analisis pengaruh pelatihan dan · pdf filemegister sains dalam program studi ilmu manajemen...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
PT. PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk MEDAN
TESIS
Oleh
DJATMIKO NOVIANTORO 077019065/IM
S
EK O L A
H
PA
SC A S A R JANA
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
2
ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA
PT. PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk MEDAN
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Megister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
DJATMIKO NOVIANTORO 077019065/IM
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2009
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
3
Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk MEDAN
Nama Mahasiswa : Djatmiko Noviantoro Nomor Pokok : 077019065 Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui,
Komisi Pembimbing:
(Prof. Dr. Rismayani, M.S.) (Dra.Nisrul Irawati, M.B.A.) Ketua Anggota Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. Dr. Rismayani, S.E.,M.S.) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc)
Tanggal lulus: 18 Juni 2009
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
4
Telah diuji pada:
Tanggal 18 Juni 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Rismayani, M.S.
Anggota : 1. Dra. Nisrul Irawati, M.B.A.
2. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, M.B.A.
3. Dr. Parulian Simanjuntak, M.A.
4. Drs. Syahyunan, M.Si.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
5
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis saya yang berjudul:
“ANALISIS PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN, SERTA
KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT.
PERUSAHAAN PERKEBUNAN LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
MEDAN”
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan
oleh siapapun juga sebelumnya.
Sumber-sumber data yang diperoleh dan digunakan telah dinyatakan
secara jelas dan benar.
Medan, 2009 Yang membuat pernyataan,
Djatmiko Noviantoro
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
6
ABSTRAK
PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk) adalah salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki kegiatan pembudidayaan, pengelolaan dan pemasaran terhadap komoditi utama karet dan kelapa sawit disamping komoditi perkebunan lain. Dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai, PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk, khususnya yang berada di kantor Medan mengadakan program pelatihan dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan pegawai, serta memberikan kompensasi yang dianggap adil dan layak sebagai imbalan balas jasa atas kinerja pegawai kepada perusahaan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Sejauhmana pengaruh pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan, dan (2) Sejauhmana pengaruh keadilan dan kelayakan terhadap pemberian kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori-teori Sumber Daya Manusia, berkaitan dengan teori tentang Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan teori tentang Kompensasi, serta teori tentang Kinerja pegawai.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan survei, dan jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Adapun sifat dari penelitian adalah penjelasan. Jumlah sampel yang digunakan terdiri dari 58 orang pegawai PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk di kantor Medan tidak termasuk golongan staf. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab Hipotesis pertama dan kedua adalah Analisis Regresi Berganda, menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95 persen.
Hasil penelitian uji Hipotesis Pertama menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.462, serta nilai Fhitung (23.647) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (3.16), dan sig. α (0.000a) lebih kecil dari alpha 5% (0.05). Dengan demikian, pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan, dan secara parsial pelatihan dan pengembangan berpengaruh lebih dominan daripada kompensasi. Selanjutnya pengujian Hipotesis Kedua menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.513, serta nilai Fhitung (29.018) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (3.16), dan sig. α (0.000a) lebih kecil dari alpha 5% (0.05). Hasil ini menyatakan, keadilan dan kelayakan secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap pemberian kompensasi, dan dan secara parsial kelayakan berpengaruh lebih dominan daripada keadilan.
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Tingkat pengaruh yang sangat signifikan memiliki makna bahwa pegawai dapat lebih meningkatkan kinerja setelah mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan perusahaan. Selain itu, kompensasi yang diberikan perusahaan juga dapat memberikan dorongan pada para pegawai untuk meningkatkan kinerja. (2) Keadilan dan kelayakan senantiasa mempengaruhi pemberian kompensasi yang akan diberikan perusahaan. Kata kunci: pelatihan, pengembangan, kompensasi, kinerja.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
7
ABSTRACT PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (PT. PP.
Lonsum Indonesia Tbk) is one of the plantation companies whose main activities are to cultivate, manage and market their main commodities of rubber and oil-palm besides other plantation commodities. In the attempt to improve the performance of its employees especially those who are working in its Medan office, PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk provides a training and development program according to the need of its employees and provide an equitable and appropriate compensation as a repayment for the performance of its employees. The purpose of this quantitative descriptive study with survey approach is to analyze to what extent: (1) The training and development as well as compensation have an influence on the performance of the employees and (2) The influence of equity and appropriateness on compensation provision in PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
This study employed the theories of Human Resources especially the theory on Training and Developing Human Resources, the theory on Compensation, and the theory on employees Performance.
This research method uses survey approach, and research type is descriptive quantitative. As for characteristic from research is explanation. The samples for this study were 58 employees of PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan who do not yet belong to the level called staff in this office. The data obtained were analyzed through multiple regression test at the level of confidence of 95%.
The result of multiple regression test for the first hypothesis shows that the value of determination co-efficient (R2) is 0.462, and as a whole the result of the first hypothesis test shows that the value of Fcount (23.647) is greater than the value of Ftable (3.16), and sig. α (0.000a) is less than α 5% (0.05). Therefore, training and development as well as compensation altogether have a very significant influence of the performance of the employees of PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan, and in partial training and development have an effect on more dominant than compensation. The result of the second hypothesis regression test show that value of determine co-efficient (R2) is 0.513, and the value of Fcount (29.108) is grather than the value of Ftable (3.16), and sig. α (0.000a) is less than α 5% (0.05). This result means that equity and appropriateness altogether have a very significant influence on the provision of compensation, and in partial appropriateness have an effect on more dominant than equity.
The conclusion of this study is that: (1) The level of influence which is very significant means that employees can improve their performance more after they got the training and development organized by the company. In addition, compensation provided by the company can also encourage the employees to improve their performance; and (2) The principles of equity and appropriateness always influences the materialization of compensation to be provided by the company.
Key words : taining, development, compensation, performance
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
8
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirahiim,
Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kupanjatkan syukur kehadirat-Mu atas segala rahmat dan hidayah yang telah Kau
limpahkan kepadaku, dan dari sebagian karunia-Nya tesis ini dapat tersusun.
Tesis ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam rangka mengakhiri masa
pendidikan Sekolah Pascasarjana dan untuk mendapatkan gelar Megister Sains pada
Program Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada penulisan tesis ini, penulis memilih judul: ”Analisis Pengaruh Pelatihan
dan Pengembangan, serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada
PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan”. Dalam tesis ini
akan dibahas sejauhmana pengaruh pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi
terhadap kinerja pegawai. Kemudian dibahas pula sejauhmana pengaruh keadilan dan
kelayakan terhadap pemberian kompensasi pada perusahaan tersebut.
Penulis menyadari betul, bahwa dalam penyusunan tesis ini belum dapat
dikatakan sempurna. Hal ini disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan yang
dimiliki penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi perbaikan di masa yang akan datang.
Alhammdullilahirabbil’alamin.
Medan, Juni 2009 Penulis
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
9
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalaamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, tanpa pernah mencoba
untuk mengingkari rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak
memperoleh bantuan, bimbingan, petunjuk serta dukungan dari berbagai pihak. Maka
dari itu penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), selaku Rektor
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Rismayani, S.E., M.S., selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus
selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Ibu Dra. Nisrul Irawati, M.B.A., selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
telah membantu dalam penyusunan tesis ini.
5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, M.B.A., Bapak Dr. Parulian Simanjuntak,
M.A., dan Bapak Drs. Syahyunan, M.Si., selaku Komosi Pembanding yang
banyak memberikan masukan dan pengarahan demi kesempurnaan tesis ini.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
10
6. Seluruh Staf Pengajar dan Staf Administrasi Program Studi Ilmu Manajemen
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh Staf dan Pegawai PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan yang sangat
membantu dalam proses penelitian tesis ini.
8. Semua guru-guruku, baik dalam pendidikan formal maupun non formal yang
telah memberiku bekal ilmu dan pengetahuan selama ini.
9. Kedua orang tuaku dan kedua mertuaku, untuk dukungan dan doa yang tak
henti-hentinya, terima kasih atas semuanya.
10. Istriku tercinta, Diana Sari dan putra-putriku, Diko Naufal Milenio dan Salwa
Saviola, atas motivasi, kesabaran juga doanya selama penulis menjalani
pendidikan ini.
11. Rekan-rekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Manajemen angkatan XI dan XIV,
khususnya angkatan XIII sekelasku atas kebersamaannya.
12. Semua orang yang kukenal atas persahabatannya.
Penulis yakin Allah SWT. Akan membalas seluruh amal dan melimpahkan
rahmat-Nya kepada kita semua.
Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada umumnya
dan penulis pada khususnya.
Amin ya rabbal’alamin.
Medan, Juni 2009
Penulis
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
11
RIWAYAT HIDUP
Djatmiko Noviantoro, lahir di Medan pada tanggal 10 November 1972. Putera
pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Ayahanda Kol. (Purn.) H. Djoko
Martopo, SH dan Ibunda Hj. Sri Sudiarti.
Menikah dengan Diana Sari pada tahun 1999. Dikaruniai seorang putera
bernama Diko Naufal Milenio dan seorang puteri bernama Salwa Saviola.
Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Xaverius 2 Palembang,
tamat dan lulus tahun 1985. Melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di SMP Xaverius 1 Palembang, tamat dan lulus tahun 1988. Selanjutnya
meneruskan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Xaverius 3
Palembang, tamat dan lulus tahun 1992. Kemudian menyelesaikan jenjang
pendidikan Strata 1 (S-1) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi di
Universitas Tridinanti Palembang, tamat dan lulus tahun 2005. Pada tahun 2007
melanjutkan pendidikan Strata 2 (S-2) Program Studi Magister Ilmu Manajemen di
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Merintis dan menjalankan usaha sendiri di bidang telekomunikasi dan
perkebunan pada tahun 1994 sampai dengan sekarang.
Medan, Juni 2009
Djatmiko Noviantoro
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
12
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK............................................................................................................. i
ABSTRACT........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP................................................................................................ vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
I.1. Latar Belakang................................................................................ 1
I.2. Perumusan Masalah........................................................................ 5
I.3. Tujuan Penelitian............................................................................ 5
I.4. Manfaat Penelitian.......................................................................... 6
I.5. Kerangka Berpikir........................................................................... 6
I.6. Hipotesis......................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 12
II.1. Penelitian Terdahulu....................................................................... 12
II.2. Teori Tentang Pelatihan dan Pengembangan................................. 12
II.2.1. Pengertian, serta Tujuan Pelatihan dan Pengembangan..... 12
II.2.2. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan............................... 16
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
13
II.2.3. Dimensi-Dimensi Program Pelatihan................................. 18 II.2.4. Langkah-Langkah Penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan.................................................................... 19
II.2.5. Metode Pelatihan................................................................ 20
II.3. Teori Tentang Kompensasi............................................................. 22
II.3.1. Pengertian dan Tujuan Kompensasi.................................... 22
II.3.2. Jenis-Jenis Kompensasi...................................................... 24
II.3.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi............... 25
II.3.4. Keadilan dan Kelayakan..................................................... 26
II.3.5. Sistem Kompensasi............................................................. 28
II.3.6. Proses Penentuan Kompensasi............................................ 28
II.4. Teori tentang Kinerja...................................................................... 29
II.4.1. Pengertian Kinerja dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja....................................................... 29
II.4.2. Penilaian Kinerja................................................................ 30
II.4.3. Manfaat Penilaian Kinerja.................................................. 31
II.4.4. Metode Penilaian Kinerja................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................. 35
III.1.Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 35
III.2.Metode Penelitian........................................................................... 35
III.3.Populasi dan Sampel....................................................................... 36
III.4.Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 37
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
14
III.5.Jenis dan Sumber Data.................................................................... 37
III.6.Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel............................... 38
III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama............................................................................... 38
III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua.................................................................................. 39
III.7.Pengujian Validitas dan Reliabilitas............................................... 40
III.7.1. Uji Validitas........................................................................ 40
III.7.1.1. Uji Validitas Instrumen Variabel Pelatihan dan Pengembangan............................. 41
III.7.1.2. Uji Validitas Instrumen Variabel Kompensasi... 42
III.7.1.3. Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja........... 43
III.7.1.4. Uji Validitas Instrumen Variabel Keadilan........ 44
III.7.1.5. Uji Validitas Instrumen Variabel Kelayakan..... 44
III.7.1.6. Uji Validitas Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi...................................... 45
III.7.2. Uji Reliabilitas.................................................................... 46
III.8.Metode Analisis Data..................................................................... 47
III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama............................. 47
III.8.2. Pengujian Hipotesis Pertama.............................................. 47
III.8.2.1. Uji F ( Uji Serempak )........................................ 47
III.8.2.2. Uji t ( Uji Parsial ).............................................. 48
III.8.3. Model Analisis Data Hipotesis Kedua................................ 49
III.8.4. Pengujian Hipotesis Kedua................................................. 50
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
15
III.8.4.1. Uji F ( Uji Serempak )........................................ 50
III.8.4.2. Uji t ( Uji Parsial )............................................... 50
III.9.Pengujian Asumsi Klasik................................................................ 51
III.9.1. Uji Normalitas..................................................................... 52
III.9.2. Uji Multikolinearitas........................................................... 52
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas....................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 54
IV.1. Hasil Penelitian............................................................................. 54
IV.1.1. Gambaran Umum PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan....................................................... 54
IV.1.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan.............................. 54
IV.1.1.2. Visi dan Misi Perusahaan................................. 58
IV.1.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan........................ 58
IV.1.2. Karakteristik Responden PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan....................................................... 64
IV.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur... 64
IV.1.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................................................... 65
IV.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat.............................................................. 65
IV.1.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja........................................................ 66
IV.1.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir.......................................... 67
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
16
IV.1.2.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Metode Pelatihan.............................................. 68
IV.1.2.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji...... 69
IV.1.3. Penjelasan Responden PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan....................................................... 70
IV.1.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Pelatihan dan Pengembangan........................... 70
IV.1.3.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Kompensasi....................................................... 73
IV.1.3.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Kinerja.............................................................. 76
IV.1.3.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Keadilan............................................................ 78
IV.1.3.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Kelayakan......................................................... 81
IV.1.3.6. Penjelasan Responden Atas Variabel Pemberian Kompensasi.................................... 83
IV.2. Pembahasan.................................................................................. 86
IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama............................................ 86
IV.2.1.1. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama... 86
IV.2.1.2. Hasil Regresi Hipotesis Pertama...................... 88
IV.2.1.3. Uji Serempak Hipotesis Pertama...................... 92
IV.2.1.4. Uji Parsial Hipotesis Pertama........................... 93
IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua............................................... 94
IV.2.2.1. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Kedua...... 94
IV.2.2.2. Hasil Regresi Hipotesis Kedua......................... 97
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
17
IV.2.2.3. Uji Serempak Hipotesis Kedua........................ 100
IV.2.2.4. Uji Parsial Hipotesis Kedua.............................. 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 103
V.1. Kesimpulan................................................................................... 103
V.2. Saran............................................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 106
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
18
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
III.1. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Hipotesis Pertama....... 39
III.2. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Hipotesis Kedua.......... 40
III.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pelatihan dan Pengembangan................................................................................... 41
III.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompensasi......................... 42
III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja................................. 43
III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keadilan.............................. 44
III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kelayakan........................... 44
III.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi....... 45
III.9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel.......................................... 46
IV.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur..................................... 64
IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................... 65
IV.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat................................. 66
IV.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja........................... 66
IV.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir............. 67
IV.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Metode Pelatihan.................. 68
IV.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji....................................... 69
IV.8. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama.................................. 87
IV.9. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama................................. 89
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
19
IV.10. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Pertama.......................................... 92
IV.11. Hasil Uji F Hipotesis Pertama............................................................ 92
IV.12. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama................................................... 93
IV.13. Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Kedua....................................... 96
IV.14. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Kedua.................................... 98
IV.15. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Kedua............................................. 99
IV.16. Hasil Uji F Hipotesis Kedua.............................................................. 100
IV.17. Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua...................................................... 101
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
20
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
IV.1. Struktur Organisasi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan................................................................................................. 60 IV.2. Struktur Organisasi Di bawah Naungan Presiden Direktur............... 61
IV.3. Struktur Organisasi Di bawah Naungan Direktur Sumber Daya Manusia.............................................................................................. 61
IV.4. Struktur Organisasi Di bawah Naungan Direktur Pengadaan Dan Pelayanan Umum............................................................................... 62 IV.5. Struktur Organisasi Di bawah Naungan Direktur Keuangan............. 62
IV.6. Struktur Organisasi Di bawah Naungan Direktur Operasional – NKRO................................................................................................ 63
IV.7. Struktur Organisasi Di bawah Naungan Direktur Operasional-SS.... 63
IV.8. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama............................................ 86
IV.9. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Pertama................................ 88
IV.10. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua............................................... 95
IV.11. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Kedua................................... 97
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
21
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Uji Validitas Kuesioner...................................................................... 109
2. Uji Reliabilitas Kuesioner.................................................................. 113
3. Karakteristik Responden.................................................................... 114
4. Hasil Statistik Kuesioner Penelitian................................................... 116
5. Hasil Statistik Regresi Berganda....................................................... 122
6. Uji Npar............................................................................................. 128
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
22
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan tentu membutuhkan
berbagai sumber daya, seperti modal, material, dan mesin. Sumber daya yang ada
tidak akan berarti apabila tidak dikelola dengan baik. Untuk mengelolanya
dibutuhkan sumber daya lain, yakni sumber daya manusia. Sumber daya manusia
mempunyai peranan penting bagi perusahaan, karena memiliki bakat, tenaga dan
kreativitas yang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan perusahaan.
Perlu disadari bahwa pegawai merupakan sumber daya manusia yang terlibat
langsung dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan harus
memberikan perhatian secara maksimal pada pegawainya, baik perhatian dari segi
kualitas pengetahuan dan keterampilan, maupun tingkat kesejahteraannya, sehingga
pegawai yang bersangkutan dapat terdorong untuk memberikan segala kemampuan
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Peningkatan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan pegawai dapat
dilakukan melalui program pelatihan dan pengembangan , terutama untuk
menghadapi perkembangan teknologi yang demikian pesat. PT. Perusahaan
Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk)
senatiasa mengadaptasi program dan teknologi yang baru untuk mendukung kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi penggunaan program dan teknologi yang
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
23
baru ini tidak bermanfaat apabila tidak disertai dengan pemberian pelatihan yang
berhubungan dengan pengoperasiannya. Permasalahan seperti ini akan menghambat
kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Pelatihan dan pengembangan merupakan usaha untuk mengurangi atau
menghilangkan kesenjangan antara hasil pekerjaan dari kemampuan pegawai dengan
hasil pekerjaan yang dikehendaki oleh perusahaan. Usaha meningkatkan kemampuan
kerja pegawai dapat dilakukan dengan menambah pengetahuan, keterampilan dan
mengubah sikap, sehingga dapat menjadi kekayaan perusahaan yang paling berharga.
Dengan segala potensi yang dimilikinya, pegawai dapat terus dilatih dan
dikembangkan, sehingga dapat lebih berdaya guna, dan berprestasi optimal guna
mencapai tujuan perusahaan.
Beberapa program pelatihan dan pengembangan telah dilaksanakan oleh PT.
PP. Lonsum Indonesia Tbk sesuai dengan ketetapan pemerintah melalui Undang-
Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Adapun
program-program pelatihan dan pengembangan yang telah diberikan pada pegawai
diantaranya adalah Effective Time Management, How To Be General Affairs
Professional, Bimbingan Teknis Nasional Kepabeanan, Program "Microsoft Office",
dan program pelatihan dan pengembangan lain yang memiliki hubungan dengan
pekerjaan pegawai yang bersangkutan.
Menurut salah seorang staf dari departemen yang berhubungan dengan
pelatihan dan pengembangan pegawai, jumlah pelaksanaan program pelatihan dan
pengembangan memiliki kecenderungan yang menurun. Adapun faktor yang
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
24
menyebabkan hal ini terjadi adalah pemberlakuan kebijakan-kebijakan baru sebagai
dampak dari beralihnya kepemilikan PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk ke salah satu
perusahaan ternama di Indonesia. Selain itu, kondisi perekonomian yang sedang
mengalami krisis keuangan global, mengharuskan sebagian besar perusahaan di
Indonesia merubah kebijaksanaannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, terutama
berkaitan dengan efisiensi perusahaan, dan tindakan ini juga dilakukan oleh PT. PP.
Lonsum Indonesia Tbk.
