analisis pengaruh capital adequacy ratio dan...

96
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA SEKTOR PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN DI INDONESIA (Periode Januari 2014-April 2017) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Merih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: DWI DEBY OKTAVIANA NIM : 11140840000003 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2018 M

Upload: others

Post on 03-Nov-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN NONPERFORMING LOAN TERHADAP PENYALURAN KREDIT USAHA

MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA SEKTORPERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN DI INDONESIA

(Periode Januari 2014-April 2017)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan BisnisUntuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Merih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:DWI DEBY OKTAVIANA

NIM : 11140840000003

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

1439 H/ 2018 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,
Page 3: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

i

Page 4: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

ii

Page 5: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

iii

Page 6: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

iv

Page 7: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap :Dwi Deby Oktaviana

2. Tempat, Tanggal Lahir :Cilacap, 18 Oktober 1995

3. Alamat :Jalan Dr Soetomo No 49 RT/RW 02/09

desa Jenang,Kecamatan Majenang

Kabupaten Cilacap, JawaTengah 53257

4. Telpon :087883997220

5. E-mail :[email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri Jenang 04, Majenang Tahun 2003-2009

2. SMP Negeri 1 Majenang Tahun 2009-2011

3. SMA Negeri 1 Majenang Tahun 2011-2014

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014-2018

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Deru Bayu

2. Ibu : Sri Nuryanti

3. Alamat :Jalan Dr Soetomo No 49 RT/RW 02/09

desa Jenang,Kecamatan Majenang,

Kabupaten Cilacap, JawaTengah 53257

Page 8: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

vi

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influance of Capital Adequacy

Ratio and Non Performing Loan on the credit distribution to Micro, Small and

Medium Enterprises (MSMEs) of the Big and Retail Trade sector in Indonesia.

The data are time series data in the form of monthly data from January 2014 until

April 2017 using research methodology Error Correction Model (ECM).

The results of this study indicate that in the short-term variable of Capital

Adequacy Ratio and Non Performing Loan has no influance to allocation of

MEMEs in the sector of Big and Retail Trade in Indonesia.

In the long-term variabels of of Capital Adequacy Ratio and Non

Performing Loan influance the credit allocatin of MSMEs in sector of Big and

Retail Trade in Indonesia.

In long-term variables of Capital Adequacy Ratio and Non Performing

Loan significantly influance the credit allocation of MSMEs in the sector of Big

and Retail Trade in Indonesia with coefficients of each variable of 0,033000 and

0,350732

Keywords: allocative credit MSMEs, Capital Adequacy Ratio, Non Performing

Loan, ECM

Page 9: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

vii

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy

Ratio dan Non Performing Loan terhadap penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM) sektor Perdagangan Besar dan Eceran di Indonesia. Data

yang digunakan adalah data time series berupa data bulanan dari Januari 2014

hingga April 2017 dengan menggunakan metodologi penelitian Error Correction

Model (ECM).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam jangka pendek

variabelCapital Adequacy Ratio dan Non Performing Loantidak berpengaruh

terhadap penyaluran kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran di

Indonesia

Dalam jangka panjang variabel Capital Adequacy Ratio dan Non

Performing Loanmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap penyaluran kredit

UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran di Indonesia dengan koefisien dari

masing-masing variabel sebesar 0,033000 dan 0,350732.

Kata kunci : Penyaluran Kredit UMKM, Capital Adequacy Ratio, Non

Performing Loan, ECM

Page 10: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Robbil’ Alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis

Pengaruh BI Rate, Inflasi, dan Nilai Tukar terhadap Penyaluran Kredit

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada Sektor Perdagangan

Besar dan Eceran di Indonesia (Periode Januari 2014-April 2017)” dengan

lancar tanpa halangan suatu apapun. Shalawat serta salam terlimpahkan kepada

baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan ajaran Islam yang

telah terbukti kebenarannya dan terus terbukti kebenarannya.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat meraih

gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama proses pembuatan skripsi ini, berbagai

hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi. Berkat petunjuk dari Allah SWT,

doa kedua orang tua, dukungan, bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak,

sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Atas segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan rasa

terima kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu penulis baik

secara langsung maupun tidak langsung, secara spiritual maupun materil. Ucapan

terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan rasa cinta, kasih sayang,

perhatian, motivasi, semangat, dan doa yang tiada henti kepada penulis.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, M.Si, Lc selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

ix

4. Bapak Arief Fitrianto, S.Si., M. Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Drs. Rusdianto, M.Sc selaku Dosen Pembimbing I, yang telah

meluangkan waktu, pikiran dan memberikan ilmu, bimbingan, serta

arahankepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Semoga segala kebaikan dan ketulusan yang bapak berikan menjadi amal

shaleh.

6. Ibu Venty S.E., M.Sc selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu, pikiran, dan memberikan ilmu, bimbingan, serta

arahan kepada saya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,

semoga Allah SWT membalas kebaikan Ibu.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan

pengalaman.

8. Seluruh Staf dan Karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

9. Terimakasih kepada Dani Andriana yang selalu memberikan dukungan,

semangat dan doa kepada penulis.

10. Terimakasih kepada sahabat-sahabatku tersayang Firdha Palupi, Ita Tri

Suhardianti, Marifah Novitasari, Shela Erica, Yogi Sukrisno Putra yang

suka bikin ketawa terus saat pusing skripsi.

11. Terimakasih kepada teman seperjuangan, Ekonomi Pembangunan

angkatan 2014 yang tidak dapat disebutkan satu-satu. Untuk sahabat-

sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa, Silvia Ningsih,

Islamiyah, Anita Rahmawati, dan Alfiani Rizqoh terima kasih telah

meberikan banyak pelajar berharga.

12. Dan semua pihak yang ikut membantu yang tidak dapat disebutkan satu

per satu. Terimakasih untuk masukan, pembelajaran, dan kenangan

lainnya.

Page 12: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

x

Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang dimiliki

untuk menyempurnakan skripsi ini, namun penulis sadari masih banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharap

segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun kepada penulis

dari berbagai pihak.

Akhirnya dengan segala keterbatasan yang dimiliki, maka penulis ingin

mempersembahkan skripsi ini kepada semua pihak agar bermanfaat baik untuk

penulis dan semua pihak yang berkesempatan untuk membaca skripsi ini.

Jakarta, Mei 2018

Dwi Deby Oktaviana

11140840000003

Page 13: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi.................................................................................. i

Lembar Pengesahan Komprehensif .................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ..................................................................... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ..................................................... iv

Aftar Riwayat Hidup ............................................................................................. v

Abstact ................................................................................................................... vi

Abstrak ................................................................................................................. vii

Kata Pengantar .................................................................................................. viii

Daftar Isi ............................................................................................................... xi

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiv

Daftar Gambar ..................................................................................................... xv

Daftar Lampiran ................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 13

A. Landasan Teori ............................................................................. 13

1. Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah .......................... 13

a. Pengertian Kredit ........................................................... 13

b. Pengertian Kredit Usaha, Mikro, Kecil, ......................... 16

Page 14: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

xii

dan Menengah

2. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran .................................. 18

a. Pengertian Perdagangan ................................................. 18

b. Rantai Bisnis Perdagangan ............................................ 19

3. Capital Adequacy Ratio ........................................................ 20

a. Pengertian Capital Adequancy Ratio ............................. 20

b. Hubungan CAR dengan Kredit UMKM ........................ 22

4. Non Performing Loan ........................................................... 22

a. Pengertian Non Performing Loan .................................. 22

b. Hubungan NPL dengan Kredit UMKM ......................... 24

B. Penelitian Sebelumnya ................................................................. 24

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 30

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 35

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 35

B. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 36

C. Metode Analisis Data ................................................................... 36

1. Analisis Deskriptif ................................................................ 37

2. Analisis Error Correction Model .......................................... 46

a. Uji Normalitas ................................................................ 38

b. Uji Stasioneritas ............................................................. 38

c. Uji Kointegrasi ............................................................... 40

d. Estimasi ECM ................................................................ 41

D. Operasional Variabel .................................................................... 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 45

A. Analisis Deskriptif ....................................................................... 45

1. Perkembangan Kredit UMKM Sektor Perdagangan Besar dan

Eceran.................................................................................... 45

2. Perkembangan Capital Adequacy Ratio ............................... 47

Page 15: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

xiii

3. Perkembangan Non Performing Loan................................... 48

B. Analisis Error Correction Model ................................................. 50

1. Uji Normalitas ....................................................................... 50

2. Uji Stasioneritas .................................................................... 51

3. Uji Kointegrasi ...................................................................... 52

4. Estimasi ECM ....................................................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 60

A. KESIMPULAN ............................................................................ 60

B. SARAN ........................................................................................ 60

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 62

LAMPIRAN .......................................................................................................... 65

Page 16: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Data Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah (UMKM)............2

Tahun 2007-2013

1.2 Perkembangn Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan

Januari 2016 – April 2017............................................................................9

2.1 Penelitian Tedahulu....................................................................................27

3.1 Matriks Metode Penelitian.........................................................................36

3.2 Operasional Variabel..................................................................................44

4.1 Hasil Uji Stasioner Data Tingkat level.......................................................51

4.2 Hasil Uji Stasioner Data Tingkat First Difference.....................................52

4.3 Hasil Kointegrasi........................................................................................53

4.4 Hasil Estimasi ECM dalam Jangka Pendek...............................................54

4.5 Hasil Estimasi ECM dalam Jangka Panjang..............................................55

Page 17: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomer Keterangan Halaman

1.1 Grafik Perkembangan Kredit UMKM dan Kredit Perbankan...........................5

1.2 Diagram Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan Klasifikasi Usaha................7

1.3 Diagram Kredit UMKM Menurut Sektor Ekonomi April 2017..................8

2.1 Aktivitas Perdagangan...............................................................................18

2.2 Rantai Bisnis Perdagangan.........................................................................20

2.3 Kerangka Pemikiran...................................................................................33

4.1 Perkembangan Kredit UMKM Sektor Perdagangan Besar dan

Eceran.........................................................................................................45

4.2 Perkembangan Capital Adequacy Ratio.....................................................47

4.3 Perkembangan Non Performing Loan........................................................49

4.4 Hasil Uji Normalitas..................................................................................50

Page 18: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomer Keterangan Halaman

1 Data Penelitian (Data Mentah)...................................................................64

2 Hasil data setelah ditransformasikan ke logaritma natural........................66

3 Hasil Uji Normalitas..................................................................................68

4 Hasil uji stasioneritas kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan

Eceran pada Tingkat Level........................................................................69

5 Hasil uji stasioneritas kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan

Eceran pada Tingkat first difference..........................................................70

6 Hasil uji stasioneritas Capital Adequacy Ratiopada Tingkat Level..........71

7 Hasil uji stasioneritas Capital Adequacy Ratiopada Tingkat First

Difference...................................................................................................72

8 Hasil uji stasioneritas Non Performing Loan pada Tingkat Level............73

9 Hasil uji stasioneritas Non Performing Loan pada Tingkat First

Difference..................................................................................................74

10 Hasil uji Kointegrasi..................................................................................75

11 Hasil Estimasi ECM Jangka Pendek..........................................................77

12 Hasil Estimasi ECM Jangka Panjang.........................................................78

Page 19: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah salah satu

kelompok usaha yang banyak menggunakan sumber daya dari beberapa

sektor ekonomi yang ada antara lain sektor pertanian, perkebunan,

peternakan, dan perdagangan (Anggraini dan Hakim dalam Nurlestari dan

Mahfud 2015). Kegiatan ekonomi yang ada di suatu negara banyak

ditunjang oleh berbagai sektor, salah satunya adalah sektor UMKM.

UMKM menyediakan berbagai kesempatan kerja sehingga pengangguran

yang ada di negara tersebut berkurang, UMKM meningkatkan kreativitas

dan inovasi masyarakat sehingga menyebabkan perekonomian menjadi

maju, UMKM juga memiliki peran dalam menciptakan pasar sehingga

pangsa pasar menjadi lebih besar daripada sebelumnya. Ketika seseorang

memperoleh pendapatan yang lebih dari sebelumnya melalui sektor UMKM

maka distribusi pendapatan di negara tersebut menjadi lebih merata. Selain

itu peran UMKM terhadap peningkatan kegiatan ekonomi dapat terlihat dari

kontribusi UMKM terhadap peningkatan ekspor non migas (Urata dalam

Sulistyawati, 2004).

Ketika terjadi perkembangan pada sektor UMKM maka secara

langsung akan menyebabkan perekonomian di negara tersebut ikut

berkembang, dan dalam jangka panjang perkembangan UMKM akan

memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang stabil dan

berkelanjutan. UMKM merupakan sektor usaha yang tidak rentan terhadap

perubahan eksternal yang terjadi, sehingga ketika terjadi permasalahan

ekonomi di suatu negara peran UMKM sangat diandalkan. Sebagai contoh,

setelah terjadi krisis perekonomian yang terjadi di Indonesia, pemerintah

mengandalkan peranan UMKM untuk memperkecil dampak negatif yang

diberikan dari krisis ekonomi tersebut.

Tidak hanya itu, hingga saat ini UMKM memiliki peranan yang

cukup signifikan dalam kegiatan ekonomi yang ada di Indonesia. Peran

Page 20: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

2

tersebut dapat di lihat dari beberapa indikator antara lain: (i) besarnya unit

UMKM yang ada di Indonesia. UMKM memiliki jumlah unit usaha yang

besar dan jumlahnya terus bertambah tiap tahunnya,ketika jumlah unit usaha

terus bertambah maka UMKM akan menciptakan pasar sehingga pangsa

pasar menjadi lebih besar; (ii) Tenaga kerja yang terserap oleh sektor

UMKM. UMKM memiliki jumlah unit usaha yang besar sehingga akan

menciptakan banyak kesempatan kerja. Saat kesempatan kerja bertambah

maka jumlah tenaga kerja yang terserap akan menjadi lebih besar dan

jumlah pengangguran berkurang; (iii) Kontribusi UMKM terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dapat dilihat dari besarnya kontribusi

kegiatan UMKM terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia. Hal

tersebut dapat terlihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1

Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)

Tahun 2007– 2013

Tahun Unit Usaha (unit) Tenaga Kerja

(orang)

PDB (Rp miliar)

2007 50.145.800 90.491.930 1.099.301,10

2008 51.409.612 94.024.278 1.165.753,20

2009 52.764.603 96.211.332 1.212.599,30

2010 53.823.732 994.401.775 1.282.571,80

2011 55.206.444 101.722.458 1.369.326,00

2012 56.534.592 107.657.509 1.451.460,20

2013 57.895.721 114.144.082 1.536.918,80

Sumber :Badan Pusat Statistik, 2017

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat terdapat peningkatan UMKM baik dari

sisi unit usaha, penyerapan tenaga kerja, ataupun kontribusi terhadap PBD

dari tahun 2007 hingga tahun 2013. Pada tahun 2007 jumlah unit usaha

UMKM sebesar 50.145.800 unit usaha terus mengalami peningkatan tiap

tahunnya hingga pada tahun 2013 meningkat sebesar 2,41% dari jumlah

56.534.592 unit usaha pada tahun 2012 menjadi 57.895.721 unit usaha atau

Page 21: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

3

99,99% terhadap total unit usaha di Indonesia. Dilihat dari penyerapan

tenaga kerja di Indonesia, sektor UMKM memiliki tingkat penyerap tenaga

kerja yang besar. Pada tahun 2007 tingkat penyerapan tenaga kerja di sektor

UMKM sebesar 90.491.930 orang meningkat pada tahun 2008 sebesar

94.024.278 orang. Kenaikan terus terjadi hingga tahun 2013, terdapat

kenaikan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM pada tahun 2013

yaitu sebesar 6,03% dari 107.657.509 orang pada tahun 2012 menjadi

114.144.082 orang atau 97% dari seluruh tenaga kerja di

Indonesia.Kontribusi kegiatan UMKM terhadap PDB dari tahun 2007

hingga tahun 2013 semakin meningkat. Pada tahun 2007 Rp 1.099.301,10

miliar atau sebesar 6,46% terus meningkat hingga pada tahun 2013

mencapai Rp 1.536.918,80 miliar.

Pemerintah dan legislatif di Indonesia terus melakukan upaya agar

sektor UMKM dapat berkontribusi lebih besar dalam mendorong

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Salah satu upaya yang dilakukan

adalah meluncurkan Undang-Undang yaitu UU No 20 Tahun 2008 tentang

UMKM yang menjadikan UMKM memiliki perlindungan hukum yang legal

dan lebih leluasan dalam melakukan perkembangan usaha. Tidak hanya itu,

pemerintah juga menetapkan berbagai strategi pelaksaan kegiatan yang

digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing UMKM

terhadap usaha lainnya.

