analisis kinerja akustik felt nonwoven sebagai bahan...
TRANSCRIPT
12 Restu Kristiani / Pemanfaatan Limbah tekstil berbasis felt nonwoven sebagai bahan peredam bunyi yang ramah lingkungan
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016
ISSN : 0853-0823
Analisis Kinerja Akustik Felt Nonwoven Sebagai Bahan Penyerap
Bunyi yang Ramah Lingkungan
Restu Kristiani1,2, Iwan Yahya1,*, Harjana1,2, Suparmi2, Farri Aditya3 1The Iwany Acoustics Research Group (iARG), Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret 2Jurusan Ilmu Fisika Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret
Jalan Ir. Sutami No.36 A Surakarta 57126 3PT. Rekadaya Multi Adiprima, Jakarta
*Email: [email protected]
Abstrak – Paper ini berfokus pada kajian eksperimental pengaruh inklusi penghambur berupa gelembung-gelembung
udara dan lapisan fleksibel berlubang pada perubahan kinerja serapan akustik nonwoven felt. Struktur penghambur dan
lapisan fleksibel berlubang berturut-turut terbuat dari produk komersial bubble pack dan perforated headlining.
Pengujian dilakukan dengan teknik tabung impedansi sesuai prosedur standar ASTM E-1050 dengan instrumen tabung
impedansi B&K 4206. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemakaian lapisan penghambur berupa gelembung lembut
tidak memberikan peningkatan kinerja serapan secara signifikan. Sementara lapisan perforated headlining dapat
memicu mekanisme redaman akibat resonansi seperempat panjang gelombang yang terakumulasi dengan respon
permukaan lapisan yang menyerupai membran. Pada saat bersamaan hal itu mengurangi total area permukaan
nonwoven felt yang terpapar gelombang bunyi yang menyebabkan reduksi redaman viskous. Hal ini menyebabkan
kinerja redaman di frekeuesni tinggi berkurang secara cukup signifikan.
Kata kunci: nonwoven felt, bubble pack, perforated headlining, kinerja serapan
I. PENDAHULUAN
Kain perca limbah dari industri tekstil memiliki potensi
yang baik untuk didaur ulang menjadi produk bernilai
ekonomi. Beberapa industri sekala rumahan mengolahnya
menjadi produk kerajinan seperti boneka, bantal, keset,
dan sebagainya. Pada skala industri yang lebih besar,
material yang berlimpah ini diolah menjadi produk
komersial untuk aplikasi peredaman bising dalam bentuk
nonwoven felt [1]. Industri otomotif, kereta api, dan
perkapalan merupakan pangsa pasar industri nonwoven
ini. Khusus untuk otomotif, material ini terpasang pada
lebih dari 50 % bagian mulai dari panel dan lapisan pintu,
penutup atap, lantai, dashboard, pengisi kap, penutup
belakang, lapisan hoodcase hinggga filter merupakan
aplikasi nonwoven [2].
Bahan baku pembuatan felt adalah limbah kain tekstil
dan low melt. Low melt merupakan bahan bikomponen
dari polyester yang bekerja pada suhu 110ºC - 200ºC
digunakan untuk mengikat serat limbah tekstil. Limbah
kain tekstil diurai menjadi serabut di dalam mesin
cutting. Serabut tersebut kemudian dicampur dengan low
melt dalam proses pemanasan pada temperatur diatas
100ºC lalu dibentuk menjadi lembaran menyerupai karpet
felt nonwoven [3].
Kajian atas kinerja peredaman bunyi material
nonwoven telah dilakukan sejumlah peneliti terdahulu.
Ballagh [4] misalnya menyajikan hasil yang
menunjukkan bahwa kinerja serapan bunyi bertambah
beriringan dengan peningkatan porositas serat nonwoven
dari bahan serat wol. Disebutkan bahwa ketebalan dan
porositas berpengaruh pada peningkatan penyerapan
bunyi pada rentang frekuensi rendah dan frekuensi
menengah. Penelitian lain oleh Tascan dan Vaughn [5]
memberi petunjuk tentang pengaruh luas total permukaan
dan densitas serat pada bahan serat nonwoven
berpengaruh terhadap pola interaksi antar gelombang
bunyi dan struktur serat. Semakin padat permukaan maka
besarnya penyerapan bunyi akan rendah. Densitas bahan
nonwoven mempengaruhi geometri dan volume dalam
struktur sampel uji. Soshani dan Yakubov [6]
menemukan bahwa untuk meningkatkan penyerapan
bunyi, bahan tekstil harus dirancang sedemikian rupa
sehingga porositas akan meningkatkan kinerja
peneyerapan energi gelombang bunyi.
Kajian terfokus sebagai upaya peningkatan kinerja
material peredam bising telah banyak dilakukan dengan
beragam pendekatan. Variasi ketebalan, pemakaian
struktur atau lapisan berlubang, membran dan resonator
Helmholtz merupakan teknik yang lazim digunakan [7].
Paper ini menyajikan hasil pengujian eksperimental di
laboratorium atas dampak inklusi struktur penghambur
berupa rongga-rongga udara dan lapisan fleksibel
berlubang dengan densitas rendah terhadap kinerja
serapan bunyi felt nonwoven. Struktur penghambur yang
digunakan berupa produk komersial yang di pasaran
dengan nama bubble pack, sementara lapisan fleksibel
berlapis menggunakan perforated headlining. Dengan
perlakuan dimaksud diharapkan bahwa material
nonwoven felt yang selama ini dominan digunakan dalam
aplikasi otomotif, dapat pula diterapkan dalam aplikasi
akustik ruangan yang sesuai standar, semisal ISO 11654
[8].
II. METODE PENELITIAN
Kajian eksperimental yang telah dilakukan
menggunakan metode tabung impedansi dua mikrofon
mengacu kepada prosedur standar ASTM E-1050 [9].
Pengujian dilaksanakan di iARG Fakultas MIPA UNS
dengan tabung impedansi B&K 4206. Adapun material
Restu Kristiani / Pemanfaatan Limbah tekstil berbasis felt nonwoven sebagai bahan peredam bunyi yang ramah lingkungan 13
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016
ISSN : 0853-0823
felt nonwoven yang digunakan berupa produk komersial
salah satu industri felt nasional.
Ragam sampel yang digunakan dalam pengujian
disajikan pada Gambar 1. Dalam hal ini ketebalan sampel
nonwoven felt adalah 20 mm dengan diameter 30 mm.
Gambar 1. a) Felt standar, b) soft perforated headlining, and c)
plastik bubble pack.
Konfigurasi peralatan pengujian disajikan pada
Gambar 2.
Gambar 2. Konfigurasi dalam pengujian koefisien serapan
bunyi dengan ASTM E-1050.
Bunyi berupa random noise dibangkitkan dengan
generator B&K 3160-A-042 yang kemudian diperkuat
dengan amplifier B&K 2716C. Bunyi ini merambat di
dalam tabung impedansi. Sebagian energi gelombang
datang akan diserap dan sebagian lagi dipantulkan
kembali. Gelombang datang dan gelombang pantul akan
ditangkap dengan dua buah mikrofon B&K 4187. Setelah
diperkuat, sinyal yang ditangkap oleh kedua mikrofon
akan diteruskan ke 4-ch mikrofon module B&K 3160-A-
042 dan dilakukan analisis frekuensi untuk mendapatkan
fungsi respon frekuensi H12, fungsi respon frekuensi
gelombang datang Hi, dan fungsi respon frekuensi
gelombang pantul Hr.
Fungsi respon frekuensi diberikan oleh hubungan
sebagai berikut [10] :
(1)
Dari hubungan tersebut dapat diperoleh koefisien refleksi
(R) yang dinyatakan dalam persamaan:
)(2
12
12 1 sxkj
skj
skj
eHe
eHR
+
−
+
−
= (2)
dengan k adalah bilangan gelombang, h dan s berturut-
turut merupakan jarak mikrofon pertama ke sampel dan
jarak antar mikrofon.
Koefisien serapan bunyi α dapat dihitung dengan
persamaan [11]:
(3)
dengan dan adalah bagian real dan
imaginer, masing-masing pada , dan Wo adalah
impedansi yang nilainya sehingga nilai α
didapatkan :
(4)
(5)
Pengolahan data pada eksperimen dikerjakan dengan
komputer menggunakan perangkat lunak B&K Labshop
Software versi 16 serta Pulse Material Testing yang
merupakan aplikasi khusus untuk pengujian akustik
material.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 3 menyajikan nilai koefisien serapan bunyi
subyek uji pada bentang frekuensi 100 Hz - 6,4 kHz.
Tampak bahwa perlakuan dengan inklusi penghambur
berupa gelembung-gelembung udara dari bubble pack
hanya memberikan sedikit peningkatan pada semua
bentang frekuensi.
500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 5000 5500 60000,0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,0
Koe
fisie
n S
era
pa
n B
un
yi
Frekuensi (Hz)
felt standar
felt ditambahkan
bubble pack
felt ditambahkan
soft perforated headlining
Gambar 3. Hasil pengujian koefisien serapan bunyi dengan
variasi.
Pola ini diduga berhubungan dengan struktur
gelembung-gelembung penghambur yang lembut dengan
jarak antar gelembung yang cukup kecil menyajikan
sedikit ruang untuk terpicunya hamburan secara efektif,
namun lebih didominasi oleh pantulan berulang pada area
yang terbatas.
Tampak pula bahwa nonwoven felt yang dikaji
memiliki kinerja yang sangat baik pada bentang frekuensi
tinggi di atas 2 kHz dengan nilai koefisien serapan yang
lebih besar dari 0,8. Temuan ini memberikan pemahaman
14 Restu Kristiani / Pemanfaatan Limbah tekstil berbasis felt nonwoven sebagai bahan peredam bunyi yang ramah lingkungan
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016
ISSN : 0853-0823
bahwa pemakaian penghambur lembut berupa gelembung
udara tidak cukup memberikan peningkatan kinerja
serapan di bentang frekuensi rendah. Kajian lanjutan
dengan penghambur yang lebih keras dengan jarak antar
penghambur bervariasi perlu dilakukan untuk
mendapatkan gambaran perubahan kinerja berkait
mekanisme hamburan pada antarmuka lapisan nonwoven
felt.
Tabel 1. Hasil penelitian nilai koefisien serapan bunyi
No Frekuensi
(Hz)
Felt
standar
Felt
ditambahkan
plastik bubble
pack
Felt
ditambahkan
soft
perforated
headlining
1 200 0,037 0,050 0,022
2 250 0,051 0,061 0,065
3 315 0,070 0,083 0,092
4 400 0,096 0,100 0,126
5 500 0,132 0,135 0,180
6 630 0,144 0,187 0,236
7 800 0,231 0,262 0,337
8 1000 0,315 0,350 0,506
9 1250 0,422 0,463 0,692
10 1600 0,565 0,616 0,872
11 2000 0,702 0,760 0,931
12 2500 0,823 0,880 0,882
13 3150 0,925 0,969 0,777
14 4000 0,987 0,998 0,679
15 5000 0,988 0,989 0,665
16 6300 0,966 1,000 0,728
Pola serapan yang berbeda teramati pada pengujian
dengan pemakaian perforated headlining. Respon
serapan bergeser ke bentang frekuensi rendah dengan
nilai koefisien serapan yang cukup baik dalam kisaran 0,5
hingga 0,9 pada bentang frekuensi 1 kHz hinggga 3 kHz,
yang kemudian berkurang dan cenderung tanpa
peningkatan signifikan di bentang frekkuensi yang lebih
tinggi.
Peningkatan kinerja serapan pada bentang frekuensi
yang lebih rendah yang terukur dalam pengujian dengan
pemakaian perforated headlining diduga berkait dengan
akumulasi mekanisme resonansi oleh pola lubang-lubang
kecil pada struktur headlining yang berketebalan 3 mm
yang memberikan respon menyerupai resonator
seperempat panjang gelombang [12]. Pada saat yang
bersamaan, mekanisme resonansi ini memicu vibrasi
struktur menyerupai busa di bagian bawah lapisan
headlining yang kemudian menyebabkan lapisan
permukaannnya bergetar menyerupai membran.
Konfigurasi perforated headlining yang menempel
dengan struktur nonwoven felt berdampak pada
berkurangnya mekanisme redaman viskous oleh serat
nonwoven felt. Hal ini dapat dimengerti karena dengan
adanya lapisan perforated headlining yang menempel di
atas nonwoven felt menyebabkan total permukaan
nonwoven yang terpapar secara langsung oleh gelombang
bunyi mengalami pengurangan secara signifikan
dibandingkan dengan keadaan pada pengujian dengan
inklusi bubble pack. Hasil pengujian lengkap pada kedua
keadaan perlakuan disajikan pada Tabel 1 dengan pilihan
frekuensi 1/3 oktaf.
V. KESIMPULAN Kajian yang telah dilaksanakan memberikan
pemahaman bahwa perlakuan dengan inklusi berupa
lapisan fleksibel berlubang di permukaan nonwoven felt
memiliki potensi yang sangat baik untuk diterapkan
dalam aplikasi pengendalian bising ruangan. Peningkatan
kinerja di bentang frekuensi 1 kHz hingga 3 kHz tercapai
secara signifikan. Pemakaian teknik sisipan rongga udara
diantara lapisan perforated headlining dengan nonwoven
felt sangat disarankan untuk mempertahankan terpicunya
mekanisme redaman viskous yang dapat memberikan
kinerja serapan yang baik pada bentang frekuensi di atas
2 kHz. Adapun pemakaian penghambur lembut tidak
cukup memberikan dampak yang signifikan pada kinerja
serapan nonwoven felt.
PUSTAKA [1] M. Kucuk and Y. Korkmaz, The effect of physical
parameters on sound absorption properties of natural fiber
mixed nonwoven composites, Textile Research Journal,
vol. 82, no 20, 2012, pp. 2043-2053.
[2] W. Albrecht, H. Fuchs, and W. Kittelmann, Nonwoven
Fabrics, Wiley-Vch Weinhelm, 2003.
[3] Aby, Pos Kota News.com, 2013, Website :
poskotanews.com/2013/03/21/didukung-astra-ventura-pt-
rma-resmikan-pabrik-felt/ diakses pada tanggal 1 April
2016.
[4] K. O. Ballagh, Acoustical properties of wool, Applied
Acoustics, vol. 48, 1996, pp. 101-120.
[5] M. Tascan and E.A. Vaughn, Effect of total surface area
and fabric density on the acoustical behavior of
needlepunched nonwoven fabrics, Textile Research
Journal, vol. 78, no. 289, 2008, pp. 289-296.
[6] Y. Shoshani and Y. Yakubov, Numerical assesment of
maximal absorption coefficients for nonwoven fiberwebs,
Applied Acoustics, vol. 59, no. 1, 2000, pp. 77-87.
[7] Harjana, and I. Yahya, Perforated flexible membran
insertion influence on the sound absorption performance
of cavity backed micro perforated panel, 7th International
Conference on Physics and its Applications, Solo, 2014,
pp. 60-64.
[8] ISO 11654, Acoustics sound absorbers for use in
buildings – rating of sound absorption, International
Standardization Organization, 1997.
[9] ASTM E-1050, Standard test method for impedance and
absorption of acoustical materials using tube two
microphones and a digital frequency analysis system,
American Society for Testing and Materials, 1998.
[10] F. P. Mechel, Formula of acoustics (2nd Edition),
Springer Verlag, Berlin, 2008.
[11] Y. Shoshani and Y. Yakubov, A model for calculating the
noise absorption capacity of nonwoven fiber webs, Textile
Res J, vol. 69, no. 7, 1999, pp. 519-526.
[12] R. Kristiani, I. Yahya, dan Harjana, Kinerja serapan bunyi
komposit ampas tebu berdasarkan variasi ketebalan dan
jumlah quarter wavelength resonator terhadap kinerja
serapan bunyi, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, vol. 10, no.
1, 2014, pp. 14-18.
Restu Kristiani / Pemanfaatan Limbah tekstil berbasis felt nonwoven sebagai bahan peredam bunyi yang ramah lingkungan 15
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga 28 Mei 2016
ISSN : 0853-0823
TANYA JAWAB
Ekodari, UAD
? 1. Bentuknya seperti apa?
2. Berapa range frekuensinya?
Restu Kristiani , UNS
√ 1. Bentuk seperti karpet yang digunakan untuk peredam
suara di mobil
2. Range-nya 100-6,6 kHz
Dian Artha ? 1. Lebih efektif menggunakan felt atau tidak
menggunakan felt?
Restu Kristiani , UNS
√ Lebih efektif menggunakan felt
Khairrurijal
? 1. Dari mana mendapatkan bahan yang digunakan
dalam penelitian?
2. Berapa ukuran serat kainnya?
Restu Kristiani , UNS
√ 1. Bekerjasama dengan PT. Rekadaya Multi Adiprima,
Jakarta.
2. Ukuran serat tidak teratur.