analisis konsep iklan permen mintz

9
MAKALAH MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARAN ANALISIS KONSEP IKLAN Di Susun Oleh : 3EA18 (Kelompok 5) Aji Briliant Dewantara (10212515) Dani Guntoro (13212703) Iklima Fitri Rahmatiah (13212593) Indra Oktavianto (11212681) Maya Ikhlasiyah (14210284) Shinta Oktaviani Rami (16212987) Tito Suasono (17212413) Yozi Latul Aini (17212882)

Upload: iklima-fitri-rahmatiah-ii

Post on 26-Sep-2015

164 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Analisis Konsep Iklan Permen Mintz

TRANSCRIPT

MAKALAH MANAJEMEN KOMUNIKASI PEMASARANANALISIS KONSEP IKLAN

Di Susun Oleh : 3EA18 (Kelompok 5) Aji Briliant Dewantara(10212515) Dani Guntoro(13212703) Iklima Fitri Rahmatiah(13212593) Indra Oktavianto(11212681) Maya Ikhlasiyah(14210284) Shinta Oktaviani Rami(16212987) Tito Suasono(17212413) Yozi Latul Aini(17212882)

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS GUNADARMA2015ANALISIS KONSEP IKLAN PERMEN MINTZ

Tag line Permen Mint : MintZ Berlapizzz Enaknya Sadizzz

Setiap hari mulai dari bangun tidur hingga kembali untuk tidur, kita senantiasa melihat, mendengar, dan membaca iklan. Ketika membaca koran, mendengarkan radio, menonton televisi, berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, dipasar, selalu ada iklan. Iklan selalu hidup dan berada kapan saja dan dimana saja dalam kehidupan kita.Keberadaan iklan dimulai di Inggris tahun 1472, melalui kemunculan iklan cetak berupa buku baru doa gereja yang ditempelkan di gerbang.Surat kabar pertama yang terbit di London tahun 1650 mulai menggunakan iklan terselubung karena iklan belum ditata secara profesional. Di Amerika, surat kabar pertama yang memasang iklan pada terbitannya adalah Boston Newsletter 1704. Iklan dirancang sebagai headline yang memenuhi halaman depan surat kabar yang terbit secara berkala. Benyamin Franklin adalah orang pertama yang memperkaya informasi iklan dengan menambah ilustrasi sehingga efek iklan semakin kuat (Darmawan, 2005: 103-114).Di Indonesia, pada masa perkembangannya,bentuk iklan bersandar pada bahasa verbal yang tertulis dan tercetak. Bahasa dalam iklan dituntut mampu menggugah, menarik, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan,dan mengombinasinasikan pesan dengan komparatif kepada khalayak (Stan Rapp& Tom Collins, 1995:152). Struktur kata dalam iklan menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian ; Informatif : kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif; persuasive : rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, dan menghibur. Bahasa yang dipakai dalam iklan harus mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih pada produk jasa yang di iklankan.Gaya bahasa yang dipakai harus disesuaikan dengan siapa ia berbicara, bagaimana kebiasaan perilaku, di mana mereka berada. Akan tetapi ada yang berpendapat bahwa bahasa dalam iklan terkadang dipandang menarik, jika bersifat main-main, atau menurut Hakim (2006) bersifat lanturan. Menurutnya lanturan berbeda dengan kata yang melantur atau ngawur, tidak nyambung dengan topik yang dibahas.Sementara lanturan adalah sengaja melantur atau melantur dengan tujuan. Namun, lanturan yang dibuat harus selalu dijaga relevansinya. Hal yang paling dekat dengan lanturan adalah plesetan. Orang muda saat ini tidak merasa gaul jika tidak banyak berplesetan dalambercanda.Orangtertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini adalah kata asli yang diplesetkannya. Sugiyono (2007) mengatakan bahwa dalam setiap iklan memunculkan unsur pengingat catcher baik yang berupa suara, gambar, atau bahasa verbal menjadi amat penting sehingga suatu saat hanya dengan mendengar, melihat, atau membaca pengingat itu, konsumen langsung terhubung dengan produk yang diiklankan. Perusahaan Orang Tua atau OT dengan percaya diri memberikan tampilan beda untuk materi iklan permen Mintz. Setiap perusahaan pasti ingin memberikan yang terbaik untuk produknya, termasuk dalam menggara promo iklannya. Perusahaan mana yang mau memberikan kata jelek pada versi iklannya? Karena bisa berdampak menjatuhkan citra produk itu sendiri dan bisa bisa produknya tidak laku di pasaran. Namun tidak demikian dengan perusahaan Orang Tua, mereka justru mengusung promo iklan permen mintz dengan mencoba keluar dari pakem periklanan yang sebenarnya.Melihat besarnya persaingan industri permen yang ada, mendorong tim marketing permen mintz untuk meluncurkan suatu produk baru dengan terobosan terbaru dengan maksud untuk membedakan produk baru tersebut dengan produk yang lain. Perusahaan Oang Tua juga ingin menunjukan bahwa selain inovasi rasa yang unik mereka juga menjaga kualitas dari produk itu sendiri. Hal ini lah yang membuat perushaan Orang Tua membuat strategi komunikasi pemasaran yang berbeda untuk materi iklan perment mintz.Pernah tidak mengamati versi iklan TVC produk permen? Ya, umumnya sebagian iklan permen dikemas secara hiperbola. Misalkan, permen rasamintmaka iklan yang dibuat dengan adanya efek salju, bahkan sampai membeku jika seseorang memakan permen tersebut. Cara jualan permen tersebut tujuannya menawarkan kesegaran nafas, kelegaan tenggorokan dan sejenisnya. Namun perment mintz ingin memberikan konsep iklan yang berbeda dari produk iklan tersebut, sebenarnya bisa saja perusahaan Orang Tua memebuat konsep iklan yang menarik, tetapi tim marketing perment mintz ingin memberikan terobosan baru untuk konsep produk mereka.Tim marketing perment mintz membuat konsep dasar untuk produknya yaitu Iklan Jelek...Permen Enak. Dan hasilnya sangat unik ! bisa dilihat dari tayangan iklan perment mintz beberapa tahun lalu yang mengusung tema versi Pensil, Dot dan Jingle. Sebenanrnya konsep iklan mereka sangat sederhana sekali bahkan terkesan sangat katro dan amatiran. Karena hanya melakukan pengambilan gambar medium close up. Namun tujuan dan isi dari iklan tersebut tersampaikan yaitu Permen Enak. Walaupun konsep ikln mereka terkesan amatiran dan katro namun mereka tak mempermasalhkannya, karena dengan iklan yang unik tersebut dapat menarik perhatian konsumen sehingga konsumen jadi aware terhadap perment mintz. Dengan kata lain konsumen jadi mudah mengingat bahwa iklan yang katro atau yang gak jelas itu adalah iklan perment mintz.

Ini pensil, ini permen mintz, daripada gigit pensil mending gigit mintz, jelek iklannya?biarin. yang penting mintz. Permen enak, permen enak, permen enak

Masih ingat dengan versi iklannya? Ni saya ingatkan kembail salah satu versi iklannya yang sebenarnya pesan dari kutipan iklan tersebut adalah daripada menggigit pensil lebih baik makan perment mintz. Perment mintz mungkin memang tidak jago dalam membuat sebuah konsep iklan yang bagus namun perment mintz bisa membuat permen yang enak. Dan terbukti dengan iklan tersebut dapat menarik perhatian konsumen untuk membelinya.Dalam memperoleh pesan yang maksimal, permen mintz sedang mempersiapkan konsep ATL (above the line) dan BTL (below the line) dengan pesan yang di sampaikan melalui TVC. Waktu pertama kali produknya muncul di pasaran perment mintz melakukan strategi lini bawah melalu mobil- mobil box distribusi, pengumpulan sampling di tempat keramaian, di tempat event maupun di pusat perbelanjaan. Namun hal ini tetap pada konsep yang unik dan memberikan warna baru bagi konsumen pencinta perment. Dan yang terpenting isi pesan dari perment mintz tentang perment enak dapat tersampaikan kepada konsumen.Iklan permen MintZ dengan style katro itu memang sengaja dibuat dalam visualisasi yang berbeda. Dimana iklan MintZ seakan-akan di-shoot oleh sutradara amatir, hanya menggunakan kamera standar. Boleh dikata, visualisasi iklan yang ditampilkan MintZ dengan gaya yang katro ini merupakan strategi MintZ untuk menarik perhatian, sehingga konsumenawareterhadap permen MintZ.Memang tidak sedikit yang mencibir iklan tersebut. Tapi, dibalik cibiran tersebut kita justru menjadi benar-benarawareterhadap adanya produk permen MintZ sebagai produk permen mint berjenis chewy candy dengan positioning permen enak dan tageline enaknya sadizz. Dari iklan tersebut, hal yang dapat kita simpulkan adalah Mintz memang sengaja ingin memberikan warna baru dalam mengenalkan produk dan memberitahu konsumen secarato the pointbahwa rasa permen MintZ ini enak.Untuk melengkapi strategiabove the lineyang dilakukan, MintZ punmelakukan strategi lainnya seperti program pulsa gratis dibalik kemasan kecil MintZ, aransemen ulang jingle, Ngedanze Gokilz Competiton yang akan dilaksanakan mulai bulan Februari ini, serta penggunaan social media twitter dan facebook. Dalam hal produk, kini MintZ mulai meluncurkan MintZ Droplets sebagai bentuk inovasi produk.Narasi diatas merupakan narasi yang terdapat dalam iklan produk permen mintz, tanpa analisa lebih jauh, kita dapat memastikan bahwa iklan diatas tidak lah mengikuti persyaratan yang baik dalam membuat iklan. Seperti yang telah dipaparkan diatas struktur kata dalam iklan menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian ; Informatif : kata-katanya harus jelas, bersahabat, komunikatif; persuasive : rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang, dan menghibur. Bahasa yang dipakai dalam iklan harus mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih pada produk jasa yang di iklankan.Namun, dalam iklan mintz sepertinya kita tidak dapat rasa tergugah karena tidak memberikan perhatian kepada konsumen, karena ada kesan pembelaan dari permen mintz dalam narasinya jelek iklannya?biarin. yang penting mintz yang menunjukan ketidak perdulian, selain itu iklan permen mintz juga tidak informative, karena kata-kata yang digunakan tidak jelas, tidak bersahabat, tidak komunikatif, dan tidak juga persuasive. Rangkaian kalimat yang digunakan dalam narasi justru cenderung egois dan tidak menumbuhkan rasa ingin membeli produk tersebut. Jika dilihat dari segi bahasa juga tidak tepat karena apabila kita menerjemahkan kata chewy karena permen mintz merupakan chewy candy yang berarti kenyal maka kata kerja gigit dalam iklan tidaklah tepat digunakan sebagai pengganti narasi daripada gigit pensil mending gigit mintz. Secara keseluruhan iklan permen mintz ini bukanlah contoh iklan yang baik, namun agak sedikit cukup menghibur dengan narasi iklan yang lumayan ngawur.