analisis penerapan activity-based costing system … · analisis penerapan activity-based costing...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK
MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI
Studi Kasus di Perusahaan Data Integra Dinamika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fransiska Puji Astuti
NIM : 122114066
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK
MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI
Studi Kasus di Perusahaan Data Integra Dinamika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fransiska Puji Astuti
NIM : 122114066
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Perbuatanmu mungkin tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi tidak akan ada
kebahagiaan jika tanpa perbuatan
-WILLIAM JAMES-
Usaha akan membuahkan hasil setelah seseorang tidak menyerah
-Napoleon Hill-
“ Do the best, be the best, for the best”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Keluargaku Tercinta
Sahabat dan teman-temanku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Drs. J. Eka Priyatma. M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.
2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Dosen
Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Semua Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pengajaran
dan bimbingan bagi penulis dalam masa studi.
4. Antonius Anang Dwi Kuncoro selaku kepala Direksi Perusahaan Data Integra
Dinamika yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.
5. Segenap karyawan Perusahaan Data Integra Dinamika, khususnya Bapak A.Y
Reza Primahadi dan divisi programmer yang telah memberikan data yang
diperlukan oleh penulis dan pengetahuan baru dibidang perancangan alat
simulasi TNI AL.
6. Kedua orang tua ku Yacobus Sumiran dan Maria Sutini yang tidak pernah
berhenti memberikan doa dan dukungan kepada penulis.
7. Kedua kakak ku Lusia Puji Lestari dan Matius Pujan Toro yang selalu
memberikan doa dan semangat kepada penulis.
8. Sahabatku Maria Trifosa dan Lisa Ratna Sary yang selalu memberi dukungan
dan semangat kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................ xvi
ABSTRAK............................................................................................... xvii
ABSTRACT ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ................................................... 5
E. Sistematika Penulisan .............................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................. 9
A. Harga Pokok Produk ................................................ 9
B. Komponen Harga Pokok Produksi ........................... 10
1. Biaya Bahan Baku .............................................. 10
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung ............................ 11
3. Biaya Overhead Pabrik ....................................... 11
C. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi................ 15
1. Metode Harga Pokok Pesanan ............................ 15
2. Metode Harga Pokok Proses .............................. 19
D. Activity-Based Costing System ................................. 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
1. Pengertian Activity-Based Costing System ......... 21
2. Cost Driver (Pemicu Biaya) ............................... 22
3. Manfaat Activity-Based Costing System ............. 22
4. Kelebihan Activity-Based Costing System .......... 23
5. Keterbatasan Activity-Based Costing System ..... 24
6. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan
Activity-Based Costing System............................. 25
E. Penelitian Terdahulu ................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN ................................................ 33
A. Jenis Penelitian .......................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 33
C. Desain Penelitian ....................................................... 33
D. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 34
E. Data yang Diperlukan ................................................ 34
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 35
G. Teknik Analisis Data ................................................. 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................ 40
A. Sejarah Perusahaan .................................................... 40
B. Lokasi Perusahaan ..................................................... 41
C. Visi dan Misi Perusahaan Data Integra Dinamika .... 42
D. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra
Dinamika ................................................................... 42
E. Sistem Produksi dan Sistem Pemasaran Produk
Perusahaan Data Integra Dinamika ........................... 48
F. Personalia .................................................................. 55
G. Produk ....................................................................... 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................... 58
A. Deskripsi Data ............................................................ 58
B. Perhitungan Harga Pokok Produksi oleh
Perusahaan Data Integra Dinamika ............................ 58
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan
Menggunakan Activity-Based Costing System.......... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB VI PENUTUP......................................................................... 97
A. Kesimpulan ................................................................. 97
B. Keterbatasan Penelitian .............................................. 98
C. Saran ........................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 99
LAMPIRAN ......................................................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Data Akuntansi Pabrik (Contoh Kasus) ......................... 16
Tabel 2. Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas
Metode Tradisional (Contoh Kasus) ............................... 16
Tabel 3. Aktivitas Proses Produksi (Contoh Kasus) ...................... 17
Tabel 4. Kalkulasi Biaya Per Unit Model Tradisional
(Contoh Kasus) ................................................................ 17
Tabel 5. Tarif Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas
Metode ABC System (Contoh Kasus) ............................. 18
Tabel 6. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
Ke Produk Berdasar Aktivitas (Contoh Kasus) .............. 18
Tabel 7. Perhitungan Biaya Per Unit Berdasar Aktivitas
(Contoh Kasus) ............................................................... 19
Tabel 8. Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT,
Naval RPG, dan AOPR oleh Perusahaan ....................... 59
Tabel 9. Biaya Tenaga Kerja Langsung Alat Simulasi TTT,
Naval RPG, AOPR Perusahaan ....................................... 68
Tabel 10. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung pada Perusahaan
Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR...................... 70
Tabel 11. Penggunaan Biaya Bahan Penolong Alat Simulasi
TTT, Naval RPG, dan AOPR Perusahaan ......................... 72
Tabel 12. Biaya Pembuatan Buku Manual untuk Alat Simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR ........................................... 73
Tabel 13. Biaya Cetak Penjilidan Manual untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR ........................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Tabel 14. Biaya Packing dan Transportasi Console untuk
Alat Simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR................... 74
Tabel 15. Biaya Penerimaan Barang untuk Alat Simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 75
Tabel 16. Biaya Training Pengguna untuk Alat Simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 75
Tabel 17. Biaya Tas & Souvenir Training untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR ............................ 75
Tabel 18. Biaya Pembuatan Poster Akrilik untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR .......................... 76
Tabel 19. Biaya Pemasangan Poster Akrilik untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR .......................... 76
Tabel 20. Biaya Kursi Operator untuk Alat Simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 77
Tabel 21. Biaya Pemakaian Energi untuk Alat Simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 77
Tabel 22. Biaya Sewa Gedung Perusahaan untuk Alat
Simulasi TTT. Naval RPG dan AOPR ............................ 78
Tabel 23. Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk
Untuk Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR.......... 79
Tabel 24. Biaya Overhead Pabrik Perusahaan Data
Integra Dinamika tahun 2015 .......................................... 79
Tabel 25. Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan
Untuk Alat Simulasi TTT, Naval RPG,
dan AOPR tahun 2015 ..................................................... 80
Tabel 26. Biaya Pemakaian Bahan Baku pada Alat Simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR ........................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 27. Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR ............................ 81
Tabel 28. Daftar Aktivitas ............................................................... 82
Tabel 29. Penggolongan Biaya ke dalam Berbagai Aktivitas
Pada Perusahaan Data Integra Dinamika ........................ 82
Tabel 30. Penentuan Cost Driver .................................................... 85
Tabel 31. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool I ....................... 87
Tabel 32. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool II ....................... 87
Tabel 33. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool III ...................... 87
Tabel 34. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool IV ...................... 88
Tabel 35. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool V ....................... 88
Tabel 36. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool VI ...................... 88
Tabel 37. Rincian Cost Driver pada Perusahaan
Data Integra Dinamika ...................................................... 88
Tabel 38. Tarif BOP Per Kelompok Aktivitas .................................. 89
Tabel 39. Biaya Overhead yang Dibebankan Produk TTT
(Tactical Team Trainer) .................................................... 90
Tabel 40. Biaya Overhead yang Dibebankan Produk Naval
RPG (Role Playing Games) ............................................... 90
Tabel 41. Biaya Overhead yang Dibebankan Produk AOPR
(Amphibious Operation Plan Role) ................................... 90
Tabel 42. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan
Activity-Based Costing System pada Perusahaan
Data Integra Dinamika 2015 .............................................. 91
Tabel 43. Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja
Langsung Menurut Perusahaan dan ABC System .............. 91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 44. Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan dan
ABC System ....................................................................... 92
Tabel 45. Selisih Perhitungan Harga Pokok Produksi
Perusahaan dan Harga Pokok Produksi Berdasarkan
ABC System ........................................................................ 92
Tabel 46. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi ............. 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra
Dinamika .......................................................................... 43
Gambar 2. Sistem Produksi Perusahaan Data Integra
Dinamika .......................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRAK
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK
MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI
Studi Kasus di Perusahaan Data Integra Dinamika
Fransiska Puji Astuti
NIM: 122114066
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perhitungan harga
pokok produksi antara perhitungan perusahaan dengan perhitungan berdasarkan
activity-based costing system. Penelitian dilakukan di perusahaan Data Integra
Dinamika Surabaya.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan
yaitu teknik analisis data deskriptif komparatif yang membandingkan antara
metode perhitungan harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan dan
metode activity-based costing system.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan activity-based
costing system untuk produk TTT lebih kecil dibandingkan perhitungan
perusahaan, sedangkan perhitungan activity-based costing system untuk produk
Naval RPG dan AOPR lebih besar dibandingkan perhitungan perusahaan.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan biaya overhead pabrik.
Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Alat Simulasi TNI Angkatan Laut, Activity-
Based Costing System
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
ABSTRACT
ANALYZING THE IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED
COSTING SYSTEM FOR DETERMINING THE COST OF GOODS
MANUFACTURED
A case study on Data Integra Dinamika Company
Fransiska Puji Astuti
NIM: 122114066
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
The purpose of this research is to find the difference in calculating the cost
of goods manufactured between production company calculation and activity-
based costing system. The research performed at Data Integra Dinamika company
of Surabaya.
This research is a case study. Techniques to analyze the data was
descriptive comparative analysis that compared between the method of calculating
the calculated cost of good manufactured by the company and the method of
activity-based costing system.
Based on the results of the analysis showed that calculation of activity-
based costing system for TTT product was understate than the company’s
calculation, while the calculation of activity-based costing system for Naval RPG
product and AOPR product was overstate than the company’s calculation. The
difference caused by difference of factory overhead cost.
Keywords: Cost of Goods Manufactured, Simulation Instrument of TNI the Navy,
Activity-Based Costing System.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis saat ini memiliki kemajuan yang sangat
pesat bagi negara Indonesia. Hal ini menuntut industri dalam negeri untuk
dapat bersaing dengan industri lainnya. Selain itu tujuan utama perusahaan
berorientasi pada peningkatan laba perusahaan. Menurut (Carter, 2005: 4)
perencanaan laba (profit planning) adalah pengembangan dari suatu rencana
operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Laba penting dalam
perencanaan karena tujuan utama dari suatu rencana yaitu laba yang
memuaskan. Oleh karena itu, bisnis dalam negeri juga perlu memiliki
pondasi yang kuat dalam menjaga dan mengembangkan kelangsungan
perusahaan.
Dengan terjadinya perubahan dan perkembangan yang sangat pesat
dalam lingkungan manufaktur belakangan ini, akuntansi biaya sebagai
sistem informasi biaya ditantang untuk berkembang mengikuti lingkungan
manufaktur baru yang menghendaki kualitas produk yang lebih tinggi,
tingkat persediaan yang lebih rendah, otomatisasi, organisasi berdasarkan
kelompok produk (product line) dan penggunaan teknologi informasi yang
lebih efektif.
Perubahan dramatis yang terjadi atas operasi manufaktur dari banyak
perusahaan dalam dunia internasional sekarang ini adalah dalam upaya
menjadi produsen-produsen kelas dunia agar dapat bersaing dalam pasar
dunia (global market), dimana telah terjadi pergeseran dalam permintaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
konsumen yang menghendaki kualitas produk yang lebih tinggi,
kepercayaan yang lebih besar, penyerahan yang lebih cepat dan
keanekaragaman produk yang lebih banyak (Dunia dan Wasilah, 2012: 16).
Hal yang seperti itu menuntut perusahaan untuk dapat membuat suatu
keputusan mengenai harga jual yang tepat bagi produk yang mereka
produksi. Sehingga perusahaan dapat bersaing dengan industri lainnya dan
mendapatkan laba (profit) yang menjadi tujuan perusahaan. Dalam tahap
penentuan harga jual, perusahaan memiliki beberapa proses sebelum
terbentuknya harga jual produk. Perusahaan terlebih dahulu mengumpulkan
biaya-biaya yang digunakan dalam aktivitas produksi dan aktivitas lainnya.
Kemudian dari biaya-biaya tersebut perusahaan perlu menghitung harga
pokok produksi yang menjadi acuan dalam penentuan harga jual produk.
Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri
dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan
produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode
waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi
apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir (Bustami
dan Nurlela, 2007: 60).
Biaya yang menjadi dasar perhitungan harga pokok produksi yaitu
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat diperhitungkan dengan
benar dan dialokasikan secara langsung ke produk jadi, sedangkan biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
overhead pabrik pada produk yang dihasilkan perlu diperlakukan dengan
cermat karena biaya ini tidak bisa diidentifikasi secara langsung pada
produk sehingga memerlukan metode alokasi tertentu. Selama ini
perusahaan memperhitungkan harga pokok produksi dengan sistem
tradisional. Perhitungan harga pokok produksi dengan sistem tradisional ini
hanya menitikberatkan pada biaya yang terlibat pada proses produksi,
sedangkan biaya non-produksi diabaikan. Perusahaan dengan pencapaian
laba tinggi sudah dianggap berhasil dalam industri bisnis. Walaupun
demikian, perusahaan perlu memiliki informasi kos produk yang akurat dan
tepat.
Pada tahun 1990-an Consortium of Advanced Manufacturing-
International (CAM-I) mengembangkan akuntansi biaya baru yang dikenal
dengan nama activity-based costing (ABC). Pada tahap awal perkembangan,
activity-based costing (ABC) didesain untuk menghasilkan kos produk
secara akurat, yang digunakan untuk menggantikan full costing sebagai
metode penentuan kos produk. Activity-based costing (ABC) menggunakan
aktivitas sebagai basis penggolongan biaya untuk menghasilkan informasi
activity cost. Activity cost ini dimanfaatkan untuk menyediakan informasi
bagi personel dan memberdayakan personel dalam melaksanakan
pengurangan biaya melalui pengelolaan terhadap aktivitas. ABC
membebankan activity cost ini ke produk/jasa berdasarkan konsumsi
produk/jasa atas aktivitas, sehingga dapat menghasilkan informasi kos
produk yang akurat. ABC menggunakan aktivitas sebagai dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penggolongan biaya, oleh karena aktivitas terdapat di perusahaan
manufaktur, jasa, dagang, maka akuntansi biaya berbasis aktivitas ini dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang (Mulyadi,
2007:20).
Metode perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan
activity-based costing system merupakan metode perbaikan dari sistem
tradisional. Penggunaan activity-based costing system dapat memberikan
alokasi biaya overhead pabrik (BOP) yang lebih akurat dan relevan. Metode
ini menggunakan pengalokasian biaya dengan menggunakan pemicu biaya
(cost driver) sehingga dapat mengukur sumber daya yang digunakan oleh
produk perusahaan. Pemicu biaya dapat didefinisikan sebagai faktor-faktor
yang dapat menyebabkan perubahan dalam biaya dari suatu aktivitas.
Pemicu-pemicu biaya ini menggambarkan adanya penggunaan aktivitas oleh
produk. Sebagai contoh dari pemicu biaya adalah jumlah pemasangan
mesin, mengukur berapa banyak kegiatan pemasangan mesin yang
dilaksanakan (Dunia dan Wasilah, 2012: 17).
Perusahaan Data Integra Dinamika merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang penyediaan alat simulasi TNI Angkatan Laut. Perusahaan
ini melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk setiap jenis alat
simulasi yang diproduksi setiap tahunnya. Perusahaan memproduksi 2 atau
3 jenis alat simulasi per tahun. Pentingnya perhitungan harga pokok
produksi dalam penentuan harga jual produk membuat perusahaan perlu
menetapkan metode yang tepat. Penggunaan perhitungan harga pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
produksi dengan metode activity-based costing system, diupayakan dapat
membantu perusahaan Data Integra Dinamika untuk menetapkan harga
pokom produksi yang tepat. Sehingga dapat memberikan informasi yang
tepat untuk pengambilan keputusan manajemen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan maka
penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah ada perbedaan perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan
Data Integra Dinamika dengan perhitungan harga pokok produksi
menggunakan activity-based costing system?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
perbedaan perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan Data Integra
Dinamika dengan perhitungan harga pokok produksi menggunakan activity-
based costing system.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
membantu perusahaan Data Integra Dinamika dalam menentukan harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pokok produk yang lebih baik, dengan menggunakan activity-based
costing system.
2. Bagi Penulis
Penulis dapat menambah pengetahuan teoritis dan pengalaman
praktek dalam menganalisa masalah penentuan harga pokok produk
dengan menggunakan activity-based costing system dan penulis dapat
membandingkan antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan
keadaan perusahaan yang sesungguhnya, yaitu di perusahaan Data
Integra Dinamika.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan
yang berguna dan menjadi referensi tambahan yang nantinya akan
menjadi bahan pertimbangan yang berhubungan dengan penentuan harga
pokok produk dengan menggunakan metode activity-based costing
system.
E. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II Landasan Teori
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang akan digunakan
sebagai landasan atau dasar untuk mengolah data yang diperoleh
dari penelitian.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek dan obyek penelitian, data-data yang akan
diperlukan, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.
BAB IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi tentang sejarah perkembangan perusahaan, visi
dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, personalia
dan proses produksi di perusahaan Data Integra Dinamika.
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan data-data
yang telah diperoleh selama penelitian. Pada bab ini terdapat
deskripsi data, perhitungan harga pokok produksi yang
dilakukan oleh perusahaan, dan perhitungan harga pokok
produksi menggunakan activity-based costing system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB VI Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, keterbatasan
penelitian, saran bagi perusahaan dan peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Harga Pokok Produksi
Beberapa akademisi mendefinisikan harga pokok produksi yang
berbeda-beda. Menurut Raiborn dan Michael (2011: G-8), harga pokok
produksi (cost of goods manufactured) merupakan total biaya yang baik
diselesaikan dan ditransfer ke persediaan barang jadi selama periode.