Stategi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tersebut antara lain:

1. Melakukan berbagai macam kegiatan yang akan mejadikan kalitas

Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih baik dari sebelumnya.

Kegiatan tersebut antara lain pelatihan terhadap tenaga kerja UMKM,

pendampingan kerja, dan lain-lain

2. Meningkatkan akses pembiayaan UMKM. Ketika akes pembiayaan

terhadap UMKM meningkat maka UMKM akan mendapatkan modal

yang lebih besar dari pada sebelumnya sehingga dapat meningkatkan

usaha yang dijalankannya

Page 22: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

4

3. UMKM harus dapat melakukan peningkatan kualitas produk yang

dihasilkan. Ketika terjadi peningkatan kualitas produk yang dihasilkan

maka jangkauan pemasaran produk tersebut akan lebih besar dari

sebelumnya baik di dalam negeri ataupun di ekspor ke luar negeri

4. Penguatan kelembagaan usaha melalui kemitraan investasi yang

berbasis pada keterkaitan usaha

5. Pemerintah memberikan kemudahan, kepastian, dan perlindungan

usaha terhadap UMKM (Bank Indonesia- Laporan Pereknomian

Indonesia, 2016).

Tidak hanya pemerintah dan legislatif, Bank Indonesia juga

melakukan upaya untuk mengambangkan UMKM sebagai salah satu sektor

pendorong perekonomian yang ada di Indonesia. Upaya tersebut

diimplementasikan pada serangkaian kebijakan pengembang UMKM.

Kebijakan UMKM dapat dilakukan melalui empat pilar utama yang

mencakup: (i) peningkatan kapasitas ekonomi UMKM; (ii) peningkatan

pembiayaan dan akses keuangan UMKM; (iii) peningkatan akses pasar

UMKM; dan (iv) peningkatan koordinasi dan kerja sama antar lembaga

(Bank Indonesia- Laporan Perekonomian Indonesia, 2016).

Dalam kerangka kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia

pada pilar ke dua yaitu peningkatan pembiayaan dan akses keuangan, pilar

tersebut dapat direalisasikan dengan cara perbankan harus memberikan

kredit kepada sektor UMKM sebesar 20% dari total kredit yang disalurkan.

(Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015). Perbankan tidak harus

sekaligus memberikan kredit kepada sektor UMKM sebesar 20%,

penyaluran kredit sektor UMKM dapat dilakukan secara bertahap, namun

BI memberikan batasan maksimal pada akhir tahun 2016 penyaluran kredit

UMKM oleh bank umum harus mencapai 10% (Bank Indonesia- Laporan

Perekonomian Indonesia, 2016).

Setelah dikeluarkannya kebijakan oleh Bank Indonesia tentang

pengembangan UMKM tersebut, bank-bank umum yang ada di Indonesia

mulai agresif melakukan penyaluran kredit kepada sektor UMKM.

Page 23: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

5

Persentase perbandingan jumlah kredit yang diberikan kepada sektor

UMKM dengan total kredit perbankan mengalami fluktuasi pada tiap

periode. Pada tahun 2014 jumlah kredit yang disalurkan mencapai

Rp767.577,60 miliar atau 21,65% dari total kredit yang disalurkan oleh

perbankan. Di tahun 2015, jumlah kredit yang disalurkan meningkat

menjadi Rp 830.656,20 namun persentase perbandingan jumlah kredit yang

disalurkan kepada UMKM dengan kredit perbankan mengalami penurunan

sebesar 0,54% menjadi 21,09%. Pada tahun 2016 jumlah kredit yang

disalurkan perbankan kepada sektor UMKM mengalami peningkat menjadi

Rp 900.389,80 atau 21,18% dari total kredit perbankan. Pada Januari 2017

kredit UMKM mengalami penurunan menjadi Rp 877.525,00 atau

persentase kredit UMKM kembali mengalami penurunan sebesar 1,42%

menjadi 19,77%, lalu mengalami peningkatan tiap bulannya hingga pada

bulan April 2017 kredit UMKM yang disalurkan oleh perbankan sebesar Rp

908.943,00 atau mencapai 20,12% dari total kredit perbankan. Hal tersebut

dapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar 1.1

Perkembangan Kredit UMKM dan Kredit Perbankan

Rp0.00

Rp1,000,000.00

Rp2,000,000.00

Rp3,000,000.00

Rp4,000,000.00

Rp5,000,000.00

Rp6,000,000.00

Kredit Perbankan

Kredit UMKM

Page 24: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

6

Sumber: Bank Indonesia, April 2017 (data diolah)

Menurut Laporan Perkembangan Kredit UMKM yang dikeluarkan

oleh Bank Indonesia pada April 2017, kredit UMKM yang disalurkan oleh

perbankan jumlahnya lebih kecil apabila dibandingkan dengan penyaluran

kredit umum. Hingga pada bulan April 2017 jumlah kredit UMKM yang

disalurkan oleh perbankan sebesar Rp908.943,0 sedangkan total kredit yang

diberikan oleh perbankan sebesar Rp 4.516.886,4 atau pangsa kredit

UMKM terhadap total kredit perbankan sebesar 20,1%. Terdapat beberapa

faktor yang menjadikan kredit UMKM yang disalurkan oleh perbankan

terbatas, antara lain: tingakt rasio UMKM lebih besar daripada usaha besar,

UMKM memiliki resiko yang lebih besar dalam kegagalan bisnis, UMKM

memiliki informasi keuangan yang terbatas, ketika UMKM melakukan

pinjaman jaminan yang diberikannya relatif kecil (Weiss, 2006).

Hal tersebut harus dijadikan perhatian oleh pemerintah, mengingat

pemerintah juga sedang melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan

UMKM di Indonesia. Pemerintah harus melakukan beberapa terobosan

kebijakan lain agar kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada sektor

UMKM dapat meningkat.

Menurut data perkembangan kredit UMKM, peningkatan

pertumbuhan kredit UMKM pada bulan April 2017 terjadi pada seluruh

klasifikasi usaha. Dengan peningkaan pertumbuhan pada kredit Usaha

Mikro sebesar 3,2%, pada kredit Usaha Kecil sebesar 0,4%, dan pada kredit

pada Usaha Menengah mengalami peningkatan sebesar 0,4%. Dilihat dari

klasifikasi usaha, sebagian besar kredit UMKM disalurkan pada kredit

usaha menengah mencapai Rp 414.453,0 atau sebesar 46,0% dari total

kredit UMKM yang disalurkan sebesar Rp 908.943,0 dan selebihnya kepada

kredit usaha kecil sebesar 29,8% dan kredit usaha mikro sebesar 24,2%. Hal

tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.2

Page 25: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

7

Gambar 1.2

Diagram Pangsa Kredit UMKM Berdasarkan Klasifikasi Usaha

Sumber : Bank Indonesia,April 2017

Kredit UMKM tersebut disalurkan oleh perbankan kepada beberapa

sektor ekonomi yang ada di Indonesia. Namun penyaluran kredit UMKM

masih belum merata, hanya terfokus pada sektor ekonomi tertentu saja.

Sektor yang paling banyak menerima kredit UMKM dari perbankan adalah

sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Sektor tersebut menerima lebih dari

50% dari kredit UMKM yang disalurkan oleh perbankan. Hingga April

2017 sektor Perdagangan Besar dan Eceran memperoleh kredit UMKM dari

perbankan sebesar 52,5%. Sedangkan sektor lain seperti sektor Industri

Pengolahan, sektor Pertanian, Perburuan, & Kehutanan, dan lain-lain hanya

menerima kredit UMKM kurang dari 10%.

46.0%

29.8%

24.2%

Usaha Menengah

Usaha Kecil

Usaha Mikro

Page 26: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

8

Gambar 1.3

Kredit UMKM Menurut Sektor Ekonomi April 2017

(dalam Miliar)

Sumber : Bank Indonesia,April 2017

Besaran jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada sektor

UMKM dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang ada antara lain Capital

Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Loan (NPL).

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan besaran modal yang

dimiliki oleh perbankan. Modal tersebut digunakan oleh perbankan untuk

menyalurkan dana kepada masyarakat yang digunakan untuk

mengembangkan berbagai usaha yang mereka miliki.

Non Performing Loan (NPL) merupakan kredit yang telah

dikategorikan kedalam kredit yang kurang lancar, diragukan, dan macet.

Kredit bermasalah ini biasanya disebabkan karena debitur kesulitan untuk

mengembalikan dan memenuhi kewajiabannya atas dana yang telah

diberikan oleh perbankan.

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

Jumlah Kredit UMKM

Page 27: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

9

Tabel 1.2

Perkembangan CAR, dan NPL

Periode CAR

(%)

NPL

(miliar)

2014 19,62 Rp 27.3088,6

2015 21,01 Rp 34.846,0

2016 22,57 Rp 41.902,3

Jan-2017 23,21 Rp 42.577,3

Feb-2017 23,18 Rp 45.945,2

Mar-2017 22,88 Rp 46.129,8

Apr-2017 22,79 Rp 46.243,1

Sumber: Bank Indonesia, April 2017 (data diolah)

Pada Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa CAR pada periode tahun 2014

sampai dengan April 2017 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 CAR

mencapai 19,62 dan terus mengalami peningkatan hingga Februari 2017

menjadi sebesar 22,18, hingga April 2017 CAR mengalami penurunan

hingga mencapai 22,79. Sedangkan variabel NPL pada periode tahun 2014-

April 2017 mengalami fluktuatif pada tiap bulannya namun cenderung

meningkat pada tiap tahun. Pada tahun 2014 NPL mencapai Rp 27.308,6

miliar meningkat hingga April 2017 menjadi Rp 46.243,1 miliar.

Terdapat beberapa penelitian yang meneliti tentang pengaruh CAR

ataupun NPL terhadap kredit UMKM. Di dalam penelitian Wijayanti (2017)

dan Kusnandar (2012) menyebutkan bahwa CAR memiliki pengaruh positif

terhadap penyaluran kredit UMKM, ini artinya semakin banyak CAR yang

dimiliki oleh perbankan maka semakin banyak dana yang akan disalurkan

kepada masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Menurut Anindita

(2011) menyebutkan bahwa CAR memiliki pengaruh negatif terhadap

penyaluran kredit UMKM, ini artinya semkain banyak CAR yang dimiliki

oleh perbankan maka semakin sedikit dana yang akan disalurkan kepada

masyarakat.

Page 28: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

10

Di dalam penelitian Kusnandar (2012) menyebutkan bahwa NPL

memiliki pengaruh positif terhadap penyaluran kredit UMKM artinya

semakin tinggi tingkat NPL maka semakin banyak kredit yang disalurkan

oleh perbankan kepada sektor UMKM. Namun Anindita (2011)

menyebutkan NPL memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit

UMKM, artinya semakin rendah NPL maka penyaluran kredit UMKM

semakin besar.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai “ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUANCY

RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP

PENYALURAN KREDIT USAHA MIKRO, KECIL, MENENGAH

(UMKM) PADA SEKTOR PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN

DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2014-APRIL 2017”

B. Rumusan Masalah

UMKM merupakan sektor usaha yang menunjang kegiatan ekonomi

di suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dan legislatif bekerja sama

dengan Bank Indonesia melakukan upaya untuk meningkatkan peran

UMKM dengan cara mengeluarkan strategi kebijakan salah satunya adalah

meningkatkan akses pendaan dengan kredit UMKM. Kredit tersebut

digunakan untuk mengatasi masalah yang sering terjadi dalam UMKM yaitu

masalah kekurangan modal. Ketika pelaku UMKM memperoleh kredit

UMKM, maka kredit tersebut dapat digunakan sebagai tambahan modal

untuk mengembangkan usahanya yang akan berimbas kepada kemajuan

perekonomian di Indonesia.

Setelah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor

17/12/PBI/2015 tentang peningkatan pembiayaan dan akses keuangan

kepada sektor UMKM, perbankan yang ada di Indonesia mulai agresif

menyalurkan dana kepada sektor UMKM. Hingga April 2017 penyaluran

kredit kepada sektor UMKM sudah mencapai 20,12% dari total kredit

perbankan. Namun kredit yang disalurkan tersebut belum merata masih

terfokus kepada sektor ekonomi tertentu. Terdapat salah satu sektor yang

Page 29: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

11

memperoleh kredit UMKM lebih dari 50% yaitu Sektor Perdagangan Besar

dan Eceran, sedangkan sektor lain hanya memperoleh kredit UMKM di

bawah 10%. Hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah dan

perbankan.

Penyaluran kredit yang disalurkan oleh perbankan dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain Capital Adequancy Ratio (CAR) dan Non

Performing Loan (NPL). CAR dan NPL mengalami fluktuatif tiap bulannya

pada Januari 2014-April 2014.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diturunkan beberapa

pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut:

1. Bagaimana perkembangan penyaluran kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan Eceran, Capital Adequancy Ratio (CAR) dan

Non Performing Loan (NPL)?

2. Bagaimana pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) dan Non

Performing Loan (NPL) terhadap penyaluran kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan Eceran di Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian perumusan masalah di atas, maka terdapat tujuan

dari penelitian yang akan dilakukan antara lain:

1. Mengidentifikasi perkembangan Capital Adequancy Ratio (CAR) dan

Non Performing Loan (NPL)

2. Menganalisis pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR) dan Non

Performing Loan (NPL) terhadap penyaluran kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan Eceran di Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan akan memberikan

manfaat sebagai berikut:

1. Nilai estimasi dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dan pihak

perbankan untuk mempertimbangan antara kebijakan yang telah

dikeluarkan oleh pemerintah dengan realisasi tentang kredit pada sektor

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebesar 10% sampai dengan 20%.

Page 30: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

12

2. Dalam konteks agenda penelitian ke depan hasil penelitian ini

diharapkan dapat dijadikan acuan dan pembelajaran bagi akademisi,

penelitian, dan organisasi terkait dalam melakukan perluasan dan

pendalaman penelitian baik aspek makroekonomi, kinerja perbankan,

atau permintaan kredit perbankan di berbagai sektor perekonomian.

Page 31: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah

a. Pengertian Kredit

Dalam dunia perbankan, kredit bukanlah sesuatu hal yang

baru. Dalam arti luas kredit berarti kepercayaan. Begitu pula

dalam bahasa latin, kredit berarti credere yang merupakan

kombinasi kata cred memiliki arti kepercayaan sedangkan do

artinya saya menaruh (Rivai dan Veithzal, 2006: 3).

Berdasarkan undang-undang No 10 tahun 1998 tentang

perubahan atas undang-undang No 7 tahun 1992 tentang

perbankan memberikanpengertian kredit pasal 1 butir 11 dan 12

tentang kredit dan pembiayaan:“Kredit adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakandengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjamantar bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak-pihak peminjam

untukmelunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

pemberianbunga”.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa kredit

merupakan suatu bentuk pinjaman yang nilainya dinyatakan

dalam bentuk uang. Unsur kesepakatan merupakan unsur utama

yang harus terdapat dalam kredit. Kesepakatan itu dilakukan oleh

pihak-pihak yang melakukan kredit baik dibawah angan maupun

secara materiil.

Berbagai macam hak dan kewajiban akan timbul dari

kesepakatan tersebut. Kewajiban yang ada harus dapat dipenuhi

oleh pihak debitur yang telah menerima kredit. Sedangkan hak

merupakan sesuatu yang harus diterima oleh kredit sebagai pihak

yang telah memberikan kredit. Kesepakatan tersebut mencakup

jangka waktu pengembalian kredit, besaran bunga yang harus

Page 32: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

14

dibayarkan, dan sanksi yang harus diberikan saat kredit

mengalami masalah.

Dalam kegiatan kredit, pihak peminjam kredit memberikan

jaminan kepada pihak pemberi kredit baik bersifat fisik ataupun

non fisik dengan nilai yang lebih besar daripada kredit. Contoh

jaminan yang bersifat fisik antara lain tanah, bangunan, mobil,

motor, sawah, kebun dan lain-lain. Sedangkan jaminan yang

bersifat non fisik yaitu sertifkat tanah, deposito, BPKB mobil atau

motor, dan lain-lain.

