analisis k3 dari potensi bahaya geram hasil pemesinan dan pencahayaan pada laboratorium teknik...

4
Analisis K3 Dari Potensi Bahaya Geram Hasil Pemesinan, dan Pencahayaan pada Laboratorium Teknik Produksi Teknik Mesin ITB. Sangga Placenta Avrianza - 13410079 Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang dikenal dengan K3 pada suatu sistem kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. K3 perlu dilakukan agar pekerja pada sistem kerja tersebut mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sehingga meningkatkan produktivitas. Jika K3 pada suatu sistem kerja tidak terpenuhi, hal ini dapat berpengaruh kepada perfomansi produktivitas pekerja, bahkan memungkinkan untuk menurunkan produktivitas. Penulis dalam tugas ini meneliti tentang K3 pada sistem kerja di Laboratorium Teknik Produksi Mesin Insitut Teknologi Bandung. Penulis melirik Lab Teknik Produksi adalah karena penulis telah beberapa kali melakukan praktikum di sana, dan melihat sistem K3 yang berada di lab belum dilakukan secara maksimal. Beberapa aspek yang penulis teliti di laboratorium ini, yakni aspek potensi bahaya geram hasil pemesinan, kebisingan, dan pencahayaan. Aspek-aspek tersebut merupakan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja pada sistem kerja di manapun. Metode penelitian adalah dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan kerja, wawancara dengan beberapa mahasiswa, dan Bapak Asep (Teknisi di Lab Teknik Produksi).Sebelum penulis menyajikan hasil penelitian, penulis akan teori pendukung mengenai aspek yang akan diteliti. Geram adalah material berukuran kecil yang dihasilkan dari material pada proses pemesinan. Geram dari material logam sendiri dapat menyebabkan terjadinya silicosis, salah satu jenis pneumoconiosis. Geram juga bisa menyebabkan luka bila terkena mata karena terbuat dari logam. Selain geram, pencahayaan juga berpengaruh pada kesehatan pekerja. Pencahayaan sendiri dapat berpengaruh pada gangguan pada saat bekerja, contohnya adalah kelelahan pada mata, mengurangi ketajaman mata, gangguan penglihatan, dan lainnya. Berikut adalah hasil pengamatan, wawancara, serta analisis K3 pada Lab TekProd Teknik Mesin Mesin ITB: 1. Geram Terdapat banyak sekali geram berukuran sangat kecil yang berada pada lab ini. Hal ini disebabkan ukuran geram yang sangat kecil, yang membuat geram sulit untuk dibuang atau dibersihkan secara seluruhnya setelah proses pemesinan. Sulitnya pembuangan geram yang berukuran sangat kecil ini disebabkan karena keterbatasan alat pembersih, yaitu

Upload: sangga-placenta-avrianza

Post on 29-Jul-2015

350 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis K3 Dari Potensi Bahaya Geram Hasil Pemesinan Dan Pencahayaan Pada Laboratorium Teknik Produksi Teknik Mesin ITB

Analisis K3 Dari Potensi Bahaya Geram Hasil Pemesinan, dan Pencahayaan pada Laboratorium Teknik Produksi Teknik Mesin ITB.

Sangga Placenta Avrianza - 13410079

Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang dikenal dengan K3 pada suatu sistem kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan. K3 perlu dilakukan agar pekerja pada sistem kerja tersebut mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sehingga meningkatkan produktivitas. Jika K3 pada suatu sistem kerja tidak terpenuhi, hal ini dapat berpengaruh kepada perfomansi produktivitas pekerja, bahkan memungkinkan untuk menurunkan produktivitas.

Penulis dalam tugas ini meneliti tentang K3 pada sistem kerja di Laboratorium Teknik Produksi Mesin Insitut Teknologi Bandung. Penulis melirik Lab Teknik Produksi adalah karena penulis telah beberapa kali melakukan praktikum di sana, dan melihat sistem K3 yang berada di lab belum dilakukan secara maksimal. Beberapa aspek yang penulis teliti di laboratorium ini, yakni aspek potensi bahaya geram hasil pemesinan, kebisingan, dan pencahayaan. Aspek-aspek tersebut merupakan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja pada sistem kerja di manapun. Metode penelitian adalah dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan kerja, wawancara dengan beberapa mahasiswa, dan Bapak Asep (Teknisi di Lab Teknik Produksi).Sebelum penulis menyajikan hasil penelitian, penulis akan teori pendukung mengenai aspek yang akan diteliti.

Geram adalah material berukuran kecil yang dihasilkan dari material pada proses pemesinan. Geram dari material logam sendiri dapat menyebabkan terjadinya silicosis, salah satu jenis pneumoconiosis. Geram juga bisa menyebabkan luka bila terkena mata karena terbuat dari logam. Selain geram, pencahayaan juga berpengaruh pada kesehatan pekerja. Pencahayaan sendiri dapat berpengaruh pada gangguan pada saat bekerja, contohnya adalah kelelahan pada mata, mengurangi ketajaman mata, gangguan penglihatan, dan lainnya.

Berikut adalah hasil pengamatan, wawancara, serta analisis K3 pada Lab TekProd Teknik Mesin Mesin ITB:1. Geram

Terdapat banyak sekali geram berukuran sangat kecil yang berada pada lab ini. Hal ini disebabkan ukuran geram yang sangat kecil, yang membuat geram sulit untuk dibuang atau dibersihkan secara seluruhnya setelah proses pemesinan. Sulitnya pembuangan geram yang berukuran sangat kecil ini disebabkan karena keterbatasan alat pembersih, yaitu sapu ijuk biasa. Pembuangan geram dirasa sulit karena banyak geram yang menyempil di alat mesin sehingga sulit dibersihkan.

Selain itu potensi bahaya geram juga terjadi pada proses pemesinan. Pada saat melakukan proses pemesinan, pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri berupa kacamata pelindung untuk melindungi mata dari bahaya masuknya geram.

2. PencahayaanMenurut hasil pengamatan, dan wawancara terhadap beberapa responden, kondisi pencahayaan

di beberapa area dalam laboratorium dirasa tidak terang, bahkan cukup gelap. Hal ini disebabkan oleh jumlah penerangan yang hanya sedikit jika dibandingkan dengan luas ruangan lab.

Menurut tabel yang diperoleh dari Olishifski, 1971, persen kadar kandungan silika bebas dalam material pada pemesinan logam adalah 50-90%. Dari data tersebut dapat dievaluasi bahwa geram yang ada dapat berpotensi menyebabkan silicosis bila silika bebas yang terkandung pada logam terhirup oleh hidung. Selain itu kerusakan pada mata dapat terjadi bila serpihan geram masuk ke dalam mata. Evaluasi lain adalah pencahayaan yang benar-benar dirasa kurang.

Page 2: Analisis K3 Dari Potensi Bahaya Geram Hasil Pemesinan Dan Pencahayaan Pada Laboratorium Teknik Produksi Teknik Mesin ITB

Dari evaluasi tersebut, pengontrolan yang dapat dilakukan adalah:

1. Pemakaian alat pelindung diri pada saat proses pemesinan. APD ini dapat berupa kacamata pelindung maupun masker. Laboratorium sebaiknya menyiapkan tempat penyimpanan APD di dekat mesin, sehingga meminimalisir pekerja untuk tidak malas dalam mengambil APD. Selain itu training pekerja akan potensi bahaya dari geram yang dihasilkan sebaiknya dilakukan, agar timbulnya kesadaran mental dari pekerja untuk memakai APD pada saat bekerja.

2. Pembersihan geram secara rutin minimal selama seminggu sekali. Tentunya alat pembersih tidak hanya sapu ijuk, tapi dapat pula menggunakan alat penghisap debu.

3. Penambahan lampu pada ruangan lab agar pencahayaan pada lab dapat lebih terang. Penambahan saja tidak cukup bila tidak menghitung jarak antar lampu yang optimal untuk pencahayaan pada laboratorium.

4. Pencahayaan dapat ditingkatkan dengan membuat ventilasi yang lebih besar pada ruangan lab.

Skema Penelitian:

Sumber:

Bridger, R.S. 1995. Introduction to Ergonomics, International Editions. McGraw-Hill, inc. Singapore. Olishifski, Julian B and McElroy, Frank E. Fundamentals of Industrial Hygiene. 1971. National Safety

Council. Chicago. Soemirat, Juli. 2005. Diktat Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Teknik Lingkungan ITB. Bandung.

Berikut adalah foto-foto geram yang dihasilkan, foto pekerja yang sedang melakukan proses bubut tanpa menggunakan APD, serta foto gelapnya beberapa bagian di ruangan lab.

Identifikasi

Identifikasi dilakukan dengan mengamati lingkungan kerja pada laboratorium teknik produksi.

Assesment dan Penilaian

Assesment dilakukan dengan mengamati kondisi lingkungan kerja serta melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa dan Pak Asep, teknisi lab.

Evaluasi dan Kontrol

Melalui studi pustaka dari berbagai referensi. Disimpulkan evaluasi dan kontrol yang dapat dilakukan

Page 3: Analisis K3 Dari Potensi Bahaya Geram Hasil Pemesinan Dan Pencahayaan Pada Laboratorium Teknik Produksi Teknik Mesin ITB

sumber: dokumen penulis