analisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja …eprint.stieww.ac.id/1029/1/172903856 bibit...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI SEKSI KURIKULUM DAN
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DASAR
PADA BIDANG PENDIDIKAN DASAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEBUMEN
Tesis
Diajukan oleh:
BIBIT KURNIAWAN
NIM. 172903856
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2019
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
i
ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
DI SEKSI KURIKULUM DAN
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DASAR
PADA BIDANG PENDIDIKAN DASAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEBUMEN
Tesis
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Manajemen
Diajukan oleh:
BIBIT KURNIAWAN
NIM. 172903856
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2019
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI SEKSI KURIKULUM DAN
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DASAR
PADA BIDANG PENDIDIKAN DASAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEBUMEN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah karya saya dan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk mendapat gelar kesarjanaan pada suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pendidikan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, September 2019
Bibit Kurniawan
NIM. 172903856
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
iii
PENGESAHAN
ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI SEKSI KURIKULUM DAN
PENINGKATAN MUTU SEKOLAH DASAR
PADA BIDANG PENDIDIKAN DASAR
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KEBUMEN
Oleh :
Bibit Kurniawan NIM. 172903856
Tesis ini telah diujikan dihadapan penguji
Pada tanggal ....September 2019
Dosen Penguji I Dosen Pembimbing II
Bayu Sutikno PE, MSM. Ph.D Dra. Uswatun Chasanah, M.Si
dan telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Magister
Yogyakarta,.......September 2019
Mengetahui,
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
DIREKTUR
Drs. John Suprihanto, PhD
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
perkenan-Nya dapat menyelesaikan tesis ini dengan kemampuan yang ada. Tesis
dengan Judul Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
Di Seksi Kurikulum Dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Pada Bidang Pendidikan
Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen ini merupakan salah satu tugas dan
prasyarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata
2 pada Sekolah Pasca Sarjana STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Dukungan dari
berbagai pihak sejak mengikuti perkuliahan hingga penyusunan tesis ini merupakan
sumbangan yang tak ternilai harganya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menghaturkan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bayu Sutikno PE, MSM. Ph.D dan Dra. Uswatun Chasanah, M.Si selaku dosen
pembimbing yang dengan sabar selalu memberikan bimbingan dan arahan
sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
2. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis sejak awal
hingga selesainya studi di Paca Sarjana STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.
3. Istri tercinta, anakku terkasih yang selalu memberikan motivasi dan semangat
selama penulis mengikuti pendidikan hingga terselesaikannya penulisan tesis ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa Pasca Sarjana Magister Manajemen STIE Widya
Wiwaha Yogyakarta atas kebersamaan yang tercipta sampai hari ini.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan tulisan ini. Akhirnya penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Yogyakarta, September 2019
Penulis
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
v
ABSTRAK
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kepada masyarakat Dinas Pendidikan sangat memerlukan tenaga yang handal, namun kenyataannya saat ini tenaga pegawai sangat minim, dan itupun pada penempatan tidak sesuai dengan profesi yang dimiliki. Hal ini menyebabkan beban kerja pegawai Dinas Pendidikan dirasa sangat berat dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Analisis beban kerja sangat berkaitan dengan penyusunan kebutuhan pegawai. Penyusunan kebutuhan pegawai tersebut terdiri dari tugas pokok dan fungsi, analisis dan informasi jabatan seperti nama dan ikhtisar jabatan, uraian tugas, kemudian analisis beban kerja, kebutuhan pegawai, dan peta jabatan kebutuhan. Kegiatan analisis dimulai dari peraturan yang mengatur adanya analisis jabatan, penghitungan beban kerja, dan evaluasi jabatan. Hasilnya adalah uraian jabatan, beban kerja per jabatan, peta dan bobot jabatan. Hasil beban dari kerja evaluasi jabatan adalah deskripsi kerja, peta jabatan, beban kerja per jabatan, dan bobot jabatan. Kesemua faktor tersebut nantinya berkaitan dengan standar kompetensi , syarat jabatan, indikator kerja pegawai, nilai dan peringkat jabatan.
Waktu dalam penelitian ini selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2019 sampai dengan bulan September 2019. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik sebagai berikut (Sugiyono, 2011:80): Wawancara, Observasi, Dokumentasi dan Studi pustaka. Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau non eksperimental pada pegawai di Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar pada Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kebupaten Kebumen. Pengambilan data dengan menggunakan pendekatan waktu cross sectional yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi data variabel bebas dan variabel terikatnya hanya satu kali pada satu saat (Notoadmodjo, 2012).
Hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa total dari rata-rata faktor eksternal dan faktor internal beban kerja pegawai Seksi Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen yaitu faktor eksternal meliputi: tugas-tugas fisik, organisasi kerja, lingkungan kerja dan faktor internal yaitu psikis yang tertinggi adalah tugas-tugas fisik, dengan skor nilai rata-rata 4,12 dan tugas-tugas fisik yang sudah dijalankan pegawai sudah baik dan harus terus dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan. Beban kerja pegawai kurang dengan skor nilai rata-rata 3,70, dan harus terus ditingkatkan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan. Sedangkan lingkungan kerja juga masih rendah dengan skor nilai rata-rata 3,73 sehingga harus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Dan psikis (faktor internal) juga masih harus ditingkatkan karena rata-ratanya 3,80. Pegawai harus terus mencari cara dan upaya untuk meningkatkan bimbinan dan arahan dan semua pegawai meningkatkan hasil beban kerja yang lebih baik. Faktor Tugas-tugas yang bersifat fisik pegawai sudah mendapatkan nilai kategori baik. Faktor Organisasi Kerja pegawai yang masih rendah sehingga pegawai menangani masalah kompleks, dengan baik dan pembagian tugas dan wewenang sudah sesuai kurang baik.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 9
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 9
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 9
1.5. Kerangka Pemikiran .................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu........................................................ ............ 11
2.2. Beban Kerja ................................................................................ 14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian ................................................................... 28
3.2. Informan ....................................................................................... 28
3.3. Waktu Penelitian .......................................................................... 29
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
vii
3.4. Jenis Data .................................................................................... 29
3.5. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen ............................ 32
4.2. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen........... ..... 33
4.3. Analisis Data Kualitatif..................................................... ........... 35
4.4. Analisis Hasil Penelitian .............................................................. 38
4.5. Tabel Grand Tabel........................................................................ 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan ..................................................................................... 52
5.2. Implikasi Penelitian......................................................... ............ 53
5.3. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 54
5.4. Saran............................................................................... ............. 55
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 57
LAMPIRAN
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..................................... ........ 35
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ............................................................... 36
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ......................... 37
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Tugas-tugas Yang Bersifat Fisik .............................. 38
Tabel 4.5 Hasil Kuesioner Psikis (Faktor Internal) .............................................. 45
Tabel 4.6 Hasil Kuesioner Kinerja ........................................................................ 46
Tabel 4.7 Grand Tabel ........................................................................................... 49
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 35
Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia............................... ..... 36
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Kerja................ .... 37
Gambar 4.4 Grafik Grand Tabel) ........................................................................... 50
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Iklim yang kondusif untuk mencetak personil handal dan
professional serta mampu melahirkan gagasan-gagasan dengan keunggulan
kompetitif sesuai dengan tuntutan reformasi, globalisasi dan perdagangan
bebas yang ada sekarang sebagai basis pengembangan mutu amat
dibutuhkan. Sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas dituntut
untuk mampu bertahan, berkembang dan bersaing sehingga kelangsungan
hidup suatu organisasi dapat terus berjalan dan bertahan melawan
perubahan yang sangat cepat dan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap
semua sendi kehidupan baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Undang-
Undang No. 9 Tahun 2015 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang
Nomor 33 Tahun 2014 tentang Perimbangan Keuangan Daerah, merupakan
momen yang tepat untuk memacu reformasi pemerintah daerah menuju
pemerintah daerah yang efektif, efisien, ekonomis dan akuntabel. Perubahan
yang diharapkan tidak semudah membalikkan telapak tangan karena selama
tiga puluh tahun pola pikir daerah telah terbentuk oleh pusat dan dalam
waktu singkat dituntut untuk menjadi mandiri, penuh inisiatif dan
menghilangkan ketergantungannya ke pusat baik secara finansial maupun
mental (Bratakusumah dan Solihin, 2012).
1
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
2
Pelayanan Dinas Pendidikan yang dibutuhkan saat ini adalah
pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat, pembudidaya pendidikan
formal, pembudidaya pendidikan non formal yang prima sehingga sumber
daya manusia yang berkualitas dan mempunyai produktivitas yang tinggi
akan menunjang peningkatan kualitas dan produktivitas pelaksanaan
program-program Dinas Pendidikan sehingga dapat bersaing di lingkungan
lokal maupun global yang tidak terbelenggu oleh dimensi jarak dan waktu.
Oleh karena itu sumber daya manusia sebagai faktor yang sangat
menentukan dalam suatu organisasi diperlukan dalam mengelola, menangani
dan memanajemeni Dinas Pendidikan dalam persaingan yang sangat ketat
saat ini.
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kepada masyarakat Dinas
Pendidikan sangat memerlukan tenaga yang handal, namun kenyataannya
saat ini tenaga pegawai sangat minim, dan itupun pada penempatan tidak
sesuai dengan profesi yang dimiliki. Hal ini menyebabkan beban kerja
pegawai Dinas Pendidikan dirasa sangat berat dalam memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat.
Analisis beban kerja sangat berkaitan dengan penyusunan kebutuhan
pegawai. Penyusunan kebutuhan pegawai tersebut terdiri dari tugas pokok
dan fungsi, analisis dan informasi jabatan seperti nama dan ikhtisar jabatan,
uraian tugas, kemudian analisis beban kerja, kebutuhan pegawai, dan peta
jabatan kebutuhan. Kegiatan analisis dimulai dari peraturan yang mengatur
adanya analisis jabatan, penghitungan beban kerja, dan evaluasi jabatan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
3
Hasilnya adalah uraian jabatan, beban kerja per jabatan, peta dan bobot
jabatan. Hasil beban dari kerja evaluasi jabatan adalah deskripsi kerja, peta
jabatan, beban kerja per jabatan, dan bobot jabatan. Kesemua faktor tersebut
nantinya berkaitan dengan standar kompetensi , syarat jabatan, indikator
kerja pegawai, nilai dan peringkat jabatan.
Secara umum, ada tujuh penggunaan analisis jabatan yaitu sebagai
penyusunan dari formasi pegawai, rekruitmen dan penempatan pegawai,
penataan pegawai, bagaimana cara menyusun pola karier, bagaimana cara
menerapkan manajemen kinerja, bagaimana cara merencanakan kebutuhan
diklat, dan bagaimana cara menyusun sistem remunerasi berdasarkan pada
bobot jabatan dan kinerjanya.
Dari penggunaan yang sudah disebutkan, hasil yang akan muncul
terdiri dari lima bagian yaitu adanya jumlah, kualitas, distribusi, komposisi
pegawai yang diatur berdasarkan beban kerja, penempatan dari pegawai
yang sesuai pada bidangnya, pegawai dapat mengembangkan karier yang
diinginkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, adanya sistem
remunerasi yang layak dan juga adil, juga adanya kinerja sumber daya alam
dari aparatur yang bekerja lebih optimal. Analisis beban kerja adalah teknik
yang digunakan untuk menentukan berapa banyak jumlah dan juga jenis
pekerjaan pada unit organisasi. Analisis ini dilakukan secara sistematis
dengan menggunakan teknik analisis jabatan seperti memperhatikan atau
teknik manajemen. Hal ini terjadi karena adanya perubahan dari peraturan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
4
undang-undang yang berlaku, tentang apa yang disampaikan kepada satuan
kerja atau unit yang menjadi sasaran.
Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen mempunyai susunan
organisasi yang menurut Perda Nomor 18 Tahun 2012 Kabupaten Kebumen
adalah (1) Kepala Dinas, (2) Sekretariat, (3) Kelompok Jabatan Fungsional,
(4) Bidang Pendidikan Dasar, (5) Bidang Sarana dan Prasarana, (6) Bidang
PAUD, Pendidikan Masyarakat dan Kebudayaan.
Sedangkan fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen menurut
Peraturan Daerah tersebut adalah (1) Perumusan kebijaksanaan teknis di
bidang Pendidikan dan Kebudayaan, (2) Pemberian perizinan dan
pelaksanaan pelayanan masyarakat, (3) Pembinaan terhadap unit pelaksana
teknis dinas di bidang Pendidikan dan (4) Pelayanan urusan ketatausahaan
dinas.
Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen dalam upaya
peningkatan pelayanan kepada masyarakat yaitu membina mitra
pendidikan dalam bidang pendidikan, baik itu pendidikan formal maupun
pendidikan non formal.
Misi Dinas yang dilaksanakan dengan baik diharapkan dapat
mewujudkan Visi Dinas Pendidikan yaitu terwujudnya masyarakat yang
maju, mandiri, tangguh dan sejahtera yang didukung oleh Sektor
Pendidikan dan Kebudayaan dalam era global.
Peranan pegawai merupakan faktor yang sangat menentukan pada
setiap organisasi sehingga, penempatan dan pemanfaatan, pengembangan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
5
kualitas dan keterampilan diri serta pemeliharaan kesejahteraan dan mutasi
pegawai perlu terus dicermati. Dalam peningkatan mutu organisasi Dinas
Pendidikan Kabupaten Kebumen faktor peningkatan mutu dan sumber
daya manusia sangat penting untuk diperhatikan dan harus didukung oleh
kecakapan, pengembangan dan pembinaan kemampuan serta penyediaan
fasilitas dan teknologi yang baik pula.
Dari fungsi dan tugas yang diemban oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten Kebumen maka peranan Pegawai Negeri Sipil sangat berperan.
Untuk itu diperlukan upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusia sehingga dicapai kinerja yang baik sesuai dengan
beban kerja yang diberikan kepada pegawai tersebut. Dari hasil
pengamatan dan wawancara pada bulan Juni 2019 sampai dengan Sept
2019 terdapat problem yaitu menyangkut masalah beban kerja pegawai di
seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar pada Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen masih belum
merata;
Beban kerja adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang
dalam menyelesaikan tugas-tugas suatu pekerjaan atau kelompok jabatan
yang dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu jangka waktu
tertentu. Sedangkan menurut Permendagri No. 12 Tahun 2008, beban kerja
adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit
organisasi dan merupakan hasil kali antara volume kerja dan norma waktu.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
6
Analisis beban kerja Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu
Sekolah Dasar Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten
Kebumen pada Peraturan Bupati Kebumen Nomor 83 Tahun 2013 Tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan,
Kabupaten Kebumen Bagian Keempat Bidang Pendidikan Dasar Pasal 12,
13 dan 14.
Pada Pasal 12 berisi: Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas
pokok melakukan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
pelaksanaan, dan pengendalian pada jenjang pendidikan Sekolah
Dasar/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/SDLB) dan Sekolah Menengah
Pertama/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/SMPLB) yang
meliputi kurikulum, pengembangan siswa, perijinan Pendidikan dan
pengembangan Satuan Pendidikan.
Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam
kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu
pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja
bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah
tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang
petugas.
Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah
pegawai yang dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dan
berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang dapat dilimpahkan
kepada seorang pegawai, atau dapat pula dikemukakan bahwa analisis
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
7
beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu
tertentu.
Dengan cara membagi isi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh
hasil kerja rata-rata satu orang, maka akan memperoleh waktu yang
dibutuhkan untuk merampungkan pekerjaan tersebut. Atau akan
memperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan melalui jumlah jam kerja
setiap pegawai tersebut.
Analisis beban kerja dilakukan dengan membandingkan
bobot/beban kerja dengan norma waktu dan volume kerja. Target beban
kerja ditentukan berdasarkan rencana kerja atau sasaran yang harus dicapai
oleh setiap jabatan, misalnya mingguan atau bulanan. Volume kerja
datanya terdapat pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu hingga kini
belum banyak diperoleh sehingga dapat dijadikan suatu faktor tetap yang
sangat menentukan dalam analisis beban kerja.
Dalam rangka menganalisis beban kerja pada pegawai di Seksi
Kurikulum Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Pada Bidang Pendidikan
Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, dengan adanya
kompensasi kepada semua pegawai yang berkaitan dengan beban kerja
pegawai, dimaksudkan untuk lebih mengoptimalkan beban kerja dan
kinerja pegawai sehingga apa yang menjadi tugas pokok organisasi dapat
berjalan dengan lancar dan hasil yang memuaskan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
8
Bidang Pendidikan Dasar mempunyai tugas pokok melakukan
penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan, dan
pengendalian pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar/Sekolah Dasar Luar
Biasa (SD/SDLB) dan Sekolah Menengah Pertama/Sekolah Menengah
Pertama Luar Biasa (SMP/SMPLB) yang meliputi kurikulum,
pengembangan siswa, perizinan, Kurikulum Peningkatan Mutu Sekolah
Dasar Pada Bidang Pendidikan Dasar.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, bahwa
pegawai yang ada di Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah
Dasar Pada Bidang Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten
Kebumen mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Baik dilihat dari
latar belakang pendidikan, tingkat keahlian dan pengalaman dalam bekerja.
Hal tersebut berdampak terhadap beban kerja dan kinerja dari masing-
masing pegawai. Melihat keadaan tersebut maka Seksi Kurikulum dan
Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Pada Bidang Pendidikan Dasar di Dinas
Pendidikan Kabupaten Kebumen belum memberikan kesempatan kepada
para pegawai untuk lebih mengembangkan kariernya.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka melalui penelitian
ini kami ingin menganalisis Beban Kerja Pegawai Negeri Sipil di Seksi,
Kurikulum Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Pada Bidang Pendidikan
Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
9
1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan sumber daya manusia (pegawai)
merupakan unsur yang amat menentukan kesuksesan sebuah organisasi,
termasuk Seksi, Kurikulum Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Pada Bidang
Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen sebagai instansi
pemerintah yang dituntut untuk bisa memberikan pelayanan bagi masyarakat.
