analisis kasus kecelakaan kerja-pria terkubur hidup-hidup tanah galian rs siloam-melalui pendekatan...

11
I. Berita Pria terkubur hidup-hidup tanah galian RS Siloam Reporter : Arbi Sumandoyo Jumat, 19 Oktober 2012 16:11:13 ilustrasi. ©2012 Merdeka.com

Upload: sariana-csg

Post on 12-Jun-2015

8.683 views

Category:

Health & Medicine


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

I. Berita

Pria terkubur hidup-hidup tanah galian RS SiloamReporter : Arbi SumandoyoJumat, 19 Oktober 2012 16:11:13

ilustrasi. ©2012 Merdeka.com

Page 2: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

Nyawa Zainudin alias Yudi (25) tidak tertolong akibat tertimbun reruntuhan galian tanah proyek pembangunan Rumah Sakit Siloam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, siang tadi. Pekerja itu tewas setelah dilarikan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.

"Tadi masih hidup, dalam kondisi kritis. Tapi setelah sempat dibawa ke IGD RS Fatmawati, nyawanya ternyata tak tertolong," kata Kapolsek Cilandak, Kompol Nuredy, Jumat (19/10).

Nuredy menjelaskan, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi. Saat itu, korban bersama tiga rekannya ditugaskan memasang coran besi beton di dasar galian yang berketinggian 6-8 meter di atas permukaan tanah. Namun tiba-tiba, dinding tanah yang di atasnya ditumpuki galian langsung ambrol.

Tiga orang pekerja berhasil menyelamatkan diri dalam insiden itu. Namun nahas bagi Yudi, saat hendak menyelamatkan diri, kakinya tersangkut besi beton dan langsung terjatuh dan tertimbun longsoran tanah.

"Tiga temannya berhasil lari menyelamatkan diri. Sedangkan, korban saat lari kakinya tersangkut besi beton dan terjatuh. Korban akhirnya tertimbun runtuhan tanah," papar Nuredy.

Petugas yang datang ke lokasi kejadian, kemudian mengevakuasi korban dan membawanya ke RS Fatmawati. Namun nahas, setelah menjalani perawatan Yudi akhirnya tewas.

Nuredy mengatakan kejadian ini tidak bisa langsung dianggap sebagai kecelakaan kerja biasa. Unsur kesengajaan atau pun keteledoran manusia akan diselidiki.

"Kita akan tetap lakukan pemeriksaan. Tiga saksi telah kita bawa untuk dimintai keterangan lebih lanjut," kata dia.

[ren]

Sumber berita: http://www.merdeka.com/peristiwa/pria-terkubur-hidup-hidup-galian-rs-siloam.html

Page 3: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

II. Kronologi Kejadian

Korban bernama Zainudin alias Yudi, berusia 25 tahun; Kejadian terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, siang hari pada tanggal 19 Oktober

2012, di area proyek pembangunan Rumah Sakit Siloam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan;

Korban (Yudi) bersama tiga rekannya ditugaskan memasang coran besi beton di dasar galian yang berketinggian 6-8 meter di atas permukaan tanah;

Tiba-tiba, dinding tanah yang di atasnya ditumpuki tanah galian langsung ambrol;

Tiga orang temannya berhasil menyelamatkan diri. Namun saat Yudi hendak menyelamatkan diri, kakinya tersangkut besi beton dan langsung terjatuh dan tertimbun longsoran tanah;

Tiga pekerja lainnya berhasil menyelamatkan diri, sedangkan Yudi (korban) saat lari kakinya tersangkut besi beton dan terjatuh;

Korban akhirnya tertimbun runtuhan tanah; Dalam keadaan masih hidup namun kritis, Yudi dibawa ke bagian IGD Rumah

Sakit Fatmawati, Jakarta; Setelah menjalani perawatan, Yudi akhirnya tewas.

Page 4: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

III. Analisis Menggunakan Metode Fish Bone Analysis

Lingkungan Material Manusia

Ruang/area kerja kurang memberi keluwesan

bergerak.

Tumpukan galian diletakkan terlalu di bibir lubang galian,

sehingga tekanan terhadap tanah di bawahnya meningkat,

mendorong untuk terjadinya ambruk.

Material yang digunakan dan berada di sekitar tempat kerja tidak tertata dengan aman dan

baik. (tanah galian, besi beton, dsb). Pekerja tidak menerapkan

kewaspadaan dan ketelitian dalam bekerja sehingga tidak

menyadari potensi ambruk atau ambrolnya dinding tanah galian.

Pekerja kurang berhati-hati sehingga tersangkut besi beton

ketika berlari menyelamatkan diri lalu terjatuh dan kemudian

tertimbun longsoran.

Kurangnya pengawasan dari pegawai atasan (mandor/supervisor, dsb)

Masalah:Pekerja tertimbun longsoran dinding galian tanah yang

ambrol (ambruk).

Peralata Metode

Pekerja tidak disertai dengan peralatan untuk kondisi darurat atau semacam alat bantu yang akan segera menarik mereka ke permukaan ketika terjadi gangguan di dalam lubang galian, sehingga pekerja

tidak perlu berlari-larian untuk menyelamatkan diri.

Metode kerja kurang baik dan tidak disesuaikan dengan kondisi tempat

kerja.

Tidak ada standar-standar yang ditetapkan dalam pemilihan tanah untuk galian, atau menetapkan metode khusus untuk galian

pada lahan yang tidak cukup padat.

Tidak menggunakan metode antisipasi terhadap potensi-potensi atau kemungkinan-kemungkinan terjadinya gangguan-gangguan, misalnya

dengan memasang dinding penghalang pada dinding galian untuk mencegah ambrolnya tanah dinding galian.

Kepadatan tanah di sekitar galian kurang

baik.

Page 5: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

Seperti yang telah digambarkan pada Fish Bone Chart di atas, penyebab terjadinya kecelakaan kerja berupa tertimbunnya pekerja akibat ambrolnya tanah dinding galian di area galian

proyek pembangunan Rumah Sakit Siloam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5, yakni:

1. Lingkungano Ruang/area kerja kurang memberi keluwesan bergerak;

Ini nampak di mana pekerja dekat sekali dengan bagian tanah yang ambrol dan mudah sekali tersandung pada besi beton.

o Kepadatan tanah di sekitar galian kurang baik;

Terbukti dengan ambrolnya tanah pada dinding galian.o Tumpukan galian diletakkan terlalu di bibir lubang galian, sehingga tekanan

terhadap tanah di bawahnya meningkat, mendorong untuk terjadinya ambruk.Terlihat dari keterangan Kapolsek Cilandak, bahwa bagian tanah yang ambrol ialah yang di bagian atasnya terdapat tumpukan galian.

2. MaterialMaterial yang digunakan dan berada di sekitar tempat kerja tidak tertata dengan aman dan baik. (tanah galian, besi beton, dsb). Ini dapat diidentifikasi dari kondisi tersandungnya pekerja pada besi beton dan tumpukan tanah galian di atas dinding lubang yang ambrol.

3. Manusiao Pekerja tidak menerapkan kewaspadaan dan ketelitian dalam bekerja sehingga

tidak menyadari potensi ambruknya dinding tanah galian;Dapat diperkirakan, pekerja berlari menyelamatkan diri membuktikan bahwa pekerja baru menyadari ambrolnya dinding galian ketika tanah sudah hampir mendekati mereka di dalam lubang.

o Pekerja kurang berhati-hati sehingga tersangkut besi beton ketika berlari

menyelamatkan diri lalu tertimbun longsoran;Karena terburu-buru ingin menyelamatkan diri, Yudi tidak lagi berkonsentrasi pada kondisi dan posisi peralatan dan material di sekitar.

o Kurangnya pengawasan dari pegawai atasan (mandor/supervisor, dsb).

Hal ini dapat diperkirakan. Jika adanya pengawasan yang ketat dan teratur, harusnya petugas pengawas sudah dapat mengindikasikan ambrolnya tanah dinding galian sebelum terjadinya, sehingga dapat segera memberitahukannya kepada para pekerjanya agar mereka berhati-hati.

4. PeralatanPekerja tidak disertai dengan peralatan untuk kondisi darurat atau semacam alat bantu yang akan segera menarik mereka ke permukaan ketika terjadi gangguan di dalam lubang galian, sehingga pekerja tidak perlu berlari-larian untuk menyelamatkan diri.Hal ini terlihat pada berita, bahwa pekerja berlari-larian menyelamatkan diri. Sehingga dapat kita perkirakan bahwa di sana tidak terdapat alat khusus yang akan membantu mereka jika terjadi gangguan kerja yang sifatnya darurat seperti pada kasus ini.

Page 6: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

5. Metodeo Metode kerja kurang baik dan tidak disesuaikan dengan kondisi tempat kerja;

Jika metode kerja disesuaikan dengan kondisi tanah yang tidak terlalu padat, harusnya kejadian seperti ini dapat diantisipasi.

o Tidak ada standar-standar yang ditetapkan dalam pemilihan tanah untuk

galian, atau menetapkan metode khusus untuk galian pada lahan yang tidak cukup padat;Jika sebelumnya sudah ditetapkan bagaimana kriteria standar kondisi tanah untuk membuat galian sedalam 6-8 yang aman, saya kira risiko ambrolnya tanah dan tertimbunnya pekerja dapat diperkecil.

o Tidak menggunakan metode antisipasi terhadap potensi-potensi atau

kemungkinan-kemungkinan terjadinya gangguan-gangguan, misalnya dengan memasang dinding penghalang pada dinding galian untuk mencegah ambruk atau ambrolnya dinding galian. Misalnya memasang papan penyanggah, atau sejenisnya untuk menahan tekanan dan gerakan tanah ke bawah (ambrol).

Page 7: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

IV. Rekomendasi Sangat perlu diadakannya identifikasi hazard dan risiko yang adequate di

tempat yang akan dijadikan area proyek pembangunan, guna mengetahui ancaman bahaya apa saja yang berpotensi terjadi sebelum, ketika, atau pun setelah pengerjaan pembangunan tersebut, lalu menetapkan serta melakukan solusi pencegahan dan pengendalian terbaik sebelum memulai proyek tersebut;

Penting untuk menyelenggarakan training untuk calon pekerja pada proyek tersebut sebelum mereka diterjunkan ke lapangan agar mereka benar-benar memahami kondisi tempat kerja dan metode kerja yang baik dan aman;

Penempatan material dan peralatan (mesin) kerja yang aman baik bagi pekerja maupun lingkungan sekitar;

Menyertakan tindakan pengawasan di setiap tahap selama pengerjaan proyek berlangsung.

Page 8: Analisis Kasus Kecelakaan Kerja-Pria Terkubur Hidup-Hidup Tanah Galian RS Siloam-Melalui Pendekatan Fish Bone Analysis

Referensi

Berita Merdeka.com edisi 19 oktober 2012. Pria Terkubur Hidup-Hidup Galian RS Siloam. Diakses dari http://www.merdeka.com/peristiwa/pria-terkubur-hidup-hidup-galian-rs-siloam.html, pada 31 Maret 2013.

Prabowotri. Keselamatan Kerja [makalah]. Diakses dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/300/jbptunikompp-gdl-prabowotri-14995-3-bab2.doc, pada 31 Maret 2013.