Kemudian menurut Horngren, et all (2006: 472), harga pokok produksi (cost
of goods manufactured) merupakan biaya barang yang akan diselesaikan,
entah dimulai sebelum atau selama periode akuntansi berjalan. Adapun
menurut Bustami dan Nurlela (2007: 60), harga pokok produksi adalah
kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk
dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir.
Harga pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok
produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan
produk dalam proses awal dan akhir. Selain itu, menurut Derbeck (2008:
26), harga pokok produksi mencakup biaya manufaktur yang berhubungan
dengan barang yang akan selesai selama periode berlangsung.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas, dapat
disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi
yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik yang telah selesai diproses dalam suatu periode akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Informasi mengenai harga pokok produksi menjadi dasar bagi manajemen
untuk mengambil keputusan dalam menentukan harga jual produk yang
tepat.
B. Komponen Harga Pokok Produksi
Ada tiga komponen biaya produk sebagai pembentuk harga pokok
produksi, yaitu:
1. Biaya Bahan Baku
Pengertian biaya bahan baku menurut Dunia dan Wasilah (2009:
24) adalah biaya bahan baku (direct material cost) merupakan biaya
perolehan dari seluruh bahan langsung yang menjadi bagian yang integral
yang membentuk barang jadi (finished goods). Sedangkan, menurut
Mardiasmo (1994: 45), nilai uang bahan baku yang digunakan dalam
proses produksi disebut dengan biaya bahan baku.
Biaya bahan baku adalah biaya perolehan yang digunakan dalam
proses produksi dan dapat dikalkulasikan ke dalam biaya produksi.
Selain itu dibutuhkan juga bahan tidak langsung (indirect materials)
yaitu semua bahan yang tidak dapat diidentifikasikan dengan mudah dan
ekonomis terhadap produk yang selesai (finished product) atau biasanya
bukan merupakan biaya yang berarti dalam menghasilkan produk
tersebut. Bahan baku merupakan bahan yang dapat diidentifikasikan
secara langsung dengan produk yang dihasilkannya, nilainya relatif besar
dan umumnya sifat bahan baku masih melekat pada produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dihasilkan. Contoh dari biaya bahan baku pada perusahaan Data Integra
Dinamika adalah spare part yang berbentuk software dan hardware.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Dunia dan Wasilah
(2009: 226), biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang
dapat diidentifikasikan dengan suatu operasi atau proses tertentu yang
diperlukan untuk menyelesaikan produk-produk dari perusahaan.
Kemudian menurut Horngren, et all (2006: 43), biaya tenaga kerja
manufaktur langsung (direct manufacturing labour cost) meliputi
kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke
objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi) dengan cara
yang ekonomis. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang
dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja langsung dalam pengolahan
proses produksi. Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah gaji yang
dibayarkan kepada tenaga kerja yang terlibat pada bagian perancangan
dan perakitan produk.
3. Biaya Overhead Pabrik
Pengertian biaya overhead pabrik menurut Mardiasmo (1994: 71),
biaya overhead pabrik adalah biaya bahan, tenaga kerja, dan fasilitas
produksi lainnya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen biaya overhead
adalah semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
langsung. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya produksi kecuali
tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku. Contoh dari biaya overhead
pabrik yaitu penyusutan bangunan dan peralatan pabrik, pajak atas aktiva
pabrik, asuransi atas bangunan, peralatan pabrik dan sebagainya sesuai
dengan jenis perusahaannya. Menurut Mulyadi (2005: 193)
menggolongkan biaya overhead dengan tiga cara penggolongan, yaitu:
a. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya
Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead
dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini:
1) Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk
jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
nilainya relatif kecil dibandingkan dengan harga pokok produksi
tersebut.
2) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang
(sparepart), biaya bahan habis pakai (factory suplies) dan harga
perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan
perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan
pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen, kendaraan, perkakas
laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan
pabrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang
upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk
atau pesanan tertentu.
4) Biaya yang Timbul sebagai Akibat Penilaian terhadap Aktiva
Tetap.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin
dan ekuipmen, perkakas laboratorium alat kerja dan aktiva tetap
lain yang digunakan di pabrik.
5) Biaya yang Timbul sebagai Akibat Berlalunya Waktu
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah
biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan
ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan dan
biaya amortisasi kerugian trial-run.
6) Biaya Overhead Pabrik Lain yang Secara Langsung Memerlukan
Pengeluaran Uang Tunai
Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara
lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar
perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.
b. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilakunya dalam
Hubungan dengan Perubahan Volume Produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik
dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
1) Biaya overhead pabrik tetap, adalah biaya overhead pabrik yang tidak
berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
2) Biaya overhead pabrik variabel, adalah biaya overhead pabrik yang
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
3) Biaya overhead pabrik semivariabel, adalah biaya overhead pabrik
yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
c. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya dengan
Departemen
Disamping memiliki departemen produksi, perusahaan juga
mempunyai departemen pembantu, misalnya departemen pembangkit
tenaga listrik, departemen bengkel dan departemen air, maka biaya
overhead pabrik meliputi juga semua jenis biaya yang terjadi di
departemen-departemen pembantu ini, yang meliputi biaya tenaga kerja,
depresiasi, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, asuransi yang terjadi
di departemen pembantu tersebut.
Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang
ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua
kelompok, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Biaya overhead pabrik langsung departemen, adalah biaya overhead
pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya
dinikmati oleh departemen tersebut.
2) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen, adalah biaya
overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu
departemen.
C. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Informasi mengenai harga pokok produksi sangat membantu dalam
pengambilan keputusan harga jual produk yang bersangkutan oleh
manajemen. Perusahaan tentunya memiliki metode penentuan harga pokok
produksi yang berbeda-beda dan ada pula yang menentukan harga pokok
produksi dengan hanya berdasarkan biaya produksi dan tidak melibatkan
biaya lainnya, sehingga penentuan harga jual juga tidak sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan. Menurut Dunia dan Wasilah (2012: 51) terdapat dua
metode, yaitu:
1. Metode Harga Pokok Pesanan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi biaya
perpetual yang menghimpun biaya menurut pekerjaan-pekerjaan (jobs)
tertentu. Sistem ini cocok untuk elemen-elemen pekerjaan yang unik dan
biasanya mahal, dimana barang/jasa yang dibuat atau diproduksi
berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh para pelanggan atau
pemesanan. Metode harga pokok pesanan banyak yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
industri-industri, seperti konstruksi, percetakan, mebel, pembuatan kapal
dan lain-lain.
Akumulasi biaya pesanan juga dapat dihitung dengan
menggunakan metode tradisional dan metode activity based costing
system. Berikut ini penjelasan kalkulasi biaya pesanan metode tradisional
dan metode activity based costing system menurut (Prawironegoro dan
Purwanti 2009; 59) :
a. Kalkulasi Biaya Pesanan Model Tradisional
Berikut ini merupakan contoh kasus perusahaan yang memproduksi
barang secara pesanan:
Suatu perusahaan memproduksi pesanan produk A dan B. Data
akuntansi untuk kedua jenis produk pesanan disajikan dalam tabel 2.1:
Tabel 2.1 Data Akuntansi Pabrik (Contoh Kasus)
Keterangan Pesanan Total
A B
Unit dipesan 100 200 300
Bahan langsung Rp2.000 Rp3.000 Rp5.000
Upah langsung Rp4.000 Rp5.000 Rp9.000
Biaya Overhead
Pabrik
Rp10.000
Biaya overhead tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa unsur
berdasarkan aktivitas disajikan dalam tabel 2.2:
Tabel 2.2 Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas Metode
Tradisional (Contoh Kasus)
Keterangan (Rp) Aktivitas
Biaya penyiapan mesin 1.000 50 jam penyiapan
Biaya pemeliharaan
mesin
2.000 200 jam pemeliharaan
Biaya penanganan bahan 3.000 400 jam penanganan
Pembelian 4.000 100 pesanan
Lain-lain 1.000 500 jam tenaga kerja langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Untuk memproses pesanan masing-masing produk pesanan diperlukan
aktivitas disajikan daalam tabel 2.3:
Tabel 2.3 Aktivitas Proses Produksi ( Contoh Kasus )
Keterangan Pesanan A Pesanan B Total
Jam penyiapan mesin 6 4 10
Jam pemeliharaan mesin 10 15 25
Jam penanganan bahan 20 30 50
Jumlah pesanan 10 20 30
Jam tenaga kerja langsung 50 100 150
Solusi: Kalkulasi Biaya Model Tradisional
Jam mesin adalah jam persiapan mesin dan jam pemeliharaan mesin
yaitu 50 jam + 200 jam = 250 jam. Biaya overhead didasarkan pada
jam mesin adalah (Rp 10.000/250 jam) = Rp40. Kalkulasi biaya per
pesanan setiap produk dapat disajikan dalam tabel 2.4:
Tabel 2.4 Kalkulasi Biaya Per Unit Model Tradisional (Contoh
Kasus) (dalam Rupiah)
Keterangan Pesanan
A B
Bahan langsung 2.000 3.000
Upah langsung 4.000 5.000
Pembebanan BOP ke:
Pesanan A = 16 x Rp 40
Pesanan B = 19 x Rp 40
640
760
Jumlah biaya 6.640 8.760
Unit dipesan 100 200
Biaya per unit (Rp) 66,40 43,80
b. Kalkuasi Biaya Pesanan Model Activity Based Costing (ABC) System
Untuk mengkalkulasi biaya per unit model ABC terlebih dahulu harus
dihitung tarif biaya overhead masing-masing unsur berdasar aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
yang dilakukannya. Pada ilustrasi diatas, tarif biaya overhead
berdasarkan aktivitas disajikan dalam tabel 2.5, kemudian dihitung
pembebanan biaya overhead pabrik kesetiap produk, disajikan dalam
tabel 2.6, dan dihitung biaya per unit, disajikan dalam tabel 2.7.
Tabel 2.5 Tarif Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas
Metode ABC System (Contoh Kasus)
Keterangan (Rp) Keterangan (Rp)
Biaya penyiapan
mesin
1.000 50 jam penyiapan 20,00
Biaya pemeliharaan
mesin
2.000 200 jam
pemeliharaan
10,00
Biaya penanganan
bahan
3.000 400 jam penanganan 7,50
Pembelian 4.000 100 pesanan 0,00
Lain-lain 1.000 500 jam tenaga kerja
langsung
2,00
Tabel 2.6 Pembebanan Biaya Overhead Pabrik ke Produk
Berdasar Aktivitas (Contoh Kasus)
Keterangan Pesanan
A B
Jam penyiapan mesin 6 x Rp20 = Rp120 4 x Rp20 = Rp80
Jam pemeliharaan mesin 10 x Rp10 = Rp100 15 x Rp10 = Rp150
Jam penanganan bahan 20 x Rp7,50 = Rp150 30 x Rp7,50 = Rp225
Jumlah pesanan 10 x Rp40 = Rp400 20 x Rp40 = Rp800
Jam tenaga kerja
langsung
50 x Rp2 = Rp100 100 x Rp2 = Rp200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Tabel 2.7 Perhitungan Biaya Per Unit Berdasar Aktivitas (Contoh
Kasus)
Keterangan Pesanan
A
(Rp)
B
(Rp)
Bahan Langsung 2.000 3.000
Upah Langsung 4.000 5.000
Pembebanan BOP ke:
Penyiapan mesin
Pemeliharaan mesin
Penanganan bahan
Pembelian
Lain-lain
120
100
150
300
100
80
150
225
600
200
Jumlah Biaya 6.770 9.255
Unit dipesan 100 unit 200 unit
Biaya per unit 67,70 46,275
Berdasarkan kalkulasi di atas menunjukkan bahwa terjadi perbedaan
antara kalkulasi biaya pesanan tradisional dengan model ABC.
Perbedaan ini terjadi karena penggunaan model kalkulasi yang
berbeda. Yang menjadi persoalan bukan perbedaannya, tetapi
keakuratannya. Model ABC lebih akurat dibandingkan dengan model
tradisional, karena biaya produksi per unit menggambarkan kondisi
yang sesungguhnya melalui berbagai aktivitas.
2. Metode Harga Pokok Proses
Metode harga pokok proses adalah salah satu dari metode
akumulasi biaya yang menghimpun biaya berdasarkan departemen-
departemen dalam menentukan harga pokok per unit. Biasanya metode
ini digunakan dalam kondisi produksi yang bersifat masal dan
dilaksanakan secara berkesinambungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Karakteristik-karakteristik dari metode harga pokok proses adalah:
a. Biaya-biaya diakumulasikan menurut departemen atau pusat biaya dan
bukan berdasarkan pekerjaan pesanan seperti halnya dalam metode
harga pokok pesanan.
b. Biaya produksi atau pengolahan dibebankan kepada akun barang
dalam proses dari masing-masing departemen.
c. Jumlah unit dari barang dalam proses dalam setiap departemen harus
dinyatakan dengan dalam bentuk tingkat penyelesaiannya dan unit
yang dianggap selesai, diperoleh dengan mengkonversikan jumlah
unit yang belum selesai secara proporsional dengan tingkat
penyelesaian pada akhir periode.
d. Biaya per unit dihitung menurut departemen atau pusat biaya.
e. Pada saat produksi selesai dalam suatu departemen produksi, jumlah
unit yang selesai dan biayanya dipindahkan ke departemen produksi
berikutnya atau gudang barang jadi.
f. Untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan dan menghitung biaya secara
total maupun per unit menurut masing-masing departemen digunakan
formulir laporan biaya produksi.
Pada metode harga pokok proses, ada dua metode akuntansi untuk
penentuan harga pokok yang biasanya dipergunakan terhadap biaya dari
persediaan barang dalam proses pada awal periode, yaitu:
a. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang (Average Costing), adalah
metoda akuntansi yang digunakan dalam menentukan harga pokok atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
biaya per unit dari produk yang selesai untuk masing-masing departemen
produksi, dimana biaya per unit dihitung dengan cara menambahkan
elemen biaya dari barang dalam proses awal periode dengan elemen
biaya yang sama yang ditambahkan pada periode berjalan dan dibagi
dengan angka produksi ekuivalen.
b. Metode Harga Pokok FIFO (First-In First-Out), adalah metoda akuntansi
yang digunakan dalam menentukan harga pokok atau biaya per unit dari
produk yang selesai untuk masing-masing departemen produksi, dimana
unit dan biaya dari persediaan barang dalam proses pada awal periode
dihitung dan dilaporkan secara terpisah dari unit yang selesai yang
berasal dari produksi periode yang sekarang. Dengan demikian, dalam
metode ini dihasilkan dua angka harga pokok atau biaya per unit dari
produk.
D. Activity-Based Costing System
1. Pengertian Activity-Based Costing System
Mulyadi (2007: 53) mendefinisikan bahwa, activity-based cost
(ABC) system adalah sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang
didesain untuk memotivasi personel dalam melakukan pengurangan
biaya dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas. Menurut
Supriyono (1994: 230) sistem biaya berdasar aktivitas (activity-based
cost (ABC) system) adalah sistem yang terdiri atas dua tahap yaitu
pertama melacak biaya pada berbagai aktivitas, dan kemudian ke
berbagai produk. Sistem ABC menawarkan lebih dari hanya ketelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
informasi mengenai harga pokok produk, sistem ini juga menyediakan
informasi tentang biaya dari berbagai aktivitas. Pengetahuan atas biaya
dari berbagai aktivitas tersebut memungkinkan para manajer untuk
memfokuskan diri pada aktivitas-aktivitas yang memberikan peluang
untuk melakukan penghematan biaya dengan cara meyederhanakan
aktivitas, melaksanakan aktivitas dengan lebih efisien, meniadakan
aktivitas yang tak bernilai tambah, dan sebagainya.
2. Cost Driver (Pemicu Biaya)
Menurut Carter (2009: 528) menyatakan bahwa dalam activity-
based costing, dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya
overhead disebut penggerak atau pemicu (driver). Pemicu (driver) di
golongkan menjadi dua jenis, yaitu pemicu sumber daya (resource
driver) dan pemicu aktivitas. Pemicu sumber daya (resource driver)
adalah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu
sumber daya ke berbagai aktivitas berbeda yang menggunakan sumber
daya tersebut. Sedangkan pemicu aktivitas (activity driver) adalah suatu
dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu aktivitas ke
produk, pelanggan atau objek final (final cost object) lainnya. Kata final
mengacu pada langkah terakhir dalam alokasi biaya.
3. Manfaat Activity-Based Costing System
Menurut Supriyono (1994: 247) sistem activity-based costing
system menawarkan beberapa manfaat, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a. Penentuan harga pokok yang lebih akurat.
b. Meningkatkan mutu pembuatan keputusan.
c. Penyempurnaan perencanaan strategik.
d. Kemampuan yang lebih baik untuk mengelola (memperbaiki secara
kontinyu) aktivitas-aktivitas.
