analisis penerapan laporan keuangan berdasarkan …

14
Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntasi Vol 12 (2) 139 - 152 Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntasi Laman Jurnal: jurnal.gentiaras.ac.id/index.php/Gema/index ISSN : 2086-9592 (p) , 2721-5490 (e) ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK EMKM PADA KIOS GAPOKTAN MARGO MAKMUR DI JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN Elisabet Melita Sundari 1* , Agnes Susana Merry P. 2 1, 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras, Lampung *email: [email protected] A R T I C L E I N F O A B S T R A C T Artikel History: Received:July 15, 2020 Revised: August 18, 2020 Published: August 19, 2020 Gapoktan Kios Margo Makmur, Kec, Jati Agung, South Lampung is a business entity in the form of MSME. So that standardization is needed in carrying out financial records. SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah) is very much needed in regulating the application of financial statements. The variables needed in this study are: Gapoktan Kios financial statements. The aim is to determine the implementation of financial statements based on SAK EMKM on Gapoktan Margo Makmur Kios, Kec, Jati Agung, South Lampung. This type of research is qualitative with a descriptive approach. Data sources are primary and secondary data. Data collection techniques are carried out through interviews, observation and documentation studies. Data analysis with the following stages: data reduction, data display, and drawing conclusions. The results of the study are the records in Margo Makmur Gapoktan Kios are not in accordance with SAK EMKM. This is due to the understanding of the importance of imperfect financial statements held by Gapoktan Kios Owners. Where there are accounts such as expenses, depreciation of fixed assets, capital, receivables and income that have not been explained and recorded in the financial statements. Keywords: Financial statements, SAK EMKM I N F O A R T I K E L Riwayat Artikel: Diterima: 15 Juli 2020 Direvisi: 18 Agustus 2020 Dipublikasikan: 19 Agustus 2020 Kios Gapoktan Margo Makmur, Kec, Jati Agung, Lampung Selatan merupakan Badan usaha berbentuk UMKM. Sehingga diperlukan adanya standarisasi dalam melakukan pencatatan keuangannya. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) sangat diperlukan dalam mengatur penerapan laporan keuangan. Variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: laporan keuangan Kios Gapoktan. Tujuannya untuk mengetahui penerapan Laporan kuangan berdasarkan SAK EMKM pada Kios Gapoktan Margo Makmur, Kec, Jati Agung, Lampung Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data yaitu data primer dan sekunder. Teknik pemgumpulan data yang dilakukan melalui metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis data dengan tahapan sebagai berikut: reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah pencatatan yang ada pada Kios Gapoktan Margo Makmur belum sesuai dengan SAK EMKM. Hal ini disebabkan karena pemahaman pentingnya laporan keuangan belum sempurna yang dimiliki oleh Owner Kios Gapoktan. Dimana terdapat akun-akun seperti beban-beban, penyusutan aset tetap, modal, piutang dan pendapatan yang belum dijelaskan dan dicatat dalam laporan keuangan. Kata kunci: Laporan keuangan, SAK EMKM

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntasi Vol 12 (2) 139 - 152

Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntasi

Laman Jurnal: jurnal.gentiaras.ac.id/index.php/Gema/index ISSN : 2086-9592 (p) , 2721-5490 (e)

ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAK EMKM PADA

KIOS GAPOKTAN MARGO MAKMUR DI JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN

Elisabet Melita Sundari1*, Agnes Susana Merry P.2 1, 2. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras, Lampung

*email: [email protected]

A R T I C L E I N F O A B S T R A C T

Artikel History:

Received:July 15, 2020

Revised: August 18, 2020

Published: August 19, 2020

Gapoktan Kios Margo Makmur, Kec, Jati Agung, South Lampung is a business

entity in the form of MSME. So that standardization is needed in carrying out

financial records. SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro

Kecil Menengah) is very much needed in regulating the application of financial

statements. The variables needed in this study are: Gapoktan Kios financial

statements. The aim is to determine the implementation of financial statements

based on SAK EMKM on Gapoktan Margo Makmur Kios, Kec, Jati Agung,

South Lampung. This type of research is qualitative with a descriptive approach.

Data sources are primary and secondary data. Data collection techniques are

carried out through interviews, observation and documentation studies. Data

analysis with the following stages: data reduction, data display, and drawing

conclusions. The results of the study are the records in Margo Makmur Gapoktan

Kios are not in accordance with SAK EMKM. This is due to the understanding

of the importance of imperfect financial statements held by Gapoktan Kios

Owners. Where there are accounts such as expenses, depreciation of fixed assets,

capital, receivables and income that have not been explained and recorded in the

financial statements.