Untuk itu bagaimana beban kerja pegawai saat ini yang perlu untuk diteliti.
Bertolak dari latar belakang tersebut diatas ada beberapa hal yang mendasari
perumusan masalah antara lain adalah: “Beban kerja pegawai di Seksi
Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Pada Bidang Pendidikan
Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen belum merata.”
1.3. Pertanyaan Penelitian
1.3.1. Mengapa pengaruh beban kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil
di Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar pada
Bidang Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen?
1.3.2. Mengapa pengaruh beban kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil
di Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar pada
Bidang Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh beban kerja terhadap kinerja
Pegawai Negeri Sipil di Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
10
Dasar Pada Bidang Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten
Kebumen.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi :
1.5.1. Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam hal ini Bupati Kebumen upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat berkaitan
dengan perencanaan, pengembangan dan peningkatan kualitas sumber
daya manusia Pegawai Negeri Sipil terutama di lingkungan Dinas
Pendidikan Kabupaten Kebumen.
1.5.2. Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen sebagai (a) bahan acuan dalam
upaya pengembangan dan peningkatan beban kerja bagi pelayanan
masyarakat yang optimal (b) Sebagai bahan pertimbangan dan masukan
akan kekuatan dan kelemahan pembinaan dalam rangka memperbaiki
dan menyempurnakan beban kerja pegawai.
1.5.3. Bagi peneliti (a) tesis ini dapat dijadikan awal untuk menilai beban
kerja pegawai yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten
Kebumen khususnya pada Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu
Sekoah Dasar pada Bidang Pendidikan Dasar (b) sebagai salah satu
kesempatan untuk menerapkan ilmu manajemen dan kebijakan pelayanan
publik yang diterima selama pendidikan.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah ilmu yang dalam cara berpikir
menghasilkan kesimpulan berupa ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan,
dalam proses berfikir menurut langkah-langkah tertentu yang logis dan
didukung oleh fakta empiris. (Arikunto, 2013: 56).
2.1.1. Penelitian serupa pernah dilakukan oleh Joko Aman Tahun 2015 dengan
judul Hubungan Beban Kerja dan Sumber Daya Manusia pada Pegawai
Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pendidikan Nasional Kabupaten
Magelang. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Pendidikan
Nasional Kabupaten Magelang dengan menggunakan analisis mean
(analisis rata-rata), dapat diperoleh beberapa kesimpulan yang dapat
dikemukakan. Kesimpulan dalam bab ini merupakan jawaban atas
semua rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini tentang
faktor eksternal dan faktor internal dari pegawai Kantor Pendidikan
Nasional Kabupaten Magelang dan dijabarkan dalam grand tabel.
Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut antara lain adalah sebagai
berikut:
Faktor Tugas-tugas Fisik
Faktor tugas-tugas fisik diperoleh rata-rata 4,12. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa tugas-tugas fisik yang diberikan kepada pegawai
11
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
12
Kantor Pendidikan Nasional Kabupaten Magelang sudah dijalankan
dengan baik.
Faktor Organisasi Kerja
Faktor organisasi kerja diperoleh rata-rata 3,70. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa organisasi kerja yang dijalankan pegawai Kantor
DikNas Kabupaten Magelang belum sesuai. Sementara Kesesuaian
pekerjaan dengan waktu yang sudah ditempuh, dapat mengisi
kekurangan skill dari mana saja, mampu mengidentifikasi skill yang
dibutuhkan Kantor Pendidikan Nasional Kabupaten Magelang,
menangani masalah kompleks, dengan baik dan pembagian tugas dan
wewenang sudah sesuai kurang baik.
Faktor Lingkungan Kerja
Faktor lingkungan kerja diperoleh rata-rata 3,73. Hasil kesimpulan
tersebut menunjukkan bahwa pegawai Kantor Pendidikan Nasional
Kabupaten Magelang, setiap pegawai akan terstimulasi ketika diberi
suatu tanggungjawab di lingkungan kerja, tanggungjawab
mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau
mengambil suatu keputusan, rasa tanggungjawab dan otoritas yang
proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi,
memikul tanggung jawab untuk mempelajari ketrampilan yang masih
kurang dalam pertemuan atau rapat Kantor Pendidikan Nasional
Kabupaten Magelang dan selalu objektif atau rasional dalam
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
13
menghasilkan keputusan yang masih kurang terhadap beban kerja
pegawai Kantor Pendidikan Nasional Kabupaten Magelang.
Faktor internal yaitu psikis
Faktor kinerja psikis pegawai di Kantor Pendidikan Nasional Kabupaten
Magelang diperoleh rata-rata 3,80. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
beban kerja pegawai Kantor Pendidikan Nasional Kabupaten Magelang
masih rendah dan harus terus ditingkatkan.
2.1.2. Penelitian oleh Yudha Adityawarman tahun 2012. Dengan judul
Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat
Indonesia (persero) Tbk Cabang Krekot. Dengan hasil Beban kerja
sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dengan pemberian beban
kerja yang efektif perusahaan dapat mengetahui sejauh mana
karyawannya dapat diberikan beban kerja yang maksimal dan sejauh
mana pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan itu sendiri.Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja
terhadap kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk
Cabang Krekot. Data diperoleh dari 127 responden, uji chi square
digunakan untuk mengetahui sikap responden terhadap variabel beban
kerja dan kinerja berdasarkan faktor demografik. Hasil uji chi square
menunjukan adanya perbedaan sikap berdasarkan demografik
responden. Hasil analisis rank spearman menunjukan bahwa variabel
beban kerja memiliki korelasi dengan variabel kinerja, sementara
untuk sub variabel lainnya saling memiliki korelasi namun tingkat
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
14
korelasinya rendah. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap
kinerja kerja karyawan Bank Rakyat Indonesia Cabang Krekot
digunakan teknik analisis statistika Structural Equation
Modellingberbasis variance dengan Metode Partial Least Square
(PLS), hasil analisis menunjukan bahwa beban kerja berpengaruh
positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja Karyawan BRI
Cabang Krekot pada tingkat signifikansi 5% (p = 0.10882), maka
hipotesis awal terima Ho dengan t hitung 13.45 lebih besar dari t tabel
1.96. Kata kunci: beban kerja, kinerja karyawan, Bank Rakyat
Indonesia (persero) Tbk, pengaruh, cabang krekot.