4. Kelebihan Activity-Based Costing System
Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki oleh activity-based
costing system dalam penentuan harga pokok produksi. Berikut ini
merupakan kelebihan activity-based costing system menurut Dunia dan
Wasilah (2012: 329), yaitu:
a. Biaya produk yang lebih akurat, baik pada industri manufaktur
maupun industri jasa lainnya khususnya jika memiliki proporsi biaya
overhead pabrik yang lebih besar.
b. Biaya ABC memberikan perhatian pada semua aktivitas, sehingga
semakin banyak biaya tidak langsung yang dapat ditelusuri pada objek
biayanya.
c. Sistem ABC mengakui bahwa aktivitas penyebab timbulnya biaya
sehingga manajemen dapat menganalisis aktivitas dan proses produksi
tersebut dengan lebih baik (fokus pada aktivitas yang memiliki nilai
tambah) yang pada akhirnya dapat melakukan efisiensi dan akhirnya
menurunkan biaya.
d. Sistem ABC mengakui kompleksitas dari diversitas proses produksi
modern yang banyak berdasarkan transaksi/transaction based
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
(terutama perusahaan jasa dan manufaktur berteknologi tinggi) dengan
menggunakan banyak pemicu biaya (multiple cost drivers).
e. Sistem ABC juga memberi perhatian atas biaya variabel yang terdapat
dalam biaya tidak langsung.
f. Sistem ABC cukup fleksibel untuk menelusuri biaya berdasarkan
berbagai objek biaya. Baik itu proses, pelanggan, area tanggungjawab
manajerial, dan juga biaya produk.
5. Keterbatasan Activity-Based Costing System
Selain memiliki kelebihan, activity-based costing system juga
memiliki keterbatasan dalam penggunaannya. Dunia dan Wasilah (2012:
330) menjelaskan bahwa, walaupun penerapan sistem ABC memiliki
banyak keuntungan, tetapi penerapan tersebut tidak membuat seluruh
biaya akan mudah dibebankan kepada objek biayanya dengan mudah. Hal
ini disebabkan biaya-biaya yang dikelompokkan dalam sustaining level
ketika dialokasikan sering kali juga menggunakan dasar yang bersifat
arbiter. Misalnya, biaya keamanan pabrik merupakan contoh dari
sustaining level, ketika membebankan hal tersebut pada objek biaya yang
berupa produk, maka mungkin digunakan pendekatan yang arbiter, seperti
berdasarkan jumlah jam kerja tenaga kerja dengan alasan semakin lama
proses produksi maka membutuhkan keamanan semakin besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
6. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Activity-Based Costing System
Menurut Supriyono (1994: 231), perhitungan harga pokok produk
dengan menggunakan activity-based costing system terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu:
1. Prosedur Tahap Pertama
Tahap pertama untuk menentukan harga pokok produksi
berdasarkan activity-based costing system terdiri dari lima langkah
yaitu:
a. Penggolongan Berbagai Aktivitas
Langkah pertama adalah mengklasifikasikan berbagai
aktivitas ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai suatu
interpretasi fisik yang mudah dan jelas serta cocok dengan segmen-
segmen proses produksi yang dapat dikelola. Dalam tahap
identifikasi aktivitas ini, aktivitas yang luas dikelompokkan ke
dalam empat kategori aktivitas, yaitu:
a) Aktivitas-aktivitas Berlevel Unit
Aktivitas berlevel unit (unit-level activities) adalah
aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu unit produk diproduksi,
besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk
yang diproduksi. Contoh dari unit-level activities yaitu tenaga
langsung, jam mesin, dan jam listrik (energi) digunakan setiap
saat satu unit produk dihasilkan. Bahan baku dan tenaga kerja
langsung juga dikelompokkan sebagai aktivitas berlevel unit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
namun tidak termasuk overhead. Biaya yang timbul karena
aktivitas berlevel unit dinamakan biaya aktivitas berlevel unit.
Biaya aktivitas berlevel unit (unit-level activities cost) adalah
biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah unit produk
yang diproduksi. Contoh biaya overhead untuk aktivitas ini
adalah biaya listrik dan biaya operasi mesin. Biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung juga termasuk ke dalam biaya
aktivitas berlevel unit, namun tidak termasuk ke dalam
overhead.
b) Aktivitas-aktivitas Berlevel Batch
Aktivitas-aktivitas berlevel batch (batch-level activities)
adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu batch produk
diproduksi besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah
batch produk yang diproduksi. Contoh aktivitas yang termasuk
dalam kelompok ini adalah aktivitas setup, aktivitas
penjadwalan produksi, aktivitas pengelolaan bahan (gerakan
bahan dan order pembelian), dan aktivitas inspeksi. Biaya yang
timbul karena aktivitas berlevel batch dinamakan biaya aktivitas
berlevel batch. Biaya aktivitas berlevel batch (batch-level
activities cost) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi
oleh jumlah batch produk yang diproduksi. Biaya ini bervariasi
dengan jumlah batch produk yang diproduksi, namun bersifat
tetap jika dihubungkan dengan jumlah unit produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
diproduksi dalam setiap batch. Contoh biaya aktivitas ini adalah
aktivitas setup, biaya penjadwalan produksi, biaya pengelolaan
bahan (gerakan bahan dan order pembelian) dan biaya inspeksi.
c) Aktivitas-aktivitas Berlevel Produk
Aktivitas-aktivitas berlevel produk (product-level
activities) atau aktivitas penopang produk (product-sustaining
activities) adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung
berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas ini
mengkonsumsi masukan untuk mengembangkan produk atau
memungkinkan produk diproduksi dan dijual. Aktivitas ini dapat
dilacak pada produk secara individual, namun sumber-sumber
yang dikonsumsi oleh aktivitas tersebut tidak dipengaruhi oleh
jumlah produk atau batch produk yang diproduksi. Contoh
aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas
penelitian dan pengembangan produk, perekayasaan proses,
spesifikasi produk, perubahan perekayasaan, dan peningkatan
produk. Biaya yang timbul karena aktivitas berlevel produk
dinamakan biaya aktivitas berlevel produk. Biaya aktivitas
berlevel produk (product-level activities cost) atau biaya
aktivitas penopang produk (product-sustaining activities cost)
adalah biaya atas aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung
berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Biaya ini
ditimbulkan karena aktivitas tersebut mengkonsumsi masukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
untuk mengembangkan produk atau memungkinkan produk
diproduksi dan dijual. Biaya ini dapat dilacak pada produk
secara individual, namun biaya ini tidak dipengaruhi oleh
jumlah produk atau batch produk yang diproduksi. Contoh biaya
yang termasuk dalam kelompok ini adalah biaya penelitian dan
pengembangan produk, biaya perekayasaan dan biaya
peningkatan produk.
d) Aktivitas-aktivitas Berlevel Fasilitas
Aktivitas berlevel fasilitas (facility-level activities) atau
aktivitas penopang fasilitas (facility-sustaining activities) adalah
meliputi aktivitas untuk menopang proses pemanufakturan
secara umum yang diperlukan untuk meyediakan aktivitas
fasilitas atau kapasitas pabrik untuk memproduksi produk
namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan
dengan volume atau bauran produk yang diproduksi. Aktivitas
ini dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis produk
yang berbeda. Contoh aktivitas ini mencakup misalnya:
manajemen pabrik, pemeliharaan bangunan, keamanan,
pertamanan (landscaping), penerangan pabrik, kebersihan, pajak
bumi dan bangunan (PBB), serta depresiasi pabrik. Aktivitas
manajemen pabrik bersifat administratif misalnya aktivitas
pengelolaan pabrik, karyawan, dan akuntansi untuk pabrik.
Biaya aktivitas berlevel fasilitas (facility-level activities cost)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
atau biaya aktivitas penopang fasilitas (product-sustaining
facilities cost) adalah meliputi biaya atas aktivitas untuk
menopang proses pemanufakturan secara umum yang
diperlukan untuk meyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik
untuk memproduksi produk namun banyak sedikitnya biaya ini
tidak berhubungan dengan volume atau bauran produk yang
diproduksi. Biaya atas aktivitas ini merupakan biaya bersama
bagi berbagai jenis produk yang berbeda. Contoh biaya aktivitas
ini mencakup misalnya: biaya manajemen pabrik, biaya
pemeliharaan bangunan, biaya keamanan, biaya pertamanan
(landscaping), biaya penerangan pabrik, kebersihan, biaya pajak
bumi dan bangunan (PBB), serta biaya depresiasi pabrik.
b. Pengasosiasian Berbagai Biaya dengan Berbagai Aktivitas
Langkah kedua adalah menghubungkan berbagai biaya dengan
setiap kelompok aktivitas berdasar pelacakan langsung dan driver-
driver sumber.
c. Penentuan Kelompok-Kelompok Biaya (Cost Pools) yang Homogen
Langkah ketiga adalah penentuan kelompok-kelompok biaya
homogen yang ditentukan. Kelompok biaya homogen (homogeneous
cost pool) adalah sekumpulan biaya overhead yang terhubungkan
secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan dan berbagai
macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh cost driver tunggal. Jadi,
agar dapat dimasukkan ke dalam suatu kelompok biaya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
homogen, aktivitas-aktivitas overhead harus dihubungkan secara logis
dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk.
Rasio konsumsi yang sama menunjukkan eksistensi dari sebuah cost
driver. Cost driver, tentunya dapat diukur sehingga overhead dapat
dibebankan keberbagai produk.
d. Penentuan Tarif Kelompok (Pool Rate)
Langkah keempat adalah menentukan tarif kelompok. Tarif
kelompok (pool rate) adalah tarif biaya overhead per unit cost driver
yang dihitung untuk suatu kelompok aktivitas. Tarif kelompok
dihitung dengan rumus total biaya overhead pabrik untuk kelompok
aktivitas tertentu dibagi dengan dasar pengukur aktivitas kelompok
tersebut.
2. Prosedur Tahap Kedua
Dalam tahap kedua, biaya untuk setiap kelompok biaya overhead
dilacak keberbagai jenis produk. Hal ini dilaksanakan dengan
menggunakan tarif kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk. Ukuran
ini merupakan penyederhanaan kuantitas cost driver yang digunakan oleh
setiap produk. Biaya overhead pabrik ditentukan dari setiap kelompok
biaya kesetiap produk dengan rumusan sebagai berikut:
Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok × Unit Cost Driver yang
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Setelah menghitung overhead yang dibebankan pada masing-masing produk
maka perhitungan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku Rpxxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rpxxx
Biaya Overhead Pabrik Rpxxx +
Harga Pokok Produksi Rpxxx
E. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Wijayanti (2011: 109) menunjukkan bahwa
perbedaan yang terjadi antara harga pokok produksi dengan menggunakan
sistem tradisional dengan activity-based costing system disebabkan karena
pembebanan biaya overhead pabrik pada masing-masing produk. Pada
sistem tradisional biaya pada masing-masing produk hanya dibebankan pada
satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan
biaya overhead pabrik. Pada metode activity-based costing system, biaya
overhead pabrik pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost
driver. Sehingga activity-based costing system mampu mengalokasikan
biaya aktivitas kesetiap jenis produk secara tepat berdasarkan konsumsi
masing-masing aktivitas. Sedangkan menurut penelitian Kurniawan dan
Widyawati (2013: 17) menunjukkan perhitungan dengan metode activity-
based costing sebagai penentu tarif pelayanan rawat inap keakuratannya
lebih baik dibandingkan dengan perhitungan yang digunakan pada rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sakit tersebut. Dari hasil penelitian tersebut selain digunakan sebagai dasar
acuan, penulis juga menggunakan penelitian terdahulu untuk menambah
wawasan mengenai perhitungan harga pokok produksi dengan
menggunakan activity-based costing system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yaitu peneliti akan
membahas perhitungan harga pokok produksi alat simulasi TNI Angkatan
Laut yang ada diperusahaan dengan cara menganalisis data yang telah
didapatkan, yaitu data wawancara dan data dokumentasi. Kemudian penulis
akan melakukan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode
activity-based costing system. Setelah pembahasan dilakukan oleh peneliti,
maka akan ditarik kesimpulan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian akan dilaksanakan di perusahaan Data Integra Dinamika
Surabaya dan waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan April 2016.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif. Penelitian ini
menggambarkan data yang diperoleh dan menganalisis data yang ada.
Desain penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan
data pengeluaran biaya produksi dan non-produksi yang menjadi dasar
perhitungan harga pokok produksi menggunakan activity-based costing
system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Direksi dan Project Manager
pada perusahaan Data Integra Dinamika Surabaya.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah data-data biaya yang berhubungan
dengan penentuan harga pokok produksi.
E. Data yang Diperlukan
1. Data Kualitatif
Menurut Noeng Muhadjir (1996; 2) data kualitatif adalah data yang
disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka. Dalam
penelitian ini data kualitatif yang diperlukan adalah data tentang sejarah
berdirinya perusahaan Data Integra Dinamika, perkembangan
perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, pemasaran usaha
perusahaan, dan sistem produksi.
2. Data Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2010; 15) data kuantitatif adalah jens data yang
dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau
penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Data
tersebut adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
a. Data produksi perusahaan Data Integra Dinamika.
b. Data pemakaian bahan baku pembuatan alat simulasi TNI Angkatan
Laut.
c. Data biaya tenaga kerja langsung perusahaan Data Integra Dinamika.
d. Data pemakaian biaya bahan penolong pada perusahaan Data Integra
Dinamika.
e. Data mengenai jumlah karyawan, jumlah jam kerja, jumlah KWH
(untuk pemakaian tenaga listrik), jumlah jam mesin, dan luas area
pabrik yang digunakan untuk proses produksi pada perusahaan Data
Integra Dinamika.
f. Data perhitungan harga pokok produksi perusahaan Data Integra
Dinamika.
g. Informasi lain yang relevan dengan penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data berupa tanya
jawab kepada pihak perusahaan Data Integra Dinamika. Teknik
pengumpulan dengan metode wawancara bertujuan untuk melengkapi
data yang masih kurang dalam pengumpulan data lainnya. Pertanyaan
yang akan saya berikan kepada jabatan yang berwenang di perusahaan
Data Integra Dinamika terkait tentang perkembangan perusahaan,
pemasaran produk perusahaan, sistem pengolahan produk dan layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
purna jual yang ditetapkan dalam setiap produk yang dihasilkan oleh
perusahaan Data Integra Dinamika.
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006: 231), teknik pengumpulan data
menggunakan dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi
yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui
dokumen-dokumen perusahaan mengenai data yang terkait dengan
penentuan harga pokok produksi. Data yang terkait yaitu sejarah
berdirinya perusahaan Data Integra Dinamika dan perkembangan
perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, daerah pemasaran,
sistem produksi, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan data lainnya yang relevan dengan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif komparatif. Penelitian
dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan
Data Integra Dinamika.
2. Menghitung harga pokok produksi menggunakan activity-based costing
system, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
a. Prosedur Tahap Pertama
Tahap pertama untuk menentukan harga pokok produksi berdasarkan
activity-based costing system terdiri dari lima langkah yaitu:
1) Mengidentifikasi dan menggolongkan aktivitas
Langkah pertama adalah mengidentifikasi berbagai aktivitas ke
dalam beberapa kelompok yang mempunyai suatu interpretasi fisik
yang mudah dan jelas serta cocok dengan segmen-segmen proses
produksi yang dapat dikelola. Setelah itu, aktivitas tersebut
digolongkan ke dalam empat level aktivitas (level activities).
2) Pengidentifikasian Cost Driver
Langkah kedua adalah mengidentifikasi cost driver dari setiap
aktivitas.
3) Penentuan Kelompok-Kelompok Biaya (Cost Pools) yang Homogen
Langkah ketiga adalah penentuan kelompok-kelompok biaya
homogen yang ditentukan. Supaya dapat dimasukkan ke dalam suatu
kelompok biaya yang homogen, aktivitas-aktivitas harus dihubungkan
secara logis dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua
produk. Rasio konsumsi yang sama menunjukkan eksistensi dari
sebuah cost driver. Cost driver, tentunya dapat diukur sehingga
overhead dapat dibebankan keberbagai produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4) Penentuan Tarif Kelompok (Pool Rate)
Penentuan tarif kelompok (pool rate) dapat dihitung dengan
menggunakan rumus dibawah ini.
(Supriyono,1994:232)
b. Prosedur Tahap Kedua
Dalam tahap kedua, biaya untuk setiap kelompok biaya overhead
dilacak keberbagai jenis produk. Hal ini dilaksanakan dengan
menggunakan tarif kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk.
Ukuran ini merupakan penyederhanaan kuantitas cost driver yang
digunakan oleh setiap produk. Biaya untuk setiap kelompok biaya
overhead ditentukan dari setiap kelompok biaya kesetiap produk dengan
rumus sebagai berikut:
(Supriyono, 1994: 232)
3. Menghitung harga pokok produksi pada perusahaan Data Integra Dinamika
dengan menggunakan activity-based costing system.
Perhitungan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok × Unit Cost Driver yang
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Biaya Bahan Baku Rpxxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rpxxx
Biaya Overhead Pabrik Rpxxx +
Harga Pokok Produksi Rpxxx
Apabila perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan sama
dengan perhitungan harga pokok produksi menggunakan activity-based
costing system maka perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan Data
Integra Dinamika telah sesuai dengan kajian teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Perusahaan Data Integra Dinamika merupakan salah satu pelopor di
bidang penyediaan peralatan simulasi untuk kepentingan pelatihan personil
TNI Angkatan Laut. Perusahaan ini didirikan oleh beberapa orang yang
saling bekerjasama. Perusahaan Data Integra Dinamika berdiri pada tanggal
19 Juli 2009 dan awal berdirinya perusahaan ini hanya memiliki 2 pegawai.
Pada akhir tahun 2009 jumlah pegawai yang bekerja di perusahaan Data
Integra Dinamika bertambah menjadi 7 orang dan juga memiliki 2 orang
pekerja lepas. Awal mula lokasi perusahaan ini bertempat di Bumi Marina
Emas Surabaya dan perusahaan ini menerima dua proyek yaitu ATNP
103:Kolat Armatim dan IMAGE: 8 unit 17 inch. Pada awal bulan Maret
2010 perusahaan Data integra Dinamika berpindah lokasi ke Rungkut
Megah Raya N-9 dan menetap di lokasi tersebut hingga sekarang. Pada
tahun 2010 perusahaan Data Integra Dinamika memiliki peningkatan
pegawai yang cukup signifikan, yaitu bertambah menjadi 22 orang pegawai,
3 orang freelance dan 2 corade dari TNI-AL. Hingga tahun 2016,
perusahaan Data Integra Dinamika memiliki total 50 pegawai. Pegawai
perusahaan Data Integra Dinamika tersebut 40%nya adalah pegawai divisi
software dan sisanya tersebar merata di divisi-divisi lainnya dan para
konsultan dari TNI-AL.
Peralatan simulasi yang disediakan oleh perusahaan ini yaitu mulai
dari simulasi pengendalian kapal perang sampai dengan sistem persenjataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
untuk pertempuran. Peralatan simulasi yang disediakan oleh perusahaan
Data Integra Dinamika diantaranya yaitu ATNP – 103 (Allied Tactical
Naval Positioning – 103 system), TCMS116 (Tactical Combat Management
System), DPMS (Dynamic Positioning and Maneuvering System), Naval
RPG (Role Playing Games), TTT (Tactical Team Trainer), Naval Firing
System, AOPR (Amphibious Operation Plan Role) dan masih banyak lagi
peralatan simulasi lainnya. Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki
teknologi yang tepat untuk membantu personil TNI Angkatan Laut dalam
menguasai manuver kapal perang dan juga pengoperasiannya dalam situasi
tempur. Perusahaan Data Integra Dinamika juga mempunyai teknologi yang
tepat bagi TNI Angkatan Laut dalam memberikan pengetahuan yang
lengkap mengenai penggunaan dan pengoperasian persenjataan perang.
B. Lokasi Perusahaan
Perusahaan Data Integra Dinamika berlokasi di Rungkut Megah Raya
N-9 Surabaya Provinsi Jawa Timur. Perusahaan Data Integra Dinamika
menggunakan 3 ruko untuk kegiatan operasional perusahaan dan luas ruko
adalah 6m x 15m. Ruko N-9 dan M-1 digunakan untuk pusat produksi,
sedangkan ruko Trunojoyo digunakan perusahaan untuk show room produk
alat simulasi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
C. Visi dan Misi Perusahaan Data Integra Dinamika
Perusahaan Data Integra Dinamika juga memiliki visi dan misi
didirikannya perusahaan dalam bidang penyediaan peralatan simulasi untuk
angkatan laut. Berikut ini visi dan misi perusahaan:
1. Visi Perusahaan Data Integra Dinamika:
Menjadi industri skala nasional yang mampu bersaing secara
kualitas, kuantitas dan profesionalitas untuk memenuhi kebutuhan militer
dalam negeri.
2. Misi Perusahaan Data Integra Dinamika:
a. Meningkatkan kerjasama tim dilingkungan kerja dan koordinasi yang
lebih tertata pada tiap-tiap bidang kerja.
b. Menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan pada pekerjaan dan
perusahaan.
c. Menumbuhkan sikap dan sifat kreatif dan inovatif di lingkungan
pekerjaan.
d. Meningkatkan pelayanan kepada pengguna baik pre-sales maupun
after sales produk.
D. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra Dinamika
Setiap perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yang akan dicapai.
Tujuan yang akan dicapai memerlukan kerjasama yang baik dalam internal
perusahaan. Maka dari itu suatu perusahaan perlu membentuk struktur
organisasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan operasional perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menjadi lebih terorganisir, efektif dan efisien. Struktur organisasi
perusahaan Data Integra Dinamika dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra Dinamika
Adapun tugas dan tanggungjawab dari masing-masing divisi pada perusahaan
Data Integra Dinamika, adalah:
1. Direksi
Direksi merupakan pemimpin perusahaan dan bertugas untuk
mengarahkan aset perusahaan kedalam alur kerja yang mendukung tujuan
dan misi perusahaan. Direksi juga memiliki tanggungjawab menjaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
perusahaan tetap pada tracknya dan sesuai dengan apa yang diharapkan
oleh semua pihak pada proyek.
2. Divisi Software
Tugas dan tanggungjawab divisi software, yaitu:
a. Manager Software
Manager software bertugas untuk memberi arah dasar pada manajemen
operasi divisi software dan sekaligus memberi masukan, mengawasi
dan menilai setiap personel yang ada didalamnya. Adapun
tanggungjawab dari manager software adalah menjaga divisi software
agar dapat memenuhi kebutuhan proyek yang dibebankan pada masing-
masing tim proyek dapat dijalankan dengan baik.
b. Manager Proyek
Manager proyek mempunyai tugas mengatur resource baik berupa
waktu, tenaga dan biaya sehingga dapat dikelola untuk memenuhi
kebutuhan proyek. Adapun tanggungjawab manager proyek adalah
menjaga proyek dapat berjalan dengan baik.
c. Programmer
Programmer bertugas dalam mengerjakan task pembuatan kode
program dan tanggungjawab programmer yaitu menghasilkan aplikasi
yang dapat digunakan oleh user (pengguna).
d. Konsultan
Konsultan bertugas memberikan pengarahan spesialis untuk teori
Angkatan Laut dan filosofi yang berkaitan. Adapun tanggungjawab dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
konsultan yaitu membuat tim proyek memahami filosofi dasar dan
operasi dari Angkatan Laut sebagai penggunaan sistem.
e. Spesialis
Spesialis bertugas dalam memberikan konsultasi teknis untuk
pembuatan sistem dan bertanggungjawab membantu development
sistem dalam hal-hal yang khusus dan level yang cukup tinggi tingkat
teknisnya.
3. Divisi Hardware
Tugas dan Tanggungjawab Divisi Hardware, yaitu:
a. Manager Hardware
Manager hardware bertugas dalam memberi arah dasar pada manajemen
operasi divisi hardware, memberikan masukan, mengawasi dan menilai
setiap personel yang ada didalamnya serta menangani resource untuk
pemasangan.
b. Teknisi
Teknisi bertugas mengerjakan pemasangan perangkat keras sesuai
spesifikasi dan bertanggungjawab dalam menghasilkan hardware console
yang siap digunakan.
4. Divisi Desain
Tugas dan Tanggungjawab Divisi Desain, yaitu:
a. Manager Desain
Manager desain bertugas memberi arah dasar pada manajemen operasi
divisi desain dan sekaligus memberi masukkan serta mengawasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menilai setiap personel yang ada didalamnya. Adapun tanggungjawab
dari manager desain adalah memberikan desain yang dapat
diimplementasikan dalam proyek.
b. Designer
Designer bertugas mengerjakan desain yang diperlukan baik untuk
keperluan perangkat keras, lunak atau promosi. Adapun tanggungjawab
designer yaitu memberikan hasil desain yang sesuai dan menarik untuk
dipasang pada berbagai keperluan perangkat keras, lunak dan promosi.
c. Assistant Designer
Assistant Designer bertugas dalam mengerjakan perbaikan perangkat
keras sesuai spesifikasi desain sampai siap dirakit oleh teknisi dan
assistant designer juga bertaggungjawab dalam memberikan rangka
console yang siap dirakit.
5. Divisi Operasional
Tugas dan Tanggungjawab Divisi Operasional, yaitu:
a. Manager Operasional
Manager operasional bertugas memberi arah dasar pada manajemen
operasi divisi operasional dan sekaligus memberikan masukan serta
mengawasi dan menilai setiap personel yang ada didalamnya. Adapun
tanggungjawab dari manager operasional adalah menjaga operasional
sehari-hari perusahaan agar tetap terjaga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Dokumentator
Dokumentator bertugas membuat dokumentasi dari setiap proyek dan
bertanggungjawab menghasilkan user manual yang dapat diberikan
kepada user.
c. Data Entry
Data entry bertugas membantu pemasukan data yang diperlukan dalam
pekerjaan proyek dan bertanggungjawab menghasilkan data yang
lengkap dan dapat digunakan oleh semua pihak pada development dan
implementasi proyek.
d. Administrator
Administator bertugas dalam membantu tugas administrasi proyek baik
saat development atau pengiriman dan maintenance. Adapun
tanggungjawab administrator adalah mengolah kelancaran administrasi
pada proyek, baik surat, dokumen tanda fisik dan lain sebagainya.
e. Office Boy
Office boy bertugas menjaga kebersihan kantor dan membuat kantor
nyaman digunakan.
6. Divisi Marketing
Tugas dan Tanggungjawab Divisi Marketing, yaitu:
a. Manager Marketing
Manager marketing bertugas menjalin komunikasi dengan stakeholder
dan client dari sisi strategis serta memberi pandangan mengenai peluang
bisnis kedepan bersama direksi. Adapun tanggungjawab dari manager
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
marketing adalah memberi perusahaan informasi jelas akan proyek yang
sedang akan berjalan.
b. Tugas dan Tanggungjawab dari Divisi Marketing Lainnya adalah:
1) Menghubungkan pihak kantor sebagai pelaksana proyek dengan pihak
proyek dan client.
2) Memfasilitasi informasi produk untuk proyek yang akan, sedang dan
telah dilakukan untuk client.
3) Menjadi perwakilan kantor untuk keperluan pra-proyek.
4) Bekerjasama untuk memberi masukan pada fitur proyek.
5) Membantu pengawasan proyek sebagai masukan pada masa pra-
proyek.
6) Bersama dengan direksi berkoordinasi dan berkomunikasi dengan
pihak-pihak yang berhubungan dengan proyek secara tidak langsung.
7) Bersama dengan direksi berkomunikasi dengan stakeholder.
E. Sistem Produksi dan Sistem Pemasaran Produk Perusahaan Data
Integra Dinamika
Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki proses produksi untuk
menghasilkan suatu produk jadi yang siap pakai oleh TNI Angkatan Laut.
Sistem produksi pada perusahaan ini dapat dilihat pada gambar 4.2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.2. Sistem Produksi Perusahaan Data Integra Dinamika
1. Sistem produksi pada perusahaan Data Integra Dinamika secara umum
Proyek dinyatakan dimulai merupakan tanda awal bahwa perusahaan
menerima proyek untuk dilaksanakan. Perusahaan juga menerima
spesifikasi teknis dari proyek yang pada fase akhir akan diinspeksi oleh
instansi pengadaan proyek tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
a. Fase Perencanaan
Pada fase perencanaan ini berisi persiapan yang diperlukan untuk
membuat tujuan akhir proyek dapat terlaksana, yaitu terpasangnya sistem
simulasi yang minimal sesuai dengan kontrak yang ada, dipandang dari
persiapan bangunan, pengadaan console simulasi, jaringan dan komponen
yang diperlukan sampai perangkat lunak atau software yang dipasang
didalamnya. Komponen pengerjaan dari fase perencanaan, yaitu:
1) Persiapan bangunan /ruangan, perusahaan melakukan pandangan kepihak
pelaksana pembangunan mengenai denah ruangan. Tahap pertama
dilakukan dahulu survey ke lapangan untuk dapat menentukan perlu atau
tidaknya pembangunan gedung baru, renovasi gedung atau ruangan yang
sudah ada. Pada tahap ini dibuat denah bangunan dan ruangan lengkap
dengan rencana tata letak console, peripheral, dan informasi fungsi
ruangan secara rinci.
2) Persiapan desain console, pada tahap ini perusahaan melakukan
rancangan console karena diperlukan desain console spesifik setiap
proyek dengan melihat fungsional consolenya. Rancangan console ini
sudah siap dengan rencana tata letak peripheral yang menempel pada
console tersebut. Bila sudah benar maka akan dilaksanakan pemesanan
ragka console.
3) Persiapan pengerjaan hardware, pada tahap ini perusahaan
mempersiapkan perancangan komponen yang harus dirakit dan
disesuaikan dengan dasain console yang ada. Pada tahap ini perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sudah mendaftarkan perangkat yang harus dipesan dan apa yang harus
dilakukan terhadap perangkat tersebut (dimodif, langsung pasang,
dirangkai dengan perangkat lain dan sebagainya) sehingga suatu console
dapat dipasang secara utuh dari sisi perangkat keras.
4) Persiapan pengerjaan modul software, pada tahap ini perusahaan
merencanakan pengembangan fitur, pengaturan waktu dan resourcenya
sehingga dapat memenuhi waktu delivery proyek.
b. Fase Produksi
Fase produksi adalah fase pengerjaan yang merupakan implementasi
dari fase perencanaan. Pada fase ini dimulainya persiapan gedung, usaha
pengadaan console utuh, perakitan komputer, persiapan instalasi, dan
pembangunan software yang diharapkan. Komponen pengerjaan dari fase
produksi, yaitu:
1) Pelimpahan pekerjaan kepihak renovasi ruang/pembangunan gedung,
perusahaan menugaskan pihak outsource untuk melakukan perbaikan
atau pembangunan ruang/gedung sampai pekerjaan selesai sesuai dengan
desain yang telah disepakati. Pekerjaan ini biasa melalui beberapa fase
proyek.
2) Produksi console, pada tahap ini rangka console dipesankan kepabrik
pembuatan rangka sesuai dengan desain rangka console. Proses ini
diawasi berkala oleh manajer desain dilapangan, supaya ketika rangka
sampai dan dikirimkan sudah diketahui apa yang masih harus
dikustomisasi pada body rangkanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3) Pengerjaan modul software, pada proses ini perusahaan melakukan
pengembangan software yang akan dipasang sesuai dengan modul yang
ada pada spesifikasi.
c. Fase Instalasi Console dan Persiapan Delivery
Pada fase ini merupakan kegiatan pemasangan peralatan dan
instalasi software pada console sampai dengan pengiriman ke client.
Komponen pengerjaan dari fase instalasi console dan persiapan delivery,
yaitu:
1) Rangka console selesai, pada tahap ini rangka console telah selesai dan
siap dikirim ke kantor/workshop. Selain itu proses catatan produksi
console dibuat, setelah itu ada proses delivery ke kantor dan
menempatkan semuanya kedalam workshop untuk inspeksi.
2) Pemasangan hardware sampai unit lengkap, pekerjaaan ini dilakukan
setelah finishing console. Seluruh komponen peripheral yang diperlukan
didalam console dipasang didalam console. Untuk hardware yang perlu
perakitan atau modifikasi dilakukan pada fase ini juga. Target pada fase
ini adalah console dapat dinyalakan dan dioperasikan.
3) Tahap selanjutnya yaitu instalasi software ke console. Setelah console
dapat dinyalakan, software dipasang satu persatu ke console.
4) Tahap berikutnya yaitu inspeksi di workshop. Pertama dilakukan
pemeriksaan keseluruh console, kemudian cek apakah seluruh komponen
sudah terpasang dan software sudah dipasang. Pengecekan hanya
dilakukan pada kelengkapan komponen software.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
5) Selanjutnya yaitu persiapan dokumen delivery. Pada tahap ini sebelum
melakukan delivery perusahaan menyiapkan surat-surat untuk
pengiriman seperti daftar peripheral, surat jalan dan pemasangan bar
code. Tahapan ini juga memproses pembuatan manual untuk client.
6) Tahap terakhir yaitu pengiriman unit, setelah dikoordinasikan dengan
client dan dokumen pengiriman selesai, maka akan dilakukan pengiriman
unit ke client. Transportasi disesuaikan menurut tujuan dan jenis dan
jumlah console. Saat barang sampai ke client, koordinasi peletakan
console akan dilakukan bersama tim atau pihak penerima barang dari
client.
d. Fase Instalasi Lapangan dan Pelatihan
Fase ini merupakan fase pemasangan alat dan console diruang yang
ditentukan pada lokasi client dan kemudian dilaksanakan pelatihan alat.
Komponen pengerjaan dari fase instalasi lapangan dan pelatihan, yaitu:
1) Komponen pertama yaitu instalasi onsite. Setelah console diletakkan
diruang atau gedung yang sudah dapat difungsikan, kemudian dilakukan
instalasi dilapangan untuk integrasi masing-masing console supaya dapat
berjalan. Instalasi ini lebih banyak pada pemasangan jaringan,
pengaturan kabel power, perakitan rak server, cek koneksi dan test
software.
2) Pelatihan dilakukan setelah sistem dapat berjalan, kemudian perusahaan
melakukan pelatihan untuk user dan admin. Secara umum dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
dijelaskan fungsi alat dan praktek fitur-fitur yang dapat digunakan pada
sistem.
3) Selanjutnya ke komponen fase maintenance. Fase ini adalah fase panjang
dan merupakan fase pelayanan ke client. Bila ada kerusakan atau
diperlukan pendampingan maka pihak kantor akan berkoordinasi mencari
solusi ke client.
2. Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran di dalam perusahaan Data Integra Dinamika lebih
memasarkan produk ke TNI Angkatan Laut karena produk yang dihasilkan
merupakan produk untuk kebutuhan pelatihan TNI Angkatan Laut. Terdapat
beberapa hal yang dilakukan bila ada penawaran atau kegiatan yang bersifat
pemasaran, yaitu:
a. Menghitung kelayakan penawaran untuk dilaksanakan dalam sebuah
proyek.
b. Berdiskusi dengan pihak terkait mengenai rencana dan kemungkinan
waktu pengerjaan dan delivery. Bila tidak memungkinkan dapat meminta
pengunduran atau penawaran akan ditolak.
c. Membantu alat pemasaran, misalnya pembuatan prototype, demo, brosur
video dan lain-lain.
d. Berperan dalam pameran produk atau perusahaan untuk mengenalkan
produk.
e. Mempersiapkan dan melakukan presentasi mengenai produk knowledge ke
client.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
f. Berkoordinasi dengan bagian pemasaran mulai dari perencanaan proyek,
pemahaman spesifikasi, proses yang ada pada produksi yang berhubungan
dengan proyek seperti uji litbang, uji fungsi, kunjungan pabrik, delivery,
sampai pelatihan.