Keywords:

Financial statements, SAK

EMKM

I N F O A R T I K E L

Riwayat Artikel:

Diterima: 15 Juli 2020

Direvisi: 18 Agustus 2020

Dipublikasikan: 19 Agustus 2020

Kios Gapoktan Margo Makmur, Kec, Jati Agung, Lampung Selatan merupakan

Badan usaha berbentuk UMKM. Sehingga diperlukan adanya standarisasi dalam

melakukan pencatatan keuangannya. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro

Kecil Menengah (SAK EMKM) sangat diperlukan dalam mengatur penerapan

laporan keuangan. Variabel yang diperlukan dalam penelitian ini adalah: laporan

keuangan Kios Gapoktan. Tujuannya untuk mengetahui penerapan Laporan

kuangan berdasarkan SAK EMKM pada Kios Gapoktan Margo Makmur, Kec,

Jati Agung, Lampung Selatan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan

pendekatan deskriptif. Sumber data yaitu data primer dan sekunder. Teknik

pemgumpulan data yang dilakukan melalui metode wawancara, observasi, dan

studi dokumentasi. Analisis data dengan tahapan sebagai berikut: reduksi data,

display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian adalah pencatatan yang

ada pada Kios Gapoktan Margo Makmur belum sesuai dengan SAK EMKM. Hal

ini disebabkan karena pemahaman pentingnya laporan keuangan belum

sempurna yang dimiliki oleh Owner Kios Gapoktan. Dimana terdapat akun-akun

seperti beban-beban, penyusutan aset tetap, modal, piutang dan pendapatan yang

belum dijelaskan dan dicatat dalam laporan keuangan.

Kata kunci:

Laporan keuangan, SAK EMKM

Page 2: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 140

PENDAHULUAN

UMKM memegang peran penting dalam pembangunan perekonomian nasional terutama dalam

penciptaan usaha dan lapangan kerja. Menurut Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, dalam buku Sujarweni (2019),UMKM didefinisikan sebagai

berikut:

a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/ atau badan usaha perorangan

yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Dapat

dikatakan usaha mikro apabila memenuhi kriteria yang dilihat dari besaran aset dan omzet dalam

satu periode.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh

orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, ataupun menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dengan Usaha Kecil maupun Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil

penjualan tahunan sebagai mana diatur dalam Undang-Undang ini.

Sedangkan, UMKM yang diambil dari buku karya M. Azrul Tanjung (2017), kriteria

UMKM berdasarkan aset dan omzet adalah sebagai berikut: pada usaha jenis mikro, aset yang

dimiliki adalah tidak lebih dari Rp50.000.000,- dan mendapatkan omzet tahunan tidak lebih dari

Rp300.000.000,-; pada Usaha Kecil, jumlah aset yang dimiliki secara keseluruhan antara

Rp50.000.000,- hingga Rp500.000.000,- dan mendapatkan omzet tahunan sekitar Rp300.000.000,-

hingga Rp2.500.000.000,-; dan pada Usaha Menengah jumlah aset yang dimiliki keseluruhan antara

Rp500.000.000,- hingga Rp1.000.000.000,- dan mendapatkan omzet tahunan antara

Rp2.500.000.000,- hingga Rp50.000.000.000,-. Kios Gapoktan Margo Makmur merupakan salah

satu UMKM yang bergerak di bidang pendistribusian Pupuk bersubsidi di desa Margo Agung

Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Pupuk bersubsidi dari pemerintah akan

disalurkan ke petani melalui gabungan-gabungan kelompok tani yang ada pada Kios Gapoktan.

Kios Gapoktan Margo Makmur ini berdiri sejak tahun 2008. Dengan jumlah anggota keseluruhan

sebanyak 789 anggota yang tergabung dalam 20 kelompok tani. Laporan keuangan pada Kios

Gapoktan Margo Makmur terdiri dari laporan penjualan, laporan pembelian, dan laporan

persediaan. Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting

Page 3: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 141

bagi para pemakai laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Urutan dalam

pelaporan keuangan yang disajikan dapat berupa laporan laba rugi (Income Statements), laporan

ekuitas pemilik (Statement Of Owner’s Equit ), Neraca (Balance sheet ), dan laporan arus kas

(Statement Of Cash Flows) (Hery, 2015).

Pada tanggal 1 Januari 2018 Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan Standar Akuntansi

Keuangan untuk Entitas yang tidak mempunyai tenaga akuntan seperti pada UMKM yaitu Standar

Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) yang dirancang secara khusus

untuk para wirausahawan sebagai patokan pembuatan laporan keuangan pada UMKM. SAK

EMKM jauh lebih sederhana dibandingkan dengan SAK ETAP atau Standar pelaporan keuangan

lainnya, SAK EMKM terdiri dari tiga komponen yaitu laporan posisi keuangan, laporan laba rugi,

dan catatan atas laporan keuangan.

