analisis masalah kesehatan diabetes mellitus di puskesmas andalas

Upload: muhammadzaqi

Post on 03-Mar-2016

61 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Tingginya prevalensi diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Andalas

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

ANALISIS MASALAH KESEHATAN DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS ANDALAS

Oleh: Nadiah Ismail

Preseptor :dr. Hardisman,MHID, DrPH. Med.PENDAHULUANBAB I Insiden dan prevalensi Diabetes melitus (DM) selalu meningkat Prevalensi DM Masalah Kesehatan MasyarakatPengendalian PTMPUSKESMAS1.2 Tujuan PenulisanTujuan UmumMengetahui masalah penyakit diabetes mellitus di Puskesmas Andalas

Tujuan KhususMengetahui masalah kesehatan diabetes mellitus di Puskesmas AndalasMengetahui program pengendalian masalah diabetes mellitus di Puskesmas Andalas

1.3 Batasan PenulisanMakalah ini membahas tentang masalah kesehatan diabetes mellitus di Puskesmas Andalas

Metode penulisan menggunakan tinjauan pustaka yang merujuk pada beberapa literatur dan laporan tahunan Puskesmas Andalas tahun 2013 2014.

1.4 Metode Penulisan2.1 Diabetes Mellitus2.2 Penyakit Tidak Menular2.2.1 Posbindu PTMBAB II2.1.1 Definisi DM Suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi dari hormon insulin, kerja hormon insulin, atau keduanya. (ADA, 2005).2.1.2 Klasifikasi2.1.3 Penemuan DM1. Pemeriksaan Penyaring Faktor Risiko DMPemeriksaan Penyaring FR (dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi) DM. Bagi masyarakat yang mempunyai dua faktor risiko dilanjutkan dengan wawancara terarah.Wawancara terarah untuk mengarahkan terhadap diagnostik diabetes mellitus, yaitu: keluhan klasik dan keluhan lain.

2. Pemeriksaan Lanjutan DMPemeriksaan lanjutan adalah pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), gula darah puasa (GDP) dan tes toleransi glukosa oral (TTGO)Pemeriksaan gula darah jika masyarakat sudah memiliki dua faktor risiko.Kriteria diagnosis DM menurut PERKENI, 2006:a. Gejala klasik DM + GDS 200 mg/dl, ataub. Gejala klasik DM + GDP 126 mg/dl, atauc. Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO 200 mg/dl

2.1.4 Penatalaksanaan DMBerdasarkan Kemenkes RI tahun 2008 penatalaksanaan DM di UPK tingkat pertama:EdukasiPengelolaan MakananAktivitas FisikManajemen Obat Sistem Rujukan

2.2 Penyakit Tidak MenularPTM mengalami peningkatan kejadian dengan cepat yang berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. WHO memperkirakan, pada tahun 2020 PTM akan menyebabkan 73% kematian dan kesakitan (Depkes RI, 2008). Depkes RI pada tahun 2008 membuat program pengendalian PTM puskesmas yang difokuskan pada faktor risiko PTM dengan pola hidup sehat.Promosi kesehatan dengan jargon CERDIK mengajak masyarakat untuk hidup sehat tanpa PTM di masa tua.Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat di komunitas melalui posbindu PTM, UKBM dan Poslansia dimana masyarakat berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan.

2.2.1 Posbindu PTMKegiatan monitoring dan deteksi dini faktor resiko PTM terintegrasi secara terpadu, rutin dan periodik, serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas kesehatan dasar. Dikelola oleh masyarakat melalui pembinaan terpadu.Sasaran: Kelompok Masyarakat Sehat, Berisiko dan Penyandang PTM atau orang dewasa yang berumur 15 tahun keatasKegiatan PosbinduMonitoring faktor resiko PTM secara rutin dan periodik.Konseling faktor resiko PTM tentang diet, aktifitas fisi, merokok, stress dll.Penyuluhan / dialog interaktif sesuai masalah terbanyak.Aktifitas fisik bersama seperti olah raga bersama, kerja bakti dll.Rujukan kasus faktor resiko sesuai kriteria klinis.

Jenis Kegiatan PosbinduWawancara untuk menggali informasi faktor risiko keturunan dan perilaku. Penimbangan dan mengukur lingkar perut, serta Indeks Massa Tubuh termasuk analisa lemak tubuh dan tekanan darah. Pemeriksaan gula darah.Pengukuran kadar lemak darah (kolesterol total dan trigliserida). Pemeriksaan fungsi paru sederhana (Peakflowmeter) Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) oleh tenaga bidan terlatih Pemeriksaan kadar alkohol pernafasan dan tes amfemin urin bagi kelompok pengemudi umumKonseling (diet, merokok, stress, aktifitas fisik dan lain-lain) dan penyuluhan kelompok termasuk sarasehan. Olah raga/aktifitas fisik bersama dan kegiatan lainnya.Melakukan rujukan ke Puskesmas

BAB IIIANALISIS SITUASI3.1 Keadaan DemografiPenduduk: 80.272 jiwaJumlah KK: 18.487 KKIbu Hamil: 1.769 OrangBufas/Bulin: 1.688 OrangLansia: 6.711 OrangWUS: 16.769 Orang

Distribusi Posyandu Lansia, Lansia dan Kader Berdasarkan KelurahanNOKELURAHANSASARANPOSYANDU LANSIAKADER1Sawahan425122Jati Baru558263Jati838-04Sawahan Timur537135Simpang Haru355--6Andalas806257Kubu Marapalam510268Kubu Dalam Parak Karakah935129Parak Gadang Timur65431210Gt. Pr. Gadang109313JUMLAH67111339Ketenagaan di Puskesmas Andalas Tahun 2014NOJENIS KETENAGAANPNSPTTHONOR/SUKARELAJUMLAH1234561Dr. Umum4--42Dr. Gigi4--43SKM2--24Perawat17-1185Bidan145-196Perawat Gigi1--17Pengatur Gizi / AKZI1--18Sanitarian1-129Asisten Apoteker3--310Analis Labor1--111RR1-1212Prakarya 4-26JUMLAH535563BAB IV PEMBAHASAN20132014LPJumlahLPJumlahJanuari 61925Februari628102030Maret459113344April191072128Mei152843Juni461031821Juli1011172229Agustus3710112September641051217Oktober38116612November7192671421Desember414185712Jumlah487512383201284Kasus Baru Diabetes Melitus di Puskesmas Andalasterdapat peningkatan kajadian kasus baru diabetes mellitus di Puskesmas Andalas pada tahun 2014 sebanyak 284 kasus baru dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 123 kasus baru. Hal ini dapat dikarenakan masyarakat yang awalnya hanya memiliki faktor risiko jatuh ke kondisi sakit akibat pola hidup masyarakat yang masih tidak sehat.4.2 Program Pengendalian Diabetes Mellitus di Puskesmas AndalasProlanisDiadakan dua kali setiap bulannya yaitu pada hari Rabu minggu ke I dan ke IIIKegiatan berupa pengukuran GDS dan senam prolanisMasalah: Masih kurangnya angka kunjungan prolanis ke Puskesmas AndalasPosyandu LansiaDiadakan setiap bulan disetiap kelurahanKegiatan berupa promosi kesehatan dan pengukuran tekanan darah setiap bulannya serta pengukuran GDS dan Kolesterol Total diadakan sekali setahunBelum tercapainya target kunjungan ke posyandu lansia (Tabel 4.2) 56.8%Masih ada dua kelurahan yang belum mempunyai posyandu lansia yaitu kelurahan Simpang Haru dan Jati PerkesmasPerkesmas terdapat di sepuluh kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas AndalasKegiatan Perkesmas berupa: memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu, keluarga dan kelompok khusus; konsultasi dan pemecahan masalah; bimbingan dan pembinaan

Posbindu PTMPuskesmas Andalas baru memiliki satu Posbindu PTM di Kel. Kubu Marapalam, hal ini dikarenakan kurangnya ketenagaan dan sarana untuk membentuk posbinduLintas Program dengan :Pojok GiziPromosi KesehatanKesorga

KESIMPULAN DAN SARANBAB V5.1 KesimpulanDM merupakan penyakit kelima terbanyak dari sepuluh penyakit lansia pada tahun 2014 di Puskesmas Andalas. Tahun 2014 terdapat 284 kasus baru DM, meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Program pengendalian PTM, terutama DM di Puskesmas Andalas yaitu prolanis, posyandu lansia, posbindu PTM, perkesmas, dan kerja sama dengan program lain seperti promkes, pojok gizi, dan Kesorga.Permasalahan program pengendalian PTM, terutama DM di Puskesmas Andalas yaitu masih kurangnya kunjungan ke priolanis, posyandu lansia dan pojok gizi, serta kurangnya sarana dan SDM untuk membentuk posbindu di sembilan kelurahan lain dan posyandu di kelurahan Jati dan Simpang Haru.

5.2 SaranMeningkatkan upaya pencegahan primer dengan penyuluhan mengenai DM terutama pola hidup sehat pada masyarakat yang memiliki faktor risiko.Meningkatkan peran serta kader dan pembina wilayah setempat untuk meningkatkan antusias masyarakat datang ke posyandu lansia.Menunjuk kader dan melengkapi sarana yang kurang untuk membentuk posyandu dan posbindu PTM.Diharapkan partisipasi dari semua pihak baik lintas program maupun sektoral.

TERIMA KASIH