Selain itu perusahaan Data Integra Dinamika juga memiliki layanan
purna jual yang diberikan kepada klien. Perusahaan Data Integra Dinamika
memberikan purna jual berupa garansi dengan waktu yang tidak
ditentukan. Selama perbaikan masih dapat disupport dengan baik dari sisi
hardware (ketersediaan spare part) dan software (perubahan/penambahan
spesifikasi yang harus menaati kontrak). Hal ini menjadi strategi
perusahaan untuk dapat menjual produk karena layanan purna jual yang
baik sangat mutlak diperlukan oleh TNI Angkatan Laut.
F. Personalia
1. Klasifikasi Tenaga Kerja
a. Direksi : 2 orang
b. Divisi Software : 22 orang
c. Divisi Hardware : 9 orang
d. Divisi Desain : 6 orang
e. Divisi Operasional : 8 orang
f. Divisi Marketing : 1 orang
2. Sistem Pemberian Upah bagi Karyawan
a. Upah diberikan kepada karyawan setiap jumat terakhir setiap bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Perhitungan gaji karyawan diberikan berdasarkan jenjang pendidikan,
posisi dan lama kerja karyawan.
c. Pengupahan karyawan tidak tetap/kontrak perusahaan menetapkan
dahulu tahun pertama diberlakukan kontrak dan tahun berikutnya
adalah tetap. Pengupahan karyawan kontrak mengikuti perjanjian dan
ketetapan yang ada pada tiap divisi. Pengecualian diberlakukan untuk
karyawan baru yang dinilai memiliki skill khusus atau yang sudah
tidak fresh graduate akan dibahas lebih lanjut dengan tindakan
negosiasi.
3. Jam Kerja Karyawan
Perusahaan telah menetapkan jam kerja karyawan dilaksanakan 9
jam dalam 5 hari kerja. Karyawan diperkenankan lembur apabila
diperlukan saja. Waktu lembur yaitu jam 17.00 sampai maksimal jam
21.00 atau hari Sabtu. Pembagian alokasi jam kerja selama 5 hari kerja,
yaitu Senin – Jumat, pada pukul 08.00 – 17.00.
G. Produk
Perusahaan Data Integra Dinamika merupakan perusahaan manufaktur
yang memproduksi berbagai peralatan simulasi bagi TNI Angkatan Laut.
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi 3 produk simulasi yang dihasilkan
pada tahun 2015, yaitu TTT (Tactical Team Trainer), Naval RPG (Role
Playing Games) dan AOPR (Amphibious Operation Plan Role).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Penjelasan dari 3 produk tersebut, adalah:
1. TTT (Tactical Team Trainer), adalah sistem yang berbasis simulasi
komprehensif yang memfasilitasi latihan operasi angkatan laut.
2. Naval RPG (Role Playing Games), adalah suatu sistem role playing
games interaktif berbasis komputer yang memberikan fasilitas latihan
taktis bagi personil TNI-AL dalam mengambil keputusan pada dinamika
situasi yang terjadi dimedan tempur.
3. Amphibious Operation Plan Role (AOPR), adalah alat simulator untuk
operasi amphibi. Peralatan ini dibuat untuk menggantikan produk lama
yang aslinya menggunakan simulasi dengan maket dan kapal-kapal kecil
dilantai yang digerakkan secara manual. Sedangkan pada alat simulasi
AOPR ini sekarang semua sistem atau perangkat yang digerakkan serba
terkomputerisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki banyak produk alat
simulasi untuk Angkatan Laut. Setiap produk alat simulasi dihitung harga
pokok produksinya. Perhitungan harga pokok produksi oleh perusahaan Data
Integra Dinamika dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, biaya delivery dan biaya overhead pabrik.
Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan activity-based
costing system memerlukan komponen biaya produksi dan biaya non-
produksi yang menjadi dasar perhitungannya. Beberapa data yang penulis
peroleh pada perusahaan Data Integra Dinamika dalam mendukung
perhitungan harga pokok produksi untuk alat simulasi TTT (Tactical Team
Trainer), Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibious
Operation Plan Role) yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya bahan penolong, biaya delivery, biaya pemakaian listrik, biaya tenaga
kerja tidak langsung dan biaya sewa gedung.
B. Perhitungan Harga Pokok Produksi oleh Perusahaan Data Integra
Dinamika
Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan Data
Integra Dinamika Surabaya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
1. Pemakaian Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk alat simulasi
TNI Angkatan Laut terdiri dari beberapa bahan baku yang berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhan produk. Bahan baku yang digunakan berupa
sparepart yang berbentuk software dan hardware. Dari bahan baku tersebut,
kemudian dirancang dan dirakit menjadi sebuah produk alat simulasi.
Perhitungan pemakaian bahan baku untuk memproduksi alat simulasi TTT
(Tactical Team Trainer), Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR
(Amphibious Operation Plan Role) disajikan dalam tabel 5.1 :
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR
oleh Perusahaan
Nama Produk
Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
TTT
(Tactical Team
Trainer)
Order rangka console
(metaplas/dempo)
1 5.163.000.000 5.163.000.000
Map and Data
Display : DELL
P2214H
88 2..950.000 259.600.000
VOIP Display: 8 inch
touch screen monitor
44 5.700.000 250.800.000
Clock Display: LG
16M37A-B
11 870.000 9.570.000
Console Workstation
: Console Machine
Intel core i7-4770
LGA 1150
44 5.050.00 222.200.000
Motherboard ASUS
B85M-G
44 1.550.000 68.200.000
Memory Corsair
DDR3 2x 4GB
44 900.000 39.600.000
Hard drive WD 500
GB
44 900.000 39.600.000
VGA Card ASUS
Geforce 210 1GB
DDR3
44 550.000 24.200.000
Power supply corsair
600 CX
44 1.300.000 57.200.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh
Perusahaan (lanjutan)
Nama Produk
Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
TTT
(Tactical Team
Trainer)
VOIP Workstation :
Foxconn Nano PC NT-
IBT18
44 3.300.000 145.200.000
USB Sound Card :
Enermax Dream Bass
Genie Sound Card
44 390.000 17.160.000
Headsets: Sennheiser
PC 330
44 3.790.000 166.760.000
UPS Console : APC
Smart-UPS SMC 1000
44 4.710.000 207.240.000
UPS Rack Hub : APC
Smart UPS SC 620
11 2.360.000 25.960.000
UPS Server : APC
Smart SMC 1500i
2 5.350.000 10.700.000
KVM Switch : OXCA
KLB108A/GM2
1 30.090.000 30.090.000
VOIP Server dan
Recording Server : Dell
Poweredge R430
2 35.370.000 70.740.000
Game Server dan
Database Server: Dell
Poweredge R730
2 54.500.000 109.000.000
TRACKBALL
KENSINGTON
EXPERT MOUSE®
44 1.600.000 70.400.000
Printer: HP Color
Laserjet CP1025
1 2.998.000 2.998.000
Keyboard: Micropack
km220w
44 420.000 18.480.000
Rack Server : ABBA
Closed Rack 42U
Depth 1066
1 9.550.000 9.550.000
CCTV Camera: CCTV
Infinity H-23
10 330.000 3.300.000
CCTV Remote
Display: LG
32LF550A
1 3.950.000 3.950.000
CCTV - DVR Unit :
Hikvision DS-7332
HWI-SW
1 13.580.000 13.580.000
Instruktur Speaker:
SonicGear 2 GOi500
1 160.000 160.000
Ceiling Speaker: PC-
1867F Ceiling Mount
Speaker
11 770.000 8.470.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh
Perusahaan (lanjutan)
Nama Produk
Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
TTT
(Tactical Team
Trainer)
Amplifier : ZA-2060
Mixer Power Amplifier
(CE Version)
1 1.800.000 1.800.000
Microphone: TOA EC
100M Chime
Microphone
5 1.750.000 8.750.000
LCD Projector: Infocus
IN228
1 8.850.000 8.850.000
Total 7.067.108.000
Naval RPG
(Role Playing
Games)
Order rangka console
(metaplas/dempo)
1 611.500.000 611.500.000
Touchscreen Panel
(Pelaku): Lenovo
Ideacentre Flex 20
Monitor
12 13.800.000 165.600.000
Tactical touchscreen
Display (Pelaku): NEC
46 inch V463 TM
3 3.650.000 10.950.000
NOPR Tactical dan
Tote Display
(Instruktur): Dell
P2214H
4 3.500.000 14.000.000
Communication
Display Panel (Pelaku):
HP Stream 8
6 2.150.000 12.900.000
Communication
Display (Instruktur): 8
inch Touchscreen
Monitor
2 5.700.000 11.400.000
CCTV Display:
Lenovo 18.5 inch
1 1.950.000 1.950.000
Display Workstation
(Pelaku) : Console
Machine
Intel core i7-4770
LGA 1150
5 5.050.000 25.250.000
Motherboard ASUS
B85M-G
5 1.550.000 7.750.000
Memory Corsair
DDR3 2x 4GB
5 900.000 4.500.000
Hard drive WD 500
GB
5 900.000 4.500.000
VGA Card ASUS
Geforce 210 1GB
DDR3
5 550.000 2.750.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh
Perusahaan (lanjutan)
Nama Produk
Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Naval RPG
(Role Playing
Games)
Power supply corsair
600 CX
5 1.300.000 6.500.000
User workstation
(Pelaku): Intel NUC
157RYH
6 7.260.000 43.560.000
Communication PC
(Instruktur) : Foxconn
Nano PC NT-IBT18
2 3.300.000 6.600.000
Headsets: Sennheiser
PC 330
14 3.790.000 53.060.000
UPS Console (Pelaku
dan Instruktur): APC
Smart-UPS SMC 2000
5 9.000.000 45.000.000
UPS Server : APC
Smart-UPS C 2000VA
1 8.500.000 8.500.000
KVM Switch: ATEN 4
port PS/2-USB
1 2.150.000 2.150.000
LCD KVM Switch:
ATEN CL5708
1 26.800.000 26.800.000
Game Server: DELL
Poweredge R420
1 37.000.000 37.000.000
Server 3D:
Intel core i7-4770
LGA 1150
1 5.050.000 5.050.000
Motherboard ASUS
H97 Plus
1 2.200.000 2.200.000
Memory Corsair
DDR3 2x 4GB
1 900.000 900.000
Hard drive WD 500
GB
1 900.000 900.000
VGA Card ASUS
Geforce 730
1 1.100.000 1.100.000
Power supply corsair
600 CX
1 1.300.000 1.300.000
Server VOIP : lenovo
Thinkcentre E73
1 8.800.000 8.800.000
TRACKBALL
KENSINGTON
EXPERT MOUSE®
5 1.600.000 8.000.000
Printer A4(Pelaku) :
HP Laserjet Pro
CP1025
3 2.998.000 8.994.000
Printer A3(Instruktur):
HP Color Laserjet
CP5225
1 19.350.000 19.350.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh
Perusahaan (lanjutan)
Nama Produk
Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
Naval RPG
(Role Playing
Games)
Keyboard (Pelaku):
Lenovo SK 8861
12 501.000 6.012.000
Keyboard (Instruktur):
Micropack km220w
2 420.000 840.000
Rack Server : APC
Netshelter SX 42U
1 20.000.000 20.000.000
Network Cable Rack:
ABBA Wallmount
Switch Rack 8U
1 3.075.000 3.075.000
CCTV Camera: CCTV
Infinity H-23
7 330.000 2.310.000
DVR CCTV Server :
Infinity DV-3108 V5
1 2.630.000 2.630.000
Speaker (instruktur):
Sonicgear 2GOi500
2 160.000 320.000
Wifi Access Point
(Pelaku): TP-Link TL-
WA5110G
3 450.000 1.350.000
Wifi Access Point
(Server): CISCO
WAP121
1 2.550.000 2.550.000
LCD Projector
(Instruktur): EB
1970W
1 23.380.000 23.380.000
LCD Projector 3D
Viewer : EB 1945W
1 17.545.000 17.545.000
Total 1.238.826.000
AOPR
(Amphibious
Operation Plan
Role)
Order rangka console
(metaplas/dempo)
1
1.941.500.000
1.941.500.000
AOPR Tactical Display
(Operator dan
Instruktur): Dell
P2214H
11 3.500.000 38.500.000
AOPR Tote Display
(Operator dan
Instruktur): Dell
P2214H
11 3.500.000 38.500.000
Touchscreen Panel
(Wasdal): Lenovo
Ideacentre Flex 20
Monitor
12 13.800.000 165.600.000
Tactical touchscreen
Display (Wasdal):
NEC 46 inch V463 TM
3 3.650.000 10.950.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh
Perusahaan (lanjutan)
Nama Produk
Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
AOPR
(Amphibious
Operation Plan
Role)
Communication
Display (Operator dan
Instruktur): 8 inch
Touchscreen Monitor
11 5.700.000 62.700.000
Communication
Display Panel
(Wasdal): HP Stream 8
6 2.150.000 12.900.000
AOPR Workstation
(Operator dan
Instruktur)
Intel core i7-4770
LGA 1150
12 5.050.000 60.600.000
Motherboard ASUS
B85M-G
12 1.550.000 18.600.000
Memory Corsair
DDR3 2x 4GB
12 900.000 10.800.000
Hard drive WD 500
GB
12 900.000 10.800.000
VGA Card ASUS
Geforce 2GB DDR3
12 516.000 6.192.000
Power supply corsair
600 CX
12 1.300.000 15.600.000
Display Workstation
(Wasdal)
Intel core i7-4770
LGA 1150
3 5.050.000 15.150.000
Motherboard ASUS
B85M-G
3 1.550.000 4.650.000
Memory Corsair
DDR3 2x 4GB
3 900.000 2.700.000
Hard drive WD 500
GB
3 900.000 2.700.000
VGA Card ASUS
Geforce 2GB DDR3
3 516.000 1.548.000
Power supply corsair
600 CX
3 1.300.000 3.900.000
User Workstation
(Wasdal): Intel NUC
517RYH
3 7.260.000 21.780.000
Communication PC
(Operator dan
Instruktur) : Foxconn
Nano PC NT-IBT18
11 3.300.000 36.300.000
Communication
Workstation (Wasdal):
Intel NUC 517RYH
3 7.260.000 21.780.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh
Perusahaan (lanjutan)
Nama Produk
Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
AOPR
(Amphibious
Operation Plan
Role)
USB Sound Card:
Enermax Dream Bass
Genie Sound card
15 389.000 5.835.000
Headsets: Sennheiser
PC 330
15 3.790.000 56.850.000
UPS (Operator dan
Instruktur) : APC
Smart-UPS SMC 1000
12 4.710.000 56.520.000
UPS (Wasdal): APC
Smart-UPS SMC 2000
3 9.000.000 27.000.000
UPS Server: APC
Smart-UPS C 1500VA
LCD
2 4.150.000 8.300.000
Hub 8 port: CISCO
SG90D-08 8 Port
2 1.300.000 2.600.000
Switch Hub 24/26 Port:
CISCO SG 220-26
2 6.750.000 13.500.000
LCD KVM Switch :
ATEN CL5708
1 26.800.000 26.800.000
Game and Database
Server : Power Edge
R730
1 49.500.000 49.500.000
Communication
Server: Power Edge
R730
1 49.500.000 49.500.000
Server 3D:
Intel core i7-4770
LGA 1150
1 5.050.000 5.050.000
Motherboard ASUS
H97 Plus
1 2.200.000 2.200.000
Memory Corsair
DDR3 2x 4GB
1 900.000 900.000
Hard drive WD 500
GB
1 900.000 900.000
VGA Card ASUS
Geforce 730
1 1.100.000 1.100.000
Power supply corsair
600 CX
1 1.300.000 1.300.000
Server 2D:
Intel core i7-4770
LGA 1150
1 5.050.000 5.050.000
Motherboard ASUS
B85M-G
1 1.550.000 1.550.000
Memory Corsair
DDR3 2x 4GB
1 900.000 900.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh
Perusahaan (lanjutan)
Nama Produk Biaya Bahan Baku
Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Keterangan Kuantitas Harga
Per-Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
AOPR
(Amphibious
Operation Plan
Role)
Hard drive WD 500
GB
1 900.000 900.000
VGA Card ASUS
Geforce 210 1 GB
DDR3
1 550.000 550.000
Power supply corsair
600 CX
1 1.300.000 1.300.000
Trackball Kensington
Expert Mouse®
14 1.600.000 22.400.000
Printer A3 (Wasdal) :
HP Color Laserjet
CP5225
1 19.350.000 19.350.000
Printer A4 (Wasdal) :
HP Laserjet Pro
CP1025
1 2.998.000 2.998.000
Keyboard (Operator
dan Instruktur) :
Micropack KM220W
11 420.000 4.620.000
Keyboard (Wasdal) :
Lenovo SK8861
12 501.000 6.012.000
Rack Server 1 20.000.000 20.000.000
Network Cable Rack:
ABBA Wallmount
Switch Rack 8U
1 3.075.000 3.075.000
Speaker Instruktur :
Sonicgear 2GOi500
1 160.000 160.000
Wifi Access Point
(Wasdal): TP-Link TL-
WA5110G
3 450.000 1.350.000
Wifi Access Point
(Server): CISCO
WAP121
1 2.550.000 2.550.000
LCD Projector
(Instruktur): EB
1970W
1 23.380.000 23.380.000
Projector Screen 1 2.860.000 2.860.000
LCD Projector 3D
Viewer : EB 1945W
1 17.545.000 17.545.000
Total 2.948.155.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Penggunaan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung yang dikonsumsi oleh perusahaan Data
Integra Dinamika meliputi perakitan console, managerial, pengerjaan dan
instalasi software 2D, pengerjaan dan instalasi software 3D, konsultan,
perakitan jaringan dan instalasi console onsite dan desainer. Biaya tenaga kerja
langsung pada perusahaan Data Integra Dinamika merupakan biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji tenaga kerja yang
berkontribusi langsung saat perakitan alat simulasi dibuat. Penjelasan dari
biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai
berikut:
a. Perakitan Console
Biaya perakitan console yang dikeluarkan oleh perusahaan Data Integra
Dinamika, merupakan biaya untuk merakit produk dengan mengisi sistem
sesuai dengan kegunaan TTT, Naval RPG dan AOPR.
b. Pengerjaan dan Instalasi Software 2D
Biaya pengerjaan dan instalasi software 2D adalah biaya yang dikeluarkan
saat perangkat lunak 2 dimensi dibangun dan dipasang pada console. Biaya
ini meliputi biaya jasa rutin pekerja/programmer, biaya perjalanan dinas,
biaya material instalasi, dan biaya pendukung pengerjaan.
c. Pengerjaan dan Instalasi Software 3D
Biaya pengerjaan dan instalasi software 3D adalah biaya yang dikeluarkan
saat perangkat lunak 3 dimensi dikerjakan sebagai gabungan dengan
perangkat lunak 2 dimensi. Biaya ini meliputi pembelian lisensi engine 3D,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
biaya rutin jasa programmer, biaya instalasi ke console, biaya perjalanan
dinas, dan biaya pendukung pekerjaan.
d. Perakitan jaringan dan instalasi console onsite
Biaya perakitan console adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk merakit produk dengan mengisi sistem sesuai dengan kegunaan
produk. Sedangkan instalasi console insite adalah penginstalan sistem pada
produk yang diimplementasikan langsung ditempat klien.
e. Desainer
Biaya desainer adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada saat
mendesain alat simulasi TNI Angkatan Laut. Desain proyek alat simulasi
TNI Angkatan Laut dilakukan pada saat proses produksi.
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung secara rinci oleh perusahaan Data
Integra Dinamika dapat dilihat pada lampiran bagian C (hal 99). Pemakaian
biaya tenaga kerja langsung yang digunakan perusahaan untuk
memproduksi alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR disajikan dalam
tabel 5.2 :
Tabel 5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Alat Simulasi TTT, Naval
RPG dan AOPR Perusahaan
No Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
1. Perakitan console 14.000.000 14.000.000 24.000.000
2. Pengerjaan dan
instalasi software 2D
72.000.000 144.000.000 144.000.000
3. Pengerjaan dan
instalasi software 3D
_
72.000.000 72.000.000
4. Perakitan jaringan dan
instalasi console onsite
10.000.000 5.000.000 5.000.000
5. Desainer 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Total 101.000.000 240.000.000 250.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3. Biaya Overhead Pabrik Perusahaan
Perusahaan Data Integra Dinamika mengeluarkan biaya overhead pabrik
untuk masing-masing alat simulasi. Biaya overhead yang dikonsumsi oleh
perusahaan yaitu biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong,
biaya pembuatan buku manual, biaya cetak penjilidan manual, biaya
packing dan transportasi console, biaya penerimaan barang, biaya training
pengguna, biaya tas & souvenir training, biaya pembuatan poster akrilik,
biaya pemasangan poster akrilik, biaya kursi operator, biaya pemakaian
energi, biaya sewa gedung, dan biaya penelitian & pengembangan produk.
Penjelasan dan rincian biaya overhead pabrik pada perusahaan Data Integra
Dinamika dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini.
a. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki biaya tenaga kerja tidak
langsung. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya yang
dikeluarkan untuk menggaji tenaga kerja yang tidak langsung ikut dalam
proses produksi dan perancangan alat simulasi. Terdapat tiga biaya tidak
langsung yang ada di perusahaan Data Integra Dinamika, yaitu:
1) Biaya Manajerial
Biaya manajerial adalah biaya yang diperlukan untuk kebutuhan
manajerial, seperti pengaturan jadwal, pengawasan dan koordinasi
tim, koordinasi pengaturan pekerjaan, dan koordinasi dengan klien.
Biaya ini dikeluarkan untuk pengeluaran jasa managerial, biaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
transportasi, biaya perjalanan dinas, biaya komunikasi, dan biaya
bahan material yang mendukung manajerial.
2) Biaya Supervisor
Biaya supervisor dikeluarkan oleh perusahaan Data Integra Dinamika
untuk membiayai para supervisor yang terlibat langsung dalam
pengerjaan perakitan dan implementasi alat simulasi TNI Angkatan
Laut. Tugas dari supervisor ini adalah pengawas produksi dan
konsultan internal perusahaan.
3) Biaya Konsultan
Biaya konsultan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk konsultan eksternal. Konsultan eksternal yang dimaksud adalah
dari TNI Angkatan Laut. Setiap proyek alat simulasi ditangani oleh
tiga konsultan. Pada saat proses perancangan dan perakitan produk,
konsultan bertugas mengawasi kegiatan produksi. Biaya konsultan
diberikan oleh perusahaan setiap bulannya, meskipun konsultan hanya
beberapa kali datang untuk mengawasi kegiatan produksi.
Biaya tenaga kerja tidak langsung untuk produk TTT (Tactical Team
Trainer), Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibious
Operation Plan Role) tahun 2015, disajikan pada tabel 5.3:
Tabel 5.3 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Perusahaan pada
Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung
TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Manajerial 30.000.000 30.000.000 30.000.000
Biaya Supervisor 6.000.000 6.000.000 6.000.000
Biaya Konsultan 9.000.000 6.750.000 9.000.000
Total 45.000.000 42.750.000 45.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Biaya Bahan Penolong
Perusahaan memiliki bahan penolong yang berbeda-beda untuk
memproduksi satu alat simulasi TNI Angkatan Laut, sesuai dengan
kebutuhan alat simulasinya masing-masing. Bahan penolong ini digunakan
untuk mendukung perakitan dan pengimplementasian alat simulasi TNI
Angkatan Laut. Penjelasan dari biaya bahan penolong dari masing-masing
proyek adalah sebagai berikut:
1) Hub: Linksys LGS116
Hub: Linksys LGS116 adalah alat untuk manajemen koneksi dan terdapat
kabel port yang dipakai untuk media kabel jaringan. Merek Linksys
dengan tipe LGS116.
2) Hub 8 port: CISCO SG90D
Hub 8 port: CISCO SG90D adalah alat untuk manajemen koneksi,
terdapat 8 port yang dipakai untuk media kabel jaringan. Merek CISCO
dengan tipe SG90D.
3) Switch Hub 24/26 Port: CISCO SG 220-26
Switch Hub 24/26 Port: CISCO SG 220-26 adalah alat untuk manajemen
koneksi, terdapat 26 port yang dapat dipasang kabel untuk media
jaringan lokal sistem.
4) Kabel power
Kabel power adalah kabel yang dipakai untuk menghubungkan console
dengan listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
5) Peripheral pemasangan
Peripheral pemasangan adalah alat-alat yang diperlukan untuk memasang
seluruh komponen console, seperti baut, obeng, bor, lem dan lain-lain.
6) Kabel jaringan
Kabel jaringan adalah kabel yang digunakan untuk aliran data pada
sistem. Cara kerjanya yaitu dihubungkan dari hub kemudian ke server
dan ke console untuk mengalirkan dan mengatur data yang tersambung.
Penggunaan biaya bahan penolong untuk alat simulasi TTT, Naval RPG
dan AOPR pada tahun 2015, disajikan dalam tabel 5.4:
Tabel 5.4 Penggunaan Biaya Bahan Penolong Alat Simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR Perusahaan
No Nama
produk
Nama bahan penolong Jumlah biaya
(Rp)
1. TTT Hub: Linksys LGS116 1.760.000
Switch Hub 24/26 Port: CISCO
SG 220-26
13.500.000
Kabel power 8.800.000
Peripheral pemasangan 1.000.000
Kabel jaringan 2.500.000
Total 27.560.000
2. Naval RPG Hub 8 port: CISCO SG90D 7.800.000
Switch Hub 24/26 Port: CISCO
SG 220-26
13.500.000
Kabel power 600.000
Peripheral pemasangan 500.000
Kabel jaringan 2.500.000
Total 24.900.000
3 AOPR Hub 8 port: CISCO SG90D-08 13.000.000
Switch Hub 24/26 Port: CISCO
SG 220-26
13.500.000
Kabel power 3.200.000
Peripheral pemasangan 500.000
Kabel jaringan 2.500.000
Total 32.700.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
c. Biaya Pembuatan Buku Manual
Biaya pembuatan buku manual adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membuat buku manual sistem. Biaya dikeluarkan untuk
biaya jasa rutin dokumentator, biaya peripheral untuk demonstrasi sistem
dan biaya cetak master manual yaitu kertas dan printer. Rincian biaya
pembuatan buku manual untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR
dapat dilihat pada tabel 5.5:
Tabel 5.5 Biaya Pembuatan Buku Manual untuk Alat Simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Pembuatan
Buku Manual
18.900.000 18.900.000 27.200.000
Total 65.000.000
d. Biaya Cetak Penjilidan Manual
Biaya cetak dan penjilidan manual adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk cetak dan jilid manual bila diperbanyak. Biaya yang
dikeluarkan adalah jasa penggandaan manual dan penjilidan. Rincian biaya
cetak penjilidan manual untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR
dapat dilihat pada tabel 5.6:
Tabel 5.6 Biaya Cetak Penjilidan Manual untuk Alat Simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Cetak Penjilidan
Manual
1.000.000 1.000.000 1.000.000
Total 3.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
e. Biaya Packing dan Transportasi Console
Biaya packing dan transportasi console adalah biaya yang dikeluarkan saat
pengiriman console yang biasanya melibatkan transportasi darat. Biaya
yang dikeluarkan meliputi sewa kendaraan, pembuatan box package, biaya
pekerja angkut, biaya pembuatan packing list, biaya pembuatan label dan
barcode serta biaya konsumsi. Rincian biaya packing dan transportasi
console untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada
tabel 5.7:
Tabel 5.7 Biaya Packing dan Transportasi Console untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Packing dan
Transportasi Console
6.000.000 6.000.000 6.000.000
Total 18.000.000
f. Biaya Penerimaan Barang
Biaya penerimaan barang adalah biaya yang dikeluarkan pada saat barang
sampai di klien. Biaya ini meliputi biaya administrasi penerimaan barang,
biaya pengangkutan barang dan biaya tak terduga selama menempatkan
console. Rincian biaya penerimaan barang untuk alat simulasi TTT, Naval
RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.8:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 5.8 Biaya Penerimaan Barang untuk Alat Simulasi TTT, Naval
RPG, dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Penerimaan
Barang
2.500.000 2.500.000 2.500.000
Total 7.500.000
g. Biaya Training Pengguna Alat Simulasi
Biaya training pengguna alat simulasi adalah biaya yang diperlukan untuk
pengadaan pelatihan sistem. Biayanya meliputi biaya konsumsi, biaya
training kit, biaya pembuatan handbook, honor pengajar dan perjalanan
dinas pengajar. Rincian biaya training pengguna untuk alat simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.9:
Tabel 5.9 Biaya Training Pengguna untuk Alat Simulasi TTT, Naval
RPG, dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Training Pengguna 42.500.000 11.250.000 11.250.000
Total 65.000.000
h. Biaya Tas & Souvenir Training
Biaya tas dan souvenir adalah biaya training kit untuk pelatihan. Biayanya
meliputi pemesanan tas dan pemesanan souvenir sejumlah peserta
pelatihan. Rincian biaya tas & souvenir training untuk alat simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.10:
Tabel 5.10 Biaya Tas & Souvenir Training untuk Alat Simulasi TTT,
Naval RPG, dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Tas & Souvenir
Training
1.500.000 1.500.000 1.500.000
Total 4.500.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
i. Biaya Pembuatan Poster Akrilik
Biaya pembuatan poster akrilik adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membuat poster yang akan dipasang pada area sistem dipasang. Biaya
yang dikeluarkan adalah biaya pembuatan desain dan biaya pencetakan
poster. Rincian biaya pembuatan poster akrilik untuk alat simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.11:
Tabel 5.11 Biaya Pembuatan Poster Akrilik untuk Alat Simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Pembuatan
Poster Akrilik
4.500.000 4.500.000 4.500.000
Total 13.500.000
j. Biaya Pemasangan Poster Akrilik
Biaya pemasangan poster akrilik adalah biaya yang dikeluarkan untuk
memasang poster sistem. Biaya yang dikeluarkan adalah pembelian bahan
akrilik, biaya pemasangan dan alat-alat pemasangan poster permanen.
Rincian biaya pemasangan poster akrilik untuk alat simulasi TTT, Naval
RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.12:
Tabel 5.12 Biaya Pemasangan Poster Akrilik untuk Alat Simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Pemasangan Poster
Akrilik
1.400.000 1.400.000 1.400.000
Total 4.200.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
k. Biaya Kursi Operator
Biaya kursi operator adalah biaya untuk pembelian kursi operator sesuai
jumlah console yang ada dan disesuaikan dengan peran console tersebut.
Rincian biaya kursi operator untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan
AOPR dapat dilihat pada tabel 5.13:
Tabel 5.13 Biaya Kursi Operator untuk Alat Simulasi TTT, Naval
RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Kursi Operator 105.600.000 33.600.000 57.600.000
Total 196.800.000
l. Biaya Pemakaian Energi
Perusahaan Data Integra Dinamika mengeluarkan biaya listrik dalam
pengerjaan dan perancangan produk. Biaya listrik merupakan biaya yang
digunakan untuk membayar biaya pemakaian listrik perusahaan yang
digunakan dalam jangka waktu satu tahun. Listrik digunakan sebagai
penerangan maupun proses produksi. Dasar pembebanan biaya listrik
adalah jumlah KWH. Rincian biaya pemakaian energi untuk alat simulasi
TTT, Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.14:
Tabel 5.14 Biaya Pemakaian Energi untuk Alat Simulasi TTT, Naval
RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Pemakaian Energi 18.268.800 6.248.000 6.532.000
Total 31.048.800
m. Biaya Sewa Gedung
Biaya sewa gedung adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Data
Integra Dinamika untuk membayar sewa gedung. Biaya sewa gedung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dibayarkan selama satu tahun. Gedung tersebut digunakan untuk kegiatan
perusahaan, yaitu bagian produksi (perakitan), kegiatan non-produksi dan
sebagai show room. Rincian sewa gedung untuk alat simulasi TTT, Naval
RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.15:
Tabel 5.15 Biaya Sewa Gedung Perusahaan untuk Alat Simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Sewa Gedung 65.000.000 65.000.000 65.000.000
Total 195.000.000
n. Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk
Dalam merakit suatu alat simulasi, perusahaan Data Integra Dinamika
setiap tahunnya mengadakan penelitian dan pengembangan produk. Hal itu
dilakukan karena setiap tahunnya klien selalu ada permintaan alat simulasi
yang kegunaannya berbeda dan kebutuhan yang diperlukan bertambah.
Maka dari itu perusahaan mengeluarkan biaya penelitian dan
pengembangan produk. Penelitian dan pengembangan produk ini
dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui kekurangan dari produk
sebelumnya dan kebutuhan dari klien, terutama kebutuhan TNI Angkatan
Laut. Setelah mengetahui kebutuhan dari TNI Angkatan Laut, maka
perusahaan bisa mengembangkan produk yang dibuat dan memperbaiki
kekurangan produk yang digunakan sebelummya. Pemakaian biaya
penelitian dan pengembangan produk untuk alat simulasi TTT, Naval
RPG, dan AOPR pada tahun 2015, disajikan dalam tabel 5.16:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 5.16 Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Penelitian dan
Pengembangan Produk
7.150.000 2.100.000 4.300.000
Total 13.550.000
Rincian biaya overhead pabrik pada perusahaan Data Integra Dinamika, dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.17 Biaya Overhead Pabrik Perusahaan Data Integra Dinamika
tahun 2015
Biaya Overhead Pabrik TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung
45.000.000 42.750.000 45.000.000
Biaya Bahan Penolong 27.560.000 24.900.000 32.700.000
Biaya Pembuatan Buku
Manual
18.900.000 18.900.000 27.200.000
Biaya Cetak Penjilidan Manual 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Biaya Packing dan
Transportasi Console
6.000.000 6.000.000 6.000.000
Biaya Penerimaan Barang 2.500.000 2.500.000 2.500.000
Biaya Training Pengguna 42.500.000 11.250.000 11.250.000
Biaya Tas & Souvenir Training 1.500.000 1.500.000 1.500.000
Biaya Pembuatan Poster
Akrilik
4.500.000 4.500.000 4.500.000
Biaya Pemasangan Poster
Akrilik
1.400.000 1.400.000 1.400.000
Biaya Kursi Operator 105.600.000 33.600.000 57.600.000
Biaya Pemakaian Energi 18.268.800 6.248.000 6.532.000
Biaya Sewa Gedung 65.000.000 65.000.000 65.000.000
Biaya Penelitian &
Pengembangan Produk
7.150.000 2.100.000 4.300.000
Total 346.878.800 221.648.000 266.482.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan data biaya pada perusahaan Data Integra Dinamika, maka
dari itu penulis memaparkan perhitungan harga pokok produksi dengan
memasukkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi untuk alat simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.18:
Tabel 5.18 Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan untuk Alat
Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR tahun 2015
Jenis Biaya TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
Biaya Bahan Baku 7.067.108.000 1.238.826.000 2.948.155.000
Biaya Tenaga Kerja
Langsung
101.000.000 240.000.000 250.000.000
Biaya Overhead Pabrik 346.878.800 221.648.000 266.482.000
Jumlah 7.514.986.800 1.700.474.000 3.464.637.000
Hasil produksi 1 1 1
HPP per produk 7.514.986.800 1.700.474.000 3.464.637.000
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Activity-Based
Costing System
1. Biaya Bahan Baku
Perhitungan biaya bahan baku alat simulasi TTT (Tactical Team Trainer),
Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibious Operation Plan
Role) , dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.19 Biaya Pemakaian Bahan Baku pada Alat Simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR
No. Produk Alat Simulasi Total Biaya Bahan
Baku
1. TTT ( Tactical Team Trainer) 7.067.108.000
2. Naval RPG (Role Playing Games) 1.238.826.000
3. AOPR (Amphibious Operation Plan Role) 2.948.155.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung menggunakan activity-based
costing system sama dengan perhitungan perusahaan. Maka dari itu,
perhitungan biaya tenaga kerja langsung yang rinci dapat dilihat pada lampiran
bagian C. Penggunaan biaya tenaga kerja langsung untuk alat simulasi TTT,
Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.20:
Tabel 5.20 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Alat Simulasi TTT, Naval
RPG dan AOPR
No Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
1. Perakitan console 14.000.000 14.000.000 24.000.000
2. Pengerjaan dan
instalasi software
2D
72.000.000 144.000.000 144.000.000
3. Pengerjaan dan
instalasi software
3D
- 72.000.000 72.000.000
4. Perakitan jaringan
dan instalasi
console onsite
10.000.000 5.000.000 5.000.000
5. Desainer 5.000.000 5.000.000 5.000.000
Total 101.000.000 240.000.000 250.000.000
3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Perhitungan biaya overhead sangat penting dalam metode activity-based
costing system. Biaya overhead ini sangat berpengaruh dalam perhitungan
harga pokok produksi. Berikut ini merupakan perhitungan biaya overhead
pabrik menurut activity-based costing system :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
a. Tahap Pertama
Tahap pertama dalam menentukan harga pokok produksi berdasarkan
aktivitas, yaitu menelusuri biaya dari sumber daya ke aktivitas yang
dikonsumsi oleh perusahaan. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan menggolongkan aktivitas kedalam empat level
aktivitas (level activities). Identifikasi aktivitas dilakukan dengan
menentukan aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya pada alat
simulasi. Aktivitas-aktivitas produksi alat simulasi yang dilakukan oleh
perusahaan Data Integra Dinamika dapat dilihat pada tabel 5.21:
Tabel 5.21 Daftar Aktivitas
No. Aktivitas
1. Persiapan Desain Console
2. Persiapan Pengerjaan Hardware
3. Pemasangan Hardware Lengkap
4. Produksi Console
5. Persiapan dan Pengerjaan Modul Software
6. Instalasi Software ke Console
7. Inspeksi di Workshop
8. Persiapan Dokumen Delivery
9. Pengiriman Unit
10. Instalasi Onsite
11. Pelatihan Pengguna
12. Maintenance Produk
Tabel 5.22 Penggolongan Biaya ke dalam Berbagai Aktivitas pada
Perusahaan Data Integra Dinamika
No Aktivitas Level Aktivitas
1. Persiapan Desain Console Level Unit
2. Persiapan Pengerjaan Hardware Level Unit
3. Pemasangan Hardware Lengkap Level Unit
4. Produksi Console Level Unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 5.22 Penggolongan Biaya ke dalam Berbagai Aktivitas pada
Perusahaan Data Integra Dinamika (Lanjutan)
No. Aktivitas Level Aktivitas
5. Persiapan dan Pengerjaan Modul Software Level Unit
6. Instalasi Software ke Console Level Unit
7. Inspeksi di Workshop Level Unit
8. Persiapan Dokumen Delivery Level Unit
9. Pengiriman Unit Level Unit
10. Instalasi Onsite Level Unit
11. Pelatihan Pengguna Level Produk
12. Maintenance Produk Level Produk
2) Pengidentifikasian Cost Driver
Setelah melakukan tahap awal dengan mengidentifikasi dan
menggolongkan aktivitas sesuai dengan kategori level aktivitas masing-
masing, maka langkah selanjutnya adalah pengidentifikasian cost driver
dari setiap aktivitas.
a) Aktivitas persiapan desain console meliputi aktivitas yang melakukan
persiapan rancangan console dan desain console spesifik. Maka yang
dapat dijadikan cost drivernya adalah jam tenaga kerja langsung.
b) Aktivitas persiapan pengerjaan hardware meliputi aktivitas persiapan
perancangan komponen yang harus dirakit dan disesuaikan dengan
desain console yang ada oleh tim hardware. Cost driver yang sesuai
untuk aktivitas tersebut yaitu jam tenaga kerja langsung.
c) Aktivitas pemasangan hardware lengkap meliputi aktivitas pemasangan
console, perakitan, dan modifikasi hardware. Maka yang dapat
dijadikan cost driver yaitu jam tenaga kerja langsung.
d) Aktivitas produksi console meliputi aktivitas pemesanan rangka console
kepabrik pembuatan rangka sesuai dengan desain rangka console dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kustomisasi body pada rangka. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas
tersebut adalah jam tenaga kerja langsung.
e) Aktivitas persiapan dan pengerjaan modul software meliputi aktivitas
pengembangan fitur software yang akan dipasang sesuai dengan modul
yang ada pada spesifikasi. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas
tersebut adalah jam tenaga kerja langsung.
f) Aktivitas instalasi software ke console meliputi aktivitas instalasi
software yang dipasang satu persatu ke console. Maka yang dapat
dijadikan cost driver adalah jam tenaga kerja langsung.
g) Aktivitas inspeksi di workshop meliputi aktivitas pemeriksaan
keseluruh console, kemudian dicek apakah seluruh komponen sudah
terpasang dan software juga sudah terpasang. Cost driver yang sesuai
dengan aktivitas tersebut adalah jam inspeksi.
h) Aktivitas persiapan dokumen delivery merupakan aktivitas persiapan
perusahaan sebelum delivery yaitu menyiapkan surat-surat pengiriman
seperti daftar peripheral, surat jalan dan pemasangan bar code. Cost
driver yang sesuai dengan aktivitas ini yaitu jam persiapan.
i) Aktivitas pengiriman unit merupakan aktivitas pengiriman unit ke klien.
Saat barang sudah sampai ke klien, koordinasi peletakan console akan
dilakukan bersama tim. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas
tersebut yaitu jumlah unit.
j) Aktivitas instalasi onsite merupakan aktivitas yang dilakukan pada
klien berupa instalasi untuk integrasi masing-masing console supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dapat berjalan. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas ini yaitu jam
tenaga kerja langsung.
k) Aktivitas pelatihan pengguna merupakan kegiatan aktivitas yang di
lakukan oleh tim dari perusahaan untuk para user dan admin pengguna
alat simulasi TNI Angkatan Laut. Maka cost driver yang sesuai dengan
aktivitas ini adalah jumlah user.
l) Aktivitas maintenance produk merupakan tindakan pemeliharaan
produk apabila ada kerusakan atau keperluan pendampingan maka
pihak perusahaan akan berkoordinasi dengan klien. Cost driver yang
sesuai dengan aktivitas ini yaitu jumlah kali maintenance.
Setelah mengidentifikasi cost driver pada setiap aktivitas, maka langkah
selanjutnya yaitu mengelompokkan aktivitas-aktivitas beserta cost
drivernya. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada tabel 5.23:
Tabel 5.23 Penentuan Cost Driver
No Aktivitas Level
Aktivitas
Cost Driver
1. Persiapan Desain Console Level Unit Jam Tenaga Kerja
Langsung
2. Persiapan Pengerjaan
Hardware
Level Unit Jam Tenaga Kerja
Langsung
3. Pemasangan Hardware
Lengkap
Level Unit Jam Tenaga Kerja
Langsung
4. Produksi Console Level Unit Jam Tenaga Kerja
Langsung
5. Persiapan dan Pengerjaan
Modul Software
Level Unit Jam Tenaga Kerja
Langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 5.23 Penentuan Cost Driver (Lanjutan)
No Aktivitas Level
Aktivitas
Cost Driver
6. Instalasi Software ke Console Level Unit Jam Tenaga Kerja
Langsung
7. Inspeksi di Workshop Level Unit Jam Inspeksi
8. Persiapan Dokumen Delivery Level Unit Jam Persiapan
9. Pengiriman Unit Level Unit Jumlah Unit
10. Instalasi Onsite Level Unit Jam Tenaga Kerja
Langsung
11. Pelatihan Pengguna Level Produk Jumlah User
12. Maintenance Produk Level Produk Jumlah Kali
Maintenance Sumber: Data diolah
3) Sebelum mengelompokkan biaya yang homogen, dilakukan pengalokasian
biaya pada masing-masing aktivitas yang terjadi pada perusahaan Data
Integra Dinamika dan pengalokasian biaya tersebut dapat dilihat pada
lampiran bagian D (Halaman 100). Langkah berikutnya adalah menentukan
kelompok-kelompok aktivitas yang homogen. Kelompok biaya homogen
(homogeneous cost pool) adalah sekumpulan biaya overhead yang
terhubungkan secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan dan
berbagai macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh cost driver tunggal.
Jadi, agar dapat dimasukkan kedalam suatu kelompok biaya yang homogen,
aktivitas-aktivitas overhead harus dihubungkan secara logis dan mempunyai
rasio konsumsi yang sama untuk semua produk. Rasio konsumsi yang sama
menunjukkan eksistensi dari sebuah cost driver. Setelah menentukan cost
driver yang ada di perusahaan, maka dapat ditentukan kelompok-kelompok
biaya yang homogen. Pembentukan kelompok biaya-biaya yang homogen
dimaksudkan mempersempit pembentukan cost pool yang banyak pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
aktivitas. Perhitungan biaya per aktivitas cost pool I yang telah
dikelompokkan dapat dilihat pada tabel 5.24:
Tabel 5.24 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool I
Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)
Persiapan Desain
Console
Jam Tenaga Kerja
Langsung
45.510.380
Persiapan Pengerjaan
Hardware
Jam Tenaga Kerja
Langsung
47.058.380
Pemasangan
Hardware Lengkap
Jam Tenaga Kerja
Langsung
59.223.700
Produksi Console Jam Tenaga Kerja
Langsung
72.675.200
Persiapan dan
Pengerjaan Modul
Software
Jam Tenaga Kerja
Langsung
44.497.940
Instalasi Software ke
Console
Jam Tenaga Kerja
Langsung
67.409.200
Instalasi Onsite Jam Tenaga Kerja
Langsung
90.491.500
Total 426.866.300 Sumber : Data diolah
Perhitungan biaya per aktivitas cost pool II yang telah dikelompokkan dapat
dilihat pada tabel 5.25:
Tabel 5.25 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool II
Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)
Inspeksi di Workshop Jam Inspeksi 95.767.500
Total 95.767.500 Sumber: Data diolah
Perhitungan biaya per aktivitas cost pool III yang telah dikelompokkan dapat
dilihat pada tabel 5.26:
Tabel 5.26 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool III
Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)
Persiapan Dokumen
Delivery
Jam Persiapan 81.287.500
Total 81.287.500 Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Perhitungan biaya per aktivitas cost pool IV yang telah dikelompokkan dapat
dilihat pada tabel 5.27:
Tabel 5.27 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool IV
Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)
Pengiriman Unit Jumlah Unit 62.687.500
Total 62.687.500 Sumber: Data diolah
Perhitungan biaya per aktivitas cost pool V yang telah dikelompokkan dapat
dilihat pada tabel 5.28:
Tabel 5.28 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool V
Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)
Pelatihan Pengguna Jumlah User 104.762.500
Total 104.762.500 Sumber: Data diolah
Perhitungan biaya per aktivitas cost pool VI yang telah dikelompokkan dapat
dilihat pada tabel 5.29:
Tabel 5.29 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool VI
Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)
Maintenance Produk Jumlah Kali
Maintenance
63.637.500
Total 63.637.500 Sumber: Data diolah
Tabel 5.30 Rincian Cost Driver pada Perusahaan Data Integra Dinamika
No. Cost Driver TTT Naval
RPG
AOPR Jumlah
1. Jam Tenaga Kerja
Langsung
3.080 4.000 4.080 11.160 jam
2. Jam Inspeksi 9 11 18 38 jam
3. Jam Persiapan 90 135 225 450 jam
4. Jumlah Unit 57 27 37 121 unit
5. Jumlah User 10 15 15 40 user
6. Jumlah Kali
Maintenance
2 2 2 6 kali maintenance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4) Langkah selanjutnya yaitu menentukan tarif kelompok (pool rate). Tarif
kelompok (pool rate) adalah tarif biaya overhead per unit cost driver yang
dihitung untuk suatu kelompok aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan
rumus total biaya overhead untuk kelompok aktivitas tertentu dibagi dasar
pengukur aktivitas kelompok tertentu. Perhitungan tarif kelompok (pool rate)
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 5.31 Tarif BOP Per Kelompok Aktivitas
Cost Pool Tarif Cost Pool
(a)
(Rp)
Cost Driver
(b)
Tarif
(a):(b)
(Rp)
Cost Pool I 426.866.300 11.160 38.249,67
Cost Pool II 95.767.500 38 2.520.197,37
Cost Pool III 81.287.500 450 180.638,89
Cost Pool IV 62.687.500 121 518.078,51
Cost Pool V 104.762.500 40 2.619.062,50
Cost Pool VI 63.637.500 6 10.606.250 Sumber: Data diolah
b. Tahap Kedua
Tahap kedua dalam menentukan harga pokok produksi berdasarkan activity
based costing system adalah biaya untuk setiap kelompok biaya overhead
dilacak ke berbagai jenis produk. Jadi, overhead ditentukan dari setiap
kelompok biaya ke setiap produk dengan perhitungan sebagai berikut:
Perhitungan biaya overhead yang dibebankan untuk TTT, Naval RPG dan
AOPR dapat dilihat pada tabel 5.32, tabel 5.33 dan tabel 5.34:
Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok × Unit Cost Driver yang
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Tabel 5.32 Biaya Overhead yang Dibebankan Produk TTT (Tactical Team
Trainer)
Cost Pool Tarif Cost Pool
(Rp)
Cost Driver Jumlah
(Rp)
Cost Pool I 38.250 3.080 117.808.983,60
Cost Pool II 2.520.197 9 22.681.776,33
Cost Pool III 180.639 90 16.257.500,10
Cost Pool IV 518.079 57 29.530.475,07
Cost Pool V 2.619.063 10 26.190.625
Cost Pool VI 10.606.250 2 21.212.500
Total Biaya TTT (Tactical Team Trainer) 233.681.860,10 Sumber: Data diolah
Tabel 5.33 Biaya Overhead yang Dibebankan Produk Naval RPG (Role
Playing Games)
Cost Pool Tarif Cost Pool
(Rp)
Cost Driver Jumlah
(Rp)
Cost Pool I 38.250 4.000 153.998.680
Cost Pool II 2.520.197 11 27.722.171,07
Cost Pool III 180.639 135 24.386.250,15
Cost Pool IV 518.079 27 13.988.199,77
Cost Pool V 2.619.063 15 39.285.937,50
Cost Pool VI 10.606.250 2 21.212.500
Total Biaya Naval RPG (Role Playing Games) 279.593.658,49 Sumber:Data diolah
Tabel 5.34 Biaya Overhead yang Dibebankan Produk AOPR (Amphibious
Operation Plan Role)
Cost Pool Tarif Cost Pool
(Rp)
Cost Driver Jumlah
(Rp)
Cost Pool I 38.250 4.080 156.058.653,60
Cost Pool II 2.520.197 18 45.363.552,66
Cost Pool III 180.639 225 40.643.750,25
Cost Pool IV 518.079 37 19.168.904,87
Cost Pool V 2.619.063 15 39.285.937,50
Cost Pool VI 10.606.250 2 21.212.500
Total Biaya AOPR (Amphibious Operation Plan Role) 321.733.298,88 Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Setelah melakukan perhitungan biaya overhead yang dibebankan, maka tahap
selanjutnya adalah menghitung harga pokok produksi. Perhitungan harga pokok
produksi dengan menggunakan activity-based costing system pada perusahaan
Data Integra Dinamika dapat dilihat pada tabel 5.35:
Tabel 5.35 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Activity-Based
Costing System pada Perusahaan Data Integra Dinamika 2015
Keterangan TTT
(Rp)
Naval RPG
(Rp)
AOPR
(Rp)
BBB 7.067.108.000 1.238.826.000 2.948.155.000
BTKL 101.000.000 240.000.000 250.000.000
BOP 233.681.860 279.593.658 321.733.299
HPP 7.401.789.860 1.758.419.658 3.519.888.299
Unit produk 1 1 1
HPP per Produk 7.401.789.860 1.758.419.650
(Pembulatan) 3.519.888.290
(Pembulatan) Sumber: Data diolah
Setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan activity-based
costing system, terdapat perbedaan harga pokok produksi untuk ketiga alat
simulasi. Berikut ini merupakan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung menurut perhitungan perusahaan dan menurut perhitungan activity-
based costing system.
Tabel 5.36 Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Menurut
Perusahaan dan ABC System
Nama Produk Perhitungan Perusahaan Perhitungan ABC System
BBB BTKL BBB BTKL
TTT 7.067.108.000 101.000.000 7.067.108.000 101.000.000
Naval RPG 1.238.826.000 240.000.000 1.238.826.000 240.000.000
AOPR 2.948.155.000 250.000.000 2.948.155.000 250.000.000 Sumber: Data diolah
Biaya overhead pabrik menurut perhitungan perusahaan dan menurut perhitungan
activity-based costing system disajikan dalam tabel 5.37:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 5.37 Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan dan ABC System
Nama Produk BOP Perusahaan BOP ABC System
TTT 346.878.800 233.681.860
Naval RPG 221.648.000 279.593.658
AOPR 266.482.000 321.733.299 Sumber: Data diolah
Setelah mengetahui komponen-komponen biaya untuk perhitungan harga pokok
produksi pada masing-masing metode. Maka perbedaan harga pokok produksi
untuk ketiga alat simulasi dan selisih perhitungan harga pokok produksi
perusahaan dan berdasarkan ABC System dapat disajikan dalam tabel 5.38:
Tabel 5.38 Selisih Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan dan
Harga Pokok Produksi Berdasarkan ABC System
Nama
Produk
HPP
Perusahaan
(Rp)
HPP menurut
ABC System
(Rp)
Selisih
(Rp)
Persentase
(%)
TTT 7.514.986.800 7.401.789.860 113.196.940 1,51
Naval RPG 1.700.474.000 1.758.419.650 (57.945.650) -3,41
AOPR 3.464.637.000 3.519.888.290 (55.251.290) -1,59
Total 12.680.097.800 12.680.097.800 0 Sumber: Data diolah
Selisih perhitungan harga pokok produksi apabila dibandingkan dengan
perhitungan activity-based costing system, terlihat tidak berpengaruh besar. Dari
perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan activity-based costing
system untuk alat simulasi jenis TTT (Tactical Team Trainer) sebesar
Rp7.401.789.860 untuk alat simulasi jenis Naval RPG (Role Playing Games)
sebesar Rp1.758.419.650 dan untuk alat simulasi jenis AOPR (Amphibious
Operation Plan Role) sebesar Rp3.519.888.290. Dari hasil tersebut juga dapat
dilihat perbandingan antara metode yang digunakan oleh perusahaan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
penerapan metode activity-based costing system. Untuk perhitungan activity based
costing system pada jenis alat simulasi TTT (Tactical Team Trainer) memberikan
hasil perhitungan harga pokok produksi yang lebih rendah (understate)
dibandingkan dengan harga pokok produksi yang ditentukan oleh perusahaan
yaitu dengan selisih harga sebesar Rp113.196.940. Sedangkan untuk alat simulasi
jenis Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibiouss Operation Plan
Role) perhitungan harga pokok produksi dengan metode activity-based costing
menghasilkan perhitungan yang lebih tinggi (overstate) dibandingkan dengan
harga pokok produksi yang ditentukan oleh perusahaan yaitu dengan selisih harga
sebesar Rp57.945.650 untuk alat simulasi jenis Naval RPG (Role Playing Games)
dan Rp55.251.290 untuk alat simulasi jenis AOPR (Amphibious Operation Plan
Role).
Perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan Data Integra Dinamika
terlihat berbeda dengan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan activity-
based costing system. Untuk melihat lebih jelas perbedaan antara perhitungan
harga pokok produksi perusahaan dan activity-based costing system, penulis
melakukan perbandingan perhitungan harga pokok produksi yang disajikan pada
tabel 5.39:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 5.39 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi
No Perusahaan Kajian Teori Keterangan
1. Perhitungan biaya bahan baku:
Biaya Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Perhitungan biaya bahan baku:
Biaya Bahan Baku = Kuantitas x Harga
Sama
2. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung:
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Hari Kerja x
Tarif per Hari Kerja
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung:
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Hari Kerja x
Tarif per Hari Kerja
Sama
3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:
Perusahaan Data Integra Dinamika
melampirkan biaya tenaga kerja tidak
langsung, biaya bahan penolong, biaya
pembuatan buku manual, biaya cetak
penjilidan manual, biaya packing dan
transportasi console, biaya penerimaan
barang, biaya training pengguna, biaya tas &
souvenir training, biaya pembuatan poster
akrilik, biaya pemasangan poster akrilik,
biaya kursi operator, biaya pemakaian energi,
biaya sewa gedung, dan biaya penelitian &
pengembangan produk.
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:
Perhitungan biaya overhead pabrik berdasarkan
activity-based costing system terdiri beberapa
tahap, yaitu:
1. Tahap Pertama
a. Mengidentifikasi dan menggolongkan
aktivitas kedalam empat level aktivitas,
yaitu biaya aktivitas berlevel unit, biaya
aktivitas berlevel batch, biaya aktivitas
berlevel produk, biaya aktivitas berlevel
fasilitas.
b. Pengidentifikasian cost driver.
c. Penentuan kelompok-kelompok aktivitas
yang homogen.
Tidak Sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
d. Penentuan tarif kelompok (Pool Rate),
dengan rumus:
= BOP kelompok aktivitas tertentu
Driver biayanya
2. Tahap Kedua
Tahap kedua ini, biaya untuk setiap
kelompok biaya overhead dilacak
keberbagai jenis produk.Biaya untuk
setiap kelompok biaya overhead
ditentukan dari setiap kelompok biaya
kesetiap produk dengan rumus:
= Tarif kelompok x Unit cost driver yang
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Setelah melakukan analisis dengan membandingkan antara perhitungan
harga pokok produksi perusahaan dan harga pokok produksi berdasarkan activity-
based costing system, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan Data Integra
Dinamika melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk alat simulasi TNI
Angkatan Laut yaitu TTT, Naval RPG dan AOPR belum sesuai dengan kajian
teori. Terdapat perbedaan perhitungan perhitungan biaya overhead. Perhitungan
tarif biaya overhead oleh perusahaan dihitung dengan memasukkan biaya tenaga
kerja langsung, biaya bahan penolong, biaya pembuatan buku manual, biaya cetak
penjilidan manual, biaya packing dan transportasi console, biaya penerimaan
barang, biaya training pengguna, biaya tas & souvenir training, biaya pembuatan
poster akrilik, biaya pemasangan poster akrilik, biaya kursi operator, biaya
pemakaian energi, biaya sewa gedung dan biaya penelitian & pengembangan
produk pada masing-masing alat simulasi. Sedangkan perhitungan pembebanan
biaya overhead pabrik dengan menggunakan ABC System dilakukan dengan
mengalokasikan biaya-biaya yang termasuk biaya overhead pabrik ke dalam
aktivitas-aktivitas yang terjadi pada perusahaan Data Integra Dinamika. Perbedaan
perhitungan biaya overhead tersebut menyebabkan biaya overhead yang
dibebankan pada alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR berbeda. Perusahaan
sebaiknya melakukan perhitungan alokasi biaya yang tepat pada aktivitas yang
terjadi di perusahaan Data Integra Dinamika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dengan cara membandingkan
perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan activity-based costing
system dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan harga pokok produksi alat
simulasi TNI Angkatan Laut TTT, Naval RPG, dan AOPR yang dilakukan oleh
perusahaan Data Integra Dinamika belum sesuai dengan metode activity-based
costing system. Perhitungan activity-based costing system untuk produk TTT lebih
kecil dibandingkan perhitungan perusahaan dengan selisih harga sebesar
Rp113.196.940, sedangkan perhitungan activity-based costing system untuk
produk Naval RPG dan AOPR lebih besar dibandingkan perhitungan perusahaan
dengan selisih harga sebesar Rp57.945.650 untuk produk Naval RPG dan
Rp55.251.290 untuk produk AOPR.
Terdapat perbedaan perhitungan pembebanan biaya overhead dalam
menghitung harga pokok produksi alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR
yang menyebabkan perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi untuk
alat simulasi jenis TTT, Naval RPG, dan AOPR. Perbedaan hasil perhitungan
harga pokok produksi juga terjadi karena perusahaan kurang
mempertimbangkan perhitungan biaya yang termasuk biaya overhead untuk
dialokasikan kedalam aktivitas-aktivitas yang terjadi pada perusahaan Data
Integra Dinamika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu beberapa data yang didapatkan oleh
penulis berdasarkan hasil wawancara, sehingga data bisa bersifat subyektif dan
beberapa data yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi
merupakan data yang telah diolah perusahaan.
C. Saran
1. Bagi Perusahaan
Perusahaan sebaiknya menghitung pengalokasian biaya yang termasuk
biaya overhead pabrik kedalam aktivitas-aktivitas perusahaan dalam
memproduksi suatu alat simulasi, sehingga biaya overhead yang dibebankan
pada produk tepat dan perhitungan harga pokok produksi juga mejadi lebih
tepat serta perusahaan dapat mengetahui berapa persen biaya yang
dikonsumsi tiap aktivitas-aktivitas perusahaan dalam produksi alat simulasi
TNI Angkatan Laut.
2. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya agar mendapatkan dokumen-dokumen yang
lebih mendukung dalam perhitungan harga pokok produksi seperti biaya
tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan
penolong dan biaya overhead lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi
Revisi VI. Rineka Cipta, Jakarta.
Asih, Anita Lisa. 2012. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan
Activity-Based Costing (ABC) pada Pabrik Roti “Sam Jaya” Purwodadi.
Jurnal Analisis Manajemen. Universitas Negeri Semarang.
Bustami, Bastian dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi.
Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Buku 1. Edisi 14.
Salemba Empat. Jakarta.
Carter, William K dan Milton F. Usry. 2005. Akuntansi Biaya (Cost Accounting).
Buku 2. Edisi 13. Salemba Empat. Jakarta
Derbeck, Edrwad J. Van 2008. Pricipals of Cost Accounting. Edisi Kelimabelas.
South-Western. Cengage Learning, USA.
Dunia Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi
Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.
. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta
Erawati dan Lili Syafitri. 2012. Analisis Harga Pokok Produksi sebagai Dasar
Penentuan Harga Jual pada CV Harapan Inti Usaha Palembang. Jurnal.
STIE MDP.
Hansen, Don R dan Maryanne M.Mowen. 2006. Management Accounting
(Akuntansi Manajemen). Buku Satu. Edisi Ketujuh. Salemba Empat.
Jakarta
. 2009. Managerial Accounting (Akuntansi Manajerial). Buku Satu.
Edisi Kedelapan. Salemba Empat. Jakarta
Horngren, Charles T. Srikant M. Datar dan George Foster. 2006.Akuntansi Biaya
dengan Penekanan Manajerial. Jilid 2, Edisi Keduabelas. Erlangga,
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Maher, Michael W dan Edward B. Deakin.1996. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat.
Jilid Satu. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Andi
Offset, Yogyakarta.
Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rakesarasin.
Yogyakarta.
Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. UPP- AMP YKPN, Yogyakarta.
. 2007. Activity-Based Costing System. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
Prabhaswara, Aditya dan Peti Savitri. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal.
Penerbit Andi, Yogyakarta
Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi
Ketiga. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Rainborn, Cecily A dan Michael R. Kinney. 2011. Akuntansi Biaya: Dasar dan
Perkembangan. Edisi Ketujuh, Buku Kedua. Salemba Empat, Jakarta-
Selatan.
Sugiyono. 2010. Statistik untuk Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Supriyono. 1994. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi
Maju dan Globalisasi. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Wijayanti, Ratna. 2011. Penerapan Activity-Based Costing System untuk
Menentukan Harga Pokok Produksi pada PT. Industri Sandang Nusantara
Unit Patal Secang. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Pertanyaan Wawancara
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Perusahaan
b. Lokasi Perusahaan
c. Visis dan Misi Perusahaan
d. Struktur Organisasi Perusahaan
e. Sistem Produksi dan Sistem Pemasaran Perusahaan
2. Lain-lain
a. Apa yang dimaksud dengan console?
b. Alat simulasi apa saja yang sering dipesan oleh TNI AL?
c. Apakah perusahaan ada menghitung biaya pemeliharaan bangunan dan
mesin?
d. Berapa bulan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perakitan alat
simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR?
e. Jika kinerja pegawai bagus, apakah mendapatkan uang bonus?
f. Berapa keuntungan yang diambil perusahan (dalam persen)?
g. Apakah ada tunjangan asuransi yang diberikan kepada pegawai?
h. Berapa ukuran luas gedung yang digunakan dalam berproduksi dan
perakitan?
i. Berapa harga sewa gedung per tahunnya?
j. Apa saja aktivitas-aktivitas yang terjadi saat produksi dan perakitan alat
simulasi?
k. Ada berapa orang yang menjadi tenaga kerja tidak langsung?
l. Berapa gaji untuk tenaga kerja tidak langsung?
m. Mengapa biaya listrik tidak dimasukkan dalam perhitungan harga pokok
produksi, sedangkan listrik merupakan komponen penting dalam proses
produksi dan perakitan ?
n. Jelaskan yang dimaksud dengan alat simulasi TTT, Naval RPG dan
AOPR.
o. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan alat
simulasi?
p. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga pokok produksi pada
perusahaan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Harga Jual Alat simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR
Nama Alat Simulasi Harga Jual per Proyek
TTT (Tactical Team Trainer) Rp15.580.000.000,00
Naval RPG (Role Playing Games) Rp 3.410.000.000,00
AOPR (Amphibious Operation Plan Role Rp 7.100.000.000,00
C. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung
No. Nama
Produk
Nama Bahan
Penolong
Staff Hari
Kerja
Tarif Per
Hari
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1. TTT Perakitan console 10 14 100.000 14.000.000
Managerial 1 120 250.000 30.000.000
Pengerjaan dan
instalasi software 2D
3 120 200.000 72.000.000
Konsultan 1 120 50.000 6.000.000
Perakitan jaringan dan
instalasi console onsite
10 10 100.000 10.000.000
Desainer 1 1 5.000.000 5.000.000
Total 137.000.000
2. Naval
RPG
Perakitan console 10 14 100.000 14.000.000
Managerial 1 120 250.000 30.000.000
Pengerjaan dan
instalasi software 2D
6 120 200.000 144.000.000
Pengerjaan dan
instalasi software 3D
3 120 200.000 72.000.000
Konsultan 1 120 50.000 6.000.000
Perakitan jaringan dan
instalasi console onsite
10 5 100.000 5.000.000
Desainer 1 1 5.000.000 5.000.000
Total 276.000.000
3. AOPR Perakitan console 10 24 100.000 24.000.000
Managerial 1 120 250.000 30.000.000
Pengerjaan dan
instalasi software 2D
6 120 200.000 144.000.000
Pengerjaan dan
instalasi software 3D
3 120 200.000 72.000.000
Konsultan 1 120 50.000 6.000.000
Perakitan jaringan dan
instalasi console onsite
10 5 100.000 5.000.000
Desainer 1 1 5.000.000 5.000.000
Total 286.000.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
D. Konsumsi Biaya Overhead pada Masing-masing Aktivitas
Pengalokasian Biaya Aktivitas
Persiapan Desain
Console
Persiapan
Pengerjaan Hardware
Pemasangan Hardware
Lengkap
Produksi Console
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 11.062.500 11.062.500 11.062.500 11.062.500
Biaya Bahan Penolong 4.258.000 8.516.000 12.774.000 25.548.000
Biaya Pembuatan Buku Manual 3.250.000 3.250.000
Biaya Cetak Penjilidan Manual
Biaya Packing & Transportasi Console
Biaya Penerimaan Barang
Biaya Training Pengguna
Biaya Tas & Souvenir Training
Biaya Pembuatan Poster Akrilik
Biaya Pemasangan Poster Akrilik
Biaya Kursi Operator
Biaya Pemakaian Energi 3.104.880 3.104.880 7.762.200 7.762.200
Biaya Sewa Gedung 24.375.000 24.375.000 24.375.000 24.375.000
Biaya Penelitian & Pengembangan Produk 2.710.000 677.500
Jumlah 45.510.380 47.058.380 59.223.700 72.675.200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
D. Konsumsi Biaya Overhead pada Masing-masing Aktivitas (Lanjutan)
Pengalokasian Biaya Aktivitas
Persiapan &
Pengerjaan Modul
Software
Instalasi Software ke
Console
Inspeksi di Workshop Persiapan Dokumen
Delivery
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 11.062.500 11.062.500 11.062.500 11.062.500
Biaya Bahan Penolong 4.258.000 17.032.000
Biaya Pembuatan Buku Manual 3.250.000 6.500.000 19.500.000
Biaya Cetak Penjilidan Manual 300.000 300.000
Biaya Packing & Transportasi Console 4.500.000 9.000.000
Biaya Penerimaan Barang 1.875.000 3.750.000
Biaya Training Pengguna
Biaya Tas & Souvenir Training 1.350.000
Biaya Pembuatan Poster Akrilik 3.375.000
Biaya Pemasangan Poster Akrilik 1.050.000
Biaya Kursi Operator 32.800.000 32.800.000
Biaya Pemakaian Energi 1.552.440 7.762.200
Biaya Sewa Gedung 24.375.000 24.375.000 24.375.000 24.375.000
Biaya Penelitian & Pengembangan Produk 677.500 1.355.000
Jumlah 44.497.940 67.409.200 95.767.500 81.287.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
D.Konsumsi Biaya Overhead pada Masing-masing Aktivitas (Lanjutan)
Pengalokasian Biaya Aktivitas
Pengiriman Unit Instalasi Onsite Pelatihan Pengguna Maintenance Produk
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 11.062.500 11.062.500 11.062.500 11.062.500
Biaya Bahan Penolong 12.774.000
Biaya Pembuatan Buku Manual 13.000.000 16.250.000
Biaya Cetak Penjilidan Manual 300.000 1.050.000
Biaya Packing & Transportasi Console 9.000.000
Biaya Penerimaan Barang 3.750.000
Biaya Training Pengguna 19.500.000 32.500.000 13.000.000
Biaya Tas & Souvenir Training 1.350.000 2.250.000
Biaya Pembuatan Poster Akrilik 3.375.000 6.750.000
Biaya Pemasangan Poster Akrilik 1.050.000 2.100.000
Biaya Kursi Operator 32.800.000 32.800.000 32.800.000 32.800.000
Biaya Pemakaian Energi
Biaya Sewa Gedung
Biaya Penelitian & Pengembangan Produk 1.355.000 6.775.000
Jumlah 62.687.500 90.491.500 104.762.500 63.637.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
E. Gambar Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR
1. TTT (Tactical Team Trainer)
2. Naval RPG (Role Playing Games)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
3. AOPR (Amphibious Operation Plan Role)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI