analisis kadar asmef dengan metode nir by disya swan

21
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Spektrofotometri NIR (Near Infra-Red)” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Bambang Kuswandi yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih. Penulis 2

Upload: fatimahif

Post on 03-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

fakultas farmasi unej bagian kimia instrumentasi

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul Spektrofotometri NIR (Near Infra-Red) dengan lancar.

Dalam pembuatan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Bambang Kuswandi yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata kami sampaikan terimakasih.

Penulis

DAFTAR ISI

Cover1Kata pengantar2Daftar isi3Bab I Pendahuluan41.1 Latar belakang..............................................................................................51.2 Rumusan masalah.........................................................................................5Bab II Pembahasan62.1 Pengertian NIR.............................................................................................62.2 Prinsip kerja NIR..........................................................................................62.3 Mekanisme kerja NIR..................................................................................82.4 Instrumentasi NIR........................................................................................92.5 Aplikasi NIR dalam kehidupan sehari-hari..................................................122.6 Kekurangan dan kelebihan NIR..................................................................14Bab III Penutup153.1 Kesimpulan...................................................................................................15Daftar pustaka 16

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSpektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x dan lain sebagainya.Spektroskopi umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan atau yang diserap. Alat untuk merekam spektrum disebut spektrometer. Spektroskopi juga digunakan secara intensif dalam astronomi dan penginderaan jarak jauh. Kebanyakan teleskop-teleskop besar mempunyai spektrograf yang digunakan untuk mengukur komposisi kimia dan atribut fisik lainnya dari suatu objek astronomi atau untuk mengukur kecepatan objek astronomi berdasarkan pergeseran Doppler garis-garis spektral. Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai panjang gelombang dan dialirkan oleh suatu perekam untuk menghasilkan spektrum tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda.Di dalam fisika klasik, radiasi elektromagnetik dapat dianggap sebagai sebuah gelombang yang memiliki komponen listrik yang tegak lurus terhadap komponen magnetiknya dan berisolasi dengan frekuensi yang tepat sama. Berdasarkan pendekatan ini, radiasi elektromagnetik dapat dinyatakan dalam frekuensi atau panjang gelombang.Dalam makalah kami, akan dijelaskan salah satu jenis spektroskopi yakni spektroskopi infra merah (IR). spektroskopi ini didasarkan pada vibrasi suatu molekul. Spektroskopi inframerah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0.75 - 1.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000 - 10 cm-1.Infra merah (infra red) ialah sinar elektromagnet yang panjang gelombangnya lebih daripada cahaya nampak yaitu di antara 700 nm dan 1 mm. Sinar infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spectrum elektromagnet dengan panjang gelombang di atas panjang gelombang cahaya merah. Dengan panjang gelombang ini maka cahaya infra merah ini akan tidak tampak oleh mata namun radiasi panas yang ditimbulkannya masih terasa/dideteksi. Infra merah dapat dibedakan menjadi tiga daerah yakni near infra merah( 0,75 1,5 m ), Near Infra Merah ( 0.751.5m ) Mid Infra Merah (1.50 10 m ) Far Infra Merah ( 10 100 m ).

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan NIR ?1.2.2 Bagaimanakah prinsip kerja NIR ?1.2.3 Bagaimanakah mekanisme kerja NIR ?1.2.4 Bagaimanakah instrumentasi NIR ?1.2.5 Bagaimanakah aplikasi NIR dalam kehidupan sehari-hari ?1.2.6 Apa saja kekurangan dan kelebihan NIR ?

1.3 Tujuan Penulisan1.3.1 Untuk mengetahui pengertian NIR.1.3.2 Untuk mengetahui prinsip kerja NIR.1.3.3 Untuk mengetahui mekanisme kerja NIR.1.3.4 Untuk mengetahui instrumentasi NIR.1.3.5 Untuk mengetahui aplikasi NIR dalam kehidupan sehari-hari.1.3.6 Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan NIR.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian NIRSpektroskopi (Gelombang) Inframerah-Dekat ( Near-infrared Spectroscopy, biasa dikenal dengan singkatannya: NIRS) merupakan satu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 800 sampai 2500 nm). Dikatakan "inframerah dekat" (IMD) karena wilayah ini berada di dekat wilayah gelombang merah yang tampak. Penggunaan teknik (dan alat) ini umum di bidang farmasetika, diagnostik medis, ilmu pangan dan agrokimia (terutama yang terkait dengan pengujian kualitas), riset mesin bakar, serta spektroskopi dalam astronomi. Teknik ini didasarkan pada pengukuran cahaya yang dipantulkan atau ditransmisikan oleh sampel.Pertama-tama, sampel untuk studi harus tercerahkan oleh sumber cahaya dengan berbagai panjang gelombang antara 800-2500 nm.Kemudian cahaya dipantulkan atau ditransmisikan oleh sampel tersebut dikumpulkan oleh detektor dan ditransformasikan ke dalam sebuah spektrum.Dengan cara ini spektrofotometer NIR memainkan peran kunci dalam identifikasi dan kuantisasi sampel.2.2 Prinsip Kerja NIRPrinsi kerja dari metode NIR adalah NIR merupakan instrumen yang dapat digunakan untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif. Instrumen ini bekerja berdasarkan adanya vibrasi molekul yang berkorespondensi dengan panjang gelombang yang terdapat pada daerah IR dekat pada spektrum elektromagnetik. Vibrasi inilah yang dimanfaatkan dan diterjemahkan untuk mengetahui karakteristik kandungan kimia dari suatu bahan. Prinsip kerja dari instrumen NIR adalah bila suatu radiasi berinteraksi dengan sampel kemudian akan diabsorbsi, diteruskan, atau dipantulkan. Hukum konversi energi memungkinkan kejadian tersebut dapat diperhitungkan. Total energi radiasi pada sampel sama dengan jumlah atau sumasi dari energi yang dipantulkan, diabsorbsi, dan diteruskan. Dengan demikian, bila energi yang dipantulkan dapat diukur dan energi yang diteruskan diatur agar mempunyai nilai nol, maka energi yang diabsorbsi dapat dihitung.Suatu molekul mempunyai energi dalam berbagai bentuk, misalnya energi vibrasi yang disebabkan perubahan periodik pada atomnya dari posisi kesetimbangan. Di samping itu, molekul juga mempunyai energi rotasi yang berdasarkan atas perputaran terhadap pusat gravitasinya. Besarnya perbedaan energi vibrasi dan rotasi pada molekul yang dikenai radiasi akan mempengaruhi absorbsi NIR.Ketika sampel disinari dengan NIR, pada reflektan dari penyinaran tersebut dikonfersi menjadi nilai absorbsi, kemudian digunakan untuk memprediksi komposisi kandungan sampel obat. Kalibrasi hubungan antara data absorbsi NIR dengan masing-masing kandungan sampel obat adalah hal yang sangat penting. Proses kalibrasi membutuhkan sampel yang banyak (jenis sampelnya) dan algoritma yang sesuai, tetapi apabila proses kalibrasi telah selesai, maka proses analisis untuk setiap sampel membutuhkan waktu beberapa menit saja, hanya sekitar 10 menit. Dasar dari NIR adalah chemometric yang mengaplikasikan matematika ke dalam analisis kimia. Teknik ini merupakan integrasi spektroskopi, statistik, dan ilmu komputer. Model matematika dibangun atas dasar hubungan antara komposisi kimia dengan absorbansi radiasi sinar NIR pada panjang gelombang antara 4000 cm-1 - 12.800 cm-1 (jumah gelombang per cm). Pada spektrum tersebut, kita mengukur terutama vibrasi pada ikatan dimana hidrogen terikat lebih kuat dengan atom lain seperti nitrogen, oksigen, dan karbon.NIR menggunakan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 780 nm-2500 nm atau atau jumlah gelombang per cm 4000 cm-1 - 12.800 cm-1. Penyerapan radiasi gelombang inframerah oleh molekul penyusun bahan menyebabkan ikatan tunggalnya bergetar (vibrasi). Getaran ini menyebabkan pita penyerapan naik sesuai kombinasi gugus fungsi kimianya. Spektra NIR dapat menjadi kompleks karena seringkali pita spektra yang dihasilkan memunculkan puncak yang tumpang tindih sehingga penentuan pita spektra tunggalnya menjadi sulit. Untuk mengatasi hal itu dapat dilakukan penghalusan atau penyaringan data spektra. Spektra NIR membaca senyawa organik maupun anorganik kimia yang memiliki pola serapan yang khas dan berbeda satu dengan yang lainnya pada setiap gelombang inframerah yang diberikan. Analisis NIR mengukur absorbsi radiasi oleh komponen-komponen di dalam sampel misalnya ikatan peptida pada panjang gelombang tertentu. Di samping itu, komponen lain juga mengabsorbsi energi, namun bersifat mengganggu. Untuk mengurangi efek tersebut, dilakukan perhitungan matematika dan regresi linear atau prosedur statistik lainnya.2.3 Mekanisme Kerja NIRSpektroskopi NIR didasarkan pada spektroskopi getaran yang berperan sebagai gelombang dengan sifat gerak harmonik sederhana.Spektrum NIR berasal dari energi radiasi yang ditransfer ke energi mekanik yang terkait dengan gerakan atom yang diselenggarakan bersama oleh ikatan-ikatan kimia dalam sebuah molekul. NIR mencakup bagian dari spektrum elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang 800 nm hingga 2500 nm.Teknik ini didasarkan pada pengukuran cahaya yang dipantulkan atau ditransmisikan oleh sampel.Pertama-tama, sampel untuk studi harus tercerahkan oleh sumber cahaya dengan berbagai panjang gelombang antara 800-2500 nm.Kemudian cahaya dipantulkan atau ditransmisikan oleh sampel tersebut dikumpulkan oleh detektor dan ditransformasikan ke dalam sebuah spektrum.Dengan cara ini spektrofotometer NIR memainkan peran kunci dalam identifikasi dan kuantisasi sampel.Ketika sinar cahaya jatuh pada objek, bagian dari sinar yang datang dipantulkan oleh permukaan, hal ini disebut sebagai refleksi biasa atau pantulan biasa. Hanya sekitar 4% cahaya yang jatuh di permukaan dan dipantulkan kembali sebanyak 96%, dan hal ini disebut sebagairegular reflection. Radiasi yang tersisa akan ditransmisikan ke objek dan bagian ini akan diserap sebagian oleh objek dan sebagian lagi akan dipantulkan kembali ke permukaan. pemantulan kembali ini disebut sebagaibody reflectiondansebagian cahaya lainnya yang tidak terpantulkan akan ditransmisikan kedalam objek (Mohsennin, 1984).Pada pemanfaatan teknologi NIR, terdapat berbagai interaksi kimia didalam bahan dengan cahaya NIR. Interaksi-interaksi tersebut dapat berupa absorpsi , vibrasi, rotasi, atupun pantulan. Faktor absorpsi , vibrational, dan rotational sangat meempengaruhi interaksi kimia dengan cahaya. Analogi mekanis penyerapan daisumsikan sebagaikumpulan dari suatu kelompok dengan massa yang diketahui yang berhubungan dengan atom pada molekul. Penyerapan molekul juga dapat terjadi pada kelipatan genap darii frekuensi getaran yang disebut sebagaiovertune bands. (William and Norris ,1990).Dua tipe utama gerakan molekul yang disebabkan oleh transisi energi vibrasi dan rotasi. gerakan getaran yang dibuat oleh pergerakan dari atom ke arah dan menjauh satu sama lain dalam cara yang sama sepertipada pegas, dimana yang berasosilasi terus menerus membuat gerakan rotasi, hal ini disut sebagai rotasi sumbu molekul.Ada dua metode utama dari getaran moolekul yaitu peregangan (stretching) dan pembengkokan (bending). Stretching adalah pergerakan sepanjang sumbu dariikatan (bonds) sehingga jarak antara perubahan atom berrama (rhythmically). Bending vibrational adalah perubahan sudut ikatan antara atom-atom atau gerakan dari kelompok atom yang berkaitan dengan sisa molekul tanpa gerakan atom dalam kelompok yang saling berhubungan satu sama lain. Gerakantwistting, wagging, scissoring, dan rocking vibrationmelibatkan perubahan sudut ikatan dan hanya getaran yang menghasilakan perubahan secara berurama dalam momen dipol dari molekul yang dapat menyebabkan absorbsi di inframerah. Untukvibrational absorption bandsadalah yang melibatkanNear Infraredsedangkan untuk rotational absorption bands, sebagian besar terjadi padaFar Infrared.Dalam spektrofotometri NIR, terdapat model klasifikasi yang dikembangkan melalui sampel training set dengan kategori yang telah diketahui. Training set terdiri dari objek atau sampel yang telah diketahui pengkategoriannya dan digunakan untuk membentuk model klasifikasi kemometrik. Kinerja model dievaluasi dengan membandingkan prediksi klasifikasi terhadap kategori sebenarnya dari validasi sampel. Test Set, dimana sampel yang telah diketahui pengkategoriannya dan digunakan untuk mengevaluasi reliabilitas model yang telah dibentuk oleh training set

2.4 Instrumentasi NIRInstrumentasiadalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama yakni : sebagai alat pengukuran sebagai alat analisis, dan sebagai alat kendali.

Bagian pokok dari instrumentasi spektrofotometer inframerah (NIR) adalah sumber cahaya inframerah, monokromator dan detector. Cahaya dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan intensitas relatif dari frekuensi individu diukur oleh detector. Instrumental-instrumental dalam spektrofotometer infrered (NIR) meliputi :1. Sumber inframerahLampu halogen Tungsten biasanya digunakan sebagai sumber cahaya dalam spektroskopi NIR, karena kecil dan kasar. Lampu pijar biasa atau lampu pijar halogen kuarsa, LED dapat digunakan. LED memberikan keuntungan lebih daripada sumber cahaya lain dalam arti jangka waktu pemakaian yang lebih besar, stabilitas spektral dan persyaratan daya dikurangi, frekuensi yang terpilih, dengan demikian, hanya meliputi kisaran spektrum yang sempit yaitu 50-100 nm.Sumber yang umum digunakan adalah merupakan batang yang dipanaskan oleh listrik yang berupa : Nernst glower. Nernst glower merupakan campuran oksida dari Zr, Y, Er. Globar (silikon karbida) Berbagai bahan keramik2.MonokromatorMonokromator kisi digunakan untuk mengukur spektrum tampak dan spektrum NIR penuh bisa dalam model transmitansi atau reflektansi yang menawarkan fleksibilitas untuk instrumen. Hal ini terutama digunakan untuk penelitian atau ketika berbagai macam aplikasi yang berbeda diperlukan. Monokromator dispersi digunakan dalam instrumen NIR adalah AOTF (acousto-optically tunable filter), yang memberikan keuntungan dari kesederhanaan mekanik (yaitu tidak ada bagian yang bergerak) dan stabilitas panjang gelombang mereka melalui instrumen kisi.Prisma dan grating keduanya dapat digunakan. Kebanyakan prisma yang digunakan adalah NaCl hanya transparan dibawah 625 cm-1, sedang halide logam lainnya harus digunakan pada pekerjaan dengan frekuensi yang rendah (missal CsI, atau campuran ThBr dan ThI) yang dikenal sebgai KRS-5. Grating dan prisma mempunyai peranan dalam meresolusi spektra dan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan. Tabel berikut menyatakan hubungan anatara bahan prisma dan daerah jangkauan frekuensi.Bahan prismaGelasQuartzCaF2SiFNaClKBr (CsBr)CsI. Daerah frekuensi (cm-1)Diatas 3500Diatas 28605000-13005000-17005000-6501.100-2851000-200. Daerah panjang gelombang(m) dibawah 2.86Dibawah 3.52.0-7.72.0-5.72-15.49-3510-50. Pada umumnya grating memberikan hasil yang lebih baik daripada prisma pada frekuensi yang tinggi. Ketidak untungan terhadap NaCl adalah sifatnya yang higroskopis hingga cermin-cermin harus dilindungi dari kondensasi uap.3.DetektorAlat-alat yang modern kebanyakan memakai detektor Thermopile dasar kerja dari thermopile adalah sebagai berikut : jika dua kawat logam berbeda dihubungkan antara ujung kepala dan ekor menyebabkan adanya arus yang mengalir dalam kawat. Dalam spektrofotometer inframerah arus ini akan sebanding dengan intensitas radiasi yang jatuh pada thermopile.Detektor yang paling sering digunakan untuk spektral NIR didasarkan pada silikon, timbal sulfida (PbS) dan indium gallium arsenide (InGaAs) bahan fotokonduktif. Secara khusus, yang terakhir memiliki detektivitas sangat tinggi dan kecepatan respon yang sangat tinggi. Bersama dengan sumber radiasi bertenaga tinggi (kumparan tungsten atau lampu halogen digunakan oleh sebagian besar produsen) detektor ini dapat menyampaikan rasio signal-to-noise yang sangat tinggi untuk pengukuran NIR.Pemilihan detektor yang digunakan terutama bergantung pada kisaran panjang gelombang yang akan diukur. Detector types employed in NIR include Jenis detektornya : Silicon: cepat, kebisingan rendah, kecil dan sangat sensitif dari daerah tampak sampai 1100 nm Timbal sulfida (PbS): lebih lambat, tapi sangat populer karena sensitif dari 1100-2500 nm, rasio yang baik memberikan rasio sinyal-to-noise. Indium gallium arsenide (InGaAs): Paling mahal, sensitif dalam kisaran 800-1700 nm.4.Pemegang sampel dan penyajian sampelPemegang sampel dapat berupa glass atau kuarsa dan pelarut khusus CCl4 dan CS2, penyajian sampel yang tepat sangat penting terutama dalam hal pengukuran sampel padatan, karena efek penghamburan cahaya yang menyimpang diinduksi oleh variasi dalam densitas kemasan dari bubuk atau posisi sampel dari tablet atau kapsul dapat menyebabkan sumber-sumber kesalahan besar dalam spektrum.2.5 Aplikasi NIR Untuk aplikasi dari NIR sendiri adalah Pada spektro IR meskipun bias digunakan untuk analisa kuantitatif,namun biasanya lebih kepada analisa kualitatif.Umumnya spektro IR digunakan untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa organik.Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus fungsi spesifik.Hasil analisa biasanya berupa signal kromatogram hubungan intensitas IR terhadap panjang gelombang. Untuk identifikasi, signal sampel akan dibandingkan dengan signal standard. Perlu juga diketahui bahwa sampel untuk metode ini harus dalam bentuk murni.Karena bila tidak, gangguan dari gugus fungsi kontaminan akan mengganggu signal kurva yang diperoleh.Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada penyerapan sinar IR pendek.Spektrofotometri ini di sebut Near Infrared Spectropgotometry (NIR).Aplikasi NIR banyak digunakan pada industry pakan dan pangan guna analisa bahan baku yang bersifat rutin dan cepat.Berikut adalah aplikasi NIR dalam berbagai bidang dikehidupan sehari-hari seperti :a. Bidang KesehatanNear IR atau NIR, yaitu infra merah dengan panjang gelombang pendek (l=0.75-1.5m), banyak digunakan untuk pencitraan pandangan malam seperti pada nightscoop, bidang farmasetika, diagnostic medis. b. Bidang IndustriIlmu pangan dan agrokimia (terutama yang terkait dengan pengujian kualitas), riset mesin bakar, serta spektroskopi dalam astronomi.Teknik spektroskopi ini umum dipakai dalam analisis kedokteran, farmasetika (pembuatan obat) , produk-produk pembakaran, ilmu pangan dan kimia pertanian, serta astronomi.c. Bidang KedokteranNIRS umum dipakai dalam diagnostic medis, terutama dalam pengukuran kadaroksi gen darah, atau juga kadar gula darah. Meskipun bukan teknik yang sangat sensitif, NIRS "tidak menakutkan" pasien/subjek karena tidak memerlukan pengambilan sampel (non-invasif) dan dilakukan langsung dengan menempelkan sensor di permukaan kulit.Teknik ini juga dipakai dalam pengukuran dinamika perubahan senyawa tertentu dalam suatu organ, misalnya perubahan kadar hemoglobin di suatu bagian otak akibat aktivitas saraf tertentu. Dalam penggunaan fisiologis semacam ini, NIRS dapat dikombinasi dengan teknik lain, seperti MRI atau CT-scan.d. Penginderaan jauhPencitraan (imaging) NIRS yang diletakkan pada pesawat terbang / balon udara atau satelit digunakan untuk menganalisis kandungan kimia tanah atau hamparan vegetasi penutup permukaan tanah.Ini adalah aplikasi di bidang tata ruang, kehutanan, serta geografi.e. Ilmu pangan dan kimia pertanianSpektroskopi menggunakan NIRS dalam bidang ini disukai karena tidak memerlukan persiapan sampel yang rumit.Selain itu, sering kali sampel bias digunakan lagi untuk keperluan lain; misalnya, benih bias langsung ditanam setelah diukur kandungan asam lemak nya. Instrumentasi NIRS yang berkembang pesat dengan penggunaan komputer membuat alat ini populer.Walaupun demikian, kalibrasi NIRS sangat kritis dalam bidang ini mengingat bahan sampel mengandung campuran berbagai macam zat. Proses adjustment dalam analisis untuk menghasilkan informasi dapat memberikan nilai-nilai yang kurang akurat.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan NIR

2.6.1 Kelebihan Infrared

Memberikan data dari komposisi sampel. Tidak membutuhkan persiapan sampel, membutuhkan jumlah sampel yang relatif kecil. Cepat, murah, metode non-destruktif dan multi-parametrik. Biaya instrumen NIR lebih murah, lebih kuat karena bagian optik tidak dirugikan oleh kelembaban lingkungan. Kemungkinan menggunakan sampel utuh yang disajikan secara langsung pada instrumen tanpa adanya perlakuan sebelumnya. Tidak ada limbah berbahaya yang dibuat karena analisa NIR tidak membutuhkan pelarut atau reagen. Memungkinkan beberapa unsur pokok untuk diukur secara bersamaan, sesuai untuk analisa in-line dan on-line.2.6.2 Kelemahan Infrared

Analisa NIR bergantung pada metode referensi yang kurang tepat. Jarak transfer yang relatif dekat (tidak dapat dilakukan pada jarak yang cukup jauh). Posisi transfer harus tegak lurus. Jika sedikit keluar dari drajat lurus maka koneksi aka hilang (putus). Metode tidak langsung membutuhkan kalibrasi. Keamanan data saat proses transfer sangat kurang. Transfer data relatif lama. Teknologi yang tertinggal karena infrared sudah jarang digunakan.BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan1. Spektroskopi Inframerah-Dekat ( Near-infrared Spectroscopy, biasa dikenal dengan singkatannya: NIRS) merupakan satu teknik spektroskopi yang menggunakan wilayah panjang gelombang inframerah pada spektrum elektromagnetik (sekitar 800 sampai 2500 nm).2. Prinsi kerja dari metode NIR adalah berdasarkan adanya vibrasi molekul yang berkorespondensi dengan panjang gelombang yang terdapat pada daerah IR dekat pada spektrum elektromagnetik. Vibrasi inilah yang dimanfaatkan dan diterjemahkan untuk mengetahui karakteristik kandungan kimia dari suatu bahan.3. Mekanisme kerja spektrofotometri NIR, sebelum melakukan pengukuran harus membuat model klasifikasi yang dikembangkan melalui sampel training set dengan kategori yang telah diketahui. Training set terdiri dari objek atau sampel yang telah diketahui pengkategoriannya dan digunakan untuk membentuk model klasifikasi kemometrik. Test Set, dimana sampel yang telah diketahui pengkategoriannya dan digunakan untuk mengevaluasi reliabilitas model yang telah dibentuk oleh training set 4. Instrumentasi dalam spektrofotometer infra-red (NIR) meliputi :1. Sumber inframerah2. Monokromator3. Detektor4. Pemegang sampel dan penyajian sampel5. Aplikasi NIR dalam berbagai bidang dikehidupan sehari-hari :a. Bidang Kesehatan sebagai alat untuk diagnostic medis. b. Bidang Industri dipakai dalam farmasetika (pembuatan obat) c. Bidang Kedokteran dipakai dalam pengukuran kadaroksi gen darah, atau kadar gula darah.d. Penginderaan jauh untuk menganalisis kandungan kimia tanah atau hamparan vegetasi penutup permukaan tanahe. Ilmu pangan dan kimia pertanian dapat mengukur kandungan asam lemak.

DAFTAR PUSTAKA

Burns DA, Ciurczak EW. 2006. Handbook of near-infrared analysis. Third Edition. New York: CRC Press Taylor & Francis Group.

http://repository.unand.ac.id/2257/1/Adrizal,_M.Si.pdf

http://prezi.com/okkavp-whvn3/nir-spectroscopy/

Mohsenin NN. 1984. Electromagnetic radiation properties of foods and agricultural products. New York: Gordon and Brearch, Science Publiser, Inc.William P dan Norris K.1990. Near infrared technology in the agricultural and food industries. American Association of Cereal Chemiist, Inc, St. Paul. USA.

2