analisis pengaruh social capital terhadap … · analisis pengaruh social capital terhadap...

55
ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP REPAYMENT RATE DI BMT ITQAN CABANG PADASUKA, KOTA BANDUNG AHMAD NUR FADHIAN PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI SYARIAH DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015

Upload: truongtuong

Post on 09-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP

REPAYMENT RATE DI BMT ITQAN

CABANG PADASUKA, KOTA BANDUNG

AHMAD NUR FADHIAN

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI SYARIAH

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015

Page 2: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi
Page 3: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Pengaruh

Social Capital terhadap Repayment Rate di BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota

Bandung adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan be-

lum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Insti-

tut Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2015

Ahmad Nur Fadhian

NIM H54100016

Page 4: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

ABSTRAK

AHMAD NUR FADHIAN. Analisis Pengaruh Social Capital terhadap

Repayment Rate di BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung. Dibimbing oleh

TANTI NOVIANTI dan RANTI WILIASIH.

BMT Itqan merupakan salah satu BMT di Indonesia yang menggunakan

pendekatan Group Lending Model dengan nama Program Pembiayaan Metode

Kelompok (PPMK) yang didasari oleh peran social capital pada masyarakat.

Dalam pengelolaan dan penyaluran pembiayaan berkelompok tersebut, BMT

Itqan berhasil menurunkan rasio Non Performing Finance (NPF) menjadi sebesar

0.39% di tahun 2013. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa social capital

mampu meningkatkan repayment rate untuk menurunkan rasio NPF. Penelitian

ini dilakukan selama bulan Juli–September 2014 untuk menganalisis karakteristik

social capital dan pengaruhnya terhadap repayment rate nasabah BMT Itqan

dengan responden sebanyak 43 nasabah. Pengolahan data menggunakan analisis

deskriptif dan metode regresi logistik. Nasabah yang memiliki kepercayaan sosial

yang lebih tinggi memiliki peluang repayment rate yang lebih baik dibandingkan

dengan nasabah yang memiliki kepercayaan sosial yang lebih rendah.

Karakteristik social capital nasabah BMT Itqan sudah cukup baik dan hasil

regresi logistik menunjukkan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap

repayment rate adalah umur, tingkat pendidikan, lama bergabung, dan

kepercayaan sosial sebagai variabel social capital.

.

Kata kunci: BMT, repayment rate, regresi logistik, social capital

ABSTRACT

AHMAD NUR FADHIAN. Analysis of Social Capital Effect to Repayment Rate

the BMT Itqan Padasuka Branch, Bandung City. Supervised by TANTI

NOVIANTI and RANTI WILIASIH.

BMT Itqan is one of BMT in Indonesia which use the Group Lending

Model which is named of Program Pembiayaan Metode Kelompok (PPMK)

which is based by social capital to society. While manage and distribute the group

financing process, BMT Itqan has reduced Non Performing Finance (NPF) ratio

by 0.39% in 2013 period. Previous study has shows that social capital is able to

raises repayment rate to reduce NPF ratio. This was done during July to

September 2014 period to analyze social capital characteristic and its effect to

repayment rate of BMT Itqan’s customer with total 43 customers as respondents.

To process data in this study descriptive analysis and logistic regression method

were used. Customers who have a higher social trust have better opportunities

repayment rate compared with customers who have a lower social trust. Social

capital characteristics of BMT Itqan’s customer is quite good and logistic

regression show variables which are significantly effect the repayment rate are

age, education level, years of joining, and social trust as social capital variables.

Keywords: BMT, repayment rate, logistic regression, social capital

Page 5: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana Ilmu Ekonomi

pada

Departemen Ilmu Ekonomi

ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP

REPAYMENT RATE DI BMT ITQAN

CABANG PADASUKA, KOTA BANDUNG

AHMAD NUR FADHIAN

PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI SYARIAH

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 6: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi
Page 7: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Social Capital terhadap Repayment Rate di

BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung

Nama : Ahmad Nur Fadhian

NIM : H54100016

Disetujui oleh

Ranti Wiliasih, S.P., M.Si

Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr.Ir. Dedi Budiman Hakim, M.Ec

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal skripsi berjudul Analisis Pengaruh Social Capital terhadap Repayment

Rate di BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung.

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana Ilmu

Ekonomi pada Program Studi Ilmu Ekonomi Syariah, Departemen Ilmu Ekonomi,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Tujuan penelitian ini

untuk menganalisis bagaimana proses pembiayaan BMT. Tujuan lainnya ialah

menganalisis bagaimana pengaruh social capital terhadap repayment rate nasabah

BMT dan menganalisis langkah apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan

repayment rate nasabah BMT.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan keluarga penulis,

yaitu Papa Gunara dan Mama Siti Wiarsih serta adik-adik, Muhammad Luthfi

Naufal dan Maharani Shabrina Nur Aqilla atas segala doa dan dukungan yang

diberikan. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Tanti Novianti, S.P., M.Si dan Ibu Ranti Wiliasih, S.P., M.Si selaku

pembimbing yang telah memberikan arahan, saran, waktu, dan dukungan

dengan penuh kesabaran sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Dr. Lukytawati Anggraeni, S.P., M.Si selaku dosen penguji utama dan

Bapak Deni Lubis, S.Ag, M.A selaku dosen penguji dari komisi pendidikan

atas kritik dan saran yang telah diberikan untuk perbaikan skripsi ini.

3. Seluruh pihak BMT Itqan pusat yaitu Pak Adhi, Pak Yudi, dan Pak Hafidzh

serta pihak cabang Padasuka yaitu Pak Ade, Pak Andri, Pak Soeparno, Kang

Fajar, Kang Yayan, Kang Rizki, Teh Witri serta seluruh pegawai lainnya

yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Seluruh perwakilan nasabah BMT Itqan yang telah membantu secara

sukarela untuk menjadi responden.

5. Pada dosen, staf, dan seluruh civitas akademik Departemen Ilmu Ekonomi

FEM IPB yang telah memberikan ilmu dan bantuan untuk penulis.

6. Teman-teman satu bimbingan, Ardhi Evan dan Yekti Mahanani yang telah

banyak memberikan bantuan, kritik, saran, dan motivasi kepada penulis

untuk menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh keluarga Ilmu Ekonomi, terutama Ilmu Ekonomi Syariah 47 atas

perjuangan dan pengalaman selama ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini

yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Bogor, Mei 2015

Ahmad Nur Fadhian

Page 9: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

Latar Belakang ................................................................................................ 1

Perumusan Masalah ........................................................................................ 3

Tujuan Penelitan ............................................................................................. 4

Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 4

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 5

Social Capital ................................................................................................. 5

Baitul Maal Tamwil ........................................................................................ 7

Group Lending Model..................................................................................... 8

Tanggung Renteng .......................................................................................... 8

Kerangka Pemikiran ....................................................................................... 9

Penelitian Terdahulu ....................................................................................... 9

Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 11

METODE .............................................................................................................. 12

Waktu dan Tempat ........................................................................................ 12

Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................................... 12

Gambaran Umum BMT Itqan ....................................................................... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 24

Karakteristik Responden ............................................................................... 24

Analisis Pengaruh Social Capital terhadap Repayment Rate BMT .............. 31

SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 33

Simpulan ....................................................................................................... 33

Saran ............................................................................................................. 33

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 34

LAMPIRAN .......................................................................................................... 37

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... 45

Page 10: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

DAFTAR TABEL

Rasio Non Performing Finance BMT Itqan Tahun 2008–2013 4 Skoring Skala Likert 13 Rasio Kinerja Keuangan BMT Itqan Tahun 2008–2013 22 Nilai Kinerja Keuangan BMT Itqan Tahun 2008–2013 23 Statistik Deskriptif Karakteristik Responden 24 Status Keanggotaan Responden dalam Rembug Pusat 26 Riwayat Pinjaman Lain Responden 28 Taksiran Aset Responden 29 Jaringan Sosial Nasabah BMT Itqan 29 Kepercayaan Sosial Nasabah BMT Itqan 30 Norma Sosial Nasabah BMT Itqan 31 Hasil Pendugaan Parameter Model Logit 31

Pengaruh Social Capital terhadap Repayment Rate di BMT Itqan 32

DAFTAR GAMBAR

Perkembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia 1980–2006 ................. 1 Distribusi BMT di Indonesia .............................................................................. 2 Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 9 Skema Program Pembiayaan Metode Kumpulan BMT Itqan .......................... 17 Struktur Organisasi BMT Itqan ........................................................................ 21 Jenis Pekerjaan Responden ............................................................................... 26 Tahun Bergabung Responden ........................................................................... 27 Alasan Bergabung Responden .......................................................................... 27 Responden yang Tergabung di Kelompok Lain ............................................... 28

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 37 Lampiran 2 Hasil Olahan Data Regresi Logistik .............................................. 41

Lampiran 3 Laporan Keuangan BMT Itqan ..................................................... 43

Page 11: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Baitul Maal Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang

beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. BMT dikembangkan atas prakarsa dan

modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan berlandaskan pada sis-

tem ekonomi yang salaam: keselamatan (berintikan keadilan), kedamaian, dan

kesejahteraan (Hosen et al. 2008).

Soemitra (2009) menyebutkan bahwa BMT memiliki dua fungsi utama yaitu

sebagai media penyalur harta ibadah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf), lembaga

keuangan yang bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat (anggota BMT)

sebagai simpanan yang akan disalurkan kepada masyarakat (anggota BMT) se-

bagai pembiayaan. Selain itu, BMT sebagai lembaga keuangan berhak melakukan

kegiatan ekonomi seperti mengelola kegiatan perdagangan, industri, dan per-

tanian.

BMT di Indonesia dipelopori oleh BMT Salman di Bandung dan Koperasi

Ridho Gusti di Jakarta pada tahun 1980-an. Era tersebut sekaligus merupakan

awal dari keberadaan industri keuangan syariah di Indonesia, sedangkan

keberadaan perbankan syariah dimulai pada tahun 1992.

Gambar 1 Perkembangan Industri Keuangan Syariah di Indonesia 1980–2006

(Sumber: Ascarya, 2007)

Berdasarkan data Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK), Indonesia

memiliki 691 unit BMT pada akhir tahun 1996, sedangkan pada akhir tahun 1997

terjadi penambahan 785 unit BMT sehingga totalnya mencapai 1 476 unit BMT.

Jumlah BMT pada akhir tahun 1998 tercatat 1 957 buah, lalu pada tahun 2001 ter-

daftar sebanyak 2 938 unit BMT (Soemitra, 2009). Menurut data PINBUK dalam

Burhan (2008) terdapat 3 101 unit BMT pada tahun 2005. Diantaranya sebanyak

422 unit BMT di Pulau Sumatera, 2 077 unit BMT di Pulau Jawa, 68 unit BMT di

Pulau Bali dan Nusa Tenggara 114 unit BMT di Pulau Kalimantan, 368 unit BMT

Page 12: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

2

di pulau Sulawesi, dan 49 unit BMT di pulau Maluku & Papua. Data tersebut

disajikan dalam Gambar 2.

Gambar 2 Distribusi BMT di Indonesia (Sumber: Burhan, 2008)

BMT beroperasi sesuai syariah dengan akad-akad yang dikenal seperti

murabahah, mudharabah, ijarah, dan lain sebagainya. Akad-akad ini diterapkan

untuk pembiayaan syariah kepada nasabah BMT yang umumnya menjalankan

usaha kecil mikro seperti petani atau peternak di desa, warung-warung kecil,

pedagang keliling, penjahit rumahan, dan lain-lain. Kelompok masyarakat ini

biasanya tidak mendapatkan pelayanan dari perbankan, sehingga menjadi sasaran

bagi BMT.

Pembiayaan BMT dapat diberikan secara individu atau berkelompok.

Pembiayaan berkelompok (Group Lending Model) merupakan model yang baik

dibandingkan dengan model pembiayaan individu karena sejalan dengan tujuan

pembiayaan mikro dan memiliki sistem yang dapat mengurangi risiko Non

Performing Finance (Kurniawan, 2007). Sistem tersebut merupakan sistem

tanggung renteng yang merupakan salah satu bentuk social capital untuk

mengatasi masalah asymmetric information dan moral hazard.

Social capital merupakan sebuah sumberdaya yang dapat dipergunakan

untuk dikonsumi, disimpan, dan diinvestasikan dalam kelompok dengan

memperhatikan jaringan sosial, norma, nilai, dan kepercayaan di dalamnya

(Viphindrartin, 2012). Memanfaatkan elemen social capital yang ada pada

masyarakat yaitu mutual trust, jaringan sosial dan norma sosial yang baik,

lembaga keuangan mikro seperti Grameen Bank menerapkan metode pembiayaan

(tanpa agunan) yang secara kolektif menjamin pengembalian pembiayaan

(Lukman et al. 2008).

Penghargaan Perdamaian Nobel pada tahun 2006 bagi Grameen Bank atau

Bank Desa di Bangladesh yang didirikan oleh Professor Muhammad Yunus pada

Page 13: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

3

tahun 1983 menjadi sebuah pembelajaran bagi beberapa BMT di Indonesia.

Grameen Bank di Bangladesh pada Desember 2013 memiliki total aset sebesar

28.6 triliun rupiah, 6.74 juta nasabah aktif dari 8.54 juta anggota nasabah, dan

telah menyalurkan pembiayaan sebesar 13 triliun rupiah (Grameen Bank, 2014).

Kesuksesan Grameen Bank membuat banyak negara seperti Filipina, Sri Lanka,

Malaysia, Tanzania, Amerika Serikat, Chili, Ethiopia, India, Nigeria, Vietnam,

dan lain-lain melakukan replikasi dari Grameen Bank (Khandker et al. 1995).

Kelompok perempuan miskin merupakan prioritas Grameen Bank dalam

pemberian pembiayaan karena mampu pemperbaiki kehidupan rumah tangga,

kesejahteraan, dan kesehatan anak-anak (Maika, 2007). Grameen Bank

menggunakan social capital sebagai alat utama dalam operasinya (Hossain, 2013).

Hal tersebut menjadikan alasan beberapa BMT di Indonesia mengadopsi pola

pembiayaannya yaitu pembiayaan yang diberikan kepada kelompok (Group

Lending Model) yang mampu menjangkau masyarakat miskin dengan

memanfaatkan modal sosial atau Social Capital yang ada di dalamnya.

Perumusan Masalah

Lembaga keuangan mikro seperti BMT memiliki fungsi untuk memberikan

pembiayaan kepada nasabahnya. Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah

perlu dikembalikan dalam jangka waktu atau periode yang telah disepakati antara

nasabah dengan BMT. Pengembalian tersebut memberikan keuntungan bagi BMT

untuk tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro dan

mengembangkan operasionalnya.

Pada praktiknya, nasabah tidak selalu mampu melakukan pengembalian

kepada BMT karena usahanya tidak selalu berjalan baik sehingga mempengaruhi

kelancaran repayment rate (tingkat pengembalian pinjaman atau pembiayaan).

Selain hal tersebut, terdapat masalah utama yang ada pada perbankan maupun

lembaga keuangan yaitu moral hazard. Adanya asymmetryc information atau

ketidakselarasan informasi dalam pengawasan serta sulitnya membedakan calon

nasabah yang berisiko tinggi dan rendah (adverse selection) dapat merugikan

lembaga keuangan maupun nasabah (Ibrahim et al. 2014).

Pendekatan Group Lending Model terbukti secara empiris sebagai salah satu

cara yang paling efektif dalam pembiayaan terhadap masyarakat. Adanya sistem

tanggung renteng dan pengawasan yang dapat dilakukan oleh rekan dalam sebuah

kelompok nasabah merupakan sebuah potensi yang dapat mengurangi biaya

operasional BMT (Mihajat et al. 2010). Pengawasan dan ikatan sosial dari

pemimpin atau pengurus kelompok dapat mengurangi perilaku moral hazard dari

seperti penyalahgunaan pembiayaan yang diberikan oleh anggota kelompok

(Hermes et al. 2003).

Lemahnya jaminan aset masyarakat miskin untuk mendapatkan akses

pembiayaan membutuhkan alternatif pembiayaan seperti Group Lending Model

karena mampu mampu mensubstitusi jaminan dengan social capital melalui

kelompok. Social capital dinilai mampu menjaga hubungan antara pihak

pembiaya dengan nasabahnya (Nuryartono, 2011). Hal tersebut menjadikan

keberadaan social capital yang terdapat pada nasabah yang berkelompok menjadi

sesuatu yang istimewa dibandingkan dengan nasabah individu.

Page 14: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

4

BMT Itqan merupakan salah satu BMT di Indonesia yang mengadopsi

pendekatan Group Lending Model dan Grameen Bank dengan nama Program

Pembiayaan Metode Kelompok (PPMK). Melalui pengelolaan dan penyaluran

pembiayaan berkelompok yang mulai dilakukan pada tahun 2010 itu, BMT Itqan

berhasil menurunkan rasio Non Performing Finance (NPF). Hal tersebut dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Rasio Non Performing Finance BMT Itqan Tahun 2008–2013

Rasio (%) Tahun

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Non Performing Finance 2.27 2.31 1.00 1.01 0.43 0.39

Sumber : BMT Itqan

Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah yang akan diteliti sebagai

berikut:

1. Bagaimana karakteristik social capial pada nasabah BMT Itqan?

2. Bagaimana pengaruh social capital terhadap repayment rate nasabah BMT

Itqan?

Tujuan Penelitan

1. Menganalisis karakteristik social capital pada nasabah BMT Itqan.

2. Menganalisis pengaruh social capital terhadap repayment rate nasabah

BMT Itqan.

Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi karakteristik social capital bagi BMT terutama

BMT Itqan.

2. Memberikan gambaran pengaruh social capital terhadap repayment rate di

BMT Itqan.

3. Memberikan pengetahuan mengenai pembiayaan berkelompok atau Group

Lending Model bagi masyarakat.

4. Sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya bagi akademisi.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengambil studi kasus di BMT Itqan. Kantor Cabang

Padasuka merupakan tempat yang ditentukan untuk pelaksanaan proses

wawancara dengan responden karena telah beroperasi lebih dari 5 tahun

dibandingkan dengan 6 outlet lainnya dan merupakan lokasi pertama sejak tahun

2010 yang melakukan pembiayaan berkeleompok. Populasi dalam penelitian ini

adalah nasabah yang memiliki repayment rate lancar dan repayment rate tidak

lancar.

Page 15: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

5

TINJAUAN PUSTAKA

Social Capital

Coleman (1986) menyatakan “Social capital is defined by its function. It is

not a single entity but a variety of different entities, with two elements in common;

they all consist of some aspect of social structures, and they facilitate certain

actions of actors–whether persons or corporate actors–within the structure”.

Social capital didefinisikan oleh fungsinya. Hal tersebut bukan merupakan satu

kesatuan melainkan berbagai entitas yang berbeda dengan dua elemen umum;

mereka terdiri dari beberapa aspek struktur sosial, dan mereka memfasilitasi

tindakan terentu baik dari perorangan ataupun korporasi dalam struktur.

Putnam (1993) menyatakan “Social capital refers to features of social

organization, such as networks, norms, and trust, that facilitate coordination and

cooperation for mutual benefit. Social capital enhances the benefits of investment

in physical and human capital.” Social capital ditandai oleh ciri-ciri organisasi

sosial seperti jaringan sosial, norma, dan kepercayaan yang memfasilitasi

koordinasi dan kerja sama yang saling menguntungkan. Social capital dapat

meningatkan manfaat investasi dalam modal fisik dan modal manusia.

Fukuyama (2000) menyatakan “social capital is an instantiated informal

norm that promotes cooperation between two or more individuals”. Social capital

adalah norma informal yang terwakili untuk mempromosikan kerjasama antara

dua atau lebih individu. Norma-norma yang merupakan modal sosial dapat bekisar

dari norma timbal balik (resiprocity) antara dua orang teman. Selain itu,

Fukuyama menjelaskan bahwa kepercayaan, jaringan, masyarakat sipil, dan

sebagainya bersifat epiphenomenial, yaitu terbentuk sebagai akibat dari adanya

modal sosial tetapi tidak merupakan modal sosial itu sendiri.

Hasbullah (2006) menjelaskan unsur-unsur pokok dalam social capital

meliputi:

1. Partisipasi dalam suatu jaringan

Social capital dibangun oleh kelompok yang bersosialisasi atas

prinsip kesukarelaan (voluntary), kesamaan (equality), kebebasan

(freedom), dan keadaban (civility). Keberhasilan social capital terletak

pada kemampuan sekelompok orang dalam melibatkan diri dalam suatu

jaringan sosial. Jaringan sosial terbentuk secara tradisional atas

kesamaan garis keturunan (lineage), pengalaman-pengalaman sosial

turun temurun (repeated social experiences), dan kesamaan

kepercayaan pada dimensi ketuhanan (religious beliefs) yang memiliki

kohesifitas tinggi, tetapi rentang jaringan maupun trust yang sempit.

Sedangkan kelompok yang memiliki orientasi dan tujuan sama akan

mendorong partisipasi anggota yang lebih baik dan jaringan yang lebih

luas.

2. Resiprocity (Timbal balik)

Saling membantu dalam kelompok atas dasar altruism (semangat

untuk membantu dan mementingkan kepentingan orang lain) adalah hal

yang mewarnai social capital. Seperti dalam konsep agama Islam yaitu

semangat membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan atau yang

Page 16: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

6

disebut sebagai keikhlasan. Hal tersebut akan mendorong kepedulian

sosial untuk mengatasi masalah-masalah sosial. Resiprositas yang kuat

pada kelompok yang memiliki ciri masyarakat yang tertutup, akan

bernilai positif bagi lingkungan sosial setempat, tetapi belum tentu

menghasilkan nilai positif bagi kelompok lain. Sedangkan pada suatu

kelompok yang mempunyai ciri sebagai masyarakat yang terbuka dan

resiprositas yang kuat akan lebih memungkinkan untuk memberikan

dampak positif yang lebih luas.

3. Trust (Kepercayaan)

Rasa percaya merupakan bentuk keinginan untuk mengambil

risiko dalam hubungan-hubungan sosial yang didasari perasaan yakin

bahwa yang lain akan melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan

akan bertindak dalam suatu pola tindakan yang saling mendukung dan

tidak akan merugikan diri dan kelompoknya. Trust akan kehilangan

daya optimalnya jika rentang rasa mempercayai (the radius of trust)

diabaikan. Jika hal itu terjadi, maka sulit untuk mengembangkan social

capital yang kuat dan menguntungkan bagi kelompok.

4. Norma sosial

Norma merupakan sekumpulan aturan yang diharapkan dapat

dipatuhi dan diikuti oleh anggota masyarakat pada suatu entitas sosial

tertentu. Norma-norma sosial berfungsi untuk mengontrol berbagai

bentuk prilaku yang tumbuh dalam masyarakat. Norma sosial biasanya

bersifat tidak tertulis tetapi dapat dipahami oleh anggota

masyarakatnya, mengandung sanksi sosial, dan menentukan pola

tingkah laku yang diharapkan dalam konteks hubungan sosial.

Contohnya adalah menghormati yang lebih tua, mengormati pendapat

orang lain, hidup sehat, dan lain sebagainya. Kelompok yang

menumbuhkan, mempertahankan, dan memperkuat norma-norma sosial

akan mempekuat masyarakat itu sendiri.

5. Nilai-nilai

Sesuatu ide yang telah turun temurun dianggap benar dan penting

oleh anggota kelompok masyarakat. Dilihat dari perspektif social

capital yang bersifat bonding, nilai-nilai individualistik akan membawa

potensi social capital ke arah yang lebih buruk sedangkan nilai-nilai

kebersamaan akan mendorong potensi social capital ke arah yang lebih

baik.

6. Tindakan yang proaktif

Keinginan yang kuat dari anggota kelompok untuk tidak saja

berpatisipasi tetapi senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan mereka

dalam suatu kegiatan masyarakat. Masyarakat perlu memperkaya diri

tidak hanya dari sisi material tetapi juga perlu dari hubungan-hubungan

sosial seperti memungut sampah, menjaga keamanan, dan kepedulian

yang diikuti inisiatif individu yang kemudian menjadi inisiatif

kelompok.

Page 17: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

7

Baitul Maal Tamwil

Hosen et al. (2008) menjelaskan beberapa poin tentang Baitul Maal Tamwil,

yaitu:

a. Pengertian

Baitul Maal Tamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro

yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan

bisnis usaha mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta

membela kepentingan kaum fakir miskin, ditumbuhkan atas prakarsa

dan modal awal dari tokoh-tokoh masyarakat setempat dengan

berlandaskan pada sistem ekonomi yang salaam yaitu berintikan

keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan.

BMT didirikan dengan berasaskan pada masyarakat yang

salaam, yaitu penuh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraaan.

Prinsip dasar BMT, adalah :

1. Ahsan (mutu hasil kerja terbaik), Thayyiban (terindah), ahsanu

‘amala (memuaskan semua pihak), dan sesuai dengan nilai-nilai

salaam yaitu keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan.

2. Barokah, artinya berdaya guna, berhasil guna, adanya penguatan

jaringan, transparan (keterbukaan), dan bertanggung jawab

sepenuhnya kepada masyarakat.

3. Spiritual communication (penguatan nilai ruhiyah).

4. Demokratis, partisipatif, dan inklusif.

5. Keadilan sosial dan kesetaraan jender, non-diskriminatif.

6. Ramah lingkungan.

7. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta

keanekaragaman budaya.

8. Keberlanjutan, memberdayakan masyarakat dengan

meningkatkan kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.

b. Sifat, Peran, dan Fungsi

BMT bersifat terbuka, independen, tidak partisan, berorientasi

pada pengembangan tabungan dan pembiayaan untuk mendukung

bisnis ekonomi yang produktif bagi anggota dan kesejaheraan sosial

masyarakat sekitar, terutama usaha mikro dan fakir miskin. Peran BMT

di masyarakat, adalah sebagai :

1. Motor penggerak ekonomi dan sosial masyarakat banyak.

2. Ujung tombak pelaksanaan sistem ekonomi syariah.

3. Penghubung antara kaum aghnia (kaya) dan kaum dhu’afa

(miskin).

4. Sarana pendidikan informal untuk mewujudkan prinsip hidup

yang barakah, ahsanu ‘amala, dan salaam melalui spiritual

communication dengan dzikir qalbiyah ilahiah.

Fungsi BMT di masayarakat, adalah untuk :

1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia anggota, pengurus,

dan pengelola menjadi lebih profesionaal, salaam (selamat,

damai, dan sejahtera), dan amanah sehingga semakin utuh dan

tangguh dalam berjuang dan berusaha (beribadah) menghadapi

tantangan global.

Page 18: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

8

2. Mengorganisir dan memobilisasi dana sehingga dana yang

dimiliki oleh masyarakat dapat termanfaatkan secara optimal di

dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan rakyat banyak.

3. Mengembangkan kesempatan kerja.

4. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar

produk-produk anggota.

5. Memperkuat dan meningkatkan kualitas lembaga-lembaga

ekonomi dan sosial masyarakat banyak.

Group Lending Model

Model pembiayaan kelompok (Group Lending Model) adalah suatu bentuk

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang tergabung dalam kelompok.

Lukman et al. (2008) menjelaskan hal tersebut telah diterapkan di negara lain

seperti Grameen Bank di Bangladesh, BancoSol di Bolivia, FINCA dan ROSCA

di Afrika, yang menerapkan mekanisme tanggung renteng (joint liability) dalam

pembiayaan berkelompok. Di Indonesia, model pendekatan pembiayaan

kelompok telah diterapkan oleh BRI, namun masih menggunakan mekanisme

jaminan individu atau agunan.

Pembiayaan berbasis kelompok ini tidak memiliki agunan dalam

pembiayaannya tetapi tanggung jawab atas pembayaran utang atau tanggung

renteng dilakukan oleh semua anggota kelompok (Devi et al. 2013). Grameen

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan mikro paling tua dan terkenal di

dunia (Laemmermann, 2012) serta salah satu contoh Group Lending Model yang

berhasil dilihat dari perkembangan dan Penghargaan Pedamaian Nobel pada tahun

2006. Esty (2014) memaparkan Grameen Bank telah memberikan pembiayaan

terhadap kurang lebih 97% nasabah perempuan miskin, hal tersebut terjadi karena

beberapa alasan Muhammad Yunus sebagai pendiri Grameen Bank, yaitu:

1. Perempuan mampu mengalokasikan pembiayaan dengan baik dibandingkan

dengan laki-laki.

2. Perempuan memiliki repayment rate yang lebih baik.

3. Sebagian besar perempuan merupakan tenaga kerja kurang dimanfaatkan

dengan baik sehingga perlu didorong untuk menjadi pengusaha kecil.

4. Perempuan membutuhkan hak atas pembiayaan yang selama ini banyak

laki-laki dapatkan.

5. Perempuan yang menerima pembiayaan melakukan gaya hidup sehat yang

membantu untuk mengentaskan kemiskinan. Bahkan juga menyangkut

besarnya plafon yang harus disetujui. Lebih dari itu, manakala terjadi

kerugian piutang maka pelunasannya harus ditanggung renteng seluruh

anggota, minimal yang menjadi anggota kelompoknya.

Tanggung Renteng

Arifin (2008) menjelaskan tanggung renteng adalah sebuah sistem yang

membagi risiko bersama proporsional terhadap kemungkinan terjadinya tidak

tertagihnya piutang koperasi. Sistem tanggung renteng juga diimplementasikan

dalam wujud musyawarah untuk berbagai kepentingan pengambilan keputusan

seperti menentukan boleh tidaknya anggota melakukan pinjaman dan besarnya

Page 19: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

9

plafon yang harus disetujui. Di Indonesia, sistem tanggung renteng mulai

diprakarsai oleh ibu Mursiah Zaafril pada kelompok arisannya yang berlanjut

dengan terbentuknya Koperasi Setia Budi Wanita di Malang, Jawa Timur.

Tanggung renteng digunakan sebagai jaminan sosial yang tercipta berdasarkan

nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat, yaitu kebersamaan, tolong

menolong, dan kepercayaan antar anggota masyarakat.

Kerangka Pemikiran

Nasabah yang diberikan pembiayaan oleh Baitul Maal Tamwil berkewajiban

untuk mengembalikan pembiayaan yang diberikan. Kebijakan sistem tanggung

renteng pada BMT yang menjalankan pembiayaan pendekatan terhadap kelompok

(Group Lending Model) tersebut membuat social capital yang ada pada nasabah

memengaruhi repayment rate pembiayaan. Pengaruh social capital yang ada pada

nasabah pembiayaan BMT dianalisis dengan cara melakukan kuesioner terhadap

nasabah BMT.

Gambar 3 Kerangka Pemikiran

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Zamzany et al. (2011) mengenai Pengaruh

Modal Sosial Terhadap Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan

Kesejahteraan Masyarakat Pada LKMS di Pondok Pesantren Al Islah, Kab.

Cirebon, Jawa Barat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis biplot.

Page 20: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

10

Peubah-peubah yang digunakan adalah kelompok, norma, keterpaduan,

kepercayaan vertikal, solidaritas vertikal, kepercayaan, kharisma, solidaritas,

jaringan, dan jaringan vertikal. Kesimpulan dari penelitian tersebut yaitu (1)

kinerja BMT dipengaruhi oleh peran kelompok, peran jaringan vertikal, peran

jaringan, peran norma, peran keterpaduan dan peran kepercayaan vertikal; kinerja

dan dampak terhadap anggota, kinerja organisasi, & kinerja pembiayaan yang

dilakukan oleh BMT memberikan persepsi atau respon yang positif baik

masyarakat.

Dariah (2012) tentang Improving Social Capital of BMT (Baitul Maal

Watamwil): An Experience from BMT Lathifah, Sumedang Indonesia. Metode

yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian tersebut

menjelaskan bahwa meningkatkan social capital dapat dilakukan dengan beberapa

cara yaitu: (1) Silaturahim atau pertemuan dengan nasabah untuk melihat kondisi

finansialnya dapat memprediksi potensi pengembalian pinjaman; (2)

mendiskusikan metode pembayaran terbaik seperti pembayaran pinjaman pokok

saja, reschedulling, restructuring, atau hiwalah seperti pengambilalihan utang

kepada pihak ketiga, (3) membentuk kelompok nasabah dengan melakukan

pertemuan rutin bulanan antara manajer dan pelanggan untuk mempererat tali

silaturahmi antara manajer dan pelanggan, sebagai sarana untuk memberikan

program pelatihan bagi anggota, untuk mendengar keluhan tentang layanan,

sosialisasi Ekonomi Islam, membangun kesadaran risiko besar ketika pinjaman

kepada rentenir.

Alfiasari (2009) mengenai Analisis Modal Sosial Pada Kelompok Usaha

Berbasis Komunitas (Studi Kasus di Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan

Cibungbulang, Kabupaten Bogor). Metode analisis yang digunakan adalah

deksriptif kualitatif. Variabel yang digunakan adalah kepercayaan atau trust,

Norma sosial atau social norms, Jaringan sosial atau social networking, Aktivitas

Ekonomi Kelompok Usaha, dan Kesejahteraan Ekonomi. Hasil dari penelitian

tersebut yaitu (1) kelompok usaha berbasis masyarakat lokal (komunitas) yang

mempunyai kepercayaan (trust) yang tinggi akan membuat kekompakan

kelompok lebih baik, sehingga ekonomi kelompok dapat dikembangkan lebih

dinamis; (2) peranan jaringan sosial dalam mengembangkan ekonomi rakyat

dalam bentuk kelompok akan semakin kuat jika jumlah anggota yang relatif

sedikit serta cakupan geografis yang terbatas pada komunitas dan peranan; (3)

kepatuhan yang tinggi terhadap perangkat aturan (norma sosial) yang dimiliki

menyebabkan optimalnya pengembangan kelompok usaha ekonomi rakyat; (4)

modal sosial mampu menggerakkan secara efektif aktivitas ekonomi anggota

kelompok usaha dalam pengembangan ekonomi rakyat.

Kurnia (2009) mengenai Analisis Pengaruh Social Capital Terhadap

Repayment Rate Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus KBMT

Wihdatul Ummah, Bogor). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi

binary dengan model probit dan analisis secara deskriptif dengan metode

frekuensi dan tabulasi silang (cross tabs). Variabel dependen yang digunakan

adalah repayment rate, sedangkat variabel independennya adalah indikator social

capital dan indikator diluar social capital. Hasil dari penelitian tersebut yaitu (1)

Tingkat kepercayaan dan tingkat pengembalian kredit yang lebih baik

menunjukkan indikator social capital kredit kelompok lebih baik daripada kredit

perorangan; (2) indikator social capital yang berpengaruh signifikan terhadap

Page 21: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

11

repayment rate adalah hubungan antar anggota, jarak antar rumah anggota,

kepercayaan, status keanggotaan, jumlah pertemuan, dan jarak antara rumah

nasabah dengan KBMT; (3) indikator diluar social capital yang berpengaruh

signifikan terhadap repayment rate adalah capital dan character.

Haloho (2010) mengenai Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Pengembalian Kredit Mikro PT BPD Jabar Banten KCP Dramaga.

Metode analisis yang digunakan adalah model analisis regresi logistik (logit

biner). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa variabel independen

yang signifikan pengaruhnya terhadap tingkat pengembalian Kredit Mikro Utama

(KMU) adalah variabel usia, tingkat pendidikan, dan jaminan kredit. Sedangkan

variabel independen yang tidak signifikan pengaruhnya bagi KMU adalah jenis

kelamin, status nasabah, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, aset

usaha, omzet usaha, total pendapatan usaha bersih, plafond kredit, jangka waktu

pengembalian kredit, pengalaman kredit, dan tingkat suku bunga.

Postelnicu (2012) mengenai Social Capital and Repayment Performance of

Group Lending in Microfinance. Metode analisis yang digunakan adalah studi

literatur terhadap jurnal atau artikel yang membahas mengenai social capital dan

kinerja repayment pembiayaan kelompok di lembaga keuangan mikro. Hasil dari

penelitian tersebut yaitu (1) efektivitas social capital dalam mengurangi masalah

repayment rate ditentukan oleh kemampuan dan kemauan anggota kelompok

dalam menanfaatkannya serta insentif dari karyawan lembaga keuangan

mikronya; (2) perlu adanya teori dan bukti empirik lebih banyak untuk melihat

pengaruh social capital terhadap kinerja pembayaran kelompok; (3) perbedaan

korelasi pengaruh social capital terhadap kinerja pembayaran kelompok berbeda

karena perbedaan konsep social capital; (4) definisi social capital yang paling

banyak diacu adalah jaringan sosial, kepercayaan sosial, dan norma sosial; (5)

perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai social capital.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik social capital pada

nasabah BMT Itqan dan menganalisis pengaruh social capital terhadap repayment

rate nasabah BMT Itqan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

adalah penggunaan metode regresi logistik dengan studi kasus yang berbeda pada

lembagak keuangan mikro syariah serta perbedaan variabel yang digunakan.

Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini disajikan sebagai berikut:

1. Semakin tinggi tingkat social capital (jaringan sosial, kepercayaan

sosial, dan norma sosial) maka tingkat repayment rate akan semakin

tinggi.

2. Diduga adanya pembiayaan berbasis kelompok terjadi akibat adanya

social capital.

3. Diduga adanya sistem tanggung renteng pada kelompok yang

diberikan pembiayaan akan meningkatkan repayment rate nasabah.

Page 22: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

12

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli–September 2014 di BMT Itqan

Cabang Padasuka, Kota Bandung. Alasan penulis melakukan penelitian di lokasi

tersebut karena BMT Itqan telah berpengalaman sejak tahun 2010 dalam

melakukan pembiayaan berbasis kelompok.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:

1. Data primer, yang diperoleh dari wawancara dengan kuesioner kepada

responden. Untuk memperoleh responden, maka digunakan teknik

proporsional sampling yang menggunakan perwalian berimbang

(Bungin 2013) pada 209 kelompok nasabah atau Rembug Pusat di BMT

Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung yang terdiri dari 2 356 anggota

nasabah yang memiliki repayment rate lancar dan 63 anggota nasabah

yang memiliki repayment rate tidak lancar. Responden diwawancarai

dengan metode setengah wawancara sesuai dengan kuesioner yang telah

disusun (Lampiran 1). Jumlah responden yang diperoleh sebanyak 37

responden dari nasabah yang memiliki repayment rate lancar dan 6

responden dari nasabah yang memiliki repayment rate tidak lancar.

2. Data sekunder, meliputi profil dan data keuangan BMT Itqan, serta

data repayment rate nasabah BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota

Bandung.

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data kuantitatif diolah dengan metode regresi logistik menggunakan

software SPSS 16.0. Regresi logistik atau yang dikenal dengan logit merupakan

bagian dari analisis regresi yang mengkaji hubungan perubah-peubah penjelas (X)

terhadap peubah respon (Y) melalui model persamaan matematis tertentu (Firdaus

et al. 2011).

Batasan dan Definisi Operasional

Variabel yang dianalisis dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut :

1. Umur

Umur merupakan perhitungan lamanya seseorang hidup menggunakan

tahun.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan jenjang sekolah yang berhasil

diperoleh responden.

3. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan merupakan jumlah anggota keluarga yang biaya

hidupnya ditanggung oleh kepala rumah tangga.

4. Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan merupakan jumlah uang dalam rupiah yang

diperoleh rumah tangga responden selama satu bulan.

Page 23: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

13

5. Lama Bergabung

Lama bergabung merupakan lamanya nasabah menjadi anggota BMT

Itqan dalam satuan tahun.

6. Dummy Kelompok Lain

Dummy kelompok lain merupakan variabel dummy yang menunjukkan

status keaktifan responden di kelompok lain atau non-nasabah (1 =

aktif, 0 = tidak aktif).

7. Dummy Bekerja.

Dummy bekerja merupakan variabel dummy yang menunjukkan

keaktifan responden mencari nafkah dengan bekerja (1 = Bekerja, 2 =

tidak bekerja).

8. Jaringan Sosial

Variabel jaringan sosial berisi beberapa pernyataan mengenai jaringan

sosial yang diketahui responden sebagai nasabah di BMT Itqan.

Semakin besar skor jaringan sosial, maka semakin baik jaringan sosial

nasabah tersebut semakin baik.

9. Kepercayaan Sosial

Variabel kepercayaan sosial berisi beberapa pernyataan mengenai

kepercayaan sosial yang diketahui responden sebagai nasabah BMT

Itqan. Semakin besar skor kepercayaan sosial, maka semakin baik

kepercayaan sosial nasabah tersebut semakin baik.

10. Norma Sosial

Variabel norma sosial berisi beberapa pernyataan mengenai

kepercayaan sosial yang diketahui responden sebagai nasabah BMT

Itqan. Semakin besar skor norma sosial, maka semakin baik

kepercayaan sosial nasabah tersebut semakin baik.

Untuk mengukur variabel social capital yaitu jaringan sosial, kepercayaan

sosial, dan norma sosial digunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu gejala atau

fenomena dan menggunakan pertanyaan positif untuk mengukur sikap positif dan

bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur sikap negatif. Bentuk jawaban dari

skala likert ialah sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak

setuju (Djali et al. 2007). Untuk penilaiannya digunakan Tabel 2.

Tabel 2 Skoring Skala Likert

Pertanyaan positif Pertanyaan negatif

1 = Sangat tidak Setuju 1 = Sangat setuju

2 = Tidak Setuju 2 = Setuju

3 = Ragu-ragu 3 = Ragu-Ragu

4 = Setuju 4 = Tidak Setuju

5 = Sangat Setuju 5 = Sangat Tidak Setuju

Penelitian ini menggunakan model logit untuk mengetahui pengaruh

variabel social capital terhadap repayment rate nasabah, dengan model regresi

sebagai berikut :

Page 24: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

14

Keterangan:

= Repayment rate atau tingkat kelancaran nasabah untuk membayar

pembiayaan BMT (1 jika lancar, 0 tidak lancar)

= Intersep

= Parameter peubah

= Variabel prediktor yang pengaruhnya akan diteliti

= Umur (tahun)

= Tingkat Pendapatan (Rupiah)

= Tingkat Pendidikan (1 = SD, 2 = SMP, 3 = SMA/Sederajat, 4 =

Diploma)

= Jumlah Tanggungan (orang)

= Lama Bergabung (tahun)

= Dummy Kelompok Lain ( 1 = aktif, 0 = tidak aktif)

= Dummy Bekerja ( 1 = bekerja, 0 = tidak bekerja)

= Jaringan Sosial (skor)

= Kepercayaan Sosial (skor)

= Norma Sosial (skor)

Odds Ratio adalah rasio peluang terjadinya pilihan 1 (repayment rate lancar)

terhadap peluang terjadinya pilihan 0 (repayment rate tidak lancar). Nilai odds

menjadi suatu nilai indikator kecenderungan nasabah untuk menuntukan pilihan 1

(repayment rate lancar). Nilai odds semakin besar menandakan peluang nasabah

memiliki repayment rate lancar semakin besar. Hubungan antara parameter dan

odds ratio yaitu :

Keterangan:

= Rasio peluang terjadi pilihan 1

Gambaran Umum BMT Itqan

BMT Itqan didirikan pada tahun 2007 dari inisiatif anggota kelompok

pengajian di Bandung untuk membentuk suatu amal usaha yang bertujuan

mengimplementasi nilai-nilai kebenaran Agama Islam dalam wujud nyata.

Mereka ingin membentuk amal usaha yang mampu bergerak di bidang ekonomi,

sosial, pendidikan dan kesehatan. Dipilihlah Baitul Maal wat Tamwil sebagai

bentuk usaha mereka dengan nama BMT Itqan yang disahkan dalam bentuk

Page 25: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

15

koperasi oleh Dinas Koperasi Kotamadya Bandung pada tanggal 19 April 2007

dengan Nomor Badan Usaha 518/BH.32/DISKOP/2007. Saat itu BMT Itqan

mengelola sebagian kecil dana zakat dan memulai usaha Payment Point

Pembayaran Listrik dengan menyewa ruangan berukuran 2 × 2 m2.

Berkembangnya kepercayaan dari masyarakat, maka BMT Itqan sejak awal

2008 mulai menggulirkan pembiayaan untuk usaha mikro dengan jumlah

pembiayaan awal berkisar Rp200 ribu sampai Rp1 juta. Di tahun tersebut juga

BMT Itqan mulai menghimpun dana dari anggota dan calon anggota serta ikut

aktif di Asosasi BMT Seluruh Indonesia (ABSINDO) Kota Bandung dan Jawa

Barat. Memasuki tahun 2009 meluncurkan beasiswa bagi pelajar yang tidak

mampu, pindah ke lokasi kantor yang berukuran 2 × 6 m2, dan menyewa rumah

untuk panti asuhan atau Rumah Bina Yatim Dhuafa Itqan.

Tahun 2010, BMT Itqan menjadi anggota Induk Koperasi Syariah

(INKOPSYAH) dan mendapatkan modal dari berbagai lembaga keuangan

lainnya. Di tahun tersebut, BMT Itqan melakukan studi literatur tentang

keberhasilan metodologi pembiayaan mikro pola kelompok oleh Professor

Muhammad Yunus pada Grameen Bank di Bangladesh dan studi banding dengan

lembaga keuangan mikro lainnya yang mempraktikkan pola Grameen Bank di

Indonesia. Oleh karena itu, BMT Itqan memutuskan untuk mengadopsi pola

pembiayaan Grameen Bank yang dimodifikasi menjadi pola syariah. Melalui

metodologi yang diterapkan, hasilnya lebih efektif dalam menjangkau nasabah

keluarga prasejahtera (keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu dari 5

kebutuhan dasar yaitu pengajaran agama, pangan, papan, sandang, dan kesehatan)

karena pola yang digunakan tidak mengharuskan nasabah memiliki agunan serta

mampu menggarap segmen masyarakat miskin yang nota bene selalu

mendapatkan diskriminasi dalam memperoleh akses pembiayaan formal yang

murah dan profesional.

Pada tahun 2011, BMT Itqan menjadi anggota Perhimpunan BMT Seluruh

Indonesia dan mendapatkan berbagai kerja sama dengan lembaga keuangan

lainnya. Di tahun 2012, BMT Itqan memperbesar aset dan membuka cabang di

daerah lain sebanyak 3 cabang di kota Bandung yaitu cabang Ujung Berung,

cabang Soreang, dan Katapang. Di tahun 2013, menambah 2 cabang yaitu cabang

Pasir Jambu di Bandung dan cabang Kadungora di kabupaten Garut; melakukan

penggabungan cabang Katapang di cabang Soreang; mendapatkan penghargaan

dari Dinas Koperasi sebagai koperasi terbaik peringkat dua di kota Bandung;

memiliki yayasan pendidikan sekolah dasar, dan mobil ambulans yang gratis

untuk masyarakat umum. Di tahun 2014, BMT Itqan membuka cabang lagi yaitu

cabang Cimaung; kantor Padasuka yang merupakan kantor pusat menjadi kantor

cabang utama dan kantor pusat dipindahkan ke Surapati; bapak Yudi Haryadi

sebagai ketua pengurus BMT Itqan memperoleh penghargaan sebagai Tokoh

Koperasi Tingkat Nasional pada tanggal 25 September tahun tersebut.

Page 26: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

16

Lokasi Outlet / Cabang

1. Kantor Pusat Surapati Core

Komplek Niaga Surapati Core, Blok K7

Jln. P.H.H. Mustofa No. Telp : (022) 70071110

2. Kantor Cabang Utama Padasuka

Jln. Padasuka 160, Pasirlayung, Bandung

No. Telp : (022) 7209247

3. Kantor Cabang Ujung Berung

Jln. Cinangka No. 94, Ujung Berung, Bandung

No. Telp : (022) 61826347

4. Kantor Cabang Soreang

Komplek Soreang Square Blok A-7

Jln. Raya Bandung Soreang

5. Kantor Cabang Pasir Jambu

Komplek Vila Ciwidey

6. Kantor Cabang Kadungora

Jln. Kadungora, Garut

7. Kantor Cabang Cimaung

Cimaung, Banjaran Bandung

Visi Misi & Tujuan

Visi BMT Itqan : Menyediakan akses jasa keuangan mikro syariah bagi

sebanyak-banyaknya keluarga prasejahtera dengan amanah

dan profesional

Misi BMT Itqan : Pengentasan kemiskinan melalui jasa keuangan mikro syariah

Tujuan :

a. Memberikan pelayanan pembiayaan bagi kelompok

masyarakat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

(UMKM) yang secara umum masih sangat rendah

aksebilitasnya terhadap lembaga keuangan formal.

b. Meminimalkan ketergantungan pelaku UMKM terhadap

pelepas uang tidak resmi.

c. Membuka peluang usaha mandiri bagi Sumber Daya

Manusia (SDM) yang kurang atau belum dimanfaatkan

sepenuhnya.

d. Memberikan peluang peningkatan kondisi sosial

ekonomi kepada masyarakat untuk membiayai kegiatan

ekonomi serta mengembangkan budaya menabung

melalui bentuk organisasi yang dapat dipahami dan

dikelola bersama.

e. Memutuskan lingkaran “Pendapatan Rendah–Tabungan

Rendah–Investasi Rendah–Pendapatan Rendah” menjadi

“Pendapatan Rendah–Kredit–Investasi–Peningkatan

Pendapatan–Pertambahan Kredit–Peningkatan Investasi–

Peningkatan Pendapatan”

Page 27: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

17

Bidang Usaha

BMT Itqan bergerak di bidang usaha sharia microfinance atau lembaga

keuangan mikro syariah. Sesuai dengan misinya BMT Itqan memberikan

pembiayaan mikro syariah kepada keluarga prasejahtera khususnya kaum

perempuan dengan membuat Program Pembiayaan Metode Kumpulan Itqan

(PPMK). Program ini merupakan pola pembiayaan mengadopsi metode Grameen

Bank yang dinilai dapat memberikan terobosan untuk memberikan jasa keuangan

baik simpanan, pembiayaan, pembayaran, transfer, dan ta’awun dengan tujuan

agar keluarga prasejahtera dapat menjadi lebih produktif dan terlayani dengan

baik.

Grameen Bank di Bangladesh memberikan fokus pembiayaan terhadap

perempuan. Hal tersebut juga ditiru oleh BMT Itqan dalam menjalankan PPMK.

Sebagian besar nasabah adalah perempuan. Nasabah dapat mengajukan

pembiayaan, menabung, dan membayar ZISWAF (zakat, infak, sedekah, dan

waqaf). Laki-laki dapat bergabung dalam kelompok nasabah hanya sebatas

menjadi anggota pasif yang mendapatkan pelayanan non-pembiayaan yaitu

simpanan dan tidak memiliki wewenang dalam pengelolaan kelompok nasabah.

Untuk melakukan pembentukan kelompok nasabah atau Rembug Pusat

digunakan skema berikut :

Gambar 4 Skema Program Pembiayaan Metode Kumpulan BMT Itqan

(Sumber: BMT Itqan)

Survei lokasi BMT Itqan dilakukan dengan memperhatikan akses jarak dan

keadaan ekonomi lokasi tersebut. Jika lokasi itu dinilai layak, maka akan diadakan

pertemuan umum atau sosialisasi dengan penduduk melalui pihak setempat seperti

pejabat RT, RW, kelurahan, atau kecamatan. Setelah itu dilakukan Uji Kelayakan

(UK) calon nasabah, pembentukan kelompok, latihan wajib kumpulan,

pembentukan kelompok nasabah (Rembug Pusat), dan pengelolaan.

Page 28: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

18

Pengelolaan Rembug Pusat dilakukan di tempat yang mampu menampung

keseluruhan anggota dan waktu yang adalah antara pukul 8.00 sampai pukul 11.00

pada hari kerja (Senin–Kamis). Center Manager (CM) adalah petugas lapangan

dari BMT Itqan yang bertugas mengelola Rembug Pusat dalam hal rekrutmen

anggota, melatih anggota dalam latihan wajib kumpulan, melakukan transaksi

pencairan pembiayaan, pengumpulan angsuran, penyetoran dan penarikan

simpanan. Setiap CM dapat menangani 3–6 Rembug Pusat dalam satu hari

sehingga waktu pengelolaannya dapat lebih sedikit, lebih lama, ataupun dapat

dilakukan di luar jam tersebut. Perbedaan tersebut terjadi karena adanya beberapa

faktor seperti lokasi rumah yang jauhnya berbeda (1–10 kilometer), jumlah

nasabah dalam Rembug Pusat yang berbeda (3–20 orang), repayment rate yang

berbeda, dan lain-lain.

Proses pengelolaan setiap Rembug Pusat oleh CM dilakukan dengan cara

berikut :

1. Absensi

Setiap nasabah perlu dipastikan kehadirannya untuk memulai segala

transaksi karena dalam Program Pembiayaan Metode Kumpulan

(PPMK) ini kehadiran seluruh anggota adalah agunannya. Nasabah

diharapkan untuk saling mengingatkan mengenai kehadiran dalam

kelompok atau Rembug Pusat-nya. Sesama nasabah dalam Rempug

Pusat yang sama perlu melakukan kontak atau menjemput anggota

yang belum datang. Jika ada nasabah lain yang berhalangan, maka

angsurannya dibayar dari simpanannya atau diberlakukan sistem

tanggung renteng.

2. Pembukaan

Ucapan salam, syukur, shalawat, dan ikrar staf yang berisi tujuan

BMT Itqan untuk membantu usaha yang halal tanpa membedakan

suku, politik, dan agama.

3. Transaksi

Pencairan pembiayaan, penarikan angsuran, penyetoran, dan

penarikan simpanan. Seluruh anggota nasabah menjadi saksi atas

ijab qabul yang dilakukan antara salah satu anggota dengan staf

ketika mengajukan dan pencairan pembiayaan. Oleh karena itu

proses pencairan pembiayaan (dropping) bisa ditunda jika ada

anggota nasabah yang tidak hadir. Sedangkan mekanisme transaksi

yang lain disesuaikan kesepakatan Rembug Pusat.

4. Pengumpulan sedekah

Pengumpulan sedekah ini dinamkan program “berseri” yang berarti

bersedekah setiap hari. Sedekah tersebut akan dikelola oleh Baitul

Maal Itqan yang akan digunakan untuk bantuan sosial seluruh

nasabah seperti menolong anggota nasabah yang sakit atau

meninggal dunia di kelompoknya ataupun Rembug Pusat yang lain.

5. Penutupan

Pengumuman dari staff BMT Itqan dilanjutkan dengan do’a bersama

yang berisi permohonan keselamatan, kesehatan, dan kelancaran

dalam menggunakan pembiayaan. Do’a dipimpin oleh nasabah atau

CM.

Page 29: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

19

6. Ramah tamah

Ramah tamah (jika CM memiliki waktu kosong sebelum berpindah

ke Rembug Pusat yang lain) dilakukan untuk saling bertukar

informasi baik mengenai kegiatan pengelolaan kumpulan tersebut

atau di luar kumpulan.

Rembug Pusat yang telah terbentuk dapat melakukan perekrutan anggota

baru dengan cara berikut :

1. Pendaftaran

a. Minggu ke-1 calon anggota datang ke pertemuan Rembug Pusat

yang dimaksud.

b. Staf mencatat data calon anggota pada formulir Uji Kelayakan (UK)

dan Progress out of Poverty Index (PPI).

c. Membuat perjanjian untuk UK dan survey yang memungkinkan

untuk bertemu dengan suami anggota, serta mempersiapkan foto

kopi KTP istri dan suami dan uang pecahan Rp5 000 yang

diperlukan ketika pengujian.

d. Staf mempersilahkan calon anggota beserta suami untuk pulang, lalu

staf mempertanyakan persetujuan nasabah Rembug Pusat lainnya

untuk merekrut calon anggota tersebut.

2. Uji Kelayakan

a. UK dilakukan di rumah calon anggota pada waktu yang telah

ditentukan dengan wawancara yang mudah dimengerti calon

anggota.

b. Setelah melakukan wawancara, calon anggota dan suami

menandatangani formulir UK dan PPI.

c. CM meminta uang Rp5 000 dan mencatat nomor seri uang tersebut

kemudian diserahkan kembali ke calon anggota untuk dibawa ke

pertemuan Rembug Pusat minggu berikutnya.

d. Hasil UK & PPI diserahkan untuk diseleksi Branch Manager (BM)

3. Hasil Uji Kelayakan

a. Pada pertemuan minggu ke-2 calon anggota yang mulai terdaftar

sebagai nasabah baru Rembug Pusat. Namun jika sebelumnya ada

nasabah lain yang tidak setuju dengan alasan diterima, maka calon

nasabah tersebut tidak lulus uji kelayakan atau tidak terdaftar sebagai

nasabah baru.

b. Proses penerimaan anggota Rembug Pusat sesuai mekanisme

masing-masing Rembug Pusat. Pada pertemuan minggu ke-3,

anggota baru tersebut dapat melakukan pengajuan pembiayaan dan

proses dropping (pencairan) dilakukan di minggu ke-4.

Nasabah Rembug Pusat yang akan habis masa pelunasan pembiayaannya

dapat mengajukan pembiayaan kembali. Syaratnya anggota tersebut harus

memiliki repayment rate lancar dan dilakukan paling lambat 2 minggu untuk

mempersiapkan syarat administrasi sebelum waktu pelunasan. Jika hal tersebut

dapat dipenuhi, maka anggota tersebut melakukan UK dan PPI kembali.

Pengajuan pembiayaan dapat dilakukan saat pembiayaan sebelumnya berhasil

dilunasi atau sesuai aturan yang berlaku dan proses dropping sesuai waktu yang

ditentukan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

20

Produk dan Jasa

Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah baik yang bersifat produktif

atau konsumtif memiliki upah atau ujrah setara 3% perbulan dari jumlah

pembiayaan yang diberikan. Tempo pembiayaan adalah selama 6 bulan dengan

jumlah pembiayaan maksimal sebesar Rp2 juta bagi nasabah baru, sedangkan

nasabah yang telah habis tempo pembiayaan tersebut dapat mengajukan kembali

dengan tempo pembiayaan selama 6 bulan ataupun 1 tahun dengan jumlah

pembiayaan yang lebih besar (sesuai akad atau kesepakatan). Produk pembiayaan

BMT Itqan terdiri dari:

1. Pembiayaan Modal Kerja : Pembiayaan produktif yang diberikan untuk

penambahan modal kerja usaha seperti

untuk pembelian bahan baku, penambahan

persediaan, peningkatan omzet, lain-lain.

2. Pembiayaan Investasi : Pembiayaan produktif yang diberikan

untuk membeli alat-alat investasi, seperti,

mesin-mesin, alat produksi, kendaraan

operasional, lain-lain.

3. Pembiayaan Konsumtif : Pembiayaan yang diberikan untuk

keperluan konsumtif seperti pembelian

kendaraan, pembelian alat komunikasi,

uang sekolah, lain-lain.

Akad yang digunakan, yaitu :

1. Al-Murabahah : Akad jual beli dimana pembeli dan penjual

mengetahui berapa ribh/margin (keuntungan) yang

diambil oleh penjual. Dalam hal ini BMT sebagai

penjual dan nasabah sebagai pembeli yang

membayar secara angsuran.

2. Al-Mudharabah : Akad persekutuan dimana BMT sebagai shahibul

maal memberikan dana-nya kepada nasabah

sebagai mudharib untuk dikelola sebagai modal

usaha mudharib. Hasil dari usaha dibagikan sesuai

nisbah yang disepakati kedua belah pihak.

3. Al-Ijarah : Akad sewa, dimana BMT sebagai pemilik hak aset

yang menyewakan kepada penyewa (nasabah)

mendapatkan hak kepemilikan aset tersebut.

Produk simpanan yang digunakan, yaitu :

1. Setoran Pokok : Simpanan yang besarnya Rp5 000 yang merupakan

bukti sebagai anggota BMT Itqan, tidak dapat

ditarik walaupun sudah keluar dari anggota.

2. Simpanan Investasi (Sinves Itqan) : Simpanan yang besarnya

ditentukan berdasarkan jumlah pembiayaan yang

dinikmati, dan dibayar setiap minggu.

3. Simpanan Sukarela Itqan (Sirela Itqan) : Simpanan yang besarnya tidak

ditentukan namun ditekankan kepada anggota

untuk menabung setidaknya Rp1 000 sehari

(program menabung setiap hari atau “mentari”).

Nilai bagi hasil setara dengan 6% pertahun.

Page 31: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

21

4. Simpanan Berjangka Itqan (Sijaka Itqan) : Simpanan dengan nominal

(minimal Rp500 000) dan jangka waktu tertentu

(minimal 3 bulan). Nilai bagi hasil setara dengan

12–13% pertahun.

5. Simpanan Rencana Itqan (Sirena Itqan) : Simpanan untuk kebutuhan di

masa depan yang direncanakan dan ditabung

dengan perencanaan setoran setiap minggu atau

setiap bulan. Nilai bagi hasil setara dengan 8%

pertahun ditambah asuransi atau ta’awun.

Struktur Organisasi

BMT Itqan memiliki struktur organisasi untuk dapat menjalankan kegiatan

operasionalnya agar mencapai tujuan. Kedudukan tertinggi merupakan Rapat

Anggota yang dilakukan setiap tahun (RAT) oleh seluruh pengurus dan seluruh

nasabah BMT Itqan untuk mengevaluasi dan menilai laporan pertanggungjawaban

pengurus; membuat dan mengesahkan rencana kerja dan anggaran; merevisi

anggaran; mengangkat dan menetapkan Dewan Pengawas Syariah. Di bawah

Rapat Anggota terdapat Dewan Pengawas yang mengawasi kepengurusan BMT

Itqan yang dimulai dari Dewan Pengurus, Managing Director, Chief Executive

Office (CEO), Chief Financial Officer (CFO), dan Chief Operations Officer

(COO) yang membawahi Branch Manager. Lalu, Branch Manager berada di atas

Accounting and Administration Manager dan Center Manager.

Gambar 5 Struktur Organisasi BMT Itqan (Sumber: BMT Itqan)

Page 32: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

22

Kinerja Keuangan BMT Itqan

Rasio kinerja keuangan BMT Itqan dari semua cabang selama 6 tahun

terakhir dilihat dari Capital Adequacy Ratio (CAR) pembiayaan dan aset total,

Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Biaya Operasional versus

Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Finance (NPF), dan Financing

to Deposit Ratio (FDR). Rasio kinerja keuangan tersebut disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3 Rasio Kinerja Keuangan BMT Itqan Tahun 2008–2013

Rasio (%)

Tahun

Rata-Rata

Per-

tumbuhan

pertahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013

CAR

Pembiayaan 15.44 43.20 20.24 13.70 17.61 34.75 3.86

Aset Total 10.74 22.39 8.83 6.88 10.69 18.21 1.49

ROA 1.51 0.73 0.89 0.75 1.15 1.15 -0.07

ROE 14.03 3.28 10.12 10.96 10.75 6.32 -1.54

BOPO 93.12 97.05 93.24 95.78 93.52 94.97 0.37

NPF 2.27 2.31 1.06 1.01 0.43 0.39 -0.38

FDR 77.88 66.79 47.79 53.88 67.54 63.66 -2.84

Sumber : BMT Itqan

BMT Itqan mengalami peningkatan CAR (pembiayaan & aset total) dan

mengalami penurunan pada ROA, ROE, BOPO, NPF, dan FDR di akhir tahun

2009. Akhir tahun 2010 terjadi penurunan kedua CAR dan FDR, sedangkan

peningkatan terjadi pada ROA, ROE, BOPO, dan NPF. Di akhir tahun 2011

terjadi penurunan pada kedua CAR, ROA, dan BOPO; sedangkan ROE, NPF, dan

FDR mengalami peningkatan. Di akhir tahun 2012 semua rasio mengalami

peningkatan kecuali ROE, sedangkan pada akhir tahun 2013 juga terjadi

penurunan pada ROE, BOPO, dan FDR.

Secara keseluruhan, rata-rata pertumbuhan rasio kinerja keuangan BMT

Itqan mengalami peningkatan dan penurunan. Rasio kinerja keuangan yang

mengalami peningkatan adalah CAR (pembiayaan) dengan peningkatan sebesar

3.86% pertahun, CAR (aset total) dengan peningkatan sebesar 1.49% pertahun,

dan BOPO dengan peningkatan sebesar 0.37% pertahun. Sedangkan rasio kinerja

keuangan yang mengalami rata-rata penurunan pertahun adalah ROA dengan

penurunan sebesar 0.07% pertahun, ROE dengan penurunan sebesar 1.54%

pertahun, NPF dengan penurunan sebesar 0.38% tahun, dan FDR dengan

penurunan sebesar 2.84% pertahun.

Nilai kinerja keuangan BMT Itqan dari semua cabang selama 6 tahun

terakhir dilihat dari nilai pembiayaan, DPK (Dana Pihak Ketiga), aset, modal, laba

atau rugi, dan jumlah anggota. Nilai kinerja keuangan tersebut disajikan pada

Tabel 4.

Page 33: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

23

Tabel 4 Nilai Kinerja Keuangan BMT Itqan Tahun 2008–2013

Tahun

Rata-Rata

Per-

tumbuhan

pertahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Keuangan

(juta rupiah)

Pembiayaan 225 314 752 1 385 4 347 9 491

1 853.2

DPK 289 471 1 573 2 571 6 436 14 908 2 923.8

Aset 324 607 1 724 2 758 7 158 18 110 3 537

Modal 35 136 152 190 765 3 298 652.6

Laba (Rugi) 4.88 4. 45 15.31 20.78 82.25 208.5 40.724

Jumlah

nasabah

(orang) 153 250 641 1 301 4 394 6 507

1 270.8

Sumber : BMT Itqan

BMT Itqan mengeluarkan pembiayaan sebesar Rp225 juta dan terus

meningkat hingga pada akhir tahun 2013 bernilai Rp9.491 miliar. DPK (Dana

Pihak Ketiga) yang diperoleh dari simpanan nasabah dan dana bank pada tahun

2008 hanya Rp289 juta, lalu meningkat setiap tahun menjadi Rp14.908 miliar.

Aset yang dimilki BMT Itqan pada akhir tahun 2008 sebesar Rp324 juta dan terus

meningkat setiap tahun hingga akhir tahun 2013 senilai Rp18.11 miliar. Jumlah

modal pada 2008 bernilai Rp35 juta dan terus meningkat pada akhir tahun 2013

menjadi Rp3.298 miliar. Laba yang bernilai Rp4.88 juta pada tahun 2008 turun

pada tahun 2009 menjadi Rp4.45 juta tetapi terus naik hingga akhir tahun 2013

tercapai Rp208.5 juta. Dilihat dari jumlah anggota, BMT Itqan pada awalnya

memiliki 153 orang nasabah dan pada akhir tahun 2013 memiliki 6 507 orang

nasabah.

Nilai kinerja keuangan BMT Itqan mengalami peningkatan dilihat dari rata-

rata pertumbuhan pertahun. Nilai pembiayaan yang dikeluarkan mengalami

peningkatan sebanyak Rp1.853 miliar pertahun, nilai DPK mengalami

peningkatan sebanyak Rp2.923 miliar pertahun, nilai aset mengalami peningkatan

sebanyak Rp3.537 miliar pertahun, nilai modal mengalami peningkatan sebanyak

Rp652.6 juta pertahun, dan nilai laba mengalami peningkatan sebanyak Rp40.724

juta pertahun. Sedangkan jumlah nasabah BMT Itqan mengalami peningkatan

rata-rata 1 270.8 orang pertahun. Secara keseluruhan BMT Itqan mengalami

peningkatan dari sisi kinerja keuangan dan jumlah anggota (Lampiran 3).

Page 34: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

24

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan nasabah Rembug Pusat BMT

Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung yang memiliki repayment rate lancar dan

tidak lancar. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, status

pernikahan, agama, pendidikan terakhir, jumlah tanggungan, dan pendapatan

perbulan.

Tabel 5 Statistik Deskriptif Karakteristik Responden

Sumber : Data Primer, diolah

Variabel Jumlah Persentase (dalam %)

Jenis Kelamin

Laki-laki 0 0.00

Perempuan 43 100.00

Umur (tahun)

20–30 3 6.97

30–40 10 23.26

40–50 19 44.19

50–60 11 25.58

Status Pernikahan

Berkeluarga 38 88.37

Janda 5 11.63

Agama

Islam 43 100.00

Pendidikan Terakhir

Tidak tamat SD 1 2.32

SD 26 60.47

SMP 5 11.63

SMA/Sederajat 8 18.60

Diploma 3 6.98

Jumlah Tanggungan

Tidak ada 6 13.96

1 orang 9 20.93

2 orang 18 41.86

3 orang 4 9.30

4 orang 6 13.95

Pendapatan perbulan (rupiah)

Kurang dari 1 000 000 4 9.30

1 000 000–1 500 000 8 18.60

1 500 001–2 000 000 4 9.30

2 000 001–2 500 000 8 18.60

2 500 000–5 000 000 19 44.20

Page 35: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

25

Tabel 5 menunjukkan bahwa seluruh responden dalam penelitian ini

memiliki jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 43 responden. Tidak ada

responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki. Persentase untuk jenis kelamin

responden adalah 100% perempuan dan 0% laki-laki.

Sebagian besar (44.19%) umur responden nasabah BMT Itqan berada pada

interval 40–50 tahun yaitu sebanyak 19 responden. Sebanyak 10 responden

(23.26%) berada pada interval 30–40 tahun dan sebanyak 11 responden (25.58%)

berada pada interval 50–60 tahun. Sebagian kecil (6.97%) responden berada pada

interval 20–30 tahun yaitu sebanyak 3 responden.

Status pernikahan responden menunjukkan sebanyak 38 responden

(88.37%) adalah berkeluarga. Sebanyak 5 responden (11.63%) memiliki status

pernikahan janda. Sebanyak 43 responden (100%) nasabah BMT Itqan memeluk

agama islam.

Jenjang pendidikan terakhir yang paling banyak diperoleh responden

nasabah BMT Itqan adalah tingkat SD yaitu sebanyak 26 responden (60.47%).

Kedua adalah tingkat SMA atau sederajat yaitu sebanyak 8 responden (18.60%).

Ketiga adalah tingkat SMP yaitu sebanyak 5 responden (11.63%). Keempat

adalah tingkat Diploma yaitu sebanyak 3 responden (6.98%). Lalu, yang terendah

adalah yaitu 1 responden (2.32%) yang tidak tamat SD.

Dalam anggota keluarga responden terdapat orang yang biaya hidupnya

ditanggung oleh responden. Kebanyakan responden memiliki jumlah tanggungan

2 orang dengan 18 responden (41.86%). Sebanyak 9 responden (20.93%)

memiliki jumlah tanggungan 1 orang, 6 responden (13.95%) tidak memiliki

tanggungan, dan 6 responden (13.95%) memiliki jumlah tanggungan 4 orang.

Lalu, hanya 4 responden (9.30%) yang memiliki jumlah tanggungan 3 orang.

Sebanyak 19 responden (44.20%) memiliki besar pendapatan perbulan pada

interval 2.5–5 juta rupiah. Sebanyak 8 responden (18.60%) memiliki besar

pendapatan perbulan pada interval 2–2.5 juta rupiah dan 8 responden (18.60%)

lainnya memiliki besar pendapatan perbulan pada interval 1–1.5 juta rupiah.

Sebanyak 4 responden (9.30%) memiliki besar pendapatan perbulan kurang dari 1

juta rupiah dan 4 responden (9.30%) lainnya memiliki besar pendapatan perbulan

pada interval 1.5–2 juta rupiah.

Jenis Pekerjaan Responden

Berdasarkan jenis pekerjaan, responden dalam penelitian ini memiliki jenis

yang beragam, seperti bidang perdagangan, industri pengolahan, jasa, pertanian,

dan peternakan. Jumlah responden yang bekerja adalah sebanyak 34, sedangkan

jumlah responden yang tidak bekerja atau berperan sebagai ibu rumah tangga

adalah sebanyak 9 responden. Persentase masing-masing jenis pekerjaan pada

responden nasabah BMT Itqan dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 36: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

26

Gambar 6 Jenis Pekerjaan Responden

Jenis pekerjaan responden nasabah BMT Itqan yang paling banyak adalah

bidang perdagangan seperti pedagang warung, masakan, tas, bahan pokok,

pakaian, dan peralatan yaitu sebanyak 25 responden (58%), sedangkan yang

paling sedikit adalah usaha dalam bidang peternakan yaitu sebanyak 1 responden

(2%). Untuk jenis usaha di bidang lain adalah 3 responden (7%) di bidang industri

pengolahan, 3 responden (7%) di bidang jasa, dan 2 responden (5%) di bidang

pertanian. Sisanya, sebanyak 9 responden (21%) sebagai ibu rumah tangga yang

mendapatkan pembiayaan konsumtif.

Status Keanggotaan

Status keanggotaan responden dalam penelitian ini adalah sebagai anggota

atau pengurus dalam Rembug Pusat BMT Itqan. Pengurus adalah anggota nasabah

yang diberikan tugas tambahan seperti penyedia tempat berkumpul kelompok,

sumber informasi dan komunikasi, dan fungsi pengelolaan kelompok lainnya.

Jabatan pengurus ini bersifat informal dan setiap anggota diberikan kesempatan

untuk menjadi pengurus sesuai kesepakatan dan budaya dalam kelompok. Jumlah

dan persentase responden dilihat dari status keanggotaannya dapat dilihat pada

Tabel 6.

Tabel 6 Status Keanggotaan Responden dalam Rembug Pusat

Status Keanggotaan Jumlah Responden Persentase (%)

Anggota 21 48.84

Pengurus 22 51.16

Sumber : Data Primer, diolah

Sebanyak 22 responden (51.16%) memiliki status keanggotaan sebagai

pengurus. Responden yang memiliki status keanggotaan sebagai anggota

sebanyak 21 responden (48.84%).

Sumber : Data Primer, diolah

Page 37: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

27

Tahun Bergabung

Tahun bergabungnya responden dalam kelompok nasabah atau Rembug

Pusat BMT Itqan masing-masing dimulai dari tahun 2009–2014. Sebagian besar

responden bergabung pada tahun 2012 yaitu sebanyak 21 responden (48.8%).

Sebagian kecil responden bergabung pada tahun 2009 dan 2014 dengan jumlah

masing-masing sebanyak 1 responden (2.3%).

Gambar 7 Tahun Bergabung Responden

Alasan Bergabung

Sebagian besar yaitu sebanyak 25 responden (58%) tergabung dalam

kelompok nasabah atau Rembug Pusat BMT Itqan karena kemauan diri sendiri.

Sebanyak 15 responden (35%) bergabung karena memerlukannya sebagai syarat

untuk mendapatkan pembiayaan, 2 responden (5%) karena pengaruh keluarga,

sedangkan yang terendah sebanyak 1 responden (2%) karena ajakan teman.

Gambar 8 Alasan Bergabung Responden

Sumber : Data Primer, diolah

Sumber : Data Primer, diolah

Page 38: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

28

Tergabung di Kelompok Lain

Selain bergabung dengan Rembug Pusat BMT Itqan, responden tergabung

dengan kelompok lain di lingkungan tempat tinggalnya. Diantaranya terdapat

kelompok pengrajin, PKK, Posyandu, arisan, pengajian, dan sisanya tidak

tergabung dengan kelompok lain. Sebanyak 26 responden (60.47%) tidak

tergabung dengan kelompok lain, 5 responden (11.62%) tergabung di kelompok

pengajian, 5 responden (11.62%) tergabung di kelompok arisan, 1 responden

(2.33%) tergabung di kelompok pengrajin, 1 responden (2.33%) tergabung di

kelompok Posyandu dan arisan, 1 responden (2.33%) tergabung di kelompok

PKK, dan 4 responden (9.3%) tergabung di kelompok Posyandu dan PKK.

Gambar 9 Responden yang Tergabung di Kelompok Lain

Riwayat Pinjaman Lain

Selain memiliki pembiayaan di BMT Itqan, responden memiliki riwayat

pinjaman lain seperti pinjaman dari tempat atau orang lain sebelum atau sesudah

menjadi nasabah. Selain itu, ada pinjaman tanggung renteng yang dibebani kepada

nasabah lain kelompoknya untuk melunasi kewajiban responden untuk membayar

pembiayaannya yang jatuh tempo di BMT Itqan.

Tabel 7 Riwayat Pinjaman Lain Responden

Riwayat Pinjaman Lain Jumlah Responden Persentase (%)

Tanggung renteng

Tidak pernah 36 83.72

Pernah 7 16.28

Dari tempat lain

Tidak pernah 22 51.16

Bank Umum 15 34.89

Rentenir 6 13.95

Sumber : Data Primer, diolah

Dilihat dari Tabel 7, sebanyak 36 responden (83.72%) tidak pernah

memiliki pinjaman tanggung renteng dan sebanyak 6 responden (16.28%) pernah

9.3%

2.33%

Sumber : Data Primer, diolah

Page 39: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

29

memiliki pinjaman tanggung renteng. Lalu, sebanyak 15 responden (34.89%)

memiliki riwayat pinjaman dari bank umum dan sebanyak 6 responden (13.95%)

memiliki riwayat pinjaman dari rentenir. Sisanya, sebanyak 22 responden

(51.16%) tidak pernah meminjam dari tempat lain.

Taksiran Aset

Nilai aset responden dalam penelitian menggunakan taksiran yang dibagi

menjadi berbagai interval. Sebanyak 20 responden (46.5%) memiliki nilai taksiran

aset di bawah 100 juta rupiah, sebanyak 13 responden (30.23%) memiliki taksiran

aset pada interval 100–200 juta rupiah, sebanyak 5 responden (11.63%) memiliki

taksiran aset pada interval 200–300 juta rupiah. Sebanyak 3 responden (6.98%)

memiliki nilai taksiran aset pada interval 300–400 juta rupiah. Jumlah responden

yang memiliki nilai taksiran aset pada interval 400 juta–1 miliar rupiah adalah

sebanyak 2 responden (4.66%). Taksiran aset responden disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8 Taksiran Aset Responden

Taksiran Aset (Rupiah) Jumlah Responden Persentase (%)

Kurang dari 100 000 000 20 46.50

100 000 000–200 000 000 13 30.23

200 000 001–300 000 000 5 11.63

300 000 001–400 000 000 3 6.98

400 000 000–1 000 000 000 2 4.66

Sumber : Data Primer, diolah

Social Capital Pada Nasabah BMT Itqan

Social Capital dalam nasabah BMT Itqan perlu diketahui untuk mengukur

atau menganalisis perngaruhnya dalam memberikan repayment rate yang baik

terhadap pembiayaan nasabah. Analisis tersebut dilakukan dengan analisis

deskriptif, yaitu dengan melihat nilai mean, minimum, dan maksimum yang

terdapat pada variabel jaringan sosial, kepercayaan sosial, dan norma sosial.

Jaringan sosial merupakan suatu struktur sosial yang terbentuk dari

hubungan individu-individu atau kelompok yang memiliki kesamaan dalam

beberapa hal seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dan lain-lain. Analisis

jaringan sosial pada nasabah BMT Itqan disajikan dalam Tabel 9.

Tabel 9 Jaringan Sosial Nasabah BMT Itqan

No. Variabel Mean

1 Jaringan Sosial 1 : Aktif di organisasi atau kelompok

masyarakat

3.4

2 Jaringan Sosial 2 : Memiliki sahabat dekat 4.2

3 Jaringan Sosial 3 : Menganggap anggota kelompok sebagai

sahabat

3.8

4 Jaringan Sosial 4 : Siap membantu anggota kelompok yang

kesulitan keuangan

3.9

5 Jaringan Sosial 5 : Merasa mudah mendapat pinjaman uang

dari anggota kelompok

3.6

Rata-Rata 3.8

Sumber : Data Primer, diolah

Page 40: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

30

Hasil penelitian tersebut menunjukkan skor rata-rata (mean) jawaban

responden pada variabel jaringan sosial bernilai lebih dari skala 3, sehingga

menunjukkan jaringan sosial pada nasabah BMT Itqan cukup baik. Nilai rata-rata

tertinggi dari variabel jaringan sosial adalah pernyataan nomor 2 dengan nilai 4.2

yaitu nasabah BMT Itqan memiliki sahabat dekat. Nilai rata-rata terkecil dari

variabel jaringan sosial adalah pernyataa nomor 1 dengan nilai 3.4 yaitu keaktifan

nasabah BMT Itqan di organisasi atau kelompok masyarakat. Rata-rata total skor

mean jaringan sosial adalah 3.8

Kepercayaan sosial merupakan bentuk keinginan untuk mengambil risiko

dalam hubungan sosial yang didasari perasaan yakin bahwa yang lain akan

melakukan sesuatu seperti yang diharapkan dan akan bertindak dalam suatu pola

tindakan yang saling mendukung dan tidak merugikan diri dan kelompoknya.

Analisis kepercayaan sosial dalam nasabah BMT Itqan disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 10 Kepercayaan Sosial Nasabah BMT Itqan

No. Variabel Mean

1 Kepercayaan Sosial 1 : Mempercayai banyak orang dalam

kelompok

3.2

2 Kepercayaan Sosial 2 : Mempercayai banyak anggota yang giat

bekerja dalam kelompok

3.8

3 Kepercayaan Sosial 3 : Merasa aman dalam kelompok 4.3

4 Kepercayaan Sosial 4 : Tidak perlu waspada anggota kelompok

mengambil keuntungan lebih

4.2

5 Kepercayaan Sosial 5 : Meyakini anggota kelompok lain dapat

membantu jika dibutuhkan

4.1

6 Kepercayaan Sosial 6 : Mempercayai satu sama lain dalam hal

pinjam dan meminjam uang

3.7

Rata-Rata 3.9

Sumber : Data Primer, diolah

Hasil penelitian tersebut menunjukkan skor rata-rata (mean) jawaban

responden pada variabel kepercayaan sosial bernilai lebih dari skala 3, sehingga

menunjukkan kepercayaan sosial pada nasabah BMT Itqan cukup baik. Nilai rata-

rata tertinggi dari variabel jaringan sosial adalah pernyataan nomor 3 dengan nilai

4.3 yaitu perasaan aman nasabah BMT Itqan. Nilai rata-rata terkecil dari variabel

jaringan sosial adalah pernyataan nomor 1 dengan nilai 3.2 yaitu mempercayai

banyak orang dalam kelompok. Rata-rata total skor mean kepercayaan sosial

adalah 3.9

Norma sosial merupakan aturan yang diharapkan dipatuhi dan diikuti oleh

anggota masyarakat tertentu. Analisis norma sosial nasabah BMT Itqan disajikan

dalam Tabel 11.

Page 41: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

31

Tabel 11 Norma Sosial Nasabah BMT Itqan

No. Variabel Mean

1 Norma Sosial 1 : Meyakini ada aturan tertulis dalam kelompok 3.9

2 Norma Sosial 2 : Meyakini ada aturan tidak tertulis dalam

kelompok

3.4

3 Norma Sosial 3 : Meyakini ada nilai-nilai tradisional yang

dijunjung tinggi dalam kelompok

4

Rata-Rata 3.8

Sumber : Data Primer, diolah

Hasil penelitian tersebut menunjukkan skor rata-rata (mean) jawaban

responden pada variabel norma sosial bernilai lebih dari skala 3, sehinnga

menunjukkan norma sosial pada nasabah BMT Itqan cukup baik. Nilai rata-rata

tertinggi dari variabel jaringan sosial adalah pernyataan nomor 3 dengan nilai 4

yaitu meyakini ada nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi dalam kelompok.

Nilai rata-rata terkecil dari variabel jaringan sosial adalah pernyataan nomor 1

dengan nilai 3.9 yaitu meyakini adanya aturan tertulis dalam kelompok. Rata-rata

total skor mean norma sosial adalah 3.8.

Analisis Pengaruh Social Capital terhadap Repayment Rate BMT

Keberlangsungan operasional BMT untuk meningkatkan ekonomi kaum

menengah ke bawah memerlukan modal uang yang diperoleh dari keuntungan

nisbah bagi hasil pembiayaan yang diberikan. Disamping hal tersebut, perlu

diketahui modal sosial atau social capital dalam masyarakat sebagai salah satu

faktor untuk mengurangi risiko repayment rate tidak lancar atau gagal bayar.

Analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate BMT dilakukan dengan

model logit, seperti yang dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12 Hasil Pendugaan Parameter Model Logit

Prediksi

Observasi

Nasabah Nasabah Percentage Correct

Tidak Lancar Lancar (%)

Repayment Rate

Tidak Lancar

4

2

66.7

Lancar 1 36 97.3

Overall Percentage 93.0

Sumber : Data Primer, diolah

Hasil pendugaan parameter di atas menyatakan bahwa model dapat

mengklasifikasikan responden sebagai nasabah yang memiliki repayment rate

tidak lancar di BMT Itqan sebesar 66.7% dan nasabah yang memiliki repayment

rate lancar di BMT Itqan sebesar 97.3%. Model mampu mengklasifikasikan

secara keseluruhan responden sebagai nasabah yang memiliki repayment rate

tidak lancar mapun lancar sebesar 93.0%. Analisis uji koefisien determinasi

dilihat dari nilai yang diperoleh Nagerlkerke R Square (Lampiran 2), yaitu sebesar

0.707 yang menunjukkan bahwa variabel-variabel dalam model mampu

menjelaskan repayment rate sebesar 70.7% dan sisanya dijelaskan oleh faktor

Page 42: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

32

lain. Hasil uji Goodness-of-fit oleh Chi-Square Hosmer and Lemeshow Test

(Lampiran 2) menunjukkan nilai Chi-Square sebesar 5.368 dengan P-Value

0.718> 0.05 sehingga dapat diketahui bahwa model logit secara keseluruhan dapat

menjelaskan pengaruh social capital terhadap repayment rate di BMT Itqan.

Tabel 13 Pengaruh Social Capital terhadap Repayment Rate di BMT Itqan

Variabel Metode Logit

Parameter P-Value Odds Ratio

Konstanta -5.110 0.569 0.006

Umur -10.117 0.042** 0.00004

Tingkat Pendidikan -5.181 0.052* 0.006

Tingkat Pendapatan 1.581 0.125 4.858

Jumlah Tanggungan -0.418 0.673 0.658

Lama Bergabung 5.425 0.050** 226.9

Dummy Kelompok Lain 5.172 0.115 176.252

Dummy Bekerja 2.081 0.495 8.013

Jaringan Sosial -0.395 0.394 0.673

Kepercayaan Sosial 0.932 0.092* 2.541

Norma Sosial 1.384 0.199 3.989

Sumber : Data Primer, diolah Keterangan : * Signifikan pada taraf nyata 10%

** Signifikan pada taraf nyata 5%

Fungsi yang diperoleh dari metode logit di atas adalah = -5.110 -10.117

Umur -5.181 Tingkat Pendidikan +1.581 Tingkat Pendapatan -0.418 Jumlah

Tanggungan +5.425 Lama Bergabung +5.172 Dummy Kelompok Lain +2.081

Dummy Bekerja -0.395 Jaringan Sosial +0.932 Kepercayaan Sosial +1.384

Norma Sosial. Variabel yang signifikan pada taraf nyata 10% adalah tingkat

pendidikan dengan P-Value 0.052 dan kepercayaan sosial dengan P-Value 0.092,

sedangkan variabel yang signifikan pada taraf nyata 5% adalah umur dengan P-

Value 0.042 dan lama bergabung dengan P-Value 0.05.

Variabel umur memiliki nilai odds ratio sebesar 0.00004, artinya nasabah

yang memiliki umur lebih rendah memiliki peluang repayment rate 0.00004 kali

lebih besar dibandingkan dengan nasabah yang memiliki umur yang lebih tinggi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Haloho (2010) yang menyatakan

bahwa variabel usia atau umur yang negatif berpengaruh secara nyata dan

signifikan terhadap kelancaran pengembalian kredit.

Variabel lama bergabung memilki nilai odds ratio sebesar 226.9, artinya

nasabah yang bergabung lebih lama memiliki peluang repayment rate 226.9 kali

lebih besar dibandingkan dengan nasabah yang baru bergabung.

Variabel tingkat pendidikan memiliki nilai odds ratio sebesar 0.006, artinya

nasabah yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah memiliki peluang

repayment rate 0.006 kali lebih besar dibandingkan dengan nasabah yang

memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian Haloho (2010) yang menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan

yang negatif berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap kelancaran

pengembalian kredit.

Variabel kepercayaan sosial memiliki nilai odds ratio sebesar 2.541, artinya

nasabah yang memiliki kepercayaan sosial lebih tinggi memiliki peluang

Page 43: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

33

repayment rate 2.541 kali lebih besar dibandingkan dengan nasabah yang

memiliki skor kepercayaan sosial yang lebih rendah. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian Kurnia (2009) yang menyatakan bahwa variabel kepercayaan

sosial berpengaruh signifikan terhadap repayment rate dan penelitian Alfiasari

(2009) yang menyatakan bahwa variabel kepercayaan sosial dapat

mengembangkan ekonomi kelompok.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Karakteristik social capital nasabah BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota

Bandung dilihat dari skor mean pada variabel jaringan sosial, kepercayaan

sosial, dan norma sosial yang seluruhnya menunjukkan skor di atas rata-

rata. Artinya nasabah BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung

memiliki karakteristik Social Capital yang baik.

2. Variabel social capital yang berpengaruh signifikan terhadap repayment

rate di BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung adalah kepercayan

sosial. Nasabah yang memiliki kepercayaan sosial yang lebih tinggi

memiliki peluang repayment rate yang lebih baik dibandingkan dengan

nasabah yang memiliki kepercayaan sosial yang lebih rendah.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang diberikan adalah:

1. Disamping memberikan pembiayaan terhadap nasabah, pihak BMT perlu

melaksanakan program-program yang dapat meningkatkan atau membangun

social capital nasabah seperti pelatihan upgrading, olah raga, rekreasi,

kompetisi, dan sebagainya sehingga mampu meningkatkan repayment rate

nasabah.

2. Penelitian ini masih memiliki banyak variabel yang belum mampu

menjelaskan metode yang dilakukan. Oleh karena itu dibutuhkan penelitian

lebih lanjut dengan metode dan variabel yang berbeda.

Page 44: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

34

DAFTAR PUSTAKA

Alfiasari. 2004. Skripsi. Analisis Modal Sosial Pada Kelompok Usaha Berbasis

Komunitas (Studi Kasus di Kecamatan Pamijahan dan Kecamatan Cibung-

bulang Kabupaten Bogor). Bogor (ID): IPB

Arifin S. 2008. Dinamika Implementasi Konsep Sistem Tanggung Renteng dan

Kontribusinya pada Tercapainya Zero Bad Debt. Jurnal Keuangan dan

Perbankan, Vol. 12, No. 3 September 2008, hal. 517–531. [Internet].

[diunduh pada 2015 Apr 22]. Tersedia pada:

https://jurkubank.files.wordpress.com/2012/01/pdf-september-2008.pdf

Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta (ID): RajaGrafindo

Persada

Badan Pusat Statistik (2009). Stok Modal Sosial 2009. Jakarta (ID): Badan Pusat

Statistik

Bungin HMB. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format

Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik,

Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran. Jakarta (ID): Kencana

Burhan A. 2008. Tesis. Kajian Penilaian Kesehatan Dalam Rangka Mengevaluasi

Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal Wat Tamwil (Studi

Kasus BMT Bina Umat Sejahtera Lasem Rembang). Bogor (ID): IPB

Coleman JS. 1988. “Social Capital in The Creation of Human Capital”. The

American Journal of Sociology, Vol. 94. [Internet] [diunduh 2014 Apr 21].

Tersedia pada: http://courseweb.lis.illinois.edu/~katewill/for-

china/readings/coleman%201988%20social%20capital.pdf

Dariah AR. 2012. Improving Social Capital of BMT (Baitul Maal Watamwil): An

Experience from BMT Lathifah, Sumedang Indonesia. The International

Journal of Social Sciences 30th November 2012. Vol. 4 No. 1.

Devi A, Rusydiana, AS. 2013. Islamic Group Lending Model (GLM) dan

Keuangan Inklusif: Studi Dampak dan Strategi Pengembangan. [Internet].

[diunduh 2014 Apr 29]. Tersedia pada:

http://www.aamslametrusydiana.com/2013/07/islamic-group-lending-model-

glm-dan.html

Djaali H, Muljono P. 2007. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta (ID):

PT Grasindo

Esty K. 2014. 5 Reasons Why Muhammad Yunus Focuses on Lending to Women.

[Internet]. [diakses 2014 Des 29]. Tersedia pada:

http://www.impatientoptimists.org/Posts/2014/01/5-Reasons-Why-

Muhammad-Yunus-Focuses-on-Lending-to-Women

Firdaus M, Harmaini, Afendi FM. 2011. Aplikasi Metode Kuantitatif untuk

Manajemen dan Bisnis. Bogor (ID): IPB Press

Fukuyama, F. 1999. Social Capital and Civil Society. The Institute of Public

Policy, George Mason University. [Internet]. [diunduh 2014 Apr 21].

Tersedia pada:

http://www.imf.org/external/pubs/ft/seminar/1999/reforms/fukuyama.htm#

[Grameen Bank]. 2014. Grameen Bank Performance Indicators & Ratio Analysis.

[Diakses 2014 Nov 22]. Tersedia pada: http://www.grameen-

info.org/index.php?option=com_content&task=view&id=632&Itemid=664

Page 45: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

35

Grootaert C, Narayan D, Jones VN, Woolcock M. 2004. Measuring Social Capi-

tal: An Integrated Questionnaire. World Bank Working Paper No. 18. Wash-

ington (US): The World Bank.

Haloho F. 2010. Skripsi. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Pengembalian Kredit Mikro PT BPD Jabar Banten KCP Dramaga. Bogor

(ID): IPB

Hasbullah J. 2006. Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia

Indonesia). Jakarta (ID): MR-United Press.

Hermes N, Lensink R, Teki H. 2003. Peer Monitoring, Social Ties and Moral

Hazard in Group Lending Programmes: Evidence From Eritrea. [Internet].

[diunduh 2015 Apr 4]. Tersedia pada:

https://www.rug.nl/research/portal/publications/pub(5af801e9-20e7-41c1-

a4f8-4862f07455e3).html

Hossain DM. 2013. Social Capital and Microfinance: The Case of Grameen Bank,

Bangladesh. Middle East Journal of Business Vol. 8, issue 4 October 2013.

[Internet]. [diunduh pada 2014 Des 29]. Tersedia pada:

https://www.academia.edu/4645508/Social_Capital_and_Microfinance_The_

Case_of_Grameen_Bank_Bangladesh

Hosen MN, Saraswati H, Perlambang RY. 2008. Lembaga Bisnis Syariah. Jakarta

(ID): Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah Publishing

Taswan I, Ragimun. 2014. Moral Hazard dan Pencegahannya Pada Industri

Perbankan di Indonesia. [Internet]. [diunduh 2015 Apr 4]. Tersedia pada:

http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Moral%20Hazard%20Dan%20

Pencegahannya%20Pada%20Industri%20%20Perbankan%20Di%20Indonesi

a.pdf

Khandker RS, Khalily B, Khan Z. 1995. Grameen Bank Performance and

Sustainability. Washington (US): The World Bank. [Internet]. [diunduh 2014

Nop 22]. Tersedia pada:

http://econ.worldbank.org/external/default/main?pagePK=64165259&theSite

PK=469372&piPK=64165421&menuPK=64166093&entityID=000009265_3

961214153703

Kurnia W. 2009. Skripsi. Analisis Pengaruh Social Capital Terhadap Repayment

Rate Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus KBMT Wihdatul

Ummah, Bogor). Bogor (ID): IPB

Kurniawan A. Skripsi. 2007. Analysis and Comparison of Microfinance Schemes

in Indonesia; A Case of Six Microfinance Institutions. Bandung (ID): ITB

Laemmermann K. 2012. Crowd Funding. [Internet]. [diakses 2014 Des 29].

Tersedia pada: https://books.google.co.id/books?id=jyHjGVw-xukC

Lukman S, Lukviarman N, Rivai HA, Husni T, Syafrizal, Maruf. 2008. Kajian

Upaya Penguatan Peran Microbanking dan Pendekatan Pembiayaan

Kelompok dalam Rangka Pengembangan UMK di Sumatera Barat. Penelitian

atas kerjasama antara Bank Indonesia dan Center for Banking Research

Universitas Andalas. [Internet]. [diunduh 2014 Mar 5]. Tersedia pada:

http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-

stabilitas/arsitektur/Documents/2f84b49d770343169f9f30798d92bfb0JurnalK

ajianUpayaPenguatanMicrobankingdiSumateraBa.pdf

Nuryartono N. 2011. Membangun Lembaga Keuangan Mikro Indonesia: Solusi

Mengatasi Masalah Kemiskinan dan Pengangguran. [Internet]. [diunduh 2015

Page 46: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

36

Apr 5]. Tersedia pada:

http://web.ipb.ac.id/~lppm/lppmipb/penelitian/hasilcari.php?status=buka&id_

haslit=HIKOM/014.11/NUR/m

Maika A, Kiswanto E. 2007. Pemberdayaan Perempuan Miskin Pada Usaha Kecil

di Perdesaan Melalui Layanan Lembaga Keuangan Mikro (Grameen Bank).

[Internet]. [diunduh 2014 Apr 21]. Tersedia pada:

http://www.cpps.or.id/documents/S344_Amelia%20Maika,%20Eddy%20Kis

wanto_Pemberdayaan%20Perempuan%20Miskin%20Pada%20Usaha%20Ke

cil%20di%20Perdesaan%20Melalui%20Layanan%20Lembaga%20Keuangan

%20Mikro.pdf

Mihajat MIS, Hoetoro A. 2010. Banking for the Poor: The Role of Islamic

Banking in Indonesia as Microfinance Instituion through Koperasi. [Internet].

[diunduh 2014 Jun 29]. Tersedia pada:

http://etic.itsr.ir/Admin/Files/maghalat2/79.pdf

Postelnicu L. 2012. Social Capital and Repayment Performance of Group Lending

in Microfinance. CEB Working Paper No.12/032. Brussels (BE): Universite

Libré de Bruxelles

Putnam RD. 1993. The Prosperous Community: Social Capital and Public Life.

The American Prospect No. 13. [Internet]. [diakses 2015 Apr 22]. Tersedia

pada: http://xroads.virginia.edu/~hyper/DETOC/assoc/13putn.html

Ralona M. 2006. Kamus Istilah Ekonomi Populer. Jakarta (ID): Gorga Media

Skjøtt-Larsen J, Henriksen LS. 2009. The Social Differentiation of Trust: Find-

ings from a city in Denmark, Sociologisk Arbejdspapir Nr. 25, 2009. For-

skningsgruppen CASTOR (DE) : Institut for Sociologi, Socialt Arbejde og

Organisation Aalborg Universitet

Soemitra AMA. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta (ID):

Kencana

Viphindrartin S. 2012. Model Pendekatan Modal Sosial Kelompok Peminjam

untuk Optimalisasi Repayment Rate pada Lembaga Keuangan Mikro-

Swadaya Masyarakat. [Internet]. [diunduh 2014 Mar 5]. Tersedia pada:

http://www.journal.unipdu.ac.id/index.php/seminas/article/viewFile/141/88

Zamzany FR, Baehaqie I, Subaki A. 2011. Pengaruh Modal Sosal Terhadap

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dan Kesejahteraan Masyarakat

Pada LKMS di Pondok Pesantren Al Islah, Kab. Cirebon, Jawa Barat.

Prosiding dalam rangkaian Seminar Internasional dan Call for Papers

Towards Excellent Small Business, Yogyakarta.

Page 47: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

37

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Analisis Pengaruh Social Capital terhadap Repayment Rate

di BMT Itqan Cabang Padasuka, Kota Bandung

Terima kasih Bapak/Ibu bersedia untuk mengisi kuesioner ini. Saya Ahmad

Nur Fadhian mahasiswa program studi Ilmu Ekonomi Syariah Ilmu Pertanian Bo-

gor sebagai penulis berharap Bapak/Ibu dapat membantu dan memberikan infor-

masi yang sesuai. Segala jawaban yang Bapak/Ibu isikan akan dirahasiakan dan

digunakan untuk kepentingan penelitian akademik.

Karakteristik Responden

1. Nama Lengkap :

2. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki

b. Perempuan

3. Umur : a. Kurang dari 20 tahun

b. 20–30 tahun

c. 30–40 tahun

d. 40–50 tahun

e. 50–60 tahun

f. Lebih dari 60 tahun

4. Status : a. Belum berkeluarga

b. Berkeluarga

c. Duda/Janda

5. Agama :

6. Pendidikan Terkahir :

a. tidak tamat SD b. SD c. SMP

d. SMA/Sederajat e. Diploma f. Sarjana

g. Pasca Sarjana

7. Jumlah Tanggungan : orang

Page 48: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

38

8. Pendapatan perbulan : a. Kurang dari Rp1 000 000

b. Rp1 000 000–Rp1 500 000

c. Rp1 500 000–Rp2 000 000

d. Rp2 000 000–Rp2 500 000

e. Lebih besar dari Rp2 500 000

9. Jenis Usaha :

a. Pertanian b. Peternakan c. Perdagangan

d. Industri Pengolahan e. Jasa f. Lainnya, ...

10. Status dalam kelompok :

a. Pengurus b. Anggota

11. Bergabung di kelompok pada tahun...

12. Alasan bergabung pada kelompok :

a. Pengaruh keluarga

b. Ajakan teman

c. Kemauan diri sendiri

d. Syarat untuk mendapatkan pembiayaan

e. Lainnya, yaitu ...

13. Selain tergabung dalam kelompok tersebut anda tergabung dengan

kelompok lain :

a. Ya, yaitu ...

b. Tidak

14. Memiliki pinjaman dari kelompok :

a. Ya, sebesar ...

b. Tidak

15. Riwayat Pinjaman Terakhir (Lanjutan dari no. 15)

No. Tanggal/Bulan/Tahun Jumlah

1.

2.

3.

16. Memiliki pinjaman dari tempat lain :

a. Ya, sebesar ...

b. Tidak

17. Riwayat Pinjaman Terakhir (Lanjutan dari no. 16)

No. Tanggal/Bulan/Tahun Jumlah

1.

2.

3.

Page 49: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

39

18. Aset yang dimiliki

No. Jenis Aset Taksiran Nilai

Beri tanda silang (X) pada penilaian yang menurut Bapak/Ibu sesuai.

Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

RR = Ragu-Ragu

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Jaringan Sosial

Kode Pertanyaan Penilaian

STS TS RR S SS

JS1

Saya aktif di organisasi atau

kelompok masyarakat

JS2 Saya memiliki sahabat dekat

JS3 Saya menganggap anggota

kelompok sebagai sahabat

JS4 Saya siap membantu anggota

kelompok yang kesulitan keu-

angan

JS5 Saya merasa mudah mendapat

pinjaman uang dari anggota

kelompok

Page 50: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

40

Kepercayaan Sosial

Norma Sosial

Kode Pertanyaan Penilaian

STS TS RR S SS

KS1

Saya tidak mempercayai ban-

yak orang dalam kelompok

KS2 Saya mempercayai banyak

anggota yang malas bekerja

dalam kelompok

KS3 Saya tidak merasa aman da-

lam kelompok ini

KS4 Saya waspada karena anggota

kelompok cenderung

mengambil keuntungan lebih

KS5 Saya meyakini anggota ke-

lompok lain dapat membantu

jika dibutuhkan

KS6 Saya tidak mempercayai satu

sama lain dalam hal pinjam

dan meminjam uang

Kode Pertanyaan Penilaian

STS TS RR S SS

NS1

Anda meyakini ada aturan

tertulis dalam kelompok

NS2 Anda meyakini ada aturan

tidak tertulis dalam kelompok

NS3 Anda meyakini ada nilai-nilai

tradisional yang dijunjung

tinggi dalam kelompok.

Page 51: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

41

Lampiran 2 Hasil Olahan Data Regresi Logistik

Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 13.349a .392 .707

a. Estimation terminated at iteration number 10

because parameter estimates changed by less than

,001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 5.368 8 .718

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Repayment_Rate = Tidak

lancar

Repayment_Rate =

Lancar

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 4 3.404 0 .596 4

2 1 1.814 3 2.186 4

3 0 .571 4 3.429 4

4 1 .202 3 3.798 4

5 0 .009 4 3.991 4

6 0 .000 4 4.000 4

7 0 .000 4 4.000 4

8 0 .000 4 4.000 4

9 0 .000 4 4.000 4

10 0 .000 7 7.000 7

Page 52: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

42

Classification Tablea

Observed

Predicted

Repayment_Rate Percentage

Correct Tidak lancar Lancar

Step 1 Repayment_Rate Tidak lancar 4 2 66.7

Lancar 1 36 97.3

Overall Percentage 93.0

a. The cut value is ,500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Umur -10.117 4.963 4.155 1 .042 0.00004

Tingkat_Pendapatan 1.581 1.029 2.358 1 .125 4.858

Tingkat_Pendidikan -5.181 2.663 3.786 1 .052 .006

Jumlah_Tanggungan -.418 .992 .178 1 .673 .658

Lama_Bergabung 5.425 2.772 3.829 1 .050 226.900

Dummy_Kelompok_L

ain 5.172 3.278 2.489 1 .115 176.252

Dummy_Bekerja 2.081 3.050 .465 1 .495 8.013

Jaringan_Sosial -.395 .464 .727 1 .394 .673

Kepercayaan_Sosial .932 .554 2.833 1 .092 2.541

Norma_Sosial 1.384 1.076 1.653 1 .199 3.989

Constant -5.110 8.972 .324 1 .569 .006

a. Variable(s) entered on step 1: Umur, Tingkat_Pendapatan, Tingkat_Pendidikan,

Jumlah_Tanggungan, Lama_Bergabung, Dummy_Kelompok_Lain, Dummy_Bekerja,

Jaringan_Sosial, Kepercayaan_Sosial, Norma_Sosial.

Page 53: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

43

Lampiran 3 Laporan Keuangan BMT Itqan

Page 54: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

44

Page 55: ANALISIS PENGARUH SOCIAL CAPITAL TERHADAP … · analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate di bmt itqan cabang padasuka, kota bandung ahmad nur fadhian program studi

45

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Singkawang pada tanggal 9 Desember 1992, dari

pasangan Gunara dan Siti Wiarsih. Penulis adalah anak pertama dari tiga

bersaudara. Pendidikan formal yang pernah dijalani penulis adalah SDN

Arcamanik Endah, SMPN 17 Bandung, dan SMA Taruna Bakti Bandung. Pada

tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa melalui jalur Ujian Talenta

Mandiri IPB pada Progam Studi Ilmu Ekonomi Syariah, Departemen Ilmu

Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis aktif sebagai staf Departemen Research and Development

Himpunan Profesi dan Peminat Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

(HIPOTESA) masa kepengurusan 2012–2013. Penulis aktif pada beberapa

kepanitiaan acara yang di IPB yaitu Olimpiade Mahasiwa IPB (OMI) 2012

sebagai staf divisi pertandingan futsal, FEMily Day sebagai staf logstran, FEM

Healthy and Care sebagai staf logstran, EXCHANGE 2012 sebagai kepala divisi

logstran, Pentas Seni Gema Alunan Syukur (PEGAS) 2012 sebagai staf bendahara

humas, Sharia Economics at Seminar Expo and Champaign (SEASON) 8 sebagai

staf acara divisi perlombaan, dan IE Cup 2013 sebagai ketua pelaksana. Prestasi

yang diraih penulis bersama Ilmu Ekonomi Syariah 47 adalah juara 3

pertandingan sepak bola FEM pada acara Sportakuler 2011, juara 2 futsal IE Cup

2013, dan juara 3 futsal IE Cup 2014.