analisis gempa terhadap struktur gedung satuan … · terhadap struktur gedung satuan kerja...

72
ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) I KOTA TANGERANG SELATAN TUBAGUS VERRY SNOVILE ARUNDA DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Upload: dangkhanh

Post on 06-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) I

KOTA TANGERANG SELATAN

TUBAGUS VERRY SNOVILE ARUNDA

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan
Page 3: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Gempa

Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota

Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing

dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2016

Tubagus Verry Snovile Arunda

NIM F44120068

Page 4: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan
Page 5: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

ABSTRAK

TUBAGUS VERRY SNOVILE ARUNDA. Analisis Gempa Terhadap Struktur

Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan.

Dibimbing oleh MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA dan MUHAMMAD

FAUZAN.

Proyek pembangunan Gedung SKPD I berlokasi di Kelurahan Serua,

Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

keamanan struktur bangunan Gedung SKPD I terhadap pengaruh kombinasi

pembebanan gempa, beban mati, beban hidup, beban hujan, dan beban angin

sebagai dasar dalam memperbaiki performa struktur ketika mengalami deformasi

akibat pembebanan. Penelitian ini menggunakan metode analisis gempa berupa

statik ekuivalen, modal response spectrum, dan fast nonlinear analysis (FNA).

Nilai story drift gedung yang diperoleh dari semua metode analisis gempa berada

dalam batas aman karena tidak melebihi nilai yang diijinkan. Pengaruh P-delta

dapat diabaikan dalam proses analisis, karena dari hasil statik ekuivalen diketahui

bahwa koefisien stabilitas kurang dari 0.10. Hasil analisis tulangan menunjukkan

beberapa tipe balok anak mampu menahan kombinasi pembebanan gempa statik

maupun dinamis, namun tidak untuk balok utama yang tergolong ke dalam collapse

prevention dan life safety untuk kondisi kerusakan struktur. Luasan tulangan torsi

untuk balok BA3/BA4 dan BA6 tidak mencukupi untuk menahan accidential

torsion. Kolom utama di lantai dasar dekat tangga utama maupun kolom lift K5 dan

K6 juga tidak dapat menahan gaya geser gempa serta tergolong pula ke dalam

collapse prevention dan life safety.

Kata kunci: analisis gempa, fast nonlinear analysis, modal response spectrum,

statik ekuivalen, story drift

ABSTRACT

TUBAGUS VERRY SNOVILE ARUNDA. Seismic Analysis of Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) I Building Structure at South Tangerang City.

Supervised by MACHMUD ARIFIN RAIMADOYA and MUHAMMAD

FAUZAN.

Construction project of SKPD I Building is located at kelurahan Serua,

Ciputat district, South Tangerang. This study aimed to analyse the structural safety

of SKPD I Building towards combined effect of earthquake loading, dead loads,

live loads, rain loads, and wind loads as a basis to improve deformation of structure

performance. This research used seismic analysis methods such as equivalent static,

modal response spectrum, and fast nonlinear analysis (FNA). The value of story

drift from all buildings earthquake analysis methods were within safe limits because

it didn’t exceed the value of permitted story drift. Effect of P-delta can be ignored

Page 6: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

in the analysis process, because the results of equivalent static showed that stability

coefficient was less than 0.10. Results of the analysis showed that several type of

sub-main beam were able to withstand static and dynamic earthquake loading, but

not for the main beam that was classified into the collapse prevention and life safety

for the conditions of structural damage. Torsion reinforcement area of BA3/BA4

and BA6 beam can’t afford the accidential torsion. Main columns on the ground

floor near the main stairs and also lift column of K5 and K6 couldn’t withstand

earthquake shear stress and also classified into collapse prevention and life safety.

Key words: equivalent static, fast nonlinear analysis, modal response spectrum,

seismic analysis, story drift

Page 7: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) I

KOTA TANGERANG SELATAN

TUBAGUS VERRY SNOVILE ARUNDA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik

pada

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 8: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan
Page 9: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

Judul Skripsi : Analisis Gempa Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan

Nama : Tubagus Verry Snovile Arunda

NIM : F44120068

Disetujui oleh

Diketahui oleh

Dr Ir Nora Herdiana Pandjaitan, DEA

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Ir Machmud Arifin Raimadoya, MSc

Muhammad Fauzan, ST, MT

Pembimbing I Pembimbing II

Page 10: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan
Page 11: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

PRAKATA

Puji dan syukur diucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya

dengan karunia dan rahmat-Nya lah maka karya ilmiah berjudul “Analisis Gempa

Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota

Tangerang Selatan” ini dapat diselesaikan. Karya ilmiah ini merupakan salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Departemen Teknik Sipil dan

Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Machmud Arifin Raimadoya, M. Sc. selaku pembimbing pertama yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam penelitian dan penyusunan skripsi.

2. Bapak Muhammad Fauzan, ST. MT. selaku pembimbing kedua yang telah

memberikan arahan dan bimbingannya selama melakukan penelitian.

3. Dr. Ir. Meiske Widyarti, M. Eng. selaku dosen penguji yang telah memberikan

banyak saran dan masukan.

4. PT. Brantas Abipraya (Persero) selaku perusahaan kontraktor BUMN yang

telah mengizinkan penggunaan lokasi konstruksi sebagai tempat penelitian.

5. PT. Katama Suryabumi selaku perusahaan pemilik paten pondasi konstruksi

sarang laba-laba (KSLL) yang menyediakan data uji tanah dari tempat

penelitian.

6. Orang tua, adik, dan keluarga besar yang selalu memberikan doa tulus untuk

kelancaran pelaksanaan rangkaian penelitian.

7. Muhammad Nofal, Larasati Swisti Wirabumi, Siti Rahmatika, dan Muhammad

Gilang Nugraha selaku teman sebimbingan sebagai tempat bercerita, berbagi

ide, diskusi, dan berkeluh kesah.

8. Ario Wisnu Wicaksono, Harits Kusuma Andaerri, dan Muhamad Ridwan yang

berjasa dalam membantu mengembangkan bakat menulis karya ilmiah dan ide-

ide penelitian.

9. Seluruh teman-teman SIL angkatan 49 atas keceriaannya selama tiga tahun

menjalani kuliah bersama.

Terima kasih juga diucapkan kepada semua pihak-pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Bogor, Juli 2016

Tubagus Verry Snovile Arunda

Page 12: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan
Page 13: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Pembebanan Struktur 3

Metode Analisis Gempa 5

Hysteretic Models dan Hinge Status 7

Konfigurasi Bangunan 10

METODE PENELITIAN 10

Lokasi dan Waktu 10

Alat dan Bahan 10

Prosedur Penelitian 11

HASIL DAN PEMBAHASAN 13

Parameter Input 14

Nilai Story Drift dan Gaya Geser Gedung 15

Kondisi Elemen Struktural Setelah Mengalami Pembebanan Gempa 18

SIMPULAN DAN SARAN 21

Simpulan 21

Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 21

LAMPIRAN 24

RIWAYAT HIDUP 56

Page 14: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

DAFTAR TABEL

1 Nilai batasan IDR terhadap kondisi kerusakan dari bangunan

reinforced concrete 9

2 Nilai koefisien stabilitas pada sumbu x 17

3 Nilai koefisien stabilitas pada sumbu y 18

4 Hasil analisis penulangan pelat lantai 19

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram alir proses iterasi metode FNA 7

2 Kurva model hysteretic non linier 8

3 Tingkatan performa bangunan 9

4 Peta lokasi penelitian 11

5 Diagram alir tahapan penelitian 12

6 Tampilan tiga dimensi gedung SKPD I (Tekla) 13

7 Kurva horizontal response spectra desain 14

8 Synthetic time history desain 14

9 Hubungan nilai story drift (arah x) terhadap ketinggian gedung 15

10 Hubungan nilai story drift (arah y) terhadap ketinggian gedung 15

11 Tampilan story drift maksimum 16

12 Kurva gaya geser lantai sumbu x 16

13 Kurva gaya geser lantai sumbu y 17

14 Detail balok utama (Tekla) 18

15 Detail kolom utama (Tekla) 19

16 Hinge status dari struktur gedung 20

17 Hinge status dari balok struktur lantai satu 21

Page 15: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

DAFTAR LAMPIRAN

1 Komponen beban mati tambahan (kg/m2) dalam perencanaan

gedung 24

2 Beban hidup terdistribusi merata minimum (Lo) dan beban hidup

terpusat minimum bangunan 25

3 Klasifikasi situs 26

4 Koefisien situs Fa dan Fv 27

5 Ketidakberaturan horizontal pada struktur 28

6 Ketidakberaturan vertikal pada struktur 29

7 Dokumen quality control baja tulangan BJTD 40 dan BJTP 30 30

8 Dokumen quality control beton K-400 31

9 Dokumen quality control beton K-300 32

10 Peta gempa Indonesia percepatan batuan dasar 0.2 detik 33

11 Peta gempa Indonesia percepatan batuan dasar 1 detik 34

12 Hasil uji tanah Gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan 35

13 Hasil Dutch Cone Penetration Test Gedung SKPD I

Kota Tangerang Selatan 36

14 Hasil perhitungan story drift statik ekuivalen pada sumbu x dan y 37

15 Hasil perhitungan story drift modal response spectrum pada

sumbu x dan y 38

16 Hasil perhitungan story drift fast nonlinear analysis (FNA) pada

sumbu x dan y 39

17 Hasil analisis penulangan balok 40

18 Hasil analisis penulangan kolom 41

19 Backbone curve dari kolom utama di lantai dasar 42

20 Backbone curve dari balok utama di lantai satu 43

21 Diagram alir perhitungan tulangan lentur ganda balok 44

22 Diagram alir perhitungan tulangan geser balok dan kolom 45

23 Diagram alir perhitungan tulangan gaya interaksi P-M2-M3 kolom 46

24 Diagram alir perhitungan tulangan gabungan geser dan torsi balok 47

25 Validasi gaya-gaya dalam pada balok induk di lantai satu 48

26 Validasi desain tulangan gaya interaksi Pu-Mu2-Mu3 kolom utama

di lantai dua 50

27 Validasi desain tulangan geser kolom utama di lantai dua 52

28 Gambar 3D model gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan

(ETABS) 54

29 Gambar 3D model gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan

(ETABS extrude) 55

Page 16: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan
Page 17: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laju pertambahan jumlah gedung maupun infrastruktur lainnya (perumahan,

jalan, jembatan, dan lainnya) terus mengalami peningkatan seiring dengan

meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Di wilayah perkotaan, laju

pertumbuhan kawasan pemukiman tercatat mencapai 1.37%/tahun dan penyebab

utamanya adalah laju urbanisasi yang mencapai 4.4%/tahun (Dirjen CK 2010).

