analisis kesalahan dan perilaku pemecahan masalah … · analisis kesalahan dan perilaku pemecahan...

125

Click here to load reader

Upload: nguyenphuc

Post on 03-Mar-2019

299 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

i

ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH

SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII D SMP NEGERI 4

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh:

STEPANI ELSA

NIM: 121414038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DALAM ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

ii

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBIN G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

iii

LEMBAR PENGESAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Pandanglah hari ini, kemarin sudah menjadi mimpi. Dan esok

hanyalah sebuah visi. Tetapi hari ini yang sungguh nyata,

menjadikan kemarin sebagai mimpi kebahagiaan, dan setiap

hari esok adalah visi harapan”

-Alexander Pope-

“Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang

dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”

-1 Tesalonika 5:18-

Dengan terselesaikannya skripsi saya ini, saya mengucap syukur

pada Tuhan Yesus yang selalu menyertai dan memberkati saya

Dan saya persembahkan skripsi ini bagi Bapak Robertus Ahian

dan Ibu Asiat atas kasih dan kepercayaannya

Juga bagi adik tercinta, Fernanda Winda

Dapot Soritua Manurung yang selalu mendukung dan menyemangati

Serta sahabat-sahabat terkasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Juli 2016

Penulis,

Stepani Elsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Stepani Elsa

NIM : 121414038

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH

SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA

BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII SMP NEGERI 4

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 28 Juli 2016

Yang menyatakan,

Stepani Elsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

vii

ABSTRAK

Stepani Elsa. 2016. Analisis Kesalahan dan Perilaku Pemecahan Masalah

Siswa dalam Mengerjakan Soal Cerita Matematika Bangun Ruang Sisi Datar

Kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Program

Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan

siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi

datar, 2) mendeskripkan penyebab terjadinya siswa melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar, 3)

mendeskripsikan perilaku pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal

cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini

adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan

dilakukan pada bulan Februari-Juli 2016. Data diperoleh dari hasil tes tertulis materi

bangun ruang sisi datar dan wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 3 jenis kesalahan yang

ditemukan dalam tes tertulis, yaitu kesalahan data, kesalahan definisi atau teorema

dan kesalahan teknis. Kesalahan data yang terjadi sebesar 5,26%, kesalahan definisi

sebesar 53,26% sedangkan kesalahan teknis 34,21%. Penyebab terjadinya

kesalahan-kesalahan tersebut adalah ketidaktelitian siswa membaca soal, siswa

kurang memahami soal, siswa kurang memahami konsep materi, dan ketidaktelitian

pada perhitungan. Sedangkan perilaku pemecahan masalah yang ditemukan pada

penelitian ini ada 4, yaitu MBA-full context, DTA-limited context, DTA-proficient

dan DTA-not proficient. Perilaku pemecahan masalah MBA-full context yang

ditunjukan sebesar 6,45%, DTA-limited context sebesar 19,35%, DTA-proficient

sebesar 41,94% dan DTA-not proficient sebesar 32,26%.

Kata kunci: Analisis Kesalahan, Perilaku Pemecahan Masalah, Bangun Ruang Sisi

Datar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

viii

ABSTRACT

Stepani Elsa. 2016. Error Analysis and Students Problem Solving Behavior

of in Doing Polyhedron Word Problems in Grade VIII D Junior High School

number 4 Yogyakarta in the Academic Year of 2015/2016. Thesis.

Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and

Science Education. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata

Dharma University Yogyakarta.

This research aimed to 1) describe students errors in solving polyhedron word

problems, 2) describe students errors causes factors in solving polyhedron word

problems, 3) describe students problem solving behavior in doing polyhedron word

problems.

This research used the qualitative descriptive method. The subject of this

research was students of Junior High School Number 4 Yogyakarta grade VIII D in

the academic year of 2015/2016 and conducted on February-July 2016. The data

was gained from written test and interview.

The result of this research showed that there are three types of error that were

found in written test, which are misused data, distorted definition or theorem and

technical error. Percentages of each error are 5,26% misused data, 53,26% distorted

definition and 34,21% technical error. The cause errors are inaccuracy of problems

reading, lack of problems understanding, lack of mathematics material concept

understanding and inaccuracy in calculation. Whereas, the problem solving

behavior that was showed in this research are MBA-full context, DTA-limited

context, DTA-proficient and DTA-not proficient. Problem-solving behavior MBA-

full context indicated rate of 6.45 % , DTA-limited context at 19.35% , DTA-

proficient at 41.94 % and DTA-not proficient at 32.26 %.

Keywords: Error Analysis, Problem Solving Behavior, Polyhedron

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

ix

KATA PENGANTAR

Syukur dan pujian kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, pendampingan,

rahmat dan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, kerjasama,

dukungan/motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini praktikan mengucapkan limpah terimakasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph, D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Bapak Dr. Hongki Julie, M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Matematika.

3. Bapak Drs. Th. Sugiarto, M. T. selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, membimbing, memberi kritik dan saran serta memberi

semangat yang bermanfaan bagi penulis.

4. Ibu Yuniari, S. Pd. Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 4 Yogyakarta yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di

sekolah.

5. Ibu Mediarita Dwikartini, S. Pd. selaku guru mata pelajaran matematika kelas

VIII yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di kelas VIII, memberi bimbingan dan mendukung penulis selama

penelitian.

6. Keluarga tercinta yaitu Bapak Robertus Ahian, Ibu Asiat dan Fernanda Winda

yang selalu mencurahkan doa, cinta, perhatian, dan motivasi sehingga

pendidikan dan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

7. Dapot Soritua Manurung yang tiada hentinya memberikan doa dan dukungan

kepada penulis.

8. Sahabat penulis yaitu, David, Selviani Rumapea, Syf. Apriyanti N H, Nurul

Maulidia, Veronika Rita, Krsesnsia Aprilla, Fransisca Putri Wulandari, Agnes

Dwi Purnama Sary, Yoanna Nungki Rianda, Benedikta Norma Enda K. H,

Riandika Ratnasari, Cindy, Andita Prastiti, Malvin Choco, Nanda Ayu

Pujiningtyas dan Maria Angelika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

x

9. Teman-teman pendidikan matematika 2012 yang tidak dapat disebutkan satu

per satu, yang telah membantu dan mendukung penulis dari awal perkuliahan

hingga terselesaikannya skripsi ini.

10. Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, doa serta motivasi kepada

penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu

penuls mengharapkan saran dan kritik yang membangun, Akhir kata penulis

mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 28 Juli 2016

Penulis,

Stepani Elsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

xi

DAFTAR ISI

SKRIPSI ............................................................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iii

LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................... vi

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 3

D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4

E. Batasan Istilah ....................................................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 7

A. Analisis Kesalahan ................................................................................................ 7

B. Tahapan Kesalahan Menurut Newman .............................................................. 7

C. Kategori Kesalahan .............................................................................................. 9

D. Faktor Penyebab Siswa Melakukan Kesalahan ............................................... 11

E. Perilaku Pemecahan Masalah ............................................................................ 13

F. Bangun Ruang Sisi Datar ................................................................................... 20

G. Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar ............................................................... 27

H. Kerangka Berpikir .............................................................................................. 28

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

xii

A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 30

C. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................................. 30

D. Bentuk Data ......................................................................................................... 31

E. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 31

F. Instrumen Penelitian .......................................................................................... 32

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ........................................................... 34

H. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 38

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA

DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ............................................................. 39

A. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................................... 39

B. Tabulasi Data ...................................................................................................... 40

C. Analisis Data ........................................................................................................ 50

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................. 66

E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................................... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 70

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 70

B. Saran .................................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 73

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-proficient ……………..………. 15

Tabel 2.2. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-not proficient ……………..…... 15

Tabel 2.3. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-limited context…….………….... 16

Tabel 2.4. Perilaku Pemecahan Masalah MBA-full context ………………........ 17

Tabel 2.5. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-justification.………………….... 18

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Diagnostik ……………………..……………………... 32

Tabel 3.2. Indikator Wawancara untuk Kesalahan dan Penyebab

Kesalahan…………………………………….................…..…………………... 33

Tabel 3.3. Indikator Wawancara untuk Perilaku Pemecahan Masalah ……….... 33

Tabel 3.4. Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas …………………………….... 35

Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas ………………………….... 35

Tabel 3.6. Hasil Tes Uji Coba ……………………..…………………………... 36

Tabel 3.7. Validitas Item Soal…………………...……………………………... 37

Tabel 4.1. Urutan Kegiatan Pelaksanaan Penelitian…………………………..... 39

Tabel 4.2. Hasil Tes Diagnostik………………………………………………... 41

Tabel 4.3. Data Kesalahan-kesalahan Siswa………………………………….... 42

Tabel 4.4. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa………………. 45

Tabel 4.5.Data Wawancara dengan Siswa…………………………………….... 46

Tabel 4.6. Data Wawancara terhadap Perilaku Pemecahan Masalah Siswa….... 49

Tabel 4.7. Penggolongan Jenis Kesalahan dan Tahapan Kesalahan………….... 50

Tabel 4.8. Rangkuman Kualitas Jawaban Siswa……………………………….. 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

xiv

Tabel 4.9. Rekapitulasi dan Persentase Kesalahan yang Dilakukan Siswa…….. 56

Tabel 4.10. Rekapitulasi Kesalahan yang dilakukan Per Soal………………….. 56

Tabel 4.11. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa……………... 57

Tabel 4.12. Rekapitulasi dan Persentase Perilaku Pemecahan Masalah……….. 62

Tabel 4.13. Hasil Analisis Wawancara Terhadap Kesalahan Siswa………….... 62

Tabel 4.14. Hasil Analisis Wawancara Terhadap Perilaku Pemecahan Masalah

Siswa……………………………………………………………………………. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram Alur Proses Identifikasi Perilaku Pemecahan Masalah… 19

Gambar 2.2. Kubus ABCD.EFGH……………………………………………... 20

Gambar 2.3. Jaring-jaring Kubus ABCD.EFGH……………………………….. 22

Gambar 2.4. (a) Kubus Satuan, (b) Kubus Satuang dengan Rusuk 2 Satuan…... 23

Gambar 2.5. Balok ABCD.EFGH……………………………………………… 23

Gambar 2.6. Jaring-jaring Balok ABC.EFGH………………………………….. 26

Gambar 2.7. (a) Balok Satuan, (b) Balok Satuan dengan Ukuran 6 x 2 x 1 cm... 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1. Soal Uji Coba Penelitian……………………………………….. 75

Lampiran A.2. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Uji Coba…………... 77

Lampiran A.3. Rekap Hasil Tes Uji Coba……………………………………… 79

Lampiran A.4. Validitas dan Realiabilitas Tes Uji Coba………………………. 81

Lampiran B.1. Soal Tes Diagnostik……………………………………………. 84

Lampiran B.2. Kunci Jawaban dan Rubrik Penilaian Soal Tes Diagnostik……. 86

Lampiran B.3. Rekap Hasil Tes Diagnostik Siswa…………………………….. 88

Lampiran B.4. Transkrip Wawancara………………………………………….. 89

Lampiran B.5. Hasil Pekerjaan Siswa…………………………………………. 102

Lampiran C.1. Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma………… 107

Lampiran C.2. Surat Izin Penelitian oleh Dinas Perizinan Kota Yogyakarta…..108

Lampiran C.3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………………... 109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika dipelajari mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Konsep dasar hingga konsep yang kompleks dipelajari di setiap jenjang pendidikan

tersebut, karena materinya saling berhubungan dari setiap jenjang yang lebih rendah

ke jenjang yang lebih tinggi. Konsep-konsep dasar yang telah dipelajari akan selalu

diperlukan untuk memahami konsep yang lebih kompleks. Akan tetapi, jika konsep

dasar yang telah dipelajari tidak dapat dipahami dengan baik, maka akan sulit untuk

memahami konsep yang lebih kompleks, karena itu banyak orang yang memandang

matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, meskipun demikian semua orang

harus mempelajarinya karena sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-

hari (Mulyadi, 2008: 174).

Faktor di atas menjadi salah satu penyebab guru sering menemukan siswa yang

mengalami kesulitan pada saat mengikuti pelajaran matematika. Hal ini akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa yang menjadi rendah

Hasil survey Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun

2012 Indonesia menduduki peringkat 64 dari 65 negara yang di survey dengan nilai

matematika 375 dari nilai 500 yang menjadi standar nilai internasional. Sedangkan

hasil survei dari World Bank yang melibatkan paling sedikit 12 negara di Asia,

menunjukkan bahwa kualitas pendidikan Indonesia berada di peringkat 12 dan

paling rendah di Asia. Dari hasil kedua survey ini tentu dapat dilihat bahwa jika

dibandingkan dengan Negara lain, prestasi Indonesia sangat rendah terlebih pada

pelajaran matematika. (Febrialdi Rusli Umar Ali, 2016)

Oleh karena prestasi belajar siswa yang rendah dan kesulitan belajar ini, salah

satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah diagnosis dan remediasi. Dalam

dunia pendidikan kata diagnosis diartikan sebagai usaha-usaha untuk mendeteksi,

meneliti sebab-sebab, jenis-jenis, sifat-sifat dari kesulitan belajar siswa (Mulyadi,

2008). Diagnosis yang dapat dilakukan adalah dengan menganalisis hasil pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

2

siswa sehingga dapat ditemukan kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita.

Setelah guru melakukan diagnosis kemudian akan ditentukan perilaku-perilaku

pemecahan masalah yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan. Perilaku

pemecahan masalah dapat memberikan gambaran perilaku siswa pada proses

penyelesaian masalah dalam bentuk soal.

Permasalahan atau soal yang dapat diberikan guru dalam menganalisis hasil

pekerjaan siswa dapat berbentuk soal cerita. Pada saat siswa mengerjakan soal

cerita, siswa dapat memberikan gambaran penguasaan siswa terhadap konsep suatu

materi, yaitu melalui daya nalar dan penyelesaian soal cerita tersebut. Soal cerita

biasanya dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa harus melewati

proses penafsiran soal, proses penyelesaian hingga menemukan penyelesaian soal

cerita tersebut.

Salah satu materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari adalah bangun ruang

sisi datar. Penerapan konsep-konsep materi bangun ruang sisi datar sering

digunakan dalam menyelesaikan permasalahan di kehidupan sehari-hari. Melalui

proses penyelesaian yang dilakukan siswa guru dapat menganalisis kesalahan dan

perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa. Kemudian guru melakukan

remediasi sesuai dengan analisis kesalahan dan perilaku pemecahan masalah pada

hasil pekerjaan siswa dan di kemudian hari siswa tidak mengulangi kesalahan yang

sama.

Pengalaman peneliti melakukan remedial di SMP Negeri 4 Yogyakarta pada

perkuliahan Diagnosis, Remedial dan Pengayaan dalam Pembelajaran Matematika

di kelas VII pada materi segitiga dan segiempat menunjukan banyak siswa yang

masih mengalami kesulitan. Padahal materi segitiga dan segiempat merupakan

materi dasar yang akan digunakan pada materi bangun ruang sisi datar. Hasil

remedial ini mengindikasikan siswa juga mengalami kesulitan pada materi bangun

ruang sisi datar.

Berdasarkan permasalahan di atas memungkinkan terjadinya kesalahan-

kesalahan yang beragam saat siswa mengerjakan soal-soal cerita mengenai bangun

ruang sisi datar, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

3

berjudul “Analisis Kesalahan dan Perilaku Pemecahan Masalah Siswa dalam

Mengerjakan Soal Cerita Matematika Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII D SMP

Negeri 4 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dirumuskan masalah penelitian

sebagai berikut.

1. Apa sajakah jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D

SMP Negeri 4 Yogyakarta?

2. Apa sajakah penyebab terjadinya kesalahan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D

SMP Negeri 4 Yogyakarta?

3. Bagaimana perilaku pemecahan masalaha siswa dalam menyelesaikan soal

cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D SMP

Negeri 4 Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai beriku.

1. Mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII D

SMP Negeri 4 Yogyakarta.

2. Mendeskripsikan penyebab terjadinya siswa melakukan kesalahan dalam

menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar

kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta.

3. Mendeskripsikan perilaku pemecahan masalaha siswa dalam

menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar

kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

4

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

Pada penelitian ini diharapkan siswa dapat mengetahui apa saja kesalahan-

kesalahan yang dilakukannya saat mengerjakan soal cerita bangun ruang sisi

data serta penyebabnya dan perilaku-perilaku pemecahan masalah yang

mereka lakukan, sehingga siswa menjadi lebih teliti pada saat

menyelesaikan soal cerita karena telah mengetahui letak kesalahannya

2. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika

Pada penelitian ini diharapkan dapat membantu guru mata pelajaran

matematika mengetahui apa saja kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa saat mengerjakan soal cerita dan penyebabnya serta perilaku

pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika

pada materi bangun ruang sisi datar, sehingga dapat mengatasinya dengan

memilih metode yang tepat pada saat mengajar atau menyusun program

remediasi materi bangun ruang sisi datar.

3. Bagi Peneliti

Melalui hasil penelitian ini, penulis memperoleh pengetahuan dan wawasan

baru dalam dunia pendidikan yang nantinya akan sangat bermanfaat sebagai

sebagai calon guru. Hasil peneltian ini membantu penulis untuk lebih

memahami kesalahan siswa dan perilaku pemecahan masalah siswa dalam

menyelesaikan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar.

E. Batasan Istilah

Pada penelitian ini penulis membatasi istilah-istilah sebagai berikut.

1. Analisis Kesalahan

Analisis kesalahan adalah penyelidikan terhadap kesalahan dan

penyeledikan perilaku pemecahan masalah siswa dalam mengerjakan soal

cerita matematika materi bangun ruang sisi datar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

5

2. Perilaku Pemecahan Masalah

Perilaku pemecahan masalah merupakan perilaku pada aspek intelektual

atau pada aspek kognitif siswa saat menyelesaikan pemecahan suatu

masalah.

3. Bangun Ruang Sisi Datar

Bangun ruang sisi datar adalah suatu bangun ruang dimana sisi yang

membatasi bagian dalam atau luar berbentuk bidang datar khususnya pada

pokok bahasan kubus dan balok.

4. Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar

Soal cerita bangun ruang sisi datar adalah soal matematika yang

permasalahannya terdapat di kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan

materi bangun ruang sisi datar khususnya pada pokok bahasan kubus dan

balok.

Analisis kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika bangun

ruang sisi datar kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016

merupakan sebuah penelitian yang berupaya untuk mengetahui kesalahan-

kesalahan dan penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa mengerjakan

soal cerita matematika bangun ruang sisi datar.

F. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika

penulisan.

Bab II merupakan landasan teori yang memaparkan terori-teori yang menjadi

landasan dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan yaitu analisis kesalahan,

kesalahan menurut Newman, kategori kesalahan, faktor penyebab siswa melakukan

kesalahan, perilaku pemecahan masalah, bangun ruang sisi datar dan soal cerita

bangun ruang sisi datar.

Bab III merupakan metodologi penelitian yang memaparkan jenis penelitian,

subjek dan objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrument

penelitian, uji validitas dan realibilitas penelitian dan teknik analisi data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

6

Bab IV merupakan analisis data dan pembahasan yang memaparkan

pelaksanaan penelitian, tabulasi data, hasil analisis data dan pembahasan.

Bab V merupakan penutup yang memaparkan kesimpulan yang disesuaikan

dengan tujuan penelitian dan saran-saran peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Analisis Kesalahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis adalah penyelidikan terhadap

suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan

yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya), sedangkan

kesalahan adalah kekeliruan, perbuatan yang salah (melanggar hukum dan

sebagainya). Pada penelitian ini analisis kesalahan yang dimaksud adalah

penyelidikan terhadap kesalahan dan penyeledikan perilaku pemecahan masalah

siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar.

B. Tahapan Kesalahan Menurut Newman

Tahapan kesalahan Newman diperkenalkan pertama kali pada tahun 1977 oleh

Anne Newman, seorang guru bidang studi matematika di Australia. Dalam tahapan

ini, Newman menyarankan lima kegiatan spesifik sebagai suatu yang krusial untuk

membantu menemukan letak kesalahan yang terjadi pada pekerjaan siswa ketika

siswa menyelesaikan suatu masalah berbentuk soal cerita.

Menurut Newman (1977, dalam Parmjit Singh, 2010), kesalahan dalam

mengerjakan soal matematika dibedakan menjadi lima tipe kesalahan, yaitu reading

error (kesalahan membaca), comprehension error (kesalahan memahami),

transformation error (kesalahan dalam transformasi), process skills error

(kesalahan dalam keterampilan memproses), dan encoding error (kesalahan

penulisan).

1. Reading error (kesalahan membaca)

Kesalahan membaca adalah kesalahan yang terjadi pada siswa saat

membaca soal. Soal matematika menuntut kemampuan membaca untuk

memecahkannya. Terlebih jika soal tersebut berbentuk soal cerita, siswa harus

membaca dengan benar seluruh soal agar mendapat informasi dan memahami

soal untuk diselesaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

8

2. Comprehension error (kesalahan memahami)

Kesalahan memahami adalah kesalahan yang terjadi ketika siswa dapat

membaca soal dengan baik dan benar tetapi siswa tidak dapat mengerti apa yang

ia butuhkan. Sehingga siswa gagal dalam menyelesaikan permasalahan pada

soal tersebut.

3. Transformation error (kesalahan dalam transformasi)

Kesalahan transformasi adalah kesalahan yang terjadi ketika siswa sudah

dapat memahami permasalahan dari soal yang diberikan tetapi siswa tidak dapat

memilih pendekatan atau metode, misalnya operasi atau konsep yang sesuai

dalam menyelesaikan soal.

4. Proses skills error (kesalahan dalam keterampilan memproses)

Kesalahan dalam keterampilan proses adalah kesalahan yang terjadi pada

saat siswa melakukan proses perhitungan. Siswa dapat memahami dan

mententukan pendekatan atau metode yang sesuai untuk pemecahan masalah

akan tetapi siswa gagal pada proses perhitungan. Kesalahan ini merupakan

akibat dari kurangnya pemahaman siswa tentang simbol, nilai tempat,

perhitungan dan lain sebagainya.

5. Encoding error (kesalahan penulisan)

Kesalahan penulisan adalah kesalahan yang terjadi karena ketidaktelitian

dalam menulis. Walaupun siswa dapat mengerjakan soal dengan benar, tetapi

tidak menutup kemungkinan siswa salah menuliskan jawaban akhirnya yang

dapat berupa notasi atau satuan.

