analisis pengaruh corporate social...

84
ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2015-2017 Oleh: Ade Fitri Khoerunisa NIM: 1112046100077 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

    TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI

    INDONESIA TAHUN 2015-2017

    Oleh:

    Ade Fitri Khoerunisa

    NIM: 1112046100077

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1440 H/ 2019 M

  • ii

    ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

    TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DI

    INDONESIA TAHUN 2015-2017

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

    Oleh :

    Ade Fitri Khoerunisa

    NIM: 1112046100077

    Pembimbing

    AM. HASAN ALI, M.A.

    NIP. 19751201 200501 1 005

    JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

    1440 H/ 2019

  • iii

    LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

    Hari ini telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas nama :

    1. Nama : Ade Fitri Khoerunisa

    2. NIM : 1112046100077

    3. Jurusan : Perbankan Syariah

    4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)

    Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Tahun 2015-2017

    Setelah Mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

    bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

    tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Jakarta, 27 Agustus 2019

    PANITIA UJIAN :

    Ketua : AM. Hasan Ali, M.A (........................................)

    NIP. 19751201 200501 1 005

    Sekretaris : Dr. Abdurrauf, Lc., M.A (........................................)

    NIP. 19731215 200501 1 002

    Pembimbing : AM. Hasan Ali, M.A . (........................................)

    NIP. 19751201 200501 1 005

    Penguji I : Ahamad Chairul Hadi, M.A.. (........................................)

    NIP. 19720531 200710 1 002

    Penguji II : Mohamad Mujibur Rohman, M.A. (........................................)

    NIP. 19760408 200710 1 001

  • iv

    LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

    satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S-1) di Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

    sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

    merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

    sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    Jakarta, Agustus 2019

    Ade Fitri Khoerunisa

  • v

    ABSTRACT

    This aims of this research is to examine the influence of Corporate Social

    Responsibility (CSR)to the financial performance of sharia banks in Indonesia

    (2015-2017 period).

    The research uses secondary data on financial statement or annual reports

    that have been published by research sample during the period 205 to 2017. This

    research is quantitative research using panel data regression with software program

    eviews 9.0. This research uses variable dependent is the financial performance and

    variable independent is CSR.

    The result of this research show that there is significant influence between

    CSR of investmen and financial indicator (x1), CSR of labor indicator (x3), CSR of

    social indicator (x4), CSR of organizational governance indicator (x6) with Return

    On Equity (ROE).

    Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), Return On Equity (ROE)

  • vi

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social

    Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia

    periode 2015-2017.

    Penelitian ini menggunakan data sekunder laporan keuangan atau laporan

    tahunan yang telah di publikasikan sampel penelitian selama periode 2015-2017.

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data panel dengan

    program eviews 9.0. Penelitian ini menggunakan variabel dependen kinerja keuangan

    dan variabel independen adalah Corporate Social Responsibility (CSR).

    Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara

    CSR indikator keuangan dan investaasi (x1), CSR indikator tenaga kerja (x3), CSR

    indikator sosial (x4), CSR indikator tata kelola perusahaan (x6) dengan Return On

    Equity (ROE).

    Kata kunci : Corporate Social Responsibility (CSR), Return On Equity (ROE)

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Assalamu‟alaikum Wr.Wb

    Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

    Yang Maha Penyayang karena berkat limpahan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya.

    Washalawatu wasalamu‟ala rasulillah senantiasa tercurahkan kepada Baginda

    Rasulullah Muhamad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya serta ummatnya

    sepanjamg zaman. Penulisan skripsi yang berjudul “PENGARUH CORPORATE

    SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KINERJA KEUANGAN

    BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA” ditunjukan sebagai salah satu syarat

    untuk menyelesaikan studi strata 1 (S-1) dan memperoleh gelar sarjana ekonomi

    (S.E) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagiaan

    yang tidak ternilai bagi penulis sehingga dapat mempersembahkan skripsi ini untuk

    orang-orang yang penulis sayangi dan semua pihak yang terkait yang telah

    membantu dalam penyusunan skripsi ini.

    Tanpa penulis lupakan bahwa keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi

    ini adalah atas berkat bimbingan, dukungan ,doa ,dan saran-saran dari berbagai

    pihak. Tanpa partisipasi mereka, upaya penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tentu

    akan terasa lebih sulit terwujud. Oleh karena itu, penulis secara khusus

    menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada:

    1. Bapak Dr. Ahmad Tholabi, Kharlie, S.H.,MA.,M.H dekan Fakultas Syariah

    dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE.,Ak.,M.Si.,CA,QIA.,BKP.,CRMP dekan Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

  • viii

    3. Bapak AM Hasan Ali, M.A dan bapak Abdurrauf, Lc.,M.A. selaku ketua dan

    sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan

    Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi

    Perbankan Syariah dan Ibu Yuke Rahmawati,MA. selaku sekretaris Program

    Studi Perbankan Syariah.

    5. Bapak AM Hasan Ali, M.A, selaku dosen pembimbing yang tiada hentinya

    membimbing penulis dan meluangkan waktu demi terselesaikannya skripsi

    ini.

    6. Bapak Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, M.A., selaku dosen pembimbing

    akademik yang tiada hentinya membimbing penulis dan meluangkan waktu

    demi terselesaikannya skripsi ini.

    7. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum khususnya prodi Muamalat yang

    tidak bisa disebutkan satu per satu tanpa menghilangkan rasa hormat saya,

    yang telah membagi ilmu bermanfaat dan berbagai arahan kepada penulis

    selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

    Hidayatullah.

    8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Utama, Perpustakaan Fakultas Syariah dan

    Hukum, dan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

    Hidayatullah yang telah memberikan fasilitas bagi penulis memperoleh

    berbagai informasi dan referensi-referensi selama penulisan skripsi.

    9. Pimpinan dan staff Akademik Fakultas Syariah dan Hukum, yang telah

    membantu penulis mengurus segala kebutuhan surat menyurat dan

    administrasi mengenai penulisan skripsi.

    10. Terimakasih yang amat sangat untuk orang terkasih yaitu ibunda tercinta ibu

    Warni atas kasih sayang, perhatian, dan do‟a dan selalu memberikan motivasi

    serta dukungan untuk penulis. Semoga selalu di ridhoi Allah dan kelak

    penulis dapat membahagiakan beliau. Aamiin.

  • ix

    11. Terima kasih untuk kakak-kakak tersayang terutama kakak saya Yayat

    Maryati atas perhatian, do‟a serta dukungan dan motivasi untuk penulis.

    12. Sahabat-sahabat seperjuangan Dhini Fadhillah, Dwi Purwati, Nurul

    Khasanah, Lupita Parameswari, dan Widya Eka Larasati, Terimakasih atas

    kebersamaannya dan saling mensupport satu sama lain dan selalu menemani

    penulis disaat suka maupun duka selama perkuliahan.

    13. Teman-teman Perbankan Syariah angkatan 2012 terutama PS B 201, teman-

    teman KKN Rise, Terimaksih telah menjadi bagian dalam masa perkuliahan.

    Semoga silaturahmi kita tetap terjaga.

    14. Dan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi atas

    penyelesaiian skripsi ini baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis

    sebutkan satu per satu. Terimakasih yang sebesar-besarnya semoga Allah

    SWT, mencatat sebagai amal kebaikan dan membalasnya dengan yang lebih

    baik.

    Penulis sadar bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna,

    oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

    Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya, khususnya

    bagi penulis sendiri.

    Jakarta, Agustus 2019

    Penulis

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

    LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................. iii

    LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iv

    ABSTRACT .......................................................................................................... v

    ABSTRAK ........................................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

    DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 7

    C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 7

    D. Perumusan Masalah.................................................................................... 8

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 8

    F. Review Studi Terdahulu ............................................................................. 9

    G. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 13

    H. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 13

    I. Sistematika Penulisan .................................................................................. 14

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori ........................................................................................... 16

    1. Teori Stakeholder ( Stakeholder Theory) ............................................... 16

    2. Corporate Social Responsibility (CSR) ................................................. 16

    a. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) ........................... 16

    b. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR) ................... 17

    c. Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR) ................................ 20

    d. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR) ............................... 21

    e. Corporate Social Responsibility dalam Pandangan Islam ................. 22

  • xi

    3. Islamic Social Reporting (ISR) ................................................................... 25

    a. Pengertian Islamic Social Reporting (ISR) ............................................. 25

    b. Indikator Pengungkapan ISR .................................................................. 26

    4. Kinerja Keuangan Perusahaan .................................................................... 27

    5. Profitabilitas ................................................................................................ 28

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 30

    B. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 30

    C. Definisi Operasional Variabel .................................................................... 30

    1. Variabel Dependen ................................................................................. 31

    2. Variabel Independen .............................................................................. 34

    D. Metode Analisis Data ................................................................................. 35

    1. Statistik Deskriptif ................................................................................. 35

    2. Model Regresi Data Panel ...................................................................... 35

    a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square) ......................... 36

    b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)................................................ 36

    c. Pendekatan Efek Random (Random Effect) ....................................... 36

    3. Pengujian Model .................................................................................... 36

    a. Uji Chow ............................................................................................ 36

    b. Uji Haussman ..................................................................................... 37

    4. Uji Hipotesis .......................................................................................... 38

    a. Uji Hipotesis Secara Simulttan (Uji f) ............................................... 38

    b. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) .................................................... 39

    c. Koefisien Determinasi ........................................................................ 40

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Analisis Deskriptif...................................................................................... 41

    B. Penentuan Model Regresi Panel ................................................................. 42

    1. Uji Chow ................................................................................................ 42

    2. Uji Haussman ......................................................................................... 43

  • xii

    C. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 43

    1. Uji Normalitas ........................................................................................ 43

    2. Uji Non-Muitikolinearitas ...................................................................... 44

    3. Uji Non-Heteroskedastisitas................................................................... 44

    4. Uji Non-Autokorelasi ............................................................................. 45

    D. Uji Hipotesis ............................................................................................... 47

    1. Uji Determinasi ...................................................................................... 47

    2. Uji f ........................................................................................................ 48

    3. Uji t ........................................................................................................ 50

    E. Persamaan Model Regresi .......................................................................... 52

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 54

    B. Saran ........................................................................................................... 55

    DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57

    DAFTAR LAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1 Indeks ISR Berdasarkan Tingkat Pengungkapan 2015-2017 ............... 4

    Tabel 1.2 Review Studi Terdahulu ....................................................................... 9

    Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif ...................................................................... 41

    Tabel 4.2 Hasil Uji Chow ..................................................................................... 42

    Tabel 4.3 Uji Haussman ....................................................................................... 43

    Tabel 4.4 Uji Normalitas ...................................................................................... 44

    Tabel 4.5 Uji Non-Multikolinearitas .................................................................... 44

    Tabel 4.6 Uji Non-Heteroskedastisitas ................................................................. 45

    Tabel 4.7 Uji Non-Autokorelasi ........................................................................... 45

    Tabel 4.8 Uji Determinasi .................................................................................... 47

    Tabel 4.9 Uji f ...................................................................................................... 48

    Tabel 4.10 Uji t ..................................................................................................... 50

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak sosial yang

    ditimbulkan perusahaan dari proses produksinya. Hal ini menimbulkan tuntutan

    kepada perusahaan agar memperhatikan dampak sosial yang timbul dan bagaimana

    mengatasinya. Tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya sebatas peduli

    lingkungan saja, akan tetapi juga kepada seluruh pemangku kepentingan diantaranya

    karyawan, pelanggan, kreditor, pemegang saham, dan komunitas. Tanggung jawab

    sosial atau yang sering disebut Corporate Social Responsibility (CSR)

    Corporate Social Responsibility merupakan proses pengkomunikasian dampak

    sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus

    yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan. Disamping itu

    definisi Corporate Social Responsibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu

    organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan

    dan sosial ke dalam operasionalnya dan interaksinya dengan stakeholder yang

    melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum.1

    Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap komunitas yang

    berkaitan dengan kegiatan operasional bisnisnya meliputi aspek ekonomi (profit),

    sosial (people), dan lingkungan (planet) atau biasa disebut triple bottom line

    (3P),yang diwujudkan dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini

    tersebut berarti bahwa CSR adalah bentuk kepedulian perusahaan yang menyisihkan

    sebagian keuntungan (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan

    lingkungan (planet).2

    1 Wijayanti Tri Feb, “ Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja

    Keuangan Perusahaan,”Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh (2011): h.3. 2 Khusnul Fauziah dan Prabowo Yudho J, “Analisis Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

    Perbankan Syariah di Indonesia berdasarkan Islamic Social Reporting Index”, Jurnal Dinamika

    Akuntansi, Vol 5, No.1, (Maret 2013), pp.12-20, h.13.

  • 2

    Di Indonesia, kesadaran mengenai CSR ini terlihat dari makin banyaknya

    perusahaan yang mengungkapkan isu CSR dalam laporan keuangan tahunan maupun

    press release lainnya.3 Pemerintah pun mengakomodirnya dengan mengeluarkan

    Undang-undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas

    Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan

    serta dalam pembangunan ekonomi bekelanjutan guna meningkatkan kualitas

    kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas

    setempat, maupun masyarakat pada umumnya.4 Perusahaan yang mengelola atau

    operasionalnya terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA) diwajibkan melaksanakan

    CSR sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia nomor 40 Tahun 2007.5

    Sedangkan perbankan adalah perusahaan yang mengelola atau operasionalnya terkait

    dengan jasa yang pertumbuhannya semakin meningkat.

    Eksistensi Perbankan Syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak

    lahirnya Undang-Undang No 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang

    memberikan landasan dan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Bahkan

    berdasarkan hasil survey dari Islamic Finance Country Index dari Global Islamic

    Finance Report, industri keuangan syariah di Indonesia telah menorehkan prestasi

    dengan menempati peringkat keempat industri keuangan syariah dunia yang dinilai

    dari ukuran-ukuran tertentu yang bervariasi, seperti jumlah lembaga keuangan

    syariah, besarnya volume industry, edukasi dan budaya, serta kelengkapan

    infrastruktur.6

    Mengingat pentingnya peranan bank syariah di Indonesia, maka penting bagi

    bank syariah untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan

    transaksi di Bank Syariah. Bank Syariah juga harus berperan aktif dalam

    3 Soraya Fitria dan Dwi Hartanti, “Islam dan Tanggung Jawab Sosial: Studi Perbandingan

    Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Indeks dan Islamic Social Reporting Indeks”,

    Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, (2010), h.2. 4 Undang-undang Republik Indonesia nomor 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas bab 1

    pasal 1 butir ke-3. Tersedia: www.hukumonline.com. (diambil 08 Februari 2019). 5 Rahmatullah, Panduan Praktis Pengelolaan CSR,(Agro, Yogjakarta, 2011), h. 18.

    6 Biro Riset Infobank. 2011. Rating 120 Bank di Indonesia per Desember 2009-2010.Majalah

    Infobank, No.387:26-31.

  • 3

    membangun dinamika di masyarakat dengan mengalokasikan dananya melalui

    Corporate Social Responsibility guna memberikan kesan positif pada benak

    masyarakat. Perusahaan akan berhasil apabila tidak hanya memperhatikan profitnya

    saja namun memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan peduli terhadap

    lingkungannya.7

    Perusahaan yang bertanggung jawab pada lingkungan, akan mendapatkan

    banyak manfaat, salah satunya adalah peningkatan reputasi (brand image). Bagi

    perusahaan, reputasi atau citra korporat merupakan aset yang paling utama dan

    tak ternilai harganya, karena citra korporat akan mempengaruhi loyalitas

    konsumen. Oleh karena itu segala upaya, daya, dan biaya digunakan untuk

    memupuk, merawat, serta menumbuh kembangkannya. Selain itu, CSR juga dapat

    membuka akses untuk investasi dan pembiayaan bagi perusahaan, karena para

    investor ini sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada

    perusahaan yang telah melakukan CSR. Demikian juga penyedia dana, seperti

    perbankan, lebih memprioritaskan pemberian bantuan dana pada perusahaan yang

    melakukan CSR.8

    Untuk menunjukkan bahwa perusahaan adalah warga dunia bisnis yang baik

    maka perusahaan dapat membuat pelaporan atas dilaksanakannya beberapa

    standar CSR termasuk dalam hal akuntabilitas atas standar AA1000 berdasarkan

    laporan sesuai standar John Elkington yaitu laporan yang menggunakan dasar

    Triple Bottom Line (3BL).

    Pengukuran Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan yang

    menjalankan sistem konvensional dilakukan dengan Corporate Social Responsibility

    (CSR) Disclosure yang mengacu pada Global Reporting Initiatif (GRI) Index.

    Haniffa (2002) mengenalkan konsep Islamic Social Reporting (ISR), hal ini

    7 Dewi Ayu Masruroh dan Ade Sofyan Mulazid, Analisa Pengaruh Size Perusahaan,Capital

    Adequacy Ratio (CAR),Non Performing Financing (NPF), Return On Asset (ROA), Financing Deposit

    Ratio (FDR) Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Umum Syariah di

    Indonesia Periode 2012-2015, Human Falah, Volume 4. No 1 Januari-Juni 2017. 8 Andreas Lako, Dek Onstruk si CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan Akuntansi

    (Jakarta: Erlangga, 2011)., h. 137

  • 4

    disebabkan Haniffa (2002) melihat adanya keterbatasan pada kerangka pelaporan

    sosial yang dilakukan lembaga keuangan konvensional. Haniffa (2002) merasa perlu

    membuat kerangka pelaporan berdasarkan prinsip syariah untuk membantu

    perusahaan yang menjalankan prinsip syariah dalam memenuhi kewajiban terhadap

    Allah serta kepada umat Islam secara umum.9

    Othman dan Thani (2010) mengembangkan kerangka Haniffa (2002) pelaporan

    berdasarkan prinsip syariah atau dikenal dengan Islamic Social Reporting (ISR)

    Indeks. Islamic Social Reporting (ISR) Indeks merupakan item-item standard

    Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditetapkan oleh Accounting and

    Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI). Islamic Social

    Reporting (ISR) indeks diharapkan memberikan suatu alternatif konstribusi yang

    baru bagi perusahaan secara Islami dan bisa menjadi suatu jembatan antara dunia dan

    akhirat untuk meningkatkan kesadaran manusia pada kegiatan duniawi yang terkait

    dengan kehidupan di akhirat nanti. Islamic Social Reporting (ISR) indeks dibagi

    menjadi 6 tema yang terdiri dari keuangan dan investasi, produk dan jasa, karyawan,

    sosial, lingkungan dan tata kelola perusahaan. Setiap tema terdiri dari item-item

    menjadi tolak ukur dalam pengkuran konten setiap tema tersebut.10

    Tabel 1.1

    Indeks ISR Berdasarkan Tingkat Pengungkapan Pada Tahun 2015-2017

    No Tema Pengungkapan 2015 2016 2017

    1 Tata Kelola Perusahaan 100% 100% 100%

    2 Karyawan 80% 82% 83%

    3 Masyarakat 73% 77% 80%

    4 Produk dan Jasa 75% 75% 75%

    5 Keuangan dan Investasi 67% 67% 67%

    9 Ros Haniffa.2002. Social Reporting Disclosure : an Islamic Perspective. Indonesian

    Mnagement and Accounting Research. Volume 1 No. 2. 10

    Othman, Rohana dan Azlan Md Thani.2010.“ Islamic Social Reporting of Listed

    Companies In Malaysia”, International Business & Ekonomics Research Junal.

  • 5

    6 Lingkungan 38% 38% 38

    Sumber : Diolah penulis

    Tabel 1.1 menunjukan bahwa pengungkapan tentang aspek tema dalam indeks

    ISR pada Bank Umum Syariah tahun 2015-2017 yaitu tema Tata Kelola Perusahaan

    dengan jumlah penilaian 100% yang diungkapkan oleh perbankan syariah sedangkan

    pengungkapan yang terendah yaitu tema Lingkungan Hidup dengan penilaian 38%

    dengan sangat kurang diungkapkan oleh Bank Umum Syariah di Indonesia.

    Hasil dari pengungkapan CSR berdasarkan indeks ISR pada Bank Umum

    Syariah terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya. Pada tahun 2015 Bank

    Umum Syariah yang dianggap telah baik dalam pengungkapan CSR berdasarkan

    indeks ISR sebanyak 4 Bank Syariah yaitu, Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah

    Mandiri, Bank Negara Indonesia dan Bank Central Asia Syariah. Dengan

    memperoleh predikat sangat informatif. Sedangkan pada tahun 2016-2017

    mendapatkan hasil yang sama, yaitu terdapat 4 Bank Syariah yang dianggap sudah

    baik dalam pengungkapan CSR berdasarkan indeks ISR.

    Pengukuran kinerja CSR yang dilakukan melalui laporan tahunan perusahaan.

    Perusahaan membuat laporan pertanggungjawaban di setiap tahunnya sebagai

    cerminan kinerja perusahaan di tahun itu kepada investor. Laporan tahunan juga

    berfungsi sebagai alat untuk menarik investor supaya menanamkan modalnya pada

    perusahaan. Dalam laporan tersebut terdapat laporan kinerja keuangan perusahaan.

    Laporan kinerja keuangan adalah gambaran dari kondisi keuangan suatu perusahaan

    pada periode tertentu. Dalam CSR terdapat banyak faktor yang dapat mempemgaruhi

    pengungkapan laporan CSR, salah satunya adalah kinerja keuangan. Penilaian

    kinerja keuangan dapat dilakukan melalui analisis-analisis rasio yang diantaranya

    adalah analisis rasio profitabilitas.11

    11

    Deni Purnaningsih. 2018. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI), Skripsi

    Universitas Islam Indonesia.

  • 6

    Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh

    mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

    pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.12

    Untuk menganalisis kinerja

    keuangan suatu perusahaan dapat melakukan review terhadap data laporan

    keuangan, review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang

    sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum

    dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut

    dapat dipertanggungjawabkan.13

    Untuk menentukan kinerja keuangan, maka akan digunakan laporan

    keuangan dengan Ratio Profitabilitas (profitability Ratio), gunanya untuk mengukur

    tingkat efektifitas pengelolaan (menajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh

    jumlah keuntungan yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Semakin baik

    rasio profitablitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya

    memperoleh keuntungan perusahaan.14

    ROE (Return On Equity) merupakan kemampuan perusahaan dalam

    menghasilkan laba dengan modal sendiri. Rasio ROE (Return On Equity)

    menunjukkan efesiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin

    baik artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, begitu pula sebaliknya.

    Perbankkan adalah perusahaan yang bergerak dalam jasa, yang menggunakan

    modalnya (ROE) untuk melakukan CSR, perbankan yang jelas memiliki ruang

    lingkup bisnis berbeda dengan ruang lingkup bisnis lainnya, karena seperti kita

    ketahui perbankkan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki

    kelebihan dana (surplus financial) dengan mereka yang memiliki kekurangan

    dana (defisit financial), dan bank bertugas untuk menjembatani keduanya.15

    12

    Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan,( Bandung:Alfabeta,2014), h. 2 13

    Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan, h. 3-4 14

    Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan, h. 68 15

    Lukman Syamsuddin, Menejemen Keuangan Perusahaan ,(Jakarta: Rajawali Pers, 2011),h.3

  • 7

    Dari pemaparan di atas dapat diambil gambaran, bagaimana pengungkapan CSR

    terhadap kinerja keuangan. Untuk itu penulis tertarik untuk mengangkat ke dalam

    penelitian yang berjudul: “Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility

    (CSR) Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia.” dengan

    alasan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)

    berdasarkan tema pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) indeks berpengaruh

    langsung atau tidak langsung terhadap kinerja keuangan.

    B. Identifikasi Masalah

    1. Pengungkapan CSR syariah telah dikeluarkan oleh AAOIFI dan

    dikembangkan oleh beberapa peneliti yaitu Islamic Social Reporting, namun

    belum banyak diungkapkan dalam laporan tahunan bank syariah.

    2. Standar pelaporan CSR syariah yang belum baku menjadikan pelaporan CSR

    perbankan syariah menjadi tidak seragam. Pengungkapan CSR berdasarkan

    perspektif islam seharusnya berbeda dengan perspektif konvensional karena

    jenis yang perlu disajikan pun berbeda.

    3. Pengembalian modal dalam aktivitas operasi perusahaan atau return on equity

    (ROE) yang rendah dapat menurunkan citra perusahaan oleh investor karena

    menunjukkan perusahaan dalam kondisi negatif atau rugi.

    C. Pembatasan Masalah

    Agar penelitian ini lebih fokus, terarah dan tidak meluas peneliti membatasi

    masalah yang ada pada tugas akhir ini. Adapun batasan-batasan tersebut adalah :

    1. Hanya membahas pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)

    berdasarkan Islamic Social Reporting (ISR) indeks pada kinerja keuangan Bank

    Umum Syariah di Indonesia tidak membahas faktor-faktor lain yang dapat

    mempengaruhi kinerja keuangan selain Corporate Social Responsibility (CSR).

    2. Penelitian hanya pada Bank Umum Syariah (BUS) dengan rentang waktu dari

    2015-2017 dengan menggunakan ROE sebagai indikator kinerja keuangan.

  • 8

    3. Analisis penelitian menggunakan regresi panel dengan bantuan aplikasi

    eViews. Data yang dikumpulkan, disusun sesuai dengan teknik input dan teknik

    analisis data.

    D. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di jelaskan maka

    dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu :

    1. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) berdasarkan

    indeks ISR terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah tahun 2015-

    2017.

    2. Apakah Corporate Social Responsibility (CSR) bepengaruh langsung atau

    tidak langsung terhadap Return On Equity (ROE).

    E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    1. Tujuan penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social

    Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan Bank Umum Syariah tahun

    2015-217 yang diproyeksikan melalui Return On Equity (ROE).

    2. Manfaat penelitian

    a. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan

    perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan

    dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan memberikan

    konstribusi empiris dalam penelitian tentang penerapan tanggung jawab

    sosial Bank Umum Syariah dan pengaruhnya terhadap kinerja keuangan

    b. Manfaat praktis

    1) Bagi perusahaan, dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang

    pentingnya pertanggungjawaban social untuk diungkapkan di dalam

    laporan perusahaan dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan

    kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada

    lingkungan sosial.

  • 9

    2) Bagi masyarakat, akan memberikan kesadaran bahwa masyarakat

    dapat berperan sebagai pengontrol atas perilaku-perilaku perusahaan dan

    juga semakin meningkatkan kesadaran mereka akan hak-hak yang harus

    diperoleh.

    3) Bagi Akademisi, akan memberikan tambahan referensi dan

    sebagai acuan untuk melukukan penelitian lebih lanjut.

    F. Review Studi Terdahulu

    Tabel 1.2

    Review Studi Terdahulu

    NO Penulis/Tahun/Judul Hasil Penelitian Pembeda

    1. Ibnu Dipraja Mahasiswa

    Universitas Dian

    Nuswantara tahun 2014.

    “Pengaruh Corporate

    Social Responsibility

    Terhadap Kinerja

    Keuangan (Studi empiris

    pada perusahaan

    manufaktur yang terdaftar

    di BEI periode 2010-2012)”

    Dari penelitian tersebut

    diperoleh bahwa : Lingkungan

    dan Energi tidak berpengaruh

    signifikan terhadap ROA

    Ketenagakerjaan tidak

    berpengaruh signifikan

    terhadap ROA, Produk dan

    konsumen berpengaruh

    signifikan terhadap ROA,

    Kemasyarakatan berpengaruh

    signifikan terhadap ROA.

    Dalam penelitian ini, penulis

    membahas tentang pengaruh

    Corporate Social

    Responsibility Terhadap

    Kinerja Keuangan pada 11

    bank umum syariah dengan

    rasio profitabilitas yang

    digambarkan ROE sedangkan

    pada penelitian sebelumnya

    menggunakan perusahaan

    manufaktur yang terdaftar di

    BEI.

    2. Deni Purnaningsih

    Mahasiswa Universitas

    Islam Indonesia 2018.

    “Pengaruh Corporate

    Social Responsibility

    Dari penelitian ini terdapat

    variabel Social Responsbility

    (CSR) seagai variabel

    independen dan Return on

    Equity (ROE), Return on

    Penelitian tersebut dilakukan

    pada perusahaan manufaktur

    dan teknis analisisnya

    menggunakan analisis regresi

    multivariate. Berbeda dengan

  • 10

    Terhadap Kinerja

    Keuangan Pada

    Perusahaan Manufaktur

    Yang Terdaftar Di Bursa

    Efek Indonesia (BEI).”

    Asset (ROA) dan Return on

    Sales (ROS) sebagai variabel

    dependen diolah

    menggunakan analisis regresi

    multivariate. Hasilnya

    Corporate Social

    Responsbility (CSR)

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap kinerja

    keuangan perusahaan yang

    diukur dengan Return on

    Equity (ROE), Return on

    Asset (ROA), dan

    berpengaruh negatif terhadap

    Return on Sales (ROS).

    penelitian yang akan dilakukan

    yaitu dilakukan pada Bank

    Umum Syariah dan

    menggunakan teknik analisis

    regresi data panel dengan

    bantuan eViews.

    3. Kamaludin Mahasiswa

    UIN Syarif Hidayatullah

    Jakarta,2010“Pengaruh

    Pengungkapan Corporate

    Social Responsibility

    Terhadap Profitabilitas dan

    Reputasi Perusahaan)”

    studi empiris pada

    perusahaan yang terdaftar di

    BEI

    dari penelitian ini diperoleh

    bahwa CSR berpengaruh

    positif terhadap ROA , CSR

    berpengaruh secara

    signifikan terhadap ROE, dan

    penelitian ini juga

    menunjukkan CSR

    berpengaruh secara

    signifikan terhadap reputasi

    (harga saham).

    Penelitian ini menggunakan

    ROE sebagai rasio

    profitabilitas dan objek yang

    diteliti adalah 11 bank umum

    syariah di Indonesia sedangkan

    penelitian sebelumnya

    menggunakan perusahaan yang

    terdaftar di BEI. Penelitian ini

    menggunakan indeks Islamic

    Social Reporting sebagai

    pedoman pengungkapan

    Corporate Social

    Responsibility sedangkan

  • 11

    penelitian sebelumnya

    menggunakan indeks Global

    Reporting Initiative sebagai

    pedoman pengungkapan

    Corporate Social

    Responsibility.

    4. Pristya Utami(2017),

    melakukan penelitian

    dengan judul “Pengaruh

    Pengungkapan Corporate

    Sosial Responsibility

    Terhadap Kinerja

    Keuangan Perusahaan High

    Profile Terbuka Di

    Indonesia.”

    Dari penelitian ini terdapat

    variabel Return on Assets

    (ROA), Return on Equity

    (ROE), dan Net Profit Margin

    (NPM) dengan menggunakan

    variabel kontrol yaitu Ukuran

    Perusahaan (Firm Size) dan

    Debt to Equity Ratio dianalisis

    menggunakan teknik analisis

    regresi linear berganda

    menggunakan E-Views.

    Hasilnya secara parsial

    menunjukkan bahwa

    pengungkapan Corporate

    Social Responsibility

    berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Return on

    Asset, Size berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap Return

    on Asset, dan Debt To Equity

    Ratio Berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap Return on

    Penelitian tersebut dilakukan

    untuk mengetahui pegaruh

    CSR terhadap kinerja

    keuangan perusahaan.

    Penelitian tersebut juga

    menggunakan variabel ROA,

    ROE dan CSR. sedangkan

    penelitian yang akan dilakukan

    hanya menggunakan ROE.

    Penelitian tersebut dilakukan

    pada perusahaan manufaktur

    dan teknis analisisnya

    menggunakan analisis regresi

    linier sederhana menggunakan

    E-Views. Berbeda dengan

    penelitian yang akan dilakukan

    yaitu dilakukan pada Bank

    Umum Syariah dan

    menggunakan teknik analisis

    regresi data panel dengan

    bantuan eViews.

  • 12

    Asset. Sedangkan hasil secara

    serempak menunjukkan bahwa

    pengungkapan Corporate

    Social Responsibility, Ukuran

    Perusahaan, Debt to Equity

    Ratio berpengaruh signifikan

    terhadap Return on Assets,

    Return on Equity dan Net

    Profit Margin pada perusahaan

    High Profile terbuka di

    Indonesia.

  • 13

    G. Kerangka Pemikiran

    Kerangka pemikiran dari masalah yang telah di rumuskan beserta pemecahannya

    pada penelitian ini akan digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 1.1

    Kerangka Pemikiran

    H. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis (hypo=sebelum; thesis=pernyataan, pendapat) adalah suatu

    pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui kebenarannya,

    tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris. Hipotesis

    memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan dan

    pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan “pernyataan tentang

    CSR, ROE Uji OLS Uji

    Statistik

    Uji Model Regresi Panel

    Analisis

    CEM

    REM

    FEM

    Normalitas Multikolinieritas Heteroskedastisit

    as Autokorelasi

    Deskriptif Determinasi

    Uji F Uji t

    Kesimpulan

  • 14

    harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel- variabel

    didalam persoalan.16

    Penggunaan hipotesis dalam penelitian karena hipotesis sesungguhnya

    hanya sekedar jawaban sementara terhadap hasil penelitian yang akan

    dilakukan. Dengan hipotesis, penelitian jelas arah pengujiannya dengan kata

    lain hipotesis membimbing peneliti dalam melaksanakan penelitian

    dilapangan baik sebagai objek pengujian maupun dalam pengumpulan data.17

    Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka penulis mengemukakan

    hipotesis penelitian ini yaitu:

    H1: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social Responsibility

    (CSR) (X) terhadap kinerja keuangan (Y) pada bank umum syariah tahun

    2015-2017.

    H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Corporate Social

    Responsibility (CSR) (X) terhadap kinerja keuangan (Y) pada bank umum

    syariah tahun 2015-2017.

    I. Sistematika Penulisan

    Teknis penulisan dalam skripsi ini menggunakan Buku Pedoman

    Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum

    Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sistematika

    penulisannya sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    16

    W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Grasindo,2000), h. 57 17

    Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Edisi Kedua, Surabaya,2004, h. 85

  • 15

    Pada bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah,

    mafaat dan tujuan, review studi terdahulu, kerangka pemikiran, hipotesis

    penelitian, dan sistematika penulisa

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Pada bab ini menguraikan tentang kajian teori tentang Corporate Social

    Responsibility (CSR), kinerja keuangn dan teori terkait lainnya

    BAB III METODE PENELITIAN

    Pada bab ini menguraikan tentang ruang lingkup penelitian. Metode

    pengumpulan data, variabel penelitian, dan teknis analisis data

    BAB IV HASIL ANALISIS DATA

    Pada bab ini akan dijelaskan analisis statistik deskriptif, uji asumsi kelasik, uji

    signifikasi, analanis regresi panel, dan pembahasan

    BAB V PENUTUP

    Pada bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan

    permasalahan yang telah dibahas sebelumnya, keterbatasan, dan saran.

  • 16

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)

    Teori Stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

    hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan

    manfaat bagi stakeholdernya ( pemegang saham, kreditor, konsumen, suplier,

    pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain). Dengan demikian keberadaan

    suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh

    stakeholder kepada perusahaan tersebut.18

    Perusahaan tidak hanya bertanggung jawab terhadap para pemilik dengan

    sebatas pada indikator ekonomi namun bergeser menjadi luas yaitu sampai

    pada ranah sosial kemasyarakatan dengan memperhitungkan faktor-faktor

    sosial, sehingga muncul istilah tanggung jawab sosial, fenomena seperti itu

    terjadi karena adanya tuntutan dari masyarakat akibat negatif externalities

    yang timbul serta ketimpangan sosial yang terjadi.19

    2. Corporate Social Responsibility (CSR)

    a. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)

    CSR merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk

    berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan

    memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada

    keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi,sosial, dan

    lingkungan.20

    Menurut The Word Business Council for Sustainable Development

    (WBCSD), Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial

    18

    Imam Ghozali dan Anis Charir, Teori Akuntansi,(Yogyakarta: Andi,2007), h.30 19

    Rizkia Anggita Sari, “Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social

    Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”,

    Jurnal nominal, Vol.1, No.1, (2012). h.127 20

    Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009),h.1

  • 17

    perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikan 14

    kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama

    dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas

    setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan

    dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk

    pembangunan.21

    Sementara World Bank mendefinisikan CSR:

    “the cimmitment of business to contribute to sustainable economic

    development working with employess and their representatives, the local

    community and society at large to improve quality of life, in ways that are

    both good for business and good for development”.22

    CSR merupakan komitmen bisnis dengan tujuan meemberikan

    kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerjasama

    antara karyawan dan perwakilan anggota, komunitas lokal yang bermanfaat

    bagi bisnis dan pembangunan yang berkelanjutan.

    Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

    daitur dalam UU No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74

    dimana pada butir pertama dijelaskan “Perseroan yang menjalankan kegiatan

    usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib

    melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Selain kewajiban yang

    telah diatur oleh undang – undang setiap perusahaan kini bersaing secara

    sehat untuk menciptakan citra yang baik di mata masing – masing baik

    konsumen serta masyarakat sekitarnya dan kegiatan CSR inilah yang

    biasanya digunakan pada praktisi PR dilapangan untuk menjadi senjata dan

    meningkatkan daya tarik perusahaan ditengah-tengah masyarakat.

    b. Ruang Lingkup Corporate Social Responsibility (CSR)

    21

    Melisa Syahnaz, “ Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan”, WBCSD Stakeholder Dialogue On Corporate Social Responsibility. The

    Netherlands, Sept. 6-8. 1998 : h.5. 22

    Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi Mandatory,h.20

  • 18

    Pada hakikatnya CSR adalah nilai atau jiwa yang melandasi aktivitas

    perusahaan secara umum, dikarenakan CSR menjadi pijakan kompeherensif

    dalam aspek ekonomi sosial, kesejahteraan dan lingkungan. Tidak etis jika

    nilai CSR hanya diimplementasikan untuk memberdayakan masyarakat

    setempat, disisi lain kesejahteraan karyawan yang ada didalamnya tidak

    terjamin atau perusahaan tidak disiplin dalam membayar pajak, suburnya

    praktik korupsi dan kolusi atau mempekerjakan anak.

    Dalam aspek lingkungan misalnya, terdapat perusahaan-perusahaan

    yang kontribusi dalam pencemaran terhadap alam, melakukan pemborosan

    energy dan bermasalah dalam limbah. Bagaimanapun semua aspek dalam

    perusahaan, baik ekonomi, sosial, kesejahteraan dan lingkungan tidak bisa

    lepas dari koridor tanggung jawab sosial perusahaan. Oleh karena itu dalam

    CSR tercangkup didalamnya empat landasan pokok yang antara satu dengan

    yang lainnya saling berkaitan, di antaranya:23

    a. Landasan pokok CSR dalam aktivitas ekonomi, meliputi:

    Kinerja keuangan berjalan baik

    Investasi modal berjalan baik

    Kepatuhan dalam pembayaran pajak

    Tidak terdapat praktik suap/korupsi

    Tidak ada konflik kepentingan

    Tidak dalam keadaan mendukung rezim yang korup

    Menghargai hak atas kemampuan intelektual/paten

    Tidak melakukan sumbangan politis/lobi

    b. Landasan pokok CSR dalam isu lingkungan hidup, meliputi:

    Tidak melakukan pencemaran

    Tidak berkontribusi dalam perubahan iklim

    23

    Rahmatullah ,Trianita Kurniawati, Panduan Praktis Pengelolaan CSR, 2011 : h.7-10

  • 19

    Tidak berkontribusi atas limbah

    Tidak melakukan pemborosan air

    Tidak melakukan praktik pemborosan energy

    Tidak melakukan penyerobotan lahan

    Tidak berkontribusi dalam kebisingan

    Menjaga keanekaragaman hayati

    c. Landasan pokok CSR dalam isu sosial, meliputi:

    Menjamin kesehatan karyawan atau masyarakat yang

    terkena dampak

    Tidak memperkerjakan anak

    Memberikan dampak positif terhadap masyarakat

    Melakukan proteksi konsumen

    Menjunjung keberanekaragaman

    Menjaga privasi

    Melakukan praktik derma sesuai dengan kebutuhan

    Bertanggung jawab dalam proses outsourching dan off-

    shoring

    Akses untuk memperoleh barang-barang tertentu

    dengan harga wajar

    d. Landasan pokok CSR dalam isu kesejahteraan, meliputi:

    Memberikan kompensasi terhadap karyawan

    Memanfaatkan subsidi dan kemudahan yang diberikan

    pemerintah

    Menjaga kesehatan karyawan

    Menjaga keamanan kondisi tempat kerja

    Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja

    Menjaga keseimbangan kerja/hidup

    Landasan di atas memberikan sebuah gambaran bahwa CSR

  • 20

    bukanlah hal yang parsial, melainkan suatu urusan yang

    kompeherensif. Tidak tepat jika perusahaan hanya focus pada aspek

    kesejahteraan karyawan dan ketidakseimbangan antara aspek lainnya.

    Oleh karena itu poin-poin di atas bisa dijadikan sebagai indikator

    sejauh mana keseriusan perusahaan dalam menerapkan CSR. Selain

    aspek di atas, kesungguhan perusahaan dalam menerapkan CSR bisa

    juga diukur dengan menggunakan indikator Piramida CSR. Tujuannya

    adalah untuk mengetahui berada pada tipe apa perusahaan dalam

    menerapkan CSR, apakah hanya fokus pada tanggung jawab secara

    ekonomi lalu menegasikan kebutuhan masyarakat local, baru pada

    tataran mematuhi aturan hukum, atau memang sudah berada dalam

    tingkat tertinggi yaitu tanggung jawab etis, mempraktikan CSR secara

    kompeherensif.

    c. Prinsip Corporate Social Responsibility (CSR)

    David menguraikan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial

    diantaranya yaitu :24

    1) Sustainibility, berkaitan dengan bagaimana perusahaan

    dalam melakukan aktivitas (action) tetap

    memperhitungakan sumber daya di masa depan.

    Keberlanjutan juga memberikan arahan bagaimana

    pengguna sumber daya sekaranng tetap memperhatikan dan

    memperhitungkan kemampuan generasi masa depan.

    Dengan demikian, sustainibility berputar pada keberpihakan

    dan upaya bagaimana society memanfaatkan sumber daya

    agar tetap memperhatikan generasi masa depan.

    2) Accountability, adalah upaya perusahaan terbuka dan

    bertanggung jawab atas aktivitas yang telah dilakukan.

    24

    Nor Hadi, Corporate Social Respnsibility, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2011) h.59

  • 21

    Akuntanbilitas dibutuhkan, ketika aktivitas perusahaan

    mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan eksternal.

    Konsep ini menjelaskan pengaruh kuantitatif aktivitas

    perusahaan terhadap pihak internal dan eksternal.

    3) Transparency, merupakan prinsip yang penting bagi pihak

    eksternal. Transparansi berperan mengurangi asimetri

    informasi, kesalahpahaman, khususnya informasi dan

    pertanggungjawaban berbagai dampak dari lingkungan.

    d. Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)

    Manfaat CSR bagi perusahaan antara lain :25

    1) Mempertahankan dan mendngkrak reputasi serta citra

    perusahaan.

    2) Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.

    3) Mereduksi risiko bisnis perusahaan

    4) Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha.

    5) Membuka peluang pasar yang lebih luas

    6) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan

    limbah.

    7) Memperbaiki hubungan dengan stakeholder

    8) Memperbaiki hubungan dengan regulator

    9) Meningkatka semangat dan produktivitas karyawan

    10) Peluang mendapatkan penghargaan

    25

    Hendrik Budi Untung, Corporate Social Responsibility, h.6-7

  • 22

    e. Corporate Social Responsibility dalam pandangan islam

    CSR dalam Islam dilandasi oleh keadilan yaitu keseimbangan

    antara hak pribadi dengan kewajiban serta tanggung jawabnya kepada

    orang lain atau antara kepentingan pribadi dengan mementingkan

    kepentingan orang lain. Islam mengakui sifat self interest manusia

    namun harus dilaksanakan dalam koridor keadilan dan kebaikan. Oleh

    sebab itu keseimbangan dan memperhatikan kepentingan orang lain

    serta kepentingan pribadi menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan

    dalam konsep CSR dalam Islam.

    Dalam islam adanya pertanggung jawaban sosial seperti

    tercantum dalam QS. Al Baqarah ayat 177:

    ن ٌَ ٌْ تُ ٍَْش اْنجِسَّ أَ ِخِس نَ َْ ِو ا ٌْ اْنٍَ ًَ ِ ٍَ ثِبَّللَّ ٍْ آَي ٍَّ اْنجِسَّ َي ِكنََٰ ًَ ْغِسِة ًَ اْن ًَ ْشِسِق ًَ ُجٌىَُكْى قِجََم اْن ًُ ٌا

    ٍَ َضبِكٍ ًَ اْن ًَ اْنٍَتَبَيىَٰ ًَ ًِي اْنقُْسثَىَٰ بَل َعهَىَٰ ُحجِِّو َذ ًَ آتَى اْن ًَ ٍَ اننَّجٍٍِِّ ًَ اْنِكتَبِة ًَ ََلئَِكِخ ًَ اْن جٍِِم ًَ ٍَ انضَّ اْث ًَ

    ب انصَّ ًَ ٌَ ثَِعْيِدِىْى إَِذا َعبىَُدًا ۖ ٌفٌُ ًُ اْن ًَ َكبحَ آتَى انزَّ ًَ ََلحَ أَقَبَو انصَّ ًَ قَبِة فًِ انسِّ ًَ ٍَ بئِهٍِ انضَّ ٍَ فًِ ًَ ثِِسٌ

    ٌَ تَّقٌُ ًُ ئَِك ىُُى اْنأًُنََٰ ًَ ٍَ َصَدقٌُا ۖ ئَِك انَِّرٌ

    ٍَ اْنجَأِْس ۗ أًُنََٰ ِحٍ ًَ اِء سَّ انضَّ ًَ اْنجَأَْصبِء

    “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu

    suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman

    kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi

    dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak

    yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan)

    dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba

    sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang

    yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang

    sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka

    itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-

    orang yang bertakwa”

  • 23

    Menjaga lingkungan dan meletarikannya, upaya untuk

    menghapuskan kemiskinan, mendahulukan sesuatu yang bermoral

    bersih daripada sesuatu yang bermoral kotor dan sikap jujur serta

    amanah merupakan prisip bisnis Islam yang berkaitan dengan

    penerapan CSR. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran. CSR yang

    diterapkan perusahaan harus menjamin pencapaian lima aspek (al-

    kulliyat al-khams) mendasar dalam maqasid syariah yaitu; jaminan

    pemenuhan normatif agama, jaminan keamanan jiwa, jaminan

    berfungsinya akal, jaminan terjaganya keberlangsungan

    hidup/keturunan, dan jaminan pencapaian dan keamanan harta.26

    Konsep CSR dalam aktivitas lingkungan pun di atur dalam Islam,

    seperti yang tercantum dalam QS. Al A‟raf ayat 56:

    ٍَ ِ قَِسٌٌت ِي َت َّللاَّ ًَ ٌَّ َزْح ًعب ۚ إِ ًَ طَ ًَ فًب ٌْ اْدُعٌهُ َخ ًَ ََل تُْفِضُدًا فًِ اْْلَْزِض ثَْعَد إِْصََلِحيَب ًَ

    ٍَ ْحِضنٍِ ًُ اْن

    “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi,

    sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya

    dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan

    dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada

    orang-orang yang berbuat baik.”

    Kaitannya dengan konsep maslahah, semua kegiatan bisnis

    harus ditujukan untuk mencapai maslahah, begitu pula dalam

    penerapan CSR. Maslahah ini mempunyai tingkatan berdasarkan

    prioritasnya. Tingkatan pertama adalah yang bersifat esensia

    dimana perusahaan harus menjamin dan melindungi kebutuhan

    esensial stakeholder (dari segi agama, diri, akal, keturunan dan

    harta) dan barang publik secara umum. Tingkatan kedua adalah

    26

    Firda Istiani.2015.Pengaruh Ukuran Bank, Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage Terhadap Pengungkapan Islamic Social Responsibility, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

  • 24

    perusahaan juga harus menjamin kebutuhan yang sifatnya

    pelengkap dalam rangka menghilangkan kesulitan. Contohnya

    memberikan kenaikan gaji yang memadai bagi para pegawai,

    kenyamanan tempat kerja, dan pelatihan secara berlanjut dalam

    rangka meningktkan kulitas pegawai. Tingkatan yang terahir adalah

    kebutuhan yang sifatnya menyempurnakan seperti program sosial

    dalam rangka meningkatkan kehidupan masyarakat luas,

    memberikan sumbangan bagi kaum yang membutuhkan, beasiswa

    bagi siswa miskin dan menyediakan informasi jelas dan benar yang

    semuanya merupakan bagian dari CSR.

    Dalam ayat tersebut pula mengindikasikan bahwa manusia

    tidak diperkenankan untuk melakukan kerusakan di bumi.

    Tanggung jawab memelihara dan melestarikan ciptaan Allah SWT

    merupakan wujud konsep akuntanbilitas dalam ekonomi Islam.

    Akuntanbilitas dimaksudkan untuk menghasilkan

    pengungkapan yang benar, adil dan transparan. Akuntanbilitas

    tidak hanya ditujukan kepada para pemangku kepntingan, tetapi

    juga kepada Allah SWT sebagai Dzat yang memiliki otoritas

    tertinggi dalam memberikan keberkahan dan kesuksesan.27

    Dari

    pemaparan di atas menunjukan bahwa Islam telah mengatur tentang

    prinsip-prinsip dasar yang terkandung dalam CSR.28

    Lebih jauh seputar CSR Islami, Othman, Thani dan Ghani

    (2009) melakukan penelitian mengenai praktek pelaporan CSR

    perusahaan syariah yang listed di bursa Malaysia, dan hasilnya

    memperlihatkan bahwa kebanyakan masih berada pada tahap

    27

    Abdussalam Mahmod Abu Tapanjeh,” Corporate Governance From The Islamic Perspective: A Comparative Analysis With OECD Principlies”, Critical Perspective on Accounting,

    no.20 (2009), h.563

  • 25

    konseptual. Hal ini dikarenakan belum adanya standar yang bisa di

    adopsi perusahaan dalam penerapan CSR syariah tersebut.29

    3. Islamic Social Reporting (ISR)

    a. Pengertian ISR

    Islamic Social Reporting dikemukakan oleh Haniffa (2002) dan

    berkembang secara terperinci oleh Othman et al, (2010).

    Pengembangan ISR disajikan dalam hal-hal yang terungkap pada

    Islamic Social Reporting Index (ISR Indeks). Indeks ISR merupakan

    tolak ukur pelaksanaan kinerja sosial syariah yang berisi kompilasi

    item-item syariah standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI

    (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial

    Instutition) yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh para

    peneliti mengenai mengenai item-item CSR yang seharusnya

    diungkapkan oleh suatu entitas Islam.

    Dalam perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan

    satu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai

    perusahaan. Sedangkan dalam ekonomi Islam, perusahaan akan

    menghasilkan pengungkapan yang benar dan adil serta transparan

    apabila memiliki akuntanbilitas terhadap Allah SWT. Konsep dasar

    akuntanbilitas Islam ini percaya bahwa seluruh sumber daya yang

    disediakan dan ditetapkan adalah untuk kemaslahatan manusia. Untuk

    itu, pengungkapan fakta keuangan harus berisi informasi yang benar

    dan akurat serta bebas untuk para pengguna laporan keuangan.30

    Penelitian dalam ranah CSR syariah umumnya menggunakan

    model indeks Islamic Social Reporting yang dikembangkan dengan

    29 Othman, et.al.2009.” Determinants of Islamic Social Reporting Among Top Shariah-

    Approved Companies in Bursa Malaysia”. Research Journal of International Studies Issue 12

    Oktober.2009.

    30

    Haniffa, R.2002. Social Reporting Disclosure-An Islamic Perspective. Indonesian Mnagement & Accounting Research 1(2),pp 128-146

  • 26

    dasar standar AAOIFI yang kemudian dikembangkan oleh masing-

    masing peneliti berikutnya. Indeks ISR merupakan perluasan dari social

    reporting yang meliputi harapan masyarakat tidak hanya mengenai

    peran perusahaan dalam perekonomian, tetapi juga peran perusahaan

    dalam perspektif spiritual.31

    Indeks ISR juga menekankan pada

    keadilan sosial terkait pelaporan mengenai lingkungan, hak minoritas,

    dan karyawan.

    b. Indikator Pengungkapan ISR

    Standar baku CSR versi syariah yang dikeluarkan oleh AAOIFI

    masih terus dikembangkan oleh para pakar ekonomi. Para pakar seperti

    Haniffa, Othman dan lainnya terus mengembangkan CSR supaya CSR

    Disclosure yang dilakukan perushaan syariah bisa seragam. Indeks ISR

    yang sering digunakan adalah Indeks yang dibuat oleh Othman. Indeks

    tersebut ia kembangkan dari model indeks ISR yang dibuat oleh

    Haniffa tahun 2002. Indeks yang dibuat oleh Othman membagi item-

    item CSR dislosure menjadi enam indikator, yaitu:

    1. Investasi dan keuangan

    2. Produk dan jasa

    3. Tenaga kerja

    4. Kemasyarakatan

    5. Lingkungan

    6. Tata kelola perushaan

    Untuk menentukan indeks ISR yaitu dengan content analysis

    pada laporan tahunan perusahaan dengan memberikan tanda checklist

    pada setiap item yang mengungkapkan tanggung jawab sosial. Jika

    terdapat satu item yang diungkapkan maka akan mendapat skor “1”,

    31

    Ros Haniffa.2002. Social Reporting Disclosure : an Islamic Perspective. Indonesian

    Mnagement and Accounting Research. Volume 1 No. 2.

  • 27

    dan jika tidak akan mendapat skor “0”. Rumus perhitungan CSRI yang

    juga merupakan rumus perhitungan ISRI adalah :

    ISRI j=(∑X jj)/n

    Keterangan:

    ISRIj = Islamic Social Reporting Indeks perusahaanj

    ∑X = Jumlah item/indikator yang diungkapkan perusaan j

    n = Total item/indikator pengungkapan

    4. Kinerja Keuangan Perusahaan

    Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang digunakan untuk

    melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan

    menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan yang baik dan

    benar.32

    Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan Di dalam perusahaan

    manajemen keuangan memiliki peran penting dalam mengelola keuangan

    perusahaan. Pihak manajemen keuangan perusahaan dalam melaksanakan

    usahanya memerlukan suatu alat pengukur kinerja keuangan untuk

    mengevaluasi perusahaannya. Kinerja keuangan suatu istilah umum yang

    digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan aktivitas darisuatu

    organisasi pada suatu periode, Seiring dengan referensi pada sejumlah

    standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang di proyeksikan.33

    Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan analisis rasio

    keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan dasar untuk menilai dan

    menganalisis prestasi operasi perusahaan atau kinerja perusahaan. Rasio

    keuangan dirancang untuk mengevaluasi laporan keuangan, yang berisi

    data tentang posisi perusahaan pada suatu titik dan operasi perusahaan

    32

    Irham Fahmi, Analisis Kinerja Keuangan,(Bandung: Alfabeta,2014),h. 2 33

    Ibid, h. 5

  • 28

    pada masa lalu. Nilai nyata laporan keuangan terletak pada fakta bahwa

    laporan keuangan dapat digunakan untuk membantu memperkirakan

    pendapatan dan dividen pada masa yang akan datang.34

    Kinerja keuangan merupakan sebagai penentuan ukuran-ukuran

    tertentu yang dapat mengukur suatu perusahaan dalam menghasilkan laba.

    Dalam mengukur kinerja keuangan perludikaitkan antara perusahaan

    dengan pusat pertanggungjawaban.35

    Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

    keuangan perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Salah satu rasio

    keuangan adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas menyatakan untuk

    mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.36

    5. Profitabilitas

    Rasio profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan

    mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada,

    seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang

    dan sebagainya.37

    Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen

    suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari

    penjualan dan pendapatan investasi, penggunaan rasio ini menunjukkan

    efisiensi perusahaan.38

    34

    Brigham dan Housten.2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1(Edisi II). Jakarta Salemba Empat.

    35 Aryani,D.D., dan Amanah, L,.2014. Analisis Pengungkapan Corporate Social

    Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol.3, No.2. 36

    Brigham dan Housten.2010. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 1(Edisi II). Jakarta Salemba Empat

    37 Sofyan Safri Harahap, Analitis Kritis atas Laporan Keuangan ,(Jakarta:Rajawali Pers,

    2010), h.304. 38

    Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama Cetakan Kedua, h.115

  • 29

    Jenis-jenis rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

    a. Return on Investment (ROI)

    Hasil Pengembalian Investasi atau lebih dikenal dengan nama

    Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets (ROA),

    merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang

    digunakan dalam perusahaan. ROA berfungsi untuk mengukur efektifitas

    perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang

    dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki suatu perusahaan maka

    semakin efisien penggunaan aktiva, sehingga akan memperbesar laba.39

    Rumus untuk menghitung ROA yaitu:

    b. Return on Equity (ROE)

    Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity atau rentabilitas

    modal sendiri, merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak

    dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal

    sendiri. Makin tinggi rasio ini, makin baik. Artinya, posisi pemilik

    perusahaan makin kuat, demikian pula sebaliknya.

    Rumus untuk menghitung ROE yaitu:

    39

    Frederick S.Mishkin, Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2008), h.306

    ROA = Earnings after interest and tax

    X100 %

    Total Aset

    ROE = Earnings after interest and tax

    X100 %

    Total Equity

  • 30

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian

    Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif karena penulis

    akan menghitung seberapa besar pengaruh rasio CSR terhadap pengungkapan

    kinerja keuangan Bank Umum Syariah. Objek penelitian ini adalah Bank

    Umum Syariah di Indonesia periode 2015-2017. Penelitian ini mencakup

    komponen-kompoen yang terdapat dalam laporan keuangan dan laporan

    tahunan Bank Umum Syariah.

    Penelitian ini menggunakan metode regresi panel dan diolah

    menggunakan Eviews. Variabel dependen dari penelitian ini adalah kinerja

    keuangan, sedangkan variabel independennya adalah rasio CSR

    B. Jenis dan Sumber Data

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian yang

    bersifat kuantitatif, yakni dengan melakukan kajian terhadap data dan

    informasi yang diperoleh serta memberikan penilaina terhadap permasalahan

    tersebut.

    Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

    sekunder yang diperoleh dari annual report, laporan keuangan bank umum

    syarian di Indonesia dari tahun 2015-2017. Data tersebut diperoleh dari

    website masing-masing bank. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

    sumber yang menerbitkan dan siap pakai. Data sekunder mampu memberikan

    informasi dalam pengambilan keputusan meskipundapat diolah lebih lanjut.

    C. Definisi Operasional Variabel

  • 31

    Untuk memperjelas ruang lingkup penelitian maka diperlukan

    pendefinisian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun

    definisi operasional dari variabel-variabel beikut adalah:

    1. Variabel Dependen : Kinerja Keuangan.

    Variabel Independen dalam penelitian ini adalah kinerja

    keuangan dengan ukuran rasio ROA dan ROE pada laporan tahunan

    Bank Umum Syariah di Indonesia.

    ROA

    ROA adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak

    dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengembalian investasi total.

    Rasio ini merupakan rasio yang terpenting untuk mengetahui

    profitabilitas suatu perusahaan. Return on Asset merupakan ukuran

    efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

    memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Adapun pengukurannya dengan

    menggunakan rumus:

    Sumber: Kusumawardani (2014)

    ROE

    ROE merupakan salah satu alat utama investor yang digunakan

    dalam menilai kelayakan suatu saham. Dalam perhitungannya secara

    umum ROE dihasilkan dari pembagian laba dengan ekuitas selama tiga

  • 32

    tahun terakhir. Return On Asset (ROE) dapat memberikan beberapa

    gambaran mengenai perusahaan antara lain :40

    1. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitability)

    2. Efisiensi perusahaan dalam mengelola asset (asset management)

    3. Hutang yang dapat dipakai untuk melakukan usaha (financial

    laverage)

    Melihat gambaran ROE mengenai tiga hal di atas maka dapat

    dirumuskan perhitungan ROE sebagai berikut:

    ROE = Profit Margin × Asset Turnover × Laverage

    Profit margin sendiri didapat dari laba dibagi dengan nilai

    penjualan selama satu tahun. Profit margin merupakan nilai sisa dari dana

    operasional yangdigunakan oleh perusahaan. Semakin tinggi profit

    margin suatu perusahaan maka akan semakin tinggi pula ROE

    perusahaan. Profit margin juga merupakan suatugambaran kompetisi

    yang terjadi di perusahaan. Dalam industri yang memiliki tingkat

    persaingan tinggi memiliki nilai profit margin yang rendah berbeda

    sekalidengan perusahaan – perusahaan yang bersifat monopolistik

    (Prihadi,2006).

    Hal ini terjadi karena semakin banyak perusahaan dalam satu

    industri maka akan memiliki pangsa pasar yang semakin kecil sehingga

    memiliki nilai profit margin yang kecil sebaliknya sedikit perusahaan

    dalam satu industri maka akan semakin besar pangsa pasarnya sehingga

    memliki profit margin yang besar. Semakin tinggi nilai profit margin

    perusahaan maka akan menunjukkan posisi perusahaan yang lebih kuat di

    mata konsumen serta efisiensi pengelolaan biaya yang lebih baik. Unsur

    yang kedua dari ROE adalah Aset Manajemen. Aset manajemen didapat

    dari jumlah penjualan dibagi aset total perusahaan. Besarnya aset

    40

    Prihadi, Toto.2008. Deteksi Cpat Kondisi Keuangan 7 Analisis Rasio Keuangan. PPM.Jakarta.

  • 33

    manajemen menunjukkan besarnya penjualan yang dihasilkan dari setiap

    rupiah aset yang dimiliki perusahaan. Perhitungan aset manajemen

    digunakan sebagai angaka pembanding relatif.

    Besar kecilnya angka aset manajemen tidak langsung menunjukkan

    baik atau buruknya sebuah perusahaan. Untuk menilai baik dan buruknya

    kinerja keuangan suatu perusahaan aset manajemen harus digunakan

    dalam konteks ROE karena dengan memperhatikan angka efisiensi dari

    aset manjemen, profit margin, dan financial laverage barulah dapat

    diketahui apakah perusahaan menjalankan bisninsnya dengan atau tidak.

    Unsur ketiga yang juga merupakan unsur terakhir dari ROE adalah

    financial laverage. Financial laverage atau sering disebut dengan laverage

    diartikan sebagai besarnya rasio total aset dalam setiap ekuitasnya.

    Besarnya angka rasio laverage digunakan untuk melihat besarnya

    utang dalam total aset perusahaan. Seperti rasio – rasio lain rasio

    laverage juga tidak memiliki angka yang dijadikan patokan.

    Penjelasannya didapat dengan membandingkan rasio yang sama dengan

    perusahaan lain pada industri yang sejenis. Mempunyai laverage yang

    tinggi tidak selalu jelek. Pada tingkat tertentu laverage dapat

    meningkatkan ROE namun laverage yang terlalu besar akan mengurangi

    profit margin dan perputaran aset. Misalnya pada industri perkapalan

    yang memiliki nilai laverage yang besar.

    Besarnya nilai laverage ini belum tentu menunjukkan buruknya

    kinerja keuangan dari perusahaan ini. Hal ini terjadi karena barang –

    barang modal yang digunakan memiliki nilai yang sangat besar sehingga

    wajar saja bila perusahaan ini juga memiliki laverage yang besar.

    Kemungkianan besarnya utang yangdimiliki perusahaan ini nantinya juga

    akan menghasilkan tingkat penjualan yang tinggi. Hal yang perlu

    diperhatikan dalam rasio laverage adalah rata – rata pada industri dimana

    perushaan yang kita analisa bergerak. Tinggi rendahnya angka rasio

  • 34

    laverage tidak didasarkan pada basis tertentu namun pada relativitasnya

    terhadap industri perusahaan yang dinilai.

    Cara paling mudah untuk menilai apakah laverage perusahaan

    masih berada pada tingkat yang aman adalah dengan menggunakan

    Interest Coverage. Interest Coverage dihitung dengan cara membagi

    EBIT (laba usaha) dengan beban bunga selama satu tahun. Interest

    coverage mengindikasikan berapa kali perusahaan dapat membayar utang

    dalam waktu satu tahun. Walau tidak ada patokan mengenai besarnya

    nilai interest coverage yang memadai namun bisanya secara umum ada

    anggapan bahwa interest coverage yang baik dia atas sepuluh kali.

    2. Variabel Independen: Rasio CSR

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah rasio keuangan

    atau pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada laporan tahunan

    Bank Umum Syariah di Indonesia. Indeks ISR mengelompokkan

    indikator-indikatornya menjadi enam tema pengungkapan yaitu

    pembiayaan dan investasi, produk dan jasa, karyawan, masyarakat,

    lingkungan, dan tata kelola perusahaan. Dalam penelitian ini

    menggunakan metode analisis isi tanpa pembobotan yaitu dengan meihat

    ada atau tidaknya item informasi yang diungkapkan daam laporan

    keuangan bank syariah. Setiap item tidak diberi bobot yang berbeda

    dalam setiap pengungkapan karena yang diukur hanya kelengkapan

    pengungkapan informasi.

    Indeks ISR dalam penelitian ini terdapat 48 pokok

    pengungkapan yang tersusun dalam enam tema merujuk pada penilitian

    oleh Hafiez (2012). Indeks ISR ditentukan dengan metode content

    analysis pada laporan tahunan bank syariah devisa dengan memberikan

    tanda checklist pada setiap item ang mengungkapkan tanggung jawab

    sosial. Jika terdapat satu item yang dingkapkan maka akan mendapat skor

    „1‟, dan jika tidak maka mendapat skor ‟0‟. Skor terebut kemudian

  • 35

    dijumlahkan baik menurut masing-masing tema maupun secar

    keseluruhan, sehingga skor terbesar adalah 43 dan skor terkecil adalah 0

    untuk setiap masing-masing bank syariah devisa dalam setiap tahun

    setelah melakukan scoring, maka besarnya disclosure level atau Indeks

    ISR dapat ditentukan dangan rumus berikut:

    D. Metode Analisis Data

    1. Statistic Deskriptif

    Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

    yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

    maksimum, minimum.41

    2. Model Regresi

    Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

    analisis regresi data panel dengan bantuan software pengolah data statistik

    yaitu Eviews versi 9.0.

    Data panel merupakan kumpulan data yang terdiri atas data seksi

    silang (beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan waktu).42

    Penelitian dengan regresi data panel ini digunakan untuk melihat pengaruh

    antara variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan model

    regresi pada penelitian ini adalah:

    Model regresi 1

    Y1 = β+ β1X1+ε

    Y1 : ROE

    β : Konstanta

    X1 : rasio CSR

    Model regresi 2

    Y2 = β+ β2X2+ε

    Y2 : ROE

    β : Konstanta

    X2 : rasio CSR

    41

    Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011) Edisi Kelima, h.19

    42 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta:

    Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga), h.102.

  • 36

    εit : Komponen error εit : Komponen error

    Dalam membuat regresi data panel, dapat menggunakan tiga

    pendekatan, yaitu:

    a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square)

    Pendekatan ini adalah yang paling sederhana untuk

    mengestimasi data panel. Pendekatan ini hanya menggabungkan data

    cross section dan data times series tanpa melihat perbedaan antarwaktu

    dan individu. Kemudian digunakan metode OLS untuk mengestimasi

    model data panel.43

    b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)

    Fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan

    menggunakan varabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan

    intersep. Fixed effectini didasarkan adanya perbedaan intersep antara

    perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time variant). Model

    ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar

    perusahaan dan antar waktu.44

    c. Pendekatan Efek Random (Random Effect)

    Random effect Model digunakan untuk mengatasi kelemahan

    metode efek tetap yang membawa konsekuensi berkurangnya derajat

    kebebasan yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.45

    3. Pengujian Model

    Untuk menentukan model regresi data panel yang tepat untuk

    digunakan dalam analisis regresi data panel, maka kita dapat melakukan

    pengujian, sebagai berikut:

    a. Uji Chow

    43

    Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews,

    (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2013, Edisi Ketiga), h.355 44

    Ibid., h. 357 45

    Agus Widarjono, Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya Disertai Panduan Eviews, h.359.

  • 37

    Uji Chow adalah pengujian untuk mengetahui apakah model

    yang digunakan adalah common effect atau fixed effect.46

    Rumus

    yangdigunakan dalam test ini adalah:

    CHOW

    Dimana:

    N = Jumlah data cross section

    T = Jumlah data time series

    K = jumlah variabel penjelas

    Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:

    H0 = Common Effect Model

    H1 = Fixed Effect Model

    Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika F

    statistik lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai Chow

    menunjukkan nilai F statistik dimana bila nilai Chow yang kita dapat

    lebih besar dari nilai F tabel yang digunakan berarti kita

    menggunakanmodel fixed effect.47

    Atau kita dapat melihat kepada

    nilai probabilitascross section F dan Chi Square, dengan ketentuan:

    - Jika probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak, dan menggunakan H1.

    - Jika Probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima.

    b. Uji Haussman

    Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah

    menggunakan model fixed effect atau model random effect yang

    paling tepat.48

    Rumus uji Hausman adalah:

    46

    Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi, (Bogor : IPB press, 2012), h. 193.

    47 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi,h. 195

    48 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi.h. 195

  • 38

    H = (βRE- βFE) 1 (∑FE-∑RE)

    -1(βRE- βFE)

    Dimana:

    βRE = Random Effect Estimator

    βFE = Fixed Effect Estimator

    ∑FE = Matriks Kovarians Fixed Effect

    ∑RE = Matriks Kovarians Random Effect

    Pengujian uji hausman dilakukan dengan hipotesis berikut:

    H0 = Random Effect Model

    H1 = Fixed Effect Model

    Statistik Uji Haussman ini mengikuti distribusi statistic

    ChiSquare dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah

    jumlahvariabel independen. Jika nilai statistik Haussman lebih besar

    dari nilaikritisnya maka H0 ditolak dan model yang tepat adalah

    model fixed effect, sedangkan sebaliknya bila nilai statistik haussman

    lebih kecildari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model

    random effect. Atau dapat melihat kepada nilai probabilitas cross

    section random dengan ketentuan:49

    - Jika probabilitas < 0,05 maka tolak H0, dan terima H1

    - Jika probabilitas > 0,05 maka terima H0, dan tolak H1

    4. Uji Hipotesis

    a. Uji Hipotesis Secara Simultan (uji F)

    Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah semua

    variabel bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh

    secara bersama-sama terhadap variabel terikat.50

    Adapun kriteria

    pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

    49

    Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi, h. 197 50

    Mudrajat Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi 3 (Jakarta: Erlangga,

    2009), h.239.

  • 39

    1) Berdasarkan perbandingan f hitung dengan f tabel

    - Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima artinya sel