analisis kinerja keuangan lembaga amil zakat...

148
ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Oleh: Siti Sarah Salim 109082000120 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M

Upload: duongdang

Post on 03-Mar-2019

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana

Oleh:

Siti Sarah Salim

109082000120

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

ii

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

iii

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

iv

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Sarah Salim

NIM : 109082000120

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin dari pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 6 Juni 2016

Yang Menyatakan

Siti Sarah Salim

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Pribadi

Nama : Siti Sarah Salim

Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 12 Januari 1992

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Nomor HP : 0857-1091-3995

Alamat rumah : Jl. Beringin 1, No. 19 RT 003/07 Pamulang Barat,

Tangerang Selatan

Alamat e-mail : [email protected]

Kewarganegaraan : Indonesia

Pendidikan Formal

RA/TK Islam Rizqi Pamulang Barat : 1995 - 1997

SDN Pamulang Barat : 1997 - 2003

SMP Darusalam Ciputat : 2003 - 2006

SMA Darussalam Ciputat : 2006 - 2009

S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta : 2009 - 2016

Pengalaman Organisasi

English Department Darussalam, sebagai anggota : 2006

Math Club SMA Darussalam Ciputat, sebagai anggota : 2006-2007

Rohis SMA Darssalam Ciputat, sebagai anggota : 2007-2008

BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Jurusan Akuntansi : 2010-2011

sebagai anggota Divisi Kemahasiswaan

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

vii

Pengalaman Kepanitiaan

Panitia Propesa UIN : 2010-2011

Panitia Think Acct 2010 : 2010-2011

Panitia Company Visit : 2010

Seminar dan Workshop

Seminar Nasional “Peran Asuransi dalam Era Globalisasi” : 2010

Rangkaian seminar dalam acara 4th UIN Book Fair : 2011

Seminar “CAFTA: Peran dan Tantangan Ekonomi : 2011

Kerakyatan dalam Menghadapi Perekonomian Global”

Seminar “Potret Perpajakan Indonesia Menuju Sistem : 2011

yang Transparan”

“Visiting Company Kopma 2011” : 2011

kunjungan ke PT. Yakult Indonesia

Pelatihan Zahir dan IDEA

“TOADS (Training of Accounting and Auditing Software) : 2012

Seminar “Auditing Days” : 2012.

Pengalaman Kerja

Homeschooling Kak Seto Pusat : 2013 - sekarang

sebagai Tutor Visit Tingkat SD, SMP, dan SMA

Mobil Kelas Berjalan (MKB) : 2014 - sekarang

sebagai tutor tingkat pra SD, SD, SMP dan SMA

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Salim (Alm)

Ibu : Taryumi

Anak ke dari : 3 dari 5 bersaudara

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

viii

PERFORMANCE ANALYSIS OF FINANCIAL INSTITUTIONS AMIL

ZAKAT

ABSTRACT

This study aims to measure and analyze the financial performance of the

Institute Amil Zakat (LAZ) in managing zakat funds based on the data in 2014.

The research done on five object research, namely Yayasan Baitul Mal Ummat

Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI), Dompet Dhuafa, Pos Kemanusiaan

Peduli Umat (PKPU), Rumah Zakat (RZ), Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat

Indonesia (YBM BRI). The method used is the prime part of performance

measurement of financial performance issued by Indonesia Magnificence of Zakat

(IMZ) in Indonesia Zakat Development Report (IZDR) 2011 includes three

assessment criteria, namely assessment of financial statements, financial

efficiency and organizational capacity. The data used in this research is

secondary data. Secondary data were obtained from the financial statements,

reports Amil Zakat publications associated with research.

Based on the data that has been obtained and the analysis done by

researchers with high performance analysis of the financial performance section,

it can be concluded that the financial performance Yayasan Baitul Maal Bank

Rakyat Indonesia (YBM BRI) ranks first best, Yayasan Baitul Mal Islamic Ummah

Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI) ranks second, Pos Humanitarian Care for

People (PKPU) ranks third, Purse Dhuafa ranks fourth, and Home zakat (RZ)

ranks fifth.

Keywords: Performance, Zakat, Institute Amil Zakat

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

ix

ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kinerja

keuangan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dalam mengelola dana zakat berdasarkan

data tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dengan lima objek penelitian yaitu

Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI), Dompet

Dhuafa, Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU), Rumah Zakat (RZ), dan

Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI). Metode yang

digunakan adalah pengukuran kinerja prima bagian kinerja keuangan yang

dikeluarkan oleh Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) dalam Indonesia Zakat

Development Report (IZDR) 2011 mencakup tiga kriteria penilaian yaitu

penilaian laporan keuangan, efisiensi keuangan dan kapasitas organisasi. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sekunder. Data sekunder diperoleh

dari laporan keuangan, laporan publikasi Lembaga Amil Zakat yang terkait

dengan penelitian.

Berdasarkan pada data yang telah diperoleh dan hasil analisis yang

dilakukan oleh peneliti melalui analisis kinerja prima bagian kinerja keuangan,

maka dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Yayasan Baitul Maal Bank

Rakyat Indonesia (YBM BRI) menempati urutan terbaik pertama, Yayasan Baitul

Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI) menempati urutan

kedua, Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) menempati urutan ketiga, Dompet

Dhuafa menempati urutan keempat, dan Rumah Zakat (RZ) menempati urutan

kelima.

Kata Kunci: Kinerja, Zakat, Lembaga Amil Zakat

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

x

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh

AlhamdulillahiRabbil’aalamiin. Puji dan syukur penulis persembahkan

kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang senantiasa memberikan rahmat,

karunia, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat” dengan baik dan

lancar.

Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai hambatan dan

rintangan. Penulis meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan

ketetapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala., namun penyusunan skripsi ini tidak lepas

dari orang-orang di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta

dukungan pada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang

telah membantu, baik secara moril dan materil dalam penyususnan karya tulis ini

kepada:

1. Ibu dan Ayah, orang tuaku tercinta. Syukur penulis panjatkan kepada Allah

karena terlahir sebagai anak dari Ibu dan Ayah. Ibu, beribu-ribu ucapan

terima kasih atas segala curahan kasih sayang, kesabaran, perhatian, do‟a dan

motivasi yang telah Ibu berikan kepada penulis, yang tak akan pernah bisa

penulis balas. Hanya Allah yang bisa membalasnya, semoga Ibu selalu ada

dalam rahmat Allah. Ayah, usahamu dalam mencari nafkah yang halal dan

perhatianmu yang besar adalah kebahagiaan untukku. Kehadiranmu adalah

yang ku idamkan dan kepergianmu adalah bukti bahwa bukan aku yang

paling menyayangimu, melainkan Allah Azza wa Jalla. Semoga Allah

memberikan keringanan untukmu, menerima amalanmu, mengampuni

kesalahanmu dan melapangkan kuburmu. Aamiin.

2. Adikku tersayang, Aang dan Rahma serta Kakakku tersayang, Nur‟ain., S.PdI

dan Rohmani, terimakasih atas doa, dukungan dan perhatiannya kepada

penulis.

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xi

3. Bapak Heribrata dan ibu Dedah serta keluarga, jazakumullah khayran atas

bantuan moril dan materil yang telah diberikan kepada penulis, sehingga

penulis bisa menjalankan proses pendidikan hingga tingkatan ini.

Terimakasih pula atas kepercayaannya, semoga Allah membalasnya dengan

kebaikan di dunia dan di akhirat.

4. Keluarga besarku yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu. Alhamdulillah,

jazakumullah khayran atas kepercayaan dan kesempatan yang telah diberikan

kepada penulis.

5. Bapak DR. Yahya Hamja selaku dosen pembimbing I dalam penulisan skripsi

ini yang telah tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

dalam memberikan pengarahan, masukan-masukan serta kritik dan saran yang

membangun selama proses penulisan skripsi ini. QadarAllah, penulis

menyelesaikan skripsi ini setelah beliau dipanggil Allah. Semoga Allah

mengampuni kesalahan beliau, menerima amalan dan melapangkan kuburnya.

Aamiin.

6. Ibu Yusro Rahma, S.E., M.Si., selaku dosen pembimbing II dalam penulisan

skripsi ini yang senantiasa dengan tulus, ikhlas, sabar dan kasih sayangnya

memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

7. Bapak Dr. M Arif Mufraini, Lc., M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis.

8. Ibu Yessi, SE., M.Si., Ak., CA. selaku ketua jurusan akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

9. Hepi Prayudiawan,SE.,MM.,Ak.,CA selaku sekretaris jurusan akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

10. Segenap dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak dapat disebutkan satu

per satu atas ilmu yang telah diberikan selama masa perkuliahan.

11. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan

pelayanannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

12. Temanku Eris Patimah., SE, Nurul Hidayati., SE, dan teman seperjuangan

dalam merampungkan masa studi Esterini Heratiti Pratiwi., SE serta tak lupa

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xii

teman-teman akuntansi C lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu. Terima kasih atas semua kebersamaannya, kebahagiaan, kesedihan,

kekompakkan, persaudaraan yang telah kalian bagi untuk penulis sepanjang

kita menuntut ilmu di kampus, semoga perjuangan kita memberikan hasil

yang kita impikan dan terima kasih selalu memotivasi penulis untuk selalu

semangat.

13. Teman-teman angkatan 2009 akuntansi yang tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu, terima kasih atas semua persahabatan, bantuan dan motivasinya.

14. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan skripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu semoga semua bantuan yang telah

kalian berikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik

yang membangun untuk penulisan skripsi ini dari semua pihak.

Jakarta, Juni 2016

(Siti Sarah Salim)

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xiii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ i

Lembar Pengesahan Skripsi ....................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................ iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................ iv

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................ v

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ vi

Abstract ......................................................................................................... viii

Abstrak ......................................................................................................... ix

Kata Pengantar ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 8

1. Tujuan Penelitian ..................................................... 8

2. Manfaat Penelitian ................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 11

A. Tinjauan Literatur ........................................................... 11

1. Zakat ........................................................................ 11

a. Pengertian Zakat ............................................... 11

b. Dasar Hukum Zakat .......................................... 13

c. Subjek Zakat ..................................................... 16

d. Objek Zakat ...................................................... 18

2. Organisasi Pengelola Zakat ..................................... 24

a. Definisi Organisasi Pengelola Zakat ................. 24

b. Tujuan Pengelolaan Zakat ................................ 25

c. Macam-macam Organisasi Pengelola Zakat ..... 26

d. Jenis Dana yang Dikelola Organisasi

Pengelola Zakat ................................................ 28

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xiv

3. Regulasi-regulasi Terkait dengan Lembaga Amil

Zakat Zakat ............................................................... 30

4. Kinerja ..................................................................... 38

a. Pengertian Kinerja ............................................. 38

b. Pengukuran Kinerja ........................................... 39

c. Metode Pengukuran Kinerja Organisasi

Pengelola Zakat ................................................. 40

1) Pengukur Kinerja oleh Erni Yanti Siregar

(2003) .......................................................... 40

2) Pengukur Kinerja oleh FOZ dan KBC

(2009) .......................................................... 41

3) Pengukuran Kinerja dengan Balanced

Scorecard oleh Puji Lestari (2010) .............. 43

4) Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga

Amil Zakat oleh IMZ berdasarkan Kinerja

Prima (2011) ................................................ 45

5) Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga

Amil Zakat berdasarkan Kinerja Prima oleh

Husni Shabri (2011) .................................... 46

6) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola

Zakat oleh IMZ (2012) ................................ 48

7) Pengukuran Kinerja dengan Perspektif

Keuangan dan Customer oleh Darmawati

Dwita, M. Arifin Mukti, Wahyudin (2011) . 49

8) Kerangka Pengukuran Kinerja oleh Abd.

Halim Mohd Noor (2012) ............................ 50

9) Pengukuran Efisiensi Kinerja Keuangan

Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)

dengan Pendekatan Data Envelopment

Analysis (DEA) oleh Alfi Lestari (2015) ..... 53

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xv

B. Kerangka Pemikiran ....................................................... 55

C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .................................... 56

BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 64

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 64

B. Metode Penentuan Sampel ............................................. 65

C. Metode Pengumpulan Data ............................................. 65

D. Metode Analisis Data ..................................................... 66

E. Pengukuran Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat ... 68

1. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan ..................... 69

2. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan .................... 69

3. Kriteria Penilaian Kapasitas Organisasi .................. 70

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian .............................. 72

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................... 73

A. Gambaran Lembaga Amil Zakat .................................... 73

1. Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara

Indonesia ................................................................. 73

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Yayasan Baitul

Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia ...... 73

b. Visi dan Misi Yayasan Baitul Mal Ummat

Islam Bank Negara Indonesia .......................... 76

2. Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa ..................... 77

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa . 77

b. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Amil Zakat

Dompet Dhuafa ................................................. 79

3. Lembaga Amil Zakat Pos Kemanusiaan Peduli

Umat (PKPU) .......................................................... 81

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Pos

Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) .................. 81

b. Visi dan Misi Pos Kemanusiaan Peduli Umat

(PKPU) .............................................................. 84

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xvi

4. Gambaran Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat

(RZ) ......................................................................... 84

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat

(RZ) .................................................................. 84

b. Visi, Misi dan Brand Value Rumah Zakat (RZ) 87

5. Gambaran Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat

Indonesia (YBM BRI) ............................................. 88

a. Sejarah Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat

Indonesia (YBM BRI) ....................................... 88

b. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Baitul Maal

Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) ................ 90

B. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Lembaga Amil

Zakat ............................................................................... 91

1. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Mal Ummat

Islam Bank Negara Indonesia .................................. 91

2. Kinerja Keuangan Dompet Dhuafa ......................... 96

3. Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat

(PKPU) .................................................................... 101

4. Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ) .................... 105

5. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank

Rakyat Indonesia (YBM BRI) .................................. 109

C. Hasil Penilaian Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat 113

BAB V PENUTUP ............................................................................ 115

A. Kesimpulan ..................................................................... 115

B. Implikasi ......................................................................... 116

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 120

LAMPIRAN ................................................................................................. 125

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1. Program Penanggulangan Kemiskinan ............................................. 2

1.2. Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut .............................. 5

2.1. Kadar Wajib Zakat pada Unta ........................................................... 21

2.2. Kadar Wajib Zakat pada Sapi ............................................................ 22

2.3. Kadar Zakat pada Kambing (Domba) ............................................... 22

2.4. Hasil Pengukuran Kinerja oleh IMZ ................................................. 46

2.5. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 56

3.1. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan ............................................... 69

3.2. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi ...... 70

3.3. Nilai Peringkat Setiap Angka ............................................................. 71

4.1. Kriteria Penilaian Efisiensi dan Kapasitas Organisasi Baitul Mal

Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI) ....................... 92

4.2. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Baitul Mal Ummat Islam

Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI) ............................................. 95

4.3. Kinerja Keuangan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara

Indonesia (Bamuis BNI) ................................................................... 95

4.4. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Dompet Dhuafa ................................................................................. 96

4.5. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Dompet Dhuafa .................... 99

4.6. Kinerja Keuangan Dompet Dhuafa ................................................... 100

4.7. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) ............................................ 101

4.8. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli

Umat (PKPU) .................................................................................... 103

4.9. Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) ............. 104

4.10. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Rumah Zakat (RZ) ............................................................................ 105

4.11. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Rrumah Zakat (RZ) ............. 107

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xviii

4.12. Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ) .............................................. 108

4.13. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuagan dan Kapasitas Organisasi

Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) ............... 109

4.14. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank

Rakyat Indonesia (YBM BRI) .......................................................... 111

4.15. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI) ....................................................................................... 112

4.16. Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat Sesuai Peringkat ............... 113

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xix

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Kerja Pengukuran Kinerja Lembag Zakat Penelitian

Abd. Halim Mohd Noor ..................................................................... 52

2.2 Skema Kerangka Pemikiran .............................................................. 55

4.1. Kinerja Keuangan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara

Indonesia (Bamuis BNI) .................................................................... 96

4.2. Kinerja Kenuangan Dompet Dhuafa ................................................. 100

4.3. Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) ............. 104

4.4. Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ) .............................................. 108

4.5. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI) ....................................................................................... 113

4.6. Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat Sesuai Peringkat ............... 106

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

xx

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat ............ 125

2. Data Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi .......................... 126

3. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Laporan Keuangan ........ 127

4. Hasil Kinerja Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat ................... 128

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemiskinan adalah fenomena yang tak terhindari dari banyak negara

di dunia baik negara dengan kategori miskin, berkembang bahkan negara

adikuasa sekalipun sama-sama menghadapinya (IMZ, 2012: 29). Dan

Indonesia termasuk negara dimana kemiskinan masih menjadi masalah yang

perlu dihadapi. Hal ini terbukti dari data yang disajikan oleh Badan Pusat

Statistik (2014) yang menunjukkan bahwa 28.280.010 penduduk Indonesia

berada dalam kategori miskin per Maret 2014. Jumlah tersebut setara dengan

11,25% dari total jumlah penduduk Indonesia (BPS: 2014). Standar

kemiskinan yang ditetapkan pemerintah pun sangat memprihatinkan, dimana

penduduk yang dikategorikan miskin (per Maret 2014) adalah mereka yang

memiliki pendapatan kurang dari Rp 302.735,00 (BPS: 2014).

Banyak pemikiran dan teori yang dikemukakan oleh para ahli dalam

rangka menanggulangi masalah kemiskinan, namun tidak semua teori dan

konsepsi tersebut bisa dipraktekkan untuk menanggulangi akar kemiskinan di

tengah masyarakat Indonesia (BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut

Manajemen, 2006: ix). Pemerintah sebenarnya sudah melakukan upaya

penanggulangan kemiskinan, namun beberapa program yang digulirkan

belum memberikan dampak yang signifikan (IMZ, 2010: i).

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

2

Sejak tahun 2011 program penanggulangan kemiskinan diluncurkan

ke dalam empat klaster, yaitu bantuan perlindungan sosial berbasis keluarga,

pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta

program murah untuk rakyat. Namun demikian, sepertinya masalah

kemiskinan belum juga bisa dituntaskan dari Indonesia, karena berdasarkan

BPS penduduk miskin masih terbilang tinggi. Oleh karenanya Beik Irfan

Syauqi (2009: 1) menjelaskan bahwa dibutuhkan suatu instrumen lain untuk

mengatasi masalah kemiskinan tersebut, dan instrumen itu adalah Zakat,

Infak dan Sedekah (ZIS).

Tabel 1.1

Program Penanggulangan Kemiskinan

Klaster Tujuan Program

Bantuan

perlindungan

Sosial

Berbasis

Keluarga

Memenuhi kebutuhan

dasar masyarakat miskin.

Beras untuk masyarakat

miskin (Raskin) jaminan

kesehatan masyarakat

(Jamkesmas), jaminan

persalinan (Jampersal),

Program Keluarga Harapan

(PKH), Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK), Bantuan

Operasional Sekolah (BOS),

Beasiswa untuk Siswa Miskin

(BSM).

Pemberdayaan

masyarakat

Melibatkan masyarakat

miskindalam kegiatan

pembangunan dalam

rangka meningkatkan dan

menjaga kesinambungan

pendapatan masyarakat

miskin.

PNPM-Mandiri dengan 5

program inti, yaitu: PNPM

pedesaan, PNPM perkotaan,

PNPM Infrasrtuktur Pedesaan

(RIS PNPM), PNPM

Infrasrtuktur Sosial Ekonomi

Wilayah (PISEW), serta

PNPM Daerah Tertinggal dan

Khusus (P2DTK)

Pemberdayaan

Usaha Mikro

dan Kecil

Meningkatkan akses

masyarakat miskin dalam

memperoleh pendanaan

untuk usaha.

Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

3

Klaster Tujuan Program

Program

Murah untuk

Rakyat

Memenuhi kebutuhan

yang terjangkau oleh

masyarakat miskin.

Rumah sangat murah dan

Rumah murah, kendaraan

angkutan umum murah, air

bersih untuk rakyat, listrik

murah dan hemat,

peningkatan kehidupan

nelayan, dan peningkatan

kehidupan masyarakat miskin

dan perkotaan.

Sumber: IMZ (2010: 18)

Zakat sebagai usaha dalam Islam untuk menanggulangi problem

kemiskinan, bukanlah suatu hal yang mengada-ada, temporer, setengah-

setengah bahkan hanya mencari perhatian (Qardawy, 1999: 105). Zakat

adalah ibadah maliyah ijtima'iyali (ekonomi-sosial) yang memilki posisi

strategis dalam pembangunan ekonomi umat (Kemenag RI, 2013: 58). Zakat

dapat menanggulangi problem kemiskinan karena dipungut dari muslim yang

kaya, kemudian digunakan oleh muslim yang fakir (Laela, Sugiyarti Fatma,

2010: 124).

Pentingnya zakat dalam kehidupan dibuktikan dengan dijadikannya

zakat sebagai salah satu rukun Islam (Qardawy, 1999: 105). Perintah untuk

mengambil zakat dari setiap muslim yang sudah memenuhi ketentuan

berzakat dapat dilihat dalam Al-Qur‟an surat At-Taubah ayat 103, yang

artinya,

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan

Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

4

Zuhaily (2003: 27) menafsirkan ayat ini bahwa Allah Subhanahu Wa

Ta’ala memberikan perintah kepada Rasul-Nya dan semua orang yang

bertugas memimpin umat sesudah beliau untuk mengambil zakat dari orang

kaya, karena dengan zakat yang mereka keluarkan dapat membersihkan dan

menyucikan diri mereka dari sifat bakhil, tamak serta dapat mengangkat

derajat mereka menjadi orang-orang yang ikhlas. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa zakat itu diambil (dijemput) dari orang-orang yang berkewajiban

membayar zakat (muzakki) untuk kemudian diberikan kepada orang yang

berhak menerimanya (mustahiq).

Sebab lainnya kenapa zakat memiliki makna dimensi sosial ekonomi

dalam mengentaskan kemiskinan, kefakiran dan ketidakadilan sosial, karena

dengan membayar zakat terjadi pemindahan kekayaan dari masyarakat yang

mampu kepada fakir dan miskin (Shabri Husni, 2011: 2). Hal ini dapat

dipahami berdasarkan Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam Al-Qur‟an

surat At-Taubah ayat 60 yang artinya:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-

orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya,

untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah

dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan

yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”

(QS. At-Taubah: 60).

Zuhaily (2003: 611) menafsirkan bahwa kata „amiliina „alaiha adalah

para petugas dan pengumpul yang diutus oleh imam atau pemerintah untuk

mengumpulakan zakat sesuai dengan wewenang yang diberikan agar dana

zakat dapat terkumpul dan tersalurkan kepada mustahiq.

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

5

Dalam konteks yang lebih makro, konsep zakat, infak dan sedekah ini

diyakini akan memiliki dampak yang sangat luar biasa. Bahkan di Barat

sendiri, telah muncul dalam beberapa tahun belakangan ini, sebuah konsep

yang mendorong berkembangnya sharing economy atau gift economy, di

mana perekonomian harus dilandasi oleh semangat berbagi dan memberi

(Beik Irfan Syauqi: 2009) seperti halnya zakat yang jauh-jauh hari telah

mengusung tema berbagi agar bersama dalam kesejahteraan ekonomi. Di

Indonesia sendiri, zakat memiliki potensi yang besar, karena mayoritas

penduduknya beragama islam. Hal ini terbukti dari sensus penduduk 2010

yang bersumber dari data BPS, bahwa jumlah umat islam di Indonesia

sebesar 207.176.162 jiwa, atau setara dengan 87,18%. Oleh karenanya

potensi zakat dalam pertumbuhan ekonomi terbilang sangat baik.

Tabel 1.2

Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut

Agama Jumlah Persentase

Islam 207.176.162 87,46

Kristen 16.528.513 6,98

Katolik 6.907.873 2,92

Hindu 4.012.116 1,69

Budha 1.703.254 0,72

Budha 117.091 0,05

Khong Hu Chu 299.617 0,13

Lainnya 139.582 0,06

Total 236.884.208 100

Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik

Republik Indonesia

Pada tahun 2011 lalu, riset mengenai potensi zakat di Indonesia yang

dilakukan oleh BAZNAS yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor

(IPB) memberikan hasil yang menggembirakan sekaligus menjadi ironi.

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

6

Potensi zakat mencapai Rp 217 triliun, atau ratusan kali lipat dari

pengumpulan zakat yang tercatat selama satu tahun pada 2011 yaitu sebesar

Rp 1,73 triliun. Artinya, penghimpunan zakat baru mencapai angka 0,8% dari

total potensi yang ada.

Dalam majalah zakat BAZNAS edisi Januari (2013) dijelaskan bahwa

kemungkinan yang menyebabkan tingginya perbedaan antara potensi dengan

realisasi ada dua, jika bukan karena potensi zakat yang belum tergali,

mungkin karena banyaknya zakat yang terkumpul dari masyarakat namun

belum dilaporkan sesuai standar. Dan dalam penelitiannya Shabri Husni

(2011: 6) menjelaskan bahwa kecilnya dana zakat yang berhasil terkumpul

secara nasional menunjukkan kepercayaan muzakki yang rendah terhadap

lembaga zakat yang ada dan belum maksimalnya pengelolaan zakat di

lembaga zakat tersebut.

Selanjutnya, bagaimana agar kesadaran dan kepercayaan masyarakat

dalam berzakat ini menjadi semakin tumbuh subur? Kementerian Agama RI

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan

Zakat (2012, 70) menjelaskan bahwa hal tersebut dapat diwujudkan melalui

kinerja Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) yang akuntabel, transparan dan profesional. Sepertihalnya yang

dijelaskan oleh Darmawati Dwita, M. Arifin Mukti, Wahyudin (2011: 1)

bahwa fungsi lembaga zakat adalah seperti lembaga keuangan, harus dikelola

dengan prinsip-prinsip keuangan dan professional serta dibutuhkan

manajemen zakat, infak dan sedekah yang baik.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

7

Hanya saja, Nasar, M. Fuad yang merupakan sekretasis BASNAZ

dalam majalah zakat edisi maret (2013: 13) mengungkapkan bahwa lembaga

pengelola zakat memiliki karakter yang berbeda dengan lembaga keuangan

atau perusahaan, karena zakat yang terkumpul tidak boleh dianggap sebagai

aset oleh lembaga pengelolanya sehingga bebas digunakan semaunya

lembaga dan amil zakat bukan pemilik dana zakat, melainkan hanya penerima

amanah. Ia menambahkan bahwa lembaga zakat wajib menaati ketentuan

syariah dalam pengumpulan dan penyaluran zakat serta mengikuti aturan

perundang-undangan negara. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil

kesimpulan bahawa, walaupun lembaga zakat berbeda karakternya dengan

lembaga keuangan, namun lembaga zakat tetap harus memperhatikan prinsip-

prinsipnya sebagai sebuah lembaga yang mengelola dana masyarakat agar

menjadi Lembaga Amil Zakat yang akuntabel, transparan dan profesional.

Mengingat pentingnya kinerja lembaga amil zakat terlebih lagi kinerja

keuangnnya, maka diperlukan metode pengukuran kinerja keuangan untuk

mengetahui kemampuan lembaga amil zakat dalam menjalankan fungsinya

yang amanah, profesional, akuntabel dan transparan. Oleh karena itu,

penelitian ini akan membahas mengenai pengukuran kinerja keuangan

lembaga amil zakat yang berbasis pada pengukuran dan analisis kinerja prima

yang dijelaskan oleh IMZ (Indonesia Magnificence of Zakat) dalam IZDR

(Indonesia and Zakat Development Report) tahun 2011.

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

8

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat Yayasan Baitul Mal

Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)?

2. Bagaimana kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa?

3. Bagaimana kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat Pos Kemanusiaan

Peduli Umat (PKPU)?

4. Bagaimana kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat (RZ)?

5. Bagaimana kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat Yayasan Baitul Maal

Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:

a) Mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Lembaga Amil

Zakat Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia

(Bamuis BNI).

b) Mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Lembaga Amil

Zakat Dompet Dhuafa.

c) Mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Lembaga Amil

Zakat Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU).

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

9

d) Mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Lembaga Amil

Zakat Rumah Zakat (RZ).

e) Mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Lembaga Amil

Zakat Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI).

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, sebagai bahan referensi

penelitian selanjutnya dan pembanding untuk menambah ilmu

pengetahuan.

2) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak

yang akan meneliti lebih lanjut mengenai topik ini.

3) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai Lembaga Amil Zakat, terutama

mengenai kinerja keuangan lembaga tersebut yang diharapkan

dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.

b. Kontribusi Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

berupa informasi yang berguna bagi Lembaga Amil Zakat dalam

hal melakukan evaluasi kinerja keuanganya agar bisa lebih

berkontribusi dalam perbaikan perekonomian umat.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

10

2) Memberikan informasi kepada muzzaki tentang kinerja

keuangan dalam pengelolaaan dana zakat yang telah mereka

salurkan.

3) Memberi informasi kepada masyarakat mengenai kemampuan

Lembaga Amil Zakat dalam mengelola keuangan atas dana yang

telah lembaga tersebut peroleh.

Page 31: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Zakat

a. Pengertian Zakat

Dalam Al-Utsaimin Muhammad bin Shalih (2008: 2)

dijelaskan bahwa menurut bahasa, zakat artinya bertambah dan

berkembang. Sedangkan menurut istilah zakat adalah suatu bentuk

ibadah kepada Allah Ta’ala dengan cara mengeluarkan kadar harta

tertentu yang wajib dikeluarkan menurut syariat islam dan diberikan

kepada golongan atau pihak tertentu.

Al-Utsaimin Muhammad bin Shalih (2008: 2) juga

menjelaskan kaitan makna zakat secara bahasa dan istilah adalah

bahwa ketika harta dikeluarkan zakatnya maka terlihat berkurang

jumlahnya, namun pada hakekatnya harta tersebut bertambah berkah.

Dalam buku Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 6-7) secara

bahasa zakat diartikan bertambah atau tumbuh, sesuatu yang lebih

baik, dan mensucikan). Sedangkan secara istilah syar‟i, zakat berarti

penunaian kewajiban pada harta yang khusus, dengan cara yang

khusus, dan disyaratkan ketika dikeluarkan telah memenuhi haul

(masa satu tahun) dan nishab (ukuran minimal dikenai kewajiban

zakat).

Page 32: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

12

Adapun menurut Uqaily Ali Mahmud (2010: 11) zakat artinya

bersih dan berkembang karena zakat membersihkan muzzaki dari dosa

dan mengembangkan pahalanya di samping zakat juga memperbanyak

harta dan membuatnya menjadi diberkahi. Sedangkan dalam Undang-

Undang Zakat No. 23 Tahun 2011, zakat diartikan sebagai harta yang

wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk

diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat

Islam.

Dijelaskan oleh Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 9) bahwa

dalam kitab Fathul Bari bi Syarh Shahih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al

Asqalani disebutkan Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah berkata,

“Zakat adalah suatu kepastian dalam syariat islam, sehingga tidak

perlu lagi kita bersusah payah mendatangkan dalil-dalil untuk

membuktikannya. Para ulama hanya berselisih pendapat dalam hal

perinciannya, adapun hukum kesepakatan telah disepakati bahwa

zakat itu wajib, sehingga barang siapa yang mengingkarinya, ia

menjadi kafir.”

Dari definisi yang telah dikemukakan di atas, walaupun

rumusan dan definisinya berbeda tetapi esensinya sama yaitu

mengeluarkan sejumlah harta yang kemudian akan diberikan kepada

mereka yang berhak menerimanya (mustahiq).

Page 33: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

13

b. Dasar Hukum Zakat

Zakat adalah salah satu rukun islam, dan islam terbangun di

atas lima rukun islam tersebut (Al-Utsaimin Muhammad bin Shalih,

2008:5). Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam,

“Islam terbangun di atas lima perkara: syahadat (persaksian) bahwa

tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah,

mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan

Ramadhandan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah Al-Haram”.

(HR. Bukhari, kitab Al-Iman, Bab Qaul An-Nabi Shalallahu ‘Alaihi

Wassalam: buniya Al-Islam ‘ala Khamsin).

Berdasarkan sabda Rasulullah tersebut Fakhruddin (2008: 21)

menjelaskan, karena zakat merupakan hukum islam yang ketiga, maka

zakat hukumnya fardhu ‘ain bagi mereka yang telah memenuhi

syarat-syaratnya.

Fakhruddin (2008: 21) juga menjelaskan bahwa zakat dimulai

pada bulan Syawal tahun kedua Hijriyah setelah diwajibkannya zakat

fitrah pada bulan Ramadhan. Jadi terlebih dahulu diwajibkan zakat

fitrah baru kemudian diwajibkan zakat mal atau kekayaan. Adapun

dalil-dalilnya dapat dilihat dalam Al-Qur‟an, Hadits, dan Ijma‟.

1) Dalil Al-Qur‟an

Dalil-dalil yang mensyariatkan zakat sangat banyak, perintah

mengeluarkan zakat dalam Al-Qur‟an disebutkan di 33 tempat (10

tempat di awal ayat dan 23 tempat disebut dalam rangkaian ayat)

(Uqaily Ali Mahmud, 2010: 11), sedangkan dalam Tuasikal

Muhammad Abduh (2014: 8) perintah zakat disebut berulang

hingga 32 kali.

Page 34: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

14

Adapun beberapa ayat dalam Al-Qur‟an yang menunjukkan atas

wajibnya zakat, diantaranya adalah:

a) Al-Baqarah: 43

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta

orang-orang yang ruku” (Al-Baqarah: 43).

b) At-Taubah: 130

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah

untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)

ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar

lagi Maha mengetahui” (QS. At-Taubah: 130).

c) Al-Bayyinah: 5

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah

Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam

(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka

mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian

Itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5).

2) Hadits

Selain rujukan dari Al-qur‟an, penjelasan mengenai zakat

juga dijelaskan dari sabda-sabda Rasulullah. Imam Ahmad

meriwayatkan dengan sanad yang sah dari Anas bahwa salah

seorang laki-laki dari suku Tamim datang menemui Nabi

Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dan berkata, “Ya

Rasulullah, saya ini berharta banyak, mempunyai kaum keluarga,

kekayaan dan kawan-kawan yang datang bertamu. Cobalah

katakan apa yang harus saya perbuat dan bagaimana caranya saya

mengeluarkan nafkah?” lalu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi

Wassalam bersabda,

Page 35: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

15

“Keluarkanlah zakat dari hartamu karena itu merupakan penyuci

yang akan membersihkan kamu menyambung tali silaturahim

dengan kaum keluargamu dan mengakui hak pengemis, tetangga

dan orang-orang miskin”. (HR. Muslim)

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits sahih yang

diriwayatkan Syaikhaini, Bukhari Muslim, dalam As-Shahihin,

juga diriwayatkan oleh selain keduanya dari hadits Abdullah bin

Umar bin Khattab dari Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, beliau

bersabda,

“Islam terbangun di atas lima perkara: syahadat (persaksian)

bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah

utusan Allah, mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di

bulan Ramadhandan melaksanakan ibadah haji ke Baitullah Al-

Haram (HR. Bukhari, kitab Al-Iman, Bab Qaul An-Nabi

Shalallahu Aalaihi Wassalam: buniya Al-Islam ‘ala Khamsin).

Al-Utsaimin Muhammad bin Shalih (2011: 5) dalam

bukunya menjelaskan bahwa hadits ini berikut maknanya

memberi pengertian bahwa seseorang yang bakhil dengan zakat

dan tidak mau membayarnya, serta melakukan konfrontasi

terhadapnya, maka ia boleh diperangi. Sebagaimana Abu Bakar

pernah memerangi pembangkangnya, sebab menurut pendapat

beliau, seseorang tidak dijaga darahnya kecuali jika mendirikan

shalat dan membayar zakat. Kala itu Umar mengkritik kebijakan

Abu Bakar seraya berkata,

“Bagaimana engkau memerangi kaum yang bersaksi bahwa tiada

sesembahan yang hak selain kepada Allah dan Muhammad utusan

Allah. Kalau mereka yang lakukan yang demikian, berarti telah

mereka jaga darah dan harta mereka, kecuali jika ada hak untuk

menuntut darah dan hartanya”. Kata Abu Bakar, “Bukankah zakat

adalah diantara yang hak la ilaha illallah? Demi Allah akan saya

Page 36: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

16

perangi siapa saja yang memisahkan antara shalat dan zakat.

Demi Allah kalau mereka tetap tidak mau membayar zakat yang

pernah mereka tunaikan kepada Rasulullah, maka akan aku

perangi mereka karena menghalang-halanginya.”

3) Ijma’ Ulama

Sedangkan secara ijma’, para ulama baik salaf (klasik) maupun

khalaf (kontemporer) telah sepakat tentang adanya kewajiban

zakat dan merupakan salah satu rukun Islam serta menghukumi

kafir bagi orang yang mengingkari kewajibannya (Fakhruddin,

2008:23).

c. Subjek Zakat

Secara umum, masyarakat mengenal subjek zakat ada dua,

yaitu: muzakki dan mustahiq. Hasabi Al-Furqan (2008, 15)

menjelaskan dalam bukunya bahwa muzakki (orang yang

mengeluarkan zakat) adalah pemilik harta yang telah mencapai batas

terendah (nishab) yang telah ditentukan dan telah sampai waktu wajib

mengeluarkan zakat (haul) menurut ketentuan agama Islam.

Sedangkan mustahiq adalah orang yang berhak menerima zakat.

Adapun orang-orang yang berhak menerima zakat tertera dalam Al-

Qur‟an Surat At-Taubah ayat 60,

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam

perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah

Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. At-Taubah: 60)

Page 37: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

17

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut yang dipaparkan oleh Tuasikal

Muhammad Abduh (2014: 106-114):

1) Fakir ialah golongan yang tidak mendapati sesuatu yang

mencukupi kebutuhan mereka.

2) Miskin ialah orang yang hanya dapat mencukupi separuh atau

lebih dari kebutuhannya (tetap tidak bisa terpenuhi seluruhnya)

3) Amil adalah orang yang diangkat dan diberi otoritas oleh

penguasa muslim untuk mengambil zakat dan

mendistribusikannya.

4) Mu’alafatu qulubuhum (orang yang ingin diambil simpatinya)

ialah orang yang diharapkan ketika diberikan zakat, imannya akan

semakin kuat. Seperti orang yang meremehkan sholat, lalai akan

zakat, puasa, haji dan semacamnya.

5) Riqab ialah budak yang mendapatkan janji dari tuannya untuk

dimerdekakan dengan syarat membayar sejumlah nominal

tertentu, pembebasan budak muslim, pembebasan tawanan

muslim yang ada di tangan orang kafir. Dijelaskan dalam Hasabi

Al-Furqan (2008: 15) bahwa dalam perkembangannya pengertian

budak ialah golongan atau bangsa yang sedang membebaskan diri

dari eksploitasi pihak lain.

6) Gharim ialah orang yang memiliki kesulitan dalam hidupnya

sehingga harus berhutang dan tidak dapat membayar hutangnya.

Menurut Hasabi Al-Furqan (2008: 15) pengertian ini berkembang

Page 38: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

18

pada pengertian orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya

sehingga ia kesukaran dalam memenuhi keperluan hidupnya

selain mempunyai kewajiban hutang yang harus dibayarkan.

7) Fi sabilillah ialah orang yang sukarela menjadi pejuang Allah

untuk berperang dan berjuang untuk kemaslahatan seluruh

muslimin. Menurut Hasabi Al-Furqan (2008: 15) fi sabilillah juga

dapat diartikan sebagai usaha-usaha perorangan atau badan yang

bertujuan untuk kejayaan agama atau kepentingan umum.

8) Ibnu sabil ialah musafir yang kehabisan bekal di perjalanan dan

tidak dapat kembali ke negerinya dan perjalanan yang dilakukan

bukan untuk maksiat.

d. Objek Zakat

Secara garis besar, zakat dibagi menjadi dua, yaitu zakat nafs (zakat

jiwa) yang dalam masyarakat dikenal dengan zakat fitrah (zakat fitri)

dan zakat mal (Fakhruddin, 2008: 39).

1) Zakat fitri

Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 93) menjelaskan

bahwa secara istilah zakat fitri artinya zakat yang diwajibkan

karena berkaitan dengan waktu ifthar (tidak berpuasa lagi) dari

bulan ramadhan. Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 93)

menjelaskan bahwa zakat fitri hukumnya wajib ditunaikan oleh

Page 39: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

19

setiap muslim pada hari berbuka (saat tidak puasa lagi) dari bulan

ramadhan.

Bukti dalil wajibnya zakat fitri adalah hadits Ibnu Umar

radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mewajibkan zakat fitri

dengan satu sho‟kurma atau satu sha gandum bagi setiap muslim

yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak

kecil maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan untuk

dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk melaksanakan

shalat ied.” (HR. Bukhari no. 1503 dan Muslim no. 984).

Dijelaskan pula oleh Tuasikal Muhammad Abduh (2014:

98) bahwa satu sho’ adalah seukuran empat cakupan penuh

telapak tangan yang sedang atau jika diperkirakan dengan ukuran

timbangan adalah sekitar 3kg, ulama lainnya mengatakan sekitar

2,153kg.

Untuk waktu pembayaran zakat fitri, Tuasikal Muhammad

Abduh (2014: 100) menjelaskan ada dua waktu afdhol yaitu

mulai dari terbit fajar pada hari „idul fitri hingga dekat waktu

pelaksanaan shalat „ied dan waktu yang dibolehkan yaitu satu atau

dua hari sebelum ied sebagaimana yang pernah dilakukan oleh

Umar.

2) Zakat Mal (Harta)

Zakat mal adalah bagian dari harta kekayaan seseorang

(juga badan hukum) yang wajib dikeluarkan untuk golongan

orang-orang tertentu setelah dipunyai selama jangka waktu

tertentu dalam jumlah minimal tertentu (Fakhruddin, 2008: 40).

Page 40: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

20

a) Zakat Hasil pertanian (Tanaman dan Buah-buahan)

“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung

dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman

yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang

serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).

makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia

berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya

(dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah

kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang yang berlebih-lebihan”. (QS: Al-An‟am)

Hasil pertanian yang dimaksud adalah hasil pertanian

yang digunakan sebagai makanan pokok dan tidak busuk jika

disimpan, misalnya jagung, beras, dan gandum. Sedangkan

jenis buah-buahan misalnya kurma dan anggur (Fakhruddin,

2008: 91). Dengan batas minimal nishab adalah 653 kilogram

(Uqaily Ali Mahmud, 2010: 87).

Adapun ukuran yang dikeluarkan untuk zakat pertanian

adalah:

(1) Jika pertanian itu didapatkan dengan cara pengairan

(menggunakan alat penyiram tanaman), maka zakatnya

sebanyak

atau 5%, dan

(2) Jika pertanian itu diairi dengan hujan maka zakatnya

sebanyak

atau 10%.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh

Muslim dan Abu Daud dari Jabir, bahwa beliau mendengar

Nabi bersabda:

Page 41: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

21

“Pada yang disiram hujan dan mata air dan tumbuh-

tumbuhan itu hanya minum air hujan, dikenakan al-‘usyr

(sepersepuluh), dan pada yang disirami dengan mengangkut

air nifshu al-‘ usyr (setengah dari sepersepuluh atau

seperlima)” (H.R. Muslim dan Abu Daud)

b) Zakat Hewan Ternak

Fakhruddin (2008: 100) menjelaskan, para ulama

sepakat bahwa hewan ternak yang yang termasuk ke dalam

bagian dari sumber zakat dan wajib dikeluarkan zakatnya ada

tiga jenis, yaitu unta, sapi, dan domba. Adapun di luar dari

ketiga jenis hewan tersebut, seperti kuda dan sebagainya

terjadi perbedaan di kalangan ulama. Menurut Abu Hanifah,

kuda termasuk hewan yang wajib dikeluarkan zakatnya,

sedangkan menurut Imam Syafi‟I dan Imam Maliki kuda

tidak dizakati kecuali kalau telah merupakan barang dagang.

Berikut adalah kadar wajib zakat hewan ternak:

Tabel 2.1

Kadar Wajib Zakat pada Unta

Nishab Kadar Wajib Zakat

5-9 ekor 1 kambing (syah)

10-14 ekor 2 kambing

15-19 ekor 3 kambing

20-24 ekor 4 kambing

25-35 ekor 1 unta betina berumur 1 tahun

36-45 ekor 1 unta betina berumur 2 tahun

46-60 ekor 1 unta betina berumur 3 tahun

61-75 ekor 1 unta betina berumur 4 tahun

76-90 ekor 2 unta betina berumur 2 tahun

91-120 ekor 2 unta betina berumur 3 tahun

121 ekor ke

atas

Setiap kelipatan 40: 1 unta betina

berumur 2 tahun, dan setiap kelipatan

50: 1 unta betina berumur 3 tahun

Sumber: Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 62)

Page 42: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

22

Tabel 2.2

Kadar Wajib Zakat pada Sapi

Nishab Kadar Wajib Zakat

30-39 ekor 1 sapi jantan atau sapi betina berumur 1 tahun

40-59 ekor 1 sapi betina berumur 2 tahun

60-69 ekor 2 sapi jantan berumur 2 tahun

70-79 ekor 1 sapi betina berumur 2 tahun dan 1 sapi

jantan berumur 1 tahun.

80-89 ekor 2 sapi betina berumur 2 tahun

90-99 ekor 3 sapi jantan berumur 1 tahun

100-109 ekor 2 sapi jantan berumur 1 tahun dan 1 sapi

betina berumur 2 tahun

110-119 ekor 2 sapi betina berumur 2 tahun dan 1 sapi

jantan berumur 1 tahun

120 ekor Setiap 30 ekor: 1 sapi jantan berumur 1 tahun

atau 1 sapi betina berumur 1 tahun. Dan

setiap 40 ekor: 1 sapi betina berumur 2 tahun

Sumber: Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 62-63)

Tabel 2.3

Kadar Zakat pada Kambing (Domba)

Nishab Kadar Wajib Zakat

40-120 ekor

1 kambing yang berjenis domba berumur 1

tahun atau 1 kambing dari jenis ma’iz

(kambing kacang) yang berumur 2 tahun

121-200 ekor 2 kambing

201-300 ekor 3 kambing

Lebih dari

301ekor

Setiap kelipatan 100, bertambah 1 kambing

sebagai wajib zakat.

Sumber: Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 63)

c) Zakat Barang Dagangan

Zakat perdagangan atau zakat perniagaan adalah zakat

yang dikeluarkan atas kepemilikan harta yang diperuntukkan

untuk jual beli. (Fakhrudin: 2008: 108). Tarif zakat yang

dikeluarkan adalah 2,5% (Fakhruddin: 2008: 116).

Page 43: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

23

d) Zakat Barang Temuan (rikaz) dan Barang Tambang (ma’din)

Rikaz menurut zumhur ulama adalah harta

peninggalan yang terpendam dalam bumi atau disebut juga

harta karun. Sedangkan Tuasikal Muhammad Abduh (2014:

67) menjelaskan bahwa rikaz adalah harta yang memiliki

tanda-tanda kaum kafir (non muslim) dan harta tersebut

terbukti berasal dari masa jahiliyah (sebelum islam).

Sedangkan ma’din adalah sesuatu yang diciptakan Allah

dalam perut bumi baik padat maupun cair, seperti emas,

perak, tembaga, minyak, gas, besi dan sulfur (Fakhruddin,

2008: 119-120). Rikaz dan ma’din tidak disyaratkan

mencapai haul (berlaku satu tahun), akan tetapi wajib

dikeluarkan zakatnya pada saat didapatkan, dan ukuran

zakatnya adalah

atau 20% (Fakhruddin, 2008: 122).

e) Zakat Emas dan Perak

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian

besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani

benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan

mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan

orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak

menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah

kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang

pedih”. (QS. Al-Baqarah: 34)

Ayat tersebut menyatakan bahwa mengeluarkan zakat

emas dan perak wajib hukumnya. Syara’ telah menegaskan

bahwa emas dan perak yang wajib dizakatai adalah emas dan

perak yang sampai nishab-nya dan telah cukup setahun

Page 44: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

24

dimiliki dengan penuh nishab-nya, terkecuali jika emas dan

perak yang baru didapati dari galian maka tidak disyaratkan

cukup satu tahun (haul) (Fakhruddin, 2008: 125). Adapun

nishab emas mengacu pada sebuah hadits yang diriwayatkan

oleh Ibnu Hazm dari Ali, bahwa Rasulullah bersabda:

“Tiada engkau atas sesuatu hingga ada emas itu, 20 dinar.

Apabila ada pada engkau 20 dinar itu telah sampai setahun

engkau miliki, maka zakatnya setengah dinar dan yang lebih

dari padanya menurut perhitungannya”.

Dari hadits tersebut, kita bisa mengetahui bahwa

ukuran zakat emas adalah

atau 2,5% (Fakhruddin, 2008:

127). Nishab zakat emas adalah 85 gram emas (murni 24

karat).

2. Organisasi Pengelola Zakat

a. Definisi Organisasi Pengelola Zakat

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi

mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” (QS. At-

Taubah: 130).

Dalam surat At-Taubah diatas dijelaskan bahwa zakat itu

diambil (dijemput) dari orang-orang yang berkewajiban membayar

zakat (muzakki) untuk kemudian diberikan kepada orang yang berhak

menerimanya (mustahiq). Dimana yang mengambil dan menjemput

zakat tersebut adalah petugas (amil).

Page 45: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

25

Imam Qurtubi mendefinisikan amil sebagai orang-orang yang

ditugaskan (diutus oleh imam atau Pemerintah) untuk mengambil,

menuliskan, menghitung dan mencatatkan zakat yang diambilnya dari

para muzakki untuk kemudian diberikan kepada yang berhak

menerimanya (Hafidhuddin Didin, 2002: 125). Undang-Undang No.

23 Tahun 2011, pengelolaan zakat diartikan sebagai kegiatan

perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat. Dan Kementerian Agama

RI (2013: 71) menjelaskan bahwa amil zakat adalah orang atau

sekelompok orang atau institusi yang bertugas mengumpulkan,

rnendistribusikan dan mendayagunakan zakat.

b. Tujuan Pengelolaan Zakat

Tujuan pengelolaan zakat menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun

2011 (pasal 3) tentang zakat ialah:

1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam

pengelolaan zakat, dan

2) Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

Page 46: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

26

Sedangkan Fakhruddin (2008: 252) menjelaskan bahwa tujuan besar

dari dilaksanakannya pengelolaan zakat adalah:

1) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penunaian dan dalam

pelayanan ibadah zakat,

2) Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam

upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial,

3) Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat

Seperti yang dijelaskan dalam Darmawati Dwita, M. Arifin Mukti,

Wahyudin (2011: 1) bahwa sebuah LAZ yang dibentuk oleh

masyarakat dan disahkan oleh pemerintah berfungsi sebagai perantara

pihak yang mengeluarkan ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) dengan

penerimanya.

c. Macam-macam Organisasi Pengelola Zakat

Menurut UU No. 23 Tahun 2011, Pemerintah menyiapkan

dua organisasi atau wadah sebagai pengelola zakat, yakni BAZ

(Badan Amil Zakat) yang dibentuk oleh Pemerintah dan LAZ

(Lembaga Amil Zakat) yang dibentuk oleh masyarakat yang

terhimpun dalam ormas ataupun yayasan-yayasan. Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) adalah lembaga pengelola zakat yang dibentuk

oleh pemerintah, dari tingkat nasional sampai kecamatan. Untuk

tingkat nasional dibentuk BAZNAS, tingkat provinsi dibentuk

BAZNAS Provinsi, tingkat kabupaten/kota dibentuk BAZNAS

Page 47: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

27

Kabupaten/Kota dan tingkat kecamatan dibentuk BAZNAS

Kecamatan. Organisasi BAZNAS di semua tingkatan bersifat

koordinatif, konsultatif dan informatif (Kemenag RI, 2013: 56).

1) BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional)

Menurut UU No. 23 Tahun 2011 BAZNAS (Badan Amil

Zakat Nasional) adalah lembaga yang melakukan pengelolaan

zakat secara nasional (pasal 1 ayat 7), yang berkedudukan di ibu

kota Negara (pasal 5 ayat (2)) dan merupakan lembaga

Pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung

jawab kepada Presiden melalui Menteri (pasal 5 ayat (3)).

BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara tertulis

kepada Presiden melalui Menteri dan kepada Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1

(satu) tahun (pasal 7 ayat (3)).

2) BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota

Dijelaskan oleh UU No. 23 Tahun 2011 bahwa, dalam

rangka pelaksanaan pengelolaan zakat pada tingkat provinsi dan

kabupaten/kota dibentuk BAZNAS provinsi dan BAZNAS

kabupaten/kota (pasal 15 ayat (1)). BAZNAS provinsi dibentuk

oleh Menteri atas usul gubernur setelah mendapat pertimbangan

BAZNAS (pasal 15 ayat (2)). Sementara BAZNAS kabupaten/

kota dibentuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas usul

bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS (pasal

Page 48: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

28

15 ayat (3)). BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota

melaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS di provinsi atau

kabupaten/kota masing-masing (pasal 15 ayat (3)).

3) LAZ (Lembaga Amil Zakat)

Dalam UU No. 23 Tahun 2011 juga dijelaskan bahwa

untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat

membentuk LAZ (pasal 17). LAZ adalah lembaga yang dibentuk

masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat (pasal 1 ayat 8). LAZ

wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian,

dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS

secara berkala (pasal 19).

d. Jenis Dana yang Dikelola Organisasi Pengelola Zakat

Disebutkan dalam UU RI No.23 Tahun 2011 pasal 28 bahwa,

BAZ dan LAZ dapat menerima dana zakat, infak, sedekah, dan dana

sosial keagamaan lainnya. Dimana dana-dana tersebut transaksinya

dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan

peruntukkan yang diikrarkan oleh pemberi dana (muzakki) (UU RI

No.23 Tahun 2011 pasal 28 ayat 2). Dan pengelolaan zakat, infak,

sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam

pembukuan tersendiri (UU RI No.23 Tahun 2011 pasal 28 ayat 1).

Page 49: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

29

Rifqi Muhammad (2008: 79-80) menerangkan pula dana-dana yang

dikelola oleh organisasi pengelola zakat:

1) Dana zakat

Dana zakat dibagi menjadi dua yaitu:

a) Dana zakat umum adalah jumlah dana zakat yang diberikan

oleh para muzakki kepada Organisasi Pengelola Zakat tanpa

permintaan khusus.

b) Dana zakat dikhususkan adalah jumlah dana zakat yang

diberikan oleh para muzakki kepada Organisasi Pengelola

Zakat dengan permintaan tertentu. Misalkan, dana tersebut

diniatkan oleh muzakki untuk disalurkan ke anak yatim untuk

program beasiswa.

2) Dana infak dan sedekah.

Infak adalah mengeluarkan sebagian harta untuk

dipergunakan di jalan kebaikan yang besarnya tidak ditentukan

sebagaimana zakat. Sedangkan sedekah memiliki arti yang lebih

luas dari infak, karena tidak hanya berasal dari harta. Rifqi

Muhammad (2008: 80) menambahkan penjelasan, bahwa untuk

kepentingan akuntansi, sedekah dianggap sama dengan infak.

Sebagaimana dana zakat, dana infak dan sedekah juga dibagi

menjadi dua, yaitu:

Page 50: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

30

a) Dana infak dan sedekah adalah jumlah infak dan sedekah

yang diberikan oleh para muzakki kepada Organisasi

Pengelola Zakat tanpa permintaan khusus.

b) Dana zakat dikhususkan adalah jumlah dana infak dan

sedekah yang diberikan oleh para muzakki kepada Organisasi

Pengelola Zakat dengan permintaan tertentu, seperti

disalurkan untuk masyarakat di wilayah tertentu Rifqi

Muhammad (2008: 80).

3) Dana pengelola (dana operasional)

Dana pengelola adalah dana hak amil yang dipergunakan untuk

membiayai operasional lembaga. Dana ini dapat bersumber dari:

a) Hak amil dari dana zakat

b) Bagian tertentu dari infak dan sedekah

c) Sumber-sumber lain yang tidak bertentangan dengan syariah

3. Regulasi-regulasi Terkait dengan Lembaga Amil Zakat

Kegiatan zakat telah diatur dalam Undang-Undang dan peraturan lainnya.

Berikut beberapa peraturan terkait dengan kegiatan zakat:

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat dalam pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa

pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan

pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan

Page 51: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

31

pendayagunaan zakat. Dalam UU tersebut juga dijelaskan berberapa

hal seperti:

1) Dalam melaksanakan pengelolaan zakat Pemerintah membentuk

Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS (pasal 5 ayat 1),

BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota (pasal 15 ayat 1),

Lembaga Amil Zakat atau LAZ (pasal 17).

2) Cara pengumpulan (pasal 21-24), pendistribusian (pasal 25 dan 26),

pendayagunaan (pasal 27), dan pelaporan (pasal 29) dana zakat.

3) Selain dana zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak,

sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya yang harus dicatat

dalam pembukuan tersendiri (pasal 28).

4) Terkait dengan pembiayaan atas kegiatan pengelolaan zakat (pasal

30-33)

5) Terkait pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Menteri

terhadap BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota,

dan LAZ, dan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh

Gubernur dan Bupati/Walikota terhadap BAZNAS provinsi,

BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ (pasal 34).

6) Peran serta masyarakat dalam pembinaan dan pengawasan terhadap

BAZNAS dan LAZ (pasal 35).

7) Sanksi administratif (pasal 36), larangan yang tidak boleh

dilakukan (pasal 37 dan 38), ketentuan pidana (pasal 39-42),

ketentuan peralihan (pasal 43)

Page 52: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

32

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang

Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983

tentang Pajak Penghasilan dalam pasal 4 ayat (3) a.1. dijelaskan

bahwa yang dikecualikan dari objek pajak adalah bantuan atau

sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau

lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan

yang diterima oleh penerima zakat yang berhak atau sumbangan

keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui di

Indonesia, yang diterima oleh lembaga keagamaan yang dibentuk atau

disahkan oleh pemerintah dan yang diterima oleh penerima

sumbangan yang berhak, yang ketentuannya diatur dengan atau

berdasarkan Peraturan Pemerintah.

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014

Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang

Pengelolaan Zakat. Dalam pasal 3 ayat 3 dipaparkan bahwa,

BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas

pengelolaan zakat secara nasional, BAZNAS provinsi diharuskan

melaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS pada tingkat provinsi sesuai

dengan kebijakan BAZNAS (pasal 33), BAZNAS kabupaten/kota

akan melaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS pada tingkat

kabupaten/kota sesuai dengan kebijakan BAZNAS, dan untuk

membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat

Page 53: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

33

membentuk LAZ yang dapat membuka perwakilan LAZ dengan

syarat dan izin yang harus dipenuhi oleh LAZ.

d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2010

tentang Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang

Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto dalam pasal 1 poin (1)a

dan (1)b yang menjelaskan bahwa, zakat atau sumbangan keagamaan

yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto

meliputi:

1) Zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang

pribadi pemeluk agama Islam dan atau oleh Wajib Pajak badan

dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada

badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau

disahkan oleh Pemerintah; atau

2) Sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi Wajib Pajak

orang pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan atau oleh

Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk

agama selain agama Islam, yang diakui di Indonesia yang

dibayarkan kepada lembaga keagamaan yang dibentuk atau

disahkan oleh Pemerintah.

Dalam pasal 1 ayat (2) juga menjelaskan bahwa, zakat atau

sumbangan keagamaan dapat berupa uang atau yang disetarakan

dengan uang.

Page 54: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

34

e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2010 tentang Tata

Cara Pembebanan Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya

Wajib yang Dapat Dikurangkan dan Penghasilan Bruto dalam pasal 1

ayat (1)a dan ayat (1)b dijelaskan bahwa zakat atau sumbangan

keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari

penghasilan bruto meliputi:

1) Zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak orang

pribadi pemeluk agama Islam dan atau oleh Wajib Pajak badan

dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada

badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau

disahkan oleh Pemerintah; atau

2) Sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi Wajib Pajak

orang pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan atau oleh

Wajib Pajak badan dalam negeri yang dimiliki oleh pemeluk

agama selain agama Islam, yang diakui di Indonesia yang

dibayarkan kepada lembaga keagamaan yang dibentuk atau

disahkan oleh Pemerintah.

Dijelaskan pula dalam pasal 4 ayat (1) dan (2) bahwa zakat atau

sumbangan harus didukung oleh bukti-bukti yang sah, apabila

pengeluaran untuk zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya

wajib tidak dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil

zakat, atau lembaga keagamaan yang telah terdaftar, pengeluaran

tersebut tidak dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.

Page 55: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

35

f. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor per-15/PJ/2012 tentang

Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-33/Pj/2011

tentang Badan/Lembaga yang Dibentuk atau Disahkan oleh

Pemerintah yang Ditetapkan sebagai Penerima Zakat atau Sumbangan

Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan dari

Penghasilan Bruto, dalam pasal 1 disebutkan bahwa sebagai berikut:

1) Badan Amil Zakat Nasional

2) Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai berikut:

a) LAZ Dompet Dhuafa Republika,

b) LAZ Yayasan Amanah Takaful ,

c) LAZ Pos Keadilan Peduli Umat,

d) LAZ Yayasan Baitulmaal Muamalat,

e) LAZ Yayasan Dana Sosial Al Falah,

f) LAZ Baitul Maal Hidayatullah,

g) LAZ Persatuan Islam,

h) LAZ Yayasan Baitul Maal Umat Islam PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk,

i) LAZ Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat,

j) LAZ Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia,

k) LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia,

l) LAZ Baitul Maal wat Tamwil,

m) LAZ Baituzzakah Pertamina,

n) LAZ Dompet Peduli Umat Daarut Tauhiid (DUDT),

Page 56: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

36

o) LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia,

3) Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (LAZIS) sebagai

berikut:

a) LAZIS Muhammadiyah,

b) LAZIS Nandlatul Ulama (LAZIS NU),

c) LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (LAZIS IPHI),

4) Lembaga Sumbangan Agama Kristen Indonesia (LEMSAKTI),

5) Badan Dharma Dana Nasional Yayasan Adikara Dharma Parisad

(BDDN YADP).

g. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor per-6/PJ/2011 tentang

Pelaksanaan Pembayaran dan Pembuatan Bukti Pembayaran atas

Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat

Dikurangkan dan Penghasilan Bruto, dalam pasal 2 ayat (1) dan (2)

dijelaskan bahwa Wajib Pajak yang melakukan pengurangan zakat

atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib, wajib melampirkan

fotokopi bukti pembayaran secara langsung atau melalui transfer

rekening bank, atau pembayaran melalui Anjungan Tunai Mandiri

(ATM), dan paling sedikit memuat: nama lengkap Wajib Pajak dan

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pembayar; jumlah pembayaran;

tanggal pembayaran; nama badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau

lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan Pemerintah; dan

tanda tangan petugas badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau

lembaga keagamaan, yang dibentuk atau disahkan Pemerintah, di

Page 57: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

37

bukti pembayaran, apabila pembayaran secara langsung; atau Validasi

petugas bank pada bukti pembayaran apabila pembayaran melalui

transfer rekening bank.

h. Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 02 Tahun 2014 tentang

Pedoman Tata Cara Pemberian Rekomendasi Izin Pembentukan

Lembaga Amil Zakat bahwa LAZ yang didirikan harus mendapat izin

dari menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh menteri dengan beberapa

persyaratan tertentu. Izin pembentukan LAZ dapat diajukan oleh

organisasi kemasyarakatan Islam berskala nasional, yayasan berbasis

Islam, atau perkumpulan berbasis Islam. Untuk izin pembentukannya,

diberikan oleh Menteri Agama setelah mendapat rekomendasi dari

BAZNAS. Rekomendasi tersebut didapatkan dengan cara mengajukan

permohonan secara tertulis dengan melampirkan anggaran dasar

organisasi, surat keterangan dari Kementerian Dalam Negeri atau surat

keputusan pengesahan badan hukum dari Kementerian Hukum dan

HAM (bagi yayasan berbasis Islam), terdapat pengawas syariat dan

lain-lain.

i. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 109 tentang

Akuntansi Zakat dan Infak atau Sedekah yang membahas mengenai

pengakuan dan pengukuran, penyajian, pengungkapan zakat, infak

sedekah dana dana-dana lain yang diperoleh LAZ

Page 58: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

38

4. Kinerja

a. Pengertian Kinerja

Kinerja juga diartikan sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan atau

kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang

dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi

dalam periode waktu (Zakaria, Mukhamad, 2015: 22).

Mahsun (2009: 25) menjelaskan bahwa kinerja adalah

gambaran mengenai tingkatan pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan

atau program atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi

dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planing suatu

organisasi. Dharma (2005: 25) menerangkan bahwa kinerja adalah

proses perencanaan, pengorganisasian terpimpin dan upaya

pengendalian anggota dalam lingkungan organisasi kerja serta proses

penggunaan semua perangkat lain, sumber daya manusia, dalam

keanggotaannya suatu organisasi dapat menciptakan efisiensi dan

efektivitas kinerja bagi para anggotanya untuk mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan serta dapat mencapai hasil yang

optimal.

Menurut Wibowo (2007: 4) menjelaskan bahwa kinerja adalah

implementasi dari rencana yang telah disusun yang dilakukan oleh

suber daya manusia yang memiliki kemampuan kompetensi, motivasi

dan kepentingan Wibowo (2007, 4) juga menjelaskan bahwa cara

Page 59: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

39

organisasi menghargai sumber daya manusia akan mempengaruhi

sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja.

Sedangkan Mahmudi (2010: 20) menerangkan bahwa kinerja

adalah suatu konstruksi multidimensional yang mencakup banyak

faktor yang memperngaruhinya, seperti:

1. Faktor personal, yang meliputi pengetahuan, keterampilan fisik,

kemampuan kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang

dimiliki seseorang.

2. Faktor kepimimpinan yang meliputi kualitas dalam motivasi,

semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan para

pemimpin.

3. Faktor tim yang meliputi kualitas dukungan dan semangat,

kepercayaan, kekompakan dan keeratan dari rekan satu tim.

4. Faktor sistem yang meliputi sistem kerja, fasilitas, proses

organisasi dan budaya kerja dalam organisasi

5. Faktor kontekstual (situasional) yang meliputi pengaruh

tekananan perubahan lingkungan eksternal dan internal.

b. Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja merupakan suatu kegiatan yang

mempunyai arti penting dalam organisasi. Suatu organisasi dapat

diketahui berjalan dengan baik setelah ada evaluasi dari kegiatan yang

sudah dilakukan, dimana evalusi tersebut dapat dilakukan dengan

Page 60: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

40

mengukur kinerjanya, sehingga aktivitas tersebut dapat dipantau

secara periodik (Shabri Husni: 2011:39). Shabri Husni (2011: 39) juga

mengungkapkan bahawa pengukuran kinerja merupakan salah satu

faktor yang penting dalam menjamin keberhasilan strategi organisasi.

Mulyadi (2001, 416) menerangkan bahwa tujuan pokok penilaian

kinerja adalah untuk memotivasi karyawan.

c. Metode Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola Zakat

1) Pengukur Kinerja oleh Erni Yanti Siregar (2003)

Erni Yanti Siregar meneliti tentang kinerja Lembaga

Amil Zakat (LAZ) Dompet Dhuafa dalam pengelolaan dana

Zakat Infaq dan Shadaqah. Studi ini dilakukan di Jakarta dan

Bogor melalui studi literatur, wawancara dan pengisian

kuesioner dengan teknik pengambilan data secara purposive

sampling. Analisa pengukuran kinerja dibagi dalam empat

perpektif Balanced Scorecard yaitu perspektif keuangan,

pelanggan, bisnis internal dan pertumbuhan serta pembelajaran.

Kinerja perspektif keuangan diukur dengan

membandingkan pencapaian sasaran strategi keuangan lembaga

dengan target yang ditentukan. Kinerja perspektif pelanggan

dinilai berdasarkan tingkat kepuasan pelanggan dalam menerima

pelayanan dari lembaga. Kinerja perspektif proses bisnis internal

dinilai dengan meninjau sejauh mana aktivitas dalam lembaga

Page 61: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

41

dapat dijalankan. Kinerja perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran adalah perspektif yang meninjau pertumbuhan dan

pembelajaran SDM dalam menghadapi perubahan-perubahan di

masa depan. Perspektif ini dinilai berdasarkan kepuasan

karyawan sebagai human capital bagi organisasi dalam aspek

cakupan kerja strategis, produktivitas, retensi, dan ketersediaan

sistem informasi.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem

informasi pada lembaga belum memberikan kinerja yang baik.

Berikut adalah rincian hasilnya: Hasil pengukuran kinerja

keuangan Lembaga Amil Zakat dikategorikan baik (skor 5),

kinerja pelayanan dikategorikan sangat baik (skor 6), kinerja

proses bisnis internal dinilai agak baik (skor 4), pengukuran

kinerja pertumbuhan dan pembelajaran dikategorikan agak baik

(skor 4).

2) Pengukur Kinerja oleh FOZ dan KBC (2009)

Forum Zakat, atau disingkat FOZ adalah asosiasi

lembaga pengelola Zakat yang berfungsi sebagai wadah

berhimpunnya Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil

Zakat (LAZ) di seluruh Indonesia. Lembaga ini didirikan pada

hari Juma‟at tanggal 19 September 1997 oleh 11 lembaga yang

terdiri Dompet Dhuafa Republika, BAZIS DKI Jakarta, Baitul

Page 62: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

42

Mal Pupuk Kujang, Baitul Mal PT. Pupuk Kaltim, Baitul Mal

Pertamina, Telkom Jakarta, Bapekis Bank Bumi Daya, Lembaga

Keuangan Syariah Bank Muamalat Indonesia, PT. Internusa

Hasta Buana dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIE) Jakarta.

Dalam rangka mengakomodasi secara menyeluruh

Lembaga Amil Zakat baik di tingkat Nasional maupun daerah,

dan Badan Amil Zakat tingkat provinsi dan kabipaten atau kota,

maka Forum Organisasi Zakat (FOZ) dan Karim business

Consulting (KBC) mengadakan Islamic Social Responsibility

(ISR) Award.

Ada tiga aspek yang dinilai, yakni fundraising

(penghimpunan), fund distribution (penyaluran), management

system development (pengembangan manajemen sistem).

Setelah melalui proses penilaian, maka terpilihlah para

pemenang sebagai berikut: Bamuis BNI (pemenang kategori

LAZNAS), DSNI Batam (pemenang kategori LAZDA),

BAZDA Cianjur (pemenang kategori BAZDA Kabupaten atau

Kota), Baitul Maal Aceh (pemenang kategori BAZDA Propinsi).

Sedangkan BAZNAS menerima penghargaan Special Award

untuk kategori organisasi pengelola zakat tingkat nasional yang

sudah mendapatkan sertifikat ISO.

Page 63: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

43

3) Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard oleh Puji

Lestari (2010)

Salah satu yang mengukur kinerja Organisasi Pengelola

Zakat yang menggunakan Balanced Scorecard adalah penelitian

Puji Lestari pada tahun 2010. Objek penelitian ini adalah

BAZDA yang ada di sebuah kabupaten. Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan dengan

pengamatan dan wawancara langsung dengan pengelola

BAZDA (Lestari Puji, 2010:5). Berikut adalah aspek yang

dianalisis dalam penelitian tersebut (Lestari Puji, 2010:8-11):

a) Struktur organisasi dan perumusan strategi,

b) Perspektif learning dan growth,

c) Perspektif proses internal bisnis,

d) Perspektif customer,

e) Perspektif keuangan,

Penelitian tersebut juga menerangkan permasalahan yang

dihadapi dalam mengelola dana zakat, infaq, dan shodaqah serta

menilai dengan analisis SWOT (Lestari Puji, 2010:11-12). Hasil

yang didapat dalam penelitian tersebut adalah:

a) Jika ditinjau dari perspektif learning dan growth, pengelola

BAZDA berpengalaman kerja 5 sampai dengan 12 tahun,

pendidikan terendah D3 akuntansi, loyalitas pengurus baik,

tidak ada absen setiap hari, tidak ada penghargaan kepada

Page 64: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

44

pengurus, pengurus tidak mendapatkan gaji sedangkan

karyawan mendapat gaji dari APBD.

b) Jika ditinjau dari perspektif proses internal bisnis, terdapat

upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengumpulan

zakat dengan mengirimkan surat himbauan ke instansi,

untuk pendistribuasiannya zakat langsung disetorkan ke

Dinas sebesar 75% dan sisanya didistribusikan ke pedagang

kecil untuk tambahan modal, untuk bantuan pendidikan,

sayangnya belum ada program pendampingan.

c) Jika ditinjau dari perspektif customer, BAZDA

memperbanyak muzakki dengan cara mengirimkan surat

himbauan. Target muzakki adalah pegawai yang bekerja di

instansi-instansi Pemerintahan, dan untuk target mustahiq

adalah pedagang kecil, masyarakat miskin dan anak-anak

sekolah yang tidak memiliki biaya (dengan mengutamakan

murid yang cerdas).

d) Jika ditinjau dari perspektif keuangan, untuk penerimaan

selalu mengalami kenaikan dalam 8 tahun terakhir (2002-

2009), namun untuk pendistribusian mengalami kenaikan

dan penurunan.

Penelitian juga menyimpulkan bahwa perumusan strategi

dilakukan per tahun, tidak dalam jangka panjang.

Page 65: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

45

4) Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga Amil Zakat oleh

IMZ berdasarkan Kinerja Prima (2011)

IMZ (Indonesia Magnificence of Zakat) adalah sebuah

lembaga konstitusi pemberdayaan dan manajemen organisasi

nirlaba yang bergerak dalam bidang pelatihan, konsultasi, dan

pendampingan serta riset advokasi di bidang zakat, kemiskinan,

dan pemberdayaan. Setiap tahunnya (dimulai tahun 2010), IMZ

rutin melakukan penelitian mengenai zakat dan diterbitkan

dalam sebuah buku yang berjudul IZDR (Indonesian Zakat and

Development Report) salah satu penelitian yang dilakukan

adalah mengenai kinerja Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).

Pengukuran kinerja dilakukan terhadap 8 OPZ yang

terdiri dari Baitul Mal Muamalat (BMM), Dompet Duafa (DD),

Pos Kepedulian Umat (PKPU), Dompet Peduli Umat Daarut

Tauhid (DPU DT), Yayasan Baitul Mal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI), Baitul Mal Umat Islam Bank Negara Indonesia

(BAMUIS BNI), Baituzzakah Pertamina (BAZMA Pertamina)

dan Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah Daerah Khusus

Ibukota (BAZIS DKI). Metode pengukuran kinerja LAZ

tersebut menggunakan lima komponen pengukuran, berikut

adalah lima komponen tersebut:

a) Kinerja kepatuhan syariah, legalitas dan kelembagaan

b) Kinerja manajemen

Page 66: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

46

c) Kinerja keuangan

d) Kinerja pendayagunaan ekonomi

e) Kinerja legitimasi sosial

Dari delapan OPZ yang menjadi objek penelitian diberikan

peringkat-peringkat dari satu sampai delapan. Berikut adalah

peringkat OPZ dari satu sampai delapan:

Tabel 2.4

Hasil Pengukuran Kinerja oleh IMZ

No Organisasi

Pengelola Zakat Nilai Total Peringkat

1. BMM 8,70 AAA- 1

2. DD 8,30 AA+ 2

3. PKPU 7,70 AA 3

4. BAZIS DKI 7,33 AA- 4

5. DPU DT 7,05 AA- 5

6. BAMUIS BNI 6,72 A+ 6

7. YBM BRI 6,87 A+ 7

8. BAZZMA 5,83 A- 8

Sumber: IZDR 2011, IMZ

5) Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga Amil Zakat

berdasarkan Kinerja Prima oleh Husni Shabri (2011)

Penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif

kinerja prima Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat

untuk memberikan bukti empiris tentang perbedaan kinerja

prima BAZ dan LAZ yang ada di Sumatra Barat (Shabri Husni,

2011:56). Pengukuran kinerja dibagi dalam lima indikator

penilaian yang mencakup 1) Kinerja kepatuhan syariah, legalitas

dan kelembagaan, 2) Kinerja manajemen, 3) Kinerja keuangan

Page 67: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

47

4) Kinerja pendayagunaan ekonomi, 5) Kinerja legitimasi sosial.

Metode tersebut adalah metode yang digunakan dalam IZDR

2011 oleh IMZ. (Shabri Husni, 2011:56). Yang membedakan

penelitian yang dilakukan oleh Husni Shabri (2011) dan IMZ

(2011) adalah objek penelitian atau respondennya. Husni Shabri

(2011) memiliki responden BAZ dan LAZ yang ada di wilayah

Sumatra Barat yakni BAZDA Kota Padang, BAZ Kota

Bukittinggi, BAZ Kota Padang Panjang, BAZ Kota Solok, LAZ

Semen Padang, LAZ Dompet Dhuafa Singgalang, PKPU

Cabang Padang, dan LAZISMU Sumatra Barat (Shabri Husni,

2011:56).

Hasil dari penelitian tersebut adalah kinerja BAZ dan

LAZ di Provinsi Sumatra Barat yang telah dinilai dari indikator-

indikator di atas menunjukkan secara umum baik, namun jika

dilihat dari kapasitasnya, LAZ lebih banyak menghimpun dana

selain zakat. berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan

menghasilkan Kinerja Prima BAZDA di Provinsi Sumatra Barat

lebih baik dibandingkan dengan kinerja prima LAZ di Provinsi

Sumatra Barat. (Husni Shabri, 2011:97)

Page 68: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

48

6) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola Zakat oleh IMZ

(2012)

Di tahun 2012, IMZ menerbitkan IZDR 2012 dengan

tetap menyertakan hasil penelitian mengenai kinerja Organisasi

Pengelola Zakat. Namun ada perpedaan dari responden yang

diteliti. Untuk tahun 2012, total OPZ yang menjadi responden

adalah 180, dengan BAZ sebanyak 112 dan LAZ sebanyak 68.

Untuk IZDR 2012, metode yang digunakan adalah metode

survey dengan data yang didapat dari Pemerintah (Kementrian

Agama dan BAZNAS) maupun dari non Pemerintah (seperti

ormas-ormas Islam). Dan berikut adalah aspek-aspek yang

dinilai dalam IZDR 2012 (IMZ, 2012:93-94):

a) Kelembagaan

b) SDM

c) Sistem Manajemen

d) Sarana prasarana

e) Pengumpulan dana zakat, infak, sedekah dan dana lainnya

f) Pendayagunaan

g) Mentoring dan evaluasi program

Penelitian ini mengukur kinerja OPZ dengan

membandingkan kinerja BAZ dan kinerja LAZ. Hasil dari

penelitian ini adalah kinerja LAZ dinilai lebih baik dari BAZ

dari segi kinerja amil, kinerja sistem manajmen, kinerja sarana

Page 69: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

49

dan prasarana, kinerja pengumpulan, kinerja pendayagunaan,

serta kinerja monitoring dan evaluasi (IMZ, 2012: 165).

7) Pengukuran Kinerja dengan Perspektif Keuangan dan

Customer oleh Darmawati Dwita, M. Arifin Mukti,

Wahyudin (2011)

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan

kualitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuisioner dan

studi pustaka. Metode penentuan informan dan sampel Informan

dalam penelitian ini adalah pengelola LAZ di Kabupaten

Banyumas. Informan selanjutnya ditentukan dengan metode

snowball sampling. Adapun sampel penelitian diambil dari para

customer LAZ dengan metode convenien sampling.

Penelitian ini mengambil tiga LAZ sebagai sampel untuk

mewakili populasi. Tiga sampel ini merupakan LAZ yang sudah

berbadan hukum di wilayah Banyumas. LAZ tersebut adalah

Griya Zakat LAZ Banyumas, LAZ Saum dan LAZ Mafaza.

Untuk menganalisis kinerja LAZ digunakan dua perspektif

dalam Balanced Scorecard, yaitu perspektif customer dan

keuangan. Digunakannya dua perspektif ini atas pertimbangan

bahwa keuangan menunjukkan keberhasilan LAZ dalam

mengumpulkan dan menyalurkan dana ZIS dari masyarakat,

sedang perspektif customer merupakan keberhasilan LAZ dalam

Page 70: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

50

memuaskan pihak-pihak yang menikmati pelayanan LAZ yaitu

pihak yang menyerahkan dana ZIS (muzakki dan munfiq) untuk

dikelola LAZ dan pihak yang mendapatkan ZIS (mustahiq).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan kinerja LAZ dalam

perspektif keuangan sudah baik. Tolok ukur dalam perspektif

yang digunakan yaitu jumlah pengumpulan dan penyaluran dana

ZIS terus mengalami kenaikan. Adapun kinerja dalam perspektif

customer, belum menggembirakan. Hal ini ditunjukkan dengan

belum puasnya customer (muzakki dan mustahiq) akan

pelayanan LAZ. Keandalan, empati dan tangible merupakan

faktor kendala dalam memberikan pelayanan kepada customer

dan permasalahan yang dialami oleh LAZ adalah keterbatasan

SDM yaitu sedikitnya jumlah SDM dibanding beban kerja;

seringnya terjadi perputaran karyawan dan status legalitas LAZ.

8) Kerangka Pengukuran Kinerja oleh Abd. Halim Mohd Noor

(2012)

Abd. Halim Mohd Noor melakukan penelitian di

Malaysia pada tahun 2012 dengan mengembangkan dan

mengusulkan kerangka pengukuran kinerja untuk lembaga

zakat. Di Malaysia, zakat berada di bawah lingkup dari 14

negara Pemerintah. Lembaga pengelolaan zakat, seperti

Page 71: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

51

organisasi lainnya yang berusaha untuk tetap relevan dan

mampu menjalankan operasi pada tingkat optimal.

Kepercayaan dan tanggung jawab dalam mengelola dana

zakat atas nama umat menekankan betapa pentingnya pekerjaan

ini dilakukan secara efisien. Dengan demikian, pengukuran

tujuan kinerja diperlukan untuk mengertahui apakah lembaga

zakat dapat memenuhi tujuannya.

Salah satu tujuan dari indikator kinerja adalah untuk

mengukur efisiensi dan efektivitas lembaga zakat dalam

melaksanakan tugasnya. Dengan demikian, dalam membuat

indikator tersebut, peneliti dalam penelitian ini

memperhitungkan berbagai aspek atau dimensi pengumpulan

dan distribusi zakat. Setelah diadaptasi dari penelitian

sebelumnya (Keehley & Abercrombie, 2008 dan Abd Halim,

Rozman & Ahmad, 2007), maka didapatlah bahwa kinerja

lembaga zakat dipengaruhi oleh empat dimensi yaitu, input,

process, output dan outcome. Dimensi input, proses, output dan

outcome yang saling terkait, sehingga mempengaruhi

pengukuran kinerja lembaga zakat secara keseluruhan.

Page 72: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

52

Gambar 2.1

Kerangka Kerja Pengukuran Kinerja Lembag Zakat

Penelitian Abd. Halim Mohd Noor

Sumber: diadaptasi oleh Noor, Abd. Halim Mohd et, al., (2012:

18) dari (Keehley & Abercrombie, 2008 dan Abd Halim,

Rozman & Ahmad, 2007)

Dimensi pertama dari kerangka pengukuran kinerja zakat

melibatkan input atau sumber daya yang tersedia. Dimensi

kedua adalah proses (process), yaitu kegiatan yang dihasilkan

oleh program. Dimensi ketiga adalah output yang mengacu pada

aktivitas yang telah diselesaikan oleh lembaga zakat, misalkan

meliputi jumlah penerima dana zakat, kegiatan dan target yang

telah selesai dan dana yang telah disalurkan. Dan dimensi yang

terakhir adalah (outcome) yang merupakan konsekuensi dari

proses dan output. Ini adalah perubahan status dari si penerima

dana zakat, karena keterlibatan mereka dalam program.

KINERJA LEMBAGA ZAKAT

Input Process Output Outcome

Page 73: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

53

9) Pengukuran Efisiensi Kinerja Keuangan Badan Amil Zakat

Daerah (BAZDA) dengan Pendekatan Data Envelopment

Analysis (DEA) oleh Alfi Lestari (2015)

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal

dari Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kabupaten Lombok

Timur yang mempunyai laporan keuangan transparan dan

dipublikasikan ke masyarakat. Dalam penelitian ini juga

membutuhkan literatur-literatur yang berkaitan dengan efisiensi

pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah. Adapun variabel

input yang diuji dalam penelitian ini adalah dana ZIS yang

dihimpun, aktiva tetap, gaji karyawan dan output yang akan

diuji adalah jumlah dana ZIS yang disalurkan biaya operasional.

Dan metode yang digunakan adalah Data Envelopment

Analysis (DEA). Pendekatan yang digunakan dalam studi ini

adalah pendekatan intermediasi dengan analisis kuantitatif yaitu

dalam pengolahan data berupa input dan output yang diambil

dari neraca keuangan, laporan arus kas, laporan perubahan dana

yang dimiliki oleh masing-masing lembaga. Adapun asumsi

yang digunakan adalah Constant Return to Scale (CRS).

BAZDA Kabupaten Lombok Timur berhasil mencapai

tingkat efisiensi pada tiga periode 2012-2014 yaitu 100 persen

atau senilai dengan 1. Hal ini menunjukkan bahwa BAZDA

telah mampu mencapai nilai actual (nilai sebenarnya) sesuai

Page 74: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

54

dengan nilai target (nilai yang harus dicapai) yang disarankan

oleh DEA. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai potential

improvement (selisih jarak nilai antara nilai actual dengan nilai

target) yaitu sebesar 0 persen. Artinya tidak ada nilai actual

yang tidak mencapai nilai target. Secara menyeluruh BAZDA

telah mampu mencapai efisiensi maksimum secara relatif. Hal

ini disebabkan karena seluruh variabel input dan output BAZDA

telah sesuai dengan perhitungan efisiensi DEA. Yaitu ketika

nilai actual dari setiap variabel mampu mencapai nilai target

yang disarankan oleh DEA.

Page 75: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

55

B. Kerangka Penelitian

Kerangaka pemikiran dalam penelitian ini dapat terlihat dalam gambar 2.2.

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

Perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada umat Islam untuk membayar

zakat (QS. At-Taubah: 103) dan dijadikannya zakat sebagai bagian dari

rukun Islam (HR. Bukhari, kitab Al-Iman, Bab Qaul An-Nabi Shalallahu

‘Alaihi Wassalam: Buniya Al-Islam ‘ala Khamsin)

Dibentuknya Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) baik itu Badan Amil Zakat (BAZ) maupun Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang bertugas

melakukan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat (UU

No 23 Tahun 2011)

Kurang maksimalnya pengumpulan dana zakat terbukti dari tingginya

perbedaan antara potensi pengumpulan dan realisasinya yang disebabkan

oleh pelaporan dana zakat yang belum sesuai standar (BAZNAS 2013),

kepercayaan muzakki yang rendah terhadap pengelolaan lembaga zakat dan

pengelolaan lembaga zakat yang belum maksimal (Shabri Husni, 2011: 6 )

Teknik Analisis Data

Hasil Analisis

Kesimpulan dan Implikasi

Pengukuran kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat:

1. Penilaian laporan keuangan,

2. Efisiensi keuangan dan

3. Kapasitas organisasi

Lembaga Amil Zakat: 1. Bamuis BNI

2. Dompet Dhuafa

3. PKPU

4. Rumah Zakat

5. YBM BRI

Harus terjaganya kinerja keuangan para amil dalam mengelola dana zakat

Page 76: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

56

C. Penelitian Terdahulu

Berikut hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dan sejenis dengan penelitian peneliti ini dapat dilihat dalam tabel 2.5

Tabel 2.5

Penelitian Terdahulu

No Peneliti

Terdahulu Judul

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Erni Yanti

Siregar,

2003

Kinerja Lembaga

Amil Zakat

Dompet Dhuafa

dalam

Pengelolaan Dana

ZIS

Sama-sama meneliti

tentang kinerja zakat

pada Lembaga Amil

Zakat

Peneliti terdahulu menggunakan

analisis pengukuran kinerja

Lembaga Amil Zakat dalam

empat perspektif Balance

Scorecard (BSC). Sedangkan

peneliti saat ini menggunakan

metode pengukuran dalam

Indonesia Zakat and

Development Report (IZDR)

2011 yang dikeluarkan oleh

Indonesia Magnificence of

Zakat (IMZ) yang disebut

dengan kinerja prima. Dan

penelitian kali ini hanya

meneliti kinerja keuangannya

saja.

Hasil pengukuran kinerja keuangan

Lembaga Amil Zakat dikategorikan

baik (skor 5), kinerja pelayanan

dikategorikan sangat baik (skor 6),

kinerja proses bisnis internal dinilai

agak baik (skor 4), pengukuran kinerja

pertumbuhan dan pembelajaran

dikategorikan agak baik (skor 4).

Lanjut ke halaman selanjutnya

Page 77: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

57

No Peneliti

Terdahulu Judul

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2. Forum

Organisasi

Zakat, 2009

Islamic Social

Responsibility

Award (ISR)

Sama-sama meneliti

tentang kinerja

pengelola zakat pada

Lembaga Amil

Zakat.

Peneliti terdahulu menggunakan

tiga metodelogi penelitian, yakni

Fundaraising, Fund Distribution,

dan Management System

Development. Sedangkan peneliti

saat ini menggunakan metode

pengukuran dalam Indonesia

Zakat and Development Report

(IZDR) 2011 yang dikeluarkan

oleh Indonesia Magnificence of

Zakat (IMZ) yang disebut dengan

kinerja prima pengelola zakat,

dengan meneliti kinerja

keuangannya.

Tiga teratas, kategori Lembaga Amil

Zakat Nasional yaitu: Bamuis BNI,

Rumah Zakat Indonesia, dan Dompet

Dhuafa. Tiga teratas, kategori Lembaga

Amil Zakat Daerah, yaitu: DSNI,

Lembaga Manajemen Infak, dan

Lampung Peduli. Tiga teratas, kategori

Badan Amil Zakat Propinsi, yaitu:

Baitul Maal Aceh, BAZDA Sumatera

Utara, dan Bazda DIY. Pemenang tiga

teratas, kategori Badan Amil Zakat

Kabupaten/ Kota, yaitu: BAZDA

Kabupaten Cianjur, BAZDA Kabupaten

Aceh Besa, dan Bazda Kab.Tebingtinggi.

Sedangkan untuk kategori Special

Award, yaitu: Badan Amil Zakat

Nasional

Lanjut ke halaman selanjutnya

Page 78: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

58

No Peneliti

Terdahulu Judul

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Puji Lestari,

2010

Pengukuran

Kinerja Badan

Amil Zakat

Daerah

(BAZDA)

Kabupaten X

di Wilayah Eks

Karesidenan

Banyumas

dalam

Perspektif

Balanced

Scorecard

Sama-sama

meneliti tentang

kinerja pengelola

zakat pada

Lembaga Amil

Zakat.

Objek penelitian terdahulu

adalah BAZDA yang ada di

sebuah kabupaten di Banyumas.

Metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah survey. Aspek yang

dianalisis dalam penelitian

adalah Struktur organisasi dan

perumusan strategi, perspektif

learning dan growth, perspektif

proses internal bisnis, Perspektif

customer, perspektif keuangan.

Sedangkan peneliti saat ini

menggunakan metode

pengukuran dalam Indonesia

Zakat and Development Report

(IZDR) 2011 yang dikeluarkan

oleh Indonesia Magnificence of

Zakat (IMZ) yang disebut

dengan kinerja prima pengelola

zakat.

Perspektif Learning dan Growth: pengalaman

kerja pengelola BAZDA 5-12 tahun, pendidikan

terendah D3 akuntansi, loyalitas baik, tidak ada

absen, tidak ada penghargaan, pengurus tidak

mendapatkan gaji, karyawan mendapat gaji dari

APBD.

Perspektif proses internal bisnis: upaya

meningkatkan zakat dengan mengirimkan surat

himbauan ke instansi, pendistribuasian zakat

disetorkan ke Dinas sebesar 75% dan sisanya

didistribusikan ke pedagang kecil.

Perspektif Customer: BAZDA memperbanyak

muzakki dengan mengirimkan surat himbauan.

Target muzakki: pegawai yang di instansi

Pemerintahan, dan target mustahiq: pedagang

kecil, masyarakat miskin dan anak-anak sekolah

yang tidak memiliki biaya.

Perspektif Keuangan: penerimaan selalu

mengalami kenaikan dalam 8 tahun terakhir

(2002-2009). Pendistribusian mengalami kenaikan

dan penurunan. Perumusan strategi dilakukan per

tahun, tidak dalam jangka panjang.

Lanjut ke halaman selanjutnya

Page 79: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

59

No Peneliti

Terdahulu Judul Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

4. Sugiyarti

Fatma

Laela, 2010

Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Kinerja

Organisasi

Pengelola Zakat

Sama-sama meneliti

tentang kinerja

organisasi pengelola

zakat.

Penelitian terdahulu menguji

faktor-faktor yang memiliki

pengaruh signifikan terhadap

efisiensi OPZ (Organisasi

Pengelola Zakat) dengan

menggunakan data survey

dari 14 sampel OPZ.

Sedangkan peneliti saat ini

menggunakan metode

pengukuran dalam Indonesia

Zakat and Development

Report (IZDR) 2011 yang

dikeluarkan oleh Indonesia

Magnificence of Zakat

(IMZ) yang disebut dengan

kinerja prima pengelola

zakat, dengan meneliti

kinerja keuangannya.

Komposisi Dewan Pembina dan rasio jumlah

Dewan Pengawas serta Direktur Pelaksana,

keberadaan laporan auditor eksternal,

perubahan kompensasi yang dibayarkan

kepada manajemen, penerapan management

programs dan cultural system yang efficiency

emphasis, Ukuran (size) OPZ, dan struktur

kelembagaan tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap efisiensi OPZ,

Lanjut ke halaman selanjutnya

Page 80: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

60

No Peneliti

Terdahulu Judul

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Dwita

Darmawati,

et., al, 2011

Kinerja Lembaga

Amil Zakat /LAZ

dalam Perspektif

Keuangan dan

Customer (Studi

Kasus Di

Kabupaten

Banyumas)

Sama-sama meneliti

tentang kinerja

pengelola zakat pada

Lembaga Amil

Zakat.

Penelitian terdahulu

menggunakan perspektif

keuangan dan customer dan

wilayah Kabupaten Banyumas.

Sedangkan peneliti saat ini

menggunakan metode

pengukuran dalam Indonesia

Zakat and Development Report

(IZDR) 2011 yang dikeluarkan

oleh Indonesia Magnificence

of Zakat (IMZ) yang disebut

dengan kinerja prima

pengelola zakat, dengan

meneliti kinerja keuangannya.

Kinerja LAZ dalam perspektif keuangan

(kenaikan jumlah pengumpulan dan

penyaluran dana ZIS) dinilai baik.

Sedangkan hasil kinerja LAZ dalam dalam

perspektif customer adalah belum puasnya

customer (muzakki dan mustahiq) akan

pelayanan LAZ. Faktor kendala dalam

memberikan pelayanan kepada customer

adalah keandalan, empati dan tangible. Dan

permasalahan yang dialami oleh LAZ

adalah keterbatasan SDM yaitu sedikitnya

jumlah SDM dibanding beban kerja;

seringnya terjadi perputaran karyawan. dan

status legalitas LAZ.

Lanjut ke halaman selanjutnya

Page 81: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

61

No Peneliti

Terdahulu Judul

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

6. IMZ, 2011 Indonesia Zakat

Development

Report 2011-

penelitian

terhadap 7

LAZNAS dan 1

BAZ

Sama-sama meneliti

tentang kinerja LAZ

dan menggunakan

metode pengukuran

yang sama, yakni

analisis kinerja

prima.

Peneliti terdahulu dengan

tahun penelitian 2011 dan

meneliti 7 Lembaga Amil

Zakat Nasional, yaitu:

Peringkat OPZ menurut

kinerja, yaitu: Baitul Mal

Muamalat, Dompet Dhuafa,

Pos keadilan Peduli Umat,

Dompet Peduli Umat Daarut

Tauhid, Baitul Mal Umat

Islam bank Negara Indonessia,

Yayasan Baitul Mal Bank

Rakyat Indonesia, dan

Baituzzakah Pertamina. Dan

satu Badan Amil Zakat, yaitu

Badan Amil Zakat Daerah

Khusus Ibukota Jakarta

(BAZIS DKI). Sedangkan

peneliti saat ini dengan tahun

penelitian 2014 dan meneliti

Bamuis BNI, Dompet Dhuafa,

PKPU, RZ dan YBM BRI.

Dan hanya menganalisis

kinerja keuangannya saja.

Peringkat Organisasi Pengelola Zakat

(OPZ) menurut kinerja, yaitu: Baitul Mal

Muaalat (BMM), Dompet Dhuafa (DD), Pos

keadilan Peduli Umat (PKPU), Badan Amil

Zakat Daerah Khusus Ibukota Jakarta

(BAZIS DKI), Dompet Peduli Umat Daarut

Tauhid (DPU DT), Baitul Mal Umat Islam

bank Negara Indonesia (BAMUIS BNI),

Yayasan Baitul Mal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI), dan Baituzzakah Pertamina

(BAZMA Pertamina).

Lanjut ke halaman selanjutnya

Page 82: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

62

No Peneliti

Terdahulu Judul

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7. Husni

Shabri,

2011

Pengukuran

Kinerja Badan

Amila Zakat dan

Lembaga Amil

Zakat di

Provinsi

Sumatra Barat

Sama-sama meneliti

tentang pengukuran

kinerja Lembaga

Amil Zakat, dan

menggunakan

metode pengukuran

dalam Indonesia

Zakat and

Development Report

(IZDR) 2011 yang

dikeluarkan oleh

IMZ.

Peneliti Terdahulu Selain Meneliti LAZ

dan BAZDA yaitu yang berada di

provinsi Sumatra Barat dengan tahun

penelitian 2011. Sedangkan peneliti

saat ini dengan tahun penelitian 2014

dan meneliti Bamuis BNI, Dompet

Dhuafa, PKPU, RZ dan YBM BRI. Dan

hanya menganalisis kinerja

keuangannya saja.

Kinerja pengelolaan empat BAZDA

secara umum sudah sangat baik, dan

pengelolaan empat LAZ sudah baik.

Jika dilihat dari kapasitas dari

penghimpunan dananya, LAZ lebih

banyak menghimpun dana selain

zakat. Serta berdasarkan tes statistik

dengan menggunakan uji U hasilnya

adalah adanya perbedaan yang

signifikan yaitu kinerja BAZDA

lebih baik dibandingkan dengan

kinerja LAZ di provinsi Sumatra

Barat.

8. Abd. Halim

Mohd.

Noor, 2012

Assessing

Performance of

Nonprofit

Organization A

Framework for

Zakat

Institutions

Sama-sama fokus

pada kinerja

Organisasi

Pengelola Zakat

Penelitian terdahulu mengusulkan

kerangka kerja konseptual

komprehensif untuk mengukur kinerja

lembaga zakat. Dimana, kinerja

lembaga zakat dipengaruhi oleh empat

dimensi yaitu, input, process, output

(keluaran) dan outcome (hasil).

Sedangkan peneliti saat ini lebih kepada

pengukuran kinerja keuangan, bukan

menyediakan kerangka pengukurannya.

Menyajikan kerangka tidak hanya

mencakup kinerja efisiensi

organisasi Zakat tetapi juga pada

evaluasi hasil yang telah didapatkan

dari pendistribusian dana zakat.

Lanjut ke halaman selanjutnya

Page 83: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

63

No Peneliti

Terdahulu Judul

Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

9. IMZ, 2012 Indonesia Zakat

Development

Report 2012-

Kinerja

Organisasi

Pengelola Zakat

(OPZ)

Sama-sama meneliti

tentang pengukuran

kinerja Organisasi

Pengelola Zakat.

Peneliti terdahulu selain meneliti 68 LAZ dan

112 BAZ diseluruh Indonesia, dengan tahun

penelitian 2011. Aspek yang dianalisis

mencakup kelembagaan, SDM, sistem

manajemen, sarana prasarana, pengumpulan,

pendayagunaan, serta mentoring dan evaliasi

program. Sedangkan peneliti saat ini dengan

tahun penelitian 2014 dan meneliti Bamuis

BNI, Dompet Dhuafa, PKPU, RZ dan YBM

BRI. Dan hanya menganalisis kinerja

keuangannya saja.

Kinerja OPZ yang dianalisis

sudah cukup baik, tetapi belum

dapat menjamin adanya

kemampuan untuk

penghimpunan dana zakai,

infak dan sedekah secara lebih

optimal, terlihat pula bahwa

kinerja Lembaga Amil Zakat

lebih baik dibandingkan

dengan Badan Amil Zakat.

10. Alfi Lestari,

2015

Efisiensi Kinerja

Keuangan

Badan Amil

Zakat Daerah

(BAZDA):

Pendekatan

Data

Envelopment

Analysis (DEA)

Sama-sama meneliti

tentang kinerja

keuangan Organisasi

Pengelola Zakat.

Peneliti terdahulu meneliti BAZDA di

kabupaten Lombok menggunakan metode

Data Envelopment Analysis (DEA). Dengan

variabel input: dana ZIS yang dihimpun,

aktiva tetap, gaji karyawan dan variabel

output : jumlah dana ZIS yang disalurkan dan

biaya operasional. Sedangkan peneliti saat ini

meneliti Bamuis BNI, Dompet Dhuafa,

PKPU, RZ dan YBM BRI. Metode

pengukuran Indonesia Magnificence of

Zakat (IMZ) dengan meneliti kinerja

keuangannya.

BAZDA Kabupaten Lombok

Timur secara menyeluruh telah

mampu mencapai efisiensi

maksimum secara relative,

sehingga bisa dikatakan bahwa

BAZDA Kabupaten Lombok

Timur berhasil mencapai

tingkat efisiensi pada t ga

periode, yaitu 2012-2014.

Sumber: Diolah peneliti

Page 84: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

64

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis kinerja keuangan pada

kinerja prima berdasarkan Indonesia Zakat and Development Report 2011

(IZDR 2011) oleh Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ), yakni untuk

mengetahui perbedaan kinerja keuangan antar Lembaga Amil Zakat yang

diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Lembaga Amil Zakat. Dan telah

terpilih 5 Lembaga Amil Zakat yang akan menjadi objek penelitian, yaitu

Baitul Mal Umat Islam Bank Nasional Indonesia (Bamuis BNI), Dompet

Dhuafa, Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU), Rumah Zakat (RZ), dan

Yayasan Baitul Mal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI). Ruang lingkup

penelitian ini hanya mencakup kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

Lembaga Amil Zakat tersebut serta keterkaitannya dalam pengukuran kinerja

keuangannya, bukan pengukuran kinerja secara keseluruhan. Dan periode

pengukuran kinerja Lembaga Amil Zakat yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah kinerja keuangan tahun 2014.

Page 85: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

65

B. Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan dalam pengumpulan sampel penelitian adalah

pemilihan sampel berdasarkan kemudahan (convenience sampling). Metode

convenience sampling merupakan metode pemilihan sampel dari elemen

populasi yang datanya mudah diperoleh peneliti, sehingga peneliti memiliki

kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Nur

Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002: 130). Adapun pertimbangan

peneliti dalam memilih LAZ yang akan diteliti adalah kemudahan dalam

memperoleh data keuangan LAZ yang berasal dari laporan keuangannya.

Sehingga terpilihlah Bamuis BNI, Dompet Dhuafa, PKPU, RZ, dan YBM

BRI sebagai sempel penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu

penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang

diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan perangkat lain

yang berkaitan dengan judul penelitian.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Data sekunder dalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya

Page 86: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

66

berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam

arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan

(Indriantoro dan Supomo, 1999:147). Adapun data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini berupa:

a. Laporan Keuangan

b. Laporan Publikasi Perusahaan Terkait, seperti: visi dan misi, struktur

organisasi, sejarah pendirian, program-program penyaluran dana

Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS), dan lain-lain.

c. Peraturan Pemerintah, Undang-Undang dan lain-lain

D. Metode Analisis Data

Analisis data dalam metode penelitian kualitatif dilakukan secara terus

menerus dari awal hingga akhir penelitian; dengan induktif; dan mencari pola,

model, tema, serta teori (Prastowo, 2011:45). Analisis data kualitatif adalah

upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan

data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari, dan memenukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan

kepada orang lain (Bogdan & Biklen dalam Moleong, 2009:248).

Adapun aktivitas dalam analisis data yang peneliti lakukan adalah sebagai

berikut:

Page 87: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

67

1) Data Reduction

Data yang diperoleh jumlahnya cukup banyak, untuk itu, maka

perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan,

semakin lama peneliti meneliti, maka jumlah data akan semakin banyak,

kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui

reduksi data. Mereduksi data berarti, merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.

2) Data Display

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplay data. Jika dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat

dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya.

Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun

dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif, namun Miles dan Huberman juga

menyarankan selain melakukan display data dengan teks yang bersifat

naratif, dapat juga dengan grafik, matriks, network dan chart.

Page 88: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

68

3) Conclution Drawing atau Verification

Langkah ketiga dalam analisis kualitatif adalah penarikan

kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih

bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang

kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan

tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung

oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan

dalam kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang

dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang

telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian

kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

penelitian.

E. Pengukuran Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat

Teknik pengelolaan dan analisis data secara umum dengan

menggunakan statistik deskriptif dan tabel kontijensi yang ditampilkan dalam

nilai persentase, angka, kolom, baris dan total. Pengukuran kinerja keuangan

dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran yang disajikan dalam

bentuk tabel.

Pengukuran kinerja keuangan dibagi dalam tiga kriteria penilaian yang

mencakup penilaian laporan keuangan, efisiensi keuangan dan kapasitas

Page 89: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

69

organisasi. Metodelogi ini digunakan oleh Indonesia Magnificence of Zakat

(IMZ) dengan metode pengukuran kinerja prima, bagian kinerja keuangan.

1. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan

Laporan keuangan yang dianalisa mencakup laporan audit oleh

akuntan audit (auditability), penyediaan laporan keuangan yang update

(time concern), dan ketersediaan laporan keuangan untuk diakses oleh

masyarakat umum seperti melalui website, harian umum atau media

lainnya (transparancy) (IMZ, 2011:77).

Tabel 3.1

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan

Kriteria

Penilaian Jawaban Nilai

Audit, time

concern dan

transparency

Tidak tersedia 1

Tersedia, tapi tidak update dan tidak diaudit 2

Tersedia, update, tapi tidak diaudit 3

Tersedia, update, dan diaudit tapi tidak

transparan 4

Tersedia, update, diaudit, dan transparan 5

Arti nilai 5: sangat baik, 4: baik, 3: cukup, 2: kurang, 1: buruk

Sumber: IMZ, 2011

2. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan

Efisiensi keuangan (financial eciciency) diukur dengan

Operational Expenses Ratio yaitu seluruh biaya yang digunakan untuk

menjalankan roda OPZ dibandingkan terhadap total penggunaan dana di

luar gaji untuk para amil (IMZ, 2011:78).

Page 90: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

70

3. Kriteria Penilaian Kapasitas Organisasi

Kapasitas organisasi diukur melalui empat kriteria (IMZ, 2011:78), yaitu:

a. Primary Revenue Ratio yaitu total perolehan dana khusus zakat

terhadap total perolehan dana termasuk infaq, shadaqah dan wakaf.

b. Primary Revenue Growth yaitu pertumbuhan perolehan dana khusus

zakat (di luar ZISWAF) dari tahun sebelumnya.

c. Program Expenses Ratio pengeluaran untuk pembiayaan program

atau penyaluran dana kepada mustahiq terhadap total penggunaan

dana (tidak termasuk gaji amil/ bagian amil atas dana ziswaf).

d. Program Expenses Growth yaitu pertumbuhan pengeluaran untuk

pembiayaan program atau penyaluran dana kepada mustahiq dari

tahun sebelumnya.

Tabel 3.2

Kriteria Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Kinerja

Keuangan

Efisiensi dan

Kapasitas

Organisasi (%)

Konversi Nilai

1 2 3 4 5

Operational

Expenses Ratio >11,00 9,00 – 10,99 7,00 – 8,99 5,00 – 6,99 <5,00

Primary Revenue

Ratio <70,00 70,00 – 74,99 75,00 – 80,00 80,00 – 84,00 >84,99

Primary Revenue

Growth <10,00 10,00 – 14,99 15,00 – 19,99 20,00 – 24,99 >24,99

Program

Expenses Ratio <60,00 60,00 – 69,99 70,00 – 79,99 80,00 – 89,99 >89,99

Program

Expenses Growth <10,00 10,00 – 14,99 15,00 – 19,99 20,00 – 24,99 >24,99

Arti nilai 5: sangat baik, 4: baik, 3: cukup, 2: kurang, 1: buruk

Sumber: IMZ, 2011

Page 91: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

71

Setelah dilakukannya penilaian terhadap laporan keuangan, efisiensi dan

kapasitas organisasi, hasil dari penilaian tersebut dikonversikan dalam nilai,

selanjutnya diberi peringkat.

Tabel 3.3

Nilai Peringkat Setiap Angka

Nilai Minimal dan Nilai

Maksimal per Aspek (1-10) Nilai

9.50 AAA+

9.00 AAA

8.50 AAA-

8.00 AA+

7.50 AA

7.00 AA-

6.50 A+

6.00 A

5.50 A-

5.00 BBB+

4.50 BBB

4.00 BBB-

3.50 BB+

3.00 BB

2.50 BB-

2.00 CCC+

1.50 CCC

1.00 CCC-

Sumber: IMZ (2011) dan Shabri Husni (2011:68)

Page 92: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

72

F. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Walaupun dalam penelitian ini tidak memiliki variabel, namun dalam

penelitian akan dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:

1. Mahsun (2009, 25) menjelaskan bahwa kinerja adalah gambaran mengenai

tingkatan pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau

kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi

yang tertuang dalam strategic planing suatu organisasi.

2. Imam Qurtubi mendefinisikan amil sebagai orang-orang yang ditugaskan

(diutus oleh imam/pemerintah) untuk mengambil, menuliskan, menghitung

dan mencatatkan zakat yang diambilnya adri para muzakki untuk kemudian

diberikan kepada yang berhak menerimanya (Hafidhuddin Didin, 2002:

125).

3. LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas

membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat serta

melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan

pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala

(UU Nomor 23 Tahun 2011).

4. Tausikal Muhammad Abduh (2014: 6-7) mendefinisikan zakat sebagai

penunaian kewajiban pada harta yang khusus, dengan cara yang khusus,

dan disyaratkan ketika dikeluarkan telah memenuhi haul (masa satu tahun)

dan nishab (ukuran minimal dikenai kewajiban zakat).

Page 93: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

73

BAB IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lembaga Amil Zakat

1. Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis

BNI)

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Yayasan Baitul Mal Ummat Islam

Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)

Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia

disingkat Bamuis BNI didirikan dengan Akte No. 10 Notaris R.

Soerojo Wonghsowidjojo, tanggal 5 oktober 1967 di Jakarta, yang

mendapat dorongan dan dukungan dari Bapak Sutanto., MA,

Direktur Utama Bank Negara Indonesia pada waktu itu. Maksud dan

tujuan pendiriannya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

mengusahakan dana ini menurut cara-cara yang sah dan diridhai

Allah serta hasil usaha ini akan disalurkan untuk keagungan

Kalimatullah.

Pada bulan Oktober 1992 Pengurus Badan Pembina

Kerohanian Islam Serikat Pekerja Bank Negara Indonesia disingkat

BAPEKIS SP BNI bidang zakat dan infak atau sedekah yang

diketuai oleh Bapak H. Winarto Sumarto, SH (Direktur Utama BNI

pada waktu itu), menetapkan pegawai BNI yang beragama Islam

yang pendapatan atau gajinya telah memenuhi syariat kewajiban

Page 94: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

74

zakat (nisab) dilakukan pemotongan Zakat sebesar 2,5 % dari gaji

masing-masing setiap bulan.

Akhirnya, dengan keputusan Menteri Agama Republik

Indonesia No. 330 tanggal 20 Juni 2002, BAMUIS BNI dikukuhkan

sebagai Lembaga Amil Zakat tingkat Nasional. Untuk menyesuaikan

dengan Undang-undang No. 38 tahun 1999 tentang Pengelolaam

Zakat dan Undang-undang No. 16 tahun 2001 tentang Yayasan,

maka dengan Akte No. 23 tanggal 26 November 2002 Notaris

Koesbiono Sarmanhadi, SH,MH, Anggaran Dasar Bamuis BNI

disempurnakan lagi. Penyempurnaan terakhir dilakukan melalui

Akte No. 1 tanggal 23 Mei 2005 Notaris Wanda Taurusita Amidjaya,

SH, yang menetapkan nama Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank

Negara Indonesia disingkat Bamuis BNI dengan maksud dan tujuan

dibidang keagamaan dengan menjalankan kegiatan sebagai berikut:

1) Mengumpulkan Zakat, Infak, Sadaqah, Wakaf, Hibah, Wasiat,

Waris dan Kafarat dari pimpinan dan pegawai Perseroan Terbatas

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, pimpinan dan pegawai

lembaga-lembaga lain kelompok Dewan Swadharma, pimpinan

dan pegawai perusahaan-perusahaan anak PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk dan lembaga-lembaga lain kelompok

Dewan Swadharma serta para nasabah,mitra kerja Perseroan

Terbatas PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan

masyarakat umum lainnya.

Page 95: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

75

2) Menyalurkan dan mendayagunakan Zakat Infak/Sadaqah, Wakaf,

Hibah, Wasiat, Waris dan Kafarat tersebut kepada yang berhak

sesuai dengan hukum Islam dan hukum yang berlaku di Republik

Indonesia secara terencana, sistematis, menyebar ke seluruh

wilayah kerja PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk serta

sesuai dengan strategi dan prioritasnya. Bantuan dana itu

disalurkan melalui program bantuan pendidikan, pemberdayaan

ekonomi dhuafa, santunan kemanusiaan (santunan anak yatim,

anak dhuafa, orang tua jompo, biaya hidup), santunan kesehatan

dan santunan bencana alam, serta program bantuan untuk

fisabillilah (pembangunan atau renovasi sarana ibadah dan

pembangunan sarana pendidikan dan sosial, juga program

dakwah dan pengembangan da‟i).

Pengumpulan dan pendistribusian dana zakat yang telah

dilakukan oleh Bamuis BNI mencakup seluruh Indonesia. Adapun

total asset yang dikelola oleh Bamuis BNI sampai tahun 2014

sebesar Rp 3580.901.685. Dan untuk membuktikan kepada

masyarakat bahwa Bamuis BNI adalah lembaga Amil Zakat yang

amannah serta profesional dalam mengelola dana zakat, Bamuis BNI

meraih beberapa penghargaan, diantaranya adalah: kategori Grant-

Making Zakat Organization dari IMZ Award, Penghargaan atas

Dukungan Peduli dan Sosial Dakwah, Sertifikat tercatat sebagai

anggota Forum Zakat, Kerjasama Inovasi Zakat Revoling Found

Page 96: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

76

untuk pembiayaan usaha, Pemenang III Kelompok katagori

Transparasi Zakat Award 2005, Penghargaan katagori bidang

Program Pemberdayaan Komunitas Pengasing Di Indonesia,

Pemenang katagori Pertumbuhan Zakat Award 2004 dan 2005,

Pemenang katagori Pertumbuhan Zakat Award untuk Pendidikan

Dakwah, Beasiswa, Calon Da‟i LAZIS dewan Dakwah, Penghargaan

Best LAZNAZ Islamic Finance, Piagam penghargaan Zakat Award

2005, Penghargaan pemenang III katagori Transparasi Zakat Award

2004, Piagam Penghargaan Best Lembaga Amil Zakat Nasional

2009, dan penghargaan lainnya.

b. Visi dan Misi Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara

Indonesia

1) Visi

Berusaha meningkatkan kesejahteraan para mustahiq (penerima

zakat), sehingga pada suatu saat nanti mereka dapat pula

menjadi muzakki (pemberi zakat), atau disingkat:

“Dari Mustahik Menjadi Muzakki”

2) Misi

Mengumpulkan, menyalurkan dan mendayagunakan zakat dan

infak/sedekah dalam upaya peningkatan kualitas ummat dan

pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pendidikan,

Page 97: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

77

pembiayaan usaha-usaha produktif, pembangunan dan renovasi

sarana ibadah, serta bantuan sosial kemanusiaan.

2. Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa

Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba milik

masyarakat indonesia yang berkhidmat mengangkat harkat sosial

kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana ZISWAF (Zakat, Infaq,

Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari

perorangan, kelompok, perusahaan ataupun lembaga). Kelahirannya

berawal dari empati kolektif komunitas jurnalis yang banyak

berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa

dengan kaum kaya. Digagaslah manajemen galang kebersamaan

dengan siapapun yang peduli kepada dhuafa.

Pada 4 September 1994, Yayasan Dompet Dhuafa Republika

didirikan. Empat orang pendirinya adalah Parni Hadi, Haidar Bagir,

Sinansari Ecip, dan Erie Sudewo. Sejak itu, Erie Sudewo ditunjuk

mengawal Yayasan Dompet Dhuafa untuk mengumpulkan dan

menyalurkan dana ziswaf dalam wujud aneka program kemanusiaan,

antara lain untuk kebutuhan kedaruratan, bantuan ekonomi,

kesehatan, dan pendidikan bagi kalangan dhuafa.

Profesionalitas Dompet Dhuafa kian terasah seiring

meluasnya program kepedulian dari yang semula hanya bersifat

Page 98: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

78

lokal menjadi nasional, bahkan internasional. Tidak hanya

berkhidmat pada bantuan dana bagi kalangan tak berpunya dalam

bentuk tunai, Dompet Dhuafa juga mengembangkan bentuk program

yang lebih luas seperti bantuan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan

bantuan bencana.

Pada 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa Republika

dikukuhkan untuk pertama kalinya oleh pemerintah sebagai

Lembaga Zakat Nasional (Lembaga Amil Zakat) oleh Departemen

Agama RI. Pembentukan yayasan dilakukan di hadapan Notaris H.

Abu Yusuf, SH tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam

Berita Negara RI No. 163/A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL.

Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 38 Tahun 1999

tentang Pengelolaan zakat, Dompet Dhuafa merupakan institusi

pengelola zakat yang dibentuk oleh masyarakat. Tanggal 8 Oktober

2001, Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan Surat

Keputusan Nomor 439 Tahun 2001 tentang pengukuhan dompet

dhuafa republika sebagai Lembaga Amil Zakat tingkat nasional.

Saat ini Dompet Dhuafa sudah menjadi Lembaga Amil Zakat

Nasional yang besar dan telah hadir di beberapa wilayah di

Indonesia seperti Jakarta, Bekasi, Padang (Sumatera Barat),

Palembang (Sumatera Selatan), Riau, Jambi, Banten, Bandung (Jawa

Barat), Yugyakarta, Surabaya (Jawa Barat), Semarang (Jawa

Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), dan Makassar (Sulawesi

Page 99: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

79

Selatan). Selain di Indonesia, Dompet Dhuafa juga hadir di luar

Negeri seperti di negara Hong Kong, Jepang, dan New South Weles

(Australia). Selain jangkauan persebaran yang luas, asset Dompet

Dhuafa yang telah terkumpul juga besar, yakni sebesar Rp

288.962.741.727. Dompet Dhuafa juga telah menerima beberapa

penghargaan seperti Indonesia Middle-Class Brand Champion 2015

dalam kategori lembaga amal zakat, infaq, sedekah nasional,

penghargaan Mitra Bakti Husada tahun 2014 dari Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia, penghargaan Indonesia Original

Brand Award Majalah SWA, penghargaan Gold Award on

Performance Excellence Growth dari Indonesia Quality Award

Foundation (IQAF), Apresiasi Penggerak Pemberdayaan dan

Kemandirian Masyarakat, Apresiasi Penggerak Pemberdayaan dan

Kemandirian Masyarakat dan penghargaan lainnya.

b. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa

1) Visi

Terwujudnya masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber

daya lokal melalui sistem yang berkeadilan

2) Misi

a) Membangun nilai kemanusiaan dan kemandirian

b) Meningkatkan partisipasi derma masyarakat dan dukungan

sumber daya untuk pemberdayaan

Page 100: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

80

c) Mendorong sinergi program dan jaringan organisasi

pemberdayaan masyarakat global

d) Menumbuhkembangkan dan mendayagunaan aset

masyarakat melalui ekonomi berkeadilan

e) Mengembangkan zakat sebagai alternatif dalam

pengentasan kemiskinan

3) Tujuan

a) Mendorong voluntarism dan tumbuhnya kepemimpinan

masyarakat sebagai agent of change

b) Terwujudnya perubahan sosial melalui advokasi multi-

stakeholder untuk terciptanya kesejahteraan

c) Menjadi lembaga penggalangan sumber daya masyarakat

yang terpercaya

d) Mengoptimalkan penggalangan sumber daya masyarakat

e) Menjadi World Class Organization berbasis ZISWAF

f) Terbentuknya jaringan klaster mandiri untuk mengentaskan

kemiskinan

g) Menjadi lembaga expert dan rujukan dalam kebijakan

pengentasan kemiskinan Indonesia

h) Mengembangkan industri dan usaha yang berbasis

redistribusi aset serta mewujudkan jaringan bisnis yang

sehat dan ethic

Page 101: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

81

3. Lembaga Amil Zakat Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Pos Kemanusiaan Peduli Umat

(PKPU)

Krisis yang terjadi pada 1997 mempengaruhi kondisi

perekonomian bangsa dan rakyat Indonesia. Menyikapi krisis yang

berkembang, 17 September 1998, sejumlah anak-anak muda yang

enerjik melakukan aksi sosial disebagian besar wilayah Indonesia.

Menindak lanjuti aksinya, mereka kemudian menggagas entitas

kepedulian publik yang bisa bergerak secara sistematis. Maka pada

10 Desember 1999 lahirlah lembaga sosial yang bernama PKPU.

Dalam perkembangannya, PKPU menyadari bahwa potensi

dana ummat yang berasal dari Zakat, Infaq dan Shadaqah sangat

besar. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

Indonesia bisa mengoptimalkan dana ZIS-nya untuk

memberdayakan masyarakat miskin.

Pada 8 Oktober 2001, PKPU mendapat pengukuhan sebagai

Lembaga Amil Zakat Nasional sesuai dengan SK. Menteri Agama

RI No 441. Hal ini membuktikan bahwa kepercayaan masyarakat

kepada PKPU semakin besar. Pada hari Selasa, 22 Juli 2008,

Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU telah memperoleh register di

PBB sebagai lembaga dengan status “Special Consultative Status”

dari Economic and Social Council (Ecosoc)

Page 102: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

82

Hingga kini, PKPU melaakukan pengumpulan dana dan

bantuan masyarakat, seperti Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan wakaf

serta dana CSR perusahaan, dana khusus bencana kemanusiaan

pakaian, bahan makanan (sembako) dan obat-obatan, dana hewan

kurban. PKPU juga memiliki program misi penyelamatan

kemanusiaan, seperti daerah-daerah bencana alam dan kemanusiaan,

daerah kritis dan minus. Juga ada rehabilitasi kemanusiaan, seperti

rehabilitasi fasilitas kesehatan dan air bersih, rehabilitasi fasilitas

pendidikan, rehabilitasi fasilitas ibadah, rehabilitasi fasilitas

ekonomi. Dan yang terakhir ada program pembangunan masyarakat,

seperti: pemberdayaan ekonomi umat, pendidikan alternatif,

pembangunan pelayanan kesehatan mandiri, distribusi hewan kurban

Hingga tahun 2014, asset yang PKPU termasuk Lembaga Amil

Zakat yang besar, hal ini dibuktikan dengan asset kelolaan PKPU

yang sebesar Rp 11.261.930.916. Sedangkan untuk membuktikan

bahwa PKPU adalah lembaga Amil Zakat yang amannah dan

propesional, PKPU telah mendapatkan beberapa penghargaan,

diantaranya adalah: penghargaan dalam penanggulangan bencana,

penghargaan dari pemerintah Provinsi Salinurfa Turki, atas berbagai

aksi sosial yang selama ini dilakukan, Penghargaan Ketahanan

Masyarakat dalam menghadapi bencana dalam ASEAN Day for

Disaster Management (ADDM), penghargaan dari Numico Group,

Netherland dalam program “Rebuilding Fund”, Gentong Desa PKPU

Page 103: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

83

bersama HSBC meraih penghargaan muri atas pembangunan

Gentong air dengan ukuran diameter 2,7 meter dan tinggi 2,25 meter

yang dibangun di RT 013 RW 07 Kelurahan Tanjung Burung,

Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten ini

baru pertama kali dibangun di Indonesia. PKPU juga meraih

penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

karena telah berjasa ikut mendukung Pemerintah dalam tugas

penanggulangan bencana di Indonesia, penghargaan The Best

Humanitarian NGO dalam The International Conference on Family

of The Islamic World. Serta Penghargaan dari dirut Telkomsel atas

kemampuan PKPU dalam membantu korban bencana alam serta

aktivitas−aktivitas pendukungnya. Dalam pengamatannya, PKPU

dinilai dapat secara tepat dan cepat melakukan distribusi berbagai

bantuan hingga ke pelosok−pelosok daerah yang belum terjangkau

bantuan selama terjadinya bencana alam longsor dan banjir di Jawa

Tengah dan Jawa Timur.

Page 104: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

84

b. Visi dan Misi Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

1) Visi

Menjadi Lembaga Terpercaya Dalam Membangun

Kemandirian.

2) Misi

a) Mendayagunakan program rescue, rehabilitasi dan

pemberdayaan untuk mengembangkan kemandirian.

b) Mengembangkan kemitraan dengan masyarakat,

perusahaan, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat

dalam dan luar negeri.

c) Memberikan pelayanan informasi, edukasi dan advokasi

kepada masyarakat penerima manfaat (beneficiaries).

4. Gambaran Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat (RZ)

a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat (RZ)

Pada tahun 1999, Abu Syauqi salah satu tokoh dai muda

Bandung, bersama beberapa rekan di kelompok pengajian Majlis

Taklim Ummul Quro sepakat membentuk lembaga sosial yang

concern pada bantuan kemanusiaan. 2 Juli 1998, terbentuklah

organisasi bernama Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ). Di tahun

2003 menurut keputusan Menteri Agama RI No 157/tahun 2003

Yayasan DSUQ dikukuhkan menjadi Lembaga Amil Zakat

Page 105: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

85

Sekretariat bertempat di Jl. Turangga 33 Bandung sekaligus

sebagai tempat kajian. Jamaah pengajian semakin berkembang.

Sehingga, digunakannya Masjid Al Manaar Jl. Puter Bandung

sebagai tempat kajian rutin. DSUQ berubah nama menjadi Rumah

Zakat Indonesia DSUQ seiring dengan turunnya SK Menteri Agama

RI No. 157 pada tanggal 18 Maret 2003 yang mensertifikasi

organisasi ini sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional. Dan turunnya

Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 42

Tahun 2007 yang mengukuhkan Yayasan Rumah Zakat Indonesia

sebagai Lembaga Amil Zakat.

Pada 5 April 2010, resmi diluncurkanlah brand baru Rumah

Zakat menggantikan brand sebelumnya Rumah Zakat Indonesia.

Dengan mengusung tiga brand value baru: Trusted, Progressive dan

Humanitarian, organisasi ini menajamkan karakter menuju “World

Class Socio-Religious Non Governance Organization (NGO)”.

Rumah Zakat berupaya untuk menyalurkan bantuan kepada

masyarakat kurang mampu melalui pendidikan (Senyum Juara),

kesehatan (Senyum Sehat), dan ekonomi (Senyum Mandiri) di 121

wilayah binaan atau Integrated Community Development (ICD).

Pada bulan September 2013 Rumah Zakat mengubah diri

menjadi RZ. Perubahan ini bukan hanya terjadi pada logo yang akan

diaplikasikan pada berbagai perangkat, tapi juga pada budaya kerja

para amil agar dapat bergerak lebih cepat, gesit, tapi menghasilkan

Page 106: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

86

karya yang besar dalam upaya pemberdayaan. Dan tahun lalu

turunlah Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 421 Tahun 2015

yang memberikan izin kepada yayasan rumah zakat indonesia

sebagai lembaga amil zakat skala nasional.

Rumah Zakat telah tersebah di berbagai daerah di Indonesia

seperti: Bandung, Aceh, Balikpapan, Bandar lampung, Banjarmasin,

Batam, Bekasi, Bogor, Cilegon, Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta,

Makasar, Malang, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak,

Samarinda, Semarang,, Solo, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.

Sedangkan dari sisi keuangan, hingga tahun 2014 asset yang dikelola

oleh RZ sebesar Rp 39.440.450.215

Untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa RZ adalah

lembaga Amil Zakat adalah lembaga yang terpercaya dan

profesional dalam pengelolaan dananya, dapat terlihat dari

penghargaan-penghargaan yang diraih oleh RZ. Diantaranya adalah:

Pertama, salah satu program RZ yakni Kebun Gizi Mandiri berhasil

meraih Indonesia MDG Award (IMA) 2013 untuk kategori nutrisi

pada bulan Maret 2014. Kedua, RZ berhasil meraih penghargaan Top

of Mind Zakat Management 2013 dalam Indonesia Middle-Class

Brand Forum (IMBF) III yang diselenggarakan Majalah SWA dan

Center for Middle-Class Consumer Studies (CMCS) pada bulan

Agustus 2014. Ketiga, RZ berhasil meraih penghargaan Mitra Bakti

Kesra Utama dan Lencana Bakti Kesra Utama 2014 dari Menteri

Page 107: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

87

Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada bulan Oktober 2014.

Dan keempat RZ Magazine (RZ Magz) berhasil meraih penghargaan

Indonesia’s Best of Internal Media 2014 dalam program PR Program

and People of The Year yang diselenggarakan oleh Majalah MIX

Marketing Communication pada bulan Oktober 2014.

b. Visi, Misi dan Brand Value Rumah Zakat (RZ)

1) Visi

Lembaga Filantropi Internasional berbasis pemberdayaan yang

profesional

2) Misi

a) Berperan aktif dalam membangun jaringan filantropi

Internasional

b) Memfasilitasi kemandirian masyarakat

c) Mengoptimalkan seluruh aspek sumber daya melalui

keunggulan insani

3) Brand Value

a) Trusted, yaitu enjalankan usaha dengan profesional,

transparan dan terpercaya

b) Progressive, yaitu senantiasa berani melakukan inovasi dan

edukasi untuk memperoleh manfaat yang lebih

Page 108: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

88

c) Humanitarian, yaitu memfasilitasi segala upaya

humanitarian dengan tulus secara universal kepada seluruh

umat manusia.

5. Gambaran Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI)

a. Sejarah Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM

BRI)

Pada tahun 2001, dimana Indonesia masih merasakan dampak

krisis ekonomi dengan bertambahnya jumlah orang miskin,

sementara besarnya potensi ZIS di lingkungan BRI belum dikelola

secara optimal. Bapak Rudjito sebagai Dirut BRI memprakarsai

dibentuknya yayasan tersendiri yang khusus mengelola dana ZIS.

Maka pada tanggal 10 Agustus 2001 BOD BRI yang terdiri

dari H. Rudjito (Dirut), H. Ahmad Askandar, H. Akhmad Amien

Mastur, Hendrawan Tranggana, Krisna Wijaya, Hj. Gayatri Rawit

Angreni (Direktur), bersama Pengurus Bapekis BRI Kanpus,

Pemimpin Wilayah dan para Pejabat di Kanpus sepakat mendirikan

Yayasan Baitul Maal-Bank Rakyat Indonesia dengan H. Purwanto

sebagai ketua Yayasan. Pada saat yang sama, terkumpul dana

sebesar Rp 122.000.000,- yang diperuntukan sebagai dana abadi

Yayasan.

Setelah pendirian yayasan, langkah selanjutnya yang ditempuh

Bapekis adalah membuat Surat Edaran yang isinya himbauan kepada

Page 109: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

89

semua pekerja muslim BRI untuk mengisi Surat Kuasa pemotongan

gaji untuk zakat dan infak. Menyikapi surat Edaran tersebut berbagai

tanggapanpun mengalir dari para pekerja BRI, baik yang sangat

mendukung maupun yang keberatan. Bentuk keberatan tersebut para

pekerja sudah menyalurkansecara langsung ke mustahiq.

Keberatan tersebut akan dijawab dengan prestasi dan kinerja

yang baik oleh YBM BRI. Dan dengan niat ikhlas mengemban

amanat, YBM BRI berusaha dengan baik untuk mengumpulkan dan

menyalurkan dana zakat, infak dan sedekah yang telah terkumpul.

Akhirnya, pada tanggal 6 November 2002 YBM-BRI

dikukuhkan oleh Menteri Agama sebagai Lembaga Amil Zakat

Nasional dengan no SK 445. Dengan pengukuhan tersebut YBM-

BRI mendapat legalitas untuk mengelola dana Zakat, Infak dan

Sadaqah pekerja BRI dan masyarakat.

Sampai tahun 2014 ini, YBM BRI memiliki asset kelolaan

sebesar Rp 53.001.083.148. Adapun penghargaan yang diraih oleh

YBM BRI sebagai pembuktian bawha YBM BRI adalah Lembaga

Amil Zakat yang dapat dipercaya dan profesional adalah YBM BRI

tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai kegiatan

pelatihan pemulasaraan jenazah di lokasi terbanyak di seluruh

Indonesia, yakni di 16 lokasi. Lokasi pelatihan meliputi Banda

Aceh, Medan, Lampung, Padang, Pekanbaru, Jakarta Utara, Jakarta

Pusat, Tangerang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,

Page 110: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

90

Malang, Denpasar, Makassar dan Banjarmasin. YBM-BRI bersama

dengan Fatayat NU Cabang Cirebon yang dibantu oleh Kelompok

Tambak Flowen Aras mendapatkan penghargaan Mina Bakti Bahari

dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. YBM juga menjadi

pemenang ke dua kategori pemberdayaan zakat dalam Zakat Award

2005, dan pemenang pertama kategori pemberdayaan zakat dalam

Zakat Award 2004.

Sedangkan untuk jangkauan wilayahnya, YBM BRI memiliki

kantor perwakilan yang telah tersebar di Indonesia, diantaranya

adalah: Aceh, Medan, Padang Bandar Lampung, Palembang, Jakarta,

Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Denpasar,

Banjarmasin, Makassar, Pekanbaru, dan Jayapura.

b. Visi, Misi dan Tujuan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI)

1) Visi

Menjadi pengelola ZIS terkemuka di Indonesia yang Amanah,

Profesional dan sesuai dengan Syariat Islam

2) Misi

a) Mengoptimalkan pengumpulan dan penyaluran ZIS di

lingkungan BRI dan umat Islam pada umumnya.

b) Meningkatkan pemanfaatan ZIS secara tepat guna dan

berhasil guna.

Page 111: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

91

c) Menyelenggarakan kegiatan dengan memperhatikan

prinsip-prinsip GCG (Good Corporate Government.)

3) Tujuan

a) Perusahaan dapat berperan serta dalam peningkatan

keimanan dan ketaqwaan para karyawan dan masyarakat.

b) Menciptakan harmonisasi hubungan dengan masyarakat

sekitar (bentuk nyata kepedulian sosial).

c) Untuk Mengoptimalkan potensi ZIS di masyarakat

khususnya di lingkungan perusahaan.

B. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat

1. Kinerja Keuangan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia

(Bamuis BNI)

Hasil pengukuran kinerja keuangan Bamuis BNI dari tiga

komponen yaitu penilaian laporan keuangan, efisiensi keuangan dan

kapasitas organisasi dapat dilihat di tabel berikut ini.

Page 112: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

92

Tabel 4.1

Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)

Kriteria Penilaian Efisiensi dan

Kapasitas Organisasi

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Penilaian

Efisiensi dan Kapasitas

Organisasi

Persentase

Kinerja Keuangan

Konversi

Nilai

Operational expenses ratio 1,70% 5

Primary revenue ratio 98,69% 5

Primary revenue growth 8,79% 1

Program expenses ratio 88,08% 4

Program expenses growth 11,52% 2

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa yang perlu ditingkatkan oleh

Bamuis BNI adalah primary revenue growth dengan hasil penilaian

buruk dan program expense growth dengan nilai kurang baik. Untuk

primary revenue growth sebesar 8,79%, hal ini berarti perolehan dana

zakat yang didapat Bamuis BNI tahun ini mengalami peningkatan

sebesar 8,79% dari perolehan zakat tahun lalu. Atau perolehan dana zakat

mengalami kenaikan sebesar Rp 2.091.832.257, dari Rp 23.805.790.778

di tahun 2013 menjadi 25.897.623.035 di tahun 2014. Untuk

memperbaiki primary revenue growth, Bamuis BNI perlu meningkatkan

perolehan dana zakat di tahun mendatang. Dana agar mendapat nilai

minimal cukup baik, Bamuis BNI harus meningkatkan perolehan dana

zakat minimal sebesar 15,00% lebih besar dr tahun ini.

Selanjutnya, untuk memperbaiki nilai program expense growth

Bamuis BNI perlu meningkatkan pengeluaran dana pembiayaan program

di tahun mendatang. Karena pertumbuhan pengeluaran dana pembiayaan

Page 113: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

93

program di tahun ini hanya 11,52% dari tahun lalu. Atau meningkat

sebesar Rp 2.393.439.680 dari Rp 20.779.392.974 di tahun 2013 menjadi

Rp 23.172.832.654 di tahun 2014. Agar mendapat nilai minimal cukup

baik, Bamuis BNI harus meningkatkan perolehan dana zakat minimal

sebesar 15,00% dari otal penggunaan dananya.

Dan untuk program expenses ratio, Bamuis BNI mendapatkan

nilai yang baik. Karena program expenses ratio Bamuis BNI sebesar

88,08%. Hal ini berarti pembiayaan program yang dikeluarkan oleh

Bamuis BNI sebesar 88,08% dari total penggunaan dana, dengan dana

pembiayaan sebesar Rp 23.172.832.654 dari total penggunaan dana

sebesar Rp 26.308.661.164. agar Bamuis BNI tetap mempertahankan

nilai baiknya, dana yang dikeluarkan untuk pembiayaan program di tahun

mendatang tidak boleh kurang 80,00% dari total penggunaan dananya.

Sedangkan untuk operational expenses ratio, dan primary revenue ratio,

serta kriteria kinerja laporan keuangan Bamuis BNI mendapatkan nilai

yang sangat baik.

Operational expenses ratio Bamuis BNI sebesar 1,70%. Hal ini

berarti biaya operasional yang dikeluarkan oleh Bamuis BNI adalah

1,70% dari total penggunaan dana, atau biaya operasional sebesar Rp

446.713.362 dari total penggunaan dana sebesar Rp 26.308.661.164.

Agar tetap mendapatkan nilai yang sangat baik, Bamuis BNI harus

mempertahankan biaya operasionalnya tidak lebih 5,00% dari total

penggunaan dana.

Page 114: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

94

Untuk primary revenue ratio Bamuis BNI memperoleh 98,69%.

Hal ini berarti dana zakat yang dikumpulkan Bamuis BNI sebesar

98,69% dari total perolehan dana, atau sebesar Rp 25.897.623.035 dari

total perolehan dana sebesar Rp 26.242.348.848. Walaupun penilaian

primary revenue ratio Bamuis BNI memperoleh nilai yang sangat baik,

jika dibandingkan dengan Lembaga Amil Zakat lainnya yang terdapat

dalam penelitian ini, perolehan dana zakat yang diperoleh Bamuis BNI

paling rendah. Hal ini berarti, Bamuis BNI masih memiliki peluang

untuk memperoleh dana zakat lebih besar.

Dan untuk kriteria kinerja laporan keuangan, berdasarkan tabel 4.1,

dapat diketahui bahwa Bamuis BNI memiliki laporan keuangan yang

diterbitkan secara berkala, bahkan diaudit oleh auditor independen yaitu

KAP Drs Adnan Ali dan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian

untuk laporan keuangan tahun 2014. Selain itu, Bamuis BNI juga

mempublikasikan laporan keuangannya di websitenya

www.bamuisbni.or.id, sehingga Bamuis BNI mendapatkan nilai yang

sangat baik.

Page 115: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

95

Tabel 4.2

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Baitul Mal Ummat Islam

Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Laporan

Keuangan

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara

rutin?

Diterbitkan setiap

tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh

KAP?

Diaudit oleh KAP Drs

Adnan Ali

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja

kuangan Bamuis BNI mendapatkan nilai AA.

Tabel 4.3

Kinerja Keuangan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia

(Bamuis BNI)

Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan

(IMZ, 2011)

Konversi

Nilai

Laporan keuangan 5

Operational expenses ratio 5

Primary revenue ratio 5

Primary revenue growth 1

Program expenses ratio 4

Program expenses growth 2

Total nilai 7,33

Nilai peringkat AA

Sumber: Data diolah peneliti

Agar dapat melihat keenam aspek penilaian secara utuh dapat dilihat

pada gambar 4.1.

Page 116: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

96

Gambar 4.1

Kinerja Keuangan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia

(Bamuis BNI)

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

2. Kinerja Keuangan Dompet Dhuafa

Hasil pengukuran kinerja keuangan Dompet Dhuafa dari tiga

komponen yaitu penilaian laporan keuangan, efisiensi keuangan dan

kapasitas organisasi dapat dilihat di tabel berikut ini.

Tabel 4.4

Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Dompet Dhuafa

Kriteria Penilaian Efisiensi dan

Kapasitas Organisasi

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Penilaian

Efisiensi dan Kapasitas

Organisasi

Persentase

Kinerja Keuangan

Konversi

Nilai

Operational expenses ratio 12,57% 1

Primary revenue ratio 48,09% 1

Primary revenue growth -0,23% 1

Program expenses ratio 81,12% 4

Program expenses growth 24,43% 4

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

5

5

5 1

4

2

Laporan keuangan

Operationalexpenses ratio

Primary revenueratio

Primary revenuegrowht

Program expensesratio

Program expensesgrowth

Page 117: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

97

Dari tabel 4.4, dapat diketahui bahwa yang perlu ditingkatkan oleh

Dompet Dhuafa adalah operational expenses ratio, primary revenue

ratio dan primary revenue growth karena hasil pengukurannya

menunjukkan nilai yang buruk. Untuk memperbaiki operational

expenses ratio, Dompet Dhuafa perlu mengurangi biaya operasionalnya

karena dinilai terlalu besar, yakni 12,57% dari total penggunaan dana

yang dikeluarkan di tahun 2014 atau biaya operasional sebesar Rp

32.556.347.949 dari total penggunaan dana sebesar Rp 259.082.233.456.

Agar dapat nilai minimal cukup baik, Dompet Dhuafa perlu mengurangi

biaya operasionalnya hingga rasio biaya operasional terhadap total

penggunaan dana minimal sebesar 7,00% dari total penggunaan dana.

Untuk primary revenue ratio, Dompet Dhuafa meperoleh 48,09%.

Hal ini berarti dana zakat yang didapat oleh Dompet Dhuafa adalah

48,09% dari total perolehan dana, atau perolehan dana zakat sebesar Rp

124.045.005.930 dari total perolehan dana yang didapat sebesar Rp

257.927.010.368. Walaupun primary revenue ratio Dompet Dhuafa

mendapatkan nilai yang buruk, tetapi jika dibandingkan dengan Lembaga

Amil Zakat lainnya yang diteliti dalam penelitian ini, Dompet Dhuafa

mendapatkan dana zakat yang paling tinggi. Hanya saja persentasenya

masih rendah jika dibandingkan dengan total perolehan dana yang

didapat. Hal ini disebabkan Dompet Dhuafa bukan hanya fokus dalam

pengumpulan zakat saja, akan tetapi juga infak dan sedekah, wakaf, dana

pembelian hewan kurban, dana solidaritas kemanusiaan, bagi hasil dan

Page 118: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

98

lainnya. Sehingga persentase dana zakatnya rendah. Untuk meningkatkan

nilai primary revenue ratio, Dompet Dhuafa perlu meningkatkan

perolehan zakatnya, dan agar Dompet Dhuafa mendapatkan nilai minimal

cukup baik maka perolehan zakat di tahun mendatang tidak boleh kurang

dari 75,00% dari total perolehan dana.

Dan untuk primary revenue growth, Dompet Dhuafa mendapatkan

-0,23%. Hal ini berarti perolehan dana zakat tahun ini mengalami

penurunan 0,23% dari tahun sebelumnya, atau menurun sebesar Rp

288.850.002, dari 124.333.855.932 di tahun 2013 menjadi Rp

124.045.005.930 di tahun 2014. Untuk memperbaiki nilai primary

revenue growth, Dompet Dhuafa perlu meningkatkan perolehan dana

zakat di tahun mendatang. Agar mendapatkan nilai minimal cukup baik,

Dompet Dhuafa perlu meningkatkan perolehan zakat minimal sebesar

15,00% dari tahun ini.

Sedangkan untuk program expenses ratio dan program expenses

growth, Dompet Dhuafa mendapatkan nilai yang baik. Program expenses

ratio sebesar 81,12% dan program expenses growth sebesar 24,43%.

Untuk program expenses ratio sebesar 81,12% itu berarti Dompet

Dhuafa menggunakan dana untuk pembiayaan program sebesar 81,12%

dari total penggunaan dana. Atau menggunakan dana sebesar Rp

210.161.830.149 untuk pembiayaan program dari total penggunaan dana

sebesar Rp 259.082.233.456. Agar dapat mempertahankan nilai baiknya,

Page 119: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

99

pembiayaan program Dompet Dhuafa di tahun mendatang tidak boleh

kurang dari 80,00% dari tahun ini .

Dan untuk program expenses growth sebesar 24,43%, itu berarti

penggunaan dana pembiayaan program mengalami kenaikan sebesar

24,43% dari tahun sebelumnya, atau sebesar Rp 168.903.634.536 di

tahun 2013 meningkat sebesar Rp 41.258.195.613 menjadi Rp

210.161.830.149 di tahun 2014. Agar dapat mempertahankan nilai

baiknya, peningkatan pembiayaan program Dompet Dhuafa di tahun

mendatang tidak boleh kurang dari 15,00% dari pembiayaan program

tahun ini.

Tabel 4.5

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Dompet Dhuafa

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Laporan

Keuangan

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara

rutin?

Diterbitkan setiap

tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh

KAP?

Diaudit oleh KAP Paul

Hadiwinata, Hidajat,

Arsono, Achmad, Suharli

dan Rekan

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Dan nilai sangat baik diperoleh Dompet Dhuafa dari kriteria

penilaian laporan keuangan. Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui

bahwa Dompet Dhuafa memiliki laporan keuangan yang diterbitkan

secara berkala, bahkan diaudit oleh auditor independen yaitu KAP

diaudit oleh KAP Paul Hadiwinata, Arsono, Ade Fatma, dan Rekan

Page 120: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

100

dengan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan

keuangan tahun 2014. Selain itu, Dompet Dhuafa juga mempublikasikan

laporan keuangannya di websitenya www.dompetdhuafa.org

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja

kuangan Dompet Dhuafa mendapatkan nilai BBB+.

Tabel 4.6

Kinerja Keuangan Dompet Dhuafa

Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan

(IMZ, 2011)

Konversi

Nilai

Laporan keuangan 5

Operational expenses ratio 1

Primary revenue ratio 1

Primary revenue growth 1

Program expenses ratio 4

Program expenses growth 4

Total nilai 5,33

Nilai peringkat BBB+

Sumber: Data diolah peneliti

Agar dapat melihat keenam aspek penilaian secara utuh dapat dilihat

pada gambar 4.2.

Gambar 4.2

Kinerja Kenuangan Dompet Dhuafa

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

5

1

1 1

4

4

Laporan keuangan

Operationalexpenses ratio

Primary revenueratio

Primary revenuegrowht

Program expensesratio

Program expensesgrowth

Page 121: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

101

3. Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

Hasil pengukuran kinerja keuangan PKPU dari tiga komponen

yaitu penilaian laporan keuangan, efisiensi keuangan dan kapasitas

organisasi dapat dilihat di tabel berikut ini.

Tabel 4.7

Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi Pos

Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

Kriteria Penilaian Efisiensi dan

Kapasitas Organisasi

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Penilaian

Efisiensi dan Kapasitas

Organisasi

Persentase

Kinerja Keuangan

Konversi

Nilai

Operational expenses ratio 6,80% 4

Primary revenue ratio 29,69% 1

Primary revenue growth 15,94% 3

Program expenses ratio 84,96% 4

Program expenses growth 18,61% 3

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Dari tabel 4.7, dapat diketahui bahwa yang perlu ditingkatkan oleh

PKPU adalah primary revenue ratio karena hasil pengukurannya

menunjukkan nilai yang buruk. Untuk primary revenue ratio, PKPU

meperoleh 29,69% hal ini berarti dana zakat yang didapat oleh PKPU

adalah 29,69% dari total perolehan dana, atau perolehan dana zakat

sebesar Rp 45.826.304.177 dari total perolehan dana sebesar Rp

152.388.436.833. Untuk memperbaiki primary revenue ratio, PKPU

perlu meningkatkan perolehan dana atas zakat di tahun mendatang. Dan

agar PKPU mendapatkan nilai minimal cukup baik, maka PKPU perlu

meningkatkan perolehan dananya minimal 75,00% dari total perolehan

dana.

Page 122: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

102

Untuk primary revenue growth dan program expenses growth,

PKPU mendapatkan penilaian cukup baik. Primary revenue growth

sebesar 15,94%. Hal ini berarti, tahun ini perolehan dana zakat PKPU

mengalami peningkatan 15,94% atau perolehan dana zakat meningkat

sebesar Rp 6.300.616.649 dari Rp 39.525.687.528 di tahun 2013 menjadi

Rp 45.826.304.177 di tahun 2014. Agar PKPU bisa mendapatkan nilai

yang baik untuk primary revenue growth-nya, PKPU perlu meningkatkan

perlehan zakat di tahun mendatang, minimal 20,00% dari total perolehan

dananya.

Sedangkan program expenses growth yang didapat PKPU sebesar

18,61%. Hal ini berarti dana yang dikeluarkan PKPU untuk pembiayaan

program tahun ini meningkat sebesar 18,617% dari tahun sebelumnya.

Atau dana pembiayaan program meningkat sebesar Rp 20.313.307.396

dari sebelumnya Rp 109.161.552.927 di tahun 2013 menjadi Rp

129.474.860.323 ditahun 2014. Agar PKPU memperoleh nilai minimal

baik, PKPU perlu meningkatkan penggunaan dana untuk pembiayaan di

tahun mendatang minimal sebesar 15,00% dari tahun ini.

Sedangkan operational expense ratio dan program expenses ratio

sama-sama mendapatkan nilai yang baik. Untuk perational expense ratio

sebesar 6,80%. Hal ini berarti biaya operasional yang dikeluarkan oleh

PKPU sebesar 6,80% dari total penggunaan dana, atau sebesar Rp

10.368.552.437 dari total penggunaan dana sebesar Rp 152.388.436.833.

agar dapat mempertahankan nilai operational expense ratio, biaya

Page 123: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

103

operasional yang dikeluarkan PKPU tidak boleh lebih dari 5,00% dari

total penggunaan dana.

Dan untuk program expenses ratio mendapat 84,96%. Hal ini

berarti, dana pembiayaan program yang telah dikeluarkan oleh PKPU

mengalami peningkatan sebesar 84,96%, dari total penggunaan dana.

Atau PKPU mengeluarkan dana pembiayaan program sebesar Rp

129.474.860.323 dari total penggunaan dana sebesar Rp

152.388.436.833. Agar PKPU bisa mempertahankan nilai program

expenses ratio di tahun mendatang, pembiayaan program yang

dikeluarkan oleh PKPU tidak boleh kurang dari 80,00% dari total

penggunaan dana.

Tabel 4.8

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli

Umat (PKPU)

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Laporan

Keuangan

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara

rutin?

Diterbitkan setiap

tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh

KAP?

Diaudit oleh KAP Husni,

Mucharam dan Rasidi

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Dan nilai sangat baik diperoleh PKPU dari kriteria penilaian

laporan keuangan. Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa Dompet

Dhuafa memiliki laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala,

bahkan diaudit oleh auditor independen yaitu KAP Husni, Mucharam dan

Page 124: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

104

Rasidi dengan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian untuk

laporan keuangan tahun 2014. Selain itu, PKPU juga mempublikasikan

laporan keuangannya di websitenya www.pkpu.or.id

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja

kuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) mendapatkan nilai A.

Tabel 4.9

Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan

(IMZ, 2011)

Konversi

Nilai

Laporan keuangan 5

Operational expenses ratio 4

Primary revenue ratio 1

Primary revenue growth 3

Program expenses ratio 4

Program expenses growth 3

Total nilai 6,67

Nilai peringkat A

Sumber: Data diolah peneliti

Gambar 4.3

Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

5

4

1

3 4

3

Laporan keuangan

Operationalexpenses ratio

Primary revenueratio

Primary revenuegrowht

Program expensesratio

Program expensesgrowth

Page 125: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

105

4. Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ)

Hasil pengukuran kinerja keuangan RZ dari tiga komponen yaitu

penilaian laporan keuangan, efisiensi keuangan dan kapasitas organisasi

dapat dilihat di tabel berikut ini.

Tabel 4.10

Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Rumah Zakat (RZ)

Kriteria Penilaian Efisiensi dan

Kapasitas Organisasi

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Penilaian

Efisiensi dan Kapasitas

Organisasi

Persentase

Kinerja Keuangan

Konversi

Nilai

Operational expenses ratio 6,23% 4

Primary revenue ratio 40,32% 1

Primary revenue growth 2,85% 1

Program expenses ratio 61,98% 2

Program expenses growth 4,00% 1

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Primary revenue ratio, primary revenue growth, dan program

expenses growth RZ memperoleh nilai yang sama, yaitu buruk. Untuk

Primary revenue ratio sebesar 40,32%. Hal ini berarti dana zakat yang

didapat oleh RZ sebesar 40,32% dari total perolehan dana. Atau dana

zakat sebesar Rp 79.961.568.561 dari total perolehan dana sebesar Rp

198.331.737.315. Perolehan dana zakat 40,32% masih sangat kurang

untuk sebuah LAZ, sehingga dinilai buruk. Perolehan dana zakat dinilai

cukup jika perolehannya berkisar 75,00%-74,99%.

Untuk primary revenue growth sebesar 2,85%. Hal ini berarti,

perolehan dana zakat tahun ini meningkat 2,85% dari perolehan dana

zakat tahun lalu. Atau perolehan zakat tahun lalu sebesar Rp

Page 126: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

106

77.742.417.871 meningkat sebesar Rp 2.219.150.690 menjadi Rp

79.961.568.561 di tahun 2014. Peningkatan sebesar 2,85% masih dinilai

buruk. Sehingga RZ perlu meningkatkan perolehan dana zakat di tahun

mendatang. Agar mendapatkan nilai minimal cukup baik, RZ perlu

meningkatkan perolehan zakatnya meningkat minimal 15,00% di tahun

mendatang.

Untuk program expenses growth RZ sebesar 4,00%. Hal ini

berarti dana pembiayaan program yang dikeluarkan RZ di tahun ini

mengalami peningkatan sebesar 4,00% dari tahun lalu. Atau mengalami

peningkatan Rp 5.553.856.501 dari Rp 138.725.182.256 di tahun 2013

menjadi Rp 144.279.038.757 di tahun 2014. Peningkatan dana

pembiayaan sebesar 4,00% masih sangat kurang, sehingga dinilai buruk.

Untuk memperbaiki program expenses growth, RZ perlu meningkatkan

pengeluaran untuk pembiayaan program lebih dari 15,00% agar di tahun

mendatang mendapat minimal penilaian cukup baik.

Untuk program expenses ratio, RZ mendapatkan nilai yang cukup

baik. Karena program expenses ratio-nya sebesar 61,98%. Hal itu berarti

dana yang dikeluarkan oleh RZ untuk pembiayaan program sebesar

61,98% dari total penggunaan dana. Atau pembiayaan program sebesar

Rp 144.279.038.757 dari total penggunaan program sebesar Rp

232.784.986.129. untuk meningkatkan nilai dari program expenses ratio,

RZ perlu menigkatkan pembiayaan programnya minimal sebesar 70,00%,

agar nilai minimal yang didapat cukup baik.

Page 127: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

107

Sedangkan untuk operational expenses ratio, RZ mendapat nilai

yang baik karena rasio biaya operasional terhadap total penggunaan

dananya sebesar 6,23%. Hal ini berarti, biaya operasional yang

dibayarkan oleh RZ hanya sebesar 6,23% dari total penggunaan dana.

Dengan kata lain, RZ mengeluarkan dana untuk biaya operasional

sebesar Rp 14.506.034.151 dari total penggunaan dana sebesar Rp

232.784.986.129. Agar dapat mempertahankan nilai operational

expenses ratio, biaya operasional yang dikeluarkan oleh RZ tidak boleh

lebih dari 5,00% dari total penggunaan dana.

Tabel 4.11

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Rrumah Zakat (RZ)

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Laporan

Keuangan

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara

rutin?

Diterbitkan setiap

tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh

KAP?

Diaudit oleh KAP Kanaka

Puradireja

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Dan untuk nilai sangat baik diperoleh RZ dari kinerja laporan

keuangannya. Berdasarkan tabel 4.11, dapat diketahui bahwa RZ

memiliki laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala, bahkan

diaudit oleh auditor independen yaitu KAP Kanaka Puradireja dengan

mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan

tahun 2014. Selain itu, RZ juga mempublikasikan laporan keuangannya

di websitenya www.rumahzakat.org.

Page 128: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

108

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja

kuangan RZ mendapatkan nilai BBB.

Tabel 4.12

Kinerja Keuangan Rumah Zakat

Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan

(IMZ, 2011)

Konversi

Nilai

Laporan keuangan 5

Operational expenses ratio 4

Primary revenue ratio 1

Primary revenue growth 1

Program expenses ratio 2

Program expenses growth 1

Total nilai 4,67

Nilai peringkat BBB

Sumber: Data diolah peneliti

Agar dapat melihat kelima aspek penilaian secara utuh dapat dilihat pada

gambar 4.4.

Gambar 4.4

Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ)

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

5

4

1 1

2

1

Laporan keuangan

Operationalexpenses ratio

Primary revenueratio

Primary revenuegrowht

Program expensesratio

Program expensesgrowth

Page 129: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

109

5. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI)

Hasil pengukuran kinerja keuangan YBM BRI dari tiga komponen

yaitu penilaian laporan keuangan, efisiensi keuangan dan kapasitas

organisasi dapat dilihat di tabel berikut ini.

Tabel 4.13

Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI)

Kriteria Penilaian Efisiensi dan

Kapasitas Organisasi

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Penilaian

Efisiensi dan Kapasitas

Organisasi

Persentase

Kinerja Keuangan

Konversi

Nilai

Operational expenses ratio 4,40% 5

Primary revenue ratio 98,06% 5

Primary revenue growth 17,99% 3

Program expenses ratio 84,88% 4

Program expenses growth -12,96% 1

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Dari tabel 4.13, dapat diketahui bahwa yang perlu ditingkatkan

oleh YBM BRI adalah program expenses growth. Karena hasil

penilaiannya adalah buruk, yakni -12,96%. Hal ini berarti dana

pembiayaan program yang dikeluarkan oleh YBM BRI mengalami

penurunan sebesar 12,96%, atau menurun sebesar Rp 7.093.611.523,

yang semula Rp 54.724.215.295 di tahun 2013 menjadi Rp

47.630.603.772 di tahun 2014. Penurunan pembiayaan program tahun ini

cukup besar. Untuk memperbaiki nilai program expenses growth, RZ

perlu meningkatkan besarnya dana yang dikeluarkan untuk pembiayaan

Page 130: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

110

program di tahun mendatang minimal sebesar 15,00% dari pembiayaan

program tahun lalu agar mendapatkan nilai minimal cukup baik.

Dan untuk primary revenue growth YBM BRI mendapatkan nilai

cukup baik, yakni sebesar 17,99%. Hal ini berarti, perolehan dana zakat

yang didapatkan oleh YBM BRI meningkat sebesar 17,99% dari tahun

sebelumnya, atau meningkat sebesar Rp 11.157.334.892, dari Rp

62.004.415.841 di tahun 2013 menjadi Rp 73.161.750.733 di tahun 2014.

Untuk meningkatkan nilai primary revenue growth menjadi baik, YBM

BRI perlu meningkatkan perolehan dana zakat di tahun mendatang

minimal 20,00% dari perolehan dana zakat tahun ini.

Selanjutnya penilaian untuk program expenses ratio YBM BRI

adalah baik, yakni sebesar 84,88%. Hal ini berarti dana yang dikeluarkan

YBM BRI untuk pembiayaann program sebesar 84,888% dari total

penggunaan dana. Atau penggunaan dana pembiayaan untuk program

sebesar Rp 47.630.603.772 dari total penggunaan dana sebesar Rp

56.113.934.369. Agar dapat mempertahankan nilai program expenses

ratio, pengeluaran pembiayaann program di tahun mendatang tidak boleh

kurang dari 80,00% dari total penggunaan dananya.

Sedangkan untuk operational expenses ratio dan primary revenue

ratio YBM BRI mendapatkan nilai yang sangat baik. Yakni operational

expenses ratio sebesar 4,40% dan primary revenue ratio sebesar 98,06%.

Persentase operational expenses ratio sebesar 4,40%, hal ini berarti

bahwa biaya operasional yang dikeluarkan oleh YBM BRI adalah sebesar

Page 131: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

111

4,40% dari total penggunaan dana. Atau biaya operasional sebesar Rp

2.467.783.534 dari total penggunaan dana sebesar Rp 56.113.934.369.

Agar bisa tetap mempertahankan nilai operational expenses ratio, maka

biaya operasional YBM BRI di tahun mendatang tidak boleh lebih dari

5,00% dari total penggunaan dana..

Dan persentase primary revenue ratio sebesar 98,06%, hal ini

berarti perolehan dana zakat YBM BRI tahun 2014 sebesar 98,06% dari

total perolehan dana. Atau perolehan dana sebesar Rp 73.161.750.733

dari total penggunaan dana sebesar Rp 74.608.892.879. Agar dapat

mempertahankan nilai primary revenue ratio, perolehan dana zakat YBM

BRI tidak boleh kurang 84,99% dari total penggunaan dana.

Tabel 4.14

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank

Rakyat Indonesia (YBM BRI)

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan

(IMZ, 2011)

Hasil Penilaian Laporan

Keuangan

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara

rutin?

Diterbitkan setiap

tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh

KAP?

diaudit oleh KAP Paul

Hadiwinata, Arsono, Ade

Fatma, dan Rekan

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

Dan untuk kinerja laporan keuangannya, YBM BRI memperoleh

nilai yang sangat baik. Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa

YBM BRI memiliki laporan keuangan yang diterbitkan secara berkala,

bahkan diaudit oleh auditor independen yaitu KAP Paul Hadiwinata,

Page 132: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

112

Arsono, Ade Fatma, dan Rekan dengan mendapatkan opini wajar tanpa

pengecualian untuk laporan keuangan tahun 2014. Selain itu, YBM BRI

juga mempublikasikan laporan keuangannya di websitenya

www.ybmbri.org.

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja

kuangan YBM BRI mendapatkan nilai AA.

Tabel 4.15

Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI)

Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan

(IMZ, 2011)

Konversi

Nilai

Laporan keuangan 5

Operational expenses ratio 5

Primary revenue ratio 5

Primary revenue growth 3

Program expenses ratio 4

Program expenses growth 1

Total nilai 7,67

Nilai peringkat AA

Sumber: Data diolah peneliti

Agar dapat melihat kelima aspek penilaian secara utuh dapat dilihat pada

gambar 4.5.

Page 133: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

113

Gambar 4.5

Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

(YBM BRI)

Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk

Sumber: Data diolah peneliti

C. Hasil Penilaian Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat

Hasil penilaian kinerja tersebut dapat diurutkan sesuai dengan peringkatnya,

seperti yang terlihat dalam tabel 4.16

Tabel 4.16

Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat Sesuai Peringkat

Lembaga Amil Zakat (LAZ)

Hail Nilai

Peringkat Angka Huruf

Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat

Indonesia (YBM BRI) 7,67 AA 1

Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara

Indonesia (Bamuis BNI) 7,33 AA 2

Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) 6,67 A 3

Dompet Dhuafa 5,33 BBB+ 4

Rumah Zakat (RZ) 4,67 BBB 5

Sumber: Data diolah peneliti

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa peringkat terbaik didapat

oleh Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) dengan nilai

angka 7,67 dan nilai huruf AA, kemudian Baitul Mal Ummat Islam Bank

5

5

5 3

4

1

Laporan keuangan

Operationalexpenses ratio

Primary revenueratio

Primary revenuegrowht

Program expensesratio

Program expensesgrowth

Page 134: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

114

Negara Indonesia (Bamuis BNI) diperingkat kedua dengan nilai angka 7,33

dan nilai huruf AA. Diperingkat ketiga diraih oleh Pos Kemanusiaan Peduli

Umat (PKPU) dengan nilai angka 6,67 dan nilai huruf A, selanjutnya

peringkat keempat diraih oleh Dompet Dhuafa dengan nilai total 5,33 dan

nilai huruf BBB+. Sedangkan diperingkat lima diraih oleh Rumah Zakat (RZ)

dengan nilai angka 4,67 dan nilai huruf BBB. Dengan demikian secara

umum, kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat dinilai cukup baik dengan

nilai angka total 6,334 dengan range nilai setara dengan 3 (cukup baik).

Page 135: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

115

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kinerja

keuangan Lembaga Amil Zakat pada tahun 2014. Penelitian ini dilakukan

dengan lima objek penelitian yaitu Bamuis BNI, Dompet Dhuafa, PKPU,

RZ, dan YBM BRI dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif

dengan analisis kinerja prima dari Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ)

dalam buku Indonesia Zakat and Development (IZDR) tahun 2011.

Berdasarkan pengukuran kinerja keuangan pada kinerja prima dan

hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa

peringkat terbaik didapat oleh Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat

Indonesia (YBM BRI) dengan nilai angka 7,67 dan nilai huruf AA,

kemudian Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)

diperingkat kedua dengan nilai angka 7,33 dan nilai huruf AA.

Diperingkat ketiga diraih oleh Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)

dengan nilai angka 6,67 dan nilai huruf A, selanjutnya peringkat keempat

diraih oleh Dompet Dhuafa dengan nilai total 5,33 dan nilai huruf BBB+.

Sedangkan diperingkat lima diraih oleh Rumah Zakat (RZ) dengan nilai

angka 4,67 dan nilai huruf BBB.

Page 136: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

116

Dengan demikian secara umum, kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat

dinilai cukup baik dengan nilai angka total 6,334 dengan range nilai setara

dengan 3 (cukup baik).

B. Implikasi

Dari kesimpulan di atas dan beberapa pembahasan yang telah

dipaparkan dalam bab empat, maka implikasi penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Lembaga Amil Zakat

Hasil kinerja keuangan yang baik merupakan hal yang harus selalu

dipertahankan oleh Lembaga Amil Zakat. Hal ini harus dilakukan

bukan hanya agar Lembaga Amil Zakat tersebut dapat memperoleh

dana ZISWAF yang besar dari muzakki, tetapi karena dana yang

dikelola adalah dana ummat, sehingga pertanggungjawabannya tidak

sebatas pada muzakki sebagai pemberi zakat, tetapi juga mustahiq

sebagai penerima, ummat secara keseluruhan dan pertanggungjawaban

terberat kepada Allah Azza Wajalla.

Adapun untuk meningkatkan kinerja keuangan Lembaga Amil

Zakat yang diteliti dalam penelitian ini, maka beberapa hal dapat

dilakukan oleh Lembaga Amil Zakat tersebut, diantaranya adalah

sebagai berikut:

Page 137: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

117

a. Bagi Bamuis BNI diharapkan dapat meningkatkan primary

revenue growth karena berdasarkan hasil pengukuran diperoleh

nilai yang buruk. Hal yang bisa dilakukan adalah meningkatkan

sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar dapat

menyalurkan zakatnya ke Bamuis BNI dan lebih memasarkan

program-program zakat. Dan Bamuis BNI juga diharapkan dapat

menigkatkan program expenses growth karena berdasarkan hasil

pengukuran, diperoleh nilai yang kurang baik. Hal yang bisa

dilakukan oleh Bamuis BNI adalah dengan meningkatkan

pembiayaan program.

b. Bagi Dompet Dhuafa diharapkan dapat meningkatkan operational

expenses ratio, primary revenue ratio, dan primary revenue

growth karena berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai yang

buruk. Untuk operational expenses ratio, Dompet Dhuafa bisa

mengurangi biaya operasionalnya,. Sedangkan untuk primary

revenue ratio dan primary revenue growth, Dompet Dhuafa bisa

melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar dapat

menyalurkan zakatnya ke Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa

dan lebih memasarkan program-program zakatnya. Karena

walaupun primary revenue ratio Dompet Dhuafa mendapat nilai

yang buruk tetapi jika dibandingkan dengan Lembaga Amil Zakat

lainnya yang diteliti dalam penelitian ini, Dompet Dhuafa

mendapatkan dana zakat yang paling tinggi. Hanya saja

Page 138: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

118

persentasenya masih rendah jika dibandingkan dengan total

perolehan dana yang didapat. Hal ini disebabkan Dompet Dhuafa

bukan hanya fokus dalam pengumpulan zakat saja, akan tetapi

juga infak dan sedekah, wakaf, dana pembelian hewan kurban,

dana solidaritas kemanusiaan, bagi hasil dan lainnya. Oleh karena

itu, Dompet Dhuafa perlu lebih memasarkan program-program

zakatnya agar lebih banyak lagi muzakki yang membayarkan

zakatnya ke Dompet Dhuafa.

c. Bagi PKPU diharapkan dapat meningkatkan primary revenue

ratio, karena berdasarkan hasil pengukuran memperoleh nilai

yang buruk, dan juga diharapkan dapat meningkatkan primary

revenue growth dan program expenses growth, karena

berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai yang cukup baik.

Hal yang bisa dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi dan

edukasi kepada masyarakat agar dapat menyalurkan zakatnya ke

PKPU dan lebih memasarkan program-program zakat serta

meningkatkan pembiayaan program.

d. Bagi RZ diharapkan dapat meningkatkan primary revenue ratio,

primary revenue growth, dan program expenses growth, karena

berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai yang buruk. Hal

yang bisa dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi dan edukasi

kepada masyarakat agar dapat menyalurkan zakatnya ke RZ dan

Page 139: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

119

lebih memasarkan program-program zakat serta meningkatkan

pembiayaan program.

e. Bagi YBM BRI diharapkan dapat meningkatkan program

expenses growth, karena berdasarkan hasil pengukuran

memperoleh nilai yang sangat buruk. Hal yang bisa dilakukan

adalah meningkatkan pembiayaan program.

f. Bagi Organisasi Pengelola Zakat, diharapkan bisa tetap

memperhatikan kinerjanya. Bukan hanya kinerja keuangan,

melainkan kinerja Organisasi Pengelola Zakat secara keseluruhan.

g. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide

untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan dapat

memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu manajemen dan

keuangan yang membahas mengenai pengukuran kinerja

keuangan Lembaga Amil Zakat. Juga diharapkan dapat sebagai

pertimbangan saat ingin menyalurkan zakat ke Lembaga Amil

Zakat. Serta, dalam penelitian selanjutnya, diharapkan dapat

melakukan analisis kinerja Organisasi Pengelola Zakat secara

keseluruhan, tidak terbatas pada Lembaga Amil Zakat saja dan

tidak hanya menilai kinerja keuangannya saja. Diharapkan pula

pada penelitian selanjutnya menggunakan metode dan alat ukur

lainnya untuk melengkapi kekurangan penelitian ini, serta sebagai

pengembangan dan perluasan objek penelitian.

Page 140: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

120

DAFTAR PUSTAKA

Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih, “Fatawa fi Ahkamiz Zakat”, (terjemahan

Ghazali Mukri), Al-Qowam, Solo, 2011.

Anonim, “Akuntansi Zakat”, daiakses memalui:

http://www.deptan.go.id/kln/artikel/akuntansi_zakat.pdf, pada: 8. 01 aguatus

2013.

Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI), “Penghargaan-

penghargaan yang Diraih oleh Bamuis BNI”, Diakses melalui:

http://www.bamuisbni.or.id/tentang/penghargaan/?id=4, pada 27 Mei 2016.

_____, “Laporan Tahunan Bamuis BNI 2014”, Diakses melalui:

http://www.bamuisbni.or.id/download/?id=40, pada 27 Mei 2016.

Bariadi, Lili, M. Hudri, Muhammad Zein, “Zakat dan Wirausaha”, CED (Center

for Enterpreneurship Development), Jakarta Selatan, 2005.

BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen, “Manajemen ZIS BAZIS

Provinsi DKI Jakarta”, BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2006.

Beik, Irfan Syauqi, “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan :Studi

Kasus Dompet Dhuafa Republika”, Zakat & Empowering Jurnal Pemikiran

dan Gagasan, Vol II, Jakarta, 2009

Darmawati Dwita, M. Arifin Mukti, W.ahyudin, “Kinerja Lembaga Amil Zakat

/LAZ dalam Perspektif Keuangan dan Customer (Studi Kasus di Kabupaten

Banyumas)”, Journal Proceding Vol 1, No 1, Universitas Jendral

Soedirman, Purwokerto, 2011.

Departemen Agama RI, “Al-Quran dan Terjemahnya”, CV Penerbit Dipenogoro,

Jakarta, 2005.

Dompet Dhuafa, “Laporan Keuangan Dompet Dhuafa 2014”, Diakses melalui:

http://www.dompetdhuafa.org/about/laporan, pada 8 januari 2016.

Fadhilah sri, et al, “Membangun Kerpercayaan Konsumen: Faktor Penting pada

Lembaga Amil Indonesia Seluruh Indonesia” Jurnal Prosiding Seminar

Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi dan humaniora, Vol 3, No

1, Universitas Islam Bandung, 2012.

Faisal, “Sejarah Pengelolaan Zakat Di Dunia Muslim dan Indonesia (Pendekatan

Teori Investigasi-Sejarah Charles Peirce dan Defisit Kebenaran Lieven

Boeve)”, Jurnal Analisis, Vol XI, No 2, Lampung, 2011.

Page 141: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

121

Fakhruddin, “Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia”, UIN-Malang Press,

Malang, 2008.

Forum Organisasi Zakat (FOZ), “Pemenang ISR Award 2009”, Diakses melalui:

http://www.forumzakat.net/index.php?act=viewnews&id=108, Pada 30

Januari 2014.

Hafidhuddin Didin, “Zakat dalam Perekonomian Modern”, Gema Insani, Jakarta,

2002.

Harun Nasution,” Islam Rasional,” Mizan, Jakarta: 1995.

Hasabi Al-Furqan, “125 Masalah Zakat”, Edisi Pertama, Tiga Serangkai, Solo,

2008.

IAI, Peraturan Standar Akuntansi Keuangan Syari‟ah 109: Akuntansi Zakat,

Infak/Sedekah, Jakarta, 2012.

IMZ (Indonesia Magnificence of Zakat), “Indonesian Zakat and Development

Report”, IMZ, Ciputat, 2010.

____ (Indonesia Magnificence of Zakat), “Indonesian Zakat and Development

Report”, IMZ, Ciputat, 2011.

____ (Indonesia Magnificence of Zakat), “Indonesian Zakat and Development

Report”, IMZ, Ciputat, 2012.

Indriantoro Nur, Supomo Bambang, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama Cetakan Pertama, BPFE-

Yogyakarta, Yogyakarta, 1999.

Kementerian Agama Republik Indonesia, “Modul Penyuluhan Zakat”, Direktorat

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan Zakat,

Jakarta, 2013.

Kementerian Agama Republik Indonesia "Panduan Organisasi Pengelola”,

Direktorat Jendlral Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat

Pemberbayaan Zakat, Jakarta, 2012.

Laela, Sugiyarti Fatma, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kinerja Organisasi Pengelola Zakat”, Islamic Finance and Business

Review, Bogor, 2010.

Lestari Alfi, “Efisiensi Kinerja Keuangan Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA):

Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)” Jurnal Ekonomi dan Studi

Pembangunan, Vol 16, No 2, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Yogyakarta, 2015.

Page 142: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

122

Lestari, Puji, “Pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)

Kabupaten X di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas dalam Perspektif

Balanced Scorecard”, Jurnal Investasi, Vol. 6, No. 1, Universitas Jendral

Soedirman, 2010.

Mahmudi, “Pengembangan Sistem Akuntansi Zakat dengan Teknik Fund

Accounting”, Daiakses memalui:

http://idb2.wikispaces.com/file/view/rp2008.pdf , Pada: 01 Agustus 2013.

Mahsun, M. “Pengukuran Kinerja Sektor Publik”, Yogyakarta: BPFE, 2009.

Majalah Zakat BAZNAS “Zakat dan Gaya Hidup” edisi Agustus-September 2014

Mudawwamah, Rizqiyatul, “Analisis Penerapan Prinsip Penghimpunan dan

Pengalokasian Dana pada Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

Lembaga Pengelola Zakat (Studi Kasus pada Pos Keadilan Peduli Umat

Cabang Surabaya)” Jurnal Akntansi, Vol 1, No 3, Universitas Negeri

Surabaya, 2013

Rifqi, Muhammad, “Akuntansi Keuangan Syari’ah”, P3EI press, Yogyakarta,

2008.

Nasution, Mustafa Edwin, et. al., “Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam”,

Kencana, Jakarta, 2006.

Noor, Abd. Halim Mohd, et all “Assessing Performance of Nonprofit

Organization: A Framework for Zakat Institutions”, British Journal of

Economics, Finance and Management Sciences Vol. 5 (1), Inggris, 2012.

Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman

Tata Cara Pemberian Rekomendasi Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor per-6/PJ/2011 tentang Pelaksanaan

Pembayaran dan Pembuatan Bukti Pembayaran atas Zakat atau Sumbangan

Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan dan Penghasilan

Bruto

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor per-15/PJ/2012 tentang Perubahan

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor Per-33/Pj/2011 tentang

Badan/Lembaga yang Dibentuk atau Disahkan oleh Pemerintah yang

Ditetapkan sebagai Penerima Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang

Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2010 tentang Tata Cara

Pembebanan Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang

Dapat Dikurangkan dan Penghasilan Bruto.

Page 143: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

123

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Tentang

Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan

Zakat.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2010 tentang Zakat

atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan

dari Penghasilan Bruto. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

No. 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infak atau Sedekah.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 109 tentang Akuntansi

Zakat dan Infak atau Sedekah.

Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU), “Penghargaan-penghargaan yang Diraih

oleh PKPU”, Diakses melalui: http://www.pkpu.org/?s=penghargaan, pada

18 Mei 2016.

_____ “Sejarah PKPU”, Diakses melalui: http://www.pkpu.org/about-us/history/

pada 18 Mei 2016.

_____ “Laporan Keuangan PKPU 2014”, Diakses melalui:

http://www.pkpu.org/donatur/laporan-keuangan/, pada 18 Mei 2016.

Prastowo, Andi. “Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian”, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2011.

Qardawy, Syekh Muhammad Yusuf. Konsepsi Islam dalam Mengentas

Kemiskinan, Terj. Umar Fanany, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1999.

Rahmawati, “Fungsi Sosial Zakat dalam al-Qur’an”, Al-Risalah, Vol 11, No 1,

Makassar, 2011.

Rosyidah, Trie Anis, dan Asfi Manzilati, “Implementasi Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2011 terhadap Legalitas Pengelolaan Zakat oleh Lembaga Amil

Zakat (Studi Pada Beberapa LAZ Di Kota Malang)”, Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Vol 1, No 1, Universitas

Brawijaya, Malang, 2012.

Rumah Zakat (RZ), “Laporan Tahunan RZ 2014” Diakses melalui:

https://drive.google.com/file/d/0B1NQ_pJMvj1UQ2xCTU9UeG0zMlU/vie

w, pada 18 Mei 2016.

Said Jamaliah, et., al “Composite Performance Measurement for Zakat

Organisations”, British Journal of Economics, Finance and Management

Sciences Vol 4, No 1, Inggris, 2012.

Page 144: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

124

Shabri Husni, “pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat

di Provinsi Sumatra Barat”, Tesis Universitas Indonesia, Depok, 2011.

Siregar, Erni Yanti, “Kinerja Lembaga Amil Zakat (LAZ)Nasional Dompet

Dhuafa Republikadalam Pengelolaan Dana ZIS ”, Tesis Institut Pertanian

Bogor, Bogor, 2003

Suratmaputra, Ahmad Munif, “Filsafat Hukum Islam al-Ghazali”, Pustaka

Firdaus, Jakarta, 2002.

Tanjung, Hendri dan Nana Mintar, “Kinerja Pengumpulan Zakat Nasional”,

Iqtishodia Jurnal Ekonomi Islam Republika, Jakarta, 2012.

Tuasikal, Muhammad Abduh, “Panduan Mudah tentang Zakat”, Pustaka Muslim,

Yogyakarta, 2014.

Undang-Undang Zakat No. 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Perubahan Keempat

atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Uqaily, Ali Mahmud “Praktis dan Mudah Menghitung Zakat”, Aqwam, Solo,

2010.

Usman, Iskandar “Istihsan dan Pembaharuan Hukum Islam”, Raja Grafindo,

Jakarta, 1994.

Wibowo, “Manajemen Kinerja”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007.

Yayasan Baitul Maal-Bank Rakyat Indonesia, “Laporan Tahunan YBM BRI 2014”

diakses melalui: http://ybmbri.org/annual-report/, pada 27 Mei 2014

_____, “Penghargaan-penghargaan yang Diraih oleh YBM BRI”, Diakses

melalui: http://ybmbri.org/penghargaan/, pada 27 Mei 2016

Yulinartat, et.al., “Three Circles Model Revitalisasi Lembaga Pengelola Zakat Di

Kabupaten Jember”, Annual International Conference on Islamic Studies

(AICIS XII), Surabaya, 2012.

Zuhaily, W, “Tafsir al-Munir”, Daril Fikri, Damaskus, 2003.

Page 145: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

125

Lampiran 1: Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Bamuis BNI

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara berkala? Terupdate setiap tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh KAP? Diaudit oleh KAP Drs Adnan Ali

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Dompet dhuafa

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara berkala? Terupdate setiap tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh KAP?

Diaudit oleh KAP Paul

Hadiwinata, Arsono, Ade Fatma,

dan Rekan

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan PKPU

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara berkala? Terupdate setiap tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh KAP? Diaudit oleh KAP Husni,

Mucharam dan Rasidi

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan RZ

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara berkala? Terupdate setiap tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh KAP? Diaudit oleh KAP Kanaka

Puradireja

Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website

Nilai 5

Kriteria Penilaian Laporan Keuangan YBM BRI

Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia

Apa laporan keuangan diterbitkan secara berkala? Terupdate setiap tahunnya

Apa laporan keuangan diaudit oleh KAP? Diaudit oleh KAP Paul Hadiwinata, Arsono, Ade Fatma,

dan Rekan

Apa laporan keuangan dipublikasikan? dipublikasikan di website

Nilai 5

Page 146: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

126

Lampiran 2: Data Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi

Data Kriteria Efisiensi Keuangan

dan Kapasitas Organisasi

BAMUIS BNI

2014 2013

Beban Operasional Rp 446.713.362 Rp 495.213.426

Dana Zakat Rp 25.897.623.035 Rp 23.805.790.778

Perolehan Dana Total Rp 26.242.348.848 Rp 24.183.636.429

Pembiayaan Program Rp 23.172.832.654 Rp 20.779.392.974

Total Penggunaan Dana Rp 26.308.661.164 Rp 23.490.514.730

Data Kriteria Efisiensi Keuangan

dan Kapasitas Organisasi

DOMPET DHUAFA

2014 2013

Beban Operasional Rp 32.556.347.949 Rp 34.138.699.139

Dana Zakat Rp 124.045.005.930 Rp 124.333.855.932

Perolehan Dana Total Rp 257.927.010.368 Rp 243.593.121.532

Pembiayaan Program Rp 210.161.830.149 Rp 168.903.634.536

Total Penggunaan Dana Rp 259.082.233.456 Rp 223.590.787.972

Data Kriteria Efisiensi Keuangan

dan Kapasitas Organisasi

PKPU

2014 2013

Beban Operasional Rp 10.368.552.437 Rp 8.234.511.514

Dana Zakat Rp 45.826.304.177 Rp 39.525.687.528

Perolehan Dana Total Rp 154.369.173.302 Rp 126.584.225.660

Pembiayaan Program Rp 129.474.860.323 Rp 109.161.552.927

Total Penggunaan Dana Rp 152.388.436.833 Rp 127.663.127.949

Data Kriteria Efisiensi Keuangan

dan Kapasitas Organisasi

RZ

2014 2013

Beban Operasional Rp 14.506.034.151 Rp 12.944.639.618

Dana Zakat Rp 79.961.568.561 Rp 77.742.417.871

Perolehan Dana Total Rp 198.331.737.315 Rp 186.570.489.159

Pembiayaan Program Rp 144.279.038.757 Rp 138.725.182.256

Total Penggunaan Dana Rp 232.784.986.129 Rp 220.369.484.417

Data Kriteria Efisiensi Keuangan

dan Kapasitas Organisasi

YBM BRI

2014 2013

Beban Operasional Rp 2.467.783.534 Rp 1.156.684.870

Dana Zakat Rp 73.161.750.733 Rp 62.004.415.841

Perolehan Dana Total Rp 74.608.892.879 Rp 63.632.392.210

Pembiayaan Program Rp 47.630.603.772 Rp 54.724.215.295

total penggunaan dana Rp 56.113.934.369 Rp 59.679.309.161

Page 147: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

127

Lampiran 3: Penilaian Efisiensi dan Kapasitas Organisasi

Kriteria

Penilaian

BAMUIS BNI DOMPET DHUAFA PKPU RZ YBM

BRI

%

Penilaian

Konversi

Nilai

%

Penilaian

Konversi

Nilai

%

Penilaian

Konversi

Nilai

%

Penilaian

Konversi

Nilai

%

Penilaian

Konversi

Nilai

OER 1,70% 5 12,57% 1 6,80% 4 6,23% 4 4,40% 5

PRR 98,69% 5 48,09% 1 29,69% 1 40,32% 1 98,06% 5

PRG 8,79% 1 -0,23% 1 15,94% 3 2,85% 1 17,99% 3

PER 88,08% 4 81,12% 4 84,96% 4 61,98% 2 84,88% 4

PEG 11,52% 2 24,43% 4 18,61% 3 4,00% 1 -12,96% 1

Page 148: ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35692/1/SITI... · Islam Bank Negara Indonesia ... digunakan adalah pengukuran kinerja

128

Lampiran 4: Hasil Kinerja Keuangan LAZ

Kriteria Penilaian Kinerja

Keuangan

Yayasan Baitul

Mal Ummat

Islam Bank

Negara Indonesia

(Bamuis BNI)

Dompet Dhuafa

Pos

Kemanusiaan

Peduli Umat

(PKPU)

Rumah Zakat

(RZ)

Yayasan Baitul

Maal Bank

Rakyat Indonesia

(YBM BRI)

Konversi Nilai Konversi Nilai Konversi Nilai Konversi Nilai Konversi Nilai

Laporan Keuangan 5 5 5 5 5

Operational Expenses Ratio 5 1 4 4 5

Primary Revenue Ratio 5 1 1 1 5

Primary Revenue Growth 1 1 3 1 3

Program Expenses Ratio 4 4 4 2 4

Program Expenses Growth 2 4 3 1 1

Total Nilai 7,33 5,33 6,67 4,67 7,67

Nilai Peringkat AA BBB+ A BBB AA