Pertambahan kawasan pemukiman tersebut perlu didukung oleh peningkatan

fasilitas-fasilitas umum seperti Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I

Kota Tangerang Selatan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan umum terhadap

masyarakat sekitar. Mengacu terhadap fungsinya, maka dalam proses konstruksi

fasilitas tersebut harus memenuhi suatu standar nasional yang mengatur proses

perencanaan bagian-bagian struktur, kualitas material bangunan, dan pembebanan

minimum untuk bangunan.

Perancangan struktur bangunan, terutama gedung tinggi memerlukan

perhatian lebih terhadap pengaruh beban gempa. Letak geografis Indonesia berada

di wilayah yang terkenal sebagai ring of fire dengan jumlah gunung vulkanik yang

banyak serta zona patahan pada hampir seluruh daerah di Indonesia. Salah satu

kejadian gempa pada tahun 2006 yang ditimbulkan oleh pergerakan lempeng

tektonik Eurasia dengan lempeng tektonik Australia mengakibatkan kerusakan

yang cukup berat pada kota Yogyakarta dan mengakibatkan korban sebanyak 6 234

orang. Menurut USGS (2006), gempa terukur sebesar 6.2 skala Richter pada

kedalaman 33 km selama 57 detik. Korban jiwa dari gempa tersebut dapat ditekan

bila struktur bangunan dirancang untuk bertahan terhadap deformasi akibat gempa

dengan mematuhi seluruh peraturan pada SNI yang berlaku.

Prinsip dasar pendesainan struktur bangunan yang dapat menahan beban

gempa didasarkan pada faktor resonansi dan damping yang dimiliki oleh struktur

bangunan berdasarkan massa, kekakuan, serta ada tidaknya elemen peredam pada

struktur. Secara umum untuk massa dan kekakuan struktur dipengaruhi langsung

oleh material pembentuk beton, bentuk penampang, dan tulangannya. Metode

untuk menetapkan respon bangunan terhadap gempa salah satunya dapat dilakukan

melalui penggunaan response spectrum analysis (RSA). Pada metode ini periode

struktural (T) digunakan untuk untuk mendapatkan percepatan spectral dari gempa

dan kemudian mendefinisikan besarnya gaya gempa yang timbul serta defleksi pada

struktur bangunan (Booth 2014). Faktor damping berhubungan langsung terhadap

persamaan dinamik gempa yang berpengaruh terhadap reduksi lendutan yang

terjadi pada struktur seiring bertambahnya waktu. Bertambahnya nilai damping

umumnya menurunkan besarnya lendutan pada struktur. Pengaruh resonansi

berkaitan erat terhadap frekuensi natural bangunan yang didasarkan oleh nilai

periode getaran alami struktur bangunan. Frekuensi natural bangunan dalam

perencanaan dijaga agar tidak berada di dekat nilai frekuensi natural lingkungan

maupun gempa untuk menghindari terjadinya peristiwa resonansi yang dapat

meningkatkan efek osilasi pembebanan gempa maupun angin.

Page 18: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

2

Perumusan Masalah

Mengacu terhadap latar belakang permasalahan pada pendahuluan dengan

keterangan garis besar antara lain:

1. Mengevaluasi ketahanan struktur terhadap pembebanan gempa.

2. Membandingkan hasil analisis statik ekuivalen, modal response spectrum, dan

fast nonlinear.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan keamanan struktur bangunan

Gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan terhadap pengaruh kombinasi

pembebanan gempa, beban mati, beban hidup, beban hujan, dan beban angin

sebagai dasar dalam memperbaiki performa struktur ketika mengalami deformasi

akibat pembebanan.

Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini dapat diketahui seberapa besar ketahanan Gedung

SKPD I Kota Tangerang Selatan terhadap beban gempa dan dapat digunakan

sebagai tinjauan bagi pemilik gedung untuk melakukan modifikasi terhadap

struktur bangunan gedung.

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan:

1. Struktur gedung yang dianalisis hanya struktur atas bangunan saja, yaitu struktur

dari lantai basement hingga top floor dengan memperhitungkan semua

komponen strukturalnya seperti balok, kolom, dan pelat lantai. Shear wall tidak

diperhitungkan karena menganut sistem rangka pemikul momen khusus

(SRPMK). Pengaruh penggunaan pondasi konstruksi sarang laba-laba (KSLL)

diabaikan dan tumpuan kolom lantai dasar dianggap terjepit karena nilai

kekakuan dan damping dari pondasi tersebut tidak tersedia untuk

memperhatikan efek soil-structure interaction (pondasi dianggap tiang

pancang).

2. Analisis dan perhitungan struktur dilakukan dengan menggunakan variasi beban

mati, beban hidup, beban angin, beban gempa, dan beban hujan.

3. Analisis beban gempa dilakukan dengan menggunakan tipe analisis gempa statik

ekuivalen, modal response spectrum, dan fast nonlinear analysis (FNA).

4. Gaya dalam dan analisis beban gempa dihitung menggunakan program ETABS

2015 dan untuk dimensi struktur disesuaikan dengan shop drawing.

5. Analisis beban gempa menggunakan Peta Gempa Indonesia yang mengacu pada

SNI 1726-2012 (BSN 2012).

Page 19: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

3

TINJAUAN PUSTAKA

Pembebanan Struktur

Beban Mati

Beban mati dapat dinyatakan sebagai gaya statis yang disebabkan oleh berat

setiap unsur di dalam struktur dan terbagi menjadi beban mati struktural dan beban

mati tambahan (super impossed dead load). Gaya-gaya yang menghasilkan beban

mati terdiri dari berat unsur pendukung beban dari bangunan, lantai, penyelesaian

langit-langit, dinding partisi tetap, penyelesaian fasade, tangki simpan, sistem

distribusi mekanis, dan seterusnya. Gabungan beban semua unsur ini merupakan

total beban mati dari suatu bangunan (Schueller 2001). Komponen beban mati

tambahan yang digunakan dalam perencanaan dapat dilihat pada Lampiran 1

(Direktorat PMB 1983).

Beban Hidup

Beban hidup berbeda dengan beban mati karena sifatnya (beban ini berubah-

ubah dan sulit diperkirakan). Perubahan beban hidup terjadi tidak hanya sepanjang

waktu, tetapi juga sebagai fungsi tempat. Perubahan ini bisa berjangka pendek

ataupun panjang sehingga hampir mustahil untuk memperkirakan beban-beban

hidup secara statis.

Beban yang disebabkan oleh isi benda-benda di dalam atau di atas suatu

bangunan disebut beban penghunian (occupancy load). Beban-beban ini mencakup

beban peluang untuk berat manusia, perabot, partisi yang dapat dipindahkan,

lemari, perlengkapan mekanis, kendaraan bermotor, perlengkapan industri, dan

semua beban sementara, tetapi bukan bagian dari struktur dan tidak dianggap

sebagai beban mati (Schueller 2001). Beban hidup rencana yang bekerja pada

struktur pelat lantai gedung berdasarkan SNI 1727-2013 dapat dilihat di Lampiran

2 (BSN 2013a).

Beban Hujan

Beban hujan diperhitungkan dalam perencanaan suatu atap dan setiap bagian

atap harus mampu menahan beban dari semua air hujan yang terkumpul apabila

sistem drainase primer tertutup. Selain itu ditambah pula dengan beban merata yang

disebabkan oleh kenaikan air di atas lubang masuk sistem drainase sekunder (BSN

2013a). Beban hujan (R) tersebut dapat dihitung melalui persamaan (1).

𝑅 = 0.0098(𝑑𝑠 + 𝑑ℎ) (N/mm2)........................................................................... (1)

Keterangan:

ds = Kedalaman air pada atap di sistem drainase sekunder apabila sistem drainase

primer tertutup (mm).

dh = Tambahan kedalaman air pada atap di atas lubang masuk sistem drainase

sekunder (mm).

Page 20: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

4

Beban Angin

Beban angin pada bangunan bersifat dinamis dan dipengaruhi oleh faktor-

faktor lengkungan seperti kekasaran dan bentuk permukaan, bentuk kerampingan,

dan tekstur fasade struktur itu sendiri serta peletakan bangunan yang berdekatan.

Unsur-unsur tesebut mempengaruhi kecepatan, arah, dan perilaku angin ketika

bekerja pada bangunan. Kecepatan angin rata-rata pada umumnya meningkat

seiring dengan bertambahnya ketinggian bangunan. Namun, tingkat pertambahan

kecepatan rata-rata adalah fungsi dari kekasaran permukaan tanah karena

perjalanan angin dihambat di dekat permukaan tanah oleh gaya gesek. Semakin

banyak pengaruh benda-benda sekitar, semakin meningkat pula ketinggian tempat

terjadinya kecepatan maksimum (Vmax) (Schueller 2001). Menurut BSN (2012),

beban angin (p) untuk bangunan gedung kaku tertutup dan tertutup sebagian

dihitung melalui persamaan (2).

𝑝 = 𝑞𝐺𝐶𝑝 − 𝑞𝑖(𝐺𝐶𝑝𝑖) (N/mm2) ........................................................................... (2)

Keterangan:

q = qz untuk dinding di sisi angin datang yang diukur pada ketinggian z di atas

permukaan tanah, sedangkan qh untuk dinding di sisi angin pergi, dinding

samping dan atap yang diukur pada ketinggian h (m/det).

qi = qz untuk mengevaluasi tekanan internal negatif, sementara qz untuk

mengevaluasi tekanan internal positif pada bangunan tertutup sebagian

(m/det).

G = Faktor efek tiupan angin.

(GCpi) = Koefisien tekanan internal.

Beban Gempa

Menurut Schodek (1999), gempa bumi dapat terjadi karena fenomena getaran

dengan kejutan pada kerak bumi. Faktor utama adalah benturan pergeseran kerak

bumi yang mempengaruhi permukaan bumi. Gempa bumi ini menjalar dalam

bentuk gelombang. Gelombang ini mempunyai suatu energi yang dapat

menyebabkan permukaan bumi dan bangunan di atasnya menjadi bergetar. Getaran

ini nantinya akan menimbulkan gaya-gaya pada struktur bangunan karena struktur

cenderung mempunyai gaya (inersia dan kekakuan struktur) untuk

mempertahankan dirinya dari gerakan.

Analisis dinamik untuk perancangan struktur bangunan tingkat tinggi tahan

gempa dapat dilakukan dengan cara elastis maupun inelastis. Pada cara elastis

terdapat dua metode, yakni analisis ragam riwayat waktu (time history modal

analysis) dan analisis ragam spektrum respon (respons spectrum modal analysis).

Analisis ragam riwayat waktu memakai data rekaman percepatan gempa,

sedangkan Analisis ragam spektrum respon menggunakan data spektrum respon

rencana (design spectra) untuk mendapatkan respon maksimum dari tiap ragam

getar yang terjadi. Analisis dinamis elastis digunakan untuk mendapatkan respon

struktur akibat pengaruh gempa yang sangat kuat dengan cara integrasi langsung

(direct integration method). Analisis dinamik elastis sering digunakan karena lebih

sederhana (Booth 2014).

Page 21: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

5

Metode Analisis Gempa

Analisis Gempa Statik Ekuivalen

Analisis beban statik ekuivalen adalah salah satu cara analisis statik struktur

yang memperhatikan pengaruh gempa terhadap struktur dan menganggap beban-

beban statik horizontal hanya boleh diterapkan pada struktur gedung sederhana dan

beraturan yang tidak menunjukkan perubahan mencolok dalam perbandingan

antara berat dan kekakuan pada tingkat-tingkatnya. Analisis beban gempa statik

ekuivalen pada struktur bangunan tiga dimensi secara praktis dapat berperilaku

seperti struktur dua dimensi, sehingga respon dinamiknya dapat ditentukan oleh

respon ragam pertama dan dapat ditampilkan sebagai akibat dari beban gempa statik

ekuivalen (Diredja et al. 2009). Secara teoritis statik ekuivalen yang tergolong

analisis statik dapat menghasilkan bentuk defleksi ekstrim yang akan muncul ketika

gempa. Kesamaan yang muncul antara statik ekuivalen dengan analisis dinamik

sangat mungkin terjadi bila hanya memperhatikan satu mode modal. Namun apabila

mode modal yang diperhatikan lebih dari satu serta pengaruh mode coupled lateral-

torsional diperhitungkan, maka diperlukan analisis dinamis yang dapat

menggambarkan respon maksimum pada setiap rentang waktu (Booth 2014). Beban

geser dasar nominal statik ekuivalen yang terjadi di tingkat dasar dapat dihitung

berdasarkan persamaan (3).

𝑉 = 𝑆𝐷𝑆

(𝑅

𝐼𝑒) 𝑊𝑡 (kN) ................................................................................................ (3)

Dengan keterangan SDS adalah nilai parameter percepatan spektrum respons desain

dalam rentang periode pendek (m/det), R adalah faktor modifikasi respons, Ie adalah

faktor keutamaan gempa, sedangkan Wt adalah berat total gedung, termasuk beban

hidup yang telah disesuaikan (kN) (BSN 2012).

Beban geser dasar nominal (V) harus dibagikan sepanjang tinggi struktur

gedung dan menjadi beban gempa nominal statik ekuivalen Fi yang ditangkap pada

pusat massa lantai tingkat ke-i. Nilai Fi dihitung menurut persamaan (4).

𝐹𝑖 = 𝑤𝑥 ℎ𝑥

𝑘

∑ 𝑤𝑖 ℎ𝑖𝑘𝑛

𝑖=1

𝑉 (kN) ......................................................................................... (4)

Dengan Wi dan Wx adalah berat seismik efektif total struktur yang ditempatkan atau

dikenakan pada tingkat i atau x serta termasuk beban hidup yang sesuai (kN), hi dan

hx adalah tinggi dari dasar sampai tingkat i atau x (m), dan k adalah eksponen yang

terkait dengan perioda struktur (BSN 2012).

Analisis Gempa Modal Response Spectrum

Metode ini dalam mendapatkan gaya lateral gempa melalui proses analisis

modal dari struktur, kemudian analisis statik dari struktur dengan gaya lateral

ekuivalen pada setiap mode vibrasi yang dilakukan untuk mendapat respon yang

diinginkan (Datta 2010). Secara umum prosedur analisis modal response spectrum

melalui tahapan seperti berikut:

1. Analisis modal dari struktur dilakukan untuk mendapatkan mode bentuk,

frekuensi, dan mode faktor partisipasi dari struktur.

Page 22: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

6

2. Beban statik ekuivalen digunakan untuk mendapatkan respon yang sama dengan

respon maksimum yang didapatkan pada setiap mode vibrasi, menggunakan

acceleration response spectrum dari gempa.

3. Respon modal maksimum kemudian dikombinasikan menggunakan metode

square root of sum of squares (SRSS) dan complete quadratic combination rule

(CQC) untuk mencari total respon maksimum dari struktur (Datta 2010).

Metode tersebut dikembangkan terlebih untuk single degree of freedom

(SDOF) dengan single-component earthquake. Namun metode itu dapat digunakan

untuk mendapatkan respon struktur dengan kondisi multi degree of freedom

(MDOF) melalui beberapa asumsi tambahan (Datta 2010).

Proses awal metode ini membutuhkan kurva spektrum respon desain, dengan

data-data yang dibutuhkan berupa:

1. Parameter percepatan batuan dasar.

2. Parameter kelas situs (Lampiran 3).

3. Koefisien-koefisien situs dan parameter-parameter percepatan respon spektrum

gempa maksimum yang dipertimbangkan berdasarkan resiko tertarget (MCEg)

pada Lampiran 4.

Data tersebut digunakan untuk menentukan nilai percepatan respon spektrum

terhadap periode struktur dan membentuk grafik. Penetapan nilai desain percepatan

respon spektrum (Sa) untuk periode lebih kecil dari periode pada waktu nol detik

(T0). Nilai Sa ditentukan dengan persamaan (5).

𝑆𝑎 = 𝑆𝐷𝑆(0.4 + 0.6𝑇

𝑇0) (m/det2) .......................................................................... (5)

Pada periode yang lebih besar dari atau sama dengan T0, serta kurang atau

sama dengan periode pendek (Ts), nilai Sa sama dengan parameter respon spektral

percepatan desain pada periode pendek (SDS) (BSN 2012). Untuk periode yang

lebih besar dari Ts, nilai Sa diambil berdasarkan persamaan (6).

𝑆𝑎 = 𝑆𝐷1

𝑇 (m/det2) ................................................................................................ (6)

Keterangan:

SD1 = Parameter percepatan spektrum desain pada periode 1 detik (m/det2).

T = Periode struktur (detik)

Analisis Gempa Fast Nonlinear

Respon dari struktur asli ketika menerima input dinamik yang besar biasanya

menyertakan sifat non linier yang signifikan berupa efek-efek dari P-delta effect,

large displacements dan atau sifat non linier dari material. FNA dapat

menghasilkan respon non linier struktur terhadap gempa secara akurat dan efisiensi

melalui penerapan kekakuan serta mass orthogonal load dependent ritz vectors dari

sistem struktural elastis. Gaya-gaya di dalam elemen-elemen non linier dihitung

melalui iterasi pada akhir dari setiap langkah waktu atau beban (Wilson 2002).

Proses iterasi untuk mendapatkan respon non linier struktur dapat dilihat pada

Gambar 1 (Wilson 2002).

Page 23: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

7

Gambar 1 Diagram alir proses iterasi metode FNA

Hysteretic Models dan Hinge Status

Hysteretic merupakan fenomena non linier yang terjadi pada berbagai bidang

ilmu, salah satunya untuk menjelaskan inelasticity suatu material. Struktur yang

mengalami eksitasi kuat terhadap gempa dirancang untuk menghilangkan energi

gempa melalui sifat inelastic material, gesekan internal, dan lainnya (Sivaselvan

dan Reinhorn 2000). Pengaruh hysteretic sangat penting dalam pemodelan sifat non

Page 24: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

8

linier material ketika mengalami pembebanan dalam bentuk siklus (seperti gempa).

Model dasar hysteretic dikembangkan untuk analisis SDOF, dengan hubungan

pembebanan yang digambarkan oleh tiga garis lurus. Garis ketiga menggambarkan

hubungan strain hardening dan dua garis lainnya menjelaskan hubungan

unloading. Setengah siklus dari pembebanan yang terkait dengan deformasi

inelastic digambarkan oleh perubahan kekakuan struktur (Judi et al. 2002). Dalam

memodelkan komponen struktur bangunan, umumnya menggunakan model

bilinear, clough, takeda, dan trilinear seperti pada Gambar 2 (Judi et al. 2002).

Gambar 2 Kurva model hysteretic non linier

Hinge status menggambarkan kondisi fisik komponen joint dan keseluruhan

bangunan setelah mengalami pembebanan gempa. Bangunan yang dianalisis

melewati berbagai tingkat performa yang dijelaskan melalui kondisi batas

kerusakan untuk bangunan. Ketika displacement maupun deformasi bangunan

meningkat, begitu pula dengan tingkat kerusakan seperti pada Gambar 3 (Dya dan

Oretaa 2015). Tingkatan performa bangunan umumnya didefinisikan seperti

berikut:

Page 25: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

9

1. Immediate occupancy (IO): Kerusakan tergolong ringan dan struktur

mempertahankan sebagian besar kekuatan dan kekakuan.

2. Life safety (LS): Kerusakan tergolong menengah dan struktur bangunan telah

kehilangan sebagian besar kekuatan dan kekakuan.

3. Collapse prevention (CP): Kerusakan tergolong parah dan hanya sebagian kecil

kekuatan dan kekakuan yang tersisa (Srinivasu dan Panduranga 2013).

Gambar 3 Tingkatan performa bangunan

Ketiga kategori kerusakan tersebut dapat diidentifikasi berdasarkan interstory

drift ratio (IDR) maksimum. Besar nilai batasan IDR dapat dilihat pada Tabel 1

(El-Esnawy 2007).

Interstory drift ratio = δ

h ................................................................................. (7)

Keterangan:

h = Ketinggian lantai (m) δ = Interstory drift (m)

Tabel 1 Nilai batasan IDR terhadap kondisi kerusakan dari bangunan reinforced

concrete

Page 26: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

10

Konfigurasi Bangunan

Bangunan dengan konfigurasi beraturan dengan massa yang terdistribusi

merata serta kekakuan sepanjang denah dan elevasi mengalami kerusakan yang

lebih kecil dibandingkan dengan konfigurasi tidak beraturan. Kerusakan pada

konfigurasi tidak beraturan lebih besar dikarenakan adanya diskontinuitas pada

massa, kekakuan, dan geometri dari struktur yang tergolong dalam konfigurasi

tersebut. Kondisi tersebut menyebabkan kelemahan struktural dan diskontinuitas

antar lantai sering diasosiasikan dengan perubahan secara mendadak pada geometri

frame sepanjang tinggi dari struktur (Athanassiadou 2008).

Naik et al. (2015), dalam penelitiannya yang menyelidiki pengaruh

ketidakberaturan konfigurasi bangunan terhadap base shear, lateral displacement,

dan story drift menyatakan bahwa terdapat keterkaitan yang cukup signifikan antara

ketidakberaturan bangunan terhadap variabel yang telah disebutkan sebelumnya.

Ketika persentase ketidakberaturan pada elevasi meningkat, nilai base shear

menurun dan mengurangi kapasitas tahanan bangunan terhadap beban lateral.

Selain itu terdapat penurunan secara signifikan terhadap respon seperti lateral

displacement, story drift, dan story, walaupun deformasi meningkat dikarenakan

formasi dari mekanisme keruntuhan.

Struktur bangunan gedung harus diklasifikasikan sebagai beraturan atau tidak

beraturan berdasarkan kriteria yang terdapat pada pasal di SNI 1726-2012 (BSN

2012). Kategori ketidakberaturan terbagi menjadi dua kategori, yakni

ketidakberaturan horizontal dan vertikal. Apabila struktur bangunan gedung

mempunyai satu atau lebih tipe ketidakberaturan pada kriteria yang terdapat pada

Lampiran 5 dan 6 (BSN 2012), maka struktur bangunan tersebut termasuk ke dalam

salah satu golongan ketidakberaturan tersebut. Kondisi keamanan struktur dapat

dilihat dari story drift terhadap simpangan antar lantai yang diizinkan (Δa), sebesar

0.020 per ketinggian lantai (mm) untuk SRPMK dengan kategori resiko III (ASCE

2010).

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu

Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan pada bulan Februari-April 2016.

Pengumpulan data dilakukan di PT. Brantas Abipraya pada proyek pembangunan

Gedung SKPD I, yang beralamatkan di Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat,

Tangerang Selatan yang ditunjukkan pada Gambar 4. Analisis data dilaksanakan di

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian antara lain laptop, software

ETABS 2015, microsoft word dan excel, Tekla structure, serta AutoCAD 2014.

Page 27: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

11

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu shop drawing struktur (denah,

dimensi, dan detail penulangan) dan dokumen quality control material bangunan.

Struktur bangunan yang dikaji yaitu kolom, balok induk dan anak, dan pelat lantai.

Pembebanan minimum akan mengacu pada SNI 1727-2013 (BSN 2013a) dan super

impossed dead load mengacu pada PPIUG 1983 (Direktorat PMB 1983). Analisis

gempa akan mengacu pada SNI 1726-2012 (BSN 2012) dan analisis desain struktur

beton bangunan mengacu kepada SNI 2847-2013 (BSN 2013b).

Gambar 4 Peta lokasi penelitian

Prosedur Penelitian

Tahapan penelitian secara umum terdiri dari pengumpulan data, pemodelan

struktur, analisis pembebanan minimum, analisis struktur, evaluasi kondisi struktur,

dan penyusunan laporan akhir (Gambar 5). Pemodelan struktur dilakukan dengan

program ETABS dan hasil akhir yang didapat berupa model struktur dalam bentuk

tiga dimensi. Analisis pembebanan minimum struktur, komponen-elemen struktur,

dan elemen-elemen pondasi dirancang besar kuat rencananya sama atau melebihi

pengaruh beban-beban terfaktor dengan kombinasi seperti pada persamaan (8).

Kombinasi pembebanan mati, beban hidup, dan beban gempa:

(1.2 + 0.2𝑆𝐷𝑆)𝐷 + 1.0𝜌𝐸 + 𝐿 ............................................................................. (8)

Keterangan:

D = Beban mati (kN)

L = Beban hidup (kN)

E = Beban gempa (kN)

𝜌 = Faktor redundansi

Lokasi

Proyek

Page 28: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

12

Gambar 5 Diagram alir tahapan penelitian

Penetapan karakteristik material struktur secara umum mengacu pada

dokumen quality control pada Lampiran 7, 8, dan 9. Struktur kolom bangunan

menggunakan kualitas beton K-400 serta kualitas beton pada balok dan pelat lantai

setara K-300. Untuk baja dengan diameter lebih dari atau sama dengan 10 mm

menggunakan jenis baja BJTD-40 dan diameter di bawah itu menggunakan baja

BJTP-30. Input analisis diafragma pelat lantai untuk keseluruhan menggunakan tipe

rigid. Proses analisis nilai pergerakan tanah dilakukan dengan menetapkan nilai

percepatan respon spektrum 1 detik di batuan dasar SB untuk probabilitas 2% dalam

50 tahun (S1) serta nilai percepatan respon spektrum 0.2 detik di batuan dasar SB

untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun (Ss) pada Peta Gempa Indonesia

di SNI 1726-2012 (BSN 2012). Dengan diketahui nilai S1 dan Ss, maka proses

analisis gempa dengan metode statik ekuivalen, modal response spectrum, dan fast

nonlinear dapat dilaksanakan.

Analisis struktur dilakukan melalui program ETABS 2015 dan microsoft

excel. Dalam penganalisisan struktur menggunakan ETABS, gaya-gaya dalam pada

struktur bangunan dihitung secara otomatis melalui load cases analysis.

Perhitungan kebutuhan tulangan baja yang diatur pada SNI 2847-2013 (BSN

2013b) terbagi menjadi tiga macam, yakni kebutuhan tulangan lentur, geser, dan

torsi untuk balok dan kolom hanya gaya interaksi P-M2-M3 dan geser. Perhitungan

manual untuk validasi kebutuhan tulangan dilakukan dengan mengikuti acuan SNI

Page 29: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

13

2847-2013 (BSN 2013b) dan SNI 1726-2012 (BSN 2012). Batas story drift,

nilainya tidak boleh lebih dari nilai simpangan izin (Δa).Untuk pengaruh efek P-

delta, berdasarkan SNI 1726-2012 (BSN 2012) disyaratkan bahwa geser dan

momen tingkat, gaya dan momen elemen struktur yang dihasilkan, dan simpangan

antar lantai tingkat yang timbul oleh pengaruh ini tidak diperhitungkan bila

koefisien stabilitas (θ) sama dengan atau kurang dari 0.10 dan tidak melebihi θmax

(BSN 2012).

Torsi pada struktur menurut ASCE (2010), terdiri dari torsi bawaan dan tak

terduga. Untuk diafragma rigid, distribusi gaya lateral pada setiap lantai

memperhatikan efek momen torsi bawaan (Mt) dan momen torsi tak terduga (Mta)

dengan adanya eksentrisitas akibat pergeseran pusat massa sebesar 5% terhadap

dimensi struktur yang searah dengan gaya yang bekerja (ASCE 2010). Amplifikasi

torsi tak terduga untuk struktur yang tergolong kategori desain gempa C, D, E, atau

F, dengan ketidakberaturan torsi tipe 1a atau 1b harus memasukkan faktor yang

diperhitungkan dengan mengalikan Mta pada setiap lantai dengan faktor amplifikasi

torsi (Ax) (ASCE 2010). Evaluasi kondisi struktur dilakukan melalui bentuk kurva

hinge status serta kondisi batas kurva sesuai dengan kondisi pada Gambar 3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan memiliki luasan tipikal sebesar 576

m2 per lantai, dengan total tujuh lantai dan rooftop. Ketinggian gedung terhitung

sebesar 33.48 m serta rooftop difungsikan sebagai ruangan rapat bagi pegawai

SKPD. Detail penampakan struktur bangunan dapat dilihat pada Gambar 6.

Bangunan dianalisa melalui dua jenis analisis, yakni statik dan dinamis. Analisis

dinamik berupa modal response spectrum (respon spektrum) dan time history non

linier yang diwakili oleh metode fast nonlinear.

Gambar 6 Tampilan tiga dimensi gedung SKPD I (Tekla)

Atap gedung

Lantai 7

Lantai 6

Lantai 7

Lantai 7 Lantai 5

Lantai 7

Lantai 7

Lantai 3A

Lantai 7

Lantai 7

Lantai 3

Lantai 7

Lantai 7 Lantai 2

Lantai 7

Lantai 7

Lantai 1

Lantai 7

Lantai 7 Lantai dasar

Lantai 7

Lantai 7

Ko

nfig

urasi la

ntai

tergo

long tip

ikal.

Page 30: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

14

Parameter Input

Besar nilai pergerakan tanah awal yang dibutuhkan untuk pembuatan kurva

horizontal response spectra didapat dari hasil interpolasi terhadap Peta Gempa

Indonesia yang mengacu pada SNI 1726-2012 pada Lampiran 10 dan 11 (BSN

2012). Nilai Ss berada pada interval 0.7–0.8 g dan nilai yang diambil sebesar 0.744

g. Untuk nilai S1 berada pada interval 0.3-0.4 g dan nilai akhir yang diambil sebesar

0.32 g. Nilai Ss dan S1 tersebut tergolong klasifikasi situs SC (tanah keras)

berdasarkan hasil uji tanah pada Lampiran 12 dan 13. Kurva horizontal response

spectra desain hasil interpolasi disajikan pada Gambar 7.

Gambar 7 Kurva horizontal response spectra desain

Untuk menentukan gaya lateral ekivalen dibutuhkan nilai periode

fundamental bangunan dan nilainya adalah sebesar 1.098 detik. Nilai periode

tersebut berasal dari hitungan manual dan dimasukkan pada program ETABS

melalui pilihan user define pada earthquake load cases. Pada metode analisis fast

nonlinear, kurva pada Gambar 7 dikonversi menjadi synthetic time history

menggunakan kaidah fourier transformation pada program ETABS (Datta 2010).

Data synthetic time history dari kurva horizontal response spectra desain dapat

dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Synthetic time history desain

Per

cepat

an t

anah

(m

/det

ik2)

Waktu (detik)

0

1

2

3

4

5

6

0 2 4 6 8 10 12

Per

cepat

an t

anah

(m

/det

ik2)

Periode (detik)

Page 31: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

15

Nilai Story Drift dan Gaya Geser Gedung

Kondisi keamanan struktur dapat dilihat dari simpangan antar lantai (Δ) yang

dihitung berdasarkan perbedaan defleksi pada pusat massa di tingkat atas dan

bawah lantai yang ditinjau (ASCE 2010). Gambar 9 dan 10 menyajikan kurva

simpangan antar lantai (story drift) terhadap ketinggian lantai. Simpangan antar

lantai desain tidak diperbolehkan melebihi simpangan antar lantai yang diizinkan

(Δa) yaitu sebesar 0.020 per ketinggian lantai (mm) untuk SRPMK dengan kategori

resiko III (ASCE 2010).

Gambar 9 Hubungan nilai story drift (arah x) terhadap ketinggian gedung

Mengacu pada kurva story drift pada arah sumbu x dan y pada Gambar 9 dan

10, diketahui bahwa story drift gedung untuk semua metode analisis gempa berada

dalam batas aman karena tidak melebihi nilai story drift yang diijinkan. Nilai story

drift yang terbesar dihasilkan oleh modal response spectrum dan menggambarkan

drift maksimum yang diperkirakan terjadi pada struktur gedung ketika menerima

satu mode modal dengan respon terbesar. Data perhitungan story drift pada arah x

dan y untuk seluruh metode analisis gempa tersaji pada Lampiran 14, 15, dan 16.

Gambar 11 menunjukkan tampilan story drift maksimum dari metode modal

response spectrum, dengan kondisi modal ritz vector berada di mode 39 saat

periode gempa memasuki nilai 0.45 detik.

Gambar 10 Hubungan nilai story drift (arah y) terhadap ketinggian gedung

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Ket

inggia

n l

anta

i (m

m)

Story drift (mm)

Statik Ekuivalen

Respon Spektrum

Fast Nonlinear Analysis

Allowable Story Drift

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Ket

inggia

n l

anta

i (m

m)

Story drift (mm)

Statik Ekuivalen

Respon Spektrum

Fast Nonlinear Analysis

Allowable Story Drift

Page 32: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

16

Gambar 11 Tampilan story drift maksimum

Kurva nilai gaya geser per lantai gedung untuk sumbu x dan y yang tertera

pada Gambar 12 dan 13 menunjukkan gaya geser yang diperhitungkan melalui

metode statik ekuivalen menghasilkan nilai yang paling besar di lantai dasar gedung

untuk sumbu y. Meskipun respon spektrum menghasilkan nilai gaya geser dasar

yang paling besar pada sumbu x, namun nilai gaya geser sumbu y lebih besar

dibanding sumbu x. Dengan nilai gaya geser gempa pada lantai terbawah yang lebih

besar pada metode statik ekuivalen, maka metode tersebut digunakan untuk

memperhitungkan pengaruh P-delta terhadap respon struktur gedung.

Gambar 12 Kurva gaya geser lantai sumbu x

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

0 5000 10000 15000 20000 25000

Ket

ingg

ian

lan

tai (

mm

)

Gaya geser (kN)

Statik Ekuivalen

Respon Spektrum

Fast Nonlinear Analysis

Story drift

maksimum tercatat

sebesar 56 mm

pada atap gedung.

Page 33: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

17

Gambar 13 Kurva gaya geser lantai sumbu y

Perlu atau tidaknya pengaruh P-delta dalam analisis gempa pada struktur

gedung menurut SNI 1726-2012 ditentukan berdasarkan koefisien stabilitas (θ)

(BSN 2012). Bila nilai θ kurang dari 0.10, pengaruh P-delta dapat diabaikan dalam

proses analisis (BSN 2012). Pemeriksaan nilai koefisien stabilitas berdasarkan

metode statik ekuivalen disajikan pada Tabel 2 dan 3. Dari hasil analisis diperoleh

nilai koefisien stabilitas kurang dari 0.10 untuk seluruh lantai.

Tabel 2 Nilai koefisien stabilitas pada sumbu x

0

5000

10000

15000

20000

25000

30000

35000

40000

0 10000 20000 30000 40000

Ket

ingg

ian

lan

tai (

mm

)

Gaya geser (kN)

Statik Ekuivalen

Respon Spektrum

Fast Nonlinear Analysis

Page 34: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

18

Tabel 3 Nilai koefisien stabilitas pada sumbu y

Kondisi Elemen Struktural Setelah Mengalami Pembebanan Gempa

Kebutuhan luasan tulangan pada balok untuk menghadapi gaya lentur

dipengaruhi oleh besarnya momen lentur (M3) akibat kombinasi pembebanan.

Dalam perencanaan penentuan luasan tulangan digunakan prinsip tension

controlled. Berdasarkan hasil analisis tulangan balok di Lampiran 17, beberapa tipe

balok anak mampu menahan kombinasi pembebanan gempa statik maupun

dinamis. Namun balok utama tidak mampu menahan gaya geser gempa modal

response spectrum karena kurangnya tulangan geser dan torsi yang dibutuhkan

akibat kurangnya luasan penampang. Kondisi tersebut akan mengakibatkan

timbulnya retakan flexural-shear pada balok, dengan diawali retakan inclined pada

ujung balok dan menyebar ke bagian lain dari balok (Hassoun dan Al-Manaseer

2012). Tampilan balok utama dapat dilihat pada kotak merah di Gambar 14.

Gambar 14 Detail balok utama (Tekla)

Page 35: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

19

Momen torsi muncul di balok ketika momen bekerja pada penampang yang

paralel terhadap permukaannya (Hassoun dan Al-Manaseer 2012). Momen torsi

dapat ditahan dengan tulangan longitudinal maupun sengkang (closed stirrups).

Analisis terhadap struktur gedung, balok utama, balok anak BA-3/BA-4, serta BA-

6 memerlukan tambahan luasan tulangan torsi. Kebutuhan tulangan kolom untuk

menahan gaya interaksi P-M2-M3 maupun geser ditunjukkan pada Lampiran 18.

Kolom utama yang berada di lantai dasar dan satu tidak dapat menahan gaya

interaksi P-M2-M3 dan geser berdasarkan analisis modal response spectrum. Luasan

penampang yang dibutuhkan tidak dapat dihitung akibat rasio penulangan melebihi

yang diijinkan (luasan penampang kurang). Selain itu, berdasarkan hasil analisis

kolom lift K5 dan K6 tergolong tidak aman dan membutuhkan penambahan luasan

penampang untuk menampung luasan tulangan yang lebih besar. Tampilan kolom

utama struktur ditunjukkan pada kotak merah di Gambar 15.

Gambar 15 Detail kolom utama (Tekla)

Analisis pelat lantai dari gedung dilakukan menggunakan metode analisis

pelat dua arah, dengan dua sumbu yang diamati (x dan y). Didasari pada hasil

perhitungan, tulangan dan tebal pelat lantai eksisting dirancang sesuai dengan

peraturan. Data perhitungan pelat lantai dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Hasil analisis penulangan pelat lantai

Kondisi kerusakan pada komponen struktur ditampilkan berupa hinge status

dengan batasan keamanan yang ditampilkan pada Gambar 3. Terlihat bahwa kolom

utama di lantai dasar dekat tangga utama (di dalam lingkaran merah) tergolong ke

collapse prevention yang menandakan kolom mengalami kerusakan parah dan

dapat menyebabkan keruntuhan seperti pada Gambar 16. Selain itu balok utama

Page 36: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

20

juga tergolong ke dalam collapse prevention dan life safety dikarenakan kurangnya

tulangan geser dan torsi, sehingga mengalami kerusakan yang berat. Untuk

mengurangi kerusakan struktur akibat gempa dapat digunakan damper dan seismic

isolation system pada struktur yang ada. Kasai et al. (2013) melaporkan bahwa dari

327 bangunan yang memakai sistem isolasi gempa, tercatat sebanyak 28%

mengalami kerusakan di expansion joints sedangkan sisanya hanya mengalami

kerusakan ringan saat gempa Tohoku. Damper dapat pula mengurangi hingga 20%

percepatan tanah akibat gempa berdasarkan penelitian Murudi dan Mane (2004)

terhadap alat tuned mass damper dan mengurangi respon maksimum bangunan

secara signifikan saat gempa. Detail kondisi kerusakan balok utama dapat dilihat

pada Gambar 17. Hasil tersebut ditegaskan dengan backbone curve dari kolom dan

balok utama ketika mengalami pembebanan gempa pada Lampiran 19 dan 20.

Gambar 16 Hinge status dari struktur

Page 37: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

21

Gambar 17 Hinge status dari balok struktur lantai satu

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Melalui proses analisis menggunakan analisis statik ekuivalen, modal

response spectrum, dan FNA, kondisi struktur gedung kurang mampu menahan

gaya geser akibat gempa dinamik. Kondisi komponen-komponen struktur yang

dianalisis adalah sebagai berikut:

a. Pelat lantai tergolong aman dengan memenuhi peraturan pelat dua arah untuk

luasan tulangan dan tebal minimum.

b. Tulangan balok utama tidak dapat menahan gaya geser gempa, terlebih pada

lantai satu yang menerima gaya geser gempa terbesar dan tergolong ke dalam

collapse prevention dan life safety. Kondisi balok anak BA-3/BA-4 dan BA-6

kekurangan luasan tulangan untuk menahan torsi.

c. Kolom utama, kolom lift K5, serta K6 tidak aman menurut analisis

pembebanan gempa dan tidak mampu menahan gaya geser pada lantai dasar

dan tergolong ke dalam collapse prevention dan life safety.

Saran

Respon struktur Gedung SKPD I perlu ditinjau lagi berdasarkan interaksi soil-

structure dan pengaruh penggunaan pondasi KSLL untuk meningkatkan akurasi

analisis.

Page 38: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

22

DAFTAR PUSTAKA

[ASCE] American Society of Civil Engineers. 2010. Minimum Design Loads for

Building and Other Structures. ASCE 7-10 2010. Virginia (US): ASCE.

Athanassiadou CJ. 2008. Seismic performance of R/C plane frames irregular in

elevation. Engineering Structure. 30(1):1250-1261.

Booth E. 2014. Earthquake Design Practice For Buildings: Edisi Ketiga. London

(GB): ICE.

[Direktorat PMB] Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. 1983. Peraturan

Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG). Bandung (ID): Direktorat

PMB.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan

Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung. SNI 1726-2012.

Jakarta (ID): BSN.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2013a. Beban Minimum Untuk Perancangan

Bangunan Gedung dan Struktur Lain. SNI 1727-2013. Jakarta (ID): BSN.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2013b. Persyaratan Beton Struktural Untuk

Bangunan Gedung. SNI 2847-2013. Jakarta (ID): BSN.

Datta TK. 2010. Seismic Analysis of Structures. Singapura (SG): John Wiley.

Diredja NV, Pranata YA, Simatupang R. 2009. Analisis dinamik riwayat waktu

gedung beton bertulang akibat gempa utama dan gempa susulan. Dinamika

Teknik Sipil. 12(1):70-77.

[Dirjen CK] Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2010. Rencana Strategis Direktorat

Jenderal Cipta Karya 2010-2014. Jakarta (ID): Kementerian Pekerjaan

Umum.

Dya AFC, Oretaa AWC. 2015. Seismic vulnerability assessment of soft story

irregular buildings using pushover analysis. Procedia Engineering.

125(5):925-932.

El-Esnawy NA. 2007. Evaluation of seismic demands for RC building frames using

modal pushover analysis method. Engineering and Applied Science. 54(3):

1347-1362.

[FEMA] Federal Emergency Management Agency. 2012. 2009 NEHRP

Recommended Seismic Provisions: Design Examples. FEMA P-751 2012.

Washington DC (US): National Institute of Building Sciences.

Hassoun MN, Al-Manaseer A. 2012. Structural Concrete: Edisi Kelima. New

Jersey (US): John Wiley.

Judi H, Fenwick RC, Davidson BJ. 2002. Influence of hysteretic form on seismic

behaviour of structures. Bulletin of NZSEE. 6(5):39-49.

Kasai K, Mita A, Kitamura H. 2013. Performance of seismic protection

technologies during the 2011 Tohoku-Oki earthquake. Earthquake Spectra.

29(1):265-293.

Murudi MM, Mane SM. 2004. Seismic effectiveness of tuned mass damper (TMD)

for different ground motion parameters. WCEE. 13(1):2325-2333.

Naik SB, Saleemuddin MZ, Sangle KK. 2015. Seismic performance evaluation of

reinforced concrete frame with irregular elevations using non linear static

pushover analysis. IJMTER. 2(7):648-653.

Page 39: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

23

Schodek DL. 1999. Struktur: Edisi Kedua. Suryoatmono B, penerjemah; Surjaman

T, editor. Jakarta (ID): Erlangga. Terjemahan dari: Structures.

Schueller W. 2001. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi. Novieyandi S,

penerjemah. Bandung (ID): Refika Aditama. Terjemahan dari: High-Rise

Building Structures.

Sivaselvan MV, Reinhorn AM. 2000. Hyteretic models for deteriorating inelastic

structures. Journal of Engineering Mechanics. 126(6):633-640.

Srinivasu A, Panduranga RB. 2013. Non-linear static analysis of multi-storied

building. IJETT. 4(10):4629-4633.

[USGS] United States Geological Survey. 2006. Magnitude 6.3 – Java, Indonesia

2006 May 22:53:58 UTC. USGS [Internet]. [diunduh 2016 Jan 26]. Tersedia

pada: http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/eqinthenews/2006/usneb6.

Wilson EL. 2002. Three-Dimensional Static and Dynamic Analysis of Structures.

California (US): Computers and Structures.

Page 40: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

24

Lampiran 1 Komponen beban mati tambahan (kg/m2) dalam perencanaan gedung

Page 41: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

25

Lampiran 2 Beban hidup terdistribusi merata minimum (Lo) dan beban hidup

terpusat minimum bangunan

Page 42: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

26

Lampiran 3 Klasifikasi situs

Page 43: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

27

Lampiran 4 Koefisien situs Fa dan Fv

Page 44: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

28

Lampiran 5 Ketidakberaturan horizontal pada struktur

Page 45: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

29

Lampiran 6 Ketidakberaturan vertikal pada struktur

Page 46: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

30

Lampiran 7 Dokumen quality control baja tulangan BJTD 40 dan BJTP 30

Sumber: PT Brantas Abipraya (2015).

Page 47: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

31

Lampiran 8 Dokumen quality control beton K-400

Sumber: PT Brantas Abipraya (2015).

Page 48: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

32

Lampiran 9 Dokumen quality control beton K-300

Sumber: PT Brantas Abipraya (2015).

Page 49: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

33

Lampiran 10 Peta gempa Indonesia percepatan batuan dasar 0.2 detik

Sumber: BSN (2012).

LOKASI

Page 50: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

34

Lampiran 11 Peta gempa Indonesia percepatan batuan dasar 1 detik

Sumber: BSN (2012).

LOKASI

Page 51: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

35

Lampiran 12 Hasil uji tanah Gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan

Sumber: PT Katama Suryabumi (2015).

Page 52: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

36

Lampiran 13 Hasil Dutch Cone Penetration Test Gedung SKPD I Kota Tangerang

Selatan

Sumber: PT Katama Suryabumi (2015).

Page 53: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

37

Lampiran 14 Hasil perhitungan story drift statik ekuivalen pada sumbu x dan y

Lantai Tinggi (mm)

Story drift

sumbu x

(mm)

Story drift izin

sumbu x (Δa

dalam mm)

Kesimpulan

Rooftop 33480 34.8 669.6 OK

Lantai 7 29500 32.6 590 OK

Lantai 6 25500 29.5 510 OK

Lantai 5 21500 26.4 430 OK

Lantai 3A 17500 23.3 350 OK

Lantai 3 13500 19.8 270 OK

Lantai 2 9500 15.8 190 OK

Lantai 1 5500 13.6 110 OK

Lantai dasar 0 0 0 OK

Lantai Tinggi (mm)

Story drift

sumbu y

(mm)

Story drift izin

sumbu y (Δa

dalam mm)

Kesimpulan

Rooftop 33480 29.5 669.6 OK

Lantai 7 29500 26.8 590 OK

Lantai 6 25500 23.8 510 OK

Lantai 5 21500 20.7 430 OK

Lantai 3A 17500 17.6 350 OK

Lantai 3 13500 15.0 270 OK

Lantai 2 9500 12.3 190 OK

Lantai 1 5500 9.7 110 OK

Lantai

dasar 0 0 0 OK

Page 54: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

38

Lampiran 15 Hasil perhitungan story drift modal response spectrum pada sumbu x

dan y

Lantai Tinggi (mm)

Story drift

sumbu x

(mm)

Story drift izin

sumbu x (Δa

dalam mm)

Kesimpulan

Rooftop 33480 37.7 669.6 OK

Lantai 7 29500 41.4 590 OK

Lantai 6 25500 41.4 510 OK

Lantai 5 21500 39.6 430 OK

Lantai 3A 17500 37.6 350 OK

Lantai 3 13500 35.3 270 OK

Lantai 2 9500 33.0 190 OK

Lantai 1 5500 30.4 110 OK

Lantai dasar 0 0 0 OK

Lantai Tinggi (mm)

Story drift

sumbu y

(mm)

Story drift izin

sumbu y (Δa

dalam mm)

Kesimpulan

Rooftop 33480 47.5 669.6 OK

Lantai 7 29500 58.9 590 OK

Lantai 6 25500 56.0 510 OK

Lantai 5 21500 52.7 430 OK

Lantai 3A 17500 49.0 350 OK

Lantai 3 13500 44.9 270 OK

Lantai 2 9500 40.1 190 OK

Lantai 1 5500 36.0 110 OK

Lantai dasar 0 0 0 OK

Page 55: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

39

Lampiran 16 Hasil perhitungan story drift fast nonlinear analysis (FNA) pada

sumbu x dan y

Lantai Tinggi (mm)

Story drift

sumbu x

(mm)

Story drift izin

sumbu x (Δa

dalam mm)

Kesimpulan

Rooftop 33480 34.6 669.6 OK

Lantai 7 29500 38.6 590 OK

Lantai 6 25500 38.4 510 OK

Lantai 5 21500 37.5 430 OK

Lantai 3A 17500 36.3 350 OK

Lantai 3 13500 34.8 270 OK

Lantai 2 9500 33.2 190 OK

Lantai 1 5500 31.3 110 OK

Lantai dasar 0 0 0 OK

Lantai Tinggi (mm)

Story drift

sumbu y

(mm)

Story drift izin

sumbu y (Δa

dalam mm)

Kesimpulan

Rooftop 33480 46.9 669.6 OK

Lantai 7 29500 58.2 590 OK

Lantai 6 25500 55.5 510 OK

Lantai 5 21500 52.2 430 OK

Lantai 3A 17500 48.6 350 OK

Lantai 3 13500 44.5 270 OK

Lantai 2 9500 40.4 190 OK

Lantai 1 5500 36.2 110 OK

Lantai dasar 0 0 0 OK

Page 56: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

40

Lampiran 17 Hasil analisis penulangan balok

aUkuran dimensi penampang balok utama diperbesar hingga ukuran 500 x 900 mm untuk

menampung tambahan luasan tulangan momen lentur, geser, dan torsi.

Page 57: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

41

Lampiran 18 Hasil analisis penulangan kolom

Page 58: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

42

Lampiran 19 Backbone curve dari kolom utama di lantai dasar

Keterangan:

= Collapse prevention (CP)

= Life safety (LS)

= Immediate occupancy (IO)

Page 59: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

43

Lampiran 20 Backbone curve dari balok utama di lantai satu

Keterangan:

= Collapse prevention (CP)

= Life safety (LS)

= Immediate occupancy (IO)

Page 60: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

44

Lampiran 21 Diagram alir perhitungan tulangan lentur ganda balok

Data yang dibutuhkan: b,

d, d’, As’, Ac’, fy, dan Mu

Nilai 𝜌 =𝐴𝑠

𝑏𝑑, 𝜌′ =

𝐴𝑠′

𝑏𝑑

ρ ≥

ρmin

Nilai ρ

ditingkatkan

TIDAK YA

ρ- ρ’ ≥

K (1) YA TIDAK

fs’ < fy

Nilai c dihitung melalui:

𝐴1𝑐2 + 𝐴2𝑐 + 𝐴3 = 0

𝐴1 = 0.85𝛽1𝑓𝑐′𝑏

𝐴2 = 𝐴𝑠′ (87 − 0.85𝑓𝑐

′) − 𝐴𝑠𝑓𝑦

𝐴3 = −87𝐴𝑠′ 𝑑′

fs’ < fy

ρmin

≤ ρ-ρ’

ρmax

TIDAK YA

Perhitungan fs’ < fy:

𝜀𝑠′ =

0.003(𝑐 − 𝑑′)

𝑐

𝑓𝑠′ = 𝐸𝑠𝜀𝑠

′ =87(𝑐 − 𝑑)

𝑐

𝑎 = (𝐴𝑠 − 𝐴𝑠′ )𝑓𝑦/(0.85𝑓𝑐

′𝑏) Ubah ρ

𝜀𝑡 = 0.003(𝑑𝑡 − 𝑐)/𝑐

εt ≥

0.005

YA TIDAK

Φ = 0.9 εt ≥

0.002

TIDAK YA

Φ = 0.65 𝛷 = 0.65 + (𝜀𝑡 − 0.002)(

250

3)

𝑎 =(𝐴𝑠𝑓𝑦 − 𝐴𝑠

′ 𝑓𝑠′)

0.85𝑓𝑐′𝑏

𝛷 𝑀𝑛 = 𝛷[(𝐴𝑠𝑓𝑦 − 𝐴𝑠′ 𝑓𝑠

′) (𝑑 −𝑎

2) + 𝐴𝑠

′ 𝑓𝑠′(𝑑 − 𝑑′) Selesai

Mulai

Persamaan nilai K:

𝐾 =

(0.85𝛽1)(𝑓𝑐

𝑓𝑦)(

𝑑′

𝑑)(

87

87−𝑓𝑦))

Page 61: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

45

Lampiran 22 Diagram alir perhitungan tulangan geser balok dan kolom

Data yang dibutuhkan:

bw, d, fc’, fy, dan Vu Mulai

𝑉𝑐 = 2𝜆√𝑓𝑐′𝑏𝑤𝑑

Φ = 0.75

Vu ≥ Φ

Vc/2

YA TIDAK

YA

Tidak perlu

tulangan geser Vu >

Φ Vc/2

YA TIDAK

𝑉𝑠 = (𝑉𝑢 − 𝛷𝑉𝑐)/𝛷 Pilih tulangan geser

minimum.

𝐴𝑣 ≥ 50𝑏𝑤𝑆/𝑓𝑦

𝐴𝑣 = 0.75√𝑓𝑐′(

𝑏𝑤𝑆

𝑓𝑦

)

S ≤ d/2 ≤ 24 in

Stirrup minimum no. 3

di Smax.

Vs > 4

Vc YA

Perbesar

ukuran

penampang

TIDAK

𝐴𝑣 = 𝑉𝑠𝑆/𝑓𝑦𝑑

atau

𝑆 = 𝐴𝑣𝑓𝑦𝑑/𝑉𝑠

Vs > 4

Vc YA TIDAK

YA

S ≤ d/4 ≤ 12 in. S ≤ d/2 ≤ 24 in.

S ≤ Avfy/50bw

Selesai

Selesai

Page 62: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

46

Lampiran 23 Diagram alir perhitungan tulangan gaya interaksi P-M2-M3 kolom

Data yang dibutuhkan: b, d,

d’, As, fy, dan e Mulai

e > eb YA TIDAK

YA

Compression failure

fs < fy

a > ab

Φ = 0.65

Tension failure

fs = fy

a < ab

0.65 ≤ Φ ≤ 0.9

Asumsikan fs’ = fy Hitung nilai a:

𝐴𝑎3 + 𝐵𝑎2 + 𝐶𝑎 + 𝐷 = 0

𝐴 = 0.85𝑓𝑐′𝑏/2

𝐵 = 0.85𝑓𝑐′𝑏(𝑒′ − 𝑑)

𝐶 = 𝐴𝑠′ (𝑓𝑦 − 0.85𝑓𝑐

′)(𝑒′ − 𝑑 + 𝑑′)

− 87𝐴𝑠𝑒′

𝐷 = −87𝐴𝑠𝑒′𝛽1𝑑

𝑒′ = 𝑒 + 𝑑", 𝑐 = 𝑎/𝛽1

Hitung nilai a:

𝐴𝑎2 + 𝐵𝑎 + 𝐶 = 0

𝐴 = 0.425𝑓𝑐′𝑏

𝐵 = 2𝐴(𝑒′ − 𝑑)

𝐶 = 𝐴𝑠′ (𝑓𝑦 − 0.85𝑓𝑐

′)(𝑒′ − 𝑑 + 𝑑′)

− 𝐴𝑠𝑓𝑦𝑒′

𝑒′ = 𝑒 + 𝑑", 𝑐 = 𝑎/𝛽1

𝑓𝑠′ = [

87(𝑐 − 𝑑′)

𝑐] ≤ 𝑓𝑦

𝑓𝑠 = [87(𝑑 − 𝑐)

𝑐] ≤ 𝑓𝑦

𝑇 = 𝐴𝑠𝑓𝑠

εs’ ≥

εy

TIDAK

YA

YA

𝑓𝑠′ = 𝑓𝑦

𝑓𝑠′ = [

87(𝑐 − 𝑑′)

𝑐] ≤ 𝑓𝑦

𝑇 = 𝐴𝑠𝑓𝑠

𝐶𝑐 = 0.85𝑓𝑐′𝑎𝑏

𝐶𝑠 = 𝐴𝑠′ (𝑓𝑠

′ − 0.85𝑓𝑐′) ≥ 0

𝑃𝑛 = 𝐶𝑐 + 𝐶𝑠 − 𝑇

𝑀𝑛 = 𝑃𝑛𝑒 Selesai

𝜀𝑠′

= 0.003 (𝑐 − 𝑑′

𝑐)

𝜀𝑦 =𝑓𝑦

𝐸𝑠

Page 63: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

47

Lampiran 24 Diagram alir perhitungan tulangan gabungan geser dan torsi balok

Data yang dibutuhkan: b, h,

Vu, Tu, closed stirrups, dan A1 Mulai

Nilai 𝑥0 = 𝑏, 𝑦0 = ℎ, 𝛷 = 0.75

Nilai 𝑥1 = (𝑏 − 3.5 𝑖𝑛. ), 𝑦1 = (ℎ − 3.5 𝑖𝑛. )

𝐴𝑐𝑝 = 𝑥0𝑦0, 𝑃𝑐𝑝 = 2(𝑥0 + 𝑦0)

𝐴0 = 0.85 𝑥1𝑦1 = 0.85𝐴0ℎ

𝑃ℎ = 2(𝑥1 + 𝑦1)

Nilai 𝑄 = (𝛷𝜆√𝑓𝑐′)𝐴𝑐𝑝

2 /𝑃𝑐𝑝

Tu >

Q YA TIDAK

YA

Tu >

4Q

TIDAK

YA

Gunakan

Tu

Tu diabaikan. Pengecekan

terhadap nilai Vu. YA

Nilai Tu = 4Q

√(𝑉𝑢

𝑏𝑤𝑑)2 + (

𝑇𝑢𝑃ℎ

1.7𝐴0ℎ2 )2 ≤ 𝛷[(

𝑉𝑐

𝑏𝑤𝑑) + (8√𝑓𝑐

′)]

YA TIDAK

YA

Tingkatkan luasan

penampang.

𝐴𝑡

𝑆= 𝑇𝑢/(2𝐴0𝑓𝑦𝑡𝑐𝑜𝑡 𝜃)

𝐴1 = (𝐴1

𝑆) 𝑃ℎ (

𝑓𝑦𝑡

𝑓𝑦

) 𝑐𝑜𝑡2 𝜃

𝐴1,𝑚𝑖𝑛 =5√𝑓𝑐

′𝐴𝑐𝑝

𝑓𝑦 − (𝐴1

𝑆)𝑃ℎ(

𝑓𝑦𝑡

𝑓𝑦)

𝐴1,𝑚𝑖𝑛 = 25𝑏𝑤/𝑓𝑦𝑡

Diameter tulangan min. = 0.042S ≥ no. 3

Total luasan closed stirrups:

𝐴𝑣𝑡 = 2𝐴𝑡 + 𝐴𝑣

𝐴𝑣𝑡 ≥ (50𝑏𝑤𝑆

𝑓𝑦𝑡

)

(Av dari geser)

Spacing dari stirrups =

luasan tulangan/ Atot

Max S = Ph/8 ≤ 12 in.

Selesai

Page 64: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

48

Lampiran 25 Validasi gaya-gaya dalam pada balok induk di lantai satu

A. Penentuan beban merata terhadap balok utama berdasarkan kombinasi beban

mati dan hidup:

1. Beban struktur beton balok utama: 0.75 m x 0.4 m x 21.6282 kN/m3 x 1.2

= 7.79 kN/m.

2. Beban pelat lantai: 0.13 m x 4 m x 21.6282 kN/m3 x 1.2 = 13.5 kN/m.

3. Beban hidup: 2.4 kN/m2 x 4 m x 1.6 = 15.36 kN/m.

4. Beban super dead: 1.3 kN/m2 x 4 m x 1.2 = 6.24 kN/m.

5. Beban tulangan baja: 4.94 x 10-3 m2 x 76.9729 kN/m3 x 1.2 = 0.46 kN/m.

6. Beban merata total: 43.35 kN/m.

B. Analisis struktural balok utama:

Untuk 0 ≤ x ≤ 4 m

w = 43.35 kN/m

B A 8 m

m

mB

B A 8 m

m

mB

4 m

m

mB

346.8 kN

m mB

B A 4 m

m

mB

346.8 kN

m mB

4 m

m

mB

Rax

m

mB

Rbx

m

mB Ray

m

mB

Rby

m

mB

∑Maz = 0

Rby . 8 – 346.8 . 4 = 0

Rby = 173.4 kN

+

∑Fy = 0

Ray + Rby = 0

Ray = 346.8 – 173.4

= 173.4 kN

+

w = 40.08 kN/m

x A

173.4 kN

-231.2 kN.m

Vx Mx

Fx

∑Fy = 0

-173.4 + 43.35x + Vx = 0

Vx = 173.4 – 43.35x

+

∑Mx = 0

231.2 - 173.4x + [(43.35x)x/2] - Mx =0

Mx = -231.2 + 173.4x - 21.675x2

-

Mb

Ma

-Ma = Mb = qL2/12

= 43.35 x 82/12

= 231.2 kN.m

Page 65: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

49

Lampiran 25 Lanjutan

Kesimpulan:

a) Nilai Vx saat di 0 m dan 8 m = 173.4 kN (hampir sama dengan hasil ETABS).

b) Nilai Mx saat 4 m = 115.6 kN.m (hampir sama dengan hasil ETABS).

Page 66: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

50

Lampiran 26 Validasi desain tulangan gaya interaksi Pu-Mu2-Mu3 kolom utama di

lantai dua

Nilai tulangan

desain

ETABS

(mm2)

Diameter

tulangan

(mm)

Jumlah

tulangan

fy

(ksi)

fc

(ksi)

d

(mm)

cb

(mm)

ab

(mm)

Es

(ksi)

17412 32 22 66.86 5.80 586.74 417.83 317.5 29000

Di zona kompresi:

Cc (k) fs' (ksi) Cs1 (k) fs2 (ksi) Cs2 (k) fs3 (ksi) Cs3 (k)

1736.69 74.30 545.15 46.07 103.90 17.84 33.49

Di zona tarik:

εy εs4 fs4 (ksi) T1 (k) εs5 fs5 (ksi) T2 (k) T3 (k)

0.002305 0.00068 19.61 48.91 0.00149 43.23 107.81 583.64

Gaya aksial dan momen lentur kolom yang dapat ditahan kolom utama:

Pb (kN) Mb (k.m) eb (mm) φPb (kN) φMb

(kN.m)

7467.94 3911.82 523.75 4854.16 2542.68

Kesimpulan:

a) Nilai φPb hitungan manual = 4854.16 kN (lebih besar dibandingkan gaya aksial

yang bekerja pada kolom utama).

b) Nilai φMb hitungan manual = 2542.68 kN.m (lebih besar dibandingkan momen

lentur yang bekerja pada kolom utama).

Page 67: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

51

Lampiran 26 Lanjutan

Page 68: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

52

Lampiran 27 Validasi desain tulangan geser kolom utama di lantai dua

Vu dari

ETABS

(k)

Vu dari

ETABS

(kN)

b (mm) d (mm) fc (ksi) fy (ksi)

54.50 242.44 800.10 739.14 5.80 66.86

bw (in) φVc (k) 1/2φVc (k) Vc1 (k) Vc2 (k)

31.5 104.72 52.36 279.24 558.48

Bila Vu > 1/2φVc maka shear reinforcement dibutuhkan dan digunakan lima tie

bars dengan diameter 10 mm atau 0.394 in dengan h = b = 70 cm atau 27.56 in.

Av

(luasan

tie bars

dalam

cm2)

Spacing

1 (cm)

Spacing

2 (cm)

Spacing

3 (cm)

392.86 44.91 36.95 65.61

Maka digunakan spacing kontrol 1 dengan maksimum 300 mm (ditetapkan dari

nilai spacing 1 = 36.95 cm) dan luasan tulangan tie bars akhir dengan spacing 300

mm adalah 1514.429 mm2/m.

Kesimpulan:

Luasan tulangan tie bars untuk menahan gaya geser gempa berdasarkan hitungan

manual adalah sebesar 1514.429 mm2/m (hampir sama dengan hasil ETABS).

Page 69: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

53

Lampiran 27 Lanjutan

Page 70: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

54

Lampiran 28 Gambar 3D model gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan

(ETABS)

Page 71: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

55

Lampiran 29 Gambar 3D model gedung SKPD I Kota Tangerang Selatan

(ETABS extrude)

Page 72: ANALISIS GEMPA TERHADAP STRUKTUR GEDUNG SATUAN … · Terhadap Struktur Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan adalah benar karya saya dengan arahan

56

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, pada tanggal 20 Mei 1993

sebagai anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Ir.

Tubagus Imron dan Ibu Siti Rohani, SE. Penulis menyelesaikan

pendidikan dasar pada tahun 2005 di SD Negeri Polisi 5 Bogor,

kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP

Negeri 2 Bogor dan lulus pada tahun 2008. Penulis

menamatkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 3

Bogor dan lulus pada tahun 2011. Di tahun yang sama penulis

diterima di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa melalui Seleksi Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SNMPTN) dan pada tahun 2012 penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor dengan jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri Tulis

(SNMPTN Tulis). Penulis memilih Program Studi Teknik Sipil dan Lingkungan,

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian.

Selama masa kemahasiswaan, penulis aktif dalam berbagai organisasi

kemahasiswaan. Penulis menjadi anggota Departemen Riset dan Teknologi

Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan (HIMATESIL) Institut

Pertanian Bogor pada tahun 2013-2014. Selain berorganisasi, penulis juga memiliki

prestasi akademik selama masa kemahasiswaan yaitu semifinalis lomba karya tulis

ilmiah EPW ITS pada tahun 2014 dan 2015. Selain itu penulis juga lolos dalam

seleksi untuk menjadi presenter karya ilmiah dalam ajang 12th Hokkaido Indonesian

Student Association Scientific Meeting (HISAS) di Universitas Hokkaido, Sapporo,

Jepang pada tahun 2015. Penulis juga pernah aktif menjadi asisten mata kuliah

Teknologi Kontrol Lingkungan pada tahun 2015. Penulis juga aktif mengikuti

pelatihan software seperti: SAP2000, AutoCAD, ETABS, dan TEKLA Structure,

seminar/diskusi “Innovation in Concrete Technology; Roadshow Indocement

Award” pada tahun 2014, dan pelatihan “Environmental Management System

berbasis pada ISO 14001:2004” pada tahun 2014, “Softskill: Public Speaking, Etika

dan Manner, Personal Branding, Service Excellent, dan Teknik Wawancara” pada

tahun 2015, serta Pelatihan Uji Sondir pada tahun 2015. Penulis pun berkesempatan

menjadi penerima Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) IPB pada tahun

2015 hingga 2016.

Penulis telah melaksanakan kegiatan Praktik Lapang pada tahun 2015 di

Proyek Pembangunan Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota

Tangerang Selatan dengan Kontraktor PT. Brantas Abipraya (Persero) dan

Konsultan Pengawas Rekacipta Bangun Struktur serta menyusun laporan berjudul

“Pemanfaatan Software Tekla Structure Terhadap Pelaksanaan Pembangunan

Gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Tangerang Selatan”. Sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST), penulis

menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Gempa Terhadap Struktur Gedung

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) I Kota Tangerang Selatan” di bawah

bimbingan Ir. Machmud Arifin Raimadoya, M. Sc. dan Bapak Muhammad Fauzan,

ST., MT.