analisis kesiapan mahasiswa semester …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian delf...

118
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER VIII PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM MENGIKUTI UJIAN DELF B1 SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Putri Istiani NIM : 2301412047 Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

Upload: vodan

Post on 26-Apr-2019

254 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER VIII

PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS UNIVERSITAS NEGERI

SEMARANG DALAM MENGIKUTI UJIAN DELF B1

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Putri Istiani

NIM : 2301412047

Program Studi : Pendidikan Bahasa Prancis

Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

Page 2: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

ii

Page 3: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

iii

Page 4: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan dengan ini bahwa di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, 19 Agustus 2016

Putri Istiani

NIM.2301412047

Page 5: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

Do whatever you want, even that so hard to do.

Don’t think about anything useless, just think about anything usefully.

Persembahan :

Orang tuaku.

Sahabat-sahabatku.

Dosen-dosen dan

Almamaterku.

Page 6: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

vi

PRAKATA

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Analisis Kesiapan Mahasiswa Semester Viii Pendidikan

Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam Mengikuti Ujian Delf B1

sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Semarang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Panitia sidang skripsi yang telah memberikan kesempatan untuk

menyelenggarakan sidang skripsi.

2. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA, Dosen Pembimbing I sekaligus penguji III

yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan arahan hingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

3. Tri Eko Agustiningrum, S.Pd, M.Pd, Dosen pembimbing II sekaligus Penguji

11 yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, dan arahan hingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

4. Drs. Sudarwoto M.Pd., Penguji I yang telah memberikan arahan dan saran-

saran dalam memperbaiki skripsi ini.

Page 7: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

vii

5. Orang tuaku yang telah memberikan segala doa, dukungan, motivasi, nasihat,

dan cinta kasih yang tiada henti.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat.

7. Sahabat-sahabatku dan teman-teman yang selalu menemani dan saling

memotivasi.

8. Teman-teman angkatan 2012 Pendidikan Bahasa Prancis yang telah belajar

bersama selama ini dan telah membantu proses penelitian selama ini.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk melengkapi

penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, Agustus 2016

Penulis

Page 8: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

viii

SARI

Istiani, Putri. 2016. Analisis Kesiapan Mahasiswa Semester VIII Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang dalam Mengikuti Ujian DELF B1.

Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing. Fakultas Bahasa dan Seni.

Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Dyah Vitri W., DEA. II.

Tri Eko Agustiningrum, S.Pd, M.Pd.

Kata kunci: Kesiapan, mahasiswa, DELF B1.

DELF B1 merupakan salah satu jenis ujian yang perlu dilalui oleh mahasiswa

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang. Hal ini dikarenakan DELF

B1 adalah salah satu syarat kelulusan bagi mahasiswa dan salah satu cara

membuktikan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Prancis. Namun, untuk

mengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh

karena itu mahasiswa harus memiliki kondisi kesiapan yang baik agar dapat

mengikuti dan lulus ujian dengan baik, sebab kesiapan adalah kondisi keseluruhan

tubuh dalam keadaan baik untuk memberikan jawaban dengan baik agar

mendapatkan hasil yang baik.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan kesiapan mahasiswa semester delapan pendidikan bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF B1. Responden dalam

penelitian ini adalah mahasiswa semester delapan pendidikan bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang pada tahun 2016. Untuk mengumpulkan data, peneliti

menggunakan metode dokumentasi dan angket. Validitas yang digunakan adalah

validitas konstruk. Reliabilitas pada penelitian ini menggunakan rumus Rulon. Untuk

menganalisis data digunakan rumus prosentase.

Hasil penelitian ini diketahui bahwa mahasiswa semester delapan pendidikan

bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang secara keseluruhan dalam kondisi siap

utuk mengikuti ujian DELF B1, hal ini ditunjukkan oleh data bahwa 90% mahasiswa

dalam kategori siap dan sangat siap. Namun, pada aspek kondisi kesiapan psikis,

sebagaian besar mahasiswa tidak dalam kondisi siap untuk mengikuti ujian DELF B1,

hal ini ditunjukkan oleh data bahwa 65% mahasiswa dalam kondisi yang kurang siap

dan tidak siap.

Page 9: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

ix

L’ARTICLE

L’ANALYSE DE LA PRÉPARATION DES ÉTUDIANTS DU HUITIÈME

SEMESTRE DU DÉPARTEMENT DE L’ENSEIGNEMENT DES LANGUES

SECTION FRANÇAISE DE L’UNIVERSITÉ D’ÉTAT SEMARANG À SUIVRE

LE DELF B1

Putri Istiani, Dra. Dyah Vitri W., DEA, Tri Eko Agustiningrum, S.Pd, M.Pd

Programme de La didactique du Français Langue Étrangère (FLE), Département des

Langues et des Littératures Étrangères, Faculté des Langues et des Arts,

Université d’État Semarang

Abstract

The research aims to know the readiness of eighth semester’s students of

french education of Semarang State University in taking the test DELF

B1. It is a descriptive research. The variable in this research is the

readiness of eighth semester’s students of french education of Semarang

State University in taking the test DELF B1. The respondents were the

eighth semester’s students of french education of Semarang State

University. This research used documentation method and questionnaire

method. The validity is construct validity. The reliability used Rulon

formula. The data is analyzed by percentage formula. The result shows

that generally, the eighth semester’s students of french education of

Semarang State University have a good readiness in following the test

DELF B1. This is indicated that 90% students in ready category and very

ready category. But, in an aspect psychological 65% students are not

ready to take the test DELF B1.

Keyword: readiness, students, DELF B1.

Page 10: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

x

Abstract

L’objectif majeur de cette recherche était de décrire la préparation des

étudiants du huitième semestre du département de l’enseignement des

langues section française de l’Université d’État Semarang à suivre le test

du DELF B1. C’est une recherche descriptive, et la variable était la

préparation des étudiants du huitième semestre du département de

l’enseignement des langues section française de l’Université d’État

Semarang à passer le test du DELF B1. La population était les étudiants

du huitième semestre du département de l’enseignement des langues

section française de l’Université d’ État de Semarang. J’ai utilisé la

méthode de documentation et la méthode de questionnaire pour savoir la

préparation des étudiants du huitième semestre du département de

l’enseignement des langues section française de l’Université d’État

Semarang à suivre le test du DELF B1. Dans cette recherche, j’ai utilisé

la validité de construct pour avoir la validité de l’instrument de la

recherche, et la formule Rulon pour tester la fiabilité de l’instrument de la

recherche. Le résultat de cette recherche a montré que 90% répondants

étaient prêt dans l’aspect de disposition général, ils étaient dans la

catégorie élevée et très élevée. Mais, 65% répondants étaient dans la

catégorie moyenne et basse dans l’aspect de disposition psychologique.

Mots-clés : disposition, les étudiants, DELF B1.

Page 11: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xi

Introduction

L’Université d’État Semarang est l’université qui enseigne le français.

On peut y apprendre la culture française, les techniques d’enseignements du

français, et les compétences langagières du français (compréhension orale,

compréhension écrite, production écrite, et production orale). Ces

compétences ont référé à CECRL (Cadre Européen Commun de Reference

pour Langue) qui sont construites par le Conseil de l’Europe. À la fin des

études, il est obligatoire pour les étudiants de passer le test du DELF pour

avoir le diplôme de l’Université d’État de Semarang.

Le DELF a quatre compétences à évaluer, ce sont la compréhension

orale, la compréhension écrite, la production écrite, et la production orale. Le

DELF a quatre niveaux différents, ce sont le niveau A1, A2, B1, B2, et le

DALF a deux niveaux differents (C1 et C2). A1 est le niveau plus inférieur,

et C2 est le niveau supérieur. A1 et A2 sont les symboles pour le niveau

élémentaire, B1 et B2 sont les symboles pour le niveau indépendant, et C1 et

C2 sont les symboles pour le niveau expérimenté.

Pour avoir le diplôme de la Section Pédagogique français de

l’Université d’État de Semarang, il est obligatoire que les étudiants passent le

test du DELF B1. C’est pour prouver qu’ils sont bien dans le niveau

Page 12: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xii

élémentaire. Car le test du DELF B1 n’est pas un test facile, alors les étudiants

doivent avoir une bonne disposition à le passer.

Selon Mulyani (2013:30), une personne doit avoir la préparation à

faire des choses, surtout dans l’apprentissage, parce que celle qui n’est pas

prêt à faire des taches d’apprentissage trouvera des difficultés. De plus, Rizki

(2013 :54) dit que l’étudiant ayant la préparation d’apprentissage pourra bien

faire des taches, parce qu’il a bien préparé et bien étudié face à l’examen,

alors il répondra les questions du test sans les aides d’amis. De même, Yunita

et al (2014 :7) disent aussi que la préparation est très importante pour

commencer le travail, parce qu’elle pourra accélérer les travails et augmenter

de bons résultats.

En outre, Dalyono (2009:52) dit que la préparation est une bonne

compétence physique, une bonne compétence mentale et aussi une bonne

compétence des matières d’apprentissage. Par ailleurs, Slameto (2010 :113)

dit que la préparation est toutes les conditions personnelles pour répondre bien

les questions dans une certaine manière et une certaine situation. Cela veut

dire que la préparation est toutes les bonnes conditions d’une personne pour

répondre bien les questions, alors elle peut obtenir de bons résultats.

Slameto (2013 :113) et Hakim (2013 :13) disent que la préparation a

six aspects, ce sont comme suit:

1. Les conditions physiques

2. Les conditions phycologiques

Page 13: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xiii

3. Les conditions émotionnelles

4. Les besoins

5. Les motivations et les buts

6. Les connaissances et des autres connaissances apprises

Par ailleurs, Yunita et al (2014 :8) disent que la préparation du test est

une chose importante, surtout la préparation physique, phycologique et

matérielle. L’aspect matériel se compose des connaissances et des autres

connaissances apprises qui sont mentionné ci-dessus. La préparation physique

est les bonnes conditions de corps. La préparation phycologique est le désir

d’étudier d’une personne, la motivation et la concentration d’une personne. Et

la préparation matérielle est la présence des matières d’apprentissage, des

carnets d’apprentissage et des modules d’apprentissage pratique.

Basé sur la théorie ci-dessus, on conclut que la préparation du test

comprend trois aspects, ce sont la condition physique, psychologique, et

matérielle, qui sont influencé par les facteurs de connaissances, de besoins, de

motivations et les facteurs émotionnels. Et l’objectif majeur de cette

recherche est de décrire la préparation des étudiants du huitième semestre du

départementde l’enseignement des langues section françaisede l’Université

d’État Semarang à suivre le test du DELF B1.

Page 14: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xiv

METHODE

La variable de cette recherche est la préparation des étudiants du

huitième semestre du département de l’enseignement des langues section

française de l’Université d’État Semarang à suivre le test du DELF B1. La

population étaient les étudiants du huitième semestre du département de

l’enseignement des langues section française de l’Université d’ État de

Semarang. J’ai utilisé la méthode de documentation et la méthode de test pour

savoir la préparation des étudiants du huitième semestre du département de

l’enseignement des langues section française de l’Université d’État Semarang

à suivre le test du DELF B1. Dans cette recherche, j’ai utilisé la validité de

construct pour avoir la validité de l’instrument de cette recherche, et la

formule Rulon pour tester la fiabilité de l’instrument de la recherche.

LA PRÉPARATION DES ÉTUDIANTS

Pour savoir la préparation des étudiants du huitième semestre du

département de l’enseignement des langues section française de l’Université

d’État Semarang à suivre le test du DELF B1, j’ai posé 31 questions (23

questions ont les sens positives et 8 questions ont les sens négatives). En

outre, les résultats sont catégorisé en quatre critères, ce sont très élevée,

élevée, moyen, et bas. L’analyse de tous les aspects ont été décrite dans le

tableau suivant :

Page 15: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xv

Tableau 1 : la préparation de tous les aspects

Score Les Nombreux (%) Les Critères

0 - 310 0 0 %

Bas

310,1 – 620 4 10 %

Moyen

620,1 - 930 29 72,5%

Elevée

930,1 - 1240 7 17,5%

Très Elevée

Ce tableau ci-dessus montre qu’aucun répondants dans le critère bas,

72,5% répondants étaient dans le critère élevée, 17,5% répondants étaient

dans le critère très élevée, et 10% répondants étaient dans le critère moyen.

Dans la partie précédente j’ai décrit les informations générales de la

préparation des étudiants du huitième semestre du département de

l’enseignement des langues section française de l’Université d’ État de

Semarang à suivre le test du DELF B1, dans cette partie je décris les

informations détaillées de la préparation des étudiants du huitième semestre

du département de l’enseignement des langues section française de

l’Université d’État Semarang à suivre le test du DELF B1.

Page 16: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xvi

1. La préparation de L’aspect Physique

Dans cet aspect, j’ai posé sept questions pour savoir la préparation

physique des étudiants du huitième semestre du département de

l’enseignement des langues section française de l’Université d’État Semarang

à suivre le test du DELF B1. L’analyse de l’aspect physique a été décrite dans

le tableau suivant :

Tableau 2 : l’aspect physique

Score Les

Nombreux (%) Les Critères

0 – 1,75 0 0 % Bas

1,76 – 3,5 4 10 % Moyen

3,51 – 5,25 22 55% Elevée

5,26 - 7 14 35% Très Elevée

Ce tableau ci-dessus montre qu’il n’y a pas de répondants dans le

critère bas, 55% répondants étaient dans le critère élevée, 35% répondants

étaient dans le critère très élevée, et 10% répondants étaient dans le critère

moyen.

2. La préparation de L’aspect Psychologique

J’ai posé douze questions pour savoir la préparation psychologique

des étudiants du huitième semestre du département de l’enseignement des

Page 17: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xvii

langues section française de l’Université d’État Semarang à suivre le test du

DELF B1. L’analyse de l’aspect psychologique a été décrite dans le tableau

suivant :

Tableau 3 : l’aspect psychologique

Score Les

Nombreux (%) Les Critères

0 – 3 4 10% Bas

3,1 – 6 22 55% Moyen

6,1 – 9 13 32,5% Elevée

9,1 - 12 1 2,5 % Très Elevée

Ce tableau ci-dessus montre qu’il y a 10% répondants dans le critère

bas, 32,5% répondants étaient dans le critère élevée, 2,5% répondants étaient

dans le critère très élevée, et 55% répondants étaient dans le critère moyen.

3. La préparation de L’aspect Matériel

Pour savoir la préparation matérielle des étudiants du huitième

semestre du département de l’enseignement des langues section française de

l’Université d’État Semarang à suivre le test du DELF B1, j’ai posé sept

questions. L’analyse de l’aspect matériel a été décrite dans le tableau suivant :

Page 18: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xviii

Tableau 4 : l’aspect matériel

Score Les

Nombreux (%) Les Critères

0 – 3 0 0% Bas

3,1 – 6 5 12,5% Moyen

6,1 – 9 17 42,5% Elevée

9,1 - 12 18 45 % Très Elevée

Ce tableau ci-dessus montre qu’il n’y a pas de répondants dans le

critère bas, 42,5% répondants étaient dans le critère élevée, 45% répondants

étaient dans le critère très élevée, et 12,5% répondants étaient dans le critère

moyen.

CONCLUSION

La conclusion que je pouvais dire que la préparation des aspects

généraux des étudiants du huitième semestre du département de

l’enseignement des langues section française de l’Université d’ État de

Semarang à suivre le test du DELF B1 était dans la catégorie élevée. Mais, la

préparation de l’aspect phycologique de 55% étudiants huitièmes semestres de

la Section Pédagogique français de l’Université d’ État de Semarang à suivre

le test du DELF B1 était dans catégorie moyen.

Page 19: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xix

REMERCIEMENTS

Je remercie spécialement pour mes chers parents qui prient toujours pour

moi, me donnent l’esprit, merci pour tous. Mes professeurs qui m’ont beaucoup

guidée. Et puis mes chers amis, qui m’ont supporté.

BIBLIOGRAPHIE

Dalyono.2009.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.

Mulyani, Dessy.2010.Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi

Belajar.Volume 2, Nomor 1:27-31.KONSELOR|Jurnah Ilmiah Konseling.

Hakim, Fatma.2012.Hubungan antara Kesiapan Mengikuti Tes Ujian dengan Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Smk N 3 Wonosari.Skripsi.Universitas

Negeri Yogyakarta.

Rizki, Upik.2013.Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Optimisme

Mengerjakan Ujian.Volume2(1),49-56.Educational Psychology Journal.

Slameto.2013.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka

Cipta.

Yunita, Sherli, dkk.2014.Analisis Profil Kesiapan Siswa Kelas XII IPA dalam

Menghadapi Ujian Nasional Tahun 2014 di SMA Negeri 3 Kota Jambi.Program

Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi.

Page 20: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xx

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii

PENGESAHAN .............................................................................................. iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................. v

PRAKATA....................................................................................................... vi

SARI.................................................................................................................. viii

ARTICLE........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI..................................................................................................... xx

DAFTAR TABEL............................................................................................ xxii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xxiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

2.1 Tinjauan Pustaka.......................................................................................... 6

2.2 Kesiapan....................................................................................................... 12

Page 21: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xxi

2.3 Kesiapan Ujian………………..................................................................... 14

2.4 DELF B1…………………………............................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian…............................................................................... 29

3.2 Variabel Penelitian....................................................................................... 30

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian…................................................................ 30

3.4 Teknik Pengumpulan Data…....................................................................... 31

3.5 Pemilihan Instrumen…................................................................................ 32

3.6 Uji Coba Instrumen….................................................................................. 34

3.7 Penilaian…................................................................................................... 38

3.8 Teknik Analisis Data…................................................................................ 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian…………………………...................................................... 43

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian dan Pembahasan........................................... 46

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan....................................................................................................... 67

5.2 Saran............................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 69

LAMPIRAN

Page 22: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xxii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Kisi – Kisi Instrumen................................................................... 33

Tabel II. Kategori Keseluruhan Aspek Kesiapan DELF B1..................... 39

Tabel III. Aspek Kondisi Kesiapan Fisik……............................................. 40

Tabel IV. Aspek Kondisi Kesiapan Psikis………….................................... 41

Tabel V. Aspek Kondisi Kesiapan Materiil................................................. 41

Tabel VI. Data Hasil Penelitian.................................................................. 44

Tabel VII. Hasil Analisis Data Kesiapan secara Keseluruhan................... 47

Tabel VIII. Hasil Analisis Data Kesiapan Fisik......................................... 50

Tabel IX. Hasil Analisis Data Kesiapan Psikis........................................... 53

Tabel X. Hasil Analisis Data Kesiapan Materiil.......................................... 57

Tabel XI. Rekapitulasi Data Kesiapan........................................................ 62

Tabel XI. Rekapitulasi Data Kesiapan Mahasiswa yang Lulus DELF B1

dan yang Tidak Lulus DELF B1................................................. 65

Page 23: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing

Lampiran 2 Uji Coba Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Hasil Uji Coba Instrumen

Lampiran 4 Instrumen Penelitian

Lampiran 5 Daftar Nama Responden

Lampiran 6 Rekapitulasi Data Hasil Penelitian

Page 24: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan formal yang

memiliki beberapa program studi bahasa asing, salah satunya adalah bahasa

Prancis. Melalui program studi tersebut, mahasiswa dapat mempelajari berbagai

macam hal tentang bahasa Prancis seperti mempelajari empat kemampuan dasar

berbahasa Prancis (keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan

menulis dan keterampilan berbicara) serta mempelajari beberapa budaya yang

berhubungan dengan bahasa Prancis itu sendiri. Empat keterampilan bahasa

Prancis tersebut terdapat dalam Kerangka Umum Acuan Eropa (CECR) untuk

bahasa yang dibuat oleh Dewan Eropa, yang kemudian dievaluasi melalui ujian

DELF (Diplôme d’Étude en Langue Française) yang diselenggarakan oleh Centre

International d’Études Pédagogique di bawah wewenang Kementrian Pendidikan

Prancis.

DELF terdiri dari dua jenis ujian, yaitu ujian tulis dan lisan serta memiliki

6 tingkatan, yaitu A1, A2, B1, B2, C1 dan C2. Tingkatan-tingkatan ini merupakan

tolok ukur kemampuan seseorang dalam menguasai bahasa Prancis yang telah

Page 25: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

2

dipelajari. A1 dan A2 merupakan tingkatan dasar, B1 dan B2 merupakan tingkatan

menengah/independen, sedangkan C1 dan C2 merupakan tingakatan mahir.

Tingkatan DELF B1 merupakan syarat kelulusan bagi mahasiswa

pendidikan bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang. Pada tahun 2010, hal

tersebut juga disepakati oleh 10 institusi pendidikan yang mengajarkan bahasa

Prancis bahwa lulusan S1 Pendidikan Bahasa Prancis harus memiliki sertifikat

DELF B1. Selain itu, dengan sertifikat DELF B1, mahasiswa dapat membuktikan

bahwa kemampuan berbahasa Prancis mahasiswa bukan lagi berada pada

tingkatan pemula/dasar melainkan berada pada tingkatan cukup/menengah.

Menurut CECR (Cadre Européen Commun de Références) tingkat B1

mencerminkan tingkatan seseorang yang mampu memahami informasi serta

menghadapi masalah kehidupan sehari-hari dengan situasi yang tak terduga di

suatu negara asing yang menggunakan bahasa Prancis.

Namun, untuk mengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1

bukanlah hal yang mudah. Mahasiswa harus melalui empat tes keterampilan dasar

bahasa Prancis, mulai dari tes menyimak, tes membaca, tes menulis hingga tes

berbicara dengan materi yang tidak mudah. Sesuai dengan Kerangka Acuan

Bersama Eropa untuk bahasa (CECR), pengguna tingkatan B1 harus menguasai

empat keterampilan dasar berbahasa Prancis dengan gambaran sebagai berikut :

Page 26: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

3

1. Menyimak

Pengguna harus mampu memahami poin-poin penting bila bahasa yang

digunakan merupakan bahasa jelas dan sederhana yang berkaitan dengan

hal-hal umum dalam pekerjaan, sekolah, hiburan, dsb.

2. Membaca

Pengguna harus mampu memahami teks-teks yang tersedia, gambaran dari

peristiwa-peristiwa, ekspresi-ekspresi dari perasaan dan permintaan-

permintaan dalam surat pribadi.

3. Menulis

Pengguna harus mampu membuat sebuah paragraf sederhana yang

berhubungan dengan topik-topik sehari-hari dan hal-hal yang menarik.

4. Berbicara

Pengguna harus dapat menghadapi sebagian besar situasi yang ditemui

ketika berlibur di suatu daerah dengan menggunakan bahasa yang dituju

(bahasa Prancis). Pengguna harus mampu menceritakan sebuah peristiwa,

sebuah pengalaman atau angan-angan, menggambarkan keinginan atau

tujuan secara singkat dengan alasan-alasannya atau penjelasan-penjelasan

untuk sebuah proyek atau sebuah ide.

Selain kriteria tersebut, untuk mengikuti ujian DELF B1 mahasiswa harus

memenuhi lama belajar bahasa Prancis lebih dari 350 jam dan telah menempuh

Page 27: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

4

empat mata kuliah keterampilan dasar bahasa Prancis dengan materi yang sesuai

dengan Kerangka Umum Acuan Eropa (CECR) untuk bahasa untuk tingkatan B1,

yang umumnya ditempuh pada semester 5, yaitu compréhension orale pré

avancée, compréhension écrite pré avancée, production orale pré avancée,

production écrite pré avancée. Mahasiswa harus lulus empat mata kuliah

keterampilan dasar tersebut sebagai bukti bahwa mahasiswa menguasai materi

yang telah diajarkan pada mata kuliah tersebut.

Oleh karena itu, mahasiswa harus memenuhi kriteria yang telah dijelaskan

tersebut dengan penuh kesiapan untuk mengikuti ujian DELF B1, sebab kesiapan

merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi ujian. Menurut Slameto

(2010:113) kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang

membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu

terhadap situasi tertentu. Sedangkan menurut Dalyono (2009:52) kesiapan

merupakan hal yang harus dimiliki seseorang dalam melaksanakan segala hal.

Sebab, kesiapan adalah kemampuan yang cukup baik secara fisik, mental dan

perlengkapan belajar.

Berdasar pada hal di atas, penulis terdorong untuk mengupas permasalahan

tersebut dengan berfokus pada kesiapan mahasiswa semester delapan dalam

mengikuti test DELF B1. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester

delapan pendidikan bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang. Hal ini

dikarenakan mahasiswa semester delapan yang telah memenuhi jam belajar lebih

dari 350 jam dan telah menempuh 4 mata kuliah dasar serta telah menguasai

Page 28: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

5

materi-materi kuliah yang sesuai dengan Kerangka Umum Acuan Eropa untuk

bahasa dianggap mampu untuk mengikuti ujian DELF B1.

Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap mahasiswa mengetahui

kesiapan mahasiswa semester delapan dalam mengikuti ujian DELF B1.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

Bagaimanakah kesiapan mahasiswa semester delapan pendidikan bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF B1?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Untuk mendeskripsikan kesiapan mahasiswa semester delapan pendidikan

bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF

B1.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi kondisi

kesiapan mahasiswa semester delapan pendidikan bahasa Prancis Universitas

Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF B1.

Page 29: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS

Penggunaan teori dalam suatu penulisan ilmiah yang berhubungan dengan

suatu penilitian merupakan hal yang penting. Hal ini dikarenakan teori-teori yang

digunakan sebagai landasan akan mengarahkan alur berfikir pada proses penelitian

yang dilakukan. Dalam bab ini akan dikemukakan sejumlah teori mengenai

persoalan pokok yang akan diteliti meliputi pengertian kesiapan, kesiapan ujian, dan

DELF B1.

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan analisis kesiapan mahasiswa dalam

menghadapi ujian pernah dilakukan peneliti lain. Penelitian tersebut dipublikasikan

dalam jurnal dan akan dipaparkan sebagai berikut. Yunita dkk (2014) mengadakan

penelitian dengan judul Analisis Profil Kesiapan Siswa Kelas XII IPA dalam

Mengahadapi Ujian Nasional Tahun 2014 di SMAN 3 Kota Jambi. Tujuan

penelitian tersebut adalah untuk mengetahui profil kesiapan siswa Kelas XII IPA

dalam mengahadapi Ujian Nasional tahun 2014 di SMAN 3 Kota Jambi. Terdapat

dua jenis data pada penelitian tersebut yaitu bersifat kuantitatif dan kualitatif. Data

kuantitatif dalam penelitian tersebut adalah data tentang profil kesiapan siswa yang

Page 30: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

7

didapat melalui lembar angket yang diberikan, data kualitatif berupa hasil wawancara

kepada guru mata pelajaran biologi dan dokumentasi berupa nilai akhir (nilai rapor)

semester ganjil tahun 2013 siswa kelas XII IPA pada mata pelajaran biologi. Data

hasil penelitian dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif (analisis angket, analisis

wawancara, dan analisis dokumentasi). Hasil dari angket penelitian yang diberikan

menyatakan bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa siswa kelas XII IPA

SMA Negeri 3 Kota Jambi sebagian besar telah siap menghadapi ujian nasional tahun

2014. Kesiapan siswa pada penelitian ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data

berdasarkan kriteria penafsiran persentase yang tertera, bahwa kesiapan siswa kelas

XII IPA SMA Negeri 3 kota Jambi bila dilihat berdasarkan persentase indikator

kesiapan fisik mencapai 70,3%, ini termasuk kategori baik. Untuk indikator kesiapan

psikis mencapai 68%, ini termasuk kategori baik dan untuk kesiapan materiil

mencapai 73%, ini termasuk juga kedalam kategori baik. Dari data ini peneiliti dapat

menyatakan bahwa sudah sebagian besar dari siswa tersebut telah siap dalam

menghadapi ujian nasional tahun 2014.

Nurfatoh (2013) mengadakan penelitian dengan judul Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Kesiapan Mengahadapi Ujian Studi pada Siswa Kelas XI Pemasaran

SMK Negeri Parisihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja

yang mempengaruhi kesiapan menghadapi ujian dan faktor apa yang paling dominan

yang mempengaruhi kesiapan menghadapi ujian pada siswa kelas XI Pemasaran SMKN

Pasirian. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket. Hasil dari

analisis data diketahui bahwa faktor - faktor yang mempengaruhi kesiapan ujian

Page 31: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

8

pada siswa kelas XI PM SMKN Pasirian adalah faktor pengetahuan (X5)

sebagai faktor inti yang memiliki pengaruh besar pada kesiapan siswa menghadapi

ujian dengan nilai eigenvalue sebesar 2,715 dan variansi sebesar 54,305% dan sisanya

sebesar 45,695% merupakan faktor lain yang juga mempengaruhi kesiapan ujian pada

siswa kelas XI PM SMKN Pasirian yaitu pada faktor mental (X2) dengan nilai

eigenvalue sebesar 846 dan varian sebesar 16,912%, faktor emosional (X3) dengan nilai

eigenvalue sebesar 575 dan varian sebesar 11,507%, faktor kebutuhan (X4) dengan

nilai eigenvalue sebesar 453 dan varian sebesar 9,068%, dan faktor fisik (X1) dengan

nilai eigenvalue sebesar 410 dan varian sebesar 8,208%.

Mulyani (2013) mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Kesiapan

Siswa dengan Pestasi Belajar. Tujuan dai penelitian ini adalah mengetahui kesiapan

belajar siswa dan hubungannya dengan prestasi belajar siswa di SMA Negeri 1

Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Dari hasil penelitian di SMA Negeri 1

Rambatan Kabupaten Tanah Datar dengan menggunakan angket, diketahui bahwa

kesiapan belajar sebagian besar siswa sudah baik, prestasi siswa pada kategori

cukup baik, serta terdapat hubungan yang signifikan antara kesiapan belajar dengan

prestasi belajar yaitu dengan Analisis Product Moment Correlation yang

menunjukkan seberapa besar hubungan antara kesipan belajar siswa dengan prestasi

belajar melalui r hitung = 0,540 dengan sig =0.000 (sig<0,05, dan r table sebesar

0,286, artinya r hitung lebih besar dari r table sehingga dapat ditafsirkan korelasi

positif antara kesiapan belajar siswa dengan prestasi belajar. Dari hasil penelitian

Page 32: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

9

tesebut dapat disimpulkan bahwa kesiapan belajar merupakan hal yang penting

untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik.

Riski (2013) mengadakan penelitian tentang kesiapan dengan judul

Hubungan Antara Kesiapan dalam Belajar dengan Optimisme Siswa dalam

Mengerjakan Ujian di SMA Negeri 3 Pekalongan. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara Kesiapan dalam belajar dengan optimisme siswa dalam

mengerjakan ujian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional. Subjek

pada penelitian ini berjumlah 105 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah

cluster sampling. Optimisme siswa dalam mengerjakan ujian diukur menggunakan

skala optimisme siswa dalam mengerjakan ujian. Skala optimisme siswa dalam

mengerjakan ujian terdiri dari 41 item yang valid dengan rentang koefisien validitas

dari 0,328 sampai 0,666. Kesiapan dalam belajar diukur menggunakan skala kesiapan

dalam belajar. Skala kesiapan dalam belajar terdiri dari 33 item yang valid dengan

rentang koefisien validitas dari 0,327 sampai 0,668. Uji korelasi menggunakan teknik

korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan variabel optimisme dalam

mengerjakan ujian tergolong dalam kategori tinggi, sedangkan kesiapan dalam belajar

tergolong dalam kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara kesiapan dalam belajar dengan optimisme siswa dalam mengerjakan

ujian. Korelasi antara kesiapan dalam belajar optimisme siswa dalam mengerjakan ujian

diperoleh koefisien r = 0,657 dengan signifikansi atau p = 0,000. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kesiapan dalam belajar dengan optimisme siswa dalam

mengerjakan ujian saling mempengaruhi dimana semakin tinggi kesiapan dalam belajar

Page 33: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

10

semakin tinggi pula optimisme siswa dalam mengerjakan ujian begitu juga sebaliknya

semakin rendah kesiapan dalam belajar semakin rendah pula optimisme siswa dalam

mengerjakan ujian.

Setiawan (2010) mengadakan penelitian tentang kesiapan dengan judul

Kesiapan Guru dan Siswa dalam Mengahdapi Ujian Teori Kejuruan Program

Keahlian Teknik Mekanik Otomotif (Studi Kasus di SMK Negeri 2 Surakarta).

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui: 1) Kesiapan guru program Keahlian

Teknik Mekanik Otomotif SMK N 2 S urakarta dalam menghadapu Ujian Teori

Kejuruan (UTK). 2) Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif

SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK). Bentuk

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode

deskriptif kualitatif dan menggunakan desain penelitian studi kasus yang dilakukan

di SMK Negeri 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1)

Metode dokumenter atau pengumpulan dokemen RPP guru Program Keahlian

Teknik Mekanik Otomotif, 2) Metode dokumenter atau pengumpulan dokemen

catatan atau print out materi dari dari guru yang diberikan pada siswa, 3) Observasi

mengajar guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif, 4) Tes soal yang

diberikan kepada seluruh siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif, 5) Metode dokumenter atau pengumpulan dokemen catatan atau print out

materi kelas X hingga kelas XII dari siswa Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif, 6) Wawancara kepada siswa XII Program Keahlian Teknik Mekanik

Otomotif. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: 1.

Page 34: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

11

Kesiapan guru Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk kategori tinggi.

Hal ini berdasarkan analisis pengumpulan dokumen RPP mengajar dapat diketahui

semua guru menyamapaikan materi sesuai dengan materi yang tercantum dalam

RPP, berdasarkan analisis pengumpulan dokumen catatan atau print out materi dari

guru yang diberikan pada siswa dapat diketahui semua guru menyamapaikan materi

sesuai yang diajarkan, berdasarkan observasi guru mengajar di kelas dapat diketahui

bahwa guru menyampaiakan seluruh materi sesuai dengan materi yang tercantum

dalam RPP dan guru mampu mengkondisikan lingkungan belajar yang positif,

menampilkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran, dan sebagian guru menggunakan

media power point. 2.Kesiapan siswa Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif

SMK Negeri 2 Surakarta dalam menghadapi Ujian Teori Kejuruan (UTK) termasuk

kategori tinggi, hal ini berdasarkan pada rata-rata kesiapan siswa dalam menghadapi

Ujian Teori Kejuruan dilihat dari hasil soal tes berdsarkan 20 standar kompetensi

lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori Kejuruan adalah sebesar 85 %. Dari

pengerjaan soal tes tersebut didapat hasil nilai semua peserta tes lulus ujian dengan

rata-rata nilai yang didapat siswa dalam skala 100 adalah 7,57, berdasarkan

pengumpulan dokumen berupa catatan siswa dari kelas X hingga kelas XII

berdasarkan 20 Standar Kompetensi Lulusan yang diujikan dalam Ujian Ujian Teori

Kejuruan dapat diketahui bahwa semua materi sudah didapat siswa, berdasarkan

wawancara mendalam dengan 4 sampel siswa dapat diketahui sebagian besar guru

telah memberikan materi kepada siswa dan sebagian besar siswa telah mendapatkan

Page 35: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

12

materi dari 20 Standar Kompetensi Lulusan yang diujikan dalam Ujian Teori

Kejuruan dengan rata-rata materi yang didapat siswa sebesar 85%.

Penelitian yang akan dikaji adalah analisis kesiapan mahasiswa semester

delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti

ujian DELF B1. Perbedaan antara penelitian ini dan penelitian sebelumnya adalah

pada objek penelitian dan jenis ujian yang diteliti. Objek penelitian ini adalah

mahasiswa sedangkan objek penelitian dahulu adalah siswa setingkat SMA, dan

jenis ujian yang diteliti pada penelitian ini adalah jenis ujian tingkat internasional

sedangkan pada penelitian sebelumnya jenis ujian yang diteliti adalah jenis ujian

tingkat nasional.

2.2 Kesiapan

Kesiapan merupakan hal yang harus dimiliki seseorang dalam melaksanakan

segala hal termasuk belajar, sebab seseorang yang belum siap untuk melaksanakan

tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa (Mulyani

2013:30). Namun, siswa yang mempunyai kesiapan dalam belajar, akan merasa

mampu bahwa dia bisa mengerjakan semua soal ujian yang diberikan. Siswa sudah

mempersiapkan dirinya dengan sebaik mungkin, dengan belajar segiat mungkin

untuk menghadapi ujian tersebut. Siswa akan yakin bahwa dia bisa mengerjakan

soal-soal ujian yang diberikan tanpa bantuan dari temannya (Rizki 2013:54).

Dalyono (2009:52) menyatakan bahwa kesiapan adalah kemampuan yang

cukup baik fisik, mental dan perlengkapan belajar. Kesiapan fisik berarti tenaga

Page 36: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

13

yang cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan metal berarti memiliki

minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan.

Selain itu, Drever sebagaimana dikutip oleh Slameto (2013:59) menyatakan

bahwa kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon dan bereaksi. Sedangkan

menurut Slameto (2013:113), kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu

yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara

tertentu terhadap situasi tertentu. Prinsip-prinsip kesiapan tersebut yaitu:

1. Semua aspek perkembangan berinteraksi (saling pengaruh mempengaruhi).

2. Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk memperoleh manfaat dari

pengalaman.

3. Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang positif terhadap

kesiapan.

4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu

selama masa pembentukan dalam masa perkembangan.

Selanjutnya Yunita dkk (2014 :7) menyatakan bahwa kesiapan sangat

penting untuk memulai suatu pekerjaan, karena dengan memiliki kesiapan,

pekerjaan apapun akan dapat teratasi dan dikerjakan dengan lancar sehingga

memperoleh suatu hasil yang baik pula.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kesiapan adalah kondisi

keseluruhan tubuh dalam keadaan baik untuk memberikan jawaban dengan baik

agar mendapatkan hasil yang baik.

Page 37: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

14

2.3 Kesiapan Ujian

Menurut Hakim (2014 :83), kesiapan ujian adalah keseluruhan kondisi siswa

yang membuatnya siap untuk memberikan respon/jawaban di dalam cara tertentu

terhadap suatu tes yang akan memberikan hasil yang semaksimal mungkin bagi

siswa yang bersangkutan. Menurut Slameto (2013:113), kondisi kesiapan tersebut

setidak-tidaknya mencakup 3 aspek , yaitu :

1. Kondisi fisik, mental dan emosional ;

2. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan ;

3. Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.

Aspek – aspek tersebut dijabarkan oleh Hakim (2014:13) sebagai berikut:

1. Kondisi Fisik

Kondisi fisik/kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan akan makan,

minum, tidur, istirahat yang cukup dan kesehatan. Untuk belajar yang efektif

dan efisien siswa harus sehat, siswa yang sakit, kurang makan, kurang tidur,

atau kurang baik alat inderanya tidak dapat belajar dengan efektif. Siswa yang

sakit dapat mengganggu kerja otak yang mengakibatkan terganggunya kondisi

dan konsentrasi belajar.

2. Kondisi Mental

Kondisi mental menyangkut dengan kecerdasan. Seperti jika tingkat

kecerdasan rendah maka daya tangkap untuk menerima suatu pelajaran kurang

Page 38: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

15

maksimal, sebaliknya jika tingkat kecerdasan tinggi maka daya tangkap untuk

menerima suatu pelajaran menjadi maksimal.

3. Kondisi Emosional

Emosi adalah sebagai sesuatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang

menyertai atau munculnya sebelum dan sesudah terjadinya perilaku

(Syamsudin 2005:149 sebagaimana dikutip oleh Hakim 2012). Emosi terdiri

dari rasa marah, sedih, takut, cemas, bahagia, cinta, percaya diri, jengkel, dan

malu.

4. Kebutuhan-Kebutuhan/Sarana dan Prasarana

Kebutuhan-kebutuhan yang dimaksud adalah sarana dan prasarana belajar

yang dapat menunjang proses belajar.

5. Motivasi dan Tujuan

Motivasi tidak lepas dari adanya rangsangan. Motivasi bisa timbul karena

adanya faktor intrinsik atau faktor dari dalam diri yang disebabkan oleh

dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita. Faktor

ekstrinsik juga mempengaruhi dalam motivasi belajar. Faktor ekstrinsik

berupa adanya penghargaan dan lingkungan belajar yang menarik. Hal ini

didukung dengan hasil penelitian Fatchurrochman (2011) yang menyatakan

bahwa motivasi berprestasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan belajar.

Page 39: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

16

6. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ini

merupakan hal yang penting dalam kondisi kesiapan, hal ini diperjelas oleh

Conley (2008 :4) yang menyatakan bahwa keberhasilan persiapan yang baik

dari seorang mahasiswa dibangun atas landasan strategi kognitif

(pengetahuan) yang memungkinkan siswa untuk mempelajari berbagai

disiplin ilmu.

Selain hal di atas, Carpenter (2013:114) juga menyatakan bahwa keadaan

kesiapan ditunjukkan dalam berbagai cara, terkadang penampilan luar hanya

sedikit mewakili sebuah keadaan kesiapan. Sesuatu yang penting dari kondisi

kesiapan harus terlihat, seperti tingkah laku, sikap, ekspresi wajah dan harapan

yang merupakan tanda baik dari kondisi kesiapan.

Selain itu, Yunita dkk (2014 :8) juga menyatakan bahwa kesiapan

menghadapi ujian merupakan hal penting, terutama kesiapan fisik, kesiapan psikis,

dan kesiapan materiil. Kesiapan fisik berarti kondisi badan yang sehat, bugar, dan

cemas. Kesiapan psikis berarti adanya hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi,

dan ada motivasi intrinsik. Sedangkan kesiapan materiil berarti adanya bahan yang

telah dipelajari, catatan pelajaran, dan modul untuk pembelajaran praktik.

Page 40: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

17

Selanjutnya, Morariu (2012:1) juga menambahkan bahwa kesiapan

evaluasi (ujian) memiliki beberapa komponen, termasuk dukungan dalam proses

pembelajaran dan perbaikan, keterampilan dan keahlian, serta sumber daya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi kesiapan ujian terdiri

dari 3 aspek yaitu kondisi fisik, psikis dan materiil (pengetahuan). Kondisi kesiapan

ujian tersebut dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, faktor fisik, faktor kebutuhan,

faktor emosional, dan faktor mental.

2.4 DELF B1

DELF (Diplôme d’Étude en Langue Française) adalah ujicoba kemampuan

berbahasa Prancis yang diselenggarakan oleh Centre International d’Études

Pédagogique di bawah wewenang Kementrian Pendidikan Nasional Prancis. DELF

mengacu pada kerangka umum Eropa sebagai rujukan untuk bahasa (CECR) dan

sertifikat dari DELF ini berlaku seumur hidup (http://www.ifi-

id.com/yogyakarta/sertifiksi).

Terdapat enam tingkatan dalam evaluasi DELF ini yaitu A1, A2, B1, B2, C1

dan C2. Semua tingkatan itu mengukur empat keterampilan berbahasa, yaitu

menyimak (compréhension orale), berbicara (production orale), membaca

(comprehension écrite) dan menulis (production écrite) dengan masing-masing

tingkatan mempunyai tekanan yang berbeda (Hardini 2010:1).

Page 41: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

18

Tingkatan B1 merupakan tingkatan yang cukup sulit. Menurut CECR, pada

ujian tingkat B1 ini pembelajar dapat mengikuti pecakapan dalam beberapa situasi

yang berbeda dengan bahasa standar, cukup panjang, dapat memberikan pendapat

atau meminta pendapat dari lawan bicara, dapat berupaya berkomunikasi dalam

situasi-situasi yang ditawarkan dalam pejalanan di suatu wilayah atau daerah

dimana bahasa itu digunakan, dapat membuat percakapan sederhana yang sesuai

dengan tema-tema keseharian, dapat menceritakan sebuah kejadian, perjalanan dan

cita-cita, menggambarkan harapan atau suatu tujuan dan menampilkan dengan

singkat alasan-alasan atau menerangkan suatu rencana atau gagasan.

CECR (2001:26) juga menyatakan bahwa B1 mengevaluasi 4 keterampilan

berbahasa dengan gambaran sebagai berikut:

1. Compréhension orale

“Je peux comprendre les points essentiels quand un langage clair et

standard est utilisé et s’il s’agit de sujets familiers concernant le travail,

l’école, les loisirs, etc. Je peux comprendre l'essentiel de nombreuses

émissions de radio ou de télévision sur l'actualité ou sur des sujets qui

m’intéressent à titre personnel ou professionnel si l’on parle d'une façon

relativement lente et distincte. ” CECR (2001:26)

Pada bagian ini saya (pembelajar) mampu memahami hal-hal penting

bila bahasa yang digunakan sederhana dan standar dengan tema keseharian

yang menyangkut pekerjaan, sekolah, hobi dsb. Saya (pembelajar) juga

mampu memahami hal-hal penting dari berbagai siaran radio atau televisi

teraktual atau topik yang menarik secara pribadi atau profesional jika

dibicarakan dengan cara yang relatif lambat dan berbeda.

Page 42: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

19

2. Compréhension écrite

“Je peux comprendre des textes rédigés essentiellement dans une langue

courante ou relative à mon travail. Je peux comprendre la description

d'événements, l'expression de sentiments et de souhaits dans des lettres

personnelles. ” CECR (2001:26)

Pada bagian ini saya (pembelajar) mampu memahami inti dari teks-

teks yang tersedia dengan bahasa yang umum dan sesuai. Saya (pembelajar)

dapat pula mengerti deskripsi dari kejadian, ekspresi dari perasaan, serta

harapan dalam sebuah surat pribadi.

3. Production écrite

“Je peux écrire un texte simple et cohérent sur des sujets familiers ou qui

m’intéressent personnellement. Je peux écrire des lettres personnelles

pour décrire expériences et impressions. ” CECR (2001:26)

Pada bagian ini saya (pembelajar) dapat menulis teks sederhana dan

koheren dengan tema keseharian atau yang menarik perhatian pembelajar,

menulis surat pribadi untuk menceritakan pengalaman. Selain itu, pembelajar

perlu memerhatikan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam grille

d’évaluation de la production écrite DELF B1 berikut ini :

a. Dapat membuat karangan yang sesuai dengan tema yang dinjurkan dan

mematuhi aturan batas minimal panjang karangan.

b. Dapat mendeskripsikan kegiatan, peristiwa dan pengalaman,

mengungkapkan ide-ide, perasaan dan atau reaksi serta memberi

pendapat.

Page 43: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

20

c. Dapat menggabungkan kalimat-kalimat pendek menjadi paragraf yang

sesuai.

d. Menguasai kosa kata yang cukup untuk mengungkapkan hal-hal

umum, jika diperlukan dengan bantuan parafrasa untuk

mengungkapkan ide-ide yang lebih rumit.

e. Menggunakan ejaan, tanda baca dan penempatan kata yang sesuai .

f. Menguasai dengan baik struktur dari kalimat sederhana maupun

kalimat rumit secara umum, dengan menggunakan kala waktu dan

modus yang sesuai.

4. Production orale

“Peut assez aisément mener à bien une description directe et non

compliquée de sujets variés dans son domaine en la présentant comme

une succession linéaire de points. ” CECR (2001:49)

Pada bagian ini pembelajar dapat menjelaskan sesuatu dengan mudah

dan tanpa berbelit-belit dengan tema beragam. Terdapat beberapa kegiatan

dalam bagian ini, yaitu :

a. Monolog

“Je peux m’exprimer de manière simple afin de raconter des

expériences et des événements, mes rêves, mes espoirs ou mes

buts. Je peux brièvement donner les raisons et explications de mes

opinions ou projets. Je peux raconter une histoire ou l'intrigue

d'un livre ou d'un film et exprimer mes réactions. ” CECR

(2001:26)

Saya (pembelajar) mampu menjelaskan hal-hal sederhana,

menceritakan pengalaman, cita-cita, harapan dan tujuan. Saya (peseta)

Page 44: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

21

dapat mengungkapkan pendapat, memberikan secara singkat alasan

dan penjelasan dari sebuah pendapat, menceritaan sebuah cerita, buku

atau film dan memberikan reaksi.

b. Dialog

“Je peux faire face à la majorité des situations que l'on peut

rencontrer au cours d'un voyage dans une région où la langue est

parlée. Je peux prendre part sans préparation à une conversation

sur des sujets familiers ou d'intérêt personnel ou qui concernent la

vie quotidienne (par exemple famille, loisirs, travail, voyage et

actualité). ” CECR (2001:26)

Saya (pembelajar) dapat menghadapi sebagian besar situasi

yang ditemui seseorang ketika berlibur di suatu daerah, dapat

melakukan percakapan tanpa persiapan yang berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari atau ketertarikan pribadi tentang keluarga, hobi,

pekerjaan, liburan, atau kabat terktual.

Seperti halnya pada bagian production écrite, pada bagian ini

pembelajar juga perlu memerhatikan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam

grille d’évaluation de la production écrite DELF B1 , yaitu pembelajar

mampu menceritakan diri sendiri dengan memberikan informasi yang pasti

dan menarik, dapat memulai pembicaraan tanpa persiapan dengan tema

keseharian dengan jelas, dapat beradaptasi dengan situasi dialog, dapat

menjawab pertanyaan dari lawan bicara (mengonfirmasi sebuah informasi),

dapat menyampaikan sesuatu hal dengan sederhana dan langsung untuk

dikembangkan, dapat menyampaikan dan menjelaskan dengan cukup tepat

Page 45: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

22

hal-hal penting dari gambaran seseorang, dapat menggabungan kalimat

menjadi sebuah wacana yang cukup jelas dan sesuai tanpa kesulitan.

Pembelajar juga dituntut untuk menguasai kosa kata yang cukup untuk

mengungkapkan hal-hal umum, jika diperlukan dengan bantuan parafrasa

untuk mengungkapkan ide-ide yang lebih rumit, menguasai dengan baik

struktur dari kalimat sederhana maupun kalimat rumit secara umum, dengan

menggunakan kala waktu dan modus yang sesuai.

Selain hal tersebut, Denyer dkk (2011:12) menyatakan bahwa pada tingkatan

DELF B1 memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Tema

Tema yang dibahas dalam DELF B1 adalah yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari, seperti pengalaman keseharian, liburan, karya seni,

lingkungan sekitar, dan sebagainya.

2. Struktur grammatikal

Terdapat beberapa struktur yang harus dikuasai pengguna DELF B1,

diantaranya les temps du passé (le passé composé et l’imparfait, le plus que

parfait), les pronoms compléments d’objets, les marqueurs de cause, le système

de l’hypothétique, le conditionnel, les prépositions et les articles pour localiser,

espérer que + futur simple, le lexique des sentiments, le subjonctif présent, les

verbes d’opinion, le lexique de l’écologique.

Page 46: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

23

Sehubungan dengan hal di atas, dalam Buku Panduan Fakultas Bahasa dan

Seni 2012, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Prancis pada semester enam

dinyatakan harus menempuh 4 mata kuliah dasar berbahasa Prancis, yaitu

compréhension orale avancée, compréhension écrite avancée, production orale

avancée, production écrite avancée. Sesuai dengan rencana pembelajaran semester

yang dibuat oleh dosen pengampu, dalam empat mata kuliah dasar tersebut materi

yang diajarkan antara lain :

1. Production orale avancée

Pada mata kuliah ini, mahasiswa berlatih menceritakan pengalaman lampau,

mempromosikan liburan yang ideal dan menentukan rincian dari liburan

tersebut, menentukan sebuah pilihan, menjelaskan alasan, memberikan

pendapat, berbicara dengan bahasa yang sopan, menyampaikan hipotesis,

menyampaikan ide-ide, mendeskripsikan secara rinci dengan mengungkapkan

penyebab masalah yang terdapat dalam siaran televisi, menggambarkan

karakter seseorang, serta mengungkapkan perasaan dan keinginan/harapan.

Hal tersebut didukung dengan materi sebagai berikut:

a. Grammaire :

1) Les temps du passés

2) Les pronoms COD

3) Le conditionnel

Page 47: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

24

4) Le système de l’hypothétique : Si ... + imparfait

5) Le conditionnel du passé

6) Les adverbes en –ment

7) Espérer que + futur simple

8) Les articulateurs temporels et logiques

9) Le subjonctif présent

b. Lexique :

1) Les marqueurs de cause

2) L’entretien d’embauche

3) Des vacances

4) De la description touristique

5) Des loisirs

6) Des sentiments

7) De l’art du théâtre

8) Du débat

9) De la décroissance de l’écologie

c. Interculturels :

1) La vie en entreprise

2) L’école

3) La société

4) Les français et les vacances

Page 48: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

25

5) Les sites touristiques

6) Apprendre une langue en voyageant

7) Le théâtre en France pour apprendre une langue

8) La vie politique en France

9) L’écologie

10) Argumenter

11) Prise la position

2. Compréhension orale avancée

Pada mata kuliah ini, mahasiswa berlatih memahami informasi dalam dialog

singkat yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan

dengan dunia kerja, sekolah dan keagamaan, memahami wacana lisan berupa

paparan dan presentasi, memahami pengumuman dan instruksi lisan,

memahami interaksi antara penutur asli, memahami siaran radio dan televisi.

Hal ini didukung dengan materi sebagai berikut:

a. Grammaire :

1) Le langage texto (le pronom relatif simple et composé, place de

l’adjectif, l’expression pour exprimer la réaction)

2) L’indicatif-subjonctif pour exprimer les sentiments

3) Les discours direct-indirect

b. Lexique :

1) La double pronominalisation

Page 49: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

26

2) La mode de l’impératif

3) La mode d’emploi

4) La recette de cuisine

5) Le lexique du sondage

6) L’interview

7) Le lexique du cinéma

3. Compréhension écrite avancée

Pada mata kuliah ini, mahasiswa berlatih membaca teks dengan pengucapan

yang benar, memahami bahasa e-mail, memahami sinopsis film, memahami

teks dalam dunia pendidikan dan profesional, memahami laporan

penyelidikan, memahami berita media teraktual, serta memahami informasi

umum dan khusus dalam teks tertulis dengan materi sebagai berikut:

a. Grammaire :

1) Le subjonctif (exprimer les sentiments, les opinions, donner des

conseils)

2) Le participe présent

3) Le gérondif

4) Les discours direct-indirect

5) La voix active et passive

6) Les pronoms relatifs simple et composes

7) Le double pronom complément

Page 50: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

27

b. Lexique :

1) Le lexique de l’internet

2) Les avis et opinions sur un film

3) Le lexique du film

4) Le commentaire

5) Les types d’interrogation

6) La nominalisation

7) Le lexique de la presse et de médias

4. Production écrite avancée

Pada mata kuliah ini, mahasiswa berlatih menulis teks informatif dan

persuasif berupa message familial/amical dan formal, menulis teks deskriptif

argumentatif (à partir de textes persuasif), menulis sinopsis film dan cerpen,

dan menulis teks argumentatif (sciencetifique) dengan bantuan materi sebagai

berikut:

a. Grammaire :

1) Les phrases composées avec préposition exprimant le sentiment.

2) Les formules d’adresse et de congé des lettres

b. Lexique :

1) La cohérence contextuelle

2) Le lexique de l’action ou manifestation sociale

3) Présenter des informations en texte court, film et vidéo

Page 51: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

28

4) L’apprentissage de langue

Pada mata kuliah ini, mahasiswa juga diberikan contoh soal production écrite

DELF B1 untuk berlatih, seperti berikut ini:

Pour l’association « Sport Sans Frontière », le sport est « un facteur de

cohésion, de rassemblement et de développement de l’individu et des

communautés ». Pensez-vous que cette affirmation est toujours vraie ?

Illustrez votre réponse par des exemples.

Vous écrirez un texte construit et cohérent sur ce sujet (160 à 180 mots).

Berdasarkan paparan CECR dan sebaran mata kuliah serta materi ajar

tersebut, dapat disimpulkan bahwa materi yang terdapat dalam kurikulum Prodi

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang setara dengan materi

keterampilan yang terdapat dalam soal ujian DELF B1, sehingga mahasiswa

semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dapat

mengikuti DELF B1 dikarenakan materi yang dipelajari telah sesuai dengan

ketentuan materi DELF B1.

Page 52: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

29

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada Bab ini peneliti membahas tentang pendekatan penelitian, variabel

penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, penilaian, dan teknik

analisis data.

3.1 Pendekatan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikaji, penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi,

atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

laporan penelitian secara lugas (Arikunto 2010:3).

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan, menguraikan, dan

memaparkan tentang kesiapan mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF B1. Dalam olah

data, penelitian ini termasuk dalam statistika kualitatif, hal ini dikarenakan kekuatan

analisisnya berupa deskripsi yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata sedangkan

perhitungan statistik hanya dipakai sebagai pendukung informasi (Sukestiyano

2009 :2).

Jadi, hasil dari penelitian ini diuraikan dalam rangkaian kata – kata dengan

melakukan pengumpulan data, menentukan dan melaporkan keadaan yang ada

sesuai dengan kenyataan.

Page 53: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

30

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang harganya untuk

tiap objek bevariasi dan dapat diamati, atau dibilang, atau diukur (Sukestiyarno

2009 :4).

Selain itu, Sugiyono (2012 :61) juga menyatakan bahwa variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini yaitu kesiapan mahasiswa semester delapan

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti ujian

DELF B1.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2010:173) Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto 2010:174).

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester delapan Pendidikan

Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang.

2. Sampel penelitian

Sampel penilitian ini menggunakan sampling jenuh / sampling total,

yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

Page 54: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

31

sebagai sampel (Sukestiyarno 2009 :53). Hal ini dikarenakan jumlah subjek

dalam penelitian ini kurang dari 100. Sebagaimana diungkapkan Arikunto

(2010 :112), bahwa jika jumlah subjeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,

sedangkan jika jumlah subjeknya besar dapat diambil 10 – 15% dari jumlah

populasi. Oleh karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang

yaitu sejumlah 40 orang, maka peneliti mengambil sampel 100%. 40 orang

yang tersebut terdiri dari 8 orang yang telah mengikuti dan lulus DELF B1, 4

orang yang telah mengikuti ujian DELF B1 namun tidak lulus, dan 28 orang

yang belum pernah mengikuti DELF B1.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2010 : 192), ada enam metode pengumpulan data yaitu

tes, angket, wawancara, observasi, skala bertingkat dan dokumentasi. Pada

penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dokumentasi dan angket.

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto 2010:274). Metode

dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai jumlah dan

nama mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas

Negeri Semarang yang akan menjadi responden pada penelitian ini.

Page 55: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

32

2. Metode Kuesioner atau Angket

Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto 2010:194). Hal

tersebut diperjelas oleh Sugiyono (2012:199) yang menyatakan bahwa

kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya. Metode kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data mengenai kesiapan mahasiswa semester delapan

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam Mengikuti

ujian DELF B1.

3.5 Pemilihan Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah

(Arikunto 2010:203). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner atau angket.

Instrumen kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun dengan

menyediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih (Arikunto 2010:19).

Page 56: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

33

Berdasarkan variabel yang telah ditentukan, maka dapat disusun indikator

yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut dengan mengacu pada teori-teori

yang ada. Berikut kisi-kisi instrumen dapat dilihat berikut ini:

Tabel I. Kisi – Kisi Instrumen

Variabel Indikator Sub Indikator No item

Kondisi

kesiapan

mahasiswa

dalam

mengikuti ujian

DELF B1

Kondisi kesiapan

fisik

Memiliki badan sehat,

cukup istirahat, cukup

tidur, cukup nutrisi,

semua indera befungsi

dengan baik

1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8

Kondisi kesiapan

psikologis

Memiliki rasa percaya

diri, takut, cemas, gelisah,

tertekan

9, 10, 11,

12, 13, 14,

15

Memiliki daya tangkap

yang baik untuk

menerima penjelasan

materi dari dosen,

teman/orang lain,

buku/internet

16, 17

Page 57: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

34

Memiliki motivasi

(memiliki dorongan dari

dalam diri untuk

berprestasi, memiliki

dorongan dari luar berupa

penghargaan yang

menarik)

18, 19, 20,

21

Kondisi kesiapan

materiil

Memiliki bahan yang

telah dipelajari, catatan

pelajaran, dan modul

untuk pembelajaran

22, 23

Memiliki keterampilan

dan keahlian (memiliki

empat keterampilan

berbahasa prancis dengan

tingkatan DELF B1 dan

menguasai materi-materi

ujian DELF B1)

24, 25, 26,

27, 28, 29,

30, 31, 32,

33, 34, 35

3.6 Uji Coba Instrumen

Agar suatu instrumen dapat memperoleh hasil yang diandalkan, maka

instrumen harus memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas, sehingga sebelum

instrumen digunakan untuk penelitian, instrumen akan diujicobakan validitas dan

reliabilitasnya. Uji coba dilakukan pada lima mahasiswa semester delapan pendidikan

bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang yang merupakan bagian dari populasi

Page 58: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

35

penelitian tetapi bukan termasuk ke dalam sampel penelitian. Lima mahasiswa

tersebut dipilih secara acak melalui undian.

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto 2010:211). Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk karena butir-butir

kuesioner atau angket dikonstruk dari teori. Pengukuran validitas instrumen ini

yaitu mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total. Skor butir dipandang

sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagai nilai Y. Adapun rumus yang

digunakan untuk mengukur tingkat validitas instrumen adalah Korelasi Product

Moment dari Pearson (Arikunto 2010: 213) sebagai berikut:

Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi antara x dan y

N = Jumlah responden

Σ xy = Total perkalian antara skor butir dengan skor total

Σ X = jumlah skor butir pernyatan

Σ Y = Jumlah skor total pernyataan

Σ X2 = Jumlah kuadrat skor butir

Σ Y2 = Jumlah kuadrat skor total

Page 59: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

36

Setelah rxy hitung ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan tabel

untuk mengetahui butir yang valid dan tidak valid. Dengan pedoman bila r hitung

≥ r tabel pada signifikansi 5%, maka butir item valid dan bila r hitung < r tabel, maka

butir item itu tidak valid. Jumlah responden yang mengikuti uji coba instrument

sebanyak 7 orang. Yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah butir-butir pernyataan yang valid. Cara mengukur tingkat validitas

instrumen akan dilakukan dengan bantuan computer SPSS 16.

Berdasarkan uji coba instrumen yang dilaksanakan pada 20 Juni 2016,

responden mengisi angket berisi 35 pernyataan yang terdiri dari 26 pernyataan

positif dan 9 pernyataan negatif. Hasil dari uji coba tersebut menunjukkan

bahwa 31 butir pernyataan dinyatakan valid sedangkan 4 butir pernyataan

dinyatakan gugur, yaitu butir pernyataan nomor 7, 13, 23, dan 28.

2. Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2010:221). Untuk instrumen yang

penyekorannya 1 dan 0, Arikunto (2010:232) menyatakan bahwa terdapat cara

untuk mengetahui reliabilitas instrumen tersebut, yaitu dengan menggunakan

rumus Rulon sebagai berikut:

Page 60: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

37

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

Vd = varians (varians difference)

Vt = varian total atau varian skor total

d = skor pada belahan awal dikurangi skor pada belahan akhir

Hasil perhitungan menggunakan rumus diatas diinterpretasikan dengan

tingkat keandalan koefisien yang menurut Arikunto (2010 :319) adalah sebagai

berikut :

Antara 0,800 sampai 1,000 adalah sangat tinggi

Antara 0,600 sampai 0,799 adalah tinggi

Antara 0,400 sampai 0,599 adalah cukup

Antara 0,200 sampai 0,399 adalah rendah

Antara 0,000 sampai 0,199 adalah sangat rendah

Dari kelima tingkat keandalan koefisien diatas, yang digunakan sebagai

indikator instrumen dinyatakan reliabel adalah 0,600. Jadi instrumen dikatakan

reliabel jika mempunyai tingkat keandalan koefisien ≥ 0,600. Berdasarkan uji

reliabilitas instrumen yang telah dilakukan, hasil uji reliabilitas instrumen

menunjukkan harga keandalan koefisien 0,988 > 0,600, ini berarti bahwa

instrumen pada penelitian ini dikatakan reliable pada tingkat keandalan

koefisien sangat tinggi.

Page 61: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

38

3.7 Penilaian

1. Penentuan Skor

Data yang didapat dari pengambilan data berupa data kualitatif, agar

data tersebut dapat dianalisis maka haruslah diubah menjadi data kuantitatif.

Oleh karena itu, masing-masing jawaban diberi tingkat-tingkat skor sebagai

berikut :

a. Skor 0 untuk jawaban tidak

b. Skor 1 untuk jawaban ya

2. Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian awal secara umum yang digunakan adalah

menentukan panjang interval dengan rumus:

Keterangan:

Rentang = skor maksimal – skor minimal

b = jumlah kategori yang digunakan

Dalam hal ini kategori yang digunakan ada 4 (empat) macam, yaitu

SS (Sangat Siap), S (Siap), KS (Kurang Siap), TS (Tidak Siap).

Kriteria penilaian kesiapan secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Jumlah responden = 40

Jumlah seluruh pernyataan = 31

Skor maksimal = 40 x 31 = 1240

Page 62: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

39

Skor minimal = 0 x 31 = 0

Jumlah kategori = 4

Dengan menggunakan rumus di atas, maka kriteria kesiapan mengikuti

DELF B1 adalah :

Rentang = 1240 – 0 = 1240

b = 4

P =

= 310

Tabel II. Kategori Keseluruhan Aspek Kesiapan DELF B1

Interval Skor Kategori

0 - 310 Tidak Siap

310,1 – 620 Kurang Siap

620,1 - 930 Siap

930,1 - 1240 Sangat Siap

Adapun rumus untuk tiap aspek kesiapan DELF B1 adalah sebagai berikut :

a. Aspek Kondisi Kesiapan Fisik

Skor maksimal = 7

Skor minimal = 0

Jumlah kategori = 4

Page 63: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

40

Dengan menggunakan rumus di atas, maka kriteria dalam aspek kesiapan

fisik adalah sebagai berikut :

Rentang = 7 – 0 = 7

P =

= 1, 75

Tabel III. Aspek Kondisi Kesiapan Fisik

Interval Skor Kategori

0 – 1,75 Tidak Siap

1,76 – 3,5 Kurang Siap

3,51 – 5,25 Siap

5,26 - 7 Sangat Siap

b. Aspek Kondisi Kesiapan Psikis

Skor maksimal = 12

Skor minimal = 0

Jumlah kategori = 4

Dengan menggunakan rumus di atas, maka kriteria dalam aspek

kesiapan fisik adalah sebagai berikut :

Rentang = 12 – 0 = 12

P =

= 3

Page 64: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

41

Tabel IV. Aspek Kondisi Kesiapan Psikis

Interval Skor Kategori

0 – 3 Tidak Siap

3,1 – 6 Kurang Siap

6,1 – 9 Siap

9,1 - 12 Sangat Siap

c. Aspek Kondisi Kesiapan Materiil

Skor maksimal = 12

Skor minimal = 0

Jumlah kategori = 4

Dengan menggunakan rumus di atas, maka kriteria dalam aspek kesiapan

fisik adalah sebagai berikut :

Rentang = 12 – 0 = 12

P =

= 3

Tabel V. Aspek Kondisi Kesiapan Materiil

Interval Skor Kategori

0 – 3 Tidak Siap

3,1 – 6 Kurang Siap

6,1 – 9 Siap

9,1 - 12 Sangat Siap

Page 65: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

42

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis

deskriptif kuantitatif, yang digunakan untuk mengetahui gambaran dari variabel,

yaitu kesiapan mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas

Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF B1. Pengukuran pada variabel

dilakukan dengan memberikan skor dari jawaban pengambilan data yang telah

peneliti lakukan. Perhitungan pengambilan data menggunakan prosentase. Rumus

prosentase adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P = prosentase

N = nilai yang diperoleh

X = jumlah responden

Page 66: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti membahas hasil penelitian dan hasil analisis data

tentang kesiapan mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF B1 yang terdiri dari tiga

aspek kondisi, yaitu kondisi kesiapan fisik, psikis dan materiil.

4.1 Hasil Penelitian

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, yaitu berupa data hasil penelitian

tentang kesiapan mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang dalam mengikuti ujian DELF B1, peneliti

menggunakan angket tertutup yang telah diuji coba serta dinyatakan valid dan

reliabel sebagai instrumen penelitian. Angket tersebut berisi 31 pernyataan yang

terdiri dari 8 pernyataan negatif dan 23 pernyataan positif. Selain itu, peneliti juga

menggunakan data dokumentasi berupa daftar mahasiswa aktif angkatan 2012 untuk

mengetahui daftar nama dan jumlah responden pada penelitian ini.

Berikut ini merupakan hasil penelitian kesiapan secara keseluruhan yang

telah diberikan dan diisi oleh 40 responden yang terdiri dari 8 mahasiswa yang telah

lulus DELF B1, 4 mahasiswa yang telah mengikuti DELF B1 namun tidak lulus,

serta 28 mahasiswa yang belum pernah mengikuti DELF B1:

Page 67: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

44

Tabel VI. Data Hasil Penelitian

No NIM Keterangan

Skor

Fisik Psikis Materiil Total

1 2301412001 Belum DELF B1 5 7 12 24

2 2301412003 Lulus DELF B1 6 9 12 27

3 2301412004 Tidak Lulus DELF B1 6 7 10 23

4 2301412006 Belum DELF B1 5 4 7 16

5 2301412007 Belum DELF B1 6 5 6 17

6 2301412008 Belum DELF B1 3 5 11 19

7 2301412009 Lulus DELF B1 5 7 12 24

8 2301412010 Tidak Lulus DELF B1 4 1 7 12

9 2301412011 Lulus DELF B1 4 9 11 24

10 2301412012 Belum DELF B1 5 4 12 21

11 2301412015 Lulus DELF B1 3 8 12 23

12 2301412016 Belum DELF B1 5 7 8 20

13 2301412017 Lulus DELF B1 3 7 12 22

14 2301412019 Belum DELF B1 5 7 9 21

Page 68: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

45

15 2301412020 Belum DELF B1 5 5 8 18

16 2301412021 Belum DELF B1 7 7 6 20

17 2301412022 Belum DELF B1 4 3 7 14

18 2301412025 Belum DELF B1 5 8 10 23

19 2301412026 Belum DELF B1 6 7 11 24

20 2301412028 Belum DELF B1 5 3 9 17

21 2301412029 Belum DELF B1 5 4 10 19

22 2301412030 Belum DELF B1 6 6 6 18

23 2301412032 Tidak Lulus DELF B1 7 4 9 20

24 2301412033 Belum DELF B1 5 4 10 19

25 2301412034 Belum DELF B1 6 10 8 24

26 2301412035 Belum DELF B1 4 6 11 21

27 2301412036 Belum DELF B1 5 7 8 20

28 2301412037 Belum DELF B1 4 5 8 17

29 2301412039 Lulus DELF B1 4 5 9 18

30 2301412040 Belum DELF B1 5 5 9 19

31 2301412041 Lulus DELF B1 7 9 9 25

32 2301412042 Belum DELF B1 7 4 6 17

33 2301412044 Belum DELF B1 6 4 8 18

Page 69: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

46

34 2301412045 Belum DELF B1 5 2 8 15

35 2301412046 Lulus DELF B1 6 5 11 22

36 2301412047 Belum DELF B1 4 4 10 18

37 2301412049 Belum DELF B1 3 4 10 17

38 2301412051 Belum DELF B1 7 5 9 21

39 2301412055 Tidak Lulus DELF B1 5 6 11 22

40 2301412056 Belum DELF B1 6 6 9 21

Jumlah 190 215 348 790

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian dan Pembahasan

Dalam penelitian ini, data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif. Guna menentukan hasil analisis pada data

yang telah terkumpul tersebut, terdapat empat kategori kesiapan yang telah

dijelaskan penentuannya pada bab sebelumnya untuk menganalisis data, yaitu

kategori SS (Sangat Siap), S (Siap), KS (Kurang Siap), TS (Tidak Siap).

Berikut ini merupakan hasil analisis data yang telah terkumpul secara

keseluruhan:

Page 70: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

47

Tabel VII. Hasil Analisis Data Kesiapan secara Keseluruhan

Interval Skor Fi Frekuensi Relatif

(%) Kategori

0 - 310 0 0 %

Tidak Siap

310,1 – 620 4 10 %

Kurang Siap

620,1 - 930 29 72,5%

Siap

930,1 - 1240 7 17,5%

Sangat Siap

Jumlah 40 100%

Dari Tabel VII. di atas dapat digambarkan dengan diagram pie berikut ini :

Gambar I. Diagram Hasil Analisis Data Kesiapan secara Keseluruhan

Dari data pada tabel VII. dan gambar I., dapat dilihat bahwa tidak terdapat

mahasiswa dalam kondisi yang tidak siap, hanya saja 10% dari mahasiswa yang

Page 71: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

48

menjadi responden termasuk dalam kondisi yang kurang siap, yang berarti bahwa

mahasiswa tersebut dalam kondisi fisik yang kurang sehat, memiliki kondisi psikis

yang kurang baik, serta kurang memiliki dan menguasai materi ujian DELF B1

dengan baik pula. 10% responden yang kurang siap tersebut terdiri dari 2,5%

responden yang telah mengikuti DELF B1 namun tidak lulus, serta 5% responden

yang belum pernah mengikuti DELF B1.

Selain itu 90% mahasiswa lainnya dalam kondisi kesiapan yang baik secara

keseluruhan, yaitu dengan prosentase 75% mahasiswa (72,5% mahasiswa telah

mengikuti dan lulus DELF B1, 72,5% mahasiswa telah mengikuti DELF B1 namun

tidak lulus, serta 60% mahasiswa belum pernah mengikuti DELF B1) dalam kondisi

siap dan 17,5% mahasiswa (10% mahasiswa telah mengikuti dan lulus ujian DELF

B1 serta 12,5% mahasiswa belum pernah mengikuti DELF B1) dalam kondisi yang

sangat siap. Maksud dari hal tersebut adalah 75% mahasiswa semester delapan

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam kondisi fisik yang

sehat, memiliki kondisi psikis yang baik, serta memiliki dan menguasai materi ujian

DELF B1 dengan baik. Kemudian, 15% dari mahasiswa tersebut dalam kondisi fisik

yang sangat sehat, memiliki kondisi psikis yang sangat baik, serta memiliki dan

menguasai materi ujian DELF B1 dengan sangat baik. Berhubungan dengan hal

tersebut, dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan mahasiswa Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang dalam kondisi siap sehingga kemungkinan

Page 72: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

49

besar mahasiswa tidak memiliki kendala yang serius untuk mengikuti ujian DELF

B1.

Jika sebelumnya telah diuraikan hasil analisis data kondisi kesiapan

mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri

Semarang secara keseluruhan, maka di bawah ini merupakan uraian hasil analisis

data kesiapan secara lebih rinci yang terdiri dari tiga aspek berikut ini:

1. Aspek Kondisi Kesiapan Fisik

Pada aspek kondisi kesiapan fisik ini, terdapat 7 butir pernyataan yang

digunakan untuk mengetahui kondisi kesiapan fisik mahasiswa, yang terdiri

dari 2 pernyataan negatif dan 5 pernyataan positif. Pernyataan-pernyataan

tersebut menyatakan tentang kondisi mahasiswa yang memiliki badan yang

sehat, tidak memiliki riwayat penyakit yang mengganggu proses belajar,

cukup tidur, cukup nutrisi serta semua indera berfungsi dengan baik,

terutama indera penglihatan dan indera pendengaran.

Pada aspek ini skor terendah adalah 3 dan skor tertinggi adalah 7.

Dengan kategori dan interval skor yang telah ditentukan pada pembahasan

bab sebelumnya, maka hasil analisis data penelitian pada aspek ini adalah

sebagai berikut:

Page 73: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

50

Tabel VIII. Hasil Analisis Data Kesiapan Fisik

Interval

Skor Fi

Frekuensi Relatif

(%) Kategori

0 – 1,75 0 0 % Tidak Siap

1,76 – 3,5 4 10 % Kurang Siap

3,51 – 5,25 22 55% Siap

5,26 - 7 14 35% Sangat Siap

Jumlah 40 100%

Dari Tabel VIII. tersebut dapat digambarkan dengan diagram pie berikut ini :

Gambar II. Diagram Hasil Analisis Data Kesiapan Fisik

Page 74: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

51

Dari hasil analisis data pada tabel VII. dan gambar II, dapat diketahui

bahwa lebih dari 50% mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang dalam kondisi siap secara fisik untuk

mengikuti ujian DELF B1. Hal ini dikarenakan hanya 10% mahasiswa

dinyatakan kurang siap, yang terdiri dari 5% mahasiswa telah mengikuti dan

lulus DELF B1 dan 5% belum pernah mengikuti DELF B1. 5% mahasiswa

tersebut kurang siap dalam kondisi fisik karena salah satu organ tubuh

mahasiswa dalam kondisi yang kurang baik dan memliki riwayat penyakit

yang mengganggu aktivitas belajar, sedangkan 7,5% mahasiswa lainnya

dalam kondisi yang kurang siap dikarenakan kurangnya nutrisi yang

disebabkan pola makan yang kurang baik serta kurangnya istirahat.

Berbeda dengan hal tersebut, 90 % mahasiswa lainnya dalam keadaan

siap dan bahkan sangat siap, dengan keterangan 55% mahasiswa dalam

keadaan siap yang terdiri dari 7,5% mahasiswa telah mengikuti dan lulus

DELF B1, 5% mahasiswa telah mengikuti DELF B1 namun tidak lulus, serta

42,5% lainnya belum pernah mengikuti DELF B1, serta 35% mahasiswa

lainnya dalam keadaan sangat siap yang terdiri dari 7,5% mahasiswa telah

mengikuti da lulus ujian DELF B1, 5% mahasiswa telah mengikuti ujian

DELF B1 namun tidak lulus, serta 22,5% mahasiswa belum pernah

mengikuti ujian DELF B1. 90% mahasiswa yang berada dalam kondisi siap

dan bahkan sangat siap tersebut memiliki badan yang sehat dan tidak

memiliki riwayat penyakit yang dapat mengganggu proses belajar, memiliki

Page 75: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

52

waktu tidur dan istirahat yang cukup, memiliki nutrisi yang cukup untuk

tubuh karena pola makan yang baik, serta semua indera berfungsi dengan

baik terutama indera penglihatan dan pendengaran.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sebagian besar mahasiswa

semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang

tidak mengalami kendala secara fisik untuk mengikuti ujian DELF B1.

2. Aspek Kondisi Kesiapan Psikis

Jumlah butir pernyataan untuk mengetahui aspek kondisi kesiapan psikis

ini adalah 12, terdiri dari 6 pernyataan negatif dan 6 pernyataan positif.

Peryataan-pernyataan tersebut menyatakan tentang kondisi mahasiswa yang

percaya diri, tidak takut maupun tertekan dalam menghadapi ujian, tidak

cemas maupun gelisah dalam mengahadapi ujian, memiliki daya tangkap

yang baik dalam menerima dan menyerap informasi dari sumber tertulis

maupun penjelasan dari orang lain, serta memiliki motivasi (memiliki

dorongan dari dalam diri sendiri maupun dorongan dari luar ) untuk

mengikuti ujian DELF B1.

Pada aspek ini skor terendah adalah 1, sedangkan skor tertinggi adalah

10. Dengan kategori dan interval skor yang telah ditentukan pada

pembahasan bab sebelumnya, maka hasil analisis data penelitian pada aspek

kondisi kesiapan psikis ini adalah sebagai berikut:

Page 76: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

53

Tabel IX. Hasil Analisis Data Kesiapan Psikis

Interval

Skor Fi Frekuensi Relatif

(%)

Kategori

0 – 3 4 10% Tidak Siap

3,1 – 6 22 55% Kurang Siap

6,1 – 9 13 32,5% Siap

9,1 - 12 1 2,5 % Sangat Siap

jumlah 40 100%

Dari Tabel IX. tersebut dapat digambarkan dengan diagram pie berikut ini :

Gambar III. Diagram Hasil Analisis Data Kesiapan Psikis

Page 77: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

54

Dari hasil analisis pada tabel IX. dan gambar III. tersebut, dapat

diketahui bahwa 65% mahasiswa terdapat pada kategori kurang siap. 65%

mahasiswa tersebut terdiri dari 10% mahasiswa (2,5% mahasiswa telah

mengikuti DELF B1 namun tidak lulus dan 7,5% mahasiswa lainnya belum

pernah mengikuti DELF B1) dalam keadaan yang tidak siap serta 55%

mahasiswa (5% mahasiswa telah mengikuti dan lulus DELF B1, 5 %

mahasiswa telah mengikuti DELF B1 namun tidak lulus, 45% mahasiswa

belum pernah mengikuti DELF B1) dalam keadaan yang kurang siap.

Alasan 10% mahasiswa yang terdapat dalam kondisi tidak siap karena

tidak adanya motivasi dari dalam diri mahasiswa untuk mengikuti ujian

DELF B1, mahasiswa merasa tidak tenang harus mengikuti ujian yang

mengharuskan melakukan praktik empat keterampilan berbahasa prancis

dalam waktu berdekatan, serta rasa cemas yang terlalu berlebihan tentang

pencapaian skor kelulusan DELF B1. Sedangkan pada 55% mahasiswa yang

dalam kondisi kurang siap memiliki alasan yang berbeda, 7,5% mahasiswa

telah mengikuti dan lulus DELF B1 kurang siap dalam aspek psikis

disebabkan karena mahasiswa merasa cemas tentang pencapaian skor

kelulusan DELF B1 serta perlu lebih dari tiga kali untuk menyerap sebuah

informasi, kemudian pada 5 % mahasiswa yang telah mengikuti DELF B1

namun tidak lulus dan 42,5% mahasiswa yang belum pernah mengikuti

DELF B1 dalam keadaan kurang siap secara psikis dikarenakan kurangnya

motivasi dari dalam diri untuk mengikuti ujian DELF B1, rasa cemas tentang

Page 78: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

55

pencapaian skor kelulusan DELF B1 serta rasa tertekan harus melaksanakan

ujian yang mengharuskan melakukan empat praktik keterampilan berbahasa

Prancis dalam kurun waktu yang berrdekatan, sehingga mahasiswa merasa

takut untuk mengikuti ujian DELF B1. Hal tersebut yang menyebabkan

sebagian besar mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang menjadi kurang siap secara psikis dalam

mengahadapi ujian DELF B1.

Walaupun demikian, terdapat 35% mahasiswa semester delapan

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam kondisi siap

dan bahkan sangat siap, yang terdiri dari 32,5% mahasiwa dalam kondisi

siap dan 2,5% mahasiswa lainnya dalam kondisi yang sangat siap. 32,5%

mahasiswa yang terdapat dalam kondisi siap tersebut terdiri dari 15%

mahasiswa telah mengikuti dan lulus DELF B1, 2,5% mahasiswa telah

mengikuti ujian DELF B1 namun tidak lulus, serta 15% mahasiswa belum

pernah mengikuti DELF B1. 32,5% mahasiswa tersebut dalam kategori siap

dikarenakan mahasiswa merasa percaya diri untuk mengikuti ujian DELF B1

dan juga mahasiswa memiliki daya tangkap yang baik dalam menyerap

informasi dan menerima penjelasan informasi, sehingga mahasiswa merasa

tidak takut untuk mengikuti ujian DELF B1 dengan kemampuan yang

dimiliki. Sedangkan 2,5% mahasiswa lainnya merasa sangat percaya diri

untuk mengikuti ujian DELF B1 dan juga mahasiswa memiliki daya tangkap

yang sangat baik dalam menyerap informasi dan menerima penjelasan

Page 79: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

56

informasi, sehingga mahasiswa merasa tidak takut untuk mengikuti ujian

DELF B1 dengan kemampuan yang dimiliki.

Dengan demikian, walaupun terdapat mahasiswa yang dalam kondisi

yang siap bahkan sangat siap secara psikis, namun dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang dalam kondisi yang kurang siap secara psikis

untuk menghadapi ujian DELF B1.

3. Aspek Kondisi Kesiapan Materiil

Pada aspek kondisi kesiapan materiil ini, terdapat 12 pernyataan yang

keseluruhan hanya terdiri dari pernyataan positif dan tidak terdapat

pernyataan negatif. Pernyatan-pernyataan tersebut menyatakan tentang

bahan dan materi yang telah dipelajari dan dimiliki oleh mahasiswa serta

kemampuan berbahasa Prancis dan empat keterampilan berbahasa Prancis

yang telah dikuasai oleh mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang yang berhubungan dengan materi ujian

DELF B1.

Pada aspek ini skor terendah adalah 6, sedangkan skor tertinggi adalah

12. Dengan kategori dan interval skor yang telah ditentukan pada

pembahasan bab sebelumnya, maka hasil analisis data penelitian pada aspek

materiil adalah sebagai berikut:

Page 80: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

57

Tabel X. Hasil Analisis Data Kesiapan Materiil

Interval

Skor Fi

Frekuensi Relatif

(%)

Kategori

0 – 3 0 0% Tidak Siap

3,1 – 6 5 12,5% Kurang Siap

6,1 – 9 17 42,5% Siap

9,1 - 12 18 45 % Sangat Siap

jumlah 40 100%

Dari Tabel X. di atas dapat digambarkan dengan diagram pie berikut ini :

Gambar IV. Diagram Hasil Analisis Data Kesiapan Materiil

Page 81: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

58

Dari hasil analisis pada tabel X. dan gambar IV., dapat dilihat bahwa

tidak terdapat mahasiswa yang tidak siap, namun terdapat 12,5% mahasiswa

dalam kedaan kurang siap secara materiil yang terdiri dari mahasiswa yang

belum pernah mengikuti DELF B1. 12,5% mahasiswa yang kurang siap

tersebut bukan dikarenakan kurangnya bahan dan materi yang dimiliki dan

dipelajari oleh mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang, namun karena mahasiswa kurang mampu

menguasai keterampilan berbahasa Prancis, yaitu keterampilan

mendengarkan dan berbicara. Kedua keterampilan tersebut adalah

keterampilan untuk memahami informasi dari sebuah wacana lisan, siaran

radio maupun televisi berbahasa Prancis memberi tanggapan secara jelas,

ketermapilan untuk mengungkapkan pendapat dan memberikan alasannya

secara lisan, menceritaan sebuah cerita, buku atau film dan memberikan

reaksi dengan jelas secara lisan dengan menggunakan bahasa prancis, serta

kemampuan untuk berupaya berkomunikasi untuk menghadapi situasi yang

tak terduga dalam perjalanan di suatu wilayah atau daerah yang

menggunakan bahasa prancis. Keterampilan berbahasa Prancis tersebut yang

menyebabkan 12,5% mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang menjadi kurang siap secara materiil.

Namun, selain 12,5% mahasiswa yang kurang siap di atas, terdapat

87,5% mahasiswa dalam keadaan siap bahkan sangat siap, yang terdiri dari

42,5% mahasiswa (5 % mahasiswa telah mengikuti dan lulus DELF B1, 5 %

Page 82: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

59

mahasiswa telah mengikuti DELF B1 namun tidak lulus, 32,5% mahasiswa

belum pernah mengikuti DELF B1) dalam kondisi siap dan 45% (15 %

mahasiswa telah mengikuti dan lulus DELF B1, 5 % mahasiswa telah

mengikuti DELF B1 namun tidak lulus, 25% mahasiswa belum pernah

mengikuti DELF B1) mahasiswa dalam kondisi sangat siap.

42,5% mahasiswa dalam kondisi siap yang telah disebutkan sebelumnya

adalah mahasiswa yang memiliki bahan yang telah dipelajari dengan lengkap

dan telah menguasai empat keterampilan berbahasa Prancis dengan baik,

yaitu memiliki buku catatan dan modul pembelajaran materi bahasa Prancis

yang setara dengan materi DELF B1, menguasai materi bahasa Prancis

materi bahasa Prancis dengan baik, menguasai empat ketempilan berbahasa

Prancis dengan baik yaitu menguasai keterampilan untuk berupaya

berkomunikasi untuk menghadapi situasi yang tak terduga dalam perjalanan

di suatu wilayah atau daerah yang menggunakan bahasa prancis dengan baik

serta mengungkapkan pendapat dan memberikan alasannya, menceritaan

sebuah cerita, buku atau film dan memberikan reaksi dengan jelas secara

lisan dengan menggunakan bahasa prancis dengan baik, menguasai

memahami informasi dari sebuah wacana lisan, siaran radio maupun televisi

berbahasa Prancis dan memberikan tanggapan secara jelas dengan baik serta

memahami informasi umum dan khusus dalam teks tertulis yang berupa

sinopsis, berita, laporan, dan surat dengan baik pula, kemudian dapat

menuliskan sebuah teks deskiptif dan argumentatif, surat, serta dapat

Page 83: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

60

menceritakan kejadian dalam sebuah liburan secara tetulis dengan

menggunakan bahasa Prancis dengan baik dan juga dapat menceritakan

pengalaman lampau, memberikan pendapat dan alasan-alasannya serta

mengungkapkan perasaan dan ide-ide secara tertulis menggunakan bahasa

Prancis dengan baik, dan dapat pula menggabungkan kalimat-kalimat

pendek menjadi paragraf yang sesuai dengan menggunakan ejaan, tanda

baca, kata penghubung dan penempatan kata yang sesuai, menguasai

struktur dari kalimat sederhana maupun kalimat rumit secara umum, dengan

menggunakan kala waktu dan modus yang sesuai dengan baik.

Kemudian, 45% mahasiswa dalam kondisi sangat siap yang telah

disebutkan sebelumnya merupakan mahasiswa yang memiliki bahan dan

materi yang dipelajari dengan sangat lengkap yaitu, buku catatan, modul

pembelajaran, dan sumber belajar bahasa Prancis lainnya yang setara dengan

materi DELF B1, serta menguasai materi dan empat keterampilan berbahasa

Prancis dengan sangat baik, yaitu menguasai keterampilan untuk berupaya

berkomunikasi untuk menghadapi situasi yang tak terduga dalam perjalanan

di suatu wilayah atau daerah yang menggunakan bahasa prancis dengan

sangat baik serta mengungkapkan pendapat dan memberikan alasannya,

menceritaan sebuah cerita, buku atau film dan memberikan reaksi dengan

jelas secara lisan dengan menggunakan bahasa prancis dengan sangat baik,

menguasai memahami informasi dari sebuah wacana lisan, siaran radio

maupun televisi berbahasa Prancis dan memberikan tanggapan secara jelas

Page 84: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

61

dengan sangat baik serta memahami informasi umum dan khusus dalam teks

tertulis yang berupa sinopsis, berita, laporan, dan surat dengan sangat baik

pula, kemudian dapat menuliskan sebuah teks deskiptif dan argumentatif,

surat, serta dapat menceritakan kejadian dalam sebuah liburan secara tetulis

dengan menggunakan bahasa Prancis dengan sangat baik dan juga dapat

menceritakan pengalaman lampau, memberikan pendapat dan alasan-

alasannya serta mengungkapkan perasaan dan ide-ide secara tertulis

menggunakan bahasa Prancis dengan sangat baik, dan dapat pula

menggabungkan kalimat-kalimat pendek menjadi paragraf yang sesuai

dengan menggunakan ejaan, tanda baca, kata penghubung dan penempatan

kata yang sesuai, menguasai struktur dari kalimat sederhana maupun kalimat

rumit secara umum, dengan menggunakan kala waktu dan modus yang

sesuai dengan sangat baik.

Dari penjelasan tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas

Negeri Semarang dalam kondisi yang sangat siap secara materiil dan tidak

memliki kendala dalam hal materi untuk menghadapi ujian DELF B1.

Dari uraian hasil penelitian yang berupa analisis data di atas, dapat

disimpulkan dengan menggunaan tabel sebagai berikut:

Page 85: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

62

Tabel XI. Rekapitulasi Data Kesiapan

Kategori

Kondisi Kesiapan

Fisik Psikis Materiil

Tidak Siap 0 10% 0

Kurang Siap 10% 55% 12,5%

Siap 55% 32,5% 42,5%

Sangat Siap 35% 2,5% 45%

Dari tabel XI. di atas, dapat disimpulkan bahwa hanya pada aspek kondisi

kesiapan psikis terdapat mahasiswa yang tidak siap, yang berarti bahwa mahasiswa

tersebut dalam kondisi psikis yang tidak baik untuk mengikuti ujian DELF B1 yaitu

10% dari mahasiswa. Sedangkan pada aspek fisik dan materiil tidak terdapat

mahasiswa yang terdapat dalam kondisi yang tidak siap, yang berarti bahwa tidak

terdapat mahasiswa yang dalam kondisi fisik yang tidak sehat dan tidak terdapat

mahasiswa yang tidak memiliki materi dan bahan pembelajaran bahasa Prancis

setara materi DELF B1 serta tidak terdapat mahasiswa yang tidak memiliki empat

keterampilan bahasa Prancis. Kemudian, terdapat banyak mahasiswa dalam kondisi

yang kurang siap pada aspek psikis, yang berarti bahwa mahasiswa dalam kondisi

Page 86: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

63

yang kurang baik secara psikis dan kurang percaya diri untuk mengikuti ujian DELF

B1 yaitu 55% mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas

Negeri Semarang. Pada aspek fisik dan aspek materiil hanya beberapa mahasiswa

semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang yang

termasuk dalam kategori kurang siap, yaitu 10% mahasiswa pada aspek fisik dan

12,5% mahasiswa pada aspek materiil, yang berari bahwa hanya sedikit mahasiswa

yang dalam kondisi kurang sehat secara fisik dan kurang menguasai materi ujian

DELF B1 dan kurang menguasai empat keterampilan berbahasa Prancis.

Selanjutnya, terdapat 55% mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa

Prancis Universitas Negeri Semarang dari aspek fisik yang termasuk dalam kategori

siap. Dalam kategori siap, aspek fisik memiliki prosentase tertinggi, yang berarti

bahwa sebagian besar mahasiswa dalam kondisi siap karena kondisi fisik yang

sehat. Kemudian, dalam kategori lainnya terdapat 32,5% mahasiswa dari aspek

psikis dan 42,5% mahasiswa dari aspek materiil juga berada dalam kategori siap.

Walaupun bukan dalam prosentase tertinggi, namun kedua aspek tersebut juga

memiliki prosentase yang cukup tinggi. Hal ini berarti bahwa banyak mahasiswa

yang siap karena kondisi psikis yang baik karena percaya diri dalam mengikuti ujian

DELF B1 serta kondisi materiil yang baik karena telah memiliki bahan, menguasai

materi dan empat keterampilan berbahasa Prancis dengan baik. Dan yang terakhir,

pada kategori sangat siap hanya terdapat 2,5% mahasiswa semester delapan

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang pada aspek psikis, hal ini

Page 87: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

64

menandakan bahwa sedikit mahasiswa yang merasa sangat percaya diri dan dalam

kondisi sangat baik secara psikis. Selain itu, terdapat 35% mahasiswa pada aspek

fisik yang termasuk dalam kategori sangat siap. Hal ini berarti bahwa banyak

mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri

Semarang yang merasa dalam kondisi sangat sehat dan sangat siap untuk mengikuti

ujian DELF B1. Kemudian, terdapat 45% mahasiswa semester delapan Pendidikan

Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang pada aspek materiil terdapat pada

kategori sangat siap. Pada kategori sangat siap, aspek materiil merupakan aspek

yang memiliki prosentase tertinggi, yang berarti bahwa sebagian besar mahasiswa

merasa sangat siap mengikuti DELF B1 dikarenakan mahasiswa merasa memiliki

bahan dan materi ujian dengan baik serta sangat menguasai materi dan empat

keterampialan berbahasa Prancis.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa, pada aspek psikis sebagian besar mahasiswa

termasuk dalam kategori tidak siap dan kurang siap, sedangkan pada aspek fisik

mahasiswa termasuk dalam kategori siap dan sebagian besar mahasiswa terasmasuk

dalam kategori sangat siap terdapat pada aspek materiil.

Selain kesimpulan di atas, terdapat pula kesimpulan lain yang berhubungan

dengan responden yang mengikuti dan lulus DELF B1 serta responden yang telah

mengikuti DELF B1 namun tidak berhasil lulus, yang digambarkan dalam tabel

berikut ini:

Page 88: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

65

Tabel XII. Rekapitulasi Data Kesiapan Mahasiswa yang Lulus DELF B1 dan

yang Tidak Lulus DELF B1

No NIM Keterangan

Skor

Fisik Psikis Materiil

1. 2301412003

Lulus DELF B1 Sangat

Siap Siap

Sangat

Siap

2. 2301412009

Lulus DELF B1 Siap Siap

Sangat

Siap

3. 2301412011

Lulus DELF B1 Siap siap

Sangat

Siap

4. 2301412039

Lulus DELF B1 Siap

Kurang

siap Siap

5. 2301412041

Lulus DELF B1 Sangat

Siap Siap Siap

6. 2301412046

Lulus DELF B1 Sangat

Siap

Kurang

Siap

Sangat

Siap

7. 2301412017

Lulus DELF B1 Kurang

Siap Siap

Sangat

Siap

8. 2301412015

Lulus DELF B1 Kurang

Siap Siap

Sangat

Siap

9. 2301412032

Tidak Lulus

DELF B1

Sangat

Siap

Kurang

Siap Siap

10. 2301412004 Tidak Lulus

DELF B1

Sangat

Siap Siap

Sangat

Siap

11. 2301412010 Tidak Lulus

DELF B1 Siap

Tidak

Siap Siap

12. 2301412055 Tidak Lulus

DELF B1 Siap

kurang

Siap

Sangat

Siap

Page 89: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

66

Dari tabel XII., dapat dilihat bahwa empat dari delapan mahasiswa yang

telah lulus DELF B1 memiliki kesiapan yang penuh, yaitu memiliki kesiapan fisik,

kesiapan psikis dan juga kesiapan materi. Kemudian empat dari delapan mahasiswa

yang lulus DELF B1 lainnya hanya memiliki dua aspek kesiapan, yaitu memiliki

kesiapan fisik dan kesiapan materi maupun kesiapan psikis dan kesiapan materi.

Selain itu, terdapat pula empat mahasiswa yang telah mengikuti DELF B1 namun

tidak lulus. Empat mahasiswa yang tidak lulus DELF B1 tersebut hanya memiliki

dua aspek kesiapan, yaitu memiliki kesiapan fisik dan kesiapan materi maupun

kesiapan psikis dan kesiapan materi.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil adalah mahasiswa yang

telah siap dalam tiga aspek kesiapan, yaitu kesiapan fisik, psikis dan materi dapat

berhasil dan lulus dalam mengikuti DELF B1. Namun mahasiswa yang hanya siap

dalam dua aspek kesiapan memiliki dua kemungkinan, yaitu mahasiswa dapat

berhasil dan lulus DELF B1 atau tidak lulus DELF B1. Jadi, agar mahasiswa

semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dapat

lulus DELF B1 harus memiliki kesiapan yang penuh dalam tiga aspek kesiapan.

Page 90: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

67

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil data yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan

bahwa secara keseluruhan, mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang dalam kondisi yang siap untuk mengikuti ujian DELF

B1. Hal ini ditunjukkan oleh data bahwa 90% mahasiswa semester delapan

Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang siap, dengan keterangan

75% mahasiswa dalam kondisi siap dan 17,5% mahasiswa lainnya dalam kondisi

sangat siap, sedangkan 10% lainnya dalam keadaan yang kurang siap. Kemudian

secara rinci, yaitu pada aspek kondisi kesiapan fisik, 55% mahasiswa semester

delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam kondisi

siap, 35% mahasiswa dalam keadaan yang sangat siap untuk mengahadapi ujian

DELF B1, dan 10% lainnya dalam keadaan yang kurang siap. Pada aspek kondisi

kesiapan psikis, 55% mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis

Universitas Negeri Semarang dalam kondisi yang kurang siap mengahadapi ujian

DELF B1, 10% mahasiswa dalam keadaan tidak siap, 32,5% dalam keadaan siap

dan 2,5% lainnya dalam keadaan sangat siap. Pada aspek kondisi kesiapan materiil,

42,5% mahasiswa semester delapan Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri

Page 91: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

68

Semarang dalam kondisi siap dan 45% lainnya dalam keadaan yang sangat siap

untuk mengahdapi ujian DELF B1, sedangkan 12,55 lainnya dalam kedaan yang

kurang siap.

5.2 Saran

Meskipun secara keseluruhan mahasiswa semester delapan Pendidikan

Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam kondisi yang siap untuk

mengikuti ujian DELF B1, namun terdapat beberapa mahasiswa yang belum siap

mengikuti ujian DELF B1. Selain itu, pada aspek kondisi kesiapan terdapat banyak

mahasiswa yang kurang siap bahkan tidak siap untuk mengikuti ujian DELF B1.

Oleh karena itu perlu diadakan penelitian serupa yang lebih mendalam dan

membahas faktor-faktor pendukung maupun faktor-faktor penghambat kesiapan

mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis Universitas Negeri Semarang dalam

mengikuti ujian DELF B1, sehingga masalah bagi mahasiswa yang tidak siap

mengikuti ujian DELF B1 dapat diatasi dengan baik.

Page 92: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

69

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Carpenter, Enthelouise.2013.Readiness is Being.Volume38(3),114-116.Childhood

Education

Conley, David T.2008.Rethingking College Readiness. Volume 22 Nomor 5 Page 24-

26.New England Journal of Higher Education.

Dalyono.2009.Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka cipta.

Denyer, Monique.2011.Version Original 3:Methode de Français, Livre de l’élève.

Paris : Editions Maison des Langues.

Fatchurrochman, Rudy. 2011. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kesiapan

Belajar, Pelaksanaan Prakerin dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran

Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI. Jurnal Invotec. Vol. 7 No. 2.

Hakim, Fatma.2012.Hubungan antara Kesiapan Mengikuti Tes Ujian dengan Prestasi

Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Smk N 3 Wonosari.Skripsi.Universitas

Negeri Yogyakarta.

Hardini, Tri. 2010. DELF dan DALF : Rujukan Sistem Evaluasi.

Bandung:Universitas Pendidikan Indonesia.

Morariu, Johanna.2012.Readiness for Evaluatiom and Learning :Assessing

Grandmaker and Grantee Capasity. Innovation Network.

Mulyani, Dessy.2010.Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Prestasi

Belajar.Volume 2, Nomor 1:27-31.KONSELOR|Jurnah Ilmiah Konseling.

Nurfatoh, Vika.2014.Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Menghadapi

Ujian (Studi pada Siswa Kelas XI Pemasaran SMK Negeri Pasirian Tahun

Pelajaran 2013/2014).Psikologi,UIN Malang. http://psikologi.uin-

malang.ac.id/publication

Rizki, Upik.2013.Hubungan Kesiapan Belajar Siswa dengan Optimisme

Mengerjakan Ujian.Volume2(1),49-56.Educational Psychology Journal.

Page 93: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

70

Setiawan, Toni.2010.Kesiapan Guru dan Siswa dalam Mengahdapi Ujian Teori

Kejuruan Progrem Keahlian Teknik Mekanik Otomotif (Studi Kasus di SMK

Negeri 2 Surakarta).Skripsi.Surakarta:Universitas Sebelas Maret.

Slameto.2013.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka

Cipta.

Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D).Bandung : Alfabeta.

Sukestiyano, Wardono. 2009. STATISTIKA. Semarang : UNNES Press.

Sumartini, dkk.2012.Buku Panduan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri

Semarang.Semarang:FBS UNNES.

Unités des Politiques Linguistiques.2001.Cadre Européen Commun de Reference

pour Les Langues : Apprendre, Enseigner, Evaluer. Strasbourg : Conseil

l’Europe.

Yunita, Sherli, dkk.2014.Analisis Profil Kesiapan Siswa Kelas XII IPA dalam

Menghadapi Ujian Nasional Tahun 2014 di SMA Negeri 3 Kota Jambi.Program

Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi.

http://www.ifi-id.com/yogyakarta/sertifiksi

Page 94: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

71

LAMPIRAN 1

Page 95: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

72

LAMPIRAN 2

UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Angket Uji Coba Penelitian

A. Identitas

Nama : ………………………….

NIM : ………………………….

Prodi : ………………………….

B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah nama, NIM, dan Prodi Anda

2. Beri tanda cek (√) pada alternatif jawaban yang Anda pilih salah satu

jawaban saja dan tidak ada yang dikosongkan. Karena jawaban tersebut

sesuai dengan pendapat Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang

dianggap salah.

Keterangan :

Ya : apabila sesuai dengan keadaan Anda

Tidak : apabila tidak sesuai dengan keadaan Anda

3. Jawaban Anda tidak akan mempengaruhi nilai prestasi belajar Anda.

Angket Kesiapan Mengikti Tes Ujian

No. Pernyataan

Alternatif Pilihan

Jawaban

Ya Tidak

Page 96: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

73

Kondisi Kesiapan Fisik

1. Semua organ tubuh saya berfungsi dengan baik.

2.

Saya memiliki riwayat penyakit yang mengganggu aktivitas

belajar.

3.

Saya meluangkan waktu minimal 25 – 30 menit untuk tidur

siang.

4. Saya tidur kurang dari delapan jam sehari.

5.

Saya makan sayuran dan buah-buahan yang bernutrisi setiap

hari.

6.

Saya mengonsumsi makanan yang mengandung protein nabati

(tahu, tempe, dsb) atau protein hewani (ikan, daging, telur,

dsb) setiap hari.

7.

Saya mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat

(nasi, gandum, roti, dsb) setiap hari.

8.

Semua indera saya (terutama indera penglihatan dan indera

pendengaran) berfungsi dengan baik.

Kondisi Kesiapan Psikis

9. Saya yakin bisa mengerjakan soal DELF B1.

10. Saya selalu menghindar ketika ditanya tentang DELF B1.

Page 97: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

74

11. Saya berkeringat dingin ketika terdapat pengumuman

pendaftaran DELF B1.

12. Saya gugup ketika akan mendaftar DELF B1.

13. Saya sakit kepala ketika terdapat pembahasan tentang DELF

B1.

14.

Saya merasa khawatir tidak dapat mencapai skor kelulusan

DELF B1.

15.

Saya merasa tidak tenang ketika harus mengikuti ujian DELF

B1 yang mengharuskan melakukan praktik empat

keterampilan bahasa Prancis.

16. Saya dapat memahami materi hanya dengan sekali menerima

penjelasan dari dosen, teman ataupun orang lain.

17. Saya membutuhkan lebih dari tiga kali membaca untuk

menyerap informasi di buku maupun artikel internet.

18. Saya berusaha mencari soal-soal DELF B1untuk berlatih agar

mendapatkan nilai yang baik.

19. Saya mengikuti kursus bahasa Prancis agar menambah

kemampuan berbahasa Prancis saya.

20.

Saya menyediakan waktu khusus untuk berlatih mengerjakan

soal-soal DELF B1.

21. Saya menyediakan waktu khusus untuk belajar bahasa Prancis

Page 98: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

75

dengan teman di luar jam kuliah.

Kondisi Kesiapan Materiil

22.

Saya memiliki bahan, catatan, dan modul pembelajaran

tentang materi le passé composé, l’imparfait, le plus que

parfait, le conditionnel, le subjonctif présent, et espérer que

+ futur simple. les pronoms compléments d’objets, les

marqueurs de cause, le système de l’hypothétique, les

prépositions et les articles pour localiser, le lexique des

sentiments, les verbes d’opinion, et le lexique de l’écologique.

23. Saya memiliki soal-soal DELF B1 beserta audio untuk

keterampilan mendengarkan.

24.

Saya telah memahami materi le passé composé, l’imparfait, le

plus que parfait, le conditionnel, le subjonctif présent, et

espérer que + futur simple.

25.

saya juga telah memahami materi les pronoms compléments

d’objets, les marqueurs de cause, le système de

l’hypothétique, les prépositions et les articles pour localiser.

26.

Saya telah menguasai materi les verbes d’opinion, le lexique

du sondage, de l’écologique, de l’action ou manifestation

sociale, du cinéma, du sujet familier et professionnel,

l’expression de sentiments et de souhaits.

27. Saya dapat berupaya berkomunikasi untuk menghadapi situasi

yang tak terduga dalam perjalanan di suatu wilayah atau

Page 99: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

76

daerah yang menggunakan bahasa prancis.

28.

Saya dapat menjelaskan hal-hal sederhana, menceritakan

pengalaman, cita-cita, harapan dan tujuan secara lisan dengan

menggunkan bahasa prancis.

29.

Saya dapat mengungkapkan pendapat dan memberikan

alasannya, menceritaan sebuah cerita, buku atau film dan

memberikan reaksi dengan jelas secara lisan dengan

menggunakan bahasa prancis.

30.

Saya dapat memahami informasi dari sebuah wacana lisan,

siaran radio maupun televisi berbahasa Prancis dan

memberikan tanggapan secara jelas.

31. Saya dapat memahami informasi umum dan khusus dalam

teks tertulis yang berupa sinopsis, berita, laporan, dan surat.

32.

Saya dapat menuliskan sebuah teks deskiptif dan

argumentatif, surat, serta dapat menceritakan kejadian dalam

sebuah liburan secara tetulis dengan menggunakan bahasa

Prancis.

33.

Saya dapat menceritakan pengalaman lampau, memberikan

pendapat dan alasan-alasannya serta mengungkapkan

perasaan dan ide-ide secara tertulis menggunakan bahasa

Prancis.

34.

Saya dapat menggabungkan kalimat-kalimat pendek menjadi

paragraf yang sesuai dengan menggunakan ejaan, tanda baca,

kata penghubung dan penempatan kata yang sesuai.

Page 100: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

77

35.

Saya menguasai struktur dari kalimat sederhana maupun

kalimat rumit secara umum, dengan menggunakan kala waktu

dan modus yang sesuai.

Daftar Nama Responden Uji Coba Instrument Penelitian

No NIM Nama

1. 2301412018 Niska Agustin Prihastarin

2. 2301412024 Azka Iftiani Rais

3. 2301412031 Risqi Haqiqi

4. 2301412038 R. Ananta Nur Shandy

5. 2301412050 Catur Yuniastuti

6. 2301412052 Siti Nurkhayati

7. 2301412054 Retnoningsih

Page 101: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

78

LAMPIRAN 3

HASIL UJI COBA INSTRUMEN

Page 102: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

79

UJI VALIDITAS

Correlations TOTAL

item_1

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_2

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_3

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.764*

.045

7

item_4

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_5

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.764*

.045

7

item_6

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_7

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

-.270

.558

7

item_8

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_9

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_10

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_11

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_12

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.764*

.045

7

item_13

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.089

.850

7

item_14

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

.934**

.002

Page 103: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

80

N 7

item_15

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_16

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.764*

.045

7

item_17

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_18

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_19

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_20

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_21

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_22

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_23

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.060

.898

7

item_24

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_25

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_26

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_27

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_28

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.483

.272

7

item_29

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

Page 104: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

81

item_30

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.764*

.045

7

item_31

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_32

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_33

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.934**

.002

7

item_34

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

item_35

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

.857*

.014

7

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Jika r hitung > r tabel berarti valid

Jika r hitung < r tabel berarti tidak valid

Digunakan tingkat kepercayaan 95%

Tingkat signifikansi = 100% - tingkat kepercayaan = 100% - 95% = 5% = 0, 05

Jumlah responden (n) = 7

r tabel = 0,754

Butir r hitung r tabel Keterangan

1 0,857 0,754 valid

2 0,934 0,754 valid

3 0,764 0,754 valid

4 0,857 0,754 valid

5 0,764 0,754 valid

6 0,857 0,754 valid

7 -0,270 0,754 tidak valid

8 0,857 0,754 valid

9 0,934 0,754 valid

10 0,934 0,754 valid

11 0,934 0,754 valid

Page 105: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

82

12 0,764 0,754 valid

13 0,089 0,754 tidak valid

14 0,934 0,754 valid

15 0,934 0,754 valid

16 0,764 0,754 valid

17 0,934 0,754 valid

18 0,857 0,754 valid

19 0,857 0,754 valid

20 0,857 0,754 valid

21 0,934 0,754 valid

22 0,857 0,754 valid

23 0,060 0,754 tidak valid

24 0,934 0,754 valid

25 0,857 0,754 valid

26 0,857 0,754 valid

27 0,857 0,754 valid

28 0,483 0,754 tidak valid

29 0,857 0,754 valid

30 0,764 0,754 valid

31 0,857 0,754 valid

32 0,934 0,754 valid

33 0,934 0,754 valid

34 0,857 0,754 valid

35 0,857 0,754 valid

Uji Reliabilitas Instrumen

Tabel Kerja untuk Rumus Rulon

No Nama X1 X2 Xt d d2 Xt

2

1 AIR 17 17 34 0 0 1156

2 CY 1 3 4 -2 4 16

3 NA 17 16 33 1 1 1089

4 RANS 16 17 33 -1 1 1089

5 RN 9 8 17 1 1 289

6 RH 17 17 34 0 0 1156

7 SN 14 16 30 -2 4 900

Jumlah 91 94 185 -3 11 5695

Page 106: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

83

Jika r hitung > 0, 06 berarti reliabel.

Jika r hitung < 0, 06 berarti tidak reliabel.

Vd =

∑ (∑ )

=

( )

=

=

=

= 1, 4

Vt =

(∑ )

=

( )

Page 107: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

84

=

=

=

= 115

r11 =

=

= 1 – 0,012

= 0, 988

Dari perhitungan di atas, r hitung = 0,988, berarti angket uji coba penelitian ini

reliabel untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

Page 108: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

85

LAMPIRAN 4

INSTRUMEN PENELITIAN

Angket Penelitian

A. Identitas

Nama : ………………………….

NIM : ………………………….

Prodi : ………………………….

B. Petunjuk Pengisian

1. Tulislah nama, NIM, dan Prodi Anda

2. Beri tanda cek (√) pada alternatif jawaban yang Anda pilih salah satu

jawaban saja dan tidak ada yang dikosongkan. Karena jawaban tersebut

sesuai dengan pendapat Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang

dianggap salah.

Keterangan :

Ya : apabila sesuai dengan keadaan Anda

Tidak : apabila tidak sesuai dengan keadaan Anda

3. Jawaban Anda tidak akan mempengaruhi nilai prestasi belajar Anda.

Angket Kesiapan Mengikti Tes Ujian

No. Pernyataan

Alternatif Pilihan

Jawaban

Ya Tidak

Kondisi Kesiapan Fisik

Page 109: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

86

Semua organ tubuh saya berfungsi dengan baik.

1.

Saya memiliki riwayat penyakit yang mengganggu aktivitas

belajar.

3. Saya meluangkan waktu minimal 25 – 30 menit untuk tidur

siang.

4. Saya tidur kurang dari delapan jam sehari.

5.

Saya makan sayuran dan buah-buahan yang bernutrisi setiap

hari.

6.

Saya mengonsumsi makanan yang mengandung protein nabati

(tahu, tempe, dsb) atau protein hewani (ikan, daging, telur,

dsb) setiap hari.

7.

Semua indera saya (terutama indera penglihatan dan indera

pendengaran) berfungsi dengan baik.

Kondisi Kesiapan Psikis

8. Saya yakin bisa mengerjakan soal DELF B1.

9. Saya selalu menghindar ketika ditanya tentang DELF B1.

10.

Saya berkeringat dingin ketika terdapat pengumuman

pendaftaran DELF B1.

11. Saya gugup ketika akan mendaftar DELF B1.

Page 110: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

87

12.

Saya merasa khawatir tidak dapat mencapai skor kelulusan

DELF B1.

13.

Saya merasa tidak tenang ketika harus mengikuti ujian DELF

B1 yang mengharuskan melakukan praktik empat

keterampilan bahasa Prancis.

14.

Saya dapat memahami materi hanya dengan sekali menerima

penjelasan dari dosen, teman ataupun orang lain.

15

Saya membutuhkan lebih dari tiga kali membaca untuk

menyerap informasi di buku maupun artikel internet.

16.

Saya berusaha mencari soal-soal DELF B1untuk berlatih agar

mendapatkan nilai yang baik.

17.

Saya mengikuti kursus bahasa Prancis agar menambah

kemampuan berbahasa Prancis saya.

18.

Saya menyediakan waktu khusus untuk berlatih mengerjakan

soal-soal DELF B1.

19.

Saya menyediakan waktu khusus untuk belajar bahasa Prancis

dengan teman di luar jam kuliah.

Kondisi Kesiapan Materiil

20.

Saya memiliki bahan, catatan, dan modul pembelajaran

tentang materi le passé composé, l’imparfait, le plus que

parfait, le conditionnel, le subjonctif présent, et espérer que

Page 111: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

88

+ futur simple. les pronoms compléments d’objets, les

marqueurs de cause, le système de l’hypothétique, les

prépositions et les articles pour localiser, le lexique des

sentiments, les verbes d’opinion, et le lexique de l’écologique.

21.

Saya telah memahami materi le passé composé, l’imparfait, le

plus que parfait, le conditionnel, le subjonctif présent, et

espérer que + futur simple.

22.

saya juga telah memahami materi les pronoms compléments

d’objets, les marqueurs de cause, le système de

l’hypothétique, les prépositions et les articles pour localiser.

23.

Saya telah menguasai materi les verbes d’opinion, le lexique

du sondage, de l’écologique, de l’action ou manifestation

sociale, du cinéma, du sujet familier et professionnel,

l’expression de sentiments et de souhaits.

24.

Saya dapat berupaya berkomunikasi untuk menghadapi situasi

yang tak terduga dalam perjalanan di suatu wilayah atau

daerah yang menggunakan bahasa prancis.

25.

Saya dapat mengungkapkan pendapat dan memberikan

alasannya, menceritaan sebuah cerita, buku atau film dan

memberikan reaksi dengan jelas secara lisan dengan

menggunakan bahasa prancis.

26.

Saya dapat memahami informasi dari sebuah wacana lisan,

siaran radio maupun televisi berbahasa Prancis dan

memberikan tanggapan secara jelas.

Page 112: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

89

27.

Saya dapat memahami informasi umum dan khusus dalam

teks tertulis yang berupa sinopsis, berita, laporan, dan surat.

28.

Saya dapat menuliskan sebuah teks deskiptif dan

argumentatif, surat, serta dapat menceritakan kejadian dalam

sebuah liburan secara tetulis dengan menggunakan bahasa

Prancis.

29.

Saya dapat menceritakan pengalaman lampau, memberikan

pendapat dan alasan-alasannya serta mengungkapkan

perasaan dan ide-ide secara tertulis menggunakan bahasa

Prancis.

30.

Saya dapat menggabungkan kalimat-kalimat pendek menjadi

paragraf yang sesuai dengan menggunakan ejaan, tanda baca,

kata penghubung dan penempatan kata yang sesuai.

31.

Saya menguasai struktur dari kalimat sederhana maupun

kalimat rumit secara umum, dengan menggunakan kala waktu

dan modus yang sesuai.

Page 113: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

90

LAMPIRAN 5

DAFTAR NAMA RESPONDEN

No NIM Nama Keterangan

1. 2301412001 Nugroho Agung Saputra Belum DELF B1

2. 2301412003 Vidi Astuti Lulus DELF B1

3. 2301412004 Mimin Nur Azizah Tidak Lulus DELF B1

4. 2301412006 Endri Oktafian Belum DELF B1

5. 2301412007 Ananda Citra Karisa Belum DELF B1

6. 2301412008 Aldila Febri Hidayatul H. Belum DELF B1

7. 2301412009 Intan Pratiwi Ningsih Lulus DELF B1

8. 2301412010 Riskiya Fitriani Tidak Lulus DELF B1

9. 2301412011 Ummi Naila Rizqiyya Lulus DELF B1

10. 2301412012 Ria Restifiani Belum DELF B1

11. 2301412015 Lilis Choiriyah Lulus DELF B1

12. 2301412016 Yuli Kurnia Utami Belum DELF B1

13. 2301412017 Iga Septhi Billia Lulus DELF B1

14. 2301412019 Annisa Prismawardhani Belum DELF B1

15. 2301412020 Dwi Kurniawati Belum DELF B1

16. 2301412021 Halen Christie Vanda Belum DELF B1

17. 2301412022 Gita Ayu Redistya Belum DELF B1

Page 114: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

91

18. 2301412025 Nur Afifah Ayu Lestari Belum DELF B1

19. 2301412026 Nur Aini Muharramah Belum DELF B1

20. 2301412028 Intan Damesti Belum DELF B1

21. 2301412029 Azifatul Fatimah Belum DELF B1

22. 2301412030 Gayuh Anggit Harjanti Belum DELF B1

23. 2301412032 Nur Azizah Tidak Lulus DELF B1

24. 2301412033 Joko Prasetyo Belum DELF B1

25. 2301412034 Dwicky Aji Saputra Belum DELF B1

26. 2301412035 Agrina Viky Utami Belum DELF B1

27. 2301412036 Mahda Jayanti Belum DELF B1

28. 2301412037 Efi Karina Belum DELF B1

29. 2301412039 Any Alfi Lulus DELF B1

30. 2301412040 Hadiyatul Mutoharoh Belum DELF B1

31. 2301412041 Choirun Nisa Lulus DELF B1

32. 2301412042 Dayang Khajarul Khusna Belum DELF B1

33. 2301412044 Zulfatus Shoimah Belum DELF B1

34. 2301412045 Dini Amalia Belum DELF B1

35. 2301412046 Wiwik Handayani Lulus DELF B1

36. 2301412047 Putri Istiani Belum DELF B1

37. 2301412049 Dini Wulandari Belum DELF B1

38. 2301412051 Anisa Belum DELF B1

Page 115: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

92

39. 2301412055 Muftia Arifana Tidak Lulus DELF B1

40. 2301412056 Poppysintiya Wardani Belum DELF B1

Page 116: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

93

LAMPIRAN 6

REKAIPITULASI DATA HASIL PENELITIAN

Page 117: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

94

Page 118: ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA SEMESTER …lib.unnes.ac.id/25318/1/2301412047.pdfmengikuti ujian DELF dan lulus pada tingkatan B1 bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu mahasiswa harus

95