analisis keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

254
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Sangsang Lusiani Supriyanti NIM: 151134060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI

KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Sangsang Lusiani Supriyanti

NIM: 151134060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

iv

PERSEMBAHAN

Saya persembahkan karya ini kepada:

Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai segala usaha saya dalam

menyelesaikan tugas akhir ini dan menjadikan segala kehendaknya sesuai dengan

rencana-Nya.

Untuk kedua orang tuaku bapak Suparjo dan Ibu Mursinah yang selalu

memberikan doa, dukungan, motivasi, mencurahkan kasih sayang dan dukungan

serta kesabaran dalam membimbingku.

Kakak ku Supriyanti, Etin, Slamet, Agus, Yuri dan adikku Yoga, Tata dan Kinan

yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan.

Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., dan Ibu Brigitta Erlita Tri

Anggadewi, M.psi yang telah membimbing, mendampingi, dan memberikan

motivasi saya selama menyusun tugas akhir ini.

Sahabat saya Widya Widinia Ulfa yang telah membantu saya dalam melakukan

penelitian.

Sahabat saya seperjuangan payung Bernadeta Ika Meilianawati dan Putri

Nugraheni Wijayanti yang selalu memberikan semangat, bantuan dan motivasi

dalam kesulitan yang saya hadapi.

Keluarga besar civitas akademika Universitas Sanata Dharma khususnya PGSD

yang menjadi tempat dimana saya belajar dan berproses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

v

MOTTO

Waktumu terbatas. Jangan menyia-nyiakannya dengan menjalani hidup orang

lain.

- Steve Jobs –

Jadi yoga tidak selalu melakukan tapa, brata, dan semadhi, yoga dapat berarti pula

melakukan pekerjaan /kewajiban yang seimbang dalam menjalankan kehidupan

kita masing-masing, terlepas dari keberhasilan ataupun kegagalan, kita tetap harus

berusaha dan berjuang untuk melakukan kewajiban atau pekerjaan tersebut.

- Bagawa Gita2.48 –

Menjadi diri sendiri di dunia yang tanpa henti-hentinya berusaha akan mengubah

ku dalam pencapaian yang terhebat.

- Sangsang Lusiani Supriyanti –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

viii

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V

(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI

KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)

Sangsang Lusiani Supriyanti

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah guru sudah menyusun

perencanaan pembelajaran tematik yang memuat indikator keterampilan berpikir

tingkat tinggi; (2) apakah guru sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang

mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; dan (3) apakah pelaksanaan

penilaian kelas pada penilaian tengah semester telah mengarah pada pengukuran

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

dengan desain penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah guru kelas V

yang menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan menerapakan

pelaksanaan pembelajaran. Data dikumpulkan menggunakan teknik kuesioner,

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) RPP yang dibuat oleh guru sudah

memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi;(2) Guru mampu

menerapkan kegiatan pembelajaran yang memuat keterampilan berpikir tingkat

tinggi;(3) Penilaian kelas berupa PTS (Penilaian Tengah Semester) dinyatakan

sudah mengarah pada pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Pembelajaran

Keterampilan berpikir tingkat tinggi, Pelaksanaan penilaian kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

ix

ABSTRACT

ANALYSIS OF HIGH LEVEL THINKING SKILLS ON

THEMATIC LEARNING IN CLASS V

(CASE STUDY IN ONE OF THE PRIVATE ELEMENTARY

SCHOOLS IN SLEMAN YOGYAKARTA DISTRICT)

Sangsang Lusiani Supriyanti

Sanata Dharma University

2019

This study aims to find out: (1) whether the teacher has compiled a thematic

learning plan that contains indicators of high-level thinking skills; (2) whether the

teacher has implemented learning activities that lead to high-level thinking skills;

and (3) whether the implementation of class assessments at midterm assessments

has led to the measurement of high-level thinking skills. This research is a

qualitative research with case study research design. The subjects of this study were

the fifth grade teachers who arranged the implementation of learning planning and

applied the implementation of learning. Data were collected using questionnaire,

observation, interview, and documentation techniques.

The results of the study show that: (1) the lesson plan prepared by the

teacher already contains indicators of high-level thinking skills; (2) the teacher is

able to apply learning activities that contain high-level thinking skills; (3) class

assessment in the form of PTS (Mid Semester Assessment) leads to the measurement

of high-level thinking skills.

Keywords: learning implementation plan (RPP), Learning Implementation, High-

level thinking skills, Implementation of class assessment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang

berjudul : “Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran

Tematik Kelas V (Studi Kasus di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta).

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang

telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Sebagai Ketua Prodi PGSD.

3. Ibu Kintan Limiansih, M.Pd. Sebagai Wakaprodi PGSD.

4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Sebagai dosen

pembimbing I skripsi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing

dalam menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. Sebagai dosen pembimbing II

skripsi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dalam

menyelesaikan skripsi.

6. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma.

7. Ibu C.Mari Istanti, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis

untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Robetus Supriyana, S.Pd. Selaku wali kelas V atas kerjasama,

bantuan, dan informasi yang baik selama penulis melakukan penelitia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………... iv

ALAMAN MOTTO…………………………………………………... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………

vii

ABSTRAK……………………………………………………………..... viii

ABSTRACT……………………………………………………………… ix

KATA PENGANTAR………………………………………………….. x

DAFTAR ISI……………………………………………………………. xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………. xv

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xvi

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xviii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang…………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………... 5

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 5

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 5

1.5 Asumsi Penelitian………………………………………………... 6

1.6 Definisi Operasional……………………………………………... 6

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………… 8

2.1 Kajian Pustaka…………………………………………………… 8

2.1.1 Teori yang Mendukung…………………………………... 8

a Berpikir Tingkat Tinggi……………………………... 8

b Higher Order Thinking Skills…………………………… 11

c Kurikulum 2013……………………………………... 14

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan……………………………. 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xiii

2.1.3 Kerangka Berpikir………………………………………... 26

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….. 28

3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………… 28

3.2 Setting Penelitian………………………………………………… 28

3.2.1 Tempat Penelitian………………………………………... 29

3.2.2 Waktu Penelitian…………………………………………. 19

3.2.3 Subyek Penelitian………………………………………… 29

3.2.4 Obyek Penelitian…………………………………………. 29

3.3 Desain Penelitian………………………………………………… 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. 30

3.4.1 Kuesioner………………………………………………..... 30

3.4.2 Observasi…………………………………………………. 31

3.4.3 Dokumentasi……………………………………………… 31

3.4.4 Wawancara……………………………………………….. 31

3.5 Instrumen Penelitian……………………………………………… 33

3.6 Kredibilitas dan Transferbilitas…………………………………... 44

3.7 Teknik Analisis Data……………………………………………... 45

3.7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………… 45

3.7.2 Implementasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran…………. 45

3.7.3 Pelaksanaan Penilaian Kelas……………………………… 46

3.7.4 Skala Likert……………………………………………….. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….. 49

4.1 Hasil Penelitian…………………………………………………… 49

4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di

Salah Satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta…………………..............................................

49

4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam

Pelaksanaan Pembelajaran di Salah Satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………...

51

4.1.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di Salah Satu SD Swasta

di Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xiv

4.2 Pembahasan……………………………………………………..... 77

4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di

Salah Satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta…

77

4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam

Pelaksanaan Pembelajaran di Salah Satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………...

80

4.2.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di Salah Satu SD Swasta

di Kabupaten Sleman Yogykarta………………………….

86

BAB V PENUTUP………………………………………………………. 91

5.1 Kesimpulan……………………………………………………….. 91

5.2 Keterbatasan Penelitian…………………………………………... 91

5.3 Saran……………………………………………………………… 92

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 93

Lampiran………………………………………………………………… 96

Riwayat Penelitian………………………………………………………. 233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator guru dan siswa dalam pelaksanaan Pembelajaran…… 33

Tabel 3.2 Instrumen kuesioner siswa……………………………………... 33

Tabel 3.3 Instrumen kuesioner guru……………………………………… 35

Tabel 3.4 Indikator pedoman wawancara………………………………… 36

Tabel 3.5 Instrumen pedoman wawancara……………………………….. 37

Tabel 3.6 Indikator analisis pelaksanaan pada langkah-langkah

pembelajaran dalam RPP K13……………………………...

39

Tabel 3.7 Instrumen pedoman observasi…………………………………. 40

Tabel 3.8 Indikator analisis soal evaluasi dan RPP K13………………….. 42

Tabel 3.9 Instrumen KKO………………………………………………... 42

Tabel 3.10 Hasil interval indeks persepsi Skala Likert…………………… 48

Tabel 4.1 Hasil analisis indikator aspek kognitif perencanaan

pembelajaran tematik………………………………………

50

Tabel 4.2 Hasil analisis kuesioner siswa………………………………….. 53

Tabel 4.3 Hasil analisis kuesioner guru…………………………………... 55

Tabel 4.4 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran…………………….. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta literature penelitian…………………………………….. 25

Gambar 2.2 Peta kerangka berpikir………………………………………. 27

Gambar 4.1 Diagram batang hasil kuesioner 19 siswa……………………. 52

Gambar 4.2 Diagram batang hasil kuesioner guru…………………………... 54

Gambar 4.3 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pelajaran

PPKn………………………………………………………........

64

Gambar 4.4 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran PPKn…………………………………

65

Gambar 4.5 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran PPKn ……………………………...

65

Gambar 4.6 Diagram pie hasil analisis soal essay Penilaian Tengah Semester

pada pelajaran PPKn……………………………………………

66

Gambar 4.7 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pelajaran

IPA……………………………………………………………...

66

Gambar 4.8 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran IPA…………………………………...

67

Gambar 4.9 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran IPA………………………………….

67

Gambar 4.10 Diagram pie hasil analisis soal essay Penilaian Tengah

semester pada pelajaran IPA……………………………….

68

Gambar 4.11 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pada

pelajaran Bahasa Indonesia…………………………………

68

Gambar 4.12 Diagram pie hasil analisis soal Romawai I uraian Penilaian

Tengah Semster pada pelajaran Bahasa Indonesia…………….

69

Gambar 4.13 Diagram pie hasil analisis soal Romawa II pilihan ganda

Penilaian Tengah Semester pada pelajaran Bahasa

Indonesia…………………………………………………….

69

Gambar 4.14 Diagram pie hasil analisis soal Romawi III uraian Penilaian

Tengah Semester pada pelajaran Bahasa Indonesia……….....

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xvii

Gambar 4.15 Diagram pie hasil analisis soal Romawai IV essay Peniaian

Tengah Semester pada pelajaran Bahasa Indonesia……….......

70

Gambar 4.16 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semester

pada pelajaran IPS………………………..............................

71

Gambar 4.17 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran IPS…..................................................

72

Gambar 4.18 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran IPS…………………………….......

72

Gambar 4.19 Diagram pie hasil analisisi soal essay Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran IPS…………………………….......

73

Gambar 4.20 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semster pada

pelajaran Matematika………………………………..............

73

Gambar 4.21 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran Matematika………………………..

74

Gambar 4.22 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah

Semester pada pelajaran Matematika………………………..

74

Gambar 4.23 Diagram pie hasil soal essay Penilaian Tengah Semester pada

pelajaran Matematika……………………………………….

75

Gambar 4.24 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semester

pada 5 bidang mata pelajaran SD……………………………

76

Gambar 4.25 Indkator RPP…………………………………………………. 78

Gambar 4.26 Langkah-langkah pembelajaran yang menunjukkan indikator

pada RPP…………………………………………………….

79

Gambar 4.27 Contoh soal PPKn…………………………………………….. 87

Gambar 4.28 Contoh soal IPA………………………………………………. 88

Gambar 4.29 Contoh soal IPA………………………………………………. 88

Gambar 4.30 Contoh soal IPA………………………………………………. 89

Gambar 4.31 Contoh soal PPKn…………………………………………….. 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat izin penelitian…………………………………………... 97

Lampiran 2 Surat pernyataan telah melakukan penelitian………………..... 98

Lampiran 3A Hasil validasi instrumen kuesioner siswa…………………… 99

Lampiran 3B Hasil validasi instrumen kuesioner siswa…………………… 100

Lampiran 4A Hasil validasi instrumen kuesioner guru……………………. 101

Lampiran 4B Hasil validasi instrumen kuesioner guru……………………. 102

Lampiran 5A Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru………... 103

Lampiran 5B Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru……….. 104

Lampiran 6A Hasil validasi instrumen observasi pelaksanaan

pembelajaran……………………………………………

105

Lampiran 6B Hasil validasi instrumen observasi pelaksanaan

pembelajaran……………………………………………

106

Lampiran 7A Hasil validasi instrumen analisis indikator RPP…………….. 107

Lampiran 7B Hasil validasi instrumen analisis indikator RPP…………….. 108

Lampiran 8A Hasil validasi instrumen analisis soal evaluasi PTS……….... 109

Lampiran 8B Hasil validasi instrumen analisis soal evaluasi PTS……….... 110

Lampiran 9 Lembar pedoman analisis indikator RPP……………………... 111

Lampiran 10 Lembar pedoman analisis soal evaluasi PTS………………… 116

Lampiran 11A Hasil kuesioner siswa……………………………………… 121

Lampiran 11B Hasil kuesioner siswa……………………………………… 122

Lampiran 11C Hasil kuesioner siswa……………………………………… 123

Lampiran 12 Hasil rekapitulasi data kuesioner siswa……………………… 124

Lampiran 13 Hasil analisis Skala Likert kuesioner siswa………………….. 128

Lampiran 14 Hasil kuesioner guru………………………………………… 129

Lampiran 15 Hasil rekapitulasi data kuesioner guru………………………. 130

Lampiran 16 Hasil analisis Skala Likert kuesioner guru…………………... 132

Lampiran 17 Hasil wawancara guru……………………………………...... 133

Lampiran 18 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran………………….. 138

Lampiran 19A Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 143

Lampiran 19B Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xix

Lampiran 19C Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 145

Lampiran 19D Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 146

Lampiran 19E Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 147

Lampiran 19F Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 148

Lampiran 19G Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 149

Lampiran 19H Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 150

Lampiran 19I Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………... 151

Lampiran 19J Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………... 152

Lampiran 19K Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 153

Lampiran 19L Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 154

Lampiran 19M Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………. 155

Lampiran 19N Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 156

Lampiran 19O Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 157

Lampiran 19P Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 158

Lampiran 20 Hasil analisis indikator RPP…………………………………. 159

Lampiran 21A Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 160

Lampiran 21B Soal evaluasi penilaian tengah semester …………………... 161

Lampiran 21C Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 162

Lampiran 21D Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 163

Lampiran 21E Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 164

Lampiran 21F Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 165

Lampiran 21G Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 166

Lampiran 21H Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 167

Lampiran 21I Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………. 168

Lampiran 21J Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………. 169

Lampiran 21K Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 170

Lampiran 21L Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 171

Lampiran 21M Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 172

Lampiran 21N Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 173

Lampiran 21O Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 174

Lampiran 21P Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 175

Lampiran 21Q Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xx

Lampiran 21R Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 177

Lampiran 21S Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 178

Lampiran 21T Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 179

Lampiran 21U Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 180

Lampiran 21V Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 181

Lampiran 21W Soal evaluasi penilaian tengah semester………………....... 182

Lampiran 21X Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 183

Lampiran 21Y Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 184

Lampiran 21Z Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 185

Lampiran 21AA Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………. 186

Lampiran 22 Hasil rekapitulasi analisis soal evaluasi PTS………………… 187

Lampiran 23A Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 211

Lampiran 23B Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 212

Lampiran 23C Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 213

Lampiran 23D Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 214

Lampiran 23E Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 215

Lampiran 23F Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 216

Lampiran 23G Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 217

Lampiran 23H Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 218

Lampiran 23I Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………....... 219

Lampiran 23J Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………...... 220

Lampiran 23K Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 221

Lampiran 23L Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 222

Lampiran 23M Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………… 223

Lampiran 23N Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 224

Lampiran 23O Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 225

Lampiran 23P Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 226

Lampiran 23Q Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 227

Lampiran 23R Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 228

Lampiran 23S Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 229

Lampiran 23T Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 230

Lampiran 23U Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

xxi

Lampiran 23V Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 232

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan tentu bukan hal yang

mudah. Diperlukan kerja keras dan peran aktif dari berbagai pihak mulai dari

praktisi pendidikan, serta pemerintah itu sendiri. Meski demikian, kita tentu

menyadari bahwa semua persoalan tersebut tidak mungkin bisa diselesaikan

sekaligus. Persoalan-persoalan seperti pengadaan sarana dan prasarana

pendidikan, pemerataan akses pendidikan, akan berhubungan dengan banyak

faktor lain, seperti prioritas kebijakan pemerintah, kondisi dan iklim ekonomi

suatu negara, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya (Saputra,

2016:85).

Era globalisasi saat ini ditandai dengan persaingan kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi yang telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam

bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21 kemajuan

teknologi tersebut telah memasuki sendi kehidupan tidak terkecuali dalam

bidang pendidikan (Yana, 2013). Dimensi pendidikan abad 21, output student

profile yang diharapkan yaitu memiliki kemampuan 4 C yaitu critical thinking,

creative, collaborative, dan communicative. Dimana kemampuan berpikir

kritis atau sering disebut critical thinking penting dalam keterampilan

pemecahan masalah dan keputusan. Kreativitas atau sering di sebut creative

penting dalam keterampilan berpikir kritis dan membuat inovasi. Sementara itu

kolaborasi atau collaborative dan komunikasi atau communicative diperlukan

dalam menjalin hubungan kerjasama dalam tim dan komunikasi efektif. Guru

dan peserta didik dituntut memiliki kompetensi masyarakat global yang dikenal

dengan sebutan “four Cs” atau 4C dalam belajar mengajar pada pendidikan

abad 21. (Julia, Isrok & Saferi, 2017:287).

Konteks para pelaku pendidikan, terutama bagi seorang guru, salah satu

tindakan yang bisa segera dilakukan adalah membenahi sistem pendidikan

pembelajaran atau meningkatkan kualitas praktik belajar yang ada di sekolah.

Pembenahan dan peningkatan mutu pembelajaran yang ada di sekolah, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

2

dasarnya adalah sebuah upaya untuk menciptakan transformasi kehidupan

yang mampu bersaing di tengah masyarakat global dan tuntutan perubahan itu

sendiri untuk membekali peserta didik dalam mengembangkan kecakapan

melek informasi seperti literasi dasar (membaca, matematika, dan sains),

kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan

masalah, dan lain sebagainya sebagai modal untuk menghadapi tantangan dan

tuntutan kehidupan global untuk membekali peserta didik memiliki kecakapan

melek informasi yang bertujuan untuk mengembangkan berpikir tingkat tinggi

siswa (Saputra, 2016:85-86).

Permasalahan secara umum capaian keterampilan berpikir tingkat tinggi

untuk siswa Indonesia yang dilihat pada data UNDP sebelumnya dapat dilihat

bahwa mutu pendidikan terkait literasi dasar (membaca, matematika, dan

sains). Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga dalam laporan

yang lebih rinci dari OECD (Organization for Economic Cooperation and

Development) tentang PISA (Programme for Internastional Assesment)

menunjukkan bahwa Indonesia menempati rangking 64 dari 65 negara atau

kedua dari bawah di atas Peru. Hasil ini bahkan menunjukkan kesenjangan

yang signifikan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (52) atau

Thailand (50) (Saputra, 2016:86).

Laporan OECD dan UNDP menunjukkan tingkat penguasaan literasi yang

rendah. Penguasaan literasi merupakan penanda umum dari mutu pembelajaran

yang di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya sekolah.

Sekolah-sekolah di Indonesia belum mampu menghadirkan generasi terdidik

yang memiliki modalitas literasi yang cukup untuk bersaing di era global.

Rendahnya tingkat literasi dasar memperlihatkan adanya persoalan dalam

praktik belajar-mengajar. Padahal sejatinya setiap anak didik memiliki peluang

dan kesempatan yang sama untuk memahami dan menguasai setiap mata

pelajaran yang diberikan

Dengan melihat kenyataan yang ada pada tes PISA, banyak tenaga

pendidik di lembaga pendidikan yang hanya berorientasi pada pencapaian nilai,

sebagai akibatnya mulai dari perencanaan pembelajaran, kegiatan

pembelajaran hingga pelaksanaan penilaian kelas hanya mengacu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

3

kemampuan menghafal guna mendapatkan nilai, sehingga sistem pendidikan

yang demikian akan membuat siswa memiliki pandangan bahwa apa yang ia

kerjakan dan ia kejar di bangku sekolah semata-mata hanyalah nilai. Akibatnya

sistem pendidikan yang ada pada isi kurikulum tidak dijalankan dengan baik,

Selain itu, sistem pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan

pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan saat ini menuntut sekolah

untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik

(teacher-centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat

pada peserta didik (student-centered learning).

Kurikulum 2013 menuntut perubahan zaman. Kurikulum menjadi hal

yang sangat penting dalam membangun kemajuan dunia pendidikan abad 21

dan solusi bagi masa depan peserta didik yang semakin kompetitif. Akhir dari

kurikulum 2013 adalah terlahirnya peserta didik yang kompeten sesuai dengan

standar kelulusan yang di tetapkan yang mengacu pada standar isi, standar

proses, dan standar penilaian. Kurikulum 2013 menekankan pada kecerdasan

tingkat tinggi yang dibingkai oleh sikap ketuhanan dan nilai-nilai sosial yang

terintegrasi dalam proses pembelajaran.

Para siswa digiring harus belajar berpikir tingkat tinggi. Guru

memberitahu siswa sudah tidak lazim lagi, melainkan siswa harus mencari

tahu. Siswa harus membelajarkan dirinya dengan stimulus guru sebagai

“teman” belajar di ruang kelas dan luar kelas. Peserta didik harus

memberdayakan potensi nalarnya. Guru harus menjadi mentor menggiring

siswa dari berpikir mengingat sampai memahami serta memecahkan

permasalahan. Kemampuan berpikir komplek akan menjadikan peserta didik

terbiasa menghadapi sesuatu yang sulit. Menghadapi sesuatu yang sulit

membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking

Skill). Peserta didik yang mampu berpikir tingkat tinggi akan dapat bersaing di

dunia global. Di era global mampu berpikir saja tidak cukup melainkan harus

mampu berpikir tingkat tinggi.

Dalam menyelesaikan masalah berpikir diperlukan kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Kemampuan berpikir menjadi salah satu kemampuan yang harus

dikembangkan untuk menghadapi tantangan abad 21. Salah satu upaya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

4

meningkatkan kemampuan tersebut yaitu melalui proses pembelajaran. Proses

pembelajaran dikelas di fokuskan pada kemampuan 4C yaitu creativity siswa

dapat menemukan solusi secara kreatif, critical thinking siswa menyelesaikan

tantangan secara kritis, communication siswa terampil berkomunikasi secara

lisan dan tulisan, collaboration siswa dapat bekerja secara efisien dalam tim

(Mufidah & Wijaya, 2017).

Proses pembelajaran yang tepat dapat mendorong siswa untuk

mengembangkan kemampuan sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi. Selain itu, guru memiliki peran untuk mewujudkan kegiatan

pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi. Proses kognitif dibagi menjadi dua yaitu kemampuan

berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking) yang meliputi mengingat,

memahami, dan menerapkan, sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi

(Higher Order Thinking) meliputi menganalisis, mengevaluasi dan mencipta,

taksonomi Bloom (dalam Mufidah & Wijaya, 2007).

Tingkatan dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi

menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam mencapai tingkatan

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa harus terlebih dahulu menguasai awal

dalam berpikir yaitu mengingat, memahami, dan menerapkan. Pentingnya

berpikir tingkat tinggi siswa di sekolah dasar tidak hanya sekedar menguasai

tingkatan awal dalam berpikir, namun membutuhkan kemampuan lain yang

lebih tinggi seperti kemampuan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Persoalan yang terjadi di lapangan ditemukan bahwa penelitian ini belum

ada yang meneliti pada jenjang Sekolah Dasar yang membahas mengenai tiga

aspek yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Oleh karena itu, peneliti

tertarik ingin meneliti pembelajaran tematik di kelas V untuk memberikan

pengetahuan dan bekal baru di dunia pendidikan terutama bagi para pendidik

agar pembelajaran tidak hanya berorientasi pada keterampilan menghafal yang

harus diubah dan diarahkan agar mampu menerapkan pembelajaran yang

mampu mengarahkan pada proses kognitif yang mendorong dan meningkatkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada setiap siswanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

5

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Keterampilan

Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik Kelas V (Studi Kasus di

salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah

satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V?

1.2.2 Bagaimana Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam

Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten

Sleman Yogyakarta Kelas V?

1.2.3 Bagaimana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta

di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencanaan Pembelajaran

Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta kelas V.

1.3.2 Untuk mendeskripsikan sejauh mana penerapan Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD

Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.

1.3.3 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi

di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk Guru, dapat memberikan masukkan dan menambah informasi

bagi guru, agar dapat merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), melakukan kegiatan pembelajaran, dan proses penilaian yang

tidak hanya menanamkan keterampilan menghafal, melainkan dapat

membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi.

1.4.2 Untuk Siswa, dapat memberikan kemampuan berpikir tingkat tinggi

pada siswa agar siswa tidak hanya menghafal saja.

1.4.3 Untuk Peneliti, dapat memberikan masukan kepada peneliti agar nanti

ketika menjadi seorang guru dapat menerapakan keterampilan berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

6

tingkat tinggi baik saat membuat RPP, melaksanakan kegiatan

pembelajaran dan proses penilaian.

1.4.4 Untuk Universitas, memberikan tambahan bacaan, referensi atau

masukkan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

1.5 Asumsi Penelitian

Asumsi dalam penelitian ini adalah:

1.5.1 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada

perencanaan pelaksanaan pembelajaran tematik kelas V.

1.5.2 Berpikir Tingkat Tinggi sudah diterapkan pada proses pelakasanaan

pembelajaran tematik kelas V melalui penerapan kemampuan 4C

meliputi critical thinking, collaborative, creativity, dan

communication.

1.5.3 Kata kerja operasional yang terdapat pada Taksonomi Bloom

tingkatan C4, C5 dan C6 sudah diterapkan pada soal evaluasi

tematik kelas V.

1.6 Definisi Operasional.

1.6.1 Berpikir Tingat Tinggi merupakan peningkatan aktivitas

kemampuan dan pemahaman siswa dalam penguasaan materi

pembelajaran di kelas yang difokuskan pada kemampuan 4C yaitu

Critical Thinking siswa berpikir secara kritis, Creativity siswa dapat

menyelesaikan tugas secara kreatif, Communication siswa dapat

berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dan Collaboration siswa

dapat bekerja dalam tim yang beragam.

1.6.2 Higher Order Thinking Skills merupakan kemampuan berpikir yang

mengacu pada proses kognitif siswa meliputi C4, C5, dan C6.

Tingkatan dalam kemampuan berpikir Higer Order Thinking Skills

meliputi proses menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

1.6.3 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku dalam sistem

pendidikan di Indonesia dimana konsep dalam pembelajaran

meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mengacu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

7

tiga komponen yaitu standar isi atau RPP, standar proses atau

kegiatan pembelajaran, dan standar penilaian atau penilaian kelas.

1.6.3.1 Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan

rencana kegiatan menggambarkan prosedur pembuatan dan

perancangan yang di buat oleh guru berdasarkan pada silabus

yang terdapat pada standar isi demi mencapai tujuan

pembelajaran.

1.6.3.2 Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran) merupakan proses

serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar timbal balik

yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

1.6.3.3 Standar Penilaian (Penilaian Kelas) merupakan kegiatan guru

terkait dengan pengambilan keputusan mengenai pencapaian

kompetensi atau hasil belajar peserta didik selama proses belajar

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Uraian pada bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian yang relevan

dan kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

Pada bagian ini, peneliti menuliskan teori yang mendukung berdasarkan

penelitian kemudian peneliti akan mengambil kesimpulan dari setiap teori yang di

tuliskan. Teori tersebut meliputi (1) Berpikir Tingkat Tinggi 4C, (2) Higher Order

Thinking Skills atau berpikir tingkat tinggi, (3) Kurikulum 2013.

2.1.1 Teori-teori yang mendukung

a. Berpikir tingkat tinggi

1) Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi (4C)

Menurut Saputra (dalam Dhinni, 2018:2) berpikir tingkat tinggi adalah suatu

proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang

dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi

pembelajaran, dan penilaian dimana meliputi kemampuan pemecahan masalah,

kemampuan berpikir kreatif, kemampuan berpikir kritis, kemampuan beragrumen,

dan kemampuan mengambil keputusan.

Menurut Jumiati (2016:2) berpikir tingkat tinggi merupakan suatu

kemampuan yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat akan tetapi

membutuhkan kemampuan lainnya yang lebih tinggi seperti kemampuan berpikir

kreatif dan kritis.

Menurut kementrian pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral

pendidikan dasar dan menengah direktorat pembinaan sekolah dasar (2016:3)

berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan berfikir yang tidak sekedar

mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan

pengolahan (recite).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

9

Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa berpikir tingkat

tinggi merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih

tinggi yang tidak sekedar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau

merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite) dimana siswa di tuntut untuk mampu

memecahkan masalah, berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan beragrumen,

dan kemampuan mengambil keputusan.

2) Macam-macam Berpikir Tingkat Tinggi (4C)

Menurut BSNP (dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:4) dalam pembelajaran

abad 21 pada learning and innovation skills -4CS atau kemampuan belajar dan

berinovasi dalam 4C terdapat empat kemampuan yang harus di terapkan yaitu

critical thinking (berpikir kritis), collaborative (kolaborasi), creativity (kreatif), dan

communication (komunikasi).

a) Critical Thinking/Berpikir Kritis

Keterampilan fundamental pada pembelajaran abad ke 21. Keterampilan

berpikir kritis mencangkup kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis

informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai dimana siswa mampu

berpikir jelas, rasional, terbuka dan mampu berargumen (Zubaidah, 2016:4).

b) Creativity / Berpikir Kreatif

Siswa di minta untuk mampu berpikir kreatif, bekerja secara kreatif dan

menciptakan inovasi baru di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang

baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru,

mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan,

Triling & Fadel (dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:7).

c) Communication/Komunikasi

Kemampuan dalam berkomunikasi menekankan pada siswa untuk terampil

dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Proses pembelajaran

komunikasi ini dapat mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam

berkomunikasi sekaligus kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi (Mufidah &

Wijaya, 2017:2).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

10

d) Collaborative/Kolaborasi

Kemampuan dalam kolaborasi menekankan pada siswa agar dapat bekerja

secara efisien dalam tim yang beragam dimana kemampuan ini dapat mendorong

siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam tim saat berdiskusi ataupun

bekerja kelompok sekaligus dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir

tingkat tinggi (Mufidah & Wijaya, 2017:2).

3) Karakteristik Soal Berpikir Tingkat Tinggi (4C)

Menurut Widana (dalam Aningsih, 2018:8) karakteristik soal-soal berpikir

tingkat tinggi sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk

penilaian kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal berpikir tingkat tinggi.

a) Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat tinggi

Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk

memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical

thinking), kemampuan beragrumen (reasoning), dan kemampuan mengambil

keputusan (decision making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan

salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh

setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam berpikir

tingkat tinggi yaitu kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak

familier, kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda, dan

menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara

sebelumnya.

b) Berbasis Permasalahan Kontekstual

Soal-soal berpikir tingkat tinggi merupakan asesmen yang berbasis situasi

nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat

menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan

masalah. Soal harus terkait dengan konteks pengalaman kehidupan nyata

(relating), soal ditekankan kepada pengalian, penemuan, dan penciptaan

(experience), soal juga menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan

ilmu pengetahuan yang di peroleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah

nyata (applying), soal menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

11

mengkomunikasikan kesimpulan model pada konteks masalah

(communicating), dan soal menentukan kemampuan peserta didik untuk

mentransformasi konsep pengetahuan dalam kelas ke situasi atau konteks baru

(transferring).

c) Membangun Bentuk Soal Beragam

Bentuk soal yang digunakan untuk menulis butir soal berpikir tingkat tinggi

yaitu soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar atau salah dan ya atau

tidak), isian singkat atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan menggunakan seluruh poin

karakteristik sebagai bahan acuan dalam menganalisis soal penilaian tengah

semester yang di buat oleh guru. Untuk berbasis permasalahan kontektual

merupakan karakteristik sebagai acuan utama peneliti dalam menganalisis soal

penilaian tengah semester. Maka soal penilaian tengah semester dapat ditentukan

tingkat penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

b. Higher Order Thinking Skills

1) Pengertian Higher order thinking skills

Menurut Saputra (2016:91) Higher Order Thinking Skills merupakan suatu

proses berpikir anak didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dapat

dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif serta taksonomi

pembelajaran seperti metode problem solving Krulik dan Rudnick (1998),

Taksonomi Bloom (1956), dan Taksonomi pembelajaran, pengajaran dan

penilaian dari Andreson dan Krathwohl (2001). Selain itu Saputra (2016: 92)

Higher Order Thinking Skills adalah peningkatan kemampuan pemahaman dan

penguasaan anak didik atas materi pembelajaran agar ia dapat berpikir kritis

(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu memecahkan masalah

(problem solving), dan mampu membuat putusan (making decision) dalam

situasi-situasi sulit.

Menurut Heong dkk (dalam Mitri, 2016:27) Higher Order Thinking Skills

di definisikan sebagai penggunaan pikiran secara lebih luas untuk menemukan

tantangan baru yang menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru

atau pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau

kemungkinan jawaban dalam situasi baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

12

Menurut Wardana (dalam Mitri, 2016:27) Higher Order Thinking Skills

merupakan proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha

mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif dan kreatif yang dilakukan

secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang

meliputi berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa

Higher Order Thinking Skills merupakan proses berpikir anak didik dalam level

kognitif yang lebih tinggi yang melibatkan aktivitas mental untuk menemukan

tantang baru dalam usaha mengekplorasi pengalaman yang komplek, reflektif,

dan kreatif agar anak didik dapat berpikir kritis (critical thinking), kreatif

(creative thinking), mampu memecahkan masalah (problem solving), dan

mampu membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi sulit untuk

mencapai tujuan yaitu memperoleh pegetahuan berpikir analitis, sintesis dan,

evaluative.

2) Tujuan Higher order thinking skills

Menurut Saputra (2016:91-92) tujuan utama dari Higher Order Thinking

Skills adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir anak didik pada

level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan kemampuan untuk berpikir

secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi yang datang kepadanya,

berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dengan pengetahuan yang

dimilikinya serta membuat putusan dalam situasi-situasi yang kompleks.

3) Indikator Higher order thinking skills

Menurut Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,

2016:216-218) indikator Higher Order Thinking Skills yakni menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan ketiga proses kognitif dalam ranah

yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan atau

menerapkan merupakan kemampuan berpikir yang berada pada tingkatan

rendah. Masing-masing indikator akan dijelaskan satu persatu sebagai berikut:

a) Mengingat

Mengemukakan kembali apa yag sudah dipelajari dari guru, buku, sumber

lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan. Pengetahuan hafalan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

13

ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan, fakta, definisi konsep, prosedur

hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari dikelas tanpa diubah atau berubah.

b) Memahami

Proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan,

grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Kemampuan mengolah pengetahuan

yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan, menulis

kembali, mengubah bentuk komunikasi, memberi tafsir, dan memperkirakan.

c) Mengaplikasikan/Menerapkan

Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang

sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari. Kemampuan

menggunakan pengetahuan seperti konsep, massa, cahaya, membagi/mengali/

menambah/mengurangi/menjumlah/menerapkan dalam mempelajari sesuatu

yang belum pernah dipelajari sebelumnya.

d) Menganalisis

Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu

informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi,

menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan

kelompok/informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi

dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya

lainnya. Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan

perbedaan, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi, menemukan

keterkaitan fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antar apa yang

dikemukakan, menemukan pikiran pokok dan menemukan kesamaan dalam alur

berpikir.

e) Mengevaluasi

Menentukkan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria.

Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu

infomasi/ benda menarik atau menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpanan

dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan pertimbangan

alternative mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai

benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

14

f) Mencipta

Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut

merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan

untuk membentuknya. Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai

sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia,

mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai

bentuk kreativitas lainnya.

Berdasarkan beberapa indikator yang dijabarkan peneliti di atas, peneliti

memutuskan untuk menentukan suatu perencanaan pembelajaran dan soal

evaluasi (Penilian Tengah Semester) yang terpaku pada keterampilan berpikir

tingkat tinggi dengan menggunakan kata kerja operasional menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta.

c. Kurikulum 2013

1) Pengertian Kurikulum 2013

Menurut Kurniansih & Sani (2014: 32) kurikulum 2013 merupakan

serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirilis

tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006

(KTSP).

Menurut Prastowo (2015:5) kurikulum 2013 merupakan upaya peningkatan

mutu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan mampu

menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.

Menurut Surnati & Rahmawati (2014:1) kurikulum 2013 merupakan salah

satu upaya memperbaruhi setelah dilakukannya penelitian untuk pengembangan

kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Kurikulum 2013

memadukan tiga konsep yang menyimbangkan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan. Melalui konsep itu, keseimbangan antara hardskill dan softskill

dimulai dari standar isi, standar proses, dan standar penilaian dapat di wujudkan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa

kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian dari penyempurnaan

kurikulum yang telah di rilis tahun 2004 yang diteruskan dengan kurikulum 2006

dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang disesuaikan dengan

kebutuhan generasi muda untuk memadukan tiga konsep sikap, keterampilan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

15

dan pengetahuan di mulai dari standar isi, standar proses, dan standar penilaian

yang dapat di wujudkan untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan mampu

menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.

2) Komponen kurikulum 2013

Menurut Abdul & Chaerul (2014:14) kurikulum 2013 dilakukan pada tiga

komponen, yaitu: 1) standar isi atau rencana pelaksanaan pembelajaran, 2)

standar proses atau kegiatan pembelajaran, dan 3) standar penilaian atau

penilaian kelas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing komponen:

1) Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

a) Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Menurut Majid (2014:87) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah

rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok

atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.

Menurut Mitri (2016:76) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah

rencana pembelajaran yang disusun oleh guru yang dikembangkan mengacu

pada silabus.

Berdasarkan pengertian dari beberapa teori di atas. Maka dapat disimpulkan

bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pelaksanaan

pembelajaran yang disusun oleh guru sesuai dengan materi pokok dan tema

tertentu yang mengacu pada silabus untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut Mitri (2016:76).

secara teknis rencana pelaksanaan pembelajaran minimal mencangkup

komponen-komponen sebagai berikut :

(1) Data Sekolah/Identitas Sekolah

(2) Identitas mata pelajajran

(3) Kelas/Semester

(4) Materi pokok

(5) Alokasi waktu

(6) Tujuan pembelajaran

(7) Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian

(8) Materi Pembelajaran

(9) Metode Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

16

(10) Media, alat, dan sumber belajar

(11) Langkah-langkah pembelajaran

(12) Penilaian hasil pembelajaran

Berdasarkan komponen yang sudah disebutkan di atas, peneliti akan

menggunakan komponen pada poin 7 untuk menganalisis indikator pencapaian

dan poin 11 untuk melihat langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

indikator pencapaian.

2) Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran)

a) Pengertian Kegiatan Pembelajaran

Menurut Rusman (dalam Prasetya, 2018:1) proses kegiatan pembelajaran

adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru dan siswa

serta komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

mencapai tujuan belajar. Menurut Arikunto (dalam Mitri, 2016:42) kegiatan

pembelajaran adalah proses berlangsungnya kegiatan belajar dan

membelajarkan siswa di kelas. Pandangan lain yang sejalan dengan hal tersebut

dikemukakan oleh Arifin (dalam Mitri, 2016:42) pelaksanaan pembelajaran

adalah pelaksanaan strategi-strategi yang telah dirancang untuk mencapai tujuan

pembelajaran dimana strategi, pendekatan, prinsip-prinsip dari metode

pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan

efisien.

Berdasarkan ketiga teori di atas, dapat di simpulkan bahwa proses kegiatan

pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru bersama

siswa dengan menjalin komunikasi secara edukatif dengan menggunakan

startegi, pendekatan, prinsip, dan metode tertentu untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang efektif dan efisien.

b) Tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran

Menurut Majid (2014:92) tahapan dalam kegiatan pembelajaran meliputi

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

(1) Kegiatan pendahuluan guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan

fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-

pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi

yang akan dipelajari, mengantarkan peserta didik kepada suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

17

permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu

materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai dan

menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan

yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan dan

tugas.

(2) Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang

dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didik untuk aktif menjadi pencari informasi, serta

memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta

didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses

observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.

Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat proserdur

untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat

melakukan pengamatan terhadap pemodelan atau demonstrasi oleh guru

atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan

dan pemberian umpan balik, serta latihan lanjutan kepada peserta didik.

Contoh aplikasi lima kegiatan pembelajaran yang yaitu (1) mengamati

dimana guru memberikan fasilitas peserta didik untuk melakukan

pengamatan seperti melihat, membaca, dan mendengar, (2) menanya guru

membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan, (3)

mengumpulkan informasi dan mengasosiasikan dimana tindak lanjut dari

bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai

sumber melalui cara, (4) mencoba guru meminta siswa mencoba berbagai

sumber media yang ada pada saat pembelajaran, (5) mengkomunikasikan

menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan saat mencari informasi.

(3) Kegiatan penutup guru bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri

membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian dan

refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

18

pembelajaran, remidi, program pengayaan, layanan konseling, memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar

peserta didik dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.

Berdasarkan dari tahap-tahap pada kegiatan pembelajaran di atas,

peneliti akan mengobservasi kegiatan pembelajaran dari kegiatan pembuka,

kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Untuk mengetahui bagaiamana cara

guru menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi (4C).

c) Prinsip kegiatan pembelajaran

Menurut Permendikbud No.103 tahun 2014 (dalam Mitri, 2016:47)

untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,

kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:

(1) Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.

(2) Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.

(3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.

(4) Pembelajaran berbasis kompetensi.

(5) Pembelajaran terpadu.

(6) Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki

kebenaran multi dimensi.

(7) Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.

(8) Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard

skills dan soft-skills.

(9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.

(10) Pembelajar yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan

(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun

karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran (tut wuri handayani).

(11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat

(12) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

19

(13) Pengakuan atas perbedaan individu dan latar belakang budaya peserta

didik.

(14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Berdasarkan prinsip dari kegiatan pembelajaran di atas, peneliti akan

menggunakan beberapa prinsip pada poin di atas sesuai dengan penelitian

yaitu point no 1, 2, 3, 8, dan 14 yang akan peneliti gunakan saat melakukan

observasi di dalam kelas.

3) Standar Penilaian (Pelaksanaan penilian kelas)

a) Pengertian Pelaksanaan Penilaian Kelas pada Kurikulum 2013

Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:7) (dalam Permendikbud no 66

tahun 2013) tentang standar penilaian pendidikan, penilaian pendidikan

merupakan proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian merupakan rangkaian

kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan manafsirkan data tentang

proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan. Penilaian adalah bagian dari kegiatan pembelajaran

yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang

meliputi pengetahuan, keterampilan, dan pengetahuan.

Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:3) penilaian pada kurikulum 2013

lebih menekankan pada penilian autentik. Penilaian autentik merupakan

penilaian yang dilakukan secara menyeluruh untuk menilai masukan, proses,

dan hasil pembelajaran. Kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif,

afektif dan psikomotor yang sesuai dengan karakteristik siswa yang

sistemnya berdasarkan penilainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian

merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

menafsirkan data tentang proses dan hasil peserta didik yang di lakukan

secara sistematis pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

20

b) Prinsip Penilaian

Menurut lampiran Permendikbud no 66 tahun 2013 (dalam Sunarti &

Rahmawati, 2014:12) tentang standar penilaian, prinsip penilaian dalam

kurikulum 2013 sebagai berikut:

(1) Obyektif: penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi oleh

faktor subjektivitas penilaian.

(2) Terpadu: penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu

dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

(3) Ekonomis: penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,

pelaksanaan dan pelaporannya.

(4) Transparan: prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

(5) Akuntabel: penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak

internal sekolah maupun ekternal untuk aspek teknik prosedur dan

hasilnya.

(6) Edukatif: mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

c) Cakupan Penilaian

Menurut lampiran Permendikbud no 66 tahun 2013 (dalam Sunarti &

Rahmawati, 2014:13) mencangkup penilaian autentik, penilaian diri,

penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu

tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah yang

diuraikan sebagai berikut:

(1) Penilaian autentik: penilaian yang dilakukan secara komperhensif untuk

menilai masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.

(2) Penilaian diri: penilaian yang dilakukan peserta didik secara reflektif

untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang diterapkan.

(3) Penilaian berbasis portofolio: penilaian yang dilaksanakan untuk menilai

keseluruhan proses belajar peserta didik dalam penugasan perorangan

atau perkelompok di dalam atau di luar kelas khususnya pada sikap atau

perilaku dan keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

21

(4) Ulangan harian: penilaian yang dilakukan secara periodik untuk menilai

kompetensi peserta didik.

(5) Ulangan tengah semester: Penilaian semester merupakan kegiatan yang

dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik setelah melaksanakan 8 sampai 9 minggu kegiatan pembelajaran.

Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.

(6) Ulangan Akhir Semester: kegitan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan

semua KD pada semester tersebut.

(7) Ujian Sekolah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar

kompetensi yang diujikan pada UN, yang di lakukan oleh satuan

pendidikan.

Berdasarkan cakupan nilai di atas yang sudah disebutkan, peneliti akan

menganalisis penilaian kelas pada cakupan penilaian ulangan tengah semester

atau yang sekarang sering di sebut sebagai penilaian tengah semester untuk

mengetahui tentang kata kerja operasional yang terdapat pada taksonomi

bloom untuk menentukan apakah soal-soal yang berada pada penilaian tengah

semester termasuk berpikir tinggkat tinggi.

d) Ranah Penilian

Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:15) tujuan penilaian hasil belajar,

yaitu untuk mengetahui capaian penguasaan kompetensi oleh setiap peserta

didik sesuai rencana pembelajaran. Ditinjau dari dimensi kompetensi yang

ingin di capai meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.

(1) Ranah kognitif komponen meliputi tingkatan menghafal, memahami,

mengaplikasikan/menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta.

(2) Ranah afektif ada dua hal yang perlu dinilai, yaitu (1) kompetensi afektif

dan (2) sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran serta proses

belajar. Jenis tingkatan ranah afektif yaitu penerimaan, partisipasi,

penilaian, penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

22

(3) Ranah psikomotor penilaian terhadap pencapaian komptensi sebagai

berikut persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa,

gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas.

Berdasarkan ranah penilaian yang sudah di sebutkan di atas, peneliti akan

menggunakan ranah penilaian kognitif ini dikarenakan peneliti hanya akan

melihat proses kogntif pada siswa yang dilakukan guru pada proses penilaian

tengah semester.

e) Konsep Penilaian Autentik

Menurut permendikbud no. 65 tahun 2013 tentang standar proses dan

Permendikbud no. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian (dalam Sunarti &

Rahmawati, 2014: 28-36) penilaian kurikulum 2013 menggunakan penilaian

autentik pada proses dan hasil yang mencangkup 3 aspek penilaian, yaitu

kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian autentik harus di tekankan pada

rata-rata ketiga ranah tersebut secara menyeluruh sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Namun, peneliti hanya mengambil konsep penilaian autentik

pada aspek penilaian kognitif.

(1) Penilaian kognitif

Penilaian kognitif ada 6 tingkatan dalam ranah kognitif yaitu

pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi sama hal

nya dengan menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta. Indikator-indikator penilaian ranah kognitif

berdasarkan pada 6 tingkatan Taksonomi Bloom yang dapat dijadikan

landasan sebagai pengembangan penilaian dalam ranah kognitif.

(a) Pengetahuan dapat menyebutkan atau menunjukkan lagi. Cara penilaian

pertanyaan/tugas dan tes

(b) Pemahaman dapat menjelasakan atau mendefinisikan. Cara penilaian

pertanyaan/tugas dan tes.

(c) Penerapan dapat memberi contoh atau memecahkan masalah. Cara

penilaian tugas/ permasalahan.

(d) Analisis dapat menguraikan atau mengklarifikasi. Cara penilaian

tugas/analisis/masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

23

(e) Sintesis dapat menyimpulkan kembali atau menggeneralisasi. Cara

penilaian tugas atau perasalahan.

(f) Evaluasi dapat menginterpretasikan atau memberikan pertimbangan atau

penilaian.

f) Bentuk Penilaian Kognitif.

Penilaian kognitif dapat dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan, dan

penugasan/proyek

(1) Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara

tertulis berupa pilihan ganda dan uraian.

a) Tes bentuk uraian soal bentuk uraian menuntut kemampuan siswa untuk

mengorganisasi dan merumuskan jawaban menggunakan kata-kata

sendiri. Soal bentuk uraian hendaknya mengukur berbagai kemampuan

(ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan kemampuan yang lebih

tinggi). Keuntungan soal bentuk uraian, antara lain (a) memberikan

kesempatan kepada murid untuk mengorganisasikan dan merumuskan

sendiri jawabannya, (b) mudah menyusunnya, (c) jawaban sukar di tebak.

Kelemahannya adalah (a) sukar dalam skoring dan (b) tidak dapat

mencangkup bahan yang luas. Soal-soal bentuk uraian terdiri dari atas

tiga ragam, yaitu bentuk uraian bebas, bentuk uraian terbatas, dan bentuk

uraian terstruktur.

b) Tes Pilihan Ganda terdiri atas sebuah pernyataan atau kalimat yang

belum lengkap, kemudian diikuti oleh sejumlah pernyataan atau bentuk

yang dapat digunakan untuk melengkapinya. Dari sejumlah “pelengkap”

tersebut, hanya satu yang tepat, yang lain merupakan pengecoh

(distractors). Soal pilihan ganda dapat mengukur pengetahuan mulai dari

tingkat pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

24

2.1.2 Hasil penelitian yang relevan

Penelitian ini didasarkan pada hasil yang telah dilakukan oleh bebrapa

peneliti. Adapun hasil penelitian ini antara lain:

Mulyadi, Marzuki, & Andi Usman tahun 2013 dengan judul “Implementasi

Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Lingkungan Untuk Perolehan

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Di SD”, adapun penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan pembelajaran tematik terpadu berbasis lingkungan

untuk memperoleh kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di SD.

Sedangkan hasil penelitian ini adalah bahwa kemampuan berpikir tingkat

tinggi peserta didik dikategorikan “baik” karena pembelajaran dengan tematik

terpadu berbasis lingkungan sebagian besar peserta didik memperoleh

kemampuan berpikir tingkat tinggi berupa menganalisis, mengevaluasi, dan

mengkreasikan.

Maria Agustina Amelia (2016) dengan judul “Analisis Soal Tes Hasil

Belajar High Order Thinking Skills (HOTS) Matematika Materi Pecahan Untuk

Kelas 5 Sekolah Dasar”. Adapun tujuan untuk menganalisis kualitas tes hasil

belajar matematika buatan guru mengenai materi pecahan untuk siswa kelas V.

Adapun hasil penelitian ini adalah uji analisis tingkat kesukaran soal yaitu 1

soal (5%) memiliki tingkat kesukaran kategori sedang dan 4 soal (20%) yang

memiliki tingkat kesukaran kategori sukar. Hasil uji pengecoh pada soal secara

keseluruhan ada 11 pengecoh tidak berfungsi.

Tia Agusti Annuru, Riche Cynthia Johan, Mohammad Ali tahun 2017

dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam

Pelajaran Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Model

Pemebelajaran Treffinger”. Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat

seberapa besar pengaruh model Treffinger dalam meningkatkan kemampuan

berpikir tingkat tinggi peserta didik Sekolah Dasar dalam mata pelajaran IPA.

Sedangkan hasil penelitian hasil uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan berpikir tingkat tinggi pada aspek mencipta (C6) pada peserta

didik yang memperoleh model pembelajaran Treffinger lebih tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

25

dibandingkan dengan peserta didik yang memperoleh model pembelajaran

pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berikut ini adalah hasil

penelitian yang relevan dalam bentuk bagan dengan judul yang akan dilakukan

oleh peneliti. Berikut ini hasil penelitian yang relevan dalam bentuk bagan

dengan judul yang akan di lakukan oleh peneliti.

Gambar 2.1 Peta Literatur Penelitian

Berdasarkan tiga penelitian yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti, penelitian ini memiliki beberapa kekhasan antara lain

penelitian dilakukan pada pembelajaran tematik disalah satu jenjang sekolah

dasar kelas V yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian

kelas dengan metode penelitian kualitatif dan desain penelitian adalah studi

kasus karena peneliti terfokus pada salah satu objek penelitian yaitu guru kelas

V.

Maria Agustina Amelia (2016)

“Analisis Soal Tes Hasil

Belajar High Order Thingking

Skills (HOTS) Matematika

Materi Pecahan Untuk Kelas 5

Sekolah Dasar

Mulyadi, Marzuki, Andi

Usman (2013) “Implementasi

Pembelajaran Tematik Terpadu

Berbasis Lingkungan Untuk

Perolehan Kemampuan

Berpikir Tingkat Tinggi di SD”

Peneliti Melakukan Penelitian:

“Analisis Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi Pada

Pembelajaran Tematik Kelas V

(Studi Kasus Di Salah Satu SD

Swasta Di Kabupaten Sleman

Yogyakarta)”

Tia Agusti Annuru, Riche

Cynthia Johan, Mohammad Ali

(2017) “Peningkatan

Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Dalam Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Peserta didik

Sekolah melalui Pembelajaran

“Treffinger”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

26

2.1.3 Kerangka Berpikir

Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan penguasaan ilmu

pengetahuan menjadi semakin komplek dimana era globalisasi saat ini di tandai

dengan sebuah persaingan dimana memasuki abad ke 21 kemajuan teknologi

sudah memasuki bidang pendidikan yaitu pendidikan yang memiliki

kemampuan 4C yaitu critical thinking, creative, collaborative, dan

communicative. Dimana kemampuan berpikir kritis atau sering disebut critical

thinking penting dalam keterampilan pemecahan masalah dan keputusan.

Kreativitas atau sering di sebut creative penting dalam keterampilan berpikir

kritis dan membuat inovasi. Sementara itu kolaborasi atau collaborative dan

komunikasi atau communicative diperlukan dalam menjalin hubungan

kerjasama dalam tim dan komunikasi efektif. Guru dan peserta didik dituntut

memiliki kompetensi masyarakat global yang dikenal dengan sebutan “four

Cs” atau 4C dalam belajar mengajar pada pendidikan abad 21.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kurikulum

2013 yang mengacu pada standar isi, standar proses, dan standar penilaian.

Dimana dalam kegiatan ini di khususkan pada standar isi (perencanaan

pembelajaran), standar proses (proses pembelajaran), dan pada standar

penilaian yaitu penilaian kognitif pada Penilaian Tengah Semester.

Dengan menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan

berpikir tingkat tinggi, maka guru akan menghasilkan siswa yang tidak hanya

mampu memperoleh nilai tinggi dengan cara menghafal maupun memahami

tetapi siswa dapat berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan berkolaborasi

dengan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.

Melalui kegiatan yang dilakukan oleh peneliti di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta, peneliti ingin mengetahui bagaimana cara guru

di SD tersebut dalam melakukan kegiatan berpikir tingkat tinggi khususnya

pada perencanaan, proses belajar dan penilaian tengah semester di mana kelas

yang dipilih adalah kelas V.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

27

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti ingin mengetahui ada atau

tidaknya dan tingkat penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada di

salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta, yang menggunakan

pembelajaran tematik pada proses pembelajarannya. Selain itu, peneliti juga

ingin mengetahui bagaimana salah satu guru dalam penerapan keterampilan

berpikir tingkat dikelasnya.

Gambar 2.2 Peta kerangka berpikir

ABAD 21

“Kemampuan untuk menghadapi tantangan era

globalisasi yang mengacu pada Kurikulum 2013”

Guru

“peran guru untuk

memenuhi tantangan di

abad 21 dengan berpacu

pada kurikulum dan

kegiatan berpikir tingkat

tinggi”

Kurikulum 2013

“Kurikulum sebagai

wadah untuk

mengembangkan

keterampilan berpikir

tingkat tinggi”

Berpikir Tingkat Tinggi

“Kegiatan dimana siswa

dituntut untuk berpikir

yang tidak hanya

menghafal saja”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

28

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek penelitian, dan teknik pengambilan sampel, data yang dicari,

teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif merupakan keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang

berhubungan dengan fakta dalam kehidupan, Flick (dalam Gunawan, 2013:81).

Sedangkan menurut Bogdan & Taylor (dalam Gunawan, 2013:82) penelitian

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati

yang diarahkan pada latar dan individu secara utuh. Berbeda dengan Sugiyono

(dalam Gunawan, 2013:107) ada tiga tahapan pada penelitian kualitatif yaitu (1)

tahap deskripsi atau tahap orientasi, di tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang

dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang

informasi yang diperolehnya;(2) tahap reduksi, di tahap ini peneliti mereduksi

segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada

masalah tertentu; dan (3) tahap seleksi, pada tahap ini peneliti menguraikan fokus

yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara

mendalam tentang fokus masalah.

Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian kualitatif merupakan prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berhubungan dengan fakta

dalam kehidupan yang berupa kata-kata tertulis atau lisan yang mengacu pada tiga

tahap yaitu deskripsi, orientasi, dan seleksi.

3.2 Setting penelitian

3.2.1 Tempat penelitian

Peneliti memilih salah satu sekolah dasar swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta. Sekolah ini di pilih karena peneliti ingin mengetahui apakah sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

29

yang berada ditengah masayarakat Kabupaten Sleman ini mengenai bagaimana

hasil belajar siswa tersebut sudah pada tahapan mengenai keterampilan berpikir

tingkat tinggi atau masih pada tahapan keterampilan berpikir tingkat rendah. Alasan

lain yang membuat peneliti memilih salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta pada kelas V karena peneliti ingin mengetahui apakah guru kelas V di

salah satu Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta ini menerapkan keterampilan

berpikir tingkat tinggi atau justru menerapakan keterampilan berpikir tingkat

rendah.

3.2.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan selama masa PPL hingga selesai PPL dari mulai

bulan 14 Sepetember 2018 hingga bulan 5 November 2018. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini dilakukan selama hampir 3 bulan.

3.2.3 Subyek penelitian

Subyek penelitian yang peneliti pilih adalah guru kelas V sebagai subyek

utama dan siswa kelas V sebagai subyek kedua di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogykarta di tahun ajaran 2018/2019. Guru kelas V adalah

subyek dalam mempraktikan kegiatan proses pembelajaran, narasumber

wawancara dan sebagai sumber dokumentasi untuk mengisikan kuesioner, untuk

meminta rencana pelaksanaan pembelajaran serta dokumen soal penilaian tengah

semester. Siswa sebagai subyek untuk menerima pelaksanaan pembelajaran dan

narasumber dokumentasi.

3.2.4 Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Proses pelaksanaan pembelajaran dan soal evaluasi (Penilaian Tengah Semester).

3.3 Desain penelitian

Desain penelitian yang peneliti gunakan adalah studi kasus. Menurut Furchan

(dalam Triwiyatno, 2015:32) studi kasus merupakan studi yang mendalam tentang

individu dan berjangka waktu relative lama, terus menerus serta menggunakan

objek tunggal, artinya kasus dialami oleh satu orang. Dalam studi kasus ini peneliti

mengumpulkan data mengenai diri subjek dari keadaan terbesar dari studi kasus

adalah kemungkinan untuk melakukan penyelidikan secara mendalam dimana studi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

30

kasus berusaha untuk memahami anak atau orang dewasa secara utuh dalam

totalitas lingkungan individu. Menurut Gunawan (2013:113) studi kasus

merupakan penelitian yang dibutuhkan untuk meneliti atau mengungkapkan secara

utuh dan menyeluruh terhadap kasus yang menarik perhatian untuk diteliti.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengungkapkan bahwa studi kasus

merupakan metode studi yang mendalam untuk mengungkapkan secara utuh dan

menyeluruh terhadap kasus yang menarik perhatian yang dilakukan dengan jangka

waktu yang relative lama untuk memahami anak atau orang dewasa secara utuh

dalam lingkungan. Penelitian melakukan studi kasus dengan landasan teori sebagai

acuan ketika peneliti akan menggali suatu hal yang berkaitan dengan subjek.

Diharapkan dengan landasan teori yang telah disebutkan pada bab sebelumnya

dapat mendasari setiap langkah yang dilakukan oleh peneliti, baik ketika menyusun

instrumen penelitian, wawancara, maupun kusioner.

3.4 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipilih oleh peneliti untuk mengumpulkan

seluruh sumber data yaitu berupa:

3.4.1 Kuesioner

Menurut Pujihastuti (2010:2) kuesioner merupakan alat pengumpulan data

primer dengan metode survey untuk memperoleh data opini responden, kuesioner

digunakan untuk memperoleh informasi dimana semua kuesioner yang dibagikan

kepada responden akan diterima kembali oleh peneliti dalam kondisi yang baik dan

kemudian akan dianalisis lebih lanjut. Teknik pengumpulan ini digunakan oleh

peneliti untuk mengambil data mengenai bagaimana persepsi siswa terhadap guru

pada saat guru mengajar dan persepsi guru terhadap dirinya sendiri dalam

pembelajaran yang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan kusioner tertutup karena responden (adalah guru

dan siswa) dimana data kuesioner ini hanya peneliti yang akan mengetahui nya serta

akan langsung diminta untuk memilih satu jawaban yang sudah disediakan dengan

pilihan Sangat Sering skor 4, Sering skor 3, Jarang skor 2 dan Tidak Pernah skor 1.

Kusioner ini terdiri dari 16 pernyataan yang mengandung 4C (Critical Thinking),

(Creativity), (Collaborative), dan (Communication) dalam keterampilan berpikir

tingkat tinggi dapat dilihat pada lampiran 11A halaman 121.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

31

3.4.2 Observasi

Menurut Arikunto (2007:87) observasi merupakan proses yang kompleks,

suatu proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya

yang terpenting, yaitu proses pengamatan dan ingatan. Pada masing-masing proses

observasi ini terkandung sumber kesesatan yang perlu mendapat perhatian dengan

saksama.

Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data mengenai

bagaimana guru menerapkan pembelajaran yang mengacu pada kegiatan 4C yaitu

kegiatan (Critical Thinking), (Creative), (Collaboration), dan (Communication).

Apakah guru dapat menerapkan atau meningkatkan keterampilan berpikir tingkat

tinggi bagi siswanya dengan menggunakan berbagai metode yang ada pada saat

pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 138.

3.4.3 Dokumentasi

Menurut Arikunto (2007:87) dokumentasi merupakan dokumen untuk

mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,

agenda, dan sebagainya. Teknik ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data

berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi (Penilaian

Tengah Semester) yang digunakan oleh guru sebagai bahan untuk mengetahui

pemahaman siswa. RPP sendiri akan dianalisis oleh peneliti dan rekan peneliti pada

aspek indikator apakah indikator menggunakan tingkatan berpikir tingkat tinggi

atau berpikir tingkat rendah. Sedangkan untuk soal evaluasi akan dianalisis oleh

peneliti dan rekan peneliti pada aspek soalnya sudah termasuk dalam indikator

berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 19A halaman 143 sampai 19P halaman

158 dan soal Penilaian tengah Semester bisa dilihat pada lampiran 21A halaman

160 sampai 21AA halaman 186.

3.4.4 Wawancara

Menurut Kartono (dalam Gunawan, 2016:160) wawancara merupakan suatu

percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu yang merupakan proses

tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara guna

memperoleh data yang konsisten terhadap data yang didapatkan oleh peneliti saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

32

melakukan observasi, memberikan kuesioner dan dokumentasi. Peneliti melakukan

wawancara langsung terhadap guru kelas V untuk mengetahui lebih jauh mengenai

proses penyusunan RPP, Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah dilakukan guru

serta soal evaluasi. Pedoman wawancara dapat dilihat di lampiran 17 halaman 133.

Sementara itu untuk mengumpulkan data-data di atas, peneliti membagi

menjadi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut:

1) Data Primer

Menurut Sugiyono (dalam Mitri, 2016-78) data primer adalah data yang

diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.

Data primer juga merupakan data asli yang bersifat up to date atau data terbaru

.Data primer yang dimakusd dalam penelitian ini meliputi:

a) Persepsi guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran melalui

kegiatan wawancara, kuesioner dan observasi

b) Persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan pembelajaran yang

meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada data kuesioner

c) Penilain guru terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh guru kelas

dengan menggunakan metode, model dan teknik dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran berupa keterampilan berpikir tingkat tinggi pada

kuesioner dan observasi

2) Data Sekunder

Menurut Sugiyono (dalam Mitri,2016:79) data yang diperoleh atau

dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang telah ada. Data yang dimaksud

dalam penelitian ini meliputi:

a) Desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat guru kelas,

apakah telah memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi atau

berpikir tingkat rendah. Data yang didapatkan oleh peneliti adalah satu

RPP yang disusun untuk satu pembelajaran.

b) Pelaksanaan penilaian kelas yang didapatkan dari penilaian tengah

semester untuk mengetahui sejauh guru dalam membuat soal apakah

mengandung kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi atau berpikir

tingkat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

33

3.5 Instrumen penelitian

Pada penelitian ini, penelitian menggunakan beberapa instrumen pendukung

karena peneliti berperan sebagai instrumen utama.

Menurut Djaali (dalam Matondang. Z, 2009: 1) instrumen adalah suatu alat

yang karena memenuhi akademis maka dapat dipergunakan sebagai alat untuk

mengukur objek atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Pada penelitian

ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan berbagai instrumen yang akan

digunakan untuk mengumpulkan beberapa data yang dibagi menjadi data primer

dan data sekunder. Data persepsi siswa dan guru didapatkan dari kuesioner yang

disusun berdasarkan indikator instrumen di bawah:

Tabel 3.1 Indikator Kuesioner guru dan siswa dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Pada tabel 3.1 dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan data mengenai

persepsi siswa terhadap guru dan persepsi guru terhadap proses pembelajaran yang

sudah dilakukan menggunakan kemampuan 4C yaitu kemampuan critical thinking,

collaboration, creativity, dan communication dengan masing-masing kemampuan

terdiri dari 4 pernyataan. Perbedaan yang ada antara kuesioner guru dan siswa

terletak pada kalimatnya dimana kalimat siswa lebih disederhanakan lagi.

Instrumen kuesioner siswa dan guru dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 3.2 Instrumen Kuesioner siswa.

No. 4 C Keterangan SS S JR TP

1. Critical Thinking/Berpikir

Kritis

Saya diberikan soal oleh

guru untuk diselesaikan

secara mandiri

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk mencari

informasi dari sumber-

sumber lain.

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Berpikir Kritis

(Critical Thinking) 1 (4 pernyataan) 4

2 Kolaborasi

(Collaboration) 2 (4 pernyataan) 4

3 Kreativitas (Creativity) 3 (4 pernyataan) 4

4 Komunikasi

(Communication) 4 (4 pernyataan) 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

34

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk bertanya

materi yang belum dipahami

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk memberikan

masukan, tanggapan

(kegiatan int), dan kritik.

2. Collaborative/Kolaborasi

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk membentuk

kelompok diskusi

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk

mengerjakan soal bersama

dengan teman sekelompok

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk mencari

informasi bersama dengan

teman sekelompok

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk bertukar

pikiran dan pendapat saat

berdiskusi

3. Creativity/Kreativitas

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk membuat

karya

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk

memecahkan masalah

dengan cara sendiri

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk mencari

informasi secara mandiri

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk

menampilkan hasil karya di

dalam kelas.

4. Communication/

Komunikasi

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk

mempresentasikan hasil dari

pembelajara yang dilakukan

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk memberikan

masukan atau tanggapan

pada akhir pembelajaran

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk mengingat

kembali materi pada

pembelajaran sebelumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

35

Saya diberikan kesempatan

oleh guru untuk

menyimpulkan

pembelajaran yang sudah

dilakukan

Tabel 3.3 Instrumen Kuesioner guru

No. 4 C Keterangan SS S JR TP

1. Critical Thinking/Berpikir

Kritis

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menganalisis permasalahan

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mencari sumber lain dalam

meningkatkan kemampuan

berpikir kritis

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menyampaikan masukkan,

tanggapan (kegiatan inti),

kritik dan saran.

Guru memberian kesempatan

siswa untuk bertanya

mengenai pembelajaran

2. Collaborative/Kolaborasi

Guru meminta siswa

membentuk kelompok untuk

melakukan diskusi saat

pembelajaran

Guru memberikan soal untuk

dikerjakan bersama kelompok

melalui kegiatan diskusi

Guru meminta siswa mencari

informasi bersama teman

kelompok

Guru meminta siswa untuk

saling bertukar pikiran dan

pendapat dalam berdiskusi

3. Creativity/Kreativitas

Guru meminta siswa

membuat sebuah karya

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mencari informasi secara

mandiri

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

dalam menampilkan hasil

karyanya di dalam kelas.

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

36

memecahkan masalah dengan

caranya sendiri.

4. Communication/Komunik

asi

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mempresentasikan hasil dari

pembelajaran.

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memberikan masukan atau

tanggapan

Guru untuk memberikan

kesempatan siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran

yang sudah dilakukan.

Guru memberi kesempatan

siswa untuk mengingat

kembali materi pada

pembelajaran sebelumnya.

Selain persepsi siswa dan guru, untuk membandingkan hasil observasi dan

analisis yang dilakukan terhadap RPP dan soal evaluasi yang sudah dilakukan

peneliti dibutuhkan data berupa hasil wawancara yang dilakukan bersama dengan

guru kelas V dengan indikator dibawah ini:

Tabel 3.4 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Pembelajaran

Tematik 1 (7 pertanyaan) 7

2 Berpikir Tingkat

Tinggi 2 (4 pertanyaan) 4

3

Soal Ujian Tengah

Semester / Ulangan

Harian / Penilaian

Akhir Semester

Tematik

3 (1 pernyataan) 1

4 Kendala yang

dihadapi 4 (2 pernyataan) 2

Pada tabel 3.4 diketahui bahwa pedoman wawancara yang disusun peneliti

terdiri dari 4 indikator yaitu pembelajaran tematik, keterampilan berpikir tingkat

tinggi, soal Ujian Tengah Semester/Ulangan Harian/Peniaian Akhir Semester, dan

kendala yang dihadapi. Masing-masing indikator tersebut terdiri dari beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

37

pernyataan yang dapat disesuaikan dengan indikator yang sudah ditentukan.

Pernyataan wawancara dapat dibawah ini.

Tabel 3.5 Instrumen pedoman wawancara

NO Aspek Pertanyaan

Wawancara

Jawaban

1. Pembelajaran

Tematik

1. Dalam

melaksanakan

pembelajaran

tematik, apakah

Bapak/Ibu guru tidak

terlalu banyak

menerapkan metode

ceramah? metode

ceramah hanya

digunakan ketika

menjelaskan materi

tertentu yang cukup

sukar?

2. Apakah Bapak/Ibu

Guru mampu

menerapkan model,

teknik, dan metode

pembelajaran

tematik yang mampu

menumbuhkan

partisipasi siswa

melalui kagiatan

diskusi dan

memecahkan

masalah?

3. Apakah guru

menerapkan metode

pembelajaran yang

menumbuhkan

partisipasi siswa

seperti presentasi,

tanya jawab, debat

dan lain sebagainya

ketika melaksanakan

kegiatan

pembelajaran

tematik?

4. Apakah Bapak/Ibu

guru selalu

menghampiri siswa

ke tempat duduk

masing-masing

untuk memantau

aktivitas siswa

dalam kegiatan

diskusi guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

38

memastikan bahwa

setiap siswa terlibat

dan berpartisispasi

dalam kegiatan

diskusi?

5. Apakah Bapak/Ibu

Guru dalam

melaksanakan

kegiatan

pembelajaran

tematik sesuai

dengan yang tertera

pada RPP tematik?

6. Apakah Bapak/Ibu

guru selalu

mengkaitkan materi

dengan pengetahuan

yang relevan ketika

melaksanakan

kegiatan

pembelajaran

tematik?

7. Apakah dalam

kegiatan

pembelajaran

Bapak/Ibu guru

dapat mengelola

waktu dengan efisien

dan efektif?

2. Berpikir tingkat

tinggi

1. Apakah Bapak/Ibu

mengetahui tentang

berpikir tingkat

tinggi?

2. Menurut Bapak/Ibu

apa pentingnya

berpikir tingkat

tinggi?

3. Apakah Bapak/Ibu

menerapkan

kegiatan

pembelajaran yang

bersifat

mengarahkan siswa

pada keterampilan

berpikir tingkat

tinggi?

4. Apakah Bapak/Ibu

menggunakan kata

kerja operasional

taksonomi bloom

pada indikator RPP

dengan mengacu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

39

tingkatan C4, C5,

dan C6?

3.

Soal Ujian

Tengah

Semester /

Ulangan Harian

/ Penilaian

Akhir Semester

tematik

1. Dalam membuat soal

Ujian Tengah

Semester / Ulangan

Harian / Penilaian

Akhir Semester,

apakah Bapak/Ibu

Guru mengacu pada

kata kerja

operasional

taksonomi bloom

pada tingkatan C4,

C5, dan C6?

4. Kendala yang

dihadapai

1. Menurut Bapak/Ibu

apakah ada kesulitan

dalam membuat RPP

tematik?

2. Apakah ada kendala

yang dihadapi

Bapak/Ibu Guru

dalam menerapkan

pembelajaran yang

mengacu pada

berpikir tingkat

tinggi?

Data yang diperlukan peneliti yaitu data proses pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru di dalam kelas, untuk mengetahui apakah pada saat proses

pembelajaran guru sudah menerapakan kegiatan proses pembelajaran dengan

menggunakan pedoman observasi yang disusun dari indikator di bawah ini:

Tabel 3.6 Indikator Analisis Pelaksanaan pada Langkah-langkah

Pembelajaran dalam RPP K13

No Indikator Nomor Item Jumlah

1 Communication

(Komunikasi) 1 (4 kriteria) 4

2 Colaborative

(Kolaborasi) 2 (4 kriteria) 4

3

Critical Thinking and

Problem Solving

(Berpikir Kritis dan

Pemecahan Masalah) 3 (4 kriteria) 4

4

Creativity and

Innovation (Kreativitas

dan Inovasi)

4 (4 kriteria) 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

40

Berdasarkan tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa pedoman observasi disusun

berdasarkan kemampuan 4C dengan masing-masing kemampuan yang terdiri dari

4 kriteria yang sudah divalidasi oleh pihak expert judgment yaitu dosen

pembimbing. Instrumen pedoman observasi dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 3.7 Instrumen Pedoman Observasi

No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1.

Communicatio

n

(Komunikasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mempresentasikan hasil

dari pembelajaran.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memberikan masukan atau

tanggapan

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru untuk memberikan

kesempatan siswa untuk

menyimpulkan

pembelajaran yang sudah

dilakukan.

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberi kesempatan

siswa untuk mengingat

kembali materi pada

pembelajaran sebelumnya

2. Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

membentuk kelompok

melakukan diskusi

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan soal

untuk di kerjakan secara

berdikusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

41

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan siswa

untuk mencari informasi

bersama teman diskusi

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memeprlihatkan proses

guru memberikan siswa

kesempatan untuk saling

bertukar pikiran dan

pendapat dalam berdiksusi

3.

Critical

thinking and

Problem

Solving

(Berpikir Kritis

dan

Pemecahan

Masalah).

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

menganalisis

permasalahan.

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

mencari sumber lain dalam

meningkatkan kemampuan

siswa untuk berpikir kritis

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya mengenai

pembelajaran

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memberikan masukan,

tanggapan (kegiatan inti),

dan kritik

4.

Creativity and

Innovation (Kr

eativitas dan

Inovasi)

1. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

membuat sebuah karya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

42

2. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan siswa untuk

memecahkan masalah

dengan caranya sendiri.

3. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatka proses guru

memberikan kesempatan

siswa untuk mencari

informasi secara mandiri

4. Di dalam langkah-langkah

pembelajaran

memperlihatkan proses

guru memberikan

kesempatan kepada siswa

dalam menampilkan hasil

karyanya di dalam kelas.

Data yang dibutuhkan yaitu data hasil analisis indikator RPP dan soal evaluasi

dengan menggunakan pedoman analisis yang disusun dibawah ini:

Tabel 3.8 Indikator Analisis Pada Soal Evaluasi dan RPP K13

No Indikator Kata Kerja Operasional

1 C1 Mengetahui 28 KKO

2 C2 Memahami 25 KKO

3 C3 Mengaplikasikan 34 KKO

4 C4 Menganalisis 28 KKO

5 C5 Mengevaluasi 22 KKO

6 C6 Membuat / Mencipta 35 KKO

Pada tabel 3.8 dapat diketahui bahwa untuk mengetahui keterampilan berpikir

tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah pada masing-masing soal digunakan 6

tingkatan berpikir pada Taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson &

Kartwohl dengan masing-masing indikator pada KKO yang sudah ditentukan.

Instrumen KKO dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 3.9 Instrumen KKO

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

43

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonsepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

44

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasikan

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

ee. Menyiapkan

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

3.6 Kredibilitas dan transferbilitas

Pada penelitian kualitatif ini, peneliti melakukan pengecekan keabsahan data

melalui uji kredibilitas dan uji transferbilitas. Menurut Sugiyono (dalam Setyowati,

2011:19) mengemukakan bahwa kreadibilitas merupakan data hasil penelitian yang

disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan

sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan yang memiliki tiga jenis yaitu perpanjangan

pengamatan, meningkatkan kecermatan dalam penelitian, dan triangulasi. Pada

penelitian ini, peneliti menggunakan metode triangulasi karena menurut Wiersma

(dalam Setyowati, 2011:21) mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.

Selain metode triangulasi, peneliti menggunakan expert judgment sebagai

teknik yang digunakan untuk pengujian kelayakan seluruh instrumen yang

digunakan peneliti. Menurut Wardani (2013:3) expert judgement merupakan suatu

proses diskusi yang melibatakan para pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah

analisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan

mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan

sumber daya yang tersedia. Melalui teknik ini peneliti akan meminta bantuan satu

dosen PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) di Universitas Sanata Dharma untuk

menilai instrument penelitian yang sudah disusun peneliti.

Selain melakukan pengujian instrumen melalui ahli, didapatkan bahwa

seluruh instrumen yang digunakan oleh peneliti layak digunakan dengan kriteria

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

45

antara lain instrumen penelitian kuesioner untuk siswa dan guru, pedoman

wawancara guru kelas, lembar observasi proses pembelajaran, pedoman analisis

perencanaan analisis indikator RPP K13, pedoman analisis soal evaluasi

pembelajaran yang seluruhnya dinyatakan bahwa layak digunakan untuk uji coba

dilapangan tanpa revisi. Hasil validasi dapat dilihat di lampiran 3A halaman 99

sampai 8B halaman 110.

Selain menggunakan metode kreadibilitas, peneliti juga menggunakan

metode transferbilitas. Menurut Sugiyono (dalam Setyowati, 2011:23)

mengungkapkan bahwa validitas ekternal dalam penelitian kualitatif dimana

menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian ke populasi

dimana sampel tersebut diambil. Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer

sampai saat ini masih diterapkan dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer

sangat bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan

dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer

masih dapat dipertanggungjawabkan. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen

yang digunakan peneliti bisa digunakan peneliti lainnya tetapi harus bisa

dipertanggungjawabkan.

3.7 Teknik analisis data

3.7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Peneliti melakukan analisis terhadap desain Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran pada komponen indikator. Peneliti menganalisis untuk mengetahui

apakah guru sudah membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran yang memuat

kata kerja operasional (KKO) dengan penggunaan kata kerja kognitif pada

tingkatan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Setelah dilakukan analisis

peneliti dan rekan peneliti, peneliti akan menentukan KKO berpikir tingkat tinggi

pada RPP yang sudah disusun oleh guru kemudian peneliti akan menyesuaikan

masing-masing indikator dengan susunan langkah kegiatan pembelajaran yang ada

pada RPP.

3.7.2 Implementasi Proses Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi

Peneliti akan meneliti proses pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui

kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan indikator keterampilan berpikir tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

46

tinggi melalui persepsi siswa kepada guru dengan memberikan kuesioner dengan

16 pernyataan yang terdiri dari 4 kategori yaitu communication, collaborative,

critical thinking dan creativity. Selain melalui persepsi siswa terhadap guru, peneliti

juga akan melihat dari persepsi guru terhadap pelaksanaan yang sudah dilakukan

melalui kuesioner, dan wawancara.

Pada kuesioner guru, isi setiap pernyataan sesuai dengan kuesioner siswa

hanya saja peneliti menyederhanakan pernyataan yang akan diberikan pada siswa.

Setelah kuesioner diisi oleh siswa dan guru, peneliti melakukan rekapitulasi data

dan menganalisis data yang sudah didapatkan menggunakan skala likert. Selain data

dari kuesioner dan wawancara, peneliti juga melakukan observasi pada proses

pembelajaran didalam kelas. Observasi dilakukan bersama teman yang bukan satu

payung untuk membandingkan hasil observasi yang kemudian akan didiskusikan

untuk mendapatkan hasil akhir.

3.7.3 Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)

Peneliti melakukan analisis terhadap soal evaluasi pada penilaian tengah

semester yang di buat oleh guru-guru se-KSK Sleman Timur. Soal evaluasi

dinyatakan baik bila hasil analisis menunjukkan bahwa kata kerja operasional yang

digunakan sebagai soal ujian mengandung kata kerja operasional yaitu indikator

keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Teknik analisis dilakukan dengan cara triangulasi. Menurut Raharjo

(2010:1) mengungkapkan bahwa triangulasi merupakan pendekatan multimode

yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide

dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik

sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut

pandang. Sedangkan menurut Denkin (dalam Raharjo, 2010:2) mengungkapkan

bahwa triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai

untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif

yang berbeda.

Menurut Denkin (dalam Raharjo, 2010:2) mengungkapkan bahwa triangulasi

meliputi empat hal, yaitu (1) triangulasi metode;(2) triangulasi antar-peneliti;(3)

triangulasi sumbe data;(4) triangulasi teori. Berikut penjelasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

47

1. Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan infromasi atau data

dengan cara yang berbeda.

2. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari

satu orang dalam pengumpulan dan analisis data.

3. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran infromasi tertentu

melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.

4. Triangulasi teori

Pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk melakukan triangulasi antar-

penelitian karena peneliti akan meminta bantuan dua rekan peneliti untuk

menganalisis soal penilaian tengah semester. Setelah itu, peneliti dan dua rekan

peneliti akan menganalisis setiap nomor soal dengan waktu dan tempat yang

berbeda untuk menghindari adanya pengaruh dari peneliti lain. Setelah semua

peneliti selesai menganalisis soal, ketiga peneliti bertemu dan mendiskusikan hasil

akhir pada tingkatan masing-masing nomor soal yang menggunakan kata kerja

operasional apakah mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi atau berpikir

tingkat rendah.

3.7.4 Skala Likert

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan banyak menggunakan Skala

Likert untuk menganalisis mengenai kuesioner persepsi siswa terhadap guru dan

persepsi guru terhadap proses pembelajaran. Menurut Siregar (2010:138)

mengungkapkan bahwa Skala Likert adalah Skala yang dapat digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau

fenomena tertentu. Alternatif jawaban yang dibuat oleh peneliti yang sangat sering,

sering, jarang, dan tidak pernah. Peneliti memutuskan untuk membuat empat

alternative jawaban karena menurut peneliti, dengan membuat empat alternative

jawaban maka responden tidak dapat memilih alternatif jawaban yang

menimbulkan keraguan. Pada penelitian ini, peneliti akan melihat banyak fenomena

yang benar-benar terjadi dan tidak disengaja sehingga tidak disediakan pilihan

netral.

Pada kuesioner peneliti menentukan skor sebagai berikut: (1) skor 4 untuk

jawaban sangat sering; (2) skor 3 untuk jawaban sering;(3) skor 2 untuk jawaban

jarang; (4) skor 1 untuk jawaban tidak pernah. Peneliti juga menentukan interval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

48

yang akan digunakan untuk menentukan pernyataan penerapan sesuai dengan hasil

analisis kuesioner perspesi siswa dan guru dengan rumus:

𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 (𝑅𝑆) =𝑚 − 𝑛

𝑏

Keterangan:

m = angka tertinggi dalam skor jawaban

n = angka terendah dalam skor jawaban

b = banyaknya kelas atau kategori jawaban

Melalui rumus di atas maka peneliti mendapatkan hasil interval

sebagai berikut:

Tabel 3.10 Hasil Interval Indeks Persepsi

Nilai Persepsi Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 – 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 – 2.51 Jarang

3 2.52 – 3.27 Sering

4 3.28 – 4.0 Sangat Sering

Setelah didapatkan nilai interval dan pernyataan penerapan, peneliti dapat

menentukan tingkat penerapan pada masing-masing kemampuan 4C yang ada pada

kuesioner siswa dan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

peneliti terkait dengan penelitian mengenai analisis terhadap perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi penilaian yang dilakukan

oleh guru kelas V terhadap siswa kelas V.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD

Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V

4.1.1.1 Hasil Analisis Indikator Aspek Kognitif pada RPP Tematik

Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan hasil analisis dari

indikator aspek kognitif pada perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Pada

tanggal 5 November 2018 peneliti mendapatkan seperangkat perencanaan

pembelajaran dari guru kelas II dikarenakan guru kelas V belum memiliki

rencana pelaksanaan, rencana pelaksanaan pembelajaran milik guru kelas V

yang baru masih berada di yayasan dan harus meminta izin ke yayasan

sehingga peneliti semakin lama mendapatkan rencana pelaksanaan

pembelajaran maka dari itu peneliti meminta kepada guru kelas II yang dulu

sempat mengajar dikelas V karena dulu guru ini sudah membuat rencana

pelaksanaan pembelajaran. Sebelum peneliti meminta rencana pelaksanaan

pembelajaran pada guru kelas II peneliti sudah meminta izin terlebih dahulu

kepada guru kelas V yang sekarang dan sangat diperbolehkan oleh guru

kelas V.

Pada akhirnya peneliti mendapatakan rencana pelaksanaan

pembelajaran dari guru wali kelas II yang dulu sempat mengajar di kelas V,

setelah peneliti mendapatkan rencana pelaksanaan pembelajaran peneliti

mulai mengandakan rencana pelaksanaan pembelajaran menjadi 2 untuk di

analisis indikator kognitif oleh dua rekan peneliti lainnya di tempat yang

berbeda, setelah di analisis kemudian peneliti dan dua rekan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

50

berkumpul untuk mendiskusikan hasil dari analisis indikator tersebut.

Berikut adalah hasil analisis dari indikator aspek kognitif yang sudah di

analisis peneliti dan kedua rekan peneliti.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Aspek Kognitif pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Berdasarkan tabel 4.1, peneliti dapat menjelaskan bahwa dari tiga

indikator dengan muatan pembelajaran yang berbeda yaitu PPKn, IPS dan

Bahasa Indonesia hanya ada satu indikator saja pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang menggunakan kata kerja operasional pada berpikir tingkat

tinggi pada tingkatan C4 yaitu menganalisis, peneliti memilih kata kerja

operasional menganalisis karena pada indikator tersebut menjelaskan bahwa

“Mencari ide pokok yang terdapat pada bacaan” kata kerja indikator

mencari sebenarnya tidak terdapat pada kata kerja operasional tetapi peneliti

dan dua rekan peneliti berdiskusi bahwa mencari suatu ide pokok sama

dengan menganalisis ide pokok bacaan terlebih dahulu maka dari itu peneliti

memilih kata kerja operasional menganalisis.

Sementara dua indikator lainnya hanya pada berpikir rendah. Hasil

di atas dapat menjelaskan bahwa indikator aspek kogitif yang di buat oleh

guru didominasi oleh indikator berpikir tingkat rendah. Ini dapat dilihat

NO Indikator LOTS HOTS Keterangan

Muatan PPKn

3.1.1 Menjelaskan cara

mengikuti gotong

royong secara

benar

√ Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C2 yaitu “Memahami”

Muatan IPS

3.1.1 Menunjukkan

kondisi geografis

pulau-pulau di

Indonesia

√ Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C1 yaitu “Mengetahui”

Muatan Bahasa Indonesia

3.1.1 Mencari ide

pokok yang

terdapat pada

bacaan

√ Kata kerja operasional

terdapat pada tingkatan

C4 yaitu “Menganalisis”

Jumlah indikator 2 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

51

lampiran 9 halaman 111 untuk cara mencari indikator KKO dan lampiran

20 halaman 159 untuk melihat hasil analisis RPP.

4.1.1.2 Hasil Analisis Wawancara Guru Kelas V

Wawancara bersama dengan guru kelas dilakukan pada tanggal 17

Oktober 2018 setelah selesai melakukan kuesioner siswa. Melalui kegiatan

wawancara bersama dengan guru kelas V peneliti mendapatkan beberapa

informasi mengenai sejauh mana guru dapat memahami dan mampu

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik. Hasil wawancara

yang peneliti gunakan adalah aspek satu pada nomor pertanyaan lima dan

aspek dua nomor pertanyaan empat serta aspek empat pada nomor

pertanyaan satu dan dua dapat dilihat pada lampiran wawancara.

Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan guru kelas V dapat

dilihat di lampiran 17 halaman 133. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa

guru sudah memahami tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi atau

HOTS karena sudah diberikan program bersama yayasan mengenai

keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi pada kenyataannya beliau dalam

membuat RPP hanya beberapa yang menggunakan kata kerja operasional

berpikir tinggkat tinggi beberapa hal tersebut dapat dilihat dari penjelasan

beliau mengenai penyusunan perencanaan pembelajaran di susun atau RPP

dikerjakan bersama dengan guru kelas V se-KSK Timur dengan

berkoordinasi bersama. Pada penyusunan RPP kurikulum 2013 ada

kesulitan saat membuat RPP tersebut namun kesulitan itu dapat di atasi

karena guru dalam membuat RPP dilakukan bersama dengan guru kelas V

se-KSK Sleman Timur sehingga dapat saling berkomunikasi. Kendala yang

beliau rasakan adalah kurangnya sarana prasarana yang dapat menunjang

kegiatan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

52

4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan

Pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta Kelas V

4.1.2.1 Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas V

Peneliti melakukan kegiatan pengambilan kuesioner siswa dan guru

dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2018 dimana guru mengerjakan

kuesioner di ruang guru dan siswa mengerjakan di kelas dengan didampingi

oleh peneliti. Berikut adalah hasil analisis akhir diagram batang tingkat

penerapan kemampuan 4C pada pembelajaran di kelas menurut persepsi

siswa kelas V yang berjumlah 19 siswa terhadap proses pelaksanaan

pembelajaran yang diberikan oleh guru kelas V. Penerapan masing-masing

kemampuan dapat dilihat menggunakan hasil hitung interval Skala Likert

pada tabel 3.10 halaman 48 . Dibawah ini merupakan diagram hasil analisis

kuesioner siswa.

Gambar 4.1 Diagram batang hasil analisis kuesioner 19 siswa

Diagram batang di atas di dapatkan dari hasil analisis terhadap 19

kuesioner yang sudah diisi oleh 19 siswa kelas V melalui bimbingan peneliti

dan tanpa ditemani oleh guru kelas V. Hal ini dilakukan peneliti agar siswa

dapat menilai guru kelas berdasarkan presepsi masing-masing siswa selama

proses pelaksanaan pembelajaran tanpa ada tekanan dari guru kelas nya.

3.1

2.3

2.762.57

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Ra

ta-r

ata

Sk

or

Sel

uru

h S

isw

a

Kriteria

HASIL ANALISIS KUESIONER

SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

53

Setelah itu peneliti menghitung rata-rata setiap kemampuan 4C yang terbagi

menjadi 4 indikator. Berdasarkan analisis peneliti dapat dilihat bahwa dari

keempat kemampuan 4C yang berbeda-beda seperti kemmpuan critical

thinking yang memiliki skor rata-rata 3.1 dari 19 siswa rata-rata ini

merupakan rata-rata tertinggi dari kemampuan yang lain sehingga siswaa

mengatakan bahwa berdasarkan persepsi siswa kemampuan critical

thinking sering di terapkan oleh guru di dalam kelas. Berbeda dengan 3

kemampuan lainnya seperti kemampuan collaborative memiliki skor rata-

rata 2.3 dari 19 siswa sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan persepsi

siswa kemampuan ini termasuk kemampuan yang jarang di terapkan oleh

guru di dalam kelas, sedangkan untuk kemampuan creativity memiliki skor

rata-rata 2.76 dari 19 siswa sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan

persepsi siswa kemampuan ini termasuk kemampuan yang sering dilakukan

guru dan kemampuan terakhir untuk communication memiliki skor 2.57 dari

19 siswa sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan persepsi siswa

kemampuan ini sering dilakukan oleh guru di dalam kelas. Berikut hasil

analisis akhir dari persepsi siswa terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan guru di dalam kelas.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Kuesioner 19 Siswa

4.1.2.2 Hasil Analisis Kuesioner Guru Kelas V

Berikut adalah hasil analisis diagram batang tingkat penerapan

kemampuan 4C pada pembelajaran dikelas menurut persepsi guru kelas V

terhadap proses pembelajaran yang diberikan oleh guru terhadap 19 siswa

kelas V yang dapat dilihat lampiran 14 halaman 129. Hasil ini didapatkan

oleh peneliti dengan meminta waktu oleh guru kelas V untuk mengisi

kuesioner mengenai persepsi guru dalam mengajar dikelas, guru mengisi

kuesioner ini di ruangan guru tanpa peneliti damping dikarenakan peneliti

No Kriteria Rata-rata Skor

Seluruh Siswa

Pernyataan

Penerapan

1

Critical

Thinking 3.1 Sering

2 Collaborative 2.3 Jarang

3 Creativity 2.76 Sering

4 Communication 2.57 Sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

54

mendampingi siswa pada saat mengisi kuesioner. Ketentuan penerapan

masing-masing kemampuan dilihat dari hasil hitung interval menggunakan

Skala Likert yang dapat dilihat pada tabel 3.10 halaman 48 . Dibawah ini

merupakan diagram mengenai hasil kuesioner guru.

Gambar 4.2 Diagram batang hasil analisis kuesioner guru

Diagram di atas didapatkan dari hasil analisis terhadap 1 kuesioner

yang sudah diisi oleh guru kelas V. Setelah itu, peneliti menghitung rata-

rata setiap kemampuan 4C yang masing-masing dibagi menjadi 4 indikator.

Berdasarkan analisis peneliti dapat dilihat bahwa dari keempat kemampuan

4C, kemampuan critical thinking berada pada tingkat skor paling tingg 3.75

sehingga dapat di katakan bahwa persepsi guru terhadap proses

pembelajaran yang sudah dilakukan dari kedua kemampuan tersebut sangat

sering diterapkan oleh guru di dalam kelas dibandingkan dengan 3

kemampuan lainnya dimana 2 kemampuan lainnya memiliki tingkat yang

sama dengan rata-rata skor 3.25 pada kemampuan collaborative dan

creativity sehingga dapat di katakan bahwa berdasarkan persepsi guru

terhadap proses pembelajaran yang dilakukan dari kedua kemampuan

tersebut sangat sering dilakukan pada saat proses pembelajaran berbeda

dengan kemampuan 4C yaitu pada communication mendapatkan skor rata-

rata 3.5 dari persepsi guru terhadap proses pembelajaran yang sudah

dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kemampuan tersebut

sangat sering dilakukan dalam proses pembelajaran dikelas. Berikut adalah

3.75

3.25 3.25

3.5

3

3.2

3.4

3.6

3.8

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rata

-rata

Kriteria

HASIL ANALISIS KUESIONER

GURU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

55

hasil analisis akhir dari persepsi guru terhadap proses pembelajaran di dalam

kelas. Untuk melihat kuesioner guru dilihat lampiran 14 halaman 130 dan

untuk melihat hasil lampiran 15 halaman 130 dan lampiran 16 halaman 132.

Tabel 4.3 Hasil Analisis kuesioner Guru

4.1.2.3 Hasil Wawancara Guru Kelas V

Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 Oktober 2018

setelah selesai melakukan kuesioner siswa dan guru. Melalui kegiatan

wawancara terhadap guru kelas V peneliti mendapatkan beberapa informasi

mengenai sejauh mana guru mengetahui pembelajaran tematik, kemampuan

berpikir tingkat tinggi dan cara guru menyusun soal evaluasi. Namun pada

poin ini, peneliti hanya menggunakan aspek satu pada nomor pertanyaan

satu sampai empat dan aspek dua pada nomor pertanyaan satu sampai tiga

untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang

sudah dilakukan oleh guru kelas V.

Berdasarkan hasil wawancara bersama guru kelas V dapat dilihat pada

lampiran wawancara, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa guru kelas

V. Pada pembelajaran di dalam kelas beliau sudah mengurangi metode

ceramah, metode cermah hanya digunakan pada saat materi susah, beliau

juga sudah melaksanakan model, teknik dan metode pembeajaran tematik

sesuai dengan program RPP melalui diskusi terkadang guru juga melakukan

musyawarah saat pembelajaran dan memantau kegiatan siswa saat diskusi.

Beliau sudah mengetahui mengenai pembelajaran berpikir tingkat tinggi

karena beliau sudah mendapatkan program dari yayasan karena beliau

mengetahui bahwa berpikir tingkat tinggi itu penting bagi siswa dimana

siswa selalu ingin tahu, membuktikan dan melaksanakan. Saat pembelajaran

No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3.75 Sangat sering

2 Collaborative 3.25 Sangat sering

3 Creativity 3.25 Sangat sering

4 Communication 3.5 Sangat sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

56

beliau juga mengarahkan kepada berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran

tematik dapat dilihat lampiran 17 halaman 133.

4.1.2.4 Hasil Observasi Proses Pembelajaran di Kelas V

Kegiatan Obseravasi dilakukan pada tanggal 5 November 2018 guru

melakukan pembelajaran seperti biasanya. Berikut adalah hasil observasi

yang sudah dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh

guru kelas V. Untuk observasi dapat dilihat lampiran 18 halaman 138.

Tabel 4.4 Hasil Observasi Pelaksanaan pembelajaran

No 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1.

Communicatio

n/

Komunikasi

1. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran

memperlihat

kan proses

guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

mempresen-

tasikan hasil

dari

pembelaja-

ran.

√ Guru memberikan

kesempatan pada

masing-masing

kelompok untuk

mempresntasikan

hasil pekerjaan

yang diberikan guru

ketika melakukan

diskusi kelompok

2. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

memberikan

masukan

atau

tanggapan

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mengungkapkan

tanggapan atau

masukan ketika

siswa presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

57

3. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran

memperlihat

kan proses

guru untuk

memberikan

kesempatan

siswa untuk

menyimpul-

kan

pembelaja-

ran yang

sudah

dilakukan.

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyimpulkan

hasil pembelajaran

yang sudah di

lakukan dan hanya

menutup kegiatan

pembelajaran

4. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran

memperlihat

kan proses

guru

memberi

kesempatan

siswa untuk

mengingat

kembali

materi pada

pembelaja-

ran

sebelumnya

√ Pada awal

pembelajaran guru

tidak

mengingkatkan

kembali materi

sebelumnya dan

langsung meminta

siswa mmebuka

buku paket saja.

2. Collaborative

(Kolaborasi)

1. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

membentuk

kelompok

melakukan

diskusi

√ Guru meminta

siswa untuk

membuat kelompok

berjumlah 4-5

ketika akan mulai

mengerjakan soal

yang diberikan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

58

2. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

soal untuk di

kerjakan

secara

berdikusi

√ Dalam proses

pembelajaran guru

meminta siswa

mencatat soal yang

diberikan guru

kemudian meminta

siswa untuk

mengerjakan secara

berkelompok/berdis

kusi

3. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

siswa untuk

mencari

informasi

bersama

teman

diskusi

√ Guru

memperlihatkan

proses memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mencari informasi

atau jwaban pada

buku atau atas dasar

pengalamannya

sendiri

4. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

siswa

kesempatan

untuk saling

bertukar

pikiran dan

pendapat

dalam

berdiksusi

√ Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk saling

bertukar pikiran

pada saat siswa

mengerjakan soal

yang diberikan oleh

guru secara

otomatis siswa akan

saling bertukar

pikiran mana

jawaban yang tepat

3.

Critical

thinking and

Problem

Solving

(Berpikir Kritis

dan

Pemecahan

Masalah).

1. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

√ Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untik mencari

jawaban atas

permasalahan yang

ada di sekitar

lingkungan rumah

atau sekolah

mengenai hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

59

mengana-

lisis

permasala-

han.

yang hidup di

sekitar rumah

2. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

mencari

sumber lain

dalam

meningkat-

kan

kemampuan

berpikir

kritis

√ Guru memberikan

kesempatan pada

siswa untuk

mencari sumber

lain dalam

meningkatkan

berpikir krtis dalam

menjawab

pertanyaan guru

siswa mencari

sumber lain melalui

pengalamannya

sendiri melihat

hewan

3. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

bertanya

mengenai

pembelaja-

ran

√ Guru belum

memperlihatkan

kesempatan siswa

untuk bertanya.

Guru lebih

menekankan siswa

untuk menjawab

pertanyaan

4. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

memberikan

masukan,

tanggapan

(kegiatan

inti), dan

kritik.

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan siswa

untuk memberikan

masukan,

tanggapan atau

kritikan saat proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

60

4.

Creativity and

Innovation (Kr

eativitas dan

Inovasi)

1. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

membuat

sebuah

karya

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan siswa

untuk membuat

sebuah karya

2. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

memecah-

kan masalah

dengan

caranya

sendiri.

√ Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk memcahkan

soal yang diberikan

oleh guru dengan

mencari sumber

lain

3. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

siswa untuk

mencari

informasi

secara

mandiri

√ Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk mencari

informasi dari

sumber lain

4. Di dalam

langkah-

langkah

pembelaja-

ran memper-

lihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan

kepada

√ Guru tidak meminta

siswa membuat

sebuah karya maka

siswa tidak

memperlihatkan

hasil karya nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

61

siswa dalam

menampil-

kan hasil

karya nya di

dalam kelas.

Berdasarkan tabel di atas pada aspek kemampuan komunikasi pada

kriteria pertama, guru menerapkan kesempatan siswa pada masing-masing

kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaan yang diberikan guru

ketika melakukan diskusi kelompok karena pada saat melakukan observasi

peneliti melihat guru meminta perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil pekerjaan yang didiskusikan bersama kelompok.

Pada kriteria kedua, guru tidak menerapkan kepada siswa untuk

mengungkapkan tanggapan atau masukan ketika siswa presentasi karena

pada saat melakukan observasi peneliti melihat guru tidak menyuruh siswa

untuk mengungkapkan tanggapan atau masukan dan hanya mempersilahkan

siswa yang sudah selesai presentasi kembali ketempat duduk. Pada kriteria

ketiga, guru tidak menerapkan kepada siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran yang sudah dilakukan karena saat peneliti melakukan

observasi peneliti melihat guru langsung menutup pembelajaran

dikarenakan ada kegiatan rapat. Sedangkan untuk kriteria keempat guru

tidak menerapkan kegiatan mengingat kembali materi sebelumnya karena

pada saat peneliti melakukan observasi peneliti melihat guru langsung

meminta siswa membuka buku paket dan masuk ke materi baru. Jadi

berdasarkan aspek komunikasi yang diterapkan guru pada saat pembelajaran

adalah kriteria pertama sedangkan sedangkan untuk kriteria kedua, ketiga,

keempat guru tidak menerapkan kriteria tersebut.

Disisi lain, untuk aspek kolaborasi pada kriteria pertama, guru

menerapkan kegiatan untuk membuat kelompok berjumlah 4-5 karena pada

kegiatan ini siswa akan mengerjakan soal yang dapat di diskusikan bersama.

Pada kriteria kedua, guru menerapkan kegiatan guru meminta siswa untuk

mencatat soal yang diberikan guru kemudian meminta siswa untuk mencatat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

62

soal yang diberikan guru kemudian meminta siswa untuk mengerjakan soal

secara berkelompok karena pada saat peneliti melakukan observasi peneliti

melihat secara langsung guru membacakan soal untuk dikerjakan dan

meminta siswa berdiskusi. Pada kriteria ketiga guru menerapkan kepada

siswa untuk mencari informasi bersama dengan temannya karena pada saat

melakukan observasi peneliti melihat guru meminta siswa mencari

informasi bersama untuk didiskusikan. Sedangkan pada kriteria keempat

guru menerapkan kesempatan siswa untuk bertukar pikiran pada saat

mengerjakan soal karena peneliti melihat secara langsung guru meminta

masing-masing kelompok untuk saling bertukar pikiran mengenai jawaban

yang tepat. Jadi berdasarkan aspek kolaborasi guru menerapakan semua

kriteria dalam proses pembelajaran.

Untuk aspek berpikir kritis pada kriteria pertama guru memberikan

kesempatan siswa untuk mencari jawaban atas permasalahan yang ada di

sekitar lingkungan rumah karena pada saat peneliti melakukan observasi

peneliti melihat guru meminta siswa untuk tidak mencari pada satu buku

tetapi harus mencari dari pengalamannya sendiri. Pada kriteria kedua guru

telah menerapkan kegiatan dimana siswa harus mencari sumber lain dalam

meningkatkan berpikir kritis karena dalam melakukan observasi guru

meminta siswa untuk mencari sumber lain agar mampu berpikir secara

kritis. Pada kriteria ketiga tidak menerapkan kegiatan bertanya karena guru

yang peneliti lihat hanya menekankan pada guru memberikan pertanyaan.

Sedangkan untuk kriteria keempat guru tidak menerapkan kegiata siswa

memberikan masukan, tanggapan atau kritikan karena pada saat peneliti

melakukan observasi peneliti melihat guru memberikan pertanyaan dan

tidak pernah meminta siswa memberikan tanggapan. Jadi berdasarkan aspek

berpikir kritis kriteria yang diterapkan hanya kriteria satu dan dua saja

sedangkan kriteria 3 dan 4 tidak di terapkan.

Pada kemampuan aspek kreativitas kriteria pertama guru tidak

menerapkan kegiatan siswa membuat karya karena pada saat itu peneliti

melakukan observasi tidak melihat guru meminta siswa membuat karya.

Pada kriteria kedua guru menerapkan kegiatan siswa untuk memecahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

63

masalah yang diberikan guru dengan mencari sumber lain karena pada saat

melakukan observasi guru memberikan kesempatan siswa untuk melakukan

kegiatan mencari sumber lain. Pada kriteria ketiga guru menerapkan

kegiatan mencari infomasi dari sumber lain karena pada saat melakukan

observasi terlihat guru meminta siswa jangan terpaku akan satu buku saja,

sedangkan untuk kriteria terakhir guru tidak meminta siswa membuat

sebuah karya dan tidak mempresentasikan hasil karyanya karena dalam

melakukan observasi peneliti melihat bahwa guru tidak meminta siswa

membuat sebuah karya. Jadi berdasarkan aspek kreativitas guru hanya

menerapkan kriteria dua dan empat sedangkan kriteria yang tidak diterapkan

kriteria satu dan tiga.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari

keempat kemampuan diatas kemampuan yang sering diterapkan yaitu

kemampuan kolaborasi karena guru sering meminta siswa untuk melakukan

diskusi bersama dengan kelompok sedangkan untuk kemampuan yang

jarang digunakan yaitu ada tiga kemampuan. Kemampuan komunikasi

hanya dua kriteria yang diterapkan dan untuk dua kriteria tidak diterapkan

karena guru tidak memberikan tanggapan dan tidak menyimpulkan hasil

pembelajaran, untuk kemampuan berpikir kritis hanya dua kriteria yang

diterapkan dan dua kriteria lagi tidak di terapkan karena guru tidak

memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan tidak meminta siswa

memberikan masukan atau tanggapan, untuk kemampuan kreativitas guru

jarang menerapakan hanya ada dua kriteria yang diterapkan dan dua yang

tidak diterapkan karena guru tidak meminta siswa membuat karya dan guru

tidak meminta siswa mempresentasikan hasil karya.

4.1.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V

4.1.3.1 Hasil Analisis Soal Penilian Tengah Semester

Pelaksanaan penilaian pembelajaran merupakan proses dan hasil

belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

64

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam

pengambilan keputusan.

Dari soal Penilaian Tengah Semester dianalisis tingkat

kesesuaiannya dengan indikator kriteria berpikir tingkat tinggi ketika

komponen soal menggunakan kata kerja operasional pada taksonomi bloom

mengarahkan siswa pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta.

Pada hasil penelitian ini, peneliti melakukan analisis terhadap 5

bidang mata pelajaran yang disusun oleh guru-guru se-KSK Sleman Timur.

Guru kelas memberikan soal PTS karena guru memiliki pertimbangan

bahwa soal PTS memiliki ragam soal lengkap seperti adanya pilihan ganda,

uraian, dan essay dengan jumlah butir soal yang berbeda-beda dan semua

muatan serta kompetensi tertuang di dalamnya dengan menggunakan lima

bidang mata pelajaran sekolah dasar seperti PPKn, IPA,IPS, Matematika,

dan Bahasa Indonesia. Untuk melihat hasil analisis soal PTS dapat dilihat

lampiran 23A halaman 211 sampai 23V halaman 232. Berdasarkan hasil

analisis, peneliti menemukan bahwa:

Gambar 4.3 Diagram Pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester Pelajaran

PPKn

Dari diagram pie di atas didapatkan hasil analisis Penilaian Tengah

Semester pada mata pelajaran PPKn dengan sistem analisis triangulasi yang

dilakukan oleh tiga peneliti dari satu payung yang sama. Hal ini di lakukan

supaya peneliti dapat mengambil keputusan dan keabsahan data.

Berdasarkan gambar 4.3, dijelaskan bahwa pada muatan PPKn hanya

10%

90%

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pada Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

65

terdapat 10% soal yang mengandung kata kerja operasional berpikir tingkat

tinggi dan terdapat 90% soal yang mengandung kata kerja operasional

berpikir tingkat rendah dari 40 butir soal dengan ragam soal pilihan ganda,

uraian, dan essay. Setelah menganalisis permata pelajaran PPKn peneliti

juga menganalisis soal pilihan ganda PPkn yang di dapatkan hasil dibawah

in

Gambar 4.4 Diagram Pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran PPKn

Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran

PPKn diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 15 % sedangkan

untuk presentase hasil soal LOTS ada 85 % dari total jumlah soal PTS

pilihan ganda ada 20 butir soal. Setelah peneliti menganalisis soal pilihan

ganda pada mata pelajaran PPKn peneliti juga menganalisis soal uraian

dengan hasil diagram dibawah ini:

Gambar 4.5 Diagram pie hasil analisis soal uraian PTS pada Pelajaran PPKn

15%

85%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semster Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

7%

93%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

66

Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada soal

uraian mata pelajaran PPKn di dapakan hasil soal HOTS ada 7 % dan soal LOTS

ada 93 % dari total jumlah PTS uraian ada 15 butir soal. Kemudian peneliti juga

menganalisi soal essay pada mata pelajaran PPKn dengan diagram dibawah ini.

Gambar 4.6 Diagram pie hasil analisis soal essay

Penilaian Tengah Semester pada pembelajaran PPKn

Dari hasil analisis diagram di atas maka dapat diketahui bahwa

presentase soal HOTS 0% berarti tidak ada soal yang mengandung HOTS

sedangkan untuk soal LOTS 100% yang berarti bahwa 5 butir soal essay

terdapat pada soal LOTS saja. Setelah peneliti menganalisis soal PPKn,

peneliti juga meneliti soal IPA yang terdiri dari soal pilihan ganda, uraian,

dan essay. Peneliti juga mendapatkan hasil diagram di bawah ini untuk

keseluruhan soal mata pelajaran IPA

Gambar 4.7 Diagram pie hasil analisis Penilain Tengah Semester pada Pelajaran IPA

0%

100%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

15%

85%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada

Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

67

Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 15 % untuk soal

HOTS sedangkan 85 % untuk soal LOTS pada mata pelajaran IPA dari

jumlah soal 40 butir dengan ragam soal pilihan ganda, uraian, dan essay.

Setelah menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis soal

pilihan ganda pada IPA didapatkan hasil diagram dibawah ini

Gambar 4.8 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda

Penilaian Tengah Semester pada pelajaran IPA

Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran IPA

diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 8% sedangkan untuk

presentase hasil soal LOTS ada 92 % dari total jumlah soal PTS pilihan

ganda ada 25 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal pilihan

ganda peneliti juga menganalisis soal uraian dengan hasil diagram dibawah

ini.

Gambar 4.9 Diagram pie hasil analisis soal uraian

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPA

8%

92%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

10%

90%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

68

Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada

soal uraian mata pelajaran IPA di dapatkan hasil soal HOTS ada 10 % dan

soal LOTS ada 90 % dari total jumlah PTS uraian ada 10 butir soal.

Kemudian peneliti juga menganalisis soal essay pada mata pelajaran IPA

dengan diagram dibawah ini.

Gambar 4.10 Diagram pie hasil analisis soal essay

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPA

Dari hasil analisis diagram di atas maka dapat diketahui bahwa

presentase soal HOTS ada 60% sedangkan untuk soal ada LOTS 40% dari

total soal essay ada 5 butir soal. Setelah peneliti menganalisis soal IPA,

peneliti juga menganalisis soal Bahasa Indonesia yang terdiri dari soal

romawi I uraian, soal romawi II pilihan ganda, soal romawi III uraian, dan

soal romawi IV Essay. Peneliti juga mendapatkan hasil diagram di bawah

ini untuk keseluruhan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia

Gambar 4.11 Diagram pie hasil analisis

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia

60%

40%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

35%

65%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

69

Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 35 % untuk soal

HOTS sedangkan 65 % untuk soal LOTS pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia dari jumlah soal 43 butir dengan ragam soal romawi I uraian,

romawi II pilihan ganda, romawi III uraian, dan romawi IV essay. Setelah

menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis romawi I uraian

pada Bahasa Indonesia didapatkan hasil diagram dibawah ini.

Gambar 4.12 Diagram pie hasil analisis soal romawi I Penilaian Tengah

Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Hasil dari diagram analisis soal romawi I uraian pada pembelajaran

Bahasa Indonesia diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 40%

sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS ada 60 % dari total jumlah soal

PTS romawi I uraian ada 5 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis

soal romawi I uraian peneliti juga manganalisis soal romawi II pilihan ganda

dengan hasil diagram dibawah ini.

Gambar 4.13 Diagram pie hasil analisis soal romawi II pilihan ganda

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia

40%60%

Hasil Analisis Soal Romawi I Uraian Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

HOTS LOTS

30%

70%

Hasil Analisis Soal romawi II Pilihan Ganda

Penilaian Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

70

Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada

soal romawi II pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia di dapatkan

hasil soal HOTS ada 30 % dan soal LOTS ada 70% dari total jumlah PTS

romawi II pilihan ganda ada 20 butir soal. Kemudian peneliti juga

menganalisi soal romawi III uraian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

dengan diagram dibawah ini.

Gambar 4.14 Diagram pie hasil analisis soal romawi III uraian

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia

Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada

soal romawi III uraian mata pelajaran Bahasa Indonesia di dapatkan hasil

soal HOTS ada 27 % dan soal LOTS ada 73% dari total jumlah PTS romawi

III uraian ada 15 butir soal. Selanjutnya peneliti juga menganalisi soal

romawi IV essay pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan diagram

dibawah ini.

Gambar 4.15 Diagram pie hasil analisis soal romawi IV essay

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia

27%

73%

Hasil Analisis Soal III Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HOTS LOTS

100%

0%

Hasil Analisis Soal IV Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

71

Dari hasil analisis diagram di atas maka dapat diketahui bahwa

presentase soal HOTS ada 100% dimana semua soal romawi IV essay

merupakan soal HOTS sedangkan untuk soal ada LOTS 0% yang berarti

tidak ada soal LOTS dari total soal essay ada 3 butir soal. Setelah peneliti

menganalisis soal Bahasa Indonesia, peneliti juga menganalisis soal IPS

yang terdiri dari soal pilihan ganda, uraian, dan soal essay. Peneliti juga

mendapatkan hasil diagram di bawah ini untuk keseluruhan soal mata

pelajaran IPS.

Gambar 4.16 Diagram pie hasil analisis soal

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS

Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 12 % untuk soal

HOTS sedangkan 88% untuk soal LOTS pada mata pelajaran IPS dari

jumlah soal 40 butir dengan ragam soal uraian, pilihan ganda, dan essay.

Setelah menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis pilihan

ganda pada IPS didapatkan hasil diagram dibawah ini.

12%

88%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pada Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

72

Gambar 4.17 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS

Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran IPS

diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 15% sedangkan untuk

presentase hasil soal LOTS ada 85 % dari total jumlah soal PTS pilihan

ganda ada 20 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal pilihan

ganda peneliti juga menganalisis soal uraian dengan hasil diagram dibawah

ini.

Gambar 4.18 Diagram pie hasil analisis soal uraian

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS

Hasil dari diagram analisis soal uraian pada pembelajaran IPS

diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 0% berarti pada soal uraian

tidak mengandung soal HOTS sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS

ada 100 % yang berarti soal uraian lebih mengandung soal LOTS 100% dari

total jumlah soal PTS uraian ada 15 butir soal. Setelah peneliti melakukan

15%

85%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

0%

100%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

73

analisis soal urian peneliti juga menganalisis soal Essay dengan hasil

diagram dibawah ini.

Gambar 4.19 Diagram pie hasil analisis soal essay

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS

Hasil dari diagram analisis soal essay pada pembelajaran IPS

diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 40% sedangkan untuk

presentase hasil soal LOTS ada 60% dari total jumlah soal PTS uraian ada

5 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal uraian peneliti juga

menganalisis soal Matematika dengan ragam soal pilihan ganda, uraian, dan

essay dengan hasil diagram dibawah ini.

Gambar 4.20 Diagram pie hasil analisis soal

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika

Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 32 % untuk soal

HOTS sedangkan 68% untuk soal LOTS pada mata pelajaran Matematika

40%

60%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

32%

68%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada

Mata Pelajaran Matematika

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

74

dari jumlah soal 40 butir dengan ragam soal pilihan ganda, uraian, dan essay.

Setelah menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis pilihan

ganda pada Matematika yang didapatkan hasil diagram dibawah ini

Gambar 4.21 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika

Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran

Matematika diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 25%

sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS ada 75% dari total jumlah soal

PTS uraian ada 20 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal uraian

peneliti juga menganalisis soal uraian Matematika dengan hasil diagram

dibawah ini.

Gambar 4.22 Diagram pie hasil analisis soal uraian

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika

25%

75%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran

Matematika

HOTS LOTS

20%

80%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Matematika

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

75

Hasil dari diagram analisis soal uraian pada pembelajaran Matematika

diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 20% sedangkan untuk

presentase hasil soal LOTS ada 80% dari total jumlah soal PTS uraian ada

15 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal uraian peneliti juga

manganalisis soal essay Matematika dengan hasil diagram dibawah ini.

Gambar 4.23 Diagram pie hasil analisis soal essay

Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika

Hasil dari diagram analisis soal uraian pada pembelajaran Matematika

diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 100% yang berarti soal

essay pada matematika mengandung soal HOTS semua dengan total soal

ada 5 butir soal sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS ada 0% yang

berarti soal essay matematika tidak ada soal LOTS nya.

Berdasarkan hasil analisis yang di lakukan oleh peneliti terhadap

analisis soal penilaian tengah semester pada lima bidang mata pelajaran

sekolah dasar dapat diketahui hasil diagram di bawah ini.

100%

0%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Matematika

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

76

Gambar 4.24 Diagram pie hasil analisis soal

Penilaian Tengah Semester pada 5 Bidang Mata Pelajaran SD

Hasil diagram di atas maka dapat di simpulkan bahwa untuk soal yang

mengandung HOTS paling banyak terdapat pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia dengan presentase 35% sedangkan untuk soal HOTS paling

rendah terdapat pada mata pelajaran PPKn dengan presentase 9%.

4.1.3.2 Hasil Wawancara Guru Kelas V

Berdasarkan hasil wawancara yang dapat dilihat pada lampiran

wawancara, guru kelas V sudah memahami mengenai penggunaan

taksonomi bloom karena guru sudah mendapatkan panduan dari yayasan

sehingga guru-guru sudah menggunakan kata kerja operasional tentang

taksonomi bloom walaupun tidak semua soal ada kata kerja taksonomi

bloom. Guru kelas V dalam membuat soal di kerjakan bersama-sama guru

kelas V yang lain se-KSK Sleman Timur sehingga guru-guru dengan mudah

dapat berkomunikasi antara guru satu dengan guru yang lain untuk

menentukan kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi.

9%

14%

35%12%

30%

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pada 5 Bidang Mata Pelajaran Sekolah Dasar

1 PPKn 2 IPA 3 Bahasa Indonesia 4 IPS 5 Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

77

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD

Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V

Pada Penelitian ini akan memaparkan bagaimana perencanaan

berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta Kelas V adalah dengan melakukan analisis terhadap rencana

pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru se-KSK Sleman Timur

dengan menggunakan proses triangulasi dimana dalam menganalisis di

lakukan oleh peneliti dan dua rekan peneliti lainnya untuk di diskusikan

mengenai indikator yang mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi,

peneliti menganalisis bersama rekan peneliti lainnya karena peneliti ingin

mendapatkan keabsahan data. Awal mula proses koordinasi bersama guru

kelas, beliau tidak keberatan ketika peneliti ingin meminta satu buah RPP

yang disusun oleh guru, pada saat saya akan meminta satu buah RPP kepada

guru kelas V beliau sangat lama memberikan RPP dengan alasan guru

tersebut masih banyak tugas sehingga saya harus bolak-balik menemui guru

kelas V untuk meminta RPP. Setelah saya menghubungi kembali guru kelas

V ini untuk meminta RPP beliau menjanjikan hari senin tanggal 29 Oktober

2018 namun setelah saya ke sekolah beliau meminta waktu lagi dan pada

akhirnya saya meminta izin beliau untuk meminta RPP kepada guru kelas

II yang dulu sempat mengajar dikelas V, akhirnya beliau mengizinkan

kemudian saya meminta RPP kepada guru kelas V.

Pada tanggal 5 November 2018 melalui guru kelas V yang dulu

sempat mengajar di kelas V, peneliti mendapatkan RPP. Setelah itu, peneliti

mengandakan RPP dan memberikan kepada dua rekan peneliti lain untuk

dilakukan analisis secara terpisah. Masing-masing peneliti melakukan

analisis terhadap indikator aspek kognitif dan menentukan kata kerja

operasional termasuk dalam berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat

rendah. Setelah selesai melakukan analisis, ketiga peneliti bertemu kembali

untuk mendiskusikan hasil analisis dan menemukan kesimpulan akhir

bahwa dari tiga indikator kognitif dari mata pelajaran PPKn, Bahasa

Indonesia, dan IPS hanya satu indikator yang mengandung kata kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

78

operasional berpikir tingkat tinggi sementara dua indikator yang lainnya

pada tingkatan rendah.

Indikator yang mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi ada

pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia karena disebutkan bahwa siswa

diminta “mencari ide pokok terdapat pada bacaan”. Sebenarnya, pada

indikator ini tidak terdapat kata kerja operasional keterampilan berpikir

tingkat tinggi karena tidak ada kata kerja operasional “mencari” pada

taksonomi bloom yang digunakan peneliti. Maka peneliti melakukan

diskusi bersama dengan tiga peneliti untuk memutuskan bahwa indikator

“mencari ide pokok terdapat pada bacaan” termasuk dalam kata kerja

operasional C4 “Menganalisis” dapat dilihat pada lampiran 9 pada kata

kerja operasional. Alasan peneliti memutuskan untuk memilih C4

“menganalisis” sebagai tingkatan berpikir indikator tersebut sesuai dengan

teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,

2016:216-218) menjelaskan bahwa tingkatan C4 “Menganalisis”

merupakan kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan

dan perbedaan, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi,

menemukan keterkaitan fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi

antar apa yang dikemukakan, menemukan pikiran pokok dan menemukan

kesamaan dalam alur berpikir. Peneliti menggunakan teori dibawah ini

termasuk dalam C4 karena indikator mencari ide pokok terdapat bacaan

termasuk dalam menganalisis.

Gambar 4.25 Indikator RPP

Langkah-langkah pembelajaran dibawah ini termasuk kegiatan yang

mengacu pada indikator perencanaan pembelajaran yang termasuk dalam

C4 yaitu menganalisis. Hal ini dibuktikan dengan adanya teori yang sesuai

yaitu pada menemukan pikiran pokok yang sesuai dengan fakta dan

kesimpulan pada bacaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

79

Gambar 4.26 langkah-langkah yang menunjukan indikator RPP

Pada kedua indikator yang hanya mengandung kata kerja

operasional berpikir tingkat rendah ada pada muatan PPKn dan IPS. Pada

muatan PPKn, peneliti menentukan kata kerja operasional menjelaskan

yang ada pada tingkatan C2 “Memahami”. Tidak berbeda dengan kata kerja

operasional pada muatan IPS, peneliti juga menemukan bahwa kata kerja

operasional yang digunakan oleh guru kelas adalah menunjukkan yang ada

pada tingkatan C1 “Mengetahui”. Alasan peneliti memilih tingkatan C2 dan

C1 ini terdapat pula pada teori Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa,

Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) karena pada tingkatan C2 “Memahami”

merupakan kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi

sesuatu yang baru menggantikan, menulis kembali, mengubah bentuk

komunikasi, memberi tafsir, dan memperkirakan. Sedangkan untuk C1

“Mengetahui/Mengingat” merupakan pengetahuan hafalan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru

kelas masih menggunakan kata kerja operasional pada keterampilan

berpikir tingkat rendah dibandingkan dengan kata kerja operasional

keterampilan berpikir tingkat tinggi. Adanya ketidak sesuaian antara kata

kerja pada indikator yang digunakan guru dengan kata kerja operasional

yang ada pada taksonomi bloom. Sesuai dengan penjelasan guru kelas V

pada saat melakukan wawancara bahwa kendala yang di hadapi jika

menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu kurangnya sarana

prasarana saat pembelajaran walaupun guru sudah dibekali dengan

pelatihan mengenai berpikir tingkat tinggi atau pada taksonomi bloom.

Kendala tersebut tidak menghalangi guru dalam menysun RPP yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

80

mengandung kata kerja operasional walaupun beliau sudah memahami dan

kurangnya sarana prasarana. Melalui penjelasan ini, maka dapat dikatakan

bahwa walaupun guru sudah paham mengenai keterampilan berpikir tingkat

tinggi namun guru belum sepenuhnya menerapkan penggunaan kata kerja

operasional keterampilan berpikir tingkat tinggi.

4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan

Pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta Kelas V

Pada Penelitian ini peneliti akan memaparkan bagaimana penerapan

keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di

Salah Satu SD Swasta Di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V, peneliti

mendapatkan data dari kuesioner yang meminta siswa untuk menentukan

bagaimana pembelajaran yang siswa dapatkan dari guru kelas yang akan di

bandingkan dengan hasil kuesioner yang diisi oleh guru kelas V. Seluruh

pernyataan dalam kuesioner siswa dan guru memiliki makna sama namun

dalam penyampaian kalimat siswa lebih di sederhanakan lagi oleh peneliti.

Pada saat proses pengambilan data kuesioner ini tidak begitu

membuat peneliti kesulitan, awalnya peneliti meminta waktu kepada guru

kelas supaya peneliti dapat menyebarkan kuesioner kepada siswa di dalam

kelas. Saat peneliti meminta izin guru kelas sangat terbuka, dan

mempersilahkan peneliti untuk membagikan kuesioner kepada siswa, tak

lupa peneliti juga meminta waktu kepada guru kelas untuk mengisi

kuesioner, beliau mengisi kuesioner di ruang guru, sedangkan siswa

mengerjakan kuesioner di dalam kelas tanpa ditunggu oleh guru.

Pada akhirnya peneliti mendapatkan izin, peneliti masuk kedalam

kelas untuk membagikan lembar kuesioner siswa dan membagikan bolpein,

kemudian peneliti meminta siswa agar mengisi kuesioner sesuai fakta ketika

guru mengajar di dalam kelas. Tetapi, ada beberapa siswa yang mengatakan

bahwa guru kelas nya jarang sekali menerapkan kegiatan selama proses

pembelajaran sesuai dengan pernyataan yang peneliti buat dan pada

akhirnya peneliti meminta siswa untuk tetap mengerjakan kuesioner dengan

jujur. Setelah dilakukannya pengambilan data kuesioner dari siswa, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

81

diberikan kuesioner yang diisi oleh guru. Selesai mendapatkan data

kuesioner peneliti langsung meminta waktu atau meminta izin guru untuk

melakukan wawancara dan guru mengiyakan tanpa merasa keberatan

peneliti melakukan wawancara guna mengetahui secara pasti bagaimana

pandangan guru terhadap pembelajaran tematik yang dilakukan guru selama

mengajar dikelas dan bagaiamana pandangan guru mengenai keterampilan

berpikir tingkat tinggi. Berdasarkan tiga data yang sudah di dapatkan,

peneliti akan melakukan analisis data hasil kuesioner dan menentukan

kesimpulan dari wawancara yang sudah peneliti lakukan. Kuesioner yang

diisikan siswa akan peneliti bandingkan dengan hasil kuesioner guru dan

kesimpulan yang peneiti dapatkan dari wawancara bersama guru kelas pada

aspek 1 dan 2.

Selain ketiga data di atas, peneliti juga melakukan observasi di

dalam kelas. Observasi dilakukan beberapa hari setelah mengambil data

kuesioner dan wawancara. Hal ini dikarenakan peneliti meminta agar setiap

guru mengajar menggunakan RPP yang akan diteliti oleh peneliti, namun

guru tidak memberikan RPP dengan alasan RPP masih dibawa oleh guru-

guru se-KSK timur dan peneliti meminta RPP pada guru kelas sebelumnya

serta dalam melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran tidak sama

dengan RPP yang akan diteliti oleh peneliti.

Pada hari kamis, 5 November peneliti melakukan observasi di dalam

kelas bersama dengan rekan peneliti yang berbeda skripsi sebagai bahan

pembanding hasil observasi yang didapatkan oleh peneliti utama dan rekan

peneliti. Selesai melakukan observasi peneliti dan rekan peneliti melakukan

diskusi untuk mengambil keputusan akhir masing-masing kriteria yang

didapatkan saat dilakukan observasi. Hasil observasi ini digunakan peneliti

sebagai data untuk lebih menegaskan persepsi siswa dan guru selama proses

pembelajaran berlangsung.

Pada akhirnya peneliti selesai mendapatkan seluruh data dari

kuesioner siswa, kuesioner guru, wawancara dan hasil observasi

pembelajaran dikelas, peneliti langsung melakukan olah data dan

mendapatkan hasil persepsi guru kelas yang mendapatkan skor 3.75 bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

82

beliau beransumsi sangat sering melakukan kegiatan berpikir kritis berbeda

halnya dengan persepsi siswa dikelas V yang mendapatkan skor rata-rata

3.1 yang menilai bahwa guru kelas sering melakukan berpikir kritis dalam

proses pembelajaran di dalam kelas dan hal ini sesuai dengan persepsi yang

diberikan guru pada hasil analisis yang diisi oleh guru pada hasil analisis

kuesioner guru, beliau mengatakan bahwa sangat sering mendorong siswa

untuk berpikir kritis dalam proses pembelajaran yaitu dengan memberikan

siswa kesempatan untuk menganalisis permasalahan, memberikan siswa

untuk mencari sumber lain dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis,

memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan masukan

tanggapan/kritik dan saran, serta memberikan kesempatan siswa untuk

bertanya mengenai pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan teori Zubaidah

(2016:4) mengenai berpikir kritis dimana berpikir kritis merupakan

keterampilan fundamental pada pembelajaran abad ke 21. Keterampilan

berpikir kritis mencangkup kemampuan mengakses, menganalisis,

mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai

dimana siswa mampu berpikir jelas, rasional, terbuka dan mampu

berargumen.

Alasan peneliti menggunakan teori tersebut di dasarkan pada

peroleh data yang didapatkan peneliti pada saat dilakukannya observasi

karena pada proses pembelajaran guru memberikan kesempatan siswa untuk

mencari jawaban atas permasalahan yang ada disekitar lingkungan rumah,

sekolah mengenai pembelajaran IPA. Selain itu, peneliti juga melihat bahwa

pada observasi proses pembelajaran guru memberikan kesempatan siswa

untuk mencari sumber lain dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis

siswa saat menjawab sebuah pertanyaan dan menganalisis jawaban.

Sayangnya untuk kesempatan siswa untuk bertanya dan memberikan

masukan, tanggapan serta kritik dan saran belum terlihat secara nyata pada

saat proses pembelajaran dimana guru hanya memberikan pertanyaan pada

siswa dan kemudian siswa menjawab.

Kemampuan lainnya yang mendapatkan persepsi yang berbeda

antara guru dan siswa yaitu kemampuan kolaborasi dengan skor rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

83

guru adalah 3.25 yang berarti sering melakukan kegiatan kolaborasi berbeda

dengan skor rata-rata siswa 2,3 dimana siswa berpendapat bahwa guru

jarang melakukan kegiatan kolaborasi ini di mungkinkan bahwa persepsi

guru dan siswa berbeda karena siswa kurang mengerti kegiatan kolaborasi

itu seperti apa namun ada kemungkinan lain bahwa guru memang tidak

memberikan kolaborasi pada siswa tetapi pada hasil observasi guru sangat

memberikan kegiatan kolaborasi pada siswa.

Disisi lain, pada kemampuan ini, guru sering memberikan

kesempatan siswa untuk membentuk kelompok, memberikan soal untuk

dikerjakan bersama dengan kelompok, meminta siswa mencari sumber

informasi bersama kelompok dan kesempatan siswa untuk bertukar pikiran

dan pendapat saat berdiskusi, Semua kriteria di atas sudah dilaksanakan

guru saat proses pembelajaran dikelas pada saat peneliti melakukan

observasi. Hal tersebut sesuai dengan teori Mufidah & Wijaya (2017:2)

yang mengatakan bahwa kemampuan dalam kolaborasi menekankan pada

siswa agar dapat bekerja secara efisien dalam tim yang beragam dimana

kemampuan ini dapat mendorong siswa untuk mengembangkan

kemampuan dalam tim saat berdiskusi ataupun bekerja kelompok sekaligus

dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi Mufidah &

Wijaya, (2017:2). Alasan peneliti memutuskan menggunakan teori tersebut

karena sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru.

Disisi lain, yang membuat peneliti mengungkapkan persepsi guru

dan siswa berbeda dalam menjawab kuesioner ini apakah hanya ketika di

observasi guru maka guru memberikan proses pembelajaran yang terbaik

sehingga ada siswa yang bertanya “mengapa, bapak guru mengajarnya

berbeda ketika, ibu berada di dalam kelas, padahal setiap hari nya tidak

seperti itu”. Nah peneliti berasumsi bahwa guru memberikan kegiatan

kolaborasi in hanya pada saat di observasi agar pembelajaran terkesan baik

tetapi siswa yang sehari-harinya diajar oleh guru mengatakan jarang

melakukan kegiatan kolaborasi pada hasil pengisian kuesioner siswa.

Sehingga di sini ada hal yang berbeda antara persepsi guru dan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

84

Kemampuan lain yang mendapat hasil persepsi yang sama antara

persepsi guru dengan siswa yaitu kemampuan kreativitas dengan skor rata-

rata guru 3.25 dan skor rata-rat siswa adalah 2.76. Pada kemampuan ini,

guru sering memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat sebuah

karya, memberikan kesempatan untuk mencari informasi secara mandiri,

memberikan kesempatan pada siswa untuk dalam menampilkan hasil karya

dan memberikan kesempatan siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri.

Hal tersebut sesuai dengan teori Triling & Fadel (dalam Yuni, Agus, &

Nyoto, 2016:7) dimana siswa di minta untuk mampu berpikir kreatif,

bekerja secara kreatif dan menciptakan inovasi baru di luar kebiasaan yang

ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh kesempatan untuk

menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang

tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan. Alasan peneliti memutuskan

memilih teori tersebut karena siswa mampu menciptakan inovasi baru

dengan kreatifitas. Namun dari keempat kriteria indikator tersebut hanya

ada dua kriteria indikator yang dilakukan guru kelas V pada saat melakukan

observasi yaitu kegiatan guru memberikan kesempatan siswa untuk

memecahkan masalahnya sendiri dan guru memberikan kesempatan siswa

untuk mencari informasi secara mandiri.

Kemampuan terakhir yang memiliki persepsi sama antara guru dan

siswa yaitu kemampuan komunikasi yang dikatakan sering dilakukan guru

dalam proses pembelajaran. Persepsi dari siswa memiliki skor 2.57 dan

persepsi guru memiliki skor 3.5. Hal tersebut membuat kemampuan ini

sering diterapkan guru dalam proses pembelajaran berlangsung, ini

dipertegas dengan kegiatan guru yang memberikan kesempatan siswa untuk

mempersentasikan hasil dari pembelajaran, memberikan kesempatan siswa

untuk memberikan masukan, memberikan kesempatan siswa untuk

menyimpulkan pembelajaran, dan memberikan kesempatan siswa untuk

mengingat kembali materi yang di pelajari sebelumnya. Hal tersebut sesuai

dengan teori Mufidah & Wijaya, (2017:2) yang mengungkapkan bahwa

Kemampuan dalam berkomunikasi menekankan pada siswa untuk terampil

dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

85

pembelajaran komunikasi ini dapat mendorong siswa untuk

mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi sekaligus kemampuan

dalam berpikir tingkat tinggi. Alasan peneliti memilih teori tersebut karena

sesuai dengan proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru mengenai

komunikasi.

Dari empat kriteria komunikasi di atas pada saat kegiatan observasi

dikelas guru hanya menerapkan ada satu kriteria yang dilakukan guru yaitu

kegiatan guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok

untuk mempersentasikan hasil pekerjaan atau tugas yang diberikan guru

dalam berdiskusi didepan kelas sedangkan untuk tiga kriteria di atas seperti

kriteria memberikan kesempatan siswa untuk memberikan masukan,

memberikan kesempatan untuk menyimpulkan pembelajaran dan

kesempatan siswa mengingat materi sebelumnya belum terlihat dilakukan

guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

guru kelas V sering menerapkan kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas

dalam proses pembelajaran karena siswa dan guru memiliki persepsi yang

sama yaitu sering melakukan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada

kemampuan tersebut dan hasil wawancara juga membuktikan ketiga

kemampuan tersebut sering diterapkan walaupun pada saat proses

pembelajaran hanya ada beberapa kriteria yang dilakukan oleh guru.

Sementara untuk kemampuan kolaborasi dan komunikasi pada persepsi

siswa, guru dan hasil observasi sangatlah berbeda, untuk kegiatan

kolaborasi pada kuesioner siswa mengatakan bahwa guru jarang melakukan

kegiatan kolaborasi sedangkan persepsi guru sering melakukan kolaborasi

namun pada saat pelaksanaan pembelajaran melalui observasi guru sering

melakukan kegiatan kolaborasi. Sedangkan untuk komunikasi persepsi guru

dan siswa mengatakan sering namun pada saat kegiatan pelaksanaan

pembelajaran hanya ada satu kriteria yang diterapkan guru pada saat

pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara, guru kelas menjelaskan beliau sudah

memahami mengenai berpikir tingkat tinggi dengan alasan beliau sudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

86

mendapatakn pelatihan mengenai berpikir tingkat tinggi namun ada

beberapa yang belum diterapkan dalam proses pembelajaran karena

terkendala sarana dan prasarana yang di ucapkan guru saat wawancara

berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran dikatakan mampu melaksanakan

proses pembelajaran untuk menciptakan kegiatan berpikir tingkat harus

diintergrasikan melalui 4C pada setiap langkah-langkah pembelajaran yang

dikemukakan pada teori di bab II yang mengatakan bahwa teori menurut

BSNP(dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:4) mengungkapkan bahwa dalam

pembelajaran abad 21 pada learning and innovation skills -4CS atau

kemampuan belajar dan berinovasi dalam 4C terdapat empat kemampuan

yang harus di terapkan yaitu critical thinking (berpikir Kritis), collaborative

(kolaborasi), creativity (kreatif), dan communication (komunikasi).

4.2.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V

Peneliti akan mendapatkan data untuk mengetahui bagaiamana

penilaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten

Sleman Yogyakarta kelas V. Dengan meminta soal PTS yang sudah di susun

oleh guru kelas V terlebih dahulu kemudian soal-soal di kumpulkan

bersama dan di bahas kembali oleh koordinator PTS se-KSK Sleman Timur.

Peneliti mendapatkan soal PTS karena guru meminta sendiri untuk

peneliti meneliti soal PTS dengan anjuran guru yang kemudian peneliti

meminta ijin kepala sekolah untuk menggunakan soal PTS dan diijinkan

oleh guru. Peneliti meminta soal PTS sebelum PTS berlangsung, namun

guru memberikan ketika PTS sudah selesai di laksanakan. Kemudian

peneliti menggunakan soal PTS karena di dalam soal PTS ragam soal ragam

soal lengkap seperti adanya pilhan ganda, uraian, dan essay dengan jumlah

butir soal yang berbeda-beda dan semua muatan serta kompetensi tertuang

di dalamnya dengan menggunakan lima bidang mata pelajaran sekolah

dasar seperti PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS.

Disisi lain dalam mendapatkan soal PTS peneliti mengandakan soal

PTS untuk dua rekan peneliti lainnya untuk sebagai bahan triangulasi,

sehingga dua rekan peneliti lainnya dapat melakukan analisis di tempat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

87

berbeda supaya tidak ada pengaruh antara satu rekan peneliti dengan satu

rekan peneliti lain pada saat menganalisis. Kemudian setelah semua peneliti

selesai menganalisis soal PTS ketiga peneliti berkumpul untuk melakukan

diskusi untuk memutuskan hasil akhir dari soal PTS yang sudah disusun

oleh guru kelas V yang di buat bersama guru-guru se-KSK Sleman Timur

apakah soal-soal tersebut termasuk dalam soal HOTS atau LOTS dan pada

kerja operasional pada taksonomi bloom serta pada soal HOTS tingkatan

nya yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta sedangkan untuk soal

LOTS tingkatnya yaitu mengetahui, memahami dan mengevaluasi.

Maka peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa soal PTS yang

mengandung HOTS pada pembelajaran PPKn dengan jumlah presentase

9%, IPA jumlah HOTS 14 %, IPS jumlah HOTS 12%, Matematika jumlah

HOTS ada 30% dan Bahasa Indonesia 35%. Sehingga, yang mengandung

HOTS paling banyak terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Berikut adalah soal yang mengandung kata kerja operasional berpikir

tingkat tinggi:

Gambar 4.27 Contoh soal PPKn

Soal tersebut merupakan contoh soal mata pelajaran PPKn yang

mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi pada tingkatan C4 kategori

“menganalisis”. Alasan peneliti memilih C4 termasuk dalam teori dari

Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-

218) menjelaskan bahwa tingkatan C4 “Menganalisis” merupakan

keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum

diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan

keterhubungan antara satu kelompok/informasi dengan kelompok/informasi

lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan

kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya

lainnya. Dimana siswa kelas V harus memahami sebuah bacaan yang belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

88

diketahui informasinya, tahu bagaiamana mengaplikasikan perbuatan yang

ada disoal kemudiaan siswa menganalisis jawaban yang benar sesuai

dengan perbuatan pada soal tetapi sangat disayangkan pada

pengecoh/distractors soal kurang baik. Berikut adalah contoh soal mata

pelajaran IPA berpikir tingkat tinggi menurut peneliti

Gambar 4.28 Contoh soal IPA

Soal di atas merupakan salah satu contoh soal tingkatan C5

Mengevaluasi dengan kata kerja operasional “membandingkan”. Alasan

peneliti memilih C5 sesuai dengan teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam

Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) menjelaskan bahwa

mengevaluasi yaitu menentukan nilai suatu benda atau informasi

berdasarkan kriteria. Hal tersebut sesuai dengan soal dimana soal tersebut

menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi karena siswa di haruskan untuk

membandingkan antara tulang kering dan tulang betis sesuai informasi

berdasarkan kriteria.

Berbeda dengan soal di atas yang berpedoman pada berpikir tingkat

tinggi ada beberapa soal juga yang hanya menuntut siswa untuk berpikir

tingkat rendah beberapa contoh ada pada nomor soal 4 pilihan ganda mata

pelajaran IPA, soal nomor 8 uraian mata pelajaran IPA dan soal nomor 1

essay mata pelajaran PPKn. Berikut adalah contoh soal yang memiliki

kemampuan berpikir tingkat rendah mulai C1, C2 dan C3.

Gambar 4.29 Contoh soal IPA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

89

Pada soal nomor di atas, peneliti menyimpulkan bahwa soal tersebut

berada pada tingkatan C2 Memahami dengan kata kerja operasional

“Mencontohkan” ini sesuai dengan teori dari Andreson dan Krthwohl

(dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) yang mengungkapkan

bahwa memahami yaitu kemampuan mengelola pengetahuan yang baru

yaitu menggantikan, menulis kembali, mengubah bentuk, dan

memperkirakan ini sesuai dengan soal siswa diminta untuk memperkirakan

kelompok jenis aves sangat disayangkan guru membuat soal dengan

distraksi yang tidak baik sehingga membuat siswa kebingungan dalam

menjawab sebagai contoh jawaban ada elang, ayam, pelican, kakaktua disini

ayam juga termasuk aves bisa terbang tetapi tidak setinggi burung lainnya.

Kemudian contoh soal berpikir tingkat rendah lainya terdapat pada

soal nomor 8 uraian mata pelajaran IPA soal tersebut berbunyi

Gambar 4.30 Contoh soal IPA

Peneliti menyimpulkan bahwa soal tersebut ada pada tingkatan C1

Mengingat dengan kata kerja operasional menyebutkan ini sesuai dengan

teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,

2016:216-218) mengungkapkan bahwa mengingat merupaka pengetahuan

hafalan dimana siswa hanya diminta menyebutkan dengan hafalan bahwa

ikan bernapas menggunakan ingsan. Selanjutnya soal terakhir berpikir

tingkat rendah terdapat pada soal essay nomor 1 mata pelajaran PPKn

berikut contoh soalnya

Gambar 4.31Contoh soal PPKn

Peneliti menyimpulkan soal tersebut ada pada tingkatan C3

“Menerapkan” ini sesuai dengan teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

90

Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) mengungkapkan bahwa

menerapkan merupakan kemampuan pengetahuan menggunakan informasi,

konsep, prosedur dan prinsip ini dikarenakan siswa harus menggunakan

informasi untuk memahami terbih dahulu kemudian mengaplikasikan

dengan cara di terapkan.

Berdasarkan hasil analisis yang sudah peneliti lakukan, guru kelas

V tidak banyak membuat soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi karena

pada masing-masing muatan soal berpikir tingkat tinggi jauh lebih sedikit

dari soal berpikir tingkat rendah. Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan

hasil wawancara bersama dengan guru kelas V mengenai soal penilain

tengah semester guur kelas menjelaskan bahwa beliau mengatakan bahwa

dalam pembuatan soal ternayata guru membuat soal dengan panduan

mengenai kata kerja operasional taksonomi bloom yang diberikan oleh

yayasan. Tetapi pada kenyataannya soal yang mengandung kata kerja

operasional berpikir tingkat tinggi hanya sampai pada tingkatan C4 dan C5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

91

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner guru dan siswa, soal penilaian

tengah semester dan wawancara guru kelas di salah satu SD Swasta di Kabupaten

Sleman Yogyakarta Kelas V maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1 Perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di

Kabupaten Sleman Yogyakarta dikelas V pada indikator kognitif sudah

memuat tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada muatan

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan indikator mencari ide pokok yang

termasuk dalam kata kerja operasional menganalisis, tetapi masih didominasi

keterampilan berpikir tingkat rendah pada muatan PPKn yaitu dengan

indikator menjelaskan pada C2 dan IPS yaitu dengan indikator menunjukkan

C1.

5.1.3 Penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan

pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas

V sudah mendorong untuk berpikir tingkat tinggi yang jarang dilakukan oleh

guru yaitu pada kemampuan kolaborasi dan komunikasi. Sementara

kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sering dilakukan oleh guru yaitu

kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.

5.1.4 Penilain berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman

Yogyakarta sudah memuat kata kerja oeperasional yang ada pada taksonomi

bloom di tingkat yang lebih tinggi C4, C5, dan C6 tetapi masih didominasi

oleh kata kerja operasional tingkat rendah C1, C2, dan C3.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian dari awal persiapan hingga proses dilakukannya

penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yaitu:

5.2.1 Pada penelitian perencanaan pelaksanaan pembelajaran peneliti tidak

mendapatkan RPP melalui guru kelas V tetapi peneliti mendapatkan RPP dari

guru kelas V sebelumnya yang sekarang mengajar dikelas II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

92

5.2.2 Pada penelitian pelaksanaan pembelajaran peneliti tidak dapat melakukan

observasi sesuai dengan RPP akan diteliti oleh peneliti karena adanya

keterbatasan waktu saat meminta RPP. Pada saat penelitian guru

menggunakan waktu penelitian sehari penuh khusus untuk melakukan

observasi dengan izin kepala sekolah.

5.2.3 Soal yang peneliti dapatkan adalah soal penilaian tengah semester dimana

soal tersebut terpisah menjadi berberapa muatan pelajaran.

5.2.4 Pada proses expert Judment hanya menggunakan satu ahli dalam proses

validasi ataupun dalam memutuskan hasil akhir pada indikator perencanaan

dan soal penilaian tengah semester.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, peneliti memiliki

beberapa saran untuk pihak-pihak terkait anatara lain:

5.3.1 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus melakukan koordinasi dengan guru

kelas lebih baik lagi.

5.3.2 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus menyusun jadwal penelitian lebih

panjang lagi agar jika terjadi gangguan di lapangan peneliti masih bisa

mengundur waktu tanpa berpengaruh pada proses penelitian

5.3.3 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus memeriksa kembali atau meminta

soal yang akan di teliti sesuai dengan kurikulum 2013 yang soal nya tidak

terpisah-pisah permata pelajaran namun harus sesuai dengan tema.

5.3.4 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus melakukan expert judgment lebih

dari satu orang ahli agar data-data nya lebih akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

93

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, M.A. (2016). Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills

(HOTS) Matematika Materi Pecahan untuk Kelas 5 Sekolah Dasar.

Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD). Vol. 20, No. 2, Desember

2016, 123-131.

Annuuru, T.A., Johan, R.C., & Ali, M. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat

Tinggi Dalam Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik

Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Treffinger. Vol. 3, NO. 2,

2017, 136-144.

Gunawan, Imam. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:

Bumi Aksara.

Julia., Atun, I., & Safari, I. (2017). Prosiding Seminar Nasional. Sumedang.

(tersedia di https://books.google.co.id ).

Jumiati. (2016). IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (Telaah Buku

Siswa MI/SD Kelas VI Tema , Karya Afriki, dkk). Vol. 2, NO. 1, 2016,

1-10.

Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep &

Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis.

Bandung: Interes Media.

Matondang, Z. (2009). Validasi dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal

Tabularasa PPS Unimed. Vol.6, No. 1, Juni 2009, 87.

Mitri, H.(2016). Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta: (tersedia di

https://repository.usd.ac.id).

Mufidah, S., & Wijaya, A. (2017). Pengembangan Perangkat Realistik Pada

Materi Aritmatika Soal untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Pendidikan Matematika.

Vol. 6, no.4, 2017, 11-18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

94

Mulyadi, Marzuki, & Usman, A. (2013). Implementasi Pembelajaran Tematik

Terpadu Berbasis Lingkungan untuk Perolehan Kemampuan Berpikir

Tingkat Tinggi (tersedia https://Jurnal.untan.ac.id ).

Mulyasa, Iskandar, & Aryani. (2016). Revolusi dan Inovasi Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Ningsih, A. (2018). Bab II Landasan Teori (tersedia di

https://repository.ump.ac.id/7373/3ANUGRAH%Bab20II.pdf).

Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tematik Terpadu. Jakarta:Prenadamedia Group.

Pujihastuti, I. (2010). Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. Jurnal Agribisnis

dan Pengembangan Wilayah. Vol. 2, No. 1, Desember 2010. 43.

Raharjo, M. (2010). Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif. (tersedia di

https://repository.uin-malang.ac.id/1133/1/triangulasi.pdf ).

Rohim A., Ridho B. A., & Julian S.G. (2016). Belajar dan Pembelajaran di Abad

21. Skripsi. FIP. Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Universitas

Negeri Yogyakarta: (tersedia di

http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/wp-

content/uploads/sites/1984/2017/03/KMP-Belajar-dan-Pembelajaran-

di-Abad-21.pdf) .

Rusman. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta:PT Kharisma Utama.

Saputra, H. (2016). Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global.

Bandung: CV. Smile’s Indonesia Institute.

Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan

Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta:Rajawali pers.

Sisi. (2017). Panduan Bagaimana Pendidik Dapat Menulis Soal Yang Berkriteria

untuk Berpikir Tingkat Tinggi (tersedia di

www.berkasedukasi.com/?m=1).

Setyowati, S. (2011). Jenis dan Desain Penelitian. (tersedia di

http://eprints.ums.ac.id/12891/6/BAB_III_bner.pdf ).

Arikunto, S. (2007). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

95

Sunarti, & Rahmawati, S. (2014). Penilaian Kurikulum 2013. Yogyakarta: C.V

Andi Offset.

Triwiyarto, U. (2015). Studi Kasus Tentang Penyebab Kenakalan Remaja. (tersedia

di https://repository.usd.ac.id).

Wardani, A.K. (2013). Bab III Metode Penelitian (tersedia di

http://digilib.uinsby.ac.id/10718/6/bab%203.pdf ).

Wijaya, Sudjimat, & Nyoto. (2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai

Pengembanagan Sumber Daya Manusia di Era Global. Vol. 1 , 2016,

4-16.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad Ke-21. (tersedia di

https://www.researchgate.net/profile/Siti_Zubaidah5/publication/3180

13627_KETERAMPILAN_ABAD_KE-

21_KETERAMPILAN_YANG_DIAJARKAN_MELALUI_PEMBEL

AJARAN/links/5954c8450f7e9b2da1b3a42b/KETERAMPILAN-

ABAD-KE-21-KETERAMPILAN-YANG-DIAJARKAN-

MELALUI-PEMBELAJARAN.pdf ).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

96

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

98

Lampiran 2 Surat Pernyataan telah melakukan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

101

Lampiran 4A Hasil Validasi Insrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

102

Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

103

Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

104

Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

110

Lampiran 8B Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

111

Instrumen Perencanaan untuk Analisis Indikator pada RPP K13

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada Indikator Aspek

Kognitif dalam RPP K13 berdasarkan pada tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir

tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan

b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan

c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan

d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan

e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan

f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi

g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi

h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi

Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

112

i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung

j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun

k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan

l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan

m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah

n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan

o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan

p. Menghafal p. Menggali p. Menilai

q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih

r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali

s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan

t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi

u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki

v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan

w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan

x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan

y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan

z. Memberi kode z. Meramalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

113

aa. Menelusuri aa. Memproduksi

bb. Menulis bb. Memproses

cc. Mengaitkan

dd. Menyusun

ee. Menstimulasikan

ff. Memecahkan

gg. Melakukan

hh. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi

b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur

c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi

d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan

e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan

f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode

g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan

i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

114

j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang

k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun

l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi

m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan

n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan

o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan

p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi

q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang

r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan

s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte

t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan

u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas

v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi

w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk

x. Mengkaitkan x. Merumuskan

y. Memilih y. Menggeneralisasikan

z. Mengukur z. Mengabungkan

aa. Melatih aa. Memadukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

115

bb. Mentransfer bb. Membatas

cc. Mereparasi

dd. Menampilkan

ee. Menyiapkan

ff. Memproduksi

gg. Merangkum

hh. Merekontruksi

ii. Membuat

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?

. Diunduh dari Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas V

Indikator HOTS LOTS Keterangan

Jumlah Indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

116

Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran

Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada soal Ulangan Harian/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester berdasarkan pada

tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!

C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan

b. Mengutip c. Memperkirakan d. Menugaskan

e. Menyebutkan d. Menjelaskan e. Mengurutkan

f. Menjelaskan f. Mengkategorikan f. Menentukan

g. Menggambar g. Mencirikan g. Menerapkan

h. Membilang h. Merinci z. Menyesuaikan

aa. Mengidentifikasikan i. Mengasosiasikan h. Mengkalkulasi

Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

117

i. Mendaftar bb. Membandingkan i. Memodifikasi

j. Menunjukkan cc. Menghitung j. Mengklasifikasi

k. Memberi label dd. Mengkontraskan k. Menghitung

l. Memberi indeks ee. Mengubah l. Membangun

m. Memasangkan ff. Mempertahankan m. Mengurutkan

n. Menamai gg. Menguraikan n. Membiasakan

o. Menandai hh. Menjalin o. Mencegah

p. Membaca ii. Membedakan p. Mengambarkan

q. Menyadari jj. Mendiskusikan q. Menggunakan

r. Menghafal kk. Menggali r. Menilai

s. Meniru ll. Mencontohkan s. Melatih

t. Mencatat mm. Menerangkan t. Menggali

u. Mengulang nn. Mengemukakan u. Mengemukakan

v. Mereproduksi oo. Mempolakan v. Mengadaptasi

w. Meninjau pp. Memperluas w. Menyelidiki

x. Memilih qq. Menyimpulkan x. Mengoperasikan

y. Menyatakan rr. Meramalkan y. Mempersoalkan

z. Mempelajari ss. Merangkum z. Mengkonsepkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

118

aa. Mentabulasi tt. Menjabarkan aa. Melaksanakan

bb. Memberi kode bb. Meramalkan

cc. Menelusuri cc. Memproduksi

dd. Menulis ii. Memproses

jj. Mengaitkan

kk. Menyusun

ll. Menstimulasikan

mm. Memecahkan

nn. Melakukan

oo. Mentabulasi

C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta

b. Menganalisis b. Membandingkan c. Mengabstrasi

d. Mengaudit c. Menyimpulkan d. Mengatur

e. Memecahkan d. Menilai e. Menganimasi

f. Menegaskan e. Mengarahkan f. Mengumpulkan

g. Mendeteksi f. Mengkritik g. Mengkategorikan

h. Mengdiaknosis g. Menimbang h. Mengkode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

119

i. Menyeleksi j. Memutuskan k. Mengkombinasikan

l. Memerinci k. Memisahkan l. Menyusun

m. Menominasikan l. Memprediksi m. Mengarang

n. Mendiagramkan m. Memperjelas n. Membangun

o. Mengkorelasikan n. Menugaskan o. Menanggulangi

p. Merasionalkan o. Menafsirkan p. Menghubungkan

q. Menguji p. Mempertahankan q. Menciptakan

r. Mencerahkan q. Memerinci r. Mengkreasikan

s. Menjelajah r. Mengukur s. Mengoreksi

t. Membagankan s. Merangkum t. Merancang

u. Menyimpulkan t. Membuktikan u. Merencanakan

v. Menemukan u. Memfalidasi v. Mendikte

w. Menelaah v. Mengetes w. Meningkatkan

x. Memaksimalkan w. Mendukung x. Memperjelas

y. Memerintahkan x. Memilih y. Memfasilitasi

z. Mengedit y. Memproyeksikan z. Membentuk

aa. Mengkaitkan z. Merumuskan

aa. Memilih aa. Menggeneralisasikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

120

bb. Mengukur bb. Mengabungkan

cc. Melatih cc. Memadukan

dd. Mentransfer jj. Membatas

kk. Mereparasi

ll. Menampilkan

mm. Menyiapkan

nn. Memproduksi

oo. Merangkum

pp. Merekontruksi

qq. Membuat

Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari

Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

No Soal HOTS LOTS Keterangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

121

Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

122

Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

123

Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

124

Data Analisis Kuesioner Siswa

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama

Siswa

Critical Thinking Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GAR √ √ √ √ 13 3.25

2 RDR √ √ √ √ 12 3

3 MLS √ √ √ √ 9 2.25

4 EA √ √ √ √ 13 3.25

5 AGK √ √ √ √ 15 3.75

6 BTS √ √ √ √ 16 4

7 MD √ √ √ √ 13 3.25

8 NPA √ √ √ √ 15 3.75

9 YFDA √ √ √ √ 15 3.75

Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

125

10 APS √ √ √ √ 14 3.5

11 SSH √ √ √ √ 12 3

12 MMKS √ √ √ √ 10 2.5

13 KNI √ √ √ √ 13 3.25

14 MIWT √ √ √ √ 9 2.25

15 AFM √ √ √ √ 12 3

16 JFT √ √ √ √ 11 2.75

17 LJFT √ √ √ √ 12 3

18 TAS √ √ √ √ 10 2.5

19 ARW √ √ √ √ 12 3

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3.10

No Nama

Siswa

Collaborative Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GAR √ √ √ √ 8 2

2 RDR √ √ √ √ 8 2

3 MLS √ √ √ √ 6 1.5

4 EA √ √ √ √ 9 2.25

5 AGK √ √ √ √ 12 3

6 BTS √ √ √ √ 9 2.25

7 MD √ √ √ √ 10 2.5

8 NPA √ √ √ √ 10 2.5

9 YFDA √ √ √ √ 9 2.25

10 APES √ √ √ √ 13 3.25

11 SSH √ √ √ √ 8 2

12 MMKS √ √ √ √ 9 2.25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

126

13 KNI √ √ √ √ 4 1

14 MIWT √ √ √ √ 6 1.5

15 AFM √ √ √ √ 8 2

16 JFT √ √ √ √ 13 3.25

17 LJFT √ √ √ √ 12 3

18 TAS √ √ √ √ 8 2

19 ARW √ √ √ √ 13 3.25

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2.30

No Nama

Siswa

Creativity Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GAR √ √ √ √ 13 3.25

2 RDR √ √ √ √ 9 2.25

3 MLS √ √ √ √ 12 3

4 EA √ √ √ √ 9 2.25

5 AGK √ √ √ √ 8 2

6 BTS √ √ √ √ 11 2.75

7 MD √ √ √ √ 8 2

8 NPA √ √ √ √ 10 2.5

9 YFDA √ √ √ √ 9 2.25

10 APES √ √ √ √ 13 3.25

11 SSH √ √ √ √ 14 3.5

12 MMKS √ √ √ √ 13 3.25

13 KNI √ √ √ √ 15 3.75

14 MIWT √ √ √ √ 12 3

15 AFM √ √ √ √ 9 2.25

16 JFT √ √ √ √ 14 3.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

127

17 LJFT √ √ √ √ 10 2.5

18 TAS √ √ √ √ 13 3.25

19 ARW √ √ √ √ 8 2

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2.76

No Nama

Siswa

Communication Jumlah

Skor

Rata-rata

Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 GAR √ √ √ √ 10 2.5

2 RDR √ √ √ √ 8 2

3 MLS √ √ √ √ 8 2

4 EA √ √ √ √ 12 3

5 AGK √ √ √ √ 11 2.75

6 BTS √ √ √ √ 14 3.5

7 MD √ √ √ √ 12 3

8 NPA √ √ √ √ 12 3

9 YFDA √ √ √ √ 12 3

10 APES √ √ √ √ 8 2

11 SSH √ √ √ √ 10 2.5

12 MMKS √ √ √ √ 8 2

13 KNI √ √ √ √ 12 3

14 MIWT √ √ √ √ 7 1.75

15 AFM √ √ √ √ 11 2.75

16 JFT √ √ √ √ 11 2.75

17 LJFT √ √ √ √ 12 3

18 TAS √ √ √ √ 9 2.25

19 ARW √ √ √ √ 9 2.25

Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2.57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

128

Hasil Analisis Kuesioner Siswa

No Interval Indeks

Persepsi Pernyataan Penerapan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria

Rata-rata Skor Seluruh

Siswa

Penyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3.1 Sering

2 Collaborative 2.3 Jarang

3 Creativity 2.76 Sering

4 Communication 2.57 Sering

3.1

2.3

2.762.57

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Critical Thinking Collaborative Creativity Communication

Rata

-rata

Sk

or

Sel

uru

h S

isw

a

Kriteria

Hasil Analisis Kuesioner 19 Siswa

Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

129

Lampiran 14 Hasil Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

130

Data Analisis Kuesioner Guru

Keterangan:

1. SS (Sering Sekali) : 4

2. S (Sering) : 3

3. JR (Jarang) : 2

4. TP (Tidak Pernah) : 1

No Nama Guru

Critical Thinking

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 S √ √ √ √

Jumlah 3 4 4 4

Rata-rata 3.75

No Nama Guru

Collaborative

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 S √ √ √ √

Jumlah 3 3 3 4

Rata-rata 3.25

Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

131

No Nama Guru

Creativity

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 S √ √ √ √

Jumlah 3 3 4 3

Rata-rata 3.25

No Nama Guru

Communication

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 S √ √ √ √

Jumlah 3 4 3 4

Rata-rata 3.5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

132

Hasil Analisis Kuesioner Guru

No Interval Indeks

Persepsi

Pernyataan

Kemunculan

1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah

2 1.76 - 2.51 Jarang

3 2.52 - 3.27 Sering

4 3.28 - 4.00 Sering Sekali

No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan

Kemunculan

1 Critical Thinking 3.75 Sangat Sering

2 Collaborative 3.25 Sering

3 Creativity 3.25 Sering

4 Communication 3.5 Sangat Sering

3.75

3.25 3.25

3.5

33.13.23.33.43.53.63.73.8

Rata

-rata

Kriteria

Hasil Analisis Kuesioner Guru

Lampiran 16 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

133

Pedoman Wawancara Guru Kelas

Nama Narasumber : S

Jabatan Narasumber : Guru wali kelas V

Nama Sekolah : SD Kanisius Babadan

NO Aspek Pertanyaan Wawancara Jawaban

1. Pembelajaran

Tematik

1. Dalam melaksanakan pembelajaran

tematik, apakah Bapak/Ibu guru tidak

terlalu banyak menerapkan metode

ceramah? metode ceramah hanya

digunakan ketika menjelaskan materi

tertentu yang cukup sukar?

2. Apakah Bapak/Ibu Guru mampu

menerapkan model, teknik, dan

1. Metode ceramah sudah

berkurang, metode ceramah

digunakan saat materi susah.

2. Mampu melaksanakan model,

teknik, dan metode

pembelajaran tematik karena

sudah sesuai dengan program

Lampiran 17 Hasil Wawancara Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

134

metode pembelajaran tematik yang

mampu menumbuhkan partisipasi

siswa melalui kagiatan diskusi dan

memecahkan masalah?

3. Apakah guru menerapkan metode

pembelajaran yang menumbuhkan

partisipasi siswa seperti presentasi,

tanya jawab, musyawarah dan lain

sebagainya ketika melaksanakan

kegiatan pembelajaran tematik?

4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu

menghampiri siswa ke tempat duduk

masing-masing untuk memantau

aktivitas siswa dalam kegiatan

diskusi guna memastikan bahwa

setiap siswa terlibat dan

berpartisispasi dalam kegiatan

diskusi?

RPP mellui diskusi saat

pembelajaran

3. Kadang melakukan musyawarah

saat pembelajaran tematik pada

PPKn

4. Sering memantau kegiatan siswa

saat diskusi jadi berkeliling ke

anak-anak agar tau jalannya

diskusi

5. Sudah sesuai dengan RPP.

Dikarenakan saya berpedoman

pada RPP yang sudah di buat

bersama-sama oleh guru kelas V

kumpulan yayasan se-KSK

Sleman Timur.

6. Ya, mengkaitan pembelajaran

yang relevan karena selalu

mendukung pengalaman siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

135

5. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran

tematik sesuai dengan yang tertera

pada RPP tematik?

6. Apakah Bapak/Ibu guru selalu

mengkaitkan materi dengan

pengetahuan yang relevan ketika

Melaksanakan kegiatan pembelajaran

tematik?

7. Apakah dalam kegiatan pembelajaran

Bapak/Ibu guru dapat mengelola

waktu dengan efisien dan efektif?

sehingga mudah diingat oleh

anak-anak

7. Waktu pembelajaran belum

mampu mengelola waktu

dengan efisisen dan efektif

2. Berpikir tingkat

tinggi

1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui

tentang berpikir tingkat tinggi?

2. Menurut Bapak/Ibu apa pentingnya

berpikir tingkat tinggi?

3. Apakah Bapak/Ibu menerapkan

kegiatan pembelajaran yang bersifat

1. Sudah mengetahui karena sudah

di sampaikan oleh program dari

yayasan

2. Berpikir tingkat tinggi itu

penting bagi siswa karena siswa

selalu ingin tahu, membuktikan

dan melaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

136

mengarahkan siswa pada

keterampilan berpikir tingkat tinggi?

4. Apakah Bapak/Ibu menggunakan

kata kerja operasional taksonomi

bloom pada indikator RPP dengan

mengacu tingkatan C4.C5 dan C6?

3. Dalam pembelajaran ada yang

mengarah kepada berpikir

tingkat tinggi contohnya pada

PPKn, IPA,Bahasa Indonesia,

Matematika dan IPS

4. Ya menggunakan kata kerja

operasional pada taksonomi

bloom selalu ada dan

menggunakan nya karena sudah

di diskusikan bersam guru kelas

V se-KSK timur dan yayasan

pernah diberikan program untuk

mengenai taksonomi bloom

3.

Soal Ujian

Tengah Semester

/ Ulangan Harian

/ Penilaian Akhir

Semester tematik

1. Dalam membuat soal Ujian Tengah

Semester / Ulangan Harian / Penilaian

Akhir Semester, apakah Bapak/Ibu

Guru mengacu pada kata kerja

operasional taksonomi bloom pada

tingkatan C4,C5, dan C6?

1. Ujian tengah semester

menggunakan kata kerja

taksonomi bloom dikarenakan

dalam membuat soal sudah ada

panduan dari yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

137

4. Kendala yang

dihadapai

1. Menurut Bapak/Ibu apakah ada

kesulitan dalam membuat RPP

tematik?

2. Apakah ada kendala yang dihadapi

Bapak/Ibu Guru dalam menerapkan

pembelajaran yang mengacu pada

berpikir tingkat tinggi?

1. Ada kesulitan dalam membuat

RPP tetapi karena dikerjakan

bersama-sama jadi bisa saling

berkomunikasi

2. Ada beberapa kendala yang

dihadapi saat menerapkan

pembelajaran yang mengacu

pada berpikir tingkat tinggi jadi

kurangnya sarana prasarana.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara bersama wali kelas V, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa wali kelas V sudah memahami mengenai keterampilan

berpikir tingkat tinggi pada taksonomi bloom karena sudah diberikan sosialisasi

oleh yayasan, sehingga dalam pembuatan RPP ataupun soal penilaian tengah

semester mengacu pada kata kerja taksonomi bloom. Hal ini dapat dilihat dari

penyusunan perencanaan dalam indikator nya mengandung kata kerja

taksonomi bloom berpikir tingkat tinggi walaupun masih di dominasi berpikir

tingkat rendah. Beliau menerapkan keterampilan berpikir tingkat ringgi dalam

pembelajaran namun terkandala ileh sarana dan prasarana yang mengakibatkan

kegiatan berpikir tingkat tinggi kurang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

138

No 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan

1.

Communicatio

n/

Komunikasi

5. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk

mempresentasikan

hasil dari

pembelajaran.

√ Guru memberikan

kesempatan pada

masing-masing

kelompok untuk

mempresntasikan

hasil pekerjaan

yang diberikan guru

ketika melakukan

diskusi kelompok

6. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk memberikan

masukan atau

tanggapan

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mengungkapkan

tanggapan atau

masukan ketika

siswa presentasi

7. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru untuk

memberikan

kesempatan siswa

untuk

menyimpulkan

pembelajaran yang

sudah dilakukan.

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

menyimpulkan

hasil pembelajaran

yang sudah di

lakukan dan hanya

menutup kegiatan

pembelajaran

Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

139

8. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberi

kesempatan siswa

untuk mengingat

kembali materi pada

pembelajaran

sebelumnya

√ Pada awal

pembelajaran guru

tidak

mengingkatkan

kembali materi

sebelumnya dan

langsung meminta

siswa mmebuka

buku paket saja.

2. Collaborative

(Kolaborasi)

5. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk membentuk

kelompok

melakukan diskusi

√ Guru meminta

siswa untuk

membuat kelompok

berjumlah 4-5

ketika akan mulai

mengerjakan soal

yang diberikan guru

6. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan soal

untuk di kerjakan

secara berdikusi

√ Dalam proses

pembelajaran guru

meminta siswa

mencatat soal yang

diberikan guru

kemudian meminta

siswa untuk

mengerjakan secara

berkelompok/berdi

skusi

7. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan siswa

untuk mencari

informasi bersama

teman diskusi

√ Guru

memperlihatkan

proses memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

mencari informasi

atau jwaban pada

buku atau atas dasar

pengalamannya

sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

140

8. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan siswa

kesempatan untuk

saling bertukar

pikiran dan

pendapat dalam

berdiksusi

√ Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk saling

bertukar pikiran

pada saat siswa

mengerjakan soal

yang diberikan oleh

guru secara

otomatis siswa akan

saling bertukar

pikiran mana

jawaban yang tepat

3.

Critical

thinking and

Problem

Solving

(Berpikir

Kritis dan

Pemecahan

Masalah).

5. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk menganalisis

permasalahan.

√ Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untik mencari

jawaban atas

permasalahan yang

ada di sekitar

lingkungan rumah

atau sekolah

mengenai hewan

yang hidup di

sekitar rumah

6. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk mencari

sumber lain dalam

meningkatkan

kemampuan

berpikir kritis

√ Guru memberikan

kesempatan pada

siswa untuk

mencari sumber

lain dalam

meningkatkan

berpikir krtis dalam

menjawab

pertanyaan guru

siswa mencari

sumber lain melalui

pengalamannya

sendiri melihat

hewan

7. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk bertanya

√ Guru belum

memperlihatkan

kesempatan siswa

untuk bertanya.

Guru lebih

menekankan siswa

untuk menjawab

pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

141

mengenai

pembelajaran

8. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk memberikan

masukan, tanggapan

(kegiatan inti), dan

kritik

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan siswa

untuk memberikan

masukan,

tanggapan atau

kritikan saat proses

pembelajaran

4.

Creativity and

Innovation (Kr

eativitas dan

Inovasi)

5. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk membuat

sebuah karya

√ Guru tidak

memberikan

kesempatan siswa

untuk membuat

sebuah karya

6. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk memecahkan

masalah dengan

caranya sendiri.

√ Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk memcahkan

soal yang diberikan

oleh guru dengan

mencari sumber

lain

7. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

√ Guru memberikan

kesempatan siswa

untuk mencari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

142

proses guru

memberikan

kesempatan siswa

untuk mencari

informasi secara

mandiri

informasi dari

sumber lain

8. Di dalam langkah-

langkah

pembelajaran

memperlihatkan

proses guru

memberikan

kesempatan kepada

siswa dalam

menampilkan hasil

karya nya di dalam

kelas.

√ Guru tidak meminta

siswa membuat

sebuah karya maka

siswa tidak

memperlihatkan

hasil karya nya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

143

Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

144

Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

145

Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

146

Lampiran 19D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

147

Lampiran 19E Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

148

Lampiran 19 F Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

149

Lampiran 19G Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

150

Lampiran 19H Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

151

Lampiran 19I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

152

Lampiran 19J Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

153

Lampiran 19K Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

154

Lampiran 19L Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

155

Lampiran 19M Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

156

Lampiran 19N Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

157

Lampiran 19O Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

158

Lampiran 19P Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

159

Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas III

Indikator HOTS LOTS Keterangan

3.1.1 Menjelaskan cara mengikuti

gotong royong secara benar √

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C2

yaitu Memahami

3.1.1 Menunjukkan kondisi geografis

pulau-pulau di Indonesia √

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C1

yaitu Mengetahui

3.1.1 Mencari ide pokok yang terdapat

pada bacaan √

Kata kerja

operasional terdapat

pada tingkatan C4

yaitu menganalisis

Jumlah Indikator 1 2

Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

160

Muatan Pelajaran PPKn

Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

161

Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

162

Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

163

Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

164

Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

165

Muatan Pelajaran IPA

Lampiran 21F Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

166

Lampiran 21G Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

167

Lampiran 21H Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

168

Lampiran 21I Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

169

Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia

Lampiran 21J Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

170

Lampiran 21K Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

171

Lampiran 21L Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

172

Lampiran 21M Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

173

Lampiran 21 N Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

174

Muatan Pelajaran IPS

Lampiran 21 O Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

175

Lampiran 21P Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

176

Lampiran 21Q Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

177

Lampiran 21R Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

178

Lampiran 21S Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

179

Muatan Pelajaran Matematika

Lampiran 21T Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 201: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

180

Lampiran 21 U Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 202: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

181

Lampiran 21V Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 203: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

182

Lampiran 21W Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 204: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

183

Lampiran 21X Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 205: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

184

Lampiran 21Y Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 206: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

185

Lampiran 21Z Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 207: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

186

Lampiran 21AA Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 208: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

187

HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN PPKn

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

1. Pemilihan ketua kelas dengan kesepakatan bersama

merupakan contoh penerapan Pancasila yang berbunyi…

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

2. Masyarakat gunung kidul setiap minggu pagi melakukan

gotong royong membersihkan selokan termasuk kegiatan

tersebut termasuk pengalaman pancasila ke…

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Mengidentifikasi”

3. Contoh perilaku yang sesuai dengan pengalaman

Pancasila sila pertama adalah…

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

4. Surya memiliki teman bernama Antonia yang tinggal di

Lombok. Ia merasa sedih karena keluarga Antona menjadi

korban bencana gempa bumi. Sikap Surya yang sesuai

dengan nilai-nilai Pancasila sila kedua adalah…

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menganalisis”

Tidak baik karena pada pilihan ganda

terlalu mudah dan tidak ada

pembanding yang dijawab oleh

siswa.

5. Mempelajari kesenian daerah merupakan nilai-nilai luhur

Pancasila ke…

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Mengkaitkan”

6. Contoh perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai

Pancasila adalah…

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

Kurang baik pada pilihan jwaban

soal nya

Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 209: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

188

7. Melindungi segenap tanah air dan bangsa Indonesia

merupakan kewajiban negara yang sesuai dengan nilai-

nilai Pancasila ke …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mengkategorikan”

8. Perhatikan gambar dibawah ini!

Kegiatan pada gambar merupakan pengalaman Pancasila sila

ke …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Memperkirakan”

9. Lambang sila kelima Pancasila adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

10. Dengan menjaga dan memlihara rasa persatuan dan

kesatuan antarmasyarakat dapat menciptakan suasana …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Menyimpulkan”

11. Berikut yang bukan tanggung jawab sebagai masyarakat

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Menafsirkan”

12. Segala perbuatan yang kita lakukan harus dapat … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

13. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan

perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pernyataan

tersebut tercantum dalam UUD 1945 pasal …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menghafal”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 210: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

189

14. Perhatikan macam-macam hak berikut!

1) Ha katas kemerdekaan berserikat dan berkumpul

2) Hak berkumpul untuk mengembangkan diri

3) Hak untuk hidup serta mempertahankan kehidupan

4) Ha katas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi

kemanusiaan

Hak warga negara dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2

ditunjukkan oleh nomor …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menunjukkan”

15. Perhatikan pernyataan di bawah ini !

1) Melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang

2) Mematuhi hukum karena takut dengan aparat

kepolisian

3) Turut serta dalam program pembangunan Nasional

4) Membela negara agar diuji dan mendapat hadiah dari

pemerintah

Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menunjukkan”

16. Sikap mengikuti kemauan sendiri, seenaknya sendiri,

merasa kaya sendiri, mengakibatkan orang dengan begitu

mudahnya meyalahgunakan kekuasaannya. Mermehkan

hak-hak orang lain, dapat menjadi penyebab terjadinya

pelenggaran HAM karena …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menyimpulkan”

17. Berikut kewajiban Negara terhadap wagannya, kecuali … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Memilih ”

18. Contoh adanya pelanggaran hak dalam kehidupan sehari-

hari adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

19. Perhatikan macam-macam hak berikut ini !

1) Hak membela Negara

2) Hak beragama dan beribadah

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menunjukkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 211: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

190

3) Hak berserikat dan berkumpul

4) Hak mendapatkan pendidikan

Hak warga Negara menurut UUD 1945 pasal 31adalah nomor

20. Kewajiban sebagai siswa yang baik adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

URAIAN

1. Contoh sikap yang sesuai dengan pengalaman Pancasila

sila kelima adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

2. Mempelajari tari tradisional yang beraneka ragam termasuk

ke dalam nilai-nilai luhur Pancasila yang tercermin dalam sila

ke …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menganalisis”

3. Bunyi sila Pancasila yang berkaitan dengan gemar

melakukan kegiatan kemanusiaan adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

4. Dalam butir-butir Pancasila, kepala banteng melambangkan

sila ke …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

5. Perhatikan gambar di bawah ini !

Kegiatan di atas menunjukkan penerapan sila ke …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 212: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

191

6. Dalam butir-butir Pancasila, padi dan kapas melambangkan

sila ke …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

7. Semboyan negara Indonesia yang terdapat pada lambang

burung Garuda adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

8. Segala sesuatu yang harus diterima disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

9. Sesuatu yang harus dilakukan menurut aturan yang berlaku

disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

10. Kebersihan dan keamanan kelas menjadi tanggung jawab

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

11. Contoh hak yang dimiliki seseorang sebagai warga

masyarakat adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

12. Belajar yang rajin dan selalu menghormati orang tua dan

guru merupakan … anak

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

13. Menjaga kerapian kamar merupakan tanggung jawab kita

di …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

14. Salah satu kewajiban negara terhadap peninggalan sejarah

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

15. Kita harus mendahulukan kepentingan … daripada

kepentingan sendiri

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

ESSAY

1.Sebutkan masing-masing tiga (3) sikap yang sesuai dengan

nilai-nilai Pancasila di sekolah dan masyarakat!

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

2. Sebutkan empat (4) sikap yang mencerminkan sila kedua

Pancasila!

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

3. Sebutkan masing-masing tiga (3) hak dan kewajiban

peserta musyawarah !

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 213: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

192

4. Tuliskan masing-masing tiga (3) contoh sikap tanggung

jawab di sekolah dan di rumah !

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menerapkan”

5. Sebutkan empat (4) kewajiban kita sebagai warga negara

Indonesia yang baik !

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

1. Hewan bertulang belakang disebut dengan … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

2. Alat gerak yang dimiliki oleh lumba-lumba adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

3. Tulang berfungsi sebagai alat gerak … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

4. Kelompok aves (burung) yang tidak dapat terbang adalah

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

5. Yang termasuk hewan ampibi adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

6. Mengubah warna tubuh adalah bentuk adaptasi pada … √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencirikan”

7. Gerak yang terjadi tanpa di sadari disebut gerak … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

8. Golongan hewan yang tidak memiliki sistem syaraf

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menyeleksi”

9. Kegiatan berikut yang kurang baik bagi kesehatan tulang

dan otot adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menerapkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 214: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

193

10. Kelainan tulang terlalu membungkuk ke depan disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

11. Bagian tubuh manusia yang memiliki fungsi terpenting

dan sangat lunak adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

12. Berikut ini yang merupakan organ gerak adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

13. Berikut yang bukan termasuk fungsi rangka adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencirikan”

14. Otot merupakan alat gerak … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

15. Serangga bernafas menggunakan … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

16. Organ pernapasan manusia adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

17. Berikut yang bukan merupakan dampak yang dapat

ditimbulkan oleh asap kebakaran dan kendaraan bermotor

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menganalisis”

18. Berikut ini yang tidak termasuk cara memelihara organ

pernapasan adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menerapkan”

19. Berikut cara yang kita lakukan untuk menjaga agar alat

pernapasan kita tetap sehat, kecuali …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menerapkan”

20. Berikut ini yang bukan manfaat hutan adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

21. Menghirup udara yang kotor menyebabkan … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Mengidentifikasi”

22. Paru-paru terletak di … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 215: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

194

23. Udara segar yang kita hirup saat bernapas di hasilkan oleh

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

24. Penanaman kembali hutan yang gundul disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menamai”

25. Sampah yang menumpuk akan berbau … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyatakan”

URAIAN

1.Contoh hewan mamalia yang menggunakan sirip untuk

berenang adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencontohkan”

2. Hewan vertebrata memiliki bagain tubuh yang …

sedangkan hewan invertebrata memiliki bagian tubuh yang …

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Membandingkan”

3. Jenis otot yang terdapat pada usus halus dan usus besar

adalah otot …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

4. Fungsi otot jantung bagi manusia adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Menjelaskan”

5. Gerakan otot menekuk atau melurukan yaitu gerakan pada

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

6. Penyakit berupa pengeroposan tulang akibat kekurangan

kalsium disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

7. Kelainan tulang punggung membengkok ke arah depan

tubuh disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

8. Ikan bernapas menggunakan … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

9. Salah satu penyebab penyakit pada sistem pernapasan

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menjelaskan”

10. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan sistem

pernapasan adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Menjelaskan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 216: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

195

ESSAY

1.Mengapa ikan hiu dan katak digolongkan ke dalam hewan

vertebrata ? …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menyimpulkan”

2. Apakah perbedaan dari tulang kering dan tulang betis ?

jelaskan!

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Membandingkan”

3. Sebutkan 3 alat pernapasan makhluk hidup! √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

4. Tuliskan tiga bahaya merokok bagi kesehatan pernapasan

manusia !

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Menjelaskan”

5. Mengapa kita harus menghindari tempat-tempat dengan

tingkat polusi udara tinggi ?

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menyimpulkan”

HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Soal HOTS LOTS Keterangan

URAIAN

1.(Bacaan)

Di manakah letak wisata alam kalibiru?

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Mengidentifikasi”

2. (Bacaan)

Wisata apa sajakah yang ada di kabupaten Kulon Progo selain

Kalibiru?

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Mengidentifikasi

3. (Bacaan) √ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Menyimpulkan ”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 217: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

196

Bagaimanakah kondisi perjalanan menuju wisata alam

Kalibiru?

4. (Bacaan)

Fasilitas apa sajakah yang ditawarkan di wisata alam

Kalibiru?

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

5. (Bacaan)

Mengapa para wisatawan merasa dimanjakan berwisata di

wisata alam Kalibiru?

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Menyimpulkan ”

PILIHAN GANDA

1. Sebuah paragraf terdiri atas kalimat utama dan kalimat … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

2. Gagasan yang menjadi dasar untuk membuat sebuah

paragraf adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

3. Berikut yang bukan merupakan cara menemukan ide

pokok berdasarkan bacaan adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Mendeteksi”

4. (Bacaan)

Bacaan di atas menjelaskan tentang ..

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Menyimpulkan ”

5. (Bacaan)

Ide pokok bacaan di atas adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menganalisis ”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 218: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

197

6. (Bacaan)

Pokok pikiran bacaan diatas adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Menyimpulkan”

7. Masalah utama yang dibahas dalam suatu paragraf disebut

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

8. Ide pokok bacaan dapat ditemukan dengan cara … √ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menemukan”

9. Kegiatan untuk mendapatkan informasi dari narasumber

dengan cara melakukan tanya jawab disebut dengan …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

10. Berikut yang termasuk cara untuk menemukan ide pokok

dari teks percakapan adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

11. Kata tanya “Apa” berisi pertanyaan mengenai… √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Menjelaskan”

12. Kata tanya “Bagaimana” berisi pertanyaan mengenai … √ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menjelaskan”

13. Kalimat tanya yang tepat untuk mengetahui tentang waktu

yang sedang terjadi adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menyesuaikan”

14. (Bacaan)

Informasi yang terdapat pada paragraf di atas adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Menyimpulkan ”

15. (Bacaan)

Apa kepanjangan dari RTH?

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Mengutip”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 219: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

198

16. (Bacaan)

Tokoh dalam pengggalan cerpen tersebut adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

17. (Bacaan)

… yang disemprotkan Nenek Ijah untuk mengobati penyakit

asamanya? Nenek Ijah menyemprotkan di dalam botol spray

untuk mengobati asmanya. Kata tanya yang tepat untuk

melengkapi pernyataan di atas adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

18. Kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu

disebut kalimat …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

19. (Bacaan)

Kalimat tanya yang tepat sesuai jawaban diatas adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menentukan”

20. Kata tanya “dimana” digunakan untuk mengetahui … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menjelaskan”

URAIAN

1.Inti dasar permaslahan utama yang dibahas dalam teks

bacaan disebut dengan …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

2. Kalimat yang berisi informasi utama yang menjelaskan

dasar permasalahan dalam teks disebut dengan …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

3. Kalimat utama dapat kita jumpai di … √ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menemukan ”

4. Sebuah paragraf terdiri dari kalimat utama dan .. √ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Memperjelas”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 220: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

199

5. Informasi yang disajikan dalam kalimt penjelas berupa … √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mengkategorikan”

6. Teks hasil percakapan seseorang disebut dengan teks … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

7. Untuk menentukan ide pokok pada bacaan, kita harus

membaca teks bacaan dengan …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyatakan”

8. Orang yang kita jadikan sumber berita dalam wawancara

disebut dengan …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

9. Kalimat utama dalam sebuah paragraf mencerminkan

sebuah …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Memperkirakan”

10. Tujuan menemukan ide pokok dalam sebuah adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Menjelaskan”

11. Kapan acara lomba melukis dilaksanakan ?

Kata tanya “kapan” pada pertanyaan di atas di gunukan untuk

menanyakan …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menyimpulkan”

12. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air

yang berlebihan merendam daratan.

Pertanyaan yang tepat berdasarkan jawaban di atas adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Mengkaitkan”

13. Kata tanya yang berfungsi untuk menunjukkan

penyebutan nama orang, jabatan, atau pekerjaan adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menentukan”

14. Salah satu ciri-ciri pengunaan kalimat tanya yaitu selalu di

akhir dengan tanda …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencirikan”

15. Salah satu ciri dari pengunaan kalimat tanya yaitu kalimat

tanya selalu terletak di …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja “Mencirikan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 221: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

200

ESSAY

1.(Bacaan)

Tuliskan 3 (tiga) kalimay penjelas yang ada didalam bacaan

di atas

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menganalisis”

2. (Bacaan)

Tuliskan ide pokok pada paragraf kedua pada bacaan di atas !

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menganalisis”

3. (Bacaan)

Sebutkan 3 (tiga) langakah untuk menentukan ide pokok pada

suatu teks bacaan

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menemukan”

HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

1. Batas wilayah Indonesia sebelah selatan adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

2. Letak astronomis Indonesia adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

3. Peta yang menggambarkan hal-hal khusus dari suatu

daerah di sebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 222: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

201

4. Perhatikan gambar di samping !

Hewan tersebut hidup di Pulau …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja

“Mengidentifikasikan”

5. Salah satu flora yang ada di Pula Sumatra adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Menyeleksi”

6. Yang tidak termasuk mata pencharian penduduk di daerah

pesisir adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mengkategorikan”

7. Berikut adalah dampak negatif letak geografis Indonesia

terhadap kondisi sosial masyarakat …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menemukan”

8. Suku Dayak berasal dari pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

9. Bandara yang terletak di Banten adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

10. Pelabuhan Bakauheni terletak di … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

11. Kegiatan mengolah bahan mentah menajdi barang jadi

disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 223: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

202

12. Salah satu hasil barang tambang mineral logam adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

13. Batu bara merupakan barang tambang … √ Termasuk dalam tingkatan C2

dengan kata kerja

“Mengaktegorikan”

14. Salah satu objek wisata budaya adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Menemukan”

15. Berikut adalah contoh usaha jasa yang dikelola secara

perorangan yaitu …

√ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menyeleksi”

16. Perusahaan yang didirikan oleh satu orang pengusaha

atau lebih dengan modal sendiri dan beberapa penanaman

modal disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

17. Surat berharga sebagai tanda keikutsertaan menanamkan

modal dalam perusahaan disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

18. Berikut yang tidak termasuk bentuk-bentuk koperasi di

Indonesia adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menamai”

19. Kegiatan menyalurkan barang disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

20. Salah satu kegiatan konsumsi yang kamu lakukan sebagai

pelajar adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Melaksanakan”

URAIAN

1.Garis yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan

disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 224: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

203

2. Sungai Kapuas terletak di pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

3. Gunung Slamet terletak di pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

4. Pegunungan Jaya Wijaya terletak di pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

5. Garis yang memisahkan fauna bagian barat dan tengah

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

6. Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, maka

Indonesia disebut negara …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

7. Suku Bugis berasal dari pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

8. Pelabuhan yang terletak di Bali adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

9. Perikanan air payau merupakan usaha perikanan yang

dilakukan di …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

10. Indonesia disebut negara agraris karena sebagaian besar

penduduknya bermata pencaharian sebagai …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

11. Usaha penanaman lahan dengan tanaman-tanaman

tertentu seperti kopi, teh, dan kelapa sawit disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

12. Orang yang bertugas memberikan bantuan dan informasi

terhadap pengunjung tempat wisata disebut …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

13. Gambar disamping merupakan pedaganag … √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Mengidentifikasi”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 225: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

204

14. Lembaga keuangan bukan bank yang menerima simpanan

dan memberikan pinjaman dengan bunga sendiri-sendiri

disebut koperasi …

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

15. Kegiatan untuk menghasilkan barang disebut… √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

ESSAY

1.Perhatikan gambar dibawah ini ! √ Termasuk dalam tingkatan C4

dengan kata kerja “Menemukan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 226: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

205

Sebutkan batasan wilayah sebelah timur, barat, dan selatan

pulau Sumatra…

2. Tuliskan 3 fauna Indonesia Bagia Tengah (tipe peralihan)! √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

3. Sebutkan 3 jenis usaha di bidang pariwisata! √ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

4. Sebutkan 3 jenis usaha ekonomi yang dikelola secara

berkelompok!

√ Termasuk dalam tingkatan C1

dengan kata kerja “Menyebutkan”

5. Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan untuk menghargai

usaha orang lain!

√ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “menyimpulkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 227: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

206

HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Soal HOTS LOTS Keterangan

PILIHAN GANDA

1. Urutan pecahan dari yang terkecil ke terbesar dari

pecahan 1

5 ;

1

3 ;

1

2 ;

1

4 …

√ Termasuk dalam tingkatan C3

dengan kata kerja “Mengurutkan”

2. Bentuk persen dari pecahan 3

20 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

3. Hasil dari 14

25 + 35 % = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

4. Hasil dari 35

4 + 1

5

18 + 2

2

9 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

5. Pecahan biasa di bawah ini yang tidak senilai 10% adalah

√ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

6. Hasil dari 1,47 – 0,122 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

7. Hasil dari 7

8 +

1

5 +

1

4 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

8. Bentuk decimal dari pecahan 17

20 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

9. Hasil dari 0.45 + 3

5 – 93% = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

10. Ana memiliki pita sepanjang 12

3 meter. Ia memberikan

3

4

meter kepada Indah. Kemudian, Ibu membelikan Anak

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 228: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

207

2,5 meter. Panjang pita yang dimiliki Ana sekarang adalah

… meter

11. 74 % … 18

25. Tanda pembanding yang tepat adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C5

dengan kata kerja “Membandingkan”

12. Pak Handoko membeli 77

8 kg tanaman. Sebanyak 2

1

4 kg

digunakan untuk memupuk tanaman pertama dan 31

2 kg

untuk memupuk tanaman kedua, dan sisanya untuk

tanaman ketiga. Banyak pupuk untuk tanaman ketiga

adalah … kg

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

13. 15 % x 2,4 = p. Nilai p adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

14. Hasil dari 45 % : 6

7 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

15. 3

4 X

4

5 X

8

9 = a. Nilai a adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

16. Ibu membeli rambutan sebanyak 3 ikat. Setiap ikat

beratnya 22

3 kg. Berat rambutan Ibu seluruhnya adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

17. 21

2 x n = 40. Nilai n adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

18. Sebuah toko kain “sari warna” mempunyai persediaan

kain sutra sepanjang 61

2 kodi. Kain tersebut akan di

setorkan kepada pelanggannya. Setiap pelanggan

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 229: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

208

mendapat 1

4 kodi. Banyak pelanggan yang mendapat

setoran kain adalah … orang

19. Hasil dari 22

3 x

4

5 :

7

10 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

20. Hasil dari 24

7 X 1

4

9 adalah √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

URAIAN

1.Bentuk pecahan dari 7

8 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

2. Urutan dari yang terbesar ke terkecil pecahan 0,7; 3

5 ; 82 %

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C3dengan

kata kerja “Mengurutkan”

3. Hasil dari 52 % + 0.742 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

4. Rian mengisi sebuah jerigen dengan 0.25 liter minyak. Lalu

Ibu mengisi jerigen itu dengan 1.5 liter minyak. Jumlah

minyak yang ada dalam jiregen adalah … liter

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

5. 34

5+

3

4+ 1

9

10 = n Nilai n adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

6. Hasil dari 1 – 48 % - 0.325 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

7. Nilai dari 3 − 33

8 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 230: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

209

8. Hasil dari 34

5 + 15 % + 2.25 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

9. Sehelai kertas berwarna-warni terdiri atas 3

8 berwarna biru.

2

5 berwarna merah, sisanya berwarna hijau, Kertas berwarna

apakah yang mempunyai bagian terbesar?

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

10. Hasil dari 0,56 : 0.7 : 0.4 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

11. m ; 2.5 = 6,5. Nilai m adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

12. Kaca jendela kamar Aldi berbentuk persegi panjang

dengan panjang 1,25 m dan lebar 0.63 m. Luas kaca jendela

adalah …

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

13. Hasil dari 2

7 x 4

1

5 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

14. Hasil dari 2 % : 0,05 + 4

5 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

15. Hasil dari ( 21

8 +

3

4 ) : ( 2 x 4

2

3 ) = √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan

kata kerja “Menghitung”

ISIAN

1.Bu Fitri mempunyai 4 katong beras masing-masing

beratnya 12,25 kg dan 4 karung gandum masing-masing

beratnya 71

4 kg. Berapa jumlah berat keseluruhan beras dan

gandum Bu Fitri ?

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 231: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

210

2. Bibi membeli 121

2 kg gula pasir. Jika harga 1 kg gula pasir

adalah Rp 13.000,00. Maka berapakah harga seluruh beras

yang di beli bibi ?

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

3. Hari membeli 71

4 kg jeruk, kemudian membeli lagi

sebanyak 21

2 kg jeruk. Karena disimpan terlalu lama, 1

1

4 kg

jeruk busuk. Jeruk yang masih bagus dibagikan kepada 4 anak

sama banyak. Berapa bagian yang diterima setiap anak?

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

4. Sekarung beras seberat 90 kg akan dibagikan kepada

beberapa orang. Setiap orang akan memeperoleh 2,5 kg beras.

Berapa banyak orang yang akan menerima beras tersebut ?

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

5. Harga televisi di bulan Mei Rp 1.500.000,00. Karena

banyak peminatnya, maka aka nada kenaikan harga sebesar

12 % di bulan April.

a. Berapa rupiah kenaikan harga televisi tersebut ?

b. Berapa harga televisi di bulan April ?

√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan

kata kerja “Memecahkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 232: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

211

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay

4 2 1 1 1

11 2 3 2

16 3 4 3

5 5 4

6 6 5

7 7

8 8

9 9

10 10

12 11

13 12

14 13

15 14

17 15

18

19

20

4 36

Jenis Soal Jumlah

HOTS 4

LOTS 36

10%

90%

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah

Semester Pada Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 233: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

212

Hasil Hitung Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Muatan IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay

8 2 1 1 1 2

17 2 2 3 3

5 3 4

4 5

5 6

6 7

7 8

9 9

10 10

11

12

13

14

15

16

18

19

20

21

22

23

24

25

6 34

Jenis Soal Jumlah

HOTS 6

LOTS 34

15%

85%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pada Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 234: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

213

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan Bahasa Indonesia

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

I

Uraia

n

II Pilihan

Ganda

III

Uraia

n

IV

Essa

y

I

Uraia

n

II Pilihan

Ganda

III

Uraia

n

IV

ESSA

Y

3 3 3 1 1 1 1

5 4 4 2 2 2 2

5 11 3 4 7 5

6 12 8 6

14 9 7

19 10 8

11 9

12 10

13 13

15 14

16 15

17

18

20

15 28

Jenis Soal Jumlah

HOTS 15

LOTS 28

35%

65%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HOTS LOTS

Lampiran 23C Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 235: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

214

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan IPS

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay

5 1 1 1 2

7 5 2 2 3

15 3 3 4

4 4

6 5

8 6

9 7

10 8

11 9

12 10

13 11

14 12

16 13

17 14

18 15

19

20

5 35

12%

88%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pada Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

Jenis Soal Jumlah

HOTS 5

LOTS 35

Lampiran 23D Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 236: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

215

Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan Matematika

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay

10 4 1 1 1

11 9 2 2 2

12 12 3 3 3

16 4 4 5

18 5 5 6

6 7

7 8

8 10

9 11

13 13

14 14

15 15

17

19

20

13 27

Jenis Soal Jumlah

HOTS 13

LOTS 27

32%

68%

Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pada Mata Pelajaran Matematika

HOTS LOTS

Lampiran 23E Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 237: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

216

No Mata Pelajaran

Jumlah Soal

HOTS

1 PPKn 4

2 IPA 6

3 Bahasa Indonesia 15

4 IPS 5

5 Matematika 13

9%

14%

35%

12%

30%

Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester

Pada 5 Bidang Mata Pelajaran Sekolah Dasar

1 PPKn 2 IPA 3 Bahasa Indonesia 4 IPS 5 Matematika

Lampiran 23F Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester

Keseluruhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 238: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

217

Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

4 1

11 2

16 3

5

6

7

8

9

10

12

13

14

15

17

18

19

20

3 17

Pilihan

Ganda Jumlah

HOTS 3

LOTS 17

15%

85%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semster Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

Lampiran 23G Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 239: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

218

Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

8 1

17 2

3

4

5

6

7

9

10

11

12

13

14

15

16

18

19

20

21

22

23

24

25

2 23

8%

92%

Hasil Analisis Soal Pilihan

Ganda Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

Lampiran 23H Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS

Pilihan

Ganda Jumlah

HOTS 2

LOTS 23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 240: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

219

Hasil Analisis I uraian Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

I Uraian I Uraian

3 1

5 2

3

2 3

I Uraian Jumlah

HOTS 2

LOTS 3

40%

60%

Hasil Analisis Soal Romawi I Uraian Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

HOTS LOTS

Lampiran 23I Hasil analisis I uraian Bahasa Indonesia PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 241: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

220

Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

II Pilihan Ganda II Pilihan Ganda

3 1

4 2

5 7

6 8

14 9

19 10

11

12

13

15

16

17

18

20

6 14

II Pilihan Ganda Jumlah

HOTS 6

LOTS 14

30%

70%

Hasil Analisis Soal romawi II Pilihan Ganda

Penilaian Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia

HOTS LOTS

Lampiran 23J Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 242: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

221

Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan IPS

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

5 1

7 2

15 3

4

6

8

9

10

11

12

13

14

16

17

18

19

20

3 17

Pilihan

Ganda Jumlah

HOTS 3

LOTS 17

15%

85%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

Lampiran 23K Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 243: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

222

Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan Matematika

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Pilihan Ganda Pilihan Ganda

10 1

11 2

12 3

16 4

18 5

6

7

8

9

13

14

15

17

19

20

5 15

Pilihan

Ganda Jumlah

HOTS 5

LOTS 15

25%

75%

Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian

Tengah Semester Mata Pelajaran

Matematika

HOTS LOTS

Lampiran 23L Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 244: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

223

Hasil Analisis Uraian Muatan PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Uraian Uraian

2 1

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

1 14

Uraian Jumlah

HOTS 1

LOTS 14

7%

93%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

Lampiran 23M Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 245: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

224

Hasil Analisis Uraian Muatan IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Uraian Uraian

2 1

3

4

5

6

7

8

9

10

1 9

Uraian Jumlah

HOTS 1

LOTS 9

10%

90%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

Lampiran 23N Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 246: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

225

Hasil Analisis Uraian Muatan Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

III Uraian III Uraian

3 1

4 2

11 5

12 6

7

8

9

10

13

14

15

4 11

III Uraian Jumlah

HOTS 4

LOTS 11

27%

73%

Hasil Analisis Soal III Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HOTS LOTS

Lampiran 23O Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 247: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

226

Hasil Analisis Uraian Muatan IPS

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Uraian Uraian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

0 15

Uraian Jumlah

HOTS 0

LOTS 15

0%

100%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

Lampiran 23P Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 248: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

227

Hasil Analisis Uraian Muatan Matematika

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Uraian Uraian

4 1

9 2

12 3

5

6

7

8

10

11

13

14

15

3 12

Uraian Jumlah

HOTS 3

LOTS 12

Lampiran 23Q Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS

20%

80%

Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Matematika

HOTS LOTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 249: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

228

Hasil Analisis Essay Muatan PPKn

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay Essay

1

2

3

4

5

0 5

Essay Jumlah

HOTS 0

LOTS 5

0%

100%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran PPKn

HOTS LOTS

Lampiran 23R Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 250: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

229

Hasil Analisis Essay Muatan IPA

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay Essay

1 2

2 3

5

3 2

Essay Jumlah

HOTS 3

LOTS 2

60%

40%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPA

HOTS LOTS

Lampiran 23S Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 251: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

230

Hasil Analisis Essay Muatan Bahasa Indonesia

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

IV Essay IV Essay

1

2

3

3

Essay Jumlah

HOTS 3

LOTS 0

100%

0%

Hasil Analisis Soal IV Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HOTS LOTS

Lampiran 23T Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 252: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

231

Hasil Analisis Essay Muatan IPS

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay Essay

1 2

5 3

4

2 3

Essay Jumlah

HOTS 2

LOTS 3

40%

60%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran IPS

HOTS LOTS

Lampiran 23U Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 253: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

232

Hasil Analisis Essay Muatan Matematika

Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS

Essay Essay

1

2

3

4

5

5 0

Essay Jumlah

HOTS 5

LOTS 0

100%

0%

Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah

Semester Mata Pelajaran Matematika

HOTS LOTS

Lampiran 23V Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 254: ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA

233

RIWAYAT PENELITI

Sangsang Lusiani Supriyanti lahir pada 09 Agustus 1996 di

Sleman, Yogyakarta. Merupakan anak ke enam dari pasangan

Bapak Suparjo dan Ibu Mursinah. Daerah tempat tinggal Desa

Panjen, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.

Bercita-cita menjadi seorang guru yang tidak hanya

memberikan ilmu nya kepada peserta didik namun dapat

membentuk karakter peserta didik. Tamat SD 2009 di SD Negeri Pokoh 1,

Kabupaten Sleman. Menyelesaikan studi SMP pada tahun 2012 di SMP Kanisius

Kalasan, Kota Yogyakarta. Lulusan SMA pada tahun 2015 di SMA Marsudi Luhur

Yogyakart, Kota Yogyakarta. Melanjutkan studi S1 pada Program PGSD,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI