analisis implementasi kebijakan strategi nasional …. laporan-20… · laporan kegiatan penelitian...

37
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DI 6 KABUPATEN/KOTA Mugeni Sugiharto

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI

NASIONAL SANITASI TOTAL BERBASIS

MASYARAKAT DI 6 KABUPATEN/KOTA

Mugeni Sugiharto

Page 2: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

Laporan Kegiatan Penelitian

Analisis Implementasi Kebijakan Strategi Nasional

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di 6 Kabupaten/Kota

OLEH

MUGENI SUGIHARTO, SKM MKes

ANGGOTA APKESI NO : 20120210319

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PUSAT HUMANIORA DAN MANAJEMEN KESEHATAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN JL.INRAPURA NO.17 SURABAYA Telp. 031-3528748, Faks :031-3528749

Page 3: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

ii

Page 4: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

ii

Page 5: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

ii

Page 6: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

ii

Page 7: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

ii

SUSUNAN TIM PENELTIAN

Mugeni Sugiharto,SKM.,M.Kes

Nur Edi Widya Sukoco, MPS., MSc,PH

Ilham Akhsanu Ridho,SKM.,MKes

Riris Diana Eachmawati ,SKM,M.Kes

Dr.Sukma Sahadewa, SH., MH., Mkes.

Prima

Page 8: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

iii

PERSETUJUAN ETIK

Page 9: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

iv

PERSETUJUAN ATASAN

Pembuat laporan

(Mugeni Sugiharto,SKM.,M.Kes)

NIP: 19680428 198811 001

Mengetahui Menyetujui

Kepala PusatHumaniora Kebijakan Kesehatan dan Ketua PPI

Pemberdayaan Masyarakat

(Dr. H. Dede Anwar Musadad, SKM, M.Kes) (Dra. Suharmiati,Apt.MSi)

NIP. 195709151980121002 NIP.195807131989032001

Page 10: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

v

KATA PENGANTAR

Atas berkat pertolongan Allah SWT jualah sehingga laporan hasil kegiatan

penelitian yang berjudul “Analisis Implementasi Kebijakan Strategi Nasional Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat di 6 Kabupaten/Kota” telah dapat kami selesaikan.

Penelitian ini untuk sudah memperoleh surat persetujuan dari Komis Etik

Penelitian Badan Litbang Kemenkes RI No. LB.02.01/5.2/341/2016. Penelitian ini

dilakukan untuk menjawab mengapa masih rendah cakupan BAB di jamban,

rendahnya akses kepemilikan jamban, dan masih ada masyarakat yang BAB di sungai,

padahal program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sudah dilaksanakan sejak

tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian kebijakan dengan dasar teori kebijakan

tentang penelitian implementasi menurut Georgia C. Edward dalam Subarsono (2010)

melalui empat faktor determinan menentukan keberhasilan implementasi program yaitu

(1) Communication; (2) Resources; (3) Dispositions/attitude; (4) Bureucratic Structure.

Hasil penelitian dalam laporan ini belum dapat diolah, karena kegiatan

penelitian ini hanya baru pada tahap persiapan daerah dan uji coba kuesioner saja dan

belum sampai pada tahapan pengumpulan data. Kegiatan pengumpulan data tidak dapat

dilanjutkan, karena dihentikan oleh institusi, yang disebabkan adanya penghematan

uang negara sesuai Surat Kemenkes RI No.PR 02.01./1923/2016 tertanggal 31 Agustus

2016 yang mengacu pada Inpres Nomor 8/2016.

Kami menyadari penelitian tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, oleh

karena itu pada kesempatan ini, tim mengucapkan terima kasih dan secara khusus tim

mengucapkan terima kasih kepada Badan Litbang Kesehatan dan Pusat Humaniora

Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang telah memfasilitasi hingga

terlaksananya kegiatan penelitan ini sampai tahapan uji coba kuesioner.

Surabaya, 4 Januari 2016

Tim Peneliti

Page 11: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Judul Penelitian ............................................................................................................. i

Susunan Tim ...................................................................................................................... ii

Persetujuan Etik ................................................................................................................ iii

Persetujuan Atasan ............................................................................................................ iv

Kata Pengantar .................................................................................................................. v

Daftar Isi ......................................................................................................................... vi

Ringkasan Peneliitian ...................................................................................................... vii

BAB I Pendahuluan .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………........ 1

1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 4

1.3.1 Tujuan Umum ………….……………………………. ..................... 4

1.3.1 Tujuan Khusus ................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian 5

BAB II Metode Penelitian .......................................................................................... 6

2.1 Kerangka Teori ……………………………………………. ............ 6

2.2 Kerangka Konsep Penelitian……………………………………...... 8

2.3 Disain Penelitian ................................................................................. 9

2.4 Tempat dan waktu Penelitian …………………………… .............. 9

2.5 Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 10

2.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .............................................................. 10

2.7 Variabel .............................................................................................. 11

2.7.1. Variabel dalam peneltian dan cara memperoleh data ………... 11

2.7.2. Defenisi Operasional …………………………………………. 13

2.8 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ............................................ 14

2.9 Pengawasan Kualitas data .................................................................. 14

2.10 Manajemen Data ................................................................................. 15

2.11 Analisis Data ....................................................................................... 15

2.12 Langkah-Langkah Penelitian .............................................................. 15

2.13 Pertimbangan IzinPenelitian ............................................................... 15

2.14 Pertimbangan Etik Penelitian .. ........................................................... 15

BAB III Hasil .............................................................................................................. 16

3.1 Tahapanpersiapan daerah .................................................................... 16

3.1 Ujicoba kuesioner ............................................................................... 20

Daftar Pustaka .................................................................................................................... 21

Lampiran ......................................................................................................................... 23

Page 12: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

vii

4. RINGKASAN PENELITIAN

Pendahuluan: Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat telah di kembangkan

di Indoensia sejak 6 tahun yang lalu (dimulai tahun 2008) berdasarkan Kepmenkes

No.852/2008, sebagai upaya untuk mengatasi sanitasi buruk di Indonesia Prinsip utama

STBM adalah memberikan pemicuan pada masyarakat, agar tumbuh kesadaran perilaku

hidup dan turut berpartisifasi aktif dalam melaksanakan STBM di wilayah masing-

maisng.Tujuan penelitian adalah menganalisi implementasi kebijakan strategi nasional

Sanitasi total berbasis masyarakat Di 6 kabupaten/kota.

Metode penelitian secara diskriptif dengan rancangan penelitian bersifat

crossectional. Populasi adalah institusi puskemas, Sampel adalah puskesmas yang

dipilih secara random dari cakupan yang baik dan rendah STBM. Infroman dalam

penelitian ini adalah fasilitator STBM dan Masyarakat. Lokasi peneltian ditetapkan 6

provinsi ( 6 kabupten) seperti provinsi Jambi di Kab. Muaro Jambi, Prov. Jawa Barat di

Kab. Sumedang, Prov. Jawa Timur di Kabupaten Magetan, Prov.Bangka Belitung di

Kab. Bangka Barat, Prov. NTB di Kab Lombok Barat, Prov. Sulawesi Barat di Kab.

Majene. Lama waktu 11 bulan.

Hasil penelitian belum dapat dilaporkan secara keseluruhan (analisis data),

karena kegiatan penelitian dihentikan oleh institusi, karena adanya penghematan uang

negara. Lapora ini hanya sampai pada kegiatan persiapan daerah dan ujicoba kuesioner.

Persiapan daerah sudah dilakukan di 6 kabupaten dan diterima dengan baik oleh

pemegang program dan kesiapan membantu pengumpulan data. Ujicoba kuesioner

sudah dilakukan dan tim sudah melakukan perbaikan kuesioner.

Page 13: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

1

BAB.I.

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Menurut UU No.36 /2009 pasal 11, setiap orang berkewajiban berperilaku hidup

sehat untuk mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-

tingginya. Upaya pemerintah untuk mewujudkan perilaku hidup sehat di masyarakat,

salah satunya melalui menyelenggarakan Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM)sejak tahun 2008 berdasarkan Kepmenkes No.852 tahun 2008.

Prinsip gerakan STBM sesuai Kepmenkes No.852/2008adalah mengubah perilaku

masyarakat saniter dan higienis menggunakan metodepemicuan(trigger). Pemicuan

menurut Permenkes No. 3 tahun 2014adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku

hygiene dan sanitasi individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan menyentuh

perasaan, pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu ataumasyarakat.Selain itu

implementasi gerakan STBM merupakan upaya pemerintah untuk mendukung agenda

MDGs 2015 agenda ke4 yaitu penurunan angka kematian anak menjadi 2/3 bagian, dan

MDGs agenda ke 7 yaitu mengurangi minimal separuh penduduk yang tidak

teraksessanitasi dasar pada tahun 2015.

Gerakan STBM menggunakan pendekatan yang mengedepan kanpartisifasi

(peran serta) masyarakat dalam mengatasi masalah sanitasi diwilayah masing-masing.

Kebijakan peningkatan kesehatan masyarakat melalui peningkatan peran serta

masyarakat itu sendiri sangat sesuai dengan Ottawa Charter.1986 dalam Beaglehole, R;

Bonita,R and Kjellstrom, T (1986) diantaranya peningkatan partisipasi aktif dari

masyarakat, peningkatan ketrampilan dari anggota-anggota masyarakat dan peningkatan

lingkungan sehat. Di dalam program STBM, peran serta masyarakat ditujukan untuk

memajukan sanitasi, sedangkan pemerintah bertindak sebagai fasilitator pemicuan,

untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk berperilaku saniter dan higienes.

Pemerintah daerah sangat berperan penting mendorong masyarakatnya

berperilaku saniter dan higienes, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 yang diubah menjadi UU No 12/2008, bahwa penanganan masalah sanitasi

didaerah merupakan kewenangan daerah. Namun hingga kini masih banyak pemerintah

kabupaten/kota yang belum maksimal mengurus sanitasi dan higiene di wilayahnya,

bahkan tidak jarang hanya menjadi isu pinggiran (marginal)/tidak prioritas dalam

pembangunan di daerahnya(Kemenkes RI - Ditjend P3LP 2013).Oleh karen aitu melalui

Page 14: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

2

Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 132 tahun 2013 tentang Pelaksanaan Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM), yang ditujukan bagi para Gubernur ini, Menteri

Kesehatan menyampaikan perlunya pemerintah daerah memverifikasi desa/kelurahan

STBM dan minimal tercapai satu desa/kelurahan terverifikasi Stop BABS (ODF/SBS)

setiap tahunnya untuk setiap wilayah kerja Puskesmas.

(http://www.indriany.com/tag/sanitasi-total-berbasis-masyarakat-stbm)

Akibatnya lemahnya dukungan pemerintah daerah, sehingga kondisi sanitisi di

Indonesia saat ini masih buruk, meski sudah 6 tahun dilaksanakan sejak tahun 2008.

Masih ada perilaku masyarakat yang buang air besar sembarangan di badan air,

sementara badan air yang sudah tercemar tersebutjuga digunakan untuk mandi, cuci dan

kegiatan rumah tangga lainnya. Perilaku seperti ini sangat membahayakan kesehatan

masyarakat itu sendiri, karena hasil penelitian Leksono Bowo(2008), sebanyak 47,50

persen dari air yang telah direbus ternyata masih mengandung bakteri Eschericia coli

(bakteri tinja) penyebab diare.

Buruknya kondisi sanitasi buruk menjadi penyebab kematian anak di bawah

umur 3 tahun sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal, karena diare setiap

tahunnya dan kerugian ekonomi Indonesia, pada tahun 2006 perkiraan mencapai Rp 56

triliun setara dengan 2,3% Gross Domestic Product atau GDP (Kemenkes .2013). Dampak

rendahnya sanitasi lingkungan, menurut WHO, telah menyebabkan 6 juta anak

meninggal, karena diare (studi World Bank, 2007 di dalam Buku Diklat STBM

(http://www.bapelkescikarang.or.id). Di Indonesia penyakit diare sebagai salah satu

penyebab kematian anak dan diare merupakansalah satu dari 10 jenis penyakit yang

berpotensi menjadi KLB (kejadian Luar Biasa) menurut Permenkes

NO.1501/Menkes/Per/2010.

Terkait kondisi sanitasi di Indonesia saat ini, menurut hasil Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) tahun 2013,sebanyak4,3 persen rumah tangga masih menggunakan

air untuk kebutuhan keluarga berasal dari air sungai, irigasi. Sebanyak 46,7 persen

rumah tangga di Indonesia berperilaku membuang limbah langsung ke got, perilaku

cuci tangan yang benar baru mencapai 47 persen,perilaku benar buang air besar (BAB)

di jamban baru mencapai 82 persen. Padahal perilaku cuci tangan yang tidak benar,

berpotensi menjadi rantai transmisi (penularan) penyakit diare menurut Kemenkes RI

(2014).

Menurut Riskesdas 2013, Provinsi Bangka Belitung salah satu provinsi yang

cukup tinggi menggunakan air minum yang tidak layak mencapai 37,47 % dan BAB

Page 15: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

3

tidak di septic tank 28,2%, khususnya Kabupaten Bangka Barat untuk buang air besar

sembarangan (BABS) mencapai 17,63% lebih tinggi dari kab yang lain, namun saat ini

sudah ada desa`percontohan STBM di Desa Sinarsari. Prov. NTBkondisi sanitasi layak

baru mencapai 19,36 % termasuk nomor 2 terendah di Indonesia dan Kabupaten

Lombok Barat akses ke jamban baru mencapai 52,51% dan BABS masih cukup tinggi

mencapai 47,5%. Prov. Sulawesi Baratpenggunaan air minum layak baru 50,8% (No.3

terendah di Indonesia) dan Kab. Majene akses jamban baru mencapai 46,14 dan BABS

mencapai 53,86% (www.stbm-indonesia/org/monev).

Selain masalah perilaku tidak sehat di atas, permasalahan kesehatan lingkungan

saat ini semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan meningkatnya

kegiatan industrialisasi diberbagai bidang, pencemaran limbah medis seiring dengan

berkembangnya kegiatan pelayanan medik (Curative Services/CS). Berkembangnya

pelayanan medik di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), berimplikasi pada

melemahnya pelaksanaan program sanitasi dan higiene (Depkes RI. 1991 ; HusodoAdi

Heru. http://hpm.fk.ugm.ac.id/ _lingkungan.pdf. ).

Program STBM yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengatasi

permasalahan sanitasi di Indonesia pada dasarnya menganut model CLTS (Community

Led Total Sanitation) dengan metode Participatory Rural Appraisal atau PRA yang

diciptakan oleh Kamal Kar tahun 2000dan sudah terbukti berhasil meningkatkan

perbaikan sanitasi di Bangledesh dan India (IrwantoroWano.2012 ; WSP - TSSM

worldbank.org. 2012). Selanjutnya dilakukan pengembangan model CLTS menjadi

STBM sesuai Permenkes No. 3/2014 di tetapkan 5 pilar sasaran STBM yaitu (1) SBS

atau Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) atau open defication free (ODF); (2)

Cuci tangan pakai sabun; (3) Pengelolaan air minum dan Makana rumah tangga; (4)

Pengamanan sampah rumah tangga; (5) Pengamanan limbah cair rumah tangga. Prinsip

tujuan STBM adalah menuju perubahan perilaku yang higienis dan sanitasi masyarakat

dari BABS, SBS (Stop buang air besar sembarangan), perilaku higienes dan sanitasi

sampai mencapai sanitasi total (Kemenkes. 2015). Awal implementasi STBM menurut

Permenkes 852/2008 di Indonesia, terlebih dahulu dilakukan di uji coba d beberapa

daerah diantaranyayaitu Prov.Jambi di Kab. Muaro Jambi, Prov. Jawa Barat di Kab.

Sumedang dan Prov. Jawa Timur di Kabupaten Magetan.

Pelaksanaan STBM di Indonesia sudah berjalan 6 tahun, sehingga perlu

direview dan dianalisis implementasi STBM yang sudah dilaksanakan. Hal ini penting

dilakukan untuk mengetahui impact STBM dalam memberikan kontribusi perubahan

Page 16: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

4

perilaku higienis dan sanitasi masyarakat, permasalahan/kendala yang dihadapi, model-

model alternative dan inovatif yang dikembangkan daerah. Salah satu caraanalisis yang

dapat dilakukan adalah melalui penelitian kebijakan denganmenggunkan pendekatan

normative menurut teori Dunn (1998) yaitu pendekatan yang menekankan penjelasan

sebab dan akibat serta memberikan rekomendasi.

Untuk melakukan analisis/review implementasi dalam riset dapat digunakan

teori analisis implementasi oleh George C. Edwart (1980) dalam Subarsono (2010).

Menurut GC.Edwart terdapat 4 variabel untuk mengukur implementasi suatu kebijakan

dan keempat variabel tersebut saling berinteraksi yaitu (1) communication/komunikasi;

(2)resources / sumber daya; (3) disposition atau attitude dan (4) bereucratic structur

atau struktur birokrasi. Unsur komunikasi seperti sosialisasi, unsur sumber daya seperti

sumber daya manusia, saran dan pembiayaan, unsur disposition seperti komitmen dan

unsur struktur birokrasi seperti struktur birokrasi dan standart operasional perosedur

(SOP).

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Adapun yang pertanyaan penelitian dalam riset ini adalah :

1. Bagaimana implementasi STBM yang dilakukan petugas sanitasi di masing-

masing daerah, dalam mencapai visi STBM?

2. Bagaimana advokasi, model sharing, tahapan pemicuan, model alternative dan

inovatif yang dikembangkan di masing-masing daerah?

3. Apakah dampak implementasi kebijakan strategi nasional STBM didaerah dalam

menumbuhkan perilaku higienes dan sanitasi, cakupan kejadian penyakit

berbasis lingkungan dan kejadian luar biasa?

4. Bagaimana upaya pemerintah daerah untuk keberlangsungan gerakan STBM di

masing-masing daerah?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. Tujuan Umum

Menganalisis implementasi kebijakan strategi nasional Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat di 6 Kabupaten /Kota.

Page 17: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

5

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengindentifikasi dukungan kebijakan lokal berupa pearauran-peraturan yang

mendukung program STBM

2. Menganalisis implementasi (model komunikasi, sumberdaya, disposisi dan

struktur birokrasi) strategi nasional STMB disetiap daerah.

3. Mengetahui advokasi, model sharing, tahapan pemicuan, model alternative dan

inovatif pemicuan yang dikembangkan di masing-masing daerah.

4. Mengetahui manfaat implementasi STBM didaerah terkait menumbuhkan

partisifasi masyarakat berperilaku higienes dan saniter, serta cakupan kasus

penyakit berbasis lingkungan dan kejadian luar biasa (KLB)

5. Mengetahui upaya yang dilakukan daerah untuk keberlangsungan STBM

1.4.MANFAAT PENELITIAN

Kegiatan penelitian inihasilnya bermanfaat untuk :

1. Mendukung tupoksi insitusi melaksanakan penelitian.

2. Memberi masukan pada penentu kebijakan dan pemegang program imunisasi.

3. Sebagai referensi ilmiah terkait implementasi programimunisasi di puskesmas.

HIPOTESIS PENELITIAN

- Tidak ada hipotesi, karena penelitian kebijakan secara diskriptif

Page 18: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

6

BAB.II.

METODA PENELITIAN

2.1. Kerangka Teori

Kerangka Teori STBM

Gambar 1. Alur piker STBM

Sumber : Ditjend PPPLP, Kemenkes RI, 2013

Kerangka teori partisifasi masyarakat dalam helath promotionmenurut Ottawa

Charter.1986 dalam Beaglehole, R; Bonita,R and Kjellstrom, T 1986 untuk

mewujudkan masyarakat sehat adalah :

Outcome : Menurunnya kejadian diare dan penyakit berbasis lingkungan yang

berkaitan dengan sanitasi dan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi

Output : Meningkatnya pembangunan sanitasi higiene melalui peningkatan demand

dan supplay

Pilar 1.

Stop BABS

(Buang air

Besar

Sembarangan

Pilar2.

CTPS (Cuci

Tangan

Pakai

Sabun)

Pilar3.

PAM RT

(Pengolahan

Air Minum

RT)

Pilar 4.

Pengolahan

Sampah

rumah

tangga

Pilar 5

Pengolahan

Limbah Cair

Rumah

Tangga

Komponen dasar STBM : 1) Perubahan perilaku ;

2) Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan ;

3) Pengelolaan berbasis masyarakat yang berkelanjutan ;

4) Dukunganinstitusi kepada masyarakat (enabling environment)

1. Peningkatan partisipasi aktif dari masyarakat

2. Peningkatan ketrampilan dari anggota-

anggota masyarakat

3. Peningkatan lingkungan sehat

4. Re-orientasi pelayanan kesehatan

5. Pembuatan kebijakan sehat untuk masyarakat

yang hal itu disertai :

Pemberian kesempatan atau peluang

(enable) bagi semua warga

Pelaksanaan mediasi

Pelaksanaan advokasi

Gambar 2. Health promotion

Page 19: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

7

Kerangka teori variabel implementasi kebijakan menurut George C. Edward III,

1980

Gambar 3. Model Implementasi Kebijakan

Sumber :George C. Edward III (1980 ) dalam Subarsono (2010)

Terdapat empat komponen STBM seperti mengutamakan perubahan perilaku

masyarakat yang hygiene dan saniter, sehingga akanterjadi peningkatan akses sanitasi di

masyarakat yang berkelanjutan, adanya pengelolaan kebutuhan sanitasi menjadi yang

berbasis masyarakat, ketiga komponen masyarakat tersebut harus dapat dukungan

institusi (enabling environment). Konsep ke empat kompenen tersebut melaksanakan 5

pilar STBM yaitu SBS, CTPS, PAM RT, pengolahan sampah dan pengolahan limbah

cair RT, hingga akhirnya terjadi peningkatan pembangunan sanitasi higiene melalui

peningkatan demand (kebutuhan) dan supplay (penyediaan sarana kebutuhan sanitasi),

yang berdampak pada terjadinya lingkungan sehat dan menurunkan kejadian penyakit

diare disetiap wilayah di Indonesia. Penyakit diarer sebagai indikator STBM, karena

diare merupakan salah satu penyakit penyebab kematian anak Indonesia dan merupakan

jenis penyakit yang mudah menjadi KLB, akan tetapi dapat dicegah dengan kondisi

kondisi sanitasi dan perilaku higienes (bersih dan sehat).

Prinsip STBM adalah meningkatkan partisifasi masyarakat, melalui pemicuan

untuk menumbuhkan kesadaran berperilaku sanitasi dan hygiene. Hal ini sesuai dengan

prinsip partisifasi masyarakat untuk hidup sehat yang dikembangkan dalam Ottawa

charter. Terdapat lima pilar yaitu peningkatan partisipasi aktif dari masyarakat,

peningkatan ketrampilan dari anggota-anggota masyarakat, peningkatan lingkungan

sehat, re-orientasi pelayanan kesehatan, pembuatan kebijakan sehat untuk masyarakat

Communicati

on

Resources

Bereucratic

structur

Implementatio

n Disposition

Page 20: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

8

melalui :pemberian kesempatan atau peluang (enable) bagi semua warga, pelaksanaan

mediasi, pelaksanaan advokasi.

Mengukur impelementasi suatu kebijakan menurut George C. Edwarat(1980),

dilakukan dengan 4 variabel yaitu communication (komunikasi), resources( sumber

daya), disposition(komitmen) dan beurecratic structur(struktur birokrasi) yang saling

berinteraksi timbal balik secara langsung. Kekuatan keberhasilan implementasi sangat

ditentukan komunikasi dan struktur birokrasi. Subarsono (2010) mendiskripsikan

implementasi di akhir skema tersebut adalah target yang ingin dicapai /dihasilkan dari

implementasi program. Struktur birokrasi sebagai panduan koordinasi

tindakan,sehingga sangat penting tersedianya peraturan dan standart operasional

prosedur (SOP) untuk menjadi pedoman yang ringkas mempermudah pelaksanaan.

Disposisi komtmen dan salah bentuk komitmen penentu kebijakan adalah melakukan

kegiatan supervise, monitoring dan evaluasi. Sumber daya meliputi ketersediaan sumber

daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana, serta ketersediaan anggaran.

2.2. Kerangka Konsep

Gambar 4. Kerangka Konsep

Page 21: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

9

2.3. Disain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif dengan pendekatan

normative menurut teori Dunn (1998) yaitu pendekatan yang menekankan penjelasan

sebab dan akibat serta memberikan rekomendasiRancangan penelitian adalah

crossectional (pontong lintang)

2.4. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih pada penelitian ini terbagi 2 di tentukan secara purposif yaitu

3 provinsi yang di pilih secara random dari 6 provinsi daerah uji coba STBM menurut

Permenkes 852/2008 dan 3 provinsi dan kabupaten yang memiliki status sanitasi rendah

menurut Riskesdas 2013 dan Monev STBM 2015 (www.stbm-indonesia/org/monev)

yang sudah dijelaskan dalam pendahulaun, berikut kelompok tempat pelaksanaan

penelitian :

1. Provinsi yang pernah menjadi tempat uji coba STBM yaitu

a. Prov.Jambi : Kab. Muaro Jambi

b. Prov. Jawa Barat : Kab. Sumedang

c. Prov. Jawa Timur : Kabupaten Magetan

2. Provinsi yang masih rendah capaian desa STBM .

a. Prov.Bangka Belitung : Kab. Bangka Barat

b. Prov. NTB : Kab Lombok Barat

c. Prov. Sulawesi Barat : Kab. Majene

Keterangan mimilih kabupaten :

a. Kab. Bangka Baratkeluarga buang air besar semabaranagn (BABS) 17,063%

lebih tinggi dari kabupaten yang lain dan di kabupaten ini sekarang sudah

ada desa`percontohan STBM bertempat di Desa Sinarsari

b. Kab.Lombok Barat termasuk kabupaten yang masih tinggi keluarga BAB

tidak di septic tank yaitu sebesar 47,49% (tahun 2014) dan memperoleh

kemajuan hingga tahun 2015 berkurang menjadi 17,20%

c. Kab. Majene termasuk kabupaten yang tinggi keluarga tidak BAB di septic

tank sebesar 53,86% (tahun 2014) dan mengalami kemajuan hingg apada

tahun 2015 menjadi penurunan menjadi 32,07%.

Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan penelitian ini adalah 10 (sepuluh) bulan dimulai

dari bulan Pebruari s/d Desember 2015.

Page 22: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

10

2.5. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah institusi puskesmas. Sampel ddi tentukan secara purposive yaitu

(1) provinsi dan kabupaten daerah uji coba; (2) provinsi dan kabupaten dengan status

sanitasi terendah menurut Riskesdas 2013 dan kabupaten dengan akses jamban rendah

hasil monev STBM 2015 oleh Ditjend P2P. Setiap provinsi akan dipilih 1 kabupaten,

setiap kabupaten, dipilih 2 Puskesmas yang sudah melaksanakan STBM dengan capaian

Stop buang air besar sembarangn (SBABS) atau cakupan keluarga dengan akses jamban

diantara yang tinggi dan yang rendah dilakukan random sampling sederhana.

Adapun responden di setiap institusi dan masyarakat adalah :

1. Dinas Kesehatan yaitu Kepala Dinas Kesehatan dan Penanggung Jawab

STBM Kabupaten/ Fasilitator STBM Kabupaten.

2. Puskesmas yaitu pimpinan puskesmas dan 2 orang fasilitator STBM di

puskesmas.

3. Fasilitator STBM di kecamatan yaitu aparat pemerintah desa dan tokoh

masyarakat atau kader sanitasi yang sampai saat ini berfungsi sebagai

fasilitator didesa membantu fasilitator puskesmas.4 orang

4. 1 orang petugas monev STBM di wilayah desa yang melaksanakan STBM.

5. Masyarakat yang terpicu STBM 15 orang.

2.6.Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Prinsip kriteria inklusi penelitian bukanlah berlawanan dengan kriteria ekslusi,

oleh karena itu yang menjadi kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

2.6.1. Kriteria inklusi dan eksklusi menurut wilayah penelitian

2.6.1.1. Kriteria inklusi wilayah

a. Provinsi dan kabupaten sebagai daerah uji coba STBM tahun 2008

b. Provinsi dengan status sanitasi terendah menurut Riskesdas 2013 dan kabupaten

dengan akses jamban rendah hasil monev STBM 2015 oleh Ditjend P2P.

c. Provinsi dan kabupaten yang bersedia menjadi daerah penelitian.

d. Kabupaten dan kecamatan adalah kabupten dan kecamatan yang mudah akses

tranfortasi.

e. Desa yang dipilih adalah desa yang sudah melaksanakan STBM

2.6.1.2. Kriteria Eksklusi wilayah

a. Wilayah penelitian daerah konflik

Page 23: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

11

b. Wilayah penelitian daerah yang tidak terjangkau informasi dan daerah terpencil

dan sangat terpencil

c. Wilayah penelitian diluar wilayah NKRI

2.6.2. Kriteria inklusi dan eksklusi informan /responden

2.6.2.1. Kriteria inklusi informan

a. Fasilitator STBM di Dinas Kesehatan Kabupaten dan Puskesmas yang sudah

bekerja minimal 2 tahun dan berkualifikasi minimal D3 AKL/Kesmas bukan

perawat/bidan.

b. Petugas monev STBM di desa yang melaksanakan STBM minimal 2 tahun

c. Petugas pemerintah desa/tokoh masyarakat yang menjadi fasilitator didesa STBM

dan masih membantu fasilitator puskesmas untuk pemicuan STBM

d. Masyarakat yang terpicu STBM

e. Bersedia menjadi responden dan berdomisili di tempat tugas saat penelitian

berlangsung.

2.6.2.2.Kriteria eksklusi informan /responden penelitian

a. Tenaga STBM (Fasilitator) di Dinas Kesehatan Kabupaten dan puskesmas masih

cuti atau bidan yang tidak ada di tempat, karena sebab lain pada saat penelitian

dilakukan seperti tugas belajar/ijin belajar.

b. Petugas monev tidak berada di tempat saat penelitian, karena alasan lain-lain

c. Petugas fasilitator pemerintah desa /tokoh masyarakat/kader kesehatan yang buta

huruf (Tidak bisa baca tulis)

d. Masyarakat dari desa lain yang tidak mengenal STBM

2.7. Variabel

2.7.1. Variabel dalam penelitian dan ca\ra memperoleh data

Tabel 1. Variabel dalam penelitian dan cara memperoleh data adalah :

No Variabel Bentuk kegiatan Instrumen

yang

digunakan

1 Komunikasi Kegiatan sosialisasi(transmisi kebijakan STBM,

kejelasan kebijakan, konsistensi kebijakan)

Pemicuan (model dan tahapan pelaksanaan )

Media yang digunakan.dalam sosialisasi dan

pemicuan.

Advokasi : advokasi dilaksanakan fasilitator STBM

kepada pemerintah kabupaten dan kecamatan, model

Kuesioner

(Data primer

dan

sekunder)

Dokumen

advokasi jika

Page 24: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

12

advokasi, demand masyarakt terhadap advokasi,

advokasi untuk peningkatan sanitasi, advokasi untuk

lingkungan yang kondusif ( sesuai arahan road mao

STBM).

Mediasi yang digunakan.

Model sharing yaitu model berbagi ilmu, cara fikir

dan cara pandang yang dikembangkan fasilitator

STBM.

ada (data

sekunder)

2 Struktur

birokrasi

Ketersedian peraturan pusat dan daerah terkait STBM

Model struktur birokrasi khusus implementasi STBM

SOP STBM sebagai pedoman operasional pelaksana

STBM di tingkat kabupaten/Kota dan Kecamatan

(Puskesmas ).

Buku pedoman atau juknis implemnetais STBM yang

dikembangkan daerah

Model koordinasi STBM hingga ke desa STBM

Penyebaran tanggung jawab pelaksana STBM

(Fasilitator ke masyarakat)

Kuesioner

(Data

primer)

Dokumen

SOP dan

struktur

birokrasi

data

sekunder)

3 Disposisi Komitmen fasilitator (puskesmas dan desa) dan

komitmen masyarakat terkait pelaksanaan STBM

Kegiatan supervisi / bimbingan tekhnis dan feed back

fasilitator

System demokrasi yang dibangun fasilitator.

Motivasi melaksanakan desa STBM

Model alternative dan inovasi yang dikembangkan

Monitoring dan evaluasi implementasi STBM

Kuesioner

(Data

primer)

4 Sumber daya Sumber daya manusia ( tenagafasilitator di Dinkes,

puskesmas dan masyarakat)) terkait jumlah, jenis

kelamin , pendidikan, pelatihan, seminar/kursus dan

sekolah ke jenjang lebih tinggi.

Sarana yang disediakan untuk implementasi STBM

(kendaraan, alat dan media pemicuan)

Pembiaya

an sebagai operasional mengimplementasikan STBM

Kuesioer

(Data

primer)

Sarana dan

pembiayaan

( data

sekunder)

5 Data STBM Terkait perkembangan jumlah desa yang sudah

STBM

Kuesioner

kompilasi

(Data

sekunder)

6 Cakupan 5 pilar

STBM untuk

melihat output

peningkatan

sarana sanitasi

Jumlah KK di desa/kel STBM (sekurang-kurangnya

data 2 tahun terkahir)

1. SBS (laporan kemajuan sanitasi : jamban sehat

permanen, jamban sehat semi permanen,

sharing/numpang, BABS)

2. CTPLS

3. PAM RT (Pengolahan air minum rumah tangga)

4. Pengolahan sampah rumah tangga

5. Pengolahan limbah cair rumah tangga

Kuesioner

kompilasi

(Data

sekunder)

7 Demand dan

supplay

Demand : kebutuhan desa yang mengajukan untuk

menjadi desa STBM, desa mengajukan fasilitator

STBM, kebutuhan fasilitas STBM (kebutuhan fasilitas

Road map

STBM

Kuesioner

Page 25: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

13

5 pilar STBM di desa), kegiatan STBM di sekolah,

Supplay :kegiatan di masyarakat untuk memenuhi

sarana STBM, seperti penyediaan closet, pembuatan

jamban sehat bersama, tempat sampah, pengolahan

limbah.

kompilasi

(Data

sekunder)

8 Penyakit akibat

sanitasi yang

buruk utamanya

diare

Penyakitmenular melalui air (water borne) seperti

diare data minimal 2 tahun terkahir diutamakan data

sebelum STBM dan sesudah STBM.

a. Cakupan diare (jumlah kasus, tertolong/sembuh,

meninggal

b. Peristiwa KLB (jumlah, tertolong/sembuh,

meninggal)

c. Monev

Kuesinoer

kompilasi

( Data

sekunder)

9 Partisifasi

masyarakat

Pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai –

nilai) hidup sehat

Peningkatan ketrampilan anggota masyarakat di desa

STBM dalam pemenuhan kebutuhan sanitasi,

Pemberian kesempatan atau peluang (enable) bagi

semua warga terlibat dalam program STBM,

Kuesioner

(Data

primer)

10 Keberlangsungan

STBM

Pendapat fasilitator STBM dan masyarakat di desa

yang melaksanakan STBM

Kuesioner

(Data

primer)

2.7.2. Definisi Operasional Variabel

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Uraian

Komunikasi Transfer informasi atau penyampaian pesan atas kebijakan yang akan

diimplementasikan kepada seseorang atau kelompok. Kegiatan dapat

berupa sosialisasi dan advokasi

Sumber daya Sumber daya terbagi 3 dalam implemnetasi yaitu

1. Sumber daya manusia yang mengimplementasikan program

STBM

2. Sumber daya sarana : khusus sarana pendukung pelaksanaan

STBM

3. Sumber daya anggaran: khusus yang mendukung STBM

Disposisi/sikap Komitmen, demokrasi, motivasi, inovasi yang kesemuanya

dikhususkan paa penyelenggaraan STBM .

Struktur organisasi Ketersediaan struktur organisasi dan SOP/juknis untuk mempermudah

koordinasi dalam pelaksanaan STBM.

Regulasi/kebijakan Regulasi/kebijakan yang terkait dengan STBM baik reegulasi pusat

maupun daerah, bahkan kecamatan.

SOP Standar operasional prosedur yaitu pedoman opersioanal yang

meringkas dan mempermudah pekerjaan dan koordinasii.

Page 26: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

14

SIM STBM Sistem Informasi Manajemen STBM

Cakupan Hanya di batasi cakupan diare (penyakita akibat sanitasi buruk)

Wabah Serangan penyakit yang cepat dan menyerang banyak orang pada

daerah yang luas.

Kejadian luar biasa

(KLB)

Peningkatan kejadian penyakit di suatu daerah secara cepatatau disebut

juga unusual event atau letusan penyakit (outbreak).

Inovasi dan model

alternatif

Kemampuan daerah/desa mengembangkan model tersendiri sesuai

kearifan lokal dalam melaksanakan SBM

Model alternative yaitu beberapa skenario yang di buat facilitator

untuk memicu STBM di masing-maisng desa.

Demand dan supplay Demand : kebutuhan, khusus kebutuhan yang mendukung

terlaksananya STBM

Supplay : penyediaan sarana oleh masyarakat mendukung pelaksanaan

STBM di desa

Partisipasi Peran serta masyarakat secara sadar, berpengetahuan dan bertangguung

jawab dalam melaksanakan STBM

Keberlangsungan Kontinyuitas kegiatan STBM

2.8. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

2.8.1. Data Primer

Terdapat cara memperoleh data primer yaitu

A. Data primer dalam implementasi STBM diperoleh melalui kuesioner dengan

model pilihan ganda (lihat 9.7 di atas)

B. Fasilitator dilakukan indepth interview, dan masyarakat pelaku STBM dilakukan

FGD menggunakan pedoman (guide) wawancara.

2.8.2. Data skunder

Data yang sudah tersedia di Dinas Kesehatan dan puskesmas, yang dikumpulkan

dengan menggunakan kuesioner kompilatif(lihat 9.7 di atas).

2.9. Pengawasan Kualitas Data

Kualitas data dilakukan oleh peneliti bersama tim seperti :

1. Petugas pengumpul data adalah peneliti dan tim dalam penelitian ini

2. Instrumen/kuesioner di buat peneliti untuk memperoleh informasi dari informan.

3. Data yang sudah diperoleh akan di analisis dan disimpan di Pusat Humaniora,

Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

4. Logbook dari ketua pelaksana penelitian dan anggota penelitinya

Page 27: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

15

2.10. Manajemen Data

1. Data yang sudah diperoleh, akan dikumpulkan menjadi rahasia negara

2. Data akan di olah komputer Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakatdan diarsipkan jika semua sudah selesai.

3. Data yang sudah diolah akan menjadi sebuah laporan ilmiah institusi.

2.11. Analisis Data

Analisis data secara diskriptif (cross tabulation), sedangkan untuk wawancara

mendalam dan FGDakan dianalisis secara naratif.

2.12. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah-langkah Penelitian, meliputi :

a. Persiapan meliputi kegiatan penyusunan proposal, penyempurnaan

protokol, mengusulkan ijin etik (ethical clearance) , mengusulkan ijin

lokasi, pengadaan bahan, alat dan instrumen, uji coba, dan persiapan

daerah

b. Pelaksanaan pengumpulan data meliputi kegiatan pengumpulan data di

lapangan sesuai jadual yang sudah ditetapkan, serta mengirmkan

permohoanan permintaan data pada tim manajemen data Riskesdas 2013

Balitbang Kemenkes RI.

c. Pengolahan data dan pelaporan meliputi kegiatan mengelompokkan data

tiap daerah, cleaning manual data di kuesioner, mengentri data, analisis

data, penulisan laporan, diseminasi, dan penulisan artikel.

2.13. PERTIMBANGAN IZIN PENELITIAN

Untuk mendukung keabsahan penelitian ini, maka diperlukan persetujuan etik

penelitian dari Komisi Etik. Pada tanggal 24 Mei 2016, penelitian ini sudah memperoleh

persetujuan etik dari Komis Etik Penelitian Badan Litbang Kemenkes RI No.

LB.02.01/5.2/341/2016

2.14. PERTIMBANGAN ETIK PENELITIAN

Penelitian ini hanya akan dikerjakan setelah secara resmi memperoleh

pertimbangan peneltian dan izin penelitian dari Komisi Etik, dan setelah terbit surat ijin

penelitian dari daerah.

Page 28: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

16

BAB III.

HASIL

Penelitian ini sudah memperoleh persetujuan dari komisi etik Badan Litbang

sesuai surat Komis Etik Penelitian Badan Litbang Kemenkes RI No.

LB.02.01/5.2/341/2016. Atas dasar surat komisi etik tersebut tim melakukan

serangkaian kegiatan penelitian sesuai dengan jadual kegiatan penelitian dan rencana

anggaran belanja (RAB) yang sudah disetujui institusi. Kegiatan yang sudah dilakukan

adalah persiapan daerah di 6 kabupaten/kota dan uji coba kuesioner. Penelitian ini

seharusnya berlanjut pada kegiatan pengumpulan data, tetapi dengan adanya perintah

penghentian dari pimpinan Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan

Manajemen Kesehatan, maka penelitian STBM ini pun dihentikan. Dasar penghentian

penelitian adalah penghematan uang negara, sesuai surat Kemenkes RI No.PR

02.01./1923/2016 tertanggal 31 Agustus 2016 yang mengacu pada Inpres Nomor

8/2016.

Akibat penghentian itu, maka seluruh kegiatan penelitian di stop di antaranya

pengumpulan data, analisis data, pengolahan data, pembuatan laporan dan desiminsasi,

sehingga laporan ini dibatasi hanya laporan kegiatan penelitian yang sudah dilakukan.

Kegiatan penelitian yang sudah dilakukan dan sebagai bahan pembuatan laporan adalah

(1) persiapan daerah dan (2) ujicoba kuesioner.

3.1. Tahapan Persiapan Daerah

Sebelum melakukan persiapan daerah, tim menyempurnakan protokol dan

kuesioner untuk diajukan ke komisi etik, karena kegiatan penelitian hanya bisa

dilakukan setelah adanya surat persetujuan dari komisi etik. Selanjutnya setelah

memperoleh persetujuan komisi etik, penelitian dilanjutkan ke tahapan persiapan

daerah. Sebanyak 6 Kabupaten /Kota sudah dikunjungi oleh tim peneliti. Kunjungan

persiapan daerah selalu dilakukan bersamaa koordinator daerah. Koordinator daerah

diberikan tanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan penelitian didaerah sampai

tahapan analisis data dan penyusunan laporan, hingga pembuatan artikel.

Adapun pembagian koordinator wilayah penelitian sebagai berikut

Ilham AR. sebagai koordinator wilayah Kabupaten Lombok Barat (Prov

NTB) dan Kabupaten Majene (Prov Sulbar)

Page 29: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

17

Riris Diana E sebagai koordinator wilayah Kabupaten Bangka Barat (Prov

Bangka Belitung) dan Kabupaten Muaro Jambi (Prov Jambi)

Sukma S sebagai koordinator wilayah Kabupaten Sumedang (Prov

Jawa Barat) dan Kabupaten Magetan (Prov Jawa Timur)

Hasil yang dapat kami laporkan terkait kegiatan persiapan daerah di 6 kabupaten

tersebut, secara umum adalah di setiap kabupaten, tim peneliti melakukan pertemuan

dengan Kadinkes dan pemegang program PPL serta fasilitator STBM Dinas Kesehatan

(tingkat kabupaten). Pada pertemuan itu tim memperkenalkan rombongan, menjelaskan

maksud kedatangan. Pada khusus fasilitator STBM, tim bersama fasilitator STBM

Dinkes menentukan sampel puskesmas secara purposive untuk 2 puskesmas yang

memenuhi kriteria yaitu 1 puskesmas terendah cakupan STBM dan 1 puskesmas yang

tertinggi cakupan STBM.

Setelah ada kesepakatan terhadap puskesmas yang akan menjadi sampel

penelitian, tim peneliti dengan didampingi 1 orang fasilitator STBM Dinkes Kab/Kota

melakukan kunjungan di dua puskesmas tersebut. Di puskesmas tim menemui pimpinan

puskesmas, fasilitator STBM puskesmas. Seperti di Dinkes Kab/Kota tim

memperkenalkan rombongan, menjelaskan maksud kedatangan. Selanjutnya tim

bersama fasilitator STBM puskesmas menarik sampel 2 desa secara purposiv dengan

kriteria 1 desa yang sudah berhasil melaksanakan STBM minimal 1 pilar utamanya

adalah pilar ODF dan 1 desa yang lain adalah desa masih sulit mengajak masyarakatnya

untuk melaksanakan STBM atau cakupan STBMnya rendah. Khusus komplek

perumahan nasional (perumnas) tidak di masukkan kriteria, karena sudah pasti

mempunyai jamban.

Berikut laporan kegiatan persiapan daerah di masing-masing di 6

Kabupaten/Kota :

1. Kab. Lombok Barat Prov NTB

Kegiatan di maksimalakan sesuai dengan schedule waktu di RAB untuk

persiapan yaitu 3 hari, termasuk waktu berangkat dan pulang. Hari Pertama, 11

April 2016, berangkat dari Surabaya ke Lombak Barat Prov NTB. Tim

melanjutkan perjalanan menuju Dinkes Kab Lombok Barat untuk melakukan

kegiatan persiapan daerah. Selama di Dinkes dilakukan kegiatan diskusi, rencana

waktu pengumpulan data, penentuan sampel puskesmas secara random 1 dari 3

puskesmas terbaik cakupan STBM. Puskesmas yang di random adalah Puskesmas

Page 30: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

18

Meninting, Gunung Sari dan Labu Abi yang akhirnya terpilih sebagai puskesmas

sampel adalah Puskesmas Gunungsari. Selanjutnya 1 dari 3 puskesmas cakupan

STBM terendah yang di random adalah Puskesmas Penimbun, Sedau dan Linsar,

yang akhirnya terpilih sebagai puskesmas sampel adalah Puskesmas Linsar

Petugas yang ditemui adalah (1) Fasilitator STBM ( Kasie PL dan PKA)

Faisal Sirajuddin ,SKM,Mkes ; (2) Fasilitator STBM : Ahmad Mujahiddin dan

Edi Setia Budi

Untuk selanjutnya tim peneliti dengan di dampingi fasilitator STBM

Dinkes ( Bapak Edi) melakukan kunjungan ke puskesmas yang sudah terpilih

yaitu Puskesmas Gunung Sari dan Puskesmas Linsar, melakukan diskusi, rencana

waktu puldat, menentukan sampel desa, jumlah masyarakat sampel dan tokoh

desa/tokoh agama. Tim selama di Puskesmas Gunungsari bertemu dan berdiskusi

dengan Ka.Puskesmas Admal Rosa Malik dan Fasilitator : Rita dan Atik. Ketika

di Puskesmas Linsar tim bertemu dan berdiskusi dengan H.Billia Milkan,SST dan

Fasilitator STBM Puskesmas: Tahet dan Mustiani

2. Kabupaten Muara Jambi Prov Jambi

Tim peneliti berangkat dari Surabaya ke i Prov Jambi dan dilanjutkan

bersama ke Dinkes Kab Muaro Jambi. Kegiatan diskusi, penentuan waktu

pengumpulan data, penentuan sampel pada daerah uji coba CLTS/STBM. Hasil

kesepakatan penetapan puskesmas yang menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah Puskesmas Sie Duren Desa Muara Pijoan Dusun Suka Merdeti dan

Puskesmas penyengat olak di Sie duren dan Puskesmas Pir 2 Bejubang.

Selama di Dinkes tim bertemu dan berdiskusi dengan : (1) Sekretaris

Dinkes : Yes Usman,SKM,Mkes; (2) Kasie Kesling dan Pemukiman : Arifin ,SE;

(3) Kabid Promkes dan Kesling : Nadiawan,SKM.,Mkes. Tim juga melakukan

pertemuan dengan pegawai (staf) di institusi Bangkesbangpol untuk mengurus ijin

penelitian di daerah.

Pada kunjungan ke Puskesmas Pir 2 Bejubang dan Puskesmas Kunjungi

puskesmas Penyengat olak, menjelaskan target puldat yang akan datang dan

menetapkan sampel 2 desa yang terpilih sesuai kriteria.. Selama di Puskesmas

Kertemu dengan: (1) Pimpinan Puskesmas,; (2) petugas STBM puskesmas :

Afrizal dan (3) Ka.TU : Semawi Anwar,SKM

Page 31: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

19

Selama kunjungan Puskesmas Sie Durian, tim peneliti bertemu dan

berdiskusi dengan Kertemu dengan petugas STBM puskesmas Sie Duren yaitu

Pak Kusnadi, sedangkan di puskesmas Pir 2 Bejubang tim peneliti bertemu dan

berdiskusi dengan Pimpinan Puskesmas : Islahimufus,SST. MPd dan fasilitator

STBM Puskesmas yaitu Vera

3. Kabupaten Sumedang Prov Jawa Barat

Tim melakukan pertemuan dan berdiskusi dengan Kasi Kesling dan staf

yang keduanya adalah fasilitator STBM Dinkes Kab.Sumedang. Kasie Kesling :

Ekki Riswandiyah,SKM. HP. NO. 082115023221 dan Rahmat Hendra P.No.

085322817704. Saat di Dinkes tim menyepakati waktu pengumpulan data bulan

september, 2 puskesmas terpilih menjadi sampel adalah Puskesmas Ganeas dan

Puskesmas Situraja. Pada saat persiapan daerah tim sempat mengikuti kegiatan

pemicuan di hotel, karena Dinkes melakukan pemicuan dengan petugas

puskesmas (sanitasi, promkes dan gizi) dan kecamatan,

4. Kab.Bangka Barat Prov. Bangka Belitung

Tim berangkat dari Tg Pandan ke Tj Pinang dan ke Kab Bangka Barat

menuju Dinkes setempat Kegiatan. Di Dinkes tim menjelaskan maksud

kedatangan, penentuan sampel puskesmas secara porposiv. penentuan waktu

pengumpulan data, penentuan sampel pada daerah uji coba CLTS/STBM. Hasil

kesepakatan penetapan puskesmas yang menjadi sampel dalam penelitian

Di Dinkes tim bertemu dan berdiskusi dengan Kasi PL : M.Putro K,SKM,

Fasilitator STBM : Ibu Dina dan staf terkait.

Puskesmas yang ditetapkan menjadi sampe adalah Puskesmas Munthok di

temui dan Puskesmas Sekarbiru. Tim selanjutnya dengan didampingi fasilitator

STBM Dinkes mendatangi Puskesmas Munthok dan bertemu serta berdiskusi

dengan Kapus : Distri dan fasilitaor STBM (Guntur). Pada ouskesmas Sekarbiru,

tim bertemu dan berdiskusi di Kepala TU Pusk Sekarbiru yaitu Eny,Amd dan

fasilitator STBM adalah Yesi.

5. Kabupaten/Kota Magetan Prov Jawa Timur

Kegiatan di Dinkes Kab.Magetan, tim bertemu dan berdiskusi dengan

Kadinkes Majene (Sapto Dwiyonoi,ST) dan fasilitator STBM Dinkes. Di Dinkes

Page 32: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

20

tim menjelaskan maksud kedatangan, penentuan sampel puskesmas secara

porposiv. penentuan waktu pengumpulan data, penentuan sampel. 2 Puskesmas

yang dipilih sebagai sampel adalah Puskesma Poncol dan Puskesmas Panekan,

Di Puskesmas Poncol tim bertemu dan berdiskusi dengan fasilitator

STBM (Sardji) Dan di Puskesmas Panekan tim bertemu dan berdiskusi dengan

dr.Nurhayati Triyasih, selaku kepala puskesmas setempat. Di puskesmas tersebut

tim menjelaskan maksud kedatangan, menentukan sampel desa. Tim juga

menjelaskan metode penelitian yang akan dilakukan kepada responden institusi

dan masyarakat

6. Kabupaten/Kota Majene Prov Sulewesi Barat

Kegiatan di Dinkes Kab.Majene, tim bertemu dan berdiskusi dengan

Kadinkes Majene (dr. Evawaty,MKes), Kabid Kesmas : Uswati,SST,Mkes,

Fasilitator STBM : Maswarah,SKM

Di Dinkes, tim menjelaskan maksud kedatangan, penentuan sampel

puskesmas secara porposiv. penentuan waktu pengumpulan data, penentuan

sampel. 2 Puskesmas yang dipilih sebagai sampel adalah Puksesmas Pamboang dan

Puskesmas Salutambung

Puksesmas Pamboang dan Puskesmas Salutambung. Di instansi tersebut tim

menjelaskan maksud kedatangan, menentukan sampel sampel desa. Tim juga menjelaskan metode

penelitian yang akan dilakukan kepada informan institusi dan masyarakat, Di puskesmas

Pambuang tim bertemu dan berdiskusi dengan Kapus: Hj.Hasmiati,Ssos,Msi dsn Fasilitator

STBM : Milan ,SKM dan di Puskesmas Salutambung tim bertemu dan berdiskusi dengan

fasilitator STBM (Sarifuddin).

3.2. Tahapan Ujicoba kuesioner

Kegiatan ujicoba kuesioner, dilakukan di kabupaten Lumajang. Tim

bertemu dengan Kabid P2MPSD Agus Hariwidodo SKM,Mkes (NIP 196208201986011001) dan

fasilitaor STBM Dinkes yaitu Sofyam Hadi, Nurul Alfiyah dan Dian Rasyidatu melakukan uji

coba kuesioner ke para informan.

Kunjungan tim2 di puskesmas, bertemu dengan fasilitator STBM Puskesmas dan

Ka.TU puskesmas seperti Dwi Nur Azizah,Amd.KL dan Agus Lestariyono,Amd.Kep Kepala Ds

Gucialit : Suwono

Pelaksanaan ujicoba kuesioner di Kabupaten Lumajang sudah dapat berjalan dengan

baik. Masukan yang diberikan akan menjadi dasar tim melakukan perbaikan kuesioner. Informan

yang dikunjungan adalah institusi Dinkes, Puskesmas dan fasilitator desa ( natural leader) dan

masyarakat .

Page 33: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

21

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Beaglehole, R; Bonita,R and Kjellstrom, T 1986.Ottawa Charter for HealthPromotion,

in Basic Epidemiology, World Health Organization, Geneva.

Depkes RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III.Jakarta dan KRT.

Depkes RI. 2008. Kepmenkes RI No. 852/MENKES/SK/IX/2008 tentang Strategi

Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Jakarta.

Depkes RI. 2008. Permenkes No. 3 tahun 2014 Strategi Nasional Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) Jakarta.

Depkes RI. 2008. Pelaksana Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dalam Program

Pamsimas, Depkes RI. Jakarta

Dunn WN. Analisa Kebijaksanaan Publik, Penerbit PT. Hanindita, Yogyakarta, 1988.

Husodo Adi Heru.Kebijakan Lingkungan Untuk Kesehatan Masyarakat. UGM.

Yogyakarta. http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/sesi_5_kesehatan_

lingkungan.pdf. diunduh 28 Nopember 2014

Indriany. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di IndonesiaAvailable

fromhttp://www.indriany.com/sanitasi-total-berbasis-masyarakat-stbm-di-

indonesia/ di unduh 26 November 2014.

Irwantoro Wano (WSP - TSSM) worldbank.org, 2012. CLTS sebagai Metode Andalan

dalam Pelaksanaan STBM.Available fromhttp://www.stbm-

indonesia.org/dkconten.php?id=2549.

Kemenkes RI. Badan Litbangkes. 2013 Riskesdas 2013. Jakarta.

Kemenkes RI. 2012. Buku Diklat STBM. http://www.bapelkescikarang.or.id

/administrator /kurmod /materidasar/md-1%20modul%20 kebijakan%20

kesehatan %20 lingkungan.pdf

Kemenkes RI,2011.Situasi Diare di Indonesia. Jakarta.

Kemekse RI. Ditjend P2P. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta

Kemenkes RI.Ditjend P2P. 2015. Road Map STBM. Jakarta

Kemenkes RI. Ditjend P2P. 2015. Moenv STBM. www.stbm-indonesia/org/monev.

Diunduh 5 Maret 2016

Leksono Bowo.2008. Majalah Percik Desember 2008 edisi Mencapai Target MDG

Sanitasi melalui STBM.Available from http://www.indriany.com/sanitasi-

total-berbasis-masyarakat-stbm-di-indonesia/Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM) di Indonesia di unduh 26 November

Page 34: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

22

Surat Edaran Menteri Kesehatan no 132 tahun 2013, tentang Pelaksanaan Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM). http://www.indriany.com/tag/sanitasi-total-

berbasis-masyarakat-stbm. Diunduh 5 Maret 016.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang diubah menjadi UU No 12/2008, tentang

Otonomi Daerah

Undang- Undang No.36, tahun 2009, tentang Kesehatan. Jakarta

Page 35: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

23

Lampiran 1

Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan

Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat

Jl Indrapura No.17 Surabaya2014

NASKAH PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

Penelitian

Analisis Implementasi Kebijakan Strategi Nasional

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di 6 Kabupaten/Kota

Terima kasih kami ucapkan atas perkenan Bapak/Ibu untuk berpartisifasi dalam

peneltian yang dilakukan Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan Kebijakan

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, pada tahun 0156 ini akan melakukan

penelitian tentang :

“Analisis Implementasi Kebijakan Strategi NasionalSanitasi Total

Berbasis Masyarakat Di 6 Kabupaten/Kota”

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan strategi

nasional STBM yang sudah dilaksanakan di berbagai daerah, diantaranya di lokasi ini

yaitu di Provinsi Jambi, jawa barat, Jawa Timur, Bangka Belitung, NTB dan Sulewesi

Barat. Lama waktu penelitian 11 bulan sejak pembuatan proposal hingga laporan

penelitian.

Pengumpulan data menggunakan wawancara, indepth intervieuw pada

fasilitator STBM dan pada masyarakat menggunakan kuesioner dan FGD. Waktu yang

diperlukan untuk wawancara sekitar60 menit.

Partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam penelitian ini bersikap sukarela dan bila

tidak berkenan sewaktu waktu dapat menolak tanpa dikenakan sanksi apapun. Jika

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri telah menyelesaikan wawancara akan diberikan uang kontak sebesar

Rp.50.000,- (seratus ribu rupiah). Semua informasi berkaitan dengan hasil penelitian ini

disimpan dan dirahasiakan di Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan.Informasi ini

juga sebagai bahan masukan untuk pembuata kebijakan STBM di pusat dan daerah..

Bila Bapak/Ibu/Sdr/Sdri memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai

penelitian ini, dapat menghubungi Mugeni Sugiharto,SKM.,M.Kes. ( 081331813580)

pada Kantor Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Jl. Indrapura No.17 Surabaya

telpon 031-3528748, fax 031-3528749, email : [email protected]

Page 36: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum

24

Lampiran 2.

PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)*

(INFORMED CONSENT)

Saya telah mendapat penjelasan secara rinci dan mengerti mengenai penelitian

“Analisis Implementasi Kebijakan Strategi NasionalSanitasi TotalBerbasis Masyarakat

Di 6 Kabupaten/Kota” dari peneliti Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan. Saya

menyetujui terlibat berpartisifasi dalam peneltian ini dengan sukarela.

No Nama responden Tgl/bln/thn Tanda tangan/ cap

jempol sendiri

Tanda tangan/ cap

jempol wali

Nama saksi** Tgl/bln/thn Tanda Tangan

Keterangan

*PSP dibuat 2 rangkap, untuk :

- Responden

- Tim pewawancara

**Diluar tim pewawancara, bisa orang yang mempunyai hubungan keluarga, tetangga

atau Ketua RT

Page 37: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN STRATEGI NASIONAL …. Laporan-20… · Laporan Kegiatan Penelitian ... (STBM) sudah dilaksanakan sejak ... Hasil penelitian dalam laporan ini belum