analisis interfensi antar point to point base...

21
i ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE TRANSCEIVER STATION INTERNET DIVA MEDIA KOMUNIKASI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Atok Sugiharto 09.11.2574 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: buihanh

Post on 02-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

i

ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE TRANSCEIVER STATION INTERNET

DIVA MEDIA KOMUNIKASI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Atok Sugiharto 09.11.2574

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA 2013

Page 2: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

ii

Page 3: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

1

ANALYSIS OF THE INTERFERENCE BETWEEN POINT TO POINT BASE TRANCEIVER STATION INTERNET

DIVA MEDIA KOMUNIKASI

ANALISIS INTERFERENSI ANTAR POINT TO POINT BASE TRANCEIVER STATION INTERNET

DIVA MEDIA KOMUNIKASI

Atok Sugiharto Kusnawi

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Computer networks and the Internet are growing very rapidly, the technology is

able to connect almost all the world's computers so they can communicate with each other and exchange information. Shape information can be exchanged data, text, digital, video, audio.

Wi-Fi is one of the media that is used for users connected to the Internet by the author for an analysis to find out the availability of interference between base transceiver station point to point in a certain frequency range in Internet communication network.

The data were collected in accordance with the defined parameters such as signal quality, latency, throughput large bandwidth. Then the data is processed in such a way and using some similarity to determine the ratio of interference, so we can note that there is interference between the base transceiver or not the station point to point from the findings. The data is displayed as a result of information advocates in overcoming interference base transceiver station interference in data communication networks. Keywords : Base Tranceiver Station, Interference, Internet

Page 4: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

2

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bangsa indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk menempati urutan

ke empat terbesar di dunia dan terdiri dari ribuan pulau sangat terbatas dalam

penggunaan teknologi telekomunikasi. Jaringan telekomunikasi kabel (wired network)

sebagai media infrastruktur yang digunakan saat ini tersedia masih sangat terbatas.Rasio

jumlah satuan sambungan telepon yang tersedia tidak seimbang dengan permintaan

masyarakat.Padahal bila dikaitkan dengan era informasi, dimana jaringan telekomunikasi

sangat menempati posisi penting, ketiadaan jaringan telekomunikasi menyebabkan

terhambatnya perkembangan telekomunikasi dan upaya mengatasi kesenjangan digital.

Teknologi wireless merupakan salah satu solusi untuk mengupayakan

optimalisasi penggunaan teknologi telekomunikasi dari dua kelompok teknologi dan

jaringan informasi (wired network dan wireless). Ciri utama dari teknologi jaringan

wireless yaitu pada penggunaan spektrum frekuensi sebagai penghantar komunikasi.

Dibandingkan dengan teknologi jaringan kabel (wired network) yang dapat diperbaharui

dan diciptakan dan oleh karenanya dikatakan hampir tanpa batas, maka teknologi

wireless sangat ditentukan oleh spektrum frekuensi yang terbatas. Terbatas dalam arti

kata satu pita frekuensi sudah di gunakan oleh satu pihak,maka pada zona yang sama

alokasi frekuensi tidak dapat di gunakan oleh pihak lain. Azas exclusive berlaku pada

penggunaan spektrum frekuensi.

Wireless local loop merupakan sarana komunikasi wireless yang

menghubungkan pelanggan dengan jaringan pusat atau antar pengguna wireless.

Secara hirarki posisi tertinggi dari system Wireless Local Loop adalah BTS (base

transceiver station) yang merupakan interface yang menghubungkan antar pelanggan

wireless ke jaringan internet IIX (Local) dan jaringan IX (Internasional).

Page 5: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

3

2. Landasan Teori

2.1 Dasar Sistem Transmisi

Sistem transmisi merupakan usaha untuk mengirimkan suatu bentuk informasi

dari suatu tempat yang merupakan sebagai sumber ke tempat lain yang menjadi tujuan

pengiriman informasi. Pada gambar 2.1 terlihat dalam transmisi dari suatu sumber

informasi ke tujuan informasi, sinyal akan mengalami berbagai perlakuan dan

gangguan dari media transmisi yang dilalui.

Perancangan sistem transmisi ditujukan untuk menjaga kualitas informasi yang

dikirimkan agar sebisa mungkin informasi yang dikirimkan dapat diperoleh kembali

tanpa mengurangi kualitas informasi yang dikirimkan.1

Gambar 2.1 Simulasi sistem transmisi

2.2 Jaringan Komputer

Jaringan komputer diartikan sebagai satuan himpunan interkoneksi sejumlah

komputer yang dapat saling bertukar informasi.Bentuk koneksinya tidak harus melalui

kawat dan fiber optik melainkan dapat menggunakan wireless, atau bahkan satelit

komunikasi.

1Miller, M. J and Ahmamed, S. V. Digital Transmission System And Network, Rockvill, Maryland, Computer Science Press 1987,Hal 28

Page 6: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

4

2.3 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Dilihat dari ruang lingkup jangkauannya, jaringan komputer dibedakan menjadi:

Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network

(WAN).

2.3.1 Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan yang menghubungkan sejumlah

komputer yang ada dalam suatu lokasi dengan area yang terbatas seperti ruang atau

gedung. LAN dapat menggunakan media komunikasi seperti kabel dan

wireless.(Madcoms.2010:2)2

2.3.2 Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang lebih besar dari

jaringan LAN tetapi lebih kecil dari jaringan WAN. Jaringan MAN dan jaringan WAN

sama-sama menghubungkan beberapa LAN yang membedakan hanya ruang lingkup

area yang berbeda.(Madcoms.2010:2)3

MAN biasanya digunakan oleh sebuah perusahaan jaringan komputer dalam

satu kota, antar kampus atau universitas.

2.3.3 Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan antara LAN satu dengan LAN

lain yang dipisahkan oleh lokasi yang cukup jauh, contoh penggunaan WAN adalah

hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang yang ada di daerah-

daerah.(Madscoms.2010:3)4

WAN menggunakan protokol internet berupa Network Services Provider (NSP).

Dengan adanya NSP yang digunakan dijaringan WAN, akan membentuk jaringan internet

2Madcoms. 2010. “Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula” Yogyakarrta: Andi Offset, hal2 3Ibid 4Ibid, hal 3

Page 7: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

5

yang bersifat global, sehingga internet dapat diakses orang yang akan memakai jaringan

tersebut.

2.4 Wireless LAN

Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling

terhubung antara satu dengan yang lain sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer

dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas datanya. Pada

dasarnya wireless LAN merupakan sama-sama jaringan komputer yang saling terhubung

antara satu dengan lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur

lintas datanya yang digunakan, jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas

data, sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara.

Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Ada beberapa jenis

spesifikasi dari 802.11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11.a, dan 802.11n seperti yang tetera

pada table berikut

Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi

Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Sesuai Spesifikasi

802.11b 11 Mb/s 2.4 Ghz b

802.11a 54 Mb/s 5 Ghz a

802.11g 54 Mb/s 2.4 Ghz b,g

802.11n 150 Mb/s 2.4 Ghz b,g,n

2.4.1 Standar 802.11

Standar pertama yang menggunakan frequency hopping spread spectrum

(FHSS) dan directsequence spread spectrum (DHSS) yang beroprasi pada pita 2.4 Ghz

dengan data rate hingga 2Mbps

Page 8: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

6

2.4.2 Standar 802.11a

Standar ini beroperasi pada pita 5Ghz dengan menggunakan orthogonal

frequency division multiplecing (OFDM) setara data rate hingga 54 Mbps.

2.4.3 Standar 802.11b

IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli,

yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap

menggunakan frekuensi prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh

standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protocol TCP, dan 7.1 Mb/s pada

protocol UDP. Metode Transmisi yang digunakannya adalah DSSS.

2.4.4 Standar 802.11g

IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada

frekuensi 2.4 Ghz. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan juni 2003 mampu mencapai

kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2.4 Ghz, sama seperti halnya IEEE 802.11

biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga

lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya dan menggunakan metode

modulasi.

2.4.5 Standar 802.11n

Standar IEEE 802.11n adalah standar terbaru yang ditetapkan oleh

IEEE.Standar ini merupakan pengembangan dari standar-standar sebelumnya dengan

menambahkan teknologi Multiple Input Multiple Output (MIMO) dan beberapa kelebihan-

kelebihan lainnya. Standar ini dapat bekerja baik pada frekuensi 2.4 Ghz maupun 5 Ghz,

bergantung pada kondisi sekitar dengan tujuan untuk mengurangi efek interferensi.

Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh

adapter WiFi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitasi mundur dengan 802.11a/b/g.

Peralatan WiFi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.

Page 9: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

7

3. Teori Analisis

3.1 Analisis SWOT

Tahap yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan

analisis terhadap kelebihan atau kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancamannya.

Panduan ini dikenal dengan SWOT analisis (Strength, Weakness, Oportunity, Threat)

kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta

meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asumsi

sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang

berhasil.5

3.1.1 Strength (Faktor Kekuatan)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep

bisnis yang ada.Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

“Analisis Interferensi Antar Point To Point Base Transceiver Station Diva Media

Komunikasi” ini sangat efektif dalam membantu menyelesaikan permasalahan gangguan

interferensi yang sering terjadi, kekuatan lainnya :

1. Analisis ini dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas bandwidth pada setiap

base station di Diva Media Komunikasi.

2. Pengiriman data menjadi lebih cepat

3. Menjaga Kesetabilan Link

4. Jarak Jangkauan Link Bisa Lebih Jauh

5 Jhon A. Pearce II and Richard B. Robinson, Jr.2008. Manajemen Strategis. Salemba Empat. Hal 200

Page 10: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

8

3.1.2 Weakness (Faktor Kelemahan)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep

bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Kelemahan yang terdapat dalam analisis ini bisa ditemukan antara lain :

1. Harus menggunakan perangkat tambahan

2. Beberapa perangkat yang digunakan analisis ada yang belum keluar dipasaran

indonesia jadi harus membuat sendiri dengan bahan-bahan yang ada.

3. Perangkat ini hanya bisa diterapkan pada beberapa perangkat tertentu yang

digunakan Point To Point oleh Diva Media Komunikasi.

3.1.3 Oportunities (Faktor Peluang)

Merupakan faktor peluang berkembang di masa datang yang terjadi.Kondisi yang

terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu

sendiri.Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan dan

memasarkan perangkat hasil analisis interferensi antar base station Diva Media

Komunikasi antara lain :

1. Perangkat yang digunakan untuk mengatasi interferensi antar point to point

base station belum ada dipasaran Indonesia

2. Sistem yang penulis gunakan untuk mengatasi interferensi antar point to point

base station bisa diterapkan pada perusahaan penyedia layanan akses internet

lain.

3. Base station internet provider yang menggunakan perangkat wireless untuk

media link backbone sudah banyak.

Page 11: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

9

3.1.4 Treath (Faktor Ancaman)

Merupakan kondisi yang mengancam dari luar.Ancaman ini dapat menggangu

organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Ancaman utama yang patut

diperhitungkan dalam pengembangan perangkat untuk meredam interferensi ini adalah

adanya pesaing-pesaing baru yang turut mengembangkan dalam hal yang sama atau

sejenis.

Dari rangkaian analisis masalah diatas maka diharapkan dapat diselesaikan :

a. Keberhasilan dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan

Diva Media Komunikasi untuk mengatasi gangguan interferensi antar point

to point base station.

b. Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat mengatasi gangguan cuaca

seperti hujan dank abut diarea pegunungan.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

1. Kebutuhan fungsional

a. Alat ini dapat meredam interferensi antar perangkat point to point dalam satu

base station

- Dengan alat ini pengguna dapat mengurangi gangguan terhadap

perangkat point to point lain.

b. Alat ini dapat membuat pancaran sinyal menjadi lebih fokus

- Dengan memfokuskan pancaran sinyal antar perangkat point to point alat

ini dapat meningkatkan kapasitas bandwidth yang dapat dilewatkan link

point to point tersebut.

KHANSA ABIRA
Cross-Out
Page 12: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

10

2. Kebutuhan non fungsional

Kebutuhan non fungsional meliputi kebutuhan-kebutuhan pendukung

untuk melakukan penelitian interferensi di Diva Media Komunikasi :

- Digunakan pada frekuensi 5.8 Ghz

- Tower Internet

- Seperangkat Access Point produk dariUbiquity

- Antena produk Ubiquity

- Laptop

- LAN STP Cable CAT5E

- Konektor RG45

- Tang Crimping

3.2.1 Kebutuhan Informasi

Implemntasi dari hasil analisis ini harus efektif dan efisien. Sehingga dapat

mengurangi gangguan interferensi dan meningkatkan kualitas link.Hasil dari penelitian ini

juga dapat mengatasi masalah gangguan link akibat perubahan cuaca disekitar base

station.

3.2.2 Kebutuhan Perangkat Keras

Penelitian ini menggunakan beberapa perangkat Wireless dari UBNT dengan

frekuensi5.8Ghz yang sudah terpasang di tower pusatNOC (Network Operations Center)

untuk distribusi ke beberapa BTS divanet dan beberapa perangkat Station yang

terpasang di beberapa BTS sebagai perangkat penerima.

3.2.3 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak adalah bagian yang penting dalam melakukan penelitian

ini.Perangkat lunak yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari bawaan perangkat

Page 13: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

11

keras Ubiquity Network yang sudah terintegrasi dalam Firmware bawaan perangkat

tersebut.

Software tersebut bisa digunakan pada menu saat konfigurasi perangkatUbiquity

dengan memilih menu AirView secara otomatis komputer akan download file Java dari

perangkat tersebut dan untuk menjalankan software bisa melalui file Java yang sudah

didownload tadi dan bila dijalankan software akan terbuka dan menampilkan grafik

frekuensi spectrum analyzer.

3.3 Analisis Kelayakan Sistem

Setelah mengetahui permasalahan dalam sarana penanganan gangguan link

wireless yang sudah ada, maka diperlukan penelitian yang dimaksudkan untuk menjaga

kualitas link dalam mengatasi gangguan interferensi pada link point to point antar base

transceiver station Diva Media Komunikasi.

3.3.1 Kelayakan Teknologi

Sistem penanganan gangguan interferensi yang digunakan penulis layak diterapkan

pada obyek penelitian karena dewasa ini pengiriman data sudah menggunakan media

wireless. Karena media wireless untuk melakukan transmisi melalui udara, sehingga

rentan terhadap gangguan interferensi.Maka sistem ini sangat cocok diterapkan guna

menjaga kualitas pengiriman data.

3.3.2 Kelayakan Hukum

Kelayakan hukum adalah sistem yang berjalan harus terbebas dari masalah yang

menyangkut pelanggaran hukum. Sistem penanganan gangguan perangkat wireless

terhadap interferensi dengan perangkat wireless lain ini tidak akan menganggu perangkat

sekitar base station dan hanya sebatas mengurangi gangguan dari perangkat lain

sehingga terbebas dari hukum dan undang-undang pemerintah. Jadi ketika sistem ini

diterapkan pada obyek tidak akan menyalahi aturan yang ada.

Page 14: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

12

3.3.3 Kelayakan Operasional

Pada implementasi sistem ini kelayakan operasional tidak diperlukan karena dalam

penerapan sistem tidak ada perubahan terhadap sumber daya manusia di

perusahaan,sebab sistem ini hanya perlu mengaplikasikan perangkat hasil penelitian ke

perangkat base station yang sudah ada sebelumnya.

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi

Pada tahapan ini adalah tahap membangun dan mengembangkan perangkat

yang digunakan oleh penulis untuk meredam dan mengatasi permasalahan

gangguan interferensi yang terjadi pada link point to point base transceiver

station Diva Media Komunikasi. Bagian ini merupakan kegiatan tentang

pembuatan perangkat untuk mengatasi gangguan interferensi.

4.1.1 Pembuatan Perangkat

Pada tahap ini akan dibahas tentang langkah – langkah pembuatan perangkat

peredam yang berguna sebagai reflektor sinyal. Dengan penambahan reflektor

diharapkan pancaran sinyal dari antena akan lebih fokus dan dapat meredam gangguan

interferensi dari luar.

4.1.1.1 Persiapan Bahan

Pada tahap ini akan dijelaskan cara membuat reflektor peredam interferensi. Berikut

adalah beberapa langkah pembuatannya :

Page 15: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

13

1. Persiapan alat dan bahan

Gambar 4.1 Persiapan Alat Dan Bahan

Pada (Gambar 4.1) menunjukan beberapa alat dan bahan persiapan yang

digunakan untuk membuat alat peredam interferensi. Dengan beberapa persiapan

sebagai berikut :

- Alumunium plat dengan ukuran ketebalan 0.8mm, lebar 36cm, panjang 2m

- Alumunium dengan ukuran ketebalan 0.8mm, lebar 36cm, panjang 5cm

- 12 Plat kuningan ukuran ketebalan 1.0mm, lebar 2.5cm, panjang 5.5cm

- Mur dan baut stainless dengan ukuran no. 12

- Klem keling plat dengan ukuran 3.0mm dan 4.0mm

- Guntung plat, palu, acrylic tebal 1mm

- Bor dengan ukuran 3.0mm dan 4.0mm

Page 16: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

14

2. Pembuatan reflektor sinyal

Gambar 4.2 Pembuatan Reflektor

Pada (Gambar 4.2) adalah gambar proses pembentukan dasar dari reflektor dengan

melingkarkan alumunium pertama dengan ukuran lebar 36cm dan panjang 2m

dibentuk hingga menyerupai tabung dan diikat dengan tali agar bentuk untuk

sementara tidak berubah lalu disambung dengan alumunium plat yang kedua

dengan ukuran lebar 36cm dan panjang 5cm dan dibor untuk membuat lubang agar

dapat memasang klem keling untuk menyambung alumunium tersebut sehingga

terbentuk seperti tabung.

Page 17: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

15

Gambar 4.3 Hasil alumunim setelah diklem

(Gambar 4.3) adalah menggambarkan proses hasil dari plat alumunium pertama

yang sudah disambung dengan plat alumunium kedua dan diklem.Lalu bentuk plat

kuningan menjadi seperti huruf L lalu dilubangi dan dilas dengan mur kemudian

diklem dengan plat alumunium pertama sehingga menjadi hasil seperti (gambar 4.4)

Gambar 4.4 Mur yang sudah di klem

Page 18: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

16

Gambar 4.5 Hasil Perangkat Setelah Dicat

Agar perangkat sambungan mur, baut dan lain sebagainya terhindar dari korosi

maka dilakukan pengecatan untuk menjaga agar tetap awet. Pada kasus ini penulis

memilih warna cat yang hampir sama dengan warna cat antena rocket dish agar

terlihat lebih menarik dan lebih menyatu dengan antena.

Page 19: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

17

Gambar 4.6 Perangkat Yang Sudah Terpasang

(Gambar 4.6) adalah foto yang diambil disalah satu sisi base tranceiver station

Diva Media Komunikasi yang telah menggunakan perangkat peredam interferensi

yang dirancang oleh penulis.

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir penelitian

Analisis Interferensi Antar Point To Point Base Tranceiver Station Diva Media Komunikasi

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dengan sistem yang diterapkan oleh penulis maka gangguan interferensi yang

terjadi pada obyek penelitian dapat diatasi

2. Dengan sistem yang diterapkan oleh penulis kepada obyek menjadikan data

yang dikirimkan melalui link wireless menjadi lebih lancar dan stabil sehingga

Page 20: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

18

dapat meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan akses internet

yang diberikan Diva Media Komunikasi

3. Dengan menggunakan sistem ini biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil

dibandingkan dengan hasil yang didapatkan dalam mengatasi gangguan

interferensi yang terjadi

4. Sistem ini sangat berguna sebap pada saat ini media transmisi yang

menggunakan media wireless sudah sangat banyak

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian Analisis Interferensi Antar Point To Point

Base Tranceiver Station Diva Media Komunikasi ini masih jauh dari sempurna. Maka

penulis menyarankan kepada pembaca dan seluruh pihak yang ingin merancang sistem

untuk mengatasi gangguan interferensi antar point to point ke base transceiver station

yang mirip dengan sistem yang dirancang penulis agar memperbaiki dan memperhatikan

kekurangan yang ada sebagai berikut :

1. Sistem perangkat yang dirancang penulis belum menggunakan pelindung bagian

depan seperti yang digunakan oleh antena microwave

2. Sistem ini hanya dapat diterapkan pada link point to point saja dan belum bisa

diterapkan pada link point to multi point

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan. Harapan penulis

semoga dengan sistem peredam interferensi yang diterapkan penulis kepada obyek

penelitian dapat mengatasi permasalahan gangguan interferensi yang sebelumnya

terjadi pada base transceiver station Diva Media Komunikasi dan dapat dimanfaatkan

sebaik-baiknya.Penulis juga menerima kritik dan saran yang membangun dari

pembaca atau seluruh pihak agar penulis dapat lebih baik untuk kedepannya.

Page 21: ANALISIS INTERFENSI ANTAR POINT TO POINT BASE …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.2574.pdf · ke empat terbesar di dunia dan ... Tabel 2.1 Spesifikasi Wifi. ... Tahap

19

DAFTAR PUSTAKA Jhon A. Pearce II and Richard B. Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategis Salemba

Empat. Madcoms. 2010. Sistem Jaringan Komputer Untuk Pemula. Yogyakarta: Andi Offset. Miller, M. J and Ahmamed, S. V. 1987. Digital Transmission System And Network.

Rockvill, Maryland: Computer Science Press.