analisis pengaruh nilai tukar, suku bunga dan...

30
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG MELAKUKAN SEASONED EQUITY OFFERINGS (Jurnal) Oleh Nama : ANITA PRATIWI NPM : 0741031012 Pembimbing I: Agrianti Komalasari., S.E., M.Si., Akt Pembimbing II: Ninuk D Kesumaningrum., S.E., M.Si., Akt FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

Upload: hoangthien

Post on 10-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

1

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN

PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM YANG

MELAKUKAN SEASONED EQUITY OFFERINGS

(Jurnal)

Oleh

Nama : ANITA PRATIWI

NPM : 0741031012

Pembimbing I: Agrianti Komalasari., S.E., M.Si., Akt

Pembimbing II: Ninuk D Kesumaningrum., S.E., M.Si., Akt

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk

didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang

keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit,

pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna

memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya

dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4).

Menurut Usman (1989) dan Anoraga (2001) pasar modal adalah terlengkap disektor

keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar

modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal

dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana dalam hal ini

disebut dengan nama emiten (perusahaan yang go public). Ada banyak produk yang

ditawarkan dalam pasar modal dan pasar uang. Produk yang cukup banyak di minati

pada pasar uang adalah deposito dan tabungan, sedangkan pada pasar modal adalah

saham dan obligasi.(Jogiyanto, 1998).

Seasoned Equity Offerings merupakan salah satu bentuk pendanaan melalui equity

financing yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Tetapi investor pun pasti ingin

mengetahui apakah saham yang dibelinya bisa mendatangkan keuntungan atau tidak.

Pendanaan melalui seasoned equity offerings memberikan reaksi pasar ganda bagi

fluktuasi harga saham. (Yusi, 2001).

Page 3: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

3

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul, “Analisis Pengaruh Nilai tukar, Suku Bunga dan Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Melakukan Seasoned

Equity Offerings ”

1.2 Perumusan Masalah.

1. Apakah Nilai tukar (foreign exchange) berpengaruh terhadap Harga saham

perusahaan-perusahaaan yang melakukan Seasoned Equity Offerings pada tahun

2006-2010.

2. Apakah Suku bunga berpengaruh terhadap harga saham perusahaan-perusahaan

yang melakukan Seasoned Equity Offerings pada tahun 2006-2010.

3. Apakah Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan-perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Offerings pada tahun

2006-2010 .

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak menyimpang dari yang diharapkan, maka permasalahan

dibatasi pada:

1. Perusahaan yang melakukan SEO yang terdaftar di BEI secara dari tahun 2006-

2010.

2. Menguji apakah Nilai tukar, suku bunga dan pertumbuhan perusahaan

berpengaruh terhadap nilai saham pada perusahaan yang melakukan seasoned

equity offerings pada tahun 2006-2010.

Page 4: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Untuk menguji pengaruh Nilai tukar terhadap harga saham perusahaan yang

melakukan Seasoned Equity offerings tahun 2006-2010.

2. Untuk menguji pengaruh Suku bunga terhadap harga saham perusahaan yang

melakukan Seasoned Equity offerings tahun 2006-2010.

3. Untuk menguji pengaruh Pertumbuhan perusahaan terhadap harga saham

perusahaan yang melakukan Seasoned Equity offerings tahun 2006-2010.

4. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya.

Page 5: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

5

BAB II

LANDASAN TEORI

DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA

2.1 Seasoned Equity Offerings (SEO)

Seasoned equity offerings (SEO) merupakan penawaran saham tambahan yang

dilakukan perusahaan yang listed di pasar modal, diluar saham yang terlebih dahulu

beredar di masyarakat melalui initial public offerings (IPO) (Megginson, 1997 dalam

Sulistyanto dan Wibisono, 2003). Seasoned equity offerings dapat dilakukan dengan

berbagai cara antara lain: rights issues, second offerings, third offerings dan

seterusnya.

Alderson & Betker (1997) dan Trail & Vos (2001) menjelaskan fenomena pada

peristiwa Seasoned Equity Offerings dengan menggunakan konsep windows of

opportunity dimana menjelaskan sikap oportunis manajer dengan mengeluarkan

ekuitas tambahan pada saat mengetahui bahwa pasar telah menilai perusahaanya

terlalu tinggi (overvalued). Padahal dalam jangka panjang penilaian tersebut tidak

bisa dipertahankan karena pasar melakukan koreksi terhadap kesalahannya, yang

mengakibatkan harga saham perusahaan akan turun secara signifikan. (Sulistyanto

dan Haris (2003).

2.2. Nilai Tukar Mata Uang (foreign exchange)

Menurut, Sukirno (2000) besarnya jumlah mata uang tertentu yang diperlukan untuk

memperoleh satu unit valuta asing disebut dengan kurs mata uang asing.

Perekonomian akibat laju inflasi yang tinggi dan deficit perdagangan , dapat juga

mengakibatkan nilai sebuah mata uang yang stabil jatuh, karena para investor lebih

memilih menukarkan mata uang nya ke mata uang lain yang di anggap lebih stabil.

Ma dan Kao (1990) dan Dewi (2003) menemukan bahwa apresiasi uang domestik

berpengaruh negatif pada pergerakan saham domestik untuk perekonomian yang di

dominasi ekspor yang positif untuk perekonomian yang di dominasi impor. Dalam

Page 6: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

6

hal ini , investor asing akan membeli mata uang domestik untuk investasikan pada

pasar modal yang mengalami bullish (naik) dan tekanan ini akan menyebabkan

terapresiasinya mata uang domestik dalam jangka panjang . (Fahmi, 2006).

2.3 Pengertian Suku Bunga

Menurut Boediono (2001), tingkat bunga di definisikan sebagai harga dari

penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu, pengertian tingkat bunga sebagai

harga ini juga dapat di nyatakan sebagai harga yang harus di bayar apabilia terjadi

pertukaran satu rupiah saat ini dengan satu rupiah saat nanti.Tingkat suku bunga

dapat dijadikan indikator untuk melihat perkembangan investasi. Bank Indonesia

menggunakan tingkat suku bunga sebagai alat pengendali jumlah uang beredar

dengan sasaran akhir tingkat inflasi. Untuk mendorong investasi. BI akan

menurunkan tingkat suku bunga sehingga perusahaan akan lebih mudah melakukan

investasi. Dalam kondisi seperti ini jumlah uang beredar di masyarakat akan

meningkat dan akan mendorong masyarakat untuk berinvestasi dan konsumsi

daripada menabung. Sebaliknya apabila diperlukan kebijakan uang ketat dengan

meningkatkan suku bunga, maka masyarakat aka cenderung lebih suka menabung

daripada berinvestasi. Sehingga terdapat hubungan negatif dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa terdapat hubungan negarif antara tingkat suku bunga dan investasi.

( Tanjung, 2003).

2.5 Pertumbuhan Perusahaan

Ambarish et.al.(1987) mengatakan bahwa harga saham yang dipengaruhi oleh

kebijaksanaaan struktur modal tergantung pada peluang tumbuh dari perusahaan

tersebut. Untuk perusahaan yang tidak tumbuh ( memiliki peluang tumbuh yang

terbatas) harga saham akan merespon secara negatif jika perusahaan tersebut

memiliki lebih sedikit equity didalam strktur modalnya. Sedangkan untuk perusahaan

yang tumbuh ( perusahaan yang memiliki peluang tumbuh yang tinggi ) harga saham

akan merespon secara postif jika perusahaan tersebut memiliki lebih banyak equity

didalam struktur modalnya. Pendapat ini didukung oleh Jeansen (1985)

Page 7: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

7

2.6 Perumusan Hipotesis

2.6.1 Pengaruh Nilai Tukar (Foreign Exchange) terhadap Harga Saham.

Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap US dolar membuat sebagian investor lebih

memilih untuk menginvestasikan dananya pada pasar. sebaliknya penguatan nilai

tukar rupiah terhadap US dolar menyebabkan kenaikan terhadap harga saham. Bila

kurs mata uang dalam negeri melemah atau nilai dolar naik, maka kinerja saham di

bursa efek dalam negeri akan melemah pada perusahaan yang melakukan SEO,.

Berdasarkan hubungan antara nilai tukar dan harga saham diatas maka hipotesis

pertama yang di ajukan adalah :

Ha1 : Nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap harga saham yang melakukan SEO.

2.6.2 Pengaruh Suku Bunga terhadap Harga Saham.

Kenaikan suku bunga deposito akan mengakibatkan investor lebih memilih

melakukan investasi pada sektor perbankan sehingga harga saham akan mengalami

penurunan. Hal ini dikarenakan deposito merupakan salah satu bentuk investasi yang

tidak terlalu beresiko dibandingkan saham, serta dapat memberikan keuntungan yang

lebih tinggi jika dibandingkan saham pada saat terjadi kenaikan tingkat suku bunga.

Berdasarkan hubungan diatas maka hipotesis kedua yang diajukan adalah:

Ha2 : Suku bunga berpengaruh terhadap harga saham yang melakukan SEO.

2.6.3 Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Harga Saham

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan potensial yang tinggi memiliki

kecendrungan untuk menghasilkan arus kas yang tinggi di masa yang akan datang

dan kapitalisasi yag tinggi sehingga memungkinkan perusahaan untuk memiliki biaya

modal yang rendah. Oleh karena itu laverage memiliki hubungan yang negative

dengan pertumbuhan sehingga semakin tinggi tingkat pertumbuhan maka akan

semakin rendah pula rasio hutang terhadap ekuitas dan harga saham.

Ha3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap harga saham yang

melakukan SEO.

Page 8: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

dokumentasi atau kutipan langsung dari berbagai sumber. Data–data yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari:

a. Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia.

b. ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

c. Internet.

d. Buku–buku literatur penunjang yang terkait.

e. Data dari penelitian sebelumnya.

3.2 Populasi dan Sampel

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari

harga saham penutupan mingguan perusahaan, nilai tukar rupiah terhadap US dolar

dan tingkat suku bunga deposito 1 bulan penutupan bulanan. Populasi penelitian ini

adalah perusahaan-perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Populasi yang

diambil berjumlah 411 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga

tahun 2010.

3.3. Teknik Penarikan Sampel.

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive

judgement sampling, yaitu pemilihan metode sampel yang memenuhi kriteria yang

sudah ditentukan.Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 36 perusahaan

yang melakukan Seasoned Equity Offerings dalam kurun waktu 2006-2010.

Page 9: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

9

3.3 Variabel Penelitian

Pada penelitian ini digunakan alat analisis berupa regresi linier berganda. Variabel

yang diteliti di bagi menjadi dua yaitu :

3.4.1. Variabel Dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang

dalam hal ini adalah harga saham rata-rata sampel. Harga saham rata-rata di

rumuskan sebagai berikut :

𝑌 =Hs1+Hs2+Hs3+ ……+HsN

N

Keterangan :

Y = Harga saham rata – rata

𝐻𝑠1−𝑁 = Harga saham setiap perusahaan per bulan

N = Jumlah perusahaan yang masuk dalam sampel.

3.4.2. Variabel Independen yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel

lainnya yang dalam hal ini adalah :

1) Nilai Tukar (Foreign Exchange) sebagai variabel 𝑋1

Foreign exchange dihitung sebagai berikut :

𝑋1 =FE 1+FE 2+FE 3+ ……+FE N

N

Keterangan :

X1 = Foreign Exchange rata – rata

𝐹𝐸1−𝑁 = Foreign Exchange harian Bank Indonesia.

N = Jumlah hari.

2) Suku Bunga sebagai variabel 𝑋2

Suku bunga dihitung sebagai berikut :

𝑋2 =S1+S2+S3+ ……+SM

M

Keterangan :

𝑋2 = Suku bunga rata-rata.

𝑆1−𝑚 = Suku bunga deposito satu bulan BI.

M = Jumlah minggu.

Page 10: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

10

3) Pertumbuhan perusahaan sebagai variabel 𝑋3

𝑋3 = ROA thn sebelumnya− ROA thn skrg

Return on Asset (ROA) = laba bersih setelah pajak

total aktiva

3.5. Alat Analisis

Berdasarkan masalah dan hipotesis, maka penelitian ini diarahkan untuk melihat

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen berdasarkan

perkembangannya secara proporsional. Dengan demikian model analisis regresi linier

berganda dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut :

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 ∈

Keterangan :

Y = harga saham rata-rata

𝑎 = konstanta

𝑏1 − 𝑏2 − 𝑏3 = koefesien regresi

𝑋1 = foreign exchange tengah rata - rata

𝑋2 = suku bunga rata-rata

𝑋3 = pertumbuhan ekonomi

∈ = error

Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0

(Statistical Package for Social Science). Pengujian signifikansi koefesien regresi

adalah dengan menggunakan nilai probabilitas (p-value) dibadingkan dengan tingkat

signifikasi (𝛼). Pada pengujian ini tingkat keyakinan 95% dan 𝛼 5%.

Hipotesis yang digunakan :

Ho : apabila sig > 0,05, maka Ha ditolak, Ho diterima

Ha : apabila sig < 0,05, maka ha diterima, Ho ditolak

Page 11: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

11

3.6 Uji Statistik

3.6.1 Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk menggunakan persamaan regresi berganda adalah

terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai yang tidak bias dan efisien

(Best Linier Unbias Estimator/BLUE) dari satu persamaan linier berganda dengan

metode kuadrat terkecil, perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi

yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Persyaratan asumsi klasik yang

harus dipenuhi adalah :

3.6.1.1. Uji Asumsi Normalitas

Menurut Dajan (1986:172), distribusi normal merupakan distribusi teoritis dari

variabel random yang kontinyu. Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan

jenis distribusi normal, digunakan pengujian Normal Probability Plot of Regression

Standardized Residual terhadap masing-masing variabel. Jika data menyebar jauh

dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3.6.1.2 Uji Asumsi Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti antara variabel independen yang satu dengan variabel

independen yang lain dalam model regresi memiliki hubungan yang kuat. Menurut

Gujarati (1995), adanya multikolinearitas yang kuat akan mengakibatkan

ketidakpastian estimasi. Pengujian gejala multikolinearitas bertujuan untuk

mengetahui apakah tiap–tiap variabel independen berhubungan secara linier.

Multikolinearitas menyebabkan standar error akan semakin besar dan meningkatkan

tingkat korelasi antarvariabel di mana standar error menjadi sensitive terhadap

perubahan data. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas

pada penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai value inflation factor (VIF).

Jika VIF dari suatu variabel melebihi 10 maka suatu variabel dikatakan berkolerasi

sangat tinggi. Besarnya VIF dapat dirumuskan :

𝑉𝐼𝐹 = 1

𝑇𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒

Page 12: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

12

3.6.1.3 Uji Aumsi Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti terjadi varian yang tidak sama untuk variabel independen

yang berbeda. Hal ini dapat dideteksi dengan melihat plot antara nilai taksiran y

dengan nilai residual (selisih antara variabel dependen aktual dengan nilai

prediksinya ) versus nilai prediksinya menyebar atau tidak membentuk pola. Jika

pada grafik yang mempunyai sumbu residual yang distandarkan dari sumbu x dan y

yang telah diprediksi tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0

pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Singgih, 2002)

3.6.1.4 Uji Asumsi Autokorelasi

Autokorelasi adalah korelasi yang terjadi di antara anggota-anggota dari serangkaian

pengamatan yang tersusun dalam ragkaian waktu (seperti pada data runrun waktu

atau time series data) atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data

silang waktu atau cross-sectional data) (Sumodiningrat, 1994 dalam Hamzah, 2005

dan Anastasia,2003). Data penelitian ini merupakan polling data yaitu gabungan

antara time series dan cross sectional sehingga tidak dilakukan pengujian Durbin-

Watson.

3.6.2. Goodness of Fit Test

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik

dalam analisis regresi yang dinyatakan dengan koefisien determinasi majemuk (R).

Koefisien determinan R digunakan untuk melihat tingkat presentase. Pengaruh

variabel independen (X) yang dimasukkan dalam model persamaan regresi terhadap

variabel dependen (Y). Dimana 𝑅2 = 1 berarti variabel independen berpengaruh kuat

terhadap variabel dependen. Begitu juga sebaliknya, jika 𝑅2 = 0 berarti variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Page 13: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

13

3.7. Hubungan dan Kontribusi Variabel Independen terhadap Variabel

Dependen

Hubungan dan kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial menyatakan besarnya hubungan dan kontribusi suatu variabel independen

terhadap variabel dependen tanpa dipengaruhi variabel independen lainnya. Untuk

menilai hubungan variabel independen dengan variabel dependen secara parsial

dugunakan koefisien relasi parsial (r). Untuk mengukur besarnya kontribusi variabel

independen terhadap variasi (naik turunnya) variabel dependen secara parsial

digunakan koefisien determinas (𝑟2) yang diperoleh dengan mengkuadratkan

koefisien relasi parsial (r).

3.7.1 Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian hipotesis terhadap koefesien regresi secara parsial dilakukan denga

menggunakan uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan tingkat kesalahan analisis (𝛼)

5%, Hipotesis yag digunakan :

Ho : apabila sig > 0,05 maka Ha ditolak

Ha : apabila sig < 0,05 maka Ha diterima

Keputusan :

Ha1 : Nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan

yang melakukan SEO

Ha2 : Tingkat suku bunga berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan

yang melakukan SEO

Ha3 : Pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham yang

melakukan SEO

3.7.2. Uji Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang

diamati secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

dependen. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis terhadap

Page 14: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

14

koefisien regresi secara simultan dilakukan uji-F pada tingkat keyakina 95% dan

tingkat kesalahan analisis (𝛼) 5% dengan ketentuan degree of freedom (𝑑𝑓1)=k-1,

degree of freedom (𝑑𝑓2)=n-k.

Hipotesis yang digunakan :

Ho : apabila sig > 0,05, maka Ha ditolak

Ha : apabila sig < 0,05, maka Ha diterima Ha3 : Nilai tukar rupiah dan tingkat suku

bunga berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap harga.

Page 15: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

Untuk menjawab rumusan masalah dan membuktikan kebenaran hipotesis yang telah

penulis ajukan, maka dalam bab ini akan dilakukan proses penganalisaan data yang

telah berhasil penulis kumpulkan. Analisa data merupakan suatu kegiatan mengolah

data dengan cara sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil berupa angka-angka yang

dianalisis dengan bantuan komputer melalui program SPSS.

4.2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam

penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-

rata serta standard deviasi dari masing-masing variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Harga Saham, Nilai Tukar, Suku

Bunga, dan Pertumbuhan ROA. Hasil olah data deskriptif dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 1. Statistik Deskriptif.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Hrg_Saham 36 220.06 459.00 3.3211E2 50.48217

Nilai_Tukar 36 8775.00 9995.00 9.2362E3 246.92125

Suku_Bunga 36 8.00 12.75 9.7083 1.71287

Pertumbuhan_ROA 36 -4.52 4.10 -.3350 1.62869

Valid N (listwise) 36

Page 16: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

16

Setelah dilakukan pengolahan data, dapat dilihat pada tabel menunjukkan bahwa dari

36 sampel perusahaan untuk variabel harga saham memiliki nilai minimum sebesar

220,06 dengan nilai maksimum 459,00. Nilai rata-rata sebesar 3,3211 dengan

standard deviasi sebesar 50,48217.

