analisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah di bank central asia (bca) pamekasan
DESCRIPTION
Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah Di Bank Central Asia (Bca) Pamekasan - Fathorrahman stie asia malangTRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 16
ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAPKEPUASAN NASABAH DI BANK CENTRAL ASIA (BCA) PAMEKASAN
Oleh :Fathorrahman *)
Bank sebagai lembaga yang bergerak dalam jasa keuangan harus memperhatikannilai kepuasan yang diperoleh ketika menggunakan suatu jasa, diharapkan melaluipenyediaan kualitas layanan yang baik akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan,yang nantinya akan berpengaruh juga pada kelangsungan hidup Bank Central Asia (BCA)PamekasanRuang lingkup penelitian ini meliputi semua kegiatan yang berkenaan dengan pengaruskualitas layanan terhadap kepuasan nasabah. Penelitian ini dilakukan di BCA Pamekasanpada bulan Januari sampai Maret 2011. Sumber data yang diperoleh berupa data primer dandata sekunder, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan dengan carawawancara,kuisener dan studi pustaka. Data dalam penelitian ini dianalisis denganmenggunakan metode kuantitatif yakni analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat diambil kesimpulanbahwa hasil uji analisis secara parsial yaitu variabel bukti langsung, empati, dayatanggap dan kehandalan berpengaruh secara signifikan. Sedangkan variabel jaminan tidakberpengaruh secara signifikan. Sedang uji analisis secara simultan menunjukkan kelimavariabel layanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Sementara hasil uji dominanmenunjukkan bahwa variabel bukti langsung adalah variabel yang memiliki pengaruhdominan.Kata kunci: Kualitas Layanan, Kepuasan Nasabah.
*) Dosen Manajemen STIE ASIA Malang
LATAR BELAKANG
Globalisasi telah mendorong dunia bisnis menjadi semakin kompetitif dan
mempertajam persaingan yang akhirnya membawa konsekuensi hanya perusahaan yang
mempunyai kemampuan bersaing saja yang dapat bertahan. Persaingan yang selalu
muncul dalam dunia bisnis mendorong munculnya pemikiran-pemikiran baru yang
dapat membangun produk atau jasa yang memberikan nilai lebih kepada pelanggan.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat sukses dalam
persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 17
pelanggan. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka setiap perusahaan harus berupaya
menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan
harga yang pantas (reasonable).
Menurut kotler (1997) ”kualitas adalah seluruh ciri serta sifat suatu produk atau
pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang di
nyatakan atau yang tersirat”. Kualitas merupakan inti kelangsungan hidup sebuah
lembaga, dengan adanya persaingan yang semakin ketat akhir-akhir ini menuntut
sebuah lembaga penyedia jasa / layanan untuk selalu memanjakan konsumen /
pelanggan dengan memberikan pelayanan terbaik. Para pelanggan akan mencari produk
berupa barang atau jasa dari perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepadanya. Di dalam usaha jasa, kualitas ditentukan oleh para pemakai jasa itu
sendiri. Pelayanan yang diberikan berpedoman pada dimensi kualitas jasa yang terdiri
dari bukti fisik, daya tanggap, kehandalan, jaminan, dan empati, untuk mengetahui apa
yang dibutuhkan dan di inginkan oleh konsumen, seperti kualitas pelayanan yang
selama ini telah diberikan dimana hasilnya dapat dijadikan umpan balik dan pengendali
bagi pihak manajemen perusahaan. Kotler (1997) mengatakan bahwa “perusahaan
yang unggul adalah perusahaan yang memuaskan dan menyenangkan pelanggan
mereka”. Selain itu Kotler juga berpendapat bahwa dalam hubungan antara penyedia
jasa dengan konsumen lebih mudah untuk membangun hubungan yang sudah terjalin
dibandingkan dengan harus mencari konsumen baru.
Bank merupakan suatu fasilitas pelayanan dibidang keuangan bagi masyarakat,
sehingga senantiasa dituntut untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanannya untuk
memenuhi kepuasan nasabah. Bank adalah tempat atau badan yang bergerak dalam
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 18
bidang pelayanan keuangann untuk melayani semua lapisan masyarakat dengan tidak
membeda-bedakan antara ras, suku dan agama. Bank sendiri berfungsi sebagai tempat
yang mempunyai kemandirian serta mampu memberikan pelayanan secara prima
kepada nasabah.
Bank sebagai bagian dari sistem perekonomian nasional dituntut untuk
meningkatkan kualitas penyediaan fasilitas, pelayanan dan kemandirian, dan sistem
bunga yang bersaing. Bank Central Asia (BCA) Pamekasan merupakan sebuah lembaga
bisnis yang bergerak di bidang jasa pelayanan sektor keuangan dan merupakan salah
satu dari beberapa bank yang ada di Kabupaten Pamekasan. Oleh karena itu, Bank
Central Asia (BCA) Pamekasan dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan konsumen
dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan konsumen meningkat. Dalam
menerima dan melayani nasabah sebagai konsumen dengan berbagai karakteristik, bank
harus menyiapkan diri supaya senantiasa mendengarkan dan memiliki kemampuan
memberikan respon terhadap setiap keinginan, harapan dan tuntutan pengguna jasa
bank, dalam hal ini adalah nasabah bank. Pihak bank perlu secara cermat menentukan
kebutuhan konsumen sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan meningkatkan
kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Day (dalam Tjiptono & Chandra, 2005)
mendefinisikan bahwa “kepuasan nasabah merupakan respon nasabah atas evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk
yang dirasakan setelah pemakaian”. Kepuasan yang dirasakan oleh nasabah bukanlah
sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Kepuasan terjadi karena harapan-harapan yang
ada pada diri nasabah terpenuhi. Kepuasan nasabah merupakan dambaan setiap bank
selaku tempat penyedia jasa pelayanan. Kepuasaan akan menumbuhkan loyalitas
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 19
nasabah dalam menggunakan jasa bank. Kepuasan nasabah yang tinggi akan
menimbulkan kepercayaan pada bank sehingga nasabah tidak akan pindah ke bank yang
lain.
Oleh karena konsumen saat ini lebih cenderung memperhatikan nilai kepuasan
yang diperoleh ketika menggunakan suatu jasa, maka kecenderungan ini juga menjadi
perhatian Bank Central Asia (BCA) Pamekasan dalam salah satu upaya pemasarannya,
diharapkan melalui penyediaan kualitas layanan yang baik akan berpengaruh terhadap
kepuasan pelanggan, yang nantinya akan berpengaruh juga pada kelangsungan hidup
Bank Central Asia (BCA) Pamekasan.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul ”Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah
di Bank Central Asia (BCA) Pamekasan ”
RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang di atas, maka di dapatkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apakah variabel-variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bukti
langsung, variabel empati, variabel daya tanggap, variabel kehandalan, dan variabel
jaminan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank Central Asia
(BCA) Pamekasan secara parsial ?
2. Apakah variabel-variabel kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bukti
langsung, variabel empati, variabel daya tanggap, variabel kehandalan, dan variabel
jaminan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan nasabah di Bank Central Asia
(BCA) Pamekasan secara simultan ?
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 20
3. Diantara variabel kualitas jasa manakah yang mempunyai pengaruh dominan
terhadap tingkat kepuasan nasabah di Bank Central Asia (BCA) Pamekasan ?
KAJIAN TEORI
1) Jasa dan kualitas jasa
Menurut Fandy Tjiptono (1996), “jasa sebagai aktivitas, manfaat atau kepuasan
yang ditawarkan untuk dijual”. Rambat Lupiyoadi (2005) juga mendefinisikan jasa adalah
Semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau
konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan
dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan kesenangan atau
kesehatan) atau pemecahan akan masalah yang dihadapi konsumen.
Menurut Kotler (1997) dalam Fandy Tjiptono (1996) karakteristik jasa dapat
diuraikan sebagai berikut:
1) Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda dengan barang, jika barang merupakan suatu objek, alat, atau usaha
maka jasa adalah suatu perbuatan, kinerja (performance) atau usaha. Bila barang dapat
dimiliki, maka jasa hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Jasa tidak dapat
dilihat, dirasa, diraba, dicium, atau didengar sebelum dibeli.
2) Inseparability (tidak terpisahkan)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa
biasanya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara
bersamaan. Interaksi antara penyedia jasa dan pelanggan merupakan ciri khusus dalam
pemasaran jasa. Keduanya mempengaruhi hasil (outcome) dari jasa tersebut
3) Variability (bervariasi)
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 21
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output, artinya
banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa
tersebut dihasilkan.
4) Perishability (mudah lenyap)
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Menurut Pasuraman dkk, (dalam Tjiptono, 1996) ada lima dimensi pokok yang
menentukan kualitas jasa, yaitu:
1) Bukti langsung (tangible)Yaitu meliputi bukti fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
2) Empati (empathy)Yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik,perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan.
3) Daya tanggap (responsiveness)Yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan danmemberikan pelayanan dengan tanggap.
4) Kehandalan (reliability)Yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera,akurat, dan memuaskan.
5) Jaminan (assurance)Yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapatdipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan.
2) Kepuasan Konsumen
Engel dkk (1995) mengemukakan bahwa ”kepuasan konsumen merupakan
faktor dasar yang menentukan proses pembelian selanjutnya. Kepuasan dibentuk dari
harapan atau kepercayaan nasabah atas apa yang akan diterimanya dari jasa yang
dipilihnya”. Kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan oleh nasabah akan
mempengaruhi pemikiran nasabah dalam menggunakan bank yang sama di masa yang
akan datang.
Kotler (1997) menyatakan kepuasan adalah ”perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesan terhadap kinerja (hasil) suatu
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 22
produk atau jasa dengan harapan yang dimiliki”. Apabila kinerja yang dihasilkan suatu
produk atau jasa berada di bawah harapan maka konsumen merasa kecewa dan tidak
puas. Sebaliknya bila kinerja yang dihasilkan oleh suatu produk atau jasa dapat
memenuhi atau melampaui harapan maka konsumen akan merasa kepuasan. Begitu
juga perasaan nasabah terhadap kinerja yang dihasilkan oleh pelayanan bank. Jika
karyawan bank menghasilkan kinerja yang memenuhi atau melampaui harapan dari
nasabahnya dengan memberikan pelayanan yang baik maka nasabah akan merasakan
kepuasan yang tinggi. Nasabah yang merasakan kepuasan yang tinggi akan
menciptakan kelekatan emosional terhadap bank tersebut. Hal ini dapat menyebabkan
nasabah menjadi pelanggan setia di bank tersebut. Tetapi sebaliknya jika kinerja
karyawan bank dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya buruk maka nasabah
merasakan ketidakpuasan dan hal ini akan mempengaruhi penilaian nasabah terhadap
pelayanan yang diberikan oleh bank
HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan penelitian dimana
rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya (Sugiyono, 2009).
Berdasarkan permasalahan yang ada, hipotesis yang diambil sebagai berikut:
1. Ho = Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel (X1) bukti
langsung (tangible), (X2) empati (empathy) , (X3) daya tanggap (responsiveness),
(X4) kehandalan (reliability), (X5) jaminan (assurance) terhadap kepuasan nasabah
BCA Pamekasan (Y), secara parsial.
Ha = Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel (X1) bukti langsung
(tangible), (X2) empati (empathy) , (X3) daya tanggap (responsiveness), (X4)
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 23
kehandalan (reliability), (X5) jaminan (assurance) terhadap kepuasan nasabah
nasabah BCA Pamekasan (Y) , secara parsial.
2. Ho = Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel (X1) bukti
langsung (tangible), (X2) empati (empathy) , (X3) daya tanggap (responsiveness),
(X4) kehandalan (reliability), (X5) jaminan (assurance) terhadap kepuasan nasabah
nasabah BCA Pamekasan (Y), secara simultan.
Ha = Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel (X1) bukti langsung
(tangible), (X2) empati (empathy) , (X3) daya tanggap (responsiveness), (X4)
kehandalan (reliability), (X5) jaminan (assurance) terhadap kepuasan nasabah
nasabah BCA Pamekasan (Y) , secara simultan.
3. Ho = Diduga variabel daya tanggap tidak mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap kepuasan nasabah nasabah BCA Pamekasan (Y).
Ha = Diduga Variabel daya tanggap mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
kepuasan nasabah nasabah BCA Pamekasan (Y).
METODE PENELITIAN
1) Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan desain riset kausal atau sebab akibat yang
berguna untuk menganalisa hubungan-hubungan antar variabel satu dengan yang
lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Sifat hubungan-
hubungan yang mungkin terjadi diantara variabel-variabel ini adalah asimetris, yaitu
hubungan yang terjadi akibat dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas (Umar,
2001).
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 24
2). Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah nasabah yang mempunyai simpanan jenis
tabungan dalam bentuk TAHAPAN BCA untuk yang jenis nasabah biasa. Jumlah
nasabah jenis ini Sangat banyak dan mudah berubah-ubah sehingga populasinya tidak
dapat diketahui secara pasti.
Sampel adalah bagian dari karakteristik yang diambil oleh populasi yang hendak
diselidiki dan dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi. Sampel adalah bagian
dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan cara
accidental sampling.
Mengacu pendapat Cooper dan Emory (1998), maka dalam penelitian ini jumlah
sampel yang akan diambil sebesar 100 sampel.
HASIL PENELITIAN
1. Uji analisis Regresi berganda
Analisis ini ditujukan untuk memprediksi seberapa jauh pengaruh dua variabel
bebas atau lebih terhadap variabel tidak bebas.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 25
Tabel 1.1
Koefisien Regresi
Coefficientsa
6.665 2.760 2.415 .018.388 .140 .248 2.765 .007.214 .104 .233 2.050 .043.189 .111 .242 1.703 .092
-.263 .135 -.185 -1.955 .054.061 .109 .073 .557 .579
(Constant)Bukti langsungEmpatiDaya tanggapKeandalanJaminan
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kepuasan nasabaha.
Dengan persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y= a +
b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b4X4 + b5X5 + e
Maka dari tabel 1.1 diperoleh hasil sebagai berikut: Y = 6,665 + 0,388X1 + 0,214X2
+ 0,189X3 - 0,269X4 + 0,061X5 + 2,760
Dari persamaan regresi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 6,665 artinya Kepuasan nasabah BCA Pamekasan akan bernilai
sebesar 6,665 jika variabel bukti langsung, empati, daya tanggap, kehandalan dan
jaminan tidak ikut mempengaruhi Kepuasan nasabah BCA Pamekasan.
b. Koefisien regresi X1 = 0,388 artinya setiap peningkatan (penambahan) 1%
variabel bukti langsung (X1) akan meningkatkan Kepuasan nasabah BCA
Pamekasan (variabel tidak bebas, Y) sebesar 0,388 dengan asumsi variabel
empati, daya tanggap, kehandalan dan jaminan ((X2, X3, X4 dan X5,) konstan. Jika
variabel bukti langsung ada kecenderungan meningkat, maka kepuasan nasabah
BCA Pamekasan akan meningkat. Jika variabel bukti langsung kecenderungan
menurun, maka kepuasan nasabah BCA Pamekasan juga akan menurun.
c. Koefisien regresi X2 = 0,214 artinya setiap peningkatan (penambahan) 1%
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 26
variabel empati (X2) akan meningkatkan Kepuasan nasabah BCA Pamekasan
(variabel tidak bebas, Y) sebesar 0,214 dengan asumsi variabel bukti langsung,
daya tanggap, kehandalan dan jaminan ((X1, X3, X4 dan X5,) konstan. Jika
variabel empati ada kecenderungan meningkat, maka kepuasan nasabah BCA
Pamekasan akan meningkat. Jika variabel empati kecenderungan menurun,
maka kepuasan nasabah BCA Pamekasan juga akan menurun.
d. Koefisien regresi X3 = 0,189 artinya setiap peningkatan (penambahan) 1%
variabel daya tanggap (X3) akan meningkatkan Kepuasan nasabah BCA
Pamekasan (variabel tidak bebas, Y) sebesar 0,189 dengan asumsi variabel bukti
langsung, empati, kehandalan dan jaminan ((X1, X2, X4 dan X5,) konstan. Jika
variabel daya tanggap ada kecenderungan meningkat, maka kepuasan nasabah
BCA Pamekasan akan meningkat. Jika variabel daya tanggap kecenderungan
menurun, maka kepuasan nasabah BCA Pamekasan juga akan menurun.
e. Koefisien regresi X4 = -0,269 artinya setiap peningkatan (penambahan) 1%
variabel kehandalan (X4) akan meningkatkan Kepuasan nasabah BCA
Pamekasan (variabel tidak bebas, Y) sebesar -0,269 dengan asumsi variabel bukti
langsung, empati, daya tanggap dan jaminan ((X1, X4, X3 dan X5,) konstan. Jika
variabel kehandalan ada kecenderungan meningkat, maka kepuasan nasabah BCA
Pamekasan akan meningkat. Jika variabel kehandalan kecenderungan menurun,
maka kepuasan nasabah BCA Pamekasan juga akan menurun.
f. Koefisien regresi X5 = 0,061 artinya setiap peningkatan (penambahan) 1%
variabel jaminan (X5) akan meningkatkan Kepuasan nasabah BCA Pamekasan
(variabel tidak bebas, Y) sebesar 0,061 dengan asumsi variabel bukti langsung,
empati, daya tanggap dan kehandalan (X1, X2, X3 dan X4,) konstan. Jika
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 27
variabel jaminan ada kecenderungan meningkat, maka kepuasan nasabah BCA
Pamekasan akan meningkat. Jika variabel jaminan kecenderungan menurun,
maka kepuasan nasabah BCA Pamekasan juga akan menurun.
g. Error term (e) = 2,765 artinya setiap peningkatan (penambahan) akan kepuasan
nasabah BCA Pamekasan (variabel tidak bebas Y) selain dipengaruhi oleh
kecenderungan meningkat atau menurunnya variabel bukti langsung, empati, daya
tanggap, kehandalan dan jaminan ternyata dipengaruhi oleh variabel lain yang
ikut mempengaruhi kecenderungan akan kepuasan nasabah BCA Pamekasan
sebesar 2,765. variabel lain yang dimaksud adalah variabel lain yang belum dibahas
dalam penelitian ini. Misalnya variabel bauran pemasaran, hadiah, tingkat suku
bunga, dan lain-lain.
Dari persamaan regresi tersebut dapat dilihat bagaimana pengaruh
variabel bukti langsung, empati, daya tanggap, kehandalan dan jaminan (X1, X2,
X3, X4 dan X5) terhadap variabel kepuasan nasabah BCA Pamekasan (Y).
Pengaruh positif menunjukkan bahwa perubahan variabel bukti langsung, empati,
daya tanggap dan jaminan (X1, X2, X3, dan X5) akan searah dengan perubahan
variabel kepuasan nasabah BCA Pamekasan (Y). Pengaruh negatif menunjukkan
bahwa perubahan variabel kehandalan (X4) tidak searah dengan perubahan
variabel kepuasan nasabah BCA Pamekasan (Y).
2. Uji Hipotesis
a. Hipotesis I
1) Uji t
Pengujian uji t yang dilakukan menggunakan tingkat signifikan α
= 0,05 dengan jumlah sampel 100 orang, sehingga degree of freedom
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 28
(df) yang dihasilkan adalah df = n - k - 1 = 100 - 6 - 1 = 93. Hasil t
tabel yang diperoleh adalah ± 1,661. Ketentuan yang digunakan adalah
- Jika (-) t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima atau tidak
berpengaruh signifikan/tidak berpengaruh secara nyata.
- Jika t hitung < (-) t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak atau
berpengaruh signifikan/berpengaruh secara nyata.
Dengan menggunakan pengolahan data pada tabel 4.32 dapat diuraikan sebagai
berikut:
a) Variabel Bukti langsung (X1)
t hitung bukti langsung adalah 2,765 > t tabel 1,661 atau tingkat signifikan t bukti langsung
adalah 0,007 < tingkat signifikan α = 0,05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan pengaruh variabel bukti langsung terhadap kepuasan nasabah
BCA Pamekasan adalah signifikan atau berpengaruh secara nyata.
b) Variabel Empati (X2)
t hitung empati adalah 2,050 > t tabel 1,661 atau tingkat signifikan
t empati adalah 0,043 < tingkat signifikan α = 0,05, yang berarti
Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh
variabel empati terhadap kepuasan nasabah BCA Pamekasan adalah signifikan atau
berpengaruh secara nyata.
c) Variabel Daya tanggap (X3)
t hitung daya tanggap adalah 1,705 > t tabel 1,661 atau tingkat signifikan t daya tanggap adalah
0,009 < tingkat signifikan α = 0,05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan pengaruh variabel daya tanggap terhadap kepuasan nasabah BCA Pamekasan
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 29
adalah signifikan atau berpengaruh secara nyata.
d) Variabel Kehandalan (X4)
t hitung kehandalan adalah -1,955 < t tabel -1,661 atau tingkat signifikan t kehandalan adalah
0,05 < tingkat signifikan α = 0,05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat
disimpulkan pengaruh variabel kehandalan terhadap kepuasan nasabah BCA Pamekasan
adalah signifikan atau berpengaruh secara nyata.
e) Variabel Jaminan (X5)
t hitung jaminan adalah 0,557 < t tabel 1,661 atau tingkat signifikan
t jaminan adalah 0,579 > tingkat signifikan α = 0,05, yang berarti
Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan pengaruh
variabel jaminan terhadap kepuasan nasabah BCA Pamekasan adalah tidak signifikan atau
tidak berpengaruh secara nyata.
b. Hipotesis II
1) Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bukti langsung (X1), empati
(X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4), dan jaminan (X5) secara bersama-sama
terhadap variabel kepuasan nasabah BCA Pamekasan (Y). pengujian ini menggunakan
tingkat signifikansi α = 0,05 dengan numerator (df1) = 5 -1 = 4 dan denumerator (df2)= 100 -
5 = 94, sehingga F tabel yang diperoleh adalah 2,311. Ketentuan yang digunakan adalah -
Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima atau tidak siginifikan/tidak berpengaruh secara
nyata.- Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima atau tidak signifikan/
tidak berpengaruh secara nyata.
- Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak atau
signifikan/berpengaruh secara nyata.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 30
Tabel 1.2
ANOVAb
184.774 5 36.955 8.286 .000a
419.226 94 4.460604.000 99
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Jaminan, Bukti langsung, Keandalan, Empati, Dayatanggap
a.
Dependent Variable: Kepuasan nasabahb.
Dari tabel 1.2 dapat diuraikan bahwa F hitung adalah 8,286 > F
tabel adalah 2,311 atau tingkat signifikan F adalah 0,000 < tingkat
signifikansi α = 0,05, yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bukti langsung (X1),
empati (X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4), dan jaminan (X5) secara bersama-
sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan nasabah BCA
Pamekasan (Y).
c. Hipotesis III
1) Uji Dominan
Untuk mengetahui pengaruh paling dominan antara variabel bukti langsung (X1),
empati (X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4), dan jaminan (X5) terhadap variabel
variabel kepuasan nasabah BCA Pamekasan (Y). Kriteria pengambilan keputusannya
yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Jika nilai beta dari variabel daya tanggap memiliki nilai yang bukan terbesar,
maka Ho diterima atau tidak berpengaruh dominan.
- Jika nilai beta dari varibel daya tanggap memiliki nilai yang terbesar, maka Ho
ditolak atau berpengaruh dominan.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 31
Dari tabel 1.1 diatas didapatkan bahwa: nilai beta dari variabel bukti langsung
merupakan nilai yang terbesar yaitu 0,248, yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.
Sehingga variabel bukti langsung berpengaruh dominan terhadap variabel kepuasan
nasabah BCA Pamekasan. Hal ini kemungkinan dikarenakan selain bariabel kualitas
layanan, yang menimbulkan kepuasan nasabah juga di pengaruhi variabel lain seperti tingkat
suku bunga, hadiah-hadiah yang menarik.
Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu Sarwi Ruci Sri Hadiati (1999), Reisha
Zuhriana (2008), Riska Naini (2007) yang menunjukkan variabel bukti langsung (X1),
empati (X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4), dan jaminan (X5) berpengaruh secara
simultan terhadap variabel variabel kepuasan nasabah BCA Pamekasan (Y). Sedangkan
hasil ini berbeda dengan penelitian Reisha Zuhriana (2008) yang menunjukkan
variabel kehandalan yang paling dominan atau paling berpengaruh, dan Riska
Naini (2007) yang menunjukkan variabel empati yang paling dominan atau paling
berpengaruh.Sedangkan penelitian ini variabel yang dominan berpengaruh adalah
variabel bukti langsung Serta variabel jaminan tidak berpengaruh secara parsial
terhadap kepuasan nasabah BCA Pamekasan.
4. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Tabel 1.3Model Summary(b)
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 .553(a) .306 .269 2.11184a Predictors: (Constant), Jaminan, Bukti langsung, Keandalan, Empati, Daya tanggapb Dependent Variable: Kepuasan nasabah
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 32
Dari tabel 1.3 dapat diuraikan bahwa koefisien determinasi berganda
(R2) sebesar 0,553 atau 55,3%. Sarwono (2009:99) mengatakan bahwa
besarnya R square berkisar antara 0 - 1 yang berarti semakin kecil besarnya R square
maka hubungan atau kemampuan menjelaskan variabel independent dengan variabel
dependent semakin lemah, sebaliknya jika R square semakin mendekati 1 maka
hubungan atau pengaruh variabel independent dengan variabel dependent semakin kuat. Dari
hasil tabel dapat disimpulkan bahwa sumbangan efektif variabel bukti langsung (X1), empati
(X2), daya tanggap (X3), kehandalan (X4), dan jaminan (X5) terhadap variabel
kepuasan nasabah BCA Pamekasan (Y) sebesar 55,3%. Sedangkan sumbangan dari
variabel lain yang tidak diteliti atau tidak dimasukkan dalam model regresi ini sebesar
44,7%.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang pengaruh kepuasan terhadap
kepuasan nasabah BCA Pamekasan dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut yaitu :
1. Berdasarkan analisis uji t yaitu variabel bukti langsung, empati, daya tanggap dan
kehandalan berpengaruh secara signifikan, sedangkan variabel jaminan tidak
berpengaruh secara signifikan.
2. Berdasarkan analisis uji F yaitu variabel bukti langsung, empati, daya tanggap,
kehandalan dan jaminan menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan nasabah
BCA Propbolinggo
3. Berdasarkan pengujian analisa regresi berganda, menunjukkan bahwa variabel
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 33
bukti langsung adalah variabel yang memiliki pengaruh dominan pada kepuasan
nasabah BCA Pamekasan.
2. Saran
Dari hasil penelitian, analisis dan kesimpulan diatas, berikut beberapa saran
yang dapat disarankan yaitu:
1. Melihat pada hasil penelitian dimana bukti langsung merupakan variabel yang
dominan dalam mempengaruhi kepuasan nasabah BCA Pamekasan, maka
hendaknya perusahaan terus meningkatkan kualitas petugas dengan lebih
memperhatikan nasabah dan calon nasabah yang berada didalam area gedung BCA.
2. Meskipun bukti langsung merupakan hal paling utama yang dipertimbangkan oleh
nasabah namun perusahaan harus tetap mempertahankan keempat variabel
lainya dengan cara selalu meningkatkan kualitas layanan yang ada dan menciptakan
strategi baru yang inovatif agar dapat bersaing dengan pesaing dan mampu
memuaskan konsumen.
3. Bisnis jasa keuangan saat ini semakin berkembang, karena beberapa investasi
pada bisnis ini sangat menguntungkan, sehingga bagi perusahaan jasa keuangan harus
terus melakukan inovasi - inovasi baru yang lebih menarik untuk bersaing, yaitu
dengan lebih cermat mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen melalui
variabel kualitas layanan dan aspek-aspek lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.Bandung.Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Edisi
Revisi VI, Cetakan Kesebelas, Rineka Cipta, Bandung.Cooper, Donald R & Emory, William. 1998. Metode penelitian bisnis. Jilid 2. Edisi 5.
Terjemahan Widoyono Soetjipto. Erlangga. Jakarta
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 2. Juni 2011
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 34
Engel, James F. Roger D. Black Well. Paul. W. Miniard (1995), Perilaku Konsumen,Terjemahan : Budijanto. Jilid I, Cetakan Pertama, Andy Yogyakarta.
Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, cetakan ke-6, Badan Penerbit Universitas Malang.
Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi DanManajemen. BPFE. Yogyakarta.
Kasmir, 2004, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo PersadaKotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Pengendalian. Jilid 1. PT. Prenhallindo. Jakarta.Kotler, Philip. 2008. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, Indeks. JakartaKuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta.Lefrancois, G. R. 1980. Psychology. Wadsworth Publishing Company. Betmon California.Lupiyoadi, Rambat. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa, Teori, dan Praktek. Salemba
Empat. Jakarta.Lewis, C. C., Scott, D. E., Patell, R. H., & Wolf, M. H. 1986. Parent Satisfaction With
Medical Care Development. John Wiley and Sons. New York.Riduwan. 2008. Metode Dan Teknik Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.Salim, Petter. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Modern English Pers.
Jakarta.Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi.
Cetakan kedelapan belas. PT Pustaka LP3ES. Jakarta.Sri Hadiati, Sarwi Ruci. 1999. Analisis kinerja kualitas pelayanan terhadap kepuasan
Pelanggan pada telkomsel malang area. Jurnal Manajemen dan KewirausahaanVol.1 September 1999.
Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D Cv. Alfabeta,Bandung.
Swastha, B. dan Handoko, H. 1987. Manajemen Pemasaran : Analisa PerilakuKonsumen. Liberty. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Andi Offset. Yogyakarta.Tjiptono, F. dan Chandra, G. 2005. Service, Quality, & Satisfaction. Andi Offset.
Yogyakarta.Umar, Husein, 2001, Metode Riset Komunikasi Manajemen: Sebuah Pendekatan
Kuantitatif. Bina Aksara. Jakarta.Umar, Husein, 2008, Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.Undang- Undang Repuplik Indonesia nomor 7 tahun 1992, tentang perbankanUndang- Undang Repuplik Indonesia nomor 23 tahun 1999, tentang Bank Indonesia