analisis jumlah netrofil

Upload: wira

Post on 18-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hematologi

TRANSCRIPT

Kepada Yth:Rencana Baca:Tempat:k Proposal PIT

HUBUNGAN ANTARA LAMA DEMAM DENGAN JUMLAH NEUTROFIL POST KEMOTERAPIPENDERITA LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT ANAKWira, Darwati Muhadi, Mansyur ArifBagian Ilmu Patologi Klinik FK-UH/BLU RS DR.Wahidin Sudirohusodo Makassar

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGNeutropenia adalah keadaan menurunnya jumlah neutrofil dalam darah, kurang dari 500/L atau kurang dari 1000/L dengan kecenderungan menurun hingga 500/ L. Neutropenia dapat terjadi akibat gangguan pembentukan neutrofil, pergeseran neutrofil ke jaringan, meningkatnya konsumsi neutrofil, serta meningkatnya destruksi neutrofil di sirkulasi. Gangguan pembentukan neutrofil dapat terjadi akibat infiltrasi sel ganas dan efek mielosupresif kemoterapi. Kemoterapi juga menurunkan kemampuan fagositosis dan bakterisidal neutrofil. 1,2Demam merupakan gejala yang sering dijumpai pada pasien dengan keganasan dalam kondisi neutropenia. Risiko terjadinya infeksi pada pasien dengan neutropenia meningkat dengan cepat bila jumlah neutrofil yang dinyatakan dengan Absolute Neutrofil Count (ANC) kurang dari 500 sel/L dan risiko infeksi yang berat terjadi bila hitung neutrofil kurang dari 100/L dengan angka mortalitas 5 20%.3,4Demam neutropenia merupakan suatu sindrom yang terdiri dari 2 gejala, yaitu: Demam, didefinisikan sebagai temperatur oral 38,3oC sekali pengukuran atau temperatur 38 oC untuk pengukuran selama 1 jam terus menerus atau pada 2 kali pengukuran dengan jarak minimal 12 jam. Neutropenia didefinisikan sebagai hitung neutrofil total Absolute Neutrofil Count (ANC) < 500 sel/L atau < 1000 sel/L dengan perkiraan cenderung menurun sampai kurang dari 500 sel/L selama 48 jam.2,3Beberapa penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa episode neutropenia terutama dialami oleh pasien leukemia akut (LLA maupun LMA), sedangkan pasien tumor padat jarang mengalami episode neutropenia.1 Neutropenia pada pasien leukemia akut dapat terjadi akibat infiltrasi sel keganasan secara primer pada sumsum tulang maupun akibat dampak mielosupresif kemoterapi.1,3Leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah suatu keganasan sel limfoid, berupa proliferasi patologis sel-sel hematopoietik muda ditandai dengan kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah. Leukemia limfoblastik akut 75 % terjadi pada anak-anak dengan puncak insidensia pada usia 4 tahun, laki-laki ditemukan lebih banyak daripada wanita dan lebih banyak ditemukan pada kulit putih daripada kulit hitam.5 Etiologi leukemia masih belum diketahui, namun hasil studi mengarah kefaktor lingkungan, radiasi, paparan elektromaknetik, maupun aktivasi oleh enzim. 6,7,8Penanganan leukemia meliputi kuratif dan suportif, penangan suportif meliputi pengobatan penyakit lain yang menyertai leukemia dan pengobatan komplikasi. Terapi kuratif /spesifik bertujuan untuk menyembuhkan leukemianya berupa kemoterapi yang meliputi induksi remisi, intensifikasi, profilaksis susunan saraf pusat dan rumatan.5 Protokol pengobatan yang digunakan untuk pasien LLA di Indonesia sudah ada 2 yaitu protokol Nasional (Jakarta) dan Protokol WK-ALL 2000. Berdasarkan protokol Nasional (Jakarta) dan Protokol WK-ALL 2000 LLA diklasifikasi menjadi risiko normal dan risiko tinggi. Pasien LLA dimasukkan dalam kategori risiko tinggi bila jumlah leukosit > 50.000 L, ada massa mediastinum, ditemukan leukemia susunan saraf pusat serta jumlah sel blast total setelah satu minggu diterapi dengan deksametason lebih dari 1000/mm3.5Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh kemoterapi terhadap jumlah neutrofil pada pasien LLA dan terjadinya demam neutropenia, sehingga dapat memberikan masukan bagi para klinisi untuk mengantisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terjadinya demam neutropenia post kemoterapi. B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan uraian dalam latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :1. Apakah semua pasien leukemia limfoblastik akut pada anak post kemoterapi mengalami demam ?2. Apakah terjadi penurunan jumlah neutrofil pada semua pasien post kemoterapi leukemia limfoblastik akut pada anak.3. Apakah ada hubungan antara lama demam dengan jumlah neutrofil.C. TUJUAN PENELITIAN1. Tujuan umum :Mengetahui lama demam dan jumlah neutrofil pada pasien post kemoterapi leukemia limfoblastik akut pada anak.2. Tujuan khusus:a. Menentukan jumlah neutrofil pasien leukemia limfoblastik akut pada anak pre kemoterapi.b. Menentukan jumlah neutrofil pasien leukemia limfoblastik akut pada anak post kemoterapi.c. Membandingkan jumlah neutrofil pasien leukemia limfoblastik akut pada anak sebelum kemoterapi dan setelah kemoterapi.d. Menentukan lama demam pasien leukemia limfoblastik akut pada anak post kemoterapi.e. Menentukan hubungan lama demam dengan jumlah neutrofil pasien leukemia limfoblastik akut post kemoterapi. D. MANFAAT PENELITIAN1. Memberikan informasi ilmiah tentang jumlah neutrofil dengan terjadinya demam pada pasien leukemia limfoblastik akut pada anak post kemoterapi.2. Dapat digunakan untuk klinisi sebagai pegangan untuk menentukan terjadinya demam neutropenia, sehingga lebih meningkatkan kewaspadaan dan kecepatan diagnosa demam neutropenia.

II. METODE PENELITIANA. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian retrospektif, dengan mengambil data rekam medik di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar.B. Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian dilakukan dengan mengambil data penderita leukemia limfoblastik akut pada anak yang mendapat kemoterapi pada Instalasi Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar periode Januari 2012 Desember 2012.C. Populasi PenelitianPopulasi penelitian adalah data rekam medik penderita leukemia limfoblastik akut pada anak yang mendapatkan kemoterapi di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.D. Sampel PenelitianData rekam medik penderita leukemia limfoblastik akut pada anak yang disertai data hasil pemeriksaan Tes Darah Lengkap di RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.E. Definisi Operasional1. Jumlah neutrofil adalah jumlah neutrofil yang diketahui dari hasil Tes Darah Lengkap dengan hitung diferensial lekosit menggunakan alat Sysmex 2000i dengan nilai normal pada tabel 1.UmurANCUmurANCUmurANC

0-1 Hari3.7-30x 103/L15 -30 hari1.0-9.5x 103/L1-3 Tahun1.2-8.9x103/L

2 4 Hari2.6-17.0x 103/L1-2 bulan1.0 8.1x103/L4-7 Tahun1.6-11.0x103/L

5 7 Hari1.5 -12.6x 103/L3 5 bulan1.1 7.7x103/L8-13 Tahun1.6-9.5x103/L

8 14 Hari1.2- 11.6 x 103/L6-11 bulan1.2 -8.1x103/L

Tabel.1 Nilai normal ANC pada anak

2. Demam neutropenia dinyatakan dengan suhu tubuh 38oC dan jumlah neutrofil kurang dari 500 sel/L atau kurang dari 1000 sel/L dengan perkiraan cenderung menurun sampai kurang dari 500 sel/L selama 48 jam.3. Pasien leukemia limfoblastik akut pada anak post kemoterapi adalah pasien berusia 1 14 tahun yang telah didiagnosa oleh klinis sebagai penderita leukemia limfoblastik akut yang mendapat kemoterapi.

F. Kriteria Inklusi dan Eksklusi1. Kriteria inklusiPasien berusia 0-14 tahun dengan penyakit leukemia limfoblastik akut , pernah menjalani rawat inap selama periode Januari 2012 Desember 2012 dan telah mendapat kemoterapi, serta diperoleh data rekam medik yang lengkap.2. Kriteria EksklusiPasien yang memiliki jumlah neutrofil < 1000 sel/mm3 (netropenia) dan memiliki suhu badan 37,5oC sebelum dilakukan kemoterapi.G. Alur Penelitian

Data rekam medik Pasien LLA RS.WS

Data darah lengkap Pre kemoterapi (ANC)

Data darah lengkap Pre kemoterapi (ANC)

Demam netropenia (-)Demam netropenia (+)

Data diolah dan dianalisis

H. Pengolahan dan Analisa DataSeluruh data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan dengan tujuan penelitian dan analisis dengan menggunakan metode yang sesuai dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudewi NP et al. Kejadian demam neutropenia pada keganasan. J FKUI 2007; 68 -72.2. Nugroho Susanto. Parameters Bacteremia n Children with Malignancy and Febrile Neutropenia. J Kedokteran Brawijaya 2010; 113-116. 3. Hakim hana et al. Etiology and Clinical Course of Febrile Neutropenia in Children with Cancer. J Pediatr Hematol Oncol 2009;31(9): 623-629.4. Timothy M; Bodkyn C.The outcome of Febrile Neutropenic Episodes in Pediatric oncology at the Wendy Fitzwilliam Pediatric Hospital. West Indian Medical Journal 2011;60(2);1-6.5. Bambang permono, Ugrasena IDG, Leukemia akut: dalam Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Cetakan keempat.2012.Hal; 236-245.6. Leventhal BG. Acute Lymphocytic Leukemia: in Behrman, Nelson Textbook of Pediatrics.13th Ed. Pp. 1086-1087.7. Margolin JF, Steuber CP, Poplack DG. Acute lymphoblastic leukemia. In: Pizzo PA, Poplack DG, eds. Principles and Practice of Pediatric oncology. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2002: 489-544.8. Ariawati K, Widiastuti E, Gatot D. Toksisitas Kemoterapi Leukemia Limfoblastik Akut pada Fase Induksi dan Profilaksis Susunan Saraf Pusat dengan Metotreksat 1 gram. Sari Pediatri 2007; 9(4);252-258.

7