analisis pengaruh auditor judgment -...

104
ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT DAN RISIKO AUDIT TERHADAP AUDIT SAMPLING Oleh RUDI HANSARI NIM: 204082002332 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1430 H / 2009 M

Upload: hoanglien

Post on 28-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT

DAN RISIKO AUDIT TERHADAP

AUDIT SAMPLING

Oleh

RUDI HANSARI

NIM: 204082002332

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1430 H / 2009 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT

DAN RISIKO AUDIT TERHADAP

AUDIT SAMPLING

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Untuk Memenuhi

Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

RUDI HANSARI

NIM: 204082002332

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA

NIP. 131 474 891 NIP. 132 055 044

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1430 H / 2009 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Hari ini Kamis, Tanggal 5 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Rudi Hansari NIM: 204082002332

dengan judul Skripsi “ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT DAN

RISIKO AUDIT TERHADAP AUDIT SAMPLING”. Memperhatikan

kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi

ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 05 Maret 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Amilin, SE, Ak., M.Si Yessi Fitri, SE, Ak., M.Si

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS

Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Hari ini Rabu, Tanggal 29 Bulan April Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Rudi Hansari NIM: 204082002332 dengan judul Skripsi

“ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT DAN RISIKO AUDIT

TERHADAP AUDIT SAMPLING”. Memperhatikan kemampuan keilmuan

mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 29 April 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA

Pembimbing I Pembimbing II

Afif Sulfa, SE, Ak., M.Si

Penguji Ahli

Page 5: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Rudi Hansari

Tempat / Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 26 Maret 1985

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kp. Bulak Timur RT 13 RW 11 Kedaung,

Pamulang – Tangerang 15415

Telp / HP : 0852 1317 3281

E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

MI : Al-Ishlah Karangmulya Tasikmalaya : Lulus tahun 1998

MTs : MTs Al-Ishlah Karangmulya Tasikmalaya : Lulus tahun 2001

MAN : Kiara Kuda Ciawi Tasikmalaya : Lulus tahun 2004

S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Lulus tahun 2009

Page 6: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Analysis Influence Auditor Judgment

and Audit Risk to Audit Sampling

By

Rudi Hansari

ABSTRACT

The research purpose is to explain the influence of auditor judgment with

audit sampling, the influence of audit risk with audit sampling and the influence of

both auditor judgment and audit risk with audit sampling. The research has been

done by questionnaires independent auditor. The respondent are auditor’s who

worked in KAP at Jakarta which of 103 responden. To analyze data researcher

used SPSS 12 Version.

The result of this research shows that auditor judgment and audit risk

variables have significanty influences of audit sampling for about 0.000 which is

less than 0.05. Partially, auditor judgment variable have significant influence of

audit sampling and audit risk variable did’t have influence significance of audit

sampling.

Keywords: auditor judgment, audit risk, risk sampling, risk non sampling, audit

sampling, sampling statistic, sampling non statistic..

Page 7: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Analisis Pengaruh Auditor Judgment dan

Risiko Audit Terhadap Audit Sampling

Oleh

Rudi Hansari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh auditor judgment

terhadap audit sampling, pengaruh risiko audit terhadap audit sampling, dan

pengaruh auditor judgment dan risiko audit secara bersama terhadap audit

sampling. Penelitian dilakukan melalui pengisian kuisioner oleh auditor

independen. Responden penelitian adalah para auditor yang bekerja di KAP di

wilayah Jakarta sebanyak 103 responden. Sedangkan untuk metode analisis data

dan uji hipotesis penulis menggunakan metode regresi berganda yang didukung

program SPSS versi 12.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel auditor judgment

dan risiko audit secara bersama berpengaruh signifikan terhadap audit sampling

sebesar 0.000 dimana kurang dari 0.05. Secara parsial, variabel auditor judgment

berpengaruh signifikan terhadap audit sampling dan variabel risiko audit tidak

berpengaruh signifikan terhadap audit sampling.

Kata Kunci: auditor judgment, risiko audit, risiko sampling, risiko non sampling,

audit sampling, sampling statistik dan sampling non statistik

Page 8: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada sumber dari suara hati yang bersifat mulia,

sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran, Sang Maha Cahaya, Penabur

cahaya Ilham, Pilar nalar kebenaran dan kebaikan yang terindah, Sang Kekasih

tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya bagi umat-Nya, Allah

Subhanahu Wa Ta’ala. Berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

skripsi ini dapat berjalan dengan baik dan terselesaikan.

Shalawat serta salam teruntuk Nabi akhir zaman, Muhammad SAW, yang

telah memberikan dan menyampaikan kepada kita semua ajaran islam yang telah

terbukti kebenarannya, dan semakin terus terbukti kebenarannya.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-

syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa

segala kerja keras demi terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan,

dorongan serta bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta, untuk Mamah dan Apa yang selalu memberikan

rasa cinta, perhatian, kasih sayang, dan yang selalu mengiringi saya melalui

doa dan restu.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak

mengarahkan dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi

3. Drs. Abdul Hamid Cebba, Ak., MBA, selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan sehingga penulis skripsi ini

dapat terselesaikan

4. Adikku Aziz, Megi dan Dewi, yang telah memberikan motivasi jadilah anak

yang sholeh/sholehah dan berbakti kedua orang tua, kalian harus lebih baik

dari aa mu ini.

Page 9: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

5. Seluruh dosen, staf administrasi, staf perpustakaan, staf keamanan dan staf

kebersihan Fakultas Ekonomi atas semua ilmu, bantuan, kemudahan, perhatian

dan pelayanan yang telah diberikan

6. Semua teman-teman seperjuangan akuntansi dan manajemen angkatan 2004

yang tidak bisa disebutkan namanya satu-satu, terimakasih telah memberikan

masa kebersamaan, keakraban, dan kepeduliannya.

7. Teman-teman ijo lumut, Hendri, Arya, Habib, Imam, Fi’i, Argo, Andi, Fahmi

dan Fredi, terimakasih telah memberikan motivasinya.

8. Pihak KAP yang bersedia untuk mengisi kuisioner demi terkumpulnya dan

selesainya penelitian ini.

9. Untuk semua orang yang telah membantu saya tapi tidak tercantum namanya,

saya mengucapkan terima kasih banyak

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan

karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

penulis. Oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik.

Pada akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak yang memerlukan.

Jakarta, April 2009

Rudi Hansari

Page 10: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Hal

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xii

xiii

xiv

1

8

8

8

9

10

10

14

15

18

21

25

25

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...............................

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................

ABSTRACT ....................................................................................................

ABSTRAK .......................................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................

DAFTAR TABEL ...........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

B. Perumusan Masalah ......................................................................

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................

1. Tujuan Penelitian .....................................................................

2. Manfaat Penelitian ...................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Sampling .............................................................................

1. Definisi Audit Sampling ...........................................................

2. Sampling Statistik....................................................................

a. Attribute Sampling .............................................................

b. Variable Sampling..............................................................

3. Sampling Non Statistik ............................................................

B. Auditor Judgment .........................................................................

1. Definisi Auditor Judgment .......................................................

Page 11: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Hal

26

26

29

30

32

32

35

41

43

44

45

45

47

48

48

49

49

49

49

49

50

51

52

52

52

53

53

2. Faktor-faktor Fundamental Auditor Judgment ..........................

a. Pengalaman .......................................................................

b. Pengetahuan.......................................................................

c. Kompleksitas Tugas...........................................................

C. Risiko Audit .................................................................................

1. Definisi Risiko Audit ...............................................................

2. Risiko Sampling ......................................................................

3. Risiko Non Sampling...............................................................

D. Kerangka Pemikiran .....................................................................

E. Perumusan Hipotesis .....................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian..............................................................

B. Metode Penentuan Sampel.............................................................

C. Metode Pengumpulan Data ............................................................

D. Metode Analisis Data ....................................................................

1. Deskriptif Data ........................................................................

2. Uji Kualitas Data .....................................................................

a. Uji validitas........................................................................

b. Uji reliabilitas ....................................................................

3. Uji Asumsi Klasik....................................................................

a. Uji normalitas ....................................................................

b. Uji heteroskedastisitas........................................................

c. Uji multikolinearitas...........................................................

4. Uji Hipotesis............................................................................

a. Uji statistik t (uji parsial) ....................................................

b. Uji statistik F (uji simultan)................................................

c. Uji R2 (koefisien determinasi).............................................

d. Analisis regresi berganda ...................................................

E. Operasional Variabel Penelitian.....................................................54

Page 12: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Hal

61

61

62

66

66

66

69

70

70

72

73

73

73

77

79

80

82

83

86

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian................................................

1. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................

2. Deskriptif Data ........................................................................

B. Penemuan dan Pembahasan ...........................................................

1. Uji Kualitas Data .....................................................................

a. Uji validitas........................................................................

b. Uji reliabilitas ....................................................................

2. Uji Asumsi Klasik....................................................................

a. Uji normalitas ....................................................................

b. Uji heteroskedastisitas........................................................

c. Uji multikolinearitas...........................................................

3. Uji Hipotesis............................................................................

a. Uji statistik t (uji parsial) ....................................................

b. Uji statistik F (uji simultan)................................................

c. Uji R2 (koefisien determinasi).............................................

d. Analisis regresi berganda ...................................................

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ..................................................................................

B. Implikasi.......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

Page 13: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Pemilihan Teknik Pendekatan Audit Sampling 12

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran 43

Gambar 4.1 Normal P-P Plot 71

Gambar 4.2 Scatterplot 72

Page 14: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

Tabel 2.1 Risiko Beta dan Risiko Alfa 39

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian 58

Tabel 4.1 Data Penyebaran Kuisioner 62

Tabel 4.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 63

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia 63

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 64

Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Jabatan 64

Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja 65

Tabel 4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Latar Belakang

Pendidikan

66

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Auditor Judgment (Variabel X1) 67

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Risiko Audit (Variabel X2) 68

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Audit Sampling (Variabel Y) 68

Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas 69

Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas 73

Tabel 4.13 Hail Uji t (Coeffients a) 74

Tabel 4.14 Hasil Uji F( ANOVAa) 78

Tabel 4.15 Hasil Uji R2 (Model Summary

b) 79

Tabel 4.16 Coeffients a 80

Page 15: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 89

Lampiran 2 Matriks Jawaban Responden (Data Primer) 95

Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Try Out 101

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Setelah Try Out 105

Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis 109

Page 16: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Auditor adalah pihak yang diyakini berperan sebagai pengontrol dan penjaga

kepentingan publik dibidang yang terkait dengan keuangan. Auditor bertanggung

jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan

yang memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material

baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan. Sebagai seorang ahli,

auditor harus memiliki kemampuan yang memadai tentang teknik-teknik audit dan

memahami kriteria yang digunakan. Hal ini dapat diperoleh melalui pendidikan

baik secara formal maupun informal, serta pengalaman dalam melakukan audit

(Huakanala dan Shinneke, 2004)

Seorang auditor juga dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dan

berpengalaman dalam bidang industri yang digeluti kliennya. Pelaksanaan tugas

pemeriksaan seorang auditor setidaknya harus memperhatikan tujuh elemen, yaitu

proses yang sistematik, mengumpulkan dan mengevaluasi bukti secara objektif,

asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi, menentukan tingkat

kesesuaian, kriteria yang ditentukan, menyampaikan hasil-hasilnya, dan para

pemakai yang berkepentingan. Ketujuh elemen tersebut, dapat dikatakan bahwa

dalam melaksanakan tugasnya seorang auditor harus mengumpulkan serta

mengevaluasi bukti-bukti yang akan digunakan untuk mendukung judgment yang

diberikannya.(Djaddang dan Parmono, 2002)

1

Page 17: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Sebagai pihak profesional, selain berpegang teguh pada standar

profesionalnya, auditor juga dituntut untuk berpegang teguh pada kode etik

pemeriksaan dalam mengemban tanggung jawab profesinya. Tanggung jawab

profesinya bukan hanya berhenti pada penyampaian laporan kepada klien / pihak

manajemen. Tetapi juga pertanggung jawaban terhadap isi pernyataan yang telah

ditanda-tanganinya. Untuk itu auditor akan sangat berhati-hati sekali dalam

melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya.

(Huakanala dan Shinneke, 2004)

Hasil akhir sebuah audit adalah pernyataan pendapat berupa asersi dengan

sebenarnya dan pendapat wajar pada berbagai bentuk perusahaan. Opini biasanya

sangat kritis dalam memberikan informasi tentang bagaimana asersi dibuat.

Secara umum diharapkan oleh user laporan keuangan, bahwa auditor telah dilatih

dengan sungguh-sungguh sebelum menyatakan pendapatanya. (Djaddang dan

Parmono, 2002)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 mengenai “Penyajian

Laporan Keuangan”, paragraf 02, menyatakan :

“Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah laporan keuangan yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar penggunaan

laporan. Laporan keuangan untuk tujuan umum termasuk juga laporan keuangan

yang disajikan terpisah atau yang disajikan dalam dokumen publik lainnya

seperti laporan tahunan, atau prospektus. Pernyataan ini berlaku pula untuk

laporan keuangan konsolidasi”.

Lalu Paragraf 05 menyatakan:

“Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan

informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka

membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban

Page 18: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

(stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercaya

kepada mereka”.

Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian

laporan keuangan perusahaan. Agar laporan keuangan menjadi lebih reliable dan

kredibel manajemen memerlukan jasa pihak ketiga dalam hal ini adalah auditor

(Huakanala dan Shinneke, 2004)

Dalam Standar Auditing Seksi 110, mengenai “Tanggung Jawab dan Fungsi

Auditor Independen” Paragraf 02 menyatakan :

“Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas

dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan.

Oleh karena sifat bukti audit dan karakteristik kecurangan, auditor dapat

memperoleh keyakinan memadai, namun bukan mutlak, bahwa salah saji material

terdeteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk merencanakan dan

melaksanakan audit guna memperoleh keyakinan bahwa salah saji terdeteksi,

baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang tidak material

terhadap laporan keuangan”.

Dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan maka

auditor harus mengumpulkan serta mengevaluasi bukti-bukti yang digunakan

untuk mendukung pemberian pendapat atas laporan keuangan auditan. Dari bukti-

bukti yang dikumpulkan ini harus cukup memadai untuk menyakinkan auditor

dalam menyatakan pendapat (opini)

Standar pekerjaan lapangan yang ketiga menyatakan :

"Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk

menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. "

Untuk dapat dikatakan kompeten, bukti audit harus sah dan relevan keabsahan

sangat tergantung atas keadaan yang berkaitan dengan pemerolehan bukti tersebut.

Bukti eksternal yang diperoleh dari pihak independent di luar perusahaan dianggap

Page 19: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

lebih kuat, dalam arti dapat lebih diandalkan atau dipercaya keabsahaanya daripada

bukti yang diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri (bukti intern) (Sukrisno

Agoes, 2007).

Dalam melakukan audit biasanya auditor tidak memeriksa keseluruhan

transaksi dan bukti-bukti yang terdapat pada perusahaan. Karena bila keseluruhan

diperiksa akan membutuhkan waktu yang lama dan memakan biaya yang besar.

Sebagai gantinya mereka melakukan pemeriksaan secara sampling, yaitu

pemeriksaan atas pos-pos dalam laporan keuangan yang besarnya kurang dari

100%. Dengan kata lain, pemeriksaan secara sampling adalah pemeriksaan atas

sebagian dari populasi (Huakanala dan Shinneke, 2004).

Sampling merupakan prosedur yang umum digunakan oleh auditor dengan

tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif. Sebagai contoh, auditor

menemukan 2% kesalahan atas faktur penjualan seandainya ia melakukan inspeksi

atas seluruh faktur penjualan. Misalnya, ada 100 buah faktur penjualan sebagai

sampel dari suatu populasi. Sampel tersebut dapat dikatakan sebagai sampel yang

representatif apabila auditor menemukan dua buah faktur yang mengandung

kesalahan. Di samping itu, sampel harus mengandung stabilitas yang

dimaksudkan disini adalah jumlah sampel ditambah, maka hasilnya harus sama,

dan tidak berubah. Pada kenyataanya, auditor tidak akan dapat mengetahui apakah

sampel yang diambilnya merupakan sampel yang representatif, meskipun ia telah

selesai melaksanakan seluruh pengujian. Auditor maksimal hanya dapat

meningkatkan kualitas pengambilan sampel menjadi mendekati kualitas sampel

yang representatif. Hal tersebut dapat dilaksanakan auditor dengan cara

Page 20: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

merancang dan melakukan seleksi sampel, dan mengevaluasi hasil sampel secara

cermat dan teliti sebagai sampel. (Abdul Halim, 2008:255)

Abdul Halim (2008:259) lebih lanjut menyatakan, ada dua pendekatan umum

dalam sampling audit yang dapat dipilih auditor untuk memperoleh bukti audit

kompeten yang cukup. Kedua pendekatan tersebut adalah : Pertama, sampling

statistik. Kedua, sampling non statistik. Kedua pendekatan tersebut apabila

diterapkan sebagaimana mestinya akan menghasilkan bukti audit yang cukup.

Untuk melaksanakan tugas tersebut auditor membutuhkan judgment dalam

pemeriksaanya. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) pada seksi 341

menyatakan bahwa audit judgment atas kemampuan kesatuan usaha dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya harus berdasarkan pada ada tidaknya

kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan suatu kesatuan

usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode satu tahun

sejak tanggal laporan keuangan auditan.

Jamilah dkk (2007) menyatakan bahwa seorang auditor dalam melakukan

tugasnya membuat audit judgment dipengaruhi oleh banyak faktor yang meliputi

faktor gender, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas. Sedangkan menurut

Djajang dan Parmono (2002) dipengaruhi oleh faktor pengalaman, pengetahuan,

kompleksitas tugas.

Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan

tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor sehubungan

dengan judgment yang dibuatnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi informasi ini antara lain meliputi

Page 21: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

faktor pengetahuan, perilaku auditor dalam memperoleh dan mengevaluasi

informasi, serta kompleksitas tugas dalam melakukan pemeriksaan. (Jamilah dkk,

2007)

Auditor sebagai pelaksana dari jasa atestasi tentu saja memiliki risiko terhadap

kegagalan audit (audit failure) dalam mendeteksi salah saji dari suatu asersi.

Auditor bukanlah sesosok sempurna yang dapat menemukan kesalahan saji

dengan tingkat akurasi 100%. Auditor bekerja dengan batasan-batasan tertentu

yang membuat pekerjaanya tidak dapat mendeteksi salah saji dengan keakuratan

100%. (Huakanala dan Shinneke, 2004)

Standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga mengindikasikan pengakuan

adanya suatu ketidakpastian dalam audit. Ketidakpastian yang melekat dalam

audit sering disebut sebagai risiko audit. Risiko audit terdiri atas risiko bawaan,

risiko pengendalian, dan risiko deteksi. Dengan menggunakan pertimbangan

professional, auditor menilai berbagai faktor untuk menentukan risiko bawaaan

dan risiko pengendalian, dan melakukan pengujian subtantif untuk membatasi

risiko deteksi. Pengujian pengendalian baru dilaksanakan apabila terjadi

penentuan risiko pengendalian pada tingkat yang lebih rendah daripada tingkat

maksimum. (Abdul Halim, 2008:256-257).

Untuk menghindari atau meminimalkan suatu risiko audit, menurut stadar

auditing seksi 312 mengenai “risiko dan materialitas dalam pelaksanaan audit”

maka auditor diharuskan untuk mempertimbangkan dua hal sebagai berikut:

Pertama perencanaan audit dan Kedua melakukan evaluasi akhir apakah secara

Page 22: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

keseluruhan penyajian laporan keuangan telah dilakukan secara wajar sesuai

dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh

Surya Raharja (2005) menguji mengenai penerapan metode sampling audit dan

faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode sampling audit oleh auditor

BPK. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sampling audit diantaranya

persepsi penggunaan metode sampling statistik, risiko audit, time pressure, dan

pengalaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mempengaruhi secara

signifikan terhadap penggunaan metode sampling audit adalah persepsi terhadap

metode sampling statistik. Sedangkan time pressure, pengalaman dan risiko audit

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan metode sampling audit.

Perbedaan penelitian ini terdapat pada beberapa hal. Pertama, penelitian ini

berfokus pada auditor judgment yang diambil dari penelitian Djajang dan

Parmono (2002), yang terdiri dari beberapa faktor diantaranya pengalaman,

pengetahuan, dan kompleksitas tugas. Kedua, perbedaan penelitian ini

dibandingkan dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel penelitian,

sampel penelitian terdahulu adalah auditor BPK yang tersebar di 7 (tujuh) kantor

perwakilan BPK di seluruh Indonesia. Sampel penelitian ini adalah auditor yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta. Ketiga,

pengujian analisis statistik penelitian sebelumnya menggunakan regresi logistik,

karena variabel dependenya variabel dummy. Sedangkan penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda.

Page 23: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba untuk menelitinya dalam bentuk

skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Auditor Judgment dan Risiko Audit

Terhadap Audit Sampling.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, skripsi ini mencoba

mengajukan permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah auditor judgment berpengaruh signifikan terhadap audit sampling?

2. Apakah risiko audit berpengaruh signifikan terhadap audit sampling?

3. Apakah auditor judgment dan risiko audit secara bersama berpengaruh

signifikan terhadap audit sampling?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Secara spesifik tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

a. Untuk menguji dan menganalisis signifikansi pengaruh auditor judgment

terhadap audit sampling

b. Untuk menguji dan menganalisis signifikansi pengaruh risiko audit

terhadap audit sampling

c. Untuk menguji dan menganalisis signifikansi secara bersama pengaruh

auditor judgment dan risiko audit terhadap audit sampling

Page 24: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Bagi auditor independen

Memberikan gambaran kepada auditor bagaimana judgment auditor

harus dilaksanakan secara profesional pada saat pengambilan sampel dan

risiko audit yang akan dihadapi auditor pada saat melakukan sampel

b. Bagi peneliti

Dapat memperluas pemahaman dan menambah pengetahuan tentang

audit sampling dan risiko yang terjadi pada saat melakukan sampling dan

sebagai langkah implementasi ilmu pengetahuan yang diperoleh

dilingkungan perkuliahan yang berupa teori dengan kenyataan yang terjadi

di lapangan, sehingga teori yang diperoleh dapat diterapkan pada kondisi

yang sesungguhnya.

c. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa/i pada

umumnya serta memberikan kontribusi bagi mahasiswa/i yang mengambil

konsentrasi audit serta memberikan pengetahuan lebih bahwa dalam

pelaksanaan audit mengenai pengambilan sampel dipengaruhi oleh

pertimbangan auditor terutama pada saat menggunakan metode sampling

non statistik

Page 25: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Sampling

1. Definisi Audit Sampling

Mengacu pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA seksi 350

paragraf 01 audit sampling didefinisikan sebagai berikut:

“Penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam

suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai

beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut”.

Basalamah (1994) dalam Huakanala dan Shinneke (2004), menyatakan

pemeriksaan secara sampling adalah pemeriksaan atas sebagian dari populasi

pos-pos laporan keuangan yang diperiksa dan menggunakan karakteristik dari

sebagian populasi tersebut untuk membuat kesimpulan yang menyeluruh

mengenai populasi yang sedang diperiksa itu.

Tujuan auditor memilih sampel suatu populasi menurut Arens et. all.,

(2008) adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif. Sampel

representatif adalah sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan

populasi. Artinya bagian yang disampling sama dengan yang tidak

disampling.

Menurut Holmes dan Burn (1993) dalam Huakanala dan Shinneke (2004),

memahami konsep, norma, etika, dan prosedur serta pengujian konvensional

saja tidaklah cukup untuk menjamin audit yang kompeten. Untuk menerapkan

proses audit yang independent secara kompeten, auditor juga harus memiliki

10

Page 26: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

keterampilan dalam berbagai tehnik sampling. Audit sampling dirasakan

sangat berguna apabila auditor tidak memiliki pengetahuan khusus mengenai

saldo-saldo akun transaksi lainnya yang menurut pertimbangannya, perlu diuji

untuk memenuhi tujuan auditnya.

IAPI (2008) terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh auditor

dalam menentukan transaksi atau unsur dari suatu akun yang akan diuji.

Metode tersebut adalah :

a. Melakukan pengujian atas semua taransaksi yang membentuk suatu akun

(pengujian 100%); atau

b. Sampling audit (pengujian kurang dari 100%)

Audit sampling dapat diterapkan baik untuk melakukan pengujian

pengendalian, maupun pengujian subtantif. Meskipun demikian, auditor

biasanya tidak menerapkan sampling audit dalam prosedur pengujian yang

berupa pengajuan pertanyaan atau tanya jawab, observasi, dan prosedur

analistis. Audit sampling banyak diterapkan auditor dalam prosedur pengujian

yang berupa vouching, tracing, dan konfirmasi. Audit sampling jika diterapkan

dengan semestinya akan dapat menghasilkan bukti audit yang cukup, sesuai

dengan yang diinginkan standar pekerjaan lapangan yang ketiga. (Abdul

Halim, 2008:265)

Standar profesional bagi auditor memperbolehkan untuk memakai metode

baik metode sampling statistik maupun metode sampling non statistik. Namun

kedua metode tersebut harus digunakan secara hati-hati, seluruh langkah harus

dilakukan dengan cermat.

Page 27: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Sampling statistik dan sampling non statistik dapat diklasifikasikan ke

dalam beberapa bagian yang dapat ditunjukkan secara sederhana melalui

gambar berikut ini:

Gambar 2.1

Pemilihan Teknik Pendekatan Audit Sampling

Sumber: (diolah dari Guy et. al.,(1994), Basalamah (1994), Arens dan

Loebbecke (2000) dalam Huakanala dan Shinneke (2004) )

SAS No.39

Audit Sampling

Statictical Sampling Non Statictical Sampling

Atribute Sampling

Direct

Sample

Selection

Variable Sampling

Haphazard

Sample

Selection

Block

Sample

Selection

Fixed Sample Size

Attribute Sampling

Discovery

Sampling

Sequential (stop or

go) Sampling

Mean Per Unit

Estimation

Ratio

Estimation

Difference

Estimation

Page 28: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

IAPI (2008) dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA seksi

350 paragraf 03 memberikan pedoman tentang audit sampling yaitu :

“Ada dua pendekatan umum dalam sampling audit: nonstatistik dan statistik.

Kedua pendekatan tersebut mengharuskan auditor menggunakan

pertimbangan profesionalnya dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian sampel, serta dalam menghubungkan bukti audit yang dihasilkan

dari sampel dengan bukti audit lain dalam penarikan kesimpulan atas saldo

akun atau kelompok transaksi yang berkaitan”.

Menurut Boyton et. al., (2003:544) menyatakan, kedua jenis sampling

memerlukan pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana

sampling serta pengevaluasian hasil-hasilnya. Lebih dari itu, kedua jenis

sampling tersebut dapat memberikan bahan bukti yang cukup sebagai mana

dipersyaratkan dalam standar pekerjaan lapangan yang ketiga. Kedua jenis

sampling audit ini juga diperuntukkan pada beberapa risiko sampling dan non

sampling. Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa

hukum probabilitas (laws of probability) digunakan untuk mengendalikan

risiko sampling dalam sampling statistik.

Selanjutnya Abdul Halim (2008:267) menyatakan, pemilihan antara kedua

pendekatan tersebut didasarkan terutama pada pertimbangan manfaat dan

biaya. Sampling non statistik mungkin lebih murah biayanya, tetapi manfaat

sampling statistik mungkin lebih besar. Dalam sampling non statistik

penentuan dan pengevaluasian sampel dilakukan secara subyektif atas dasar

pengalaman auditor, sehingga mungkin terjadi sampel yang terlalu besar atau

terlalu kecil. Oleh karena itu, pemilihan metode sampling statistik atau

sampling non statistik tidak secara langsung mempengaruhi keputusan auditor

mengenai:

Page 29: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

a. Prosedur audit yang akan diterapkan atas sampel yang dipilih

b. Kompetensi bukti audit yang diperoleh berkaitan dengan item sampel

individual

c. Tanggapan auditor atas kesalahan yang ditemukan dalam item sampel

2. Sampling Statistik

Guy (1981) dalam Surya Raharja (2005), menyatakan bahwa sampling

statistik adalah penggunaan rencana sampling (sampling plan) dengan cara

sedemikian rupa sehingga hukum probabilitas digunakan untuk membuat

statement tentang suatu populasi. Dalam hal ini statistik dapat dianggap sangat

membantu karena menyediakan beberapa metode yang digunakan sampel

tersebut untuk kemudian membuat kesimpulan yang menyeluruh mengenai

populasi yang sedang diperiksa

Menurut Abdul Halim (2008:266) sampling statistik memerlukan lebih

banyak biaya daripada sampling non statistik. Alasannya karena harus ada

biaya yang dikeluarkan untuk training bagi staf auditor untuk menggunakan

statistik dan biaya pelaksanaan sampling secara statistik. Namun tingginya

biaya sampling statistik dikompensasi dengan tingginya manfaat yang dapat

diperoleh melalui pelaksanaan sampling statistik.

Basalamah (1994) dalam Huakanala dan Shinneke (2004), menyatakan

manfaat dari sampling statistik antara lain adalah :

a. Sampling statistik memberi kemungkinan kepada auditor mengendalikan

risiko-risiko sampling dengan menentukan tingkat ketepatan dan

kehandalan yang dapat di capai.

Page 30: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

b. Sampling statistik memberi kemungkinan kepada pemeriksa untuk lebih

obyektif dalam menentukan risiko pemilihan dan evaluasi sampel serta

dalam menentukan besarnya sampel.

c. Sampling statistik memberi kemungkinan kepada pemeriksa untuk

memperoleh hasil yang lebih baik dari proses sampling dengan adanya

perincian secara statistik. Mengenai tingkat kesalahan yang diperkirakan,

tingkat kehandalan yang di kehendaki, tingkat kesalahan maksimum yang

dapat di tolerir, metode pemilihan sampel yang memadai guna

menghindari bias. Serta adanya sarana terbaik menilai sampel.

d. Dapat mengurangi waktu dan biaya audit, pemeriksaan dapat dilakukan

tanpa harus 100%, sehingga lebih efektif dan efisien.