Perbankan mengharapkan kredit yang disalurkan kepada

masyarakat dapat berjalan baik sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati sebelumnya sehingga perbankan membuat

prosedur kredit. Prosedur tersebut dikenal dengan prinsip 5C,

antara lain: (Kasmir, 2004)

1) Character, yaitu sifat atau watak seorang debitur yang

berkaitan dengan kemauannya dalam membayar kredit yang

telah diberikan oleh pihak perbankan. Watak dapat tercermin

dari latar belakang orang tersebut seperti pendidikan,

keluarga, lingkungan, dan lain-lain.

2) Capacity, yaitu kemampuan seorang mengembalikan kredit

yang telah disalurkan oleh perbankan. Kemampuan ini

dikaitkan dengan kemampuannya dalam mengelola bisnis

dan keuntungan yang diperolehnya.

3) Capital, sumber modal yang digunakan oleh debitur untuk

mendirikan usaha yang dimilikinya. Bank juga akan melihat

keefektifan modal yang dimiliki oleh debitur melalui laporan

keuangan usaha yang dimilikinya tersebut.

4) Colleteral, jaminan yang diberikan oleh debitur kepada pihak

bank, seperti yang telah dijelaskan di atas jaminan dapat

bersifat fisik ataupun nonfisik yang memiliki nilai lebih besar

dari kredit yang diberikan. Jaminan ini memiliki fungsi ketika

Page 33: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

15

terjadi masalah dalam kredit maka jaminan tersebut dapat

digunakan secepatnya.

5) Condition, perbankan memasukan unsur kondisi ekonomi

ataupun politi yang terjadi saat ini ataupun yang akan terjadi

di masa yang akan datang dalam pemberian kredit kepada

masyarakat. Ketika unsur kondisi tersebut baik maka kecil

kemungkinan kredit itu akan bermasalah.

Kredit yang diberikan oleh perbankan dapat dibedakan

berdasarkan tujuan dan jangka waktu pengembalian kredit.antara

lain:

1) Berdasarkan tujuan penggunanan

Menurut Dendawijaya (2005), kredit dibedakan menjadi

tiga macam berdasarkan tujuan penggunaan antara lain:

• Kredit investasi, kredit yang diberikan oleh perbankan

kepada debitur digunakan untuk investasi. Kredit

investasi termasuk dalam kredit jangka panjang.

• Kredit modal kerja, kredit yang diberikan oleh

perbankan kepada debitur digunakan sebagai modal

baik untuk memulai pendirian usaha atau untuk

perluasan usaha yang sebelumnya telah dimiliki

debitur. Kredit modal kerja termasuk dalam kredit

jangka pendek.

• Kredit konsumsi, kredit yang diberikan oleh perbankan

kepada debitur digunakan untuk mengkonsumsi barang

atau jasa yang dibutuhkan oleh debitur tersebut.

2) Berdasarkan jangka waktu

Djinarto (2000) membedakan kredit berdasarkan jangka

waktu menjadi tiga macam antara lain:

• Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki

rentang waktu maksimal satu tahun

Page 34: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

16

• Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki

rentang waktu minimal satu tahun dan maksimal tiga

tahun

• Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang memiliki

rentang waktu minimal tiga tahun.

Kredit memiliki berbagai tujuan dalam kegiatan ekonomi.

Dalam dunia usaha, kredit memiliki tujuan untuk membantu

nasabah sebagai contoh yaitu penyaluran kredit Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah. Bantuan tersebut dapat berupa modal yang

digunakan untuk membangun sebuah usaha ataupun untuk

memperluas usaha yang telah mereka miliki sebelumnya. Saat

nasabah memperoleh modal maka mereka akan mampu

memproduksi suatu barang yang memiliki nilai guna lebih besar

dari sebelumnya. Saat produk yang diproduksi oleh nasabah

banyak diminati oleh masyarakat maka nasabah tersebut akan

mendapatan banyak pendapatan dan keuntungan.

b. Pengertian Kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Kredit UMKM merupakan gabungan dari dua kata yaitu

kredit dan UMKM. Kredit memiliki arti sama dengan kredit pada

umumnya yaitu suatu pinjaman yang diberikan oleh bank ataupun

lembaga keuangan lainnya kepada nasabah, yang membedakan

kredit UMKM dengan kredit perbankan lainnya adalah objek

yang dijadikan sasaran pemberian kredit. Dalam kredit UMKM

objek yang dijadikan sasaran untuk memperoleh kredit adalah

pengusaha yang memiliki usaha UMKM. Tujuan dari pemberian

kredit ini adalah memberikan tambahan modal kepada UMKM

agar usaha yang dimilikya dapat berkembang lebih besar dari

sebelumnya.

Dalam UMKM terdapat tiga unit usaha yang berbeda antara

satu dengan yang lain. Yang memberikan pembeda adalah kriteria

yang harus dimiliki oleh masing-masing usaha. Kriteria tersebut

Page 35: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

17

mencakup jumlah aset yang dimiliki, dan hasi penjualan per tahun

yang dihasilkan oleh tiap usaha.

Suatu usaha dikatakan sebagai usaha mikro ketika usaha

tersebut memiliki kriteri antara lain: (i) aset yang dimiliki bernilai

maksimal sebesar Rp 50.000.000,00. Nilai aset tersebut tidak

termasuk tanah ataupun bangunan yang digunakan sebagai tempat

dia melakukan usaha; (ii) usaha mikro mampu menghasilkan

penjualan per tahun maksimal sebesar Rp 300.000.00,00.

Usaha kecil dan menengah memiliki aset dan hasil

penjualan per tahun lebih besar dari pada usaha mikro. Usaha

kecil memiliki aset minimal sebesar Rp 50.000.000,00 dan

maksimal sebesar Rp 500.000.000,00, sedangkan usaha

menengah harus memiliki aset antara Rp 500.000.000,00 sampai

dengan Rp 10.000.000.000,00. Sama seperti usaha mikro,

perhitungan nilai aset tersebut tidak termasuk tanah ataupun

bangunan tempat usahanya berdiri.

Di lihat dari sisi hasil penjualan, usaha kecil mampu

mendapatkan penghasilan dari penjualannya tersebut sebesar Rp

300.000.000,00 sampai dengan Rp 2.500.000.000,00, sedangkan

usaha menengah mendapatan penghasilan Rp 2.500.000.000,00

sampai dengan Rp 50.000.000.000,00. Nilai tersebut diperoleh

dari jumlah hasil penjualan yang dilakukan pada tiap tahunnya.

Tidak hanya itu, terdapat perbedaan karakteristik antara

usaha satu dengan usaha lainnya. Usaha mikro memiliki

karakteristik sebagai berikut, tidak ada kejelasan tentang jenis

barang yang diproduksinya, tempat usaha cenderung tidak

menetap, tidak melakukan administrasi keuangan, dan tidak

memiliki izin untuk pembangunan usaha. Contoh dari usaha

mikro adalah pedagangan kaki lima.

Sedangkan usaha kecil dan menengah memiliki

karakteristik yang hampir sama antara lain, terdapat kejelasan atas

Page 36: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

18

jenis barang yang diproduksi, memiliki tempat usaha yang tetap,

memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas seperti NPWP.

Terdapat karateristik yang membedakan antara usaha kecil

dan menengah yaitu, telah melakukan administrasi keuangan

perusahan namun masih bersifat sederhana seperti pembuatan

neraca usaha, sedangkan dalam usaha menengah kegiatan

administrasi keuangan perusahan dilakukan melalui proses

akuntasi sehingga menghasilkan laporan keuangan yang lebih

akurat.

2. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran

a. Pengetian Perdagangan

Perdagangan merupakan salah satu pendukung

perkembangan ekonomi di suatu negara. Sebagai contoh

Singapura, negara tersebut berhasil menguasai perdagangan

sehingga memiliki perekonomian yang berkembang pesat.

Aktivitas yang dilakukan oleh perdagangan dilakukan dengan

sangat sederhana. Hal tersebut dijelaskan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1

Aktivitas Perdagangan

Dari gambar 2.1 dapat kita ketahui perdagangan merupakan

kegiatan menjual kembali barang yang sudah dibelinya tanpa

melakukan perubahan teknis barang tersebut. Dalam kegiatan

pembelian, pedangan harus mengetahui tentang harga barang

karena harga tersebut dijadikan harga dasar yang akan digunakan

untuk penetapan harga jual. Aktivitas penyimpanan juga perlu

diperhatikan karena ketika pedagang memiliki kualitas

penyimpanan yang baik maka pengunnan modal akan lebih

efektif dan efisien. Penjulan yang dilakukan harus mengunakan

strategi pemasaran yang baik agar pedagang memperoleh

keuntungan yang lebih besar.

Pembelian Penyimpanan Penjualan

Page 37: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

19

Umunya perdagangan dibagi menjadi dua yaitu

perdagangan besar dan eceran:

1) Perdagangan besar, yaitu suatu proses penjualan barang-

barang dalam jumlah besar (grosir) baik secara tunai ataupun

kredit. Suatu pedagang besar biasanya menangani satu atau lebih

produk dari pabrik pemegang merk. Barang tersebut akan

disalurkan kepada pedagang eceran atau lembaga marketing

lainnya. Sebagai contoh agen beras dengan berbagai merk beras,

dealer yang menjual berbagai macam kendaraan, dan lain-lain.

2) Perdagangan eceran, yaitu suatu proses penjuaan barang-

barang dalam jumlah kecil. Barang yang diperdagangkan pada

kegiatan ini biasanya bersifat umum. Sebagai contoh: pedagang

kebutuhan pokok, warung klontongan, toko alat-alat bangunan,

toko peralatan elektronik, dan lain-lain.

b. Rantai Bisnis Perdagangan

Aktivitas merupakan gambaran dari rantai bisnis yang

dilakukan oleh perdagangan. Rantai bisnis adalah suatu gambaran

mulai dari proses suatu barang yang diproduksi hingga barang

tersebut sampai pada tangan konsumen. Dalam perdagangan,

rantai bisnis terdiri atas beberapa unsur, antara lain:

1) Produsen atau pemasok

Adalah pihak yang melakukan proses produksi menghasilkan

suatu barang atau jasa.

2) Distributor

Adalah suau pihak yang membeli produk dari produsen

yang memproduksi langsung barang tersebut dan

selanjutnya akan dilakukan penjulan baik pada agen

ataupun pengecer. Distributor tidak memiliki kewenang

untuk menjual barang tersebut langsung kepada konsumen.

3) Agen

Adalah pihak yang melakukan penjualan barang yang

diterima dari distributor kepada pihak pengecer.

Page 38: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

20

4) Pengecer

Adalah pihak yang melakukan penjual barang baik dari

distributor ataupun agen yang langsung diberikan kepada

konsumen.

5) Konsumen

Adalah pihak akhir yang menggunakan barang yang

diproduksi oleh produsen.

Gambar 2.2

Rantai Bisnis Perdagangan

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

a. Pengertian Capital Adequancy Ratio (CAR)

CAR sering disebut dengan rasio permodalan. CAR

merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh perbankan.

Penetapan besaran CAR biasanya didasarkan pada wewenang

bank sentral. Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank

Indonesia. Bank ini memiliki tanggung jawab dan menyamakan

sistem perbankan secara keseluruhan dengan menetapkan

ketentuan antara lain ketentuan permodalan, likuiditas wajib, dan

ketentuan lain yang bersifat prudensial (Siamat, 2003).

Menurut Susilo (2000:27), bahwa kecukupan modal

merupakan faktor yang sangat penting bagi bank dalam rangka

pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Menurut

Bank Indonesia CAR adalah kewajiban penyediaan modal

minimum yang harus selalu dipertahankan oleh setiap bank

sebagai suatu proporsi tertentu dari total Aktiva Tertimbang

Menurut Risiko (ATMR).

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank yang

dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki

pemasok distributor agen

pengecer

konsumen

Page 39: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

21

CAR paling sedikit sebesar 8%. Hal sesuai dengan peraturan yang

telah ditetapkan Banking for Internasiona Sattlements (BIS).

Klasifikasi perbakan menurut besaran CAR dapat

dibedakan menjadi tiga:

a) Bank Sehat, jika memiliki CAR lebih lebih dari 8%.

b) Bank take over (BTO), atau bank dalam penyehatan

oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional)

yang memiliki CAR antara -25% sampai dengan lebih

besar dari 8%.

c) Bank Beku Operasi (BBO), jika memiliki CAR

kurang dari -25%.

Rumus perhitungan CAR sesuai dengan peraturan Bank

Indonesia adalah sebagai berikut:

𝐶𝐴𝑅 =𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙

𝐴𝑇𝑀𝑅 𝑋 100%

Menurut Dendawijaya (2000), ATMR merupakan

penjumlahan dari aktiva yang tercantum dalam neraca dan aktiva

yang bersifat administratif. Langkah-langkah perhitungan

penyediaan modal minumum bank adalah sebagai berikut:

a) ATMR aktiva neraca dihitung dengan mengalikan

nilai nomila masing-masing aktiva yang bersangkutan

dengan bobot resiko dari masing-masing pos.

b) ATMR administratid dihitung dengan mengalihkan

nominal nilai rekening administratid yang

bersangutkan dengan bobot resikonya.

c) Total ATMR = ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva

administratif.

Menurut Siamat (2003) fungsi modal bank antara lain :

memberikan perlindungan kepada nasabah, mencegah terjadinya

kejatuhan bank, memenuhi ketentuan modal minimum,

Page 40: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

22

meningkatkan kepercayaan masyarakat, menutupi kerugian aktiva

produktif bank, sebagai indikator kekayaan bank.Namun setiap

perbankan memiliki cara sendiri dalam pengelolaan modal,

apakah bank tersebut termasuk risk averse yaitu cenderung

memilih cara seperti menyalurkan lewat SBI atau risk taker yaitu

dengan memilih menggunakan modalnya untuk sesuatu yang

lebih beresiko seperti kredit (Anindita, 2011).

b. Hubungan CAR dengan Kredit UMKM

CAR merupakan rasio modal yang harus dimiliki oleh

perbankan. Modal tersebut menunjukan kemampuan bank dalam

menyediakan dana kepada masyarakat untuk pengembangan

usaha dan kemampuan risiko kerugian dana yang diakibatkan

oleh kegiatan operasi bank (Ali dalam Kusuma, 2014).

Besaran CAR akan mempengaruhi tingkat kepercayaan

bank untuk menyalurkan dana kepada masyarakat. Dengan CAR

di atas 20% perbankan bisa memacu pertumbuhan kredit kredit

hingga 20-25% per tahun. Semakin besar CAR yang dimiliki oleh

perbankan maka semakin besar sumber daya finansial yang

digunakan oleh perbankan untuk menyalurkan dana kepada

masyaraka termasuk kepada pelaku usaha Mikro, Kecil dan

Menengah. Dan berlaku sebaliknya apabila CAR yang dimiliki

oleh perbankan rendah maka penyaluran dana kepada masyarakat

akan terhambat.

4. Non Performing Loan (NPL)

a. Pengertian Non Performing Loan (NPL)

Setiap kegiatan yang dilakukan pasti mengandung berbagai

resiko, begitu pula kegiatan perbankan. Salah satu resiko yang

dihadapi dalam kegiatan perbankan adalah resiko kredit. Menurut

Siamat (2004: 92), resiko kredit adalah suatu resiko akibat

kegagalan atau ketidakmampuan nasabah jumlah pinjaman yang

diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka waktu

yang telah ditentukan dan dijadwalkan.

Page 41: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

23

Hal ini juga dijelaskan oleh Standar Akuntansi Keuanganan

No 31, kredit non performing pada umumnya kredit yang

pembayaran angsuran pokok/atau bunganya telah lewat tempo

atau kredit yang pembayaraannya secara tepat waktu sangat

diragukan.

Resiko kredit sering muncul dari berbagai kredit yang

masuk dalam golongan kredit kurang lancar. Resiko kredit dapat

dicerminkan dari besaran Non Performing Loan. NPL adalah

kredit bermasalah di mana debitur tidak dapat memenuhi

pembayaran tunggakan pinjaman dalam jangka waktu yang telah

disepaki dalam perjanjian.Semakain besar NPL semakin besar

pula resiko kredit yang ditanggung oleh perbankan. Nilai NPL

yang tinggi akan menyebabkan penurunan tingkat kesehatan bank

yang bersangkutan. Oleh sebab itu perbankan harus menjaga

kredit agar tidak masuk ke dalam golongan kredit bermasalah

(NPL).

Kredit bermasalah tidak dapat dihindari namun dapat dijaga

dengan tingkat wajar kredit bermasalah sebesar 3-5% dari total

kredit yang telah disalurkan. Kredit yang termasuk dalam kategori

NPL adalah kredit kurang lancar (sub standart), kredit diragukan

(doubtfull) dan kredit macet (loss). (Kusuma, 2014)

NPL dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

𝑁𝑃𝐿 = 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑥 100%

Menurut Dendawijaya (2003:12), kemacetan fasilitas kredit

disebabkan oleh 2 faktor yaitu :

1) Dari Pihak Bank

Dalam hal ini pihak analis kredit kurang teliti dalam

menegcek kebenaran dan keaslian dokumen ataupun terdapat

kesalahan dalam menghitung rasio-rasio yang ada akibatnya

akan terjadi kemacetan kredit.

2) Dari Pihak Nasabah

Page 42: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

24

Dalam hal ini kemacetan kredit dapat diakibatkan karena

adanya unsur kesengajaan ataupun unsur ketidak sengajaan.

b. Hubungan NPL dengan Kredit UMKM

NPL merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan bank dalam meng-cover resiko kegagalan

pengembalian kredit oleh para debitur (Kusuma, 2014). NPL

mencerminkan kredit macet yang ditanggung oleh perbankan.

Besaran NPL dapat mempengaruhi besaran penyaluran

kredit perbankan kepada masyarakat termasuk kepada pelaku

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. NPL yang tinggi

menyebabkan fungsi intermediasi bank akan terganggu.

NPL harus diupayakan serendah mungkin agar fungsi

intermediasi bank dapat berjalan lancar. BI menetapkan bahwa

NPL yang dimiliki oleh setiap Bank yang beroperasi di Indonesia

harus mempunyai rasio NPL maksimal 5% (Nasirudin dalam

Kusuma, 2014).

Bank yang mengalami peningkatan penyaluran kredit akan

memiliki kemungkinkan terjadinya NPL yang meningkat karena

sejalan dengan peningkatan beban yang ditanggung oleh

perbankan. Hal tersebut juga akan mempengaruhi modal yang

dimiliki oleh perbankan karena modal akan terserap untuk

membiayai beban kredit yang terjadi atas tingginya NPL bank

tersebut.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang membahas mengenai kredit yang disalurkan oleh

perbankan telah banyak di dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya.

Dalam penelitian sebelumnya, terdapat berbagai macam kredit yang

diberikan oleh nasabah antara lain kredit umum, kredit investasi, dan kredit

UMKM.

Penelitian yang dilakukan oleh Ramadhan (2013) dan Agustina

(2014), mereka meneliti tentang fator-faktor yang mempengaruhi

Page 43: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

25

penyaluran kredit perbankan secara umum. Ramadhan (2013) mengambil

studi kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa dari tahun 2007-

2011 dan memperoleh hasil Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return On

Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap Loan to Deposit Ratio (LDR) dan

berarah positif, dan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan

dan berarah positif terhadap LDR. Tiga variabel bebas mampu menjelaskan

variabel terikat sebesar 9,1%. LDR di sini digunakan sebagai variabel

terikat yang menggambarkan keefektivitasan kredit yang disalurkan oleh

perbankan.

Sedangkan Agustina (2014) mengambil studi kasus pada PT Bank

Rakyat Indonesia (PERSERO), TBk. Hasil dari penelitian tersebut dalah

faktor keuangan dan faktor eksternal memiliki pengaruh positif terhadap

penyaluran kredit, sedangkan faktor kinerja dan resiko memiliki pengaruh

negatif.

Amalia (2016), meneliti tentang faktor yang mempengaruhi kredit

investasi yang disalurkan oleh Bank Umum. Hasil yang diperoleh dari

penelitian tersebut adalah terdapat tiga variabel yang memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap kredit investasi yaitu Dana Pihak Ketiga

(DPK),Standar Biaya Keluaran (SBK), dan CAR, sedangkan variabel NPL

dan Biaya Operasi terhadap Pendapatan Nasional (BOPO) memiliki

pengaruh negatif dan signifikan terhadap kredit investasi.

Terdapat penelitian terdahulu yang meneliti tentang kredit UMKM

yang disalurkan oleh perbankan antara lain: Deramayang (2010) melakukan

penelitian tentang kredit UMKM pada sektor agribisnis dan mengambil

studi kasus pada Bank BNI (PERSERO), Tbk Cabang Karawang, Anindita

(2011) melakukan penelitian tentang penyaluran kredit UMKM dengan

mengambil studi kasus pada Bank Umum Swasta Nasional), Kusuma (2014)

dalam penelitian ini kredit UMKM yang diambil lebih spesifik yaitu Kredit

Usaha Rakyat (KUR), dan Nurlestari (2015) menggunakan Bank Umum

yang Terdftar di Bursa Efek di Inonesia yang menyalurkan kredit UMKM

sebagai studi kasus dalam penelitian yang dilakukannya.

Page 44: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

26

Penelitian tentang kredit UMKM tersebut menggunakan variabel

bebas yang berbeda antara penelitian yang satu dengan yang lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Deramayang (2010) memperoleh hasil baik

secara simultan ataupun parsial, faktor kredibitas calon debitur berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kredit. berpengaruh signifikan terhadap

variabel kredit dan bersifat postif. Sedangkan dengan uji F diperoleh hasil

varibel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

terikat.

Anindita (2011) memperoleh hasil secara simultas semua variabel

independen yaitu CAR, NPL, dan LDR berpengaruh terhadap kredit

UMKM. Sedangkan secara parsial hanya terdapt dua variabel yang

memberikan pengaruh terhadap kredit UMKM yaitu CAR dan NPL,

sedangkan variabel LDR tidak memiliki pengaruh.

Kusuma (2014) memperoleh hasil terdapat tiga variabel yang

berpengaruh terhadap KUR yaitu inflasi, Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

dan Produk Domestik Brotu (PDB), sedangkan variabel NPL dan CAR tidak

memiliki pengaruh terhadap KUR. Sedangkan Nurlestari (2015)

memperoleh hasil CAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

penyaluran kredit UMKM, ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan,

DPK dan NPL memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan, dan spread

tingakt suku bunga memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan.

Page 45: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

27

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Variabel Penelitian Hasil

1. Mamita

Deramayang

(2010)

Analisis

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi Kredit

UMKM

Agribisnis

Unit Kredit

Kecil PT

BNI

(PERSERO)

,TBk

Cabang

Karawang

• Variabel dependen:

Penyaluran kredit

UMKM agribisnis

• Variabel

independen:Faktor

kredibilitas calon

debitur berupa

chacarter, capacity,

capital, collateral,

conditions, dan

constrains

Faktor kredibilitas calon

debitur secara simultan

berpengaruh signifikan

terhadap variabel kredit dan

bersifat postif dengan nilai

pengaruh sebesar 88,90%.

Secara parsial variabel

kredibilitas calon debitur

berpengaruh signifikan

terhadap penyaluran

variabel kredit dengan t-

hitung setiap variabel yaitu

pada variabel character

2,826, pada variabel

capacity sebesar 4,554, pada

variabel capital sebesar

3,468, pada variabel

collateral sebesar 4,017,

pada varbael conditions

sebesar 2,599, dan pada

variabel constrains sebesar

4,349. Sedangkan dengan uji

F diperoleh hasil F-hitung

17,290 lebih besar dari F-

tabel 2,92 artinya varibel

bebas secara bersama-sama

berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat.

Page 46: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

28

2. Irma

Anindita

(2011)

Analisis

Pengaruh

Tingkat

Suku

Bunga,

CAR, NPL,

dan LDR

terhadap

Penyaluran

Kredit

UMKM

(Studi pada

Bank Umum

Swasta

Nasional

Periode

2003-2010)

• Variabel Penyaluran

kredit UMKM pada

Bank Umum Swasta

Nasional

• Variabel independen:

Tingkat suku bunga,

Capital Edequacy

Ratio (CAR), Non

Performating Loan

(NPL), dan Loan to

Deposit Ratio (LDR)

Dengan menggunakan

metode regresi linier

berganda maka diperoleh

hasil secara simultan suku

bunga, CAR, NPL, dan LDR

memiliki pengaruh yang

siginifikan terhadap

penyaluran kredit UMKM,

sedangkan secara parsial

CAR, NPL, dan suku bunga

memiliki pengaruh negatif

dan signifikan terhadap

penyaluran kredit UMKM

dengan tingkat signifikasi

0,000; 0,000; dan 0,35,

sedangkan LDR tidak

berpengaruh signifikan

terhadap penyaluran kredit

UMKM.

3. Shandy

Bintang

Ramadhan

(2013)

Analisis

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi

Penyaluran

Kredit

Perbankan

(Studi pada

Bank Umum

Swasta

Nasional

Devisa

Tahun 2007-

2011)

• Varibel dependen:

Loan to Deposit

Ratio (LDR)

• Varibael

independen:Capital

Edequacy Ratio

(CAR), Return On

Assets (ROA), dan

Non Performating

Loan (NPL)

Secara parsial CAR dan

ROA tidak berpengaruh

terhadap LDR dan berarah

positif, dan NPL

berpengaruh signifikan dan

berarah positif terhadap

LDR. Tiga variabel bebas

mampu menjelaskan

variabel terikat sebesar

9,1%.

Page 47: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

29

4. Harera

Angga

Kusuma

(2014)

Analisis

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi

Penyaluran

Kredit

Usaha

Rakyat

(KUR)

Periode

2009-2011

• Variabel dependen:

Kredit Usaha Rakyat

(KUR)

• Variabel independen:

inflasi, Sertifikat

Bank Indonesia

(SBI), Produk

Domestik Bruto

(PDB), Non

Performating Loan

(NPL) , dan Capital

Edequacy Ratio

(CAR)

Inflasi berpengaruh

signifikan terhadap KUR,

SBI dan PDB berpengaruh

negatif terhadap KUR,

sedangkan NPL dan CAR

tidak memiliki pengaruh

terhadap KUR. Faktor yang

paling dominan dalam

mempengaruhi perubahan

KUR adalah PDB. KUR

dapat dijelaskan oleh

variabel bebas sebesar

49,6%.

5. Pratiwi

Agustina

(2014)

Analisis

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi

Pertumbuha

n Kredit PT

Bank

Rakyat

Indonesia

(PERSERO)

, TBk

• Variabel dependen:

Pertumbuhan kredit

• Variabel

independen:Faktor

keuangan berupa

Dana Pihak Ketiga

(DPK), faktor kinerja

berupa Capital

Edequacy Ratio

(CAR) dan Biaya

Operasional terhadap

Pendapatan

Operasional (BOPO),

dan faktor kinerja

berupa Non

Perfomating Loan

(NPL), dan faktor

eksternal yang

digunakan berupa BI

Rate, inflasi, dan kurs

Dengan menggunakan

metode Structural Equation

Modeling (SEM) maka

diperoleh hasil faktor

internal memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap

kredit, DPK memiliki

pengaruh yang positif

signifikan terhadap kredit

dengan nilai koefisien

sebesar 0,4631, faktor

kinerja berupa CAR dan

BOPO memiliki pengaruh

negatif dan signifikan

dengan nilai koefisien -

0,4325, faktor resiko berupa

NPL memiliki pengaruh

negatif dan signifikan

dengan nilai koefisien -

0,3983, sedangkan faktor

eksternal memiliki pengaruh

positif terhadap kredit

dengan koefisien sebesar

0,4156.

Page 48: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

30

6. Annisa

Nurlestari

(2015)

Analisis

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi

Penyaluran

Kredit

UMKM

(Studi Pada

Bank Umum

yang

Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Periode

2009-2013)

• Variabel dependen:

Penyaluran kredit

UMKM

• Variabel

independen: Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Dana Pihak

Ketiga (DPK),

Return on Assets

(ROA), Non

Performing Loan

(NPL), dan spread

tingkat suku bunga

Dengan mengunakan

metode analisis regresi

berganda maka diperoleh

hasil CAR memiliki

pengaruh negatif dan

signifikan terhadap

penyaluran kredit UMKM,

ROA memiliki pengaruh

positif dan signifikan, DPK

dan NPL memiliki pengaruh

positif dan tidak signifikan,

dan spread tingakt suku

bunga memiliki pengaruh

negatif dan tidak signifikan.

7. Dian Nur

Amalia

(2016)

Analisis

Faktor-

Faktor yang

Mempengar

uhi

Penyaluran

Kredit

Investasi

Bank Umum

• Variabel dependen:

Kredit investasi

• Variabel

independen: Dana

Pihak Ketiga

(DPK), Standar

Biaya Keluaran

(SBK), Capital

Edequacy Ratio

(CAR), Non

Perfomating Loan

(NPL), dan Biaya

Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional

(BOPO)

Dengan menggunakan

metode Ordinary Least

Square (OLS) diperoleh

hasil DPK, SBK, dan CAR

memiliki pegaruh postitif

dan signifikan terhadap

kredit investasi pada Bank

Umum, sedangkan NPL dan

BOPO memiliki pengaruh

negatif dan signifikan.

C. Kerangka Pemikiran

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu

kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi

(Pramiyanti,2002). Permodalan masih menjadi kendala utama yang

dihadapi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

hingga sampai saat ini. UMKM sebagai pelaku usaha memiliki berbagai

permasalahan antara lain keterbatasan dalam mengakses sumber-sumber

permodalan, keterbatasan dalam penyedian agunan, dan keterbatasan akses

Page 49: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

31

informasi mengenai produk-produk atau fasilitas kredit perbankan bagi

UMKM.

Menurut Laporan Perekonomian Indonesia tahun 2016, Bank

Indonesia juga mengimplementasikan serangkaian kebijakan pengembangan

UMKM. Kerangka kebijakan pengembangan UMKM dilakukan melalui

empat pilar utama yang mencakup: (i) peningkatan kapasitas ekonomi

UMKM; (ii) peningkatan pembiayaan dan akses keuangan UMKM; (iii)

peningkatan akses pasar UMKM; dan (iv) peningkatan koordinasi dan

kerjasama antar lembaga.

Ditinjau dari salah satu kerangka kebijakan yang dikeluarkan oleh

Bank Indonesia pada pilar ke dua yaitu peningkatan pembiayaan dan akses

keuangan, dilakukan dengan cara penetapan kewajiban rasio kredit UMKM

bagi bank umum besar 20% (Peraturan Bank Indonesia Nomor

17/12/PBI/2015). Rasio tersebut dapat dipenuhi secara bertahap, namun

hingga akhir tahun 2016 rasio kredit UMKM bank umum harus mencapai

10% (Bank Indonesia- Laporan Perekonomian Indonesia, 2016).

Setelah dikeluarkannya kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank

Indonesia tentang pengembangan UMKM, bank-bank umum yang ada di

Indonesia ikut melakukan upaya agar sektor UMKM dapat berkembang.

Sektor UMKM sangat perlu dikembangkan karena akan mendukung

pertumbuhan dan pembangunan di Indonesia. Melihat pengalaman di

negara maju, sudah terbukti bahwa UMKM menjadi penunjang dalam

perekonomian di negara tersebut.

Upaya yang dilakukan oleh bank umum terlihat dari besaran kredit

yang disalurkan oleh perbankan yang ada di Indonesia kepada sektor

UMKM. Jumlah kredit yang disalurkan oleh perbankan kepada UMKM

mengalami fluktuasi tiap bulannya, namun cenderung meningkat tiap tahun.

Penyaluran kredit kepada sektor UMKM masih belum merata dan masih

terfokus pada sektor ekonomi tertentu. Penyaluran kredit perbankan masih

di dominasi oleh sektor Perdagangan Besar & Eceran.

Page 50: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

32

Kebijakan penyaluran kredit oleh perbankan berkaitan erat dengan

beberapa faktor antara lain Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non

Performning Loan (NPL). Hubungan CAR, dan NPL dengan kredit UMKM

didukung oleh penelitian sebelumnya. Diantaranya, Kusnandar (2012)

menyebutkan bahwa CAR dan NPL memiliki pengaruh positif terhadap

penyaluran kredit UMKM, sedangkan menurut Anindita (2011)

menyebutkan bahwa CAR dan NPL.

Berdasarkan acuan dan penjelasan di atas maka peneliti

menyimpulkan bahwa minimal yang mempengaruhi penyaluran kredit

UMKM oleh perbankan adalah CAR dan NPL. Untuk itu peneliti ingin

mengetahui pengaruh variabel tersebut terhadap kredit UMKM dalam

jangka panjang dan jangka pendek menggunakan metode Error Correction

Model (ECM).

Error Correction Model (ECM) merupakan suatu model analisis

ekonometrik yang diperkenalkan oleh Sargan dan dipolulerkan oleh Engel

Granger. Model ini mampu meliputi banyak variabel dalam analisis

fenomena ekonomi jangka panjang dan juga dapat memecahkan masalah

variabel time series yang rentang dengan ketidakstasioneran data .

Langkah pertama dalam penelitian yang menggunakan ECM adalah

uji normalitas data untuk melihat apakah data yang digunakan terdistribusi

normal atau tidak. Setelah itu melakukan uji stasioner data untuk

mendapatkan data yang variannya tidak terlalu besar, ECM dapat digunakan

jika data tidak stasioner pada tingkat level namun stasioner pada tingkatan

selanjutnya yaitu pada tingkat difference.

Kemudian melakukan uji kointegrasi pada data variabel untuk

mengetahui apakah model ECM dapat dipakai dalam penelitian atau tidak.

Apabila data terkointegrasi maka ini mengindikasi adanya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependennya dan sebaliknya apabila

data tidak terkointegrasi maka uji ECM tidak dapat dilakukan. Kemudian

melakukan estimasi ECM untuk mendapatkan hasil penelitian. Pada tahap

akhir yaitu melakukan interpretasi pada hasil penelitian, menarik suatu

kesimpulan, dan memberikan saran.

Page 51: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

33

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan

terhadap Penyaluran Kredit UMKM pada Sektor Perdagangan Besar dan

Eceran di Indonesia Periode Januari 2014-April 2017

CAR

(X1)

NPL

(X2)

Kredit UMKM sektor perdagangan

besar dan eceran

(Y)

Uji Nomalitas

Uji Stasioneritas

Uji Kointegrasi

Estimasi ECM

Kesimpulan dan Saran

Analisis ECM Analisis Deskriptif

Page 52: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

34

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas suatu persoalan yang

masih perlu dibuktikan kebenarannya dan harus bersifat logis, jelas, dan

dapat diuji.Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1) Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap kredit UMKM pada sektor

Pedagangan Besar dan Eceran

• Ha : Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara

signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM pada sektor

Pedagangan Besar dan Eceran di Indonesia periode Januari 2014-

April 201

• Ho : Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM pada sektor

Pedagangan Besar dan Eceran di Indonesia periode Januari 2014-

April 2017

2) Non Performing Loan (NPL) terhadap kredit UMKM pada sektor

Pedagangan Besar dan Eceran

• Ha : Diduga Non Performing Loan (NPL) berpengaruh secara

signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM pada sektor

Pedagangan Besar dan Eceran di Indonesia periode Januari 2014-

April 201

• Ho : Diduga Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM pada sektor

Pedagangan Besar dan Eceran di Indonesia periode Januari 2014-

April 2017

Page 53: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup adalah batasan yang diambil oleh penulis dalam

melakukan penelitian. Batasan tersebut diambil agar penelitian yang

dilakukan menjadi lebih efisien dan efektif. Tanpa adanya ruang lingkup

maka penelitian akan memakan waktu yang lebih lama. Dalam penelitian ini

ruang lingkup yang digunakan adalah total kredit UMKM yang disalurkan

oleh perbankan kepada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Capital

Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Loan (NPL).

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel di mana satu variabel

merupakan variabel terikat (variable dependent) dan tiga variabel lainnya

merupakan variabel bebas (variableindependent).

• Variabel terikat yang digunakan adalah total kredit UMKM yang

disalurkan oleh perbankan kepada sektor Perdagangan Besar dan

Eceran yang ada di Indonesia.

• Variabel bebas yang digunakan adalah Capital Adequacy Ratio

(CAR), dan Non Performing Loan (NPL).

Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dalam bentuk data

bulanan dalam kurun waktu bulan Januari 2014 sampai dengan April 2017.

Data yang diambil dalam kurun waktu tertentu sering disebut dengan data

time series. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Data sekunder itu sendiri memiliki pengertian data atau informasi

yang diperoleh dari pihak kedua atau data yang dikumpulkan oleh lembaga

pengumpul data dan data tersebut dipublikasikan kepada masyarakat

(Kuncoro,2003). Data bersumber dariwebsite Bank Indonesia berupa data-

data statistik, laporan tahunan Bank Indonesia. Selain itu juga digunakan

buku bacaan referensi serta media informasi terkait dengan penelitian ini

Page 54: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

36

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah studi kepustakaan (Library research) dan penelitian lapangan (Field

research). Libary research yaitu dengan mencari dan mengumpulkan

literatur yangterdiri dari buku-buku referensi, artikel, jurnal penelitian dan

media masasebagai bahan pengutipan serta referensi (Imam Akbar, 2009).

Sedangkan yang yang dimaksud Field research adalah metode yang

digunakan untuk mengumpulkan data melalui data sekunder dari sumber

yang dapat dipercaya. Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan

adalah situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id).

C. Metode Analisis Data

Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan berbagai macam

metode sesuai dengan tujuan yang telah tertulis di atas. Metode analisis

yang digunakan dalam penelitian dapat digambarkan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Matriks Metode Analisis Data

Tujuan Penelitian Data yang dibutuhkan Metode Analisis

Mengidentifikasi

perkembangan kredit

UMKM sektor

Perdagangan Besar dan

Eceran, Capital

Adequacy Ratio (CAR),

dan Non Performing

Loan (NPL).

Data time series

bulanan BI rate,

inflasi, nilai tukar,

kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan

Eceran Capital

Adequacy Ratio (CAR),

dan Non Performing

Loan (NPL) periode

Januari 2014- April

2017

Analisis Deskriptif

Menganalis pengaruh

Capital Adequacy Ratio

(CAR), dan Non

Performing Loan (NPL)

terhadap kredit UMKM

sektor Perdagangan

Besar dan Eceran di

Indonesia

Data time series

bulanan Capital

Adequacy Ratio (CAR),

dan Non Performing

Loan (NPL), kredit

UMKM sektor

Perdagangan Besar dan

Eceran di Indonesia

pada periode Januari

2014- April 2017

Analisis Error

Correction Model

(ECM) menggunakan

sofware Eview 9.0

Page 55: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

37

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis sederhana yang

bertujuan untuk mendeskriptifkan dan mempermudah penafsiran yang

dilakukan dengan bantuan grafik terhadap suatu observasi. Analisis

deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk membahas rumusan masalah

pertama yaitu bagaimana perkembangan kredit UMKM sektor Perdagangan

Besar dan Eceran, CAR, dan NPL. Analisis deskriptif hanya dipergunakan

untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna dan

komunikatif. (Nurgiantoro, et al. 2009)

Analisis deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis

perkembangan kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran, CAR,

dan NPL periode Januari 2014 hingga April 2017. Pada analisis deskriptif

dijelaskan dengan bantuan tabel dan grafik untuk mempermudah dalam

penjelasan. Grafik yang ditampilkan merupakan plot data terhadap waktu

pada periode penelitian. Grafik tersebut akan ditambah dengan keterangan

yang menjelaskan kondisi serta hal-hal yang mempengaruhi peristiwa yang

terjadi pada data yang dianalisis.

2. Analisis Error Correction Model (ECM)

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis Error Correction Model (ECM) atau sering disebut dengan

pemodelan koreksi kesalahan. Metode ini merupakan salah satu cara untuk

mengidentifikasi hubungan di antara variabel yang bersifat non-stasionary.

Dengan syarat bahwa pada sekelompok data yang non-stasionary terdapat

suatu kointegrasi, maka permodelan koreksi kesalahan valid. Syarat ini

dinyatakan dalam teorema Engel Granger (Ariefianto, 2012).

Dalam penelitian ini, metode analisis ECM digunakan untuk

mengamati pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing

Loan (NPL). Terhadap total kredit UMKM yang disalurkan oleh perbankan

pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Metode ini digunakan untuk

Page 56: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

38

meilhat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependennya

baik dalam jangka panjang ataupun jangka pendek.

Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengolah dan

menganalisis data-data yang ada adalah software Eviews 9.0 dan Microsoft

Excel 2010. Terdapat lima tahap pengujian yang dilakukan sebelum

mengestimasi hasil uji ECM. Pengujian yang harus dilakukan antara lain:

Uji Normalitas, Uji Linieritas, Uji Stasioneritas data, dan Uji Kointegrasi.

a. Uji Normalitas

Tahap awal untuk mengawali metode ini adalah melakukan uji

normalitas data. Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai

residual terdistribusinormal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki nilai residual yang terdistribusi normal.Jadi uji normalitas

bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai

residualnya.Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji

normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal ini tidak

dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai

residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian.

Sebenarnya normalitas dapat dilihat dari gambar histogram, namun

seringkali polanya tidak mengikuti kurva normal, sehingga sulit

disimpulkan. Akan lebih mudah bila melihat koefisien Jarque-Bera dan

Probabilitasnya. Kedua angka ini saling mendukung (Winarno,2011).

Ketika kita memperoleh nilai probobitas lebih dari α maka dapat

disimpulkan data kita terdistribusi normal.

b. Uji Stasioneritas data

Di dalam sebuah peneliian yang menggunakan data time series

harus dilakukan untuk menghindari masalah spurios regression atau

regresi palsu. Spurious regression timbul dari inferensi yang salah

terhadap suatu estimasi hubungan statistik di antara berbagai variabel.

Secara sederhana kita mengatakan bahwa terdapat hubungan yang

Page 57: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

39

bermakna di antara variabel x dan y yang sebenarnya tidak ada

(Ariefianto, 2012).

Uji stasioneritas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut

merupakan data stasioner atau bukan. Suatu data dikatakan sebagai data

stasioner apabila data tersebut bergerak diantara nilai rata-rata, apabila

data tersebut bergerak tidak pada nilai rata-rata namun pada akhirnya

data tersebut akan tetap kembali pada nilai rata-rata. Sedangkan yang

disebut data tidak stasioner adalah data tersebut tidak bergerak pada

nilai rata-rata, atau data yang memiliki tren. Selain itu syarat lain adalah

nilai kovarian antara dua periode waktu tergantung dari jarak atau

lagged antara dua periode waktu dan bukan waktu sesungguhnya

dimana kovarian itu dihitung. Jika data runtun waktu stasioner maka

nilai mean, variance dan autovariance (pada berbagai lags) tetap sama

tidak perduli pada titik mana kita mengukurnya. Dalam hal ini tidak

terpengaruh oleh waktu atau sering disebut dengan timeinvariant.

Untuk melihat data tersebut stasioner atau tidak dapat dilakukan

melalui grafik, kolegram, ataupun uji unit root. Dalam penelitian ini ,

uji stasionertias dilakukan menggunakan Augmented Dickey Fuller

(ADF). ADF merupakan pengujian stationer dengan menentukan

apakahdata runtun waktu yang digunakan dalam penelitian

mengandung akar unit (unit root test), dengan hipotesis:

Ho = data stasioner

Ha = data tidak stasioner

Data dapat dikatakan stationer dengan melihat dari perbandingan

nilai statistik ADF yang diperoleh dari nilai T hitung koefisien dengan

nilai kritis statistik dari mackinnon pada tingkat level 1%, 5%, atau

10%. Jika nilai mutlak statistik ADF lebih kecil dari nilai kritis

mackinnon dapat disimpulkan data stasioner pada taraf nyata maka Ho

diterima dan menolak Ha, begitu pula sebaliknya. Apabila berdasarkan

hasil uji ADF data tidak stattioner pada tingkat level maka harus

Page 58: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

40

dilakukan penarikan diferensial sampai data stationer pada tingkat first

difference atau second difference.

c. Uji Kointegrasi

Seperti yang telah dijelaskan di atas, regresi pada variabel-varibel

stasioner adalah spurious. Tanpa perlakuan yang memadai kita tidak

dapat membedakan apakah hubungan yang diperoleh adalah benar dan

bermakna atau sekedar disebabkan oleh interaksi DGP (Data

Generating Process) pada data.

Salah satu salah untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel

yang bersifat non-stasionary adalah dengan melakukan permodelan

koreksi kesalahan. Dengan syarat bahwa pada sekelompok data yang

tidak stasioner terdapat suatu kointegrasi, maka permodelan koreksi

kesalahan adalah valid. Syarat ini dinyatakan dalam teori yang

dikemukan oleh Engel Granger pada tahun 1987 (Ariefanto, 2012).

Keberadaan variabel non-stationer kemungkinan besar akan

memberikan dampak adanya hubungan jangka panjang diantara

variabel. Suatu variabel dikatakan memiliki hubungan jangka panjang

apabila variabel-variabel yang digunakan dalam model berkointegrasi,

dan sebaliknya jika variabel-variabel yang digunakan dalam model

tidak terkointegrasi, maka dapat dipastikan tidak ada hubungan jangka

panjang diantara variabel tersebut (Ajija dkk: 2011).

Dalam penelitian ini uji kointegrasi dilakukan dengan uji johansen

cointegration. Kita harus melakukan perbandingan nilai trace statistic

dengan nilai kritis (critical value) yang dihasilkan dari uji tersebut.

Ho = data terkointegrasi

Ha = data tidak terkointegrasi

Data dapat dikatakan terkointegrasi apabila hasil nilai trace statistic

> nilai kritis, maka dapat disimpulkan Ho diterima dan menolak Ha

artinya variabel tersebut terkointegrasi. Namun apabila diperoleh hasil

Page 59: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

41

nilai trace statistic < nilai kritis, maka dapat disimpulkan Ha diterima

dan menolak Ho artinya variabel tersebut tidak terkointegrasi.

d. Estimasi Error Correction Model

Pada tahun 1987 Engle Granger mengemukakan sebuah teori

tentang konsep kointegrasi dan koreksi kesalahan. ECM memiliki

keberadaan bentuk data yang tidak stasioner namun terkointegrasi.

Model ECM pertama kali diperkenalkan oleh Sargan dan kemudian

dikembangkan oleh Hendry dan dipopulerkan oleh Engle-Granger.

Pada tahun 1987 Engle Granger mengemukakan sebuah teori tentang

konsep kointegrasi dan koreksi kesalahan. Model ini memasukan

penyesuaian untuk melakukan koreksi bagi ketidakseimbangan, dan

model ini mempunyai beberapa kegunaan, namun penggunaan yang

utamanya mengatasi masalah time series yang tidak stasioner.

Terdapat beberapa keuntungan dari permodel ECM antara lain:

1) ECM dapat melakukan spesifikasi model atas bentuk umum

2) ECM dapat menjelaskan pengaruh jangka panjang dan jangka

pendek dari model yang kita gunakan. Jangka panjang mengacu

pada pengaruh yang diberikan dalam runtun waktu yang relatif

lama misalnya adalah tahunan. Sedangkan jangka pendek mengacu

pada pengaruh yang di berikan dalam runtun waktu yang relatif

singkat misalnya bulanan.

3) ECM merupakan model yang digunakan untuk menyelesaikan

masalah pada data runtun waktu yang tidak stasioner.

Dalam penelitian ini, model ECM digunakan setelah melalui uji

normalitas data, stasioneritas, kointegrasi dan uji asumsi klasik, serta

terbebas dari semua permasalah dari pengujian tersebut, sehingga

model ECM yang digunakan sudah layak untuk dipakai dan dianalisis.

Page 60: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

42

Model ECM ini disebut model yang teretriksi. Spesifikasi ECM

merestriksi hubungan jangka panjang variabel-variabel endogen agar

konvergen ke dalam hubungan kointegrasinya, namun tetap membiarkan

keberadan dinamisasi jangka pendek (Basuki dan Prawoto, 2016).

Berikut ini adalah model Error Correction Model yang digunakan

dalam penelitian:

Model dasar: Cr=(CAR,NPL)

Model Ekonometrik: 𝐶𝑟𝑡 = 𝛽0 + 𝛽1𝐶𝐴𝑅𝑡 + 𝛽2𝑁𝑃𝐿𝑡 + 𝑒

a. Model Jangka Panjang

𝑳𝑶𝑮𝑪𝒓𝒕 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏𝑪𝑨𝑹𝒕 + 𝜷𝟐𝑳𝑶𝑮𝑵𝑷𝑳𝒕 + 𝒆

Keterangan:

𝛽0 : konstanta

𝛽1 , 𝛽2 : koefisien regresi berganda

𝐿𝑂𝐺𝐶𝑅𝑡 : penyaluran kredit UMKM sektor Perdagangan Besar

dan

Eceran pada periode t

𝐶𝐴𝑅𝑡 : Capital Adequacy Ratio periode t

𝑁𝑃𝐿𝑡 : Non Performing Loan periode t

e : error term

a. Model Jangka Pendek

∆𝑳𝑶𝑮𝑪𝒓𝒕−𝟏 = 𝜷𝟎 + 𝜷𝟏∆𝑪𝑨𝑹𝒕−𝟏 + 𝜷𝟐∆𝑳𝑶𝑮𝑵𝑷𝑳𝒕−𝟏 + 𝜷𝟑𝑬𝑪𝑻𝒕−𝟏 + 𝒆

Keterangan:

𝛽0 : konstanta

Page 61: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

43

𝛽1 , 𝛽2 , 𝛽3 : koefisien regresi berganda

∆ 𝐿𝑂𝐺𝐶𝑅𝑡−1 : first difference penyaluran kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan Eceran pada periode t

∆𝐶𝐴𝑅𝑡−1 : first difference Capital Adequacy Ratio periode t

∆𝑁𝑃𝐿𝑡−1 : first difference Non Performing Loan periode t

D. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas,

maka variabel-variabel dalam penelitian ini bisa didefinisikan sebagai

berikut:

1. Variabel tidak bebas (dependent) :

Variabel tidak bebas (dependent) adalah variabel yang

mendapatkan pengaruh dari variabel bebas (independent).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah total kredit UMKM

yang disalurkan oleh perbankan kepada sektor Perdagangan Besar dan

Eceran di Indonesia (Cr) Yang dimaksud dengan kredit Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah adalah dana yang disediakan oleh bank atau

lembaga keuangan lainnya yang disalurkan kepada pihak yang

membutuhkan dana yang memiliki usaha sesuai dengan kriteria usaha

yang telah tercantum pada Undang-Undang tentang UMKM yang

berlaku. Data yang digunakan adalah data bulanan periode pengamatan

antara Januari 2014 – April 2017.

2. Variable Bebas (independent) :

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab adanya

perubahan pda variabel tidak bebas karena variabel ini memberikan

pengaruh terhadap variabel bebas. Variabel tidak bebas (independent)

berupa:

a. Capital Adequacy Ratio

Page 62: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

44

CAR adalah besaran modal yang harus dimiliki oleh perbankan

untuk menyalurkan dana kepada masyarakat. Data yang digunakan

dalam penelitian ini berupa data sekunder yang memiliki sifat time

series. Periode pengamatan antara Januari 2014 – April 2017.

b. Non Performing Loan

NPL adalah kredit yang telah dikategorikan kepada kredit yang

kurang lancar, diragukan, dan macet. Data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa data sekunder yang memiliki sifat time series.

Periode pengamatan antara Januari 2014 – April 2017.

Tabel 3.2

Operasional Variabel

No Variabel Simbol Sumber Data Data

Bulanan Skala

1.

Kredit UMKM sektor

perdagangan besar dan

eceran

CR

Statistik Kredit

UMKM,Laporan

Tahunan Bank

Indonesia beberapa

edisi

Januari

2014-April

2017

Rasio

2. Capital Adequancy Ratio CAR

Statistik Indonesia,

Laporan Tahunan

Bank Indonesia

beberapa edisi

Januari

2014-April

2017

Rasio

3. Non Performing Loan NPL

Statistik Indonesia,

Laporan Tahunan

Bank Indonesia

beberapa edisi

Januari

2014-April

2017

Rasio

Page 63: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

45

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif

1. Perkembangan Kredit UMKM Sektor Perdagangan Besar

dan Eceran

Kredit UMKM merupakan gabungan dari dua kata yaitu kredit

dan UMKM. Kredit memiliki arti pinjaman dana oleh perbanka atau

lembaga keuangan lainnya kepada nasabah. Yang membedakan kredit

UMKM dengan kredit lainnya adalah kredit ini diberikan kepada para

pelaku usaha mikro, kecil, ataupun menengah. Dalam penelitian ini

kredit UMKM yang digunakan adalah kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan Eceran.

Perkembangan kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan

Eceran di Indonesia selama periode penelitian, yaitu Januari 2014

sampai dengan April 2017 ditunjukkan pada Gambar 4.1. Berdasarkan

grafik tersebut diketahui bahwa pergerakkan kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan Eceran cenderung positif atau mengalami

kenaikan.

Gambar 4.1

Perkembangan Kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan

Eceran

Sumber: Bank Indonesia (data diolah)

0.0

100000.0

200000.0

300000.0

400000.0

500000.0

600000.0

Jan

-14

Ap

r-1

4

Jul-

14

Oct

-14

Jan

-15

Ap

r-1

5

Jul-

15

Oct

-15

Jan

-16

Ap

r-1

6

Jul-

16

Oct

-16

Jan

-17

Ap

r-1

7

kreditUMKM

kreditUMKM

Page 64: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

46

Berdasarkan grafik tersebut diketahui bahwa pergerakkan

kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran cenderung

positif atau mengalami kenaikan. Rata-rata penyaluran kredit UMKM

pada periode Januari 2014 sampai dengan April 2017 adalah Rp

406.102,5 miliar.

Kredit UMKM terus mengalami peningkatan merupakan

bentuk realisasi kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah,

Legislatif, dan Bank Indonesia untuk meningkatkan peran UMKM

terhadap perekonomian di Indonesia. Hal tersebut ditempuh dengan

cara mempermudah akses pembiayaan UMKM melalui kebijakan

yang mendorong penyaluran kredit UMKM dengan rasio kredit

UMKM minimum 20%.

Pencapaian kredit UMKM yang terus bertambah tiap

periodenya juga didukung oleh beberapa hal, antara lain Bank

Indonesia melaksanakan program fasilitasi bekerja sama dengan

instansi/lembaga lain. Salah satu bentuk fasilitasi adalah pemanfaatan

pemeringkatan kredit usaha kecil dan menengah (UKM) bekerja sama

dengan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum

Jamkrindo). Perum Jamkrindo melakukan scoring terhadap lebih dari

3.000 UMKM yang bersumber dari database profil yang dimiliki

Bank Indonesia. Selanjutnya, data hasil scoring tersebut dapat

dimanfaatkan oleh perbankan (khususnya bank pembangunan

daerah/BPD) yang membutuhkan calon debitur potensial.

Bank Indonesia juga bekerja sama dengan Badan Pengawas

Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaksanakan

sosialisasi dan implementasi sistem resi gudang (SRG) di daerah.

Kegiatan ini bertujuan memfasilitasi pemanfaatan SRG sekaligus

meningkatkan pembiayaan UMKM bagi BPD yang belum mencapai

target rasio kredit/pembiayaan UMKM. Fasilitasi juga dilakukan Bank

Indonesia bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf),

antara lain melalui kegiatan Bekraf Financial Club (BFC), business

Page 65: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

47

matching dan diskusi skema pembiayaan untuk sektor ekonomi

kreatif. Selain itu, Bank Indonesia juga melakukan penguatan

kapasitas SDM perbankan di berbagai wilayah melalui pelatihan profil

bisnis UMKM. (Laporan Perekonomian Indonesia, 2017)

2. Perkembangan Capital Adequacy Ratio

CAR sering disebut dengan rasio permodalan. CAR

merupakan modal dasar yang harus dipenuhi oleh perbankan.

Penetapan besaran CAR biasanya didasarkan pada wewenang bank

sentral. Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia.

Bank ini memiliki tanggung jawab dan menyamakan sistem

perbankan secara keseluruhan dengan menetapkan ketentuan antara

lain ketentuan permodalan, likuiditas wajib, dan ketentuan lain yang

bersifat prudensial (Siamat, 2003).

Perkembangan CAR selama periode penelitian, yaitu Januari

2014 sampai dengan April 2017 ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Berdasarkan grafik tersebut diketahui bahwa pergerakkan CAR

mengalami fluktuatif tiap bulannya namun cenderung mengalami

peningkatan tiap tahun.

Gambar 4.2

Perkembangan Capital Adequacy Ratio

Sumber: Bank Indonesia (data diolah)

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

Jan

-14

Ap

r-1

4

Jul-

14

Oct

-14

Jan

-15

Ap

r-1

5

Jul-

15

Oct

-15

Jan

-16

Ap

r-1

6

Jul-

16

Oct

-16

Jan

-17

Ap

r-1

7

CAR

CAR

Page 66: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

48

Pada tahun pertama yang dijadikan periode penelitian CAR

yaitu tahun 2014, CAR memiliki nilai rata-rata sebesar 19,62%.

Mengalami peningkatan hingga tahun 2016 sebesar 1,67% dari tahun

2015 CAR sebesar 20,89% menjadi 22,57%. Pada periode Januari

hingga April 2017 CAR mengalami fluktuatif pada periode bulanan.

Dari tahun sebelunya CAR pada bulan Januari mengalami penurunan

sebesar 0,64% menjadi 23,21%. Lalu pada periode selanjutnya

Februari hingga April CAR perbankan terus mengalami penuruan

hingga mencapai 22,79%.

Tingginya permodalan perbankan Indonesia merupakan

respons bank yang berhati-hati dalam menyalurkan kredi di tengah

belum kuatnya pertumbuhan ekonomi sehingga pertumbuhan Aktiva

Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) menurun. Kuatnya permodalan

juga mengindikasikan kesiapan perbankan dalam memenuhi berbagai

ketentuan mengenai permodalan. Selanjutnya secara struktur,

permodalan perbankan juga relatif sehat karena didominasi oleh tier 1

yang merupakan komponen permodalan yang paling stabil (Laporan

Perekonomian Indonesia, 2016)

3. Perkembangan Non Performing Loan

Resiko kredit dapat dicerminkan dari besaran Non Performing

Loan. NPL adalah kredit bermasalah di mana debitur tidak dapat

memenuhi pembayaran tunggakan pinjaman dalam jangka waktu yang

telah disepaki dalam perjanjian.Semakain besar NPL semakin besar

pula resiko kredit yang ditanggung oleh perbankan.

Kredit bermasalah tidak dapat dihindari namun dapat dijaga

dengan tingkat wajar kredit bermasalah sebesar 3-5% dari total kredit

yang telah disalurkan. Kredit yang termasuk dalam kategori NPL

adalah kredit kurang lancar (sub standart), kredit diragukan

(doubtfull) dan kredit macet (loss). (Kusuma, 2014)

Perkembangan NPL selama periode penelitian, yaitu Januari

2014 sampai dengan April 2017 ditunjukkan pada Gambar 4.2.

Page 67: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

49

Berdasarkan grafik tersebut diketahui bahwa pergerakkan NPL

mengalami fluktuatif namun cenderung mengalami peningkatan.

Gambar 4.3

Perkembangan Non Performing Loan

Sumber: Bank Indonesia, 2017

Pada tahun 2014 nilai kredit bermasalah yang ditanggung oleh

perbankan mencapai Rp 27.308,6 miliar. Meningkat hingga tahun

2016 sebesar 20,24% dari tahun sebelumnya Rp 34.846,0 miliar

menjadi Rp 41.902,3 miliar. Risiko kredit menurun, namun perlu

menjadi perhatian. Tingkat risiko kredit UMKM pada awal tahun

2017 cenderung meningkat, sebelum kemudian berada dalam tren

menurun sejak Februari 2017. NPL kredit UMKM pada 2017 sebesar

4,1%, menurun dibandingkan dengan kondisi tahun 2016 sebesar

4,2%.

Berdasarkan sektor ekonomi, perbaikan kinerja kredit UMKM

di antara lima pangsa kredit UMKM terbesar terutama terjadi pada

sekor pertanian dan jasa kemasyarakatan. Rasio NPL kedua sektor

tersebut membaik menjadi 3,2% dan 3,1% Sementara berdasarkan

skala usaha, membaiknya rasio NPL kredit UMKM didorong oleh

0.0

5000.0

10000.0

15000.0

20000.0

25000.0

30000.0

35000.0

40000.0

45000.0

50000.0

Jan

-14

Ap

r-1

4

Jul-

14

Oct

-14

Jan

-15

Ap

r-1

5

Jul-

15

Oct

-15

Jan

-16

Ap

r-1

6

Jul-

16

Oct

-16

Jan

-17

Ap

r-1

7

NPL UMKM

NPL

Page 68: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

50

menurunnya NPL kredit usaha mikro dan usaha kecil, masing-masing

sebesar 2,0% dan 4,1%. Adapun tingkat risiko kredit usaha menengah

adalah yang tertinggi dengan NPL mencapai 5,1%. Rendahnya rasio

NPL kredit usaha mikro sejalan dengan rendahnya rasio NPL KUR

yang tercatat hanya sebesar 0,3%. (Laporan Perekonomian Indonesia,

2017)

B. Ananlisis Error Correction Model (ECM)

1. Uji Nomalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data yang didapatkan mengikuti atau mendekati hukum normal

baku. Variabel dependen dan variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model yang baik

adalahberdistribusi normal atau mendekati normal.

Untuk melihat data berdistribusi normal atau tidaknya yaitu

jika probabilitas > 0,05, maka data tersebut berdistribusi

normal.Begitupun sebaliknya, jika probabilitas < 0,05, maka data

tersebut tidak normal.

Setelah data diolah dengan menggunakan aplikasi Eviews 9.0

maka terlihat hasilnya sebagai berikut:

Gambar 4.4

Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: ResidualsSample 2014M01 2017M04Observations 40

Mean -1.51e-15Median -0.000478Maximum 0.062790Minimum -0.064389Std. Dev. 0.026070Skewness 0.300679Kurtosis 3.347865

Jarque-Bera 0.804403Probability 0.668846

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 69: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

51

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitasnya

adalah 0,668846. Karena nilai 0,66846 > dari derajat kesalahan (α) 5%

yaitu (0,05) maka data tersebut dinyatakan berdistribusi normal

sehingga dapat dilanjutkan kepengujian yang lainnya.

2. Uji Stasioneritas

Stasioneritas terjadi ketika nilai rata-rata da varians dari data

time seriestersebut tidak mengalami perubahan secara sistematik

sepanjang waktu dengan kata lain konstan. Dengan dilakukan uji

stasioneritas dapat terhindar dari masalah spurious regression. Di

mana apabila terjadi spurious regression akan menghasilkan estimasi

yang kurang valid sehingga mengakibatkan misleading dalam

penelitian.

Dalam penelitian ini digunakan nilai Augmented Dickey Fuller

(ADF) untuk melihat apakah data stasioner atau tidak dengn cara

membandingkan nilai ADF yang diperoleh dengan dengan critical

values (nilai kritis) Mac Kinnon. Nilai test statisctic dari ADF yang

dihasilkan lebih besar dari crital value maka dapat disimpulkan tidak

terdapat akar unit pada data tersebut atau dengan kata lain data

tersebut sudah stasioner. Namun sebaliknya apabila nilai test

statisctic dari ADF yang dihasilkan lebih kecil dari crital value maka

dapat disimpulkan terdapat akar unit pada data tersebut atau dengan

kata lain data tersebut tidak stasioner.

Tabel 4.1

Hasil Uji Stasioneritas Data Tingkat Level Variabel ADF test Critical

Value

Keterangan

Kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan

Eceran

-0,769857 -2,943427 Tidak Stasioner

CAR -0,695332 -2,938987 Tidak Stasioner

NPL -1,362104 -2,938987 Tidak Stasioner

Sumber: Data Sekunder diolah

Tabel 4.1 merupakan hasil uji stasioner yang dilakukan dengan

menggunakan uji ADF pada tingkat level. Dapat terlihat, semua

variabel memiliki nilai ADF yang lebih kecil dari critical value. Dapat

Page 70: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

52

disimpulkan bahwa semua data yang digunakan dalam penelitian tidak

stasioner pada tingkat level. Sehingga perlu malanjutkan uji

stasioneritas pada tingkat first difference. Pengujian lanjutan tersebut

diperlukan untuk mendapatkan data yang stasioner.

Tabel 4.2

Hasil Uji Stasioneritas Data Tingkat First Difference

Variabel ADF test Critical

Value

Keterangan

Kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan

Eceran

-6,966960 -2,943427 Stasioner

CAR -6,545425 -2,941145 Stasioner

NPL -8,316239 -2,941145 Stasioner

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 4.2 merupakan hasil uji stasioneritas data pada tingkat

first difference. Terlihat bahwa semua variabel baik variabel Kredit

UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran, CAR ataupun NPL

memiliki nilai ADF lebih besar dari pada criticl value. Ini artinya

semua variabel telah stastioner pada tingkat first difference. Ketika

semua variabel telah stasioner maka penelitian tersebut dapat

dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu uji kointegrasi.

3. Uji Kointegrasi

Uji ini dilakukan untuk mengetahui dampak adanya hubungan

jangka panjang. Suatu variabel dikatakan memiliki hubungan jangka

panjang apabila variabel-variabel yang digunakan dalam model

berkointegrasi, dan sebaliknya. Tahap uji kointegrasi yang dilakukan

untuk mengetahui adanya hubungan keseimbangan jangka panjang

dengan mengetahui apakah terdapat kesamaan pergerakan dan

stabilitas variabel-variabel yang diuji. Metode pengujian kointegrasi

pada penelitian ini didasarkan pada metode Johansen’s

Cointegration Test.

Page 71: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

53

Tabel 4.3

Hasil Uji Kointegrasi

Hypothesized Trace 0.05 No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.603917 47.32619 29.79707 0.0002

At most 1 * 0.291174 15.83774 15.49471 0.0444 At most 2 * 0.114560 4.136816 3.841466 0.0420

Sumber: Data sekunder diolah

Ket: * signifikan pada taraf nyata 5%

Dari Tabel 4.5 di atas kita dapat mengindikasikan adanya nilai

probabilitas yang kurang dari taraf nyata sebesar 5% artinya data

yang diolah pada penelitian ini terkointegrasi. Hal tersebut memiliki

arti bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian berupa

kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran, CAR, dan

NPL memiliki hubungan jangka panjang. Dengan kata lain,

implikasi ekonomi antara variabel satu dengan variabel lainnya

mempengaruhi satu sama lain untuk keseimbangan jangka panjang.

Dengan adanya kointegrasi pengujian maka model dari ECM dapat

dilakukan.

4. Estimasi Error Correction Model (ECM)

Setelah dilakukan serangkaian pengujian untuk mengidentifikasi

model maka diputuskan bahwa penelitian ini menggunakan estimasi

dengan model Error Correction Model (ECM). Di mana keputusan

tersebut diambil berdasarkan dari hasil uji stasioneritas yang

menunjukkan data tidak stasioner pada tingkat level namun stasioner

pada tingkat first difference. bukan hanya itu keputusan juga diambil

berdasarkan uji kointegrasi yang menunjukkan adanya dua persamaan

yang terkointegrasi dalam penelitian ini.

Page 72: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

54

ECM tepat digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang

tidak stasioner pada tingkat level namun terkointegrasi. Hasil estimasi

ECM akan menunjukkan hubungan jangka pendek dan panjang diantara

varibel yang digunakan dalam penelitian.

Hasil estimasi ECM akan menunjukkan hubungan jangka

pendek dan panjang. Pada penelitian ini kredit UMKM sektor

Perdagangan Besar dan Eceran digunakan sebagai variabel

dependen, sedangkan CAR, dan NPL sebagai digunakan variabel

independen. Hasil Estimasi ECM ini dapat dilihat pada Tabel 4.8

Tabel 4.4

Hasil Estimasi ECM dalam Jangka Pendek

Dependent Variable: D(LOGCR) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 20:04 Sample (adjusted): 2014M02 2017M04 Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.009897 0.002124 4.659857 0.0000

D(CAR) -0.006387 0.006764 -0.944271 0.3515 D(LOGNPL) -0.016872 0.048084 -0.350880 0.7278

RES(-1) -0.357816 0.088579 -4.039519 0.0003

Sumber: Data sekunder diolah

Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa dalam jangka pendek

terdapat tiga variabel signifikan pada taraf nyata 5% dengan t-tabel

sebesar 2,024394. T-tabel diperoleh dengan menggunakan Microsoft

Excel 2010 dengan rumus =TINV(probability;degree of freedom).

Adapun error corection term (ECT) merupakan residual yang timbul

dalam metode ECM. Apabila koefisien ECT < 1 maka spesifikasi

model yang digunakan adalah valid (Safari, 2016). Pada hasil diatas

ECT diperoleh hasil nilai ECT sebesar -0,086788 < 1 dan dapat

dipastikan bahwa hasil penelitian ini adalah valid.

Page 73: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

55

Pada tabel di atas menunjukkan CAR memiliki t-statistik

sebesar -0,944271. Di mana nilai t-statistik tersebut lebih kecil dari t-

tabel sebesar 2,024394. Ini artinya dalam jangka pendek variabel

CAR tidak memberikan pengaruh terhadap penyaluran kredit

UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran di Indonesia.

Sedangkan pada variabel NPL memiliki t-stastistik sebesar -

0,3550880. Di mana nilai t-statistik tersebut lebih kecil dari t-tabel

sebesar 0,024392. Ini artinya dalam jangka pendek variabel NPL

tidak memberikan pengaruh terhadap penyaluran kredit UMKM

sektor Perdagangan Besar dan Eceran di Indonesia.

Hasil estimasi Error Correction Model (ECM) jangka panjang

dapat dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.5

Hasil Estimasi ECM dalam Jangka Panjang

Dependent Variable: LOGCR

Method: Least Squares

Date: 05/24/18 Time: 21:50

Sample: 2014M01 2017M04

Included observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

CAR 0.033000 0.007729 4.269460 0.0001

LOGNPL 0.350732 0.052501 6.680436 0.0000

C 8.536991 0.405271 21.06487 0.0000

Sumber: Data sekunder diolah

Pada tabel 4.9 menunjukkan hasil estimasi Error Correction

Model dalam jangka panjang. Dari hasil di atas dapat diketehaui

bahwa variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing

Loan (NPL) dalam jangka waktu yang cukup lama memiliki

Page 74: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

56

pengaruh terhadap penyaluran kredit UMKM sektor Perdagangan

Besar dan Eceran di Indonesia.

Variabel CAR berpengaruh signifikan terhadap penyaluran

kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan korelasi

positif. Signifikasi dapat terlihat dari hasil t-statistik pada variabel

CAR. Pada tabel diatas menunjukkan t-statistik sebesar 4,269460

lebih besar dari t-tabel sebesar 2,024394. Dengan koefisien sebesar

0,033000 ini artinya jika CAR mengalami peningkatan sebesar

satuan yang sebenarnya maka akan menyebabkan kenaikan pada

penyaluran kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran di

Indonesia sebesar 0,033000.

Hingga April 2017, Capital adequacy ratio (CAR) perbankan

meningkat menjadi 23,0% (Laporan Perekonomian Indonesia, 2017).

Ini arti modal yang dimiliki oleh perbankan untuk menyaluran dana

kepada masyarakat untuk mengembangkan suatu usaha semakin

besar.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kusnandar (2012) dan Anindita (2011) yaitu CAR memiliki

pengaruh positif terhadap penyaluran kredit UMKM. Kemungkinan

hal tersebut terjadi karena perbankan yang ada di Indonesia telah

memiliki CAR yang sudah tergolong tinggi sehingga manajemen

bank tidak hanya terfokus pada penumpukkan modal untuk

meningkatkan CAR.

Pada periode penelitian yaitu Januari 2014 sampai dengan

April 2017 dapat terlihat nilai rata-rata variabel CAR cukup tinggi

mencapai 21,23%. Nilai CAR tertinggi terjadi pada Agustus 2016

yaitu mencapai 23,26%, sedangkan CAR terendah terjadi pada April

2014 yaitu sebesar 19,33%. Ketentuan batasan minimum CAR

menjadikan manajemen bank fokus meningkatkan CAR, dan

Page 75: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

57

berdampak dengan besaran penyaluran dana yang akan diberikan

kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Pada gambar 4.2 di atas menunjukkan pergerakan variabel

CAR yang fluktuatif namun cenderung meningkat. Perkembangan

tersebut mengidentifikasi bahwa ketahanan perbankan selama

periode penelitian cukup baik sehingga dapat menjadi modal yang

kuat untuk menghadapi tantangan dan peningkaan fungsi penyaluran

dana dari bank kepada masyarakat yang akan digunakan untuk

peningkatan usaha yang mereka miliki.

Variabel NPL berpengaruh signifikan terhadap penyaluran

kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran dengan korelasi

positif. Signifikasi dapat terlihat dari hasil t-statistik pada variabel

NPL. Pada tabel diatas menunjukkan t-statistik sebesar 6,680436

lebih besar dari t-tabel sebesar 2,024394. Dengan koefisien sebesar

0,350732 ini artinya jika CAR mengalami peningkatan sebesar

satuan yang sebenarnya maka akan menyebabkan kenaikan pada

penyaluran kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran di

Indonesia sebesar 0,0350732.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kusnandar (2012) dan Nurlestari (2015) yaitu NPL memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit UMKM.

Ketika NPL mengalami kenaikan maka akan menyebabkan

kenaikan pada penyaluran kredit UMK.

Hasil tersebut menjelaskan bahwa bank dengan NPL yang

tinggi tetap melakukan penyaluran dana kepada masyarakat.

Dengan kata lain, besaran NPL tidak mempengaruhi jumlah

penyaluran dana kepada masyarakat, termasuk penyaluran dana

pada pelaku UMKM. NPL menunjukkan besaran kemampuan

perbankan dalam pengelolan kredit.

Hubungan NPL dan kredit UMKM berkaitan dengan

kebijakan Bank Indonesia yang mewajibkan kepada pihak bank

Page 76: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

58

untuk mencadangkan dananya sebesar prosentase tertentu, sesuai

dengan kualitas kredit, sehingga bank dengan kualitas kredit yang

baik tentu akan memiliki cadangan dana sehingga lebih leluasa

dalam pengelola dana yang dimiliki kepada masyarakat termasuk

penyaluran dana kepada pelaku UMKM.

Namun terdapat alasan lain saat NPL mengalami peningkatan

pada penyaluran kredit UMKM. Hal tersebut memungkinkan

karena bank memiliki dana yang cukup tinggi untuk memberikan

kredit sehingga meskipun memiliki rasio NPL yang tinggi, bank

tetap melakukan ekspansi kredit dengan pertimbangan bank tidak

menanggung biaya bunga yang tinggi atas dana yang telah

dihimpunnya terutama pada dana pihak ketiga dengan biaya yang

mahal seperti deposito (Kusnandar,2012).

Kondisi perbankan hingga April 2017 menunjukkan kinerja

relatif baik sebagaimana tercermin pada peningkatan kredit

termasuk kredit UMKM, walaupun diikuti dengan besaran NPL

yang meningkat.

NPL mengalami fluktuasi pada periode Januari 2014 sampai

dengan April 2017. NPL yang diambil dalam penelitian ini

merupakan NPL kredit UMKM. Rata-rata NPL UMKM pada

periode ini adalah Rp 35.739,5 miliar. NPL tertinggi terjadi pada

bulan April 2017 yaitu mencapai Rp 46.243,1. Sedangkan NPL

terendah terjadi pada awal periode penelitian yaitu Januari 2014

sebesar Rp 23.955,3 miliar.

Saat besaran NPL mengalami peningkatan, besaran kredit

UMKM juga mengalami peningkatan. Rata-rata kredit UMKM

yang disalurkan dari perbankan kepada sektor UMKM mencapai

20,1% dari total kredit perbankan. Hal ini telah melampaui

kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu rasio kredit

kepada UMKM harus 15% pada tahun 2017. Terbukti penyaluran

kredit terus meningkat ditengah kondisi NPL perbankan yang terus

meningkat.

Page 77: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

59

Meskipun berbagai tantangan dan faktor resiko masih

berpotensi mempengaruhi kinerja sektor perbankan, namun kondisi

perbankan secara umum masih baik. Hal tersebut didukung dengan

kondisi perekonomian yang baik. Berbagai kebijakan untuk

memperkuat kondisi perbanakan dan peraturan-peraturan

prudensial untuk meningkatkan fungsi intermediasi dikeluarkan

untuk mendorong kondisi perbankan ke arah yang lebih sehat

(Kusnandar,2012).

Page 78: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

60

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bab

sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis deskiptif, perkembangan yang terjadi pada

variabel kredit UMKM sektor Perdagangan Besar dan Eceran,

Capacity Adequacy Ratio (CAR) dan Non Performing Loan (NPL)

mengalami fluktuatif tiap periode Januari 2014 sampai dengan April

2017. Namun perkembangan yang terjadi pada ketiga variabel

mengalami perkembangan yang positif.

2. Dari hasil uji Error Correction Model (ECM) diperoleh hasil bahwa

variabel Capital Adequacy Ratio dan Non Performing Loan tidak

memiliki pengaruh terhadap penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran.

Sedangkan dalan jangka panjang variabel Capital Adequacy Ratio

dan Non Performing Loan memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap penyaluran kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah pada

sektor Perdagangan Besar dan Eceran

B. Saran

1. Untuk menjaga penyaluran kredit UMKM sektor Perdagangan Besar

dan Eceran agar tetap stabil Bank Indonesia bekerja sama dengan

pemerintah baik pusat maupun daerah mengupayakan berbagai macam

kegiatan yang berguna untuk peningkatan UMKM seperti pelatihan

Sumber Daya Manusia, peningkatan kualitas produk UMKM,

pengembangan skala usaha, peningkatan akses teknologi, seminar

pengelolaan dana UMKM, dan lain-lain. Dengan demikian

pertumbuhan yang terjadi pada UMKM akan berimbas kepada

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Page 79: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

61

2. Bagi kepentingan penelitian selanjutnya, perlu dilakukan perluasan

subjek penelitian yang mencakup kebijakan perbankan sektor UMKM

di Negara lain agar dapat digunakan sebagai perbandingan dan masukan

bagi perkembangan kebijakan UMKM yang ada di Indonesia.

Page 80: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

62

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Pratiwi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Kredit PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) TBk”,

SKRIPSI IPB, 2014.

Ajija, Sochurl R dkk. “Cara Cerdas Menguasi Eviews”, Jakarta: Salemba

Empat, 2011

Akbar, Imam. ”Analisis Anamoli Pasar Efisien pada Bursa Efek

Indonesia.”, Skripsi FEIS UIN, 2009.

Amalia, D Nur. “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Kredit Investasi Bank Umum”, SKRIPSI IPB, 2016

Anindita,Irma.“Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga, CAR, NPL, dan

LDR terhadap Penyaluran Kredit UMKM (Studi pada Bank Umum Swasta

Nasional Periode 2003-2010)” SKRIPSI UNIVERSITAS DIPONEGORO,

2011.

Ariefianto, Moch D. “EKONEMETRIKA, Esensi dan Aplikasi dengan

Eviews”, Jakarta: Penerbit Erlangga. 2012

Bank Indonesia, Laporan Perekonomian Indonesia 2016

Bank Indonesia, Laporan Perkembangan Kredit UMKM,April 2017

Bank Indonesia, Tinjauan Kebijakan Moneter, Desember 2016.

Basuki, Agus Tri dan Prawoto, Nano. “Analisis Regresi dalam Penelitian

Ekonomi dan Bismis”, edisi pertama, cetakan pertama. Jakarta: Rajawali

Press, 2016.

Deramayang, Mamita. “Analisis Faktor-Faktor yang Memperngaruhi

Penyaluran Kredit UMKM Agribisnis di Unit Kredit Kecil PT BNI

(Persero), Tbk Cabang Karawang” , SKRIPSI UIN, 2010.

Djinarto, Bambang. “Banking Asset Liability Management”. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Gujarati, Damodar N. “Basic Econometrics: Fourth edition”, Singapura:

McGraw-Hill Inc, 2004.

Gujarati, Damodar. “Dasar-Dasar Ekonometrika”, edisi 3, jilid 1. Jakarta:

Erlangga, 2006.

Hardoyanto, B Satrio, dan Widyawati, Tri E. “Analisis Pengaruh NIM,

NPL, BOPO, BI Rate, dan CAR terhadap Penyaluran Kredi Bank Umum

Page 81: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

63

yang Go Public Periode Tahun 2012-2016” Semarang: Diponegoro Journal

of Management. 2017

Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004.

Kuncoro, Mudrajat. “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Jakarta:

Erlangga, 2003.

Kusnandar, Engkus. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Pemberian Kredit UMKM oleh Perbankan di Indonesia” SKRIPSI

UNIVERSITAS INDONESIA, 2012.

Kusuma, H Angga. “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Periode 2009-2011”, SKRIPSI

UNIVERSITAS DIPONEGORO, 2014.

Lukman, Dendawijaya. “Manajemen Perbankan”. Jakarta: Ghalia Indonesia,

2000

Mankiw, N Gregori. “Pengantar Ekonomi”, jilid 2. Jakarta : Erlangga, 2000.

Nugiyantoro, dkk.”Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial” ,

Yogyakarta: Gadjah Mada Univeristy Press, 2009

Nurlestari, Anisa dan Mahfud, M Khotif. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT UMKM (Studi Pada

Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)”

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 4, Nomor 4,

2015

Nurlestari, Annisa. “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran

Kredit UMKM (Studi pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2009-2013)” , SKRIPSI UNIVERSITAS

DIPONEGORO, 2015

Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015

Pramiyanti, Alilla. “Studi Kelayakan Bisnis Untuk UKM”. Jakarta: Media

Pressindo, 2002.

Ramadhan, S Bintang. “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi

Penyaluran Kredit Perbankan (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional

Devisa Periode 2007-2011)”, SKRIPSI UNIVERSITAS DIPONEGORO,

2013.

Page 82: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

64

Rivai, V dan A P Veithzal. “Credit management handbook”. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2006.

Rudigersch, Dornbusch, et.all. “Makroekonomi”. Jakarta: PT Media Global

Edukasi, 2004

Siamat, Dahlan. “Manajemen Bank Umum” Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Somoye, R O Christopher, dan Ilo, Bamidele M. “The Impact of

Macroeconomic Instability on the Banking Sector Lending Behaviour in

Nigeria.”, Journal of Money, Investment and Banking, 2009.

Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2004. Dinamika Usaha Kecil dan Menengah

(UKM) Analisis Konsentrasi Regional UKM di Indonesia 1991-2001.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 9 No 2, Desember 2004.

Susanti, L Rahmi. “Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap

Pertumbuhan Kredit Pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2002-2009”,

TESIS Universits Indonesi, 2010.

Susilo, Sri Y. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain” Jakarta: Salemba

Empat, 2000.

UU Nomor 20 Tahun 2008

Weiss, Joseph W. “Business Ethics: A Stakeholder and Issues Management

Approach.”, Canada: Thompson South-Western. 2006

Winarjono, Agus. “Ekonometrika: Pengantar dan Aplikasinya” , Jakarta:

Ekonosia. 2013

Winarno, W Wahyu “Analisis Ekonometrika dan Statistikan dengan

Eviews”, Edisi 3. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2011.

www.bi.go.id/laporan perekonomian Indonesia/

www.bi.go.id/moneter/inflasi/

www.bi.go.id/umkm/kredit

www.bps.go.id

Page 83: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

65

Lampiran 1: Data Penelitian (Data Mentah)

Tahun Bulan KreditUMKM CAR NPL

2014 JAN 331653,8 19,91 23955,3

FEB 336914,7 19,91 24832,9

MAR 343735,1 19,77 24869,9

APR 348517,3 19,33 25718,0

MEI 351981,0 19,48 27483,3

JUN 360542,2 19,45 27480,9

JUL 358217,3 19,39 28759,5

AGUST 356791,0 19,70 29681,3

SEP 360521,3 19,53 29307,9

OKT 360099,6 19,63 28710,0

NOP 364397,2 19,77 29073,2

DES 372830,5 19,57 27831,0

2015 JAN 362895,5 21,01 29740,4

FEB 367236,0 21,26 32115,7

MAR 380179,7 20,98 31579,7

APR 381579,6 20,79 33219,1

MEI 384067,9 20,51 34952,3

JUN 392871,0 20,28 34566,6

JUL 391602,0 20,78 36654,3

AGUST 392943,0 20,73 36847,9

SEP 395795,5 20,62 35643,6

OKT 396288,6 21,05 35986,1

NOP 420225,1 21,33 40384,1

DES 432775,3 21,39 36462,6

2016 JAN 423372,8 21,75 39714,5

FEB 423603,6 21,93 39952,3

MAR 436401,0 22,00 40322,0

APR 441377,5 21,95 42077,3

MEI 449486,8 22,41 43715,5

JUN 460170,2 22,56 41957,0

JUL 453111,2 23,19 43288,4

Page 84: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

66

AGUST 457922,4 23,26 43716,6

SEP 463489,3 22,60 42533,0

OKT 464768,0 23,19 43996,0

NOP 469263,9 23,04 42090,7

DES 473694,7 22,93 39464,4

2017 JAN 464039,4 23,21 42577,3

FEB 466547,9 23,18 45945,2

MAR 475341,8 22,88 46129,8

APR 476850,9 22,79 46243,1

Lampiran 2: Hasil data setelah ditransformasikan ke logaritma natural

Page 85: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

67

Tahun Bulan kreditUMKM CAR NPL

2014 JAN 12,71185 19,91 10,08394

FEB 12,72759 19,91 10,11992

MAR 12,74763 19,77 10,12141

APR 12,76144 19,33 10,15495

MEI 12,77133 19,48 10,22133

JUN 12,79536 19,45 10,22125

JUL 12,78890 19,39 10,26672

AGUST 12,78491 19,70 10,29827

SEP 12,79531 19,53 10,28561

OKT 12,79414 19,63 10,26500

NOP 12,80600 19,77 10,27757

DES 12,82888 19,57 10,23391

2015 JAN 12,80187 21,01 10,30026

FEB 12,81376 21,26 10,37710

MAR 12,84840 20,98 10,36027

APR 12,85207 20,79 10,41088

MEI 12,85857 20,51 10,46174

JUN 12,88124 20,28 10,45064

JUL 12,87800 20,78 10,50929

AGUST 12,88142 20,73 10,51455

SEP 12,88865 20,62 10,48132

OKT 12,88990 21,05 10,49089

NOP 12,94855 21,33 10,60619

DES 12,97797 21,39 10,50404

2016 JAN 12,95601 21,75 10,58947

FEB 12,95655 21,93 10,59544

MAR 12,98632 22,00 10,60465

APR 12,99766 21,95 10,64726

MEI 13,01586 22,41 10,68546

JUN 13,03935 22,56 10,64440

JUL 13,02389 23,19 10,67564

AGUST 13,03446 23,26 10,68548

SEP 13,04654 22,60 10,65804

Page 86: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

68

OKT 13,04929 23,19 10,69185

NOP 13,05892 23,04 10,64758

DES 13,06832 22,93 10,58315

2017 JAN 13,04772 23,21 10,65908

FEB 13,05312 23,18 10,73520

MAR 13,07179 22,88 10,73921

APR 13,07496 22,79 10,74167

Lampiran 3 : Hasil uji Normalitas

Page 87: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

69

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

-0.06 -0.04 -0.02 0.00 0.02 0.04 0.06

Series: ResidualsSample 2014M01 2017M04Observations 40

Mean -1.51e-15Median -0.000478Maximum 0.062790Minimum -0.064389Std. Dev. 0.026070Skewness 0.300679Kurtosis 3.347865

Jarque-Bera 0.804403Probability 0.668846

Lampiran 4 : Hasil uji stasioneritas kredit UMKM sektor Perdagangan

Besar dan Eceran pada Tingkat Level

Null Hypothesis: LOGCR has a unit root

Page 88: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

70

Exogenous: Constant Lag Length: 2 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.769857 0.8159

Test critical values: 1% level -3.621023 5% level -2.943427 10% level -2.610263 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(LOGCR) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 19:48 Sample (adjusted): 2014M04 2017M04 Included observations: 37 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LOGCR(-1) -0.018042 0.023435 -0.769857 0.4469

D(LOGCR(-1)) -0.118531 0.153934 -0.770013 0.4468 D(LOGCR(-2)) -0.444021 0.154301 -2.877631 0.0070

C 0.247029 0.302649 0.816221 0.4202 R-squared 0.216153 Mean dependent var 0.008847

Adjusted R-squared 0.144894 S.D. dependent var 0.016416 S.E. of regression 0.015180 Akaike info criterion -5.435887 Sum squared resid 0.007604 Schwarz criterion -5.261734 Log likelihood 104.5639 Hannan-Quinn criter. -5.374490 F-statistic 3.033344 Durbin-Watson stat 1.849298 Prob(F-statistic) 0.042922

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Lampiran 5 : Hasil uji stasioneritas kredit UMKM sektor Perdagangan

Besar dan Eceran pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LOGCR) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.*

Page 89: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

71

Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.956960 0.0000

Test critical values: 1% level -3.621023 5% level -2.943427 10% level -2.610263 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(LOGCR,2) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 19:50 Sample (adjusted): 2014M04 2017M04 Included observations: 37 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LOGCR(-1)) -1.562585 0.224607 -6.956960 0.0000

D(LOGCR(-1),2) 0.441078 0.153327 2.876724 0.0069 C 0.014045 0.003238 4.338252 0.0001 R-squared 0.635135 Mean dependent var -0.000456

Adjusted R-squared 0.613673 S.D. dependent var 0.024276 S.E. of regression 0.015089 Akaike info criterion -5.472140 Sum squared resid 0.007741 Schwarz criterion -5.341525 Log likelihood 104.2346 Hannan-Quinn criter. -5.426092 F-statistic 29.59263 Durbin-Watson stat 1.848503 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Lampiran 6 : Hasil uji stasioneritas CAR pada Tingkat Level

Null Hypothesis: CAR has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.695332 0.8362

Test critical values: 1% level -3.610453 5% level -2.938987

Page 90: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

72

10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(CAR) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 19:51 Sample (adjusted): 2014M02 2017M04 Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR(-1) -0.030293 0.043566 -0.695332 0.4912

C 0.715621 0.924804 0.773808 0.4440 R-squared 0.012899 Mean dependent var 0.073846

Adjusted R-squared -0.013780 S.D. dependent var 0.360428 S.E. of regression 0.362903 Akaike info criterion 0.860558 Sum squared resid 4.872849 Schwarz criterion 0.945869 Log likelihood -14.78089 Hannan-Quinn criter. 0.891167 F-statistic 0.483486 Durbin-Watson stat 2.133148 Prob(F-statistic) 0.491192

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Lampiran 7 : Hasil uji stasioneritas CAR pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(CAR) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.545425 0.0000

Test critical values: 1% level -3.615588 5% level -2.941145 10% level -2.609066

Page 91: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

73

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(CAR,2) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 19:51 Sample (adjusted): 2014M03 2017M04 Included observations: 38 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(CAR(-1)) -1.089020 0.166379 -6.545425 0.0000

C 0.082747 0.061198 1.352130 0.1848 R-squared 0.543394 Mean dependent var -0.002368

Adjusted R-squared 0.530710 S.D. dependent var 0.538112 S.E. of regression 0.368632 Akaike info criterion 0.893160 Sum squared resid 4.892025 Schwarz criterion 0.979349 Log likelihood -14.97005 Hannan-Quinn criter. 0.923826 F-statistic 42.84259 Durbin-Watson stat 2.015288 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Lampiran 8: Hasil uji stasioneritas NPL pada Tingkat Level

Null Hypothesis: LOGNPL has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.362104 0.5907

Test critical values: 1% level -3.610453 5% level -2.938987 10% level -2.607932 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 92: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

74

Augmented Dickey-Fuller Test Equation Dependent Variable: D(LOGNPL) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 19:52 Sample (adjusted): 2014M02 2017M04 Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LOGNPL(-1) -0.050407 0.037007 -1.362104 0.1814

C 0.544019 0.387082 1.405436 0.1682 R-squared 0.047750 Mean dependent var 0.016865

Adjusted R-squared 0.022013 S.D. dependent var 0.045522 S.E. of regression 0.045018 Akaike info criterion -3.313595 Sum squared resid 0.074984 Schwarz criterion -3.228284 Log likelihood 66.61510 Hannan-Quinn criter. -3.282986 F-statistic 1.855326 Durbin-Watson stat 2.614665 Prob(F-statistic) 0.181401

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Lampiran 9: Hasil uji stasioneritas NPL pada Tingkat First Difference

Null Hypothesis: D(LOGNPL) has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=9)

t-Statistic Prob.* Augmented Dickey-Fuller test statistic -8.316239 0.0000

Test critical values: 1% level -3.615588 5% level -2.941145 10% level -2.609066 *MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Augmented Dickey-Fuller Test Equation

Page 93: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

75

Dependent Variable: D(LOGNPL,2) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 19:53 Sample (adjusted): 2014M03 2017M04 Included observations: 38 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. D(LOGNPL(-1)) -1.314297 0.158040 -8.316239 0.0000

C 0.021781 0.007684 2.834640 0.0075 R-squared 0.657664 Mean dependent var -0.000882

Adjusted R-squared 0.648155 S.D. dependent var 0.074664 S.E. of regression 0.044288 Akaike info criterion -3.345002 Sum squared resid 0.070612 Schwarz criterion -3.258813 Log likelihood 65.55503 Hannan-Quinn criter. -3.314336 F-statistic 69.15984 Durbin-Watson stat 2.162268 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Lampiran 10: Uji Kointegrasi

Date: 05/25/18 Time: 19:58 Sample (adjusted): 2014M07 2017M04 Included observations: 34 after adjustments Trend assumption: Linear deterministic trend Series: LOGCR CAR LOGNPL Lags interval (in first differences): 1 to 5

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.603917 47.32619 29.79707 0.0002

At most 1 * 0.291174 15.83774 15.49471 0.0444 At most 2 * 0.114560 4.136816 3.841466 0.0420

Trace test indicates 3 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

Page 94: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

76

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue) Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.** None * 0.603917 31.48845 21.13162 0.0012

At most 1 0.291174 11.70092 14.26460 0.1224 At most 2 * 0.114560 4.136816 3.841466 0.0420

Max-eigenvalue test indicates 1 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level * denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level **MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegrating Coefficients (normalized by b'*S11*b=I): LOGCR CAR LOGNPL

28.98355 -4.387928 15.63965 -7.569121 -1.138179 5.010115 -109.1335 3.920133 35.72817

Unrestricted Adjustment Coefficients (alpha): D(LOGCR) 0.003535 -0.000650 0.002776

D(CAR) 0.107921 0.111847 -0.022810 D(LOGNPL) -0.007038 0.013433 0.005931

1 Cointegrating Equation(s): Log likelihood 196.2443 Normalized cointegrating coefficients (standard error in parentheses)

LOGCR CAR LOGNPL 1.000000 -0.151394 0.539604

(0.02406) (0.16580)

Adjustment coefficients (standard error in parentheses) D(LOGCR) 0.102464

(0.06164) D(CAR) 3.127925

(1.65073) D(LOGNPL) -0.203982

(0.21772) 2 Cointegrating Equation(s): Log likelihood 202.0947 Normalized cointegrating coefficients (standard error in parentheses)

LOGCR CAR LOGNPL 1.000000 0.000000 -0.063191

(0.18529) 0.000000 1.000000 -3.981638

(1.22407)

Adjustment coefficients (standard error in parentheses) D(LOGCR) 0.107382 -0.014773

Page 95: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

77

(0.06354) (0.00961) D(CAR) 2.281338 -0.600851

(1.50014) (0.22701) D(LOGNPL) -0.305659 0.015592

(0.20276) (0.03068)

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Lampiran 15: Uji Error Correction Model (ECM) Jangka Pendek

Dependent Variable: D(LOGCR) Method: Least Squares Date: 05/25/18 Time: 20:04 Sample (adjusted): 2014M02 2017M04 Included observations: 39 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.009897 0.002124 4.659857 0.0000

D(CAR) -0.006387 0.006764 -0.944271 0.3515 D(LOGNPL) -0.016872 0.048084 -0.350880 0.7278

RES(-1) -0.357816 0.088579 -4.039519 0.0003 R-squared 0.469483 Mean dependent var 0.009311

Adjusted R-squared 0.424011 S.D. dependent var 0.016113 S.E. of regression 0.012229 Akaike info criterion -5.873175 Sum squared resid 0.005234 Schwarz criterion -5.702553 Log likelihood 118.5269 Hannan-Quinn criter. -5.811957 F-statistic 10.32448 Durbin-Watson stat 1.593204 Prob(F-statistic) 0.000052

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0

Page 96: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40144/1/DWI DEBY... · sahabatku tercinta Tiara Nurul Fadilah, Alida Zia Syifa,

78

Lampiran 16: Uji Error Correction Model (ECM) Jangka Panjang

Method: Least Squares Date: 05/24/18 Time: 21:50 Sample: 2014M01 2017M04 Included observations: 40

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. CAR 0.033000 0.007729 4.269460 0.0001

LOGNPL 0.350732 0.052501 6.680436 0.0000 C 8.536991 0.405271 21.06487 0.0000 R-squared 0.949040 Mean dependent var 12.90786

Adjusted R-squared 0.946285 S.D. dependent var 0.115487 S.E. of regression 0.026766 Akaike info criterion -4.331349 Sum squared resid 0.026507 Schwarz criterion -4.204683 Log likelihood 89.62699 Hannan-Quinn criter. -4.285551 F-statistic 344.5286 Durbin-Watson stat 1.624123 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: olah data dengan menggunakan eviews 9.0