analisis jaringan pergerakan
DESCRIPTION
transportasiTRANSCRIPT
a. Analisis Jaringan Pergerakan
Analisis jaringan pergerakan di Kawasan II Kota Surakarta terbagi menjadi analisis
jaringan jalan raya dan analisis jaringan pergerakan kereta api. Berikut uraian analisis
jaringan pergerakan yang ada :
Analisis Angkutan Jalan Raya
Analisis Pola dan Kondisi Jaringan Jalan
Jaringan jalan di Kawasan II Kota Surakarta terbagi menjadi jaringan jalan arteri
sekunder, jaringan jalan kolektor, jaringan jalan lokal dan jaringan jalan lingkungan yang
membentuk pola grid mengkuti pola hierakri jalan. sistem hierarki jalan di Kawasan II
Kota Surakarta dirinci sebagai berikut:
- Jalan Arteri Primer
Jaringan jalan arteri primer merupakan jaringan jalan yang menghubungkan antara
Kota Surakarta dengan Kaupaten lain. Di kawasan II kota Surakarta terdapat jaringan
jalan arteri primer yang mebghubungkan antara Kota Surakarta dengan Daerah
Istimewa Yogyakarta yaitu sebagian Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ahmad Yani.
- Jalan Arteri Sekunder
Jalan arteri sekunder merupakan jalan yang menghubungkan kawasan primer
dengan kawasan sekunder kesatu atau kuwasan sekunder kesatu dengan kawasan
sekunder kesatu pada suatu perkotaan atau kabupaten. Jaringan jalan arteri
sekunder yang terdapat di Kawasan II Kota Surakarta antara lain adalah jaringan
jalan Slamet Riyadi dan jalan Adi Sucipto.
- Jalan Kolektor
Jalan kolektor berfungsi sebagai penghubung antara jarngan jalan utama dengan
pusat aktivitas. Di Kawasan II Kota Surakarta terdapat jaringan kolektor antara lain
jaringan Jalan Dr. Radjiman, Jalan DR. Muwardi, Jalan MT. Haryono dan Jalan Agus
salim.
- Jalan Lokal
Jalan lokal merupakan jalringan jalan yang berfungsi sebagai jalur penghubung
antara pusat aktivitas dan simpul-simpul permukiman, di kawasan II Kota Surakarta
jaringan jalan lokasl antara lain adalah Jalan Melon Raya, Jalan Siwalan, dan Jalan
Jahe
- Jalan lingkungan
Jalan lingkungan merupakan jaringan jalan yang menghubungkan antara satuan-
satuan permukiman yang merupakan jaringan jalan dengan lingkup pelayanan yang
kecil. Jaringan jalan lingkungan tersebar di seluruh Kawasan II Kota Surakarta,
biasanya diarahakan untuk dilalui kendaraan pribadi, kendaraan tidak bermotor.
Secara keseluruhan jaringan jalan di Kawasan II Kota Surakarta cukup baik,
dimana didominasi oleh jalan dengan struktur aspal. Tingkat pergerakan kendaraan di
Kawasan II Kota Surakarta cukup besar menimbulkan beberapa permasalahan antara
lain adalah tingkat kerusakan kerusakan jalan dan kemacetan. Sistem jaringan
pergerakan di Kawasan II Kota Surakarta telah menggunakan sistem terintegrasi ATCS.
Secara spasial permasalaha jaringan jalan dapat dilihat dalam Peta Analisis Jaringan
Jalan Kawasan II Kota Surakarta.
Berdasarkan kondisi jaringan jalan maka disusun beberapa arahan
pengembangan jaringan jalan sebagai berikut:
- Perbaikan jalan yang memiliki tingkat kerusakan tinggi
- Penataan sirkulasi lalulintas untuk menghiindari titik kemacetan
- Peningkatan kelas jalan sesuai dengan peningkatan pergerakan jaringan jalan
Analisis Sarana Transportasi Jalan Raya
Sarana transportasi mutlak sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan warga
kota untuk melakukan aktivitasnya. Di Kawasan II Kota Surakarta, terdapat
berbagai sarana transportasi jalan yang menunjang kebutuhan warga kota baik
yang terdapat di dalam kawasan maupun di luar kawasan. Analisis sarana ini
melputi analisis kondisi moda transportasi yang ada di Kawasan II Kota Surakarta.
Berikut uraian dari analisis sarana transportasi di Kawasan II Kota Surakarta :
- Angkutan Pribadi
Di Kawasan II Kota Surakarta, hampir seluruh warga kota memiliki angkutan pribadi
yang digunakan untuk mempermudah aktivitasnya. Beragam alasan
melatarbelakangi angkutan pribadi menjadi pilihan oleh sebagian besar warga kota
dalam memenuhi kebutuhannya, salah satunya adalah faktor privasi dan
kenyamanan. Namun keberadaan kendaraan pribadi yang terlalu mendominasi
dibanding kendaraan umum, akan menimbulkan masalah yang cukup besar bagi
kawasan bahkan Kota Surakarta. Salah satu permasalahan yang ditimbulkan
dengan banyaknya kendaraan pribadi adalah pertumbuhan kendaraan pribadi yang
tidak dibarengi dengan peningkatan kapasitas jalan yang pada akhirnya akan
menimbulkan dampak kemacetan. Maka, penggunaan kendaraan pribadi baik di
Kawasan II maupun Kota Surakarta harus dikendalikan jumlahnya.
- Angkutan Umum Penumpang
Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan
masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Angkutan umum
memiliki trayek dan jadwal keberangkatan. Angkutan umum dapat dijadikan sebuah
solusi dari membludaknya penggunaan angkuan pribadi. Angkutan umum sangat
menguntungkan dalam pengendalian lalu lintas dan penghematan energi bahan
bakar serta solusi permasalahan kemacetan yang terjadi, karena angkutan umum
dapat menampung jumlah penumpang lebih banyak dengan jurusan yang sama jika
dibandingkan dengan angkutan pribadi.
Angkutan umum yang ada di Kawasan II Kota Surakarta terdiri dari bus, minibus,
angkutan kota dan taksi. Pada moda tersebut melayani berbagai rute perjalanan
baik di dalam kawasan, di dalam kota, maupun ke luar kota. Kondisi moda
transportasi umum ini sudah baik, namum secara jumlah dan manajemen masih
belum memadai, karena esensi dari operasional angkutan umum adalah
memberikan layanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat dalam
menjalankan kegiatannya, baik untuk masyarakat yang mampu memiliki kendaraan
pribadi sekalipun (Choice), dan terutama bagi masyarakat yang terpaksa harus
menggunakan angkutan umum (Captive). Ukuran pelayanan angkut an umum yang
baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. Jika pelayanan
angkutan umum di Kota Surakarta sudah memenuhi ukuran tersebut, maka tidak
mungkin akan terjadi alih fungsi moda, dimana pengguna angkutan pribadi akan
lebih memilih angkutan umum untuk menjalankan aktivitasnya.
- Angkutan Barang
Angkutan ini merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi
pada jenis barang baik secara lokal, interlokal bahkan tataran nasional. Jenis moda
yang digunakan untuk mengangkut/ memindahkan barang adalah moda berupa
mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan dan kereta tempelen
(Kontainer). Kawasan II Kota Surakarta memiliki jalan arteri primer yang digunakan
sebagai lalu lintas angkutan barang dalam tataran interlokal dan nasional, sehingga
dalam pengembangannya diperlukan perencanaan lebih lanjut.
Analisis Prasarana Transportasi Jalan
Prasarana pendukung jalan sangat diperlukan sebagai penunjang fungsi jalan raya.
Prasarana penunjang ini mutlak diperlukan demi keamanan dan kenyamanan
pemakai jalan. Adapun prasarana penunjang jaringan jalan antara lain : Terminal,
Trotoar (Pedestrian Ways), Trafic light, Halte, jembatan penyeberangan, perpakiran
dan sebagainya.
- Terminal
Di Kawasan II memang tidak ada terminal baik terminal bus maupun terminal
angkutan kota. Namun terdapat jalan yang menghubungkan dari luar kota ke
terminal Tirtonadi Kota Surakarta. Keberadaan terminal ini yang berbatasan
langsung dengan kawasan menyebabkan aglomerasi ekonomi dimana di
sepanjang jalan menuju terminal yang berada di Kawasan II Kota Surakarta ini
memiliki usaha penunjang terminal.
- Pedestrian
Berdasar pengamatan dan peninjauan, Jaringan pedestrian di Kota Surakarta
khusunya pada ruas jalan utama di Kawasan II Kota Surakarta memiliki kondisi
yang cukup baik, seperti jalur pedestrian yang terdapat di Jalan Slamet Riyadi
dan Jalan Perintis Kemerdekaan yang menjadi jalur city walk Kota Surakarta
dan akses menuju lokasi wisata Kampung Batik Laweyan. Jalur pedestrian
dilengkapi dengan elemen-elemen pendukung seperti tempat duduk, lampu
penerangan jalan, tanaman peneduh sehingga jalur pedestrian nyaman untuk
digunakan. Meskipun rata-rata jalan di Kawasan II Kota Surakarta dilengkapi
dengan jalur pedestrian dengan lebar 1 hingga 2 meter, namun kondisi
pedestrian yang ada belum memadai, sehingga tidak digunakan secara optimal
bagi pejalan kaki. Masih banyaknya jalur pedestrian yang dipakai sebagai area
parkir dan berjualan PKL menjadi penyebab kurang optimalnya Pedestrian dan
City Walk Kawasan II Kota Surakarta.
- Halte
Pengembangan analisa terhadap sarana Halte di Kawasan II Kota Surakarta,
didasarkan pada pengamatan dan informasi dari data. Dimana halte di
kawasan II Kota Surakarta akan dikembangkan menjadi Halte Batik Solo
Trans. Sehingga keberadaan halte di Kawasan II Kota Surakarta saat ini
terbagi menjadi 2 yaitu halte umum dan halte BST. Kondisi sebagian besar
halte dalam keadaan baik, terutama halte BST yang semakin berkembang dari
kondisi knockdown menjadi bentuk permanen. Namun terdapat beberapa halte
umum yang mengalami kerusakan dan kurang terawat dengan baik. Sehingga
beberapa halte umum di Kawasan II Kota Surakarta diubah menjadi halte BST.
Perubahan ini juga menimbulkan masalah saat tidak diimbangi dengan
penyediaan halte umum.
- Jembatan Penyeberangan
Kawasan II Kota Surakarta terdapat jalur penyebrangan berupa jalur
penyebrangan dan jembatan penyebrangan. Jembatan penyebrangan ini
terletak di zona pendidikan dan perdagangan Kerten. Sementara untuk jalur
penyebrangan tersebar di ruas jalan Kawasan II Kota Surakarta.
- Perpakiran
Kawasan II Kota Surakarta yang akan dikembangkan menjadi pusat
perdagangan dan pariwisata, tentunya mempunyai masalah terkait perparkiran.
Keberadaan bangunan – bangunan perdagangan dan perkantoran di Kawasan
II Kota Surakarta akan menjadi titik tarikan dan bangkitan kendaraan yang
otomatis harus tersedia zona parkir.
Analisis Angkutan Kereta Api
Penggunaan moda transportasi kereta api di Kota Surakarta sudah menjadi sebuah
pilihan bagi penduduk kota. Berbagai alasan menjadi latar belakang dari penggunaan
moda tersebut. Penggunaan moda tersebut juga di pengaruhi dengan adanya jalur
transportasi yang menghubungkan antar kota melalui sebuah sistem jaringan
transportasi kereta api. Berikut pembahasan secara rinci analisis jaringan
transportasi dan sarana transportasi kereta api.
Jaringan Jalan Kereta Api
Kawasan II Kota Surakarta dilalui rel kereta api yang menjadi sebuah kesatuan
dalam sistem perkeretaapian di Pulau Jawa. Jaringan transportasi kereta api yang
melalui kawasan II Kota Surakarta menghubungkan Kota Surakarta dengan Kota
Yogyakarta. Kondisi jaringan yang ada saat ini dianggap sudah menjadi cukup
efisien dimana dapat mempermudah aktivitas penduduk baik di dalam kawasan
maupun di kota Surakarta yang akan menuju ke Kota Yogyakarta dan sebaliknya.
Di samping itu, Pemerintah Kota Surakarta juga telah membuka jalur rail bus yang
menggunakan jaringan rel kereta api dari Surakarta-Sukoharjo-Wonogiri-Sukoharjo-
Surakarta-Yogyakarta-Surakarta dengan memanfaatkan keberadaan rel yang
melintas di tengah kota Surakarta. Dengan adanya rute baru tersebut tentunya
akan membuka akses dan mempermudah transportasi menuju kota-kota yang
dilalui. Keberadaan jaringan ini sudah cukup baik, namun perlu diperhatikan bahwa
masih terdapat perlintasan kereta api yang sebidang dengan jalan raya. Hal ini
tentunya akan berdampak untuk kota Surakarta. Perlintasan kereta api yang
sebidang dengan jalan raya akan menimbulkan kemacetan meskipun hanya
sementara, selain itu tingkat keamanan pengguna jalan raya yang ada juga perlu
dipertimbangkan terutama pada jalur railbus yang melewati koridor jalan utama
perkotaan.
Analsis Sarana Perkeretaapian
Stasiun menjadi salah satu sarana pendukung penting bagi sistem perkeretaapian
di Kawasan II Kota Surakarta. Salah satu stasiun di Kawasan II Kota Surakarta
terdapat di Kelurahan Purwosari yang menjadi akses masuk wisata di Kota
Surakarta. Melalui stasiun inilah, Kereta Api Wisata Jaladara diberangkatkan dan
railbus diberangkatkan. Stasiun Purwosari merupakan salah satu stasiun yang
menjadi akses masuk di Kota Surakarta. Kondisi stasiun ini sudah baik dan
terhubung dengan jalur BST yang dapat menghubungkan ke seluruh penjuru kota.