analisis isi rubrik panji isya di radio wadi 99,7 fm...

116
ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I) Disusun Oleh: Mustika Destipiani NIM: 109051000100 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H

Upload: vantruc

Post on 07-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI

99,7 FM BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Disusun Oleh:

Mustika Destipiani

NIM: 109051000100

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M/1434 H

Page 2: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan
Page 3: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI

RADIO WADI 99,7 FM BOGOR telah diujikan dalam sidang munaqasyah

Fakultas I[nu Dakr.vah dan Ilmu Kornunikasi UIN Syarif Hida,vattrllah .lal<afta

pada tanggal 30 September 2013. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi lslam (S.Kom'1.) pada jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam.

Jakafta, 30 September 201 3

Sidang Munaqasyah

Anggota,

9601207 1

Pembimbing

NIP.

Sekretaris

NIP.

Page 4: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

l. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, September 2013

J.

tv

--: --::;::--1

Page 5: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

v

ABSTRAK

MUSTIKA DESTIPIANI

NIM: 109051000100

Analisis Isi Rubrik Panji Isya di Radio Wadi 99,7 FM Bogor

Kelebihan media massa elektronik radio adalah berada di mana saja.

Kemampuan yang tinggi untuk menjangkau setiap pendengarnya yang sedang

melakukan kegiatan-kegiatan atau pun sedang menikmatinya. Kecanggihan

teknologi komunikasi radio juga turut serta memengaruhi seluruh aspek

kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan dakwah. Dengan mengetahui

kelebihan radio, maka media radio dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah.

Namun, Saat ini banyak media yang dikuasai oleh penguasa-penguasa sekuler dan

banyak dimasuki informasi yang menyimpang dan tidak berimbang.

Penyimpangan yang ada pada media lain, mereka melandaskan pada pemahaman

ajaran Islam. Namun, mereka tidak menggunakan ajaran Islam tersebut. maka

Wadi hadir dengan format Ahlussunnah Wal Jama’ah sebagai penyeimbang dari

aliran-aliran Islam yang justru bukan membangkitkan melainkan merusak umat

Islam.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian di

radio Wadi 99,7 FM dan mengkhususkan pada rubrik Panji Isya edisi April-Juni

2013 dengan merumuskan dua pertanyaan yakni bagaimana isi pesan dakwah

yang terdapat dalam rubrik Panji Isya? Dan melihat pesan apa yang paling

dominan pada rubrik Panji Isya?

Peneliti menggunakan metode pendekatan kuantiatif untuk memperoleh

data secara objektif dan akurat dengan menggunakan 3 orang juri yang kompeten

di bidang pendidikan agama Islam. Dan selanjutnya peneliti menggunakan rumus

Holsti (1969) untuk mencari koefisien reabilitas kategori antar juri dan untuk

mengukur rata-rata perbandingan antar juri.

Penelitian ini menggunakan teori Holsti. Holsti mendefinisikan “Analisis

isi sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui

usaha menentukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan

sistematis”. Penelitian ini menggunakan analisis isi versi Holsti dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan isi pesan

seperti perhitungan dan penyebutan berulang dari kata tertentu, konsep, tema, atau

penyajian suatu informasi.

Setelah peneliti menganalisis isi pesan dakwah pada rubrik Panji Isya edisi

April-Juni 2013 sebanyak 10 materi, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa

pesan-pesan yang disampaikan melalui siaran Panji Isya tersebut mengandung tiga

kategori yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Dan dari hasil penelitian ini, pesan yang

paling dominan yang disampaikan oleh narasumber adalah pesan aqidah yakni

40% dibandingkan dengan pesan syariah dan akhlak, masing-masing sebesar 30%.

Hasil ini didapat dari kesepakatan antar juri sebesar 2.3% dengan nilai rata-rata

0,77%, dan komposit reabilitas 1. Dengan demikian penelitian memiliki validitas

yang cukup tinggi karena menggunaka tiga orang juri.

Page 6: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia yang

tidak terhingga banyaknya. Demikian pula tak luput penulis ucapkan shalawat beriring

salam kepada Imamnya para Nabi dan Rasul, Imamnya para orang-orang yang bertakwa

yaitu Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia

hingga akhir zaman.

Skripsi berjudul ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI

99,7 FM BOGOR, telah diselesaikan dengan baik dan sesuai dengan jadwal waktu

yang direncanakan.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan yang harus

ditempuh untuk menyelesaikan pendidikan strata 1 (S1) jurusan Komunikasi

Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kebahagian ini Penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang

tidak terhingga, karena atas bantuan dan dukungan mereka skripsi ini dapat

diselesaikan, yaitu kepada:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan

Ilmu Komunikasi, serta pembantu dekan Bapak Drs. Wahidin Saputra, M.Ag.,

Bapak Drs, Mahmud Jalal, M.A., dan Bapak Drs. Study Rizal LK, M.A.

2. Bapak Drs. Jumroni, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Komunikasi Penyiaran

Islam Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, serta sekretaris Ibu Dra.

Hj. Umi Musyarofah, M.A.

3. Ibu Dra. Rini Laili Prihartini, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membantu dan memberikan arahan kepada penulis untuk dapat

menyusun skripsi ini.

4. Ibu Dr. Fatmawati MA., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang sudah

berkenan memberikan waktu dan arahannya dengan antusias tinggi dalam rangka

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

mengamalkan ilmunya kepada penulis semoga menjadi ilmu yang bermanfaat

Page 7: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

vii

dunia dan akhirat. Dan seluruh staf Perpustakaan Utama UIN Syarif

Hidayatullah maupun Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi atas pelayanannya yang sangat membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Radio Wadi FM Bogor, khususnya penanggung jawab radio serta para crew, penulis

ucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis untuk

memperoleh data-data dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ayahanda dan Ibunda yang selalu memberikan yang terbaik yang tiada balasannya

untuk keberhasilan anak-anaknya dari dalam kandungan sampai saat ini.

8. Kawan-kawan KPI C angkatan 2009, serta para sahabat penulis lainnya, yang

senantiasa memberi spirit dan motivasi.

9. Kawan-kawan KKS SATU 2012, yang telah memberikan dukungan serta

motivasi baik di saat suka dan duka.

Sekali lagi Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan

semua pihak, semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan balasan yang berlipat

ganda atas semua yang telah kita lakukan, amiin.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, 19 September 2013

Penulis

Page 8: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................. 6

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 6

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 7

E. Metodologi Penelitian ............................................................ 9

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 14

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Analisis Isi .............................................................................. 16

B. Dakwah ................................................................................... 18

1. Pengertian ........................................................................ 18

2. Unsur-unsur Dakwah ....................................................... 22

3. Kategori Pesan Dakwah .................................................. 36

C. Radio....................................................................................... 37

1. Pengertian ........................................................................ 37

2. Fungsi Radio .................................................................... 38

3. Radio Sebagai Media Dakwah ........................................ 40

Page 9: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

ix

BAB III GAMBARAN UMUM RADIO WADI 102 FM BOGOR DAN

PROFIL RUBRIK PANJI ISYA

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdiri ....................................... 42

B. Visi dan Misi .......................................................................... 44

C. Profil Perusahaan ................................................................... 45

D. Struktur Kepengurusan ........................................................... 47

E. Program Radio ....................................................................... 48

F. Profil Rubrik Panji Isya .......................................................... 50

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Isi Pesan Dakwah ................................................................... 52

B. Pesan Dakwah yang Dominan ............................................... 66

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 70

B. Saran-saran ............................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi dan informasi di zaman sekarang sangat maju dan pesat serta

modern, di mana metode dan media yang digunakan dalam berkomunikasi dan

berdakwah juga menyesuaikan perkembangan zaman tanpa meninggalkan

metode dan media lama yang tradisional dan klasik. Lajunya perkembangan

zaman memacu tingkat kemajuan ilmu dan teknologi komunikasi sebagai

sebuah sarana yang dapat menghubungkan suatu masyarakat di satu tempat

dengan masyarakat di tempat lain. Dan kecanggihan teknologi yang ikut

memengaruhi aspek kehidupan manusia.1

Media massa memiliki karakteristik dan kemampuan dalam menarik

perhatian khalayaknya secara serempak dan serentak. Sesuai dengan sifatnya

yang digunakan untuk menyampaikan pesan komunikasi massa, media massa

harus mendapatkan perhatian dan pengawasan yang lebih. Karena hal ini

bersangkutan dengan terpaan media terhadap khalayak.2

Ciri utama yang paling jelas dimiliki media massa adalah bahwa

institusi ini dirancang untuk dapat menjangkau masyarakat luas. Potensi

audience dipandang sebagai kumpulan orang dalam jumlah besar yang

memiliki sifat tidak saling mengenal satu sama lain. Begitu pula hubungan

antara pengirim pesan (sender) atau penerima pesan (receiver), adalah tidak

saling mengenal.3

1M. Bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu, 1997, cet. Ke-1, h. 33.

2 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar,

Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004, h. 39. 3 Wawan Kusnadi, Komunikasi Massa, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008, h. 11.

Page 11: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

2

Kelebihan media massa elektronik radio adalah berada di mana saja.

Kemampuan yang tinggi untuk menjangkau setiap pendengarnya yang sedang

melakukan kegiatan-kegiatan atau pun sedang menikmatinya. Secara potensial

radio memungkinkan untuk menjangkau seluruh penduduk, karena dengan

biaya yang sedikit. Radio melibatkan dan merancang imajinasi, dimensi waktu

dan ruang yang dikembangkan.4

Radio mendapat julukan kekuatan ke lima (the fifth estate). Hal ini

disebabkan radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontrol sosial seperti

surat kabar, di samping empat fungsi lainnya yakni memberikan informasi,

menghibur, mendidik dan melakukan persuasi. Kekuatan radio siaran dalam

mempengaruhi khalayak sudah dibuktikan dari masa ke masa di berbagai

Negara.5

Kecanggihan teknologi komunikasi radio juga turut serta memengaruhi

seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam kegiatan dakwah. Dengan

mengetahui kelebihan radio, maka media radio dapat dimanfaatkan sebagai

media dakwah. Karena sangat diharapkan dengan dakwah yang dilakukan

melalui program siaran radio, dapat berjalan efektif dan efisien sebagai salah

satu pola penyampaian informasi dan upaya transfer ilmu pengetahuan dan

agama.6

Islam adalah agama yang menyerukan kepada Amar Ma’ruf Nahi

Munkar. Perintah Allah untuk menyeru kepada sekalian manusia merupakan

4Howard Goug, Perencanaan Penyajian Produksi Program Radio, Jakarta: Pengurus

Pusat HPPI (Himpunan Praktisi Penyiaran Indonesia, 1999, h. 272. 5 Onong Uchana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra Aditiya

Bakti, 2003, cet. Ke-3, h. 49. 6 M. bahri Ghazali, Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikatif Dakwah, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1997, cet. Ke-1, h. 33

Page 12: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

3

perintah untuk berinteraksi melalui informasi dan komunikasi. Al-Qur’an

adalah sumber informasi mengenai keagamaan (Islam) dari Tuhan kepada

umat manusia sebagai pemeluk Islam. Demikian pula sabda Rasulullah SAW.

بلغوا عني ولواية

“Sampaikan dariku walaupun hanya satu ayat” (HR. Al-Bukhari). Ini

menunjukkan bahwa Rasulullah SAW. memerintahkan untuk menyebarkan

informasi yang berasal dari beliau.7

Wadah Dakwah Islam atau yang disingkat menjadi Wadi adalah Radio

Dakwah Islam yang telah dikenal khususnya masyarakat Bogor dan umumnya

masyarakat Jabodetabek, terutama di kalangan menengah kota yang sedang

berkembang pesat. Wadi FM merupakan Radio Dakwah Islam berasaskan

Ahlussunnah Wal Jama’ah pilihan bagi pencari kebenaran yang mau

mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang

lebih baik. Hadir sebagai radio yang mengemas secara khusus keselarasan

antara program dakwah, informasi dan hiburan yang disajikan penuh dengan

kedamaian, ketentraman dan kesejukan sesuai dengan tema program

“DAMAIKAN HATI SEJUKKAN JIWA” dengan berbagai program yang

dikemas secara unik dan menarik, dan mampu memberikan hiburan yang

islami. Serta kontribusi pengetahuan tentang nilai-nilai keislaman yang

dikemas interaktif dan menghibur.

Selain itu, radio Wadi FM terletak tepat di Bogor dan berbasis sunda

karena terdapat ranah Parahyangan, maka sapaan akrab untuk para crew di

radio ini adalah akang untuk panggilan laki-laki dan teteh untuk panggilan

7 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009, h. vii.

Page 13: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

4

perempuan. Radio Wadi FM menyungsung Ahlussunnah Wal Jama’ah dan

radio ini mengambil tahun hijriyah sebagai awal berdirinya, yaitu tepat pada

tanggal 1 Muharram 1426.

Saat ini banyak media yang dikuasai oleh penguasa-penguasa sekuler

dan banyak dimasuki informasi yang menyimpang dan tidak berimbang.

Sehingga Islam dipandang angker di media-media. Radio Wadi FM di sini

mencoba menyeimbangi informasi-informasi yang tidak islami dengan

informasi yang islami. Selain itu, banyak faham-faham Islam sampai faham

liberal dan faham-faham yang lain, yaitu pada akhirnya akan memecah umat,

maka Wadi hadir dengan format Ahlussunnah Wal Jama’ah bermanhaz

Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah dari Imam Hasan Al Asy’ari sebagai

penyeimbang dari aliran-aliran Islam yang justru bukan membangkitkan

melainkan merusak umat Islam.

Penyimpangan yang ada pada media lain, mereka melandaskan pada

pemahaman ajaran Islam. Namun, mereka tidak menggunakan ajaran Islam

tersebut. Seperti halnya pemahaman mereka tentang tawasul itu tidak

dibenarkan. Pada intinya tawasul itu sendiri merupakan wujud birokrasi umat

sekarang terhadap umat terdahulu. Karena seandainya tidak ada jasa baik dan

ijtihad umat terdahulu, maka tidak akan mungkin ada Iman dan Islam umat di

akhir zaman. Inilah bukti komitmen orang yang bertawasul terhadap

keberadaan mereka, sebagai realisasi perilaku orang-orang yang

bermoral/berakhlak mulia.

Dalam memperluas area dakwah, radio Wadi FM memaksimalkan yaitu

dengan radio streaming. Metode dakwah terdapat beberapa cara, antara lain

yaitu dakwah bil lisan dan bil qolam. Namun, radio Wadi FM masih melalui

Page 14: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

5

format siaran (bil lisan) dan belum melalui format tulisan (bil qolam).

Panji Isya’ (Penerang Hati dan Jiwa Ba’da Isya’) merupakan salah satu

rubrik acara di radio Wadi FM yang mengkaji Tauhid Ahlussunnah Wal

Jama’ah (Aswaja) oleh narasumber yang telah ditentukan. Format rubrik ini

disiarkan secara langsung oleh penyiar dan narasumber serta para pendengar

dapat berinteraktif via telepon atau pesan singkat. Selain Panji Isya’, program

di Wadi terdapat beberapa Panji yaitu Panji Shubuh, Panji Dhuha dan Panji

Ashar. Namun, kajian antara keempat panji tersebut berbeda. Rubrik Panji

Shubuh mengkaji kitab Kitab Tafsir Al-Qur’an. Sedangkan kajian dalam Panji

Dhuha adalah Tajwid, serta Panji Ashar mengkaji kajian Fiqih. Program Panji

Isya’ disiarkan secara langsung setiap hari pukul 20.00-21.00 WIB kecuali di

Bulan Ramadhan, Panji Isya’ tidak mengudara.8

Kini radio memiliki peranan yang cukup besar, salah satunya

sebagaimana media dakwah yang baru. Karena banyak dilirik dan

dikembangkan oleh praktisi dakwah sebagai salah satu media alternatif

penyampaian dakwah. Pada dasarnya materi utama dakwah bersumber dari

Al-Qur’an dan Hadits, pesan dakwah yang disampaikan harus dengan bahasa

yang dapat dimengerti. Berdasarkan latar belakang dan pemikiran di atas,

maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan diberi judul:

“Analisis Isi Rubrik Panji Isya’di Radio WADI 99,7 FM Bogor”

8 Wawancara Pribadi dengan Kang Ali Ridho (Penanggung jawab program), Bogor, 16

Juli 2013.

Page 15: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

6

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, agar lebih terarah maka peneliti

membatasi masalah pada 10 (sepuluh) isi materi siaran rubrik “Panji Isya’”

yang disiarkan oleh Radio Wadi 99,7 FM pada bulan April-Juni 2013.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana isi pesan dakwah yang terdapat dalam rubrik Panji Isya’ di

radio Wadi 99,7 FM Bogor?

b. Apa pesan dakwah yang paling dominan yang terdapat dalam rubrik

Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM Bogor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis apa saja pesan dakwah yang

terdapat dalam siaran rubrik Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM Bogor.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis pesan dakwah yang dominan

yang terkandung dalam siaran Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM

Bogor.

2. Kegunaan Penelitian

Dengan tercapainya tujuan tersebut diharapkan penelitian ini diperoleh

manfaat sebagai berikut;

Page 16: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

7

a. Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan

kontribusi dan tambahan referensi, informasi atau teori-teori bagi

studi-studi selanjutnya khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi yang mempelajari tentang ilmu dakwah. Dan

dapat memberikan gambaran tentang penggunaan media massa

khususnya radio yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah

Islam secara efektif dan efisien.

b. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi dan

kontribusi serta menambah wawasan bagi kalangan praktisi dakwah

dan aktivis dakwah serta memberikan masukan terhadap para praktisi

penyiaran terhadap pemanfaatan media elektronik sebagai media

dakwah dengan kemasan yang lebih kreatif dan menarik. Kemudian

memberikan inspirasi bagi para da’i dalam kegiatan dakwahnya, tidak

hanya dilakukan di atas mimbar atau di dalam masjid saja, tetapi juga

dapat dilakukan melalui media elektronik dengan tema kehidupan yang

kaya akan pesan dakwah. Dan dapat memberi pengatahuan mengenai

program dakwah di radio yang menarik serta dapat memenuhi

kebutuhan spiritual khalayak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

D. Tinjauan Pustaka

Langkah awal sebelum peneliti melakukan penelitian lebih lanjut

kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, adalah menelaah terlebih

dahulu skripsi dan penelitian sebelumnya yang mempunyai judul atau objek

Page 17: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

8

dan subjek penelitian yang sama atau hampir sama dengan yang akan penulis

teliti. Maksudnya adalah agar dapat diketahui bahwa apa yang penulis teliti

sekarang tidak sama dengan penelitian skripsi terdahulu.

Setelah peneliti mengadakan suatu telaah kepustakaan di perpustakaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi maupun di perpustakaan utama

Universitas Negeri Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti

menemukan skripsi yang memiliki judul hampir sama dengan apa yang akan

teliti. Ada beberapa judul skripsi yang penelitian yang terkait dengan

penelitian ini. Untuk memperjelas bahwa penelitian ini tidak sama dengan

penelitian sebelumnya, maka di sini peneliti mencoba menuliskan beberapa

judul skripsi yang berkaitan, antara lain:

1. Analisis Isi Pesan Dakwah pada Program Kopiah di Radio Elgangga 100,3

FM Bekasi ditulis oleh Fifit Fitriansyah (2010). Berisi tentang isi pesan

dakwah pada radio swasta yang berada di daerah bekasi. Program acara

religious yang ditujukan untuk orang-orang dewasa yang disiarkan rutin

setiap hari, yaitu program Kopiah.

2. Analisis Isi Materi Siaran Keagamaan Seputar Iman dan Islam di Radio

Cakti Budhi Bhakti (CBB) 105,4 FM (2010). Berisi tentang analisis isi

materi pada radio swasta yang ada di Jakarta Barat yaitu Radio CBB.

Walaupun Radio CBB adalah radio pelopor dangdut Jakarta tetapi sangat

kental dengan ajaran Islam, dengan mempunyai program acara religious

setiap harinya seperti pada Obrolan Seputar Iman dan Islam.

Dari judul skripsi di atas, intinya semua membahas mengenai isi pesan

dakwah. Sedangkan peneliti mengambil judul Analisis Isi Rubrik “Panji Isya’”

Page 18: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

9

di Radio Wadi 99,7 FM Bogor yang Berasaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah

Perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu terletak pada program yang

disiarkan, waktu acara dan tempat penelitian. Selain itu objek penelitiannya

juga berbeda.

E. Metodologi Penelitian

1. PendekatanPenelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

metode penelitian kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu

pendekatan yang banyak digunakan dalam menganalisis isi pesan dalam

komunikasi untuk mendapatkan data yang objektif dan akurat.

Berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Holsti. Holsti mendefinisikan

analisis isi sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik

kesimpulan melalui usaha untuk menentukan karakteristik pesan dan

dilakukan secara objektif dan sistematis.

Metode penelitian ini menggunakan analisis isi (content analysis)

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode

deskriptif. “Metode deskriptif adalah penelitian yang memaparkan situasi

atau peristiwa, di mana pada hakikatnya metode deskriptif adalah

mengumpulkan data-data”.9

Sehingga penerapan media kuantitatif dalam penelitian ini sangat

mengutamakan hasil perolehan data yang didapat melalui kategorisasi

primer, observasi, wawancara dan dokumentasi dengan mendatangi

langsung kantor radio Wadi 99,7 FM yang beralamat di Jl. Veteran III,

9 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2007, hal. 25.

Page 19: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

10

Loji Tapos Cileungsi-Ciawi, Bogor-Jawa Barat 16760 dan bertemu

langsung dengan Habib M. Bagir Shahab sebagai penangung jawab radio

Wadi, Drs. H. Endang Muslihat Kamal M. Pd.I sebagai narasumber Wadi,

Anash Affandi dan Ali Ridho sebagai penanggung jawab program

sekaligus penyiar.

2. Waktu danTempatPenelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 Januari 2013 sampai

dengan bulan Juli 2013. Peneliti melakukan penelitian ini selama kurang

lebih enam bulan di radio Wadi 99,7 FM Bogor yang beralamat di Jl.

Veteran III, Loji Tapos Cileungsi-Ciawi, Bogor-Jawa Barat 16760.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh

keterangan. Sedangkan objek penelitian di sini adalah suatu hal yang

diteliti.10

Jadi, subjek dalam penelitian ini adalah radio Wadi 99,7 FM

Bogor. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah materi atau

pesan dakwah dalam rubrik “Panji Isya’” di radio Wadi 99,7 FM.

4. Tekhnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini melalui berbagai instrumen, yaitu:

a. Kategorisasi Primer

Kategorisasi merupakan instrument utama dalam penelitian analisis

isi materi. Dalam penelitian ini mengkategorisasikan pesan-pesan

dakwah yang terkandung pada rubrik “Panji Isya’” di Radio Wadi 99,7

FM, yang digolongkan dalam kategori aqidah, syariah dan akhlak.

10

Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali Press, 1968, hal. 92.

Page 20: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

11

b. Observasi

Peneliti mengamati langsung mengenai hal-hal yang menjadi objek

penelitian di radio Wadi 99,7 FM Bogor dengan mengadakan

kunjungan langsung ke kantor radio Wadi 99,7 FM yang beralamat di

Jl. Veteran III, Loji Tapos Cileungsi-Ciawi, Bogor-Jawa Barat 16760

untuk mendapatkan data mengenai materi yang disampaikan pada

rubrik Panji Isya’. Serta melakukan pengamatan yang bersifat tidak

langsung yaitu dengan mendengarkan rekaman siaran radio rubrik

Panji Isya’, peneliti dapatkan dari penanggung jawab siaran di radio

Wadi 99,7FM.

c. Wawancara/Interview

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan wawancara tidak

berstruktur atau secara bebas dan terbuka tanpa terikat pola-pola

tertentu dengan bertemu langsung dengan Penanggung Jawab radio

Wadi FM, Penanggung Jawab Program, Penyiar, serta Ustadz sebagai

narasumber yang menyampaikan materi pada rubrik “Panji Isya’” di

radio WADI 99,7 FM. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan

data yang akurat dengan penelitian ini.

d. Dokumentasi

Dalam hal ini peneliti melakukan dokumentasi atau penyimpanan

data-data yang diperlukan untuk penelitian. Bahan-bahan dokumentasi

berupa artikel-artikel, hasil wawancara, foto, serta rekaman audio

mengenai isi materi pada rubrik Panji Isya’ edisi bulan April-Juni

2013. Bahan-bahan tersebut sangat dibutuhkan sebagai penguat atas

kebenaran yang diperoleh.

Page 21: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

12

5. Tekhnik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah peneliti mendapatkan rekaman siaran yang ditentukan

sebagai sampel penelitian, kemudian rekaman tersebut dijadikan dalam

bentuk transkip data. Dalam pengolahan data ini, peneliti melakukannya

dalam bentuk codding sheet atau lembar koding yaitu berupa tabel daftar

cek yang berisi kategori-kategori aqidah, syariah, dan akhlak yang akan

diukur. Kemudian unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

isi pesan dakwah dalam rekaman siaran “Panji Isya’” edisi April-Juni 2013

sebanyak 10 materi yang disampaikan oleh narasumbernya.

Untuk memudahkan dan memahami kandungan dari materi pada

penelitian ini maka peneliti melihat kepada transkip data rekaman

berdasarkan tema yang disampaikan terlebih dahulu selama tiga bulan

yang berjumlah 10 tema dengan kategori aqidah, syariah dan akhlak.

Kemudian isi pesan itu dipaparkan, sehingga muncul isi pesan berdasarkan

kategori yang dominan.

Penelitian ini menggunakan tekhnik analisis isi mengenai stetmen

yang terdapat dalam setiap materi yang disampaikan oleh narasumber

rubrik Panji Isya’ melalui penilaian juri. Data yang telah dinilai oleh juri

tersebut akan diamati dan dianalisis, dihitung kemudian diberikan nilai

untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing dan termasuk

mengetahui koefisien reliabilitas setiap juri yaitu antara juri 1 dan 2, juri 1

dan 3, dan juri 2 dan 3.

Peneliti memilih 3 juri dalam penilaian materi 10 tema yang telah

ditentukan, yaitu:

Page 22: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

13

a. M. Baghir Shahab, SE adalah penanggung jawab Radio Wadi FM,

sebagai juri 1

b. Drs. H. Endang Muslihat Kamal M.Pd.I adalah narasumber Panji Isya’,

sebagai juri 2.

c. Ustad Armin Mukhtar adalah Pimpinan Pondok Pesantren Al-Bayan,

sebagai juri 3.

Peneliti menggunakan rumus dari Holsti (1969) yang menjadi salah

satu acuan dalam analisis isi secara kuantitatif untuk mencari koefisien dan

realibilitas kategori antar juri sebagai berikut:

Koefisien Reliabilitas : CR=

Keterangan:

CR : Koefisien reliabilitas

2M : Nomor keputusan yang sama antar juri

N1, N2: Jumlah item yang dibuat oleh tim juri

Komposit Reliabilitas :

Keterangan:

N : Jumlah juri

X : Rata-rata koefisien reliabilitas antar juri.11

Pada penelitian ini data dianalisis berdasarkan rekaman siaran

Panji Isya’. Setelah data terkumpul kemudian disimpulkan menjadi data

yang valid dan realibel. Dan untuk menentukan rincian hasil dari isi pesan

dalam siaran Panji Isya’ pada radio WADI 99,7 FM, maka peneliti akan

11

Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006,h. 76.

Page 23: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

14

menampilkan prosentase satu per satu kategori pesan, dengan

menggunakan rumus:

P =

x 100%

Keterangan:

P : Prosentase

F : Frekuensi data

N : Jumlah data yang dimaksud

Pada penelitian ini data akan dianalisis berdasarkan rekaman siaran

pada 10 tema siaran dakwah Panji Isya’ di Radio WADI 99,7 FM edisi

bulan April-Juni 2013. Dan setelah data tersebut terkumpul, peneliti akan

melaporkan, menggambarkan, mengklasifikasi serta menginterpretasikan

secara apa adanya untuk kemudian disimpulkan menjadi data yang valid

dan realibel.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini meliputi Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan

Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi

Penelitian dan Sistematika Penulisan.

BAB II : Kerangka Teoritis

Materi yang dibahas dalam bab ini yaitu Analisis Isi, Dakwah yang

meliputi Pengertian Dakwah, Unsur-unsur Dakwah, Kategori Pesan Dakwah,

Radio yang meliputi Pengertian Radio, Fungsi Radio, dan Radio Sebagai

Media Dakwah.

Page 24: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

15

BAB III : Gambaran Umum Radio Wadi 99,7 FM Bogor dan Profil

Rubrik Panji Isya’

Bab ini memaparkan tentang Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Radio

Wadi 99,7 FM, Visi dan Misi, Profil Perusahaan, Struktur Kepengurusan,

Program Radio Wadi 99,7 FM Bogor, Profil Rubrik Panji Isya’

BAB IV : Temuan dan Analisis Data

Pada bab ini menjelaskan tentang isi pesan dakwah dan pesan dakwah

yang dominan yang terdapat dalam rubrik Panji Isya’ di radio Wadi 99,7 FM

Bogor.

BAB V : Penutup

Dalam bab ini meliputi Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 25: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

16

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Analisis Isi

Dalam peneletian selalu dikenal dengan istilah analisis. Menurut Mattew

B. Milles dan A. Michael Huberman, mereka menganggap bahwa analisis

terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Pertama, reduksi

data yaitu proses pemilahan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari temuan-

temuan di lapangan. Kedua, penyajian data yaitu menyajikan data dari

sekumpulan temuan-temuan yang sekiranya dapat memberiikan kemungkinan

menarik suatu kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dan ketiga, penarikan

kesimpulan atau verifikasi, yaitu dari data-data yang telah terkumpul mulai

dicari arti benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, alur

sebab akibat dan proposisinya, sehingga semua itu dapat ditarik kesimpulan.1

Analisis sepadan dengan kata analisys, yaitu membuat atau menganalisa

perancangan alur, sehingga menjadi mudah dan jelas untuk dibuat maupun

dibaca, dapat berarti juga analisa, pemisahan, pemeriksaan yang teliti.2

Analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah penelitian guna

meneliti struktur kegiatan tersebut secara mendalam. Kata analisa atau analisis

dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di lapangan untuk memeriksa

beberapa pengaruh kegiatan itu dilakukan.

Analisis isi (content analisys) adalah penelitian yang bersifat pembahasan

secara mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam

1Mattew. B. Milles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif. Penerjemah

Tjetjep Rohendi Rohidi, Jakarta: UI Press, 1992, h. 16. 2 John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia,

1990, h. 28.

Page 26: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

17

media massa. Analisis isi dapat juga dikatakan sebagai suatu tekhnik

penelitian terhadap isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan data-data

yang tersedia untuk dibuat kesimpulannya. Analisis isi merupakan teknik

penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang

dilakukan secara objektif, sistematik dan relevan secara sosiologis, uraian dan

analisisnya dapat menggunakan tata cara pengukuran kualitatif dan kuantitatif

ataupun kedua-duanya.3

Wazer dan Wiener, analisis isi adalah suatu prosedur sistematika yang

disusun untuk menguji isi informasi yang terekam. Sedangkan menurut

Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan

mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif tentang manifestasi

komunikasi.4

R. Holsti mendefinisikan “Analisis isi sebagai teknik apapun yang

digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menentukan karakteristik

pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.”5

Adapun lima tujuan analisis ini, antara lain: (1) menggambarkan isi

komunikasi, (2) menguji hipotesis karakteristik-karakteristik suatu pesan, (3)

membandingkan isi media dengan dunia nyata, (4) melalui imej suatu

kelompok tertentu dan masyarakat, (5) menciptakan titik awal terhadap studi

efek media.6

Prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dalam pelaksanaan

content analysis terdiri atas enam tahap, yaitu:

3 Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta: Pusat Penelitian

Universitas Terbuka, 2001, cet. Ke-2, h. 32. 4 Andi Bulaeng, Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer, Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset, 2004, h. 164. 5 Soejono Abdurrahman, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 1999, h. 68.

6 Andi Bulaeng, Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer, h. 171

Page 27: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

18

1. Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis.

2. Melakukan “sampling” terhadap sumber-sumber data yang telah dipilih.

3. Membuat kategori yang dipergunakan dalam analisis.

4. Membaca suatu sample dokumen yang telah dipilih, melakukan coding,

dan meringkas isi-isi yang relevan.

5. Menskala item-item berdasarkan frekuensi, penampakan, intensitas, atau

kriteria yang lainnya.

6. Mengintepretasikan data dalam kaitannya dengan hipotesis dan teori yang

dipergunakan.

Dalam teknik analisis isi juga memiliki kekurangan yaitu content analysis

dibatasi pada pengujian komunikasi tercatat untuk suatu hal. Demikian

komunikasi bisa lisan atau tulisan tetapi harus dicatat dengan beberapa cara

untuk memungkinkan analisis.7

B. Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah menurut pengertian bahasa berasal dari bahasa Arab: da’a,

yad’u, da’watan yang berarti mengajak, memanggil dan menyeru.8

Dengan demikian dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh)

pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar

orang lain memenuhi ajakan tersebut.9

Kata da’a pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan arti

mengadu (meminta pertolongan kepada Allah) yang pelakunya adalah

7 Andi Bulaeng, Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer, h. 184.

8 Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tamizi Taher, Jakarta: Grafindo, 2005, cet.

Ke-1, h. 54 9 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, cet-2, h. 31.

Page 28: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

19

Nabi Nuh as. Lalu kata ini berarti memohon pertolongann kepada Tuhan

yang pelakunya adalah manusia (dalam arti umum). Setelah itu, kata da’a

berarti menyeru kepada Allah yang pelakunya adalah kaum Muslimin.

Kemudian kata yad’u, pertama kali dipakai dalam al-Quran dengan

arti mengajak ke neraka yang pelakunya adalah syaitan. Lalu kata itu

berarti mengajak ke surga yang pelakunya adalah Allah, bahkan dalam

ayat lain ditemukan bahwa kata yad’u dipakai bersama untuk mengajak ke

neraka yang pelakunya orang-orang musyrik.

Sedangkan kata dakwah atau da’watan sendiri, pertama kali

digunakan dalam al-Quran dengan arti seruan yang dilakukan oleh para

Rasul Allah itu tidak berkenan kepada obyeknya. Namun kemudian kata

itu berarti panggilan yang juga disertai bentuk fi’il (da’akum) dan kali ini

panggilan akan terwujud karena Tuhan yang memanggil. Lalu kata itu

berarti permohonan yang digunakan dalam bentuk doa kepada Tuhan dan

Dia menjanjikan akan mengabulkannya.10

Ada beberapa pendapat dari para ulama mengenai pengertian

dakwah, di antaranya sebagai berikut:

Dakwah menurut Drs. Hamzah Yaqub ialah “mengajak umat

manusia dengan hikmah kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah

dan Rasul-Nya”.11

Sementara itu, Prof. Dr. M. Quraish Shihab

mendefinisikan “dakwah sebagai seruan atau ajakan kepada keinsyafan

serta usaha mengubah situasi yang lebih baik dan sempurna baik terhadap

pribadi maupun masyarakat”.12

10

Mushlihin Al-Hafizh, Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah, artikel ini

diakses pada tanggal 26 Juni 2013 dari http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-

dakwah-menurut-bahasa-dan-istilah.html 11

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 19. 12

Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1993, h. 191.

Page 29: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

20

Sedangkan menurut Prof. Toha Yahya Umar, M.A, dakwah dapat

diartikan dari dua segi, yaitu:

a. Pengertian dakwah secara umum, ialah suatu ilmu pengetahuan yang

berisi cara-cara, tuntunan-tuntunan, dan bagaimana seharusnya

menarik perhatian manusia untuk menganut, menyetujui,

melaksanakan suatu ideology, pendapat dan pekerja tertentu.

b. Pengertian dakwah menurut ajaran Islam, ialah mengajak manusia

dengan cara bijaksana pada jalan yang benar sesuai dengan perintah

Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di

akhirat.13

Asmuni Syukir dalam tulisannya mendefinisikan:

“Bahwa dakwah itu dapat diartikan dari dua segi atau sudut pandang, yaitu

pengertian dakwah yang bersifat pembinaan dan pengertian dakwah yang

bersifat pengembangan. Pembinaan adalah suatu usaha mempertahankan,

melestarikan dan menyempurnakan ummat manusia agar mereka tetap

beriman kepada Allah. Sedangkan dakwah bersifat pengembangan adalah

usaha mengajak ummat manusia yang belum beriman kepada Allah SWT.

agar mentaati syariat Islam. Menyeru mereka berbuat kebajikan dan

melarang mereka drai perbuatan munkar agar mereka mendapat

kebahagiaan di dunia dan akhirat.”14

Dakwah menurut Ibnu Thaimiyah adalah proses usaha untuk mengajak

agar orang beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah

diberitakan oleh Rasul serta mengajak agar dalam menyembah Allah

seakan-akan melihat-Nya.15

Dakwah pada dasarnya adalah alat untuk memenuhi perintah Allah

SWT. Demikian Tarmidzi Taher yang juga sependapat dengan Ismail Ragi

13

A.H. Hasanuddin, Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan, Surabaya:

Usaha Nasional, 1982, cet. Ke-2, h. 34. 14

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 20. 15

Ibnu Thaimiyah, Majmu Al-Fatwa, Juz 15, T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh, 1985, h. 185.

Page 30: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

21

Al-Faruqi, mengatakan bahwa dakwah meliputi tugas mengajarkan

kebenaran kepada mereka yang mengabaikan kebenaran, menyampaikan

kabar baik tentang rahmat duniawi dan surga ukhrawi, dan

memperingatkan tentang siksaan hari akhirat.16

Mengacu pada Firman Allah SWT. dalam Surat An-Nahl ayat 125,

sebagai berikut:

Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.”

Dapat disimpulkan bahwa dakwah merupakan serangkaian kegiatan

penyampaian pesan mengenai ajaran-ajaran yang diperintahkan Allah

SWT untuk kemaslahatan umat, dengan cara menyeru, mengajarkan dan

merealisasikan syariat-syariat Islam sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan

Hadits demi mencapai jalan yang lebih baik yakni kebahagiaan dunia dan

akhirat.

Dakwah saat ini tidak hanya dilakukan dengan cara tradisional saja,

melainkan dibutuhkan kemampuan penyampaian pesan agama dengan

inovasi baru yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang

beragam, dinamis dan kritis terhadap pesan yang diterimanya. Di sinilah

peran da’i dituntut untuk konsen dan mampu menyampaikan materi

dengan baik. Sehingga dakwah Islam dapat lebih berkembang dan maju

seiring dengan kemajuan zaman.

16

Nurul Badruttamam, Dakwah Kolaboratif Tarmizi Taher, h. 213.

Page 31: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

22

Dengan demikian, dakwah merupakan suatu kegiatan komunikasi

keagamaan yang dihadapkan pada perkembangan teknologi komunikasi

yang semakin canggih dan memerlukan adaptasi yang cukup lama

terhadap kemajuan itu. Berbagai macam media akhirnya banyak

digunakan para da’i dalam mensyiarkan dakwahnya. Kini media massa

pun menjadi pilihan yang tepat bagi kemajuan syiar Islam.

2. Unsur-unsur Dakwah

a. Da’i

Da’i berasal dari bahasa Arab, da’i merupakan orang yang

menyampaikan, mengajak orang lain ke jalan Allah. Da’i hanya

mengajak manusia kepada kebaikan. Sebab mengajak kepada perkara

yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits. Sebagaimana

sabda Rasulullah SAW:

بلغوا عني ولواية

“Sampaikanlah (ajaran) dari padaku walaupun itu hanya satu ayat”

(HR. Al-Bukhari)17

Berhasil atau tidaknya dakwah seorang da’i itu tergantung pada

da’inya. Da’i adalah unsur terpenting dalam proses perjalanan dakwah.

Karena seorang da’i adalah subjek yang harus menyadarkan,

memotivasi, dan mengajak khalayak umum ke jalan yang benar. Oleh

karena itu seorang da’i harus memiliki kepribadian yang bersifat

rohaniah, pada dasarnya mencakup sifat, sikap dan kemampuan diri

pribadi seorang da’i yang harus dimilikinya. Dan kepribadian yang

bersifat jasmaniyah, meliputi sehat jasmani dan berpakaian necis.

17

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 34.

Page 32: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

23

1) Sifat-sifat Seorang Da’i

a) Iman dan taqwa kepada Allah. Syarat kepribadian seorang da’i

yang paling utama adalah iman dan taqwa kepada Allah. Oleh

sebab itu, sebelum ia membawa missi dakwahnya, ia harus

memerangi hawa nafsunya terlebih dahulu, sehingga pribadinya

lebih taat kepada Allah dan Rasulnya.

b) Tulus ikhlas dan tidak mementingkan kepentingan diri pribadi.

Sifat ini menentukan keberhasilan dakwah. Singkatnya

berjuang di jalan Allah (berdakwah) haruslah dapat

menanggulangi niat negatif yakni keinginan akan tiga yaitu

harta, wanita dan tahta. Dengan kata lain mempunyai sifat tulus

ikhlas.

c) Ramah dan penuh pengertian. Dalam dunia dakwah, jika

seorang da’i mempunyai kepribadian yang menarik karena

keramahan, kesopanan dan keringantanganannya, maka

dakwahnya akan berhasil. Sebaliknya jika mempunyai

kepribadian yang membosankan (tidak menarik) karena sifat

yang tak menarik hati, maka kemungkinan kecil dakwahnya

akan berhasil. Seperti firman Allah SWT:

Artinya:

“…Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu

ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka…”

(QS. Al-Imran: 159).

Page 33: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

24

d) Tawadhu’ (rendah diri). Tawadhu’ seorang da’i adalah

tawadhu’ yang berarti sopan dalam pergaulan, tidak sombong

dan tidak suka menghina dan mencela orang lain.

e) Sederhana dan Jujur. Kesederhanaan merupakan pangkal

keberhasilan dakwah. Sedangkan kejujuran adalah penguatnya.

Apabila seorang da’i dapat dipercaya tidak pernah menyelisihi

apa yang dikatakannya.

f) Tidak memiliki sifat egoisme. Sifat ini yang harus dijauhi oleh

para pendakwah.

g) Sifat anthusiasme (semangat). Dengan sifat anthusias ini orang

akan terhindar dari putus asa, kecewa dan lain sebagainya.

h) Sabar dan Tawakal. Dakwah adalah melaksanakan perintah

Allah yang diwajibkan kepada seluruh ummat. Apabila di

dalam menunaikan tugas berdakwah mengalami beberapa

hambatan dan cobaan, hendaklah sabar dan tawakal

kepadaNya.

i) Memilih jiwa tolerans. Seorang da’i harus dapat

mengadaptasikan dirinya dengan artian positif. Sebagaimana

firman Allah SWT dalam surat Al-Kafirun ayat 6:

Artinya:

“untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

j) Sifat terbuka (demokratis). Artinya apabila seorang da’i

mendapati kritik dan saran hendaknya diterima dengan hati

gembira, mengalami kesulitan sanggup memusyawarahkan dan

Page 34: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

25

tidak berpegang teguh kepada pendapat atau idenya yang

kurang baik.

k) Tidak memiliki penyakit hati. Dari sifat tersebut mana mungkin

orang akan mengajak orang lain kepada kebaikan, bila dirinya

sendiri iri kepada orang lain sebagai sasaran dakwahnya.

2) Sikap Seorang Da’i

a) Berakhlak Mulia. Seorang da’i dapat berhasil jika ia memiliki

akhlak yang mulia, sebaliknya jika ia berakhlak yang jelek,

maka kegagalan yang akan menghampirinya.

b) Pendapat Ki Hajar Dewantoro (bapak pendidikan Indonesia),

Hing ngarsa asung tuladha; artinya seorang da’i yang

merupakan orang terkemuka di tengah-tengah masyarakat

haruslah dapat menjadi tauladan yang baik bagi masyarakat,

hing madya mangun karsa; artinya bila di tengah-tengah

massa, hendaknya dapat memberi semangat, agar mereka

senantiasa mengerjakan, mengikuti segala ajakannya, tutwuri

handayani; artinya bila bertempat dibelakang, mengikutinya,

dengan memberi bimbingan-bimbingan agar lebih meningkat

amalannya (keimanannya).

c) Disiplin dan bijaksana. Dalam artian luas, disiplin sangat

diperlukan oleh seorang da’i dalam mengemban tugasnya sebai

mubaligh. Begitu pula bijaksana dalam menjalankan tugasnya

sangat berperanan di dalam mencapai keberhasilan dakwahnya.

d) Wira’i dan berwibawa. Sikap yang wira’i menjauhkan

Page 35: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

26

perbuatan-perbuatan yang kurang berguna dan mengindahkan

amal saleh, salah satu hal yang dapat menimbulkan

kewibawaan seorang da’i. sebab kewibawaan merupakan faktor

yang memengaruhi seseorang akan percaya menerima

ajakannya.

e) Tanggung jawab dan berpandangan yang luas. Dalam

menentukan strategi dakwah, sangat memerlukan pandangan

yang jauh, tidak fanatik terhadap satu golongan saja dan

waspada dalam menjalankan tugasnya.

3) Berpengetahuan yang cukup. Pengetahuan seorang da’i meliputi

pengetahuan yang berhubungan dengan materi dakwah yang

disampaikan dn ilmu-ilmu yang erat hubungannya dengan tehnik-

tehnik dakwah.

b. Mad’u

Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah, atau manusia

penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok,

baik manusia yang beragama Islam atau tidak, atau dengan kata lain

manusia secara keseluruhan.18

Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Golongan cerdik cendikiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir

secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan.

2) Golongan awam, yaitu orang yang belum dapat berpikir secara

kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-

pengertian yang tinggi.

18

M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, cet. Ke-2, h.

23.

Page 36: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

27

3) Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka

senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja,

dan tidak mampu membahasnya secara mendalam.19

Salah satu unsur penting lainnya adalah komponen dakwah yaitu

mad’u atau masyarakat yang akan didakwahi. Seorang da’i harus

memahami masyarakat yang akan menerima dakwahnya. Hal ini

berhubungan dengan kesesuaian materi dakwah yang akan

disampaikan. Dalam masyarakat, yang tingkat pengetahuan

agamanyan cukup tinggi, tentu saja tidak sesuai jika masih

diperkenalkan dengan pengantar pengetahuan ihwal iman dan takwa.

Kesesuaian materi dengan tingkat pengetahuan dan kondisi psikologis

masyarakat akan berakibat pada lancarnya proses dakwah tersebut.20

c. Materi Dakwah atau Pesan Dakwah

Menurut M. Quraish Shihab, pesan dakwah adalah al-Islam yang

bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama yang

meliputi aqidah, ibadah dan akhlak. Dasar dari pembagian itu merujuk

pada tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an yaitu sebagai petunjuk

aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia serta petunjuk

mengenai akhlak dengan jalan menerangkan norma-norma agama dan

susila.21

Pesan dalam Islam adalah perintah, nasihat, permintaan, amanat

yang harus dilakukan untuk disampaikan kepada orang lain.

Sedangkan pesan dakwah adalah semua pernyataan yang

19

M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah 20

Najamudin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,

2008, h. 29. 21

M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, h. 40.

Page 37: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

28

bersumberkan Al-Qur’an dan Sunnah, baik tertulis maupun dengan

pesan-pesan (risalah) tersebut.22

Ajaran yang disampaikan itu bukanlah

hanya yang berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah, namun

bagaimana cara menumbuhkan rasa kesadaran agar mampu

melaksanakan aqidah, akhlak, syariah dalam ucapan, pikiran dan

tindakan dalam kehidupan sehari-hari.23

Di dalam buku Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam yang ditulis oleh

Asmuni Syukir dijelaskan:

Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan

dakwah yang hendak dicapai. Namun secara global dapatlah dikatakan

bahwa materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok,

yaitu:

1. Masalah keimanan (Aqidah).

2. Masalah keislaman (Syariah).

3. Masalah budi pekerti (Akhlaqul karimah).24

1) Aqidah

Secara etimologi kata aqidah diambil dari kata “aqad”

yaitu ikatan yang kuat.dapat juga berarti teguh, permanen, saling

mengikat, dan rapat.25

Aqidah merupakan keimanan kepada Allah

SWT, malaikat, kitab-kitab yang diwahyukan kepada para Rasul,

adanya hari kiamat, dan adanya qadha dan qadar serta masalah-

masalah yang berkaitan dengan pokok-pokok keimanan itu.26

Pengertian aqidah secara terminologi yaitu wajib

dibenarkan hati dan jiwa menjadi tentram karenanya sehingga

22

Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, h. 43. 23

Siti Uswatun Khasanah, Berdakwah Dengan Jalan Berdebat Antara Non Muslim

Dengan Muslim, Purwokerto: Purwokerto Press, 2007, h. 36. 24

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 60. 25

Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, Jakarta: Niaga Swadaya, 2004. H. 34. 26

Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, h. 60.

Page 38: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

29

menjadi suatu keyakinan yang teguh dan kokoh, yang tidak

tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah artinya

ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil

keputusan. Sedangkan pengertian aqidah menurut agama

maksudnya berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan, seperti

aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya para rasul.27

2) Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab, dalam bentuk jamak dari

khula yang berarti budi pekerti, perangai dan tingkah laku atau

tabiat.28

Akhlak dalam aktivitas dakwah merupakan pelengkap

saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang.

Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti

masalah akhlak kurang penting dibandingkan dengan masalah

keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak merupakan

penyempurnaan keimanan dan keislaman seseorang.29

Secara garis besar akhlak terbagi menjadi:30

a) Akhlak kepada Allah SWT.

b) Akhlak kepada sesama manusia.

c) Akhlak terhadap lingkungan sekitar.

3) Syariah

Secara etimologi syariah berarti jalan. Syariah adalah

segala yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad

27

A. A. Hamid Al-Atsari, Intisari Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah, Jakarta: Niaga

Swadaya, 2004, h. 34 28

M. Abdul Majid, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994, h. 25. 29

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: AMZAH, 2009, h. 92. 30

Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993, h.

25.

Page 39: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

30

SAW berbebtuk wahyu di dalam Al-Qur’an dan Sunnah.

Sedangkan secara terminology syariah adalah ketentuan (norma)

illahi yang mengatur sesamanya (muammmallah).31

Syariah dalam Islam, berhubungan berat dengan amal lahir

(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum Allah

guna mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan

mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia. Maksudnya,

masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah syariah bukan

saja terbatas pada ibadah kepada Allah, akan tetapi masalah-

masalah yang berkenaan dengan pergaulan hidup antara sesama

manusia, seperti hukum jual-beli, berumah-tangga, kepemimpinan,

dan amal-amal saleh lainnya. Demikian juga larangan Allah seperti

minum, berzina, mencuri.32

a) Ibadah dalam arti sempit seperti Thaharah, Shalat, Zakat,

Puasa, dan berangkat Haji.

b) Muamalah dalam arti sempit meliputi: Al-Qounul Khas (hukum

perdata), Muamalah (hukum niaga), Munakahat (hukum

nikah), Waratsah (hukum waris), dan sebagainya. Kemudian

Al-Qounul’am (hukum publik), Hinayah (hukum pidana),

Khalifah (hukum Negara), Jihad (hukum perang dan damai),

dan sebagainya.

Dengan demikian pesan dakwah adalah suatu pesan yang

disampaikan oleh da’i kepada mad’u dengan muatan materi yang

31

M Abdul Majid, Kamus Istilah Fiqih, h. 343. 32

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah, h. 60.

Page 40: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

31

berisikan tentang aqidah, syariah dan akhlak, sehingga dakwah

yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pendengar.

Pesan dakwah harus disampaikan dengan keilmuan yang cukup,

karena jika pesan yang disampaikan hanya dengan ilmu yang

minim maka makna yang disampaikan akan memiliki perbedaan

makna, atau pergeseran makna. Dengan demikin materi yang

disampaikan dapat menjerumuskan penerimanya, dan yang lebih

membahayakan lagi apabila kebenaran atas kesalahan tersebut

berkelanjutan sesuatu yang dianggap menjadi besar.33

d. Metode Dakwah

Metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang

da’i kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan

kasih sayang.34

Sebagian ulama mengatakan terdapat tiga cakupan

dalam pemahaman metode dakwah, yaitu:

1) Bi Al-Hikmah, merupakan kemampuan da’i dalam menjelaskan

doktrin-doktrin Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi

logika dan bahasa yang komunikatif. Sedangkan hikmah dalam

dunia dakwah mempunyai posisi yang sangat penting, yaitu dapat

menentukan sukses tidaknya dakwah. Dalam menghadapi mad’u

yang beragam dalam tingkatan pendidikan, strata sosial, dan

budaya. Para da’i memerlukan hikmah, sehingga ajaran Islam

mampu memasuki ruang hati para mad’u dengan tepat. Oleh

karena itu, para da’i dituntut untuk mengerti dan memahami

33

M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002, volume 11, h. 282. 34

Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, h. 7.

Page 41: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

32

sekaligus memanfaatkan latar belakangnya, sehingga ide-ide yang

diterima dapat dirasakan sebagai sesuatu yang menyentuh dan

menyejukkan qalbunya.35

2) Mau’idzah Al-Hasanah, secara bahasa terdiri dari dua kata,

mau’idzah dan hasanah. Mau’idzah berarti nasihat, bimbingan,

pendidikan dan peringatan, sementara hasanah adalah kebaikan.36

Dakwah dengan metode ini ditujukan pada manusia jeni

kedua, yaitu keumuman manusia. Manusia yang memiliki

kemampuan di bawah manusia jenis pertama. Mereka memiliki

fitrah terhadap kebenaran, tetapi ragu untuk memilih mengikuti

kebenaran yang disampaikan kepada mereka atau justru mengikuti

kebatilan yang tumbuh disekelilingnya Muhammad Husai Yusuf

mengatakan:

“Mereka membutuhkan pelajaran yang baik (al-maw’idzah al-

hasanah), ucapan yang mengena (qaul baligh), serta penjelasan

yang berguna, berupa sugesti (targhib) untuk kebenaran,

penjelasan tetang kebaikan mengikuti kebenaran, serta ancaman

(tarhib) mengikuti kebatilan, serta penjelasan atas dosa dan nista

yang terdapat dalam kebatilan. Begitu pula seterusnya sampai

benar-benar jelas kepada mereka jalan yang lurus dan cahaya yang

terang, serta dapat mengihilangkan keraguan mereka untuk masuk

ke dalam barisan orang-orang mukmin di bawah panji Nabi dan

Rasul yang paling mulia.”37

Dengan demikian menurut Asep Muhiddin, dakwah dengan

pendekatan mau’idzah hasanah ini, perlu memperhatikan faktor-

faktor berikut:

a) Tutur kata yang lembut sehingga akan terkesan hati.

35

Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, h. 11. 36

Siti Muriah, Metodologi Dakwah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,

2000, h. 58. 37

Asep Muhiddin, Dakwah dalam Perspektif al-Qur’an: Studi Kritis atas Visi, Misi, dan

Wawasan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002), h. 166-167.

Page 42: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

33

b) Menghndari sikap sinis dan kasar.

c) Tidak menyebut-nyebut kesalahan atau sikap menghakimi

orang yang diajak bicara (mukhathab).

Mereka tidak merasa tersinggung atau merasa dirinya dipaksa

menerima suatu gagasan atau ide tertentu.

3) Mujadalah, dari segi etimologi lafadz mujadalah terambil dari kata

“jadalah” yang berarti meminta. Apabila ditambahkan alif pada

huruf jim yang mengikuti wazan faa’ala, yufaa’ilu, mufaa’alatan,

”jaadala” dapat bermakna berdebat dan “mujadalah” adalah

perdebatan. Dari segi terminologi terdapat beberapa pengertian

mujadalah (al-hiwar) yaitu upaya tukar pendapat yang dilakukan

oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang

mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya.38

Maka penulis menyimpulkan bahwa metode dakwah

mujadalah ini hanya perlu digunakan pada orang-orang tertentu

seperti ahli kitab dan orang-orang kafir yang sombong. Namun,

ketika seorang da’I menggunakan metode ini, ia harus tetap

mampu menjaga sikap dan kata-katanya dengan penuh kelemah

lembutan dan sopan santun sehingga mereka mampu menerima

kebenaran yang disampaikan dengan kesadarannya sendiri tanpa

merasa paksaan apalagi permusuhan.

e. Media Dakwah

Menurut Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer media adalah

sarana penghubung informasi, seperti majalah, surat kabar, dan

38

Munjir Sufarta dan Hefni, Metode Dakwah, h. 18.

Page 43: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

34

sebagaianya.39

Jadi media itu suatu sarana atau fasilitas penghubung

dalam suatu penyampaian informasi yang berbentuk suatu bahan

bacaan. Sementara Itu media dakwah adalah alat yang dugunakan

untuk penyampaian materi dakwah kepada Mad’u. Alat itu bisa berupa

media cetak atau media elektronik seperti buku, majalah, surat kabar,

radio, televisi, film, internet dan lain-lain. Kata-kata yang diucapkan

da’i sangatlah terbatas oleh ruang dan waktu. Oleh karena itu,

kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan

salah satu unsur keberhasilan dakwah.

Dalam sebuah aktivitas dakwah tidak dapat dipungkiri bahwa

peran teknologi ikut serta dalam penyampaian dakwah. Untuk

mempermudah proses dakwah, teknologi juga sangat diperlukan

keberadaannya. Peran teknologi itu bisa berupa kemudahan-

kemudahan dan efektivitas serta efisiensi yang diberikan pada saat

penyampaian dakwah tersebut.

Kepandaian seorang juru dakwah dalam memilih media merupakan

salah satu unsur keberhasilan dakwah. Adapun sarana atau media

dakwah menjadi tiga bagian yaitu:

1) Spoken words, yakni media dakwah yang berbentuk ucapan atau

bunyi yang ditangkap dengan indera telinga seperti radio, telepon,

handphone dan lainnya.

2) Printed writing, berbentuk tulisan, gambar, lukisan dan sebagainya

yang ditangkap oleh mata.

39

Peter Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern Engliash

Press), Cet ke-1. AHLM. 958.

Page 44: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

35

3) Audio visual, berbentuk gambar hidup yang dapat didengar

sekaligus dapat dilihat seperti, televisi, video, film, dan

sebagainya.40

Setelah mengetahui media dan dakwah, dengan demikian dapat

diambil sebuah kesimpulan bahwa media dakwah adalah sarana atau

alat untuk menyampaikan pesan kepada khalayak di mana pesan yang

disampaikan adalah dakwah.

f. Atsar atau Efek Dakwah

Efek dakwah (atsar) atau biasa disebut feed back (umpan balik

merupakan salah satu dari proses dakwah. Namun proses ini sering

dilupakan oleh para da’i. Sedangkan atsar ini sangat berpengaruh

dalam penentuan langkah-langkah dakwah selanjutnya. Dengan

menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka kesalahan

strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan penyempurnaan

langkah-langkah berikutnya. Sebaliknya, jika tidak menganalisis atsar

dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi sangat merugikan

pencapaian tujuan dakwah dan akan terulang kembali.

Seluruh komponen unsur-unsur dakwah harus dievaluasi secara

komperhensif. Di samping para da’i bekerja dengan menggunakan

ilmu, ia juga harus memiliki jiwa terbuka untuk melakukan

pembaharuan dan perubahan. Dalam bahasa agama yang disebut

dengan ikhtiar insani ialah jika proses ini dapat terlaksana dengan baik,

maka terciptalah suatu mekanisme perjuangan dalam bidang dakwah.41

40

Moh. Ardani, Memahami Permasalahan Fikih Dakwah, Jakarta: Mitra Cahaya Utama,

2006, h. 37. 41

M. Munir dan Wahyu Illahi, Manajemen Dakwah, h. 34.

Page 45: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

36

3. Kategori Pesan Dakwah

Dalam surat Al-Fatihah terdapat tiga pokok pesan dakwah yaitu aqidah

(Iman), syariah (Islam), dan akhlak (Ihsan). Dan terhadap tiga pokok

tersebut, ada beberapa ulama yang berpendapat, antara lain:

a. Ketiga komponen dilakukan secara hirarkhis. Pertama kali seseorang

harus memperteguh aqidah, lalu menjalankan syariah yang kemudian

disempurnakan oleh akhlak. Posisi inilah maksud diutus Rasulullah

SAW. Yakni menyempurnakan akhlak. Dengan adanya asumsi ini

untuk mengarahkan orang lain menjadi lebih baik. Seorang da’i harus

kuat imannya terlebih dahulu. Jika imannya telah teguh, barulah ia

mengajarkan cara-cara menjalankan agama. Seorang da’i yang dapat

menjalankannya, maka ia berusaha memberisihkan hatinya. Dengan

hati yang bersih maka ia akan merasa hidupnya dipantau oleh Allah

SWT. Sehingga berakhlak mulia dan menjauhi hal-hal yang bersifat

maksiat.

b. Ketiganya ditempatkan sejajar. Aqidah yang bertempat di akal, syariah

dijalankan anggota tubuh, dan akhlak berada di hati. Banyak umat

Islam yang menjalankan agamanya dengan keimanan yang tipis serta

hati yang kurang bersih, sehingga tidak menghasilkan akhlak yang

terpuji. Da’i mengajarkan bahwa menjalankan shalat harus dengan

pikiran yang yakin, mematuhi syarat dan rukunnya, serta hati yang

ikhlas.42

Anwar Masy’ari, mengemukakan enam tema pesan dakwah, yaitu:

42

Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2, h. 335.

Page 46: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

37

a. Keimanan kepada Allah

b. Martabat manusia

c. Kehidupan mental

d. Kehidupan materil

e. Kehidupan keluarga, dan

f. Kehidupan masyarakat.

Sedangkan Abu Bakar Atjeh menggolongkan pesan dakwah dalam tiga

tema, yakni:

a. Mengenai aqidah atau keyakinan.

b. Mengenai kewajiban-kewajiban agama, mengenai akhlak.

c. Mengenai hak dan kewajiban dengan segala perinciannya.43

C. Radio

1. Pengertian Radio

Secara etimologi pengertian radio menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia adalah pengiriman suara atau bunyi melalui suara. Secara

terminologi radio sesuai dengan definisi dalam pemerintah adalah

pemecahan radio yang langsung ditunjukkan kepada umum dalam bentuk

suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media.44

Radio adalah salah satu bentuk media massa elektronik yang

sangat “merakyat”. Dengan sifat radio yang auditif, maka media massa ini

sangat mudah untuk dimiliki oleh siapapun karena harganya sangat relatif

murah dan bentuknya yang sangat mudah untuk dibawa kemana-mana.45

43

Moh. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah, h. 338. 44

Indrawan WS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, h. 719. 45

Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2007, h. 125.

Page 47: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

38

Radio merupakan salah satu sarana informasi yang cukup efektif di zaman

sekarang ini, karena radio memiliki sifat langsung, dalam arti pesan yang

disampaikan oleh radio akan langsung sampai pada audiensnya, ditambah

keunggulan lainnya seperti tidak mengenal jarak, dan dapat dinikmati

kapan pun. Hal ini yang membuat radio menjadi sarana efektif untuk

berdakwah.

2. Fungsi Radio

Peran ideal radio sebagai media publik adalah mewadahi sebanyak

mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Ada tiga bentuk

kebutuhan yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio akan

kehilangan fungsi sosial dan pendengarnya jika salah satu kebutuhan

tersebut tidak terpenuhi. Sekecil apapun presentasinya, program hiburan

sebagai primadona harus dikaji ulang kembali, guna disinergikan dengan

program informasi. Konsep acara infotainment menjadi jawaban awal

terhadap upaya kalaborasi musik sebagai simbol program hiburan dengan

berita sebagai simbol informasi pendidikan.46

Ada beberapa tingkatan peran sosial yang diemban radio dalam

kapasitasnya sebagai media publik, atau yang dikenal dalam konsep radio

for society.

Pertama, radio sebagai media penyampaian informasi dari satu

pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai sarana mobilisasi pendapat

publik untuk memengaruhi kebijakan. Ketiga, radio sebagai sarana untuk

mempertemukan dua pendapat berbeda atau diskusi untuk mencari solusi

46

Masduki, Jurnalistik Radio, Yogyakarta: LKiS, 2001, cet. Ke-1, h. 2.

Page 48: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

39

bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai sarana untuk

mengikat kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran.47

Beberapa fungsi tersebut bisa diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya

salah satu saja. Yang penting adalah konsistensi dan optimalisasi pada satu

peran.

Setiap media massa tidak terlepas dari adanya kekurangan dan

kelebihannya begitu pun dengan radio. Kelebihan radio adalah (1) bersifat

langsung. (2) siaran radio tidak mengenal jarak dan waktu. (3) radio siaran

mempunyai daya tarik yang kuat. (4) biayanya relatif murah. (5) mampu

menjangkau tempat-tempat terpencil. (6) tidak terhambat oleh kemampuan

baca dan tulis.48

Sedangkan kekurangan radio adalah (1) hanya selintas.

(2) sajian informasinya bersifat global. (3) waktu siaran yang terbatas. (4)

program acaranya bersifat beratur linear (berdasarkan susunan yang sudah

ditentukan). (5) mengandung gangguan.49

Merujuk dari kelebihan dan kekurangan radio, maka radio harus

dikelola dengan baik agar pendengarnya bisa mendapatkan apa yang

diinginkan dan dibutuhkan, kebutuhan tersebut bisa berupa informasi dan

hiburan.

47

Onong Uchjana Effendy, Komunikasi dan Modernisasi, Bandung: CV. Mandar Maju,

2005, h. 133. 48

Onong Uchjana Effendy, Dasar-dasar Public Relations, Bandung; Alumni, 1996, h.

173. 49

Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scrip Writer Dan Reporter Radio,

Jakarta: Swadaya, 2007, h. 15.

Page 49: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

40

3. Radio Sebagai Media Dakwah

Pada zaman modern saat ini, teknologi komunikasi dianggap

penting sebagai sarana berkomunikasi. Dan saat ini perkembangan

teknologi komunikasi mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini ditandai

dengan dengan tidak adanya lagi jarak yang tidak dapat dijangkau oleh

manusia untuk berkomunikasi kapan pun dan di mana pun berada.

Setiap media memiliki ciri dan komunikasi yang berbeda-beda.

Perbedaan-perbedaan itulah yang harus disiasati ketika seseorang hendak

berbicara melalui media massa. Kemampuan komunikasi yang baik

menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh setiap komunikator mimbar

agama. Begitu pun dengan radio yang saat ini sudah dijadikan sebagai

media dakwah. Menurut Bahri Ghazali fungsi radio sebagai media

dakwah:

a. Radio sebagai salah satu media dakwah memiliki kelebihan tersendiri.

Yakni terlepas pada ke efektivitasan dan efisiensi berdakwah. Hal ini

terbukti pada bentuk sederhana tanpa bertemu antara da’i dan mad’u.

b. Radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan berkembang

sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan pengetahuan Islam yang

diajarkan melalui radio dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semua

lapisan masyarakat dapat menerima, memahami, serta mengamalkan

ajaran Islam.

c. Radio sebagai media dakwah dapat menjembatani antara da’I dan

mad’u satu persatu dari keberagaman media.

d. Dakwah yang dilakukan dalam radio itu tidak semata-mata hanya

berbicara mengenai persoalan-persoalan apa yang dilarang dan

Page 50: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

41

dibenarkan oleh agama saja, tetapi juga dakwah yang dilakukan lewat

radio mampu melihat cakrawala persoalan dan membuka wawasan

yang lebih luas.

e. Radio sebagai media dakwah lebih efektif, relevan, serta mampu

mengiringi perubahan kemajuan zaman yang semakin canggih ini.

Sehingga pada akhirnya radio mampu dijadikan sebagai sarana

pengembangan dakwah Islam.50

Banyak alat yang digunakan sebagai perantara dakwah. Salah satunya

adalah radio atau media auditif. Media ini tidak banyak jenisnya

dibandingkan media visual. Media auditif tidak memiliki pilihan ketika

suara itu datang, manusia bisa mendengarnya sambil melakukan aktivitas.

Hal ini berbeda dengan objek yang dilihat dan dipersepsi. Namun

demikian media ini lebih efektif dalam menangkap pesan dakwah

dibanding media visual sekitar 20-25% menurut hasil penelitian Toha

Yahya Omar.51

Dakwah melalui radio itu cukup efektif karena sifatnya yang umum,

serempak jumlah pendengarnya banyak tanpa membatasi di daerah

perkotaan maupun pedesaan dapat menikmatinya, serta bentuk acaranya

yang bersifat dialog. Sehingga tidak hanya mendengarkan saja, tetapi

mampu berinteraksi dengan pendengar untuk mendiskusikan pesan

dakwah yang disampaikan oleh da’i yang berperan sebagai komunikator.

50

Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, Jakarta: Pustaka Pelajar, 1995, cet. Ke-1,

h. 20. 51

Toha Yahya Umar, Ilmu Dakwah, Jakarta: Widjaya, 1993, h. 56.

Page 51: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

42

BAB III

GAMBARAN UMUM RADIO WADI 99,7 FM BOGOR DAN PROFIL

RUBRIK PANJI ISYA

A. Sejarah dan Latar Belakang Berdirinya Radio WADI 99,7 FM

Radio Wadi (Wadah Dakwah Islam) adalah radio yang dikenal luas

oleh masyarakat, disiarkan bagi pencari kebenaran yang mempertahankan

tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi yang baru yang lebih baik,

dengan hadir sebagai radio yang mengemas program secara khusus penuh

keselarasan di antara dakwah, berita ringan dan hiburan, sesuai tema

“Damaikan Hati, Sejukkan Jiwa”.1

Pada Tahun 2006, berdiri stasiun radio Wadi yang memiliki konsep

siaran dakwah, didirikan oleh Habib Husein Al-Hamid SE, bertepatan pada

tanggal 1 Muharram 1426, dengan frekuensi 106,4 FM. Radio Wadi

mengambil tahun hijriyah karena menyungsung Ahlussunnah Wal Jama’ah.

Tujuan berdirinya radio Wadi adalah sebagai berikut.2

Pertama, saat ini banyak media yang dikuasai oleh penguasa-penguasa

sekuler dan banyak dimasuki informasi yang menyimpang dan tidak

berimbang. Sehingga Islam dipandang angker di media-media. Radio WADI

FM di sini mencoba menyeimbangi informasi-informasi yang tidak islami

dengan informasi yang islami. Kedua, banyak faham-faham Islam sampai

faham liberal dan faham-faham yang lain, yaitu pada akhirnya akan memecah

umat, maka WADI hadir dengan format Ahlussunnah Wal Jama’ah

bermanhaz Aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah dari Imam Hasan Al Asy’ari

1 Company Profile 102 Wadi FM.

2 Wawancara Pribadi dengan Kang Anash, Bogor, 28 Januari 2013

Page 52: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

43

sebagai penyeimbang dari aliran-aliran Islam yang justru bukan

membangkitkan melainkan merusak.3

Seiring perkembangan dunia informasi yang semakin bertambah, radio

Wadi ternyata dapat diterima dengan baik oleh pendengar, dengan loyalitas

yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari partisipasi dan respon pendengar

ketika sms masuk mencapai ratusan dalam durasi satu jam. Artinya, pendengar

sangat antusias dengan program siaran radio Wadi dan pada saat itulah radio

Wadi mampu merebut hati pendengar dari berbagai kalangan di berbagai

wilayah dalam jangkauan Jabodetabek.

Selama setahun dengan frekuensi 106.4 FM, radio Wadi berganti

frekuensi menjadi 102 FM itu baru dapat izin dari KPID (Komisi Penyiaran

Indonesia Daerah) Jawa Barat. Radio Wadi didirikan dengan legalitas yang

dikeluarkan oleh KPID serta izin operasional dengan nomor: 482/348/BPSFR.

Karena 102 masih ragu dan berganti frekuensi lagi menjadi 99,7 FM melalui

penyeleksian oleh Menteri. Dan akhirnya 99,7 diakui oleh MENKOMINFO.

Mulai dari tanggal 30 April 2013 sampai dengan 7 Mei 2013 Wadi tidak

mengudara sejenak karena ada pemindahan gelombang dari frekuensi 102 FM

menjadi frekuensi 99,7 FM.

Untuk menyiarkan dakwah Islam secara menyeluruh dan memenuhi

kebutuhan pendengar, radio Wadi hadir dengan beberapa frekuensi selain

Wadi FM di Bogor (sebagai pusat), yaitu Wadi Sukabumi, Wadi Cianjur,

Wadi Purwakarta, dan Wadi Kuningan.4

Untuk lebih didengar, maka sebutan bagi pendengar radio Wadi FM di

udara adalah “Insan Allah Wadi FM”, sedangkan sebutan untuk penyiar adalah

3 Wawancara Pribadi dengan Kang Anash, Bogor, 28 Januari 2013

4 Wawancara Pribadi dengan Kang Anash, Bogor, 28 Januari 2013

Page 53: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

44

“Akang atau Teteh”, sapaan yang sangat akrab di kalangan Sunda, karena

radio Wadi berbasis Sunda dan berada di ranah Bogor, ranah Parahyangan.

Radio ini lebih fokus pada acara-acara bersifat keagamaan yang

mengetengahkan isu-isu dan wacana lokal dan nasional dengan diselingi lagu-

lagu pop religi, nasyid, shalawat, serta penempatan iklan di setiap jam dan

tausiah. Hal ini dilakukan agar pendengar tidak merasa jenuh.

Di samping melalui On Air, radio Wadi juga melaksanakan program-

program Off Air yang dirancang dengan apik, sehingga kebutuhan pendengar

tetap terjaga dan dapat respon positif dari para pendengarnya. Kegiatan Off

Air atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan pendengar Wadi dan

masyarakat Jabodetabek, yaitu adanya organisasi Wadi seperti Majlis Al-

Anwar.5

B. Visi dan Misi Radio Wadi 99,7 FM

Visi:

Menjadikan media penyiaran yang Rahmatan lil ‘alamin mewujudkan Wadah

Dakwah Islam (Wadi) yang turut membangun tatanan kehidupan masyarakat

beriman dan bertaqwa menuju terciptanya kehidupan masyarakat Islam

sebagai Khairul Ummah.

Misi:

1. Pelayanan terdepan dalam meningkatkan pengetahuan tentang pola

kehidupan Islami.

2. Memproduksi layanan informasi dan pendidikan agama Islam guna

membangun kualitas sumber daya pembangunan.

5 Wawancara Pribadi dengan Kang Anash, Bogor, 28 Januari 2013

Page 54: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

45

3. Sarana para juru dakwah dalam melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar

dengan penuh kasih sayang, yang memberikan kesejukan rohani ummat

dan syarat akan semangat juang untuk membangun ukhuwah islamiyah.

4. Memperkuat dan melengkapi media yang secara khusus bergerak di

bidang penyiaran dakwah Islam.

5. Memberikan jasa layanan promosi usaha bagi produk usaha yang

ditujukan bagi umat muslim yang membawa berkah dan maslahat bagi

ummat.6

C. Profil Perusahaan

1. Wadi Identity

Nama perusahaan : PT. BSA (Bahana Suara Alam)

Station ID : 99.7 Wadi FM

Audience Call : Insan Allah wadi fm

Kickers/slogan : Radionya Keluarga Muslim

Frekuensi : fm 99.7 khz

Alamat : JL. Veteran III Loji Ds. Cileungsi – Ciawi Bogor

16760

Telepon/Fax : On Air ( 0251 820 5000 ). SMS ( 08567675000 )

ADM/Fax ( 0251 820 5150 ).

E-mail : [email protected]

Tinggi Tower : 50 meter

Pemancar : RVR VJ 5000- TR

Jangkauan : Kab/Kotamadya Bogor dan sekitarnya

6 Company Profile 102 Wadi FM

Page 55: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

46

( Tanggerang, Pandeglang, Sukabumi, Bekasi dan

Jakarta )

PJam Siar : Senin s/d Minggu, pkl 03 s/d 24.00 WIB

2. Data Pendengar

Jenis kelamin : Pria 40% dan Wanita 60%

Usia : 12-70 tahun

SES : Menengah kebawah dan sebagian kalangan atas.

Status Pendidikan : Rendah, menengah, kalangan mahasiswa dan

kalangan Intelektual

Status Pekerjaan : PegawaiNegri, Swasta, Wiraswasta, pensiunan,

Pelajar/Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga

Jenis Musik : Pop Religi,Nasyid,Musik Timur Tengah

Format Program : WADI FM hadir dengan serangkaian program

Pilihan mulai dari program Dakwah unggulan,

Dialog Interaktif dengan berbagai tema menarik,

program Pendidikan, keluarga, request, opini,

quiz dan Informasi dari segala sisi kehidupan

WADI FM Juga menghadirkan berbagai pesan

motifasi, Kisah hikmah materi siaran kata, insert

hadist, Kultum dan lainnya.

Nama Forum pendengar aktif : Majelis Al-Anwar

Program Of-Air : Pengajian Bulanan (Minggu ke-2), Temu

Pendengar (Minggu ke-2), Lomba Hafidz Al-

Qur’an (Bulan Ramadhan), Buka Puasa bersama

Page 56: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

47

Pendengar (Bulan Ramadhan), Santunan Anak

Yatim (Bulan Ramadhan), Pesantren Kilat saat

waktu libur sekolah, Sunatan Masal

Most-Fame Program : Salam Merekat Silaturrahmi, Sesi Ruang Publik,

Pemantap Hati

3. Seven Reasons to Advertise Wadi

a. Wadi adalah radio terkemuka di Bogor

b. Populasi pendengar yang variatif

c. Mayoritas pendengar berusia produktif

d. System penyiaran yang berimbang dan merata

e. Program yang berorientasi kepada pencerahan umat

f. Jangkauan siaran meliputi jabodetabek dan sekitarnya

g. SDM dan nara sumber Wadi yang berpengalaman

D. Struktur Kepengurusan

Radio Wadi FM memiliki jumlah SDM sekitar 15 orang, mulai dari

Direktur utama sampai Penanggung jawab teknik. Berikut struktur organisasi

radio Wadi FM berdasarkan wawancara dengan Penanggung jawab Wadi, dan

situs website yang telah dikunjungi. Berikut kepengurusan radio Wadi:

Direktur Utama : Habib Husin Alhamid

Penanggung Jawab Wadi : M. Baghir Shahab

Penanggung Jawab Program : Ali Ridho (Aldo)

Marketing : Zaki

ADM & Keuangan : M. Baghir Shahab

Teknisi : Ival Supriyadi/Hendi

Page 57: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

48

IT : Zeyd BSA

Penanggung Jawab Dakwah : HB. Hasan Shahab, Habib Muhammad

Alhaddad, Ust. Muhyi B.L, Ust. Endi Suhendi,

Ust. Badru Kamal, Drs. Endang Muslihat K.

Mpdi, Ust. Asep Safruddin, A. H. Ridwan,

Ust. Adullah

Redaksi/Editorial : Mutie & Yatna

Produksi/Tim Kreatif : Aldo & Faqih

Music Director : Yudira

Public Relation : Hasybi

Penyiar : Hasybi, Faqih, Aldo, Yudira, Mutie, Yatna,

Imon, Hendi7

E. Program-Program Radio Wadi 99,7 FM Bogor

Radio Wadi FM adalah radio yang memberikan kesejukan hati di

tengah kondisi dan situasi masyarakat Bogor, khusus nya umat Islam. Program

acara yang di radio Wadi FM pada umumnya hampir sama dengan program

acara yang ada di radio lainnya, sehingga dalam penyajiannya radio Wadi FM

memposisikan sebagai sahabat umat dengan program yang diharapkan

memberikan gambaran tentang umat Islam dan memenuhi kebutuhan

pendengar setia 99,7 Wadi FM Bogor.

Radio Wadi FM Bogor mengudara selama 20 jam, dimulai dari pukul

04.00 sampai dengan pukul 24.00 WIB. Hadir sebagai radio yang mengemas

secara khusus keselarasan antara program dakwah, informasi dan hiburan.

Selain itu, radio Wadi juga hadir dengan unsur pendidikan seperti dalam

7 Company Profile 99.7 Wadi FM

Page 58: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

49

spesial program “Tajwid”. Dalam program radio Wadi FM banyak membahas

masalah keagamaan, ada pula acara bentuk hiburan seperti “Salam Merekat

Silaturrahmi (SMS).8

Table 1. JADWAL ACARA 99.7 WADI FM 2012-2013

Jam Nama Bentuk Ket.

04.00-06.00 Adzan Subuh &

Wirid / Dzikir

Paket

06.00-07.00 Panji Subuh Langsung Kajian Kitab Tafsir

Al-Quran

07.00-07.05 Wadi Torial Rec. Berita dengan

sumber situs Internet

07.05-09.00 Sesi Ruang Publik Langsung Informasi dan

interaktif

09.00-11.00 Panji Duha / Tajwid Langsung Kajian Kitab Fiqih

dan belajar baca Al

Quran

11.00-12.00 Beduk Langsung Berita kegiatan

Islami Non

Komersial

12.00-13.00 Kisah dan Hikmah Rekaman Cerita penuh makna

13.00-13.15 Wadi torial Rec. Berita dengan

sumber Internet

13.15-15.00 Salam Merekat

Silaturahmi (sms)

Langsung Silaturahmi dan

Request Nasid

Pilihan

15.00-16.00 Kalam Salaf Paket Kajian nasehat para

salaf

16.00-17.00 Panji Asar Langsung Kajian Fiqih

17.00-17.05 Wadi Torial Rec. Berita dengan

sumber Internet

17.05-18.00 Mutiara Hikmah Paket Ceramah Umum

18.00-20.00 Adzan Magrib &

Wirid / Dzikir

Paket -

20.00-21.00 Panji Isa Langsung Kajian Fiqih Nisa

8 Melisa Nursodiyanti, “Strategi Dakwah Radio Wadi 102 FM Dalam Meningkatkan

Program Siaran Radio,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas

Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 41.

Page 59: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

50

21.00-24.00 Salam Merekat

Silaturahmi (SMS)

Langsung Silaturahmi dan

Riquest Nasid

24.00-24.30 Tutup acara Paket Murotal

Keterangan : Minggu & Rabu 24 Jam ( Program Sunah Sahur )

: Minggu 09:00 WIB Panji Duha (Dunia Anak)

F. Profil Rubrik Panji Isya

Panji Isya merupakan salah satu rubrik acara di radio WADI FM yang

mengkaji Tauhid Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) oleh narasumber yang

telah ditentukan. Format rubrik ini disiarkan secara langsung oleh penyiar dan

narasumber serta para pendengar dapat berinteraktif melalui telepon atau

pesan singkat. Selain Panji Isya, program di WADI terdapat beberapa Panji

yaitu Panji Shubuh, Panji Dhuha dan Panji Ashar. Namun, kajian antara

keempat panji tersebut berbeda. Rubrik Panji Shubuh mengkaji kitab Kitab

Tafsir Al-Qur’an. Sedangkan kajian dalam Panji Dhuha adalah Tajwid, serta

Panji Ashar mengkaji kajian Fiqih. Program Panji Isya disiarkan secara

langsung setiap hari pukul 20.00-21.00 WIB kecuali di Bulan Ramadhan,

Panji Isya tidak mengudara.9

Kajian program keempat Panji tersebut yang menjadi referensi para

narasumber adalah dari berbagai Kitab. Kitab-kitab tersebut antara lain, Kitab

Tanbihul Ghofilin karya Syekh Al-Faqih Abu Laits Assamarkandi, Kitab

Nashaihul Ibaad karya Syekh Imam Muhammad Nawawi, Kitab Durrotun

Nasihin karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Assakir Al-Khubawi,

Kitab Riyadussolihin oleh Syekh Zaenudin bin Abdul Aziz, Kitab Tafsir

Jalalain oleh Syekh Jalaluddin Almahali dan Jalaluddin Assuyuti, Kitab

9 Wawancara Pribadi dengan Kang Ali Ridho (Penanggung jawab program), Bogor,

16 Juli 2013.

Page 60: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

51

Tanqihul Qaul, Kitab Fathul Qarib, Kitab Kaefatussaja atau

Safinatunnaja,Risalatul Muawanah dan Kitab Mafihim Yajibu Antushohaha

karya Abuya Sayid Muhammad bin Alwi Al Maliki Al Hasani.10

10

Wawancara Pribadi dengan Ustad Drs. H. Endang Muslihat Kamal (narasumber

WADI), Bogor, 16 Juli 2013.

Page 61: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

52

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Isi Pesan Dakwah Rubrik Panji Isya

Pada bab ini peneliti akan menganalisis isi pesan dakwah yang

terkandung dalam 10 tema pesan dakwah pada siaran rubrik Panji Isya edisi

bulan April-Juni 2013. Peneliti menggunakan analisis isi (content analisys)

sebagai suatu metode penelitian yang bersifat pembahasan secara mendalam

terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Harold

D. Laswell sebagai pelopor analisis isi membuat teknik symbol coding yaitu

berupa pencatatan lambang atau pesan secara sistematis untuk kemudian dapat

diinterpretasikan oleh peneliti.1 Dan untuk menghitung pesan, peneliti

menggunakan rumus Holsti, karena Holsti mendefinisikan analisis isi sebagai

teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha untuk

menentukan karakteristik pesan yang dilakukan secara objektif dan sistematis.

Dengan demikian untuk mengetahui isi pesan dakwah dalam materi

rubrik Panji Isya di radio Wadi 99,7 FM Bogor dan pesan dakwah yang

dominan, maka peneliti melakukan analisa data berdasarkan transkip data 10

tema siaran edisi April-Juni 2013 yang telah diisi oleh ketiga juri dengan

mengacu pada kategorisasi pesan dakwah menurut Endang Saefudin Anshari,

yakni:

1. Aqidah, yang meliputi iman kepada Allah, iman kepada malaikat-malaikat

Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada rasul-rasul Allah, iman

kepada hari kiamat, dan iman kepada qadha dan qadar.

1 Bambang Setiawan dan Ahmad Muntaha, Metode Penelitian Komunikasi, Jakarta:

Universitas Terbuka, 2004, cet. Ke-1, h. 79.

Page 62: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

53

2. Syariah, yang meliputi ibadah dalam arti khas (thaharah, shalat, puasa,

zakat, haji) dan muamalah dalam arti luas (al-qonunalkhas/ hukum perdata

dan al-qonun al-am’ / hukum publik).

3. Akhlak, yang meliputi akhlak kepada khaliq dan makhluk (Tuhan dan

makhluk hidup).2

Isi Pesan Dakwah yang disampaikan oleh Narasumber edisi April-Juni 2013

Edisi : April 2013

Judul : Pentashihan atau Pembenaran Imam Ibnu Taimiyah akan

makna Hadits Tawasul

Narasumber : Ust. A. H. Ridwan

Pemahaman yang harus diluruskan dari permasalahan-permasalahan yang

di dalamnya ada pemikiran-pemikiran yang rancu, yang tidak sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh Allah SWT. dan Rasul-Nya. Yang harus diluruskan

adalah perkataan orang-orang yang gemar menggemparkan bahwa bertawasul

itu memusyrikan. Karena tawasul menurut versi mereka adalah menduakan

Allah. Bahkan di antara mereka menjadikan tawasul adalah sesuatu yang

bid‟ah dan bid‟ahnya pun bid‟ah dholalah. Maka orang yang melakukannya

sudah pasti masuk neraka. Dan masuk neraka krena tawasul itu konyol sekali.

Karena Rasulullah pun melakukan dan mencontohkan, sahabat menirukan,

para ulama menetapkan dan menfatwakan.

Oleh karena itu, cukuplah bagi mereka yang menentang senantiasa iri,

dengki kepada yang bertawasul. Bahkan kedengkian dan kebencian mereka

kepada orang bertawasul dan bertahlilan melebihi kebenciannya terhadap

orang kafir sekalipun.

Dustalah orang-orang yang menyebutkan bahwa “Barang siapa yang

melakukan pujian-pujian yang berlebihan kepada Rasul itu bid‟ah (dholalah)”.

Sehingga apabila sudah dicap bid‟ah dholalah, maka disebut pula ahli neraka.

Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah sebagai guru mereka yang membid‟ahkan itu

mengagungkan Nabi Muhammad SAW dalam kitab fatawinya juz ke-11

halaman 96, ia mengatakan:

“Muhammad itu adalah penghulu sekalian keturunan Nabi Adam as. Dan

Muhammad itu yang paling unggul dari sekalian makhluknya, melebihi

keunggulan Arash, dan melebihi dari keunggulan-keunggulan

makhlukmnya”.3

2 M. Abdul Aziz, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2009, cet. Ke-2, h. 332.

3 Ridwan, Tema Pentashan atau Pembenaran Imam Taimiyah akan Makna Hadits

Tawasul, Selasa, 9 April 20013, pukul 20.00-21.00.

Page 63: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

54

Tabel 1

Penilaian Juri Terhadap Tema 1

Pentashihanatau Pembenaran Imam Ibnu Taimiyah akan Makna

Hadits Tawasul

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih

aqidah pada tema 1.

Edisi : April 2013

Tema : Permasalahan Tawasul

Narasumber : Ust. A. H. Ridwan

Dalam permasalahan tawasul ini ada dua format. Pertama, jenis tawasul

yang semua golongan sepakat akan kebolehannya. Yaitu tawasul dengan amal

shalehnya sendiri dan di dalam hatinya ada 2 kalimat syahadat.Kedua, dulu

kita tahu akan kesholehan Imam Ghazali. Imam Ghazali begitu banyak amal

sholeh yang beliau lakukan. Kemudian kita bertawasul ke Imam Ghazali.

Menurut pendapat sebagian di antara saudara-saudara kita bahwa bertawasul

yang berformat seperti ini dilarang dan dicegah. Sebab menurut pemikiran

mereka format seperti itu bertawasulnya bukan dengan amal sendiri tapi

memakai amal yang lain, padahal dirinya sendiri tidak menyelematkan apa

lagi orang lain.

Menurut abuya Syekh Muhammad Al-Maliki Al-Hasani mengatakan

bahwa Al-Wasilah adalah segala sesuatu yang dijadikan Allah sebagai

penyebab untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan penyambung untuk

dipenuhNya segala kebutuhan. Untuk itu, demi menjayakan tawasul, yang

ditawasuli atau yang menjadi perantara itu mesti mempunyai kedudukan dan

kehormatan di sisi Allah SWT sebagai yang dituju dengan tawasul.

Orang yang bertawasul dengan perantara seseorang berkeyakinan bahwa

orang tersebut adalah orang saleh atau Wali Allah atau orang yang memiliki

keutamaan menurut prasangka baik terhadapnya. Orang-orang tersebut

dianggapnya sebagai orang yang dekat kepada Allah dan dicintaiNya.4

4 Ridwan, Tema Permasalahan Tawasul, Selasa, 16 April 2013, pukul 20.00-21.00.

Page 64: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

55

Tabel 2

Penilaian Juri Terhadap Tema 2

Permasalahan Tawasul

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa kedua juri sepakat memilih

aqidah dan 1 juri memilih akhlak pada tema 2.

Edisi : April 2013

Tema : Faidah dari Hadits Tawasulnya Nabi Adam as. kepada

Rasulullah SAW

Narasumber : Ust. A. H. Ridwan

Sebelum munculnya alam ini, Nabi Adam as. sudah bertawasul kepada

BagindaRasulullah SAW. Bahkan sebagian menunjukkan bahwa keberadaan

baginda Rasulullah SAW. adalah sesuatu yang menjadi primer. Karena tanpa

dirinya dan keberadaan beliau niscaya segala sesuatu tidak akan ada termasuk

alam ini.

Titik fokus di dalam sahnya bertawasul itu bahwa setiap yang punya derajat

tinggi menurut Allah SWT. ada nilai keshalehan, edit value dalam dirinya

bentuk keshalehan, kebenaran, maka layak untuk ditawasuli, terlepas dia itu

hidup atau pun mati.Dengan bertawasulnya Nabi Adam as. kepada Rasulullah

Saw., maka dosa memakan buah quldi itu telah diampuni.

Nabi SAW bersabda:“Ketika Nabiyyallah Adam melakukan dosa, ia

menengadahkan kepalanya ke langit dan berkata: „Wahai Tuhan, aku

memohon kepadaMu dengan Haq Muhammad agar Engkau mengampuniku‟.

Lalu Allah mewahyukan kepadanya: „Siapakah Muhammad?‟ Nabiyyallah

Adam menjawab: „Ketika Engkau menciptakanku, aku mengangkat kepala ke

arah „ArasyMu, dan lalu aku melihat, di sana tertulis: Laa Ilaaha Illallaaah

Muhammadur Rosulullaah. Akupun berkata kepada diriku, bahwa tiada

seorangpun yang lebih agung daripada orang yang namanya telah Engkau

tuliskan di samping NamaMu‟. Ketika itu Allah mewahyukan kepadanya:

„Dialah Nabi yang terakhir daripada keturunanmu, dan jika tidak karena dia,

niscaya Aku tak akan menciptakanmu‟.5

5 Ridwan, Tema Faidah dari Hadits Tawasulnya Nabi Adam as Kepada Rasulullah,

Selasa, 23 April 2013, pukul 20.00-21.00.

Page 65: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

56

Tabel 3

Penilaian Juri Terhadap Tema 3

Faidah dari Hadits Tawasulnya Nabi Adam as. kepada Rasulullah SAW

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulakn bahwa ketiga juri sepakat memilih

aqidah pada tema 3.

Edisi : Mei 2013

Tema : Keutamaan-keutamaan Bershalawat

Narasumber : Habib Hasan Shahab

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. yang termasuk dzikir. Serta

shalawat adalah salah satu kekhususan dan keutamaan yang Allah berikan

untuk umat Nabi Muhammad SAW. dengan pahala yang sangat besar,

kemuliaan yang sangat tinggi, balasan yang sangat agung bagi orang-orang

yang bershalawat, mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad SAW.

Keistimewaan keutamaa-keutamaan yang terkandung dalam shalawat, di

antaranya adalah:

1. Orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. akan

mendapatkan syafa‟atnya. Orang yang mendapatkan syafa‟at Nabi

Muhammad SAW. akan selamat dari keburukan di dunia maupun rasa

takut di akhirat.

2. Shalawat dapat menghapus dosa, seperti apa yang telah disabdakan oleh

Nabi Muhammad SAW: “Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali dari

ummatku dengan hati yang tulus, maka Allah bershalawat kepadanya 10

shalawat, mengangkat 10 derajat, dituliskan padanya 10 kebaikan dan

dihapuskan 10 keburukan”. Semakin banyak bershalawat, maka semakin

banyak dosa yang diampuni.

3. Allah cukupkan untuk hamba apa yang ditakutkan dan dikhawatirkannya,

akan dijauhkan oleh Allah dari segala hal yang mencemaskannya berkat

shalawat.

4. Orang yang bershalawat merupakan sebab didekatkannya seorang hamba

kepada Nabi Muhammad SAW. di hari kiamat nanti. Nabi Muhammad

SAW. bersabda: “Sungguh, manusia yang paling utama di sisiku kelak

dihari kiamat, yaitu mereka yang paling banyak bershalawat kepadaku”.

5. Orang yang bershalawat akan mendapatkan pahala seperti pahala sedekah.

Dan sebab untuk dikabulkannya kebutuhan hajat, jika doa yang diawali

Page 66: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

57

dan diakhiri dengan shalawat, maka doa seperti itu yang akan diterima

oleh Allah SWT. Jadi, shalawat merupakan salah satu penyebab

terkabulnya doa.

6. Orang yang bershalawat akan diberikan kabar gembira tentang surge

sebelum ia meninggal.

7. Sabda Nabi Muhammad SAW: “Tidaklah setiap seorang hamba

mengucapkan salam kepadaku melainkan Allah akan mengembalikan

kepadaku rohku sampai aku menjawab salamnya”.

8. Shalawat merupakan penyebab ingatnya sesuatu yang lupa.

9. Shalawat untuk menjauhkan dari status kekikiran dan bakhil.

10. Bagi orang yang bershalawat akan mendapatkan keberkahan, baik pada

amalannya, umurnya, maupun kehidupan sehari-harinya.

11. Shalawat untuk mengokohkan jembatan. Seorang hamba yang

menyebrangi jembatan nanti di hari kiamat akan selalu kokoh, sehingga

selamat dari api neraka.6

Tabel 4

Penilaian Juri Terhadap Tema 4

Keutamaan-keutamaan Bershalawat

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa kedua juri sepakat memilih

akhlak dan 1 juri memilih syariah pada tema 4.

Edisi : Mei 2013

Tema : Alamatul Qiyamah

Narasumber : Ust. H. Endang Muslihat Kamal

Tanda-tanda kiamat yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW. antara

lain adalah di mana seorang laki-laki berada di bawah kepemimpinan wanita.

Seorang laki-laki ada di dalam kendali kaum wanita. Jadi terbalik dengan apa

yang disampaikan oleh Allah bahwa laki-laki adalah pemimpin kaum wanita.

Di akhir zaman nanti di mana kaum wanita menguasai yang seharusnya

dikuasai oleh laki-laki. Mungkin sekarang banyak wanita yang disebut

business girl atau manita karier. Di mana laki-laki tidak bekerja, sementara

6 Habib Hasan Shahab, Tema Keutamaan-keutamaan Bershalawat, Sabtu, 11 Mei 2013,

pukul 20.00-21.00.

Page 67: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

58

istrinya menjadi seorang wanita bisnis yang menafkahi suami dan anak-

anaknya. Pada kondisi seperti zaman seperti itu maka merupakan sebuah

alamtulqiyamah.

Tanda-tanda yang berikutnya adalah banyak anak-anak yang durhaka

kepada orang tuanya. Mungkin sudah ada pergeseran nilai, sudah terjadi

dekadensi akhlak dan moral di mana-mana. Termasuk seorang anak sudah

tidak lagi tahu arti dari kesopan santunan dan sebuah budi pekerti terhadap

orang tua.Ketika kondisi seperti itu lah merupakan tanda-tanda akhir zaman.

Di mana seorang anak lebih dekat kepada teman atau sahabatnya daripada

orang tuanya.

Tanda-tanda akhir zaman selanjutnya ialah di mana seseorang

memulyakan kepada orang lain. Bukan karena kemulyaan akhlak, ilmu, atau

budi pekertinya, tetapi seseorang akan menghormati orang lain karena jabatan,

harta, atau pengaruhnya. Dalam kondisi seperti itu, maka orang-orang yang

memiliki orientasi harta keduniaan dan jabatan status sosial di masyarakat itu

yang lebih dimulyakan dari pada orang yang mulya seperti ulama, asatid atau

orang-orang yang dimulyakan oleh Allah SWT. Sesungguhnya kiamat itu

akan datang, kedatangannya tidak dibertitahukan kepada manusia. Supaya

manusia mempersiapkan diri dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh

Allah SWT. nanti pada waktunya.7

Tema 5

Penilaian Juri Terhadap Tema 5

Alamatul Qiyamah

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa kedua juri sepakat memilih

aqidah dan 1 juri memilih akhlak pada tema 5.

Edisi : Mei 2013

Tema : Pentingnya mencari kawan atau sahabat yang berilmu

Narasumber : Ust. Endang Muslihat Kamal

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bahwa di akhirat nanti kita

akan bersama orang yang kita ikuti. Kita jadikan orang-orang yang shaleh dan

7 Endang Muslihat Kamal, Tema Alamatul Qiyamah, Minggu, 12 Mei 2013, pukul 20.00-

21.00.

Page 68: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

59

orang-orang yang mendapatkan kedudukan di sisi Allah, kita jadikan sebagai

sahabat. Namun, bagaimana remaja dan generasi muda sekarang? Mereka

salah mencari idola dan panutan, sehingga tingkah laku, busana, pikiran, ide,

ilmu dan sebagainya mereka ikuti. Ini merupakan pencucian otak dan sebuah

perang pemikiran.

Orang-orang Yahudi hdan nasrani tidak akan pernah puas kepada kita

sebagai umat Islam. Sehingga kita masuk ke dalam jebakan mereka. Secara

frontal mereka takut kepda umat Islam, karena umat Islam memiliki 2 hal

yaitu hidup mulya atau mati syahid. Dua hal ini lah yang menjadi pegangan

umat Islam. Kedua hal ini adalah pilihan yang sangat luar biasa. Oleh karena

itu, orang-orang yahudi dan nasrani tidak akan menyerang secara terbuka.

Mereka menyerang umat Islam dengan berbagai cara, sering dikemukakan

mereka menyerang kita dengan 4F yaitu Film, Fun, Fashion dan food.

Mereka akan menyerang kita generasi umat Islam khususnya dengan

fashion. Contohnya salah satu Negara menciptakan bagaimana umat Islam

agar terpengaruh dengan ala pakaian yang dibuat oleh mereka. Sehingga

secara lambat laun remaja-remaja Islam meninggalkan pakaian takwanya dan

busana muslimahnya. Maka berhasilah orang non muslim menyerang umat

Islam melalui fashion. Kemudian dengan food/makanan, tidak sedikit

makanan yang ada di pasar yang tidak berlebelkan “halal”. Banyak makanan

yang dikonsumsi oleh umat Islam dalam status syubhat atau bahkan haram

sekali pun. Pantas saja anak-anak kita susah untuk diajak kepada kebaikan.

Kita terjebak dengan perang pemikiran. Maka Prof. Amin Rais

mengemukakan bahwa “ghojlul fiqri (perang pemikiran) itu lebih hebat dari

perang dunia ke-2. Lawannya tidak terlihat tapi mematikan, inilah umat Islam

mengahadapi hal itu”. Oleh karena itu, kembali kepada pokok masalah bahwa

seseorang akan mengikuti pola hidup temannya.

Alhamdulillah masih banyak orang-orang yang shaleh, orang-orang yang

kita jadikan imam, orang-orang yang kita ikuti tingkah lakunya, pewaris para

ulama, pewaris para Nabi, para habaib, dan para alim ulama. Kita manfaatkan

ilmu, karena ilmu adalah sesuatu yang paling penting dalam kehidupan ini.

Seseorang yang beramal tanpa ilmunya maka ditolaklah akan aktivitas

amalnya. Oleh karena itu, betapa hebat dan pentingnya kita untuk senantiasa

mengejar ilmu.8

8 Endang Muslihat Kamal, Tema Pentingnya Mencari Kawan atau Sahabat yang Berilmu,

Minggu, 19 Mei 2013, pukul 20.00-21.00.

Page 69: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

60

Tabel 6

Penilaian Juri Terhadap Tema 6

Pentingnya mencari kawan atau sahabat yang berilmu

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih

akhlak pada tema 6.

Edisi : Juni 2013

Tema : Keutamaan Shalat Tahajjud dan Sunnah Rawatib

Narasumber : Habib Hasan Shahab

Ciri hamba yang shaleh, yang diakui keshalehan dan keimanannya oleh

Allah SWT. adalah bangun malam, beribadah di waktu malam. Kita telah

pelajari keagungan dan kemuliaan yang dipersiapkan untuk hamba yang

bertahajjud, beribadah di waktu malam, bahkan kemuliaan dan keutamaan

yang tertinggi. Sebagaimana firman Allah SWT.“Bahwasanya pahala yang

Allah berikan bagimu, mereka hamba-hamba yang menjauhkan tubuhnya dari

tempat tidur, Allah berikan pahala yang bahkan tidak diketahui oleh malaikat

yang dekat dengan-Nya maupun oleh para rasul”. Ini menandakan suatu

pemberian yang sangat istimewa yang Allah bentuk hamba-hambaNya yang

bangun di waktu malam untuk beribadah, bertahajjud. Seperti yang

disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW.“Bahwasanya bangun malam

merupakan kebiasaan adatnya orang-orang yang shaleh”

Jika sudah merasakan nikmatnya bermunajat dengan Allah SWT. di waktu

malam, maka tidak akan rela sesudahnya untuk meninggalkan bangun malam.

Bahkan banyak didengar dari perkataan para salaf, mereka orang-orang yang

shaleh, salah satunya adalah: “selama 40 tahun tidak ada yang membuatku

merasa sedih melainkan terbitnya masuk fajar (masuknya waktu shubuh)”

karena habisnya waktu tahajjud. Jadi, sangat baik sekali bermunajat kepada

Allah, khususnya di waktu malam.

Dituntut untuk pemula selalu memaksakan diri melawan hawa nafsunya,

berusaha dengan sungguh-sungguh untuk bertahajjud. Sehingga jika menjadi

kebiasaan untuk bertahajjud, maka digolongkan dan diakui sebagai hamba-

hamba yang shaleh. Allah SWT. memberikan kemulyaan untuk umat ini,

kepada mereka yang tidur dalam keadaan sedang berniat untuk bangun malam.

Salah satunya adalah bahwasanya orang yang tidur dalam keadaan suci, dalam

keadaan berwudhu itu akan didampingi selalu oleh malaikakt rahmat di waktu

Page 70: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

61

tidurnya. Didampingi oleh malaikat rahmat yang selalu memohon kepada

Allah agar Allah memberikan ampun dan perlindungan kepada orang tersebut.

Salah satu kemuliaan untuk umat Nabi Muhammad SAW. Allah berikan

keutamaan pahala menunaikan shalat sunnah yaitu yang selalu menjaga 12

rakaat sunnah rawatib, shalat qobliyah dan ba‟diyah. Adapun keutamaan

menunaikan shalat sunnah rawatib 12 rakaat itu sebagai penyempurna shalat-

shalat wajib. Sabda Rasulullah SAW.

“Sesungguhnya shalat-shalat sunnah itu penambal shalat-shalat wajib”.

Serta manfaat shalat sunnah sebagai pendidik yang mendidik hawa nafsunya,

untuk penyemangat dalam beribadah. Keutamaan-keutamaan dan

keistimewaan banyak yang terdapat pada shalat sunnah rawatib “Barang siapa

yang menjaga 12 rakaat pada sehari semalam, maka Allah SWT. akan

membangunkan rumah untuknya di surga”.9

Tabel 7

Penilaian Juri Terhadap Tema 7

Keutamaan Shalat Tahajjud dan Shalat Sunnah Rawatib

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih

syariah pada tema 7.

Edisi : Juni 2013

Tema : Indahnya Bersilaturrahmi

Narasumber : Ust. Endang Muslihat Kamal

Menyambung tali persaudaran adalah lebih indah. Akan tetapi hanya

karena hawa nafsu pada diri, sehingga terjadi sebuah problem. Permasalahan

yang menjadikan sebuah jalinan indah menjadi retak. Itu semua tidak

menjadikan indah. Begitu pun orang yang memutuskan tali silaturrahmi itu

penghancur keindahan, sehingga diancam oleh Rasulullah SAW. dalam

sabdanya: “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali

silaturrahmi”. Sebaliknya, orang menyambung tali silaturrahmi akan

dipanjangkan umurnya, dilapangkan dadanya, diperluas dan diberkahi

rizkinya. Dan juga akan mudah dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

9 Habib Hasan Shahab, Tema Keutamaan Shalat Tahajjud dan Shalat Sunnah Rawatib,

Sabtu, 1 Juni 2013, pukul 20.00-21.00.

Page 71: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

62

Karena manusia itu saling membutuhkan. Jika rasa saling membutuhkan ini

dibareni dengan sauatu keakraban, maka untuk memulai kebutuhan kita inilah

lebih mudah lagi.

Silaturrahmi adalah sesuatu yang sangat indah, hanya saja tidak semua

orang yang mengucap tali silaturrahmi paham dan sadar akan maknanya.

Maka kita harus memahami silaturrahmi, suatu kata yang indah tapi kita

belum memahaminya. Silaturrahmi bukan saling kunjung-mengunjungi, bukan

saling memberi hadiah, Nabi Muhammad SAW. bersabda: “Salinglahkunjung-

mengkunjungi”. Tetapi silaturrahmi bukan kunjung-mengkunjungi, sebab

kunjung-mengkunjungi yang dikehendaki Rasulullah adalah agar kita saling

mencintai. Jadi, upaya kunjung-mengkunjungi adalah supaya sanpai kepada

cinta. Dalam riwayat “Salinglah engkau memberi hadiah, agar engkau saling

mencintai”. Jadi, silaturrahmi itu bukan bertemunya jasad, tetapi bagaimana

mempertemukan hati dengan hati. Jika bertemunya jasad tidak dibarengi

dengan hati, maka hal itu omong kosong.

Suatu ketika Ues Al Gharani ditanya oleh sahabatnya: “Wahai Ues,

sambung silaturrahmi kepadaku” (karena Ues jarang terlihat). Dijawab oleh

Ues: “Aku akan bersilaurrahmi kepadamu dengan sesuatu yang lebih

bermanfaat untukku dan untukmu. Memang pertemuan jasad tidak ada, tetapi

akau akan selalu mendo‟akanmu”. Dengan mendo‟akan itu lah bathin yang

sesungguhnya. Jadi, tidak harus adanya pertemuan, pertemuan tidak

mempersiapkan hati justru malah jadi malapetaka. Tetapi pertemuan hati akan

membuahkan sesuatu yang indah.10

Tabel 8

Penilaian Juri Terhadap Tema 8

Indahnya Bersilaturrahmi

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa kedua juri sepakat memilih

akhlak dan 1 juri memilih aqidah pada tema 8.

Edisi : Juni 2013

Tema : Fardhu Wudhu

Narasumber : Ust. Endi Suhendi

10

Endang Muslihat Kamal, Tema Indahnya Bershalawat, Senin, 10 Juni 2013, pukul

20.00-21.00.

Page 72: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

63

Fardhu wudhu yang keempat, mengusap sebagian daripada kepala, baik laki-

laki maupun perempuan. Sabagaimana kita ketahui fardhu wudhu itu ada

enam, yaitu niat, membasuh muka atau wajah, membasuh kedua tangan

sampai siku, mengusap sebagian kepala, membasuh kedua kaki, dan yang

terakhir adalah tertib.

Dalam fardhu wudhu mazhab Imam Syafi‟I cukup mengusap sebagian jud

yang ada di kepala, ini baik jud yang di atas kening,di belakang, atau pun di

pinggir selama di situ ada batasan kepala. Akan tetapi menurut pandangan

Imam Malik dan Imam Ahmad Hambal ini hukumnya wajib membasuh

seluruh kepala.

Ketika ada suatu ikhtilaf, menurut pandangan Imam Malik dan Ahmad

membasuh atau mengusap seluruh kepala ini wajib. Sedangkan pandangan

Imam Syafi‟i hal itu merupakan sunnah. Di sini ada qoidah yang menjelaskan

“Apabila ada sesuatu ikhtilaf (perbedaan) antara wajib dan sunnah, maka

mengerjakannya itu adalah lebih utama”.11

Tebel 9

Penilaian Juri Terhadap Tema 9

Fardhu Wudhu

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih

syariah pada tema 9.

Edisi : Juni 2013

Tema : Mencari keberkahan dan nasiha-nasihat

Narasumber : Habib Muhammad Alhaddad

Berkata hamba yang butuh kepada Allah, hamba yang faqir. Hamba yang

mengakui akan kekurangan dan kelemahannya, yang selalu mengharap

ampunan Tuhannya yang Maha Mulia. Ini adalah bahasa-bahasa tawadhu,

penghambaan kepada Allah SWT. sebagai manusia. Siapa pun kita dan

apapun jabatan kita, maka sudah selayaknya kita mengaku sebagai hamba

Allah dan jangan merasa memiliki keistimewaan. Dalam sabda Rasulullah:

“SesungguhnyaAllahmemilikisekelompokmalaikatkhususyangtugasnyaberkelil

ingdiatasmukabumi.” Mereka ditugaskan untuk berkumpul dengan orang-

11

Endi Suhendi, Tema Fardhu Wudhu, Jum‟at, 14 Juni 2013, pukul 20.00-21.00.

Page 73: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

64

orang yang berada di tempat-tempat orang berdzikir kepada Allah seperti

majlis dzikir atau majlis ta‟lim.

Setelah malaikat itu kumpul dengan orang-orang yang berdzikir dan

setelah bubar pengajian tersebut, maka malaikat mengadu kepada Allah dan

Allah bertanya: “Dari mana kalian datang?” mereka berkata: “Kami habis

kumpul dengan hamba-hambaMu Ya Rabb”. Kemudian Allah bertanya: “Apa

yang mereka lakukan, apa yang mereka minta…?”. Diakhir dialog ini Allah

mengatakan: “Wahai para malaikat, kalian jadilah saksi. Aku jadikan kalian

saksi bahwa mereka yang hadir di majlis tersebut, Aku ampuni semuanya”.

Jadi, semua orang yang duduk di majlis dzikir atau majlis ta‟lim, semuanya

mendapat ampunan dari Allah. Maka ada satu malaikat yang berkata: “Ya

Rabb, ada satu di situ hamba-Mu yang niatnya bukan untuk berdzikir, niatnya

tidak tulus, niatnya hanya ada keperluan lain, dan mau tidak mau dia terpaksa

ada di situ, apakah dia dapat juga?” Allah SWT. mengatakan: “Apapun niat

dia, dia duduk bersama orang-orang bahagia, maka siapa yang duduk bersama

mereka ia akan mendapat kebahagiaanKu”. Allah tidak pilih kasih, dan Allah

memberikan anugrah dan mengampuni semuanya.

Orang yang paling banyak mendapat anugrah Allah SWT. di tempat itu

adalah orang yang paling merasa dirinya hina, lemah, kotor, banyak dosa,

tidak memiliki nilai di hadapan Allah. Ini adalah suri tauladan yang diajarkan

oleh Rasulullah SAW. karena beliau tidak pernah merasa lebih baik dari orang

lain.12

Tabel 10

Penilaian Juri Terhadap Tema 10

Mencari Keberkahan Dan Nasihat-Nasihat

NO JURI KATEGORISASI PESAN DAKWAH

Aqidah Syariah Akhlak

1 Juri I

2 Juri II

3 Juri III

Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa ketiga juri sepakat memilih

syariah pada tema 10.

12

Muhammad Alhaddad, Tema Mencari Keberkahan dan Nasihat-Nasihat, Rabu, 26 Juni

2013. Pukul 20.00-21.00

Page 74: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

65

Tabel 11

Hasil Rekapitulasi Antar Juri

No Edisi Tema

Penlaian Juri

Kode Penilaian Juri I Juri II Juri III

Aq Sy Ak Aq Sy Ak Aq Sy Ak

1 April

Pentashihan/pembenaran

imam Ibnu Taimiyah akan

makna hadits tawasul

√ √ √ Aq Sepakat

2 April Permasalahan tawasul

√ √ √ Aq Tidak

sepakat

3 April

Faedah dari hadits

tawasulnya nabi Adam as

kepada Rasulullah

√ √ √ Aq Tidak

sepakat

4 Mei Keutamaan-keutamaan

bershalawat √ √ √ Ak Sepakat

5 Mei Alamatul Qiamah

√ √ √ Aq Tidak

sepakat

6 Mei Pentingnya mencari kawan

atau sahabat yang berilmu √ √ √ Ak Sepakat

7 Juni Keutamaan sholat Tahajud

dan shalat sunah rawatib √ √ √ Sy Sepakat

8 Juni Indahnya bersilaturrahmi

√ √ √ Ak Tidak

sepakat

9 Juni Fardhu wudhu √ √ √ Sy Sepakat

10 Juni Mencari keberkahan dan

nasehat-nasehat √ √ √ Sy Sepakat

Jumlah 4 3 3 4 3 3 3 4 3 Aq Sepakat

Berdasarkan hasil rekapitulasi penilaian antar juri di atas diperoleh kesimpulan

bahwa hasil penelitian 10 tema rubrik Panji Isya edisi April-Juni 20113

sebagai berikut:

1. Juri 1, penilaian nilai aqidah mendapatkan 4 point, syariah 3, dan akhlak 3 point.

2. Juri 2, penilaian nilai aqidah mendapatkan 4 point, syariah 3, dan akhlak 3 point.

3. Juri 3, penilaian nilai aqidah mendapatkan 3 point, syariah 4, dan akhlak 3 point.

Page 75: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

66

Jadi, nilai aqidah mendapatkan 4 point, nilai syariah 3 point, dan nilai

akhlak mendapatkan 3 point, berdasarkan nilai kesepaktan antar juri.

B. Pesan yang Dominan Pada Rubrik Panji Isya

Dengan demikian berdasarkan rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan

bahwa pesan yang paling dominan dilihat prosentasi kategori pesan dakwah

yang disiarkan rubrik Panji Isya 10 tema edisi April-Juni 2013 dapat

dijelaskan dalam tabel berikut:

Tabel 12

Prosentase Kategori Pesan Dakwah

No Kategori F Prosentase %

1 Aqidah 4 40%

2 Syariah 3 30%

3 Akhlak 3 30%

Jumlah 10 100%

Berdasarkan hasil temuan di atas menunjukan bahwa pesan dakwah pada

rubrik Panji Isya sebagai berikut:

1. Kategori Aqidah

P =

x 100%

P =

x 100%

P = 40%

2. Kategori Syariah

P =

x 100%

P =

x 100%

P = 30%

Page 76: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

67

3. Kategori Akhlak

P =

x 100%

P =

x 100%

P = 30%

Dengan demikian, pesan dakwah yang paling dominan pada rubrik Panji

Isya di Radio Wadi FM Bogor adalah pesan aqidah dengan prosentase 40%

berdasarkan hasil perhitungan kesepakatan dari ketiga juri.

Setelah diketahui dari masing-masing kategori pesan dakwah dalam rubrik

Panji Isya edisi April-Juni 2013, terlihat tidak semua dewan juri menilai

dengan kesepakatan. Ada sebagian jawaban dewan juri yang tidak sepakat

dengan juri lainnya, sebagaimana yang dijelaskan dengan tabel berikut ini:

Tabel 13

Hasil jawaban ketiga dewan juri

Antar Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

Ke 1 dan 2 10 8 2 0,8

Ke 1 dan 3 10 6 4 0,6

Ke 2 dan 3 10 9 1 0,9

Berdasarkan uraian tabel di atas telah diduga nilai koefisien reliabilitas

atau nilai keputusan antar juri sebagai berikut:

1. Juri 1 dan 2

Koefisien Reliabilitas=

=

=

= 0,8

2. Juri 1 dan 3

Page 77: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

68

Koefisien Reliabilitas=

=

=

= 0,6

3. Juri 2 dan 3

Koefisien Reliabilitas=

=

=

= 0,9

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas antar

ketiga juri mencapai nilai yang akurat. Untuk mengukur rata-rata

perbandingan nilai keputusan antar juri, dihitung dengan rumus komposit

reliabilitas. Sebelum itu harus mencari nilai rata-rata antar juri terlebih dahulu

dengan menggunakan rumus:

X=∑

=

= 0,77

Jadi nilai rata-rata juri adalah 0,77

Dengan demikian untuk mengukur Komposit Reliabilitas dapat

menggunakan rumus sebagai berikut:

Page 78: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

69

Komposit Reliabilitas =

=

=

= 0.9

Dari hasil perhitungan ini memiliki tingkat validitas yang cukup tinggi

karena menggunakan 3 orang juri. Dengan adanya ketiga juri maka tidak akan

terjadi kekeliruan dan sehingga dapat dikatakan akurat dan objektif, berbeda

dengan menggunakan 1 juri yang akan menghasilkan data dan kesimpulan

penelitian ini secara subjektif.

Demikian uraian pesan dakwah pada rubrik Panji Isya edisi April-Juni

2013. Peneliti mencoba menganalisis dengan menggunakan rumus Holsti

dengan mengacu pada transkip uraian terhadap apa yang disampaikan oleh

narasumber di radio Wadi FM. Pesan-pesan yang disampaikan narasumber

rubrik Panji Isya mengangkat tema-tema yang cukup menarik sehingga

pendengar senang mendengarkannya. Hingga saat ini rubrik Panji Isya tetap

diminati pendengar. Dan semoga pesan yang disampaikan narasumber dapat

membantu masyarakat yang belum mengetahui tentang agama, dan dapat

membantu mencari solusi atas permasalahan di masyarakat dalam hal ini

pendengar radio Wadi FM sesuai dengan aqidah Ahlussunnah Wal Jama‟ah.

Page 79: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang dipaparkan pada bab sebelumnya serta hasil observasi,

penelitian, wawancara maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Isi pesan dakwah pada siaran rubrik Panji Isya di radio Wadi 99,7 FM Bogor

edisi April-Juni 2013 yang disampaikan oleh narasumbernya cenderung

menyampaikan pesan aqidah, terbukti dengan prosentasenya mendapat nilai

yang lebih tinggi yaitu mencapai 40% dibandingkan dengan nilai syariah dan

akhlak. Karena radio Wadi berazaskan Ahlussunnah Wal Jama’ah, pilihan

bagi pencari kebenaran yang mau mempertahankan tradisi lama yang baik dan

mengambil tradisi baru yang lebih baik.

Materi-materi yang disiarkan oleh narasumber dalam siaran rubrik Panji

Isya di radio Wadi FM, edisi April-Juni 2013 sebanyak 10 materi dan pesan

yang paling dominan yang disampaikan oleh narasumber adalah pesan aqidah

yakni sebanyak 40% dibandingkan dengan pesan syariah dan akhlak masing-

masing sebanyak 30%.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan siaran

dakwah Panji Isya di radio Wadi 99,7 FM Bogor, maka ada beberapa saran

yang hendak peneliti sampaikan di antaranya:

1. Peneliti berharap kepada radio Wadi FM Bogor melalui siaran dakwah

Panji Isya dalam pesan aqidah di sini lebih dominan, tapi harus tetap

Page 80: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

71

mampu meningkatkan lagi pesan aqidah yang merupakan inti dari ajaran

Islam, karena hal ini berkaitan dengan dengan keyakinan. Sehingga dapat

memberikan kesadaran bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan.

2. Untuk pesan syariah agar lebih diperinci lagi masalah-masalah yang

berkaitan dengan ibadah ritual baik yang dilakukan dengan perbuatan

maupun dengan lisan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

3. Dan untuk pesan akhlak supaya ditingkatkan lagi agar para pendengar

lebih mengerti tentang akhlak. Karena akhlak merupakan bahan amalan

bagi seorang muslim dan mu’min agar berperilaku sesuai dengan apa yang

diamanatkan oleh Allah SWT. dan telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW.

yaitu harus mencontoh perangainya.

Page 81: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

DAFTAR PUSTAKA

A. A. Hamid Al-Atsari. 2004. Intisari Aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah. Jakarta:

Niaga Swadaya.

Abdurrahman, Soejono. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rhineka Cipta.

Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.

Anshari, Endang Syaefudin. 1993. Wawasan Islam. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Ardani, Moh. 2006. Memahami Permasalahan Fikih Dakwah. Jakarta: Mitra

Cahaya Utama.

Ardhana, Sutirman Eka. 1995. Jurnalistik Dakwah. Jakarta: Pustaka Pelajar. Cet.

Ke-1.

Ardianto, Elvinaro dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Arifin, Tatang M. 1968. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Aziz, Moh. Abdul. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana. Cet. Ke-2.

Badruttamam, Nurul. 2005. Dakwah Kolaboratif Tamizi Taher. Jakarta: Grafindo.

Cet. Ke-1.

Bulaeng, Andi. 2004. Metodologi Penelitian Komunikasi Kontemporer.

Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Effendi, Onong Uchjana. 1996. Dasar-dasar Public Relations. Bandung; Alumni.

____________. 2005. Komunikasi dan Modernisasi. Bandung: CV. Mandar Maju.

____________. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra

Aditiya Bakti. Cet. Ke-3.

Ghazali, M. Bahri. 1997. Dakwah Komunikatif Membangun Kerangka Dasar Ilmu

Komunikatif Dakwah. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya. Cet. Ke-1.

Goug, Howard. 1999. Perencanaan Penyajian Produksi Program Radio. Jakarta:

Pengurus Pusat HPPI (Himpunan Praktisi Penyiaran Indonesia.

Hasanuddin, A.H. 1982. Retorika Dakwah dan Publisistik dalam Kepemimpinan.

Surabaya: Usaha Nasional. Cet. Ke-2.

Indrawan WS. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Page 82: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Khasanah, Siti Uswatun. 2007. Berdakwah Dengan Jalan Berdebat Antara Non

Muslim Dengan Muslim. Purwokerto: Purwokerto Press.

Kusnadi, Wawan. 2008. Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Majid, M. Abdul. 1994. Kamus Istilah Fiqih. Jakarta: PT. Pustaka Firdaus.

Masduki. 2001. Jurnalistik Radio. Yogyakarta: LKiS. Cet. Ke-1.

Milles, Mattew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif.

Penerjemah Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.

Muhiddin, Asep. 2002. Dakwah dalam Perspektif al-Qur’an: Studi Kritis atas

Visi, Misi, dan Wawasan. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Munir, M dan Illahi, Wahyu. 2006. Manajemen Dakwah. Jakarta: Kencana. Cet.

Ke-2.

Muriah, Siti. 2000. Metodologi Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar Offset.

Najamudin. 2008. Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka

Insan Madani.

Nasution, Zulkarnaen. 2001. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Pusat

Penelitian Universitas Terbuka. Cet. Ke-2

Ningrum, Fatmasari. 2007. Sukses Menjadi Penyiar, Scrip Writer Dan Reporter

Radio. Jakarta: Swadaya.

Rakhmat, Jalaludin Rakhmat. 2007. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Salim, Peter. T. th. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern

English Press. Cet ke-1.

Shihab, M Quraish. 1993. Membumikan Al-Qur’an. Bandung: Mizan.

____________. 2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati Volume 11.

Sufarta, Munjir dan Hefni. 2006. Metode Dakwah. Jakarta: Kencana.

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.

Tasmara, Toto. 1997. Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama. Cet.

Ke-1.

Thaimiyah, Ibnu. 1985. Majmu Al-Fatwa, Juz 15. T.tp.: Mathabi Ar-Riyadh.

Page 83: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi),

Ciputat: ceQDA (center for Quality Development and Assurance),

2007.

Umar, Toha Yahya. 2004. Ilmu Dakwah. Jakarta: Niaga Swadaya.

Wawancara Pribadi dengan Ali Ridho, Penanggung Jawab Program, Bogor, 16

Juli 2013.

Wawancara Pribadi dengan Anash Affandi, Bogor, 28 Januari 2013.

Wawancara Pribadi dengan Drs. Endang Muslihat Kamal, Narasumber Wadi,

Bogor, 16 Juli 2013.

Wawancara Pribadi dengan M. Bagir Shahab, Penanggung Jawab Wadi, Bogor,

16 Juli 2013.

Al-Hafizh, Mushlihin. 2013. Pengertian Dakwah Menurut Bahasa dan Istilah,

artikel ini diakses pada tanggal 26 Juni 2013 dari

http://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-dakwah-

menurut-bahasa-dan-istilah.html

Page 84: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

KEMENTERIAI\ AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Jl. Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputat 15412 IndonesiaTelepon/Fax (021)'7 432728 I 74703580

Website: w'.fdkuiniakana.ac.id, E-mail : dakwahfOfdk.uiniakrta.ac.id

NomorLampiranHal

: Un.01/F5/PP.00.9/ 12013

: Izin Penelitian (Skripsi)

Kepada Yth,Penanggung Jawab ProduksiRadio Wadi FMdi

Tempat

As s al amu' al aikum Wr. l[tb.

Jakarta, Juli 2013

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarta menerangkan bahwa :

NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusan/KonsentrasiAlamat

Telp.

Tembusan :

1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ka/Sekprodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

Mustika Destipiani1 0905 1 000 l 00Tangerang, 31 Desember 1990VIII (Delapan)Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)Jl. Aria Jaya Santika Ds. Pasir Nangka Rf 01/002No. 22 Tigaraksa - Tangerang081284518260

adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitiar/mencari data dalam rangkapenulisan skripsi berjudrrl Analisis Isi Rubrik Panji Isa di Radio Wadi 102 FMBerasaskan Ahlussunnsh w al Jamq' ah.

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapakilbu/Sdr. dapat

menerima./mengizinkan mahasisr.va kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatan

dimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

Ws s alamu' al aikum Wr. t4/b.

Dekan,

Subhan, MA1 10 199303 1 004r

Page 85: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Mfuffi$-Jl. Veteran III Loji Tapos Cilengsih Ciawi - Bogor 16760

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat bersama ini kami sampaikan bahwa Mahasiswa Fakultas IlmuDalcwah dan llmu Komunikasi Syarif Hidayarullah Jakarra dibawah ini,

Nama

NomorPokok

TempaUTanggal Lahir

Semester

Jurusan/I(onsentrasi

Alamat

Mustika Destipiani

109051000100

Tanggerang, 31 Desember 1990

WII (Delapan)

Komunikasi dan Penyiaran Islam (KpI)

Jl. Aria Jaya Santika Ds. Pasir Nangka Rt.0l/002

No.22 Tigaraksa - Tanggerang

Telah melaksanakan penelitian untuk bahan penulisan slaipsi yang berjudul AnalisisIsi Rubrik Program Panji Isya "Penerang Hati dan Jiwa Ba'da Isya" di Radio Wadi 99.2 FM.Dernikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alikurn Wr. Wb.

Bosor. 17 Juli 2013

Page 86: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Hasil Wawancara

Nama : Anash Affandi

Tempat, tanggal lahir :

Alamat : Bogor

No. telp : 085883746505

Jabatan : Programe Directure, Produksi, Penanggungjawab siaran, penyiar

1. Bagaimana sejarah radio Wadi, mulai dari pendirinya?

Jawab: pendiri atau pemiliknya adalah Husein Al Hamid. Kita berdiri sekitar 7 tahun

yang lalu dan kita ambil milad Wadi itu bulan Hijriah bukan bulan Masehi, tepat

tanggal 1 Muharram (tahun baru Islam). Karena nuansa Islami radio dakwah yang

menyungsung Ahlussunnah Wal Jama’ah, jadi secara otomatis kita mengambil tahun

Hijriah sebagai permulaan awal berdirinya Wadi.

Sejarah awal berdirinya Wadi yang pertama, kekhawatiran kita terhadap media-

media yang saat ini banyak dikuasai oleh orang-orang sekuler. Jadi penyeimbang

yang saat ini masyarakat banyak dimasuki informasi-informasi yang tidak balance

tentang keislaman. Sehingga terkesan “Islam itu angker” di media. Contohnya: Wah,

FPI rusuh, wah Ormas Islam ngamuk dan sebagainya. Itu informasi-informasi yang

sebetulnya tidak seimbang. Kami di sini mencoba mengimbangi informasi-informasi

(dari segi informasi) yang tidak Islami, kita imbangi dengan informasi Islami. Kedua,

banyaknya faham-faham Islam sampai faham liberal yang pada akhirnya akan

memecah belah umat. Sehingga kita hadir dengan format Ahlussunnah Wal Jama’ah

yang memang betul-betul bermanhaz aqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah dari Imam

Hasyim Al Asy’ari. Sehingga sebagai penyeimbang dari aliran-aliran Islam yang

merusak. Itu pada kenyataannya, sehingga kami muncul, berdiri radio Wadi ini

didirikan oleh pemilik yaitu Husein Al-Hamid dan juga para keluarga beliau.

2. Jadi radio ini milik keluarga?

Jawab: iya, karena ini yang punya individu belum ada keterikatan pihak swasta

sampai saat ini. Beliau sangat content terhadap dakwah. Sehingga beliau mendirikan

radio Wadi dan Alhamdulillah kini kita memiliki 4 cabang. Kalau jabedetabek, ini

Page 87: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

sebagai pusat, kemudian ada di daerah Sukabumi tepatnya di Cikembar, sebetulnya

lebih masuk daerah kabupaten Sukabumi dekat Pelabuhan Ratu, kemudian di

Cibebeur-Cianjur, Purwakarta dan Kuningan.

3. Bagaimana struktur perusahaan Wadi itu sendiri?

Jawab: Kalau struktur sebetulnya tidak jauh berbeda dengan manajemen perusahaan

yang lain. Karena untuk mendirikan sebuah radio kita harus berbentuk PT terlebih

dahulu. Kemudian bisa kita ajukan ke KPID untuk mendirikan radio. Jadi, jika belum

jadi PT, otomatis kita tidak bisa. Seperti halnya PT sama saja, ada pemilik, direktur

utama, penanggung jawab, sampai ke bagian bawah. Seperti saya sendiri, programe

directure, kepala penyiaran, bagian produksi, dan jadi seorang penyiar juga, lengkap

sudah penderitaan saya di sini. Tentunya bukan penderitaan tapi tanggung jawab yang

harus dilaksanakan. Merangkap dan Alhamdulillah saya kerjakan dengan baik.

Kemudian ada seksi bagian dakwah, humas, karena kita tidak hanya bermain di radio

tetapi banyak kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Ada juga

bagian keorganisasian, karena ada organisasi kita namanya Majlis Al-Anwar dan

organisasi pendengar yang kita bawahi. Karena secara struktur tidak jauh berbeda

dengan struktural yang biasanya sebuah perusahaan.

4. Akang di sini bertugas secara all in one, berapa jumlah staff di radio ini?

Jawab: Kita memang sangat kekurangan, dengan jumlah crew yang ada hanya 4 di

penyiar termasuk saya, kemudian 1 teknisi untuk kelistrikan dan pemancar, dan 1

teknisi untuk computer. Jadi, memang sangat kekurangan saat ini, dan kita sedang

butuh tenaga. Sehingga otomatis pekerjaan yang seharusnya tidak dicover, untuk

sementara dicover.

5. Saya melihat ada beberapa siswa SMA, apa yang mereka lakukan di sini?

Jawab: Mereka praktering atau sedang magang, karena kita sudah menjalin

kerjasama yang baik dengan sekolah-sekolah SMK di daerah Bogor dan sekitarnya.

Jadi, hampir setiap tahun sudah menjadi agenda dari sekolah-sekolah untuk

praktering di tempat kita. Dan kebanyakan memang jurusan multimedia, kita coba

bantu mereka. Alhamdulillah berjalan dengan baik, karena kerjasamanya sudah lama.

Page 88: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

6. Apa panggilan untuk pendengar Wadi?

Jawab: Disebutnya audience call, kita menyebutnya “insan Allah”. Kemudian kalau

untuk mereka menyebut ke kami biasanya “akang/teteh”. Itu sapaan yang sangat

akrab, sapaan yang memang kedengarannya sunda bener. Karena basis kita adanya di

Bogor dan ada ranah Parahyangan, sehingga local kita munculkan. Sekalupun radio

kita Jabodetabek dan sampai ke Lampung juga siaran kita. Cuma hanya beberapa

tempat saja plus sekarang kita juga bermain di radio streaming. Selama masih ada

internet, di mana saja bisa didengar. Karena itu juga selain awal dari pemikiran,

khususnya saya ingin memperluas area dakwah kita, akhirnya kita memaksimalkan

untuk radio streaming. Kalau dalam bentuk tulisan masih agak sedikit kurang, kita

belum ada, jadi masih dakwah bil lisan. Masih dalam format siaran, jadi format

tulisan kita belum mengeluarkan. Dan insyaallah saya juga lagi bikin buku, belum

jauh baru proses awal. Berawal dulu saya menyusun skripsi, jadi semacam inspirasi

saya untuk meneruskan perjuangan dakwah lewat ulisan di Wadi, itu masih bertema

tentang Wadi Juga.

7. Bagaimana persaingan bisnis dengan radio-radio lain?

Jawab: Kalau persaingan bisnis 50%, artinya radio muslim, saya pernah melakukan

penelitian. Radio Islam itu hanya di titik 50%, tidak naik maupun turun. Titiknya 50%

saja, secara bisnis karena memang saingannya berat. Di sisi lain, produk lebih

memilih radio hiburan daripada radio Islam. Padahal secara pasar, besar umat Islam

yang mendengarkan. Persaingan bisnis agak kurang menguntungkan tapi insyaallah

kita tetap mengelola, karena Rasulullah juga berbisnis secara Islam. Kenapa kita tidak

meneruskan saja sebenernya, insyaallah tidak sulit.

8. Bagaimana caranya mengetahui minat pendengar suatu program acara banyak atau

tidak?

Jawab: Caranya sederhana, suatu acara berhasil atau tidak itu kita lihat saja dari

pendengar yang bergabung via telepon dan pesan singkat. Makin banyak makin

sukses, rating kita naik di acara tersebut. Tapi makin tidak ada yang gabung orang

makin hilang, berarti kita gagal bikin produksi acara tersebut. Otomatis walaupun

masih nominator, dan itu keberhasilan kita, ketika kita ikut lomba atau semacam

Page 89: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

kompetisi, kita masih bisa bersaing dengan radio-radio besar. Bogor itu banyak radio

besar, kita sisihkan semuanya. Alhamdulillah..

Bogor, 28 Januari 2013

Responden

Anash Affandi

Page 90: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Hasil Wawancara

Nama : M. Bagir Shahab

Tempat, tanggal lahir :

Alamat : Jl. Veteran III Loji Ds. Cileungsi, Ciawi-Bogor

No. telp : 08174881120

Jabatan : Penanggung Jawab Radio Wadi

1. Bagaimana sejarah berdirinya radio Wadi?

Jawab: Wadi berdiri sejak 7 tahun yang lalu, awal Muharram. Kalau Masehi tepat

tanggal 4 Juli 2006, dapat izin dari KPID Penerangan. Asal usulnya dapat radio ini

dari Habib Umar dari Yaman datang ke sini dan menyuruh membuat radio.

Alhamdulillah Habib Husein siap untuk membuat radio dan member nama Wadi.

Wadi itu berasal dari bahasa Arab yang artinya lembah, tapi pengertian Wadi itu

sendiri singakatan dari Wadah Dakwah Islam.

2. Bagaimana cara Wadi mengemas dan memasarkan produk Wadi?

Jawab: Pertama membuat program dahulu, jadwal tersusun dimulai dari jam 04.00-

00.00 WIB.

3. Adakah perubahan jadwal hari-hari biasa dengan bulan Ramadhan?

Jawab: Berubah, kalau puasa mulai pukul 01.00 atau 02.00-23.00 WIB. Karena ada

acara khusus, yaitu acara sahur dan juga kuis. Itu paket Ramadhan, jika bulan

Ramadhan telah usai kembali lagi ke jadwal semula.

4. Apakah Panji Isya tetap mengudara selama bulan Ramadhan?

Jawab: Tidak, Panji Isya ditiadakan karena waktu siar Panji Isya untuk tarawih.

Tidak mungkin ustadnya mau mengisi, kan orang-orang pada tarawih. Jadi, hanya

rekaman-rekaman saja sudah dipaket.

5. Menurut bapak, apakah radio Wadi ini sudah memberikan kontribusi dakwah se

Jabodetabek secara baik atau belum?

Jawab: Alhamdulillah. Mungkin 90%, untuk 100% kita belum.

6. Apakah setiap program ada produsernya maisng-masing?

Jawab: Iya, masing-masing ada tugasnya.

Page 91: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

7. Siapa yang menjadi koordinasi program acara di radio Wadi?

Jawab: Ali Ridho.

8. Apakah radio Wadi bekerja sama dengan radio lain?

Jawab: Tidak, hanya saja kita ada persatuan atau perkumpulan untuk saling sharing

bersama.

9. Apa harapan bapak yang digantungkan kepada para pendengar?

Jawab: Saya mengharapkan ikut mendukung bagaimana Wadi itu bisa sukses, jadi

apa dakwah yang kurang ini harap pemasukan kritik untuk membangun dakwah.

Karena masih lemah dan masih kurang sempurna. Mungkin dari narasumbernya, cara

penyampaiannya kurang bagus, penyiarnya, ada kesalahan apa mohon dikritik.

Karena sosok pendengar itu untuk membangun agar Wadi bisa lebih baik lagi.

Bogor, 16 Juli 2013

Responden

M. Bagir Shahab

Page 92: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Hasil Wawancara

Nama : Drs. H. Endang Muslihat Kamal, M. Pd.I

Tempat/Tanggal Lahir: Bogor, 28 Oktober 1964

Alamat : Jl. Raya Pertanian Rt. 02/04 Ciawi-Bogor

No. Telp : 081511219814

Jabatan : Narasumber Wadi

Pekerjaan : Dosen UNIDA Bogor, STAI Pelabuhan Ratu, STKIP Sukabumi

1. Sejak kapan bapak menjadi narasumber di Wadi?

Jawab: Di Wadi kira-kira sudah 2 tahun, sekitar bulan Juli 2011.

2. Apa yang membuat bapak tertarik untuk mengisi rubrik Panji Isya?

Jawab: Ya Panji Isya dan Panji Shubuh. Jadi yang pertama, bahwa suatu kewajiban

bagi siapa pun بلغوا عني ولواية“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat”. Kedua,

Allah berfirman “Dan dari sebab di atas, hal itu melakukan sebuah amar ma’ruf nahi

munkar, mengajak kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran.” Oleh karena itu,

setiap orang memiliki kewajiban untuk melaksanakan dakwah. Sedangka yang ketiga,

tidak lain dan tidak bukan masih banyak masyarakat kitayang belum begitu paham

tentang masalah keagamaan wa bil khusus agama mereka sendiri. Barangkali dalam

cara beribadah, beraqidah, dan bermuamallah, dan itu kita share semacam pencerahan

terhadap mereka serta pengetahuan agama sebagian besar umat Islam. Dengan kita

dakwah di radio, yang mendengar atau yang menjadi mustaminya bukan hanya satu

majlis tapi bias jadi ratusan atau mungkin jutaan telinga yang mendengar. Jadi, sangat

efektif kalau berdakwah di sebuah media massa.

3. Sebelum siaran, apakah ada persiapan materi khusus yang bapak siapkan?

Jawab: Oke, yang saya garap sebagai referensinya adalah kitab. Kita mempersiapkan

rujukan 2 kitab. Di antaranya kitab Tanbihul Ghafilin dan Dhurotun Nasihin, dan itu

2 kitab yang menjadi rujukan saya untuk secara rutin, setiap malam selasa dan senin

untuk Panji Shubuhnya jam 06.00-07.00.

4. Bagaimana respons pendengar terhadap rubrik Panji Isya?

Page 93: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Jawab: Ya kalau secara umum sangat baik sekali. Ini ada indikatifnya di antaranya

mereka yang mengikuti Panji Isya khususnya, setelah selesai sesi pertama yaitu

materi penguraian, maka terjadi sesi Tanya jawab melalui telepon. Kadang-kadang

telepon kita batasi, karena ada pertimbangan waktu dan juga pesan singkat. Jadi,

sampai berpuluh-puluh yang masuk ke media (radio) sehingga di antara beberapa

pertanyaan itu tidak bisa dijawab, karena memang waktunya terbatas. Itu mungkin

salah satu indikasi ambimo masyarakat yang begitu hebat terhadap problem.

5. Lalu bagaimana untuk pesan singkat yang belum atau tidak terjawab?

Jawab: Ini yang sedang kita pikirkan, kenapa? Karena misalnya ada beberapa

pertanyaan yang belum terjawab kemarin, ketika kita menjawab semakin banyak

pertanyaan yang baru dengan tema yang baru pula. Kita sering mendapati pendengar

bertanya ulang dengan pertanyaan yang kemarin.

6. Materi apa saja yang sudah bapak sampaikan?

Jawab: Karena rujukannya adalah kitab Tanbihul Ghafilin, yang pertama adalah

tentang masalah akhlak dengan dua dimensi yaitu akhlak secara hablum minallah dan

hablum minannas secara vertical dan horizontal. Kemudian yang kedua, tentang

fadhilah atau keutamaan. Kebetulan kita sedang berada di bulan suci Ramadhan,

maka kitab Tanbihul Ghafilin dan Dhuratun Nasihin memasarkan fi fadhilati syari

ramadhan tentang keutamaan-keutamaan bulan suci ramadhan. Jadi, ini sebetulnya

kalau sudah berbicara tentang materi ini menyangkut aqidah, fiqih, dan akhlak juga

secara vertical dan horizontal.

7. Jadi, bapak menyampaikan materi sesuai 2 kitab itu dan adakah pihak Wadi

menentukan materi yang harus bapak siapkan atau memang dari bapak sendiri?

Jawab: Ya, kebetulan kita melihat narasumber lain. Ada yang mengkaji kitab Tafsir

Jalalain, hadits-hadits, dan ada juga yang menggarap kitab Riyadus Shalihin. Saya

lihat ini bab Fiqihnya sudah ada, diambil dari Fathul Mu’in atau Kaefatussaja. Maka

akhirnya kita mengambil 2 kitab itu. Jadi, pertimbangannya adalah harus ada yang

belum digarap tentang masalah ini.

8. Jadi apa saja referensi untuk mengisi materi dalam rubrik Panji Isya?

Jawab: Kitab Tanbihul Ghafilin karya Syekh Al Faqih Abu Laist Assamarkandi,

Kitab Nashaihul Ibaad karya Syekh Imam Muhammad Nawawi, Kitab Durrotun

Page 94: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Nasihin karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Assakir Al-Khubawi. Kalau

pegangan saya hanya 3, kalau ustad lain banyak, antara lain Kitab Riyadussolihin

karya Syekh Zaenuddin bin Abdul Aziz, Kitab Tafsir Jalalain karya Syekh Jalaluddin

Almahali dan Jalaluddin Assuyuti, Kitab Tanqihul Qoul, Kitab Fathul Qorib, dan

Kaefatussaja/Safinatunnaja.

9. Apa isi kandungan seluruh kitab-kitab tersebut?

Jawab: Kandungan secara global adalah pertama, hubungan dengan akhlaq/tasawuf.

Kedua, hubungan dengan fiqih/hukum-hukum ibadah. Ketiga, hubungan dengan

tauhid/aqidah. Keempat, hubungan dengan tarekh. Kelima, hubungan dengan tafsir

Al-Qur’an dengan kaidah hukum tajwid. Keenam, hubungan dengan muamalah.

Ketujuh, dengan tata bahasa arab.

10. Adakah hambatan ketika bapak menyampaikan materi?

Jawab: Oke, hambatan yang pertama adalah keterbatasan waktu, karena durasimya 1

jam. Kemudian mungkin ditambah dengan iklan, sehingga penyampaian materinya

sangat minim. Kemudian pendengar yang ingin menyampaikan atau ingin bertanya

melalui telepon atau pesan singkat tidak tercover atau tidak terjawab. Kedua,

harusnya awal pelaksanaan itu tepat waktu, tapi malah ngaret sampai 15 menit

bahkan 20 menit, mungkin ada pertimbangan hostnya. Kemudian ketiga, kadang-

kadang ada hambatan dalam komunikasi telepon, sehingga para pendengar yang mau

bertelepon agak susah masuk atau karena rebutan.

11. Apakah ada rasa suka duka bapak selama menjadi narasumber?

Jawab: Ya yang pertama bahwa dakwah pekerjaan yang palng menyenangkan.

Tentunya dalam menjalankan dakwah pasti ada hambatan dan tantangan. Banyak

sekali tantangan kita dalam berdakwah, mungkin karena faktor kesibukan, sehingga

dakwah terhenti, apalagi ada panggilan-panggilan keluar. Sehingga kita tidak bisa

secara maksimal untuk berdakwah di Wadi. Kadang-kadang hanya rekaman karena

kesibukan kita dalam berdakwah di luar.

12. Upaya apa yang dilakukan agar Panji Isya itu menarik dan tetap diminati atau

dinikmati oleh pendengarnya?

Jawab: Ya yang pertama, mungkin lebih variatif jangan terlalu monoton. Karena

sekarang itu mustami audiens, kita ini barangkali belum ada juga ilmu yang

Page 95: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

disampaikan secara keseluruhan, tapi juga entertaintnya atau ada hiburannya. Hiburan

dalam menyampaikan dakwah perlu ada entertaintnya, hiburan seperti ledekannya

atau ada lucunya. Sehingga mereka tidak bosen, kita berbicara 1 jam terasa cepat.

Kemudian supaya kita tidak bosen selain kitab yang dijadikan rujukan, kita

mengambil referensi-referensi lain. Jadi, tidak teksbook atau tekstual. Mereka

merasakan artinya kepuasan, mulai merasa kekurangan. Mereka mengatakan

kekurangan waktunya, durasinya hanya 1 jam. Kalau siar dari jam 20.00-21.00, jadi

penyampaian uraian dakwah paling efektif hanya 15 menit. Sesi pertama kemudian

iklan, jadi katakanlah 30 menit tanya jawab dan sesi pemaparan, iklannya 30 menit.

Jadi, sangat minim, demikian.

Bogor, 16 Juli 2013

Responden

Drs. H. Endang Muslihat

Page 96: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Hasil Wawancara

Nama : Ali Ridho (Aldo)

Tempat, Tanggal Lahir: Bogor, 22 Feberuari 1990

Alamat : Babakan, Cisarua-Bogor

No. Telp : 085779922978

Jabatan : Berawal dari IT (teknisi) menjadi penyiar

1. Bagaimana awal mula Panji Isya?

Jawab: Pertamanya bukan panji isya, awalnya pengajian-pengajian biasa

cuma akhirnya karena pengajiannya kita pengen tiap siang ada, sore ada,

akhirnya kita bikin yang namanya panji. Biar ada namanya panji, panji isya,

panji shubuh dan panji ashar. Ada tiga kan, udah gitu lama-kelamaan

nambah lagi seperti panji dhuha. Kalau untuk pertama sih panji isya.

2. Sudah berapa lama panji isya mengudara?

Jawab: Itu sejak tahun 2009

3. Apa perbedaan dari ketiga panji tersebut?

Jawab: Perbedaannya kajian yang dibawainnya, ustadnya berbeda, kajiannya

Fiqih, auhid Aswaja, Tajwid. Jadi yang ngebedain itu bukan cuma dari

ustadnya, tapi dari kajiannya. Kalau panji isya itu bagian tauhid aswaja

bersama ust. Endang dan ust. Ridwan. Panji dhuha itu tajwid.

4. Siapa saja yang terlibat dalam panji isya?

Jawab: Yang panji isya sekarang ini adalah Drs. H. Endang dan ust. Ridwan.

5. Berapa jumlah narasumber di panji isya?

Jawab: Itu ada tiga sebenarnya, tapi ust. Muhammad hanya satu bulan se

kali, karena jadwalnya padat. Jadi beliau spesial bagian akhir bulan.

6. Siapakah yang menentukan topik atau materi yang akan disampaikan?

Jawab: Itu ustad sendiri yang nentuin, tidak dari wadi

7. Apa hambatan dalam menyiarkan program panji isya?

Jawab: Hambatannya kita suka bingung, misalnya apalagi kalau yang

menelepon. Hambatannya itu suka kadang pertanyaan yang sudah dijawab

kemarin, kan kalau da pertanyaan wajib dijawab. Kita kalau mau jawab, kan

kemarin sudah. Mungkin karena tidak mendengarkan akhirnya menjadi

hambatan untuk kita dan ustadnya juga. Jadi penyiar dn ustadnya juga

bingung karena kemarin sudah dijawab. Itu yang sering jadi hambatan setiap

siaran.

Page 97: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

8. Banyak penelepon atau pesan singkat hingga puluhan pesan singka, apa

semua pertanyaan itu terjawab?

Jawab: Tidak, yang belum terjawab kit tampung. Biasanya yang tidak

terjawab, kalau ada waktu ustadnya sendiri yang menjawab via pesan

singkat.

9. Upaya apa yang dilakukan gar panji isya menarik dan tetap dinikmati

pendengarnya?

Jawab: Kalau dari ustadnya, gimana penyampaiannya. Kalau untuk penyiar

sendiri kita lebih ke ini aja ya, gak ke yang serius-serius itu. Mungkin ada

hal-hal baru, yang biasa-biasa itu bicaranya seperti datar, tapi di panji juga

kita masukin selingan ada kata-kata yang gak bikin bosen atau apa. Jadi, kita

kelihatan akrab dengan ustad dan orang-orang lebih nyaman lagi.

10. Sudah berapa lama jadi penyiar?

Jawab: Udah berapa lama yah? Lupa tuch..haha. Kalau jdi penyiar itu awal

2012 bulan Februari tepatnya. Tapi karena jarang masuk, soalnya gak punya

jadwal dan saya gak mau dikasih jadwal, gak mau tanggungjawab siaran. Ya

lama kelamaan mungkin gak ada kerjaan ya dikerjain lah. Tapi kalau

aktifnya baru sekarang-sekarang pas awal 2013.

11. Jadi, bagimana jika penyiar yang sudah dijadwalkan tidak bisa mengisi di

sebuah acara siaran?

Jawab: Ada penggantinya, mangkanya satu jam sebelum mengudara tidak

bisa hadir harus konfirmasi ke penanggungjawab siaran, program

direkturenya.

12. Pernahkah merasa jenuh atau berkeinginan untuk berhenti menjadi penyiar?

Jawab: Ada, pasti ada hal itu. Karena mungkin timbulnya dari diri sendiri

juga siih.. Penyiar itu kan (bagi saya) kita sendiri yang mengedit tema dan

segala macam supaya pendengar gak bosen, kitanya juga gak bosen. Tapi

kalau emang lagi males, jadi siaran monoton aja, diatur dan gitu kan

membuat efeknya ke kita sendiri.

13. Apa harapan Anda sendiri yang digantungkan kepada para pendengar yang

mendengarkan program wadi?

Jawab: Harapannya, supaya kalau acara panji-panji gak cuma sekedar

didengarkan di udara saja, tapi supaya diamalkan juga yang dikasih sama

ustad. Soalnya yang saya rasain, beberapa pendengar itu kadang suka

menanyakan misalnya panji isya seperti ini, itu 2-3 bulan dia nanya lagi

dengan pertanyaan yang sama. Seakan-akan yang kemarin itu hanya

Page 98: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

ditampung atau gimana tanpa diamalkan. Numpang eksis barangkali,

harapan saya seperti itu untuk pendengar.

14. Apa tips untuk seorang penyiar (pemula)?

Jawab: Penyiar itu harus bisa berbicara lancar. Tidak terpatah-patah,

mungkin kalau belajar wajar aja. Tapi kalau misalnya tips jdi penyiar itu ya

apalagi orang-orang yang suka baca (kutu buku) itu power-power penyiar

udah masuk. Kalau kutu buku insyaallah power-power untui penyiar udah

ada. Dari berbicara, berani, percaya diri itu paling penting. Karena meskipun

kita siaran di satu ruangan tanpa ada orang, namanya siaran tetap aja kita

tahu suara kita mengudara ke mana-mana, jadi seolah-olah berbicara di

depan banyak orang. Jadi, percaya diri itu memang penting.

Bogor, 16 Juli 2013

Responden

Ali Ridho

Page 99: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

KUISIONER “ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM

YANG BERASASKAN AHLUSUNNAH WAL JAMA’AH

1. Peneliti

Nama : Mustika Destipiani

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam

2. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah uraian yang terdapat dalam kolom-kolom di bawah ini

2. Tentukan uraian tersebut termasuk ke dalam kategorisasi pesan apa

3. Isi kolom keterangan sesuai dengan kategori pesan

4. Masing-masing uraiannya boleh diisi satu kategori pesan

5. Mohon diisi dengan benar sesuai dengan pemahaman Anda sendiri

6. Kuisioner ini hanyalah salah satu bagian untuk menyusun data penelitian dalam

skripsi

7. Atas kesediaan dari bantuan Anda, peneliti ucapkan terima kasih

3. Identitas Responden

Nama :

Jenis kelamin :

Alamat :

Keterangan Kategori Pesan dalam Rubrik Panji Isya di Radio Wadi

Kategori Pesan Aqidah

Koder I

a) Menjelaskan tentang iman kepada Allah

b) Menjelaskan tentang iman kepada kitab

c) Menjelaskan tentang iman kepada malaikat

d) Menjelaskan tentang iman kepada rasul Allah

e) Menjelaskan tentang iman kepada hari akhir

f) Menjelaskan tentang iman kepada qadha dan qadar

Kategori Pesan Syariah

Koder II

a) Menjelaskan tentang ibadah di antaranya shalat, puasa, zakat.

b) Menjelaskan tentang muamalah (berkaitan persoalan-persoalan hubungan

antara manusia sesama manusia dalam memenuhi hubungan masing-

masing, sesuai dengan ajaran dan prinsip terkandung dalam al-Qur’an).

Kategori Pesan Akhlak

Koder III

a) Akhlak kepada Allah

b) Akhlak kepada manusia

c) Akhlah terhadap lingkungan (hewan dan tumbuhan)

Page 100: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

SURAT PERNYATAAN

Bahwa yang bertandatangan di bawah ini adalah benar-benar orang yang memiliki

kemampuan dalam bidang pengetahuan aqidah, syariah dan akhlak.

Peneliti mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu,

Saudara/I karena telah membantu mengisi kuisioner ini. Karena dengan itu, tugas akhir kuliah

peneliti dapat terus dilanjutkan ke tahap selanjutnya.

Mengetahui

Peneliti Juri

Page 101: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

KUISIONER

ANALISIS DATA

KATEGORISASI PESAN DAKWAH

RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM

No EDISI URAIAN KETERANGAN

Aqidah Syariah Akhlak

1 April 2013

Tema: Pentashihan atau pembenaran Imam Ibnu Taimiyah akan makna Hadits Tawasul

Dustalah orang-orang yang menyebutkan bahwa “Barang siapa yang melakukan pujian-

pujian yang berlebihan kepada Rasul itu bid’ah (dholalah)”. Sehingga apabila sudah dicap

bid’ah dholalah, maka disebut pula ahli neraka. Sedangkan Imam Ibnu Taimiyah sebagai

guru mereka yang membid’ahkan itu mengagungkan Nabi Muhammad SAW. dalam kitab

fatawinya juz ke-11 halaman 96, ia mengatakan:

“Muhammad itu adalah penghulu sekalian keturunan Nabi Adam as. Dan Muhammad itu

yang paling unggul dari sekalian makhluknya, melebihi keunggulan Arash, dan melebihi

dari keunggulan-keunggulan makhlukmnya”

2 April 2013

Tema: Permasalahan tawasul

Dalam permasalahan tawasul ini ada dua format. Pertama, jenis tawasul yang semua

golongan sepakat akan kebolehannya. Yaitu tawasul dengan amal shalehnya sendiri dan di

dalam hatinya ada 2 kalimat syahadat.

Kedua, dulu kita tahu akan kesholehan Imam Ghazali. Imam Ghazali begitu banyak amal

sholeh yang beliau lakukan. Kemudian kita bertawasul ke Imam Ghazali. Menurut

pendapat sebagian di antara saudara-saudara kita bahwa bertawasul yang berformat

seperti ini dilarang dan dicegah.

3 April 2013

Tema: Faidah yang begitu penting dari Hadits Tawasulnya Nabi Adam as. kepada

Rasulullah SAW.

Page 102: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Sebelum munculnya alam ini, Nabi Adam as. sudah bertawasul kepada Baginda

Rasulullah SAW. Bahkan sebagian menunjukkan bahwa keberadaan baginda Rasulullah

SAW. adalah sesuatu yang menjadi primer. Karena tanpa dirinya dan keberadaan beliau

niscaya segala sesuatu tidak akan ada termasuk alam ini.

Titik fokus di dalam sahnya bertawasul itu bahwa setiap yang punya derajat tinggi

menurut Allah SWT. ada nilai keshalehan, edit value dalam dirinya bentuk keshalehan,

kebenaran, maka layak untuk ditawasuli, terlepas dia itu hidup atau pun mati.

Dengan bertawasulnya Nabi Adam as. kepada Rasulullah Saw., maka dosa memakan

buah quldi itu telah diampuni.

4 Mei 2013

Tema: Keutamaan-keutamaan bershalawat

Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. yang termasuk dzikir. Serta shalawat adalah

salah satu kekhususan dan keutamaan yang Allah berikan untuk umat Nabi Muhammad

SAW.

Adapun faidah yang terkandung dalam shalawat, di antaranya adalah orang yang

bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. itu akan mendapatkan syafa’atnya. Orang

yang mendapatkan syafa’at Nabi Muhammad SAW. akan selamat dari keburukan-

keburukan di dunia maupun rasa takut di akhirat. Sabda Nabi Muhammad SAW.

“Barang siapa yang sekali shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. akan diangkat 10

derajat, akan dituliskan untuknya 10 kebaikan, akan dihapus 10 keburukannya”

5 Mei 2013

Tema: Alamatul Kiamah

Tanda-tanda kiamat yang telah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW. antara lain adalah

di mana seorang laki-laki berada di bawah kepemimpinan wanita. Seorang laki-laki ada di

dalam kendali kaum wanita. Di akhir zaman nanti di mana kaum wanita menguasai yang

seharusnya dikuasai oleh laki-laki.

Tanda-tanda yang berikutnya adalah banyak anak-anak yang durhaka kepada orang

Page 103: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

tuanya. Mungkin sudah ada pergeseran nilai, sudah terjadi dekadensi akhlak dan moral di

mana-mana. Termasuk seorang anak sudah tidak lagi tahu arti dari kesopan santunan dan

sebuah budi pekerti terhadap orang tua.

6 Mei 2013

Tema: Pentingnya mencari kawan atau sahabat yang berilmu

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada kita bahwa di akhirat nanti kita akan

bersama orang yang kita ikuti. Kita jadikan orang-orang yang shaleh dan orang-orang

yang mendapatkan kedudukan di sisi Allah, kita jadikan sebagai sahabat. Namun,

bagaimana remaja dan generasi muda sekarang? Mereka salah mencari idola dan panutan,

sehingga tingkah laku, busana, pikiran, ide, ilmu dan sebagainya mereka ikuti. Ini

merupakan pencucian otak dan sebuah perang pemikiran.

Prof. Amin Rais mengemukakan bahwa ghojlul fiqri (perang pemikiran) itu lebih hebat

dari perang dunia ke-2. Lawannya tidak terlihat tapi mematikan, inilah umat Islam

mengahadapi hal itu.

7 Juni 2013

Tema: Keutamaan-keutamaan Umat Nabi Muhammad SAW. shalat Tahajjud dan shalat

sunnah rawatib

Ciri hamba yang shaleh, yang diakui keshalehan dan keimanannya oleh Allah SWT.

adalah bangun malam, beribadah di waktu malam. Kita telah pelajari keagungan dan

kemuliaan yang dipersiapkan untuk hamba yang bertahajjud, beribadah di waktu malam,

bahkan kemuliaan dan keutamaan yang tertinggi. Sebagaimana firman Allah SWT.

“Bahwasanya pahala yang Allah berikan bagimu, mereka hamba-hamba yang

menjauhkan tubuhnya dari tempat tidur, Allah berikan pahala yang bahkan tidak

diketahui oleh malaikat yang dekat dengan-Nya maupun oleh para rasul”

Ini menandakan suatu pemberian yang sangat istimewa yang Allah bentuk hamba-

hambaNya yang bangun di waktu malam untuk beribadah, bertahajjud.

Adapun keutamaan menunaikan shalat sunnah rawatib 12 rakaat itu sebagai penyempurna

shalat-shalat wajib. Sabda Rasulullah SAW.

Page 104: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

“Sesungguhnya shalat-shalat sunnah itu penambal shalat-shalat wajib”. Serta manfaat

shalat sunnah sebagai pendidik yang mendidik hawa nafsunya, untuk penyemangat dalam

beribadah.

8 Juni 2013

Tema: Indahnya bersilaturrahmi

Menyambung tali persaudaran adalah lebih indah. Akan tetapi hanya karena hawa nafsu

pada diri, sehingga terjadi sebuah problem. Permasalahan yang menjadikan sebuah jalinan

indah menjadi retak. Itu semua tidak menjadikan indah. Begitu pun orang yang

memutuskan tali silaturrahmi itu penghancur keindahan, sehingga diancam oleh

Rasulullah SAW. dalam sabdanya: “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan tali

silaturrahmi”

Sebaliknya, orang menyambung tali silaturrahmi akan dipanjangkan umurnya,

dilapangkan dadanya, diperluas dan diberkahi rizkinya. Dan juga akan mudah dalam

menjalani kehidupan di dunia ini.

Suatu ketika Ues Al Gharani ditanya oleh sahabatnya: “Wahai Ues, sambung silaturrahmi

kepadaku” (karena Ues jarang terlihat). Dijawab oleh Ues: “Aku akan bersilaurrahmi

kepadamu dengan sesuatu yang lebih bermanfaat untukku dan untukmu. Memang

pertemuan jasad tidak ada, tetapi akau akan selalu mendo’akanmu”

Silaturrahmi bukan bertemunya jasad, tapi bagaimana beretemunya hati dengan hati. Jika

bertemunya jasad tidak dibarengi dengan hati, maka pertemuan jasad itu tidak

membuahkan hasil justru kadang membawa petaka.

9 Juni 2013

Tema: Fardhu wudhu

Fardhu wudhu yang keempat, mengusap sebagian daripada kepala, baik laki-laki maupun

perempuan. Sabagaimana kita ketahui fardhu wudhu itu ada enam, yaitu niat, membasuh

muka atau wajah, membasuh kedua tangan sampai siku, mengusap sebagian kepala,

membasuh kedua kaki, dan yang terakhir adalah tertib.

10 Juni 2013 Tema: Mencari keberkahan dan Nasihat-nasihat

Page 105: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Berkata hamba yang butuh kepada Allah, hamba yang faqir. Hamba yang mengakui akan

kekurangan dan kelemahannya, yang selalu mengharap ampunan Tuhannya yang Maha

Mulya. Ini adalah bahasa-bahasa tawadhu, penghambaan kepada Allah SWT.

Dalam sabda Rasulullah: “Sesungguhnya Allah memiliki sekelompok malaikat khusus

yang tugasnya berkeliling di atas muka bumi.” Mereka ditugaskan untuk berkumpul

dengan orang-orang yang berada di tempat-tempat orang berdzikir kepada Allah seperti

majlis dzikir atau majlis ta’lim. Dan Allah memberikan anugrah dan mengampuni

semuanya.

Orang yang paling banyak mendapat anugrah Allah SWT. di tempat itu adalah orang yang

paling merasa dirinya hina, lemah, kotor, banyak dosa, tidak memiliki nilai di hadapan

Allah. Ini adalah suri tauladan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. karena beliau tidak

pernah merasa lebih baik dari orang lain.

Sebagai manusia, siapapun kita dan apapun jabatan kita, maka sudah selayaknya kita

mengaku sebagai hamba Allah dan jangan pernah merasa memiliki keistimewaan.

Page 106: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

1

PROFIL

Wadi fm adalah radio dakwah islam yang dikenal masyarakat Bogor khusunya

terutama dikalangan menengah kota yang sedang berkembang pesat. Wadi fm

merupakan radio dakwah islam berazaskan Ahlussunah wal jamaah, pilihan

bagi pencari kebenaran yang mau mempertahankan tradisi lama yang baik dan

mengambil tradisi baru yang lebih baik. Hadir sebagai radio yang mengemas

secara khusus keselarasan antara program dakwah, informasi dan hiburan

yang disajikan dengan penuh kedamaian, ketentraman dan kesejukan sesuai

dengan tema program “damaikan hati, sejukan jiwa”. Dengan berbagai

program yang dikemas secara unik dan menarik Insya Allah kami mampu

memberikan hiburan yang islami serta kontribusi pengetahuan tentang nilai –

nilai keislaman yang dikemas interaktif dan menghibur.

DATA RADIO

Nama perusahaan : PT. BSA (Bahana Suara Alam)

Station ID : 99.7 Wadi FM

Audience Call : Insan Allah wadi fm

Kickers/slogan : Radionya Keluarga Muslim

Frekuensi : fm 99.7 khz

Alamat : JL. Veteran III Loji Ds. Cileungsi – Ciawi Bogor 16760

Telepon/Fax : On Air ( 0251 820 5000 ). SMS ( 08567675000 ).

ADM/Fax ( 0251 820 5150 ).

E-mail : [email protected]

Tinggi Tower : 50 meter

Pemancar : RVR VJ 5000- TR

Jangkauan : Kab/Kotamadya Bogor dan sekitarnya ( Tanggerang,

Pandeglang, Sukabumi, Bekasi dan Jakarta )

PJam Siar : Senin s/d Minggu, pkl 03 s/d 24.00 WIB

Page 107: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

2

DATA PENDENGAR

Jenis kelamin 1. Pria : 40%

2. Wanita : 60%

Usia : 12-70 tahun

SES(Social Economy Status) : Menengah kebawah dan sebagian kalangan atas.

Status Pendidikan : Rendah,menengah,kalangan mahasiswa dan

kalangan Intelektual

Status Pekerjaan : Pegawai Negri,Swasta,Wiraswasta,pensiunan,

Pelajar/Mahasiswa dan Ibu Rumah Tangga

Jenis Musik : Pop Religi,Nasyid,Musik Timur Tengah

Format Program : WADI FM hadir dengan serangkaian program Pilihan

mulai dari program Dakwah unggulan, Dialog Interaktif

dengan berbagai tema menarik, program

Pendidikan,keluarga, request, opini, quiz dan Informasi dari

segala sisi kehidupan WADI FM Juga menghadirkan

berbagai pesan motifasi, Kisah hikmah materi siaran kata,

insert hadist, Kultum dan lainnya.

Nama Forum pendengar aktif : Majelis Al-Anwar

Program Of-Air : Pengajian Bulanan (Minggu ke-2)

Temu Pendengar (Minggu ke-2)

Lomba Hafidz Al-Qur’an (Bulan Ramadhan)

Buka Puasa bersama Pendengar (Bulan Ramadhan)

Santunan Anak Yatim (Bulan Ramadhan)

Pesantren Kilat saat waktu libur sekolah

Sunatan Masal

Page 108: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

3

T A R I F I K L A N 99.7 WADI FM JABODETABEK

TARIF IKLAN 2012-2013 JENIN IKLAN DURASI FREKUENSI SIAR HARGA

1.SPOT IKLAN

Spot iklan adalah iklan yang

disiarkan sesuai dengan

permintaan dari klien dengan

frekuensi penayangan

sebanyak 10 X / hari

30-60 dtk 10 X / hari Rp.200.000,-/spot

2.AD LIBS

Ad Libs adalah iklan yang di

bacakan langsung oleh

penyiar

60-90 dtk Sesuai permintaan

klien

Rp. 200.000,-/spot

3.TIME SIGNAL

Time signal adalah iklan yang

di putarkan pada jam-jam

khusus

30-90 dtk Sesuai permintaan

klien

Rp. 350.000,-/spot

4.BLOCKING TIME

/TALK SHOW

Blocking time adalah space

khusus untuk mempromosikan

produk dan atau kegiatan

1 Jam Sesuai permintaan

klien

Rp. 3.000.000,-/

Jam

5.SPONSOR PROGRAM

Sponsor program adalah

kegiatan pensponsoran

( sponsorship ) untuk program

acara yang ada di 101,6 Wadi

FM Kuningan

1-2 Jam Sesuai permintaan

klien

Rp.3.500.000,-

/Jam

6.INSERT PROGRAM

Insert iklan adalah iklan yang

disiarkan pada program

tertentu dengan frekuensi

penayangan 3 X

3 Menit 1 X / program / hari Rp. 500.000,-/ 3

menit

TARIF IKLAN “PAKET” 2010-2011 MASA PUTAR DURASI PREKUENSI HARGA

10 Bulan

- disiarkan di 5 radio wadi Fm

30-60 dtk 4 X / hari + 2 X

Talk show /

Bulan

Rp. 99.000.000,-

- diluar bulan sya’ban

dan Ramadhan

Ket. *9.7 Wadi FM Bogor– 91 Wadi FM Purwakarta – 88 Wadi FM Sukabumi – 101,6

Wadi FM Kuningan.

* Harga bisa di negoisasikan sesuai kebutuhan.

Page 109: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

4

JADWAL ACARA 99.7 WADI FM

2012-2013

Jam Nama Bentuk Ket. 04.00-06.00 Adzan Subuh &

Wirid / Dzikir

Paket

06.00-07.00 Panji Subuh Langsung Kajian Kitab Tafsir Al-

Quran

07.00-07.05 Wadi Torial Rec. Berita dengan sumber

situs Internet

07.05-09.00 Sesi Ruang Publik Langsung Informasi dan interaktif

09.00-11.00 Panji Duha / Tajwid Langsung Kajian Kitab Fiqih dan

belajar baca Al Quran

11.00-12.00 Beduk Langsung Berita kegiatan Islami

Non Komersial

12.00-13.00 Kisah dan Hikmah Rekaman Cerita penuh makna

13.00-13.15 Wadi torial Rec. Berita dengan sumber

Internet

13.15-15.00 Salam Merekat

Silaturahmi (sms)

Langsung Silaturahmi dan

Request Nasid Pilihan

15.00-16.00 Kalam Salaf Paket Kajian nasehat para

salaf

16.00-17.00 Panji Asar Langsung Kajian Fiqih

17.00-17.05 Wadi Torial Rec. Berita dengan sumber

Internet

17.05-18.00 Mutiara Hikmah Paket Ceramah Umum

18.00-19.00 Adzan Magrib &

Wirid / Dzikir

Paket -

19.00-21.00 Panji Isa Langsung Kajian Fiqih Nisa

21.00-24.00 Salam Merekat

Silaturahmi (SMS)

Langsung Silaturahmi dan Riquest

Nasid

24.00-24.30 Tutup acara Paket Murotal

Keterangan : Minggu & Rabu 24 Jam ( Program Sunah Sahur )

: Minggu 09:00 WIB Panji Duha (Dunia Anak)

Page 110: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

STRUKTUR ORGANISASI RADIO WADI 99.7 FM BOGOR

Pimpinan Radio Wadi

Habib Husin Alhamid

Station Manager / Penjab

M. Bagir shahab

Programer

Ali Ridho (Aldo)

Redaksi / Editorial

Mutie & Yatna

Music Director

Yudira

Produksi / Tim Kreatif

Aldo & Faqih

Public Relation

Hasybi

1. Hasybi

2. Faqih

3. Aldo

4. Yudira

5. Mutie

6. Yatna

7. Imon

8. Hendi

Penyiar 1. Hb. Muhammad Alhaddad

2. Ustd. Muhyi B.L

3. Ustd. Endi Suhendi

4. Ustd Badru Kamal

5. Drs. Endang Muslihat K. Mpdi

6. Ustd. Asef Safruddin

7. A. H. Ridwan

8. Ust. Abdullah

Marketing

Zaki

ADM & Keuangan

M. Bagir shahab

IT

Zeyd BSA

Teknisi

Ival Supriyadi / Hendi

Dakwah

HB. Hasan Shahab

Page 111: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan
Page 112: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

DOKUMENTASI

Penulis bersama kang Anash

Studio Wadi FM

Page 113: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Penulis bersama Habib M. Bagir Shahab (Penanggung Jawab

Wadi)

Penulis bersama Ust. Drs. Endang Muslihat Kamal (Narasumber Panji

Isya’)

Page 114: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan

Penulis di dalam ruang studio

Penulis bersama kang Aldo (Penanggung Jawab Program/penyiar)

KEGIATAN WISATA ZIARAH bersama WADI FM

Page 115: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan
Page 116: ANALISIS ISI RUBRIK PANJI ISYA DI RADIO WADI 99,7 FM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28021/1/MUSTIKA... · menggunakan pendekatan kuantitatif ketepatan dan mengidentifikasikan