perancangan aplikasi sistem pendukung …repository.amikom.ac.id/files/publikasi_10.12.5230.pdf ·...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU
DI MTSN 1 PANGKALAN BUN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Hermawan Putra
10.12.5230
kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
Design of Decision Support System Application for Admission Selection New Student at MTSN 1 Pangkalan Bun
Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk Seleksi Penerimaan
Siswa Baru di MTS N 1 Pangkalan Bun
Hermawan Putra Kusrini
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
MTS N 1 Pangkalan Bun is one of the schools that are still using manual system for the academic process, one of which is the selection process for new students. The purpose of this research is to study the new admissions system is still done manually to a computerized system to facilitate the processing of data and presentation of useful information for the selection of new students.
In The Application of Decision Support System for Selection Admission by using
weights and Assessment Model on MTS N 1 Pangkalan Bun using multiple assessment criteria based on the value of the diploma, the value of written test and interview scores are then mathematically modeled so as to produce an assessment to assist decision-making in new admissions are more accurate and efficient
This decision support system was built to provide the accurate results of selection
to the school to prospective students determine who is entitled to receive in accordance with the total value obtained ranking prospective students.
. Keyword : decision support systems, weights and valuation models, selection, students, criteria, values.
1
1. Pendahuluan
Madrasah Tsanawiah Negeri 1 Pangkalan Bun (MTsN 1 Pangkalan Bun) adalah
salah satu lembaga atau instansi pendidikan negeri yang setingkat dengan pendidikan
formal lainnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP)berada di kecamatan Arut
Selatan kabupaten Kotawaringin Barat, pangkalan bun (Kal-Teng) yang didirikan pada
tahun 1996. Suatu lembaga pendidikan membutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas salah satunya adalah siswa yang dapat mendukung dan mewujudkan tujuan
dari lembaga-lembaga pendidikan tersebut menjadi suatu lembaga yang berstandar
nasional, maka diharapkan lebaga pendidikan dapat menjalankan semua proses belajar-
mengajarnya dengan baik. MTsN 1 Pangkalan Bun memiliki jumlah pendaftar yang cukup
meningkat tiap tahunnya sehingga penyeleksian calon siswa baru di MTsN 1 Pangkalan
Bun menjadi sulit.
Penyeleksian siswa baru adalah suatu cara, proses, pemilihan atau penyaringan
siswa yang secara kemampuan akademis adalah calon terbaik untuk belajar disuatu
lembaga pendidikan yang perlu ditentukan dengan cepat dan tepat yang sesuai atau
memenuhi kriteria penilaian penerimaan siswa baru.
Berdasarkan proses penyeleksian calon siswa baru pada saat ini yang sedang
berjalan di MTsN 1 Pangkalan Bun , sistem yang digunakan masih dilakukan secara
manual dalam proses pencatatan dan penyeleksian datacalon siswa masih
manualsehingga pengolahan data dan penyeleksian calon siswa baru kurang efisien
karena memerlukan waktu yang relatif lama. Untuk itulah pentingnya dibangun sebuah
sistem pendukung keputusan terkomputerisasi yang dapat membantu dalam menyimpan
data calon siswa baru, hasil tes dan kemudian melakukan analisis terhadap hasil tes
sehingga dapat memberikan alternatif solusi untuk memutuskan calon siswa baru yang
pantas di terima sesuai dengan penilaian kriteria-kriteria yang ditentukan oleh pihak
sekolah.
Dari latar belakang masalah tersebut maka penulis mencoba meningkatkan mutu
pendidikan dengan mengaplikasikan teknologi dibidang pendidikan guna mewujudkan
kualitas, kriteria dan mengembangkan fasilitas lebih baik sehingga menulis laporan
skripsi dengan judul “PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
UNTUK SELEKSI PENERIMAAN SISWA BARU di MTsN 1 PANGKALAN BUN” yang
nantinya dapat membatu lembaga pendidikan dalam melakukan penyeleksian calon
siswa baru dengan cepat,tepat dan akurat.
2
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Sistem Pendukung Keputusan
2.1.1 Definisi Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
Pada awal tahun 1970-an , Menurut Scott Morton dan Gorry berpendapat bahwa
DSS merupakan sistem berbasi komputer interaktif, yang membantu para pengambil
keputusan (Decision Making) untuk menggunakan data dan berbagai model untuk
memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur (Turban,dkk 2005:19).
Sedangkan menurut Little (1970), mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan
prosedur berbasis model untuk data pemprosesan dan penilaian guna membantu para
manajer mengambil keputusan. Dia menyatakan bahwa untuk suskes, sistem tersebut
haruslah sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isu-isu penting,
dan mudah berkomunikasi (Turban, dkk 2005:137)
Jadi , berdasarkan definisi diatas, mereka mendefinisikan DSS sebagai sistem
yang dapat diperluas untuk mampu mendukung analisis data dan pemodelan keputusan,
berorientasi terhadap perencanaan masa depan, dan digunakan pada interval yang tidak
reguler dan tak terencana (Turban, dkk 2005:137)
Definisi lainnya DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan
informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data.Sistem itu digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorangpun tahu pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat
(Alter, 2002).
2.2 Pengertian Seleksi
Pengertian seleksi :
1. Menurut Veithzal Rivai (2008, 170), seleksi adalah kegiatan dalam
manajemen SDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi
dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang
memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan
sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang
dinamakan seleksi.
2. Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) proses seleksi adalah usaha menjaring
dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan
pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat memperlihatkan unjuk
kerja yang diharapkan oleh para pimpinan organisasi.
3
3. Menurut Mathis dan Jackson (2006, 261) Seleksi adalah proses pemilihan
orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi
lowongan pekerjaan di sebuah organisasi.
4. Menurut Andrew E. Sikula dalam Anwar Prabu Mangkunegara
(2002, h 35) pengertian seleksi bahwa :”Penyeleksian adalah pemilihan.
Menyelidiki merupakan suatu pengumpulan dari suatu pilihan. Proses seleksi
melibatkan pilihan dari berbagai objek dengan mengutamakan beberapa
objek saja yang dipilih. Dalam pegawaian, seleksi lebih secara khusus
mengambil keputusan dengan membatasi jumlah pegawai yang dapat
dikontrakkerjakan dari pilihan sekelompok calon-calon pegawai yang
berpotensi.
Menurut MT.E Hariandja (2002, h 125), seleksi merupakan proses untuk
memutuskan pegawai yang tepat dari sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui
proses perekrutan, baik perekrutan internal maupun eksternal. Proses ini, seperti halnya
rekrutmen, merupakan kegiatan yang sangat penting sebab hasil yang didapat dari
perekrutan tidak menjamin bahwa seluruh calon yang direkrut sesuai dengan
perusahaan.
2.3 Model Bobot dan Penilaian
Sistem ini menggunakan model bobot dan penilaian .Dimana masing-masing
unsur memiliki beberapa elemen penilaianyang akan menentukan hasil akhir sistem
pendukung keputusan yang akan digunakan oleh para pengguna dalam menentukan
suatu keputusan. Setiap elemen, berbobot penilaian yang berbeda-beda tergantung dari
hasil penilaian kriteria yang ada.Batasan penilaian untuk sub-kriteria dimulai dari angka 0
sebagai yang terendah sampai dengan angka (nilai) 100 sebagai yang tertinggi.
Sedangkan bobot penilaiannya sudah ditentukan berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan dengan bersumber pada hasil penelitian, namun hal ini untuk seterusnya bisa
diadakan perubahan-perubahan searah dengan tuntutan kebutuhan. Total jumlah bobot
pada semua kriteria adalah 100%. Bahwa sistem ini proses penilaiannya mengacu
kepada pemenuhan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan serta mengacu pada beberapa
kasus yang telah terjadi, sehingga benar-benar mempunyai tolak ukur yang baik.
(Yuhilda, 2007).
4
2.4 Konsep Dasar Perancangan Sistem
2.4.1 Definisi Desain Sistem
Menurut Hanif Al Fatta (2007) desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan
masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem) yang merangkai kembali
bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap.Hal ini melibatkan penambahan,
penghapusan, dan perubahan-perubahan bagian relatif pada sistem awal (aslinya). Pada
desain model proses dan model data, untuk mewujudkan kebutuhan sistem didefinisikan
dan kerangka kerja untuk coding juga ditentukan.
2.4.2 Konsep Pemodelan Sistem
2.4.2.1 Flowchart
Flowchart adalah bagan yang menggambarkan aliran di dalam program atau
prosedur sistem secara logika, digunakan sebagai alat komunikasi dan untuk
dokumentasi (Teguh, 2004).
2.4.2.2 Data Flow Diagram
DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan
sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk menggambarkan bagaimana data mengalir melalui
suatu proses yang saling berkaitan (Raymond Mc. Leod, 2004).
Menurut Hanif Al Fatta (2007) ada empat elemen yang menyusun suatu DFD,
yaitu:
a. Proses
b. Data Flow
c. Data Store
d. External Entity
2.5 Konsep Basis Data
2.5.1 Definisi Basis Data
Kusrini (2007:2) mendefinisikan basis data adalah kumpulan data yang saling
berelasi.Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain.Data
dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol).
Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama
sedemikian rupa tanpa pengulangan (redudancy) yang tidak perlu, untuk
memenuhi kebutuhan.
Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan
dalam media penyimpan elektronik.
5
2.5.2 Normalisasi
Dalam buku Kusrini (2007), normalisasi merupakan cara pendekatan dalam
membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan
dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar
untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal
ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, “deletion
anomalies”, dan “update anomalies”. Tipe-tipe kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi
pada database yang tidak normal.
2.5.3 Bahasa Basis Data
Menurut Kusrini (2007:49) sistem basis data komersial menghendaki adanya
sebuah bahasa query yang lebih mudah dipahami dan mudah digunakan (user-friendly).
Oleh karena itu diperkenalkanlah SQL sebagai bahasa query yang lebih marketable. SQL
menggunakan kombinasi aljabar relasional dan kalkulus relasional. Meskipun SQL
adalah bahasa query, namun SQL mempunyai banyak kemampuan lain di samping
melakukan query terhadap basis data. SQL mempunyai kemampuan untuk
mendefinisikan struktur data, modifikasi data dalam basis data dan menentukan konstrain
sekuriti.
Dalam buku Kusrini (2007) bahasa SQL mempunyai dua bagian, yaitu:
1. Definition Language (DDL)
DDL memberikan perintah untuk mendefinisikan dan memodifikasi database dan
strukturnya termasuk konstrain-konstrain yang ada di suatu tabel.Contoh konstrain yang
dimaksud disini adalah primary key, foreign key, null, default, index, unique, dan lain-lain.
2. Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan bahasa query yang digunakan untuk melakukan pengelolaan
terhadap data yang ada di dalam sebuah database. Pengelolaan yang dimaksudkan
disini diantaranya adalah memasukkan data ke dalam tabel (INSERT), mengubah data
(UPDATE), menghapus data (DELETE), dan mengambil data (SELECT) dari satu atau
beberapa tabel.
2.6 Bahasa Pemprograman Java
2.6.1 Sejarah Java Java bermula dari proyek penelitian perusahaan Sun Microsystems dengan
nama sandi Green pada tahun 1991. Terdapat prediksi bahwa mikroprosesor akan
digunakan luas pada peralatan-peralatan elektronik. Karena adanya bermacam tipe
mikroprosesor, maka dibutuhkan sebuah bahasa pemrograman yang dapat berjalan di
6
semua mikroprosesor. Terciptalah sebuah bahasa pemrograman baru oleh James
Gosling, yaitu salah satu orang yang berperan besar dalam proyek tersebut dan program
ini diberi nama Oak. Selang beberapa waktu kemudian, ditemukan bahwa sudah ada
bahasa pemrograman bernama Oak. Akhirnya setelah beberapa pegawai Sun
mengunjungi sebuah kedai kopi, nama bahasa pemrograman ini diganti dengan Java
yang merupakan salah satu jenis biji kopi di kedai tersebut yaitu biji kopi Jawa. Sun
Microsystems mengumumkan kehadiran bahasa Java secara formal di tahun 1995
(Rachmad Hakim dan Sutarto, 2009).