Dari 36 sampel perusahaan untuk variabel niali tukar memiliki nilai minimum sebesar

8775,00 dengan nilai maksimum 459,00. Nilai rata-rata sebesar 9,2362 dengan

standard deviasi sebesar 264,92125.

Dari 36 sampel perusahaan untuk variabel suku bunga memiliki nilai minimum

sebesar 8,00 dengan nilai maksimum 12,75. Nilai rata-rata sebesar 9,7083 dengan

standard deviasi sebesar 1,71287.Dari 36 sampel perusahaan untuk variabel

pertumbuhan ROA memiliki nilai minimum sebesar-4,52 dengan nilai maksimum

4,10. Nilai rata-rata sebesar -0,3350 dengan standard deviasi sebesar 1,62869.

4.1.2. Uji Asumsi Klasik

4.1.2.1. Pengujian Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji kebenaran distribusi normal dalam sebuah

model regresi, variable dependen, variable independen dan keduanya. Model regresi

yang baik memilik distribusi data normal atau mendekati normal. Pengujian asumsi

ini dilakukan melalui pengamatan terhadap Normal Probability plot of Regression

Standardized Residual. Dasar pengambilan keputusan :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas Model Regresi

Page 17: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

17

pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan One-Sample Kolmogorov

Smirnov dengan tingkat signifikansi 0,05. Jika probabilitas Asymp.Sig (2-tailed)

standardized residual model regresi di atas 0,05 maka dikatakan asumsi normalitas

terpenuhi. Hasil olah data uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 18: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

18

a. Test distribution is Normal.

Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa nilai K-S untuk variabel harga saham

sebesar 0,496 dengan p=0,966. Variabel nilai tukar memiliki nilai K-S sebesar 1,012

dengan p=0,258. Untuk suku bunga memiliki nilai K-S sebesar 1,290 dengan p=0,072

kemudian pertumbuhan ROA memiliki nilai K-S sebesar 0,923 dengan nilai p=0,362.

Tabel. 2 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hrg_Saham Nilai_Tukar

Suku_Bung

a

Pertumbuhan_RO

A

N 36 36 36 36

Normal Parametersa Mean 332.1125 9236.1944 9.7083 -.3350

Std. Deviation 50.48217 246.92125 1.71287 1.62869

Most Extreme

Differences

Absolute .083 .169 .215 .154

Positive .083 .169 .215 .154

Negative -.069 -.147 -.159 -.096

Kolmogorov-Smirnov Z .496 1.012 1.290 .923

Asymp. Sig. (2-tailed) .966 .258 .072 .362

Page 19: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

19

Berdasarkan hasil perhitungan di atas terlihat pada kolom Asymp.Sig.(2-tailed), pada

semua variabel yang dianalisis menujukan nilai probabilitas > 0,05. Karena nilai

semua probabilitas variabel ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal.

Nilai Asymp.Sig.(2-tailed) harga saham sebesar 0,966 maka harga saham telah

terdistribusi secara normal. Demikian pula untuk nilai tukar dengan nilai 0,258 maka

variabel nilai tukar terdistribusi secara normal. Untuk variabel suku bunga dan

pertumbuhan ROA telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai

Asymp.Sig.(2-tailed) masing-masing sebesar 0,072 dan 0,362.

4.1.2.2. Pengujian Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan indikasi adanya hubungan antara variable-variabel

independen suatu model regresi berganda. Pada model regresi berganda yang baik

tidak terjadi korelasi diantara variable indpenden.

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

Nilai Tukar 0.988 1,012 Tidak ada multikolinieritas

Suku Bunga 0,944 1,006 Tidak ada multikolinieritas

Pertumbuhan ROA 0,983 1,018 Tidak ada multikolinieritas

Berdasarkan table diatas dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak

mempunyai masalah multikolinieritas. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF yang

kurang dari 10 dan nilai Tolerance tiap variabel yang menunjukan angka > 0,10.

Page 20: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

20

4.1.2.3. Pengujian Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidanyamanan variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain

berbeda. Sedangkan bila terjadi kenyamanan variance dari residual pengamatan satu

ke pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

Salah satu cara untuk mengatahui ada tidaknya heterokedastisitas dalam suatu model

regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi

variabel terikat yaitu ZPRED dengan residual error yaitu SRESID. Jika ada pola

tertentu dan titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas. Grafik scatterplot ditunjukkan pada grafik berikut:

Gambar 2. Hasil Uji Heterokedastisitas.

Hasil pengujian heterokedastisitas pada gambar di atas menunjukkan bahwa data

tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik

diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak

terdapat heterokedastisitas dalam model regresi yang digunakan.

Page 21: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

21

4.1.2.4 Pengujian Autokorelasi

Pengujian autokorelasi diklakukan dengan menggunakan Durbin-Watson dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Nilai DW kurang dari 1,193 berarti ada autokorelasi

b. Nilai DW antara 1,193 – 1,730 berarti tidak ada kesimpulan

c. Nilai DW antara 1,730 – 2,270 berarti tidak ada autokorelasi

d. Nilai DW antara 2,270 – 2,807 berarti tidak ada kesimpulan

e. Nilai DW lebih dari 2,807 berarti ada autokorelasi

Pada output hasil pengujian model regresi tampak bahwa nilai DW sebesar 1,827. Hal

ini berarti nilai DW hitung berada antara 1,730 – 2,270 sehingga tidak terdapat

4.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh signifikan dari variabel-

variabel independen (Nilai Tukar, Suku Bunga, Pertumbuhan ROA) terhadap variable

dependen (Harga Saham). Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan uji-t

atau melihat p-value pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan dalam

analisis (alpha) 5%, sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .163a .027 -.065 52.08880 .027 .291 3 32 .031 1.827

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan_ROA,

Suku_Bunga,Nilai_Tukar

b. Dependent Variable:

Hrg_Saham

Page 22: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

22

Jika p-value > 0.05 maka Ha ditolak

Jika p-value < 0.05 maka Ha diterima

4.4.1. Penjelasan Pengujian Hipotesis :

1. Ha 1 : Nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap harga saham

perusahaan yang melakukan SEO.

Koefisien regresi b1 yang dihasilkan bertanda negatif, menyatakan bahwa adanya

pengaruh yang negatif antara nilai tukar (foreign exchange) dengan harga saham

perusahaan yang melakukan SEO. Artinya jika nilai tukar rupiah melemah dan nilai

dolar naik maka pada umunya akan terjadi penurunan harga saham.

Dengan melihat signifikansi variabel X1 pada lampiran, disimpulkan bahwa nilai

tukar (foreign exchange) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa nilai tukar memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap besarnya harga saham perusahaan yang melakukan SEO.

2.Ha2 : Suku bunga berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan yang

melakukan SEO.

Koefisien regresi b2 yang dihasilkan bertanda negatif, menyatakan bahwa adanya

pengaruh yang negatif antara suku bunga dengan harga saham perusahaan yang

melakukan SEO. Dengan melihat signifikansi variabel X2 pada lampiran,

disimpulkan bahwa suku bunga memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap

harga saham perusahaan yang melakukan SEO.

3.Ha3 : Pertubuhan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham

perusahaan yang melakukan SEO.

Koefisien regresi b3 yang dihasilkan bertanda positif, menyatakan bahwa adanya

pengaruh yang positif antara pertumbuhan ROA dengan harga saham perusahaan

yang melakukan SEO. Dengan melihat signifikansi variabel X3 pada lampiran,

disimpulkan bahwa pertumbuhan ROA memiliki pengaruh yang tidak signifikan

terhadap harga saham perusahaan yang melakukan SEO.

Page 23: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

23

4.Ha4. : Nilai tukar, suku bunga dan pertumbuhan ROA secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan yang melakukan SEO.

Secara simultan, berdasarkan hasil uji-f dapat dilihat pada table 5 (lampiran) bahwa

p-value sebesar 0,031 pada tingkat signifikansi 0,05 maka dapat diketahui bahwa

variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini

tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa nilai tukar rupiah, suku bunga dan

pertumbuhan ROA secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap besarnya

harga saham perusahaan yang melakukan SEO. Output untuk pengujian hipotesis

secara parsial diringkas dalam tabel berikut:

Tabel 5. Hasil Pengujian secara Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 622.612 335.596 1.855 .073

Nilai_Tukar -.030 .036 -.147 -.836 .045 .988 1.012

Suku_Bunga -1.352 5.156 -.046 -.262 .795 .994 1.006

Pertumbuhan_ROA 1.431 5.453 .046 .262 .795 .983 1.018

a. Dependent Variable: Hrg_Saham

Variabel p-value Sig Keputusan

Nilai Tukar 0,045 p < 0,05 Ha1 didukung

Suku Bunga 0,795 p > 0,05 Ha2 tidak didukung

Pertumbuhan ROA 0,795 p > 0,05 Ha3 tidak didukung

Page 24: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

24

1.5. Hasil Uji Hipotesis.

Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan untuk mengetahui apakah semua

variable independen yang diamati secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

signifikan terhadap variable dependen. Pengujian ini dilakukan dengan

membandingkan antara nilai p-value dengan tingkat signifikansi dengan keputusan

sebagai berikut :

Jika p-value > 0.05 maka Ha ditolak

Jika p-value < 0.05 maka Ha diterima

Output untuk pengujian hipotesis secara parsial diringkas dalam tabel berikut :

Tabel 5. Hasil Pengujian secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2371.968 3 790.656 .291 .031a

Residual 86823.768 32 2713.243

Total 89195.736 35

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan_ROA, Suku_Bunga, Nilai_Tukar

b. Dependent Variable: Hrg_Saham

4.6. Kontribusi dan Hubungan Variabel Independen terhadap Variabel

Dependen

Mengenai kontribusi dan hubungab variabel independen terhadap variabel dependen

dapat dibedakan menjadi 2, yaitu secara parsial dan secara simultan. Cara parsial

digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi dan hubungan suatu variabel

independen terhadap variabel dependen apabila variabel independen

konstan. Besarnya hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen

secara parsial dapat diketahui melalui koefisien parsial (r) variabel independen,

sedangkan kontribusinya dapat diketahui dengan mengkuadratkan koefisien korelasi

parsial (r2) variabel independen.

Page 25: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

25

Hubungan dan kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen secara

simultan menyatakan besarnya hubungan dan kontribusi suattu variabel independen

terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Untuk menilai hubungan variabel

dependen secara simultan digunakan koefisien korelasi (R). Untuk mengukur

besarnya kontribusi variabel independen terhadap variasi (naik turunnya) variabel

dependen secara simultan digunakan koefisien determinasi (R2). Untuk model regresi

yang memiliki nilai lebih dari dua variabel bebas maka digunakan Adjusted R Square

sebagai koefisien determinasi.

Tabel 6. Hasil Perhitungan Korelasi secara Simultan

R 0,163

R Square 0,27

Adjuste R Square -0,65

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .163a .027 -.065 52.08880 .027 .291 3 32 .831 1.827

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan_ROA,

Suku_Bunga,Nilai_Tukar

b. Dependent Variable: Hrg_Saham

Berdasarkan hasil uji regresi, diperoleh nilai determinasi sebesar 0.65 atau 65 %. Hal

ini menunjukan bahwa variabel dependen sebesar 65 %, sedangkan sisanya 35%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

4.7. Makna Konstanta dan Koefisien Regresi

Dari perhitungan diperoleh persamaan regresi linier berganda :

Y = 622,61 – 0,030X1 – 1,352 X2 + 1,431 X3 + e

Berdasarkan persamaan tersebut, nilai konstanta sebesar 622,61 menyatakan bahwa

harga saham rata-rata sampel perusahaan yang melakukan SEO yang ditetapkan

Page 26: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

26

sebagai variabel dependen akan mencapai harga Rp 622,61 dengan asumsi semua

variabel independen tidak mengalami perubahan (konstan).

Koefisien regresi b1 sebesar -0,030 menyatakan bahwa setiap perubahan variabel nilai

tukar (foreign exchange) sebesar Rp 1,00 mengakibatkan terjadinya penurunan harga

saham sebesar Rp 0,030 dengan asumsi bahwa X2 konstan. Koefisien regresi b2

sebesar 1,352 menyatakan bahwa setiap perubahan variabel X2 (suku bunga) sebesar

1% mengakibatkan terjadinya kenaikan harga saham sebesar 1,352%. Koefisien

regresi b3 sebesar 1,431 menyatakan bahwa setiap perubahan variabel X3

(pertumbuhan ROA) sebesar 1% mengakibatkan terjadinya kenaikan harga saham

sebesar 1,431%.

Page 27: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

27

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

1. Secara simultan nilai tukar (foreign exchange), suku bunga dan pertumbuhan

ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan yang

melakukan SEO. Seperti tercantum dalam lampiran 10 diketahui koefisiensi

determinasi (R2

) sebesar 0,27 menunjukkan bahwa ketiga variabel

independen tersebut memberikan kontribusi sebesar 27 % terhadap perubahan

harga saham yang melakukan SEO .

2. Nilai tukar (foreign exchange) memiliki hubungan yang negatif dan signifikan

terhadap harga saham. Artinya jika nilai tukar melemah dan nilai dolar naik

maka pada umumnya akan terjadi penurunan harga saham.

3. Suku bunga memiliki hubungan yang positif dan tidak signifikan terhadap

harga saham. Hasil penelitian ini bertentangan dengan pendapat Silalahi

dalam Jurnal Pasar Modal Indonesia yang menyatakan bahwa :

Perkembangan tingkat suku bunga pada perbankan terbukti mempengaruhi

IHSG (1997). Tetapi hasil ini ditemukan pula pada penelitian Tanjung (2003)

dimana suku bunga memiliki hubungan positif dan tidak signifikan. Hal ini

menunjukkkan bahwa investor publik khususnya di Indonesia kurang

memperhatikan perkembangan tingkat suku bunga pada perbankan sebagai

salah satu faktor yang harus diperhatikan saat melakukan investasi pada

saham, khususnya dalam penelitian ini saham perusahaan yang melakukan

Seasoned Equity Offerings.

Page 28: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

28

4. Pertumbuhan Perusahaan memiliki hubungan yang negatif dan tidak

signifikan terhadap harga saham artinya harga saham akan merespon

informasi pertumbuhan suatu perusahaan Ambarish, John dan William (1987)

dan Jansen (1986). Untuk perusahaan yang tidak tumbuh, yaitu perusahaan

yang memiliki peluang tumbuhnya terbatas, diprediksi memiliki hubungan

yang negatif dengan harga saham. Sedangkan untuk perusahaan yang tumbuh,

yaitu perusahaan yang memiliki peluang tumbuh memiliki hubungan yang

positif dengan harga saham.

5.2 SARAN

1. Bagi penelitian selanjutnya

Agar memperoleh hasil yang optimal penelitian selanjutnya bisa

dikembangkan dengan menambah faktor-faktor yang lainnya seperti

tingkat inflasi, kemajuan teknologi, tingkat pendapatan nasional, kondisi

perekonomian di masa depan dan lain sebagainya.

2. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang

lebih banyak dan periode yang lebih panjang sehingga dapat memperoleh

hasil yang signifikan.

Page 29: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

29

DAFTAR PUSTAKA

Ambarish, R, John, K, and William, J, 1987. “Metode Signaling with Devidend And

Investment Journal of Finance 42 (June) : 321-343.

Anastasia, Njo dan Yanny Widiastuti Gunawan, 2003 “Analisis faktor Fundamental

dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ”, Jurnal

Akuntansi dan Keuangan Vol. 5, Universitas Kristen Petra.

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarti. 2001. “Pengantar Pasar Modal”. PT Rineka Cipta :

Jakarta.

Daniel Rooroh, Stephen. 2004, “Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur

Sebelum dan Setelah SEO di PT. Brsa Efek Jakarta”, Skripsi FE : Unila.

Dewi, Dian Nirmala, 2003 “Analisis pengaruh Nilai Tukar Rupiah Terhadap Harga

Saham di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi FE : Unila.

Fahmi, Irham, SE., M.Si., 2006 “Analisis Investasi Dalam Perspektif Ekonomi Dan

Politik”, PT. Refika Aditama : Bandung.

Ghozali, Iman. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Gujarati, D.N. 1997. “Ekonometrika Dasar”. Erlangga: Jakarta.

Hamzah, Ardi, 2005, “Analisis Ekonomi Makro, Industri dan Karekteristik

Perusahaan Terhadap Beta Saham Syariah”, Simposium Nasional Akuntansi

VIII

Handoko, T.Hani. 1995. “Manajemen”. Edisi kedua, BPFE Yogyakarta.

Harto, Puji, 2001 “Analisis Kinerja Perusahaan yang Melakukan Right Issue di

Indonesia”, Simposium Nasional Akuntansi IV.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, “Metode Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, Edisi pertama, BPFE Yogyakarta.

Jeansen, M. 1986, “Agency Cost of Free Cash Flow, Corperate Fiance, and

Takeovers “ American Economi : Review 76, 323-329.

Jogiyanto, Dr., H.M., MBA., Akt., 2003, “Teori Portopolio dan Analisis Investasi”,

Edisi ketiga, BPFE Yogyakarta.

Munawir, S, 2004, “Analisa Laporan Keuangan”. Edisi keempat, Liberty

Yogyakarta.

Prayoga, Bayu, 2007, “Analisis pengaruh Lingkungan Eksternal terhadap Harga

Saham perusahaan yang melakukan Seasoned Equity Offerings”,Skripsi FE :

Unila.

Rusmanjauhari, Budi, 2002, “Analisis Fundamental Terhadap Return Saham IHSG

Periode Bullish Dan Bearish”, Skripsi FE : Unila.

Sari, Prima Yusi, SE, ME, Akt. 2001, “Analisis pengaruh Right Issue Terhadap

Return Saham Setelah Cum Date” Simposium Nasional Akuntansi IV.

Sukirno, Sadono, 2000, “Pengantar Teori Makroekonomi” Edisi Kedua, PT. Raja

Grafindo Persada : Jakarta.

Page 30: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, SUKU BUNGA DAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/24042013-0741031012.pdf · modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik

30

Sulistyanto, H. Sri, dan Haris Wibisono, 2003, “Seasoned Equity Offerings : Antara

Agency Theory, Windows of Opportunity dan Penurunan Kinerja”,

Proceeding Simposium Nasional AKuntansi (SNA) VI-Ikatan Akuntan

Indonesia.

Sulistyanto, H. Sri, dan Pratana P. Midiastuti, 2004, “Seasoned Equity Offerings :

Benarkah Underperformance Pasca Penawaran”. Working Paper.

Sunariyah, 2000 “Pengantar Pasar Modal”. Edisi kedua, Jakarta.

Tanjung, Edu Sory Muda, 2003, “Analisis Pengaruh Nilai Tukar dan Tingkat Suku

Bunga Terhadap Harga Saham Perusahaan – Perusahaan Yang Tergabung

Dalam Indeks LQ 45 Di Bursa Efek Jakarta”, Skripsi FE : Unila.