analisis hubungan antara risiko total dengan … · jogja yang pernah ku kunjungi, makasih atas...
TRANSCRIPT
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RISIKO TOTAL
DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM
Studi Kasus pada SahamSaham LQ45
Di Bursa Efek Jakarta
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajeman
Oleh:
Andreas Yandy Prasetyo
NIM : 02 2214 032
PROGRAM STUDI MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2007
ii
v
MOTTO
Sukses memiliki sedikit kemiripan dengan bergulat dengan seekor gorila. Anda
berheni bukan pada saat anda lelah anda berhenti pada saat gorilanya lelah.
-Robert Strauss
Keberhasilan mengandung 99% kegagalan.
- Soichiro Honda
Sukses adalah berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan lain tanpa kehilangan
semangat.
- Abraham Lincoln -
vi
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus.
Bapak, Ibu tercinta, dan adikku.
Keluarga Besar A. Hari Ambar
Huberta Retno Lukitasari
Sahabat sahabat ku
vii
ABSTRAK
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA RESIKO TOTAL
DENGAN TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM
Studi Kasus pada saham saham LQ45
Di Bursa Efek Jakarta
Andreas Yandy Prasetyo
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan
antara resiko total dengan tingkat keuntungan saham, serta signifikan atau
tidaknya hubungan tersebut bila ada. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
teknik dokumentasi.
Teknik pengambilan sampel berdasarkan 45 saham yang termasuk dalam
indeks LQ45. teknik analisis data yang dipergunakan adalah metode regresi linier
sederhana, standar deviasi, serta korelasi.
Hasil penelitian , dari 45 saham yang termasuk dalam LQ45 tanggal 2
Februari 2005, setelah dihitung closed price masing masing selama 201 hari,
sebanyak 25 saham mengalami keuntungan yang positif, sedangkan 20 saham
sisanya mengalami keuntungan yang negatif. Penghitungan korelasi antara resiko
total dengan tingkat keuntungan saham mencatat angka sebesar 0,445703969,. Ini
dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang cukup kuat antara resiko total dengan
tingkat keuntungan saham. Dengan uji t didapatkan hasil t hitung sebesar
3,264902062, sedangkan t tabel sebesar 1,681. Dengan demikian, t hitung lebih
besar daripada t tabel, maka hubungan antara resiko total dengan tingkat
keuntungan saham signifikan.
viii
ABSTRACT
ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN TOTAL RISK
AND STOCK RETURN
Case Study in LQ45s Stock of Jakarta Stock Exchange
Andreas Yandy Prasetyo
Sanata Dharma University
2007
The objectives of the research was to identify the relationship between
total risk and stock return. Technique of collecting data was documentation.
Technique of data analysis used in the research were simple regression, standart
deviation, and correlation analysis.
The result of the research indicated that the correlation coeffisient between
total risk and stock return was 0,445703969. Based on t-test, it could be concluded
that the relationship between total risk and stock return was significant.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhun Yesus Kristus, karena
hanya dengan berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
atau yang lebih dikenal dengan skripsi ini. Penyusunan skripsi merupakan salah
satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana atau Strata 1 Ekonomi pada Program
Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam menyusun skripsi ini yang berjudul Analisis Hubungan antara
Resiko Total dengan Tingkat Keuntungan Saham penulis menghadapi barbagai
macam kendala dan halangan sebelum akhirnya dapat terselesaikan juga. Penulis
sadar bahwa terselesaikannya tugas ini bukan semata mata atas hasil penulis
sendiri saja, tetapi selesainya skripsi ini juga dibantu oleh berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M. S. Selaku dekan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si,. selaku Ka Prodi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan sebagai Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan dan
dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
x
3. Ibu Dra. Diah Utari BR.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang
telah memberikan bimbingan, masukan dan dorongan kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal
pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.
5. Bapak dan Ibu yang ku sayangi, terima kasih sudah memberikan
banyak kepercayaan kepada anakmu yang nakal ini, adikku, cepat
selesai ya....
6. Keluarga Besar Bapak A. Hari Ambar, atas segala kehangatan
keluarga, dukungan, keramahan, terima kasih sudah menjadi rumah
keduaku.
7. Teman teman ku di Manajemen 2002, Gpenk, makasih
dukungannya, Andy Soekianto, Y. Yudi Kencot , Anton,
Wawan, Didik, Sweety, Indriani Indro , temen temen ku di
HMJ, Vivi, Riri, Fika, Wiwid, Dion, Enggar, Wahyu, Ndok, n The
Unseen SIGIT. Mas Damar, makasih udah jadi panutanku. Temen
temenku di Gubuk Imanuel, Agus, Ari, Anton, Mas Adi
Paghob, Pak Pandhi.
8. Anak anak Kost Argulo 1 C, Chandra, Adi, Seagate, Agus,
Komenk, Tiko Cena, Pak Guru, Imam Rooney. Thanks atas
listriknya yang selalu mati.
xi
9. Bintang kecilku, Huberta, makasih udah jadi penuntunku, atas
semua harihari yang mendewasakan, dan terima kasih karena
selalu menyemangatiku saat langkahku berat.
10. Vinso, Bu Krebo, Pak Supri, Pak To, Pak Jan, Pak Bawor, Pan
Min, Semua Bakul Pecel Lele,Mie Ayam, Angkringan di seluruh
Jogja yang pernah ku kunjungi, makasih atas gizi yang kalian
berikan.
11. Semua pihak yang tidak disebutkan yang telah membantu hingga
skripsi ini selesai dibuat.
Penulis menyadari sepenuhnya akan segala kelemahan dan kekurangan yang
ada dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi bermanfaat bagi semua pihak,
khususnya yang berkaitan dengan bidang yang sama.
Yogyakarta, 5 Maret 2007
Penulis
Andreas Yandy Prasetyo
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
HALAMAN PENGUJIAN .............................................................................. iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT..................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 2
C. Batasan Masalah.......................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan ................................................................. 4
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 5
A. Pengertian Investasi .................................................................... 5
B. Pasar Modal................................................................................. 5
C. Keputusan Investasi .................................................................... 11
D. Indeks LQ45................................................................................ 12
E. Pengertian Return ........................................................................ 13
F. Pengertian Resiko........................................................................ 15
G. Hubungan antara Resiko dengan Return ..................................... 22
H. Hipotesis...................................................................................... 22
xiii
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................. 23
A. Jenis Penelitian............................................................................ 23
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 23
C. Subyek dan Objek Penelitian ...................................................... 23
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 24
E. Definisi Operasional.................................................................... 24
F. Populasi dan Sampel ................................................................... 24
G. Pengukuran Variabel ................................................................... 25
H. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 25
I. Tehnik Pengumpulan Data .......................................................... 26
J Tehnik Analisis Data................................................................... 26
BAB IV GAMBARAN UMUM ..................................................................... 31
A. Pengertian Pasar Modal............................................................... 31
B. Sejarah Pasar Modal di Indonesia ............................................... 32
C. Struktur Organisasi Pasar Modal ................................................ 37
D. Peranan Pasar Modal ................................................................... 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 43
A. Analisis Deskriptif ...................................................................... 43
B. Pembahasan................................................................................. 57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN......................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................. 65
B. Keterbatasan ................................................................................ 66
C. Saran............................................................................................ 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 5.1 Nama dan Kode perusahaan..................................................... 44
TABEL 5.2 Rata rata Return..................................................................... 47
TABEL 5.3 Rata rata return dan Beta....................................................... 50
TABEL 5.4 Standar Deviasi ........................................................................ 52
TABEL 5.5 Resiko Total ............................................................................. 54
TABEL 5.6 Rangking Saham ...................................................................... 56
TABEL 5.7 Klasifikasi Koefesien Korelasi................................................. 62
xv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Resiko Total .......................................................................... 21
GAMBAR 5.1 Return saham perusahaan LQ45 ........................................... 58
GAMBAR 5.2 Perbandingan jumlah return positif dan negatif .................... 59
GAMBAR 5.3 Pergerakan return pasar dan return LQ45 tahun 2005 .......... 60
GAMBAR 5.4 Tingkat resiko perusahaan LQ45 .......................................... 61
GAMBAR 5.5 Signifikansi korelasi resiko dengan tingkat keuntungan....... 63
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin membaik. Hal ini ditandai
dengan semakin berkembangnya pasar modal dan industri sekuritas di Indonesia.
Masyarakat mulai melirik pasar modal dan industri sekuritas sebagai alternatif
untuk menginvestasikan dana mereka. Dengan semakin banyaknya minat
masyarakat terhadap penanaman modal di pasar saham, maka semakin besar pula
kesempatan perusahaan untuk menghimpun dana dari masyarakat lewat saham
yang diterbitkan di bursa saham.
Nilai saham sebuah perusahaan selalu berfluktuasi. Fluktuasi tersebut
disebabkan oleh berbagai macam. Beberapa penyebab yang sangat mempengaruhi
naik turunnya harga saham adalah kinerja perusahaan yang salah satunya dapat
dilihat dari laporan keuangan, lalu isu isu maupun kejadian ekonomi yang
menerpa suatu negara. Oleh sebab itu, seorang pemain saham harus mampu
membaca situasi dan kondisi agar saham yang dibelinya dapat memberikan
keuntungan. Tetapi bukan hanya keuntungan saja yang harus diperhatikan oleh
seorang pemain saham, ada hal lain yang harus diperhatikan juga yaitu resiko.
Secara umum resiko dibagi menjadi 3 macam, yaitu resiko sistematis, resiko tidak
sistematis, dan resiko total. Resiko sistematis adalah resiko yang tidak berkaitan
langsung dengan kinerja perusahaan, seperti situasi sosial politik suatu negara,
inflasi, resesi, bencana alam, isu isu bom, dan sebagainya. Sedangkan resiko
2
tidak sistematis adalah resiko yang berkaitan langsung dengan kinerja perusahaan,
seperti keefektivitasan kinerja karyawan, pembagian laba kepada para pemegang
saham, atau seperti buruknya kinerja keuangan perusahaan, dan pemogokan
buruh. Yang ketiga adalah resiko total, yaitu penjumlahan antara resiko sistematis
dengan resiko tidak sistematis.
Bila seseorang ingin menjadi seorang pemain saham atau sebagai pemilik
saham tidak boleh hanya memperhitungkan keuntungan yang akan diperoleh dari
saham tersebut, tetapi juga harus memperhatikan resiko yang akan mereka
tempuh. Berdasarkan hal tersebut penulis menentukan judul yaitu ANALISIS
HUBUNGAN ANTARA RESIKO TOTAL DENGAN TINGKAT
KEUNTUNGAN SAHAM. STUDI KASUS PADA SAHAM SAHAM LQ45
DI BURSA EFEK JAKARTA .
B. PERUMUSAN MASALAH
Apakah ada hubungan antara resiko total dengan tingkat keuntungan
saham?
C. BATASAN MASALAH
1. Saham saham yang digunakan dalam penelitian adalah saham
saham yang tergabung dalam LQ45.
2. Saham saham yang diteliti saham saham yang termasuk dalam
LQ45 pada periode antara Februari 2005 sampai dengan Desember
2005.
3
D. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui hubungan antara resiko total dengan tingkat
keuntungan saham pada saham saham LQ45 di Bursa Efek Jakarta.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan
kebijakan untuk membentuk portofolio saham.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma, sebagai penambah wawasan bagi
seluruh Keluarga Besar Sanata Dharma, dan sebagai penambah
referensi perpustakaan.
3. Bagi penulis, sebagai penambah wawasan dan pengalaman yang
mungkin dapat berguna kelak.
4
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang hasil kajian pustaka yang relevan
dengan masalah yang dirumuskan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang jenis, waktu dan lokasi penelitian,
subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, data yang dibutuhkan,
populasi dan sampel, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis
data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menggambarkan sejarah singkat perusahaan.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang uraian hasil penelitian, pengolahan data dan
penafsiran hasil penelitian dengan tehnik analisis yang sudah
ditentukan.
5
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
Bab ini menguraikan kesimpulan dari analisis, saran bagi objek
yang diteliti, keterbatasan penelitian saat ini, dan saran bagi peneliti
yang akan melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. INVESTASI
Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan di dalam
produksi yang efisien selama periode waktu tertentu (Jogiyanto, 2000: 5). Atau
investasi adalah setiap penggunaan uang dengan maksud untuk memperoleh
penghasilan (Husnan, 1996: 19). Berdasarkan alokasi tempat, investasi dibagi
menjadi dua yaitu investasi aktiva riil dan investasi aktiva finansial. Investasi juga
dibagi menjadi dua yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.
Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan
dari suatu perusahaan baik melalui perantara atau dengan cara lain. Sebaliknya,
investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan
investasi yang sudah mempunyai aktivaaktiva keuangan dari perusahaan-
perusahaan lain.
B. PASAR MODAL
Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas)
jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun
modal sendiri, baik diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan swasta. Pasar
modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka
panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk menarik
penjual dan pembeli untuk berpartisipasi, pasar modal harus bersifat likuid jika
7
penjual dapat menjual dan pembeli dapat membeli suratsurat berharga dengan
cepat. Sedangkan pasar modal dikatakan efisien jika harga dari suratsurat
berharga tersebut mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat. Pasar modal
juga mempunyai fungsi alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana
dari pemberi pinjaman kepada peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi bila
individu yang mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkannya ke individu
yang lain yang lebih produktif yang membutuhkan dana.
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument
keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri. Didalam pasar modal diperjual belikan instrument
keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai
produk turunan seperti opsi (put atau call).
UndangUndang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian
Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan
Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, perusahaan Publik yang berkaitan
dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.
Pada dasarnya ada tiga jenis informasi utama yang perlu diketahui oleh
para investor jika ingin masuk dan bergelut di dalam pasar modal, yaitu informasi
mengenai faktor fundamental, faktor teknikal, dan faktor lingkungan sosial,
politik dan ekonomi (Usman, 1990: 167173). Penjelasannya adalah :
8
A. Faktor Fundamental
Faktor fundamental adalah informasi yang menggambarkan kondisi
perusahaan tersebut. Halhal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Konsep Manajemen Perusahaan
Pertamatama yang perlu diketahui oleh investor asing tentang
manajemen perusahaan adalah sumber daya manusia yang ada di
dalam perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena keberhasilan
suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan integritas dan
profesionalisme para direksi dan jajaran di bawahnya. Pimpinan harus
mampu menangkap dinamika dan perubahan, lalu menganalisisnya
kemudian mengambil langkahlangkah yang tepat.
2. Prospek Perusahaan
Untuk mengetahui gambaran tentang prospek perusahaan, seorang
investor harus mangetahui sejauh mana keberadaan perusahaan
tersebut dibutuhkan oleh ekonomi nasional. Hal tersebut dapat
diketahui dari hasilhasil produksinya yang dikaitkan dengan kondisi
barangbarang impor sejenis, kondisi perusahaan domestik yang telah
ada, serta situasi pasaran ekspornya.
3. Prospek Pemasaran
Pangsa pasar di dalam negeri dan di luar negeri serta beberapa
banyak perusahaan sejenis yang ada merupakan informasi penting
untuk mengetahui prospek perusahaan. Disamping itu strategi
pemasaran dan reputasi produk juga perlu untuk diketahui.
9
4. Perkembangan Teknologi
Informasi yang perlu diketahui antara lain alatalat produksi yang
digunakan, bagaimana produksinya, serta proses produksi yang
dilakukan oleh pesaing.
5. Kemampuan untuk Menghasilkan Keuntungan
Kemampuan perusahaan menghasilkan laba adalah salah satu
faktor kunci dalam pertimbangan untuk membuat suatu keputusan
bagi investor dan juga kebijakan deviden yang ditetapkan oleh
perusahaan tersebut.
6. Manfaat terhadap Perekonomian Nasional
Manfaatmanfaat perusahaan terhadap perekonomian nasional
biasanya dapat dilihat dari penggunaan tenaga kerja, penggunaan
Sumber Daya Alam, serta gambaran devisa negara.
7. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah baik di bidang ekonomi, moneter, industri
riil, maupun jasa seperti tarif, perpajakan, bea masuk, maupun
penentuan skala prioritas pada bidang dan sektor tertentu akan
berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap investasi yang
bergerak di dalamnya.
10
B. Faktor Teknikal
Faktor tehnikal menggambarkan sasaran suatu efek (sekuritas) baik
secara individu maupun kelompok serta seberapa jauh pengaruhnya terhadap
harga efek. Dalam menilai saham, halhal yang perlu diperhatikan antara
lain :
1. Perkembangan Kurs
Dari data perkembangan kurs suatu efek, seorang investor
memperoleh gambaran strategi pasaran efek tersebut, bagaimana
pasarannya di masa lalu, sekarang, dan kemungkinan di masa
mendatang.
2. Keadaan Pasar
Pasar dalam hal ini adalah kondisi pasar secara menyeluruh baik
dalam kondisi optimistik (Bull Market) maupun pesimistik (bear
trend). Keadaan pasar sangat penting untuk menentukan garis efek
yang paling tepat, lama investasi, dan sebagainya.
3. Volume dan Frekuensi Perdagangan
Volume dan frekuensi perdagangan digunakan untuk melihat
apakah efek yang dibeli merupakan efek yang aktif diperjual belikan
di bursa.
4. Kekuatan Pasar
Kekuatan pasar dalam hal ini dicerminkan melalui jumlah
permintaan dan penawaran terhadap suatu efek dan juga data yang
diperoleh dari bursa efek.
11
C. Faktor Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan Politik
Informasi yang termasuk dalam faktor lingkungan tersebut antara lain:
1. Tingkat Inflasi
Data tingkat inflasi digunakan untuk menentukan jenis efek apa
yang akan dibeli dengan cara menetapkan tingkat bunga yang cukup
pantas untuk efek tersebut dengan pendapatan tetap seperti obligasi,
sektor kredit, saham preferens dan sebagainya.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter seperti kebijakan kredit dan kebijakan tingkat
suku bunga sangat berpengaruh terhadap kondisi umum pasar modal,
sebab kebijakankebijakan tersebut mempunyai dampak terhadap
pilihan investasi.
3. Musim
Musim kemarau maupun penghujan kadang mempunyai dampak
langsung terhadap kondisi umum jalannya operasional perusahaan.
Misalnya mengenai bahan baku yang sulit didapatkan. Musim juga
dapat diartikan adat atau kebiasaan seperti Natal, Idul Fitri, Tahun
Baru, dan lainlain.
4. Neraca Pembayaran
Dari neraca pembayaran dan APBN masyarakat akan memperoleh
gambaran arah pembangunan ekonomi yang akan dilakukan oleh
pemerintah, nilai kurs Rupiah, cadangan devisa, dan lainlain.
12
5. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi yang terjadi saat ini apakah sedang resesi,
mengalami perkembangan, atau stabil, akan mempengaruhi faktor
faktor produksi, keuangan, keuntungan suatu perusahaan.
6. Keadaan Politik
Keadaan polotik dapat mempengaruhi perubahan total baik di
bidang ekonomi, politik maupun keamanan suatu negara, misalnya
pergantian pimpinan suatu negara.
C. KEPUTUSAN INVESTASI
Dalam membuat suatu keputusan investasi, seorang investor perlu
memperhitungkan secara cermat dan hatihati mengenai halhal yang berkaitan
dengan investasi tersebut, misalnya informasi yang lengkap, relevan, akurat dan
tepat waktu merupakan kepastian yang sangat penting bagi seorang investor
sebelum ia memilih bentuk investasinya.
Sebelum investor melakukan investasi pada sekuritas, sebaiknya terlebih
dahulu mereka mempertimbangkan secara matang dan cermat keputusan
investasinya. Adapun langkahlangkah dalam proses investasi adalah sebagai
berikut (Husnan, 1998, 48):
1. Menentukan kebijakan investasi
Pada tahap ini, investor menentukan tujuan investasinya serta
berapa banyak investasi tersebut dilakukan.
13
2. Analisis sekuritas
Pada tahap ini investor melakukan analisis terhadap sekuritas
individu atau kelompok sekuritas.
3. Penentuan sekuritas
Tahap ini menyangkut identifikasi sekuritas yang akan dipilih dan
proporsi dana yang akan ditanamkan pada masingmasing sekuritas
tersebut.
4. Melakukan revisi portofolio
Tahap ini merupakan kegiatan mengulang terhadap tiga tahap
sebelumnya dan bilamana perlu dapat melakukan perbaikan terhadap
portofolio yang dimiliki.
5. Mengevaluasi kinerja portofolio
Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap kinerja portofolio
baik dalam aspek keuntungan yang diperoleh maupun resiko yang
ditanggung.
D. INDEKS LQ45
Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (LiQuid) tinggi, yang
diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas,
seleksi sahamsaham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
Untuk dapat masuk dalam pemilihan, suatu saham harus memenuhi
kriteriakriteria sebagai berikut:
14
1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di Pasar
Reguler (rata rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).
2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (ratarata nilai kapitalisasi pasar
selama 12 bulan terakhir).
3. Telah tercatat di BEJ selama paling sedikit 3 bulan.
4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi
dan jumlah hari transaksi di pasar regular.
Bursa Efek Jakarta secara rutin memantau perkembangan kinerja
komponen saham yang masuk dalam perhitungan Indeks LQ45. setiap 3 bulan
review pergerakan rangking saham akan digunakan dalam kalkulasi Indeks LQ45.
Penggantian saham akan dilakukan setiap enam bulan sekali, yaitu pada awal
bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria
seleksi Indeks LQ45, maka saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan indeks
dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria.
E. RETURN
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Pada dasarnya
return dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu return ekspektasi dan return
realisasi.
1. Return Ekspektasi
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Return ekspektasi
15
dapat dihitung berdasarkan nilai ekspektasi masa depan dengan
rumus:
n
E( Ri ) =( Rij Pj )j = 1
Dimana :
E ( Ri ) : return ekspektasi suatu aktiva atau sekuritas ke-j.
Rij : hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i.
Pj : probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk sekuritas ke-i).
n : jumlah dari hasil masa depan.
2. Return Realisasi
Return relisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi.
Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi
penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja
perusahaan. Return realisasi dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
1-t
1-ttit
PP-PR
Dimana :
Rit : tingkat kurs saham pada periode tertentu.
Pt : harga saham ke-i pada periode ke t
Pt-1 : harga saham ke-i pada periode ke t-1
16
F. RESIKO
Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup.
Resiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan resiko merupakan dua
hal yang tidak dapat dipisahkan, karena pertimbangan investasi merupakan suatu
tradeoff dari kedua faktor ini. Return dan resiko memiliki hubungan yang positif,
dalam arti semakin besar resiko yang ditanggung, maka semakin besar resiko
yang dikompensasikan. Resiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau
deviasi dari outcome yang diteima dengan ekspektasi. Pada dasarnya resiko dibagi
menjadi 3 yaitu resiko sistematis, resiko tidak sistematis, dan resiko total.
1. Resiko Sistematis
Resiko yang tidak dapat didiversifikasikan oleh portofolio disebut dengan
nondiversiable risk atau resiko pasar (market risk), atau resiko umum (general
risk), atau resiko sistematis (systemathic risk). Resiko ini terjadi karena kejadian
kejadian di luar perusahaan seperti inflasi dan resesi. Resiko sistematis dapat
diukur menggunakan beta. Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility)
return suatu sekuritas atau resiko portofolio terhadap return pasar. Volatilitas
didefinisikan sebagai fluktiasi dari returnreturn suatu sekuritas atau portofolio
dalam suatu periode waktu tertentu. Macammacam beta adalah:
A. Beta Pasar
Beta yang dihitung dengan data pasar disebut beta pasar. Beta
pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilainilai historis
return dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu,
17
misalnya selama 60 bulan untuk return bulanan atau 200 hari untuk
return harian.
Beta juga dapat dihitung menggunakan tehnik regresi. Tehnik
regresi untuk mengestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan
dengan menggunakan returnreturn sekuritas sebagai variabel
dependen dan returnreturn pasar sebagai variabel independen.
Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series ini akan
menghasilkan koefisien beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke
waktu selama masa periode observasi. Jika beta adalah sifatnya stabil,
semakin lama periode observasi yang digunakan di persamaan regresi,
semakin baik (karena kesalahan pengukuran semakin kecil) hasil dari
beta. Akan tetapi bila periode observasi terlalu lama, anggapan beta
konstan dan stabil kurang tepat, karena sebenarnya beta berubah dari
waktu ke waktu. Bouque (1972) dan Gonedes (1973)
menginvestigasikan hal itu dan menyimpulkan bahwa untuk data
return bulanan, 60 bulan adalah periode yang optimal. Persamaan
regresi yang digunakan untuk mengestimasi beta dapat didasarkan
pada model indeks tunggal atau dengan menggunakan model CAPM.
B. Beta Akuntansi
Beta yang dihitung dengan data akuntansi disebut sebagai beta
akuntansi. Data akuntansi misalnya seperti laba akuntansi (accounting
earnings) dapat juga digunakan untuk mengestimasi beta. Beta
18
akuntansi ini dapat dihitung secara sama dengan beta pasar (yang
menggunakan data return), yaitu mengganti data return dengan laba
akuntasi.
C. Beta Fundamental
Beta yang dihitung dengan data fundamental disebut beta
fundamental. Beaver, , Kettler, dan Scholes (1970) mengembangkan
paper Ball dan Brown dengan menyajikan perhitungan beta dengan
menggunakan beberapa variabel fundamental. Variabelvariabel yang
dipilih oleh mereka merupakan variabelvariabel yang dianggap
berhubungan dengan resiko, karena beta merupakan pengukur dari
resiko.
Dengan argumen bahwa resiko dapat ditentukan menggunakan
kombinasi karakteristik pasar dari sekuritas dan nilainilai
fundamental perusahaan, maka kombinasi ini akan banyak membantu
mengerti beta dan untuk memprediksikannya. Oleh karena itu Beaver,
Kettler, dan Scholes menggunakan 7 macam variabel yang merupakan
variabelvariabel fundamental. Sebagian dari variabelvariabel
tersebut adalah variabelvariabel akuntansi. Walaupun secara umum
veriabel-variabel tersebut dianggap bervarasi dengan resiko. Ketujuh
variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
19
1) Deviden Payout
Diukur sebagai deviden yang dibayarkan dibagi dengan laba
yang tersedia untuk pemegang saham umum.
2) Asset Growth
Didefinisikan sebagai perubahan (tingkat pertumbuhan)
tahunan dari aktiva total.
3) Leverage
Didefinisikan sebagai nilai buku hutang jangka panjang total
dibagi dengan aktiva total.
4) Liquidity
Diukur sebagai current ratio yaitu aktiva lancar dibagi dengan
hutang lancar.
5) Asset Size
Diukur sebagai logaritma dari aktiva total.
6) Earning Variability
Diukur dengan nilai deviasi standar dari PER (price earnings
ratio) atau rasio P/E deviasi standar dari PER (price earning
ratio) atau rasio P/E (harga saham dibagi dengan laba
perusahaan).
7) Accounting Beta
Diperoleh dari koefisen regresi dengan variabel dependen
perubahan laba akuntansi dan variabel independen adalah
20
perubahan indeks laba pasar untuk laba akuntansi portofolio
pasar.
D. Beta Portofolio
Beta portofolio dapat dihitung dengan cara rata rata tertimbang
(berdasarkan proporsi) dari masing masing individual sekuritas yang
membentuk portofolio. Beta portofolio biasanya lebih akurat
dibandingkan dengan beta tiap tiap individual sekuritas, alasannya :
1) Beta individual sekuritas diasumsikan konstan dari waktu ke
waktu. Kenyataannya beta individual sekuritas dapat berubah
dari waktu ke waktu. Perubahan beta individual sekuritas
dapat berupa perubahan naik atau perubahaan turun.
2) Perhitungan beta individual juga tidak terlepas dari kesalahan
pengukuran (measurement error) atau kesalahan acak (random
error). Pembentukan portofolio akan mengurangi kesalahan
acak, karena kesalahan acak suatu sekuritas mungkin akan
ditiadakan oleh kesalahan acak sekuritas lainnya.
21
Resiko sistematis dapat diestimasi menggunakan analisis regresi dengan
pendekatan metode Indeks Tunggal dengan rumus sebagai berikut:
Ri = a + Rm
Dimana :
Ri = return suatu sekuritas pada periode ke-i
Rm = return saham pasar
a = konstanta
= beta saham
2. Resiko Tidak Sistematis
Bagian dari resiko sekuritas yang dapat dihilangkan dengan membentuk
portofolio yang well-diversified disebut dengan resiko yang dapat di
diversifikasikan (diversiable risk) atau resiko perusahaan (company risk), atau
resiko spesifik (specific risk), atau resiko yang tidak sistematis (unsystemathic
risk). Karena resiko ini unik untuk suatu perusahaan yaitu hal buruk dapat terjadi
di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan halhal yang baik yang terjadi di
perusahaan lain, maka resiko ini dapat didiversifikasikan di dalam portofolio.
Contohnya adalah buruknya kinerja keuangan, pemogokan karyawan di satu
perusahaan dapat diimbangi dengan baiknya kinerja keuangan dan keefektifan
kerja karyawan di perusahaan lain dalam satu portofolio.
22
Resiko tidak sistematis dapat diestimasi dengan menggunakan standar
deviasi dengan rumus sebagai berikut:
1-n)X-(Xi 2
s
Keterangan :
= deviasi standar
Xi = nilai return saham ke-i
X = nilai ratarata saham
n = jumlah observasi
3. Resiko Total
Resiko total merupakan penjumlahan dari resiko sistematis dan resiko
tidak sistematis, dimana resiko. Gambar berikut merupakan resiko total dan
komponennya yang berupa resiko yang dapat didiversifikasi dan resiko yang tidak
dapat didiversifikasikan.
Resiko
Resiko Tidak SistematisResiko Total
Resiko Sistematis
Jumlah SahamGambar 2.1 Resiko Total
23
G. HUBUNGAN ANTARA RESIKO DENGAN RETURN
Return dan resiko mempunyai hubungan yang positif. Dimana semakin
besar resiko suatu sekuritas, semakin besar return yang diharapkan. Sebaliknya
juga benar, yaitu semakin kecil resiko yang harus ditanggung suatu sekuritas,
maka return yang diharapkan juga kecil. (Jogiyanto, 1998, 99) Tetapi itu hanya
berlaku pada return ekspektasi saja, dan tidak berlaku pada return realisasi. Sebab
resiko yang kecil bisa mendapatkan return realisasi yang besar, ataupun
sebaliknya, resiko yang besar bisa hanya mendapatkan return yang kecil.
HIPOTESIS
Berdasarkan landasan teori sebagaimana telah diuraikan sebelumnya,
maka diambil hipotesis ada hubungan yang positif antara resiko total dengan
tingkat keuntungan saham.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu metode yang
mempunyai tujuan untuk menggali dan mempelajari sifatsifat karakter yang khas
dari kasus maupun individu atau kelompok, yang kemudian dari sifat yang khas
tersebut akan dijadikan sesuatu yang bersifat umum.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELIATIAN
A. Tempat Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian di Pojok Bursa Efek Jakarta,
Fakultas ekonomi, Universitas Sanata Dharma
B. Waktu Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian antara Maret 2006 sampai dengan
Mei 2006
C. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN
Yang menjadi subjek dalam penelitian saya adalahsahamsaham yang
termasuk dalam Indeks LQ45 per 2 Februari 2003 yang ada di Bursa Efek Jakarta.
Sedangkan yang menjadi objek penelitian saya saat ini adalah resiko yang
terkandung dalam 45 saham LQ45 pada tanggal 2 Februari 2003.
25
D. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalam penelitian ini adalah :
1. Resiko Total
2. Tingkat Keuntungan
E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Resiko Total
Resiko total (total risk) merupakan penjumlahan dari diversiable risk dan
nondiversiable risk yang dinyatakan sebagai berikut :
Resiko Total = resiko tidak sistematis + resiko sistematis
resiko perusahaan + resiko pasar
resiko spesifik ( unik ) + resiko umum
2. Tingkat Keuntungan Realisasi
Tingkat keuntungan realisasi saham adalah tingkat pengembalian yang
sesungguhnya atas investasi pada saham.
F. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah 45 saham dari Indeks LQ45.
Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham
saham yang memiliki nilai beta yang positif.
26
G. PENGUKURAN VARIABEL
1. Resiko Total
Resiko total terdiri dari resiko sistematis dan resiko tidak sistematis,
dimana :
a) Resiko sistematis diukur menggunakan (Beta) yang dihitung
menggunakan metode Indeks Tunggal.
b) Resiko tidak sistematis diukur menggunakan (standar deviasi).
2. Tingkat Keuntungan Saham
Tingkat keuntungan saham dihitung berdasarkan selisih harga
penutupan suatu saham antar periode.
H. JENIS DAN SUMBER DATA
Tehnik pengumpulan data yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder. Data tersebut dapat kita dapatkan dari berbagai media cetak
maupun media elektronik. Data media cetak misalnya data yang kita dapatkan dari
korankoran atau majalahmajalah yang memuat data closed price dari suatu
saham. Data dari media elektronik misalnya dari televisi,radio, maupun jaringan
internet.
27
I. TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Tehnik pengumpulan data yang saya gunakan adalah dokumentasi, dimana
dilakukan dengan cara mengumpulkan data closed price dari saha saham yang
masuk dalam indeks LQ45 pada tanggal 2 Februari 2003, dan data yang
dikumpulkan merupakan data harian. Datadata tersebut saya kumpulkan dari
tanggal 2 Februari 2005 hingga 2 Desember 2005. Setelah terkumpul data tersebut
diolah menggunakan alat bantu berupa program SPSS versi 11.0, dan juga
menggunakan Microsoft Excel dan Word .
J. TEHNIK ANALISIS DATA
1. Mencatat harga closed price 45 saham yang termasuk dalam indeks
LQ 45.
2. Harga saham yang telah diperoleh kemudian dihitung tingkat keuntungan
realisasinya dengan rumus:
1-t
1-ttit
PP-PR
Dimana :
Rit : tingkat kurs saham pada periode tertentu.
Pt : harga saham ke-i pada periode ke t
Pt -1 : harga saham ke-i pada periode ke t-1
28
Setelah tingkat keuntungan realisasi saham individualnya diketahui,
kemudian dihitung ratarata returnnya dengan menggunakan metode
ratarata hitung sebagai berikut :
Dimana :
R : ratarata return
Xi : jumlah return saham individual
N : jumlah periode yang diteliti
3. Menghitung tingkat keuntungan pasar. Tingkat keuntungan pasar dapat
dilihat melalui LQ45 , dengan rumus :
1-t
1-ttmt
YY-Y
R
Dimana :
Rmt : tingkat keuntungan pasar
Yt : LQ45 pada saat periode tertentu
Ymt-1 : LQ45 sebelum periode tertentu
N
NXiR 1
i
29
4. Mengestimasi beta dengan mengunakan metode Indeks tunggal.
Cara mengestimasi beta dapat dilakukan dengan cara meregresi variabel
dependen Ri dan veriabel independen Rm. sehingga diperoleh persamaan
berikut: y = a + bx
Dimana :
Y : return saham individual
X : return pasar saham ( LQ45 )
a : konstanta
b : beta
5. Menghitung resiko tidak sistematis dari sahamsaham.
Cara menghitung resiko tidak sistematis, atau resiko yang dapat
didiversifikasikan adalah menggunakan standar deviasi, dengan rumus:
1-n)X-(Xi 2
s
keterangan :
s = deviasi standar
Xi = nilai return saham ke-i
X = nilai ratarata saham
n = jumlah observasi
6. Menghitung resiko total dari sahamsaham.
Resiko total merupakan penjumlahan dari resiko sistematis yang
diwakilkan dengan notasi beta () dengan resiko tidak sistematis yang
diwakilkan dengan notasi standar deviasi ().
Resiko total = resiko sistematis + resiko tidak sistematis
30
7. Menentukan hubungan antara resiko total dengan tingkat keuntungan
saham menggunakan koefisien korelasi dari masingmasing saham yang
diteliti, dengan rumus :
}y)(yn}{)x(xn{
yx-xynr
2222
Dimana :
N : jumlah pengamatan
X : resiko total suatu saham
Y : ratarata return realisasi saham
r : Koefisien korelasi antara X dan Y
8. Menguji Hipotesis
Mengukur analisis korelasi antara ratarata return dengan resiko total
dari masingmasing saham yang diteliti. Koefisien korelasi adalah
ukuran hubungan antara dua variabel hipotesis:
Ho = 0 ( tidak ada korelasi antara return ratarata dengan resiko total
).
H1 = > 0 ( ada korelasi positif antara return ratarata dengan resiko
total ).
Signifikansi == 0,05
31
Statistik uji t :
2r-1
2-nrt dengan
}y)(yn}{)x(xn{
yx-xynr
2222
Ketarangan :
r : angka korelasi antara X dan Y
n : jumlah data yang diamati
X : resiko total suatu saham
Y : ratarata return realisasi suatu saham
Daerah kritis/penolakan:
Ho ditolak bila t hitung > dari t tabel atau signifikan < dari = 0,05 =
t ;n-1
Ho diterima bila t hitung < dari t tabel atau signifikan > dari = 0,05 =
t ;n-1
Kemudian dari berbagai data yang telah diuji, ditarik kesimpulan untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara resiko total dengan tingkat
keuntungan saham.
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. PENGERTIAN PASAR MODAL
Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk
berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik
dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri.
Pengertian pasar modal menurut Dr. Suad Husnan, MBA :
Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument
keuangan (sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam
bentuk hutang atau modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan swasta.
Sedangkan menurut Dr. Jogiyanto dalam bukunya Teori Portofolio dan
Investasi menyatakan bahwa pasar modal merupakan tempat bertemunya
antara pembeli dan penjual dengan resiko untung dan rugi, selain itu pasar
modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan
jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi.
Menurut Undangundang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan
pengertian yaitu Kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan
perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang
diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. .
33
B. SEJARAH PASAR MODAL DI INDONESIA
Era pasar modal di Indonesia dapat dibagi menjadi enam periode. Periode
pertama adalah periode jaman Belanda mulai tahun 1912 yang merupakan
tahun didirikannya pasar modal yang pertama. Periode kedua adalah periode
orde lama yang dimulai pada tahun 1952. Periode ketiga adalah periode orde
baru dengan diaktifkannya kembali pasar modal pada tahun 1977. Periode
keempat dimulai tahun 1988 adalah periode bangunnya pasar modal dari tidur
yang panjang. Periode kelima adalah periode otomatisasi pasar modal pada
tangaal 1995. Periode keenam adalah periode krisis moneter mulai bulan
Agustus 1997.
1. Periode Pertama (19121942): Periode Jaman Belanda
Pada tanggal 14 desember 1912, suatu asosiasi 13 broker
dibentuk di Jakarta. Asosiasi ini diberi nama Belandanya sebagai
Vereniging voor Effectenhandel yang merupakan cikal bakal
pasar modal pertama di Indonesia. Setelah perang dunia I, pasar
modal di Surabaya mendapat giliran dibuka pada tanggal 1 Januari
1925. Karena masih dalam jaman penjajahan Belanda dan pasar
pasar modal ini didirikan oleh Belanda, mayoritas sahamsaham
yang diperdagangkan disana juga merupakan sahamsaham
perusahaan Belanda dan afiliasinya yang tergabung dalam Dutch
East Indies Trading Agencies. Pasarpasar modal ini beroperasi
sampai kedatangan Jepang di Indonesia pada tahun 1942.
34
2. Periode Kedua (19521960): Periode Orde Lama
Setelah Jepang meninggalkan Indonesia, pada tanggal 1
September 1951 dikeluarkan UndangUndang Darurat No.12 yang
kemudian dijadikan UndangUndang No. 15/1952 tentang pasar
modal. Juga melalui Keputusan Menteri Keuangan No.
289737/U.U. tanggal 1 November 1951, Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dibuka kembali pada tanggal 3 Juni 1952.
Tujuan dibukanya kembali bursa ini adalah untuk menampung
obligasi pemerintah yang sudah dikeluarkan pada tahuntahun
sebelumnya. Tujuan yang lain adalah untuk mencegah saham
saham perusahaan Belanda yang dulunya diperdagangkan di pasar
modal di Jakarta lari ke luar negeri. Kepengurusan bursa efek in
kemudian diserahkan kepada Perserikatan Perdagangan Uang dan
EfekEfek (P.P.U.E) yang terdiri dari 3 bank dengan Bank
Indonesia sebagai anggota kehormatan. Karena adanya sengketa
antara Indonesia dengan Belanda mengenai Irian Barat, semua
bisnis Belanda dinasionalisasikan malalui UndangUndang
Nasionalisasi No. 86 tahun 1958. sengketa ini mengakibatkan
larinya modal Belanda dari Indonesia. Akibatnya mulai tahun
1960, sekuritassekuritas perusahaan Belanda sudah tidak
diperdagangkan lagi di Bursa Efek Jakarta. Sejak itu aktivitas di
Bursa Efek Jakarta semakin menurun.
35
3. Periode Ketiga (19771988) : Periode Orde Baru
Bursa Efek Jakarta dikatakan lahir kembali pada tahun 1977
dalam periode orde baru sebagai hasil dari Keputusan Presiden No.
52 tahun 1976. keputusan ini menetapkan Pendirian Pasar Modal,
pembentukan Badan Pembina Pasar Modal, pembentukan Badan
Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) dan PT. Danareksa. Presiden
Suharto meresmikan kembali BEJ pada tanggal 10 Agustus 1977.
Periode ini disebut sebagai periode tidur yang panjang, karena
sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang
tercatat di BEJ, yaitu hanya 24 perusahaan saja. Kurang
menariknya pasar modal pada periode ini dari segi investor
mungkin disebabkan oleh tidak dikenakannya pajak atas bunga
deposito, sedang penerimaan deviden dikenakan pajak penghasilan
sebesar 15 %.
4. Periode Keempat (19881995) : Periode Bangun dari Tidur
Panjang
Sejak diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai dengan 1988
BEJ dikatakan dalam keadaan tidur yang panjang selama 11 tahun.
Sebelum tahun 1988 hanya terdapat 24 perusahaan yang terdaftar
di BEJ. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun saja, yaitu sampai
dengan tahun 1990, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ
meningkat sampai 127. Sampai dengan tahun 1996 jumlah
36
perusahaan yang terdaftar menjadi 238. Peningkatan di pasar
modal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
A. Permintaan dari Investor asing
Investor asing melihat bahwa pasar modal di Indonesia telah
maju pesat pada periode ini dan mempunyai prospek yang
baik.
B. Pakto 88
Pakto 88 merupakan reformasi tanggal 27 Oktober 1988 yang
dikeluarkan untuk merangsang ekspor non-migas,
mningkatkan efisiensi dari bankbank komersial, membuat
kebijakan moneter lebih efektif, meningkatkan simpanan
domestic dan meningkatkan pasar modal
C. Perubahan Generasi
Perubahan kultur bisnis terjadi di periode ini, yaitu dari kultur
bisnis keluarga tertutup ke kultur bisnis keluarga terbuka
yang memungkinkan profesional yang terbuka yang
memungkinkan profesional dari luar keluarga untuk duduk di
kursi kepemimpinan perusahaan.
5. Periode Kelima (Mulai 1995) : Periode Otomatisasi
Karena peningkatan kegiatan transaksi yang dirasakan sudah
melebihi kapasitas manual, maka BEJ memutuskan untuk
mengotomatisasikan kegiatan transaksi di bursa. Jika sebelumnya
di lantai bursa terlihat dua deret antrian (sebuah untuk antrian beli
37
dan sebuah untuk antrian jual) yang cukup panjang untuk masing
masing sekuritas dan semua kegiatan transaksi dicatat di papan
tulis, maka setelah otomatisasi, sekarang yang terlihat di lantai
bursa adalah jaringanjaringan komputerkomputer yang
digunakan oleh broker.
6. Periode Keenam (Mulai Agustus 1997) : Periode Krisis Moneter
Pada bulan Agustus 1997, krisis moneter melanda negara
Negara Asia, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Korea
Selatan, dan Singapura. Krisis dimulai dengan turunnya nilai mata
uang NegaraNegara Asia terhadap Dollar Amerika. Untuk
mencegah peningkatan permintaan Dollar Amerika yang
berlebihan, BI meningkatkan Sertifikat Bank Indonesia.
Diharapkan dengan tingginya bunga deposito, maka pemilik modal
akan menanamkan modalnya di deposito dan tidak membeli Dollar
Amerika. Tetapi tingginya suku bunga deposito berdampak negatif
terhadap pasar modal. Investor tidak lagi tertarik untuk
menanamkan modal di pasar modal, karenan total return yang
diterima di pasar modal lebih kecil dibandingkan return dari
deposito. Akibatnya hargaharga saham menurun drastis. IHSG
sejak bulan Agustus 1997 hingga akhir tahun 1997 selalu menurun.
Untuk memperbaiki situasi, pemerintah berusaha meningkatkan
aktivitas perdagangannya lewat transaksi investor asing, dan juga
secara mengejutkan melikuidasi 16 bank yang kinerjanya buruk.
38
Tetapi beberapa usaha tersebut tidak dapat memperbaiki situasi
pasar saham.
C. STRUKTUR ORGANISASI PASAR MODAL
Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai bagaimana organisasi
dikelola, pola dan susunan antar fungsional, bagian atau posisi, yang
menunjukkan posisi seseorang sebagai kedudukan, tugas dan wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda beda dalam suatu organisasi. Struktur
organisasi Bursa Efek Jakarta dijelaskan dalam gambar 4.1 dibawah ini :
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BEJ
RUPS
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Komite Perdagangan & Penyelesaian Transaksi Efek
Komisi Pencatatan
Komite Disiplin Anggota Bursa
Direktur I Direktur II Direktur III
DivisiPencata-
tan
DivisiAnggota
DivisiRiset danPengem-bangan
DivisiKeuangan
DivisiPeng-awasan
DivisiUmum
DivisiPerda-gangan
DivisiTeknolo-Gi dan
Informa-si
Divisi Komunikasi DivisiHukum
DivisiSDM
Satuan Pemeriksa Keuangan
39
1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
Rapat Umum Pemegang Saham memegang kekuasaan
tertinggi dalam PT. Bursa Efek Jakarta. Seluruh kebijakan
manajemen perusahaan harus memperoleh persetujuan dari RUPS.
2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas sebagai pengawas dan pengelola
Bursa Efek Jakarta.
3. Dewan Direksi
Dewan direksi terdiri dari direktur utama, direktur
perdagangan, pencatatan, keanggotaan, teknologi informasi,
direktur riset dan pengembangan, komunikasi perusahaan,
keuangan dan direktur pengawasan hukum dan umum. Dewan
direksi bertugas sebagai wakil dari pemegang saham.
4. Komitekomite
Komitekomite terdiri dari komite perdagangan dan
penyelesaian efek. Komite pencatatan, serta komite disiplin
anggota bursa. Komitekomite tersebut bertugas melaksanakan
operasional harian, masalah utama bursa adalah perdagangan
(trading), pencatatan (listing), dan keanggotaan.
5. Divisi Sumber Daya Manusia
Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) berkewajiban
kenyamanan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu juga
bertugas meningkatkan kualitas SDM melalui program pelatihan
40
dan pendidikan baik dari dalm maupun luar negeri serta
menyelenggarakan administrasi dan penegakan disiplin kerja
karyawan, penilaian prestasi kerja karyawan yang bersangkutan,
dan pengawasan statistic SDM.
6. Satuan Pemeriksa keuangan
Satuan Pemeriksa Keuangan berkewajiban melakukan
pemeriksaan terhadap aktivitas BEJ dan anggota bursa.
7. Divisi Keanggotaan
Divisi keanggotaan tugasnya memproses persetujuan
keanggotaan bursa, serta penyempurnaan peraturan keanggotaan
BEJ.
8. Divisi Teknologi Informasi
Divisi Teknologi Informasi bertugas melaksanakan
persiapan dan implementasi system otomatisasi perdagangan efek.
9. Divisi Pencatatan
Divisi Pencatatan bertugas mengevaluasi perusahaan
perusahaan yang akan mencatatkan efeknya di BEJ, memonitor
perkembangan perusahaan yang teleh tercatat secara konsisten.
Selain itu berkewajiban meningkatkan jumlah emiten yang tercatat
serta melakukan pembinaan terhadap emiten yang telah tercatat.
10. Divisi Perdagangan
Divisi perdagangan bartanggung jawab atas kelancaran
perdagangan efek dengan cara memonitor kebutuhan pasar secara
41
terus menerus yang tersusun dalam bentuk peraturan perdagangan,
sistem perdagangan, sistem penyebaran informasi, dan konsep
perluasan pasar.
11. Divisi Riset dan Pengembangan
Divisi Riset dan Pengembangan bertugas memberikan
masukan bagi pengembangan instrument pasar dan bisnis
informasi BEJ dan menyusun publikasi statistic mingguan, bulanan
dan tahunan, database BEJ, factbook BEJ, dan Jurnal BEJ.
12. Divisi Keuangan
Divisi keuangan bertugas malakukan integrasi laporan
kauangan dan mengontrol keuangan BEJ dan Standart Operating
Procedure (SOP).
13. Divisi Komunikasi Perusahaan
Divisi Komunikasi Perusahaan sebelumnya dikenal sebagai
Divisi Humas, bertugas memberikan penyuluhan dan penerangan
sehubungan dengan perkembangan pasar modal nasional, serta
bertanggung jawab meningkatkan citra BEJ di berbagai forum
nasional dan internasional.
14. Divisi Pengawasan
Divisi Pengawasan bertugas meningkatkan kemampuan
system pengawasan BEJ dengan sistem monitoring perdagangan.
42
15. Divisi Hukum
Divisi Hukum bertugas menyiapkan kontrakkontrak yang
diperlukan oleh perusahaan dan penyempurnaan peraturan bursa.
16. Divisi Umum
Divisi Umum bertugas sebagai divisi penunjang kegiatan
perusahaan.
D. PERANAN PASAR MODAL
Pasar modal memiliki peranan yang besar bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan
fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena
pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua
kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak
yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang
memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan
harapan memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini
perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi
tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal
dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena pasar modal memberikan
kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik
dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.
Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi
meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi
43
perusahaanperusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala
yang lebih besar dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan
perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.
44
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS DESKRIPTIF
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara resiko total dengan
tingkat keuntungan saham, untuk mencapai tujuan ini peneliti melaksanakan
pengumpulan data harga saham perusahaan yang termasuk dalam LQ45, dan
perkembangan harga saham gabungan LQ45 selama periode yang diteliti.
Pada bab ini akan dipaparkan analisis data dan pembahasan berdasarkan
data yang telah didapatkan. Proses analisis data yang saya jelaskan dalam analisis
data dibawah menggunakan data yang saya dapatkan dari POJOK BEJ Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
Data dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan harga penutupan dari
sahamsaham yang termasuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Eek Jakarta terhitung
tanggal 2 Februari 2005 hingga 2 Desember 2005. pengolahan data dilakukan
dengan menggunakan data harga saham harian selama 201 hari.
Berdasarkan data tersebut dilakukan analisis dengan teknik yang telah
dijelaskan pada bab III. Berikut adalah namanama perusahaan yang masuk dalam
Indeks LQ45 periode 2 Februari 2005 :
45
Tabel 5.1 Nama dan Kode perusahaan
No. Nama Perusahaan Kode1 Astra Agro Lestari Tbk AALI2 Adhi Karya ( Persero ) Tbk ADHI3 Aneka Tambang ( Persero ) Tbk ANTM4 Astra Internasional Tbk ASII5 Bank Central Asia Tbk BBCA6 Bank Rakyat Indonesi Tbk BBRI7 Bank Danamon Tbk BDMN8 BFI Finance Indonesia Tbk BFIN9 Bank Mandiri Tbk BMRI10 Bakrie & Brothers Tbk BNBR11 Bank Niaga Tbk BNGA12 Bank International Indonesia Tbk BNII13 Barito Pasific Timber Tbk BRPT14 Bumi Resources Tbk BUMI15 Ciputra Surya Tbk CTRS16 Bakrieland Development Tbk ELTY17 Energi Mega Persada Tbk ENRG18 Enseval Putra Megatrading Tbk EPMT19 Gudang Garam Tbk GGRM20 Gajah Tunggal Tbk GJTL21 HM Sampoerna Tbk HMSP22 International Nickel Indonesia Tbk INCO23 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF24 Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP25 Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP26 Indosat Tbk ISAT27 Jakarta Int'l Hotel & Dev. Tbk JIHD28 Kawasan Industri Jababeka Tbk KIJA29 Kalbe Farma Tbk KLBF30 PP London Sumatera Tbk LSIP31 Medco Energi Internasional Tbk MEDC32 Perusahaan Gas Negara ( Persero ) Tbk PGAS33 Palm Asia Corpora Tbk PLAS34 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN35 Tambang Batubata Bukit Asam Tbk PTBA36 Ramayana Lestari Sentosa Tbk RALS37 Bentoel International Investama Tbk RMBA38 Semen Cibinong Tbk SMCB39 Timah Tbk TINS40 Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM41 Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM42 Trimegah Securities Tbk TRIM43 Bakrie Sumatera Plantation Tbk UNSP44 United Tractors Tbk UNTR45 Unilever Indonesia Tbk UNVR
46
1. Mencatat Close Price 45 saham yang terdaftar dalam Indeks LQ45
selama 201 hari
Langkah pertama dalam penelitian ini adalah mencatat harga penutupan
sahamsaham yang termasuk dalam Indeks LQ45 pada tanggal 2 Desember
2005. Adapun data harga penutupan sahamsaham tersebut dapat dilihat pada
lampiran.
2. Menghitung keuntungan realisasinya
Harga saham yang telah diperoleh kemudian dihitung tingkat keuntungan
relisasinya dengan rumus :
1-t
1-ttit
PP-P
R
Keterangan :
R it : tingkat kurs saham pada periode tertentu.
P t : harga saham ke-i pada periode ke t.
P t-1 :harga saham ke-i pada periode ke t-1.
Adapun contoh perhitungan R it pada AALI pada tanggal 37 Februari
2005
29752975-2950)Feb.20053(Rit
= - 0,0084
47
29502950-2950
)2005feb.4(Rit
= 0,0
29502950-2875)2005Feb.7(Rit
= - 0,0254
Untuk selanjutnya perhitungan R it AALI dan 45 saham lainnya dapat
dilihat di lampiran.
3. Menghitung Rata rata return ( R )
Untuk menghitung ratarata return sahamsaham digunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
R : ratarata return
Xi : jumlah return saham individual
N : jumlah periode yang diteliti
Hasil perhitungan ratarata return adalah sebagai berikut :
N
NXiR 1
i
48
KODESaham rata - rata returnAALI 0,00357ADHI -0,00209ANTM 0,00275ASII -0,00029
BBCA 0,00084BBRI 0,00051BDMN -0,00011BFIN -0,00073BMRI -0,00137BNBR 0,01994BNGA -0,00065BBNI -0,0013BRPT 0,00268BUMI -0,00083CTRS -0,00487ELTY -0,00128ENRG -0,00048EPMT 0,00073GGRM -0,00209GJTL -0,00145HMSP 0,00092INCO 0,00063INDF 0,00061INKP -0,001INTP 0,00064ISAT 0,00012JIHD 0,00138KIJA -0,00107KLBF 0,00183LSIP 0,00433
MEDC 0,00193PGAS 0,00547PLAS -0,00048PNBN -0,00008PTBA 0,0006RALS 0,00011RMBA 0,00018SMCB -0,00073TINS -0,00041TKIM 0,00132TLKM 0,00109TRIM -0,00028UNSP 0,00083UNTR 0,00156UNVR 0,00134
Tabel 5.2 Rata rata Return
49
4. Menghitung Return Pasar
Return pasar menunjukkan kondisi keseluruhan dari saham. Return pasar
(LQ45) dapat dihitung dengan cara selisih kenaikan atau penurunan indeks
harga sebelumnya (t1) dibagi indeks harga sebelumnya (t1), rumusnya
adalah :
1-t
1-ttmt
YY-Y
R
Keterangan :
Rmt : tingkat keuntungan pasar
Yt : LQ45 pada saat periode tertentu
Ymt-1 : LQ45 sebelum periode tertentu
Contoh perhitungannya adalah :
35,229229,35-228,31Rmt
= -0,004534554
Selanjutnya perhitungan return pasar (Rm) LQ45 dapat dilihat pada
lampiran.
5. Mengestimasi Beta
Untuk mengestimasi beta setiap saham dapat dilakukan dengan meregresi
Ri (yang mana merupakan variabel dependen) dengan Rm (yang merupakan
variabel independen). Berdasarkan dua variabal diatas dapat diperoleh
persamaan y = a + bx . untuk mendapatkan hasil dari perhitungan tersebut
50
digunakan alat bantu program SPSS Release 13, yang nilai outputnya dapat
dilihat pada lampiran. Sedangkan hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut
:
51
KODESaham rata - rata return Beta ()AALI 0,00357 0.728020617ADHI -0,00209 1.725923772ANTM 0,00275 1.18091998ASII -0,00029 1.107077284
BBCA 0,00084 0.712389554BBRI 0,00051 1.073289604
BDMN -0,00011 0.996997105BFIN -0,00073 0.1907316BMRI -0,00137 1.085482487BNBR 0,01994 2.65364457BNGA -0,00065 0.998444695BBNI -0,0013 0.774105881BRPT 0,00268 1.92062873BUMI -0,00083 0.716576896CTRS -0,00487 1.782757396ELTY -0,00128 1.530990179ENRG -0,00048 0.799286115EPMT 0,00073 0.904320519GGRM -0,00209 0.876370683GJTL -0,00145 1.659164014HMSP 0,00092 0.285282189INCO 0,00063 0.671422815INDF 0,00061 1.167949268INKP -0,001 1.237251132INTP 0,00064 1.457835085ISAT 0,00012 0.892771734JIHD 0,00138 1.346125989KIJA -0,00107 1.225958428KLBF 0,00183 0.916376493LSIP 0,00433 1.065217781
MEDC 0,00193 0.986152368PGAS 0,00547 1.163838865PLAS -0,00048 0.094651374PNBN -0,00008 1.200155654PTBA 0,0006 0.89117534RALS 0,00011 0.708135877RMBA 0,00018 0.255604173SMCB -0,00073 1.348691734TINS -0,00041 0.996368658TKIM 0,00132 1.46314334TLKM 0,00109 1.074751706TRIM -0,00028 0.851746207UNSP 0,00083 0.599855876UNTR 0,00156 1.408622053UNVR 0,00134 0.611028787
Tabel 5.3 Rata rata return dan Beta
52
6. Menghitung resiko tidak sistematis dari saham saham LQ45
Cara menghitung resiko tidak sistematis , atau resiko yang dapat
didiversifikasikan dapat digunakan standar deviasi, dengan rumus :
1-n
)X-(X 2is
keterangan :
s = deviasi standar
Xi = nilai return saham ke-i
X = nilai ratarata saham
n = jumlah observasi
Hasil perhitungan standar deviasi dapat pada tabel 5.5 berikut :
53
KODESaham rata - rata return Beta ()
Standar Deviasi()
AALI 0,00357 0.728020617 0.02354844ADHI -0,00209 1.725923772 0.035421923ANTM 0,00275 1.18091998 0.027157214ASII -0,00029 1.107077284 0.022941079
BBCA 0,00084 0.712389554 0.018261733BBRI 0,00051 1.073289604 0.02445854BDMN -0,00011 0.996997105 0.022654207BFIN -0,00073 0.1907316 0.019199047BMRI -0,00137 1.085482487 0.024884905BNBR 0,01994 2.65364457 0.311125627BNGA -0,00065 0.998444695 0.025808319BBNI -0,0013 0.774105881 0.02467312BRPT 0,00268 1.92062873 0.06268163BUMI -0,00083 0.716576896 0.01920931CTRS -0,00487 1.782757396 0.05134718ELTY -0,00128 1.530990179 0.051418132ENRG -0,00048 0.799286115 0.027252806EPMT 0,00073 0.904320519 0.031118993GGRM -0,00209 0.876370683 0.02320438GJTL -0,00145 1.659164014 0.032924433HMSP 0,00092 0.285282189 0.022382065INCO 0,00063 0.671422815 0.0231383INDF 0,00061 1.167949268 0.027684885INKP -0,001 1.237251132 0.025962285INTP 0,00064 1.457835085 0.027727757ISAT 0,00012 0.892771734 0.020654998JIHD 0,00138 1.346125989 0.041170029KIJA -0,00107 1.225958428 0.041944841KLBF 0,00183 0.916376493 0.024494246LSIP 0,00433 1.065217781 0.032600203
MEDC 0,00193 0.986152368 0.033690381PGAS 0,00547 1.163838865 0.033532267PLAS -0,00048 0.094651374 0.021995877PNBN -0,00008 1.200155654 0.030710676PTBA 0,0006 0.89117534 0.021869714RALS 0,00011 0.708135877 0.022094225RMBA 0,00018 0.255604173 0.027821736SMCB -0,00073 1.348691734 0.030057064TINS -0,00041 0.996368658 0.025245585TKIM 0,00132 1.46314334 0.031774191TLKM 0,00109 1.074751706 0.021006097TRIM -0,00028 0.851746207 0.031574516UNSP 0,00083 0.599855876 0.021639489UNTR 0,00156 1.408622053 0.028647054UNVR 0,00134 0.611028787 0.024570299
Tabel 5.4 Standar Deviasi
54
7. Menghitung Resiko Total dari saham saham
Resiko total merupakan penjumlahan dari resiko sistematis yang
diwakilkan dengan notasi beta, dengan resiko tidak sistematis yang diwakilkan
dengan notasi standar deviasi. Resiko total = beta + standar deviasi. Hasil
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 5.6
55
Beta () Standar Deviasi () Resiko Total ( + )0.728020617 0.02354844 0.7515690571.725923772 0.035421923 1.7613456941.18091998 0.027157214 1.208077194
1.107077284 0.022941079 1.1300183630.712389554 0.018261733 0.7306512871.073289604 0.02445854 1.0977481440.996997105 0.022654207 1.019651312
0.1907316 0.019199047 0.2099306471.085482487 0.024884905 1.1103673932.65364457 0.311125627 2.964770197
0.998444695 0.025808319 1.0242530130.774105881 0.02467312 0.7987790011.92062873 0.06268163 1.98331036
0.716576896 0.01920931 0.7357862061.782757396 0.05134718 1.8341045751.530990179 0.051418132 1.5824083110.799286115 0.027252806 0.8265389210.904320519 0.031118993 0.9354395120.876370683 0.02320438 0.8995750631.659164014 0.032924433 1.6920884470.285282189 0.022382065 0.3076642540.671422815 0.0231383 0.6945611151.167949268 0.027684885 1.1956341531.237251132 0.025962285 1.2632134171.457835085 0.027727757 1.4855628420.892771734 0.020654998 0.9134267321.346125989 0.041170029 1.3872960181.225958428 0.041944841 1.2679032690.916376493 0.024494246 0.9408707391.065217781 0.032600203 1.0978179840.986152368 0.033690381 1.0198427481.163838865 0.033532267 1.1973711320.094651374 0.021995877 0.1166472511.200155654 0.030710676 1.230866330.89117534 0.021869714 0.913045054
0.708135877 0.022094225 0.7302301020.255604173 0.027821736 0.2834259091.348691734 0.030057064 1.3787487980.996368658 0.025245585 1.0216142421.46314334 0.031774191 1.49491753
1.074751706 0.021006097 1.0957578020.851746207 0.031574516 0.8833207220.599855876 0.021639489 0.6214953651.408622053 0.028647054 1.4372691080.611028787 0.024570299 0.635599086
Tabel 5.5 Resiko Total
56
8. Menentukan Hubungan antara Resiko Total dengan Keuntungan
Saham menggunakan koefisien Korelasi
57
x y x2 y2 xy0.751569057 0.00357 0.564856047 1.27449E-05 0.0026831021.761345694 -0.00209 3.102338654 4.3681E-06 -0.0036812131.208077194 0.002749 1.459450507 7.557E-06 0.0033210041.130018363 -0.00029 1.2769415 8.41E-08 -0.0003277050.730651287 0.000844 0.533851303 7.12336E-07 0.000616671.097748144 0.000513 1.205050987 2.63169E-07 0.0005631451.019651312 -0.00011 1.039688797 1.21E-08 -0.0001121620.209930647 -0.00073 0.044070877 5.329E-07 -0.0001532491.110367393 -0.00137 1.232915747 1.8769E-06 -0.0015212032.964770197 0.019944 8.78986232 0.000397763 0.0591293771.024253013 -0.0007 1.049094235 0.00000049 -0.0007169770.798779001 -0.0013 0.638047892 0.00000169 -0.0010384131.98331036 0.002675 3.933519985 7.15563E-06 0.005305355
0.735786206 -0.00083 0.541381341 6.889E-07 -0.0006107031.834104575 -0.00487 3.363939592 2.37169E-05 -0.0089320891.582408311 -0.00128 2.504016062 1.6384E-06 -0.0020254830.826538921 -0.00048 0.683166588 2.304E-07 -0.0003967390.935439512 0.00073 0.875047081 5.329E-07 0.0006828710.899575063 -0.00209 0.809235294 4.3681E-06 -0.0018801121.692088447 -0.00145 2.863163314 2.1025E-06 -0.0024535280.307664254 0.000924 0.094657293 8.53776E-07 0.0002842820.694561115 0.000627 0.482415143 3.93129E-07 0.000435491.195634153 0.000608 1.429541029 3.69664E-07 0.0007269461.263213417 -0.001 1.595708137 0.000001 -0.0012632131.485562842 0.000642 2.206896959 4.12164E-07 0.0009537310.913426732 0.000125 0.834348394 1.5625E-08 0.0001141781.387296018 0.001384 1.924590243 1.91546E-06 0.0019200181.267903269 -0.00107 1.607578699 1.1449E-06 -0.0013566560.940870739 0.001826 0.885237748 3.33428E-06 0.001718031.097817984 0.004333 1.205204327 1.87749E-05 0.0047568451.019842748 0.001927 1.040079232 3.71333E-06 0.0019652371.197371132 0.005472 1.433697628 2.99428E-05 0.0065520150.116647251 -0.00048 0.013606581 2.304E-07 -5.59907E-051.23086633 -0.00008 1.515031923 6.4E-09 -9.84693E-05
0.913045054 0.000597 0.83365127 3.56409E-07 0.0005450880.730230102 0.000111 0.533236002 1.2321E-08 8.10555E-050.283425909 0.00018 0.080330246 3.24E-08 5.10167E-051.378748798 -0.00073 1.900948248 5.329E-07 -0.0010064871.021614242 -0.00041 1.04369566 1.681E-07 -0.0004188621.49491753 0.001316 2.234778423 1.73186E-06 0.001967311
1.095757802 0.001086 1.200685161 1.1794E-06 0.0011899930.883320722 -0.00028 0.780255499 7.84E-08 -0.000247330.621495365 0.000835 0.386256489 6.97225E-07 0.0005189491.437269108 0.001556 2.065742488 2.42114E-06 0.0022363910.635599086 0.001338 0.403986198 1.79024E-06 0.00085043248.9105144 0.034272 64.24179714 0.000539636 0.070871947
58
Pada tabel tersebut, x adalah resiko total pada 45 saham LQ45 dan
y adalah return saham realisasi, dengan keterangan sebagai alat bantu
sebagai berikut :
N : 45
X : 48.9105144
Y : 0.034272
X2 : 64.24179714
Y2 : 0.000539636
XY : 0.070871947
NXY ( X )( Y ) : 1,512976465
NX2 ( X )2 : 498,642452
NY2 ( Y )2 : 0,02310905
Data yang sudah ada dimasukkan ke dalam rumus korelasi sebagai
berikut :
}y)(yn}{)x(xn{
yx-xynr
2222
)0,02310905()498,642452(51,51297646r
23,3945770551,51297646
r
r = 0,445703969
59
9. Menguji Hipotesis
Evaluasi terhadap signifikansi hubungan dapat dilakukan dengan
menghitung nilai t yang dihasilkan oleh koefesien korelasi sebesar 0,445703969
dan membandingkannya dengan nilai t-tabel (dapat dilihat dalam lampiran), bila
t-hitung lebih besar dari t-tabel berarti hubungan antara resiko dengan tingkat
keuntungan signifikan.
(Sugiono, 1994:150)
2test 90,44570396-1
2-4590,44570396T
= 3,264902062
B. PEMBAHASAN
1. Return Saham
Return saham disebut juga tingkat pengembalian atau keuntungan,
besarnya return berbanding lurus dengan selisih dari harga saham sekarang
dengan harga sebelumnya. Return positif menunjukan harga sekarang memiliki
nilai lebih besar dari harga sebelumnya, atau harga saham mengalami kenaikan.
Sebaliknya return negatif menunjukan harga sekarang lebih rendah dari harga
sebelumnya, atau harga saham mengalami penurunan.
Jadi meskipun terdapat variasi return positif dan negatif namun masih
lebih banyak yang positif dan nilai returnnya lebih tinggi. Perbandingan jumlah
positif dan negatif ditunjukan pada gambar 2 berikut.
60
PositifNegatif
Jumlah Return Positif dan Negatif
25
20
15
10
5
0
Cou
nt
2555.56%
2044.44%
Gambar 5.1. Perbandingan jumlah return positif dan negatif
2. Resiko
Resiko menjelaskan besarnya penyimpangan dari outcome yang diterima
dari yang diekspektasikan, semakin besar resiko berarti semakin besar peluang
kegagalan investor dalam mendapatkan keuntungan. Telah dijelaskan dalam
landasan teori besarnya resiko yang diterima investor sebanding dengan tingkat
keuntungan yang akan diharapkan, artinya peluang mendapatkan keuntungan
besar bersamaan dengan peluang kegagalan (resiko) besar.
61
Gambar 5.2. Tingkat resiko perusahaan LQ45
Terlihat perusahaan-perusahaan kelompok LQ45 memiliki tingkat resiko
yang sangat bervariatif, ada yang resikonya sangat besar seperti BNBR, BRPT
dan CTRS, ada juga yang sangat rendah seperti BFIN, HMSP, dan PLAS. Variasi
ini memberikan konsekuensi kepada investor untuk tetap melakukan seleksi
terhadap perusahaan yang akan dibeli sahamnya meskipun perusahaan tersebut
masuk dalam LQ45. Variasi ini juga menunjukan bahwa perusahaan dalam LQ45
bukan jaminan untuk mendapatkan keuntungan, karena LQ45 hanyalah seleksi
berdasaarkan aktivitas sahammnya. Aktivitas ini dapat saja terpicu oleh peluang
keuntungan dimasa depan, ataupun sebaliknya karena akan mengalami kondisi
lebih buruk seperti kebangkrutan sehingga dilepas oleh pemiliknya.
UNVR
UNTR
UNSP
TRIM
TLKM
TKIM
TINS
SMCB
RMBA
RALS
PTBA
PNBN
PLAS
PGAS
MEDC
LSIP
KLBF
KIJA
JIHD
ISAT
INTP
INKP
INDF
INCO
HMSP
GJTL
GGRM
EPMT
ENRG
ELTY
CTRS
BUMI
BRPT
BNII
BNGA
BNBR
BMRI
BFIN
BDMN
BBRI
BBCA
ASII
ANTM
ADHI
AALI
Perusahaan
3.000000
2.500000
2.000000
1.500000
1.000000
0.500000
0.000000
resi
ko
62
C. PENGUJIAN KORELASI
Hasil pengujian korelasi antara variabel resiko dengan tingkat keuntungan
menghasilkan nilai koefesien korelasi sebesar 0,445703969, mengacu pada
klasifikasi kefesien korelasi (Suharsimi:1993) hubungan ini tergolong sedang,
artinya terdapat kaitan yang cukup kuat antara resiko total dengan tingkat
keuntungan yang diperoleh.
Interval Katagori0.00 0.20 Sangat rendah
> 0.20 0.40 Rendah> 0.40 0.60 Cukup (sedang)> 0.60 0.80 Tinggi> 0.80 1.00 Sangat tinggiTabel 5.3 Klasifikasi Koefesien Korelasi
Evaluasi terhadap signifikansi hubungan di atas dilakukan dengan
menghitung nilai t yang dihasilkan oleh koefesien korelasi sebesar 0, 445703969
dan membandingkannya dengan nilai t-tabel, bila t-hitung lebih besar dari t-tabel
berarti hubungan antara resiko dengan tingkat keuntungan signifikan.
(Sugiono, 1994:150)
2test 90,44570396-1
2-4590,44570396T
= 3,264902062
63
t-hit = 3.364902062
t-tabel = 1,681
Gambar 5.4 Signifikansi korelasi resiko dengan tingkat keuntungan
Terlihat pada gambar 5.4 nilai t-hitung lebih besar dibandingkan t-tabel
sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau hubungannya signifikan, dari
perhitungan ini dapat disimpulkan ada hubungan positif antara resiko dengan
tinkat keuntungan saham dan terbukti secara empiris sehingga dinyatakan
diterima.
Telah disampaikan dalam deksriptif resiko di atas yang dimaksud dengan
LQ45, yaitu 45 perusahaan yang mengalami aktivitas saham paling aktif namun
belum tentu memiliki tingkat keuntungan paling bagus.
Secara umum hasil ini dapat dijelaskan melalui mekanisme pasar yang
mengarah kepada keteraturan bahwa semakin besar resiko semakin besar
keuntungan yang diperoleh. Secara khusus terjadinya hubungan kuat ini terkait
dengan mekanisme terbentuknya harga saham di pasar, yaitu perusahaan yang
diperkirakan memiliki prospek bagus di masa depan diyakini memiliki
kemampuan besar membagikan deviden kepada para pemegang sahamnya, dan
secara nominal berpeluang memberikan deviden dengan nominal tinggi.
Perusahaan berprospek bagus ini sahamnya akan diburu (dibeli) oleh investor,
64
setiap investor akan membelinya dalam jumlah sebanyak mungkin sesuai dengan
ekpektasi yang diyakininya. Dalam situasi ini bila perkiraan menjadi kenyataan
maka keuntungan besar akan diperoleh para investor, namun sebaliknya bila
perkiraanya tidak menjadi kenyataan (meleset) para investor akan mengalami
kerugian (resiko) besar juga.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Tidak semua perusahaan dalam kelompok LQ45 memiliki return positif.
Hal ini disebabkan karena saham saham yang masuk dalam indeks LQ45 hanya
berdasarkan tingkat keaktifannya, dan setelah diteliti lebih lanjut banyak saham
saham yang masuk dalam indeks LQ45 mempunyai return yang negatif.
Terdapat hubungan positif yang cukup kuat antara resiko dengan tingkat
keuntungan pada 45 saham yang masuk dalam LQ45. Setelah dilakukan
perhitungan menggunakan korelasi antara resiko total dengan tingkat keuntungan
saham maka menghasilkan angka 0,445703969. Sedangkan melalui uji t
dihasilkan angka sebesar 3,264902062 dan lebih besar dari pada t tabel yaitu
1,6807 . Ini artinya ada hubungan yang signifikan antara resiko total dengan
tingkat keuntungan saham pada saham saham yang tergabung dalam indeks
LQ45.
66
B. KELEMAHAN
Indeks LQ45 selalu dinilai setiap 3 bulan dan dalam 6 bulan akan
disesuaikan kembali saham-saham mana saja yang memenuhi Indeks LQ45.
Kelemahan dalam penelitian ini adalah tidak memperhatikan perubahan yang
terjadi dalam setiap 6 bulan terhadap saham-saham yang masuk dalam Indeks
LQ45. Selain itu Peneliti belum meneliti keakuratan menggunakan data bulanan.
C. SARAN
Saran kepada penelitian selanjutnya adalah selain mempertimbangkan
perubahan komposisi saham-saham yang ada di LQ45, peneliti menganjurkan
kepada penelitian berikutnya untuk menggunakan data bulanan dan
membandingkan keakuratannya dengan pengukuran data harian. Penelitian juga
ini belum dapat dipastikan dapat digunakan sebagai acuan pertimbangan untuk
berinvestasi di dunia saham. Terlebih lagi di pasar saham Indonesia dimana
banyak faktor faktor non teknis yang mempengaruhi. Oleh sebab itu peneliti
menganjurkan kepada peneliti yang ingin meneliti masalah yang serupa lebih
mempertimbangkan kenyataan di lapangan selain teori teori yang sudah
didapatkan.
Temuan adanya beberapa perusahaan LQ45 memiliki return negatif
merupakan tanda bahwa perusahaan tersebut mengalami penurunan harga saham.
Turunnya harga mengisyaratkan pemegang saham mengalami kerugian meskipun
saham yang dimilikinya merupakan kelompok LQ45. Berdasarkan kejadian
tersebut peneliti menyarankan agar investor tetap harus melakukan penilaian
untuk menyeleksi perusahaan meskipun masuk dalam kelompok LQ45
LAMPIRAN CLOSED PRICES
No AALI ADHI ANTM ASII BBCA BBRI0 2.975 1.120 1.800 10.500 2.925 2.8251 2.950 1.100 1.800 10.150 2.975 2.8502 2.950 1.130 1.800 10.500 3.000 2.8253 2.875 1.140 1.770 10.300 3.000 2.8504 2.875 1.130 1.780 10.200 3.000 2.8255 3.000 1.120 1.780 10.150 3.000 2.9006 3.000 1.100 1.790 10.050 3.000 3.0757 3.025 1.120 1.780 10.400 3.075 3.1008 3.050 1.120 1.880 10.700 3.150 3.0509 2.975 1.110 1.930 10.800 3.325 3.100
10 2.975 1.130 2.090 11.200 3.325 3.17511 3.125 1.150 2.200 11.100 3.300 3.17512 3.125 1.120 2.125 11.150 3.300 3.22513 3.100 1.100 2.175 11.250 3.300 3.30014 3.150 1.030 2.125 11.750 3.350 3.30015 3.100 1.030 2.150 10.800 3.275 3.27516 3.125 1.050 2.425 11.000 3.275 3.22517 3.100 1.050 2.350 10.850 3.200 3.22518 3.100 1.030 2.325 10.650 3.325 3.20019 3.100 1.040 2.425 10.700 3.350 3.17520 3.200 1.050 2.450 10.900 3.425 3.30021 3.500 1.030 2.450 11.000 3.450 3.27522 3.600 1.020 2.475 10.950 3.350 3.25023 3.575 1.030 2.425 10.900 3.325 3.20024 3.675 1.020 2.425 10.650 3.350 3.05025 3.975 970 2.475 10.500 3.575 3.07526 4.200 970 2.475 10.700 3.775 3.27527 4.175 1.030 2.525 11.000 3.700 3.17528 4.200 1.070 2.500 10.950 3.700 3.15029 4.000 1.040 2.500 10.900 3.825 3.10030 3.950 1.040 2.550 10.850 3.775 3.10031 3.825 1.020 2.500 10.850 3.775 2.97532 3.675 1.000 2.350 10.800 3.600 2.82533 3.775 970 2.225 10.800 3.400 2.77534 3.700 890 2.175 10.300 3.375 2.77535 3.700 860 2.150 10.400 3.325 2.75036 4.000 880 2.250 10.500 3.400 2.85037 3.925 890 2.275 10.850 3.400 2.87538 3.900 890 2.350 10.900 3.450 2.90039 3.825 860 2.300 10.850 3.425 2.95040 3.975 870 2.300 10.800 3.450 2.97541 4.000 920 2.400 10.850 3.425 3.05042 3.975 900 2.425 10.750 3.425 2.95043 3.975 890 2.400 10.800 3.400 2.92544 4.100 880 2.425 10.950 3.400 2.90045 4.100 900 2.450 11.100 3.375 2.90046 4.150 880 2.400 11.100 3.375 2.90047 4.050 870 2.325 11.000 3.400 2.82548 3.975 790 2.200 10.600 3.325 2.67549 3.925 780 2.250 10.700 3.275 2.77550 3.950 790 2.275 10.900 3.400 2.850
51 3.850 720 2.225 10.800 3.325 2.72552 3.850 640 2.050 10.600 3.150 2.65053 3.775 670 2.150 10.650 3.200 2.72554 3.625 700 2.200 10.700 3.175 2.67555 3.600 730 2.175 10.600 3.125 2.67556 3.600 730 2.125 10.550 3.075 2.67557 3.550 760 2.125 10.700 3.100 2.67558 3.400 770 2.125 10.700 3.125 2.67559 3.550 800 2.125 10.750 3.225 2.77560 3.550 820 2.225 10.850 3.275 2.85061 3.650 820 2.350 10.900 3.250 2.90062 3.600 790 2.350 11.100 3.250 2.85063 3.500 780 2.325 11.000 3.250 2.80064 3.475 790 2.350 11.150 3.250 2.77565 3.500 780 2.275 11.200 3.275 2.80066 3.525 780 2.225 11.300 3.225 2.72567 3.550 750 2.175 11.250 3.300 2.75068 3.500 750 2.175 10.900 3.275 2.70069 3.500 750 2.225 11.150 3.300 2.75070 3.500 750 2.225 11.050 3.275 2.80071 3.500 740 2.225 10.700 3.275 2.77572 3.550 750 2.250 10.800 3.275 2.75073 3.625 760 2.250 11.000 3.300 2.80074 3.625 760 2.300 11.350 3.275 2.80075 3.575 780 2.350 11.250 3.350 2.82576 3.650 810 2.350 11.700 3.475 2.90077 3.600 810 2.375 12.000 3.450 2.87578 3.650 800 2.425 12.400 3.550 2.87579 3.650 790 2.375 12.450 3.575 2.82580 3.575 790 2.400 12.700 3.525 2.75081 3.500 780 2.375 12.550 3.500 2.72582 3.475 780 2.375 12.500 3.500 2.75083 3.475 780 2.450 12.650 3.525 2.70084 3.500 790 2.400 12.450 3.500 2.70085 3.625 820 2.425 12.550 3.500 2.70086 3.650 870 2.425 12.500 3.550 2.72587 3.725 850 2.450 13.100 3.600 2.72588 3.700 860 2.400 13.600 3.600 2.77589 3.725 890 2.500 13.150 3.675 2.70090 3.775 870 2.500 12.850 3.650 2.82591 3.900 870 2.350 13.000 3.650 2.87592 4.000 870 2.400 13.000 3.650 2.85093 3.925 850 2.450 13.000 3.600 2.87594 3.950 860 2.475 13.050 3.625 2.87595 3.900 820 2.425 12.800 3.550 2.87596 3.925 830 2.400 12.900 3.550 2.87597 3.975 830 2.425 12.800 3.550 2.90098 3.975 830 2.400 12.700 3.600 2.90099 3.925 850 2.450 13.000 3.650 2.900
100 3.825 810 2.400 12.700 3.525 2.925101 3.875 800 2.400 12.700 3.525 2.900102 3.925 790 2.425 12.200 3.475 2.875
103 4.050 760 2.425 12.200 3.525 2.925104 4.050 770 2.425 12.650 3.525 2.975105 4.025 780 2.475 12.950 3.500 3.000106 4.000 770 2.475 12.650 3.500 3.000107 3.950 780 2.450 12.500 3.525 3.050108 3.950 760 2.450 12.200 3.525 3.025109 3.950 750 2.425 12.300 3.550 2.950110 3.950 770 2.450 12.300 3.550 2.975111 4.050 750 2.450 12.600 3.575 2.925112 4.125 780 2.425 12.650 3.575 2.975113 4.100 770 2.475 12.900 3.500 2.975114 4.050 760 2.475 12.950 3.550 2.975115 4.150 780 2.450 13.150 3.625 2.975116 4.100 770 2.425 13.150 3.600 3.000117 4.100 770 2.400 13.000 3.625 3.125118 4.125 770 2.425 13.200 3.650 3.200119 4.125 770 2.425 13.250 3.625 3.300120 4.150 770 2.425 13.200 3.725 3.250121 4.200 770 2.375 12.850 3.775 3.225122 4.175 770 2.325 12.600 3.750 3.125123 4.225 760 2.300 12.350 3.675 2.975124 4.200 750 2.300 11.800 3.625 2.975125 4.200 750 2.275 11.700 3.550 2.975126 4.200 750 2.375 11.850 3.600 3.000127 4.150 740 2.375 11.500 3.575 3.000128 4.075 720 2.350 11.400 3.500 2.950129 4.000 680 2.250 11.150 3.425 2.825130 4.000 660 2.250 10.800 3.450 2.850131 3.975 640 2.225 10.700 3.450 2.850132 3.800 610 2.150 10.300 3.325 2.800133 3.775 590 2.150 10.400 3.300 2.675134 3.825 570 2.100 10.300 3.300 2.550135 3.850 520 2.050 10.300 3.325 2.525136 3.975 560 2.200 10.650 3.450 2.575137 3.875 530 2.125 10.500 3.400 2.550138 3.725 440 1.975 9.600 3.300 2.325139 3.950 490 2.150 10.050 3.375 2.550140 4.075 535 2.250 10.150 3.425 2.575141 3.975 550 2.250 10.000 3.475 2.550142 4.100 550 2.350 9.800 3.375 2.575143 4.275 550 2.325 10.000 3.400 2.725144 4.400 590 2.375 10.000 3.450 2.775145 4.425 590 2.450 10.400 3.475 2.725146 4.400 590 2.425 10.900 3.575 2.750147 4.450 600 2.475 11