analisis komunikasi politik dominasi sema dan dema

89
Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram SKRIPSI Oleh: NURIATI NIM. 153171938 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2020

Upload: others

Post on 28-Nov-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri (UIN) Mataram

SKRIPSI

Oleh:

NURIATI NIM. 153171938

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2020

Page 2: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

i

ANALISIS KOMUNIKASI POLITIK DOMINASI SEMA DAN DEMA TERHADAP KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA FAKULTAS

DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapkan persyaratan mencapai gelar Sarjana Sosial

Oleh:

NURIATI NIM. 153171938

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2020

Page 3: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Nuriati, NIM: 1503171938 dengan judul “Analisis Komunikasi Politik

Dominasi SEMA dan DEMA Terhadap Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram” telah memenuhi Syarat

dan disetujui untuk diuji.

Disetujui pada tanggal:16 Juli 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Fahrurozi, M.A Najamudin M,SI 197512312005011010 198212312009121004

Page 4: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

iii

NOTA DINAS PEMBIMBING

Hal: Munaqasyah

Mataram,16 Juli2020

Kepada

Yth. Rektor UIN Mataram

di Mataram

Assalamu`alaikum, Wr,Wb.

Dengan Hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi, kami

berpendapat bahwa skripsi saudari:

Nama : Nuriati

NIM : 150171938

Jurusan/Prodi : Komunikasi Penyiaran Islam

Judul : Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

Terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN).

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyar skripsi

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram, Oleh karena itu, kami berharap

agar skripsi ini dapat segera di-munaqasyar-kan.

Wassalammu`alaikum, Wr,Wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Fahrurozi, M.A Najamudin M,SI 197512312005011010 1982123120091210

Page 5: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Skripsi oleh: Nuriati, NIM: 1503171938 dengan judul “Analisis Komunikasi

Politik Dominasi SEMA dan DEMA terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram”

telah dipertahankan di depan dewan penguji jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram memenuhi syarat dan disetujui

untuk di-munaqasyar-kan pada tanggal

Prof.Dr. H. Fahrurozi, M.A

(Ketua Sidang/Pemb. I) Najamudin M. Si Sekretaris Sidang/ Pemb. II

Dr. H. L. Ahmad Zainuri, M.A (Penguji I)

Athik Hidayatul Ummah, M.Pd, M. Si (Penguji II)

Mengetahui, Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Dr. H. Subhan Abdullah Acim, M.A NIP:197107102001121002

Page 6: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

vi

MOTTO

م ا ما بأنفس يغير ما بقوم حتى يغير إن

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”. (QS. Ar-Ra`d (13); 11).1

1Departement Agama RI, Al-Qur`an dan terjemahannya, (Bandung: CV Jumanatul Ali, 2004)

Page 7: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

vii

PEMBAHASAN

Segala puji dan Syukur hanya bagi Allah SWT yang Maha Kuasa atas berkat

Rahmat dan Kasih Sayang-Nya, sehinga skripsi ini dapat peneliti selesaikan sebagai

salah satu bukti perjuangan dalam menimba ilmu pengetahuan yang diperintahkan-

Nya. Skripsi ini peneliti persembahkan untuk:

1. Kedua orang tua saya tercinta, Ayah saya H. Ahmad dan Ibu saya St. Hawa, yang

selama ini memberikan saya semangat, do,a, nasehat, kasih sayang serta

pengorbanan yang tidak ada hentinya dan tergantikan hingga saya mampu

menghadapi setiap kesulitan yang ada, Sehingga sampailah saya di titik ini yakni

menyelesaikan skripsi dengan baik.

2. Sahabat-sahabat saya yang selalu menemani dari awal hingga titik akhir perjuangan

di kampus tercinta (Nuraini, Yenni, Yuli, Yupi, Ida, Nia, Era, Nirma, Santika dan

Ratna ) Terimakasih telah menjadi sahabat saya yang selalu ada di kalah susah dan

senang, semoga tetap selalu seperti ini dan untuk teman-teman KPI B angakatan

2015 terima kasih untuk kebersamaannya selama ini. Semoga kita semua sukses

kedepannya.

3. Kedua Bapak dosen pembimbing, Bapak Prof. Dr. H. Fahrurozi, M.A dan Bapak

Najamudin M,Si yang telah membimbing saya dengan sabar dan selalu meluangkan

waktunya sehingga skripsi ini dapat selesai.

Page 8: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang

kepada-Nya segala puji syukur peneliti panjatkan, karena atas nikmat dan karunia-Nya

peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi basar Muhammad SAW sebagi suri

tauladan manusia dimuka bumi ini, yang telah menghilangkan jahiliyah dan membawa

kita pada prinsip-prinsip Islam dalam segala segi kehidupan.

Dengan segala usaha penyusunan skripsi denga judul :Analisis Komunikai

Politik Dominasi SEMA dan DEMA Terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram” ini juga tidak terlepas dari bantuan, pembimbing, dorongan, arahan dan

didikan orang lain, baik secara langsung dan maupun tidak langsung.

Berdasarkan dengan hal ini secara khusus peneliti menghaturkan ucapan

terima kasih setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. H. Fahrurozi M.A, Dosen pembimbing I yang dengan sabar memberikan

bimbingan, motivasi, memeriksa, dan memperbaiki sampai terselesaikannya

penyusunan skripsi ini.

2. Najamudin M, si, Dosen pembimbing II yang dengan sabar memberikan bimbingan,

motivasi, dan dukungan kepada peneliti dalam mengerjakan skripsi ini.

Page 9: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

ix

3. Dr. H. Subhan Abdullah Acim, M.A selaku dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri Mataram yang telah memberikan izin

penelitian.

4. Prof. Dr. H. Mutawali, M, Ag, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendididkan di

Universitas Islam Negeri Mataram.

5. Dan semua pihak-pihak yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat

serta motivasi agar peneliti terus semangat meneyelesaikan kuliah samapai sarjana.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, barangkali ada

kekeliruan dan kekurangan karena sesungguhnya kesempurnaan hanaya milik Allah

SWT.Oleh karena itu, peneliti mengharapkan saran dan arahan demi kesempurnaan

skripsi ini.

Terakhir, peneliti mengharapkan semoga skripsi yang ini memberikan manfaat

bagi kita semua, terutama yang membacanya.

Mataram, 16 Juli 2020

Nuriati

Page 10: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... iv

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI .............................................................. v

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................ vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

ABSTRAK ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 9

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ............................................. 10

E. Telaah Pustaka ................................................................................. 11

F. Kerangka Teori................................................................................. 14

G. Metode Penelitian............................................................................. 18

Page 11: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

xi

BAB II PAPARAN DAN DATA TEMUAN ................................................... 32

A. Gambaran Umum SEMA dan DEMA Fakultas ........................................ 32

1. Profil SEMA dan DEMA .................................................................... 32

2. Visi dan Misi ....................................................................................... 34

3. Tugas SEMA dan DEMA ................................................................... 35

4. Sistem Kerja dan Program SEMA dan DEMA ................................... 36

B. Bentuk Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA Terhadap Kegiatan

Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi .............. 39

1. Pemilihan Umum HMJ ....................................................................... 39

2. Pelaksanaan Program Kerja SEMA dan DEMA Fakultas .................. 43

3. Faktor-faktor yang Mendominasi Terjadinya Politik SEMA dan DEMA

Terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa ......................................... 50

1. Kepentingan Politik ....................................................................... 50

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 52

A. Bentuk Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA Terhadap Kegiatan

Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi .............. 54

1. Pemilihan Umum HMJ ....................................................................... 54

a. Syarat Penjaringan Calon .............................................................. 55

b. Menggali Suara Mahasiswa .......................................................... 56

c. Pelantikan ...................................................................................... 58

2. Dominasi Dalam Bentuk Rancangan, Penyusunan dan Pelaporan

Program Kerja ..................................................................................... 60

Page 12: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

xii

1. Rancangan Program ...................................................................... 61

2. Penyususnan Program ................................................................... 62

3. Pelaporan Tanggung Jawab........................................................... 64

B. Faktor-faktor yang Mendukung Terjadinya Komunikasi Politik Dominasi

terhadap

Organisasi Mahasiswa ............................................................................... 64

1. Pemikiran Politik ................................................................................ 64

2. Ideologi dan Intelektual Organiser Hegemoni ................................... 66

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 68

A. Kesimpulan ............................................................................................... 69

B. Saran .......................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71

LAMPIRAN

Page 13: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

xiii

ANALISIS KOMUNIKASI POLITIK DOMINASI SEMA DAN DEMA TERHADAP KEGIATAN ORGANISASI MAHASISWA

FAKULTASDAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI(UIN) MATARAM

Oleh:

NURIATI 1503171938

ABSTRAK

Dominasi hari ini menjadi suatu akses untuk memiliki status sosial yang lebih tinggi dari satu atau banyak induvidu yang tunduk pada induvidu dominan. Dominasi ini bisa dipahami sebagai penguasaan politik melalui beberapa regulasi-regulas, program kerja terhadap objek yang akan dikuasai. Pada tatanan kegiatan organisasi mahasiswa, SEMA DEMA mempunyai peran dan pengaruh yang besar dalam hal komunikasi politik dominasi di FDIK karena secara aturan ORMAWA SEMA DEMA lebih mendominasi dalam hal mengarahkan kegiatan yang akan dilakukan oleh HMJ.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis bentuk komunikasi politik dominasi SEMA DEMA terhadap kegiatan organisasi mahasiwa fakultas dakwah dan ilmu komunikasi. Selain itu untuk mengkaji dan menganalisis faktor-faktor utama yang mendukung bagaimana terjadinya komunikasi politik dominasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Data bersumber dari data primer yang diperoleh melalui pengamatan langsung dan wawancara, dan data sekunder melalui dokumen terkait. Validitas data menggunakan teknik ketekunan pengamatan dan triangulasi, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis model interaktif dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukan bahwa Dominasi Politik SEMA DEMA terhadap kegiatan organisasi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi tahun2019-2020 cenderung masih belum mampu memberikanperubahanyang cukup masif bagi perkembangan jurusan-jurusan khususnya yang ada di FDIK, dalam membangun komunikasi antar civitas akademika masih minim secara kegiatan politik dan aturan-aturan sehingga sering mengalami misscommunication HMJ dengan SEMA DEMA. Kecenderungan dominasi politik disebabkan oleh faktor konsensus terhadap kekuasaan yang telah menjadi budaya di SEMA DEMA, HMJ dan sistem atau tata cara penyusunan Program atau aturan-aturan yang berlaku.

Kata kunci: Hegemoni, Komunikasi Politik, SEMA DEMA, Organisasi Mahasiswa.

Page 14: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan aktivitas yang tidak terlepas dari keseharian

manusia diberbagai bidang. Termaksud dalam aktivitas politik, komunikasi

memainkan peranan yang penting. Komunikasi bukan sekedar penerusan

informasi dari suatu sumber kepada publik, ia lebih mudah dipahami sebagai

penciptaan kembali gagasan-gagasan informasi oleh publik jika diberikan

petunjuk dengan simbol, slogan atau tema pokok. Komunikasi adalah hubungan

antara manusia dalam rangka mencapai saling pengertian (nutual

understanding).2Membicarakan komunikasi juga tidak terlepas dari politik, hal

ini sering diklaim sebagai studi tentang aspek-aspek politik dari komunikasi

publik, komunikasi dan politik memiliki hubungan yang erat dan istimewa

karena berada dalam kawasan (domain) politik dengan menempatkan

komunikasi pada posisi yang fundamental. Komunikasi politik menyambungkan

semua bagian dari sistem politik sehingga aspirasi dan kepentingan

dikonversikan menjadi berbagai kebijaksanaan.3

Komunikasi politik merupakan gabungan dua disiplin ilmu yang berbeda

namu terkait sangat erat, yakni ilmu komunikasi dan ilmu politik serta selalu

2Heryanto, Gun gun, Komunikasi Politik di Era Industri Citra, (Jakarta: PT. Lasswell Visitama,

2010), hal 3 3Cangara Hafied, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2009), hal. 16

Page 15: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

2

dikaitkan dengan penguasaan kelompok politik yang lebih dominan,

sehingga banyak dominasi-dominasi yang dilakukan melalui komunikasi politik.

Kata Dominasi sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

pengaruh kekuasaan suatu Negara atas Negara lainnnya atau penguasaan oleh

pihak yang lebih kuat terhadap yang lebih lemah (dalam bidang politik, militer,

ekonomi, perdagangan, olahraga, dan sebagainya).4Dominasi ini sebenarnya

berasal dari kata hegemoni, yaitu merupakan salah satu konsep penting dalam

teori studi kultural, dan sebagian besar teori ini bersandar pada pemahaman kita

terhadap istilah “hegomoni’ ini.Hegomoni dapat didefinisikan sebagai pengaruh,

kekuasaan, atau dominasi kelompok sosial tertentu atas kelompok lainnya yang

biasanya lebih lemah.Gagasan mengenai hegomoni dapat ditelusuri balik hingga

ke pandangan Antonia gramsci, salah seorang pendiri partai komunis Italia yang

kemudian dipenjara oleh penguasa yang beraliran fasis.5

Pandangan mengenai hegemoni berdasarkan pada gagasan Karl Marx

mengenai “kesadaran yang salah” (fase consciousness), yaitu keadaan dimana

induvidu menjadi tidak menyadari adanya dominasi dalam kehidupan mereka.

Sistem sosial yang mereka dukung justru telah mengesploitasi diri mereka

sendiri, mulai dari budaya popular sampai agama.Menurut Gramsci, kelompok

4Departemen Pendidikan Indoneisa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,

2008).hlm, 516. 5Attamimi, Natasha. Hegemoni dalam Komunikasi: sebuah analisis atas arus komunikasi dan

Informasi. Jurnal Politika, Vol. 1, Nomor 1, September 2015: hlm. 78-86.

Page 16: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

3

dominasi dalam masyarakat berhasil mengarahkan orang kepada perasaan puas

terhadap keadaan.

Persetujuan (consent) merupakan faktor penting dalam

hegomoni.6Masyarakat akan memberikan persetujuan jika mereka diberikan

imbalan (misal kebebasan, barang, dan lain lain). Pada akhirnya, orang akan lebih

menyukai hidup dalam masyarakat dengan berbagai pemberian tersebut dan

menerima atau setuju dengan ideologi budaya dominan.

Hegemoni juga didefinisikansebagai kepemimpinan budaya yang

dilaksanakan oleh kelas yang berkuasa7 dan mengontraskan hegemoni dengan

paksaan yang dilaksanakan oleh kekuatan legislatif atau eksekutif. Kaum

Intelektual memegang peranan penting di masyarakat, berbeda dengan

pemahaman kaum intelektual yang selama ini kita kenal, dalam catatan hariannya

Gramsci menulis bahwa setiap orang sebenarnya adalah seorang intelektual

namun tidak semua orang memiliki fungsi intelektual dan menjalankan fungsi

intelektualnya di masyarakat.Sedangkan dalam islam marwah politik

mengarahkan masyarakat untuk menunjukan kebahagiaan abadi, yaitu jalan

untuk mencapai akhirat dan kesejahteran di dalamnya. Usaha ini dalam Al-

Qura`an dijelaskan dengan menggunakan istilah amar ma`ruf nahi mungkar,

upaya untuk menata kehidupan sosial masyarakat dan religius dalam satu tatanan.

6Morissan, Teori Komunikasi; induvidu hingga Massa, (Jakarta: Prenamedia Grub, 2013), dalam

Hegomoni; pengaruh atas Massa, hlm. 541- 542. 7Patria, Nezar dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni. (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2015), hlm. 132-138.

Page 17: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

4

Setiap kelompok masyarakat ada golongan orang yang menegakan

kebajikan serta tegas membentengi diri dari segala kemungkaran. Bukan hanya

kelompok masyarakat, akan tetapi setiap induvidu dengan segala kelebihan dan

kemampuannya diwajibkan menegakannya. Seperti yang dijelaskan hadits yang

di riwayatkan oleh Abu Hurairah dalam shahih muslim.

،فإن لميستطعفبلسانه،فإن لميستطعفبق كراف لي غي رهبيد كمم رأىم لبه،وذلكم

أضعفاإيمان “Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka hendaklah ia

mengubahnya dengan tangannya (kekuasaan), bila tidak mampu maka dengan

lidahnya (memberi peringatan atau nasehat), dan kalau tidak mampu maka

dengan hatinya (ingkar) dan ini adalah paling lemahnya iman”.8

Selain itu, disini dijelaskan bahwa aktifitas itu hendaknya dilakukan oleh

segolongan masyarakat (umat). Yakni, tujuan dari aktifitas politik itu tidak akan

terwujud jika dilakukan oleh satu atau dua orang saja, karena dalam Al-Quran

politik adalah sebuah aktifitas menyeruh masyarakat yang dilakukan oleh

masyarakat itu sendiri. Sebuah kesadaran kolektif untuk membangun tatanan

sosial yang harmonis, seruan ini akan maksimal bila dilakukan secara

terorganisir, sistematis dan terkordinir secara teratur. Dalam konteks hari ini bisa

8Salma bin Fahd Al-audah, Fadli llahi, Amar Ma`ruf Nahi Munkar, Op. Cit. h. 49

Page 18: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

5

berbentuk partai politik, lembaga dakwah, sekolah, majlis ta`lim, maupun

lembaga hukum atau korporasi.9

Berangkat dari teori Gramsci ini, dominasi kekuasaan dibagi menjadi tiga

agar terjadi keseimbangan dan pengawasan satu sama lain. Dalam hal ini, negara

berperan sebagai bagian dalam kekuasaan dan masyarakat menjadi sasaran

dominasi.Jika kita berpindah pada contoh yang lebih dekat dalam kehidupan

sehari-hari, contohnya dalam kehidupan kampus, prinsip dominasi ini lebih

mudah untuk dipahami. Seperti Negara, kampus juga memiliki hirarki

kekuasaan. Ada lembaga sentral dan penyalur aspirasi danagen of control

keberlangsungan kegiatan kampus (lembaga eksekutif dan legislatif).

Lembaga eksekutif dalam lingkungan kampus ditempati, Universitas Islam

Negeri (UIN) Mataram, Fakultas Dakwah dan Ilmu komunikasi adalah SEMA

(Senat Mahasiswa). Sedangkan, DEMA (Dewan Mahasiswa). Masalah yang

dapat diangkat adalah bagaimana Dominasi Politik kedua lembaga ini dapat

mempengaruhi perilaku mahasiswa di kampus.

DEMA sebagai lembaga eksekutif lebih sering membuat acara atau event

di kampus daripada lembaga yang lainnya.Sebenarnya, itu memang terjadi

karena DEMA adalah lembaga yang tugas utamanya mengeksekusi.Oleh karena

itu, bentuk komunikasi politik dominasi DEMA dapat lebih mudah terlihat

9Zailani, Z, Konsep Al-Qur`an Tentang Politik: kajian tematik tentang ayat-ayat politik. (Skripsi, IAIN Tulung Agung, 2014).Hlm, 151-152.

Page 19: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

6

dilingkungan kampuslewat beberapa program yang sudah direalisasikan.

Mahasiswa dapat melihat informasi acaranya di spanduk dan pamflet yang

disebar dimana-mana.Sehingga logo DEMA yang ada di spanduk dan pamflet itu

juga banyak terlihat.Hal ini membuat betapa eksisnya DEMA di kampus ini.

Berbeda dengan DEMA sebagai lembaga eksekutif, SEMA merupakan

lembaga legislatif.Lembaga legislatif memiliki fungsi membuat undang-

undang.Sebenarnya sampai saat ini, ada beberapa undang-undang yang telah

SEMA susun.Undang-undang tersebut telah mengatur kegiatan kemahasiswaan

yang ada di FDIK UIN.Bila kita melihat dari sudut pandang Bordieu, undang-

undang yang dibuat oleh SEMA ini menjadi salah satu dominasi poitissssk yang

digunakan SEMA untuk melanggengkan dominasinya.Bahkan DEMA dan HMJ

(Himpunan Mahasiswa Jurasan) harus patuh kepada undang-undang yang

SEMA buat.Selain itu, keuangandan kegiatan yang dilakukan DEMA dan HMJ

juga diawasi keluar masuknya oleh SEMA.Hal ini, disatu sisi, menunjukan

bahwa SEMA mendominasi DEMA.

Selain membuat undang-undang, SEMA memiliki fungsi lainnya, yaitu

advokasi mahasiswa.SEMA tidak jarang, membantu mahasiswa dalam mencari

beasiswa, penangguhan kuliah.Walaupun begitu, DEMA juga memiliki

department yang juga membantu hal-hal tersebut.Jika kita lihat dengan lebih

seksama maka ada perlombaan dominasi yang hendak DEMA dan

Page 20: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

7

SEMAlakukan di UIN ini.10Kedua badan tersebut saling berebut mencari dan

mendapatkan kekuasaan.Dalam hal ini, kita bisa melihat bahwa Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi telah menjadi “arena” yang menjadi “tempat pertarungan

kekuatan (DEMA dan SEMA), tempat perjuangan untuk mempertahankan atau

mengubah struktur hubungan-hubungan dominasi”.

Walaupun seharusnya secara teknis SEMA yang lebih dominan, hasil

survei kami mendapatkan hasil yang mengejutkan.Beberapa program SEMA

dan DEMA yang dilaksanakan ternyata mampu mendominasi dibeberapa

jurusan di FDIK sendiri. Semisal, beberapa Program DEMA yang sudah

terlaksanakan yaitu Safari Ramadhan yang berlangsung di Dompu agar bisa

mengembangkan rasa agamais dan juga beberapa pembuatan alamat website

serta bagaimana mengakomodir kembali komunikasi dengan HMJ, khususnya di

FDIK. Sedangkan program SEMAyang akan dilakukan kedepannya adalah

pengembangan bakat seperti kesenian(Soft Skill)dan akan mengadakan seminar

tentang narkoba karena narkoba sasarannya anak-anak muda, ini adalah salah

satu langkah SEMA untuk membendung agar FDIK bersih dari narkoba.Hal ini

tidak mustahil terjadi karena SEMA dan DEMA telah menjadi satu lembaga

yang dibutuhkan baik itu oleh mahasiwa maupun HMJ sendiri. Dominasi

dengan “cara-cara yang dikembangkan oleh wacana ini untuk menggapai,

menembus, dan mengontrol (mahasiswa).

10Bagian Kajian dan Publikasi IAIN Mataram, Profil IAIN Mataram ( Mataram: CV. Mahani

Persada, 2017) , hlm. 82.

Page 21: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

8

Dari survey singkat saya telah menunjukanbahwa “komunikasi politik

dominasi” memang ada di lingkungan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FDIK). Baik SEMA dan DEMA telah berhasil

melancarakandominasinyaterhadapkegiatan HMJ dan mahasiswa FDIK.Hal ini

lambat laun membuat mahasiswa menjadi tidak keberatan karena SEMA dan

DEMA sudah dapat mempengaruhi kususnya kegiatan organisasi di bawah

pimpinan SEMA dan DEMA.Dalam artian, organisasi khususnya internal

kampusmemiliki rasa ketergantungan terhadapSEMA dan DEMA. Kedua badan

ini menjadi dibutuhkan baik sadar ataupun tidak sadar oleh mahasiswa itu sendiri.

Namun seiring waktu ditemukan bahwa adanya dominasi membuat terbentuknya

sebuah siklus ketergantungan kekuasaan antara kedua badan tersebut maka pada

penelitian ini akan ditelaah, dianalisis dan diberikan kesimpulan bagaiman siklus

ini disadari11. Maka dari itu peneliti mencoba mengangkat judul penelitian yaitu:

Analisis Komunikasi Poitik DominasiSEMA dan DEMA Terhadap Kegiatan

Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,Universitas

Islam Negeri (Uin) Mataram.

11Haryatmoko, Gagasan-Gagasan Pembuka Sehubung Dominasi (Jakarta: Gramedia, 2010). hlm,

13.

Page 22: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini di fokuskan pada dua aspek

utama, yaitu:

1. Bagaimana Bentuk Dominasi Politik SEMA dan DEMA terhadap Kegiatan

Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri?

2. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya dominasi politik SEMA dan

DEMA terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri?

C. Tujuan dan Manfaat

Segala sesuatu yang dikerjakan pasti mempunyai tujuan dan manfaat, begitu

pula dengan penulisan Penelitian ini diharapkan memperoleh suatu tujuan dan

manfaat. Sejalan dengan itu, ada suatu hal yang urgensi dalam penulisan ini

yakni:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahuibagaimana bentuk Komunikasi PolitikDominasi SEMA

dan DEMA terhadap kegiatan Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri.

Page 23: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

10

b. Untuk mengetahui faktor-faktoryang mendukung bagaimanaterjadinya

Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA terhadap kegiatan

Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri.

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis, penelitian ini diharapkan bisa memberi tambahan wacana

dan referensi untuk keperluan studi lebih lanjut dan menjadi bahan bacaan

kepustakaan agar kajian keilmuan politik dapat lebih dikembangkan.

b. Secara Praktis, dengan tulisan ini penulis berharap dapat menambah

pengetahuan dan wacana sebagai bahan informasi dan data yang

dipergunakan untuk pengkajian selanjutnya tentang komunikasi politik

terutama bagaimana komunikasi politik melalui dominasi, dan tata cara

komunikasi politik yang baik bagi penulis sendiri maupun bagi mahasiswa

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Batasan Penelitian

Yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagaimana

yang tertera dalam fokus penelitian diatas. Dimana peneliti akan membahas dan

mengkaji secara lebih mendalam mengenai ’’Analisis Komunikasi Politik

Dominasi SEMA dan DEMA Terhadap Kegiatan Organisasi

MahasiswaFakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Universitas Islam

Page 24: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

11

Negeri Mataram.Yang akan dipaparkan dan dijelaskan dalam pembahasan ini

mengenai bagaimana bentuk dan faktor-faktor Komunikasi Politik Dominasi

SEMA dan DEMA terhadap Mahasiswa FDIK Universitas Islam Negeri

Mataram.

2. Setting Penelitian

Setting penelitian dalam penelitian ini adalah Fakultas Dakwah dan

Ilmu Komunikas Universitas Islam Negeri Mataram, karena yang mengawasi

kegiatan organisasi mahasiswa FDIK terdapat berbagai Lembaga yang

mendominasi yaitu SEMA dan DEMA yang memiliki potensi tersendiri, akan

tetapi mahasiswa tidak mengetahui cara mengkualitaskan potensi yang mereka

miliki dikarenakan kurangnya informasi yang didapat menyuarakan berbagai

aspirasi-aspirasi yang diinginkan oleh mahasiswa.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi dan karya-karya

terdahulu yang terkait, untuk menghindari duplikasi, plagiasi, repetisi serta

menjamin keaslian dan keabsahan peneliti yang dilakukan. Penelitian

mendapatkan atau menemukan beberapa pendapat. Peneliti berusaha untuk

melacak penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah terlebih dahulu membahas

tentang pengaruh dominasi politik di dunia kampus.Sehingga Peneliti tidak

melakukan duplikasi dan menjamin keabsahan dan keaslian penelitian yang

dilakukan, dan dengan adanya telaah pustaka ini dapat menemukan beberapa

Page 25: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

12

pendapat dari penelitian terdahulu dalam karya karyanya, sehingga ada

perbandingan dalam melakukan penelitian.Adapun penelitian yang relevan

dengan penelitian ini belum peneliti temukan khusunya di Perpustakaan UIN

Mataram.Penelitian secara khusus tentang Analisis Komunikasi Politik

DominasiSEMA dan DEMA terhadap kegiatan organisasi mahasiswaFakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Mataram. Pada bagian

ini akan diulas beberapa

hasil penelitian yang terkait dengan penelitian ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Skripsi Misliyah dengan judul: Komunikasi Politik melalui Media Massa

pasangan Mochtar Muhammad-Rahmad Effendi (MuRah) Dlam Pilkada

Walikota Bekasi Periode 2008-2003. Fokus masalah yang diteliti di skripis ini

adalah untuk mengetahui sosialisasi komunikasi politik melalui media massa

dalam pemilihan Pilkada dan berusaha menjelaskan faktor apa saja yang

menjadi pendukung dan penghabat yang didapati oleh pasangan bakal calon

dalam Pilkada Walikota.Penelitian ini menghasilkan temuan tentang

bagaimana komunikasi politik melalui media massa dengan berkampanye di

media massa melalui iklan politik serta mensosialisasikan niai-nilai politik

kepada publik dan memberikan edukasi untuk penyadaran hak-hak dan

kewajiban politik publik.

Adapun persamaan dengan penulis adalah sama-sama menganalisis

Komunikasi politik dengan melakukan pengumpulan data menggunakan

Page 26: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

13

metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangakan yang

membedakannya adalah pada fokus penelitian skripsi Misliyah ini, meneliti

komunikasi politik media massa serta menjelaskan faktor pendukung dan

penghambat dalam Pilkada Walikota Bekasi dan perbedaan yang dominan dari

penelitian diatas terletak pada subjek dan objek penelitian yang berbeda namun

masih pada kontekskajian komunikasi.sedangkan penulis ini lebih menekankan

tentang komunikasi politik dominasi serta faktor yang mendukung komunikasi

politik dominasi SEMA dan DEMA terhadap kegiatan mahasiswa Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram.12

2. Skripsi Amalia dengan judul: Komunikasi Politik pasangan Hj. Airin Rachmi

Diany dan Drs. H. Benyamin Davnendalam Pilkada Tangsel Tahun 2011.

Fokus masalah yang diteliti adalah untuk mengetahui strategi komunikasi

politik pasangan Airin Rachmi dan Benyamin Davnie untuk memenangkan

Pilkada Tangsel 2011 melalui media lini atas (above the line) dan media lini

bawah (below the line).

Adapun persamaan dengan peneliti adalah sama-sama meneliti tentang

komunikasi politik dengan menggunakan metode kualitatif analisis deskriptif

yang menjelaskan tentang fenomena dengan observasi sedalam-dalamnya

melalui pengumpulan data, penelitian ini masih terkait dengan kajian keilmuan

12Muliyah, Komunikasi Politik melalui Media Massa pasanga Mochtar Muhammad-Rahmat

effendi (MuRah) dalam Pilkada Walikota Bekasi Periode 2008-2013), (Jakarta: FDIK UIN Syarif

Hidayatullah 2010), hal 1.

Page 27: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

14

komunikasi politik. Sedangkan perbedaan yang nampak jelas pada penelitian

yang dilakukan oleh Amalia ini terletak pada teori yang dipakai hanya media

lini atas dan media lini bawah sedangakan teori yang digunakan peneliti sendiri

meliputi, teori hegemoni dan komunikasi politik.

Penelitian-penelitian diatas merupakan bagian penelitian yang membahas

tentang komunikasi politik. keterkaitan penelitian di atas adalah sama-sama

meneliti mengenai kajian keilmuan dibidang komunikasi politik, dengan media

massa yang menjadi subjek penelitian. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada

objek penelitian, dan lembaga yang diteliti. Teori-teori yang digunakan pun tidak

sepenuhnya sama, masing-masing dari peneliti mempunyai kajian teoritis yang

mendalam pada penelitiannya, ini akan menambah khazanah keilmuan bagi

fakultas dakwah dan imu komunikasi dalam kajian perkembangan ilmu

komunikasi dibidang komunikasi politik. 13

F. Kerangka Teoritik

Dalam kerangka teoritik ini akan dipaparkan mengenai hal-hal yang

bersangkutan dengan “Analisis KomunikasiPolitik Dominasi SEMA dan DEMA

terhadap kegiatan Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FDIK) UIN Mataram”.

1. Pengertian Hegemoni

13Amalia,Komunikasi Politik pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan Drs. H. Benyamin

Davnendalam Pilkada Tangsel Tahun 2011.

Page 28: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

15

Istilah hegemoni berasal dari bahasa Yunani Kuno

“Eugemonia”.Konsep hegemoni banyak digunakan oleh sosiolog untuk

menjelaskan fenomena terjadinya usaha untuk mempertahankan kekuasaan

oleh pihak penguasa.Penguasadisini memiliki arti luas, tidak hanya terbatas

pada penguasa Negara (pemerintah) saja.14Hegemoni dapat didefinisikan

sebagai dominasi oleh suatu kelompok terhadap kelompok lainnya, dengan

atau tanpa ancaman kekerasan sehingga ide-ide yang didiktekan oleh

kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi dapat diterima

sebagai sesuatu yang wajar (common sense).

Hegemoni juga didefinisikan Gramsci sebagai kepemimpinan budaya

yang dilaksanakan oleh kelas yang berkuasa.Dia mengontraskan hegemoni

dengan paksaan yang dilaksanakan oleh kekuatan legislatif atau

eksekutif.Gramsci menekankan “hegemoni” dengan “kepemimpinan

budaya”. Di dalam analisis kapitalisme, Gramsci ingin mengetahui bagaimana

sejumlah intelektual, yang bekerja di pihak kapitalis, mencapai kepemimpinan

budaya dan persetujuan massa.

Menurut Gramsci berjalannya hegemoni tidak hanya bisa dilakukan

oleh Negara yang selama ini dikenal dengan ruling class namun bisa

dilakukan oleh seluruh kelas sosial.15Hegemoni sendiri pengertiannya adalah

14Patria, Nezar dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2015), hlm. 115. 15A. Pozzolini. Pijar-Pijar Pemikiran Gramsci, (Yogyakarta: Penerbit Reaist Book, 2006), hlm.

180-186.

Page 29: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

16

dominasi oleh satu kelompok terhadap kelompok lainnya, dengan atau tanpa

ancaman kekerasan, sehingga ide-ide yang didiktekan oleh kelompok

dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang

wajar yang bersifat moral, intelektual serta budaya. Disini penguasaan tidak

dengan kekerasan melainkan dengan bentuk-bentuk persetujuan masyarakat

yang dikuasai baik sadar maupun secara tidak sadar.Hegemoni bekerja dengan

dua tahap yaitu tahap dominasi dan tahap direction atau pengarahan.Dominasi

yang paling sering dilakukan adalah oleh alat-alat kekuasaan Negara seperti

sekolah, modal, media dan lembaga-lembaga Negara.Ideologi yang

disusupkan lewat alat-alat tadi bagi Gramsci merupakan kesadaran yang

bertujuan agar ide-ide yang diinginkanNegara (dalam hal ini sistem

kapitalisme) menjadi norma yang disepakati oleh masyarakat. Dominasi

merupakan awal hegemoni, jika sudah melalui tahapan dominasi maka tahap

berikutnya yaitu tinggal diarahkan dan tunduk pada kepemimpinan oleh kelas

yang mendominasi.Siapa yang mencoba melawan hegemoni dianggap orang

yang tidak taat terhadap moral serta dianggap tindak kebodohan di masyarakat

bahkan kadangkala diredam dengan kekerasan.

2. Komunikasi Politik

Komunikasi politik merupakan faktor yang esensial sebagai salah satu

pendukung pembangunan. Semua kegiatan politik dilakukan oleh pemerintah

dan elite lainnya dalam kekuasaan negara, tidak bisa lepas dari komunikasi

Page 30: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

17

politik. Ada beberapa komponen penting yang terlibat dalam proses

komunikasi politik seperti komunikator dalam komunikasi politik, yaitu yang

memprakarsai dan mengarahkan suatu tindak komunikasi. Seperti dalam

peristiwa komunikasi pada umumnya, komunikator dan komunikan politik

dapat di bedakan dalam wujud induvidu , lembaga ataupun berupa kumpulan

orang. Jika seorang tokoh, pejabat ataupun rakyat biasa, misalnya, bertindak

sebagai sumber dalam suatu kegiatan komunikasi politik, maka dalam

beberapa hal ia dapat di lihat sebagai sumber induvidual (induvidual source).16

Komunikasi poitik yang dimaksud dalam hal ini adalah semua hal yang

yang dilakukan oleh SEMA dan DEMA untuk mendominasi kegiatan

organisasi mahasiswa di FDIK. Komunikasi politik ini dapat berupa Regulasi

atau aturan yang disepakati bersama sehingga mampu di dominasi.

Komunikasi yang dimaksud dalam hal ini adalah semua hal yang

dilakukan oleh pelaku politik yaitu SEMA DEMA berdasarkan semua

aktivitas yang dilakukannya terhadap kegiatan organisasi mahasiswa.

Komunikasi politik melalui isu politik ini dilihat dalam prespektif yang sangat

luas dan sangat terakait dengan usaha SEMA DEMA untuk memposisikan

dirinya dan membangun identitas. Isu politik tersebut dapat berupa ideologi

lembaga, program kerja SEMA DEMA, visi dan tujuan jangka panjang dan

16Eko harry susanto, komunikasi politik dan Otonomi Daerah, tinjau terhadap dinamaika politik

dan pembangunan. jakarta: Mitra Wacana Media . 2009. hal 1

Page 31: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

18

permasalahan-permasalahan yang diungkapnya. Maka dari itu dalam

menganalisis komunikasi politik dominasi SEMA DEMA terhadap kegiatan

organisasi mahasisiwa FDIK UIN Mataram, penulis akan menggunakan

komponen-komponen komunikasi politik menurut Dan Nimmo yaitu

komunikator,komunikasi, pesan, saluran, tanggapan.17

G. Metodelogi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

a. Pendekatan Kualitatif

Dalam penelitian ini digunakan sebuah penelitian yang dikenal dengan

penelitian kualitatif. Creswell menyatakan penelitian kualitatif sebagai

suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami.

Penelitian kualitatif merupakan reset yang bersifat deskriptif dan

cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan

makna (perspektif informan) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian

sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu, landasan teori juga bermanfaat

untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai

bahan pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara

17Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi politik: khalayak dan efek, (Jakarta: Ramaja Rosadakarya,

2006), Hlm.16

Page 32: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

19

peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif . Dalam

penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan

berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan.

Adapun dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data,

memanfaatkan teori yang ada sebagai penjelasan, dan berakhir dengan

sesuatu teori. 18

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

penemuan. Dalam penelitian kualitatif, penelitian merupakan instrumen

kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan

yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi objek

yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian kualitatif digunakan jika

masalah belum jelas, mengetahui makna yang tersembunyi untuk

memahami interaksi sosial, mengembangkan teori memastikan kebenaran

datadan meneliti sejarah perkembangan.

Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan sifat

sesuatu yang telah berlangsung pada saat studi. Metode ini memberikan

informasi tanggapan lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai

18Juliansyah Noor, Metodelogi Penelitian: skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah (Jakarta:

Kencana, 2011), hlm. 34.

Page 33: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

20

masalah.Jika disimpulkan bahwa metode deskriptif ini ialah metode yang

menuturkan dan menafsirkan data.19

b. Jenis dan Rancangan Penelitian

Untuk jenis penelitian pada penelitian ini adalah studi kasus (case

study) dengan rancangan single case study (studi kasus tunggal). Studi

kasus tunggal (single case study) adalah suatu penelitian yang arah

penelitianya terpusat pada satu kasus atau satu fenomena saja. Dalam

studi kasus tunggal umumnya tujuan atau fokus penelitian langsung

mengarah pada konteks atau inti dari permasalahan.

Studi kasus cenderung meneliti jumlah unit yang kecil tetapi

mengenai variabel-variabel dan kondisi yang besar jumlahnya. Studi

kasus juga sangat berguna untuk informasi latar belakang guna

perencanaan peneliti yang lebih besar dalam ilmu-ilmu sosial. Karena

studi yang demikian itu sifatnya intensif, menerangi variabel-variabel

yang penting, proses-proses, dan interaksi, yang memerlukan perhatian

yang lebih luas. Sedangkan data yang diperoleh dari studi kasus

memberikan contoh-contoh yang berguna untuk memberi ilusi

mengenai penemuan-penemuan yang digeneralisasikan dengan

statistik.

19Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 54

Page 34: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

21

Studi kasus digunakan karena individu, karakteristik atau atribut

dari individu, aksi, interaksi, kondisi serta peristiwa atau insiden

tertentu dapat dipaham. Melalui pendekatan studi kasus, peneliti dapat

memperoleh pemahaman utuh dan terintegrasi mengenai interrelasi

berbagai fakta dan dimensi dari kasus khusus tersebut. Alasan

digunakan studi kasus ini karena riset studi kasus memungkinkan

peneliti mengumpulkan informasi yang detail yang mencakup dimensi

sebuah kasus tertentu atau beberapa kasus kecil dalam rentan waktu

luas. Dengan demikian, peneliti memilih menggunakan desain peneliti

kualitatif dengan strategi studi kasus sebagai metode yang paling tepat

dalam melakukan penelitian.20

2. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di sini maksudnya adalah peran dan upayapeneliti

guna memperoleh data. Dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrumen

sekaligus sebagai pengumpulan data, yang langsung melibatkan diri dalam

kehidupan subjek penelitian dalam waktu yang telah ditetapkan peneliti.

Kehadiran peneliti di lokasi penelitian bukan ditunjukan untuk

mempengaruhi subjek penelitian, tetapi untuk menapatkan data dan informasi

yang akurat. Kehadiran peneliti sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah

berperan untuk mendapatkan data. Peneliti tidak ikut langsung berpartisipasi

20Suryabrata, Sumandi, Metodelogi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011) hlm. 80-

81.

Page 35: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

22

melainkan lebih pada usaha mengetahui secara langsung tentang “Analisis

Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA terhadap kegiatan

Organisasi Mahasiwa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK)”.

3. Sumber dan Jenis Data

a. Data Primer

Data primer (primary data) adalah yang dapat diperoleh langsung

dari berbagai macam sumber lainnya yaitu dari lapangan atau tempat

penelitian seperti di lingkungan kampus berupa data kegitan organisasi

mahasiswa yang terlibat.Dataprimer diperoleh peneliti secara langsung

(dari tangan pertama).

Berdasarkan survey yang coba peneliti lakukan mendapat beberapa

sumber terkait program yang sudah dilakukan oleh SEMA dan DEMA

terhadap kegiatan organisasi mahasiswa berupa kegiatan porseni dan

seminar atau pelatihan.

b. Data Sekunder

Data sekunder data (secondary data) yang diperoleh peneliti dari

sumber yang sudah ada.Dapat berupa majalah, buletin, spanduk publikasi

dari berbagai lembaga seperti lembaga SEMA dan DEMA, dalam

dominasi politik lembaga, dan berupa buku, sampai dokumen-dokumen

resmi dari instansi pemerintah.

Page 36: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

23

Sejauh ini peneliti sudah mendapatkan sumber dari beberapa

dokumen dan namawebsite yang dikeluarkan oleh SEMA dan DEMA

terhadap kegiatan organisasi mahasiswa dan undang-undang penerapan

kegiatan organisasi mahasiswa.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, karena keberhasilan dalam pengumpulan data banyak di tentukan

oleh kamampuan peneliti menghayati situasi sosial yang dijadikan fokus

penelitian. Peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data agar

mendapatkan data yang valid.Mengumpulkan data adalah prosedur yang

sisitematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti tidak

akan mengakhiri fase pengumpulan data sebelum data yang diperoleh telah

mampu menjawab tujuan penelitian. Maka dalam penelitian ini perlu adanya

metode yang digunakan, adalah:

1. Metode Observasi

Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata

tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan

tersebut.21Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila di bandingkan dengan tekhnik yang lain, yaitu

21Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Alfabeta, 2014),hlm. 203.

Page 37: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

24

wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada seorang,

tetapi juga pada obyek-obyek alam yang lain.

Penelitian ini digunakan untuk penelitian yang sudah tersusun atau

direncanakan.Maksudnya, peneliti secara langsung ikut terlibat dalam

objek penelitian. Penelitian bukan hanya mengamati dari jauh tentang

kasus “Analisis Komunikasi Politik DominasiSEMA dan DEMA Terhadap

Kegiatan Organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Mataram”, tetapi secara langsung peneliti ikut terlibat dalam proses

pengumpulan data yang berupa pergaulan secara langsung dengan

mahasiswa dan Lembaga SEMA dan DEMA, khususunya mahasiswa

FDIK.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka menggunakan

alat yang dinamakan interview.22

Adapun mengenai model wawancara yang peneliti gunakan adalah

wawancara bebas terpimpin, dimana dalam melakukan wawancara

peneliti tidak secara sengaja mengarahkan tanya jawab pada pokok

persoalan dari fokus penelitian namun tetap menggunakan panduan

22Ibid,hlm. 194.

Page 38: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

25

pokok masalah yang di teliti. Seirama dengan model wawancara diatas,

opini interview jugadigunakan. wawancara ini dilaksanakan demi

mendapatkan pendapat dari sumber berita. Peneliti sudah melakukan

wawancara awal di HMJ bagaimana program SEMA dan DEMA mampu

mendominasi kegiatan organisasi mahasiswa khususnya di FDIK sendiri.

3. Metode Dokumentasi

Dalam melaksanakan metode ini peneliti memiliki barang-barang

tertulis seperti buku-buku, dokumen, peraturan-peraturan dan

lainsebagainyakerena ini dapat digunakan sebagai sumber data untuk

banyak hal yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan

meramalkan.

Dengan adanya hasil data observasi dan wawancara diatas

memudahkan metode dokumentasi ini mengumpulkan data yang akurat

yaitu, SEMA dan DEMAmemiliki peran yang penting dalam menjaga

stabilitas kampus, menyebarkan informasi baik akademik,

kemahasiswaan, dan bahkan pengenalan terhadap dunia kerja dan

masyarakat.Namun, seiring waktu ditemukan bahwa adanya dominasi

politik antar kedua badan tersebut dengan mahasiswa. Pada penelitian ini

akan di telaah, dianalisa, dan diberikan kesimpulan bagaimana siklus

tersebut disadari atau tidak oleh mahasiswa dan bagaimana kedua badan

Page 39: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

26

ini mempengaruhi kegiatan organisasi mahasiswa yang ada dalam

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Mataram.

4. Teknis Analisis Data

Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan.23 Analisis

data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.24

Menurut Patton, analisis data adalah proses mengatur urutan data,

mengorganisasikan nya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.

Dalam hal ini, menganalisis data ialah mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberikan kode, dan

mengategorikannya.Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut

bertujuan menemukan tema yang hipotesis kerja yang akhirnya diangkat

menjadi teori substantif. Akhirnya, perlu dikemukakan bahwa analisis data

dilakukan dalam suatu proses. Pelaksanaannya sudah mulai dilakukan sejak

23Elvinaro Arianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2010), hlm. 214 24Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Penerbit Alfabeta

Bandung, 2009), hlm. 244.

Page 40: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

27

pengumpulan data yang dikerjakan secara intensif, yaitu sesudah

meninggalkan lapangan.25

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam

periode tertentu.Analisis data di lapangan model Miles and Huberman

memiliki tiga komponen yakni; Data Reduksi (Reduksi Data), Data Display

(Penyajian Data) dan Conlusion Drawing/Verification.Berikut penjelasan

mengenai komponen-komponen yang telah disebutkan diatas:

1. Data Reduction/Reduksi Data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih

hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan

polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan

data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.26

2. Data Display/Penyajian Data. Penyajian data merupakan langkah

selanjutnya. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, yang

paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif

adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka

25Elvinaro Arianto, Metodelogi..., hlm. 217 26Sugiyono, Metode..., hlm. 247

Page 41: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

28

akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja

selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 27

3. Conclusion Drawing/verification. Pada langkah ketiga dalam analisis

kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,

dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. 28

Dengan menggunakan ketiga alur kegiatan diatas maka akan

mempermudah peneliti dalam menganalisis data yang didapat di lapangan

dalam rangka mendapatkan data yang valid dan benar ada tentang, “Analisis

Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA terhadap kegiatan

Organisasi Mahasiswa FDIK Universitas Islam Negeri Mataram”.

5. Validitas Data

Uji keabsahan data dan dalam penelitian, validitas merupakan derajat

ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang

dapat dilaporkan oleh peneliti.29Dengan demikian data yang valid adalah data

27Ibid, hlm. 249 28Ibid, hlm. 252

29Sugiyono, Metode....,hlm.267.

Page 42: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

29

“yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data

yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.

Adapun dalam uji kevalidan data meliputi beberapa pengujian, yaitu:

1) Uji kredibilitas

Uji kredibilitas data atau kepercayan terhadap data hasil penelitian

kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjang pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan

teman sejawat, analisi kasus negatif, danmember check.30

Dalam melakukan uji kredibitas ini peneliti sudah melakukan

pengamatan sebelumnya dengan cara diskusi tatap muka dengan

organisasi mahasiswa agar mengetahui sejauh mana Dominasi politik

SEMA dan DEMA terhadap kegiatan organisasi mahasiswa khususnya di

FDIK.

2) Pengujian Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif.Validitas eksternal menunjukan derajat ketetapan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut

diambil.31

30Ibid, hlm. 270. 31Ibid, hlm. 276.

Page 43: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

30

Sampel penelitian ini di uji langsung dari bagaima berjalannya

program kegiatan SEMA dan DEMA sehingga bias mendominasi

kegiatan organisasi mahasiswa di tingkatan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

Agar kondisi diatas dapat terpenuhi maka dengan cara

memperpanjang observasi, pengamatan yang terus-menerus, triangulasi

dan membicarakan hasil temuan dengan orang lain, menganalisis kasus

penting dan menggunakan bahan referensi32. Dalam penelitian ini ada dan

cara yang akan di tempuh, yaitu:

a) Memperpanjang Observasi

Peneliti memerlukan perpanjangan waktu observasi jika informasi

yang didapat masih dianggap kurang lengkap. Namun dengan waktu

yang akan diberikan kepada peneliti, Maka peneliti dapat melakukan

perpanjangan observasiuntuk mengumpulkan data-data yang akurat

untuk dipertanggung- jawabkan.

b) Meningkatkan Ketekunan

Dengan meningkatkan ketekunan ini, maka peneliti dapat melakukan

pengecekan kembali apakah data yang ditemukan itu salah atau tidak.

Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan adalah dengan cara

32Muhammad idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta; PT. Gelora Aksara Pratama

2009), hlm. 248.

Page 44: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

31

membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau

dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

c) Triangulasi

Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang di luar data untuk keperluan mengecek atau

sebagai pembanding data itu.33Dengan demikian terdapat triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

a. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

b. Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan

cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang

berbeda. Misalnya, terdapat hasil berbeda antara penelitian

wawancara, observasi dan dokumentasi maka peneliti melakukan

diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang

lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

c. Triangulasi waktu. Dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat

dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara,

observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.

33Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1996),

hlm. 103.

Page 45: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

32

Page 46: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

33

BAB II

PAPARAN DATA TEMUAN

A. Gambaran Umum SEMA dan DEMA Fakultas

1. Profil SEMA dan DEMA

SEMA dan DEMA adalah lembaga yang bernaung dalam kampus, sebagai

lembaga sentral dan penyalur aspirasi dan Agen of control keberlangsungan

kegiatan kampus (lembaga legislatif dan eksekutif).Senat Mahasiswa

Universitas, selanjutnya disingkat SEMA, adalah Organisasi Legislatif

mahasiswa sebagaimana yang dimaksud dalam BAB IV Pasal 8 Ayat (2)

Anggaran Dasar dan BAB IIIPasal 6 Anggaran Rumah Tangga Organisasi

Kemahasiswaan UIN Mataram.34SEMAsekaligus sebagai lembaga normatif dan

perwakilan tertinggi di lingkungan mahasiswa Mataram, yang memiliki fungsi

menampung dan menyalurkan aspirasi, dan memiliki peran legislatif sebagai

subsistem kelembagaan non-struktural ditingkat UIN Mataram.Sebagai lembaga

legislatif di tataran organisasi kemahasiswaan. Berdasarkan AD/ART UIN

Mataram, SEMA UIN memiliki peran lembaga legislatif, anggaran, dan

pengawasan. Fungsi legislatif dilaksanakan sebagai perwujudan SEMA selaku

pemegang kekuasaan membentuk aturan dan norma-norma hukum

34Dokumen SEMADEMA Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram , 2018. Tanggal 27

Agustus 2019.

Page 47: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

34

lainnya.Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan

persetujuan terhadap rancangan peraturan atau tidak memberikan persetujuan

terhadap rancangan peraturan tentang program dan anggaran kemahasiswaan

yang di ajukan oleh Presiden Dewan Esklutif Mahasiswa (DEMA).Fungsi

pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan AD/ART dan

program kerja organisasi kemahasiswaan.

Sedangkan Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) adalah organisasi yang

berkewajiban untuk melaksanakan ketetapan Senat Mahasiswa (SEMA) dan

merupakan lembaga eksekutif mahasiswa. Dilihat dari bagaimana tugas Dewan

Eksekutif Mahasiswa (DEMA) merupakan lembaga Eksekutif kemahasiswaan

tertinggi di fakultas yang menaungi masing-masing Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ), berperanpenting sebagai lembaga kepresidenan mahasiswa yang

melakukan eksekutor terhadap kegiatan kemahasiswaan. Keberadan Dewan

Eksekutif Mahasiswa (DEMA) ditingkat fakultas merupakan hal yang sangat

penting yang memang harus untuk diadakan mengingat lembaga kemahasiswaan

yang dinaungi memerlukan keberadaan DEMA sebagai lembaga yang berfungsi

untuk menjalankan organisasi kemahasiswaan tingkat Universitas. Sebagai salah

satu organisasi intra kampus eksekutif memiliki potensi dan nilai strategis

tersendiri pada proses pendidikan di kampus. Setidaknya DEMA terdapat dua

manfaat besar yang dimiliki oleh organisasi mahasiswa intra kampus ini, yaitu35;

35Ibid.

Page 48: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

35

1. Sebagai wadah pelatihan dan sekaligus sebagai tempat praktik keterampilan

berorganisasi mahasiswa.

2. Sebagai salah satu organisasi yang sangat berpotensi untuk mendukung

pencapaian visi dan misi fakultas.Maka dari itu nilai dan potensi yang dimiliki

oleh DEMA Fakultas akan berusaha membuat program-program pembinaan

dan penampingan kepada mahasiswa di bawahnya.

2. Visi dan Misi

a. Visi

1) Visi SEMA

Membentuk Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FDIK) yang taqwa, intelektual dan berdaya saing.

2) Visi DEMA

Menjadikan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) sebagai

fakultas terbaik di tataran kampus UIN Mataram di tahun 2020.

b. Misi

1) Misi SEMA

a) Mengoptimalkan potensi mahasiswa FDIK melalui pelatihan.

b) Menjalin kemitraan dengan stakeholder untuk mendukung daya saing

mahasiswa FDIK.36

36Ibid.

Page 49: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

36

c) Menerbitkan regulasi ORMAWA FDIK untuk mendukung kolaborasi

ormawa FDIK.

2) Misi DEMA

a) Meningkatkan kontribusi aktif mahasiswa di internal kampus maupun di

ekternal kampus.

b) Membentuk karakter mahasiswa yang Ahlakul karimah.

c) Menjalin sinergitifitas mahasiswa dengan lembaga-lembaga terkait.

3. Tugas SEMA dan DEMA

a. Tugas SEMA

a) Sebagai mitra kerja DEMA dalam melaksanakan kebijakan organisasi

kemahasiswaan.

b) Menyerap dan mengakomodir aspirasi mahasiswa dan menyalurkannya pada

pihak yang terkait.

c) Memperjuangkan hak-hak akademik dan kemahasiswaan.

d) Merumuskan norma-norma dan aturan dalampelaksanaankegiatan

kemahasiswaan yang tidak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi.

e) Menetapkan garis-garis besar program kerja SEMA.

b. Tugas DEMA

a) Menjabarkan dan melaksanakan program organisasi dan ketetapan SEMA

lainnya dalam bentuk program kerja.

b) Mengkomunikasikan dan menginformasikankegiatan kemahasiswaan di

tingkat fakultas.

Page 50: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

37

c) Melaksanakan koordinasi dan singkronisasi kegiatan kemahasiswaan.

d) DEMA menyampaikan laporan kegiatan dalam sidang paripurna SEMA.37

4. Sistem Kerja dan Program Kerja SEMA dan DEMA

1. Sistem Kerja

Sistem kerjanya adalah kolektif kolegial.Kolektif berarti bahwa dalam

mengambil ketetapan dan keputusan yang mengatasnamakan SEMAdan

DEMAharus dilakukan melalui sebuah persidangan yang melibatkan anggota-

anggotanya.Kolegial adalah tidak adanya stratifikasi antar anggotanya, tidak

ada perbedaan hak dan kewajiban, kecuali pada tanggung jawab fungsional

administratif yang telah disepakati.

2. Program Kerja

1. Program Kerja SEMA

a. Program kerja SEMA Universitas

1) Pemilihan umum DEMA Universitas.

2) Sosialisasi pemilihan cerdas.

3) MUNAS (Musyawarah nasional) di Jogyakarta.

4) Safari Ramadhan.

5) MUBES (Musyawarah besar) UIN Mataram.38

Poin-poin turunan program SEMA Universitas;

37Ibid. 38Dokumen SEMAUniversitas Islam Negeri (UIN) Mataram , 2019. Tanggal 1 Oktober

2019.

Page 51: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

38

1) Komisi Hukum dan Perundang-Undangan

a) Menghasilkan produk-produk hukum aturan-aturan kelembagaan di

Fakultas.

b) Melaksanakan kongres/musyawarah kelembagaan

c) Mengawasi jalanya produk hukum

2) Komisi KPUM dan Pengawasan

a) Mengatur pemilihan baik di tingkat fakultas

b) Menjalankan dan mengawasi jalanya pemilihan

c) Ikut menjaga pilar pancasila dengan upaya menegakan demokrasi

3) Komisi Kelembagaan

a) Mengawasi dan menjalankan tata tertib kelembagaan di tingkat

HMJ.

b) Meningkatkan pemahaman administrasi kelembagaan,

c) Melaksanakan seminar dan sosialisasi kelembagaan,

4) Komisi Informasi dan Publikasi

Mendokumentasikan dan menshare seluruh kegiatan dan program

SEMAUniversitas.

b. Program kerja SEMA Fakultas

1) Pengembangan bakat mahasiswa FDIK, baik di bidang kesenian

maupun di Soft Skill.

Page 52: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

39

2) melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga dari luar kampus

seperti a foundation, arahannya mengadakan seminartentang pilar

kebangsaan ataupun seminar tentang narkoba.39

2. Program Kerja DEMA

a. Program kerja DEMA Universitas

1) Pelantikan, ditujukan kepada SEMA DEMA tiap-tiap Fakultas.

2) Safari ramadhan

3) Seminar merancang LPJ (Laporan pertanggung jawaban), dan

proposal, Hmj, SEMA DEMA se-UIN Mataram.

4) Porseni se-Universitas.

b. Program kerja DEMA Universitas

1) Program Safari Ramadahan yang akan diadakan di Dompu.

2) Program pembuatan Media Sosial untuk memberikan informasi terkait

kegiatan-kegiatan apa saja yang di lakukan kepada mahasiswa

Khususnya FDIK.

3) Menyatukan masing-masing HMJ untuk tetap berkolaborasi.

B. Bentuk Dominasi Politik SEMA dan DEMA terhadap kegiatan Organisasi

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

1. Pemilihan Umum HMJ

Pemilihan Umum didalam suatu lembaga atau organisasi biasanya adalah

39Ibid.

Page 53: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

40

sesuatu hal yang wajar dilakukan untuk mengisi jabatan politik tertentu dengan

melalui mekanisme aturan pemilihan serta tata tertib yang sudah dibuat

sebelumnya. Hal ini juga berlaku dipemilihan umum tingkatan Mahasiswa yang

berada didalam sivitas kampus, semisal pemilihan umum yang dilakukan oleh

HMJ Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Mataram dalam pemilihan

pergantian ketua dan sekretaris jurusan baru. Pemilihan umum lembaga atau

jurusan mempunyai aturan-aturan yang menaunginya seperti peraturan

ORMAWA yang harus diikuti oleh organisasi kegiatan mahasiswa yang di

kontrol oleh SEMADEMA baik skala Universitas maupun fakultas.

Secara intervensi lebih kepada regulasi-regulasi yang mendominasi

kegiatan dalam HMJ khususnya FDIK yang sangat berperan penting dalam

pemilihan masing-masing HMJ maupun kegiatan yang akan dilakukan. Karena

secara peraturan harus mengikuti garis koordinasi dari aturan-aturan SEMA.

Sehingga sering terjadinya konflik antara SEMA dengan HMJ sehingga

membuat miss comunication.Ini dilihat dari konflik yang terjadi di HMJ KPI

dan HMJ BKI yang secara peraturan tidak mengikuti aturan dalam pemilihan

maupun dalam kegiatan.

“Kalo secara intervensi hanya sebatas membuat Regulasi dan bagaimana menertibkan regulasi yang ada di FDIK ini karena Ormawa memiliki Strukturnya dari SEMA DEMA Universitas, SEMA DEMA Fakultas maupun HMJ sendiri. Setiap tahun SEMA DEMA Universitas melakukan Mubes

Page 54: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

41

(musyawarah bersama) disiniakan di bahas mengenai regulasi apa untuk menertibkan kegiatan-keatan yang ada di Ormawa”. ungkapnya.40

Hal serupa di lihat dari AD/ART maupun peraturan SEMA yang sudah di buat dan di sepakati, yaitu;

1) Ini dilihat dari berdasarkan wewenang SENAT Mahasiswa, diantara lain:

a) Melakukan koordinasi dengan Senat Mahasiswa fakultas.

b) Menyelenggarakan musyawarah sebagai wujud kedaulatan tertinggi

organisasi mahasiswa.

c) Meminta progres report DEMA atas pelaksanaan program kerjanya.

2) Dilihat dari pertanggung jawaban SENAT mahasiswa. Antara lain:

a) Sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi fakultas

kemahasiswaan dalam sidang paripurna.

b) Mekanisme sidang paripurna diatur lebih lanjut oleh, mahasiswa dan

disetujui melalui keputusan rektor/wakil

Ini menunjukan bagaiman dominasi politik SEMA dan DEMA dalam

kegiatan oganisasi mahasiswa.Lembaga inimemberikan education dan inovasi-

inovasi kepada HMJ mengembangkan sumber daya manusia yang ada. Hal ini

terlihat pada awal pemilihan HMJ KPI, SEMA secara aturan-aturannya terlihat

dominasinya.

Sepertiyang terjadi pada pemilihan ketua HMJ baru Komunikasi Penyiaran

Islam (KPI) periode 2019/2020 kemarin yang berakhir ricuh akibat HMJ

40 Ibnu (ketua SEMA Fakultas), Wawancara...tanggal 04 september 2019

Page 55: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

42

KPItidak memasukan surat izin pemilihan kepada SEMA fakultas sehingga

pemilihan ketua HMJ tersebut batal dan harus melakukan pemilihan ulang.

Mendengar keputusan SEMA lantas memancing emosi HMJ KPI yang tidak

terima dan melakukan aksi demo didepan fakultas. Muhammad Khutbi selaku

ketua HMJ baru yang terpilih di jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI)

mengungkapkan;

“Persoalan pemilihan ketua HMJ kemarin memang kesalahan kita yang tidak memasuki surat di SEMA Fakultas sehingga pihak KPUM membatalkan pemilihan dan kembali melakukan pemilihan ulang”.41Tegasnya.

Ungkapan diatas diperkuat lagi oleh Ibnu ketua SEMA bahwa HMJ KPI

tidak mengikuti peraturan yang sudah terstruktur didalam aturan ORMAWA

(organisasi mahasiswa) sehingga mau tidak mau pihak dari KPUM yang

dibentuk oleh Senat Mahasiswa selaku yang menaungi di dalam pemilihan

membubarkan kembali pemilihan tersebut sehingga konsekuensinya harus

pemilihan ulang.

“sudah jelas di Bab VIII pasal 6 yang berbunyi setiap pemilihan umum organisasi mahasiswa di atur oleh KPUM yang di bentuk oleh SEMA sedangkan kemarin sudah jelas HMJ KPI tidak pernah koordinasi dan surat pemberitahuan dengan pihak SEMA itu intinya”. 42Jelasnya.

Hal inijuga dipaparkan oleh Subhan anggota HMJ KPI bahwa kenapa bisa

dari pihak pengurus HMJ tidak memasuki surat pemilihan kepada SEMA

41 Muhammad Khutbih (ketua HMJ KPI), Wawancara, kampus 1 UIN Mataram, tanggal 4

September 2019. 42Ibnu (Ketua SEMA Fakultas), Wawancara,...tanggal 13 September 2019.

Page 56: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

43

karena menurutnya selama ini tugas maupun program dari SEMA Universitas

sampai fakultas tidak pernah terlihat dan ter-sosialisasi baik pada tahun 2018

sampai hari ini.

“kami sengaja tidak memasukan surat pemilihan kerena ingin melihat sejauh mana respon SEMA maupun DEMAmengingat selama ini tidak pernah terlihat programnya”.43Terangnya dengan yakin.

Pernyataan yang hampir sama juga dipaparkan oleh ketua dan sekretaris

HMJ BKI yang merasakan bagaimana secara peraturan dari SEMA sebelumnya

belum ada sosialisasi sehingga dalam kegiatan yang di adakan oleh HMJ BKI

secara peraturan tidak memahami dengan baik. Ini langsung dijelaskan saat

peneliti mewawancarai langsung di depan sekret BKI;

“Cuman kemarin sempat ada sedikit konflik dengan SEMA tentang Aturan-aturan di dalam HMJ maupun di pemilihan yang kurang kita pahami Regulasinya sehingga itu yang membuat konflik dan setelah terjadi kesalahan itu baru dikasih tau beberapa aturannya”.44Tuturnya.

Dari sini bisa dilihat bagaimana komunikasi politik dominasi SEMA DEMA

dalam mengatur dan mengontrol kegiatan HMJ melalui beberapa regulasi atau

aturan ORMAWA yang mewajibkan seluruh kegiatan Organisasi Mahasiswa

tunduk dengan aturan yang berlaku dan sebelum melakukan kegiatan masing-

masing HMJ Fakultas harus terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan

pihak SEMA DEMA.

43Subhan (anggota HMJ KPI), Wawancara, Kampus 1 UIN Mataram, tanggal 04 September

2019. 44Habib dan Ainul (Ketua dan Sekretaris HMJ BKI), Wawancara, kampus 1 UIN Mataram,

tanggal 4 September 2019.

Page 57: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

44

2. Pelaksanaan Program Kerja SEMA dan DEMA Fakultas

Dalam mengemban visi dan misi diatas, organisasi-organisasi

kemahasiswaan sebagai kelengkapan lembaga non-struktural di Universitas

Islam Negeri Mataram bersinergi dengan lembaga struktural di lingkungan

Universitas Islam Negeri Mataram.

Dengan tujuan memperjuangkan kepentingan hak-hak mahasiswa dan

membangun komunikasi antar civitas akademika.Dari sini bisa dilihat

bagaimana dominasi SEMA dan DEMA dalam kegiatan politik organisasi

mahasiswa khususnya di FDIK. Ini dilihat dari program kerjaSEMA dan DEMA,

misalnya SEMAyang akan melakukan program kegiatan seperti seminar pilar

kebangsaaan atau narkoba supaya mahasiswa FDIK terbebas dari narkoba.

Sedangkan DEMA, khususnya yang ada di FDIK lebih pada memberikan

edukasi yang masif dan terstruktur kepada mahasiswa khususnya di tataran

fakultas dengan visi dan misi yang akan menjadikan FDIK sebagai Fakultas

terbaik di tataran kampus UIN Mataram di tahun 2020. Dengan salah satu misi

meningkatkan kontribusi aktif mahasiswa di internal kampus maupun di

ekternal kampus.

Kedua lembaga ini mulai aktif dalam menjalankan tugas dan kewajibannya

sebagai lembaga tertinggi yang menaungi beberapa organisasi kegiatan

mahasiswa, Khususnya di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK)

Page 58: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

45

dengan beberapa program kerja yang sudah dibuat dan dilaksanakan. Hal ini

dapat di lihat dari beberapa program SEMA dan DEMA periode lalu 2018/2019

yang sudah melakukan beberapa pelaksanaan programnya yaitu pelatihan

cybermedia yang diadakan oleh lembaga SEMA untuk menangkal berita-berita

yang berbau kebohongan khusus untuk mahasiswa, kegiatan ini tidak luput juga

dari dukungan organisasi kegiatan mahasiswa seperti HMJ tiap-tiap jurusan

yang ada di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Sedangkan lembaga

DEMA juga tak kalah dengan beberapa pelaksanaan program andalannya yaitu

pelatihan berbentuk seminar tentang pernikahan dan porseni yang mengikut

sertakan organisasi kegiatan mahasiswa yang berada di FDIK sendiri.

Di periode 2019/2020 SEMA dan DEMA baru Khususnya di FDIK memiliki

program kerja yang beberapa diantaranya, Semisal DEMA yang akan

melakukan rapat koordinasi dengan HMJ untuk menggali informasi apa saja

kebutuhan dari masing-masing jurusan dan melakukan Up grading kepada

kepengurusan supaya HMJ memiliki wawasan tentang garis koodinasi dan garis

komando ORMAWA ditingkat fakultas. DEMA akan memberikan edukasi

yang masih dan terstruktur kepada mahasiswa khususnya ditataran Fakultas,

dengan program kerja yang sudah di sosialisasikan yaitu Safari Ramadhan di

Kabupaten Dompu kemarin. Tetapi program ini kurang berhasil di karenakan

pengambilan waktu pengadaan pada saat liburan semester sehingga hasilnya

kurang memuaskan tapi tetap berjalan sesuai program. Hal ini langsung di

Page 59: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

46

sampaikan oleh Hendra ketua DEMA fakultas.

“Alhamdulillah untuk program dari DEMA khususnya Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi sudah terlaksana tiga program, yang pertama Safari Ramadahan sewalaupun teman-teman dari HMJ tidak bisa hadir maksimal karena Miss Comunication tapi kegiatan ini berhasil berjalan dengan sukses. Kedua, pembuatan Media Sosial untuk memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan apa saja yang kami lakukan kepada mahasiswa Khususnya FDIK kerena dari kemarin-kemarin belum ada media sosialnya. Dan terakhir menyatukan masing-masing HMJ untuk tetap berkolaborasi tanpa adanya pembatas yang akan membuat perpecahan dan mengakomodir kembali teman-teman ini supaya garis koordinasinya berjalan dengan baik apaupun yang di butuhkan jurusan langsung konsultasi ke kami dan kami akan mencoba rembukan kembali dan mencari solusi yang terbaik itu seperti apa dan Akhir-akhir ini juga kami sering mengadakan pertemuan rutinitas sama teman-teman HMJ yang memang tidak formal dari sanalah kami bisa mengetahui apasih kebutuhan-kebutuhan HMJ ini sesuai dengan progres mereka di masing-masing jurusan itu yang coba kami bangundan menyesuaikan dengan program dan kami juga akan mencoba membangun inovasi-inovasi untuk membekali teman-teman di Jurusan sehingga Sumber Daya Manusianya ada Peningkatan tidak seperi kemarin-kemarin adalah sedikit perubahan karena transformasi penting untuk kemajuan Fakultas dan Universitas umumnya”. Tukasnya pada saat wawancara di depan ruangan HMJ Bki.45

Dari paparan hasil wawancara diatas dapat dipahami bahwa DEMA

mencoba membangun kembali semangat dan inovasi-inovasi masing-masing

jurusan khususnya di FDIK sendiri melihat bagaimana sejauh ini masih

minimnya kegiatan maupun sosialisasinya yang dilakukan oleh SEMA maupun

DEMA di tataran Universitas maupun fakultas.Ini juga sempat di singgung oleh

DEMA FDIK pada saat wawancara berlangsung.

“Melihat dua tahun terakhir ini sebelum saya menjabat secara program masih minim sebenarnya, program dari SEMA maupun DEMA khususnya DEMA yang sama-sama kita ketahui tugasnya memfasilitasi teman-teman jurusan ini belum terakomodir dengan baik disana sehinga Miss Comunication

45 Hendra (Ketua DEMA Fakultas), Wawanca, Mataram kampus 1 UIN Mataram, tanggal 4

September 2019.

Page 60: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

47

denganJurusan dan DEMA selaku lembaga tertinggi di Fakultas itu yang menaungi HMJ-HMJ, itu juga yang menjadi tanggung jawab saya hari ini bagaimana mengakomodir kembali teman-teman ini”46.

Hasil wawancara ini bisa di lihat bagaimana dominasi Politik SEMA dan

DEMA melalui beberapa program kerja yang sudah dan akan

dilaksanakan.Ditempat lain saat peneliti coba melakukan wawancara dengan

ketuamasing-masing HMJ yang ada di Fakults Dakwah dan Ilmu komunikasi,

peneliti bertemu dengan ketua HMJ Manejemen Dakwah (MD) yang menjadi

salah satu sasaran penelian di skripsi ini dan peneliti mencoba berbincang-

bincang dan mencari tau mengenai dominasi SEMA dan DEMA. Diantara

beberapa hasil wawancara dengan peneliti,Azis ketua HMJ Manejemen

Dakwah (MD) mengatakan sejauh ini di kepengurusan SEMA dan DEMA baru

secara pengaruhnya belum terlalu di rasakan oleh HMJ selaku yang berada

dalam naungannya.Khususnya di program DEMA yang Safari Ramadhan di

kabupaten Dompu memang sudah terlaksana dan mendapatkan undangan.

“Kemarin sempat dikirim undangan tapi karena kendala liburan dan banyak anggota saya yang pulang kampung jadi gak bisa ikut, DEMA juga mengambil kegiatannya tidak tepat jadi kurang maksimal”. 47Ungkapnya.

DEMA mempunyai program kerja politik yang harus Berkesinambungan

dengan masing-masing HMJ untuk menggali informasi apa saja kebutuhan dari

masing-masing jurusan. Dengan program yang sudah terlaksana sejauh ini

46Ibid 47 Azis ( Ketua Manajemen Dakwah), Wawancara, Kampus 1 UIN Mataram, tanggal 4

September 2019.

Page 61: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

48

menunjukan bagaimana dominasi DEMA sendiri dalam HMJ. Bisa di lihat

bagaimana program yang sudah berjalan semisal, program Safari ramadhan

yang di adakan di Dompu kemarin untuk menunjukan eksistensi dari dakwah

walaupun masing-masing HMJ tidak semua bisa hadir terlibat karena kendala

jauh tempat acaranya tetapi acara bisa berjalan dengan maksimal. Ini di perkuat

oleh pengakuan dari ketua DEMA fakultas ;

“Di kegiatan Safari Ramadhan walaupun teman-teman dari HMJ tidak bisa hadir maksimal karena Miss Comunicationtapi tapi kegiatan ini berhasil berjalan dengan sukses”. Tukasnya.

Hendra berharap di ketiga program ini dapat memberikan perubahan kepada

masing-masing jurusan dan mampu menjadikan program DEMA ini sebagai

acuan supaya menjadi contoh kedepannya memajukan jurusan dan FDIK

umumnya. Azis juga menambahkan bagaiman sejauh ini mengenai realisasi

program SEMA dan DEMA belum dirasakan dan HMJ MD juga terbilang

jurusan yang masih baru sehingga belum paham betul bagaimana model dan

aturan-aturan dalam SEMA DEMA.

”Untuk kepengurusan SEMADEMA sekarang kami belum tau apa program kerja mereka dan belum paham kerena secara sosialisasi belum ada tapi sudah beberapa waktu yang lalu mulai terjalin komunikasi emosional sama jurusan juga SEMADEMA cuman utuk yang lebihnya mungkin belum karena masih baru”48.tambahnya

Sedangkan sajauh ini diSEMA fakultas secara program kerja Belum terlihat

bagaimana kegiatan pelaksaannya. Dengan tugas dan fungsinya sebagai

48Ibid

Page 62: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

49

lembaga yang menyerap dan mengakomodir aspirasi mahasiswa dan

menyalurkannya pada pihak yang terkait juga memperjuangkan hak-hak

akademik dan kemahasiswaan seharusnya sejauh ini secara realisasi program

sudah terlihat akan tetapi ada beberapa kendalah yang menyebabkan kegiatan

ini belum tereksekusi, semisal konflik yang terjadi di tiap-tiap HMJ yang

menghambat berjalannya program. Ini diungkapkan langsung oleh ketua

SEMA saat wawancara langsung di depan musholat UIN Mataram.

“Terkait masalah program dan kegiatan SEMA sekarang kita sedang memprogramkan pengembangan bakat mahasiswa FDIK, entah itu nanti di bidang kesenian ataupun di Soft Skill kita akan songsong, yang kedua kita sudah melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga dari luar kampus seperti A foundation kita akan mengadakan semisal seminar disana. Semisal seminar tentang pilar kebangsaan ataupun seminar tentang narkoba karena seperti kita ketahui sekarang narkoba itu sasarannya anak-anak muda bagaimana kita membendung sehingga mahasiswa FDIK ini bersih dari narkoba.Tetapi yang menyebabkan sejauh ini kenapa program dari SEMA belum jalan karena melihat konflik yang terjadi di FDIK ini yang kurang kondusif jadi kita selesaikan berbagai macam dilema konflik sehingga itu yang menghambat, tapi secepatnya kita akan bertindak agar program kita bisa terimplementasi”49ungkapnya.

Hasil wawancara dengan SEMAdiatas bisa dilihat dari beberapa wawancara

dari tiap-tiap HMJ yang mengatakan bahwa untuk Programnya SEMA sendiri

belum ada sosialisasi di masing-masing HMJ FDIK. Hal ini langsung

disampaikan oleh ketua dan sekretaris HMJ BKI mengenai apa yang dirasakan

selama berada dibawah naungan SEMA karena secara pengaruh dan sosialisasi

49 Ibnu (ketua SEMA fakultas), Wawancara, kampus 1 UIN Mataram, tanggal 13 September

2019.

Page 63: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

50

tentang regulasi-regulasi belum pernah di sampaikan.

“Sejauh ini Untuk Programnya SEMA sendiri belum di rasakan oleh HMJ, khususnya HMJ Bki karena mungkin masih baru, Tetapi untuk akhir-akhir ini kita sering melakukan komunikasi walaupun hanya bertukar sama ataupun sekedar nongkrong bareng”. Ungkap Habib dan Ainul selaku ketua dan sekretrais di HMJ BKI.

Hal serupa juga terjadi di HMJ Pengembangan Masyarakat islam (PMI) yang

berpendapat sama dengan ketua HMJ KPI tentang tidak adanya program dan

sosialisasi yang terlihat dari SEMA dan DEMA sendiri,

“Sejauh ini yang sudah kami jalankan, khususnya program SEMA dan DEMA tidak ada Kegiatan yang berkesinambungan terhadap HMJ, khususnya PMI. kecuali kegiatan kolaborasi dengan SEMA dan DEMA dengan HMJ periode 2018 pada ajang porseni ulang tahun Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikas” 50tukasnya.

Rata-rata HMJ FDIK yang di wawancara oleh peneliti hampir

mengungkapkan bahwa sejauh ini untuk program kerja dari SEMA dan DEMA

belum memberikan dampak yang signifikan terhadap kegiatan organisasi

mahasiswa khususnya HMJ FDIK. Tetapi berhubung SEMA dan DEMA baru

dipilih maka untuk kegiatan dari SEMA dan DEMA belum terlihat maksimal.

Hal diatas langsung dinyatakan oleh Ketua DEMA, Melihat bagaimana

progres SEMA dan DEMA beberapa tahun terakhir ini memang masih minim

sekali melihat bagaimana mereka tugasnya seharusnya mengayomi dan

memfasilitasi teman-teman HMJ sendiri belum terakomodir dengan baik

sehingga miss communication antara jurusan dengan SEMA dan DEMA selaku

50 Abdul Mutakabbir (ketua HMJ PMI), Wawancara, kampus 1 UIN Mataram, tanggal 30

agustus 2019.

Page 64: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

51

lembaga tertinggi di fakultas yang menaungi HMJ.

3. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya politik SEMA dan DEMA

terhadap Kegiatan Organisasi Mahasiswa

1. Kepentingan Politik

Kepentingan politik SEMA DEMA dapat dilihat melalui sejauh mana

kerja sama politik yang di lakukan dengan beberapa lembaga lain yang mampu

meningkatkan dan membawa nama fakultas khususnya di FDIK lebih di kenal

tidak hanya di mahasiswa kampus UIN Mataram tapi di kampus-kampus lain

dan juga masyarakat pada umumnya. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor

pendukung dominasi politik SEMA DEMA dalam melancarkan dominasinya.

SEMA selaku lembaga yang menjalankan kegiatan politik didalam

kampus khususnya di FDIK sejauh ini akan mencoba melakukan kerja sama

dengan lembaga-lembaga diluar kampus selain bertujuan untuk mengenalkan

jurusan-jurusan yang ada di FDIK juga untuk memberikan edukasi terhadap

mahasiswa melalui kerjasama yang akan di bentuk.

“kita sedang membangun komunikasi kerjasama dengan lembaga-lembaga di luar kampus seperti A Foundationdan polda NTB nanti kita akan adakan seminar istilahnya di sana entah itu seminar empat pilar kebangsaan atau seminar narkoba, untuk sekarang masih komunikasi dengan pihak pembimbing arahinnya ke yang mendorong Life Skill mahasiswa. Insya Allah bulan depan kita akan adakan pelatihan Tool pemberdayaan masyarakat”.51Ungkap ibnu pada saat peneliti coba wawancara langsung di Kampus Uin Mataram.

51 Ibnu (ketua SEMA fakultas), Wawancara, kampus 1 UIN Mataram, tanggal 13 September

2019

Page 65: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

52

Sedangkan DEMA sejauh ini untuk melakukan kerja sama politik belum

ada di karenakan ingin lebih fokus pada membangun komunikasi dengan

jurusan melihat seringnya terjadi miss communication antara SEMA DEMA

dengan jurusan sehingga ingin mengakomodir kembali dan ingin menggali

Sumber daya manusia yang ada di FDIK sendiri untuk di kembangkan.

Page 66: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

53

BAB III

PEMBAHASAN

Pada Bab sebelumnya sudah dipaparkan oleh penulis tentang dominasi politik

dan faktor pendukung politik sebagai bagian Hegemoni dari prespektif Antonio

Gramsci, serta dominasi kekuasaan dalam SEMA DEMA terhadap kegiatan organisasi

mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.Jika dilihat lebih lanjut, SEMA

DEMA ini lebih banyak mengandung Dominasi politik yang di awali dari hegemoni,

Sudah terlihat jelas sekali dominasi kekuasaan kelompok atas kelompok lainnya,

kedudukan tahta yang lebih tinggi akan lebih berkuasa dari pada kedudukan yang lebih

rendah.

Hal ini bisa dilihat melalui SEMA DEMA terhadap kegiatan organisasi

mahasiswa di FIDK yang mulai menurun secara program dan kegiatan politik.

Lembaga eksekutif dan legislatif tugas dan fungsinya sebagai lembaga sentral dan

penyalur aspirasi, agen of kontrol keberlangsungan kegiatan kampus seharusnya

mampu menghegemoni kegiatan mahasiswa yang ada di fakultas, seharusnya mampu

memberikan contoh kepada jurusan karena melihat SEMA DEMA yang tugasnya

mengontrol dan menaungi jurusan, namun kini bisa dilihat melalui organisasi

mahasiswa ditiap-tiap HMJ Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi seberapa

berpengaruhnya SEMA dan DEMA khususnya di tatanana fakultas yang hampir rata-

rata HMJ mengatakan belum merasakan perubahan secara signifikan. Namun secara

Page 67: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

54

progmatik SEMA dan DEMA berjalan walaupun secara capaian belum terlalu

maksismal khususnya di tiap-tiap HMJ, berhubung karena pemilihan SEMA dan

DEMA baru beberapa bulan.

Menurut teori negara dan hegemoni yang di ungkapkan oleh Antonio Gramsci

menyebutkan dalam bukunya terkait dominasi kekuasaan dalam satu kelompok

terhadap kelompok lainnya, dengan atau tanpa ancama kekerasan, sehingga ide-ide

yang didiktekan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang di dominasi di

terima sebagai sesuatu yang wajar yang bersifat moral, intelektual serta budaya.52Sama

halnya dengan bagaimana dominasi SEMA dan DEMA terhadap kegiatan organisasi

mahasisiwa didalam kampus yang secara aturan-aturan dan lembaga yang melakukan

eksekutor terhadap kegiatan mahasiswa lebih dominan di bandingkan dengan HMJ

yang hanya berbicara di dalam lingkungan jurusan.

Dalam paparan diatas menurut analisis peneliti bagaimana hegemoni yang

dilakukan intelektual yang mendominasi di wilayah-wilayah yang menaunginya.

Contoh konkritnya adalah bagaiman dominasi SEMA dan DEMA dalam hal mengawal

kegiatan-kegiatan dan menjawab kebutuhan-kebutuhan apa saja yang di perlukan

dalam kegiatan organisasi mahasiswa. Hal ini seharusnya memberi satu dampak yang

signifikan bagi mahasiswa khususnya masing-masing HMJ yang berada dalam

naungannya.Akan tetapi peneliti menemukan banyak anggapan bahwa sejauh ini

52Ana Sulcani, ”Konsep Hegemoni”, dalam

http//www.google.co.id/anp/sosiologibudaya.wordpress.com/2011/04/13/hegemoni/amp., diakses tanggal 20 september 2019, pukul 09:00.

Page 68: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

55

SEMA dan DEMA secara programatik sangat minim dalam hal realisasinya dan secara

perubahan dalam hal yang lebih baik hampir tidak terlihat.Untuk menjawab persoalan

yang terjadi diatas maka harus mengetahui bagaimana bentuk dominasi politik dan

faktor yang mendukung terjadinya politik SEMA dan DEMA terhadap kegiatan

Organisasi Mahasiswa.

A. Bentuk Komunikasi Politik DominasiSEMA dan DEMA terhadap kegiatan

organisasi Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

1. Pemilihan Umum HMJ

Dari paparan data dan temuan sebelumya sudah dijelaskan bagaimana

Dominasi politik SEMA dalam pemilihan umum HMJ di masing-masing jurusan

yang berbicara mengenai beberapa aturan yang menaunginya. Berangkat dari itu

ada beberapa persyaratan yang harus dilakukan oleh HMJ mulai dari syarat calon

ketua dan wakil sampai pelantikan berdasarkan AD/ART yang berlaku, dibawah

ini ada beberapa poin-poin pembahasannya, yaitu:

a. Syarat Penjaringan Calon

Dalam sistematika pemilihan umum harus ada beberapa poin penyeleksian

sesuai persyaratan yang berlaku dalam penjaringan bakal calon ketua

pengurus yang baru, yaitu:

1) Berstatus aktif sebagai mahasiswa dibuktikan dengan surat aktif kuliah.

Page 69: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

56

Dalam pemilihan bakal calon ketua pengurus yang baru harus berstatus

mahasiswa karena masih dalam lingkungan kampus yang otomatis segala

kegiatan harus berkaitan dengan kemahasiswaan.

2) Memiliki IPK 3,00 untuk fakultas dibuktikan dengan KHS.

Dalam persyaratan bakal calon harus memiliki IPK minimal 3,00 karena

menjadi patokan menjadi kriteria pemimpin supaya bisa menjadi contoh

untuk anggotanya, jika seseorang ketua organisasi memiliki IPK tinggi

akan lebih legitimate karena anggota akan memiliki pandangan bukti

kemampuannya dalam bidang akademik.

3) Duduk pada semester V sampai VII untuk fakultas.

Pada semester ini merupakan semester paling strategis bagi mahasiswa

untuk menjadi bakal calon ketua HMJ karena secara akademik sudah

memiliki pemahaman yang cukup luas baik secara wawasan.

4) Mampu baca dan tulis AL-Qur`an.

Bakal calon ketua harus mampu membaca dan menutulis Al-Qur`an

karena selain HMJ bernaung di bawah Universitas Islam Negeri (UIN)

yang notabenenya adalah kampus yang berbasis Islam yang instrumentnya

dakwah Islam amar ma`ruf nahi mungkar dan juga sebagai wujud

pembentukan karakter keislaman. Hal ini bertujuan agar mahasiswa atau

bakal calon baru memiliki keyakinan bahwa islam adalah satu-satunya

agama yang benar sesuai dengan fitrah mahasiswa dan berkomitmen untuk

mengembangkan diri menjadi muslim yang ideal.

Page 70: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

57

5) Pernah menjadi pengurus ORMAWA intra kampus dibuktikan dengan SK.

Ini menjadi salah satu syaratanya karena sudah pernah memiliki

pengalaman berorganisasi sebelumnya sehingga kedepannya bisa

mempunyai komitmen untuk menjalankan kerja-kerja organisasi

kedepannya.Lebih dari itu pernah menjadi pengurus ormawa merupakan

tahapan pendewasaan calon pimpinan yang sepatutnya dibanggakan karena

para mahasiwa mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas

dan pendewasaan.

6) Bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri.

Pemilian bakal calon harus bersedia dicalonkan maupun mencalonkan

diri berdasarkan asas demokrasi yang berlandaskan AD/ART yang

ditetapkan supaya kedepannya dalam menjalankan kerja-kerja organisasi

dengan baik.

7) Tidak pernah Melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa.

Syarat bakal calon selanjutnya adalah tidak pernah melanggar tata

tertib dan kode etik mahasiwa berdasarkan pedoman umum tentang

larangan bagi mahasiwa untuk memakai baju dan atau celana ketat dan

lain-lain. Hal ini tentu menjadi pertimbang karena kedepannya bakal calon

ini akan menjadi panutan untuk mahasiswa atau HMJ.

Page 71: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

58

8) Mendapatkan rekomendasi dari wakil Rektor III dan WD III untuk

fakultas.53

Rekomendasi ini berdasarkan dari Wakil rektor III atau WD III yang

memantau perkembangan bakal calon, aktifnya dalam akademik atau

jurusan.

Dari sini juga Gramsci memaparkan bagaimana hegemoni itu di bagi

dalam dua bagian, yang pertama mengenai dominasi dan yang kedua tentang

kepemimpinan intelektual. Bagaimana pada hakekatnya keduanya bertujuan

menggiring orang menilai dan memandang problematika sosial dalam kerangka

yang ditentukan. Kedua hal ini ternyata memiliki persamaan dengan SEMA

maka secara dominasi dan kekuasaan sudah termaksud didalamnya. Melihat

aturan-aturan yang dibuat tersebut dpaksa digunakan tampa memahami secara

utuh apa landasannya. Sehingga mau tidak mau HMJ harus mengikuti aturan

tersebut tanpa ada sosialisasi dari SEMA sebelumnya.

b. Menggali Suara Mahasiswa

Pemilihan umum merupakan proses penyaluran aspirasi mahasiswa

untuk kemajuan jurusan di FDIK dan harus berdasarkan prinsip dari, oleh

dan untuk mahasiswa. Pengurus HMJ dipilih dalam pemilihan raya yang

melibatkan seluruh mahasiswa di tingkatan jurusan.Contoh

53Dokumen SEMADEMA Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram , 2018. Tanggal 27

Agustus 2019.

Page 72: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

59

konkritnyaadalah penggalian suara mahasiswa yang ada di HMJ KPI melalui

kampanye visi dan misi ke setiap kelas dan lewat akun media sosial.

Hal ini menunjukan bagaimana pandangan Gramsci melihat peranan

intelektual sebagai organiser hegomoni. Gramsci menguji persoalan peran

intelektual sebagai bagian dari tujuan untuk memahami kesatuan nyata dari

basis dan superstruktur. Analisis Gramsci yang paling menonjol tentang

peran dan posisi intelektual dalam masyarakat moderen adalah kompleksitas

dan ia tetap harus di uji dalam realitas kongkrit. Kopleksitas ini hanya dapat

didekati secara analisis multi-dimensi. Dimensi pertama menujuk pada tipe

kategorisasi yang yang dapat digunakan pada setiap realitas sosial. Namun

pada tingkatan abstraksi ini, ketika ia membagi intelektual `organis` dan

`tradisionsl`, sesungguhnya gramsci sadar akan bahaya skematilisasi dan

kebutuhan akan analisis histori yang konkrit.54

Dimensi kedua adalah perbedaan posisi antara intelektual perkotaan dan

pedesaan. Walaupun diskusi ini dalam notebooks muncul pada istilah-istilah

yang umum, gambarannya akan lebih konpleks jika dua imensi ini di dekati

seara bersama-sama.

Ini menunjukan kaitannya dengan teorinya Gramsci bahwa bagaimana

peranan dan posisi SEMA DEMA sebagai lembaga yang menaungi HMJ

khususnya yang berada di FDIK secara kongkritnya melihat permasalahan

54Ibid, Hal, 159.

Page 73: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

60

yang terjadi di jurusan. Karena secara pembacaan sejauh ini SEMA DEMA

belum mampu menjawab apa saja kebutuhan yang di inginkan oleh masing-

masing jurusan. Secara dominasi hanya mampu berbicara pada persoalan

regulasi akan tetapi seara pengembangan sumber daya manusianya belum

mampu terjawab.

c. Pelantikan

Dalam proses pelantikan ketua dan sekretaris kepengurusan yang baru

tentu saja melalui perjalanan yang panjang mulai dari bagaimana

penjaringan calon, menggali suara mahasiswa sampai proses pelantikan

yang berada dibawah tanggung jawab KPUM (Komisi Pemilihan Umum

Mahasiswa). Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi mengadakan acara

pelantikan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) semua program studi masa

jabatan tahun 2019.

Acara pelantikan ini dihadiri langsung oleh WD III bagian

kemahasiswaan dan semua ketua jurusan FDIK. Pada pelantikan ini di hadiri

seluruh pengurus baru masing-masing HMJ, mulai dari HMJ KPI yang

diketuai oleh Muhammad khutbi, HMJ BKI diketuai oleh Habib dan Ainun,

HMJ MD diketuai oleh Azis dan HMJ PMI diketuai Abdul mutakabbir.

Dalam teori komunikasi politik bisa dipahami sebagai komunikasi

antara yang memerintah dan yang diperintah maka jelaslah bisa dilihat

bagaimana komunikasi politik yang dilakukan SEMA DEMA melalui

Page 74: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

61

Dominasinya dalam memimpin kekuasaan tertinggi sebagai lembaga

kampus dalam mengatur dinamika pelantikan lewat regulasi-regulasi

ORMAWA yang dikeluarkan, sehingga setiap HMJ fakultas harus

mengikuti syarat-syarat sebelum pemilihan sampai pasca pelantikan.

1. Dominasi Dalam Bentuk Rancangan, Penyusunan dan Pelaporan program

kerja

Pada dasarnya analisis komunikasi politik dominasi ini berbicara

bagaimana hegemoni yang dapat di definisikan sebagai dominasikekuasaan

politik dalam satu kelompok terhadap kelompok lainnya. Dalam hegemoni

bekerja ada dua tahap yaitu tahap dominasi dan tahap direction atau

pengarahan. Dominasi yang paling sering dilakukan adalah oleh alat-alat

kekuasaan negara seperti sekolah, modal, media dan lembaga-lembaga

negara.55 Ideologi yang disusupkan lewat alat-alat tadi bagi Gramsci

merupakan kesadaran yang bertujuan agar ide-ide yang diinginkan Negara

(dalam hal ini sistem kapitalisme) menjadi norma yang disepakati oleh

masyarakat. Dominasi merupakan awal hegemoni, jika sudah melalui tahapan

dominasi maka tahap berikutnya yaitu tinggal diarahkan dan tunduk pada

kepemimpinan oleh kelas yang mendominasi.Siapa yang mencoba melawan

55Patria, Nezar dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni,(Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015), hlm. 115.

Page 75: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

62

hegemoni dianggap orang yang tidak ta,at terhadap moral serta dianggap tindak

kebodohan di masyarakat bahkan adakalanya diredam dengan kekerasan.56

Dari paparan teorinya Gramsci diatas bisa dipahami bahwa berbicara

dominasi maka akan mengarah pada pemahaman hegomoni/kekuasaan

terhadap suatu kelompok. Dan kelompok ini bisa dikaitkan dengan dominasi

politik yang dilakukan SEMADEMA didalam Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi (FDIK) terhadap kegiatan Organisasi Mahasiswa (HMJ).

Dominasi politik yang di lancarkan oleh SEMADEMA didalam kegiatan politik

masing-masing HMJ bisa dilihat dari bagaimana secara program kerja yang

akan jalankan dan sudah berjalan. Maka dari itu ada beberapa poin bentuk

dominasi berdasarkan hasil program kerja yang sudah dijalankan, antara lain:57

a. Rancangan Program

Politik dominasi dalam melanggengkan kekuasaan harus mampu

membuat satu fungsi yang selalu ada dalam setiap sistem politik yang akan coba

dijalankan melalui beberapa metode pertahanan kekuasaan dalam lembaga atau

organisasi seperti merancang sebuah program kerja. Dalam merancang rencana

kegiatan kerja atau program kerja harus mempunyai pencapaian visi misi yang

jelas sehingga organisasi akan efektif dalam menjalankan kegiatannya, sebab

dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut dengan program

56Ibid, Hlm, 116-119. 57Ibid, hlm, 147.

Page 76: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

63

kerja yang dilaksanakan dengan baik maka akan mendekatkan organisasi

tersebut kepada tujuan utamanya.

Program kerja yang terancang dan tepat akan memberikan solusi bagi

semua persoalan yang di hadapi oleh organisasi, baik itu persoalan yang

datangnya dari dalam maupun dari luar organisasi. Sehingga organisasi dapat

membuat strategi yang tepat untuk memecahkan persoalan sehingga targetnya

dapat tercapai.Rancangan Program Kerja ini sudah di lakukan oleh SEMA

DEMA sehingga bisa dilihat bagaimana realisasi dari hasil program kerja yang

sudah di rancang melalui beberapa turunan program yang menjadi visi misi

awal untuk menjawab kebutuhan organisasi.

b. Penyusunan Program

Dalam penyusunan atau pemetaan kondisi umum melalui struktur

kepengurusan, ke-anggotaan sampai mekanisme kerja tentu tidak lepas dari

perannya SEMA DEMA sebagai pengontrol kegiatan dan kebijakan meskipun

secara pelaksanaan kegiatan dilakuakan oleh tiap-tiap HMJ itu

sendiri.Hubungan atau pemasangan anggota baru suatu himpunan harus

melalui sistematika penyusunan program yang jelas, untuk terwujudnya suatu

himpunan yang baik, efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan secara

selektif harus berdasarkan pada azas-azas (prinsip-prinsip) yang sudah di

sepakati bersama dalam penyusunan Program Kerja.

Berikut ini tahapan dan hal-hal yang harus di perhatikan saat penyusunan

suatu program kerja, diantaranya:

Page 77: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

64

1. Analisis Program

Melakukan analisis dan mendiskusikan bersama terhadap hal-hal yang

dianggap penting, sehingga perlu diutamakan dalam membuat program kerja

yang nantinya akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Ide dasar program

Menentukan ide dasar untuk program kerja yang akan disusun. Dalam

mendiskusikan maupun merumuskan ide untuk program kerja harus sesuai

dengan apa yang ditemukan dalam diskusi dan berhubungan dengan

personal yang ditemukan.

3. Tujuan program

Tujuan yang akan diwujudkan melalui program kerja yang disusun.

Tujuan ini harus sesuai dengan persoalan yang dihadapi dan harus

dipecahkan.

4. Menentukan model, metode dan materi

Maksudnya menentukan model, metode dan materi yang tepat dalam

menjalankan kegiatan-kegiatan yang akan digunakan untuk melaksanakan

program kerja yang telah disususn.

5. Tim Pelaksana program

Penting sekali menentukan tim pelaksana dalam menjalankan program

kerja. Ketika menentukan tim pelaksana harus memperhitungkan secara

tepat tenaga anggota yang ada pada organisasi. Dengan menentukan tim

pelaksana maka organisasi akan terhindar dari penumpukan pearan atau

Page 78: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

65

tugas pada anggota tertentu, dan setiap tim dapat fokus pada masing-

masing.58

c. Pelaporan Tanggung Jawab

Realisasi program kerja yang sudah dibuat dan berjalan harus melalui

mekanisme atau ketetapan yang berlaku melalui pembuatan Laporan

Pertanggung Jawaban (LPJ) yang bisa dijadikan sebagai rujukan dan evaluasi

demi keberlangsungan dan kemajuan HMJ maupun SEMA DEMA dimasa

mendatang.Model pertanggung jawaban ini harus sesuai dengan programatik

yang sudah berjalan dan kondisi yang terjadi, mulai dari bagaimana struktur

kepengurusan sampai capai-capaian selama kepengurusan yang sudah di dapat.

B. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya Dominasi politik terhadap

organisasi mahasiswa.

1. Pemikiran Politik

Bagi Gramsci, politik bukanlah sekedar cara untuk mencapai kekuasaan,

melainkan lebih dari itu. Politik adalah bagaimana kita untuk mengakomodasikan

semua kepentingan kelompok-kelompok dari masyarakat dalam sebuah aktivitas

yang mempunyai sinegritas. Aktifitas politik tidak bisa dilakukan secara sepihak

oleh sekelompok masyarakat, karena apabila kekuasaan tersebut telah diraih

58http://www.pengertianku.net/2019/01/pengertian-program-kerja-dan-tahapan-

penyusunannya.html. Diakses, tanggal 01 november 2019, jam 20:00 Wib.

Page 79: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

66

sementara dia tidak memiliki kepentingan maka tentu akan menimbulkan ekses

antara kedua belah pihak. Ketika kekuasaan itu telah teraih oleh kelompok

tertentu maka yang terjadi adalah bagaimana kekuasaan tersebut dapat

dipertahankan selama mungkin.

Dari sini peneliti menemukan bagaimana pemikiran politik yang dilancarkan

oleh SEMA DEMA bukan hanya pada aturan-aturan ORMAWA tetapi melalui

dominasi politik program kerja yang coba dilakukanyaitu dengan kerja sama

antara lembaga luar kampus untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa

jurusan fakultas melalui pembuatan acara berupa seminar-seminar nasional atau

mengadvokasi mahasiswa dalam mencari beasiswa nasional, hal ini dapat

membuat politik dominasi SEMA DEMA dalam melanggengkan kekuasaannya

akan terus eksis dimata mahasisiwa.

Berangkat dari itu ada beberapa instrumen untuk mencapai pemikiran politik

intelektual, yaitu:

1) pemikiran politik melibatkan kebergantungan realitas sosial, terdapat

kebebasan atau faktor kebergantungan-ketidak bergantungan yang melekat

pada penggunaan kekuasaan. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana

kebergantungan kegiatan organisasi mahasiswa pada peraturan-peraturan

yang berlaku di dalam kegiatan ORMAWA, seperti dalam hal pelaksanaan

kegiatan yang coba dilakukan oleh HMJ Jurusan yang harus mengikuti

Page 80: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

67

dinamika aturan koordinasi pelaksanaan kegiatan program yang akan

dilaksanaakan.

2) pemikiran politik bersifat sengaja, karena meliputi kehendak, bukan sekedar

tindakan acak. Seperti halnya dalam pembuatan program SEMA DEMA atau

HMJ harus diluputi kehendak bersama dalam menyusun pogram kerja

bersama sehingga dalam pelaksanaan program tidak melakukan tindakan

sewenang-wenang.

2. Ideologi dan Intelektual Organiser Hegemoni

Gramsci beranggapan bahwa ideologi harus menjadi sebuah kesadaran

kolektif. Ideologi yang baik, baginya adalah ketika mampu mengakomodasikan

kepentingan kelompok serta bisa untuk menarik kelompok lain kedalam

kelompok kita. Gramsci melihat bahwa ideologi itu sifatnya arbitrer (berubah-

ubah) sesuai dengan perkembangan pemikiran. Secara tidak langsung disadarai

atau tidak, Gramsci telah menjabarkan terhadap kepentingan dari kelompok

intelektual (organik). Dari kelompok intelektual inilah progresivitas akan tumbuh

dengan sangat cepat, mengingat mereka memeiliki kemampuan untuk

mengorganisir massa.

Jelas terlihat bagaimana kepentingan (kekuasaan) dalam konsepsi ideologi

tersebut, berangkat dari teori gramsci ini bisa dilihat bahwa SEMA DEMA

sebagai seorang intelektual yang mempunyai ideologi harus menjadikan dirinya

Page 81: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

68

inklusif/terbuka. Ia harus mampu melakukan perubahan secara terus menerus

bagi kepentingan kegiatan organisasi mahasiswa kedepan karena SEMA DEMA

adalah lembaga tertinggi yang mempunyai tugas memperjuangkan hak-hak

akademik kemahasisiwaan sehingga bisa dilihat bagaimana kegiatan SEMA

DEMA dalam menunjang kegiatan mahasiswa dengan mengadakan seminar-

seminar nasional untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa.

Page 82: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

69

69

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menganalisis dan menjelaskan permasalahan yang telah dijabarkan

pada bab-bab sebelumnya, serta informasi yang didapat dari pihak SEMA DEMA

dan HMJ, maka dapat peneliti simpulkan bahwa komunikasi politik dominasiyang

dilakukan SEMA dan DEMA terhadap kegiatan organisasi mahasiswa di FDIK

sendiri memiliki bentuk dan faktor yang mendominasi yakni;

1. Bentuk kegiatan komunikasi politik dominasi yang coba dijalankan oleh SEMA

DEMA banyak megalami Miss Communication akibat kurangnnya koordinasi

antara SEMA DEMA denga HMJ sehingga ada beberapa kegiatan dari HMJ yang

tidak berjalan karenasecara intervensi lebih mendominasi pada regulasi atau

aturan ORMAWA yang dibuat SEMA DEMA pada MUBES Universitasdengan

melalui wawenang untuk mengontrol kegiatan HMJ, termaksud dalam hal

pemilihan umum jurusan, aturan-aturan dalam kegiatan yang akan dijalankan

oleh HMJ sampai pada pelantikan kepengurusan harus di bawah kontrol SEMA

DEMA FDIK.

2. Faktor-faktor yang mendukung terjadinya dominasi politik SEMADEMA ini

bisa di lihat dari kepentingan politik terhadap HMJ yang berada di FDIK melalui

kerjasama yang dilakukan dengan lembaga di luar kampus supaya FDIK pada

umumnya dikenal dikalangan mahasiswa dan masyarakat luar.

Page 83: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

70

B. Saran-Saran

1. Saran kepada SEMA dan DEMA

Saran untuk SEMA DEMA kedepannya agar lebih aktif lagi mengontrol dan

membimbing jurusan-jurusan di FDIK supaya lebih mengembangkan sumber

daya manusia yang dimilikinya menjadi HMJ yang mampu memberika

perubahan bagi mahasiswa dilingkungan sivitas akademik FDIK. Mampu

memposiskan dan menjadikan SEMA DEMA sebelumya yang secara program

dan kegiatan masih minim menjadi salah satu acuan untuk merubah dan

memprioritaskanapa yang menjadi kebutuhan HMJ. Kedepannya lebih

bertanggung jawab lagi membimbing dan mengarahkan supaya tidak miss

communication dengan teman-teman HMJ di FDIK.

2. Saran kepada HMJ

Sarankedepannya lebih memasifkan komunikasi dengan HMJ supaya tidak

miss communication dan mampu berkoordinasi dengan baik.

3. Saran kepada penulis berikutnya

Saran untuk penulis berikutnya agar penelitian di bidang komunikasi lebih

berkembang, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai analisis

komunikasi politik dominasiini dengan metode atau teori yang berbeda

sehingga menjadi informasi atau data tambahan terkait perkembangan

Dominasi di Kegiatan Organisasi Mahasiswa.

Page 84: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

71

DAFTAR PUSTAKA

Al -audah, Salman bin Fadh, Fadli llahi, Amar Ma`ruf Nahi Munkar diterjemahkan oleh: Rakhamt, dkk, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 1993. cet. 1

Amalia, Komunikasi Politik pasangan Hj. Airin Rachmi Diany dan Drs. H. Benyamin Davnen dalam Pilkada Tangsel Tahun 2011, Skripsi, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Ayarif Hidayatullah, Jakarta, 2011).

Ana sulcani, ”Konsep Hegemoni”. dalam http//www.google.co.id/anp/sosiologibudaya.wordpress.com/2011/04/13/hegemoni/amp. Diakses tanggal 20 september 2019, 09:00.

Departemen Agama RI, Al-Qur`an dan terjemahannya, (Bandung: CV Jumanatul Ali, 2004)

Departemen Pendidikan Indoneisa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2008).

Eko harry susanto, komunikasi politik dan Otonomi Daerah, tinjau terhadap dinamaika politik dan pembangunan, (Jakarta: Mitra Wacana Media. 2009)

Elvinaro Arianto, Metodelogi Penelitian untuk Public Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010).

HadariNawawi, Metode penelitian ilmiah,(Jakarta:Rineka Cipta, 1994).

Haryatmoko, Gagasan-Gagasan Pembuka Sehubung Dominasi (Jakarta: Gramedia, 2010).

HarySulistyo, Representasi Konflik Politik 1965: Hegemoni dan Dominasi Negara dalam Cerpen Susuk Kekebalan karya Han Gagas, Poetika : Jurnal Ilmu Sastra, Vol.VI, Nomor 1, Juli 2018.

Idrus Muhammad, Metode penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta; PT. Gelora Aksara Pratama 2009).

Juliansyah Noor.Metodelogi penelitian: skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,( Jakarta: Kencana, 2011).

Leorde Muhammad Umar, Hegemoni Politik dalam duskusus pemilihan Kepala Daerah di Sulawesi Selatan Tahun 2013, Jurnal Al-khitabah, Vol. III, Nomor 1, Juni 2013.

Page 85: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

72

NatashaAttamimi,Hegemoni dalam Komunikasi: sebuah analisis atas arus komunikasi dan Informasi. Jurnal Politika, Vol. 1, Nomor 1, September 2015.

Lexy JMoleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung; PT. Remaja Rosdakarya, 1996).

Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2005).

Morissan. Teori Komunikasi; induvidu hingga Massa, (Prenamedia Grub, Jakarta; 2013).

Nezar Patria dan Andi Arief, Antonio Gramsci Negara dan Hegemoni. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015).

A Pozzolini, Pijar-Pijar Pemikiran Gramsci, (Yogyakarta: Penerbit Reaist Book,

2006).

Sugiyono,Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D, (Bandung: PT,

Alfabeta, 2012).

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Alfabeta, 2014).

SumandiSuryabrata, Metodelogi penelitian,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011). Zailani, Z.Konsep Al-Qur`an Tentang politik: kajian tematik tentang ayat-ayat

politik.(Skripsi, IAIN Tulung Agung, 2014).

Tribuana Brigitta Gangga, Dominasi, Hegemoni, dan Kekuasaan dalam serat Rangsang Tuban karya Ki Padmasusatra”, ( Skripsi, Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2019).

Page 86: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Wawancara bersama Ibnu ketua Senat Mahasiswa (SEMA) Fakultas

2. Wawancara bersama Hendra Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas

Page 87: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

3. Wawancara Habib Ketua dan Ainun Sekretaris HMJ Bimbingan Konseling Islam (KPI).

4. Wawancara Muhammad Khutbi Ketua HMJ Kominikasi Penyiaran Islam (KPI)

Page 88: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA

5. wawancara Azis Ketua HMJ Manajemen Dakwah (MD

6. Wawancara bersama Abdul Mutakabbir Ketua HMJ PMI

Page 89: Analisis Komunikasi Politik Dominasi SEMA dan DEMA