Perlakuan akun-akun dalam akuntansi telah informasikan secara detail pada buku SAK

EMKM, (2016), yaitu aset dan liabilitas keuangan, persediaan, aset tetap, ekuitas, pendapatan dan

beban, dan ajak penghasilan. Perihal penting dalam aset dan liabilitas berupa pengakuan dan

pengukuran, entitas mengakui aset dan liabilitas keuangan hanya ketika entitas menjadi salah satu

pihak dalam ketentuan kontraktual aset dan liabilitas keuangan tersebut, hal tersebut berarti hanya

aset yang sah menjadi milik Entitas yang diakui. Aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur

sebesar biaya perolehan saat transaksi. Selain berupa pengakuan dan pengukuran, perlu

diperhatikan pelaporan, entitas mengukur aset dan liabilitas keuangannya pada akhir periode

pelaporan yaitu dengan: harga transaksi dan dikurangkan dengan seluruh pembayaran pokok dan

seluruh pembayaran atau penerimaan bunga sampai dengan tanggal yang telah disepakati, dan yang

terakhir berupa penyajian, aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah neto

disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, entitas: memiliki hak yang dapat

dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan

memiliki intensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset tersebut dan

menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Dengan adanya SAK EMKM, diharapkan badan usaha dapat menyajikan laporan keuangan

yang sesuai standar tersebut. Dalam jurnal penelitian Solihin, Indrawaty, & Esterlin, (2018) dengan

judul “Implementasi Sak Emkm (Entitas Mikro Kecil Dan Menengah) Pada Umkm Borneo Food

Truck Samarinda Community”. Menyimpulkan bahwa, berdasarkan observasi terhadap 33 UMKM

“Borneo Food Truck Samarinda Community” terdapat 10 UMKM yang membuat jurnal, data

persediaan, data penjualan, dan menyusun laporan keuangan dan terdapat 23 UMKM yang tidak

melakukan pencatatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Penerapan Laporan

Page 4: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 142

Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK

EMKM) Pada Kios Gapoktan Margo Makmur di Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian yang

digunakan adalah jenis pendekatan deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Kios Gapoktan Margo

Makmur yang beralamatkan di Jl. Merapi Desa Margo Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten

Lampung Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Maret 2020 sampai Juni 2020.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data internal yaitu data yang didapatkan

langsung dari tempat Penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data

melalui angket, wawancara, pengamatan/observasi, tes, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini,

peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian dengan melakukan wawancara untuk memperoleh

data yang dibutuhkan dan melakukan observasi langsung pada tempat penelitian untuk melihat

langsung aktivitas dan keadaan secara langsung. Instrumen kedua dalam penelitian jenis wawancara

adalah pedoman wawancara atau interview guide. Pada penelitian ini, menggunakan teknik

wawancara bebas atau tidak terstruktur dengan mengambil data yang digunakan untuk melengkapi

data yang diperoleh dari pengumpulan data hasil dokumentasi.

Page 5: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 143

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data model interaktif menurut Miles & Huberman dalam buku Herdiansyah

(2010: 164) terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan. Masing-masing tahapannya yaitu:

pengumpulan data, reduksi data, display data dan kesimpulan/verifikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyusunan Laporan Pembukuan Sesuai SAK EMKM

Fungsi dari Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM)

adalah untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan keuangan pelaku entitas mikro, kecil dan

menengah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 (UU 20/2008) adalah Undang-undang yang

relevan untuk dijadikan acuan tentang definisi, kriteria, dan klasifikasi UMKM.

a) Laporan Posisi Keuangan

Tabel 1. Kerangka Laporan Posisi Keuangan berdasarkan SAK EMKM

ENTITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 20X8

ASET

CATATAN 20X8 20X7

Kas dan setara kas

3 xxx Xxx

Kas

4 xxx Xxx

Giro

5 xxx Xxx

Deposito

Jumlah kas dan setara kas

xxx Xxx

Piutang usaha

6 xxx Xxx

Persediaan

xxx Xxx

Beban dibayar dimuka

7 xxx Xxx

Aset Tetap

xxx Xxx

Akumulasi penyusutan

(xxx) (xxx) JUMLAH ASET

xxx Xxx

LIABILITAS

Utang usaha

xxx Xxx

Utang Bank

8 xxx xxx

JUMLAH LIABILITAS

xxx Xxx

EKUITAS

Modal

xxx Xxx

Saldo Laba ( defisit )

9 xxx xxx

JUMLAH EKUITAS

xxx Xxx

JUMLAH LIABILITAS & EKUITAS xxx Xxx

Sumber: SAK EMKM, 2016.

Pada tabel 1 dijelaskan bahwa laporan posisi keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM

terdiri dari aset, liabilitas, dan ekuitas. Dalam buku SAK EMKM (2016), Klasifikasi untuk

Page 6: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 144

kategori aset, yang terdiri dari aset lancar dan lancar, liabilitas yang terdiri dari liabilitas jangka

panjang dan liabilitas jangka pendek, serta ekuitas.

b) Laporan Laba Rugi Tabel 2. Kerangka Laporan Laba Rugi Berdasarkan SAK EMKM

ENTITAS

LAPORAN LABA RUGI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X8

PENDAPATAN

CATATAN 20X8 20X7

Pendapatan Usaha

10 xxx xxx Pendapatan lain-lain

xxx xxx

JUMLAH ASET

xxx xxx

BEBAN

Beban usaha

xxx xxx

Beban Lain-lain

11 xxx xxx

JUMLAH BEBAN

xxx xxx

LABA RUGI SEBELUM

PAJAK PENGHASILAN

xxx xxx

Beban pajak penghasilan

12 xxx xxx

LABA RUGI SETELAH

PAJAK PENGHASILAN xxx xxx

Sumber: SAK EMKM, 2016

Pada tabel 2 dijelaskan bahwa laporan laba rugi menurut SAK EMKM terdiri dari

pendapatan dan beban. Pendapatan yang timbul dalam laporan laba rugi terdiri dari setiap

penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang normal, yang biasa juga

disebut penjualan, imbalan, bunga, deviden, royalti, dan sewa (SAK EMKM, 2016:4).

c) Catatan Atas Laporan Laporan Keuangan

Tabel 3. Kerangka Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut SAK EMKM

ENTITAS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 20X8

1

UMUM

Entitas didirikan di (lokasi) berdasarkan akta nomor xx tanggal xxx yang dibuat dihadapan

Notaris, S.H., notaris di xxx dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM No.

xx xxx tanggal xxx. Entitas bergerak dalam bidang usaha manufaktur. Entitas ini telah

memenuhi kriteria menjadi entitas mikro, kecil, dan menengah sesuai UU Nomor 20 Tahun

2008. Entitas berdomisili di jalan xxx, xxx

2

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan Keuangan telah disusun sesuai dengan Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan

Menengah.

b. Dasar Penyusunan

Dasar Penyusunan untuk membuat Laporan Keuangan adalah biaya historis dengan

menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk menyusun

laporan keuangan adalah Rupiah.

c. Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan.

d. Persediaan

Biaya dalam persediaan bahan baku termasuk biaya pembelian dan biaya angkut pembelian.

Biaya konversi termasuk biaya tenaga kerja langsung dan overhead. Biaya Overhead tetap

dialokasikan ke biaya konversi berdasarkan kapasitas produksi wajar. Overhead variabel

dialokasikan pada setiap unit produksi berdasarkan penggunaan aktual fasilitas produksi.

entitas menggunakan rumus biaya persediaan rata-rata.

Page 7: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 145

e. Aset Tetap

Pencatatan aset tetap dihitung sebesar biaya perolehannya jika aset tersebut dimiliki secara

hukum dan sah oleh entitas. Perhitungan penyusutan Aset tetap menggunakan metode garis

lurus tanpa nilai residu.

Sumber: SAK EMKM, 2016

Tabel 4. Kerangka Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut SAK EMKM ENTITAS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 20X8

f. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dalam penjualan akan diakui pada saat tagihan diterbitkan atau pengiriman dilakukan

dan telah diterima kepada pelanggan. Beban diakui saat terjadi.

g. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan dihitung dengan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

20X8 20X7

3 KAS

Kas Kecil – Rupiah

xxx xxx

4 GIRO

PT Bank xxx – Rupiah

xxx xxx

5 DEPOSITO

PT Bank xxx – Rupiah

xxx xxx

Suku bunga – Rupiah

xx% xx%

6 PIUTANG USAHA

Toko A

xxx Xxx

Toko B

xxx Xxx

Jumlah

xxx Xxx

7 BEBAN DIBAYAR DI MUKA

Sewa

xxx Xxx

Asuransi

xxx Xxx

Lisensi dan Perizinan

xxx Xxx Jumlah xxx Xxx

Sumber: SAK EMKM, 2016

Tabel 5. Kerangka Catatan Atas Laporan Keuangan Menurut SAK EMKM ENTITAS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 20X8

8 UTANG BANK

Pada Tanggal xx bulan xx tahun xxxx, Entitas memperoleh pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) yang

diperoleh dari PT Bank xxx dengan maksimum kredit Rp.xxx, suku bunga efektif xx% per tahun dengan

jatuh tempo berakhir tanggal xx bulan xx tahun xxxx. Pinjaman dijamin dengan persediaan dan xxx milik

entitas.

9 SALDO LABA

Saldo Laba yang terhitung merupakan jumlah akumulasi selisih penghasilan dan beban, yang telah

dikurangkan dengan distribusi kepada pemilik.

10 PENDAPATAN PENJUALAN

20X8 20X7

Penjualan

xxx xxx

Retur Penjualan

xxx xxx

JUMLAH

xxx xxx

11 BEBAN LAIN- LAIN

Bunga Pinjaman

xxx xxx

Lain- lain

xxx xxx

JUMLAH

xxx xxx

12 BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Pajak penghasilan xxx xxx

Sumber: SAK EMKM, 2016

Dari hasil perbandingan diatas diketahui bahwa Kios Gapoktan Margo Makmur dalam

membuat laporan keuangannya belum sesuai dengan SAK EMKM yang sudah ditetapkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia. Terlihat dari belum terpenuhinya syarat pengakuan, pengukuran,

Page 8: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 146

penyajian, dan pelaporan keuangan yang dibuat oleh Entitas tersebut. Sehingga belum adanya

pemisahan antara pendapatan dan beban dalam laporan pembukuannya. Pendapatan yang tercatat

hanya terdiri dari laporan penjualan, dan pencatatan beban belum ada. Sedangkan dalam SAK

EMKM menjelaskan bahwa ada tiga komponen penting dalam pembuatan laporan keuangan

yaitu lapoan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Dalam

laporan posisi keuangan terdapat pemisahan antara aset tetap dan aset lancar, liabilitas, dan

ekuitas. Dalam laporan laba rugi terdapat pemisahan antara pendapatan dan beban. Dalam

penyajian laporan yang dibuat oleh Kios Gapoktan Margo Makmur tidak menunjukan hasil yang

akurat, karena pemilik tidak memisahkan antara aset pribadi dan usaha, begitu pula dengan kas

yang masih tercampur. Hal ini disebabkan karena pemilik tidak hanya menjalankan operasional

usaha tetapi juga merangkap bagian administrasi dan pembukuan.

A. Penerapan SAK EMKM dalam Penyajian Laporan Keuangan Kios Gapoktan Margo

Makmur.

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) telah disahkan

oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia pada tanggal 24 Okober 2016

dan efektif pertanggal 1 Januari 2018, mensyaratkan laporan keuangan yang disajikan Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM) terdiri dari:

1. Laporan Posisi Keuangan/ Neraca

Berikut ini adalah bentuk laporan neraca hasil perhitungan transaksi yang terjadi di bulan

Desember 2019:

Tabel 6. Laporan Neraca Kios Gapoktan Margo Makmur KIOS GAPOKTAN MARGO MAKMUR

NERACA

31 DESEMBER 2019

Aset

Aset Lancar:

Kas

Rp 140,004,560

Piutang

Rp 200,000,000

Persediaan

Rp - +

Jumlah Aset Lancar

Rp 340,004,560

Aset Tetap:

Gedung

Rp 50,000,000

Akumulasi Penyusutan

Gedung Rp 4,072,000 +

Jumlah Aset Tetap

Rp 45,928,000 +

Jumlah Aset

Rp 385,932,560

Liabilitas

Ekuitas

Modal

Rp 384,447,900

Saldo Laba

Rp 1,484,660+

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Rp 385,932,560

Sumber: Data Diolah,2020.

Page 9: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 147

Tabel 6 di peroleh dari hasil perhitungan transaksi yang terjadi di bulan Desember 2019

dengan rincian akun sebagai berikut:

a) Aset

Aset adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau

dikendalikan oleh entitas, sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu. Aset

terdiri dari aset lancar dan aset tetap. Aset lancar terdiri dari:

1) Kas dan setara kas. kas adalah aktiva lancar yang dapat digunakan untuk pembayaran

dan dapat diuangkan. Kas yang terdapat di Kios Gapoktan Margo Makmur adalah

berkisar senilai Rp50.000.000,-. Aset tersebut berupa uang yang digunakan untuk

operasional dan pembelian barang dagang untuk kelangsungan usaha. Kemudian

transaksi yang terjadi di bulan Desember 2019 menunjukkan kas berubah menjadi

Rp140.004.560,- atas pembayaran dan penjualan yang terjadi selama satu bulan.

2) Piutang Usaha, adalah aset berupa penjualan yang masih terutang yang belum

dibayarkan oleh pembeli. Piutang usaha berkisar Rp200.000.000,- dari penjualan

yang masih terutang pada bulan-bulan sebelumnya. Kemudian di bulan Desember

2019 dalam catatan transaksi tidak terjadi pembayaran ataupun penambahan piutang,

semua penjualan terjadi secara tunai.

3) Persediaan, adalah aktiva milik perusahaan dengan maksud untuk dijual kembali.

Persediaan sebesar Rp86.590.900,- kemudian melakukan pembelian sebesar

Rp138.,545.440,-. Dan pada bulan Desember 2019 persediaan habis terjual. Maka di

akhir periode sisa persediaan adalah Rp0,-

4) Gedung, pada Kios Gapoktan Margo Makmur, Gedung dinilai sebesar

Rp50.000.000,- yang dibuat pada tahun saat berdirinya tempat usaha tersebut yaitu

tahun 2008.

5) Akumulasi penyusutan gedung, adalah jumlah keseluruhan penyusutan aset tetap

yang dihitung dengan metode jumlah angka tahun dengan Rumus:

Keterangan:

n = umur ekonomis

Pada Kios Pupuk Margo Makmur, perhitungan penyusutan gedungnya adalah:

Nilai Perolehan : Rp50.000.000,-

Nilai Residu : Rp 5.000.000,-

Umur Ekonomis : 20 Tahun

Jumlah Angka Tahun = 210

Page 10: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 148

Dikarenakan melihat keadaan gedung masih tergolong baik dan terjadi beberapakali

pembenahan, maka penysustan gedung yang dihitung adalah mulai dari tahun 2018.

Maka dihitung penyusutan tahun 2018 adalah:

Angka tahun = 10

Sisa = 10

= x Rp45.000.000,- = Rp2.143.000,-

Dan penyusutan untuk tahun transaksi yang di hitung yaitu 2019 adalah:

Angka tahun = 11

Sisa = 9

= x Rp45.000.000,- = Rp1.929.000,-

Dengan demikian total akumulasi penyusutan gedung adalah =

Rp2.143.000,- + Rp1.929.000,- = Rp4.342.000,-

b) Liabilitas

Liabilitas adalah utang perusahaan yang wajib dibayar kepada pihak lain yang memberi

pinjaman dalam waktu tertentu. Kios Gapoktan Margo Makmur tidak memiliki hutang

kepada pihak manapun.

c) Ekuitas

Ekuitas adalah hak milik aktiva usaha yang dikurangi dengan kewajiban. Ekuitas terdiri

dari Modal usaha dan saldo laba.

1) Modal usaha,Modal usaha yang ada pada Kios Gapoktan Margo Makmur adalah

seluruh aset yang dimiliki. Senilai Rp384.447.900,-

2) Saldo Laba,Saldo laba adalah jumlah pendapatan dikurangi beban yang terjadi dalam

satu periode usaha, disebut juga laba bersih. Pada Kios Gapoktan Margo Makmur,

saldo laba sebesar Rp1.484.660,- Jumlah tersebut diperoleh dari pendapatan senilai

Rp8.863.660,- dikurangi beban sejumlah Rp7.379.000,-.

2. Laporan Laba Rugi

Berikut ini adalah laporan laba rugi bila diterapkan pada Kios Gapoktan Margo Makmur:

Tabel 7. Laporan Laba Rugi Kios Gapoktan Margo Makmur KIOS GAPOKTAN MARGO MAKMUR

LAPORAN LABA/RUGI

31 DESEMBER 2019

Pendapatan:

Penjualan

Rp 234,000,000

Harga Pokok Penjualan :

Persediaan Awal Rp 86,590,900

Pembelian Rp138,545,440+

Barang tersedia untuk dijual

Rp225,136,340

Persediaan akhir

Rp - +

PP

Rp 225,136,340 -

Laba Kotor

Rp 8,863,660

Beban Usaha :

Beban Gaji Kuli Rp 1,600,000

Page 11: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 149

Beban Gaji Karyawan Rp 2,200,000

Beban Listrik, Air, Telepon Rp 50,000

Beban Transportasi Rp 1,600,000

Beban Penyusutan Gedung Rp 1,929,000 +

Total Beban

Rp 7,379,000 -

Laba Bersih Sebelum Pajak

Rp 1,484,660

Beban Pajak Penghasilan 0,5 %

Rp 7,423

Laba Besih Setelah Pajak Penghasilan Rp 1,477,237

Sumber: Data Diolah, 2020.

Tabel 7 adalah hasil dari perhitungan transaksi yang terjadi di bulan Desember 2019 dengan

rincian akun sebagai berikut:

1) Pendapatan, adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya yang akan

dikurangkan dengan harga pokok penjualan untuk menjadi laba kotor. Harga pokok

penjualan adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan barang yang dijual atau

harga perolehan dari barang yang dijual.

Pada Kios Gapoktan Margo Makmur ini, Pendapatan yang diterima yaitu Rp234.000.000,-

dengan harga pokok penjualan sebesar Rp225.136.340,-. Dengan demikian laba kotor yang

dihasilkan yaitu sebesar Rp8.863.660,-

2) Beban, adalah biaya yang dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan satu periode.

Beban yang dihasilkan pada Kios Gapoktan Margo Makmur adalah:

a) Beban Gaji Kuli, beban Gaji Kuli dalam satu peride penjualan bulan Desember 2019

adalah Rp1.600.000,-. Jumlah ini dihasilkan dari perhitungan jumlah barang yang di

angkut di kali Rp. 1000 per karung.

b) Beban Gaji Karyawan, beban Gaji Karyawan adalah senilai Rp2.200.000,- per bulan.

c) Beban Transportasi, beban transportasi disamakan dengan beban pembayaran untuk kuli

yaitu Rp1.600.000,-.

d) Beban Listrik, Air dan telepon, beban Listrik, Air dan telepon tidak diketahui pasti

jumlahnya karna bercampur dengan rumah pribadi, diperkirakan jumlahnya senilai

Rp50.000,-

e) Beban Penyusutan Gedung, beban Penyusutan Gedung yang terjadi di tahun 2019 adalah

Rp1.929.000,-

3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan memuat suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan SAK EMKM, ikhtisar kebijakan akuntansi, dan informasi tambahan

dan rincian pos tertentu yang menjelaskan transaksi penting dan material sehingga bermanfaat

bagi pengguna untuk memahami laporan keuangan. Pada Kios Gapoktan Margo Makmur

belum melakukan pencatatan dan penyusunan catatan atas laporan keuangan. Laporan

keuangan yang dibuat belum menunjukkan kriteria yang dimuat pada catatan atas laporan

Page 12: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 150

keuangan. Akan tetapi setelah melakukan perhitungan transaksi dan melakukan pembukuan

pada transaksi yang terjadi di bulan Desember 2019. Hal ini menghasilkan laporan keuangan

yang sesuai dengan SAK EMKM yaitu, Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan

Catatan Atas Laporan Keuangan. Berikut ini adalah gambaran mengenai catatan atas laporan

keuangan apabila diterapkan pada Kios Gapoktan Margo Makmur:

Tabel 8. Catatan Atas Laporan Keuangan Kios Gapoktan Margo Makmur

KIOS GAPOKTAN MARGO MAKMUR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2019

1

UMUM

Entitas berdiri pada tanggal 09 Januari 2008 yang terbentuk berdasarkan hasil musyawarah

dan mufakat di desa Marga Agung yang diberi nama Gapoktan Margo Makmur. Entitas

bergerak dalam bidang usaha dagang. Entitas memenuhi kriteria sebagai entitas mikro,

kecil, dan menengah sesuai UU Nomor 20 Tahun 2008. Entitas berdomisili di Jl. Merapi

Desa Margo Agung Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan

2

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan Keuangan yang disusun telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Mikro, Kecil, dan Menengah.

b. Dasar Penyusunan

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan adalah biaya historis dan menggunakan asumsi

dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan

adalah Rupiah.

c. Piutang Usaha

Piutang usaha disajikan dalam laporan pembukuan.

d.

Persediaan

Persediaan dihitung berdasarkan stok yang tersedia di gudang.

e.

Aset Tetap

Aset tetap dalam laporan pembukuan telah dicatat. Kios Gapoktan Margo Makmur

mengakui aset tetap sebesar harga perolehannya. Penyusutan aset tetap dihitung dengan

metode jumlah angka tahun.

Sumber: Data Diolah, 2020.

Tabel 9. Catatan Atas Laporan Keuangan Kios Gapoktan Margo Makmur

KIOS GAPOKTAN MARGO MAKMUR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2019

f. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan penjualan diakui ketika tagihan diterbitkan atau pengiriman dilakukan kepala pelanggan.

Beban dihitung.

g. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.

2019

3 KAS

Kas Rupiah

Rp 140,004,560

4 GIRO

Kios Gapoktan Margo Makmur tidak memiliki Giro

5 DEPOSITO

Page 13: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 151

Kios Gapoktan Margo Makmur tidak memiliki deposito

6 PIUTANG USAHA

Piutang Usaha tidak tercatat, namun dapat diperkirakan Rp 200,000,000

7 BEBAN DIBAYAR DI MUKA

Kios Gapoktan Margo Makmur tidak menghitung beban yang dibayar dimuka Sumber: Data Diolah, 2020.

Tabel 10. Catatan Atas Laporan Keuangan Kios Gapoktan Margo Makmur

KIOS GAPOKTAN MARGO MAKMUR

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2019

8 UTANG BANK

Kios Gapoktan Margo Makmur tidak memiliki hutang dengan pihak manapun.

9 SALDO LABA

Saldo Laba merupakan akumulasi selisih penghasilan dan beban, setelah dikurangkan dengan

distribusi kepada pemilik.

10 PENDAPATAN PENJUALAN 2019

Penjualan

Rp 234,000,000

Retur Penjualan

JUMLAH

Rp 234,000,000

11 BEBAN LAIN- LAIN

Beban Gaji Kuli Rp 1,600,000

Beban Gaji Karyawan Rp 2,200,000

Beban Listrik, Air, Telepon Rp 50,000

Beban Transportasi Rp 1,600,000

Beban Penyusutan Gedung Rp 1,929,000

JUMLAH

Rp 7,379,000

12 BEBAN PAJAK PENGHASILAN

Pajak penghasilan 0,5 % Rp 7,423

Sumber: Data Diolah, 2020.

Setelah melakukan analisis dengan membandingkan catatan yang ada di Kios Gapoktan Margo

Makmur dengan SAK EMKM, maka hipotesis Ho diterima dikarenakan catatan yang dibuat belum

sesuai dengan SAK EMKM, dan Ha ditolak. Selain itu, ditemukan beberapa kendala dalam

menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAK EMKM yaitu belum adanya sumber daya manusia

yang professional, terbatasnya waktu membuat laporan keuangan, dan belum adanya pemisahan

pekerjaan, saat ini masih dirangkap sebagai administrasi dan operasional kegiatan usaha Kios

tersebut. Dalam proses penyusunan laporan keuangan didapatkan akun-akun yang sebelumnya tidak

tercatat dalam laporan keuangan seperti beban-beban, penyusutan aset tetap, modal, piutang dan

pendapatan. Hasil Penelitian ini sejalan dengan jurnal penelitian Ningtyas, (2017) dengan Judul

penelitian yaitu “Penyusunan Laporan Keuangan UMKM Berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan Entitas Mikro, Kecil dan Menengah (SAK-EMKM) (Studi Kasus Di UMKM Bintang

Malam Pekalongan)”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa laporan keuangan UMKM Bintang

Malam yang disusun oleh peneliti berdasarkan SAK EMKM menyajikan Laporan Posisi Keuangan,

Laba Bersih, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Page 14: ANALISIS PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN …

Elisabet Melita Sundari, et.al / Jurnal Gentiaras Manajemen dan Akuntansi vol 12 (2) 139 – 152 152

KESIMPULAN

Kios Gapoktan Margo Makmur dalam mencatat dan menyusun laporan keuangan masih

sederhana sesuai dengan kebutuhan dan pemahaman pemilik Kios Gapoktan Margo Makmur

sehingga belum menerapkan SAK EMKM dengan baik, dikarenakan keterbatasan pemahaman akan

SAK EMKM tersebut. Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sebaiknya melakukan pencatatan yang lebih rinci sesuai dengan SAK EMKM, memperhatikan aset

serta beban-beban yang ada untuk pencatatan yang lebih baik dan menjaga kelangsungan usaha. dan

mempelajari serta mengikuti pelatihan-pelatihan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan

SAK EMKM

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, B. 2001. Metodolagi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodolagis Ke Arah Ragam

Varian Kontemporer.Jakarta. Raja Grafindo Persada

Creswell, J.W.2008. Educational Research, Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative

and Qualitative Research. 3rd ed. New Jersey: Pearson.

Herdiansyah, H. 2010. Metodologi Peneleitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta. Salemba

Humanika.

Hery.2015. Pengantar Akuntansi Comperehensive Edition. Penerbit: Gramedia.. Jakarta. Hery.2016. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit: Gramedia. Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan

Menengah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

Miles, M.B., dan Huberman, A.M. 1994. Qualitative Data Analysis: A Sourcebook of New Metods,

2nd ed. California: Sage.

Moleong, Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya

Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi . Bandung PT. Remaja

Rosadakarya

Nurlaila.2018. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah ( SAK

EMKM ) Pada Sukma Cipta Ceramic- Dinoyo Malang. Skripsi .Malang.

Pinky Ngato, Chiquitita. 2019. Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro

Kecil Menengah ( SAK EMKM ) Pada Laporan Keuangan Badan Usaha Milik Desa ( Bum

Desa ) Pelangi Atoga Timur. Skripsi.Manado

Polancic, Gregor. 2007. Empirical Research Method Poster

Rahadiansyah, Rifki. 2018. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil Menengah

( SAK EMKM) Pada UMKM Keripik Tempe Rohani Sanan Kota Malang. Skripsi. Malang

Tanjung, M. Azrul. 2017. Koperasi dan UMKM Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia.

Penerbit : Erlangga. Jakarta

Sugiyono. 2016. Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuatintatif, kualitatif dan R&D).

Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Penerbit: Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/)

Sujarweni. V.Wiratna. 2019. Akuntansi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Penerbit: PT.

Pustaka Baru. Yogyakarta.