Tahapan kesalahan menurut Newman ini membantu peneliti untuk menemukan

kesalahan siswa sesuai dengan tahap penyelesaian pada soal, sehingga dapat

diketahui pada tahap mana siswa mengalami kesalahan. Tahapan kesalahan ini juga

nantinya membantu peneliti untuk mengidentifikasi perilaku pemecahan masalah

yang dilakukan siswa pada saat menyelesaikan permasalahan dalam bentuk soal

cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

9

C. Kategori Kesalahan

Menurut Hadar (1987) terdapat 6 kategori kesalahan yang terjadi pada saat

siswa menyelesaikan soal matematika, yaitu Misused data (kesalahan data),

Misinterpreted language (kesalahan menginterpretasi data), logically invalid

inference (kesalahan menyimpulkan secara logis), distorted theorem or definition

(penyimpangan teorema atau definisi), unverified solution (kesimpulan yang tidak

di verifikasi) dan technical error (kesalahan teknis). Keenam kategori kesalahan

tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Misused data (kesalahan data)

Kesalahan data merupakan kesalahan dimana terdapat

ketidaksesuaian antara data yang diberikan pada soal dan pada

perhitungan serta penggunaan data yang diperoleh. Karakteristik utama

dari kategori ini adalah sebagai berikut.

a. Menambahkan data asing yang tidak berhubungan dengan soal

b. Mengabaikan data yang diperlukan untuk penyelesaian dan

mengganti informasi yang kurang dengan data yang tidak sesuai

c. Menambahkan syarat-syarat yang tidak diperlukan pada soal,

misalnya menambahkan syarat “harus dibuktikan”, “harus dihitung”

dan lain sebagainya.

d. Ketidaksesuaian informasi dengan teks atau soal, misalnya

menggunakan tinggi segitiga sebagai solusi pada masalah yang

berhubungan dengan garis berat segitiga.

e. Memaksakan syarat yang tidak sesuai dengan teks atau soal,

misalnya memaksakan sifat garis bagi sudut pada sembarang garis

melalui titik sudut.

f. Menggunakan nilai dari suatu variabel untuk variabel lain

g. Kesalahan menyalin data yang diketahui dalam lembar kerja

2. Misinterpreted language (kesalahan menginterpretasi data)

Pada kesalahan menginterpretasi data, siswa melakukan kesalahan

pada saat mengartikan suatu pernyataan pada soal ke bentuk simbolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

10

matematika. Berikut merupakan karakteristik dari kesalahan

menginterpretasikan data.

a. Menterjemahkan pernyataan dalam Bahasa sehari-hari ke dalam

Bahasa atau persamaan matematika dengan arti yang berbeda

b. Mengganti simbol matematika dengan simbol lain yang artinya

berbada

c. Salah mengartikan grafik

3. Logically invalid inference (kesalahan menyimpulkan secara logis)

Pada kategori kesalahan menyimpulkan secara logis, kesalahan yang

terjadi pada menyimpulkan informasi yang diberikan atau informasi

sebelumnya. Karakteristik kategori ini adalah sebagai berikut.

a. Salah menyimpulkan pernyataan matematika, misalnya pada

pembilang logika. Siswa salah menggunakan kata “semua” atau

“beberapa”.

b. Membuat pembuktian yang salah secara logika

4. Distorted theorem or definition (penyimpangan teorema atau definisi)

Penyimpangan teorema atau definisi merupakan penyimpangan

prinsip, aturan, teorema atau definisi, dengan karakterisik sebagai

berikut.

a. Menggunakan sebuah teorema yang tidak sesuai dengan masalah

pada soal

b. Menggunakan sifat distributif pada fungsi atau operasi yang tidak

dapat di distributifkan

c. Tidak tepat atau teliti dalam mengutip definisi, teorema atau rumus.

5. Unverified solution (kesimpulan yang tidak di verifikasi)

Pada kesalahan ini, langkah-langkah pengerjaan yang dilakukan

benar akan tetapi pada hasil akhir tidak sesuai degan masalah yang ada

pada soal dan merupakan bukan penyelesaian soal tersebut.

6. Technical error (kesalahan teknis)

Kesalahan teknis meliputi kesalahan perhitungan, memindahkan

data dari tabel, dan manipulasi aljabar dasar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

11

Kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal disebabkan oleh

kemampuan yang dimiliki, seperti pemahaman siswa tentang definisi, teorema,

sifat, rumus dan proses pengajaran. Selain itu juga bisa disebabkan oleh kurangnya

tingkat penguasaan materi, kecerobohan dan juga kondisi kesiapan siswa dalam

belajar. Kesalahan-kesalahan ini harus segera diselesaikan agar siswa tidak

mengulangi kesalahan lagi dan jika kekeliruan siswa dibiarkan tanpa penjelasan

yang benar dari guru, ada kemungkinan siswa akan menganggap benar kesalahan

tersebut.

Dengan demikian, analisa tehadap kesalahan ini harus dilakukan agar setelah

diketahui bagian-bagian kesalahan tersebut dan diklasifikasikan dapat dibuat suatu

upaya untuk mengatasi kesalahan-kesalahan ini. Upaya tersebut bisa merupakan

program remidiasi atau pembelajaran yang diarahkan pada perbaikan kesalahan-

kesalahan tersebut.

D. Faktor Penyebab Siswa Melakukan Kesalahan

Faktor-faktor penyebab siswa melakukan kesalahan pada saat menyelesaikan

permasalahan matematika dapat berupa faktor kognitif dan faktor non kognitif.

Kedua faktor tersebut diuraikan sebagai berikut.

1. Faktor kognitif

Menurut Suwarsono (1982) faktor kognitif adalah segala sesuatu yang

berhubungan dengan kemampuan intelektual siswa dalam memproses atau

mencerna materi matematika ke dalam pikiran. Faktor kognitif siswa

melakukan kesalahan merupakan faktor penyebab kesalahan siswa

menyelesaikan permasalahan matematika yang berasal dari kurangnya

kemampuan intelektual siswa dalam memproses pengetahuan matematika

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan permasalahan matematika misalnya

kurangnya pengetahuan siswa mengenai teori atau konsep matematika yang

digunakan, kesulitan memahami soal, kurang terampil menggunakan atau

menerapkan materi yang sebelumnya telah dipelajari, kurang terampil

menggabungkan konsep-konsep matematika untuk menyelesaikan soal dan

lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

12

2. Faktor non kognitif

Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada saat menyelesaikan

suatu permasalahan matematika pada umumnya disebabkan karena siswa

mengalami kesulitan belajar. Menurut Burton (1952, dalam M. Entang

1984: 13-14), terdapat beberapa faktor-faktor penyebab kesulitan belajar

siswa.

a. Faktor yang berasal dari diri siswa, antara lain: (1) kelemahan

secara fisik seperti suatu pusat susunan syaraf yang tidak

berkembang atau penyakit menahun, (2) kelemahan secara

mental yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan

juga pendidikan seperti kelemahan mental dan yang nampaknya

kelemahan mental (kurang minat, kebimbangan, kurang usaha,

aktivitas yang tidak terarah, kurang semangat, kelelahan dan

sebagainya), (3) kelemahan-kelemahan emosional seperti

terdapatnya rasa tidak nyaman, penyesuaian yang salah terhadap

orang-orang situasi dan tuntutan orang tua dan lingkungan serta

rasa pobia, (4) kelemahan yang disebabkan oleh karena

kebiasaan dan sikap-sikap yang salah seperti banyak melakukan

aktivitasyang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan

sekolah, malas belajar, kurang berani dan gagal untuk berusaha

memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan menghindari

tanggung jawab, sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran dan

gugup, (5) tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan

pengetahuan dasar yang diperlukan seperti tidak mampu

membaca, berhitung, kurang menguasai pengetahuan dasar

untuk sesuatu bidang yang sedang diikutinya secara sekuensial,

memiliki kebiasaan dan cara bekerja yang salah.

b. Faktor yang terletak diluar diri siswa (situasi sekolah dan

masyarakat) seperti kurikulum yang seragam, bahan dan buku

yang tidak sesuai dengan tingkat-tingkat kematangan dan

perbedaan-perbedaan individu, ketidaksesuaian standard

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

13

administratif (sistem pengajaran, penilaian, pengelolaan

kegiatan dan pengalaman belajar mengajar), terlalu berat beban

belajar (siswa) dan atau mengajar (guru), terlalu besar populasi

siswa dalam kelas, terlalu banyak menuntut kegiatan di luar dan

sebagainya, terlalu sering pindah sekoalh atau program, tinggal

kelas dan sebagainya, kelemahan dari sistem belajar mengajar

pada tingkat-tingkat pendidikan (dasar asal) sebelumnya,

kelemahan kondisi rumah tangga (pendidikan, status sosial

ekonomi, keutuhan keluarga, ketentraman dan keamanan sosial

psikologis dan sebagainya, terlalu banyak kegiatan diluar jam

pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan

ekstrakulikuler dan kekurangan makan (gizi).

Faktor penyebab kesalahan siswa menyelesaikan permasalahan

matematika yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor-faktor kognitif,

yaitu penyebab kesalahan dari proses berpikir dan kemampuan intelektual

siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan.

E. Perilaku Pemecahan Masalah

Pada pemecahan suatu masalah, yang terpenting selain hasil atau

penyelesaian masalah adalah proses. Dalam proses pemecahan masalah

siswa harus mempunyai cara berpikir, kebiasaan dan keingntahuan untuk

memecahkan permasalahan tersebut. Pape (2004) mengamati dan

menggambarkan perilaku siswa ketika menyelesaikan soal cerita

matematika mulai dari membaca ulang, menyimpulkan, menanyakan dan

mentransformasikan struktur-struktur kalimat untuk meningkatkan

pemahaman mereka. Jadi perilaku yang diamati pada penelitian ini adalah

perilaku siswa saat mengerjakan soal cerita matematika secara sistematis.

Menurut Pape (2004) perilaku pemecahan masalah matematika

dikategorikan menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan dengan

mengartikan langsung (Direct Translation Approach/DTA) dan pendekatan

bermakna (Meaning-Base Approach/MBA). Kemudian DTA (Direct

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

14

Translation Approach/DTA) dikelompokkan menjadi tiga pendekatan, yaitu

Direct Translation Approach-proficient (DTA-proficient), Direct

Translation Approach-not proficient (DTA-not proficient) dan Direct

Translation Approach-limited context (DTA-limited context), sedangkan

MBA (Meaning-Base Approach) dikelompokkan menjadi dua pendekatan,

yaitu Meaning-Base Approach-full context (MBA-full context) dan

Meaning-Base Approach-justification (MBA-justification).

1. Pendekatan dengan mengartikan langsung (Direct Translation

Approach/DTA)

Pendekatan dengan mengartikan langsung (Direct Translation

Approach/DTA) siswa dikarakteristikan dengan kurangnya bukti dalam

mentrasformasikan informasi masalah (misalnya menuliskan hal-hal

yang diketahui dari soal), menggunakan konteks dalam penyelesaian

masalah dan menghubungkan unsur-unsur dari masalah yang diketahui.

Proses pemecahan masalah dilakukan langsung tanpa menggunakan

konteks permasalahan. Kemudian agar lebih jelas pengelompokan

perilaku penyelesaian ini dikelompokan menjadi tiga, yaitu.

a. Direct Translation Approach-proficient (DTA-proficient)

Pada DTA-proficient secara otomatis dan efisien

mentransformasikan masalah ke perhitungan matematis tanpa

membaca kembali permasalahan yang diberikan. Siswa tidak

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang

diberikan akan tetapi tidak memberikan urutan atau sistematika dari

informasi yang diberikan, pengunaan konteks selama perhitungan,

walaupun jawaban akhir dapat dinyatakan dalam konteks masalah.

Contoh soal diambil dari Pape (2004):

(1) Parhmark menjual 120 botol air minum per hari.

(2) Penjualan tersebut sama dengan dua kali penjualan yang

dilakukan Waldbaums setiap harinya.

(3) Berapa banyak botol air minum yang dijual Waldbaus selama

lima hari?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

15

Tabel 2.1. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-proficient

Sumber: Pape (2004)

b. Direct Translation Approach-not proficient (DTA-not

proficient)

Pada DTA-not proficient siswa kurang terampil atau kesulitan

membaca masalah, memahami masalah, memilih pendekatan atau

metode penyelesaian masalah dan melakukan perhitungan. Siswa

dengan perilaku DTA-not proficient ragu-ragu atau tidak dapat

melakukan perhitunggan menuju solusi masalah. Perhitungan yang

dilakukan kurang bermakna atau hanya berfungsi untuk

menyelesaikan tugas.

Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel

berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku

pemecahan masalah pada DTA-not proficient yang dilakukan siswa.

Tabel 2.2. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-not proficient

Sumber: Pape (2004)

Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku

- Membaca seluruh kalimat soal

- Secara langsung melakukan

perhitungan tanpa membaca kembali

soal atau mengacu pada masalah

- Siswa: “Pertama, 120 dibagi 2 sama

dengan 60. Kemudian 60 dikali 5; 5

dikali 0; 5 dikali 6”

- Tidak menyatakan jawabannya

1. Menyelesaikan permasalahan secara

langsung

2. Tidak menyatakan konteks masalah

pada penyelesaian atau perhitungan

3. Tidak membaca ulang

4. Tidak membaca kembali sebelum

perhitungan

5. Tidak ada penjelasan pada perhitungan

Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku

- membaca seluruh kalimat soal

- menyatakan akan membaca

kembali

- membaca kembali seluruh kalimat

soal tetapi tidak mencatat

informasi

- membaca kembali seluruh kalimat

soal

- menghitung 120 dikali 2

- Siswa : “Oke. 120 dikali 2 sama

dengan 240”

- Mengacu pada masalah sebentar

dan menghitung 240 dikali 5

- Tidak menyatakan jawaban

1. Ragu-ragu dan kesulitan melakukan

perhitungan

2. Membaca kembali tanpa

mentranformasikan pada operasi

matematika

3. Konteks masalah tidak digunakan pada

proses atau perhitungan

4. Membaca kembali tetapi tidak diikuti

dengan perhitungan dan tidak

mempertimbangkan penggunaan konteks

5. Tidak membaca kembali sebelum

perhitungan

6. Tidak ada penjelasan pada perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

16

c. Direct Translation Approach-limited context (DTA-limited

context)

Pada DTA-limited context siswa langsung menterjemahkan

unsur-unsur yang diketahui dari permasalahan untuk perhitungan

tetapi penggunaan konteks masalah dan hasil terbatas.

Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel

berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku

pemecahan masalah pada DTA-limited context yang dilakukan

siswa.

Tabel 2.3. Perilaku Pemecahan Masalah DTA-limited context

Sumber: Pape (2004)

2. Pendekatan bermakna (Meaning-Base Approach/MBA)

Pada pendekatan bermakna (Meaning-Base Approach/MBA)

ditandai dengan 3 perilaku utama yaitu perilaku siswa yang menemukan

informasi masalah, penggunaan konteks, penjelasan dan atau

pembenaran operasi matematika. Siswa menuliskan informasi yang

diberikan dengan konteks masalah dan menyatakan jawaban yang

menunjukan pemahaman atau relevannya permasalahan terhadap

masalah yang diberikan. Kemudian MBA dikelompokan menjadi dua,

yaitu.

a. Meaning-Base Approach-full context (MBA-full context)

Pada MBA-full context siswa membaca, mencatat masalah dan

menuliskan urutan sesuai dengan konteks masalah yang digunakan

Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku

- membaca seluruh kalimat soal

- secara langsung ke perhitungan

dengan menyebutkan “dua kali”

- menyatakan jawaban awal “botol per

hari”

- menghitung 60 x 5, merujuk pada

masalah dengan menyebutkan “hari”

- menjawab dengan konteks “dalam 5

hari”

1. Memberikan konteks masalah yang

mendukung perhitungan tetapi terbatas

pada satu kata

2. Pembacaan ulang diikuti dengan

perhitungan secara langsung yang

mungkin berupa penggunaan konteks

masalah

3. Konteks masalah mungkin dinyatakan

pada jawaban

4. Mungkin terdapat penjelasan yang

terbatas pada jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

17

dalam proses perhitungan. Pada jawaban akhir tidak disertai dengan

justifikasi pada langkah-langkah penyelsaianya.

Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel

berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku

pemecahan masalah pada MBA-full context yang dilakukan siswa.

Tabel 2.4. Perilaku Pemecahan Masalah MBA-full context

Sumber: Pape (2004)

b. Meaning-Base Approach-justification (MBA-justification)

Pada MBA-justification siswa berperilaku sama dengan MBA-

full context, yang membedakan pada saat perhitungan siswa

memberikan justifikasi di setiap langkah. Menurut KBBI, justifikasi

adalah putusan (alasan, pertimbangan). Pada penelitian ini justifikasi

diartikan sebagai alasan atau fakta yang mendasari langkah

penyelesaian soal yang dilakukan siswa.

Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku

- membaca seluruh kalimat soal

- membaca kembali kalimat pertama dan

mencatat informasi (memisalkan

Pathmark sebagai pm)

- membaca kembali kalimat kedua hingga

“Waldbaums”. Menghitung 120 x 2

tetapi tidak yakin dengan jawabannya

- membaca kembali kalimat kedua dan

fokus pada “sama dengan dua kali”

- kemudian menghitung pembagian 120/2

dan hasilnya dinyatakan dalam konteks

masalah

- Siswa: “Untuk mengetahui banyaknya

botol air minum yang dijual Waldbaums

per hari, kita harus membagi 120 dengan

2, yaitu 60 per hari”

- membaca kembali kalimat ketiga

- Siswa: “kemudian kita mengalikan 60

dengan 5 untuk mengetahui banyaknya

botol air minum yang dijual Waldbaums

dalam 5 hari”

- menghitung 60 x 5

- Siswa: “60 x 5 = 300, Waldbaums

menjual 300 botol air minum dalam 5

hari”

- Menyatakan jawaban dengan konteks

1. Memberikan konteks masalah yang

mendukung perhitungan

2. Pembacaan ulang diikuti dengan

perhitungan secara langsung dengan

penggunaan konteks masalah

3. Konteks masalah mungkin

dinyatakan pada jawaban

4. Pembacaan ulang diikuti dengan

perhitungan dan mendukung

perhitungan

5. Terdapat penjelasan jawaban tetapi

tidak ada pembenaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

18

Dengan contoh soal yang sama dengan DTA-proficient, tabel

berikut merupakan kegiatan siswa dan detail karakteristik perilaku

pemecahan masalah pada MBA-justification yang dilakukan siswa.

Tabel 2.5. Perilaku Pemecahan Masalah MBA-justification

Sumber: Pape (2004)

Pembenaran yang dilakukan siswa dapat terlihat pada

perhitungan siswa. Pada tabel 2.5, pertama-tama siswa menghitung

120 dibagi 2 dengan pembenaran “120 tersebut 2 kali banyaknya

yang di jual Walbaums”. Kemudian siswa melanjutkan dengan

mengalikan 60 dengan 5 dengan pembenaran, “karena yang

ditanyakan adalah penjualan dalam 5 hari”. Para proses perhitungan

siswa tersebut memberikan pembenaran pada setiap langkah

penyelesaian.

Bila dibuat sebuat diagram alur, proses identifikasi perilaku pemecahan

masalah dapat dilihat pada diagram alur berikut.

Kegiatan Siswa Detail karakteristik perilaku

- membaca seluruh kalimat soal

- membaca kembali kalimat petama dan

mencatat informasi dengan kalimat utuh

- Siswa: “Pathmark menjual 120, 1 hari”

- membaca kembali kalimat kedua,

mencatat informasi dan menghitung 120/2

- Siswa: “Jadi 120 botol yang di jual

Pathmark dibagi 2, maka 120 botol

tersebut 2 kali banyaknya yang dijual

Waldbaums”

- menyatakan langkah-langkah perhitungan

secara verbal

- Siswa: “Waldbaums menjual 60 botol

dalam sehari, dikalikan 5 karena yang

ditanyakan adalah penjualan dalam 5 hari”

- kemudian menuliskan

Waldbaums menjual 60 botol = 1 hari

60 botol x 5 hari = 300 botol

- menyatakan jawaban dengan konteks

1. Memberikan konteks masalah

mendukung perhitungan

2. Pembacaan ulang diikuti dengan

perhitungan secara langsung

dengan penggunaan konteks

masalah

3. Konteks masalah mungkin

dinyatakan pada jawaban

4. Pembacaan ulang diikuti dengan

perhitungan dan mendukung

perhitungan

5. Terdapat penjelasan dan

pembenaran pada jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

19

Diagram 2.1. Diagram Alur Proses Identifikasi Perilaku Pemecahan Masalah

`

Proses identifikasi perilaku pemecahan masalah akan dimulai dari hasil

pekerjaan siswa, kemudian di identifikasi kesulitan, penggunaan konteks masalah

dan penjelasan pada hasil dan proses penyelesaian masalah sehingga dapat

teridentifikasi perilaku pemecahan masalah siswa. Perilaku pemecahan masalah

siswa mengerjakan soal cerita matematika menunjukan perilaku pada aspek

intelektual siswa. Setelah diketahui bagian-bagian dari aspek kognitif kesalahan

siswa, maka nantinya akan membantu guru dalam menentukan model dan program

remediasi bagi siswa yang mengalami kesulitan.

Hasil Pekerjaan Siswa

Koreksi sesuai rubrik

penilaian

Pemecahan masalah

sesuai konteks

masalah dan

pembenarannya

MBA-justification

Pemcahan

masalah sesuai

konteks MBA-full context

Siswa

mengalami

kesulitan

DTA-limited context

Perilaku pemecahan

masalah

YA

YA

TIDAK

TIDAK

Konteks

masalah

terbatas

YA

YA DTA-not proficient

DTA-proficient

TIDAK

TIDAK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

20

F. Bangun Ruang Sisi Datar

Bangun ruang sisi datar adalah suatu bangun ruang dimana sisi ruang

dibatasi oleh bidang datar (Husein Tampomas :2007). Bangun ruang sisi datar

terdiri dari kubus, balok, prisma dan limas.

1. Kubus

Kubus merupakan bangun ruang tertutup yang dibatasi oleh enam

daerah persegi (Husein Tampomas :2007 dengan revisi). Kubus dinamai

berdasarkan titik-titik sudutnya.

Gambar 2.2. Kubus ABCD.EFGH

Bangun di atas merupakan kubus ABCD.DEFG.

a. Kubus ABCD.DEFG memiliki bagian-bagian sebagai berikut

(Husein Tampomas :2007).

1) Sisi

Daerah-daerah persegi pada kubus dinamakan bidang batas atau

bidang sisi atau sisi kubus. Sisi-sisi pada kubus sepasang-sepasang

berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang alas atau dasar, yaitu

sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang

atas atau sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya

dinamakan sisi tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG,

dan ADHE.

2) Rusuk

Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Kubus

memiliki 12 rusuk. Rusuk-rusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk

alas yaitu 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ dan 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ , rusuk-rusuk bidang atas dinamakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

21

rusuk-rusuk atas yaitu 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐹𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐻̅̅ ̅̅ dan 𝐻𝐸̅̅ ̅̅ . Sedangkan yang lain

dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐺̅̅ ̅̅ dan 𝐷𝐻̅̅ ̅̅ .

3) Titik sudut kubus

Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut kubus. Titik sudut

kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Kubus memiliki

8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.

4) Diagonal sisi

Diagonal sisi adalah ruas garis pada bidang yang

menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada sisi

yang sama. Kubus memiliki 12 diagonal sisi yaitu 𝐴𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐹̅̅̅̅ ,

𝐶𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ , dan 𝐹𝐻̅̅ ̅̅ . Jika sebuah kubus dengan

panjang rusuk 𝑟 satuan panjang maka diagonal sisi kubus tersebut

adalah 𝑟√2 satuan panjang.

5) Diagonal ruang

Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua

buah titik sudut yang tidak terletak pada bidang yang sama. Kubus

memiliki 4 diagonal ruang yaitu 𝐸𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐹𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐴̅̅ ̅̅ , dan 𝐻𝐵̅̅ ̅̅ . Jika sebuah

kubus dengan panjang rusuk a satuan panjang maka diagonal ruang

kubus tersebut adalah 𝑎√3 satuan panjang.

6) Bidang diagonal

Bidang diagonal suatu kubus adalah bidang yang dibatasi oleh

dua rusuk dan dua diagonal bidang suatu kubus. Kubus memiliki 6

bidang diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan

BCHE.

b. Jaring-jaring kubus

Jika sebuah kubus dipotong sepanjang beberapa rusuk tertentu,

kemudian dibuka sehingga keenam sisinya membentuk rangkaian enam

buah persegi kongruen yang terletak sebidang maka bangun yang terjadi

itu disebut jarring-jaring dari kubus tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

22

Jika kubus ABCD.EFGH diiris sepanjang rusuk 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐹𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ ,

𝐶𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐻̅̅ ̅̅ , dan 𝐷𝐻̅̅ ̅̅ , kemudian dibuka dan dibentangkan, maka

membentuk bangun datar seperti pada gambar dibawah ini. (J. Dris,

2011).

Gambar 2.3. Jaring-jaring Kubus ABCD.EFGH

Bangun yang di atas disebut jaring-jaring kubus. Jaring-jaring kubus

adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis

pada dua persegi yang berdekatan akan membentuk bangun kubus.

Sebuah kubus memiliki lebih dari satu jaring-jaring yang berbeda.

c. Luas permukaan kubus

Luas permukaan kubus adalah luasan seluruh bidang sisi pada

permukaan kubus. Jaring-jaring kubus terdiri atas 6 persegi yang

merupakan sisi kubus. Jika, panjang rusuk kubus adalah r cm, maka

Luas Permukaan Kubus = 6 x Luas Persegi

= 6 x (𝑟 x 𝑟)

= 6 x 𝑟2

= 6𝑟2

d. Volume kubus

Menentukan volume sebuah kubus ABCD.EFGH yang panjang

rusuknya r, berarti akan dicari bilangan yang menunjukan banyaknya

satuan volume yang tepat mengisi bagian ruang yang ditempati kubus

ABCD.EFGH tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

23

Gambar 2.4. (a) Kubus Satuan, (b) Kubus Satuan dengan Rusuk 2

Satuan

Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki

panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1)

satuan volume = 1 satuan volume.

Pada gambar (b) tampak kubus yang memiliki panjang rusuk 2

satuan panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga

banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan. Dengan

ukuran (2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 8

satuan volume.

Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang rusuk

𝑟 dirumuskan sebagai berikut

V = r x r x r = r3

r = panjang rusuk kubus

2. Balok

Balok adalah suatu bangun ruang tertutup yang dibatasi oleh enam

daerah persegi panjang (Husein Tampomas :2007 dengan revisi). Balok

dinamai berdasarkan titik-titik sudutnya.

Gambar 2.5. Balok ABCD.EFGH

a. Balok ABCD.DEFG memiliki bagian-bagian sebagai berikut

(Husein Tampomas :2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

24

1) Sisi

Daerah-daerah persegi panjang pada balok dinamakan bidang

batas atau bidang sisi atau sisi balok. Sisi-sisi pada balok sepasang-

sepasang berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang alas atau

dasar, yaitu sisi ABCD. Sisi yang berhadapan dengan alas

dinamakan bidang atas atau sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH.

Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE,

BCGF, CDHG, dan ADHE.

2) Rusuk

Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk. Balok

memiliki 12 rusuk. Rusuk-rusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk

alas yaitu 𝐴𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐷̅̅ ̅̅ dan 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ , rusuk-rusuk bidang atas dinamakan

rusuk-rusuk atas yaitu 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐹𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐻̅̅ ̅̅ dan 𝐻𝐸̅̅ ̅̅ . Sedangkan yang lain

dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐺̅̅ ̅̅ dan 𝐷𝐻̅̅ ̅̅ .

3) Titik sudut balok

Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut balok. Titik sudut

kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Balok memiliki

8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.

4) Diagonal sisi

Diagonal sisi adalah ruas garis pada bidang yang

menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada sisi

yang sama. Balok memiliki 12 diagonal sisi yaitu 𝐴𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐶𝐹̅̅̅̅ ,

𝐶𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐴𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐵𝐷̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐺̅̅ ̅̅ , dan 𝐹𝐻̅̅ ̅̅ . Panjang diagonal sisi balok

tidak semuanya sama. Kita misalkan panjang balok (𝐴𝐵̅̅ ̅̅ ) = p, lebar

balok (𝐵𝐶̅̅ ̅̅ ) = l, dan tinggi balok (𝐵𝐹̅̅ ̅̅ ) = t. maka:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

25

5) Diagonal ruang

Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua

buah titik sudut yang tidak terletak pada bidang yang sama. Balok

memiliki 4 diagonal ruang yaitu 𝐸𝐶̅̅ ̅̅ , 𝐷𝐹̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐴̅̅ ̅̅ , dan 𝐻𝐵̅̅ ̅̅ . Garis 𝐷𝐹̅̅ ̅̅

merupakan salah satu diagonal ruang balok yang terletak pada

bidang BDHF, maka:

𝐷𝐹̅̅ ̅̅ 2 = 𝐷𝐵̅̅ ̅̅ 2 + 𝐵𝐹̅̅ ̅̅ 2

𝐷𝐵̅̅ ̅̅ merupakan diagonal sisi balok dengan panjang (√𝑝2 + 𝑙2),

maka 𝐷𝐹2̅̅ ̅̅ ̅̅ = (√𝑝2 + 𝑙2) + 𝑡2

= 𝑝2 + 𝑙2 + 𝑡2

𝐷𝐹̅̅ ̅̅ = √𝑝2 + 𝑙2 + 𝑡2

6) Bidang diagonal

Bidang diagonal suatu balok adalah bidang yang dibatasi oleh

dua rusuk dan dua diagonal bidang suatu balok. Balok memiliki 6

bidang diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan

BCHE.

b. Jaring-jaring balok

Jika sebuah balok dipotong sepanjang beberapa rusuk tertentu,

kemudian dibuka sehingga keenam sisinya membentuk rangkaian

enam daerah persegi panjang yang terletak pada sebuah bidang maka

bangun datar yang terjadi itu disebut jaring-jaring dari balok tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

26

Jika balok ABCD.EFGH diiris sepanjang rusuk 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐻̅̅ ̅̅ , 𝐹𝐵̅̅ ̅̅ , 𝐸𝐹̅̅ ̅̅ ,

𝐶𝐺̅̅ ̅̅ , 𝐺𝐻̅̅ ̅̅ dan 𝐷𝐻̅̅ ̅̅ , kemudian dibuka dan dibentangkan, maka membentuk

bangun datar seperti pada gambar dibawah ini (J. Dris, 2011)

Gambar 2.6. Jaring-jaring Balok ABCD.EFGH

Bangun yang diatas disebut jaring-jaring balok. Jaring-jaring kubus

adalah sebuah bangun datar yang jika dilipat menurut ruas-ruas garis

pada dua persegi panjang yang berdekatan akan membentuk bangun

balok. Sebuah balok memiliki lebih dari satu jaring-jaring yang

berbeda.

c. Luas permukaan balok

Untuk menentukan luas permukaan balok, balok mempunyai tiga

pasang sisi yang tiap pasangnya sama dan sebangun, yaitu

1) Sisi ABCD sama dan sebangun dengan sisi EFGH;

2) Sisi ADHE sama dan sebangun dengan sisi BCGF;

3) Sisi ABFE sama dan sebangun dengan sisi DCGH.

Akibatnya diperoleh

luas permukaan ABCD = luas permukaan EFGH = 𝑝 × 𝑙

luas permukaan ADHE = luas permukaan BCGF = 𝑙 × 𝑡

luas permukaan ABFE = luas permukaan DCGH = 𝑝 × 𝑡

Dengan demikian, luas permukaan balok sama dengan jumlah ketiga

pasang sisi yang saling kongruen pada balok tersebut. Luas permukaan

balok dirumuskan sebagai berikut.

Luas Permukaan Balok = 2(𝑝 × 𝑙) + 2(𝑙 × 𝑡) + 2(𝑝 × 𝑡)

= 2{( 𝑝 × 𝑙) + (𝑙 × 𝑡) + (𝑝 × 𝑡)}

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

27

d. Volume balok

Menentukan volume balok ABCD.EFGH yang panjang rusuk-rusuk

𝐴𝐵̅̅ ̅̅ = p, 𝐴𝐷̅̅ ̅̅ = l, dan 𝐴𝐸̅̅ ̅̅ = t, berarti dicari batasan yang menunjukan

banyaknya kubus satuan volume yang dapat mengisi bagian ruang yang

ditempati oleh balok ABCD.EFGH tersebut.

(J. Dris, 2011)

Gambar 2.7. (a) Balok Satuan, (b) balok Satuan dengan Ukuran

6 x 2 x 1 cm

Perhatikan gambar (a) yang merupakan balok yang tersusun dari 6

kubus satuan, sehingga volume valok tersebut 6 cm3. Balok (b) tersusun

atas 12 kubus satuan sehinggan volume balok tersebut 12 cm3. Untuk

menemukan rumus volume balok, kita perhatikan ukuran balok tersebut.

Panjang balok terdiri atas 6 kubus satuan, panjang balok 6 cm

Lebar balok terdiri atas 2 kubus satuan, lebar balok 2 cm

Tinggi balok terdiri atas 1 kubus satuan, tinggi balok 1 cm.

Karena telah diketahui volume balok (b) = 12 cm3.

Maka diperoleh hubungan volume balok dan ukuran balok, yaitu 12

= 6 x 2 x 1

Jadi, diperoleh rumus volume balok (𝑉𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘) dengan ukuran

(𝑝 x 𝑙 x 𝑡) adalah sebagai berikut.

(𝑉𝑏𝑎𝑙𝑜𝑘) = panjang x lebar x tinggi = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

G. Soal Cerita Bangun Ruang Sisi Datar

Menurut Zamal Abidin (1989: 10) soal cerita adalah soal yang disajikan

dalam bentuk cerita pendek. Soal cerita pada umumnya berkaitan dengan

kehidupan sehari-hari. Penyajian soal dengan soal cerita merupakan upaya

untuk menerapkan suatu konsep matematika pada kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

28

Siswa diharapkan dapat menafsirkan kata-kata dalam soal cerita, kemudian

melakukan perhitungan sesuai dengan konteks masalah. Soal cerita melatih para

siswa berpikir secara analisis, melatih kemampuan menggunakan tanda operasi

hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian), serta prinsip-

prinsip atau rumus-rumus dalam geometri yang telah dipelajari. Selain itu

keterampilan siswa dalam memecahkan masalah juga dituntut agar

penyelesaian yang ditemukan benar dan sesuai konteks masalah.

Dengan demikian, soal cerita bangun ruang sisi datar adalah soal

matematika yang permasalahannya terdapat di kehidupan sehari-hari yang

berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar khususnya pada pokok bahasan

kubus dan balok.

H. Kerangka Berpikir

Analisis kesalahan dilakukan untuk menyelediki kesalahan-kesalahan siswa

dalam mengerjakan soal cerita matematika serta penyebab terjadinya kesalahan

dan perilaku pemecahan masalah siswa. Analisis kesalahan ini dilakukan

terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Yogyakarta pada materi bangun ruang

sisi datar. Bangun ruang sisi datar merupakan materi matematika kelas VIII

yang dipelajari pada semester 2. Soal tes matematika yang diberikan berbentuk

soal cerita yang berkait dengan pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

Pada penelitian ini langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mencari

tahu kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita

matematika materi bangun ruang sisi datar dengan menggunakan tes diagnostik

yang berupa soal cerita dan penyebab terjadinya kesalahan melalui wawancara.

Perilaku pemecahan masalah siswa akan dianalisis dari pekerjaan siswa

dengan memperhatikan tahapan Newman dan dikelompokkan menurut perilaku

pemecahan masalah Pape, yaitu DTA-proficient, DTA-not proficient, DTA-

limited context, MBA-full context dan MBA-justification. Jika pada penelitian

yang dilakukan oleh Puji Savvy Dian Faizati, dkk (2014) pada soal cerita

perbandingan, menemukan bahwa perilaku pemecahan masalah pada siswa

berkemampuan rendah cenderung pada kategori DTA dengan subkategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

29

perilaku yang bervariasi maka pada penelitian ini akan teliti perilaku

pemecahan masalah yang dilakukan siswa pada soal cerita matematika bangun

ruang sisi datar. Sehingga dapat diketahui perilaku siswa pada ranah kognitif

atau perilaku yang ditinjau dari aspek-aspek intelektual siswa pada saat

mengerjakan soal cerita matematika pada materi bangun ruang sisi datar.

Perilaku pemecahan masalah yang dianalisis merupakan tindak lanjut dari

analisis kesalahan yang telah dilakukan peneliti. Kesalahan yang dominan yang

teridentifikasi dengan kesalahan menurut Hadar akan di analisis perilakunya

sehingga dapat diketahui proses kognitif dan pemahaman siswa membaca

masalah pada soal cerita bangun ruang sisi datar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian kualitatif mempunyai tujuan umum untuk menemukan pengetahuan

tentang bidang ilmu tertentu. Penelitian deskriptif berusaha memberikan dengan

sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu (Margono, 2010:

8).

Metode penelitian kualitatif didefinisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu

sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data-data berupa kata-kata (lisan

maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneiti tidak berusaha

menghitung atau mengkualifikasikan data kualitatif yang telah yang telah diperoleh

dan dengan demikian tidak menganalisis angka-angka (Afrizal, 2015: 13).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menganalisis

kesalahan, penyebab kesalahan dan perilaku pemecahan masalah siswa dalam

mengerjakan soal cerita matematika dengan mengumpulkan data atau informasi

(lisan dan tulisan) yang kemudian disusun secara sistematis, dijelaskan dan

dianalisis.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Yogyakarta di Jalan Hayam Wuruk

Nomor 10 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016.

2. Waktu penelitian berlangung pada semester gasal tahun ajaran 2015/2016

pada bulan Februari-Juli 2016

C. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 4 Yogyakarta

sebanyak 31 siswa, sedangkan objek penelitian ini adalah jenis-jenis kesalahan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

31

penyebab terjadinya kesalahan serta perilaku siswa mengerjakan soal cerita

matematika pada materi bangun ruang sisi datar.

D. Bentuk Data

Pada penelitian ini terdapat dua macam data yang akan dikumpulkan dan diolah

oleh peneliti, yaitu kesalahan dan perilaku pemecahan masalah yang di dapatkan

dari hasil pekerjaan siswa mengerjakan tes diagnostik dan penyebab siswa

melakukan kesalahan yang di dapatkan dari wawancara beberapa siswa.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode tes dan wawancara.

1. Metode tes diagnostik

Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan

kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes

lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes

tindakan) (Nana Sudjana, 2012: 35). Tes yang diujikan dalam bentuk soal

cerita matematika materi bangun ruang sisi datar. Tes ini bertujuan sebagai

tes diagnostik untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dan perilaku

pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita. Data dari hasil

tes didapatkan setelah pekerjaan siswa dikoreksi dan dilakukan skoring

berupa kesalahan-kesalahan dan perilaku siswa dalam memecahkan soal

cerita bangun ruang sisi datar

2. Metode wawancara

Pada penelitian kualitatif, peneliti mengumpulkan data dengan cara

bertanya, meminta, mendengar, dan mengambil. Salah satu metode yang

dapat digunakan adalah metode wawancara. Wawancara adalah suatu

proses interaksi komunikasi yang dilakukan setidaknya oleh dua orang, atas

dasar kesediaan dan dalam setting alamiah, di mana arah pembicaraan

mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust

sebagai landasan utama dalam proses memahami (Haris Herdiansyah,

2013: 31).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

32

Metode ini digunakan untuk mengetahui kesalahan, penyebab terjadinya

kesalahan dan mengkonfirmasi perilaku pemecahan masalah yang

merupakan tindak lanjut dari analisis kesalahan yang telah dilakukan

Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang mengalami kesalahan

lebih banyak dari siswa lain karena kesalahan yang dilakukan bervariasi.

Wawancara dilakukan peneliti menggunakan media perekam suara dan

pedoman wawancara.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang diperlukan atau yang dipergunakan

untuk mengumpulkan data (Afrizal, 2015 : 134). Pada penelitian ini, instrumen

yang digunakan ada dua, yaitu lembar tes diagnostik dan lembar wawancara.

1. Lembar tes diagnostik

Lembar soal tes diagnostik dalam bentuk soal cerita matematika materi

bangun ruang sisi datar. Kisi-kisi soal tes diagnostik dapat dilihat pada tabel

dan disusun sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang

berkaitan dengan materi bangun ruang sisi datar. Lembar soal tes diagnostik

dapat dilihat pada lampiran B.1.

Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Diagnostik

Kompetensi

Dasar:

Menghitung luas

permukaan dan

volume kubus,

balok, prisma dan

limas

Indikator Nomor

Soal

1. Menggunakan rumus untuk menhitung

luas permukaan kubus dan balok 2a,3a,5a,

8a

2. Menggunakan rumus untuk

menghitung volume kubus dan balok 1a,4a,6a,

7a

3. Menyelesaikan permasalahan sehari-

hari yang berkaitan dengan luas

permukaan kubus dan balok

2b,3b,5b

,8b

4. Menyelesaikan permasalahan sehari-

hari yang berkaitan dengan volume

kubus dan balok

1b,4b,6b

,7b

2. Lembar pedoman wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini merupakan wawancara

semi terstruktur di mana peneliti diberi kebebasan sebebas-bebasnya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

33

bertanya dalam memilih alur dan setting wawancara. Pada wawancara semi

terstruktur tidak ada pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, peneliti

hanya mengandalkan guideline wawancara sebagai pedoman penggalian

data.

Pada wawancara semi terstruktur tidak ada pertanyaan yang telah

disusun sebelumnya, peneliti hanya mengandalkan guideline wawancara

sebagai pedoman penggalian data (Haris Herdiansyah, 2013:66).

Wawancara jenis ini memungkinkan mencakup ruang lingkup lebih besar

guna keperluan merangkum pendapat dan jawaban responden.

Tabel 3.2. Indikator Wawancara untuk Kesalahan dan Penyebab

Kesalahan

Indikator pertanyaan Pertanyaan wawancara

1) Menggunakan rumus untuk

menghitung luas permukaan kubus

dan balok

2) Menggunakan rumus untuk

menghitung volume kubus dan

balok

3) Menyelesaikan permasalahan

sehari-hari yang berkaitan dengan

luas permukaan kubus dan balok

4) Menyelesaikan permasalahan

sehari-hari yang berkaitan dengan

volume kubus dan balok

1. Menanyakan bagian yang dirasa

sulit bagi siswa.

2. Menanyakan alasan mengapa

soal dianggap sulit dan letak

kesulitannya.

3. Menanyakan proses atau

langkah-langkah pengerjaan

soal.

4. Menanyakan alasan jawaban

siswa yang demikian.

Tabel 3.3. Indikator Wawancara untuk Perilaku Pemecahan Masalah

Indikator pertanyaan Pertanyaan wawancara

Perilaku pemecahan masalah yang

ditinjau dari DTA-proficient, DTA-not

proficient, DTA-limited context, MBA-

full context dan MBA-justification

1. Meminta siswa menjelaskan

permasalahan pada soal cerita

2. Meminta siswa menjelaskan

penyelesaian soal cerita secara

keseluruhan (langkah-langkah

penyelesaian)

3. Menanyakan siswa apakah

membaca ulang soal cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

34

Wawancara yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur, maka

akan dikembangkan pertanyaan situasional yang berkaitan dengan indikator

wawancara pada tabel 3.2 dan tabel 3.3.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian

Suatu alat penelitian harus memiliki kualitas yang baik dengan memenuhi dua

hal, yaitu ketepatannya atau validitasnya dan ketepatan atan keajengan atau

reliabilitas.

1. Validitas

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilai terhadap konsep yang

dinilai sehingga menilai apa yang seharusnya dinilai (Nana Sudjana, 2012:

12). Terdapat tiga macam validitas ,yakni validitas isi, validitas konstruk

dan validitas kriteria. Validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah

validitas isi. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilai dalam

mengukur isi yang seharusnya (Nana Sudjana, 2012: 13) yang dalam

penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Pengujian validitas kedua variabel

dicari dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl

Pearson dengan taraf signifikansi 5% , dengan rumus sebagai berikut.

𝑟𝑋𝑌 =𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌)

√{𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2}{𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2}

Keterangan:

𝑛 : Jumlah subyek

(∑𝑋) : Jumlah skor Mean

(∑𝑌) : Jumlah skor Total

(∑𝑋𝑌) : Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

𝑟𝑋𝑌 : Koefisien korelasi antara X dan Y

Setelah diperoleh koefisien korelasi antara X dan Y, maka dilakukan

penafsiran. Penafsiran korelasi dilakukan dengan menunjukan nilai korelasi

tersebut berdasarkan tabel berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

35

Tabel 3.4. Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas

Koefisien Korelasi Interpretasi

Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Tinggi

Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Cukup

Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat Rendah

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 1989)

2. Reliabilitas instrumen

Reliabilitas alat penilaian adalah ketetapan atau keajengan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilai, artinya, kapanpun alat penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Nana Sudjana, 2012:

16). Reliabilitas sering diartikan juga sebagai taraf. Untuk mengetahui

reliabilitas pada soal tes digunakan rumus Alpha.

𝑟11 = [𝑘

𝑘 − 1] [1 −

∑𝜎𝑏2

𝜎𝑡2

]

Keterangan.

𝑟11 : Reliabilitas

𝑘 : banyaknya soal

∑𝜎𝑏2 : jumlah varian skor tiap-tiap soal

𝜎𝑡2 : varians soal

Tabel 3.5. Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas

Reliabilitas Interpretasi

Antara 0,80 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,60 sampai dengan 0,80 Tinggi

Antara 0,40 sampai dengan 0,60 Cukup

Antara 0,20 sampai dengan 0,40 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,20 Sangat Rendah

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 1989)

3. Hasil pengujian tes diagnostik

Soal yang telah dirancang oleh peneliti berjumlah 8 soal, sesuai dengan

kisi-kisi soal yang dibuat. Persiapan penelitian dilakukan dengan

mempersiapkan tes diagnostik untuk dilakukan uji coba. Uji coba soal tes

diagnostik dilakukan pada kelas VIII C dengan jumlah siswa 33 siswa.

