analisis pengaruh inflasi, turnover ratio expense...

168
ANALISIS PENGARUH INFLASI, TURNOVER RATIO, EXPENSE RATIO, UKURAN REKSADANA, DAN UMUR REKSADANA TERHADAP KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: Galih Pangestu 1111081000034 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNI UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA Fakultas Ekonomi dan Bisnis 1439 H / 2018 M

Upload: ngominh

Post on 21-Jun-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TURNOVER RATIO,

EXPENSE RATIO, UKURAN REKSADANA, DAN UMUR

REKSADANA TERHADAP KINERJA REKSADANA

PENDAPATAN TETAP

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

Galih Pangestu

1111081000034

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNI

UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1439 H / 2018 M

i

“Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio,

Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap Kinerja

Reksadana Pendapatan tetap”

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Galih Pangestu

1111081000034

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB.

NIP. 19741127 200112 1 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, 9 Agustus 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Galih Pangestu

2. NIM : 111108100034

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio

Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap

Kinerja Reksadana Pendapatan tetap

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 Agustus 2016

1. Ela Patriana, M.M, AAAIJ. ( )

NIP. 19690528 200801 2 010 Penguji 1

2. Amir Syarifuddin, SH., MM ( )

NIP. 19460818 196603 1 001 Penguji 2

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 5 Juni 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa:

1. Nama : Galih Pangestu

2. NIM : 1111081000034

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio

Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap

Kinerja Reksadana Pendapatan tetap

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut

di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 5 Juni 2018

1. Titi Dewi Warninda, SE., M.Si ( )

NIP : 19731221 200501 2 002 Ketua Penguji

2. Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB. ( )

NIP. 19741127 200112 1 00 Sekretaris

3. Murdiyah Hayati, S.Kom.,MM ( )

NIP : 19741003 200312 2 001 Penguji Ahli

4. Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB. ( )

NIP. 19741127 200112 1 00 Pembimbing

iv

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Galih Pangestu

NIM : 1111081000034

Jurusan : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis pengaruh inflasi, turnover ratio, expense ratio, ukuran

reksadana, dan umur reksadana terhadap kinerja reksadana

pendapatan tetap

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar peryataan diatas, maka saya siap untuk dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 Mei 2018

(Galih Pangestu )

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Galih Pangestu

2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/ 13 Juli 1993

3. Jenis Kelamin : Laki – Laki

4. Agama : Islam

5. Tempat Tinggal Sekarang : Jl. Mesjid No. 19 Rt 01/06,

Cempaka Putih, Tangerang Selatan

6. No. Handphone : 085692026446

7. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. 1999 - 2005 : SD Negeri Cempaka baru 1

2. 2005 - 2008 : Madrasah Tsanawiyah

Pembangunan UIN Jakarta

3. 2008 - 2011 : MAN 4 Model Jakarta

4. 2011 - 2018 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Menjadi anggota HMI Kafeis di Cabang Ciputat (UIN Jakarta)

2. Menjadi anggota Karang Taruna RT 02/06

vi

ABSTRACT

This research is aimed to anylize the effect of Inflation, Turnover ratio,

Expense ratio, Size of mutual funds, and Age of mutual funds against the

performance of fixed income mutual funds in Indonesia. Time periode that used in

this research is two years, start from 2015-2016. This research is classified as

associative causal research. Using interest rate of Bank of Indonesia as a research

data. The rate of Inflationin this periodof research, Net Asset Value (NAB), and

effective date of 30 regular income mutual funds as a sample using technique

“purposive sampling”.Performance of fixes income mutual funds measured with

Sharpe Index and treynor. Data from the study analyzed by multiple regression

test. Result of the research shows that Inflation has negative and significant effect

to performance of regular income of mutual funds. Turnover ratio, Expense ratio,

Size and Age of mutual funds doesn’t affect the performance of fixed income of

mutual funds. Result of test F, appropriateness of model shows independent

variable simultaneously affect the dependent variable. Result of test signifies

the relationship between independent variable and dependent variable is strong.

Keyword : Inflation, Turnover Ratio, Expense Ratio, Size of Mutual Funds, Age

of Mutual Funds, dan Performance of Regular Income Mutual Funds in Indonesia.

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Inflasi, Turnover

Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana terhadap kinerja

Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia. Periode yang digunakan dalam

penelitian adalah dua tahun yaitu mulai dari 2015-2016. Penelitian ini

diklasifikasikan sebagai penelitian asosiatif kausal. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Suku Bunga Bank Indonesia, Tingkat Inflasi pada periode

penelitian, nilai aktiva bersih (NAB), dan tanggal efektif dari 30 reksadana

Pendapatan Tetap yang dijadikan sampel dengan teknik pemilihan purposive

sampling. Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap diukur dengan Indeks Sharpe dan

Treynor. Data dari penelitian dianalisis dengan uji regresi berganda. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja Reksadana Pendapatan Tetap, Turnover ratio tidak berpengaruh

dengan kinerja Reksadana Pendapatan Tetap, Expense ratio tidak berpengaruh

terhadap kinerja Reksadana Pendapatan Tetap, Ukuran dan Umur Reksadana tidak

berpengaruh terhadap kinerja Reksadana Pendpatan Tetap. Hasil Uji F kelayakan

model menunjukkan variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap

variabel dependen. Hasil Uji R2

hubungan antar variabel independen dengan

variabel dependen adalah kuat.

Kata Kunci : Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, Umur

Reksadana, dan Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap

viii

KATA PENGANTAR

Bismilahirrahmannirrahim

Assalamu’alaikum WR.WB

Alhamdulillahirabbil alamiin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga

diberi kemudahan dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analasisis

Pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur

Reksadana Terhadap Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap”. Shalawat serta salam

tidak lupa penulis panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW

beserta para sahabatnya yang telah membawa Agama Islam sebagai Rahmatan

lilalamin

Tujuan utama dari penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi dari Program Studi Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama

kepada :

1. Orang tua yang saya hormati dan saya sayangi ibu Sukati atas segala

dukungan dan doa-doa yang tiada henti-hentinya kepada Illahi Rabbi

Allah SWT.

2. Bapak Arief Mufraini, LC., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Ela Patriana, M.M, AAAIJ.selaku sekretaris Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE MAB. Selaku pembimbing, terima

kasih untuk semua waktu dan masukannya, untuk semua motivasi dan

solusi dalam penelitian ini.

6. Para Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu

kepada semua mahasiswanya tak terkecuali penulis.

ix

7. Seluruh staff Keuangan, Jurusan, Akademik dan Kemahasiwaan yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan yang maksimal.

8. Para sahabat seperjuangan Manajemen, Muhammad Ulum, Jumadi, Eka

Januar Prasetia, Reza Yusuf, Abi Nubli Aufar, Bingah Pangesti Putri, Siti

Syiffa Amalia terima kasih untuk semua dukungan dan waktu yang telah

kita lalui selama ini.

9. Tasya Azzahra yang selalu mendukung saya sampai terselesainya skripsi

ini.

10. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut

membantu dalam terselsainya Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh penulis.

Oleh karena itu penulis, menerima segala bentuk saran dan kritik yang

membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 23 Mei 2018

Galih Pangestu

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................... 10

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 13

A. Landasan Teori .................................................................................. 13

B. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 51

C. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 58

D. Hipotesis .......................................................................................... 59

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 60

xi

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 60

B. Metode Penentuan Sampel ................................................................ 61

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 65

D. Metode Analisis Data ........................................................................ 66

1. Uji Statistik Deskriptif ........................................................... 66

2. Uji Asumsi Klasik ................................................................... 66

a. Uji Normalitas ............................................................ 66

b. Uji Multikolinieritas .................................................. 67

c. Uji Heteroskedastisitas .............................................. 68

d. Uji Autokorelasi ......................................................... 69

3. Uji Koefisien Determinasi R² ................................................. 70

4. Uji Hipotesis ........................................................................... 71

a. Uji Simultan (Uji F) ................................................... 72

b. Uji Parsial (Uji T) ....................................................... 72

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 73

1. Variabel Terikat ..................................................................... 73

2. Variabel Bebas ....................................................................... 76

a. Expense Ratio ............................................................. 76

b. Turnover Ratio ........................................................... 77

c. Ukuran Reksadana ...................................................... 77

d. Umur Reksadana ........................................................ 78

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 79

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .................................................. 79

B. Hasil Analisis dan Pembahasan (Metode Sharpe) ............................. 80

1. Analisis Statistik Deskriptif (Metode Sharpe) ...................... 80

2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Sharpe) ............................ 81

xii

a. Uji Normalitas ............................................................ 82

b. Uji Multikolinieritas ................................................... 84

c. Uji Heterokedastisitas ................................................. 85

d. Uji Autokorelasi ......................................................... 87

3. Uji Koefisien Determinasi R² (Metode Sharpe) ..................... 89

4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Sharpe) ..................................... 90

a. Uji Simultan (Uji F) (Metode Sharpe) ....................... 90

b. Uji Parsial (Uji t) (Metode Sharpe) ........................... 92

C. Hasil Analisis dan Pembahasan (Metode Treynor) ........................... 93

1. Analisis Statistik Deskriptif (Metode Treynor) ................... 93

2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Treynor) ........................... 94

a. Uji Normalitas ............................................................ 95

b. Uji Multikolinieritas ................................................... 97

c. Uji Heterokedastisitas ................................................. 98

d. Uji Autokorelasi ....................................................... 100

3. Uji Koefisien Determinasi R² (Metode Treynor) ................. 102

4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Treynor) ................................. 103

a. Uji Simultan (Uji F) (Metode Treynor) .................... 103

b. Uji Parsial (Uji t) (Metode Treynor) ....................... 105

5. Interpretasi Hasil .................................................................. 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 109

A. Kesimpulan ...................................................................................... 111

B. Implikasi .......................................................................................... 112

C. Saran ................................................................................................ 113

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 112

LAMPIRAN .................................................................................................... 117

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan NAB dan UP Reksa

Dana di Indonesia Tahun 2011 – 2016 ……………………… 4

Tabel 2.1 Jenis Reksa Dana berdasarkan sifatnya …………………….. 26

Tabel 2.2 Jenis Reksa Dana berdasarkan Portofolio ………………….. 29

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ………………………………………… 51

Tabel 3.1 Rincian Pemilihan Sampel Penelitian ………………………. 62

Tabel 3.2 Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap ……………………... 62

Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif (Metode Sharpe) ……………... 80

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan

One–Sample Kolmogorov-Smirnov Test …………………….. 83

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas …………………………………… 85

Tabel 4.4 Hasil Uji Gletser …………………………………………….. 87

Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson ……………. 88

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Run Test …………………… 89

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………………….. 90

Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F) …………………………………… 91

Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial (Uji T) ……………………………………… 92

Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik Deskriptif (Metode Treynor) …………… 93

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Menggunakan

One–Sample Kolmogorov-Smirnov Test …………………… 96

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas …………………………………… 98

xiv

Tabel 4.13 Hasil Uji Gletser …………………………………………….. 100

Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson …………….. 101

Tabel 4.15 Hasil Uji Autokorelasi Melalui Run Test ……………………. 102

Tabel 4.16 Hasil Uji Koefisien Determinasi …………………………….. 103

Tabel 4.17 Hasil Uji Simultan (Uji F) …………………………………… 104

Tabel 4.18 Hasil Uji Parsial (Uji T) ……………………………………... 105

xv

Daftar Grafik

Nomor Keterangan Halaman

Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan

Normal P-P Plot (Metode Sharpe) ………………………... 83

Grafik 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui

Scatter plot (Metode Sharpe) ……………………………… 86

Grafik 4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan

Normal P-P Plot (Metode Treynor) ……………………….. 96

Grafik 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui

Scatter plot (Metode Treynor) ……………………………… 99

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Mekanisme Kinerja Reksa Dana ……………………. 36

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ………………………………… 58

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan investasi di dalam beberapa tahun ini banyak investor

yang tidak memiliki banyak waktu dalam mengelola dananya untuk investasi.

Hal ini tidak terlepas dari terdapatnya berbagai kendala seperti minimnya

pengetahuan investasi pada suatu instrumen tertentu, maupun tidak memiliki

waktu untuk melakukan pengelolaan investasi secara personal. Hal ini

bukanlah masalah yang besar bagi para investor untuk menghalangi

melakukan investasi karena para calon investor dapat memberikan

kepercayaan kepada manajer investasi untuk mengelola dana yang mereka

miliki.

Investasi merupakan usaha bagi pemilik modal dalam meningkatkan

kekayaannya sehingga kebutuhan akan investasi sangat umum sekarang ini.

Setiap investor selalu mengharapkan keuntungan yang besar dari investasi

yang dilakukannya. Namun,setiap keuntungan selalu disertai dengan risiko.

Jadi, semakin tinggi keuntungan yang diharapkan maka akan semakin tinggi

pula risiko yang harus dihadapi. Oleh karena itu, setiap investor perlu

memperhatikan aspek risiko dan return dari setiap investasi yang akan

dilakukannya. Untuk mengurangi risiko suatu investasi, investor dapat

melakukan diversifikasi pada beberapa instrumen investasi.

2

Keinginan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan agar

kesejahteraan hidupnya semakin meningkat merupakan alasan utama bagi

masyarakat untuk berinvestasi. Investasi adalah salah satu bentuk dari

pengendalian keuangan untuk berjaga akan kebutuhan yang akan datang atau

untuk memperoleh laba maksimal dari uang yang kita miliki. Investasi sektor

riil atau mendirikan sebuah usaha adalah salah satu bentuk investasi yang

memiliki keuntungan besar, namun juga memiliki risiko yang cukup besar.

Pengalokasian modal kepada pihak lain itu bisa disalurkan pada orang

perorang yang bersifat individual atau disalurkan kepada lembaga atau badan

usaha. Badan usaha yang dijadikan tempat investasi itu dapat berupa lembaga

ekonomi maupun keuangan. Lembaga keuangan itu sendiri bisa berupa

lembaga keuangan yang menyelenggarakan kegiatan perbankan atau kegiatan

non perbankan. Sedangkan reksadana itu sendiri dapat dikategorikan lembaga

keuangan non perbankan yang bisa dijadikan sebagai tempat investasi bagi

para pemilik modal.

Reksa dana merupakan solusi untuk mengatasi tingginya biaya

investasi langsung di pasar modal bagi investor yang memiliki modal yang

relatif kecil. Selain itu, adanya reksa dana juga akan mendorong pertisipasi

masyarakat untuk menanamkan modalnya di pasar modal. Dilihat dari sisi

keamanannya, reksa dana tentu merupakan investasi yang terbilang aman

mengingat dasar hukum pendiriannya melalui peraturan perundangan yang

jelas. Sedangkan, dari sisi bisnis, reksa dana juga sangat menguntungkan. Bila

3

bicara soal return, setiap pelaku bisnis tentu mempertimbangkan tingkat

pengembalian ini sebagai faktor dalam pemilihan reksa dana.

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat

pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak

waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka (Darmadji,

2001: 147). Jadi reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana

dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk

melakukan, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas

(Darmadji, 2001: 147). Selain itu reksa dana juga diharapkan dapat

meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal

Indonesia (Darmadji, 2001: 147).

Terdapat tiga unsur penting dalam reksa dana, yaitu pertama, adanya

dana dari masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam

portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi

(Darmadji, 2001: 148). Portofolio efek itu sendiri adalah kumpulan surat

berharga seperti saham, obligasi, SBI, deposito berjangka, surat berharga

pemerintah, dan surat berharga pasar uang. Oleh karena itu reksa dana

merupakan sarana investasi bagi investor untuk dapat berinvestasi ke berbagai

instrumen investasi yang tersedia di pasar (Prasetya, 2010: 1).

Reksa dana mulai diperdagangkan di Indonesia sejak tahun 1995

dengan diterbitkan Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal.

Adanya kemudahan investasi membuat perkembangan reksa dana semakin

pesat sampai tahun 1997. Pengertian reksadana menurut undang-undang pasar

4

modal No. 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27, Reksa Dana adalah wadah yang

digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk

selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi.

Tabel 1.1

Perkembangan NAB dan Unit Penyertaan Reksa Dana di

Indonesia

Tahun 2011-2016

Sumber : www.ojk.go.id

Seperti yang tertera pada tabel 1.1 di atas, jumlah Nilai Aktiva Bersih

(NAB) beserta jumlah unit yang dihasilkan oleh keseluruhan jenis reksa dana

di Indonesia telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini tidak

terlepas dari perhatian masyarakat kepada reksa dana sebagai peluang

investasi yang menarik. Karena reksa dana mampu memberikan return yang

lebih tinggi dibandingkan pasar apabila investor memilih reksa dana secara

tepat sesuai dengan tujuan investasinya.

Pertumbuhan reksa dana di Indonesia semakin berkembang pesat

hingga saat ini. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya perekonomian di

No. Tahun IDR

Total NAB Jumlah Unit

1 2011 167.232.028.249.957,91 98.982.071.474,06

2 2012 187.592.875.953.169,78 113.714.293.833,70

3 2013 192.545.340.958.430,28 120.886.854.957,16

4 2014 241.571.850.860.970,22 142.728.464.114,40

5 2015 271.969.401.353.537,83 182.980.302.631,36

6 2016 338.749.675.789.521,98 240.237.854.789,78

Total 1.399.662.497.379.584,07 899.529.839.998,46

5

Indonesia selepas masa krisis di tahun 2008. Dengan semakin berkembangnya

instrumen reksa dana, maka masalah yang dihadapi oleh investor adalah

bagaimana cara memilih alternatif reksa dana terbaik yang ada berdasarkan

kinerja portofolionya. Hal yang menjadi fokus utama disini adalah apakah

portofolio yang telah diberikan oleh manajer investasi dapat memberikan

perkiraan tingkat imbal hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, pengukuran

kinerja reksa dana beserta faktor yang mempengaruhi kinerja dari reksa dana

itu sendiri merupakan hal utama yang dibahas di dalam penelitian ini.

Dari berbagai jenis reksa dana, ada satu yang namanya cukup menarik

perhatian yaitu reksa dana pendapatan tetap. Bagi investor awam, reksa dana

ini kedengarannya sangat menarik karena bisa memberikan “pendapatan

tetap”. Diberbagai Negara, reksa dana memiliki sebutannya sendiri. Di

Amerika Serikat reksa dana dikenal dengan sebutan mutual fund. Sementara

dibeberapa Negara di asia dikenal dengan sebutan unit trust. Di Indonesia

sendiri lebih banyak mengadopsi nama dan istilah dari Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat sendiri, nama kategori reksa dana secara umum

juga dibagi menjadi money market fund yang jika diterjemahkan dalam bahasa

Indonesia menjadi reksa dana pasar uang, equity fund untuk reksa dana saham,

balance fund untuk reksa dana campuran dan fixed income fund untuk reksa

dana pendapatan tetap. Reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang

minimal investasinya 80% ke instrument obligasi. Instrument obligasi sendiri

merupakan surat berharga berbasis utang yang memberikan pendapatan tetap

secara berkala dalam bentuk pembayaran kupon.

6

Tetapi kenaikan yield obligasi ikut berimbas terhadap industry reksa

dana pendapatan tetap. Diperkirakan, return produk breast dasar surat utang

tersebut akan semakin kecil. Infovesta utama analis infovesta utama praska

putrantyo memperkirakan rata-rata return reksadana pendapatan tetap

sepanjang tahun 2015 dikisaran 6,38% hingga 7,10%. Padahal, awal tahun

2015 infovesta masih berasumsi rata-rata return reksa dana pendapatan tetap

bisa berkisar 7% hingga 8% di 2015.

Jadi prospek reksa dana pendapatan tetap masih dibayangi dengan

ketidakpastian kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat, The Fed.

Selain itu, krisis utang Yunani yang dapat memicu kenaikan imbal hasil

obligasi juga akan mempengaruhi pasar obligasi domestic.

Terkait proyeksi kinerja indeks acuan yang masih optimis bertumbuh,

kinerja Reksa Dana pun secara rata-rata juga masih berpeluang tumbuh yang

tercermin pada proyeksi kinerja indeksnya masing-masing. Sepanjang 2015,

kinerja indeks Reksa Dana saham diperkirakan tumbuh sekitar 11%-15%.

Kinerja indeks Reksa Dana pendapatan tetap diperkirakan juga masih tetap

tumbuh meskipun sedikit konservatif sekitar 5.5%-7%. Untuk kinerja kinerja

indeks Reksa Dana campuran diperkirakan tumbuh sebesar 8.5%-11.5% atau

berada di antara kinerja jenis saham dan pendapatan tetap karena sifat basis

alokasi portofolio reksa dananya yang cenderung tersebar pada berbagai jenis

instrumen investasi, seperti Saham, Obligasi, dan Pasar Uang.

Sepanjang paruh pertama tahun 2016, reksadana pendapatan tetap

berhasil menorehkan kinerja gemilang. Mengacu pada data infovesta Utama,

7

per semester 1 2016, rata-rata imbal hasil (return) reksadana pendapatan tetap

yang tercermin pada infovesta Fixed Income Fund Index mencapai 7,78%

Menurut Sukirno (2010:14) Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga

yang berlaku secara umum dalam perekonomian. Inflasi merupakan

kecenderungan harga naik secara terus menerus, semakin tinggi kenaikan

harga maka nilai dari mata uang akan menurun dan akan mempengaruhi

perkembangan portofolio. Pasaribu (2014) mengatakan inflasi merupakan

salah satu faktor yang menjadi perhatian manajer investasi dalam

pertimbangannya, khususnya dengan perkembangan nilai aktiva bersih suatu

reksadana. Susetyo (2013) dalam penelitiannya inflasi memiliki pengaruh

negatif terhadap kinerja reksadana saham sedangkan menurut Akbar (2005)

dalam penelitiannya inflasi tidak berpengaruh terhadap return reksadana

saham dikarenakan inflasi adalah kenaikan harga barang secara terus menerus

sehingga mempengaruhi kondisi pasar yang membuat inflasi dapat diatasi oleh

praktisi.

Expense Ratio merupakan perbandingan antara biaya operasional reksa

dana terhadap dana yang dikelolanya. Expense Ratio terdiri dari fee advisory

investasi, biaya-biaya administrasi, fee distribusi, dan biaya operasional

lainnya. Menurut see dan jusoh (2012) expense ratio berpengaruh signifikan

terhadap kinerja reksa dana. Semakin besar reksa dana semakin besar pula

biaya yang harus ditanggung investor.

Turnover merupakan salah satu acuan untuk melihat sejauh mana

kinerja reksa dana menjanjikan atau tidak untuk berinvestasi. Tingkat turnover

8

yang tinggi menunjukan bahwa tingkat penjualan dan pembelian portofolio

yang tinggi pula. Hal ini mengidikasikan bahwa manajer investasi dapat

mengatisipasi tingkat perubahan pasar. Menurut See dan Jusoh (2012)

portofolio turnover memiliki pengaruh yang negatif terhadap kinerja reksa

dana. sedangkan menurut Dennis P, Manrung, dan Nanchrowi (2004)

menyatakan bahwa Turnover Ratio memiliki pengaruh yang signifikan positif

terhadap kinerja reksa dana.

Umur reksa dana, semakin tua umur reksa dana semakin baik

kinerjanya karena pengalaman yang dimiliki cukup untuk dapat dipercaya

sebagai instrumen dan pengelola dana investor sehingga memberikan return

yang diharapkan. Reksa dana yang memiliki umur yang lebih lama akan

memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu akan dapat

memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada para investornya

(Akbarini, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Otten dan Bams (2002) yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh usia reksa dana dengan kinerja reksa

dana yang dimana tingkat pengembalian reksa dana usia lebih muda

cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dengan usia yang

lebih tua. Namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh See dan

Jusoh (2012) yang menyatakan bahwa usia reksa dana tidak memiliki

pengaruh terhadap kinerja reksa dana.

Ukuran reksa dana mencerminkan bahwa semakin besar aset yang

dikelola manajer investasi, maka makin efisien pengelolaan dananya dan

potensi imbal hasilnya juga makin baik. Semakin besar ukuran aset yang

9

dikelola akan memberikan fleksibilitas, meningkatkan bargaining power serta

memudahkan terciptanya economies of scale yang dapat berdampak pada

penurunan biaya sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja (Chan et,

al., 2009). Besar kecilnya ukuran suatu reksa dana akan mempresentasikan

jumlah kapitalisasi pasar reksa dana. Dalam banyak penelitian yang dilakukan

untuk menginvestigasi pengaruh ukuran terhadap excess return

mengindikasikan bahwa ukuran yang lebih besar akan menyebabkan risiko

yang dihadapi oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko

yang dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014:

118). Penelitian yang dilakukan oleh Chen et, al., (2004) menyatakan bahwa

ukuran reksa dana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana. Sedangkan

menurut Dalquist M. et, al., (2000) fund size tidak memiliki pengaruh terhadap

kinerja reksa dana.

Baik buruknya investasi tidak terlepas dari faktor-faktor lain yang

mempengaruhinya, faktor-faktor yang di duga memiliki pengaruh terhadap

kinerja reksa dana adalah inflasi, turnover ratio, expense ratio, ukuran reksa

dana, dan umur reksa dana. faktor-faktor tersebut secara teoritis sangat

berkaitan dengan kinerja portofolio reksa dana sehingga diharapkan dapat

menjadi indikator kuat bagi investor untuk mengetahui kinerja reksa dana

pendapatan tetap. Penting bagi para pelaku investasi untuk mengetahui

beberapa besar pengaruh yang diberikan oleh faktor-faktor tersebut, agar

pelaku investasi terutama yang melakukan investasi di reksa dana pendapatan

tetap dapat mengambil keputusan investasi yang lebih tepat ataupun

10

melakukan antisipasi lebih lanjut terkait keputusan investasinya pada saat

terjadi perubahan yang signifikan pada faktor-faktor tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan dengan fokus utama

kegiatan yang dilakukan oleh manajer investasi dalam mengelola kinerja reksa

dana, terutama pada inflasi, turnover ratio, expense ratio, umur reksa dana dan

ukuran reksa dana. Sehingga mendorong saya sebagai penulis ingin membuat

karya tulis berupa skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Inflasi, Turnover

Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana Terhadap

Kinerja Reksadana Pendapatan tetap”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka

perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan

Umur Reksadana, memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana

Pendapatan tetap secara simultan.

2. Apakah Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan

Umur Reksadana memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana

pendapatan tetap secara parsial.

3. Variabel manakah yang paling dominan antara Inflasi, Turnover Ratio,

Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur Reksadana

11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, adapun tujuan dari

penelitian ini adalah :

a. Menganalisis pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran

Reksadana, dan Umur Reksadana memiliki pengaruh terhadap kinerja

reksa dana pendapatan tetap secara simultan.

b. Menganalisis pengaruh Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran

Reksadana, dan Umur Reksadana memiliki pengaruh terhadap kinerja

reksa dana pendapatan tetap secara parsial.

c. Menganalisis variabel manakah yang paling dominan antara Inflasi,

Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur

Reksadana

2. Manfaat Penelitian

Hasil dari dilakukannya penelitian ini diharapkan memberikan

manfaat antara lain adalah :

a. Bagi penulis

Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan

terhadap reksadana secara teoritis maupun dalam dunia nyata, serta

pengaplikasian pengetahuan yang selama ini didapat selama masa

perkuliahan.

12

b. Bagi investor dan calon investor

Hasil penilaian kinerja yang disajikan dalam penelitian ini

diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan

bagi investor dalam menentukan pilihannya berinvestasi melalui

Reksadana.

c. Bagi Manajer Investasi

Hasil penelitian ini juga memberikan informasi kepada Manajer

Investasi bagaimana pengaruh variable – variable dalam penelitian ini

terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap yang mereka kelola

sehingga Manajer Investasi dapat mengetahui langkah selanjutnya

untuk meningkatkan kinerja reksa dana pendapatan tetap dengan

meningkatkan return dan memperkecil risiko.

d. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat

dalam pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah, sehingga dapat

dijadikan bahan referensi bagi penelitian selanjutnya serta diharapkan

penelitian ini dapat melengkapi penelitian terdahulu.

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Investasi

Investment is an area of finance focuses on the behavior of

financial markets and the pricing of securities. An investment manager’s

task, for example, may include valuing common stocks, selecting securities

for a pension fund, or measuring a portfolio’s performance (Fabozzi dan

Peterson, 2003: 3).

Investasi adalah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lain

dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan dimasa depan (Bodie,

2014: 1). Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam aktivitas.

Menginvestasikan sejumlah dana pada aset riil maupun aset finansial.

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva

yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan return dimasa-masa yang akan datang. Keputusan

penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas

yang mempunyai kelebihan dana (Sunariyah, 2006: 4).

Ada tiga hal utama yang mendasari perlunya melakukan investasi

(Pratomo, 2001: 6), yaitu :

14

a. Adanya kebutuhan masa depan yang belum mampu untuk dipenuhi

sehingga uangnya diinvestasikan terlebih dahulu untuk mendapatkan

return.

b. Adanya keinginan untuk menambah nilai aset, adanya kebutuhan

untuk melindungi nilai aset yang sudah dimiliki.

c. Karena adanya inflasi.

Setiap investasi selain diharapkan memberikan return, juga

memberikan risiko. Dalam konteks manajemen investasi, risiko

merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang

diharapkan (expected return) dengan tingkat kembalian yang dicapai

secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya berarti

semakin besar tingkat risikonya (Halim, 2009: 73).

Berdasarkan teori portofolio oleh Markowitz (1927), portfolio

berkaitan dengan estimasi yang dilakukan investor terhadap ekspektasi

risiko dan return yang diberikan. Portofolio mengidentifikasi diversifikasi

sebagai cara untuk menyebar risiko (Bodie, 2014: 388). Diversifikasi

adalah portofolio yang mengkombinasikan aset dengan beragam instrumen

investasi untuk meminimalkan risiko tanpa mengurangi return yang

dihasilkan. Dengan adanya diversifikasi, portfolio akan lebih aman karena

risiko tersebar pada beragam instrumen investasi, dengan mengumpulkan

dana investor, perusahaan investasi memungkinkan investor memegang

sebagian kecil dari banyak sekuritas yang berbeda (Bodie, 2014: 97)..

Sehingga investor akan mendapatkan return seperti yang diharapkan. Cara

15

paling sederhana dan populer dalam menyesuaikan imbal hasil dengan

risiko portofolio adalah membandingkan tingkat hasil dengan dana

investasi lain yang memiliki karakteristik risiko serupa (Bodie, 2014: 361).

2. Pasar Modal

Pasar modal adalah pasar yang memperjual-belikan berbagai

instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang

maupun modal sendiri (Nasarudin dan Surya, 2004: 13).

Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber

pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen

keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas) (Nasarudin dan Surya,

2004: 14). Melakukan investasi di pasar modal setidaknya harus

memperhatikan dua hal, yaitu: keuntungan yang akan diperoleh dan risiko

yang mungkin terjadi. Para pelaku pasar (individu atau badan usaha) yang

memiliki kelebihan dana melakukan investasi dengan membeli surat

berharga yang ditawarkan oleh emiten di pasar modal. Sebaliknya, di

tempat itu pula perusahaan yang membutuhkan dana, menawarkan surat

berharga dengan cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar

modal sebagai emiten.

Investasi di pasar modal menurut Frank Fabozzi et.al., to seek

maximize the expected return, given some level of risk they are willing to

accept. Portfolio that satisfy this requirement are called efficient (or

optimal) portfolios (Nasarudin dan Surya, 2004: 12).

16

Menurut Anoraga dan Pakarti (2006: 54) instrumen pasar modal

sebagai “Semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di

bursa”. Instrumen pasar modal ini umumnya bersifat jangka panjang.

Instrumen yang paling umum diperjual belikan melalui Bursa Efek di

Indonesia saat ini adalah saham, obligasi, rights, opsi, dan warran.

Pasar modal (capital market) mempertemukan pemilik dana

(supplier of fund) dengan menggunakan dana (user of fund) untuk tujuan

investasi jangka menengah (middle-term investment) dan panjang (long-

term investment). Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud

efek. Pemilik dana menyerahkan sujumlah dana dan penerima dana

(perusahaan terbuka) menyerahkan sejumlah dana dan pemilik dana

menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek (Nasarudin dan Surya,

2004: 10).

3. IHSG

Indeks harga saham gabungan seluruh saham menggambarkan

suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham

gabungan seluruh saham, sampai pada tanggal tertentu. Biasanya

pergerekan saham tersebut disajikan setiap hari, berdasarkan harga

penutupan bursa pada hari tersebut. Indeks tersebut disajikan untuk

periode tertentu. Dalam hal ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi

sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan dibursa efek.

17

Indeks harga saham gabungan seluruh saham adalah suatu nilai

yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham yang

tercatat di suatu bursa efek. Maksud gabungan seluruh saham ini adalah

kinerja saham yang dimasukkan dalam perhitungan seluruh saham yang

tercatat dibursa tersebut (sunariyah, 1997:126)

4. Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum secara terus menerus.

Kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara terus

menerus akibat deflasi adalah daya beli masyarakat bertambah besar

sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi langka. Akan tetapi,

pada tahap berikutnya jumlah barang makin banyak karena makin

berkurangnya daya beli masyarakat. Akibat dari inflasi secara umum

adalah menurunnya daya beli masyarakat secara riil tingkat pendapatan

juga menurun. Jadi apabila inflasi yang terjadi pada tahun yang

besangkutan naik sebesar 5%, sedangkan pendapatan tetap, itu berarti

bahwa secara riil, pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang

relatif akan menurunkan daya beli sebesar 5% juga (Iskandar Putong,

2000:181).

Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi 4 (empat) kategori

utama (Iskandar Putong, 2000:185) sebagai berikut:

a) Inflasi merayap atau rendah (creeping Inflation), yaitu inflasi

yang besarnya kurang dari 10% per tahun.

18

b) Inflasi menengah (galoping inflation), yaitu inflasi yang besarnya

10% - 30% per tahun. Inflasi ini biasanya ditandai dengan

naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar.

c) Inflasi tinggi (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara

30% - 100% per tahun. Dalam kondisi ini harga-harga secara

umum naik.

d) Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai

dengan naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit

(diatas 100%). Pada kondisi masyarakat tidak ingin lagi

menyimpan uang karena harganya merosot secara tajam sehingga

lebih baik di tukarkan dengan barang.

Berdasarkan sebabnya inflasi dibagi menjadi dua (Iskandar Putong,

2000:181-182), yaitu:

a) Demand Pull Inflation, inflasi ini timbul karena adanya

permintaan keseluruhan yang tinggi disatu pihak dan

kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh

(full employment) dipihak lain.

b) Cost Push Inflation, inflasi ini disebabkan turunnya

produksi karena naiknya biaya produksi (naiknya biaya

produksi dapat terjadi karena tidak efisiennya perusahaan,

nilai kurs uang negara yang bersangkutan jatuh atau

menurun, kenaikan harga barang baku industri, adanya

19

tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat, dan

sebagainya).

Sedangkan berdasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi dua, yaitu

inflasi yang timbul dari dalam negeri dan inflasi yang timbul dari luar

negeri. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation) timbul

karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang

terlihat pada anggaran belanja negara. Inflasi yang berasal dari luar negeri

disebabkan negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara

mengalami inflasi yang tinggi (Iskanda Putong, 2000:186).

Dalam bukunya, Iskadar Putong memaparkan 3 (tiga) teori utama

yang menerangkan mengenai inflasi, sebagai berikut:

1. Teori Kuantitas

Teori kuantitas menyatakan bahwa penyebab utama dari inflasi

adalah pertambahan jumlah uang yang beredar dari psikologi

masyarakat mengenai kenaikan harga-harga dimasa yang akan

datang.

2. Teori Keynes

Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat

hidup diluar batas kemampuan ekonominya. Teori ini menyoroti

bagaimana perebutan rezeki antar golongan masyarakat bisa

menimbulkan permintaan agregat yang lebih besar dari pada

jumlah barang yang tersedia. Selama kesenjangan (gap) inflasi

masih tetap ada, selama itulah inflasi terus berlanjut.

20

3. Teori Strukturalis atau Teori inflasi jangka panjang

Teori ini menyoroti sebab-sebab inflasi yang berasal dari

kekakuan struktur ekonomi, khususnya kestabilan suplai bahan

makanan dan bahan ekspor. Karena sebab-sebab structural,

pertambahan barang-barang produksi ini terlalu lambat

dibandingkan dengan pertumbuhan kebutuhannya sehingga

menaikkan harga bahan makanan dan kelangkaan devisa. Akibat

selanjutnya adalah kenaikan harga-harga barang lainnya

sehingga terjadi inflasi yang relatif berkepanjangan bila

pembangunan sektor penghasil bahan pangan dan industri bahan

ekspor tidak dibenahi atau ditambah

5. Reksa Dana

Mutual fund berasal dari kata fund dimana Giles (2003)

menyatakan “Fund is a pool of money contributed by range of investors

who may be individuals or companies or other organisations, which is

managed and invested as a whole, on behalf of those investors.”

(Manurung, 2007: 1)

Definisi reksa dana dari UU No. 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27

adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio

efek oleh Manajer Investasi. Pozen (1998) menyatakan bahwa “A mutual

21

fund is an investment company that pool money from shareholders and

invests in a diversified of securities.” (Manurung, 2007: 2)

Definisi yang telah diuraikan sebelumnya yang terdiri dari

beberapa pengertian dapat dilihat reksa dana mempunyai beberapa

karakteristik yaitu pertama, kumpulan dan pemilik, dimana pemilik reksa

dana adalah berbagai pihak dari perorangan dan lembaga yang

menginvestasikan atau memasukan dananya ke reksa dana dengan

berbagai variasi. Kedua reksa dana dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi yang sebagai lembaga harus mempunyai izin perusahaan

untuk mengelola dana, dimana izin tersebut diperoleh dari Bapepam

(Badan Pengawasan Pasar Modal) bagi perusahaan yang bergerak dan

berusaha di Indonesia. Perusahaan tersebut harus mempunyai orang yang

mempunyai izin sebagai pengelola dana. Ketiga, diinvestasikan kepada

efek yang dikenal dengan instrument investasi. Dana yang dikumpulkan

dari masyarakat tersebut diinvestasikan ke dalam instrument investasi

seperti rekening Koran, deposito, surat utang jangka pendek, surat utang

jangka panjang, obligasi dan efek saham maupun efek yang berisiko tinggi

seperi opsi, future, dan sebagainya. Manajer Investasi melakukan investasi

pada masing-masing instrument tersebut mempunyai besaran yang sering

disebut alokasi asset yang berbeda–beda sesuai dengan perhitungan

manajer investasi untuk mencapai tujuan investasi yaitu tingkat

pengembalian yang diharapkan. Keempat reksa dana merupakan investasi

jangka menengah dan panjang. Jangka menengah dan jangka panjang

22

merupakan refleksi dari investasi reksa dana, karena umumnya reksa dana

melakukan investasi kepada instrument investasi jangka panjang seperti

obligasi dan saham. Dengan karakteristik ini reksa dana tidak dapat

dianggap sebagai saingan dari deposito produk perbankan. Kelima, reksa

dana merupakan produk investasi yang berisiko. Berisikonya reksa dana

karena harga instrumen portofolionya yang berubah setiap waktu. Risiko

reksa dana juga terkadang terjadi karena tidak kesengajaan, misalkan ada

dana tunai yang masuk ke reksa dana dan Manajer Investasinya sedang

rapat seharian dan lupa memasukan penempatan dana sehingga tingkat

pengembalian reksa dana turun. (Manurung, 2007: 2)

a. Jenis – Jenis Reksa Dana

1) Reksa Dana Menurut Bentuknya

Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Pasar

Modal No. 8 tahun 1995 pasal 18 ayat 1, berdasarkan bentuknya

reksa dana ada 2 jenis, yaitu :Reksadana Perseroan dan Reksadana

Kontrak Investasi Kolektif. Kedua bentuk Reksadana ini sama-

sama menghimpun dana dan menginvestasrikan dananya pada

berbagai instrumen investasi baik yang diperdagangkan di pasar

modal maupun di pasar uang.

23

(a) Reksa Dana Perseroan (corporate type)

Dalam bentuk reksadana ini, perusahaan penerbit

reksadana menghimpun dana dengan menjual saham, dan

selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada

berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasarkan di pasar

modal maupun pasar uang. Reksadana bentuk perseroan

dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksadana Perseroan

yang tertutup dan reksadana Perseroan terbuka (Darmadji, 2001:

149). Reksa Dana perseroan memiliki ciri–ciri sebagai berikut:

(1) Kekayaan Reksa Dana dikelola berdasarkan pada kontrak

antara Direksi Perusahaan dengan Manajer Investasi yang

telah ditunjuk.

(2) Kekayaan Reksa Dana disimpan berdasarkan pada kontrak

antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian.

(b) Reksa Dana Kontrak Investasi Kolektif (contractual type)

Reksadana bentuk ini, merupakan kontrak antara Manajer

Investasi dengan Bank Kusodian yang mengikat Pemegang unit

penyeraan, di mana manajer investasi diberi wewenang untuk

mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi

wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah

yang lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah

dibandingkan dengan reksadana yang berbentuk Perseroan

24

(Darmadji, 2001: 149), sebagaimana diatur dalam Penjelasan

pasal 18 ayat (1) undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang

pasar modal. Berdasarkan data badan pengawas pasar modal dan

lembaga keuangan, seluruh reksadana yang ada di Indonesia saat

ini berbentuk kontrak investasi kolektif. Reksa Dana bentuk ini

mempunyai ciri–ciri sebagai berikut:

(a) Bentuk hukumnya adalah Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

(b) Manajer Investasi mengelola Reksa Dana berdasarkan

kontrak.

(c) Penyimpanan kekayaan investasi kolektif yang dilakukan

Bank Kustodian dilakukan berdasarkan kontrak yang telah

disepakati.

2) Reksa Dana Menurut Sifatnya

Seperti yang terdapat pada Undang-Undang Pasar Modal

No. 8 tahun 1995 pasal 18 ayat 2, reksa dana memiliki dua sifat,

yaitu :

(a) Reksa Dana Bersifat Tertutup (Closed–End Fund)

Reksa Dana Tertutup (Closed-End Fund) merupakan

reksa dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan dan

menjualnya kepada investor namun tidak memiliki kewajiban

untuk membeli saham/unit penyertaan yang telah dijualnya.

Investor hanya dapat menarik investasinya dengan cara

25

menjual/mengalihkan saham/unit penyertaan yang dimilikinya

kepada investor lain yang berminat. Apabila pemilik saham

hendak menjual sahamnya, dal tersebut harus dilakukan

melalui Bursa Efek tempat saham reksa dana tersebut

dicatatkan (Darmadji, 2001: 150).

(b) Reksa Dana Bersifat Terbuka (Open–End Fund)

Reksa Dana Terbuka (Open-End Funds) merupakan

Reksa Dana yang menerbitkan saham/unit penyertaan atau

menawarkan dan menjualnya kepada investor sampai

sejumlah kembali saham/unit penyertaan yang telah dijualnya.

Reksa dana terbuka lebih likuid. Artinya, unit penyertaan lebih

mudah diuangkan dengan pasar dari pada saham reksa dana

tertutup. Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali

saham/unit setiap saat. Manajer Investasi reksa dana melalui

Bank Kustodian wajib membelinya sesuai dengan NAB per

saham/unit saat itu (Darmadji, 2001: 150).

26

Tabel 2.1

Jenis Reksa Dana berdasarkan Sifatnya

PT. Reksa Dana Tertutup PT. Reksa Dana Terbuka

Menjual sahamnya pada penawaran

umum perdana sampai batas modal

dasar

Menjual sahamnya secara terus-

menerus sepanjang ada pemodal

yang membeli

Saham reksa dana dicatatkan di bursa

efek

Saham reksa dana tidak perlu

dicatat di bursa efek

Investor tidak dapat menjual kembali

saham yang dimilikinya kepada reksa

dana, tetapi kepada investor lain

melalui bursa

Investor dapat menjual kembali

saham yang dimilikinya kepada

reksa dana

Harga jual/beli saham tergantung

penawaran dan permintaan antar

investor di bursa

Harga jual/beli saham antara PT

Reksa Dana dengan investor

didasarkan atas Nilai Aktiva Bersih

(NAB) per saham yang dihitung

oleh Bank Kustodian

Sumber : Pratomo, 2001: 46

3) Reksa Dana Menurut Portofolio Investasi

Dilihat dari portofolio investasinya, dari sisi peraturan

Bapepam nomor IV.C.3 tentang pedoman pengumuman harian

nilai, Reksa Dana di Indonesia berdasarkan potofolio terdiri dari

empat kategori yaitu (Manurung, 2007: 298) :

(a) Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)

Reksa dana ini didefinisikan sebagai reksa dana yang

melakukan investasi 100% pada efek pasar uang (Pratomo,

2001: 68). Reksadana yang investasinya ditanam pada efek

bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu

tahun. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dari

pemelihara modal (Darmadji, 2001: 150).

27

Secara umum, instrumen atau efek yang masuk dalam

kategori ini meliputi deposito, SBI, Obligasi serta efek hutang

lainnya dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun (Pratomo,

2001: 68).

(b) Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam

bentuk efek bersifat utang. (Darmadji, 2001: 151). Efek bersifat

hutang umumnya memberikan penghasilan dalam bentuk

bunga, seperti deposito, obligasi syariah, SBI, dan instrumen

lain (Pratomo, 2001: 71). Reksa Dana Pendapatan Tetap

merupakan salah satu upaya melakukan investasi yang paling

baik dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang (>3

tahun) dengan resiko menengah. Tujuannya adalah untuk

menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil (Darmadji,

2001: 151).

(c) Reksa Dana Saham (Equity Funds)

Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-

kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk Efek bersifat

Ekuitas (Darmaji, 2001: 151). Karena investasinya dilakukan

pada saham, maka risikonya lebih tinggi dari jenis reksa dana

lainnya, namun menghasilkan tingkat pengembalian yang

paling tinggi diantara reksa dana jenis lainnya. Berbeda dengan

28

efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, dimana

investor lebih berorientasi pada pendapatan bunga,efek saham

umumnya memberikan potensi hasil yang lebih tinggi berupa

capital gain melalui pertumbuhan harga-harga saham. Selain

hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil lain

berupa dividen. (Pratomo, 2001: 72).

(d) Reksa Dana Campuran (Discretionary Funds)

Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam Efek

bersifat Ekuitas dan Efek bersifat Utang (Darmadji, 2001: 151).

Tidak seperti RDPU, RDPT dan RDS yang mempunyai batasan

alokasi investasi yang boleh dilakukan, reksa dana campuran

dapat melakukan investasinya baik pada efek hutang maupun

ekuitas dan porsi alokasi yang lebih fleksibel (Pratomo, 2001:

72). Reksa Dana campuran merupakan alternatif pilihan untuk

investor untuk berinvestasi yang menginginkan berinvestasi

yang sekaligus terdiri dari efek ekuitas dan efek utang. Tingkat

pengembalian dan risiko Reksa Dana campuran berada

ditengah–tengah antara Reksa Dana pendapatan tetap dan

Reksa Dana saham.Untuk para investor yang kurang berani

menerima risiko yang tinggi, Reksa Dana campuran merupakan

alternatif untuk investasi untuk pengganti Reksa Dana saham

29

Tabel 2.2

Jenis Reksa Dana berdasarkan Portofolio

Sumber : Pratomo, 2001: 68-79

4) Reksadana Dilihat dari Tujuan Investasi

Reksadana dilihat dari tujuan investasinya dapat dibedakan

atas (Darmadji, 2001: 151):

(a) Growth Fund

Reksadana yang menekankan pada upaya mengejar

pertumbuhan nilai dana. Reksadana jenis ini biasanya

mengalokasikan dananya pada saham.

(b) Income Fund

Reksadana yang mengutamakan pendapatan

konstan.Reksadana jenis ini mengalokasikan dananya pada

surat hutang dan obligasi.

No

.

Klasifikasi Alokasi Investasi Tujuan Investasi Tingkat

Risiko

1 Reksa Dana

Pasar Uang

Melakukan alokasi investasi

100% dari keseluruhan dana

yang dikelola di dalam

instrument pasar uang

Liquiditas

Mempertahankan

Modal

Rendah

2 Reksa Dana

Pasar Saham

Melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80%

dari dana yang dikelolanya

dalam efek bersifat ekuitas

Pertumbuhan Harga

Saham/ Up dalam

Jangka Panjang

Tinggi

3 Reksa Dana

Pendapatan

Tetap

Melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80%

dari dana yang dikelola

(aktivanya) dalam bentuk

efek bersifat utang

Pendapatan Yang

Stabil

Menengah

4 Reksa Dana

Campuran

Alokasi investasi pada efek

ekuitas (saham) maupun efek

utang (obligasi dan deposito)

tanpa minimal alokasi dana.

Pertumbuhan Harga

dan Pendapatan

Menengah

Tinggi

30

(c) Safety Fund

Reksadana yang mengutamakan keamanan daripada

pertumbuhan.Reksadana jenis ini umumnya mengalokasikan

danannya di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat

deposito dan surat hutang jangka pendek.

b. Pengelolaan Reksadana

Terdapat dua pihak yang terlibat langsung dalam pengelolaan

reksadana. Pertama adalah Manajer investasi. Manajer investasi

merupakan pihak yang berperan penting dalam kegiatan investasi

reksadana. Manajer Invstasi yang dimaksud adalah sebuah perusahaan

yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek milik investor.

Manajer Investasi harus memiliki ijin dari Bapepam dengan memenuhi

syarat – syarat yang diajukan (Pratomo, 2001: 42). Salah satunya

adalah ada seorang direksi dan seorang staf perusahaan yang telah

mendapat ijin perorangan sebagai wakil manajer investasi yang baru

diperoleh setelah calon wakil manajer investai tersebut mengikuti ujian

yang diadakan oleh asosiasi standar profesi pasar modal. (Pratomo,

2001: 42).

Manajer investasi memiliki beberapa hal yang harus

diperhatikan meliputi kewajiban dan larangan yang dijabarkan sebagai

berikut (Darmadji, 2001: 155):

31

1) Kewajiban Manajer Investasi

Manajer Investasi selain memiliki wewenang penuh dalam

pengelolaan reksadana, memiliki kewajiban yang telah ditentukan

Bapepam, antara lain (Darmadji, 2001: 155):

(a) Membuat catatan yang menyimpan segala pertimbangan dalam

mengambil keputusan dalam melakukan investasi dalam

portofolio reksadana seperti yang telah ditetapkan dalam

kebijakan investasi yang telah dimuat dalam kontrak, sesuai

dengan perundang undangan pasar modal.

(b) Memperhatikan dan mematuhi Pedoman Pengelolaan

Reksadana (peraturan nomor IV.A.3 dan nomor IV.B.1)

(c) Menyampaikan hal yang sebenarnya kepada masyarakat

menyangkut kinerja dan informasi reksadana yang dikelola.

(d) Menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio

reksadana dan menyampaikan kepada bank Kustodian sesuai

dengan peraturan nomor IV.C.2 kerja selambat-lambatnya pada

pukul 17.00 setiap hari kerja.

(e) Mematuhi ketentuan kepemilikan unit penyertaan untuk setiap

pemegang unit penyertaan yang ditetapkan dalam kontrak,

kecuali semata-mata untuk kepentingan manajer Investasi

sendiri.

(f) Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan

tugas sebaik mungkin semata-mata untuk kepentingan

32

pemegang unit penyertaan reksadana serta bertanggung jawab

penuh atas kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan

kewajibannya.

(g) Memisahkan harta kekayaan reksadana dari harta kekayaan

Manajer Investasi.

(h) Terus-menerus meningkatkan sistem pengawasan intern

dengan mengevaluasi system prosedur kegiatan.

(i) Mengutamakan dan mendahulukan kepentingan pemegang unit

penyertaan, sehubungan dengan pengelolaan reksadana.

(j) Menjaga kerahasiaan pemegang unit penyertaan, kecuali

diwajibkan lain oleh peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2) Larangan Bagi Manajer Investasi

Dalam menjalankan aktivitasnya, sesuai dengan peraturan

Bapepam, Manajer Investasi dibatasi atau dilarang dalam beberapa

hal yaitu (Darmadji, 2001: 156):

(a) Memilki saham/unit penyertaan untuk kepentingan dan atas

nama pihak lain.

(b) Memungut komisi atau biaya dari reksadana yang lebih tinggi

dari perantara perdagangan efek yang tidak terealiasi, dalam hal

manajer investasi atau afiliasinya bertindak sebagai pengantara

perdagangan efek.

33

(c) Menerima imbalan dalam bentuk apapun, baik langsung

maupun tidak langsung, yang dapat mempengaruhi manajer

investasi yang bersangkutan. Atau pihak afiliasi untuk membeli

atau menjual efek untuk reksadana. Apabila melanggar

diancam dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun

dan denda paling banyak Rp 1 Miliar.

(d) Membeli efek yang tidak melalui penawaran umum (IPO),

kecuali untuk efek pasar uang.

(e) Membeli efek yang sedang ditawarkan dalam penawaran

umum dimana manajer investasi bertindak sebagai isinya.

3) Bank Kustodian

Bank kustodian adalah bagian dari kegiatan usaha suatu

bank dalam bidang penyimpanan surat berharga serta

administrasinya (Pratomo, 2001: 43). Bank kustodian meliputi

penyelesaian transaksi dengan broker atau bank, registrasi dan

pendaftaran efek, dan sebagainya, yang telah mendapat persetujuan

dari bapepam dan tidak diperbolehkan terafiliasi dengan manajer

investasi, artinya tidak boleh ada hubungan istimewa antara bank

kustodian dengan manajer investasi seperti yang dimaksud dalam

pasal 25 ayat (2) undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995.

34

Sebagai pengelola reksadana, bank kustodian memiliki

kewajiban yang harus dipenuhi sebagai berikut (Darmadji, 2001:

156):

(a) Melakukan pembukuan sesuai dengan pedoman akuntansi

reksadana (peraturan bapepam nomor VIII.g.8).

(b) Mengasuransikan seluruh portofolio reksadana dengan biaya

sendiri.

(c) Menghitung nilai aktiva bersih (NAB)/unit penyertaan setip

hari bursa berdasarkan nilai pasar wajar dari efek yang

termasuk dalam portofolio reksadana dan mengumumkannya.

(d) Menyiapkan laporan kepada Bapepam dan manajer investasi

sesuai dengan tata cara pelaporan, sesuai dngan peraturan

Bapepam nomor X.D.1.

(e) Dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan

tugas sebaik mungkin untuk kepentingan pemegang Unit

penyertan reksadana serta bertanggung jawab penuh atas

kerugian yang timbul karena tidak melaksanakan

kewajibannya.

(f) Memisahkan harta kekayaan reksadana dari harta kekayaan

Bank Kustodian.

(g) Mendaftarkan/mencatatkan portofolio efek reksadana dalam

daftar pemegang efek emiten atas nama bank Kustodian untuk

kepentingan pemegang Unit Penyertaan Reksadana.

35

(h) Terus-menerus meningkatkan system pengawasan intern

dengan mengevaluasi sistem prosedur kegiatan.

(i) Mengutamakan dan mendahulukan kepentingan para pemegang

unit penyertaan, sehubungan dengan pengelolaan kekayaan

reksadana.

(j) Menjaga kerahasiaan pemegang unit penyertaan, kecuali

diwajibkan lain oleh peraturan perundang-undangan yang

berlaku

c. Mekanisme Kerja Reksa Dana

Mekanisme kerja yang terjadi dalam reksa dana, selain

melibatkan Manajer Investasi, Bank Kustodian dan investor juga

melibatkan pelaku (perantara) di pasar modal (broker, underwriter)

serta di pasar uang (bank) serta pengawasan yang dilakukan oleh

Bapepam. Gambar 2.1 menjelaskan mekanisme kerja dalam reksa dana

berbentuk KIK (Pratomo, 2001: 43).

36

Gambar 2.1

Mekanisme Kerja Reksa Dana

Sumber : Pratomo, 2001: 43

Keterangan:

1. Permohonan pembelian (investasi) atau penjualan kembali

(pencairan) Unit Penyertaan.

2. Penyetoran dana pembelian unit penyertaan atau pembayaran

hasil penjualan kembali.

3. Perintah transaksi investasi.

4. Eksekusi transaksi investasi.

5. Konfirmasi transaksi.

6. Perintah penyelesaian transaksi

7. Penyelesaian transaksi dan penyimpanan harta

INVESTOR PERANTARA

PASAR

MODAL &

PASAR

UANG

OJK

PENGAWASAN

MANAJER

INVESTASI

BANK KUSTODIAN

10 8

2

1

6 7

3

5 9

4

LAPORAN BULANAN

37

8. Informasi Nilai Aktiva Bersih/Unit secara harian melalui media

massa.

9. Laporan valuasi harian dan bulanan.

10. Laporan bulanan kepada OJK.

d. Keuntungan dan Risiko Reksa Dana

Dalam berinvestasi di Reksa Dana setiap investor

mengharapkan return yang tinggi dan risiko yang kecil. Reksa Dana

terus dicari oleh para investor untuk mengganti investasi dari

instrumen lain. Reksa Dana memberikan tingkat pengembalian yang

lebih tinggi dari deposito. Di dalam Reksa dana terdapat resiko dan

tidak terjaminya tingkat pengembalian.

1) Keuntungan Berinvestasi di Reksa Dana

Reksadana memberikan keuntungan bagi investor.

Beberapa keuntungan yang didapat dari investasi reksadana antara

lain sebagai berikut (Sunariyah, 2006: 246):

(a) Mendapat dividen dan bunga

Investasi pada saham kemungkinan memberikan

pendapatan berupa dividen, sedangkan bunga merupakan hasil

investasi seperti deposito dan obligasi.

38

(b) Distribusi laba capital

Merupakan keuntungan yang dibayarkan kepada

pemegang reksadana untuk setiap lembar saham Reksadana

yang dimiliki.

(c) Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko

Diversifikasi portofolio suatu reksadana akan

mengurangi risiko karena kekayaan reksadana diinvestasikan

pada berbagai jenis efek, sehingga risikonya juga tersebar,

tidak sebesar seseorang yang membeli dua jenis saham atau

efek secara individual.

(d) Biaya Rendah

Reksadana merupakan kumpulan dari banyak pemodal

dan dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya

kemampuan untuk melakukan investasi maka akan

menghasilkan biaya transaksi yang efisien. Biaya transaksi

akan lebih rendah dibandingkan dengan investor individu yang

melakukan transaksi sendiri pada bursa.

(e) Harga reksa dana tidak begitu tergantung dengan harga saham

di bursa. Apabila harga saham di bursa mengalami penurunan

secara umum maka Manajer Investasi akan mengalihkan ke

instrumen investasi lain, misalnya pasar uang, untuk menjaga

agar investasi pemodal selalu menguntungkan.

39

(f) Likuiditas terjamin pemodal dapat mencairkan kembali saham

atau unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat

masing – masing reksadana sehingga memudahkan investor

mengelola kasnya. Terbuka wajib membeli kembali saham/unit

penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

(g) Pengelolaan Portofolio yang Profesional

Pengelolaan portofolio suatu reksadana dilakukan oleh

Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya

dalam pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat

penting mengingat pemodal individual pada umunya

mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak dapat

melakukan riset secara langsung dalam menganalisis efek serta

mengakses informasi di pasar modal.

2) Risiko Berinvestasi Melalui Reksadana

Seperti halnya pada investasi lainnya, reksa dana disamping

mempunyai beberapa keuntungan juga mempunyai beberapa risiko

yang perlu dipertimbangkan. Risiko yang terkandung dalam setiap

tipe reksadana besarnya berbeda-beda (Sunariyah, 2006: 251).

Semakin tinggi return yang diharapkan semakin tinggi pula

risikonya. Risiko yang terkandung dalam reksadana perlu

mendapatkan pertimbangan para pemodal. Risiko tersebut antara

lain (Sunariyah, 2006: 251) :

40

(a) Berkurangnya unit penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh

turunnya harga dari efek yang menjadi bagian dari portofolio

reksa dana yang mengakibatkan turunnya nilai unit penyertaan.

(b) Risiko likuiditas. Penjualan kembali (redemption) sebagian

besar unit penyertaan oleh pemilik kepada mnajer investasi

secara bersamaan dapat menyulitkan dalam penyediaan uang

tunai bagi pembayaraan tersebut.

(c) Risiko politik dan ekonomi. Perubahan kebijakan di bidang

politik dan ekonomi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,

tidak terkecuali perusahaan yang telah listing di bursa efek. Hal

tersebut jelas akan mempengaruhi harga efek yang termasuk

dalam portofolio reksadana.

(d) Aset perusahaan tidak dilindungi. Aset perusahaan reksadana

sebagian besar adalah sekuritas yang terdiri dari hak dan klaim

hukum terhadap perusahaan yang menerbitkan. Hak yang

bersifat intangible, tidak memiliki wujud fisik sekalipun

pemilikan bisa dibuktikan oleh surat-surat berharga yang

disimpan pada bank kustodian. Perlindungan terhadap aset

reksadana dari risiko pencurian, kehilangan, penyalahgunaan

adalah sangat penting.

(e) Nilai aset perusahaan tidak bisa ditetapkan secara tepat

sehingga NAV harian suatu saham reksadana tidak bisa

dihitung dengan akurat.

41

(f) Manajemen perusahaan melibatkan orang-orang yang tidak

jujur. Kejujuran dalam pengelolaan perusahaan reksadana,

terutama kejujuran dalam hal informasi yang diberikan kepada

masyarakat. Para calon pemodal reksadana harus diberikan

informasi yang sejujurnya tentang kebijakan dan risiko-risiko

investasi reksadana.

(g) Perusahaan reksadana dikelola menurut kepentingan dari

pemegang saham tertentu/kelompok. Tujuan utama

didirikannya perusahaan reksadana adalah untuk kepentingan

para pemodal reksadana, bukan untuk para pemegang saham

tertentu/kelompok. Dalam rangka menghilangkan adanya

risisko tersebut maka dibuat peraturan reksadana untuk

memberikan sepenuhnya pada investor.

e. Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV)

merupakan alat ukur kinerja reksa dana. Nilai aktiva bersih berasal dari

nilai portofolio reksa dana yang bersangkutan. Kekayaan reksa dana

dapat berupa kas, deposito, SBI, saham, obligasi, right dan efek lainya.

Sedangkan kewajiban reksa dana dapat berupa fee manajer investasi

yang belum dibayar, fee broker yang belum dibayar serta pembelian

efek yang belum dilunasi (Akbarini, 2004).

42

NAB mencerminkan keuntungan dan kerugian yang diterima

investor dari portofolio yang dibentuk manajer investasi dalam

reksadana, peningkatan NAB menunjukan bertambahnya nilai

investasi pemegang unit penyertaan atau saham (Bodie, 2014).

Sebaliknya, penurunan NAB menunjukan berkurangnya nilai investasi

yang dimiliki para investor. Berdasarkan informasi NAB yang

transparan kepada umum, setiap orang dapat menghitung tingkat

pengembalian reksadana selama satu periode pengamatan. Dalam

Bodie Keane (2014: 98) rumus untuk menghitung NAB reksadana

adalah sebagai berikut:

f. Pengukuran Kinerja Reksa Dana

Banyaknya reksa dana yang beredar akan memaksa investor

untuk menilai kinerja reksa dana sebelum melakukan investasi.

Terdapat beberapa metode untuk menilai kinerja reksa dana mengingat

bukan hanya tingkat return yang dilihat, namun juga tingkat risiko

yang diambil untuk memperoleh return tersebut. Setiap metode yang

digunakanpun memiliki kriteria yang berbeda satu sama lain. Metode

pengukuran kinerja reksa dana antara lain :

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 − 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛

𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

43

1) Sharpe Ratio (Reward to Variability Ratio/RVAR)

Rasio ini diperkenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun

1966. Ia menjelaskan bahwa reward-to-variability ratio adalah

salah satu metode pengukuran kinerja portofolio dengan

memasukkan unsur risiko dan mendasarkan perhitungannya pada

konsep garis pasar modal (capital market line) sebagai patok duga.

Rasio ini diperoleh dengan cara membagi premi risiko (risk

premium) portofolio dengan risiko totalnya yang diwakili oleh

standar deviasi ( ). Metode ini menghitung hasil dari pertukaran

(trade off) volatilitas (total) (Bodie, 2014: 362).

Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata

kinerja yang dihasilkan portofolio dengan rata-rata kinerja

investasi bebas risiko ( – Rf). Sedangkan standar deviasi

merupakan risiko fluktuasi portofolio akibat berubah-ubahnya

return yang dihasilkan selama periode tertentu. Pada dasarnya,

Sharpe Ratio mengukur seberapa besar penambahan hasil investasi

(kompensasi) yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang diambil.

Semakin besar nilai Sharpe Ratio mengindikasikan semakin besar

pula kompensasi yang akan diterima oleh investor atas setiap unit

risiko yang diambil. Formulasi metode ini yaitu membagi risk

premium dengan standar deviasi (Pratomo, 2001: 195) :

𝑆𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹

𝜎

44

Dimana :

= Nilai dari Sharpe Ratio

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

= Standar deviasi Reksa Dana untuk sub periode tertentu

Investasi bebas risiko diasumsikan merupakan investasi

pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karena risiko yang muncul

saat berinvestasi, reksa dana diharapkan memberikan return yang

lebih besar dibandingkan kinerja investasi yang bebas risiko.

Sedangkan standar deviasi merupakan risiko total dari suatu reksa

dana.

2) Treynor Index (Reward to Volatility/RVOL)

Metode pengukuran ini diperkenalkan oleh Jack Treynor

pada tahun 1965 yang seringkali disebut juga dengan reward to

volatility ratio. Berbeda dengan Sharpe Ratio, indeks ini

menggunakan konsep garis pasar sekuritas (security market line)

sebagai patok duga. Treynor Index membedakan antara risiko total

dengan risiko sistematis, yang secara sederhana mengasumsikan

bahwa apabila suatu portofolio telah terdiversifikasi dengan baik

maka risiko individual telah terhapus sehingga risiko yang

45

dianggap relevan pada portofolio tersebut adalah risiko sistematis

atau beta ( ). Treynor Index mneghasilkan kelebihan imbal hasil

(excess return) per unit risiko, namun menggunakan risiko

sistematis dan bukan risiko total (Bodie, 2014: 362). Semakin

besar nilai Treynor Index mengindikasikan semakin besar pula

kompensasi yang akan diterima pada setiap terjadinya satu unit

fluktuasi pasar. Pengukuran kinerja reksa dana dengan

menggunakan metode pengukuran Treynor adalah (Pratomo, 2001:

196):

Dimana:

= Nilai dari rasio Treynor

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Pengukuran kinerja dengan model Sharpe dan Treynor

bersifat komplementer, karena memberikan informasi yang

berbeda. Portofolio reksa dana yang tidak terdiversifikasi akan

mendapat peringkat yang tinggi untuk Treynor namun

𝑇𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹

𝛽

46

peringkatnya lebih rendah untuk pengukuran Sharpe (Pratomo,

2001: 196).

Portofolio reksa dana yang terdiversifikasi dengan baik

akan mempunyai ranking yang sama untuk kedua jenis

pengukuran. Perbedaan peringkat pada kedua pengukuran di atas

menunjukkan perbedaan baik dan buruknya diversifikasi portofolio

tersebut relatif terhadap portofolio sejenis (Pratomo, 2001: 197).

3) Jensen Alpha (Differential Return Measures)

Ukuran kinerja portofolio ini diperkenalkan oleh Michael

C. Jensen pada tahun 1967. Jensen Alpha menunjukkan selisih

antara tingkat return aktual yang diperoleh portofolio dengan

return portofolio pasar. Jensen merumuskan differential return

measures yang dilandasi oleh konsep CAPM. Metode Jensen

adalah rata-rata imbal hasil portofolio di luar hasil prediksi CAPM,

menggunakan beta-portofolio dan rata-rata imbal hasil pasar

(Bodie, 2014: 362). Sama halnya dengan Treynor Index, metode ini

juga menggunakan security market line sebagai patok duga.

Metode Jensen Alpha sendiri dapat diukur dengan

persamaan lain yang memiliki tujuan sama dalam mengukur

kinerja reksa dana yaitu dengan rumus (Pratomo, 2001: 197):

(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹) = 𝛼 + 𝛽(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑃 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹)

47

Dimana:

= Nilai dari rasio Treynor

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

= kinerja pasar

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Metode pengukuran alpha untuk periode waktu sampel adalah:

Dimana:

= Nilai dari rasio Treynor

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode

tertentu

= kinerja pasar

β = Slope persamaan garis hasil regresi linier

Metode ini mengestimasikan return portofolio sebagai

fungsi linear dari risiko sistematis, return nyata pada portfolio

pasar, return bebas risiko dan random error. Metode pengukuran

Jensen Alpha menggunakan data return dan return bebas risiko

setiap periode dari waktu ke waktu.

𝛼 = (𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹) − 𝛽(𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑃 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹)

48

Nilai alpha yang positif dan signifikan menunjukkan

kinerja portofolio yang superior, sebaliknya apabila nilai alpha

negatif dan signifikan menunjukkan kinerja portofolio yang

inferior. Nilai alpha bisa juga tidak signifikan berbeda dengan nol,

yang artinya kinerja portofolio sama dengan kinerja portofolio

pasar. Berbeda dengan pengukuran pada metode Treynor yang

menggunakan rata-rata kinerja untuk sub periode tertentu

(misalnya bulanan atau tahunan), metode Jensen menggunakan

data setiap periode (dalam hal ini mingguan) dari waktu ke waktu

(time series) (Pratomo, 2001: 198).

Hasil pengukuran Jensen dalam bentuk positif yang

semakin tinggi menunjukkan kinerja reksa dana yang semakin

baik. Informasi mengenai kinerja yang disertai pengukuran risiko

lebih bermanfaat bagi investor, karena setiap investor memiliki

toleransi risiko yang berbeda-beda, sehingga dalam memilih reksa

dana, investor tersebut dapat menyesuaikan dengan tingkat risiko

yang dimilikinya (Pratomo, 2001: 198)

g. Tingkat Risiko

Risiko merupakan ketidakpastian atas apa yang akan terjadi di

masa depan. Sesuatu yang tidak pasti dapat menimbulkan akibat yang

merugikan. Risiko terjadi apabila adanya perbedaan antara tingkat

pengembalian yang diharapkan (expected return) dengan tingkat

49

kembalian yang dicapai secara nyata (actual return) (Halim, 2009: 73).

Ada beberapa aspek yang menyebabkan Reksa Dana berisiko yaitu

Pertama, dana yang diperoleh dari masyarakat diinvestasikan kepada

portofolio efek. Kedua, dengan adanya instrument yang bervariasi

maka mempunyai tingkat pengembalian yang berbeda–beda. Ketiga, di

dalam Reksa Dana mempunyai arus kas yang berubah–ubah setiap

saat. Keempat, risiko di dalam Reksa Dana juga dipengaruhi oleh

keahlian manajer investasi dalam mengelola reksa dana (Manurung,

2007: 59).

h. Umur Reksa Dana

Umur dari reksa dana mengindikasikan kapan suatu reksa dana

mulai diperdagangkan di pasar modal. Banyak investor yang lebih

menyukai reksa dana yang berumur lebih lama. Reksa dana yang

memiliki umur yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih

panjang, maka dari itu akan dapat memberikan gambaran kinerja yang

lebih baik kepada para investornya (Rao, 2000, dalam Akbarini, 2004).

Umur reksa dana mencerminkan pengalaman dari manajer

investasinya di dalam mengelola reksa dana tersebut. Semakin lama

umur suatu reksa dana, maka manajer investasinya semakin

berpengalaman di dalam mengelola portofolio bila dibandingkan

dengan reksa dana yang berumur lebih muda.

50

Dalam berinvestasi reksadana sebaiknya memilih reksa dana

yang dikeluarkan oleh manajer investasi yang memiliki pengalaman

sekurangnya lima tahun, karena 5 tahun dianggap sebagai masa rata-

rata satu siklus industri di pasar modal (Cahyono, 2000, dalam

Akbarini, 2004).

i. Ukuran Reksa Dana

Ukuran reksa dana merupakan presentasi dari jumlah

kapitalisasi reksa dana, selain itu ukuran reksa dana merupakan suatu

alat ukur dalam menentukan besar kecilnya reksa dana berdasarkan

dana yang dikelolanya yang digambarkan oleh Total Net Asset. Dalam

banyak penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh

ukuran terhadap excess return mengindikasikan bahwa ukuran yang

lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan

akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh

perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2014: 146).

Ada 2 macam pandangan investor dalam memandang besar

kecilnya aset yang dikelola suatu reksa dana berkaitan dengan

kinerjanya. Di satu sisi ada investor yang beranggapan reksa dana yang

mengelola asset yang kecil memiliki kinerja yang lebih baik karena

kefleksibilitasan sering menjadi keunggulan bersaingnya, sebab

manajer investasi dapat dengan cepat mengantisipasi perubahan pasar,

dapat pindah dari satu saham ke saham lainnya dengan mudah. Di sisi

51

lain, ada investor yang beranggapan reksa dana yang mengelola asset

besar memiliki kinerja yang lebih baik, karena selain menunjukkan

tingkat kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana juga

memiliki sumber daya yang mampu memberikan pelayanan lebih baik

serta memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih kuat sehingga

dapat menghasilkan return lebih tinggi (Chan et, al., 2009).

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.3

Tabel Penelitian Terdahulu

NO Penelitian Judul

Penelitian

Metode Hasil

1. Dahlquist,

Magnus,

Engstrom,

Stefan dan

Soderlind,

Paul (2000)

“Performance

and

Characteristics

of Swedish

Mutual Fund”

Model Regresi

Linier Berganda

Variabel:

Kinerja Reksa

Dana, Turnover,

Expense Ratio,

Fund Size Dan

Cash Flow

Turnover berpengaruh

signifikan positif

terhadap kinerja reksa

dana. expense ratio

berpengaruh

signifikan negatif

terhadap kinerja reksa

dana. fund size

berpengaruh negatif

tetapi tidak signifikan

terhadap kinerja reksa

dana. Cash flow

berpengaruh negatif

tetapi tidak signifikan

terhadap kinerja reksa

dana yang

memberikan

kontribusi paling

besar.

Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah

52

NO Penelitian Judul

Penelitian

Metode Hasil

2. Dennis P.

dan

Manurung

(2004)

“Analisis

Determinasi

Kinerja Reksa

Dana

Pendapatan

Tetap di

Indonesia

Periode 1999-

2003”

Model Jensen

dan Model

Gudikunst

Variabel:

Kinerja Reksa

Dana, Bond

Selection

Ability, Market

Timing, Rasio

Biaya, Total

Aktiva Bersih,

Umur Reksa

Dana, Biaya

Transaksi (Load

Fee) Dan

Perputaran

Portofolio.

Dari hasil regresi 15

reksa dana yang tidak

memiliki kemampuan

bond selection ability

dan market timing

karakteristik reksa

dana seperti rasio

biaya, total aktiva

bersih, biaya transaksi

(load fee) dan

perputaran portofolio,

dari keempatnya yang

berpengaruh secara

signifikan terhadap

tidak baiknya kinerja

reksa dana tersebut,

rasio biaya yang

dikenakan oleh reksa

dana memberikan

kontribusi paling

besar.

3. Chen et, al.,

(2004)

Does Fund Size

Erode Mutual

Fund

Performance?

The

Role of Liquidity

and

Organization

Model cross-

sectional

regressions

Variabel: kinerja

reksa dana

diukur terhadap

Risk

Ratio, Fund

Size,

Expenese Ratio,

Turnover dan

Fund Age

Risiko signifikan

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa

dana. ukuran dana

signifikan

berpengaruh positif

terhadap kinerja reksa

dana. Biaya-biaya

signifikan

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa

dana. Turnover

signifikan

Berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa

dana. Usia signifikan

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa

dana.

Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah

53

NO Penelitian Judul

Penelitian

Metode Hasil

4. Homan

Tanamas,

Thomas

hartono dan

Ronald

(2006)

“analisis

kinerja reksada

pendapatan

tetap seputar

krisis (2005”

Regresi

berganda

variabel : kurs,

SBI, Tingkat

Inflasi, Harga

minyak dunia,

Harga emas

dunia, PDB

Faktor yang paling

berpengaruh dalam

perubahan return

reksadana pendapatan

tetap adalah return

SBI, diikuti oleh

perubahan kurs rupiah

dan harga emas

5. Hendriyanto

(2008)

“Pengaruh

IHSG, Suku

bunga, Kurs,

dan resiko

terhadap imbal

hasilreksadana

syariah dan

reksadan

konvensional”

Analisis regresi

berganda

Variabel: IHSG,

suku bunga, dan

kurs

Berdasarkan hasil

pengujian tersebut,

terlihat pada α= 5%

terdapat satu faktor

yang sama sama

secara signifikan

mempengaruhi

reksadana syariah dan

reksadana

konvensional yaitu

IHSG pada bursa efek

Jakarta, suku bunga

SBI secara teoritis

mempengaruhi

reksadana

konvensional dan

tidak mempengaruhi

pada reksadana

syariah dengan

korelasi ngative

ternyata terbukti.

6. Ginting

Prasetya E.N

dan Bandi

(2010)

“Reksa Dana di

Indonesia:

Analisis

Kebijakan

Alokasi Aset,

Pemilihan

Saham dan

Tingkat Risiko”

Metode Asset

Class Factor

Model, Metode

Treynor-Mazuy

dan Metode

Indeks Tunggal

Variabel:

Kinerja Reksa

Dana Saham,

Asset Allocation

Policy,

StockSelection

Skill, Risk Level

Asset allocation policy

berpengaruh positif

signifikan terhadap

kinerja reksa dana

saham. Begitu juga

dengan stock selection

skill yang memiliki

pengaruh yang positif

signifikan. Untuk risk

level, variabel ini

berpengaruh positif

dan signifikan pada

kinerja reksa dana

saham.

Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah

54

NO Penelitian Judul

Penelitian

Metode Hasil

7. Evi Putri W

(2011)

Analisis Stock

selection skill,

Market timing

ability, Size

reksadana, umur

reksadana dan

Expense ratio

terhadap kinerja

reksadana

saham yang

terdaftar di BEI

periode 2006-

2010

Metode

penelitian:

metode sharpe ,

metode treynor

mazuy,

perhitungan

NAB,

perhitungan

expense ratio

Stock selection skill

danmarket timing

ability berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap kinerja

reksadana saham, Size

reksadana

berpengaruh negatif

tidak signifikan

terhadap kinerja

reksadana saham,

Umur reksadana

berpengaruh positif

tidak signifikan

terhadap kinerja

reksadana saham, dan

Expense ratio

berpengaruh negative

tidak signifikan

terhadap kinerja

reksadana saham.

8. Michael V.

Panjaitan

(2012)

“Analisis

Kemampuan

Stock Selection

dan Market

Timing Manajer

Investasi Pada

Reksa Dana

Saham di

Indonesia”

Metode Jensen

Alpha, Metode

Treynor-Mazuy

dan Metode

Henriksson-

Merton

Variabel:

Kinerja Reksa

Dana, Market

Timing, Stock

Selection,

Return Portfolio

dan Return

Pasar

Manajer Investasi di

Indonesia kurang

optimal atau kurang

baik terhadap

kemampuan stock

selection maupun

kemampuan market

timing dalam kegiatan

berinvestasi pada

instrumen investasi

sehingga tidak

menambah value

kinerja reksa dana

saham.

55

9. Yong Pui

See,

Ruzita Jusoh

(2012)

“Fund

Characteristics

And Fund

Performance:

Evidence of

Malaysian

Mutual

Funds”

Model Jensen,

Metode Regresi

Linier Berganda

Variabel:

Kinerja reksa

dana, Risk

Ratio, Fund

Size, Expense

Ratio,Turnover

ratio dan Fund

Age

Risiko signifikan

berpengaruh positif

terhadap kinerja reksa

dana. Ukuran

berpengaruh positif

akan tetapi tidak

signifikan. Biaya-

biaya signifikan

berpengaruh positif

terhadap kinerja reksa

dana. Turnover

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa

dana. Usia reksa dana

berpengaruh negatif

terhadap kinerja reksa

dana

10. Keith

Cuthbertson

dan Dirk

Nitzsche

(2012)

“Performance,

Stock Selection

and Market

Timing of the

German Equity

Mutual Fund

Industry”

Metode False

Discovery Rate,

Metode 3F,

Metode

Treynor-Mazuy

dan Metode

Henriksson-

Merton

Variabel:

Mutual Fund

Performance,

False Discovery

Rate, Stock

Selection Skill

dan Market

Timing Ability

Dari 555 reksa dana

terdapat 6 reksa dana

saham yang

berkemampuan stock

selection yang positif,

150 reksa dana

berkemampuan

negatif dan sisanya

tanpa kemampuan

stock selection.

Sedangkan pada

market timing ability,

40-75 reksa dana

memiliki kemampuan

market timing dan

adanya penurunan

antara 150 hingga 95

reksadana yang tidak

memiliki kemampuan

market timing.

Sumber : Berbagai jurnal dan tesis yang telah diolah

56

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu

terletak dari sampel yang digunakan serta metode dan periode yang

diambil dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan metode

perhitungan Sharpe dan Treynor dengan 30 sampel reksa dana

pendapatan tetap selama periode 2015-2016. Sedangkan penelitian lain

cenderung lebih banyak menggunakan reksa dana saham yang dapat

dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Michael V. Panjaitan (2012)

pada 51 reksa dana saham dengan menggunakan metode Jensen

selama periode 2009-2012 , sedangkan penelitian yang dilakukan oleh

Yong Pui See dan Ruzita Jusoh (2012) menggunakan 69 reksa dana

saham Malaysia dengan menggunakan metode Jensen selama periode

2005 sampai dengan 2009. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh

Keith Cuthbertson dan Dirk Nitzsche (2012) menggunakan 555 reksa

dana saham Jerman dengan menggunakan metode False Discovery

Rate, Metode Fama French Factor, Metode Treynor dan Henrikson-

Merton selama periode pengamatan 1990 sampai dengan 2009,

selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Ginting Prasetya E.N dan

Bandi (2010) menggunakan 63 reksa dana saham dengan

menggunakan metode Asset Class Factor, Single Index Model dan

metode Treynor selama periode 2006 sampai 2008. Penelitian yang

dilakukan Chen et, al., (2004) menggunakan metode Cross Sectional

Regression dengan menggunakan 741 reksa dana saham di Amerika

selama periode pengamatan 1962 sampai dengan 1999, selanjutnya

57

penelitian yang dilakukan oleh Dahlquist, Magnus, Engstrom, Stefan

dan Soderlind (2000) menggunakan 80 reksa dana saham di Swedia

dengan menggunakan model Jensen Alpha dan Cross Sectional

Regression selama periode 1993 sampai dengan 1997. Selanjutnya

perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Dennis

P dan Manurung (2004) yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh

Dennis P dan Manurung menggunakan metode Jensen dan Model

Gudikunst dengan menggunakan 15 reksa dana pendapatan tetap

selama periode 1999 sampai dengan 2003 dan yang terakhir perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Evi Putri

Winingrum 2011 menggunakan 10 reksadana yang terdaftar di BEI,

dan periode yang digunakan 5 tahun yaitu 2006 – 2010.

58

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran

NAB Tahunan RDPT (2015-2016)

Return dan Resiko Tahunan RDPT

(2015-2016

Data Tahunan Inflasi (x1), Turnover

Ratio (x2), Expense Ratio (x3),

Ukuran reksadana (x4), dan Umur

reksadana (x5)

Metode Sharpe

Investasi

Uji Asumsi Klasik

Koefisien

Determinasi

Uji Hipotesis

Uji Normalitas

Uji Multikolinieritas

Uji Heteroskedastisitas

Uji Autokorelasi

Uji F

Uji t

Kesimpulan

Implikasi Saran

Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap

(2015-2016)

Pasar Modal

Metode Treynor

59

D. Hipotesis

Dari telaah literatur, tinjauan pustaka serta kerangka pemikiran, maka

peneliti merumuskan kesimpulan sementara atau hipotesis untuk penelitian ini

sebagai berikut:

Inflasi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Inflasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Turnover ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Turnover Ratio mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Expense Ratio tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Expense Ratio mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Ukuran Reksadana tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja

RDPT

Ukuran Reksadana mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Umur Reksadana tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

Umur Reksa Dana mempunyai pengaruh terhadap kinerja RDPT

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemilihan Inflasi

( ), Turnover ratio ( ), Expense ratio ( ), Ukuran reksa dana ( ), dan

Umur reksa dana ( ) , terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap (Y)

sebagai variabel-variabel dalam penelitian. Penelitian dimulai dengan

mengumpulkan data yang berhubungan langsung dengan objek penelitian. Tiga

puluh produk reksadana yang dijadikan objek dalam penelitian ini merupakan

sub kategori reksadana pendapatan tetap yang telah terdaftar dan

dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan sekarang ini. Serta diperdagangkan

dalam Indonesia Stock Exchange (IDX) periode Januari 2015 - Desember

2016.

Penilaian dilakukan menggunakan laporan keuangan tahunan di dalam

prospektus reksa dana untuk mengukur kinerja reksa dana pasar uang pada

periode penelitian. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

dibagi menjadi dua bagian, yaitu variabel dependen dan variabel independen.

Variabel dependen merupakan variabal yang menjadi pusat penelitian dimana

variabel ini diwakili oleh kinerja reksadana pendapatan tetap di Indonesia.

Sedangkan variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

dependen. Pada penelitian ini kinerja reksa dana menjadi variabel dependen,

61

sedangkan Inflasi, expense ratio, turnover ratio, Ukuran reksadana, dan Umur

reksadana menjadi variabel independen.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Reksa Dana

Pendapatan Tetap yang telah terdaftar dan dipublikasikan oleh Otoritas Jasa

Keuangan sekarang ini. Serta diperdagangkan dalam Indonesia Stock Exchange

(IDX) periode Januari 2015 - Desember 2016. Teknik yang digunakan dalam

pengambilan sampel adalah dengan purposive sampling guna mendapatkan

sampel yang representatif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Hal yang

menjadi pertimbangannya adalah sebagai berikut:

1. Reksa dana yang memiliki tanggal efektif sebelum periode penelitian

yaitu tanggal 1 Januari 2015.

2. Reksa dana beroperasi secara aktif selama periode 1 Januari 2015 – 31

Desember 2016.

3. Reksa dana beroperasi secara aktif dalam bentuk reksa dana pendapatan

tetap.

4. Ketersediaan data yang dimiliki sesuai dengan periode penelitian.

Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka diperoleh

sebanyak 30 sampel reksa dana yang memenuhi kriteria setiap tahunnya.

Selengkapnya mengenai rincian pemilihan sampel penelitian dapat dilihat

melalui tabel 3.1 sebagai berikut:

62

Tabel 3.1

Rincian Pemilihan Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah

Keseluruhan reksa dana pendapatan tetap yang terdaftar di

OJK sampai periode Desember 2016

423

Jumlah reksa dana pendapatan tetap yang tidak aktif sampai

periode Desember 2016

215

Keseluruhan reksa dana pendapatan tetap yang aktif

sampai periode Desember 2016

208

Reksa dana pendapatan tetap tidak mempublikasikan

prospektus reksa dana selama 2 tahun terakhir sampai akhir

Desember 2016

178

Reksa dana pendapatan tetap yang telah mempublikasikan

prospektus reksa dana selama 2 tahun terakhir sampai akhir

Desember 2016

30

Sumber: Data diolah

Setelah melakukan pemilihan sampel, reksa dana pendapatan tetap

yang memenuhi kriteria sampel ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap

Periode 2015-2016

No. Reksa Dana

Pendapatan

Tetap

Manajer

Investasi

Bank

Kustodian

Tanggal

Efektif

1 Aberdeen Dana

Pendapatan Riil

PT. Aberdeen

Asset

Management

Bank

Permata

18 Januari

2013

2 Abeedeen Dana

Pendapatan Stabil

PT. Aberdeen

Asset

Management

Bank

Permata

28 Mei 2012

3 Aberdeen

Indonesia

Government

Bond Fund

PT. Aberdeen

Asset

Management

Standard

Chartered

Bank

15 Mei 2009

4 Aberdeen

Indonesia Bond

Fund

PT. Aberdeen

Asset

Management

Standard

Chartered

Bank

19 Juni 2007

63

Lanjutan Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap

Periode 2015-2016

5 Avrist Prime

Bond Fund

PT Avrist Asset

Management

Standard

Chartered

Bank

29 April

2014

6 Avrist Prime

Income Fund

PT Avrist Asset

Management

PT Bank

Permata Tbk

20

November

2014

7 BNP Paribas

Omega

PT. BNP Paribas

Investment

Partners

CitiBank,

N.A.,

Indonesia

17

September

2008

8 BNP Paribas

Prima II

PT. BNP Paribas

Investment

Partners

CitiBank,

N.A.,

Indonesia

6 Agustus

2007

9 Cipta Bond PT. Ciptadana

Asset

Management

CitiBank,

N.A.,

Indonesia

3 Juni 2014

10 Mandiri Investa

Atraktif

PT. Mandiri

Manajemen

Investasi

HSBC 10 Juni 2005

11 Eastspring

Investments

Yield Discovery

PT. Eastspring

Investments

Indonesia

Standard

Chartered

Bank

8 Mei 2013

12 First State

Indonesian USD

Balanced Plus

Fund

PT. First State

Investments

Indonesia

CitiBank,

N.A.,

Indonesia

28 Mei 2012

13 Ganesha Abadi PT. Bahana

TCW Investment

Management

Standard

Chartered

Bank

11 Mei 2004

14 BNP Paribas

Solaris

PT. BNP Paribas

Investment

Partners

CitiBank,

N.A.,

Indonesia

8 April 2008

15 Majoris Obligasi

Utama Indonesia

PT. Majoris

Asset

Management

PT. Bank

Mandiri

(Persero) Tbk

17

November

2015

16 Mandiri Investa

Dana Syariah

PT. Mandiri

Manajemen

Investasi

Deutsche

Bank AG

22 Desember

2008

17 Mandiri Investa

Dana Utama

PT. Mandiri

Manajemen

Investasi

Deutsche

Bank AG

24 Mei 2007

64

Lanjutan Sampel Reksa Dana Pendapatan Tetap

Periode 2015-2016

18 Mega Aset

Mantap Plus

PT. Mega asset

Management

PT. Bank

Cimb Niaga

Tbk

24 Oktober

2013

19 Shroder Dana

Andalan II

PT. Schroder

Investment

Management

Indonesia

Deutsche

Bank AG

29 Oktober

2008

20 Shroder Dana

Mantap Plus II

PT. Schroder

Investment

Management

Indonesia

Deutsche

Bank AG

25 Januari

2007

21 Danamas Dollar PT. Sinarmas

Asset

Management

PT. Bank

Internasional

Indonesia

Tbk

11 Mei 2004

22 Danamas Pasti PT. Sinarmas

Asset

Management

PT. Bank

Cimb Niaga

Tbk

24 April

2003

23 Danamas Stabil PT. Sinarmas

Asset

Management

PT. Bank

Cimb Niaga

Tbk

24 Februari

2005

24 Reliance Cerdas

Terencana

PT. Reliance

Manajer

Investasi

PT. Bank

Central Asia

Tbk

5 September

2013

25 PG Sejahtera PT. PG Asset

Management

PT. Bank

Cimb Niaga

Tbk

4 Februari

2005

26 Prospera Obligasi

Plus

PT. Prospera

Asset

Managemet

PT. Bank

Cimb Niaga

Tbk

10 Juni 2005

27 Prospera Obligasi PT. Prospera

Asset

Managemet

PT. Bank

Cimb Niaga

Tbk

10 Juni 2005

28 Tram Pendapatan

Tetap USD

PT. Trimegah

Asset

Management

HSBC 30 Maret

2011

29 Tram Strategic

Plus

PT. Trimegah

Asset

Management

HSBC 30 Maret

2011

30 Trim Dana Tetap

2

PT. Trimegah

Asset

Management

PT. Bank

Cimb Niaga

Tbk

30 Maret

2011

Sumber : www.kontan-online.com

65

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dan tidak perlu

dikumpulkan lagi. Data sekunder juga merupakan data yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain) (Indriantoro dan Bambang, 2002: 147).

Data-data sekunder yang digunakan di peroleh dengan menggunakan

metode kepustakaan dari berbagai literatur, majalah, dan situs dari internet

(www.idx.co.id , www.bi.go.id , www.finance.yahoo.com, www.kontan-

online, www.Bapepam.go.id, www.infovesta.com ) semuanya merupakan

data-data yang berhubungan langsung dengan penelitian. dikarenakan

kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder

(Indriantoro dan Bambang, 2002: 150) Sifat datanya adalah runtut waktu (time

series). Data yang diperlukan dalam penelitian ini :

1. Tingkat pengembalian (return), return portofolio (Rp) mengunakan

Nilai Aktiva Bersih (NAB/unit).

2. Suku bunga bebas risiko diwakili SBI (Rf).

3. Data IHSG untuk periode Januari 2015 hingga Desember 2016.

4. Besarnya Inflasi di Bank Indonesia selama periode januari periode

2015 sampai dengan desember 2016

5. Laporan keuangan tahunan di dalam prospektus reksa dana untuk

memperoleh data terkait kinerja reksa dana.

66

D. Metode Analisis Data

1. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtois dan skewness (kemencengan

distribusi) (Ghozali, 2011: 19).

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian regresi linier berganda, perlu

dilakukan pengujian asumsi klasik agar model regresi dapat menjadi suatu

model yang representatif. Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang

harus dipenuhi dalam model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik

yang digunakan adalah uji normalitas data, uji multikolinieritas, uji

heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2011: 160). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik

dan uji statistik (Ghozali, 2011: 160).

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi normal (Ghozali, 2011: 160). Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

67

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi

normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan

mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2011: 161).

Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa

sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan

adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov dengan melihat nilai dari

Asymp. Sig. (2-tailed), apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) lebih

besar dari 0,05 maka hal ini menandakan bahwa data residual

terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara

variabel independen. Model regresi yang tidak ada multikolonieritas

adalah yang mempunyai nilai besaran korelasi antar variabel bebas

lebih kecil dari 90%, VIF (Variance Inflation Factor) lebih kecil dari

angka 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 atau 10%

(Ghozali, 2011: 105).

68

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana terjadi

ketidaksamaan varian dari residual pengamatan satu pada pengamatan

lain dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak

terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).

Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

Scatterplot. Dengan dasar pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2011: 139):

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas selanjutnya dapat dilakukan dengan Uji

Park dengan melihat nilai dari Signifikansi dimana apabila hasil

tampilan output SPSS memberikan koefisien parameter untuk variabel

69

independen tidak ada yang signifikan maka dapat disimpulkan bahwa

model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas dengan melihat nilai

dari signifikansi dari seluruh variabel independen, apabila nilai dari

signifikansi keseluruhan variabel independen lebih besar dari 0,05

maka hal ini menandakan bahwa model regresi tidak mengalami

masalah heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan Uji Scatterplots

(Ghozali, 2011: 142).

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada

periode t dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah

model regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011: 110).

Menurut Ghozali (2011: 111) Untuk mendeteksi apakah

terdapat autokorelasi di antara variabel-variabel independen, dapat

dilihat dari angka D-W (Durbin Watson). Dasar pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut:

1) Bila nilai D-W terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka

koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada

autokorelasi.

2) Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah atau lower

bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada

nol, berarti ada autokorelasi positif.

70

3) Bila nilai D-W lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien

autokorelasi lebih kecil daripada nol, berarti ada autokorelasi

negatif.

4) Bila nilai D-W terletak di antara batas atas (du) dan batas

bawah (dl) atau D-W terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka

hasilnya tidak dapat disimpulkan (Ghozali, 2011: 111).

Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik dapat pula

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random dengan melihat

nilai dari Asymp. Sig. (2-tailed) apabila nilai dari Asymp. Sig. (2-

tailed) lebih besar dari 0,05 maka hal ini menandakan bahwa model

regresi tidak mengalami masalah autokorelasi. Run test digunakan

untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tdak

(sistematis) (Ghozali, 2011: 120).

3. Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Dimana nilai berkisar antara 0 - 1. Nilai yang kecil menjelaskan

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

71

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:

97).

4. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah model persamaan

regesi berganda. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh 2 atau

lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala

pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro

dan Bambang, 2002: 202). Variabel independen yaitu Inflasi ( ) ,

Turnover ratio ( ), Expense Ratio ( ) , Ukuran reksa dana ( ) dan

Umur reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap (Y)

(Sharpe dan Treynor). Dengan analisis regresi linier berganda dapat

diketahui arah hubungan variabel independen pada variabel dependennya,

apakah secara positif atau negatif. Persamaan regresi dalam penelitian ini

adalah :

Dimana: =Kinerja reksa dana pendapatan tetap

=Konstanta (intercept)

=Koefisien regresi

=Inflasi

=Turnover ratio

=

=Ukuran reksadana

𝑌 = 𝛼 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝑏 𝑋 + 𝜀

72

=Umur reksadana

=error term.

Seluruh pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software

Microsoft Excel 2010 dan IBM SPSS versi 22. Dalam pengujian hipotesis,

analisis dilakukan melalui:

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji Statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

berpengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat

(Ghozali, 2011: 98). Uji F dapat dilakukan dengan mengamati nilai

signifikansi F. Apabila nilai signifikansi F < nilai signifikansi maka

variabel independen berpengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependennya.

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji Statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011: 98). Uji t

dapat dilakukan dengan mengamati nilai signifikansi t pada tingkat

yang digunakan, yaitu 0,05. Apabila nilai signifikansi t < 0,05, maka

variable independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependennya.

73

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan Bambang, 2002:

63). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah kinerja

Reksa Dana Pendapatan Tetap yang dinotasikan dengan Y.

Kinerja reksa dana dapat dicerminkan pada NAB yang dimiliki

atau pada return yang diberikan kepada investor yang telah berinvestasi

pada reksa dana. Reksa dana berkinerja baik apabila kinerja reksa dana

jauh lebih baik dibandingkan dengan kinerja pasar yang akhirnya kinerja

reksa dana tersebut memberikan return yang lebih besar dibandingkan

dengan return pasar. Dengan menggunakan metode sharpe.

Rasio ini diperkenalkan oleh William F. Sharpe pada tahun 1966.

Ia menjelaskan bahwa reward-to-variability ratio adalah salah satu metode

pengukuran kinerja portofolio dengan memasukkan unsur risiko dan

mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital

market line) sebagai patok duga. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi

premi risiko (risk premium) portofolio dengan risiko totalnya yang

diwakili oleh standar deviasi ( ). Metode ini menghitung hasil dari

pertukaran (trade off) volatilitas (total) (Bodie, 2014: 362).

Premi risiko adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja

yang dihasilkan portofolio dengan rata-rata kinerja investasi bebas risiko

( – Rf). Sedangkan standar deviasi merupakan risiko fluktuasi portofolio

74

akibat berubah-ubahnya return yang dihasilkan selama periode tertentu.

Pada dasarnya, Sharpe Ratio mengukur seberapa besar penambahan hasil

investasi (kompensasi) yang diperoleh untuk setiap unit risiko yang

diambil. Semakin besar nilai Sharpe Ratio mengindikasikan semakin besar

pula kompensasi yang akan diterima oleh investor atas setiap unit risiko

yang diambil. Formulasi metode ini yaitu membagi risk premium dengan

standar deviasi (Pratomo, 2001: 195) :

Dimana :

= Nilai dari Sharpe Ratio

= rata-rata kinerja Reksa Dana sub periode tertentu

= rata-rata kinerja investasi bebas risiko sub periode tertentu

= Standar deviasi Reksa Dana untuk sub periode tertentu

Investasi bebas risiko diasumsikan merupakan investasi pada

Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karena risiko yang muncul saat

berinvestasi, reksa dana diharapkan memberikan return yang lebih besar

dibandingkan kinerja investasi yang bebas risiko. Sedangkan standar

deviasi merupakan risiko total dari suatu reksa dana.

Penjelasan rincin dari hasil rumusan diatas, didapat dari bebebapa

tahapan yang tak dapat dipisahkan, yaitu:

𝑆𝑅𝐷 = 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐷 − 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎𝑅𝐹

𝜎

75

a. Mencari return masing-masing reksadana per bulan. Return reksadana

dihitung dengan rumus:

Dimana : = Return Reksa dana

= NAB perunit akhir bulan

= NAB perunit akhir bulan sebelumnya

b. Risk free merupakan investasi dengan bebas risiko yang diasumsikan

dengan tingkat rata rata suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

pada suatu periode tertentu. Risk free dapat diketahui dengan cara

sebagai berikut:

Dimana : = Risk free rate pada periode t

= SBI rate pada periode t

= SBI rate pada periode t-1

c. Mencari nilai beta (β) dengan menggunakan rumus seperti dibawah

ini:

𝑅𝐷 = 𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡

𝑁𝐴𝐵𝑡

𝑅𝐹 = 𝑆𝐵𝐼𝑡 − 𝑆𝐵𝐼𝑡

𝑆𝐵𝐼𝑡

𝐸(𝑟𝑖) − 𝑟𝑓 = 𝛽𝑖 𝐸(𝑅𝑚) − 𝑅𝑓

76

Dimana : ( ) = Return Reksa Dana Pendapatan Tetap

= Risk free SBI 1 bulan

( ) =Indeks Harga Saham Gabungan

2. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas atau bisa juga disebut variabel independen adalah

variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain

(Indriantoro dan Bambang, 2002: 63). Dalam penelitian ini, yang menjadi

variabel independen adalah sebagai berikut :

a. Expense Ratio

Expense Ratio merupakan perbandingan antara biaya operasional

Reksa Dana terhadap total dana yang dikelola. Dalam laporan keuangan

reksa dana, expense ratio telah dicantumkan sebagai ihtiar keuangan. Data

expense ratio diperoleh dari laporan keuangan masing-masing reksa dana,

ada pun perhitungannya adalah sebagai berikut:

TBt = Total biaya Reksa dana i pada tahun t

ABt = Aktiva bersih Reksa dana i pada tahun t

N = Jumlah periode waktu

Expense Ratio= ( ⬚𝑛𝑖=

𝑇𝐵𝑡

𝐴𝐵𝑡)

N

77

Aktiva bersih = Total aktiva – Kewajiban

Ukuran (size) = Log Aktiva Bersih

b. Turnover Ratio

Menurut Dahlquist, et al (2004) Turnover Ratio merupakan

dihitung dengan membagi total penjualan atau pembelian yang lebih kecil

dibagi dengan total aktiva Reksadana.

Turnover Ratio = Penjualan atau pembelian yang terkecil

Rata – rata aset

c. Ukuran Reksa Dana (Size)

Ukuran reksa dana merupakan salah satu alat ukur besar kecilnya

reksa dana berdasarkan dana yang dikelola. Ukuran reksa dana dihitung

berdasarkan Nilai Aktiva Bersih bulanan. Aktiva bersih dihitung dengan

mengurangkan kewajiban dari total aktiva Reksa Dana. Setelah nilai aktiva

bersih diperoleh kemudian diubah ke dalam bentuk log, agar nilainya tidak

terlalu besar bila dibandingkan dengan variable yang lain (Wahyudi,

2004). Nilai aktiva bersih (NAB) sudah tersedia dari OJK dan Bapepam-

LK.

78

d. Umur (Age) Reksa dana

Menurut Akbarini (2004) umur reksa dana merupakan kategori

yang berjenis numerik, di mana ia menunjukkan usia dari tiap reksa dana

yang dihitung sejak tanggal reksa dana tersebut efektif diperdagangkan

dan dihitung dana tahun.

79

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksadana

pendapatan tetap yang terdaftar dalam OJK. Sampel yang diambil dengan

menggunakan metode purposive sampling dengan pooling data.

Berdasarkan kriteria sampel diperoleh sampel penelitian sebanyak 30

reksadana pendapatan tetap pertahun periode januari 2015 sampai

desember 2016, sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 60 reksadana pendapatan tetap. Persyaratan yang

harus dipenuhi untuk menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Reksa dana yang memiliki tanggal efektif sebelum periode

penelitian yaitu tanggal 1 Januari 2015.

2. Reksa dana beroperasi secara aktif selama periode 1 Januari

2015 – 31 Desember 2016.

3. Reksa dana beroperasi secara aktif dalam bentuk reksa dana

pendapatan tetap.

4. Ketersediaan data yang dimiliki sesuai dengan periode

penelitian.

80

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Uji Statistik Deskriptif (Metode Sharpe)

Variabel-variabel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi

Inflasi ( ), Turnover ratio ( ), Expense ratio ( ), Ukuran reksa dana

( ) dan Umur reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana pendapatan

tetap (Y). Hasil pengujian variabel secara deskrptif dapat dilihat dibawah

ini dengan menggunakan metode sharpe:

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Data diolah

a. N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid (sah untuk

diproses) yaitu sebesar 60.

b. Variabel Inflasi memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 0.0319 atau

3.19% . Hal ini menunjukkan bahwa rata rata inflasi pada tahun

peneltian relatif rendah.

c. Variabel turnover ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

1.1898%. Hal ini menunjukan bahwa nilai perputaran reksadana

pendapatan tetap tinggi, artinya manajer investasi melakukan aktifitas

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Sharpe 4.4310 3.20702 60

inflasi .0319 .00166 60

turnover ratio 1.1898 1.07491 60

expense ratio 1.9220 .79219 60

ukuran reksadana 1822.0937 824.19827 60

umur reksadana 6.33 3.754 60

81

pembelian atau penjualan isi portofolio dengan frekuensi yang tinggi

dalam usaha mengantisipasi perubahan pasar.

d. Variabel expense ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

1.9220%. Hal ini menunjukan bahwa dana yang dikelola manajer

investasi reksadana pendapatan tetap secara aktif karena reksadana

yang dikelola secara aktif mempunyai biaya rasio sebesar 1.5%

e. Variabel ukuran reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

1822.0937. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh

reksa dana cukup besar, karena selain menunjukkan tingkat

kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana tingkat kekayaan

reksa dana juga memiliki sumber daya yang mampu memberikan

pelayanan lebih baik serta memiliki kekuatan tawar menawar yang

lebih kuat sehingga dapat menghasilkan return lebih tinggi

f. Variabel umur reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 6.33.

Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki oleh reksa

dana campuran ini cukup baik. Hal ini dikarenakan umur yang

dimiliki oleh reksa dana cukup matang dalam mengelola

portofolionya.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Sharpe)

Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam

model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan

adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji

autokorelasi.

82

a. Uji Normalitas (Metode Sharpe)

Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual

mempunyai distribusi yang normal, model regresi yang baik adalah

model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal.

Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa

sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan

adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

Pengujian ulang dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-

Smirnov test untuk masing-masing variabel. Untuk uji One-Sample

Kolmogorov-Smirnov test, akan dilihat dari nilai probabilitasnya, jika

probabilitasnya > 0,05 data terdistribusi normal. Apabila data tidak

berdistribusi secara normal maka dilakukan transformasi data.

(Ghozali, 2011 :164). Selengkapnya mengenai hasil penelitian dapat

dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini:

83

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas

Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test

Grafik 4.1

Hasil Uji Normalitas

Menggunakan Normal P-P Plot

Sumber : Data diolah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.46073842

Most Extreme Differences Absolute .066

Positive .066

Negative -.052

Test Statistic .066

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

84

Dari tabel 4.2 diatas dapat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 0,066 dan signifikan pada 0,200 atau lebih besar dari 0,05. Hal

ini dapat diartikan H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi

normal.

Sedangkan pada hasil grafik normal probability plot, dapat

dilihat titik-titik distribusi normal membentuk satu garis lurus

diagonal, sehingga hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara

normal. Pengambilan kesimpulan normalitas melalui grafik ini akan

menimbulkan kerancuan, sehingga kesimpulan normalitas diambil

melalui uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

b. Uji Multikolinieritas (Metode Sharpe)

Uji multikolinearitas bisa kita dapatkan melalui tabel

coefficients dengan melihat nilai collinearity statistics yang terdiri dari

nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu data

lulus uji multikolinearitas apabila nilai tolerance berada pada nilai >

0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10.

85

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Inflasi .975 1.025

turnover ratio .870 1.150

expense ratio .711 1.406

ukuran reksadana .302 3.311

umur reksadana .347 2.880

a. Dependent Variable: Sharpe

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa semua variabel

independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF (Variance

Inflation Factor) < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas (Metode Sharpe)

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).

Alat yang paling umum dalam menguji heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik scatter plot. Grafik yang lulus uji

heteroskedastisitas adalah grafik yang tidak membentuk suatu pola

86

tertentu dan tersebar pada nilai diatas dan dibawah 0. Selengkapnya

mengenai hasil uji untuk heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik

4.2 di bawah ini.

Grafik 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui scatter plot.

Sumber : Data diolah

Dari grafik 4.2 diatas menunjukan tidak ada pola tertentu dan

titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan model

regresi dalam penelitian ini telah homokedastisitas atau bebas dari

masalah heteroskedastisitas.

87

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui Uji Gletser

S

sumber : Data diolah

Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat

masalah heteroskedastisitas karena nilai signifikannya (sig.) > 0,05

d. Uji Autokorelasi (Metode Sharpe)

Uji autokorelasi mempunyai tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2011: 110).

Salah satu alat untuk menguji nilai autokorelasi adalah dengan melihat

nilai Durbin-Watson pada tabel model summary bagian Durbin-

Watson.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.464 3.588 3.474 .001

Inflasi -319.702 110.028 -.367 -2.906 .125

turnover ratio -.143 .180 -.106 -.792 .432

expense ratio -.214 .271 -.117 -.792 .432

ukuran .971 .243 .187 .824 .414

umur -.047 .082 -.121 -.571 .570

a. Dependent Variable: RES2

88

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai D-W sebesar

2.099 dengan metode sharpe jika nilai dU untuk sampel 60 dengan 5

variabel bebas adalah 1.767 maka nilai 4 – dU adalah 2.233. Sehingga

hasil uji autokorelasinya adalah dU < DW< 4 – dU yaitu 1.767 < 2.099

< 2.233 untuk metode sharpe ini menandakan metode sharpe tidak

terdapat masalah autokorelasi. Untuk memastikan hal ini maka

digunakan Uji Run test sebagai bagian dari statistik non parametrik

dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat

korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan

korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run

test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi secara

random atau tdak (sistematis). (Ghozali, 2011: 120)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .631a .399 .343 2.59934 2.099

a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran

reksadana

b. Dependent Variable: Sharpe

89

Tabel 4.6

Uji Autokorelasi Melalui Run Test

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .13067

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 31

Z .000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Median

Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) sebesar 1 dan 0,298 atau lebih besar dari 0,05 berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan maka model regresi tidak mengalami

masalah autokorelasi.

3. Koefisien Determinasi (R2)(Metode Sharpe)

Uji koefisien determinasi atau R2 dilakukan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan

variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel

model summary bagian R Square .

90

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Data diolah

Pada tabel 4.7, dapat kita ketahui bahwa nilai R square sebesar

0.399 dengan metode sharpe. Hal ini dapat diartikan bahwa sebesar 39,9%

variabel dependen (Kinerja Reksa Dana) dapat dijelaskan oleh variabel

independennya. Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 60.1% dapat dijelaskan

oleh variabel lainnya. Hal ini menandakan keterbatasan kemampuan

variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun angka

koefisien korelasi (R) menunjukan nilai sebesar 0,631 yang menandakan

hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat

karena memiliki nilai R > 0,5.

4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Sharpe)

a. Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji statistik F digunakan untuk mengukur apakah semua

variabel independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Signifikansi

model regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat siginifikansi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .631a .399 .343 2.59934 2.099

a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran

reksadana

b. Dependent Variable: Sharpe

91

(sig.) yang terdapat pada tabel ANOVA. Selengkapnya mengenai hasil

uji F penelitian dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 241.959 5 48.392 7.162 .000b

Residual 364.854 54 6.757

Total 606.814 59

a. Dependent Variable: Sharpe

b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran

reksadana

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,000. Hal

ini memberikan hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan

bahwa Inflasi, Turnover ratio, Expense ratio, Ukuran Reksa Dana, dan

Umur Reksa Dana secara simultan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Hal ini

dikarenakan nilai sig. 0,000 < alpha (α = 5 %) maka dapat disimpulkan

H0 ditolak dan variabel independen secara signifikan berpengaruh

terhadap variabel dependen.

92

b. Uji Parsial (Uji t)

Tabel 4.9

Hasil Uji Parsial (Uji t)

U

j

u

uji parsial atau uji t dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen

secara individual atau secara parsial. Hasil persamaan regresi yang

diperoleh dari hasil analisis dapat dituliskan sebagai berikut :

Signifikansi dari persamaan regresi diatas dapat diketahui dari

nilai signifikansi yang terdapat dari tabel 4.9. Penjelasan dari model

regresi dapat diketahui bahwa apabila nilai (Inflasi) naik sebesar 1

satuan sedangkan variabel bebas lainnya tetap, maka nilai (Kinerja

Reksa Dana) akan turun sebesar 984,259 kali.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 33.329 6.715 4.963 .000

inflasi -984.259 205.919 -.511 -4.780 .000

turnover ratio -.246 .338 -.082 -.729 .469

expense ratio .330 .506 .082 .652 .517

ukuran reksadana .001 .001 .347 1.810 .076

umur reksadana -.056 .153 -.066 -.366 .716

a. Dependent Variable: Sharpe

𝑌 = 9 − 98 9𝑋 + 𝜀

93

1. Uji Statistik Deskriptif (Metode Treynor)

Variabel-variabel yang digunakan didalam penelitian ini meliputi

Inflasi ( ), Turnover ratio ( ), Expense ratio ( ), Ukuran reksa dana

( ) dan Umur reksa dana ( ) terhadap kinerja reksadana pendapatan

tetap (Y). Hasil pengujian variabel secara deskrptif dapat dilihat dibawah

ini dengan menggunakan metode treynor:

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Data diolah

a. N atau jumlah data pada setiap variabel yang valid (sah untuk

diproses) yaitu sebesar 60.

b. Variabel Inflasi memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 0.0319 atau

3.19% . Hal ini menunjukkan bahwa rata rata inflasi pada tahun

peneltian relatif rendah.

c. Variabel turnover ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

1.1898%. Hal ini menunjukan bahwa nilai perputaran reksadana

pendapatan tetap tinggi, artinya manajer investasi melakukan aktifitas

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

treynor 4.5616 3.18101 60

Inflasi .0319 .00166 60

turnover ratio 1.1898 1.07491 60

expense ratio 1.9220 .79219 60

ukuran reksadana 1822.0937 824.19827 60

umur reksadana 6.33 3.754 60

94

pembelian atau penjualan isi portofolio dengan frekuensi yang tinggi

dalam usaha mengantisipasi perubahan pasar.

d. Variabel expense ratio memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

1.9220%. Hal ini menunjukan bahwa dana yang dikelola manajer

investasi reksadana pendapatan tetap secara aktif karena reksadana

yang dikelola secara aktif mempunyai biaya rasio sebesar 1.5%

e. Variabel ukuran reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

1822.0937. Hal ini menunjukkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh

reksa dana cukup besar, karena selain menunjukkan tingkat

kepercayaan investor yang besar terhadap reksa dana tingkat kekayaan

reksa dana juga memiliki sumber daya yang mampu memberikan

pelayanan lebih baik serta memiliki kekuatan tawar menawar yang

lebih kuat sehingga dapat menghasilkan return lebih tinggi

f. Variabel umur reksadana memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 6.33.

Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki oleh reksa

dana campuran ini cukup baik. Hal ini dikarenakan umur yang

dimiliki oleh reksa dana cukup matang dalam mengelola

portofolionya.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik (Metode Treynor)

Uji Asumsi klasik adalah asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam

model regresi. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan

adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas, dan uji

autokorelasi.

95

a. Uji Normalitas (Metode Treynor)

Uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan metode

Probability Plot (P-Plot). Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residual

mempunyai distribusi yang normal, model regresi yang baik adalah

model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati

normal.

Uji normalitas melalui grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, pada hal statistik bisa

sebaliknya. Oleh karena itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2011: 163), sehingga uji yang digunakan

adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

Pengujian ulang dengan menggunakan One-Sample Kolmogorov-

Smirnov test untuk masing-masing variabel. Untuk uji One-Sample

Kolmogorov-Smirnov test, akan dilihat dari nilai probabilitasnya, jika

probabilitasnya > 0,05 data terdistribusi normal. Apabila data tidak

berdistribusi secara normal maka dilakukan transformasi data.

(Ghozali, 2011 :164). Selengkapnya mengenai hasil penelitian dapat

dilihat pada tabel 4.12 dibawah ini:

96

Tabel 4.11

Hasil Uji Normalitas

Menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test

Sumber : Data diolah

Grafik 4.3

Hasil Uji Normalitas

Menggunakan Normal P-P Plot

Sumber : Data diolah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.48675973

Most Extreme Differences Absolute .065

Positive .065

Negative -.060

Test Statistic .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

97

Dari tabel 4.12 diatas dapat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

adalah 0,065 dan signifikan pada 0,200 atau lebih besar dari 0,05. Hal

ini dapat diartikan H0 diterima yang berarti data residual terdistribusi

normal.

Sedangkan pada hasil grafik normal probability plot, dapat

dilihat titik-titik distribusi normal membentuk satu garis lurus

diagonal, sehingga hal ini menunjukkan bahwa data terdistribusi secara

normal. Pengambilan kesimpulan normalitas melalui grafik ini akan

menimbulkan kerancuan, sehingga kesimpulan normalitas diambil

melalui uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov.

b. Uji Multikolinieritas (Metode Treynor)

Uji multikolinearitas bisa kita dapatkan melalui tabel

coefficients dengan melihat nilai collinearity statistics yang terdiri dari

nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Suatu data

lulus uji multikolinearitas apabila nilai tolerance berada pada nilai >

0,1 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10

98

Tabel 4.12

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber : Data diolah

Dari tabel 4.13 diatas menunjukan bahwa semua variabel

independen memiliki nilai tolerance > 0,10 dan VIF (Variance

Inflation Factor) < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi

dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas (Metode Treynor)

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah model yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi

Heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Inflasi .975 1.025

turnover ratio .870 1.150

expense ratio .711 1.406

ukuran reksadana .302 3.311

umur reksadana .347 2.880

a. Dependent Variable: treynor

99

Alat yang paling umum dalam menguji heteroskedastisitas

adalah dengan melihat grafik scatter plot. Grafik yang lulus uji

heteroskedastisitas adalah grafik yang tidak membentuk suatu pola

tertentu dan tersebar pada nilai diatas dan dibawah 0. Selengkapnya

mengenai hasil uji untuk heterokedastisitas dapat dilihat pada grafik

4.4 di bawah ini.

Grafik 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui scatter plot.

Sumber : Data diolah

Dari grafik 4.4 diatas menunjukan tidak ada pola tertentu dan

titik-titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. maka dapat disimpulkan model

regresi dalam penelitian ini telah homokedastisitas atau bebas dari

masalah heteroskedastisitas.

100

Tabel 4.13

Hasil Uji Heteroskedastisitas Melalui Uji Gletser

Sumber : Data diolah

Dari data teabel tersebut dapat dilihat bahwa tidak terdapat

masalah heteroskedastisitas karena nilai signifikannya (sig.) > 0,05

d. Uji Autokorelasi (Metode Treynor)

Uji autokorelasi mempunyai tujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2011: 110).

Salah satu alat untuk menguji nilai autokorelasi adalah dengan melihat

nilai Durbin-Watson pada tabel model summary bagian Durbin-

Watson.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.137 3.623 2.522 .015

inflasi -212.308 111.102 -.250 -1.911 .061

turnover ratio -.206 .182 -.157 -1.133 .262

expense ratio -.069 .273 -.039 -.253 .802

ukuran .078 .346 .104 .442 .660

umur -.051 .083 -.136 -.618 .539

a. Dependent Variable: RES2

101

Tabel 4.14

Uji Autokorelasi Melalui Durbin-Watson

Sumber : Data diolah

Dari tabel diatas terlihat menunjukan bahwa nilai D-W sebesar

2.140 dengan metode treynor jika nilai dU untuk sampel 60 dengan 5

variabel bebas adalah 1.767 maka nilai 4 – dU adalah 2.233. Sehingga

hasil uji autokorelasinya adalah dU < DW< 4 – dU yaitu 1.767 < 2.140

< 2.233 untuk metode treynor ini menandakan baik metode sharpe

maupun metode treynor tidak terdapat masalah autokorelasi. Untuk

memastikan hal ini maka digunakan Uji Run test sebagai bagian dari

statistik non parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah

antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak

terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah

acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data

residual terjadi secara random atau tdak (sistematis). (Ghozali, 2011:

120).

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .634a .402 .346 2.57214 2.140

a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran

reksadana

b. Dependent Variable: treynor

102

Tabel 4.15

Uji Autokorelasi Melalui Run Test

Dari tabel 4.15 diatas terlihat menunjukan bahwa nilai Asymp.

Sig. (2-tailed) 0,298 atau lebih besar dari 0,05 berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan maka model regresi tidak mengalami masalah

autokorelasi.

3. Koefisien Determinasi (R2)(Metode Treynor)

Uji koefisien determinasi atau R2 dilakukan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan variabel independen untuk menjelaskan

variabel dependen. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel

model summary bagian R Square .

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .03808

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 35

Z 1.042

Asymp. Sig. (2-tailed) .298

a. Median

103

Tabel 4.16

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Pada tabel 4.16, dapat kita ketahui bahwa nilai R square sebesar

0.402 Hal ini dapat diartikan bahwa sebesar 40.2% variabel dependen

(Kinerja Reksa Dana) dapat dijelaskan oleh variabel independennya.

Sedangkan sisanya, yaitu sebesar 59,8% .dapat dijelaskan oleh variabel

lainnya. Hal ini menandakan keterbatasan kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen. Adapun angka

koefisien korelasi (R) menunjukan nilai sebesar 0,634 yang menandakan

hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat

karena memiliki nilai R > 0,5.

4. Hasil Uji Hipotesis (Metode Treynor)

a. Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji statistik F digunakan untuk mengukur apakah semua

variabel independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen. Signifikansi model

regresi pada penelitian ini diuji dengan melihat siginifikansi (sig.) yang

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .634a .402 .346 2.57214 2.140

a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran

reksadana

b.: Dependent Variable treynor

Sumber : Data diolah

104

terdapat pada tabel ANOVA. Selengkapnya mengenai hasil uji F penelitian

dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji Simultan (Uji F)

D

a

r

i

tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai sig sebesar 0,000. Hal ini memberikan

hasil yang signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa Inflasi, Turnover

ratio, Expense ratio, Ukuran Reksa Dana, dan Umur Reksa Dana secara

simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana

pendapatan tetap. Hal ini dikarenakan nilai sig. 0,000 < alpha (α = 5 %)

maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan variabel independen secara

signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.753 5 47.951 7.248 .000b

Residual 357.259 54 6.616

Total 597.012 59

a. Dependent Variable: treynor

b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran

reksadana

Sumber : Data diolah

105

b. Uji Parsial (Uji t)

Tabel 4.18

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial atau uji t dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen

secara individual atau secara parsial. Hasil persamaan regresi yang

diperoleh dari hasil analisis dapat dituliskan sebagai berikut :

Signifikansi dari persamaan regresi diatas dapat diketahui dari

nilai signifikansi yang terdapat dari tabel 4.9. Penjelasan dari model

regresi dapat diketahui bahwa apabila nilai (Inflasi) naik sebesar 1

satuan sedangkan variabel bebas lainnya tetap, maka nilai (Kinerja

Reksa Dana) akan turun sebesar 973,880 kali.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 33.451 6.645 5.034 .000

Inflasi -973.880 203.764 -.509 -4.779 .000

turnover ratio -.136 .334 -.046 -.408 .685

expense ratio -.051 .501 -.013 -.103 .919

ukuran reksadana .001 .001 .301 1.570 .122

umur reksadana .043 .151 .051 .287 .775

a. Dependent Variable: treynor

Sumber : Data diolah

𝑌 = − 97 880𝑋 + 𝜀

106

5. Interpretasi Hasil (Metode Sharpe dan Metode Treynor)

a. Pengaruh Inflasi terhadap Kinerja Reksa Dana Pendapatan

Tetap.

Dari data di atas menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh

negatif terhadap kinerja reksadana pendaptan tetap hal ini didukung

oleh penelitian yang telah dilakukan oleh susetyo (2013) yang berjudul

“analisa pengaruh inflasi terhadap kinerja reksadana di Indonesia

periode 2002 – 2012”, yang menyebutkan bahwa antara variabel inflasi

dengan kinerja reksadana di Indonesia berhubunga negatif. Jika inflasi

naik maka kinerja reksadana akan turun. Inflasi yang tinggi berdampak

pada kenaikan harga barang secara umum yang mempengaruhi biaya

produksi dan harga jual barang semakin meningkat. Harga jual yang

tinggi menyebabkan menurunnya daya beli investor untuk reksadana

pendapatan tetap karena investor mengutamakan kebutuhan pokok,

sehingga mempengaruhi keuntungan perusahaan dan harga reksadana

pendapatan tetap yang menurun berdampak pada kinerja reksadana

pendapatan tetap. Hal ini berarti semakin tinggi inflasi maka semakin

menurunnya kinerja reksadana pendapatan tetap. Tetapi hasil ini

bertolak belakang dengan penelitian terdahulu Homan Tanamas,

Thomas Hartono, dan Ronald (2006) yang mengatakan bahwa inflasi

tidak berpengaruh terhadap kinerja reksadana.

107

b. Pengaruh Turnover ratio terhadap Kinerja Reksa Dana

Pendapatan Tetap.

Dari data diatas variabel Turnover ratio tidak berpengaruh

terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi

t dari variabel Turnover ratio yaitu sebesar 0,469 (sharpe) dan 0,685

(treynor) atau lebih besar dari 0,05. Hal ini didukung oleh penelitian

Tommy Herwan “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

reksadana saham di Indonesia periode Tahun 2013-2015” dan Osin P

Panjaitan (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja reksadana saham dengan

menggunakan metode sharpe di bursa efek Indonesia” data yang

digunakan adalah data sekunder dan menggunakan data berjumlah 24

perusahaan. Hasil menunjukan bahwa Turnover ratio tidak memiliki

pengaruh terhadap kinerja reksadana. variabel Turnover ratio tidak

berpengaruh dikarenakan portofolio turnover merupakan perbandingan

nilai antara pembelian dan penjualan portofolio sedangkan yang dapat

mempengaruhi kinerja suatu reksadana adalah market timing saat

melakukan pembelian maupun penjualan bukan dari besarnya nilai

perbandingan antara pembelian dan penjualan atau seberapa banyak

manajer investasi melakukan penjualan dan pembelian. Tetapi hasil ini

bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Yong pui see, Ruzita jusoh (2012) dengan judul “Fund Characteristics

And Fund Performance : Evidence Of Malaysian Mutual Funds” yang

108

menyatakan bahwa Turnover ratio berpengaruh negatif terhadap

kinerja reksadana.

c. Pengaruh Expense ratio terhadap Kinerja Reksa Dana

Pendapatan Tetap.

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa Expense ratio tidak

berpengaruh terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai signifikansi t dari variabel Expense ratio yaitu

sebesar 0,517 (sharpe) dan 0,912 (treynor) nilai tersebut memiliki nilai

lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Expense ratio

tidak ada pengaruh terhadap kinerja reksadana. Hasil ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Tommy Herwan “Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja reksadana saham di Indonesia periode

Tahun 2013-2015”. Dikarenakan semakin tinggi total biaya portofolio

reksadana maka akan menurunkan hasil investasi dari investor, maka

Expense ratio tidak ada pengaruh terhadap kinerja reksadana karena

Expense ratio bukanlah tolak ukur untuk melihat kinerja reksadana.

d. Pengaruh Ukuran Reksa Dana terhadap Kinerja Reksa Dana

Pendapatan Tetap.

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa ukuran reksa dana

tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan

oleh nilai signifikansi t dari variabel ukuran reksa dana yaitu sebesar

109

0,076 (sharpe) dan 0,122 (treynor) atau lebih besar dari 0,05, hasil

yang tidak signifikan ini disebabkan oleh variabilitas data ukuran

reksadana yang besar. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang

dilakukan oleh Vika Candra Devi (2016) “Analisis Determinan

Kinerja Reksadana Saham Di Indonesia”

Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Trisnopati (2015) “Pengaruh Stock Selection, Market Timing, Dan

Ukuran Reksadana Terhadapa Kinerja Reksadana Saham” penelitian

ini menyimpulkan bahwa ukuran reksadana tidak berpengaruh

terhadap kinerja reksadana.

Namun penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Winingrum (2011) mengenai mengenal pengaruh Stock

Selection Skills, MarketTtiming Ability, Size Reksadana Saham yang

Terdeftar di BEI periode tahun 2006-2010. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa ukuran reksadana berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap kinerja reksadana saham.

e. Pengaruh Umur Reksa Dana terhadap Kinerja Reksa Dana

Pendapatan Tetap.

Dari data diatas dapat juga dilihat bahwa umur reksa dana

tidak berpengaruh terhadap kinerja reksa dana. Hal ini ditunjukkan

oleh nilai signifikansi t dari variabel umur reksa dana yaitu sebesar

0,716 (sharpe) dan 0,775 (treynor) atau lebih besar dari 0,05. Hal ini

110

dapat disebabkan oleh kenaikan perhitungan umur setiap reksadana

untuk setiap tahunnya sama yaitu sebesar 1(satu) sehingga fluktuasi

pertambahan umur dari setiap reksadana tidak terlihat.

Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Utami dan Dharmastuti (2014) mengenai faktor eksternal dan internal

yang mempengaruhi return investasi produk reksadana campuran di

Indonesia. Penelitian ini disebutkan bahwa umur reksadana tidak

berpengaruh dengan return investasi reksadana.

Namun penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang

dilakukan oleh Saurahman (2015) mengenai Analisis Pengaruh

Pemilihan Sekuritas, Market Timing, Tingkat Resiko, Umur Reksa

Dana, dan Ukuran Reksa Dana terhadap Kinerja Reksadana Campuran

berbentuk Kontrak Investasi Kolektif. Dalam penelitian ini disebutkan

bahwa umur reksadana berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

reksdana.

111

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Inflasi, Turnover Ratio, Expense Ratio, Ukuran Reksadana, dan Umur

Reksadana memiliki berpengaruh terhadap kinerja reksadana pendapatan

tetap secara simultan. Hal tersebut menunjukan bahwa inflasi, turnover

ratio, expense ratio, ukuran reksadana, dan umur reksadana merupakan

aktivitas yang sangat penting dalam mengukur kinerja reksadana

pendapatan tetap dan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi

investor dalam menginvestasikan dananya di dalam instrumen reksa dana.

2. Hasil persamaan regresi dalam penelitian menunjukkan Inflasi memiliki

pengaruh terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap secara parsial.

Sedangkan turnover Ratio, expense Ratio, ukuran reksadana, dan umur

reksadana tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja reksadana pendapatan

tetap secara parsial. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing reksa

dana pendapatan tetap di dalam penelitian ini bahwa inflasi satu satu nya

yang mempengaruhi kinerja reksadana pendapatan tetap.

3. Variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja reksadana

pendapatan tetap adalah Inflasi artinya variabel inflasi ini memiliki

pengaruh yang sangat signifikan terhadap baik buruknya kinerja reksadana

pendapatan tetap.

112

.

B. Implikasi

Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat dijadikan implikasi bagi

beberapa pihak diantaranya investor, Manajer investasi serta kalangan

akademisi, peneliti serta pembaca lainnya.

1. Bagi investor, dalam menganalisis kinerja reksa dana yang dilakukan oleh

manajer investasi perlu diingat bahwa inflasi, turnover ratio, expense ratio,

ukuran reksadana, dan umur reksadana secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap.

Oleh karena itu investor perlu memperhatikan kebijakan investasi yang

berada didalam prospektus masing-masing reksadana agar dapat

mengambil keputusan yang tepat sebelum melakukan investasi pada

reksadana.

2. Manajer Investasi, sebagai pihak yang dipercaya mengelola dana dari para

investor diharapkan bisa mengelola aset secara tepat agar memperoleh

return yang diharapkan dengan tingkat risiko yang rendah. Hal ini menjadi

penting karena para calon investor akan merespon dengan cepat apabila

kehandalan manajer investasi dalam melakukan pengalokasian asset.

Sebagaimana diketahui dari hasil penelitian bahwa inflasi yang memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap. Hal ini

dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajer investasi untuk

memperbaiki kinerjanya dalam mengelola portofolio reksa dana pada saat

inflasi terjadi.

113

3. Bagi akademisi, peneliti serta pembaca diharapkan untuk dapat

melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan inflasi, turnover ratio,

expense ratio, ukuran reksadana, dan umur reksadana terhadap kinerja

reksadana pendapatan tetap sehingga bermanfaat bagi pihak-pihak lain

yang berkepentingan.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan yang terdapat di dalam penelitian ini,

maka saran bagi penelitian selanjutnya yaitu:

1. Bagi investor dapat menggunakan variabel inflasi sebagai acuan untuk

berinvestasi pada reksadana pendapatan tetap.

2. Jumlah sampel penelitian perlu ditambah agar bisa didapat hasil penelitian

yang lebih akurat.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian

mengingat karakteristik dari reksa dana pendapatan tetap bersifat long

term investment.

4. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode selain

Treynor dan metode Sharpe dalam mengukur kinerja reksa dana seperti,

Jensen dan sehingga kinerja dari beberapa model perhitungan kinerja

dapat dibandingkan.

114

DAFTAR PUSTAKA

Anaroga, Pandji dan Pakarti, Piji. 2006. Pengantar Pasar Modal. Jakarta: Rineka Cipta

Akbarini, Mutia Dewi. “Analisis Atas Pengaruh Nilai Aktiva Bersih, Umur Reksadana,

Afiliasi dan Spesialisasi Manajer Investasi Terhadap Kinerja Reksadana

Penelitian Empiris Periode Tahun 1999-2003”.Tesis. Pascasarjana Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. Depok. (Tidak dipublikasikan). 2004.

Bodie, Kane, Marcus. “Investment” Edisi 6, Salemba Empat Jakarta 2006

Bodie, Kane, Marcus. 2014 “Investment”. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Buku 1

Bodie, Kane, Marcus. 2014 “Investment”. Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Buku 2

Brinson, G. P., Singer B. D. And Beebower G.L. Determinants of Portofolio

Perfomance II : An Update, Financial Abalyst Journal (May-Juni),. 1991

Cuthbertson Keith, Nitzsche Dirk. “Performance, Stock Selection and Market Timing Of

Germany Equity Mutual Fund Industry”. Journal of Empirical Finance 21, 86-

101. 2013.

Chan, Faff, Gallagher, dan Looi. “Fund Size, Transaction Cost, and Performance: Size

Matter!”. Australian Journal of Management. ProQuest Asian Business &

Reference pg. 73. 2009.

Corrado Charles J. and Brandford D. Jordan. 2002. Fundamental of Investment :

Valuation & Management 2th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

115

Chen, Hong, Huang, dan Kubik. “Does Fund Size Erode Mutual Fund Performance?

The Role of Liquidity and Organization”. 2004.

Dahlquist, Magnus, Engstrom, Stefan, dan Soderlind, Paul. “Performance and

Characteristics of Swedish Mutual Fund”. Journal of Finance and Quantitative

Analysis, Vol 32. 2000.

Dennis P. Jerry, Manurung. Adler H, dan Nachrowi. “Analisis Determinasi Kinerja

Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia Periode 1999-2003”. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia. 2004.

Drobetz, Wolfgang, F Kohler. “The Contribution Of Asset Allocation Policy

toPortofolio” 2001

Deden Mulyana. “Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset Terhadap Kinerja Reksadana

Terbuka Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ” Fakultas Ekonomi

Universitas Siliwangi, Tasikmalaya ,2003

Darmadji, Tjiptono, Hendy M. F. Pasar Modal di Indonesia. Salemba Empat :

Jakarta, 2006.

Darmadji, Tjiptono, Hendy M. F. 2001. Pasar Modal di Indonesia : Pendekatan Tanya

Jawab. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Elton E. J., and M. J. Gruber. 2014. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis 9th

ed. New York: John Wiley and Sons, Inc.

Fahmi, Irham dan Hadi Yovi Lavianti “Teori Portofolio dan Analisis Investas Teori dan

Soal Jawab” Bandung ; Alfabeta Agustus 2009.

116

Frank J and Pamela P. Peterson. 2003. Financial Management & Analysis 2thed. New

Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Ghozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS19. Edisi

5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumilang T.F dan Subiyantoro H. “Reksadana Pendapatan Tetap di Indonesia: Analisis

Market Timing dan Stock Selection – Periode 2006-2008” 2008.

Halim, Abdul. 2009. Analisis Kelayakan Investasi Bisni : Kajian dari Aspek Keuangan.

Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Hirschey Mark and John Nofsinger. 2008. Investment Analysis and Behavior. New York:

McGraw-Hill Companies, Inc.

Ibboston, Roger G, Paul D. Kaplan.”Does Asset Allocation Policy Explain 40, 90 or 100

Percent of Performance”. Financial Analyst Journal 26-33.

January/February 2002

Indriratoro Nur dan Bambang Sapomo. 202. Metodologi Penelitian Bisni : Untuk

Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Kurniawan, Adhe. “Pengaruh Alokasi Aset Terhadap Kinerja Reksadana Saham,

Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Campuran Tahun 2004 -2006”

Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada. 2007

Manurung, Adler H. Berinvestasi, Pendirian, dan Pembubaran Reksadana, Jakarta : PT

Adler Manurung Press, 2003.

117

Manurung, Adler H. Program Peringkat Reksa Dana 2009, Jakarta : PT Adler

Finansial Bisnis Indonesia, Januari. 2009.

Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. 2004. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia.

Jakarta: Prenada Media

Nurcahya Enka G.P. “Reksadana di Indonesia : Analisis Kebijakan Alokasi Aset,

Pemilihan Saham dan Tingkat Risiko”. Universitas Jendral Soedirman

Purwokerto. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto 2010.

Otten Roger and Bams Dennis. “European Mutual Fund Performance”. European

Financial Management, Vol. 8, No. 1, 76-101. 2002.

Prasetya Ginting E.N dan Bandi. “Reksadana di Indonesia : Analisis Kebijakan Alokasi

Aset, Pemilihan Saham dan Tingkat Risiko”. Universitas Jendral Soedirman

Purwokerto. Simposium Nasional Akuntansi XII. Purwokerto. 2010.

Panjaitan M.V. “Analisis Kemampuan Stock Selection dan Market Timing Manajer

Investasi Pada Reksadana Saham di Indonesia”. 2012

Pratomo Nugraha “Reksadana Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern. PT.

Gramedia Indonesia, Jakarta 2002.

Prihantini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan CR

terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and Property

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006)”. Tesis tidak di

Terbitkan. Semarang: Universitas Diponegoro.

118

Purnomo, C.K. “Pengaruh Kebijakan Alokasi Aset dan Pemilhan Sekuritas terhadap

kinerja reksadana Konvensiaonal dan Syariah 2005-2006”, Program pasca

sarjana UGM, Yogyakarta. 2007

SeeYoung Pui dan Jusoh Ruzita. “FundCharacteristics and Fund Performance: Evidance

of Malaysian Mutual Funds”. International Journal of Economics and

Management Science Vol 1, No. 9,pp. 31-43. 2012.

Sharpe William F. “Asset Allocation Management Style and Performance

Measurement, Journal of Portofolio Management” pp 7-19. 1992.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP

AMP YKPN

Suyanto. 2007. Analisis Pengaruh Nilai Tukar Uang, Suku Bunga dan Inflasi Terhadap

Return Reksadana Saham Tahun 2001-2005. Tesis tidak Diterbitkan. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Untung, Rahman. Berburu Manajer Investasi ang menghasilkan Alfa Positif: Evaluasi

Monthly Return Reksadana saham Tahun 2004-2006. Majalah Usahawan

Indonesia. Vol. XXXVI, No. 04 Jakarta. 2007

Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, Bab IV

tentang Reksadana.

www.bi.go.id

www.idx.co.id

www.ojk.go.id

www.kontan-online.com

www.finance.yahoo.com

119

LAMPIRAN

Nilai Aktiva Bersih Reksadana Pendapatan Tetap Periode 2015-2016

NO Nama Reksadana NAB

2015

NAB

2016

1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 1143,47 1231,42

2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 1038,10 1047,60

3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund

1441,86 1612,33

4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 1689,13 1832,23

5 Avrist Prime Bond Fund 1051,57 1183,89

6 Avrist Prime Income Fund 1025.52 1045.83

7 BNP Paribas Omega 1134.21 1247.11

8 BNP Paribas Prima II 1845.63 2020.87

9 Cipta Bond 1171.74 1176.74

10 Mandiri Investa Atraktif 3779.98 4170.53

11 Eastspring Investments Yield Discovery 1050.45 1220.56

12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund

866.57 955.85

13 Ganesha Abadi 2743.01 3006.09

14 BNP Paribas Solaris 1780.63 2014.21

15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 999.18 1079.88

16 Mandiri Investa Dana Syariah 2894.91 3148.63

17 Mandiri Investa Dana Utama 1895.81 2088.47

18 Mega Aset Mantap Plus 1220.14 1370.97

19 Shroder Dana Andalan II 1049.22 1058.82

20 Shroder Dana Mantap Plus II 1974.55 2195.12

21 Danamas Dollar 1597.41 1642.72

22 Danamas Pasti 2831.92 3005.55

23 Danamas Stabil 2721.01 2894.61

24 Reliance Cerdas Terencana 1163.82 1201.33

25 PG Sejahtera 2527.38 2670.48

26 Prospera Obligasi Plus 2844.68 3080.69

27 Prospera Obligasi 2892.34 3105.95

120

28 Tram Pendapatan Tetap USD 1125.51 1185.32

29 Tram Strategic Plus 1150.34 1300.65

30 Trim Dana Tetap 2 1837.52 2024.49

TURNOVER RATIO, EXPENSE RATIO, UMUR REKSADANA PERIODE 2015-

2016

NO Nama Reksadana TURNOVER

RATIO

2015

TURNOVER

RATIO

2016

1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 0.0085 0.0106

2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 0.0045 0.0021

3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund

0.0034 0.0097

4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 0.0624 0.0095

5 Avrist Prime Bond Fund 0.0036 0.0045

6 Avrist Prime Income Fund 0.0035 0.0048

7 BNP Paribas Omega 0.0041 0.0084

8 BNP Paribas Prima II 0.0052 0.0091

9 Cipta Bond 0.0034 0.0079

10 Mandiri Investa Atraktif 0.0169 0.0162

11 Eastspring Investments Yield Discovery 0.0094 0.0044

12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund

0.0008 0.0019

13 Ganesha Abadi 0.0152 0.0154

14 BNP Paribas Solaris 0.0053 0.0093

15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 0.0118 0.0298

16 Mandiri Investa Dana Syariah 0.0358 0.0348

17 Mandiri Investa Dana Utama 0.0224 0.0079

18 Mega Aset Mantap Plus 0.0259 0.0293

19 Shroder Dana Andalan II 0.0297 0.0061

20 Shroder Dana Mantap Plus II 0.0083 0.0149

21 Danamas Dollar 0.0196 0.0187

121

22 Danamas Pasti 0.0184 0.0147

23 Danamas Stabil 0.0059 0.0141

24 Reliance Cerdas Terencana 0.0094 0.0125

25 PG Sejahtera 0.0101 0.0106

26 Prospera Obligasi Plus 0.0025 0.0159

27 Prospera Obligasi 0.0035 0.0145

28 Tram Pendapatan Tetap USD 0.0009 0.0036

29 Tram Strategic Plus 0.0048 0.0042

30 Trim Dana Tetap 2 0.0072 0.0061

NO Nama Reksadana EXPENSE

RATIO

2015

EXPENSE

RATIO

2016

1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 0.0044 0.0044

2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 0.0103 0.0046

3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund

0.0253 0.0188

4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 0.0193 0.0191

5 Avrist Prime Bond Fund 0.0116 0.0176

6 Avrist Prime Income Fund 0.0121 0.0071

7 BNP Paribas Omega 0.0169 0.0169

8 BNP Paribas Prima II 0.0191 0.0188

9 Cipta Bond 0.0203 0.0194

10 Mandiri Investa Atraktif 0.0398 0.0371

11 Eastspring Investments Yield Discovery 0.0195 0.0186

12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund

0.0172 0.0165

13 Ganesha Abadi 0.0235 0.0245

14 BNP Paribas Solaris 0.0306 0.0307

15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 0.0035 0.0413

16 Mandiri Investa Dana Syariah 0.0282 0.0213

17 Mandiri Investa Dana Utama 0.0247 0.0234

18 Mega Aset Mantap Plus 0.0252 0.0266

19 Shroder Dana Andalan II 0.0157 0.0156

122

20 Shroder Dana Mantap Plus II 0.0152 0.0152

21 Danamas Dollar 0.0177 0.0013

22 Danamas Pasti 0.0187 0.0195

23 Danamas Stabil 0.0245 0.0245

24 Reliance Cerdas Terencana 0.0229 0.0272

25 PG Sejahtera 0.0135 0.0237

26 Prospera Obligasi Plus 0.0151 0.0212

27 Prospera Obligasi 0.0155 0.0223

28 Tram Pendapatan Tetap USD 0.0154 0.0154

29 Tram Strategic Plus 0.0194 0.0187

30 Trim Dana Tetap 2 0.0183 0.0185

NO Nama Reksadana AGE

REKSADANA

2015

AGE

REKSADANA

2016

1 Aberdeen Dana Pendapatan Riil 2 3

2 Abeedeen Dana Pendapatan Stabil 3 4

3 Aberdeen Indonesia Government Bond Fund

6 7

4 Aberdeen Indonesia Bond Fund 8 9

5 Avrist Prime Bond Fund 1 2

6 Avrist Prime Income Fund 1 2

7 BNP Paribas Omega 7 8

8 BNP Paribas Prima II 8 9

9 Cipta Bond 1 2

10 Mandiri Investa Atraktif 10 11

11 Eastspring Investments Yield Discovery 2 3

12 First State Indonesian USD Balanced Plus Fund

3 4

13 Ganesha Abadi 11 12

14 BNP Paribas Solaris 7 8

15 Majoris Obligasi Utama Indonesia 1 2

123

16 Mandiri Investa Dana Syariah 7 8

17 Mandiri Investa Dana Utama 8 9

18 Mega Aset Mantap Plus 2 3

19 Shroder Dana Andalan II 7 8

20 Shroder Dana Mantap Plus II 8 9

21 Danamas Dollar 11 12

22 Danamas Pasti 12 13

23 Danamas Stabil 10 11

24 Reliance Cerdas Terencana 2 3

25 PG Sejahtera 10 11

26 Prospera Obligasi Plus 10 11

27 Prospera Obligasi 10 11

28 Tram Pendapatan Tetap USD 2 3

29 Tram Strategic Plus 2 3

30 Trim Dana Tetap 2 3 4

124

RETURN IHSG PERIODE 2015-2016

DATE OPEN CLOSED RETRUN HARIAN

1/12/2015

1/13/2015

1/14/2015

1/15/2015

1/16/2015

1/19/2015

1/20/2015

1/21/2015

1/22/2015

1/23/2015

1/26/2015

1/27/2015

1/28/2015

1/29/2015

1/30/2015

2/2/2015

2/3/2015

2/4/2015

2/5/2015

2/6/2015

2/9/2015

2/10/2015

5202.749

5199.935

5217.204

5180.434

5182.011

5152.159

5154.37

5176.351

5215.64

5281.183

5302.639

5254.457

5272.221

5263.535

5290.387

5277.154

5287.623

5315.448

5309.128

5297.351

5341.759

5353.807

5187.933

5214.359

5159.668

5188.712

5148.379

5152.093

5166.09

5215.266

5253.183

5323.885

5260.024

5277.149

5268.852

5262.718

5289.404

5276.236

5291.718

5315.284

5279.895

5342.515

5348.47

5321.474

-0.005067887

0.010599697

-0.005597525

0.007834118

-0.000720846

-0.002709413

-0.009429292

-0.007217908

-0.013280089

0.012140789

-0.003245124

0.001574703

0.00116561

-0.005045188

0.002495713

-0.002925691

-0.004433706

0.006702626

-0.011721093

-0.001113417

0.005073048

-0.002819239

125

2/11/2015

2/12/2015

2/13/2015

2/16/2015

2/17/2015

2/18/2015

2/20/2015

2/23/2015

2/24/2015

2/25/2015

2/26/2015

2/27/2015

3/2/2015

3/3/2015

3/4/2015

3/5/2015

3/6/2015

3/9/2015

3/10/2015

3/11/2015

3/12/2015

3/13/2015

3/16/2015

3/17/2015

3/18/2015

5336.657

5342.057

5363.983

5377.972

5325.684

5372.754

5399.432

5409.944

5399.658

5426.228

5429.485

5455.225

5452.831

5479.621

5477.824

5457.897

5467.148

5483.858

5437.129

5438.328

5418.192

5457.936

5415.468

5452.833

5425.809

5336.519

5343.411

5374.165

5325.495

5337.501

5390.449

5400.104

5403.277

5417.314

5445.108

5454.796

5450.294

5477.831

5474.619

5448.059

5450.947

5514.787

5444.634

5462.928

5419.566

5439.832

5426.466

5435.271

5439.153

5413.151

-0.00128983

-0.005722546

0.009139042

-0.002249341

-0.009822603

-0.001787889

-0.000587209

-0.002591157

-0.005104388

-0.00177605

0.000826002

-0.00502701

0.000586692

0.004875142

-0.00052976

-0.01157621

0.012884856

-0.003348833

0.008001066

-0.003725503

0.002463152

-0.001620007

-0.000713684

0.004803478

-0.007463186

126

3/19/2015

3/20/2015

3/23/2015

3/24/2015

3/25/2015

3/26/2015

3/27/2015

3/30/2015

3/31/2015

4/1/2015

4/2/2015

4/6/2015

4/7/2015

4/8/2015

4/9/2015

4/10/2015

4/13/2015

4/14/2015

4/15/2015

4/16/2015

4/17/2015

4/20/2015

4/21/2015

4/22/2015

4/23/2015

5445.067

5433.151

5455.879

5440.588

5437.742

5381.02

5352.744

5415.28

5490.975

5516.798

5480.164

5467.697

5502.317

5513.979

5494.546

5504.242

5479.734

5438.529

5426.23

5420.89

5418.012

5406.763

5406.621

5452.461

5441.711

5453.854

5443.065

5437.098

5447.648

5405.489

5368.8

5396.854

5438.656

5518.675

5466.867

5456.399

5480.031

5523.29

5486.584

5500.9

5491.34

5447.409

5419.107

5414.547

5420.733

5410.644

5400.803

5460.573

5437.119

5436.209

0.001982167

0.001097423

-0.00193658

0.007799328

0.006833737

-0.00519825

-0.007686046

-0.014499684

0.009476655

0.001918529

-0.004312355

-0.007832157

0.006690147

-0.002602468

0.001740934

0.008064506

0.005222677

0.000842187

-0.001141181

0.001864633

0.001822103

-0.010945741

0.0043137

0.000167425

0.00015712

127

4/24/2015

4/27/2015

4/28/2015

4/29/2015

4/30/2015

5/4/2015

5/5/2015

5/6/2015

5/7/2015

5/8/2015

5/11/2015

5/12/2015

5/13/2015

5/15/2015

5/18/2015

5/19/2015

5/20/2015

5/21/2015

5/22/2015

5/25/2015

5/26/2015

5/27/2015

5/28/2015

5/29/2015

6/1/2015

5451.776

5398.562

5211.138

5229.56

5087.925

5093.334

5153.76

5133.736

5155.328

5175.784

5200.81

5175.954

5217.145

5252.427

5222.435

5236.904

5288.21

5309.986

5319.965

5309.834

5285.066

5296.237

5263.314

5230.315

5212.134

5435.355

5245.446

5242.157

5105.563

5086.425

5141.137

5160.308

5184.95

5150.486

5182.213

5172.482

5205.612

5246.133

5227.096

5237.811

5269.371

5292.749

5313.208

5315.153

5288.362

5320.901

5253.388

5237.401

5216.379

5213.816

0.036204583

0.000627332

0.026754001

0.0037626

-0.010642082

-0.003715068

-0.004752618

0.006691477

-0.006122298

0.001881294

-0.006364263

-0.007723975

0.003641912

-0.002045672

-0.005989341

-0.004416973

-0.00385059

-0.000365902

0.005066033

-0.00611533

0.012851267

0.003052527

0.004029993

0.000491576

0.01623953

128

6/3/2015

6/4/2015

6/5/2015

6/8/2015

6/9/2015

6/10/2015

6/11/2015

6/12/2015

6/15/2015

6/16/2015

6/17/2015

6/18/2015

6/19/2015

6/22/2015

6/23/2015

6/24/2015

6/25/2015

6/26/2015

6/29/2015

6/30/2015

7/1/2015

7/2/2015

7/3/2015

7/6/2015

7/7/2015

5201.356

5121.553

5081.612

5086.353

5002.233

4914.743

4971.192

4933.879

4925.215

4847.389

4894.636

4947.963

4958.859

4992.042

4966.881

4953.253

4944.132

4917.027

4896.233

4887.369

4924.066

4914.425

4940.277

4946.1

4918.283

5130.499

5095.821

5100.572

5014.992

4899.882

4933.557

4928.812

4935.817

4837.794

4872.599

4945.753

4945.499

4985.006

4959.252

4937.648

4953.516

4920.042

4923.005

4882.578

4910.658

4904.063

4944.781

4982.91

4916.741

4906.05

0.006805228

-0.000931459

0.01706475

0.023492475

-0.006825763

0.00096273

-0.001419194

0.020261911

-0.007143041

-0.014791238

5.13E-05

-0.007925133

0.005193103

0.004375363

-0.003203414

0.006803625

-0.000601846

0.008279797

-0.00571819

0.001344847

-0.008234495

-0.007652033

0.013457886

0.002179229

0.007077595

129

7/8/2015

7/9/2015

7/10/2015

7/13/2015

7/14/2015

7/15/2015

7/22/2015

7/23/2015

7/24/2015

7/27/2015

7/28/2015

7/29/2015

7/30/2015

7/31/2015

8/3/2015

8/4/2015

8/5/2015

8/6/2015

8/7/2015

8/10/2015

8/11/2015

8/12/2015

8/13/2015

8/14/2015

8/18/2015

4912.637

4849.802

4858.985

4862.912

4907.866

4894.948

4887.737

4897.205

4890.779

4833.146

4747.345

4733.818

4740.252

4721.658

4778.044

4784.152

4786.391

4855.94

4801.655

4761.406

4763.633

4572.048

4481.272

4587.511

4572.349

4871.571

4838.284

4859.034

4893.917

4901.807

4869.849

4906.689

4902.845

4856.595

4771.285

4714.756

4721.121

4712.492

4802.529

4800.182

4781.087

4850.532

4806.564

4770.303

4748.949

4622.591

4479.491

4584.25

4585.391

4510.478

0.00687984

-0.004270396

-0.00712779

-0.001609638

0.006562423

-0.007508086

0.000783984

0.009523133

0.017879891

0.011989867

-0.001348247

0.001831071

-0.018747752

0.000488873

0.003993907

-0.01431705

0.009147545

0.007601349

0.004496575

0.027334974

0.031945505

-0.022851893

-0.000248858

0.01660868

0.005850674

130

8/19/2015

8/20/2015

8/21/2015

8/24/2015

8/25/2015

8/26/2015

8/27/2015

8/28/2015

8/31/2015

9/1/2015

9/2/2015

9/3/2015

9/4/2015

9/7/2015

9/8/2015

9/9/2015

9/10/2015

9/11/2015

9/14/2015

9/15/2015

9/16/2015

9/17/2015

9/18/2015

9/21/2015

9/22/2015

4502.195

4470.553

4401.669

4241.307

4182.217

4200.821

4295.697

4480.107

4447.003

4484.204

4367.81

4427.953

4422.465

4397.222

4282.173

4347.485

4312.656

4363.449

4378.192

4372.87

4360.188

4346.058

4383.068

4352.367

4380.618

4484.242

4441.911

4335.953

4163.729

4228.501

4237.733

4430.632

4446.201

4509.607

4412.459

4401.293

4433.111

4415.343

4301.365

4318.591

4347.277

4343.261

4360.468

4390.373

4347.16

4332.513

4378.385

4380.32

4376.082

4344.044

0.009529919

0.024437074

0.041362952

-0.015317952

-0.002178508

-0.043537566

-0.003501716

-0.014060153

0.022016737

0.002536985

-0.007177324

0.004024165

0.026497991

-0.003988705

-0.006598622

0.000924564

-0.003946031

-0.006811556

0.009940487

0.00338071

-0.010476828

-0.000441762

0.000968399

0.007375175

0.023470116

131

9/23/2015

9/25/2015

9/28/2015

9/29/2015

9/30/2015

10/1/2015

10/2/2015

10/5/2015

10/6/2015

10/7/2015

10/8/2015

10/9/2015

10/12/2015

10/13/2015

10/15/2015

10/16/2015

10/19/2015

10/20/2015

10/21/2015

10/22/2015

10/23/2015

10/26/2015

10/27/2015

10/28/2015

10/29/2015

4308.757

4250.73

4197.94

4070.58

4189.474

4231.41

4243.967

4243.326

4381.275

4458.839

4502.096

4538.504

4596.877

4621.885

4513.272

4530.281

4534.71

4566.837

4597.192

4613.765

4653.217

4683.112

4666.478

4647.39

4601.565

4244.427

4209.439

4120.503

4178.408

4223.908

4254.876

4207.799

4343.701

4445.781

4487.132

4491.433

4589.344

4630.707

4483.076

4507.195

4521.882

4569.844

4585.824

4605.226

4584.562

4653.146

4691.711

4674.058

4608.74

4472.021

0.008311747

0.021583782

-0.013858214

-0.010772014

-0.007278185

0.01118807

-0.031287222

-0.022961004

-0.00921548

-0.000957661

-0.02133445

-0.008932285

0.032930705

-0.005351145

-0.003247987

-0.010495413

-0.003484648

-0.004213008

0.004507314

-0.014739272

-0.008219804

0.003776768

0.014172608

0.030572137

0.003780054

132

10/30/2015

11/2/2015

11/3/2015

11/4/2015

11/5/2015

11/6/2015

11/9/2015

11/10/2015

11/11/2015

11/12/2015

11/13/2015

11/16/2015

11/17/2015

11/18/2015

11/19/2015

11/20/2015

11/23/2015

11/24/2015

11/25/2015

11/26/2015

11/27/2015

11/30/2015

12/1/2015

12/2/2015

12/3/2015

4462.971

4442.419

4496.66

4560.732

4600.643

4586.592

4553.419

4464.132

4450.215

4458.655

4442.015

4438.687

4474.523

4513.705

4517.582

4505.901

4570.16

4535.705

4557.472

4595.862

4599.081

4527.408

4504.222

4559.148

4526.49

4455.18

4464.959

4533.086

4612.565

4577.233

4566.552

4499.507

4451.053

4451.589

4462.225

4472.838

4442.18

4500.947

4497.91

4518.94

4561.334

4541.066

4545.378

4585.546

4597.057

4560.56

4446.458

4557.668

4545.863

4537.382

-0.002190123

-0.015028825

-0.017230978

0.007719081

0.002338997

0.014900505

0.010885876

-0.000120326

-0.002383616

-0.00237272

0.006901502

-0.013056498

0.000675118

-0.004653699

-0.00929422

0.004463284

-0.000948659

-0.008759692

-0.002504043

0.008002761

0.025661336

-0.024400628

0.002596905

0.00186913

0.006416767

133

12/4/2015

12/7/2015

12/10/2015

12/11/2015

12/14/2015

12/15/2015

12/16/2015

12/17/2015

12/18/2015

12/21/2015

12/22/2015

12/23/2015

12/28/2015

12/29/2015

12/30/2015

1/4/2016

1/5/2016

1/6/2016

1/7/2016

1/8/2016

1/11/2016

1/12/2016

1/13/2016

1/14/2016

1/15/2016

4513.566

4523.908

4441.566

4471.357

4360.893

4370.101

4450.718

4542.121

4512.21

4452.648

4494.309

4514.456

4512.295

4552.14

4574.064

4580.165

4527.431

4563.654

4573.693

4524.863

4515.502

4487.548

4535.879

4492.783

4518.981

4508.452

4521.392

4466.21

4393.522

4374.191

4409.172

4483.453

4555.964

4468.654

4490.68

4517.568

4522.654

4557.355

4569.361

4593.008

4525.919

4557.822

4608.982

4530.448

4546.288

4465.483

4512.527

4537.179

4513.181

4523.976

-0.002861938

0.012815329

0.016544355

0.004419344

-0.00793368

-0.016567866

-0.015915566

0.019538336

-0.004904907

-0.005951808

-0.001124547

-0.007614323

-0.00262747

-0.005148472

0.014823259

-0.006999579

-0.011100099

0.017334641

-0.003484127

0.018095507

-0.010425189

-0.005433408

0.005317324

-0.002386158

0.00952858

134

1/18/2016

1/19/2016

1/20/2016

1/21/2016

1/22/2016

1/25/2016

1/26/2016

1/27/2016

1/28/2016

1/29/2016

2/1/2016

2/2/2016

2/3/2016

2/4/2016

2/5/2016

2/9/2016

2/10/2016

2/11/2016

2/12/2016

2/15/2016

2/16/2016

2/17/2016

2/18/2016

2/19/2016

2/22/2016

4491.322

4486.588

4477.148

4447.751

4446.422

4483.606

4489.693

4526.216

4582.717

4611.938

4620.152

4598.943

4553.127

4607.044

4674.606

4773.767

4748.536

4723.995

4757.709

4749.783

4745.992

4738.418

4784.044

4744.245

4701.409

4481.276

4491.737

4427.985

4414.126

4456.744

4505.788

4510.468

4583.628

4602.829

4615.163

4624.635

4587.435

4596.108

4665.817

4798.946

4768.625

4732.483

4775.86

4714.393

4740.726

4745.004

4765.507

4778.794

4697.56

4708.62

-0.002328929

0.014397509

0.003139667

-0.009562623

-0.010884654

-0.001037517

-0.01596119

-0.004171602

-0.002672491

-0.002048093

0.008109043

-0.001886999

-0.01494036

-0.027741281

0.006358395

0.007637025

-0.009082543

0.013038115

-0.005554636

-0.000901544

-0.004302361

-0.002780431

0.017292783

-0.002348896

0.011724384

135

2/23/2016

2/24/2016

2/25/2016

2/26/2016

2/29/2016

3/1/2016

3/2/2016

3/3/2016

3/4/2016

3/7/2016

3/8/2016

3/10/2016

3/11/2016

3/14/2016

3/15/2016

3/16/2016

3/17/2016

3/18/2016

3/21/2016

3/22/2016

3/23/2016

3/24/2016

3/28/2016

3/29/2016

3/30/2016

4715.202

4643.824

4681.991

4695.817

4738.294

4760.236

4808.863

4848.906

4844.487

4860.208

4831.051

4791.684

4784.238

4839.03

4880.875

4848.607

4883.174

4889.896

4871.246

4870.895

4850.17

4836.623

4809.187

4767.532

4797.154

4654.054

4657.722

4658.323

4733.149

4770.956

4779.985

4836.196

4844.039

4850.883

4831.575

4811.042

4793.203

4813.779

4877.531

4849.781

4861.441

4885.688

4885.708

4885.163

4856.107

4854.176

4827.087

4773.626

4781.297

4816.655

-0.000787503

-0.000129032

-0.015808859

-0.007924435

-0.001888878

-0.011622966

-0.001619157

-0.001410826

0.003996133

0.004267933

0.003721701

-0.004274331

-0.013070538

0.005721908

-0.002398498

-0.004962877

-4.10E-06

0.000111546

0.005983425

0.000397833

0.005611846

0.01119923

-0.001604355

-0.007340761

-0.005926545

136

3/31/2016

4/1/2016

4/4/2016

4/5/2016

4/6/2016

4/7/2016

4/8/2016

4/11/2016

4/12/2016

4/13/2016

4/14/2016

4/15/2016

4/18/2016

4/19/2016

4/20/2016

4/21/2016

4/22/2016

4/25/2016

4/26/2016

4/27/2016

4/28/2016

4/29/2016

5/2/2016

5/3/2016

5/4/2016

4827.104

4843.394

4840.147

4848.847

4863.061

4884.835

4839.653

4833.355

4788.422

4846.978

4872.226

4834.901

4812.578

4875.498

4876.254

4884.922

4898.726

4920.403

4866.15

4807.686

4861.95

4839.366

4828.963

4818.974

4808.654

4845.371

4843.186

4850.176

4858.072

4868.23

4867.285

4846.704

4786.974

4829.573

4853.005

4814.846

4823.568

4865.534

4881.93

4876.596

4903.09

4914.737

4878.862

4814.093

4845.658

4848.39

4838.583

4808.319

4812.264

4822.595

0.000451161

-0.001441133

-0.001625335

-0.002086632

0.000194117

0.004246402

0.012477607

-0.008820473

-0.004828275

0.007925215

-0.001808139

-0.008625221

-0.003358507

0.001093793

-0.005403461

-0.002369806

0.007353149

0.01345405

-0.006514168

-0.000563472

0.00202686

0.006294125

-0.000819845

-0.002142219

0.015429651

137

5/9/2016

5/10/2016

5/11/2016

5/12/2016

5/13/2016

5/16/2016

5/17/2016

5/18/2016

5/19/2016

5/20/2016

5/23/2016

5/24/2016

5/25/2016

5/26/2016

5/27/2016

5/30/2016

5/31/2016

6/1/2016

6/2/2016

6/3/2016

6/6/2016

6/7/2016

6/8/2016

6/9/2016

6/10/2016

4808.521

4749.523

4781.138

4795.737

4801.192

4745.474

4737.166

4721.896

4733.472

4698.968

4714.677

4738.163

4733.887

4777.567

4782.448

4819.054

4833.718

4801.853

4836.505

4845.423

4862.568

4908.245

4928.094

4913.008

4882.275

4749.315

4763.115

4799.964

4803.322

4761.715

4731.562

4729.156

4734.357

4704.217

4711.878

4743.662

4710.785

4772.977

4784.565

4814.731

4836.033

4796.869

4839.668

4833.225

4853.922

4896.025

4933.989

4916.061

4876.794

4848.056

-0.002897325

-0.007676856

-0.000699081

0.008737804

0.006372701

0.000508812

-0.001098602

0.006407047

-0.001625919

-0.006700346

0.006979081

-0.013030001

-0.002421932

-0.006265359

-0.004404901

0.008164505

-0.00884334

0.001333038

-0.004263929

-0.008599431

-0.007694356

0.003646768

0.008051825

0.005927694

0.00849348

138

6/13/2016

6/14/2016

6/15/2016

6/16/2016

6/17/2016

6/20/2016

6/21/2016

6/22/2016

6/23/2016

6/24/2016

6/27/2016

6/28/2016

6/29/2016

6/30/2016

7/1/2016

7/11/2016

7/12/2016

7/13/2016

7/14/2016

7/15/2016

7/18/2016

7/19/2016

7/20/2016

7/21/2016

7/22/2016

4838.02

4797.62

4811.226

4819.235

4825.727

4849.691

4873.439

4876.872

4896.796

4878.046

4804.046

4836.129

4905.978

4999.878

5027.617

5021.243

5092.165

5112.986

5125.685

5090.249

5107.916

5132.902

5185.594

5246.3

5215.169

4807.226

4821.59

4814.824

4814.391

4835.143

4863.531

4878.714

4896.852

4874.309

4834.569

4836.052

4882.171

4980.105

5016.647

4971.581

5069.019

5099.533

5133.933

5083.539

5110.178

5127.501

5172.83

5242.823

5216.973

5197.251

-0.002979053

0.001405166

9.00E-05

-0.004291901

-0.005836849

-0.003112112

-0.00370405

0.004624854

0.008220016

-0.000306637

-0.009446441

-0.019665064

-0.007284147

0.009064705

-0.019222257

-0.005983716

-0.006700497

0.009913181

-0.005212961

-0.003378401

-0.008762921

-0.013350281

0.004954999

0.003794731

-0.004510951

139

7/25/2016

7/26/2016

7/27/2016

7/28/2016

7/29/2016

8/1/2016

8/2/2016

8/3/2016

8/4/2016

8/5/2016

8/8/2016

8/9/2016

8/10/2016

8/11/2016

8/12/2016

8/15/2016

8/16/2016

8/18/2016

8/19/2016

8/22/2016

8/23/2016

8/24/2016

8/25/2016

8/26/2016

8/29/2016

5201.448

5218.266

5245.404

5278.497

5300.899

5280.21

5356.906

5367.584

5365.009

5380.112

5435.206

5459.894

5439.758

5438.092

5432.832

5390.019

5341.934

5387.766

5468.013

5425.896

5434.035

5406.805

5413.991

5454.068

5425.146

5220.802

5224.395

5274.361

5299.213

5215.994

5361.576

5373.323

5351.878

5373.863

5420.246

5458.979

5440.293

5423.949

5419.088

5377.196

5320.561

5371.846

5461.45

5416.035

5427.175

5417.14

5403.992

5454.116

5438.831

5370.764

-0.000687785

-0.009473341

-0.004689763

0.015954533

-0.027152842

-0.002186183

0.004007063

-0.004091073

-0.008557416

-0.007095266

0.003434748

0.003013256

0.000897075

0.007790695

0.01064451

-0.009547026

-0.016406632

0.008385293

-0.002052569

0.001852392

0.002433007

-0.009190127

0.002810375

0.012673596

0.001575484

140

8/30/2016

8/31/2016

9/1/2016

9/2/2016

9/5/2016

9/6/2016

9/7/2016

9/8/2016

9/9/2016

9/13/2016

9/14/2016

9/15/2016

9/16/2016

9/19/2016

9/20/2016

9/21/2016

9/22/2016

9/23/2016

9/26/2016

9/27/2016

9/28/2016

9/29/2016

9/30/2016

10/3/2016

10/4/2016

5368.566

5355.123

5368.516

5323.573

5378.625

5363.045

5382.217

5383.063

5355.343

5266.109

5188.398

5160.748

5287.422

5289.122

5323.299

5295.883

5382.321

5375.712

5375.16

5336.546

5390.761

5442.824

5412.384

5403.86

5475.633

5362.316

5386.082

5334.547

5353.461

5356.954

5372.096

5381.354

5371.078

5281.917

5215.567

5146.038

5265.819

5267.769

5321.841

5302.493

5342.592

5380.262

5388.908

5352.139

5419.604

5425.337

5431.957

5364.804

5463.915

5472.317

-0.004412505

0.009660644

-0.003533053

-0.00065208

-0.002818656

-0.00172035

0.001913187

0.016880449

0.01272155

0.013511134

-0.022746844

-0.000370213

-0.010160352

0.003648785

-0.007505464

-0.007001594

-0.001604406

0.006869971

-0.012448298

-0.001056692

-0.001218735

0.012517294

-0.018139162

-0.001535338

0.009531876

141

10/5/2016

10/6/2016

10/7/2016

10/10/2016

10/11/2016

10/12/2016

10/13/2016

10/14/2016

10/17/2016

10/18/2016

10/19/2016

10/20/2016

10/21/2016

10/24/2016

10/25/2016

10/26/2016

10/27/2016

10/28/2016

10/31/2016

11/1/2016

11/2/2016

11/3/2016

11/4/2016

11/7/2016

11/8/2016

5457.998

5428.453

5403.835

5371.003

5372.687

5364.352

5368.217

5338.698

5390.961

5424.669

5436.28

5409.79

5407.234

5415.477

5426.107

5387.7

5405.696

5414.509

5413.569

5430.745

5415.022

5395.871

5310.782

5361.024

5407.389

5420.648

5409.344

5377.149

5360.828

5381.997

5364.611

5340.4

5399.885

5410.303

5430.048

5409.288

5403.69

5409.243

5420.998

5397.821

5399.679

5416.836

5410.269

5422.542

5416.007

5405.455

5329.502

5362.66

5386.208

5470.681

0.002089664

0.005987432

0.003044455

-0.003933288

0.003240912

0.004533544

-0.011015951

-0.00192567

-0.00363618

0.0038378

0.001035986

-0.001026617

-0.002168398

0.004293815

-0.000344168

-0.003167299

0.001213783

-0.00226332

0.001206637

0.001952057

0.014251449

-0.006183163

-0.004371879

-0.015441065

0.010409496

142

11/9/2016

11/10/2016

11/11/2016

11/14/2016

11/15/2016

11/16/2016

11/17/2016

11/18/2016

11/21/2016

11/22/2016

11/23/2016

11/24/2016

11/25/2016

11/28/2016

11/29/2016

11/30/2016

12/1/2016

12/2/2016

12/5/2016

12/6/2016

12/7/2016

12/8/2016

12/9/2016

12/13/2016

12/14/2016

5478.034

5444.041

5380.641

5194.927

5121.478

5112.496

5180.482

5195.076

5150.826

5140.658

5192.346

5179.222

5097.108

5111.424

5108.752

5148.908

5168.634

5207.918

5239.897

5279.984

5272.1

5268.239

5297.55

5296.192

5287.193

5414.321

5450.306

5231.971

5115.739

5078.501

5185.465

5193.015

5170.109

5148.319

5204.674

5211.996

5107.623

5122.104

5114.572

5136.667

5148.91

5198.755

5245.956

5268.308

5272.965

5265.368

5303.734

5308.126

5293.619

5262.817

-0.006602446

0.041730918

0.022720554

0.007332438

-0.020627633

-0.001453932

0.004430516

0.004232457

-0.010827764

-0.001404887

0.020434759

-0.00282715

0.001472699

-0.004301469

-0.002377817

-0.00958782

-0.00899763

-0.004242738

-0.000883135

0.001442763

-0.007233719

-0.000827428

0.002740438

0.005852806

0.001609154

143

12/15/2016

12/16/2016

12/19/2016

12/20/2016

12/21/2016

12/22/2016

12/23/2016

12/27/2016

12/28/2016

12/29/2016

5230.565

5260.126

5224.071

5179.182

5179.026

5114.397

5036.288

5028.356

5140.136

5205.271

5254.362

5231.652

5191.912

5162.477

5111.392

5042.87

5027.704

5102.954

5209.445

5302.566

0.004340878

0.007654164

0.005701731

0.009994334

0.013587892

0.003016489

-0.01474636

-0.020441856

-0.017561516

0.001105399

144

HASIL OLAHAN SPSS

METODE SHARPE

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana

b

. Enter

a. Dependent Variable: Sharpe

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .631a .399 .343 2.59934 2.099

a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana

b. Dependent Variable: Sharpe

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 241.959 5 48.392 7.162 .000b

Residual 364.854 54 6.757

Total 606.814 59

a. Dependent Variable: Sharpe

b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana

145

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

x1 .975 1.025

turnover ratio .870 1.150

expense ratio .711 1.406

ukuran reksadana .302 3.311

umur reksadana .347 2.880

a. Dependent Variable: Sharpe

146

147

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.48675973

Most Extreme Differences Absolute .065

Positive .065

Negative -.060

Test Statistic .065

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .13067

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 31

Z .000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Median

148

HASIL OLAHAN SPSS

METODE TREYNOR

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana

b

. Enter

a. Dependent Variable: treynor

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .634a .402 .346 2.57214 2.140

a. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana

b. Dependent Variable: treynor

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 239.753 5 47.951 7.248 .000b

Residual 357.259 54 6.616

Total 597.012 59

a. Dependent Variable: treynor

b. Predictors: (Constant), umur reksadana, x1, expense ratio, turnover ratio, ukuran reksadana

149

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

x1 .975 1.025

turnover ratio .870 1.150

expense ratio .711 1.406

ukuran reksadana .302 3.311

umur reksadana .347 2.880

a. Dependent Variable: treynor

150

151

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 2.46073842

Most Extreme Differences Absolute .066

Positive .066

Negative -.052

Test Statistic .066

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .03808

Cases < Test Value 30

Cases >= Test Value 30

Total Cases 60

Number of Runs 35

Z 1.042

Asymp. Sig. (2-tailed) .298

a. Median