analisis kesalahan siswa kelas viii … · pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ......

19
ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: VILDA MARLYANA A410 120 200 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

Upload: halien

Post on 28-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL

ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara I pada

Jurusan Pendidikan Matematika

Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh

VILDA MARLYANA

A410 120 200

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

i

ii

iii

1

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL

ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data

menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis

data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan

kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO

Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu

level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810

level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan

kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level

lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational

disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak

meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan

Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO

Abstract

This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in

terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The

subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The

data collection technique using the test method interviews observation and

documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data

presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO

taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great

presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level

multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level

of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level

is compared to another level with this type of error principle Errors students on the

relational level is because the attitude of haste students work on the problems and

the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken

Keywordsalgebra error SOLO taxonomy

2

1 Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam

pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari

segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan

matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika

merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan

Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang

diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi

lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu

adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang

dilakukan sebelumnya

Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan

siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu

mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)

meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik

fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk

mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah

matematika yang melibatkan HOTS

Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat

membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang

subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah

subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew

(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural

multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan

menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan

terbalik variasi

Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data

yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data

3

yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan

dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang

berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau

diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin

menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang

diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam

kelas secara individual

Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika

taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan

ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural

relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa

berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform

pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan

yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended

abstract

Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi

SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa

sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat

Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-

hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum

mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk

dilaksanakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level

taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational

dan extend abstract

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 2: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

i

ii

iii

1

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL

ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data

menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis

data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan

kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO

Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu

level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810

level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan

kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level

lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational

disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak

meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan

Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO

Abstract

This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in

terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The

subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The

data collection technique using the test method interviews observation and

documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data

presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO

taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great

presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level

multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level

of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level

is compared to another level with this type of error principle Errors students on the

relational level is because the attitude of haste students work on the problems and

the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken

Keywordsalgebra error SOLO taxonomy

2

1 Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam

pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari

segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan

matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika

merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan

Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang

diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi

lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu

adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang

dilakukan sebelumnya

Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan

siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu

mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)

meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik

fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk

mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah

matematika yang melibatkan HOTS

Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat

membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang

subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah

subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew

(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural

multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan

menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan

terbalik variasi

Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data

yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data

3

yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan

dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang

berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau

diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin

menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang

diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam

kelas secara individual

Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika

taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan

ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural

relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa

berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform

pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan

yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended

abstract

Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi

SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa

sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat

Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-

hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum

mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk

dilaksanakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level

taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational

dan extend abstract

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 3: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

ii

iii

1

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL

ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data

menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis

data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan

kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO

Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu

level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810

level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan

kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level

lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational

disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak

meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan

Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO

Abstract

This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in

terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The

subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The

data collection technique using the test method interviews observation and

documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data

presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO

taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great

presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level

multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level

of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level

is compared to another level with this type of error principle Errors students on the

relational level is because the attitude of haste students work on the problems and

the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken

Keywordsalgebra error SOLO taxonomy

2

1 Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam

pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari

segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan

matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika

merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan

Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang

diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi

lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu

adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang

dilakukan sebelumnya

Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan

siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu

mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)

meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik

fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk

mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah

matematika yang melibatkan HOTS

Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat

membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang

subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah

subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew

(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural

multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan

menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan

terbalik variasi

Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data

yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data

3

yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan

dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang

berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau

diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin

menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang

diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam

kelas secara individual

Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika

taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan

ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural

relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa

berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform

pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan

yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended

abstract

Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi

SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa

sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat

Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-

hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum

mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk

dilaksanakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level

taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational

dan extend abstract

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 4: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

iii

1

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL

ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data

menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis

data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan

kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO

Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu

level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810

level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan

kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level

lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational

disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak

meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan

Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO

Abstract

This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in

terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The

subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The

data collection technique using the test method interviews observation and

documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data

presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO

taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great

presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level

multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level

of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level

is compared to another level with this type of error principle Errors students on the

relational level is because the attitude of haste students work on the problems and

the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken

Keywordsalgebra error SOLO taxonomy

2

1 Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam

pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari

segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan

matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika

merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan

Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang

diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi

lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu

adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang

dilakukan sebelumnya

Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan

siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu

mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)

meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik

fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk

mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah

matematika yang melibatkan HOTS

Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat

membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang

subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah

subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew

(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural

multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan

menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan

terbalik variasi

Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data

yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data

3

yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan

dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang

berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau

diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin

menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang

diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam

kelas secara individual

Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika

taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan

ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural

relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa

berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform

pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan

yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended

abstract

Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi

SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa

sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat

Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-

hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum

mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk

dilaksanakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level

taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational

dan extend abstract

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 5: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

1

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII MENYELESAIKAN SOAL

ALJABAR DENGAN TAKSONOMI SOLO DI SMP NEGERI 1 TERAS

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal aljabar ditinjau dari lima level taksonomi SOLO

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif Subjek penelitian ini adalah siswa

kelas VIII SMP Negeri 1 Teras yang berjumlah 33 siswa Teknik pengumpulan data

menggunakan metode tes wawancara observasi dan dokumentasi Teknik analisis

data dilakukan dengan tahapan yaitu reduksi data penyajian data dan penarikan

kesimpulan Kerangka analisis dikembangkan berdasarkan level taksonomi SOLO

Hasil penelitian diperoleh lima level taksonomi SOLO dengan besar presentasi yaitu

level prestructural 517 level unistructural 775 level multistructural 1810

level relational 5172 dan level extended abstract 1724 Hasil menunjukkan

kesalahan siswa pada level relational lebih dominan dibandingakan dengan level

lainnya dengan jenis kesalahan prinsip Kesalahan siswa pada level relational

disebabkan karena sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal dan siswa tidak

meninjau kembali atau memeriksa kembali jawaban yang dikerjakan

Kata kunci aljabar kesalahan taksonomi SOLO

Abstract

This research aimed to describe the mistakes of the student in completing algebra in

terms of five levels SOLO taxonomy This research is a qualitative descriptive The

subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Teras totaling 33 students The

data collection technique using the test method interviews observation and

documentation Data analysis technique conducted in stages of data reduction data

presentation and conclusion The analytical framework developed by SOLO

taxonomy level The results were obtained five SOLO taxonomy level with great

presentation that prestructural level of 517 775 unistructural level

multistructural level of 1810 5172 level relational and extended abstract level

of 1724 The results showed the students mistakes more dominant relational level

is compared to another level with this type of error principle Errors students on the

relational level is because the attitude of haste students work on the problems and

the students do not revisit or re-examine the answer was undertaken

Keywordsalgebra error SOLO taxonomy

2

1 Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam

pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari

segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan

matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika

merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan

Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang

diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi

lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu

adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang

dilakukan sebelumnya

Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan

siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu

mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)

meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik

fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk

mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah

matematika yang melibatkan HOTS

Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat

membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang

subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah

subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew

(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural

multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan

menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan

terbalik variasi

Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data

yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data

3

yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan

dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang

berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau

diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin

menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang

diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam

kelas secara individual

Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika

taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan

ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural

relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa

berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform

pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan

yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended

abstract

Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi

SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa

sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat

Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-

hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum

mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk

dilaksanakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level

taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational

dan extend abstract

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 6: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

2

1 Pendahuluan

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ditempuh siswa dalam

pendidikan formal Matematika termasuk mata pelajaran yang penting baik dari

segi teoritis maupun aplikatif di dalam kehidupan sehari-hari Pendidikan

matematika sendiri memiliki peran yang sangat penting karena matematika

merupakan salah satu bagian terpenting dalan bidang ilmu pengetahuan dan ilmu

dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan

Operasi hitung bentuk merupakan salah satu diantara materi matematika yang

diajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Materi ini merupakan materi

lanjutan dari kelas VII Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan

kesalahan dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru Oleh karena itu

adanya analisis harus dilakukan agar siswa dapat meminimaisir kesalahan yang

dilakukan sebelumnya

Analisis kesalahan secara mendetail dibutuhkan agar kesalahan-kesalahan

siswa dan faktor penyebabnya dapat diketahui lebih jauh untuk membantu

mengatasi permasalahan tersebut Penelitian Abdul Halim Abdullah dkk (2015)

meneliti tentang analisis kesalahan siswa memecahkan masalah HOTS pada topik

fraksi yang menyimpulkan diantaranya siswa menghadapi masalah untuk

mengkorelasi informasi dan pelaksanaan strategi dalam memecahkan masalah

matematika yang melibatkan HOTS

Kuswana (2012 96) menyatakan bahwa Taksonomi SOLO dapat

membantu usaha menggambarkan tingkat kompleksitas pemahaman siswa tentang

subjek melalui tingkat respons dan diklaim dapat diterapkan di setiap wilayah

subjek Berdasarkan hasil penelitian Lim Hooi Lian dan Wun Thiam Yew

(2012)menyimpulkan diantaranya Ada empat tingkatan (unistructural

multistructural relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

SOLO yang telah diterapkan untuk menilai aljabar siswa kemampuan pemecahan

menggabungkan dua domain konten persamaan aljabar variasi yaitu langsung dan

terbalik variasi

Penelitian Ozdemir dan Goktepe (2015) menyatakan diantaranya bahwa data

yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tingkat berpikir dari model SOLO Data

3

yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan

dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang

berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau

diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin

menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang

diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam

kelas secara individual

Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika

taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan

ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural

relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa

berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform

pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan

yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended

abstract

Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi

SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa

sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat

Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-

hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum

mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk

dilaksanakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level

taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational

dan extend abstract

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 7: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

3

yang sama dapat dievaluasi dengan taksonomi yang berbeda dan perbandingan

dapat dibuat antara dua model sehingga subjek dianggap dengan perspektif yang

berbeda Dengan cara ini penambahan bisa dibuat jika ada yang hilang atau

diabaikan poin Model SOLO dapat disarankan untuk peneliti yang ingin

menggunakan model alternatif sebagai model mengklasifikasikan tanggapan yang

diberikan dalam situasi saat ini dengan siswa bukan menempatkan siswa ke dalam

kelas secara individual

Penelitian Kathryn Holmes (2005) menyimpulkan diantaranya bahwa ketika

taksonomi SOLO digunakan untuk menganalisis kualitas mahasiswa tanggapan

ditemukan bahwa lebih dari 50 dari posting dinilai berada di multistruktural

relasional atau diperpanjang tingkat SOLO abstrak yang menunjukkan bahwa

berorientasi tugas tingkat tinggi diskusi yang layak menggunakan platform

pembelajaran online Taksonomi SOLO dikategorikan menjadi lima tingkatan

yaitu prestructural unistructural multistructural relational dan extended

abstract

Penelitian Azhar Mahmood (2014) sehubungan dengan menganalisis

kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah dengan taksonomi

SOLO menyimpulkan diantaranya secara keseluruhan studi menunjukkan bahwa

sebagian besar guru memiliki kesadaran yang kurang tentang tingkat I (tingkat

Pra-struktural) dan tingkat IV (tingkat Relational) dari Taksonomi SOLO Hasil-

hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang peneliti laksanakan dan belum

mampu memberikan alternatif solusi sehingga penelitian ini masih layak untuk

dilaksanakan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang

dilakukan siswa dalam mengerjakan soal aljabar yang ditinjau dari lima level

taksonomi SOLOyaitu prestructural unistructural multistructural relational

dan extend abstract

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 8: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

4

2 Metode Peneltian

Jenis penelitian ini adalal kualitatif deskriptif Penelitian ini dilaksanakan di

SMP Negeri 1 Teras Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri

1 Teras pada tahun ajaran 20162017 yang berjumlah 33 siswa dan diambil 5

siswa untuk dianalisis pekerjannya Pemilihan subjek penelitian ini menggunakan

teknik purposive sampling Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi 1) metoode tes untuk mengumpulkan data yang kemudian

diolah dan dianalisis 2) wawancara untuk mengetahui penyebab kesalahan 3)

observasi untuk memperoleh gambaran tentang pembelajaran 4) dokumentasi

untuk memperoleh data tentang profil sekolah identitas siswa dan hasil pekerjaan

siswa dan dokumentasi pelaksanaan penelitian

Validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi

Uji validitas dilakukan dengan penelahaan atau pengkajuan butir-butir soal oleh

validator yang ditentukan Validator yang dipilih adalah seorang dosen Karena

tes pada penelitian ini bersifat diagnotis maka tidak perlu dilakukan uji

realibilitas Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode yang artinya

dengan cara membandingkan data hasil wawancara data hasil observasi dan

dokumentasi

Teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan 3 alur kegiatan yaitu 1)

reduksi data yaitu tahapan mengoreksi jawaban hasil tes siswa yang sudah

dikumpulkan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan dan mencatat hasil

wawancara 2) penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi atau data

dari hasil penelitian yang sudah disusun dan terorganisir yang memungkinkan

untuk dilakukan penarikan kesimpulan 3) verifikai data dan penarikan

kesimpulan merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang

diperoleh pada tahap verifikasi dilakukan peninjauan terhadap kebenaran dari

penyimpulan berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya dengan judul tujuan

dan perumusan masalah Mengkalkulasikan presentase setiap jenis kesalahan

dengan menggunakan rumus berikut

P = 119951

119925 times 100

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 9: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

5

Keterangan

119875 = Presentase jenis kesalahan

119899 = Banyak kesalahan untuk masing-masing level taksonomi SOLO

119873 = Jumlah total seluruh kesalahan

3 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Level taksonomi SOLO dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu prestructural

unistructural multistructural relational dan extended abstract Deksripsi jumlah

setiap level pada setiap nomor soal akan disajikan pada tabel 1 berikut

Tabel 1 Deskripsi jumlah setiap level taksonomi SOLO di setiap item soal

Level

Taksonomi SOLO

Nomor Soal Total Presentase

1 2 3 4

Prestructural n - 2 2 2 6 517

Unistructural n 1 4 4 - 9 775

Multistructural n 7 6 8 - 21 1810

Relational n 16 14 12 18 60 5172

Extended Abstract n 5 4 4 7 20 1724

N (total keseluruhan) 116

Tabel 1 menunjukkan persentase kesalahan untuk setiap level taksonomi

SOLO yaitu level prestructural sebesar 517 dengan jumlah jawaban salah 6dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level unistructural sebesar 775

dengan jumlah jawaban salah 9 dan termasuk tingkat kesalahan yang sangat

rendah level multistructural sebesar 1810 dengan jumlah jawaban salah 21 dan

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah level relational sebesar 5172

dengan jumlah jawaban salah 60 maka termasuk tingkat kesalahan yang sedang

dan level extended abstract sebesar 1724 dengan jumlah jawaban salah 20 maka

termasuk tingkat kesalahan yang sangat rendah Hasil menunjukkan kesalahan

yang dilakukan siswa pada level relational lebih dominan dibandingkan level

lainnya

Selanjutnya dideskripsikan kesalahan-kesalahan dari 5 siswa pada setiap level

taksonomi SOLO berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan wawancara

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 10: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

6

a Level prestructural

Level prestructural menunjukkan bahwa siswa belum dapat

memahami masalah yang diberikan sehingga jawaban yang ditulis siswa tidak

mempunyai makna atau konsep apapun sehingga siswa cenderung tidak

memberikan jawaban atas soal yang diberikan Akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level prestructural di tabel 2

Tabel 2 Deskripsi Kesalahan Pada Level Prestructural

Subjek Penelitian Nomor Soal

Jenis Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - radic Konsep

S-06 - - - - -

S-07 - radic - - Prinsip

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 2 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 4 dan 2 dengan jenis kesalahan

konsep yang meliputi kesalahan memahami makna soal kesalahan

memahami instruksi soal yaitu tidak mampu mengidentifikasi atau

menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal Penelitian

yang menguatkan yaitu hasil penelitian Asikin (2002) yang menyimpulkan

diantaranya bahwa pada level prestruktural peserta didik menolak memberi

jawaban menjawab secara cepat atas dasar pengamatan dan tanpa dasar yang

logis Contoh kesalahan pada level prestructural dapat dilihat pada gambar

berikut

Soal nomor 2

ldquo Hasil pengurangan 1198862 minus 2119886 119889119886119903119894 2 minus 31198862 adalah rdquo

Jawaban siswa

Gambar 1 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 11: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

7

Gambar 1 terlihat bahwa siswa melakukan kesalahan dengan

jenis kesalahan konsep Kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal siswa juga

melakukan kesalahan dalam memahami konsep pengurangan aljabar

Penelitian Gopal dan Stears (2007) menyatakan diantaranya bahwa dalam

presentasi tertulis dan lisan jawaban pra-struktural dan uni-struktural

didominasi tetapi selama wawancara tentang presentasi peserta didik

menunjukkan tingkat-multi-struktural yang lebih tinggi relasional dan

dalam beberapa kasus abstrak diperpanjang

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level prestructural

disebabkan karena

1) Kemampuan pemahaman siswa yang rendah

2) Kesulitan siswa dalam membaca informasi pada soal

3) Siswa tidak terbiasa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan

4) Siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik

b Level Unistructural

Level unistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dengan menggunakan beberapa informasi namun belum

mampu merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik Berikut akan

disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level unistructural di tabel 3

Tabel 3 Deskripsi Kesalahan Pada Level Unistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis Kesalahan

1 2 3 4

S-04 - - radic - Prinsip Operasi

S-06 - - radic - Prinsip Operasi

S-07 radic - - - Prinsip Operasi

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 3 menunjukkan bahwa siswa dengan subjek penelitian S-04

S-06 dan S-07 melakukan kesalahan pada nomor 3 dan 1 dengan jenis

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 12: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

8

kesalahan prinsip dan operasi Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Ronald Manibuy (2014) yang mengatakan bahwa kesalahan

yang dilakukan siswa berkemampuan sedang (KMS) hanya mencapai

level unistructural dengan kesalahan dalam pemisalan variabel terkait

dengan aturan-aturan dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan salah

menuliskan jawaban akhir dari soal secara lengkap dan benarHal ini

dimaknai bahwa siswa harus dapat memahami makna soal untuk mampu

menangkap data atau informasi kemudian menafsirkannya dalam bentuk

model atau kalimat matematika Contoh kesalahan pada level

unistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang

(119909 minus 119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut

adalahrdquo

Jawaban Siswa

Gambar 2 Penggalan Pekerjaan S-04

Gambar 2 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-04 dimana siswa sudah mampu memahami soal dengan

menggunakan beberapa data atau informasi namun melakukan kesalahan

dalam merencanakan dan menyelesaikan soal Kesalahan yang dilakukan

siswa pada level unistructural yaitu kesalahan konsep yang terlihat jelas

dalam pembuatan model matematika siswa tidak mengetahui rumus apa

yang digunakan sehingga siswa tidak dapat menyelesaikan soal dengan

baik Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa pada level

unistructural disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 13: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

9

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan data

c Lemahnya daya ingat siswa dalam penggunaan rumus

c Level Multistructural

Level multistructural menunjukkan bahwa siswa sudah dapat

memahami soal dan dapat merencanakan dengan tepat namun belum mampu

menyelesaikan soal dengan baik dan benar Berikut akan disajikan kesalahan-

kesalahan yang berada pada level multistructural di tabel 4

Tabel 4 Deskripsi Kesalahan Pada Level Multistructural

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - Operasi

S-06 - - - - -

S-07 - - - Operasi

S-12 - - - Operasi

S-18 - - Operasi

Tabel 4 menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa

dengan subjek penelitian S-07 S-12 S-18 yang berada pada level

multistructural melakukan kesalahan pada nomor 1 dan 3 dengan jenis

kesalahan pengerjaan yang sama Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Rintis Suhita dkk (2013) menyimpulkan diantaranya siswa

yang tergesa-gesa dalam menjawab soal tidak memahami maksud soal

dan kurang menguasai konsep yang berkaitan dengan soal tes Hal ini

dapat dimaknai bahwa siswa harus mempunyai kemampuan pemahaman

konsep yang tinggi untuk dapat menyelesaikan soal dengan tepat dan

untuk dapat berada pada level multistructural Contoh jawaban kesalahan

pada level multistructural dapat dilihat pada gambar berikut

Soal nomor 3

ldquoDiketahui sebuah persegi panjang dengan lebar dan panjang (119909 minus

119910)119888119898 119889119886119899 (2119909 + 3119910)119888119898 maka luas persegi panjang tersebut adalahrdquo

Jawaban Siswa

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 14: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

10

Gambar 3 Penggalan Pekerjaan Siswa S-07

Gambar 3 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa dengan

subjek S-07 berdasarkan level SOLO adalah multistructural dimana

siswa dapat memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan

menyelesaikan soal namun kurang teliti sehingga gagal dalam jawaban

akhir dari soal yang diberikan Jenis kesalahan yang dilakukan siswa

pada level ini adalah kesalahan operasi Jenis kesalahan operasi yang

dilakukan siswa terlihat jelas dalam menghitung operasi perkalian bentuk

aljabar siswa mengerjakan (119909 minus 119910)(2119909 + 3119910) = 21199092 minus 3119909119910 minus 2119909119910 minus

31199102 padahal seharusnya 3119909119910 119887119906119896119886119899 minus 3119909119910 Hal ini disebabkan karena

siswa tidak teliti dalam mengalikan Akibatnya pada langkah selanjutnya

siswa juga salah dalam menghitungnya Sehingga jawaban yang

diberikan tidak tepat

Berdasarkan hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa

menunjukkan bahwa kesalahan siswa pada level multistructural

disebabkan karena

a Lemahnya keterampilan menghitung dalam pengoperasian bentuk

aljabar

b Kemampuan siswa yang rendah dalam menafsirkan atau

memasukkan data kedalam rumus

c Kurang telitinya siswa dalam mengerjakan soal

d Kurangnya siswa mengerjakan latihan-latihan soal yang serupa

d Level Relational

Level relational menunjukkan bahwa siswa mampu memahami soal

dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal dengan baik

Berikut akan disajikan kesalahan-kesalahan yang berada pada level relational

di tabel 5

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 15: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

11

Tabel 5 Deskrispi Kesalahan Pada Level Relational

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - - - -

S-06 - - - - -

S-07 - - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - Prinsip

Tabel 5 menunjukkan bahwa subjek penelitian S-18 melakukan

kesalahan pada levelrelational Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Pratiwi (2015) yang menyimpulkan bahwa pada levelrelational

diperoleh siswa sebesar 271 yang menunjukkan bahwa siswa dapat

menghubungkan beberapa data atau informasi kemudian mengaplikasikan

konsep dan membuat kesimpulan yang relevan Hal ini dimaknai bahwa

siswa yang mampu menyelesaikan tugas atau pekerjaan sampai pada

level relational adalah siswa yang mampu memahami merencanakan dan

menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat serta mampu memberikan

kesimpulan yang relevan Contoh kesalahan pada level relational dapat

dilihat pada gambar berikut

Gambar 4 Penggalan Pekerjaan Siswa S-18

Gambar 4 menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa adalah

siswa tidak menuliskan rumus yang digunakan namun proses

penyelesaian yang dilakukan benar dan hasil yang dicapai tepat serta

siswa mampu memberikan kesimpulan yang relevanKesalahan ini

disebabkan karena siswa tidak ingat rumus yang digunakan Berdasarkan

hasil analisis jawaban tes dan hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa

kesalahan siswa pada level relational disebabkan karena

a Sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan soal

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 16: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

12

b Siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang

dikerjakan

e Level Extended Abstract

Level Extended Abstract menunjukkan bahwa siswa mampu

memahami soal dengan benar dapat merencanakan dan menyelesaikan soal

dengan baik serta siswa mampu menghubungkan data dan proses yang lain

sehingga mampu memperoleh generalisasi yang baru Dari hasil analisis

jawaban tes siswa yang berhasil pada level ini mampu mengerjakan soal

dengan memberikan kesimpulan yang relevan Berikut akan disajikan

deskripsi pencapaian siswa yang berada pada level extended abstract pada

tabel 6

Tabel 6 Deskripsi Siswa Yang Berada Pada Level Extended Abstract

Subjek

Penelitian

Nomor Soal Jenis

Kesalahan 1 2 3 4

S-04 - - -

S-06 - - - -

S-07 - - - -

S-12 - - - - -

S-18 - - - - -

Tabel 6 menunjukkan siswa dengan subjek penelitian S-04S-06

dan S-07 mampu mengerjakan pekerjaannya dengan tepat dan berada

pada level extended abstract Penelitian yang menguatkan yaitu hasil

penelitian Asikin (2002) menyimpulkan diantaranya bahwa pada level

abstrak diperluas peserta didik mampu berpikir secara induktif dan

deduktif mampu mengadakan atau melihat hubungan-hubungan

membuat hipotesis menarik kesimpulan dan menerapkannya pada situasi

lain Hal ini dapat dimaknai bahwa siswa yang mempunyai pemahaman

soal yang tinggi yang dapat mencapai levelrelational bahkan dapat

mencapai level extended abstract Contoh penggalan pekerjaan siswa

yang mampu berada pada level extended abstract dapat dilihat pada

gambar berikut

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 17: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

13

Soal nomor 1

ldquoAndi memiliki 2 utas tali dengan panjang (31199092 minus

1199091199102) 119889119886119899 (51199092 + 21199091199102 minus 1) Jika kedua tali tersebut disambungkan

maka berapa panjang tali Andirdquo

Jawaban Siswa

Gambar 5 Penggalan Pekerjaan Siswa S-06

Gambar 5 menunjukkan salah satu contoh siswa menyelesaikan soal

yang diberikan dengan penyelesaian yang benar dan tepat serta

kesimpulan yang relevan Siswa mengerjakan soal tersebut dengan

lengkap yaitu menuliskan yang diketahui ditanyakan serta yang dijawab

dengan benar

4 Simpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dikembangkan berdasarkan level

taksonomi SOLO diperoleh setiap kesalahan di setiap level taksonomi SOLO

Level taksonomi SOLO dikategorikan sebagai berikut level prestructural 517

level unistructural 775 level multistructural 1810 level relational 5172

dan level extended abstract 1724 Level relational merupakan level yang paling

dominan dibandingkan level lainnya

Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang dilakukan siswa paling

dominan berada di level relational Jenis kesalahan pada level relational

merupakan kesalahan prinsip Penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada level relational adalah sikap tergesa-gesa siswa dalam mengerjakan

soal siswa tidak meninjau atau memeriksa kembali jawaban yang telah

dikerjakan

Untuk mengatasi kesalahan yang disebabkan kurangnya keterampilan dalam

mengoperasikan bentuk aljabar maka guru hendaknya lebih sering memberikan

penambahan tugas atau latihan soal secara kontinyu Peserta didik hendaknya

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 18: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

14

mengkomunikasikan kesulitan-kesulitan yang dialami pada guru maupun teman

yang lebih menguasai

Daftar Pustaka

Abdullah Abdul Halim Nur Liyana Zainal Abidin dan Marlina Ali 2015

ldquoAnalysis of Studentsrsquo Errors in Solving Higher Order Thinking Skills

(HOTS) Problems for the Topic of FractionrdquoJounal of Asian Social Science

11(21) Diakses pada 16 Januari 2017

(httpswwwresearchgatenetpublication282602742_Analysis_of_Students

_Errors_in_Solving_Higher_Order_Thinking_Skills_HOTS_Problems_for_th

e_Topic_of_Fraction)

Aprilia dyta 2014ldquoAnalisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal yang

Berhubungan dengan Konstruksi Statis Tertentu Berdasarkan Taksonomi

SOLO Plus pada Kelas X TGB SMK Negeri 3 Surabayaldquo Jurnal Kajian

Pendidikan Teknik Bangunan 3(14)59-66 Diakses tanggal 23 Maret 2016

(httpejournalunesaacidindexphpjurnal-kajian-ptbarticleview8762)

Asikin M 2002 ldquoPengembangan Item dan Interpretasi Respon Mahasiswa dalam

Pembelajaran Geometri Analit Berpandu pada Taksonomi SOLO ldquoJurnal

Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja 36(4) Diakses

tanggal 15 Oktober 2016 (httpundikshaacidimageimg_item643doc)

GopalNirmala Michele Stears 2007 ldquoAn Alternatif approach to assesing

science competenciesrdquo African Journal of Research in SMT Education

11(2)15-24 Diakses tanggal 17 Januari 2017

(httpswwwruaczamediarhodesuniversitycontentsancdocumentsGraven

20Venkat202020072020Emerging20pedagogic20agendas20i

n20the20teaching20of20Mathematical20Literacypdf)

Holmes Kathryn 2005 ldquoAnalysis of Asynchonous Online Discussion using the

SOLO Taxonomyrdquo Australian Journal of Educational amp Developmental

Psychology 5117-127 Diakses tanggal 20 November 2015

(httpnovanewcastleeduauvitalaccessmanagerRepositoryfo=sm_subject

3A22asynchronous+communication22)

Lian Lim Hooi amp Wun Thiam Yew 2012 ldquoAssessing Algebraic Solving Ability

A Theoretical Frameworkldquo International Education Studies 5(6) Diakses

tanggal 20 Maret 2016 (httpfilesericedgovfulltextEJ1067083pdf)

Mahmood Azhar M Qasim Ali amp Waqar Husein 2014rdquoUnderstanding of

Elementary School Teachers of World Country about Levels of SOLO

Taxonomyrdquo Mediterranean Journal of Social Sciences 5(23)1135-1138

Diakses tanggal 17 November 2015

(httpwwwmcserorgjournalindexphpmjssarticleview4637)

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)

Page 19: ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII … · Pada materi aljabar siswa masih cenderung melakukan ... multistructural, relasional dan diperpanjang abstrak) dari respon struktur model

15

Manibuy Ronald Mardiyana dan Dewi Retno S 2014rdquoAnalisis Kesalahan

Siswa dalam Menyelesaikan Soal Persamaan Kuadrat Berdasarkan

Taksonomi SOLO pada kelas X SMA Negeri 1 Plus di Kabupaten Nabire-

Papualdquo Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika 2(9)933-945 Diakses

pada 23

Maret2016(httpswwwgooglecomurlsa=tamprct=jampq=ampesrc=sampsource=we

bampcd=1ampcad=rjaampuact=8ampved=0ahUKEwicq62VhvbLAhXRHo4KHTWC

AfsQFggdMAAampurl=http3A2F2Fjurnalfkipunsacid2Findexphp

2Fs2math2Farticle2Fdownload2F48342F3356ampusg=AFQjCNG9O6b

oNesoAGK8CFViQ90G2M8Gg)

Ozdemir A S amp Goktepe Yildiz S 2015 ldquoThe analysis of elementary

mathematics preservice teachersrsquo spatial orientation skills with SOLO

modelrdquo Eurasian Journal of Educational Research 61217-236 Diakses

pada 17 Januari 2017 (httpfilesericedgovfulltextEJ1087527pdf)

Pratiwi Nurul Dwiamp Woro Setyarsih 2015 ldquoPengembangan Instrumen Evaluasi

Berbasis Taksonomi Structure of the Observed Learning Outcome (SOLO)

Untuk Menentukan Profil Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah

Fluida Statisrdquo Journal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 4 (3) 45-49 Diakses

tanggal 24 Oktober 2016 (httpejournalunesaacidarticle1715032article

pdf )

Suhita Rintis Rashar Sjahruddin amp Aunillah 2013 ldquoAnalisis Kesalahan Dalam

Menyelesaikan Soal Cerita dalam Matematikardquo Jurnal Pendidikan

Matematika STKIP PGRI Sidoarjo 1 (2) 37-46 Diakses tanggal 20 Oktober

2016 (httplppmstkippgri-sidoarjoacidfilesAnalisis-Kesalahan-Dalam-

Menyelesaikan--Soal-Cerita-Pada-Materi--Persamaan-Dan-Pertidaksamaan-

Linear-Satu-Variabel-(Studi-Kasus--Peserta-Didik-Kelas-VII-SMP-Negeri-3-

Candi-Sidioarjo)pdf)