi agency problem dan agency cost adalah

Page 151: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

132

dengan cara meningkatkan kepemilikan saham perusahaan oleh

institusional. Karena dengan adanya kepemilikan oleh investor-

investor institusional seperti perusahaan investasi, bank,

perusahaan asuransi, maupun lembaga lain yang bentuknya

seperti perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan

manajemen yang lebih optimal dalam mengelola perusahaan

(Moh’d, et.al., 1998).

Dari hasil ini disimpulkan bahwa jumlah pemegang saham

dari pihak institusional yang besar, belum tentu efektif dalam

memonitor perilaku manajer dalam perusahaan. Hal ini terjadi

karena adanya holding companies dan asimetri informasi antara

investor dengan manajer. Adanya asimetri informasi membuat

investor belum sepenuhnya memiliki informasi yang dimiliki

oleh manajer (sebagai pengelola perusahaan) sehingga manajer

sulit dikendalikan oleh investor institusional. Selain itu, di

Indonesia sendiri, kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak

institusional masih belum cukup umum. Hal ini disebabkan

pihak institusional masih belum merasa memiliki perusahaan

sehingga mereka kurang dalam mengawasi perilaku manajer

dalam perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kepemilikan saham yang dimiliki investor institusional belum

dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 152: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

133

2) Variabel Dividend Payout Ratio

Ha3 : Interaksi antara Dividend Payout Ratio memiliki pengaruh

yang positif terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel dividend

payout ratio terhadap nilai perusahaan menunjukkan koefisien

regresi sebesar 0,123 yang menunjukkan bahwa setiap penambahan

dividend payout ratio sebesar satu akan meningkatkan nilai

perusahaan sebesar 0,123. Dan nilai t hitung sebesar 2,069 dengan

signifikansi sebesar 0,040. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05

maka hal ini berarti bahwa dividend payout ratio memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian

hipotesis alternatif tiga yang menyatakan bahwa interaksi antara

dividend payout ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

nilai perusahaan diterima.

Adanya pengaruh positif dari variabel dividend payout ratio

terhadap nilai perusahaan menunjukkan semakin besar dividen yang

dibayarkan kepada pemegang saham akan menyebabkan semakin

tinggi nilai perusahaan. Hasil dari penelitian ini sama dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Hasnawati (2005) yang

menyimpulkan bahwa dividend payout ratio berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini didukung pula oleh

penelitian Isshaq, et. al. (2009) yang menunjukkan adanya pengaruh

signifikan positif antara dividend payout ratio terhadap nilai

Page 153: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

134

perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan Gordon (1962) dalam

Brigham dan Gapenski (1996) tentang bird in the hand theory,

bahwa pemegang saham lebih menyukai dividen yang tinggi karena

memiliki kepastian yang tinggi dibandingkan capital gain. Selain itu,

hasil penelitian ini sesuai dengan dividend signaling theory yang

menyatakan bahwa pengumuman dividen tunai mempunyai

kandungan informasi yang mengakibatkan adanya reaksi harga

saham. Teori ini menjelaskan bahwa informasi tentang perubahan

dividen yang diterima dan digunakan oleh investor sebagai signal

tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang, (Ikbal, dkk.,

2011). Sinyal ini merupakan informasi positif yang dapat

meningkatkan pendapatan kesejahteraan pemegang saham sehingga

dapat menambah nilai pada perusahaan.

Teori ini juga didukung dengan penilaian atas perusahaan yang

dinilai berdasarkan aliran kas yang akan diterima oleh pemegang

saham. Karena dividen merupakan aliran kas masuk bagi pemegang

saham, jadi semakin tinggi dividen, maka pemegang saham semakin

sejahtera atau kaya. Hal ini paralel dengan Lintler (1962), Gordon

(1963), Bhattacharya (1976) dalam Hasnawati (2005).

Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ikbal,

dkk. (2011), Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011) yang

menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak terbukti mempengaruhi

nilai perusahaan. Hal ini berarti tinggi rendahnya dividen yang

Page 154: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

135

dibayarkan kepada pemegang saham tidak berkaitan dengan tinggi

rendahnya nilai perusahaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

dividen payout ratio suatu perusahaan maka akan semakin tinggi

pula nilai dari perusahaan tersebut dimana dividen menunjukan hal-

hal yang pasti berkaitan dengan apresiasi harga saham. Karena

dividen diduga risikonya lebih kecil bila dibandingkan dengan

capital gain, maka perusahaan seharusnya menetapkan rasio

pembayaran dividen dan menawarkan dividen yield yang tinggi

untuk memaksimumkan harga sahamnya.

3) Variabel Cash Holding

Ha4 : Interaksi antara Cash Holding memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel cash holding

terhadap nilai perusahaan menunjukkan koefisien regresi sebesar

0,076 dan nilai t hitung sebesar 1,106 dengan nilai signifikan

sebesar 0,271 yang berada di atas 0,05. Maka ini berarti bahwa cash

holding tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

perusahaan. Dengan demikian hipotesis alternatif empat yang

menyatakan bahwa interaksi antara cash holding memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.

Dari hubungan tersebut dapat diketahui bahwa semakin kecil

atau besar kepemilikan kas perusahaan disesuaikan dengan kondisi

Page 155: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

136

yang dimiliki oleh perusahaan tersebut maka ini, tidak akan

berdampak pada peningkatan nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa

kepemilikan kas sebuah perusahaan bukan merupakan akses bagi

perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan investor untuk

menanamkan modalnya di perusahaan dan mudah mendapatkan

pembiayaan dari kreditor. Karena dengan besar kecilnya jumlah

kepemilikan kas di perusahaan, mencerminkan bahwa manajemen

rentan melakukan perilaku ceroboh dalam melakukan manajemen

kas. Sehingga manajemen cenderung menutupi perilakunya dalam

mengelola kas dan timbullah asimetri informasi (information

asymmetry) antara perusahaan (agent) dan pemegang saham

(principal). Perusahaan (agent) yang diwakili oleh manajemen

mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang

akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditor). Selain itu,

kepemilikan kas dalam perusahaan menyebabkan banyaknya peluang

investasi yang hilang. Hal ini menyebabkan perusahaan tidak

memberikan sinyal positif kepada pemegang saham dan

menyebabkan asimetri informasi. Kurangnya informasi yang dimiliki

oleh pihak luar menyebabkan investor tidak dapat memberikan

penilaian yang akurat dan tepat terhadap perusahaan. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa, cash holding tidak memberikan

pengaruh langsung terhadap nilai perusahaan.

Page 156: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

137

Hasil temuan ini juga didukung oleh Jensen dan Meckling

dalam Larasati (2009) yang berpendapat bahwa agency conflict

timbul pada berbagai hal yaitu manajemen cenderung

mempertahankan tingkat pendapatan perusahaan yang stabil,

sedangkan pemegang saham lebih menyukai distribusi kas yang

lebih tinggi melalui beberapa peluang investasi internal yang positif

atau disebut earning retention. Temuan ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Drobetz dan Gruninger (2006) yang

menyatakan bahwa cash holding tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap market to book ratio yang merupakan proxy dari

nilai perusahaan. Hal ini berkaitan dengan precautionary motive atau

motif berjaga-jaga atau pencegahan yang menimbulkan tingginya

asimetri informasi, biaya keagenan dan kesempatan investasi yang

hilang. Kesempatan investasi yang hilang menyebabkan financial

distress yang tinggi sehingga likuiditas perusahaan tinggi dan tidak

dapat membayar hutang-hutangnya. Hasil penelitian ini didukung

oleh penelitian yang dilakukan oleh Isshaq, et. al. (2009) yang

membuktikan bahwa cash holding tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lins dan

Kalceva (2004), yang menunjukkan adanya hubungan negatif antara

cash holding dengan nilai perusahaan. Hasil penelitiannya

menemukan bahwa pada tingkat negara eksternal, ketika

Page 157: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

138

perlindungan terhadap pemegang saham (shareholder) lemah,

mengakibatkan jumlah kepemilikan kas yang berlebihan dan hal ini

dapat menurunkan nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan

oleh Chen (2008) yang telah menguji “corporate governance and

cash holding: listed new economy versus old economy firms”. Dalam

penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan kas (cash holdings)

meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi biaya

pembiayaan dan meningkatkan nilai tambah dengan menciptakan

investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Yang berarti bahwa dapat

disimpulkan dari penelitian Chen (2008) tersebut memiliki pengaruh

positif terhadap nilai perusahaan.

4) Variabel Kualitas Audit

Ha5 : Interaksi antara Kualitas Audit memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Nilai Perusahaan

Pengujian hipotesis mengenai pengaruh variabel kualitas audit

terhadap nilai perusahaan menunjukkan koefisien regresi sebesar -

0,021 dan nilai t hitung sebesar -0,162 dengan nilai signifikan

sebesar 0,872 yang berada di atas 0,05. Hal ini berarti bahwa kualitas

audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

perusahaan. Dengan demikian hipotesis alternatif lima yang

menyatakan bahwa interaksi kualitas audit memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan ditolak.

Page 158: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

139

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Herawaty (2008) yang menyatakan bahwa klasifikasi

akuntan publik atau kualitas audit yang diukur dengan KAP Big

Four dan KAP Non Big Four mampu mengurangi pengaruh earnings

management terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti bahwa

kualitas audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

perusahaan. Sebagaimana hasil penelitian Piot (2001), Teoh dan

Wong (1993), Jang dan Lin (1993) dalam Herawaty (2008) bahwa

pengguna laporan keuangan lebih percaya pada hasil audit dari

auditor yang berkualitas. Ukuran KAP memiliki pengaruh yang

positif terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin besar KAP semakin besar tingkat Nilai Perusahaannya.

Selain itu, temuan ini juga didukung oleh Silitonga (2012) yang

membuktikan bahwa kualitas audit memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Namun, hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Rahmawati dan Triatmoko (2007) yang membuktikan

bahwa ukuran KAP merupakan proksi dari kualitas audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini diduga

karena meskipun tidak menggunakan KAP PSS (Prasetio, Sarwoko

dan Sandjaya) yang berafiliasi dengan Ernst & Young, hampir

seluruh sampel menggunakan auditor yang berasal dari KAP yang

berafiliasi dengan KAP internasional lainnya yang juga dianggap

Page 159: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

140

memiliki kualitas audit yang tinggi, sehingga pasar tidak terpengaruh

dengan penggunaan KAP PSS (Prasetio, Sarwoko dan Sandjaya)

sebagai auditor atau tidak.

Dengan demikian ukuran KAP bukan merupakan satu-satunya

faktor yang menentukan kualitas audit dan masih banyak faktor lain

yang menetukan kualitas audit. Salah satunya seperti yang

dikemukakan oleh De Angelo (1981) dalam Alim, dkk. (2007) yang

menyatakan bahwa kualitas audit dapat dilihat dari tingkat kepatuhan

auditor dalam melaksanakan berbagai tahapan yang seharusnya

dilaksanakan dalam sebuah kegiatan pengauditan. Selain itu, faktor-

faktor lain tersebut yaitu (1) pengalaman melakukan audit, (2)

memahami industri klien, (3) responsif atas kebutuhan klien, (4) taat

pada standar umum, (5) independensi, (6) sikap hati-hati, (7)

komitmen terhadap kualitas audit, (8) keterlibatan pimpinan KAP,

(9) melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, (10) keterlibatan

komite audit, (11) standar etika yang tinggi, dan (12) tidak mudah

percaya. Sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran KAP tidak bisa

menjadi tolak ukur dalam menentukan kualitas audit atas laporan

keuangan suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan KAP yang tidak

berafiliasi dengan KAP big four pun dapat menghasilkan laporan

audit yang berkualitas jika KAP tersebut memenuhi faktor-faktor

lain yang mempengaruhi kualitas audit seperti taat pada standar

umum yang telah ditetapkan dan memiliki sikap kehati-hatian.

Page 160: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

141

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas audit yang diukur

menggunakan ukuran KAP tidak berpengaruh secara langsung

sehingga belum mampu menurunkan atau meningkatkan nilai

perusahaan.

Page 161: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

142

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur

kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional, dividend payout ratio, cash holding dan kualitas audit terhadap

nilai perusahaan. Dari enam hipotesis yang diajukan, hanya tiga hipotesis yang

diterima dan tiga hipotesis lainnya ditolak. Berdasarkan hasil penelitian

didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Struktur Kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan manajerial

memiliki pengaruh yang negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti

bahwa peningkatan atau penurunan terhadap kepemilikan manajerial

berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak

konsisten dengan agency theory yang menyatakan bahwa pendekatan

dengan cara meningkatkan kepemilikan manajemen, maka agency

problems dapat dikurangi bila manajer mempunyai kepemilikan saham

dalam perusahaan. Hasil ini mendukung penelitian Machfoed dan

Siallagan (2006), Rachmawati dan Triatmoko (2007), Haruman (2008),

Herawaty (2008), Pujiati dan Widanar (2009), Rahmawati dan Febrien

(2009),serta Sofyaningsih dan Hardiningsih (2011).

2. Struktur Kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan institusional tidak

memiliki pengaruh yang signikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini

Page 162: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

143

berarti bahwa peningkatan terhadap kepemilikan institusional tidak

berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. Hasil ini

bertentangan dengan penelitian Haruman (2008) dan Rahmawati dan

Febrien (2009). Namun temuan penelitian ini, konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Sugeng (2009) yang menyatakan bahwa

pengaruh yang tidak signifikan disebabkan karena kepemilikan saham

perusahaan yang dimiliki institusional didominasi oleh perusahaan

holding company yang tidak independen (berafiliasi satu sama lain),

akibatnya fungsi monitoring terhadap insider tidak berjalan secara efektif,

sehingga keberadaannya tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Dan sesuai dengan hasil penelitian dilakukan oleh Sofyaningsih dan

Hardiningsih (2011).

3. Dividend payout ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan dari

pembayaran dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil temuan

ini mendukung agency theory (Jensen dan Meckling, 1976) dan Bird in

the Hand Theory serta Dividend Signalling Theory. Hal ini berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Eastbrook (1984) dalam Sugeng

(2009:39) yang menyatakan bahwa efektivitas dividen sebagai salah satu

sarana monitoring untuk mengurangi agency problem bergantung pada

keberadaan sarana-sarana monitoring lainnya, misal struktur kepemilikan

dan struktur modal perusahaan. Temuan ini didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Hasnawati (2005) dan Isshaq, et. al. (2009).

Page 163: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

144

4. Cash holding atau kepemilikan kas yang diukur melalui logaritma natural

nilai kas akhir tahun menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan

terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti peningkatan atau penurunan dari

kepemilikan kas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Chen (2008).

5. Kualitas Audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit yang diukur

berdasarkan KAP Big Four tidak dapat meningkatkan atau mengurangi

nilai perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Herawaty (2008), namun mendukung hasil penelitian

yang dilakukan Rahmawati dan Triatmoko (2007) yang menyatakan

bahwa pengaruh kualitas audit yang diproksikan melalui ukuran KAP

tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

6. Struktur Kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional, dividend payout ratio, cash holding dan

kualitas audit berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

B. Implikasi

Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi

ilmu pengetahuan dan beberapa pihak diantaranya yaitu perusahaan, investor,

pemerintah, akuntan publik, akademisi, dan peneliti serta pembaca lainnya.

Page 164: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

145

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti manajemen

perusahaan, pemerintah, investor dan analis pasar modal, akuntan publik

dan akademisi, peneliti serta pembaca. Selain itu, temuan ini dapat

memperkuat serta memperluas penelitian sebelumnya terutama mengenai

pengaruh struktur kepemilikan, dividend payout ratio, cash holding dan

kualitas audit terhadap nilai perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini menemukan bahwa secara parsial kepemilikan

manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan, kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dividend

payout ratio (pembayaran dividen) berpengaruh terhadap nilai

perusahaan, ash holding tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, dan

kualitas audit tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun secara

simultan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dividend

payout ratio, cash holding, dan kualitas audit berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat

digunakan untuk membantu perusahaan dalam mengambil suatu

keputusan dan kebijakan perusahaan. Karena keputusan tersebut

sangatlah penting dalam menentukan kemajuan dan kelangsungan hidup

perusahaan. Salah satu keputusan tersebut yaitu keputusan untuk

mengambil kebijakan dividen yang membagikan labanya kepada

Page 165: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

146

pemegang saham dalam bentuk dividen yang dapat meningkatkan nilai

perusahaan. Selain itu, manajemen perusahaan diharapkan dapat

melakukan manajemen kas yang baik agar jumlah kas dalam perusahaan

tidak berlebihan atau kekurangan dan disesuaikan dengan keadaan

perusahaan.

3. Bagi Investor dan Analis Pasar Modal

Harapan setiap investor adalah mendapatkan profit atau keuntungan dari

setiap investasi yang dilakukannya. Dengan adanya temuan ini, setiap

investor diharapkan untuk tidak memperhatikan besarnya laba perusahaan

saja tanpa mengetahui kemampuan laba tersebut dalam menghasilkan kas

bagi perusahaan. Karena itu hanya merupakan gambaran atas kinerja

perusahaan dalam jangka pendek. Selain itu, hasil penelitian ini,

diharapkan dapat membantu menganalisis dalam pemilihan auditor

eksternal sebagai jaminan kualitas audit suatu laporan keuangan

perusahaan. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para

investor sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi

selanjutnya.

4. Bagi Pemerintah

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi

pemerintah dan pihak yang terkait dalam pengambilan kebijakan dan

dasar dalam pengambilan keputusan terutama mengenai jumlah

(persentase) kepemilikan institusional yang merupakan holding company

yang saling berafiliasi dalam perusahaan. Karena dengan kepemilikan

Page 166: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

147

institusional yang didominasi oleh perusahaan holding company justru

akan menurunkan nilai perusahaan.

5. Bagi Akuntan Publik

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

untuk mengetahui karakteristik perusahaan yang menjadi faktor

pendorong dalam pemilihan akuntan publik dan kemudian dapat menjadi

bahan pertimbangan akuntan publik untuk menentukan strategi dalam

melakukan pekerjaannya. Selain itu, temuan ini dapat dijadikan sebagai

sarana evaluasi auditor eksternal atau akuntan publik dalam

melaksanakan audit atas suatu laporan keuangan sehingga dapat

menghasilkan laporan audit yang berkualitas yang dapat meningkatkan

nilai perusahaan.

6. Bagi Akademisi, Peneliti dan Pembaca

Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat melanjutkan

penelitian yang berkaitan mengenai struktur kepemilikan, dividend

payout ratio, cash holding, kualitas audit, dan nilai perusahaan sehingga

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan.

C. Keterbasan dan Saran

1. Keterbatasan

Berikut ini beberapa keterbatasan penelitian yang nantinya dapat

dijadikan pertimbangan dalam melakukan penelitian selanjutnya:

a. Berdasarkan hasil penelitian ini menghasilkan R-square 0,315 atau

31,5% terhadap nilai perusahaan. Sehingga variabel-variabel struktur

Page 167: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

148

kepemilikan yang diwakili oleh kepemilikan manajerial dan

kepemilikan institusional, dividend payout ratio, cash holding dan

kualitas audit dalam model ini hanya mampu menjelaskan dengan

benar 29,00% dan sisanya sebesar 71,00% disebabkan oleh faktor

diluar model. Hal ini dikarenakan indikator penelitian ini hanya

sebatas menggunakan struktur kepemilikan yang diwakili oleh

kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, dividend

payout ratio, cash holding, dan kualitas audit yang mempengaruhi

nilai perusahaan.

b. Perusahaan yang diambil adalah perusahaan non keuangan dan non

BUMN yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

2007 sampai dengan tahun 2011, yang memenuhi dan memiliki data

lengkap mengenai struktur kepemilikan dan auditor eksternal serta

perusahaan yang selalu melakukan pembayaran dividen selama

periode penelitian. Sedangkan kondisi perusahaan di Indonesia yang

memiliki kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional serta

perusahaan yang selalu melakukan pembayaran dividen jumlahnya

sedikit.

c. Teknik pengambilan sampel yang berturut-turut mengakibatkan

jumlah sampel yang akan diteliti sedikit, hal ini dapat berakibat

terhambatnya proses pengolahan data untuk mendapatkan hasil yang

maksimal.

Page 168: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

149

2. Saran

Peneliti menyadari adanya beberapa keterbatasan dalam penelitian

ini, maka penulis dapat mengemukakan beberapa saran yang dapat

digunakan untuk semua pihak terutama untuk yang akan melakukan

penelitian serupa:

a. Untuk penelitian selanjutnya, indikator penelitian dapat diganti

dengan proxy yang lain ataupun ditambah dengan variabel yang lain

seperti struktur kepemilikan yang diukur melalui kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional dapat ditambah atau diganti

dengan beberapa faktor lain seperti kepemilikan keluarga dan

kepemilikan asing. Selain itu, sebaiknya menambahkan variabel

kontrol yang sesuai dengan penelitiannya.

b. Untuk penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan sampel yang

lebih luas dengan menambah sampel penelitian menjadi minimal

enam tahun. Hal ini dimaksudkan agar kesimpulan yang dihasilkan

dari peneliti tersebut memiliki cakupan yang lebih luas ,sehingga

mungkin akan didapatkan hasil yang lebih kuat dan akurat, serta

sampel yang lebih banyak.

c. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya objek penelitian agar

ditambah menjadi seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek

Indnesia (BEI) sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi dan

lebih menjelaskan variabilitas data yang sesungguhnya.

Page 169: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

150

DAFTAR PUSTAKA

Ali, I. “Pelaporan Keuangan dan Asimetri Informasi dalam Hubungan Agensi”,

Lintasan Ekonomi, Vol. XIX, No.2, Juli, 2002.

Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti. “ Pengaruh Kompetensi dan

Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai

Variabel Moderasi”. SNA 10 Makassar, 2007.

Boediono, Gideon. “Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate

Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan

Analisis Jalur”. SNA 8 Solo, 2005.

Boyle, Glen W. and Guthrie, Graeme A.” Cash Flow Immediacy and the Value of

Investment Timing”, Journal of Finanial Research, Southern Finance

Association & Southwestern Finance Association, Vol 26 (4), pages 553-

570, 2003.

Brigham, E.F. dan Gapenski, Louis C.“Intermediate finance management” (5 Th

ed.). Harbor Drive: The Dryden Press, 1996.

Brigham, Eugenie F. “Fundamental of Financial Mangement”. 6th

edition, The

Dryden Press International Edition, New York, 1992.

Chen, Y. “ Corporate governnnce and cash holdings: listed new economy versus

old economy firms”, Corporate Governance, Vol. 16 No.5, pp. 430-442,

2008.

Christiawan, Yulius Jogi. “ Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik:

Refleksi Hasil Penelitian Empiris”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.4

No.2 (Nov) Hal. 79-92, 2003.

Dittmar, Amy. “Corporate Cash Policy And How To Manage It With Stock

Repurchases”, Journal of Applied Corporate Finance 20 (3), 2008.

Drobetz, Wolfgang and Gruninger, Mathias C. “ Corporate Cash: Evidene From

a Different Institusional Setting”, Deparment of Corporate Finance,

Petersgraben, 2005.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Gordon, M.J. “Dividends, Earnings and Stock Prices”, Review of Economics and

Statistics, May 1959.

Page 170: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

151

Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”. Cetakan 1, Grafika Karya Utama,

Jakarta, 2007.

Harahap, Ludwina dan Wardhani, Ratna. “Analisis Komprehensif Pengaruh

Family Ownership Masalah Keagenan, Kebijakan Dividen, Kebijakan

Hutang, Corporate Governance dan Opportunity Growth terhadap Nilai

Perusahaan”, Tesis, Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Depok, 2011.

Harjito, A. dan Martono. "Manajemen Keuangan”, Yogyakarta, 2005.

Haruman, Tendi, “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Keputusan

Keuangan dan Nilai Perusahaan (Survey Pada Perusahaan Manufaktur di

PT. Bursa Efek Indonesia)”, SNA 11 Pontianak, 2008.

Hastuti, Theresia. “Manajemen Laba (Earning Management) dan Pemilihan

Metode Akuntansi Pada Saat IPO (Studi Pada Bursa Efek Jakarta)”,

Jurnal Ekonomi Modernisasi, 2005.

Hasnawati, Sri. “Implikasi keputusan investasi,pendanaan, dan dividen terhadap

nilai perusahaan publik di BEJ”, Usahawan, No. 09 TH XXXIV, pp.

33-42, 2005.

Hatta, Atika Jauhari. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Deviden:

Investigasi Pengaruh Teori Stakeholder”, JAAI Volume 6 No.2,

Desember 2002.

Herawaty, Vinola. “Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating

Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai

Perusahaan" , Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, pp. 97-

108, 2008.

IAI. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.56 (Revisi 2010): Laba Per

Saham, IAI, Jakarta, 2010.

IAI. “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2: Kas dan Setara Kas, IAI,

Jakarta, 2009.

Ikbal, Muhammad, dkk. “Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan Insider

terhadap Nilai Perusahaan dengan Kebijakan Utang dan Kebijakan

Dividen sebagai Variabel Intervening”, SNA 14 Aceh, 2011.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. “Metodologi Penelitian Bisnis, Untuk

Akuntansi dan Manajemen”. Edisi 1, BPFE Yogyakarta, 2002.

Page 171: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

152

Keown, K., M. Petty. and Scott. “Manajemen Keuangan 1 dan 2”. Edisi 9

(terjemahan). Jakarta. Indeks, 2003.

Isshaq, Zangina, Godfred. A. Bokpin and Joseph Mensah Onumah. “Corporate

Governance governance, ownership structure,cash holding, and firm

value on the Ghana Stock Exchange”, The Journal of Risk Finance,

Vol.10 No.5, pp. 488-499, 2009. www.emeraldinsight.co.id

Jensen, M.C. and Meckling, W.H. “Theory of the firm: managerial behavior,

agency cost, and ownership structure”, Journal of Financial Economics,

Vol. 76, pp. 305-360, 1976.

Kawatu, F. S. “Mekanisme Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening”, Jurnal Keuangan

dan Perbankan, Vol. 13, No.3 : 405-417, September, 2009.

Keynes, J.M. “The General Theory of Employment”, In: Interest and Money.

London: Harcourt Brace, 1936.

Kompas. “Indeks Harga Saham Gabungan Melemah”, Jakarta, 25 November

2008

Larasati, A. “Analisa Pengaruh Mekaisme Corporate Governance, Kualitas Laba

dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI”, 2009.

Lee, Wai Kin and Few Lee, Cheng. “Cash Holding, Corporate Governance

Structure and Firm Valuation”, Nanyang Business School, Singapore,

2008.

Lins, K. and Kalcheva, I. “International Evidence on Cash Holdings and

Expected Managerial Agency Problem”, ECGI Working Paper, 2004.

Machfoedz, Mas’ud dan Siallagan, Hamonangan. “Mekanisme Corporate

Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”, SNA 9 Padang, 2006.

Mahendra, Alfredo. “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai Perusahaan

(Kebijakan Dividen sebagai Variabel Moderating) pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, Tesis Pasca Sarjana Universitas

Udayana, Denpasar, 2011.

Midiastuty, P.P; E. Suranta; R. Indriani. dan Elizabeth. “Analisis kebijakan

dividen: suatu pengujian dividend signaling theory dan rent extraction

hypothesis”, SNA 12 Palembang, 2009.

Page 172: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

153

Moh’d., M. A., Perry, Rimbey. “The Impact of Ownership Structure on Corporate

Debt Policy : A Time Series Cross Sectional Analysis”, Financial Review,

Vol. 33, August 1998.

Opler, T., Pinkowitz, L., Stulz, R., Williamson, R. “The Determinants And

Implications Of Corporate Cash Holdings”. Journal of financial Economics

52, 3-46, 1999.

Pujiati, Diyah dan Widanar, Erman. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap

Nilai Perusahaan: Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening”,

Ventura, Jurnal Ekonom Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No.1, April, 2009

Rachman, Achmad Arif dan Maghviroh, Rovilla El. “Pengaruh Corporate Social

Responsibilty (CSR), Kepemilikan Manajerial dan Institusional terhadap

Nilai Perusahaan”, Jurnal Ekonomi, STIE Perbanas, Surabaya, 2011.

Rahmawati, Andri dan Triatmoko, Hanung. “Analisis Faktor-faktor yang

mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. SNA 10

Makassar,2007.

Rahmawati dan Febrien, Andi, “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai

Perusahaan”, Jurnal Etikonomi, Vol. 8, No. 2, Agustus, 2009.

Riyanto, Bambang. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,

Cetakan Ketujuh”, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2001.

Saputra, Mulia. “Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan di

Bursa Efek Indonesia”, Journal of Indonesian Applied Economics Vol.4

No.1, Jakarta, Mei 2010.

Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi (Edisi 1)”, BPFE

Yogyakarta, Yogyakarta, 2001.

Silitonga, Ivo Maelina.”Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governane

terhadap Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel

Moderating; Studi Pada Perusahaan yang Tergabung Indeks LQ-45 di

Bursa Efek Indonesia”, Tesis Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara,

Medan, 2012.

Siregar, Sylvia. Veronica N.P, dan Utama, Siddharta. “ Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance

terhadap Pengelolaan Laba”, SNA 8 Solo, 2005.

Smithers, Andrew and Wright Stephen. “Valuing Wall Street”, McGraw Hill,

New York, 2008.

Page 173: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

154

Sofyaningsih, Sri, dan Hardiningsih, Pancawati.“Struktur Kepemilikan, Kebijakan

Dividen, Kebijakan Utang dan Nilai Perusahaan”, Dinamika Keuangan

dan Perbankan, Mei 2011, Hal 68-87, 2011.

Soliha, Euis dan Taswan.”Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai

Perusahaan Serta Beberapa Faktor yang Mempengaruhinya”, Jurnal

Bisnis dan Ekonomi, STIE Stikubank Semarang, 2002.

Sugeng, Bambang. “Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Struktur Modal

Terhadap Kebijakan Inisiasi Dividen di Indonesia”, Jurnal Ekonomi

Bisnis, No. 1, Tahun 14, Maret, 2009.

Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. “Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,

Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 1, Maret, 2007.

Suranta, Eddy dan Midiastuty, Pratana Puspita. “Income Smoothing, Tobin’s Q,

Agency Problems dan Kinerja Perusahaan”, SNA 7 Bali, 2007.

Ujiyantho, M. A. dan Pramuka, B. A. “Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”, SNA 10 Makassar, 2007.

Wahyudi, U dan Pawestri, H.P. “Implikasi Struktur Kepemilikan terhadap Nilai

Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan sebagai Variabel Intervening”,

Prosiding Simposium Nasional Akuntasi di Padang, Agustus 2006.

Weston, Fred J. dan Copeland, Thomas E. “ Manajemen Keuangan Jilid 1”,

Erlangga, Jakarta, 1997.

Widyaningsih, Agnes Utari. “Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap

Earning Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia”, Jurnal

Akuntansi Keuangan. Vol 3. No 2. Hal.89-101.

Zainal, Arifin., dan Rahmawati, Nina. “ Pengaruh Corporate Governance

terhadap Efektifitas Mekanisme Pengurang Masalah Agensi”, Jurnal Siasat

Bisnis, Vol. 11, No.3, pp. 237-247, 2006.

Page 174: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

155

Lampiran 1: Data Sampel Penelitian

1. Sebelum Transformasi

2007 Q KM KI DPR CH KA

ASII 2,24 0,02 50,11 0,18 12,80 1

AUTO 1,06 0,04 86,72 0,10 11,57 1

BRAM 0,85 25,40 65,82 0,14 11,40 0

IKBI 0,85 0,09 93,06 0,14 11,12 1

INDF 1,46 0,05 51,53 0,27 12,66 1

KLBF 2,67 0,01 53,62 0,15 12,05 1

LION 0,72 0,18 28,85 0,21 10,80 0

LMSH 0,86 25,58 32,20 0,05 9,52 1

SMSM 1,13 8,26 69,94 0,27 9,95 0

TCID 2,17 0,75 77,88 0,41 11,02 1

UNVR 10,15 0,01 85,00 0,49 11,64 1

AALI 8,45 0,01 79,68 0,18 12,01 1

ITMG 3,33 0,03 77,60 0,57 9,38 1

ACES 2,29 0,01 69,97 0,32 11,00 0

AKRA 1,80 0,13 71,24 1,06 11,33 1

DGIK 1,35 2,89 71,78 7,65 11,63 0

JKON 4,39 3,77 15,26 0,03 11,26 0

JRPT 2,58 0,01 12,35 0,22 10,73 0

LTLS 0,84 3,64 63,03 0,09 11,01 1

MTDL 1,03 1,71 12,93 0,21 11,20 1

PUDP 0,55 3,27 14,74 0,02 10,50 0

RALS 2,33 3,68 57,55 0,42 11,84 1

SMRA 1,74 0,32 37,30 0,50 11,48 1

TGKA 1,00 0,23 93,90 0,34 10,49 1

TOTL 1,90 7,41 56,50 0,77 11,12 0

UNTR 2,95 0,01 58,45 0,16 12,02 1

RUIS 1,40 2,65 84,48 0,20 10,72 1

MNCN 2,14 0,50 70,00 0,24 12,21 1

Page 175: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

156

2008 Q KM KI DPR CH KA

ASII 1,03 0,03 50,11 0,38 12,94 1

AUTO 0,98 0,07 93,91 0,28 12,73 1

BRAM 0,77 25,40 65,82 0,30 11,44 1

IKBI 0,44 0,10 93,06 0,31 11,20 1

INDF 0,87 0,05 50,05 0,36 12,63 1

KLBF 0,91 0,01 55,37 0,14 12,12 1

LION 0,84 0,23 28,85 0,17 10,91 0

LMSH 0,95 25,60 32,20 0,05 9,47 0

SMSM 1,37 6,04 69,94 0,31 10,13 0

TCID 1,32 0,19 77,61 0,47 11,00 1

UNVR 9,67 0,01 85,00 0,53 11,86 1

AALI 2,55 0,01 79,68 0,37 11,94 1

ITMG 1,48 0,03 77,60 0,38 12,39 1

ACES 1,73 0,01 73,09 0,05 13,99 0

AKRA 1,06 0,24 71,11 0,28 11,46 1

DGIK 0,61 2,89 64,40 0,25 11,48 0

JKON 2,29 3,77 15,90 0,24 11,24 0

JRPT 1,03 0,01 12,46 0,26 10,86 0

LTLS 0,85 3,64 63,03 0,15 11,25 1

MTDL 0,79 6,42 12,93 0,19 11,34 1

PUDP 0,24 4,89 14,74 0,49 10,36 0

RALS 1,40 3,68 56,13 0,51 11,93 1

SMRA 0,86 0,32 42,57 0,75 11,42 1

TGKA 0,90 0,01 93,21 0,23 10,44 1

TOTL 0,85 9,86 57,20 1,18 11,46 0

UNTR 1,15 0,01 59,50 0,24 12,52 1

RUIS 1,20 2,65 77,19 0,31 10,91 1

MNCN 0,81 0,28 77,99 0,42 12,09 1

Page 176: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

157

2009 Q KM KI DPR CH KA

ASII 2,03 0,04 50,11 0,45 12,94 1

AUTO 1,23 0,04 95,65 0,18 11,89 1

BRAM 0,73 25,40 65,82 0,78 11,13 1

IKBI 1,01 0,10 93,06 1,33 11,26 1

INDF 1,39 0,05 50,05 0,20 12,65 1

KLBF 2,14 0,01 56,74 0,13 12,19 1

LION 0,56 0,23 28,85 0,21 11,10 0

LMSH 0,77 25,61 32,22 0,24 9,43 0

SMSM 1,57 6,04 58,13 0,65 10,16 0

TCID 1,75 0,18 77,61 0,48 14,17 1

UNVR 11,77 0,01 85,00 0,55 11,93 1

AALI 4,88 0,01 79,68 0,15 11,90 1

ITMG 3,53 0,02 73,72 0,43 12,61 1

ACES 2,77 0,01 71,80 0,08 14,60 0

AKRA 1,24 0,50 70,82 0,24 11,44 1

DGIK 0,71 2,89 64,40 0,18 11,55 0

JKON 1,95 4,78 16,92 0,24 11,58 0

JRPT 1,28 0,01 12,69 0,24 11,41 0

LTLS 0,88 3,64 63,03 0,52 11,47 1

MTDL 0,79 10,07 12,93 0,20 11,20 1

PUDP 0,46 4,89 14,74 0,09 10,45 0

RALS 1,59 3,68 56,13 0,65 11,82 1

SMRA 1,48 0,32 32,53 0,12 11,80 1

TGKA 0,94 0,01 93,21 0,74 10,63 1

TOTL 1,02 10,79 57,19 0,10 11,64 0

UNTR 2,54 0,01 59,50 0,28 12,44 1

RUIS 0,88 2,65 77,19 0,50 10,80 1

MNCN 0,69 0,35 78,41 0,18 12,05 1

Page 177: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

158

2010 Q KM KI DPR CH KA

ASII 2,44 0,04 50,11 0,65 12,85 1

AUTO 2,19 0,07 95,65 0,00 11,69 1

BRAM 1,01 25,40 65,82 0,78 10,74 1

IKBI 0,79 0,10 93,06 0,15 11,10 1

INDF 1,38 0,06 50,05 0,39 13,02 1

KLBF 4,87 0,02 56,64 0,44 12,28 1

LION 0,80 0,23 57,70 0,19 11,17 0

LMSH 0,99 25,61 32,22 0,12 9,43 0

SMSM 2,00 6,04 58,13 0,98 10,16 0

TCID 1,48 0,14 73,77 0,52 11,11 1

UNVR 15,01 0,01 85,00 1,00 11,50 1

AALI 4,98 0,01 79,68 0,62 12,09 1

ITMG 6,19 0,01 65,00 0,74 12,42 1

ACES 4,37 0,01 71,73 0,10 11,56 0

AKRA 1,48 0,63 59,24 0,64 11,84 1

DGIK 0,92 2,89 64,40 0,21 11,82 0

JKON 1,83 4,78 17,08 0,33 11,78 0

JRPT 1,59 0,01 12,88 0,34 11,88 0

LTLS 0,89 3,64 63,03 0,31 11,37 1

MTDL 0,90 10,83 12,32 0,20 10,99 1

PUDP 0,55 4,89 15,10 0,09 10,44 0

RALS 1,96 3,66 55,88 0,53 11,90 1

SMRA 1,87 0,30 38,44 0,31 11,05 1

TGKA 1,09 0,01 98,97 0,72 10,96 1

TOTL 1,17 2,56 56,50 0,39 11,69 0

UNTR 3,12 0,00 59,50 0,43 12,13 1

RUIS 1,34 2,65 77,19 0,50 10,69 1

MNCN 2,34 0,42 78,55 0,25 12,03 1

Page 178: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

159

2011 Q KM KI DPR CH KA

ASII 2,46 0,04 50,11 0,56 12,12 1

AUTO 2,20 0,07 95,65 20,27 11,56 1

BRAM 0,93 28,09 65,82 0,42 11,03 1

IKBI 0,55 0,10 93,06 0,67 11,14 1

INDF 1,16 0,06 50,07 0,40 13,12 1

KLBF 4,39 0,02 56,53 0,51 12,36 1

LION 0,92 0,23 57,70 0,27 11,24 0

LMSH 0,91 25,61 32,22 0,07 9,79 0

SMSM 2,13 6,04 58,13 0,77 10,22 0

TCID 1,47 0,14 73,77 0,52 10,95 1

UNVR 14,34 0,01 85,00 1,34 11,53 1

AALI 3,62 0,01 79,68 0,73 11,92 1

ITMG 3,37 0,02 65,00 0,97 12,74 1

ACES 4,99 0,01 72,33 0,50 11,32 0

AKRA 1,96 0,87 59,67 2,44 12,12 1

DGIK 0,69 2,89 64,40 0,22 11,47 0

JKON 2,48 4,23 16,22 0,33 11,89 0

JRPT 2,02 0,00 12,88 0,33 11,94 0

LTLS 0,92 3,64 63,03 0,30 11,01 1

MTDL 0,75 1,77 25,13 0,28 11,32 1

PUDP 0,68 4,89 15,10 0,14 10,81 0

RALS 1,60 3,70 55,80 0,60 11,97 1

SMRA 1,75 0,30 37,87 0,29 12,17 1

TGKA 1,24 0,01 98,97 0,46 11,03 1

TOTL 1,16 2,56 56,50 0,58 11,82 0

UNTR 2,52 0,01 59,50 0,39 12,85 1

RUIS 0,96 2,65 77,19 0,48 10,86 0

MNCN 2,28 0,43 75,02 0,28 11,92 1

Page 179: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

160

2. Setelah Transformasi

2007 Ln.Q Ln.KM KI Ln.DPR CH KA

ASII 0,81 -3,91 50,11 -1,71 12,80 1

AUTO 0,06 -3,22 86,72 -2,30 11,57 1

BRAM -0,16 3,23 65,82 -1,97 11,40 0

IKBI -0,16 -2,41 93,06 -1,97 11,12 1

INDF 0,38 -3,00 51,53 -1,31 12,66 1

KLBF 0,98 -4,61 53,62 -1,90 12,05 1

LION -0,33 -1,71 28,85 -1,56 10,80 0

LMSH -0,15 3,24 32,20 -3,00 9,52 1

SMSM 0,12 2,11 69,94 -1,31 9,95 0

TCID 0,77 -0,29 77,88 -0,89 11,02 1

UNVR 2,32 -4,61 85,00 -0,71 11,64 1

AALI 2,13 -4,61 79,68 -1,71 12,01 1

ITMG 1,2 -3,51 77,60 -0,56 9,38 1

ACES 0,83 -4,61 69,97 -1,14 11,00 0

AKRA 0,59 -2,04 71,24 0,06 11,33 1

DGIK 0,3 1,06 71,78 2,03 11,63 0

JKON 1,48 1,33 15,26 -3,51 11,26 0

JRPT 0,95 -4,61 12,35 -1,51 10,73 0

LTLS -0,17 1,29 63,03 -2,41 11,01 1

MTDL 0,03 0,54 12,93 -1,56 11,20 1

PUDP -0,6 1,18 14,74 -3,91 10,50 0

RALS 0,85 1,30 57,55 -0,87 11,84 1

SMRA 0,55 -1,14 37,30 -0,69 11,48 1

TGKA 0 -1,47 93,90 -1,08 10,49 1

TOTL 0,64 2,00 56,50 -0,26 11,12 0

UNTR 1,08 -4,61 58,45 -1,83 12,02 1

RUIS 0,34 0,97 84,48 -1,61 10,72 1

MNCN 0,76 -0,69 70,00 -1,43 12,21 1

Page 180: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

161

2008 Ln.Q Ln.KM KI Ln.DPR CH KA

ASII 0,03 -3,51 50,11 -0,97 12,94 1

AUTO -0,02 -2,66 93,91 -1,27 12,73 1

BRAM -0,26 3,23 65,82 -1,20 11,44 1

IKBI -0,82 -2,30 93,06 -1,17 11,20 1

INDF -0,14 -3,00 50,05 -1,02 12,63 1

KLBF -0,09 -4,61 55,37 -1,97 12,12 1

LION -0,17 -1,47 28,85 -1,77 10,91 0

LMSH -0,05 3,24 32,20 -3,00 9,47 0

SMSM 0,31 1,80 69,94 -1,17 10,13 0

TCID 0,28 -1,66 77,61 -0,76 11,00 1

UNVR 2,27 -4,61 85,00 -0,63 11,86 1

AALI 0,94 -4,61 79,68 -0,99 11,94 1

ITMG 0,39 -3,51 77,60 -0,97 12,39 1

ACES 0,55 -4,61 73,09 -3,00 13,99 0

AKRA 0,06 -1,43 71,11 -1,27 11,46 1

DGIK -0,49 1,06 64,40 -1,39 11,48 0

JKON 0,83 1,33 15,90 -1,43 11,24 0

JRPT 0,03 -4,61 12,46 -1,35 10,86 0

LTLS -0,16 1,29 63,03 -1,90 11,25 1

MTDL -0,24 1,86 12,93 -1,66 11,34 1

PUDP -1,43 1,59 14,74 -0,71 10,36 0

RALS 0,34 1,30 56,13 -0,67 11,93 1

SMRA -0,15 -1,14 42,57 -0,29 11,42 1

TGKA -0,11 -4,61 93,21 -1,47 10,44 1

TOTL -0,16 2,29 57,20 0,17 11,46 0

UNTR 0,14 -4,61 59,50 -1,43 12,52 1

RUIS 0,18 0,97 77,19 -1,17 10,91 1

MNCN -0,21 -1,27 77,99 -0,87 12,09 1

Page 181: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

162

2009 Ln.Q Ln.KM KI Ln.DPR CH KA

ASII 0,71 -3,22 50,11 -0,80 12,94 1

AUTO 0,21 -3,22 95,65 -1,71 11,89 1

BRAM -0,31 3,23 65,82 -0,25 11,13 1

IKBI 0,01 -2,30 93,06 0,29 11,26 1

INDF 0,33 -3,00 50,05 -1,61 12,65 1

KLBF 0,76 -4,61 56,74 -2,04 12,19 1

LION -0,58 -1,47 28,85 -1,56 11,10 0

LMSH -0,26 3,24 32,22 -1,43 9,43 0

SMSM 0,45 1,80 58,13 -0,43 10,16 0

TCID 0,56 -1,71 77,61 -0,73 14,17 1

UNVR 2,47 -4,61 85,00 -0,60 11,93 1

AALI 1,59 -4,61 79,68 -1,90 11,90 1

ITMG 1,26 -3,91 73,72 -0,84 12,61 1

ACES 1,02 -4,61 71,80 -2,53 14,60 0

AKRA 0,22 -0,69 70,82 -1,43 11,44 1

DGIK -0,34 1,06 64,40 -1,71 11,55 0

JKON 0,67 1,56 16,92 -1,43 11,58 0

JRPT 0,25 -4,61 12,69 -1,43 11,41 0

LTLS -0,13 1,29 63,03 -0,65 11,47 1

MTDL -0,24 2,31 12,93 -1,61 11,20 1

PUDP -0,78 1,59 14,74 -2,41 10,45 0

RALS 0,46 1,30 56,13 -0,43 11,82 1

SMRA 0,39 -1,14 32,53 -2,12 11,80 1

TGKA -0,06 -4,61 93,21 -0,30 10,63 1

TOTL 0,02 2,38 57,19 -2,30 11,64 0

UNTR 0,93 -4,61 59,50 -1,27 12,44 1

RUIS -0,13 0,97 77,19 -0,69 10,80 1

MNCN -0,37 -1,05 78,41 -1,71 12,05 1

Page 182: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

163

2010 Ln.Q Ln.KM KI Ln.DPR CH KA

ASII 0,89 -3,22 50,11 -0,43 12,85 1

AUTO 0,78 -2,66 95,65 -4,61 11,69 1

BRAM 0,01 3,23 65,82 -0,25 10,74 1

IKBI -0,24 -2,30 93,06 -1,90 11,10 1

INDF 0,32 -2,81 50,05 -0,94 13,02 1

KLBF 1,58 -3,91 56,64 -0,82 12,28 1

LION -0,22 -1,47 57,70 -1,66 11,17 0

LMSH -0,01 3,24 32,22 -2,12 9,43 0

SMSM 0,69 1,80 58,13 -0,02 10,16 0

TCID 0,39 -1,97 73,77 -0,65 11,11 1

UNVR 2,71 -4,61 85,00 0,00 11,50 1

AALI 1,61 -4,61 79,68 -0,48 12,09 1

ITMG 1,82 -4,61 65,00 -0,30 12,42 1

ACES 1,47 -4,61 71,73 -2,30 11,56 0

AKRA 0,39 -0,46 59,24 -0,45 11,84 1

DGIK -0,08 1,06 64,40 -1,56 11,82 0

JKON 0,60 1,56 17,08 -1,11 11,78 0

JRPT 0,46 -4,61 12,88 -1,08 11,88 0

LTLS -0,12 1,29 63,03 -1,17 11,37 1

MTDL -0,11 2,38 12,32 -1,61 10,99 1

PUDP -0,60 1,59 15,10 -2,41 10,44 0

RALS 0,67 1,30 55,88 -0,63 11,90 1

SMRA 0,63 -1,20 38,44 -1,17 11,05 1

TGKA 0,09 -4,61 98,97 -0,33 10,96 1

TOTL 0,16 0,94 56,50 -0,94 11,69 0

UNTR 1,14 -4,61 59,50 -1,17 12,13 1

RUIS -0,11 0,97 77,19 -0,33 10,69 1

MNCN 0,65 -0,87 78,55 -0,94 12,03 1

Page 183: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

164

2011 Ln.Q Ln.KM KI Ln.DPR CH KA

ASII 0,90 -3,22 50,11 -0,58 12,12 1

AUTO 0,79 -2,66 95,65 -3,91 11,56 1

BRAM -0,07 3,34 65,82 -0,87 11,03 1

IKBI -0,60 -2,30 93,06 -0,40 11,14 1

INDF 0,15 -2,81 50,07 -0,92 13,12 1

KLBF 1,48 -3,91 56,53 -0,67 12,36 1

LION -0,08 -1,47 57,70 -1,31 11,24 0

LMSH -0,09 3,24 32,22 -2,66 9,79 0

SMSM 0,76 1,80 58,13 -0,26 10,22 0

TCID 0,39 -1,97 73,77 -0,65 10,95 1

UNVR 2,66 -4,61 85,00 0,29 11,53 1

AALI 1,29 -4,61 79,68 -0,31 11,92 1

ITMG 1,21 -3,91 65,00 -0,03 12,74 1

ACES 1,61 -4,61 72,33 -0,69 11,32 0

AKRA 0,67 -0,14 59,67 0,89 12,12 1

DGIK -0,37 1,06 64,40 -1,51 11,47 0

JKON 0,91 1,44 16,22 -1,11 11,89 0

JRPT 0,70 -4,61 12,88 -1,11 11,94 0

LTLS -0,08 1,29 63,03 -1,20 11,01 1

MTDL -0,29 0,57 25,13 -1,27 11,32 1

PUDP -0,39 1,59 15,10 -1,97 10,81 0

RALS 0,47 1,31 55,80 -0,51 11,97 1

SMRA 0,56 -1,20 37,87 -1,24 12,17 1

TGKA 0,22 -4,61 98,97 -0,78 11,03 1

TOTL 0,15 0,94 56,50 -0,54 11,82 0

UNTR 0,92 -4,61 59,50 -0,94 12,85 1

RUIS -0,04 0,97 77,19 -0,73 10,86 0

MNCN 0,82 -0,84 75,02 -1,27 11,92 1

Page 184: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

165

Lampiran 2 : Hasil Uji Regresi Berganda

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 KA,

Ln.DPR,

CH,

KI,

Ln.KM

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Ln.Q

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .562a .315 .290 .60462

a. Predictors: (Constant). KA. Ln.DPR. CH. KI. Ln.KM b. Dependent Variable: Ln.Q

Model Summaryb

Mode

l

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .315 12.343 5 134 .000 1.651

a. Predictors: (Constant). KA. Ln.DPR. CH. KI. Ln.KM

b. Dependent Variable: Ln.Q

Page 185: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

166

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 22.562 5 4.512 12.343 .000a

Residual 48.986 134 .366

Total 71.548 139

a. Predictors: (Constant). KA. Ln.DPR. CH. KI. Ln.KM

b. Dependent Variable: Ln.Q

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.514 .796 -.646 .520

Ln.KM -.124 .023 -.465 -5.335 .000

KI .001 .002 .035 .415 .679

Ln.DPR .123 .059 .153 2.069 .040

CH .076 .068 .094 1.106 .271

KA -.021 .128 -.014 -.162 .872

a. Dependent Variable: Ln.Q

Page 186: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

167

a. Dependent Variable: Ln.Q

CHART

(Setelah Transformasi)

Model

Correlations

Collinearity

Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant)

Ln.KM -.531 -.419 -.381 .671 1.489

KI .233 .036 .030 .726 1.377

Ln.DPR .201 .176 .148 .937 1.067

CH .343 .095 .079 .711 1.406

KA .211 -.014 -.012 .720 1.389

Page 187: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

168

Page 188: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

169

CHART

(Sebelum Transformasi)

Page 189: ANALISIS PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, DIVIDEND …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23860/1/Skripsi... · signifikan terhadap nilai perusahaan. Persamaan regresi

170