analisis pemasaran produk saham syariah pada bursa … · 2018. 9. 18. · produk saham syariah...
TRANSCRIPT
ANALISIS PEMASARAN PRODUK SAHAM SYARIAH
PADA BURSA EFEK INDONESIA DI KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (SH) Pada Program Studi
Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
FITRIANA 10525020314
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1439 H/2018 M
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“ Janganlah berfikir Bagaimana Anda Bisa Merubah Orang Lain Sebab Anda
Tidak Akan Pernah Bisa Merubahnya, Tapi Berfikirlah Bagaimana Anda Bisa Merubah
Diri Sendiri Untuk Mengarahkan Orang Lain ke Arah Yang Lebih Baik “
“ Bertanggung Jawab dan Berfikir Positif Pada Diri Anda Kemudian
Bertanggung Jawab dan Berfikir Positif Pada Orang Lain “
“ Berproseslah Maka Anda Akan Mendapatkan Hasil, Karena Hasil yang Luar
Biasa Akan di dapatkan Melalui Proses yang Luar Biasa “
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Ayah dan Ibu tercinta sebagai tanda terima kasihku atas setiap doa dan
dukungannya.
Keluarga, Saudara/i ku dan Teman-teman tercinta
Almamater Kampus yang kubanggakan
vii
ABSTRAK
FITRIANA.10525020314.2018. Analisis Pemasaran Produk Saham
Syariah Pada Bursa Efek Indonesia Makassar. Dibimbing oleh Agussalim
Harrang dan Haery Mogat.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemasaran
produk saham syariah pada Bursa Efek Indonesia Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bertujuan
mengetahui bagaimana pemasaran produk saham syariah di Galeri
Investasi Saham Syariah Bursa Efek Indonesia Makassar. Penelitian ini
dilaksanakan di kota Makassar yang berlangsung mulai dari Mei sampai
Juli 2018. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi,
wawancara dan data dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa memasarkan saham syariah
bisa dilakukan dengan sosialisasi dengan masyarakat, memilih saham itu
ada dua macam yaitu fundamental dan teknikal, pada dasarnya saham
syariah itu memiliki pengertian yang sama dengan saham konvensional
yakni dimana surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas
suatu perusahaan, perbedaanya adalah saham syariah berbasis pada
prinsip syariah, maka setiap hal yang berkaitan dengan saham itu, tidak
boleh bertentangan dengan prinsip syariah.
Kata Kunci : Produk, Saham Syariah,
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, puji dan syukur senantiasa teriring
dalam setiap hela nafas atas kehadirat Allah Swt, serta salam dan
shalawat tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah Muhammad Saw, para
sahabat dan keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqomah dijalan-
Nya.
Tiada jalan tanpa perjuangan, tiada puncak tanpa tanjakan.Tiada
kesuksesan tanpa perjuangan, dengan kesungguhan dan keyakinan untuk
terus melangkah, akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi
ini.Namun, semua tak lepas dari uluran tangan berbagai pihak lewat
dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan moril dan materil.
Segala usaha dan upaya dilakukan oleh penulis dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin.Namun, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi, penulis
tidak pernah menyerah dan yakin ada Allah Swt yang selalu memberikan
pertolongan bagi hamba-Nya yang bersunguh-sungguh.Dan tak lupa saya
ucapkan banyak terimah kasih banyak kepada Kedua orang tua tercinta,
tiada henti-hentinya mendoakan, memberi dorongan moril maupun materi
selama menempuh Pendidikan.Semua itu tak lepas dari kasih sayang,
x
jerih payah, cucuran keringat, dan doa-doa yang tiada putus-putusnya
buat penulis.
Maka melalui kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE, MM, selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas
Agama Islam.
3. Bapak Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP, selaku ketua Prodi
Hukum Ekonomi Syariah.
4. BapakDr.H.Agussalim Harrang, S.E.,MM dan bapak Drs.Haery
Mogat,MM,Selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak/Ibu dosen beserta para Staf Administrasi Universitas
Muhammadiyah Makassar, khususnya Fakultas Agama Islam yang
telah banyak meluangkan ilmunya kepada kami.
6. Seluruh teman-teman di Fakultas Agama Islam khususnya di
Jurusan Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2014 A yang selalu
setia Bersama-sama dan member dukungan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya
satu persatu yang telah banyak membantu dan memebrikan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
xi
Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai
pihak yang sifatnya membangun.Karena penulis yakin bahwa suatu
persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-
mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
,terutama bagi diri saya pribadi.
Akhirnya, kepada Allah Swt penulis memohon agar semua pihak
yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian skrripsi ini
senantiasa dalam lindungan-Nya.Amin.
Makassar, 07 Dzulqaiddah 1439 H
20 Juli 2018 M
Penulis
FITRIANA
xii
DAFTAR IS
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................... iv
BERITA ACARA MUNAQASYAH ....................................................................... v
LEMBAR KEASLIAN SKRIPSI ........................................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Teori ........................................................................................... 8
1. Pengertian Pemasaran ...................................................................... 8
2. Bauran Pemasaran ............................................................................ 10
3. Pengertian Pasar Modal .................................................................... 15
4. Pelaku Pasar Modal Syariah ............................................................. 18
5. Produk-Produk Pasar Modal Syariah ............................................... 18
6. Manfaat Keberadaan Pasar Modal .................................................... 24
7. Pasar Modal Syariah Internasional .................................................. 25
xiii
8. Integrasi Pasar Modal Syariah Internasional ................................... 25
9. Bursa Efek ......................................................................................... 27
B. Kerangka Pikir ....................................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian .................................................................................... 31
B.Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 32
C.Fokus dan Deskripsi Penelitian .......................................................... 32
D. Sumber Data ........................................................................................ 33
E. Instrumen Penelitian ........................................................................... 33
F.Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34
G.Metode Analisis ................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 38
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Makassar ....................................... 38
2. Visi dan Misi .................................................................................... 41
3. Struktur Organisasi ........................................................................ 42
B.Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 63
B. Saran .................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar
modal di suatu negara sering kali di jadikan sebagai tolak ukur kemajuan
perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan sarana investasi
yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini
dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat
menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk
disalurkan ke subsektor-subsektor yang produktif.
Di pasar modal syariah tidak ada fasilitas perdagangan marjin
karena investor hanya boleh bertransaksi sebesar dana yang dimilikinya.
Dana investor pun hanya diinvestasikan di saham yang perusahaan atau
emitennya memenuhi ketentuan syariah atau halal. Tidak dapat
perbedaan fisik antara saham syariah dengan saham non syariah. Tetapi,
saham sebagai bukti kepemilikan perusahaan dapat dibedakana menurut
kegiatan usaha dan tujuan pembelinya.
Saham menjadi halal jika sahamnya dikeluarkan oleh perusahaan
yang kegiatan usahanya bergerak dibidang usaha halal dan niat membeli
sahamnya untuk tujuan investasi, bukan untuk spekulasi. Karena, niat
membeli saham untuk berinvestasi, maka niat berinvestasinya tidak untuk
tujuan mencari keuntungan dalam jangka pendek dan tidak beriorientasi
2
untuk mendapatkan capital gain atau keuntungan dari selisih harga
saham.
Keberadaan pasar modal syariah ini menarik bagi investor yang
mengutamakan kehalalan investasi. Keraguan masyarakat pasar modal
pun telah terjawab. Pemerintah melalui Bursa Efek Indonesia telah
memastikan instrumen pasar modal syariah yang halal dan tidak
bertentangan dengan ajaran islam. Bahkan, pada Mei lalu keluar fatwa
DSN-MUI nomor 80 tahun 2011 tentang penerapan syariah di pasar
modal dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Pasar modal syariah sangat potensial untuk tumbuh dan
berkembang di Indonesia. disamping kebal krisis, pasar modal syariah
juga memberikan imbalan bagi hasil yang menjanjikan dan lebih
menguntungkan ketimbang produk investasi konvensional
lainnya.pasarnya masih sangat terbuka untuk tumbuh dan berkembang.
Karena kebanyakan masyarakat di indonesia adalah religius tentu akan
menjadi pasar yang sangat terbuka bagi instrumen investasi syariah
termasuk pasar modal syariah.salah satu instrumen pasar modal syariah
yang prospektif adalah sukuk. Sukuk merupakan surat berharga negara
yang diterbitkan sebagai bukti atas bagian pernyertaan terhadap asset
Surat Berharga Syariah Negara, baik dalam mata uang rupiah maupun
valuta asing. Hingga Mei 2010 tercatat ada 15 perusahaan yang
mengeluarkan Sukuk di Indonesia dengan 22 emisi. Nilai transaksinya
sudah mencapai Rp 5,3 triliun. Imbal bagi hasil yang ditawarkan Sukuk
3
pun lumayan tinggi. Nilainya berkisar antara 11,8-12 persen per tahun
atau melebihi bunga deposito perbankan yang berkisar antara 6-8 persen.
Dalam Islam investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat
dianjurkan,karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi
produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Dalam pasar modal, sangat etrat hubungannya jika dikaitkan
dengan adanya bursa efek. Bursa efek adalah organisasi formal, telah
disahkan dan diatur oleh sekuritas and Exchange Commisson. Bursa efek
terdiri dari sejumlah anggota yang menggunakan fasilitas bursa untuk
melakukan transaksi atas sejumlah saham tertentu. Saham yang
diperdagangkan pada bursa efek disebut saham terdaftar. Untuk
memperoleh hak transaksi pada lantai bursa, perusahaan atau
perorangan harus membeli kursi pada bursa, yaitu mereka menjadi
anggota dapat bertransaksi mewakili dirinya sendiri atau atas nama klien.
Jika ia bertindak mewakili klien maka disebut sebagai pialang.
Banyak pilihan orang untuk menanamkan modalnya dalam bentuk
investasi. Salah satu bentuk adalah menanamkan hartanya di pasar
modal. Pasar modal pada dasarnya merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan atau surat-surat berharga jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan,baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri.
Selain itu saham diperluakan mekanisme transaksi dalam
membentuk pasar modal syariah antara lain, semua saham harus
diperjualbelikan pada bursa efek, bursa perlu mempersiapkan pasca
4
perdagangan dimana saham dapat diperjualbelikan melalui pialang.
Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat diperjualbelikan
di Bursa efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan
(account) keuntungan dan kerugian serta neraca keuntungan kepada
komite manajemen bursa efek, dengan jarak tidak lebih dari 3 bulan.
Komite manajemen menerapkan harga saham tertinggi(HST) tiap-tiap
perusahaan dengan interval tidak lebih dari 3 bulan sekali, saham tidak
boleh diperjualbelikan dengan harga lebih tinggi dari HST tetapi boleh
dibawahnya. Komite manajemen harus memastiakan bahwa semua
perusahaan yang terlibat dalam efek itu mengikuti standar akuntansi
syariah. Perdagangan saham hanya berlangsung dalam satu minggu
periode perdagangan setelah menentukan HST dan hanya dapat
melibatkan saham baru dalam periode perdagangan dan dengan harga
HST.
Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi keuangan yang
menggunakan prinsip syariah telah banyak pihak untuk mengetahui lebih
dalam ekonomi keuangan syariah, bukan saja dari sisi manajemen bisnis
dan ekonominya, namun terlebih lagi dari sisi landasan fikih, analisis fikih,
dan penerapan fikihdalam kegiatan ekonomi keuangan tersebut. Salah
satu kegiatan tersebut yakni menanamkan modalnya dalam bentuk
investasi. Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan hartanya di
pasar modal syariah.
5
Instrumen pasar modal merupakan semua surat berharga
diperdagangakan di bursa. Instrumen pasar modal pada umumnya
bersifat jangka panjang, sehingga yang dipasarkan dalam pasar modal
yaitu saham, obligasi, dan sertifikat.
Saham merupakan komoditi investasi yang menarik dan
menjanjikan keuntungan di masayang akan datang. Namun berinvestasi
dalam saham mengandung unsur resiko, karena sangat peka terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi baik perubahan di bidang politik,
ekonomi, moneter, undang-undang, kebijakan fiskal, maupun perubahan-
perubahan yang terjadi dalam industri emiten itu sendiri.
Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam
mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu
mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa
perusahaan berhasil mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau
calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak
orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi
pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham
suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga
saham yang sangat tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan
investor/calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini
menaikkan nilai emiten. Sebaliknya jika harga saham mengalami
penurunan terus-menerus berarti pula akan menurunkan nilai emiten
dimata investor/calon investor. Salah satu dalam menganalisis harga
6
saham adalah dengan menganalisis ratio. Analisis ratio merupakan alat
yang membantu kita untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan
sehingga kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan.
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995,
pengertian BEI atau pasar modal dijelaskan lebih spesifik sebagai
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umumdan perdagangan
efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkanya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Bursa Efek
Indonesia merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang diperjualbelikan.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis menetapkan
judul penelitian ini “Analisis Pemasaran Produk Saham Syariah Pada
Bursa Efek Indonesia Makassar”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka Rumusan Masalah ini
adalah “Bagaimana pemasaran produk saham syariah pada Bursa Efek
Indonesia Makassar ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka Tujuan Penelitian ini
adalah sebagai berikut:
7
Untuk mengetahui Bagaimana pemasaran produk saham syariah
pada Bursa Efek Indonesia Makassar .
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teroritis
Dengan adanya penelitian ini kita dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman dalam menulis penelitian agar kita dapat
mengembangkan ilmu yang kita peroleh selama mengikuti perkuliahan di
Fakultas Agama Islam, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, selain itu
penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek yang terjadi di
lapangan, Penelitian merupakan syarat yang wajib bagi penulis dalam
menyelesaikan studi, maka penulis mengadakan penelitian ini dan
hasilnya diharapkan mampu memberikan informasi bagi pihak yang terkait
dapat menentukan kebijakan yang tepat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perusahaan, peneliti ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
b. Bagi penulis, sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan dan
tambahan wawasan mengenai pemasaran produk pasar modal.
c. Bagi pembaca, diharapkan mampu memberikan referensi bagi
pembaca dan berguna untuk penelitian serupa dimasa yang akan
datang.
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Kajian Teori
1. Pengertian Pemasaran
Kebanyakan orang beranggapan bahwa pemasaran hanyalah
menjual dan menginklankan. Sesungguhnya penjualan dan iklan hanyalah
puncak dari pemasaran. Saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam
pemahaman kuno sebagai membuat penjualan, tetapi dalam pemahaman
modern yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami
kebutuhan pelanggan, mengembangkan produk dan jasa yang
menyediakan nilai yang unggul bagi pelanggan, menetapkan harga,
mendistribusikan, dan mempromosikan produk dan jasa itu secara efektif,
maka produk dan jasa itu akan mudah untuk dijual.
Tujuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak diperlukan
lagi. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran pemasaran yang
lebih besar seperangkat sarana pemasaran yang bekerjasama untuk
memuaskan pelanggan dan menciptakan hubungan dengan pelanggan.
Disebagian besar masyarakat, pemasaran sering diartikan sebagai proses
penjualan barang dan jasa, tetapi apabila dilihat lebih mendalam
pengertian pemasaran mempunyai aspek yang lebih luas daripada
pengertian tersebut. Didefinisikan secara luas, pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa
9
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran
nilai dengan yang lain. Dalam konteks tersebut bisnis yang lebih sempit,
pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan nilai
dengan pelanggan yang menguntungkan. Berikut ini adalah pendapat ahli
tentang pengertian pemasaran yaitu :
Pemasaran (marketing) menurut Kotler dan Armstrong yaitu
sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk
menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya1.
Pemasaran, menurut Daryanto adalah suatu proses sosial dan
manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar
sesuatu yang bernilai satu sama lain.2
Pemasaran, menurut Tjiptono adalah fungsi yang memiliki kontak
yang paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan
hanya memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh
karena itu, pemasaran memainkan peranan penting dalam
pengembangan strategi.3
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran
1 Kotler dan Armstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakatra :Erlangga.2008,h. 6.
2Daryanto,Sari Kuliah Manajemen Pemasaran,(Bandung:PT Sarana Tutorial Nuraini
Sejahtera,2011), h. 1. 3Tjiptono,Pemasaran Strategi,(Yogyakarta:Andi,2008), h.5.
10
gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sarana-sarana individu dan organisasi.
Defenisi pemasaran yang dikemukakan oleh para ahli tersebut
dapat diketahui bahwa pemasaran merupakan suatu sistem dari kegiatan
bisnis yang saling berhubungan dan ditujukan untuk merencanakan,
mendistribusikan dan mempromosikan barang dan jasa yang dilakukan
oleh perusahaan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat
pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respon yang diinginkanya di pasar sasaran (Kotler dan
Armstrong). Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat
dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Bauran pemasaran merupakan inti dari suatu system pemasaran. Analisis
terhadap bauran pemasaran sangat penting untuk dapat menyesuaikan
keinginan pasar dengan produk yang akan dijual. Berbagai keinginan ini
dapat dikelompokkan menjadi emapat kelompok variabel yang disebit 4P
yaitu :4
1.Produk (Product)
Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar
yang terdiri dari keanekaragaman produk, kualitas, desain, bentuk, merek,
kemasan, pelayanan, jaminan dan pengembalian atau juga merupakan
4Kotler dan Armstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran,(Jakarta:Erlangga.2008),h .62.
11
kebutuhan dan keinginan pembeli. Produk merupakan elemen penting
sebuah program pemasaran. Strategi pemasaran dapat mempengaruhi
strategi pemasaran lainnya. Pembelian sebuah produk bukan hanya
sekedar untuk memiliki produk tersebut tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk menurut Kotler dan Armstrong ialah “kombinasi barang dan
jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.” Sedangkan
menurut Tjiptono produk ialah “segala sesuatu yang dapat ditawarkan
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar
yang bersangkutan”.5
Produk harus dipandang sebagai pemecah masalah jika mereka
dibeli karena manfaat yang dihasilkannya, bukan karena produk semata.
Produk meliputi lebih dari sekedar barang berwujud. Dalam defenisi
secara luas, produk meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat,
organisasi, dan ide.
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta
daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula didefenisikan sebagai
5Tjiptono,Pemasaran Strategi,(Yogyakarta:Andi,2008), h.95.
12
persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya.
Menurut Tjiptono, dalam merencanakan penawaran atau produk,
pemasar perlu memahami lima (5) tingkat produk diantaranya :6
a) Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya
dibutuhkan dan akan dikomsumsi oleh pelanggan dari setiap
produk.
b) Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi
produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat
berfungsi).
c) Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang
ditawarkan denga berbagai atribut dan kondisinya secara normal
(layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
d) Produk pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut
produk yang dilengkapi atau ditambah berbagai manfaat dan
layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa
dibedakan dengan produk pesaing.
e) Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan
yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa
mendatang.
6Tjiptono, Pemasaran Strategi,(Yogyakarta:Andi.2008),h. 96.
13
Menurut Daryanto klasifikasi produk terdiri atas :7
a. Produk konsumen, adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir
untuk komsumsi pribadi.
b. Produk belanjaan (shopping product), produk kelompok ini
biasanya dibeli konsumen setelah mereka membandingkan, baik
harga, kualitas maupun spesifikasi lainnya dari pedagang lainnya.
c. Produk khusus (specially products), adalah kelompok produk yang
memiliki karakteristik istimewa atau unik sehingga pelanggan mau
membayarnya dengan harga tinggi dan rela mengorbankan waktu
daan tenaga untuk memperolehnya.
d. Produk yang tidak dicari (unsought products), adalah produk yang
keberadaanya dan juga kemamfaatannya tidak banyak diketahui
oleh konsumen.
2.Harga (price)
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan yang memberikan pemasukan atau pendapatan
bagi perusahaan. Dari sudut pandang pemasaran, harga adalah satuan
moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu
barang atau jasa.
Menurut Kotler dan Armstrong, harga adalah uang yang harus
dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Jumlah uang yang
7Daryanto,Sari Kuliah Manajemen Pemasaran,(Jakarta:PT Sarana Tutorial Nuraini
Sejahtera,2008), h.50
14
dibayarkan pelanggan untuk produk tertentu atau juga dapat dikatakan
merupakan biaya pembeli, harga harus sebanding dengan penawaran
nilai kepada pelanggan. Tujuan perusahaan melalui penetapan harga
memiliki enam tujuan yaitu :8
a) Bertahan hidup.
b) Maksimalisasi laba jangka pendek.
c) Memaksimumkan pendapatan jangka pendek.
d) Pertumbuhan penjualan maksimum.
e) Menyaring pasar secara maksimum.
f) Unggul dalam suatu produk.
3.Promosi (promotion)
Promosi adalah komunikasi yang meliputi kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya
kepada pasar sasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong, promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran
adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.9
8Kotler,Armstrong,Prinsip-prinsip Pemasaran,(Jakarta:Erlangga.2008),h. 63.
9Ibid, h. 219
15
4.Tempat/Distribusi (place)
Distribusi merupakan kegiatan penyimpanan produk dari produsen
sampai ke konsumen pada waktu yang tepat. Menurut Philip Kotler,
distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk
membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen
sasaran.
Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan
tentang tempat/distribusi, yaitu:
a) Sistem transportasi perusahaan
b) Sistem penyimpanan
c) Pemilihan saluran distribusi.
3. Pengertian Pasar Modal
a. Pasar Modal
Pasar modal pada hakikatnya adalah pasar yang tidak berbeda
jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada
pdangang, pembeli, dan juga tawar-menawar harga. Pasar modal dapat
juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang
membutuhkan dana (emiten) dengan pihak yang menyediakan dana
(investor) sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan sekuritas.
Menurut Martalena dan Malinda menyatakan pasar modal terdiri
dari kata pasar dan modal. Jadi, pasar modal dapat didefenisikansebagai
16
tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap modal, baik
dalam bentuk ekuitas maupun hutang jangka panjang.
Menurut Tandelilin pasar modal adalah pasar untuk di
perjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki periode lebih dari satu
tahun,misalnya saham dan obligasi.
b. Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah merupakan kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek yang dijalankan berdasarkan prinsip
syariah.
Berdasarkan definisi tersebut, terminologi pasar modal syariah
dapat diartikan sebagai kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang
diatur dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh
karena itu, pasar modal syariah bukanlah suatu sistem yang terpisah dari
sistem pasar modal secara keseluruhan. Secara umum kegiatan pasar
modal syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal
konvensional, namun terdapat beberapa karakteristik khusus pasar modal
syariah yaitu bahwa produk dan mekanisme transaksi tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah.
Pasar modal sesuai dengan Undang-Undang No.8 Tahun 1995
tentang pasar modal (UUPM) adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
17
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek.
Berdasarkan Bursa Efek Indonesia pasar modal syariah (capital
market) merupakan pasar sebagai instrumen keuangan jangka panjang
yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang(obligasi), ekuiti(saham),
reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
juga merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain
(misalnya pemerintah), dan sebagai kegiatan berinvestasi.
Dapat disimpulkan bahwa pasar modal syariah merupakan wadah atau
tempat bertemunya perusahaan atau emiten sebagai pihak yang memiliki
kelebihan dana yang memperjualbelikan sekuritas dalam jangka waktu
lebih dari 1 tahun. Adapun dalil-dalil pasar modal syariah yaitu :
Terjemahnya:
Dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang Malaikat agar Malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia? 10
Terjemahnya: Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. dan Kami
10
Qs.Al-Furqan ayat:7
18
jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha melihat.11
4. Pelaku Pasar Modal Syariah
Beberapa pemain yang meramaikan aktivitas di lantai bursa yaitu :
a) Investor, yaitu instansi atau individu yang melakukan jual beli
instrumen pasar modal yang tujuan pemilikan efeknya untuk
jangka panjang.
b) Spekulator, yaitu istansi atau individu yang melakukan jual beli
instrumen investasi pasar modal untuk tujuan jangka pendek.
c) Acquisitor, yaitu istansi yang mempunyai tujuan dalam
pembelian saham untuk ikut mengendalikan perusahaan yang
mengeluarkan saham. Biasanya acquisitor ini akan masuk
pasar modal bila terjadi penjualan saham secara besar-besaran
melalui tender over, sehingga bisa membeli dalam porsi yang
besar dan ikut dalam manajemen perusahaan.
5. Produk-produk Pasar Modal syariah
Produk pasar modal syariah adalah semua surat-surat berharga
yang umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Adapun instrumen yang
umum diperjualbelikan di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu :
a. Saham Syariah
Saham syariah adalah surat berharga yang menunjukkan
kepemilikan perusahaan sehingga pemengang saham memiliki hak klaim
11
Qs.Al-Furqan ayat:20
19
atas dividen atau distribusi lain yang dilakukan perusahaan kepada
pemengang saham lainnya.
Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham merupakan
instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham tersebut dapat
diterbitkan atas nama atau atas unjuk. Untuk menarik minat investor yang
potensial suatu perusahaan selain mengeluarkan saham bisa juga
mengeluarkan saham preferen yang mempunyai hak-hak prioritas lebih
dari saham biasa. Saham dapat dibedakan menjadi 2 (dua), macam yaitu :
1. Saham Biasa (common stock), yaitu saham yang labanya diterima
setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Saham bisa tidak
memiliki jaminan hasil karena deviden yang diberikan perusahaan
nilainya tidak tetap sesuai dengan laba yang diperoleh
perusahaan.
2. Saham Preferen (preferred stock), yaitu saham yang mempunyai
sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti pada
obligasi, pemengang saham preferen juga memberikan hasil
(deviden) yang tetap dan jumlahnya tidak akan bertambah
walaupun perusahaan mengalami keuntungan.
Berdasarkan analogi tersebut, maka secara konsep saham
merupakan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Namun
demikian, tidak semua saham yang diterbitkan oleh emiten dan
perusahaan publik dapat disebut sebagai saham syariah. Suatu saham
20
dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut
diterbitkan oleh:
a. Emiten dan perusahaan publik yang secara jelas menyatakan
dalam anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan
perusahaan publik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.
b. Emiten dan perusahaan publik yang tidak menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan
perusahaan publik tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.
Adapun karakteristik yang diperlukan dalam membentuk pasar modal
syariah adalah sebagai berikut :
1. Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efek.
2. Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan dimana saham
dapat diperjualbelikan melalui pialang.
3. Semua perusahaan yang mempunyai saham yang diperjualbelikan
di bursa efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan
(account) keuntungan dan kerugian serta neraca keuntungan
kepada komite manajemen bursa efek, dengan jarak tidak lebih dari
3 bulan.
4. Komite manajemen menerapkan harga saham tertinggi (HST) tiap-
tiap perusahaan dengan interval tidak lebih dari 3 bulan sekali.
21
5. Saham tidak boleh diperjualbelikan dengan harga lebih tinggi dari
HST.
6. Saham dapat dijualdengan harga dibawah HST.
7. Komite manajemen harus memastikan bahwa semua perusahaan
yang terlibat dalam bursa efek itu mengikuti standar akunytansi
syariah.
8. Perdagangan saham mestinya haanya berlangsung salam satu
minggu periode perdagangan setelah menentukan HST.
9. Perusahaan hanya dapat menerbitkan saham baru dalam periode
perdagangan , dan dengan harga HST.
b.Obligasi Syariah
Menurut Tandelilin Obligasi merupakan sekuritas yang diterbitkan
oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemengang
pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu tanggal jatuh tempo di masa
mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara periodik.
Berdasarkan sistem pembayaran bunga obligasi diklasifikasikan sebagai
berikut di antaranya:
1) Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan
secara periodik (3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun) sesuai dengan
ketentuan penerbitnya.
2) Zero Coupon Bonds : obligasi yang kuponnya tidak dibayarkan
secara berkala tetapi bunganya dibayarkan sekaligus saat
22
pembelian (discounted). Pada saat jatuh tempo dibayarkan sebesar
nilai nomial.
3) Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana dan
akan dibayarkan secara periodik.
4) Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang
ditentukan sebelum jangka waktu tertentu, berdasarkan suatu
acuan (benchmark) tertentu seperti averange time deposit (ATD)
yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposit dari bank
pemerintah dan swasta.12
c.Reksadana Syariah
Menurut Tandelilin reksadana adalah suatu jenis instrumen yang
juga tersedia di pasar modal Indonesia di samping saham, obligasi, dan
sebagainya. Reksadana mudahnya diartikan sebagai wadah yang berisi
sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli
oleh investor. Berdasarkan bentuk hukumnya Tandelilin membedakan
reksadana menjadi dua jenis yaitu :
1. Reksadana berbentuk perseroan
Dengan bentuk perseroan, perusahaan yang menerbitkan
reksadana menghimpun dana investor dengan cara menjual saham
reksadana yang selanjutnya diinvestasikan pada berbagai jenis sekuitas di
12
Eduardus Tandelilin, Portofolio dan Investasi, (Yogyakarta: Kanisius. 2010),h. 245.
23
pasar modal maupun di pasar uang. Di Indonesia, reksa dana berbentuk
perseroan dikelompokkan lagi menjadi dua yaitu :
a) Reksadana terbuka
Reksadana terbuka (open-end investment company), investor
tidak hanya dapat membeli saham reksadana tetapi juga dapat
menjualnya kembali kepada perusahaan penerbitnya.
b) Reksadana tertutup
Reksadana tertutup (closed-end investment company),
investor tidak dapat menjual kembali saham reksadananya
kepada perusahaan penerbitnya, namun investor dapat
memperdagangkan di bursa efek.
c) Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK)
merupakan kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian
yang mewakili investor.13
Jenis-jenis reksadana berdasarkan jenis investasinya menurut
Tandelilin :
1) Reksadana pasar uang, merupakan reksadana yang
menginvestasikan dananya khusus pada berbagai jenis
sekuiritas di pasar uang.
2) Reksadana pendapatan tetap, merupakan reksadana yang
menginvestasikan dananya khusus pada portofolio obligasi.
13
Eduardus Tandelilin,Portofolio dan Investasi,(Yogyakarta: Kanisius. 2010),h.49 .
24
3) Reksadana saham, merupakan reksadana yang
menginvestasikan dananya khusus pada portofolio saham-
saham perusahaan.
4) Reksadana campuran, merupakan reksadana yang
menginvestasikan dananya pada berbagai jenis sekuitaris yang
berbeda baik di pasar modal maupun pasar uang.
5) Reksadana terpoteksi, merupakan reksadana yang memberikan
proktesi atas nilai investasi awal investor melalui mekanisme
pengelolahan portofolio.
6. Manfaat Keberadaan Pasar Modal Syariah
Beberapa manfaat pasar modal menurut Muzammil diantaranya :
a. Sebagai indikator untuk mendeskripsikan perkembangan
perekonomian suatu negara.
b. Menciptakan Good Corporate Governance dalam menjalankan
praktek bisnis melalui keterbukaan atau transparansi informasi yang
diberikan perusahaan go public kepada investor melalui penerbitan
laporan keuangan.
c. Pasar modal memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan sumber
dana yang akan digunakan untuk pengembangan usaha perusahaan.
d. Masyarakat dapat menjadi pemengang saham perusahaan dengan
melakukan transaksi di pasar modal.
e. Menjadi alternatif pilihan investasi dari berbagai jenis yang ada.
f. Membantu dunia usaha dalam mendapatkan modal.
25
7. Pasar Modal Syariah Internasional
Pasar modal internasional merupakan tempat dimana residen dari
berbagai negara melakukan transaksi perdagangan aset keuangan. Pasar
modal sendiri pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh berkembangnya
perusahaan multinasional yang merupakan salah satu pelaku utama
international borrowing and lending.
Perkembangan pasar keuangan yang lain, misalnya pasar uang
dan pasar valuta asing juga mempercepat proses terintergrasinya pasar
modal internasional yang market-driven.
Dalam era globalisasi, setiapa negara harus tunduk pada peraturan
organisasi ekonomi regional dan organisasi ekonomi dunia serta tidak
bebas lagi atau terlarang menentukan aturan main yang bertentangan
atau yang tidak sesuai dengan aturan internasional yang disepakati. Cara
setiap negara untuk menekan biaya ekonomi yang tinggi yaitu menggiring
perusahaan swasta masuk ke pasar modal agar struktur modal
perusahaan menjdi lebih baik, efisien, dan terkendali.
8. Integrasi Pasar Modal Syariah Internasional
Secara umum ada dua pengertian integrasi pasar modal dunia,
yaitu pertama adalah pengertian menurut teori Capital Asset Pricing
Model, yaitu bahwa pasar modal dipertimbangkan sudah terintegrasi
apabila surat berharga dengan karakteristik risiko yang sama memiliki
harga yang sama, walaupun diperdagangkan di pasar modal yang
berbeda. Dengan kata lain, bila ada dua atau lebih pasar modal yang
26
terintegrasi maka surat berharga yang identik seharusnya memiliki harga
yang sama di keseluruhan pasar modal yang terintegrasi tersebut.
Keberadaan pasar modal yang terintegrasi mengakibatkan semua saham
di seluruh pasar modal memiliki faktor-faktor risiko yang sama dan premi
risiko untuk setiap faktor akan sama di setiap pasar modal.
Pengertian kedua berkaitan dengan literatur pustaka terkini
mengenai integrasi pasar modal yang menggunakan model The
Generalized Auto Regressive Conditional Heteroscedasticty Model
“GARCH”, Granger Causality and Vector Auto Regressive “VAR”. Integrasi
pasar modal terjadi apabila mereka memiliki hubungan equilibrium yang
berkelanjutan. Dengan kata lain adanya pergerakan bersama antara pasar
modal, mengimdikasikan adanya intergasi bersama antara pasar modal,
yang mengakibatkan bahwa salah satu dari pasar modal yang terintegrasi
tersebut dapat digunakan untuk memprediksi returndari pasar modal yang
lain, karena koreksi nilai error dan valid dari setiap pasar modal yang ada.
Tujuan dari integrasi pasar modal sebenarnya adalah untuk
menghunbungkan pasar modal secara ellektronis sehingga para anggota
bursa dapat mengeksekusi perintah para investor untuk membeli saham
dengan harga yang terbaik. Keadaan ini secara subtsansial akan
meningkatkan kedalaman dan likuiditas dari pasar modal yang
bersangkutan serta dapat mendorong pasar modal tersebut untuk
berkompetensi lebih efektif.
27
Beberapa manfaat yang diperoleh dari integrasi pasar modal:
a. Harga yang lebih murah untuk semua produk-produk keuangan di
pasar modal. Hal ini terjadi karena adanya konpetisi yang lebih
ketat dan adanya skala ekonomis.
b. Munculnya produk-produk keuangan yang lebih inovatif.
c. Bagi perusahaan dapat menjadi sarana pembiayaan yang lebih
murah karena biaya transaksi yang rendah.
d. Pasar modal menjadi lebih efisien, lebih likuid, dan tingkat
perdagangan yang lebih tinggi.
e. Investor akan mendapat return yang lebih tinggi karena biaya
transaksi yang rendah.
f. Investor akan memiliki pilihan yang lebih banyak dalam berinvestasi
yang akhirnya dapat mengurangi tingkat risikonya.
9. Bursa Efek
Bursa efek atsau bursa saham adalah sebuah pasar yang
berhubungan dengan pembelian dan penjualan efek perusahaan yang
sudah terdaftar di bursa efek. Bursa efek tersebut, bersama-sama dengan
pasar uang merupakan sumber utama permodalan ekternal bagi
perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi
pusat,setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit
dikaitkan dengan tempat seperti itu,karena bursa saham modern kini
adalah jaringan elektronik, yang memberikan keuntungan dari segi
kecepatan dan biaya transaksi. Karena pihak-pihak yang bertansaksi tidak
28
perlu saling tahu lawan transaksinya, perdagangan dalam bursa hanya
dapat dilakukan oleh seorang anggota, sang pialang saham.
Pemerintahan dan penawaran dalam pasar-pasar saham didukung faktor-
faktor seperi halnya dalam setiap pasar modal bebas, mempengaruhi
harga saham.
Sebuah bursa efek atau bursa saham sering kali menjadi
komponen terpenting dari sebuah pasar saham. Tidak ada keharusan
untuk menerbitkan saham melalui bursa saham itu sendiri dan saham juga
tidak mesti diperdagangkan di bursa efek tersebut, hal semacam ini
dinamakan off exchange.
Menurut Totok Budisantoso dan Sigit Triandaru, pengerian bursa
efek (stock exchange) adalah suatu sistem yang terorganisasi yang
mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan menurut pasal 1 Undang-Undang Pasar Modal Nomor
8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 4, Bursa efek adalah pihak yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Menurut Samsul pihak
yang dimaksud disini yaitu orang perorangan, perusahaan, usaha
bersama, asosiasi, atau kelompok yang terorganisasi. Dengan demikian
pengertian mengenai pasar kedua, pasar ketiga, dan pasar keempat
termasuk dalam kategori bursa efek, karena ketiga jenis pasar tersebut
29
merupakan pihak yang memperdagangkan efek , sedangkan jenis pasar
pertama tidak termasuk dalam pengertian bursa efek karena tidak
memperdagankan efek, tetapi melakukan penawaran umum efek.14
Fungsi bursa efek menurut Kamaruddin Ahmad :
a) Menciptakan pasar secara terus-menerus bagi efek yang
ditawarkan kepada masyarakat.
b) Menciptakan harga yang wajar bagi efek yang bersangkutan
melalui mekanisme penawaran dan permintaan.
c) Untuk membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.15
14
Mohamad Samsul, Pasar Modal dan Manajemen Portofolio,(Jakarta:
Erlangga,2006),h.95. 15
Kamaruddin Ahmad,Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio,(Jakarta:Rineka Cipta,
2006), h.16.
30
B. Kerangka Pikir
Al-Qur’an Qs Al-Furqan : 7 Qs Al-Furqan :20
Studi Mengetahui bagaimana pemasaran produk saham di bursa efek indonesia
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kualitatif -Observasi Lapangan -Wawancara -Dokumen
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Studi empirik
Analisis pemasaran
produk saham syariah
pada bursa efek
indonesia makassar
Studi Teoritik -fatwa -Undang-Undang -Teori
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif yaitu kombinasi wawancara mendalam (indepth interview),
observasi, dan dokumentasi. Sesuai dengan bentuk pendekatan kualitatif
dan sumber data yang digunakan, maka teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah analisis hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hal ini sejalan dengan pandangan Arikunto untuk mengumpulkan data
dalam kegiatan peneliti diperlukan cara atau teknik pengumpulan data
tertentu, sehingga proses penelitian dapat berjalan lancar. Berkaitan
dengan proses pengumpulan data tersebut, maka pengumpulan data
dalam penelitian bermaksud memperoleh bahan-bahan yang relevan,
akurat, dan realibel, untuk menjawab masalah pokok yang diteliti.16
Penelitian kualitatif dengan pendekatan studi mengandalkan
peneliti sebagai instrument utama dalam melakukan observasi dan
wawancara mendalam tentang “Analisis pemasaran produk saham syariah
pada bursa efek indonesia makassar”. Pendekatan ini digunakan untuk
mencapai tujuan melalui penjelasan dan analisis deskriptif fenomena yang
dihadapi oleh pemasaran produk saham syariah pada Bursa Efek
Indonesia Makassar. Hal ini bertujuan untuk menjelaskan secara
sistematis dan terperinci terkait saham syariahterhadap Bursa Efek
Indonesia Makassar. Untuk mendapatkan pemahaman yang substantif
16Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,( Jakarta: Rineka Cipta. .
2006),h. 89.
31
32
terhadap permasalahan yang diteliti, pendekatan studi cenderung
menggunakan analisis induktif, dimana proses penelitian dan pemberian
makna terhadap data dan informasi yang diperoleh dengan ciri utama
adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif, mendalam, serta naturalistik.
Menurut Moleong, bahwa metode kualitatif ialah proses penelitian
yang menghasilkan data deskriptif. Ucapan, tulisan atau perilaku yang
dapat diamati untuk memperoleh informasi serta menemukan fakta-fakta
empiris.17
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis akan melakukan penelitian di Galeri Investasi Saham
Syariah Bursa Efek Indonesia Unisversitas Muhammadiyah Makassar.
Pada waktu dua bulan yaitu Mei sampai Juli 2018.
C. Fokus dan Deskripsi Penelitian
Deskripsi penelitian adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuanya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial
atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan sosial, dengan cara mendeskripsikan sejumlah
variabel yang berkenaan dengan sejumlah masalah dan unit yang diteliti
antara fenomena yang di uji. Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki
definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan who dalam
menggali informasi yang dibutuhkan.
17
Lexy J. Moleong. Metodologin Penelitiaan Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.2002.h.117.
33
Tujuan dari penelitian kualitatif adalah menghasilkan gambaran
akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah
proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik bentuk verbal
atau numerikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan,
menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek
penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk
menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.
D. Sumber Data
Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu:
1. Data primer yaitu data diperoleh secara langsung melalui
wawancara pada responden serta data lainnyayang menunjang
pokok pembahasan ini. Dalam penelitian ini sumber data primer
adalah :
a.Staf Bursa Efek yang bertanggung jawab di Pemasaran Produk
Saham Syariah.
b. Konsumen Saham atau Pembeli Saham .
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan
informasi dan dokumen-dokumen, serta literatur,CD,Arsip yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, mengolah,
menganalisa dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif
dengan tujuan memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu
34
hipotesis. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel
yang akan diteliti.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus di
“validasi”.Validasi terhadap peneliti meliputi, pemahaman metode
penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
kesiapan peneliti untuk memasuki objek baik secara akademik maupun
logikanya.Penelitian kualitatif sebagai human instrument berfungsi
menetapkan focus penelitian, memilih informasi sebagai sumber data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat
kesimpulan atas temuannya.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi Lapangan
Observasi lapangan yaitu merupakan pengamatan secara langsung
menggunakan indra penglihatan dimana peneliti tidak ikut ambil bagian
secara langsung dalam situasi yang ditelitinya. Observasi dilakukan untuk
mengumpulkan informasi berkenaan dengan analisis pemasaran produk
pasar modal pada bursa efek indonesia makassar.
Observasi lapangan adalah: “Mengamati (watching) dan
mendengar (listening) perilaku seseorang selama beberapa waktu tanpa
melakukan manipulasi atau pengendalian serta mencatat penemuan yang
menghasilkan atau memenuhi syarat untuk digunakan ke dalam tingkat
penafsiran analisis”.
35
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu kegiatan komunikasi verbal dengan tujuan
mendapatkan informasi di samping mendapatkan gambaran yang
menyeluruh, juga akan mendapatkan informasi yang penting.
Wawancara merupakan salah cara untuk mengumpulkan data
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan kepada subyek
penelitian, instrumen ini digunakan untuk mendapatkan informasi
mengenai fakta, keyakinan, perasaan, niat dan sebagainya.
Wawancara memilki sifat yang luwes, pertanyaan yang diberikan
dapat disesuaikandengan subjek sehingga segala sesuatu yang ingin
diungkapkan dapat digali dengan baik. Wawancara terbagi atas dua jenis
yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tak berstruktur. Dalam
wawancara berstruktur, pertanyaan dan alternatif jawaban yang diberikan
kepada subjek telah ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti.
Wawancara tak berstruktur bersifat informal. Pertanyaan tentang
pandangan, sikap, keyakinan subjek, atau keterangan lainnya dapat
diajukan secara bebas kepada subyek.
3. Dokumen
Dokumen adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan data-data, dokumen-dokumen tertulis ataupun hasil
gambar. Dokumen ini digunakan dalam upaya melengkapi data-data yang
telah diperoleh berupa gambaran penelitian dan dokumen-dokumen
penelitian.
Dokumen yang digunakan penelitian adalah arsip data penelitian
beberapa keterangan lisan dari beberapa narasumber yang direkam oleh
36
peneliti. Kalau perlu perekaman ini tidak harus diberitahukan terlebih dulu
agar tercipta keaslian dari penelitian yang dibuat. Alat yang digunakan
dalam teknik dokumeni ini antara lain, kamera digital yang digunakan
untuk mengambil gambar atau hasil foto dan video jika dibutuhkan oleh
peneliti.
Hasil dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data sekunder
yang melengkapi atau mendukung hasil wawancara dan pengamatan
dilapangan. Data hasil dokumen juga dapat digunakan sebagia data yang
kita gunakan untuk mengingat kembali seluk-beluk, gambaran lokasi jika
kita lupa ketika sampai di rumah.
G. Metode Analisis
Analisis data adalah proses menyusun data agar data tersebut
ditafsirkan. Menyusun data berarti menggolongkannya ke dalam pola,
tema atau kategori. Tafsiran atau interpretasi artinya memberikan makna
kepada analisis deskriptif, menjelaskan pola atau kategori, hubungan
antara berbagai konsep. Berikut adalah langkah-langkah model analisis
data Miles dan Huberman menyatakan sebagai berikut:
1. Reduksi data, data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya sangat
banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti
telah dikemukakan, makin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah
data makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera
dilakukan analisis dan melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting. Dicari tema dan polanya dan membuang yang
37
tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melekukan pengumpulan data selanjutnya, dan
mencarinya bila diperlukan.
2. Display data, setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya
adalah mendisplaykan data, penyajian data dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart
dan sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan
kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
3. Penarikan kesimpulan atau verification, kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten pada saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.18
18
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.. 2014.338.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia Makassar (BEI)
Secara historis,pasar modal telah hadir jauh sebelum indonesia
merdeka. Pasar modal atau bursa efek telaah hadir sejak jaman kolonial
belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu
di didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah
kolonial atau VOC.
Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912, perkembangan
dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan,
bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami
kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang
dunia ke-I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada
pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan
operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagai mana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar
modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal
mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi
yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan
pasar modal indonesia dapat dilihat sebagai berikut:
a. Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di
Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.
38
39
b. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia
I.
c. 925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama
dengan Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.
d. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek
di Semarang dan Surabaya ditutup.
e. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama
Perang Dunia II.
f. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek
semakinn tidak aktif.
g. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
h. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana
Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar
Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan
go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama19 Tahun
2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara.
i. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah
emiten hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih
instrumen perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
j. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES
87) yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk
40
melakukan Penawaran Umum dan investor asing menanamkan
modal di Indonesia.
k. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar
Modal diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa
terlihat meningkat.
l. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),
sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
m. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88
(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go
public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan
pasar modal.
n. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan
dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek
Surabaya.
o. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi
Badan Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai
HUT BEJ.
p. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan
dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading
Systems).
41
q. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai
diberlakukan mulai Januari 1996.
r. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek
Surabaya.
s. 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
t. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh
(remote trading).
u. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia
(BEI).
v. 02 Maret 2009 : Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT
Bursa Efek Indonesia.
2. Visi dan Misi
Visi : Menjadi bursa yang kompetatif dengan kredibilitas dengan
dunia.
Misi : Membangun bursa efek yang mudah diakses dan
menfasilitasi mobilisasi dana jangka panjang untuk seluruh lini
industri dan semua skala bisnis perusahaan, Tidak hanya dijakarta
tapi seluruh indonesia, tidak hanya bagi institusi, tapi juga bagi
individu yang memenuhi kualifikasi mendapatkan pemerataan
42
melalui pemilikan, serta meningkatkan bursa efek indonesia,
seluruh stakeholderperusahaan.19
3.Struktur Organisasi Bursa Efek
19
Sumber Data : Diambil dari staf galeri bursa efek
Rapat Umum Pemengang Saham
(RUPS)
Dewankomisari
s
Direktur Utama
Sekretaris Perusahaan
Satuan Pemeriksa
Internal
Komunikasi
Perusahaan
Proyek Khusus
Hukum
Strategi Management
office
Direktur penilaian
perusahaan
Direktur
perdagangan
dan
pengaturananggot
a bursa
Direktur
pengawasan
transaksi dan
kepatuhan
Direktur
pengembangan
Direktur teknologi
informasi dan
manajemen risiko
Direktur
keuangan dan
sumber daya
manusia
Penilaian
perusahaan 1
Penilaian
perusahaan 3
Penilaian
perusahaan 2
Operasional
perdagangan
Privatisasi, star-
up, SME, dan
foreign listing
Pendukung
Perdagangan
Pengaturan
dan
Pemantauan
Anggota
Bursa
Kepatuhan
Anggota Bursa
Pengamanan
Transaksi
Pengembangan
Calon Emiten
Pengembangan
Wilayah
Pengembangan
Investor
Riset dan
Pengembangan
Manajemen
Risiko
Project
Management
Office Teknologi
Informasi
Perencanaan
dan
Pengembanga
n Teknologi
Informasi
Operasional
Teknologi
Informasi
Sumber Daya
Manusia
Umum
Akuntansi
Keuangan
Manajemen
informasi dan
pengembangan
emiten
43
Berdasarkan struktur organisasi maka diperlukan suatu sistem
pembagian tugas/kerja yitu sebagai berikut :20
1. Rapat Umum Pemengang Saham
Rapat Umum Pemengang Saham Tahunan (RUSPT) dan Rapat
Umum Pemengang Saham Luar Biasa (RUPSLB) merupakan organ yang
memiliki kewenangan khusus yang tidak diberikan kepada Dekom atau
Direk21siterkait penetapan keputusan-keputusan penting yang
berhubungan dengan kebijakan bursa. RUSPT dilaksanakan sekali dalam
setahun, sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan sewaktu-waktu bila
diperlukan.
2. Peran Dewan Komisaris
Sesuai hasil keputusan RUPST tanggal 5 juni 2008 dan RUPSLB
27 agustus 2008, BEI memiliki 5 (lima) anggota Dewan Komisaris
(Dekom) dengan masa bakti 2008-2011. Berdasrkan ketentuan
Anggaaran Dasar, Dekom bertanggung jawab atas pengawasan dan
pengarahan Direksi dalam mengelola Bursaa sehari-hari.Dekom bertugas
mengarahkan pengelolaan tersebut sesuai dengan visi dan misi Bursa
yang telah digariskan, serta kebijakan dan panduan tata kelola
perusahaan yang berlaku, dalam rangka mengupayakan pertumbuhan
nilai jangka panjang yang berkesinambungan bagi segenap pemangku
kepentingan.
20
Sumber Data : Diambil dari staf galeri bursa efek
44
3. Direktur Utama
Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para Direktur
serta kegiatan-kegiatan Satuan Pemeriksa Internal, Sekretaris
Perusahaan (termasuk hubungan masyarakat ), dan Devisi Hukum.
a. Devisi Hukum
1. Bertanggung jawab untuk memastikan produk hukum
yang akan dikeluarkan oleh perseroan sesuai dengan
kaidah-kaidah hukum yang berlaku dan kepentingan
perseroan terlindung dalam hubungan kerjasama atau
kontraktual antara perseroan dengan pihak lain dan
telah sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
2. Memastikan pemberian pendapat hukum sebagai
legal advisor atas permasalahan hukum berkenaan
dengan produk hukum yang telah diberlakukan oleh
perseroan,kajianhukum dan penyelesaian dalam
sengketa hukum sesuai dengan peraturan
b. Pemeriksa Internal
Bertanggung jawab sebagai quality assurance
perundang-undang yang berlaku.
1) Satuaan terhadap pelaksaanan pencapaian sasaran
perusahaan dengan mempertimbangkan aspek
efektifitas dan efisiensi melalui pemeriksa berkala
45
maupun insidentil terhadap kegiatan internal
organisasi, serta melakukan pelaporan dan
pemberian rekomendasi perbaikan yang diperlukan
atas hasil pemeriksaan kepada Direksi, Dewan
Komisaris dan Ketua Bapepam.
2) Bertanggung jawab atas pemantauan kegiatan tindak
lanjut dari rekomendasi yang dibangun berdasarkan
hasil pemeriksaan internal yang dilakukan.
c. Sekretaris Perusahaan
Bertanggung jawab atas tersedianya rencana kerja
perusahaan dan terciptanya kerjasama serta komunikasi
yang harmonis dan efektif antara direksi dengan
stakeholder lainnya dalam rangka mencapai tujuan serta
meningkatkan citra perusahaan.
4. Direktur Penilaian Perusahaan
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang berkaitan
dengan :
1) Penilaian pendahuluan perusahaan.
2) Pencatatan perusahaan.
3) Penilaian keterbukaan perusahaan.
4) Penelaahan aksi korporasi perusahaan.
5) Pembinaan emiten (termasuk edukasi prusahaan).
46
Direktur Penilaian Perusahaan terdiri dari berbagai macam divisi
diantaranya:
a) Divisi Penilaian Perusahaan-Sektor Riil
Bertanggung jawab untuk mengkordinasikan dan
melaksanakan :
1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan
pencatatan saham di Bursa.
2) Evaluasi atas rencana pencatatan saham tambahan
sampai dengan pencatatan saham di Bursa.
3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap
peraturan yang berlaku.
4) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada
publik.
5) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian
sanksi).
6) Proses delisting (baik yang bersifat voluntary maupun
force delisting).
7) Pelaksanaan suspensi dan unsuspensi.
8) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten
termasuk corporate action.
9) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan peraturan
pencatatan sesuai dengan perkembangan pasar modal
47
untuk meningkatkan kualitas dan integritas perusahaan
sektor riil yang mencatatkan saham.
b. Divisi Penilaian Perusahaan-Sektor Jasa
Bertanggung jawab untuk mengkordinasikan dan
melaksanakan :
1) Evaluasi pendahuluan calon emiten sampai dengan
pencatatan saham di Bursa termasuk ETF.
2) Evaluasi atas pencatatan saham tambahan sampai
dengan pencatatan saham di bursa.
3) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap
peraturan yang berlaku.
4) Penyebaran informasi perusahaan tercatat kepada
publik.
5) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian
saham)
6) Proses delisting (baik yang bersifat voluntary maupun
forcedelicting).
7) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten
termasuk corporate action.
8) Pembuatan dan penyempurnaan prosedur dan
peraturan pencatatan sesuai dengan perkembangan
pasar modal untuk meningkatkan kualitas dan
48
integritas perusahaan sektor riil yang mencatatkan
saham.
c.Divisi Penilaian Perusahaan-Surat Berharga
Bertanggung jawab untuk mengkordinasikan dan
melaksanakan :
1) Proses Evaluasi pendahuluan calon emiten penerbit
surat utang sampai dengan pencatatan di bursa,baik
efek surat utang, sukuk maupun EBA.
2) Pemantauan kepatuhan perusahaan tercatat terhadap
peraturan yang berlaku.
3) Penyebaran informasi terkait kepada publik.
4) Pembinaan perusahaan tercatat (termasuk pemberian
sanksi).
5) Pelaksanaan suspensi dan unsuspensi.
6) Proses penghapusan pencatatan (baik karena jatuh
tempo, pelunasan awal, konversi maupun force
delisting).
7) Pengelolaan dan pemutakhiran database emiten, efek
yang dicatatkan serta corporate action yang dilakukan.
8) Penyempurnaan prosedur dan peraturan pencatatan
sesuai dengan perkembangan pasar modal untuk
meningkatkan kualitas dan integrasi perusahaan
sektor riil dan jasa yang mencatatkan surat utang.
49
3. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa
Bertanggung jawab atas kegiatan operasional
perdagangan saham, perdagangan informasi pasar (data
feed), perdagangan surat utang dan derivatif serta pelaporan
transaksi surat utang. Dan juga bertanggung jawab atas
pengelolaan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan anggota
bursa dan partisipan sebagai berikut :
1) Pengkajian terhadap persyaratan keanggotaan.
2) Kewajiban pelaporan.
3) Pelatihan dan pendidikan.
4) Pengawasan (khusus terhadap bursa efek ).
Direktur Penilaian Perusahaan terdiri dari berbagai macam
devisi diantaranya:
a. Devisi perdagangan saham
1) Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan
perdagangan saham setiap hari bursa dengan
melakukan koordinasi kegiatan pengembangan dan
operasional perdagangan saham sehingga
terlaksana perdagangan saham yang wajar, teratur,
dan efisien.
2) Bertanggung jawab atas kegiatan pengembangan
dan operasional penyebaran data dan informasi,
sehingga penyebaran data perdagangan dapat
50
mendukung informasi yang dibutuhkan oleh
investor untuk pengambilan keputusan investasi
dan meningkatkan pendapatan penjualan
perdagangan informasi pasar.
b. Devisi perdagangan surat utang
1) Bertanggung jawab atas terselenggaranya
kegiatan operasional perdagangan surat utang
dan derivatif, penyempurnaan, pengembangan
sistem dan sasaran pasar perdagangan surat
utang dan derivatif sehingga tercipta pasar surat
utang.
2) Bertanggung jawab untuk memastikan
terselenggaranya kegiatan pelaporan suarat
utang, penyempurnaan, pengembangan sisitem
dan sarana pelaporan surat utang sehingga
tercipta sistem pelaporan surat utang yang
teratur dan efesien
c. Devisi keanggotaan
Bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi
calon anggotabursa dan partisipasipan,
pemantauan, pembinaan, pengembangan,
penegakan di siplin anggota bursa srta membantu
anggota bursa dan partisipan untuk membentuk,
51
memiliki dan menjaga kredibilitas serta integrasi di
pasar modal.
5. Direktur pengawasan transaksi dan kepatuhan
Bertanggung jawab untuk memastikan dan
mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan analisis
terhadap aktifitas perdagangan efek di bursa untuk
mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar,
seihingga dapat menjaga integritas dan kridibilitas bursa efek
dan pasar modal.
a. Defisi pengawasan transaksi
Bertanggung jawab untuk memastikan dan
mengkoordinasikan kegiatan pengawasan dan analisis
terhadap aktifitas perdagangan efek dibursa untuk
mewujudkan perdagangan efek yang teratur dan wajar,
sehingga dapat menjaga integritas dan kredibilitas bursa
efek dan pasar modal.
b. Divisi kepatuhan anggota bursa
Bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan
anggota bursa terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku dibidang pasar modal termasuk
pengendalian internal melalui kegiatan pemeriksaan
berkala dan pemeriksaan sewaktu0waktu guna
52
meminimalisasi risiko yang mungkin timbul terhadap
nasabah, anggota bursa, dan industri pasar modal.
B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Pemasaran produk saham syariah Bursa Efek Indonesia Makassar,
merupakan salah satu produk yang terdiri dari saham, reksadana,dan
obligasi. Dimana saham syariah merupakan surat berharga yang bersifat
kepemilikan, artinya si pemilik saham merupakan pemilik perusahaan.
Disamping itu reksadana dapat diartikan sebagai suatu wadah yang
dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat permodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi,
dan terakhir itu obligasi atau sukuk yang merupakan suatu istilah dari
surat berharga bagi penepatan hutang dari si pemilik atau pihak yang
mengeluarkan obligasi atas suatu proyek dan memberikan kepada
pemegang saham hak bunga yang telah disepakati nilai nominal obligasi
tersebut pada saat habisnya masa hutang.
Hasil wawancara dari pihak staf bursa efek dan konsumen bursa
efek, data wawancara pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui
tentang pemasaran produk saham syariah yang sudah ditentukan oleh
pihak galeri bursa efek.
1. Bagaimana cara memasarkan produk saham syariah pada bursa
efek?
Adapun cara memasarkan produk saham syariah yaitu bisa dengan
melakukan sosialisasi dengan masyarakat terhadap masyarakat
53
yang belum mengenal saham syariah itu sendiri. Di mana saham
merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan
perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan.
Pada sisi yang lain,saham merupakan instrumen investasi yang
banyak di pilih para investor karena saham mampu memberikan
tingkat keuntungan yang sangat menarik.
Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh saudari Eny Versary
Awaliah (Bidang Humas) bahwa:
“kalau kami di sini di galeri ,kami mengajak untuk menabung di saham syariah itu sendiri melalui kayak kegiatan galeri dan bursa efek seperti diadakan seminar ,sosialisasi ke daerah, kekampus-kampus lain,ke kantor, dan juga diadakan workshoop tentang saham syariah. Selain itu kita juga boomingkan lewat media sosial.selain itu pada setiap galeri, termasuk galeri investasi unismuh dibentuk KSPM (kelompok studi pasar modal) yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa supaya bisa juga pasarkan dan mengajak mereka untuk berinvestasi di saham syariah.”
Dari hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa dalam
memasarkan suatu produk yang ada di bursa efek salah satunya yaitu
saham syariah dengan mengadakan seminar dan sosialisasi agar banyak
yang mengetahui dan berminat untuk berinvestasi di saham syariah
unismuh yang berlokasi unismuh makassar.
2. Bagaimana peluang saham syariah pada BEI di Makassar?
Selama ini tingkat literasi dan pengetahuan masyarakat indonesia
tentang pasar modal maupun saham tergolong masih rendah. Invstor lokal
lebih senang menanamkan modalnya dalam waktu jangka pendek dengan
54
keuntungan kecil. Padahal jika lebih bersabar, berinvestasi jangka
panjang dengan membeli saham di Bursa Efek Indonesia akan
mendapatkan keuntungan yang lebih menjanjikan.
Sebagaimana yang telah diungkapkan Irmayanti (Bidang Humas)
menyatakan bahwa :
“Menurut saya perkembangan saham syariah sekarang itu sangat bagus, karena kenapa dari 600 lebih saham ia sudah mencacatkan saham syariah sudah 300 lebih. Dan kenapa saham syariah berpotensi karena saham syariah sudah di seleksi, artinya dia utangnya tidak boleh lebih dari 45 % dan laba non pronya dia nda boleh lebih dari 10 % maka dari itu kalau sebenarnya kita lebih menguntungkan jika tidak semua sih, tetapi menurut saya itu sudah jadi filter terlebih dahulu karena kan orang beli saham harus ada analisanya yaitu fundamental dan teknikal, kalau misalnya fundamental itu tentang bagaimana kita melihat peluang saham seperti penjualnya bagaimana, kebutuhanya bagaimana. Kalau teknikal kita menggunakan grafik dan garisnya itu kita bisa perkirakan harga saham kedepannya.”
Dari wawancara di atas menunjukkan bahwa, peluang saham
syariah saat ini sudah berkembang di mana dari 600 lebih saham ,sudah
mencatakan lebih dari 300 lebih saham syariah yang dibeli oleh pembeli
saham .
3. Bagaimana bursa efek memperkenalkan saham syariah ke
masyarakat?
Untuk menjawab berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat
mengenai kesesuaian syariah atas bertransaksi perdagangan eefek di
Bursa Efek Indonesia, DSN-MUI telah mengeluarkan Fatwa No.
80/DSN-MUI/III/2011. Dalam fatwa tersebut dijelaskan bahwa
transaksi serta mekanisme perdagangan efek yang syariah adalah
55
transaksi jual beli atas Efek Bersifat Ekuitas sesuai Prinsip Syariah
yang diperdagangkan menggunakan akad jual beli di pasar Reguler
Bursa Efek Indonesia. fatwa tersebut secara juga menyebutkan
larangan atas transaksi margin trading yang menandung unsur riba,
serta transaksi short-sellingyang merupakan transaksi kosong karena
menjual saham yang belum di miliki.
Sebagaimana yang dikemukakan Siti Aisyah(Pembeli Saham)
menyatakan bahwa :
“Sebenarnya program-program bursa efek itu tidak banyak macamnya, yang pertama itu lewat kalangan mahasiswa seperti kita dan di makassar ini sudah beberapa universitas yang bekerja sama untuk membuka galeri setiap universitas, kenapa dia di mulai di universitas karena sebenarnya bisa di jadikan sebagai perantara karena kenapa kitakan masih usia-usia masih belajar, sementara belajar kita bisa mempersiapkan untuk kerja, untuk masa depan artinya di mahasiswa kita bisa tahu dalam bursa efek bisa lebih luas memperkenalkan pasar modal, karena kenapa kita seorang mahasiswa kan sering update ke media sosial dengan begitu pengetahuan tentang pasar modal lebih luas kalau di masyarakat dia bisanya mempunyai edukasi-edukasi tersendiri ke masyarakat, kemarin dengan melalui kerja sama tentang saham syariah dan bergabung di salah satu galeri investasi saham syariah bursa efek.”
Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa dengan
memperkenalkan saham syariah tersebut melalui kalangan mahasiswa
yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar dan beberapa
universitas yang bekerja sama untuk membuka galeri saham syariah di
setiap universitas.
56
4.Keunggulan apa saja yang sudah di dapat dari saham syariah ?
Adapun keunggulan yang di dapatkan saat berinvestasi di saham
syariah yaitu dengan memberikan potensi return yang tinggi dan
berkesinambungan dan sangat likuid, bila pemilik saham ingin menjual
kembali, pembeli sudah tersedia. Hal ini dikarenakan saham memiliki
bursa tersendiri yakni Bursa Efek Indonesia yang mempertemukan pihak
penjual dan pihak pembeli,sehingga tidak memerlukan rekrutmen
karyawan baru, tidak memerlukan perawatan, tidak perlu membayar pajak
selama memilikinya dan nilai saham dapat dipantau dengan mudah di
media-media cetak atau visual.
Sebagaimana yang dikemukakan atau dikatakan oleh Fitrah
Rahmatika Muslih (Pembeli Saham ) bahwa:
“ Yang pertama itu saya memperoleh pengetahuan bagaimana cara berinvestasi dalam saham dan bagaimana cara mengelolanya. Yang kedua saya memperoleh banyak kenalan yang sama-sama berinvestasi pada saham syariah, dan yang ketiga saham syariah itu menghindarkan saya dari riba.”
Hasil wawancara dengan seorang pembeli saham di atas
menunjukkan bahwa ketika ingin memperoleh suatu pengetahuan, maka
terlebih dahulu seorang pembeli harus mengetahui dan memahami
bagaimana cara untuk berinvestasi pada saham syariah agar mudah
dalam mengelolah saham yang beli.
57
5. Mengapa anda tertarik membeli saham syariah, dan dari mana anda
mengenal saham syariah ?
Alasan-alasan yang menjadikan instrumen saham sebagai pilihan
untuk menempatkan dana atau berinvestasi yaitu :
1. Modal investasi relatif kecil, jika ingin melakukan investasi tentu
yang jadi pertanyaan adalah berapa jumlah dana yang dimiliki,
namun jangan surut semangat dan mengurungkan niat untuk
berinvestasi hanya karena masalah dana yang dimiliki.
2. Transaksi saham juga cukup mudah,transaksi saham sangat
praktis tidak seperti yang dibayangkan relatif sangat mudah dan
praktis dalam proses transaksinya. Bila di bandingkan dengan
instrumen-instrumen investasi lainnya, dengan investasi saham,
maka tidak perlu membawa selembar sertifikat atau lainnya dalam
proses jual-beli.
3. Investasi saham bisa dilakukan kapan saja, investasi saham bisa
dilakukan dengan mudah secara online, selain tidak butuh modal
besar dan transaksinya yang mudah,investasi saham bisa di bilang
sangat fleksibel, yakni bisa di lakukan kapan saja dan di mana saja.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Reni (Pembeli Saham )
“Dimana saham syariah itu resikonya lebih sedikit dari saham reguler, dan dimana saham syariah memasarkan produkx yang tidak mengandung alkohol lebih dari 10 % dari perusahaan dan utangnya tidak lebih dari 45%.Terus ka darimana anda mengenal saham syariah? Saya mengenal saham syariah dari mata kuliah akuntansi syariah setelah itu saya lebih banyak lagi membaca buku tentang saham
58
syariah dan bergabung di salah satu galeri investasi saham syariah bursa efek.”
Dari hasil wawancara dengan seorang pembeli saham di atas
menunjukkan bahwa ketika memasarkan suatu saham syariah itu
resikonya lebih sedikit dari saham reguler, maka dari situlah sorang
pembeli saham tertari membeli saham karena rasio utangnya tidak boleh
lebih dari 45%,40%,30%. Dan pendapatan halalnya tidak boleh lebih dari
10%, jadi bisa dikatakan rasionya bagus.
6. Bagaimana cara memilih saham yang tepat ?
Dalam memilih saham yang baik atau tepat bisa dilakukan dengan analisis
fundamental, yaitu memiliki kapitalisasi pasar >Rp500 miliar,dan memiliki
model bisnis yang emiten jelas dan baik dan perusahaan konsisten dalam
meningkatkan laba atau saham dari kuartal ke kuartal. Selain analisis
fundamental ada juga analisis teknikal dimana seorang pembeli saham
memilih saham dengan arah chart dominan>45%,dan tidak membeli
saham yang 80 % sideways.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Indah sri wahyuni(pembeli saham)
:
“Seperti yang saya bilang secara menganalisa saham itu ada dua yaitu fundamental dan teknikal.”
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa memilih saham itu
ada dua macam yang pertama itu fundamental, bagaimana melihat
peluang saham ini seperti penjualannya bagaimana dan kebutuhannya
bagaimana, dan yang kedua teknikal,yaitu menggunakan grafik dan garis
59
agar seorang pembeli saham bisa memperkirakan harga saham
kedepannya.
7. Apa saja indikator penting dalam saham syariah ?
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang diluncurkan pada tanggal
12 Mei 2011 adalah indeks komposit saham syariah yang tercatat di BEI.
ISSI merupakan indikator dari kinerja Pasar Saham Syariah Indonesia .
konstituen ISSI adalah seluruh saham syariah yang tercatat di BEI dan
masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK,
artinya BEI tidak melakukan seleksi saham syariah yang amsuk ke dalam
ISSI. Konstituen ISSI diseleksi ulang sebanyak dua kali dalam setahun,
setiap bulan Mei dan November, mengikuti jadwal review DES. Oleh
sebab itu, setiap periode seleksi selalu ada saham yang keluar atau
masuk menjadi konstituen ISSI. Metode perhitungan ISSI mengikuti
metode perhitungan indeks saham BEI lainnya.
Sebagaimana hasil wawancara dengan Ashabul Khahfi (Ketua
KSPM) menyatakan bahwa :
“Faktor yang mempengaruhi saham syariah,contohnya orang biasanyakan sudah melihat syariah, banyak yang sudah berhijrah dari konvensional ke syariah dan dalam segi presentasenya banyaklah.bahkan banyak yang bertanya ke saya dalam memasarkan non reguler.Dalam keunggulannya itu yang kita jual ,pertama dalam sistem transaksinyaitu tidak menggunakan market kredit atau yang berbasis bunga,jadi misalkan kalo kita punya saham syariah, kita tidak boleh meminjam utang sekuritas. Intinya dalam transaksi syariah itu kita menggunakan cash basic atau uang kita kasih segitulah yang kita transaksikan.”
60
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa menurut ketua
KSPM faktor yang mempengaruhi saham syariah itu ada dua yaitu, yang
pertama faktor yang bersifat fundamental, merupakan faktor yang
memberikan informasi tentang kinerja perusahaan dan faktor-faktor lain
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor ini meliput Kemampuan
manajemen mengelola kegiatan operasional perusahaan,Prospek bisnis
perusahaan dimasa mendatang,Prospek pemasaran dari bisnis yang
dilakukan,Pengembangan teknologi yang digunakan dalam kegiatan
operasional persahaan.Kedua faktor yang bersifat teknis,faktor teknis
menyajikan informasi yang menggambarkan pasaran suatu efek, baik
secara individu maupun secara kelompok.
8. Apa perbedaan antara saham syariah dengan saham konvensional?
Perbedaan antara saham syariah dan saham konvensioanal yaitu:
a. Syariah
1. Investasi terbatas pada sektor tertentu (sesuai dengan
syariah ) dan tidak atas dasar utang.
2. Didasarkan pada prinsip syariah (penerapan loss-profit
sharing).
3. Melarang berbagai bentuk bunga , spekulasi dan judi
4. Adanya syariah guidline yang mengatur berbagai aspek
seperti alokasi aset, praktek investasi, perdagangan dan
distribusi perdagangan.
61
5. Terdapat mekanisme screning perusahaan yang harus
mengikuti prinsip syariah
b. konvensioanal
1. Investasi bebas pada seluruh sektor.
2.Didasarkan pada prinsip bunga.
3.Membolehkan spekulasi dan judi yang pada giliranya akan
mendorong fluktuasi pasar yang tidak terkendali.
4.Guidline investasi secara umum pada produk hukum pasar
modal.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Intan Purnama Sari
(staf galeri saham) , menyatakan bahwa :
“Saham syariah pada dasarnya memiliki pengertian yang sama dengan saham konvensional yakni surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Perbedaanya adalah saham syariah berbasis pada prinsip syariah, maka setiap hal yang berkaitan dengan saham itu tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah.”
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa perbedaan saham syariah
dengan saham konvensional yaitu jika sebuah saham di transaksikan
tidak berdasarkan sistem syariah, seperti dengan sistem margin (utang)
maka dengan sendirinya saham tersebut termasuk dalam kategori saham
konvensional. Contoh saham syariah yang paling kongkrit adalah seperti
saham dari bank syariah,PNBS & BRIS. Pastinya karena kedua saham ini
menjalankan bisnisnya dengan sistem perbankan syariah atau muamalah,
sedangkan contoh saham konvensional yang saya ketahui adalah seperti
62
saham dari perusahaan yang menjual b1r, yakni PT.Multi Bintang
Indonesia (MLBI).
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Saham syariah pada dasarnya memiliki pengertian yang sama
dengan saham konvensional yakni surat berharga yang
menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan.
Perbedaanya adalah saham syariah berbasis pada prinsip
syariah, maka setiap hal yang berkaitan dengan saham itu, tidak
boleh bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Memilih saham itu ada dua macam, yaitu fundamental dan
teknikal, fundamental merupakan bagaimana melihat peluang
saham ini seperti penjualan dan keuntungannya , sedangkan
teknikal merupakan menggunakan grafik dan garis agar seorang
pembeli saham bisa memperkirakan harga saham kedepannya.
3. Memasarkan produk saham syariah itu bisa dilakukan dengan
sosialisasi dengan masyarakat terhadap masyarakat yang belum
mengenal saham syariah itu sendiri .
B. Saran
Sebagai akhir dari penelitian ini, kiranya penulis menyampaikan
saran-saran berdasarkan hasil penelitian terhadap penggunaan dan
pemasaran produk saham syariah terkhusus pada Galeri Investasi Saham
Syariah Bursa Efek Indonesia Makassar yang ada di Universitas
Muhammadiyah Makassar. Diantara saran yang perlu penulis sampaikan
berkaitan dengan penggunaan dan Pemasaran Produk Saham Syariah
adalah sebagai berikut :
64
1. Kepada pihak Staf Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
Makassar, agar terus berusaha meningkatkan kinerjanya.
Sebagaiman dari hasil penelitian yang terdapat dalam skripsi
ini dengan meningkatkan dan mengefisienkan penggunaan dan
pemasaran produk saham syariah.
2. Semoga dengan adanya penelitian ini penulis dapat
mengaplikasikan ilmunya di masyarakat kedepannya, dan
penelitian ini dapat dilanjutkan sehingga dapat di jadikan
pedoman dalam melakukan investasi pada saham syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Thamrin, dan Francis Tantri, 2012, Manajemen Pemasaran, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.
Ahmad, Kamaruddin, 2006, Dasar-dasar Manajemen Investasi dan Portofolio, Jakarta:Rineka Cipta.
Alma, B. 2007, Manajemen dan Pemasaran Jasa, Bandung:Alfabeta.
Ang, Robert. 1997, Buku Pintar Pasar Modal Syariah Indonesia, Jakarta:Mediasoft Indonesia.
Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka Cipta.
Branan, Tom. 1995, Integrated Marketing Communication (Komunikasi Pemasaran Terpadu), Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Umum.
Daryanto, 2011, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung:PT.Sarana Tutorial Nuraini Sejahtera.
Eduardus, Tandelilin, 2010, Portofolio dan Investasi, Yogyakarta:Kanisius.
Fahmi, Irham. 2006, Analisis Investasi dalam Perspektif Ekonomi dan Politik, Bandung:PT.Refika Aditama.
Hadi, Nor, 2015, Pasar Modal Syariah Edisi 2, Yogyakarta:Hak Cipta.
Hartono, Jogiyanto. 2010, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta:BPFE UGM.
Herianto, Farid dan Siswanto Sudom. 1998, Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal, Jakarta:PT.Bursa Efek.
Hurriyanti, Ratih. 2008, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung:Alfabeta.
Kotler, Philip. 1998, Manajemen Pemasaran; Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol Jilid 2, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Kotler & Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga.
Kountur, Rony. 2003, Metodologi Penelitian, Jakarta:Penerbit PPm.
Lexy J . Moleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung:Remaja Rosdakarya.
Lupiyoadi, Rambat. 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta:Salemba Empat.
Simamora, Bilson, 2001, Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitable, Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Umum.
Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Bandung:Alfabeta
Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Swastha, Basu, 2008, Menejemen Pemasaran Modern, Jakarta:Liberty.
Tjiptono, fandy, 2008, Pemasaran Strategi, Yogyakarta:ANDI.
L
A
M
P
I
R
A
N
PERTANYAAN
1. Bagaimana cara memasarkan produk saham syariah pada bursa efek?
2. Bagaimana peluang saham syariah pada BEI di makassar?
3. Bagaimana bursa efek memperkenalkan saham syariah ke
masyarakat?
4. Keunggulan apa saja yang sudaah di dapat dari saham syariah ?
5. Mengapa anda tertarik membeli saham syaariah, dan darimana anda
mengenal saham syariah ?
6. Bagaimana cara memilih saham yang tepat ?
7. Apa saja indikator penting dalam saham syariah ?
8. Apa perbedaan saham syariah dengan saham konvensional ?
Pada tanggal 4 juli 2018, melakukan wawancara dengan Ashabul Kahfi (Ketua KSPM ).
Pada tanggal 5 juli 2018, melakukan wawancara degan Siti Aisyah (Pembeli Saham ).
Pada tanggal 5 juli 2018, melakukan wawancara dengan Indah Sri Wahyuni (Pembeli Saham ).
Pada tanggal 7 juli 2018 , melakukan wawancara dengan Reni (Pembeli Saham ).
Pada tanggal 9 juli 2018, melakukan wawancara dengan Irmayanti (Pembeli Saham).
RIWAYAT HIDUP
FITRIANA. Lahir di Keningau Malaysia, 06 Februari 1997.
Anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan
Basruddin dan Jamila. Menempuh Pendidikan Sekolah
Dasar di SDN 61 Lekkong pada tahun 2002 dan tamat
pada tahun 2008, kemudian pada tahun yang sama
melanjutkan Pendidikan di SMPN 2 Enrekang dan tamat pada tahun 2011.
Setelah tamat, pada tahun tersebut penulis melanjutkan Pendidikan di tingkat
SMA di SMAN 1 Enrekang dan mengambil jurusan IPS kemudian tamat pada
tahun 2014. Setelah menyelesaikan studi di Kecamatan Cendana Kabupaten
Enrekang Atas Ridha Allah SWT dan restu kedua orang tua, penulis
melanjutkan hijrah ke Kota Makassar untuk melanjutkan Pendidikan pada
jenjang Perkuliahan dan Alhamdulillah pada pertengahan tahun 2014 penulis
secara resmi terdaftar sebagai Mahasiswi di Kampus Universitas
Muhammadiyah Makassar Fakultas Agama Islam Prodi Hukum Ekonomi
Syariah.