Setelah dilakukan uji coba didapatkan data sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

36

Tabel 3.6. Hasil Tes Uji Coba

No Nama Siswa

Nomor Soal Jumlah

Skor*

Nilai

Ujian 1 2 3 4 5 6 7 8

Skor Yang Dicapai Siswa

1 S1 10 0 0 8 0 8 10 0 36 42.86

2 S2 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

3 S3 10 10 10 12 12 8 2 12 76 90.48

4 S4 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

5 S5 10 0 0 8 0 8 10 12 48 57.14

6 S6 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

7 S7 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

8 S8 10 10 10 10 12 8 0 12 72 85.71

9 S9 10 10 10 6 12 8 10 12 78 92.86

10 S10 0 10 10 12 2 0 10 0 44 52.38

11 S11 2 10 10 12 12 6 10 12 74 88.10

12 S12 10 10 10 12 2 8 10 12 74 88.10

13 S13 10 10 6 12 0 0 10 0 48 57.14

14 S14 10 10 10 0 12 8 0 0 50 59.52

15 S15 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

16 S16 10 0 0 10 0 8 4 0 32 38.10

17 S17 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

18 S18 10 10 10 10 12 8 4 12 76 90.48

19 S19 0 10 10 12 0 0 10 0 42 50.00

20 S20 10 10 10 12 12 6 10 12 82 97.62

21 S21 10 0 0 10 0 8 10 0 38 45.24

22 S22 10 10 10 12 6 6 6 12 72 85.71

23 S23 10 10 10 8 12 8 10 12 80 95.24

24 S24 10 10 10 12 12 8 6 12 80 95.24

25 S25 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

26 S26 10 10 10 8 12 8 10 12 80 95.24

27 S27 10 10 10 12 0 8 10 12 72 85.71

28 S28 10 10 10 2 12 8 10 12 74 88.10

29 S29 10 10 6 12 12 0 8 2 60 71.43

30 S30 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

31 S31 10 10 10 12 12 8 2 12 76 90.48

32 S32 10 10 2 10 12 8 10 12 74 88.10

33 S33 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

JUMLAH PESERTA

TES 33 ORANG

* Skor total 84

Uji coba soal tes dilakukan pada soal-soal yang telah disusun oleh

penulis. Soal yang diberikan berupa soal cerita sebanyak 8 soal dengan

setiap soalnya terdiri dari soal (a) dan soal (b) serta dikerjakan dalam waktu

80 menit. Siswa yang mengikuti uji coba soal tes berjumlah 33 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

37

Analisis yang digunakan untuk mengetahui validitas tiap butir soal

adalah menggunakan rumus korelasi product moment. Proses perhitungan

dilampirkan pada lampiran A.3 dan A.4.

Tabel 3.7. Validitas Item Soal

No.

Soal

Koefisien Korelasi Product

Moment Keterangan

1 0,32 Soal Valid

2 0,69 Soal Valid

3 0,70 Soal Valid

4 0,23 Soal Tidak Valid

5 0,78 Soal Valid

6 0,46 Soal Valid

7 0,12 Soal Tidak Valid

8 0,89 Soal Valid

Pada tabel validitas item soal di atas, dapat dilihat bahwa dari 8 soal yang

diuji cobakan ternyata terdapat 6 soal valid dan 2 soal tidak valid. Data di dapat

setelah dilakukan skoring terhadap hasil pekerjaan siswa sebanyak dua kali,

tujuannya agar pengoreksi konsisten dalam pemberian skor di setiap soal.

Reliabilitas soal ditentukan dengan rumus Alpha dan setelah dilakukan

perhitungan didapatkan reliabilitas soal (𝑟11) sebesar 0,69. Dari besarnya

reliabilitas ini dapat disimpulkan bahwa reliabilitas soal tes tinggi. Penulis juga

dengan analisis soal uji coba dari segi tingkat kesukaran Semua soal uji coba

dikategorikan soal yang mudah.

Setelah dilakukan analisis pada soal uji coba, maka penulis menggunakan

semua soal yang valid (soal nomor 4 dan 7 tidak digunakan). Pada kisi-kisi yang

memuat indikator soal nomor 4 dan 7 telah diwakilkan oleh nomor soal yang

lain. Tingkat kesulitan soal secara keseluruhan rendah atau soal mudah, hal ini

juga menjadi pertimbangan penulis karena soal tes diagnostik digunakan untuk

mengukur tingkat pemahaman siswa pada materi yang diujikan.

Peneliti menggunakan 6 soal yang valid sebagai instrument penelitian.

Keenam soal yang digunakan peneliti tidak mengubah kisi-kisi soal pada tabel

3.1. Indikator soal juga tidak berubah karena keenam soal yang digunakan

sesuai dengan indikator yang telah dibuat pada tabel 3.1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

38

H. Teknik Analisis Data

Data yang akan di analisis pada penelitian ini adalah lembar hasil pekerjaan tes

diagnostik dan transkrip hasil wawancara. Soal tes diagnostik sebelumnya akan

diuji coba terhadap siswa yang merupakan bukan subjek penelitian, agar dapat

ditentukan soal yang sesuai dengan fungsiya dan baik untuk dipakai sebagai soal

tes untuk kelas yang menjadi subjek penelitian.

Setelah mendapat lembar hasil pekerjaan siswa, peneliti akan mengoreksi hasil

pekerjaan siswa sesuai dengan rubrik penilaian yang telah disiapkan. Kemudian

data yang berupa skor siswa diurutkan agar dapat dipilih siswa yang memiliki skor

rendah untuk dianalisis dan dikategorikan kesalahannya. Siswa yang memiliki

kesalahan yang bervariasi akan diwawancarai.

Wawancara dilakukan mencari penyebab siswa melakukan kesalahan pada saat

mengerjakan soal cerita berdasarkan pedoman wawancara yang dikembangkan

peneliti pada saat penelitian berlangsung. Hasil rekaman wawancara dengan siswa

akan dibuat transkrip wawancaranya. Kemudian poin-poin transkrip wawancara

yang merupakan poin penting yang mengungkapkan penyebab siswa melakukan

kesalahan digunakan sebagai data yang akan diverifikasi untuk disimpulkan

penyebab siswa melakukan kesalahan.

Wawancara juga diarahkan untuk mengkonfirmasi perilaku pemecahan

masalah terutama pada kesalahan-kesalahan yang dominan terjadi. Sehingga dari

poin-poin transkrip wawancara dapat ditelusuri perilaku dan proses berpikir siswa

dalam menyelesaikan soal cerita bangun ruang sisi datar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

39

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA

DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari tahapan persiapan dan tahapan

pengambilan data. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Yogyakarta pada

materi bangun ruang sisi datar pokok bahasan kubus dan balok. Setelah instrumen

penelitian siap, maka dilakukan pengambilan data yaitu pengambilan data tes

diagnostik di kelas VIII D dengan jumlah siswa 31 siswa dan wawancara dengan

siswa VIII D. Berikut adalah tabel urutan pelaksanaan penelitian.

Tabel 4.1. Urutan Kegiatan Pelakasanaan Penelitian

No. Kegiatan Waktu

1 Pertemuan dengan Guru Matematika dan Wakil

Kepala Sekolah bidang kurikulum

Maret 2016

2 Uji Coba test 13 April 2016

3 Pelaksanaan test 16 April 2016

4 Wawancara siswa 27, 28, 30 April 2016

Kegiatan-kegiatan pelaksanaan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Pertemuan dengan guru matematika dan wakil kepala sekolah bidang

kurikulum

Pada bulan Maret 2016 peneliti beberapa kali ke SMP Negeri 4 Yogyakarta

dengan tujuan untuk menanyakan kesediaaan guru dan sekolah untuk

menjadi tempat penelitian. Pada pertemuaan dengan guru matematika di

sekolah peneliti juga menanyakan materi yang berkaitan dengan penelitian

seperti perkiraan waktu penelitian, subjek penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

40

2. Uji Coba

Soal yang digunakan untuk pengambilan data, harus dipastikan soal sesuai

dengan fungsi soal. Soal diuji cobakan untuk mengetahui kelayakan soal

sebagai alat pengukur pemahaman siswa. Setelah diuji cobakan soal akan

dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal tersebut. Terdapat

6 soal yang valid dari 8 soal yang diuji cobakan oleh peneliti dan

keseluruhan soal memiliki reliabilitas yang tinggi. Kelas uji coba dipilih

kelas VIII C karena memiliki tingkat kemampuan yang hampir sama dengan

kelas yang di jadikan subjek penelitian yaitu kelas VIII D.

3. Pelaksanaan Tes

Pelaksanaan tes dilakukan pada tanggal 16 April 2016 pada kelas VIII D

SMP Negeri 4 Yogyakarta. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui jenis-

jenis kesalahan yang dilakukan siswa dan perilaku pemecahan masalah

siswa pada materi bangun ruuang sisi datar pokok bahasan kubus dan balok.

Hasil tes menunjukan terdapat 19 siswa yang memenuhi batas Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah, yaitu 78 dan

terdapat 12 siswa yang belum mencapai KKM. Siswa-siswa yang belum

mencapai nilai KKM akan diwawancarai 9 siswa. Pemilihan siswa ini

dilakukan berdasarkan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa.

4. Wawancara

Wawancara dilakukan pada tanggal April 2016 dan dilakukan pada siang

hari setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Wawancara dilakukan untuk

mengkonfirmasi kesalahan yang dilakukan siswa sehingga peneliti dapat

mengetahui penyebab terjadinya kesalahan dan perilaku pemecahan

masalah siswa. Peneliti juga meminta siswa untuk mengerjakan kembali

beberapa soal tes yang pernah mereka kerjakan kemudian meminta siswa

menjelaskan proses pengerjaannya.

B. Tabulasi Data

1. Data hasil tes

Berikut adalah hasil tes diagnostik siswa kelas VIII D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

41

Tabel 4.2. Hasil Tes Diagnostik

No

Nomor Soal Jumlah

Skor* Nilai Identitas

Siswa 1 2 3 4 5 6

1 S1 10 6 6 12 8 12 54 87.10

2 S2 10 0 0 12 8 6 36 58.06

3 S3 10 10 10 12 8 12 62 100.00

4 S4 10 10 10 12 6 0 48 77.42

5 S5 10 0 0 12 8 0 30 48.39

6 S6 10 10 10 12 8 12 62 100.00

7 S7 10 10 10 12 8 12 62 100.00

8 S8 10 10 10 12 8 12 62 100.00

9 S9 10 10 10 6 8 12 56 90.32

10 S10 10 10 10 12 0 0 42 67.74

11 S11 10 10 10 8 8 12 58 93.55

12 S12 10 10 10 12 8 12 62 100.00

13 S13 0 2 10 12 0 8 32 51.61

14 S14 10 10 10 12 6 0 48 77.42

15 S15 10 10 10 12 8 12 62 100.00

16 S16 0 0 0 2 6 0 8 12.90

17 S17 9 0 0 0 0 0 9 14.52

18 S18 10 10 10 12 8 12 62 100.00

19 S19 10 10 6 4 6 6 42 67.74

20 S20 10 10 10 12 8 12 62 100.00

21 S21 10 10 10 12 8 12 62 100.00

22 S22 10 10 10 12 8 12 62 100.00

23 S23 10 10 6 0 8 0 34 54.84

24 S24 10 10 10 12 6 12 60 96.77

25 S25 10 10 10 12 8 12 62 100.00

26 S26 10 10 10 12 8 12 62 100.00

27 S27 10 10 10 12 8 12 62 100.00

38 S28 10 10 10 12 8 12 62 100.00

39 S29 10 10 10 12 8 8 58 93.55

30 S30 10 0 0 12 0 0 22 35.48

31 S31 10 0 0 12 8 12 42 67.74

Jumlah Peserta 31.00

*Skor maksimal soal 62

2. Data Kesalahan-kesalahan Siswa

Data kesalahan-kesalahan siswa ditabulasikan dari hasil pekerjaan siswa

terhadap tiap soal yang salah dan berikut merupakan data yang diperoleh

peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

42

Tabel 4.3. Data Kesalahan-kesalahan Siswa

No.

Soal Contoh Kesalahan Identitas Siswa

Jumlah

Siswa

1

S13

2

S16

2

S1

8

S2

S5, S16, S31

S13

S30

3

S1

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

43

No.

Soal Contoh Kesalahan Identitas Siswa

Jumlah

Siswa

S2

S5, S16, S31

S19, S23

.

S30

4

S9

7

S11

S16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

44

No.

Soal Contoh Kesalahan Identitas Siswa

Jumlah

Siswa

S19

S23

5 Tidak ada jawaban S10

4

S13

S19

S30

6 Tidak ada jawaban S10

11

S2

S4, S5, S14,

S16, S17, S30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

45

No.

Soal Contoh Kesalahan Identitas Siswa

Jumlah

Siswa

S13

S19

S23

3. Data Perilaku Pemecahan Masalah Siswa

Selain data kesalahan siswa, peneliti juga mentabulasikan perilaku

pemecahan masalah yang dilakukan siswa melalui hasil pekerjaan siswa dan

berikut data perilaku pemecahan masalah siswa.

Tabel 4.4. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa

Kegiatan siswa Identitas Siswa Jumlah

Siswa

Siswa langsung melakukan perhitungan tanpa

mengalami kesulitan pada saat memahami

masalah, memilih metode penyelesaian atau

melakukan perhitungan.

S1, S3, S7, S9, S10, S11, S12,

S20, S21, S24, S25, S26, S28

13

Siswa langsung melakukan perhitungan akan

tetapi masih mengalami kesulitan pada

pemahaman masalah, pemilihan metode

penyelesaian masalah, atau pada perhitungan.

S2, S5, S13, S14, S16, S17,

S19, S23, S30, S31

10

Siswa langsung melakukan perhitungan

dengan konteks masalah terbatas pada

menuliskan informasi yang diketahui pada

S4, S6, S18, S22, S27, S29 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

46

soal atau menyatakan perhitungan dengan

konteks masalah

Siswa menuliskan informasi yang diketahui

dan ditanyakan sesuai dengan konteks soal.

Kemudian pada jawaban akhir dinyatakan

pada konteks soal.

S8, S15 2

4. Data Wawancara dengan Siswa

Peneliti juga melakukan wawancara kepada siswa, wawancara dilakukan

untuk menemukan penyebab kesalahan yang siswa lakukan dan memverifikasi

perilaku pemecahan masalah siswa. Berikut data wawancara dengan siswa yang

dilakukan peneliti.

Tabel 4.5. Data Wawancara dengan Siswa

No.

soal

Identitas

siswa Cuplikan wawancara

Dugaan

Kesalahan Siswa

1 S16 pada

transaksi

6

(7) P : jadi soalnya membahas tentang luas

permukaan atau volume?

(8) S16 : volume mbak.

(9) P : terus yang ditanya itu lebar, gimana tuh?

(siswa diam)

(10) P : kalau gitu rumus volumenya apa?

(siswa diam)

(11) P : kenapa diam? Ingat?

(12) S16 : bingung mbak

(13) P : bingung apanya? Bingung yang mana

rumusnya?

(14) S16 : iya mbak

Siswa lupa rumus

volume balok

2 S2 pada

transaksi

5

(10) S2 : luas kertas kartonnya mbak

(11) P : oke yang dicari luas kertas karton. Terus

kenapa bisa kamu menggunakan rumus 6

kali s?

(12) S2 : luas kubus itu 6 s kuadrat

(13) P : 6 s kuadrat. Lha ini kenapa jadi 6 s?

(14) S2 : gak konsen mbak

P : gak konsen? Berarti lupa rumus nih?

(15) S2 : iya mbak

Siswa salah

mengutip rumus

permukaan kubus

S5 pada

transaksi

4

(4) S5 : ya berarti pake s kali s mbak

(5) P : kenapa pake s kali s

(6) S5 : yak an, yang ditanya luas kubus

(7) P : s kali s itu luas apa?

(8) S5 : luas kubus

(9) P : luas kubus atau luas persegi?

(10) S5 : aaa luas persegi

(11) P : kalau luas kubusnya?

(12) S5 : 12 kali s

(13) P : hah? 12 kali s? satu buah kubus dibatasi

berapa bidang persegi?

(14) S5 : enam

Siswa belum

mengerti konsep

luas permukaan

kubus sehingga

tertukar dengan

luas persegi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

47

No.

soal

Identitas

siswa Cuplikan wawancara

Dugaan

Kesalahan Siswa

(15) P : maka harusnya?

(16) S5 : 6 kali s kuadrat

3 S16 pada

transaksi

6

(58) P : sekarang ini pake apa nyelesaikannya?

(59) S16 : balok, eh..

(60) P : bentuknya apa dari soal?

(61) S16 : kubus mbak

(62) P : jadi menyelesaikannya pake rumus apa?

(siswa diam)

(63) P : nah kan yang ditanya luas triplek yang

diperlukan, berarti kamu mencari apa?

(64) S16 : luas permukaan

(65) P : iya benar, jadi kenapa pake luas

permukaan?

(66) S16 : ya karena yang ditanya luasnya mbak

(67) P : luas permukaan kubus apa?

(siswa diam)

Siswa lupa luas

permukaan kubus

3 S23 pada

transaksi

2

(13) S23 : ini rumusnya benar kan mbak?

(14) P : iya benar, terus? Bagian mana?

(15) S23 : gak tau

(16) P : coba 6 dikali 625?

(siswa menghitung)

(17) S23 : salah hitung mbak

Siswa kurang

teliti pada

perhitungan

4 S19 pada

transaksi

3

(14) P : 940 itu maksudnya apa?

(15)S19 : luas permukaannya

(16) P : sekarang kita cocokan dengan jawabanmu

di no 4, lihat salahnya dimana?

(17) S19 : ini mbak (menunjuk pada perhitungan 20

kali 10 sama dengan 300)

(18) P : yang benar yang mana?

(19) S19 : yang ini (menunjuk pada pekerjaan yan

baru diselesaikan)

(20) P : kenapa bisa salah?

(21) S19 : gak teliti, takut waktunya habis

Siswa kurang

teliti pada

perhitungan

4 S16 pada

transaksi

6

(100) P : apa perintah soalnya?

(101) S16 : menentukan luas permukaan

(102) P : apa yang harus kamu lakukan setelah itu?

(siswa diam)

(103) P : paham gak maksud dari luas permukaan

yang dimaksud di soal?

(siswa diam)

Siswa belum

paham konsep

luas permukaan

dan rumusnya

4 S23 pada

transaksi

2

(siswa menlanjutkan mengerjakan dan menuliskan

L = 4 (p.l + p.t + l.t))

(21) S23 : aku bingung mbak

(22) P : dibaca lagi soalnya, gak usah buru-buru

(23) S23 : gak tau mbak

(24) P : oke bingung kita mulai dari apa yang

diketahui, yang ditanya

Siswa belum

paham konsep

luas permukaan

balok sehingga

hanya menghapal

rumus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

48

No.

soal

Identitas

siswa Cuplikan wawancara

Dugaan

Kesalahan Siswa

(25) S23 : yang ditanyakan luasnya, maka kita cari

tinginya dulu. Eh ini aku gak baca soal, ini

tinginya setengah panjang jadi 10.

(melanjutkan menghitung). Bener gak sih?

Eh ini ada empatnya lupa. Bener gak

mbak?

(26) P : sekarang jelaskan ke aku kenapa caranya

seperti itu dan perhitunganya bagaimana?

Kenapa kamu menyelesaikan dengan

rumus itu? Hasilnya maksudnya

bagaimana?

(27) S23 : karena rumusnya memang ini.

5 S16 pada

tansaksi

6

(162) P : nah ini kan soalnya kubus, ini tentang

volume atau luas permukaan?

(163) S16 : volume

(164) P : karena?

(165) S16 : ini ada “dapat terisi penuh”

(166) P : sekarang ini rumusnya gimana? Kan yang

ditanya bukan volumenya

(siswa diam)

Siswa belum

paham konsep

volume kubus

6 S30 pada

transaksi

1

(31) P : iya dek. Jadi kenapa jawaban tes kemarin

kamu menggunakan volume balok?

(32) S30 : kurang teliti baca soal

Siswa tidak

membaca soal

dengan teliti

sehingga salah

memilih metode

penyelesaian

6 S2 pada

tansaksi

5

(39) P : coba lihat punyamu, rumusnya udah

bener?

(40) S2 : iya udah mbak, rumusnya udah bener kan

mbak?

(41) P : iya udah bener. Berarti udah paham ya

maksud soalnya apa?

(42) S2 : iya mbak.

(43) P : coba bandingkan kenapa bisa salah

(44) S2 : bagian ini mba, 20 kali 10 kan 200 disitu

300

(45) P : berarti gimana nih? Kurang teliti?

(46) S2 : iya mbak, gak konsen

Siswa kurang

teliti pada

perhitungan

6 S16 pada

transaksi

6

(156) S16 : pake luas permukaan balok mbak

(157) P : ini jawabanmu kemarin. Ini kenapa bisa

langsung dikalikan semua?

(158) S16 : asal jawab mbak, buru-buru mbak

Siswa terburu-

buru sehingga

tidak memahami

soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

49

Berikut data wawancara peneliti terhadap perilaku pemecahan masalah

yang dilakukan siswa.

Tabel 4.6. Data Wawancara terhadap Perilaku Pemecahan Masalah Siswa

Identitas

siswa Cuplikan wawancara

Dugaan Perilaku Pemecahan

Masalah

S21 pada

transaksi

7

(siswa mengerjakan soal luas permukaan

balok)

(siswa membaca soal, kemudian langsung

menuliskan rumus dan melakukan

perhitungan)

(7) P : coba jelaskan kenapa seperti itu

jawabanya

(8) S21 : ya memang pake luas permukaan

mbak

(9) P : kenapa pake luas permukaan gak

volume aja?

(10) S21 : soalnya ini tentukan luas kertas

kado minimal mbak dengan udah

diketahui panjang lebar tingginya.

Jadi gak mungkin volume

(11) P : emang apa yang membedakan

volume sama luas permukaan?

(12) S21 : kalo volume itu isi semuanya

balok. Kalau luas permukaan itu

permukaannya aja

(13) P : maksudnya luas bidang yang

membatasinya ya?

(14) S21 : iya mbak

(15) P : hasilnya 1120 cm persegi, kalo

dikembalikan ke konteks soal itu

apa maksudnya?

(16) S21 : luas permukaannya mbak, eh apa

sih mbak maksudnya

(17) P : kalau dari soalnya ini lho, coba

lihat

(18) S21 : oh ini luas kertas kado minimal

Ketika menerima soal siswa

langsung membaca soal dan

mengerjakan soal dengan luas

permukaan balok dan

menemukan jawaban akhir yang

benar tanpa menuliskan konteks

soal

S26 pada

transaksi

8

(3) P : sekarang coba jelaskan kenapa

mengerjakannya dengan luas

permukaan dan jelaskan

perhitungannya!

(4) S26 : intan kan mau membungkus kado,

ini ukurannya. Kenapa pake luas

permukaan? Kan kalo volume itu

mencakup isinya, kalau luas

permukaan itu permukaannya aja

(5) P : maksudnya 1120 itu apa?

(6) S26 : luas permukaannya

(7) P : kalau dikembalikan ke soal itu

apa?

(8) S26 : itu ukuran kertas kado intan

Ketika menerima soal siswa

langsung membaca soal dan

mengerjakan soal dengan luas

permukaan balok dan

menemukan jawaban akhir yang

benar tanpa menuliskan konteks

soal

S6 pada

transaksi

9

(3) S6 : ini kan mau membungkus kado,

makanya pake luas permukaan

(4) P : kenapa gak volume aja?

Ketika menerima soal siswa

langsung membaca soal dan

mengerjakan soal dengan luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

50

(5) S6 : ya luas permukaan, karna kalo

bungkus kado kan luarnya aja

(6) P : emang kalo volume gimana?

(7) S6 : volume itu isinya

(8) P : berarti ini 1120 hasilnya?

Maksudnya apa?

(9) S6 : luas permukaan, luas kertanya

yang buat bungkus kadonya.

(menuliskan jawaban beserta konteks

masalah pada soal)

permukaan balok dan

menemukan jawaban akhir yang

benar. Kemudian menuliskan

konteks soal setelah ditanya oleh

peneliti

C. Analisis Data

1. Analisis hasil tes

Analisis hasil tes dilakukan pada soal diagnostik yang telah diuji coba

sebelumnya, tes dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang sering terjadi pada

saat siswa mengerjakan soal cerita bangun ruang sisi datar pada pokok bahasan

kubus dan balok. Berikut ini adalah tabel kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa pada soal serta tabel rekapitulasi untuk mengetahui banyaknya siswa yang

mengalami kesalahan pada tiap jenis kesalahanya dan tahapan yang

menyebabkan siswa melakukan kesalahan.

Berikut merupakan tabel penggolongan jenis kesalahan dan tahapan siswa

melakukan kesalahan yang dianalisis dari tabel 4.3.

Tabel 4.7. Penggolongan Jenis Kesalahan dan Tahapan Kesalahan

No.

Soal Contoh Kesalahan

Identitas

Siswa

Jenis

Kesalahan

Tahapan

Kesalahan

1

S13

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

S16 Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

(kurang tepat

mengutip

rumus)

kesalahan

dalam

transformasi

2

S1

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

51

No.

Soal Contoh Kesalahan

Identitas

Siswa

Jenis

Kesalahan

Tahapan

Kesalahan

S2

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi (salah

mengutip

rumus)

kesalahan

dalam

transformasi

S5, S16,

S31

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

S13

Kesalahan

teknis (salah

memindahkan

data)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S30

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

3

S1

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S2

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi (salah

mengutip

rumus)

kesalahan

dalam

transformasi

S5, S16,

S31 Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

S19,

S23

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

52

No.

Soal Contoh Kesalahan

Identitas

Siswa

Jenis

Kesalahan

Tahapan

Kesalahan

S30 Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

4

S9

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S11

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S16

Kesalahan

data

(mengabaikan

beberapa data)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S19

Kesalahan

data

(mengabaikan

beberapa data,

menambahkan

data asing)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S23

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

5 Tidak ada jawaban S10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

53

No.

Soal Contoh Kesalahan

Identitas

Siswa

Jenis

Kesalahan

Tahapan

Kesalahan

S13

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

S30

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

6 Tidak ada jawaban S10

S2

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S4, S5,

S14,

S16,

S30

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

S13

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

S19

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

kesalahan

dalam

keterampilan

memproses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

54

No.

Soal Contoh Kesalahan

Identitas

Siswa

Jenis

Kesalahan

Tahapan

Kesalahan

S23

Kesalahan

menggunakan

teorema atau

definisi

kesalahan

dalam

transformasi

Setelah mengelompokan jenis kesalahan dan tahapan kesalahan siswa,

peneliti merangkum keseluruhan kesalahan yang dilakukan siswa pada tiap

nomor soal yang dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8. Rangkuman Kualitas Jawaban Siswa

Identitas

Siswa

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6

S1 Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Benar Benar Benar

S2 Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

(salah

mengutip

rumus)

Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

(salah

mengutip

rumus)

Benar Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

S3 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S4 Benar Benar Benar Benar Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

S5 Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Benar Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

S6 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S7 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S8 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S9 Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Benar Benar

S10 Benar Benar Benar Benar Tidak ada

jawaban

Tidak ada

jawaban

S11 Benar Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Benar Benar

S12 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

55

Identitas

Siswa

Nomor Soal

1 2 3 4 5 6

S13 Kesalahan

mengguna

kan

teorema

atau

definisi

Kesalahan

teknis (salah

memindahk

an data)

Benar Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Kesalahan

teknis (salah

hitung)

S14 Benar Benar Benar Benar Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

S15 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S16 Kesalahan

mengguna

kan

teorema

atau

definisi

(kurang

tepat

mengutip

rumus)

Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Kesalahan

data

(mengabaika

n beberapa

data)

Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

S18 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S19 Benar Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Kesalahan

data

(mengabaika

n beberapa

data,

menambahk

an data

asing)

Benar p Kesalahan

teknis (salah

hitung)

S20 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S21 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S22 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S23 Benar Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

Kesalahan

menggunaka

n teorema

atau definisi

Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

S24 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S25 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S26 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S27 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S28 Benar Benar Benar Benar Benar Benar

S29 Benar Benar Benar Benar Benar Kesalahan

teknis (salah

hitung)

S30 Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

S31 Benar Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Kesalahan

menggunak

an teorema

atau definisi

Benar Benar Benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

56

Berikut merupakan tabel rekapitulasi dan persentase kesalahan yang

dilakukan siswa.

Tabel 4.9. Rekapitulasi dan Persentase Kesalahan yang dilakukan Siswa

No.

Soal

Kesalahan Data Kesalahan

Teorema atau

Definisi

Kesalahan Teknis Tidak Menjawab

Jumlah

Siswa

(%)

Siswa

Jumlah

Siswa

(%)

Siswa

Jumlah

Siswa

(%)

Siswa

Jumlah

Siswa

(%)

Siswa

1. - - 2 6.45 - - - -

2. - - 5 16.13 3 9.68 - -

3. - - 5 16.13 4 12.90 - -

4. 2 6.45 1 3.23 2 6.45 - -

5. - - 2 6.45 - - 1 3.23

6. - - 6 19.35 4 12.90 1 3.23

TOTAL 2 5.26 21 55.26 13 34.21 2 5.26

Berikut ini merupakan tabel rekapitulasi kesalahan siswa pada tiap soal tes

diagnostik.

Tabel 4.10. Rekapitulasi Kesalahan yang Dilakukan Per Kesalahan

No. Jenis Kesalahan Identitas Siswa No. Soal

1. Kesalahan Data S16, S19 4

2. Kesalahan Teorema atau Defiisi S13, S16

S2, S5, S16, S30, S31

S2, S5, S16, S30, S31

S23

S13, S30

S44, S5, S14, S16,

S23, S30

1

2

3

4

5

6

3. Kesalahan Teknis S1, S9, S13

S1, S11, S19, S23

S9, S11

S2, S13, S19, S29

2

3

4

6

Selain menganalisis kesalahan yang siswa lakukan, dari hasil tes juga akan

dianalisis perilaku pemecahan masalah. Berikut ini adalah tabel yang perilaku

pemecahan masalah yang dilakukan siswa pada soal serta tabel rekapitulasi

untuk megetahui banyaknya siswa pada tiap kategori perilaku pemecahan

masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

57

Tabel 4.11. Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa

Siswa

(S)

No.

Soal Ditanya Diketahui

Konteks

masalah

Jawaban

Akhir Penjelasan Alasan

Kategori perilaku

pemecahan

masalah

1 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

2 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

3 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

4 1 - - √ √ - -

DTA-limited

context

2 - - √ √ - -

3 - - √ √ - -

4 - - √ √ - -

5 - - √ √ - -

6 - - √ √ - -

5 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

6 1 √ √ √ √ - -

DTA-limited

context

2 √ √ √ √ - -

3 √ √ √ √ - -

4 √ √ √ √ - -

5 √ √ √ √ - -

6 √ √ √ √ - -

7 1 - - - √ - - DTA-proficient

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

58

Siswa

(S)

No.

Soal Ditanya Diketahui

Konteks

masalah

Jawaban

Akhir Penjelasan Alasan

Kategori perilaku

pemecahan

masalah

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

8 1 √ √ √ √ √ -

MBA-full context

2 √ √ √ √ √ -

3 √ √ √ √ √ -

4 √ √ √ √ √ -

5 √ √ √ √ √ -

6 √ √ √ √ √ -

9 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

10 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - - - -

6 - - - - - -

11 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

12 1 √ √ - √ - -

DTA-proficient

2 √ √ - √ - -

3 √ √ - √ - -

4 √ √ - √ - -

5 √ √ - √ - -

6 √ √ - √ - -

13 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

59

Siswa

(S)

No.

Soal Ditanya Diketahui

Konteks

masalah

Jawaban

Akhir Penjelasan Alasan

Kategori perilaku

pemecahan

masalah

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

14 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

15 1 - - √ √ √ -

MBA-full context

2 - - √ √ √ -

3 - - √ √ √ -

4 - - √ √ √ -

5 - - √ √ √ -

6 - - √ √ √ -

16 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

17 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

18 1 - - - √ - -

DTA-limited

context

2 - - √ √ - -

3 - - √ √ - -

4 - - √ √ - -

5 - - - √ - -

6 - - √ √ - -

19 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - - - -

6 - - - √ - -

20 1 - - - √ - - DTA-proficient

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

60

Siswa

(S)

No.

Soal Ditanya Diketahui

Konteks

masalah

Jawaban

Akhir Penjelasan Alasan

Kategori perilaku

pemecahan

masalah

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

21 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

22 1 √ √ √ √ - -

DTA-limited

context

2 √ √ √ √ - -

3 √ √ √ √ - -

4 √ √ √ √ - -

5 √ √ √ √ - -

6 √ √ √ √ - -

23 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

24 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

25 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

26 1 - - - √ - -

DTA-proficient 2 - - √ √ √ -

3 - - √ √ √ -

4 - - - √ - -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

61

Siswa

(S)

No.

Soal Ditanya Diketahui

Konteks

masalah

Jawaban

Akhir Penjelasan Alasan

Kategori perilaku

pemecahan

masalah

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

27 1 √ √ √ √ - -

DTA-limited

context

2 √ √ √ √ - -

3 √ √ √ √ - -

4 √ √ √ √ - -

5 √ √ √ √ - -

6 √ √ √ √ - -

28 1 - - - √ - -

DTA-proficient

2 - - √ √ - -

3 - - √ √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

29 1 √ √ √ √ - -

DTA-limited

context

2 √ √ √ √ - -

3 √ √ √ √ - -

4 √ √ √ √ - -

5 √ √ √ √ - -

6 √ √ √ √ - -

30 1 √ √ - √ - -

DTA-not

proficient

2 √ √ - √ - -

3 √ √ √ √ - -

4 √ √ - √ - -

5 √ √ - √ - -

6 √ √ - √ - -

31 1 - - - √ - -

DTA-not

proficient

2 - - - √ - -

3 - - - √ - -

4 - - - √ - -

5 - - - √ - -

6 - - - √ - -

Setelah mengetahui perilaku pemecahan masalah yang dilakukan tiap siswa

maka dapat dilakukan rekapitulasi dan perhitungan persentasi pada tiap kategori

perilaku pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

62

Tabel 4.12. Rekapitulasi dan Persentase Perilaku Pemecahan Masalah yang

dilakukan Siswa

Kategori Pape Jumlah Siswa Persentase (%)

DTA-proficient 13 41.94

DTA-not proficient 10 32.26

DTA-limited context 6 19.35

MBA-full context 2 6.45

MBA-justification - -

2. Analisis hasil wawancara

Siswa yang diwawancarai adalah siswa orang yang tidak memenuhi kriteria

ketuntasan miniman (KKM) dan memiliki kesalahan yang bervariasi.

Wawancara untuk mengungkap penyebab kesalahan siswa ini dilakukan pada 6

orang siswa yang berdasarkan kesalahannya dapat mewakili siswa lain yang

belum mencapai KKM.

Selain 6 orang siswa yang belum memenuhi KKM ini, peneliti juga memilih

3 orang dengan hasil pekerjaan bervariasi untuk mengkonfirmasi perilaku

pemecahan masalah yang dilakukannya pada proses menyelesaikan soal cerita.

Berikut ini adalah analisis hasi wawancara terhadap 6 orang siswa yang

nilainya dibawah KKM.

Tabel 4.13. Hasil Analisis Wawancara Terhadap Kesalahan Siswa

No.

soal

Identitas

siswa Hasil Tes Analisis Hasil Wawancara

1 S16

Dari perkerjaan siswa diatas dapat dilihat

siswa melakukan kesalahan pada saat

mengubah rumus volume balok untuk

menghitung lebar balok.

Dari hasil wawancara

diketahui siswa

melakukan kesalahan pada

pemilihan rumus, siswa

bingung dengan rumus

yang ada dan tidak

mengingat seluruh rumus

dengan baik.

2 S2

Dari hasil wawancara

siswa mengaku tidak

berkonsentrasi saat

mengerjakan soal. Saat di

minta mengerjakan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

63

No.

soal

Identitas

siswa Hasil Tes Analisis Hasil Wawancara

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa salah dalam mengutip rumus luas

permukaan kubus.

jenis yang sama (mengenai

luas permukaan kubus)

siswa tidak mengalami

kesulitan dalam memahami

hingga menemukan

hasilnya.

S5

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa salah memilih metode penyelesaian,

seharusnya siswa menyelesaikan dengan

luas permukaan kubus, tetapi siswa

menyelesaikannya dengan luas persegi.

Dari hasil wawancara,

siswa melakukan

kesalahan pada pemilihan

metode penyelesaian

karena belum mengerti

konsep luas permukaan

kubus sehingga tertukar

dengan luas persegi

3 S16

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa salah memilih metode

penyelesaian, seharusnya siswa

menyelesaikan dengan luas permukaan

kubus, tetapi siswa menyelesaikannya

dengan luas persegi.

Dari hasil wawancara

diketahui siswa melakukan

kesalahan karena siswa

ragu-ragu dengan metode

penyelesaian yang akan

digunakannya dan siswa

juga belum paham

mengenai konsep luas

permukaan sehingga saat

disoal ditanyakan luas

tripleks, siswa langsung

menhitung luas persegi.

3 S23

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa melakukan kesalahan hitung pada

operasi perkalian.

Dari hasil wawancara

diketahui siswa melakukan

kesalahan hitung pada

operasi perkalian karena

siswa kurang teliti pada

perhitungan

4 S19

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa melakukan kesalahan hitung pada

operasi perkalian.

Setelah diwawancarai

diketahui bahwa siswa

melakukan kesalahan

hitung karena siswa kurang

teliti pada perhitungan dan

terburu-buru pada saat

menghitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

64

No.

soal

Identitas

siswa Hasil Tes Analisis Hasil Wawancara

4 S16

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa melakukan kesalahan saat

memasukan data yang digunakan untuk

perhitungan. Data yang di gunakan siswa

tidak lengkap.

Setelah diwawancarai,

diketahui bahwa siswa

sudah paham jika soal

diselesaikan dengan luas

permukaan balok, tetapi

siswa belum paham konsep

luas permukaan dan

rumusnya. Sehingga siswa

kurang lengkap

memasukan data pada

perhitungan.

4 S23

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa melakukan kesalahan pada

menuliskan rumus luas permukaan balok.

Setelah diwawancarai

diketahui siswa melakukan

kesalahan pada menuliskan

rumus permukaan balok

karena siswa belum paham

konsep luas permukaan

balok sehingga hanya

menghapal rumus.

5 S16

Pada jawaban siswa ini, memang siswa

dapat menjawab soal dengan benar, akan

tetapi peneliti menanyakan kejelasan

jawaban siswa

Dari hasil wawancara,

ternyata siswa tidak tahu

rumus volume yang

dilakukan, siswa juga tidak

mengerti perhitungan soal

hingga didapatkan rusuk

kubus. Diduga siswa

mencontek jawaban

temannya.

6 S30

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa melakukan kesalahan memilih

metode penyelesaian.

Setelah diwawancarai

diketahui siswa melakukan

kesalahan memilih metode

penyelesaian karena siswa

tidak membaca soal

dengan teliti sehingga

salah memilih metode

penyelesaian

6 S2

Setelah diwawancarai

diketahui siswa melakukan

kesalahan pada operasi

perkalian karena tidak teliti

melakukan perhitungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

65

No.

soal

Identitas

siswa Hasil Tes Analisis Hasil Wawancara

Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat

siswa melakukan kesalahan hitung.

Siswa salah pada operasi perkalian

6 S16

Dari jawaban siswa diatas dapat dilihat

dapat disimpulkan dua hal yaitu siswa

langsung mengalikan nilai dari yang

diketahui atau siswa salah memahami

soal yang seharusnya dihitung luas

permukaannya

Setelah siswa

diwawancarai ternyata

memang siswa terburu-

buru mengerjakan soal

tersebut sehingga tidak

memahami maksud soal

dengan baik.

Selain 6 orang diatas, peneliti juga mewawancarai 3 orang untuk

mengkonfirmasi perilaku pemecahan masalah yang dilakukannya.

Tabel 4.14. Hasil Analisis Wawancara terhadap Perilaku Pemecahan Masalah

Siswa

Identitas

siswa

Hasil pekerjaan siswa

(hasil pekerjaan diambil salah satu soal)

Hasil analisis perilaku

pemecahan masalah dari

wawancara

S21

Dari jawaban siswa diatas, dapat dilihat

siswa langsung melakukan perhitungan

tanpa mengalami kesulitan dan jawaban

akhirnya benar

Setelah diwawancarai dan

mengerjakan soal yang hampir

sama dengan pekerjaan

sebelumnya, ternyata siswa

memang tidak mengalami

kesulitan dalam proses

pengerjaannya, seperti

memahami masalah, memilih

metode penyelesaian hingga pada

perhitungan. Pada jawaban akhir

siswa mampu menjelaskan

maknanya atau jawaban akhir

dapat siswa nyatakan dalam

konteks soal tetapi tidak ditulis

pada hasil pekerjaan.

S26

Dari jawaban siswa diatas, dapat dilihat

siswa langsung melakukan perhitungan

kemudian jawaban akhir dinyatakan sesuai

konteks masalah pada soal.

Setelah dilakukan wawancara

dan mengerjakan soal, siswa

tetap langsung melakukan

perhitungan dan pada jawaban

akhir tidak dinyatakan sesuai

dengan konteks masalah. Siswa

juga tidak mengalami kesulitan

dalam memahami masalah,

memilih metode penyelesaian

dan pada perhitungan. Hanya saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

66

Identitas

siswa

Hasil pekerjaan siswa

(hasil pekerjaan diambil salah satu soal)

Hasil analisis perilaku

pemecahan masalah dari

wawancara

Sedangkan pada nomor berbeda hasil

pekerjaan siswa sebagai berikut.

Dapat dilihat pada pekerjaan siswa ini,

jawaban akhir tidak dinyatakan sesuai

dengan konteks soal.

siswa tidak menyatakan jawaban

akhir pada konteks masalah.

S6

dapat dilihat pada jawaban siswa diatas,

siswa menuliskan informasi yang diketahui

dari soal dan yang ditanyakan pada soal

Setalah dilakukan wawancara

dan mengerjakan soal, siswa

langsung melakukan perhitungan

dan pada jawaban akhir tidak

dinyatakan sesuai dengan

konteks masalah. Akan tetapi

setelah peneliti menanyakan

maksud dari jawaban akhir yan

didapat siswa, siswa menuliskan

jawabannya kembali beserta

konteks masalah.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan terhadap kesalahan dan penyebab kesalahan yang dilakukan

siswa

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa kesalahan yang paling banyak

terjadi pada saat siswa menyelesaikan soal cerita matematika adalah kesalahan

menggunakan teorema atau definisi yang kemudian diikuti oleh kesalahan

teknis. Dari 6 soal yang diujikan pada siswa terdapat 21 kesalahan

menggunakan metode atau definisi, 13 kesalahan teknis, 2 kesalahan data dan

2 soal tidak dijawab. Kemudian dari wawancara yang dilakukan peneliti

terhadap 6 orang siswa, diketahui penyebab siswa melakukan kesalahan pada

saat menyelesaikan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar pada

pokok bahasan kubus dan balok, sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

67

a. Siswa belum memahami materi bangun ruang sisi datar khususnya pada

pokok bahasan kubus dan balok. Sehingga siswa bingung memilih

metode penyelesaian masalah yang sesuai dengan soal.

b. Kurangnya pemahaman terhadap materi juga menyebabkan siswa

cenderung menghapal rumus yang ada, sehingga saat siswa lupa dengan

rumus, siswa bingung dan melakukan kesalahan.

c. Tidak teliti membaca soal, sehingga ada informasi pada soal yang

terlewat atau ditambahkan oleh siswa

d. Kurangnya pemahaman terhadap soal, sehingga melakukan kesalahan

pada memilih metode untuk menyelesaikan soal

e. Tidak teliti melakukan perhitungan. Pada pengerjaan soal sebagian besar

kesalahan perhitungan pada operasi perkalian.

2. Pembahasan terhadap perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa

Hasil analisis kesalahan menurut Hadar menunjukan kesalahan terbanyak

pada soal cerita adalah kesalahan teorema atau definisi. Pada hasil wawancara

juga menunjukan hal yang sama (pada tabel 4.13), sebagian besar kesalahan

siswa disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi.

Perilaku pemecahan masalah yang ditunjukan siswa dalam penelitian ini adalah

DTA-proficient, DTA-not proficient, DTA-limited context dan MBA-full

context. Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat siswa yang menunjukan perilaku

DTA-proficient sebanyak 13 siswa, DTA-not proficient sebanyak 10, DTA-

limited context sebanyak 6 siswa dan MBA-full context sebanyak 2 siswa.

Siswa dengan perilaku DTA-proficient langsung melakukan perhitungan

tanpa mengalami kesulitan pada saat memahami masalah, memilih

penyelesaian masalah atau pada perhitungan. Jawaban akhir yang didapat dari

proses perhitungan benar, akan tetapi tidak dinyatakan kembali pada konteks

soal padahal jawaban akhir dapat dinyatakan sesuai dengan konteks soal.

Padahal dari hasil wawancara diketahui bahwa siswa dapat menyatakan konteks

soal secara verbal. Pada proses perhitungan pun tidak ada penjelasan yang

mendukung atau konteks masalah yang sesuai dengan soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

68

Siswa dengan perilaku DTA-limited context berperilaku hampir sama

dengan siswa dengan perilaku DTA-proficient. Akan tetapi siswa menuliskan

beberapa konteks soal. Konteks soal tersebut dituliskan dalam bentuk

keterangan soal yang sesuai konteks soal atau jawaban yang dinyatakan sesuai

konteks. Konteks yang dituliskan atau dinyatakan oleh siswa terbatas atau tidak

begitu jelas. Sedangkan siswa dengan perilaku MBA-full context memaknai

setiap informasi yang diperolehnya dari soal. Siswa menuliskan informasi yang

diketahui hingga yang ditanyakan sesuai dengan konteks soal. Pada proses

perhitungan pun siswa tidak mengalami kesulitan. Siswa dapat menemukan

jawaban akhir yang benar dan menyatakan jawabanya dalam konteks soal

dengan jelas.

Pada siswa dengan perilaku DTA-not proficient, siswa menunjukan

beberapa kesalahan yang disebabkan karena kesulitan siswa memahami

masalah, memilih metode penyelesaian atau pada perhitungan

Dari kategori perilaku pemecahan masalah yang ditemukan peneliti, peneliti

menyimpulkan bahwa kesalahan sebagian besar dilakukan siswa dengan

perilaku DTA-not proficient. Analisis yang telah dilakukan peneliti terhadap

perilaku pemecahan masalah mengungkapkan proses kognitif dan pemahaman

siswa pada saat menyelesaikan soal cerita matematika. Pada perilaku DTA-not

proficient siswa kurang mampu atau ragu-ragu memahami masalah pada soal

sehingga bingung memilih metode penyelesaiannya. Hal ini menunjukan

bahwa konsep materi yang diketahui oleh siswa belum benar-benar

dipahaminya.

Dengan demikian, guru dapat mengevaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan. Guru dapat menentukan apakan metode pembelajaran yang

dilakukan guru sudah efektif atau belum bagi seluruh siswa. Selain itu jika

diperlukan suatu upaya remedial, guru juga dapat menyusun pembelajaran

remedial yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

69

E. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menemukan keterbatasan pada penelitian yaitu

sebagai berikut.

1. Peneliti tidak melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang

dilakukan guru, sehingga mengalami kendala menduga penyebab siswa

melakukan kesalahan. Padahal kesalahan siswa dapat disebabkan oleh

proses pembelajaran di kelas.

2. Pada saat uji coba tes dan tes pengambilan data, waktu yang diberikan

peneliti terlalu banyak sehingga siswa yang menyelesaikan soal lebih cepat

berpotensi membantu temannya yang belum selesai atau mengalami

kesulitan. Upaya yang dilakukan agar untuk mengatasi hal ini adalah

peneliti bersama dengan guru mengawasi siswa pada saat mengerjakan soal

terutama pada saat tes pengambilan data.

3. Soal tes tertulis yang diberikan kurang kontekstual sehingga soal tidak

terlalu mengekplorasi kemampuan siswa dalam memecahkan masalah

dalam bentuk soal cerita.

4. Peneliti tidak membagikan hasil penelitian di dalam kelas sehingga hanya

siswa yang diwawancara yang mendapat manfaat.

5. Pada teori perilaku pemecahan masalah terdapat subkategori yang

perbedaannya tidak begitu jelas. Hal ini menyebabkan peneliti sedikit

mengalami kesulitan dalam menganalisis data perilaku pemecahan masalah

untuk dikatagorikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan kesalahan-

kesalahan siswa mengerjakan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar

pada pokok bahasan kubus dan balok adalah sebagai berikut.

1. Kesalahan data

Kesalahan data yang terjadi sebesar 5,26 % dari seluruh kesalahan yang

dilakukan siswa. Kesalahan data yang terjadi yaitu siswa mengabaikan data

yang diketahui dan menambahkan data asing yang tidak diketahui pada soal.

Kesalahan ini terjadi dikarenakan ketidaktelitian siswa dalam membaca soal.

2. Kesalahan teorema atau definisi

Kesalahan teorema atau definisi yang terjadi sebesar 53,26 % dari seluruh

kesalahan yang terjadi. Kesalahan teorema atau definisi meliputi ketidaktepatan

siswa mengutip suatu definisi atau teorema (rumus) dan ketidaksesuaian

teorema (rumus) yang digunakan dengan masalah pada soal. Kesalahan ini

disebabkan karena siswa kurang memahami soal dan atau siswa kurang

memahami konsep materi, pada penelitian ini, siswa kurang memahami konsep

luas permukaan dan volume suatu bangun ruang.

3. Kesalahan teknis

Kesalahan teknis yang terjadi sebesar 34,21 % dari seluruh kesalahan yang

terjadi. Kesalahan teknis yang terjadi yaitu kesalahan siswa dalam melakukan

operasi dasar perhitungan seperti perkalian dan penjumlahan. Hal ini

disebabkan oleh ketidaktelitian siswa pada saat melakukan perhitungan.

Selain menyimpulkan kesalahan dan penyebab siswa melakukan kesalahan,

peneliti juga menyimpulkan perilaku pemecahan masalah yang dilakukan siswa.

Perilaku pemecahan masalah yang ditunjukan siswa dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

71

1. MBA-full context

Perilaku pemecahan masalah MBA-full context yang ditunjukan siswa

sebesar 6,45 %. Siswa dengan perilaku MBA-full context memaknai proses

pemecahan masalah sesuai dengan konteks masalah pada soal dan tidak

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal.

2. DTA-limited context

Perilaku pemecahan masalah DTA-limited context yang ditunjukan siswa

sebesar 19,35 %. Siswa dengan perilaku DTA-limited context memaknai proses

pemecahan masalah dengan konteks masalah yang terbatas atau tidak begitu

jelas.

3. DTA-proficient

Perilaku pemecahan masalah DTA-proficient yang ditunjukan siswa sebesar

41,94 %. Siswa dengan perilaku DTA-proficient tidak mengalami kesulitan

dalam proses pemecahan masalah, akan tetapi perhitungan dan hasil yang di

dapatkan tidak bermakna karena tidak dinyatakan sesuai dengan konteks

masalah pada soal.

4. DTA-not proficient

Perilaku pemecahan masalah DTA-not proficient yang ditunjukan siswa

sebesar 32,26 %. Siswa dengan perilaku DTA-not proficient menunjukan

kesalahan-kesalahan karena mengalami kesulitan dalam meyelesaikan soal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan peneliti diatas, maka peneliti menyarankan hal-hal sebagai

berikut.

1. Untuk guru mata pelajaran matematika

a. Guru diharapkan melakukan penanaman konsep materi dengan baik dan

secara runtut. Agar ketika siswa menemukan masalah siswa dapat

memahami masalah dan menyelesaikan masalah.

b. Guru diharapkan memberi lebih banyak latihan soal yang bervariasi

agar keterampilan siswa dalam memahami dan menyelesaikan masalah

meningkat dan melatih ketelitian siswa melakukan operasi hitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

72

c. Guru diharapkan membiasakan siswa mengerjakan soal cerita secara

urut dari mencatat informasi yang diketahui hingga memaknai proses

pemecahan dan hasil jawaban siswa.

2. Untuk penelitian selanjutnya

a. Dari hasil penelitian ini, diharapkan penelitian selanjutnya merancang

dan melakukan program remediasi untuk mengatasi kesalahan-

kesalahan yang dilakukan siswa.

b. Penelitian selanjutnya juga dapat merancang suatu pembelajaran yang

mengarahkan pola perilaku siswa agar lebih memaknai permasalahan

dan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

c. Soal tertulis dibuat lebih kontekstual agar pada proses analisis perilaku

pemecahan masalah, peneliti lebih mudah untuk mengkategorikan

perilaku pemecahan masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

73

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal M. A. 2015. Metode Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Dewi Nurharini & Tri Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta

Entang, M. 1984. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta

Febrialdi Rusli Umar Ali. Siswa Indonesia peringkat 65 dari 65 negara.

http://www.kompasiana.com/www.febrialdiali.blogspot.com/siswa-indonesia-

peringkat-64-dari-65-negara-tapi-paling-bahagia-di-

dunia_552b89306ea83485098b4595. diakses pada 10 ferbruari 2016

Hadar, Movshovitz, N., Zaslavsky, O., & Shlomo Inbar. 1987. An Empirical Classification

Model For Errors In High School Mathematics. Journal For Research In

Mathematics Education, 18 : 3-14.

Haris Herdiansyah. 2013. Wawancara, Observasi dan Focus Groups: sebagai Instrumen

Penggalian Data Kualitatif. Rajawali Pers: Jakarta

J. Dris & Tasari. 2011. Matematika 2. Pusat Kurikulum Perbukuan: Jakarta

Husein Tampomas. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Kedua 2B. Jakarta:

Yudistira

Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar-mengajar. 2012. Remaja Rosdakarya:

Bandung

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta

Mulyadi. Diagnosis Kesulitan Belajar. 2008. Nuha Litera: Yogyakarta

Pape, Stephen J. 2004. Middle School Children’s Problem-Solving Behavior: A Cognitive

Analysis from a Reading Comprehension Perspective. Journal For Research In

Mathematics Education, 35: 187-219

Parmjit Singh., Arba Rahman., & Sian Teoh. 2010. The Newman Procedure for Analyzing

Primary Four Pupils Errors on Written Mathematical Tasks: A Malaysian

Perspective. Procedia Social and Behavioral Science, 8: 264-271

Puji Savvy. D. F., Toto Nusantara., & Abdul Qohar,. 2014. Analisis Kesalahan dan

Perilaku Pemecahan Masalah yang Dilakukan Siswa Kelas VII-C MTS Darul

Huda Pasuruan dalam Menyelesaikan Soal Cerita Perbandingan Mata Pelajaran

Matematika. Prosiding Seminar Nasional TEQIP. Malang: Universitas Negeri

Malang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

74

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. 1989. Bina Aksara: Jakarta

Suwarsono, S. 1982. Penggunaan Metode Analisa Faktor Sebagai Suatu Pendekatan untuk

Memahami Sebab-sebab Kognitif Kesulitan Belajar Anak dalam Matematika.

Yogyakarta: IKIP USD.

Zamal Abidin. 1989. Studi Tentang Prestasi Siswa Kelas VI SD Negeri di Kodya Banda

Aceh dalam Menyelesaikan Soal Hitungan dan Soal Cerita. Tesis. Malang : PPs

IKIP Malang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

75

Lampiran A.1. Soal uji coba penelitian

TES TERTULIS

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

POKOK BAHASAN : KUBUS DAN BALOK

KELAS : VIII

WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL:

a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas anda pada kolom yang tersedia pada

lembar jawab

b. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah atau uraian penyelesaian

selengkap dan sejelas mungkin bukan hasil akhirnya saja.

c. Kerjakan semua soal, diperbolehkan menyelesaikan soal tidak urut tetapi

tuntas pada tiap nomornya.

d. Periksa kembali jawaban anda

SOAL:

1. Sebuah mainan berbentuk balok volumenya 140 cm3. Diketahui panjang

mainan 7 cm dan tinggi mainan 5 cm.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan lebar mainan tersebut?

b. Tentukanlah lebar mainan tersebut!

2. Bu Reza membuat kue berbentuk kubus dengan panjang rusuk 20 cm. Bu Reza

akan memasukkan kue tersebut ke dalam kardus. Bu Reza akan membuat kardus

sendiri menggunakan kertas karton.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas karton yang

diperlukan Bu Reza?

b. Berapa luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza?

3. Amir akan membuat kotak tisu berbentuk kubus menggunakan tripleks.

Diketahui panjang rusuk kotak tersebut 25 cm.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas tripleks yang

diperlukan Amir?

b. Berapa luas tripleks yang diperlukan Amir?

4. Rudi mempunyai akuarium berukuran 200 cm, lebar 8 dm dan tinggi 0,75 m.

Rudi akan mengisi setengah akuarium dengan air.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan banyak air ya diisi oleh

Rudi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

76

b. Berapa banyak air yang diisi oleh Rudi?

5. Sebuah kotak kayu berbentuk balok. Panjang kotak kayu 20 cm, lebar kotak

kayu 9 cm dan tinggi kotak kayu setengah panjang kotak kayu.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menghitung luas permukaan kotak

kayu tersebut?

b. Tentukan luas permukaan kotak kayu tersebut!

6. Diketahui sebuah kotak makanan berbentuk kubus dan dapat terisi hingga

penuh dengan 512 𝑐𝑚3 nasi.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan panjang rusuk kotak

makanan tersebut?

b. Tentukanlah panjang rusuk kotak makanan tersebut!

7. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 12 cm. Akuarium

tersebut berisi air yang tingginya lima per enam dari tinggi akuarium itu.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan volume air di dalam

akuarium tersebut?

b. Tentukanlah volume aor di dalam akuarium tersebut!

8. Intan akan membungkus kadonya dengan kertas kado. Kado intan berbentuk

balok berukuran 20 cm ×10 cm ×12 cm.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas kado minimal

yang diperlukan untuk membungkus kado tersebut?

b. Tentukan luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus

kado tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

77

Lampiran A.2. Kunci jawaban dan rubrik penilaian soal uji coba

No Kunci Jawaban Skor Soal

Bobot Skor Maks

1 a. Menggunakan rumus volume balok, yaitu

𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡 2

10

b. 𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

140 = 7 × 𝑙 × 5

2

140 = 35 𝑙 2

𝑙 =140

35= 4

2

Jadi, lebar mainan tersebut adalah 4 cm 2

2 a. Menggunakan rumus luas permukaan

kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟2 2

10

b. 𝐿𝑝 = 6𝑟2

𝐿𝑝 = 6 × 202

2

𝐿𝑝 = 6 × 400 2

𝐿𝑝 = 2400 2

Jadi, luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza

adalah 2400 𝑐𝑚2 2

3 a. Menggunakan rumus luas permukaan

kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟2 2

10

b. 𝐿𝑝 = 6𝑟2

𝐿𝑝 = 6 × 252

2

𝐿𝑝 = 6 × 625 2

𝐿𝑝 = 3750 2

Jadi, luas tripleks yang di perlukan Amir adalah

3750 𝑐𝑚2 2

4 a. Menggunakan rumus volume balok, yaitu

𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡 2

12

b. Ukuran balok diubah menjadi satuan yang

sama terlebih dahulu:

Panjang = 200 cm = 20 dm

Lebar = 8 dm

Tinggi = 0,75 m = 7,5 dm

2

𝑉 = 20 × 8 × 7,5 2

𝑉 = 1200 𝑑𝑚3 2

Karena Rudi akan mengisi air akuarium setengah,

maka 𝑉 = 1

2× 1200 = 600 𝑑𝑚3

2

Jadi, isi akuarium Rudi adalah 600 𝑑𝑚3 2

5 a. Menggunakan rumus luas permukaan

balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) 2

12 b. 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡)

𝐿𝑝 = 2 (20.9 + 20.10 + 9.10)

2

𝐿𝑝 = 2 (180 + 200 + 90) 2

𝐿𝑝 = 2 (470) 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

78

𝐿𝑝 = 940 2

Jadi,luas permukaan kotak kayu tersebut adalah 940

𝑐𝑚2 2

6 a. Menggunakan rumus volume kubus, yaitu

𝑉 = 𝑟3 2

8

b. 𝑉 = 𝑟3

512 = 𝑟3 2

𝑟 = √5123

= 8 2

Jadi, panjang rusuk kotak makanan tersebut adalah

8 cm 2

7 a. Menggunakan rumus volume kubus, yaitu

𝑉 = 𝑟3 2

10

b. 𝑉 = 𝑟3

𝑉 = 123 2

𝑉 = 1728 2

Karena akuarium tersebut berisi air yang tingginya

lima perenam tinggi akuarium tersebut,

maka

𝑉 = 5

6× 1728 = 1440

2

Jadi, volume air di dalam akuarium tersebut adalah

1440 𝑐𝑚3 2

8 a. Menggunakan rumus luas permukaan

balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) 2

12

b. 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡)

𝐿𝑝 = 2 (20.10 + 20.12 + 10.12) 2

𝐿𝑝 = 2 (200 + 240 + 120) 2

𝐿𝑝 = 2 (560) 2

𝐿𝑝 = 1120 2

Jadi, luas kertas kado minimal yang diperlukan

untuk membungku kado tersebut adalah 1120 𝑐𝑚2 2

JUMLAH SKOR 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

79

Lampiran A.3. Rekap hasil tes uji coba

DA

TA

UM

UM

NAMA SEKOLAH : SMP Negeri 4 Yogyakarta

MATA PELAJARAN : Matematika

KELAS /SEMESTER/TAHUN PELAJARAN : VIII C / 1 / 2015-2016

NAMA TES : Tes Uji Coba

MATERI POKOK : Kubus dan Balok

TANGGAL TES : Rabu, 13 April 2016

KKM : 78

PEDOMAN PENYEKORAN

SKOR Nomor Soal Jumlah Skala

1 2 3 4 5 6 7 8 Skor Nilai

Skor maksimum 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100

No Nama Siswa

Nomor Soal

Jumlah Skor Nilai Ujian 1 2 3 4 5 6 7 8

Skor Yang Dicapai Siswa

1 Adelyta 10 0 0 8 0 8 10 0 36 42.86

2 Alifah 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

3 Andreas 10 10 10 12 12 8 2 12 76 90.48

4 Asha 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

5 Audhyta 10 0 0 8 0 8 10 12 48 57.14

6 Aura 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

7 Bethari 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

8 Daniel Biting 10 10 10 10 12 8 0 12 72 85.71

9 Daniel Christian 10 10 10 6 12 8 10 12 78 92.86

10 Dicky 0 10 10 12 2 0 10 0 44 52.38

11 Diega 2 10 10 12 12 6 10 12 74 88.10

12 Nico 10 10 10 12 2 8 10 12 74 88.10

13 Fatihat 10 10 6 12 0 0 10 0 48 57.14

14 Faza 10 10 10 0 12 8 0 0 50 59.52

15 Fidei 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

16 Gregorius 10 0 0 10 0 8 4 0 32 38.10

17 Heni 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

80

18 Intan 10 10 10 10 12 8 4 12 76 90.48

19 Isnaini 0 10 10 12 0 0 10 0 42 50.00

20 Kevin 10 10 10 12 12 6 10 12 82 97.62

21 Kurnia 10 0 0 10 0 8 10 0 38 45.24

22 Leonardus 10 10 10 12 6 6 6 12 72 85.71

23 Maydivani 10 10 10 8 12 8 10 12 80 95.24

24 Maylina 10 10 10 12 12 8 6 12 80 95.24

25 Putri 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

26 Rosa 10 10 10 8 12 8 10 12 80 95.24

27 Saraswati 10 10 10 12 0 8 10 12 72 85.71

28 Sasa 10 10 10 2 12 8 10 12 74 88.10

29 Satrya 10 10 6 12 12 0 8 2 60 71.43

30 Stevanus 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

31 Yoseph 10 10 10 12 12 8 2 12 76 90.48

32 Zajida 10 10 2 10 12 8 10 12 74 88.10

33 Rio 10 10 10 12 12 8 10 12 84 100.00

JUMLAH PESERTA TES 33 ORANG

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

81

Lampiran A.4. Validitas dan reliabilitas tes uji coba

Identitas

siswa

PILIHAN GANDA

SOAL NO 1 SOAL NO 2 SOAL NO 3 SOAL NO 4 SOAL NO 5 SOAL NO 6 SOAL NO 7 SOAL NO 8

X

XY X

XY X

XY X

XY X

XY X

XY X

XY X

XY Y

U1 10 100 340 0 0 0 0 0 0 8 64 272 0 0 0 8 64 272 10 100 340 0 0 0 34 1156

U2 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

U3 10 100 740 10 100 740 10 100 740 12 144 888 12 144 888 8 64 592 2 4 148 12 144 888 74 5476

U4 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

U5 10 100 460 0 0 0 0 0 0 8 64 368 0 0 0 8 64 368 10 100 460 12 144 552 46 2116

U6 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

U7 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

U8 10 100 720 10 100 720 10 100 720 10 100 720 12 144 864 8 64 576 0 0 0 12 144 864 72 5184

U9 10 100 780 10 100 780 10 100 780 6 36 468 12 144 936 8 64 624 10 100 780 12 144 936 78 6084

U10 0 0 0 10 100 440 10 100 440 12 144 528 2 4 88 0 0 0 10 100 440 0 0 0 44 1936

U11 2 4 148 10 100 740 10 100 740 12 144 888 12 144 888 6 36 444 10 100 740 12 144 888 74 5476

U12 10 100 740 10 100 740 10 100 740 12 144 888 2 4 148 8 64 592 10 100 740 12 144 888 74 5476

U13 10 100 480 10 100 480 6 36 288 12 144 576 0 0 0 0 0 0 10 100 480 0 0 0 48 2304

U14 10 100 500 10 100 500 10 100 500 0 0 0 12 144 600 8 64 400 0 0 0 0 0 0 50 2500

U15 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

U16 10 100 340 0 0 0 0 0 0 10 100 340 0 0 0 8 64 272 4 16 136 0 0 0 34 1156

U17 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

U18 10 100 740 10 100 740 10 100 740 10 100 740 12 144 888 8 64 592 4 16 296 12 144 888 74 5476

U19 0 0 0 10 100 420 10 100 420 12 144 504 0 0 0 0 0 0 10 100 420 0 0 0 42 1764

U20 10 100 820 10 100 820 10 100 820 12 144 984 12 144 984 6 36 492 10 100 820 12 144 984 82 6724

U21 10 100 380 0 0 0 0 0 0 10 100 380 0 0 0 8 64 304 10 100 380 0 0 0 38 1444

U22 10 100 700 10 100 700 10 100 700 12 144 840 6 36 420 6 36 420 6 36 420 12 144 840 70 4900

U23 10 100 780 10 100 780 10 100 780 8 64 624 12 144 936 8 64 624 10 100 780 12 144 936 78 6084

U24 10 100 800 10 100 800 10 100 800 12 144 960 12 144 960 8 64 640 6 36 480 12 144 960 80 6400

U25 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

U26 10 100 800 10 100 800 10 100 800 8 64 640 12 144 960 8 64 640 10 100 800 12 144 960 80 6400

U27 10 100 720 10 100 720 10 100 720 12 144 864 0 0 0 8 64 576 10 100 720 12 144 864 72 5184

U28 10 100 740 10 100 740 10 100 740 2 4 148 12 144 888 8 64 592 10 100 740 12 144 888 74 5476

U29 10 100 540 10 100 540 6 36 324 12 144 648 12 144 648 0 0 0 8 64 432 2 4 108 54 2916

U30 10 100 740 10 100 740 10 100 740 12 144 888 12 144 888 8 64 592 10 100 740 12 144 888 74 5476

U31 10 100 760 10 100 760 10 100 760 12 144 912 12 144 912 8 64 608 2 4 152 12 144 912 76 5776

U32 10 100 740 10 100 740 2 4 148 10 100 740 12 144 888 8 64 592 10 100 740 12 144 888 74 5476

U33 10 100 840 10 100 840 10 100 840 12 144 1008 12 144 1008 8 64 672 10 100 840 12 144 1008 84 7056

total 302 3004 21228 290 2900 21160 274 2676 20160 342 3820 23872 286 3356 21848 226 1772 16188 272 2576 18904 302 3604 23196 2268 164808

𝑋2 𝑌2 𝑋2 𝑋2 𝑋2 𝑋2 𝑋2 𝑋2 𝑋2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

82

NO SOAL N(∑xy) (∑x)(∑y) {N(∑xy)}-{(∑x)(∑y)} N(∑x²) (∑x)² N(∑x²)-(∑x)² N(∑y²) (∑y)² N(∑y²)-(∑y)² {N(∑x²)-(∑x)²}*{N(∑y²)-(∑y)²} √{N(∑x²)-(∑x)²}*{N(∑y²)-(∑y)²}

1 700524 684936 15588 99132 91204 7928 5438664 5143824 294840 2337491520 48347.61

2 698280 657720 40560 95700 84100 11600 5438664 5143824 294840 3420144000 58482.00

3 665280 621432 43848 88308 75076 13232 5438664 5143824 294840 3901322880 62460.57

4 787776 775656 12120 126060 116964 9096 5438664 5143824 294840 2681864640 51786.72

5 720984 648648 72336 110748 81796 28952 5438664 5143824 294840 8536207680 92391.60

6 534204 512568 21636 58476 51076 7400 5438664 5143824 294840 2181816000 46709.91

7 623832 616896 6936 85008 73984 11024 5438664 5143824 294840 3250316160 57011.54

8 765468 684936 80532 118932 91204 27728 5438664 5143824 294840 8175323520 90417.49565

𝑟𝑋𝑌 =𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌)

√{𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2}{𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2}

No. Soal Koefisien Korelasi Product

Moment Keterangan

1 0,32 Soal Valid

2 0,69 Soal Valid

3 0,70 Soal Valid

4 0,23 Soal Tidak Valid

5 0,78 Soal Valid

6 0,46 Soal Valid

7 0,12 Soal Tidak Valid

8 0,89 Soal Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

83

Reliabilitas Tes = 0.69 Memiliki reliabilitas yang tinggi

Nomor Tingkat Kesukaran Daya Beda Status Soal

Soal Indeks Tafsiran Indeks Tafsiran

1 0.92 Soal Mudah 0.18 Daya Beda Jelek Soal Diperbaiki

2 0.88 Soal Mudah 0.25 Daya Beda Kurang Baik Soal Diterima tapi

Diperbaiki

3 0.83 Soal Mudah 0.35 Daya Beda Cukup Baik Soal Diterima Baik

4 0.86 Soal Mudah 0.12 Daya Beda Jelek Soal Diperbaiki

5 0.72 Soal Mudah 0.57 Daya Beda Cukup Baik Soal Diterima Baik

6 0.86 Soal Mudah 0.27 Daya Beda Kurang Baik Soal Diterima tapi

Diperbaiki

7 0.82 Soal Mudah 0.05 Daya Beda Jelek Soal Diperbaiki

8 0.76 Soal Mudah 0.49 Daya Beda Cukup Baik Soal Diterima Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

84

Lampiran B.1. Soal tes diagnostik

TES TERTULIS

MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

POKOK BAHASAN : KUBUS DAN BALOK

KELAS : VIII

WAKTU : 60 MENIT

PETUNJUK PENGERJAAN SOAL:

a. Tulislah nama, nomor absen, dan kelas anda pada kolom yang tersedia pada

lembar jawab

b. Jawablah setiap soal dengan langkah-langkah atau uraian penyelesaian

selengkap dan sejelas mungkin bukan hasil akhirnya saja.

c. Kerjakan semua soal, diperbolehkan menyelesaikan soal tidak urut tetapi

tuntas pada tiap nomornya.

d. Periksa kembali jawaban anda

SOAL:

1. Sebuah mainan berbentuk balok volumenya 140 cm3. Diketahui panjang

mainan 7 cm dan tinggi mainan 5 cm.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan lebar mainan tersebut?

b. Tentukanlah lebar mainan tersebut!

