analisis kualitatif
DESCRIPTION
mklTRANSCRIPT
ANALISIS KUALITATIF
SENYAWA ORGANIK
PENGANTAR
Analisis kualitatif senyawa organik umumnya dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
1. Isolasi dan Pemurnian
(filtrasi, sentrifugasi, rekristalisasi, sublimasi, destilasi, ekstraksi,
kromatografi)
2. Analisis Kualitatif
- uji pendahuluan
- uji unsur
- uji gugus/golongan
3. Analisis kuantitatif unsur
- diperoleh rumus empiris/rumus molekul
4. Penentuan struktur
- memanfaatkan informasi uji gugus fungsi dan golongan
- Analisis spektra : UV-Vis, IR, NMR, dan MS
Di dalam mata kuliah KIMIA ANALISIS akan dibicarakan analisis kualitatif senyawa organik berdasarkan reaksi-reaksi kimia (spot test) yang meliputi uji pendahuluan, analisis unsur, gugus fungsional dan golongan. Sedangkan analisis kualitatif secara instrumental (Spektrofotometri: UV-Vis, IR, NMR, MS, dan kromatografi: KLT-densitometri, GC, HPLC) akan dibahas dalam mata kuliah ANALISIS FARMASI I dan II.
UJI PENDAHULUAN
1. Uji organoleptis
a. bentuk sampel (Padat, kristal/amorf, cair, setengah padat dll.)
b. warna
Alat bantu : Kaca pembesar dan mikroskop
Contoh pengamatan:
Bentuk & warna Contoh
Larutan kuning
Larutan coklat
Suppos. coklat
Serbuk/tablet hitam
Salep merah
Salep kuning
Rivanol
Ekstrak tumbuhan
Ext. Belladonae, Ichtyol
Norit
HgO, HgI2, HgS
Dermatol, HgO, S
c. Bau
Bau Contoh
Aromatis
Menusuk
Bau bawang putih
Bau merangsang bersin
minyak menguap, anilin dll.
asam-asam organik, formaldehid
Fosfor, Arsen
Asam salisilat
d. rasa
Rasa Contoh
Pahit
manis
asin
asam
anestesi
gol. alkaloida : Kinin, Striknin, Barbital, kloramfenikol base
glikol, gliserin, gula, pemanis sintetis dll.
garam-garam anorganik dll.
asam-asam organik dan anorganik
Anestesin, prokain dll.
2. Uji sifat fisikokimia
a. Reaksi terhadap lakmus
Jika zat berupa padat basahi kertas lakmus dan letakkan zat di atasnya.
Kertas lakmus Contoh
merah
biru
asam-asam bebas, garam asam dll.
basa-basa bebas, gr. alkali dari asam lemah dll.
b. Sifat pada penguapan dan pemijaran
- Sampel diuapkan di cawan porselin.
- Sampel cair diuapkan di atas WB sampai kering. Jika tidak bisa kering
kemungkinan Sirup, mengandung gliserin, glikol, PEG.
Jika kering panasi dengan api kecil lalu api besar.
Contoh pengamatan:
Sifat Contoh
bau ammoniak
bau rambut terbakar
bau karamel
garam ammoniak, zat-zat dalam urin dll.
protein
gula, asam tartrat, amilum dll.
c. Sifat kelarutan zat
Beberapa informasi dari kelarutan zat :
- Senyawa polar larut dalam pelarut polar
- Senyawa non polar larut dalam pelarut non polar
- menunjukkan adanya gugus fungsi tertentu
Contoh : Hidrokarbon : tidak larut air
Eter : larut sebagian dalam air
- menunjukkan informasi spesifik adanya gugus fungsi tertentu
Contoh : As. Salisilat : tidak larut dalam air, tetapi larut dlm NaOH membentuk
garam menunjukkan adanya gugus asam
Senyawa yang bersifat basa larut dalam asam
p-Cresol: agak larut dalam air, mudah larut dalam NaOH, tetapi tidak
larut dalam Na2CO3
- dalam basa lemah, p-Cresol tidak larut
Jadi, pelarut NaOH dan Na2CO3 dapat membedakan gugus-gugus asam relatif kuat dan lemah
- Untuk senyawa bergugus fungsi tunggal larut dalam air jika BMnya relatif
kecil
C < 5 larut air
homolog tinggi tidak larut
Kelarutan Zat
# Larut dlm air
seny. heteropolar, garam-garam dan gula
# Larut dalam air dan dalam eter
C H O : asam, anhidrida, aldehida, keton, fenol
C H O N : Amina dan nitril alifatik
C H O Hal : Asam halida, halogen asam
# Larut dalam air, tak larut dalam eter
C H O : glikol, poli-alkohol, as. hidroksi, as. poli basa, karbohidrat
C H O N : amida, asam amino
C H O S : asam dan garam sulfonat
# Larut dalam 5 % NaOH
C H O : Asam, fenol, enol
C H O N : Barbiturat, imida, as. nitro, nitrofenol
C H O S : Sulfonamida, as. aminosulfonat
C H O N S : Sulfonamida, as. aminosulfonat
C H O S : Tiofenol, merkaptan
C H O Hal : Asam halogeno, Fenol-halogen, Asam halida
# Larut dalam HCl encer
C H O N : Amina, hidrazina
# Larut dalam Asam sulfat pekat (dengan atau tanpa reaksi)
C H O : Alkohol tinggi, Aldehid, anhidrid, ester, keton, eter,
Hidrokarbon tak jenuh
C H O N : Seny. nitro, amida tinggi
C H O S : Sulfonamida, amida sekunder
C H O N S : Sulfonamida amina sekunder
C H O S : Senyawa mengandung S
C H O Hal : Alkil halida, turunan halogen
# Tidak larut dalam asam sulfat pekat
C H O : Hidrokarbon asiklis dan siklis, HK aromatik
C H O Hal : Turunan halogen seny. HK tsb.
ANALISIS UNSUR (ELEMENTER)
Pada senyawa organik, unsur C adalah unsur yang paling khas dan selalu harus ada. Maka untuk membuktikan apakah suatu senyawa itu termasuk senyawa organik, terlebih dahulu dibuktikan adanya unsur C tersebut.
Disamping unsur C, unsur LAIN yang banyak atau sering terkandung dalam suatu senyawa organik ialah unsur unsur : H dan O, juga unsur : N, S, P dan halogen.
Pada senyawa senyawa organik tertentu dapat pula kita jumpai unsur unsur logam (Na, Ca, dll.) Percobaan terhadap unsur unsur di atas pada umumnya berdasarkan atas reaksi oksidasi atau reduksi.
Contoh: N : - direduksi menjadi NH3 atau sianida (HCN)
- dioksidasi menjadi nitrat / N2O5
S : - direduksi menjadi sulfida / H2 S
- dioksidasi menjadi sulfat / SO3
P : - direduksi menjadi fosfida / pH3
- dioksidasi menjadi fosfat / P2O5
Halogen : - direduksi menjadi halogenida
IKHTISAR PERCOBAAN PERCOBAAN THD UNSUR UNSUR
No Percobaan C N HAL P S
1 Pengarangan C - - - -
2 Pentield CO2 - - - -
3 Beilstein - - Cu-hal - -
4 Kjeldahl - NH3 - P2O5 -
5 Faraday - NH3 Hal - -
6 Lassaigne - NH3 Hal P2O5
PH3
H2S
7 Castellana - HCN Hal P2O5
PH3
H2S
8 Hogl - N2O5 Hal P2O5 SO3
9 Stschigol - - Hal - -
10 Davies - - Hal - -
11 Deussen -- - - - H2S
1. Menunjukan adanya unsur C
1. Pengarangan : senyawa Organik jika dipanaskan terbentuk unsur C (hitam)
(pada pemanasan yang tinggi (+HNO3) terbentuk C
Catatan :
a. tak semua senyawa Organik jika dipanaskan terbentuk C
misalnya : * Zat yang mudah menguap/menyublim, kamfer, timol, naftol.
* Zat yang terurai pada pemanasan :
asetat as.asetat/aseton
formiat
CO dan CO2
oksalat
* derivat nitro, nitrat dll.
b. Beberapa senyawa logam atau garam tertentu terbentuk sisa hitam/gelap
(oksida logam)
Juga pada penambahan HNO3 tak hilang (tetap)
Contoh : CuO, Ag2O, Fe2O3, dll.
2. Cara Penfield
Prinsip : Senyawa Organik + PbCrO4 terbentuk gas CO2
CO2 + Ca (OH) 2 CaCO3 (endapan)
3. Spot Test
Prinsip : KIO3 5600 C KI + 3O
(t.l)
KIO3 + zat org. 300-4000c KI + 3O
(reduksi oleh zat org)
Catatan : Reaksi diganggu oleh beberapa zat anorganik tertentu. Seperti
ammonium, arsenat, alkalisianida.
A.Unsur Hidrogen
1. Pada percobaan Penfield untk unsur C, selain terbentuk CO2 juga terbentuk tetes air pada dinding sebelah dalam dari tabung, maka berarti zat tersebut mengandung H.
Catatan :
Kemungkinan juga air yang terbentuk tersebut berasal dari uap air, udara, air kristal atau air adsorbsi. Maka air tersebut harus dihilangkan terlebih dahulu.
2. Pirolisa dengan sulfur
Prinsip : Bila ada senyawa organik yang tak mudah menguap mengandung unsur H , maka pada waktu pirolisa dengan sulfur lebur akan terbentuk gas H2S.
Cara Spot Test :
Sedikit zat / sisa penguapan 1 tetes larutan Zat + beberapa mikrogram sulfur dan mulut tabung dengan kertas Pb. Asetat basah terbentuk endapan coklat sampai hitam (berarti unsur H positip).
B.Unsur Oksigen
1. Untuk Orientasi
Senyawa organik yang mengandung O , bila dibakar memberikan warna nyala kebiruan
2. Percobaan secara ”Solvate formation” dengan ferritiosianat.
Prinsip : Ferritiosianat (warna merah) akan dapat ditarik dari larutan airnya oleh pelarut organik yang mengadung O , tetapi tidak tertarik oleh pelarut org. tanpa O.
Bila pada pelarut tersebut di atas kita larutkan zat padat yang mengadung O, maka pelarut tersebut , akan bertindak seperti pelarut organik yang mengandung O.
Efek di atas analog dengan “Solvate formation” yang terjadi bila iodium (violet)
dilarutkan dalam pelarut organik yang akan memberikan warna violet.
Menunjukan Unsur unsur : N.P.S dan Halogen
Cara peleburan dengan logam Na.Prinsip:
C.H.O.N.S.P,Hal Na Na hal
Na CN
Na2 S
Na – fosfat
NaCNS
Catatan :
Hati hati adanya senyawa organik yang bersifat eksplosif dengan logam natrium.
Misalnya : nitroalkan, azida,diazoester, garamdiazonium, beberapa polihalida
alifatis kloroform.
MACAM MACAM CARA PELEBURAN / PEMECAHAN DENGAN LOGAM
1. CARA LASSAIGNE
Pemecahan dengan logam Na :
Sepotong logam Na yang kering dan bersih, dimasukan dalam tabung reaksi, kemudian bagian bawah tabung dipanaskan sampai logam Na-nya melebur dan uapnya naik, Lalu kedalam tabung masukan 5 mg zat yang telah dicampur sama banyak dengan sakarum laktis (atau zat inert lainnya) dan dalam tabung dipanaskan lagi sampai bagian bawah / dasar tabungnya membara.
Dinginkan kemudian masukkan 1 ml etanol , untuk melarutkan kelebihan Na , yang tak bereaksi dan tabung dipanaskan lagi sampai membara dan dalam keadaan masih membara masukkan kedalam gelas piala yang berisi 20 ml air (H2O) maka tabung bagian bawah akan
pecah dan isinya masuk dalam air (kalau tidak pecah, dapat dipecah dengan batang pengaduk). Cairan dipanaskan sampai mendidih kemudian disaring (filtrat harus jernih, kalau tidak jernih diulang lagi mulai dari permulaan ). Selanjutnya filtrat digunakan untuk pemeriksaan.
2. CARA CASTELLANA
Pemecahan dengan campuran serbuk Mg dan Na – karbonat(K-karbonat)
Eksikatus.
3. CARA HAYNES (MIDDLETON)
Dengan campuran Zink (65%) dan Na.karbonat (35% anh)
4. CARA SHRINER
Dengan Zn- Ca oksida
1. NITROGEN
1. Dengan menggunakan filtrat dari percobaan Lassagne (A) :
1. kira kira 3 ml filtrat A + H.ast ad asam + lar. Benzidin 1 % dalam asam asetat (rp) aduk warna atau endapan biru pada penambahan 1tetes larutan CuSO4.
b. Beberapa ml filtrat A + beberapa tetes lar. FeSO4 biarkan ¼ jam lalu
diasamkan dengan HCl ad asam lemah
Bila ada N endapan biru berlin
Bila ada S dan N warna merah (CNS)
` 2. Percobaan Kjeldahl
10 mg zat dimasukan dalam tabung reaksi + 10 tetes H2SO4 Larutan
tak berwarna , dinginkan, encerkan dengan 1 ml air dan dibuat alkalis dengan
NaOH / KOH. Kemudian + per. Nessler endapan coklat.
3. Percobaan Faraday – Liebig
10 mg serbuk + serbuk kapur tohor (bebas klor) berlebih kemudian
bila mengandung N akan terbentuk NH3 (bau dan reaksi).
Catatan :
Tak semua zat yang mengandung N selalu menghasilakan NH3 pada
percobaan diatas.
Misal : senyawa nitro dan ozo
Untuk senyawa senyawa tersebut diatas perlu + Zn terlebih dahulu (mengapa ? )
4. Percobaan oksidasi pirolitik
Prinsip : Bila senyawa N organik dipanaskan kuat dengan MnO2 , maka akan terbentuk nitro oksid, yang selanjutnya dapat ditunjukan denganper. Griess
Cara Spot test :
Sedikit zat atau hasil penguapan dari 1 tetes lar. Zat + 0,2 g MnO2 dan mulut tabung ditutup dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan per. Griess, kemudian dasar tabung dipanaskan warna pink (merah) pada kertas saring.
Pereaksi :
a.lar. 1 % as. Sulfanilat/As.cuka 30 % campur, volume sama banyak
b.lar 0,1 % l naptilamin/as cuka 30 %
B. SULFUR
1. Beberapa ml filtrat A + as. Cuka ad. Asam + 1 tts Pb.Act / 1 tts FeSO4 endapan hitam
2. Beberapa ml filtrat A + 2 tts lar. Na.Nitroprusid violet – merah
3. Reaksi Hepar dari DEUSSEN.
Zat + Na Carbonat,bungkus dengan kertas saring, dipijar sisa abu.
Kemudian larutkan dalam air , saring filtrat.
a. Filtrat + Pbasetat coklat hitam
b. Filtrat + lar.KCNS2N + HCl ad asam + sedikit lar.Am.molibdat dipanaskan
2. endapan ungu.
4. Spot Test
Dasar : Red. Unsur S H2S
Cara : Sedikit Zat / Setetes Lar. Zat dalam tabung reaksi dipanaskan kering
+ 1 tts Lar. Na.formiat 20 % dan mulut tabung ditutup dengan (kertas
saring + Pb.Ast), dipanaskan noda abu abu / hitam.C. FOSFOR
1. Filtrat + HNO3p dipanaskan, kemudian dinginkan, ditambah Am.molybdat
endapan kuning/kristal
2. KJELDAHL
P PO4 dan ditunjukan seperti sb diatas
3. Spot Test
Sedikit zat / beberapa tts Lar.zat + CaO, dipanaskan, dinginkan lalu + HNO3 2N
Pada kertas saring + 1 tts Am, molybdat + 1 tts Lar.zat diatas, biarkan 1 – 2,
kemudian + 1 tts. Lar. Benzidin/H.Ast + NH4OH noda hitam.
D. HALOGEN
1. BEILSTEIN TEST
Prinsip : senyawa organik (H&Hal), dipanaskan H.Hal. bila ada CuO, dipanaskan terbentuk Cu. Hal. (menguap) nyala hijau/H biru.
Cara : Kawat Cu (bersih) dipanaskan sampai Nyala tak berwarna kemudian pada ujung kawat. + sedikit Zat nyala hijau (reaksi pos).
Catatan :
1. Semua Halogen pos., kecuali F karena CuF tak mudah menguap2. Disamping Halogen , maka CN dan CNS juga pos. (tetapi tidak semua senyawa
CN/CNS pos.)
2. PERCOBAAN DENGAN FILTRAT A:
2 ml filtrat + HNO3 ad. Asam, kemudian + Lar. Ag.NO3 endapan
(AgCl : putih sedang. AgJ / Ag.Br : kuning)
ditunjukan dengan kertas saring (+Ag.Ferosianida + Fe2(SO4)3 warna biru.
3. SPOT TEST
Prinsip : senyawa organik (Hal.pos) + Na/Mg Karbonat, dipanaskan Alkali Hal. +
H2SO4 p, dipanaskan H.Hal, yang dapat ditunjukkan dengan kertas saring (+
Ag. Ferosianida + Fe2 (SO4) warna biru.
Cara :
Sedikit Mg.CO3 ( + 10 ml) + 1 tts sample dalam tabung reaksi, dipanaskan
ad. Kering. Kemudian + 4 tts per. Kromat – H2SO4p, dipanaskan di atas WB dan
mulut tabung ditutup dengan Kertas Noda biru.
a. Menunjukan Brom
3 ml filtrat A + 3 cc H.Act + 100 mg PbO2dan mulut tabung ditutup dengan kertas saring (+ per. Fuchsin ), dipanaskan:
- Bila warna violet : brom pos.
biru : yod. Pos
Selain Fuchsin dapat juga digunakan Lar. 1 % Fluorescein / Alc.
Bila ada Brom : Warna kuning – pink
Yod.: Warna coklat
Cl : neg.
b. Campuran Brom dan Iodium
- 3 ml filtrat + H2SO4 4N, dipanaskan, lalu dinginkan kemudian + 1 cc CCl4 / CHCl3
+ air Chlor rp.
Bila lar. CCl4 violet : Iodium pos.
Coklat merah : Brom. Pos.
Bila mengandung Br- dan I- :
Setelah + CCl4 maka penambahan air chlor diteruskan tetes demi tetes sambil dikocok.
Lama warna violet (iodium) akan hilang dan diganti dengan warna coklat merah(brom)
C. Campuran Chlor , Brom dan Iodium
10 ml filtrat + H2SO4 encer, dipanaskan, lalu dinginkan kemudian lakukan pemeriksaan untuk :
- Iodium :sebagian filtrat +CHCl3 + beberapa tts lar. NaNO3 Lap.CHCl3
purpur (iodium positif).
- Sebagian larutan lainnya + Lar. NaNO3, dipanaskan ad. Iodium menguap
(periksa dengan CHCl3)
setelah bebas dengan Iodium , ambil 1 ml lar. + ½ mlCHCl3 + 2 tts air Chlor
Lap. CHCl3 coklat : Brom pos.
- Chlor
Sisa lar. + air 5 x + 2 ml H2SO4p + 0,5 g K / Na per. Sulfat dipanaskan 5,
dinginkan, lalu + AgNO3 endapan putih (Cl. Pos)
Penentuan Kuantitatif Unsur
1. Hidrogen dan karbon
Sampel dipanaskan pada 700°C bersama oksigen kering melewati katalisator CuO. Hidrogen berubah menjadi H2O dan karbon menjadi CO2 dan dialirkan ke penangkap (CaCl2 eksikatus dan larutan KOH).
Dalam hal ini, H2O ditangkap oleh CaCl2 eksikatus yang telah ditimbang terjadi penambahan berat, sedangkan CO2 ditangkap dengan larutan KOH padat terbentuk K2CO3.
2. Nitrogen
a. Cara Dumas :
Sampel dipanaskan bersama CuO dan udara berlebih, gas yang terjadi dilewatkan pipa Cu yang dipanaskan. C, H dan S berubah menjadi oksidanya, sedangkan N menjadi N2. Oksida-oksida tadi ditangkap dengan larutan KOH pekat, volume N2 diukur dengan nitrometer.
b. Cara Kjeldahl
Senyawa nitrogen diubah menjadi ammonium sulfat dengan memanaskan bersama asam sulfat pekat dan natrium sulfat anhidrat sampai larutan tidak berwarna. Kemudian ditambah NaOH berlebih dan uap ammonia yang terjadi ditangkap dengan asam, lalu dititrasi kembali.
3. Penentuan halogen
Cara Carius :
Panaskan sampel dalam tabung tertutup rapat pada 200°C bersama HNO3 berasap dan AgNO3. Dinginkan, endapan halida disaring dan dicuci, ditetapkan secara gravimetri.
4. Penentuan Sulfur
Menurut Carius :
Panaskan sampel bersama HNO3 berasap. S akan berubah menjadi sulfat, yang kemudian diendapkan dengan BaSO4. Endapan ditetapkan secara gravimetri.
5. Penentuan Oksigen
Dihitung dari selisih semua hasil penetapan unsur di atas.
Fenentuan formula empirik
Dari penentuan unsur, diperoleh perbandingan jumlah atom masing-masing unsur didapat formula empirik
Formula molekul
BM ditetapkan secara :
- pengukuran kerapatan uap
- pengukuran penurunan titik beku
- pengukuran kenaikan titik didih
- spektroskopi massa
ANALISIS GUSUS FUNGSIONAL
1. REAKSI PENGENAL INTI AROMATIS
1.1. Reaksi dengan HNO3 pekat (Nitrasi)
H2SO4
A
Nitro compoundrH + HONO2 ArNO2 +H2O
Cara : zat ditambah asam nitrat pekat warna kuning
1.2. Reaksi Guerbet
Substitusi elektrofilik
Produk Nitro dieliminasi oleh Zn dalam HCl
Amina aromatis mengalami diazotasi membentuk diazo compound warna merah jingga
Cara :
1. sedikit zat + HNO3 pekat dipanaskan sampai kering, kemudian didinginkan2. + alkohol + HCl + SERBUK Zn, dipanaskan (dalam hal ini gugus nitro berubah
menjadi gugus amin), dinginkan3. + beberapa tetes larutan 1 % NaNO2 + larutan 1 % ß naphthol dalam amonia
(NH4OH) terbentuk merah orange.
1.3. Reaksi Renwes:
Cara :
1. sedikit zat + KNO3 + 1 ml H2SO4 dinginkan2. + air + amonia (NH4OH) sampai basa, kemudian + Na2S lewat dinding
tabung terbentuk cicin merah
Dengan Brom (halogenasi)
ArH + Br2 ArBr (aril bromida) +HBr
Sedikit zat + Aqua brom (Br2) endapan
terbentuk endapan Senyawa substitusi
TUGAS I :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. Anilin 4. resorsinol
2. Fenol 5. Asam benzoat
3. naftol 6. asam salisilat
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal inti aromatis terhadap senyawa tersebut
di atas.
2. ALKOHOL
Sifat-sifat umum :
- sebagian besar alkohol berupa cairan, alkohol dengan jumlah C > 10 berupa padatan, alkohol polivalen bersifat kental
- Alkohol ber BM rendah baik mono maupun polivalen larut air dan bereaksi
netral. Jika terjadi oksidasi bersifat asam
2.1. Reaksi warna azo
Cara :
Larutan zat dalam air + 4 tetes pereaksi diazo A + 1 tetes pereaksi diazo B + basa (NaOH) sampai alkalis, panaskan di atas WB warna merah (warna tak tertarik oleh eter)
2.2. Reaksi Esterifikasi:
Cara :
Zat + asam karboksilat (as. asetat/as. benzoat/as. salisilat) + H2SO4 p,
dipanaskan bau harum,
2.3. Reaksi dengan Cerri ammonium nitrat
Cara : 1-2 tetes larutan zat dalam air + 0,5 ml pereaksi Cerri ammonium nitrat
terbentuk warna merah
Pereaksi : 1 g Cerri am. Nitrat + 2.5 ml. HNO3 2N
2.4. Reaksi dengan logam Natrium
Cara : zat ditambah dengan logam Na terbentuk gas H2
Reaksi : R-OH + Na R-ONa + H2
2.5. Membedakan Alkohol primer, sekunder dan tersier
2.5.1. Tes Lucas
Pereaksi : Pereaksi Lucas A : HCl 29% (p)
Lucas B : Zn Cl2 …. …136 bag.
HCl 29% ….. 10 bag.
Cara :
a. 1 ml Senyawa alkohol dalam tabung reaksi + 6 ml pereaksi Lucas
A, kocok, dan biarkan beberapa saat.
b. 1 ml senyawa alkohol dalam tabung reaksi + 10 ml pereaksi Lucas
B pada suhu kamar, kocok, dan biarkan beberapa saat.
Pengamatan :
Catat waktu yang diperlukan untuk pembentukan Alkilklorida yang memisah atau membentuk emulsi :
Pengamatan :
Alkohol Lucas A Lucas B
Alkohol primer negatif negatif
Alkohol Sekunder negatif positif setelah 5 menit
Alkohol tersier positif (segera) positif (segera)
2.5.2. Oksidasi dengan batang tembaga pijar atau Cu pijar atau dengan air brom
Alkohol primer terbentuk aldehid, yang positif setelah penambahan
pereaksi Schiff
Alkohol Sekunder terbentuk keton, yang positif dengan pereaksi
Legal Rothera
Alkohol tertier negatif
2.6. Membedakan alkohol mono & polivalen
2.6.1. Alkohol polivalen dapat menaikkan keasaman dari asam borat.
2.6.2. Reaksi Cuprifil
Cara : 1 ml larutan zat/air + 1 tetes larutan Cu.asetat + 1 ml NaOH 2N (alkalis),
kocok larutan warna biru tua (senyawa kompleks)
TUGAS II
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. metanol 5. etilen glikol
2. etanol 6. propilen glikol
3. n-propanol 7. gliserol
4. isopropanol
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus alkohol terhadap senyawa
tersebut di atas. Zat mana yang positif untuk alkohol monovalen dan alkohol
polivalen.
C. Bedakan antara n-propanol dan isopropanol berdasarkan reaksi oksidasi
D. Bagaimana cara membedakan antara n-propanol dan gliserin dan antara etanol
dan glikol
E. Amati bau yang terjadi serta tulis reaksi esterifikasi antara :
- metanol dengan asam salisilat
- etanol dengan asam asetat
- etanol dengan asam benzoat
3. REAKSI PENGENAL GUGUS FENOL
3.1. Reaksi Warna AZO
Cara : lihat pada gugus alkohol
Beda dengan gugus alkohol :
Warna merah yang terjadi dapat diekstraksi dengan eter/tertarik dalam larutan
eter.
3.2. Reaksi Warna dengan FeCl3
Cara : 5 tetes larutan zat pada papan tetes + 1 tetes FeCl3
warna ( ungu / merah ungu / hijau dll. )
3.3. Reaksi Warna Paugnet
Pereaksi : 1 tetes formalin / 1 ml H2SO4 pekat
Cara : Sedikit zat padat pada papan tetes + 1 tetes pereaksi ungu/
ungu merah.
3.4. REAKSI UNTUK FENOL MONOVALEN
3.4.1. Reaksi Landolt (untuk fenol bebas)
Cara : 1 ml larutan zat / tabung reaksi + air brom tetes demi tetes endapan putih
Catatan : Jika warna hilang, mungkin karena adanya ikatan Rangkap
Jika timbul warna lain mungkin fenol polivalen
3.4.2. Reaksi Spiro (untuk fenol bebas pada posisi orto dan para)
Cara :
Sedikit larutan zat / tabung reaksi + H2O2 (oksidasi)
Kemudian : bila + larutan FeSO4 hijau
bila + NH4OH ungu
3.4.3. Reaksi Indofenol :
Cara : 1 ml larutan zat dalam tabung reaksi + 1 tetes anilin
+ 1-2 ml larutan kaporit (NaOCl) jenuh
+ larutan NaOH sampai alkalis (bila perlu dipanaskan) warna biru
(bila suasana asam merah)
3.5. REAKSI-REAKSI UNTUK FENOL POLIVALEN
3.5.1. Dengan air brom
terbentuk warna
3.5.2. Dengan pereaksi Fehling
terjadi reduksi
Cara : Sedikit larutan zat + 1 bag. Fehling A + 1 bag. Fehling B + larutan NaOH sampai alkalis endapan merah bata / kuning
3.5.3. Reaksi Taufel – Tauler
Cara : Larutan zat dalam air / tabung reaksi + sedikit salisil aldehid + H 2SO4 pekat, kocok warna merah frambos
TUGAS III :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. Fenol 6. pirokatekin
2. m-kresol 7. Resorsinol
3. naftol 8. Hidrokinon
4. ß naftol 9. Pirogalol
5. Timol 10. Phloroglusin
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus fenol terhadap senyawa tersebut
di atas. Senyawa mana yang positif untuk fenol monovalen dan fenol polivalen.
C. Bedakan hasil reaksi antara fenol dan resorsinol/phloroglusin dengan air brom
dan juga dengan pereaksi Fehling.
4. IKATAN C TAK JENUH
Ada 2 Bentuk : - C = C- ( IKT. ETILEN )
- C C- ( IKT. ASETILEN )
Sifat-sifat : mudah mengadisi dan mudah Mereduksi
REAKSI :
4.1. Adisi dengan brom
Cara : Zat dalam pelarut CCl4 atau metanol + Brom dalam pelarut sama
warna Brom hilang
4.2. Reduksi dengan pereaksi BAYER ( KMnO4 – suasanaalkalis)
Cara : Zat /larutan Natrium karbonat 2N + sedikit larutan KMnO4 encer /larutan
Natrium karbonat ( 0,1% ) warna violet hilang
4.3. Reaksi warna dari SABETAY
Cara : Beberapa ml larutan SbCl3 30% /CHCl3 + beberapa tetes larutan zat
warna
Ikt. Etilen kuning, merah, coklat biru hijau endapan .
Ikt. Asetilen Rose
4.4. Reaksi DENIGES (IKT. ETILEN)
Cara : Zat + larutan HgSO4 – asam, kocok, dipanaskan endapan kuning
dari HgSO4. HgO.CnH2n
Reaksi positif untuk : - ikt. Etilen untuk senyawa Hidrokarbon
- deriivat Halogennya
(Untuk Alkohol tak jenuh negatif)
4.5. Reaksi BERTHELOT (IKT. ASETILEN)
Cara : Asetilen + larutan Cupro Chlorida amoniakal senyawa merah
C2Cu2.
Untuk senyawa Asetilen bentuk XCCH Warna kuning dari XCCCu.
TUGAS IV :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. Etilena
2. gas asetilen
3. Asam oleat
4. Asam linoleat
5. Asam linolenat
6. Etunil estradiol
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal ikatan C tidak jenuh terhadap senyawa
tersebut di atas.
5. GUGUS – KARBONIL
Ada dua bentuk, yakni R-CHO = aldehid dan R-CO-R = keton, dimana R dapat berupa alifatis, siklis atau alifatis – siklis
Sifat –sifat : Aldehid /keton membentuk senyawa kondensasi
Aldehid/keton jika dioksidasi terbentuk asam karboksilat
beda : daya reduksi aldehid keton
5.1. Reaksi umum gugus karbonil :
5.1.1. dapat membentuk senyawa kondensasi
Misal : dengan Hidroksilamin Oxim. ( NH2OH )
dengan Phenylhydrazin Phenylhydrazon
dengan Semi Karbasid Semi Karbazon
5.1.2. dengan pereaksi NESSLER
Terbentuk endapan
5.2. REAKSI-REAKSI TERHADAP ALDEHID
5.2.1. Daya reduksi
a. Reduksi larutan Ag Amoniakal cermin perak
b. Reduksi pereaksi Fehling CuO atau Cu2O (merah bata)
c. Reduksi pereaksi Nessler ( K2HgJ4 – KOH ) HgO, Hg2O atau (Hg2O
+ HgO )
5.2.2. Reaksi warna
a. Reaksi Schiff
Larutan zat + larutan Fuchsin ( tak berwarna ) violet merah
Catatan :
Adanya gugus neg. Reaksi Negatif (misal : gula-gula )
Aldehid alifatis merah, aldehid aromatis violet.
5.2.3. Reaksi dengan resorcin ( CROCKER )
Larutan zat + 1 tetes larutan 1% resorsin + H2SO4.p warna ( senyawa kondensasi)
Misal : formaldehid merah
Asetaldehid hijau abu-abu
TUGAS V :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. formaldehid
2. Asetaldehid
3. vanilin
4. Sinamil aldehid
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus aldehid terhadap senyawa
tersebut di atas.
5.3. REAKSI WARNA TERHADAP KETON
5.3.1. Reaksi LEGAL ROTHERA
Larutan zat + 5 tetes larutan 5% Natrium Nitroprusid + 1-2 g. Ammonium sulfat / Klorin + Ammonia (volum sama banyak), dipanaskan 30 menit biru lama-lama pucat.
5.3.2. Reaksi untuk gugus - CH2 – CO -
a. Reaksi TAUFEL & THALER
Larutan zat + sedikit Larutan H2SO4, + sedikit Salisil aldehid, kocok
merah frambos (keton alifatis)
Reaksi Positif gugus keton Alifatis (- CH2 – CO – CH2 –)
b. Reaksi warna LABAT
Zat / H2SO4p + 1-2 tetes larutan as. Gallat /alkohol hijau
c. Reaksi warna SANCHES :
Zat + per. as.gallat / H2SO4p, dipanaskan di atas WB biru
TUGAS VI:
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1.Aseton
2. Kamfer
3. mono brom kamfer
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus keton terhadap senyawa tersebut
di atas.
5.4. E S T E R ( R – C – O – R1)
SIFAT: Ester mudah mengalami hidrolisis. Oleh karena Ester dapat dikenali
melalui reaksi terhadap alkohol dan asam karboksilat hasil hidrolisis.
REAKSI :
ESTER dihidrolisis dengan alkali Alkohol + As. Karbosilat
TUGAS VII :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. asetosal
2. metil salisilat
3. etil asetat
B. Lakukan reaksi-reaksi hidrolisis dan pengenalan terhadap asam dan atau
alkohol yang terjadi.
5.5. E T E R ( C – O – C )
SIFAT :
- Kedua Atom C tidak dapat dioksidasi
- Peruraian lebih baik dalam suasana asam / H2SO4p pada temperatur 180 °C
REAKSI :
5.6.1. Reaksi wanra WEBER & TOLLENS
Zat + larutan 1 % Phloroglusin dalam campuran aa vol. ( air + H2SO4p) merah.
TUGAS VIII :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. dietil eter
2. diisopropil eter
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus eter dalam senyawa dietil eter.
di atas.
6. GUGUS AMIN
- Merupakan Derivat NH3 :
Amin primer : – C – NH2
Amin sekunder : . – (C)2 – NH
Amin tersier : – (C)2 – N
- Derivat Amin lainnya :
IMIN : - C = NH
NITRIL : - CN ( - C N )
6.1. REAKSI UMUM :
6.1. 1. Amine dapat melepaskan NH3 tanpa direduksi terlebih dahulu.
Misal :
a. Zat + NaOH / KOH NH3
b. Zat + H2SO4p dipanaskan sampai mendidih, encerkan kemudian +
NaOH NH3
6.1.2. Larutannya bersifat basa
6.2. REAKSI UNTUK AMIN PRIMER
6.2.1. Reaksi ISONITRIL
Untuk Amin Alifatif dan Aromatis
Cara :
Beberapa mg zat + 1 tetes CHCl3 + sedikit alkohol + beberapa tetes NaOH bau isonitril
Reaksi : R-NH2 + CHCl3 + 3 NaOH R - N C +NaCl + H2O
6.2.2. Reaksi Minyak MOSTERD
Untuk Amin Alifatis Primer
Cara : Beberapa mg. Zat + 1 cc . etanol + 1 cc. CS2, dipanaskan sampai ½ vol. + 1 cc HgCl2 minyak Mosterd ( Bau Spesifik ).
6.3. REAKSI LAIN AMIN AROMATIS PRIMER
6.3.1. Reaksi warna AZO
Untuk Amin Aromatis
Cara : Larutan zat / HCl + larutan KMO2 / NaNO2 + larutan Naphtol / air +
NaOH sampai basa, dipanaskan orange – merah
6.3.2. REAKSI INDOFENOL
Untuk Amin Aromatis, dimana posisi paranya masih bebas
Cara : Larutan zat /HCl + sedikit fenol + larutan Hipoklrorida /suspensi Kaporit merah + Amonia biru
6.3.3. dengan pereaksi DAB HCl JINGGA
6.3.4. Reaksi BATANG KOREK API
Pos. ( Jingga )
TUGAS IX :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. Anilin 4. Sulfanilamid
2. Anestesin 5. Sulfaguanidin
3. Prokain HCl 6. Sulfadiazin
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus amin terhadap senyawa tersebut
di atas.
7. A M I D A ( - CO – NH2 )REAKSI :
7.1. Pada Pendidihan dengan Alkali / Asam encer R – COO – NH4,
ditunjukkan oleh reaksi terhadap NH4+ dan As. Karboksilatnya
R – CONH2 + H2O R – COONH4
7.2. Dengan hipobromida ( rp ) AMIN PRIMER
R – CO – NH2 + H2O + Br2 R – NH2 + CO2 + 2H+
7.3. Reaksi BIURET :
Cara : 10 mg zat / 2 cc. Air + beberapa tetes NaOH sampai alkalis + sedikit larutan CuSO4 Biru Violet
TUGAS X:
A. Tuliskan rumus bangun dari urea
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk gugus amida terhadap senyawa tersebut.
8. ASAM SULFONAT ( R – SO2 – OH)
Dapat dibedakan dengan ester H2SO4 ( R – O – SO2 – OH )
Cara :a. Pada penambahan Ba (OH)2
Asam Sulfonat + Ba (OH)2 garam Barium ( larut )
Ester As.Sulfat + Ba (OH)2 garam Barium ( larut )
Kemudian pada pendidihan dengan HCl, maka garam dari ester as. Sulfat terbentuk endapan BaSO4, sedangkan garam dari as.sulfonat tidak
b. Asam Sulfonat + larutan KOH (2 :1), dipanaskan sampai kering, kemudian +
air + Ba (NO3 )2 Ba SO4
TUGAS XI :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1.sulfanilamid 4. sulfamerazin
2. SG 5. albusid
3. SD 6. Elkosin
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus sulfonat terhadap senyawa
tersebut di atas.
9. GUGUS N I T R O
REAKSI :
9.1. REDUKSI : AMIN PRIMER
Zat + ( Zn granul + HCl ), dipanaskan terbentuk AMIN PRIMER
9.2. Dengan DIPHENIL AMINE
Zat + 1-3 cc pereaksi kocok warna biru
PEREAKSI :
R/. DIPHENIL AMINE : 20 mg
A I R 20 cc
H2SO4 80 cc
TUGAS XII:
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. Asam pikrat
2. Nitrobenzena
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus nitro terhadap senyawa tersebut
di atas.
10. ASAM KARBOKSILAT ( -COOH)
SIFAT dan REAKSI :
10.1. Bersifat asam uji pH dengan kertas lakmus atau indikator universil
10.2. dapat larut dalam NaOH membentuk garam
RCOOH + NaOH RCOONa + H2O
10.3. dengan NaHCO3 (dingin) timbul gelembung gas CO2 (membedakan asam
dengan gol. fenol)
Fenol + NaOH fenolat (larut air)
Fenol + Na2CO3 tidak bereaksi.
10.4. membentuk ester dengan penambahan alkohol
RCOOH + R’OH ---------> RCOOR’ + H2O
Bau ester berbeda dengan alkoholnya.
10.5. Dengan campuran Iodida dan Iodat Iodium
Cara : 5 vol. 0,2 N kalium iodat + 2 vol. indator KI + larutan asam Iodium,
yang dengan amilum biru)
TUGAS XIII :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. Asam formiat 4. Asam Benzoat
2. Asam asetat 5. Asam salisilat
3. Asam oksalat 6. Asam tartrat
B. Lakukan reaksi-reaksi untuk mengenal gugus karboksilat terhadap senyawa
tersebut di atas.
11. ASAM OKSI
Senyawa yang mengandung gugus -COOH dan gugus -OH
Contoh : asam alfa oksi
Dapat dibedakan dengan asam karboksilat melalui reaksi sbb.
11.1. Percobaan LANDWER
Cara : larutan 1 % asam oksi + larutan ferri khlorida warna kuning
(blanko tidak berwarna)
11.2. Dengan pereaksi Cuprifil positif
Cara : larutan zat + NaOH 0,5 N sampai alkalis + 1-2 tetes larutan Cu asetat,
kocok maka endapan akan larut larutan berwarna biru jernih
12. ASAM KETO
Senyawa yang mengandung gugus -CO - COOH
Contoh asam alfa keto
SIFAT dan REAKSI :
a. mempunyai sifat umum dari keton dan asam karboksilat
b. dengan pereaksi cuprofil positif.
TUGAS XIV :
A. Tuliskan rumus bangun dari senyawa di bawah ini :
1. Asam laktat
2. Asam Piruvat
B. Manakah yang termasuk asam oksi dan asam keto ? Lakukan reaksi-reaksi
untuk mengenal gugus-gugus tersebut.