analisis jaringan pergerakan

8
a. Analisis Jaringan Pergerakan Analisis jaringan pergerakan di Kawasan II Kota Surakarta terbagi menjadi analisis jaringan jalan raya dan analisis jaringan pergerakan kereta api. Berikut uraian analisis jaringan pergerakan yang ada : Analisis Angkutan Jalan Raya Analisis Pola dan Kondisi Jaringan Jalan Jaringan jalan di Kawasan II Kota Surakarta terbagi menjadi jaringan jalan arteri sekunder, jaringan jalan kolektor, jaringan jalan lokal dan jaringan jalan lingkungan yang membentuk pola grid mengkuti pola hierakri jalan. sistem hierarki jalan di Kawasan II Kota Surakarta dirinci sebagai berikut: - Jalan Arteri Primer Jaringan jalan arteri primer merupakan jaringan jalan yang menghubungkan antara Kota Surakarta dengan Kaupaten lain. Di kawasan II kota Surakarta terdapat jaringan jalan arteri primer yang mebghubungkan antara Kota Surakarta dengan Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebagian Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ahmad Yani. - Jalan Arteri Sekunder Jalan arteri sekunder merupakan jalan yang menghubungkan kawasan primer dengan kawasan sekunder kesatu atau kuwasan sekunder kesatu dengan kawasan sekunder kesatu pada suatu perkotaan atau kabupaten. Jaringan jalan arteri sekunder yang terdapat di Kawasan II Kota Surakarta antara lain adalah jaringan jalan Slamet Riyadi dan jalan Adi Sucipto. - Jalan Kolektor Jalan kolektor berfungsi sebagai penghubung antara jarngan jalan utama dengan pusat aktivitas. Di Kawasan II Kota Surakarta terdapat jaringan kolektor antara lain jaringan Jalan

Upload: rina-wulandari

Post on 19-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

transportasi

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Jaringan Pergerakan

a. Analisis Jaringan Pergerakan

Analisis jaringan pergerakan di Kawasan II Kota Surakarta terbagi menjadi analisis

jaringan jalan raya dan analisis jaringan pergerakan kereta api. Berikut uraian analisis

jaringan pergerakan yang ada :

Analisis Angkutan Jalan Raya

Analisis Pola dan Kondisi Jaringan Jalan

Jaringan jalan di Kawasan II Kota Surakarta terbagi menjadi jaringan jalan arteri

sekunder, jaringan jalan kolektor, jaringan jalan lokal dan jaringan jalan lingkungan yang

membentuk pola grid mengkuti pola hierakri jalan. sistem hierarki jalan di Kawasan II

Kota Surakarta dirinci sebagai berikut:

- Jalan Arteri Primer

Jaringan jalan arteri primer merupakan jaringan jalan yang menghubungkan antara

Kota Surakarta dengan Kaupaten lain. Di kawasan II kota Surakarta terdapat jaringan

jalan arteri primer yang mebghubungkan antara Kota Surakarta dengan Daerah

Istimewa Yogyakarta yaitu sebagian Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Ahmad Yani.

- Jalan Arteri Sekunder

Jalan arteri sekunder merupakan jalan yang menghubungkan kawasan primer

dengan kawasan sekunder kesatu atau kuwasan sekunder kesatu dengan kawasan

sekunder kesatu pada suatu perkotaan atau kabupaten. Jaringan jalan arteri

sekunder yang terdapat di Kawasan II Kota Surakarta antara lain adalah jaringan

jalan Slamet Riyadi dan jalan Adi Sucipto.

- Jalan Kolektor

Jalan kolektor berfungsi sebagai penghubung antara jarngan jalan utama dengan

pusat aktivitas. Di Kawasan II Kota Surakarta terdapat jaringan kolektor antara lain

jaringan Jalan Dr. Radjiman, Jalan DR. Muwardi, Jalan MT. Haryono dan Jalan Agus

salim.

- Jalan Lokal

Jalan lokal merupakan jalringan jalan yang berfungsi sebagai jalur penghubung

antara pusat aktivitas dan simpul-simpul permukiman, di kawasan II Kota Surakarta

jaringan jalan lokasl antara lain adalah Jalan Melon Raya, Jalan Siwalan, dan Jalan

Jahe

- Jalan lingkungan

Jalan lingkungan merupakan jaringan jalan yang menghubungkan antara satuan-

satuan permukiman yang merupakan jaringan jalan dengan lingkup pelayanan yang

kecil. Jaringan jalan lingkungan tersebar di seluruh Kawasan II Kota Surakarta,

biasanya diarahakan untuk dilalui kendaraan pribadi, kendaraan tidak bermotor.

Page 2: Analisis Jaringan Pergerakan

Secara keseluruhan jaringan jalan di Kawasan II Kota Surakarta cukup baik,

dimana didominasi oleh jalan dengan struktur aspal. Tingkat pergerakan kendaraan di

Kawasan II Kota Surakarta cukup besar menimbulkan beberapa permasalahan antara

lain adalah tingkat kerusakan kerusakan jalan dan kemacetan. Sistem jaringan

pergerakan di Kawasan II Kota Surakarta telah menggunakan sistem terintegrasi ATCS.

Secara spasial permasalaha jaringan jalan dapat dilihat dalam Peta Analisis Jaringan

Jalan Kawasan II Kota Surakarta.

Berdasarkan kondisi jaringan jalan maka disusun beberapa arahan

pengembangan jaringan jalan sebagai berikut:

- Perbaikan jalan yang memiliki tingkat kerusakan tinggi

- Penataan sirkulasi lalulintas untuk menghiindari titik kemacetan

- Peningkatan kelas jalan sesuai dengan peningkatan pergerakan jaringan jalan

Analisis Sarana Transportasi Jalan Raya

Sarana transportasi mutlak sangat dibutuhkan untuk menunjang kebutuhan warga

kota untuk melakukan aktivitasnya. Di Kawasan II Kota Surakarta, terdapat

berbagai sarana transportasi jalan yang menunjang kebutuhan warga kota baik

yang terdapat di dalam kawasan maupun di luar kawasan. Analisis sarana ini

melputi analisis kondisi moda transportasi yang ada di Kawasan II Kota Surakarta.

Berikut uraian dari analisis sarana transportasi di Kawasan II Kota Surakarta :

- Angkutan Pribadi

Di Kawasan II Kota Surakarta, hampir seluruh warga kota memiliki angkutan pribadi

yang digunakan untuk mempermudah aktivitasnya. Beragam alasan

melatarbelakangi angkutan pribadi menjadi pilihan oleh sebagian besar warga kota

dalam memenuhi kebutuhannya, salah satunya adalah faktor privasi dan

kenyamanan. Namun keberadaan kendaraan pribadi yang terlalu mendominasi

dibanding kendaraan umum, akan menimbulkan masalah yang cukup besar bagi

kawasan bahkan Kota Surakarta. Salah satu permasalahan yang ditimbulkan

dengan banyaknya kendaraan pribadi adalah pertumbuhan kendaraan pribadi yang

tidak dibarengi dengan peningkatan kapasitas jalan yang pada akhirnya akan

menimbulkan dampak kemacetan. Maka, penggunaan kendaraan pribadi baik di

Kawasan II maupun Kota Surakarta harus dikendalikan jumlahnya.

- Angkutan Umum Penumpang

Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi yang digunakan

masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Angkutan umum

memiliki trayek dan jadwal keberangkatan. Angkutan umum dapat dijadikan sebuah

solusi dari membludaknya penggunaan angkuan pribadi. Angkutan umum sangat

Page 3: Analisis Jaringan Pergerakan

menguntungkan dalam pengendalian lalu lintas dan penghematan energi bahan

bakar serta solusi permasalahan kemacetan yang terjadi, karena angkutan umum

dapat menampung jumlah penumpang lebih banyak dengan jurusan yang sama jika

dibandingkan dengan angkutan pribadi.

Angkutan umum yang ada di Kawasan II Kota Surakarta terdiri dari bus, minibus,

angkutan kota dan taksi. Pada moda tersebut melayani berbagai rute perjalanan

baik di dalam kawasan, di dalam kota, maupun ke luar kota. Kondisi moda

transportasi umum ini sudah baik, namum secara jumlah dan manajemen masih

belum memadai, karena esensi dari operasional angkutan umum adalah

memberikan layanan angkutan yang baik dan layak bagi masyarakat dalam

menjalankan kegiatannya, baik untuk masyarakat yang mampu memiliki kendaraan

pribadi sekalipun (Choice), dan terutama bagi masyarakat yang terpaksa harus

menggunakan angkutan umum (Captive). Ukuran pelayanan angkut an umum yang

baik adalah pelayanan yang aman, cepat, murah, dan nyaman. Jika pelayanan

angkutan umum di Kota Surakarta sudah memenuhi ukuran tersebut, maka tidak

mungkin akan terjadi alih fungsi moda, dimana pengguna angkutan pribadi akan

lebih memilih angkutan umum untuk menjalankan aktivitasnya.

- Angkutan Barang

Angkutan ini merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan pelayanan transportasi

pada jenis barang baik secara lokal, interlokal bahkan tataran nasional. Jenis moda

yang digunakan untuk mengangkut/ memindahkan barang adalah moda berupa

mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan dan kereta tempelen

(Kontainer). Kawasan II Kota Surakarta memiliki jalan arteri primer yang digunakan

sebagai lalu lintas angkutan barang dalam tataran interlokal dan nasional, sehingga

dalam pengembangannya diperlukan perencanaan lebih lanjut.

Analisis Prasarana Transportasi Jalan

Prasarana pendukung jalan sangat diperlukan sebagai penunjang fungsi jalan raya.

Prasarana penunjang ini mutlak diperlukan demi keamanan dan kenyamanan

pemakai jalan. Adapun prasarana penunjang jaringan jalan antara lain : Terminal,

Trotoar (Pedestrian Ways), Trafic light, Halte, jembatan penyeberangan, perpakiran

dan sebagainya.

- Terminal

Di Kawasan II memang tidak ada terminal baik terminal bus maupun terminal

angkutan kota. Namun terdapat jalan yang menghubungkan dari luar kota ke

terminal Tirtonadi Kota Surakarta. Keberadaan terminal ini yang berbatasan

langsung dengan kawasan menyebabkan aglomerasi ekonomi dimana di

Page 4: Analisis Jaringan Pergerakan

sepanjang jalan menuju terminal yang berada di Kawasan II Kota Surakarta ini

memiliki usaha penunjang terminal.

- Pedestrian

Berdasar pengamatan dan peninjauan, Jaringan pedestrian di Kota Surakarta

khusunya pada ruas jalan utama di Kawasan II Kota Surakarta memiliki kondisi

yang cukup baik, seperti jalur pedestrian yang terdapat di Jalan Slamet Riyadi

dan Jalan Perintis Kemerdekaan yang menjadi jalur city walk Kota Surakarta

dan akses menuju lokasi wisata Kampung Batik Laweyan. Jalur pedestrian

dilengkapi dengan elemen-elemen pendukung seperti tempat duduk, lampu

penerangan jalan, tanaman peneduh sehingga jalur pedestrian nyaman untuk

digunakan. Meskipun rata-rata jalan di Kawasan II Kota Surakarta dilengkapi

dengan jalur pedestrian dengan lebar 1 hingga 2 meter, namun kondisi

pedestrian yang ada belum memadai, sehingga tidak digunakan secara optimal

bagi pejalan kaki. Masih banyaknya jalur pedestrian yang dipakai sebagai area

parkir dan berjualan PKL menjadi penyebab kurang optimalnya Pedestrian dan

City Walk Kawasan II Kota Surakarta.

- Halte

Pengembangan analisa terhadap sarana Halte di Kawasan II Kota Surakarta,

didasarkan pada pengamatan dan informasi dari data. Dimana halte di

kawasan II Kota Surakarta akan dikembangkan menjadi Halte Batik Solo

Trans. Sehingga keberadaan halte di Kawasan II Kota Surakarta saat ini

terbagi menjadi 2 yaitu halte umum dan halte BST. Kondisi sebagian besar

halte dalam keadaan baik, terutama halte BST yang semakin berkembang dari

kondisi knockdown menjadi bentuk permanen. Namun terdapat beberapa halte

umum yang mengalami kerusakan dan kurang terawat dengan baik. Sehingga

beberapa halte umum di Kawasan II Kota Surakarta diubah menjadi halte BST.

Perubahan ini juga menimbulkan masalah saat tidak diimbangi dengan

penyediaan halte umum.

- Jembatan Penyeberangan

Kawasan II Kota Surakarta terdapat jalur penyebrangan berupa jalur

penyebrangan dan jembatan penyebrangan. Jembatan penyebrangan ini

terletak di zona pendidikan dan perdagangan Kerten. Sementara untuk jalur

penyebrangan tersebar di ruas jalan Kawasan II Kota Surakarta.

- Perpakiran

Kawasan II Kota Surakarta yang akan dikembangkan menjadi pusat

perdagangan dan pariwisata, tentunya mempunyai masalah terkait perparkiran.

Keberadaan bangunan – bangunan perdagangan dan perkantoran di Kawasan

Page 5: Analisis Jaringan Pergerakan

II Kota Surakarta akan menjadi titik tarikan dan bangkitan kendaraan yang

otomatis harus tersedia zona parkir.

Analisis Angkutan Kereta Api

Penggunaan moda transportasi kereta api di Kota Surakarta sudah menjadi sebuah

pilihan bagi penduduk kota. Berbagai alasan menjadi latar belakang dari penggunaan

moda tersebut. Penggunaan moda tersebut juga di pengaruhi dengan adanya jalur

transportasi yang menghubungkan antar kota melalui sebuah sistem jaringan

transportasi kereta api. Berikut pembahasan secara rinci analisis jaringan

transportasi dan sarana transportasi kereta api.

Jaringan Jalan Kereta Api

Kawasan II Kota Surakarta dilalui rel kereta api yang menjadi sebuah kesatuan

dalam sistem perkeretaapian di Pulau Jawa. Jaringan transportasi kereta api yang

melalui kawasan II Kota Surakarta menghubungkan Kota Surakarta dengan Kota

Yogyakarta. Kondisi jaringan yang ada saat ini dianggap sudah menjadi cukup

efisien dimana dapat mempermudah aktivitas penduduk baik di dalam kawasan

maupun di kota Surakarta yang akan menuju ke Kota Yogyakarta dan sebaliknya.

Di samping itu, Pemerintah Kota Surakarta juga telah membuka jalur rail bus yang

menggunakan jaringan rel kereta api dari Surakarta-Sukoharjo-Wonogiri-Sukoharjo-

Surakarta-Yogyakarta-Surakarta dengan memanfaatkan keberadaan rel yang

melintas di tengah kota Surakarta. Dengan adanya rute baru tersebut tentunya

akan membuka akses dan mempermudah transportasi menuju kota-kota yang

dilalui. Keberadaan jaringan ini sudah cukup baik, namun perlu diperhatikan bahwa

masih terdapat perlintasan kereta api yang sebidang dengan jalan raya. Hal ini

tentunya akan berdampak untuk kota Surakarta. Perlintasan kereta api yang

sebidang dengan jalan raya akan menimbulkan kemacetan meskipun hanya

sementara, selain itu tingkat keamanan pengguna jalan raya yang ada juga perlu

dipertimbangkan terutama pada jalur railbus yang melewati koridor jalan utama

perkotaan.

Analsis Sarana Perkeretaapian

Stasiun menjadi salah satu sarana pendukung penting bagi sistem perkeretaapian

di Kawasan II Kota Surakarta. Salah satu stasiun di Kawasan II Kota Surakarta

terdapat di Kelurahan Purwosari yang menjadi akses masuk wisata di Kota

Surakarta. Melalui stasiun inilah, Kereta Api Wisata Jaladara diberangkatkan dan

railbus diberangkatkan. Stasiun Purwosari merupakan salah satu stasiun yang

menjadi akses masuk di Kota Surakarta. Kondisi stasiun ini sudah baik dan

terhubung dengan jalur BST yang dapat menghubungkan ke seluruh penjuru kota.

Page 6: Analisis Jaringan Pergerakan