Dari beberapa penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa
beban kerja merupakan salah satu faktor dari peningkatan kinerja
pegawai, maka dari itu penelitian ini dapat ditarik hipotesis Beban kerja
bersifat negatif terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Seksi
Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Pada Bidang
Pendidikan Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen.
2.2. Beban Kerja
2.2.1. Definisi
Beban kerja adalah istilah yang mulai dikenal sejak tahun 1970-
an. Banyak ahli yang telah mengemukakan definisi beban kerja
sehingga terdapat beberapa definisi yang berbeda mengenai beban
kerja. Ia merupakan suatu konsep yang multi-dimensi, sehingga sulit
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
15
diperoleh satu kesimpulan saja mengenai definisi yang tepat
(Wignjosoebroto, 2013).
Salah satu tokoh yang mengemukakan definisi beban kerja
adalah Gopher & Doncin (1986). Gopher & Doncin mengartikan
beban kerja sebagai suatu konsep yang timbul akibat adanya
keterbatasan kapasitas dalam memroses informasi. Saat menghadapi
suatu tugas, individu diharapkan dapat menyelesaikan tugas tersebut
pada suatu tingkat tertentu. Apabila keterbatasan yang dimiliki
individu tersebut menghambat/menghalangi tercapainya hasil kerja
pada tingkat yang diharapkan, berarti telah terjadi kesenjangan antara
tingkat kemampuan yang diharapkan dan tingkat kapasitas yang
dimiliki. Kesenjangan ini menyebabkan timbulnya kegagalan dalam
kinerja (performance failures). Hal inilah yang mendasari pentingnya
pemahaman dan pengukuran yang lebih dalam mengenai beban kerja
(llyas, Y., 2012).
O’Donnell & Eggemeier (2006) menjelaskan definisi yang
selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Gopher & Doncin.
Keduanya mengemukakan bahwa istilah beban kerja merujuk kepada
“seberapa besar dari kapasitas pekerja yang jumlahnya terbatas, yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan” . Webster
dalam Ilyas Y, 2012) mengemukakan sudut pandang yang berbeda
dalam mendefinisikan beban kerja. Ia mengemukakan beban kerja
sebagai a) jumlah pekerjaan atau waktu bekerja yang diharapkan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
16
dari/diberikan kepada pekerja dan b) total jumlah pekerjaan yang
harus diselesaikan oleh suatu departemen atau kelompok pekerja
dalam suatu periode waktu tertentu”. Dengan adanya definisi ini,
maka Lysaght, et al. membagi tiga kategori besar dari definisi beban
kerja, yaitu a) banyaknya pekerjaan dan hal yang harus dilakukan, b)
waktu maupun aspek-aspek tertentu dari waktu yang harus
diperhatikan oleh pekerja dan c) pengalaman psikologis subjektif yang
dialami oleh seorang pekerja.
Dengan dikemukakannya beberapa definisi di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa beban kerja merupakan sejauh mana
kapasitas individu pekerja dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan kepadanya, yang dapat diindikasikan dari jumlah
pekerjaan yang harus dilakukan, waktu/batasan waktu yang dimiliki
oleh pekerja dalam menyelesaikan tugasnya, serta pandangan subjektif
individu tersebut sendiri mengenai pekerjaan yang diberikan
kepadanya.
2.2.2. Pengukuran beban kerja
Pengukuran beban kerja dilakukan untuk memperoleh
informasi mengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi
berdasarkan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam
jangka waktu satu tahun (Peraturan Menteri Dalam Negeri dalam
Muskamal, 2010). Selain untuk memperoleh informasi mengenai
tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasi, pengukuran beban
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
17
kerja juga dilakukan untuk menetapkan jumlah jam kerja dan jumlah
orang yang diperlukan dalam rangka menyelesaikan suatu pekerjaan
tertentu (Komaruddin, 2016).
Pengukuran beban kerja dapat dilakukan dalam berbagai
prosedur, namun (Mathis, R., Jackson, 2011) telah menggolongkan
secara garis besar ada tiga kategori pengukuran beban kerja. Tiga
kategori tersebut yaitu :
a. Pengukuran subjektif, yakni pengukuran yang didasarkan kepada
penilaian dan pelaporan oleh pekerja terhadap beban kerja yang
dirasakannya dalam menyelesaikan suatu tugas. Pengukuran jenis
ini pada umumnya menggunakan skala penilaian (rating scale).
b. Pengukuran kinerja, yaitu pengukuran yang diperoleh melalui
pengamatan terhadap aspek-aspek perilaku/aktivitas yang
ditampilkan oleh pekerja. Salah satu jenis dalam pengukuran
kinerja adalah pengukuran yang diukur berdasarkan waktu.
Pengukuran kinerja dengan menggunakan waktu merupakan suatu
metode untuk mengetahui waktu penyelesaian suatu pekerjaan
yang dikerjakan oleh pekerja yang memiliki kualifikasi tertentu, di
dalam suasana kerja yang telah ditentukan serta dikerjakan dengan
suatu tempo kerja tertentu (Harris, M.M., 2014).
c. Pengukuran fisiologis, yaitu pengukuran yang mengukur tingkat
beban kerja dengan mengetahui beberapa aspek dari respon
fisiologis pekerja sewaktu menyelesaikan suatu tugas/pekerjaan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
18
tertentu. Pengukuran yang dilakukan biasanya pada refleks pupil,
pergerakan mata, aktivitas otot dan respon-respon tubuh lainnya.
Adapun metode yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah teknik pengukuran kinerja berdasarkan waktu (time-study
method). Teknik pengukuran kinerja berdasarkan waktu pertama kali
diperkenalkan oleh F. W. Taylor pada tahun 1891.
Sugihantono, (2011) menjelaskan bahwa pengukuran waktu dapat
digunakan untuk mendapatkan ukuran tentang beban dan kinerja yang
berlaku dalam suatu sistem kerja. Karena metode yang digunakan dalam
penelitian tersebut adalah metode ilmiah, maka hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan. Melalui pengukuran ini pengukur memperoleh
ukuran- ukuran kuantitatif yang benar tentang kinerja dan beban kerja.
Elemen-elemen dalam pengukuran beban kerja berdasarkan waktu.
Dalam melakukan pengukuran beban kerja berdasarkan waktu, ada
beberapa elemen yang dibutuhkan agar perhitungan dapat dilakukan
menurut rumus yang ditentukan. Elemen-elemen tersebut adalah :
a. Waktu siklus (ws)
Merupakan waktu penyelesaian satu satuan produk sejak bahan baku
mulai diproses di tempat kerja yang bersangkutan (Sutalaksana, dkk.,
2006).
b. Faktor penyesuaian (p)
Faktor penyesuaian ditentukan dalam rangka mengoreksi segala
ketidakwajaran yang terjadi yang ditunjukkan oleh pegawai selama
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
19
masa pengamatan dilakukan (Sutalaksana, dkk., 2006). Sebagai
contoh jika pengukur mendapatkan harga rata-rata siklus/elemen
yang diketahui diselesaikan dalam kecepatan tidak wajar oleh
operator, maka agar harga rata-rata tersebut menjadi wajar, pengukur
harus menormalkannya dengan melakukan penyesuaian. Salah satu
metode penyesuaian yang dianggap objektif adalah penyesuaian
yang disusun oleh Lawry, Maynard dan Stegemartenyang dinamakan
Penyesuaian Westinghouse. Penyesuaian Westinghouse merupakan
metode penyesuaian yang melakukan penyesuaian melalui empat
aspek yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja dan konsistensi.
c. Kelonggaran (k)
Kelonggaran merupakan waktu-waktu yang diberikan kepada
pekerja untuk tiga hal, yaitu untuk kebutuhan pribadi (misalnya
makan dan minum), untuk menghilangkan rasa fatigue (kelelahan)
dan untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan dalam pekerjaan.
Kelonggaran-kelonggaran ini memiliki nilai masing-masing yang
telah ditentukan (Sutalaksana, dkk.,2016).
d. Waktu baku (wb)
Merupakan waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja normal
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem
kerja terbaik.
e. Total waktu kerja per hari (twk)
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
20
Merupakan jumlah waktu yang diberikan oleh perusahaan/organisasi
setiap hari kepada pegawainya untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang ada. Total waktu kerja ini dapat dilihat dari jumlah jam kerja
pegawai.
1) Langkah-langkah dalam pengukuran beban kerja berdasarkan
waktu .
Dalam melakukan pengukuran beban kerja berdasarkan waktu,
ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Urutan-urutan
langkah tersebut yakni (Sutalaksana, dkk., 2016):
Langkah-langkah sebelum pengukuran
(a) Penetapan tujuan pengukuran
Penetapan tujuan merupakan hal yang penting dikarenakan
tujuan yang dipilih tersebut akan mempengaruhi tingkat
ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan.
(b) Memilih pegawai yang akan diamati
Pegawai yang akan dipilih harus memenuhi beberapa
kriteria tertentu, di antaranya berkemampuan normal dan
dapat diajak bekerja sama. Apa yang dimaksud dengan
berkemampuan normal adalah kemampuan yang dimiliki
bukanlah kemampuan yang sangat tinggi ataupun sangat
rendah, melainkan kemampuan yang berada pada tingkat
rata-rata. Dengan kemampuan tersebut, seorang pegawai
diasumsikan akan menghasilkan waktu kerja yang normal.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
21
Sedangkan sifat kooperatif diperlukan agar proses
pengamatan dan pencatatan dapat berjalan dengan lancar.
(c) Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
Pada tahap ini pekerjaan diurai ke dalam bagian-bagian
kecil, di mana setiap bagian tersebut akan dicatat waktunya.
Keseluruhan jumlah waktu setiap elemen akan
menghasilkan waktu siklus. Tujuan dari penguraian
pekerjaan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil ini
antara lain untuk mengantisipasi adanya elemen tidak baku
yang mungkin saja dilakukan pekerja.
(d) Menyiapkan perlengkapan pengukuran
Untuk memperoleh data yang akurat, ada beberapa alat
bantu yang harus ada dalam proses pengamatan. Alat-alat
tersebut berupa jam henti, lembaran-lembaran pengamatan,
pena atau pensil dan papan pengamatan.
2) Pengukuran waktu
Pengukuran waktu merupakan pekerjaan mengamati dan
mencatat waktu- waktu kerja baik setiap elemen ataupun siklus
dengan menggunakan alat-alat yang telah disiapkan di atas.
Pada awal pengukuran waktu dilakukan, perlu dilakukan
pengukuran pendahuluan. Pengukuran pendahuluan ini
bertujuan untuk memperoleh data untuk menguji keseragaman
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
22
data dan mengetahui jumlah minimum pengamatan yang harus
dilakukan sebagai syarat kecukupan data.
3) Menghitung waktu baku
Bila semua persyaratan telah dipenuhi dan proses pengambilan
data telah selesai, maka penghitungan waktu baku dapat
dilakukan. Selain melibatkan waktu siklus, waktu baku juga
melibatkan faktor penyesuaian dan kelonggaran dalam proses
penghitungannya.
2.3. 3. Manfaat pengukuran beban kerja
Pengukuran beban kerja memberikan beberapa keuntungan
bagi organisasi. Handoko (2010), menjelaskan bahwa alasan yang
sangat mendasar dalam mengukur beban kerja adalah untuk
mengkuantifikasi biaya mental (mental cost) yang harus dikeluarkan
dalam melakukan suatu pekerjaan agar dapat memprediksi kinerja
sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari langkah-langkah tersebut adalah
untuk meningkatkan kondisi kerja, memperbaiki desain lingkungan
kerja ataupun menghasilkan prosedur kerja yang lebih efektif.
Menteri Dalam Negeri dalam Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pedoman Analisis Beban
Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Dan Pemerintah
Daerah dalam Muskamal (2010) menjelaskan bahwa dilakukannya
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
23
pengukuran beban kerja memberikan beberapa manfaat kepada
organisasi, yakni :
a. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi
b. Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit
c. Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja
d. Sarana peningkatan kinerja kelembagaan
e. Penyusunan standar beban kerja jabatan/kelembagaan, penyusunan
daftar susunan pegawai atau bahan penetapan eselonisasi jabatan
struktural
f. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan
beban kerja organisasi
g. Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang
kekurangan.
h. Program promosi pegawai
i. Reward and punishment terhadap unit atau pejabat.
j. Bahan penyempurnaan program diklat
k. Bahan penetapan kebijakan bagi pimpinan dalam rangka
peningkatan pendayagunaan sumber daya manusia.
2.2.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja
Dalam literatur-literatur yang membahas beban kerja, beban
kerja selalu dijelaskan sebagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap
kinerja. llyas, (2012) menegaskan hal tersebut dalam suatu kerangka
berpikir seperti tampak pada Gambar 2.1. Dalam gambar tersebut
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
24
tampak bahwa beban kerja memiliki kaitan langsung dengan kinerja.
Selain itu, dalam kerangka tersebut tampak pula faktor-faktor yang
mendorong terjadinya beban kerja (dalam bagian yang berlatar
belakang berwarna). Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Tuntutan situasi dan pengaruh internal
1) Kebutuhan kerja dan pembagian tugas
Pembagian antara fungsi sistem dan manusia merupakan
langkah awal dalam desain sistem dan pembagian ini akhirnya
akan menimbulkan tuntutan situasi pada pekerja. Selama disain
sistem dilakukan, tim yang mendisain memutuskan fungsi mana
yang diberikan pada manusia dan mana yang diberikan pada
sistem. Sekali telah dilakukan pembagian, fungsi dan juga disain
dari kendali dan display akan mengarahkan tugas dari pekerja.
Tugas yang dibagi kepada pekerja merepresentasikan pekerjaan
pekerja. Teknik faktor manusia dari analisa tugas (task analysis)
berpusat pada pemahaman bagaimana tugas ini akan
mempengaruhi keseluruhan kerja dari pekerja, dan sejauh mana
tugas-tugas tersebut tak dapat dikerjakan pada tingkat yang
diinginkan.
Task (tugas) dapat mempengaruhi beban kerja yang
dirasakan oleh pekerja melalui banyak cara. Misalnya, melalui
tindakan apa yang harus dilakukan oleh seorang pekerja dalam
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
25
memenuhi tugasnya, melalui jumlah dan tipe dari tugas yang
akan ditampilkan, melalui keterbatasan waktu yang tersedia
dalam menyelesaikan tugas maupun melalui tingkat akurasi
yang dibutuhkan dalam meyelesaikan tugas.
Kesemua hal di atas menjadi faktor yang berkontribusi
terhadap munculnya tuntutan situasi.
2) Konteks lingkungan
Tugas yang dikerjakan oleh pekerja tidaklah dikerjakan
sendiri. Suatu tugas dilakukan di dalam suatu keadaan yang
berbeda-beda yang dapat mempengaruhi tingkat kesulitan yang
dialami oleh pekerja. Bagaimana seorang pekerja berinteraksi
dengan sekelilingnya juga memberikan dampak yang penting
terhadap kinerja dan beban kerja. Beberapa faktor eksternal
yang dapat mengubah tuntutan situasi dan mempengaruhi
tingkat kesulitan yakni lingkungan eksternal di mana tugas
dilakukan (misalnya panas, kelembaban, suara, penerangan,
getaran, dan gaya gravitasi), disain dari unit pertukaran
informasi manusia-mesin (misalnya tipe dan ukuran dari display
dan kendali, serta bentuk susunannya), desain dari pengemasan
manusia (misalnya pakaian pelindung, posisi duduk) serta
desain dari keseluruhan stasiun/tempat kerja (misalnya ukuran,
pencahayaan di dalamnya, ventilasi, kendali kelembaban dan
suhu, dan pengurangan getaran).
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
26
b. Pekerja
Setiap pekerja memasuki suatu situasi dengan membawa pengaruh-
pengaruh yang dapat mempengaruhi kinerja. Berikut penjelasannya.
1) Kondisi sementara
Merujuk kepada kondisi awal misalnya kondisi kesegaran
tubuh seseorang, yang bisa saja berpengaruh kepada pelaksanaan
tugas.
2) Sifat / bawaan menetap
Tidak hanya kondisi sementara, kondisi seorang pekerja
dipengaruhi oleh beberapa karakteristik yang tidak mudah berubah,
misalnya tujuan/motivasi, pengetahuan/keterampilan, dan
kemampuan proses berpikir. Kemampuan proses berpikir ini akan
berinteraksi dan berintegrasi dengan pengetahuan dan keterampilan
untuk mencapai tujuan dari tugas.
Individu berbeda-beda di dalam hal tujuan, sejauh apa tujuan
tersebut sudah terpuaskan hingga saat ini, dan sejauh mana
pemenuhan tugas dipandang sebagai pencapaian tujuan. Mereka
juga berbeda dalam hal persepsi mengenai kecepatan dan akurasi
yang dibutuhkan saat menyelesaikan tugas. Faktor-faktor ini
akhirnya menentukan tingkat motivasi dalam pemenuhan tugas dan
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
27
sebagai akibatnya, menentukan sejauh mana usaha yang secara
sukarela diberikan oleh individu tersebut.
Kapasitas proses berpikir dari seorang individu dibedakan
dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperolehnya melalui
pelatihan dan pengalaman. Pengetahuan (misalnya mengenai fakta-
fakta, peraturan- peraturan, prosedur pemakaian peralatan) dapat
dianggap sebagai sumber yang dimiliki oleh individu yang dapat
dimanfaatkan oleh proses kognitif. Untuk menggunakan
pengetahuan tersebut, seorang individu harus melibatkan proses
dinamis lainnya untuk mengingat dan memanipulasi pengetahuan
yang dibutuhkan dalam menyelesaikan tugas. Kemampuan proses
kognitif dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi yang didapat
dari display dan memanipulasi kendali yang ada.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau non
eksperimental pada pegawai di Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu
Sekolah Dasar pada Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kebupaten
Kebumen. Pengambilan data dengan menggunakan pendekatan waktu cross
sectional yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
observasi data variabel bebas dan variabel terikatnya hanya satu kali pada
satu saat (Notoadmodjo, 2012).
Rancangan penelitian ini adalah analisis kualitatif yang menyajikan
hasil penelitian dengan tujuan untuk mengetahui beban kerja pegawai di
Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar pada Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kebupaten Kebumen dan Regresi
berganda yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang paling
dominan mempengaruhi beban kerja pada sekelompok obyek dan dijabarkan
secara jelas (Notoadmojo, 2012).
3.2. Informan
Informan (juga disebut informer) adalah orang yang memberikan
informasi tentang seseorang atau organisasi kepada sebuah agensiadalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
28
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
29
kemudian ditarik kesimpulannya jadi golongan bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda-benda yang lain. Golongan juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek (Umar, 2002).
Golongan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Seksi Kurikulum
dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar pada Bidang Pendidikan Dasar Dinas
Pendidikan Kabupaten Kebumen sejumlah 24 (dua puluh empat) pegawai.
Bagian dari golongan meliputi karakteristik yang dimiliki sifat dalam
informan tersebut (Notoatmodja, S., 2008). Cara pengambilan informan
dengan metode pembagian angket kepada seluruh informan yang ditentukan
dan angket yang kembali menjadi informan dalam penelitian. Informan dalam
penelitian sebanyak 24 orang dimana jumlah informan sama dengan jumlah
populasi (penelitian populatif) tanpa memperhatikan masa kerja dan jenis
kelamin.
3.3. Waktu Penelitian
Waktu dalam penelitian ini selama 3 bulan yaitu bulan Juli 2019
sampai dengan bulan September 2019.
3.4. Jenis data
3.4.1. Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan untuk suatu riset
tertentu yang sedang dilaksanakan. Dalam penelitian ini data primer yang
digunakan adalah data hasil pengisian kuesioner yang dibagikan oleh
peneliti kepada Pegawai di Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
30
Sekolah Dasar pada Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan
Kabupaten Kebumen.
3.4.2. Data sekunder
Data sekunder adalah data penunjang atau pendukung dalam
penelitian. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data mengenai
jurnal, pendapat para pakar, studi pustaka dan referensi lain yang diperoleh
dari Seksi Kurikulum dan Peningkatan Mutu Sekolah Dasar pada Bidang
Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen.
3.5. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik
sebagai berikut (Sugiyono, 2011:80):
3.5.1. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap jumlah responden yang sekiranya bisa
memberikan informasi tentang mengapa dan bagaimana beban kerja dan
kinerja pegawai terhadap penelitian ini.
3.5.2. Observasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
mengadakan pengamatan langsung terhadap fenomena-fenomena yang
terjadi di lokasi penelitian. Melalui teknik ini diharapkan akan dapat
gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh mengenai obyek yang
diamati.
3.5.3. Dokumentasi
Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
31
dokumen, arsip, maupun referensi yang mempunyai relevansi dengan
tema penelitian. Data ataudokumen yang dimaksud antara lain: Profil
Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen, Kurikulum Sekolah (KTSP),
Struktur Organisasi Dinas Pendidikan, dan Satuan Pendidikan jika
dibutuhkan. Dokumen tersebut kemudian ditelaah, serta data yang
relevan diambil sebagai data sekunder guna mendukung analisis hasil
penelitian.
3.5.4. Studi pustaka
Metode ini dilakukan untuk memperoleh dasar teori yang berhubungan
dengan permasalahan yang diteliti dan landasan dalam pembahasannya.
Contoh studi pustaka yang dapat digunakan antara lain: data ketenagaan
sekolah, Laporan Tahunan, dan dokumen-dokumen lain.
STIE W
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at
57
DAFTAR PUSTAKA
Joko Aman. 2015. Hubungan Beban Kerja dan Sumber Daya Manusia pada Pegawai Pegawai Negeri Sipil di Kantor Pendidikan Nasional Kabupaten Magelang. Tesis. UNS. Surakarta.
Arikunto: 2013. Metodologi Penelitian. Penelitian Jakarta. Rineka Cipta.
Bratakusumah, D.S., Solihin, D., 2012, Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Ketiga, Jakarta.
Ilyas Y,2012, Kinerja : Teori Penilaian dan Penelitian, depok Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat U.I.
Handoko, T.H., 2010, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Harris, M.M., 2014, Rater motivation in the Performance Appraisal Context: A Theoretical Framework, Journal of Management 20 737-756.
llyas, Y., 2012, Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian, Cetakan Ketiga, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKM-U I Depok, Jakarta.
Mathis, R., Jackson, J.H., 2011, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekijo. (2012) Metodologi Penelitian Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodja, S., 2008, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Rineka Cipta, Yogyakarta.
Sutalaksana, dkk., 2016, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, Rineka Cipta, Jakarta.
Sugihantono, A., 2011, Kinerja Petugas Usaha Kesehatan Sekolah di Kabupaten Sukoharjo Ditinjau dari Faktor Individual dan Pembinaan, Tesis S-2, Magister Manajemen Pelayanan Kesehatan, PPS, UGM, Yogyakarta.
Yudha Adityawarman. 2012. Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk Cabang Krekob. STIE Widya Wiwaha. Yogyakarta.
Wignjosoebroto, S., 2013, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktifitas Kerja, Cetakan Ketiga, Prima Printing, Surabaya.
STIEW
idya
Wiw
aha
Jang
an P
lagi
at