analisis pengaruh service quality pada customer …/analisis... · kata pengantar puji syukur...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
“ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY PADA CUSTOMER
LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION DAN TRUST
SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI”
( Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang Berniat Loyal terhadap Telkomsel Flash)
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
MUHAMMAD FARIH ROHMATULLOH
F0208089
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY PADA CUSTOMER
LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION DAN TRUST SEBAGAI
VARIABEL PEMEDIASI
(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang Berniat Loyal terhadap Telkomsel Flash).
MUHAMMAD FARIH ROHMATULLOH
F0208089
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran mediasi sikap kepuasan konsumen (customer satisfaction) dan kepercayaan konsumen (trust) dalam memediasi pengaruh kualitas pelayanan (service quality) pada niat loyal (customer loyalty). Secara khusus, studi ini ingin menguji apakah service quality merupakan predisor dalam terbentuknya customer loyalty pada konsumen.
Metode survey dipilih untuk melakukan pengumpulan data. Sampel dalam studi ini adalah 200 orang yang memiliki niat untuk loyal terhadap Telkomsel Flash di fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Convenience sampling dipilih untuk memudahkan pengumpulan sampel.
Uji validitas konvergen dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan kualitas data. Structural equation model adalah metode statistik yang dipilih untuk mengelaborasi hubungan antarvariabel, yang masing-masing merupakan unobserved variabel. Hasilnya menunjukan bahwa service quality memiliki pengaruh yang signifikan pada customer satisfaction, trust, dan customer loyalty, customer satisfaction memiliki pengaruh signifikan pada customer loyalty, namun customer satisfaction tidak memiliki pengaruh signifikan pada trust, dan trust tidak memiliki pengaruh signifikan pada customer loyalty.
Dalam penelitian ini, keterbatasan dan implikasi penelitian juga didiskusikan untuk memberikan arahan dalam aspek praktis, teoritis, dan studi kedepan.
Kata Kunci : service quality, customer satisfaction, trust, dan customer loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE EFFECT OF SERVICE QUALITY TO CUSTOMER
LOYALTY MEDIATED BY CUSTOMER SATISFACTION AND TRUST
(A Case study on Students of Economic Faculty of Surakarta Sebelas Maret University Intens to Loyal toward Telkomsel Flash)
MUHAMMAD FARIH ROHMATULLOH
F0208089
The purpose of this study examines the role of customer satisfaction and trust in mediating the influence of service quality to customer loyalty. Specificaly, this study wants to examine whether service quality as important considering in forming the customer loyalty.
Survey is a method conducted to collect the data. In this study, sample consist’s of 200 people who wants to loyal internet broadband access Telkomsel Flash in Economic Faculty of Universitas Sebelas Maret Surakarta. Convenience technique is a method choosen to make easier in getting the sample.
Reliablity and validity test was done to make ascertain the quality of data. Structural equation model is statistical method choosen to elaborate the linkage among of unobserved variabel. The result show that service quality have significant influence to customer satisfaction, trust, and customer loyalty, customer satisfaction have significant influence to customer loyalty, but, customer satisfaction have no significant influence to trust, and trust have no significant influence to customer loyalty.
In this study, both limitation and implication are also discussed in order to give inside toward theoritical, practical and future research aspects.
Keyword: service quality, customer satisfaction, brand trust, and customer loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY PADA CUSTOMER
LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION DAN TRUST SEBAGAI
VARIABEL PEMEDIASI
(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang Berniat Loyal terhadap Telkomsel Flash).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi
tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
Al Qur'an adalah lautan ide. Samudra inspirasi. menggali energi Al Qur'an. Disanalah Power
of Winner terus menyala. Al Qur'an adalah lautan Ilmu yang tidak pernah kering. Sudahkah
kita tundukkan hati untuk menggali inspirasi kemenangan dalam membangun kebahagiaan
dunia dan akhirat?
(Q.S Faathir:29)
“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(Q.S Al-Baqarah : 153)
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari
suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain).”
(Q. S. Al Insyirah ayat 6-7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada :
v Ayah, Ibu, dan Adik yang telah banyak menjadi inspirasi dan memberi support
v Keluarga besar mbah Daeroni
v Big Family manajemen 08 UNS serta Rakyat DELE-DELE (K) : suroto, Adith, anton,
anjas, anggit, victor, tian, Bimo, dicki, bayu, reza Bo, reza Puki, sanjung, Dani, awan,
Nafis, Jimmy, lutfi, Dofir, Bagus, dll,
v Dan tak lupa Almameterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh
Service Quality Pada Customer Loyalty Dengan Customer Satisfaction Dan
Trust Sebagai Variabel Pemediasi (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta Yang Berniat Loyal Terhadap
Telkomsel Flash)’’. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan
persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak
bimbingan, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Budhi Haryanto, M.M. , selaku Dosen pengampu, Pembimbing Skripsi,
yang telah membimbing dengan penuh kesabaran serta memberikan saran
hingga selesainya penulisan skripsi ini.
2. Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
3. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Reza
Rahardian S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
4. Sunarjato, Drs., MM selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing
penulis selama belajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
5. Segenap dosen dan karyawan yang telah membantu selama menuntut ilmu di
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
6. Keluarga besar Manajemen 2008 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
yang telah menjadi kawan dan memberi banyak pengalaman berharga.
7. Semua pihak yang telah membantu demi terlaksananya penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu
saran dan kritik dari pembaca penulis harapkan demi perbaikan penelitian ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan dan yang membutuhkan.
Surakarta, 8 Oktober 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
ABSTRAKSI ........................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
MOTTO ................................................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI .......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................
B. Perumusan Masalah ........................................................................................
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................
D. Manfaat Penelitian .........................................................................................
E. Justifikasi Penelitian ......................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Pengertian Isu Penellitian ................................................................................
i
ii
iv
v
vi
vii
viii
x
xii
xiii
1
7
9
11
11
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
B. Posisi Studi ………………………………………………………………...
C. Pembahasan Teori Dan Hipotesis…….........................................................
D. Model Penelitian….…………………………….………………………….
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................
B. Metode Pengambilan Sampel Dan Teknik Pengumpulan Data....................
C. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel...........................................
D. Metode Analisis Data......................................................................................
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Statistik Deskriptif …….……………...….……………………….
B. Analisis Instrumen Penelitian………………..………...........………………
C. Analisis Data Penelitian…. ….…………………………………….….........
D. Analisis Uji Hipotesis Dan Pembahasan Hasil Penelitian …………….……
E. Analisis Mediasi dan Model Alternatif…………………………………….
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Simpulan …………….……………………………………………………..
B. Implikasi………….……………………………………………………......
C. Keterbatasan penelitian ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN
15
17
23
24
25
26
29
38
38
42
52
60
67
69
71
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II.1 Model Penelitian Tentang customer loyalty ........................................... 23
IV.1 Partially Mediated Model ...................................................................... 61
IV.2 full Mediated Model .............................................................................. 62
IV.3 Dirrect Model ....................................................................................... 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I.1 Top brand index ISP mobile pada Tahun 2012………………………….
II. 1 Posisi Studi ………………………………………….………………….
III. 1 Indikator Goodness-of-Fit Model ………………………….…………...
IV.1 Statistik Deskriptif ……………………………...…….…………………
IV.2 Hasil KMO and Bartlett’s test..................................................................
IV.3 Hasil pengujian validitas...........................................................................
IV.4 Hasil Pengujian Reliabilitas......................................................................
IV.5 Hasil Uji Normalitas Data………….........................................................
IV.6 Hasil Pengujian Outlier …………………...................................................
IIV.7 Hasil Pengujian Goodness-of-Fit Model …..............................................
IV.8 Hasil Pengujian Goodness-of-Fit Model Setelah Dimodifikasi ...............
IV.9 Regression Weights..................................................................................
IV.10 Perbandingan Structual Equation Analyses Antara Fully Mediated
Model Partially Mediated Model dan Dirrect Effet Model .................
2
16
36
38
39
40
41
44
46
47
49
53
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH SERVICE QUALITY PADA CUSTOMER LOYALTY
DENGAN CUSTOMER SATISFACTION DAN TRUST SEBAGAI VARIABEL
PEMEDIASI
(Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
Berniat Loyal terhadap Telkomsel Flash).
MUHAMMAD FARIH ROHMATULLOH
F0208089
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji peran mediasi sikap kepuasan konsumen (customer satisfaction) dan kepercayaan konsumen (trust) dalam memediasi pengaruh kualitas pelayanan (service quality) pada niat loyal (customer loyalty). Secara khusus, studi ini ingin menguji apakah service quality merupakan predisor dalam terbentuknya customer loyalty pada konsumen.
Metode survey dipilih untuk melakukan pengumpulan data. Sampel dalam studi ini adalah 200 orang yang memiliki niat untuk loyal terhadap Telkomsel Flash di fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Convenience sampling dipilih untuk memudahkan pengumpulan sampel.
Uji validitas konvergen dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan kualitas data. Structural equation model adalah metode statistik yang dipilih untuk mengelaborasi hubungan antarvariabel, yang masing-masing merupakan unobserved variabel. Hasilnya menunjukan bahwa service quality memiliki pengaruh yang signifikan pada customer satisfaction, trust, dan customer loyalty, customer satisfaction memiliki pengaruh signifikan pada customer loyalty, namun customer satisfaction tidak memiliki pengaruh signifikan pada trust, dan trust tidak memiliki pengaruh signifikan pada customer loyalty.
Dalam penelitian ini, keterbatasan dan implikasi penelitian juga didiskusikan untuk memberikan arahan dalam aspek praktis, teoritis, dan studi kedepan.
Kata Kunci : service quality, customer satisfaction, trust, dan customer loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE EFFECT OF SERVICE QUALITY TO CUSTOMER LOYALTY
MEDIATED BY CUSTOMER SATISFACTION AND TRUST
(A Case study on Students of Economic Faculty of Surakarta Sebelas Maret University Intens to Loyal toward Telkomsel Flash)
MUHAMMAD FARIH ROHMATULLOH
F0208089
The purpose of this study examines the role of customer satisfaction and trust in mediating the influence of service quality to customer loyalty. Specificaly, this study wants to examine whether service quality as important considering in forming the customer loyalty.
Survey is a method conducted to collect the data. In this study, sample consist’s of 200 people who wants to loyal internet broadband access Telkomsel Flash in Economic Faculty of Universitas Sebelas Maret Surakarta. Convenience technique is a method choosen to make easier in getting the sample.
Reliablity and validity test was done to make ascertain the quality of data. Structural equation model is statistical method choosen to elaborate the linkage among of unobserved variabel. The result show that service quality have significant influence to customer satisfaction, trust, and customer loyalty, customer satisfaction have significant influence to customer loyalty, but, customer satisfaction have no significant influence to trust, and trust have no significant influence to customer loyalty.
In this study, both limitation and implication are also discussed in order to give inside toward theoritical, practical and future research aspects.
Keyword: service quality, customer satisfaction, brand trust, and customer loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kompetisi dalam penyediaan akses internet broadband yang ketat
menjadikan pelanggan dengan mudah berpindah ke provider lain. Para
provider harus menunjukkan keunggulan kompetitif untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya (sustainable
profitable growth). Komponen kunci untuk menjaga kelangsungan hidup
sebuah perusahaan dalam jangka panjang adalah loyalitas pelanggan
(Aydin dan Ozer., 2004). Kualitas layanan (SQ), nilai yang dirasakan
(PV), dan kepuasan pelanggan (CS) secara tradisional dikaitkan dengan
“customer retention” (Bloemer et al., 1999 ; Sirdeshmuk et al., 2002).
Penelitian mengenai service quality terhadap customer loyalty
merupakan isu yang menarik untuk diteliti. Hal ini dikarenakan adanya
keterbatasan daya terap studi terdahulu sehingga bila diaplikasikan pada
konteks yang berbeda diperkirakan akan terjadi pembiasan dalam
memaknai teori-teori yang bersifat universal. Hal ini juga dapat dijelaskan
dari studi terdahulu yang mengindikasikan keragaman model yang
masing-masing digunakan untuk menjelaskan obyek studi dan setting yang
berbeda Caruana. (2000); Chiou et al. (2002); Beerli et al. (2004) Ruben et
al. (2005); kassim & Abdullah. (2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pada kuartal pertama tahun 2011 jumlah pelanggan Telkomsel
Flash mengalami kenaikan signifikan sebesar 74.4% YoY menjadi 5.19
juta dari 2.97 juta. Pertumbuhan pelanggan internet broadband acces
yang signifikan tersebut sesuai dengan program Telkomsel yang
menjadikan layanan internet broadband acces menjadi salah satu bisnis
unggulan Telkomsel. Dan potensi pertumbuhan jumlah pelanggan
broadband ke depannya masih cukup besar, mengingat kebutuhan dan
permintaan masyarakat akan layanan ini yang semakin besar.
Tabel I.1 Top Brand Index ISP mobile Pada Tahun 2012
Merek Top Brand Index Telkomsel Flash 44,2% IM2 16,2% Smart 15,5% XL Broadand 5,6% Indosat Broadband 3,5% Three (3) 3,5% Mobi (fren) 1,7%
Sumber : www.topbrand-award.com
Dari data Top Brand Index diatas, dapat dilihat bagaimana tingkat
persentase peminat Telkomsel Flash pada tahun 2012. Pada tahun 2012,
peminat Telkomsel Flash sebesar 44,2% dan menempati posisi pertama
sebagai internet broadband acces mobile yang diminati oleh para
pengguna internet broadband acces di Indonesia. Dalam perkembanganya
Telkomsel Flash selalu memperoleh pelanggan yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Berdasarkan indeks top brand award, pada tahun 2011
indeksnya hanya sebesar 26,3% dan berada dibawah indeks IM2, namun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pada tahun 2012 bertambah menjadi 44,2% dan menjadi Top Brand
Award. Berdasarkan fenomena-fenomena diatas, terlihat bahwa Telkomsel
Flash mampu mempertahankan dan menambah jumlah pelanggannya
ditengah ketatnya persaingan internet broadband acces saat ini. Maka
dengan alasan tersebut peneliti memilih Telkomsel Flash sebagai objek
penelitian.
Pentingnya loyalitas pelanggan dalam pemasaran tidak diragukan
lagi. Pemasar sangat mengharapkan dapat mempertahankan pelanggannya
dalam jangka panjang, bahkan jika mungkin untuk selamanya. Usaha ini
akan mendatangkan sukses besar dalam jangka panjang. Pelanggan yang
loyal mempunyai kecenderungan lebih rendah untuk melakukan switching
(berpindah merek), menjadi strong word of mouth (Rowley & Dawes.,
2000; Bowen & Chen., 2001; Hallowell., dalam Darsono., 2004).
Konsumen yang loyal juga bersikap lebih baik terhadap perusahaan, komit
untuk membeli produk atau jasa, dan merekomendasikan produk pada
yang lainnya (Bowen dan Chen., 2001). Beberapa dekade terakhir ini,
loyalitas konsumen menjadi tujuan utama pemasar. Mereka
menginvestasikan anggaran dana yang besar untuk mengembangkan
program loyalitas. Loyalitas konsumen ini perlu dipertahankan dan
ditingkatkan karena mempertahankan pelanggan yang sudah ada lebih
mudah dan lebih menghemat biaya dibandingkan dengan mencari
pelanggan baru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Boulding et al, seperti yang dikutip oleh Darsono. (2008)
mengemukakan bahwa terjadinya loyalitas merek pada konsumen
disebabkan oleh adanya pengaruh kepuasan/ketidakpuasan dengan merek
tersebut yang terakumulasi secara terus-menerus disamping adanya
persepsi tentang kualitas produk. Roberts et al. (2003) mengemukakan
terdapat 6 indikator yang mendukung loyalitas pelanggan yaitu:
1. kesediaan berbagi informasi (share information),
2. menyampaikan hal positif penyedia jasa ke orang lain (say positive
things),
3. merekomendasikan penyedia jasa kepada orang lain (recommended
friends),
4. melakukan pembelian secara kontinyu (continue purchasing),
5. membeli jasa layanan tambahan (purchase additional service),
6. menguji jasa layanan baru (test new services).
Penulis menggunakan atribut loyalitas pelanggan yang
dikemukakan oleh Roberts et al., (2003) karena dirasakan lebih lengkap
dan tepat.
Model yang dikonstruksi bertumpu pada empat amatan yaitu
kualitas layanan (service quality), kepuasan konsumen (customer
satisfaction), kepercayaan (trust), dan loyalitas konsumen (customer
loyalty). Hal ini berdasarkan pada penelitian Chiou et al. (2002); Ruben et
al. (2005) dan Kassim et al. (2010) yang dikonfirmasi pada setting di
Indonesia. Dengan demikian, model yang dikonstruksi diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
memiliki daya prediksi tinggi terhadap loyalitas konsumen di Indonesia.
Berikut ini adalah penjelasan terkait pengertian dari masing-masing
variabel amatan.
Pertama, Service quality adalah variabel pertama yang membentuk
customer satisfaction dan customer loyalty. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Gronross dalam Lassar (2000), service quality
dipersepsikan oleh pelanggan menjadi dua dimensi yaitu : (a) technical
quality merupakan dimensi yang berkaitan dengan kualitas output jasa
yang dipersepsikan oleh pelanggan. (b) functional quality merupakan
dimensi yang berkaitan dengan kualitas cara penyampaian jasa atau
menyangkut proses transfer kualitas teknis (technical quality), atau hasil
akhir jasa dari penyedia jasa kepada pelanggan serta bagaimana cara
karyawan jasa memperlakukan mereka dan apa saja yang mereka ucapkan.
Variabel service quality (Parasuraman et al., 1988) terdiri dari lima
dimensi utama yaitu: keberwujudan (tangibles), keandalan (reliability),
ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati
(empathy). Kajian literatur terdahulu mengindikasi adanya keragaman
dalam mengukur dimensi service quality. Menurut Ruben et al. (2005)
technical quality terdiri dari advertising dan campaign. functional quality
terdiri dari communication, delivery, administration, comercial. Dalam
studinya Dabholkar et al., (1996), service quality diukur dengan
menggunakan lima dimensi antara lain: physical aspects, reliability,
personal interaction, problem solving, dan policy.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Kedua, Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Widyaratna et al.
(2003) mendefinisikan kepuasan sebagai evaluasi pasca konsumsi dimana
suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan.
Hasil studi menunjukkan bahwa kepuasan konsumen mempengaruhi
secara positif loyalitas konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kepuasan konsumen, maka semakin tinggi loyalitas konsumen.
Variabel customer satisfaction juga memiliki potensi berpengaruh pada
trust (Kassim & Abdullah., 2010). Hal ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi kepuasan konsumen, maka semakin tinggi kepercayaan konsumen.
Ketiga, trust didefinisikan sebagai pondasi dari bisnis. Suatu
transaksi bisnis antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-
masing saling mempercayai. Kepercayaan (trust) ini tidak begitu
saja dapat diakui oleh pihak lain/mitra bisnis, melainkan harus dibangun
mulai dari awal dan dapat dibuktikan. trust telah dipertimbangkan sebagai
katalis dalam berbagai transaksi antara penjual dan pembeli agar kepuasan
konsumen dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan (Yousafzai et
al., 2003). Variable ini penting untuk diteliti karena berpotensi
berpengaruh pada customer loyalty (Chiou et al., 2002). Kajian literatur
mengindikasi bahwa variable trust memiliki hubungan positif dengan
loyalty. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan
konsumen, maka semakin tinggi loyalitas konsumen.
Keempat, Oliver. (1997) mendefinisikan customer loyalty sebagai
komitmen yang secara mendalam dibentuk untuk membeli kembali atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
berlangganan kembali produk atau jasa secara konsisten di masa yang
akan datang, meskipun terdapat pengaruh situasional dan usaha pemasaran
produk lain yang dapat berpotensi untuk menjadikan perpindahan perilaku.
Variable ini merupakan variable tujuan yang dianggap penting untuk
diteliti, guna memberikan suatu prediksian mengenai perilaku loyalitas.
Customer loyalty diposisikan sebagai variable dependen yang dipengaruhi
oleh service quality, customer satisfaction, dan trust (Chiou et al., 2002
dan Kassim & Abdullah., 2010). Kaitan dengan variable kualitas layanan,
kepuasan konsumen dan kepercayaan konsumen diproposisikan
mempunyai hubngfan positif. Kajian literatur menjelaskan bahwa semakin
tinggi kualitas layanan, kepuasan konsumen dan kepercayaan konsumen,
maka semakin tinggi loyalitas konsumen.
Terkait dengan hubungan variable yang terbentuk maka
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut.
B. Rumusan Masalah
Fenomena kualitas layanan (service quality) yang dikemukakan
dalam penelitian ini menjelaskan drajad jarak antara kenyataan dan
harapan pelanggan terhadap layanan yang diperoleh (Parasuraman et al.,
1998). Service quality digunakan untuk menjelaskan kulaitas layanan yang
diterima konsumen yang diperkirakan mempengaruhi customer
satisfaction. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas layanan yang diterima
konsmen tinggi dan sesuai harapan maka semakin tinggi pula kepuasan
konsumen (Chiou et al., 2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Dengan demikian, permasalahan yang dirumuskan adalah:
Apakah service quality berpengaruh pada customer satisfaction?
Berikutya, service quality digunakan untuk menjelaskan kualitas
layanan yang diterima konsumen yang diperkirakan mempengaruhi trust.
Kajian literatur mengindikasi bahwa semakin tinggi kualitas layanan,
maka semakin tinggi kepercayaan konsumen (Chiou et al., 2002).
Dengan demikian, permasalahan yang dirumuskan adalah:
Apakah service quality berpengaruh pada trust?
Selanjutnya, service quality digunakan untuk menjelaskan kualitas
layanan yang diterima konsumen yang diperkirakan mempengaruhi
customer loyalty. Kajian literatur mengindikasikan bahwa semakin tinggi
kualitas layanan, maka semakin tinggi oyalitas konsumen (Paasuraman et
al., 1996).
Dengan demikian, permasalahan yang dirumuskan adalah:
Apakah service quality berpengaruh terhadap customer loyalty?
Selanjutnnya, customer satisfaction digunakan untuk menjelaskan
tingkat kepuasan konsumen yang diperkirakan mempengaruhi customer
loyalty. Kajian literatur mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan
konsumen, maka semakin tinggi loyalitas konsumen (Chiou et al., 2002).
Dengan demikian, permasalahan yang dirumuskan adalah:
Apakah customer satisfaction berpengaruh pada customer
loyalty?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Selanjutnya, studi ini menggunakan customer satisfaction untuk
menjelaskan tingkat kepuasan konsumen yang diperkirakan
mempengaruhi trust. Kajian literatur mengindikasikan bahwa semakin
tinggi kepuasan konsumen, maka semakin tinggi kepercayaan konsumen
(Kassim & Abdullah., 2010).
Dengan demikian, permasalahan yang dirumuskan adalah:
Apakah customer satisfaction berpengaruh pada trust?
Fenomena kepercayaan konsumen (trust) yang dikemukakan dalam
penelitian ini mengenai kemauan konsumen untuk mengandalkan
perusahaan berdasarkan atas keyakinan konsumen atas keyakinan
konsumen kepada perusahaan (Moorman et al., 1993). Penelitan terdahulu
menunjukan bahwa kepercayaan konsumen memiliki pengaruh positif
pada loyalitas konsumen (Chiou et al., 2002). Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi kepercayaan konsumen, maka semakin tinggi loyalitas
konsumen.
Dengan demikian, permasalahan yang dirumuskan adalah:
Apakah trust berpengaruh positif pada customer loyalty?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memprediksi proses
pembentukan loyalitas, sehingga hasilnya diharapkan dapat digunakan
untuk memprediksi variabel-variabel yang membentuk loyalitas
konsumen. Model yang dihasilkan merupakan model pengembangan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dikonstruksi dengan bertumpu pada model-model literatur sebelumnya
yang mengungkap permasalahan tentang loyalitas. Kelayakan model yang
dikembangkan dalam studi ini dianalisis berdasarkan kriteria goodness-of-
fit model yang diperoleh, sehingga hasilnya dapat memberikan keyakinan
terhadap keakuratan daya prediksi model yang diusulkan.
Secara spesifik, tujuan yang diharapkan adalah:
1. Mengetahui pengaruh service quality pada customer satisfaction pada
konsumen Telkomsel Flash
2. Mengetahui pengaruh service quality pada trust pada konsumen
Telkomsel Flash
3. Mengetahui pengaruh service quality pada customer loyalty pada
konsumen Telkomsel Flash
4. Mengetahui pengaruh customer satisfaction pada trust pada konsumen
Telkomsel Flash
5. Mengetahui pengaruh customer satisfaction pada customer loyalty
pada konsumen Telkomsel Flash
6. Mengetahui pengaruh trust pada customer loyalty pada konsumen
Telkomsel Flash
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Pihak yang berkepentingan menggunakan penelitian ini adalah :
1. Bagi para akademisi
Penelitian ini menambah wawasan bagi yang berminat
mendalami loyalitas dan juga memberikan bukti tentang peran
kualitas pelayanan, kepuasan, dan trust terhadap loyalitas konsumen.
2. Bagi praktisi
Penelitaian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman
dan mampu memberikan kontribusi kepada perusahaan
TELKOMSEL yang mempunyai pelayanan internet broadband
access sebagai perusahaan penyedia jasa internet broadband access
dalam mempertahankan pelanggan dan peningkatan pelayanan
kepada para pelanggan yang percaya dan setia pada pelayanan
Telkomsel Flash.
E. Justifikasi Penelitian
Bahasan berikutnya adalah mengenai justifikasi penelitian yang
bermanfaat untuk memahami arti penting penelitian dan relevansinya.
1. Isu Penelitian
Penelitian ini mengungkap isu pokok mengenai loyalitas
konsumen internet broadband acces Telkomsel Flash. Hal ini
dikarenakan penelitian ini bersifat applied research yang didesain
untuk memberikan pertimbangan secara empiris terkait dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
permasalahan yang dihadapi pemasar, secara spesifik terkait
dengan upaya-upaya yang seharusnya dilakukan untuk
meningkatkan loyalitas konsumen. Selain alasan tersebut, secara
metodologis pembatasan obyek penelitian dimaksudkan untuk
mengurangi faktor heterogenitas yang dapat merusak model
penelitian.
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini bertumpu pada pendekatan psikologi konatif
yang bertumpu pada komponen-komponen konatif sebagai dasar
untuk memahami proses pembentukan loyalitas koncumen.
Melalui pendekatan ini diharapkan dapat menghasilkan model yang
mempunyai data prediksian yang tinggi terhadap brand loyalty
pada internet broadband acces Telkomsel Flash .
3. Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah mahasiswa
fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang berniat loyal
terhadap Telkomsel Flash. Mahasiswa fakultas Ekonomi
universitas Sebelas Maret yang berniat Telkomsel Flash menjadi
obyek penelitian berdasarkan pertimbangan mengenai homogenitas
sampel yang diuji. Hal ini dimaksudkan agar model yang diuji
dapat menjelaskan fenomena dengan baik (robust model).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
4. Pemilihan Metode Pengujian
Penelitian ini menggunakan structural equation model
sebagai alat untuk menganalisis data. SEM merupakan metode
statistik yang diperkirakan mampu untuk menjawab permasalahan
penelitian yang dirumuskan. Alat analisis ini digunakan karena
memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel
yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh
mengenai keseluruhan model dimana SEM dapat menguji model
struktural dan model pengukuran.
5. Prinsip Generalisasi Model
Penelitian ini bertumpu pada ruang lingkup metode riset
yang terbatas, sehingga untuk menggeneralisasikan model ke
setting yang berbeda memerlukan suatu kehati-hatian dalam
mencermati background factor yang melatarbelakangi penelitian.
Hal yang perlu dicermati antara lain adalah profil demografi yang
melekat pada pelanggan yang akan diteliti. Hal tersebut menjadi
pertimbangan penting, karena apabila diabaikan akan
mengakibatkan adanya pembiasan hasil-hasil penelitian, yang pada
akhirnya akan berdampak pada ketidaktepatan didalam perumusan
strategi pemasaran yang dituju.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini bertujuan untuk memberikan dasar teori yang valid mengenai
variabel-variabel yang membentuk perilaku beli. Hal ini dimaksudkan agar
hipotesis yang dikembangkan memiliki kebenaran dari sisi teori. Secara
keseluruhan, ada tiga sub bahasan untuk menjelaskan hal ini. Sub bahasan
pertama yakni pengertian mengenai isu penelitian yang menjelaskan definisi
konseptual mengenai pembentukan perilaku beli. Sub bahasan kedua yakni
pembahasan teori dan proposisi yang digunakan sebagai landasan untuk
pengembangan hipotesis. Sedangkan sub bahasan ketiga yaitu pengembangan
kerangka atau model penelitian yang didasarkan pada perumusan hipotesis.
Berikut ini adalah penjelasan dari setiap sub bahasan tersebut.
A. Pengertian Isu Penelitian
Loyalitas konsumen merupakan isu utama yang dipandang penting
untuk diteliti. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan suatu prediksian
mengenai loyalitas konsumen terhadap Telkomsel Flash. Melalui cara
tersebut, diharapkan penelitian ini dapat memberikan pemahaman dalam
mengungkap variabel-variabel yang membentuknya. Selain itu, penelitian
ini diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi pengambil kebijakan
untuk merumuskan kebijakan secara akurat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
B. Posisi Studi
Sub bab ini bertujuan untuk menjelaskan posisi studi ini
dibandingkan dengan studi-studi terdahulu terkait dengan variabel-variabel
yang menjadi obyek amatan dan alat statistik yang digunakan dalam
penelitian. Kajian studi terdahulu yang menjadi dasar pembentukan model
penelitian disajikan pada tabel II.1.
Tabel II.1 mengindikasikan perbedaan variabel yang membentuk
model. Dalam konteks ini, variabel dependen dikonsepkan dalam customer
loyalty yaitu: Caruana. (2000); Chiou et a.l (2002); Beerli et al. (2004);
Ruben et al. (2005); dan Kassim & Abdullah. (2010). Pada studi ini
variabel dependen yang digunakan adalah customer loyalty. Hal ini
dikarenakan mampu mewakili karakteristik obyek dan setting penelitian di
Indonesia.
Selain itu, variabel independen juga dikonsepkan dalam beberapa
istilah yaitu: (1) service quality (Caruana., 2000; Ruben et al., 2005;
Kassim & Abdullah., 2010) (2) perceived service quality (Chiou et al.,
2002; Beerli et al., 2004;); (3) overall satisfaction (Elena et al., 2001) (4)
switching cost (Beerli et al., 2004). Sedangkan pada studi ini variabel
independen yang digunakan adalah service quality. Hal ini dikarenakan
mampu mewakili karakteristik obyek dan setting penelitian di Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Tabel II.1. Posisi studi Peneliti / Tahun
Variabel Dependen
Variabel Independen
Variabel Mediasi Alat Statistik
Caruana (2000)
Customer loyalty
Service quality Customer Satisfaction LISREL analysis
Elena et al (2001)
Price tolerance Overall satisfaction
a. Trust b. Customer
commitment
SEM
Chiou et al (2002)
Customer loyalty
Perceived Service quality
a. Overall satisfaction b. Trust
SEM
Beerli et al (2004)
Customer loyalty
a. Perceived Service quality
b. Switching Cost
Satisfaction SEM
Ruben et al (2005)
Customer Loyalty
Service Quality a. Relationship Quality:
b. relationship satisfaction.
c. Trust d. commitment
SEM
Kassim & Abdullah (2010)
Customer loyalty
Service quality a. Overall satisfaction b. Trust
SEM
Studi ini (2012)
Customer loyalty
Service quality a. customer satisfaction
b. Trust
SEM
Sumber: Hasil olahan peneliti, 2012
Selanjutnya kajian literatur juga mengindikasi keragaman terhadap
variabel pemediasi dalam model yaitu: (1) Customer Satisfaction
(Caruana., 2000; Chiou et al., 2002; Beerli et al., 2004, Kassim &
Abdullah., 2010); (2) Trust (Elena et al., 2001; Chiou et al., 2002; Kasian
& Abdullah., 2010); (3) Relationship Satisfaction (Ruben et al., 2005); (4)
Commitment (Ruben et al., 2005). Sedangkan pada studi ini variabel
mediasi yang digunakan adalah Trust dan customer satisfaction. Hal ini
dikarenakan mampu mewakili karakteristik obyek dan setting penelitian di
Indonesia. Seluruh penelitian dalam studi terdahulu menggunakan SEM
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
(Structural Equation Model) untuk pengujian analisis, begitu juga dengan
studi ini menggunakan SEM sebagai alat analisisnya.
Pada dasarnya tidak ada sesuatu yang baru pada variabel-variabel
yang membentuk model penelitian. Dalam studi ini peneliti
menggabungkan beberapa variabel yang diadopsi dari penelitian terdahulu.
Variabel-variabel diluar model penelitian tidak digunakan dalam
penelitian, ini diharapkan agar penelitian dapat memberikan wawasan
yang baru mengenai perilaku beli serta membentuk alternatif model baru
berdasarkan obyek dan setting yang sesuai di Indonesia.
C. Pembahasan Teori dan Hipotesis
Sub bab ini bertujuan memberikan landasan teori yang selanjutnya
digunakan untuk penyusunan hipotesis yang berkaitan dengan hubungan
kausalitas antar variabel amatan yang disertai dengan pengembangan
hipotesis dan model penelitian. Hal ini dilakukan agar hipotesis dan model
penelitian yang dikembangkan memiliki dasar teori yang dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk mendukung hal ini ada beberapa
pembahasan terkait dengan hubungan antar variabel yang dianalisis.
Service quality atau kualitas pelayanan didefinisikan sebagai
penilaian konsumen tentang keunggulan keseluruhan produk (Zeithaml.,
1988) dikonseptualisasikan sebagai evaluasi konsumen didasarkan pada
perbandingan antara harapan pelanggan terhadap kinerja yang dirasakan
(Parasuraman et al., 1988; Bolton dan Drew., 1991). Evaluasi service
quality mulai berlangsung dari evaluasi pada tingkat atribut yang spesifik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
untuk tingkat yang lebih abstrak, menghubungkan ke persepsi dari kualitas
yang dirasakan secara keseluruhan.
Ada beberapa definisi tentang kualitas layanan jasa. Parasuraman
et al. (1988) mendefinisikan kualitas layanan jasa sebagai sebuah
keputusan global, atau sikap yang berhubungan dengan superioritas jasa.
Mereka menghubungkan konsep kualitas layanan jasa dengan konsep
persepsi dan pengharapan sebagai berikut: “kualitas yang dirasakan
dipandang sebagai tingkat dan arah ketidaksesuaian antara persepsi dan
pengharapan konsumen”.
Penelitian yang dilakukan oleh Delgado dan Munuera (2001)
mengemukakan bahwa ketika konsumen menerima kualitas pelayanan
yang lebih baik dari uang yang dikeluarkannya, mereka percaya menerima
nilai yang baik (good value), dimana hal ini akan meningkatkan
loyalitasnya kepada penyedia jasa. Konsumen juga seringkali dapat
menarik kesimpulan mengenai kualitas suatu jasa (service) atau pelayanan
berdasarkan penilaian mereka terhadap tempat atau lokasi, orang,
peralatan, alat komunikasi dan harga yang mereka lihat sebelum mereka
memutuskan untuk melakukan pembelian kembali dimasa mendatang
(Kotler., 2003). Dalam studi sebelumnya, service quality berpengaruh
positif pada kepuasan konsumen(Chiou et al., 2002). Hal ini menjelaskan
bahwa semakin tinggi kualitas layanan, maka semakin tinggi kepuasan
konsumen. Maka hipotesis yang dirumuskan adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
H1: Service quality memiliki pengaruh positif pada customer
satisfaction
Ba et al. (2002) mendefinisikan trust adalah penilaian hubungan
seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi
tertentumenurut harapan orang kepercayaannya dalam suatu lingkungan
yang penuh ketidak-pastian. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat
dinyatakan bahwa trust adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang
lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan
bahwa orang yang dipercayainya tersebut akanmemenuhi segala
kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan.
Penelitian sebelumnya menunjukan bahwa service quality
berpengaruh positif pada kepercayaan konsumen (Chiou et al., 2002). Hal
ini menjelaskan bahwa semakin tinggi kualitas layanan, maka semakin
tinggi kepercayaan konsumen. Dengan demikian, hipotesis yang
dirumuskan adalah:
H2: Service quality berpengaruh positif pada trust
Oliver (1997) mendefinisikan customer loyalty sebagai komitmen
yang secara mendalam dibentuk untuk membeli kembali atau
berlangganan kembali produk atau jasa secara konsisten di masa yang
akan datang, meskipun terdapat pengaruh situasional dan usaha pemasaran
produk lain yang dapat berpotensi untuk menjadikan perilaku perpindahan.
Menurut Aaker (1996), loyalitas merupakan kesetiaan merek sebagai suatu
faktor penting dalam menetapkan nilai dari suatu merek. Selain itu,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Parasuraman et al. (1996) juga
menunjukkan bahwa Service quality berpengaruh positif terhadap loyalitas
konsumen. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi kualitas layanan,
maka semakin tinggi loyalitas konsumen. Dengan demikian, hipotesis
yang dirumuskan adalah:
H3: Service quality berpengaruh positif pada customer loyalty
Kepuasan konsumen adalah respon terhadap evaluasi
ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan
sebelumnya (atau Norma kinerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya (Tjiptono., 1996) . Dalam 4 dekade ini
kepuasan merupakan salah satu teori penting sebagai isu bagi para
pemasar dan peneliti konsumen (Jamal., 2004). Total customer satisfaction
adalah upaya perusahaan untuk menaikkan harapan pembeli dan
menghantarkan kinerja yang sesuai (Kotler., 2003). Jadi tingkat kepuasan
merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan
harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan
yang umum. Kalau kinerja di bawah harapan, pelanggan kecewa. Kalau
kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan puas. Kalau kinerja melebihi
harapan, pelanggan sangat puas, senang atau gembira.
Kepuasan (satisfaction) menggambarkan tanggapan sesudah
pembelian dari seorang konsumen terhadap sebuah merek yang diyakini
tepat atau ada kecocokan antara apa yang diharapkan oleh konsumen
dengan kinerja produk yang diterimanya (Dick dan Basu, 1994). Peter dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Olson (2007) menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan merupakan
perbandingan antara harapan kinerja sebelum membeli dan persepsi
kinerja yang diterima konsumen setelah membeli. Jika harapan kinerja
sebelum membeli lebih besar dari kinerja yang diterima setelah membeli,
maka dikatakan konsumen mengalami ketidakpuasan. Selain itu,
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chiou et al. (2002) juga
menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh positif pada
loyalitas konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan
konsumen, maka semakin tinggi loyalitas konsumen. Dengan demikian,
hipotesis yang dirumuskan adalah:
H4: Customer satisfaction berpengaruh positif pada customer
loyalty
Selanjutnya, dalam penelitian yang dilakukan oleh Ruben et al.,
(2005) menyatakan bahwa semakin tinggi kepuasan yang dirasakan oleh
konsumen terhadap suatu prduk berupa barang ataupun jasa akan
berpengaruh pada meningkatnya kepercayaan pelanggan pada perusahaan.
Ruben et al., (2005) memberikan gambaran tentang sikap pelanggan puas
akan menciptakan sebuah ikatan kepercayaan terhadap apa yang di
dapatkan. Pengaruh customer satisfaction pada trust juga dibuktikan oleh
studi yang dilakukan oleh Kassim et al. (2010) yang mendukung dugaan
adanya hubungan pada variable ini. Hal ini menjelaskan bahwa semakin
tinggi kepuasan konsumen, maka semakin tinggi kepercayaan konsumen.
Dengan demikian, hipotesis yang dirumusksan adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
H5: Customer satisfaction berpengaruh positif pada trust
Ganesan (1994) menemukan bahwa orientasi jangka panjang
dipengaruhi oleh sejauh mana kepercayaan pelanggan dan mitra
distributor. Setiap mitra berkemampuan untuk memberikan hasil positif
untuk yang lain dan membentuk komitmen dalam setiap hubungan. Oleh
karena itu trust adalah penentu utama dari komitmen (Morgan et al., 1994)
mendefinisikan kepercayaan sebagai hubungan produsen-distributor
sebagai keyakinan perusahaan bahwa perusahaan lain akan melakukan
tindakan yang akan menghasilkan hasil yang positif sehingga perusahaan
lain tidak akan mengambil tindakan yang tidak terduga yang
mengakibatkan hasil negatif bagi perusahaan. Demikian pula, Ganesan
(1994) mengusulkan bahwa komponen kunci dari kepercayaan adalah
sejauh mana pelanggan percaya bahwa distributor memiliki niat dan motif
yang bermanfaat bagi pelanggan dan berkaitan dengan menciptakan hasil
yang positif bagi pelanggan. Pengaruh trust pada customer loyalty juga
dibuktikan oleh studi yang dilakukan oleh Kassim et al. (2010) yang
mendukung dugaan adanya hubungan pada variable ini. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan konsumen, maka
semakin tinggi loyalitas konsumen. Dengan demikian, hipotesis yang
dirumuskan adalah:
H6: Trust berpengaruh positif pada customer loyalty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
D. Model Penelitian
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan, hubungan antar variable
dapat digambarkan dalam bentuk model yang mendeskripsikan hubungan
pengaruh service quality, customer satisfaction, dan trust pada customer
loyalty. Berikut adalah model dalam penelitian ini.
Gambar II.1
Model Penelitian
Sumber: hasil kontruksi peneliti
Model yang dikontruksikan pada studi ini merupakan hasil kontruksi
peneliti yang dihasilkan dari kajian literature studi terdahulu. Model penelitian ini
menjelaskan pengaruh service quality, customer satisfaction, dan trust pada
customer loyalty. Model ini bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara
service quality pada customer satisfaction (H1), service quality pada trust (H2),
service quality pada customer loyalty (H3), customer satisfaction pada customer
oyalty (H4), customer satisfaction pada trust (H5), dan trust pada customer
loyalty (H6).
Service Quality
Trust
H2
H1
H5 H6
H4
Customer
Loyalty
Customer Satisfaction
H3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid terhadap
prosedur penelitian sehingga hasil yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Untuk mendukung hal ini, ada beberapa sub bab yang dibahas
diantaranya adalah ruang lingkup penelitian, metode pengambilan sampel dan
teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, dan
metode analisis data. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing sub
bahasan tersebut.
A. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian terapan
(applied research) bertumpu pada permasalahan yang muncul dari setting
yang diamati. Berdasarkan tingkat penjelasannya, penelitian ini berjenis
kausal yang menjelaskan hubungan antar variabel yang dibedakan menjadi
variabel independen yang merupakan suatu penyebab dan variabel dependen
yang merupakan akibat dari suatu fenomena. Dengan demikian, penelitian ini
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang memberikan pemahaman,
penjelasan dan prediksian terhadap sebuah fenomena.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Studi ini bersifat cross sectional yang pengujiannya bertumpu pada
data yang terjadi pada satu titik waktu (one point in time /snapshot), sehingga
model yang dikonstruksi tidak didesain untuk menangkap perubahan yang
terjadi dikarenakan oleh pergeseran waktu. Fenomena ini kemungkinan
berdampak pada ketidakmampuan model untuk digunakan sebagai alat
prediksi pada model yang menangkap perubahan pada pergeseran waktu
(longitudinal study). Oleh karena itu, untuk menggeneralisasi studi ini pada
waktu yang berbeda diperlukan kehati-hatian dalam mencermati faktor
eksternal yang berubah yang dapat mempengaruhi model.
B. Metode Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data
Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret yang berniat loyal terhadap Telkomsel
Flash. Sampel yang diambil sebanyak 200 reponden, penentuan jumlah
sampel tersebut diharapkan memenuhi kriteria maximum likelihood.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik convenience sampling dengan memilih sampel secara tidak acak dan
sampel yang dipilih sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Dengan bertanya langsung kepada responden. Apabila responden tersebut
menggunakan telkomsel flash dan berniat loyal terhadap telkomsel flash
maka kemudian diberikan kuisioner. Teknik convenience sampling dipilih
dengan tujuan untuk menghindari bias persepsian dalam pengisian kuesioner.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui
survei kepada responden dengan melakukan wawancara secara langsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
yang dipandu dengan kuesioner. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
keseriusan responden dalam pengisian kuesioner sehingga diharapkan data
yang terkumpul mempunyai keakurasian yang tinggi.
C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Sub bahasan ini bertujuan memberikan penjelasan mengenai definisi
variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Tiap variabel yang terkait
dengan penelitian ini diukur dengan berbagai item-item pertanyaan. Berikut
adalah definisi operasional dan pengukuran masing-masing variabel yang
diamati.
1. Service Quality
Service quality merupakan variabel yang menjelaskan
derajad jarak antara kenyataan dan harapan pelanggan terhadap
layanan yang diperoleh (Parasuraman et al. 1998). Studi mengacu
pada Gronross dalam Lassar (2000), service quality dipersepsikan
oleh pelanggan menjadi dua dimensi yaitu : (a) technical quality
merupakan dimensi yang berkaitan dengan kualitas output jasa
yang dipersepsikan oleh pelanggan. (b) functional quality
merupakan dimensi yang berkaitan dengan kualitas cara
penyampaian jasa atau menyangkut proses transfer kualitas teknis
(technical quality), atau hasil akhir jasa dari penyedia jasa kepada
pelanggan serta bagaimana cara karyawan jasa memperlakukan
mereka dan apa saja yang mereka ucapkan. Service quaility
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
dioperasionalisasi dengan menggunakan pengukuran yang
didasarkan pada dimensi Technical quality. Dimensi tersebut
digunakan karena pada objek yang diamati, indikator yang menarik
adalah tentang kualitas output jasa yang dipersepsikan oleh
konsumen. Indikator tersebut diantaranya adalah :
a. Kecepatan
b. Jangkauan Sinyal dari Telkomsel Flash
c. Kualitas sinyal dari Telkomsel Flash
2. Customer satisfaction (kepuasan konsumen)
Adalah hasil dari perbandingan konsumen dari harapan
sebelum melakukan pembelian dengan persepsi setelah membeli
(Soderlund dan Vilgon., 1999). Customer satisfaction
dioperasionalisasi dengan menggunakan 5 item pengukuran, antara
lain:
a. kepuasan dengan menggunakan Telkomsel Flash.
b. Kesesuaian harapan yang ingin dicapai konsumen
terhadap Telkomsel Flash.
c. Telkomsel flash dapat memenuhi sesuai dengan
keinginan
d. merasa keputusan yang dipilih konsumen sudah baik
untuk memilih Telkomsel Flash ini.
e. Perasaan senang dengan menggunakan layanan
Telkomsel Flash.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
3. Trust
Trust merupakan pondasi dari bisnis. Suatu transaksi bisnis
antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila masing-masing saling
mempercayai. Kepercayaan (trust) ini tidak begitu saja dapat diakui oleh
pihak lain/mitra bisnis, melainkan harusdibangun mulai dari awal dan
dapat dibuktikan. trust telah dipertimbangkan sebagai katalis dalam
berbagai transaksi antara penjual dan pembeli agar kepuasan
konsumendapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan (Yousafzai et
al., 2003). trust dioperasionalisasi dengan menggunakan 5 item
pengukuran, antar lain:
a. Sikap percaya pada Telkomsel Flash.
b. Sikap yakin responden terhadap pelayanan yang
diberikan Telkomsel Flash.
c. Sikap percaya pada sistem tarif yang diberikan dari
Telkomsel Flash
d. Sikap yakin responden bahwa Telkomsel Flash
memberikan hal yang sebenar-benarnya.
e. Telkomsel Flash dapat dipercaya sebab dapat
memenuhi keinginan konsumen.
4. Customer Loyalty
Loyalitas Menurut Raman dalam Bowen dan Chen (2001),
pelayanan pelanggan yang loyal merupakan kekuatan yang
fantastis pada rekomendasi dan penyebaran word of mouth yang
positif; dan ini merupkan iklan terbaik bagi perusahaan. Menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Bowen dan Chen (2001), loyalitas konsumen sulit untuk
didefinisikan. Customer Loyalty dioperasionalisasi dengan
menggunakan 5 item pengukuran, antar lain:
a. Loyalitas menggunakan Telkomsel Flash
b. Komitmen untuk memilih menggunakan Telkomsel
Flash.
c. Merekomendasikan Telkomsel Flash kepada orang lain.
d. Mengajak orang lain untuk menggunakan Telkomsel
Flash
e. Kesetiaan menggunakan telkomsel flash.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
adalah skala diferensial semantik (semantic differensial scale).
Skala diferensial semantic berisikan serangkaian karakteristik dua
kutub, sehingga nantinya responden diharapkan dapat memberikan
jawaban dari pernyataan pada kuisioner dengan kondisi yang
sebenarnya.
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan analisis data dengan cara mengubah
data mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahamai dan
diinterpretasikan. Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk
menganalisis profil responden dan analisis tanggapan responden terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
item-item pertanyaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
beli konsumen.
2. Pengujian statistik
Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan
reliabilitas terhadap data yang diperoleh dari survei yang telah dilakukan.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan keandalan data sehingga
data tersebut memenuhi kriteria untuk diuji dengan menggunakan berbagai
jenis metode statistik metode yang ada. Dengan demikian, hasil yang
diperoleh dapat merepresentasikan fenomena yang diukur. Berikut ini
adalah pemilihan metode statistik yang digunakan untuk pengujian
hipotesis.
a. Uji Validitas
Pengujian ini bertujuan mengetahui ketepatan alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Dalam penelitian ini teknik analisis yang
digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis (CFA) dengan
menggunakan software SPSS, dimana setiap item pertanyaan harus
mempunyai factor loading > 0,40.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian ini merupakan pengujian statistic yang relevan untuk
mengukur sejauh mana kehandalan atau konsistensi internal dari sebuah
instrument penelitian. Uji reliabilitas ini menggunakan software SPSS.
Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah cronbach
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
alpha dengan kriteria reliabel sebesar > 0,60. Tujuannya adalah untuk
memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah memenuhi kriteria
untuk diuji dengan menggunakan berbagai jenis metode statistik yang ada.
Ada tiga tingkatan reliabilitas yaitu:
1) Nilai Alpha 0.8 – 1.0 dikategorikan reliabilitas baik.
2) Nilai Alpha 0.6 – 0.79 dikategorikan reliabilitas moderat.
3) Nilai Alpha ≤ 0.6 dikategorikan reliabilitas kurang baik.
c. Analisis Structural Equation Model (SEM)
Analisis Structural Equation Model bertujuan untuk mengestimasi
beberapa persamaan regresi terpisah, akan tetapi masing-masing memiliki
hubungan simultan atau bersamaan. Dalam analisis ini dimungkinkan
terdapat lebih dari satu variabel dependen, dan variabel ini dimungkinkan
menjadi variabel independen bagi variabel dependen lainnya. Pada
prinsipnya model struktural bertujuan untuk menguji hubungan sebab
akibat antar variabel, sehingga jika salah satu variabel diubah akan terjadi
perubahan pada variabel lain juga. Dalam studi ini, data diolah dengan
menggunakan software Analysis of Moment Structure atau AMOS.
Analisis Structural Equation Model memungkinkan perhitungan
estimasi seperangkat persamaan regresi yang simultan, berganda, dan
saling berhubungan. Karakteristik penggunaan model ini adalah sebagai
berikut: (1) kemampuannya untuk mengestimasi hubungan dependen
ganda yang saling berkaitan, (2) kemampuannya untuk memunculkan
konsep yang tidak teramati dalam hubungan serta dalam menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
kesalahan pengukuran dalam proses estimasi, dan (3) kemampuannya
untuk mengakomodasi seperangkat hubungan antara variabel independen
dan variabel dependen serta mengungkap variabel laten (Hair et al, 1998).
1) Evaluasi Asumsi SEM
a) Asumsi Kecukupan Sampel
Sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini
berjumlah 100 hingga 200 sampel atau 5 kali estimated parameter
yang digunakan (Lihat Hair et al., 1998).
b) Asumsi Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah
distribusi data mengikuti atau mendekati ditribusi normal.
Normalitas univariate dilihat dengan nilai critical ratio (cr) pada
skewness dan kurtosis dengan nilai batas dibawah + 2,58.
Normalitas multivariate dilihat pada assessment of normality baris
bawah kanan dan mempunyai nilai batas + 2,58.
c) Asumsi Outliers
Data outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik
yang terlihat jauh berbeda dari data observasi lainnya. Dalam
analisis multivariate adanya outliers dapat diuji dengan statistik
Chi Square terhadap nilai mahalanobis distance square dengan
nilai degree of fredom sejumlah variabel pada tingkat p < 0.001.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item
pengukuran pada model.
2) Evaluasi atas Kriteria Goodnes of Fit
Dalam analisis SEM terdapat Fit Indeks yang digunakan untuk
mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data
yang disajikan, adapun Fit Indeks yang digunakan meliputi:
a) Chi-Square
Chi-Square merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu
model. Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji
sebuah model yang sesuai dengan data. Nilai chi-square sebesar 0
menunjukkan model memiliki fit yang sempurna. Probabilitas chi-
square diharapkan tidak signifikan. Probabilitas menunjukkan
penyimpangan (deviasi) besar sebagaimana ditunjukkan nilai chi-
square. Sehingga nilai chi-square yang signifikan (< 0.05)
menunjukkan data empiris yang diperoleh memiliki perbedaan
dengan teori yang dibangun. Sedangkan nilai probabilitas yang
tidak signifikan adalah yang diharapkan, yang menunjukkan data
empiris sesuai dengan model.
b) Goodness of Fit Index(GFI)
GFI merupakan sebuah ukuran non-statistikal yang
mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1 (fit).
Indeks ini mencerminkan tingkat kesesuaian model secara
keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang
mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian
yang baik. Nilai yang diharapkan adalah sama atau lebih besar dari
0.9.
c) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
RMSEA adalah indeks yang digunakan untuk mengukur fit
model menggantikan chi-square statistik dalam jumlah sampel yng
besar. Nilai RMSEA ≤ 0.08 mengindikasi indeks yang baik untuk
menerima kesesuaian sebuah model.
d) Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
Indeks ini merupakan pengembangan dari GFI yang telah
disesuaikan dengan rasio dari degree of freedom model yang
diajukan dengan degree of freedom dari null model (model
konstruk tunggal dengan semua indikator pengukuran konstruk).
Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0.90. Semakin besar
nilai AGFI, maka semakin baik kesesuaian yang dimiliki model.
e) Trucker Lewis Index (TLI)
TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang
membandingkan model ynag diuji dengan null model. Nilai
penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥ 0.95. TLI
merupakan indeks kesesuaian yang kurang dipengaruhi oleh
ukuran sampel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
f) Comparative Fit Index (CFI)
CFI merupakan indeks kesesuaian incremental yang
membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran
indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai dengan 1, dan nilai yang
mendekati 1 mengindikasi model memiliki tingkat kesesuaian
model yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai
karena indeks ini relative tidak sensitif terhadap besarya sampel
dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Nilai penerimaan
yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0.90.
g) Normed Fit Index (NFI)
Indeks ini juga merupakan indeks kesesuaian incremental.
Nilai yang direkomendasikan ≥ 0.90.
h) Normed Chi Square (CMIN/DF)
CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi
square dibagi dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan
indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan
goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang
diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang
direkomendasikan untuk menerima kesesuaian model adalah
CMIN/DF < 2.0/3.0.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel III.1 Indeks Goodnes-of-Fit Model
Kriteria Control of Value Keterangan X2 Chi Square Diharapkan kecil Baik
X2 Significance Probability ≥ 0,05 Baik GFI ≥ 0,90 Baik
RMSEA ≤ 0,80 Baik AGFI ≥ 0,90 Baik TLI ≥ 0,95 Baik CFI ≥ 0,90 Baik
CMIN/DF < 2,00 – 5,00 Baik Sumber: Ferdinand (2002 : 61)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan
pembahasannya. Langkah awal analisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan
analisis statistik deskriptif yang bertujuan untuk memahami profil responden
dalam peneltian ini. Selanjutnya dilakukan pengujian instrumen penelitian yang
meliputi uji validitas dan uji reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya serta
mengukur kehandalan atau konsistensi internal suatu instrumen penelitian. Hal
tersebut dilakukan untuk menjamin kebenaran dan kualitas data penelitian yang
diperoleh. Kemudian dilanjutkan dengan analisis kriteria goodness of fit model
penelitian beserta pembahasannya. Terakhir adalah pembahasan mengenai analisis
mediasi dan pembahasan hasil analisis hubungan antar variabel amatan yang
dihipotesiskan.
Dengan demikian, penjelasan dalam bab ini difokuskan pada empat sub
bahasan, yaitu: pembahasan analisis instrumen penelitian, pembahasan mengenai
analisis kriteria goodness of fit model penelitian, pembahasan analisis mediasi,
dan pembahasan analisis hipotesis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai
analisis instrument penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
A. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui karakteristik
responden yang berupa jenis kelamin dan uang saku per bulan (Lihat tabel
IV.1). Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif pada Tabel IV.1
mengungkap hasil bahwa responden di dominasi oleh pria dengan nilai mean
gender yaitu 1,42.
Hasil statistik deskripstif dari sisi besarnya uang saku perbulan
menunjukkan bahwa mayoritas responden menerima uang saku per bulan
sebesar Rp 760.000,00-Rp 1.000.000,00. Hasil perhitungan mean
mengindikasi rata-rata uang saku perbulan responden menunjukkan angka
2,82. Hal ini menjelaskan bahwa uang saku per bulan responden sebagian
besar adalah sebesar Rp 760.000,00-Rp 1.000.000,00.
Tabel IV.1 Statistik Deskriptif
N Min Max Mean Stand. Dev Ukuran Jenis Kelamin
200 1 2 1.420 0.496
1 : Pria 2 : Wanita
Uang saku per Bulan
200 1 4 2.82
0.663 1 : < Rp.500.000,- 2 : Rp.560.000 – Rp 750.000 3 : Rp.760.000 – Rp 1.000.000 4 : Rp. 1.000.000 – Rp 1.250.000 5 : > Rp. 1.250.000
Sumber: Hasil olahan data, 2012
B. Analisis Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menentukan sah atau valid tidaknya
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Dalam penelitian ini akan digunakan uji validitas dengan confirmatory
factor analysis (CFA) menggunakan software SPSS 11.5, di mana setiap
item pertanyaan harus mempunyai factor loading > 0,40. Confirmatory
Factor Analysis (CFA) harus dipenuhi, karena merupakan salah satu syarat
untuk dapat menganalisis model dengan Structural Equation Modelling
(SEM).
Tabel IV.2 KMO and Bartlett’s Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.835
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
1229.001
df 231 Sig. .000
Sumber : Hasil olahan data, 2012.
Tabel IV.2, menunjukkan nilai KMO Measure of Sampling Adequacy
(MSA) dalam penelitian ini sebesar 0,835. Karena nilai MSA di atas 0,5
serta nilai Barlett test signifikan pada 0,000 dapat disimpulkan bahwa uji
analisis faktor dapat dilanjutkan.
Hasil pengujian ini dapat terekstrak sempurna, setiap item
pertanyaan mampuan menjelaskan konstruk sehingga tidak ada item yang
dikeluarkan dari model. Hasil pengujian validitas yang terekstrak sempurna
disajikan pada Tabel IV.3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tabel IV.3. Uji Validitas component
Item 1 2 3 4 SQ1 .647 SQ2 .614 SQ3 .627 SQ4 .715 SQ5 .718 SQ6 .579 SQ7 .549 CS1 .766 CS2 .733 CS3 .611 CS4 .541 CS5 .663 T1 .734 T2 .640 T3 .730 T4 .614 T5 .736
CL1 .687 CL2 .625 CL3 .569 CL4 .723 CL5 .601
Sumber : Hasil olahan data, 2012.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian statistik yang relevan untuk
mengukur sejauh mana kehandalan atau konsistensi internal dari sebuah
instrumen penelitian. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji
realibilitas adalah cronbach alpha dengan menggunakan bantuan software
SPSS 11.5. Tingkat reliabilitas dibagi menjadi tiga kriteria sebagai berikut:
jika alpha atau r hitung (1) 0,8-1,0 = reliabillitas baik, (2) 0,6-0,799 =
reliabilitas moderat, (3) Kurang dari 0,6 = reliabilitas kurang baik
(Sekaran, 2006). Pengujian ini digunakan untuk memberikan jaminan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
bahwa data yang diperoleh telah memenuhi kriteria untuk diuji dengan
menggunakan berbgai jenis metode statistik yang ada. Pengujian
reliabilitas pada tiap variabel dalam konstruk penelitian ini ditunjukkan
pada tabel IV.4.
Tabel IV.4 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha
Service Quality 0,7987
Customer Satisfaction 0,7528
Customer Trust 0,7440
Customer Loyalty 0,7236
Sumber: Hasil olahan data, 2012
Tabel IV.4 menjelaskan bahwa nilai koefisien cronbach’s alpha
untuk variabel service quality, customer satisfaction, customer trust, dan
customer loyalty berturut-turut adalah sebesar 0,7987; 0,7528; 0,7440, dan
0,7236. Nilai-nilai tersebut menunjukkan bahwa variabel service quality,
customer satisfaction, customer trust, dan customer loyalty memiliki nilai
reliabilitas yang moderat. Hal ini juga berarti bahwa variabel-variabel
tersebut mempunyai konsistensi internal tinggi yang ditunjukkan dengan
hasil uji reliabilitas yang memenuhi kriteria reliabilitas yang diterima
( 0,16,0 -=a ).
Pada sub bahasan berikutnya dijelaskan analisis data penelitian
yang menggunakan metode analisis Structural Equation Model (SEM).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
C. Analisis Data Penelitian
Analisis Structural Equation Model bertujuan untuk mengestimasi
beberapa persamaan regresi terpisah, akan tetapi masing-masing memiliki
hubungan simultan atau bersamaan. Dalam analisis ini dimungkinkan
terdapat lebih dari satu variabel dependen, dan variabel ini dimungkinkan
menjadi variabel independen bagi variabel dependen lainnya. Pada
prinsipnya model struktural bertujuan untuk menguji hubungan sebab
akibat antar variabel, sehingga jika salah satu variabel diubah akan terjadi
perubahan pada variabel lain juga.
Dalam studi ini, data diolah dengan menggunakan software
Analysis of Moment Structure atau AMOS versi 18. Analisis Structural
Equation Model memungkinkan perhitungan estimasi seperangkat
persamaan regresi yang simultan, berganda, dan saling berhubungan.
Karakteristik penggunaan model ini adalah sebagai berikut: (1)
kemampuannya untuk mengestimasi hubungan dependen ganda yang
saling berkaitan, (2) kemampuannya untuk memunculkan konsep yang
tidak teramati dalam hubungan serta dalam menentukan kesalahan
pengukuran dalam proses estimasi, dan (3) kemampuannya untuk
mengakomodasi seperangkat hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen serta mengungkap variabel laten (Hair et al, 1998).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
1. Asumsi Kecukupan Sampel
Sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini berjumlah
100 hingga 200 sampel atau 5 kali estimated parameter yang
digunakan (Hair et al., 1998).
2. Asumsi Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi
data mengikuti atau mendekati ditribusi normal. Normalitas univariate
dilihat dengan nilai critical ratio (cr) pada skewness dan kurtosis
dengan nilai batas dibawah + 2,58. Normalitas multivariate dilihat
pada assessment of normality baris bawah kanan dan mempunyai nilai
batas + 2,58 (Hair et al., 1998). Sedangkan normalitas multivariate
dilihat pada assessment of normality baris bawah kanan yaitu nilai
critical ratio (c.r) kurtosis dibawah 7 (Ghozali dan Fuad, 2008).
Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang
digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 18.
Hasil Uji asumsi normalitas dapat dilihat pada Tabel IV.5.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tabel IV.5 Hasil Uji Normalitas
Variable min max skew c.r. kurtosis c.r. CL5 3.000 6.000 -.278 -1.603 -.025 -.073 CL4 3.000 6.000 -.301 -1.737 -.432 -1.246 CL3 3.000 6.000 -.093 -.538 -.601 -1.734 CL2 4.000 6.000 -.041 -.236 -.669 -1.932 CL1 3.000 6.000 -.275 -1.590 .427 1.232 T5 3.000 6.000 -.551 -3.184 .838 2.419 T4 3.000 6.000 -.112 -.648 -.640 -1.847 T3 3.000 7.000 -.133 -.766 -.143 -.411 T2 3.000 7.000 -.132 -.764 -.140 -.403 T1 3.000 6.000 -.568 -3.282 .713 2.057 CS5 3.000 6.000 -.437 -2.523 -.093 -.267 CS4 3.000 6.000 -.494 -2.853 .075 .217 CS3 3.000 6.000 -.569 -3.283 .874 2.522 CS2 3.000 6.000 -.535 -3.087 -.216 -.624 CS1 3.000 6.000 -.953 -5.500 2.209 6.378 SQ1 3.000 6.000 -.417 -2.410 .171 .495 SQ2 3.000 6.000 -.463 -2.676 .359 1.037 SQ3 3.000 6.000 -.174 -1.006 -.322 -.931 SQ4 3.000 6.000 -.421 -2.430 .049 .141 SQ5 3.000 6.000 -.307 -1.770 -.025 -.073 SQ6 3.000 7.000 -.399 -2.302 .583 1.683 SQ7 4.000 6.000 -.086 -.499 -.398 -1.148 Multivariate 29.403 6.398
Sumber : Hasil olahan data, 2012
Tabel IV.5 menjelaskan bahwa secara univariate data
dalam penelitian ini termasuk non-normal yang ditunjukkan
dengan nilai skewness > 2,58. Tetapi secara multivariate, data
dalam penelitian ini termasuk normal karena memiliki c.r kurtosis
dibawah 7 yaitu sebesar 6.398.
Analisis terhadap data yang tidak normal dapat
mengakibatkan pembiasan interpretasi karena nilai chi-square hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan
mengecil. Namun demikian, teknik Maximum Likelihood Estimates
(MLE) yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu
terpengaruh (robust) oleh penyimpangan multivariate normality
(Ghozali, 2005). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data mentah dan merupakan data primer berdasarkan jawaban
responden yang sangat beragam.
3. Asumsi Outliers
Data outliers adalah data yang memiliki karakteristik unik
yang terlihat jauh berbeda dari data observasi lainnya. Dalam
analisis multivariate adanya outliers dapat diuji dengan statistik
Chi Square terhadap nilai mahalanobis distance square dengan
nilai degree of fredom sejumlah variabel pada tingkat p < 0.001.
Dalam hal ini variabel yang dimaksud adalah jumlah item
pengukuran pada model.
Dalam penelitian ini jumlah indikator variabel yang
digunakan sebanyak 22 indikator variabel. Dengan demikian,
apabila terdapat nilai mahalanobis distance yang lebih besar dari χ2
(22. 0,001) = 48,268 maka nilai tersebut adalah outliers
multivariate. Rangkuman Mahalanobis distance dapat dilihat pada
tabel IV.6 (selengkapnya di Lampiran).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tabel IV.6 Hasil Pengujian Outlier
Observation number Mahalanobis d-squared p1 p2 13 52.643 .000 .050
134 47.042 .001 .035 157 43.270 .004 .058 160 41.753 .007 .047 48 40.754 .009 .033 20 40.161 .010 .019 24 39.722 .012 .010
135 37.528 .021 .058 38 37.151 .023 .041 … ……… …... …... 78 20.640 .543 .924
37 20.589 .546 .917
Sumber : Hasil olahan data, 2012
Tabel IV.6 menunjukkan bahwa terdapat nilai yang
dikategorikan sebagai outliers karena nilai Mahalanobis Distance
melebihi nilai χ2 (22. 0,001) = 48,268. Dalam pengujian sampel
sebanyak 200 sampel, hanya terdapat satu buah outliers yaitu
sampel nomor 13. Dalam studi ini, outliers diputuskan untuk tidak
dikeluarkan karena jika satu outliers dikeluarkan dari analisis,
maka nilai goodness of fit-nya justru akan mengalami penurunan
dan tidak terjadi perubahan yang signifikan pada nilai normalitas
data sehingga mengeluarkan satu outliers dianggap bukan
merupakan pilihan yang tepat. Dengan demikian jumlah sampel
yang akan digunakan tetap sebanyak 200 sampel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
4. A
nalisis Goodness of Fit
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, langkah pertama
adalah menilai kesesuaian goodness of fit. Hasil evaluasi nilai
goodness of fit dari model penelitian yang dilakukan dapat dilihat
pada tabel IV.7 berikut ini:
Tabel IV.7 Hasil Pengujian Goodness-of-Fit Model Kriteria Cut-off Value Hasil
chi square Diharapkan kecil 256,710 significance probability ≥ 0,05 0,006
GFI ≥ 0,90 0,897 RMSEA ≤ 0,80 0,036 AGFI ≥ 0,90 0,872 TLI ≥ 0,95 0,949 Comparative Fit Index (CFI) ≥ 0,90 0,949 Normed Chi Square (CMIN/DF) < 2,00 – 5,00 1,265
Sumber : Hasil olahan data, 2012.
Tabel IV.7 menunjukkan bahwa chi-square yang bernilai
256,710 dengan degree of freedom 203 adalah signifikan secara
statistik pada level signifikansi 0,006. Probabilitas sebesar 0,006
lebih kecil dari 0,05, hal ini merupakan indikasi yang buruk.
Dengan demikian, terdapat perbedaan antara matrik kovarian
sampel dengan matrik kovarian populasi yang diamati. Nilai GFI
sebesar 0,897 merupakan indikasi yang kurang baik. Sementara itu,
nilai AGFI sebesar 0,872 merupakan indikasi yang kurang baik.
Nilai TLI sebesar 0,949 merupakan indikasi kurang baik. Nilai CFI
sebesar 0,949 merupakan indikasi baik. Nilai RMSEA sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
0,036 merupakan indikasi yang baik. Dan indeks parsimony fit
measures didapat nilai CMIN/DF sebesar 1,265 merupakan
indikasi yang baik karena mempunyai nilai yang kurang dari 2.
Dari keseluruhan pengukuran goodness of fit tersebut di
atas mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian
ini belum dapat diterima. Karena itu, maka peneliti
mempertimbangkan untuk melakukan modifikasi model untuk
membentuk model alternatif yang mempunyai goodness of fit yang
lebih baik.
5. Modifikasi Model
Modifikasi model digunakan untuk mendapatkan kriteria
goodness of fit dari model yang dapat diterima. Melalui nilai output
modification indices dapat diketahui ada tidaknya kemungkinan
modifikasi terhadap model yang dapat diusulkan. Modification
indices dapat diketahui dari output Amos 18 yang menunjukkan
hubungan-hubungan yang perlu diestimasi yang sebelumnya tidak
ada dalam model supaya terjadi penurunan pada nilai chi-square
untuk mendapatkan model penelitian yang lebih baik.
Untuk mendapatkan kriteria model yang dapat diterima,
peneliti mengestimasi hubungan korelasi antar error term yang
tidak memerlukan justifikasi teoritis dan yang memiliki nilai
modification indices lebih besar atau sama dengan 4,0. Cara ini
dilakukan untuk mendapatkan nilai goodness of fit yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
memenuhi syarat. Tabel IV.8 merupakan hasil goodness of fit
model yang telah dimodifikasi.
Tabel IV.8 Hasil Goodness-of-Fit Setelah Modifikasi Model
Kriteria Hasil Sebelum Modifikasi
Hasil Setelah Modifikasi
chi square 256,710 230,782 significance probability 0,006 0,061
GFI 0,897 0,909 RMSEA 0,036 0,028 AGFI 0,872 0,884 TLI 0,949 0,965 Comparative Fit Index (CFI) 0,949 0,970 Normed Chi Square (CMIN/DF) 1,265 1,160
Sumber : Hasil olahan data, 2012.
Dalam pengujian Chi-Square, nilai x2 yang tinggi
menunjukkan korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi
berbeda secara nyata sehingga menghasilkan probabilitas yang
kecil. Sebaliknya, nilai chi-square yang rendah dan menghasilkan
tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan
tidak ada perbedaan yang signifikan antara observasi dengan
prediksi. Chi-Square sangat sensitif terhadap ukuran sampel.
Setelah dilakukan modifikasi model nilai probabilitasnya menjadi
baik dengan probabilitas lebih besar dari 0,05 yaitu 0,061.
Terdapat berbagai jenis fit index yang yang digunakan
untuk mengukur derajad kesesuaian antara model yang
dihipotesiskan dengan data yang disajikan. Jenis-jenis fit index
tersebut akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Normed Chi-Square (CMIN/DF) adalah ukuran yang
diperoleh dari nilai chi square dibagi dengan degree of freedom.
Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang
mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah-jumlah
koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat
kesesuaian. Nilai yang direkomendasikan untuk menerima
kesesuaian model adalah CMIN/DF < 2.0/3.0. nilai CMIN/DF
dalam model ini sebesar 1,160 menunjukan model penelitian ini
baik.
GFI merupakan sebuah ukuran non-statistikal yang
mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan 1 (fit).
Indeks ini mencerminkan tingkat kesesuaian model secara
keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang
diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai yang
mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian
yang baik. Nilai yang diharapkan adalah sama atau lebih besar dari
0.9. Dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini memiliki
tingkat kesesuaian yang baik dengan nilai GFI sebesar 0,909.
Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) merupakan
pengembangan dari GFI yang telah disesuaikan dengan rasio dari
degree of freedom model yang diajukan dengan degree of freedom
dari null model (model konstruk tunggal dengan semua indikator
pengukuran konstruk). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
≥ 0.90. Semakin besar nilai AGFI, maka semakin baik kesesuaian
yang dimiliki model. Nilai AGFI dalam model ini adalah 0,884
menunjukkan tingkat penerimaan yang kurang baik.
Trucker Lewis Index (TLI) merupakan indeks kesesuaian
incremental yang membandingkan model ynag diuji dengan null
model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥
0.95. TLI merupakan indeks kesesuaian yang kurang dipengaruhi
oleh ukuran sampel. Nilai TLI dalam penelitian ini sebesar 0,965
dengan demikian model yang diajukan menunjukkan tingkat
kesesuaian yang baik.
CFI merupakan indeks kesesuaian incremental yang
membandingkan model yang diuji dengan null model. Besaran
indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai dengan 1, dan nilai yang
mendekati 1 mengindikasi model memiliki tingkat kesesuaian
model yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai
karena indeks ini relative tidak sensitif terhadap besarya sampel
dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Nilai penerimaan
yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0.90. dalam model penelitian
ini nilai CFI sebesar 0,970 menunjukkan bahwa model ini memiliki
kesesuaian yang baik.
Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA)
adalah indeks yang digunakan untuk mengukur fit model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
menggantikan chi-square statistik dalam jumlah sampel yng besar.
Nilai RMSEA ≤ 0.08 mengindikasi indeks yang baik untuk
menerima kesesuaian sebuah model. nilai RMSEA model sebesar
0,028 menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik.
Berdasarkan keseluruhan pengukuran goodness-of-fit
model penelitian setelah proses modifikasi tersebut di atas,
mengindikasikan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini
dapat diterima dengan baik.
D. Analisi Uji Hipotesis dan Pembahasan Hasil Penelitian
1. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis tingkat
signifikansi hubungan kausalitas antar konstruk dalam model yang
didasarkan pada nilai C.R (z-hitung) lebih besar dari atau sama dengan
nilai z-tabel (z-hitung ³ z-tabel). Pada jumlah responden lebih dari 120
maka nilai z tabel untuk masing-masing tingkat signifikansi adalah: (1) 1%
= 2,56, (2) 5% = 1,96, (3) 10% = 1,645. Analisis terhadap hubungan-
hubungan antar konstruk dalam hipotesis ditunjukkan oleh nilai regression
weights. Tabel IV.9 menunjukkan nilai regression weights dari variabel-
variabel yang diuji hubungan kausalitasnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tabel IV.9 Regression Weights
Regression Weights Estimate S.E. C.R. p Satisfaction ß Service Quality 0,814 0,178 4,569 0,000
Trust ß Service Quality 0,417 0,168 2,483 0,013 Trust ß Satisfaction 0,113 0,093 1,215 0,224
Customer Loyalty ß Service Quality 0,463 0,148 3,126 0,002 Customer Loyalty ß Satisfaction 0,290 0,079 3,657 0,000 Customer Loyalty ß Trust 0,057 0,075 0,757 0,449
Sumber: Hasil olahan data, 2012
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pembahasan hasil penelitian, akan dijelaskan mengenai hasil
pengujian hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Dengan demikian,
terdapat sembilan bahasan yang akan dijelaskan. Hubungan antar variabel
tersebut yaitu: service quality dan customer satisfaction, service quality
dan trust, service quality dan customer loyalty, customer satisfaction dan
customer loyalty, customer satisfaction dan trust, trust dan customer
loyalty. Berikut penjelasan untuk setiap hubungan antar variabel yang
dihipotesiskan.
1) Hubungan antara service quality dan customer satisfaction (H 1).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan
dan positif antara kualitas layanan (service quality) dengan
kepuasan konsumen (customer satisfaction) (β =0,814, CR = 4,569,
SE = 0,178, p = 0,000). Fenomena yang dijelaskan adalah semakin
tinggi service quality, semakin tinggi customer satisfaction. Hal ini
berarti kepuasan konsumen tercipta ketika tingkat kualitas produk
dan jasa layanan yang diterimanya mampu memenuhi kebutuhan
dan sesuai dengan harapan-harapan di benak konsumen. Konsumen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
yang puas adalah konsumen yang merasa mendapatkan nilai lebih
dari pelayanan yang berkualitas, kepuasan terjadi jika terpenuhi
keinginan konsumen mendapatkan pelayanan yang berkualitas.
Sehingga service quality merupakan variabel yang
dipertimbangkan penting oleh konsumen untuk meningkatkan
kepuasan terhadap Telkomsel Flash.
Hasil pengujian yang signifikan ini memberikan dukungan
terhadap regularitas fenomena hubungan positif yang terdapat pada
studi terdahulu (Chiou et al., 2002). Dalam studinya, Chiou et al.,
menjelaskan bahwa terdapat hubungan signifikan positif antara
service quality dan customer satisfaction. Hasil temuan studi
mengindikasi bahwa kualitas layanan mampu meningkatkan
kepuasan konsumen.
2) Hubungan antara service quality dan trust (H2).
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan
dan positif antara kualitas layanan (service quality) dan
kepercayaan (trust) (β = 0,417, CR = 2,483, SE = 0,168, p =
0,013). Fenomena ini menjelaskan bahwa semakin tinggi service
quality, semakin tinggi trust.
Kualitas jasa yang disediakan perusahaan dapat
mempengaruhi tingkat keyakinan konsumen terhadap kemampuan
suatu produk jasa dalam memenuhi keinginan. Kepercayaan
konsumen terhadap perusahaan muncul karena keyakinan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
kualitas layanan yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan
konsumen. Semakin baik kualitas layanan yang diberikan
perusahaan, maka kepercayaan konsumen terhadap perusahaan
akan semakin meningkat. Sehingga service quality merupakan
variabel yang dipertimbangkan penting oleh konsumen untuk
meningkatkan kepercayaan terhadap internet broadband access
mobile Telkomsel Flash.
Hasil pengujian yang signifikan ini memberikan dukungan
terhadap regularitas fenomena hubungan positif yang terdapat pada
studi terdahulu (Chiou et al., 2002). Dalam studinya, Chiou et al.,
menjelaskan bahwa terdapat hubungan signifikan positif antara
service quality dan Trust. Hasil temuan studi mengindikasi bahwa
kualitas layanan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen.
3) Hubungan antara service quality dan customer loyalty (H 3)
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan
dan positif antara kualitas layanan (service quality) dan loyalitas
konsumen (customer loyalty) (β = 0,463, CR = 3,126, SE = 0,148, p
= 0,002). Fenomena ini menjelaskan bahwa semakin tinggi service
quality, semakin tinggi customer loyalty. Kualitas layanan
merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi
loyalitas konsumen. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa, kualitas layanan haruslah diutamakan.
Pemberian bukti pelayanan secara langsung, kehandalan pegawai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
dalam memberikan pelayanan, ketepatan daya tangkap pegawai
dalam menanggapi keluhan konsumen, pemberian jaminan
pelayanan, dan pemberian perhatian terhadap keluhan konsumen
akan memungkinkan konsumen untuk kembali melakukan
pembelian jasa berulang, setia kepada perusahaan dan akan
merekomendasikan kepada orang lain. Sehingga service quality
merupakan variabel yang dipertimbangkan penting oleh konsumen
untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap internet
broadband access mobile Telkomsel Flash.
Hasil pengujian yang signifikan ini memberikan dukungan
terhadap regularitas fenomena hubungan positif yang terdapat pada
studi terdahulu (Parasuraman et al., 1996). Dalam studinya,
Parasuraman et al., menjelaskan bahwa terdapat hubungan
signifikan positif antara service quality dan customer loyalty. Hasil
temuan studi mengindikasi bahwa kualitas layanan mampu
meningkatkan loyalitas konsumen..
4) Hubungan antara customer satisfaction dan customer loyalty (H4)
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang signifikan
dan positif antara customer satisfaction dan customer loyalty (β =
0,290 , CR = 3,657, SE = 0,079, p = 0,000). Fenomena ini
menunjukkan semakin tinggi customer satisfaction, maka semakin
tinggi customer loyalty. Hal in dapat terjadi apabila konsumen puas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
terhadap layanan yang diberikan oleh penyedia jasa. Konsumen
mersa puas karena telah menggunakan jasa-jasa yang diberikan
oleh penyedia jasa. Kemudian konsumen membandingkan antara
kesesuaian harapan yang diinginkan dengan pelayanan yang telah
diberikan. Apabila pelanggan puas terhadap pelayanan yang
diberikan maka akan meningkatkan loyalitas pelanggan tersebut
dan tidak akan beralih ke penyedia jasa yang lain. Untuk
meningkatkan loyalitas konsumen, perusahaan dapat menggunakan
stimulus-stimulus dengan meningkataka kepuasan konsumen.
Hasil pengujian yang signifikan ini memberikan dukungan
terhadap regularitas fenomena hubungan positif yang terdapat pada
studi terdahulu (Chiou et al., 2002). Dalam studinya, Chiou et al.,
menjelaskan bahwa terdapat hubungan signifikan positif antara
customer satisfaction dan customer loyalty. Hasil temuan studi
mengindikasi bahwa kpeuasan konsumen mampu meningkatkan
loyalitas konsumen.
5) Hubungan antara customer satisfaction dan trust (H5)
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang tidak signifikan
antara customer satisfaction dan trust (β = 0,113 , CR = 1,215, SE
= 0,093, p = 0,224). Hal ini menjelaskan customer satisfaction
bukan variabel yang dipertimbangkan penting bagi konsumen
untuk membentuk trust. Hal tersebut menunjukan bahwa ada faktor
lain diluar penelitian yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
ini berarti bahwa customer satisfaction merupakan variabel yang
tidak dipertimbangkan oleh konsumen untuk meningkatkan
kepercayaan konsumen kepada jasa internet broadband acces
Telomsel Flash. Dalam upaya pembentukan trust ini, maka
diperlukan tindakan aktif dari aktifitas pemasaran perusahaan
dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk Trust kepada
perusahaan, konsumen tidak harus melalui kepuasan, tetapi dengan
konsumen merasa terpenuhi terhadap pelayanan yang diberikan
oleh perusahaan.
Ketidaksignifikanan hasil yang diperoleh mengindikasikan
ketidakmampuan studi ini dalam mendukung regularitas pengaruh
positif yang dikemukakan dalam studi terdahulu, yang menjelaskan
semakin tingi customer satisfaction semakin tinggi trust (lihat
Kassim & Abdullah, 2010). Dengan demikian, berdasarkan temuan
studi ini diperlukan kecermatan dari pemasar dalam pembentukan
trust konsumen internet broadband access mobile Telkomsel
Flash. Hal ini dikarenakan customer satisfaction bukan variabel
yang dipertimbangkan penting untuk membentuk trust, melainkan
diperkirakan melalui variabel kualitas layanan, sehingga melalui
pemahaman ini diharapkan tidak terjadi pembiasan teori yang
bersifat universal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
6) Hubungan antara trust dan customer loyalty (H6)
Hasil pengujian mengindikasi hubungan yang tidak signifikan
antara trust.dan customer loyalty (β = 0,057 , CR = 0,757, SE =
0,075, p = 0,449). Hal ini berarti bahwa trust merupakan variabel
yang tidak dipertimbangkan oleh konsumen untuk meningkatkan
loyalitas konsumen kepada jasa internet broadband acces
Telkomsel Flash. Dalam upaya pembentukan loyalitas ini, maka
diperlukan tindakan aktif dari aktifitas pemasaran perusahaan
dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan meningkatkan
kepuasan konsumen terhadap layanan internet broadband acces
Telkomsel Flash. Untuk loyal kepada perusahaan, konsumen tidak
harus melalui trust, tetapi dengan konsumen merasa terpenuhi
terhadap pelayanan yang diberikan dan terpuaskan oleh pelayanan
oleh perusahaan.
Ketidaksignifikanan hasil yang diperoleh mengindikasikan
ketidakmampuan studi ini dalam mendukung regularitas pengaruh
positif yang dikemukakan dalam studi terdahulu, yang menjelaskan
semakin tingi trust semakin tinggi customer loyalty (lihat Chiou et
al., 2002). Dengan demikian, berdasarkan temuan studi ini
diperlukan kecermatan dari pemasar dalam pembentukan trust
konsumen internet broadband access mobile Telkomsel Flash..
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
E. Analisis Mediasi dan Model Alternatif
1. Analisis Mediasi
Pengembangan hipotesis dalam posisi studi ini yaitu bahwa
variabel consumer satisfaction, dan trust memediasi hubungan antara
service quality dan customer loyalty secara parsial. Untuk menguji
pengaruh mediasi, dua model persamaan struktural dibandingkan dengan
menggunakan Amos 18.0. Model pertama adalah model teoritis bahwa
consumer satisfaction, dan trust memediasi hubungan antara service
quality dan customer loyalty secara partially mediated (lihat Gambar
IV.1). Model kedua menjelaskan bahwa consumer satisfaction, dan trust
memediasi hubungan antara service quality dan customer loyalty secara
fully mediated (lihat Gambar IV.2).
Hasil dalam tabel VI.10 menunjukkan bahwa kedua model telah fit.
Hasil uji beda mengindikasi bahwa partially mediated model dan fully
mediated model tidak signifikan ( 2X difference = 3,470, df = 3, p > 0,05).
Penelitian Morgan dan Hunt (1994) mengidentifikasi ada empat kriteria
untuk membandingkan dua model dalam SEM yaitu:
(1) Model fit yang diukur dengan CFI
(2) Persentase hipotesis yang signifikan
(3) Squared Multiple Correlations (SMC)
(4) nilai Parsimonious Normed Fit Index (PNFI)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Gambar IV.1
partially mediated model
Berdasarkan hasil analisis dalam tabel VI.10 dalam pemeriksaan
secara partially mediated model dan fully mediated model pada empat
kriteria, didapatkan hasil bahwa partially mediated model merupakan
model yang lebih baik merepresentasikan data. Nilai untuk kedua model
tersebut hampir setara pada keseluruhan fit statistics. Akan tetapi nilai fit
statistics dari partially mediated model lebih tinggi jika dibandingkan
dengan fully mediated model. Pada partially mediated model memiliki
nilai GFI yang seedikit lebih tinggi sebesar GFI= 0,909 dan CFI = 0,970.
Sedangkan untuk fully mediated model nilai CFI = 0,970 dan GFI = 0,908.
Persentase hipotesis yang signifikan pada partially mediated model,
dari enam hipotesis, ada dua yang signifikansi p < 0,001 atau persentase
signifikansi sebesar 33,33 %, pada signifikansi p < 0,01 sebesar 16,67 %,
dan pada signifikansi p < 0,05 yaitu sebesar 16,67 % dan yang tidak
Service Quality
Trust
Customer
Loyalty
Customer Satisfaction
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
signifikan sebesar 33,33%. Persentase hipotesis yang signifikan pada fully
mediated model, untuk p < 0,001 sebesar 40 % atau sebanyak dua dari
lima hipotesis, signifikansi p < 0,01 tidak ada dan untuk signifikansi p <
0,05 sebesar 40 % dan yang tidak signifikan ebesar 20%.
Gambar IV.2
fully mediated model
Service Quality
Trust
Customer
Loyalty
Customer Satisfaction
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tabel IV.10 Structural Equation Analyses
Fully Mediated model
Partially mediated model
Direct effect-only model
Dependent variable: Satisfaction Service Quality à Satisfaction 0,675*** 0,814*** Dependent variable: Trust Service Quality à Trust 0,433* 0,417* Satisfaction à Trust 0,110 0,113 Dependent variable: Customer Loyalty Satisfaction à Customer Loyalty 0,613*** 0,290*** 0,395*** Trust à Customer Loyalty 0,162* 0,057 0,139 Service Quality à Customer Loyalty 0,463** 0,598***
2X 227,312 230,782 223,380 df 196 199 193 GFI 0,908 0,909 0,912 CFI 0,970 0,970 0,971 PNFI 0,698 0,706 0,690 PCFI 0,823 0,835 0,811 SMC for Satisfaction 0,299 0,237 SMC for Trust 0,122 0,129 SMC for Customer Loyalty 0,419 0,459 0,392 Notes: * p < 0,05; ** p < 0,01; *** p < 0,001
Sumber: hasil olahan data, 2012
Selanjutnya, kemampuan model untuk menjelaskan varians dalam
hasil diukur dengan squared multiple correlations (SMC). Pada partially
mediated model, SMC satisfaction 0,237, SMC trust 0,129 dan SMC
customer loyalty 0,459. Sedangkan untuk fully mediated model, SMC
satisfaction 0,299, SMC trust 0,122 dan SMC customer loyalty 0,419.
Nilai parsimony (parsimony-adjusted NFI dan parsimony-adjusted
CFI) dalam Tabel VI.10 antara partially mediated model dan fully
mediated model ada sedikit perbedaan. Pada partially mediated model
menghasilkan nilai PNFI lebih tinggi yaitu sebesar 0,706 dan untuk nilai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
PCFI sebesar 0,835. Sedangkan pada fully mediated model nilai PNFI
sebesar 0,698 dan PCFI sebesar 0,823.
Berdasarkan empat kriteria, didapatkan hasil bahwa partially
mediated model adalah merupakan model yang lebih akurat
menggambarkan hubungan antar konstruk. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa variabel kepuasan konsumen dan kepercayaan
konsumen memediasi hubungan antara variabel kualitas jasa dengan
variabel loyalitas konsumen secara parsial. Selanjutnya, pengujian dapat
dilanjutkan dengan melakukan pengujian hubungan kausalitas antar
konstruk/hipotesis dengan model penelitian partially mediated model.
2. Model Alternatif
Dalam studi sebelumnya telah di selidiki pengaruh hubungan dari
service quality, customer satisfaction pada customer loyalty (Kandampully
& Suhartanto, 2000; Caruana, 2002; Kadampully & Hu, 2007) dan
hubungan trust pada customer loyalty (Chiou et.al., 2002; Kassim &
Abdullah, 2010). Dari studi sebelumnya tersebut dapat diidentifikasi
bahwa variabel-variabel di dalam studi ini memiliki potensi berpengaruh
secara langsung pada customer loyalty (lihat Gambar IV.3). Oleh karena
itu, kerangka model alternatif dalam studi ini mencakup pengaruh secara
langsung variabel service quality, customer satisfaction, dan trust pada
customer loyalty.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Gambar IV.3
Direct Effect-Only Model
Direct effect-only model dihitung menggunakan Amos 18 dan
hasilnya dapat dilihat dalam Tabel IV.10. Perubahan chi-kuadrat antara
partially mediated model dan direct effect-only model yaitu 7,402 df = 6.
Berdasarkan hasil analisis Tabel IV.10 didapatkan perbandingan direct
effect-only model dengan partially mediated model. Nilai GFI pada direct
effect-only model sebesar 0,912, sedangkan nilai GFI pada partially
mediated model sebesar 0,909; sedangkan untuk CFI direct effect-only
model sebesar 0,971 dan partially mediated model sebesar 0,970. SMC
customer loyalty untuk direct effect-only model yaitu 0,392 lebih rendah
jika di bandingkan dengan SMC customer loyalty pada partially mediated
model yaitu sebesar 0,459. Indeks parsimoni direct effect-only model
(PNFI = 0,690; PCFI = 0,811) dan partially mediated model memiliki nilai
parsimoni yang lebih tinggi (PNFI = 0,706; PCFI = 0,835). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa partially mediated model lebih baik
Service Quality
Trust
Customer
Loyalty
Customer
Satisfaction
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
dalam merepresentasikan data dibandingkan dengan direct effect-only
model atau fully mediated model.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB V
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Bab ini merupakan simpulan studi yang dimaksudkan untuk memberi
pemahaman secara praktis terhadap hasil – hasil yang diperoleh. Hal ini
dimaksudkan agar mempermudah pemahaman pemasar dalam mengaplikasikan
temuan – temuan dalam konteks real nya, dengan demikian ada beberapa hal yang
perlu diungkapkan untuk mendukung generalisasi penelitian ini antara lain
simpulan diikuti saran dan terakhir keterbatasan.
A. Simpulan
Simpulan penelitian dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman
mengenai hasil dari penelitian ini. Dalam sub bab ini akan dipaparkan secara
singkat mengenai hasil penelitian.
Hasil pengujian mediasi mengindikasi dari membandingkan beberapa
model penelitian didapatkan hasil bahwa model penelitian yang paling
merepresentasikan data dalam studi ini yaitu partially mediated model.
Langkah selanjutnya kemudian dilakukan pengujian hipotesis dan didapatkan
hasil bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antar variabel
dalam 4 interaksi hubungan. Hubungan variabel yang dimaksud antara lain:
(1) service quality dengan customer satisfaction, (2) service quality dengan
Trust, (3) service quality dengan customer loyalty, (4) customer satisfaction
dengan Customer Loyalty. Selain itu terdapat dua hubungan antar variabel
yang menunjukan hubungan tidak signifikan, hubungan variabel yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
dimaksud antara lain: customer satisfaction dengan trust dan (2) trust dengan
customer loyalty.
Dari hasil studi ini dapat disimpulkan bahwa variabel service quality
dan customer satisfaction mempengaruhi loyalitas konsumen baik langsung
maupun secara parsial pada jasa internet broadband acces Telkomsel Flash.
Hal ini memberikan pemahaman bagi pihak jasa internet broadband acces
Telkomsel Flash untuk mencermati peningkatan kualitas layanan dan
peningkatan kepuasan konsumen sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan
loyalitas konsumen.
Kualitas layanan (service quality) dapat ditingkatkan melalui
peningkatan dimensi technical quality pada kualitas pelayanan. Dimensi
Technical quality merupakan dimensi yang berkaitan dengan kualitas output
jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan. Stimulus yang disarankan untuk
meningkatkan kualitas layanan melalui dimensi technical quality antara lain:
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan sebaik
mungkin kepada konsumen termasuk dalam kualitas sinyal, kemudian
meningkatkan kecepatan akses dari Telkomsel Flash. Agar dalam pelayanan
konsuen dapat terpenuhi oleh pelayanan yang diberikan perusahaan.
Untuk meningkatkan kepuasan konsumen (customer satisfaction)
disarankan perusahaan melakukan stimulus antara lain dengan meningkatkan
kepuasa yang menyeluruh antara lain: kepuasan terhadap produk dan layanan
secara umum, kepuasan terhadap layanan tambahan, dan kepuasan terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
kecepatan akses. sehingga akan membuat konsumen merasa puas kepada
perusahaan.
Diharapkan dengan memberikan stimulus-stimulus tersebut, akan
meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan konsumen sehingga dapat
meningkatkan loyalitas konsumen pada jasa internet broadband acces
Telkomsel Flash.
B. Implikasi Studi
Studi ini diharapkan mampu memberikan implikasi baik secara teoritis,
praktis, metodologis dan implikasi bagi studi lanjutan. Melalui keempat aspek
ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terkait tanggung jawab ilmiah
dalam upaya untuk mengembangkan teori-teori sesuai dengan bidang studi
yang menjadi tanggung jawab peneliti. Selain itu, implikasi studi ini juga
diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemasar mengenai upaya-
upaya yang sebaiknya dilakukan terkait dengan permasalahan yang diteliti.
1. Implikasi Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi para
akademisi terkait dengan konsep loyalitas konsumen. Hal tersebut
didasarkan pada keragaman yang terdapat dalam penelitian ini yang
memberikan perspektif yang berbeda dari studi terdahulu (Lihat Caruana,
2002; Elena et al., 2001; Chiou et.al., 2002; Beerli et.al., 2004; Ruben et
al., 2004; Kassim & Abdullah, 2010). Keragaman tersebut dapat diketahui
dari variabel-variabel amatan yang dimodelkan dan disesuaikan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
setting penelitian di Indonesia. Melalui penelitian ini juga diharapkan
dapat menjadi bahan diskusi yang selanjutnya dapat dikembangkan dan
diuji lagi pada setting penelitian yang berbeda.
2. Implikasi Praktis
Studi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada
pemasar terkait dengan konsep loyalitas konsumen. Pemahaman terhadap
konsep loyalitas konsumen dapat memberikan perspektif yang lebih luas
pada para pemasar yang dapat digunakan untuk mendesain stimulus-
stimulus yang dimungkinkan dapat meningkatkan loyalitas konsumen.
Stimulus-stimulus yang dimaksud adalah yang terkait dengan upaya untuk
membentuk loyalitas konsumen. Hal ini perlu dicermati sebab pendesainan
stimulus-stimulus tersebut secara berlebihan dapat berdampak pada
ketidakefektifan strategi pemasaran yang dikembangkan.
3. Implikasi Metodologis
Penelitian ini dilakukan dengan metode yang terstruktur. Metode
penelitian yang meliputi alat pengukuran dan pengujian statistik telah
teruji melalui prosedur yang rigid. Dengan demikian sumber dan
kebenarannya dapat ditelusuri secara ilmiah. Hal ini diharapkan memberi
pemahaman kepada peneliti untuk memanfaatkannya sebagai
pertimbangan dalam mendesain metode riset yang digunakan untuk
pengujian model yang ingin diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
4. Implikasi bagi Studi Lanjutan
Obyek amatan pada studi ini difokuskan pada jasa internet
broadband acces, sehingga berdampak pada generalisasi studi yang
bersifat terbatas. Hal ini memberikan peluang bagi studi lanjutan untuk
mengembangkan model pada konteks yang lebih luas. Namun demikian,
diperlukan kehati–hatian dalam mencermati karakteristik yang melekat
pada obyek amatan studi.
C. Keterbatasan Penelitian
Studi ini memiliki obyek amatan yang terfokus pada jasa internet
broadband acces Telkomsel Flash, sehingga berdampak pada terbatasnya
generalisasi studi. Dengan demikian untuk mengaplikasikan studi ini pada
konteks yang berbeda, diperlukan perhatian dalam mencermati
karakteristik produk yang melekat pada obyek yang digunakan dalam
penelitian. Selain itu adanya hasil penelitian yang tidak sesuai dengan teori
pada umumnya dimana kepuasan berpengaruh meningkatkan kepercayaan
konsumen dan kepercayaan berpengaruh meningkatkan loyalitas, tetapi
pada penelitian tidak ditemukan dukungan terhadap teori tersebut,
kemungkinan karena adanya perbedaan karakterisrik antara konsumen
sehingga untuk penelitian berikutnya perbedaan ini agar dijadikan sebagai
variabel amatan untuk memperbaiki model penelitian sehingga dengan
demikian dimasa depan akan didapat model yang lebih baik dalam
menjelaskan fenomena tentang penerimaan harga. Hal ini diperlukan agar
tidak terjadi bias dalam hasil-hasil pengujian yang dapat berdampak pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
kekeliruan dalam memahami implikasi penelitian. Meskipun terdapat
keterbatasan dalam studi ini yang menyebabkan ketidakmampuan model
untuk digeneralisasi pada segala situasi, namun dengan prosedur pengujian
yang terstruktur diharapkan tidak mengurangi derajad keyakinan terhadap
akurasi model prediksi yang diharapkan.