analisis kesenjangan manajemen risiko

7
BAB I PENDAHULUAN Risiko Industri Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Risiko yang melekat pada perusahaan dalam kelompok industri pertambangan minyak dan gas bumi, tidak terlepas dari karakteristik utama kegiatan perusahaan yaitu kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi barang tambang. Oleh karena itu, risiko-risiko yang melekat pada industri pertambangan minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut : 1. Risiko Umum a. Risiko Pasar dan Ketidakstabilan Harga Fluktuasi harga minyak dan gas dunia akan berpengaruh secara langsung terhadap industri eksplorasi dan produksi yang dijalankan oleh perseroan. Seandainya harga barang-barang tambang turun dan berkepanjangan, maka akan mengurangi tingkat laba Perseroan sebagai akibat menurunnya pendapatan dari penjualan minyak dan gas bumi tersebut. b. Risiko Berfluktuasinya Nilai Tukar Rupiah Berfluktuasinya nilai tukar rupiah dapat dilihat dari beberapa sisi yaitu : 1) Depresiasi rupiah dapat berakibat buruk bagi perusahaan karena sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi memerlukan peralatan berat serta teknologi pertambangan yang diimpor. 2) Untuk perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi yang mengandalkan pasar lokal sebagi konsumen utama, depresiasi rupiah dapat menyebabkan menurunnya penjualan perusahaan sebagai akibat melemahnya daya beli masyarakat.

Upload: sholiha-kurniavie-ashary

Post on 30-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

manajemen risiko

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Risiko Industri Pertambangan Minyak dan Gas BumiRisiko yang melekat pada perusahaan dalam kelompok industri pertambangan minyak dan gas bumi, tidak terlepas dari karakteristik utama kegiatan perusahaan yaitu kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi barang tambang. Oleh karena itu, risiko-risiko yang melekat pada industri pertambangan minyak dan gas bumi adalah sebagai berikut :

1. Risiko Umuma. Risiko Pasar dan Ketidakstabilan HargaFluktuasi harga minyak dan gas dunia akan berpengaruh secara langsung terhadap industri eksplorasi dan produksi yang dijalankan oleh perseroan.Seandainya harga barang-barang tambang turun dan berkepanjangan, maka akan mengurangi tingkat laba Perseroan sebagai akibat menurunnya pendapatan dari penjualan minyak dan gas bumi tersebut.

b. Risiko Berfluktuasinya Nilai Tukar RupiahBerfluktuasinya nilai tukar rupiah dapat dilihat dari beberapa sisi yaitu :1) Depresiasi rupiah dapat berakibat buruk bagi perusahaan karena sebagian besar perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan minyak dan gas bumi memerlukan peralatan berat serta teknologi pertambangan yang diimpor.2) Untuk perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi yang mengandalkan pasar lokal sebagi konsumen utama, depresiasi rupiah dapat menyebabkan menurunnya penjualan perusahaan sebagai akibat melemahnya daya beli masyarakat.3) Depresiasi rupiah dapat merugikan perusahaan yang memiliki hutang dalam mata uang asing dalam jumlah yang material.4) Pada sisi lain, depresiasi rupiah menguntungkan perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor.5) Apresiasi rupiah pada sisi sebaliknya, berpengaruh negatif terhadap perusahaan yang mengandalkan penjualannya pada pasar ekspor.

c. Risiko PersainganDengan banyaknya pesaing pada bidang usaha ini dapat mengurangi pangsa pasar Perseroan, yang pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan Perseroan.

d. Risiko Kebijakan PemerintahPerubahan kebijakan-kebijakan ekonomi Pemerintah dari waktu ke waktu yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Biaya tambahan yang harus ditanggung oleh Perseroan dapat bertambah dengan berlakunya UU Otonomi Daerah.

e. Risiko Bencana AlamMengingat hampir keseluruhan aktifitas utama Perseroan dilakukan di alam terbuka, maka kondisi alam tempat penambangan memiliki pengaruh langsung terhadap aktifitas operasi Perseroan. Terjadinya bencana alam seperti tanah longsor, banjir, gempa bumi, atau badai akan menimbulkan kerugian secara material pada Perseroan. Kerugian yang mungkin timbul diantaranya adalah jatuhnya korban jiwa serta rusaknya fasilitas penambangan.

f. Risiko Leverage(Leverage Risk) yaitu risiko-risiko yang terkait pada kewajiban perusahaan karena pendanaan yang berasal dari luar perusahaan (external financing)

g. Risiko Kapasitas yang MenganggurYakni risiko penggunaan sumber daya tidak pada kapasitasnya.

2. Risiko Khususa. Risiko Eksplorasi, Pengembangan dan Produksi, dan OperasiPerseroan melakukan kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi, dan operasi yang pada umumnya memiliki beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam menjalankan kegiatan tersebut

1) Risiko EksplorasiAktivitas eksplorasi barang tambang yang dilakukan oleh Perseroan memiliki risiko tinggi dimana kemungkinan tidak ditemukannya atau ditemukannya sumber tambang baru. Walaupun ditemukan, cadangan pada sumber baru tersebut dapat memberikan atau tidak memberikantingkat keuntungan secara komersial kepada Perseroan

2) Risiko Pengembangan dan ProduksiAktivitas pengembangan dan produksi yang dilakukan oleh Perseroan memiliki beberapa risiko yang harus dihadapi yang antara lain adalah risiko terhadap terjadinya ledakan, kebocoran, pencemaran lingkungan, serta kerusakan fasilitas produksi yang dijalankan oleh Perseroan.

3) Risiko OperasiPengoperasian dari penambangan atau pengeboran minyak dan gas sangat dipengaruhi oleh beberapa risiko termasuk risiko ledakan, kebakaran sumur minyak dan gas, runtuhnya situs pertambangan, pencemaran lingkungan, dan bencana lain yang dapat merugikan Perseroan. Bila risiko-risiko itu terjadi, maka dapat menimbulkan korban luka-luka atau korban jiwa, kerusakan lokasi penambangan, kerusakan rig pemboran, kerusakan sumur minyak dan gas, bendungan, dan fasiliitas produksi lainnya.

b. Risiko Cadangan Bahan TambangMinyak dan gas bumi adalah sumber daya alam yang tidak memungkinkan untuk diperbaharui sehingga salah satu risiko utama yang dihadapi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri pertambangan minyak dan gas bumi adalah berkurangnya cadangan yang ada sehingga diperlukan usaha yang berkelanjutan untuk menambah dan menggantikan cadangan yang ada.

c. Risiko Sehubungan dengan Siklus Kontrak PenambanganPerseroan menghadapi risiko tidak diperpanjangnya kontrak penambangan serta izin terkait yang digunakan untuk dapat melakukan kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi.

d. Risiko Dampak LingkunganBisnis Perseroan sangat tergantung pada beberapa Undang-undang dan Peraturan yang mengatur mengenai eksplorasi, pengembangan, produksi bahan tambang, serta dampak lingkungan dan keselamatan kerja. Pembuangan sisa minyak dan gas atau limbah bahan pertambangan lain dapatmengakibatkan pencemaran terhadap udara, tanah, dan air yang dapat menimbulkan kerugian terhadap negara dan atau pihak ketiga dimana Perseroan harus mengganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan.

e. Risiko Sehubungan dengan BPMIGASBerdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, BPMIGAS merupakan pembina dan pengawas Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) didalam menjalankan kegiatan eksplorasi, eksploitasi dan pemasaran migas Indonesia.BPMIGAS menandatangani kontrak bagi hasil dengan perusahaan energi swasta seperti perusahaan eksplorasi, pengembangan, dan pemasaran minyak dan gas pada area tertentu dimana BPMIGAS akan mendapat persentase dari hasil produksi dari ladang pada area tertentu yang termaktub di dalam kontrak bagi hasil.Kontrak bagi hasil berisi persyaratan-persyaratan yang spesifik yang antara lain adalah mengenai kualitas dari jasa, capital expenditure, status hukum dari kontraktor. Bila perseroan gagal memenuhi persyaratan yang telah disetujui di dalam kontrak, maka dapat mengakibatkan kerugian material yang dapat berpengaruh kepada kinerja keuangan, yang pada akhirnya juga dapat mempengaruhi operasi dan prospek perseroan. Untuk melakukan aktivitas sehubungan dengan produksi bagi hasil, termasuk eksplorasi, pengembangan, produksi, pemboran, dan operasional lainnya, penjualan minyak dan gas, pengangkatan tenaga kerja serta pengakhiran perjanjian, perseroan harus mendapat persetujuan dari BPMIGAS. Lebih jauh lagi, seluruh fasilitas, properti, dan peralatan yang dibeli dan dipergunakan oleh perseroan dalam rangka kontrak merupakan milik BPMIGAS.Kebijakan-kebijakan yang dibuat BPMIGAS dapat berupa tidak diberikannya wilayah-wilayah kerja baru atau tidak diperpanjangnya lagi kontrak-kontrak pada wilayah-wilayah kerja yang sekarang sehingga dapat mengurangi kegiatan pemboran serta membatasi kegiatan eksplorasi dan produksi Migas oleh perusahaan-perusahaan swasta.

f. Risiko-risiko lainKlaim asuransi, kemampuan untuk mengelola program ekspansi, tenaga kerja, teknologi, tak tercapainya proyeksi, dan distribusi.

Tabel Progres Analisis Kesenjangan Manajemen RisikoNoJenis RisikoIdentifikasiPengukuranRisk ControlMitigasi

Risiko Umum

1Risiko Pasar dan Ketidakstabilan Harga

2Risiko Berfluktuasinya Nilai Tukar Rupiah

3Risiko Persaingan

4Risiko Kebijakan Pemerintah

5Risiko Bencana Alam

6Risiko Leverage

7Risiko Kapasitas yang Menganggur

Risiko Khusus

Risiko Eksplorasi, Pengembangan dan Produksi, dan Operasi

1Risiko Eksplorasi

2Risiko Pengembangan dan Produksi

3Risiko Operasi

4Risiko Cadangan Bahan Tambang

5Risiko Sehubungan dengan Siklus Kontrak Penambangan

6Risiko Dampak Lingkungan

7Risiko Sehubungan dengan BPMIGAS

Risiko-risiko lain

1Klaim asuransi, ,

2tenaga kerja

3kemampuan untuk mengelola program ekspansi

4teknologi,

5tak tercapainya proyeksi,

6distribusi.