2.7 Perangkat Lunak yang digunakan
2.7.1 MySQL Database Server Menurut Didik Dwi Prasetyo (2004:18), MySQL merupakan salah satu database
server yang berkembang di lingkungan open source dan didistribusikan secara gratis di
bawah lisensi GPL. MySQL merupakan RDBMS (Relational Database Management
System) server.RDBMS adalah program yang memungkinkan pengguna database untuk
membuat, mengelola, dan menggunakan data pada suatu model relasional.
2.7.2 Netbeans IDE
Dalam buku Rachmad Hakim dan Sutarto (2009) Netbeans merupakan
Integrated Development Environment (IDE) Java yang berlisensi open source yang
dikembangkan dengan dukungan Sun Microsystems.Netbeans dimulai pada tahun 1996
sebagai Xelfi (Delphi), Java IDE proyek mahasiswa di bawah bimbingan Fakultas
Matematika dan Fisika di Charles University di Praha. Pada tahun 1997 Stanek Romawi
membentuk perusahaan untuk proyek tersebut dan menghasilkan versi komersial
Netbeans IDE hingga kemudian dibeli oleh Sun Microsystems pada tahun 1999.Proyek
netbeans mulai diprakarsai oleh perusahaan Sun Microsystems sejak bulan Juni 2000
dan terus berkembang hingga saat ini.Netbeans mengacu pada dua hal yaitu Netbeans
platform untuk pengembangan aplikasi desktop java dan sebuah Netbeans IDE
(Integrated Development Environment).
2.7.3 Xampp Arief Ramadhan dan Hendra Saputra (2005) menjelaskan bahwa Xampp
merupakan sebuah tool yang menyediakan beberapa paket perangkat lunak ke dalam
satu buah paket.Awalnya Xampp merupakan pengembangan dari LAMP (Linux Apache,
MySQL, PHP, and PERL).Xampp ini merupakan project non-profit yang dikembangkan
oleh Apache Friends yang didirikan Kai „Oswalad‟ Seidler dan Kay Vogelgesang pada
tahun 2002. Project mereka ini bertujuan mempromosikan penggunaan Apache web
server.
7
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Gambaran Umum
MTsN 1 Pangkalan Bun selalu berupaya mengembangkan dirinya dengan
melakukan pembaharuan-pembaharuan dirinya dengan melakukan pembaharuan-
pembaharuan di segala bidang agar pelayanan pendidikan di MTsN 1 Pangkalan Bun
menjadi semakin berkualitas dan semakin diminati masayarakat. MTsN 1 Pangkalan Bun
yang dikalangan masayarakat lebih dikenal dengan nama MTsN KORINDO , merupakan
salah satu sekolah yang lumayan banyak peminatnya.
Pada Saat ini MTsN 1 Pangkalan Bun telah tumbuh dan berkembang menjadi
sekolah yang berstandar nasional. Salah satu contohnya adalah telah menggunakan
siste informasi untuk penerimaan siswa baru . Namun sistem informasi yang digunakan
pada saat ini tidaklah cukup untuk membatu dan memudahkan dalam proses seleksi
yang menyeluruh. Proses seleksi yang tidak mudah terjadi ketika jumlah pendaftar
melebihi dari total jumlah total kapasitas penerimaan siswa. Dalam keterbatasan waktu
proses seleksi harus dilakukan dengan lebih cepat namun diperlukan juga ketelitian
dalam proses seleksi penerimaan siswa tersebut. Setelah melihat perkembangan jumlah
pendaftar tiap tahunnya dan mendapatkan siswa yag paling komepeten dan terbaik dari
calon siswa yang mendaftar maka agar lebih efektif MTsN 1 Pangkalan Bun
membutuhkan sistem pendukung keputusan untuk penerimaan siswa baru.
Proses seleksi penerimaan siswa yang berkualitas oleh sekolah menggunakan
beberapa kriteria sesuai dengan peraturan yang ada yaitu dengan melakukan beberapa
tes. Data tes dan hasil tes biasanya dihimpun dalam kertas. Begitupun penilaian dari
hasil tes yang masih menggunakan cara manual. Dalam penilaian secara manual
terkadang terjadi ketidaktegasan seperti adanya penilaian dan pengambilan keputusan
yang subjektif , penumpukan file-file calon siswa, keterlambatan pengambilan keputusan
untuk hasil tes yang dilakukan, informasi hasil keputusan tes sering terlambat diumumkan
dan salah peberian nilai untik hasil tes masih sering terjadi karena kelalaian manusia.
3.2 Identifikasi Penyebab Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam analisis
sistem . Masalah dapat didefinisikan sebagai sesuatu hal yang ingin dipecahkan.
Masalah inilah yang menyebabkan sasaran sistem tidak dapat dicapai. Dari subyek
masalah yang terjadi dapat diidentifikasi beberapa penyebab masalah , yaitu sebagai
berikut :
8
1. Proses penilaian dan penerimaan masih dilakukan secara manual sehingga
unsur subyektifitas masih tinggi.
2. Data penerimaan siswa untuk masing-masing masih disimpan dalam bentuk
arsip catatan petugas tata usaha, sehingga memungkinkan terjadinya
kehilangan data dan proses pencarian data mengalami kesulitan.
3. Tidak efektifnya lapiran hasil kinerja sehingga kurang mendukung dalam
proses pengembalian keputusan. Dalam hal ini yaitu sulit untuk melihat
laporan penerimaan siswa dalam periode tertentu.
4. Tidak ada proteksi untuk masing-masing data.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut diatas dapat diidentifikasi bahwa
penyebab utama masalah yang terjadi di MTsN 1 Pangkalan Bun adalah pengolahan
datanya masih dilakukan secara manual.
3.3 Sistem yang Sedang Berjalan
Selama ini sistem yang sedang berjalan dalam pemilihan calon siswa baru yaitu
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Membuka pendaftaran untuk calon siswa baru yang setiap tahunnya
dilakukan oleh sekolah.
2. Penyeleksian berkas atau syarat-syarat lamaran yang dibutuhkan sebagai
bahan pertimbangan sebelum melakukan tes.
3. Pelaksanaan tes-tes dan proses penilaian yang mengacu pada peraturan-
peraturan sekolah.
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirment)
Analisis kebutuhan sistem didefinisikan sebagai cara untuk memahami dan
menspesifikasikan dengan detail, apa yang harus dilakukan oleh sistem. Tujuan dari fase
ini adalah memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem.
Kebutuhan sistem terdiri dari 2 macam yaitu kebutuhan fungsional (functional
requirement) dan kebutuhan nonfungsional (nonfunctional requirement). Dengan adanya
analisis kebutuhan sistem , diharapkan sistem yang dibangun ini sesuai dengan
kebutuhan dari obyek penelitian.
3.5 Gagasan Pengembangan Sistem
Sebuah sekolah memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk
mencapai visi dan misi yang diinginkan sekolah. Pemilihan calon siswa merupakan satu
proses untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sistem pendukung
keputusan (SPK) diperlukan untuk proses pemilihan agar keputusan yang diambil tidak
9
subyektif. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu sekolah dalam
menerima calon siswa dengan klasifikasi terbaik untuk menjadi seorang siswa yang
berkualitas. Model Bobot dan Penilaian merupakan salah satu model yang digunakan
untuk mengambil keputusan dari beberapa kriteria(multi kriteria).
3.6 Batasan Pengembangan Sistem
Dalam pengembangan sistem ini dibatasi dengan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan sebelumnya oleh sekolah yang terdiri dari Nilai rata-rata ijazah, nilai tes
tertulis, dan nilai tes wawancara yang diimplementasikan dalam perhitungan seleksi yaitu
menggunakan perhitungan model bobot dan penilaian . setiap sekolah memiliki kriteria
yang berbeda-beda dalam proses seleksi calon siswa. Pada perancangan ini sistem ini
dibatasu dengan kriteria yang telah disebutkan diatas dan memiliki aturan umum, dari
aturan umum yang ada, data-data yang dibuthkan oleh sistem ada dua bagian yaitu,,
data internal dan data private. Data internal adalah data yang berasal dari sekolah itu
seperti data calon siswa yang mendaftar. Data private merupakan nilai-nilai yang
diberikan seorang pengambil keputusan misalnya pemberian bobot atau prioritas untuk
siswa yang dibutuhkan.
3.7 Perancangan Sistem
Rancangan sistem secara umum dilakukan dengan maksud untuk memberikan
gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang akan diusulkan. Rancangan
ini mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang
secara terinci.
10
3.7.1 Perancangan Proses
3.7.1.1 Flowchart Sistem yang diusulkan
Gambar 3.1 Flowchart Sistem yang Diusulkan
11
3.7.1.2 Data Flow Diagram (DFD)
Gambar 3.2 DFD Level 0
3.7.1.3 Relasi Tabel
Gambar 3.4 Relasi Antar Tabel
12
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1 Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem (system implementation) adalah tahap meletakkan
sistem supaya siap dioperasikan (Jogiyanto, 1990).
Tahap ini termasuk pembuatan database, pembuatan program, dan pembuatan
desain aplikasi.
4.2 Manual Program
Manual program merupakan bagian akhir dari tahap pembuatan program.
Perancangan manual program dilakukan bila seluruh rancangan database dan
perancangan input output aplikasi telah selesai.
Tujuan pembuatan manual program adalah membuat panduan secara tertulis
tahap demi tahap pengoperasian aplikasi kepada pengguna agar lebih mudah
memahami dan mengoperasikan aplikasi.
4.2.1 Tampilan Interface
Gambar 4.1 Tampilan Form Login
13
Gambar 4.2 Tampilan Form Halaman Utama
Gambar 4.3 Form Seleksi Pendaftar
Gambar 4.4 Form Cetak Laporan Pendaftar
14
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis jelaskan pada bab-bab
sebelumnya dalam pembuatan sistem informasi sistem pendukung keputusan untuk
seleksi penerimaan siswa baru, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerimaan siswa baru ini dapat
meningkatkan proses seleksi penerimaan siswa baru di MTsN 1 Pangkalan Bun.
Dengan adanya sistem ini dapat memudahkan pihak sekolah untuk melakukan
proses seleksi calon pendaftar yang akan diterima.
2. Dengan diterapkannya sistem yang baru, penyeleksian calon siswa yang akan
diterima menjadi lebih efektif karena dapat melakukan proses seleksi dengan
cepat dan laporan yang dihasilkan lebih akurat serta mudah dipahami.
Data calon pendaftar disimpan kedalam suatu database secara elektronik, yang
memudahkan untuk mencari data-data calon pendaftar yang ingin dicari.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk proses penerapan dan
pengembangan sistem pendukung keputusan untuk seleksi penrimaan siswa baru ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi pengambil keputusan sebaiknya memahami permasalah dengan baik agar
dapat melakukan perbandingan dan pertimbangan dengan benar sebelum
mengambil keputusan.
2. Dalam sistem ini focus menggunakan 3 kriteria dan tidak dapat menambahkan
kriteria lain, akan lebih baik lagi jika sistem kriteria yang ada sewaktu-waktu
dapat dimodifikasi.
3. Untuk penyempurnaan sistem ini perlu pengembangan sistem penambahan
kriteria, sehingga ketika kriteria baru ditambahkan proses perhitungan berubah
sesuai dengan kriteria-kriteria yang dibuat dalam sistem.
4. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan dengan interface yang lebih baik
dan menarik lagi agar terlihat tidak monoton.
Perlu pemeliharaan sistem secara teratur dan berkala, agar tidak terjadi
kemungkinan yang tidak diinginkan seperti virus yang bisa merusak program.
15
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: ANDI.
E, Turban, dkk. 2005. Decision Support System and Intelegent systems.Yogyakarta: Andi Offset.
Jogiyanto, H.M. 1990. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: ANDI. Kusrini.2007 .Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: ANDI. Kurniawan, Hendra. EriMardiani, danNurRahmansyah. 2013. AplikasiInventory
Menggunakan Java Netbeans, XAMPP, daniReport. Jakarta: Elex Media Komputindo
Utami, E. 2006.RDBMS using Ms SQL 2000.Yogyakarta: nrar.net Publisher.