Departemen yang bertanggung jawab untuk menangani pelaksanaan program
pelatihan dan pengembangan dituntut untuk lebih selektif dalam memberikan
pelatihan dan pengembangan pada para pegawai. Perusahaan menghendaki para
pegawai yang diberikan pelatihan dan pengembangan berdasarkan atas skala
prioritas, dimana pelatihan yang diberikan benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat
untuk pelaksanaan pekerjaan pegawai yang bersangkutan pada saat ini.
Selain pemberian pelatihan dan pengembangan, pegawai juga mempunyai
berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Keinginan untuk memenuhi
kebutuhan inilah yang dipandang sebagai salah satu pendorong atau penggerak bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan atau bekerja.
Bagi sebagian pegawai, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu-satunya
alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu
dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan
merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang tidak
bekerja. Mereka akan merasa lebih dihargai lagi apabila menerima berbagai fasilitas
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
25
dan simbol-simbol status lainnya dari perusahaan dimana mereka bekerja. Dari uraian
di atas dapat dikatakan, bahwa kesediaan pegawai untuk mencurahkan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, tenaga, dan waktunya, sebenarnya mengharapkan adanya
kompensasi dari pihak perusahaan yang dapat memuaskan kebutuhan pegawai.
Kompensasi merupakan segala sesuatu yang diterima pegawai sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi
merupakan salah satu pelaksanaan fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM) yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individual
sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian. Pemberian kompensasi
kepada pegawai harus mempunyai dasar yang logis dan rasional.
Kompensasi sangat penting bagi pegawai itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan pegawai
itu sendiri. Sebaliknya, besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi
kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Apabila kompensasi diberikan secara
tepat dan benar maka para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan terdorong
untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Apabila kompensasi itu diberikan tidak
memadai atau kurang tepat maka prestasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun.
Kompensasi bukan hanya penting untuk para pegawai saja, melainkan juga
penting bagi perusahaan itu sendiri , karena program-program kompensasi merupakan
pencerminan upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia.
Beberapa bulan terakhir ini PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk juga telah
mengeluarkan peraturan baru yang berkaitan dengan salah satu bentuk kompensasi.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
26
Perusahaan menetapkan adanya pembatasan terhadap waktu tambahan bekerja di luar
jam kerja yang telah ditetapkan atau lembur (overtime). Peraturan ini diterapkan
dalam rangka mengantisipasi krisis ekonomi dimana perusahaan harus melakukan
efisiensi di berbagai sektor.
PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk berharap dengan adanya peraturan ini, para
pegawainya tidak menyalahgunakan waktu lembur dan dapat memanfaatkan waktu
seefisien mungkin dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Sejauhmana pengaruh pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi
terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
2. Sejauhmana pengaruh keadilan dan kelayakan terhadap pemberian
kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
I.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan dan pengembangan,
serta kompensasi terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia
Tbk Medan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keadilan dan kelayakan
terhadap pemberian kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
27
I.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan masukan pada PT. PP. Lonsum Indonesia
Tbk dalam upaya peningkatan kinerja pegawai pada masa yang akan datang.
2. Sebagai bahan studi kepustakaan dan memperkaya penelitian ilmiah di
Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara, khususnya di program studi Magister
Ilmu Manajemen.
3. Sebagai bahan pengetahuan untuk memperluas wawasan peneliti dalam
bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya mengenai kinerja
pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan informasi bagi pihak
yang berkepentingan untuk mangkaji masalah yang sama di masa mendatang.
I.5. Kerangka Berpikir
Perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, baik dilihat dari sudut beban
tugas, perkembangan teknologi, dan metode kerja yang baru, perlu mendapat
perhatian dan respon dari perusahaan. Oleh sebab itu pemberdayaan pegawai yang
akan diberi wewenang dan tanggung jawab, perlu dibekali dengan pengetahuan dan
keterampilan yang memadai. Pembekalan itu dapat dilakukan melalui pemberian
pelatihan dan pengembangan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab yang
akan diberikan kepada mereka.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
28
Mathis and Jackson (2003) menyatakan bahwa: “The three major factors that effect how a given individual performs, the factors are: (1) individual ability to do the work, (2) effort level expended, and (3) organizational support. Individual performance is enhanced to the degree that all three components are present with an individual employee. However, performance is diminished if any of these factors is reduced or absent”.
(Tiga faktor utama yang memengaruhi bagaimana individu yang ada bekerja, faktor-
faktor tersebut adalah: (1) kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan
tersebut, (2) tingkat usaha yang dicurahkan, dan (3) dukungan organisasi.
Kinerja individual ditingkatkan sampai tingkat di mana ketiga komponen tersebut ada
dalam diri karyawan. Akan tetapi, kinerja berkurang apabila salah satu faktor ini
dikurangi atau tidak ada).
Pelatihan dan pengembangan merupakan proses untuk meningkatkan
kompetensi pegawai yang dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, baik untuk
pegawai baru maupun pegawai lama. Hal ini senantiasa dilakukan perusahaan dengan
tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan para pegawainya
secara terus-menerus.
Di samping itu, pelatihan dan pengembangan juga dimaksudkan untuk
membantu pegawai dalam memahami suatu pengetahuan praktis yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan tugas, terutama tugas-tugas yang membutuhkan pengetahuan
dan keterampilan baru sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang harus dikuasai oleh pegawai.
Simamora (1997) menyatakan bahwa, “Sebagai salah satu elemen penting untuk meningkatkan kinerja pegawai, pelatihan merupakan sarana untuk menciptakan suatu lingkungan dimana para pegawai dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan serta keahlian pengetahuan dan perilaku
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
29
spesifik yang berkaitan dengan pekerjaannya. Pelatihan yang efektif secara signifikan sangat berpengaruh terhadap peningkatan proses kerja, hal ini disebabkan karena kesalahan atau kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan di masa silam, dapat dikoreksi. Untuk memperbaiki kemampuan kinerja pegawai dan mengoreksi kekurangan kinerjanya di masa silam, dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan dan keterampilan operasional dalam melaksanalan suatu pekerjaan.”
Tujuan pelatihan dan pengembangan harus dapat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan oleh perusahaan serta dapat membentuk tingkah laku yang diharapkan
serta kondisi-kondisi bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Tujuan yang dinyatakan
ini kemudian menjadi standar terhadap kinerja individu dan program yang dapat
diukur.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui
keikutsertaan pegawai dalam program pelatihan dan pengembangan diharapkan dapat
memberikan semangat baru dalam bekerja. Semangat kerja yang baik dan dengan
dukungan pengetahuan yang baik pula perusahaan mengharapkan adanya
peningkatan kinerja para pegawai, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi
yang positif kepada perusahaan.
Selain program pelatihan dan pengembangan, program pemberian kompensasi
juga merupakan salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap tinggi
rendahnya kinerja para pegawai. Program kompensasi penting bagi suatu perusahaan
karena mencerminkan upaya perusahaan untuk mempertahankan sumber daya
manusia sebagai komponen utama, dan juga wujud perhatian dari perusahaan
terhadap prestasi yang telah diberikan pegawai kepada perusahaan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
30
Menurut Sirait (2006), “Pengelolaan kompensasi merupakan kegiatan yang amat penting dalam membuat pegawai cukup puas dalam pekerjaannya. Dengan kompensasi perusahaan bisa memperoleh/menciptakan, memelihara, dan mempertahankan produktivitas”.
Jika karyawan merasa kompensasi yang diberikan perusahaan kepadanya
cukup memadai untuk menghidupi diri dan keluarganya, maka ia akan tetap bekerja
di perusahaan tersebut. Tetapi manakala kompensasi yang mereka terima dari
perusahaannya tidak memadai guna menghidupi diri dan keluarganya, maka mereka
akan berpikir untuk keluar atau eksodus ke perusahaan lain yang sistem
kompensasinya lebih baik dari perusahaan asal ia bekerja. Kalaupun mereka tetap
bekerja pada perusahaan tersebut, maka mereka akan bekerja seadanya dan tidak
bergairah dalam bekerja sehingga produktifitas kerjanyapun rendah.
Simanjuntak (2005) menyatakan bahwa, ”Pemberian kompensasi yang adil dan
layak melalui sistem pengupahan akan mendorong setiap pekerja
meningkatkan kinerjanya”.
Secara garis besar, pengaruh pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi
terhadap kinerja pegawai dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Pelatihan dan pengembangan
Kinerja Pegawai
Kompensasi
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
31
Perusahaan perlu memberlakukan sistem kompensasi yang adil dan layak
karena sangat penting untuk memperoleh dan mempertahankan karyawan yang
potensial atau berkualitas. Kompensasi yang adil maksudnya adalah segala
pengorbanan yang dilakukan oleh karyawan seimbang dengan imbalan yang mereka
terima. Dengan kata lain ada keseimbangan antara produktifitas atau prestasi kerja
karyawan dengan upah atau gaji yang diterimanya. Sedangkan kompensasi yang
layak adalah besarnya upah lebih banyak dikaitkan dengan standar hidup dan
peraturan-peraturan ketenagakerjaan. Seperti kebutuhan fisik minimum dan upah
minimum regional.
Program pemberian kompensasi harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta
dengan memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. Asas adil berarti
besarnya upah dan gaji yang dibayarkan kepada setiap karyawan harus disesuaikan
dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan
pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi. Sedangkan layak berarti
upah dan gaji yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat
normatif yang ideal. Tolok ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya upah dan
gaji didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang
berlaku (Rivai, 2004).
Pemberian kompensasi berdasarkan teori keadilan (equity theory) adalah
membandingkan antara prestasi yang dicapai dengan kompensasi atau penghargaan
yang diberikan oleh perusahaan. Apabila prestasi pegawai sebanding dengan
penghargaan yang diberikan oleh perusahaan, maka dorongan pegawai untuk
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
32
meningkatkan kinerjanya dapat dioptimalkan. Jadi dengan kata lain, bila kompensasi
yang diberikan sesuai dengan keadilan dan harapan pegawai, maka pegawai akan
merasa puas dan termotivasi untuk terus meningkatkan kinerjanya. Sedangkan makna
dari kelayakan adalah besarnya kompensasi yang memungkinkan karyawan hidup
secara manusiawi sesuai dengan harkat, martabat dan tingkatan masing-masing
(Muljani, 2002).
Secara garis besar, pengaruh keadilan dan kelayakan terhadap pemberian
kompensasi dapat digambarkan dalam diagram berikut ini:
Keadilan
Pemberian Kompensasi
Kelayakan
I.6. Hipotesis
1. Pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi berpengaruh terhadap
kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
2. Keadilan dan kelayakan berpengaruh terhadap pemberian kompensasi pada
PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
33
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Penelitian Terdahulu
Nurmala (2006), meneliti dengan judul ”Pengaruh Deskripsi Kerja dan
Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Pupuk Iskandar Muda
(PIM) Lhokseumawe-NAD”. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear
berganda dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Nilai signifikan F, pengujian
secara bersama-sama adalah sebesar 0,000 bila dibandingkan dengan taraf nyata α =
0,05, berarti nilai signifikan F lebih kecil dari taraf nyata. Ini menunjukkan bahwa
secara bersama-sama variabel deskripsi kerja dan kompensasi mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Nilai R square atau koefisien
determinasi sebesar 0,634 ini menunjukkan bahwa 63,4% variabel deskripsi kerja dan
kompensi, sedangkan sisa sebesar 36,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
tidak diteliti.
II.2. Teori Tentang Pelatihan dan Pengembangan
II.2.1. Pengertian, serta Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk
memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan
pekerjaan saat ini. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pelatihan dan
pengembangan, berikut ini dikemukakan beberapa definisi dari para ahli.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
34
Rivai (2004) menyatakan bahwa, ”Pelatihan adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya. Sedangkan pengembangan manajemen adalah suatu proses bagaimana manajemen mendapatkan pengalaman, keahlian dan sikap untuk menjadi atau meraih sukses sebagai pemimpin dalam organisasi mereka. Karena itu, kegiatan pengembangan ditujukan membantu karyawan untuk dapat menangani jawabannya di masa mendatang, dengan memperhatikan tugas dan kewajiban yang dihadapi sekarang”.
Menurut Sastradipoera (2006), “Jika pemahaman tentang pendidikan itu dipusatkan pada pengertian pelatihan (training), maka beberapa definisi berikut akan dapat membantunya: 1). Pelatihan adalah salah satu jenis proses pembelajaran untuk memperoleh dan meningkatkan kemampuan di luar sistem pengembangan sumber daya manusia yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori, 2). Pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka-pendek yang menggunakan prosedur yang sistematik dan terorganisasi yang dengan prosedur itu personalia nonmanajerial belajar pengetahuan dan keterampilan teknis untuk mencapai tujuan tertentu, 3). Pelatihan adalah suatu proses pembelajaran yang berhubungan dengan upaya pengubahan tingkah-laku sumber daya manusia agar tingkah-laku itu sesuai dan memadai untuk kebutuhan dan tujuan tertentu. Sedikitnya ada dua buah definisi yang menjelaskan arti pengembangan: 1). Pengembangan adalah proses pendidikan jangka-panjang yang meliputi pengajaran dan praktek sistematik yang menekankan pada konsep-konsep teoritis dan abstrak yang dilakukan oleh para penyelia, 2). Pengembangan, mengacu pada hal yang berhubungan dengan penyusunan staf dan personalia, adalah proses pendidikan jangka-panjang yang menggunakan prosedur yang sistematik dan terorganisasi yang dengan prosedur itu personalia manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum. Jadi, pelatihan dan pengembangan dapat dianggap sebagai suatu proses penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan pembinaan sikap dan kepibadian para pekerja atau calon pekerja yang dilaksanakan dengan cara terbimbing dan sistematis, dan dengan menggunakan metodik dan didaktik yang relevan untuk keduanya”.
Mathis and Jackson (2003) menyatakan bahwa, “Training is a process where
by people acquire capabilities to aid in the achievement of organizational. In a limited sense, training provides employees with specific, identifiable knowledge and skills for use in their present jobs”.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
35
(Pelatihan adalah sebuah proses di mana orang mendapatkan kapabilitas untuk
membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Dalam pengertian terbatas,
pelatihan memberikan karyawan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dan
data diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini).
Mondy and Noe (2005) menyatakan bahwa: “Training and development is the heart of a continuous effort designed to improve employee competency and organizational performance. Training provides learners with the knowledge and skills needed for their present jobs. Development involves learning that goes beyond today’s job and has a more long-term focus”.
(Pelatihan dan pengembangan adalah jantung dari satu usaha yang dirancang secara
kontinyu untuk meningkatkan kemampuan serta kinerja organisasi. Pelatihan
mempersiapkan pegawai dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
pekerjaan mereka saat ini. Pengembangan mencakup kegiatan belajar di luar
pekerjaan saat ini dan memiliki fokus jangka panjang).
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan
suatu program yang diharapkan dapat memberikan rangsangan kepada seseorang
untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh
pengetahuan umum dan pemahaman terhadap keseluruhan lingkungan kerja dan
organisasi.
Tujuan diadakannya pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan
perusahaan terhadap pegawai dikarenakan perusahaan menginginkan adanya
perubahan dalam prestasi kerja pegawai sehingga dapat sesuai dengan tujuan
perusahaan. Jadi sebelum melakukan pelatihan dan pengembangan akan dijelaskan
terlebih dahulu tujuan perusahaan tersebut.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
36
Menurut Noe, et. al. (2003) bahwa, “ Traditionally, training focuses on helping employee’s performance in their current jobs. Development prepares them for other potitions in the company and increases their ability to move into jobs that may not yet exist”.
(Secara tradisional, pelatihan memfokuskan membantu kinerja karyawan dalam
pekerjaan mereka saat ini. Pengembangan menyiapkan mereka untuk posisi lain
dalam perusahaan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mencegah tidak
terjadinya pindah pekerjaan).
Menurut Werther and Davis (1996), “Training helps employee do their current
jobs, the benefits of training may extend throughout a person’s carreer and
help develop that person’s for future responsibilities”.
(Pelatihan membantu karyawan melakukan pekerjaan mereka saat ini, manfaat
pelatihan dapat meluas di dalam karier seseorang dan membantu mengembangkan
orang itu untuk tanggung-jawab masa depan).
Pada umumnya, tujuan dilakukan program pelatihan dan pengembangan adalah
untuk kepentingan pegawai dan perusahaan.
Kepentingan pegawai:
1. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pegawai.
2. Meningkatkan moral pegawai. Dengan keterampilan dan keahlian yang sesuai
dengan pekerjaannya mereka akan antusias untuk menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik.
3. Memperbaiki kinerja. Program pelatihan dan pengembangan dapat
meminimalkan ketidakpuasan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
37
4. Membantu pegawai dalam menghadapi perubahan-perubahan, baik perubahan
struktur organisasi, teknologi maupun dumber daya manusianya.
5. Peningkatan karier pegawai. Peluang ini menjadi besar karena keterampilan
dan keahlian mendukung untuk bekerja lebih baik.
6. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima pegawai.
Kepentingan perusahaan:
1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
2. Penghematan. Dengan pelatihan dan pengembangan diharapkan pegawai
dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
3. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan.
4. Memperkuat komitmen pegawai. Perusahaan yang gagal menyediakan
pelatihan dan pengembangan akan kehilangan pegawai yang berorientasi
pencapaian yang merasa frustasi karena merasa tidak ada kesempatan untuk
promosi dan akhirnya memilih keluar untuk mencari perusahaan lain yang
menyediakan pelatihan dan pengembangan untuk kemajuan karier mereka.
Dengan tujuan dilaksanakannya pelatihan dan pengembangan ini
menggambarkan bahwa peranan program ini sangat penting bagi perkembangan
pegawai dan perusahaan itu sendiri (Panggabean, 2002).
II.2.2. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan
dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
38
melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar.
Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan keterampilan bekerja yang dapat
digunakan dengan segera. Sedangkan pengembangan sering dikategorikan secara
eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi, dan pengembangan individu
karyawan. Pengembangan lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan perusahaan jangka
panjang (Tanjung, 2003).
Menurut Sirait (2006), “Manfaat pelatihan juga dirasakan di kemudian hari, disamping kenyataan bahwa apabila kita membicarakan pelatihan berarti kita bicara juga pengembangan. Ada beberapa alasan mengapa pelatihan dan pengembangan diperlukan: 1). Program orientasi belum cukup bagi penyelesaian tugas-tugas, meskipun program orientasi dilakukan secara lengkap, 2). Adanya perubahan-perubahan dalam teknik penyelesaian tugas. Adanya cara penyelesaian tugas yang baru, ketidakmampuan itu akan meningkat sehingga orang perlu dilatih, 3). Adanya jabatan-jabatan baru yang memerlukan keterampilan-keterampilan, 4). Keterampilan pegawai kurang memadai untuk menyelesaikan tugas, 5). Penyegaran kembali”.
Sering kali orang yang sudah bosan menjadi tidak sadar bahwa apa yang
dilakukannya tidak baik lagi. Latihan dan pengembangan dapat memperbaiki skill
dan kebiasaan kerja yang buruk.
Mello (2002) menyatakan, ”Organizations can benefit from training, beyond bottom line and general efficiency and profitability measures, when they create more flexible workers who can assume varied responsibilities and have a more holistic understanding of what the organization does and the role they play in the organization’s success. Providing employees with broader knowledge and skills and emphasizing and supporting on going employee development also help organizations reduce layers of management and make employees more accountable for results. Everyone (employees, employers, and customers) benefits from effective training and development programs”.
(Organisasi bisa mendapat manfaat dari pelatihan, di luar garis dasar dan efisiensi
serta ukuran profitabilitas umum, ketika mereka menciptakan pekerja yang lebih
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
39
fleksibel yang bisa mengasumsikan divariasi tanggung-jawab dan mempunyai satu
kelebihan pemahaman holistik dari apa yang organisasi lakukan serta peran yang
mereka mainkan dalam sukses organisasi. Menyediakan karyawan dengan
pengetahuan dan keterampilan lebih luas serta menekankan dan mendukung terhadap
pengembanganperjalanan karyawan juga membantu organisasi mengurangi lapisan
dari manajemen serta membuat karyawan lebih bertanggung jawab untuk hasil.
Semua orang (karyawan, pemberi kerja, dan pelanggan) mendapat manfaat dari
pelatihan dan program pengembangan efektif).
II.2.3. Dimensi-Dimensi Program Pelatihan
Dimensi program pelatihan yang efektif yang diberikan perusahaan kepada
pegawainya dapat diukur melalui:
1. Isi pelatihan, yaitu apakah isi program pelatihan relevan dan sejalan dengan
kebutuhan pelatihan, dan apakah pelatihan itu up to date.
2. Metode pelatihan, apakah metode pelatihan yang diberikan sesuai untuk
subjek itu dan apakah metode pelatihan tersebut sesuai dengan gaya belajar
peserta pelatihan.
3. Sikap dan keterampilan instruktur, yaitu apakah instruktur mempunyai sikap
dan keterampilan penyampaian yang mendorong orang untuk belajar.
4. Lama waktu pelatihan, yaitu berapa lama waktu pemberian materi pokok yang
harus dipelajari dan seberapa cepat tempo penyampaian materi tersebut.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
40
5. Fasilitas pelatihan, yaitu apakah tempat penyelenggaraan pelatihan dapat
dikendalikan oleh instruktur, apakah relevan dengan jenis pelatihan, dan
apakah makanannya memuaskan (Sofyandi, 2008).
II.2.4. Langkah-Langkah Penyelenggaraan Pelatihan dan Pengembangan
Werther and Davis (1996) menyatakan bahwa, ”Langkah-langkah penyelenggaraan program pelatihan dan pengembangan sebagai berikut: 1). Needs assessment (penilaian kebutuhan), 2). Training and development objectives (penentuan tujuan pelatihan dan pengembangan), 3). Program content and learning principles (penentuan isi program dan prinsip belajar), 4). Actual program (pelaksanaan program aktual), 5). Know about skill, knowledge ability of workers (mengetahui ketrampilan , pengetahuan para pegawai), 6). Evaluation (evaluasi)”.
Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan pelatihan dan
pengembangan itu harus menggambarkan jumlah dan mutu komponen pendidikan
dan keterjaminan hubungan antar komponen tersebut. Untuk itu perlu dilakukan
urutan langkah sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan, perencana pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia harus menghimpun informasi untuk dianalisis sehingga
kebutuhan pendidikan tersebut dapat ditetapkan dengan definitif. Metode
penentuan kebutuhan tersebut dapat dilakukan melalui: (1) analisis jabatan,
menggambarkan tugas-tugas yang dilaksanakan; dan (2) analisis prestasi
karyawan, dengan membandingkan pengalaman para karyawan yang sudah
berpengalaman.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
41
2. Menetapkan tujuan pendidikan. Perumusan tujuan yang tepat diperlukan
untuk pengawasan program pelatihan dan pengembangan, khususnya
pengevaluasian.
3. Mempersiapkan rencana pendidikan. Kegiatan mempersiapkan rencana
peliatihan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatn
untuk menyesuaikan program pendidikan dengan tujuan yang sekaligus
dapat melukiskan biaya dan manfaat dari program pelatihan dan
pengembangan tersebut.
4. Melaksanakan rencana pendidikan. Kegiatan untuk melaksanakan rencana
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia meliputi kegiatan untuk
mengisi jabatan, pengarahan, pengkoordinasian, pemberian motivasi, dan
pengkomuniasian bagi segenap orang yang terlibat dalam program tersebut.
5. Mengawasi proses pendidikan. Kegiatan pengawasan proses pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia berturut-turut dilakukan dengan
mengembangkan standar, mengukur status pelaksanaan, mengevaluasi hasil-
hasil, dan mengkoreksi hasil-hasil pelatihan dan pengembangan jika terjadi
penyimpangan yang signifikan (Sastradipoera, 2006).
II.2.5. Metode Pelatihan
Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan
pengembangan dan pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok
yaitu on the job training dan off the job training.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
42
a. On the job training (latihan sambil bekerja)
On the job training meliputi semua upaya melatih karyawan untuk
mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya di tempat kerja yang
sesungguhnya. On the job training, meliputi beberapa program yaitu: (1)
program magang, menggabungkan pelatihan dan pengembangan pada
pekerjaan dengan instruksi yang didapatkan dari ruang kelas, (2) rotasi
pekerjaan, karyawan berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan
lain dalam jangka waktu yang direncanakan, (3) coaching, yaitu teknik
pengembangan yang dilakukan dengan praktik langsung dengan orang yang
sudah berpengalaman atau atasan yang dilatih.
b. Off the job training (latihan di luar jam bekerja)
Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan
tempat kerja.
Ada beberapa jenis metode pelatihan Off the job training, yaitu:
1. Pelatihan instruksi pekerjaan
Pendaftaran masing-masing tugas dasar jabatan, bersama dengan titik-titik
kunci untuk memberikan pelatihan langkah demi langkah kepada
karyawan.
2. Pembelajaran terprogram
Suatu program sistematik untuk mengajarkan keterampilan mencakup
penyajian pertanyaan atau fakta, memungkinkan orang itu untuk
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
43
memberikan tanggapan dan memberikan peserta belajar umpan balik
segera tentang kecermatan jawabannya.
3. Simulasi
Merupakan pelatihan yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus terpisah
dari tempat kerja biasa dan disediakan peralatan yang sama seperti yag
akan digunakan pada pekerjaan sebenarnya.
4. Studi kasus
Dalam metode ini disajikan kepada petatar masalah-masalah perusahaan
secara tertulis kemudian petatar menganalisis kasus tersebut secaara
pribadi, mendiagnosis masalah dan menyampaikan penemuan dan
pemecahannya di dalam sebuah diskusi.
5. Seminar
Metode seminar ini bertujuan mengembangkan keahlian kecakapan
peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang konstruktif
mengenai pendapat orang lain (Panggabean, 2002).
II.3. Teori Tentang Kompensasi
II.3.1. Pengertian dan Tujuan Kompensasi
Kompensasi adalah semua bentuk reward (penghargaan) atau imbalan yang
diberikan oleh perusahaan untuk penggantian atas kinerja pegawai.
Menurut Werther and Davis (1996), “Compensation is what employee receive
in exchange for their contribution to the organization”.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
44
(Kompensasi adalah apa yang pegawai terima sebagai balasan terhadap kontribusi
mereka kepada organisasi).
Sirait (2006) menyatakan bahwa, “Kompensasi adalah hal yang diterima oleh pegawai, baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya pegawai (kontribusi pegawai) yang diberikannya untuk organisasi. Ketidakpuasan akan pembayaran bisa menimbulkan: 1). Keinginan untuk mencari imbalan yang lebih, 2). Berkurangnya rasa tertarik pada diri pegawai akan pekerjaannya yang sekarang, 3). Pegawai mencari pekerjaan sambilan di tempat lain, sehingga mutu pekerjaanya yang sekarang tidak diperhatikan, 4). Mogok kerja, 5). Keluhan-keluhan, 6). Pegawai mencari pekerjaan yang menawarkan gaji yang lebih tinggi”.
Menurut Dessler (2005), “Kompensasi karyawan merujuk kepada semua
bentuk bayaran atau imbalan bagi karyawan dan berasal dari pekerjaan
mereka”.
Tujuan pengelolaan sistem kompensasi di dalam perusahaan adalah untuk
menarik dan mempertahankan sumber daya manusia, karena perusahaan
memerlukannya untuk mencapai sasaran-sasarannya.
Menurut Werther and Davis (1996), “The objectives of compensation
management are to help the organization achieve strategic success while
ensuring internal and external equity”.
(Tujuan kompensasi adalah untuk membantu organisasi mencapai tujuan keberhasilan
strategis organisasi dan menjamin terjadinya keadilan internal dan eksternal).
Mello (2002) menyatakan bahwa, ”Compensation, a key strategic area for organizations, impacts an employer’s ability to attract applicants, retain employees, and ensure optimal levels of performance from employees in meeting the organization’s strategic objectives”.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
45
(Kompensasi, area kunci strategis untuk satu organisasi, berdampak pada satu
kemampuan pemberi kerja untuk menarik pelamar, mempertahankan karyawan, dan
memastikan tingkat optimal dari kinerja karyawan dalam mencapai sasaran strategis
organisasi).
Menurut Sofyandi (2008), “Tujuan diadakannya pemberian kompensasi adalah: 1). Untuk menjalin ikatan kerja sama antara pimpinan dengan karyawan. Artinya bahwa dengan terjalinnya kerja sama secara formal akan terbentuk komitmen yang jelas mengenai hak dan kewajiban yang harus dipikul masing-masing, 2). Memberikan kepuasan kepada karyawan. Artinya bahwa melalui kepuasan yang dirasakan para karyawan, maka karyawan akan memberikan prestasinya yang terbaik, 3). Untuk memotivasi karyawan dalam bekerja, artinya agar karyawan bersemangat dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, 4). Untuk menciptakan disiplin kerja bagi karyawan”.
II.3.2. Jenis-Jenis Kompensasi
Sofyandi (2008) menyatakan bahwa, “Kompensasi dapat dikategorikan ke dalam dua golongan besar, yaitu: 1). Kompensasi Langsung (Direct Compensation). Kompensasi langsung adalah suatu balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan karena telah memberikan prestasinya demi kepentingan perusahaan. Kompensasi ini diberikan, karena berkaitan secara langsung dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Sebagai contoh: upah/gaji, insentif/bonus, 2). Kompensasi Tidak Langsung (Indirect Compensation). Kompensasi tidak langsung adalah pemberian kompensasi kepada karyawan sebagai tambahan yang didasarkan kepada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan. Tentunya pemberian kompensasi ini tidak secara langsung berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut. Sebagai contoh: tunjangan hari raya, tunjangan pensiun, termasuk fasilitas-fasilitas dan pelayanan yang diberikan perusahaan”.
Mondy and Noe (2005) membedakan kompensasi menjadi: “Direct financial compensation: pay that a person receives in the form of wages, salary, bonuses, and comissions. Indirect financial compensation (benefits): all financial rewards that are not included in direct compensation. Non financial compensation: The satisfaction that a person receives from the job itself or from the psychological and/ or physical environment in which the job is performed”.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
46
(Kompensasi finansial langsung: pembayaran yang diterima seseorang dalam bentuk
gaji, bonus, dan komisi. Kompensasi finansial tidak langsung (manfaat): semua
penghargaan finansial yang bukan tercakup dalam kompensasi langsung. Bukan
kompensasi finansial: Kepuasan dimana seseorang mendapatkannya dari pekerjaan
itu sendiri atau dari psikologis dan/ atau lingkungan fisik dimana pekerjaan itu
dilakukan).
II.3.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
Di samping sejumlah tujuan yang ingin dicapai melalui program kompensasi,
masih ada permasalahan lain yang perlu mendapat perhatian.
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003), ”Beberapa faktor yang mempengaruhi kompensasi adalah: 1). Kebenaran dan keadilan. Kompensasi harus berdasarkan pada kondisi riil yang telah dikerjakan oleh pegawai, artinya disesuaikan dengan kemampuan, kecakapan, pendidikan dan jasa yang telah ditunjukkan pegawai kepada organisasi, 2). Dana organisasi. Kemampuan organisasi untuk memberi kompensasi baik berupa finansial maupun non finansial, disesuaikan dengan dana yang tersedia, 3). Serikat pekerja. Para karyawan yang tergabung dalam suatu serikat, dapat mempengaruhi pelaksanaan ataupun penetapan kompensasi, karena serikat karyawan dapat merupakan simbol kekuatan dalam menuntut perbaikan nasibnya, 4). Produktivitas kerja. Produktivitas pegawai merupakan faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja, sedangkan prestasi kerja merupakan faktor yang diperhitungkan dalam penetapan kompensasi, 5). Biaya hidup. Penyesuaian besarnya kompensasi dengan biaya hidup pegawai beserta keluarganya sehari-hari merupakan suatu hal yang layak/wajar dan perlu mendapatkan perhatian dalam penetapan kompensasi, 6). Pemerintah. Intervensi pemerintah untuk menentukan besarnya kompensasi sangat diperlukan”.
Ada beberapa faktor dasar yang mempengaruhi rancangan suatu rencana
pembayaran, yaitu:
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
47
1. Legal
Berbagai undang-undang menetapkan berbagai hal seperti upah minimum,
upah kerja lembur, dan tunjangan.
2. Serikat pekerja
Para karyawan yang tergabung dalam suatu serikat, dapat mempengaruhi
pelaksanaan ataupun penetapan kompensasi, karena serikat pekerja dapat
merupakan simbol kekuatan dalam menuntut perbaikan nasibnya.
3. Kebijakan perusahaan
Kebijakan penggajian yang dipakai perusahaan, seperti mengusahakan gaji di
atas harga pasar dalam upaya menghadapi persaingan, , atau kebijakan untuk
selalu memperhatikan serikat pekerja untuk mencegah terjadinya kerusuhan.
4. Keadilan
Hal terakhir tetapi juga penting adalah bahwa tidak ada orang yang suka
berpikir bahwa ia dibayar kurang daripada hak mereka. Keadilan baik secara
eksternal atau internal, adalah sangat penting dalam menentukan pembayaran
(Dessler, 2005).
II.3.4. Keadilan dan Kelayakan
Program pemberian gaji harus ditetapkan atas asas adil dan layak serta dengan
memperhatikan undang-undang perburuhan yang berlaku. Prinsip adil dan layak
harus mendapat perhatian dengan sebaik-baiknya supaya gaji yang akan diberikan
merangsang gairah dan kepuasan kerja pegawai.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
48
Menurut Sulistiyani dan Rosidah (2003) bahwa, ”Keadilan kompensasi meliputi: 1). Keadilan eksternal. Pegawai akan termotivasi untuk bekerja manakala mereka merasa bahwa imbalan didistribusikan secara adil. Keadilan eksternal (external equity) diartikan sebagai tarif-tarif upah/gaji yang pantas dengan gaji-gaji yang berlau bagi pegawai-pegawai yang serupa di pasar tenaga kerja eksternal, 2). Keadilan internal. Keadilan internal berarti tingkat gaji yang patut/pantas dengan nilai pegawai internal bagi suatu perusahaan, 3). Keadilan individu. Keadilan individu (individual equity) adalah apabila individu-individu merasa bahwa mereka diperlakukan secara wajar dibandingkan dengan rekan sekerja mereka”.
Dalam mempersepsikan rasa keadilan ini, seseorang akan menggunakan empat
hal sebagai pembanding, yaitu:
1. Harapan tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak berdasarkan
kualifikasi diri pribadi seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan dan
pengalamannya.
2. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi dan
sifat pekerjaannya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri.
3. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang
sama serta melakukan kegiatan sejenis.
4. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis
imbalan yang merupakan hak para pegawai (Siagian, 2000).
Inti dari beberapa teori keadilan ini adalah bahwa pegawai membandingkan
usaha mereka terhadap imbalan yang diterimanya dengan imbalan pegawai lainnya
dalam situasi kerja yang sama. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang
dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan. Individu
bekerja untuk mendapatkan tukaran imbalan dari organisasi.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
49
Makna dari kelayakan adalah besarnya kompensasi yang memungkinkan
karyawan hidup secara manusiawi sesuai dengan harkat, martabat dan tingkatan
masing-masing. Sebagaimana diketahui, bahwa Upah Minimum Provinsi (UMP) juga
disusun berdasarkan pada pertimbangan kelayakan ini, sehingga dengan adanya
kompensasi sebesar UMP diharapkan para karyawan dapat memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari secara layak, tidak berlebih, namun juga tidak kekurangan.
II.3.5. Sistem Kompensasi
Menurut Siagian (2000), ”Sistem imbalan yang baik adalah sistem yang mampu menjamin kepuasan para anggota organisasi yang pada gilirannya memungkinkan organisasi memperoleh, memelihara dan mempekerjakan sejumlah orang yang dengan berbagai sikap dan perilaku positif bekerja dengan produktif bagi kepentingan organisasi”.
II.3.6. Proses Penentuan Kompensasi
Dessler (2005) menyatakan bahwa, ”Proses menetapkan taraf gaji sambil memastikan keadilan eksternal dan internal terdiri dari lima langkah: 1). Melakukan survei gaji atas yang dibayarkan pengusaha lain untuk pekerjaan yang dapat dibandingkan (untuk membantu memastikan keadilan eksternal), 2). Menentukan nilai setiap pekerjaan dalam organisasi melalui evaluasi pekerjaan (untuk memastikan keadilan internal), 3). Mengelompokkan pekerjaan yang serupa ke dalam taraf pembayaran, 4). Memberi harga setiap taraf pembayaran dengan menggunakan kurva gelombang, 5). Memperbaiki taraf pembayaran yang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku”.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
50
II.4. Teori Tentang Kinerja
II.4.1.Pengertian Kinerja dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja SDM menurut Mangkunegara (2005) merupakan istilah yang berasal
dari kata Job performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi
sesungguhnya yang dicapai seseorang).
Mangkunegara (2005) menyatakan, “Kinerja pegawai (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Nawawi (2005) menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil pelaksanaan suatu
pekerjaan, baik bersifat fisik/material maupun non fisik/non material”.
Mathis dan Jackson (2006) menyatakan bahwa, “Kinerja (performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut: (1) kuantitas dari hasil, (2) kualitas dari hasil, (3) ketepatan waktu dari hasil, (4) kehadiran, dan (5) kemampuan bekerja sama.”.
Menurut Simanjuntak (2005), “Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas
pelaksanaan tugas tertentu. Simanjuntak juga mengartikan kinerja individu sebagai tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu”.
Foster dan Seeker (2001) menyatakan bahwa, “Kinerja adalah hasil yang
dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang
bersangkutan”.
Para pimpinan perusahaan sangat menyadari adanya perbedaan kinerja antara
satu pegawai dengan pegawai lainnya yang berada di bawah pengawasannya.
Walaupun para pegawai bekerja pada tempat yang sama namun produktifitas mereka
tidaklah sama.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
51
Mathis dan Jackson (2006) menyatakan bahwa, ”Variabel yang dapat mempengaruhi kinerja adalah: 1). Variabel individual, meliputi: sikap, karakteristik, sifat-sifat fisik, minat dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, pcndidikan, serta faktor individual lainnya, 2). Variabel situasional: a). Faktor fisik dan pekerjaan, terdiri dari: metode kerja, kondisi dan desain perlengkapan kerja, penataan ruang dan lingkungan fisik (penyinaran, temperatur, dan ventilasi), b). Faktor sosial dan organisasi, meliputi: peraturan-peraturan organisasi, sifat organisasi, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial”.
Siagian (2000) menyatakan bahwa, ”Kinerja dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1). Faktor Kemampuan. a). Pengetahuan: pendidikan, pengalaman, latihan dan minat, b). Ketrampilan: kecakapan dan kepribadian, 2). Faktor Motivasi. a). Kondisi sosial: organisasi formal dan informal, kepemimpinan dan serikat kerja, b). Kebutuhan individu: fisiologis, sosial dan egoistik, c). Kondisi fisik: lingkungan kerja”.
Dari pendapat ahli tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kinerja pegawai
dinilai oleh atasan langsung berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan terlebih
dahulu.
II.4.2. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya kebijakan
atau program penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik
sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan. Melalui
penilaian tersebut, maka dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari
kinerja. Dengan demikian data-data ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan suatu organisasi.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
52
Menurut Sofyandi (2008), “Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah
proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan”.
Mondy and Noe (2005) menyatakan bahwa, “Performance appraisal is a
formal system of review and evaluation of individual or team task
performance”.
(Penilaian Kinerja adalah satu sistem formal dari review dan evaluasi individu atau
kinerja tugas tim).
Menurut Werther and Davis (1996), “Performance appraisal is the process by
which organization evaluate individual job performance”.
(Penilaian Kinerja adalah proses di mana organisasi mengevaluasi kinerja pekerjaan
individual).
Mathis dan Jackson (2006) menyatakan bahwa, “Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar, dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut kepada karyawan.
II.4.3. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan alat yang bermanfaat tidak hanya untuk
mengevaluasi kinerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan
memotivasi karyawan.
Menurut Rivai (2004) bahwa, ”Beberapa manfaat penilaian kinerja adalah: 1). Posisi tawar. Untuk memungkinkan manajemen melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat buruh atau langsung dengan karyawan, 2). Perbaikan kinerja. Umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfat bagi karyawan, manajer, dan spesialis personil dalam bentuk kegiatan untuk meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan, 3). Penyesuaian kompensasi. Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan dalam
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
53
penyesuaian ganti-rugi, menentukan siapa yang perlu dinaikkan upah, bonus, atau kompensasi lainnya, 4). Keputusan penempatan. Membantu dalam promosi, keputusan penempatan, perpindahan, dan penurunan pangkat pada umumnya didasarkan pada masa lampau atau mengantisipasi kinerja, 5). Pelatihan dan pengembangan. Kinerja buruk mengindikasikan adanya suatu kebutuhan untuk latihan, 6). Perencanaan dan pengembangan karir. Umpan balik prestasi mengarahkan keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang harus diteliti, 7). Ketidakakuratan informasi. Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana sumberdaya manusia, atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia, 8). Evaluasi proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau buruk adalah mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia, 9). Menjamin kesempatan kerja yang adil. Penilaian prestasi kerja yang akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi, 10). Mengatasi tantangan-tantangan ekternal. Kadang-kadang prestasi seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar lingkungan kerja, seperti keluarga, kesehatan, dan masalah-masalah pribadi lainnya”.
II.4.4. Metode Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh
seorang manajer atau pimpinan. Walaupun demikian, pelaksanaan kinerja yang
obyektif bukanlah tugas yang sederhana. Penilaian harus dihindarkan adanya "like
dan lislike" dari penilai, agar obyektifitas penilaian dapat terjaga.
Ada beberapa metode penilaian kinerja karyawan yaitu:
1. Rating Scales (Skala Rating)
Dengan menggunakan metode ini hasil penilaian kinerja karyawan dicatat
dalam suatu skala. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang
membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang dianggap
penting bagi pelaksanaan kerja.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
54
2. Checklist
metode ini adalah untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal memilih
kalimat-kalimal atau kata-kata yang menggambarkan kinerja karyawan.
Penilai biasanya atasan langsung. Pemberian bobot sehingga dapat di skor.
Metode ini bias memberikan suatu gambaran prestasi kerja secara akurat, bila
daftar penilaian berisi item-item yang memadai.
3. Critical Incident (Peristiwa Kritis)
Penilaian yang berdasarkan catatan-catatan penilai yang menggambarkan
perilaku karyawan sangat baik atau jelek dalam kaitannya dengan pelaksanaan
kerja. Catatan-catatan ini disebut peristiwa kitis. Metode ini sangat berguna
dalam memberikan umpan balik kepada karyawan, dan mengurangi kesalahan
kesan terakhir.
4. Ranking
Penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang paling baik
dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai terjelek.
5. Work Standard (Standar Kerja)
Metode ini membandingkan kinerja karyawannya dengan standar yang
ditetapkan terlebih dahulu. Standar mencerminkan hasil yang normal dari
rata-rata pekerja dalam usaha yang normal.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
55
6. Management By Objective (Manajemen Berdasarkan Sasaran)
Dalam pendekatan ini, setiap karyawan dan penyelia secara bersama-sama
menentukan sasaran organisasi, tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran untuk
meningkatkan produktivitas organisasi.
7. Field Review (Peninjauan Lapangan)
Seorang ahli departemen turun ke lapangan dan membantu para penyelia
dalam penilaian mereka. Spesialis personalia mendapatkan informasi khusus
dari atasan langsung tentang kinerja karyawan. Kemudian ahli itu
mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi tersebut. Evaluasi dikirim
kepada penyelia untuk di review, perubahan, persetujuan dan serubahan
dengan karyawan yang dinilai. Spesialis personalia bisa mencatat penilaian
pada tipe formulir penilaian apapun yang digunakan perusahaan (Panggabean,
2002).
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk yang beralamat di
Jalan Jendral Ahmad Yani No.2 Medan. Penelitian dilakukan pada bulan April
sampai dengan bulan Juni 2009.
III.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan survei, yaitu metode pengumpulan data
primer berdasarkan komunikasi antara peneliti dan responden dimana data peneliti
berupa subjek yang menyatakan opini, sikap, pengalaman, karakteristik subjek
penelitian secara individu atau secara kelompok.
Singarimbun dan Effendi (1995) menyatakan bahwa, “Survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik”.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat (karakteristik) dari suatu
keadaan atau objek penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan analisis data
kuantitatif serta pengujian statistik (Djarwanto, 1996).
Adapun sifat dari penelitian adalah penjelasan (explanatory) yang berkaitan
dengan kedudukan satu variabel serta hubungannya dengan variabel yang lain
(Sugiyono, 2005).
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
57
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 69 orang. Populasi yang digunakan
adalah seluruh pegawai bagian administrasi yang tidak termasuk dalam golongan staf
pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Jumlah sampel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar,
2008), dengan rumus sebagai berikut:
12 +=
NeNn
Di mana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat kesalahan
Sebagai penelitian sosial dan dengan jumlah populasi yang tidak terlalu besar
maka kemungkinan terjadinya kesalahan atau bias dalam penelitian cukup kecil.
Tingkat kesalahan yang dapat diterima dalam penelitian ini sebesar 5 persen (e = 5%)
atau dapat pula dikatakan penelitian menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95
persen.
Dengan populasi (N) sebanyak 69 orang dan tingkat kesalahan (e) sebesar 5%,
maka besarnya sampel (n) adalah:
85,58
)05,0(69169
2 =+
=n
Maka jumlah sampel dibulatkan menjadi 58 orang.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
58
Sampel yang akan diambil dari populasi menggunakan teknik simple random
sampling, karena pengambilan sampel dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi dan anggota populasi dianggap homogen.
III.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara,
kuesioner, dan studi dokumentasi.
a. Wawancara (interview) langsung dengan staff HRD pada PT. PP. Lonsum
Indonesia Tbk Medan yang memiliki wewenang untuk memberikan data dan
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
b. Daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan kepada pegawai yang
dijadikan responden pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari data-
data pendukung berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi,
pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan, peraturan pembatasan kerja
lembur, dan beberapa data lain yang diperoleh secara langsung dari PT. PP.
Lonsum Indonesia Tbk Medan.
III.5. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini mempergunakan dua jenis data, yaitu :
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari wawancara
(interview) dan daftar pertanyaan (questionare).
2. Data sekunder diperoleh dari studi dokumentasi.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
59
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel independen atau variabel bebas (X) adalah variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya perubahan pada variabel terikat.
Variabel dependen atau variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi
atau menjadi akibat karena adanya perubahan dari variabel bebas.
III.6.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel bebas dalam perumusan masalah pertama adalah pelatihan dan
pengembangan (X1), serta kompensasi (X2).
Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kinerja pegawai (Y).
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
60
Tabel III.1. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Hipotesis Pertama Variabel Defenisi Indikator Pengukuran
Kinerja Pegawai (Y)
Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
- Kuantitas pekerjaan. - Kualitas pekerjaan. - Ketepatan waktu
penyelesaian pekerjaan. - Kemampuan bekerja sama.
Skala Likert
Pelatihan dan Pengembangan
(X1)
Upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan pegawai yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan baik untuk saat ini atau untuk masa mendatang.
- Kesesuaian materi pelatihan.
- Metode pelatihan yang digunakan.
- Sikap dan keterampilan instruktur dalam menyampaikan materi.
- Lama waktu pelaksanaan pelatihan.
- Fasilitas pendukung program pelatihan.
Skala Likert
Kompensasi (X2)
Sesuatu yang diterima pegawai baik berupa uang atau bukan uang sebagai balas jasa yang diberikan bagi upaya pegawai yang diberikannya untuk organisasi.
- Gaji yang diterima. - Bonus tahunan. - Uang lembur. - Fasilitas kesehatan. - Tunjangan perumahan. - Promosi jabatan.
Skala Likert
III.6.2. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel bebas dalam perumusan masalah kedua adalah unsur keadilan (X1),
dan kelayakan (X2).
Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah pemberian kompensasi (Y).
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
61
Tabel III.2. Definisi Operasional Variabel dan Indikator Hipotesis Kedua Variabel Defenisi Indikator Pengukuran
Pemberian Kompensasi
(Y)
Imbalan berupa uang yang diberikan pada pegawai atas upaya pegawai pada perusahaan.
- Kemampuan dana perusahaan untuk memberikan kompensasi.
- Peranan serikat pekerja dalam penentuan tingkat gaji.
- Peranan pemerintah dalam penetapan UMP.
Skala Likert
Keadilan (X1)
Membandingkan antara prestasi yang dicapai dengan kompensasi atau penghargaan yang diberikan oleh perusahaan.
- Jenis pekerjaan. - Resiko pekerjaan. - Tanggung jawab. - Jabatan pekerja.
Skala Likert
Kelayakan (X2)
Upah / gaji yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolok ukur layak adalah relatif, penetapan besarnya upah dan gaji didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku.
- UMP yang berlaku. - Standar gaji yang berlaku
umum. - Kesesuaian dengan biaya
hidup sehari-hari.
Skala Likert
III.7. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
III.7.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuisioner. Dalam bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket
(kuesioner) maupun seperangkat alat tes.
Menurut Sugiyono (2005), “Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar
dari nilai koefisien korelasi (r) 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah
valid”.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
62
Menurut Ghozali (2005), “Uji validitas dipergunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”.
Uji validitas dilakukan dengan bantuan program Software SPSS (Statistic
Product and Service Solution) versi 13.0.
Uji validitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot methode), dimana
pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika positif dan > , maka butir pertanyaan tersebut valid. hitungr hitungr tabelr
Jika negatif atau < , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Pratisto, 2004).
hitungr hitungr tabelr
III.7.1.1. Uji validitas instrumen variabel pelatihan dan pengembangan
Tabel III.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pelatihan dan
Pengembangan
Pertanyaan Corrected Item
Total Correlation
Sig. (1 - tailed) Keterangan
Kesesuaian antara materi program pelatihan dan pengembangan yang telah diikuti dengan kebutuhan dengan pelaksanaan tugas. Kemudahan metode pelatihan yang pernah diikuti. Kemampuan instruktur pelatihan dalam menyampaikan materi. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan menggunakan waktu kerja sehari-hari. Kenyamanan fasilitas yang disediakan selama program pelatihan dan pengembangan.
0.799
0.690
0.746
0.615
0.613
0.002
0.009
0.004
0.022
0.022
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
63
Berdasarkan Tabel III.3 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel pelatihan dan pengembangan memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih
besar dari 0.30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen
pertanyaan dari variabel pelatihan dan pengembangan yang digunakan adalah valid
dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai
signifikansi (1-tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5
persen.
III.7.1.2. Uji validitas instrumen variabel kompensasi
Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kompensasi
Pertanyaan Corrected Item
Total Correlation
Sig. (1 - tailed) Keterangan
Kesesuaian gaji yang diterima dengan kinerja yang telah dilakukan. Cara pemberian bonus disesuaikan dengan penilaian kerja. Kesesuaian waktu lembur dengan uang lembur yang diberikan oleh perusahaan. Kelengkapan fasilitas kesehatan dengan yang diberikan perusahaan pada pegawainya. Pemberian fasilitas perumahan pada pegawai. Promosi jenjang karier yang diberikan kepada pegawai dinilai dari prestasi kerjanya.
0.927
0.680
0.927
0.638
0.927
0.927
0.000
0.011
0.000
0.017
0.000
0.000
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel III.4 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel kompensasi memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.30.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari
variabel kompensasi yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
64
penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1-tailed) seluruh
instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5 persen.
III.7.1.3. Uji validitas instrumen variabel kinerja
Tabel III.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kinerja
Pertanyaan Corrected Item
Total Correlation
Sig. (1 - tailed) Keterangan
Kesesuaian antara banyaknya pekerjaan yang ada dengan kemampuan yang dimiliki. Ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan lebih diutamakan. Penyelesaian pekerjaan yang tepat pada waktu yang telah ditentukan. Kesediaan bekerja sama dalam tim dengan rekan kerja untuk tercapainya tujuan bersama.
0.657
0.653
0.761
0.547
0.014
0.015
0.003
0.041
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel III.5 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel kinerja memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.30. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel
kinerja yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1-tailed) seluruh instrumen yang
lebih kecil dari nilai α sebesar 5 persen.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
65
III.7.1.4. Uji validitas instrumen variabel keadilan
Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keadilan
Pertanyaan Corrected Item
Total Correlation
Sig. (1 - tailed) Keterangan
Kesesuaian antara jenis pekerjaan dengan gaji yang diterima. Kesesuaian antara resiko pada pekerjaan dengan gaji yang diterima. Kesesuaian antara tanggung jawab atas pekerjaan dengan gaji yang diterima. Kesesuaian antara jabatan yang diemban pegawai dengan gaji yang diterima.
0.821
0.864
0.633
0.553
0.001
0.000
0.018
0.039
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel III.6 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel keadilan memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.30. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel
keadilan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1-tailed) seluruh instrumen yang
lebih kecil dari nilai α sebesar 5 persen.
III.7.1.5. Uji validitas instrumen variabel kelayakan
Tabel III.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kelayakan
Pertanyaan Corrected Item
Total Correlation
Sig. (1 - tailed) Keterangan
Perusahaan memberikan gaji/upah sama dengan upah minimum provinsi tahun 2009. Kesesuaian gaji yang diterima dengan gaji yang diterima pegawai pada perusahaan lain yang sejenis . Kesesuaian gaji dengan tingkat harga kebutuhan pokok yang berlaku.
0.917
0.613
0.921
0.000
0.022
0.000
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
66
Berdasarkan Tabel III.7 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel kelayakan memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari 0.30.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari
variabel kelayakan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam
penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1-tailed) seluruh
instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5 persen.
III.7.1.6. Uji validitas instrumen variabel pemberian kompensasi
Tabel III.8. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi
Pertanyaan Corrected Item
Total Correlation
Sig. (1 - tailed) Keterangan
Kemampuan perusahaan untuk memberikan segala bentuk kompensasi seperti gaji, bonus. Pengaruh serikat pekerja yang ada diperusahaan dalam memperjuangkan hak pegawai dalam hal penetapan kompensasi. Diperlukannya peranan pemerintah dalam menentukan besarnya kompensasi yang disesuaikan dengan kebutuhan hidup sekarang.
0.746
0.842
0.808
0.004
0.001
0.001
Valid
Valid
Valid
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel III.8 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari
variabel pemberian kompensasi memiliki nilai koefisien korelasi yang lebih besar
dari 0.30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan
dari variabel pemberian kompensasi yang digunakan adalah valid dan dapat
digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi (1-
tailed) seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5 persen.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
67
III.7.2. Uji Reliabilitas
Data yang diperoleh harus menunjukan hasil yang stabil dan konsisten bila
dilakukan pengkuran kembali terhadap objek yang sama. Untuk mengetahui
konsistensi dari data dilakukan dengan uji realibilitas konsistensi internal (Sugiyono,
2005).
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian dilakukan
dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh
dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005).
Tabel III.9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel Cronbach’s Alpha N
Of Items Keterangan
Variabel Pelatihan dan Pengembangan Variabel Kompensasi Variabel Kinerja Variabel Keadilan Variabel Kelayakan Variabel Pemberian Kompensasi
0.740 0.675 0.667 0.661 0.792 0.632
5 6 4 4 3 3
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Reliabilitas yang kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat
diterima dan reliabilitas dengan cronbach’s alpa 0.8 atau diatasnya adalah baik.
Berdasarkan output yang diperoleh pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien
reliabilitas pada variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0.6 (>0.6) dapat diterima,
maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk
digunakan dalam penelitian.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
68
III.8. Metode Analisis Data
III.8.1. Model Analisis Data Hipotesis Pertama
Model analisis data yang dipergunakan untuk menjawab hipotesis pertama
adalah analisis regresi linier berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
eXX Y 2211 +++= ββα
Dimana :
Y = Kinerja Pegawai
X1 = Pelatihan dan Pengembangan
X2 = Kompensasi
α = Konstanta
21 ,ββ = Koefisien Regresi
e = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti
III.8.2. Pengujian Hipotesis Pertama
III.8.2.1. Uji F ( Uji Serempak )
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu pelatihan dan
pengembangan, serta kompensasi secara serempak terhadap kinerja pegawai pada
PTPP. Lonsum Indonesia Tbk Medan dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 5%).
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah:
0,:H 21o =ββ . Artinya pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi secara
serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PTPP. Lonsum Indonesia
Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
69
0,:H 21a ≠ββ . Artinya pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi secara
serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PTPP. Lonsum Indonesia Tbk
Medan.
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah :
Ho diterima jika Fhitung < pada α = 5 % tabelF
Ho ditolak ( diterima ) jika Fhitung > pada α = 5 % aH tabelF
III.8.2.2. Uji t (Uji Parsial)
Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu pelatihan dan
pengembangan, serta kompensasi secara parsial terhadap kinerja pegawai pada PTPP.
Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja pegawai
0:H io =β . Artinya pelatihan dan pengembangan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk
Medan.
0:H ia ≠β . Artinya pelatihan dan pengembangan secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
70
2. Pengaruh variabel kompensasi terhadap kinerja pegawai
0:H io =β . Artinya kompensasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
0:H ia ≠β . Artinya kompensasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Nilai akan dibandingkan dengan . Kriteria pengambilan keputusan
untuk uji parsial adalah sebagai berikut:
hitungt tabelt
Ho diterima jika ≤ ≤ pada α = 5 % tabelt- hitungt tabelt
Ho ditolak ( diterima ) jika atau pada α = 5 % aH hitungt < tabelt- hitungt > tabelt
III.8.3. Model Analisis Data Hipotesis Kedua
Model analisis data yang dipergunakan untuk menjawab hipotesis kedua adalah
analisis regresi linier berganda, dengan formulasi sebagai berikut :
eXX Y 2211 +++= ββα
Dimana :
Y = Pemberian Kompensasi
X1 = Keadilan
X2 = Kelayakan
α = Konstanta
21 ,ββ = Koefisien Regresi
e = Epsilon atau variabel yang tidak diteliti
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
71
III.8.4. Pengujian Hipotesis Kedua
III.8.4.1. Uji F ( Uji Serempak )
Digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu unsur keadilan dan
kelayakan secara serempak terhadap pemberian kompensasi pada PTPP. Lonsum
Indonesia Tbk Medan dengan tingkat keyakinan 95 % (α = 5%).
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah:
0,:H 21o =ββ . Artinya keadilan dan kelayakan secara serempak tidak berpengaruh
terhadap pemberian kompensasi pada PTPP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
0,:H 21a ≠ββ . Artinya keadilan dan kelayakan secara serempak berpengaruh
terhadap pemberian kompensasi pada PTPP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan
keputusannya adalah:
Ho diterima jika Fhitung < pada α = 5 % tabelF
Ho ditolak ( diterima ) jika Fhitung > pada α = 5 % aH tabelF
III.8.4.2. Uji t (Uji Parsial)
Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu keadilan dan
kelayakan secara parsial terhadap pemberian kompensasi pada PTPP. Lonsum
Indonesia, Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
72
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel keadilan terhadap pemberian kompensasi
0:H io =β . Artinya keadilan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pemberian kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
0:H ia ≠β . Artinya keadilan secara parsial berpengaruh terhadap pemberian
kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
2. Pengaruh variabel kelayakan terhadap pemberian kompensasi
0:H io =β . Artinya kelayakan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pemberian kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
0:H ia ≠β . Artinya kelayakan secara parsial berpengaruh terhadap pemberian
kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Nilai akan dibandingkan dengan . Kriteria pengambilan keputusan
untuk uji parsial adalah sebagai berikut:
hitungt tabelt
Ho diterima jika ≤ ≤ pada α = 5 % tabelt- hitungt tabelt
Ho ditolak ( diterima ) jika atau pada α = 5 % aH hitungt < tabelt- hitungt > tabelt
III.9. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji
statistik regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
73
III.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel
bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau tidak.
Menurut Sugiyono (2005) bahwa, ”Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.”
Selain menggunakan grafik, untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau mendekati normal bisa juga dilakukan dengan menggunakan uji statistik
non parametrik Kolmogorov-Smirnov yaitu dengan menggunakan tabel
Kolmogorov-Smirnov Test (Ghozali, 2005).
III.9.2. Uji Multikolinearitas
Uji moltikolinearitas dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam suatu model
yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel bebas
tersebut. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat
dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai VIF tidak lebih dari lima maka
model regresi dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Sebaliknya, bila nilai
VIF lebih besar dari lima maka model regresi diduga mempunyai persoalan
multikolinearitas (Pratisto, 2004).
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
74
III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan
variasi residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau
gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan standardized delete residual
nilai tersebut. Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik,
yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada grafik. Jika pola
titik-titik yang terbentuk membentuk pola teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sebaliknya,
jika tidak terbentuk pola yang jelas dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
(Ghozali, 2005).
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil Penelitian
IV.1.1. Gambaran Umum PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Medan
IV.1.1.1. Sejarah singkat perusahaan
PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk berkantor pusat di Jalan Jendral
Ahmad Yani No.2 Medan, Sumatera Utara. Pada mulanya PT. PP. London Sumatra
Indonesia Tbk adalah salah satu anak perusahaan Harrison & Crosfield, London yang
beroperasi di Medan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1904 di London dan
mengelola bermacam-macam usaha antara lain: industri dan bahan kimia,
perkebunan, pauls (yang terdiri dari bermacam-macam dagang), perkayuan dan bahan
bangunan dan perdagangan umum internasional. Semua usaha tersebut diatas tersebar
di seluruh dunia tetapi untuk di Indonesia, perusahaan ini hanya bergerak dalam
bidang perkebunan saja. Harrison & Crosfield mulai beroperasi di Indonesia sejak
tahun 1906 dimana perkebunan ini pada mulanya merupakan bekas hak konsesi
berdasarkan perjanjian antara Zelf Belstuut dengan beberapa perusahaan Rubber
Company Ltd, yang disahkan residen Sumatra Timur yang terdiri dari:
a. Asahan Rubber Estate Limited
b. The Bahlias Rubber Estate Limited
c. Sentral Sumatera Rubber Estate Limited
d. The Langkat Company Limited
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
76
e. Mendaris (Sumatera) Rubber Estate Limited
f. Naoe Tongan Rubber Estate Limited
Untuk memperluas bidang usahanya pada tahun 1962 sampai 1963 perusahaan
ini menggabungkan diri dengan perusahaan perkebunan Inggris yang memiliki
beberapa kebun di Sumatera Utara. Dengan penggabungan kedua perusahaan ini
terbentuklah PT. PP. London Sumatra Indonesia.
PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk didirikan berdasarkan akte pendirian
No. 93 tanggal 18 Desember 1962 dihadapan Notaris Raden Kadiman (Jl. Kali Besar
Barat 15A Jakarta) dan kemudian dihadapan Notaris yang sama naskah pendirian
diperbaharui dengan akte No. 20 tanggal 9 September 1963. Sedangkan pengukuhan
perusahaan menjadi suatu badan hukum disahkan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia tanggal 14 September 1963 No.J.A.5/121/20 dan telah didaftar pada
Kepanitraan pada Menteri Pengadilan Negeri Medan masing - masing dibawah No.
173/1963 dan No. 171/1963 tanggal 19 Oktober 1963 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1963 No. 81, tambahan No.531.
Pada masa konfrontasi dengan Malaysia, terjadi konflik antara pemerintah
Inggris dengan Indonesia yang menyebabkan kaum buruh perkebunan dan
pemerintah Republik Indonesia berinisiatif mengambil alih pengurusan perusahaan
dan menyerahkannya kepada bangsa Indonesia untuk meneruskan aktivitas usaha
perkebunan yang terkendala.
Selanjutnya pada tahun 1964 kepengurusan itu diserahkan kepada badan
pengawas pemerintah daerah. Kemudian oleh Pemerintah Daerah mempercayakan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
77
pengawasan perusahaan perkebunan kepada suatu badan bernama Badan Pengawasan
Perkebunan Asing Republik Indonesia dan setelah itu digantilah PT. PP. London
Sumatra Indonesia menjadi PT. PP. Dwikora I dan II. Tetapi dalam tahun tersebut
terjadi lagi perubahan berdasarkan ketetapan Presiden No.6 tahun 1964 diadakan
perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Harison & Crosfield Ltd,
London dan perjanjian ini mulai berlaku tanggal 20 Maret 1968. Isi perjanjian itu
adalah bertujuan untuk:
a. Pengembalian hak milik dari Pemerintah kepada Harrison & Crosfield Ltd. di
Sumatera Utara.
b. Kerjasama perusahaan di bidang perkebunan karet, kelapa sawit, proyek
pertanian lainnya dan proyek bahan pangan.
Perjanjian berdasarkan atas:
a. Instruksi Presidium Kabinet No. 28/U/IN/12/1966, tanggal 12 Desember 1966
dan semua peraturan lain yang berhubungan dengan pengendalian perusahaan-
perusahaan asing.
b. Undang-undang No. 1 tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing dan
semua peraturan mengenai Penanaman Modal Asing di Indonesia.
Setelah perjanjian disepakati, pemerintah menyerahkan pengusahaan dan
penguasaan perusahaan tersebut kepada pemilik semula, yakni Harrison & Crosfield
Ltd. pada tanggal 1 April 1968 dan nama perusahaan berganti nama kembali menjadi
PT. PP. London Sumatra Indonesia yang sesuai dengan pengesahan akte pendirian
semula.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
78
Sejak November 1991, berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Koordinator
Penanaman Modal (BKPM) No.794/III/PMA/1991 tanggal 12 November 1991
perusahaan ini melakukan merger terhadap beberapa perusahaan yang sebelumnya
berada dibawah pengelolaan dan pengawasan manajemen perusahaan ini yaitu:
1. PT. Nagodang Plantation Company
2. PT. United Plantation Company
3. PT. Sibulan Plantation Company
4. PT. Perusahaan Perkebunan Bajoe Kidoel
5. PT. Perusahaan Sulawesi
Semua perusahaan tersebut diatas menjadi PT. Perusahaan Perkebunan London
Sumatra Indonesia (Lonsum). Selanjutnya pada tanggal 20 Juli 1994 kepemilikan
perusahaan ini semua diambil alih oleh PT. Pan London Sumatra Plantation dan
Harrison & Crosfield Ltd, London dengan komposisi saham 10% oleh PT. Pan
London Sumatera Plantation. Pada bulan Juni 1996 perusahaan menawarkan
sahamnya kepada masyarakat melalui penawaran umum pada Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya sebanyak 19,17% dari total yang dimiliki oleh. PT. Pan London
Sumatera Plantation.
Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir pada tanggal 25 Juli 1997, sehubungan dengan perubahan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No.C2-6275.HT.01.04 Tahun
1997 tanggal 16 Juli 1997. Sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan
sebagaimana diatur oleh Undang-undang No. 1/1995, perubahan nama Perusahaan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
79
menjadi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk, serta perubahan tempat kedudukan
perusahaan menjadi di Jakarta.
Usaha utama PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah pembudidayaan,
pengelolaan dan pemasaran terhadap komoditi utama karet dan kelapa sawit
disamping komoditi lain seperti coklat, teh dan kopi yang kebunnya tersebar didaerah
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi.
IV.1.1.2. Visi dan misi perusahaan
Adapun visi dan misi PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk adalah menjadi
perusahaan berbasis agro industri yang unggul di dalam dan di luar Indonesia, dengan
komitmen menciptakan pertumbuhan nilai yang berkesinambungan bagi seluruh
Stakeholder, yang berasal dari keaneka ragaman hasil tanaman tahunan, melalui
produk utama kelas dunia dan industri hilir pilihan yang memiliki nilai tambah.
IV.1.1.3. Struktur organisasi perusahaan
Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi yang berbeda
menurut kegiatan usahanya. Struktur organisasi merupakan faktor yang memegang
peranan penting sebagai petunjuk dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dari
tiap bagian, serta diperlukan pula untuk mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dari tiap bagian. Selain itu struktur
organisasi dapat berfungsi sebagai upaya untuk mencapai lancarnya kegiatan
perusahaan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
80
Pengorganisasian juga akan menjadikan kegiatan dan tugas-tugas suatu
perusahaan dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Dengan kata lain struktur
organisasi berguna untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan-penyelewengan
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan demikian struktur organisasi
perusahaan merupakan gambaran yang memperlihatkan susunan, fungsi departemen
atau posisi mereka dalam organisasi serta bagaimana hubungannya antara satu sama
lainnya disamping menunjukkan garis perintah maupun jalur jalan komunikasi formal
sehingga dapat tercipta suatu team kerja yang solid dalam usaha mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh perusahaan.
PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk memiliki satu pimpinan dengan
jabatan Presiden Direktur (Presdir). Presdir yang sedang menjabat pada saat ini
adalah Bapak Benny Tjoeng. Presdir akan dibantu oleh satu jabatan wakil direktur
dan beberapa direktur yang membawahi beberapa departemen seperti Human
Resources Director, Operation Director, Procurement & GS Director, dan Finance
Director.
Berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis senantiasa mendapatkan
masukan dan berhubungan dengan Human Resource Departement (Departemen
Sumber Daya Manusia) dibawah kepemimpinan Human Resources Director yang
dijabat oleh Bapak Joefly Joesoef Bahroeny.
Pada Gambar IV.1 dapat dilihat struktur organisasi PT. PP. London Sumatra
Indonesia Tbk sebagai berikut:
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
81
b
2
iiia
Su
mbe
r: PT
. PP.
Lon
don
Sum
atra
Indo
nesi
a Tb
k Ta
hun
2009
(Dat
a D
iola
h)
Gam
bar
IV.1
. Str
uktu
r O
rgan
isas
i PT
. PP.
Lon
don
Sum
atra
Indo
nesi
a T
bk
Pres
iden
t Dir
ecto
r
Hum
an R
esou
rce
Dir
ecto
rPr
ocur
emen
t and
Gen
eral
Se
rvic
esD
irec
tor
Fina
nce
Dir
ecto
r
1
ab
cd
ab
1
ab
c
iiii
iiiv
2
a
1 2
3 4
5 6
ab
ab
c
1 2
3 4
5
Ope
ratio
s D
irec
tor-
NK
RO
ab
Ope
ratio
s D
irec
tor-
SS
ab
cd
ef
iii
iii
1 iii
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
82
Gambar IV.2. Struktur Organisasi Dibawah Naungan Presiden Direktur
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Tahun 2009
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Tahun 2009
Gambar IV.3. Struktur Organisasi Dibawah Naungan Direktur Sumber Daya Manusia
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
83
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Tahun 2009
Gambar IV.4. Struktur Organisasi Dibawah Naungan Direktur Pengadaan Dan Pelayanan Umum
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Tahun 2009
Gambar IV.5. Struktur Organisasi Dibawah Naungan Direktur Keuangan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
84
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Tahun 2009
Gambar IV.6. Struktur Organisasi Dibawah Naungan Direktur Operasional - NKRO
Sumber: PT. PP. London Sumatra Indonesia Tbk Tahun 2009
Gambar IV.7. Struktur Organisasi Dibawah Naungan Direktur Operasional - SS
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
85
IV.1.2. Karakteristik Responden PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Medan
Responden dalam penelitian ini adalah pegawai PT. PP London Sumatra
Indonesia Tbk yang terdata pada bagian administrasi. Karakteristik Responden
dideskripsikan berdasarkan umur, jenis kelamin, pangkat, masa kerja, pendidikan
terakhir, metode pelatihan, dan besar gaji.
IV.1.2.1. Karakteristik responden berdasarkan umur
Karakteristik responden berdasarkan umur, hasil penelitian menunjukan bahwa
mayoritas responden yang berumur antara 31 - 40 tahun berjumlah 26 orang (44.8
persen), yang berumur antara 20 – 30 tahun berjumlah 16 orang (27.6 persen), yang
berumur antara 41 – 50 tahun berjumlah 12 orang (20.7 persen), dan yang berumur
antara > 50 tahun berjumlah 4 orang (6.9 persen).
Tabel IV.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur (Tahun) Frekuensi Persen (%)
20 - 30 16 27.6 31 - 40 26 44.8 41 - 50 12 20.7
> 50 4 6.9 Total 58 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut terlihat bahwa mayoritas responden
berumur antara 31 - 40 tahun. Bila dikaitkan dengan tahapan dalam siklus hidup, pada
umur 31 – 40 tahun adalah masa kedewasaan untuk berkarier dengan baik. Pada umur
20 – 30 tahun adalah masa awal dalam memulai bekerja, kemudian pada umur 41 - 50
tahun adalah masa puncak dalam karier seseorang dan > 50 tahun adalah masa untuk
mempersiapkan diri menghadapi pensiun seorang pegawai. Artinya, perusahan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
86
merekrut pegawai yang memiliki umur produktif untuk bekerja dengan harapan
pegawai-pegawai ini memiliki semangat yang tinggi pula dalam penyelesaian tugas-
tugas yang diberikan.
IV.1.2.2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, hasil penelitian
menunjukan bahwa mayoritas responden yang menjadi pegawai berjenis kelamin
laki-laki dengan jumlah 38 orang (65.5 persen), sedangkan responden berjenis
kelamin wanita berjumlah 20 orang (34.5 persen).
Tabel IV.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persen (%)
Laki – laki 38 65.5 Perempuan 20 34.5
Total 58 100.0 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Secara umum laki-laki memiliki kodrat untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
selain itu laki-laki masih dinilai lebih mampu untuk bekerja keras dan lebih berani
menghadapi tantangan dalam pekerjaan dibanding dengan perempuan. Walaupun
tidak menutup kemungkinan perusahaan merekrut perempuan berdasarkan potensi
yang lebih baik dari laki-laki.
IV.1.2.3. Karakteristik responden berdasarkan pangkat
Karakteristik responden berdasarkan pangkat, hasil penelitian menunjukan
bahwa mayoritas responden yang menjadi pegawai berdasarkan pangkat (grade) B
berjumlah 18 orang (31 persen), C berjumlah 12 orang (20.7 persen), A berjumlah 10
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
87
orang (17.2 persen), D berjumlah 9 orang (15.5 persen), E berjumlah 4 orang (6.9
persen), F berjumlah 3 orang (5.2 persen) dan G berjumlah 2 orang (3.4 persen).
Tabel IV.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat Pangkat (Grade) Frekuensi Persen (%)
A 10 17.2 B 18 31.0 C 12 20.7 D 9 15.5 E 4 6.9 F 3 5.2 G 2 3.4
Total 58 100.0 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Hasil dari tabel di atas bila dikaitkan dengan masa kerja dapat dikatakan bahwa
perusahaan juga mempertahankan pegawai-pegawai senior yang memiliki
kemampuan dan prestasi dalam pekerjaan. Itu sebabnya responden yang memiliki
pangkat (grade) A, B, dan C masih dominan.
IV.1.2.4. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja
Karakteristik responden berdasarkan masa kerja, hasil penelitian menunjukan
bahwa mayoritas responden dengan masa kerja berada antara 1 - 5 tahun berjumlah
25 orang (43.1 persen), masa kerja >10 tahun berjumlah 22 orang (37.9 persen) dan
yang masa kerja 6 - 10 tahun berjumlah 11 orang (19 persen).
Tabel IV.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja (Tahun) Frekuensi Persen (%)
01 - 05 25 43.1 06 - 10 11 19.0
> 10 22 37.9 Total 58 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
88
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut terlihat bahwa mayoritas responden
berdasarkan masa kerja merupakan pegawai baru yang belum lama bekerja pada PT.
PP London Sumatra Indonesia Tbk. Ada kemungkinan perusahaan melakukan sistem
kontrak pada para pegawai yang baru direkrut.
IV.1.2.5. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terkahir, hasil penelitian
menunjukan bahwa mayoritas responden yang menjadi pegawai berdasarkan
pendidikan terakhir SMA berjumlah 24 orang (41.4 persen), S1 berjumlah 17 orang
(29.3 persen), D3 berjumlah 10 orang (17.2 persen), SMP berjumlah 5 orang (8.6
persen), S2 berjumlah 1 orang (1.7 persen), dan SD berjumlah 1 orang (1.7 persen).
Tabel IV.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Frekuensi Persen (%)
SD 1 1.7 SMP 5 8.6 SMA 24 41.4 D3 10 17.2 S1 17 29.3 S2 1 1.7
Total 58 100.0 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa perusahaan berupaya untuk
menggunakan tenaga kerja pada umur produktif. Itu sebabnya mayoritas responden
berdasarkan pendidikan terakhir berada pada tingkat SMA sampai S1. Pegawai yang
memiliki tingkat pendidikan rendah adalah pegawai yang sudah mengabdi lebih lama
dibandingkan dengan pegawai-pegawai lain dan sudah banyak memberikan
kontribusi pada perusahaan. Karena umur pegawai ini sudah memasuki masa pensiun
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
89
maka perusahaan berusaha untuk mempertahankan pegawai yang bersangkutan
sampai mengakhiri masa kerjanya pada perusahaan.
IV.1.2.6. Karakteristik responden berdasarkan metode pelatihan
Karakteristik responden berdasarkan metode pelatihan yang pernah diikuti,
hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden yang pernah mengikuti
pelatihan dalam kerja berjumlah 52 orang (59.8 persen), sedangkan responden yang
pernah mengikuti pelatihan luar kerja berjumlah 35 orang (40.2 persen).
Tabel IV.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Metode Pelatihan Metode Pelatihan Frekuensi Persen (%)
Pelatihan dalam kerja 52 59.8 Pelatihan luar kerja 35 40.2
Total 87 100.0 Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Karakteristik responden berdasarkan metode pelatihan ini dilihat dari berapa
banyak seorang pegawai mengikuti program pelatihan dan pengembangan. Apabila
dilihat dari total 58 orang responden, maka 52 orang (89.65 persen) responden pernah
mengikuti pelatihan dalam kerja dan 35 orang (60.4 persen) pernah mengikuti
pelatihan luar kerja. Hal ini berarti bahwa ada beberapa responden yang pernah
mengikuti pelatihan dalam kerja dan pernah pula mengikuti pelatihan luar kerja.
Pelatihan dalam kerja menjadi mayoritas dikarenakan perusahaan hampir
secara rutin mengadakan pelatihan dengan metode seperti ini, walaupun jumlah
pelaksanaan sedikit berkurang. Metode seperti ini akan memiliki dampak langsung
pada pegawai dan tidak dibutuhkan waktu yang lama bagi pegawai untuk
mengaplikasikan hasil pelatihan tersebut dalam penyelesaian pekerjaan. Selain itu
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
90
perusahaan tidak membutuhkan dana yang besar untuk mengadakan program
pelatihan dan pengembangan seperti ini.
IV.1.2.7. Karakteristik responden berdasarkan gaji
Karakteristik responden berdasarkan gaji, hasil penelitian menunjukan bahwa
mayoritas responden dengan tingkat gaji berada antara Rp 2.000.000,- hingga
Rp 3.000.000,- berjumlah 29 orang (50 persen), Rp 1.000.000,- hingga Rp 2.000.000
berjumlah 20 orang (34.5 persen), dan tingkat gaji >Rp 3.000.000,- berjumlah 9
orang (15.5 persen).
Tabel IV.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Gaji Gaji (Rp) Frekuensi Persen
1.000.000 - 2.000.000 20 34.5 2.000.000 - 3.000.000 29 50.0
> 3.000.000 9 15.5 Total 58 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat dilihat mayoritas responden
dengan gaji berada antara Rp 2.000.000,- hingga Rp 3.000.000,-. Ini menunjukkan
bahwa pemberian gaji pada PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk sudah diatas
Upah Minimum Provinsi kota Medan sebesar Rp 905.000,- yang ditetapkan
pemerintah. Dengan kata lain, perusahaan sudah berupaya untuk memberikan
kesejahteraan yang baik pada para pegawainya.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
91
IV.1.3. Penjelasan Responden PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Medan
IV.1.3.1. Penjelasan responden atas variabel pelatihan dan pengembangan
Penjelasan responden atas kesesuaian antara materi program pelatihan dan
pengembangan yang telah diikuti dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas,
menunjukkan mayoritas responden yang berjumlah 36 orang (62.1 persen)
menyatakan bahwa materi program pelatihan dan pengembangan yang telah diikuti
sesuai dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas. Sedangkan 22 orang responden
(37.9 persen) menyatakan sangat sesuai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa seluruh
responden telah merasakan kesesuaian antara materi program pelatihan dan
pengembangan yang telah diikuti dengan kebutuhan dalam pelaksanaan tugas.
Manfaat dari mengikuti program pelatihan dan pengembangan ini dirasakan oleh
setiap pegawai dalam menyelesaikan setiap pekerjaan. Selain efektivitas dalam
bekerja, pegawai juga dapat mengembangkan kepribadian dan tanggung jawab
terhadap pekerjaan. Hal ini juga tidak terlepas dari peraturan perusahaan untuk lebih
memprioritaskan pegawai yang benar-benar membutuhkan pelatihan dan
pengembangan berkaitan dengan pekerjaan pegawai tersebut.
Penjelasan responden atas kemudahan metode pelatihan yang pernah diikuti,
menunjukkan responden yang berjumlah 33 orang (56.9 persen) menyatakan metode
pelatihan yang pernah diikuti oleh responden adalah mudah untuk diikuti. Responden
yang menyatakan kurang mudah sebanyak 24 orang (41.4 persen) dan 1 orang
responden (1.7 persen) menyatakan sangat mudah. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa mayoritas responden merasa mudah untuk memahami metode pelatihan yang
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
92
pernah diikuti pegawai. Hal ini dikarenakan sebagian besar pegawai telah mengikuti
pelatihan dengan metode latihan dalam bekerja (on the job training) atau pelatihan
praktek dengan menggunakan suasana dan tempat bekerja. Metode ini dinilai mudah
karena pegawai dapat mempraktekkan langsung teori yang diperoleh dari instruktur
pelatihan. Sedangkan responden yang menyatakan kurang mudah menilai bahwa
program pelatihan dan pengembangan yang pernah diikuti membutuhkan waktu
hingga berhari-hari, sehingga teori yang diberikan oleh instruktur tidak dapat
diaplikasikan langsung dalam pekerjaan. Umumnya metode yang digunakan adalah
off the job training atau pelatihan di luar tempat bekerja.
Penjelasan responden atas kemampuan instruktur pelatihan dalam
menyampaikan materi menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 38 orang (65.5
persen) menyatakan instruktur pelatihan mampu dalam menyampaikan materi.
Sekitar 10 orang (17.2 persen) menyatakan kurang mampu dan 10 orang (17.2
persen) menyatakan sangat mampu. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan instruktur pelatihan mampu dalam menyampaikan materi. Hal
ini dikarenakan penguasaan materi pelatihan yang sangat baik oleh instruktur. Selain
menguasai materi, insruktur juga menyampaikan materi melalui tahapan yang
tersusun dengan baik hingga para peserta memahami betul materi yang disampaikan
oleh instruktur. Sedangkan responden yang menyatakan kurang mampu biasanya
sudah pernah mengikuti program pelatihan dan pengembangan lebih dari satu kali,
dan responden sering kali membandingkan antara satu instruktur dengan instruktur
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
93
lain. Hal ini juga dapat diakibatkan karena perbedaan kemampuan responden dalam
menganalisis materi yang disampaikan oleh instruktur.
Penjelasan responden atas pelaksanaan pelatihan dan pengembangan
menggunakan waktu latihan sambil bekerja (on the job training) menunjukkan bahwa
responden yang berjumlah 49 orang (84.5 persen) menyatakan kurang setuju
pelaksanaan pelatihan dan pengembangan menggunakan waktu latihan sambil
bekerja, sedangkan 9 orang (15.5 persen) menyatakan setuju. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan pelaksanaan pelatihan dan
pengembangan menggunakan waktu latihan sambil bekerja kurang setuju. Hal ini
dikarenakan apabila program pelatihan dan pengembangan menggunakan waktu
latihan sambil bekerja maka pada saat yang bersamaan pula seorang pegawai akan
menunda pekerjaan yang harus diselesaikan pada saat itu. Penundaan pekerjaan ini
akan mengakibatkan penumpukan pekerjaan pegawai yang bersangkutan. Beberapa
pegawai bahkan menginginkan pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan
dapat diadakan pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga tidak mengganggu aktivitas
hari-hari lain yang difokuskan untuk mengerjakan pekerjaan kantor secara rutin.
Sedangkan responden yang menyatakan setuju menilai bahwa program pelatihan dan
pengembangan merupakan bagian dari pembelajaran yang mendukung pekerjaan
pegawai. Karena program tersebut berhubungan dengan pekerjaan maka sebaiknya
menggunakan jam kerja sehari-hari, sehingga tidak mengganggu waktu istirahat atau
weekend pegawai yang bersangkutan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
94
Penjelasan responden atas kenyamanan fasilitas yang disediakan selama
program pelatihan dan pengembangan menunjukkan bahwa responden yang
berjumlah 47 orang (81 persen) menyatakan fasilitas yang disediakan selama program
pelatihan dan pengembangan adalah nyaman. Sekitar 11 orang (19 persen)
menyatakan sangat nyaman. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
merasakan kenyamanan fasilitas yang disediakan selama program pelatihan dan
pengembangan. Fasilitas yang umum dirasakan para peserta pelatihan dan
pengembangan selama mengikuti program tersebut seperti kelengkapan ruang
pertemuan tempat pelaksanaan pelatihan dan pengembangan. Penyediaan fasilitas
penginapan yang memuaskan apabila pelatihan diadakan di luar kota, hingga peyajian
makanan yang memuaskan selera para peserta pelatihan.
IV.1.3.2. Penjelasan responden atas variabel kompensasi
Penjelasan responden atas kesesuaian gaji yang diterima dengan kinerja yang
telah dilakukan menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 38 orang (65.5
persen) menyatakan gaji yang diterima responden dengan kinerja yang telah
dilakukan adalah kurang sesuai. Jumlah responden sebanyak 20 orang (34.5 persen)
menyatakan sesuai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan gaji yang diterima responden kurang sesuai dengan kinerja yang telah
dilakukan. Hal ini dikarenakan beban tugas yang diberikan senantiasa bertambah
akan tetapi tidak diiringi dengan pertambahan gaji yang diterima. Sedangkan
responden yang menyatakan setuju lebih realistis mengakui keterbatasan kemampuan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
95
pribadi pegawai dengan pekerjaan yang telah diselesaikan. Artinya, pegawai yang
masih mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan,
maka gaji yang diterima dianggap masih sesuai dengan kinerja.
Penjelasan responden atas cara pemberian bonus disesuaikan dengan penilaian
kerja menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 44 orang (75.9 persen)
menyatakan sangat setuju cara pemberian bonus disesuaikan dengan penilaian kerja.
Sekitar 14 orang (24.1 persen) menyatakan setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas responden sangat setuju apabila cara pemberian bonus disesuaikan dengan
penilaian kerja. Hal ini akan membuat para pegawai lebih termotivasi dalam
menyelesaikan pekerjaan. Pegawai juga mengharapkan pihak manajer untuk
memberikan penilaian yang obyektif dan transparan terhadap kinerja yang telah
dilakukan bukan hanya dilihat dari segi kuantitas pekerjaan akan tetapi penilaian dari
kualitas pekerjaan yang telah diselesaikan oleh pegawai yang bersangkutan. Dengan
melakukan hal ini diharapkan tidak terjadi konflik antara pegawai yang berprestasi
dan kurang berprestasi.
Penjelasan responden atas kesesuaian waktu lembur dengan uang lembur yang
diberikan oleh perusahaan menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 38 orang
(65.5 persen) menyatakan kurang sesuai. Sekitar 20 orang (34.5 persen) menyatakan
sesuai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan kurang
sesuai waktu lembur dengan uang lembur yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini
disebabkan oleh alasan-alasan yang bersifat pribadi. Pegawai merasa sudah
mengorbankan waktu untuk berkumpul bersama keluarga, resiko keamanan dan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
96
keselamatan lebih besar apabila pulang lebih larut, hingga faktor kesehatan pribadi
yang menjadi tolok ukur seorang pegawai menginginkan uang lembur yang lebih
ditingkatkan. Sedangkan sebagian responden menyatakan sesuai, beranggapan
apabila pemberian uang lembur itu sudah mengikuti ketentuan yang berlaku maka
perusahaan dinilai sudah menjalankan kewajiban sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.
Penjelasan responden atas kelengkapan fasilitas kesehatan yang diberikan
perusahaan pada pegawainya menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 43
orang (74.1 persen) menyatakan fasilitas kesehatan yang diberikan perusahaan pada
pegawainya lengkap. Sekitar 15 orang (25.9 persen) menyatakan sangat lengkap.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan fasilitas
kesehatan yang diberikan perusahaan pada pegawainya lengkap. Hal ini dapat dilihat
dari adanya klinik perusahaan yang disediakan di kantor, dan beberapa rumah sakit
rujukan bagi pegawai PT. PP Lonsum Indonesia Tbk yakni rumah sakit Gleni serta
rumah sakit dan klinik Permata Bunda.
Penjelasan responden atas pemberian fasilitas perumahan pada pegawai
menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 29 orang (50 persen) menyatakan
setuju dan sangat setuju atas pemberian fasilitas perumahan pada pegawai. Hal ini
dikarenakan masih banyak pegawai yang belum memiliki rumah pribadi dan
diharapkan perusahaan senantiasa mengupayakan untuk memberikan kemudahan bagi
para pegawai yang ingin memiliki rumah pribadi tersebut. Kemudahan yang
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
97
dimaksud adalah bantuan kredit rumah atau kredit ringan terhadap perumahan yang
didirikan oleh perusahaan bagi pegawai yang akan membelinya.
Penjelasan responden atas promosi jenjang karier yang diberikan kepada
pegawai dinilai dari prestasi kerjanya menunjukkan bahwa 29 orang responden (50
persen) menyatakan setuju dan 29 orang responden (50 persen) lainnya menyatakan
sangat setuju. Hal ini dikarenakan pegawai yang dipromosi sebaiknya adalah pegawai
yang memiliki prestasi dalam kinerjanya. Pegawai yang penilaian kinerjanya baik
selayaknya mendapatkan penghargaan dari perusahaan baik yang berupa promosi
maupun kenaikan gaji.
IV.1.3.3. Penjelasan responden atas variabel kinerja
Penjelasan responden atas kesesuaian antara banyaknya pekerjaan yang ada
dengan kemampuan yang dimiliki menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 44
orang (75.9 persen) menyatakan telah sesuai antara banyaknya pekerjaan yang ada
dengan kemampuan yang dimiliki. Sekitar 10 orang (17.2 persen) menyatakan sangat
sesuai dan 4 orang (6.9 persen) menyatakan kurang sesuai. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan telah sesuai antara banyaknya
pekerjaan yang ada dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini dikarenakan setiap
pegawai masih merasa mampu untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan,
walaupun jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan semakin bertambah banyak.
Sedangkan yang menyatakan kurang sesuai melihat bahwa bobot dari pekerjaan yang
harus diselesaikan terlalu membebani pegawai sehingga tidak semua pekerjaan dapat
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
98
diselesaikan dengan baik. Selain itu latar belakang pendidikan juga dirasakan
pegawai mempengaruhi banyak pekerjaan uang dapat diselesaikan.
Penjelasan responden atas ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan lebih
diutamakan menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 40 orang (69 persen)
menyatakan setuju jika ketelitian dalam menyelesaikan pekerjaan lebih diutamakan.
Sekitar 18 orang (31 persen) menyatakan sangat setuju. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika ketelitian dalam menyelesaikan
pekerjaan lebih diutamakan. Hal ini dikarenakan setiap pegawai memiliki kesadaran
yang tinggi atas tanggung jawab pekerjaan yang diberikan. Dengan tanggung jawab
yang dimiliki tentu akan membuat pegawai senantiasa berupaya melakukan sesuatu
yang terbaik untuk menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan yang
diharapkan.
Penjelasan responden atas penyelesaian pekerjaan yang tepat pada waktu yang
telah ditentukan menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 41 orang (70.7
persen) menyatakan setuju penyelesaian pekerjaan yang tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Sekitar 13 orang (22.4 persen) menyatakan sangat setuju dan 4 orang (6.9
persen) menyatakan kurang setuju. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju penyelesaian pekerjaan yang tepat pada waktu yang
telah ditentukan. Hal ini berhubungan dengan pekerjaan lain yang juga harus
diselesaikan. Apabila satu pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya tentu
tidak akan mempengaruhi pekerjaan yang akan datang. Sebaliknya, dengan
tertundanya satu pekerjaan dapat mengakibatkan penumpukan tugas-tugas berikut
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
99
yang juga wajib untuk diselesaikan. Sedangkan minoritas menyatakan apabila
ketepatan waktu sulit untuk dipenuhi jika pekerjaan yang harus diselesaikan
berhubungan dengan pekerjan pegawai lain atau departemen lain. Cepat atau lambat
pekerjaan yang dapat dikerjakan seorang pegawai juga dipengaruhi oleh kinerja
pegawai lain dalam menyelesaikan data-data yang dibutuhkan.
Penjelasan responden atas kesediaan bekerja sama dalam tim dengan rekan
kerja untuk tercapainya tujuan bersama menunjukkan bahwa responden yang
berjumlah 41 orang (70.7 persen) menyatakan bersedia bekerja sama dalam tim
dengan rekan kerja untuk tercapainya tujuan bersama. Sekitar 17 orang (29.3 persen)
menyatakan sangat bersedia. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan bersedia bekerja sama dalam tim dengan rekan kerja untuk tercapainya
tujuan bersama. Pekerjaan yang diselesaikan bersama tentu akan lebih baik karena
hasil dari pekerjaan itu merupakan gabungan pemikiran anggota tim yang dapat
saling melengkapi untuk kesempurnaan tugas. Bekerja secara tim juga dapat
meningkatkan efektivitas kerja dan efisiensi waktu yang tersedia.
IV.1.3.4. Penjelasan responden atas variabel keadilan
Penjelasan responden atas kesesuaian antara jenis pekerjaan dengan gaji yang
diterima menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 51 orang (87.9 persen)
menyatakan telah sesuai antara antara jenis pekerjaan dengan gaji yang diterima.
Responden berjumlah 7 orang (12.1 persen) menyatakan kurang sesuai. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan jenis pekerjaan sesuai dengan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
100
gaji yang diterima. Hal ini dikarenakan pegawai membandingkan masing-masing
pekerjaan yang menuntut tanggung jawab dan resiko tersendiri, sehingga wajar
apabila semakin besar tanggung jawab, semakin besar resiko maka semakin besar
pula gaji yang harus diterima. Sedangkan responden menyatakan kurang sesuai
karena selama ini besarnya gaji ditentukan oleh penilaian kinerja masing-masing
pegawai. Jadi belum pasti pegawai dengan jenis pekerjaan yang menuntut tanggung
jawab dan resiko lebih besar akan mendapatkan gaji lebih besar pula dibanding
pegawai lain dengan penilaian kinerja yang tinggi tetapi tanggung jawab dan resiko
pekerjaan kecil.
Penjelasan responden atas kesesuaian antara resiko pada pekerjaan dengan gaji
yang diterima menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 36 orang (62.1 persen)
menyatakan telah sesuai antara resiko pada pekerjaan dengan gaji yang diterima.
Sekitar 14 orang (24.1 persen) menyatakan kurang sesuai dan 8 orang (13.8 persen)
menyatakan tidak sesuai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan resiko pada pekerjaan sesuai dengan gaji yang diterima. Pegawai
merasakan bahwa tugas yang diselesaikan sejauh ini belum menuntut tanggung jawab
yang cukup besar, sehingga pegawai dapat menerima besarnya gaji sudah sesuai
dengan resiko kecil yang dihadapi dalam menyelesaikan tugas. Sedangkan sebagian
pegawai menyatakan kurang sesuai bahkan tidak sesuai karena resiko yang dihadapi
pegawai tekadang lebih besar dibanding dengan yang dihadapi seorang staf, akan
tetapi gaji yang diterima pegawai jauh lebih sedikit dibanding dengan gaji staf.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
101
Penilaian seperti ini ditujukan bagi para staf yang kurang bertanggung jawab atas
kesalahan dalam pengawasan kinerja pegawai bawahannya.
Penjelasan responden atas kesesuaian antara tanggung jawab atas pekerjaan
dengan gaji yang diterima menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 40 orang
(69 persen) menyatakan telah sesuai antara tanggung jawab atas pekerjaan dengan
gaji yang diterima. Sekitar 18 orang (31 persen) menyatakan kurang sesuai. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan tanggung jawab atas
pekerjaan sesuai dengan gaji yang diterima. Setiap pegawai menjalankan tugas atas
petunjuk masing-masing atasan. Atasan yang memberikan tugas senantiasa mengacu
pada kemampuan dan penilaian masing-masing pegawai dilihat dari penilaian kinerja
pegawai sebelumnya. Dengan demikian tugas yang diberikan senantiasa sesuai
dengan kemampuan pegawai. Kemampuan pegawai ini yang menjadi tolok ukur
pemberian gaji setiap pegawai, maka pegawai merasa bahwa gaji yang diterima
sesuai dengan tanggung jawab suatu pekerjaan. Sedangkan responden yang
menyatakan kurang sesuai melihat perbedaan gaji antara pegawai dengan staf terlalu
besar bila dibandingkan dengan tanggung jawab pada pekerjaan yang tidak terlalu
berbeda.
Penjelasan responden atas kesesuaian antara jabatan yang diemban pegawai
dengan gaji yang diterima menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 54 orang
(93.1 persen) menyatakan telah sesuai antara jabatan yang diemban pegawai dengan
gaji yang diterima. Responden menyatakan kurang sesuai sebanyak 4 orang (6.9
persen). Hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan jabatan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
102
yang diemban pegawai sesuai dengan gaji yang diterima. Setiap pegawai yang
mendapatkan kepercayaan untuk menduduki suatu jabatan tertentu dalam PT.PP.
Lonsum Indonesia Tbk biasanya mendapatkan promosi berupa kenaikan pangkat
(grade) seseorang. Kenaikan pangkat tersebut juga diikuti dengan kenaikan
tunjangan-tunjangan yang berhubungan dengan jabatan pegawai bersangkutan.
Sedangkan 4 orang yang menyatakan kurang sesuai menilai pangkat (grade)
seseorang yang menempati jabatan tertentu tidak sama dengan pangkat pada jabatan
yang setingkat pada departemen lain. Perdedaan sepeti ini dapat menimbulkan
perasaan ketidakadilan antara sesama pengemban jabatan.
IV.1.3.5. Penjelasan responden atas variabel kelayakan
Penjelasan responden atas perusahaan memberikan gaji/upah sama dengan
upah minimum provinsi tahun 2009 menunjukkan bahwa responden yang berjumlah
34 orang (58.6 persen) menyatakan setuju jika perusahaan memberikan gaji/upah
sama dengan upah minimum provinsi tahun 2009. Sekitar 19 orang (32.8 persen)
menyatakan kurang setuju dan 5 orang (8.6 persen) menyatakan tidak setuju. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju jika
perusahaan memberikan gaji/upah sama dengan upah minimum provinsi tahun 2009.
Pegawai menyetujui besar gaji/upah mengikuti UMP yang berlaku karena hal ini
sudah menjadi peraturan dan ketentuan pemerintah. Akan tetapi pegawai
mengharapkan pihak perusahaan memberikan tunjangan-tunjangan lain di luar
gaji/upah pokok yang diterima pegawai berdasarkan UMP tersebut. Sedangkan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
103
responden yang kurang menyetujui hal ini beranggapan bahwa gaji/upah yang
diterima apabila disamakan dengan UMP masih belum bisa memenuhi kebutuhan
sehari-hari, terutama bagi pegawai yang sudah memiliki keluarga sendiri.
Penjelasan responden atas kesesuaian gaji yang diterima dengan gaji yang
diterima pegawai pada perusahaan lain yang sejenis menunjukkan bahwa responden
yang berjumlah 46 orang (79.3 persen) menyatakan sangat sesuai gaji yang diterima
dengan gaji yang diterima pegawai pada perusahaan lain yang sejenis. Sekitar 12
orang (20.7 persen) menyatakan kurang sesuai. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas responden sangat sesuai gaji yang diterima dengan gaji yang diterima
pegawai pada perusahaan lain yang sejenis. Hal ini diketahui pegawai setelah
membandingkannya dengan teman atau keluarga yang bekerja pada perusahaan
swasta yang juga bergerak di bidang perkebunan. Sedangkan minoritas menyatakan
kurang sesuai menilai dari sisi beban tugas yang harus dikerjakan dibandingkan
dengan pegawai pada perusahaan lain kemudian baru dikaitkan dengan besar gaji
yang diterima.
Penjelasan responden atas kesesuaian gaji dengan tingkat harga kebutuhan
pokok yang berlaku menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 25 orang (43.1
persen) menyatakan sangat sesuai gaji dengan tingkat harga kebutuhan pokok yang
berlaku. Sekitar 23 orang (39.7 persen) menyatakan kurang sesuai dan 10 orang (17.2
persen) menyatakan tidak sesuai. Pegawai yang merasa sangat sesuai antara gaji
dengan tingkat harga kebutuhan pokok yang berlaku dapat dikatakan adalah para
pegawai yang memiliki pendapatan lebih dari 2 (dua) juta rupiah. Selain jumlahnya
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
104
yang sudah jauh melebihi UMP, besar pula kemungkinan dengan jumlah itu seorang
pegawai sudah lebih fleksibel mengatur keuangan pribadi dalam mencukupi setiap
kebutuhan hidupnya. Sedangkan bagi pegawai yang menyatakan kurang sesuai
bahkan tidak sesuai memiliki alasan tertentu, diantaranya adalah banyak anggota
keluarga yang harus ditanggung, biaya pendidikan bagi putra-putri yang semakin
tinggi, serta biaya tak terduga lain yang belum dapat terpenuhi dengan gaji/upah yang
diterima pegawai.
IV.1.3.6. Penjelasan responden atas variabel pemberian kompensasi
Penjelasan responden atas kemampuan perusahaan untuk memberikan segala
bentuk kompensasi seperti gaji, insentif, dan bonus menunjukkan bahwa responden
yang berjumlah 40 orang (69 persen) menyatakan mampu jika perusahaan untuk
memberikan segala bentuk kompensasi seperti gaji, insentif, dan bonus. Sekitar 9
orang (15.5 persen) menyatakan sangat mampu dan kurang mampu. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan mampu jika perusahaan untuk
memberikan segala bentuk kompensasi seperti gaji, insentif, dan bonus. Setiap
pegawai sudah pasti mengetahui bahwa PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk adalah
perusahaan yang sudah menjalankan aktivitas usaha selama lebih dari 1 (satu ) abad.
Perusahaan juga memiliki perkebunan dengan luas + 200.000 (dua ratus ribu) hektar
yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Dengan kemampuan
perusahaan untuk bertahan dan masih menjalankan aktivitas usahanya dapat
dikatakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk memberikan dan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
105
meningkatkan kesejahteraan para pegawai melalui pemberian kompensasi yang
sesuai dengan kredibilitas perusahaan. Akan tetapi, bagi pegawai yang menyatakan
kurang mampu menilai bahwa perusahaan masih menanggung beban hutang yang
jumlahnya cukup besar. Selain itu peralihan kepemilikan PT. PP. Lonsum Indonesia
Tbk pada perusahaan lain semakin menguatkan persepsi sebagian pegawai yang
menyatakan bahwa perusahaan kurang mampu untuk memberikan segala bentuk
kompensasi pada para pegawai.
Penjelasan responden atas pengaruh serikat pekerja yang ada diperusahaan
dalam memperjuangkan hak pegawai dalam hal penetapan kompensasi menunjukkan
bahwa responden yang berjumlah 20 orang (34.5 persen) menyatakan berpengaruh.
Sekitar 16 orang (27.6 persen) menyatakan tidak berpengaruh, 11 orang (19 persen)
menyatakan kurang berpengaruh, 7 orang (12.1 persen) menyatakan sangat
berpengaruh, dan 4 orang (6.9 persen) menyatakan sangat tidak berpengaruh. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa responden yang menyatakan keberadaan serikat pekerja
diperusahaan berpengaruh dalam memperjuangkan hak pegawai dalam hal penetapan
kompensasi memiliki pandangan bahwa serikat pekerja merupakan wadah untuk
menampung setiap keluhan dan aspirasi yang disampaikan pegawai dalam
perusahaan. Serikat pekerja juga menjadi tumpuan bagi pegawai dalam
memperjuangkan hak-hak pegawai yang tidak dipenuhi oleh perusahaan. Sedangkan
sebagian responden yang menyatakan tidak berpengaruh memiliki penilaian bahwa
serikat pekerja tidak sungguh-sungguh menyalurkan setiap aspirasi maupun keluhan-
keluhan pegawai yang merasa tidak diperhatikan oleh perusahaan. Dasar penilaian ini
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
106
dilihat pada kenyataan bahwa anggota serikat pekerja adalah pegawai perusahaan,
sehingga pegawai yang merasakan ketidakpuasan akan kinerja serikat pekerja karena
adanya intervensi tertentu oleh perusahaan terhadap aspirasi dan keluhan-keluhan
yang disampaikan.
Penjelasan responden atas diperlukannya peranan pemerintah dalam
menentukan besarnya kompensasi yang disesuaikan dengan kebutuhan hidup
sekarang menunjukkan bahwa responden yang berjumlah 27 orang (46.6 persen)
menyatakan diperlukan. Sekitar 24 orang (41.4 persen) menyatakan sangat
diperlukan, dan 7 orang (12.1 persen) menyatakan kurang diperlukan. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan diperlukan peranan
pemerintah dalam menentukan besarnya kompensasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan hidup sekarang. Tanpa ada peranan pemerintah dikhawatirkan perusahaan
akan semena-mena dalam membuat dan menentukan kebijakan yang berhubungan
dengan kesejahteraan pegawai. Sedangkan minoritas responden menyatakan kurang
diperlukan peranan pemerintah dalam menentukan besarnya kompensasi yang
disesuaikan dengan kebutuhan hidup sekarang beranggapan bahwa pemerintah lebih
berpihak pada perusahaan dibandingkan keberpihakan pemerintah pada kesejahteraan
para pegawai perusahaan tersebut. Salah satu peranan pemerintah yang dianggap
kurang memuaskan adalah tentang penetapan UMP yang dijadikan standar pemberian
gaji/upah oleh perusahaan, sedangkan jumlah UMP tersebut masih jauh dari harapan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup para pegawai.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
107
IV.2. Pembahasan
IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama
IV.2.1.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis pertama
a. Uji Normalitas
Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal
dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um P
rob
Dependent Variable: Kinerja
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.8. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama
Berdasarkan pada Gambar IV.8 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data
berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Pengujian
normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat
pada lampiran 6: Uji NPar yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
108
tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar 1.055 dan
nilai asymp.Sig. (2-tailed) 0.216 > α (0.05), maka nilai residual terstandarisasi.
Dengan demikian maka model Analisis Regresi Berganda hipotesis pertama tersebut
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan
antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini
menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard
error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Tabel IV.8. Hasil Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF 1 (Constant) Pelatihan dan pengembangan .566 1.768 Kompensasi .566 1.768
a Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan pada Tabel IV.8 di atas diketahui bahwa nilai Variance Inflation
Factor (VIF) untuk variabel bebas yang terdiri atas pelatihan dan pengembangan
serta kompensasi lebih kecil dari 5 (VIF < 5). Dengan demikian persamaan Analisis
Regresi Berganda hipotesis pertama terbebas dari asumsi multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
109
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
-1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regr
essi
on S
tude
ntiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Kinerja
Scatterplot
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.9. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Pertama
Berdasarkan pada Gambar IV.9 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis pertama terbebas dari asumsi
heteroskedastisitas.
IV.2.1.2. Hasil regresi hipotesis pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa pelatihan dan pengembangan (X1) serta
kompensasi (X2) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) pada PT. PP. Lonsum
Indonesia Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
110
Tabel IV.9. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Pertama Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.061 2.084 Pelatihan dan Pengembangan .329 .112 .386 Kompensasi .302 .110 .360
a Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan pada Tabel IV.9 di atas, maka persamaan Analisis Regresi
Berganda dalam penelitian adalah :
Ŷ = 3.061 + 0.329X1 + 0.302X2
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa pelatihan dan pengembangan
(X1), serta kompensasi (X2) memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kinerja
pegawai (Y) pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Pelatihan dan
pengembangan (X1), serta kompensasi (X2) mempunyai koefisien regresi positif yang
membuktikan kontibusinya terhadap kinerja pegawai (Y).
Pelatihan dan pengembangan merupakan usaha untuk memperbaiki kinerja
pegawai pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya.
Supaya efektif, pelatihan dan pengembangan biasanya harus mencakup pengalaman
belajar, aktivitas-aktivitas yang terencana, dan di desain sebagai jawaban atas
kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan. Secara ideal pelatihan dan
pengembangan harus di desain untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi, yang
pada waktu yang bersamaan juga mewujudkan tujuan-tujuan dari para pegawai secara
perseorangan. Jadi pelatihan dan pengembangan bermanfaat dalam situasi dimana
para pegawai kekurangan kecakapan dan pengetahuan. Kegiatan ini sebagai sarana
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
111
yang ditujukan pada upaya untuk lebih mengaktivkan kerja para pegawai yang kurang
aktiv sebelumnya, mengurangi dampak-dampak negatif yang dikarenakan kurangnya
pendidikan dan pengalaman yang terbatas, atau kurangnya kepercayaan diri pegawai
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Pengurangan pelatihan dan pengembangan juga dapat mengakibatkan
kejenuhan pada pegawai yang merasa bahwa sesuatu yang telah dikerjakannya terlalu
monoton, tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu, dan tidak mengalami
tantangan tertentu dalam penyelesaian pekerjaannya.
Berkaitan dengan hasil penelitian pada hipotesis pertama maka dapat dikatakan
bahwa PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan telah berhasil dalam meningkatkan
kinerja pegawai dengan melakukan pendekatan terhadap kemampuan pegawai
melalui pelatihan dan pengembangan. Artinya semakin baik pelaksanaan pelatihan
dan pengembangan maka akan semakin baik atau semakin meningkat pula kinerja
pegawai.
Kompensasi juga memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja pegawai
PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Kompensasi diartikan sebagai penghargaan /
ganjaran pada para pegawai yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan
tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja.
Setiap pegawai tentu mengharapkan seluruh kebutuhannya dapat terpenuhi
dengan bekerja pada suatu perusahaan, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua
kebutuhan pegawai dapat diberikan perusahaan. Kesenjangan seperti inilah yang
harus dikurangi, artinya perusahaan senantiasa diharapkan memberikan kompensasi
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
112
yang memadai kepada para pegawai yang memiliki prestasi kerja yang baik. Namun
apabila para pegawai memandang kompensasi yang diberikan tidak memadai, maka
kinerja, motivasi, dan kepuasan kerja mereka bisa turun secara drastis.
Kompensasi sangat mempengaruhi perusahaan dan pegawai, di pihak
perusahaan pemberian kompensasi dilakukan untuk mempertahankan sumber daya
yang berkualitas, sementara bagi pegawai pemberian kompensasi dapat memberikan
dorongan bagi pegawai untuk mencapai tingkat prestasi kerja yang lebih tinggi.
Beban kerja yang semakin bertambah bila tidak diimbangi dengan pemberian
kompensasi yang memadai maka akan mengakibatkan kejenuhan bagi pegawai
sehingga kinerja akan menurun. Bila hal ini terjadi, pegawai akan merasa tidak
adanya perhatian dan penghargaan oleh pihak perusahaan atas prestasi kerja yang
dihasilkan sehingga tidak memberikan semangat bagi pegawai untuk meningkatkan
kinerja lebih baik lagi.
PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk telah memberikan beberapa kompensasi kepada
pegawai sebagai upaya perusahaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para
pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kompensasi yang diterima
pegawai maka kinerja pegawai juga akan semakin baik.
Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas pelatihan dan pengembangan (X1), serta kompensasi (X2)
terhadap kinerja pegawai (Y) pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
113
Tabel IV.10. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Pertama
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .680(a) .462 .443 1.10497 a Predictors: (Constant), Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan b Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.10 diperlihatkan nilai koefisien determinasi sebesar
0.462. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan variabel pelatihan dan pengembangan
(X1), serta kompensasi (X2) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kinerja
pegawai (Y) sebesar 46.2%. Sedangkan sisanya sebesar 53.8% adalah pengaruh dari
variabel bebas lain yang tidak diteliti.
IV.2.1.3. Uji serempak hipotesis pertama
Hasil pengujian hipotesis pertama secara serempak dapat dilihat pada Tabel
IV.11 sebagai berirkut:
Tabel IV.11. Hasil Uji F Hipotesis Pertama Mode
l Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 57.744 2 28.872 23.647 .000(a) Residual 67.153 55 1.221 Total 124.897 57
a Predictors: (Constant), Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan b Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.11 di atas ditunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar
23.647 > nilai Ftabel sebesar 3.16, dan sig. α sebesar 0.000a < alpha 5% (0.05). Hal ini
mengindikasikan hasil penelitian menolak Ho dan menerima Ha. Dengan demikian,
pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi secara serempak berpengaruh sangat
signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Ini
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
114
memberi arti bahwa pelaksanaan pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi
yang diberikan pada pegawai sangat menentukan dalam meningkatkan kinerja
pegawai. PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan tidak dapat mengesampingkan
pelatihan dan pengembangan, serta kompensasi sebagai faktor penentu peningkatan
kinerja. Oleh karena itu pelatihan dan pengembangan akan lebih baik apabila
dilakukan secara rutin dan berkesinambungan, serta pemberian kompensasi sesuai
dengan keinginan pegawai agar kinerja pegawai dapat ditingkatkan seperti yang
diinginkan perusahaan.
IV.2.1.4. Uji parsial hipotesis pertama
Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.12
berikut:
Tabel IV.12. Hasil Uji Parsial Hipotesis Pertama Model t Sig.
1 (Constant) 1.469 .148
Pelatihan dan Pengembangan 2.940 .005
Kompensasi 2.739 .008 a Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.12 di atas ditunjukkan hasil sebagai berikut:
1. Nilai thitung untuk variabel pelatihan dan pengembangan (X1) sebesar 2.940 >
nilai ttabel sebesar 2.00, atau nilai sig. t untuk variabel pelatihan dan
pengembangan (X1) sebesar 0.005 < alpha 0.025.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
115
2. Nilai thitung untuk variabel kompensasi (X2) sebesar 2.739 > nilai ttabel sebesar
2.00, atau nilai sig. t untuk variabel penerapan kompensasi (X2) sebesar
0.008 < alpha 0.025.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka variabel pelatihan dan pengembangan
(X1) berpengaruh lebih dominan daripada kompensasi (X2). Artinya, variabel
pelatihan dan pengembangan (X1) lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja
pegawai. Namun hal ini bukan berarti bahwa kompensasi tidak menentukan dalam
peningkatan kinerja, akan tetapi pengaruh kompensasi terhadap kinerja tidak sebesar
pengaruh pelaksanaan pelatihan dan pengembangan pada para pegawai.
IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua
IV.2.2.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis kedua
a. Uji Normalitas
Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal
dilakukan dengan Regression Standarized Residual. Hasil pengujian dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
116
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.10. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua
Berdasarkan pada Gambar IV.10 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data
berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Pengujian
normalitas juga diperkuat oleh nilai Kolmogorov-Smirnov Test yang dapat dilihat
pada lampiran 6: Uji NPar yaitu tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Dari
tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai kolmogorov-smirnov Z sebesar 0.907 dan
nilai asymp.Sig. (2-tailed) 0.383 > α (0.05), maka nilai residual terstandarisasi.
Dengan demikian maka model Analisis Regresi Berganda hipotesis kedua tersebut
memenuhi asumsi normalitas.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
117
b. Uji Multikolonieritas
Multikolineritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan
antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini
menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard
error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Tabel IV.13. Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Kedua Mode
l Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) Keadilan .775 1.290 Kelayakan .775 1.290
a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan pada Tabel IV.13 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk
variabel bebas yang terdiri atas keadilan dan kelayakan lebih kecil dari 5 (VIF < 5).
Dengan demikian persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis kedua terbebas dari
asumsi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
118
-2 -1 0 1
Regression Standardized Predicted Value
-2
-1
0
1
2
Regr
essi
on S
tude
ntiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Scatterplot
Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Gambar IV.11. Hasil Uji Heterokedastisitas Hipotesis Kedua
Berdasarkan pada Gambar IV.11 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persamaan Analisis Regresi Berganda hipotesis kedua terbebas dari asumsi
heteroskedastisitas.
IV.2.2.2. Hasil regresi hipotesis kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa keadilan (X1) dan kelayakan (X2)
berpengaruh terhadap pemberian kompensasi (Y) pada PT. PP. Lonsum Indonesia
Tbk Medan.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
119
Tabel IV.14. Hasil Uji Koefisien Regresi Hipotesis Kedua Mode
l Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.109 1.781 Keadilan .382 .135 .303 Kelayakan .438 .090 .521
a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan pada Tabel IV.14 di atas, maka persamaan Analisis Regresi
Berganda dalam penelitian adalah :
Ŷ = 1.109 + 0.382X1 + 0.438X2
Pada persamaan tersebut dapat dilihat bahwa keadilan (X1) dan kelayakan (X2)
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemberian kompensasi (Y) pada PT. PP.
Lonsum Indonesia Tbk Medan. Keadilan (X1) dan kelayakan (X2) mempunyai
koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap pemberian
kompensasi (Y).
Tujuan pemberian kompensasi adalah menciptakan penghargaan / imbalan
yang dirasakan adil baik dari segi perusahaan maupun dari segi pegawai. Kompensasi
yang diberikan harus berasaskan equity (keadilan), yang artinya perusahaan akan
memberikan kompensasi dengan melihat prestasi kerja, resiko pekerjaan, dan
tanggung jawab masing-masing pegawai, sehingga dapat memotivasi para pegawai
memperdalam kemampuannya untuk dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.
Jika para pegawai merasa diperlakukan secara tidak adil oleh organisasi maka
akibatnya akan muncul perasaan tidak puas terhadap pekerjaan. Ketidakadilan dapat
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
120
menyebabkan suasana emosi yang tidak menyenangkan dan menyebabkan
berkurangnya minat kerja.
Tolok ukur kelayakan adalah relatif, dimana penetapan besarnya upah atau gaji
didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang
berlaku. Artinya, kelayakan dapat dilihat dari penyesuaian kenaikan upah atau gaji
dengan kenaikan kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus dipenuhi pegawai.
Adanya pemberian kompensasi yang adil dan layak maka diharapkan para
pegawai akan terpacu untuk dapat menyelesaikan tugas yang diembannya dengan
memanfaatkan potensi atau kemampuan yang melekat pada dirinya sehingga kinerja
pegawai akan meningkat pula.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk
Medan senantiasa berupaya menggunakan asas keadilan dan kelayakan sebagai tolok
ukur penentuan dan pemberian kompensasi pada pegawainya.
Nilai koefisien determinasi (R2) dipergunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas keadilan (X1) dan kelayakan (X2) terhadap pemberian
kompensasi (Y) pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Tabel IV.15. Hasil Uji Determinasi Hipotesis Kedua
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .717(a) .513 .496 .97034 a Predictors: (Constant), Kelayakan, Keadilan b Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.15 diperlihatkan nilai koefisien determinasi sebesar
0.513. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan variabel keadilan (X1) dan kelayakan
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
121
(X2) menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel pemberian kompensasi (Y) sebesar
51.3%. Sedangkan sisanya sebesar 48.7% adalah pengaruh dari variabel bebas lain
yang tidak diteliti.
IV.2.2.3. Uji serempak hipotesis kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua secara serempak dapat dilihat pada Tabel
IV.16 sebagai berikut:
Tabel IV.16. Hasil Uji F Hipotesis Kedua Mode
l Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 54.645 2 27.322 29.018 .000(a) Residual 51.786 55 .942 Total 106.431 57
a Predictors: (Constant), Kelayakan, Keadilan b Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.16 di atas ditunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar
29.018 > nilai Ftabel sebesar 3.16, dan sig. α sebesar 0.000a < alpha 5% (0.05). Hal ini
mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H0 dan menerima Ha. Dengan
demikian, keadilan dan kelayakan secara serempak berpengaruh sangat signifikan
terhadap pemberian kompensasi pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Ini
memberi arti bahwa keadilan dan kelayakan sangat menentukan dalam pemberian
kompensasi pegawai. Pihak PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan tidak dapat
mengesampingkan keadilan dan kelayakan sebagai faktor penentu pemberian
kompensasi. Artinya, perusahaan senantiasa mempertimbangkan keadilan dan
kelayakan dalam memberikan kompensasi kepada pegawai. Perusahaan perlu
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
122
memberlakukan kompensasi yang adil dan layak karena sangat penting untuk
memperoleh dan mempertahankan pegawai yang potensial atau berkualitas. Pegawai
akan mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki apabila pegawai tersebut merasa
puas dengan kompensasi yang diperolehnya. Ketidakpuasan seorang pegawai dapat
mengakibatkan perusahaan akan kehilangan pegawai yang potensial dan berkualitas.
Untuk itu perusahaan wajib memberikan kompensasi yang adil dan layak bagi
pegawai yang memiliki kemampuan tersebut.
IV.2.2.4. Uji parsial hipotesis kedua
Hasil pengujian hipotesis kedua secara parsial dapat dilihat pada Tabel IV.17
berikut:
Tabel IV.17. Hasil Uji Parsial Hipotesis Kedua Mode
l t Sig.
1 (Constant) .623 .536 Keadilan 2.841 .006 Kelayakan 4.879 .000
a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel IV.17 di atas ditunjukkan hasil sebagai berikut:
1. Nilai thitung untuk variabel keadilan (X1) sebesar 2.841 > nilai ttabel sebesar
2.00, atau nilai sig. t untuk variabel keadilan (X1) sebesar 0.006 < alpha 0.025.
2. Nilai thitung untuk variabel kelayakan (X2) sebesar 4.879 > nilai ttabel sebesar
2.00, atau nilai sig. t untuk variabel kelayakan (X2) sebesar 0.000 < alpha
0.025.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
123
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka variabel kelayakan (X2) berpengaruh
lebih dominan daripada keadilan (X1). Artinya, variabel kelayakan (X2) lebih
menentukan dalam pemberian kompensasi pegawai. Namun hal ini bukan berarti
bahwa keadilan (X1) tidak menentukan dalam pemberian kompensasi, akan tetapi
pengaruh keadilan terhadap pemberian kompensasi tidak sebesar pengaruh kelayakan
pada pemberian kompensasi.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
124
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, Hipotesis
pertama menunjukkan nilai Fhitung (23.647) lebih besar daripada nilai Ftabel (3.16),
dan sig. α (0.000a) lebih kecil dari alpha 5% (0.05). Dengan demikian, pelatihan
dan pengembangan, serta kompensasi secara serempak berpengaruh sangat
signifikan terhadap kinerja pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan.
Ini memberi arti bahwa pelaksanaan pelatihan dan pengembangan, serta
kompensasi yang diberikan pada pegawai sangat menentukan dalam
meningkatkan kinerja pegawai. Secara parsial variabel pelatihan dan
pengembangan (X1) berpengaruh lebih dominan daripada variabel kompensasi
(X2) dalam menjelaskan variabel kinerja pegawai (Y). Artinya, variabel pelatihan
dan pengembangan (X1) lebih menentukan dalam meningkatkan kinerja pegawai.
2. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, Hipotesis
kedua menunjukkan nilai Fhitung (29.018) lebih besar daripada nilai Ftabel (3.16),
dan sig. α (0.000a) lebih kecil dari alpha 5% (0.05). Hal ini membuktikan bahwa
keadilan dan kelayakan secara serempak berpengaruh sangat signifikan terhadap
pemberian kompensasi pegawai pada PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Ini
memberi arti bahwa keadilan dan kelayakan sangat menentukan dalam pemberian
kompensasi pegawai. Secara parsial variabel kelayakan (X2) berpengaruh lebih
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
125
dominan daripada variabel keadilan (X1) dalam menjelaskan variabel pemberian
kompensasi (Y). Artinya, variabel kelayakan (X2) lebih menentukan dalam
pemberian kompensasi pegawai. Maka pemberian kompensasi dapat ditingkatkan
dengan lebih baik atas pertimbangan kelayakan daripada peningkatan yang
berdasarkan atas keadilan.
V.2. Saran
1. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, pelaksanaan pelatihan
dan pengembangan, serta kompensasi telah dilakukan dengan baik oleh PT. PP.
Lonsum Indonesia Tbk Medan. Berkaitan dengan pelatihan dan pengembangan
yang berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja, ada baiknya PT. PP. Lonsum
Indonesia Tbk Medan dapat mempertahankan program-program pelatihan dan
pengembangan yang ada pada saat ini. Tentunya kinerja pegawai akan lebih baik
lagi apabila PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan dapat meningkatkan atau
memperbanyak program-program pelatihan dan pengembangan di kemudian hari
agar kualitas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki pegawai dapat
bertambah dari waktu ke waktu. Selain itu, kompensasi merupakan salah satu
faktor penting yang juga mempengaruhi kinerja pegawai. Pengaruh kompensasi
yang kurang dominan menuntut perhatian khusus dari perusahaan. PT. PP.
Lonsum Indonesia Tbk Medan dapat mempertahankan program kompensasi yang
telah ada, dan mengupayakan program kompensasi lain seperti pemberian
tunjangan pendidikan bagi anak-anak pegawai, tunjangan pernikahan, atau
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
126
tunjangan lain yang memiliki manfaat positif bagi peningkatan kinerja pegawai di
masa mendatang.
2. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, pertimbangan keadilan
dan kelayakan telah dijadikan dasar dalam pemberian kompensasi pada PT. PP.
Lonsum Indonesia Tbk Medan. Berkaitan dengan kelayakan yang berpengaruh
lebih dominan terhadap pemberian kompensasi, ada baiknya PT. PP. Lonsum
Indonesia Tbk Medan dapat mempertahankan tingkat kelayakan kompensasi
berdasarkan pada indikator-indokator kelayakan yang digunakan saat ini, seperti
dengan senantiasa memperhatikan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok dalam
menentukan pemberian kompensasi. Pemberian kompensasi akan dinilai lebih
baik dengan meningkatkan kelayakan kebutuhan hidup pegawai. Kemudian
pemberian kompensasi berdasarkan atas keadilan perlu mendapat perhatian
PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan. Hal ini berhubungan dengan pengaruh
keadilan yang kurang dominan terhadap pemberian kompensasi. Keadilan akan
dirasakan pegawai manakala kompensasi yang diberikan dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan hidup pegawai yang bersangkutan beserta keluarganya,
dan keadilan ini biasanya dihubungkan dengan besarnya gaji yang diterima orang
lain dengan melihat beberapa aspek yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu
PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Medan diharapkan dapat lebih memperhatikan
dan mempertimbangkan aspek keadilan dalam pemberian kompensasi yang
diberikan pada para pegawai.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
127
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Dessler, Gary. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alih bahasa: Eli Tanya. Penyunting bahasa: Budi Supriyanto. Jakarta: Indeks.
Djarwanto. 1996. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. Yogyakarta:
Liberty. Foster, Bill, dan Karen R. Seeker. 2001. Pembinaan Untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Penerjemah: Ramlan. Jakarta: PPM . Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika
Aditama. Mathis, Robert L., and John H. Jackson. 2003. Human Resource Management. Tenth
Edition. Ohio: Thomson South-Western. __________________________________ 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Penerjemah: Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat. Mello, Jeffrey A. 2002. Strategic Human Resource Management. USA: Thomson
South-Western. Mondy, R. Wayne, and Robert M. Noe. 2005. Human Resource Management. Ninth
Edition. USA: Prentice Hall. Nawawi, H. Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang
Kompetitif. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Noe, Raymond A., John R. Hollenbeck, Barry Gerhart, and Patrick M. Whight. 2003.
Human Resource Management: Gaining a competitive advantage. Fourth Edition. USA: McGraw-Hill.
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
128
Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari
teori ke praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sastradipoera, Komaruddin. 2006. Pengembangan dan Pelatihan: Suatu pendekatan
manajemen sumber daya manusia. Bandung: Kappa-Sigma. Siagian, Sondang P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI. Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua.
Yogyakarta: STIE YKPN. Singarimbun, Masri, dan Effendi. 1995. Metode penelitian survei. Cetakan Kedua.
Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia. Sirait, Justine T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo. Sofyandi, Herman. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sulistiyani, Ambar Teguh, dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Konsep, teori dan pengembangan dalam konteks organisasi publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Werther, William B., and Keith Davis. 1996. Human Resources and Personnel
Management. Fifth Edition. USA: McGraw-Hill.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
129
BUKAN BUKU
Muljani, Ninuk. 2002. Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 4(2): 108-122. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra. http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Nurmala. 2006. Pengaruh Deskripsi Kerja Dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan Pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Lhokseumawe-NAD. Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Tanjung, Bahdin Nur. 2003. Memahami arti penting pelatihan dan pengembangan
dalam organisasi perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen & Bisnis. Vol. 3(2): 49-58. Program Studi Manajemen-Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Republik Indonesia. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Tentang Ketenagakerjaan.
Sumatera Utara. Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 561/4213/k/Tahun 2008. Tentang “Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara tahun 2009”.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
130
LAMPIRAN OUTPUT SPSS
LAMPIRAN 1: Uji Validitas Kuesioner
a. Validitas Instrumen Variabel Pelatihan dan Pengembangan
Correlations
1.000 .356 .610* .214 .624* .799**. .141 .023 .263 .020 .002
11 11 11 11 11 11.356 1.000 .523* .356 .222 .690**.141 . .049 .141 .256 .009
11 11 11 11 11 11.610* .523* 1.000 .229 .381 .746**.023 .049 . .249 .124 .004
11 11 11 11 11 11.214 .356 .229 1.000 .134 .615*.263 .141 .249 . .348 .022
11 11 11 11 11 11.624* .222 .381 .134 1.000 .613*.020 .256 .124 .348 . .022
11 11 11 11 11 11.799** .690** .746** .615* .613* 1.000.002 .009 .004 .022 .022 .
11 11 11 11 11 11
Correlation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)N
X1
X2
X3
X4
X5
X_Tot
Spearman's rhoX1 X2 X3 X4 X5 X_Tot
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
131
b. Validitas Instrumen Variabel Kompensasi Correlations
1.000 -.833** 1.000** .430 1.000** 1.000** .927**. .001 . .093 . . .000
11 11 11 11 11 11 11-.833** 1.000 -.833** -.516 -.833** -.833** -.680*.001 . .001 .052 .001 .001 .011
11 11 11 11 11 11 111.000** -.833** 1.000 .430 1.000** 1.000** .927**
. .001 . .093 . . .00011 11 11 11 11 11 11
.430 -.516 .430 1.000 .430 .430 .638*
.093 .052 .093 . .093 .093 .01711 11 11 11 11 11 11
1.000** -.833** 1.000** .430 1.000 1.000** .927**. .001 . .093 . . .000
11 11 11 11 11 11 111.000** -.833** 1.000** .430 1.000** 1.000 .927**
. .001 . .093 . . .00011 11 11 11 11 11 11
.927** -.680* .927** .638* .927** .927** 1.000
.000 .011 .000 .017 .000 .000 .11 11 11 11 11 11 11
Correlation CoefficSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficSig. (1-tailed)N
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X_Tot
Spearman's rhX1 X2 X3 X4 X5 X6 X_Tot
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.
c. Validitas Instrumen Variabel Kinerja
Correlations
1.000 .267 .330 .574* .657*. .214 .161 .032 .014
11 11 11 11 11.267 1.000 .229 .418 .653*.214 . .249 .100 .015
11 11 11 11 11.330 .229 1.000 .574* .761**.161 .249 . .032 .003
11 11 11 11 11.574* .418 .574* 1.000 .547*.032 .100 .032 . .041
11 11 11 11 11.657* .653* .761** .547* 1.000.014 .015 .003 .041 .
11 11 11 11 11
Correlation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)N
X1
X2
X3
X4
X_Tot
Spearman's rhoX1 X2 X3 X4 X_Tot
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
132
d. Validitas Instrumen Variabel Keadilan
Correlations
1.000 .543* .810** .289 .821**. .042 .001 .195 .001
11 11 11 11 11.543* 1.000 .335 .418 .864**.042 . .157 .100 .000
11 11 11 11 11.810** .335 1.000 -.134 .633*.001 .157 . .348 .018
11 11 11 11 11.289 .418 -.134 1.000 .553*.195 .100 .348 . .039
11 11 11 11 11.821** .864** .633* .553* 1.000.001 .000 .018 .039 .
11 11 11 11 11
Correlation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficienSig. (1-tailed)N
X1
X2
X3
X4
X_Tot
Spearman's rhoX1 X2 X3 X4 X_Tot
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
e. Validitas Instrumen Variabel Kelayakan
Correlations
1.000 .627* .764** .917**. .020 .003 .000
11 11 11 11.627* 1.000 .319 .613*.020 . .169 .022
11 11 11 11.764** .319 1.000 .921**.003 .169 . .000
11 11 11 11.917** .613* .921** 1.000.000 .022 .000 .
11 11 11 11
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)N
X1
X2
X3
X_Tot
Spearman's rhoX1 X2 X3 X_Tot
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
133
f. Validitas Instrumen Variabel Pemberian Kompensasi Correlations
1.000 .353 .677* .746**. .144 .011 .004
11 11 11 11.353 1.000 .443 .842**.144 . .086 .001
11 11 11 11.677* .443 1.000 .808**.011 .086 . .001
11 11 11 11.746** .842** .808** 1.000.004 .001 .001 .
11 11 11 11
Correlation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)NCorrelation CoefficientSig. (1-tailed)N
X1
X2
X3
X_Tot
Spearman's rhoX1 X2 X3 X_Tot
Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
134
LAMPIRAN 2: Uji Reliabilitas Kuesioner
Variabel Pelatihan dan Pengembangan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items .740 5
Variabel Kompensasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.675 6 Variabel Kinerja
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.667 4 Variabel Keadilan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.661 4 Variabel Kelayakan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.792 3 Variabel Pemberian Kompensasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.632 3
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
135
LAMPIRAN 3: Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 20 - 30 Tahun 16 27.6 27.6 27.6 31 - 40 Tahun 26 44.8 44.8 72.4 41 - 50 Tahun 12 20.7 20.7 93.1 > 50 Tahun 4 6.9 6.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Laki - laki 38 65.5 65.5 65.5 Perempuan 20 34.5 34.5 100.0 Total 58 100.0 100.0
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat
Pangkat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid A 10 17.2 17.2 17.2 B 18 31.0 31.0 48.3 C 12 20.7 20.7 69.0 D 9 15.5 15.5 84.5 E 4 6.9 6.9 91.4 F 3 5.2 5.2 96.6 G 2 3.4 3.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
136
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 01 - 05 Tahun 25 43.1 43.1 43.1 06 - 10 Tahun 11 19.0 19.0 62.1 > 10 Tahun 22 37.9 37.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
e. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid SD 1 1.7 1.7 1.7 SMP 5 8.6 8.6 10.3 SMA 24 41.4 41.4 51.7 D3 10 17.2 17.2 69.0 S1 17 29.3 29.3 98.3 S2 1 1.7 1.7 100.0 Total 58 100.0 100.0
f. Karakteristik Responden Berdasarkan Metode Pelatihan Metode Pelatihan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Latihan dalam kerja 52 59.8 59.8 59.8 Latihan luar kerja 35 40.2 40.2 100.0 Total 87 100.0 100.0
g. Karakteristik Responden Berdasarkan Besar Gaji
Gaji
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid 1.000.000 - 2.000.000 20 34.5 34.5 34.5 2.000.000 - 3.000.000 29 50.0 50.0 84.5 > 3.000.000 9 15.5 15.5 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
137
LAMPIRAN 4: Hasil Statistik Kuesioner Penelitian
a. Variabel Pelatihan dan Pengembangan
X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid sesuai 36 62.1 62.1 62.1 sangat sesuai 22 37.9 37.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang mudah 24 41.4 41.4 41.4 mudah 33 56.9 56.9 98.3 sangat mudah 1 1.7 1.7 100.0 Total 58 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang mampu 10 17.2 17.2 17.2 mampu 38 65.5 65.5 82.8 sangat mampu 10 17.2 17.2 100.0 Total 58 100.0 100.0
X4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang setuju 49 84.5 84.5 84.5 setuju 9 15.5 15.5 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
138
X5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid nyaman 47 81.0 81.0 81.0 sangat nyaman 11 19.0 19.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
b. Variabel Kompensasi X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang sesuai 38 65.5 65.5 65.5 sesuai 20 34.5 34.5 100.0 Total 58 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid setuju 14 24.1 24.1 24.1 sangat setuju 44 75.9 75.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang sesuai 38 65.5 65.5 65.5 sesuai 20 34.5 34.5 100.0 Total 58 100.0 100.0
X4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid lengkap 43 74.1 74.1 74.1 sangat lengkap 15 25.9 25.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
139
X5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid setuju 29 50.0 50.0 50.0 sangat setuju 29 50.0 50.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
X6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid setuju 29 50.0 50.0 50.0 sangat setuju 29 50.0 50.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
c. Variabel Kinerja
X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang sesuai 4 6.9 6.9 6.9 sesuai 44 75.9 75.9 82.8 sangat sesuai 10 17.2 17.2 100.0 Total 58 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid setuju 40 69.0 69.0 69.0 sangat setuju 18 31.0 31.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang setuju 4 6.9 6.9 6.9 setuju 41 70.7 70.7 77.6 sangat setuju 13 22.4 22.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
140
X4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid bersedia 41 70.7 70.7 70.7 sangat bersedia 17 29.3 29.3 100.0 Total 58 100.0 100.0
d. Variabel Keadilan
X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang sesuai 7 12.1 12.1 12.1 sesuai 51 87.9 87.9 100.0 Total 58 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid tidak sesuai 8 13.8 13.8 13.8 kurang sesuai 14 24.1 24.1 37.9 sesuai 36 62.1 62.1 100.0 Total 58 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang sesuai 18 31.0 31.0 31.0 sesuai 40 69.0 69.0 100.0 Total 58 100.0 100.0
X4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang sesuai 4 6.9 6.9 6.9 sesuai 54 93.1 93.1 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
141
e. Variabel Kelayakan X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid tidak setuju 5 8.6 8.6 8.6 kurang setuju 19 32.8 32.8 41.4 setuju 34 58.6 58.6 100.0 Total 58 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang sesuai 12 20.7 20.7 20.7 sangat sesuai 46 79.3 79.3 100.0 Total 58 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid tidak sesuai 10 17.2 17.2 17.2 kurang sesuai 23 39.7 39.7 56.9 sangat sesuai 25 43.1 43.1 100.0 Total 58 100.0 100.0
f. Variabel Pemberian Kompensasi
X1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang mampu 9 15.5 15.5 15.5 mampu 40 69.0 69.0 84.5 sangat mampu 9 15.5 15.5 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
142
X2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid sangat tidak berpengaruh 4 6.9 6.9 6.9 tidak berpengaruh 16 27.6 27.6 34.5 kurang berpengaruh 11 19.0 19.0 53.4 berpengaruh 20 34.5 34.5 87.9 Sangat berpengaruh 7 12.1 12.1 100.0 Total 58 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid kurang diperlukan 7 12.1 12.1 12.1 diperlukan 27 46.6 46.6 58.6 sangat diperlukan 24 41.4 41.4 100.0 Total 58 100.0 100.0
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
143
LAMPIRAN 5: Hasil Statistik Regresi Berganda
a. Regresi Hipotesis I
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Kompensasi, Pelatihan dan
Pengembangan(a). Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kinerja
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .680(a) .462 .443 1.10497 a Predictors: (Constant), Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan b Dependent Variable: Kinerja
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 57.744 2 28.872 23.647 .000(a) Residual 67.153 55 1.221 Total 124.897 57
a Predictors: (Constant), Kompensasi, Pelatihan dan Pengembangan b Dependent Variable: Kinerja
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.061 2.084 1.469 .148 Pelatihan dan
Pengembangan .329 .112 .386 2.940 .005 .566 1.768
Kompensasi .302 .110 .360 2.739 .008 .566 1.768a Dependent Variable: Kinerja
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
144
Charts
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20
Freq
uenc
y
Mean = -1.05E-15Std. Dev. = 0.982N = 58
Dependent Variable: Kinerja
Histogram
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: Kinerja
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
145
-1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Kinerja
Scatterplot
b. Regresi Hipotesis II
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Kelayakan, Keadilan(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .717(a) .513 .496 .97034 a Predictors: (Constant), Kelayakan, Keadilan b Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
146
ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 54.645 2 27.322 29.018 .000(a) Residual 51.786 55 .942 Total 106.431 57
a Predictors: (Constant), Kelayakan, Keadilan b Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 1.109 1.781 .623 .536 Keadilan .382 .135 .303 2.841 .006 .775 1.290 Kelayakan .438 .090 .521 4.879 .000 .775 1.290
a Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
147
Charts
-2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual
0
2
4
6
8
10
12
Freq
uenc
y
Mean = 7.91E-16Std. Dev. = 0.982N = 58
Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Histogram
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
148
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted
Cum
Pro
b
Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
-2 -1 0 1
Regression Standardized Predicted Value
-2
-1
0
1
2
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Pemberian Kompensasi
Scatterplot
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
149
Djatmiko Noviantoro : Analisis Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan, Serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada PT. Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk Medan, 2009 USU Repository © 2008
LAMPIRAN 6: Uji NPar
a. NPar Tests Hipotesis Pertama
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual N 58
Mean .0000000 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .98229949
Absolute .139 Positive .139
Most Extreme Differences
Negative -.106 Kolmogorov-Smirnov Z 1.055 Asymp. Sig. (2-tailed) .216
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
b. NPar Tests Hipotesis Kedua
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual N 58
Mean .0000000 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .98229949
Absolute .119 Positive .114
Most Extreme Differences
Negative -.119 Kolmogorov-Smirnov Z .907 Asymp. Sig. (2-tailed) .383
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.