analisis keterampilan berkolaborasi siswa sma pada ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. skripsi tanpa...

48
ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAUR ULANG MINYAK JELANTAH (Skripsi) Oleh AYU RAHMAWATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 20-Feb-2020

112 views

Category:

Documents


27 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

i

ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAUR

ULANG MINYAK JELANTAH

(Skripsi)

Oleh

AYU RAHMAWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

Ayu Rahmawati

i

ABSTRAK

ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAUR

ULANG MINYAK JELANTAH

Oleh

AYU RAHMAWATI

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berkolaborasi

siswa pada pembelajaran berbasis proyek daur ulang minyak jelantah

(PBPDUMJ). Metode penelitian yang digunakan adalah weak eksperimental

dengan desain the one-shot case study. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 14 Bandar Lampung. Sampel

penelitiannya adalah siswa kelas XI MIA 6, diperoleh dengan teknik purposive

sampling. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan instrumen nontes berupa

lembar observasi. Data penelitian dianalisis persentase rata-rata skor indikator

keterampilan kolaborasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan rata-rata indikator keseluruhan keterampilan

kolaborasi sebesar 80,44% berkatagori sangat baik; sebagai berikut indikator ber-

kontribusi secara aktif sebesar 68,88% berkatagori baik, indikator bekerja secara

produktif sebesar 74,95% berkatagori baik, indikator menunjukkan fleksibilitas

dan kompromi sebesar 80,73% berkatagori sangat baik, indikator mengelola

Page 3: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

Ayu Rahmawati

ii

proyek dengan baik sebesar 78,88% berkatagori baik, indikator menunjukkan si-

kap menghargai sebesar 89.18% berkatagori sangat baik dan indikator menunjuk-

kan tanggungjawab sebesar 90% berkatagori sangat baik.

Kata kunci: pembelajaran berbasis proyek, minyak jelantah, keterampilan berko-

laborasi

Page 4: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

i

ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAUR

ULANG MINYAK JELANTAH

Oleh

AYU RAHMAWATI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok
Page 6: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok
Page 7: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok
Page 8: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

i

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Purbolinggo, Lampung Timur pada tanggal 2 Juli 1997,

sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari pasangan Bapak Setiyo Budi dan

Ibu Sri Suryani.

Penulis mengawali pendidikan formal pada tahun 2003 di TK Pertiwi Taman

Bogo dan diselesaikan tahun 2004. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan

pendidikan di SD Negeri 2 Taman Bogo dan diselesaikan pada tahun 2009. Pada

tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Purbolinggo, disele-

saikan pada tahun 2012. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 1 Purbolinggo, diselesaikan pada tahun 2015.

Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan

MIPA FKIP Universitas Lampung pada tahun 2015 melalui jalur tes SNMPTN.

Selama menjadi mahasiswa, pernah menjadi Asisten Praktikum pada mata kuliah

Dasar-dasar Ilmu Kimia pada tahun 2016 dan Asisten Praktikum pada mata kuliah

Senyawa Alkana dan Turunannya pada tahun 2017. Pada akhir semester enam

mengikuti PPL di SMA Negeri 1 Purbolinggo dan KKN-KT di Desa Tanjung

Inten, Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur.

Page 9: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

ii

PERSEMBAHAN

Penulis bersyukur kepada Mu ya Allah atas takdir Mu lah kebahagian ini dapat

penulis raih. Penulis persembahkan kebahagian ini buat orang-orang yang

tercinta:

Bapak (Setiyo Budi) dan Ibu (Sri Suryani)

“Terimakasih atas semua doa, nasehat, dukungan yang tiada henti selalu Bapak

Ibu berikan, dan berkat kerja keras Bapak Ibu penulis dapat menyelesaikann studi

sampai sarjana. Semoga Allah memberikan kesempatan buat penulis untuk

membahagiakan Bapak Ibu”

Adikku (Hawa Prihatiningsih)

“Yang selalu menantikan keberhasilan penulis, terimakasih atas persuadaraan

selama ini semoga kita dapat membahagiakan kedua orang tua”

Keluarga Besar Penulis

“Yang selalu menantikan keberhasilan penulis”

Almamater Tercinta

Page 10: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

iii

MOTTO

Jika engkau tidak dapat terbang,berlarilah.

Jika engkau tidak dapat berlari, berjalanlah.

Jika engkau tidak dapat berjalan, merangkahlah.

Namun apa yang engkau lakukan,

engkau harus tetap bergerak maju.

(Martin Luther King. Jr.)

“Hidup itu seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga

keseimbangan, Anda harus terus bergerak.”

(Albert Einstein)

Page 11: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

iv

SANWACANA

Puji dan syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karu-

nia-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Keterampilan

Berkolaborasi Siswa pada Pembelajaran Berbasis Proyek Daur Ulang Minyak Je-

lantah” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan. Shala-

wat serta salam semoga selalu tercurahkan pada Rasullullah Muhammad SAW,

keluarga, sahabat serta umatnya yang senantiasa istiqomah jalan-Nya.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si., selaku Pembimbing I sekaligus Pembimbing

Akademik atas kesedian, kesabaran dan keikhlasannya untuk memberikan

bimbingan, motivasi, kritik dan masukan selama masa studi dan penulisan

skripsi;

2. Ibu Dr. Chansyanah Diawati, M.Si., selaku Pembimbing II atas kesediannya

untuk memberikan bimbingan, motivasi, saran dan masukan untuk skripsi ini;

3. Dra. Nina Kadaritna, M.Si., selaku Pembahas atas masukan dan perbaikan

yang telah diberikan;

4. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung;

5. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

6. Ibu Dr. Ratu Betta Rudibyani, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Kimia;

Page 12: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

v

7. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kimia dan segenap civitas

akademik Jurusan Pendidikan MIPA atas ilmu yang telah diberikan;

8. Ibu Tri Winarsih, S.Pd., M.Pd., selaku kepala SMA Negeri 14 Bandar

Lampung, dan Ibu Ridasari, S.Pd., selaku guru mitra mata pelajaran kimia

atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung;

9. Sahabatku, Ayu Anita, Erry, Novita, Angel, Citra,Elis, Meli, Meliana, Novia

dan Eka Novita yang selalu memberikan semangat, petuah, dukungan, ban-

tuan, dan kenangan selama ini;

10. Rekan seperjuangan skripsi Indah Ningtyas AP, Margaretha Dewi, Tri

Rohmah M dan Yeni Sarif. Para sahabat pendidikan kimia dan semua rekan

pendidikan kimia angkatan 2015 atas kerjasamanya;

11. Kakak-kakak dan adik-adik tingkat di Pendidikan Kimia yang tidak bisa

disebutkan satu per satu, semoga selalu menjadi keluarga besar pendidikan

kimia bersatu;

12. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini;

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas bantuan dan dukungan yang telah

diberikan kepada penulis dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandarlampung, Agustus 2019

Penulis,

Ayu Rahmawati

Page 13: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

vi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

A. Pembelajaran Konstruktivisme ............................................................... 8

B. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) ......................................... 9

C. Keterampilan Kolaborasi ........................................................................ 12

D. Penelitian Relevan .................................................................................. 14

E. Limbah Minyak Jelantah......................................................................... 16

F. Kurikulum Terkait .................................................................................. 17

G. Kerangka Pemikiran................................................................................ 18

H. Anggapan Dasar ...................................................................................... 19

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 21

A. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 21

Page 14: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

vii

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 21

C. Data Penelitian ........................................................................................ 22

D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 22

E. Validitas Instrumen Penelitian ................................................................ 22

F. Prosedur Penelitian ................................................................................. 23

G. Analisis Data ........................................................................................... 25

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 27

A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 27

1. Data Utama Penilitian ........................................................................ 27

2. Data Pendukung Penelitian ................................................................ 32

B. Pembahasan............................................................................................. 34

1. Hasil Analisis Indikator Keterampilan Kolaborasi pada

PBPDUMJ .......................................................................................... 34

2. Kinerja Produk Siswa ......................................................................... 48

V. SIMPULAN DAN SARAN........................................................................ 51

A. Simpulan ................................................................................................. 51

B. Saran ...................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Bahan Ajar ....................................................................................................... 58

2. Lembar Kinerja Produk .................................................................................... 74

3. Daftar Nilai Kinerja Produk ............................................................................. 74

4. Daftar Skor Keterampilan Kolaborasi .............................................................. 75

5. Angket Respon siswa ....................................................................................... 85

xiv

Page 15: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tahap-tahap PBP .............................................................................................. 11

2. Indikator Keterampilan Kolarorasi ................................................................... 14

3. Penelitian Relevan ............................................................................................ 15

4. Pedoman Konversi Interval Persentase menjadi Katagori ............................... 26

5. Persentase skor indikator keterampilan kolaborasi pada tahapan

PBPDUMJ ........................................................................................................ 28

6. Skor Kinerja Produk yang diperoleh Siswa ..................................................... 32

Page 16: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Prosedur penelitian ............................................................................. 24

2. Persentase skor keterampilan kolaborasi siswa pada indikator

1,3 dan 5 ......................................................................................................... 29

3. Persentase skor keterampilan kolaborasi siswa pada indikator

1,3,4, dan 5 .................................................................................................... 29

4. Persentase skor keterampilan kolaborasi pada indikator

1.3.4, dan 5 ..................................................................................................... 30

5. Perentase skor keterampilan kolaborasi siswa pada indikator 4 dan 6 .......... 31

6. Persentase skor keterampilan kolaborasi siswa pada indikator

1.2 dan 5 ......................................................................................................... 31

7. Nilai rata-rata produk siswa pada kinerja produk .......................................... 33

8. Persentase respon siswa terhadap model PBPDUMJ pada

setiap pernyataan ........................................................................................... 34

9. Sabun produk buatan siswa ............................................................................ 48

10. Perbandingan warna sabun buatan siswa dengan sabun buatan pabrik ......... 49

11. Perbandingan busa sabun buatan siswa dengan busa sabun buatan pabrik ... 50

Page 17: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perubahan zaman sangatlah cepat yang ditandai dengan kemajuan tek-

nologi di segala bidang kehidupan (Yulita, 2018; Wijaya, Sudjimat & Nyoto,

2016; Zaroni & Rusniati 2015; Sugiono, 2005). Hal ini dapat mempermudahkan

kehidupan umat manusia, dan karena kemudahannya penggunaan teknologi telah

menjadi sebuah kebutuhan khususnya bagi generasi muda, misalnya penggunaan

gadget (Nursyifa, 2018). Kecanggihan fitur-fitur yang ada di gadget seperti game

online, instagram, facebook dan aplikasi lainnya membuat mereka lebih tertarik

dengan gadget dibandingkan dengan lingkungan sekitar (Subarkah, 2019).

Kecanduan terhadap gadget membawa pengaruh besar dalam hidup mereka bah-

kan dapat merubah pola pikir, kepribadian, serta tingkah lakunya (Winarno dalam

Nursyifa, 2018). Hal ini menyebabkan seseorang memiliki perilaku introvert, an-

tisosial dan sulit berinteraksi dengan dunia nyata (Arifin dalam Nursyifa, 2018).

Pengaruh dari perilaku-perilaku tersebut akan berdampak kelak saat mereka telah

di dunia kerja, dimana saat mereka dituntut mampu berinteraksi dengan orang lain

secara kompeten dan saling menghormati (Redhana, 2015, Zubaidah, 2016) .

Salah satu bekal untuk menangani permasalahan tersebut adalah dengan keteram-

pilan berkolaborasi. Pentingnya memiliki keterampilan tersebut agar manusia

Page 18: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

2

mampu bersosialisasi, peka terhadap lingkungan sekitar, serta mengendalikan ego

dan emosi (Tama, 2018; Kusumadewi, 2018).

Keterampilan kolaborasi adalah kemampuan berpartisipasi dalam setiap kegiatan

untuk membina hubungan dengan orang lain, saling menghargai hubungan dan

kerja tim untuk mencapai tujuan yang sama (Le, Janssen & Wubbels, 2017). Ke-

mampuan dalam hal berinteraksi dengan menghargai perbedaan, berpartisipasi

dalam diskusi, sumbang saran, mendengarkan, dan mendukung orang lain (Sari,

Prasetyo, & Setiyo, 2017). Indikator yang menunjukkan keterampilan kolaborasi

adalah berkontribusi secara aktif, bekerja secara produktif, menunjukkan fleksi-

bilitas dan kompromi, menunjukkan tanggung jawab, dan menunjukkan sikap

menghargai (Grenstein, 2012).

Salah satu cara untuk melatihkan keterampilan kolaborasi yaitu dengan jalur pen-

didikan (Mukminan, 2014; Istoyono, Mardapi, & Suparno, 2014). Pendidikan ya-

ng bukan hanya dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan berdasarkan sub-

jek inti pembelajaran, tetapi juga harus diorientasikan agar siswa memiliki ke-

mampuan kolaboratif (Andayani, 2018). Dengan pendidikan yang seperti itu di-

harapkan mampu menghadapi pekerjaan bersifat lebih internasional, multikultural

dan saling berhubungan (Zubaidah, 2016). Agar siswa memiliki kemampuan ter-

sebut, maka dapat melatihnya dengan memberikan masalah menantang yang ada

di kehidupan nyata (Zubaidah, 2016, Trinova, 2012).

Misalnya, masalah pada pedagang gorengan kaki lima yang menggunakan minyak

goreng dengan jumlah yang banyak untuk menggoreng berbagai jenis gorengan

seperti tempe, tahu, bakwan dan lain-lain. Biasanya pedagang menggunakan

Page 19: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

3

minyak goreng lebih dari 3 kali penggorengan. Hal ini yang menyebabkan peru-

bahan ikatan tak jenuh pada minyak menjadi jenuh dan perubahan warna pada mi-

nyak dari jernih menjadi keruh kecoklatan (Anshori, 2017), sehingga berpengaruh

pada mutu dan gizi minyak (Suhartono, 2001). Jika minyak jelantah tersebut di-

konsumsi maka dapat mengganggu kesehatan tubuh (Permana, Muhartono,

Ramadhian & Hanriko, 2017) dan jika minyak jelantah tersebut dibuang secara

sembarang maka dapat mencemari lingkungan (Kusnadi, Harahap & Rohendi,

2018).

Melalui masalah minyak jelantah tersebut siswa ditantang untuk memanfaatkan

kembali minyak jelantah dengan menghasilkan produk-produk nyata mengguna-

kan pengetahuan yang mereka miliki. Produk nyata itulah salah satu ciri dari mo-

del pembelajaran berbasis proyek (PBP) (Thomas, 2000; Diawati, Liliasari,

Setiabudi, & Buchari, 2018).

Model PBP adalah model pembelajaran yang didasarkan pada pendekatan kons-

truktivis untuk belajar, yang mensyaratkan konstruksi pengetahuan dengan berba-

gai perspektif, dalam kegiatan sosial, dan memungkinkan kesadaran diri untuk be-

lajar (Duffy & Cunningham dalam Grant & Tamim, 2013).

Terdapat 5 fitur penting pada PBP yaitu pertanyaan atau masalah otentik yang

mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok penyelidi-

kan antara siswa, guru dan anggota masyarakat yang saling berkolaborasi tentang

pertanyaan atau masalah, siswa dituntut berpikir, keterlibatan siswa dalam penye-

lidikan, dan serangkaian artefak atau produk yang menjawab pertanyaan masalah

(Diawati, dkk, 2018).

Page 20: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

4

Pada tahapan PBP siswa diorientasi dengan memperhatikan penjelasan mengenai

PBP (Diawati, dkk 2018) pembagian kelompok dan pembagian lembar penugasan

dengan wacana tentang masalah minyak jelantah. Siswa melakukan pengamatan

terhadap objek yang berkaitan dengan permasalahan minyak jelantah, kemudian

siswa menggunakan pengetahuan yang dimiliki dengan permasalahan yang se-

dang dihadapi. Siswa mengidentifikasi dan merumuskan masalah dengan menga-

jukan pertanyaan (Wicaksana. Wardono & Ridlo, 2018). Lalu siswa mencari in-

formasi dari berbagai sumber yang dapat menyelesaiakan permasalahan yang se-

dang dihadapi, untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Informasi yang telah

diperoleh didiskusikan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.

Lalu siswa dapat merencanakan proyek yang akan dikerjakan, dalam kegiatan ini

siswa saling berdiskusi dengan mengemukakan ide tentang produk-produk yang

akan dibuat. Produk-produk yang telah dikemukakan didiskusikan kembali, dipa-

hami dan diperhitungkan berdasarkan ketersediaan alat dan bahan serta waktu pe-

ngerjaannya.

Selanjutnya siswa menyusun jadwal pelaksanaan, pada tahap ini siswa saling ber-

diskusi untuk membuat timeline dan deadline secara rinci. Setelah membuat ti-

meline dan deadline siswa selanjutnya melaksanakan proyek, pada tahap ini siswa

saling berbagi peran untuk menyelesaikan proyek. Pada pengerjaan proyek ini,

siswa berkonsultasi baik kepada teman maupun guru. Siswa fokus dalam menger-

jakan proyek agar produk yang dihasilkan optimal.

Selain itu siswa memantau perkembangan proyek yang sedang dikerjakan dan

hambatan yang dihadapi (Warsono, 2013). Selanjutnya produk yang telah

Page 21: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

5

dihasilkan dipresentasikan kepada guru dan teman lainnya dengan bahasa yang

baik dan sopan. Pada saat ada siswa yang mempresentasikan produk, siswa lain-

nya mendengarkan dan menghargainya. Selanjutnya siswa merefleksikan aktivi-

tasnya dan hasil produk yang telah dikerjakan.

Berdasarkan uraian di atas bahwa melalui model pembelajaran berbasis proyek

dapat melatihkan keterampilan kolaborasi siswa. Hal ini karena siswa termotivasi

untuk berkontribusi dalam memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-

hari dengan merencanakan produk yang akan dihasilkan (Sari, Prasetyo, & Setiyo,

2017).

Hal ini didukung berdasarkan penelitian orang lain yang menunjukkan bahwa pe-

nggunaan PBP dapat meningkatkan keterampilan kolaborasi siswa (Sari, Prasetyo,

& Setiyo, 2017; Baser, Ozden, & Karaarslan, 2017; Saenab, Yunus dan Virninda,

2017). Selain itu terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan model PBP.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBP dapat mening-

katkan keterampilan berpikir kreatif siswa (Diawati, Liliasari, Setiabudi, &

Buchari, 2017), meningkatkan sikap kewirausahaan siswa (Carnawi, Sudarmin &

Nanik Wijayanti, 2017), meningkatkan penguasaan konsep untuk siswa SMP

(Yamin, Permanasari, Redjeki, & Sopandi, 2017).

Namun, faktanya pembelajaran kimia di sekolah hanya berdasarkan pada kuriku-

lum yang tidak menyelesaikan masalah menantang di kehidupan nyata. Hal ini

sesuai dengan hasil observasi di SMA Negeri 14 Bandar Lampung yang menyata-

kan bahwa pembelajaran di sekolah hanya pada pembelajaran structured bukan

ill-structured. Hasil studi PISA menggambarkan rendahnya keterampilan siswa

Page 22: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

6

menggunakan pengetahuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan masalah

yang dihadapi (Iswadi, 2016). Hasil dari PISA pada umumnya digunakan untuk

memilih sikap dan kebijakan negara dalam merumuskan strategi pendidikan. Sa-

lah satu kebijakan Kemendikbud dengan mengubah paradigma pembelajaran me-

lalui model pembelajaran yang menekankan pentingnya kolaborasi dalam menye-

lesaikan masalah nyata (collaborative problem solving) (Kemendikbud, 2013).

Berdasarkan uraian kajian teoritik maupun empirik di atas, maka perlu dilakukan

penelitian berjudul “Analisis Keterampilan Berkolaborasi Siswa pada Pembela-

jaran Berbasis Proyek Daur Ulang Minyak Jelantah (PBPDUMJ)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan diatas, maka masalah

dalam penelitian ini adalah bagaimanakah Keterampilan Berkolaborasi Siswa

pada PBPDUMJ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari peneli-

tian ini adalah untuk mendeskripsikan Keterampilan Berkolaborasi Siswa pada

PBPDUMJ.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. guru dan calon guru

Page 23: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

7

Memberi inspirasi dan pengalaman secara langsung bagi guru dalam kegiatan

pembelajaran kimia yang ill-structured dengan menerapkan model pembela-

jaran berbasis proyek

2. siswa

Melalui model pembelajaran berbasis proyek siswa memiliki pengalaman

menyelesaikan masalah dengan menghasilkan suatu produk.

3. sekolah

Sebagai masukan dalam pengembangan kurikulum yang menatang siswa dalam

pembelajaran di sekolah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap penelitian ini, akan dibahas ruang

lingkup penelitian ini adalah:

1. analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan

sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (KBBI)

2. indikator keterampilan kolaborasi diantaranya berkontribusi secara aktif, beker-

ja secara produktif, menunjukkan fleksibilitas dan kompromi, mengelola

proyek dengan baik, menunjukkan tanggung jawab, dan menunjukkan sikap

menghargai (Greenstein, 2012) .

3. model pembelajaran berbasis proyek yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan sintaks The George Lucas Educational Foundation (TGLEF),

(2005)

Page 24: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Konstruktivisme

Teori pembelajaran konstruktivisme didefinisikan sebagai konstruksi aktif dari

pengetahuan baru berdasarkan pengalaman belajar sebelumnya (Dewey, Piaget,

Vygotsky & Bruner dalam Koohang dkk, 2009). Teori yang menekankan bahwa

siswa membangun sendiri pengetahuannya untuk mendapatkan suatu pemahaman

tentang dunia di sekelilingnya (Sari, Prasetyo, & Setiyo, 2017).

Konstruktivisme bertujuan membangun pengetahuan dengan berbagai perspektif

dan dalam aktivitas sosial. Itu juga tergantung konteks yang memungkinkan

akan kesadaran diri untuk belajar dan mengetahui (Duffy & Cunningham dalam

Grant & Tamim, 2013).

Karakteristik teori pembelajaran konstruktivisme berdasarkan tinjauan literatur

yang komprehensif adalah sebagai berikut; berbagai perspektif dan representasi

konsep; guru berperan sebagai pemandu, pengawas, pelatih, pembimbing dan

fasilitator; siswa memainkan peran sentral dalam pembelajaran; situasi belajar,

lingkungan, keterampilan, konten dan tugas relevan, realistis, otentik; menekan-

kan pada keterampilan memecahkan masalah, berpikir tingkat tinggi dan

pemahaman (Murphy dalam Koohang, 2009).

Page 25: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

9

B. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP)

Pembelajaran berbasis proyek merupakan penerapan dari pembelajaran aktif, teori

kontruktivisme dari Piaget, serta teori kontruksionisme dari Seymour Papert”.

Pembelajaran aktif bercirikan student center yang artinya pembelajaran berpusat

pada peserta didik sehingga melibatkan aktivitas peserta didik yang lebih banyak

(Warsono, 2013).

Model PBP dilakukan agar siswa mampu mengaitkan komponen beragam peme-

cahan masalah, mengaitkan antar materi, pertanyaan terbuka, hands on, kerja ke-

lompok, kegiatan kelompok interaktif dan siswa dapat menghasilkan produk yang

nyata (Clark & Ernst, 2007).

Pembelajaran berbasis proyek (PBL) adalah model yang mengatur pembelajaran

sekitar proyek. Menurut definisi yang ditemukan dalam PBL handbooks for teach-

ers proyek adalah tugas yang kompleks, berdasarkan pertanyaan atau masalah

yang menantang, itu melibatkan siswa dalam desain, penyelesaian masalah, peng-

ambilan keputusan, atau investigasi kegiatan; memberi siswa kesempatan untuk

bekerja secara relatif secara mandiri periode waktu yang panjang; dan berujung

pada produk atau presentasi yang realistis (Jones, Rasmussen, Moffitt, Michaelson

dalam Thomas 2000).

PBP merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal

dalam mengumpulkan dan menggunakan pengetahuan baru berdasarkan pengala-

mannya dalam beraktifitas secara nyata (Sari, Prasetyo, & Setiyo, 2017,

Kemendikbud, 2013).

Page 26: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

10

PBP merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk melakukan

suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik. Siswa secara konstruktif

melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap

permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan (Grant, 2002).

Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis pro-

yek adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa yang menggunakan proyek

atau kegiatan sebagai media untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-

hari.

Terdapat 5 fitur penting pada PBP yaitu pertanyaan atau masalah otentik yang

mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok penye-

lidikan antara siswa, guru dan anggota masyarakat saat mereka berkolaborasi ten-

tang pertanyaan atau masalah, siswa dituntut berpikir, keterlibatan siswa dalam

penyelidikan, dan serangkaian artefak atau produk yang menjawab pertanyaan

masalah (Diawati, Liliasari, Setiabudi & Buchari, 2018).

Adapun sintaks atau tahap-tahap PBP yang dilakukan oleh siswa untuk menye-

lesaikan permasalahan tersebut, tahapannya terdiri dari orientasi, mengidentifikasi

dan mendefinisikan suatu proyek, merencanakan suatu proyek, melaksanakan pro

yek, mendokumentasikan dan melaporkan proyek temuan, dan mengevaluasi dan

mengambil tindakan (Diawati, Liliasari, Setiabudi & Buchari, 2017). Hal ini di-

kembangkan oleh TGLEF (2005) tahap-tahapnya yaitu: :

(5) Start with the Essensial Question, (2) Design a Plan for the Project, (3)

Create a Schedule, (4) Monitor Students and Project Progress, (5) Assess

the Outcome, (6) Evaluate the Experience

Page 27: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

11

Tabel 1. Tahap-tahap pembelajaran berbasis proyek

No.

(1)

Tahap

(2)

Aktivitas

(3)

1. Start with the

Essensial Question

(PenentuanPertanyaan

Mendasar)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan essensial, siswa

diorientasi permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari,

siswa mencari informasi terkait masalah tersebut sehingga

siswa dapat mengajukan pertanyaan esensial yang dapat

membantu memecahkan masalah.

2. Design a Plan for the

Project (Mendesaian

Perencanaan Proyek)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan

peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan akan

merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi

tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendu-

kung dalam menjawab pertanyaan essensial, dengan cara

mengintegrasikan berbagai subyek yang mungkin, serta

mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk mem-

bantu menyelesaikan proyek.

3. Create a Schedule

(Menyusun Jadwal)

Aktivitas pada tahap ini antara lain peserta didik berdiskusi :

1) Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek

2) Membuat deadline penyelesaian proyek

3) Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru

4) Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara

yang tidak berhubungan dengan proyek, dan

5) Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan)

tentang pemilihan suatu cara.

4. Monitor Students and

Project Progress

(Memonitor peserta

didik dan kemajuan

proyek)

Peserta didik melakukan observasi, penyelidikan, dan kegiatan

lainnya berdasarkan pada rencana kegiatan. Peserta didik

bekerja dalam kelompok untuk melaksanakan proyek. Peserta

didik mengkomunikasikan kesulitan yang dihadapi dalam

penyelesaian proyek. Peserta didik mengorganisasi, meng-

analisis, menguji hipotesis, dan membuat generalisasi.

5. Assess the Outcome

(Menguji hasil)

Peserta didik melaporkan hasil penelitian dan memaparkannya

di depan kelas, serta ditanggapi oleh kelompok lainnnya.

6. Evaluate the

Experience

(Mengevaluasi

pengalaman)

Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik

melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang

sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara indi-

vidu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta

untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama

menyelesaikan proyek. pengajar dan peserta didik mengem-

bangkan diskusi-diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja

selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemu-

kan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab perma-

salahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Han & Bhatttacharya dalam Orey (2010) mengidentifikasi ada lima kelebihan dari

implementasi PBP yaitu:

Page 28: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

12

(1) meningkatkan motivasi belajar peserta didik;

(2) meningkatkan kecakapan peserta didik dalam pemecahan masalah;

(3) memperbaiki keterampilan menggunakan media pembelajaran,

(4) meningkatkan semangat dan keterampilan berkolaborasi; serta

(5) meningkatkan ketrampilan dalam manajemen berbagai sumber daya.

Selain memiliki kelebihan, model pembelajaran proyek memiliki kelemahan yang

dikemukan oleh Sari, Prasetyo, & Setiyo (2017), diantaranya yaitu:

(1)memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah,

(2)membutuhkan biaya yang cukup banyak,

(3)banyak instrukstur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimana

instruktur memegang peran utama di kelas,

(4)banyaknya peralatan yang harus disediakan,

(5)peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan

pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan,

(6)ada kemungkinan peserta didk yang kurang aktif dalam kerja kelompok,

(7)ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, di-

khawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan

C. Keterampilan Kolaborasi

Menurut Grenstein (2012) kolaborasi sebagai proses belajar untuk merencanakan

dan bekerja bersama-sama, untuk menimbang perbedaan pandangan/perspektif,

dan untuk berpartisipasi dalam diskusi dengan cara sumbang saran, mendengar-

kan, dan mendukung orang lain. Lebih lanjut Greenstein (2012) menerangkan

bahwa di dalam kelas kolaborasi, peserta didik akan bekerja untuk membagi tu-

juan, belajar bersama, terlibat dalam tugas yang bermakna, dan membangun pe-

ngetahuan awal untuk menghasilkan ide-ide dan berbagai macam produk/artefak.

Kolaborasi adalah gaya interaksi di mana dua atau lebih profesional bekerja ber-

sama dalam mencapai tujuan (Murawsky, 2010). Kolaborasi merupakan filsafat

tentang bagaimana berhubungan dengan orang lain (bagaimana belajar dan beker-

ja), yaitu adalah cara untuk berhadapan dengan orang lain dengan menghargai

Page 29: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

13

perbedaan, berbagi kekuasaan, dan mengumpulkan pengetahuan dari orang lain.

Oleh karena itu, kolaborasi memiliki makna lebih dari kerja sama (Woolfolk,

2007).

Keterampilan kolaborasi adalah kemampuan dalam hal berinteraksi dengan orang

lain yang berupa kegiatan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dengan

menghargai perbedaan, berpartisipasi dalam diskusi, sumbang saran, mendengar-

kan, dan mendukung orang lain (Sari, Prasetyo, & Setiyo, 2017). Berdasarkan

uraian di atas keterampilan kolaborasi adalah kemampuan individu berinteraksi

dengan individu atau individu dengan kelompok untuk mencapai tujuan dengan

saling bekerja sama, saling menghargai, terlibat dalam tugas, dan mampu meng-

hasilkan ide-ide.

Berdasarkan beberapa definisi operasional keterampilan kolaborasi yang erat ka-

itannya dengan proyek, Grenstein (2012) menyatakan indikator keterampilan

kolaborasi yaitu :

berkontribusi secara aktif, bekerja secara produktif, menunjukkan fleksibilitas

dan kompromi, mengelola proyek dengan baik, menunjukkan tanggung

jawab, dan menunjukkan sikap menghargai.

Berikut disajikan kriteria-kriteria pada beberapa indikator yang telah diuraikan di

atas ditunjukkan pada Tabel 2.

Page 30: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

14

Tabel 2. Indikator keterampilan kolaborasi

No.

(1)

Indikator

(2)

Kriteria

(3)

Berdasarkan

(4)

1. Berkontribusi

Secara Aktif

- Selalu mengungkapkan ide, saran, atau

solusi dalam diskusi

- Ide, saran atau solusi yang diutarakan

berguna dalam diskusi

International

Reading

Association/NCTE

(2005)

2. Bekerja Secara

Produktif

- Menggunakan waktu secara efisien

dengan tetap fokus pada tugasnya tanpa

diperintah

- Menghasilkan kerja yang dibutuhkan

Grenstein tahun

2012

3. Menunjukkan

Flesibilitas dan

Kompromi

- Menerima keputusan bersama

- Menerima penghargaan, kritik dan saran

- Memahami, merundingkan,

memperhitungkan perbedaan untuk

mencapai pemecahan masalah, terkhusus

pada lingkungan multi-culturals

- Fleksibel dalam bekerja sama

- Selalu berkompromi dengan tim untuk

menyelesaikan masalah

Triling & Fadel

tahun 2007

4. Mengelola Proyek

dengan Baik

- Membuat rincian pengerjaan proyek

dengan detail

- Membagi tugas yang jelas kepada

anggota kelompok berdasarkan kekuatan

anggota kelompok

- Mengatur jadwal kerja dan menentukan

deadline

- Menggunakan waktu dan pertemuan

dengan efisien

Buck Institute for

Education (2013)

5. Menunjukkan

Sikap Menghargai

- Menunjukkan yang sopan dan baik pada

teman

- Mendengarkan dan menghargai

pendapat teman

- Mendiskusikan ide

6. Menunjukkan

Tanggung Jawab

- Secara konsisten menghadiri pertemuan

kelompok dengan tepat waktu

- Mengikuti perintah yang telah menjadi

tugasnya

- Tidak bergantung pada orang lain untuk

menyelesaiakan tugasnya

Fanker tahun 2007

D. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian yang relevan yang dilakukan orang lain dengan penelitian ini

ditunjukkan pada Tabel 3.

Page 31: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

15

Tabel 3. Penelitian relevan.

No.

(1)

Peneliti

(2)

Judul

(3)

Metode

(4)

Hasil

(5)

1. Sari, K. Arum,

Zuhdan K

Prasetyo &

Setiyo

Wibowo

(2017)

Pengembangan

Lembar Kerja Pe-

serta Didik IPA

Berbasis Model

Project Based

Learning untuk

Meningkatkan

Keterampilan

Kolaborasi dan

Komunikasi

Peserta Didik

Kelas VII

Metode pelitian

yang digunakan

adalah penelitian

dan pengem-

bangan (research

and development)

dengan menerap-

kan model 4D

(Define, Design,

Develop, &

Disseminate)

1. LKPD IPA layak untuk

meningkatkan

keterampilan kolaborasi

dan komunikasi peserta

didik kelas VII;

peningkatan

2. Peningkatan

keterampilan kolaborasi

peserta didik berkategori

sedang sebesar 31,54 %

dari “cukup” menjadi

“baik”;

3. peningkatan keterampilan

komunikasi peserta didik

berkategori sedang sebesar

47,96 % dari “kurang”

menjadi “baik”

4. LKPD IPA mendapat

respon dari peserta didik

dengan kategori sangat

baik (A).

2. Derya Baser,

M. Yasar

Ozden, &

Hasan

Karaarslan

(2017)

Collaborative

project-based

learning: an inte-

grative science

and technological

education project

Penelitian ini

menerapkan

tindakan proaktif.

Data dikumpulkan

secara kualitatif

Melalui

wawancara,

formulir

observasi, arsip

forum, dan situs

web rubrik

evaluasi.

Efisien dalam meningkatkan

teknologi canggih siswa dan

keterampilan kolaboratif,

serta mengekspos mereka ke

praktek mengintegrasikan

teknologi ke dalam sains

3. Saenab, Yunus

& Virninda

(2017)

PBP untuk Pe-

ngembangan Ke-

terampilan Maha-

siswa: Sebuah

kajian deskriptif

tentang peran

PBP dalam

melejitkan

keterampilan ko-

munikasi dan ko-

laborasi maha-

siswa

Penelitian ini

adalah penelitian

deskriptif yang

menggambarkan

mengenai peran

PBP dalam mele-

jitkan keteram-

pilan komunikasi

dan kolaborasi

mahasiswa.

Penerapan PBP

menunjukkan kelebihan

dalam mengembangkan

keterampilan komunikasi

dan kolaborasi mahasiswa.

4. Diawati,

Liliasari,

Setiabudi &

Buchari (2017)

Students’

Construction of a

Simple Steam

Distillation

Penelitian ini

menggunakan

studi kasus

kualitatif. Teknik

pembelajaran berbasis pro-

yek dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif

siswa

Page 32: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

16

Tabel 3. (Lanjutan)

(1) (2) (3) (4) (5)

Apparatusand

Developmentof

Creative Thinking

Skills: A Project-

Based Learning

pengumpulan data

yang digunakan

adalah penilaian

kinerja,

wawancara, dan

catatan lapangan.

5. Carwita,

Sudarmin, &

Nanik

Wijayanti

(2017)

Application of

Project Based

Learning (PBL)

Model for

Materials of Salt

Hidrolysis to

Encourage

Students’

Entrepreneurship

Behaviour

Penelitian ini

adalah penelitian

eksperimental de-

ngan menggu-

nakan metode

kuantitatif.

Pengambilan sam-

pel menggunakan

teknik simple ran-

dom sampling.

1. sikap kewirausahaan siswa

mengalami pertumbuhan

2. tidak ada gender yang

mempengaruhi sikap

kewirausahaan siswa

3. nilai n-gain pada

kelompok eksperimen

adalah 0,51 dan untuk

kelompok kontrol adalah

0,13.

4. Sedangkan hasil belajar

psikomotor 3,45 kriteria

baik untuk kelompok

eksperimen dan 3,10

kriteria baik untuk

kelompok kontrol.

6. Yamin,

Permanasari,

Redjeki, &

Sopandi

(2017)

Application of

Model Project

Based Learning

on Integrated

Science in Water

Pollution

Penelitian ini

menggunakan

metode kuasi

eksperimental

dengan Acak

Kelompok Pra

Tes

Para siswa memberi respon

positif dalam pembelajaran

sains terintegrasi untuk tema

pencemaran air yang diguna-

kan model PBP dengan

kuesioner aspek opini

sebesar 83,5%, kecemasan

pada siswa sebesar 95,5%,

model

pembelajaran keuntungan

PBP sebesar 96,25% dan

keuntungan pembelajaran

sains terintegrasi dalam

jumlah 95,75%.

E. Limbah Minyak Jelantah

Minyak goreng yang digunakan oleh pedagang gorengan biasanya telah diguna-

kan berkali-kali, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada minyak seperti mi-

nyak mudah berasap, berbusa, berwarna coklat, serta menimbulkan rasa yang ti-

dak sedap (Suhartono, 2001) yang disebut dengan minyak jelantah. Kerusakan

Page 33: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

17

pada minyak mengakibatkan menurunnya nilai gizi dan rasa dari makanan yang

digoreng (Ketaren, 1986). Konsumsi minyak jelantah dalam kurun waktu tertentu

akan menyebabkan deposisi sel lemak di berbagai organ tubuh, hal ini akan me-

ngakibatkan kerusakan pada berbagai organ tubuh seperti hati, jantung, ginjal dan

arteri (Rukmini, 2007, Permana, Muhartono, Ramadhian & Hanriko, 2017).

Apabila dibuang ke lingkungan limbah minyak jelantah tersebut akan sangat ber-

dampak bagi lingkungan seperti adanya lapisan minyak dalam air, menurunnya

konsentrasi okseigen terlarut di dalam air, menjadikan pencahayaan matahari ku-

rang maksimal sehingga organisme di dalam air kekurangan cahaya, pada suhu

rendah limbah minyak jelantah akan membeku sehingga menyumbat saluran pipa,

membuat saluran air pembuangan terganggu (Travis, Weisbrond, & Gros, 2008,

Kusnadi, Harahap, dan Rohendi, 2018). Limbah minyak jelantah yang dibuang ke

lingkungan akan mengalami degradasi biologi yang menyebabkan pencemaran

lingkungan berupa turunnya kadar COD dan BOD dalam perairan yang dapat

menimbulkan bau yang busuk jika dibuang ditempat terbuka (Djaeni, 2002,

Kusnadi, Harahap, dan Rohendi, 2018).

F. Kurikulum Terkait

Konsep yang berhubungan dengan daur ulang minyak jelantah adalah sebagai

berikut: kandungan minyak, standar minyak goreng berdasarkan SNI, Reaksi ok-

sidasi yang terjadi pada minyak goreng dimulai dengan adanya pembentukan radi-

kal bebas yang dipercepat oleh cahaya, panas, logam (besi dan tembaga) sebagai

wadah saat penggorengan, dan senyawa oksidator pada bahan pangan yang digo-

reng (seperti klorofil, hemoglobin, dan pewarna sintetik tertentu). Pada minyak

Page 34: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

18

jelantah, ikatan rangkap asam lemak tak jenuh teroksidasi, terbentuk isomer cis

menjadi trans, terbentuk radikal bebas aktif. Reaksi saponifikasi antara minyak

dengan basa kuat (NaOH atau KOH) menghasilkan sabun dan gliserol, laju reaksi

minyak dengan NaOH atau KOH, reaksi esterifikasi yaitu reaksi antara alkohol

dengan asam karboksilat (asam lemak dalam minyak), reaksi transesterifikasi

yaitu reaksi antara minyak dengan alcohol dengan katalis asam kuat atau basa

kuat menghasilkan campuran ester alkil asam lemak dan gliserol.

G. Kerangka Pemikiran

Pada PBP ini dilakukan selama 5 minggu, yang setiap minggunya siswa dibagi-

kan lembar penugasan. Saat pembelajaran siswa bekonsultasi dengan guru terkait

dengan rencana proyek, kemajuan proyek dan kendala proyek. Pada tahap orien-

tasi siswa memperhatikan penjelasan mengenai PBP, pembagian kelompok dan

pembagian lembar penugasan dengan wacana tentang masalah yang menantang

dalam kehidupan nyata yaitu masalah minyak jelantah. Kemudian siswa meng-

gunakan pengetahuan yang dimiliki dengan permasalahan yang sedang dihadapi,

sehingga siswa dapat mengidentifikasi dan merumuskan masalah tersebut dengan

mengajukan pertanyaan esensial.

Lalu siswa mencari informasi dari berbagai sumber (internet, buku, jurnal dan

lain-lain) untuk menjawab pertanyaan esensial yang telah diajukan, informasi ya-

ng telah diperoleh didiskusikan untuk mendapatkan solusi dari permasalahan ter-

sebut. Sehingga siswa dapat merencanakan proyek yang akan dikerjakan, siswa

saling berdiskusi dengan mengemukakan ide tentang produk-produk yang akan

dibuat. Produk-produk yang telah dikemukakan didiskusikan dengan teman

Page 35: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

19

maupun guru, kemudian di-pahami serta diperhitungkan berdasarkan ketersedian

alat dan bahan serta waktu pengerjaannya.

Selanjutnya siswa membuat jadwal pelaksanaan, pada tahap ini siswa saling ber-

diskusi untuk membuat timeline pengerjaan proyek dengan menyusunnya secara

rinci. Selain itu siswa menentukan deadline penyelesaian proyek. Setelah mem-

buat timeline dan deadline siswa selanjutnya melaksanakan pembuatan proyek,

pada tahap ini siswa saling berbagi peran untuk menyelesaikan proyek yang telah

ditentukan dan setiap anggota kelompok memiliki tugas masing-masing yang

harus dikerjakan tanpa bergantung pada teman lainnya, misalnya salah satu siswa

menyiapkan alat-alat yang diperlukan sedangkan anggota yang lain menyiapkan

bahan-bahan yang digunakan.

Pada pengerjaan proyek ini, siswa berkonsultasi baik kepada teman maupun guru,

siswa fokus dalam mengerjakan proyek agar produk yang dihasilkan optimal. Se-

lain itu siswa memantau perkembangan proyek yang sedang dikerjakan dan ken-

dala yang dihadapi. Selanjutnya produk yang telah dihasilkan dipresentasikan ke-

pada guru dan teman lainnya dengan bahasa yang baik dan sopan. Pada saat ada

siswa yang mempresentasikan produk, siswa lainnya mendengarkan dan menghar-

gainya. Selanjutnya siswa merefleksikan aktivitasnya dan hasil produk yang telah

mereka kerjakan.

H. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. siswa memiliki karakteristik yang mirip dan guru yang mengajar sama dan

Page 36: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

20

mendapatkan fasilitas yang sama

2. tingkat kedalaman dan keluasan materi yang sama

3. keterampilan kolaborasi semata-mata hanya diperoleh dengan perlakuan yang

diberikan.

Page 37: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 14 Bandar

Lampung tahun ajaran 2018/2019 yang terdapat 6 kelas. Penelitian ini menggu-

nakan satu sampel penelitian yaitu kelas XI MIA 6. Pengambilan sampel dilaku-

kan dengan teknik purposive sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambi-

lan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu berdasarkan infor-

masi yang sudah diketahui sebelumnya yang diperoleh dari guru dan pihak seko-

lah, untuk memberikan informasi mengenai karakteristik siswa berdasarkan

kemampuan kognitif siswa yang relatif sama (Fraenkel dan Wallen, 2006).

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Weak Experimental Design

dengan desain penelitian yaitu The One-Shot Case Study (Fraenkel dan Wallen,

2006). Adapun desain pada penelitian ini dapat dilihat di bawah ini:

X O

Treatment Observation

(Dependent variable)

(Fraenkel dan Wallen, 2006)

Keterangan :

X : Perlakuan berupa penerapan model PBPDUMJ

O : Pengamatan (pengukuran) keterampilan berkolaborasi yang diberikan

Page 38: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

22

C. Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Data utama pada penelitian

ini adalah data keterampilan kolaborasi siswa yang diperoleh melalui lembar ob-

servasi tentang pengamatan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajar-

an. Sedangkan data pendukung dalam penelitian ini adalah data lembar kinerja

produk siswa.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen nontes berupa

lembar observasi yang digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama mengi-

kuti proses pembelajaran dengan model PBPDUMJ. Lembar observasi terdiri dari

lima indikator aktivitas siswa, diantaranya adalah berkontribusi secara aktif, be-

kerja secara produktif, menunjukkan flesibilitas dan kompromi, mengelola proyek

dengan baik, menunjukkan tanggung jawab, dan menunjukkan sikap menghargai.

Setiap indikator memiliki kriteria yang dijadikan sebagai task untuk menilai kete-

rampilan kolaborasi. Analisa hasil observasi dilakukan dengan menentukan pre-

sentase. Selain menggunakan lembar observasi, instrumen yang digunakan yaitu

kinerja produk untuk menilai produk yang dibuat oleh siswa.

E. Validitas Instrumen Penelitian

Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan

dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk itu, per-

lu dilakukan pengujian terhadap instrumen yang akan digunakan. Pengujian ins-

trumen penelitian ini menggunakan validitas isi. Adapun pengujian validitas isi ini

Page 39: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

23

dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan me-

nganalisis kesesuaian antara indikator keterampilan kolaborasi dengan aspek yang

akan diukur. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka instrumen di-

anggap valid dan dapat digunakan untuk mengumpulkan data sesuai kepentingan

penelitian yang bersangkutan. Dalam mekanisme kerjanya, cara judgment memer-

lukan ketelitian dan keahlian penilai. Untuk itu meminta ahli untuk melakukan-

nya. Hal ini meminta bantuan dosen pembimbing penelitian untuk mengujinya.

F. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi pendahuluan

Observasi pendahuluan dimulai dengan observasi ke SMA Negeri 14 Bandar

Lampung yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kurikulum

yang digunakan, metode pembelajaran yang diterapkan, karakteristik siswa,

jadwal serta kelengkapan alat dan bahan di laboratorium. Informasi yang

diperoleh digunakan untuk menetukan sampel penelitian.

2. Penyusunan instrumen

Penyusun instrumen penelitian yang meliputi, lembar observasi keterampilan

kolaborasi melalui penerapan model pembelajaran berbasis proyek dan lembar

penilaian kinerja praktikum siswa. Selain itu menyusun perangkat pembela-

jaran berupa RPP.

3. Pengambilan data

Pada tahap ini melakukan proses pembelajaran pada masalah minyak jelantah

melalui PjBL dan melakukan data keterlaksanaan (lembar pengamatan)

Page 40: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

24

kepada subjek penelitian pada saat berlangsungnya pembelajaran.

Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan disajikan

pada Gambar 1.

Keterangan : = kegiatan

= hasil

Gambar 1. Bagan prosedur penelitian

Tah

ap

Pen

gam

bil

an

dat

a

Tah

ap

Pen

gel

ola

han

Dat

a

Tah

ap

Pel

apo

ran

Tah

ap

Pen

yu

sunan

inst

rum

en

Tah

ap

Pen

dah

ulu

an

Observasi Pendahuluan Mendapatkan data-data siswa

Membuat Instrumen

Pembelajaran Berbasis Proyek

Analisis Data Simpulan

Membuat Laporan

- Instrumen lembar observasi

keterampilan kolaborasi

- Instrumen kinerja produk

- Data skor indikator

keterampilan kolaborasi

- Data nilai kinerja produk

Skripsi

Page 41: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

25

4. Pengelolahan data

Menganalisis data berupa hasil pengamatan aktivitas siswa untuk memperoleh

informasi mengenai keterampilan kolaborasi, melakukan pembahasan terhadap

hasil penelitian dan menarik kesimpulan.

5. Pelaporan

Pada tahap ini, membuat laporan penelitian berupa skripsi. Laporan yang dibu-

at berisi mengenai hasil penelitian secara tertulis. Tahap pelaporan ini

merupakan tahap akhir dalam sebuah proses penelitian.

H. Analisis Data

Dalam penelitian ini, dilakukan dua analisis data yaitu terhadap data utama dan

data pendukung.

1. Analisis data utama

Data utama pada penelitian ini adalah lembar observasi indikator keterampilan

kolaborasi, setiap indikator dinilai dengan skor tertinggi 3 dan skor terendah

1. Data utama yang diperoleh pada penelitian ini adalah skor dari pengamatan

aspek yang dinilai pada keterampilan kolaborasi, analisis data dilakukan

sebagai berikut:

a. Memberikan skor untuk setiap task keterampilan kolaborasi pada setiap sis-

wa.

b. Menjumlahkan skor yang diperoleh oleh setiap siswa dari setiap task kete-

rampilan kolaborasi.

c. Menentukan persentase dari skor yang didapat pada setiap task keterampilan

dengan menggunakan persamaan menurut:

Page 42: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

26

% skor tiap task =

Persentase rata-rata skor per task yang didapat digunakan untuk mencari

persentase rata-rata skor keterampilan, dengan rumus sebagai berikut:

% rata-rata skor keterampilan

Berdasarkan persamaan di atas, maka diperoleh pedoman konversi interval

menggunakan kriteria menurut Widoyoko (2014) seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Pedoman Konversi Interval Presentase Menjadi Kategori

2. Analisis data pendukung

Data pendukung yang dianalisis dalam penelitian ini adalah kinerja produk dan

respon siswa terhadap PBPDUMJ. Pada kinerja produk indikator task yang di-

ukur yaitu produk (tekstur dan busa) dan produk (warna dan bau). Setiap task

dinilai dengan skor tertinggi 8, sedangkan skor terendah 6. Untuk kinerja pro-

duk selain digunakan sebagai data pendukung, dapat digunakan untuk menilai

indikator bekerja secara produktif pada task kesesuain produk. Rata-rata per-

olehan skor dihitung menggunakan rumus dibawah ini:

Rata-rata skor = -

2

No. Persentase (%) Kategori

1. 80 ˂ X ≥ 100 Sangat Baik

2. 60 ˂ X ≤ 80 Baik

3. 40 ˂ X ≤ 60 Cukup

4. 20 ˂ X ≤ 40 Kurang

5. 0 ˂ X ≤ 20 Sangat kurang

Page 43: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

52

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Y. (2018). Harapan dan Tantangan Implementasi Pembelajaran IPA

dalam Konteks Kompetensi Keterampilan Abad 21 Di Sekolah Menengah

Pertama. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5 (1), 1-13.

Anshori, H. (2017). Penurunan Kadar Bilangan Peroksida Pada Minyak Jelantah

Menggunakan Serbuk Brokoli 10% b/v (Brassica Oleracea L. Var Italica)

Berdasarkan Variasi Lama Waktu Perendaman. Undergraduate thesis,

Universitas Muhammadiyah Semarang.

Arifin, Z. (2015). Perilaku Remaja Pengguna Gadget Analisis Teori Sosiologi

Pendidikan. Journal Pemikiran Keislaman (Vol. 26).

Baser, D.,Yazar,. O., & Hasan, K. (2017). Collaborative project-based learning:

an integrative science and technological education project. Research in

Science & Technological Education. 35(2), 131-148.

Buck Institute for Education.(2013). Collaboration Rubric Diunduh dari

https://my.pblworks.org/resource/document/6_12_collaboration_rubric_ccss_

aligned

Binkley, M., (2012). Defining twenty-first century skills. Assesment and Teaching

of 21st Century Skills. Dordrecht: Springer.

Clark, A. C.& Ernst, J. V. (2007). A Model for The Integration of Science,

Technology, Engineering and Mathematics. The Technology Teacher. 66(4),

24-26.

Diawati, Liliasari, Setiabudi, & Buchari. (2017). Students’ Construction of a

Simple Steam Distillation Apparatusand Developmentof Creative Thinking

Skills: A Project-Based Learning. American Institute of Physics, USA. 1848

______________.(2018). Using Project-Based Learning To Design, Build, and

Test Student-Made Photometer by Measuring the Unknown Concentration of

Colored Substances. Jurnal of Chemical Education. 95(3), 468-475.

Page 44: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

53

Djaeni, M. (2002). Pengolahan limbah minyak goreng bekas menjadi gliserol dan

minyak diesel melalui proses transesteifikasi. Prosiding. Seminar nasional

teknik kimia, Yogyakarta.

Fanker, K. (2007). Collaboration Rubric. Diunduh dari http://www.hscdsb.on.ca

pada tanggal 14 Januari 2019.

Fraenkel, J. R. & Wallen. N.E. (2006). How To Design and Evaluate Research In

Education Eighth Edition. New York: The McGraw-Hill Companies.

Grant, M.M. (2002). Getting A Grip of Project Based Learning: Theory, Cases

and Recomandation. North Carolina: Meredian A Middle School Computer

Technologies Journal. 5(3), 46-50.

_____& Tamim. (2013). Definitions and Uses: Case Study of Teachers

Implementing Project-based Learning. Interdisciplinary Journal of Problem-

Based Learning. 7(2), 73

Greenstein, L. (2012). Assessing 21st Century Skills: A Guide to Evaluating

Mastery and Authentic Learning. California: Corwin.

Hamalik, O. (2009). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

International Reading Association/NCTE. (2005). Collaborative Work Skills

Rubric. Diunduh dari https://course1.winona.edupada

Istiyono, Mardapi, D., & Suparno. (2014). Pengembangan tes kemampuan

berpikir tingkat tinggi fisika (PysTHOTS) peserta didik SMA. Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 18(1), 1–12.

Iswadi, H. (2016). Sekelumit Dari Hasil PISA 2015 yang Baru Dirilis. Diun-

duhdarihttp://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/230/Overview-

of-the-PISA-2015-results-that-have-just-been-Released.html

Kemendikbud. (2013). Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar

Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Diunduh dari http://bsnp-

indonesia.org/id/wp-content/uploads/2009/06/03.-A.-Salinan-Permendikbud-

No.-65-th-2013-ttg-Standar-Proses.pdf

Ketaren S. (2008). Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia,.

Koentjaraningrat. (1990). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Koohang, Riley, Smith, & Schreurs. (2009). E-Learning and Constructivism:

From Theory to Application. Interdisciplinary Journal of E-Learning and

Learning Objects. Volume 5

Page 45: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

54

Kusnadi, Harahap, & Rohendi. (2018). Studi Potensi Pencemaran Lingkungan

Akibat Limbah Minyak Jelantah Di Kota Banda Aceh. Banda Aceh:

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.

Kusumadewi. (2018). “Empirisme”. Jurnal Pedidikan. 5(24), diunduh dari https:

//books .google.co.id/books?id=2y6DDwAAQBAJ&pg=PA54&lpg, 26

Januari 2019

Le, H., Jeroen, J.,dan Theo.,W. (2017). Collaborative learning practices: teacher

and student perceived obstacles to effective student collaboration. Cambridge

Journal Of Education,48(1), 110

Mukminan. (2014). Tantangan Pendidikan di Abad 21. Seminar Nasional

Teknologi Pendidikan “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Pendayagunaan

Teknologi Pendidikan”. Hal. 1-10

Murawsky, W.W. (2010). Collaborative Teaching in Elementary School.

California: Corwin.

Murphy, E. (1997). Constructivism: From Philosophy to Practice. ERIC. Online:

https//file.eric.ed.gov/fulltext/ED444966.pdf diunduh pukul 06:38, 11

Februari 2019.

Notari, M., Baumgartnert, A., & Herzogt, W. (2013). Social Skills as Predictors of

Communication, Performance and Quality of Collaboration in Project Based

Learning. Journal of Computer Assisted Learning. 30, 132–147.

Nursyifa, A. (2018). Sosialisasi Peran Penting Keluarga Sebagai Upaya Pence-

gahan Dampak Negatif Teknologi pada Anak dalam Era Digital. Proceeding

of Community Development. Vol. 2, Hal. 649

Orey, M. (2010). Global Text: Emerging Perspectives on Learning, Teaching, and

Technology. Switzerland: Catherine Land.

Patton, A. (2012). Work that Matters: The Teacher’s Guide to Project-Based

Learning. UK: Paul Hamlyn Foundation.

Permana, Muhartono, Ramadhian & Hanriko. (2017). Pengaruh Pemberian

Minyak Jelantah Terhadap Gambaran Histopatologi Hepar Padatikus Putih

(Rattus Norve Gicus) Jantan Galur.Sprague Dawley. Lampung: Universitas

Lampung.

Redhana. I. (2015). Menyiapkan Lulusan Fmipa yang Menguasai Keterampilan

Abad XXI. Proceedings Seminar Nasional FMIPA UNDIKSH. Vol. 5, Hal.

141

Page 46: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

55

Rezeki, Nurhayati, & Mulyani. (2015). Penerapan Metode Pembelajaran Project

Based Learning (Pjbl) Disertai Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan

Prestasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Redoks Kelas X-3 SMA

Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013 / 2014. Jurnal Pendidikan Kimia

4(10), 74-81.

Rukmini A. (2007). Regenerasi Minyak Goreng Bekas dengan Arang Sekam

Menekan Kerusakan Organ Tubuh. Seminar Nasional Teknologi. Yogyakarta.

Hlm. 1-9. ISSN: 1978-9777.

Saenab, Yunus & Virninda. (2017). PjBL untuk Pengembangan Keterampilan

Mahasiswa: Sebuah kajian deskriptif tentang peran PjBL dalam melejitkan

keterampilan komunikasi dan kolaborasi mahasiswa. Makasar: Universitas

Negeri Makasar.

Sari, A.S.(2018). Efektivitas Model Pembelajaran Project Based Learning

Ditinjau Dari Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Lampung: Lampung

Universitas.

Sari, K. Arum., Zuhdan., Prasetyo, H., & Setiyo,. (2017). Pengembangan Lembar

Kerja Peserta Didik IPA Berbasis Model Project Based Learning untuk

Meningkatkan Keterampilan Kolaborasi dan Komunikasi Peserta Didik Kelas

VII. Jurnal pendidikan dan Sains. 6(8).,1-7.

Subarkah. M. Abdillah,. (2019). Pengaruh Gadget terhadap Perkembangan Anak.

Rausyan Fikr. 15(1), 125

Sugiono, M. (2005). Globalisasi, Global Governance dan Prospek Governance di

Dunia Ketiga. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 8(30), 249

Suhartono. (2001). Minyak Goreng Bekas Sebagai Bio-Diesel Melalui Proses

Transestrifikasi. Prosiding Seminar Nasional “Kejuangan” Teknik Kimia:

Yogyakarta.

Sudijono, A. (2008). Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Suwandi, Hasnunidah & Marpaung. (2016). Pengaruh Pembelajaran Berbasis

Masalah Open-Ended Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah. Jurnal Pendidikan Progresif. 6(2), 169.

Tama, D. Mutri. (2108). Proses Pembuatan Lagu Anak Melalui Metode Tadasa

Sesuai Dengan Kecakapan Abad-21. Bandung: Universitas Pasundan

The George Lucas Educational Foundation. (2005). Intructional Module Project

Based Learning.Diakses dari http://www.edutopia.org/project-based-learning

Page 47: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

56

Thomas, J.W. (2000). The Promise of Project Based Learning, Focus and Basic A

Review of Research on Problem Based Learning . Journal.Knowledge in

Action, 2(3).

Travis, M.. Weisbrond, N. & Gros, A. (2008). Accumulation of Oil and Grease

inSoils Irrigated with Greywater ang Their Potential Role in Soil Water

Repellency. Sci. Total Environ. Vol.394. pp. 68-74.

Trilling, B & Fadel, C. (2009). 21stCentury Skills Learning for Life in OurTimes.

San Fransisco, Wiley.

Trinova, Z. (2012). Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan Bagi Peserta

Didik. Jurnal Al-Ta’lim. 1(3), 209-215.

Warsono, H. (2013). Pembelajaran Aktif – Teori dan Assesmen. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Wicaksana, Wardono & Ridlo. (2018). Analisis Kemampuan Literasi Matematika

dan Karakter Rasa Ingin Tahu Siswa pada Pembelajaran Berbasis Proyek

Berbantuan Schoology. Membuat tauran: PRISMA, Prosiding Seminar

Nasional Matematika. 1, 418.

Widodo. (2016) . Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam Edisi Revisi Jakarta.

Jakarta: Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan,.

Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Wijaya, E.Y., Sudjimat, D.A., & Nyoto, A. (2016). Transformasi Abad 21

Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global.

Universitas Kanjuruhan Malang: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan

Matematika. Vol.1. Hal. 263-278.

Winarno, H. (2010). Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Woolfolk, A. (2007). Educational Psychology Tenth Edition. Boston: Education.

Yamin, Y, Permanasari, A., Redjeki. S., & Sopandi

, W,. (2017). Application of

Model Project Based Learning on Integrated Science in Water Pollution.

Journal of Physics: Conference Series. 298(1), 1.

Yulita. E, Fadiawati. N dan Diawati. C. (2018). Efektivitas Pembelajaran

Berbasis Masalah Pencemaran Limbah Cairan Pemutih Dalam

Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Bandar Lampung:

Universitas Lampung,.

Page 48: ANALISIS KETERAMPILAN BERKOLABORASI SISWA SMA PADA ...digilib.unila.ac.id/58254/3/3. Skripsi tanpa Bab Pembahasan.pdf · mendorong kegiatan untuk mendapatkan konsep dan prinsip, kelompok

57

Zaroni, A. & Rusniati. (2015). Globalisasi dan Implikasinya Bagi Negara

Berkembang:Telaah Pendekatan Ekonomi Islam. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Islam. 1(1), 1-22.

Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan yang Diajarkan

Melalui Pembelajaran. STKIP Persada Khatulistiwa Sintang Kalimantan

Barat: Seminar Nasional Pendidikan dengan tema “Isu-isu Strategis

Pembelajaran MIPA Abad 21.