analisis pembelajaran berbasis higher order thinking … · jurusan pendidikan ilmu pengetahuan...

271
i ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X Di SMK YPKK 2 Sleman SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Oviwasat Dwisaktica 151334085 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 27-Jun-2020

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

i

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

THINKING SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN

AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X Di SMK YPKK 2 Sleman

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Oviwasat Dwisaktica

151334085

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya dalam

setiap waktu.

Untuk kedua orang tua saya bapak Ratno Saputro dan ibu Agoestiningsih

yang selalu mendoakan, memotivasi, mencurahkan kasih sayang, dan

memberikan dukungan serta kesabaran dalam membimbing saya.

Kakak saya Febry Nawacatur Kurnia Sari yang selalu memberikan

semangat, doa, dan dukungan kepada saya.

Sahabat saya Vina Abriamni yang selalu memberikan dukungan, doa dan

semangat.

Untuk Dosen Pembimbingku Bapak Dr. Sebastianus Widanarto

Prijowuntato, S.Pd., M.Si. yang selalu membimbing dengan sabar dan

membantu saya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Teman-teman seperjuangan PAK 2015 yang telah mengenalkan keunikan

sifat masing-masing dari kalian.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

v

MOTTO

Pohon itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan

seizin Tuhannya.

(Q.S Ibrahim [14] :2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2019

Penulis

Oviwasat Dwisaktica

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Oviwasat Dwisaktica

Nomor Mahasiswa : 151334085

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING

SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus

Kelas X Di Smk Ypkk 2 Sleman”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti, kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 24 Juli 2019

Yang menyatakan

Oviwasat Dwisaktica

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

viii

ABSTRAK

ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING

SKILL (HOTS) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

Studi Kasus Kelas X di SMK YPKK 2 Sleman

Oviwasat Dwisaktica

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) desain Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK YPKK

2 Sleman yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru akuntansi di

SMK YPKK 2 Sleman yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi;

dan (3) penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di

SMK YPKK 2 Sleman yang mengarah pada unsur pengukuran keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

Jenis penelitian ini adalah mixed methods dengan model sequential

exploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 serta

guru Akuntansi. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara,

dokumentasi, dan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X Akuntansi 1 di SMK

YPKK 2 Sleman sudah mengusahakan untuk memenuhi unsur keterampilan

berpikir tingkat tinggi; (2) pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi

di SMK YPKK 2 Sleman kelas X Akuntansi 1 sudah mengusahakan untuk

mengimplementasikan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi; dan (3) penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat

oleh guru akuntansi di SMK YPKK 2 Sleman kelas X Akuntansi 1 belum

mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

ix

ABSTRACT

ANALYSIS OF LEARNING BASED ON HIGHER ORDER THINKING

SKILL (HOTS) ON THE ACCOUNTING SUBJECT

A Case Study of the Tenth Class Students of SMK YPKK 2 Sleman

Oviwasat Dwisaktica

Sanata Dharma University

2019

This study aims to find out: (1) the design of the Learning Implementation

Plan made by accounting teachers at SMK YPKK 2 in Sleman that meets the

elements of high-level thinking skills; (2) the implementation of learning activities

carried out by accounting teachers at SMK YPKK 2 Sleman which leads to high-

level thinking skills; (3) assessment or evaluation of learning made by accounting

teachers at SMK YPKK 2 Sleman which leads to the element of measuring high-

level thinking skills.

This type of research is mixed methods with a sequential exploratory

model. The subjects in this study were students of the tenth class of Accounting 1

and Accounting teachers. Data were collected by using observation, interview,

documentation, and questionnaire teachniques.

The results of this study indicate that: (1) the design of the Learning

Implementation Plan made by accounting teachers of the tenth class of

Accounting 1 at SMK YPKK 2 Sleman has tried to fulfill the element of high-level

thinking skills; (2) the implementation of learning activities by accounting

teachers at SMK YPKK 2 Sleman on the tenth class of Accounting 1 has sought to

implemented learning activities that lead to high-level thinking skills; (3) the

assessment or evaluation of learning made by accounting teachers at SMK YPKK

2 Sleman in the tenth class of Accounting 1 has not led to the element of

measuring high-level thinking skills.

Keywords: Learning Implementation Plan, implementation of learning activities,

learning assessment.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking

Skill (HOTS) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di Smk

Ypkk 2 Sleman” dengan lancar. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penelitian skripsi ini terlaksana dan terselesaikan dengan baik tidak lepas dari

bantuan, dukungan, bimbingan, berbagai pihak yang dengan tulus dan rela

mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,

peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PH.D., selaku rektor Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi,

Bidang Keahlian Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Dr. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing

yang sudah memberikan dorongan, nasihat, motivasi, dan perhatian

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang

Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan berbagai

pengetahuan dan pengalamannya selama proses perkuliahan.

6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang

telah membantu mendukung penelitian ini.

7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xi

8. Teman-teman satu payung Elna, Hans, Wandi, Yebri, Flora, Desi, Valen,

Gita, Tata dan teman skripsi lainnya Wahyu dan Ega yang selalu

memberikan dukungan, motivasi, dan doa selama penyusun skripsi ini.

9. Sahabat terbaik saya Vina Abriamnie yang selalu memberikan dukungan,

semangat, motivasi, dan doa selama penyusunan skripsi ini.

10. Sahabat berjuang skripsi Anna Lintang Kinanti dan Elna Permatasari yang

selalu memberi semangat dan motivasi.

11. Sahabat akrab Yeni Astuti, Agatha, Mira, Dea yang selalu memberikan

dukungan, motivasi, dan semangat.

12. Semua teman-teman kelas B PAK angkatan 2015 terima kasih atas

kebersamaannya.

13. Teman-teman angkatan 2015 PAK yang selalu mengiringi langkah peneliti

selama menjalani perkuliahan.

14. Seluruh pihak yang telah membantu baik secara moral maupun material,

yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.

Peneliti sangat bersyukur karena bantuan dari berbagai pihak akhirnya

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga semua bantuan dan kebaikan

yang telah diberikan kepada peneliti mendapat balasan yang baik dan

berlimpah dari Allah SWT. Demikian ucapan terima kasih yang peneliti

sampaikan kepada semua pihak yang menjadi bagian dalam penyelesaian

skripsi ini. Skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena itu peneliti

mengharapkan masukan dari pembaca. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Penulis

Oviwasat Dwisaktica

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv

MOTTO ..................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah ................................................................................. 1

B. Batasan Masalah............................................................................................. 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xiii

C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................................ 7

A. Kurikulum 2013 ............................................................................................. 7

1. Pengertian Kurikulum .............................................................................. 7

2. Pengembangan Kurikulum 2013 .............................................................. 8

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 ................................................. 9

4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013 .......................................... 10

5. Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 11

B. Berpikir Tingkat Tinggi ............................................................................... 12

1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi ....................................................... 12

2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi ......................................................... 14

3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat

Tinggi ..................................................................................................... 17

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 19

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran..................................... 19

2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 21

3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP .............................. 22

4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi................................................... 25

5. Tujuan dan Fungsi RPP ......................................................................... 28

6. Format RPP 2013 ................................................................................. . 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xiv

D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran ............................................................ 30

1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................... 30

2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ......................................... 34

3. Lingkup Belajar .................................................................................... . 36

4. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru ................................................ 37

5. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa ............................................... 40

6. Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan Pembelajaran

Berpusat pada Siswa ............................................................................ 51

7. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi ..................................................................................................... 52

E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran ........................................................... 55

1. Pengertian Penilaian ............................................................................... 55

2. Fungsi Penilaian ................................................................................... 57

3. Penilaian Kurikulum 2013 ..................................................................... 58

4. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013 ............................................... 58

5. Karakteristik Soal HOTS ....................................................................... 61

F. Penelitian Yang relevan ............................................................................... 64

G. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 69

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 70

A. Metode Penelitian Mixed Methods ............................................................... 70

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................................... 70

C. Subjek Dan Objek Penelitian ....................................................................... 71

D. Operasionalisasi variabel Penelitian ............................................................ 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xv

E. Sumber Data Penelitian ................................................................................ 84

F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian .......................................................... 85

G. Instrumen Penelitian..................................................................................... 87

H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 92

I. Tahap Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 97

BAB IV GAMBARAN UMUM .............................................................................. 99

A. Deskripsi Lokasi .......................................................................................... 99

B. Deskripsi Responden .................................................................................. 104

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .......................................................... 107

A. Deskripsi Data ............................................................................................ 107

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 107

2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 118

3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 129

B. Pembahasan ................................................................................................ 134

1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...................................... 134

2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran .................................. 138

3. Analisis Penilaian Pembelajaran .......................................................... 142

BAB VI PENUTUP ............................................................................................... 144

A. Kesimpulan ................................................................................................ 144

B. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 145

C. Saran ........................................................................................................... 145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xvi

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 148

LAMPIRAN .......................................................................................................... 150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK ...................................................................... 11

Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom ....................................................................... 17

Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan ........................... 26

Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan .............. 26

Tabel 2.5 Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan Inkuiri ........... 44

Tabel 2.6 Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Berbasis Proyek ...................................................................................................... 51

Tabel 2.7 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn

Berpusat pada Siswa .............................................................................. 51

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP ....................................................................... 72

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas ......................................... 76

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran ............................................ 80

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa ....................................................... 82

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r ................................................................................... 91

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa ............................................................... 91

Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS .................................... 94

Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS ..... 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xviii

Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS ..... 94

Tabel 3.10 Penilaian Persepsi Siswa ....................................................................... 97

Tabel 4.1 Daftar Rekapitulasi Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019 ........................ 105

Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar pada RPP Laporan Keuangan ......... 113

Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP

Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan ........................... 114

Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X

Materi Laporan Keuangan..................................................................... 115

Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas

X Materi Laporan Keuangan ................................................................................. 116

Tabel 5.5 Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X................. 118

Tabel 5.6 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa .............................................. 128

Tabel 5.7 Hasil Analisis Soal Pengetahuan ........................................................ 131

Tabel 5.8 Hasil Analisis Soal Keterampilan ....................................................... 132

Tabel 5.9 Instrumen Observasi Sikap Ilmiah ...................................................... 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl. ......... 15

Gambar 2.2 Format RPP Permendikbud No.103 Tahun 2014 .............................. 29

Gambar 2.3 Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri .................................................... 44

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir ............................................................................ 69

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK YPKK 2 Sleman .................................... 103

Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa ............. 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora ........................................... 151

Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus ............................................................ 152

Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ......................... 153

Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RPP ................................................. 154

Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan

Pembelajaran ............................................................................ 160

Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran ................... 166

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ............................. 171

Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru ............................ 177

Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa ................................... 180

Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 181

Lampiran 11 Instrumen Pedoman Wawancara Guru ................................... 184

Lampiran 12 Hasil Analisis RPP ................................................................. 185

Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS ..................... 189

Lampiran 14 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran ............... 191

Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di kelas Berbasis

HOTS ....................................................................................... 196

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

xxi

Lampiran 16 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran ................................... 198

Lampiran 17 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis

HOTS ........................................................................................ 201

Lampiran 18 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 203

Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan ........................................... 245

Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan

Taksonomi Bloom ................................................................... 248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan rencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya dan masyarakat sekitar diri kita. Dengan begitu

pendidikan sangatlah berpengaruh dalam pengembangan belajar peserta

didik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional bab 1 pasal 19 yang berbunyi “Kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta

cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu“.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, terjadi perubahan

kurikulum, yakni dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

menjadi kurikulum 2013 revisi (K-13) yang berorientasi pada

penyeimbangan kompetensi pengetahuan, dan keterampilan secara

terpadu. Tujuan dari K-13 adalah “mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang

beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi

pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban

dunia (Permendiknas Nomor 70 Tahun 2013)”. Di sisi lain Kurikulum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

2

2013 menggunakan aspek penilaian yang tidak hanya berfokus pada

penilaian pengetahuan dan keterampilan, namun juga mempertimbangkan

penilaian sikap termasuk di dalam nilai spiritual dalam diri peserta didik.

Untuk mencapai ketiga aspek penelitian tersebut proses pembelajaran

peserta didik dalam kurikulum 2013 dituntut untuk lebih meningkatkan

kompetensi dengan menggunakan Pendekatan Saintifik. Pendekatan

Saintifik terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba,

mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mengomunikasikan.

Kurikulum pendidikan juga berpengaruh terhadap kegiatan

pembelajaran serta standar penilaian. Pendidikan di Indonesia saat ini

menggunakan kurikulum 2013 revisi 2016. Kurikulum ini merupakan

penyempurnaan dari kurikulum 2013 sebelum revisi. Kurikulum tersebut

dianggap sebagai pusat kehidupan dari pendidikan yang sedang diterapkan

di Indonesia. Oleh karena itu, dengan adanya perubahan kurikulum

tersebut secara otomatis berdampak pada berbagai aspek kegiatan

pembelajaran di antaranya adalah penyusunan silabus dan RPP,

pengembangan bahan ajar, pemilihan materi pembelajaran, pemilihan

pendekatan/metode pembelajaran, pengembangan media pembelajaran,

penyusunan evaluasi pembelajaran, dan mata pelajaran yang ditawarkan

untuk semua jenjang pendidikan termasuk jenjang sekolah menengah yang

mencakup SMA/MA/SMK sederajat.

Namun, permasalahan yang ada dalam pendidikan semakin

meningkat dengan kurikulum yang berubah-ubah menyebabkan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

3

belajar cenderung dilakukan terlalu mekanis. Hal ini terkait dengan hasil

wawancara terbuka dengan guru akuntansi di SMK YPKK 2 SLEMAN

untuk menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Berdasarkan dengan

hasil wawancara, guru belum mengembangkan instrumen penilaian yang

berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS). Hal ini dapat dilihat dari

kompetensi dasar yang masih dalam tingkat rendah yaitu menerapkan

(C3). Kemampuan berpikir tingkat rendah tersebut terdiri dari kemampuan

mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan (C3), sedangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi terdiri dari menganalisis (C4),

mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Dalam hal tersebut, guru masih

mengembangkan instrumen penilaian dengan menggunakan Low Order

Thinking Skill (LOTS) dan belum mengembangkan instrumen penilaian

yang berbasis HOTS.

Untuk mengatasi permasalahan ini, guru lebih dituntut untuk

membuat dan mengembangkan instrumen penilaian yang mencakup kisi-

kisi soal, analisis butir soal, pedoman penilaian, dan rubik penilaian yang

melatih kemampuan peserta didik untuk dapat berpikir dengan tingkat

tinggi. Di samping itu, guru juga dapat membantu peserta didik dalam

mengembangkan kemampuan HOTS dengan menggunakan model

pembelajaran Cooperative Learning (CL). Dengan menggunakan model

pembelajaran tersebut, peserta didik mampu menghadapi masalah yang

bersifat nyata, sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

berpikir kritis dan kemampuan dalam memecahkan masalah yang timbul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

4

dalam pembelajaran tersebut. Hal ini juga dapat mengukur pemahaman

peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi yang sesuai dengan standar

penilaian kurikulum 2013. Berdasarkan latar belakang di atas, maka

peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Mata

Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK YPKK 2 SLEMAN”.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka peneliti membatasi

masalah yang ada agar penelitian ini dapat dilakukan secara optimal dan

mendalam. Peneliti membatasi penelitian ini tentang kemampuan berpikir

tingkat tinggi pada siswa yang tercermin dalam perumusan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran dan

Pelaksanaan Penilaian Kelas (assesment) dengan menggunakan taksonomi

Bloom pada bagian C4, C5, dan C6 yang terdiri dari menganalisis,

menilai, dan menciptakan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian

ini sebagai berikut:

1. Apakah desain RPP yang dibuat oleh guru di SMK YPKK 2 SLEMAN

sudah memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi?

2. Apakah kegiatan pembelajaran di SMK YPKK 2 SLEMAN mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

5

3. Apakah pelaksanaan penilaian pembelajaran yang dibuat oleh guru di

SMK YPKK 2 SLEMAN telah mengarah pada unsur pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

D. Tujuan Masalah

1. Untuk menganalisis sejauh mana desain rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) di SMK YPKK 2 SLEMAN memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

2. Untuk menganalisis sejauh mana pelaksanaan pembelajaran di SMK

YPKK 2 SLEMAN mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

3. Untuk menganalisis sejauh mana penilaian atau evaluasi pembelajaran

di SMK YPKK 2 SLEMAN telah menunjukkan indikator pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para

pembaca, baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaatnya

sebagai berikut:

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan bagi penulis dalam

menganalisis pembelajaran berbasis HOTS pada mata pelajaran

Akuntansi di SMK YPKK 2 SLEMAN.

2. Sebagai sarana informasi serta bahan masukan bagi pihak sekolah

khususnya guru bidang studi akuntansi dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa dengan mengembangkan instrumen pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

6

berbasis HOTS pada mata pelajaran akuntansi di SMK YPKK 2

SLEMAN.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi mahasiswa Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma dan pihak lain dalam melakukan penelitian

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang akan mulai

diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014. Kurikulum sendiri merupakan

pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik

Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004

maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006.

Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk

meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills

berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Menurut Ansyar (2015: 2), kurikulum diartikan sebagai suatu arena

pertandingan tempat siswa bertanding yang akan menguasai satu atau

lebih keahlian guna mencapai keberhasilan yang ditandai dengan

pemberian diploma, ijazah atau gelar sarjana. Menurut Grumet (dalam

Ansyar, 1980:2), mengungkapkan bahwa kurikulum merupakan suatu

proses sosial bagi pendalaman pemahaman diri sendiri, orang lain, dan

lingkungan sekitar melalui proses rekonsepsualisasi. Menurut

Wiryokusumo (dalam Mulyadi, 1988: 2), kurikulum merupakan alat untuk

membentuk kepribadian peserta didik sebagaimana yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

8

Kurikulum juga terdiri dari sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus

dikuasai untuk mencapai suatu tingkat pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, kurikulum

disimpulkan sebagai seperangkat isi, tujuan, dan bahan ajar yang akan

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran

untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013

Mulyasa (2016: 64) menyatakan bahwa pengembangan kurikulum

2013 dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual sebagai berikut:

1) Landasan Filosofis

a. Filosofis Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam

pembangunan pendidikan.

b. Filosofis pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai

akademik, kebutuhan peserta didik, dan masyarakat.

2) Landasan Yuridis

a. RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan, tentang Perubahan

Metodologi Pembelajaran dan Penataan Kurikulum.

b. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

c. INPRES Nomor 1 Tahun 2010, tentang Percepatan Pelaksanaan

Prioritas Pembangunan Nasional, penyempurnaan kurikulum dan

metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa

untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

9

3) Landasan Konseptual

a. Relevansi pendidikan (link and match)

b. Kurikulum berbasis kompetensi, dan karakter

c. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)

d. Pembelajaran aktif (student active learning)

e. Penilaian yang valid, utuh, dan menyeluruh

3. Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar

peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang

mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari.

Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui kriteria penguasaan

kompetensi dan karakter yang akan dijadikan sebagai standar penilaian

hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat mempersiapkan dirinya

melalui penguasaan terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu,

sebagai prasarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi dan

karakter tertentu.

Menurut Fadlillah (2014:25), mengungkapkan bahwa terdapat

beberapa tujuan kurikulum 2013 yaitu: meningkatkan mutu pendidikan

dengan menyeimbangkan hard skill dan soft skill melalui kemampuan

sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam rangka menghadapi tantangan

global yang terus berkembang, membentuk dan meningkatkan sumber

daya manusia yang produktif, kreatif, dan inovatif, meringankan tenaga

pendidik dalam penyampaian materi dan menyiapkan administrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

10

mengajar, meningkatkan peran serta pemerintahan pusat dan daerah serta

warga masyarakat secara seimbang dalam menentukan dan mengendalikan

kualitas pelaksanaan kurikulum di tingkat satuan pendidikan, dan setiap

sekolah diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum sesuai

dengan kondisi satuan pendidikan.

4. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013

Menurut Kurniasih & Sani (2014: 39-42), hal yang terpenting dari

perubahan atau penyempurnaan kurikulum ini, yaitu keunggulan dan

kekurangan yang terdapat dalam kurikulum 2013.

1. Keunggulan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 memiliki keunggulan diantaranya sebagai berikut:

siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap

pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah. Adanya

penilaian dari semua aspek, munculnya pendidikan karakter dan

pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua

program studi, adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan

fungsi dan tujuan pendidikan nasional, kompetensi yang dimaksud

menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan

pengetahuan.

2. Kelemahan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 memiliki kelemahan antara lain: guru banyak

salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013, guru tidak

perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, banyak sekali guru-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

11

guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum 2013,

kurangnya pemaham guru dengan konsep pendekatan saintifik,

kurangnya keterampilan guru merancang RPP, guru tidak banyak

yang menguasai penilaian saintifik, dan tugas menganalisis SKL, KI,

KD, buku siswa dan buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh

guru, dan banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus

ini.

5. Struktur Kurikulum 2013 untuk SMK YPKK 2 SLEMAN

Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut

Sanjaya (2005: 67)

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK

Struktur Kurikulum

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Program Keahlian: (Ditetapkan oleh Sekolah)

Program/Pendidikan dan Latihan Alokasi

Waktu

I. Program

Normatif

1. Pendidikan Sosial-Budaya dan

Kewarganegaraan

216

2. Pendidikan Agama 144

3. Olahraga dan Kesehatan 216

4. Bahasa Indonesia 144

II. Program

Adaptif

1. Bahasa Inggris Sesuai Program

Keahlian 2. Matematika

3. Keterampilan Komputer dan

Pengetahuan Informasi *)

4. Kewirausahaan **)

5. ...... **)

III. Program

Produktif

1. ................... ***) Sesuai Program

Keahlian 2. ................... ***)

3. ................... ***)

Jumlah

Penjelasan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

12

a. *) Mata Pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program Keahlian.

b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata pendidikan dan

latihan.

c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif disesuaikan

dengan karakteristik program keahlian.

d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah 60

menit.

e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun

pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.

f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.

g. Muatan lokas diadakan dan ditentukan jenisnya oleh daerah/sekolah sesuai

dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagai ekstrakurikuler.

h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dan dilaksanakan

oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.

B. Berpikir Tingkat Tinggi

1. Pengertian berpikir tingkat tinggi

Menurut Sani (2019: 2), kemampuan berpikir tingkat tinggi

didefinisikan sebagai informasi yang disimpan dalam ingatan kita dan

memperoleh informasi baru, selanjutnya menghubungkan, menyusun, dan

mengembangkan informasi yang ada agar mencapai suatu tujuan atau

memperoleh jawaban pada situasi yang membingungkan. Transformasi itu

sendiri menjadikan siswa mampu menganalisis, mensintesis atau

menggabungkan fakta dan ide, menggeneralisasi, menjelaskan sampai

pada suatu kesimpulan atau interpretasi. Pemanipulasian informasi dan

ide-ide melalui proses tersebut akan memudahkan siswa untuk

menyelesaikan permasalahan, memperoleh pemahaman, dan menemukan

makna yang baru. Menurut John Dewey (dalam Sani, 2019:3),

kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOT) yaitu suatu proses berpikir

sebagai rantai proses produktif yang bergerak dari refleksi ke inkuiri

(inquiry), selanjutnya menjadikan proses berpikir kritis dan akhirnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

13

menuntun pada penarikan kesimpulan yang diperkuat oleh keyakinan

orang akan hal berpikir. Kemampuan untuk memecahkan masalah yang

dimiliki seseorang dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator, misalnya

mampu mengidentifikasi masalah, memiliki rasa ingin tahu, bekerja secara

teliti dan mampu mengevaluasi keputusan. Kemampuan berpikir tingkat

tinggi baik itu kemampuan berpikir kritis, kreatif serta kemampuan

pemecahan masalah yang dimiliki oleh seseorang tidak dapat dimiliki

secara langsung melainkan diperoleh melalui latihan. Secara lebih lanjut

(Arikunto : 2014) juga menyatakan bahwa ada delapan aspek yang

berasosiasi dengan berpikir tingkat tinggi, yaitu:

a. Tidak ada seorangpun yang dapat berpikir sempurna atau tidak dapat

berpikir sepanjang waktu;

b. Mengingat sesuatu tidak sama dengan berpikir tentang sesuatu itu.

c. Mengingat sesuatu dapat dilakukan tanpa memahaminya;

d. Berpikir dapat diwujudkan dalam kata dan gambar;

e. Terdapat tiga tipe intelegensi dan berpikir yaitu analitis, kreatif dan

praktis;

f. Ketiga intelegensi dan cara berpikir tersebut berguna dalam kehidupan

sehari-hari;

g. Keterampilan berpikir dapat ditingkatkan dengan memahami proses

yang terlibat dalam berpikir;

h. Metakognisi adalah bagian berpikir tingkat tinggi. Berpikir Tingkat

Tinggi terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

14

informasi yang tersimpan dalam memori dan saling terhubungkan atau

menata kembali dan memperluas informasi ini untuk mencapai tujuan

atau menemukan jawaban yang mungkin dalam situasi

membingungkan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)

merupakan proses berpikir yang tidak sekedar menghafal dan

menyampaikan kembali informasi yang diketahui. Kemampuan berpikir

tingkat tinggi merupakan kemampuan yang menghubungkan,

memanipulasi, dan mentransformasi pengetahuan serta pengalaman yang

sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya untuk

menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada situasi baru.

2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi

Berbicara mengenai kemampuan berpikir tingkat tinggi, maka

taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama. Kemampuan

berpikir tingkat tinggi pertama kali dimunculkan pada tahun 1990 lalu

kemudian direvisi oleh Anderson dan Krathwohl agar lebih relevan

digunakan oleh dunia pendidikan abab ke-21. Kemampuan berpikir

tingkat tinggi yang dikemukakan oleh Bloom menggunakan kata benda

yaitu: Pengetahuan, Pemahaman, Terapan, Analisis, Sintesis, Evaluasi.

Sedangkan dimensi kognitif setelah direvisi diubah menjadi kata kerja

yakni: Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis,

Mengevaluasi, dan Mencipta, seperti diilustrasikan pada tabel berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

15

Gambar 2.1

Tingkat Proses Kognitif Menurut Bloom

Pengertian dari masing-masing tingkatan kognitif itu adalah sebagai

berikut:

a. Pengetahuan: peserta didik mampu mengingat informasi yang didapat,

walaupun tingkatan pengetahuan merupakan kategori yang paling

rendah tetapi pengetahuan dapat menjadi dasar dari proses kognitif

karena tanpa mengingat, maka peserta didik tidak dapat memiliki

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

b. Pemahaman: peserta didik mampu memahami dan menggunakan

informasi yang dikomunikasikan. Contohnya adalah: kemampuan

translasi, kemampuan interpretasi, dan kemampuan ekstrapolasi.

Translasi atau menerjemahkan adalah kemampuan mengubah simbol

yang lain tanpa mengubah maknanya. Interpretasi adalah kemampuan

menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol verbal atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

16

nonverbal. Ekstrapolasi adalah kemampuan melihat kecenderungan

atau kelanjutan sebuah temuan.

c. Aplikasi: peserta didik dapat menerapkan konsep yang sesuai pada

suatu masalah atau situasi baru untuk memecahkan masalah yang

dihadapi.

d. Analisis: peserta didik mampu menguraikan informasi yang diperoleh

untuk menganalisis sebuah permasalahan sehingga ditemukan solusi

untuk masalah tersebut.

e. Sintesis: peserta didik dapat menghasilkan produk, menggabungkan

beberapa bagian dari pengalaman atau bahan/informasi baru untuk

menghasilkan sesuatu yang baru.

f. Evaluasi: peserta didik memberikan penilaian tentang ide atau

informasi baru. Kemampuan evaluasi merupakan kemampuan

mengambil keputusan atau memberikan pendapat berdasarkan

penilaian menggunakan kriteria-kriteria tertentu terhadap suatu situasi,

pernyataan, ide, atau informasi.

Setelah digunakan cukup lama untuk membuat rancangan

instruksional dalam dunia pendidikan, Anderson & Krathwohl (2000

dalam Sani, 2016: 104) menelaah kembali Taksonomi Bloom dan

melakukan revisi sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

17

Tabel 2.2

Revisi Taksonomi Bloom

Tingkatan Taksonomi Bloom

(1956)

Anderson dan

Krathwohl

(2000)

C1 Pengetahuan Mengingat

C2 Pemahaman Memahami

C3 Aplikasi Menerapkan

C4 Analisis Menganalisis

C5 Sintesis Mengevaluasi

C6 Evaluasi Berkreasi

(sintesis)

3. Kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif berpikir tingkat

tinggi

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa terdapat

tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson,

Krathwohl (2010: 99) yang masuk sebagai indikator kemampuan berpikir

tingkat tinggi yaitu: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta, sedangkan

ketiga proses kognitif yang terdapat dalam ranah yang sama yaitu

kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan merupakan

kemampuan berpikir yang berada pada tingkat rendah. Masing-masing

indikator yang akan dijelaskan satu persatu adalah:

a. Mengingat

Dapat mengingat kembali pengetahuan yang diperoleh dalam

jangka waktu yang lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

18

b. Memahami

Membangun makna dari pesan-pesan instruksional, termasuk lisan,

tulisan, dan grafik komunikasi, termasuk di dalamnya:

1) Interpreting (menerjemahkan)

2) Examplifying (mencontohkan)

3) Classifying (mengklasifikasikan)

4) Summarizing (meringkas)

5) Inferring (menyimpulkan)

6) Comparing (membandingkan)

7) Explaining (menjelaskan)

8) Mengaplikasikan

9) Melaksanakan atau menggunakan prosedur dalam suatu situasi

tertentu

c. Mengaplikasikan

Kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus,

teori, dsb.

d. Menganalisis

Kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu

bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan

mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian yang satu

dengan yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

19

e. Mengevaluasi

Mengevaluasi yaitu melakukan evaluasi atau penilaian yang

didasarkan pada kriteria dan atau standar. Contoh kata kerja pada level

mengevaluasi yaitu membandingkan, menyimpulkan, menilai, dan

mengkritik.

f. Mencipta

Merupakan suatu kegiatan yang melibatkan proses menyusun

beberapa elemen menjadi sebuah keseluruhan yang fungsional. Tujuan

yang diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk

membuat suatu produk baru dengan mengorganisasikan elemen atau

bagian menjadi suatu pola atau struktur yang belum pernah ada

sebelumnya.

C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran atau dikenal dengan istilah

RPP merupakan suatu perencanaan yang dilaksanakan oleh pendidik

dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, pendidik memperhatikan

materi, penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, maupun metode

pembelajaran yang akan digunakan sehingga kegiatan pembelajaran yang

dapat disusun dengan rapi dalam perencanaan pelaksanaan pembelajaran.

Menurut Mulyasa (dalam Fadlillah, 2014:144), RPP dikembangkan dari

silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam

upaya mencapai Kompetensi Dasar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

20

(RPP) merupakan suatu rencana yang menggambarkan prosedur dan

manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi

dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

Menurut Ginting (dalam Fadlillah, 2014:144), RPP merupakan sebuah

skenario pembelajaran yang akan menjadi pegangan bagi guru untuk

menyiapkan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan

pembelajaran. Menurut (Kunandar, 2007:262), rencana pelaksanaan

pembelajaran merupakan rencana yang menggambarkan suatu prosedur

dan pengorganisasian pembelajaran yang nantinya akan mencapai satu

kompetensi dasar untuk ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan

dalam silabus.

Menurut (Majid & Rochman, 2014:61), rencana pelaksanaan

pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara

rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada

silabus. Setiap guru di dalam satuan pendidikan wajib menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan rencana pelaksanaan

pembelajaran dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal tahun

pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu dalam

setiap awal pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan RPP dapat

dilakukan secara mandiri atau secara berkelompok.

Berdasarkan pendapat para ahli di atar, RPP disimpulkan sebagai

gambaran dari pelaksanaan pembelajaran yang utuh, sehingga di dalam

RPP memuat seluruh kegiatan perencanaan pembelajaran yang nantinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

21

akan dilakukan di dalam kelas. Dalam rencana pelaksaan pembelajaran

(RPP) memuat alokasi waktu, materi pembelajaran, langkah

pembelajaran, dan metode pembelajaran yang akan digunakan pada setiap

pertemuan. Merumuskan RPP secara benar dapat menggambarkan

pelaksanaan pembelajaran yang nantinya diharapkan dapat mencapai

tujuan pembelajaran yang diterapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut

harus diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses

pelaksanaan penilaian kelas (assesment) yang sungguh-sungguh sehingga

mencerminkan tujuan pembelajaran itu sendiri.

2. Prinsip Pengembangan RPP

Menurut Fadillah (2014:145), rencana pelaksanaan yang baik ialah

perencanaan pembelajaran yang dapat memuat dan merangkum seluruh

materi yang akan disampaikan beserta metode dan penilaian yang telah

digunakan.

Untuk memudahkan guru dalam penegembangan RPP Kurikulum

2013, ada beberapa prinsip yang harus diikuti, di antaranya sebagai

berikut.

a. RPP disusun oleh guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan

berdasarkan silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke

dalam bentuk rancangan proses pembelajaran.

b. RPP dikembangkan oleh guru agar menyesuaikan apa yang dinyatakan

dalam silabus dengan kondisi satuan pendidikan, baik kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

22

awal peserta didik maupun dalam motivasi dan minat belajar peserta

didik.

c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

d. Sesuai dengan tujuan yang ada di dalam Kurikulum 2013 untuk

menghasilkan peserta didik sebagai manusia yang mandiri dan tidak

berhenti belajar

e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

Prinsip pengembangan RPP Kurikulum 2013 ini bila dibandingkan

dengan prinsip pengembangan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP

memiliki cakupan yang lebih terperinci sehingga lebih mempermudah

para guru untuk melaksanakan proses pembelajaran.

3. Komponen dan Langkah-Langkah Pengembangan RPP

Menurut Majid & Rochman (2014: 262- 264), berbagai komponen dan

langkah-langkah pengembangan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Mencantumkan identitas

Identitas merupakan hal pertama yang dicantumkan dalam

menyusun RPP. Hal yang harus ada dalam identitas adalah nama

sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, standar kompetensi,

kompetensi dasar, indikator, dan alokasi waktu. Nama sekolah adalah

tempat dimana RPP itu akan dipraktikkan, misalkan SMA Rajawali

Jaya. Mata pelajaran adalah pelajaran yang harus diajarkan dan

dipelajari oleh guru dan siswa, misalkan mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. Kelas/semester adalah tingkatan atau jenjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

23

peserta didik yang akan menerima pelajaran, misalkan Kelas XI

semester 2. Standar kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa

mempelajari mata pelajaran tertentu. Kompetensi dasar adalah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai oleh siswa

yang menunjukkan bahwa siswa menguasai standar kompetensi yang

telah ditetapkan. Alokasi waktu adalah jumlah jam pembelajaran yang

sesuai dengan jumlah Kompetensi Dasar.

b. Mencantumkan tujuan pembelajaran

Tujuan pelajaran memuat penguasaan kompetensi yang ditargetkan

atau yang harus dicapai oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran

dirumuskan dengan mengacu pada rumusan yang terdapat dalam

indikator, maka dari itu jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat

sama atau lebih banyak dari pada indikator. Alasan guru harus

membuat tujuan pembelajaran adalah agar dapat melakukan pemilihan

materi, metode, dan urutan kegiatan agar memiliki komitmen untuk

menciptakan lingkungan belajar sehingga dapat mencapai tujuan dan

membantu guru dalam pembuatan penilaian yang benar. Guru tidak

akan tahu siswanya telah mencapai sebuah tujuan jika guru belum

menuliskan tujan pembelajaran yang akan dicapai.

c. Mencantumkan materi pembelajaran

Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus diketahui adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

24

bahwa maeri dalam RPP merupakan pengembangan dari materi pokok

yang terdapat dalam silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran

dalam RPP harus dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru

dapat mengembangkannya menjadi Buku Siswa.

d. Mencantumkan model/ metode pembelajaran

Penetapan model atau metode pembelajaran harus memperhatikan

seperti apa materi yang akan diajarkan. Tidak semua model atau

metode pembelajaran cocok untuk diterapkan di semua materi

pembelajaran. Selain memperhatikan materi yang diajarkan, model

atau metode pembelajaran juga harus memperhatikan karakteristik

siswa-siswa. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan menerima

pelajaran yang berbeda, maka model atau metode pembelajaran yang

digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik

peserta didik agar kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan

dengan kondusif.

e. Mencantumkan langkah-langkah kegiatan pembalajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran harus dicantumkan dalam

RPP untuk menjadi pedoman pada saat guru melaksanakan kegiatan

pelaksanaan pembelajaran di kelas. Pada dasarnya, langkah-langkah

kegiatan pembelajaran memuat pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup, dimana masing-masing disertai alokasi

waktu yang dibutuhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

25

f. Mencantumkan media/alat/bahan/sumber belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang terdapat

dalam silabus. Apabila ketiga aspek ini dipenuhi maka penyusunan

harus menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, 3) sumber

belajar yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus memahami secara

benar pengertian ketiga aspek tersebut.

g. Mencantumkan penilaian

Penilaian dijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk instrumen

dan instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator

dan tujuan pembelajaran. Format penilaian dapat disajikan dalam

bentuk matriks horizontal maupun matriks vertical. Dalam format

penilaian hendaknya mencantumkan teknik/jenis, bentuk insrumen,

kunci jawaban/rambu-rambu jawaban untuk memudahkan proses

penilaian

4. Karakteristik RPP yangg mengarah pada Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi

Desain RPP yang dikembangkan perlu memperhatikan langkah-

langkah sistematis yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Pudjiastuti,

Bestary, & Zamroni (2018: 48-50), karakteristik dalam menyusun

langkah-langkah desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:

a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai

dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

26

Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai

Kompetensi Dasar dengan format sebagai berikut:

Tabel 2.3

Format Pasangan KD pengetahuan dan keterampilan

Kompetensi Dasar

Pengetahuan

Kompetensi Dasar

Keterampilan

<Nomor KD><KD

Pengetahuan>

<Nomor KD><KD

Keterampilan>

b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi

Dasar, dengan format sebagai berikut:

Tabel 2.4

Format Penetapan Target KD pengetahuan dan keterampilan

No Kompetensi Dasar Target KD

KD Pengetahuan

<KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang

diamanatkan oleh KD>

KD Keterampilan

<KD

Keterampilan>

<Target keterampilan yang

diamanatkan oleh KD>

c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3

kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.

d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan dengan

langkah sebagai berikut:

1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan

yang menjadi target dan harus dicapai peserta didik.

2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diturunkan

menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

27

3) Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai dengan

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) agar konsep materi dapat

tersampaikan secara efektif.

e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,

psikomotorik atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas

menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik. Tujuan

pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter

kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selain

itu, tujuan pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar

pendidikan.

f. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model

pembelajaran:

1) Pahami KD yang dianalisis

2) Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan

3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model pembelajaran,

rumuskan kegiatan pembelajaran yang meliputi orientasi,

motivasi, dan apersepsi.

4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:

(a) IPK

(b) Karakteristik peserta didik

(c) Pendekatan saintifik

(d) 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication,

Collaboration)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

28

(e) Penguatan Pendidikan Karakter (IPK) dan Literasi

5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik

individual maupun kelompok

(a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran

(b) Melakukan kegiatan tindak lanjut

(c) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan berikutnya

(d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD

yang bersangkutan

6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran

7) Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran

yang mengacu pada IPK.

5. Tujuan dan Fungsi RPP

Menurut Kunandar (2007: 263), tujuan rencana pelaksanaan

pembelajaran yaitu untuk: (1) mempermudah, memperlancar, dan

meningkatkan hasil proses belajar mengajar; (2) menyusun rencana

pembelajaran secara profesional dan sistematis, sehingga guru mampu

melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program

pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis dan terencana. Sementara

itu, fungsi dari rencana pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai acuan

bagi guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang akan

terarah dan berjalan secara efektif dan efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

29

6. Format RPP 2013

Komponen RPP secara operasional diwujudkan dalam bentuk

format sebagai berikut ini:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah :

Mata Pelajaran :

Kelas/Semester :

Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti (KI)

B. Kompetensi Dasar

1. KD pada KI-1

2. KD pada KI-2

3. KD pada KI-3

4. KD pada KI-4

C. Indikator Pencapaian Kompetensi*)

1. Indikator KD pada KI-1

2. Indikator KD pada KI-2

3. Indikator KD pada KI-3

4. Indikator KD pada KI-4

D. Materi Pembelajaran (dapat berasal dari buku teks pelajaran dan buku

panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian,

konteks pembelajaran dan lingkungan sekitar yang dikelompokkan

menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial).

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti **)

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/ mengasosiasi

- Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

2. Pertemuan Kedua: (...JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

b. Kegiatan Inti **)

- Mengamati

- Menanya

- Mengumpulkan informasi/mencoba

- Menalar/mengasosiasi

- Mengomunikasikan

c. Kegiatan Penutup

3. Pertemuan seterusnya.

F. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

30

1. Teknik penilaian

2. Instrumen penilaian

a. Pertemuan Pertama

b. Pertemuan Kedua

c. Pertemuan seterusnya

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Pembelajaran remedial

dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.

G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar

1. Media/alat

2. Bahan

3. Sumber Belajar

Lampiran Pendukung RPP

Gambar 2.2

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Permendikbud No.103 Tahun 2014

D. Kegiatan Pembelajaran

1. Pengertian Pelaksanaan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik

dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan oleh guru agar peserta

didik dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan, penguasaan materi, serta

pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain,

pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik dapat belajar

dengan baik.

Menurut Muhammad Surya (dalam Fadlillah, 2014:172),

menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses yang akan dilakukan oleh

setiap individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru

secara keseluruhan, dan sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan sekitar. Menurut Suprihatiningrum

(2016: 118), pembelajaran merupakan cara untuk melakukan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

31

menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan soal

pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran merupakan

perpaduan dari urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi

pembelajaran kepada siswa, peralatan dan bahan ajar, serta waktu yang

digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan.

Menurut Majid & Rochman (2014: 264-266), kegiatan pelaksanaan

pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti

dan kegiatan penutup. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran saling

berhubungan satu sama lain sehingga tidak dapat dipisahkan. Sebelum

melakukan kegiatan inti, guru harus terlebih dahulu melakukan kegiatan

pendahuluan untuk menyiapkan peserta didik dalam mengikuti

pelaksanaan pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan inti, kegiatan

selanjutnya yang dilakukan oleh guru adalah kegiatan penutupan.

Kegiatan pelaksanaan pembelajaran akan dijabarkan sebagai berikut:

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan guru harus menyiapkan peserta didik

secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;

mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah

dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari;

mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas

yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi yang akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

32

dipelajari; menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan

tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk

menyelesaikan permasalahan atau tugas.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,

menantang, memotivasi peserta didik untuk secara aktif menjadi

pencari informasi, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi

observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan

komunikasi. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan

kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerjasama,

toleransi, disiplin, taat aturan, dan menghargai pendapat orang lain

yang tercantum dalam silabus dan RPP.

1) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan

bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan

pengamatan melalui kegiatan : menyimak, melihat, mendengar,

dan membaca. Guru memfasilitasi kegiatan tersebut untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

33

melakukan pengamatan terhadap objek/benda tertentu yang

berhubungan dengan materi.

2) Menanya

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya melalui apa yang sudah mereka lihat, dengar dan amati.

Guru perlu membimbing peserta didik untuk mengajukan

pertanyaan. Jika terdapat peserta didik yang bertanya, berarti ada

rasa ingin tahu yang timbul pada dirinya, dan rasa ingin tahu

tersebut dapat menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih

lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai

yang ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai

sumber yang beragam.

3) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

Kegiatan selanjutnya dari bertanya adalah mengumpulkan

informasi. Kemudian berdasarkan informasi yang diperoleh

peserta didik, informasi tersebut dapat digunakan untuk mengolah

data dan mencari keterkaitan antara informasi yang satu dengan

yang lainnya.

4) Mengomunikasikan Hasil

Kegiatan selanjutnya adalah menuliskan atau menceritakan

apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,

mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

34

disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar

peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat kesimpulan

dan refleksi pembelajaran, melakukan penilaian, memberikan umpan

balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk pelajaran remedi, program pengayaan,

layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Berdasarkan pemahaman dan pendapat para ahli di atas, dapat

disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan bentuk kegiatan yang

dilaksanakan oleh guru dengan peserta didik dengan menjalin komunikasi

yang baik serta menggunakan strategi-strategi, pendekatan, prinsip, dan

metode tertentu yang akan mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan

efisien berdasarkan kemampuan perencanaan yang telah dibuat

sebelumnya. Oleh karena itu, pelaksanaan pembelajaran harus

dilaksanakan dengan baik dan optimal sehingga dapat mencapai tujuan-

tujuan pembelajaran yang baik dan optimal.

2. Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran

Prinsip pembelajaran yang ada di dalam kurikulum tidak jauh berbeda

dengan kurikulum yang sebelumnya yaitu kurikulum KTSP. Karena

Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum lama. Hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

35

saja yang membuat berbeda yaitu titik tekan dari pembelajaran itu sendiri

dan cakupan materi yang diberikan untuk peserta didik.

Menurut Fadlillah (2014:173), untuk mewujudkan ketercapainya

pembelajaran tersebut, maka ada prinsip-prinsip yang dijadikan bahan

acuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, antara lain sebagai

berikut :

a. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.

b. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar

berbasis aneka sumber belajar.

c. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis

kompetensi.

d. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju

pembelajaran dengan jawaban yang benar.

e. Pembelajaran dan keseimbangan antara keterampilan fisik (hard skill)

dan keterampilan mental (soft skill).

f. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi

keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas

peserta didik dalam proses pembelajaran.

g. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat.

h. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

36

i. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya

peserta didik

Prinsip-prinsip pembelajaran ini diaplikasikan untuk kegiatan

pembelajaran dalam satu kesatuan atau terpadu, serta berlaku untuk

setiap mata pelajaran. Dengan memperhatikan prinsip tersebut,

pembelajaran lebih menghargai peserta didik sebagai manusia yang perlu

untuk dimanusiakan.

3. Lingkup Belajar

Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014, pembelajaran pada

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan

berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan

beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran

merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintaks,

pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, problem based

learning, dan inquiry learning.

Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran langsung dan tidak

langsung. Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan

menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung

dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam

pembelajaran langsung, peserta didik melakukan kegiatan mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan

mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

37

dan keterampilan langsung yang disebut dengan dampak pembelajaran

(instructional effect).

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan

nilai sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan

pengetahuan tentang nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral

dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap

kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu

dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan

intrakurikuler, kokurikuler, dan esktrakurikuler baik yang terjadi di kelas,

sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan

moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap.

4. Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru

a. Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)

1) Pengertian Model Pengajaran Langsung

Menurut Trianto (2014:97), model pembelajaran langsung

merupakan pelaksanaan pengajaran langsung yang memerlukan

tindakan dan kepututsan yang jelas dari guru selama

berlangsungnya perencanaan pembelajaran, pada saat

melaksanakan pembelajaran dan menggunakan waktu untuk

menilai hasilnya. Model ini merupakan bentuk dari pendekatan

pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered

approach), dikatakan demikian karena guru memegang peran yang

sangat penting. Melalui model ini guru menyampaikan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

38

pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran

yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik.

2) Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pengajaran Langsung

Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran langsung

pada dasarnya mengikuti pola pembelajaran secara umum.

Menurut Al-Tabany (2014: 99), langkah-langkah pengajaran

langsung meliputi tahapan antara lain:

a) Menyampaikan tujuan dan menyiapkan siswa

Pada awal pembelajaran atau biasa disebut dengan kegiatan

pendahuluan, guru harus memaparkan tujuan pembelajaran

agar siswa tahu apa yang akan diperoleh setelah pembelajaran

itu selesai. Penyampaian tujuan pembelajaran itu sendiri

bertujuan agar siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran dan

dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran. Memotivasi siswa

juga sangat diperlukan pada awal kegiatan pembelajaran agar

pembelajaran tersebut dapat dilaksanakan dengan kondusif.

b) Presentasi dan demonstrasi

Fase kedua pengajaran langsung yaitu melakukan

presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan.

Tujuan dari kegiatan presentasi yang dilakukan oleh peserta

didik selain untuk menyampaikan informasi atau pendapat

yaitu untuk melatih kepercayaan diri peserta didik. Kunci

untuk berhasil adalah mempresentasikan informasi sejelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

39

mungkin dan mengikuti langkah-langkah demonstrasi yang

efektif.

c) Mencapai kejelasan

Hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa

kemampuan guru untuk memberikan informasi yang jelas dan

spesifik kepada peserta didik, mempunyai dampak yang

positif terhadap proses belajar peserta didik. Sementara itu,

para peneliti dan pengamat terhadap guru pemula dan belum

berpengalaman menemukan banyak penjelasan yang belum

jelas atau membingungkan. Hal ini pada umumnya terjadi

pada saat guru tidak menguasai sepenuhnya isi pokok dari

pembahasan yang dikerjakannya, dan tidak menguasai teknik

komunikasi yang baik.

d) Berlatih

Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar

diperlukan latihan yang intensif, dan memperhatikan aspek-

aspek penting dari keterampilan atau konsep yang

didemonstrasikan.

e) Memberikan latihan terbimbing

Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung adalah

cara guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan

terbimbing”. Menurut Kardi dan Nur (2000:35-36), ada

beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

40

menerapkan dan melakukan pelatihan antara lain: menugasi

siswa melakukan latihan singkat dan bermakna; memberikan

pelatihan pada siswa sampai benar-benar menguasai

konsep/keterampilan yang dipelajari; hati-hati terhadap latihan

yang berkelanjutan, pelatihan yang dilakukan terus menerus

dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kejenuhan pada

siswa; dan memperhatikan tahap-tahap awal pelatihan, yang

mungkin saja siswa melakukan keterampilan yang kurang

benar atau salah tanpa disadari.

f) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Tahap ini kadang-kadang disebut juga dengan tahap

resitasi, yaitu guru memberikan beberapa pertanyaan lisan

atau tertulis kepada siswa dan guru memberikan respon

terhadap siswa. Guru harus selalu memberikan respon yang

positif terhadap siswa, karena dengan respon yang positif

dapat memotivasi siswa untuk lebih berkembang dalam hal

penyampaian pendapat, tidak malu untuk bertanya, dan mau

mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Sebaliknya, jika guru memberikan respon yang negatif

terhadap siswa, maka siswa cenderung lebih malas untuk

bertanya, tidak percaya diri dalam menyampaikan

pendapatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

41

5. Pembelajaran yang Berpusat Pada Siswa

Pembelajaran yang berpusat pada siswa merupakan pendekatan wajib

dalam kurikulum 2013 dimana pembelajaran lebih mendahulukan

kepentingan dan kemampuan siswa dalam belajar. Dalam pembelajaran

yang berpusat pada siswa ini, peran guru hanya sebagai fasilitator yang

dapat membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu materi.

Pembelajaran yang berpusat pada siswa dapat diwujudkan melalui

kegiatan mengamati, mananya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi,

dan mengkomunikasikan atau bisa disebut 5M. Melalui tahapan ini, guru

harus mampu memotivasi dan membangkitkan semangat siswa dalam

ketertarikannya pada topik pembelajaran, membimbing siswa untuk

menanyakan fakta-fakta, konsep maupun prosedur yang relevan dengan

topik pembelajaran tersebut. Selain itu guru juga harus mampu

membimbing siswa dalam mengumpulkan informasi mengenai fakta-

fakta, konsep, maupun prosedur-prosedur untuk kemudian dibimbing

dalam tahap mengasosiasikan dan menyimpulkan, kemudian yang

terakhir adalah guru harus mampu membimbing siswa dalam

mengkomunikasikan semua fakta-fakta, konsep maupun prosedur-

prosedur tersebut.

a. Model Pembelajaran yang Berpusat Pada Siswa

1) Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Discovery

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

42

Menurut Sani (2014: 97), discovery adalah menemukan

konsep melalui serangkaian data atau informasi yang diperoleh

melalui pengamatan atau percobaan. Pembelajaran discovery

sendiri merupakan metode pembelajaran kognitif yang

menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat

memuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan

sendiri.

b) Tahapan Pembelajaran Discovery secara umum

(1) Guru memaparkan topik yang akan dikaji, tujuan belajar,

motivasi, dan memberikan penjelasan ringkas.

(2) Guru mengajukan permasalahan atau pertanyaan yang

terkait dengan topik yang dikaji.

(3) Kelompok merumuskan hipotesis dan merancang

percobaan atau mempelajari tahapan percobaan yang

dipaparkan oleh guru, LKS, atau buku.

(4) Guru membimbing dalam perumusan hipotesis dan

merencanakan percobaan.

(5) Guru memfasilitasi kelompok dalam melaksanakan

percobaan/investigasi.

(6) Kelompok melakukan percobaan atau pengamatan untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menguji

hipotesis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

43

(7) Kelompok mengorganisasikan dan menganalisis data serta

membuat laporan hasil percobaan atau pengamatan.

(8) Kelompok memaparkan hasil investigasi (percobaan dan

pengamatan) dan mengemukakan konsep yang ditemukan.

Guru membimbing peserta didik dalam mengkonstruksi

konsep berdasarkan hasil investigasi.

2) Model Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry Based

Learning)

a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Inkuiri

Menurut Hamdayama (2016: 132), model pembelajaran

inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis

untuk mencari dan menemukan sendiri akan jawaban dari

suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri

dilakukan dengan cara tanya jawab antara guru dan siswa.

b) Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri

Freinet (Sani, 2014:89), berpendapat bahwa pengetahuan

akan diperoleh melalui pengalaman secara inkuiri dan tidak

cukup hanya mengamati, mendengarkan penjelasan, atau

melihat demonstrasi. Perolehan pemahaman dimulai dari

pengalaman dengan mengikuti siklus dasar proses inkuiri yang

dideskripsikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

44

Gambar 2.3

Siklus Dasar Pembelajaran Inkuiri

3) Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam melaksanakan Inkuiri

Tabel 2.5

Aktivitas Guru dan Peserta Didik dalam Melaksanakan Inkuiri

Perilaku Guru (Inkuiri) Perilaku Siswa (Inkuiri)

Mendorong

berpikir, bertanya,

dan berdiskusi

Melakukan

pengamatan,

mengumpulkan, dan

menginterpretasi

data

Memfasilitasi debat

dan diskusi

Merumuskan

hipotesis,

merancang, dan

melakukan

eksperimen untuk

menguji fenomena

Pengalaman

Menjikan masalah (mengajukan pertanyaan) ,

mendiskusikan ide, menganalisis pertanyaan

Pemahaman

Menjelaskan pendapat

baru, menerapkan,

mengevaluasi,

mengevaluasi, refleksi

Informasi

Memperoleh,

mengkritik,

menganalisis,

menginterpretasi,

Membangun Pengetahuan

Menyelesaikan masalah, mengonstruksi

pengetahuan, menjelaskan informasi baru,

mengintegrasikan ide baru,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

45

Menyediakan

beragam cara

melakukan

investigasi

Mengaiktkan

variabel bebas dan

terikat

Bertindak sebagai

teman dalam

penyelidikan

Menggunakan

kemampuan bernalar

(reasoning)

Membangkitkan

minat siswa untuk

aktif melakukan

penyelidikan dan

mencari informasi

baru

Menarik kesimpulan

berdasarkan data

Menjaga suasana

kondusif dalam

melaksanakan

inkuiri

Mempertahankan

kesimpulan

berdasarkan data

Menekankan pada:

bagaimana

memahami bahan

pelajaran, bukan

pada: apa yang

harus diketahui

pelajaran

4) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (MPBM)

a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Majid & Rochman (2014: 153), pembelajaran

berbasis masalah adalah pembelajaran yang berpusat pada

masalah, peserta didik diberikan masalah yang berkaitan

dengan kehidupan nyata yang akan dibahas dalam diskusi

kelompok. Kegiatan dalam diskusi kelompok adalah mencari

solusi dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Masalah

yang diberikan kepada peserta didik digunakan untuk

merangsang pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

46

dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik sebelum

peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkaitan

dengan masalah yang harus dipecahkan.

b) Tahapan Pembelajaran Berbasis Masalah

Menurut Sanjaya (2006: 215), tahapan-tahapan dalam

pembelajaran problem based learning yaitu: siswa menentukan

masalah yang akan dipecahkan; setelah menemukan masalah

maka langkah yang dilakukan oleh siswa adalah meninjau

masalah secara kritis dari berbagai sudut pandang; kemudian

langkah selanjutnya yaitu merumuskan berbagai kemungkinan

pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki peserta

didik; mengumpulkan data merupakan langkah selanjutnya

yang dilakukan oleh siswa untuk mencari dan mengumpulkan

informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah; lalu

siswa mengambil atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan

penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan dan

langkah terakhir yang dilakukan siswa adalah merumuskan

rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil

pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

5) Model Pembayaran Berbasis Proyek

a) Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Majid & Rochman (2014: 162-163), pembelajaran

berbasis proyek atau project based learning adalah model

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

47

pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai

inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi,

penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk

menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran

berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan

masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan

pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. Pembelajaran

berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan

kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan

investigasi dan memahaminya.

b) Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek

Menurut Majid & Rochman (2014: 168- 169), langkah-

langkah pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek adalah

sebagai berikut:

(a) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential

question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial,

yaitu pertanyaan yang memberikan penugasan bagi peserta

didik dalam melakukan suatu aktivitas. Topik yang diambil

agar siswa mengajukan pertanayaan adalh topik yang

sesuai dengan realitas dunia nyata disekitar kehidupan

peserta didik. Guru harus memberikan topik yang relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

48

dengan peserta didik agar topik tersebut mampu dipahami.

Topik yang relevan maksudnya adalah topik yang pernah

dialamai atau sesuai dengan pengalaman peserta didik

secara umum.

(b) Mendesain perencanaan proyek (design a plan for the

project)

Perencanaan dilakukan secara bersama-sama antara

guru dengan siswa agar siswa merasa bahwa proyek yang

akan dilakukan adalah proyek miliknya bukan sekedar

proyek atau tugas yang diberikan oleh guru. Perencanaan

proyek berisi tentang aturan main atau aturan yang harus

dipatuhi dalam pembuatan proyek, pemilihan aktivitas

yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan

esensial, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat

diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

(c) Menyusun jadwal (Create a schedule)

Guru dan peserta didik membuat jadwal aktivitas

dalam menyelesaikan proyek berdasarkan keputusan yang

telah disepakati bersama. Jadwal yang dibuat dalam

menyelesaikan proyek merupakan jadwal yang telah

disepakti bersama yang berarti jadwal tersebut tidak

menganggu aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa

di luar jam pembuatan dan penyelesaian proyek. Maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

49

proyek yang dikerjakan dapat dimulai dan diselesaikan

dengan waktu yang tepat. Aktivitas pada tahap ini antara

lain: membuat timeline untuk menyelesaikan proyek;

membuat deadline penyelesaian proyek; membawa peserta

didik agar merencanakan cara yang baru; membimbing

peserta didik ketika mereka mengalami kesulitan dalam

membuat cara untuk penyelesaian proyek; dan meminta

peserta didik untuk membuat penjelasan atau alasan

tentang cara yang dipilih dalam penyelesaian proyek.

(d) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor

the students and the progress of the project)

Tugas selanjutnya adalah tugas yang dilakukan oleh

guru. Guru harus mengawasi atau memonitor pengerjaan

proyek yang dilakukan oleh peserta didik. Penyelesaian

proyek perlu dimonitor oleh guru agar proyek dapat selesai

sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Monitoring

dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada

setiap proses pengerjaan proyek. Agar mempermudah

proses monitoring, maka guru dapat membuat rubrik yang

dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.

(e) Menguji hasil (Assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam

mengukur ketercapaian siswa dalam mengerjakan proyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

50

Penilaian yang dilakukan oleh guru berpern dalam

mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik

dalam mengerjakan proyek. Penilaiaan yang dilakukan

oleh guru seharusnya dapat memberikan umpan balik

tentang pemahaman yang sudah dicapai peserta didik.

Peran penilaian dapat membantu guru dalam menyusun

strategi pembelajaran selanjutnya .

(f) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the experience)

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan

peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan

hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi

dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada

tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan

perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan

proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi

dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses

pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu

temuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada

tahap pertama pembelajaran.

c) Peran Guru dan Peserta Didik dalam Pelaksanaan

Pembelajaran Berbasis Proyek

Guru dan peserta didik menjalankan perannya masing-

masing dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

51

Menurut Majid & Rochman (2014: 169- 170), peran guru dan

peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis proyek

adalah sebagai berikut:

Tabel 2.6

6. Perbedaan Pembelajaran Berpusat pada Guru dengan Pembelajaran

Berpusat pada Siswa

Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dapat

digambarkan dengan membedakannya dengan pembelajaran yang

berpusat pada guru pada tabel 2.7 berikut ini.

Peran Guru Peran Siswa

Merencanakan dan

mendesai

pembelajaran;

Menggunakan

kemampuan bertanya

dan berpikir;

Membuat strategi

pembelajaran;

Melakukan riset

sederhana;

Membayangkan

interaksi yang akan

terjadi antara guru

dan siswa;

Mempelajari ide dan

konsep baru;

Mencari keunikan

siswa;

Belajar mengatur

waktu dengan baik;

Menilai siswa dengan

cara transaparan dan

menilai dengan

berbagai macam

penilaian;

Melakukan kegiatan

belajar

sendiri/kelompok;

Membuat portofolio

pekerjaan siswa.

Mengaplikasikan hasil

belajar lewat tindakan;

Melakukan interaksi

sosial (wawancara,

survey, observasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

52

Tabel 2.7

Karakteristik pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

No Teacher Centered Student Centered

1 Guru menjadi daru-

satunya sumber belajar

Guru berpetan sebagai fasilitator

2 Jalannya pembelajaran

didominasi oleh guru

Jalannya pemebelajaran didominasi

oleh peserta didik

3 Guru menjadi subjek

dan peserta didik

menjadi objeknya

Guru dan peserta didik menjadi

subjek dalam pembelajaran,

sedangkan objeknya adalah nasalah

yang terkait dengan materi

pembelajaran

4 Model pembelajaran

yang digunakan adalah

pembelajaran gaya bank

,yaitu menanamkan

pengetahuan kepada

peserta didik sebanyak-

banyaknya

Menggunakan model pembelajaran

konseptual

5 Guru menghendaki

bahwa peserta didiknya

menguasai materi

pembelajaran

Guru menghendaki agar peserta

didik menguasai kompetensi

sebagai rumusan dari tujuan

pembelajaran

6 Guru menyampaikan

materi pembelajaran

dengan metode ceramah

sehingga siswa cendrung

pasif

Guru mrnyampaikan materi

pembelajaran dengan strategi

pembelajaran aktif

7. Karakteristik Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada

Keterampilan Berpikir Tingat Tinggi

Menurut Sani (2019: 62), kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi memiliki karakteristik

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

53

a. Aktif dalam berpikir

Pembelajaran yang mengarah pada kerampilan berpikir tingkat

tinggi harus membuat siswa kaktif dalam mengikuti proses

pembalajaran. Peran guru dalam pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah sebagai fasilitator untuk

memberi kemudahan bagi siswa dalam berpikir. Guru disarankan

untuk lebih banyak memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mencari dan menemukan sendiri apa yang akan dipelajarinya. Upaya

yang dapat dilakukan oleh guru dalam meningkatan kemampuan

siswa dalam berpikir tingkat tinggi adalah dengan cara

mempersiapkan tugas-tugas atau soal yang dapat membuat siswa

berpikir kreatif, kritis, dan menyelesaikan masalah. Siswa diberi

kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sehingga

menguasai keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Memformulasikan masalah

Pembelajaran yang membuat siswa harus memformulasikan

masalah merupakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi. Siswa harus dapat merumuskan masalah atas

masalah yang dihadapi. Perumusan masalah dilakukan untuk

memudahkan siswa dalam memahami masalah dan mencari solusi

untuk pemecahan masalah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

54

c. Mengkaji permasalahan kompleks

Permasalahan yang dikaji dalam pembelajaran yang mengarah

pada keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah permasalahan yang

tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengingat atau menerapkan

strategi yang telah diketahui secara umum. Pada umumnya

permasalahan tersebut dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

(konstektual) yang mencakup berbagai bidang ilmu. Penyelesaian

masalah yang kompleks membutuhkan kreativitas dan kemampuan

berpikir kritis. Siswa yang tidak memiliki keterampilan berpikir

tingkat tinggi akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

permasalahan konstektual yang terkait dengan berbagai bidang ilmu.

d. Berpikir divergen dan mengembangkan ide

Pengembangan kreativitas sangat membutuhkan kemampuan

berpikir divergen. Melatih siswa untuk berpikir divergen akan

mengembangkan kemampuan mereka dalam mengajukan beberapa

ide yang berbeda. Pengembangan ide-ide kreatif sangat terkait dengan

kemampuan berpikir divergen.

e. Mencari informasi dari beberapa sumber

Belajar dengan mencari berbagai sumber belajar dapat melihat

perbedaan karakteristik siswa dalam gaya belajar, kebutuhan, minat,

keingintahuan, dan pengetahuan awal masing-masing siswa. Mencari

informasi berbagai sumber belajar dapat mendorong siswa untuk

bertanggungjawab dan melatih kemandirian belajar. Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

55

dengan menugaskan siswa mencari berabagai sumber belajar dapat

dilakukan di kelas maupun di luar kelas melalui penugasan. Setelah

siswa mencari berbagai sumber belajar, siswa dilatih untuk membuat

pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari informasinya tau solusinya

dari berbagai sumber yang berbeda.

f. Berpikir ktitis dan menyelesaikan masalah secara kreatif

Aktivitas belajar dengan melatih siswa untuk berpikir kritis akan

berguna bagi siswa ketika mengevaluasi ide baru, memilih yang

terbaik, dan melakukan perubahan yang diperlukan. Pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi harus

memberikan kesempatan pada siswa untuk terbiasa berpikir kritis

dalam menghadapi suatu persoalan atau ketika menerima informasi.

g. Berpikir analitik, evaluatif, dan membuat keputusan

Aktivitas belajar membuat keputusan dapat dilihat ketika siswa

diminta memilih suatu cara di antara beberapa cara alternatif yang

tersedia. Siswa dilatih oleh guru dalam membuat keputusan analitik,

yakni dengan mempertimbangkan kelemahan dan kelebihan dari

masing-masing solusi alternatif yang akan dipilih. Kelemahan dan

kelebihan dari masing-masing solusi alternatif dapat ditulis pada

Lembar Kerja Siswa (LKS).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

56

E. Pelaksanaan Penilaian

1. Pengertian Penilaian

Istilah penilaian atau dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah

evaluation, bukan merupakan istilah baru bagi insan yang bergerak pada

lapangan pendidikan dan pengajaran, dalam melaksanakan tugas

profesionalnya, seorang guru tidak akan terlepas dari kegiatan penilaian.

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan,

pengajaran ataupun pelatihan tersebut telah dikuasai oleh pesertanya atau

belum. Menurut Permendikbud (2013), penilaian merupakan proses

pengumpulan informasi melalui pengukuran, menafsirkan,

mendeskripsikan, dan menginterpretasi dari bukti-bukti hasil pengukuran.

Selain itu, penilaian juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang akan

memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan

menyeluruh tentang hasil yang akan dicapai siswa. Menurut Febru A

(dalam Fadlillah, 2014:202), penilaian merupakan suatu proses

monitoring terhadap serangkaian aktivitas pembelajaran yang berpusat

pada proses pembelajaran di dalam kelas untuk memantau aktivitas setiap

saat agar memperoleh pemahaman menyeluruh sehingga dapat

menentukan langkah berikutnya untuk pemilihan strategi pembelajaran.

Menurut Sunarti (2014:7-9), penilaian merupakan serangkaian

kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang

proses dan hasil belajar peserta didik yang akan dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan, sehingga akan menjadi informasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

57

bermakna untuk pengambilan keputusan. Penilaian dapat diartikan

sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran yang nantinya akan dilakukan

untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian merupakan istilah umum

yang mencakup semua metode yang biasa digunakan untuk menilai hasil

kerja individu atau kelompok peserta didik. Penilaian (assesment)

mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Pengumpulan informasi tentang pencapaian hasil belajar siswa.

b. Pembuatan keputusan tentang hasil belajar siswa berdasarkan

informasi tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penilaian disimpulkan sebagai

suatu proses pengumpulan informasi secara menyeluruh yang akan

dilakukan terus menerus untuk mengetahui kemampuan atau keberhasilan

peserta didik dalam pembelajaran dengan menilai hasil kinerja peserta

didik baik kinerja secara individu maupun kegiatan kelompok.

2. Fungsi Penilaian

Menurut Fadillah (2014: 213), penilaian merupakan teknik penilaian

dengan cara meminta peserta didik untuk menggunakan kekurangan dan

kelebihan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi.penggunaan

teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembanagan

keprinbadian seseorang. Keuntungan penggunaan penilaian diri di kelas

antara lain sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

58

a. Menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai

suatu kompetensi.

b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu

peserta didik memahami kemampuan dirinya, membuat keputusan

tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program,

pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai

bimbingan).

c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa

dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang

membantu pendidik menentukan apakah seseorang perlu mengikuti

remedial atau pengayaan.

d. Sebagai kontrol bagi pendidik dan satuan pendidikan tentang

kemajuan perkembangan peserta didik.

3. Penilaian Kurikulum 2013

Standar penilaian pendidikan kurikulum 2013 mengacu pada

Permendikbud no. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan,

yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian

hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sendiri merupakan proses

pengumpulan dan pengolahan informasi yang akan digunakan untuk

mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, yang mencakup

penilaian autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan

harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat

kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

59

sekolah/madrasah. Penilaian dalam kurikulum 2013 lebih ditekankan pada

penilaian autentik. Istilah autentik sendiri merupakan sinonim dari asli,

nyata, valid atau reliabel. Penilaian autentik adalah penilaian yang

dilakukan secara komprehensif yang akan menilai masukan, proses, dan

hasil pembelajaran.

4. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013

Menurut Fadillah (2014:208-209), ada karakteristik yang menjadi

pembeda antara kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya.

Meskipun bila ditinjau secara seksama tidak jauh berbeda dengan

penilaian sebelumnya, hanya dalam penilaian kurikulum 2013 ini

pelaksanaannya lebih terperinci dan menyeluruh. Untuk lebih jelasnya

mengenai karakteristik pennilaian kurikulum 2013 dapat diperhatikan

sebagai berikut:

a. Belajar Tuntas (Mastery Learning)

Ketuntasan Belajar merupakan capaian minimal dari kompetensi

setiap muatan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik dalam kurun

waktu belajar tertentu. Ketuntasan aspek sikap (KI-1 dan KI-2)

ditunjukkan dengan perilaku baik peserta didik. Jika perilaku peserta

didik belum menunjukkan kriteria baik maka dilakukan pemberian

umpan balik dan pembinaan sikap secara langsung dan terus-menerus

sehingga peserta didik menunjukkan perilaku baik. Ketuntasan belajar

aspek pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) ditentukan oleh

satuan pendidikan. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

60

belajar diberi kesempatan untuk perbaikan (remedial teaching), dan

peserta didik tidak diperkenankan melanjutkan pembelajaran

kompetensi selanjutnya sebelum kompetensi tersebut tuntas. Kriteria

ketuntasan dijadikan acuan oleh pendidik untuk mengetahui

kompetensi yang sudah atau belum dikuasai peserta didik. Melalui

cara tersebut, pendidik mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta

didik sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat

segera diperbaiki.

b. Penilaian Autentik

Penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

secara holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai

secara bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Penilaian dilaksanakan

untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang

dikaitkan dengan situasi nyata bukan dunia sekolah. Oleh karena itu,

dalam melakukan penilaian digunakan berbagai bentuk dan teknik

penilaian. Penilaian otentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui

oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat

dilakukan oleh peserta didik.

c. Berkesinambungan

Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang

dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama

pembelajaran berlangsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan

gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

61

didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus menerus

dengan menggunakan berbagai bentuk penilaian.

d. Menggunakan bentuk dan teknik penilaian yang bervariasi

Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan

berbagai teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi

yang akan diukur atau dinilai. Berbagai metode atau teknik penilaian

dapat digunakan, seperti tes tertulis, tes lisan, penugasan, penilaian

kinerja (praktik dan produk), penilaian proyek, portofolio, dan

pengamatan atau observasi.

e. Berdasarkan Acuan Kriteria

Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan menggunakan

acuan kriteria. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap

kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap ketuntasan yang

ditetapkan.

5. Karakteristik Soal HOTS

Menurut Widana (2017: 3-6), karakteristik soal-soal HOTS sangat

direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian kelas.

Berikut adalah karakteristik soal-soal HOTS.

a. Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk

memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis

(critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking), kemampuan

berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

62

(desicion making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan

salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib

dimiliki oleh setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan

permasalahan dalam HOTS, terdiri atas (1) kemampuan

menyelesaikan permasalahan yang tidak familiar, (2) kemampuan

mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah

dari berbagai sudut pandang yang berbeda, (3) menemukan model-

model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara sebelumnya.

b. Berbasis Permasalahan Kontekstual

Soal-soal HOTS merupakan assessment yang berbasis situasi nyata

dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat

menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk

menyelesaikan masalah. Karakteristik assessment kontekstual sebagai

berikut (1) relating yaitu assessment terkait langsung dengan konteks

pengalaman kehidupan nyata, (2) experencing yaitu assessment yang

ditentukan kepada penggalian (exploration), penemuan (discovery)

dan penciptaan (creation), (3) applying yaitu assessment yang

menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan ilmu

pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan

masalah-masalah nyata, (4) communicating yaitu assessment yang

menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu

mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks

masalah, (5) transfering yaitu assessment yang menuntut kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

63

peserta didik untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan

dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

c. Membangun Bentuk Soal Beragam

Bentuk soal yang dapat digunakan untuk menulis butir soal HOTS

sebagai berikut.

1) Pilihan ganda

Pada umumnya soal-soal HOTS menggunakan stimulus

yang bersumber pada situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari

pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban

terdiri atas jawaban dan pengecoh (disractor).

2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak)

Soal bentuk pilihan ganda kompleks bertujuan untuk

menguji pemahaman peserta didik terhadap suatu masalah secara

komperhensif yang terkait antara pernyataan satu dengan yang

lainnya. Sebagaimana soal pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS

yang berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat stimulus

yang bersumber pada situasi kontekstual.

d. Isian singkatan atau melengkapi

Soal isian singkatan atau melengkapi yaitu soal yang menuntut

peserta tes untuk mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi kata,

frase, angka atau simbol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

64

e. Jawaban singkat atau pendek

Soal dengan bentuk jawaban singkat atau pendek adalah soal yang

jawabannya berupa kata, kalimat pendek atau frase terhadap suatu

pertanyaan.

f. Uraian

Soal bentuk uraian adalah suatu soal yang jawabannya menuntut

peserta didik untuk mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang

telah dipelajari dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan

gagasan tersebut menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk

tertulis.

F. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Hilaria Mitri (2016) dengan judul

penelitian “ANALISIS PEMBELAJARAN KETERAMPILAN

BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN

EKONOMI DI SMA NEGERI 8 YOGYAKARTA 2016’’.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah SMA NEGERI 8

YOGYAKARTA sebagai salah satu sekolah favorit di Yogyakarta

dan sekolah yang meraih nilai tertinggi pelajaran ekonomi pada Ujian

Nasional sudah menerapkan atau belum menerapkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Peneliti menganalisis desain Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran, Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran dan

Pelaksanaan Penilaian Kelas (assessment) untuk mengetahui apakah

desain tersebut sudah menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

65

pada siswa. Peneliti meneliti dua guru mata pelajaran ekonomi dan 80

siswa. Dari hasil analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

yang dibuat oleh kedua guru, ditemukan bahwa kedua guru mata

pelajaran ekonomi belum mampu membuat desain RPP yang memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat

dari kata kerja yang digunakan pada komponen RPP seperti

memahami, mendeskripsikan dan menjelaskan.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada kedua guru,

ditemukan bahwa kedua guru mata pelajaran ekonomi melaksanakan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP namun belum mampu

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengarah pada indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dilihat dari kegiatan diskusi

dan tanya jawab yang hanya memuat pertanyaan-pertanyaan

sederhana dalam buku paket dan LKS. Hasil analisis yang dilakukan

terhadap soal UTS yang dibuat oleh kedua guru mata pelajaran

ekonomi belum mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Hal ini terlihat dari kata kerja yang digunakan dalam soal ujian yang

meinta siswa untuk menyebutkan definisi dan memberikan contoh.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi Ujian

Nasional (UN) yang diraih siswa pada mata pelajaran ekonomi di

SMA N 8 Yogyakarta belum menunjukkan bahwa siswa memiliki

ketrampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

66

2. Penelitian yang dilakukan oleh Agustinus Deya Fajar dengan judul

“PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA KOMPETENSI

DASAR MENERAPKAN POSTING KELAS X AKUNTANSI

SMK”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen

penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting

kelas X Akuntansi SMK dan untuk mengetahui kualitas instrumen

penilaian berbasis HOTS pada kompetensi dasar menerapkan posting

kelas X Akuntansi SMK.

Hasil peneltian dan pengembangan menunjukkan bahwa rata-rata

skor validasi uji coba soal dari ahli bahasa sebesar 3,921 dengan

kategori “Baik” dan dari ahli materi sebesar 3,750 dengan kategori

“Baik”. Hasil analisis dari program QUEST diperoleh mean INFIT

MNSQ 0,99 dan SD 0,22. Soal yang paling sukar yaitu item nomor

21 dan yang paling mudah item nomor 35 dan 36. Berdasarkan

analisis, 40 item tersebut dinyatakan fit atau cocok dengan model

Rasch dengan batas penerimaan ≥0,77 sampai ≤1,30. Oleh karena itu,

peneliti menyimpulkan bahwa uji coba soal menerapkan posting

layak menjadi instrument penilaian bagi guru dalam pembelajaran.

G. Kerangka Berpikir

Sebagai lembaga pendidikan yang berperan penting dalam proses

pembelajaran, sekolah harus mampu menanamkan hal-hal positif yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

67

bermanfaat bagi kehidupan setiap generasi pelajar. Dalam melaksanakan

program pendidikan, guru adalah individu yang memegang peran penting

dalam setiap pelaksanaan pembelajaran. Sebagai individu yang berperan

penting dalam pelaksanaan pembelajaran, guru harus mampu

menanamkan berbagai hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan

dengan cara yang benar agar menghasilkan generasi yang baik.

Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan penguasaan ilmu

pengetahuan menjadi semakin kompleks. Pesatnya perkembangan iptek

dan tekanan globalisasi, mempersyaratkan setiap individu untuk

mengarahkan pikiran dan seluruh potensi yang dimilikinya untuk bisa

tetap bertahan dan dapat memenangkan persaingan dalam kesempatan

berbagai sisi kehidupan. Kebutuhan manusia yang terus menerus

meningkat sedangkan alat pemuas kebutuhan semakin terbatas, maka

perlu adanya peningkatan dalam sikap kompetitif secara sistematik dan

berkelanjutan terhadap sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan.

Oleh karena ini, pendidikan harus diarahkan pada peningkatan

kemampuan berpikir tingkat tinggi agar mampu berkompetisi dalam

persaingan global. Hal ini dapat tercapai jika pendidikan di sekolah

diarahkan tidak semata-mata hanya pada kemampuan menghafal dan

pemahaman konsep-konsep ilmiah, tetapi juga pada peningkatan

kemampuan dan keterampiran berpikir tingkat tinggi siswa itu sendiri.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi sendiri dapat diterapkan

melalui kegiatan perencanaan pembelejaran, pelaksanaan pembelajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

68

dan evaluasi pembelejaran. Kegiatan perencanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajran dapat dirumuskan

dalam bentuk desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksaan Penilaian Kelas

(assesment), dan Presepsi Siswa. Desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), Pelaksaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksanaan

Penilaian Kelas (assesment), dan Presepsi Siswa yang mampu

menumbuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa yang dapat

dilakukan melalui penggunaan kata kerja yang merupakan indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada masing-masing komponen

maupun dengan menerapkan strategi, model, dan metode pembelajaran

yang dapat mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Dengan mengarahkan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka lembaga pendidikan harus

menghasilkan siswa yang tidak hanya mampu memperoleh nilai tertinggi

dengan cara menghafal maupun memahami. Kemampuan menghafal dan

memahami materi pembelajaran merupakan keterampilan berpikir tingkat

rendah, sedangkan siswa yang dihasilkan adalah siswa yang mampu

memperoleh nilai tinggi dengan kemampuan berpikir yang baik yakni

dengan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

69

Gambar 2.4 Kerangka Berpikir

Kurikulum

2013

Guru

Kegiatan

Pembelajaran

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

Pelaksanaan

Penilaian Kelas

(Assesment)

Keterampilan

Berpikir

Tingkat Tinggi

Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

70

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian ini merupakan penelitian mixed methods.

Menurut (Sugiyono P. D., 2018: 473), metode kombinasi model atau

desain sequential exploratory adalah metode penelitian kombinasi yang

menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dengan metode

penelitian kuantitatif secara berurutan, di mana pada tahap pertama

penelitian menggunakan metode kualitatif dan pada tahap kedua

menggunakan metode kuantitatif. Metode kualitatif berfungsi untuk

menemukan hipotesis yang ada pada kasus tertentu atau sampel terbatas,

dan metode kuantitatif berfungsi untuk menguji hipotesis pada populasi

yang lebih luas. Penelitian campuran ini merupakan pendekatan penelitian

yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian

kuantitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMK YPKK 2 SLEMAN.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini berlangsung selama bulan April – Mei 2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

71

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru mata

pelajaran akuntansi kelas X Akuntansi dan siswa kelas X Akuntansi

yang berjumlah 33 siswa yang menerapkan kurikulum 2013.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi

atau penilaian pada mata pelajaran akuntansi.

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui apakah RPP yang dibuat guru sudah memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti harus

melakukan analisis desain RPP pada komponen kompetensi dasar,

indikator, dan proses pembelajaran. Kemampuan berpikir tingkat

tinggi yang dimaksud adalah RPP dengan desain yang memuat

kompetensi dasar, indikator, dan proses pembelajaran pada level

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Selain memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi, peneliti juga harus dianalisis

kesesuaiannya dengan ketentuan yang tercantum dalam Permendikbud

No. 103 Tahun 2014. Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

72

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

1

Identitas Mata

Pelajaran

Bahasa

Kejelasan dan

kelengkapan

identitas

-

Satuan

Pendidikan

5 1,2,3,4,5 Kelas/Semester

Mata Pelajaran

Tema Pelajaran

Alokasi Waktu

2 Kompetensi

Inti (KI)

Kelengkapan

kompetensi

inti

KI 1 Spiritual

1 6 KI 2 Sosial

KI 3 Pengetahuan

KI 4 Keterampilan

3

Kompetensi

Dasar (KD)

dan Indikator

Pencapaian

Kompetensi

(IPK)

Pengembanga

n IPK untuk

mencapai KD

-

Terdapat

Kompetensi

Dasar

2 7,8 Keterkaitan antar

KD dengan IPK

KKO yang

digunakan

mengarah

pada ranah

kognitif

Menganalisis

1 9 Mengevaluasi

Mencipta

4

Perumusan

Tujuan

Pembelajaran

Kesesuaian

dengan

indikator

-

Penjabaran tujuan

pembelajaran

mengacu pada

indikator

pencapaian

kompetensi yang

didalamnya

terdapat kegiatan

literasi dan PPK

serta mengandung

3 objek

1 10,11

5 Materi

Pembelajaran

Kesesuaian

dan

kelengkapan

materi

pembelajaran

-

Memuat fakta 1 11

Memuat

konsep/prinsip

1 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

73

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Memuat prosedur

yang relevan

dengan materi 1 13

Memuat

motakognitif 1 14

6 Metode

Pembelajaran

Kesesuaian

dengan tujuan

pembelajaran

Pendekatan

Pendekatan

Saintifik 1 15

Pendekatan

Kontekstual

Model

Discovery

Learning

1 16

Problem Based

Learning

Project Based

Learning

Inquiry Learning

Metode

Metode Diskusi

1 17

Metode Ceramah

Metode Tanya

jawab

Metode

Penugasan

Metode

Eksperimen

Metode

Demonstrasi

Metode Simulasi

7

Sumber

Belajar dan

Media Belajar

Tercetak -

Buku

1 18 Koran

LKS

Modul

Non cetak -

Internet

1 19 Video

Power Point

8 Skenario

Pembelajaran

Langkah-

langkah

Pembelajaran

Kegiatan

Pendahuluan

Memberikan

salam

1 20

Siswa dan guru

berdoa bersama

Pengkondisian

kelas

Mengecek

kehadiran siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

74

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Mengulang materi

pertemuan

sebelumnya

Kegiatan

apersepsi

Menjelaskan

tujuan

pembelajaran

yang akan dicapai

dan mengaitkan

manfaat dalam

kehidupan sehari-

hari

Memotivasi siswa

Kegiatan Inti

Berdasarkan PPK

dan literasi

1 21 Berdasarkan 4C

(Creativity,

Critical Thinking,

Communication,

Collaboration)

Kegiatan

Penutup

Memberikan

umpan balik

1 22

Memberikan

penguatan

Membuat

Kesimpulan

Memberikan PR

Meminta siswa

untuk

mempelajari

materi pertemuan

berikutnya

Mengadakan

refleksi

Menutup

pembelajaran

dengan salam

9. Penilaian Sikap

Spiritual Berdoa

1 23

Bersyukur

Sosial

Jujur

Tanggungjawab

Disiplin

Toleransi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

75

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Santun

Bekerjasama

Penilaian teman

sebaya

Pengetahuan

Tes Tulis Pilihan Ganda

1 24 Esai

Tes Lisan Tanya jawab

Diskusi

Keterampilan

Kesesuaian

dengan

teknik dan

bentuk

penilaian

autentik

Portofolio

1 25

Praktik

Proyek

Teknik

penialaian

Sikap

Jurnal

1 26 Ceklis

Pengetahuan Tes tertulis 1 27

Keterampilan Penilaian kinerja 1 28

10.

Bahasa

Penggunaan

bahasa tulis

Tata bahasa

Menggunakan

Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI)

yang baik dan

benar

1 29

Menggunakan

kalimat baku

sesuai dengan

KBBI

1 30

Menggunakan

pola kalimat yang

lengkap (SPOK)

1 31

Penggunaan

istilah yang

mudah dipahami

1 32

Kesederhana

an bahasa

Tidak

mengandung

makna ambigu

1 33

2. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran

Untuk mengetahui apakah guru sudah menerapkan pelaksanaan

pembelajaran berpikir tingkat tinggi, maka peneliti harus melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

76

observasi di dalam kelas pada saat guru tersebut mengajar. Dari

kegiatan observasi ini akan diperoleh data apakah rencana pelaksanaan

pembelejaran yang dibuat guru benar-benar sesuai dengan pelaksanaan

pembelajaran di kelas dengan melihat pada metode yang digunakan

oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengarahkan pada

kemampuan siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Kisi-kisi kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada tabel

3.2.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Aktivitas Guru di Kelas

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

1 Persiapan RPP - Kelengkapan

komponen 1 1

2

Penyajian Pendahuluan -

Memberikan

salam 2 2,3

Siswa dan guru

berdoa bersama 2 4,5

Memeriksa

kondisi kelas

sebelum memulai

kegiatan

pembelajaran

3 6,7,8

Mengecek

kehadiran siswa 1 9

Mengulang materi

pertemuan

sebelumnya

1 10

Melakukan

kegiatan apersepsi

dan motivasi

siswa

1 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

77

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Menjelaskan

tujuan

pembelajaran

yang akan dicapai

dan mengaitan

dengan kehidupan

sehari-hari

1 12

Kegiatan Inti

Berdasarkan IPK 1 13

Berdasarkan

karakteristik

peserta didik

1 14

Berdasarkan PPK

dan literasi 2 15,16

Berdasarkan 4C

(creavity, critical

thinking,

communication,

collaboration)

1 17

Penutup -

Memberikan

umpan balik 1 18

Memberikan

penguatan 1 19

Menyimpulkan

materi 1 20

Memberi tugas

pada siswa 2 21,22

Mengadakan

refleksi 1 23

Menutup

pelajaran dengan

salam 1 24

3.

Metode

Pembelajaran

Kesesuaian

dengan tujuan

pembelajaran

Pendekatan

Pendekatan

saintifik 1 25

Pendekatan

kontekstual

Model Discovery

learning 1 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

78

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

Problem based

learning

Project based

lerning

Inquiry based

learning

Metode

Metode diskusi

1 27

Metode ceramah

Metode tanya

jawab

Metode

penugasan

Metode

eksperimen

Metode

demonstrasi

Metode simulasi

Sumber belajar

dan media

belajar

Pemanfaatan

Media

Pembelajaran

Tercetak

Buku

1 28

Koran

LKS

Modul

Non Cetak

Internet

1 29 Video

Power Point

3 Bahasa Penggunaan

Bahasa Tulis Tata Bahasa

Menggunakan

Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI)

yang baik dan

benar

1 30

Menggunakan

kalimat baku

sesuai dengan

KBBI

1 31

Menggunakan 1 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

79

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

pola kalimat yang

lengkap (SPOK)

Penggunaan

istilah yang

mudah dipahami 1 33

Kesederhanaan

kalimat

Tidak

mengandung

makna ambigu

1 34

Penggunaan

Bahasa Lisan

Lafal Pengucapan

bahasa yang jelas 1 35

Intonasi

Kalimat yang

diucapkan dapat

didengar dengan

baik

1 36

Jeda

Perhentian

kalimat dengan

tepat

1 37

Lugas dan

Komunikatif

Ketepatan

struktur kalimat 1 38

Mudah

dimengerti

Penjelasan runtut 1 39

Penggunaan

bahasa yang

mudah

1 40

Pilihan kata lebih

familiar 1 41

Penggunaan

Bahasa Tubuh Non verbal

Mata 1 42

Tangan 1 43

3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)

Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas sudah

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti

melakukan analisis terhadap soal ujian yang dibuat oleh guru mata

pelajaran akuntansi. Soal ujian dikatakan sudah mencakup

keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila soal ujian tersebut tidak

hanya sekedar menjelaskan, menyebutkan melainkan berupa kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

80

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi instrumen

kegiatan penilaian pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kegiatan Penilaian Pembelajaran

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

1 Kata Kerja

Operasional

KKO yang

mengarah pada

kemampuan

tingkat rendah

- Mengingat

3 1,2,3 - Memahami

- Menerapkan

KKO yang

mengarah pada

kemampuan

tingkat tinggi

- Menganalisis

3 4,5,6 - Mengevaluasi

- Mencipta

2 Bahasa

Penggunaan

Bahasa Tulis

Tata Bahasa

Menggunakan

Ejaan Bahasa

Indonesia yang

baik dan benar

1 8

Menggunakan

kalimat baku

sesuai dengan

KBBI

1 9

Menggunakan

pola kalimat yang

lengkap (SPOK)

1 10

Penggunaan

Istilah

Penggunaan

istilah yang

mudah dipahami 1 11

Kesederhanaa

n Kalimat

Tidak

mengandung

makna ambigu

1 12

Penggunaan

Bahasa Lisan Lafal

Pengucapan

bahasa yang jelas 1 14

Intonasi Kalimat yang di

ucapkan dapat di

dengar dengan

baik

1 15

Jeda Perhentian

kalimat dengan

tepat

1 16

Lugas dan

Komunikatif

Ketepatan struktur

kalimat 1 17

Keefektifan

kalimat 1 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

81

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

3. Soal yang

diujikan

Kesesuaian

soal

-

Sesuai dengan

materi yang

diajarkan

1 19

Sesuai dengan

tujuan

pembelajaran

yang ingin dicapai

1 20

Sesuai dengan

perbedaan

kemampuan siswa

1 21

Sesuai deengan

indikator

pencapaian

kompetensi (IPK)

1 7

Kejelasan Soal Soal yang dibuat

tidak bergantung

dengan soal

sebelumnya

1 13

4.

Macam-

macam

penilaian

Sikap

Spiritual

Berdoa

1 22

Bersyukur

Sosial

Jujur

Tanggung jawab

Disiplin

Toleransi

Santun

Bekerja sama

Penilaian teman

sebaya

Pengetahuan Tes tertulis Pilihan ganda

1 23 Essay

Tes lisan Tanya jawab

Diskusi

Keterampilan

Kesesuaian

dengan teknik

dan bentuk

penilaian

autentik

Portofolio 1 24

Praktik

Proyek

Teknik

penilaian

Sikap Jurnal

1 25 Ceklis

Pengetahuan Tes tertulis

Keterampilan Penilaian kinerja

5. Tindak

Lanjut Guru Remidial

-

Guru melakukan

remidial untuk

membantu siswa

yang mengalami

1 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

82

No Variabel Sub Variabel Sub-sub

Variabel Indikator

Jumlah

Pertanyaan

Nomor

Butir

Instrumen

kesulitan dalam

menguasi materi

pelajaran

Pengayaan Guru melakukan

Pengayaan untuk

mengembangkan

potensi siswa

secara optimal

1 27

4. Persepsi Siswa

Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan penilaian kelas sudah

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, maka peneliti

melakukan analisis terhadap soal ujian yang dibuat oleh guru mata

pelajaran akuntansi. Soal ujian dikatakan sudah mencakup

keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila soal ujian tersebut tidak

hanya sekedar menjelaskan, menyebutkan melainkan berupa kegiatan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kisi-kisi instrumen

kuesioner persepsi siswa dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Persepsi Siswa

No Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan

Jumlah

Pernyataan + -

1

Persepsi

siswa tentang

kemampuan

mengajar

guru

Kecakapan

Memberikan

penjelasan yang

mudah dipahami

siswa

1 2 2

Metode mengajar

membuat materi

lebih jelas

3,4 5 3

Pengetahuan

Menujukkan

penguasaan materi

pembelajaran

6 7 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

83

No Variabel Sub Variabel Indikator Pernyataan

Jumlah

Pernyataan + -

Menjelaskan materi

secara runtut 8 9 2

Memberikan materi

pelajaran dengan

jelas

10 - 1

Memberikan materi

disertai dengan

contoh yang mudah

dipahami

11 12 2

Proses Belajar

Mengajar

Memilih metode

mengajar yang

sesuai dengan

materi pelajaran

13 - 1

Memberikan

informasi tujuan

pembelajaran

14 - 1

Menggunakan

media

pembelajaran yang

tepat

15,16 - 2

Memotivasi siswa

dengan berbagai

cara yang positif

17,18 19 3

Memberikan

pertanyaan umpan

balik untuk

mengetahui daya

serap siswa di

setiap komponen

pembelajaran

20 21 2

Menyimpulkan

hasil belajar 22 - 1

Menggunakan

waktu secara

efektif dan efisien

23,24 25 3

Menjawab

pertanyaan siswa

dengan baik

26,27 - 2

2 Pendekatan

Saintifik

Penerapan

pendekatan

saintifik

Mengamati 28,29 - 2

Menanya 30 - 1

Mengumpulkan

Data 31 - 1

Mengasosiasi 32 - 1

Mengomunikasikan 33 - 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

84

E. Sumber Data Yang Digunakan

Berdasarkan variabel yang diteliti, maka data yang digunakan dalam

penelitian ini berupa:

1. Data Primer

Menurut (Hasan I. M., 2002: 82), data primer adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh peneliti, data primer bisa

dibuat juga data asli. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini

meliputi

a. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata

pelajaran akuntansi di dalam kelas, apakah pelaksanaan

pembelajaran mengacu pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

atau masih mengacu pada keterampilan berpikir tingkat rendah.

b. Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran

akuntansi, apakah jenis soal yang dibuat merupakan soal yang

mencakup tahapan berpikir tingkat tinggi atau jenis soal yang

dibuat hanya sekedar menghafal dan menyebutkan.

2. Data Sekunder

Menurut (Hasan I. , 2002:82), data sekunder adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari

sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder yang dimaksud dalam

penilaian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

85

a. Desain RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi,

apakah sudah memuat indikator keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

b. Pelaksanaan penilaian kelas untuk mengetahui sejauh mana guru

dapat mentransfer pengetahuan kepada siswa melalui keterampilan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut (Hasan M. , 2002:83), pengumpulan data adalah pencatatan

hal-hal yang penting yang akan menunjang atau mendukung penelitian.

1. Teknik pengumpulan data kualitatif

a. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan wawancara merupakan

metode yang paling banyak digunakan dalam penelitian kualitatif.

Wawancara dilakukan guna memperoleh data yang konsisten

dengan data yang diperoleh melalui observasi, yang menjadi

narasumber dalam wawancara adalah guru mata pelajaran

akuntansi yang mengajar di kelas X. Wawancara dilakukan untuk

mengetahui apakah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh

guru sudah memuat indikator menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta.

b. Observasi

Metode observasi yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah teknik observasi langsung. Teknik observasi langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

86

yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti mengadakan

pengamatan itu dilakukan secara langsung (tanpa alat) terhadap

gejala-gejala populasi yang diteliti baik pengamatan itu dilakukan

didalam situasi sebenarnya maupun dilakukan dalam situasi yang

khusus disediakan.

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

sehari-hari orang atau kelompok yang sedang diamati atau yang

digunakan sebagai sumber data penelitian. Pada penelitian ini,

peneliti berperan sebagai pengamat dalam proses pembelajaran.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder yang

dibutuhkan oleh peneliti berupa desain RPP dan data pelaksanaan

pembelajaran.

2. Teknik pengumpulan data kuantitatif

a. Kuesioner (Angket)

Menurut (Hasan I. I., 2002:83), kuesioner merupakan alat

pengumpulan data yang menyerahkan daftar pertanyaan untuk diisi

oleh responden. Responden itu sendiri adalah orang yang

memberikan tanggapan (respons) atas data yang diberikan, dan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Terdapat dua

bentuk kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner

terbuka yaitu kuesioner dengan jawaban pendek atau tanggapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

87

yang cukup diberi tanda centang (√) pada kolom yang disediakan

atau dengan cara melingkari nomor atau huruf di depan pilihan

jawaban yang tersedia dikenal sebagai bentuk tertutup atau

terbatas, sedangkan kuesioner bentuk terbuka atau bebas ini

memberi keleluasaan kepada responden untuk memberi tanggapan

atau jawaban secara bebas dengan kata-kata sendiri.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner

tertutup yang akan disebarkan di kelas X Akuntansi. Kuesioner

dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data berupa

persepsi siswa kepada guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen penelitian kualitatif

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi,

lembar wawancara, lembar kuesioner, dan dokumentasi yang

sebelumnya akan dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan

selanjutnya akan dimintakan validasi kebeberapa ahli bahasa dan ahli

pengukuran. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti

sendiri yang dibantu dan didukung oleh instrumen lainnya. Instrumen

penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, instrumen penelitian

metode kualitatif dan instrumen penelitian metode kuantitatif, dengan

penjelasan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

88

a. Lembar wawancara

Lembar wawancara digunakan untuk memperoleh data

yang konsisten yang diperoleh melalui kegiatan observasi

pembelajaran yang dilakukan guru di kelas. Peneliti akan

melakukan dialog secara langsung dengan objek penelitian yaitu

guru mata pelajaran Akuntansi dalam menerapkan strategi, model,

dan metode pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

b. Lembar observasi

Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data

primer berupa analisis kegiatan pembelajaran yang mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Untuk memperoleh data,

peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung terhadap

guru Akuntansi saat pelaksaan pembelajaran berlangsung. Analisis

tersebut dilakukan untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang

diterapkan oleh guru Akuntasi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder

berupa desain RPP dan kegiatan penilaian yang akan memuat

indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi.

d. Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif merupakan salah

satu bagian yang sangat penting untuk mengetahui derajat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

89

kepercayaan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik

pemeriksaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian

dengan menggunakan teknik analisis kualitatif adalah teknik

triangulasi. Agar hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan

diperlukan pengecekan data apakah data yang disajikan valid atau

tidak. Menurut Sugiyono (2011: 327), triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan antara

teknik pengumpulan data dengan sumber data yang ada.

Menurut Moleong (2006: 331), triangulasi dapat dibedakan

menjadi empat macam yaitu triangulasi sumber, triangulasi

metode, triangulasi penyidik dan triangulasi teori. Triangulasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi metode. Menurut

Sugiyono (2011: 327), triangulasi metode berarti peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda untuk

mendapatkan hasil dari sumber yang sama. Pengumpulan data

yang dilakukan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.

Hasil triangulasi metode yang diperoleh dari kegiatan penelitian

berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi yang sudah sesuai

dengan data yang didapatkan di lapangan.

2. Instrumen Penelitian Kuantitatif

a. Uji Validitas

Menurut (Amirono, Daryanto, 2016: 189), validitas

merupakan produk dari validasi. Validasi adalah proses yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

90

dilakukan oleh penyusun atau pengguna instrumen untuk

mengumpulkan data secara empiris sehingga akan mendukung

kesimpulan yang dihasilkan oleh hasil instrumen. Validitas sendiri

adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasaran yang

diukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas

apabila alat ukut tersebut isinya layak untuk mengukur objek yang

seharusnya diukur agar sesuai dengan kriteria tertentu, artinya ada

kesesuaian antara alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran

pengukuran.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen diujicobakan keberapa responden

yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek yang akan

diteliti. Arikunto (2013:221), mengemukakan bahwa reliabilitas

merupakan suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data dikarenakan instrumen

tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi akan

dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket

menggunakan rumus koefisien alpha dari croncbach dan dibantu

dengan menggunakan SPSS statistic versi 16.0. Rumus koefisien

alpha dari croncbach menurut Arikunto (2013:239) yang

digunakan adalah sebagai berikut:

𝑟11 = (𝑘

𝑘 − 1) (1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎2𝑡)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

91

Keterangan:

𝑟11 = reliabilitas instrumen

𝐾 = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑ 𝜎𝑏2 = jumlah varians butir

𝜎2𝑡 = varians total

Kemudian hasil perhitungan 𝑟11 yang akan diperoleh

diinterprestasikan dengan keandalan koefisiensi korelasi menurut

Arikunto (2013: 239) sebagai berikut:

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi

0,600 sampai dengan 0,800 Cukup

0,400 sampai dengan 0,600 Agak Rendah

0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah

Instrumen dikatakan reliabel jika r hitung lebih besar atau

sama dengan r tabel dan sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r

tabel instrumen akan dikatakan tidak reliabel atau nilai r hitung

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r dengan ketentuan

dikatakan reliabel jika r hitung ≥ 0,600.

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.866 33

Sumber: data primer, diolah 2019

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha

0,866 > 0,60 maka instrumen yang digunakan untuk mengukur

persepsi siswa terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

92

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi di kelas

dikatakan reliabel. Tingkat reliabilitas instrumen persepsi siswa

terhadap kegiatan pembelajaran guru di kelas termasuk dalam

kategori tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data yang diperoleh

adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan

rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori atau

struktur klasifikasi. Data bisa dikumpulkan dalam aneka macam cara

(observasi, wawancara, dokumen, rekaman) dan biasanya diproses terlebih

dahulu sebelum siap untuk digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,

penyuntingan, atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan

kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak

menggunakan perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu

analisis.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif

mencakup hasil wawancara, reduksi data, analisis, interpretasi data dan

triangulasi. Dari hasil analisis data yang kemudian dapat ditarik

kesimpulan. Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh

peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

93

1. Teknik analisis data kualitatif

a. Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (1983: 177), pengumpulan data

merupakan proses mencari dan menemukan informasi dengan cara

merekam kejadian, menghitung, mengukur, dan mencatat

informasi secara sitematis dengan prosedur yang standar.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi yaitu

dengan cara merekam kejadian atau informasi yang diteliti dan

menyusun instrumen untuk menemukan serta mengumpulkan data

yang diteliti.

b. Reduksi Data

Menurut Sugiono (2017: 485) merupakan proses pemilihan

dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan dan

mentransformasi dari data kasar yang diperoleh. Mereduksi data

berarti merangkum dan memilih hal-hal pokok yang memfokuskan

pada hal-hal penting. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.

c. Penyajian Data

Menurut Sugiono (2017 : 488), penyajian data merupakan

bentuk penyajian data kualitatif yang dilakukan dalam bentuk

uraian atau narasi singkat, dan bagan. Penyajian akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi. Menurut syofian (2010 : 215),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

94

dalam penyajian data yang telah direduksi data diarahkan agar

dapat terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga

semakin mudah dipahami.

Penyajian data kualitatif didasarkan pada hasil analisis instrumen

RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan penilaian pembelajaran

berbasis HOTS yang menggunakan Cut Off Point dalam

pengkategorian guru melakukan atau tidak melakukan dalam

instrumen yang berbasis HOTS dengan hasil presentase >56%

berarti guru sudah melakukan aktivitas dalam instrumen yang

berbasis HOTS dan hasil presentase <56% berarti guru tidak

melakukan aktivitas dalam instrumen yang berbasis HOTS.

Berikut adalah tabel hasil perhitungan dan presentase instrumen

RPP, observasi aktivitas guru di kelas, dan penilaian pembelajaran

berbasis HOTS.

Tabel 3.7 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS

Jumlah Skor Perhitungan Hasil Presentase

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

15 12 15/27x100% 12/27x100% 55% 44%

Data primer diolah tahun 2019

Tabel 3.8 Hasil Analisis Instrumen Aktivitas Guru di Kelas

Berbasis HOTS

Jumlah Skor Perhitungan Hasil Presentase

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

9 9 9/18x100% 9/18x100% 5% 5%

Data primer diolah tahun 2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

95

Tabel 3.9 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran

Berbasis HOTS

Jumlah skor Perhitungan Hasil Presentase

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

11 6 11/17x100% 6/17x100% 64% 35%

Data primer diolah tahun 2019

d. Kesimpulan dan Verifikasi

Setelah data direduksi dan penyajian data dilakukan

langkah selanjutnya dalam proses analisis data kualitatif adalah

menarik kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi

data dengan mencari makna penting dalam setiap kejadian yang

diperoleh dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi

yang mungkin ada, dan proposisi. Kesimpulan yang akan

dikemukakan pada tahap awal diperoleh bersifat sementara dan

masih bisa berubah, jika ditemukan bukti-bukti pendukung pada

tahap pengumpulan data selanjutnya. Proses menemukan bukti-

bukti inilah yang disebut dengan tahap verifikasi data.

2. Teknik analisis data kuantitatif

a. Analisis data deskriptif

Menurut Sugiyono (2017:232), statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

96

pada populasi jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam

analisisnya.

Untuk mengetahui skor presepsi siswa kelas X Akuntansi

yang berjumlah 29 siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran ang

mengarah pada keterampillan berpikir tingkat tinggi maka terlebih

dahulu menentukan jumlah kelas dengan menggunakan rumus

sturges sebagai berikut :

Jumlah kelas = K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 29

= 1 + 3,3 x 1,462

= 1 + 4.8246

= 5.8246 => 6

Keterangan :

K = Jumlah Kelas

Log = Logaritma

N = Jumlah Siswa

Dengan perhitungan di atas dapat diketahui jumlah kelas

sebesar 5.8246 yang dibulatkan menjadi 6.

Setelah jumlah kelas diketahui, selanjutnya menentukan

rentang skor yaitu dengan menentukan nilai maksimal dan

minimum. koesioner presepsi siswa terhadap pelaksanaan

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat

tinggi berjumlah 33 instrumen. Setiap instrumen atau butir

pernyataan menggunakan 4 alternatif jawaban, maka skor

maksimal adalah 4 x 33 = 132 dan skor terendah 1 x 33 = 33. untuk

menentukan rentang skor dengan cara mengurangkan skor

maksimal dengan skor minimum maka perhitungannya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

97

rentang skor = 132 – 33 = 99. Rentang skor yang sudah didapat

digunakan untuk menentukan panjang interval kelas setiap

alternatif kriteria penilaian yang telah ditentukan, yaitu dengan

cara rentang skor/jumlah kelas maka perhitungannya adalah

panjang interval = 99/6 = 16,5 dibulatkan menjadi 17.

Pada penilaian presepsi siswa menurut rumus sturges

terdapat 6 kelas sedangkan kriteria yang digunakan dalam

penilaian presepsi siswa dikategorikan menjadi 3 kriteria, maka

jumlah kelas dikelompokan menjadi 3 kriteria dengan alternatif

jumlah kelas ke-1 dan ke-2 dikelompokan dalam kriteria baik,

kelas ke-3 dan ke-4 dikelompokan dalam kriteria cukup baik, dan

kelas ke-5 dan ke-6 dikelompokkan dalam kriteria kurang baik.

Penilaian presepsi siswa dapat dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10

Penilaian Presepsi Siswa

Skor Kriteria

101-132 Baik

67-100 Cukup

33-66 Kurang

I. Langkah-langkah Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu menentukan aspek-aspek

tingkah laku apa saja yang akan diobservasi, kemudian dibuat sebagai

acuan untuk penelitian supaya mempermudah saat observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

98

a. Pencarian sekolah dan meminta izin ke sekolah

b. Penyusunan Instrumen Penelitian

Melakukan pengukuran terhadap fenomena yang terjadi dengan

menggunakan validitas dan realibilitas dari instrumen.

c. Validasi Instrumen Penelitian

Dalam menganalisis instrumen penilaian yaitu dengan melakukan

penelitian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian

Kelas, Pelaksanaan Pembelajaran, dan Persepsi Siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mendatangi sumber informasi yaitu SMK

YPKK 2 SLEMAN untuk meminta informasi sesuai dengan topik

permasalahan yang memiliki hubungan terkait yang akan diteliti.

Kemudian peneliti melihat bagaimana fenomena atau kejadian yang

ada dalam permasalahan yang akan diteliti.

3. Tahap Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini selanjutnya dianalisis

sesuai dengan teknik analisis data. Sejalan dengan penelitian mixed

methods yang digunakan dalam penelitian ini maka teknik analisis data

penelitian terdiri dari dua teknik, yaitu teknik analisis data kualitatif

dan teknik analisis data kuantitatif. Dalam teknik analisis data

kualitatif data yang akan dianalisis berupa perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian pembelajaran Akuntansi yang mengarah pada unsur

keterampilan berpikir tingkat tinggi, sedangkan dalam teknik analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

99

data kuantitatif data yang akan dianalisis berupa persepsi siswa

terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh Guru Akuntansi

kelas X yang menerapkan pembelajaran pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

100

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Deskripsi Lokasi

1. Sejarah Singkat SMK YPKK 2 SLEMAN

SMK YPKK 2 SLEMAN dibuka resmi berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

tanggal 1 Juli 1981 Nomor: 0121/I/13.1/I.81 dengan nama SMEA

YPKK SLEMAN bergabung dengan SMA Sulaiman di Jalan

Magelang Wadas Tridadi Sleman.

SMK YPKK 2 SLEMAN didirikan oleh Yayasan Pendidikan

Kejurusan dan Keterampilan Yogyakarta dengan Akte Notaris No.75

tanggal 25 Agustus 1980 yang beralamat sekarang di Jl. Wates Km 4,5

Banyuraden Gamping Sleman. Selama 9 tahun SMEA YPKK

SLEMAN berpindah-pindah dari tempat satu ketempat yang lain.

Tahun 1981 dengan jumlah siswa 29 bergabung dengan SMA

Sulaiman sampai dengan tahun 1984 masuk siang, tahun 1985 s.d

tahun 1987 pindah di SMEA Negeri IV Tempel masuk siang, tahun

1988 s.d tahun 1990 pindah lagi di SMP PGRI Sleman, baru pada

tahun 1990 menempati gedung baru bertingkat 3 milik sendiri yang

dibangun di atas tanah kas Desa Tridadi, Kec. Sleman sampai sekarang

dengan jumlah siswa yang semakin meningkat jumlahnya dilengkapi

identitas, fasilitas serta sarana prasarana yang memadai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

101

SMK YPKK 2 SLEMAN memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

1. Visi

Terwujudnya lulusan yang kompeten, religius, berbudi pekerti

dan berbudaya.

2. Misi

a. Membentuk siswa bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

dan berbudi pekerti luhur.

b. Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal.

c. Mengembangkan pola pikir rasional, efisien dan futuristic.

d. Membangun jaringan/networking yang efektif dan efisien

dengan DU/DI dan instansi terkait lainnya secara legal

formal.

e. Memberikan pelayanan prima.

f. Mengembangkan keterampilan, kemandirian dan daya saing.

g. Membudayakan dan menumbuhkembangkan pengamalan

nilai-nilai luhur budaya bangsa dan karakter bangsa.

h. Membudayakan dan menumbuhkembangkan pelaksanaan

prinsip-prinsip pendidikan kewirausahaan dan ekonomi

kreatif.

i. Mengoptimalkan pembelajaran mapel kelompok normatif,

kelompok adaptif dan kelompok produktif.

j. Pemilihan mapel muatan lokal (mulok) yang relevan dengan

kebutuhan daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

102

k. Pemilihan dan pengoptimalan kegiatan ekstrakurikuler.

l. Pengoptimalan kegiatan bimbingan kon seling maupun

bimbingan karir.

m. Membudayakan dan menumbuh kembangkan budaya 5 S

(senyum, salam, sapa, sopan, dan santun).

n. Membudayakan dan menumbuhkembangkan pola hidup

bersih dan sehat (PHBS).

Untuk menunjang prestasi baik pada bidang akademik

maupun non akademik, SMK YPKK 2 SLEMAN juga

memfasilitasi siswa dengan berbagai sarana prasarana yang

dapat memudahkan akses siswa, berbagai fasilitas yang ada di

SMK YPKK 2 SLEMAN adalah sebagai berikut:

1. Gedung

Gedung sekolah milik sendiri, terdiri dari 3 lantai meliputi

ruang belajar, laboratorium komputer/internet, laboratorium

mengetik, ruang TV Pendidikan, perpustakaan, aula,

perkantoran, mushola, kantin, ruang OSIS, kopsis, ruang

UKS, WC, kamar mandi, ruang parkir, dan lain-lain.

2. Peralatan KBM

Peralatan KBM yang ada di SMK YPKK 2 SLEMAN

terdiri dari:

a. Komputer

b. Laptop

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

103

c. OHP

d. Alat-alat olah raga

e. Mesin ketik

f. Sound sistem

g. Handy cam

h. Peralatan sholat

i. Peralatan wirausaha

j. Peralatan UKS

3. Fasilitas Olah Raga

Lapangan olah raga tersendiri sehingga tidak bersama-sama

dengan siswa dari sekolah lain, terdiri dari:

a. Lapangan bola volly

b. Lapangan bulu tangkis

c. Lapangan basket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

104

PESERTA DIKLAT

2. Struktur Organisasi SMK YPKK 2 SLEMAN

Struktur Organisasi SMK YPKK 2 SLEMAN dapan dilihat pada

gambar 4.1.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK YPKK 2 SLEMAN

DINAS PENDIDIKAN YPKK

KEPALA SEKOLAH MAJELIS

SEKOLAH

KOMITE

SEKOLAH

WAKASEK

URUSAN

HUMAS

DU/DL BKK

WAKASEK

URUSAN

KESISWAAN

WAKASEK

URUSAN

SAPRAS

UNIT

PRODUKSI

WAKASEK

URUSAN

KURIKULUM

OPERASIONAL

PENDIDIKAN

PEN

KETUA PROGRAM STUDI KOOR PROGRAM

NOORMATIF

KA TATA USAHA

WALI KELAS BK DEWAN GURU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

105

B. Deskripsi Responden

1. Guru

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa SMK

YPKK 2 SLEMAN merupakan SMK bermutu. Oleh karena itu perlu

adanya upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan dan

mempertahankan mutu sekolah, baik pada bidang akademik maupun

non akademik.

Untuk mencapai mutu yang baik, maka diperlukan adanya tenaga

pendidik yang sungguh-sungguh kompeten dalam bidang pendidikan.

Secara keseluruhan terdapat kurang lebih 28 tenaga pendidik yang ada

di SMK YPKK 2 SLEMAN, yang masing-masing berasal dari

Yogyakarta maupun daerah Jawa Tengah. Berdasarkan pengamatan

yang dilakukan peneliti, terlihat bahwa guru memiliki hubungan yang

baik dan akrab antara yang satu dengan yang lainnya.

Guru pengajar pada mata pelajaran akuntansi yang berada di SMK

YPKK 2 SLEMAN dan menjadi subjek dalam penelitian adalah Ibu

Sati Antini, S.Pd. Ibu Sati Antini, S.Pd. adalah guru yang berasal dari

Patuk, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, selain menjadi guru akuntansi

di kelas X Beliau juga menjabat sebagai guru yang mengelola kartu

aktiva tetap praktek di SMK YPKK 2 SLEMAN.

Tenaga pendidik tersebut berasal dari FKIP atau memang memiliki

latar belakang pendidikan sebagai seorang guru, oleh karena itu

berdasarkan pengamatan yang dilakukan, Ibu Sati Antini memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

106

kompetensi yang baik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Selain memiliki latar belakang pendidikan sebagai pendidik, Beliau

memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam bidang pendidikan

dan terbilang cukup lama menjadi seorang tenaga pendidik.

2. Siswa

Sebagai SMK yang bermutu, SMK YPKK 2 SLEMAN memiliki

jumlah murid yang cukup banyak. Masing-masing siswa berasal dari

daerah kota Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan rata-rata usia mereka

seperti siswa SMK pada umumnya, yakni berkisar antara 15-19 tahun.

Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan, masing-masing siswa

memiliki sikap yang sopan dan ramah hal ini dapat dilihat ketika siswa

berinteraksi dengan guru, sesama siswa maupun dengan peneliti ketika

melakukan kegiatan penelitian di sekolah tersebut. Siswa SMK YPKK

2 SLEMAN rata-rata memiliki akademik yang baik, hal ini dapat

dilihat dari siswa yang aktif ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran

berlangsung di kelas. Jumlah keseluruhan siswa SMK YPKK 2

SLEMAN April 2019 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Daftar Rekapitulasi Siswa bulan April 2019

Kelas Jumlah

X - AK 1 33

X - AK 2 35

X - AK 3 35

X - AK 4 35

X - AK 5 34

X – Pemasaran 33

XI – AK 1 29

XI – AK 2 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

107

Kelas Jumlah

XI – AK 3 29

XI – AK 4 29

XI – AK 5 29

XI – Pemasaran 32

XII – AK 1 33

XII – AK 2 33

XII – AK 3 34

XII – AK 4 34

XII – AK 5 33

XII – Pemasaran 38

TOTAL 587

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

108

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Proses penelitian ini dilakukan pada tanggal 23-24 April 2019.

Analisis data pembahasan penelitian ini dibagi menjadi tiga rumusan

masalah, yaitu:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Untuk mengetahui bahwa guru Akuntansi telah menyusun RPP

untuk mata pelajaran Akuntansi sesuai dengan kriteria keterampilan

berpikir tingkat tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa

RPP yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan materi Menyusun Laporan

Keuangan. Dari materi tersebut kemudian dianalisis tingkat

kesesuaiannya dengan kriteria keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kegiatan analisis dilakukan dengan melihat penggunaan Kata Kerja

Operasional (KKO) pada komponen Kompetensi Dasar, Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK), Langkah-langkah Kegiatan

Pembelajaran, dan Tujuan Pembelajaran. RPP akan dinyatakan baik

ketika KKO yang digunakan pada komponen Kompetensi Dasar,

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Langkah-langkah Kegiatan

Pembelajaran, dan Tujuan Pembelajaran dengan menggunakan KKO

yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

109

Karakteristik RPP yang baik menurut Majid & Rochman (2014:

262-264) sebagai berikut:

a. Mencantumkan Identitas

Identitas merupakan bagian pertama yang dicantumkan

dalam menyusun RPP. Hal yang terdapat dalam identitas yaitu

nama sekolah, mata pelajaran, kompetensi keahlian, topik,

kelas/semester, tahun pelajaran, dan alokasi waktu.

b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan

perilaku atau kompetensi pada peserta didik setelah mengikuti

kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk

indikator, maka dari jumlah rumusan tujuan pembelajaran dapat

sesuai dengan indikator atau lebih banyak dari jumlah indikator.

Alasan guru harus membuat tujuan pembelajaran adalah agar dapat

merancang model pembelajaran, dan metode pembelajaran yang

nantinya dapat menciptakan lingkungan belajar dengan baik

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

c. Mencantumkan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran merupakan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik agar

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam tujuan

pembelajaran. Hal yang dapat diketahui yaitu bahwa materi

pembelajaran yang terdapat di dalam RPP merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

110

pengembangan dari materi pokok yang ada dalam silabus. Oleh

karena itu, materi pembelajaran yang terdapat dalam RPP harus

dikembangkan secara rinci sehingga guru dapat mengembangkan

materi tersebut ke dalam buku pelajaran siswa.

d. Mencantumkan Model atau Metode Pembelajaran

Penerapan model atau metode pembelajaran harus

memperhatikan materi pembelajaran yang akan diajarkan. Tidak

semua model atau metode pembelajaran yang digunakan sesuai

dengan materi pembelajaran yang akan diterapkan. Selain

memperhatikan materi yang diajarkan, model atau metode

pembelajaran yang digunakan juga mampu memperhatikan

karakteristik peserta didik. Masing-masing peserta didik

mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima

materi pembelajaran, maka model atau metode pembelajaran yang

digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran dan

karakteristik setiap masing-masing peserta didik supaya kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru berjalan dengan kondusif.

e. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dicantumkan

dalam RPP nantinya akan menjadi pedoman bagi guru untuk

melaksanakan kegiatan pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.

Pada umumnya, langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang ada

dalam RPP meliputi pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

111

kegiatan penutup, masing-masing dari kegiatan tersebut disertai

dengan alokasi waktu yang dibutuhkan.

f. Mencantumkan Media/Alat/Bahan atau Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang

terdapat dalam silabus. Apabila ketiga aspek tersebut dipenuhi

maka penyusunan harus menyebutkan secara jelas: 1) media, 2)

alat/bahan, 3) sumber belajar yang akan digunakan. Oleh karena

itu, guru dapat memahami secara benar pengertian ketiga aspek

tersebut.

g. Mencantumkan Penilaian

Penilaian yang harus dijabarkan atas jenis/teknik penilaian,

bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur ketercapaian

indikator dan tujuan pembelajaran. Format yang terdapat dalam

penilaian dapat disajikan dalam bentuk matriks horizontal maupun

matriks vertical. Di dalam RPP format yang harus dicantumkan

dalam kegiatan penilaian yaitu mencantumkan teknik/jenis, bentuk

instrumen, kunci jawaban/rambu-rambu jawaban untuk

memudahkan proses penilaian.

Berdasarkan komponen RPP menurut Majid & Rochman

(2014:262-264), RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi

sudah memuat komponen yang lengkap. Komponen RPP yang

dicantumkan guru antara lain Satuan Pendidikan: SMK YPKK 2

SLEMAN, Bidang Keahlian: Bisnis dan Manajemen, Program

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

112

Keahlian: Akuntansi dan Manajemen, Kompetensi Keahlian:

Akuntansi dan Keuangan Lembaga, Mata Pelajaran: Akuntansi Dasar

(C2), Kelas/Semester: X AK/ Genap dan Alokasi Waktu: 2 x 45 menit

(1x pertemuan). Komponen kedua adalah Kompetensi Inti (KI). KI

yang dicantumkan oleh guru dalam RPP hanya KI-3 untuk

pengetahuan dan KI-4 untuk Keterampilan. Komponen yang ketiga

adalah Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar yang dicantumkan

dalam RPP yaitu KD 3.11 dan KD 4.11. KD 3.11 Menganalisis

perkiraan untuk menyusun laporan keuangan, sedangkan KD 4.11

Menyusun laporan keuangan. Komponen yang keempat memuat

indikator pencapaian kompetensi yaitu 3.11.4 Dapat menjelaskan

pengertian laporan keuangan, 3.11.5 Dapat menyebutkan fungsi

laporan keuangan, 3.11.6 Dapat menyebutkan prinsip-prinsip

penyusunan laporan perusahaan jasa, 3.11.7 Dapat menyebutkan

macam-macam laporan keuangan jasa, 4.11.6 Dapat menyediakan

format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan,

4.11.7 Dapat mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan

laba/rugi sesuai dengan instruksi. Komponen yang kelima memuat

Tujuan Pembelajaran yaitu Menjelaskan pengertian laporan keuangan

jasa, Menyebutkan fungsi laporan keuangan jasa, Menyebutkan

prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan jasa, Menjelaskan

macam-macam laporan keuangan jasa, Menjelaskan format-format

yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan, Mengidentifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

113

format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.

Komponen yang keenam memuat Materi Pembelajaran yaitu

Menyusun Laporan Keuangan.

Komponen yang ketujuh memuat Pendekatan/strategi/metode

pembelajaran yaitu menggunakan pendekatan saintifik, model:

discovery learning dan metode: diskusi, ceramah, dan tanya jawab.

Komponen yang kedelapan memuat Kegiatan Pembelajaran yaitu

Pendahuluan, Kegiatan Inti, dan Kegiatan Penutup. Komponen

kesembilan memuat Penilaian Pembelajaran yaitu terdapat pada teknik

penilaian sikap, kognitif (tes lisan, tes tertulis, dan penugasan),

psikomotorik (tes praktik, tes produk, tes proyek, jurnal, dan

portofolio).

Dengan mengacu pada pendapat Anderson dan Krathwohl (2010:

99) kata kerja untuk mendeskripsikan merupakan kategori proses

kognitif yang berada pada kemampuan menganalisis. Penggunaan kata

kerja mendeskripsikan yang dicantumkan guru dalam desain RPP

belum mengarah pada keterampilan berpikir berupa menganalisis yang

sebagaimana dimaksud oleh Anderson dan Karthwohl. Aktivitas

mendeskripsikan yang digambarkan oleh guru tersebut masih berada

pada keterampilan berpikir tingkat rendah pada level mengingat.

Sedangkan apabila dianalisis kelengkapan RPP berdasarkan ketentuan

yang tercantum dalam Permendikbud no. 103 tahun 2014, RPP dapat

dinyatakan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari desain RPP yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

114

dibuat oleh guru sudah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam

Permendikbud no. 103 tahun 2014, meskipun ada beberapa bagian

RPP yang masih belum sesuai, misalnya pada bagian kompetensi inti

yang tidak dijabarkan secara lengkap. Akan tetapi secara keseluruhan

desain RPP yang dibuat guru sudah dapat dikatakan baik.

Menurut Sani (2016:104) yang termaksud ke dalam indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta. RPP yang dibuat oleh guru mata

pelajaran Akuntansi dapat dikatakan memuat indikator keterampilan

berpikir tingkat tinggi apabila kata kerja operasional (KKO) yang

digunakan pada komponen Kompetensi Dasar (KD), Indikator

Pencapaian Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran, dan Langkah-

langkah Kegiatan Pembelajaran yang masih menggunakan KKO

menjelaskan, menyebutkan, mengidentifikasi yang berada pada tingkat

berpikir rendah sehingga RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran

Akuntansi belum mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

Hasil analisis Kompetensi Dasar (KD), IPK, Tujuan Pembelajaran,

dan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran pada RPP mengenai

laporan keuangan dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1

Hasil Analisis Kompetensi Dasar (KD) pada RPP Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3.11 Menganalisis √ Kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

115

perkiraan

untuk

menyusun

laporan

keuangan

operasional

terdapat pada

tingkatan C4

yaitu

Menganalisis.

4.11 Menyusun

laporan

keuangan √

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

Mengaplikasikan.

Tabel 5.2

Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) pada RPP

Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

3.11.1 Dapat

menjelaskan

pengertian

neraca lajur

dengan jiwa

religius,

sopan,

santun,

disiplin dan

tanggung

jawab

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu

Memahami.

3.11.2 Dapat

menyebutkan

bentuk-

bentuk

neraca lajur

dengan jiwa

religius,

sopan,

santun,

disiplin dan

tanggung

jawab

Kata kerja

operasional

terdapat pada

C1 yaitu

Mengingat.

3.11.3 Dapat

menjelaskan

prosedur

penyusunan

neraca lajur

Kata kerja

operasional

terdapat pada

C2 yaitu

Memahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

116

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

dengan jiwa

religius,

sopan,

santun,

disiplin dan

tanggung

jawab

4.11.3 Dapat

menyajikan

neraca saldo

setelah

penyesuaian

dengan

jumlah debit

dan kredit

yang sama

dengan jiwa

religius,

sopan,

santun,

disiplin dan

tanggung

jawab

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C5

yaitu

Mengevaluasi.

Tabel 5.3

Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporan Keuangan

1. Menjelaskan

pengertian

neraca lajur

dengan jiwa

religius

sopan,

santun,

disiplin dan

tanggung

jawab

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu

Memahami.

2. Menyebutkan

bentuk-

bentuk

neraca lajur

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

117

dengan jiwa

religius,

sopan,

santun,

disiplin dan

tanggung

jawab

yaitu

Mengingat.

3. Menjelaskan

prosedur

penyusunan

neraca lajur

dengan jiwa

religius,

sopan,

santun,

disiplin dan

tanggung

jawab

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C2

yaitu

Memahami.

Tabel 5.4

Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Laporan Keuangan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Materi Laporang Keuangan

1. Kegiatan

Inti

Kata kerja

operasional yang

digunakan dalam

kegiatan inti yang

tercermin dalam

kegiatan

pemberian

rangsangan,

identifikasi

masalah dan

pengumpulan

data yang

terdapat pada

tingkat C1 dan

C2 yaitu

Mengingat dan

Memahami,

Menyalin dan

Mengaplikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

118

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, desain RPP yang dibuat

oleh guru mata pelajaran akuntansi belum memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi pada bagian 3.11.4 (C1), 3.11.5

(C2), 3.11.6 (C3). Namun pada bagian indikator 4.11.6 dan 4.11.7 guru

belum menggunakan kata kerja yang mengarahkan perserta didik pada

kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam karakteristik RPP

kurikulum 2013 menurut Buku Pedoman Pembelajaran Berorientasi

pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (Ariyana, Pudjiastuti,

Bestari, dan Zamroni, 2018: 48-50), langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang dicantumkan harus disesuaikan dengan model

pembelajaran. Selain itu dalam membuat langkah-langkah kegiatan

pembelajaran yang mengarahkan peserta didik pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi maka guru harus merumuskan kegiatan

pendahuluan yang meliputi orientasi, motivasi, dan apersepsi. Kegiatan

inti harus dirumuskan berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK), pendekatan saintifik, 4C (Creativity, Critical Thinking,

Communication, Collaboration), dan PPK serta literasi, sedangkan di

bagian kegiatan penutup harus meliputi kegiatan refleksi, pemberian

umpan balik, kegiatan tindak lanjut, dan penginformasian materi untuk

pertemuan selanjutnya.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, guru sudah mencantumkan

model dan metode pembelajaran dalam desain RPP yang sesuai

dengan kegiatan inti. Pada awal pembelajaran guru melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

119

pengenalan pada materi yang akan dibahas serta mengkaitkan materi

tersebut dengan materi sebelumnya.

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

a. Wawancara guru

Sebelum melakukan kegiatan wawancara, peneliti meminta

izin terlebih dahulu pada Ibu Sati selaku guru mata pelajaran

Akuntansi kelas X. Kegiatan wawancara dilakukan pada Rabu, 24

April 2019. Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan

data yang konsisten terhadap hasil analisis RPP dan observasi

kegiatan pelaksanaan pembelajaran guru di kelas. Pertanyaan yang

akan diajukan pada Ibu Sati untuk kegiatan wawancara yaitu

mengenai persiapan guru sebelum mengajar di kelas, hambatan-

hambatan yang dialami sebelum mengajar maupun pembelajaran

dan penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam kegiatan

pembelajaran di kelas. Instrumen pedoman wawancara terlampir.

Hasil wawancara dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5

Hasil Wawancara Guru Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X

No Butir Pertanyaan Jawaban

1. Apakah guru melakukan

observasi pada siswa

sebelum membuat RPP?

Selalu membuat revisi terhadap

RPP atau dirubah ketika akan

mengajar atau masuk kelas.

2. Apakah guru bertanya pada

guru lain mengenai RPP

yang akan dibuat?

Dalam membuat RPP ada

kegiatan workshop atau diklat

di sekolah pada awal semester

atau setiap tahun, sehingga

setiap guru mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

120

No Butir Pertanyaan Jawaban

tertentu dapat bermusyawarah

untuk menyusun perangkat

pembelajaran yang nantinya di

konsultasikan ke guru mata

pelajaran yang sama.

3. Apakah sebelum mengajar

guru sudah membuat RPP

dengan komponen yang

lengkap sesuai dengan

format kurikulum 2013?

Iya sudah, dalam RPP tersebut

ada validasinya yang nantinya

akan divalidasi oleh guru

senior untuk disesuaikan

dengan Permendikbud atau

atauran-aturan yang terbaru.

4. Apakah guru menerapkan

kegiatan pembelajaran yang

sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang

tertera dalam RPP?

Sudah, terkadang tidak

terlaksana karena ada kendala

tertentu tetapi pada umumnya

yang kita rencanakan itulah

yang kita laksanakan.

5. Apakah guru mengalami

hambatan dalam

menentukan metode dan

model pembelajaran yang

akan digunakan untuk

kegiatan pembelajaran?

Hambatan ada, tuntutan dalam

kurikulum 2013 harus

menggunakan pendekatan

saintifik yaitu mengkondisikan

siswa supaya lebih rajin dalam

mencatat maupun mencari

buku pelajaran.

6. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 5M

(Mengamati, Menanya,

Mengumpulkan Informasi,

Mengasosiasi, dan

Mengomunikasikan)?

Sudah melaksanakan 5M tetapi

tidak di setiap pembelajaran,

karena untuk Akuntansi 1 KD

bisa untuk beberapa RPP.

7. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

menerapkan 4C (Creativity,

Critical Thinking,

Comunnication,

Collaboration)?

4C masih diusahakan atau

diupayakan, namun siswa

sudah diminta untuk aktif.

8. Apakah guru menerapkan

kegiatan pembelajaran yang

bersifat mengarahkan siswa

pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi?

Sudah, ada beberapa langkah-

langkah yang dikenalkan

kepada siswa untuk berpikir

tingkat tinggi, soal-soal yang

digunakan juga sudah

menggunakan tingkat tinggi

namun ada presentasenya

sehingga tidak semua bisa

masuk ke berpikir tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

121

No Butir Pertanyaan Jawaban

tinggi.

9. Apakah dalam proses

pembelajaran guru sudah

melaksanakan kegiatan

literasi?

Literasi sudah dilakukan,

misalnya siswa diminta

membaca buku sebelum

kegiatan pembelajaran.

10. Apakah dalam proses

pembelajaran guru

menerapkan kegiatan

Penguatan Pendidikan

Karakter (PPK)?

Sudah, karena di kurikulum

2013 ada 3 ranah penilaian

yaitu penilaian pengetahuan,

keterampilan, dan sikap.

Dalam penilaian sikap dengan

melakukan observasi dan

penilaian antar teman.

11. Apakah guru menerapkan

model, metode, dan teknik

pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi

siswa melalui kegiatan

diskusi dan pemecahan

masalah?

Sudah, karena diskusi sangat

penting untuk membina

kerjasama dan toleransi.

Mereka harus aktif supaya

nantinya bisa mencari banyak

sumber materi dalam diskusi

kelompok.

12. Apakah respon siswa sesuai

dengan apa yang diharapkan

oleh guru?

Sudah, namun respon

pengelolaan kelas yang kurang.

Misalnya siswa dengan input

atau nim di bawah standar

maka guru harus kerja keras

untuk bisa mengkondisikan

mereka.

13. Apakah siswa berperan aktif

dalam kegiatan

pembelajaran?

Aktif, dalam diskusi siswa

sudah aktif.

14. Apakah siswa mengalami

kesulitan dalam kegiatan

pembelajaran?

Iya, kesulitan dalam

pengelolaan kelas memang

harus sabar.

15. Apakah saat proses

pembelajaran ada hambatan

dalam pengelolaan kelas?

Ada, hambatan tersebut adalah

dalam pengelolaan kelas guru

harus punya rasa sabar dan

banyak melakukan briefing

pada siswa.

16. Apakah guru berjalan

keliling untuk memantau

aktivitas belajar siswa saat

kegiatan diskusi guna

memastika bahwa setiap

siswa berperan aktif?

Iya, harus selalu dalam diskusi

guru sebagai fasilitator

sehingga memfasilitasi semua

kelompok, semua anak atau

individu yang serius dalam

belajar di kelas.

17. Apakah ada hambatan yang

berasal dari siswa pada saat

Hambatan dari siswa yaitu

motivasi belajarnya rendah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

122

No Butir Pertanyaan Jawaban

proses pembelajaran

berlangsung?

maksud rendah disini adalah

siswa harus lebih di kerasi

supaya membangkitkan

motivasi siswa dalam

pembelajaran.

18. Apakah saat melaksanakan

kegiatan proses

pembelajaran guru dapat

mengelola kelas dengan

waktu yang efektif dan

efisien?

Sudah efektif, karena kami

disiplin soal waktu.

19. Apakah guru melakukan

refleksi pada akhir

pembelajaran tentang materi

yang masih belum dipahami

siswa?

Sudah, sebelum mengakhiri

pembelajaran selalu ada

refleksi.

20. Apakah guru mengadakan

remedial pada akhir

pembelajaran tentang materi

yang masih belum dipahami

siswa?

Ada, setiap ulangan harian atau

penilaian harian bagi anak-

anak yang nilainya kurang dari

KKM selalu ada remedi.

21. Apakah guru memberikan

kesimpulan pada akhir

pembelajaran terkait materi

yang telah dibahas?

Iya, menyimpulkan dari yang

sudah terlaksana

kesimpulannya dari analisis

refleksi yang di lapangan

setelah itu melakukan

kesimpulan secara bersama-

sama.

b. Observasi kegiatan guru di kelas

Bahasa yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran di kelas mudah dipahami siswa. Bahasa yang

digunakan untuk menjelaskan materi laporan keuangan merupakan

bahasa yang sering didengar oleh siswa. Guru tidak selalu

menggunakan bahasa Indonesia yang baik sesuai dengan Ejaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

123

Bahasa Indonesia (EBI), namun terkadang guru menggunakan

bahasa daerah untuk mengajar di kelas yaitu bahasa jawa.

Menurut Majid (2014: 264-266), kegiatan pelaksanaan

pembelajaran pada dasarnya meliputi kegiatan pendahuluan,

kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pelaksanaan

pembelajaran saling berhubungan satu sama lain sehingga tidak

dapat dipisahkan. Sebelum melakukan kegiatan inti, guru terlebih

dahulu melakukan kegiatan pendahuluan untuk menyiapkan

peserta didik dalam mengikuti pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Setelah melakukan kegiatan inti, kegiatan selanjutnya yang

dilakukan oleh guru adalah melakukan kegiatan penutup. Kegiatan

pelaksaan pembelajaran akan dijabarkan sebagai berikut:

1) Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan guru harus menyiapkan

peserta didik secara fisik maupun psikis untuk mengikuti

proses pembelajaran; mengajukan pertanyaan-pertanyaan

mengenai materi yang sudah dipelajari sebelumnya;

mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau

tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari materi yang akan

dipelajari; menyampaikan garis besar cakupan materi dan

penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik

untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

124

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

secara aktif mencari informasi, serta memberikan ruang yang

cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis

peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang sesuai dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang meliputi

observasi, menanya, menyimpulkan informasi, asosiasi, dan

komunikasi. Dalam setiap kegiatan inti guru harus

memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti

jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, dan

menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus

dan RPP.

a) Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara

luas dan bervariasi untuk memberikan kesempatan peserta

didik dalam melakukan pengamatan melalui kegiatan:

menyimak, melihat, mendengar, dan membaca. Guru

memfasilitasi kegiatan tersebut untuk melakukan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

125

pengamatan terhadap objek/benda tertentu yang

berhubungan dengan materi.

b) Menanya

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk bertanya melalui apa yang sudah mereka lihat,

dengar dan amati. Guru perlu membimbing peserta didik

untuk mengajukan pertanyaan. Jika terdapat peserta didik

yang bertanya, berarti ada rasa ingin tahu yang timbul pada

dirinya, dan rasa ingin tahu tersebut dapat menjadi dasar

untuk mencari informasi yang lebih lanjut dan beragam dari

sumber yang di dapat dari guru sampai yang ditemukan

peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber

yang beragam.

c) Mengumpulkan dan Mengasosiasikan

Kegiatan selanjutnya dari bertanya adalah

mengumpulkan informasi. Kemudian berdasarkan

informasi yang diperoleh peserta didik, informasi tersebut

dapat digunakan untuk mengolah data dan mencari

keterkaitan antara informasi yang satu dengan yang lainnya.

d) Mengomunikasikan Hasil

Kegiatan selanjutnya adalah menuliskan atau

menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari

informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

126

tersebut disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai

hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik

tersebut.

3) Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan

peserta didik membuat kesimpulan dan refleksi pembelajaran,

melakukan penilaian, memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk penilain remedi, program pengayaan, layanan

konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual

maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik,

dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Untuk mengetahui apakah guru mata pelajaran Akuntansi

sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

teori menurut Majid (2014: 264-266), maka peneliti melakukan

observasi di kelas X Akuntansi 1.

a) Pendahuluan

Dalam hasil observasi, guru sudah melaksanakan

kegiatan awal pembelajaran yang sesuai dengan teori

menurut Majid (2014: 264-266), dalam kegiatan

pembelajaran guru sudah melakukan kegiatan pendahuluan

seperti pembukaan, doa pembuka, mengecek kehadiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

127

peserta didik, serta menyampaikan tujuan pembelajaran dan

memberikan apresepsi materi sebelumnya.

b) Kegiatan Inti

Di dalam kegiatan inti guru terlebih dahulu

mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis dan

mengarahkan peserta didik pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Berdasarkan hasil observasi guru sudah

melakukan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada

kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan menerapkan

kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan data,

mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Pembelajaran yang

diterapkan oleh guru berupa Discovery Learning dengan

metode diskusi, dan tanya jawab. Peserta didik juga diminta

mencari dan menyusun laporan keuangan secara individu

maupun kelompok serta mempresentasikan hasil dari

jawaban tersebut.

c) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup yang baik yaitu guru meminta

peserta didik untuk menyimpulkan hasil dari pembelajaran

yang telah dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi yang

dilakukan peneliti, guru sudah menerapkan kegiatan

penutup sesuai dengan desain RPP dan teori menurut Majid

(2014: 264-266), serta memberikan penugasan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

128

masing-masing peserta didik, dan menyimpulkan secara

bersama-sama mengenai materi yang telah diajarkan. Hal

ini dilakukan untuk mengasah keterampilan peserta didik

dan pemahaman mengenai materi yang diajarkan.

Menurut Sani (2019: 62-70), aktifitas pembelajaran berbasis

kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi aktif dalam berpikir;

memformulasikan masalah; mengkaji permasalahan kompleks;

mengembangkan ide; mencari informasi dari berbagai sumber;

berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara kreatif, dan

evaluatife, dan membuat kesimpulan.

Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan guru sudah menerapkan

pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk aktif dan berpikir

secara kritis karena dalam proses pembelajaran guru sudah

meminta peserta didik untuk berdiskusi serta dalam pengerjaan

soal siswa diminta untuk mengerjakan berdasarkan pemahaman

yang peseta didik dapatkan dari materi pembelajaran tersebut tanpa

melihat jawaban yang terdapat pada buku. Penyusunan laporan

keuangan sendiri memiliki cara penyusunan yang umum atau

sudah diketahui oleh seluruh peserta didik melalui penjelasan guru,

maka dari itu peserta didik kurang memiliki kesempatan untuk

menemukan masalah yang kompleks dan memecahkan masalah

tersebut melalui strategi yang dikembangkan oleh peserta didik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

129

sehingga peserta didik sulit mengembangkan kegiatan berpikir

tingkat tinggi.

Berdasarkan analisis yang dilakukan guru belum mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

c. Kuesioner Persepsi Siswa

Untuk melihat apakah guru sudah sungguh-sungguh

melaksanakan pembelajaran sebagaimana yang telah diamati oleh

peneliti selama kegiatan observasi di dalam kelas, maka peneliti

mencari informasi dari siswa melalui pengisian kuesioner. Dengan

melihat persepsi siswa terhadap kinerja guru selama mengajar,

maka diharapkan data yang terkumpul dapat menunjukkan keadaan

yang sesungguhnya. Untuk dapat mengetahui hasil persepi siswa

terhadap guru maka kegiatan pembelajaran yang diterapkan dapat

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi,

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengisian

kueisoner yang dibagikan pada siswa kelas X Akuntansi 1 yang

keseluruhan berjumlah 29 siswa.

Data hasil kuesioner persepsi siswa yang dianalisis dengan

menghitung total skor setiap siswa dari 33 pernyataan. Berikut ini

hasil dari analisis total skor dan kualifikasi dari persepsi siswa

kepada guru pada tabel 5.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

130

Tabel 5.6

Analisis Hasil Kuesioner Persepsi Siswa

Skor Kriteria Jumlah Siswa Persentase

(%)

101-132 Baik 8 24%

67-100 Cukup 21 63%

33-66 Kurang - -

Gambar 5.1

Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Perserpsi Siswa

Dari tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa hasil persepsi

siswa terhadap guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran

yang meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa

melalui perhitungan hasil kuesioner adalah untuk kelas X-AK 1

dengan kriteria baik sebanyak 8 siswa sedangkan untuk kriteria

cukup baik sebanyak 21 siswa.

3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assessment)

Untuk mengetahui bahwa guru mata pelajaran akuntansi telah

menyusun soal latihan yang akan dikerjakan siswa di dalam kelas yang

mengarah pada indikator pengukuran keterampilan berpikir tingkat

0

5

10

15

20

25

Baik Cukup Kurang

101-132 67-100 33-66

Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner

Persepsi Siswa

Jumlah Siswa Persentase (%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

131

tinggi, maka peneliti mengumpulkan dokumen berupa soal latihan

mata pelajaran akuntansi dari guru yang menjadi subjek dalam

penelitian. Soal tersebut kemudian dianalisis tingkat kesesuaiannya

dengan indikator kriteria berpikir tingkat tinggi. Menurut Sani (2016:

103-104), komponen soal dapat dikatakan sesuai dengan indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi ketika komponen soal tersebut

menggunakan KKO yang mengarahkan siswa pada kemampuan

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan terhadap soal

latihan, ditemukan bahwa penilaian hasil belajar yang dibuat oleh guru

mata pelajaran akuntansi belum mengarah pada indikator pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dilihat dari butir soal pada

masing-masing soal latihan yang menggunakan kata kerja yang berada

pada kemampuan berpikir tingkat rendah, yakni kemampuan

menyusun C3 (mengaplikasikan).

Butir soal tersebut menggunakan kata kerja operasional yang

pengerjaan soal berupa perintah untuk menyusun laporan keuangan.

Berikut adalah hasil analisis soal latihan aspek pengetahuan dan

keterampilan yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi pada

tabel 5.7 dan 5.8.

a. Penilaian Pengetahuan

Dalam pembuatan soal untuk melatih pengetahuan siswa,

komponen soal yang dibuat seharusnya mengarahkan siswa pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

132

kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut ini

hasil dari analisis soal latihan yang dibuat oleh guru pada tabel 5.7.

Tabel 5.7

Hasil Analisis Soal Pengetahuan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Soal Laporan Keuangan

1. Menjelaskan

pengertian

laporan

keuangan √

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu

Mengingat

2. Sebutkan fungsi

laporan

keuangan √

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu

Mengingat

3. Sebutkan

prinsip-prinsip

penyusunan

laporan

keuangan

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu

Mengingat

4. Sebutkan

macam-macam

laporan

keuangan √

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu

Mengingat

5. Menjelaskan

macam-macam

komponen

laporan

keuangan

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C1

yaitu

Mengingat

Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen soal yang

melatih kemampuan peserta didik, guru belum menggunakan kata

kerja yang mengarahkan peserta didik pada kemampuan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

133

tingkat tinggi. Hal ini dilihat dari soal yang dibuat oleh guru masih

menggunakan kata kerja berupa menjelasan dan menyebutkan.

b. Penilaian Keterampilan

Dalam pembuatan soal untuk melatih keterampilan peserta

didik, komponen soal yang dibuat oleh guru seharusnya

mengarahkan siswa pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi,

dan mencipta. Berikut ini hasil dari analisis soal latihan yang

dibuat oleh guru pada tabel 5.8.

Tabel 5.8

Hasil Analisis Soal Keterampilan

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Soal Laporan Keuangan

1. Menyusun

laporan laba

rugi, laporan

perubahan

modal dan

neraca lajur

Kata kerja

operasional

terdapat pada

tingkatan C3

yaitu

Mengaplikasikan

Berdasarkan hasil analisis terhadap komponen soal yang

melatih keterampilan peserta didik, guru belum menggunakan kata

kerja yang mengarahkan peserta didik pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari soal yang dibuat oleh guru

hanya menggunakan kata kerja yang meminta peserta didik untuk

menyusun laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca

lajur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

134

c. Penilaian Sikap

Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata

pelajaran Akuntansi bukan hanya sekedar penilaian pengetahuan

dan keterampilan. Dalam kompetensi dasar mengenai penyusunan

laporan keuangan, peserta didik diminta untuk lebih teliti,

bertanggung jawab dan keterampilan dalam proses penyusunan dan

pembuatan jurnal, sehingga setiap peserta didik dapat memahami

dengan baik. Guru sudah melakukan penilaian terhadap peserta

didik dengan menilai sikap spiritual, sikap sosial, penilaian diri,

penilaian antar teman, dan penilaian pengerjaan jurnal. Bentuk

instrumen penilaian sikap sosial untuk peserta didik dengan cara

menceklist pada angka yang sudah ditentukan pada masing-masing

skor, dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9

Untuk Instrumen Observasi Sikap Sosial

No Nama

Indikator

Kedisiplinan Tanggung

Jawab Kejujuran Kerjasama Percaya Diri

1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

2.

3.

Dst

Menurut Widana (2017:3-6) karakteristik soal yang dibuat

oleh guru mata pelajaran Akuntansi meliputi mengukur

keterampilan berpikir tingkat tinggi, berbasis permasalahan

kontekstual; dan membentuk soal beragam. Berdasarkan hasil

analisis pada keterampilan soal yang dibuat oleh guru mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

135

pelajaran Akuntansi tidak beragam seperti yang disebutkan dalam

teori bahwa karakteristik soal HOTS adalah soal yang beragam,

tetapi guru hanya membuat soal dengan bentuk essay. Selain

bentuk soal yang tidak beragam KKO yang digunakan oleh guru

dalam menyusun soal masih didominasi oleh KKO yang masih

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat rendah yang berada di

tingaktan C1 (mengingat), dan C2 (memahami), sehingga dapat

dikatakan bahwa soal yang dibuat oleh guru belum dapat mengukur

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Soal yang dibuat oleh guru

tidak mengarahkan pada pembelajaran kontekstual, melainkan soal

yang dibuat oleh guru lebih mencakup pada teori. Berdasarkan

analisis yang dilakukan pada penilaian pembelajaran, maka dapat

dikatakan bahwa penilaian yang dibuat oleh guru belum

sepenuhnya sesuai dengan karakteristik soal HOTS menurut

Widana (2017:3-6).

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap komponen dan

langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, dapat diketahui bahwa RPP

yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK

YPKK 2 SLEMAN dapat dikatakan sudah baik dan sesuai dengan teori

menurut Majid & Rochman. Hal tersebut dikarenakan guru sudah

mencantumkan identitas; yang meliputi sekolah; kelas/semester;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

136

kompetensi dasar; indikator; dan alokasi waktu. Selain itu guru juga

mencantumkan tujuan pembelajaran; model/metode pembelajaran;

langkah-langkah kegiatan pembelajaran; media/alat/bahan/sumber

belajar dan penilaian. Walaupun pada komponen tujuan pembelajaran

guru belum mencantumkan salah satu unsur yaitu berupa unsur Degree

(D), namun secara keseluruhan komponen dan langkah-langkah

pembelajaran yang dalam RPP yang dibuat oleh guru sudah baik.

Guru belum mampu mengembangkan RPP yang mengarahkan

pada keterampilan tingkat tinggi, karena dapat dilihat dari KD tidak

dapat dirumuskan pada indikator pencapaian kompetensi yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu pada tingkat

C4 (menganalisis) dan C3 (menyusun), tetapi pada Indikator

Pencapaian Kompetensi yang dibuat oleh guru belum berada pada

tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu Mengingat (C1) dan

Memahami (C2). Kompetensi dasar merupakan sasaran minimal yang

harus digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam menyusun

indikator pencapaian kompetensi, sehingga IPK yang dibuat oleh guru

mengarahkan siswa pada kemampuan berpikir tingkat tinggi sesuai

dengan KKO dalam KD.

Komponen IPK yang dibuat oleh guru kemudian diturunkan ke

dalam tujuan pembelajaran. Berdasarkan analisis, tujuan pembelajaran

yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK. Tujuan pembelajaran

yang dibuat oleh guru dimaksudkan agar lebih mudah dalam memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

137

pendekatan, model, metode, media, dan urutan kegiatan. Dalam RPP

model yang digunakan oleh guru adalah Discovery Learning.

Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang menuntut

siswa dalam kemandirian untuk menemukan sesuatu yang baru melalui

pengamatan atau percobaan, sehingga informasi yang didapat bisa

diingat untuk jangka waktu yang panjang, sedangkan sebagian besar

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah siswa hanya diminta

untuk menjelaskan, menyebutkan, dan menyajikan tujuan

pembelajaran tanpa meminta untuk mengulangi kembali materi

tersebut.

Metode yang digunakan oleh guru adalah Ekspositori (diskusi,

ceramah, dan tanya jawab). Salah satu metode pembelajaran yang

digunakan yaitu ceramah, sedangkan metode ceramah belum sesuai

dengan model pembelajaran, namun peserta didik dituntut untuk

menemukan masalah yang terkait dengan materi. Penggunaan metode

ceramah hanya membuat peserta didik untuk mengingat tidak dapat

menemukan sesuatu yang baru. Model dan metode pembelajaran yang

dicantumkan dalam RPP harus memperhatikan materi yang akan

diajarkan karena tidak semua model dan metode pembelajaran cocok

untuk diterapkan ke semua materi pembelajaran. Model pembelajaran

discovery learning sudah sesuai dengan materi laporan keuangan,

karena dengan model pembelajaran discovery learning mengutamakan

peserta didik untuk dapat menemukan pengetahuan baru secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

138

mandiri mengenai laporan keuangan yang belum dipahami oleh peserta

didik. Metode yang tercantum dalam RPP yaitu diskusi, tanya jawab,

dan ceramah sudah sesuai dengan materi pembelajaran, karena dengan

berdiskusi peserta didik dapat memperoleh pengetahuan baru melalui

teman maupun guru; dalam kegiatan tanya jawab peserta didik

diharapkan mampu menemukan pengetahuan baru melalui cara

menjawab soal yang diberikan guru, sedangkan metode ceramah tidak

sesuai dengan materi pembelajaran karena materi laporan keuangan

tidak akan mudah diterima oleh peserta didik tanpa mempraktikannya

secara langsung.

Materi pembelajaran yang dicantumkan oleh guru sudah sesuai

dengan materi pembelajaran pada identitas yang terdapat dalam RPP.

Mata pelajaran pada identitas dalam RPP adalah akuntansi dasar dan

materi dalam RPP adalah menyusun laporan keuangan. Menyusun

laporan keuangan merupakan bagian materi yang termasuk dalam mata

pelajaran akuntansi dasar. Langkah-langkah pembelajaran yang

dicantumkan guru sudah meliputi pendahuluan, inti, dan penutup.

Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru

harus sesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan guru dalam

kelas. Penilaian pengetahuan dan keterampilan yang dibuat oleh guru

sudah sesuai dengan materi yang diajarkan yaitu menyusun laporan

keuangan, selain harus sesuai dengan materi yang diajarkan penilaian

pengetahuan dan keterampilan juga harus sesuai dengan IPK. Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

139

pengetahuan yang sudah dibuat oleh guru sesuai dengan IPK yang

dirumuskan dengan menanyakan pengertian, menyebutkan, menyusun,

dan menyajikan laporan keuangan, sedangkan soal keterampilan yang

dibuat oleh guru sudah sesuai dengan IPK yang dirumuskan.

Berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah desain

pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

menurut Buku Pedoman Berorientasi pada keterampilan berpikir tingkt

tinggi (Ariyana, Pudjiastuti, Bestari, dan Zamroni, 2018: 48-50)

melalui perhitungan Cut-Off Point RPP yang dibuat oleh guru mata

pelajaran Akuntansi kelas X di SMK YPKK 2 Sleman masih

diusahakan untuk mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi

karena presentase yang didapatkan guru sebesar 52% tidak melakukan

atau tidak membuat RPP HOTS.

Secara keseluruhan guru sudah membuat RPP dengan komponen

yang lengkap sesuai dengan teori Abdul & Rochman (2014: 262-263),

namun berdasarkan karakteristik dalam menyusun langkah-langkah

desain pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi, guru belum mampu sepenuhnya membuat RPP yang

memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi. Guru belum

mampu membuat RPP yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi dikarenakan guru belum sepenuhnya memahami

mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

140

2. Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi pada

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

a. Wawancara

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti

mengenai hasil wawancara oleh guru mata pelajaran Akuntansi,

guru sudah membuat desain RPP dengan berpedoman pada

kurikulum 2013. Sebelum membuat RPP guru juga melakukan

observasi terhadap siswa dengan merevisi RPP tersebut sebelum

masuk ke dalam kelas. Guru juga bertanya kepada guru lain

melalui kegiatan workshop atau diklat di sekolah pada awal

semester atau setiap tahun, melalui kegiatan tersebut setiap guru

bisa bermusyawarah untuk menyusun perangkat pembelajaran

yang nantinya dikonsultasikan ke guru mata pelajaran yang sama.

Dalam hasil wawancara, guru berusaha menerapkan kemampuan

keterampilan berpikir tingkat tinggi kepada siswa, dengan

menggunakan metode dan model yang sesuai, melalui metode dan

model yang sesuai siswa dapat menerima dan antusias dalam

menjawab pertanyaan, hal ini dikarenakan mayoritas siswa di kelas

X akuntansi adalah perempuan, sehingga guru tidak mempunyai

kesulitan dalam menerapkan pembelajaran yang mengarahkan

siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi, meskipun ada

beberapa siswa yang belum memahami secara jelas mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

141

materi yang disampaikan, guru berusaha mendekatkan diri kepada

siswa dan menjelaskan bagian-bagian yang belum siswa pahami.

Kesimpulan dari hasil wawancara guru adalah guru mencoba

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode dam

model pembelajaran yang dapat mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi sifat materi akuntansi

yang masih membutuhkan penjelasan dari guru maka guru belum

mampu sepenuhnya membuat RPP yang memuat indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi sehingga guru belum

sepenuhnya menerapkan pembelajaran dan penilaian yang

mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Observasi aktivitas guru di kelas

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada saat

kegiatan pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang

dilakukan oleh guru mata pelajaran Akuntansi menurut Majid

(2014: 264-266), kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada

dasarnya meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan

penutup.

Berdasarkan hasil observasi guru di kelas, pada kegiatan

pendahuluan guru sudah menerapkan kegiatan pendahuluan sesuai

dengan teori menurut Majid, hal ini dapat dilihat dari salam,

mengondisikan siswa di dalam kelas, mengecek kehadiran siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

142

menyampaikan tujuan pembelajaran, dan melakukan apresepsi

yang dilakukan oleh guru dalam kelas.

Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada

kegiatan inti, guru sudah menerapkan pembelajaran yang sesuai.

Hal tersebut dikarenakan pada kegiatan inti guru sudah

menerapkan kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan,

mengasosiasi, mengomunikasi). Dalam proses pembelajaran guru

menerapkan model pembelajaran discovery learning.

Berdasarkan hasil observasi guru dalam kelas, pada

kegiatan penutup, guru sudah menerapkan kegiatan penutup sesuai

dengan teori Majid (2014: 229-331). Guru sudah melakukan

kegiatan rangkuman/kesimpulan, melakukan kegiatan penilaian,

melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan, pemberian tugas, merencanakan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk remidi, program pengayan dan memberikan tugas

individual maupun kelompok, serta menyampaikan rencana

kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Menurut Sani (2019: 67-70), aktivitas pembelajaran yang

dilakukan guru di kelas belum sesuai dengan karakteristik

pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi. Melalui perhitungan Cut-Off Point aktivitas

pembelajaran oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X di SMK

YPKK 2 Sleman masih diusahakan untuk mengarah pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

143

keterampilan berpikir tingkat tinggi karena presentase yang

didapatkan guru sebesar 56% tidak melakukan aktivitas

pembelajaran yang mengarahkan siswa pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi.

Apabila dilihat dari presepsi siswa terhadap guru, siswa

menilai bahwa guru sudah menerapkan kegiatan pembelajaran

yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hasil

yang diperoleh dari penilaian presepsi siswa berbeda dengan hasil

observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Ada beberapa

faktor yamg dapat menyebabkan perbedaan presepsi siswa dengan

hasil observasi yang dilakukan. Faktor tersebut adalah : (1) siswa

menyukai cara mengajar guru yang santai sehingga pada pengisian

kuesioner siswa menjadi subjektif, (2) siswa tidak memahami

kalimat yang terdapat pada kuesioner, sehingga siswa mengisinya

secara sembarangan.

3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)

Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment) ini merupakan kegiatan

yang dilakukan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan data

mengenai proses maupun hasil belajar peserta didik yang telah

dilakukan secara berkesinambungan, sehingga kegiatan ini dapat

menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian terhadap hasil latihan soal yang dilakukan pada kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

144

yang digunakan untuk merumuskan soal latihan. Soal latihan

dinyatakan mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi jika

kata kerja yang terdapat pada soal tersebut berada pada level

kemampuan yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Hasil analisis yang dilakukan peneliti terhadap soal latihan yang

dibuat oleh guru mata pelajaran akuntansi, bahwa soal latihan belum

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat

dilihat dari kata kerja yang digunakan dalam soal latihan, kata kerja

yang digunakan meminta siswa untuk menyusun ayat penyesuaian

dalam laporan keuangan. Penggunaan kata kerja menyusun akan

mengukur dan mengarahkan siswa pada keterampilan mencipta.

Berdasarkan analisis yang dilakukan pada soal latihan, butir soal yang

dibuat oleh guru masih berada pada indikator keterampilan berpikir

tingkat rendah pada level C3 (mengaplikasikan) yaitu kemampuan

untuk menyusun. Melalui perhitungan Cut-Off Point penilaian

pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran Akuntansi kelas X

di SMK YPKK 2 Sleman masih diusahakan untuk mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi karena presentase yang didapatkan

guru sebesar 53% tidak melakukan atau tidak membuat penilaian

pembelajaran berbasis HOTS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

145

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik

kesimpulan bahwa soal latihan yang dibuat oleh guru mata pelajaran

akuntansi belum menunjukkan bahwa soal latihan tersebut mengarah pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hal ini dapat dilihat melalui:

1. Desain RPP

Desain RPP yang dibuat oleh salah satu guru mata pelajaran

Akuntansi kelas X di SMK YPKK 2 Sleman, dari 10 kriteria yang

masuk ke dalam kategori LOTS sebanyak 8 kategori dan yang masuk

ke dalam kategori HOTS sebanyak 2 kategori, maka guru sudah

mengusahakan untuk memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat

tinggi.

2. Kegiatan Pembelajaran

Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan pada salah satu guru

yang mengajar di kelas X Akuntansi 1 di SMK YPKK 2 Sleman, dapat

dilihat bahwa dari 21 kriteria yang masuk ke dalam kategori LOTS

sebanyak 14 kategori dan HOTS sebanyak 7 kategori, maka kegiatan

pembelajaran yang dilakukan guru sudah mengusahakan untuk

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

146

3. Pelaksanaan Penilaian Kelas (assesment)

Berdasarkan dari hasil analisis yang dilakukan pada salah satu guru

mata pelajaran Akuntansi di SMK YPKK 2 Sleman, penilaian yang

dibuat salah satu guru mata pelajaran akuntansi masih menggunakan

KKO yang berada ditingkatan rendah yaitu C1-C3 (dari 6 kriteria yang

masuk ke dalam kategori LOTS sebanyak 6 kategori), maka

pelaksanaan penilaian pembelajaran yang dibuat guru tersebut belum

mengarah pada unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

B. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa

keterbatasan penelitian sebagai berikut:

1. Penelitian ini digeneralisasikan pada guru mata pelajaran akuntansi

kelas X-AK 1 serta siswa kelas X-AK 1 SMK YPKK 2 SLEMAN.

2. Terbatasnya soal yang diberikan, yaitu hanya berupa soal latihan

sehingga peneliti tidak dapat menganalisis keseluruhan soal yang ada.

3. Observasi penelitian yang dilakukan terbatas pada kegiatan

pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berpikir tingkat tinggi

yang dilakukan oleh guru, sehingga observasi yang dilakukan dalam

pelaksaan kegiatan pembelajaran belum sepenuhnya memperlihatkan

kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi .

4. Penelitian ini terbatas dalam analisis implementasi pembelajaran pada

mata pelajaran akuntansi yang mengarahkan siswa pada kemampuan

berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

147

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

Dengan melihat masih banyaknya guru yang belum memahami

benar mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi, baik melalui

desain RPP, kegiatan pembelajaran, maupun kegiatan penilaian kelas

yang berupa pembuatan soal latihan yang merupakan instrumen untuk

mengukur hasil belajar siswa, sebaiknya dilakukan terlebih dahulu

seperti pelatihan, praktik, dan sosialisasi secara langsung terhadap

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pelatihan ini yang nantinya akan

meningkatkan keterampilan dan pemahaman guru mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat dilakukan secara

langsung.

2. Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Dengan melihat guru yang belum sepenuhnya memahami benar

mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi, baik melihat dari desain

RPP, kegiatan pembelajaran, maupun kegiatan penilaian kelas yang

berupa pembuatan soal latihan yang menjadi instrumen pengukuran

hasil belajar siswa, sebaiknya guru mengikuti pelatihan mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi supaya lebih meningkatkan

pemahaman guru terhadap keterampilan berpikir tingkat tinggi itu

sendiri, supaya guru dapat menerapkan pemahaman mengenai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

148

keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam desain RPP, kegiatan

pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas (assesment) yang

dibuat oleh guru itu sendiri.

3. Peneliti Selanjutkan

Untuk peneliti selanjutkan yang akan melakukan penelitian yang

sama dengan penelitian ini supaya dapat menambahkan masalah lain

yang dilihat dari perspektif yang berbeda agar mendapatkan ilmu

pengetahuan yang lebih mendalam mengenai permasalahan ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

149

DAFTAR PUSTAKA

Amirono, Daryanto, D. (2016: 189). Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum

2013. Yogyakarta: Gava Media.

Anderson, Krathwohl, L. W. (2010: 99). Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ansyar, P. M. (2015: 2). Kurikulum, Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan.

Jakarta: Kencana.

Fadlillah. (2014: 25). Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTS. & SMA/MA. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Hamdayama, J. (2016: 132). Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasan, M. (2002:83). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta:

Ghalia Indonesia.

Jihad, Haris, D. A. (2012: 56). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kunandar. (2007: 263). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Kurniasih, Sani, I. (2014: 39-42). Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep & Penerapan.

Surabaya: Kata Pena.

Mulyasa. (2016: 64). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Rahmawati, Sunarti, D. (2014: 4). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: CV

Andi Offset.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

150

Sani, A. R. (2014: 97). Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sani, R. A. (2019: 2). Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Tangerang: Tira Smart.

Sanjaya, D. W. (2005: 67). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Siregar. (2010:30-31). Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Sugiyono. (2018:178). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.

Bandung: ALFABETA.

Sunarti, Rahmawati, D. (2014:7-9). Penilaian dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: CV

Andi Offset.

Suprihatiningrum, J. (2016: 118). Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Trianto, I. B. (2014:97). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan

Kontekstual. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Wiryokusumo, Mulyadi, D. I. (1988: 2). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum.

Jakarta: Bina Askara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

151

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

152

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian dari Dikpora

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

153

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian dari Kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

154

Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

155

Lampiran 4 Hasil Validasi Instrumen RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

161

Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

167

Lampiran 6 Hasil Validasi Instrumen Penilaian Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

172

Lampiran 7 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

178

Lampiran 8 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

181

Lampiran 9 Hasil Analisis Penilain Persepsi Siswa

0

5

10

15

20

25

Baik Cukup Kurang

101-132 67-100 33-66

Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner

Persepsi Siswa

Jumlah Siswa Persentase (%)

Skor Kriteria Jumlah Siswa Persentase

(%)

101-132 Baik 8 24%

67-100 Cukup 21 63%

33-66 Kurang - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

182

Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru

No Butir Pertanyaan Jawaban

1. Apakah guru melakukan observasi

pada siswa sebelum membuat RPP?

Selalu membuat revisi terhadap

RPP atau dirubah ketika akan

mengajar atau masuk kelas.

2. Apakah guru bertanya pada guru lain

mengenai RPP yang akan dibuat?

Dalam membuat RPP ada

kegiatan workshop atau diklat

di sekolah pada awal semester

atau setiap tahun, sehingga

setiap guru mata pelajaran

tertentu dapat bermusyawarah

untuk menyusun perangkat

pembelajaran yang nantinya di

konsultasikan ke guru mata

pelajaran yang sama.

3. Apakah sebelum mengajar guru sudah

membuat RPP dengan komponen yang

lengkap sesuai dengan format

kurikulum 2013?

Iya sudah, dalam RPP tersebut

ada validasinya yang nantinya

akan divalidasi oleh guru

senior untuk disesuaikan

dengan Permendikbud atau

atauran-aturan yang terbaru.

4. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran yang

tertera dalam RPP?

Sudah, terkadang tidak

terlaksana karena ada kendala

tertentu tetapi pada umumnya

yang kita rencanakan itulah

yang kita laksanakan.

5. Apakah guru mengalami hambatan

dalam menentukan metode dan model

pembelajaran yang akan digunakan

untuk kegiatan pembelajaran?

Hambatan ada, tuntutan dalam

kurikulum 2013 harus

menggunakan pendekatan

saintifik yaitu mengkondisikan

siswa supaya lebih rajin dalam

mencatat maupun mencari

buku pelajaran.

6. Apakah dalam proses pembelajaran

guru sudah menerapkan 5M

(Mengamati, Menanya,

Mengumpulkan Informasi,

Mengasosiasi, dan

Mengomunikasikan)?

Sudah melaksanakan 5M tetapi

tidak di setiap pembelajaran,

karena untuk Akuntansi 1 KD

bisa untuk beberapa RPP.

7. Apakah dalam proses pembelajaran

guru sudah menerapkan 4C

(Creativity, Critical Thinking,

Comunnication, Collaboration)?

4C masih diusahakan atau

diupayakan, namun siswa

sudah diminta untuk aktif.

8. Apakah guru menerapkan kegiatan Sudah, ada beberapa langkah-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

183

No Butir Pertanyaan Jawaban

pembelajaran yang bersifat

mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi?

langkah yang dikenalkan

kepada siswa untuk berpikir

tingkat tinggi, soal-soal yang

digunakan juga sudah

menggunakan tingkat tinggi

namun ada presentasenya

sehingga tidak semua bisa

masuk ke berpikir tingkat

tinggi.

9. Apakah dalam proses pembelajaran

guru sudah melaksanakan kegiatan

literasi?

Literasi sudah dilakukan,

misalnya siswa diminta

membaca buku sebelum

kegiatan pembelajaran.

10. Apakah dalam proses pembelajaran

guru menerapkan kegiatan Penguatan

Pendidikan Karakter (PPK)?

Sudah, karena di kurikulum

2013 ada 3 ranah penilaian

yaitu penilaian pengetahuan,

keterampilan, dan sikap.

Dalam penilaian sikap dengan

melakukan observasi dan

penilaian antar teman.

11. Apakah guru menerapkan model,

metode, dan teknik pembelajaran yang

mampu menumbuhkan partisipasi

siswa melalui kegiatan diskusi dan

pemecahan masalah?

Sudah, karena diskusi sangat

penting untuk membina

kerjasama dan toleransi.

Mereka harus aktif supaya

nantinya bisa mencari banyak

sumber materi dalam diskusi

kelompok.

12. Apakah respon siswa sesuai dengan

apa yang diharapkan oleh guru?

Sudah, namun respon

pengelolaan kelas yang kurang.

Misalnya siswa dengan input

atau nim di bawah standar

maka guru harus kerja keras

untuk bisa mengkondisikan

mereka.

13. Apakah siswa berperan aktif dalam

kegiatan pembelajaran?

Aktif, dalam diskusi siswa

sudah aktif.

14. Apakah siswa mengalami kesulitan

dalam kegiatan pembelajaran?

Iya, kesulitan dalam

pengelolaan kelas memang

harus sabar.

15. Apakah saat proses pembelajaran ada

hambatan dalam pengelolaan kelas?

Ada, hambatan tersebut adalah

dalam pengelolaan kelas guru

harus punya rasa sabar dan

banyak melakukan briefing

pada siswa.

16. Apakah guru berjalan keliling untuk Iya, harus selalu dalam diskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

184

No Butir Pertanyaan Jawaban

memantau aktivitas belajar siswa saat

kegiatan diskusi guna memastika

bahwa setiap siswa berperan aktif?

guru sebagai fasilitator

sehingga memfasilitasi semua

kelompok, semua anak atau

individu yang serius dalam

belajar di kelas.

17. Apakah ada hambatan yang berasal

dari siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung?

Hambatan dari siswa yaitu

motivasi belajarnya rendah,

maksud rendah disini adalah

siswa harus lebih di kerasi

supaya membangkitkan

motivasi siswa dalam

pembelajaran.

18. Apakah saat melaksanakan kegiatan

proses pembelajaran guru dapat

mengelola kelas dengan waktu yang

efektif dan efisien?

Sudah efektif, karena kami

disiplin soal waktu.

19. Apakah guru melakukan refleksi pada

akhir pembelajaran tentang materi

yang masih belum dipahami siswa?

Sudah, sebelum mengakhiri

pembelajaran selalu ada

refleksi.

20. Apakah guru mengadakan remedial

pada akhir pembelajaran tentang

materi yang masih belum dipahami

siswa?

Ada, setiap ulangan harian atau

penilaian harian bagi anak-

anak yang nilainya kurang dari

KKM selalu ada remedi.

21. Apakah guru memberikan kesimpulan

pada akhir pembelajaran terkait materi

yang telah dibahas?

Iya, menyimpulkan dari yang

sudah terlaksana

kesimpulannya dari analisis

refleksi yang di lapangan

setelah itu melakukan

kesimpulan secara bersama-

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

185

Lampiran 11 Instrumen Pedoman Wawancara Guru

No Butir Pertanyaan Jawaban

1. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang sesuai dengan langkah-

langkah pembelajaran yang tertera dalam

RPP?

2. Apakah guru mengalami hambatan dalam

menentukan metode dan model

pembelajaran yang akan digunakan untuk

kegiatan pembelajaran?

3. Apakah dalam proses pembelajaran guru

sudah menerapkan 5M (Mengamati,

Menanya, Mengumpulkan Informasi,

Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan)?

4. Apakah guru menerapkan kegiatan

pembelajaran yang bersifat mengarahkan

siswa pada kemampuana berpikir tingkat

tinggi?

5. Apakah guru menerapkan model, metode,

dan teknik pembelajaran yang mampu

menumbuhkan partisipasi siswa melalui

kegiatan dikusi dan pemecahan masalah?

6. Apakah respon siswa sesuai dengan apa

yang diharapkan oleh guru?

7. Apakah saat proses pembelajaran ada

hambatan dalam pengelolaan kelas ?

8. Apakah guru berjalan keliling untuk

memantau aktivitas belajar siswa saat

kegiatan diskusi guna memastikan bahwa

setiap siswa berperan aktif?

9. Apakah ada hambatan yang berasal dari

siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung?

10. Apakah saat melaksanakan kegiatan proses

pembelajaran guru dapat mengelola kelas

dengan waktu yang efektif dan efisien?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

186

Lampiran 12 Hasil Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

No. Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Keterangan

1 2 3 4

1. Guru sudah mencantumkan satuan pendidikan. √

2. Guru sudah mencantumkan kelas/semester. √

3. Guru sudah mencantumkan mata pelajaran. √

4. Guru sudah mencantumkan tema pelajaran. √

5. Guru sudah mencantumkan alokasi waktu. √

6. Guru sudah mencantumkan KI 1-KI 4. √

7. Guru sudah mencantumkan Kompetensi Dasar

(KD).

8. Guru membuat Indikator Pencapaian

Kompetensi (IPK) sudah sesuai dengan

Kompetensi Dasar (KD).

9. IPK yang dibuat oleh Guru sudah menggunakan

KKO yang mengarah pada ranah kognitif

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

10. Guru membuat tujuan pembelajaran sesuai

dengan indikator pencapaian kompetensi yang

didalamnya terdapat kegiatan literasi dan PPK.

11. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru

mengandung 3 objek yaitu:

a. Pendekatan, model dan metode, √

b. Materi pembelajaran, √

c. PPK yang akan dicapai

11. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan materi

yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.

12. Guru mencantumkan konsep materi sesuai √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

187

dengan materi pembelajaran.

13. Guru mencantumkan prosedur untuk

memudahkan siwa dalam proses pembelajaran. √

14. Guru mencantumkan unsur metakognitif untuk

mengarahkan siswa pada kemampuan berpikir

tingkat tinggi.

15.

Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran, yaitu:

a. Pendekatan Saintifik √

b. Pendekatan Kontekstual

16.

Guru mencantumkan model pembelajaran:

a. Problem Based Learning

b. Discovery Learning √

c. Project Based Learning (PBL)

d. Inquiry Learning

17.

Guru mencantumkan metode pembelajaran:

a. Diskusi √

b. Ceramah √

c. Tanya jawab √

d. Penugasan √

e. Eksperimen

f. Demonstrasi

g. Simulasi

18.

Guru mencantumkan sumber belajar dan media

belajar tercetak berupa:

a. Koran

b. LKS √

c. Modul √

d. Buku

19. Guru mencantumkan sumber belajar dan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

188

belajar non cetak berupa:

a. Video

b. Power Point √

c. Internet

20.

Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan

dalam RPP berupa:

a. Salam pembuka

b. Doa pembuka

c. Pengkondisian kelas

d. Presensi siswa

e. Kegiatan apersepsi

f. Mengulang kembali materi sebelumnya

g. Penyampaian tujuan pembelajaran

21.

Guru mencantumkan kegiatan inti dalam RPP

berupa:

a. PPK dan literasi √

b. Kegiatan 4C atau Kegiatan 5M

22.

Guru mencantumkan kegiatan penutup dalam

RPP berupa:

a. Memberikan umpan balik kepada siswa

b. Membuat kesimpulan bersama dengan siswa

c. Memberikan Pekerjaan Rumah (PR) pada

peserta didik

d. Memberikan tugas untuk membaca materi

pertemuan berikutnya

e. Mencantumkan kegiatan refleksi

f. Mengakhiri pembelajaran dengan salam

23.

Guru mencantumkan penilaian sikap berupa: √

a. Spiritual

b. Sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

189

Lampiran 13 Hasil Analisis Instrumen RPP Berbasis HOTS

24.

Guru melakukan penilaian pengetahuan pada

siswa berupa:

a. Tes tertulis

b. Tes lisan

25.

Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai

dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.

26.

Guru melakukan teknik penilaian sikap berupa:

a. Jurnal

b. Ceklis √

27.

Guru melakukan teknik penilaian pengetahuan

berupa tes tertulis.

28.

Guru melakukan teknik penilaian keterampilan

berupa penilaian kinerja.

29.

Bahasa yang digunakan guru dalam pembuatan

RPP sudah sesuai dengan Ejaan Bahasa

Indonesia (EBI) yang baik dan benar.

30.

RPP yang dibuat guru sudah menggunakan

kalimat baku sesuai dengan Kamus Besar

Bahasa Indoesia (KBBI).

31.

RPP yang dibuat guru sudah menggunakan pola

kalimat yang lengkap sesuai dengan struktur

SPOK.

32.

RPP yang dibuat guru sudah menggunakan

istilah yang mudah dipahami.

33.

RPP yang dibuat guru tidak mengandung makna

ambigu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

190

No. Komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

Keterangan

Ya Tidak

1. IPK yang dibuat oleh Guru sudah

menggunakan KKO yang mengarah pada

ranah kognitif menganalisis.

2. IPK yang dibuat oleh Guru sudah

menggunakan KKO yang mengarah pada

ranah kognitif mengevaluasi.

3. IPK yang dibuat oleh Guru sudah

menggunakan KKO yang mengarah pada

ranah kognitif mencipta.

4. Tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru

sesuai dengan IPK

5. Guru mencantumkan fakta sesuai dengan

materi pembelajaran.

6. Guru mencantumkan konsep materi sesuai

dengan materi pembelajaran.

7. Guru mencantumkan prosedur untuk

memudahkan siswa dalam proses

pembelajaran.

8. Guru mencantumkan unsur metakognitif

untuk mengarahkan siswa pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi.

9. Guru mencantumkan pendekatan yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran pendekatan

saintifik/ pendekatan kontekstual.

10. Guru mencantumkan metode pembelajaran

Diskusi.

11 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Penugasan.

12 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Eksperimen.

13 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Demonstrasi.

14 Guru mencantumkan metode pembelajaran

Simulasi.

15. Guru mencantumkan sumber belajar dan

media belajar.

16. Guru mencantumkan kegiatan pendahuluan.

17. Guru mencantumkan kegiatan inti.

18. Guru mencantumkan kegiatan penutup.

19. Guru mencantumkan penilaian sikap spiritual.

20. Guru mencantumkan penilaian sikap sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

191

21. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan

pada siswa berupa tes tertulis.

22. Guru mencantumkan penilaian pengetahuan

pada siswa berupa tes lisan.

23.

Guru mencantumkan penilaian keterampilan

sesuai dengan teknik dan bentuk penilaian

autentik.

24. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap

berupa jurnal.

25. Guru mencantumkan teknik penilaian sikap

berupa ceklis.

26. Guru mencantumkan teknik penilaian

pengetahuan berupa tes tertulis.

27. Guru mencantumkan teknik penilaian

keterampilan berupa penilaian kinerja.

Total Skor 15 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

192

Lampiran 14 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran

Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas

Petunjuk:

Berilah tanda (v) pada kolom skor sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru di dalam kelas, dengan kriteria sebagai berikut:

4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

melakukan

2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang dan sering tidak melakukan

1 = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

1. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru

sudah menyiapkan RPP untuk menjadi pedoman

mengajar di dalam kelas dengan komponen yang

sesuai dengan format RPP kurikulum 2013.

2. Sebelum memulai pelajaran pelajaran guru

mengucapkan salam.

3. Siswa menjawab salam dari guru. √

4. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. √

5. Salah satu siswa mengajukan diri untuk memimpin

doa.

6. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru

memeriksa kebersihan kelas.

7. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru

memeriksa kerapihan ruang kelas.

8. Guru memeriksa kerapihan seragam/pakaian yang

dipakai oleh siswa sebelum memulai kegiatan

pembelajaran di kelas.

9. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengecek

kehadiran siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

193

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

10. Sebelum kegiatan pembelajaran guru mengulang

materi pertemuan sebelumnya.

11. Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru

melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi

siswa.

12. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-

hari.

13. Guru menyampaikan materi pembelajaran

berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi

yang akan dicapai.

14. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

15. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran.

16. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam

proses pembelajaran.

17. Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan

4C (creavity, critical thinking, communication,

collaboration) atau 5M (Mengamati, Menanya,

Mengumpulkan informasi, Mengasosiasikan dan

Mengkomunikasikan).

18. Guru merespon positif pendapat yang disampaikan

siswa.

19. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi

siswa.

20. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

21. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah. √

22. Guru meminta siswa untuk membaca materi yang

akan dibahas pada pertemuan selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

194

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

23. Guru bersama siswa melakukan refleksi bersama

tentang kegiatan pembelajaran sudah berlangsung.

24. Guru memberikan salam saat pembelajaran

berakhir.

25.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

pendekatan:

a. Pendekatan saintifik √

b. Pendekatan kontekstual

26.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

model:

a. Discovery learning √

b. Problem based learning

c. Project based lerning

d. Inquiry based learning

27.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode:

a. Metode diskusi √

b. Metode ceramah √

c. Metode tanya jawab √

d. Metode penugasan √

e. Metode eksperimen

f. Metode demonstrasi

g. Metode simulasi

28.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

media cetak:

a. Buku

b. Koran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

195

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

c. LKS √

d. Modul √

29.

Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

media noncetak:

a. Internet

b. Video

c. Power point √

30. Guru sudah menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia

(EBI) yang baik dan benar.

31. Guru sudah menggunakan kalimat baku yang

sudah sesuai dengan KBBI.

32. Guru sudah menggunaka pola kalimat yang sesuai

dengan (SPOK).

33. Guru menggunakan istilah yang mudah dipahami

oleh siswa.

34. Kalimat yang disampaikan oleh guru tidak

mengandung makna ambigu.

35. Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan

bahasa yang jelas.

36. Dalam menjelaskan materi, kalimat yang

diucapkan oleh guru dapat didengar siswa dengan

baik.

37. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan

jeda yang tepat sehingga informasi atau materi

yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh

siswa.

38. Dalam menjelaskan materi, struktur kalimat yang

digunakan oleh guru sudah tepat.

39. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut. √

40. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

196

No. Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.

41. Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan

istilah yang sering didengar siswa.

42. Guru memandang siswa dengan sewajarnya. √

43. Guru menggunakan gerak tangan untuk

memudahkan siswa saat guru menjelaskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

197

Lampiran 15 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru di Kelas Berbasis HOTS

No. Aspek yang diamati Skor

Ya Tidak

1. Sebelum masuk ke materi pembelajaran guru

melakukan kegiatan apersepi dan memotivasi

siswa.

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai dan mengaitkan dengan kehidupan sehari-

hari.

3. Guru menyampaikan materi pembelajaran

berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi

yang akan dicapai.

4. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.

5. Guru melakukan Penguatan Pendidikan Karakter

(PPK) yang tercermin dalam proses pembelajaran.

6. Guru melakukan literasi yang tercermin dalam

proses pembelajaran.

7. Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan

4C (creavity, critical thinking, communication,

collaboration).

8 Guru melakukan kegiatan pembelajaran yang

mengarahkan siswa untuk melaksanakan kegiatan

5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan

informasi, Mengasosiasikan dan

Mengkomunikasikan).

9. Guru memberikan penguatan atas hasil diskusi

siswa.

10. Guru bersama siswa menyimpulkan materi

pembelajaran.

11. Guru memberikan PR untuk dikerjakan di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

198

No. Aspek yang diamati Skor

Ya Tidak

12. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

pendekatan saintifik/ pendekatan kontekstual.

13. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode diskusi.

14. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode penugasan.

15. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode eksperimen.

16. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode demonstrasi.

17. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan

metode simulasi.

18. Guru menjelaskan materi pelajaran dengan runtut.

Total 9 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

199

Lampiran 16 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

1 2 3 4

1. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat rendah yaitu mengingat.

2. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat rendah yaitu memahami.

3. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat rendah yaitu menerapkan.

Tidak

Ada

4. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu menganalisis.

Tidak

Ada

5. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu mengevaluasi.

Tidak

Ada

6. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu dan mencipta.

7. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan

indikator pencapaian kompetensi pada RPP.

8. Soal yang dibuat oleh guru sudah menggunakan

Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang baik dan

benar.

9. Soal yang dibuat oleh guru sudah menggunakan

kalimat baku sesuai dengan Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI).

10. Soal yang dibuat oleh guru sudah menggunakan

pola kalimat yang lengkap sesuai dengan

struktur SPOK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

200

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

1 2 3 4

11. Dalam pembuatan soal, guru menggunakan

bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.

12. Soal yang dibuat oleh guru tidak mengandung

lebih dari satu makna.

13. Soal yang dibuat oleh guru tidak bergantung

dengan soal sebelumnya.

14. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunakan bahasa yang mudah

dipahami oleh siswa.

15. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunakan intonasi yang dapat didengar

oleh seluruh siswa di dalam kelas.

16. Dalam menyampaikan intruksi pengerjaan soal

guru menggunakan jeda yang tepat sehingga

informasi yang disampaikan dapat diterima

dengan baik oleh siswa.

17. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunakan kalimat yang sederhana/

tidak bertele-tele.

18. Dalam penyampaian instruksi pengerjaan soal,

guru menggunaka kalimat yang efektif dan

efisien.

19. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan materi

yang diajarkan.

20. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan tujuan

pembelajaran dalam RPP.

21. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan

perbedaan kemampuan tiap siswa

22. Terdapat 2 macam penilaian sikap yang

dilakukan oleh guru pada siswa, yaitu:

a. Spiritual √

b. Sosial √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

201

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

1 2 3 4

23. Terdapat penialaian pengetahuan yang dilakukan

oleh guru pada siswa:

a. Tes tertulis √

b. Tes lisan √

24. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai

dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.

25. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai:

a. Sikap √

b. Pengetahuan √

c. Keterampilan √

26. Guru memberikan remedial bagi siswa yang

masih memiliki nilai yang belum mencapai

KKM.

27. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang

nilainya sudah diatas KKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

202

Lampiran 17 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran Berbasis HOTS

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

Ya Tidak

1. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu menganalisis.

2. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu mengevaluasi.

3. Soal yang dibuat oleh guru masih menggunakan

KKO yang mengarah pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi yaitu dan mencipta.

4. Soal yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan

indikator pencapaian kompetensi pada RPP.

5. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan materi

yang diajarkan.

6. Soal yang dibuat oleh guru sesuai dengan tujuan

pembelajaran dalam RPP.

7. Soal yang dibuat oleh guru berdasarkan

perbedaan kemampuan tiap siswa.

8. Guru melakukan penilaian sikap spiritual.

9. Guru melakukan penilaian sikap sosial.

10. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa

tes tertulis.

11. Guru melakukan penilaian pengetahuan berupa

tes lisan.

12. Guru melakukan penilaian keterampilan sesuai

dengan teknik dan bentuk penilaian autentik.

13. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai

sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

203

No. Kriteria Penilaian Keterampilan

Ya Tidak

14. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai

pengetahuan.

15. Guru melakukan teknik penilaian untuk menilai

keterampilan.

16. Guru memberikan remedial bagi siswa yang

masih memiliki nilai yang belum mencapai

KKM.

17. Guru memberikan pengayaan bagi siswa yang

nilainya sudah diatas KKM.

Total 11 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

204

Lampiran 18 RPP Laporan Keuangan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 05)

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah : SMK YPKK 2 SLEMAN

Mata Pelajaran : Akuntansi Dasar

Komp. Keahlian : Akuntansi

Topik : Menyusun Laporan Keuangan

Kelas/Semester : X Ak/ Genap

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Alokasi Waktu : 19 jam@ 45 menit (8 x pertemuan)

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti

1. Pengetahuan

KI 3 Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang

kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

2. Keterampilan

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar *)

KD pada KI pengetahuan

3.11 Menganalisis perkiraan untuk menyusun laporan keuangan

KD pada KI keterampilan

4.11 Menyusun laporan keuangan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Indikator KD pada KI pengetahuan

Berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses kognitif, maka IPK dari KD

pengetahuan di atas sebagai berikut:

Pertemuan 1,2

3.11.1 Menjelaskan pengertian neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.2 Menyebutkan bentuk-bentuk neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.3 Menjelaskan prosedur penyusunan neraca lajur dengan jiwa religius, sopan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

205

santun, disiplin dan tanggung jawab

Pertemuan 3,4,5

3.11.4 Menjelaskan pengertian Laporan keu. Jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.5 Menyebutkan Fungsi laporan laporan keuangan jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.6 Menyebutkan Prinsip-prinsip penyusunan Laporan perusahaan jasa dengan jiwa religius, Sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.7 Menyebutkan macam-macam laporan keuangan Jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3.11.8 Menjelaskan macam-macam komponen laporan keuangan perusahaan jasa dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab

Pertemuan 6,7

3.11.9 Menjelaskan pengertian jurnal penutupan

3.11.10 Menyebutkan akun-akun yang memerlu-kan penutupan 3.11.11 Menjelas-kan pengertian neraca saldo setelah penutupan

3.11.12 Menjelaskan prosedur penyusunan neraca saldo setelah penutupan

Pertemuan 8

Penilaian Harian KD 3.11.1 sd KD 3.11.12

2. Indikator KD pada KI ketrampilan

Berdasarkan KD 4. tersebut, maka kata mengelompokkan adalah dimensi

ketrampilan abstrak dengan gradasi P1, berdasarkan analisis tersebut maka

IPKnya adalah :

Pertemuan 1,2

4.11.1 Menyajikan Neraca saldo dalam Neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.2 Menyajikan ayat jurnal penyesuaian dalam neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun,disiplin dan tanggung jawab 4.11.3 Menyajikan Neraca Saldo setelah penyesuaian dengan jumlah debit dan kredit yang sama dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.5 Menyajikan kolom Neraca dengan akun-akun Riil dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab

Pertemuan 3,4,5

4.11.6 Menyediakan format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.7 Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan L/R dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.8 Menyusun laporan L/R sesuai SOP dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.9 Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan perubahan Ekuitas dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.10 Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas sesuai SOP dengan jiwa religius,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

206

sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab

4.11.11 Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun Neraca dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4.11.12 Menyusun Neraca sesuai SOP dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab

Pertemuan 6,7

4.11.13 Mengidentifikasi akun-akun yang akan di debit dan di kredit akun yang akan

ditutup 4.11.14 Membuku-kan dokumen transaksi penutupan dalam jurnal

4.11.15 Mempos-ting jurnal penutup ke buku besar yang sesuai

4.11.16 Menyusun Neraca Saldo sete lah penutupan

Pertemuan 8

Penilaian Harian KD 4.11.1 s.d 4.11.16

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:

Berdasarkan IPK yang ada, maka rumusan tujuan pembelajarannya yaitu:

Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat

Pertemuan 1,2

1. Menjelaskan pengertian neraca lajur dengan jiwa religius sopan, santun, disiplin

dan tanggung jawab 2. Menyebutkan bentuk-bentuk neraca lajur dengan jiwa religius, sopan, santun,

disiplin dan tanggung jawab 3. Menjelaskan prosedur penyusunan neraca lajur dengan jiwa religius, sopan,

santun, disiplin dan tanggung jawab 4. Menyajikan Neraca saldo Neraca lajur dalam dengan jiwa religius, sopan,

santun, disiplin dan tanggung jawab 5. Menyajikan ayat jurnal penyesuaian dalam neraca lajur dengan jiwa religius,

sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 6. Menyajikan Neraca Saldo setelah penyesuaian dgn jumlah debit dan kredit

yang dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 7. Menyajikan kolom Laba/Rugi dengan akun-akun nominal dengan jiwa religius,

sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 8. Menyajikan kolom Neraca dengan akun-akun Riil dengan jiwa religius,

sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab

Pertemuan 3,4,5

Setelah disediakan data informasi peserta didik dapat :

1. Menjelaskan pengertian Laporan keu. Jasa dengan jiwa religius, sopan,

santun, disiplin dan tanggung jawab 2. Menyebutkan Fungsi laporan laporan keuangan jasa dengan jiwa religius,

sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 3. Menyebutkan Prinsip-prinsip penyusunan Laporan perusahaan jasa dengan

jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 4. Menyebutkan macam-macam laporan keuangan Jasa dengan jiwa religius,

sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 5. Menjelaskan macam-macam komponen laporan keuangan perusahaan jasa

dengan jiwa religius sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 6. Menyediakan format-format yang diperlukan untuk menyusun laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

207

keuangan dengan jiwa religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab

7. Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan L/R dengan jiwa

religius, sopan, santun, disiplin dan tanggung jawab 8. Menyusun laporan L/R se- suai SOP dengan jiwa religius, sopan,santun,

disiplin dan tanggung jawab 9. Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun laporan perubahan Ekuitas

dengan jiwa religius, sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 10. Menyusun Laporan Perubahan Ekuitas sesuai SOP dengan jiwa religius,

sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 11. Mengidentifikasi akun-akun untuk menyusun Neraca dengan jiwa religius,

sopan,santun, disiplin dan tanggung jawab 12. Menyusun Neraca sesuai SOP dengan jiwa religius, sopan,santun, disiplin dan

tanggung jawab

Pertemuan 6,7

1. Menjelaskan pengertian jurnal penutupan

2. Menyebutkan akun-akun yang memerlu-kan penutupan

3. Menjelas-kan pengertian neraca saldo setelah penutupan

4. Menjelaskan prosedur penyusunan neraca saldo setelah penutupan

5. Mengidentifikasi akun-akun yang akan di debit dan di kredit akun yang

akan ditutup

6. Membuku-kan dokumen transaksi penutupan dalam jurnal

7. Mempos-ting jurnal penutup ke buku besar yang sesuai

8. Menyusun Neraca Saldo setelah penutupan

Pertemuan 8

Penilaian harian KD 3.11 dan 4.11

E. Materi Pembelajaran

Pertemuan 1,2

● Pengertian neraca Lajur

● Bentuk bentuk Neraca lajur

● Prosedur penyusunan Neraca lajur

● membuat neraca lajur

Pertemuan 3,4,5

● Pengertian laporan keuangan

● Prinsip-prinsip penyusunan lap keuangan

● Fungsi laporan Keuangan

● Macam-macam laporan keuangan

● Macam-macam komponen laporan keuangan

Pertemuan 6,7

● Pengertian Jurnal Penutup

● Macam-macam akun yang harus ditutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

208

● Pengertian Neraca Saldo penutupan

● Prosedur jurnal penutup

● Membuat jurnal penutup

● Memposting Jurnal Penutup

● Membuat Neraca Saldo setelah Penutupan

Pertemuan 8

Penilaian Harian

KD 3.11 dan 4.11

F. Pendekatan, Model dan Metode

Pendekatan : Scientific Learning

Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran dengan diskusi

kelompok Berbasis penemuan)

Metode Pembelajaran : Ekspositori (diskusi, ceramah dan tanya jawab)

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama dan Kedua

Alokasi 2 x @ 45 menit

Tahap

pembelajaran dan sintak DL

Kegiatan Nilai-nilai karakter Waktu

Pendahuluan

Eksplorasi

a. Guru memberi salam dengan santun

untuk menanamkan nilai kesantunan

pada peserta didik

b. Guru mengatur tempat duduk peserta

didik sesuai karakteristik individual

peserta didik agar lebih siap mengikuti

pembelajaran.

c. Guru mengajak berdoa dengan tujuan

menanamkan pembiasaan pada diri

peserta didik bahwa pengembangan

diri hendaknya selaras antara imtaq

dan iptek dan esensi syukur atas

nikmat kesehatan dan minta dibukakan

hati dan diberikan cahaya hikmah agar

dimudahkan dalam menerima

pembelajaran hari itu dan diberikan

ilmu yang bermanfaat

d. Guru mengecek kehadiran peserta

didik , menanyakan kabar peserta didik

berfokus pada peserta didik yang tidak

datang atau yang tidak hadir pada

pertemuan sebelumnya, dan jika ada

yang sakit atau ada berita duka di

Sopan santun

Percaya diri,

Religius (iman,

taqwa, syukur )

Disiplin, taat

peraturan, peduli,

empati

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

209

Kegiatan Inti

Elaborasi

Sintak DL

Pemberian

stimulus

terhadap

peserta didik

Identifikasi

masalah

Pengumpulan

data

Pembuktian

Menarik

kesimpulan/

generalisasi

keluarga peserta didik diungkapkan

keprihatinan dan didoakan cepet

sembuh

e. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik pentingnya mempelajari

kompetensi dan aplikasinya di

lingkungan DU/DI.

f. Guru melakukan apersepsi dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang mengaitkan pengetahuan

sebelumnya dengan materi yang akan

dipelajari. g. Guru menjelaskan KD serta tujuan

yang akan dipelajari, strategi

pembelajaran serta cara penilaian

terkait dengan kompetensi yang

dipelajari

h. Menyampaikan cakupan materi dan

penjelasan uraian kegiatan sesuai

silabus

a. Guru memberikan iluistrasi lewat

bahan tayang tentang Neraca Lajur di

LCD

b. Peserta didik melihat bahan tayang dan

mencermatinya

c. Peserta didik menanyakan berbagai

masalah yang muncul dari mengamati

bahan tayang guru melalui Monitor

LCD tayangan PPt no 1-4.

d. Guru membentuk kelompok belajar

dengan membagi peserta didik menjadi

4 kelompok sesuai tempat duduknya.

e. Guru menyuruh peserta didik

berdiskusi menyelesaikan masalah

yang ditayangkan guru dalam

kelompoknya.

f. Peserta didik berdiskusi dan menggali

informasi dengan membaca buku-buku

literatur atau mengakses internet

berkaitan dengan masalah yang ada

berkaiatan materi persediaan KD 3.11

dan KD 4.11 Ind 1-3

g. Guru membimbing diskusi kelompok

Rasa ingin tahu,

Rasa ingin tahu

Kerja sama,

toleransi, kerja

keras, tanggung

jawab, toleransi

Tanggung jawab,

kerja keras

Tanggung jawab,

toleransi,

Menghargai orang

lain

Percaya diri, santun

75 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

210

Penutup

Konfirmasi

agar kondusif dan terarah

h. Peserta didik merangkum hasil diskusi

dan menyajikan hasil diskusi

kelompok dalam sebuah laporan

diskusi.

i. Guru menyuruh salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi

dalam memecahkan masalah yang ada,

j. Presenter mempresentasikan hasil

diskusi kelompok secara ringkas, dan

kelompok lain menanggapi dengan

memberikan masukan saran dan kritik

yang diharapkan membangun.

k. Guru membimbing dan memfasilitasi

presentasi dari masing-masing

kelompok serta memberi penguatan

pada peserta didik

l. Guru memberikan penguatan

(reinforcement) pada peserta didik

yang dapat memecahkan masalah

dengan baik dan memberikan motivasi

pada peserta didik yang belum bisa

menjawab dengan benar.

m. Guru memberikan apresiasi hasil

diskusi yang berjalan lancar dan

mengucap syukur semua peserta didik

menyelesaikan diskusi dengan baik

n. Guru menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah yang telah

dilakukan peserta didik melalui diskusi

kelas.

1. Mengevaluasi seluruh rangkaian

aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil

yang diperoleh untuk selanjutnya

secara bersama menemukan manfaat

langsung maupun tidak langsung dari

hasil pembelajaran yang telah

berlangsung 2. Guru bersama-sama peserta didik

menyimpulkan hasil diskusi untuk

mmecahkan masalah yang ada.

3. Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran 4. Melakukan kegiatan tindak lanjut

Religius (syukur)

Kerja sama,

toleransi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

211

dalam bentuk pemberian tugas, baik

individual maupun kelompok (PR) 5. Menginformasikan rencana kegiatan

pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya. 6. Doa menutup pelajaran sesuai agama

dan keyakinan masing-masing sebagai

ungkapan rasa syukur dapat

menyelesaikan proses pembelajaran

dengan baik dan lancar, serta diberikan

kemudahan menyerap materi.

Religius (iman,

taqwa, toleransi,

syukur)

5 menit

Pertemuan 3,4,5

Alokasi waktu 2 dan 3 x @ 45 menit

Alokasi 2 x @ 45 menit

Tahap

pembelajaran dan sintak PBL

Kegiatan Nilai-nilai karakter Waktu

Pendahuluan

Eksplorasi

a. Guru memberi salam dengan santun

untuk menanamkan nilai kesantunan

pada peserta didik

b. Guru mengatur tempat duduk peserta

didik sesuai karakteristik individual

peserta didik agar lebih siap

mengikuti pembelajaran.

c. Guru mengajak berdoa dengan

tujuan menanamkan pembiasaan

pada diri peserta didik bahwa

pengembangan diri hendaknya

selaras antara imtaq dan iptek dan

esensi syukur atas nikmat kesehatan

dan minta dibukakan hati dan

diberikan cahaya hikmah agar

dimudahkan dalam menerima

pembelajaran hari itu dan diberikan

ilmu yang bermanfaat

d. Guru mengecek kehadiran peserta

didik , menanyakan kabar peserta

didik berfokus pada peserta didik

yang tidak datang atau yang tidak

hadir pada pertemuan sebelumnya,

dan jika ada yang sakit atau ada

berikta duka di keluarga peserta

didik diungkapkan keprihatinan dan

Sopan santun

Percaya diri,

Religius (iman,

taqwa, syukur )

Disiplin, taat

peraturan, peduli,

empati

Rasa ingin tahu

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

212

Kegiatan Inti

Sintak DL

Penutup

(konfirmasi)

didoakan cepet sembuh

e. Guru memberikan motivasi kepada

peserta didik pentingnya

mempelajari kompetensi dan

aplikasinya di lingkungan DU/DI.

f. Guru mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan

materi yang akan dipelajari.

g. Guru menjelaskan KD serta tujuan

yang akan dipelajari, strategi

pembelajaran serta cara penilaian

terkait dengan kompetensi yang

dipelajari

h. Menyampaikan cakupan materi dan

penjelasan uraian kegiatan sesuai

silabus.

a. Guru membahas soal penugasan

terstruktur individual dan

mendokumentasikan hasil penilaian

penugasan mandiri terstruktur

b. Guru memberikan iluistrasi lewat

bahan tayang tentang transaksi di

sebuah perusahaan dagang

c. Peserta didik melihat bahan tayang

dan mencermatinya.

d. Peserta didik menanyakan berbagai

masalah yang muncul dari

mengamati bahan tayang guru

melalui Monitor LCD.

e. Guru membentuk kelompok belajar

dengan membagi peserta didik

menjadi 4 kelompok sesuai tempat

duduknya.

f. Guru menyuruh peserta didik

berdiskusi menyelesaikan masalah

yang ditayangkan guru dalam

kelompoknya.

g. Peserta didik berdiskusi dan

menggali informasi dengan

membaca buku-buku literatur atau

mengakses internet berkaitan dengan

masalah yang ada berkaiatan materi

Rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu

Kerja sama,

toleransi, kerja

keras, tanggung

jawab, toleransi,

suka membaca

Tanggung jawab,

kerja keras

Tanggung jawab,

toleransi,

Menghargai orang

lain,

Percaya diri, santun

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

213

KD 3.11 dan 4.11 ind 4,5,6,7,8

h. Guru membimbing diskusi kelompok

agar kondusif dan terarah.

i. Peserta didik merangkum hasil

diskusi dan menyajikan hasil diskusi

kelompok dalam sebuah laporan

diskusi.

j. Guru menyuruh salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil

diskusi dalam memecahkan masalah

yang ada

k. Presenter mempresentasikan hasil

diskusi kelompok secara ringkas, dan

kelompok lain menanggapi dengan

memberikan masukan saran dan

kritik yang diharapkan membangun.

l. Guru membimbing dan memfasilitasi

presentasi dari masing-masing

kelompok serta memberi penguatan

pada peserta didik

m. Guru memberikan penguatan

(reinforcement) pada peserta didik

yang dapat memecahkan masalah

dengan baik dan memberikan

motivasi pada peserta didik yang

belum bisa menjawab dengan benar.

n. Guru memberikan apresiasi hasil

diskusi yang berjalan lancar dan

mengucap syukur semua peserta

didik menyelesaikan diskusi dengan

baik

o. Guru menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah yang

telah dilakukan peserta didik melalui

diskusi kelas.

p. Evaluasi/ Penilaian Harian

● Tes Tertulis - uraian

a. Mengevaluasi seluruh rangkaian

aktivitas pembelajaran dan hasil-

hasil yang diperoleh untuk

selanjutnya secara bersama

menemukan manfaat langsung

maupun tidak langsung dari hasil

pembelajaran yang telah berlangsung

Religius (syukur)

Jujur, tanggung

jawab, mandiri,

teliti

Kerja sama,

toleransi

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

214

b. Memberikan umpan balik terhadap

proses dan hasil pembelajaran

c. Melakukan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pemberian tugas, baik

individual maupun kelompok (PR)

d. Menginformasikan rencana kegiatan

pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

e. Doa menutup pelajaran sesuai agama

dan keyakinan masing-masing

sebagai ungkapan rasa syukur dapat

menyelesaikan proses pembelajaran

dengan baik dan lancar, serta

diberikan kemudahan menyerap

materi.

Religius (iman,

taqwa, toleransi,

syukur)

5 menit

Pertemuan 3,4,5

VI. ALAT , BAHAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Sumber :

a. Dwi Harti. 2015. Modul Akuntansi 1B untuk SMk/ MAK. Yogyakarta:

Erlangga

b. Diktat Persediaan buatan guru

2. Alat : Alat Tulis, Kalkulator, Penggaris, LCD- laptop

3. Bahan : LKS buatan guru

4. Media : Bahan tayang dan Power point

VII. Penilaian

1. Penilaian Sikap

a. Observasi sikap spiritual

b. Observasi sikap sosial

c. Penilaian diri

d. Penilaian antar teman

e. Jurnal

(angket, pedoman observasi, )

2. Penilaian Kognitif

a. Tes lisan

b. tes tertulis (esai/ PG)

c. Penugasan

3. Penilian Psikomotorik

a. Tes Praktik

b. Tes Produk

c. tes Proyek

d. Jurnal

e. Portofolio

( minimal 3 jenis penilaian psikomotorik )

(lengkap dengan kisi-kisi, soal, pedoman penilaian, rubrik)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

215

KD dan IPK Teknik

Penilaian

Bentuk Instrumen Instrumen

Sikap

● Observasi

sikap spiritual

● Observasi

sikap

sosial

● Lembar

observasi

sikap spiritual

● Lembar

observasi

sikap sosial

● Jurnal/ anekdot

Terlampir

Kognitif

● Tes Lisan

● Tes Tertulis

● Penugasan

mandiri

terstruktur

● Jawaban singkat

● Uraian

● Uraian

Terlampir

● Tes Lisan

● Tes Tertulis

● Penugasan

mandiri

terstruktur

● Jawaban singkat

● Uraian

● uraian

Terlampir

● Tes Lisan

● Tes Tertulis

● Penugasan

mandiri

terstruktur

● Jawaban singkat

● Uraian

● uraian

Terlampir

● Tes Lisan

● Tes Tertulis

● Penugasan

mandiri

terstruktur

● Jawaban singkat

● Uraian

● uraian

Terlampir

● Tes Lisan

● Tes Tertulis

● Penugasan

mandiri

terstruktur

● Jawaban singkat

● Uraian

● uraian

Terlampir

● Tes Lisan

● Tes Tertulis

● Penugasan

andiri

terstruktur

● Jawaban singkat

● Uraian

● uraian

Terlampir

● Tes Praktik

● Lembar

penilaian tes

unjuk kerja

terlampir

● Tes Praktik

● Lembar

penilaian tes

terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

216

unjuk kerja

● Tes Praktik

● Penugasan

mandiri

terstruktur

● Lembar

penilaian tes

unjuk kerja

● soal studi kasus

● Portofolio

terlampir

● Tes Praktik

● Penugasan

mandiri

terstruktur

● Lembar

penilaian tes

unjuk kerja

● soal studi kasus

● Portofolio

Terlampir

Sleman, 02 Januari 2018

Mengetahui

Kepala SMK YPKK 2 Sleman Guru Mata Pelajaran

Drs. Ircham Rosyidi Sati Antini, S.Pd, M.Pd

NIP. - NIP. 19700626 200604 2 007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

217

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 (bahan tayang dan materi pembelajaran pertemuan 1)

Lampiran 2 ( Penugasan individual / PR)

Lampiran 3 Media pembelajaran (PPt)

Lampiran 4 LKS buatan guru

Lampiran 5 Pedoman observasi sikap spiritual

Lampiran 6 Pedoman observasi sikap Sosial

Lampiran 7 soal tes lisan dan kunci jawaban

Lampiran 8 Kisi-kisi soal tes tertulis esai

Lampiran 9 Soal tes tertulis

Lampiran 10 kunci jawaban tes tertulis esai

Lampiran 11 Pedoman Penilaian

Lampiran 12 Tes Praktik

Lampiran 13 rubrik tes praktik

Lampiran 14 pedoman penilaian tes praktik

Lampiran 15 Kisi-kisi soal tes tertulis esai remidial

Lampiran 16 Soal tes tertulis remidial

Lampiran 17 kunci jawaban tes tertulis esai remidial

Lampiran 18 Pedoman Penilaian tes remidial

Lampiran 19 Soal Pengayaan

Lampiran 20 Jurnal

Lampiran 21 portofolio KD 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

218

Lampiran 1

Materi pembelajaran Pertemuan 1

Peta Konsep

Uraian Materi

KERTAS KERJA/ WORKSHEET/ NERACA LAJUR PERUSAHAAN JASA

Kalian tentu mengetahui, bahwa penyusunan jurnal penyesuaian digunakan untuk

persiapan menyusun neraca dan laporan laba rugi. Dengan menyusun jurnal penyesuaian,

maka perkiraan riil dan perkiraan nominal akan menunjukkan saldo yang sebenarnya

pada akhir periode akuntansi. Oleh karena itu, agar penyusunan laporan keuangan dapat

dilakukan dengan teliti dan benar, diperlukan suatu alat yang disebut neraca lajur atau

kertas kerja. Neraca lajur atau kertas kerja adalah suatu kertas berkolom-kolom atau

berlajur-lajur yang direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data akuntansi

yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan secara

sistematis.

Tujuan penyusunan neraca lajur di antaranya sebagai berikut.

1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.

2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data

penyesuaian,

sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuangan yang formal.

3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam membuat

jurnal penyesuaian.

Bentuk neraca lajur yang lazim digunakan dalam praktik suatu perusahaan adalah bentuk

neraca lajur 10 kolom, yang tampak seperti berikut.

Adapun prosedur penyusunan neraca lajur adalah sebagai berikut.

1. Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam rekening buku besar ke dalam

kolom Neraca Saldo (NS) pada formulir neraca lajur, di mana jumlah debit

dengan jumlah kredit harus sama.

2. Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data dan memasukkan ke

dalam neraca lajur kolom Ayat Penyesuaian (AP).

3. Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom

Ayat Penyesuaian, dan mengisi kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan (NSD).

4. Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan

ke dalam kolom Laba/Rugi dan kolom Neraca.

a. Untuk akun riil atau neraca yakni akun Harta, Utang, dan Modal, harus

dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Neraca.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

219

b. Untuk akun nominal atau laba rugi yakni akun Pendapatan dan Beban, harus

dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba/rugi.

5. Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca. Seandainya kolom laba rugi lebih

besar sebelah kredit, berarti laba, maka jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca

sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba rugi lebih besar sebelah

debit berarti rugi, maka jumlah rugi dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

Contoh:

Di bawah ini adalah saldo-saldo yang terdapat dalam buku besar, Perusahaan

ADHI JAYA, Medan per 31 Desember 2005.

Data penyesuaian per 31 Desember 2005 sebagai berikut.

a. Persediaan perlengkapan kantor yang masih ada akhir tahun 2005 sebesar Rp

800.000,00

b. Sewa tersebut dibayar tanggal 2 Desember 2005 untuk jangka waktu 1 tahun mulai dari

Desember 2005 sampai dengan November 2005.

c. Penyusutan atas peralatan kantor tahun 2005 sebesarRp500.000,00.

d. Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp1.000.000,00.

e. Pendapatan jasa yang masih harus diterima sebesarRp1.000.000,00.

Akun yang masih harus dibuka adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

220

506 Beban perlengkapan kantor

507 Beban sewa

508 Beban penyusutan peralatan kantor

122 Akumulasi penyusutan peralatan kantor

202 Utang gaji

Diminta:

Susunlah ayat penyesuaian dalam jurnal umum dan neraca lajur 10 kolom!

Jawab:

a. Ayat penyesuaian dalam jurnal umum dari Perusahaan ADHI JAYA, Medan akan

tampak seperti berikut.

b. Kertas kerja atau neraca lajur

Dari semua data akuntansi Perusahaan ADHI JAYA, Medan dapat disusun neraca

lajur sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

222

Lampiran Materi pertemuan 3,4,5

Mendeskripsikan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan:

Adalah laporan yang memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas

perusahaan yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait guna pengambilan keputusan-

keputusan.

Fungsi Laporan Keuangan:

● Memberikan informasi keuangan mengenai sumber-sumber ekonomi, perubahan

sumber ekonomi akibat aktifitas kepada pihak-pihak yang terkait.

Pengguna Laporan Keuangan (pihak-pihak yang terkait)

1) Pihak Intern :

Manajemen : membantu manajemen dalam pengambilan keputusan/ kebijakan

di masa yang akan datang

2) Pihak Ekstern :

Pemilik : Mengetahui kinerja perusahaan sbg pertanggungjawaban manajer

dalam mengelola perusahaan

Kreditur dan calon kreditur : membantu kreditur dalam memperkirakan

pengembalian pinjaman besarta bunganya akan tepat waktu atau tidak, serta membantu

pengambilan keputusan untuk terus memberikan pinjaman atau tidak.

Investor dan calon investor : membantu pihak investor untuk mengetahui

keadaan laba atau rugi perusahaan serta keadaan kas sehingga dapat memperkirakan

jumlah keuntungan yang akan diterima serta pekembangan harga saham di masa yang

akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

223

Karyawan : mengetahui kestabilan dan kelangsungan perusahaan dan perolehan

laba perusahaan sehingga dapat dijadikan dasar untuk peningkatan kesejahteraan

pemerintah : berhubungan dengan perhitungan pajak yang harus dibayarkan

sudah sesuai dengan peraturan perpajakan atau belum.

Masyarakat : mengetahui kondisi perusahaan dan kondisi ekonomi pada

umumnya.

Macam-macam Laporan Keuangan (Financial Statement) : a. Laporan L/R ( Income Summary Statement/ profit & Loss Statement):

Pengertian : Laporan L/R adalah laporan yang menyajikan kinerja

perusahaan pada satu periode tertentu.

Bentuk Penyajian

1) Single Step (satu tahap: laba operasional tidak dipisahkan dengan

pendapatan non operasional)

2) Multiple Step ( Bertahap: Dipisahkan antara pendapatan operasional

dan non operasional)

Cara Penyajian:

● Current Operating Performance (laba usaha dan laba di luar usaha dan

untuk laba luar biasa disajikan dalam lap laba ditahan)

● All Inclusive (laba usaha,laba diluar usaha, laba luar biasa/ tdk sering

terjadi)

● Modified (modifikasi keduanya)

Elemen Laba/rugi:

● Pendapatan (Revenue) : kenaikan sumber daya ekonomis

● Beban (expense) : penurunan sumber daya ekonomis

● Penghasilan (income)

● Laba (gain)

● Rugi (Loss)

● Pos Luar biasa (Irregular or extraordinary Items)

Syarat: - Tidak sering terjadi

- Tidak berhubungan dengan usaha normal perusahaan

- Contoh : rugi kebakaran, Utang yang dihapuskan, dll

b. Laporan Perubahan Ekuitas (Capital Statement/ Statement of owner’s

Equity )

Elemen:

Ekuitas Awal, Laba Bersih, Prive, Ekuitas akhir

Laba ditahan : Laba ditahan awal, laba bersih, deviden, laba ditahan

akhir

c. Neraca (Balance Sheet):

- Pengertian Neraca adalah laporan yang menyajikan posisi keuangan

(H,K,E) perusahaan

- Bentuk penyajian Neraca:

1) Scontro /sebelah menyebelah/ perkiraan/ horisontal

2) Staffel /atas bawah/menurun/ laporan/ vertikal

- Urutan Cara penyajian : harta lancar: likuiditasnya, harta tetap :

materialitasnya,

kewajiban – jatuh temponya, modal - kekekalannya

Elemen Neraca:

ASET (Harta)

1) Aktiva Lancar :

Kas, surat berharga(efek), Piutang, Persediaan, Beban Dibayar dimuka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

224

Surat berharga jk pendek dimaksudkan untuk memanfaatkan uang yang

menganggur ( idle money).

2) Investasi Jk Panjang

Inv saham, obligasi, wesel jk pj, Inv dalam bentuk surat berharga

biasanya ditujukan untuk memperoleh pendapatan tetap dan mengawasi

perusahaan lain, ikut menentukan manajemen perusahaan lain.

3) Aktiva Tetap berwujud

4) Aktiva Tetap Tak Berwujud (goodwill,paten, hakmerek,leasing)

5) Aktiva lain-Lain (gedung dalam proses pembangunan, mesin yang tidak

digunakan)

Kewajiban/ Liability

1) Kewajiban lancar

- Utang Dagang

- Utang Wesel / wesel Bayar

- Utang Biaya

- Pendapatan Diterima dimuka

2) Kewajiban Jk panjang

Ekuitas/Equity

1) Modal Saham

2) agio/Disagio

3) Modal Penilaian Kembali/ Treasurrey Stock

4) Modal Donasi/sumbangan

5) Laba DiTahan

6) Cadangan

d. Arus kas (Cash Flow):

Penyajian Laporan Arus Kas ( Statement Of Cash Flow) dijelaskan dalam

PSAK No.2.

Laporan ini dikategorikan dalam tiga isi bagian.

Isi Arus Kas:

♪ Arus Kas dari aktivitas Operasional ( Pendapatan dan Beban Usaha)

♪ Arus Kas dari aktivitas Investasi (mutasi Aset Tetap)

♪ Arus Kas dari aktivitas Pendanaan (mutasi Modal pinjaman /sendiri)

- Metode pencatatan/ bentuk penyajian:

1) Matode Langsung (Direct Method):

Dokumen diambilkan dari JKM,JKK,JU dan Akun BB Kas yang

mencatat adanya

mutasi Kas

2) Metode Tak Langsung (Indirect Method) :

Dokumen diambilkan dari analisis perubahan Posisi Neraca awal

periode dan

Neraca akhir periode

Metode tidak langsung menggunakan Laba Bersih sebagai dasar

perhitungan arus kas.

- Macam-macam transaksi yang merupakan penambah/

pengurang aktivitas arus kas

e. Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement)

Menyajikan :

1) informasi tentang dasar penyusunan lap. Keu. Misal: metode

penilaian sediaan, dll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

225

2) informasi yang tidak disajikan dalam lap keu. Misal : jumlah

karyawan, dll

Prinsip-Prinsip penyusunan Laporan Keuangan

● Relevan : dapat mempengaruhi pemakai utk pengambilan keputusan dgn evaluasi

masa lalu, masa kini, dan yang akan datang.

● Dapat dimengerti : informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya

● Daya uji : Dapat diuji kebenarannya

● Netral : tidak tergantung pada keinginan pihak-pihak tertentu, sesuai kebutuhan

umum

● Tepat Waktu : disampaikan sedini mungkin

● Daya banding : dapat dibandingkan dgn laporan periode sebelumnya

● Lengkap : meliputi semua data akuntansi keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

226

LAMPIRAN MATERI 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

227

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

233

Lampiran 2

Penugasan kelompok

Diskusikan secara kelompok (masing-masing 4 orang) pertanyan di bawah ini!

(Soal Buku Akuntansi Dasar Karangan ….. Halaman ……… )

Lampiran 3

Penugasan Mandiri Tertruktur (PR)

1. Tuliskan akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian!

2. Bedakan pendekatan Neraca dan Laba/rugi untuk menyesuaikan Beban Sewa

gedung

Lampiran 4

Penilaian Pengetahuan

Tabel .Kisi-Kisi dan Soal Pengetahuan

Kompetensi Dasar

IPK Indikator Soal Jenis Soal

No Soal

Jumlah Skor

Alokasi waktu

3.11 Menganalisis perkiraan untuk menyusun laporan keuangan

3.11.1

Menjelaskan

Pengertian

neraca lajur

3.11.3

Menjelaskan

Prosedur

Penyusunan

neraca lajur 3.11.4

Menjelaskan

Pengertian

Laporan keu.

Jasa 3.11.5

Menyebukan

prinsip-prinsip

penyusunan

laporan

keuangan jasa

3.11.5

Menyebutkan

Fungsi

laporan-

laporan

keuangan jasa 3.11.6

Menyebutkan

macam-macam

1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian neraca lajur

Tes tertulis esai

1,2

3,4

5

6,7

2,2

1,1

2

1,1

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 255: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

234

Kompetensi Dasar

IPK Indikator Soal Jenis Soal

No Soal

Jumlah Skor

Alokasi waktu

laporan

keuangan Jasa

3.11.7

Menjelaskan

macam-macam

komponen

laporan

keuangan

perusahaan

jasa

3.11.8

Menjelaskan

Pengertian

Jurnal

Penutupan

3.11.9

Menyebutkan akun-akun

yang memerlukan penutupan 3.11.10 Menjelaskan Pengertian

Neraca saldo

setelah penutupan

3.11.11 Menjelaskan prosedur penyusunan

neraca saldo setelah penutupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 256: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

235

FORMAT VALIDASI

SOAL URAIAN

Mata Pelajaran : Akuntansi Keuangan

Nama Penyusun Soal : Sati Antini, S.Pd

NO Aspek Validasi

1 2 3 4 5

A. MATERI

1 Soal sesuai dengan indicator

2 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan jelas

3 Isi materi sesuai dengan tujuan pengukuran

4 Isi materi yang ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang,

jenis sekolah, atau tingkat kelas

B. KONSTRUKSI

5 Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus

menggunakan kata tanya atau perintahyang menuntut jawaban terurai

6 Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal

7 Ada pedoman pensekoran

8 Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya disajikan dengan jelas dan berfungsi

C BAHASA

9 Rumusan kalimat soal komunikatif

10 Butir soal menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

11 Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/ kalimat

yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah

pengertian

12 Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat

13 Rumusan soal tidak mengandung kata-kata yang

menyinggung perasaan siswa

Catatan : * Beri tanda (V) bila tidak sesuai dengan aspek validasi

Sleman, Juli 2018 Validator,

Drs. Purwadi NIP.19630510-199003-1-009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 257: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

236

BERITA ACARA PENILAIAN HARIAN

Pada hari ini ................... tanggal ..........................., Bulan.................... Tahun

........................ di ........................................................... telah dilaksanakan penilaian hasil

belajar siswa Kelas ..................., Mata Pelajaran / Kompetensi Dasar

............................................................ Materi Penilaian tentang

...........................................................................................................

Kehadiran siswa :

1. Jumlah seluruhnya : ....................siswa

2. Jumlah siswa hadir : ....................siswa

3. Jumlah tidah hadir : ....................siswa

Catatan selama pelaksanaan penilaian :

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

.........

Mengetahui Wakil peserta Guru Mapel

Kepala Sekolah

.......................... ....................... SATI ANTINI, S.Pd, M.Pd

NIP.

NIP.197006262006042007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 258: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

237

Rumusan Soal Penilaian Harian KD 3.11 (waktu 20 menit)

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar

Kunci jawaban

1. .

Pedoman penilaian

No soal Kriteria Skor

1 Menjawab benar

1

Menjawab benar

2

1

2

2 Menjawab benar

1

Menjawab benar

2

1

2

3 Menjawab benar

1

1

4 Menjawab benar

1

1

5 Menjawab benar

1

Menjawab benar

2

1

2

6 Menjawab benar

1

1

7 Menjawab benar

1

1

Contoh perhitungan skor:

No soal Skor Nilai

1 2 Nilai = jumlah benar : total

skor x 100%

Nilai = 10 : 0,10 = 100 2 2

3 1

4 1

5 2

6 1

7 1

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 259: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

238

Lampiran 5

Penilaian Ketrampilan (Praktek)

Tabel .Kisi-Kisi dan Soal Ketrerampilan

Kompetensi Dasar

IPK Indikator Soal Jenis Soal

No. Soal

Jumlah Skor

Alokasi waktu

Setelah disediakan data tentang pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi, peserta didik dapat mengelompokkan pihak intern dan pihak ekstern

Tes praktik

1 Maks

100

5 menit

Lampiran 6 Soal Perbaikan/ Remidial Penilaian Pengetahuan (waktu 20 menit) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar Lampiran 7 Tugas Pengayaan Mengerjakan latihan soal sebagai berikut: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan lengkap ! Lampiran 6 Soal Perbaikan/ Remidial Penilaian Pengetahuan (waktu 15 menit) Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan lengkap dan benar Lampiran 8 Kartu Pertanyaan Lisan

(NB: untuk siswa yang low saja dan dilakukan saat proses KBM berlangsung)

Jika siswa yang low sudah dievaluasi sudah mampu menjawab, berarti sudah bisa

mengukur ketercapain KD tersebut)

Perangkat Penilaian : Daftar Pertanyaan Lisan

Nama peserta :

Nama Guru : Sati Antini, S.Pd, M.Pd

Kompetensi Dasar (KD) 3.11

Waktu : 10 menit

Tanggal tes lisan :

IPK

Pertanyaan Jawaban yang

diharapkan Jawaban

Peserta Didik

Skor

Total

1. 1.

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 260: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

239

PENILAIAN SIKAP

Jurnal Penilaian Karakter Peserta Didik

Satuan Pendidikan : SMK YPKK 2 SLEMAN

Mata Pelajaran : AKUNTANSI DASAR

Semester/TP : Genap

Kelas : X Ak 5

No Hari/

Tgl Nama Kelebihan Keunikan

Sikap yang perlu

bimbingan

1.

2.

Sleman, 2019

Guru Pengampu,

Sati Antini, S.Pd. M.Pd

NIP. 19700626 200604 2 007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 261: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

240

Format Telaah RPP

Berilah tanda cek (V) pada kolom skor1,2,3 sesuai dengan kriteria yang tertera pada

kolom tersebut. Kemudian berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai

penilaian Anda.

Isilah Identitas RPP yang ditelaah.

Nama Guru : SATI ANTINI, S.Pd, M.Pd

Mata pelajaran : AKUNTANSI DASAR

KD : 3.11 DAN 4.11

No Komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

revisi 1 2 3

A IdentitasMataPelajaran

Tdk Ada/

Tidak

Sesuai

Kurang

Lengkap/

Kurang

Sesuai

Sudah Lengkap/ Sudah Sesuai

1.

Terdapat:

Satuan pendidikan, kelas, semester, tahun pelajaran, mata pelajaran, kompetensi keahlian, jumlah pertemuan

B Kompetensi Inti danKompetensiDasar

1 Kompetensi Inti

2 Kompetensi Dasar

C. Perumusan Indikator Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1.

Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek pengetahuan dengan Kompetensi Dasar

2. Kecukupan jumlah indikator aspek pengetahuan

3.

Kesesuaian dan ketepatan penggunaan kata kerja operasional aspek keterampilan dengan Kompetensi Dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 262: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

241

No Komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

revisi 1 2 3

4 Kecukupan jumlah indikator aspek keterampilan

D. Perumusan Tujuan Pembelajaran

Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Menggambarkan lingkup materi dalam KD pengetahuan dan KD keterampilan

2

Rumusan tujuan pembelajaran menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan atau diukur, mencakup ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan

3

Rumusan tujuan pembelajaran mengandung komponen Audience, Behaviour, Condition, dan Degree

4 Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21

E. Pemilihan Materi Ajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

3 Keruntutan uraian materi ajar

4 Mengintegrasikan nilai-nilai karakter, literasi dan kecakapan abad 21

F. Pemilihan Sumber Belajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan Tujuan pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 263: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

242

No Komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

revisi 1 2 3

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

G. PemilihanMediaBelajar Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran

3 Kesesuaian dengan pendekatan saintifik

4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

H. ModelPembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1.

Kesesuaian model yang dipilih dengan arah pernyataan KD3 dan KD4 (pencarian/penemuan atau jasa/produk)

2. Kesesuaian model yang dipilih dengan tingkatan dimensi pengetahuan KD3

3. Kesesuaian model yang dipilih dengan tingkatan taksonomi KD4

4 Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21

I MetodePembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2 Kesesuaian dengan karakteristik materi

3 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik

4 Mengintegrasikan sikap, nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 264: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

243

No Komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

revisi 1 2 3

J. Skenario Pembelajaran Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1.

a.Kegiatan pendahuluan berisi: apersepsi (menghubungkan dengan materi terdahuluatau kejadian sehari-hari),ruang lingkup, tujuan pembelajaran, teknik penilaian

b. Mengintegrasikan sikap,

nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21

2. Kegiatan inti berisi:

a. Memfasilitasi kegiatan siswa untukmengamati, mendengar, menontondan/atau melihat

b. Mendorong siswa untuk bertanya apa, mengapa dan bagaimana berbentuk perumusan masalah

c. Membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi/ eksplorasi dalam rangka menjawab pertanyaan

d. Membimbing siswa untuk menyimpulkan/mensintesa data atau informasi yang terkumpul

e. Memotivasi siswa untuk

mengomunikasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 265: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

244

No Komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

revisi 1 2 3

f. Mengintegrasikan sikap,

nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21

3. Kegiatan penutup berisi rangkuman, refleksi, dan tindak lanjut.

a. Memfasilitasi dan

membimbing siswa merangkum materi pelajaran

b. Memfasilitasi dan membimbing siswa merefleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan

c. Memberikan umpan balik

terhadap hasil pembelajaran

d. Mengintegrasikan sikap,

nilai-nilai karakter, dan kecakapan abad 21

K. Rancangan Penilaian Pembelajaran

Tidak Sesuai

Sesuai Sebagian

Sesuai Seluruhnya

1 Kesesuaian bentuk,teknik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi

2. Kesesuaian antara bentuk,teknik dan instrumen Penilaian Sikap

Khusus untuk mapel PPKn dan PABP

3. Kesesuaian antara bentuk, teknik dan instrumen Penilaian Pengetahuan

4. Kesesuaian antara bentuk,teknik dan instrumen Penilaian Keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 266: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

245

No Komponen Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

Hasil Penelaahan dan Skor Catatan

revisi 1 2 3

Jumlah Skor

Masukan terhadap RPP secara umum

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

......................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 267: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

246

Lampiran 19 Soal Latihan Laporan Keuangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 268: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

247

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 269: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 270: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

249

Lampiran 20 Kelompok Kata Kerja Operasional pada tingkatan Taksonomi

Bloom

Mengetahui (C1) Memahami (C2) Mengaplikasikan (C3)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan

Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan

Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan

Menggambar Mencirikan Menerapkan

Membilang Merinci Menyesuaikan

Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi

Mendaftar Membandingkan Memodifikasi

Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi

Memberi label Mengkontraskan Menghitung

Memberi indeks Mengubah Membangun

Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan

Menamai Menguraikan Membiasakan

Manandai Menjalin Mencegah

Membaca Membedakan Menggambarkan

Menyadari Mendiskusikan Menggunakan

Menghafal Menggali Menilai

Meniru Mencontohkan Melatih

Mencatat Menerangkan Menggali

Mengulang Mengemukakan Mengemukakan

Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi

Meninjau Memperluas Menyelidiki

Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan

Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan

Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan

Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan

Memberi kode Meramalkan

Menelusuri Memproduksi

Menulis Memproses

Mengaitkan

Menyusun

Mensimulasikan

Memecahkan

Melakukan

Mentabulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 271: ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER THINKING … · JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ... 6. Kepala Sekolah dan semua guru SMK YPKK 2 Sleman Yogyakarta yang telah

250

Menganalisis (C4) Mengevaluasi (C5) Membuat (C6)

Menganalisis Membandingkan Mengabstraksi

Mengaudit Menyimpulkan Mengatur

Memecahkan Menilai Menganimasi

Menegaskan Mengarahkan Mengumpulkan

Mendeteksi Mengkritik Mengkategorikan

Mendiagnosis Menimbang Mengkode

Menyeleksi Memutuskan Mengkombinasikan

Memerinci Memisahkan Menyusun

Menominasikan Memprediksi Mengarang

Mendiagramkan Memperjelas Membangun

Mengkorelasikan Menugaskan Menanggulangi

Merasionalkan Menafsirkan Menghubungkan

Menguji Mempertahankan Menciptakan

Mencerahkan Memerinci Mengkreasikan

Menjelajah Mengukur Mengoreksi

Membagankan Merangkum Merancang

Menyimpulkan Membuktikan Merencanakan

Menemukan Memvalidasi Mendikte

Menelaah Mengetes Meningkatkan

Memaksimalkan Mendukung Memperjelas

Memerintahkan Memilih Memfasilitasi

Mengedit Memproyeksikan Membentuk

Mengaitkan Merumuskan

Memilih Menggeneralisasi

Mengukur Menggabungkan

Melatih Memadukan

Mentransfer Membatas

Mereparasi

Menampilkan

Menyiapkan

Memproduksi

Merangkum

Merekonstruksi

Membuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI