analisis kewajaran laporan keuangan atas piutang tak

14
Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762 132 ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA KOPERASI KARYAWAN SAMPOERNA UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA Riza Dwi Yuniyanti, Tri Lestari, Widya Susanti Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi piutang tak tertagih pada Koperasi karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, Objek penelitian ini adalah Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih sedangkan, subjek penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat beberapa kelemahan dari metode pencatatan piutang tak tertagih pada kopkar sampoerna up rungkut 2. Kata kunci : Piutang tak tertagih, daftar umur piutang ABSTRACT This Research bent on to know uncollectible account receivable accountancy at Cooperativ employees Sampoerna Service Unit Rungkut 2. Method as used in research this is the Mixed Method. Research Object thi is the Equity Financial statement to the Uncollectible account receivable whereas, this research subject takes location in Cooperative Sampoerna employees Service Unit Rungkut 2 The result of this research indicates that existed some weaknesses from method of uncollectible account receivable record-keeping at Kopkar sampoerna up rungkut 2. Keyword : Uncollectible account receivable, aging schedule PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang kuat di dalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang terkadang mematikan usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan usaha yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur yang mengutamakan kesehjateraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup yang selaras. Maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 tahun 2009 “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

132

ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS

PIUTANG TAK TERTAGIH PADA KOPERASI KARYAWAN

SAMPOERNA UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA

Riza Dwi Yuniyanti, Tri Lestari, Widya Susanti

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi piutang tak tertagih pada Koperasi karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, Objek penelitian ini adalah Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih sedangkan, subjek penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat beberapa kelemahan dari metode pencatatan piutang tak tertagih pada kopkar sampoerna up rungkut 2.

Kata kunci : Piutang tak tertagih, daftar umur piutang

ABSTRACT

This Research bent on to know uncollectible account receivable accountancy at Cooperativ employees Sampoerna Service Unit Rungkut 2. Method as used in research this is the Mixed Method. Research Object thi is the Equity Financial statement to the Uncollectible account receivable whereas, this research subject takes location in Cooperative Sampoerna employees Service Unit Rungkut 2 The result of this research indicates that existed some weaknesses from method of uncollectible account receivable record-keeping at Kopkar sampoerna up rungkut 2.

Keyword : Uncollectible account receivable, aging schedule

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan

yang kuat di dalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada mengalami banyak

kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang terkadang mematikan

usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan usaha yang berperan untuk

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur yang mengutamakan

kesehjateraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup yang selaras. Maka bentuk

usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27

tahun 2009 “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan

hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi

Page 2: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

133

sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluar-gaan”.

Tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umunya, sesuai dengan tujuannya koperasi diharapkan mampu

menjadi sokoguru perekonomian Indonesia.

Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 adalah koperasi

karyawan yang bergerak di bidang jasa simpan pinjam dan penjualan barang–barang

primer, garmen dan elektronik. Piutang merupakan pos penting pada bagian besar harta

liquid Koperasi. Piutang harus dikelola secara aktif dan efisien. Menurut Kieso,

Weygandt, Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo (2005 : 319) Receivable

are claim held agains customer and others for money goods or services atau piutang

adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Piutang

usaha yang muncul, apabila tidak dapat dibayarkan atau terjadi kemungkinan klien

bangkrut atau menghilang, maka akan mengakibatkan munculnya piutang tak tertagih.

Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 mempunyai

kebijakan akuntansi. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan. Penyisihan piutang tidak tertagih ditetapkan sebesar 1 % dari total piutang

dan piutang ragu-ragu dicadangkan 100 %. Menurut Hery (2013:186) piutang tak

tertagih timbul adanya pelanggan yang tidak bisa membayar karena menurunnya omzet

penjualan sebagai akibat dari lesunya perekonomian dan kebangkrutan dialami debitur,

serta telah menyajikan dan mengungkapkan secara memadai sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang ada di dalam PSAK No 1, yaitu piutang disajikan pada jumlah yang

akhirnya akan ditagih sebesar Rp 33.519.138.041,-. Jumlah total yang tidak tertagih

disajikan melalui penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,-. Berdasarkan

informasi yang diketahui terdapat piutang yang benar-benar tak tertagih sebesar Rp

58.542.185,- dan belum dihapus dari daftar piutang. Berdasarkan uraian diatas maka

penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Kewajaran Laporan

Keuangan atas Piutang Tak Tertagih pada Koperasi Karyawan Sampoerna Unit

Pelayanan Rungkut 2”.

Pengertian Koperasi

Undang-Undang NO. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian, “Koperasi adalah

badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi,

dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha,

Page 3: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

134

yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya

sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”.

Definisi Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam

proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi harus dicatat, diklasifikasikan dan

diikhtisarkan untuk selanjutnya dilaporkan dalam suatu bentuk laporan keuangan, di

dalam laporan ini terlihat jelas pengaruh setiap transaksi terhadap harta, utang, biaya-

biaya, dan pendapatan. Harahap, dalam buku “Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”,

(2006:105). “Laporan keuangan adalah suatu proses pencatatan yang merupakan suatu

ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan, yang

berguna bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Laporan

Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”.

Kewajaran Laporan Keuangan

Sukrisno Agoes (2012:4) “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan

secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan

yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti

pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran

laporan keuangan tersebut”.

Pengertian Piutang

Warren Reeve dan Fess (2005 : 404), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

piutang adalah sebagai berikut: “Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang

terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.

Pengertian Piutang Tak Tertagih

Carl S. Warren, dkk. 2005:392 yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita,

Amanugrahani dan Taufik Hendrawan, pengertian dari piutang tak tertagih (Bad Debt)

adalah “Beban operasi yang muncul karena tidak tertagihnya piutang”.

Metode Cadangan Kerugian Piutang

Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah

kerugian piutang yang akan dibebankan ke periode yang bersangkutan. Ada dua dasar

yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu:

a. dihitung atas dasar jumlah penjualan

b. dihitung atas dasar saldo piutang

Page 4: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

135

Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan

tiga cara, yaitu :

1. Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang .

2. Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang

3. Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan

menganalisa umur piutang.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini

adalah metode deskriptif. Yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk

mengumpulkan data dan kemudian menyajikan data tersebut dengan analisis-analisis

yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sugiono (2009:29) mendefinisikan metode

deskriptif adalah sebagai berikut: “metode deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi

untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data

atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, yaitu

penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Mixed

Method (metode gabunga : kuantitatif-kualitatif) adalah metode dengan menggunakan

gabungan pada prosedur penelitian, dimana salah satu metode lebih dominan terhadap

metode yang lain. Metode yang kurang dominan diposisikan sebagai metode pelengkap

sebagai data tambahan. Adapun metode yang lebih dominan dalam penelitian ini adalah

metode kuantitatif dan sebagai metode pelengkapnya adalah metode kualitatif.

Objek/Subjek Penelitian

Husen Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut

“Objek penelitia menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian.

Objek penelitian ini adalah Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih

sedangkan, subjek penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Karyawan Sampoerna

Unit Pelayanan Rungkut 2.

Page 5: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

136

Teknik Analisis Data

Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan terjadinya piutang,

mengevaluasi besarnya jumlah piutang dan besarnya piutang tak tertagih berdasarkan

umur piutang, mempelajari dan mengevaluasi piutang dan kerugian piutang tak tertagih

dan berdasarkan hasil analisis diambil kesimpulan dan diberikan saran-saran yang

diperlukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Permasalahan

Laporan keuangan merupakan media paling penting untuk menggambarkan

kondisi ekonomi serta badan usaha, terutama bagi mereka yang membutuhkan serta

perkembangan suatu perusahaan. Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan

Rungkut 2 mempunyai kebijakan akuntansi, Laporan keuangan disusun berdasarkan

Standar Akuntansi Keuangan. Penyisihan piutang tidak tertagih ditetapkan sebesar 1 %

dari total piutang dan piutang ragu-ragu dicadangkan 100 %, serta telah menyajikan dan

mengungkapkan secara memadai sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam

PSAK No 1, yaitu piutang disajikan pada jumlah yang akhirnya akan ditagih sebesar

Rp 33.519.138.041,-. Jumlah total yang tidak tertagih disajikan melalui penyisihan

piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,-. Berdasarkan data yang diketahui terdapat

piutang yang benar-benar tak tertagih sebesar Rp 58.542.185,- dan belum dihapus dari

daftar piutang.

Sebab Permasalahan

Kebijakan yang diambil Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan

Rungkut 2 dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih kurang tepat, sehingga

terlalu besar dalam mencadangkan dan mengakibatkan perolehan hasil dari sisa hasil

usaha tahun berjalan menjadi lebih sedikit.

Akibat Masalah

Berdasarkan kebijakan yang diambil Koperasi Karyawan Sampoerna Unit

Pelayanan Rungkut 2, dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih berakibat

terlalu besarnya biaya yang mempengaruhi pula laba yang diperoleh.

Page 6: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

137

Pemecahan Masalah

Sebagai dasar dalam pemecahan masalah, penulis menggunakan data laporan

keuangan pada Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya,

tahun 2012 terdiri dari neraca, rugi/laba dan daftar piutang tak tertagih yang disajikan

pada tabel 1 tabel 2 dan tabel 3. Dalam pembahasan masalah. Penulis menggunakan

metode penelitian dengan pendekatan neraca, di dalam menaksir biaya kerugian piutang

(cadangan kerugian piutang) dengan cara menganalisis piutang yang diragukan

pengumpulannya, dengan menggunakan daftar umur piutang.

TABEL 1

Koperasi Karyawan Sampoerna

Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya

NERACA

PER 31 DESEMBER TAHUN 2012

(dalam ribuan rupiah)

AKTIVA 2012 PASIVA 2012

Aktiva lancar Kas & bank Piutang Cad Penyisihan Piutang Persediaan Uang Muka R/K Unit Pelayanan Pajak Dibayar Dimuka

Jumlah Aktiva Lancar

Penyertaan

PT Pradhana Mahartha Panamas

Jumlah Penyertaan

Aktiva Tetap

Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Tetap

Aktiva Lain

Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Lain

TOTAL AKTIVA S

2.831.702

33.519.138 (334.928) 158.386

13.359 0 0

Kewajiban Lancar Hutang Usaha Simpanan Sukarela SAT Dana Pembagian SHU Beban YMH Dibayar Hutang Anggota R/K Unit Primer Hutang Pajak Hutang Titipan

Jumlah Kewajiban Lancar

Kewajiban Jangka Panjang

Hutang Pihak III Cadangan Imbalan Kerja

Jumlah Kewajiban Jk Panjang Jumlah Kewajiban

Ekuitas

Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Akhir Komulatif Cadangan Koperasi Modal Donasi SHU tahun Berjalan

Jumlah Ekuitas

TOTAL PASIVA

30.821

5.556.569 2.323.119

322.101 0

8.094 12.417.316

139 456

36.187.657

2.000 20.658.615

0

105.904

2.000

546.853

(311.962)

105.904

20.764.519

64.010

3.830.700 10.145.035

1.039.933 92.576

512.525

234.891

33.000

(8.250)

24.750

36.449.298

15.684.779

36.449.298

Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012).

Page 7: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

138

Dari Tabel 1 dapat diketahui apabila perusahaan masih menggunakan kebijakan

akuntansi dari pengurus koperasi dalam pengakuan pencadangan kerugian piutang

sebesar 1% dari total keseluruhan piutang. Sehingga total dari piutang yang pada

akhirnya ditagih sebesar Rp. 33.519.138.041,- dan jumlah total penyisihan piutang tak

tertagih sebesar Rp. 334.927.871,-

TABEL 2

Koperasi Karyawan Sampoerna

Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya

LAPORAN LABA/RUGI

PER 31 DESEMBER TAHUN 2012

(dalam ribuan rupiah)

NAMA PERKIRAAN 2012

Pendapatan Usaha

Penjualan Penjualan Barang Dagang Potongan Penjualan

Jumlah Penjualan Pendapatan Jasa

Pendapatan jasa Potongan Pendapatan Jasa

Jumlah Pendapatan Jasa Total Pendapatan Usaha

Beban Pokok Penjualan

BPP Beban Langsung Jasa Jumlah BPP

HASIL USAHA KOTOR

Beban Usaha

Beban Organisasi Beban managemen

Jumlah Beban Usaha

Sisa Hasil Usaha sebelum Pos Lain-lain

Pos Lain-lain

Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain

Jumlah Pos Lain-lain

SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK

Pajak Kini

SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK

5.898.757

(145.554)

5.753.203

5.832.805

(3.657.842)

2.174.963

7.928.166

5.545.186

93.817

5.639.003

2.289.163

389.120

1.428.510

1.817.630

471.533

69.498

5.614

63.884

535.417

(22.892)

512.525

Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012)

Page 8: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

139

TABEL 3

Koperasi Karyawan Sampoerna

Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya

DAFTAR PIUTANG TAK TERTAGIH

Per 31 desember 2012

Berdasarkan laporan neraca per 31 Desember 2012 saldo piutang koperasi

karyawan sampoerna unit pelayanan rungkut 2, piutang disajikan pada jumlah yang

akhirnya akan ditagih sebesar Rp 33.519.138.041,- dan Jumlah total yang tidak tertagih

disajikan melalui penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,- dan terdapat

piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih sebesar Rp 58.542.185,-. Dalam

pembahasan masalah. Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan

neraca, di dalam menaksir biaya kerugian piutang (cadangan kerugian piutang) dengan

cara menganalisis piutang yang diragukan pengumpulannya, dengan menggunakan

daftar umur piutang.

Dari data tersebut peneliti akan memecahkan masalah menggunakan metode

umur piutang dengan membuat daftar umur piutang dan taksiran kerugian piutang

sehingga terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan

metode daftar umur piutang yang penjelasannya akan disajikan pada tabel 4 dan tabel 5.

NO URUT

NAMA NPA NO.ID UNIT PIUTANG TAK TERTAGIH

1 Sriyati 4411 313770 U-1 2.208.687

2 Sukanti 4567 328860 U-1 8.244.724

3 Supartini 5730 326215 U-3 699.031

4 Sriyatin 9048 324498 U-8 4.682.429

5 Aminasih 9199 324002 U-8 5.046.855

6 Satupah 9455 313082 U-8 5.479.935

7 Satupah 9483 318662 U-8 6.177.685

8 Sulis 10206 315383 U-CP 2.237.592

9 Tutus Sadiyah 10226 321969 U-CP 3.973.811

10 Mutiha 10216 323001 U-CP 4.892.325

11 Dwi Wahyuni 10219 316230 U-CP 3.111.828

12 Sulikah 10222 320605 U-CP 2.538.937

13 Suma'iyah 10224 326122 U-CP 1.531.081

14 Parti 10234 327928 U-CP 2.177.162

15 Anik Purwaningsih 5846 327991 U-CP 5.540.103

JUMLAH 58.542.185

Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012)

Page 9: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

140

TABEL 4

KOPKA SAMPOERNA

UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA

ANALISIS UMUR PIUTANG

Per 31 Desember 2012

Dalam Ribuan Rupiah

TABEL 5

KOPKAR SAMPOERNA

Unit Pelayanan Rungkur 2 Surabaya

Taksiran Kerugian Piutang

Per 31 Desember 2012

Dalam ribuan rupiah

Kelompok Umur Jumlah % Kerugian Piutang

Taksiran Keugian Piutang

Belum Menunggak 33.206.485 0% 0

Menunggak 1-30 hari 20.190 1% 202

Menunggak 31-60 hari 43.380 2% 868

Menunggak 61-90 hari 60.570 3% 1.817

Menunggak 91-120 hari 37.549 5% 1.877

Menunggak 121-150 hari 41.827 10% 4.183

Menunggak 150> hari 109.137 50% 54.569

jumlah 33.519.138 63.515

Sumber : Peneliti (2015)

Nama Jumlah BelumMenunggak Menunggak

1-30 hari

31-60 hari

61-90 hari

91-120 hari

121- 150

150>hari

Unit 1 3.441.334 3.395.363 1.413 4.826 10.116 9.410 10.384 9.822

Unit 2 3.002.500 2.986.681 2.625 3.813 4.341 2.531 2.510 -

Unit 3 3.342.204 3.320.649 1.010 2.665 4.507 2.470 8.721 2.183 Unit 4 3.584.262 3.569.697 458 4.663 5.034 789 3.621 -

Unit 5 3.219.977 3.206.571 1.278 2.232 4.872 3.452 1.572 -

Unit 6 3.754.265 3.375.730 2.573 5.269 6.130 2.279 2.285 -

Unit 7 3.586.187 3.569.697 257 3.462 6.057 3.612 3.102 -

Unit 8 3.237.663 3.194.221 482 5.200 7.207 6.310 2.415 21.827 Unit 9 3.584.917 3.571.357 1.961 4.063 3.340 1.024 3.171 -

Unit CP 1.745.819 1.660.324 7.528 5.018 3.890 3.569 2.191 63.299 Bulanan 1.020.008 996.195 606 2.169 5.076 2.103 1.855 12.005

jumlah 33.519.138 33.206.485 20.190 43.380 60.570 37.549 41.827 109.137

Sumber : Peneliti (2015)

Page 10: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

141

Dari perhitungan di atas jumlah kerugian piutang menggunakan umur piutang

sebesar Rp 63.515.000,- Pada tanggal 31 Desember 2009 rekening cadangan kerugian

piutang sebesar Rp 334.928.000,-, maka jumlah penyisihan kerugian piutang pada 31

Desember 2009 adalah Rp 334.928.000,00 – Rp 63.515.000,00 = Rp 271.413.000,00

Berikut jurnal setelah menggunakan metode umur piutang :

Cadangan kerugian piutang Rp 271.413.000,-

Beban kerugian piutang Rp 271.413.000,-

Cadangan kerugian piutang

Penyisihan ker piutangRp 271.413.000,- Kerugian piutang Rp 334.928.000,-

Saldo Rp 63.515.000,-

Beban Kerugian Piutang

Kerugian piutang Rp 271.413.000,-

Berikut jurnal untuk menghapus piutang yang benar-benar tidak tertagih :

Cadangan kerugian piutang Rp Rp 58.542.000,-

Piutang Rp 58.542.000,-

Cadangan kerugian piutang

Penyisihan ker piutang Rp 271.413.000,- Kerugian piutang Rp 334.928.000,-

Kerugian piutang Rp 58.542.000,-

Saldo Rp 4.973.000,-

Piutang

Piutang Rp 33.519.138.000,- Piutang Rp 58.542.000,-

Saldo Rp 33.460.596.000,-

Page 11: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

142

Berikut laporan neraca dan rugi laba setelah diolah oleh peneliti :

TABEL 6

Koperasi Karyawan Sampoerna

Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya

NERACA KOMPARATIF

PER 31 DESEMBER 2012

(dalam ribuan rupiah)

Dari Tabel 6 dapat dilihat perbandingan antara sesudah dan sebelum di analisis,

perbedaan di lihat dari aktiva untuk total piutang dan cadangan penyisihan piutang yang

sebelumnya Rp. 334.928.041,- menjadi Rp. 4.973.000,- dan pada pasiva untuk total

SHU tahun berjalan juga terdapat perbedaan, sehingga terdapat perbedaan pula pada total

aktiva dan pasiva.

AKTIVA Sesudah Analisis

Sebelum Analisis

PASIVA Sesudah Analisis

Sebelum Analisis

Aktiva lancar Kas & bank Piutang Cad Penyisihan Piutang Persediaan Uang Muka R/K Unit Pelayanan Pajak Dibayar Dimuka

Jumlah Aktiva Lancar

Penyertaan

PT Pradhana Mahartha Panamas

Jumlah Penyertaan

Aktiva Tetap

Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Tetap

Aktiva Lain

Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan

Jumlah Aktiva Lain

TOTAL AKTIVA

2.831.702

33.460.596 (4.973)

158.386 13.359

0 0

2.831.702

33.519.138 (334.928) 158.386

13.359 0 0

Kewajiban Lancar Hutang Usaha Simpanan Sukarela SAT Dana Pembagian SHU Beban YMH Dibayar Hutang Anggota R/K Unit Primer Hutang Pajak Hutang Titipan

Jumlah Kewajiban Lancar

Kewajiban Jangka Panjang

Hutang Pihak III Cadangan Imbalan Kerja

Jumlah Kewajiban Jk Pjng Jumlah Kewajiban

Ekuitas

Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Akhir Komulatif Cadangan Koperasi Modal Donasi SHU tahun Berjalan

Jumlah Ekuitas

TOTAL PASIVA

30.821

5.556.569 2.323.119

322.101 0

8.094 12.417.316

139 456

30.821

5.556.569 2.323.119

322.101 0

8.094 12.417.316

139 456

36.459.070 36.187.657

2.000 2.000 20.658.615 20.658.615

0

105.904

0

105.904 2.000 2.000

546.853

(311.962)

546.853

(311.962)

105.904 105.904 20.764.519 20.764.519

234.891 234.891

64.010

3.830.700 10.145.035

1.039.933 92.576

783.938

64.010

3.830.700 10.145.035

1.039.933 92.576

512.525

33.000

(8.250)

33.000

(8.250) 24.750 24.750

15.956.192 15.684.779

36.720.711 36.449.298 36.720.711 36.449.298

Sumber : Peneliti (2015)

Page 12: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

143

TABEL 7

Koperasi Karyawan Sampoerna

Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya

LABA RUGI KOMPARATIF

PER 31 DESEMBER 2012

(dalam ribuan rupiah)

Berdasarkan data Tabel 7 dapat dilihat perbandingan antara sesudah dan sebelum

di analisis, perbedaan dapat dilihat dari berkurangnya total beban managemen sehingga

mengakibatkan bertambahnya SHU.

NAMA PERKIRAAN Sesudah Analisis Sebelum Analisis

Pendapatan Usaha Penjualan

Penjualan Barang Dagang Potongan Penjualan

Jumlah Penjualan Pendapatan Jasa

Pendapatan jasa Potongan Pendapatan Jasa

Jumlah Pendapatan Jasa Total Pendapatan Usaha

Beban Pokok Penjualan

BPP Beban Langsung Jasa Jumlah BPP

HASIL USAHA KOTOR

Beban Usaha

Beban Organisasi Beban managemen

Jumlah Beban Usaha

Sisa Hasil Usaha sebelum Pos Lain-lain

Pos Lain-lain

Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain

Jumlah Pos Lain-lain

SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK

Pajak Kini SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK

5.898.757

(145.554)

5.898.757

(145.554)

5.753.203 5.753.203

5.832.805

(3.657.842)

5.832.805

(3.657.842)

2.174.963 2.174.963

7.928.166 7.928.166

5.545.186

93.817

5.545.186

93.817

5.639.003 5.639.003

2.289.163 2.289.163

389.120

1.157.097

389.120

1.428.510

1.546.217 1.817.630

742.946 471.533

69.498

5.614

69.498

5.614

63.884 63.884

806.830 535.417 (22.892) (22.892)

783.938 512.525

Sumber : Peneliti (2015)

Page 13: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

144

SIMPULAN

1. Terdapat beberapa kelemahan dari metode pencatatan piutang tak tertagih pada

kopkar sampoerna up rungkut 2 dalam membuat cadangan kerugian piutang

terlalu besar jumlahnya dikarenakan resiko tidak tertagihnya piutang sangat kecil.

2. Berdasarkan hasil analisis maka metode analisa umur piutang dalam

memperhitungkan taksiran kerugian piutang lebih mendekati kebenaran, akurat,

dan terperinci karena dilakukan perkiraan untuk masing-masing debitu sehingga

lebih teliti.

SARAN

Atas kondisi-kondisi tersebut, penulis juga memberikan beberapa saran yang

mungkin dapat diterapkan dalam perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat bagi

perusahaan dimasa yang akan datang.

1. Sebaiknya kopkar sampoerna up rungkut 2 dalam membuat cadangan kerugian

piutang tidak terlalu besar jumlahnya dikarenakan resiko tidak tertagihnya

piutang kecil.

2. Sebaiknya kopkar sampoerna up rungkut 2 menggunakan metode analisa umur

piutang untuk dapat mengetahui seberapa besar jumlah kerugian piutang tak

tertagih yang terjadi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan

dalam memberikan penjualan kreditnya kepada pelanggan.

Page 14: ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK

Jurnal Akuntansi UBHARA

ISSN : 2460-7762

145

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki (2004). Intermidiate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Baswir, Revisond (2000). Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Fess, Philip E., Warren, Carl S., Reeve, James M. (2005). Pengantar Akuntansi

(Terjemahan) Farahmita, Aria., Amanugrahani, Hendrawati, Taufik. Jakarta:

Salemba Empat.

Harahap, Sofyan Syafri (2004). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/viewFile/7334/6836

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta Salemba

Empat.

Jusup, Al Haryono (2005). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN

Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant, dan Terry D, Warfield (2002). Akuntansi

Intermediate (Terjemahan ) Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sugiyono (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.

Undang-Undang Perkoperasian No.25 Tahun 1992 (1992). Surabaya: Arloka