Sampling statistik dibagi menjadi dua yaitu attribute sampling dan

variabel sampling. Attribute sampling atau disebut pula proportional

sampling digunakan terutama untuk menguji efektivitas struktur pengendalian

intern (dalam pengujian pengendalian), sedangkan variabel sampling

digunakan terutama untuk menguji nilai rupiah yang tercantum dalam

rekening (dalam pengujian substantif). (Mulyadi dan Puradireja, 2000:241).

a. Attributes sampling

Attributes sampling (sampling atribut) adalah metode statistik yang

digunakan untuk mengestimasi proporsi unsur-unsur dalam suatu populasi

yang mengandung karakteristik atau atribut yang menjadi kepentingan.

Sampling atribut di gunakan untuk membuat kesimpulan mengenai tingkat

kejadian didalam populasi dan biasanya digunakan untuk menguji tingkat

Page 31: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

ketaatan terhadap prosedur di dalam sistem pengendalian intern sebagai

sarana untuk mengetahui apakah ketentuan-ketentuan yang dibuat oleh

manajemen telah ditaati.

Sampling atribut yang di gunakan dalam mengaudit terbagi menjadi

tiga model yang secara umum di gunakan oleh auditor untuk menguji

efektivitas struktur pengendalian intern, kebijakan dan prosedur

diantaranya antara lain :

1) Fixed- sampel-size attribute sampling (Estimasi atribut)

Model pengambilan sampel ini adalah model yang paling banyak

digunakan dalam audit. Pengambilan sampel dengan model ini

ditujukan untuk memperkirakan persentase terjadinya mutu tertentu

dalam suatu populasi. Misalnya, dengan model ini auditor dapat

memperkirakan berapa persen bukti kas keluar (voucher) yang terdapat

dalam populasi tidak terlampiri dengan bukti pendukung yang lengkap.

Model ini terutama digunakan jika auditor melakukan pengujian

pengendalian terhadap suatu unsur struktur pengendalian intern, dan

auditor tersebut memperkirakan akan menjumpai beberapa

penyimpangan (kesalahan).

2) Stop-or-go sampling

Model pengambilan sampel ini sering juga disebut dengan decision

attribute sampling. Model ini dapat mencegah auditor dari

pengambilan sampel yang terlalu banyak, yaitu dengan cara

menghentikan pengujian sedini mungkin. Model ini digunakan jika

Page 32: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

auditor yakin bahwa kesalahan yang diperkirakan dalam populasi

sangat kecil, atau lebih rendah dan tingkat tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya oleh auditor yang bersangkutan.

Dengan kata lain tujuan auditnya adalah untuk menyakinkan

sesuatu, bila auditor ingin menentukan apakah suatu karakter populasi

memiliki tingkat kesalahan (error rate) lebih rendah dari tingkat

tertentu yang telah di tetapkan.

Huakanala dan Shinneke (2004), menyatakan fixed sampel size

attribute sampling dan stop or go sampling paling banyak digunakan

oleh eksternal dan internal auditor dalam melakukan test of control.

Kedua model sampling ini dapat digunakan dalam pengujian sebagai

berikut :

- Pengujian pengeluaran kas (cash disbursement test )

- Pengujian penjualan (sales test)

- Pengujian pembayaran gaji (payroll test)

- Pengujian persediaan (inventory test)

- Pengujian penerimaan kas (cash receipt test)

3) Discovery sampling

Model pengambilan sampel ini cocok digunakan untuk mencari

kecurangan-kecurangan (fraud), pelanggaran yang serius dari unsur

struktur pengendalian intern, dan ketidak beresan yang lainnya.

Sampling ini biasanya digunakan apabila tingkat kesalahan yang

diperkirakan dalam populasi sangat rendah (mendekati nol). Dalam

Page 33: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

model ini auditor menginginkan kemungkinan tertentu untuk

menemukan paling tidak satu kesalahan, jika kenyataannya tingkat

kesalahan sesungguhnya lebih besar dari yang diharapkan.

b. Variable sampling

Huakanala dan Shinneke (2004) menyatakan bahwa variable sampling

(sampling variabel) adalah teknik statistik yang digunakan oleh auditor

untuk menguji kewajaran suatu jumlah atau saldo dan mengestimasi

jumlah unit moneter (Rp) berupa suatu saldo akun atau kuantitas lainnya.

Dalam pengujian subtantif, auditor dapat menghadapi dua keputusan :

1) Melakukan estimasi suatu jumlah (misalnya saldo suatu akun)

2) Melakukan kewajaran suatu jumlah.

Mulyadi dan Puradireja (2000:273) menyatakan, variable sampling

untuk memperkirakan saldo suatu akun digunakan oleh auditor dalam

kondisi :

1) Jika klien tidak menyajikan suatu jumlah yang dapat dianggap benar

(misalnya klien menerapkan secara keliru prinsip akuntansi yang

lazim, atau klien banyak melakukan kekeliruan dalam pencatatan

akuntansinya).

2) Jika suatu saldo akun ditentukan dengan statistical sampling (sampling

statistik)

Auditor dapat pula menggunakan variable sampling untuk

memperkirakan saldo akun dan mengusulkan adjustment untuk

menyesuaikan saldo akun tersebut dengan hasil taksiran statistik. Jika

Page 34: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

saldo akun tidak terdapat di dalam buku klien, hasil taksiran statistik

tersebut langsung diusulkan oleh auditor untuk dicatat di dalam buku

klien.

Abdul Halim (2008:267) menyatakan, variable sampling tepat untuk

diterapkan auditor, antara lain pada :

1) Observasi dan penilaian persediaan

2) Konfirmasi piutang dagang

3) Cadangan untuk piutang tak tertagih

4) Cadangan persediaan yang rusak

5) Menilai persediaan dalam proses

6) Meniali aktiva tetap dalam public utility company

7) Penilaian umur piutang

Selanjutnya Abdul Halim (2008:267) menyatakan, ada tiga teknik

yang dapat digunakan dalam variable sampling, yaitu:

1) Men perunit estimation (estimasi satuan nilai tengah)

Sampling men perunit estimation yang disebut juga “simple

extention method” meliputi penentuan nilai audit untuk setiap item

dalam sampel. Rata-rata nilai audit ini kemudian dihitung dan

dikalikan dengan jumlah unit dalam populasi untuk memperoleh

estimasi atas total nilai. Auditor juga menghitung cadangan

(allowance) risiko sampling untuk digunakan dalam pengevaluasian

hasil sampel.

Page 35: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

2) Difference estimation (estimasi perbedaan)

Dalam sampling estimasi perbedaan ini, perbedaan dihitung untuk

setiap item sampel yang sama dengan nilai audit item tersebut

dikurangi nilai bukunya. Auditor kemudian menggunakan rata-rata

perbedaan untuk menghimpun estimasi nilai populasi total. Variabilitas

perbedaan tersebut digunakan untuk menentukan (achieved precision)

atau cadangan (allowance) yang dapat diterima untuk risiko sampling.

Ada empat hal yang harus dipenuhi untuk menggunakan teknik

sampling ini, yaitu:

(a) Nilai buku setiap item populasi harus dapat diketahui auditor

(b) Total nilai buku populasi harus dapat diketahui auditor

(c) Jumlah keseluruhan dari nilai buku item populasi harus sama

dengan total nilai buku populasi

(d) Harus ada perbedaan antara nilai audit dan nilai buku yang dapat

diharapkan.

3) Ratio estimation (estimasi rasio)

Dalam sampling ini, auditor menentukan nilai audit untuk setiap

item sampel. Rasio dihitung dengan menghitung hasil pembagian

jumlah nilai audit dibagi jumlah nilai buku untuk item sampel. Rasio

tersebut kemudian dikalikan dengan nilai buku total untuk

menghasilkan nilai populasi total yang diestimasikan.

Page 36: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Sama dengan estimasi perbedaan, ada empat hal yang harus

dipenuhi untuk menggunakan teknik sampling ini, yaitu:

(a) Nilai buku setiap item populasi harus dapat diketahui auditor

(b) Total nilai buku populasi harus dapat diketahui auditor

(c) Jumlah keseluruhan dari nilai buku item populasi harus sama

dengan total nilai buku populasi

(d) Harus ada perbedaan antara nilai audit dan nilai buku yang dapat

diharapkan.

Pemilihan antara keduanya terutama tergantung ada tidaknya

korelasi atau hubungan antara jumlah perbedaan individual dengan

nilai bukunya. Apabila ada korelasi yang sangat tinggi antara jumlah

perbedaan individual dengan nilai bukunya, maka estimasi rasio lebih

efisien karena memerlukan sampel dalam jumlah yang lebih sedikit.

3. Sampling Non Statistik

Sampling non statistik merupakan pengambilan sampel yang dilakukan

berdasarkan kriteria subyektif berdasarkan pengalaman auditor (Surya

Raharja, 2005). Abdul Halim (2008:261) mendefinisikan sampling yang

sampelnya dipilih secara subyektif, sehingga proses pemilihan sampel tidak

random dan hasil penyampelan tidak dievaluasi secara matematis. Ada suatu

pertanyaan mengapa auditor harus menggunakan sampling non statistik yang

tidak didasarkan pada probabilitas matematis.

Page 37: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Standar Profesional Akutan Publik (SPAP) SA Seksi 326 paragraf 23

menyatakan:

“Auditor bekerja dalam batasan-batasan pertimbangan ekonomi, agar secara

ekonomis bermanfaat, pendapatnya harus dirumuskan dalam jangka waktu

yang pantas dan dengan biaya yang masuk akal. Auditor harus memutuskan,

sekali lagi dengan menggunakan pertimbangan profesionalnya, apakah bukti

audit yang tersedia baginya dengan batasan waktu dan biaya, cukup memadai

untuk membenarkan pernyataan pendapatnya.”

Abdul Halim (2008:261) menyatakan, dalam sampling non statistik,

auditor menghadapi kemungkinan terjadinya :

a. Tidak banyak sampel yang digunakan melebihi yang diperlukan. Hal ini

mengakibatkan terjadinya pemborosan waktu dan biaya

b. Terlalu sedikit sampel yang digunakan sehingga mengakibatkan

ketidakefektifan pengambilan sampel

c. Terlalu ekstensif kecukupan bukti audit yang berdasarkan sampel. Dengan

demikian, auditor menghimpun terlalu banyak bukti dari yang diperlukan

untuk memperoleh dasar yang memadai untuk memberikan pendapat

auditor

d. Kurangnya kecukupan bukti audit yang berdasarkan sampel. Auditor

menghimpun terlalu sedikit bukti dari yang diperlukan untuk memperoleh

dasar yang memadai untuk memberikan pendapat auditor. Hal ini

mengakibatkan semakin besarnya kemungkinan kesalahan auditor dalam

mengambil kesimpulan atas kewajaran laporan keuangan.

Terlepas dari kemungkinan terjadinya berbagai ketidakefisienan dan

ketidakefektifan pengambilan sampel di atas, sampling non statistik yang

direncanakan secara tepat akan dapat seefektif sampling statistik.

Page 38: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Menurut Huakanala dan Shinneke (2004) ada beberapa metode pemilihan

sampel yang dikategorikan dalam sampling non statistik;

a. Haphazard sampling

Auditor memilih sampel yang diharapkan representatif terhadap

populasi lebih berdasar judgment individu tanpa menggunakan perandom

probabilistic (misalnya semacam tabel bilangan random). Untuk

menghindari bias, sampel dipilih tanpa memperhatikan ukuran, sumber,

atau ciri-ciri khas (Arrens dan Loebbecke, 2000). Tetapi kelemahan utama

metode ini adalah kesulitan untuk benar-benar menghilangkan bias

pemilihan.

Menurut Al Haryono Yusup (2001:421) metode haphazard sampling

menyangkut pemilihan unsur-unsur sekenanya, tanpa memperhatikan

nomor dokumen, jumlah, atau hal lainnya. Dalam metode ini, auditor bisa

secara sembarang memilih 50 faktur yang disimpan dalam suatu arsip.

Apabila bias dapat dihindarkan dalam melakukan pemilihan, maka sample

bisa mewakili populasi.

b. Block sampling

Menggunakan seleksi satu atau lebih kelompok elemen populasi secara

berurut. Bila satu item dalam blok terpilih maka secara berurut item-item

berikutnya dalam blok akan terpilih dengan otomatis. Metode ini secara

teoritis merupakan metode pemilihan sampel yang representatif namun

jarang digunakan karena tidak efisien. Waktu dan biaya untuk memilih

Page 39: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

sampel yang memadai agar representatif terhadap populasi sangat mahal

(Guy dan Carmichael, 2001) dalam (Surya Raharja, 2005).

Menurut Al Haryono Yusup (2001:421) metode block sampling terdiri

dari pemilihan transaksi yang serupa yang terjadi dalam suatu periode

waktu tertentu. Sebagai contoh, sampel bisa terdiri dari semua voucher

yang diproses selama periode waktu dua minggu. Jika mencukupi, blok

tersebut dipilih sebagai sampel. Metode pemilihan sample semacam itu

dirasakan cocok untuk sampling non statistik. Namun demikian, pemilihan

satu blok dari transaksi yang terjadi selama satu tahun penuh, dalam

banyak hal dipandang tidak tepat.

c. Directed sampling

Menggunakan seleksi berdasarkan judgment elemen bernilai (high

value) atau elemen yang diyakini mengandung error. Auditor tidak

mendasarkan pada pemilihan yang mempunyai kesempatan sama

(probabilistik), namun lebih menitikberatkan pemilihan berdasarkan

kriteria. Kriteria yang biasa digunakan adalah:

1) Item-item yang paling mungkin mengandung salah saji.

2) Item-item yang memiliki karakteristik populasi tertentu.

3) Item yang mempunyai nilai tinggi (large dollar coverage).

Dibanding sampling statistik, judgment atau sampling non statistik sering

dikritik karena secara berlebihan mengandalkan intuisi dan juga sering secara

irasional dipengaruhi faktor-faktor subyektif. Kecukupan ukuran sampel tidak

bisa secara obyektif ditentukan. Misalnya reaksi personal auditor terhadap

Page 40: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

karyawan klien, proses pengadilan, dan waktu yang tersedia untuk

menyelesaikan penugasan bisa sangat mempengaruhi ukuran sampel (Guy,

1981). Banyak situasi yang membuat judgment sampling lebih sesuai daripada

sampling statistik. Harus dicatat bahwa sampling statistik merupakan alat yang

berguna untuk sebagian, tidak semua situasi. Apakah sampling statistik harus

digunakan, tergantung dari keputusan, tujuan audit, pertimbangan cost

diferensial (dibandingkan dengan judgment sampling) serta trade-offs antara

biaya dan manfaat yang didapat dalam pengauditan (Surya Raharja, 2005).

B. Auditor Judgment

1. Definisi Auditor Judgment

Menurut Hogarth (1992) dalam Jamilah dkk (2007) mengartikan judgment

sebagai proses kognitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan.

judgment merupakan suatu proses yang terus menerus dalam perolehan

informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya), pilihan untuk

bertindak atau tidak bertindak, penerimaan informasi lebih lanjut. Proses

judgment tergantung pada kedatangan informasi sebagai suatu proses unfolds.

Kedatangan informasi bukan hanya mempengaruhi pilihan, tetapi juga

mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat. Setiap langkah, di dalam proses

incremental judgment jika informasi terus menerus datang, akan muncul

pertimbangan baru dan keputusan pilihan baru. Sebagai gambaran, akuntan

publik mempunyai tiga sumber informasi yang potensial untuk membuat suatu

pilihan :

Page 41: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

a. Teknik manual

b. Referensi yang lebih detail

c. Teknik keahlian

Berdasarkan proses informasi dari ketiga sumber tersebut, akuntan

mungkin akan melihat sumber yang pertama, bergantung pada keadaan perlu

tidaknya diperluas dengan sumber informasi kedua, atau dengan sumber

informasi yang ketiga, tetapi jarang memakai keduanya (Gibbin, 1984) dalam

(Jamilah dkk, 2007).

Dalam sampling non statistik, auditor memilih sampel dan mengevaluasi

hasil audit berdasarkan auditor judgment (Ponemon dan Wendell, 1995)

dalam (Huakanala dan Shinneke, 2004), jika auditor memahami secara

mendalam tujuan pengujian dan memiliki dengan baik pengetahuan mengenai

karakteristik populasi yang diperiksanya. Penggunaan sampling non statistik

dapat menghasilkan kesimpulan yang dapat diandalkan. Karena penggunaan

metode sampling non statistik sangat mengandalkan pada auditor judgment,

dalam hal ini auditor harus memiliki dasar fundamental dalam menetapkan

judgment (Huanakala dan Shinneke, 2004).

2. Faktor-faktor Fundamental Auditor Judgment

a. Pengalaman

Dalam menganalisis audit judgment, pengalaman merupakan

komponen audit expertise yang penting. Pengalaman merupakan suatu

faktor yang sangat vital yang dapat mempengaruhi judgment yang

kompleks. Penelitian menginvestigasikan pengaruh kompleksitas tugas

Page 42: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

atau auditor judgment dalam berbagai tingkat pengalaman. Mereka

menemukan bahwa pertimbangan auditor tidak pengalaman mempunyai

tingkat populasi kesalahan yang signifikan lebih besar di bandingkan

auditor berpengalaman (Abdol Mohammadi dan Wring 1987; Butt 1988)

dalam (Huakanala dan Shinneke, 2004)

Tubbs (1992) dalam Huakanala dan Shinneke (2004). Ketika auditor

menjadi lebih berpengalaman maka :

1) Auditor menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan

2) Auditor memiliki salah pengertian yang lebih sedikit mengenai

kekeliruan.

3) Auditor menjadi sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim.

4) Hal-hal yang terkait dengan penyebab kekeliruan seperti department

tempat terjadi kekeliruan dan pelanggaran tujuan pengendalian internal

menjadi relatif lebih menonjol.

Kemudian Davis (1996) dalam Djaddang dan Parnomo (2002)

menyatakan bahwa auditor yang berpengalaman juga memperlihatkan

tingkat selektif yang lebih tinggi terhadap informasi yang relevan. Dengan

demikian, konsep kekeliruan oleh auditor yang berpengalaman

kemungkinan besar menjadi lebih pasti dan kemampuan untuk

menentukan apakah kekeliruan-kekeliruan tertentu terjadi dalam siklus

tertentu kemungkinan besar meningkat sejalan dengan peningkatan

pengalaman.

Page 43: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Seperti yang tertulis diatas bahwa pengalaman merupakan komponen

penting dalam tugas audit, maka tidak mengherankan bila cara auditor

pemula dan auditor berpengalaman akan berbeda dalam menanggapi

informasi yang akan digunakan dalam pertimbangan atau untuk analisis

judgment-nya. Auditor junior, karena memiliki pengetahuan dan

pengalaman yang sedikit tanpa disadari akan cenderung terfokus pada

informasi yang negatif daripada informasi yang positif. Dalam melakukan

tugas pemeriksaan auditor pemula akan merasa lebih was-was kalau-kalau

nantinya dia akan membuat suatu judgment yang salah (Djaddang dan

Parnomo, 2002)

Pengalaman sebagai salah satu variabel yang banyak digunakan dalam

berbagai penelitian dan penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi

bahwa tugas yang dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang

untuk belajar melakukannya dengan yang lebih baik (Herliansyah, 2006).

Marinur Wray (1997) dalam Herliansyah (2006) menyatakan bahwa secara

spesifik pengalaman dapat diukur dengan rentang waktu yang telah

digunakan terhadap suatu pekerjaan atau tugas (job)

Selanjutnya Jeffrey dalam Herliansyah (2006) memperlihatkan bahwa

seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memiliki

lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat

mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-

peristiwa. Menurut Butts dalam Herliansyah (2006) mengungkapkan

bahwa akuntan pemeriksa yang berpengalaman membuat judgment lebih

Page 44: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

baik dalam tugas-tugas profesional ketimbang akuntan pemeriksa yang

belum berpengalaman.

b. Pengetahuan

Auditor harus memiliki baik pengetahuan yang bersifat umum maupun

yang khusus dan pengetahuan area auditing, akuntansi dan klien. Juga

harus mengetahui karakteristik klien yang akan diauditnya karena masing-

masing perusahaan berbeda – beda. Pengetahuan khusus tentang suatu

industri akan membawa dampak positif terhadap hasil kerja auditor.

(Djaddang dan Parmono, 2002)

Komponen pengetahuan (knowledge component), merupakan

komponen penting dalam suatu keahlian. Komponen pengetahuan meliputi

pengetahuan terhadap fakta-fakta, prosedur-prosedur, dan pengalaman.

Pengalaman dalam beberapa literatur auditing sering digunakan sebagai

surrogate dari pengetahuan, sebab pengalaman akan memberikan hasil

dalam menghimpun dan memberi kemajuan bagi pengetahuan (Kanfer dan

Ackerman, 1989) dalam (Djaddang dan Parmono, 2002)

Menurut Brown dan Stanner (1983) dalam Mardisar dan Sari (2007),

perbedaan pengetahuan di antara auditor akan berpengaruh terhadap cara

auditor menyelesaikan sebuah pekerjaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa

seorang auditor akan bisa menyelesaikan sebuah pekerjaan secara efektif

jika didukung dengan pengetahuan yang dimilikinya. Kesalahan diartikan

dengan seberapa banyak perbedaan (deviasi) antara kebijakan – kebijakan

Page 45: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

perusahaan tentang pencatatan akuntansi dengan kriteria yang telah

distandarkan

Dalam mendeteksi sebuah kesalahan, seorang auditor harus didukung

dengan pengetahuan tentang apa dan bagaimana kesalahan tersebut terjadi

(Tubbs, 1992). Secara umum seorang auditor harus memiliki

pengetahuan–pengetahuan mengenai general auditing, fungsional area,

komputer auditing, accounting issue, specific industri, general world

knowledge (pengetahuan umum), dan problem solving knowledge (Bedard

dan Michelene, 1993) dalam (Mardisar dan Sari, 2007)

Selanjutnya Spilker (1995) dalam Mardisar dan Sari (2007)

mengungkapkan bahwa karakteristik sebuah pekerjaan seperti tingkat

kerumitan dan jumlah informasi yang disajikan / tersedia mempengaruhi

hubungan pengetahuan, akuntabilitas dan kualitas hasil kerja. Pada

pekerjaan yang lebih sederhana faktor usaha dapat menggantikan tingkat

pengetahuan yang dimiliki seseorang (bersifat substitusi) dan pengetahuan

memiliki hubungan yang positif terhadap kualitas hasil kerja

c. Kompleksitas tugas

Akuntan selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang komplek, banyak,

berbeda-beda dan saling terkait satu dengan lainnya. Kompleksitas tugas

dapat didefinisikan sebagai fungsi dari tugas itu sendiri. (Wood, 1986).

Kompleksitas tugas merupakan tugas yang tidak terstruktur,

membingungkan dan sulit (Sanusi dan Iskan, 2007) dalam (Engko dan

Gudono, 2008)

Page 46: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Kompleksitas tugas didefinisikan sebagai tugas yang komplek, terdiri

atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu sama

lain. Dalam pelaksanaan tugasnya yang kompleks, auditor yunior sebagai

anggota pada suatu tim audit memerlukan keahlian, kemampuan dan

tingkat kesabaran yang tinggi (Engko dan Gudono, 2008)

Dalam menghadapi ketidakpastian, auditor dituntut untuk bisa

membuat dan mengevaluasi judgment. Untuk bisa beradaptasi dan

membuat suatu asumsi atas suatu kondisi yang tidak pasti dibutuhkan

pengetahuan yang luas serta pengalaman dari auditor yang bersangkutan

(Bonner, 1994) dalam (Huanakala dan Shinneke, 2004).

Bonner (1994) dalam Jamilah dkk (2007) mengemukakan ada tiga

alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas

tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan

1) Kompleksitas tugas ini diduga berpengaruh signifikan terhadap

kinerja seorang auditor.

2) Saran dan teknik pembuat keputusan dan latihan tertentu diduga telah

dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti memahami

keganjilan pada kompleksitas tugas audit.

3) Pemahaman terhadap kompleksitas dari sebuah tugas audit

perusahaan menemukan solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit.

Selanjutnya Tan dan Kao (1999) dalam Huakanala dan Shinneke

(2004), menyimpulkan bahwa pengetahuan, kemampuan memecahkan

masalah dengan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap auditor

Page 47: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

performance. Selain itu kompleksitas tugas yang dihadapi oleh auditor

akan menambah pengalaman serta pengetahuannya. Sedangkan penelitian

lanjutan oleh Tan dan Kao (2002), menemukan bukti bahwa kompleksitas,

akuntabilitas, dan pengetahuan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap auditor judgment.

C. Risiko Audit

1. Definisi Risiko Audit

Mengacu pada Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) seksi 312

paragraf 02 risiko audit didefinisikan sebagai berikut :

“Risiko audit (audit risk) adalah risiko yang timbul karena auditor tanpa

disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu

laporan keuangan yang mengandung salah saji material.”

Konsep keseluruhan mengenai risiko audit merupakan kebalikan dari

konsep keyakinan yang memadai bukan keyakinan yang absolut bahwa

laporan keuangan bebas dari salah saji yang materil. Semakin tinggi kepastian

yang ingin diperoleh auditor dalam menyatakan pendapat yang benar, semakin

rendah risiko audit yang akan ia terima. Jika 90% kepastian yang diinginkan,

maka risiko audit adalah 1%, sementara jika kepastian sebesar 95% dianggap

memuaskan, maka risiko audit adalah 5%. Biasanya pertimbangan profesional

berkenaan dengan keyakinan yang memadai dan keseluruhan tingkat risiko

audit dirancang sebagai satu kebijakan kantor akuntan publik, dan risiko audit

akan dapat dibandingkan antara satu audit dengan audit lainnya.(Boynton et.

al., 2003:337)

Page 48: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Selain risiko audit, auditor sebenarnya juga menghadapi risiko kerugian

praktik profesionalnya akibat dari tuntutan pengadilan, publikasi negatif, atau

peristiwa lain yang timbul berkaitan dengan laporan keuangan yang telah

diaudit dan dilaporkannya. Risiko ini dikenal sebagai risiko usaha. Risiko ini

tetap dihadapi oleh auditor meskipun ia telah melaksanakan audit berdasarkan

standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan telah

melaporkan hasil audit atas laporan keuangan dengan semestinya. Penelitian

empiris terhadap risiko bisnis ini menyimpulkan bahwa risiko bisnis yang

tinggi meningkatkan jumlah jam audit tapi tidak fee per jam sehingga akan

meningkatkan total fee audit. Hal ini terjadi karena dengan tingginya risiko

audit mendorong auditor untuk meningkatkan upaya auditnya (Bell, 2001)

dalam (Abdul Halim, 2008: 127).

Dalam berurusan dengan risiko audit untuk segmen, Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) nomor 47 mengemukakan tiga jenis risiko yang

berhubungan dan perlu dipertimbangkan auditor: risiko inheren, risiko

pengendalian, dan risiko deteksi. Hal ini berhubungan dengan risiko audit

dalam format yang sering dikenal sebagai model audit. Model risiko audit

digunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa besar

bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus.

Page 49: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) nomor 47 mendefinisikan

komponen risko audit sebagai berikut :

a. Risiko bawaan

Risiko bawaan (inherent risk) adalah kerentanan suatu asersi terhadap

salah saji material dengan mengasumsikan tidak terdapat pengendalian.

Penilaian terhadap risiko bawaan meliputi evaluasi faktor-faktor yang

dapat menyebabkan salah saji pada suatu asersi. Sebagai contoh,

perhitungan yang rumit lebih mungkin menimbulkan salah saji

dibandingkan dengan perhitungan sederhana. Faktor-faktor ekonomi dan

persaingan, serta perlunya mencapai target laba yang dilaporkan dapat

mendorong manajemen untuk menggunakan teknik-teknik akuntansi untuk

meningkatkan laba yang dilaporkan. Para auditor berusaha untuk menilai

kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material, sebelum

mempertimbangkan pengendalian intern entitas

b. Risiko pengendalian

Risiko pengendalian (control risk) adalah risiko terjadinya salah saji

yang material dalam suatu asersi yang tidak akan dapat dicegah atau

dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern entitas.

Manajemen seringkali mengakui adanya risiko salah saji yang melekat

pada sistem akuntansi, sehingga manajemen berusaha merancang struktur

pengendalian intern untuk mencegah, mendeteksi dan mengoreksi salah

saji tersebut secara tepat waktu. Sebagai contoh, risiko salah saji yang

material untuk suatu asersi dapat dikurangi apabila auditor memiliki bukti

Page 50: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

bahwa pengendalian intern atas asersi tersebut telah secara efektif

dirancang dan ditetapkan dalam operasi.

c. Risiko deteksi

Risiko deteksi (detection risk) adalah risiko yang timbul karena auditor

tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu

asersi. Setelah auditor membuat keputusan tentang risiko audit, risiko

bawaan, dan risiko pengendalian secara keseluruhan, maka ia dapat

menggunakan model risiko audit untuk membuat keputusan tentang bukti

audit yang diperlukan guna membatasi risiko sampai tingkat serendah

mungkin. Para auditor dapat mengendalikan risiko deteksi dengan

menggunakan pertimbangan profesional dalam mengambil keputusan

tentang prosedur audit mana yang akan digunakan, kapan melaksanakan

prosedur audit, luasnya prosedur audit, dan siapa yang harus

melaksanakannya.

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 350.3 paragraf 09

menyatakan risiko audit meliputi ketidakpastian yang disebabkan oleh

sampling dan ketidakpastian yang disebabkan oleh faktor-faktor selain

sampling. Aspek-aspek risiko audit adalah risiko sampling dan risiko non

sampling

2. Risiko Sampling

Risiko sampling timbul dari kemungkinan bahwa, jika suatu pengujian

pengendalian atau pengujian subtantif terbatas pada sampel, kesimpulan

auditor mungkin menjadi lain dari kesimpulan yang akan dicapainya jika cara

Page 51: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

pengujian yang sama diterapkan terhadap semua unsur saldo akun atau

kelompok transaksi. Risiko sampling, timbul karena adanya probabilitas

(kemungkinan) bahwa pengujian-pengujian terhadap sampel menghasilkan

suatu kesimpulan yang mungkin akan berbeda apabila pengujian-pengujian

tersebut dilakukan secara sama tetapi terhadap seluruh unsur atau elemen di

dalam populasi.(Huanakala dan Shineeke, 2004). Tingkat risiko sampling

mempunyai hubungan yang terbalik dengan ukuran sampel. Semakin kecil

ukuran sampel, semakin tinggi risiko samplingnya. Sebaliknya, semakin besar

ukuran sampel, semakin rendah risiko samplingnya (Abdul Halim, 2008:269)

Menurut Boynton et. al., (2003:541) sampling audit menerapkan dua

komponen risiko audit diantaranya: pertama, risiko sampling dalam pengujian

subtantif atas detail atau rincian. Kedua, risiko sampling dalam melaksanakan

pengujian pengendalian.

Dalam menyelenggarakan pengujian subtantif, auditor memperhatikan dua

aspek penting dari risiko sampling, yang meliputi: (Mulyadi dan Puradireja,

2000:278-279)

a. Risiko alfa (alpha risk) atau kesalahan tipe I (type I error )

Risiko alfa disebut dengan istilah risiko keliru menolak (risk of

incorret rejection), yaitu risiko mengambil kesimpulan, berdasarkan hasil

sampel, bahwa saldo akun berisi salah saji secara material, padalah

kenyataannya saldo akun tidak berisi salah saji secara material. (lihat

lampiran 2.2)

Page 52: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Kesalahan alfa (alpha error) atau risiko alfa ditentukan dengan

menetapkan tingkat kepercayaan (reliability level). Jika pengambilan

sampel yang dilakukan auditor didasarkan pada reliability level 95%,

risiko alfa adalah sebesar 1 - 95% = 5%. Kesalahan alfa berakibat

dilakukan pengujian tambahan untuk memeriksa objek yang audit oleh

auditor. Kesalahan alfa ditentukan oleh auditor berdasarkan pertimbangan

biaya, pemeriksaan tambahan atau adjustment terhadap saldo yang keliru

sebagai akibat kekeliruan dalam menolak suatu saldo akun.

Contoh, auditor harus memeriksa catatan pengiriman barang yang

diselenggarakan oleh klien, jika dari hasil prosedur audit konfirmasi

piutang usaha keliru disajikan oleh klien. Dalam hal ini, prosedur audit

terhadap catatan pengiriman barang tidak memerlukan biaya pemeriksaan

yang lebih besar dari biaya konfirmasi, oleh karena itu keliru alfa

ditetapkan oleh auditor pada tingkat yang tinggi. Namun jika prosedur

audit yang ditempuh oleh auditor memerlukan biaya yang besar, dalam hal

auditor keliru menolak saldo akun yang secara material benar, auditor

harus menetapkan kekeliruan alfa pada tingkat yang rendah sehingga

besarnya sampel menjadi tinggi.

b. Risiko beta (beta risk) atau kesalahan tipe II (type II error)

Risiko beta disebut dengan istilah risiko keliru menerima (risk of

incorrect acceptance), yaitu risiko mengambil kesimpulan, berdasarkan

hasil sampel, bahwa saldo akun tidak berisi salah saji secara material,

Page 53: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

padahal kenyataanya saldo akun telah salah saji secara material. (lihat

tabel 2.2)

Kesalahan beta (beta error) atau risiko beta secara kuantitatif dihitung

dengan rumus berikut ini :

R

Kesalahan beta = (IC x AR)

Keterangan :

R : Risiko akhir yang ditanggung oleh auditor (ultimate or audit risk)

IC : Risiko bahwa struktur pengendalian intern tidak akan dapat

mendeteksi kekeliruan yang material (kekeliruan yang lebih besar

dari jumlah yang dapat diterima oleh auditor)

AR : Risiko bahwa review analitik (analytical review) dan pengujian

subtantif yang bersangkutan tidak akan dapat mendeteksi

kekeliruan material yang tidak terdeteksi oleh struktur

pengendalian intern.

Misalnya berdasarkan pertimbangannya, auditor menentukan risiko

akhir yang akan ditanggung (R) adalah sebesar 5% bahwa suatu saldo

akun suatu golongan transaksi berisi kekeliruan moneter yang akan

menyebabkan penyajian laporan keuangan yang secara material keliru.

Auditor meletakkan kepercayaan yang moderat terhadap struktur

pengendalian intern dalam mendeteksi kekeliruan material, sehingga IC

ditetapkan sebesar 0.30, auditor juga meletakkan kepercayaan yang

moderat terhadap review analitik dan pengujian subtantif rinci dalam

Page 54: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

mendeteksi kekeliruan mterial, sehingga AR ditetapkan sebesar 0,30.

berdasarkan berbagai risiko tersebut, besarnya kekeliruan beta (risiko

penerimaan yang keliru atas pengujian substantif rinci) dihitung sebagai

berikut :

Risiko beta = R : (IC x AR)

0,50 : (0,30 x 0,30)

Risiko beta = 0,55 atau 55%

Risiko kesalahan penerimaan memiliki pengaruh terhadap ukuran

sampel, yaitu, semakin rendah risiko yang ditetapkan, semakin besar

ukuran sampel. (Boyton et. all., 2003:606)

Tabel 2.1

Risiko Beta dan Risiko Alfa

Kondisi Sesungguhnya Nilai yang

Tercantum di Buku

Secara Material

Benar

Secara Material

Salah

Menerima nilai yang

tercantum di buku sebagai

jumlah yang benar

Keputusan Benar Kesalahan Beta

(Kesalahan Tipe II)

Menerima nilai yang

tercantum di buku sebagai

jumlah yang salah

Keputusan Alfa Keputusan Benar

(Kesalahan Tipe I)

Sumber : (Mulyadi dan Puradiredja, 2000: 279)

Dari ikhtisar ini nampak bahwa auditor menghadapi 4 (empat)

kemungkinan hasil dari pengujian yang dilaksanakan:

Page 55: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

1) Auditor dapat menerima nilai yang tercantum dalam catatan klien yang

pada kenyataanya benar. Ini merupakan keputusan yang benar

2) Auditor dapat menolak nilai yang tercantum dalam catatan klien yang

secara material dianggap keliru, yang pada kenyataanya benar. Ini

suatu kekeliruan yang disebut kekeliruan alfa atau dalam buku statistik

seringkali disebut dengan kekeliruan tipe I

3) Auditor dapat menerima nilai yang tercantum dalam catatan klien yang

secara material di anggap benar, yang pada kenyataanya keliru. Ini

suatu kekeliruan yang disebut kekeliruan beta atau dalam buku statistik

seringkali disebut dengan kekeliruan tipe II

4) Auditor dapat menolak nilai yang tercantum dalam catatan klien yang

secara material dianggap keliru, yang pada kenyataanya memang

keliru. Ini merupakan keputusan yang benar.

Menurut Manggala (2001) menyatakan risiko beta bagi auditor

dianggap lebih penting daripada risiko alfa karena opini yang diberikan

akan membawa akibat yang lebih buruk. Artinya, apabila pemeriksa

menyatakan bahwa laporan keuangan tidak mengandung kesalahan yang

material padahal sebenarnya mengandung kesalahan yang material, maka

berbagai pihak yang menggunakan laporan keuangan yang telah

diperiksanya tersebut akan salah pula di dalam membuat keputusan.

Dalam menyelenggarakan pengujian pengendalian, auditor memperhatikan

dua aspek penting dalam risiko sampling, yang meliputi: (Abdul Halim,

2008:287)

Page 56: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

a. Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah (risk of

assessing control risk too low)

Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu rendah

adalah risiko yang terjadi karena menentukan tingkat risiko pengendalian,

berdasar hasil sampel terlalu rendah dibandingkan dengan efektivitas

operasi prosedur atau kebijakan yang sesungguhnya. Risiko ini berkaitan

dengan efektivitas audit

b. Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi (risk of

assessing control risk too high)

Risiko penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu tinggi adalah

risiko yang terjadi karena menentukan tingkat risiko pengendalian,

berdasarkan hasil sampel, terlalu tinggi dibandingkan dengan efektivitas

operasi prosedur atau kebijakan yang sesungguhnya. Risiko ini berkaitan

dengan efisiensi audit. Misalnya, jika penilaian auditor atas sampel

menuntunnya pada penentuan tingkat risiko pengendalian yang terlalu

tinggi, maka biasanya auditor akan memperluas lingkup pengujian

subtantif untuk mengkompensasi anggapannya atas ketidakefektifan

prosedur atau kebijakan struktur pengendalian intern.

3. Risiko Non Sampling

Risiko non sampling meliputi semua aspek risiko audit yang tidak

berkaitan dengan sampling. Seorang auditor mungkin menerapkan prosedur

audit terhadap semua transaksi atau saldo dan tetap gagal mendeteksi salah

saji yang material. Risiko non sampling meliputi kemungkinan pemilihan

Page 57: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

prosedur audit yang tidak semestinya untuk mencapai tujuan audit tertentu.

Risiko non sampling juga muncul karena auditor gagal mengenali salah saji

yang ada pada dokumen yang diperiksanya, hal yang akan membuat prosedur

audit menjadi tidak efektif walaupun ia telah memeriksa semua data.

Menurut Nasution (2004) risiko non sampling dapat dibagi menjadi dua

komponen yaitu:

a. Dari segi auditor

Resiko non sampling yang berasal dari auditor biasanya disebabkan

karena perencanaan dengan supervisi yang tidak cukup, kurangnya

integritas sedangkan yang sebenarnya dapat diterima kewajarannya.

b. Dari segi bukan auditor

Komponen dari segi bukan auditor biasanya datang dari pihak ketiga

atau management. Auditor dapat secara tidak langsung mengontrol

kesalahan secara nonsampling yang disebabkan oleh pihak lain dengan

menggunakan prosedur pemeriksaan yang lain.

Selanjutnya Abdul Halim (2008) menyatakan, risiko non sampling timbul

karena

a. Kesalahan manusia seperti gagal mengakui kesalahan dalam dokumen

b. Kesalahan pemilihan maupun penerapan prosedur audit yang tidak sesuai

dengan tujuan audit

c. Salah interpretasi hasil sampel

Page 58: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Lebih lanjut Abdul Halim (2008) menyatakaan, walaupun tidak dapat

diukur secara matematis, risiko non sampling ini dapat ditekan auditor dengan

cara sebagai berikut :

a. Melakukan perancanaan yang tepat

b. Melakukan pengawasan atau supervisi yang tepat

c. Menerapkan standar pengendalian kualitas yang ketat atas pelaksanaan

audit

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka kerangka

pemikiran ini dapat dituangkan dalam sebuah model penelitian sebagai berikut

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

Ha3

Ha2

Ha1

Variabel independen Variabel dependen

Auditor Judgment

(X1)

Risiko Audit

(X2)

Audit Sampling

(Y)

Page 59: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

E. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka rumusan hipotesisnya adalah sebagai

berikut:

Ha1 : Auditor judgment berpengaruh signifikan terhadap audit sampling

Ha2 : Risiko audit berpengaruh signifikan terhadap audit sampling

Ha3 : Auditor judgment dan risiko audit secara bersama berpengaruh signifikan

terhadap audit sampling

Page 60: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji dan menganalisis signifikansi

pengaruh auditor judgment terhadap audit sampling, signifkansi pengaruh risiko

audit terhadap audit sampling dan secara simultan signifikansi pengaruh auditor

judgment dan risiko audit terhadap audit sampling. Variabel independen terdiri

dari auditor judgment dan risiko audit. Auditor judgment diukur dengan 3 (tiga)

faktor, meliputi: pengalaman, pengetahuan, dan kompleksitas tugas, sedangkan

variabel dependen yaitu audit sampling. Ruang lingkup yang menjadi objek

penelitian adalah kantor akuntan publik (KAP) yang terdaftar di directory akuntan

publik tahun 2008.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2005:55). Heryanto dan Lukman (2008) menyatakan populasi adalah

himpunan dari unsur-unsur yang sejenis, yang dimaksud dengan unsur-unsur

meliputi manusia, hewan, tumbuhan, benda-benda, peristiwa dan sebagainya.

Selanjutnya Riduwan dan Kuncoro, (2007:38) menyatakan populasi adalah

keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek

45

Page 61: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu

wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah

penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja pada

Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta yang terdaftar di directory kantor

akuntan publik yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Indonesia (IAI) pada

tahun 2008.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2005:56). Arikunto (2003) dalam Riduwan dan

Kuncoro (2007:39) menyatakan sampel adalah bagian dari populasi (sebagian

atau wakil populasi yang diteliti). Dari beberapa pendapat tersebut dapat

ditarik kesimpulan bahwa: sampel adalah bagian dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak

semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda

akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya

(Riduwan dan Kuncoro, 2007:40)

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 103 orang

responden yang merupakan karyawan kantor akuntan publik di wilayah

Jakarta yang terdaftar pada directory kantor akuntan publik yang dikeluarkan

Institut Akuntan Indonesia (IAI) pada tahun 2008.

Teknik pengambilan sampling dalam menyusun skripsi ini menggunakan

metode simple random sampling yaitu metode penarikan sampel probabilitas

dilakukan dengan cara acak sederhana dan setiap responden memiliki

Page 62: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai respoden. (Abdul Hamid,

2007:25). Riduwan dan Kuncoro (2007:41) mengatakan simple random

sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan

menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota

populasi tersebut. Jadi, sampel ditentukan berdasarkan kemudahan bagi

meneliti. Teknik ini diambil karena melihat dari keterbatasan biaya, waktu,

dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian skripsi, penulis memberikan data dan informasi guna

memperkuat dan melandasi tulisan ilmiah ini. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder adalah

sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli (Indriantoro dan Supomo, 2000:147). Menurut Rosady Ruslan,

(2008:138) data primer adalah data yang dihimpun secara langsung dari

sumbernya dan diolah sendiri oleh lembaga bersangkutan untuk di

manfaatkan.. Data primer tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun

dalam bentuk file-file. Data primer harus dicari melalui narasumber atau

dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan obyek

penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi

ataupun data (Jonathan Sarwono, 2006:8)

Page 63: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Untuk mendapatkan data primer peneliti menggunakan teknik penyebaran

angket atau kuisioner dengan menggunakan ukuran skala likert kepada auditor

yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Kuisioner tersebut dari variabel bebas

dan variabel terikat di dasarkan pada indikator yang disarikan dari buku,

literatur, dan teori lainnya tentang auditor judgment, risiko audit, dan audit

sampling.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara atau digunakan oleh lembaga lainnya yang bukan

merupakan pengolahnya, tetapi dapat di manfaatkan dalam suatu

penelitian.(Rosady Ruslan, 2008). Menurut Jonathan Sarwono (2006:11) data

sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari

dan mengumpulkan. Data sekunder ini diperlukan sebagai landasan teori yang

dikumpulkan dengan cara membaca literatur, buku akuntansi, majalah, surat

kabar, dan internet yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti

D. Metode Analisis Data

1. Deskriptif Data

Penyusunan skripsi menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan

menggunakan pendekatan analisis regresi berganda untuk menganalisis

variabel independen (X) yaitu auditor judgment dan risiko audit terhadap

variabel dependen (Y) yaitu audit sampling.

Page 64: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

2. Uji Kualitas Data

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut

(Imam Ghozali, 2005:45)

Kriteria pengambil keputusan untuk menentukan valid yakni jika nilai

r hitung sama dengan atau lebih besar dari nilai r tabel pada taraf

signifikan 5% (lima persen). Begitu juga sebaliknya, jika nilai r hitung

lebih kecil dari nilai r tabel maka data tidak valid.

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliable atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

menghitung besarnya cronbach alpha coeficcient (a) untuk masing-masing

instrumen kuisioner yang akan diuji. Suatu variabel dikatakan reliable

jika memberikan nilai cronbach alpha coeficcient (a) lebih dari 0.60

(Imam Ghozali, 2005:41).

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, varibel independent, atau keduanya mempunyai

Page 65: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik

(Imam Ghojali, 2005:110)

Menurut Singgih Santoso (2000:214) yang menjadi dasar pengambilan

keputusan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut :

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas,

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali,

2005:85)

Singgih Santoso (2000:210) menyatakan untuk mendeteksi

heteroskedastisitas dapat melihat grafik scatterplot. Deteksinya dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y

Page 66: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

yang telah diprediksi dan sumbu Y adalah residual yang telah di

studendized.

Dasar pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut :

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar), maka telah terjadi

heteroskedastisitas dan

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji multikoliniearitas

Salah satu asumsi model regresi linier adalah tidak adanya korelasi

yang sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi

pada variabel-variabel bebasnya (independen) yang biasa disimbolkan

dengan X1, X2, X3...Xn (Husein Umar, 2008). Uji multikolinearitas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolinearitas

dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Suatu

model regresi bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF

lebih kecil dari 10 dan mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1

(Imam Ghozali, 2005:91)

Page 67: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

4. Uji Hipotesis

a. Uji statistik t (uji parsial)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara individual

terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2005:84). Untuk mengetahui

ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen maka digunakan tingkat signifikansi

dengan syarat pengambilan keputusan adalah sebagai berikut ini:

1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig < 0,05) dan nilai t lebih besar dari nilai 2 atau (t > 2), maka Ha

diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan (variabel independent

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen)

2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig > 0,05) dan nilai t lebih kecil dari nilai 2 atau (t < 2), maka Ha

ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan (variabel independent

secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen)

b. Uji statistik F (uji simultan)

Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama

terhadap variabel independen (Imam Ghozali, 2005:84). Untuk

mengetahui apakah variabel independen secara bersama mempengaruhi

Page 68: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

variabel dependen, maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05

dengan syarat pengambilan keputusan sebagai berikut ini:

1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig < 0,05) dan nilai F lebih besar dari nilai 4 atau (F > 4), maka Ha

diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan (variabel independent

secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen)

2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig > 0,05) dan nilai F lebih kecil dari nilai 4 atau (F < 4), maka Ha

ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan (variabel independent

secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen)

c. Uji R2 (koefisien determinan)

Uji koefisien determinan digunakan untuk menentukan seberapa besar

variabel independent dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien

determinan antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel

dependent amat terbatas (Imam Ghozali, 2005:83)

d. Analisis regresi berganda

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

metode regresi linier berganda, yaitu regresi yang digunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependen. Model ini digunakan karena penulis ingin mengetahui

Page 69: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

tentang pengaruh variabel auditor judgment (X1) dan risiko audit (X2)

terhadap audit sampling (Y).

Adapun rumus permasamaan regresi berganda secara statistik adalah

sebagai berikut :

Y : ą + β1 X1 + β 2 X2 + e

Keterangan:

Y : Audit sampling,

ą : Konstanta

β1 : Koefisien auditor judgment

β 2 : Koefisien risiko audit

X1 : Auditor judgment

X2 : Risiko Audit

e : Error

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya, sehingga variabel pada

penelitian ini adalah auditor judgment dan risiko audit terhadap audit sampling

yang kemudian dijabarkan menjadi dua indikator variabel, yaitu:

1. Varibel bebas (independen variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau variabel

terikat (Sugiyono, 2005:33). Menurut Jonathan Sarwono (2006:38) variabel

Page 70: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel

lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a. Auditor judgment

Auditor judgment berfokus pada tiga faktor yaitu: pengalaman,

pengetahuan dan kompleksitas tugas.

1) Pengalaman

Pengalaman merupakan suatu faktor yang sangat vital yang dapat

mempengaruhi judgment yang kompleks. Menurut Abdol Mohammadi

dan Wright (1987) dalam Huakanala dan Shinneke (2004),

pertimbangan auditor tidak berpengalaman mempunyai tingkat

populasi kesalahan yang secara signifikan lebih besar di bandingkan

auditor berpengalaman. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5

item pernyataan.

2) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan komponen penting dalam suatu keahlian.

Keahlian menurut Bedard (1986) dalam Djaddang dan Parmono (2002)

adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan

prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit.

Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item pernyataan.

3) Kompleksitas tugas

Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas merupakan dua aspek

penyusunan dari kompleksitas tugas. Tingkat sulitnya tugas selalu

berkaitan dengan banyaknya informasi tentang tugas tersebut,

Page 71: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

sementara struktur adalah terkait dengan kejelasan informasi

(information clarity). Variabel ini diukur dengan menggunakan 6 item

pernyataan.

Variabel auditor judgmet diukur denngan menggunakan 17 item

pernyataan. Masing-masing item pernyataan pengalaman dan pengetahuan

dinilai dengan menggunakan skala likert 5 (lima) point yaitu : (1) Sangat

Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Netral (N), (4) Setuju (S),

(5) Sangat Setuju (SS). Sedangkan item pernyataan kompleksitas tugas

dinilai dengan mengunakan skala likert 5 (lima) point yaitu: (1) Sangat

Salah (SS), (2) Salah (S), (3) Netral (N), (4) Benar (S), (5) Sangat Benar

(SB).

b. Risiko audit

Dalam melaksanakan tugas audit seorang auditor dihadapkan pada

risiko audit yang akan dihadapinya sehubungan dengan judgment yang

ditetapkannya. Risiko audit yang dihadapi auditor bisa merupakan

kerugian praktik profesionalnya.

Untuk menghindari atau meminimalkan suatu risiko audit, menurut

standar auditing seksi 312 mengenai ”risiko dan materialitas dalam

pelaksanaan audit” maka auditor diharuskan untuk mempertimbangkan

dua berikut: Pertama, perencanaan audit dan Kedua melakukan evaluasi

akhir apakah secara keseluruhan penyajian laporan keuangan telah

dilakukan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Page 72: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Variabel ini diukur dengan menggunakan 7 item pernyataan risiko

sampling dan risiko non sampling. Masing-masing item pernyataan dalam

instrument dinilai dengan menggunakan skala likert 5 (lima) point yaitu :

(1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3) Netral (N), (4)

Setuju (S), (5) Sangat Setuju (SS).

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (Sugioyono, 2005:33). Menurut Jonathan

Sarwono (2006:38) variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi /

respon jika dihubungkan dengan variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah audit sampling, yang diartikan

sebagai penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen unsur

dalam suatu saldo akun atau kelompok transaksi dengan tujuan untuk menilai

beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut.

Audit sampling dirasakan sangat berguna apabila auditor tidak memiliki

pengetahuan khusus mengenai saldo-saldo akun transaksi lainnya yang

menurut pertimbangannya, perlu diuji untuk memenuhi tujuan audit. Standar

pekerjaan lapangan ketiga menyatakan bukti audit kompeten yang cukup harus

di peroleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan,

konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan

keuangan yang diaudit. “Kedua pendekatan sampling diatas (sampling statistik

dan sampling non statistik). Jika diterapkan dengan semestinya dapat

Page 73: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

menghasilkan bukti yang cukup. Maka audit sampling sangat diperlukan

untuk memperoleh bukti audit yang kompeten.

Variabel ini diukur dengan menggunakan 9 item pernyataan berdasarkan

persepsi auditor mengenai sampling statistik dan sampling non statistik.

Masing-masing item pertanyaan dinilai dengan menggunakan skala likert 5

(lima) point yaitu : (1) Sangat Tidak Setuju (STS), (2) Tidak Setuju (TS), (3)

Netral (N), (4) Setuju (S), (5) Sangat Setuju (SS)

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Sub

Variabel Alat Indikator Ukuran

1

Pengalaman

1. Memiliki pelatihan teknis

2. Memiliki banyak

penugasan audit

3. Memudahkan mendeteksi

adanya kesalahan dalam

audit 4. Membuat judgment yang

baik 5. Membuat sadar terhadap

akan lebih banyak kekeliruan

Skala

Likert

5 item

Sangat tidak setuju

s/d Sangat setuju

Auditor

Judgment

(X1)

Pengetahuan

6. Memiliki pengetahuan

tentang metode audit 7. Memiliki pengetahuan

tentang teknik audit 8. Memiliki pengetahuan

tentang prosedur audit

9. Memiliki pengetahuan

tentang standar audit

10. Lebih cermat dalam

mendeteksi kekeliruan

11. Lebih ahli dalam

pengungkapan kekeliruan

Skala

Likert 5 item

Sangat

tidak setuju

s/d Sangat

setuju

Page 74: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

No Variabel Sub

Variabel Alat Indikator Ukuran

Kompleksitas

Tugas

12. Mengetahui dengan jelas

tugas yang diberikan 13. Mengetahui dengan jelas

cara mengerjakan setiap

jenis tugas

14. Membutuhkan keahlian

dalam penyelesaian tugas

15. Membutuhkan kesabaran

dalam penyelesaian tugas

16. Membutuhkan

kemampuan dalam

penyelesaian tugas

17. Memberikan kepuasan

dalam mengerjakan tugas

Skala Likert

5 item

Sangat salah s/d

Sangat

benar

Risiko non

sampling

1. Pemilihan prosedur yang

tidak sesuai dengan

tujuan audit 2. Penerapan prosedur yang

tidak sesuai dengan tujuan audit

3. Perencanaan yang tepat 4. Pengawasan atau

supervisi yang tepat

2

Risiko

Audit (X2)

Risiko

sampling

5. Pemahaman terhadap bisnis klien

6. Pemahaman terhadap sistem akuntansi Klien

7. Pemahaman terhadap

sistem pengendalian

intern klien

Skala

Likert

5 item

Sangat

tidak setuju

s/d Sangat

setuju

3

Audit

Sampling

(Y)

Persepsi

sampling statistik

1. Lebih akurat dalam

mendapatkan sampel

2. Menggunakan

pertimbangan profesional

dalam perencanaan dan

pelaksanaan sampling

3. Hasil sampel dievaluasi

berdasarkan matematik

4. Memerlukan lebih

banyak biaya

Skala

Likert

5 item

Sangat

tidak setuju

s/d Sangat

setuju

Page 75: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

No Variabel Sub

Variabel Alat Indikator Ukuran

Persepsi sampling non

statistik

5. Penentuan dan

pengevaluasian sampel berdasarkan pengalaman

auditor

6. Hasil sampel tidak

dievaluasi secara

matematik

7. Bisa mendapatkan

sampel yang representatif

8. Hasil sampel dievaluasi

berdasarkan

pertimbangan auditor

9. Menggunakan

pertimbangan profesional

dalam perencanaan dan

pelaksanaan sampling

Skala

Likert

5 item

Sangat

tidak setuju

s/d Sangat setuju

Page 76: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan instrumen angket atau

kuisioner yang disebar ke beberapa auditor yang bekerja di Kantor Akuntan

Publik di wilayah Jakarta. Karena jumlah auditor berada di Kantor Akuntan

Publik di Jakarta tidak dapat diketahui jumlahnya secara pasti, peneliti

membagikan dan mengumpulkan kuisioner secara langsung kepada 13 KAP

yang terdaftar Directory Akuntan Publik tahun 2008 di wilayah Jakarta

diantaranya :

a. A. Krisnawan & Rekan

b. Adi Jimmy Arthawan

c. Drs. Muhammad Zen & Rekan

d. Drs. Tasmin Ali Widjanarko & Rekan

e. Drs. Usman & Rekan

f. Dedy Zeinirwan Santosa

g. Hasnil, M. Yasin & Rekan

h. Hertanto, Sidik, Dadisoeryo & Rekan

i. Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan

j. Jamaludin Iskak, BAP

k. Kosasih & Nurdiyaman

l. S. Mannan, Sofwan, Adnan & Rekan

m. Syarief Basir & Rekan

Page 77: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Pengiriman kuisioner dilakukan pada akhir bulan Desember 2008,

sedangkan proses pengambilan dan pengumpulan data dilakukan sampai akhir

bulan Februari 2009. Kuisioner yang dikirim sebanyak 103 lembar eksemplar,

sedangkan jumlah yang kembali sebanyak 67 kuisioner atau sebesar 65% dari

keseluruhan kuisioner yang dikirim, 36 kuisioner yang tidak kembali, 62

kuisioner yang dapat diolah dan 5 kuisioner yang tidak bisa diolah. Ringkasan

pembagian dan pengumpulan kuisioner dalam penelitian ini ditunjukkan

dalam tabel 4.1 dibawah ini

Tabel 4.1

Data Penyebaran Kuisioner

Keterangan Jumlah

Kuisioner yang disebar Kuisioner yang terkumpul

Kuisioner yang tidak terkumpul

Kuisioner yang bisa diolah

Kuisioner yang tidak bisa diolah

103 67

36

62

5

Tingkat Pengembalian (response rate)

67 /103 * 100%

65%

Sumber: Data primer yang diolah

2. Deskripsi Data

Deskripsi data penelitian ini menyajikan identitas responden yaitu auditor

eksternal pada beberapa KAP di wilayah Jakarta

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

tabel 4.2 dibawah ini.

61

Page 78: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pria

Wanita Total

28

34 62

45.2

54.8 100.0

45.2

54.8 100.0

45.2

100.0

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa responden didominasi

jenis kelamin wanita sebesar 54,8% atau 34 responden, dan sisanya

berjenis kelamin laki-laki 28 responden atau 45,2%. Hal ini dapat terlihat

bahwa responden wanita lebih banyak dibandingkan responden pria.

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 4.3

dibawah ini

Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Frequency

Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Dibawah 30 tahun

30 – 45 tahun

Diatas 45 tahun

Total

51

8

3

62

82.3

12.9

4.8

100.0

82.3

12.9

4.8

100.0

82.3

96.2

100.0

Sumber : Data primer yang diolah

Dari segi usia dapat diidentifikasi bahwa responden terbanyak adalah

responden usia produktif dibawah 30 tahun yaitu 51 responden atau

82.3%, responden usia 30 sampai 45 tahun 8 responden atau 12.9% dan

responden usia diatas 45 tahun 3 responden atau 4,8%.

Page 79: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat

pada tabel frekuensi dibawah ini

Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid D3

S1 S2

Total

5

53 4

62

8.1

85.5 6.5

100.0

8.1

85.5 6.5

100.0

8.1

93.5 100.0

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan terakhir responden

paling banyak adalah Strata Satu (S1) 53 responden atau 85,5%, tingkat

pendidikan terakhir Magister (S2) 4 responden atau 6,5% sedangkan

tingkat pendidikan terakhir akademik 5 responden atau 8,1% .

d. Deskripsi responden berdasarkan posisi jabatan

Karakteristik responden berdarkan posisi jabatan dapat dilihat pada

tabel frekuensi dibawah ini

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Jabatan

Frequency

Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Partner

Manager Supervisor

Senior auditor Junior auditor

Total

4

1 6

14 37

62

6.5

1.6 9.7

22.6 59.7

100.0

6.5

1.6 9.7

22.6 59.7

100.0

6.5

8.1 17.7

40.3 100.0

Sumber : Data primer yang diolah

Page 80: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diidentifikasi bahwa responden yang

memiliki jabatan sebagai junior auditor sebesar 59,7% atau 37 responden,

kemudian disusul dengan jabatan senior auditor sebesar 22,6% atau

14 responden, jabatan supervisor sebesar 9,7% atau 6 responden, jabatan

partner 6,5% atau 4 orang dan 1,6% atau 1 responden berada pada jabatan

manager.

e. Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja

Karakteristik responden berdarkan lama bekerja sebagai auditor dapat

dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini

Tabel 4.6

Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Frequency

Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Diatas 5 tahun

3 – 5 tahun

1 – 3 tahun

Dibawah 1 tahun

Total

8

9

21

24

62

12.9

14.5

33.9

38.7

100.0

12.9

14.5

33.9

38.7

100.0

12.9

27.4

61.3

100.0

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa lama bekerja auditor bervariasi,

diantaranya 38,7% atau 24 responden bekerja dibawah 1 tahun, 33,9% atau

21 responden bekerja diantara 1 sampai 3 tahun, 14,5% atau 9 responden

bekerja diantara 3 -5 tahun dan yang bekerja diatas 5 tahun 12,9% atau 8

responden.

Page 81: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

f. Deskripsi responden berdasarkan latar belakang pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat

dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini.

Tabel 4.7

Deskripsi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Frequency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Akuntansi dan audit

Manajemen Total

61

1 62

98.4

1.6 100.0

98.4

1.6 100.0

98.4

100.0

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang

mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi dan audit lebih banyak

sebesar 98,4% atau 61 responden, sedangkan sisanya berpendidikan

manajemen sebesar 1,6% atau 1 responden.

B. Penemuan dan Pembahasan

1. Uji Kualitas Data

a. Uji validitas

Uji validitas dari instrumen penelitian dilakukan dengan teknik

pearson correlation dengan menghitung angka pada kolom corrected

item-total correlation atau r hitung dari nilai jawaban responden untuk

tiap butir pernyataan, kemudian dibandingkan dengan angka pada tabel

r product moment atau r tabel. Setiap butir pernyataan dikatakan valid bila

r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel. Sebelum kuisioner disebar

ke 103 responden, peneliti melakukan try out terhadap 16 responden

dengan taraf signifikan (a) 5% maka didapat r hitung sebesar 0.497.

Page 82: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Tabel 4.8

Hasil Uji Validitas Auditor Judgment (Variabel X1)

Variabel R Hitung R Tabel Kesimpulan

Auditor judgment 1

Auditor judgment 2 Auditor judgment 3

Auditor judgment 4 Auditor judgment 5

.571

.237

.690

.674

.594

0.497

0.497 0.497

0.497 0.497

Valid

Tidak valid Valid

Valid Valid

Auditor judgment 6

Auditor judgment 7

Auditor judgment 8

Auditor judgment 9

Auditor judgment 10

Auditor judgment 11

.639

.517

.517

.609

.710

.834

0.497

0.497

0.497

0.497

0.497

0.497

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Auditor judgment 12

Auditor judgment 13

Auditor judgment 14

Auditor judgment 15

Auditor judgment 16 Auditor judgment 17

Auditor judgment 18

.390

.521

.553

.834

-.239 .698

.537

0.497

0.497

0.497

0.497

0.497 0.497

0.497

Tidak valid

Valid

Valid

Valid

Tidak valid Valid

Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji validitas auditor judgment diperoleh hasil,

terdapat 15 item pernyataan yang valid dan 3 item pernyataan yang tidak

valid dikarekan r hitung kurang dari r tabel, pernyataan tersebut antara lain

pernyataan auditor judgment 2 dengan nilai r hitung .237, pernyataan

auditor judgment 12 dengan nilai r hitung .390 dan pernyataan auditor

judgment 16 dengan nilai r hitung -.239.

Page 83: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Tabel 4.9

Hasil Uji Validitas Risiko Audit (Variabel X2)

Variabel R Hitung R Tabel Kesimpulan

Risiko audit 1

Risiko audit 2 Risiko audit 3

Risiko audit 4 Risiko audit 5

Risiko audit 6

Risiko audit 7

.573

.514

.430

.534

.202

.687

.125

0.497

0.497 0.497

0.497 0.497

0.497

0.497

Valid

Valid Tidak valid

Valid Tidak Valid

Valid

Tidak Valid

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa tidak seluruh butir

pernyataan valid, karena terdapat 3 butir pernyataan yang memiliki angka r

hitung kurang dari .497, diantaranya risiko audit 3 dengan nilai r hitung

.430, pernyataan risiko audit 5 dengan nilai r hitung .202 dan pernyataan

risiko audit 7 dengan nilai r hitung .125.

Tabel 4.10

Hasil Uji Validitas Audit Sampling (Variabel Y)

Variabel R Hitung R Tabel Kesimpulan

Audit sampling 1

Audit sampling 2 Audit sampling 3

Audit sampling 4 Audit sampling 5

Audit sampling 6

Audit sampling 7

Audit sampling 8

Audit sampling 9 Audit sampling 10

.537

.684

.224

.351

.699

.287

.704

.770

.486

.091

0.497

0.497 0.497

0.497 0.497

0.497

0.497

0.497

0.497 0.497

Valid

Valid Tidak valid

Tidak valid Valid

Tidak valid

Valid

Valid

Tidak valid Tidak valid

Sumber : Data primer yang diolah

Page 84: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Berdasarkan hasil uji validitas audit sampling diperoleh hasil, terdapat

5 item pernyataan yang valid dan 5 item pernyataan yang tidak valid

dikarekan r hitung kurang dari r tabel, pernyataan tersebut antara lain audit

sampling 3 dengan nilai r hitung .224, pernyataan audit sampling 4 dengan

nilai r hitung .351, pernyataan audit sampling 6 dengan nilai r hitung .287,

pernyataan audit sampling 9 dengan nilai r hitung .486 dan pernyataan

audit sampling 10 dengan nilai r hitung .091.

b. Uji reliabilitas

Instrument yang reliabel berarti instrument tersebut bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama. Reabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki

nilai cronbach alpha > 0,60.

Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Croanbach’s

Alpha N of Item Kesimpulan

1

2 3

Auditor judgment (X1)

Risiko audit (X2) Audit sampling (Y)

.887

.712

.787

18

7 10

Reliabel

Reliabel Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan bahwa

instrument untuk setiap variabel penelitian adalah reliabel, karena nilai

croanbach’s alpha mempunyai nilai diatas 0.60. variabel auditor judgment

memiliki nilai a hitung .887 > 0.60, variabel risiko audit memiliki nilai a

hitung .712 > 0.60, dan variabel audit sampling memiliki nilai a hitung

.787 > 0.60. Hasil tesebut mengindikasikan bahwa instrumen penelitian ini

Page 85: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

akan menghasilkan data yang sama walaupun digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama.

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas, ada beberapa

pernyataan yang tidak valid dari keseluruhan pengujian validitas

diantaranya pernyataan 2, 12 dan 16 pada variabel auditor judgment,

pernyataan 3, 5 dan 7 pada varibel risiko audit dan pernyataan 3,4,6,9, dan

10 pada variabel audit sampling, walaupun demikian variabel auditor

judgment, risiko audit dan audit sampling memiliki nilai reabilitas yang

cukup tinggi, sehingga peneliti masih tetap menggunakan butir pernyataan

tersebut dengan memperbaiki kalimat pada butir item pernyataan kecuali

butir pernyataan 16 pada variabel auditor judgment dengan nilai -.239 dan

butir penyataan pada variabel audit sampling dengan nilai .091, peneliti

menghilangkan karena nilai validitas yang sangat jauh dari batas nilai

validitas yang diharapkan dan peneliti menguji kembali terhadap

responden yang sama pada lokasi yang berbeda dengan menghasilkan butir

pernyataan yang valid secara keseluruhan dengan nilai r hitung di atas nilai

r tabel sebesar 0.244. (lihat lampiran 4)

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel

independen yaitu auditor judgment dan risiko audit, dan variabel dependen

yaitu audit sampling dalam sebuah model regresi berdistribusi normal atau

tidak. Dalam penelitian ini, normalitas data ditentukan dengan normal

Page 86: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

P-P Plot. Hasil uji normalitas data menggunakan program SPSS 12 dapat

dilihat pada gambar sebagai berikut

Gambar 4.1

Uji Normalitas P-Plot

Grafik diatas memperlihatkan hasil dari uji normalitas dengan

menggunakan normality probability plot bahwa distribusi dari titik-titik

data variabel penelitian menyebar di sekitar garis diagonal, dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Jadi data pada

keseluruhan variabel dapat dikatakan berdistribusi normal atau sudah

memenuhi asumsi normalitas.

Page 87: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

b. Uji heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas digambarkan pada grafik scatterplot untuk

menguji variabel independen yaitu auditor judgment dan risiko audit, dan

variabel dependen yaitu audit sampling

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik data

menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, baik atas maupun

dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi berganda, sehingga model regresi

dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian ini memenuhi asumsi

homoskedastisitas.

Page 88: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

c. Uji multikolinearitas

Deteksi terhadap multikolinearitas dapat dilihat dari variance inflation

factor (VIF) dan tolerance (TOL). Pada tabel 4.12 dibawah ini:

Tabel 4.12

Uji Multikolinearitas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 Auditor Judgment

Risiko Audit

.638

.638

1.567

1.567

a. Dependent Variable: Audit Sampling

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari

0,1 dan nilai varian inflation factor (VIP) tidak lebih dari 10, dapat

disimpulkan hasil tersebut mengindikasikan tidak terdapat gejala

multikolinearitas terhadap variabel penelitian. Sehingga model regresi

berganda dapat digunakan dalam penelitian.

3. Uji Hipotesis

a. Uji statistik t (uji parsial)

Untuk mengetahui pengaruh varibel independent secara parsial

terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai t dan p value (sig) yang

dapat dideteksi dari output SPSS pada tabel coefficients. Dasar

pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis tiap

variabel independent adalah sebagai berikut :

1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig < 0,05) dan nilai t lebih besar dari nilai 2 atau (t > 2), maka Ha

diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan (variabel independent

Page 89: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen)

2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig > 0,05) dan nilai t lebih kecil dari nilai 2 atau (t < 2), maka Ha

ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan (variabel independent

secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen)

Tabel 4.13

Hasil Uji t Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) Auditor Judgment

Risiko Audit

2.733 .330

.270

6.049 .105

.200

.426

.183

.452 3.145

1.353

.653

.003

.181

a. Dependent Variable: Audit Sampling

Sumber: Data primer yang diolah

Hipotesis dan hasil analisis SPSS 12 untuk varibel auditor judgment

dan risiko audit dijabarkan sebagai berikut:

1) Auditor judgment berpengaruh signifikan terhadap audit sampling

Hipotesis yang diuji untuk variabel auditor judgment (X1)

dirumuskan sebagai berikut:

Ha1 : Auditor judgment berpengaruh signifikan terhadap audit

sampling

Ho1 : Auditor judgment tidak berpengaruh signifikan terhadap audit

sampling

Page 90: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.13 dapat diidentifikasi

bahwa variabel auditor judgment memiliki nilai t sebesar 3.145

dengan nilai probabilitas sig 0,003, ini berarti nilai t lebih besar dari

2 atau ( t > 2) dan nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai

probabilitas 0,05 atau (0,003 < 0,05). Maka, terdapat pengaruh yang

signifikan antara auditor judgment terhadap audit sampling sebesar

0,426 atau 42,6%

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa dalam sampling non

statistik, auditor memilih sampel dan mengevaluasi hasil audit

berdasarkan auditor judgment dan karena penggunaan sampling non

statistik sangat mengandalkan pada auditor judgment, maka auditor

harus memiliki dasar fundamental dalam menetapkan judgment.

(Ponemon dan Wendell, 1995). Dengan pengetahuan yang memadai,

pengalaman yang cukup dan kompleksitas tugas yang dihadapi, maka

penggunaan sampling non statistik menghasilkan kesimpulan yang

diandalkan. (Huakanala dan Shinneke, 2004).

2) Risiko audit berpengaruh signifikan terhadap audit sampling

Hipotesis yang diuji untuk variabel risiko audit (X2) dirumuskan

sebagai berikut:

Ha2 : Risiko audit berpengaruh signifikan terhadap audit sampling

Ho2 : Risiko audit tidak berpengaruh signifikan terhadap audit

sampling

Page 91: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.13 dapat diidentifikasi

bahwa variabel risiko audit memiliki nilai t sebesar 1.353 dengan nilai

probabilitas sig 0,181, ini berarti nilai t lebih kecil dari 2 atau (t < 2)

dan nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau

(0,181 > 0,05). Maka, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara

risiko audit terhadap audit sampling.

Penelitian yang dilakukan oleh Surya Raharja (2005) menyatakan

bahwa koefisien regresi untuk persepsi terhadap risiko audit adalah

positif tetapi secara statistik tidak signifikan, maka dapat disimpulkan

bahwa dengan tingkat signifikan 95% persepsi terhadap risiko audit

tidak mempunyai pengaruh terhadap penggunaan metode sampling.

Hasil yang tidak signifikan tersebut menunjukkan bahwa auditor tidak

terpengaruh dengan risiko audit dalam menentukan pilihan metode

sampling. Kemungkinan auditor belum menyadari kelebihan metode

sampling statistik untuk memenuhi kebutuhan penggunaan bukti

sampling untuk kepentingan pengadilan (Hall et. al.,. 2002).

Selanjutnya penelitian lain oleh Reni Rukmini (2008) yang

menyatakan bahwa risiko audit mempunyai pengaruh yang tidak

signifikan terhadap kinerja audit hal ini disebabkan banyak dan

kompleknya data yang harus diperiksa auditor dan karena komponen

yang berpengaruh terhadap risiko audit adalah adanya risiko bawaan

seperti adanya hubungan istimewa, kerentanan tehadap froud serta

Page 92: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

unsur-unsur populasi, risiko informasi yang berkaitan dengan

kesalahan atau penyalahgunaan informasi.

b. Uji statistik F (uji simultan)

Pengujian adanya pengaruh variabel independent secara simultan

terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat nilai F yang dapat

dideteksi dari output SPSS pada table ANOVAa. Dasar pengambilan

keputusan uji simultan antara variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y

adalah sebagai berikut :

3) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig < 0,05) dan nilai F lebih besar dari nilai 4 atau (F > 4), maka Ha

diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan (variabel independent

secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen)

4) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 atau

(sig > 0,05) dan nilai F lebih kecil dari nilai 4 atau (F < 4), maka Ha

ditolak dan Ho diterima, artinya tidak signifikan (variabel independent

secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen)

Page 93: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Tabel 4.14

Hasil Uji F ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares Df Man Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

373.222

834.326

1207.548

2

59

61

186.611

14.141

13.196 .000(a)

a. Predictors: (Constant), Risiko Audit, Auditor Judgment

b. Dependent Variable: Audit Sampling Sumber: Data primer yang diolah

Hipotesis yang akan diuji untuk variabel auditor judgment (X1) dan

risiko audit (X2) dirumuskan sebagai berikut:

Ha3 : Auditor judgment dan risiko audit secara bersama berpengaruh

signifikan terhadap audit sampling

Ho3 : Auditor judgment dan risiko audit secara bersama tidak berpengaruh

signifikan terhadap audit sampling

Berdasarkan tabel 4.14, terlihat nilai F adalah 13.196 dengan

probabilitas 0.000, karena probabilitas 0.000 jauh lebih kecil dari 0,05 dan

nilai F 13.196 lebih besar dari 4, maka model regresi bisa dipakai untuk

memprediksi audit sampling. Atau bisa dikatakan auditor judgment dan

risiko audit secara bersama berpengaruh signifikan terhadap audit

sampling, maka Ha diterima.

Penelitian yang dilakukan oleh Reni Rukmini (2008) diperoleh

F sebesar 7.085 dengan nilai probabilitas sig 0.002, ini berarti pelaksanaan

EDP audit dan risiko audit berpengaruh secara bersama terhadap kinerja

audit.

Page 94: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

c. Uji R2 (koefisien determinasi)

Tabel 4.15

Uji R2 (Model Summary

b)

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

The Estimate

1 .556a .309 .286 3.760

a. Predictors: (Constant), Risiko Audit, Auditor Judgment

Sumber : Data primer yang diolah

Nilai koefisien determinan (R square) pada tabel model summaryb

sebesar 0.309 dan nilai koefisien determinan yang sudah disesuaikan

(adjusted R square) sebesar 0.286, karena jumlah variabel independent

tidak lebih dari dua, maka peneliti menggunakan koefisien determinasi

(R square) dan bukan adjusted R square. Singgih Santoso (2000:167).

Jadi, nilai yang dipakai adalah 0.309, jika disajikan dalam bentuk

persentase 30,9%, angka tersebut mempunyai maksud bahwa variabel

auditor judgment dan risiko audit secara bersama dapat menjelaskan

30,6% terhadap variabel audit sampling dan sisanya 69,1% (100%-30,9%)

dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk dalam analisis regresi

ini.

Standard error of estimate adalah sebesar 3,760, semakin kecil standar

error of estimate maka akan membuat model regresi semakin tepat dalam

memprediksi variabel dependen, namun dikarenakan nilai hasil uji secara

simultan sebesar 30,9%, maka itu dirasa kurang, sebab pada analisis

sebelumnya diperoleh hasil auditor judgment memiliki pengaruh sebesar

42,6% terhadap audit sampling, sedangkan pada pengujian risiko audit

terhadap audit sampling tidak memiliki pengaruh. Hal tersebutlah yang

Page 95: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

menyebabkan pengolahan data secara simultan hanya menunjukkan angka

30,9%. Jika pengujian risiko audit memiliki pengaruh maka, dapat

dipastikan analisis secara simultan bisa menunjukkan hasil yang lebih

baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Reni Rukmini (2008) menghasilkan

R2 19,1% dengan standar error of estimate 3.128, ini berarti pelaksanaan

EDP audit dan risiko audit hanya dapat menjelaskan sebesar 19,1%

terhadap kinerja audit. Penelitian lain oleh Surya Raharja (2005)

menghasilkan R2 23%, ini berarti persepsi metode sampling statistik,

persepsi risiko audit, time pressure dan pengalaman dapat menjelaskan

23% terhadap penggunaan metode sampling audit dan sisanya dipengaruhi

oleh pertimbangan supervisi dan tipe audit.

d. Analisis regresi berganda

Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independent terhadap varibel dependen dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.16

Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) Auditor Judgment

Risiko Audit

2.733 .330

.270

6.049 .105

.200

.426

.183

.452 3.145

1.353

.653

.003

.181

a. Dependent Variable: Audit Sampling Sumber: Data primer yang diolah

Page 96: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Hasil analisis tabel 4.16 diatas memperlihatkan bahwa nilai constant

2.733, auditor judgment 0.330 dan risiko audit 0.270 sehingga berdasarkan

analisis regresi berganda diperoleh persamaan sebagai berikut :

Y = 2.733 + 0.330X1 + 0.270X2

Hal ini mengindikasikan bahwa jika tidak ada variabel auditor

judgment dan risiko audit, audit sampling bernilai 2.733. koefisien regresi

0.330 menyatakan bahwa setiap penambahan sejumlah auditor judgment

akan meningkatkan audit sampling sebesar 0.330 dan koefisien regresi

0.270 menyatakan bahwa setiap penambahan sejumlah risiko audit akan

meningkatkan audit sampling sebesar 0.270.

Page 97: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis signifikansi

pengaruh auditor judgment terhadap audit sampling, signifkansi pengaruh risiko

audit terhadap audit sampling dan secara simultan signifikansi pengaruh auditor

judgment dan risiko audit terhadap audit sampling. Metode penelitian yang

digunakan adalah hipotesis. Hipotesis yang digunakan ada 3, sampel yang

digunakan adalah 103 responden yaitu auditor eksternal atau akuntan publik yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil uji t menunjukkan auditor judgment (variabel X1) yang diukur oleh audit

sampling (variabel Y) secara parsial diperoleh nilai t sebesar 3.145 dengan

nilai probabilitas sig 0,003, ini berarti nilai t lebih besar dari 2 dan

probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05. berdasarkan temuan

penelitian ini disimpulkan bahwa, hipotesis penelitian yang menyatakan

auditor judgment ]berpengaruh signifkan terhadap audit sampling diterima

(Ha1 diterima) yaitu sebesar 0,426 atau 42,6%

2. Hasil uji t menunjukkan risiko audit (variabel X2) yang diukur oleh audit

sampling (variabel Y) secara parsial diperolah nilai t sebesar 1.353 dengan

nilai probabilitas sig 0,181, ini berarti nilai t lebih kecil dari 2 dan nilai

probabilitas sig lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Berdasarkan temuan

82

Page 98: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, hipotesis penelitian yang menyatakan

risiko audit berpengaruh signifikan terhadap audit sampling ditolak (Ha2

ditolak) yaitu sebesar 0,183 atau 18,3%

3. Hasil uji F menunjukkan audit sampling (variabel X1) dan risiko audit

(variabel X2) secara simultan diperoleh F sebesar 13,196 dengan nilai

probabilitas sig sebesar 0,000, ini berarti nilai F lebih besar dari nilai 4 dan

nilai probabilitas sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05. berdasarkan

temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, hipotesis penelitian yang

menyatakan auditor judgment dan risiko audit secara bersama berpengaruh

signifikan terhadap audit sampling dapat diterima (Ha3 diterima)

B. Implikasi

Penelitian ini memiliki implikasi terhadap berbagai pihak yang terkait dengan

profesi akuntan, terutama akuntan publik (auditor). Sebagai pihak profesional,

auditor bertanggung jawab bukan hanya berhenti pada penyampaian laporan

kepada klien/pihak manajemen. Tetapi juga pertangungjawaban terhadap isi

pernyataan yang telah ditanda-tanganinya. Untuk itu auditor harus berhati-hati

sekali dalam melaksanakan tugas audit serta pada saat auditor harus

mengumpulkan serta mengevaluasi bukti-bukti yang digunakan untuk mendukung

judgment yang diberikannya. Dalam kenyataannya, auditor harus berusaha untuk

menunjukkan pertimbangan profesionalnya dalam audit, hal tersebut dapat

ditunjukkan dengan melakukan pertimbanganya dengan memilih sampel dan

mengevalusi hasil audit.

Page 99: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Pada saat melakukan sampling, auditor dihadapkan pada risiko sampling

untuk itu auditor harus memperhatikannya, terutama pada risiko beta pada saat

pengujian subtantif diangap lebih penting daripada risiko alfa karena opini yang

diberikan akan membawa akibat yang lebih buruk. Artinya, apabila pemeriksa

menyatakan bahwa laporan keuangan tidak mengandung kesalahan yang material

padahal sebenarnya mengandung kesalahan yang material.

Berdasarkan keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam penelitian ini, maka

dapat dikemukakan beberapa saran diataranya :

1. Pada saat auditor menggunakan teknik sampling statistik maupun sampling

non statistik auditor harus menggunakan pertimbangan profesionalnya dalam

melakukan perencanaan, pelaksananaan rencana sampling, pengevaluasian

hasil sampling serta dalam menghubungkan bukti audit yang dihasilkan

melalui pengambilan sampel dengan bukti audit lain, dan dalam mengambil

kesimpulan atas saldo akun atau kelompok transaksi yang berkaitan.

2. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel yang

berpengaruh terhadap audit sampling diantaranya tingkat keahlian, time

pressue dan masalah-masalah penting dari sampling termasuk judgment

errors di dalam mengevaluasi hasil sampel, kegagalan auditor untuk

memenuhi pertimbangan risiko sampling.

Page 100: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

3. Masih berkaitan dengan keterangan diatas diharapkan dapat menyajikan hasil

penelitian yang lebih berkualitas yaitu dengan memilih objek penelitian

dengan responden yang lebih berpengalaman atau responden diatas senior

auditor, dan dapat melakukan penelitian di propinsi lain, sehingga nantinya

hasilnya bisa digeneralisasi untuk lingkup yang lebih luas

Page 101: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

86

DAFTAR PUSTAKA

Aren, A. Alvin, Elder, J. Randal, dan Beasley, S. Mark, “Auditing dan Jasa

Assurance Pendekatan Terintegrasi”, Alih Bahasa, Wibowo, Herman, Edisi Ketujuh Belas, Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2008.

Agoes, Sukrisno, ”Auditing(Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”,

Edisi Ketiga, Jilid 1, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta, 2007.

Boynton, William C, Ramond N. Johnson dan Walter G. Kell, “Modern

Auditing”, Edisi Ketujuh, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2003.

Djajang, Syahril dan Agung Parmono, “Auditor’s Judgement: Produk Konsensus

Antara KAP & Auditor”, Media Akuntansi, Edisi: 25, April-Mei, 2002.

Engko, Cecilia dan Gudono, ”Pengaruh Kompleksitas Tugas dan Locus of control

Terhadap Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja

Auditor”, Artikel diakses tanggal 10 Desember 2008, dari

http://www.Google/Info.perbanasinstitute.ac.id/pdf/AMKP/AMKP08.pdf

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Penerbit

Badan Penerbit Universita Diponegoro, Semarang, 2005.

Huakanala dan Shinneke, “Audit Sampling: Auditor’s Judgment dan Risiko

Audit”, Media Akuntansi, Edisi 37, Januari-Pebruari, 2004.

Hamid, Abdul, “Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Halim, Abdul, “Auditing 1 (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan)”, Unit

Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN,

Yogyakarta, 2008.

Heryanto dan Lukman, ”Statistik Ekonomi”, Lembaga Penerbit Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Page 102: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Herliansyah, Yudhi, ”Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan

Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment”, Simposium Nasional

Akuntansi 9 Padang (23-26 Agustus), 2006.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), “Standar Profesional Akutan Publik Per

1 Januari 2001 / untuk Ikatan Akuntan Indonesia Kompartement Akuntan

Publik” , Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), ”Panduan Audit Entitas Bisnis Kecil /

Institut Akuntan Publik Indonesia”, Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, Salemba Empat, Yogyakarta, 2000.

Jamilah, Siti, Zaenal Fanani, dan Grahita Chandrarin, “Pengaruh Gender,

Tekanan Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment”,

Simposium Nasional Akuntansi 10 Unhas Makasar (26-28 Juli), 2007.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja, “Auditing”, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Manggala, Budi, “Aplikasi Audit Sampling untuk Meningkatkan Profesionalisme

Akuntan (Kasus Bank Bali)”, Jurnal Akuntansi, FE UNTAR, No. 02,

2001.

Mardisar, Diani dan Ria Nelly Sari, “Pangaruh Akuntabilitas dan Pengetahuan

Terhadap Kualitas Hasil Kerja Auditor”, Simposium Nasional akuntansi

10 Unhas Makasar (26-28 Juli), 2007.

Nasution, Utama, ”Risiko Audit”, Artikel diakses tanggal 10 Desember 2008, dari

http://library.usu.ac.id/module/risiko-audit/pdf.

Raharja, Surya, “Studi Empiris Mengenai Penerapan Metode Sampling Audit Dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Metode Sampling Audit

Oleh Auditor BPK”, Simposium Nasional Akuntansi 9 Solo (15-16 September), 2005.

Page 103: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya

Riduwan dan Kuncoro Enkos Achmad, ”Cara Menggunakan dan Memakai

Analisis Jalur”, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2007.

Rukmini, Reni, ”Analisis Pengaruh Pelaksanaan Electronic Data Processing

Audit dan Risiko Audit Terhadap Kinerja Audit”, Skripsi FEIS, Jakarta, 2008.

Ruslan, Rosady, “Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi”, Edisi Kesatu, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Penerbit PT Elex

Media Komputindo, Jakarta, 2000.

Sarwono, Jonathan, “Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS”, Penerbit

ANDI, Yogyakarta, 2006.

Sugiyono, “Statistika Untuk Penelitian”, Alfabeta, Bandung, 2005.

Umar, Husein, “Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis” Edisi Kedua, Penerbit

PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008.

Yusup, Al, Haryono, ”Auditing (Pengauditan)”, Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2001

Zulaikha, “Pengaruh Interaksi Gender, Kompleksitas Tugas dan Pengalaman

Auditor Terhadap Audit Judgment”, Simposium Nasional Akuntansi 9

Padang (23-26 Agustus), 2006.

Page 104: ANALISIS PENGARUH AUDITOR JUDGMENT - …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8302/1/Rudi... · melaksanakan tugas audit serta menetapkan judgment yang akan diberikannya