analisis pengaruh inflasi, turnover ratio expense...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH INFLASI, TURNOVER RATIO,
EXPENSE RATIO, UKURAN REKSADANA, DAN UMUR
REKSADANA TERHADAP KINERJA REKSADANA
PENDAPATAN TETAP
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh:
Galih Pangestu
1111081000034
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNI
UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
1439 H / 2018 M
i
“Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio,
Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap Kinerja
Reksadana Pendapatan tetap”
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Galih Pangestu
1111081000034
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB.
NIP. 19741127 200112 1 002
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini Selasa, 9 Agustus 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Galih Pangestu
2. NIM : 111108100034
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio
Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap
Kinerja Reksadana Pendapatan tetap
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 9 Agustus 2016
1. Ela Patriana, M.M, AAAIJ. ( )
NIP. 19690528 200801 2 010 Penguji 1
2. Amir Syarifuddin, SH., MM ( )
NIP. 19460818 196603 1 001 Penguji 2
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 5 Juni 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa:
1. Nama : Galih Pangestu
2. NIM : 1111081000034
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio
Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap
Kinerja Reksadana Pendapatan tetap
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut
di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 5 Juni 2018
1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( )
NIP : 19731221 200501 2 002 Ketua Penguji
2. Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB. ( )
NIP. 19741127 200112 1 00 Sekretaris
3. Murdiyah Hayati, S.Kom.,MM ( )
NIP : 19741003 200312 2 001 Penguji Ahli
4. Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB. ( )
NIP. 19741127 200112 1 00 Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Galih Pangestu
NIM : 1111081000034
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis pengaruh inflasi, turnover ratio, expense ratio, ukuran
reksadana, dan umur reksadana terhadap kinerja reksadana
pendapatan tetap
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan
bukti bahwa saya telah melanggar peryataan diatas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 20 Mei 2018
(Galih Pangestu )
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Galih Pangestu
2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/ 13 Juli 1993
3. Jenis Kelamin : Laki – Laki
4. Agama : Islam
5. Tempat Tinggal Sekarang : Jl. Mesjid No. 19 Rt 01/06,
Cempaka Putih, Tangerang Selatan
6. No. Handphone : 085692026446
7. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. 1999 - 2005 : SD Negeri Cempaka baru 1
2. 2005 - 2008 : Madrasah Tsanawiyah
Pembangunan UIN Jakarta
3. 2008 - 2011 : MAN 4 Model Jakarta
4. 2011 - 2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Menjadi anggota HMI Kafeis di Cabang Ciputat (UIN Jakarta)
2. Menjadi anggota Karang Taruna RT 02/06
vi
ABSTRACT
This research is aimed to anylize the effect of Inflation, Turnover ratio,
Expense ratio, Size of mutual funds, and Age of mutual funds against the
performance of fixed income mutual funds in Indonesia. Time periode that used in
this research is two years, start from 2015-2016. This research is classified as
associative causal research. Using interest rate of Bank of Indonesia as a research
data. The rate of Inflationin this periodof research, Net Asset Value (NAB), and
effective date of 30 regular income mutual funds as a sample using technique
“purposive sampling”.Performance of fixes income mutual funds measured with
Sharpe Index and treynor. Data from the study analyzed by multiple regression
test. Result of the research shows that Inflation has negative and significant effect
to performance of regular income of mutual funds. Turnover ratio, Expense ratio,
Size and Age of mutual funds doesn’t affect the performance of fixed income of
mutual funds. Result of test F, appropriateness of model shows independent
variable simultaneously affect the dependent variable. Result of test signifies
the relationship between independent variable and dependent variable is strong.
Keyword : Inflation, Turnover Ratio, Expense Ratio, Size of Mutual Funds, Age
of Mutual Funds, dan Performance of Regular Income Mutual Funds in Indonesia.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Inflasi, Turnover
Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana terhadap kinerja
Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia. Periode yang digunakan dalam
penelitian adalah dua tahun yaitu mulai dari 2015-2016. Penelitian ini
diklasifikasikan sebagai penelitian asosiatif kausal. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Suku Bunga Bank Indonesia, Tingkat Inflasi pada periode
penelitian, nilai aktiva bersih (NAB), dan tanggal efektif dari 30 reksadana
Pendapatan Tetap yang dijadikan sampel dengan teknik pemilihan purposive
sampling. Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap diukur dengan Indeks Sharpe dan
Treynor. Data dari penelitian dianalisis dengan uji regresi berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja Reksadana Pendapatan Tetap, Turnover ratio tidak berpengaruh
dengan kinerja Reksadana Pendapatan Tetap, Expense ratio tidak berpengaruh
terhadap kinerja Reksadana Pendapatan Tetap, Ukuran dan Umur Reksadana tidak
berpengaruh terhadap kinerja Reksadana Pendpatan Tetap. Hasil Uji F kelayakan
model menunjukkan variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen. Hasil Uji R2
hubungan antar variabel independen dengan
variabel dependen adalah kuat.
Kata Kunci : Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, Umur
Reksadana, dan Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap
viii
KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum WR.WB
Alhamdulillahirabbil alamiin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga
diberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analasisis
Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur
Reksadana Terhadap Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap”. Shalawat serta salam
tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
beserta para sahabatnya yang telah membawa Agama Islam sebagai Rahmatan
lilalamin
Tujuan utama dari penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi dari Program Studi Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama
kepada :
1. Orang tua yang saya hormati dan saya sayangi ibu Sukati atas segala
dukungan dan doa-doa yang tiada henti-hentinya kepada Illahi Rabbi
Allah SWT.
2. Bapak Arief Mufraini, LC., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Ela Patriana, M.M, AAAIJ.selaku sekretaris Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB. Selaku pembimbing, terima
kasih untuk semua waktu dan masukannya, untuk semua motivasi dan
solusi dalam penelitian ini.
6. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu
kepada semua mahasiswanya tak terkecuali penulis.
ix
7. Seluruh staff Keuangan, Jurusan, Akademik dan Kemahasiwaan yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan yang maksimal.
8. Para sahabat seperjuangan Manajemen, Muhammad Ulum, Jumadi, Eka
Januar Prasetia, Reza Yusuf, Abi Nubli Aufar, Bingah Pangesti Putri, Siti
Syiffa Amalia terima kasih untuk semua dukungan dan waktu yang telah
kita lalui selama ini.
9. Tasya Azzahra yang selalu mendukung saya sampai terselesainya skripsi
ini.
10. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut
membantu dalam terselsainya Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.
Oleh karena itu penulis, menerima segala bentuk saran dan kritik yang
membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 23 Mei 2018
Galih Pangestu
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .......................................................................... 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 13
A. Landasan Teori .................................................................................. 13
B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 51
C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 58
D. Hipotesis .......................................................................................... 59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 60
xi
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 60
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................ 61
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 65
D. Metode Analisis Data ........................................................................ 66
1. Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 66
2. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 66
a. Uji Normalitas ............................................................ 66
b. Uji Multikolinieritas .................................................. 67
c. Uji Heteroskedastisitas .............................................. 68
d. Uji Autokorelasi ......................................................... 69
3. Uji Koefisien Determinasi R² ................................................. 70
4. Uji Hipotesis ........................................................................... 71
a. Uji Simultan (Uji F) ................................................... 72
b. Uji Parsial (Uji T) ....................................................... 72
E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 73
1. Variabel Terikat ..................................................................... 73
2. Variabel Bebas ....................................................................... 76
a. Expense Ratio ............................................................. 76
b. Turnover Ratio ........................................................... 77
c. Ukuran Reksadana ...................................................... 77
d. Umur Reksadana ........................................................ 78
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 79
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 79
B. Hasil Analisis dan Pembahasan (Metode Sharpe) ............................. 80
1. Analisis Statistik Deskriptif (Metode Sharpe) ...................... 80
2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Sharpe) ............................ 81
xii
a. Uji Normalitas ............................................................ 82
b. Uji Multikolinieritas ................................................... 84
c. Uji Heterokedastisitas ................................................. 85
d. Uji Autokorelasi ......................................................... 87
3. Uji Koefisien Determinasi R² (Metode Sharpe) ..................... 89
4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Sharpe) ..................................... 90
a. Uji Simultan (Uji F) (Metode Sharpe) ....................... 90
b. Uji Parsial (Uji t) (Metode Sharpe) ........................... 92
C. Hasil Analisis dan Pembahasan (Metode Treynor) ........................... 93
1. Analisis Statistik Deskriptif (Metode Treynor) ................... 93
2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Treynor) ........................... 94
a. Uji Normalitas ............................................................ 95
b. Uji Multikolinieritas ................................................... 97
c. Uji Heterokedastisitas ................................................. 98
d. Uji Autokorelasi ....................................................... 100
3. Uji Koefisien Determinasi R² (Metode Treynor) ................. 102
4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Treynor) ................................. 103
a. Uji Simultan (Uji F) (Metode Treynor) .................... 103
b. Uji Parsial (Uji t) (Metode Treynor) ....................... 105
5. Interpretasi Hasil .................................................................. 106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 109
A. Kesimpulan ...................................................................................... 111
B. Implikasi .......................................................................................... 112
C. Saran ................................................................................................ 113
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112
LAMPIRAN .................................................................................................... 117
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan NAB dan UP Reksa
Dana di Indonesia Tahun 2011 – 2016 ……………………… 4
Tabel 2.1 Jenis Reksa Dana berdasarkan sifatnya …………………….. 26
Tabel 2.2 Jenis Reksa Dana berdasarkan Portofolio ………………….. 29
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ………………………………………… 51
Tabel 3.1 Rincian Pemilihan Sampel Penelitian ………………………. 62
Tabel 3.2 Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap ……………………... 62
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif (Metode Sharpe) ……………... 80
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan
One–Sample Kolmogorov-Smirnov Test …………………….. 83
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas …………………………………… 85
Tabel 4.4 Hasil Uji Gletser …………………………………………….. 87
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson ……………. 88
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Run Test …………………… 89
Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………………….. 90
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F) …………………………………… 91
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Uji T) ……………………………………… 92
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif (Metode Treynor) …………… 93
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Menggunakan
One–Sample Kolmogorov-Smirnov Test …………………… 96
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas …………………………………… 98
xiv
Tabel 4.13 Hasil Uji Gletser …………………………………………….. 100
Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson …………….. 101
Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Run Test ……………………. 102
Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………………….. 103
Tabel 4.17 Hasil Uji Simultan (Uji F) …………………………………… 104
Tabel 4.18 Hasil Uji Parsial (Uji T) ……………………………………... 105
xv
Daftar Grafik
Nomor Keterangan Halaman
Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan
Normal P-P Plot (Metode Sharpe) ………………………... 83
Grafik 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui
Scatter plot (Metode Sharpe) ……………………………… 86
Grafik 4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan
Normal P-P Plot (Metode Treynor) ……………………….. 96
Grafik 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui
Scatter plot (Metode Treynor) ……………………………… 99
xvi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Mekanisme Kinerja Reksa Dana ……………………. 36
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ………………………………… 58
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan investasi di dalam beberapa tahun ini banyak investor
yang tidak memiliki banyak waktu dalam mengelola dananya untuk investasi.
Hal ini tidak terlepas dari terdapatnya berbagai kendala seperti minimnya
pengetahuan investasi pada suatu instrumen tertentu, maupun tidak memiliki
waktu untuk melakukan pengelolaan investasi secara personal. Hal ini
bukanlah masalah yang besar bagi para investor untuk menghalangi
melakukan investasi karena para calon investor dapat memberikan
kepercayaan kepada manajer investasi untuk mengelola dana yang mereka
miliki.
Investasi merupakan usaha bagi pemilik modal dalam meningkatkan
kekayaannya sehingga kebutuhan akan investasi sangat umum sekarang ini.
Setiap investor selalu mengharapkan keuntungan yang besar dari investasi
yang dilakukannya. Namun,setiap keuntungan selalu disertai dengan risiko.
Jadi, semakin tinggi keuntungan yang diharapkan maka akan semakin tinggi
pula risiko yang harus dihadapi. Oleh karena itu, setiap investor perlu
memperhatikan aspek risiko dan return dari setiap investasi yang akan
dilakukannya. Untuk mengurangi risiko suatu investasi, investor dapat
melakukan diversifikasi pada beberapa instrumen investasi.
2
Keinginan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan agar
kesejahteraan hidupnya semakin meningkat merupakan alasan utama bagi
masyarakat untuk berinvestasi. Investasi adalah salah satu bentuk dari
pengendalian keuangan untuk berjaga akan kebutuhan yang akan datang atau
untuk memperoleh laba maksimal dari uang yang kita miliki. Investasi sektor
riil atau mendirikan sebuah usaha adalah salah satu bentuk investasi yang
memiliki keuntungan besar, namun juga memiliki risiko yang cukup besar.
Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang
perorang yang bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan
usaha. Badan usaha yang dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga
ekonomi maupun keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa
lembaga keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan atau kegiatan
non perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga
keuangan non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi
para pemilik modal.
Reksa dana merupakan solusi untuk mengatasi tingginya biaya
investasi langsung di pasar modal bagi investor yang memiliki modal yang
relatif kecil. Selain itu, adanya reksa dana juga akan mendorong pertisipasi
masyarakat untuk menanamkan modalnya di pasar modal. Dilihat dari sisi
keamanannya, reksa dana tentu merupakan investasi yang terbilang aman
mengingat dasar hukum pendiriannya melalui peraturan perundangan yang
jelas. Sedangkan, dari sisi bisnis, reksa dana juga sangat menguntungkan. Bila
3
bicara soal return, setiap pelaku bisnis tentu mempertimbangkan tingkat
pengembalian ini sebagai faktor dalam pemilihan reksa dana.
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka (Darmadji,
2001: 147). Jadi reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana
dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas
(Darmadji, 2001: 147). Selain itu reksa dana juga diharapkan dapat
meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal
Indonesia (Darmadji, 2001: 147).
Terdapat tiga unsur penting dalam reksa dana, yaitu pertama, adanya
dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam
portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi
(Darmadji, 2001: 148). Portofolio efek itu sendiri adalah kumpulan surat
berharga seperti saham, obligasi, SBI, deposito berjangka, surat berharga
pemerintah, dan surat berharga pasar uang. Oleh karena itu reksa dana
merupakan sarana investasi bagi investor untuk dapat berinvestasi ke berbagai
instrumen investasi yang tersedia di pasar (Prasetya, 2010: 1).
Reksa dana mulai diperdagangkan di Indonesia sejak tahun 1995
dengan diterbitkan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal.
Adanya kemudahan investasi membuat perkembangan reksa dana semakin
pesat sampai tahun 1997. Pengertian reksadana menurut undang-undang pasar
4
modal No. 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27, Reksa Dana adalah wadah yang
digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi.
Tabel 1.1
Perkembangan NAB dan Unit Penyertaan Reksa Dana di
Indonesia
Tahun 2011-2016
Sumber : www.ojk.go.id
Seperti yang tertera pada tabel 1.1 di atas, jumlah Nilai Aktiva Bersih
(NAB) beserta jumlah unit yang dihasilkan oleh keseluruhan jenis reksa dana
di Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini tidak
terlepas dari perhatian masyarakat kepada reksa dana sebagai peluang
investasi yang menarik. Karena reksa dana mampu memberikan return yang
lebih tinggi dibandingkan pasar apabila investor memilih reksa dana secara
tepat sesuai dengan tujuan investasinya.
Pertumbuhan reksa dana di Indonesia semakin berkembang pesat
hingga saat ini. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya perekonomian di
No. Tahun IDR
Total NAB Jumlah Unit
1 2011 167.232.028.249.957,91 98.982.071.474,06
2 2012 187.592.875.953.169,78 113.714.293.833,70
3 2013 192.545.340.958.430,28 120.886.854.957,16
4 2014 241.571.850.860.970,22 142.728.464.114,40
5 2015 271.969.401.353.537,83 182.980.302.631,36
6 2016 338.749.675.789.521,98 240.237.854.789,78
Total 1.399.662.497.379.584,07 899.529.839.998,46
5
Indonesia selepas masa krisis di tahun 2008. Dengan semakin berkembangnya
instrumen reksa dana, maka masalah yang dihadapi oleh investor adalah
bagaimana cara memilih alternatif reksa dana terbaik yang ada berdasarkan
kinerja portofolionya. Hal yang menjadi fokus utama disini adalah apakah
portofolio yang telah diberikan oleh manajer investasi dapat memberikan
perkiraan tingkat imbal hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, pengukuran
kinerja reksa dana beserta faktor yang mempengaruhi kinerja dari reksa dana
itu sendiri merupakan hal utama yang dibahas di dalam penelitian ini.
Dari berbagai jenis reksa dana, ada satu yang namanya cukup menarik
perhatian yaitu reksa dana pendapatan tetap. Bagi investor awam, reksa dana
ini kedengarannya sangat menarik karena bisa memberikan “pendapatan
tetap”. Diberbagai Negara, reksa dana memiliki sebutannya sendiri. Di
Amerika Serikat reksa dana dikenal dengan sebutan mutual fund. Sementara
dibeberapa Negara di asia dikenal dengan sebutan unit trust. Di Indonesia
sendiri lebih banyak mengadopsi nama dan istilah dari Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat sendiri, nama kategori reksa dana secara umum
juga dibagi menjadi money market fund yang jika diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia menjadi reksa dana pasar uang, equity fund untuk reksa dana saham,
balance fund untuk reksa dana campuran dan fixed income fund untuk reksa
dana pendapatan tetap. Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang
minimal investasinya 80% ke instrument obligasi. Instrument obligasi sendiri
merupakan surat berharga berbasis utang yang memberikan pendapatan tetap
secara berkala dalam bentuk pembayaran kupon.
6
Tetapi kenaikan yield obligasi ikut berimbas terhadap industry reksa
dana pendapatan tetap. Diperkirakan, return produk breast dasar surat utang
tersebut akan semakin kecil. Infovesta utama analis infovesta utama praska
putrantyo memperkirakan rata-rata return reksadana pendapatan tetap
sepanjang tahun 2015 dikisaran 6,38% hingga 7,10%. Padahal, awal tahun
2015 infovesta masih berasumsi rata-rata return reksa dana pendapatan tetap
bisa berkisar 7% hingga 8% di 2015.
Jadi prospek reksa dana pendapatan tetap masih dibayangi dengan
ketidakpastian kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat, The Fed.
Selain itu, krisis utang Yunani yang dapat memicu kenaikan imbal hasil
obligasi juga akan mempengaruhi pasar obligasi domestic.
Terkait proyeksi kinerja indeks acuan yang masih optimis bertumbuh,
kinerja Reksa Dana pun secara rata-rata juga masih berpeluang tumbuh yang
tercermin pada proyeksi kinerja indeksnya masing-masing. Sepanjang 2015,
kinerja indeks Reksa Dana saham diperkirakan tumbuh sekitar 11%-15%.
Kinerja indeks Reksa Dana pendapatan tetap diperkirakan juga masih tetap
tumbuh meskipun sedikit konservatif sekitar 5.5%-7%. Untuk kinerja kinerja
indeks Reksa Dana campuran diperkirakan tumbuh sebesar 8.5%-11.5% atau
berada di antara kinerja jenis saham dan pendapatan tetap karena sifat basis
alokasi portofolio reksa dananya yang cenderung tersebar pada berbagai jenis
instrumen investasi, seperti Saham, Obligasi, dan Pasar Uang.
Sepanjang paruh pertama tahun 2016, reksadana pendapatan tetap
berhasil menorehkan kinerja gemilang. Mengacu pada data infovesta Utama,
7
per semester 1 2016, rata-rata imbal hasil (return) reksadana pendapatan tetap
yang tercermin pada infovesta Fixed Income Fund Index mencapai 7,78%
Menurut Sukirno (2010:14) Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga
yang berlaku secara umum dalam perekonomian. Inflasi merupakan
kecenderungan harga naik secara terus menerus, semakin tinggi kenaikan
harga maka nilai dari mata uang akan menurun dan akan mempengaruhi
perkembangan portofolio. Pasaribu (2014) mengatakan inflasi merupakan
salah satu faktor yang menjadi perhatian manajer investasi dalam
pertimbangannya, khususnya dengan perkembangan nilai aktiva bersih suatu
reksadana. Susetyo (2013) dalam penelitiannya inflasi memiliki pengaruh
negatif terhadap kinerja reksadana saham sedangkan menurut Akbar (2005)
dalam penelitiannya inflasi tidak berpengaruh terhadap return reksadana
saham dikarenakan inflasi adalah kenaikan harga barang secara terus menerus
sehingga mempengaruhi kondisi pasar yang membuat inflasi dapat diatasi oleh
praktisi.
Expense Ratio merupakan perbandingan antara biaya operasional reksa
dana terhadap dana yang dikelolanya. Expense Ratio terdiri dari fee advisory
investasi, biaya-biaya administrasi, fee distribusi, dan biaya operasional
lainnya. Menurut see dan jusoh (2012) expense ratio berpengaruh signifikan
terhadap kinerja reksa dana. Semakin besar reksa dana semakin besar pula
biaya yang harus ditanggung investor.
Turnover merupakan salah satu acuan untuk melihat sejauh mana
kinerja reksa dana menjanjikan atau tidak untuk berinvestasi. Tingkat turnover
8
yang tinggi menunjukan bahwa tingkat penjualan dan pembelian portofolio
yang tinggi pula. Hal ini mengidikasikan bahwa manajer investasi dapat
mengatisipasi tingkat perubahan pasar. Menurut See dan Jusoh (2012)
portofolio turnover memiliki pengaruh yang negatif terhadap kinerja reksa
dana. sedangkan menurut Dennis P, Manrung, dan Nanchrowi (2004)
menyatakan bahwa Turnover Ratio memiliki pengaruh yang signifikan positif
terhadap kinerja reksa dana.
Umur reksa dana, semakin tua umur reksa dana semakin baik
kinerjanya karena pengalaman yang dimiliki cukup untuk dapat dipercaya
sebagai instrumen dan pengelola dana investor sehingga memberikan return
yang diharapkan. Reksa dana yang memiliki umur yang lebih lama akan
memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu akan dapat
memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada para investornya
(Akbarini, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Otten dan Bams (2002) yang
menyatakan bahwa terdapat pengaruh usia reksa dana dengan kinerja reksa
dana yang dimana tingkat pengembalian reksa dana usia lebih muda
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dengan usia yang
lebih tua. Namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh See dan
Jusoh (2012) yang menyatakan bahwa usia reksa dana tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja reksa dana.
Ukuran reksa dana mencerminkan bahwa semakin besar aset yang
dikelola manajer investasi, maka makin efisien pengelolaan dananya dan
potensi imbal hasilnya juga makin baik. Semakin besar ukuran aset yang
9
dikelola akan memberikan fleksibilitas, meningkatkan bargaining power serta
memudahkan terciptanya economies of scale yang dapat berdampak pada
penurunan biaya sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja (Chan et,
al., 2009). Besar kecilnya ukuran suatu reksa dana akan mempresentasikan
jumlah kapitalisasi pasar reksa dana. Dalam banyak penelitian yang dilakukan
untuk menginvestigasi pengaruh ukuran terhadap excess return
mengindikasikan bahwa ukuran yang lebih besar akan menyebabkan risiko
yang dihadapi oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko
yang dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014:
118). Penelitian yang dilakukan oleh Chen et, al., (2004) menyatakan bahwa
ukuran reksa dana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana. Sedangkan
menurut Dalquist M. et, al., (2000) fund size tidak memiliki pengaruh terhadap
kinerja reksa dana.
Baik buruknya investasi tidak terlepas dari faktor-faktor lain yang
mempengaruhinya, faktor-faktor yang di duga memiliki pengaruh terhadap
kinerja reksa dana adalah inflasi, turnover ratio, expense ratio, ukuran reksa
dana, dan umur reksa dana. faktor-faktor tersebut secara teoritis sangat
berkaitan dengan kinerja portofolio reksa dana sehingga diharapkan dapat
menjadi indikator kuat bagi investor untuk mengetahui kinerja reksa dana
pendapatan tetap. Penting bagi para pelaku investasi untuk mengetahui
beberapa besar pengaruh yang diberikan oleh faktor-faktor tersebut, agar
pelaku investasi terutama yang melakukan investasi di reksa dana pendapatan
tetap dapat mengambil keputusan investasi yang lebih tepat ataupun
10
melakukan antisipasi lebih lanjut terkait keputusan investasinya pada saat
terjadi perubahan yang signifikan pada faktor-faktor tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan dengan fokus utama
kegiatan yang dilakukan oleh manajer investasi dalam mengelola kinerja reksa
dana, terutama pada inflasi, turnover ratio, expense ratio, umur reksa dana dan
ukuran reksa dana. Sehingga mendorong saya sebagai penulis ingin membuat
karya tulis berupa skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover
Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap
Kinerja Reksadana Pendapatan tetap”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka
perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan
Umur Reksadana, memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana
Pendapatan tetap secara simultan.
2. Apakah Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan
Umur Reksadana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana
pendapatan tetap secara parsial.
3. Variabel manakah yang paling dominan antara Inflasi, Turnover Ratio,
Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana
11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah :
a. Menganalisis pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran
Reksadana, dan Umur Reksadana memiliki pengaruh terhadap kinerja
reksa dana pendapatan tetap secara simultan.
b. Menganalisis pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran
Reksadana, dan Umur Reksadana memiliki pengaruh terhadap kinerja
reksa dana pendapatan tetap secara parsial.
c. Menganalisis variabel manakah yang paling dominan antara Inflasi,
Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur
Reksadana
2. Manfaat Penelitian
Hasil dari dilakukannya penelitian ini diharapkan memberikan
manfaat antara lain adalah :
a. Bagi penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
terhadap reksadana secara teoritis maupun dalam dunia nyata, serta
pengaplikasian pengetahuan yang selama ini didapat selama masa
perkuliahan.
12
b. Bagi investor dan calon investor
Hasil penilaian kinerja yang disajikan dalam penelitian ini
diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan
bagi investor dalam menentukan pilihannya berinvestasi melalui
Reksadana.
c. Bagi Manajer Investasi
Hasil penelitian ini juga memberikan informasi kepada Manajer
Investasi bagaimana pengaruh variable – variable dalam penelitian ini
terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap yang mereka kelola
sehingga Manajer Investasi dapat mengetahui langkah selanjutnya
untuk meningkatkan kinerja reksa dana pendapatan tetap dengan
meningkatkan return dan memperkecil risiko.
d. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat
dalam pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah, sehingga dapat
dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya serta diharapkan
penelitian ini dapat melengkapi penelitian terdahulu.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Investasi
Investment is an area of finance focuses on the behavior of
financial markets and the pricing of securities. An investment manager’s
task, for example, may include valuing common stocks, selecting securities
for a pension fund, or measuring a portfolio’s performance (Fabozzi dan
Peterson, 2003: 3).
Investasi adalah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lain
dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan (Bodie,
2014: 1). Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.
Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil maupun aset finansial.
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva
yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan return dimasa-masa yang akan datang. Keputusan
penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas
yang mempunyai kelebihan dana (Sunariyah, 2006: 4).
Ada tiga hal utama yang mendasari perlunya melakukan investasi
(Pratomo, 2001: 6), yaitu :
14
a. Adanya kebutuhan masa depan yang belum mampu untuk dipenuhi
sehingga uangnya diinvestasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan
return.
b. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset, adanya kebutuhan
untuk melindungi nilai aset yang sudah dimiliki.
c. Karena adanya inflasi.
Setiap investasi selain diharapkan memberikan return, juga
memberikan risiko. Dalam konteks manajemen investasi, risiko
merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang
diharapkan (expected return) dengan tingkat kembalian yang dicapai
secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti
semakin besar tingkat risikonya (Halim, 2009: 73).
Berdasarkan teori portofolio oleh Markowitz (1927), portfolio
berkaitan dengan estimasi yang dilakukan investor terhadap ekspektasi
risiko dan return yang diberikan. Portofolio mengidentifikasi diversifikasi
sebagai cara untuk menyebar risiko (Bodie, 2014: 388). Diversifikasi
adalah portofolio yang mengkombinasikan aset dengan beragam instrumen
investasi untuk meminimalkan risiko tanpa mengurangi return yang
dihasilkan. Dengan adanya diversifikasi, portfolio akan lebih aman karena
risiko tersebar pada beragam instrumen investasi, dengan mengumpulkan
dana investor, perusahaan investasi memungkinkan investor memegang
sebagian kecil dari banyak sekuritas yang berbeda (Bodie, 2014: 97)..
Sehingga investor akan mendapatkan return seperti yang diharapkan. Cara
15
paling sederhana dan populer dalam menyesuaikan imbal hasil dengan
risiko portofolio adalah membandingkan tingkat hasil dengan dana
investasi lain yang memiliki karakteristik risiko serupa (Bodie, 2014: 361).
2. Pasar Modal
Pasar modal adalah pasar yang memperjual-belikan berbagai
instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang
maupun modal sendiri (Nasarudin dan Surya, 2004: 13).
Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber
pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen
keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas) (Nasarudin dan Surya,
2004: 14). Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus
memperhatikan dua hal, yaitu: keuntungan yang akan diperoleh dan risiko
yang mungkin terjadi. Para pelaku pasar (individu atau badan usaha) yang
memiliki kelebihan dana melakukan investasi dengan membeli surat
berharga yang ditawarkan oleh emiten di pasar modal. Sebaliknya, di
tempat itu pula perusahaan yang membutuhkan dana, menawarkan surat
berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar
modal sebagai emiten.
Investasi di pasar modal menurut Frank Fabozzi et.al., to seek
maximize the expected return, given some level of risk they are willing to
accept. Portfolio that satisfy this requirement are called efficient (or
optimal) portfolios (Nasarudin dan Surya, 2004: 12).
16
Menurut Anoraga dan Pakarti (2006: 54) instrumen pasar modal
sebagai “Semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di
bursa”. Instrumen pasar modal ini umumnya bersifat jangka panjang.
Instrumen yang paling umum diperjual belikan melalui Bursa Efek di
Indonesia saat ini adalah saham, obligasi, rights, opsi, dan warran.
Pasar modal (capital market) mempertemukan pemilik dana
(supplier of fund) dengan menggunakan dana (user of fund) untuk tujuan
investasi jangka menengah (middle-term investment) dan panjang (long-
term investment). Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud
efek. Pemilik dana menyerahkan sujumlah dana dan penerima dana
(perusahaan terbuka) menyerahkan sejumlah dana dan pemilik dana
menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek (Nasarudin dan Surya,
2004: 10).
3. IHSG
Indeks harga saham gabungan seluruh saham menggambarkan
suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham
gabungan seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya
pergerekan saham tersebut disajikan setiap hari, berdasarkan harga
penutupan bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk
periode tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi
sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan dibursa efek.
17
Indeks harga saham gabungan seluruh saham adalah suatu nilai
yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang
tercatat di suatu bursa efek. Maksud gabungan seluruh saham ini adalah
kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang
tercatat dibursa tersebut (sunariyah, 1997:126)
4. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum secara terus menerus.
Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara terus
menerus akibat deflasi adalah daya beli masyarakat bertambah besar
sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka. Akan tetapi,
pada tahap berikutnya jumlah barang makin banyak karena makin
berkurangnya daya beli masyarakat. Akibat dari inflasi secara umum
adalah menurunnya daya beli masyarakat secara riil tingkat pendapatan
juga menurun. Jadi apabila inflasi yang terjadi pada tahun yang
besangkutan naik sebesar 5%, sedangkan pendapatan tetap, itu berarti
bahwa secara riil, pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang
relatif akan menurunkan daya beli sebesar 5% juga (Iskandar Putong,
2000:181).
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi 4 (empat) kategori
utama (Iskandar Putong, 2000:185) sebagai berikut:
a) Inflasi merayap atau rendah (creeping Inflation), yaitu inflasi
yang besarnya kurang dari 10% per tahun.
18
b) Inflasi menengah (galoping inflation), yaitu inflasi yang besarnya
10% - 30% per tahun. Inflasi ini biasanya ditandai dengan
naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar.
c) Inflasi tinggi (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara
30% - 100% per tahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara
umum naik.
d) Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai
dengan naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit
(diatas 100%). Pada kondisi masyarakat tidak ingin lagi
menyimpan uang karena harganya merosot secara tajam sehingga
lebih baik di tukarkan dengan barang.
Berdasarkan sebabnya inflasi dibagi menjadi dua (Iskandar Putong,
2000:181-182), yaitu:
a) Demand Pull Inflation, inflasi ini timbul karena adanya
permintaan keseluruhan yang tinggi disatu pihak dan
kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh
(full employment) dipihak lain.
b) Cost Push Inflation, inflasi ini disebabkan turunnya
produksi karena naiknya biaya produksi (naiknya biaya
produksi dapat terjadi karena tidak efisiennya perusahaan,
nilai kurs uang negara yang bersangkutan jatuh atau
menurun, kenaikan harga barang baku industri, adanya
19
tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat, dan
sebagainya).
Sedangkan berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua, yaitu
inflasi yang timbul dari dalam negeri dan inflasi yang timbul dari luar
negeri. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation) timbul
karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang
terlihat pada anggaran belanja negara. Inflasi yang berasal dari luar negeri
disebabkan negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara
mengalami inflasi yang tinggi (Iskanda Putong, 2000:186).
Dalam bukunya, Iskadar Putong memaparkan 3 (tiga) teori utama
yang menerangkan mengenai inflasi, sebagai berikut:
1. Teori Kuantitas
Teori kuantitas menyatakan bahwa penyebab utama dari inflasi
adalah pertambahan jumlah uang yang beredar dari psikologi
masyarakat mengenai kenaikan harga-harga dimasa yang akan
datang.
2. Teori Keynes
Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat
hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Teori ini menyoroti
bagaimana perebutan rezeki antar golongan masyarakat bisa
menimbulkan permintaan agregat yang lebih besar dari pada
jumlah barang yang tersedia. Selama kesenjangan (gap) inflasi
masih tetap ada, selama itulah inflasi terus berlanjut.
20
3. Teori Strukturalis atau Teori inflasi jangka panjang
Teori ini menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari
kekakuan struktur ekonomi, khususnya kestabilan suplai bahan
makanan dan bahan ekspor. Karena sebab-sebab structural,
pertambahan barang-barang produksi ini terlalu lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan kebutuhannya sehingga
menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat
selanjutnya adalah kenaikan harga-harga barang lainnya
sehingga terjadi inflasi yang relatif berkepanjangan bila
pembangunan sektor penghasil bahan pangan dan industri bahan
ekspor tidak dibenahi atau ditambah
5. Reksa Dana
Mutual fund berasal dari kata fund dimana Giles (2003)
menyatakan “Fund is a pool of money contributed by range of investors
who may be individuals or companies or other organisations, which is
managed and invested as a whole, on behalf of those investors.”
(Manurung, 2007: 1)
Definisi reksa dana dari UU No. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27
adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio
efek oleh Manajer Investasi. Pozen (1998) menyatakan bahwa “A mutual
21
fund is an investment company that pool money from shareholders and
invests in a diversified of securities.” (Manurung, 2007: 2)
Definisi yang telah diuraikan sebelumnya yang terdiri dari
beberapa pengertian dapat dilihat reksa dana mempunyai beberapa
karakteristik yaitu pertama, kumpulan dan pemilik, dimana pemilik reksa
dana adalah berbagai pihak dari perorangan dan lembaga yang
menginvestasikan atau memasukan dananya ke reksa dana dengan
berbagai variasi. Kedua reksa dana dikelola oleh manajer investasi.
Manajer investasi yang sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan
untuk mengelola dana, dimana izin tersebut diperoleh dari Bapepam
(Badan Pengawasan Pasar Modal) bagi perusahaan yang bergerak dan
berusaha di Indonesia. Perusahaan tersebut harus mempunyai orang yang
mempunyai izin sebagai pengelola dana. Ketiga, diinvestasikan kepada
efek yang dikenal dengan instrument investasi. Dana yang dikumpulkan
dari masyarakat tersebut diinvestasikan ke dalam instrument investasi
seperti rekening Koran, deposito, surat utang jangka pendek, surat utang
jangka panjang, obligasi dan efek saham maupun efek yang berisiko tinggi
seperi opsi, future, dan sebagainya. Manajer Investasi melakukan investasi
pada masing-masing instrument tersebut mempunyai besaran yang sering
disebut alokasi asset yang berbeda–beda sesuai dengan perhitungan
manajer investasi untuk mencapai tujuan investasi yaitu tingkat
pengembalian yang diharapkan. Keempat reksa dana merupakan investasi
jangka menengah dan panjang. Jangka menengah dan jangka panjang
22
merupakan refleksi dari investasi reksa dana, karena umumnya reksa dana
melakukan investasi kepada instrument investasi jangka panjang seperti
obligasi dan saham. Dengan karakteristik ini reksa dana tidak dapat
dianggap sebagai saingan dari deposito produk perbankan. Kelima, reksa
dana merupakan produk investasi yang berisiko. Berisikonya reksa dana
karena harga instrumen portofolionya yang berubah setiap waktu. Risiko
reksa dana juga terkadang terjadi karena tidak kesengajaan, misalkan ada
dana tunai yang masuk ke reksa dana dan Manajer Investasinya sedang
rapat seharian dan lupa memasukan penempatan dana sehingga tingkat
pengembalian reksa dana turun. (Manurung, 2007: 2)
a. Jenis – Jenis Reksa Dana
1) Reksa Dana Menurut Bentuknya
Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Pasar
Modal No. 8 tahun 1995 pasal 18 ayat 1, berdasarkan bentuknya
reksa dana ada 2 jenis, yaitu :Reksadana Perseroan dan Reksadana
Kontrak Investasi Kolektif. Kedua bentuk Reksadana ini sama-
sama menghimpun dana dan menginvestasrikan dananya pada
berbagai instrumen investasi baik yang diperdagangkan di pasar
modal maupun di pasar uang.
23
(a) Reksa Dana Perseroan (corporate type)
Dalam bentuk reksadana ini, perusahaan penerbit
reksadana menghimpun dana dengan menjual saham, dan
selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada
berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasarkan di pasar
modal maupun pasar uang. Reksadana bentuk perseroan
dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksadana Perseroan
yang tertutup dan reksadana Perseroan terbuka (Darmadji, 2001:
149). Reksa Dana perseroan memiliki ciri–ciri sebagai berikut:
(1) Kekayaan Reksa Dana dikelola berdasarkan pada kontrak
antara Direksi Perusahaan dengan Manajer Investasi yang
telah ditunjuk.
(2) Kekayaan Reksa Dana disimpan berdasarkan pada kontrak
antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.
(b) Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (contractual type)
Reksadana bentuk ini, merupakan kontrak antara Manajer
Investasi dengan Bank Kusodian yang mengikat Pemegang unit
penyeraan, di mana manajer investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah
yang lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah
dibandingkan dengan reksadana yang berbentuk Perseroan
24
(Darmadji, 2001: 149), sebagaimana diatur dalam Penjelasan
pasal 18 ayat (1) undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang
pasar modal. Berdasarkan data badan pengawas pasar modal dan
lembaga keuangan, seluruh reksadana yang ada di Indonesia saat
ini berbentuk kontrak investasi kolektif. Reksa Dana bentuk ini
mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:
(a) Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
(b) Manajer Investasi mengelola Reksa Dana berdasarkan
kontrak.
(c) Penyimpanan kekayaan investasi kolektif yang dilakukan
Bank Kustodian dilakukan berdasarkan kontrak yang telah
disepakati.
2) Reksa Dana Menurut Sifatnya
Seperti yang terdapat pada Undang-Undang Pasar Modal
No. 8 tahun 1995 pasal 18 ayat 2, reksa dana memiliki dua sifat,
yaitu :
(a) Reksa Dana Bersifat Tertutup (Closed–End Fund)
Reksa Dana Tertutup (Closed-End Fund) merupakan
reksa dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan dan
menjualnya kepada investor namun tidak memiliki kewajiban
untuk membeli saham/unit penyertaan yang telah dijualnya.
Investor hanya dapat menarik investasinya dengan cara
25
menjual/mengalihkan saham/unit penyertaan yang dimilikinya
kepada investor lain yang berminat. Apabila pemilik saham
hendak menjual sahamnya, dal tersebut harus dilakukan
melalui Bursa Efek tempat saham reksa dana tersebut
dicatatkan (Darmadji, 2001: 150).
(b) Reksa Dana Bersifat Terbuka (Open–End Fund)
Reksa Dana Terbuka (Open-End Funds) merupakan
Reksa Dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan atau
menawarkan dan menjualnya kepada investor sampai
sejumlah kembali saham/unit penyertaan yang telah dijualnya.
Reksa dana terbuka lebih likuid. Artinya, unit penyertaan lebih
mudah diuangkan dengan pasar dari pada saham reksa dana
tertutup. Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali
saham/unit setiap saat. Manajer Investasi reksa dana melalui
Bank Kustodian wajib membelinya sesuai dengan NAB per
saham/unit saat itu (Darmadji, 2001: 150).
26
Tabel 2.1
Jenis Reksa Dana berdasarkan Sifatnya
PT. Reksa Dana Tertutup PT. Reksa Dana Terbuka
Menjual sahamnya pada penawaran
umum perdana sampai batas modal
dasar
Menjual sahamnya secara terus-
menerus sepanjang ada pemodal
yang membeli
Saham reksa dana dicatatkan di bursa
efek
Saham reksa dana tidak perlu
dicatat di bursa efek
Investor tidak dapat menjual kembali
saham yang dimilikinya kepada reksa
dana, tetapi kepada investor lain
melalui bursa
Investor dapat menjual kembali
saham yang dimilikinya kepada
reksa dana
Harga jual/beli saham tergantung
penawaran dan permintaan antar
investor di bursa
Harga jual/beli saham antara PT
Reksa Dana dengan investor
didasarkan atas Nilai Aktiva Bersih
(NAB) per saham yang dihitung
oleh Bank Kustodian
Sumber : Pratomo, 2001: 46
3) Reksa Dana Menurut Portofolio Investasi
Dilihat dari portofolio investasinya, dari sisi peraturan
Bapepam nomor IV.C.3 tentang pedoman pengumuman harian
nilai, Reksa Dana di Indonesia berdasarkan potofolio terdiri dari
empat kategori yaitu (Manurung, 2007: 298) :
(a) Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksa dana ini didefinisikan sebagai reksa dana yang
melakukan investasi 100% pada efek pasar uang (Pratomo,
2001: 68). Reksadana yang investasinya ditanam pada efek
bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu
tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dari
pemelihara modal (Darmadji, 2001: 150).
27
Secara umum, instrumen atau efek yang masuk dalam
kategori ini meliputi deposito, SBI, Obligasi serta efek hutang
lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun (Pratomo,
2001: 68).
(b) Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksadana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam
bentuk efek bersifat utang. (Darmadji, 2001: 151). Efek bersifat
hutang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk
bunga, seperti deposito, obligasi syariah, SBI, dan instrumen
lain (Pratomo, 2001: 71). Reksa Dana Pendapatan Tetap
merupakan salah satu upaya melakukan investasi yang paling
baik dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang (>3
tahun) dengan resiko menengah. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil (Darmadji,
2001: 151).
(c) Reksa Dana Saham (Equity Funds)
Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat
Ekuitas (Darmaji, 2001: 151). Karena investasinya dilakukan
pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari jenis reksa dana
lainnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang
paling tinggi diantara reksa dana jenis lainnya. Berbeda dengan
28
efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, dimana
investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga,efek saham
umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa
capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain
hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil lain
berupa dividen. (Pratomo, 2001: 72).
(d) Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)
Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek
bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang (Darmadji, 2001: 151).
Tidak seperti RDPU, RDPT dan RDS yang mempunyai batasan
alokasi investasi yang boleh dilakukan, reksa dana campuran
dapat melakukan investasinya baik pada efek hutang maupun
ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel (Pratomo, 2001:
72). Reksa Dana campuran merupakan alternatif pilihan untuk
investor untuk berinvestasi yang menginginkan berinvestasi
yang sekaligus terdiri dari efek ekuitas dan efek utang. Tingkat
pengembalian dan risiko Reksa Dana campuran berada
ditengah–tengah antara Reksa Dana pendapatan tetap dan
Reksa Dana saham.Untuk para investor yang kurang berani
menerima risiko yang tinggi, Reksa Dana campuran merupakan
alternatif untuk investasi untuk pengganti Reksa Dana saham
29
Tabel 2.2
Jenis Reksa Dana berdasarkan Portofolio
Sumber : Pratomo, 2001: 68-79
4) Reksadana Dilihat dari Tujuan Investasi
Reksadana dilihat dari tujuan investasinya dapat dibedakan
atas (Darmadji, 2001: 151):
(a) Growth Fund
Reksadana yang menekankan pada upaya mengejar
pertumbuhan nilai dana. Reksadana jenis ini biasanya
mengalokasikan dananya pada saham.
(b) Income Fund
Reksadana yang mengutamakan pendapatan
konstan.Reksadana jenis ini mengalokasikan dananya pada
surat hutang dan obligasi.
No
.
Klasifikasi Alokasi Investasi Tujuan Investasi Tingkat
Risiko
1 Reksa Dana
Pasar Uang
Melakukan alokasi investasi
100% dari keseluruhan dana
yang dikelola di dalam
instrument pasar uang
Liquiditas
Mempertahankan
Modal
Rendah
2 Reksa Dana
Pasar Saham
Melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80%
dari dana yang dikelolanya
dalam efek bersifat ekuitas
Pertumbuhan Harga
Saham/ Up dalam
Jangka Panjang
Tinggi
3 Reksa Dana
Pendapatan
Tetap
Melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80%
dari dana yang dikelola
(aktivanya) dalam bentuk
efek bersifat utang
Pendapatan Yang
Stabil
Menengah
4 Reksa Dana
Campuran
Alokasi investasi pada efek
ekuitas (saham) maupun efek
utang (obligasi dan deposito)
tanpa minimal alokasi dana.
Pertumbuhan Harga
dan Pendapatan
Menengah
–
Tinggi
30
(c) Safety Fund
Reksadana yang mengutamakan keamanan daripada
pertumbuhan.Reksadana jenis ini umumnya mengalokasikan
danannya di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat
deposito dan surat hutang jangka pendek.
b. Pengelolaan Reksadana
Terdapat dua pihak yang terlibat langsung dalam pengelolaan
reksadana. Pertama adalah Manajer investasi. Manajer investasi
merupakan pihak yang berperan penting dalam kegiatan investasi
reksadana. Manajer Invstasi yang dimaksud adalah sebuah perusahaan
yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek milik investor.
Manajer Investasi harus memiliki ijin dari Bapepam dengan memenuhi
syarat – syarat yang diajukan (Pratomo, 2001: 42). Salah satunya
adalah ada seorang direksi dan seorang staf perusahaan yang telah
mendapat ijin perorangan sebagai wakil manajer investasi yang baru
diperoleh setelah calon wakil manajer investai tersebut mengikuti ujian
yang diadakan oleh asosiasi standar profesi pasar modal. (Pratomo,
2001: 42).
Manajer investasi memiliki beberapa hal yang harus
diperhatikan meliputi kewajiban dan larangan yang dijabarkan sebagai
berikut (Darmadji, 2001: 155):
31
1) Kewajiban Manajer Investasi
Manajer Investasi selain memiliki wewenang penuh dalam
pengelolaan reksadana, memiliki kewajiban yang telah ditentukan
Bapepam, antara lain (Darmadji, 2001: 155):
(a) Membuat catatan yang menyimpan segala pertimbangan dalam
mengambil keputusan dalam melakukan investasi dalam
portofolio reksadana seperti yang telah ditetapkan dalam
kebijakan investasi yang telah dimuat dalam kontrak, sesuai
dengan perundang undangan pasar modal.
(b) Memperhatikan dan mematuhi Pedoman Pengelolaan
Reksadana (peraturan nomor IV.A.3 dan nomor IV.B.1)
(c) Menyampaikan hal yang sebenarnya kepada masyarakat
menyangkut kinerja dan informasi reksadana yang dikelola.
(d) Menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio
reksadana dan menyampaikan kepada bank Kustodian sesuai
dengan peraturan nomor IV.C.2 kerja selambat-lambatnya pada
pukul 17.00 setiap hari kerja.
(e) Mematuhi ketentuan kepemilikan unit penyertaan untuk setiap
pemegang unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak,
kecuali semata-mata untuk kepentingan manajer Investasi
sendiri.
(f) Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan
32
pemegang unit penyertaan reksadana serta bertanggung jawab
penuh atas kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan
kewajibannya.
(g) Memisahkan harta kekayaan reksadana dari harta kekayaan
Manajer Investasi.
(h) Terus-menerus meningkatkan sistem pengawasan intern
dengan mengevaluasi system prosedur kegiatan.
(i) Mengutamakan dan mendahulukan kepentingan pemegang unit
penyertaan, sehubungan dengan pengelolaan reksadana.
(j) Menjaga kerahasiaan pemegang unit penyertaan, kecuali
diwajibkan lain oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Larangan Bagi Manajer Investasi
Dalam menjalankan aktivitasnya, sesuai dengan peraturan
Bapepam, Manajer Investasi dibatasi atau dilarang dalam beberapa
hal yaitu (Darmadji, 2001: 156):
(a) Memilki saham/unit penyertaan untuk kepentingan dan atas
nama pihak lain.
(b) Memungut komisi atau biaya dari reksadana yang lebih tinggi
dari perantara perdagangan efek yang tidak terealiasi, dalam hal
manajer investasi atau afiliasinya bertindak sebagai pengantara
perdagangan efek.
33
(c) Menerima imbalan dalam bentuk apapun, baik langsung
maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi manajer
investasi yang bersangkutan. Atau pihak afiliasi untuk membeli
atau menjual efek untuk reksadana. Apabila melanggar
diancam dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan denda paling banyak Rp 1 Miliar.
(d) Membeli efek yang tidak melalui penawaran umum (IPO),
kecuali untuk efek pasar uang.
(e) Membeli efek yang sedang ditawarkan dalam penawaran
umum dimana manajer investasi bertindak sebagai isinya.
3) Bank Kustodian
Bank kustodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu
bank dalam bidang penyimpanan surat berharga serta
administrasinya (Pratomo, 2001: 43). Bank kustodian meliputi
penyelesaian transaksi dengan broker atau bank, registrasi dan
pendaftaran efek, dan sebagainya, yang telah mendapat persetujuan
dari bapepam dan tidak diperbolehkan terafiliasi dengan manajer
investasi, artinya tidak boleh ada hubungan istimewa antara bank
kustodian dengan manajer investasi seperti yang dimaksud dalam
pasal 25 ayat (2) undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995.
34
Sebagai pengelola reksadana, bank kustodian memiliki
kewajiban yang harus dipenuhi sebagai berikut (Darmadji, 2001:
156):
(a) Melakukan pembukuan sesuai dengan pedoman akuntansi
reksadana (peraturan bapepam nomor VIII.g.8).
(b) Mengasuransikan seluruh portofolio reksadana dengan biaya
sendiri.
(c) Menghitung nilai aktiva bersih (NAB)/unit penyertaan setip
hari bursa berdasarkan nilai pasar wajar dari efek yang
termasuk dalam portofolio reksadana dan mengumumkannya.
(d) Menyiapkan laporan kepada Bapepam dan manajer investasi
sesuai dengan tata cara pelaporan, sesuai dngan peraturan
Bapepam nomor X.D.1.
(e) Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan
tugas sebaik mungkin untuk kepentingan pemegang Unit
penyertan reksadana serta bertanggung jawab penuh atas
kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan
kewajibannya.
(f) Memisahkan harta kekayaan reksadana dari harta kekayaan
Bank Kustodian.
(g) Mendaftarkan/mencatatkan portofolio efek reksadana dalam
daftar pemegang efek emiten atas nama bank Kustodian untuk
kepentingan pemegang Unit Penyertaan Reksadana.
35
(h) Terus-menerus meningkatkan system pengawasan intern
dengan mengevaluasi sistem prosedur kegiatan.
(i) Mengutamakan dan mendahulukan kepentingan para pemegang
unit penyertaan, sehubungan dengan pengelolaan kekayaan
reksadana.
(j) Menjaga kerahasiaan pemegang unit penyertaan, kecuali
diwajibkan lain oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku
c. Mekanisme Kerja Reksa Dana
Mekanisme kerja yang terjadi dalam reksa dana, selain
melibatkan Manajer Investasi, Bank Kustodian dan investor juga
melibatkan pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter)
serta di pasar uang (bank) serta pengawasan yang dilakukan oleh
Bapepam. Gambar 2.1 menjelaskan mekanisme kerja dalam reksa dana
berbentuk KIK (Pratomo, 2001: 43).
36
Gambar 2.1
Mekanisme Kerja Reksa Dana
Sumber : Pratomo, 2001: 43
Keterangan:
1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali
(pencairan) Unit Penyertaan.
2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran
hasil penjualan kembali.
3. Perintah transaksi investasi.
4. Eksekusi transaksi investasi.
5. Konfirmasi transaksi.
6. Perintah penyelesaian transaksi
7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta
INVESTOR PERANTARA
PASAR
MODAL &
PASAR
UANG
OJK
PENGAWASAN
MANAJER
INVESTASI
BANK KUSTODIAN
10 8
2
1
6 7
3
5 9
4
LAPORAN BULANAN
37
8. Informasi Nilai Aktiva Bersih/Unit secara harian melalui media
massa.
9. Laporan valuasi harian dan bulanan.
10. Laporan bulanan kepada OJK.
d. Keuntungan dan Risiko Reksa Dana
Dalam berinvestasi di Reksa Dana setiap investor
mengharapkan return yang tinggi dan risiko yang kecil. Reksa Dana
terus dicari oleh para investor untuk mengganti investasi dari
instrumen lain. Reksa Dana memberikan tingkat pengembalian yang
lebih tinggi dari deposito. Di dalam Reksa dana terdapat resiko dan
tidak terjaminya tingkat pengembalian.
1) Keuntungan Berinvestasi di Reksa Dana
Reksadana memberikan keuntungan bagi investor.
Beberapa keuntungan yang didapat dari investasi reksadana antara
lain sebagai berikut (Sunariyah, 2006: 246):
(a) Mendapat dividen dan bunga
Investasi pada saham kemungkinan memberikan
pendapatan berupa dividen, sedangkan bunga merupakan hasil
investasi seperti deposito dan obligasi.
38
(b) Distribusi laba capital
Merupakan keuntungan yang dibayarkan kepada
pemegang reksadana untuk setiap lembar saham Reksadana
yang dimiliki.
(c) Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko
Diversifikasi portofolio suatu reksadana akan
mengurangi risiko karena kekayaan reksadana diinvestasikan
pada berbagai jenis efek, sehingga risikonya juga tersebar,
tidak sebesar seseorang yang membeli dua jenis saham atau
efek secara individual.
(d) Biaya Rendah
Reksadana merupakan kumpulan dari banyak pemodal
dan dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya
kemampuan untuk melakukan investasi maka akan
menghasilkan biaya transaksi yang efisien. Biaya transaksi
akan lebih rendah dibandingkan dengan investor individu yang
melakukan transaksi sendiri pada bursa.
(e) Harga reksa dana tidak begitu tergantung dengan harga saham
di bursa. Apabila harga saham di bursa mengalami penurunan
secara umum maka Manajer Investasi akan mengalihkan ke
instrumen investasi lain, misalnya pasar uang, untuk menjaga
agar investasi pemodal selalu menguntungkan.
39
(f) Likuiditas terjamin pemodal dapat mencairkan kembali saham
atau unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat
masing – masing reksadana sehingga memudahkan investor
mengelola kasnya. Terbuka wajib membeli kembali saham/unit
penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.
(g) Pengelolaan Portofolio yang Profesional
Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilakukan oleh
Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya
dalam pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat
penting mengingat pemodal individual pada umunya
mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak dapat
melakukan riset secara langsung dalam menganalisis efek serta
mengakses informasi di pasar modal.
2) Risiko Berinvestasi Melalui Reksadana
Seperti halnya pada investasi lainnya, reksa dana disamping
mempunyai beberapa keuntungan juga mempunyai beberapa risiko
yang perlu dipertimbangkan. Risiko yang terkandung dalam setiap
tipe reksadana besarnya berbeda-beda (Sunariyah, 2006: 251).
Semakin tinggi return yang diharapkan semakin tinggi pula
risikonya. Risiko yang terkandung dalam reksadana perlu
mendapatkan pertimbangan para pemodal. Risiko tersebut antara
lain (Sunariyah, 2006: 251) :
40
(a) Berkurangnya unit penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh
turunnya harga dari efek yang menjadi bagian dari portofolio
reksa dana yang mengakibatkan turunnya nilai unit penyertaan.
(b) Risiko likuiditas. Penjualan kembali (redemption) sebagian
besar unit penyertaan oleh pemilik kepada mnajer investasi
secara bersamaan dapat menyulitkan dalam penyediaan uang
tunai bagi pembayaraan tersebut.
(c) Risiko politik dan ekonomi. Perubahan kebijakan di bidang
politik dan ekonomi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,
tidak terkecuali perusahaan yang telah listing di bursa efek. Hal
tersebut jelas akan mempengaruhi harga efek yang termasuk
dalam portofolio reksadana.
(d) Aset perusahaan tidak dilindungi. Aset perusahaan reksadana
sebagian besar adalah sekuritas yang terdiri dari hak dan klaim
hukum terhadap perusahaan yang menerbitkan. Hak yang
bersifat intangible, tidak memiliki wujud fisik sekalipun
pemilikan bisa dibuktikan oleh surat-surat berharga yang
disimpan pada bank kustodian. Perlindungan terhadap aset
reksadana dari risiko pencurian, kehilangan, penyalahgunaan
adalah sangat penting.
(e) Nilai aset perusahaan tidak bisa ditetapkan secara tepat
sehingga NAV harian suatu saham reksadana tidak bisa
dihitung dengan akurat.
41
(f) Manajemen perusahaan melibatkan orang-orang yang tidak
jujur. Kejujuran dalam pengelolaan perusahaan reksadana,
terutama kejujuran dalam hal informasi yang diberikan kepada
masyarakat. Para calon pemodal reksadana harus diberikan
informasi yang sejujurnya tentang kebijakan dan risiko-risiko
investasi reksadana.
(g) Perusahaan reksadana dikelola menurut kepentingan dari
pemegang saham tertentu/kelompok. Tujuan utama
didirikannya perusahaan reksadana adalah untuk kepentingan
para pemodal reksadana, bukan untuk para pemegang saham
tertentu/kelompok. Dalam rangka menghilangkan adanya
risisko tersebut maka dibuat peraturan reksadana untuk
memberikan sepenuhnya pada investor.
e. Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV)
merupakan alat ukur kinerja reksa dana. Nilai aktiva bersih berasal dari
nilai portofolio reksa dana yang bersangkutan. Kekayaan reksa dana
dapat berupa kas, deposito, SBI, saham, obligasi, right dan efek lainya.
Sedangkan kewajiban reksa dana dapat berupa fee manajer investasi
yang belum dibayar, fee broker yang belum dibayar serta pembelian
efek yang belum dilunasi (Akbarini, 2004).
42
NAB mencerminkan keuntungan dan kerugian yang diterima
investor dari portofolio yang dibentuk manajer investasi dalam
reksadana, peningkatan NAB menunjukan bertambahnya nilai
investasi pemegang unit penyertaan atau saham (Bodie, 2014).
Sebaliknya, penurunan NAB menunjukan berkurangnya nilai investasi
yang dimiliki para investor. Berdasarkan informasi NAB yang
transparan kepada umum, setiap orang dapat menghitung tingkat
pengembalian reksadana selama satu periode pengamatan. Dalam
Bodie Keane (2014: 98) rumus untuk menghitung NAB reksadana
adalah sebagai berikut:
f. Pengukuran Kinerja Reksa Dana
Banyaknya reksa dana yang beredar akan memaksa investor
untuk menilai kinerja reksa dana sebelum melakukan investasi.
Terdapat beberapa metode untuk menilai kinerja reksa dana mengingat
bukan hanya tingkat return yang dilihat, namun juga tingkat risiko
yang diambil untuk memperoleh return tersebut. Setiap metode yang
digunakanpun memiliki kriteria yang berbeda satu sama lain. Metode
pengukuran kinerja reksa dana antara lain :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 − 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
43
1) Sharpe Ratio (Reward to Variability Ratio/RVAR)
Rasio ini diperkenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun
1966. Ia menjelaskan bahwa reward-to-variability ratio adalah
salah satu metode pengukuran kinerja portofolio dengan
memasukkan unsur risiko dan mendasarkan perhitungannya pada
konsep garis pasar modal (capital market line) sebagai patok duga.
Rasio ini diperoleh dengan cara membagi premi risiko (risk
premium) portofolio dengan risiko totalnya yang diwakili oleh
standar deviasi ( ). Metode ini menghitung hasil dari pertukaran
(trade off) volatilitas (total) (Bodie, 2014: 362).
Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata
kinerja yang dihasilkan portofolio dengan rata-rata kinerja
investasi bebas risiko ( – Rf). Sedangkan standar deviasi
merupakan risiko fluktuasi portofolio akibat berubah-ubahnya
return yang dihasilkan selama periode tertentu. Pada dasarnya,
Sharpe Ratio mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi
(kompensasi) yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil.
Semakin besar nilai Sharpe Ratio mengindikasikan semakin besar
pula kompensasi yang akan diterima oleh investor atas setiap unit
risiko yang diambil. Formulasi metode ini yaitu membagi risk
premium dengan standar deviasi (Pratomo, 2001: 195) :
𝑆𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹
𝜎
44
Dimana :
= Nilai dari Sharpe Ratio
= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu
= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode
tertentu
= Standar deviasi Reksa Dana untuk sub periode tertentu
Investasi bebas risiko diasumsikan merupakan investasi
pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karena risiko yang muncul
saat berinvestasi, reksa dana diharapkan memberikan return yang
lebih besar dibandingkan kinerja investasi yang bebas risiko.
Sedangkan standar deviasi merupakan risiko total dari suatu reksa
dana.
2) Treynor Index (Reward to Volatility/RVOL)
Metode pengukuran ini diperkenalkan oleh Jack Treynor
pada tahun 1965 yang seringkali disebut juga dengan reward to
volatility ratio. Berbeda dengan Sharpe Ratio, indeks ini
menggunakan konsep garis pasar sekuritas (security market line)
sebagai patok duga. Treynor Index membedakan antara risiko total
dengan risiko sistematis, yang secara sederhana mengasumsikan
bahwa apabila suatu portofolio telah terdiversifikasi dengan baik
maka risiko individual telah terhapus sehingga risiko yang
45
dianggap relevan pada portofolio tersebut adalah risiko sistematis
atau beta ( ). Treynor Index mneghasilkan kelebihan imbal hasil
(excess return) per unit risiko, namun menggunakan risiko
sistematis dan bukan risiko total (Bodie, 2014: 362). Semakin
besar nilai Treynor Index mengindikasikan semakin besar pula
kompensasi yang akan diterima pada setiap terjadinya satu unit
fluktuasi pasar. Pengukuran kinerja reksa dana dengan
menggunakan metode pengukuran Treynor adalah (Pratomo, 2001:
196):
Dimana:
= Nilai dari rasio Treynor
= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu
= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode
tertentu
β = Slope persamaan garis hasil regresi linier
Pengukuran kinerja dengan model Sharpe dan Treynor
bersifat komplementer, karena memberikan informasi yang
berbeda. Portofolio reksa dana yang tidak terdiversifikasi akan
mendapat peringkat yang tinggi untuk Treynor namun
𝑇𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹
𝛽
46
peringkatnya lebih rendah untuk pengukuran Sharpe (Pratomo,
2001: 196).
Portofolio reksa dana yang terdiversifikasi dengan baik
akan mempunyai ranking yang sama untuk kedua jenis
pengukuran. Perbedaan peringkat pada kedua pengukuran di atas
menunjukkan perbedaan baik dan buruknya diversifikasi portofolio
tersebut relatif terhadap portofolio sejenis (Pratomo, 2001: 197).
3) Jensen Alpha (Differential Return Measures)
Ukuran kinerja portofolio ini diperkenalkan oleh Michael
C. Jensen pada tahun 1967. Jensen Alpha menunjukkan selisih
antara tingkat return aktual yang diperoleh portofolio dengan
return portofolio pasar. Jensen merumuskan differential return
measures yang dilandasi oleh konsep CAPM. Metode Jensen
adalah rata-rata imbal hasil portofolio di luar hasil prediksi CAPM,
menggunakan beta-portofolio dan rata-rata imbal hasil pasar
(Bodie, 2014: 362). Sama halnya dengan Treynor Index, metode ini
juga menggunakan security market line sebagai patok duga.
Metode Jensen Alpha sendiri dapat diukur dengan
persamaan lain yang memiliki tujuan sama dalam mengukur
kinerja reksa dana yaitu dengan rumus (Pratomo, 2001: 197):
(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹) = 𝛼 + 𝛽(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑃 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹)
47
Dimana:
= Nilai dari rasio Treynor
= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu
= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode
tertentu
= kinerja pasar
β = Slope persamaan garis hasil regresi linier
Metode pengukuran alpha untuk periode waktu sampel adalah:
Dimana:
= Nilai dari rasio Treynor
= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu
= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode
tertentu
= kinerja pasar
β = Slope persamaan garis hasil regresi linier
Metode ini mengestimasikan return portofolio sebagai
fungsi linear dari risiko sistematis, return nyata pada portfolio
pasar, return bebas risiko dan random error. Metode pengukuran
Jensen Alpha menggunakan data return dan return bebas risiko
setiap periode dari waktu ke waktu.
𝛼 = (𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹) − 𝛽(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑃 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹)
48
Nilai alpha yang positif dan signifikan menunjukkan
kinerja portofolio yang superior, sebaliknya apabila nilai alpha
negatif dan signifikan menunjukkan kinerja portofolio yang
inferior. Nilai alpha bisa juga tidak signifikan berbeda dengan nol,
yang artinya kinerja portofolio sama dengan kinerja portofolio
pasar. Berbeda dengan pengukuran pada metode Treynor yang
menggunakan rata-rata kinerja untuk sub periode tertentu
(misalnya bulanan atau tahunan), metode Jensen menggunakan
data setiap periode (dalam hal ini mingguan) dari waktu ke waktu
(time series) (Pratomo, 2001: 198).
Hasil pengukuran Jensen dalam bentuk positif yang
semakin tinggi menunjukkan kinerja reksa dana yang semakin
baik. Informasi mengenai kinerja yang disertai pengukuran risiko
lebih bermanfaat bagi investor, karena setiap investor memiliki
toleransi risiko yang berbeda-beda, sehingga dalam memilih reksa
dana, investor tersebut dapat menyesuaikan dengan tingkat risiko
yang dimilikinya (Pratomo, 2001: 198)
g. Tingkat Risiko
Risiko merupakan ketidakpastian atas apa yang akan terjadi di
masa depan. Sesuatu yang tidak pasti dapat menimbulkan akibat yang
merugikan. Risiko terjadi apabila adanya perbedaan antara tingkat
pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat
49
kembalian yang dicapai secara nyata (actual return) (Halim, 2009: 73).
Ada beberapa aspek yang menyebabkan Reksa Dana berisiko yaitu
Pertama, dana yang diperoleh dari masyarakat diinvestasikan kepada
portofolio efek. Kedua, dengan adanya instrument yang bervariasi
maka mempunyai tingkat pengembalian yang berbeda–beda. Ketiga, di
dalam Reksa Dana mempunyai arus kas yang berubah–ubah setiap
saat. Keempat, risiko di dalam Reksa Dana juga dipengaruhi oleh
keahlian manajer investasi dalam mengelola reksa dana (Manurung,
2007: 59).
h. Umur Reksa Dana
Umur dari reksa dana mengindikasikan kapan suatu reksa dana
mulai diperdagangkan di pasar modal. Banyak investor yang lebih
menyukai reksa dana yang berumur lebih lama. Reksa dana yang
memiliki umur yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih
panjang, maka dari itu akan dapat memberikan gambaran kinerja yang
lebih baik kepada para investornya (Rao, 2000, dalam Akbarini, 2004).
Umur reksa dana mencerminkan pengalaman dari manajer
investasinya di dalam mengelola reksa dana tersebut. Semakin lama
umur suatu reksa dana, maka manajer investasinya semakin
berpengalaman di dalam mengelola portofolio bila dibandingkan
dengan reksa dana yang berumur lebih muda.
50
Dalam berinvestasi reksadana sebaiknya memilih reksa dana
yang dikeluarkan oleh manajer investasi yang memiliki pengalaman
sekurangnya lima tahun, karena 5 tahun dianggap sebagai masa rata-
rata satu siklus industri di pasar modal (Cahyono, 2000, dalam
Akbarini, 2004).
i. Ukuran Reksa Dana
Ukuran reksa dana merupakan presentasi dari jumlah
kapitalisasi reksa dana, selain itu ukuran reksa dana merupakan suatu
alat ukur dalam menentukan besar kecilnya reksa dana berdasarkan
dana yang dikelolanya yang digambarkan oleh Total Net Asset. Dalam
banyak penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh
ukuran terhadap excess return mengindikasikan bahwa ukuran yang
lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan
akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh
perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014: 146).
Ada 2 macam pandangan investor dalam memandang besar
kecilnya aset yang dikelola suatu reksa dana berkaitan dengan
kinerjanya. Di satu sisi ada investor yang beranggapan reksa dana yang
mengelola asset yang kecil memiliki kinerja yang lebih baik karena
kefleksibilitasan sering menjadi keunggulan bersaingnya, sebab
manajer investasi dapat dengan cepat mengantisipasi perubahan pasar,
dapat pindah dari satu saham ke saham lainnya dengan mudah. Di sisi
51
lain, ada investor yang beranggapan reksa dana yang mengelola asset
besar memiliki kinerja yang lebih baik, karena selain menunjukkan
tingkat kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana juga
memiliki sumber daya yang mampu memberikan pelayanan lebih baik
serta memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih kuat sehingga
dapat menghasilkan return lebih tinggi (Chan et, al., 2009).
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3
Tabel Penelitian Terdahulu
NO Penelitian Judul
Penelitian
Metode Hasil
1. Dahlquist,
Magnus,
Engstrom,
Stefan dan
Soderlind,
Paul (2000)
“Performance
and
Characteristics
of Swedish
Mutual Fund”
Model Regresi
Linier Berganda
Variabel:
Kinerja Reksa
Dana, Turnover,
Expense Ratio,
Fund Size Dan
Cash Flow
Turnover berpengaruh
signifikan positif
terhadap kinerja reksa
dana. expense ratio
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap kinerja reksa
dana. fund size
berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan
terhadap kinerja reksa
dana. Cash flow
berpengaruh negatif
tetapi tidak signifikan
terhadap kinerja reksa
dana yang
memberikan
kontribusi paling
besar.
Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah
52
NO Penelitian Judul
Penelitian
Metode Hasil
2. Dennis P.
dan
Manurung
(2004)
“Analisis
Determinasi
Kinerja Reksa
Dana
Pendapatan
Tetap di
Indonesia
Periode 1999-
2003”
Model Jensen
dan Model
Gudikunst
Variabel:
Kinerja Reksa
Dana, Bond
Selection
Ability, Market
Timing, Rasio
Biaya, Total
Aktiva Bersih,
Umur Reksa
Dana, Biaya
Transaksi (Load
Fee) Dan
Perputaran
Portofolio.
Dari hasil regresi 15
reksa dana yang tidak
memiliki kemampuan
bond selection ability
dan market timing
karakteristik reksa
dana seperti rasio
biaya, total aktiva
bersih, biaya transaksi
(load fee) dan
perputaran portofolio,
dari keempatnya yang
berpengaruh secara
signifikan terhadap
tidak baiknya kinerja
reksa dana tersebut,
rasio biaya yang
dikenakan oleh reksa
dana memberikan
kontribusi paling
besar.
3. Chen et, al.,
(2004)
Does Fund Size
Erode Mutual
Fund
Performance?
The
Role of Liquidity
and
Organization
Model cross-
sectional
regressions
Variabel: kinerja
reksa dana
diukur terhadap
Risk
Ratio, Fund
Size,
Expenese Ratio,
Turnover dan
Fund Age
Risiko signifikan
berpengaruh negatif
terhadap kinerja reksa
dana. ukuran dana
signifikan
berpengaruh positif
terhadap kinerja reksa
dana. Biaya-biaya
signifikan
berpengaruh negatif
terhadap kinerja reksa
dana. Turnover
signifikan
Berpengaruh negatif
terhadap kinerja reksa
dana. Usia signifikan
berpengaruh negatif
terhadap kinerja reksa
dana.
Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah
53
NO Penelitian Judul
Penelitian
Metode Hasil
4. Homan
Tanamas,
Thomas
hartono dan
Ronald
(2006)
“analisis
kinerja reksada
pendapatan
tetap seputar
krisis (2005”
Regresi
berganda
variabel : kurs,
SBI, Tingkat
Inflasi, Harga
minyak dunia,
Harga emas
dunia, PDB
Faktor yang paling
berpengaruh dalam
perubahan return
reksadana pendapatan
tetap adalah return
SBI, diikuti oleh
perubahan kurs rupiah
dan harga emas
5. Hendriyanto
(2008)
“Pengaruh
IHSG, Suku
bunga, Kurs,
dan resiko
terhadap imbal
hasilreksadana
syariah dan
reksadan
konvensional”
Analisis regresi
berganda
Variabel: IHSG,
suku bunga, dan
kurs
Berdasarkan hasil
pengujian tersebut,
terlihat pada α= 5%
terdapat satu faktor
yang sama sama
secara signifikan
mempengaruhi
reksadana syariah dan
reksadana
konvensional yaitu
IHSG pada bursa efek
Jakarta, suku bunga
SBI secara teoritis
mempengaruhi
reksadana
konvensional dan
tidak mempengaruhi
pada reksadana
syariah dengan
korelasi ngative
ternyata terbukti.
6. Ginting
Prasetya E.N
dan Bandi
(2010)
“Reksa Dana di
Indonesia:
Analisis
Kebijakan
Alokasi Aset,
Pemilihan
Saham dan
Tingkat Risiko”
Metode Asset
Class Factor
Model, Metode
Treynor-Mazuy
dan Metode
Indeks Tunggal
Variabel:
Kinerja Reksa
Dana Saham,
Asset Allocation
Policy,
StockSelection
Skill, Risk Level
Asset allocation policy
berpengaruh positif
signifikan terhadap
kinerja reksa dana
saham. Begitu juga
dengan stock selection
skill yang memiliki
pengaruh yang positif
signifikan. Untuk risk
level, variabel ini
berpengaruh positif
dan signifikan pada
kinerja reksa dana
saham.
Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah
54
NO Penelitian Judul
Penelitian
Metode Hasil
7. Evi Putri W
(2011)
Analisis Stock
selection skill,
Market timing
ability, Size
reksadana, umur
reksadana dan
Expense ratio
terhadap kinerja
reksadana
saham yang
terdaftar di BEI
periode 2006-
2010
Metode
penelitian:
metode sharpe ,
metode treynor
mazuy,
perhitungan
NAB,
perhitungan
expense ratio
Stock selection skill
danmarket timing
ability berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja
reksadana saham, Size
reksadana
berpengaruh negatif
tidak signifikan
terhadap kinerja
reksadana saham,
Umur reksadana
berpengaruh positif
tidak signifikan
terhadap kinerja
reksadana saham, dan
Expense ratio
berpengaruh negative
tidak signifikan
terhadap kinerja
reksadana saham.
8. Michael V.
Panjaitan
(2012)
“Analisis
Kemampuan
Stock Selection
dan Market
Timing Manajer
Investasi Pada
Reksa Dana
Saham di
Indonesia”
Metode Jensen
Alpha, Metode
Treynor-Mazuy
dan Metode
Henriksson-
Merton
Variabel:
Kinerja Reksa
Dana, Market
Timing, Stock
Selection,
Return Portfolio
dan Return
Pasar
Manajer Investasi di
Indonesia kurang
optimal atau kurang
baik terhadap
kemampuan stock
selection maupun
kemampuan market
timing dalam kegiatan
berinvestasi pada
instrumen investasi
sehingga tidak
menambah value
kinerja reksa dana
saham.
55
9. Yong Pui
See,
Ruzita Jusoh
(2012)
“Fund
Characteristics
And Fund
Performance:
Evidence of
Malaysian
Mutual
Funds”
Model Jensen,
Metode Regresi
Linier Berganda
Variabel:
Kinerja reksa
dana, Risk
Ratio, Fund
Size, Expense
Ratio,Turnover
ratio dan Fund
Age
Risiko signifikan
berpengaruh positif
terhadap kinerja reksa
dana. Ukuran
berpengaruh positif
akan tetapi tidak
signifikan. Biaya-
biaya signifikan
berpengaruh positif
terhadap kinerja reksa
dana. Turnover
berpengaruh negatif
terhadap kinerja reksa
dana. Usia reksa dana
berpengaruh negatif
terhadap kinerja reksa
dana
10. Keith
Cuthbertson
dan Dirk
Nitzsche
(2012)
“Performance,
Stock Selection
and Market
Timing of the
German Equity
Mutual Fund
Industry”
Metode False
Discovery Rate,
Metode 3F,
Metode
Treynor-Mazuy
dan Metode
Henriksson-
Merton
Variabel:
Mutual Fund
Performance,
False Discovery
Rate, Stock
Selection Skill
dan Market
Timing Ability
Dari 555 reksa dana
terdapat 6 reksa dana
saham yang
berkemampuan stock
selection yang positif,
150 reksa dana
berkemampuan
negatif dan sisanya
tanpa kemampuan
stock selection.
Sedangkan pada
market timing ability,
40-75 reksa dana
memiliki kemampuan
market timing dan
adanya penurunan
antara 150 hingga 95
reksadana yang tidak
memiliki kemampuan
market timing.
Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah
56
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
terletak dari sampel yang digunakan serta metode dan periode yang
diambil dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode
perhitungan Sharpe dan Treynor dengan 30 sampel reksa dana
pendapatan tetap selama periode 2015-2016. Sedangkan penelitian lain
cenderung lebih banyak menggunakan reksa dana saham yang dapat
dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Michael V. Panjaitan (2012)
pada 51 reksa dana saham dengan menggunakan metode Jensen
selama periode 2009-2012 , sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Yong Pui See dan Ruzita Jusoh (2012) menggunakan 69 reksa dana
saham Malaysia dengan menggunakan metode Jensen selama periode
2005 sampai dengan 2009. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Keith Cuthbertson dan Dirk Nitzsche (2012) menggunakan 555 reksa
dana saham Jerman dengan menggunakan metode False Discovery
Rate, Metode Fama French Factor, Metode Treynor dan Henrikson-
Merton selama periode pengamatan 1990 sampai dengan 2009,
selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ginting Prasetya E.N dan
Bandi (2010) menggunakan 63 reksa dana saham dengan
menggunakan metode Asset Class Factor, Single Index Model dan
metode Treynor selama periode 2006 sampai 2008. Penelitian yang
dilakukan Chen et, al., (2004) menggunakan metode Cross Sectional
Regression dengan menggunakan 741 reksa dana saham di Amerika
selama periode pengamatan 1962 sampai dengan 1999, selanjutnya
57
penelitian yang dilakukan oleh Dahlquist, Magnus, Engstrom, Stefan
dan Soderlind (2000) menggunakan 80 reksa dana saham di Swedia
dengan menggunakan model Jensen Alpha dan Cross Sectional
Regression selama periode 1993 sampai dengan 1997. Selanjutnya
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dennis
P dan Manurung (2004) yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh
Dennis P dan Manurung menggunakan metode Jensen dan Model
Gudikunst dengan menggunakan 15 reksa dana pendapatan tetap
selama periode 1999 sampai dengan 2003 dan yang terakhir perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Evi Putri
Winingrum 2011 menggunakan 10 reksadana yang terdaftar di BEI,
dan periode yang digunakan 5 tahun yaitu 2006 – 2010.
58
C. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
NAB Tahunan RDPT (2015-2016)
Return dan Resiko Tahunan RDPT
(2015-2016
Data Tahunan Inflasi (x1), Turnover
Ratio (x2), Expense Ratio (x3),
Ukuran reksadana (x4), dan Umur
reksadana (x5)
Metode Sharpe
Investasi
Uji Asumsi Klasik
Koefisien
Determinasi
Uji Hipotesis
Uji Normalitas
Uji Multikolinieritas
Uji Heteroskedastisitas
Uji Autokorelasi
Uji F
Uji t
Kesimpulan
Implikasi Saran
Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap
(2015-2016)
Pasar Modal
Metode Treynor
59
D. Hipotesis
Dari telaah literatur, tinjauan pustaka serta kerangka pemikiran, maka
peneliti merumuskan kesimpulan sementara atau hipotesis untuk penelitian ini
sebagai berikut:
Inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Inflasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Turnover ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Turnover Ratio mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Expense Ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Expense Ratio mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Ukuran Reksadana tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja
RDPT
Ukuran Reksadana mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Umur Reksadana tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
Umur Reksa Dana mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT
60
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemilihan Inflasi
( ), Turnover ratio ( ), Expense ratio ( ), Ukuran reksa dana ( ), dan
Umur reksa dana ( ) , terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap (Y)
sebagai variabel-variabel dalam penelitian. Penelitian dimulai dengan
mengumpulkan data yang berhubungan langsung dengan objek penelitian. Tiga
puluh produk reksadana yang dijadikan objek dalam penelitian ini merupakan
sub kategori reksadana pendapatan tetap yang telah terdaftar dan
dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan sekarang ini. Serta diperdagangkan
dalam Indonesia Stock Exchange (IDX) periode Januari 2015 - Desember
2016.
Penilaian dilakukan menggunakan laporan keuangan tahunan di dalam
prospektus reksa dana untuk mengukur kinerja reksa dana pasar uang pada
periode penelitian. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dibagi menjadi dua bagian, yaitu variabel dependen dan variabel independen.
Variabel dependen merupakan variabal yang menjadi pusat penelitian dimana
variabel ini diwakili oleh kinerja reksadana pendapatan tetap di Indonesia.
Sedangkan variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi
dependen. Pada penelitian ini kinerja reksa dana menjadi variabel dependen,
61
sedangkan Inflasi, expense ratio, turnover ratio, Ukuran reksadana, dan Umur
reksadana menjadi variabel independen.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reksa Dana
Pendapatan Tetap yang telah terdaftar dan dipublikasikan oleh Otoritas Jasa
Keuangan sekarang ini. Serta diperdagangkan dalam Indonesia Stock Exchange
(IDX) periode Januari 2015 - Desember 2016. Teknik yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling guna mendapatkan
sampel yang representatif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal yang
menjadi pertimbangannya adalah sebagai berikut:
1. Reksa dana yang memiliki tanggal efektif sebelum periode penelitian
yaitu tanggal 1 Januari 2015.
2. Reksa dana beroperasi secara aktif selama periode 1 Januari 2015 – 31
Desember 2016.
3. Reksa dana beroperasi secara aktif dalam bentuk reksa dana pendapatan
tetap.
4. Ketersediaan data yang dimiliki sesuai dengan periode penelitian.
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka diperoleh
sebanyak 30 sampel reksa dana yang memenuhi kriteria setiap tahunnya.
Selengkapnya mengenai rincian pemilihan sampel penelitian dapat dilihat
melalui tabel 3.1 sebagai berikut:
62
Tabel 3.1
Rincian Pemilihan Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Keseluruhan reksa dana pendapatan tetap yang terdaftar di
OJK sampai periode Desember 2016
423
Jumlah reksa dana pendapatan tetap yang tidak aktif sampai
periode Desember 2016
215
Keseluruhan reksa dana pendapatan tetap yang aktif
sampai periode Desember 2016
208
Reksa dana pendapatan tetap tidak mempublikasikan
prospektus reksa dana selama 2 tahun terakhir sampai akhir
Desember 2016
178
Reksa dana pendapatan tetap yang telah mempublikasikan
prospektus reksa dana selama 2 tahun terakhir sampai akhir
Desember 2016
30
Sumber: Data diolah
Setelah melakukan pemilihan sampel, reksa dana pendapatan tetap
yang memenuhi kriteria sampel ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap
Periode 2015-2016
No. Reksa Dana
Pendapatan
Tetap
Manajer
Investasi
Bank
Kustodian
Tanggal
Efektif
1 Aberdeen Dana
Pendapatan Riil
PT. Aberdeen
Asset
Management
Bank
Permata
18 Januari
2013
2 Abeedeen Dana
Pendapatan Stabil
PT. Aberdeen
Asset
Management
Bank
Permata
28 Mei 2012
3 Aberdeen
Indonesia
Government
Bond Fund
PT. Aberdeen
Asset
Management
Standard
Chartered
Bank
15 Mei 2009
4 Aberdeen
Indonesia Bond
Fund
PT. Aberdeen
Asset
Management
Standard
Chartered
Bank
19 Juni 2007
63
Lanjutan Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap
Periode 2015-2016
5 Avrist Prime
Bond Fund
PT Avrist Asset
Management
Standard
Chartered
Bank
29 April
2014
6 Avrist Prime
Income Fund
PT Avrist Asset
Management
PT Bank
Permata Tbk
20
November
2014
7 BNP Paribas
Omega
PT. BNP Paribas
Investment
Partners
CitiBank,
N.A.,
Indonesia
17
September
2008
8 BNP Paribas
Prima II
PT. BNP Paribas
Investment
Partners
CitiBank,
N.A.,
Indonesia
6 Agustus
2007
9 Cipta Bond PT. Ciptadana
Asset
Management
CitiBank,
N.A.,
Indonesia
3 Juni 2014
10 Mandiri Investa
Atraktif
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi
HSBC 10 Juni 2005
11 Eastspring
Investments
Yield Discovery
PT. Eastspring
Investments
Indonesia
Standard
Chartered
Bank
8 Mei 2013
12 First State
Indonesian USD
Balanced Plus
Fund
PT. First State
Investments
Indonesia
CitiBank,
N.A.,
Indonesia
28 Mei 2012
13 Ganesha Abadi PT. Bahana
TCW Investment
Management
Standard
Chartered
Bank
11 Mei 2004
14 BNP Paribas
Solaris
PT. BNP Paribas
Investment
Partners
CitiBank,
N.A.,
Indonesia
8 April 2008
15 Majoris Obligasi
Utama Indonesia
PT. Majoris
Asset
Management
PT. Bank
Mandiri
(Persero) Tbk
17
November
2015
16 Mandiri Investa
Dana Syariah
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi
Deutsche
Bank AG
22 Desember
2008
17 Mandiri Investa
Dana Utama
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi
Deutsche
Bank AG
24 Mei 2007
64
Lanjutan Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap
Periode 2015-2016
18 Mega Aset
Mantap Plus
PT. Mega asset
Management
PT. Bank
Cimb Niaga
Tbk
24 Oktober
2013
19 Shroder Dana
Andalan II
PT. Schroder
Investment
Management
Indonesia
Deutsche
Bank AG
29 Oktober
2008
20 Shroder Dana
Mantap Plus II
PT. Schroder
Investment
Management
Indonesia
Deutsche
Bank AG
25 Januari
2007
21 Danamas Dollar PT. Sinarmas
Asset
Management
PT. Bank
Internasional
Indonesia
Tbk
11 Mei 2004
22 Danamas Pasti PT. Sinarmas
Asset
Management
PT. Bank
Cimb Niaga
Tbk
24 April
2003
23 Danamas Stabil PT. Sinarmas
Asset
Management
PT. Bank
Cimb Niaga
Tbk
24 Februari
2005
24 Reliance Cerdas
Terencana
PT. Reliance
Manajer
Investasi
PT. Bank
Central Asia
Tbk
5 September
2013
25 PG Sejahtera PT. PG Asset
Management
PT. Bank
Cimb Niaga
Tbk
4 Februari
2005
26 Prospera Obligasi
Plus
PT. Prospera
Asset
Managemet
PT. Bank
Cimb Niaga
Tbk
10 Juni 2005
27 Prospera Obligasi PT. Prospera
Asset
Managemet
PT. Bank
Cimb Niaga
Tbk
10 Juni 2005
28 Tram Pendapatan
Tetap USD
PT. Trimegah
Asset
Management
HSBC 30 Maret
2011
29 Tram Strategic
Plus
PT. Trimegah
Asset
Management
HSBC 30 Maret
2011
30 Trim Dana Tetap
2
PT. Trimegah
Asset
Management
PT. Bank
Cimb Niaga
Tbk
30 Maret
2011
Sumber : www.kontan-online.com
65
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan tidak perlu
dikumpulkan lagi. Data sekunder juga merupakan data yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh
pihak lain) (Indriantoro dan Bambang, 2002: 147).
Data-data sekunder yang digunakan di peroleh dengan menggunakan
metode kepustakaan dari berbagai literatur, majalah, dan situs dari internet
(www.idx.co.id , www.bi.go.id , www.finance.yahoo.com, www.kontan-
online, www.Bapepam.go.id, www.infovesta.com ) semuanya merupakan
data-data yang berhubungan langsung dengan penelitian. dikarenakan
kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder
(Indriantoro dan Bambang, 2002: 150) Sifat datanya adalah runtut waktu (time
series). Data yang diperlukan dalam penelitian ini :
1. Tingkat pengembalian (return), return portofolio (Rp) mengunakan
Nilai Aktiva Bersih (NAB/unit).
2. Suku bunga bebas risiko diwakili SBI (Rf).
3. Data IHSG untuk periode Januari 2015 hingga Desember 2016.
4. Besarnya Inflasi di Bank Indonesia selama periode januari periode
2015 sampai dengan desember 2016
5. Laporan keuangan tahunan di dalam prospektus reksa dana untuk
memperoleh data terkait kinerja reksa dana.
66
D. Metode Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtois dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2011: 19).
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda, perlu
dilakukan pengujian asumsi klasik agar model regresi dapat menjadi suatu
model yang representatif. Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang
harus dipenuhi dalam model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik
yang digunakan adalah uji normalitas data, uji multikolinieritas, uji
heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2011: 160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik
dan uji statistik (Ghozali, 2011: 160).
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Metode
yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang
67
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011: 161).
Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa
sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan
adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan melihat nilai dari
Asymp. Sig. (2-tailed), apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) lebih
besar dari 0,05 maka hal ini menandakan bahwa data residual
terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen. Model regresi yang tidak ada multikolonieritas
adalah yang mempunyai nilai besaran korelasi antar variabel bebas
lebih kecil dari 90%, VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari
angka 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau 10%
(Ghozali, 2011: 105).
68
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana terjadi
ketidaksamaan varian dari residual pengamatan satu pada pengamatan
lain dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).
Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode
Scatterplot. Dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut (Ghozali, 2011: 139):
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas selanjutnya dapat dilakukan dengan Uji
Park dengan melihat nilai dari Signifikansi dimana apabila hasil
tampilan output SPSS memberikan koefisien parameter untuk variabel
69
independen tidak ada yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas dengan melihat nilai
dari signifikansi dari seluruh variabel independen, apabila nilai dari
signifikansi keseluruhan variabel independen lebih besar dari 0,05
maka hal ini menandakan bahwa model regresi tidak mengalami
masalah heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan Uji Scatterplots
(Ghozali, 2011: 142).
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada
periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011: 110).
Menurut Ghozali (2011: 111) Untuk mendeteksi apakah
terdapat autokorelasi di antara variabel-variabel independen, dapat
dilihat dari angka D-W (Durbin Watson). Dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
1) Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi.
2) Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower
bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada
nol, berarti ada autokorelasi positif.
70
3) Bila nilai D-W lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien
autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi
negatif.
4) Bila nilai D-W terletak di antara batas atas (du) dan batas
bawah (dl) atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka
hasilnya tidak dapat disimpulkan (Ghozali, 2011: 111).
Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik dapat pula
digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang
tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
dikatakan bahwa residual adalah acak atau random dengan melihat
nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-
tailed) lebih besar dari 0,05 maka hal ini menandakan bahwa model
regresi tidak mengalami masalah autokorelasi. Run test digunakan
untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tdak
(sistematis) (Ghozali, 2011: 120).
3. Koefisien Determinasi ( )
Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Dimana nilai berkisar antara 0 - 1. Nilai yang kecil menjelaskan
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
71
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:
97).
4. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah model persamaan
regesi berganda. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh 2 atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala
pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro
dan Bambang, 2002: 202). Variabel independen yaitu Inflasi ( ) ,
Turnover ratio ( ), Expense Ratio ( ) , Ukuran reksa dana ( ) dan
Umur reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap (Y)
(Sharpe dan Treynor). Dengan analisis regresi linier berganda dapat
diketahui arah hubungan variabel independen pada variabel dependennya,
apakah secara positif atau negatif. Persamaan regresi dalam penelitian ini
adalah :
Dimana: =Kinerja reksa dana pendapatan tetap
=Konstanta (intercept)
=Koefisien regresi
=Inflasi
=Turnover ratio
=
=Ukuran reksadana
𝑌 = 𝛼 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝜀
72
=Umur reksadana
=error term.
Seluruh pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software
Microsoft Excel 2010 dan IBM SPSS versi 22. Dalam pengujian hipotesis,
analisis dilakukan melalui:
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji Statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat
(Ghozali, 2011: 98). Uji F dapat dilakukan dengan mengamati nilai
signifikansi F. Apabila nilai signifikansi F < nilai signifikansi maka
variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependennya.
b. Uji Parsial (Uji t)
Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). Uji t
dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikansi t pada tingkat
yang digunakan, yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi t < 0,05, maka
variable independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependennya.
73
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat (Dependen)
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan Bambang, 2002:
63). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah kinerja
Reksa Dana Pendapatan Tetap yang dinotasikan dengan Y.
Kinerja reksa dana dapat dicerminkan pada NAB yang dimiliki
atau pada return yang diberikan kepada investor yang telah berinvestasi
pada reksa dana. Reksa dana berkinerja baik apabila kinerja reksa dana
jauh lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasar yang akhirnya kinerja
reksa dana tersebut memberikan return yang lebih besar dibandingkan
dengan return pasar. Dengan menggunakan metode sharpe.
Rasio ini diperkenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun 1966.
Ia menjelaskan bahwa reward-to-variability ratio adalah salah satu metode
pengukuran kinerja portofolio dengan memasukkan unsur risiko dan
mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital
market line) sebagai patok duga. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi
premi risiko (risk premium) portofolio dengan risiko totalnya yang
diwakili oleh standar deviasi ( ). Metode ini menghitung hasil dari
pertukaran (trade off) volatilitas (total) (Bodie, 2014: 362).
Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja
yang dihasilkan portofolio dengan rata-rata kinerja investasi bebas risiko
( – Rf). Sedangkan standar deviasi merupakan risiko fluktuasi portofolio
74
akibat berubah-ubahnya return yang dihasilkan selama periode tertentu.
Pada dasarnya, Sharpe Ratio mengukur seberapa besar penambahan hasil
investasi (kompensasi) yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang
diambil. Semakin besar nilai Sharpe Ratio mengindikasikan semakin besar
pula kompensasi yang akan diterima oleh investor atas setiap unit risiko
yang diambil. Formulasi metode ini yaitu membagi risk premium dengan
standar deviasi (Pratomo, 2001: 195) :
Dimana :
= Nilai dari Sharpe Ratio
= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu
= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode tertentu
= Standar deviasi Reksa Dana untuk sub periode tertentu
Investasi bebas risiko diasumsikan merupakan investasi pada
Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karena risiko yang muncul saat
berinvestasi, reksa dana diharapkan memberikan return yang lebih besar
dibandingkan kinerja investasi yang bebas risiko. Sedangkan standar
deviasi merupakan risiko total dari suatu reksa dana.
Penjelasan rincin dari hasil rumusan diatas, didapat dari bebebapa
tahapan yang tak dapat dipisahkan, yaitu:
𝑆𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹
𝜎
75
a. Mencari return masing-masing reksadana per bulan. Return reksadana
dihitung dengan rumus:
Dimana : = Return Reksa dana
= NAB perunit akhir bulan
= NAB perunit akhir bulan sebelumnya
b. Risk free merupakan investasi dengan bebas risiko yang diasumsikan
dengan tingkat rata rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
pada suatu periode tertentu. Risk free dapat diketahui dengan cara
sebagai berikut:
Dimana : = Risk free rate pada periode t
= SBI rate pada periode t
= SBI rate pada periode t-1
c. Mencari nilai beta (β) dengan menggunakan rumus seperti dibawah
ini:
𝑅𝐷 = 𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡
𝑁𝐴𝐵𝑡
𝑅𝐹 = 𝑆𝐵𝐼𝑡 − 𝑆𝐵𝐼𝑡
𝑆𝐵𝐼𝑡
𝐸(𝑟𝑖) − 𝑟𝑓 = 𝛽𝑖 𝐸(𝑅𝑚) − 𝑅𝑓
76
Dimana : ( ) = Return Reksa Dana Pendapatan Tetap
= Risk free SBI 1 bulan
( ) =Indeks Harga Saham Gabungan
2. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas atau bisa juga disebut variabel independen adalah
variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain
(Indriantoro dan Bambang, 2002: 63). Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel independen adalah sebagai berikut :
a. Expense Ratio
Expense Ratio merupakan perbandingan antara biaya operasional
Reksa Dana terhadap total dana yang dikelola. Dalam laporan keuangan
reksa dana, expense ratio telah dicantumkan sebagai ihtiar keuangan. Data
expense ratio diperoleh dari laporan keuangan masing-masing reksa dana,
ada pun perhitungannya adalah sebagai berikut:
TBt = Total biaya Reksa dana i pada tahun t
ABt = Aktiva bersih Reksa dana i pada tahun t
N = Jumlah periode waktu
Expense Ratio= ( ⬚𝑛𝑖=
𝑇𝐵𝑡
𝐴𝐵𝑡)
N
77
Aktiva bersih = Total aktiva – Kewajiban
Ukuran (size) = Log Aktiva Bersih
b. Turnover Ratio
Menurut Dahlquist, et al (2004) Turnover Ratio merupakan
dihitung dengan membagi total penjualan atau pembelian yang lebih kecil
dibagi dengan total aktiva Reksadana.
Turnover Ratio = Penjualan atau pembelian yang terkecil
Rata – rata aset
c. Ukuran Reksa Dana (Size)
Ukuran reksa dana merupakan salah satu alat ukur besar kecilnya
reksa dana berdasarkan dana yang dikelola. Ukuran reksa dana dihitung
berdasarkan Nilai Aktiva Bersih bulanan. Aktiva bersih dihitung dengan
mengurangkan kewajiban dari total aktiva Reksa Dana. Setelah nilai aktiva
bersih diperoleh kemudian diubah ke dalam bentuk log, agar nilainya tidak
terlalu besar bila dibandingkan dengan variable yang lain (Wahyudi,
2004). Nilai aktiva bersih (NAB) sudah tersedia dari OJK dan Bapepam-
LK.
78
d. Umur (Age) Reksa dana
Menurut Akbarini (2004) umur reksa dana merupakan kategori
yang berjenis numerik, di mana ia menunjukkan usia dari tiap reksa dana
yang dihitung sejak tanggal reksa dana tersebut efektif diperdagangkan
dan dihitung dana tahun.
79
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksadana
pendapatan tetap yang terdaftar dalam OJK. Sampel yang diambil dengan
menggunakan metode purposive sampling dengan pooling data.
Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel penelitian sebanyak 30
reksadana pendapatan tetap pertahun periode januari 2015 sampai
desember 2016, sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 60 reksadana pendapatan tetap. Persyaratan yang
harus dipenuhi untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Reksa dana yang memiliki tanggal efektif sebelum periode
penelitian yaitu tanggal 1 Januari 2015.
2. Reksa dana beroperasi secara aktif selama periode 1 Januari
2015 – 31 Desember 2016.
3. Reksa dana beroperasi secara aktif dalam bentuk reksa dana
pendapatan tetap.
4. Ketersediaan data yang dimiliki sesuai dengan periode
penelitian.
80
B. Hasil Analisis dan Pembahasan
1. Uji Statistik Deskriptif (Metode Sharpe)
Variabel-variabel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi
Inflasi ( ), Turnover ratio ( ), Expense ratio ( ), Ukuran reksa dana
( ) dan Umur reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana pendapatan
tetap (Y). Hasil pengujian variabel secara deskrptif dapat dilihat dibawah
ini dengan menggunakan metode sharpe:
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber : Data diolah
a. N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid (sah untuk
diproses) yaitu sebesar 60.
b. Variabel Inflasi memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 0.0319 atau
3.19% . Hal ini menunjukkan bahwa rata rata inflasi pada tahun
peneltian relatif rendah.
c. Variabel turnover ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar
1.1898%. Hal ini menunjukan bahwa nilai perputaran reksadana
pendapatan tetap tinggi, artinya manajer investasi melakukan aktifitas
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Sharpe 4.4310 3.20702 60
inflasi .0319 .00166 60
turnover ratio 1.1898 1.07491 60
expense ratio 1.9220 .79219 60
ukuran reksadana 1822.0937 824.19827 60
umur reksadana 6.33 3.754 60
81
pembelian atau penjualan isi portofolio dengan frekuensi yang tinggi
dalam usaha mengantisipasi perubahan pasar.
d. Variabel expense ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar
1.9220%. Hal ini menunjukan bahwa dana yang dikelola manajer
investasi reksadana pendapatan tetap secara aktif karena reksadana
yang dikelola secara aktif mempunyai biaya rasio sebesar 1.5%
e. Variabel ukuran reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar
1822.0937. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh
reksa dana cukup besar, karena selain menunjukkan tingkat
kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana tingkat kekayaan
reksa dana juga memiliki sumber daya yang mampu memberikan
pelayanan lebih baik serta memiliki kekuatan tawar menawar yang
lebih kuat sehingga dapat menghasilkan return lebih tinggi
f. Variabel umur reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 6.33.
Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki oleh reksa
dana campuran ini cukup baik. Hal ini dikarenakan umur yang
dimiliki oleh reksa dana cukup matang dalam mengelola
portofolionya.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Sharpe)
Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam
model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan
adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji
autokorelasi.
82
a. Uji Normalitas (Metode Sharpe)
Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan metode
Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual
mempunyai distribusi yang normal, model regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal.
Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa
sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan
adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.
Pengujian ulang dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-
Smirnov test untuk masing-masing variabel. Untuk uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov test, akan dilihat dari nilai probabilitasnya, jika
probabilitasnya > 0,05 data terdistribusi normal. Apabila data tidak
berdistribusi secara normal maka dilakukan transformasi data.
(Ghozali, 2011 :164). Selengkapnya mengenai hasil penelitian dapat
dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:
83
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test
Grafik 4.1
Hasil Uji Normalitas
Menggunakan Normal P-P Plot
Sumber : Data diolah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.46073842
Most Extreme Differences Absolute .066
Positive .066
Negative -.052
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
84
Dari tabel 4.2 diatas dapat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,066 dan signifikan pada 0,200 atau lebih besar dari 0,05. Hal
ini dapat diartikan H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi
normal.
Sedangkan pada hasil grafik normal probability plot, dapat
dilihat titik-titik distribusi normal membentuk satu garis lurus
diagonal, sehingga hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
normal. Pengambilan kesimpulan normalitas melalui grafik ini akan
menimbulkan kerancuan, sehingga kesimpulan normalitas diambil
melalui uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinieritas (Metode Sharpe)
Uji multikolinearitas bisa kita dapatkan melalui tabel
coefficients dengan melihat nilai collinearity statistics yang terdiri dari
nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu data
lulus uji multikolinearitas apabila nilai tolerance berada pada nilai >
0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10.
85
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Inflasi .975 1.025
turnover ratio .870 1.150
expense ratio .711 1.406
ukuran reksadana .302 3.311
umur reksadana .347 2.880
a. Dependent Variable: Sharpe
Sumber : Data diolah
Dari tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa semua variabel
independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF (Variance
Inflation Factor) < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas (Metode Sharpe)
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).
Alat yang paling umum dalam menguji heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik scatter plot. Grafik yang lulus uji
heteroskedastisitas adalah grafik yang tidak membentuk suatu pola
86
tertentu dan tersebar pada nilai diatas dan dibawah 0. Selengkapnya
mengenai hasil uji untuk heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik
4.2 di bawah ini.
Grafik 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui scatter plot.
Sumber : Data diolah
Dari grafik 4.2 diatas menunjukan tidak ada pola tertentu dan
titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan model
regresi dalam penelitian ini telah homokedastisitas atau bebas dari
masalah heteroskedastisitas.
87
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui Uji Gletser
S
sumber : Data diolah
Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas karena nilai signifikannya (sig.) > 0,05
d. Uji Autokorelasi (Metode Sharpe)
Uji autokorelasi mempunyai tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2011: 110).
Salah satu alat untuk menguji nilai autokorelasi adalah dengan melihat
nilai Durbin-Watson pada tabel model summary bagian Durbin-
Watson.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12.464 3.588 3.474 .001
Inflasi -319.702 110.028 -.367 -2.906 .125
turnover ratio -.143 .180 -.106 -.792 .432
expense ratio -.214 .271 -.117 -.792 .432
ukuran .971 .243 .187 .824 .414
umur -.047 .082 -.121 -.571 .570
a. Dependent Variable: RES2
88
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson
Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai D-W sebesar
2.099 dengan metode sharpe jika nilai dU untuk sampel 60 dengan 5
variabel bebas adalah 1.767 maka nilai 4 – dU adalah 2.233. Sehingga
hasil uji autokorelasinya adalah dU < DW< 4 – dU yaitu 1.767 < 2.099
< 2.233 untuk metode sharpe ini menandakan metode sharpe tidak
terdapat masalah autokorelasi. Untuk memastikan hal ini maka
digunakan Uji Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik
dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat
korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan
korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run
test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara
random atau tdak (sistematis). (Ghozali, 2011: 120)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .631a .399 .343 2.59934 2.099
a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran
reksadana
b. Dependent Variable: Sharpe
89
Tabel 4.6
Uji Autokorelasi Melalui Run Test
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .13067
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 31
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Median
Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) sebesar 1 dan 0,298 atau lebih besar dari 0,05 berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan maka model regresi tidak mengalami
masalah autokorelasi.
3. Koefisien Determinasi (R2)(Metode Sharpe)
Uji koefisien determinasi atau R2 dilakukan untuk mengukur
seberapa besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan
variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
model summary bagian R Square .
90
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber : Data diolah
Pada tabel 4.7, dapat kita ketahui bahwa nilai R square sebesar
0.399 dengan metode sharpe. Hal ini dapat diartikan bahwa sebesar 39,9%
variabel dependen (Kinerja Reksa Dana) dapat dijelaskan oleh variabel
independennya. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 60.1% dapat dijelaskan
oleh variabel lainnya. Hal ini menandakan keterbatasan kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun angka
koefisien korelasi (R) menunjukan nilai sebesar 0,631 yang menandakan
hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat
karena memiliki nilai R > 0,5.
4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Sharpe)
a. Uji Simultan (Uji F)
Hasil uji statistik F digunakan untuk mengukur apakah semua
variabel independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Signifikansi
model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat siginifikansi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .631a .399 .343 2.59934 2.099
a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran
reksadana
b. Dependent Variable: Sharpe
91
(sig.) yang terdapat pada tabel ANOVA. Selengkapnya mengenai hasil
uji F penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 241.959 5 48.392 7.162 .000b
Residual 364.854 54 6.757
Total 606.814 59
a. Dependent Variable: Sharpe
b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran
reksadana
Sumber : Data diolah
Dari tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,000. Hal
ini memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Inflasi, Turnover ratio, Expense ratio, Ukuran Reksa Dana, dan
Umur Reksa Dana secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Hal ini
dikarenakan nilai sig. 0,000 < alpha (α = 5 %) maka dapat disimpulkan
H0 ditolak dan variabel independen secara signifikan berpengaruh
terhadap variabel dependen.
92
b. Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.9
Hasil Uji Parsial (Uji t)
U
j
u
uji parsial atau uji t dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
secara individual atau secara parsial. Hasil persamaan regresi yang
diperoleh dari hasil analisis dapat dituliskan sebagai berikut :
Signifikansi dari persamaan regresi diatas dapat diketahui dari
nilai signifikansi yang terdapat dari tabel 4.9. Penjelasan dari model
regresi dapat diketahui bahwa apabila nilai (Inflasi) naik sebesar 1
satuan sedangkan variabel bebas lainnya tetap, maka nilai (Kinerja
Reksa Dana) akan turun sebesar 984,259 kali.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 33.329 6.715 4.963 .000
inflasi -984.259 205.919 -.511 -4.780 .000
turnover ratio -.246 .338 -.082 -.729 .469
expense ratio .330 .506 .082 .652 .517
ukuran reksadana .001 .001 .347 1.810 .076
umur reksadana -.056 .153 -.066 -.366 .716
a. Dependent Variable: Sharpe
𝑌 = 9 − 98 9𝑋 + 𝜀
93
1. Uji Statistik Deskriptif (Metode Treynor)
Variabel-variabel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi
Inflasi ( ), Turnover ratio ( ), Expense ratio ( ), Ukuran reksa dana
( ) dan Umur reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana pendapatan
tetap (Y). Hasil pengujian variabel secara deskrptif dapat dilihat dibawah
ini dengan menggunakan metode treynor:
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber : Data diolah
a. N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid (sah untuk
diproses) yaitu sebesar 60.
b. Variabel Inflasi memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 0.0319 atau
3.19% . Hal ini menunjukkan bahwa rata rata inflasi pada tahun
peneltian relatif rendah.
c. Variabel turnover ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar
1.1898%. Hal ini menunjukan bahwa nilai perputaran reksadana
pendapatan tetap tinggi, artinya manajer investasi melakukan aktifitas
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
treynor 4.5616 3.18101 60
Inflasi .0319 .00166 60
turnover ratio 1.1898 1.07491 60
expense ratio 1.9220 .79219 60
ukuran reksadana 1822.0937 824.19827 60
umur reksadana 6.33 3.754 60
94
pembelian atau penjualan isi portofolio dengan frekuensi yang tinggi
dalam usaha mengantisipasi perubahan pasar.
d. Variabel expense ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar
1.9220%. Hal ini menunjukan bahwa dana yang dikelola manajer
investasi reksadana pendapatan tetap secara aktif karena reksadana
yang dikelola secara aktif mempunyai biaya rasio sebesar 1.5%
e. Variabel ukuran reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar
1822.0937. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh
reksa dana cukup besar, karena selain menunjukkan tingkat
kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana tingkat kekayaan
reksa dana juga memiliki sumber daya yang mampu memberikan
pelayanan lebih baik serta memiliki kekuatan tawar menawar yang
lebih kuat sehingga dapat menghasilkan return lebih tinggi
f. Variabel umur reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 6.33.
Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki oleh reksa
dana campuran ini cukup baik. Hal ini dikarenakan umur yang
dimiliki oleh reksa dana cukup matang dalam mengelola
portofolionya.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Treynor)
Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam
model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan
adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji
autokorelasi.
95
a. Uji Normalitas (Metode Treynor)
Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan metode
Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual
mempunyai distribusi yang normal, model regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal.
Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa
sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi
dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan
adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.
Pengujian ulang dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-
Smirnov test untuk masing-masing variabel. Untuk uji One-Sample
Kolmogorov-Smirnov test, akan dilihat dari nilai probabilitasnya, jika
probabilitasnya > 0,05 data terdistribusi normal. Apabila data tidak
berdistribusi secara normal maka dilakukan transformasi data.
(Ghozali, 2011 :164). Selengkapnya mengenai hasil penelitian dapat
dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:
96
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test
Sumber : Data diolah
Grafik 4.3
Hasil Uji Normalitas
Menggunakan Normal P-P Plot
Sumber : Data diolah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.48675973
Most Extreme Differences Absolute .065
Positive .065
Negative -.060
Test Statistic .065
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
97
Dari tabel 4.12 diatas dapat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0,065 dan signifikan pada 0,200 atau lebih besar dari 0,05. Hal
ini dapat diartikan H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi
normal.
Sedangkan pada hasil grafik normal probability plot, dapat
dilihat titik-titik distribusi normal membentuk satu garis lurus
diagonal, sehingga hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara
normal. Pengambilan kesimpulan normalitas melalui grafik ini akan
menimbulkan kerancuan, sehingga kesimpulan normalitas diambil
melalui uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.
b. Uji Multikolinieritas (Metode Treynor)
Uji multikolinearitas bisa kita dapatkan melalui tabel
coefficients dengan melihat nilai collinearity statistics yang terdiri dari
nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu data
lulus uji multikolinearitas apabila nilai tolerance berada pada nilai >
0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10
98
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolonieritas
Sumber : Data diolah
Dari tabel 4.13 diatas menunjukan bahwa semua variabel
independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF (Variance
Inflation Factor) < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas (Metode Treynor)
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi
Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Inflasi .975 1.025
turnover ratio .870 1.150
expense ratio .711 1.406
ukuran reksadana .302 3.311
umur reksadana .347 2.880
a. Dependent Variable: treynor
99
Alat yang paling umum dalam menguji heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik scatter plot. Grafik yang lulus uji
heteroskedastisitas adalah grafik yang tidak membentuk suatu pola
tertentu dan tersebar pada nilai diatas dan dibawah 0. Selengkapnya
mengenai hasil uji untuk heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik
4.4 di bawah ini.
Grafik 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui scatter plot.
Sumber : Data diolah
Dari grafik 4.4 diatas menunjukan tidak ada pola tertentu dan
titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan model
regresi dalam penelitian ini telah homokedastisitas atau bebas dari
masalah heteroskedastisitas.
100
Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui Uji Gletser
Sumber : Data diolah
Dari data teabel tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas karena nilai signifikannya (sig.) > 0,05
d. Uji Autokorelasi (Metode Treynor)
Uji autokorelasi mempunyai tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2011: 110).
Salah satu alat untuk menguji nilai autokorelasi adalah dengan melihat
nilai Durbin-Watson pada tabel model summary bagian Durbin-
Watson.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.137 3.623 2.522 .015
inflasi -212.308 111.102 -.250 -1.911 .061
turnover ratio -.206 .182 -.157 -1.133 .262
expense ratio -.069 .273 -.039 -.253 .802
ukuran .078 .346 .104 .442 .660
umur -.051 .083 -.136 -.618 .539
a. Dependent Variable: RES2
101
Tabel 4.14
Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson
Sumber : Data diolah
Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai D-W sebesar
2.140 dengan metode treynor jika nilai dU untuk sampel 60 dengan 5
variabel bebas adalah 1.767 maka nilai 4 – dU adalah 2.233. Sehingga
hasil uji autokorelasinya adalah dU < DW< 4 – dU yaitu 1.767 < 2.140
< 2.233 untuk metode treynor ini menandakan baik metode sharpe
maupun metode treynor tidak terdapat masalah autokorelasi. Untuk
memastikan hal ini maka digunakan Uji Run test sebagai bagian dari
statistik non parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah
antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak
terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah
acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data
residual terjadi secara random atau tdak (sistematis). (Ghozali, 2011:
120).
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .634a .402 .346 2.57214 2.140
a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran
reksadana
b. Dependent Variable: treynor
102
Tabel 4.15
Uji Autokorelasi Melalui Run Test
Dari tabel 4.15 diatas terlihat menunjukan bahwa nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) 0,298 atau lebih besar dari 0,05 berdasarkan kriteria
yang telah ditentukan maka model regresi tidak mengalami masalah
autokorelasi.
3. Koefisien Determinasi (R2)(Metode Treynor)
Uji koefisien determinasi atau R2 dilakukan untuk mengukur
seberapa besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan
variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel
model summary bagian R Square .
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .03808
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 35
Z 1.042
Asymp. Sig. (2-tailed) .298
a. Median
103
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Pada tabel 4.16, dapat kita ketahui bahwa nilai R square sebesar
0.402 Hal ini dapat diartikan bahwa sebesar 40.2% variabel dependen
(Kinerja Reksa Dana) dapat dijelaskan oleh variabel independennya.
Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 59,8% .dapat dijelaskan oleh variabel
lainnya. Hal ini menandakan keterbatasan kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun angka
koefisien korelasi (R) menunjukan nilai sebesar 0,634 yang menandakan
hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat
karena memiliki nilai R > 0,5.
4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Treynor)
a. Uji Simultan (Uji F)
Hasil uji statistik F digunakan untuk mengukur apakah semua
variabel independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara
bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Signifikansi model
regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat siginifikansi (sig.) yang
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .634a .402 .346 2.57214 2.140
a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran
reksadana
b.: Dependent Variable treynor
Sumber : Data diolah
104
terdapat pada tabel ANOVA. Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.17
Hasil Uji Simultan (Uji F)
D
a
r
i
tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,000. Hal ini memberikan
hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Inflasi, Turnover
ratio, Expense ratio, Ukuran Reksa Dana, dan Umur Reksa Dana secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana
pendapatan tetap. Hal ini dikarenakan nilai sig. 0,000 < alpha (α = 5 %)
maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan variabel independen secara
signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 239.753 5 47.951 7.248 .000b
Residual 357.259 54 6.616
Total 597.012 59
a. Dependent Variable: treynor
b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran
reksadana
Sumber : Data diolah
105
b. Uji Parsial (Uji t)
Tabel 4.18
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial atau uji t dilakukan untuk mengetahui apakah
variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen
secara individual atau secara parsial. Hasil persamaan regresi yang
diperoleh dari hasil analisis dapat dituliskan sebagai berikut :
Signifikansi dari persamaan regresi diatas dapat diketahui dari
nilai signifikansi yang terdapat dari tabel 4.9. Penjelasan dari model
regresi dapat diketahui bahwa apabila nilai (Inflasi) naik sebesar 1
satuan sedangkan variabel bebas lainnya tetap, maka nilai (Kinerja
Reksa Dana) akan turun sebesar 973,880 kali.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 33.451 6.645 5.034 .000
Inflasi -973.880 203.764 -.509 -4.779 .000
turnover ratio -.136 .334 -.046 -.408 .685
expense ratio -.051 .501 -.013 -.103 .919
ukuran reksadana .001 .001 .301 1.570 .122
umur reksadana .043 .151 .051 .287 .775
a. Dependent Variable: treynor
Sumber : Data diolah
𝑌 = − 97 880𝑋 + 𝜀
106
5. Interpretasi Hasil (Metode Sharpe dan Metode Treynor)
a. Pengaruh Inflasi terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan
Tetap.
Dari data di atas menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh
negatif terhadap kinerja reksadana pendaptan tetap hal ini didukung
oleh penelitian yang telah dilakukan oleh susetyo (2013) yang berjudul
“analisa pengaruh inflasi terhadap kinerja reksadana di Indonesia
periode 2002 – 2012”, yang menyebutkan bahwa antara variabel inflasi
dengan kinerja reksadana di Indonesia berhubunga negatif. Jika inflasi
naik maka kinerja reksadana akan turun. Inflasi yang tinggi berdampak
pada kenaikan harga barang secara umum yang mempengaruhi biaya
produksi dan harga jual barang semakin meningkat. Harga jual yang
tinggi menyebabkan menurunnya daya beli investor untuk reksadana
pendapatan tetap karena investor mengutamakan kebutuhan pokok,
sehingga mempengaruhi keuntungan perusahaan dan harga reksadana
pendapatan tetap yang menurun berdampak pada kinerja reksadana
pendapatan tetap. Hal ini berarti semakin tinggi inflasi maka semakin
menurunnya kinerja reksadana pendapatan tetap. Tetapi hasil ini
bertolak belakang dengan penelitian terdahulu Homan Tanamas,
Thomas Hartono, dan Ronald (2006) yang mengatakan bahwa inflasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja reksadana.
107
b. Pengaruh Turnover ratio terhadap Kinerja Reksa Dana
Pendapatan Tetap.
Dari data diatas variabel Turnover ratio tidak berpengaruh
terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi
t dari variabel Turnover ratio yaitu sebesar 0,469 (sharpe) dan 0,685
(treynor) atau lebih besar dari 0,05. Hal ini didukung oleh penelitian
Tommy Herwan “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
reksadana saham di Indonesia periode Tahun 2013-2015” dan Osin P
Panjaitan (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja reksadana saham dengan
menggunakan metode sharpe di bursa efek Indonesia” data yang
digunakan adalah data sekunder dan menggunakan data berjumlah 24
perusahaan. Hasil menunjukan bahwa Turnover ratio tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja reksadana. variabel Turnover ratio tidak
berpengaruh dikarenakan portofolio turnover merupakan perbandingan
nilai antara pembelian dan penjualan portofolio sedangkan yang dapat
mempengaruhi kinerja suatu reksadana adalah market timing saat
melakukan pembelian maupun penjualan bukan dari besarnya nilai
perbandingan antara pembelian dan penjualan atau seberapa banyak
manajer investasi melakukan penjualan dan pembelian. Tetapi hasil ini
bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Yong pui see, Ruzita jusoh (2012) dengan judul “Fund Characteristics
And Fund Performance : Evidence Of Malaysian Mutual Funds” yang
108
menyatakan bahwa Turnover ratio berpengaruh negatif terhadap
kinerja reksadana.
c. Pengaruh Expense ratio terhadap Kinerja Reksa Dana
Pendapatan Tetap.
Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa Expense ratio tidak
berpengaruh terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai signifikansi t dari variabel Expense ratio yaitu
sebesar 0,517 (sharpe) dan 0,912 (treynor) nilai tersebut memiliki nilai
lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Expense ratio
tidak ada pengaruh terhadap kinerja reksadana. Hasil ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Tommy Herwan “Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja reksadana saham di Indonesia periode
Tahun 2013-2015”. Dikarenakan semakin tinggi total biaya portofolio
reksadana maka akan menurunkan hasil investasi dari investor, maka
Expense ratio tidak ada pengaruh terhadap kinerja reksadana karena
Expense ratio bukanlah tolak ukur untuk melihat kinerja reksadana.
d. Pengaruh Ukuran Reksa Dana terhadap Kinerja Reksa Dana
Pendapatan Tetap.
Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa ukuran reksa dana
tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai signifikansi t dari variabel ukuran reksa dana yaitu sebesar
109
0,076 (sharpe) dan 0,122 (treynor) atau lebih besar dari 0,05, hasil
yang tidak signifikan ini disebabkan oleh variabilitas data ukuran
reksadana yang besar. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Vika Candra Devi (2016) “Analisis Determinan
Kinerja Reksadana Saham Di Indonesia”
Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Trisnopati (2015) “Pengaruh Stock Selection, Market Timing, Dan
Ukuran Reksadana Terhadapa Kinerja Reksadana Saham” penelitian
ini menyimpulkan bahwa ukuran reksadana tidak berpengaruh
terhadap kinerja reksadana.
Namun penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang
dilakukan oleh Winingrum (2011) mengenai mengenal pengaruh Stock
Selection Skills, MarketTtiming Ability, Size Reksadana Saham yang
Terdeftar di BEI periode tahun 2006-2010. Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa ukuran reksadana berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap kinerja reksadana saham.
e. Pengaruh Umur Reksa Dana terhadap Kinerja Reksa Dana
Pendapatan Tetap.
Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa umur reksa dana
tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai signifikansi t dari variabel umur reksa dana yaitu sebesar
0,716 (sharpe) dan 0,775 (treynor) atau lebih besar dari 0,05. Hal ini
110
dapat disebabkan oleh kenaikan perhitungan umur setiap reksadana
untuk setiap tahunnya sama yaitu sebesar 1(satu) sehingga fluktuasi
pertambahan umur dari setiap reksadana tidak terlihat.
Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Utami dan Dharmastuti (2014) mengenai faktor eksternal dan internal
yang mempengaruhi return investasi produk reksadana campuran di
Indonesia. Penelitian ini disebutkan bahwa umur reksadana tidak
berpengaruh dengan return investasi reksadana.
Namun penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang
dilakukan oleh Saurahman (2015) mengenai Analisis Pengaruh
Pemilihan Sekuritas, Market Timing, Tingkat Resiko, Umur Reksa
Dana, dan Ukuran Reksa Dana terhadap Kinerja Reksadana Campuran
berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dalam penelitian ini disebutkan
bahwa umur reksadana berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
reksdana.
111
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur
Reksadana memiliki berpengaruh terhadap kinerja reksadana pendapatan
tetap secara simultan. Hal tersebut menunjukan bahwa inflasi, turnover
ratio, expense ratio, ukuran reksadana, dan umur reksadana merupakan
aktivitas yang sangat penting dalam mengukur kinerja reksadana
pendapatan tetap dan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi
investor dalam menginvestasikan dananya di dalam instrumen reksa dana.
2. Hasil persamaan regresi dalam penelitian menunjukkan Inflasi memiliki
pengaruh terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap secara parsial.
Sedangkan turnover Ratio, expense Ratio, ukuran reksadana, dan umur
reksadana tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja reksadana pendapatan
tetap secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing reksa
dana pendapatan tetap di dalam penelitian ini bahwa inflasi satu satu nya
yang mempengaruhi kinerja reksadana pendapatan tetap.
3. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja reksadana
pendapatan tetap adalah Inflasi artinya variabel inflasi ini memiliki
pengaruh yang sangat signifikan terhadap baik buruknya kinerja reksadana
pendapatan tetap.
112
.
B. Implikasi
Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi
beberapa pihak diantaranya investor, Manajer investasi serta kalangan
akademisi, peneliti serta pembaca lainnya.
1. Bagi investor, dalam menganalisis kinerja reksa dana yang dilakukan oleh
manajer investasi perlu diingat bahwa inflasi, turnover ratio, expense ratio,
ukuran reksadana, dan umur reksadana secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap.
Oleh karena itu investor perlu memperhatikan kebijakan investasi yang
berada didalam prospektus masing-masing reksadana agar dapat
mengambil keputusan yang tepat sebelum melakukan investasi pada
reksadana.
2. Manajer Investasi, sebagai pihak yang dipercaya mengelola dana dari para
investor diharapkan bisa mengelola aset secara tepat agar memperoleh
return yang diharapkan dengan tingkat risiko yang rendah. Hal ini menjadi
penting karena para calon investor akan merespon dengan cepat apabila
kehandalan manajer investasi dalam melakukan pengalokasian asset.
Sebagaimana diketahui dari hasil penelitian bahwa inflasi yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Hal ini
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajer investasi untuk
memperbaiki kinerjanya dalam mengelola portofolio reksa dana pada saat
inflasi terjadi.
113
3. Bagi akademisi, peneliti serta pembaca diharapkan untuk dapat
melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan inflasi, turnover ratio,
expense ratio, ukuran reksadana, dan umur reksadana terhadap kinerja
reksadana pendapatan tetap sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan yang terdapat di dalam penelitian ini,
maka saran bagi penelitian selanjutnya yaitu:
1. Bagi investor dapat menggunakan variabel inflasi sebagai acuan untuk
berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap.
2. Jumlah sampel penelitian perlu ditambah agar bisa didapat hasil penelitian
yang lebih akurat.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian
mengingat karakteristik dari reksa dana pendapatan tetap bersifat long
term investment.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode selain
Treynor dan metode Sharpe dalam mengukur kinerja reksa dana seperti,
Jensen dan sehingga kinerja dari beberapa model perhitungan kinerja
dapat dibandingkan.
114
DAFTAR PUSTAKA
Anaroga, Pandji dan Pakarti, Piji. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta
Akbarini, Mutia Dewi. “Analisis Atas Pengaruh Nilai Aktiva Bersih, Umur Reksadana,
Afiliasi dan Spesialisasi Manajer Investasi Terhadap Kinerja Reksadana
Penelitian Empiris Periode Tahun 1999-2003”.Tesis. Pascasarjana Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Depok. (Tidak dipublikasikan). 2004.
Bodie, Kane, Marcus. “Investment” Edisi 6, Salemba Empat Jakarta 2006
Bodie, Kane, Marcus. 2014 “Investment”. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
Buku 1
Bodie, Kane, Marcus. 2014 “Investment”. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.
Buku 2
Brinson, G. P., Singer B. D. And Beebower G.L. Determinants of Portofolio
Perfomance II : An Update, Financial Abalyst Journal (May-Juni),. 1991
Cuthbertson Keith, Nitzsche Dirk. “Performance, Stock Selection and Market Timing Of
Germany Equity Mutual Fund Industry”. Journal of Empirical Finance 21, 86-
101. 2013.
Chan, Faff, Gallagher, dan Looi. “Fund Size, Transaction Cost, and Performance: Size
Matter!”. Australian Journal of Management. ProQuest Asian Business &
Reference pg. 73. 2009.
Corrado Charles J. and Brandford D. Jordan. 2002. Fundamental of Investment :
Valuation & Management 2th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
115
Chen, Hong, Huang, dan Kubik. “Does Fund Size Erode Mutual Fund Performance?
The Role of Liquidity and Organization”. 2004.
Dahlquist, Magnus, Engstrom, Stefan, dan Soderlind, Paul. “Performance and
Characteristics of Swedish Mutual Fund”. Journal of Finance and Quantitative
Analysis, Vol 32. 2000.
Dennis P. Jerry, Manurung. Adler H, dan Nachrowi. “Analisis Determinasi Kinerja
Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia Periode 1999-2003”. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia. 2004.
Drobetz, Wolfgang, F Kohler. “The Contribution Of Asset Allocation Policy
toPortofolio” 2001
Deden Mulyana. “Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset Terhadap Kinerja Reksadana
Terbuka Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ” Fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi, Tasikmalaya ,2003
Darmadji, Tjiptono, Hendy M. F. Pasar Modal di Indonesia. Salemba Empat :
Jakarta, 2006.
Darmadji, Tjiptono, Hendy M. F. 2001. Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya
Jawab. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Elton E. J., and M. J. Gruber. 2014. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis 9th
ed. New York: John Wiley and Sons, Inc.
Fahmi, Irham dan Hadi Yovi Lavianti “Teori Portofolio dan Analisis Investas Teori dan
Soal Jawab” Bandung ; Alfabeta Agustus 2009.
116
Frank J and Pamela P. Peterson. 2003. Financial Management & Analysis 2thed. New
Jersey: John Wiley and Sons, Inc.
Ghozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19. Edisi
5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gumilang T.F dan Subiyantoro H. “Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia: Analisis
Market Timing dan Stock Selection – Periode 2006-2008” 2008.
Halim, Abdul. 2009. Analisis Kelayakan Investasi Bisni : Kajian dari Aspek Keuangan.
Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu
Hirschey Mark and John Nofsinger. 2008. Investment Analysis and Behavior. New York:
McGraw-Hill Companies, Inc.
Ibboston, Roger G, Paul D. Kaplan.”Does Asset Allocation Policy Explain 40, 90 or 100
Percent of Performance”. Financial Analyst Journal 26-33.
January/February 2002
Indriratoro Nur dan Bambang Sapomo. 202. Metodologi Penelitian Bisni : Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kurniawan, Adhe. “Pengaruh Alokasi Aset Terhadap Kinerja Reksadana Saham,
Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Campuran Tahun 2004 -2006”
Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada. 2007
Manurung, Adler H. Berinvestasi, Pendirian, dan Pembubaran Reksadana, Jakarta : PT
Adler Manurung Press, 2003.
117
Manurung, Adler H. Program Peringkat Reksa Dana 2009, Jakarta : PT Adler
Finansial Bisnis Indonesia, Januari. 2009.
Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia.
Jakarta: Prenada Media
Nurcahya Enka G.P. “Reksadana di Indonesia : Analisis Kebijakan Alokasi Aset,
Pemilihan Saham dan Tingkat Risiko”. Universitas Jendral Soedirman
Purwokerto. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto 2010.
Otten Roger and Bams Dennis. “European Mutual Fund Performance”. European
Financial Management, Vol. 8, No. 1, 76-101. 2002.
Prasetya Ginting E.N dan Bandi. “Reksadana di Indonesia : Analisis Kebijakan Alokasi
Aset, Pemilihan Saham dan Tingkat Risiko”. Universitas Jendral Soedirman
Purwokerto. Simposium Nasional Akuntansi XII. Purwokerto. 2010.
Panjaitan M.V. “Analisis Kemampuan Stock Selection dan Market Timing Manajer
Investasi Pada Reksadana Saham di Indonesia”. 2012
Pratomo Nugraha “Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern. PT.
Gramedia Indonesia, Jakarta 2002.
Prihantini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR
terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006)”. Tesis tidak di
Terbitkan. Semarang: Universitas Diponegoro.
118
Purnomo, C.K. “Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilhan Sekuritas terhadap
kinerja reksadana Konvensiaonal dan Syariah 2005-2006”, Program pasca
sarjana UGM, Yogyakarta. 2007
SeeYoung Pui dan Jusoh Ruzita. “FundCharacteristics and Fund Performance: Evidance
of Malaysian Mutual Funds”. International Journal of Economics and
Management Science Vol 1, No. 9,pp. 31-43. 2012.
Sharpe William F. “Asset Allocation Management Style and Performance
Measurement, Journal of Portofolio Management” pp 7-19. 1992.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN
Suyanto. 2007. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Uang, Suku Bunga dan Inflasi Terhadap
Return Reksadana Saham Tahun 2001-2005. Tesis tidak Diterbitkan. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Untung, Rahman. Berburu Manajer Investasi ang menghasilkan Alfa Positif: Evaluasi
Monthly Return Reksadana saham Tahun 2004-2006. Majalah Usahawan
Indonesia. Vol. XXXVI, No. 04 Jakarta. 2007
Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, Bab IV
tentang Reksadana.
www.bi.go.id
www.idx.co.id
www.ojk.go.id
www.kontan-online.com
www.finance.yahoo.com
119
LAMPIRAN
Nilai Aktiva Bersih Reksadana Pendapatan Tetap Periode 2015-2016
NO Nama Reksadana NAB
2015
NAB
2016
1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 1143,47 1231,42
2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 1038,10 1047,60
3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund
1441,86 1612,33
4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 1689,13 1832,23
5 Avrist Prime Bond Fund 1051,57 1183,89
6 Avrist Prime Income Fund 1025.52 1045.83
7 BNP Paribas Omega 1134.21 1247.11
8 BNP Paribas Prima II 1845.63 2020.87
9 Cipta Bond 1171.74 1176.74
10 Mandiri Investa Atraktif 3779.98 4170.53
11 Eastspring Investments Yield Discovery 1050.45 1220.56
12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund
866.57 955.85
13 Ganesha Abadi 2743.01 3006.09
14 BNP Paribas Solaris 1780.63 2014.21
15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 999.18 1079.88
16 Mandiri Investa Dana Syariah 2894.91 3148.63
17 Mandiri Investa Dana Utama 1895.81 2088.47
18 Mega Aset Mantap Plus 1220.14 1370.97
19 Shroder Dana Andalan II 1049.22 1058.82
20 Shroder Dana Mantap Plus II 1974.55 2195.12
21 Danamas Dollar 1597.41 1642.72
22 Danamas Pasti 2831.92 3005.55
23 Danamas Stabil 2721.01 2894.61
24 Reliance Cerdas Terencana 1163.82 1201.33
25 PG Sejahtera 2527.38 2670.48
26 Prospera Obligasi Plus 2844.68 3080.69
27 Prospera Obligasi 2892.34 3105.95
120
28 Tram Pendapatan Tetap USD 1125.51 1185.32
29 Tram Strategic Plus 1150.34 1300.65
30 Trim Dana Tetap 2 1837.52 2024.49
TURNOVER RATIO, EXPENSE RATIO, UMUR REKSADANA PERIODE 2015-
2016
NO Nama Reksadana TURNOVER
RATIO
2015
TURNOVER
RATIO
2016
1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 0.0085 0.0106
2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 0.0045 0.0021
3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund
0.0034 0.0097
4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 0.0624 0.0095
5 Avrist Prime Bond Fund 0.0036 0.0045
6 Avrist Prime Income Fund 0.0035 0.0048
7 BNP Paribas Omega 0.0041 0.0084
8 BNP Paribas Prima II 0.0052 0.0091
9 Cipta Bond 0.0034 0.0079
10 Mandiri Investa Atraktif 0.0169 0.0162
11 Eastspring Investments Yield Discovery 0.0094 0.0044
12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund
0.0008 0.0019
13 Ganesha Abadi 0.0152 0.0154
14 BNP Paribas Solaris 0.0053 0.0093
15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 0.0118 0.0298
16 Mandiri Investa Dana Syariah 0.0358 0.0348
17 Mandiri Investa Dana Utama 0.0224 0.0079
18 Mega Aset Mantap Plus 0.0259 0.0293
19 Shroder Dana Andalan II 0.0297 0.0061
20 Shroder Dana Mantap Plus II 0.0083 0.0149
21 Danamas Dollar 0.0196 0.0187
121
22 Danamas Pasti 0.0184 0.0147
23 Danamas Stabil 0.0059 0.0141
24 Reliance Cerdas Terencana 0.0094 0.0125
25 PG Sejahtera 0.0101 0.0106
26 Prospera Obligasi Plus 0.0025 0.0159
27 Prospera Obligasi 0.0035 0.0145
28 Tram Pendapatan Tetap USD 0.0009 0.0036
29 Tram Strategic Plus 0.0048 0.0042
30 Trim Dana Tetap 2 0.0072 0.0061
NO Nama Reksadana EXPENSE
RATIO
2015
EXPENSE
RATIO
2016
1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 0.0044 0.0044
2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 0.0103 0.0046
3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund
0.0253 0.0188
4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 0.0193 0.0191
5 Avrist Prime Bond Fund 0.0116 0.0176
6 Avrist Prime Income Fund 0.0121 0.0071
7 BNP Paribas Omega 0.0169 0.0169
8 BNP Paribas Prima II 0.0191 0.0188
9 Cipta Bond 0.0203 0.0194
10 Mandiri Investa Atraktif 0.0398 0.0371
11 Eastspring Investments Yield Discovery 0.0195 0.0186
12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund
0.0172 0.0165
13 Ganesha Abadi 0.0235 0.0245
14 BNP Paribas Solaris 0.0306 0.0307
15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 0.0035 0.0413
16 Mandiri Investa Dana Syariah 0.0282 0.0213
17 Mandiri Investa Dana Utama 0.0247 0.0234
18 Mega Aset Mantap Plus 0.0252 0.0266
19 Shroder Dana Andalan II 0.0157 0.0156
122
20 Shroder Dana Mantap Plus II 0.0152 0.0152
21 Danamas Dollar 0.0177 0.0013
22 Danamas Pasti 0.0187 0.0195
23 Danamas Stabil 0.0245 0.0245
24 Reliance Cerdas Terencana 0.0229 0.0272
25 PG Sejahtera 0.0135 0.0237
26 Prospera Obligasi Plus 0.0151 0.0212
27 Prospera Obligasi 0.0155 0.0223
28 Tram Pendapatan Tetap USD 0.0154 0.0154
29 Tram Strategic Plus 0.0194 0.0187
30 Trim Dana Tetap 2 0.0183 0.0185
NO Nama Reksadana AGE
REKSADANA
2015
AGE
REKSADANA
2016
1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 2 3
2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 3 4
3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund
6 7
4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 8 9
5 Avrist Prime Bond Fund 1 2
6 Avrist Prime Income Fund 1 2
7 BNP Paribas Omega 7 8
8 BNP Paribas Prima II 8 9
9 Cipta Bond 1 2
10 Mandiri Investa Atraktif 10 11
11 Eastspring Investments Yield Discovery 2 3
12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund
3 4
13 Ganesha Abadi 11 12
14 BNP Paribas Solaris 7 8
15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 1 2
123
16 Mandiri Investa Dana Syariah 7 8
17 Mandiri Investa Dana Utama 8 9
18 Mega Aset Mantap Plus 2 3
19 Shroder Dana Andalan II 7 8
20 Shroder Dana Mantap Plus II 8 9
21 Danamas Dollar 11 12
22 Danamas Pasti 12 13
23 Danamas Stabil 10 11
24 Reliance Cerdas Terencana 2 3
25 PG Sejahtera 10 11
26 Prospera Obligasi Plus 10 11
27 Prospera Obligasi 10 11
28 Tram Pendapatan Tetap USD 2 3
29 Tram Strategic Plus 2 3
30 Trim Dana Tetap 2 3 4
124
RETURN IHSG PERIODE 2015-2016
DATE OPEN CLOSED RETRUN HARIAN
1/12/2015
1/13/2015
1/14/2015
1/15/2015
1/16/2015
1/19/2015
1/20/2015
1/21/2015
1/22/2015
1/23/2015
1/26/2015
1/27/2015
1/28/2015
1/29/2015
1/30/2015
2/2/2015
2/3/2015
2/4/2015
2/5/2015
2/6/2015
2/9/2015
2/10/2015
5202.749
5199.935
5217.204
5180.434
5182.011
5152.159
5154.37
5176.351
5215.64
5281.183
5302.639
5254.457
5272.221
5263.535
5290.387
5277.154
5287.623
5315.448
5309.128
5297.351
5341.759
5353.807
5187.933
5214.359
5159.668
5188.712
5148.379
5152.093
5166.09
5215.266
5253.183
5323.885
5260.024
5277.149
5268.852
5262.718
5289.404
5276.236
5291.718
5315.284
5279.895
5342.515
5348.47
5321.474
-0.005067887
0.010599697
-0.005597525
0.007834118
-0.000720846
-0.002709413
-0.009429292
-0.007217908
-0.013280089
0.012140789
-0.003245124
0.001574703
0.00116561
-0.005045188
0.002495713
-0.002925691
-0.004433706
0.006702626
-0.011721093
-0.001113417
0.005073048
-0.002819239
125
2/11/2015
2/12/2015
2/13/2015
2/16/2015
2/17/2015
2/18/2015
2/20/2015
2/23/2015
2/24/2015
2/25/2015
2/26/2015
2/27/2015
3/2/2015
3/3/2015
3/4/2015
3/5/2015
3/6/2015
3/9/2015
3/10/2015
3/11/2015
3/12/2015
3/13/2015
3/16/2015
3/17/2015
3/18/2015
5336.657
5342.057
5363.983
5377.972
5325.684
5372.754
5399.432
5409.944
5399.658
5426.228
5429.485
5455.225
5452.831
5479.621
5477.824
5457.897
5467.148
5483.858
5437.129
5438.328
5418.192
5457.936
5415.468
5452.833
5425.809
5336.519
5343.411
5374.165
5325.495
5337.501
5390.449
5400.104
5403.277
5417.314
5445.108
5454.796
5450.294
5477.831
5474.619
5448.059
5450.947
5514.787
5444.634
5462.928
5419.566
5439.832
5426.466
5435.271
5439.153
5413.151
-0.00128983
-0.005722546
0.009139042
-0.002249341
-0.009822603
-0.001787889
-0.000587209
-0.002591157
-0.005104388
-0.00177605
0.000826002
-0.00502701
0.000586692
0.004875142
-0.00052976
-0.01157621
0.012884856
-0.003348833
0.008001066
-0.003725503
0.002463152
-0.001620007
-0.000713684
0.004803478
-0.007463186
126
3/19/2015
3/20/2015
3/23/2015
3/24/2015
3/25/2015
3/26/2015
3/27/2015
3/30/2015
3/31/2015
4/1/2015
4/2/2015
4/6/2015
4/7/2015
4/8/2015
4/9/2015
4/10/2015
4/13/2015
4/14/2015
4/15/2015
4/16/2015
4/17/2015
4/20/2015
4/21/2015
4/22/2015
4/23/2015
5445.067
5433.151
5455.879
5440.588
5437.742
5381.02
5352.744
5415.28
5490.975
5516.798
5480.164
5467.697
5502.317
5513.979
5494.546
5504.242
5479.734
5438.529
5426.23
5420.89
5418.012
5406.763
5406.621
5452.461
5441.711
5453.854
5443.065
5437.098
5447.648
5405.489
5368.8
5396.854
5438.656
5518.675
5466.867
5456.399
5480.031
5523.29
5486.584
5500.9
5491.34
5447.409
5419.107
5414.547
5420.733
5410.644
5400.803
5460.573
5437.119
5436.209
0.001982167
0.001097423
-0.00193658
0.007799328
0.006833737
-0.00519825
-0.007686046
-0.014499684
0.009476655
0.001918529
-0.004312355
-0.007832157
0.006690147
-0.002602468
0.001740934
0.008064506
0.005222677
0.000842187
-0.001141181
0.001864633
0.001822103
-0.010945741
0.0043137
0.000167425
0.00015712
127
4/24/2015
4/27/2015
4/28/2015
4/29/2015
4/30/2015
5/4/2015
5/5/2015
5/6/2015
5/7/2015
5/8/2015
5/11/2015
5/12/2015
5/13/2015
5/15/2015
5/18/2015
5/19/2015
5/20/2015
5/21/2015
5/22/2015
5/25/2015
5/26/2015
5/27/2015
5/28/2015
5/29/2015
6/1/2015
5451.776
5398.562
5211.138
5229.56
5087.925
5093.334
5153.76
5133.736
5155.328
5175.784
5200.81
5175.954
5217.145
5252.427
5222.435
5236.904
5288.21
5309.986
5319.965
5309.834
5285.066
5296.237
5263.314
5230.315
5212.134
5435.355
5245.446
5242.157
5105.563
5086.425
5141.137
5160.308
5184.95
5150.486
5182.213
5172.482
5205.612
5246.133
5227.096
5237.811
5269.371
5292.749
5313.208
5315.153
5288.362
5320.901
5253.388
5237.401
5216.379
5213.816
0.036204583
0.000627332
0.026754001
0.0037626
-0.010642082
-0.003715068
-0.004752618
0.006691477
-0.006122298
0.001881294
-0.006364263
-0.007723975
0.003641912
-0.002045672
-0.005989341
-0.004416973
-0.00385059
-0.000365902
0.005066033
-0.00611533
0.012851267
0.003052527
0.004029993
0.000491576
0.01623953
128
6/3/2015
6/4/2015
6/5/2015
6/8/2015
6/9/2015
6/10/2015
6/11/2015
6/12/2015
6/15/2015
6/16/2015
6/17/2015
6/18/2015
6/19/2015
6/22/2015
6/23/2015
6/24/2015
6/25/2015
6/26/2015
6/29/2015
6/30/2015
7/1/2015
7/2/2015
7/3/2015
7/6/2015
7/7/2015
5201.356
5121.553
5081.612
5086.353
5002.233
4914.743
4971.192
4933.879
4925.215
4847.389
4894.636
4947.963
4958.859
4992.042
4966.881
4953.253
4944.132
4917.027
4896.233
4887.369
4924.066
4914.425
4940.277
4946.1
4918.283
5130.499
5095.821
5100.572
5014.992
4899.882
4933.557
4928.812
4935.817
4837.794
4872.599
4945.753
4945.499
4985.006
4959.252
4937.648
4953.516
4920.042
4923.005
4882.578
4910.658
4904.063
4944.781
4982.91
4916.741
4906.05
0.006805228
-0.000931459
0.01706475
0.023492475
-0.006825763
0.00096273
-0.001419194
0.020261911
-0.007143041
-0.014791238
5.13E-05
-0.007925133
0.005193103
0.004375363
-0.003203414
0.006803625
-0.000601846
0.008279797
-0.00571819
0.001344847
-0.008234495
-0.007652033
0.013457886
0.002179229
0.007077595
129
7/8/2015
7/9/2015
7/10/2015
7/13/2015
7/14/2015
7/15/2015
7/22/2015
7/23/2015
7/24/2015
7/27/2015
7/28/2015
7/29/2015
7/30/2015
7/31/2015
8/3/2015
8/4/2015
8/5/2015
8/6/2015
8/7/2015
8/10/2015
8/11/2015
8/12/2015
8/13/2015
8/14/2015
8/18/2015
4912.637
4849.802
4858.985
4862.912
4907.866
4894.948
4887.737
4897.205
4890.779
4833.146
4747.345
4733.818
4740.252
4721.658
4778.044
4784.152
4786.391
4855.94
4801.655
4761.406
4763.633
4572.048
4481.272
4587.511
4572.349
4871.571
4838.284
4859.034
4893.917
4901.807
4869.849
4906.689
4902.845
4856.595
4771.285
4714.756
4721.121
4712.492
4802.529
4800.182
4781.087
4850.532
4806.564
4770.303
4748.949
4622.591
4479.491
4584.25
4585.391
4510.478
0.00687984
-0.004270396
-0.00712779
-0.001609638
0.006562423
-0.007508086
0.000783984
0.009523133
0.017879891
0.011989867
-0.001348247
0.001831071
-0.018747752
0.000488873
0.003993907
-0.01431705
0.009147545
0.007601349
0.004496575
0.027334974
0.031945505
-0.022851893
-0.000248858
0.01660868
0.005850674
130
8/19/2015
8/20/2015
8/21/2015
8/24/2015
8/25/2015
8/26/2015
8/27/2015
8/28/2015
8/31/2015
9/1/2015
9/2/2015
9/3/2015
9/4/2015
9/7/2015
9/8/2015
9/9/2015
9/10/2015
9/11/2015
9/14/2015
9/15/2015
9/16/2015
9/17/2015
9/18/2015
9/21/2015
9/22/2015
4502.195
4470.553
4401.669
4241.307
4182.217
4200.821
4295.697
4480.107
4447.003
4484.204
4367.81
4427.953
4422.465
4397.222
4282.173
4347.485
4312.656
4363.449
4378.192
4372.87
4360.188
4346.058
4383.068
4352.367
4380.618
4484.242
4441.911
4335.953
4163.729
4228.501
4237.733
4430.632
4446.201
4509.607
4412.459
4401.293
4433.111
4415.343
4301.365
4318.591
4347.277
4343.261
4360.468
4390.373
4347.16
4332.513
4378.385
4380.32
4376.082
4344.044
0.009529919
0.024437074
0.041362952
-0.015317952
-0.002178508
-0.043537566
-0.003501716
-0.014060153
0.022016737
0.002536985
-0.007177324
0.004024165
0.026497991
-0.003988705
-0.006598622
0.000924564
-0.003946031
-0.006811556
0.009940487
0.00338071
-0.010476828
-0.000441762
0.000968399
0.007375175
0.023470116
131
9/23/2015
9/25/2015
9/28/2015
9/29/2015
9/30/2015
10/1/2015
10/2/2015
10/5/2015
10/6/2015
10/7/2015
10/8/2015
10/9/2015
10/12/2015
10/13/2015
10/15/2015
10/16/2015
10/19/2015
10/20/2015
10/21/2015
10/22/2015
10/23/2015
10/26/2015
10/27/2015
10/28/2015
10/29/2015
4308.757
4250.73
4197.94
4070.58
4189.474
4231.41
4243.967
4243.326
4381.275
4458.839
4502.096
4538.504
4596.877
4621.885
4513.272
4530.281
4534.71
4566.837
4597.192
4613.765
4653.217
4683.112
4666.478
4647.39
4601.565
4244.427
4209.439
4120.503
4178.408
4223.908
4254.876
4207.799
4343.701
4445.781
4487.132
4491.433
4589.344
4630.707
4483.076
4507.195
4521.882
4569.844
4585.824
4605.226
4584.562
4653.146
4691.711
4674.058
4608.74
4472.021
0.008311747
0.021583782
-0.013858214
-0.010772014
-0.007278185
0.01118807
-0.031287222
-0.022961004
-0.00921548
-0.000957661
-0.02133445
-0.008932285
0.032930705
-0.005351145
-0.003247987
-0.010495413
-0.003484648
-0.004213008
0.004507314
-0.014739272
-0.008219804
0.003776768
0.014172608
0.030572137
0.003780054
132
10/30/2015
11/2/2015
11/3/2015
11/4/2015
11/5/2015
11/6/2015
11/9/2015
11/10/2015
11/11/2015
11/12/2015
11/13/2015
11/16/2015
11/17/2015
11/18/2015
11/19/2015
11/20/2015
11/23/2015
11/24/2015
11/25/2015
11/26/2015
11/27/2015
11/30/2015
12/1/2015
12/2/2015
12/3/2015
4462.971
4442.419
4496.66
4560.732
4600.643
4586.592
4553.419
4464.132
4450.215
4458.655
4442.015
4438.687
4474.523
4513.705
4517.582
4505.901
4570.16
4535.705
4557.472
4595.862
4599.081
4527.408
4504.222
4559.148
4526.49
4455.18
4464.959
4533.086
4612.565
4577.233
4566.552
4499.507
4451.053
4451.589
4462.225
4472.838
4442.18
4500.947
4497.91
4518.94
4561.334
4541.066
4545.378
4585.546
4597.057
4560.56
4446.458
4557.668
4545.863
4537.382
-0.002190123
-0.015028825
-0.017230978
0.007719081
0.002338997
0.014900505
0.010885876
-0.000120326
-0.002383616
-0.00237272
0.006901502
-0.013056498
0.000675118
-0.004653699
-0.00929422
0.004463284
-0.000948659
-0.008759692
-0.002504043
0.008002761
0.025661336
-0.024400628
0.002596905
0.00186913
0.006416767
133
12/4/2015
12/7/2015
12/10/2015
12/11/2015
12/14/2015
12/15/2015
12/16/2015
12/17/2015
12/18/2015
12/21/2015
12/22/2015
12/23/2015
12/28/2015
12/29/2015
12/30/2015
1/4/2016
1/5/2016
1/6/2016
1/7/2016
1/8/2016
1/11/2016
1/12/2016
1/13/2016
1/14/2016
1/15/2016
4513.566
4523.908
4441.566
4471.357
4360.893
4370.101
4450.718
4542.121
4512.21
4452.648
4494.309
4514.456
4512.295
4552.14
4574.064
4580.165
4527.431
4563.654
4573.693
4524.863
4515.502
4487.548
4535.879
4492.783
4518.981
4508.452
4521.392
4466.21
4393.522
4374.191
4409.172
4483.453
4555.964
4468.654
4490.68
4517.568
4522.654
4557.355
4569.361
4593.008
4525.919
4557.822
4608.982
4530.448
4546.288
4465.483
4512.527
4537.179
4513.181
4523.976
-0.002861938
0.012815329
0.016544355
0.004419344
-0.00793368
-0.016567866
-0.015915566
0.019538336
-0.004904907
-0.005951808
-0.001124547
-0.007614323
-0.00262747
-0.005148472
0.014823259
-0.006999579
-0.011100099
0.017334641
-0.003484127
0.018095507
-0.010425189
-0.005433408
0.005317324
-0.002386158
0.00952858
134
1/18/2016
1/19/2016
1/20/2016
1/21/2016
1/22/2016
1/25/2016
1/26/2016
1/27/2016
1/28/2016
1/29/2016
2/1/2016
2/2/2016
2/3/2016
2/4/2016
2/5/2016
2/9/2016
2/10/2016
2/11/2016
2/12/2016
2/15/2016
2/16/2016
2/17/2016
2/18/2016
2/19/2016
2/22/2016
4491.322
4486.588
4477.148
4447.751
4446.422
4483.606
4489.693
4526.216
4582.717
4611.938
4620.152
4598.943
4553.127
4607.044
4674.606
4773.767
4748.536
4723.995
4757.709
4749.783
4745.992
4738.418
4784.044
4744.245
4701.409
4481.276
4491.737
4427.985
4414.126
4456.744
4505.788
4510.468
4583.628
4602.829
4615.163
4624.635
4587.435
4596.108
4665.817
4798.946
4768.625
4732.483
4775.86
4714.393
4740.726
4745.004
4765.507
4778.794
4697.56
4708.62
-0.002328929
0.014397509
0.003139667
-0.009562623
-0.010884654
-0.001037517
-0.01596119
-0.004171602
-0.002672491
-0.002048093
0.008109043
-0.001886999
-0.01494036
-0.027741281
0.006358395
0.007637025
-0.009082543
0.013038115
-0.005554636
-0.000901544
-0.004302361
-0.002780431
0.017292783
-0.002348896
0.011724384
135
2/23/2016
2/24/2016
2/25/2016
2/26/2016
2/29/2016
3/1/2016
3/2/2016
3/3/2016
3/4/2016
3/7/2016
3/8/2016
3/10/2016
3/11/2016
3/14/2016
3/15/2016
3/16/2016
3/17/2016
3/18/2016
3/21/2016
3/22/2016
3/23/2016
3/24/2016
3/28/2016
3/29/2016
3/30/2016
4715.202
4643.824
4681.991
4695.817
4738.294
4760.236
4808.863
4848.906
4844.487
4860.208
4831.051
4791.684
4784.238
4839.03
4880.875
4848.607
4883.174
4889.896
4871.246
4870.895
4850.17
4836.623
4809.187
4767.532
4797.154
4654.054
4657.722
4658.323
4733.149
4770.956
4779.985
4836.196
4844.039
4850.883
4831.575
4811.042
4793.203
4813.779
4877.531
4849.781
4861.441
4885.688
4885.708
4885.163
4856.107
4854.176
4827.087
4773.626
4781.297
4816.655
-0.000787503
-0.000129032
-0.015808859
-0.007924435
-0.001888878
-0.011622966
-0.001619157
-0.001410826
0.003996133
0.004267933
0.003721701
-0.004274331
-0.013070538
0.005721908
-0.002398498
-0.004962877
-4.10E-06
0.000111546
0.005983425
0.000397833
0.005611846
0.01119923
-0.001604355
-0.007340761
-0.005926545
136
3/31/2016
4/1/2016
4/4/2016
4/5/2016
4/6/2016
4/7/2016
4/8/2016
4/11/2016
4/12/2016
4/13/2016
4/14/2016
4/15/2016
4/18/2016
4/19/2016
4/20/2016
4/21/2016
4/22/2016
4/25/2016
4/26/2016
4/27/2016
4/28/2016
4/29/2016
5/2/2016
5/3/2016
5/4/2016
4827.104
4843.394
4840.147
4848.847
4863.061
4884.835
4839.653
4833.355
4788.422
4846.978
4872.226
4834.901
4812.578
4875.498
4876.254
4884.922
4898.726
4920.403
4866.15
4807.686
4861.95
4839.366
4828.963
4818.974
4808.654
4845.371
4843.186
4850.176
4858.072
4868.23
4867.285
4846.704
4786.974
4829.573
4853.005
4814.846
4823.568
4865.534
4881.93
4876.596
4903.09
4914.737
4878.862
4814.093
4845.658
4848.39
4838.583
4808.319
4812.264
4822.595
0.000451161
-0.001441133
-0.001625335
-0.002086632
0.000194117
0.004246402
0.012477607
-0.008820473
-0.004828275
0.007925215
-0.001808139
-0.008625221
-0.003358507
0.001093793
-0.005403461
-0.002369806
0.007353149
0.01345405
-0.006514168
-0.000563472
0.00202686
0.006294125
-0.000819845
-0.002142219
0.015429651
137
5/9/2016
5/10/2016
5/11/2016
5/12/2016
5/13/2016
5/16/2016
5/17/2016
5/18/2016
5/19/2016
5/20/2016
5/23/2016
5/24/2016
5/25/2016
5/26/2016
5/27/2016
5/30/2016
5/31/2016
6/1/2016
6/2/2016
6/3/2016
6/6/2016
6/7/2016
6/8/2016
6/9/2016
6/10/2016
4808.521
4749.523
4781.138
4795.737
4801.192
4745.474
4737.166
4721.896
4733.472
4698.968
4714.677
4738.163
4733.887
4777.567
4782.448
4819.054
4833.718
4801.853
4836.505
4845.423
4862.568
4908.245
4928.094
4913.008
4882.275
4749.315
4763.115
4799.964
4803.322
4761.715
4731.562
4729.156
4734.357
4704.217
4711.878
4743.662
4710.785
4772.977
4784.565
4814.731
4836.033
4796.869
4839.668
4833.225
4853.922
4896.025
4933.989
4916.061
4876.794
4848.056
-0.002897325
-0.007676856
-0.000699081
0.008737804
0.006372701
0.000508812
-0.001098602
0.006407047
-0.001625919
-0.006700346
0.006979081
-0.013030001
-0.002421932
-0.006265359
-0.004404901
0.008164505
-0.00884334
0.001333038
-0.004263929
-0.008599431
-0.007694356
0.003646768
0.008051825
0.005927694
0.00849348
138
6/13/2016
6/14/2016
6/15/2016
6/16/2016
6/17/2016
6/20/2016
6/21/2016
6/22/2016
6/23/2016
6/24/2016
6/27/2016
6/28/2016
6/29/2016
6/30/2016
7/1/2016
7/11/2016
7/12/2016
7/13/2016
7/14/2016
7/15/2016
7/18/2016
7/19/2016
7/20/2016
7/21/2016
7/22/2016
4838.02
4797.62
4811.226
4819.235
4825.727
4849.691
4873.439
4876.872
4896.796
4878.046
4804.046
4836.129
4905.978
4999.878
5027.617
5021.243
5092.165
5112.986
5125.685
5090.249
5107.916
5132.902
5185.594
5246.3
5215.169
4807.226
4821.59
4814.824
4814.391
4835.143
4863.531
4878.714
4896.852
4874.309
4834.569
4836.052
4882.171
4980.105
5016.647
4971.581
5069.019
5099.533
5133.933
5083.539
5110.178
5127.501
5172.83
5242.823
5216.973
5197.251
-0.002979053
0.001405166
9.00E-05
-0.004291901
-0.005836849
-0.003112112
-0.00370405
0.004624854
0.008220016
-0.000306637
-0.009446441
-0.019665064
-0.007284147
0.009064705
-0.019222257
-0.005983716
-0.006700497
0.009913181
-0.005212961
-0.003378401
-0.008762921
-0.013350281
0.004954999
0.003794731
-0.004510951
139
7/25/2016
7/26/2016
7/27/2016
7/28/2016
7/29/2016
8/1/2016
8/2/2016
8/3/2016
8/4/2016
8/5/2016
8/8/2016
8/9/2016
8/10/2016
8/11/2016
8/12/2016
8/15/2016
8/16/2016
8/18/2016
8/19/2016
8/22/2016
8/23/2016
8/24/2016
8/25/2016
8/26/2016
8/29/2016
5201.448
5218.266
5245.404
5278.497
5300.899
5280.21
5356.906
5367.584
5365.009
5380.112
5435.206
5459.894
5439.758
5438.092
5432.832
5390.019
5341.934
5387.766
5468.013
5425.896
5434.035
5406.805
5413.991
5454.068
5425.146
5220.802
5224.395
5274.361
5299.213
5215.994
5361.576
5373.323
5351.878
5373.863
5420.246
5458.979
5440.293
5423.949
5419.088
5377.196
5320.561
5371.846
5461.45
5416.035
5427.175
5417.14
5403.992
5454.116
5438.831
5370.764
-0.000687785
-0.009473341
-0.004689763
0.015954533
-0.027152842
-0.002186183
0.004007063
-0.004091073
-0.008557416
-0.007095266
0.003434748
0.003013256
0.000897075
0.007790695
0.01064451
-0.009547026
-0.016406632
0.008385293
-0.002052569
0.001852392
0.002433007
-0.009190127
0.002810375
0.012673596
0.001575484
140
8/30/2016
8/31/2016
9/1/2016
9/2/2016
9/5/2016
9/6/2016
9/7/2016
9/8/2016
9/9/2016
9/13/2016
9/14/2016
9/15/2016
9/16/2016
9/19/2016
9/20/2016
9/21/2016
9/22/2016
9/23/2016
9/26/2016
9/27/2016
9/28/2016
9/29/2016
9/30/2016
10/3/2016
10/4/2016
5368.566
5355.123
5368.516
5323.573
5378.625
5363.045
5382.217
5383.063
5355.343
5266.109
5188.398
5160.748
5287.422
5289.122
5323.299
5295.883
5382.321
5375.712
5375.16
5336.546
5390.761
5442.824
5412.384
5403.86
5475.633
5362.316
5386.082
5334.547
5353.461
5356.954
5372.096
5381.354
5371.078
5281.917
5215.567
5146.038
5265.819
5267.769
5321.841
5302.493
5342.592
5380.262
5388.908
5352.139
5419.604
5425.337
5431.957
5364.804
5463.915
5472.317
-0.004412505
0.009660644
-0.003533053
-0.00065208
-0.002818656
-0.00172035
0.001913187
0.016880449
0.01272155
0.013511134
-0.022746844
-0.000370213
-0.010160352
0.003648785
-0.007505464
-0.007001594
-0.001604406
0.006869971
-0.012448298
-0.001056692
-0.001218735
0.012517294
-0.018139162
-0.001535338
0.009531876
141
10/5/2016
10/6/2016
10/7/2016
10/10/2016
10/11/2016
10/12/2016
10/13/2016
10/14/2016
10/17/2016
10/18/2016
10/19/2016
10/20/2016
10/21/2016
10/24/2016
10/25/2016
10/26/2016
10/27/2016
10/28/2016
10/31/2016
11/1/2016
11/2/2016
11/3/2016
11/4/2016
11/7/2016
11/8/2016
5457.998
5428.453
5403.835
5371.003
5372.687
5364.352
5368.217
5338.698
5390.961
5424.669
5436.28
5409.79
5407.234
5415.477
5426.107
5387.7
5405.696
5414.509
5413.569
5430.745
5415.022
5395.871
5310.782
5361.024
5407.389
5420.648
5409.344
5377.149
5360.828
5381.997
5364.611
5340.4
5399.885
5410.303
5430.048
5409.288
5403.69
5409.243
5420.998
5397.821
5399.679
5416.836
5410.269
5422.542
5416.007
5405.455
5329.502
5362.66
5386.208
5470.681
0.002089664
0.005987432
0.003044455
-0.003933288
0.003240912
0.004533544
-0.011015951
-0.00192567
-0.00363618
0.0038378
0.001035986
-0.001026617
-0.002168398
0.004293815
-0.000344168
-0.003167299
0.001213783
-0.00226332
0.001206637
0.001952057
0.014251449
-0.006183163
-0.004371879
-0.015441065
0.010409496
142
11/9/2016
11/10/2016
11/11/2016
11/14/2016
11/15/2016
11/16/2016
11/17/2016
11/18/2016
11/21/2016
11/22/2016
11/23/2016
11/24/2016
11/25/2016
11/28/2016
11/29/2016
11/30/2016
12/1/2016
12/2/2016
12/5/2016
12/6/2016
12/7/2016
12/8/2016
12/9/2016
12/13/2016
12/14/2016
5478.034
5444.041
5380.641
5194.927
5121.478
5112.496
5180.482
5195.076
5150.826
5140.658
5192.346
5179.222
5097.108
5111.424
5108.752
5148.908
5168.634
5207.918
5239.897
5279.984
5272.1
5268.239
5297.55
5296.192
5287.193
5414.321
5450.306
5231.971
5115.739
5078.501
5185.465
5193.015
5170.109
5148.319
5204.674
5211.996
5107.623
5122.104
5114.572
5136.667
5148.91
5198.755
5245.956
5268.308
5272.965
5265.368
5303.734
5308.126
5293.619
5262.817
-0.006602446
0.041730918
0.022720554
0.007332438
-0.020627633
-0.001453932
0.004430516
0.004232457
-0.010827764
-0.001404887
0.020434759
-0.00282715
0.001472699
-0.004301469
-0.002377817
-0.00958782
-0.00899763
-0.004242738
-0.000883135
0.001442763
-0.007233719
-0.000827428
0.002740438
0.005852806
0.001609154
143
12/15/2016
12/16/2016
12/19/2016
12/20/2016
12/21/2016
12/22/2016
12/23/2016
12/27/2016
12/28/2016
12/29/2016
5230.565
5260.126
5224.071
5179.182
5179.026
5114.397
5036.288
5028.356
5140.136
5205.271
5254.362
5231.652
5191.912
5162.477
5111.392
5042.87
5027.704
5102.954
5209.445
5302.566
0.004340878
0.007654164
0.005701731
0.009994334
0.013587892
0.003016489
-0.01474636
-0.020441856
-0.017561516
0.001105399
144
HASIL OLAHAN SPSS
METODE SHARPE
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana
b
. Enter
a. Dependent Variable: Sharpe
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .631a .399 .343 2.59934 2.099
a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana
b. Dependent Variable: Sharpe
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 241.959 5 48.392 7.162 .000b
Residual 364.854 54 6.757
Total 606.814 59
a. Dependent Variable: Sharpe
b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana
145
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
x1 .975 1.025
turnover ratio .870 1.150
expense ratio .711 1.406
ukuran reksadana .302 3.311
umur reksadana .347 2.880
a. Dependent Variable: Sharpe
147
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.48675973
Most Extreme Differences Absolute .065
Positive .065
Negative -.060
Test Statistic .065
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .13067
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 31
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Median
148
HASIL OLAHAN SPSS
METODE TREYNOR
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana
b
. Enter
a. Dependent Variable: treynor
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .634a .402 .346 2.57214 2.140
a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana
b. Dependent Variable: treynor
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 239.753 5 47.951 7.248 .000b
Residual 357.259 54 6.616
Total 597.012 59
a. Dependent Variable: treynor
b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana
149
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
x1 .975 1.025
turnover ratio .870 1.150
expense ratio .711 1.406
ukuran reksadana .302 3.311
umur reksadana .347 2.880
a. Dependent Variable: treynor
151
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.46073842
Most Extreme Differences Absolute .066
Positive .066
Negative -.052
Test Statistic .066
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .03808
Cases < Test Value 30
Cases >= Test Value 30
Total Cases 60
Number of Runs 35
Z 1.042
Asymp. Sig. (2-tailed) .298
a. Median