2. Bu Reza membuat kue berbentuk kubus dengan panjang rusuk 20 cm. Bu Reza

akan memasukkan kue tersebut ke dalam kardus. Bu Reza akan membuat kardus

sendiri menggunakan kertas karton.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas karton yang

diperlukan Bu Reza?

b. Berapa luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza?

3. Amir akan membuat kotak tisu berbentuk kubus menggunakan tripleks.

Diketahui panjang rusuk kotak tersebut 25 cm.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas tripleks yang

diperlukan Amir?

b. Berapa luas tripleks yang diperlukan Amir?

4. Sebuah kotak kayu berbentuk balok. Panjang kotak kayu 20 cm, lebar kotak

kayu 9 cm dan tinggi kotak kayu setengah panjang kotak kayu.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menghitung luas permukaan kotak

kayu tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

85

b. Tentukan luas permukaan kotak kayu tersebut!

5. Diketahui sebuah kotak makanan berbentuk kubus dan dapat terisi hingga

penuh dengan 512 𝑐𝑚3 nasi.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan panjang rusuk kotak

makanan tersebut?

b. Tentukanlah panjang rusuk kotak makanan tersebut!

6. Intan akan membungkus kadonya dengan kertas kado. Kado intan berbentuk

balok berukuran 20 cm ×10 cm ×12 cm.

a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menentukan luas kertas kado minimal

yang diperlukan untuk membungkus kado tersebut?

b. Tentukan luas kertas kado minimal yang diperlukan untuk membungkus

kado tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

86

Lampiran B.2. Kunci jawaban dan rubrik penilaian soal uji tes diagnostik

No Kunci Jawaban Skor Soal

Bobot Skor Maks

1 c. Menggunakan rumus volume balok, yaitu

𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡 2

10

d. 𝑉 = 𝑝 × 𝑙 × 𝑡

140 = 7 × 𝑙 × 5

2

140 = 35 𝑙 2

𝑙 =140

35= 4

2

Jadi, lebar mainan tersebut adalah 4 cm 2

2 c. Menggunakan rumus luas permukaan

kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟2 2

10

d. 𝐿𝑝 = 6𝑟2

𝐿𝑝 = 6 × 202

2

𝐿𝑝 = 6 × 400 2

𝐿𝑝 = 2400 2

Jadi, luas kertas karton yang diperlukan Bu Reza

adalah 2400 𝑐𝑚2 2

3 c. Menggunakan rumus luas permukaan

kubus, yaitu 𝐿𝑝 = 6𝑟2 2

10

d. 𝐿𝑝 = 6𝑟2

𝐿𝑝 = 6 × 252

2

𝐿𝑝 = 6 × 625 2

𝐿𝑝 = 3750 2

Jadi, luas tripleks yang di perlukan Amir adalah

3750 𝑐𝑚2 2

4 c. Menggunakan rumus luas permukaan

balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) 2

12

d. 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑝𝑡 + 𝑙𝑡)

𝐿𝑝 = 2 (20.9 + 20.10 + 9.10)

2

𝐿𝑝 = 2 (180 + 200 + 90) 2

𝐿𝑝 = 2 (470) 2

𝐿𝑝 = 940 2

Jadi,luas permukaan kotak kayu tersebut adalah 940

𝑐𝑚2 2

5 c. Menggunakan rumus volume kubus, yaitu

𝑉 = 𝑟3 2

8

d. 𝑉 = 𝑟3

512 = 𝑟3 2

𝑟 = √5123

= 8 2

Jadi, panjang rusuk kotak makanan tersebut adalah

8 cm 2

6 c. Menggunakan rumus luas permukaan

balok, yaitu 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡) 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

87

d. 𝐿𝑝 = 2 (𝑝𝑙 + 𝑙𝑡 + 𝑙𝑡)

𝐿𝑝 = 2 (20.10 + 20.12 + 10.12) 2

12

𝐿𝑝 = 2 (200 + 240 + 120) 2

𝐿𝑝 = 2 (560) 2

𝐿𝑝 = 1120 2

Jadi, luas kertas kado minimal yang diperlukan

untuk membungku kado tersebut adalah 1120 𝑐𝑚2 2

JUMLAH SKOR 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

88

Lampiran B.3. Rekap hasil tes diagnostik siswa

No

Nomor Soal Jumlah

Skor* Nilai Identitas

Siswa 1 2 3 4 5 6

1 S1 10 6 6 12 8 12 54 87.10

2 S2 10 0 0 12 8 6 36 58.06

3 S3 10 10 10 12 8 12 62 100.00

4 S4 10 10 10 12 6 0 48 77.42

5 S5 10 0 0 12 8 0 30 48.39

6 S6 10 10 10 12 8 12 62 100.00

7 S7 10 10 10 12 8 12 62 100.00

8 S8 10 10 10 12 8 12 62 100.00

9 S9 10 10 10 6 8 12 56 90.32

10 S10 10 10 10 12 0 0 42 67.74

11 S11 10 10 10 8 8 12 58 93.55

12 S12 10 10 10 12 8 12 62 100.00

13 S13 0 2 10 12 0 8 32 51.61

14 S14 10 10 10 12 6 0 48 77.42

15 S15 10 10 10 12 8 12 62 100.00

16 S16 0 0 0 2 6 0 8 12.90

17 S17 9 0 0 0 0 0 9 14.52

18 S18 10 10 10 12 8 12 62 100.00

19 S19 10 10 6 4 6 6 42 67.74

20 S20 10 10 10 12 8 12 62 100.00

21 S21 10 10 10 12 8 12 62 100.00

22 S22 10 10 10 12 8 12 62 100.00

23 S23 10 10 6 0 8 0 34 54.84

24 S24 10 10 10 12 6 12 60 96.77

25 S25 10 10 10 12 8 12 62 100.00

26 S26 10 10 10 12 8 12 62 100.00

27 S27 10 10 10 12 8 12 62 100.00

38 S28 10 10 10 12 8 12 62 100.00

39 S29 10 10 10 12 8 8 58 93.55

30 S30 10 0 0 12 0 0 22 35.48

31 S31 10 0 0 12 8 12 42 67.74

Jumlah Peserta 31.00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

89

Lampiran B.4. Transkrip wawancara

Nomor

Transakasi Isi Transkrip

1 (1) P : ini adalah hasil pekerjaan kamu kemarin, skor kamu 22 dari 62 skor

maksimal. Kesalahanmu ada pada soal nomor 2,3,5 dan 6. Sekarang

coba kamu kerjakan soal ini.

(2) S30 : (Siswa mengerjakan soal yang diberikan). Ini berarti pake luas

permukaan balok kan mbak?

(3) P : coba dikerjakan dulu.

(4) S30 : mbak aku coret-coret dulu gak papa ya

(5) P : iya gak papa. coba jelaskan pada aku kenapa kamu menghitungnya

menggunakan luas permukaan ini?

(6) S30 : karena intan akan membungkus kado dengan kertas kado yang

berbentuk balok yang berukuran 20, 10 dan 12. Tentukan luas kertas

kado minimal untuk membungkus kado. Nah saya menggunakan rumus

luas permukaan karena ada ukurannya 20, 10 dan 12.

(7) P : oke. Sekarang gini, kamu paham gak kenapa menghitungnya

menggunakan luas permukaan balok?

(8) S30 : karena ditanyakan luas kertas kado.

(9) P : jadi luas pembungkusnya gitu?

(10) S30 : iya mbak

(11) P : sekarang lihat, dengan soal yang sama kemarin kamu menghitung

volumenya. Kenapa di sini bisa volume? Jadi yang benar yang mana?

(12) S30 : sepertinya luas permukaan karena kan yang ditanyakan luas bukan

volume

(13) P : Sekarang ayo kita cek perhitungannya. Bagian ini apa? (peneliti

menunjuk pada rumus yang digunakan siswa)

(14) S30 : rumusnya 2 dikali dalam kurung panjang kali lebar ditambah lebar

kali tinggi ditambah panjang kali tinggi (tulisan siswa: 2(p.l) + (l.t) +

(p.t)).

(15) P : Apa ini benar caranya?

(16) S30 : Benar

(17) P : Sekarang gini kalau kamu punya 2(p.l) + (l.t) + (p.t), pada langkah

kedua kamu masukan nilainya. Nah pada langkah ketiga ini gimana?

(18) S30 : Dijumlahkan dulu baru dikali 2

(19) P : nah sekarang gini, kalau ini kamu tulis 2(p.l) + (l.t) + (p.t) kan ya?

Bukannya seharusnya 2 hanya dikalikan dengan p.l ? karena setelahnya

ada operasi penjumlahan?

(20) S30 : (siswa diam)

(21) P : jika kamu mau seperti ini, jumlahan 200 +120 + 240 dikali 2 maka

harus ada tanda kurung lagi jadi seperti ini (peneliti menulis: 2(p.l) +

(l.t) + (p.t))). Agar 2 mengalikan pada jumlahannya sedangkan pada

pekerjaanmu 2 ini mengali pada (p.l) aja.

(22) S30 : berarti entar 20.10 = 200 baru dikali 2?

(23) P : iya, nah kalau seperti ini nanti pada (l.t) gak kamu kali 2 lagi. Nah

berarti rumus kamu ini udah benar belum?

(24) S30 : salah

(25) P : salah apanya?

(26) S30 : salah menempatkan kurungnya dan perhitungannya

(27) P : cara perhitungannya benar, salahnya kamu menuliskan rumusnya

(28) S30 : soalnya dibuku juga seperti ini caranya mbak

(29) P : caranya benar dek, hanya penulisan rumusnya kamu salah. Coba

setelah ini kamu cek di buku

(30) S30 : jadi kalau misalnya 2(p.l) + (l.t) + (p.t), duanya hanya mengali dengan

(p.l) ya mbak? Setelahnya tidak dikali 2?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

90

(31) P : iya dek. Jadi kenapa jawaban tes kemarin kamu menggunakan volume

balok?

(32) S30 : kurang teliti baca soal

(33) P : kamu kalau mengerjakan soal berapa kali biasanya baca soalnya?

(34) S30 : Cuma sekali atau dua kali gitu

(35) P : oke, terima kasih ya dek

2 (1) P : halo dek, kemarin soalnya susah gak?

(2) S23 : gak tau mbak, ya gitu

(3) P : maksudnya?

(4) S23 : susah susah gampang mbak

(5) P : yang susahnya gimana?

(6) S23 : (siswa diam)

(7) P : sekarang lihat skormu adalah 34 dari skor maksimal 62. Jadi kita lihat

salahnya dimana.

(8) S23 : iya mbak

(9) P : no 1, 2 benar. Nomor 3 skornya gak maksimal. Coba dilihat soal dan

pekerjaannya, salahnya dimana

(siswa membaca soal dan mencocokan penyelesaiannya)

(10) P : apa yang membuat kamu salah?

(11) S23 : gak tau

(12) P : coba baca lagi soalnya

(siswa membaca soal lagi)

(13) S23 : ini rumusnya benar kan mbak?

(14) P : iya benar, terus? Bagian mana?

(15) S23 : gak tau

(16) P : coba 6 dikali 625?

(siswa menghitung)

(17) S23 : salah hitung mbak

(18) P : nah ketahuan kan salahnya. Kemudian no 4 dan no 6. Ini jenis soal

yang sama. Coba kerjakan soal ini!

(siswa mengerjakan soal yang diberikan peneliti yaitu soal no 4)

(19) S23 : rumusnya sama kayak tadi kan mbak? (menunjuk pada hasil tes)

(20) P : lanjutkan dulu aja

(siswa menlanjutkan mengerjakan dan menuliskan L = 4 (p.l + p.t + l.t))

(21) S23 : aku bingung mbak

(22) P : dibaca lagi soalnya, gak usah buru-buru

(23) S23 : gak tau mbak

(24) P : oke bingung kita mulai dari apa yang diketahui, yang ditanya

(25) S23 : yang ditanyakan luasnya, maka kita cari tinginya dulu. Eh ini aku gak

baca soal, ini tinginya setengah panjang jadi 10. (melanjutkan

menghitung). Bener gak sih? Eh ini ada empatnya lupa. Bener gak

mbak?

(26) P : sekarang jelaskan ke aku kenapa caranya seperti itu dan

perhitunganya bagaimana? Kenapa kamu menyelesaikan dengan rumus

itu? Hasilnya maksudnya bagaimana?

(27) S23 : karena rumusnya memang ini.

(28) P : kenapa yang ini? Kan pasti ada hubungannya dengan soalnya.

(29) S23 : kan yang ditanya luas permukaan, nah rumus luas permukaan kayak

gini mbak

(30) P : sekarang lihat rumusnya apakah benar? Dan jelaskan perhitunganmu

itu gimana caranya?

(31) S23 : 4 dikali (p.l + p.t + l.t). panjangnya kan 20, lebarnya 9 dan tingginya

setengah panjangnya itu 10. Jadi 180 + 200 + 90, dijumlahkan lalu

dikali 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

91

(32) P : ini kan perhitungannya sudah dijumlahkan lalu dikali 4 dan dapat

hasilnya. Kemudian balik lagi ke rumusnya. Apakah benar (p.l + p.t +

l.t) dikali 4?

(33) S23 : iya mbak.

(34) P : coba sekarang kan ini balok (peneliti menggambar balok), ada

panjang, lebar dan tinggi. Sebenarnya luas permukaan itu maksudnya

apa? Luasan bidang yang membatasi balok kan?

(35) S23 : iya mbak

(36) P : berartikan ada persegi panjang sebanyak 6 bidang. Bagian alas sama

dengan tutupnya, maka luasanya 2(p.l). bagian depan sama dengan

belakang luasanya apa? Panjang dikali?

(37) S23 : panjang dikali tinggi

(38) P : ada berapa bidang yang sama dengan ini?

(39) S23 : dua

(40) P : berarti?

(41) S23 : 2(p.t)

(42) P : Bagian kiri?

(43) S23 : lebar kali tinggi, ada 2

(44) P : jadinya?

(45) S23 : 2(l.t)

(46) P : jadi asal rumusnya dari jumlah luasan ini, jadi seharusnya gimana?

(47) S23 : berarti 2 mbak. Salah

(48) P : jadi salahnya tau ya? Kenapa bisa menuliskan 4?

(49) S23 : seingetku 4. Cuma ngira-ngira lupa.

(50) P : jadi hasilnya 940 ini apa?

(51) S23 : hasil luas permukaan

(52) P : artinya luasan dari apa?

(53) S23 : permukaannya atau sisinya

(54) P : sebelumnya sudah tau atau baru tau makna dari luas permukaannya?

(55)S23 : lupa mbak

(56) P : kita lihat perhitungannya ya

(57) P : nah ini matematis cara perhitungannya udah bener, tapi rumus

awalnya salah

(58) S23 : oh iya mbak

(59) P : terima kasih ya dek’

3 (1) P : halo dek, gimana? Kemarin soalnya susah gak?

(2) S19 : lumayan mbak

(3) P : kamu itu dapet skor 42 dari 62 skor maksimal. Nah no 1, 2 udah benar

pada nomor 3 belum bisa maksimal skornya. Coba kamu baca lagi ini

soalnya, apa yang buat kamu salah

(4) S19 : pake luas permukaan kubus, 6 kali sisi kuadrat

(5) P : berarti udah benar ya, coba dari perhitungannya?

(siswa menghitung ulang)

(6) S19 : benar 25 kuadrat itu 625. Wah salah

(7) P : gimana salahnya?

(8) S19 : mengalikan 6 dengan 625. Kurang teliti mbak hehe

(9) P : kemudian di no 4, 5, 6 juga ada kesalahan. Secara kesuluruhan gak

salah.

(10) S19 : iya mbak, mesti ngitungnya yang kurang teliti.

(11) P : coba kamu kerjakan soal ini

(siswa mengerjakan ulang soal no. 4)

(12) P : coba sekarang kamu jelaskan kenapa kamu menggunakan rumus luas

permukaan, perhitungannya dan hasilnya ini maksudnya apa?

(13) S19 : sebuah kotak kayu berbentuk balok, panjang kotak kayu 20 cm,

lebarnya 9 dan tinggi kotak kayu setengah panjangnya. Tentukan luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

92

permukaan kotak kayu! Karena yang ditanya luas permukaan. Luas

permukaan balok 2 dikali (p.l)+(l.t)+(p.t). panjang 20, lebar 9, tinggi

10, trs dijumlahin hasil perkaliannya 20 kali 9 itu 180 ditambah 90

ditambah 200 dikali 2 jadi 940

(14) P : 940 itu maksudnya apa?

(15) S19 : luas permukaannya

(16) P : sekarang kita cocokan dengan jawabanmu di no 4, lihat salahnya

dimana?

(17) S19 : ini mbak (menunjuk pada perhitungan 20 kali 10 sama dengan 300)

(18) P : yang benar yang mana?

(19) S19 : yang ini (menunjuk pada pekerjaan yan baru diselesaikan)

(20) P : kenapa bisa salah?

(21) S19 : gak teliti, takut waktunya habis

(22)P : padahal kan waktunya banyak kemarin. Nah berarti jawabanya yang

baru kamu kerjakan ini apa?

(23) S19 : 940 itu luas permukaan baloknya mbak.

(24) P : kamu kesulitan gak memahami soal-soal yang kemarin? Maksud dari

soalnya?

(25) S19 : sudah tau mbak

(26) P : jadi gak sulit menentukan penyelesaian soalnya ya. Pernah bingung

gak dari soal itu yang dicari apa? Misalnya antara luas permukaan atau

volume?

(27) S19 :lumayan bisa mbak kana da luasnya gitu.

(28) P : oke dek, terima kasih ya

4 (1) P : halo dek, ini pekerjaan kamu kemarin. Skornya 30 dari skor maksimal

62. Soalnya susah gak sih?

(2) S5 : enggak sih mbak sebenarnya, Cuma gak mau mikir hehe

(3) P : salahnya di no 2, 3 dan no 6. Coba dibaca soal no 2.

(siswa membaca soal kembali)

(4) S5 : ya berarti pake s kali s mbak

(5) P : kenapa pake s kali s

(6) S5 : yak an, yang ditanya luas kubus

(7) P : s kali s itu luas apa?

(8) S5 : luas kubus

(9) P : luas kubus atau luas persegi?

(10) S5 : aaa luas persegi

(11) P : kalau luas kubusnya?

(12) S5 : 12 kali s

(13) P : hah? 12 kali s? satu buah kubus dibatasi berapa bidang persegi?

(14) S5 : enam

(15) P : maka harusnya?

(16) S5 : 6 kali s kuadrat

(17) P : jadi sudah tau kan salahnya dimana?

(18) S5 : aku kira gini mbak, kalo luas permukaan 6 kali s kuadrat. Aku kira s

itu luas kertasnya gitu

(19) P : kan maksud soalnya itu luas kertasnya supaya bisa dibuat kubus,

sama aja dengan luas permukaan kubus. Sudah tau kan salahnya

dimana

(20) S5 : iya mbak

(21) P : coba sekarang no 3.

(membaca soal)

(22) S5 : sama mbak salahnya

(23) P : nah sekarang no 6

(membaca soal no 6)

(24) S5 : sama juga mbak pake luas permukaan balok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

93

(25) P : kenapa di pekerjaan kemarin mencari volume?

(26) S5 : kemarin males ngerjainnya mbak

(27) P : yaudah deh, coba kerjakan soal ini.

(mengerjakan ulang soal no 4)

(28) P : coba jelaskan kenapa pake luas permukaan balok, perhitungannya

seperti apa?

(29) S5 : karena disoalnya yang ditanya luas kertas kado, makanya pake luas

permukaan.

(30) P : kamu bisa gak menbedakan maksud dari luas permukaan dan volume

itu seperti apa?

(31) S5 : bisa. Kalo volume itu keseluruhan kotaknya kalau luas permukaan

Cuma permukaannya doing

(32) P : berarti maksudnya bidang-bidang yang membatasi gitu?

(33) S5 : iya mbak

(34) P : sebenarnya sudah ngerti ya?

(35) S5 : iya mbak, waktu itu males aja

(36) P : ini perhitungannya gimana nih?

(37) S5 : ini tapi belum tau benar atau salah mbak.

(38) P : iya coba jelaskan dulu

(39) S5 : kan kalau luas permukaan itu 2 kali (p.t)+(p.l)+(l.t). ya bisa dibalik-

baliklah kata bu Rita. Terus masukan nilainya panjang 20, tinggi 12

dan lebar 10. Aku lupa maksud 2 itu apa. Jadi 20 kali 12 itu 240,

tambah 20 kali 10 itu 200, tambah 10 kali 12 itu 120 karena lebar sama

tinggi. Terus 240 tambah 200 tambag 120, kemudian 2 dikali 560 sama

dengan 1120 cm kuadrat.

(40) P : jadi 1120 ini adalah luas?

(41) S5 : luas permukaan kertas kado

(42) P : ada yang bingung dari perhitungannya?

(43) S5 : enggak ada mbak

(44) P : kalo soal cerita berapa kali kamu membaca soalnya?

(45) S5 : sekali, kalau gak dong dua kali, pokoknya sampe dong. Kalau untuk

ulangan gitu biasanya yang penting aku garis bawahi gitu, biar teliti

(46) P : oke deh, makasih ya dek

5 (1) P : halo dek, ini hasil pekerjaanmu kemarin. Skornya 36 dari skor

maksimal 62. Kemarin soalnya susah gak?

(2) S2 : lupa soalnya mbak

(siswa melihat kembali soal)

(3) P : ada 6 soal tentang luas permukaan dan volume kubusdan balok

(4) S2 : lumayan mbak

(5) P : terus kesulitannya dibagian mana?

(6) S2 : ngapalin rumus-rumusnya mbak

(7) P : berarti dari rumusnya susah dihapalin ya? Kalu membedakan tiap soal

diselesaikan dengan luas permukaan atau volumesulit gak?

(8) S2 : iya mbak, masih bingung kadang.

(9) P : oke kalau gitu kita cek ya hasil pekerjaanmu kemarin. Yang salah di

nomer 2, 3 sama nomor 6 yang gak dapat poin maksimal. Sekarang

nomor 2 dan 3 kamu mengerjakan dengan cara yang sama, ayo cob

abaca kembali soalnya yang nomor 2

(membaca soal nomor 2)

(10) S2 : luas kertas kartonnya mbak

(11)P : oke yang dicari luas kertas karton. Terus kenapa bisa kamu

menggunakan rumus 6 kali s?

(12) S2 : luas kubus itu 6 s kuadrat

(13) P : 6 s kuadrat. Lha ini kenapa jadi 6 s?

(14) S2 : gak konsen mbak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

94

(15) P : gak konsen? Berarti lupa rumus nih?

(16) S2 : iya mbak

(17) P : seharusnya berapa nih? Seharusnya gimana penyelesaiannya

(peneliti memberi kertas untuk menghitung ulang)

(18) S2 : iya kan ini 6 s kuadrat, 6 kali 20 kuadra, berarti 6 kali 400 sama

dengan 2400

(19) P : jauh ya jawabannya?

(20) S2 : iya mbak

(21) P : jadi ini sebenarnya kamu kok bisa gitu?

(22) S2 : gak konsen mbak.

(23) P : lupa juga?

(24) S2 : iya mbak

(25) P : terus ini kamu paham gak kenapa ini rumusnya 6 s kuadrat? Kenapa

kamu pake rumus ini? Kan ini rumus luas permukaan kubus sedangkan

disoal yang ditanyakan luas kertas karton. Kenapa bukan volume?

(26) S2 : ya kan kalau volume itu isinya.

(27) P : nah berarti gak begitu kesulitan memahami soalnya kan?

(28) S2 : iya mbak

(29) P : luas permukaan kan berarti luasan bidang batas-batas bangun nya

kan?

(30) S2 : iya mbak

(31) P : coba sekarang yang nomor 3

(siswa membaca kembali soal nomor 3 dan mengerjakan ulang)

(32) S2 : luas tripleks, sama mbak

(33) P : sama? Apanya yang sama?

(34) S2 : caranya.

(35) P : berarti kesalahannya sama ya?

(36) S2 : iya mbak

(37) P : yang terakhir nih, soal nomor 6

(siswa membaca dan mengerjakan soal nomor 6)

(38) S2 : ini pake rumus luas permukaan mbak

(39) P : coba lihat punyamu, rumusnya udah bener?

(40) S2 : iya udah mbak, rumusnya udah bener kan mbak?

(41) P : iya udah bener. Berarti udah paham ya maksud soalnya apa?

(42) S2 : iya mbak.

(43) P : coba bandingkan kenapa bisa salah

(44) S2 : bagian ini mba, 20 kali 10 kan 200 disitu 300

(45) P : berarti gimana nih? Kurang teliti?

(46) S2 : iya mbak, gak konsen

(47) P : coba kamu kerjakan soal ini lagi

(siswa mengerjakan soal luas permukaan kubus)

(48) S2 : jawabannya 1120 mbak

(49) P : 1120 apa?

(50) S2 : 1120 cm kuadrat

(51) P : coba jelaskan kenpa menyelesaikannya dengan luas permukaan

kemudian perhitungannya seperti apa? Terus hasilnya itu maksudnya

seperti apa?

(52) S2 : kan luas pembungkus kado gitu, makanya luas permukaan.

(53) P : apa bukan volume dek?

(54) S2 : enggak mbak, kan gak sama isinya

(55) P : oh jadi maksudmu luasan bidang yang membatasinya ya? Oke coba

jelaskan itu perhitungannya gimana?

(56) S2 : ini 2 kali dalam kurung (p.l + p.t + l.t), terus masukan nilainya.

(57) P : oh iya, terus yang dioperasikan bagian mana dulu?

(58) S2 : yang dalam kurung mbak, dijumlahkan terus dikali 2 mbak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

95

(59) P : maksud dari 1120 ini apanya?

(60) S2 : berarti kertas kartonnya mbak

(61) P : oh luas kertas karton ya maksudnya?

(62) S2 : iya mbak

(63) P : sulit gak secara keseluruhan?

(64) S2 : gampang gampang susah mbak

(65) P : maksudnya?

(66) S2 : ya ngapalin rumusnya susah mbak, suka kebalik-balik

(67) P : berarti secara keseluruhan gak terlalu mengalami kesulitan ya, Cuma

rumusnya yang kebalik-balik sama kurang teliti

(68) S2 : iya mbak

(69) P : oke makasih ya dek

6 (1) P : halo dek, gimana kemarin soalnya susah gak?

(2) S16 : lumayan mbak

(3) P : nah ini skornya hanya 8 dari 62 lho. Hampis seluruh soal salah, jadi

akan aku konfirmasi jawabannya. Sebenarnya kamu kesulitan gak di

materi ini?

(4) S16 : kurang hapal rumus aja mbak

(5) P : kalau membedakan mana soal yang menyelesaikannya dengan luas

permukaan atau volume gitu susah gak?

(siswa diam)

(6) P : bingung ya? Oke kalau gitu kita lihat jawaban kamu kemarin. Mulai

dari nomor 1

(siswa membaca soal nomor 1)

(7) P : jadi soalnya membahas tentang luas permukaan atau volume?

(8) S16 : volume mbak.

(9) P : terus yang ditanya itu lebar, gimana tuh?

(siswa diam)

(10) P : kalau gitu rumus volumenya apa?

(siswa diam)

(11) P : kenapa diam? Ingat?

(12) S16 : bingung mbak

(13) P : bingung apanya? Bingung yang mana rumusnya?

(14) S16 : iya mbak

(15) P : jadi volume balok itu panjang kali lebar kali tinggi. Ingat gak

rumusnya?

(16) S16 : iya ingat mbak.

(17) P : kemudian yang ditanya lebar balok. Gimana caranya supaya kita

dapatkan lebar baloknya dari sini?

(siswa diam)

(18) P : coba sekarang kita masukan nilai yang sudah diketahui pada soal.

Berarti?

(19) S16 : volumenya 140.

(20) P : panjangnya diketahui?

(21) S16 : iya mbak, 7

(22) P : lebarnya?

(23) S16 : 5

(24) P : kok 5, kan di soal ini kita mencari lebar balok.

(25) S16 : itu tinggi mbak

(26) P : lebarnya kita tulis tetap l yaa. Setelah dimasukan nilai yang sudah

diketahui gimana nih?

(27) S16 : dibagi 2

(28) P : apa yang dibagi 2? Kan gak ada angka 2 di sini

(29) S16 : oh iya

(30) P : yang mana dlu kita kerjakan, dari ruas kiri atau kanan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

96

(31) S16 : kiri mbak

(32) P : oke yang kiri ada 140, terus diapain?

(33) S16 : dibagi 7 mbak

(34) P : oke 140 dibagi 7 sama dengan… yang ruas kanan tujuhnya masih

gak?

(35) S16 : enggak

(36) P : kalau 5?

(37) S16 : masih.

(38) P : berarti 140 dibagi 7?

(39) S16 : 20

(40) P : 20 sama dengan 5 kali lebar. Setelah itu?

(41) S16 : 20 bagi 5?

(42) P : iya benar, jadi berapa?

(43) S16 : 4 sama dengan 5 kali lebar

(44) P : 5 dari mana?

(45) S16 : oh ya, lebar sama dengan 4 mbak

(46) P : operasi kayak gini bingung bagian mana?

(47) S16 : bingung kalo yang ditanya lebar atau tinggi atau panjang gitu

(48) P : tapi kamu bisa bedakan gak panjang itu yang mana, tinggi yang

mana?

(48) S16 : bisa mbak

(49) P : sekarang kita lihat jawabanmu, disini bisa lebar sama dengan volume

dibagi tinggi dikali panjang (𝑙 =𝑣

𝑡. 𝑝). kok bisa seperti ini? Kan ini dari

rumus volume kamu jadikan lebar samadengan gitu. Coba kita lihat

benar gak. Kan dari volume sama dengan p kali lkali t. nah l sama

dengan

(50) S16 : v dibagi (p kali l).

(51) P : nah ini punya kamu tanda kalinya, harusnya panjangnya dikali dengan

lebar di penyebut ini kan?

(52) S16 : iya mbak

(53) P : bearti salah transformasi rumusnya kan? Sekarang paham salahnya

dimana?

(54) S16 : iya mbak

(55) P : jadi kamu kenapa bisa salah?

(56) S16 : bingung rumusnya gitu mbak

(57) P : sekarang kita lihat nomor 2 dan 3, itu soalnya tipenya sama. Kamu

coba soal nomor 3

(siswa membaca soal)

(58) P : sekarang ini pake apa nyelesaikannya?

(59) S16 : balok, eh..

(60) P : bentuknya apa dari soal?

(61) S16 : kubus mbak

(62) P : jadi menyelesaikannya pake rumus apa?

(siswa diam)

(63) P : nah kan yang ditanya luas triplek yang diperlukan, berarti kamu

mencari apa?

(64)S16 : luas permukaan

(65) P : iya benar, jadi kenapa pake luas permukaan?

(66) S16 : ya karena yang ditanya luasnya mbak

(67) P : luas permukaan kubus apa?

(siswa diam)

(68) P : nah sekarang gini, bedanya luas permukaan dan volume itu apa?

Bagian mana yang dihitung?

(siswa diam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

97

(69) P : misalnya kita punya sebuah kubus, nah kubus itu dibatasi oleh

bidang-bidang kan ya? Bidang apa?

(70) S16 : persegi

(71) P : ada berapa bidang yang membatasi?

(72) S16 : 8… eh 6 mbak

(73) P : berarti kubus itu kan bangun ruang yang dibatasi oleh 6 bidang yang

berbentuk persegi. Nah luas permukaan ini maksudnya adalah luasan

bidang-bidang yang membatasi kubusnya. Jadi luasan seluruhnya ini

apa?

(74) S16 : 6 kali 25.

(75) P : kenapa 6 kali 25?

(siswa diam)

(76) P : kan kalau luasan seluruhnya itu ada 6 persegi, jadi 6 kali luas persegi.

Luas persegi apa rumusnya?

(77) S16 : sisi kali sisi atau sisi kuadrat

(78) P : karena dikubus tadi ada 6 persegi yang membatasi, maka luas

permukaannya apa?

(79) S16 : 6 kali s kuadrat

(80) P : sekarang kita lihat jawabanmu. Ini menggunakan rumus sisi kali sisi.

Berarti kalau sis kali sisi baru ngitung apa?

(81) S16 : luas persegi

(82) P : sedangkan pada kubus ada 6 kan perseginya. Jadi harusnya?

(83) S16 : 6 kali s kuadrat

(84) P : waktu itu kenapa pake rumus luas persegi?

(85) S16 : karna kan yang ditanya luas mbak

(86) P : oh jadi gak ngerti kalo itu luas kubus gimana ya. Coba dihitung

hasilnya berapa

(87) S16 : berarti ini 6 kali 25 kali 25 ya mbak?

(88) P : iya. Sisi itu kan kalau di bangun ruang nanti disebut rusuk. Coba

untuk nomor 3.

(siswa membaca dan menghitung soal nomor 3 dengan benar)

(89) S16 : 3750 centimeter kubik ya mbak, eh centimeter persegi

(90) P : kalau ngitung suka ragu ya? Coba jelaskan itu hasilnya gimana?

(91) S16 : 3750 centimeter persegi ini adalah luas keseluruhan dari kubusnya

(92) P : kenapa awalnya menuliskan satuan centimeter kubik?

(93) S16 : ragu-ragu mbak

(94) P : kalau yang pangkat 2 (persegi) itu luasan, nah kalau yang pangkat 3

(kubik) itu?

(siswa diam)

(95) P : volume ya. Jadi kenapa bisa salah di tipe soal ini?

(96) S16 : dirumusnya

(97) P : kenapa rumusnya?

(98) S16 : hanya menghitung luas perseginya

(99) P : coba sekarang nomor 4?

(siswa membaca soal nomor 4)

(100) P : apa perintah soalnya?

(101) S16 : menentukan luas permukaan

(102) P : apa yang harus kamu lakukan setelah itu?

(siswa diam)

(103) P : paham gak maksud dari luas permukaan yang dimaksud di soal?

(siswa diam)

(104) P : luas permukaan disoal ini sebenarnya sama aja kayak yang di soal

sebelumnya itu, berarti kita menentukan seluruh luasan triprek yang

akan dibuat menjadi kota berbentuk balok. Coba diingat rumusnya?

(siswa diam)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

98

(105) P : tadi kan kalo kubus kita dapatka 6 kali s kuadrat karena ada 6 bidang

berbentuk persegi. Nah gimana kalau balok?

(siswa diam)

(106) P : berartikan luas bidang depan, belakang, alas, atas, kiri dan kanan.

Coba yang alas ini luasnya apa?

(siswa diam)

(107) P : ini bentuk alasnya apa?

(108) S16 : persegi panjang

(109) P : luasnya?

(110) S16 : p kali l

(111) P : nah terus bagian kanan ini bentuknya apa?

(112) S16 : persegi

(113) P : persegi atatu persegi panjang?

(114) S16 :eh persegi panjang mbak

(115) P : nah berarti yang p.l tadi kita tambahkan dengan apa ini luasnya?

(116) S16 : l.t

(117) P : terus yang bagian kiri ini?

(118) S16 : l. t juga

(119) P : kalau bagian depan? Luasnya?

(120) S16 : p kali t

(121) P : yang mana lagi yang belum? Kan ini bidangnya ada 6, yang sudah

kita cari ada 4. Yang mana lagi yang belum? Alas, kanan, kiri, depan

sudah

(122) S16 : belakang mbak

(123) P : apa luasnya?

(124) S16 : p kali t

(125) P : satu lagi bagian mana yang belum?

(siswa diam)

(126) P : atasnya udah belum?

(127) S16 : oh iya

(128) P : apa luasnya?

(129) S16 : p kali l

(130) P : sekarang kita lihat, p kali I ada 2, p kali t ada 2 dan l kali t ada 2. Jadi?

(131) S16 : 2 p.l + 2 l.t + 2 p.t

(132) P : kalau aku tulis seperti ini bisa? 2 (p.l + p.t + l.t)

(133) S16 : bisa mbak

(134) P : nah ini berarti rumus luas permukaannya. Coba itu perhitungannya

gimana?

(siswa mengerjakan soal nomor 4)

(135) S16 : mbak, ini dikali kan? (menunjuk pada rumus)

(136) P : ini kan tadi luasan, maksudnya panjang kali lebar.

(137) P : jadi gimana hasilnya?

(138) S16 : 940 cm persegi

(139) P : coba jelaskan cara perhitungannya. Pertama apa dulu yang kamu

hitung, setelah itu yang mana.

(140) S16 : ini kan panjang kali lebar ditambah 9 kali 10 ditambah 20 kali 10.

Semuanya ditambahkan terus dikali 2.

(141) P : jadi 940 ini apa?

(142) S16 : luas permukaan kotak kayu.

(143) P : kamu masih belum terlalu paham ya?

(144) S16 : iya mbak, belum paham rumusnya gitu

(145) P : memahami soalnya juga?

(146) S16 : di rumusnya mbak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

99

(147) P : berarti gak masalah ya sama pemahaman soalnya. Oke sekarang baca

soal nomor 6. Ini gimana cara menyelesakannya? Luas permukaan atau

volume?

(membaca soal)

(148) S16 : luas permukaan, karena yang ditanya luas kertas kado

(149) P : oh ya coba kita cek perkerjaanmu yang nomor 4 tadi. Nah ini

rumusnya udah bener.

(150) S16 : ada yang kurang, harusnya itu p.l ini masih dikali sama 12

(151) P : kenapa kemarin gak dikali? Kamu gak ngerti maksud rumusnya?

(152) S16 : gak konsen mbak

(153) P : waktu itu ngerti gak maksud dari p.t ini adalah panjang kali tinggi?

(154) S16 : udah tau dari dulu mbak

(155) P : oke kita ke nomor 6.

(Membaca soal no 6)

(156) S16 : pake luas permukaan balok mbak

(157) P : ini jawabanmu kemarin. Ini kenapa bisa langsung dikalikan semua?

(158) S16 : asal jawab mbak, buru-buru mbak

(159) P : kalau yang ditanya volume itu gimana sih maksudnya? Karna kan dari

tadi soalnya berhubungan dengan luas kertas atau luas triplek

(siswa diam)

(160) P : kalau luas permukaan kan luas bidang yang membatasi bangun itu,

kalau volume itu isinya dek. Jadi intinya kalo volume itu, dalam satu

balok yang kita ketahui ukurannya kita mau cari tau banyak isinya.

(161) P : oke ini terakhir, nomor 5. Coba baca soalnya

(siswa membaca soal nomor 5)

(162) P : nah ini kan soalnya kubus, ini tentang volume atau luas permukaan?

(163) S16 : volume

(164) P : karena?

(165) S16 : ini ada “dapat terisi penuh”

(166) P : sekarang ini rumusnya gimana? Kan yang ditanya bukan volumenya

(siswa diam)

(167) P : kita mulai mengerjakannya kayak nomor 1 ya. Rumus volumenya

apa?

(168) S16 : sisi kali sisi, eh..

(169) P : nah kan tadi kalo volume balok p kali l kali t. pada kubus kan panjang

nya itu s, lebarnya s dan tingginya s. maka volumenya?

(170) S16 : s kali s kali s atau s pangkat 3.

(171) P : volume samadengan s pangkat 3. 512 samadengan s pangkat 3. Nah

yang ditanya s kan? Gimana caranya?

(172) S16 : 512 dibagi 3

(173) P : apa bedanya kalau ada 512 = 3 s, kan berarti s samadengan 512 bagi

3. Sedangkan disoal itu pangkat

(174) P : kalau r kuadrat sama dengan 4, r samadengan?

(175) S16 : 8, ehh 2. Berarti itu akar pangkat 3 dari 512

(176) P : berarti r sama dengan?

(siswa menghitung mencoba beberapa bilangan dipangkatkan 3)

(177) S16 : rusuknya 8 cm mbak

(178) P : bingung dimana?

(179) S16 : rumusnya mbak

(180) P : perhitungannya gimana?

(181) S16 : itu juga mbak kalau keburu

(182) P : makasih ya dek

7 (1) P : halo dek, kemarin inget gak ngerjain soal apa?

(2) S21 : soal balok, kubus mbak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

100

(3) P : sebenarnya dari hasil kemarin kamu gak ada masalah, hasilnya bagus.

Tapi penelitian aku ini bukan hanya fokus pada hasilnya tapi prosesnya

juga, mau siswanya bisa atau belum bisa. Jadi aku mau tau proses

kamu mengerjakan soal cerita

(4) P : ini kerjakan dengan langkah yang runtun, penjelasan juga. Beri

penjelasan jika diperlukan

(5) S21 : aduh mbak aku lupa

(6) P : ayo dicoba dulu aja

(siswa mengerjakan soal luas permukaan balok)

(siswa membaca soal, kemudian langsung menuliskan rumus dan melakukan

perhitungan)

(7) P : coba jelaskan kenapa seperti itu jawabanya

(8) S21 : ya memang pake luas permukaan mbak

(9) P : kenapa pake luas permukaan gak volume aja?

(10) S21: soalnya ini tentukan luas kertas kado minimal mbak dengan udah

diketahui panjang lebar tingginya. Jadi gak mungkin volume

(11) P : emang apa yang membedakan volume sama luas permukaan?

(12) S21: kalo volume itu isi semuanya balok. Kalau luas permukaan itu

permukaannya aja

(13) P : maksudnya luas bidang yang membatasinya ya?

(14) S21: iya mbak

(15) P : hasilnya 1120 cm persegi, kalo dikembalikan ke konteks soal itu apa

maksudnya?

(16) S21: luas permukaannya mbak, eh apa sih mbak maksudnya

(17) P : kalau dari soalnya ini lho, coba lihat

(18) S21: oh ini luas kertas kado minimal

(19) P : ada kesulitan gak?

(20) S21: gak mbak, soalnya gampang kok

(21) P : oke dek, makasih yaaa

8 (1) P : halo dek. Oke dari hasil pekerjaanmu kemarin gak ada masalah

mengerjakannya dan nilainya juga udah bagus. Tapi di penelitian aku

ini bukan hanya mau meneliti hasil pekerjaanmu, tapi prosesnya juga.

Nah sekarang tolong kerjakan soal ini dengan langkah-langkah yang

urut, jika pada prosesnya ada yang perlu kamu jelaskan tolong tuliskan

penjelasannya ya

(siswa mengerjakan soal)

(2) S26 : sudah mbak

(3) P : sekarang coba jelaskan kenapa mengerjakannya dengan luas

permukaan dan jelaskan perhitungannya!

(4) S26 : intan kan mau membungkus kado, ini ukurannya. Kenapa pake luas

permukaan? Kan kalo volume itu mencakup isinya, kalau luas

permukaan itu permukaannya aja

(5) P : maksudnya 1120 itu apa?

(6) S26 : luas permukaannya

(7) P : kalau dikembalikan ke soal itu apa?

(8) S26 : itu ukuran kertas kado intan

(9) P : oke, makasih ya dek

9 (1) P : halo dek, Oke dari hasil pekerjaanmu kemarin gak ada masalah

mengerjakannya dan nilainya juga udah bagus. Tapi di penelitian aku

ini bukan hanya mau meneliti hasil pekerjaanmu, tapi prosesnya juga.

Nah sekarang tolong kerjakan soal ini dengan langkah-langkah yang

urut, jika pada prosesnya ada yang perlu kamu jelaskan tolong tuliskan

penjelasannya ya

(siswa mengerjakan soal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

101

(2) P : nah coba sekarang kamu jelaskan kenapa menyelesaikannya denga

luas permukaan dan maksud dari hasilnya 1120 itu apa!

(3) S6 : ini kan mau membungkus kado, makanya pake luas permukaan

(4) P : kenapa gak volume aja?

(5) S6 : ya luas permukaan, karna kalo bungkus kado kan luarnya aja

(6) P : emang kalo volume gimana?

(7) S6 : volume itu isinya

(8) P : berarti ini 1120 hasilnya? Maksudnya apa?

(9) S6 : luas permukaan, luas kertanya yang buat bungkus kadonya.

(menuliskan jawaban beserta konteks masalah pada soal)

(10) P : oke dek, makasih yaa

P : Peneliti

S30 : Siswa nomor 30

S23 : Siswa nomor 23

S19 : Siswa nomor 19

S5 : Siswa nomor 5

S2 : Siswa nomor 2

S16 : Siswa nomor 16

S21 : Siswa nomor 21

S26 : Siswa nomor 26

S6 : Siswa nomor 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

102

Lampiran B. 5. Hasil Pekerjaan Siswa

S8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

103

S27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

105

S7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

106

S17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

107

Lampiran C.1. Surat izin penelitian dari Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

108

Lampiran C.2. Surat izin penelitian oleh dinas perizinan kota Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH … · ANALISIS KESALAHAN DAN PERILAKU PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS

109

Lampiran C.3. Surat keterangan telah melakukan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI